“pengendalian mutu proses pembuatan minyak atsiri …... · perpustakaan.uns.ac.id...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (CLOVE LEAF OIL)” Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : HERMAWATI DIAN JAYANTI H3108011 PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: doquynh

Post on 12-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TUGAS AKHIR

“PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN

MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH

(CLOVE LEAF OIL)”

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai gelar Ahli Madya

Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

HERMAWATI DIAN JAYANTI

H3108011

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

TUGAS AKHIR

“PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH

(CLOVE LEAF OIL)””

Yang Disiapkan dan Disusun Oleh

HERMAWATI DIAN JAYANTI H3108011

Telah dipertahankan di hadapan dosen penguji

Pada tanggal : ………………………..

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui,

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. NIP. 19560225 198601 1 001

Dosen Pembimbing/Penguji I

Ir. Kawiji, M.P. NIP. 19611214 198601 1 001

Dosen Pembimbing/Penguji II

Ir. Choiroel Anam M.P, M.T. NIP. 19680212 20050 1 001

Page 3: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

MOTTO

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali orang-orang yang khusyu’.”

(Al Baqarah: 45)

“Sukses itu lahir dari kejujuran, keuletan dan ketekunan yang

diiringi doa”

(Unknown)

“Jadikan hari ini lebih baik dari kemarin

dan jadikan esok lebih baik

dari hari ini”

(Unknown)

“Life is an adventure”

(Unknown)

“I’ll do the best, lets God does the rest”

(Unknown)

“Hidup akan lebih berguna bila kita bisa berguna

untuk orang lain”

(Unknown)

Page 4: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Buah karya ini kupersembahkan untuk:

My Self

Bapak & Ibu ku tercinta Kakak & Adik ku

tersayang Keluarga besar ku

Seseorang yang spesial &

Sahabat-sahabat ku terkasih

Page 5: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah, serta inayah–Nya yang berupa kesehatan,

lindungan, serta bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan judul: “PENGENDALIAN MUTU PROSES

PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH”. Tugas Akhir ini

disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Dengan diselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan

dorongan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Allah SWT, Sang Pencipta yang telah memberiku ridho-Nya menyelesaikan

Tugas Akhir ini dan mengantarkanku menjadi seorang Ahli Madya.

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. Bambang Sigit Amanto, Msi, selaku Ketua Program Diploma Tiga

Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Ir.Basito, Msi, pembimbing akademik yang selalu memberikan pengarahan

dalam perkuliahan selama berada di jurusan Diploma Tiga Teknologi Hasil

Pertanian angkatan 2008 UNS.

5. Ir. Kawiji, MS selaku dosen pembimbing 1/penguji 1 yang telah meluangkan

waktu, perhatian, dan kesabarannya dalam membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyusun hingga menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Ir. Choirul Anam MP selaku dosen pembimbing 2/penguji 2 yang telah

meluangkan waktu, perhatian, dan kesabarannya dalam membimbing dan

Page 6: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

mengarahkan penulis dalam menyusun hingga menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

7. Semua Dosen Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberi ilmunya kepada kami.

8. Bapak Sunarno dan karyawan penyulingan minyak daun cengkeh yang telah

memberikan banyak ilmu tentang proses pembuatan minyak daun cengkeh.

9. My Lovely Parent, Bapak dan Ibu tercinta, Sunarman dan Sri Mulyani, yang

selalu memberikan kasih sayang yang tulus, semangat, perhatian, dan doa

yang tak pernah ada putusnya. Terima kasih untuk segalanya.

10. My Lovely Sister & Brother, Panuntun Sarwi Utami & Nugroho Noto Susanto

yang selalu menyemangati dan mendukungku.

11. My Lovely Family, Keluarga besar Mulyawiyoto dan Keluarga besar

Martowiryono yang selalu mendukung dan mendoakan untuk kesuksesanku.

12. Saudara-saudara sepupuku Tifa, Dian, Nilla, Tyas, Kiki, dan juga keponakan-

keponakanku, terima kasih untuk persaudaraan yang indah ini.

13. Sekartaji girl (Mbak Jo, Mbak Vina, Mbak Lia, Mbak Muli, Mbak Yuli, Mbak

Retno, Mbak Tia, Retha, Tika, Cempluk, Joy, Cita), thanks for being my

family in Solo. Kebersamaan yang tak akan pernah terlupakan J.

14. Seseorang yang selalu menemaniku, memberiku semangat & doa, Pringgo

Winoto, thanks for your love, care, and spirit J.

15. Sahabat-sahabat SMA ku, Rahma, Andri, Kunti, dan Eva yang selalu menjadi

sahabatku meski kita tidak selalu bersama.

16. Sahabat-sahabat selama berada di bangku kuliah, Pam2, Soraya, Zakiyah,

Wahyu Putri, dan teman-teman sekelas ku yang selalu bersama-sama dalam

melewati suka duka perkuliahan. Love you all....

17. Teman seperjuanganku Putri Novita Soraya & Putri Pamungkas S tibalah kita

di langkah terakhir kita. Tetap SEMANGAT kawand J.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

19. The last but not least, kepada pembaca dari karya kecil ini, penulis berterima

kasih apabila karya ini dapat diterima dengan baik.

Page 7: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap saran dan kritik yang

bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan yang lebih lanjut.

Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya,

dan dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 8: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

MOTTO ....................................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. . xi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 4

A. Minyak Atsiri ...................................................................... 4

B. Bunga Cengkeh .................................................................. 4

C. Daun Cengkeh ..................................................................... 6

D. Proses Produksi ................................................................... 7

E. Pengendalian Mutu ............................................................. 12

F. Manajemen Resiko............................................................... 15

BAB III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN ..................................... 18

A. Pelaksanaan ......................................................................... 18

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................... 18

C. Metode Pengambilan Data .................................................. 18

D. Analisa Uji Mutu Produk .................................................... 19

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 25

A. Gambaran Umum Industri Minyak Atsiri Daun Cengkeh .. 25

B. Penyediaan Bahan Baku ..................................................... 25

1. Daun Cengkeh ............................................................... 25

2. Air .................................................................................. 29

Page 9: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. Proses Pengolahan ............................................................... 30

D. Randemen ............................................................................ 38

E. Pengawasan Mutu Produk Akhir ........................................ 39

F. Mesin dan peralatan ............................................................. 43

G. Limbah Produksi ................................................................. 44

H. Manajemen Resiko............................................................... 44

BAB V. Kesimpulan dan Saran ............................................................. 47

A. Kesimpulan ......................................................................... 47

B. Saran .................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Syarat mutu minyak atsiri daun cengkeh ......................................... 10

Tabel IV.1 Kualitas produk akhir minyak daun cengkeh ................................ 40

Page 11: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Bunga cengkeh .......................................................................... 5

Gambar II.2 Daun cengkeh ............................................................................ 6

Gambar II.3 Penyulingan dengan Air ............................................................ 7

Gambar II.4 Penyulingan dengan Air dan Uap ............................................... 8

Gambar II.5 Penyulingan dengan Uap ........................................................... 9

Gambar II.6 Fishbone warna tak sempurna pada minyak daun cengkeh ...... 15

Gambar IV.1 Proses penjemuran daun cengkeh ............................................. 28

Gambar IV.2 Tempat penyimpanan daun cengkeh ........................................ 28

Gambar IV.3 Kolam Pendingin ..................................................................... 30

Gambar IV.4 Proses penyulingan minyak daun cengkeh ........................ ...... 31

Gambar IV.5 Pembersihan ketel .................................................................... 31

Gambar IV.6 Pemasukan daun ...................................................................... 32

Gambar IV.7 Proses penyulingan .................................................................. 33

Gambar IV.8 Skema proses penyulingan ....................................................... 34

Gambar IV.9 Air dan minyak hasil penyulingan ........................................... 36

Gambar IV.10 Penampungan minyak dan air hasil penyulingan .................. 36

Gambar IV.11 Tangki minyak daun cengkeh ................................................ 37

Page 12: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

QUALITY CONTROL PRODUCTION PROCESS OF CLOVE LEAF OIL’S

Hermawati Dian Jayanti1

Ir. Kawiji, M.P.2 Ir. Choirul Anam, M.P.3

ABSTRACT

Clove (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) is one of species belonged to

Myrtaceae family. In this research, clove oil was taken from ground leaf of clove. Metode extraction in research is use indirect distillation. The general clove leaf oil’s product from the farmer, so oli result distillation not belong quality condition. Leaf’s from farmer is wet, in usaha distillation have a treatment, there are to dry leaf’s help the light the sun. Oil’s will be lost when save in dry season depand from any factor there are material condition, long a save, and compotition chemical oil in material. Material available clove leaf’s depand of season. In dry season a lot of material leaf available. Average clove leaf oli’s result have ± 8 kg every distillation. The yield clove leaf oli’s result is 1,6 %. Quality control should be implemented at all stages of that process to obtain a good clove leaf oil’s. Quality test of final product made by clove leaf oil’s by test coulor, flavour, density,the indeks of refrection, eugenol, and β caryophillen are respectively about yellow, specific clove leaf oil’s, 1.031, 1.526, 75.64 %, 21.03 %. Quality of clove leaf oil’s depand of characteristic nature from each oil’s and strange materials mix in them. Strange materials will be decrease quality clove leaf oil’s. Component standart quality clove leaf oil’s depand from quality clove leaf oil’s and pure it. The other factor there are kind of trees, age of harvest, behavior materials before destilation, kind of used tools and condition process, behavior oil after destilation, packaging, and place saving. Keywords: Quality Control, Clove Leaf Oil’s, Yield Description: 1. Student Programs / D-III Study Program Technology of Agriculture Product, Faculty of

Agriculture, Sebelas Maret University named Hermawati Dian Jayanti, NIM H3108011

2. Lecturer1 / Examiners1 3. Lecturer 2 / Examiners2

Page 13: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH

(CLOVE LEAF OIL) Hermawati Dian Jayanti1

Ir. Kawiji, M.P2. Ir. Choiroel Anam, M.P, M.T3.

