pengertian antioksidan

25
I. Pengertian Antioksidan Radikal bebas adalah atom atau molekul yang kehilangan pasangan elektronnya dipermukaan kulit luarnya. Sebagai contoh, molekul oksigen yang normal lengkap pasangan elektronnya rumusnya adalah O 2, tetapi bila berubah menjadi radikal bebas maka menjadi O 2 - atau dinamakan Superoksida. Radikal bebas oksigen ini sangat cepat merusak jaringan-jaringan sel di dalam tubuh. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu zat yang dapat mengatasi ancaman dari bahaya radikal bebas tersebut. Salah satu zat tersebut adalah antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan Rossell, 1990). Antioksidan adalah molekul mampu memperlambat atau mencegah oksidasi molekul lain (reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang memulai reaksi berantai dan merusak sel). Antioksidan adalah mengakhiri reaksi berantai ini dengan menghapus radikal bebas antara, dan menghambat reaksi oksidasi lainnya dengan menjadi teroksidasi sendiri. Antioksidan alami dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran,

Upload: reni-putri

Post on 28-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bn

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Antioksidan

I. Pengertian Antioksidan

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang kehilangan pasangan elektronnya

dipermukaan kulit luarnya. Sebagai contoh, molekul oksigen yang normal lengkap pasangan

elektronnya rumusnya adalah O2, tetapi bila berubah menjadi radikal bebas maka menjadi O2-

atau dinamakan Superoksida. Radikal bebas oksigen ini sangat cepat merusak jaringan-jaringan

sel di dalam tubuh. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu zat yang dapat mengatasi ancaman

dari bahaya radikal bebas tersebut. Salah satu zat tersebut adalah antioksidan.

Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan

elektronnya dengan cuma-cuma kepada kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama

sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.

Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan

mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda

atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan

Rossell, 1990). 

Antioksidan adalah molekul mampu memperlambat atau mencegah oksidasi molekul lain

(reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang memulai reaksi berantai dan merusak

sel). Antioksidan adalah mengakhiri reaksi berantai ini dengan menghapus radikal bebas antara,

dan menghambat reaksi oksidasi lainnya dengan menjadi teroksidasi sendiri.

Antioksidan alami dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-

polongan dan juga disintesis dalam tubuh manusia.

Antioksidan juga tersedia dalam suplemen yang diformulasikan secara khusus.

Zat anti oksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas.

Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara

alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas juga

terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap tembakau, penguapan

alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays, dan ozon.

Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh

kelebihan radikal bebas.

Page 2: Pengertian Antioksidan

II. Manfaat dan Fungsi Antioksidan

Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang secara umum dapat

menghambat oksidasi lemak. Dalam tubuh manusia terdapat radikal bebas, sebagai sampingan

dari proses pembentukan energy. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan agar dapat

membantu sel darah putih atau leukosit untuk menghancurkan atau memakan kuman yang masuk

kedalam tubuh.

Namun apabila radikal bebas terlalu banyak ada didalam tubuh maka radikal bebeas akan

bersifat merusak tubuh. Meningkatnya radikal bebas yang berlebih akan mengakibatkan penuaan

dini., karena dapat merusak senyawa lemak yang dapat menghilangkan elastisita kekencangan

kulit sehingga mengakibatkan keriput.

Selain mencegah penuaan dini,antioksidan mampu mencegah tumbuhnya sel kanker

payudara pada wanita. Antioksidan seperti flavonoida, glikosida, dan polifenol, juga mampu

mencegah penyakit Alzheimer (penyakit pikun pada manula) dan kardiovaskuler.

