potensi vdc pleuro tus sp. untuk pengendalian ganoderma sp. penyebab penyakit … · 2017-05-08 ·...

28
POTENSI Pleurotus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT BUSUK AKAR PADA POHON KEHUTANAN NAZURATUL ASWAD DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Upload: dinhthuy

Post on 24-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

vdc POTENSI Pleurotus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp.

PENYEBAB PENYAKIT BUSUK AKAR PADA POHON

KEHUTANAN

NAZURATUL ASWAD

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah
Page 3: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Potensi Pleurotus sp.

untuk Pengendalian Ganoderma sp.. Penyebab Penyakit Busuk Akar Merah pada

Pohon Kehutanan” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, November 2016

Nazuratul Aswad

NIM E44120100

Page 4: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah
Page 5: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

ABSTRAK

NAZURATUL ASWAD. Potensi Pleurotus sp. untuk Pengendalian

Ganoderma sp. Penyebab Penyakit Busuk Akar Merah pada Pohon Kehutanan.

Dibimbing oleh ELIS NINA HERLIYANA.

Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan yang berfungsi

sebagai sistem penyangga kehidupan. Keberadaan hutan sangat penting, maka

diperlukan perlindungan hutan, salah satunya dari penyakit hutan. Hutan Tanaman

Industri (HTI) adalah hutan yang rentan terhadap timbulnya penyakit hutan. Salah

satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

disebabkan oleh jamur Ganoderma sp.. Salah satu pengendalian penyakit busuk

akar merah adalah dengan pengendalian secara hayati. Pengendalian secara hayati

dapat dilakukan dengan jamur pelapuk kayu yaitu Pleurotus sp.. Tujuan penelitian

adalah untuk 1) mengetahui uji antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp.

pada media PDA, 2) untuk mengetahui uji antagonis Pleurotus sp. terhadap

Ganoderma sp. pada media serbuk gergaji kayu sengon dan 3) untuk mengetahui

pertumbuhan Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. pada fase vegetatif dan fase

generatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pleurotus sp. dapat

mengendalikan Ganoderma sp. dengan persen penghambatan sebesar 34.6%. Uji

antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada media serbuk gergaji kayu

sengon menunjukkan interaksi kompetisi dan pertumbuhan miselium

Ganoderma sp. menurun, terlihat dari zona batas yang terbentuk. Persen

penghambatan tertinggi dari ke tiga perlakuan adalah perlakuan III sebesar 86%.

Kompetisi yang terjadi antara Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. menyebabkan

pertumbuhan tubuh buah Ganoderma sp. yang lambat.

Kata kunci : Ganoderma sp., hutan, Pleurotus sp., pengendalian, dan uji

antagonis

ABSTRACT

NAZURATUL ASWAD. The Potential of Pleurotus sp. for biological Control of

Ganoderma sp. Causes Red Root Rot Disease in Trees Forestry. Supervised by

ELIS NINA HERLIYANA.

Forests are areas overgrown with vegetation that serve as buffer zone area.

The existance of forest is very important, it need to protect the forests from forest

diseases. Industrial Plantation Forest (HTI) is a forest that is susceptible to disease.

One of forest disease is red root rot disease. Red root rot caused by the fungus

Ganoderma sp.. one of red root rot disease control by doing control biological.

Biological control is to do with wood-rot fungus that Pleurotus sp.. The purpose

of research is to find out the test antagonist Pleurotus sp. against Ganoderma sp.

on PDA, to determine antagonist test Pleurotus sp. against Ganoderma sp. on

wood sawdust sengon media and to determine the growth of Ganoderma sp. and

Pleurotus sp. the phase of vegetative and generative phase. The results of this

study showed that Pleurotus sp. can control the Ganoderma sp. the percent

inhibition of 34.6%. Test antagonists Pleurotus sp. against Ganoderma sp. the

Page 6: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

media sawdust sengon shows the interaction of competition and growth of the

mycelium of Ganoderma sp. decline, seen from the zone boundary has formed.

Percent inhibition highest of all three treatments was the third treatment by 86%.

Competition from the Ganoderma sp. and Pleurotus sp. causes the growth of

fruiting bodies of Ganoderma sp. slow

Keywords: Control, forest, Ganoderma sp., Pleurotus sp., , and test

antagonist

Page 7: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Silvikultur

POTENSI Pleurotus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp.

PENYEBAB PENYAKIT BUSUK AKAR MERAH PADA POHON

KEHUTANAN

NAZURATUL ASWAD

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 8: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah
Page 9: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah
Page 10: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

PRAKATA

Alhamdulillahirrobil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT atas segala limpahan nikmat, karunia dan kehendak-Nya sehingga

karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul dalam penelitian adalah Potensi

Pleurotus sp. untuk Pengendalikan Ganoderma sp. Penyebab Penyakit Busuk

Akar Merah pada Pohon Kehutanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

sampai bulan Agustus 2016.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Elis Nina Herliyana, M.Si

selaku dosen pembimbing atas kesabarannya dalam membimbing, membantu,

mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis hingga saat ini. Terima kasih

penulis ucapkan kepada kedua orang tua H Syaiful Tanjung dan Hj Yarni atas

doa, dukungan dan kasih sayangnya. Kepada kakak dan adik kandung Taftazany,

Syuhratul Hanaun dan Luay Topan Tabari atas kasih sayang, doa dan

dukungannya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada teman satu bimbingan Abdul Muhyi,

Sheni Setyaningsih dan Anisa Kartika atas bantuan dan dukungannya selama

proses penelitian. Terima kasih kepada keluarga besar Laboratorium Penyakit

Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan tim S.Hut In Progress atas Pembelajaran dan

dukungannya selama proses penelitian. Terima kasih kepada keluarga Bawang

Putih yaitu Rizal, Fadel, Robbi, Alvian, Uung, Nisa, Rani, Fajar, dan Eka atas

motivasi dan dukungannya. Kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi

BEM KM IPB Ayo Gerak atas dukungan dan pengertiannya selama proses

penelitian. Kepada organisasi BEM KM IPB Ayo Gerak, BEM Fahutan IPB

Kabinet Mikoriza, TGC IPB dan Komunitas Peduli Autis Bogor atas pengalaman

berharganya. Terima kasih penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan

Silvikultur 49 atas kebersamaan dan pengalaman berharga selama perkuliahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2016

Nazuratul Aswad

Page 11: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat 2

Alat dan bahan 3

Prosedur Penelitan 3

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Uji Antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. Secara In Vitro pada

Media PDA 6

Uji antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada Media Serbuk

Gergaji Kayu Sengon 7

Fase vegetatif pertumbuhan miselium Pleurotus sp. dan

Ganoderma sp. dengan perlakuan perbedaan waktu inokulasi 10

Potensi Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada media

serbuk gergaji kayu sengon 10

Fase generatif pertumbuhan Pleurotus sp. dan Ganoderma sp. 11

SIMPULAN DAN SARAN 13

Simpulan 13

Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 13

RIWAYAT HIDUP 16

Page 12: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

DAFTAR TABEL

1 Analisis sidik ragam pertumbuhan panjang miselium pada uji

antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. 9

2 Uji Duncan rata-rata pertumbuhan panjang miselium pada uji antagonis

Ganoderma sp. terhadap Pleurotus sp. 9

3 Lama waktu panen tubuh buah pertumbuhan Ganoderma sp.

dan Pleurotus sp. 11

4 Rata-rata pertumbuhan morfologi tubuh buah Pleurotus sp. dan 12

Ganoderma sp. pada perbedaan waktu inokulasi

DAFTAR GAMBAR

1 Pola penempatan koloni Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. pada

cawan konfrontasi 4

2 Pola penempatan isolat Ganoderma sp. uji antagonis pada 6

media serbuk gergaju kayu sengon

3 Pertumbuhan koloni Ganoderma sp., Pleurotus sp. dan pertumbuhan

biakan ganda Pleurotus sp. dan Ganoderma sp. 7

4 Rata-rata pertumbuhan panjang miselium Pleurotus sp. pada perlakuan

perbedaan waktu inokulasi 8

5 Rata-rata pertumbuhan panjang miselium Ganoderma sp. pada

perlakuan perbedaan waktu inokulasi 8

6 Uji antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada media serbuk

gergaji kayu sengon 10

7 Pengamatan mikroskopik bentuk hifa. Pleurotus sp., bentuk hifa

Ganoderma sp., dan bentuk hifa zona batas pada uji antagonis

Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. berupa lisis 10

8 Bentuk morfologi tubuh buah Pleurotus sp. dan Ganoderma sp. 12

Page 13: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan merupakan suatu kawasan yang ditumbuhi pepohonan dan

tumbuhan lainnya yang dapat berperan sebagai sumber ekonomi, habitat bagi

flora dan fauna, dan pengendalian air. Keberadaan hutan sangat penting maka

diperlukan perlindungan hutan. Salah satu gangguan hutan adalah penyakit hutan,

ciri-ciri hutan yang rentan terkena penyakit ialah hutan monokultur atau hutan

tanaman industri (HTI), luas hutan tanaman industri saat ini sekitar 21 154 016 Ha

(Badan Pusat Statistik 2014).

Salah satu kendala budi daya pohon kehutanan yang telah banyak

dilaporkan adalah serangan penyakit akar busuk yang disebabkan oleh jamur

Ganoderma sp. (Solomon et al. 1993) Penyakit paling rentan di hutan tanaman

industri Acasia mangium dan Eucaliptus sp. di Sumatera disebabkan oleh

penyakit akar busuk penyebab jamur Ganoderma philippii. Kejadian serangan

Ganoderma sp. dari tahun ke tahun dikhawatirkan akan terus meningkat. Generasi

ke dua hutan tanaman industri A. mangium di Sumatera dan Kalimantan, kejadian

serangan Ganoderma pada tegakan berumur 3-5 tahun sebanyak 3-28%. (Irianto et

al. 2006). Menurut pendapat Herliyana et al. (2012) Ganoderma merupakan patogen

untuk pohon sengon karena dapat menyebabkan nekrosis dan akar busuk sehingga

menyebabkan pohon sengon menjadi mati. Ganoderma sp. adalah jamur polyporus yang mempunyai daerah

penyebaran tempat tumbuh yang cukup luas dan dikenal sebagai penyebab

penyakit akar busuk pada banyak jenis tanaman berkayu. Di hutan alam jamur ini

cenderung menyerang pohon-pohon tua atau yang telah mengalami penurunan

pertumbuhan, dan juga dapat menyebabkan pembusukan kayu yang sudah mati.

Di Hutan Tanaman Industri (HTI) dan perkebunan, jamur ini telah dilaporkan

menjadi patogen akar yang potensial dan telah banyak menyerang beberapa jenis

tanaman (Semangun 2000). Ganoderma sp. penyebab penyakit akar busuk di

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi, ditemukan menyerang jenis

Agathis dan Pinus, di sepanjang blok A1, A2, B3 dan B4 HPGW. Serangan

Ganoderma tersebut menyebabkan produksi getah di HPGW menurun. ( Achmad

et al. 2016)

Infeksi Ganoderma sp. lebih mudah terjadi melalui luka dan lentisel,

jamur tersebut sering ditemukan pada bagian leher akar, tempat tersebut

merupakan tempat yang baik bagi infeksi jamur. Serangan akan mudah terjadi

pada tanaman okulasi dibandingkan dengan tanaman biji. Hal ini disebabkan pada

tanaman okulasi terdapat bagian-bagian luka, sehingga memudahkan

Ganoderma sp. untuk melakukan infeksi (Sinulingga 1989). Infeksi atau

penularan penyakit ini terjadi melalui kontak akar tanaman sehat dengan sumber

infeksi di dalam tanah seperti sumber inokulum dari akar dan batang yang

mengandung koloni patogen (Widyastuti et al. 2001).

