pencegahan dan pengendalian penyakit nd
DESCRIPTION
Penyakit NDTRANSCRIPT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT ND
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
PENGAWETAN TELUR ITIK
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
KONSUMSI PAKAN PADA AYAM KAMPUNG
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
KONSUMSI PAKAN PADA ITIK
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
PENCEGAHAN, PENGENDALIAN DAN PENGOBATAN
PENYAKIT SCABIES PADA TERNAK KAMBING
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
PEMELIHARAAN TERNAK ITIK
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
PEMELIHARAAN TERNAK ITIK
A. Pemeliharaan
1. Sanitasi dan tindakan preventif
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan
preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk
mewaspadai timbulnya penyakit.
2. Pengontrol penyakit
Dilakukan setiap saat secara hati-hati serta menyeluruh. Catat dan tangani
secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
3. Pemberian pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase starter (umur 0-8
minggu), fase grower (umur 8-18 minggu) dan fase layar (umur 18-27 minggu).
Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya)
dengan kode masing-masing fase.
B. Penyakit
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal, yaitu:
1. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan
protozoa.
2. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana
perkandangan yang kurang tepat.
SISTEM PEMELIHARAAN AYAM BURAS
OLEH:
NADJMAH, S.Pt
THL-TB PENYULUH PERTANIAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
SISTEM PEMELIHARAAN AYAM BURAS
A. Pendahuluan
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan
ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh
peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan
pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.
B. Bibit
Cirri-ciri bibit yang baik:
1. Ayam jantan
a. Badan kuat dan panjang
b. Tulang supit rapat
c. Sayap kuat dan bulu-bulunya teratur rapih
d. Paruhnya bersih
e. Mata jernih
f. Kaki dan kuku bersih, sisik-sisik teratur
g. Terdapat taji
2. Ayam betina (petelur) yang baik:
a. Kepala halus
b. Matanya terang/jernih
c. Mukanya sedang (tidak terlalu lebar)
d. Paruh pendek dan kuat
e. Jengger dan pial halus
f. Badannya cukup besar dan perutnya luas
g. Jarak antara tulang dada dan tulang belakang ± 4 jari
h. Jarak antara tulang pubis ± 3 jari
C. Pemeliharaan
Ada 3 (tiga) system pemeliharaan:
1. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan
sendiri).
2. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan)
3. Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan)
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu:
1. Pemeliharaan anak ayam (starter): 0-6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya
diserahkan kepada induk atau induk buatan.
2. Pemeliharaan ayam dara (grower): 6-20 minggu
3. Pemeliharaan masa bertelur (layer): 21 minggu sampai afkir ( …. 2 tahun)
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan
melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan untuk menghasilkan telur konsumsi,
pejantan tidak diperlukan.
D. Perkandangan
Fungsi kandang yaitu:
1. Untuk tempat berteduh dari panas dan hujan
2. Sebagai tempat bermalam
3. Untuk memudahkan tata laksana
Syarat kandang yang baik, yaitu:
1. Cukup mendapat sinar matahari
2. Cukup mendapat angin atau udara segar
3. Jauh dari kediaman rumah sendiri
4. Bersih
5. Sesuai kebutuhan (umur dan keadaannya)
6. Kepadatan yang sesuai
7. Kandang dibuat dari bahan yang murah, mudah di dapat dan tahan lama
Kepadatan kandang:
1. Anak ayam beserta induk: 1-2 m2 untuk 20-25 ekor anak ayam dan 1-2 induk.
2. Ayam dara 1 m2 untuk 14-16 ekor.
3. Ayam masa bertelur, 1-2 m2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor
E. Pakan
Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri dari: protein, energy, vitamin,
mineral dan air. Adapun konsumsi pakan adalah sebagai berikut:
1. Anak ayam dara 15 gram/hari
2. Minggu I-III 30 gram/hari
3. Minggu III-V 60 gram/hari
4. Minggu VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
5. Induk 100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi dan sore, sedangkan air
minum diberikan setiap saat.
F. Penyakit dan pencegahan
1. ND = Newcastle Desease = Tetelo
Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 minggu,
dan 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
2. Cacingan
Pencegahan: hindarkan pemeliharaan tradisional.
3. CRD (Pernafasan)
Pengobatan: Chlortetacyclin (dosis 100-200 gram/ton ransum) atau tylosin
(dosis 800-1000 gram/ton ransum).
4. Berak darah
Pengobatan: Prepara Sulfa atau Anyrolium dilarutkan dalam air minum, dosis
0,012-0,024% untuk 3-5 hari.
5. Pilek
Pengobatan: Sulfadimetooxine 0,05% dilarutkan dalam air minum selama 5-7
hari.
6. Cacar
Pencegahan: vaksinasi 1 kali setelah lepas induk.
RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK)
Tahun : 2015Kecamatan : TamalateKelurahan : Tanjung MerdekaSub Sektor : PeternakanNama Kelompok Tani : KWT Jeneberang
No Nama PetaniPopulasi Vaksin ND(ml)
Anak Muda Dewasa Hitchwer Lasota1 Halima Dolo 5 7 8 20 352 Hajawa 15 12 9 60 423 Hadiah 6 5 7 24 30.54 Kumala Dg. Sanging 20 25 30 80 132.55 Kusmawati 7 9 8 28 36.56 Nurhaeni 12 10 5 48 257 Siti Ama 8 6 5 32 238 H. Kanang 5 7 7 20 31.59 H. Kaunang 7 10 8 28 4410 H. Uki 13 8 7 52 35.511 Jawari 9 7 8 36 35.512 Hasma Dg. Puji 20 10 12 80 5313 Nurlia Dg. Kewna 15 9 10 60 44.514 Leni N. 10 7 8 40 35.515 Saniaga 5 7 10 60 43.516 Dahlia 11 8 10 44 4417 Marlia 6 5 7 24 30.518 Nirani Japa 7 10 12 28 5319 Musdalifah 10 10 15 40 6520 Tani Dg. Siro 10 8 15 40 6421 Saina Dg. Ngai 6 4 8 24 3422 Puji Dg. Ngai 15 10 9 60 4123 Fatimah 12 8 10 48 4424 Muliati 17 10 13 68 5725 S. Dg. Ngintang 15 9 14 60 60.526 Wati 8 11 7 32 33.527 Saharia 11 7 8 44 35.5
Makassar, 2015Mengetahui:
THL Pendamping
Nadjmah, S.Pt
Ketua KWT Jeneberang
Halimah Dolo
SURAT KETERANGAN
KELOMPOK WANITA TANI JENEBERANGKELURAHAN TANJUNG MERDEKA
KECAMATAN TAMALATEKOTA MAKASSAR
TAHUN 2015
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Halimah Dolo
Jabatan : Ketua Kelompok
Alamat : Jln. Gontang Raya No. 165 Makassar
Benar THL-TB Penyuluh Pertanian Kecamatan Tamalate telah member informasi dan
menunjukkan sumber informasi sistem dan tempat penjualan hasil ternak kepada
anggota kelompok tani ternak.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.
Makassar, 2015
Ketua Kelompok
Halimah Dolo
DATA PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITI UNGGULANDI KELURAHAN PARANG TAMBUNG
KOTA MAKASSARTAHUN 2015
No.
Jenis Komoditi Jumlah Produksi KeteranganTahun 2014 Tahun 2015
1. Ayam Buras Produksi ternak ayam buras tahun 2015 meningkat 5%
Makassar, 2015Mengetahui:
Ketua Kelompok
Halimah Dolo
THL-TB Penyuluh Pertanian
Nadjmah, S.Pt