Antioksidan di dalam tubuh memiliki peran yang sangat penting. Beberapa peran antioksidan

antara lain:

1. Mengobati Cedera Otak

Karena tingkat metabolisme yang tinggi dan kadar lipid tak jenuh ganda, otak

secara unik rentan terhadap cedera oksidatif, menjadikan lipid sebgai target yang

teroksidasi. Sehingga, antioksidan biasanya digunakan sebagai obat untuk mengobati

berbagai bentuk cedera otak. Beberapa contoh antioksidan yang digunakan untuk

mengobati cedera otak reperfusi dan cedera otak traumatis antara lain, mimetics

superoksida dismutase, natrium thiopental dan propofol, sementara eksperimen obat

disufenton natrium dan ebselen sedang diterapkan dalam pengobatan stroke. Senyawa ini

muncul untuk mencegah stres oksidatif dalam neuron dan mencegah apoptosis dan

kerusakan saraf.

2. Mencegah Penyakit

Seperti kita ketahui radikal bebas meneybabkan berbagai penyakit bagi tubuh kita,

karena jika radikal bebas jumlahnya lebih banyak dalam tubuh kita jika dibandingkan

dengan anti oksidan maka akan menyebabkan radikal bebas masuk kedalam sel yang baik

sehingga sel tersebut akan berubah fungsi hingga menimbulkan penyakit.

Page 3: Pengertian Antioksidan

Contohnya:

a. Ubiquinone Mitokondria, dapat mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh

alkohol yang berlebihan.

b. mencegah penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer, penyakit

Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis, dan gangguan pendengaran. 

c. Diprediksi bahwa antioksidan mampu menurunkan jumlah lipoprotein dalam darah

sehingga dapat mengurangi resiko serangan jantung. Suatu observasi awal

menyatakan bahwa orang yang mengkonsumsi vitamin E beresiko rendah terkena

penyakit jantung. 

d. Beberapa percobaan menyelidiki suplemen dengan antioksidan dosis tinggi, yang

dilakukan oleh "Suplementasi en Vitamines et Mineraux Antioxydants"

(SU.VI.MAX) lebih dari 12.500 orang Perancis pria dan wanita yang

mengkonsumsi antioksidan (120 mg asam askorbat, 30 mg vitamin E, 6 mg beta

karoten, 100 ug selenium, dan 20 mg seng) atau plasebo pil dosis rendah selama

rata-rata 7,5 tahun. Studi menyimpulkan bahwa suplementasi antioksidan dosis

rendah menurunkan kejadian kanker.

3. Diet

Berdasarkan teori bahwa pada orang yang memiliki kelebihan berat badan, terjadi

penimbunan lemak yang berlebihan, sehingga dapat berakumulasi di hati. Keadaan ini

bermula dari peningkatan kadar asam lemak bebas sebagai katabolisme lemak di dalam

darah. Asam lemak bebas dengan jumlah yang meningkat akan diambil oleh hati dan

produksi VLDL(Very Low Density Lipoprotein) tidak dapat mengikuti kecepatan aliran

masuk asam lemak bebas sehingga terjadi penimbunan triasilgliserol yang akan

menyebabkan timbunan lemak pada hati. Akumulasi keadaan ini dapat memicu

pembentukan peroksida lipid yang pada akhirnya akan mempengaruhi proses

metabolisme besi sehingga akan terjadi radikal bebas.

4. Gangguan pernafasan

Page 4: Pengertian Antioksidan

Antioksidan bisa berasal dari vitamin dan dibuat sendiri dalam tubuh. Misalnya,

ubiquinol (koenzim Q) kurang diserap dari usus dan dibuat pada manusia melalui jalur

mevalonate. Contoh lain adalah glutathione, yang terbuat dari asam amino. Sebagaimana

glutathione dalam usus dipecah menjadi sistein bebas, glisin dan asam glutamat sebelum

diserap. Konsentrasi glutathione yang cukup berguna sebagai bagian dari pengobatan

beberapa penyakit, seperti sebagai sindrom gangguan pernapasan akut, malnutrisi energi

protein.

5. Melindungi Membran Sel

Vitamin E adalah nama umum untuk tokoferol yang merupakan vitamin yang

larut dalam lemak dengan sifat antioksidan, α-tokoferol paling banyak dipelajari karena

memiliki bioavailabilitas tinggi dan melindungi membran dari oksidasi oleh radikal bebas

dan bereaksi dengan lipid yang dihasilkan dalam reaksi berantai peroksidasi lipid.

