pengembangan materi menulis cerita pendek …

171
i PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS TOTOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Nisa Setya Widyasanti NIM: 141134202 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

i

PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK

MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS

KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS

TOTOGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Nisa Setya Widyasanti

NIM: 141134202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan kepada Allah SWT yang senantiasa

menyertai, mencintai dan memberikan kasih sayang-Nya sehingga saya memiliki

kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Kedua Orang tua saya, Bapak Suryatno

dan Ibu Sukarti yang tidak kenal lelah untuk berjuang merawat dan mendidik

penuh cinta kasih serta selalu memberikan restu di setiap langkah saya. Adik laki

– laki tercinta saya Ghanim Ramadhan yang selalu menerima dan memberikan

semangat dalam setiap kegiatan. Kakak laki – laki saya, Heri Sulistiyanto yang

selalu memberikan nasihat, motivasi dan memberikan semangat untuk selalu

berkarya agar menjadi lebih baik. Sahabat saya yang terkasih, Ektyas Devi

Antika, Diana Eka Pertiwi, dan Nur Aryani yang selalu berada di sisi saya untuk

mengerti segala kondisi saya. Sahabat berpetualang, Mareta Christienda dan

Layung Rahmawati yang tak kenal lelah mendengarkan dan memahami

keterbatasan saya.

Teman – taman yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

pengorbanan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik, teman –

teman PPL, Wahyu, Dera, Nova, Eka, dan Willy. Teman – teman seperjuangan

Agung, Andi, Jeri, Dita, Eka, Ratri, Jatu, Anas, dan Layung yang senantiasa

memberikan semangat dan doa selama saya menempuh studi di PGSD Universitas

Sanata Dharma. Almamater saya tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

terima kasih telah mendidik saya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu saya selama menyusun tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

v

MOTTO

„‟Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah „‟

*HR.Tirmidzi

“… What is in me is stronger than I am.”

*Albert Camus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

vi

PERNYATAAN HASIL KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Mei 2018

Peneliti

Nisa Setya Widyasanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma :

Nama : Nisa Setya Widyasanti

Nomor Mahasiswa : 141134202

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK

MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS

KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS

TOTOGAN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakakarta

Pada tanggal : 7 Mei 2018

Yang menyatakan

Nisa Setya Widyasanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

viii

ABSTRAK

Pengembangan Materi Menulis Cerita Pendek Menggunakan Metode

Jurnal Sebagai Sarana Menulis Kreatif Siswa SD Kelas IV Sekolah Dasar

Kanisius Totogan

Nisa Setya Widyasanti

Universitas Sanata Dharma

2018

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan mengetahui kualitas

materi untuk siswa kelas IV. Kemampuan siswa menulis cerita pendek kelas IV menjadi

motivasi peneliti untuk melaksanakan observasi kelas sebagai teknik awal pengumpulan

data. Teknik pengumpulan data kedua yakni wawancara dengan siswa, guru dan kepala

sekolah. Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini berjudul “Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan” yang tersusun dari RPPH, unsur intrinsik cerita, panduan menulis

cerita dari buku harian, dan buku panduan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Research and Development (R&D) dengan menerapkan 5 langkah pengembangan

materi oleh Tomlinson. Approval materi dilaksanakan oleh 2 ahli bahasa dan guru kelas

IV. Hasil dari approval menunjukkan nilai 3,26 dari nilai keseluruhan yakni 4 dan baik

untuk d implementasikan lebih lanjut. Materi yang dikembangkan telah diimplementasi

pada pembelajaran selama satu minggu pada siswa SD Kanisius Totogan. Proses

pengembangan materi berdasarkan 10 prinsip pengembangan oleh Tomlinson (2005)

yakni siswa mengerti, merasa bahagia dan nyaman, percaya diri, siswa dapat

mengungkapkan perasaan dan bersosialisasi, memahami buku panduan, mengikuti

langkah panduan, berperan aktif, bekerja dalam kelompok, melibatkan otak kanan dan

kiri dan memberikan umpan balik.

Kata Kunci : pengembangan materi, buku harian, menulis cerita pendek, siswa kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

ix

ABSTRACT

Developing Materials of Short Story Writing by Using a Jurnal Method as a Creative

Writing Strategy for Primary School Students Grade IV in Sekolah Dasar Kanisius

Totogan

Nisa Setya Widyasanti

Sanata Dharma University

2018

The purpose of this research was to develop learning and to know the materials’s

quality for students grade IV. The skill of short story writing of students grade IV had

become motivation for the researcher to conduct a classroom observation as the first data

collection technique. The second technique was interviews with the students, teacher and

principal. The materials developed in this research were entitled “Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan” which consisted of lesson plans, the intrinsic elements of story, how

to write a story from a diary, and the guide book for students. The method used in this

research was Research and Development by applying Tomlinson’s 5 steps of materials

development. The materials have been approved two linguists and the grade IV teacher.

The results of the research indicated that the materials had 3.26 as average score from 4

and it was noted good to further implementation. Therefore, the materials had been used

as a part of daily learning around a week to students of Kanisius Totogan grade IV.The

process of developing materials based on 10 principles of Tomlinson (2005) which were

students understanding; the comfort of the students; the student’s confidence; expressing

the of the feeling and being socialize; giving clearly understanding of the guide book;

being able to follow the steps; activating student; involving team; using left and right

hemisphere; and giving feedback.

Keyword : developing materials, diary, writing short story, students grade IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat, kesehatan dan karunia-Mu yang senantiasa diberikan, sehingga peneliti

dapat meyelesaikan tanggungjawab untuk menyusun tugas akhir atau skripsi

dengan judul : PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK

MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS

KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS

TOTOGAN. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi mendapatkan

bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,

M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,

Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universits Sanata Dharma, Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.

Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma, Ibu Eny Winarti, Ph.D. dan Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,

M.Pd. yang senantiasa membimbing, mendidik, memberikan semangat dan

nggulowentah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Romo Robertus In

Nugroho Budisantoso,S.J., S.S., B.S.T., M.Hum., M.P.P. dan Ibu Theresia Yunia

Setyawan, M.Hum., yang telah memberikan saran kepada peneliti selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

xi

melaksanakan penelitian, Ibu Tri Utami, S.Pd., sebagai Kepala Sekolah dan Ibu

Santi, S.Pd. Guru Kelas IV SD Kanisius Totogan yang senantiasa memberikan

bantuan dan bimbingan selama peneliti melaksanakan penelitian. Ucapan terima

kasih juga peneliti ucapkan kepada seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Totogan

tahun ajaran 2017/2018 yang peneliticintai dan banggakan, yang telah mendukung

berpartisipasi aktif dalam melaksanakan setiap kegiatan yang diharapkan oleh

peneliti, Bapak dan Ibu Dosen PGSD USD yang senantiasa mendidik dan

membimbing selama menempuh perkuliahan di PGSD, serta karyawan dan

karyawati Sekretariat PGSD USD yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

baik dalam administrative dan teknis pelaksanaan setiap hal yang mejadi

kebutuhan peneliti.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Peneliti,

Nisa Setya Widyasanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYTAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 8

1.4 Tujuan Penelitan ............................................................................................. 8

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 9

1.6 Definisi Operasional ..................................................................................... 10

1.7 Spesifikasi Materi yang Dikembangkan ....................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 12

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 12

2.1.1 Pengembangan Materi ........................................................................... 12

2.1.2 Menulis Cerita Pendek ........................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

xiii

2.1.3 Menulis Kreatif Cerita ........................................................................... 16

2.1.4 Metode Jurnal/Buku Harian ................................................................... 18

2.1.5 Buku Bergambar Harian Anak .............................................................. 25

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 27

2.2.1 Penelitian Metode Jurnal dan Menulis Cerpen. ..................................... 27

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 33

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 33

3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 34

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 34

3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................................... 35

3.2.3 Objek Penelitian..................................................................................... 35

3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................... 35

3.3.1 Analisis Kebutuhan Siswa ..................................................................... 36

3.3.2 Desain .................................................................................................... 37

3.3.3 Implementasi.......................................................................................... 39

3.3.4 Evaluasi.................................................................................................. 40

3.3.5 Revisi ..................................................................................................... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 40

3.4.1 Observasi ................................................................................................. 41

3.4.2 Wawancara .............................................................................................. 41

3.4.3 Kuesioner ................................................................................................ 42

3.4.4 Dokumenentasi ........................................................................................ 42

3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 43

3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 46

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .............................................................. 47

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ............................. 51

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 51

4.1.1 Proses Pengembangan Materi ................................................................ 51

4.2 Pembahasan .................................................................................................. 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

xiv

4.2.1 Materi Dikembangkan Berdasarkan 5 Langkah Pengembangan ......... 101

4.2.2. Kelebihan Materi ................................................................................ 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 106

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 106

5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 107

5.3Saran ................................................................................................................ 108

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 110

LAMPIRAN ........................................................................................................ 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sampul Media Buku Harian ............................................................. 65

Gambar 4.2 Lembar Kertas Buku Harian ............................................................ 66

Gambar 4.3 Sampul Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan ................. 68

Gambar 4.4 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan ......................... 71

Gambar 4.5 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan ....................... 71

Gambar 4.6 Sampul Panduan Cerita dari Buku Harian ..................................... 72

Gambar 4.7 Isi Panduan Cerita dari Buku Harian ............................................... 72