ABSTRAK

Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) merupakan spesies dari famili

Myrtaceae. Pada penelitian ini, minyak atsiri diekstrak dari daun-daun cengkeh yang telah kering dan gugur. Metode ekstraksi yang dipakai pada penelitian ini adalah penyulingan uap dan air. Minyak cengkeh umumnya diproduksi oleh para petani, sehingga minyak yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan. daun yang diperoleh dari petani tidak kering, di usaha penyulingan ini memiliki treatment khusus dengan cara mengeringkan daun cengkeh tersebut dengan bantuan sinar matahari. Penyusutan minyak selama penyimpanan dalam udara kering tergantung dari beberapa faktor yaitu kondisi bahan, metode penyimpanan, lama penyimpanan, dan komposisi kimia minyak dalam bahan. Ketersediaan bahan baku daun cengkeh sangat tergantung pada musim. Pada musim kemarau bahan baku ketersedian daun sangat banyak. Rata-rata minyak daun cengkeh yang dihasilkan ± 8 kg setiap penyulingan. Randemen minyak atsiri yang dihasilkan masih sangat rendah yaitu 1,6 %. Pengendalian mutu harus dilakukan pada semua langkah agar didapatkan minyak daun cengkeh yang berkualitas. Hasil uji mutu minyak daun cengkeh dengan test uji warna, bau, berat jenis, indeks bias, kadar eugenol, dan β caryophillen. Kualitas atau mutu minyak atsiri ditentukan oleh karakteristik alamiah dari masing-masing minyak tersebut dan bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya, adanya bahan-bahan asing akan merusak mutu minyak atsiri. Komponen standar mutu minyak atsiri ditentukan oleh kualitas dari minyak itu sendiri dan kemurniannya. Faktor lain yang berperan dalam mutu minyak atsiri adalah jenis tanaman, umur panen, perlakuan bahan sebelum penyulingan, jenis peralatan yang digunakan dan kondisi prosesnya, perlakuan minyak setelah penyulingan, kemasan dan penyimpanan. Kata Kunci : Mutu, Minyak Daun Cengkeh, Randemen

Keterangan : 1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan nama Hermawati Dian Jayanti, NIM H3108011

2. Dosen Pembimbing/Penguji 1 3. Dosen Pembimbing/Penguji 2

Page 14: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia termasuk negara penghasil minyak atsiri dan minyak

ini juga merupakan komoditi yang menghasilkan devisa negara. Oleh karena

itu, pada tahun-tahun terakhir ini minyak atsiri mendapat perhatian yang cukup

besar dari pemerintah Indonesia. Sampai saat ini Indonesia baru menghasilkan

sembilan jenis minyak atsiri yaitu: minyak cengkeh, minyak kenanga, minyak

nilam, minyak akar wangi, minyak pala, minyak kayu putih dan minyak sereh

wangi. Dari sembilan jenis minyak atsiri ini terdapat enam jenis minyak yang

paling menonjol di Indonesia yaitu: minyak pala, minyak nilam, minyak

cengkeh dan minyak sereh wangi.

Peluang pasar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di

dalam maupun luar negeri. Permintaan minyak atsiri diperkirakan terus

meningkat dengan bertambahnya populasi penduduk dunia. Kegunaan minyak

atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis tumbuhan yang diambil hasil

sulingnya. Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi,

komestik dan obat-obatan. Minyak atsiri juga digunakan sebagai kandungan

dalam bumbu maupun pewangi (flavour and fragrance ingredients). Industri

komestik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai bahan

pembuatan sabun, pasta gigi, sampo, lotion dan parfum. Industri makanan

menggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah cita rasa. Industri

farmasi menggunakannya sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, pembunuh

bakteri. Fungsi minyak atsiri sebagai wewangian juga digunakan untuk

menutupi bau tak sedap bahan-bahan lain seperti obat pembasmi serangga yang

diperlukan oleh industri bahan pengawet dan bahan insektisida. Komoditi

minyak atsiri banyak dikembangkan oleh negara-negara, seperti Amerika

Serikat, Perancis, Inggris, Jepang, Jerman, Swiss, Belanda, Hongkong,

Irlandia, dan Kanada.

Page 15: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Di Indonesia dikenal beberapa tanaman penghasil minyak atsiri yang

salah satunya adalah berasal dari tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum L.)

famili dari Myrtaceae. Tanaman cengkeh yang berasal dari Maluku ini sudah

banyak dibudidayakan untuk diambil bunga dan minyaknya. Pohon cengkeh

merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10–20 m,

mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya.

Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga

sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm

(Tia, 2009).

Kualitas atau mutu minyak atsiri ditentukan oleh karakteristik alamiah

dari masing-masing minyak tersebut dan bahan-bahan asing yang tercampur di

dalamnya, adanya bahan-bahan asing akan merusak mutu minyak atsiri.

Komponen standar mutu minyak atsiri ditentukan oleh kualitas dari minyak itu

sendiri dan kemurniannya. Faktor lain yang berperan dalam mutu minyak atsiri

adalah jenis tanaman, umur panen, perlakuan bahan sebelum penyulingan, jenis

peralatan yang digunakan dan kondisi prosesnya, perlakuan minyak setelah

penyulingan, kemasan dan penyimpanan (Hernani,dkk 2006).

Untuk mencapai kualitas minyak atsiri daun cengkeh yang baik dan

sesuai kriteria yang dipersyaratkan maka dalam setiap tahapan prosesnya perlu

dilakukan pengawasan dan pengendalian, mulai dari penerimaan bahan baku

hingga produk siap untuk dipasarkan. Agar mutu serta kualitas minyak daun

cengkeh tetap terjaga dan dipertahankan hingga ketangan konsumen.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari pelaksanaan Praktek Quality Control

“Pengendalian Mutu Proses Pembuatan Minyak Atsiri Daun Cengkeh” ini

adalah :

1. Bagaimana proses pembuatan minyak atsiri daun cengkeh?

2. Bagaimana konsep pengendalian mutu minyak atsiri daun cengkeh?

Page 16: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3. Bagaimana pengendalian mutu proses pembuatan minyak atsiri daun

cengkeh dari bahan baku, proses produksi dan hasil produk akhirnya?

C. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Praktek Quality Control “Pengendalian Mutu

Proses Pembuatan Minyak Atsiri Cengkeh” ini adalah :

1. Mengetahui proses pembuatan minyak atsiri daun cengkeh

2. Membuat konsep pengendalian mutu minyak atsiri daun cengkeh.

3. Mengetahui variabel mutu di setiap bahan baku, proses produksi, dan

produk akhir minyak atsiri daun cengkeh.

Page 17: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minyak Atsiri

Minyak yang terdapat di alam dibagi menjadi tiga golongan besar,

yaitu: minyak mineral (mineral oil), minyak yang dapat dimakan (edible fat)

dan minyak atsiri (essential oil). Di Indonesia banyak dibuat jenis-jenis

minyak atsiri, seperti minyak nilam, minyak cengkeh, minyak pala, minyak

lada, minyak sereh, dan lain-lain. Minyak atsiri dikenal juga dengan nama

minyak teris atau minyak terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman.

Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami

dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent teste), berbau wangi sesuai

dengan bau tanaman penghasilnya (Guenther, 1987).

Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut air. Minyak atsiri

ini merupakan salah satu dalam hasil sisa dari proses metabolisme dalam

tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia

dengan adanya air. Minyak tersebut disintesa dalam sel glandular pada

jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin,

misalnya minyak terpentin dari pohon pinus. (Ketaren, 1981).

Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200

spesies tanaman yang termasuk dalam famili Pinaceae, Labiatae, Compositae,

Lauraceae, Myrtaceae dan Umbelliferaceae. Minyak atsiri dapat bersumber

pada setiap bagian tanaman, yaitu, dari daun, bunga, buah, biji, batang atau

kulit dan akar atau rizhome. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman,

dapat juga bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau terdapat dibuat secara

sintetis (Richards, 1944).

B. Bunga Cengkeh

CengkEh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam

bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari

keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak

Page 18: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa dan sebagai

bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di

Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan

di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah tanaman identitas

Provinsi Maluku Utara. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang

dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong

yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna

hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen

jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm (Anonima, 2011).

Gambar II.1 Daun Cengkeh

Menurut, Mangunwiyoto (1973) sistematika tanaman cengkeh :

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub kelas : Monochlamydae

Bangsa : Caryophylalles

Suku : Caryophillaceae

Famili : Myrtaceae

Spesies : Syzygium aromaticum (L.) Meer. & Perry

Page 19: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Daun Cengkeh

Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai

daun, helaian daun, namun tidak memiliki upih/pelepah daun. Daunnya

berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun

majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun. Bangun

daunnya adalah lanset, ujungnya adalah runcing pangkalnya adalah

meruncing, susunan tulang daunnya adalah menyirip penninervis, tepi

daunnya adalah rata dan daging daunnya adalah seperti kertas, tipis tetapi

cukup tegar.

Gambar II.2 Daun Cengkeh

Daun ini berwarna hijau. Daun, bunga, dan tangkainya mengandung

minyak cengkeh yang banyak disenangi orang karena baunya yang khas.

Selain itu minyak tersebut mempunyai sifat stimulan, anestetik, karminatif,

antiemetik, antiseptik dan antispasmodik. Bunga dan buahnya muncul pada

ujung rantingnya. Warna dari bunganya keungu-unguan lalu menjadi kuning

kehijau-hijauan pada saat muda dan menjadi merah muda ketika telah tua

(Citrosupomo, 1985).

Minyak yang diperoleh dari daun cengkeh disebut minyak cengkeh

(Clove Leaf Oil) dengan cara destilasi uap dari daun cengkeh yang sudah tua

atau yang telah gugur. Kadar minyak cengkeh tergantung kepada jenis, umur

dan tempat tumbuh tanaman cengkeh yaitu sekitar 5-6 %. Komponen utama

minyak cengkeh adalah eugenol yaitu sekitar 70-90 % dan merupakan cairan

tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah menjadi

coklat hitam yang berbau spesifik (Bulan, 2004).

Page 20: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Proses Produksi

Minyak daun cengkeh biasa diperoleh dari daun cengkeh yang sudah

gugur. Komposisi minyak yang dihasilkan bervariasi tergantung dari keadaan

daun serta cara destilasinya, minyak yang dihasilkan biasanya mengandung

eugenol antara 80 - 88 % dengan kadar eugenol asetat yang rendah tetapi

kadar caryophyllene yang tinggi. Penyulingan daun dengan kadar air sekitar 7

- 12% yang dilakukan dalam tangki stainless steel volume 100 selama delapan

jam, menghasilkan minyak dengan rendemen 3,5% dan total eugenol 76,8%

(Nurdjannah et al., 1993).

Di Indonesia dikenal 3 macam sistem penyulingan, yaitu:

1) Penyulingan dengan air

Gambar II.3 Penyulingan dengan air

Bahan yang akan disuling langsung kontak dengan air mendidih.

Simplisia yang telah dipotong–potong, digiling kasar atau digerus halus

dididihkan dengan air, uap air dialiri melalui pendingin, sulingan berupa

minyak yang belum murni ditampung. Penyulingan dengan cara ini sesuai

untuk simplisia kering yang tidak rusak dengan pendidihan. Keuntungan

dari penyulingan air adalah alatnya cukup sederhana, kuat, harganya lebih

murah, serta dapat dipindah–pindahkan. Kelemahan dari penyulingan air

adalah pengekstraksian minyak atsiri tidak dapat berlangsung dengan

sempurna walaupun bahan dirajang dan komponen minyak yang bertitik

Page 21: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

didih tinggi dan bersifat larut air tidak dapat menguap secara sempurna

sehingga komponen minyak yang dihasilkan tidak lengkap.