III.Mekanisme Kerja Antioksidan

Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama

dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai

fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan

atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih

stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil

dibanding radikal lipida.

Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi

dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan

pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil (Gordon,1990).

Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat

menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat

menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi (Gambar 1).  Radikal-radikal

antioksidan (A*) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup

energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru (Gordon,

1990).

Page 5: Pengertian Antioksidan

                   Inisiasi      :     R*  +  AH  ———>  RH  +   A*

                                            Radikal lipida

                   Propagasi  :    ROO*   +   AH  ——>  ROOH  +   A*

Gambar 1. Reaksi Penghambatan antioksidan primer terhadap

radikal lipida (Gordon 1990)

IV. Macam-Macam Antioksidan

1) Pengelompokan Antioksidan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi 5 yaitu :

a) Antioksidan Primer Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal

bebas baru karena ia dapat merubah radikal bebas yangada menjadi molekul yang

berkurang dampak negatifnya yaitu sebelum sempat bereaksi. Antioksidan primer yang

ada dalam tubuh yang sangat terkenal adalah enzim superoksida dismutase. Enzim ini

sangat penting sekali karena dapat melinduhngi hancrnya sel-sel dalam tubuh akibat

serangan radikal bebas. Bekerjanya enzim ini sangat idpengaruhi oleh mineral-mineral

seperti mangan, seng, tembaga dan selenium yang harus terdapat dalam makanan dan

minuman.

b) Antioksidan Sekunder Antioksidan sekunder merupakan senyawa yang berfungsi

menangkap radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak

terjadi keursakan yang lebih besar. Contoh yang populer, antioksidan sekunder adalah

vitamin E, vitamin C, dan betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-buahan.

Antioksidan bisa didapatkan dari makanan. Akan tetapi, banyak yang tidak mengetahui

bahwa makanan tersebut sebenarnya banyak mengandung antioksidan sehingga mereka

membeli suplemen antioksidan yang harganya cukup mahal. Beberapa contoh makanan sumber

antioksidan antara lain:

1. Vitamin A : Wortel, brokoli, sayur hijau, bayam, labu, hati, kentang, telur, aprikot,

mangga, susu dan ikan.

Page 6: Pengertian Antioksidan

2. Vitamin C : Lada/merica, cabe, peterseli, jambu biji, kiwi, brokoli, taoge, kesemek,

pepaya, stroberi, jeruk, lemon, bunga kol, bawang putih, anggur, raspberri, jeruk

kepruk, bayam, tomat dan nanas.

3. Vitamin E : Asparagus, alpukat, buah zaitun, bayam, kacang kacangan, biji bijian,

minyak sayur, sereal.

4. Karotin : Beta karoten, lutein, likopen, wortel, labu, sayur sayuran hijau, buah buah

berwarna merah, tomat, rumput laut.

5. Polipenol : Buah berri, teh, bir, anggur, minyak zaitun, cokelat, kopi, buah kenari,

kacang, kulit buah, buah delima dan minuman anggur.

c) Antioksidan Tersier Antioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel

dan jaringan yang rusak karena serangan radikalbebas. Biasanya yang termasuk

kelompok ini adalah jenis enzim misalnya metionin sulfoksidan reduktase yang dapat

memperbaiki DNA dalam inti sel. Enzim tersebut bermanfaat untuk perbaikan DNA

pada penderita kanker.

d) Oxygen Scavanger Antioksidan yang termasuk oxygen scavanger mengikat oksigen

sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C.

e) Chelators atau Sequesstrants Senyawa yang dapat mengikat logam sehingga logam

tersebut tidak dapat mengkatalis reaksi oksidasi. Akibatnya kerusakan dapat dicegah.