Gambar 4.8 Penggunaan Huruf Kapital Dalam Materi Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan Sebelum Direvisi ............................................... 76

Gambar 4.9 Penggunaan Huruf Kapital Dalam Materi Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan Setelah Direvisi ................................................. 76

Gambar 4.10 Penulisan Kata Dalam Materi Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan Sebelum Direvisi ............................................................ 78

Gambar 4.11 Penulisan Kata Dalam Materi Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan Setelah Direvisi .............................................................. 78

Gambar 4.12 Pelaksanaan Penelitian Hari Pertama ............................................. 90

Gambar 4.13 Pelaksanaan Penelitian Hari Kedua ................................................ 94

Gambar 4.14 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.9 dan no.12 Sebelum Direvisi ..... 98

Gambar 4.15 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.9 dan no.12 Setelah Direvisi ....... 98

Gambar 4.16 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.13 Sebelum Direvisi .................... 99

Gambar 4.17 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.13 Setelah Direvisi ...................... 99

Gambar 4.18 Penulisan Kata yang Belum Direvisi ............................................ 100

Gambar 4.19 Penulisan Kata yang Sudah Direvisi ............................................ 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ............................. 23

Tabel 3.1 Kisi – kisi Observasi Kelas IV ....................................................... 43

Tabel 3.2 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah........... 44

Tabel 3.3 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ............... 45

Tabel 3.4 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV ......... 45

Tabel 3.5 Kisi – kisi KuesionerApproval Materi Menulis Cerita Pendek ...... 46

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal .................................................................. 48

Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat ............................................................. 50

Tabel 4.1 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahasa ....................................... 74

Tabel 4.2 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa ........................................... 74

Tabel 4.3 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahasa ....................................... 75

Tabel 4.4 Hasil Approval Materi oleh Guru Kelas IV SD Kanisius

Totogan .......................................................................................... 77

Tabel 4.5 Komentar dan Saran dari Guru Kelas IV SD Kanisius

Totogan........................................................................................... 77

Tabel 4.6 Rekapitulasi Penlaian Materi oleh Dua Ahli Bahasa dan Guru

Kelas IV.......................................................................................... 79

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kualitas Panduan “Cerita dari Buku

Harian” .......................................................................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang

kepada orang lain. Pelaksanaanya berupa komunikasi langsung dan tidak

langsung. Komunikasi tidak terlepas dari keterampilan berbahasa dari setiap

individu baik dalam menulis maupun berbicara.Tarigan (1984:2) mengatakan,

keterampilan bahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan

menulis.

Keempat keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses yang

mendasari bahasa.Keterampilan berbahasa diperolehmelalui suatu hubungan

yang teratur. Tarigan (1981 : 1) mengatakan bahwa, pertama kali adalah

belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, tahap selanjutnya belajar

membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan suatu

kesatuan. Menyimak dan berbicara merupakan pengalaman pertama dalam

mengolah berita maupun informasi, sedangkan membaca dan menulis

keterampilan yang dikembangkan dalam bangku sekolah.

Menulis bukan hal yang mudah. Menulis merupakan hal penting karena

sebagai media komunikasi yang bersifat tidak langsung. Menulis merupakan

keterampilan dimana membutuhkan proses aktif dan komitmen dalam

melaksanakan. Komitmen menulis setiap hari, konsisten dan tidak pernah

berhenti. Diwujudkan dengan menulis apa saja yang dialami setiap hari,

melatih untuk menuangkan pengalaman ke dalam bentuk tulisan (Yunus, 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

2

:12). Menuliskan apa yang diketahui dan dialami menjadi sarana latihan dan

menjadikan anak terampil sehingga, menulis seharusnya merupakan kegiatan

yang menyenangkan untuk anak tanpa aturan mengikat dan membatasi

ekspresi maupun ide gagasan.

Dunia anak adalah dunia bermain. Perkembangan fisik, sosial, moral,

intelektual dan lingual anak didapat dan didayagunakan dari kegiatan yang

menyenangkan, di dalamnya terdapat permainan dan pengetahuan

(Kurniawan, 2014 : 30). Menulis bagi anak adalah mengungkapkan

pengalaman-pengalaman menyenangkan yang pernah dialami memalui

menulis cerita, maupun buku harian. Akibat selanjutnya, muncul kreatifitas

anak dalam menulis. Semua pengalaman yang diperoleh menjadi kunci utama

dan menjadi bekal bahasa dalam menulis.

Kegiatan menulis dalam pembelajaran sekolah menjadi hal yang sering

dikeluhkan oleh anak. Sedangkan, menulis menjadi salah satu aspek potensi

verbal dalam perkembangan anak. Howard Gardner menyatakan kecerdasan

majemuk verbal-linguistik ialah kecerdasan yang berkaitan dengan bahasa

komunikasi, dimana proses aktif terjadi pada masa anak memasuki Sekolah

Dasar (Kurniawan, 2014 : 9).Diutamakan pengalaman, menulis bagi anak

tidak membutuhkan peraturan mengikat dalam pelaksanaannya. Kegiatan yang

dilakukan berdasarkan perasaan dan kemauan anak tanpa membatasi ruang

gerak anak, menjadi kebiasaan yang harus dikembangkan. Kurikulum yang

diberlakukan sekarang adalah kurikulum 2013, yang memungkinkan anak

untuk terlibat langsung dengan situasi lingkungan. Di sisi lain hal tersebut

dapat menjadi ruang anak untuk menuliskan pengalaman yang telah dialami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

3

Kehadiran gawai dilingkungan anak, secara perlahan menggantikan kebiasaan

menulis dengan mengetik. Penggunaan komputer di sekolah juga menjadi

salah satu faktor pendukung meningkatnya aktivitas mengetik. Ketika siswa

belajar menulis lebih banyak dengan mengetik sebelum menguasai menulis

dengan tangan akan mempengaruhi bagaiman anak melihat dan membedakan

huruf (Longcamp, Zerbato-Poudou, & Velay, 2005). Longcamp dalam The

influence of writing practice on letter recognition in preschool children: A

comparison between handwriting and typing mengatakan bahwa gerakan

tangan dalam menulis dapat meningkatkan memori anak untuk mengingat

bentuk huruf berdasarkan gerakan dan visual. Disamping itu, siswa yang

belajar menulis menggunkan tangan lebih baik dalam mengeja kata

dibandingan dengan siswa yang belajar menulis dengan mengetik.

Peneliti mulai fokus terhadap masalah yang dihadapi siswa yaitu

kurangnya ruang dalam menulis, yaitu menulis cerita. Peneliti mulai

malukukan observasi pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 23 terdiri dari

11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Berdasarkan hasil pengamatan

pertama, peniliti mendapatkan hasil anak masih menganggap susah menulis

cerita pendek. Mata pelajaran yang terkait adalah Bahasa Indonesia.Awalnya,

semua siswa tertarik dengan materi cerita pendek. Setelah guru mulai

menerangkan beberapa poin, ada 7 siswa yang mulai gaduh dengan teman

sebangku, saling berbincang dan mulai kehilangan rasa tertarik pada materi

menulis cerpen.

Setelah mengamati poin materi yang dijelaskan oleh guru, memang

penggunaan bahasa yang cenderung monoton menjadi dugaan salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

4

berkurangnya rasa ketertarikan siswa. Materi yang menekankan pada kaidah

cara dan bagaimana menulis cerita yang baik. Bahasa penyampaian materi

dalam buku pegangan yang masih sulit dipahami siswa. Guru mulai

memberikan selembar kertas untuk digunakan siswa menuliskan cerita

setidaknya satu paragraf terlebih dahulu. Semua siswa mengerjakan dan

mengumpulkan sesuai instruksi guru. Terlihat seperti tidak ada kesulitan.

Peneliti melakukan wawancara terhadap guru mengenai respon siswa

terhadap materi menulis cerita, banyak siswa yang kurang berminat dengan

materi tersebut. Siswa kurang mendapat motivasi dan inspirasi dalam menulis

cerita. Sehingga yang terjadi adalah pola manulis cerita yang monoton.

Paragraf pertama dibuka dengan topik yang seragam antara 5 sampai 10 siswa.

Tomlinson (2005) dalam Materials Development in Language Teaching

mengatakan, kegiatan yang melibatkan diri siswa dalam hal perhatian yang

bertujuan untuk menemukan bahasa secara mandiri, akan membantu

mengembangkan kemampuan komunikasi. Dengan demikian dapat dikatakan

dunia anak harus beraktivitas untuk mendapatkan pengalaman sebagai

inspirasi atau motivasi konkret dalam belajar terutama belajar bahasa dalam

menulis cerita.