2) Penyulingan dengan air dan uap

Gambar II.4 Penyulingan dengan air dan uap

Bahan diletakkan di atas piring yang berupa ayakan yang terletak

beberapa sentimeter di atas permukaan air dalam ketel penyuling. Cara ini

baik untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk

simplisia kering perlu dimaserasi lebih dulu, sedangkan untuk simplisia

segar yang baru tidak perlu maserasi. Keuntungan menggunakan

penyulingan uap dan air adalah bahan dan suhu dapat dipertahankan sampai

100°C karena uap berpenetrasi secara merata ke dalam jaringan, lama

penyulingan relatif singkat, rendemen minyak lebih besar dan mutunya

lebih baik jika dibandingkan dengan minyak hasil sistem penyulingan

dengan air, dan bahan yang disuling tidak dapat menjadi gosong.

Penyulingan dengan cara ini adalah cara yang paling banyak digunakan

oleh petani Indonesia untuk mendapatkan minyak atsiri yang terdapat pada

cengkeh.

Page 22: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Penyulingan dengan uap

Gambar 2.4 Penyulingan dengan uap

Air sebagai sumber uap panas terdapat dalam boiler yang letaknya

terpisah dari ketel penyuling. Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan

lebih tinggi dari tekanan udara luar. Penyulingan dengan uap sebaiknya

dimulai dengan tekanan uap rendah (kurang lebih 1 atm), kemudian secara

berangsur–angsur tekanan uap dinaikkan menjadi kurang lebih 3 atm. Jika

permulaan penyulingan dilakukan pada tekanan tinggi, maka komponen

kimia dalam minyak akan mengalami dekomposisi. Jika minyak dalam

bahan dianggap sudah habis tersuling, maka tekanan uap perlu diperbesar

lagi yang bertujuan untuk menyuling komponen kimia yang bertitik didih

tinggi. Cara ini baik digunakan untuk membuat minyak atsiri dari biji, akar,

kayu yang umumnya mengandung komponen minyak yang bertitik didih

tinggi, misalnya minyak cengkeh, kayu manis, akar wangi, ketumbar, sereh,

minyak “boise de dose”, “ssassafras”, “cumin”, “cendar wood”, kamfer,

kayu putih, “pimento”, “eucalyptus” dan jenis minyak lainnya yang bertitik

didih tinggi (Ketaren, 1985).

Penyulingan dengan menggunakan air dan uap adalah cara yang paling

banyak digunakan. Cara ini hanya cocok untuk jenis minyak atsiri yang tidak

rusak oleh panas uap air. Salah satunya adalah minyak daun cengkeh. Bahan

baku diletakkan terpisah dengan air. Untuk memudahkan proses penguapan,

bagian ketel untuk bahan baku harus diberi ruang yang cukup. Bahan tidak

boleh dipadatkan. Setelah siap, ketel ditutup dan kemudian dipanaskan selama

5-7 jam. Uap air dan uap minyak daun cengkeh dicairkan dengan mengalirkan

Page 23: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pipa melingkar ke dalam kolam pendingin (kondensor). Suhu udara sangat

berpengaruh pada suhu air. Pipa yang berada di dalam kolam pendingin

kurang lebih memiliki panjang 10 meter. Semakin panjang pipa yang

digunakan, semakin baik proses kondensasi yang terjadi. Pipa tidak boleh

bocor dan suhu air harus dijaga untuk selalu tetap dingin agar proses

kondensasi dapat berlangsung dengan baik.

Hasil sulingan minyak daun cengkeh dan air dialirkan ke dalam tempat

berupa drum yang sudah disediakan. Setelah proses penyulingan selama

kurang lebih 7 jam, hasil proses penyulingan didiamkan beberapa saat

sehingga air dan minyak daun cengkeh terpisah. Minyak daun cengkeh berada

di bawah air karena memiliki berat jenis yang lebih besar. Air dan minyak

daun cengkeh dapat dipisahkan dengan sejenis kain khusus atau dipisahkan

secara manual. Sisa air yang telah dipisahkan masih mengandung minyak

daun cengkeh dan masih dapat dipisahkan lagi setelah beberapa lama (Tia,

2009).

Tabel II.1 Syarat mutu minyak atsiri daun cengkeh : No Jenis uji Satuan Persyaaratan 1 1.1 1.2

Keadaan Warna Bau

- -

Kuning – coklat tua Khas minyak cengkeh

2 Bobot jenis 20°C/20°C - 1,025 – 1,049 3 Indeks bias (nD20) - 1,528-1,535 4 Kelarutan dalam etanol 70% - 1 : 2 jernih 5 Eugenol total %, v/v Minimum 78 6 Beta caryophillene % Maksimum 17

Sumber : SNI 06-2387-2008

Menurut Hidayati (2003), komponen minyak daun cengkeh dapat dibagi

menjadi dua kelompok yaitu :

1. Senyawa fenolat

Senyawa fenolat yang terdapat dalam minyak daun cengkeh adalah

eugenol.

2. Senyawa non-fenolat

Page 24: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Senyawa non-fenol merupakan bagian kecil komponen minyak daun

cengkeh. Senyawa non fenolat yang terdapat dalam minyak daun cengkeh

adalah β-kariofilen, α-kububen, α-kopaen, humulen, δ-kadien, dan kadina

1,3,5-trien.

Eugenol dapat diperoleh dari minyak daun cengkeh dengan cara

ekstraksi reaktif. Reaktan yang akan bereaksi dengan eugenol adalah NaOH

atau basa kuat lain untuk membentuk natrium eugenolat. Natrium eugenolat

yang dihasilkan bisa berada dalam fasa air maupun fasa kariofilin yang

membentuk kesetimbangan. Untuk mengambil sebanyak-banyaknya natrium

eugenolat yang masih terdapat fasa kariofilin, maka ditambahkan pelarut yang

masih dapat memisahkan natrium eugenolat dengan konstituen lain yang

terdapat dalam fase kariofilin. Setelah terjadi kesetimbangan baru maka dua

fase tersebut dipisahkan dengan cara decanter. Untuk memperoleh kembali

eugenol maka larutan natrium eugenolat diasamkan sampai pH 3. Reaksi ini

bertujuan untuk mengganti atom Na dengan atom H. Pemurnian perlu

dilakukan untuk memperoleh eugenol dengan kemurnian tinggi yaitu dengan

cara distilasi.

Eugenol reaktif terhadap basa kuat khususnya NaOH dan KOH. Sifat ini

dimanfaatkan untuk mengambil eugenol dari minyak daun cengkeh. Eugenol

berupa zat cair berbentuk minyak tidak berwarna atau sedikit kekuning-

kuningan. Larut dalam alkohol, klorofom, eter dan sedikit larut dalam air,

berbau tajam minyak cengkeh, berasa membakar dan panas di kulit. Eugenol

memiliki titik didih 255 °C dan tekanan uap 10 mmHg pada 123 °C (Iwasa,

1999), densitas 1,064-1,068 g/mL dan indeks bias 1,541 pada 20 °C (NTP,

2001).

Menurut Gennaro (1985), pengambilan eugenol dari minyak daun

cengkeh dapat dilakukan dengan empat tahap. Tahap pertama, minyak daun

cengkeh direaksikan dengan NaOH ekses sehingga membentuk natrium

eugenolat yang larut dalam air. Pada reaksi ini hanya eugenol yang beraksi

dengan NaOH. Reaksi antara eugenol dengan NaOH merupakan reaksi yang

cepat mencapai kesetimbangan (Sulistyo, 2000).

Page 25: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tahap kedua, campuran reaksi diekstraksi dengan eter untuk

menghilangkan komponen lain dalam minyak. Tahap ketiga, campuran

diasamkan dengan HCl sampai pH 3. Pengasaman ini bertujuan untuk

memperoleh eugenol kembali dari larutan natrium eugenolat. Dan tahap

keempat adalah pemurnian eugenol, yang dapat dilakukan dengan distilasi

vakum. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan proses saponifikasi dan

pemisahan komponen-komponen lain dalam minyak sehingga kadar eugenol

bisa mencapai 96% kemudian dimurnikan lagi dengan distilasi (Nurdin, 2001).

E. Pengendalian Mutu

Mutu diputuskan konsumen berdasarkan pengalaman mengenai

kesesuaikan harapan konsumen terhadap produk dengan aktualisasi produk

yang diterima konsumen. Mutu berdasarkan sifat produk dapat ditinjau dari

dua sisi konsumen dan sisi produsen. Konsumen mendefinisikan mutu dengan

sangat subyektif dan abstrak, akibatnya penilaian mutu antara satu konsumen

dengan konsumen lain berbeda. Penilain mutu dari segi produsen diamati

berdasarkan klasifikasi produk secara fisik maupun kimia berdasarkan standar

mutu produk tertentu (Ibrahim 2000).

Pentingnya mutu dapat dijelaskan dari dua sudut, yaitu dari sudut

manajemen operasional dan manajemen pemasaran. Dilihat dari sudut

manajemen operasional, mutu produk merupakan salah satu kebijaksanaan

penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan

kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan mutu produk dari

pesaing. Dilihat dari sudut manajemen pemasaran, mutu produk merupakan

salah satu unsur utama dalam bauran pemasaran (marketing-mix), yaitu

produk, harga, promosi, dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan

volume penjualan dan memperluas pangsa pasar perusahaan (Nasution, 2005).

Ada empat langkah dalam melakukan Quality Control, yaitu sebagai

berikut :

Page 26: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1. Menetapkan standar kualitas produk yang akan dibuat. Sebelum produk

berkualitas dibuat oleh perusahaan, ada baiknya ditetapkan standar yang

jelas batasannya untuk mempermudah pengendalian.

2. Menilai kesesuaian kualitas yang dibuat dengan standar yang ditetapkan.

Sebelum produk berkualitas dibuat oleh perusahaan, ada baiknya ditetapkan

standar yang jelas batasannya untuk mempermudah pengendalian.

3. Mengambil tindakan korektif terhadap masalah dan penyebab yang terjadi

dimana hal itu mempengaruhi kualitas produksi. Bila suatu kejadian terjadi

pada proses produksi dan ini sangat mengganggu kualitas produk sebaiknya

mengambil tindkan yang tepat dalam penanggulangan.

4. Merencanakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas. Bila perusahaan

ingin produknya berada dalam posisi pasar yang sangat menguntungkan

maka perlu mengadakan perencanaan perbaikan.