Contohnya senyawa tersebut adalah asam sitrat dan asam amino. Tubuh dapat

menghasilkan antioksidan yang berupa enzim yang aktif bila didukung oleh nutrisi

pendukung atau mineral yang disebut juga ko-faktor. Antioksidan yang dihasilkan oleh

tubuh antara lain adalah seperti berikut :

1. Superoksidasi Dismutase

Antioksidan ini merupakan enzim yang bekerja bila ada pembantunya,

yaitu berupa mineral-mineral seperti tembaga dan mangan yang bersumber

pada kacang-kacangan atau padi-padian. Dengan demikian sangat diperlukan

sekali mengonsumsi bahan tersebut.

2. Glutathione Peroksidase

Page 7: Pengertian Antioksidan

Adalah enzim yang berperan aktif dalam menghilangkan H2O2 dalam

tubuh dan mempergunakannya untuk merubah Glutathione (GSH) menjadi

glutathione teroksidasi (GSSG) dengan reaksi sebagai berikut :

H2O2 + 2GSH 2H2O + GSSG

Enzim tersebut mendukung aktivitas enzim SOD bersama-sama dengan

enzim katalase dan menjaga konsentrasi oksigen akhir agar stabil dan tidak

berubah menjadi pro-oksidan. Makanan yang kaya glutathione adalah kubis,

brokoli,asparagus,alpukat,dan kenari.

Glutathione sangat penting sekali melindungi selaput-selaput sel. Senyawa

ini merupakan tripeptida yang terdiri dari asam amino glisin, asam glutamate

dan sistein.

3. Katalase

Enzim katalase di samping mendukung aktivitas enzim SOD juga dapat

mengkatalisa perubahan berbagai macam peroksida dan radikal bebas menjadi

oksigen dan air.

Enzim-enzim tersebut di atas dalam bekerjanya sangat membutuhkan

mineral-mineral penyusun sebagai berikut :

Copper (Cu)

Zinc (Zn)

Selenium (Se)

Manganese (Mn)

Besi (Fe)

2) Pengelompokan Antioksidan berdasarkan pembentukan :

1. Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim antara lain

superoksida dismutase, glutathione peroxidase, perxidasi dan katalase.

Page 8: Pengertian Antioksidan

2. Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tanaman atau hewan yaitu tokoferol,

vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik.

3. Antioksidan sintetik,yang dibuat dari bahan-bahan kimia yaitu Butylated

Hroxyanisole (BHA), BHT, TBHQ, PG dan NDGA yang ditambahkan dalam

makanan untuk mencegah kerusakan lemak.

3) 7 Antioksidan dengan fungsi super :

a. Asam Ellagic

Asam elagik merupakan struktur phenol yang pertama kali ditemukan pada

tahun 1960an diketahui menpunyai kemampuan dalam mencegah proses

penggumpalan darah. Lebih lanjut pada tahun 70an sampai 80an asam elagik mulai

banyak diteliti dan ternyata secara significan dapat menghambat pertumbuhan

beberapa jenis tumor. Penelitian yang dilakukan oleh Dr D Nixon dari Medical

University of South Carolina (1993) menunjukkan kemampuan Asam Elagik

(Ellagic Acid) dapat melawan dan menghambat pertumbuhan sel kangker sekaligus

menghentikan proses Mitosis (perkembangbiakan sel). Asam Ellagic merupakan

antioksidan yang dapat menghalangi efek-efek yang merusak dari oksigen bebas.

Penelitian di Hollings Cancer Center di Medical University of South California

(MUSC) menemukan bahwa asam ellagic berfungsi memperlambat pertumbuhan

sel abnormal pada usus manusia dan mencegah terinfeksinya sel-sel dari human

papiloma virus (HPV), yang terkait dengan kanker serviks.

Bahkan, senyawa tersebut hanya menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel

sehat, suatu proses yang bermanfaat dalam memerangi prostat, payudara, paru-paru,

kanker kerongkongan dan kulit.

Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian di Jepang, tikus-tikus percobaan diberi

makanan yang tinggi senyawa polipenonya. Satu kelompok diberi asam Ellagic

secara khusus. Tikus-tikus itu ternyata memiliki karsinogen potensial dalam

Page 9: Pengertian Antioksidan

mencegah kanker lidah. Semua tikus-tikus yang diberi makanan senyawa polipenol

memperlihatan prosentase yang menurun terhadap serangan kanker. Akan tetapi,

yang diberi asam Ellagic seluruhnya terbebas dari ancaman kanker ini. Mereka

akhirnya menduga bahwa asam Ellagiclah (dan polipenol lainnya) yang dapat

membantu mencegah kanker dalam jaringan-jaringan yang lain seperti kulit, paru-

paru, hati dan esofagus.