Peniliti prihatin dengan pola berpikir, perbendaharaan kosa kata bahasa

Indonesia dan hasil kerja siswa pada menulis cerita.LampiranStrandar Isi

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013kelas IV sekolah dasar

semester gasal terdapat dua kompetensi dasar menulis cerita, dan hanya satu

kompetensi dasar yang menekankan menulis cerita pengalaman petualangan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

5

lingkungan sekitar.Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adalah memberi

waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan

dan keterampilan (lampiran Strandar Isi Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 67 Tahun 2013 : 3). Peneliti mencoba fokus dengan keterampilan

menulis berdasarkan pengalaman yang dituangkan dalam buku harian dan

linier dengan kompetensi dasar kelas IV sekolah dasar. Sesuai dengan salah

satu tujuan kurikulum 2013 yaitu menjadikan generasai yang kreatif (lampiran

Strandar Isi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013: 4). Sumber

Belajar Penunjang PLPG 2017 Kompetensi Profesional Unit I Bahasa

Indoneisa (2017) bahwa seorang guru terlebih dahulu memiliki keterampilan

menulis untuk diajarkan kepada siswanya. Peneliti meyakini bahwa

keterampilan menulis merupakan salah satu yang perlu dimiliki oleh guru dari

serangkaian keterampilan dalam bahasa. Guru inovatif yang memiliki

keterampilan menulis dan mengajarkannya kepada siswa supaya menjadi lebih

kreatif sangat dibutuhkan siswa.Siswa memiliki bakat menulis sehingga perlu

media dan juga pembimbing.Hal ini mendorong peneliti untuk

mengoptimalkan kraetifitas siswa dan berusaha mengembangkan beberapa hal

tersebut secara keseluruhan melalui menulis cerita pengalaman yang dialami

setiap hari di dalam buku jurnal atau yang sering disebut buku harian.

Capacchione (2001) mengatakan, kreatif jurnal merupakan media yang sesuai

untuk pengembangan diri, termasuk buku harian untuk menulis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

6

menggambar. Panduan ini bertujuan untuk berlatih dan membantu memahami

diri sendiri dan juga mengekspresikan perasaan dan pikiran terhadap sesuatu.

Jurnal memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis cerita apapun

yang dirasakan dan dialami secara bebas dan imajinasi yang digunakan lebih

beragam. Siswa akan bermain media yang baru, mencari tahu kosakata baru

yang mewakilkan perasaanya, mengungkapkan ekspresi secara lepas dengan

menggunakan warna, gambar, simbol atau hal yang dapat memperjelas

keterangan cerita yang telah ditulis siswa. Gwyneth Fox dan Jane Willis

Chapter 1 dan 2 (Tomlinson 2005:3) memaparkan bahwa terdapat 2 cara

mendidik bahasa, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung

adalah guru mentransfer ilmu kepada siswa, sedangkan tidak langsung adalah

guru sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan sesuatu

untuk ditulis yang berguna bagi diri siswa. Mendidik secara tidak langsung

dalam pengembangan bahasa adalah cara yang baik untuk menerapkan student

center.

Guru sebagai fasilitator dapat menyampaikan materi yang lebih mudah

dipahami oleh siswa. Materi dapat disajikan dalam berbagai cara yang

menarik. Pengembangan materi menurut Tomlinson dimaksudkan untuk

mengembangkan bahan-bahanapapun yang dapat digunakan untuk membantu

pelasanaan pembelajaran. Materi tersebut dapat berbentuk seperti buku teks,

buku kerja (LKS), kaset, CD-ROM, DVD, video, handout (Tomlinson, 2005).

Peniliti berusaha mengembangkan sebuah materi untuk guru dan siswa kelas

IV dengan judul “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”. Peneliti

mengembangkan materi tersebut berlandaskan pada beberapa pandangan ahli,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

7

yakni (1) pandangan Jean Piaget (Yunus, 2015 : 45) bahwa kemampuan

berfikir anak usia 7-11 tahun dapat berkembang dengan baik jika dihadirkan

aktivitas konkret dan (2) pandangan Lev Semionovich Vygotsky (Salvin, 2011

: 59) bahwa seorang anak bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik

berkat kehadiran orang lain di sekitarnya, dan (3) pandangan Howard Gardner

ialah dalam perkembangan liguistik, anak memiliki bahasanya sendiri yang

orang lain sulit untuk memahami (Gardner, 2003 : 42).

Metode keratif jurnal atau buku harian digunakan peneliti sebagai media

atau jembatan untuk memberikan kenyamanan belajar untuk anak. Peneliti

berharap akan menumbuhkan kebahagian dalam diri siswa. Pelaksanaan

metode jurnal dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia materi “Daerah Tempat Timggalku”. Penyusunan materi ini

didasarkan pada latar belakang, tujuan dan harapan yang sama yaitu

memberikan media mengekspesikan diri terhadap anak tanpa meninggalkan

kemampuan akademik anak kelas IV, memiliki variasi dan perbendaharaan

kata, serta hasil kerja yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti merumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana proses pengembangan “Materi Menulis Cerita Pendek”

dengan Metode Jurnal dalam materi Daerah Tempat Tinggalku

sebagai alternatif menulis kreatif yang layak untuk siswa kelas IV

SDK Totogan ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

8

1.2.2 Bagaimana kualitas pengembangan “Materi Menulis Cerita

Pendek ” dengan Metode Jurnal dalam materi Daerah Tempat

Tinggalku sebagai alternatif menulis kreatif yang layakuntuk siswa

kelas IV SDK Totogan menurut Tomlinson (2005) ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan supaya penelitian tidak

menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Batasan masalah dalam

penelitan ini antara lain sebgai berikut :

1.3.1 Materi yang dikembangkan berupa judul “Materi Menulis Cerita

Pendek” menggunakan metode jurnal pada materi menulis Daerah

Tempat Tinggalku.

1.3.2 Materi yang dikembangkan bertujuan untuk memberikan

kemampuan menulis dan berpikir kreatif bagi siswa kelas IV SD

Kanisius Totogan

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan dalam pelaksanaannya. Tujuan tersebut

adalah sebgai berikut :

1.4.1 Memaparkan proses pengembangan judul “Materi Buku Harian

Menjadi Sebuah Karangan” pada materi Daerah Tempat Tinggalku

untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

9

1.4.2 Memaparkan kualitas judul “Materi Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan”dalam materi Daerah Tempat Tinggalku siswa kelas IV SD

Kanisius Totogan?

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,

diantaranya yaitu :

1.5.1 Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman baru dalam hal pengembangan

materi pembelajaran mengenai menulis cerita pendek sebagai

sumber belajar baru bagi siswa kelas IV sekolah dasar dan memiliki

kesempatan untuk membantu cara berpikir siswa agar lebih kreatif

dan lebih ekspresif

1.5.2 Bagi Guru

Guru mendapatkan sumber dan media belajar berupa materi

pembelajaran menulis cerita pendek yang dapat digunakan untuk

membantu siswa sekolah dasar agar lebih kreatif dalam menulis

cerita

1.5.3 Bagi Siswa

Siswa memperoleh sumber belajar berupa Materi Buku Harian

Menjadi Sebuah Karangan dan media buku harian sebagai jurnal

agar lebih mudah berlatih, memahami dan mengerti pentingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

10

menulis pengalaman dan berkarya menghasilkan karya tulis cerita

pendek

1.5.4 Bagi Sekolah

Memberi informasi mengenai efektivitas penggunaan materi

pembelajaran menggunkan metode jurnal, sehingga dapat menjadi

bahan evaluasi dan refleksi dalam mengarahkan guru – guru kelas

dalam memilih model pembelajran.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Pengembangan materi adalah usaha untuk mengembangkan bahan

– bahan ajar yang dapat digunakan sebagai sarana dan media

pembelajaran dengan harapan akan membantu siswa lebih mudah

memahami pembelajaran.

1.6.2 Menulis cerita adalah kegiatan mengungkapkan gagasan dalam

bahasa tulis menyangkut imajinasi dan kosa kata

1.6.3 Menulis kreatif adalahmenulis menggunakan bahasa yang santai

dan tidak terkesan kaku serta menceritakan hal – hal kehidupan

sehari – hari

1.6.4 Metode jurnal adalah penggunaan buku harian sebagai sarana

menulis catatan kegiatan atau peristiwa sehari – hari yang

dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

11

1.6.5 Cerita Pendek adalahkarangan cerita berisikan tentang

pengalaman hidup yang diceritakan secara ringkas baik nyata

maupun dengan imajiner

1.7 Spesifikasi Materi yang Dikembangkan

1.7.1 Materi yang dikembangkan berupa buku guru dan buku siswa

yang berjudul “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan” dan “

Cerita dari Buku Harian”

1.7.2 Materi dikembangkan berdasarkan prinsip pengembangan materi

menurut Tomlinson

1.7.3 Materi buku guru berisi buku panduan, materi unsur intrinsik

cerita, perangkat pembelajaran. Buku siswa berisi panduan

menulis buku harian dan contoh alur dam sebuah cerita agar

mempermudah siswa untuk menentukan alur cerita.

1.7.4 Materi menulis cerita pendek dengan menggunakan metode jurnal

disusun untuk memberikan ruang menulis kreatif siswa

1.7.5 Buku panduan guru menggunakan font Comic Sans, Children

Sans, Haru Biru dan Children.

1.7.6 Buku siswa menggunakan huruf tulisan tangan peneliti

1.7.7 Buku panduan guru tediri dari 63 halaman dan buku panduan

siswa terdiri dari 16 halaman

1.7.8 Buku panduan siswa dan guru menggunakan kertas A4 Ivory 300

gram sebagai sampul dan kertas A4 HVS 80 gram untuk isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini peneliti akan memaparkan teori yang mendukung dalam proses

penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengembangan Materi

Tomlinson (2005) menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan

pengembangan materi adalah pengembangan terhadap bahan – bahan apapun yang

dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Materi tersebut

dapat berbentuk seperti buku teks, buku kerja (LKS), kaset, CD_ROM, DVD,

video, handout, dan internet. Pengembangan material pembelajaran perlu

memenuhi setidaknya 16 prinsip sesuai dengan apa yang diringkas oleh

Tomlinson. Prinsip – prinsip yang disampaikan oleh Tomlinson tersebut lebih

dikhususkan kepada pengembangan materi pembelajaran bahasa. Peneliti

kemudian menentukan 10 prinsip dari 16 prinsip yang diyakini relevan dengan

penelitian ini.