(Anonim, 2009).

Pengendalian kualitas merupakan manajemen untuk mengukur

karakteristik dari produk dan membandingkannya dengan spesifikasi serta

mengambil sebuah tindakan perbaikan yang sesuai jika terdapat perbedaan

antara produk dengan spesifikasi yang ditentukan. Pengendalian kualitas

merupakan salah satu cara untuk memelihara serta meningkatkan mutu

sehingga produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen. Beberapa

macam alat yang digunakan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah

dalam sebuah pengendalian kwalitas antara lain :

1. Check Sheet

Check Sheet merupakan alat bantu yang berbentuk formulir

pemeriksaan yang berisikan indikator-indikator untuk mengumpulkan dan

menganalisis data. Check Sheet disajikan dalam bentuk yang komunikatif

sehingga mudah untuk dipahami. Bentuk check sheet dapat berbeda untuk

setiap situasi dan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhannya, seperti check

sheet untuk jenis kecacatan, check sheet jumlah produk cacat, check sheet

untuk penyebab kecacatan dan lain-lain. Apabila memungkinkan akan

lebih baik jika modelnya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat

Page 27: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menunjukkan lokasi kecacatan. Kreativitas memegang peranan penting

dalam merancang check sheet. Tujuan pembuatan check sheet ini adalah

untuk mempermudah proses pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan

kita.

2. Diagram Pareto

Diagram pareto merupakan alat bantu berupa diagram batang

terurut berdasarkan data yang paling besar ke nilai data yang paling kecil.

Data yang di plot kebanyakan data prosentase kecacatan atau penyebab

kecacatan. Dengan diagram pareto dapat dilihat adanya faktor-faktor yang

mempunyai dampak paling besar terhadap proses, yang kemudian dapat

mempermudah kita untuk menganalisa dan menemukan solusi yang paling

tepat untuk sebuah perusahaan.

3. Diagram Tulang Ikan

Diagram tulang ikan merupakan suatu alat bantu yang berbentuk

garis yang tersusun dari garis-garis dan simbol untuk menggambarkan

hubungan sebab dan akibat dari permasalahan. Dengan adanya diagram

tulang ikan ini maka dapat memudahkan kita untuk mengetahui berbagai

penyebab suatu masalah secara terorganisir sehingga memudahkan kita

untuk mencari atau memberikan solusi dari permasalahan tersebut dan

memudahkan kita untuk menganalisa permasalahan tersebut. Sebab-

sebab yang ada dikelompokkan menjadi beberapa sebab utama, yaitu :

material, pekerja (man), metode kerja (method), mesin (machine), dan

lingkungan (environtment) (Anonim, 2008).

Page 28: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gambar II.6 Fishbone warna tak sempurna pada minyak daun cengkeh

F. Manajemen Resiko

Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta

pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara

lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko,

mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua

konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada

resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal seperti bencana alam

atau kebakaran, kematian serta tuntutan hukum (Anonimb, 2011).

Beberapa resiko lebih penting dibandingkan resiko lainnya. Baik

penting maupun tidak sebuah resiko tertentu bergantung pada sifat resiko

tersebut, pengaruhnya pada aktifitas tertentu dan kekritisan aktifitas tersebut.

Aktifitas beresiko tinggi pada jalur kritis pengembangan biasanya merupakan

penyebabnya. Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan

untuk meminimalkan resiko atau paling tidak mendistribusikannya selama

pengembangan tersebut dan idealnya resiko tersebut dihapus dari aktifitas

yang mempunyai jalur yang kritis (Anonimc, 2011).

Kesalahan pengujian alat

Kerusakan alat

Kurang terampil

Kurang cermat Suhu penyulingan

Waktu penyulingan

Kualitas minyak

atsiri daun cengkeh

method man

machine

Kesalahan penggunaan alat

Page 29: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Strategi yang dapat digunakan dalam manajemen resiko antara lain

mentransfer resiko pada pihak lain, mengindari resiko, mengurangi efek buruk

dari resiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari resiko

tertentu. Proses identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas

usaha. Identifikasi resiko secara akurat dan komplit sangatlah vital dalam

manajemen resiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi resiko adalah

mendaftar resiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Setelah melakukan

identifikasi resiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran resiko dengan

cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan

probabilitas terjadinya resiko tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu

event sangatlah subyektif dan lebih berdasarkan nalar dan pengalaman.

Beberapa resiko memang mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit untuk

memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga,

pada tahap ini sangtalah penting untuk menentukan dugaan yang terbaik

supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi

perencanaan manajemen resiko. Kesulitan dalam pengukuran resiko adalah

menentukan kemungkinan terjadi suatu resiko karena informasi statistik tidak

selalu tersedia untuk beberapa resiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi

dampak severity (kerusakan) sering kali cukup sulit untuk asset immaterial

(Anonimd, 2011).

ISO 31000 memuat prinsip-prinsip, sebuah kerangka kerja, dan proses

untuk orang mengelola dari segala bentuk resiko, termasuk keselamatan dan

lingkungan, disemua organisasi-organisasi kemasayarakatan, terlepas dari

ukuran. Tidak ada perintah yang cocok untuk semua pendekatan namun

menekankan prinsip-prinsip dan pedoman untuk kebutuhan khusus dan

struktur organisasi. Proses manajemen resiko terkandung dalam ISO 31000

berikut dengan baik dikenakan memimpin ditetapkan oleh Australia dan New

Selandia Standar AS / NZS 4360, yang terdiri dari: komunikasi dan konsultasi,

menetapkan konteks, penilaian resiko yang terdiri dari tiga langkah

identifikasi, analisis, evaluasi, penanganan resiko onitoring dan review

(Knight, 2009).

Page 30: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

ISO 31000 mendefinisikan resiko sebagai efek ketidakpastian terhadap

sasaran organisasi dan manajemen resiko sebagai aktivitas terkoordinasi untuk

mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi dalam kaitannya dengan

resiko yang dihadapi organisasi. Proses manajemen atau pengelolaan resiko

melibatkan metode logis dan sistematis untuk komunikasi dan konsultasi

sepanjang proses, penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, dan

penanganan resiko yang terkait dengan semua aktivitas, proses, fungsi,

proyek, produk, layanan, atau asset, pemantauan dan pengkajian resiko, serta

pencatatan dan pelaporan hasil dengan tepat (Anonime, 2011).

Page 31: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB III

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Pelaksana

Nama : Hermawati Dian Jayanti

NIM : H 3108011

Program studi : D3 Teknologi Hasil Pertanian

B. Tempat dan waktu pelaksanaan

Kegiatan pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan penelitian pada awal

bulan Maret di home industri Minyak Atsiri Daun Cengkeh di desa Salam

Karangpandan Karanganyar, laboratorium Rekayasa Pangan Dan Hasil

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, laboratorium FMIPA Kimia

Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta dan laboratorium Instrumental

FMIPA Kimia Universitas Gajahmada Yogyakarta.

C. Metode Pengambilan Data

1. Pengumpulan Data secara Langsung

a) Wawancara

Yaitu melaksanakan wawancara secara langsung dengan pekerja yang

berkaitan dengan masing-masing proses mulai dari bahan baku sampai

menjadi produk akhir.

b) Observasi

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung mengenai kondisi dan

kegiatan yang ada di lokasi industri kecil menengah.

2. Pengumpulan Data secara Tidak Langsung

a) Studi Pustaka

Yaitu mencari dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan-

permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

b) Dokumentasi dan Data - Data

Page 32: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Yaitu mendokumentasikan dan mencatat data atau hasil-hasil yang ada

pada pelaksanaan kegiatan.

D. Analisa Uji mutu produk

1. Penentuan warna

· Prinsip : metode ini didasarkan pada pengamatan visual

dengan menggunakan indra penglihatan langsung, terhadap contoh

minyak daun cengkeh.

· Peralatan : - Tabung reaksi kapasitas 15 ml atau 20 ml

- Pipet gondok atau pipet berskala kapasitas 10 ml

- Kertas atau karton berwarna putih ukuran 20cm x 30cm

· Cara kerja

· Penyajian hasil uji : hasil uji yang disajikan dibandingkan

dengan warna minyak daun cengkeh SNI 06-2387-2006 yaitu

kuning-coklat tua.

2. Bau

Metode ini didasarkan pada pengamatan visual dengan

menggunakan indra penciuman langsung terhadap minyak daun cengkeh

yang dibandingkan dengan bau minyak daun cengkeh SNI 06-2387-2006

yaitu khas minyak cengkeh.

3. Penentuan bobot jenis

· Prinsip : perbandingan antara berat minyak dengan berat air pada

volume yang sama.

10 ml minyak daun cengkeh dipipet dimasukkan ke dalam tabung

Warnanya diamati dengan mata langsung

Minyak daun cengkeh disandarkan tabung reaksi berisi pada

kertas atau karton berwarna putih

Page 33: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

· Peralatan : - Neraca analitik dengan ketelitian 0,001 g.

- Penangas air yang dilengkapi dengan thermistat

- Piknometer berkapasitas 5 ml.

· Cara kerja :

· Penyajian hasil uji : bobot jenis = w1

w w1 = bobot contoh

w = bobot air

4. Penetuan indeks bias

· Prinsip : metode ini didasarkan pada pengukuran langsung

sudut bias minyak yang dipertahankan pada kondisi suhu yang tetap.

· Peralatan : - Refraktometer

- Penangas air

- Lampu natrium

Piknometer dicuci dan dibersihkan dengan etanol dan dietil eter

Didinginkan pada lebih rendah dari suhu penetapan

Keringkan dan timbang

Piknometer dikeringkan dan ditimbang

Piknometer diisi dengan cairan dan pasang tutupnya

Piknometer diangkat dan didiamkan pada suhu kamar

Diletakkan pada penangas air pada suhu tertentu

Page 34: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

· Cara kerja :

· Penyajian hasil uji :

= pembacaaan yang dilakukan pada suhu pengerjaan

nD = indeks bias pada suhu 20 °C

t1 = suhu yang dihasilkan pada suhu pengrjaan

t = suhu referensi (20 °C)

0,0004 = faktor koreksi untuk indeks bias setiap derajat

5. Penentuan kelarutan dalam etanol

· Prinsip : kelarutan minyak daun cengkeh dalam etanol

absolut atau etanol yang diencerkan yang menimbulkan kekeruhan dan

dinyatakan sebagai larut sebagian atau larut seluruhnya. Berarti bahwa

minyak tersebut membentuk larutan yang bening dan cerah dalam

perbandingan-perbandingan seperti yang dinyatakan.

· Bahan kimia : Alkohol 70 %

· Peralatan : - labu ukur 50 ml

- Gelas ukur bertutup 10 ml atau 25 ml.