Sumber: Raspberry merah, delima, stroberi, blueberry dan kenari.

b. Proanthocyanidins

Proanthocyanidins dasarnya polimer rantai flavonoid seperti catechin. Salah

satu ditemukan tahun 1936 oleh Profesor Jacques Masquelier juga di kenal sebagai

Proantosianidin (PA atau PAC) makanya di sebut Vitamin P. Dalam tubuh manusia,

mereka akan bertindak sebagai antioksidan (radikal bebas ).

Proanthocyanidins adalah vasoaktif polifenol telah di klaim bisa menurunan

risiko penyakit jantung koroner dan kematian lebih rendah untuk keseluruhan, pada

daerah baratdaya Perancis dan Sardinia yang terkait dengan umur panjang

meningkat dalam populasi setelah di cek mereka gemar mengkomsumsi

Proanthocyanidins dari anggur putih dengan konsentrasi tinggi.

Proanthocyanidins adalah senyawa yang memberikan warna merah dan biru

pada buah, dan telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat kapiler, memperbaiki

penglihatan dalam gelap, mendukung integritas dinding pembuluh darah dan

mencegah pembekuan darah.

Proanthocyanidins menekan produksi protein endotelin-1 yang dapat

menyempitkan pembuluh darah.

Studi-studi ini menyediakan data yang mendukung Paradox Prancis yang

hipotesis bahwa asupan proanthocyanidins dan flavonoid lainnya mencegah

terjadinya penyakit tingkat lebih tinggi ( penyakit jantung , diabetes ).

Page 10: Pengertian Antioksidan

Proanthocyanidins memiliki aktivitas antioksidan dan mereka berperan dalam

stabilisasi kolagen dan elastin mereka adalah dua protein penting dalam jaringan

ikat pada organ dukungan, sendi, pembuluh darah, dan otot. Mungkin karena

dampaknya pada pembuluh darah, proanthocyanidins telah dilaporkan dalam

penelitian buta-ganda untuk mengurangi durasi-angkat edema .

Antioksidan umum saat ini yang digunakan adalah vitamin C dan vitamin E ,

namun studi menunjukkan bahwa kemampuan antioksidan proanthocyanidins

adalah 20 kali lebih kuat dari vitamin C dan 50 kali lebih kuat daripada vitamin E.

Proanthocyanidins juga memiliki afinitas terhadap membran sel, memberikan

dukungan nutrisi untuk mengurangi permeabilitas kapiler dan kerapuhan.

Sumber: Kismis, biji anggur, kulit buah anggur, bilberry, cranberry, kismis hitam,

teh hijau, teh hitam, kulit kayu pinus, kakao.

c. Glutation

Glutation adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan antioksidan yang

paling penting karena berada di dalam sel. Molekul ini mampu menetralisir radikal

bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu hati mengeluarkan

racun dari tubuh.

Glutathione adalah tripeptida [tiga protein dalam satu molekul] yaitu cystein,

glutamin acid, and glycin. Glutathione secara alami terdapat dan diproduksi dalam

tubuh. Tetapi, seiring makin lanjut usia, makin berkuranglah kadar Glutathione

yang menyebabkan kesehatan optimal tidak tercapai, secara fisik, psikis, dan sosial.

Glutathione berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, regenerasi sel,

bersifat antioksidan dan anti toksin.

Kadar Glutathione dalam tubuh merupakan biomarker [indikator] untuk

membedakan individu sehat dengan yang individu penyakitan. Glutation sering

disebut "master antioksidan" karena berfungsi sebagai regulator dan regenerator

Page 11: Pengertian Antioksidan

dari kekebalan sel dan agen detoksifikasi yang paling berharga dalam tubuh

manusia. Rendahnya tingkat glutation dalam tubuh erat kaitannya dengan disfungsi

hati, disfungsi kekebalan tubuh, penyakit jantung, penuaan dini dan kematian.