Penelitian ini mengupayakan tercapainya sepuluh prinsip pengembangan

menurut Tomlinson (2005 : 1-24). Prinsip yang pertama yaitu memiliki pengaruh

bagi pembelajar. Materi yang disusun diharapkan dapat memancing rasa

keingintahuan, ketertarikan, dan perhatian siswa. Pengaruh dapat tercapai saat

suatu materi itu diterima dan dipelajari oleh siswa. Siswa pun akan memperoleh

kesempatan untuk menerima informasi yang disediakan dalam materi yang

nantinya akan diproses sebagai bentuk kegiatan berpikir. Materi yang disusun juga

perlu memperhatikan prinsip kedua yaitu diharapkan dapat membuat siswa merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

13

nyaman, senang, dan bahagia. Materi diharapkan dapat menciptakan kenyamanan

dan rasa bebas dalam hati sehingga akan muncul perasaan senang dan bahagia

dalam diri siswa. Materi dapat membantu siswa untuk merasakan kenyamanan

dan kebahagiaan jika memenuhi kriteria diantaranya berisikan teks dan

gambar/ilustrasi, bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa, dan

berisikan contoh – contoh dan petunjuk atau direksi.

Prinsip ketiga yang seharusnya dipenuhi adalah dapat mengembangkan

kepercayaan diri siswa. Siswa dapat lebih mudah dalam mengembangkan

kepercayaan diri mereka jika materi yang diterima tidak terlalu rumit akan tetapi

berpotensi untuk mengembangkan kemampuan mereka. Materi juga diharapkan

relevan untuk siswa sehingga dapat juga memenuhi kriteria keempat. Prinsip

keempat yaitu memperhatikan latar belakang tingkat kemampuan kognitif, afektif,

psikomotorik, sosial, dan ekonomi siswa. Materi diharapkan dapat berguna bagi

kehidupan siswa sehari – hari.

Prinsip ke lima yang juga harus dipenuhi adalah membuat siswa tertarik.

Siswa tertarik untuk mempelajari materi berdasarkan kemauan mereka sendiri.

Ketertarikan dari siswa pada materi bisa terjadi jika materi dapat memberikan

penjelasan yang runtut sesuai dengan prinsip yang keenam. Materi seharusnya

memberikan kejelasan pada siswa dengan memberikan petunjuk atau nasihat

kegiatan sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya. Prinsip selanjutnya,

adalah prinsip ketujuh, yaitu memperhatikan gaya belajar yang berbeda pada

setiap masing – masing individu siswa. Siswa memiliki gaya belajar yang tidak

sama. Materi sebaiknya mengupayakan untuk memberikan bentuk – bentuk

kegiatan yang mengusahakan perkembangan seluruh kemampuan kognitif, afektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

14

dan juga psikomotorik siswa dengan memanfaatkan sarana berpikir dan panca

indra.

Prinsip kedelapan yaitu, materi dapat memperhatikan sikap afektif yang

berbeda dalam setipa individu siswa. Dapat menyediakan bentuk kegiatan secara

individual ataupun kelompok. Prinsip kesembilan materi dapat memberdayakan

kemampuan intelektual, estetika, emosional, dan menstimulasi baik otak kanan

maupun kiri. Materi dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir,

mengolah emosi, estetika seni, dan menyediakan kegiatan yang melatih otak

kanan dan kiri otak siswa. Prinsip kesepuluh merupakan prinsip terakhir yaitu

terwujudnya feedback. Materi mendorong siswa untuk memberikan respon positif

atas informasi dan kegiatan yang sudah diterima oleh siswa. Suatu materi yang

dikembangkan berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson,

diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembelajaran sehingga meberikan

kesempatan terwujudnya proses pendidikan yang efektif dan bermakna.

2.1.2 Menulis Cerita Pendek

Hidayati (2009) mengatakan bahwa pengertian menulis cerita pendek itu

sendiri merupakan pengungkapan pengalaman, gagasan, atau ide melalui bentuk

bahasa tulis yang sebaik mungkin, sehingga membentuk sebuah cerita dalam

bentuk fiksi yang dapat selesai dibaca sekitar 10 sampai 30 menit. Begitu juga

dengan Sumardjo dalam Hidayati (2009) mengungkapkan bahwa cerita pendek

dapat dibaca sekali duduk atau cerita yang terdiri dari 30.000 kata. Dengan

maksud, pembaca tidak perlu berpindah tempat untuk menangkap dan

menyampaikan isi cerita. Menulis cerita pendek melibatkan proses kreatif yang di

dalamnya terdapat tahapan – tahapan yang akan melatih seseorang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

15

mengolah ide dan menghasilkan sebuah cerita pendek (Kette, Pratiwi, & Sunoto,

2016b).

Sangatlah penting bagi anak untuk menulis cerita dan untuk menerima

serta menanggapi cerita milik orang lain. Saat anak membuat cerita, mereka

mengambil pengalaman dan membuatnya menjadi bermakna untuk diri mereka.

Apabila anak membuat cerita, maka cerita yang telah dibuat menjadi milik si

peneliti atau anak tersebut ( Maley, 2000). Peterson dalam Torkildsen (2012) The

Diynamics of Narrative Writing in Primary Grade Children : Writing Process

Factors Predict Story Quality mengatakan bahwa keterampilan menulis pada anak

sekolah dasar sering dilihat berdasarkan rumusan kata dan kalimat yang

memberikan informasi tentang kemampuan individu dalam menggunakan bahasa.

Menulis cerita pendek dapat memberikan beberapa manfaat seperti membangun

kemampuan bekerja sama dan toleransi, memiliki rasa ingin tahu yang lebih,

dapat berpikir, dan mengembangkan imajinasi saat menulis atau berdasarkan

pengalaman sehari – hari, dan tentu memiliki wawasan yang luas.

Menulis cerita pendek memiliki teknik yang juga harus diperhatikan.

Suyanto (2004) mengatakan bahwa menulis cerita pendek adalah sebuah cerita

berdasarkan gagasan yang ada dalam pikiran. Siswa dapat diberikan petunjuk

untuk berimajinasi tentang sebuah peristiwa atau menuliskan kegiatan atau

kejadian sehari – hari yang telah dialami. Berikut langkah menulis cerita pendek

Suyanto (2004) yakni(1) guru menjelaskan singkat tentang kegiatan menulis cerita

pendek, (2) guru memberikan waktu untuk siswa memikirkan sebuah peristiwa,

kejadian sehari – hari atau hal lain yang mereka inginkan sebagai bahan menulis,

(3) siswa mulai menulis cerita pendek berdasarkan pemikirannya, (4) siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

16

membacakan hasil menulis cerpen di depan kelas, (5) siswa lain memberikan

tanggapan, dan (6) guru memberikan konfirmasi dan juga merefleksikan hasil

pembelajaran.

2.1.3 Menulis Kreatif Cerita

Heaton dalam (Dety ,2011: 19) menyatakan bahwa menulis merupakan

kegiatan yang tidak mudah atau bisa dinyatakan sangat kompleks. Dikatakan

kompleks karena dalam menulis harus memperhatikan unsur-unsur tulisan,

bentuk dan bahasa yang dipakai dan unsur lainnya.Menulis merupakan kegiatan

membuat lambang grafik yang maknanya sudah dipahami oleh pembaca dan

merupakan suatua bahasa yang dipahami oleh pengguna bahasa

tersebut(Tarigan, 2008:22) . Imajinasi dan kreatifitas siswa cukup banyak.

Komponen pendidikan yang didapat oleh siswa bisa menjadi pendukung atau

bahkan menjadi penghambat dalam kemampuan berimajinasi siswa. Menulis

kreatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih subject sesuai

keinginannya. Komponen paling penting menulis kreatif adalah mampu

meningkatkan kognitif dan kemampuan komunikasi siswa (Tok & Kandemir,

2015).Pada dasarnya menulis adalah menulis kreatif karena menulis menggunkan

bahasa, pengalaman, pengetahuan, sumber, ide dan imajinasi oleh peneliti. Maka

simpulan yang dapat diperoleh dari ketiga pendapat di atas mengenai menulis

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan buah karya

berdasarkan pengalaman atau imajinasi yang dapat dinikmati melalui unsur -

unsur grafik yang memiliki makna dan terususn dari kata menjadi kalimat

sehingga dapat dipahami oleh penikmat pengguna bahasa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

17

MenurutMeimudayanti(2013) dalam pelaksanaan kegiatan menulis cerita

terdapat enam asas yang perlu diperhatikan yang tentu menjadi pedoman. Peneliti

memutuskan untuk mengambil tiga dari enam asas. Pertama adalah kejelasan

dalam menulis cerita agar dapat dibaca oleh pembaca dan juga mudah dipahami

oleh pembaca maksud dan tujuan dari cerita. Asas kedua adalah keringkasan suatu

cerita dalam artian tidak menghambur – hamburkan kata secara semena – mena,

tidak mengulang ide – ide yang dikemukakan, dan tidak berputar – putar dalam

menyampaikan suatu gagasan dengan berbagai kalimat yang berkepanjangan.

