pengendalian penyakit hutan

8
Contoh Kasus Pengendalian Penyakit Hutan di Indonesia

Upload: ibel007

Post on 29-Jul-2015

217 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Contoh Kasus Pengendalian Penyakit Hutan di Indonesia

serangan hama cabuk lilin pada pohon pinus di KPH Bandung Utara

Suatu pohon disebut berpenyakit

apabila pada pohon itu terjadi

perubahan proses fisiologis yang

disebabkan oleh faktor-faktor

penyebab penyakit sehingga jelas

ditunjukan adanya gejala (simptom).

Gejala yang dimaksud disini dalah

kelainan atau penyimpangan dari

keadaan normal yang ditunjukan oleh

pohon atau tanaman.

Definisi Ilmu Penyakit Hutan adalah

ilmu yang mempelajari hal ikhwal

virus, bakteri, cendawan, dan

tanaman tingkat tinggi yang dapat

menimbulkan kerusakan pada pohon

atau tegakan hutan dan hasil hutan.

Tindakan pengendalian hama hutan yang dilakukan dengan cara pemberantasan hama

hutan (Serangga hutan) pada dasarnya merupakan tindakan untuk mengatur populasi

serangga agar tidak menimbulkan kerusakan ekonomis yang berarti dengan cara menekan

atau mencegah naiknya populasi serangga sehingga kerusakan yang ditimbulkannya selalu

ada dalam keadaan yang secara ekonomis tidak berarti.

Pada dasarnya pelaksanaan tindakan penangulangan hama hutan dilakukan tidak

untuk memusnahkan suatu hama, tetapi hanya ditujukan untuk menekan populasi serangga.

Dalam melakukan pengendalian hama harus didasarkan pertimbangan (evaluasi).

Bahwa biaya untuk melakukan penanggulangan harus lebih kecil dari pada nilai kerusakan

yang ditimbulkan atau yang akan ditimbulkan  oleh hamanya, baik nilai langsung dari hutan

maupun nilai tidak langsung (nilai estetik, fungsi lindung dan lain-lain).

Bersamaan dengan pertimbangan menyangkut biaya harus diadakan pula

pertimbangan biologis dari serangganya dan pertimbangan teknis dari cara

pemberantasannya.

Cara pemberantasan serangga yang dikenal sampai saat ini ada 2, yaitu :1. Pemberantasan secara alami

Pemberantasan secara alam  terjadi bila penekanan populasi serangga dilakukan oleh salah satu atau beberapa faktor ekologi dan campur tangan manusia.

2. Pemberantasan secara buatan

Pemberantasan secara buatan dapat dibagi menjadi :

a. Secara silvikultur

b. Secara fisik mekanik

c. Secara hayati

d. Secara Undang-Undang

e. Penggunaan Insektisida, dll.

Pengendalian Penyakit Hutan Diindonesia

Hama dan penyakit yang menyerang pohon biasanya disebabkan karena pola

penanaman masyarakat yang sebagian besar menggunakan sistem monokultur. Salah

satu penyakit yang menyerang pohon pada penanman monokultur di Hutan Rakyat

adalah penyakit karat paru pada pohon sengon.

Serangan penyakit karat puru menyebabkan kerugian yang berakibat pada

penurunan kualitas kayu dan volume produksinya.

Salah satu cara untuk menanggulangi penyakit karat puru ini yaitu dengan

mengembangkan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman yang efektif.

Patogen penyebab

penyakit karat puru pada sengon

adalah jamur Uromycladium sp.

Dua jenis Uromycladium yang diketahui mengakibatkan pembentukan

bintil-bintil dalam jumlah sangat

besar pada tunas berkayu dan

bagian-bagian lain dari pohon

akasia dan albisia yang terserang  yaitu U. notabile

dan U. tepperianum.

Upaya pencegahan  dan pengendalian penyakit karat puru pada tanaman sengon dapat dilakukan

dengan 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:

1. Pra Epidemi

Upaya pencegahan pra epidemi dapat dilakukan dengan cara promotif yang meliputi

sosialisasi/diseminasi, penyuluhan cara-cara pencegahan, serta tindakan preventif dengan

menghidari pola tanam monokultur termasuk dalam pengembangan Hutan Rakyat.

2. Epidemi

Dilakukan melalui eradikasi yaitu dengan menebang pohon yang berpenyakit; isolasi yaitu

dengan penjarangan pohon; dan terapi yaitu dengan pengobatan pohon yang terinfeksi.

3. Pasca Epidemi

dengan cara rehabilitasi dan rotasi tanaman pada lahan yang sama, pemuliaan pohon

(benih, bibit unggul tahan penyakit), dan konversi jenis tanaman.

Terima Kasih