Hennessy dan Daly (2007) mengemukakan bahwa belum ada pendekatan

kimiawi yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk akar di lapangan, yang

dapat dilakukan adalah mengurangi inokulum patogennya. Oleh karena itu

pengendalian hayati cocok diterapkan dalam pengendalian penyakit

Ganoderma sp.. Baker dan Cook (1974) mengemukakan konsep pengendalian

Page 14: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

2

hayati yaitu pengurangan kepadatan inokulum atau aktivitas patogen dalam

menimbulkan penyakit, baik dalam stadia aktif atau dorman, dengan

menggunakan satu atau lebih organisme. Hal tersebut dapat terjadi secara alami

atau melalui manipulasi lingkungan, inang atau antagonis, atau melalui introduksi

masa satu jenis antagonis atau lebih.

Pleurotus sp. merupakan salah satu jamur yang tumbuh dengan baik di

wilayah tropika Indonesia. Manfaat Pleurotus sp. untuk pencegahan penyakit pada

manusia mendorong para peneliti mempelajari potensi antimikroba jamur tersebut.

Akyuz et al. (2010) dan Rahman et al. (2009) melaporkan aktivitas antimikrobial

Pleurotus sp. terhadap bakteri patogenik. Satou et al. (2007) melaporkan bahwa

Pleurotus sp. dapat menurunkan ukuran kepala nematoda. Thorn dan Barron

(1984) melaporkan bahwa sejumlah jamur agaricus termasuk Pleurotus sp.

menyerang nematoda hidup bebas yang terdapat pada permukaan agar air. Thorin

dan Tsuneda (1992) melaporkan potensi Pleurotus sp. menghambat pertumbuhan

koloni bakteri.

Menurut Setyaningsih (2016) senyawan kimia yang terkandung dalam

jamur tiram adalah asam pentodekanoat, asam palmitat, metil palmitat, metil

linoleat, FAME 18:1, asam linoleat, asam stearat, asam-11,13- eikosadienoat, 1,4-

naftakuion, asam-9 oktadesennoat, dan ergosterol. Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui potensi Pleurotus sp. sebagai antagonis terhadap

patogen Ganoderma sp..

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antagonis

Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. secara in vitro pada media PDA.

Mengetahui potensi antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada media

serbuk gergaji kayu sengon. Mengetahui pertumbuhan fase vegetatif dan fase

generatif Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. pada media serbuk gergaji kayu

sengon.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dengan cara diaplikasikan

untuk pengendalian penyakit busuk akar akibat Ganoderma sp. menggunakan

Pleurotus sp..

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai bulan Maret

sampai dengan bulan Agustus 2016. Uji in vitro dilakukan di Laboratorium

Patology Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Pembuatan

Page 15: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

3

media serbuk gergaji kayu sengon dilaksanakan di Rumah Kumbung Jamur di

Gunung Batu Bogor. Pengamatan mikroskopik dilakukan di Laboratorium Hama

Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan Petri diameter 9 cm,

tabung erlenmeyer ukuran 250 ml, spirtus, sudip, cork borer diameter 0.5 cm,

tabung ukur ukuran 1000 ml, Laminar Air Flow (LAF), saringan, autoclave, sil,

alumunium foil, kapas, botol selai, plastik anti panas ukuran 15 x 5 cm, karet,

drum, elpiji ukuran 3 kg, timbangan, penggaris, alat tulis, mikroskop preparat dan

kamera.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Ganoderma sp.

dari koleksi Laboratoium IPBCC, isolat Pleurotus sp. dari koleksi Laboratorium

Patology Hutan Fakultas Kehutanan IPB. kentang 200 gram, gula 20 gram, agar-

agar 17 gram, kloromfenicol 10 mg, aquades 1 liter , jagung 1000 gram, gula 100

gram dan aquades 100 ml, alkohol 70%, serbuk gergaji kayu sengon 5 kg, dedak

800 gram, gips 100 gram dan kapur 100 gram.

Prosedur Penelitan

Prosedur penelitan dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu uji antagonis

Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. secara in vitro pada media PDA dan uji

antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada media serbuk gergaji kayu

sengon.

Uji antagonis secara in vitro pada media PDA

Media PDA dibuat dari 200 gram kentang yang telah dikupas dan dicuci

bersih. Kentang direbus dengan 1 liter aquades sampai mendidih, kemudian

rebusan kentang disaring menggunakan saringan dan diambil sarinya (aquades

bekas rebusan). Setelah itu ditambahkan lagi aquades hingga mencapai volume

akhir 1 liter, gula 200 gram dan agar-agar 17 gram dimasukkan dan dicampur rata.

Setelah mendidih dan tercampur rata, larutan didinginkan dan ditambahkan

antibiotik, lalu ditempatkan kedalam tabung Erlenmeyer yang ditutup dengan

kapas dan aluminium foil. Larutan media tersebut kemudian dimasukan ke dalam

autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121 ºC.

Penanaman inokulum Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. pada uji antagonis

dilakukan menggunakkan metode dua biakan (dual culture method) ( Benhamou

dan Chet 1993). Uji antagonis dilakukan dengan metode oposisi langsung dalam

cawan Petri berdiameter 9 cm. Inokulum Pleurotus sp. dan Ganoderma sp.

berupa potongan agar bermiselia diameter 0.5 cm diambil dari bagian tepi koloni

biakan yang berumur 2 minggu. Inokulum ditanam berdampingan pada media

dalam cawan petri masing-masing berjarak 2 cm dari tepi cawan, sehingga jarak

antar inokulum sekitar 4 cm dapat dilihat pada Gambar 1 dan menggunakan

media PDA.