Banyak fungsi sel-sel tubuh yang tergantung pada Glutathione, seperti:

Berkurangnya Glutathione menyebabkan daya tahan tubuh berkurang,

fungsi organ tubuh terganggu, otot-otot kaku, timbul penyakit

degeneratif [parkinson, kepikunan, tremor, dll], muncul tanda-tanda

penuaan.

Tanpa Glutathione antioksidan lain spt Vit C & E tidak bekerja optimal.

Tanpa Glutathione, tubuh tidak dapat menghasilkan antibodi untuk

melawan infeksi bakteri, virus, & polusi.

Tanpa Glutathione, proses penyeimbangan radikal bebas di dalam tubuh

tidak akan tercapai. Efek radikal bebas merusak dinding sel tubuh yang

menyebabkan timbulnya penyakit, seperti kanker dan berbagai penyakit

degeneratif lain.

Sumber: Susu kambing, whey protein, asparagus, alpukat, peterseli, brokoli.

d. Polyphenol

Polifenol (polyphenol) merupakan senyawa kimia yang terkandung di dalam

tumbuhan dan bersifat antioksidan kuat. Polifenol adalah kelompok antioksidan

yang secara alami ada di dalam sayuran (brokoli, kol, seledri), buah-buahan(apel,

delima, melon, ceri, pir, dan stroberi), kacang-kacangan (walnut, kedelai, kacang

tanah), minyak zaitun, dan minuman (seperti teh, kopi, cokelat dan anggur

merah/red wine). Polifenol umumnya banyak terkandung dalam kulit buah.

Senyawa polifenol terdiri dari beberapa subkelas yakni, flavonol, isoflavon

(dalam kedelai), flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan. Turunan dari katekin

seperti epikatekin, epigalo-katekin, apigalo-katekin galat, dan quercetin umumnya

ditemukan dalam teh dan apel. Dua unsur terakhir merupakan antioksidan kuat,

Page 12: Pengertian Antioksidan

dengan kekuatan 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan vitamin E yang

dikenal sebagai antioksidan potensial. Jenis polifenol lain adalah tanin (terkandung

dalam teh dan cokelat)

Menurut sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition, senyawa

ini telah terbukti mencegah kondisi degeneratif, termasuk kanker dan penyakit

kardiovaskular dan neurodegenerative.

Sumber: Stroberi, teh hijau, teh hitam, kulit anggur, anggur merah, bawang,

brokoli, sayuran hijau, apel, blueberry, kakao (buah-buahan dan sayuran

semua sebagian mengandung beberapa polifenol).

e. Vitamin E

Vitamin E pertama kali ditemukan pada tahun 1922 oleh Dr. H.M Evans dari

California melalui penelitian untuk mempertahankan kehamilan normal tikus betina

diperlukan suatu subtansi tak dikenal. Tanpa bahan ini, janin tikus akan mati dalam

sepuluh hari saat dikandung. Tikus jantan yang kekurangan bahan ini juga

mengalami kelainan pada testisnya . Sehingga saat itu vitamin E disebut sebagai

vitamin anti kemandulan. Pada wanita juga dianjurkan sebagai perawatan untuk

kemandulan, kelainan menstruasi, peradangan vagina, gejala menopause, mencegah

keguguran dan kesuburan benih.

Ada 4 jenis Tokoferol yang penting dalam makanan alfa-,beta-,gamma-,delta-

toko-ferol dan tokotrienol. Karakteristik kimia utamanya adalah bertindak sebagai

antioksidan. Tokoferol terdiri atas struktur cincin 6-kromanol dengan rantai

samping jenuh panjang 16 karbon fitol. Perbedaan antar jenis Tokoferol terletak

pada jumlah dan posisi gugus metil pada struktur cincin.