Asas yang ketiga adalah gagasan – gagasan yang akan disampikan kepada

pembaca, memiliki dengan kecocokan makna yang dimaksud oleh penulisnya.

Temizkan (2011) dalam The Effect of Creating Writing Activities on The

Story Writing Skill mengatakan bahwa pada dasarnya menulis terbagi menjadi

dua, yaitu menulis fiksi dan non fiksi. Peneliti memutuskan untuk fokus dengan

menulis fiksi yaitu cerita pendek anak – anak. Menulis kreatif dapat menciptakan

dunia fiksi seorang anak. Fiksi adalah bentuk penggambaran kembali ekspresi diri

yang diambil berdasarkan kegiatan sehari – hari dalam kehidupan nyata dan

dikombinasikan dengan unsur mimpi atau imajinasi anak(Temizkan,

2011).Menulis kreatif cerita bagi anak adalah menulis pengalaman yang dialami

dengan dikreasikan fantasi dan imajinasi anak, karena melalui imajinasi dan

fantasi anak mampu mengolah pengalamannya menjadi karya kreatif berupa

tulisan cerita yang indah (Kurniawan 2014 : 31). Dunia fiksi memiliki enam unsur

yaitu peristiwa, karakter, setting, waktu, sudut pandang, dannarator serta jenis

fiksi yang sesuai dengan anak adalah narasi (Temizkan, 2011). Karangan narasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

18

adalah wacana yang menyampaikan informasi tentang urutan kejadian baik itu

nyata maupun imajiner (Torkildsen, 2012).

2.1.4 Metode Juornal/Buku Harian

Model jurnal merupakan salah satu model pembelajaran inovatif untuk

memberikan ruang kepada anak khususnya untuk mengungkapkan gagasan,

pikiran, perasaan, pengalaman melalui kegiatan menulis yang menyenangkan.

Kegiatan menulis buku harian ini telah dikembangkan oleh beberapa ahli

diantaranya Carl Jung (1875 – 1961), Marion Milner (1900), Anais Nin (1903 –

1977), Ira Progroff (1921) dan Lucia Capacchione (Second Edition : 2002).

Namun demikian dalam pemilihan pengembangan metode penelitian ini, peneliti

memilih pengembangan metode Jurnal menurut Lucia Capacchione dengan

mengadaptasi dari Anais Nin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan buku harian siswa sebagai media untuk menulis sederhana

pengalaman yang sudah dialami. Melalui metode ini, siswa kelas V SD Kanisus

Totogan akan diajak untuk melakukan kegiatan menulis buku harian tentang

“Perasaan, Pengalaman dan Pendapat Pribadi”.

Jurnal atau buku harian merupakan media anak untuk tumbuh dan

berkembang dengan cara menulis dan menggambar (Capacchioone, 2002).

Berlatih menulis dengan buku harian dapat membantu anak (1) bermain dengan

media baru untuk mengekspresikan diri menggunakan warna, gambar dan simbol,

(2) menuangkan perasaan dan pikiran terhadap sesuatu, (3) membiasakan anak

membuka diri (perasaan dan pikiran) baik kepada diri maupun dengan kehadiran

orang lain. Tujuan utama yang ditekankan dari anak memiliki buku harian adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

19

untuk menjelajah dirinya dan dunia sekitar, bukan untuk seni dan juga sebuah

buku (Capacchioone, 2002).

Saat siswa menulis semua pengalaman yang telah dilalui dalam buku

harian sebelum dijadikan sebuah cerita pendek, siswa dapat menuangkan

pengalaman dengan berbagai bentuk. Capacchioone (2002) dalam bukunya The

Creative Jurnal The Art of Finding Yourself menuliskan beberapa bentuk

ekspresi diantaranya (1) menggambar dan coretan, (2) prosa atau puisi, (3) dialog

atau surat, (4) grafik dan (5) warna, gambar abstrak, gambar dan simbol. Dari

semua bentuk tersebut siswa akan lebih mudah dalam menulis dan dapat dijadikan

sebagai teman sehingga dapat mengungkapkan segalanya.

Setiap siswa akan melakukan kegiatan menulis buku harian di kelas seusai

kegiatan sekolah atau di rumah sebelum tidur. Kegiatan menulis ini dilakukan

secara teratur setiap harinya, supaya siswa berlatih menulis secara individu

dengan perasaan senang dan bebas. Kegiatan ini akan menghasilakn beberapa

cerita siswa yang terekam dalam bentuk tulisan. Untuk mengoptimalkan

tercapainya tujuan dari metode ini, setiap siswa juga diajak untuk membuat

sebuah karya seni persuasif, baik berupa puisi, gambar, poster, ataupun karya lain

yang sesuai dengan keinginan dan kehendak siswa sesuai dengan salah satu

prinsip pengembangan materi oleh Tomlinson yaitu yang memberikan

kebahagiaan dan kegembiraan bagi siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk

berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan cara menceritakan pengalaman yang

telah ditulis dan dibuat karya melalui kegiatan pamerandan sharing. Hasil karya

yang dibuat oleh siswa dapat digunakan sebagai media untuk membantu teman

lain agar lebih paham pentingnya menulis kreatif.Lucia Capacchione (2002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

20

mengatakan bahwa baik menggunakan buku harian jika terdapat kertas tanpa garis

untuk memberikan ruang kreatifitas mengalir lebih natural. Media yang akan

digunakan oleh peneliti berupa buku harian yang tersusun dari satu lembar kertas

bergaris untuk menulis dan satu lembar kertas tanpa garis untuk menggambar.

Peneliti menggunakan dasar teori dari ahli untuk mendukung dan sebagai

acuan terlaksananya metode jurnal dengan baik. Peneliti menggunakan pandangan

Jean Piaget dalam penelitian ini. Peneliti memeilih teori perkembangan dari Jean

Piaget “Teori Perkembangan Konstrutivisme Personal” dan Howard Gardner

“Teori Multiple Intelegence”.

Perkembangan menurut Jean Piaget adalah proses spontan dimana

individu memainkan peran aktif ( Salkind, 2009 : 313). Suparno dalam (

Wiryokusumo, 2009) Jean Piaget berpikiran bahwa ada perbedaan antara proses

pemikiran anak dan orang dewasa. Anak bukan merupakan tiruan dari orang

dewasa, melainkan memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa.

Menurut beliau Proses perkembangan memiliki empat faktor, (1) pematangan

(maturation), (2) pengalaman atau interaksi dengan lingkungan, (3) transmisi

sosial, dan (4) ekuilibrasi yang bersifat mendorong dan menyatukan ketiga faktor

yang telah disebutkan ( Salkind, 2009 : 313). Peneliti menggunakan metode jurnal

dan siswa akan menuliskan pengalaman sebagai modal awal untuk menulis cerita.

Berdasarkan hal tersebut peneliti fokus kepada faktor yang kedua yaitu

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Faktor kedua ini diperlukan karena

untuk mendukung pertumbuhan kognitif dan agar perkembangan bergerak maju,

yakni supaya anak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan berbagai tuntutan

yang ada. Adanya adaptasi dengan lingkungan bukan hanya kognitif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

21

berkembang melainkan perkembangan psikologis anak juga ikut maju dengan

adanya pengalaman dari jenis aktivitas apa pun trmasuk latihan mental dan

pemahaman serta pemecahan masalah ( Salkind, 2009).

Beliau juga meyakini bahwa ada tahap perkembangan kognitif yang

berbeda dari anak sampai dewasa.Beliaumembagi tahap – tahap perkembangan

kognitif anak menjadi 4 tahap, anatara lain :

Tabel 2.1. Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Tahap Usia Karakteristik

1. Sensorimotor Lahir – 2

tahun

Sudah mampu menghisap, menggenggam,

memukul, dan beraktivitas selangkah demi

selangkah

2. Pra –

Operasional

2 – 7

tahun

Belajar berpikir menggunakan simbol –

simbol batiniah, namun pemikiran mereka

masih belum sistematis dan belum logis

3. Operasional

Konkret

8 – 11

tahun

Mengembangkan kemampuan berpikir

berdasarkan aktivitas konkret, dengan

peraturan yang jelas

4. Operasional

Formal

11 tahun

sampai

dewasa

Mampu berpikir abstrak, berpikir

sistematis, berpikir deduktif, berpikir logis

dan mampu berhipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

22

(Wiryokusumo, 2009) dalam Behaviorisme, Kognivisme, dan

Konstruktivisme: Teori Belajar dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran

menuliskan cirri – cirri pembelajaran yang menerapkan konsep konstruktivisme

diataranya (1) pengetahuan dibangun berdasrkan pengalaman atau pengetahuan

yang telah ada sebelumnya, (2) belajar merupakan penafsiran personal tentang

dunia, (3) belajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan

berdasarkan pengalaman dan (4) pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan

(negosiasi) makna melalui berbagai informasi atau menyepakati suatu pandangan

dalam berinteraksi atau bekerjasama dengan orang lain.