Page 16: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

4

Selain itu dilakukan penanaman masing-masing isolat pada cawan Petri

terpisah sebagai kontrol. Biakan selanjutnya diinkubasi dalam suhu ruangan

selama 14 hari. Pengamatan dilakukan setiap hari dari saat inokulum ditanam

dengan mengukur pertumbuhan jari-jari miselia koloni patogen ke arah koloni

antagonis dalam satuan cm. Selain itu diamati terbentuknya zona penghambatan

antara koloni antagonis dan koloni patogen selanjutnya dihitung persen

penghambat.

Persen penghambat dihitung dengan rumus Rohana (1998) :

Keterangan :

PP : persen penghambat

r1 : jari-jari isolat 1

r2 : jari-jari isolat 2

Gambar 1. Pola penempatan koloni Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. pada cawan

konfrontasi.

Uji antagonis melalui media serbuk gergaji kayu sengon

Pembuatan isolat F1 Ganoderma sp. dan F1 Pleurotus sp. dibuat

menggunakan media jagung pecah. 1000 gram jagung direbus dengan100 ml

aquades dan 100 gram gula untuk pembuatan 6 botol selai. Setelah itu media

tersebut disimpan dibotol selai lalu disterilisasi menggunakan autoklaf sampai

suhu 121 0C selama 15 menit. Media jagung ditunggu sampai dingin, setelah

dingin media jagung diinokulasikan isolat Ganoderma sp. dan Pleurotus sp..

Setelah itu media yang telah diisokasi disimpan dalam suhu ruangan ditunggu

sampai miselium tumbuh.

Persiapan media serbuk gergaji kayu sengon, media yang digunakan

menggunakan perbandingan dari Herliyana (2007) yaitu dengan perbandingan

82,5% serbuk gergaji kayu sengon, 15% dedak, 15% gipsum dan 1,0% kapur.

Kemudian media tersebut dikomposkan terlebih dahulu selama 1 hari, setelah

proses pengomposan selesai, media dimasukan ke dalam plastik anti panas sesuai

dengan perlakuan yang sudah ditentukkan dengan panjang 10 cm dan setiap ujung

plastik dilubangi dan diikat dengan karet gelang.

2 cm 4 cm

2 cm

Page 17: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

5

Sterilisasi dilakukan dengan uap panas atau pengukusan menggunakan

drum sebagai pengganti autoklaf. Media serbuk gergaji kayu sengon dimasukkan

dan disusun di dalam drum kemudian ditutup rapat. Pengapian diberikan di bawah

drum menggunakan tabung gas elpiji berukuran 3 kg. Sterilisasi dilakukan hingga

suhu 90–100 0C selama 6-8 jam sampai gas ukuran 3 kg tersebut habis. Setelah

proses sterilisasi selesai baglog dipindahkan ke ruang inokulasi.

Inokulasi dilakukan dalam ruangan khusus yang steril dan menggunakan

lamina air flow. Bibit Ganoderma sp. dimasukan ke bagian ujung kiri baglog

sekitar 2 gram dan bibit Pleurotus sp. ke bagian ujung kanan baglog sekitar 2

gram. Setelah itu bagian ujung atau mulut baglog ditutup menggunakan kapas

atau kertas dan diikat dengan karet.

Perlakuan waktu inokulasi sebagai berikut :

K1 : Ganoderma sp.

K2 : Pleurotus sp.

I : Inokulasi Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. bersamaan

II : Inokulasi terlebih dahulu 1 minggu Ganoderma sp. setelah itu, inokulasi

Pleurotus sp.

III : Inokulasi terlebih dahulu 1 minggu Pleurotus sp. setelah itu, inokulasi

Ganoderma sp.

Setelah proses inokulasi selesai, baglog dipindahkan ke rumah jamur atau

kumbung untuk proses inkubasi yang bertujuan agar miselium jamur tumbuh

menyebar ke seluruh bagian baglog dan diambil data panjang miselium setiap

harinya, dan dihitung persen pengambatannya.

Persen penghambatan dihitung berdasarkan rumus dibawah ini :

PP baglog = 𝑅1−𝑅2

𝑅1 x 100

Keterangan :

PP baglog : persen penghambatan pada media balog (serbuk gergaji kayu

sengon)

R1 : Panjang miselium K1 pada media baglog

R2 : Panjang miselium pada perlakuan I,II,dan III pada media baglog

Page 18: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

6

K1

R1

Perlakuan

I, II, dan III

R2

Gambar 2 Pola penempatan isolat Ganoderma sp. pada uji antagonis dimedia

serbuk gergaji kayu sengon

Setelah miselium memenuhi media baglog sekitar 2 minggu karet pada

ujung baglog dibuka dan baglog jamur disimpan pada ruangan yang bersuhu 16-

28 0C dan kelembaban 80-85%. Penyiraman dilakukan setiap hari dan dilakukan

pengamatan serta pengambilan data tubuh buah meliputi panjang tangkai,

diameter tubuh buah, jumlah tudung dan lama panen.

Pengamatan mikroskopik miselium Pleurotus sp. dan miselium

Ganoderma sp. dilakukan di Laboratorium Hama Departemen Silvikultur

Fakultas Kehutanan IPB. Biakan Pleurotus sp. dan Ganoderma sp. pada media

serbuk gergaji kayu sengon diamati miseliumnya dengan menggunakan

mikroskop preparat dengan perbesaran 10x40.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) non faktorial. Model persamaan umum pada penelitian ini

sebagai berikut :

Yijk = μ + δi + εij

Keterangan :

Yijk : pertumbuhan miselium pada isolat taraf ke -i dan ulangan ke –j

μ = rataan umum

δi= pengaruh inokulasi taraf ke –i

εij : Pengaruh galat percobaan perlakuan ke-i pada ulangan ke-j

Keterangan :

: Isolat Ganoderma sp.