Tokotrienol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Perbedaan

struktur ini mempengaruhi tingkat aktivitas Vitamin E secara biologik. Tokotrienol

tidak banyak terdapat di alam dan kurang aktif secara biologik. Alfa-tokoferol

adalah bentuk Vitamin E paling aktif, yang digunakan pula sebagai standar

Page 13: Pengertian Antioksidan

pengukuran Vitamin E dalam makanan. Jumlah Vitamin E dalam bentuk lain

dinyatakan dalam bentuk tokoferol ekivalen (TE). Bentuk sintetik Vitamin E

mempunyai aktivitas biologik 50% daripada alfa-tokoferol yang terdapat di alam.

Bentuk yang paling populer dari vitamin E adalah alpha-tokoferol, disamping

juga gamma-tokoferol. Sebuah studi dalam Journal of National Cancer Institute

menemukan bahwa risiko kanker prostat turun secara signifikan dengan tingkat

tinggi vitamin E.

Diketahui bahwa pria dengan tingkat alfa-tokoferol yang tinggi dalam darah, 51

persen lebih rendah mengembangkan kanker prostat. Sementara orang yang tinggi

tingkat gamma-tokoferol dalam darah, 43 persen lebih rendah terkena penyakit

tersebut.

Sumber: Kacang-kacangan, minyak sayur, minyak gandum, sayuran hijau.

f. Karotenoid

Karotenoid adalah golongan senyawa kimia organik bernutrisi yang terdapat

pada pigmen alami tumbuhan dan hewan. Berdasarkan struktur kimianya,

karotenoid masuk ke dalam golongan terpenoid. Karotenoid merupakan zat yang

menyebabkan warna merah, kuning, oranye, dan hijau tua pada buah dan sayuran.

Peran penting karotenoid adalah sebagai agen antioksidan dan dalam sistem

fotosintesis.  Selain itu, karotenoid juga dapat diubah menjadi vitamin esensial.

Ada sekitar 600 karotenoid yang dikenal dan ditemukan pada tumbuhan. Sekitar

25 jenis karotenoid dalam makanan manusia diserap dan dibawa ke dalam aliran

darah. Karotenoid sulit larut dalam air, namun paling baik larut dalam lipid.

Karotenoid ditransportasikan dalam tubuh oleh partikel kolesterol yang kaya lipid

(LDL).

Page 14: Pengertian Antioksidan

Mikronutien ini dipercaya ampuh melawan radikal bebas, menghambat dan

mencegah kanker serviks, paru-paru, prostat, usus besar, endometrium dan kanker

esofagus.

Sumber: jeruk, sayur dan buah berwarna hijau tua dan kuning, seperti kentang

manis, aprikot, lobak, wortel, melon, labu dan tomat. Telur dan spirulina

juga sumber yang baik

g. Ozon

Ozon adalah super antioksidan dan super-detoks yang selektif menghilangkan

virus, bakteri, logam beracun, dan patogen lain dari tubuh. Terapi ozon efektif

untuk mengobati berbagai penyakit seperti lupus, rematik, skleroderma, eksim,

jerawat, Lyme, kelelahan kronis, dan kondisi  lain yang tak terhitung. Ozon bahkan

telah digunakan untuk mengobati kanker di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir,

dengan tingkat keberhasilan yang mengesankan.

Ozon (O3) adalah komponen udara segar yang terjadi secara alami, sebagai

hasil reaksi antara sinar ultraviolet dari matahari dengan lapisan atas atmosfir bumi,

dan membentuk lapisan pelindung yang menyelimuti bumi. Ozon adalah produk gas

dengan rumus kimia O3, ozon ini tidak sama dengan ozon yang terdapat di lapisan

atmosfir yang paling tinggi, yang fungsinya untuk menahan sinar ultra violet ke

Bumi. Untuk pengobatan, ozon diperoleh dari suatu proses oksigen murni yang

dialirkan melalui Corona Electrical Discharge. Ozon sendiri adalah jenis gas yang

sangat reaktif dan tidak stabil, dengan masa hidup yang sangat pendek (20-30

menit) sebelum kembali menjadi Oksigen.