Howard Gardner berpendapat bahwa anak memiliki lebih dari satu

kecerdasan. Teori ini yang disebut dengan “Teori Multiple Intelegence” atau yang

sering disebut kecerdasan jamak (Yaumi, 2013: 10). Beliau menyebutkan ada

tujuh kecerdasan pada setiap anak, yaitu (1) kecerdasan musik, (2) kecerdasan

gerakan – badan, (3) kecerdasan logika – matematika, (4) kecerdasan linguistik,

(5) kecerdasan ruang, (6) kecerdasar antar pribadi dan (7) kecerdasan intra pribadi

( Gardner, 2003). Peneliti memutuskan memakai panduan kecerdasan linguistik

berdasarkan topik yang dikembangkan. McKenzie dalam (Yaumi, 2013 : 13 )

mengatakan bahwa kecerdasan linguistik disebut juga dengan kecerdasan verbal,

karena mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan

tertulis serta untuk mengusai bahasa. Disebut kecerdasan linguistik karena

kemampuan untuk menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan secara tepat

dan akurat (Yaumi, 2013 : 45 ). Bakat lingusistik anak bersifat universal, dimana

semua anak memiliki potensi yang sama dalam hal linguistik. Perkembangan

linguistik yang terjadi pada anak begitu mengherankan, anak – anak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

23

memiliki bahasanya sendiri dimana orang lain terkadang susah untuk memahami

(Gardner, 2003 : 42).

(Yaumi, 2013) menyebutkan ciri – ciri yang melekat pada orang yang

memiliki kecerdasan linguistik, yaitu (1) senang membaca semua bentuk bacaan,

(2) senang mencoret – coret dan menulis ketika mendengar atau berbicara, (3)

selalu mengontak teman –temannya menggunakan email atau surat, (4) sering

menulis jurnal ( catatan pengalaman), (5) senang teka – teki atau kata – kata

silang, (6) mampu menulis lebih baik dari teman – temannya, (7) menyukai

permianan kata, (8) menyukai pelajaran bahasa termasuk bahasa daerah dan

bahasa asing, dan (9) bergabung pada acara – acara debat, dialog, atau berbicara

di hadapan publik.

Dari uraian beberapa ciri anak yang memiliki kecerdasan linguistik,

peneliti fokus pada ciri – ciri menulis jurnal (catatan pengalaman) sesuai dengan

metode untuk mendukung kemampuan menulis kreatif untuk membuat cerpen.

Jurnal selain sebagai alat untuk menemukan diri (self – discovery), juga sebagai

alat bantu konsentrasi, jendela jiwa, tempat untuk menangkap ide – ide, sebagai

pengontrol emosi, memberikan fasilitas untuk mengasah bakat menulis, dan juga

sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi dan kepercayan diri seseorang

Lev Semenovich Vygotsky menyatakan peserta didik dalam

mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial (Cahyono,

2010). Menurut beliau terdapat dua konsep penting dalam mengkonstruksi konsep

yakni Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding.Zone of Proximal

Development (ZPD) yakni jarak antara tingkat perkembangan yang didefinisikan

sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

24

perkembangan sosial potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan

masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman

yang dianggap lebih mampu.Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan

kepada peserta didik selama tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi

bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang

ada setelah ia dapat melakukannya(Cahyono, 2010). Vygotsky dalam (Cahyono,

2010)menyebutkan maksud dari bantuan yakni dapat berupa petunjuk, dorongan,

peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah – langkah pemecahan,

memberikan contoh, dan tindakan – tindakan lain yang memungkinkan peserta

didik itu belajar secara mandiri.

Berdasarkan beberapa uraian dari Lucia Capacchioone dan Howard

Gardner yang telah dijelaskan, kemampuan linguistik bersifat universal sehingga

di dukung dengan menulis jurnal catatan pengalaman dapat mengembangkan

kemampuan akademik linguistik dan juga perkembangan secara psikologis.

Kegiatan menulis jurnal dapat sebagai pengontrol emosi tetapi juga sebagai

penyembuh karena pemilik jurnal dapa mengungkapkan semua perasaan, pikiran

dan ide – ide yang sekaligus dapat mendukung perkembangan kognitif anak

(Capacchioone, 2002).

Menulis buku harian dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir berdasarkan aktivitas konkret sesuai dengan tahap

perkembangan yang dipaparkan oleh Jean Piaget. Selain itu, dapat memberikan

kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang ada setelah ia dapat

melakukannya. Cara ini sebagai wujud penerapan konsep skafolding yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

25

aktivitas yang dikerjakan berada satu tingkat di atas kemampuan siswa tetapi tidak

menimbulkan kesulitan kepada siswa dan mengurangi bantuan yang diberikan.

2.1.5 Buku Bergambar Harian Anak

Seminar Pembinaan Gambar Anak Indonesia, UNESCO – Bina

Kreativitas Ananda – FSRD – ITB dalam Tabrani (2014) menyebutkan bahwa

Anak – anak telah berkomunikasi dengan bahasa gambar sebelum ia bisa menulis.

Oleh karena itu, anak – anak lebih mudah untuk berkomunikasi dengan gambar,

yang memang diperoleh secara alami, dari pada dengan tulisan yang baru

kemudian di pelajari dan belum cukup dikuasai. Ketika anak sedang menggambar,

eksperimen, ekspresi, kreasi, dan belajar melebur dalam penghayatan, serta

melibatkan keseluruhan diri anak serta imajinasi, terdapat peluang untuk

mengembangkan kreativitas. Anak juga suka menggambar peristiwa (Tabrani,

2014 : 20). Penghayatan anak begitu dalam saat menggambar suatu peristiwa.

Gambar anak bukan semata apa yang dilihatnya, tapi merupakan hasil terpadu dan

kerjasama dari seluruh indranya yang diolah dalam imajinasi bernuansa dongeng

agar mampu menyampaikan pesan atau cerita. Dengan kata lain gambar anak

merupakan suatu unkapan, catatan, buku harian, puisi, prosa, cerita pendek

bahkan novel.

Kegiatan buku harian bergambar penting untuk memadukan kerjasama

berpikir antara gambar dengan kata atau tulisan. Lebih dari 80% informasi yang

ditangkap adalah melalui mata. Kini mulai digalakkan penerbitan buku - buku

ilmu dan teknologi bergambar. Di Negara maju seperti Jepang, komik mendapat

tempat terhormat dan dipandang ikut meningkatkan harga diri anak. Oleh sebab

itu, buku – buku ilmu banyak diproduksi dalam bentuk komik ( Tabrani, 2014 : 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

26

). Pendidikan tidak cukup dengan mengembangkan kemamuan kognitif, tetapi

perlu juga membina kemampuan kreatif. Dalam dunia gambar anak, semua yang

digambar adalah sesuai keinginan dan merupakan wujud imajinasi anak. Cara

menggambar perwakilan ini merupakan teknik menggambar dimana tidak semua

bagian objek digambar, cukup sebagian saja (Tabrani 2014 : 71). Begitu pula

dengan gambar hasil karya anak misalkan menggambarkan jari tangan hanya 3

dan tidak 5 atau menggambar seseorang dari kepala kemudian bahu karena bagian

leher tidak digambarkan.

Ketika kreatif muncul, disadari bahwa otak kanan dan kiri sebenarnya

perlu bekerja sama untuk mencapai potensi dan prestasi yang maksimal ( Tabrani,

2014 : 31). Otak kiri lebih berfungsi untuk berpikir sistematik, logika objektif dan

bahasa kata. Otak kanan lebih untuk berpikir denan perasaan dan subjektif dengan

bahasa rupa atau gambar. Namun, dalam kegiatan sehari – hari masih

menggunakan „dunia tangan – kanan‟ dan kurang memberi kesempatan dengan

tangan kiri atau otak kanan. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang lebih

mementingkan mata pelajaran yang dekat dengan otak kiri daripada otak kanan.

Kreativitas ini mengacu pada aktivitas otak kanan yang berhubungan

dengan bakat. Tokoh Bloom yang mengklasifikasikan menjadi kognitif, afektif

dan psikomotor serta Howard Gardner dengan 7 jenis kecerdasan atau multiple

intelligence dapat memadukan gambar dengan kata dalam pendidikan terpadu (

Tabrani, 2014 ). Terpadu memiliki arti memadukan IQ, EQ, dan CQ dalam dunia

pendidikan. Media belajar yang baik adalah yang mendorong siswa berpikir, dan

ini berarti berimajinasi. McLuhan dalam Tabrani (2014) mengklasifikasikan

media menjadi dua yaitu, media panas dan media dingin. Media panas adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

27

media yang sudah cukup lengkap informasinya hingga tidak perlu lagi

berimajinasi atau berpikir (pasif). Sedangkan, media dingin adalah media yang

tidak cukup lengkap informasinya, sehingga perlu dilengkapai ( harus berpikir,

berimajinasi dan aktif ). Peneliti fokus dengan media pembelajaran dingin untuk

memberikan aktivitas berpikir, berimajinasi dan aktif.

Buku harian bergambar menjadi media yang dipercayai peneliti sesuai

untukbelajar menulis cerita pendek dengan menghadirkan suasana dan kegiatan

yang baru. Dengan kata lain kegiatan belajar maupun media belajar disusun satu

level di atas kemampuan siswa tanpa melampaui batas kemampuan siswa.

Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah rasa jenuh yang dialami anak karena telah

mampu mengerjakan tugas tetapi juga mencegah rasa kesal karena tidak dapat

mengerjakan karena tugas terlalu sulit.

Peneliti fokus pada pembelajaran dan media yang membuat siswa untuk

berpikir dan berimajinasi dengan memaksimalkan otak kanan dan kiri. Media

dalam pembelajaran disusun dengan memperhatikan konsep Scaffolding dimana

materi yang diberikan satu level di atas kemampuan tanpa melampaui batas

kemampuan siswa.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian Tentang Metode Jurnal dan Menulis Cerita Pendek

Kette, Pratiwi, & Sunoto (2016) memaparkan dalam penelitiannya bahwa

menulis cerita pendek merupakan sebuah keterampilan berbahasa dan bersastra

yang memiliki beberapa manfaat, yakni sebagai ungakapan rasa, media kritik

terhadap sebuah peristiwa, dan sebagai salah satu bentuk ekspresi. Menulis

cerita pendek melibatkan proses kreatif yang di dalamnya terdapat tahapan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

28

tahapan yang akan melatih seseorang untuk berproses secara kreatif dalam

mengolah ide dan menghasilkan sebuah cerita pendek.

Tujuan menulis cerita pendek secara umum adalah untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa, kepribadian, dan sosial seseorang, oleh

karena itu dapat digunakan buku harian sebagai lahan untuk media menulis.

Dalam penelitian ini mengembangkan sebuah produk buku panduan dan Materi

Bahan Pelatihan Menulis Cerita Pendek. Dari hasil wawancara dan Approval oleh

ahli mendapatkan 85,7% untuk bahan pelatihan dan 90% untuk buku panduan.

Tujuan dari penelitian yakni untuk mengembangkan dan mengolah ide cerita,

menggunakan strategi yang tepat untuk menulis cerita pendek, dan penggunaan

bahasa dalam menulis cerita pendek. Pengembangan materi berupa contoh cerita

yang disajikan dan disesuaikan dengan kebutuhan atau cerita yang pantas untuk

subjek. Implementasi memperoleh 84% keberhasilan untuk bahan pelatihan dan

80% untuk buku panduan dari keseluruhan subjek yang terlibat dalam penelitian.

Dengan kata lain pengembangan materi yang dilakukan masuk dalam kategori

layak.

Baehaki & Cahyani (2016) meneliti tentang pengaruh positif model

pembelajaran buku harian terhadap kemampuan menulis siswa. Dilaksanakan

dengan memberikan 2 kelompok eksperimen. Kelompok kelas pertama diberi

perlakuan buku catatan harian diterapkan dan kelompok kelas kedua tidak

diberikan perlakuan penerapan buku harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ketika diberikan pelakuan buku catatan harian kemampuan menulis anak

meningkat dan lebih memiliki motivasi dalam menulis dengan diberikan ruang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

29

untuk menggambar atau mengekspresikan diri baik dengan simbol, kata, gambar

maupun warna.

Penelitian ini menggunkan metode untuk membantu siswa dalam bentuk

pengembangan media sebagai alat pembelajaran berdasarkan pengalaman yang

dimulai dari verbal, simbol visual, visual, radio, film, tv, wisata, demonstrasi,

partisipasi, observasi hingga pengalaman langsung. Metode yang digunakan oleh

peneliti adalah eksperimen. Peneliti membagi kelas menjadi kelas eksperimen dan

kelas kontrol, dimana kelas eksperimen diberikan model pembelajaran Buku

Harian, dan kelas control menggunakan model pembelajaran konvensional.

Uji coba siklus pertama mendapatkan hasil nilai rata – rata dari seluruh

siswa 11,27, memang belum sepenuhnya siswa mampu menulis cerita pendek.

Sedangkan pada uji coba siklus kedua hasil menunjukkan peningkatan yaitu

dengan nilai 11,61 dan masuk dalam kategori “baik”. Minat menulis yang kurang

menjadikan menulis seolah membosankan, sulit dan kurang menguntungkan.

Fakta bahwa menulis seperti yang telah disebutkan di atas terdapat faktor lain

seperti pembelajaran di dalam kelas jarang menggunakan metode – metode yang

kreatif.

Media bangun multifiksi merupakan media yang dapat dibuat dengan

waktu yang singkat, melibatkan siswa dalam pembuatan dan dapat memicu ide

atau gagasan dari seseorang (Purwati, Rokhman, & Nuryatin, 2012). Media

bangun multifiksi dapat berupa gambar, foto, simbol dan atau yang lainnya. Siswa

dilibatkan dalam pembuatan media karena berdasarkan aspek psikomotor dan

keterampilan dasar siswa yang sudah berkembang dan dapat dilatih. Aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

30

penilaian yang diambil ooleh peneliti adalah tema, kelengkapan unsur,

keterpaduan unsur, dan kemenarikan sudah mencukupi kriteria.

Peneliti melakukan uji coba lapangan awal pada satu sekolah yang

menunjukkan hasil rata – rata nilai siswa 73, 25. Uji coba lapangan kedua

dilakukan secara luas dengan melibatkan tiga sekolah dengan hasil nilai rata – rata

yang tidak terlalu jauh selisihnya yakni, sekolah pertama 73,75, sekolah kedua

73,21 dan sekolah ketiga 72, 97. Hasil nilai tersebut dijadikan sebagai dasar untuk

menari kesimpulan bahwa penggunaan media ternyata mampu meningkatkan

kompetensi menulis cerpen.

Keterampilan menulis cerita diperlukan untuk menuangkan buah pikiran

secara teratur dan terorganisasi (Arundati, 2010). Siswa perlu dilatih sejak dini

agar dapat menuangkan ide kalimat secara kreatif dan imajinatif. Peneliti

menggunakan media foto aktivitas siwa dan gambar sebagai pemicu untuk

menulis sebuah cerita. Gambar dapat dikatakan sebagi media yang baik yakni

dapat menyampaikan ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik, ilusrasi tidak

terlalu banyak, dan merangsang orang yang melihat ingin mengungkapkan tentang

obyek – obyek yang terdapat pada gambar.

Penelitian ini menggunakan dua siklus percobaan. Penelitian dilaksanakan

di kelas dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Siklus pertama menunjukkan

hasil nilai rata – rata menulis cerita yakni 70, terdapat 3 siswa yang masih di

bawah kriteria ketuntasan. Siklus kedua menunjukkan hasil nilai rata – rata yakni

79 dan satu nilai siswa masih berada di bawah kriteria ketuntasan. Percobaan

siklus kedua lebih baik dari siklus pertama. Penggunaan media yang melibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

31

anak dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita anak dan memotivasi siswa

dalam kegiatan pembelajaran.

Beberapa paparan penelitian diatas, menjadi referensi bagi peneliti untuk

mengembangkan media yang juga melibatkan siswa dalam kegiatan menulis

cerita. Pengalaman siswa menjadi pemicu supaya siswa mampu menuangkan ide

dalam bentuk kalimat yang kreatif dan imajiner. Peneliti meyakini bahwa dengan

menggunakan buku harian siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis

cerita pendek dengan melibatkan siswa dalam proses penulisan mulai dari

penentuan topik samapi kesimpulan cerita. Media buku harian dapat diterapkan

dan menjadi altenatif atau metode kreatif untuk menunjang pembelajaran.

2.3 Kerangka Berpikir

Pengalaman mengobservasi pembelajaran di kelas IV, memotivasi peneliti

untuk terus mengobservasi kemampuan dan cara menulis siswa terhadap kegiatan

menulis cerita sampai selesai kegiatan Probaling II di SD Kanisius Totogan.

Materi ajar yang berkaitan dengan menulis saat pembelajaran berlangsung

diyakini hanya diajarkan sebatas menulis dan selesai begitu saja tanpa sampai

dalam kosa kata dan diksi. Sikap siswa ketika melaksanakan tugas bahasa

Indonesia yang diberikan oleh guru cukup baik, karena diawasi guru dan

menjadikan nilai yang akan diberikan guru sebagai tujuan utama. Lokasi sekolah

SD Kanisius Totogan dan sebagian hampir semua siswa berasal dari daerah

Madurejo, Prambanan, daerah yang berdekatan dengan jalan raya Prambanan –

Piyungan, dimana pengalaman dan juga faktor keluarga berpotensi mempengaruhi

rendahnya kemampuan anak untuk mengekspresikan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

32

Tiga siswa kelas IV menyatakan bahwa mereka terkadang merasakan

kesulitan saat diberikan tugas menulis ataupun mengarang oleh guru kelas. Guru

sudah berusaha mengoptimalkan pembelajaran bahasa dengan kegiatan praktik

karena siswa lebih menyukai kegiatan daripada teori. Guru selama ini

menggunakan buku paket saat melaksanakan kegiatan pembelajaran karena lebih

terperinci dan jelas instruksi yang akan diberikan kepada siswa. Tidak semua

materi dalam buku paket dapat dilakukan atau pembelajaran dilaksanakan dengan

kegiatan praktik ataupun menggunakan media. Buku paket baik pegagan guru

maupun siswa masih terbilang kurang dalam memberikan materi menulis cerpen.