RI : Panjang miselium (cm) K1

R2 : Panjang miselium (cm) pada perlakuan

Page 19: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Antagonis Pleurotus sp. dengan Ganoderma sp. Secara In Vitro pada

Media PDA

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kontrol isolat Ganoderma sp.

dan Pleurotus sp. tumbuh pada hari ke tiga inkubasi. Pada kontrol koloni

Ganoderma sp. dapat memenuhi cawan Petri pada hari ke 16. Sedangkan koloni

Pleurotus sp. memenuhi cawan Petri pada hari ke 14. Pertumbuhan menjari yang

lambat dari kedua jamur tersebut dikarenakan Ganoderma sp. maupun

Pleurotus sp. keduanya termasuk jamur kelas Basidiomycetes. (Alexopoulus dan

Mims 1979) mengemukakan bahwa kelas Basidiomycetes memiliki pertumbuhan

menjari yang lebih lambat, dibandingkan jamur kelas Deuteromycetes seperti

Trichoderma, yang mampu memenuhi cawan Petri berdiameter 9 cm pada hari ke

3 inkubasi.

Gambar 3 Pertumbuhan koloni (A) Ganoderma sp. (kontrol) (B) biakan

ganda Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. tanda panah

menunjukkan zona batas (C) Pleurotus sp. (kontrol) pada media PDA.

Biakan ganda jari-jari koloni Ganoderma sp. mampu mencapai cawan

Petri sebesar 3.07 cm sedangkan jari-jari isolat Pleurotus sp. sebesar 1.55 cm.

Menurut penelitan yang dilakukan oleh Ahmad dan Yulisman (2011) jari-jari

koloni Ganoderma sp. mampu mencapai cawan Petri sebesar 1.7 cm, sedangkan

jari-jari koloni Pleurotus sp.1 dan Pleurotus sp.4 berturut-turut sebesar 0.35 dan

0.45 cm. Persen penghambat uji antagonis Pleurotus sp. dengan Ganoderma sp.

sebesar 34.8%.

Hasil penelitian ini menunjukkan potensi isolat Pleurotus sp. sebagai

agensia untuk pengendalian hayati (Baker dan Cook 1974). Hal tersebut karena

keberadaan isolat Pleurotus sp. mampu menghambat pertumbuhan isolat

Ganoderma sp. (Gambar 3). Interaksi jamur antagonis dengan jamur patogen

dalam pengendalian hayati terjadi dalam bentuk antibiosis, kompetisi, dan

mikoparasitisme (Baker dan Cook 1974). Terbentuknya zona penghambatan

antara koloni patogen dan koloni antagonis pada pengujian antagonis in vitro

merupakan indikasi bekerjanya mekanisme antibiosis. Beberapa zat yang diduga

terlibat dalam antibiosis Pleurotus sp. dengan Ganoderma sp. pada penelitian ini

antara lain adalah toksin dan enzim.

Page 20: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

8

Uji Antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada Media

Serbuk Gergaji Kayu Sengon

Fase vegetatif pertumbuhan miselium Ganoderma sp. terhadap Pleurotus sp.

dengan perlakuan perbedaan waktu inkubasi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pertumbuhan panjang

miselium Pleurotus sp. memenuhi media serbuk gergaji kayu sengon pada hari ke

14 inokulasi. Pertumbuhan panjang miselium Pleurotus sp. tersebut dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Rata-rata pertumbuhan panjang miselium Pleurotus sp. pada perlakuan

perbedaan waktu inokulasi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pertumbuhan panjang

miselium Ganoderma sp. memenuhi media serbuk gergaji kayu sengon pada hari

ke 14 inokulasi. Pertumbuhan panjang miselium Ganoderma sp. tersebut dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Rata-rata pertumbuhan panjang miselium Ganoderma sp. perlakuan

perbedaan waktu inokulasi

Berdasarkan Gambar 4 dan 5, pertumbuhan panjang miselium

Pleurotus sp. mengalami peningkatan, sedangkan pertumbuhan panjang miselium

Ganoderma sp. mengalami penurunan. Perlakuan I, panjang miselium

Pleurotus sp. mengalami peningkatan sebesar 3.7 cm, sedangkan panjang

miselium Ganoderma sp. mengalami penurunan sebesar 1.3 cm, dapat dilihat

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1

PA

NJA

NG

MIS

ELIU

M (

CM

)

HARI KE

K2 I II III

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1PA

NJA

NG

MIS

EL

IUM

(C

M)

HARI KE K1 I II III

Page 21: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

9

pada hari ke 14 sampai hari ke 21. Perlakuan II, panjang miselium Pleurotus sp.

mengalami peningkatan sebesar 1 cm, sedangkan panjang miselium

Ganoderma sp. mengalami penurunan sebesar 0.9 cm, dapat dilihat pada hari ke

14 sampai hari ke 21. Perlakuan III, panjang miselium Pleurotus sp. mengalami

peningkatan sebesar 0.4 cm, sedangkan panjang miselium Ganoderma sp.

mengalami penurunan sebesar 1.5 cm, dapat dilihat pada hari ke 14 sampai hari ke

21.

Hal tersebut membuktikan bahwa Pleurotus sp. berpotensi dapat menekan

pertumbuhan panjang miselium Ganoderma sp.. Menurut Cook dan Baker (1983)

bahwa jasad renik yang mengganggu keberlangsungan hidup atau aktivitas

patogen dalam menimbulkan penyakit adalah antagonis dari patogen tersebut.

Tabel 1 Hasil analisis sidik ragam pada uji antagonis Pleuortus sp. terhadap

Ganoderma sp. pada media serbuk gergaji kayu sengon.

Parameter Hasil analisis sidik ragam

Pertumbuhan panjang miselium 0.00067*

Diameter tudung 0.0016*

Panjang tangkai 0.001*

Jumlah tudung 0.0193* Keterangan :

* : Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95% (0.01-0.05)

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan

waktu inokulasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang

miselium, diameter tudung tubuh buah, panjang tangkai tubuh buah dan jumlah

tudung.