Ozon untuk pengobatan dibuat dengan cara mengaktifkan Oksigen berstandar

mutu medis dengan menggunakan listrik (alatnya disebut ‘Ozone Generator’) untuk

menghasilkan Ozon. Setelah masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah, ozon

akan terpecah menjadi O2 dan O atau atom oksigen tunggal. Oksigen bermanfaat

Page 15: Pengertian Antioksidan

bagi kelangsungan hidup sel, sedangkan satu atom tunggal Oksigen adalah

‘oxydizer’ berenergi tinggi yang dapat membakar mikroorganisme yang berbahaya

dalam tubuh.

Proses oksidasi tidak terjadi pada sel-sel tubuh normal dan sehat, karena sel

sehat mempunyai antioksidan yang dapat melindungi sel dari efek oksidasi tersebut.

Sebaliknya, Oksigen justru mengoptimalkan fungsi organ-organ tubuh. Disamping

itu, manfaat dari O3 sendiri adalah untuk meningkatkan sistem imun (interleukin),

antioksidan, hipokoagulasi (pengenceran) darah dan meningkatkan kerja enzim dan

hormon di dalam tubuh. Sifat dasar ozon mempunyai kemampuan tinggi untuk

antibau, antivirus, antibakteri, antiparasit, antijamur dan antioksidan.

V. Penemuan Mutakhir Antioksidan

Penemuan ini bisa menunjukkan cara perawatan untuk membalikkan steatosis, atau

timbunan berlemak dalam hati yang bisa berujung pada sirosis dan kanker. Tim peneliti yang

diketuai oleh Victor Darley-Usmar, Ph.D., profesor patologi di UAB, memperkenalkan

sebuah antioksidan bernama Mitochondria-targeted ubiquinone, atau MitoQ, ke mitokondria

tikus yang diberikan alkohol setiap hari selama lima hingga enam minggu dalam jumlah yang

cukup untuk menyamai konsumsi alkohol berlebihan pada manusia.

Alkoholik kronis, mereka yang minum berlebihan setiap hari, mengalami penimbunan

lemak dalam sel-sel hati. Ketika alkohol dimetabolisir dalam hati, dia menciptakan radikal-

radikal bebas yang merusak mitokondria dalam sel-sel hati dan mencegah mereka untuk

menggunakan sejumlah oksigen yang cukup untuk menghasilkan energi.

MitoQ mampu mencegah dan menetralisir radikal-radikal bebas sebelum mereka

merusak mitokondria, mencegah rentetan efek-efek yang pada akhirnya berujung pada

steatosis.

Penemuan tersebut dipublikasikan pada tanggal 21 April 2011 di jurnal Hepatology

VI. Kesimpulan

Antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi

antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan Rossell, 1990). Dalam

Page 16: Pengertian Antioksidan

tubuh manusia terdapat radikal bebas, sebagai sampingan dari proses pembentukan

energy. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan agar dapat membantu sel darah

putih atau leukosit untuk menghancurkan atau memakan kuman yang masuk kedalam

tubuh namun jika jumlahnya berlebih akan berbahaya untuk kesehatan , oleh Antioksidan

alami dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan

dan juga disintesis dalam tubuh manusia.

karena itulah diperlukan antioksidan untuk menangkal radikal bebas tersebut. Selain

mencegah penuaan dini, antioksidan mampu mencegah tumbuhnya sel kanker payudara

pada wanita. Antioksidan seperti flavonoida, glikosida, dan polifenol, juga mampu

mencegah penyakit Alzheimer (penyakit pikun pada manula) dan kardiovaskuler.

Macam-macam antioksidan dibagi menjadi 3, namun yang perlu diperhatikan dalam

mengonsumsi antioksidan agar mendapatkan khasiat yang baik adalah asam ellagic,

Proanthocyanidins, Glutation, Polyphenol, Vitamin E, Karotenoid, serta ozon yang

digunakan sebagai terapi antiosidan karena menggunakan udara segar dalam mekanisme

terapi ozon