Pembacaan dilakukan bila suhu sudah stabil

Minyak diletakkan didalam alat

Suhu minyak disamakan dengan suhu alat

Air dialirkan melalui refraktometer

Suhu dipertahankan dengan toleransi ± 0,2 °C

Page 35: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

· Cara kerja :

· Penyajian hasil uji : kelarutan dalam etanol 70 %

= 1 volume dalam Y volume, menjadi keruh dalam 2 volume.

Bila larutan tersebut “lebih besar dari pada”, “sama” atau “lebih kecil

dari pada” kekeruhan larutan pembanding.

6. Penentuan eugenol total

· Prinsip : senyawa fenol beraksi dengan alkali membentuk

fenolat. Beta caryophillene merupakan senyawa non fenol yang tidak

beraksi dengan alkali dan dihitung dari selisih minyak sebelum dan

sesudah reaksi.

· Bahan kimia : larutan NaOH 10 N

· Peralatan : labu takar 100 ml dan pipet volume 10 ml.

1 ml minyak diambil dan diukur di dalam gelas ukur yang berukuran 10 ml atau 25 ml

Setiap penambahan dikocok sampai diperoleh suatu larutan yang sebening minyak

Kelaruatan dalam alkohol dinyatakan dalam jumlah alkohol yang dibutuhkan untuk melarutkan 1 ml

minyak daun cengkeh

Alkohol 70 % ditambahkan setetes demi setetes

Page 36: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

· Cara kerja :

· Penyajian hasil uji :

Eugenol total = Volume Eugenol x 100 % Volume Contoh

7. Penentuan beta caryophillene menggunakan kromatografi cairan gas

· Prinsip : beta caryophillene dan komponen lainnya

dipisahkan dengan teknik kromatografi gas.

· Bahan baku : beta caryophillene

· Peralatan :

a. Instrumen kromatografi gas yang dilengkapi dengan :

- Tabung gas berisi gas nitrogen “HP” dengan regulatornya

- Tabung gas berisi gas hidrogen “HP” dengan regulatornya

- Tabung gas berisi gas tekan dengan regulatornya

- Kolom terbuat dari gelas atau logam yang “inert” untuk kolom

kemasan panjang 2m-4m diameter ¼ inchi

- Kolom silikon kapiler

Minyak daun cengkeh dipipet 10 ml ke dalam labu takar 100 ml

Larutan NaOH1N ditambahkan lagi sampai permukaan cairan

berada pada skala labu takar

Larutan NaOH ditambahkan 35 ml

Didiamkan selama1 hari

Selama 5 menit dikocok

Dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit

Dibaca volume terpen

Page 37: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Detektor ionisasi nyala (flame ionization FID).

c. Rekorder-integrator

d. Alat suntik dengan volume 1 mikroliter

· Kondisi analisa :

- Panjang kolom : 2 meter, diameter ¼ inchi

- Isi kolom-fasa diam : carbowax 20 M 15 %

- Padatan penyangga : chromosorb WHP 80 mesh-100

mesh

- Fasa gerak : nitrogen

- Kecepatan alir hidrogen : 30 ml/menit

- Kecepatan alir gas tekan : 300 ml/menit

- Atenuasi : 128

- Suhu : 200 °C

- Sistem kolom : - suhu awal : 80 °C,

- suhu akhir : 200°C

- kenaikan suhu : 5°C/menit

- volume contoh : 0,1 mikroliter

- kecepatan kertas : 0,5 cm/menit

· Penyajian hasil uji :

% beta Caryophillene = A x 100 B

Ket : A : konsentrasi Beta caryophillene dalam contoh

B : konsentrasi Beta caryophillene standar

Page 38: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Industri Minyak Atsiri Daun Cengkeh

Desa Salam merupakan salah satu dari 11 (sebelas) desa atau

kelurahan di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Desa Salam

sampai sekarang masih dikenal dan terkenal sebagai desa sentra industri

minyak atsiri antara lain minyak atsiri daun cengkeh dan minyak atsiri nilam.

Dikenal sebagai desa sentra industri pembuatan minyak atsiri karena sebagian

besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai penghasil minyak

atsiri. Salah satu penduduk yang memproduksi minyak atsiri sejak tahun 2005

adalah Bapak Sunarno. Pengembangan industri pembuatan minyak atsiri ini

dibantu dengan 4 tenaga kerja.

Dimulai dari ikut berkerja disalah satu pengrajin minyak daun

cengkeh bapak Sunarno berkeinginan untuk mencoba usaha penyulingan

minyak daun cengkeh tersebut. Merasa telah cukup mendapat ilmu dari

bekerja ditempat sebelumnya bapak Sunarno mencoba usaha peyulingan yang

relatif mudah dan menggunakan modal yang sedikit. Usaha penyulingan ini

dimulai pada pertengahan tahun 2005, usaha penyulingan ini bertempat di

desa Salam Rt 1/ Rw VI, Karang, Karangpandan. Pada awal mulanya

penyulingan minyak daun cengkeh ini hanya menggunakan satu ketel saja.

Karena peningkatan permintaan dari pedangang bapak Sunarno menambah

ketel penyulingan menjadi dua buah. Sampai saat ini penyulingan tersebut

masih tetap berlangsung.

B. Penyediaan Bahan Baku

1. Daun cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu

yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh

mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya

Page 39: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dapat mencapai 20 - 30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-

cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan

dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Tajuk pohon

cengkeh berbentuk kerucut . Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat

telur memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata

mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai

berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung

ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.

Selain dari bunga dan tangkai bunga, minyak cengkeh bisa dan

sudah lama diperoleh dari daun cengkeh. Di Indonesia upaya penyulingan

minyak umumnya dari daun cengkeh dan telah lama dilakukan oleh usaha

kecil dan menengah (UKM). Minyak daun cengkeh (clove leaf oil) adalah

minyak atsiri hasil sulingan daun cengkeh kering (umumnya yang sudah

gugur). Daun cengkeh dikumpulkan dari petani dan satu kg daun cengkeh

dijual dengan harga Rp 1.000,00. Untuk setiap kali pemasak satu ketel

membutuhkan 500 kg daun cengkeh kering. Daun cengkeh yang biasa

digunakan sudah kering benar berwarna dan tak ada daun cengkeh yang

berwarna merah maupun hijau.

Pengawasan mutu bahan baku dilakukan untuk memperolah bahan

yang baik. Bahan baku merupakan bagian terpenting pada proses produksi,

tanpa bahan baku suatu proses produksi tidak akan berjalan. Bahan baku

juga mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan, sehingga perlu

pengawasan mutu yang baik pada bahan baku yang akan diolah.

Jumlah ketersedian daun sangat tergantung oleh musim. Pada

musim penghujan jumlah daun lebih sedikit dibading pada musim

kemarau. Pada musim penghujan tidak terdapat daun yang distock untuk

penyulingan, selain daun yang dibeli langsung dilakukan proses

penyulingan. Daerah-daerah yang menyuplai daun cengkeh diperoleh dari

daerah Tawangmangu, Karangpandan, Ngargoyoso, Mateseh, Magetan,

dan Boyolali.

Page 40: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Usaha penyulingan minyak atsiri ini memiliki standar penerimaan

bahan baku, dalam hal ini mengenai penerimaan terhadap daun cengkeh

dari petani tanaman cengkeh. Standar daun cengkeh yang ditetapkan

antara lain :

a. Daun telah gugur dari pohonnya

b. Daun berwarna coklat sampai kuning

c. Daun tidak busuk

d. Daun utuh

Pengecekan kondisi daun cengkeh dilakukan saat pembelian daun

dari petani. Saat penimbangan daun cengkeh dilihat secara acak kondisi

daun cengkeh sesuai kriteria atau tidak. Untuk menghindari daun busuk

saat penyimpanan diusahakan daun cengkeh segera dilakukan

penyulingan. Biasanya pembelian daun dilakukan pada saat pagi hari agar

cepat dilakukan penyulingan. Akan tetapi, para petani sering mencampur

daun-daun lain agar lebih banyak berat daun yang dijual.

Pengawasan mutu terhadap bahan baku merupakan hal yang harus

diperhatikan guna mencapai hasil minyak yang berkualitas dengan mutu

yang tinggi.

Cara penyimpanan bahan baku juga dapat mempengaruhi mutu

minyak daun cengkeh yang akan dihasilkan. Cara penyimpanan bahan

baku yang berupa daun cengkeh adalah ruang penyimpanan mempunyai

sirkulasi pertukaran udara yang cukup dan tempat penyimpanan harus

kering guna menghindari terjadinya hidrolisis pada daun.

Apabila daun yang diperoleh dari petani tidak kering, di usaha

penyulingan ini memiliki treatment khusus dengan cara mengeringkan

daun cengkeh tersebut dengan bantuan sinar matahari dapat dilihat pada

gambar IV.1. Hal ini dilakukan agar proses penyulingan minyak daun

cengkeh dapat berlangsung dengan maksimal.

Page 41: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Gambar IV.1 Proses penjemuran daun cengkeh

Tempat penyimpanan bahan olah sebelum pengolahan juga

mempengaruhi penyusutan minyak atsiri. Tempat penyimpanan daun

cengkeh sebelum diolah dapat dilihat pada gambar IV.2. Penimbunan

daun cengkeh sering dilakukan akibat hambatan proses penyulingan atau

kapasitas penyulingan yang kurang besar. Penguapan secara bertahap

selama penyimpanan mengakibatkan kehilangan minyak atsiri, yang

sebagian besar disebabkan oleh proses oksidasi dan resinifikasi, jika bahan

harus disimpan sebelum diproses, maka penyimpanan dilakukan pada

udara kering yang bersuhu rendah dan udara disirkulasikan. Kehilangan

minyak dalam bahan tersebut dapat dihindari, jika bahan diproses dengan

segera.

Gambar IV.2 Tempat penyimpanan daun cengkeh

Kehilangan minyak atsiri dari bahan tanaman sebelum

penyulingan. Biasanya dipengaruhi oleh proses penyimpanan setelah

panen. Proses penimbunan ini, tanaman masih mengandung sejumlah

besar air dalam sel dan dengan proses difusi akan turut membawa minyak

ke permukaan dan akhirnya terjadi penguapan. Jika suatu saat jumlah air

dalam bahan berkurang atau habis, maka bahan olah menjadi kering dan

Page 42: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

proses hidrodifusi tidak dapat berlangsung. Penyusutan minyak selama

penyimpanan dalam udara kering tergantung dari beberapa faktor yaitu

kondisi bahan, metode penyimpanan, lama penyimpanan dan komposisi

kimia minyak dalam bahan.