Tabel 2 Hasil uji Duncan rata-rata pertumbuhan panjang miselium uji antagonis

Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. hari ke 21 masa inkubasi

Perlakuan

Pertumbuhan panjang miselium (cm)

Pleurotus sp. Ganoderma sp. Persen pengambatan

(%)

I 8bac 6.1bac 39

II 4b 7.6ab 24

III 9ab 1.5b 85 Keterangan : Huruf yang sama dibelakang angka menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata

pada tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan uji Duncan yang dilakukan pertumbuhan panjang miselium

Pleurotus sp. pada perlakuan I dan III menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda

nyata dengan perlakuan II. Pertumbuhan panjang miselium Ganoderma sp.

perlakuan I dan II menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata dengan

perlakuan III. Perlakuan III memiliki persen penghambat paling besar dari ke 3

perlakuan yaitu sebesar 85%. Perlakuan II memiliki persen penghambat paling

kecil diantara ke 3 perlakuan yang dilakukan yaitu sebesar 24%.

Page 22: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

10

Potensi Pleurotus sp. untuk Pengendalian Ganoderma sp. pada media serbuk

gergaji kayu sengon

Hasil Pengamatan uji antagonis pada media serbuk gergaji kayu sengon,

Ganoderma sp. dengan Pleurotus sp. menunjukkan kedua jamur tersebut dapat

berkompetisi dan membentuk zona batas, pertumbuhan panjang miselium

Ganoderma sp. dapat ditekan dan pertumbuhan panjang miselium Ganoderma sp.

mengalami penurunan pertumbuhan.

Gambar 6 Uji antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. pada media serbuk

gergaji kayu sengon tanda panah menunjukkan zona batas.

Uji antagonis yang terjadi antara Pleurotus sp. dengan Ganoderma sp.

adalah interaksi kompetisi, hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan panjang

miselium Pleurotus sp. yang dapat menekan dan menurunkan pertumbuhan

panjang miselium Ganoderma sp. terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.

(Djafaruddin 2004) menyatakan bahwa berkurang atau bertambahnya diameter

koloni jamur disebabkan adanya mekanisme kompetisi antara jamur patogen dan

antagonis akibat persaingan dan perebutan ruang tumbuh. Kompetisi ruang

tumbuh terjadi untuk memanfaatkan media tumbuh sebagai sumber makanan

karena jamur antagonis dan patogen sama-sama membutuhkan nutrisi untuk

tumbuh.

Gambar 7 Pengamatan mikroskopik (A) bentuk hifa Pleurotus sp. tanda panah

Menunjukkan adanya clamp connection (B) bentuk hifa

Ganoderma sp. tanda panah menunjukkan adanya clamp connection

(C) dan bentuk hifa uji antagonis Pleurotus sp. terhadap

Ganoderma sp. berupa lisis yang ditunjukkan oleh tanda panah

Page 23: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

11

Berdasarkan pengamatan mikroskopik yang dilakukan menunjukkan

hifa Pleurotus sp. dan hifa Ganoderma sp. tanda panah menunjukkan clamp

connection (Alexopolous et al. 1979) salah satu ciri hifa jamur Basidiomycetes.

Bentuk hifa pada zona batas uji antagonis Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp.

diduga terjadi lisis (Gambat 7). (Menawati et al. 2015) menyatakan bahwa cara

lain agen hayati dalam menghambat patogen adalah dengan lisis yaitu miselium

agen hayati mampu menghancurkan atau memotong-motong miselium patogen

dan mengakibatkan kematian. Menurut (Freixo et al. 2008) bahwa Pleurotus sp.

dilaporkan menghasilkan enzim poligalakturonase yang bersifat mendegradasi

jaringan dengan menghancurkan lamella tengah.

Fase generatif pertumbuhan Pleurotus sp. dan Ganoderma sp.

Berdasarkan hasil pengamatan lama waktu panen pertumbuhan tubuh buah

Pleurotus sp. dan Ganoderma sp. dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Lama waktu panen pertumbuhan tubuh buah jamur Ganoderma sp. dan

Pleurotus sp..

Perlakuan

Lama panen (Hari)

Panen 1 Panen 2

Pleurotus sp. Ganoderma sp. Pleurotus sp. Ganoderma sp

Kontrol 40 60 20 30

I 40 70 30 32

II 40 60 20 30

III 40 50 20 40

Pertumbuhan tubuh buah Pleurotus sp. menunjukkan pertumbuhan yang

normal, sedangkan Ganoderma sp. menunjukkan pertumbuhan yang lambat.

(Tabel 3). Panen ke 1 pertumbuhan tubuh buah Pleurotus sp. tumbuh pada hari ke

40 setelah miselium memenuhi media baglog sedangkan, pertumbuhan tubuh

buah Ganoderma sp. tumbuh pada hari ke 50 sampai hari ke 70 setelah miselium

memenuhi media baglog. Panen ke 2 pertumbuhan tubuh buah Pleurotus sp.

tumbuh pada hari ke 20 sampai hari ke 30 sedangkan, pertumbuhan tubuh buah

Ganoderma sp. tumbuh pada hari ke 30 sampai hari ke 40.

Pertumbuhan tubuh buah Ganoderma sp. tumbuh pada 1 bulan setelah

miselium memenuhi media baglog, sedangkan pertumbuhan tubuh buah

Pleurotus sp. tumbuh pada hari ke 34 setelah miselium memenuhi media baglog

(Ahmad 2012). Uji antagonis antara Pleurotus sp. dengan Ganoderma sp.

menunjukkan bahwa pembentukan morfologi tubuh buah Ganoderma sp.

memiliki pertumbuhan yang lambat, sedangkan Pleurotus sp. menunjukkan

pertumbuhan yang normal. Pertumbuhan tubuh buah Ganoderma sp. lebih lambat

dikarenakan kompetisi nutrisi antara Ganoderma sp. dengan Pleurotus sp..

Page 24: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

12

Gambar 9 Bentuk morfologi tubuh buah Ganoderma sp. dan Pleurotus sp.

(A) isolasi bersamaan, (B) isolasi Ganoderma sp. terlebih dahulu , dan

(C) isolasi Pleurotus sp. terlebih dahulu

Tabel 4 Rata-rata pertumbuhan morfologi tubuh buah Pleurotus sp. dan

Ganoderma sp. pada perbedaan waktu inokulasi

Perlakuan

Pleurotus sp. Ganoderma sp.

Diameter

tudung

Panjang

tangkai

Jumlah

tudung

Diameter

tudung

Panjang

tangkai

Jumlah

tudung

K 6b 6.2b 4ab 4b 7.1a 2b

I 6b 6b 4ab 4.3b 7a 2b

II 7.06a 6.1b 3.6ab 4.5b 7.3a 2b

III 6b 6.2b 3.2ab 4.2b 7.1a 2b

Keterangan: Angka-angka dalam tabel adalah hasil perhitungan uji Duncan dari nilai rataan

diameter tudung, panjang tangkai dan jumlah tudung. Taraf yang berbeda huruf

artinya berbeda nyata pada taraf 5%.

Berdasarkan Tabel 4 perlakuan perbedaan waktu pertumbuhan morfologi

tubuh buah Pleurotus sp., pembentukan diameter tudung perlakuan I dan III tidak

berbeda nyata dengan perlakuan II. Pertumbuhan morfologi tubuh buah

Pleurotus sp. pembentukkan panjang tangkai dan jumlah tudung perlakuan I,II

dan III tidak berbeda nyata. Pertumbuhan morfologi tubuh buah Ganoderma sp.

pada pembentukkan diameter tudung, panjang tangkai dan jumlah tudung

perlakuan I,II dan III tidak berbeda nyata.

Karakteristik tubuh buah yang diamati dan diukur berupa diameter tudung,

panjang tangkai dan jumlah tudung. Morfologi tubuh buah jamur yang normal

adalah dicirikan dengan ukuran tangkai yang pendek dan diameter tudung yang

lebar (Steviani 2011). Bentuk morfologi dari kedua jamur Ganoderma sp. dan

Pleurotus sp. dari ke tiga perlakuan menunjukkan bentuk morfologi panjang

tangkai yang lebih panjang dan diameter tudung yang lebih kecil.

A B

C

Page 25: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

13

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pertumbuhan diameter koloni miselium Ganoderma sp. dan Pleurotus sp.

pada media PDA memiliki pertumbuhan yang lambat. Uji antagonis pada media

PDA Pleurotus sp. terhadap Ganoderma sp. adalah pembentukan zona hambat.

Interaksi uji antagonis antara Ganoderma sp. dan Pleurotus sp. pada media serbuk

gergaji kayu sengon adalah kompetisi yaitu perebutan nutrisi. Kompetisi tersebut

membuat pertumbuhan Ganoderma sp. menurun sehingga menyebabkan

pertumbuhan tubuh buah yang lambat. Perlakuan inokulasi sebelum dan sesudah

Pleurotus sp. menunjukan pengurangan atau penurunan pertumbuhan inokulum

Ganoderma sp.. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi Pluerotus sp. terhadap

Ganoderma sp. cocok diterapkan di lapangan.

Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut pengenai potensi Pleurotus sp. terhadap

Ganoderma sp. seperti mengunakan baglog dengan ukuran baglog yang lebih

besar .

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2012. Jamur : Info Lengkap dan Kiat Sukses Agribisnis. Jakarta

(ID): Agriflo.

Achmad, Herliyana EN, Permatasari DP. 2016. Luas serangan dan sebaran

penyakit akar merah di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi.

Jurnal Silvikultur Tropika. 07(01): 24-31.

Achmad, Yulisman D. 2011. Potensi dua isolat lokal Pleurotus sp.

sebagai antagonis terhadap Ganoderma sp. Littri Jurnal. 17(4):174-178.

Alexopoulos CJ, Mims CW. 1979. Introductory Mycology 3rd ed. New York

(US): John Wiley and Sons.

Akyuz MAN, Onganer P, Erecevit, S. Kirbag. 2010. Antimicrobial activity

of some edible mushrooms in the eastern and southeast anatolia region of

turkey. Gazi University Journal of Science. 23(2): 125-130.

BPS [Badan Pusat Statistik]. 2014. Luas hutan tanaman industri (HTI) di

Indonesia update terakhir 8 september 2014. [Internet] [diunduh 2016 Ags

25] tersedia pada https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1101

Baker KF, Cook RJ. 1974. Biological Control of Plant Pathogens. San

Fransisco (US): W H Freeman and Co.

Benhamou N, Chet I. 1993. Hyphal interactions between Trichoderma

harzianum and rhizoctonia solani: ultrastructure and gold cytochemistry of

the mycoparasitic process. Phytopathology. 83(03): 1062- 1071.

Cook RJ, Baker KF. 1983. The Nature and Practice of Biological Control of

Plant Pathogens The Amer Phytopatological Soc. St. Paul (US):

Minnesota.

Page 26: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

14

Djafaruddin. 2004. Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Jakarta (ID):

Bumi Aksara.

Freixo MD, Karmali A, Arteiro JM. 2008. Production and chromatographic

behaviour of polygalacturonase from Pleurotus ostreatus on immobilized

metal chelates. Process Biochemistry. 43(5):531-539.

Hennessy C, Daly A. 2007. Ganoderma diseases Agnote no. 167. [Internet]

[diakses pada 24 Juli 2016] . Tersedia pada

http://www.nt.gov.au/d/Content/File/p/Plant_Pest/834.pdf

Herliyana EN, Putra IK, Taniwiryono D. 2012. Uji patogenitas Ganoderma

terhadap bibit tanaman sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen).

Jurnal Silvikultur Tropika. 03(01): 37-43.