Kendala produksi utama yang dihadapi oleh pengusaha minyak

daun cengkeh ini terutama terkait dengan pengadaan bahan baku yang

bersifat musiman. Ketersediaan bahan baku daun cengkeh sangat

tergantung pada musim. Pada musim penghujan, pasokan bahan baku

sangat sedikit sehingga para pengusaha hanya melakukan proses

penyulingan satu kali pemasakan. Hambatan yang kedua adalah kapasitas

produksi yang masih sangat terbatas. Seringkali pengusaha kecil

penyulingan minyak daun cengkeh tidak dapat memenuhi permintaan

konsumen dalam jumlah besar pada waktu tertentu.

2. Air

Air pada pembuatan minyak daun cengkeh befungsi dalam pelarut

dan pendingin pada kondensor. Persediaan air bersih di lokasi UKM

minyak atsiri daun cengkeh sangat melimpah sehingga memudahkan

dalam proses produksi. Air yang dipergunakan dalam UKM minyak atsiri

daun cengkeh berasal dari air sungai dan PAM (Perusahaan Air Minum).

Air menjadi berbahaya jika tidak bersih atau sudah tercemar kotoran,

apalagi bila air sudah tercemar oleh mikroba patogen maupun oleh logam

berat. Pengendalian mutu yang dilakukan terhadap bahan pembantu air ini

sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas produk minyak daun cengkeh

yang dihasilkan.

Pada proses pendinginan air yang digunakan dalam bak

penampung yang diatur sirkulasi airnya. Sirkulasi air dijaga agar air dalam

kondensor selalu dingin. Air ini dipergunakan untuk mengubah uap

menjadi cair yang berupa minyak. Air kolam pendingin ini berasal dari

sungai yang terletak didekat lokasi penyulingan. Kolam pendingin yang

Page 43: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dipergunakan dalam UKM tersebut dapat dilihat pada Gambar IV.3

sebagai berikut

Gambar IV.3 Kolam Pendingin

C. Proses Pengolahan

Proses penyulingan minyak daun cengkeh dilakukan menggunakan

penyulingan dengan air dan uap. Penyulingan dengan air dan uap saat ini

menjadi populer dikalangan usaha kecil. Penyulingan yang dihubungkan

hanya dengan api langsung. Cara ini hanya cocok untuk jenis minyak atsiri

yang tidak rusak oleh panas uap air. Salah satunya adalah minyak daun

cengkeh.

Pengendalian mutu adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan

untuk mengendalikan kontaminasi yang mungkin terjadi pada pangan

sehingga dihasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi karena hanya

produk hasil industri yang bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Pengendalian mutu ini dilakukan dengan cara pengawasan mutu. Pengawasan

mutu tersebut berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Makin

modern tingkat industri makin kompleks dan makin canggih pula ilmu

pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk menangani mutunya. Flow

proses penyulingan minyak daun cengkeh dapat dilihat pada gambar IV.4

sebagai berikut ini:

Page 44: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gambar IV. 4 Proses penyulingan minyak daun cengkeh

Langkah-langkah dalam pembuatan minyak daun cengkeh sebagai

berikut :

1. Persiapan ketel daun

Tujuan persiapan ketel daun untuk membersihkan ketel daun dari

sisa-sisa daun dari proses penyulingan sebelumnya. Cara pembersihan

yang dilakukan adalah menyapu ketel dengan menggunakan tenaga

manusia. Pada penyulingan minyak daun cengkeh ini terdapat dua ketel

untuk pengukusan daun cengkeh.

Gambar IV.5 Pembersihan ketel

Daun cengkeh

Didistilasi

Pemisahan minyak dan air

Kondensasi

Minyak daun cengkeh

Page 45: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Pemasukan daun ke ketel daun

Pada proses persiapan ketel daun ini, bahan baku diletakkan terpisah

dengan air. Pemisahan air ini dilakukan untuk memudahkan proses

penguapan, bagian ketel untuk bahan baku harus diberi ruang yang cukup.

Proses pengisian daun cengkeh, daun cengkeh ditekan sampai terisi penuh.

Tiap ketel daun memiliki kapasitas tiap 500 kg daun cengkeh. Setelah

proses pemasukan daun cengkeh ke dalam ketel daun, kemudian ketel

daun ditutup rapat-rapat agar uap minyak tidak bocor. Proses penyulingan

minyak daun cengkeh dilakukan dengan memanaskan bahan baku berupa

daun cengkeh dan air yang dimasukkan dalam ketel yang kemudian

dipanaskan.

Gambar IV.6 Pemasukan daun

Ketel suling biasa disebut tangki berfungsi sebagai wadah tempat

air dan/atau uap untuk mengadakan kontak dengan bahan, serta untuk

menguapkan minyak atsiri. Pada bentuk sederhana, ketel suling berbentuk

silinder atau tangki yang mempunyai diameter sama atau lebih kecil dari

tinggi tangki. Pada penyulingan air dan uap dipasang suatu saringan (grid)

atau dasar semu diatas dasar ketel suling, sehingga air yang mendidih tidak

kontak dengan bahan yang pada disuling.

Pada umumnya ketel termasuk bagian tutup dilapisi dengan udara

dingin dan angin. Jika dinding luar ketel tidak diberi isolasi, maka

sebagian uap akan berkondensasi di dalam ketel akibat adanya panas yang

hilang. Hal ini mengakibatkan bahan yang disuling menjadi lembab,

partikel bahan akan menggumpal dan melekat, sehingga jumlah air yang

Page 46: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dibutuhkan lebih banyak, penyulingan lebih lama dan biasanya

menghasilkan randemen minyak yang lebih rendah.

3. Proses penyulingan

Setelah ketel terisi penuh pemanasan akan segera dilakukan. Proses

penyulingan minyak daun cengkeh berlangsung selama 5-7 jam. Proses

pemanasan dapat menggunakan bahan bakar berupa limbah daun yang

disuling sebelumnya dan ban bekas. Satu kali proses pemasakan

membutuhkan ban bekas sebanyak 50 buah. Pengapian ini dijaga terus

agar panas tetap stabil.

Gambar IV.7 Proses penyulingan

Cara penyulingan minyak menggunakan cara penguapan. Cara ini

sangat menguntungkan baik dari segi waktu, kualitas, dan jumlah

randemen minyak yang dihasilkan dibandingkan dengan cara penyulingan

yang lain. Uap panas dihasilkan dari proses pemanasan air dibawah

sangsang. Apabila ketel daun sudah siap (sudah terisi penuh daun cengkeh

dan sudah ditutup rapat) maka, api akan dinyalakan untuk menghasilkan

uap panas. Pengaturan panas pada tungku pemanasan perlu diperhatikan

agar proses penyulingan dapat berlangsung dengan baik. Rata-rata minyak

daun cengkeh yang dihasilkan ± 8 kg setiap penyulingan.

Page 47: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar IV.8 Skema proses penyulingan

Uap air dan uap minyak daun cengkeh akan mengalir melalui pipa

masuk ke dalam kondensor. Sebuah pipa yang terdapat dibagian atas ketel

daun yang menghubungkan antara ketel daun dengan kondesor.

Kondensor merupakan salah satu perlengkapan penyulingan. Kondensor

berfungsi untuk mengubah seluruh uap air dan uap minyak menjadi fase

cair. Jumlah panas yang dikeluarkan pada peristiwa kondensasi sebanding

dengan panas yang diperlukan untuk penguapan uap minyak dan uap air

serta sejumlah kecil panas tambahan dikeluarkan untuk mendiginkan hasil

kondensasi, yang berguna untuk menjaga supaya suhunya di bawah titik

didih.

Pipa kondesor ini memiliki panjang 50 meter. Semakin panjang

pipa yang digunakan, semakin baik proses kondensasi yang terjadi. Uap

air dan uap minyak daun cengkeh dicairkan dengan mengalirkan pipa

melingkar ke dalam kolam pendingin (kondensor).

Pipa kondensor ini tidak boleh bocor dan suhu air harus dijaga

untuk selalu tetap dingin agar proses kondensasi dapat berlangsung dengan

baik. Suhu udara sangat berpengaruh pada suhu air. Kondensor tersebut

dapat berupa kolam. Kolam pendingin ini berukuran 3mx5m dengan

kedalaman 2 meter. Semakin lama uap minyak daun cengkeh dan uap air

berada dalam kolam pendingin, semakin baik proses kondensasi yang

terjadi. Air kolam harus terus dijaga agar tetap berada pada suhu yang

dingin.

air

Bahan baku

api

air

air

Page 48: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Metode penyulingan dengan menggunakan air dan uap memiliki

kelebihan tersendiri. Salah satu keuntungan penyulingan air dan uap

adalah bahan yang disuling tidak dapat menjadi gosong. Pada penyulingan

tipe ini, perhatian ditujukan terhadap uap yang kontak dengan bahan dan

uap-uap lain yang terbentuk, dan air dalam ketel penyulingan. Timbulnya

gosong atau bahan yang mengering dapat dicegah karena suhu tidak akan

melebihi suhu uap jenuh pada tekanan 1 atm. Pengisian bahan ke dalam

ketel harus diatur, agar uap dapat berpenetrasi serta merata di dalam

bahan, sehingga randemen minyak yang dihasilkan lebih tinggi.

Penyulingan dengan air dan uap ini relatif murah atau ekonomis. Biaya

yang diperlukan relatif rendah dengan rendemen minyak daun cengkeh

yang memadai dan masih memenuhi standar mutu yang diinginkan

konsumen.

Kelemahan adalah karena jumlah uap yang dibutuhkan cukup besar

dan waktu penyulingan lebih lama. Dalam proses ini sejumlah besar uap

akan mengembun dalam tumpukan bahan, sehingga bahan bertambah

basah, mengalami algutinasi, dan menghasilkan minyak dalam waktu yang

lama.

4. Pemisahan minyak dan air

Minyak yang telah didinginkan di dalam kondensor dialirkan ke

dalam separator. Separator ini berfungsi untuk alat pemisahan minyak dari

air suling. Separator berupa drum yang menampung minyak dan air. Cara

kerja separator dalam pemisahan minyak dan air didasarkan perbedaan

berat jenis antara minyak dengan air. Jumlah volume air suling selalu lebih

besar dari jumlah minyak, dalam hal ini diperlukan agar air suling tersebut

terpisah secara otomatis dari minyak atsiri.

Page 49: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar IV.9 Air dan minyak hasil penyulingan

Minyak atsiri dan air suling tidak melarut, karena perbedaan bobot

jenis, maka larutan tersebut akan terpisah, di mana minyak berada di

bawah lapisan air. Jika bobot jenis minyak lebih besar dari 1, maka

minyak akan berada pada dasar tabung pemisah. Dengan perbedaan berat

jenis tersebut maka minyak dapat terpisahkan dari air.