Herliyana EN. 2007. Potensi ligninolitik jamur pelapuk kayu kelompok Pleurotus.

[disertasi]. Bogor (ID): Sekolah Pacsarjana IPB.

Irianto RSB, Barry KN, Hidayati, Ito S, Fiani A, Rimbawanto A, Mohammed C.

2006. Incidence and spatial analysis of root rot of Acacia mangium in

Indonesia. Journal of Tropical Forest Science. 18(3): 157-165.

Menawati H, Pinem MI, Oemry S. 2015. Uji antagonisme beberapa jamur saprofit

dan endofit dari tanaman pisang terhadap Fusarium oxysporum f.sp.

cubens di laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi. 3(02): 687-695.

Rahman A, Hossan T, Ruhul SM, Amin, KA, Rahman, Khan MA, Khalil I.

2009. Antimicrobial activity of Pleurotus ostreatus (jacquin ex fr.)

kummer upon human pathogenic bacteria. Bangladesh J. Mushroom. 3(1):

9-13.

Rohana I. 1998. Efektifitas penggunaan Trichoderma harzianum dan fungisida

mankozeb untuk pengendalian Rhizoctonia solani penyebab enyakit lodoh

pada Acacia mangium [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Satou T, Kaneko KWL, Koike K. 2008. The toxin produced by Pleurotus

ostreatus reduces the head size of nematodes. Biological &

Pharmaceutical Bulletin 31(4):574.

Semangun H. 2000. Penyakit-penyakit tanaman perkebunan di Indonesia.

Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Sinulingga W. 1989. Pengendalian Biologi Penyakit Cendawan Akar Putih pada

Tanaman Karet. Jakarta (ID): Pusat Penelitian Perkebunan Sei Putih.

Setyaningsih S. 2016. Aktivitas antimikroba ekstrak etanol jamur tiram putih

(Pleurotus osteatus Jacq. Fr.) dan daun kepeteng cina (Senna alata L.

Roxb.) terhadap Aspergilus niger. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Solomon J D, Leininger TD, Wilson AD, Anderson RL, Thompson LC,

Mc Cracken FI. 1993. Ash Pests: A Guide to Major Insect, Diseases, Air

Pollution Injury and Chemical Injury. Gen. Tech. Rep. SO-96. New

Orleans, LA (US): Department of Agriculture, Forest Service , Southern

Forest Experiment Station.

Stevani S. 2011. Penambahan molase dalam berbagai media pada jamur tiram

putih Pleurotus ostreatus. [skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Negeri

Sebelas Maret.

Thorn RG, Barron GL. 1984. Carnivorous mushrooms. Science 224:76-78.

Thorn RG, Tsuneda A. 1992. Interaction between various wood-decay fungi

Page 27: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

15

and bacteria antibiosis attack lysis or inhibition. Rept. Tottori

Mycol. Inst.30:13-20. Widodo AT, Wijayanti N. 2002. Penentuan Struktur Molekul. Semarang (ID):

Unnes Press.

Widyastuti SM, Sumardi, Sumantoro P. 2001. Efektivitas Trichoderma

spp. sebagai pengendali hayati terhadap tiga patogen tular tanah pada

beberapa jenis tanaman kehutanan. Jurnal Perlindungan Hutan Tanaman.

Indonesia. 7(2):98-107.

Page 28: POTENSI vdc Pleuro tus sp. UNTUK PENGENDALIAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT … · 2017-05-08 · satu penyakit hutan adalah penyakit busuk akar merah. Penyakit busuk akar merah

16

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 28 Desember 1993

dari pasangan Bapak H. Syaiful Tanjung dan Ibu Hj. Yarni, anak ke 3 dari 4

bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di SMA Kosgoro Kota Bogor pada

tahun 2009-2012. Kemudian melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor,

Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor melalui

jalur Ujian Masuk Mandiri (UTM) pada tahun 2012.

Selama perkuliahan penulis aktif dalam kepanitian dan organisasi di dalam

maupun di luar kampus. Kepanitian yang pernah diikuti antara lain Masa

Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) 50, Bina Corps Rimbawan

(BCR) 2015 , Belantara 50, Forcup 2015, Semarak Kehutanan 2014, TGC in

Action 2015, Peringatan Hari Autis Se-dunia 2016 dan Eksflorasi 2015.

Sedangkan Organisasi yang pernah di ikuti antara lain Sekretaris Division

Business Development TGC IPB (2014), anggota Departemen Fokustik BEM

Fahutan IPB (2015), anggota Division Business Development TGC IPB (2015),

Sekretaris Kementerian Komunikasi dan Informasi BEM KM IPB (2016) dan

ketua Divisi Media Komunitas Peduli Autis Bogor (2016).

Penulis juga pernah mengikuti study ekspedisi di Taman Nasional Lore

Lindu, Sulawesi Tengah (2015), Pelatihan manajemen kebakaran hutan dan lahan

di Taman Nasional Gunung Ciremai Kuningan Jawa Barat dalam acara Tree

Grower Community In Action 2015, Kegiatan magang mandiri Fakultas

Kehutanan IPB di Departemen Pengembangan Masyarakat PT Indocement

Cirebon Jawa Barat (2013) dan magang mandiri di Gunung Walat Sukabumi Jawa

Barat. Penulis melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di

jalur Sancang Barat dan Kamojang (2014), Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi (2015), dan bulan Januari

sampai dengan bulan Maret 2016 penulis melaksanakan Praktek Kerja Profesi

(PKP) di IUPHHK-HA PT Bina Ovivipari Semesta Kalimantan Barat.

Penulis menyelesaikan skripsi untuk memperolah gelar Sarjana Kehutanan

IPB dengan judul skripsi “Potensi Pleurotus sp. untuk Pengendalian Ganoderma

sp. Penyebab Penyakit Busuk Akar Merah Pohon Kehutanan” di bawah

bimbingan Dr Ir Elis Nina Herliyanan, M.Si.