Gambar IV.10 Penampungan minyak dan air hasil penyulingan

Drum penampung minyak terdapat empat buah. Drum pertama

terdapat kran dibawah yang berfungsi untuk mengambil minyak.

Pengambilan minyak ini di letakkan pada ember. Di letakkan pada ember

karena dikhawatirkan masih terdapat air yang tercampur dalam minyak.

Pemisahan minyak ini dilakukan secara manual. Pada drum kedua, ketiga,

dan keempat terdapat pipa penghubung yang terdapat diatas drum yang

berfungsi untuk mengalirkan minyak dan air. Minyak akan berada pada

bagian bawah pada masing-masing drum. Minyak yang terdapat di drum

kedua, ketiga, dan keempat diambil setiap satu bulan sekali.

Page 50: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5. Penampungan dan penyimpanan

Hasil sulingan minyak daun cengkeh dan air dialirkan ke dalam

tempat berupa drum yang sudah disediakan. Drum penampungan harus

dari bahan yang tidak dapat merusak sifat-sifat minyak. Tempat

penyimpanan harus tertutup rapat dan tidak tembus cahaya. Bila terkena

cahaya dikhawatirkan akan terjadi proses oksidasi yang berpengaruh pada

kualitas minyak.

Gambar IV.11 Tangki minyak daun cengkeh

Setelah proses penyulingan selama kurang lebih 7 jam, hasil proses

penyulingan didiamkan beberapa saat sehingga air dan minyak daun

cengkeh terpisah. Produksi minyak daun cengkeh dengan ketel kapasitas

500 kg daun cengkeh dapat menghasilkan kurang lebih 7 kg minyak daun

cengkeh. Minyak daun cengkeh berada di bawah air karena memiliki

berat jenis yang lebih besar. Air dan minyak daun cengkeh dapat

dipisahkan dengan sejenis kain khusus atau dipisahkan secara manual. Sisa

air yang telah dipisahkan masih mengandung minyak daun cengkeh dan

masih dapat dipisahkan lagi setelah beberapa lama.

Setelah penyulingan selesai, air dalam ketel suling dibuang dan

kemudian diganti dengan air yang baru. Sebaiknya dipergunakan air yang baru

untuk setiap kali penyulingan sebab sebagian uap selalu mengembun di dalam

tumpukan bahan yang kemudian akan bercampur dengan air yang terdapat

dalam ketel. Penggunaan air suling secara berulang-ulang akan

Page 51: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengakibatkan dekomposisi zat ekstraktif dalam bahan, sehingga

menghasilkan zat mudah menguap dan berbau tidak enak yang berpengaruh

pada mutu minyak atsiri yang dihasilkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyulingan dengan air dan uap

antara lain ukuran bahan tanaman yang seragam dan ruang antar bahan yang

cukup agar uap dapat berpenetrasi, penyebaran bahan harus merata di dalam

ketel, sehingga uap dapat menembus bahan olah secara merata dan

menyeluruh.

Dari aspek ketenagakerjaan, usaha penyulingan minyak daun cengkeh

ini tidak menyerap jumlah tenaga kerja yang banyak. Tetapi memiliki

pengaruh ke belakang setidaknya pada usaha pembuatan peralatan dan petani

cengkeh yang menjadi pemasok bahan baku. Usaha ini pun memiliki nilai

tambah yang tinggi.

Penyerapan tenaga kerja dari usaha ini dapat dirasakan oleh

masyarakat sekitar di pedesaan yang umumnya petani dan memiliki dampak

langsung terhadap peningkatan pendapatan dan ekonomi mereka. Dengan

berkurangnya pengangguran secara langsung akan berdampak pada kondisi

sosial masyarakat seperti penurunan tingkat kriminalitas.

D. Randemen

Rendemen dan mutu dari minyak yang dihasilkan dipengaruhi oleh

asal tanaman, varietas, mutu bahan, penanganan bahan sebelum penyulingan,

metode penyulingan serta penanganan minyak yang dihasilkan. (Nurdjannah

et al., 1993). Kandungan utama dari minyak cengkeh adalah eugenol, eugenol

asetat dan caryophyllen.

Randemen yang dihasilkan di UKM ini masih sangat rendah yaitu

1,6 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi randemen minyak daun cengkeh:

1. Daun cengkeh

Ketersediaan bahan baku untuk daun cengkeh bersifat musiman.

Bahan baku utama yang digunakan pada minyak daun cengkeh adalah daun

cengkeh kering yang sudah gugur. Ini menyebabkan usaha minyak daun

Page 52: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

cengkeh bersifat musiman karena sangat tergantung pada ketersediaan

bahan baku. Bahan baku daun cengkeh didapatkan dari beberapa daerah

antara lain Tawangmangu, Karangpandan, Ngargoyoso, Mateseh, Magetan,

dan Boyolali. Bahan baku yang diperoleh dari berbagai daerah tersebut

memiliki keragaman varietas, jenis, dan umur tanaman yang dapat

mempengaruhi randemen minyak daun cengkeh.

2. Waktu destilasi

Waktu destilasi yang digunakan untuk mengambil minyak daun

cengkeh ini adalah 7-8 jam. Akan tetapi dalam kenyataannya pengrajin

hanya melakukan penyulingan selama 5-7 jam saja. Hal ini dapat

menyebabkan belum semua komponen dalam daun terdestilasi dan

mempengaruhi nilai dari eugenol. Waktu penyulingan yang lebih singkat

juga mempengaruhi kualitas minyak daun cengkeh yang dihasilkan.

3. Proses produksi

Mutu minyak daun cengkeh dipengaruhi oleh kondisi peralatan yang

digunakan. Ketel dengan bahan anti karat akan menghasilkan minyak daun

cengkeh yang lebih baik dibandingkan penyulingan dengan menggunakan

ketel yang terbuat dari besi plat biasa, apalagi dengan menggunakan drum-

drum kaleng bekas.

4. Penanganan hasil produksi

Minyak daun cengkeh yang seharusnya ditampung dan disimpan

dalam kemasan dari bahan gelas, plastik atau bahan anti karat lainnya akan

menurun mutunya jika hanya disimpan dalam kemasan dari logam berkarat.

Minyak daun cengkeh mudah beroksidasi dengan bahan logam.

E. Pengawasan Mutu Produk Akhir

Pengawasan mutu adalah suatu tindakan atau kegiatan sehubungan

dengan keinginan untuk menghasilkan suatu produk yang baik, dapat

memuaskan konsumen dan produsen, bermutu tinggi dengan tingkat mutu

yang dapat dipertahankan untuk setiap produksinya. Pengawasan mutu

dilaksanakan di industri seluruhnya mengarah kepada pencapaian produk

Page 53: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

akhir yang sesuai dengan standar mutu produk yang berlaku dan produk yang

seragam.

Hal yang perlu diperhatikan dari proses penanganan produk akhir

adalah proses penyimpanan minyak daun cengkeh disimpan didalam tangki

penampung minyak yang tertutup rapat dan tidak terkena matahari secara

langsung. Hal ini bertujuan agar minyak yang dihasilkan tidak terhidrolisis

dan mutu minyak dapat tetap terjaga.

Tabel IV.1 Kualitas produk akhir minyak daun cengkeh No Jenis uji satuan Persyaratan 1 1.1 1.2

Keadaan Warna Bau

- -

Kuning Khas minyak cengkeh

2 Bobot jenis 20°C/20°C - 1,031 3 Indeks bias (nD20) - 1,526 4 Kelarutan dalam etanol 70% - 1 : 2 jernih 5 Eugenol total %, v/v 75,64 6 Beta caryophillene % 21,03

1. Warna

Warna merupakan komponen penting dalam minyak atsiri daun

cengkeh, karena warna akan mempengaruhi bau, indeks bias, kelarutan

dalam etanol, eugenol total, dan beta caryophillene. Hasil warna minyak

atsiri daun cengkeh berwarna kuning.

2. Bau

Bau merupakan komponen penting dalam minyak atsiri daun

cengkeh. Hasil penyulingan minyak daun cengkeh ini mempunyai bau khas

minyak daun cengkeh yang telah sesuai dengan SNI.

3. Bobot jenis

Metode ini didasarkan pada perbandingan antara berat minyak pada

suhu yang ditentukan dengan berat air pada volum yang sama dengan volum

minyak pada suhu tertentu. Hasil menunjukkan bahwa berat jenis minyak

daun cengkeh telah sesuai. Bobot jenis minyak atsiri daun cengkeh sebesar

1,031. Berdasarkan standar mutu minyak daun cengkeh dari SNI 06-2387-

2008, nilai tersebut telah sesuai dengan standar yaitu 1,025 sampai 1,049.

Page 54: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Indeks bias

Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya

dalam ruang hampa udara. Bila seberkas sinar mengenai sebuah bidang

batas dari 2 zat yang transparan maka cahaya tersebut sebagian akan

dipantulkan, diabsorbsi dan diteruskan. Tergantung pada besarnya sudut

jatuh maka sinar yang diteruskan mungkin searah dengan sinar jatuh atau

ditentukan dengan arah yang dibelokkan/dibiaskan. Indeks bias minyak daun

cengkeh yang dihasilkan ini sebesar 1,526, hal ini menunjukkan tidak ada

perbedaan dengan pustaka. Indeks bias minyak daun cengkeh dapat

menyimpang (menurun) jika terdapat pemalsuan karena eugenol dapat

menghasilkan indeks bias cahaya yang tinggi dengan demikian semakin

tinggi eugenol maka makin tinggi indeks biasnya.

5. Kelarutan dalam alkohol

Kelarutan minyak dalam alkohol berdasarkan hasil analisis

menunjukkan larut dalam segala perbandingan, hal ini dikarena kandungan

eugenol yang tinggi dan eugenol merupakan suatu senyawa kelompok

alkohol.

6. Eugenol total

Kualitas minyak daun cengkeh ditentukan oleh kandungan eugenol

di dalamnya. Semakin tinggi kadar eugenolnya maka semakin baik

kualitasnya dan nilai jualnya juga semakin tinggi. Penambahan pelarut ke

dalam campuran reaksi dapat meningkatkan pengambilan eugenol dari

minyak cengkeh. Setelah didiamkan akan terbentuk 2 fase yaitu : fase air

yang mengandung Na eugenol dan fase kariofolin, kedua fase dipisahkan

kemudian fase air di asamkan dengan HCl untuk memperoleh kembali

eugenol.

Eugenol rektif terhadap basa kuat khusunya NaOH dan KOH sifat

ini dimanfaatkan untuk mengambil eugenol dari minyak daun cengkeh,

eugenol berupa zat cair berbentuk minyak tidak berwarna atau sedikit

kekuning-kuningan larut dalam alkohol, kloroform, eter dan sedikit larut

Page 55: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dalam air berbau tajam minyak cengkeh, berasa membakar dan panas

dikulit.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak daun

cengkeh ternyata cukup baik karena mengandung eugenol sebesar 76,5%.

Akan tetapi hasil pengujian mengunakan kromatografi gas (GCMS)

menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu sebesar 74,78%. Namun, nilai

tersebut tidak sesuai dengan standar SNI. Hal ini disebabkan oleh proses

penyulingan yang masih menggunakan alat yang sederhana dan waktu

penyulingan yang relatif singkat. Belcher (1965) menyatakan bahwa

kandungan eugenol dari minyak tergantung dari waktu destilasi. Waktu

destilasi yang singkat (cepat) menghasilkan minyak dengan kandungan

eugenol yang jauh lebih tinggi daripada yang biasa dilakukan dengan waktu

yang lebih lama.

7. Beta caryophillen

Spesifikasi minyak cengkeh sebagai sumber rasa dan aroma tidak

hanya ditentukan oleh kandungan eugenol saja, tapi oleh komponen lain

seperti eugenol asetat dan caryophyllen. Analisis penyusun-penyusun bukan

fenolat dengan cara kromatografi gas dan spektroskopi massa menghasilkan

8 komponen (Hardjono, 1981). Enam diantaranya diidentifikasi sebagai :

αkubena, α kopaen, β karyofillen, humulen, kadina 1,3,5-trien dan δ

kadinen. Penyusun utama dari fraksi bukan fenolat adalah β karyofillen.

Dari hasil uji, minyak daun cengkeh ini memiliki kadar β karyofillen

sebesar 21,03 %. Hasil ini tidak sesuai dengan standar SNI yaitu maksimal

17%. Minyak daun cengkeh biasa diperoleh dari daun cengkeh yang sudah

gugur. Komposisi minyak yang dihasilkan bervariasi tergantung dari keadaan

daun serta cara destilasinya, minyak yang dihasilkan biasanya mengandung

eugenol antara 80 - 88 % dengan kadar eugenol asetat yang rendah tetapi

kadar coryophyllene yang tinggi (Nurdjannah et al., 1993).

Page 56: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

F. Mesin dan peralatan

Proses penyulingan minyak daun cengkeh ini dengan teknologi

sederhana dapat memprosesnya dengan mudah. Tidak diperlukan mesin-mesin

dengan ketrampilan khusus untuk usaha ini. Fasilitas produksi yang utama

adalah ketel dari platbesi (plateser), tungku dan kondensor.

1. Ketel

Ketel yang digunakan dalam proses penyulingan minyak daun

cengkeh terbuat dari platbesi. Di usaha penyulingan minyak daun cengkeh

ini menggunakan dua ketel besi dan aluminium. Ketel ini berukuran 3

meter dengan diameter 1 meter.

2. Tungku

Dalam proses penyulingan minyak daun cengkeh tungku ini terdapat

dibawah ketel yang berfungsi untuk pengapian, sumber panas.

3. Kondensor

Kondensor berupa kolam yang di dalamnya terendam pipa dengan

bentuk spiral atau pipa baja biasa yang dibentuk melingkar. Pipa kondesor

ini memiliki panjang 50 meter. Kolam pendingin ini berukuran 3mx5m

dengan kedalaman 2 meter. Air pada kolam ini dipantau terus agar air

didalamnya tetap dalam kondisi dingin.

4. Perlalatan lain

Peralatan lain yang diperlukan berupa 4 drum plastik untuk

menampung minyak daun cengkeh, garu, sendok, 5 jerigen, corong minyak,

dan gayung. Alat ini merupakan alat pendukung yang digunakan dalam

proses penyulingan minyak daun cengkeh. Drum plastik tersebut digunakan

untuk menampung minyak daun cengkeh hasil penyulingan sebelum

dimasukkan ke dalam tangki.

Garu dan sendok digunakan untuk mengambil minyak daun cengkeh

yang masih tercampur. Corong minyak digunakan untuk mempermudah

proses pemasukan minyak daun cengkeh dari drum ke tangki.

Page 57: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

G. Limbah Produksi

Usaha pengolahan minyak daun cengkeh menghasilkan limbah cair

yang tidak berbahaya dan dapat ditoleransi lingkungan. Limbah cair tersebut

adalah air sisa penyulingan. Jika proses pemisahan air dan minyak daun

cengkeh berlangsung dengan sempurna, maka air yang tersisa tidak

berdampak buruk pada lingkungan. Limbah padat yang lain adalah abu daun

kering sisa pembakaran yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Limbah daun

dari proses penyulingan dimanfaatkan untuk bahan pembakaran dalam proses

penyulingan. Secara umum, usaha penyulingan minyak daun cengkeh ini

termasuk usaha yang ramah lingkungan.

H. Manajemen Resiko

Resiko merupakan sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan

atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu

contoh adalah mutu minyak daun cengkeh, apabila mutu minyak daun

cengkeh yang dinilai dari kadar eugenolnya, maka usaha penyulingan tersebut

akan menderita kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi nilai

kadar eugenol dibawah standar.

Pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko

yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada

tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai

jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, dan

organisasi. Di sisi lain pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara

yang tersedia bagi manusia.

Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan

atau merugikan. Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan

menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity, sedangkan

ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan

istilah risiko (Risk). Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada

jaminan untuk meminimalkan resiko atau paling tidak mendistribusikannya

Page 58: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

selama pengembangan tersebut dan idealnya resiko tersebut dihapus dari

aktifitas yang mempunyai jalur yang kritis.

Resiko dari sebuah aktifitas yang sedang berlangsung sebagian

bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa yang mengelola aktifitas

tersebut. Evaluasi resiko dan alokasi staf dan sumber daya lainnya erat

kaitannya. Langkah-langkah dalam manajemen proses adalah :

1. Identifikasi resiko

Proses ini meliputi identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu

aktivitas usaha. Identifikasi resiko secara akurat dan komplit sangatlah

vital dalam manajemen resiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi

resiko adalah mendaftar resiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.

Indentifikasi resiko yang timbul dari proses penyulingan minyak daun

cengkeh adalah persediaan bahan baku yang tergantung oleh musim,

permintaan pasar yang banyak yang tidak diimbangi dengan adanya bahan

baku, dan standar penerimaan dari produsen.

2. Analisa resiko

Setelah melakukan identifikasi resiko, maka tahap berikutnya adalah

pengukuran resiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar

severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya resiko tersebut. Penentuan

probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subyektif dan lebih

berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa resiko memang mudah untuk

diukur, namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu

kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangatlah

penting untuk menentukan dugaan yang terbaik supaya nantinya kita dapat

memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan

manajemen resiko.

Analisa resiko dari proses penyulingan minyak daun cengkeh antara lain :

· Bahan baku daun yang fluktuatif

Bahan baku daun cengkeh yang sulit didapatkan pada musim

penghujan mengakibatkan produksi penyulingan menurun.

Penyulingan hanya dilakukan satu kali saja pada satu hari.

Page 59: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

· Permintaan pasar yang banyak

Permintaan pasar yang banyak yang tidak sesuai dengan kondisi

ketersediaan daun. Untuk memenuhi permintaan pasar yang banyak

ditanggulangi produsen dengan cara mencari bahan baku ke berbagai

daerah agar dapat memproduksi. Daerah-daerah yang menyuplai daun

cengkeh diperoleh dari daerah Tawangmangu, Karangpandan,

Ngargoyoso, Mateseh, Magetan, dan Boyolali. Penyulingan dilakukan

pada dua ketel bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar.

· Standar dari konsumen

Konsumen perlu menstandarkan minyak daun cengkeh. Standar yang

diberikan masih dapat dipenuhi oleh produsen. Konsumen

mensyaratkan PA diatas 30. Untuk memenuhi hal tersebut produsen

menggunakan daun yang bagus, alat penyulinggan yang bersih, dan

waktu penyulingan yang tepat 5-7 jam.

Sebarang usaha untuk mengurangi sebuah risk exposure atau untuk

melakukan sebuah rencana kontigensi akan berhubungan dengan biaya yang

berkaitan dengan usaha tersebut. Merupakan hal yang penting untuk menjamin

bahwa usaha ini dilaksanakan dengan cara yang paling efektif dan diperlukan

cara untuk memprioritaskan resiko sehingga usaha yang lebih penting dapat

menerima perhatian yang lebih besar. Estimasi nilai likehood dan impact dari

masing-masing usaha tersebut akan menentukan nilai risk exposure.

Page 60: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah sebagai

berikut:

1. Penyulingan minyak daun cengkeh menggunakan penyulingan uap dan

air.

2. Tahap penyulingan minyak daun cengkeh terdiri dari persiapan ketel

daun, pemasukan daun ke ketel daun, proses penyulingan, pemisahan

minyak dan air, penampungan, dan penyimpanan

3. Pada hasil pengujian warna telah sesuai dengan SNI 06-2387-2008 yaitu

kuning.

4. Pada hasil pengujian aroma telah sesuai dengan SNI 06-2387-2008 yaitu

khas minyak daun cengkeh.

5. Pada hasil pengujian berat jenis telah sesuai dengan SNI 06-2387-2008

yaitu 1,031.

6. Pada hasil pengujian kelarutan alkohol telah sesuai dengan SNI 06-2387-

2008 yaitu 1 : 2 jernih.

7. Pada hasil pengujian indeks bias telah sesuai dengan SNI 06-2387-2008

yaitu1,526.

8. Pada hasil pengujian eugenol minyak daun cengkeh memiliki nilai

sebesar 75,64%, hal ini tidak sesuai dengan SNI 06-2387-2008 yaitu

minimum 78%.

9. Standar daun cengkeh yang ditetapkan antara lain daun telah gugur dari

pohonnya, daun berwarna coklat sampai kuning, daun tidak busuk, dan

daun utuh.

10. Proses penanganan produk akhir adalah proses penyimpanan minyak

daun cengkeh disimpan didalam tangki penampung minyak yang

tertutup rapat dan tidak terkena matahari secara langsung.

Page 61: “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii TUGAS AKHIR “PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

11. Pengolahan minyak daun cengkeh menghasilkan limbah cair yang tidak

berbahaya dan dapat ditoleransi lingkungan, dan limbah padat yang

digunakan untuk bahan bakar penyulingan.

B. Saran

Cara yang lebih baik meningkakan mutu dan rendemen ialah

menggunakan ketel dan kolom pendingin dari besi tahan karat dan

kondensasinya berlangsung dengan pengaliran air. Waktu destilasi yang

digunakan untuk mengambil minyak daun cengkeh ini adalah 7-8 jam

digunakan secara optimal. Perlu proses pemurnian minyak daun cengkeh di

home industry tersebut. Penyimpanan minyak hasil penyulingan sebaiknya

ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.