Guru harus menyusun ulang materi yang akan diberikan kepada siswadan

menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Keterbatasan sumber dan media

pembelajaran juga menjadi kendala pelaksanaan pembelajaran khususnya Bahasa

Indonesia. Guru kelas dan ketiga siswa serta kepala sekolah mengharapkan sebuah

materi menulis cerpen dan panduan dilengkapi contoh berdasarkan hasil

wawancara analisis kebutuhan.

Hasil analisis dari kebutuhan siswa, guru, dan kepala sekolah memotivasi

peneliti untuk mengembangkan sebuah materi pembelajaran yang dapat

digunakan untuk memberikan pembelajaran Bahasa Indonesia Khususnya menulis

cerita pendek atau mengarang. Materi yang berjudul “Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan” dikembangkan oleh peneliti sebagai bentuk sumbangsih untuk

mendidik siswa kelas IV dengan harapan akan menambah kemampuan anak

dalam menulis dan paham betapa pentingnya menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini dijelaskan jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisi

data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan

Pengembangan atau lebih dikenal dengan istilah Research and Development

(R&D). Peneliti memutuskan untuk menggunakan desain penelitian dan

pengembangan menurut Tomlinson. Penelitian ini menggunakan metode

pengembangan mnurut Tomlinson karena lebih memfokuskan pada

pengembangan materi pembelajaran. Pengembangan materi adalah pengembangan

terhadap bahan – bahan apapun yang bisa digunakan untuk membantu

pelaksanaan pembelajaran seperti buku teks, lembar kerja (LKS), kaset, CD –

ROM, DVD, video, handout, dan dari internet.

Penelitian ini mengembangkan materi berupa “Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan” untuk sarana mengembangkan berpikir kreatif bagi siswa kelas

IV A SD Kanisius Totogan. Desain penelitian pengembangan materi disesuaikan

dengan lima langkah pengembangan materi menurut Tomlinson. Kelima langkah

menurut Tomlinson (2005) adalah (1) Analisis kebutuhan siswa (Student’s need

analysis), (2) Desain (Design), (3) Implementasi (Implementation), (4) Evaluasi

(Evaluation), dan (5) Revisi (Revision). Instrumen dan materi yang telah disusun

kemudian di lakukan evaluasi materi oleh ahli, dan juga perlu dilakukan Approval.

Approval merupkan bagian dari evaluasi materi. Penyususnan materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

34

dikembangkan oleh peneliti didasarkan pada 10 prinsip pengembangan materi

menurut Tomlinson (2005). Berikut sepuluh prinsip pengembangan materi

Tomlinson (1) memiliki pengaruh bagi pembelajar, (2) membuat pembelajar

merasa nyaman dan bahagia, (3) mengembangkan percaya diri, (4) relevan untuk

belajar, (5) membuat pembelajar tertarik, (6) memberikan penjelasan, (7)

memperhatikan gaya belajar siswa, (8) memperhatikan sikap afektif yang berbeda,

(9) memberdayakan kemampuan intelektual, emosional, dan menstimulus otak

kanan dan kiri dan (10) terwujudnya feedback.

Penggunaan metode buku harian dalam penelitian ini diharapkan dapat

membangun sebuah penelitian yang memeberikan pengaruh dan hasil yang baik.

Pengaruh dan hasil yang baik dalam penelitian ini diharapkan dapat diterima oleh

peneliti, partisipan atau orang yang terlibat dalam penelitian, dan orang – orang

lain yang mempelajari penelitian ini.

Peneliti berusaha untuk menjaga privasi dan kehormatan dari setiap

individu dan tidak ada maksud untuk memperoleh keuntungan pribadi, akan tetapi

untuk berkarya bersama partisipan melalui penelitian ini demi kepentingan dan

kebaikan bersama.hak dan kapasitas dari setiap individu yang dilibatkan dalam

penelitian ini juga akan diusakan untuk dijunjung tinggi dengan cara tidak

mencantumkan bahasa-bahasa yang mengidentifikasi ras, etnis, ataupun jenis

kelamin.

3.2 Setting penelitian

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Totogan yang beralamatkan di

Madurejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

35

dilaksanakan selama 12 minggu atau 4bulan dimulai pada bulan Desember 2017

sampai Maret 2018. Lokasi sekolah berada sebelah barat Jalan Raya Prambanan –

Piyungan.

3.2.2Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Totogan yang

berjumlah 23 siswa dengan jumlah siswa laki – laki 11 anak dan jumlah siswa

perempuan 12 anak untuk tahap penyeleksian. Pada akhirnya terdapat 9 siswa,

dengan jumlah siswa laki – laki 3 anak dan jumlah siswa perempuan 6 anak.

3.2.3Objek Penelitian

Objek penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang

menghasilakan desain materi berupa Materi Menulis Cerita Pendek.

Menggunakan metode Jornal atau Buku Harian untuk siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Peneliti mengembangkan materi ini berlandaskan pada langkah – langkah

penelitian dan pengembangan materi menurut Tomlinson. Prosedur

pengembangan melalui 5 tahap, yaitu (1) Analisis kebutuhan siswa (Student’s

need analysis), (2) Desain (Design), (3) Implementasi (Implementation), (4)

Evaluasi (Evaluation), dan (5) Revisi (Revision). Lima langkah prosedur

penyusunan pengembangan materi digambarkan secara umum pada bagan 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

36

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Materi

Penjelasan untuk setiap langkah penelitian dan pengembangan (Research

and Development) menurut Tomlinson dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

3.3.1 Analisis Kebutuhan Siswa

Peneliti melakukan kegiatan observasi pembelajaran di kelas IV SD

Kanisius Totogan Yogyakarta untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung dan untuk menganalisis kebutuhan siswa

terhadap materi ajar yang berkaitan dengan menulis cerita pendek. Kegiatan

observasi dikhususkan pada pembelajaran mengarang atau menulis cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

37

pendekdan menuliskan kembali ide cerita menggunakan bahasa sendiri dalam

pembelajaran tematik kompetensi dasar Bahasa Indonesia. Kegiatan wawancara

dengan guru kelas, siswa dan kepala sekolah SD Kanisius Totogan juga dilakukan

oleh peneliti untuk memperluas dan memperjelas informasi yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran materi Bahasa Indonesia dan kebutuhan akan bahan

ajar kegiatan menuis cerita pendek.

Hasil dari kegiatan observasi dan wawancara terhadap analisis kebutuhan

siswa khususnya, dijadikan sebagai dasar pengembangan materi sesuai dengan

apa yang diharapkan siswa sehingga, diharapkan dapat memiliki pengaruh dan

hasil positif bagi perkembangan dan kemajuan siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan.

3.3.2 Desain

Peneliti memulai kegiatan desain dengan mempelajari dahulu prinsip –

prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Terdapat 16 prinsip yang

harus dipenuhi dalam proses pengembangan materi untuk pembelajaran bahasa

menurut Tomlinson (2005). Peneliti memutuskan untuk berusaha memenuhi 10

prinsip dari 16 prinsip tersebut karena relevan dengan materi yang dikembangkan

adalah menulis cerita pendek. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah

menyusun garis – garis besar materi pelajaran. Penyususnan ini disesuaikan

dengan hasil analisis kebutuhan yang didapatkan dari kegiatan observasi dan

wawancara serta ke sepuluh prinsip pengembangan Tomlinson. Setelah garis –

garis besar telah tersusun dilakukan evaluasi terlebih dahulu oleh dosen

pembimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

38

Garis – garis besar yang telah di evaluasi oleh dosen pembeimbing

kemudian dikembangkan kedalam bentuk Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Harian (RPPH) sesuai dengan Kurikulum 2013. Peneliti kemudian merancang

susunan buku harian sebagai langkah awal untuk mengembangkan materi siswa

dalam menulis cerita pendek. Baik kegiatan pembelajaran maupun menulis di

buku harian juga mengupayakan partisipasi aktif dari setiap siswa sebagai bentuk

pelaksanaan berpikir kreatif, oleh karena itu peneliti juga menyusun panduan

menulis dalam buku harian untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan panduan menulis

dalam buku harian digabung menjadi satu untuk pegangan guru kelas. Bahan ajar

tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti menjadi sebuah buku

pegangan guru dengan judul “Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”.

Untuk memudahkan guru memahami isi materi peneliti memberikan pengantar

singkat mengenai Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”. Buku yang

ditujukan untuk siswa berupa buku panduan menulis cerita dari buku harian.

Peneliti mengembangkan buku panduan siswa dengan bentuk percakapan karakter

yang dibuat sebagai media penyampaian materi. Buku panduan siswa terdapat

gambar karakter, dialog percakapan pada setiap langkah dan juga contoh menulis

cerita dalam buku harian.

Materi yang sudah disusun kemudian dievaluasi oleh ahli untuk

mengetahui kualitas isi materi dan untuk mendapatkan kritik serta saran sebagai

pegangan untuk memperbaiki materi agar semakin layak digunakan. Approval

materi dilakukan oleh dua dosen ahli Bahasa dan guru kelas IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

39

Approval materi dilakukan dengan cara menyerahkan materi untuk guru

dan instrumen penilaian kepada ahli Bahasa dan guru kelas IV. Materi yang

diberikan adalah materi yang disusun khusus untuk guru, sedangkan kegiatan

wawancara menggunakan instrumen approval materi menulis cerita pendek oleh

siswa dilaksanakan untuk mengetahui kualitas buku panduan untuk siswa. Siswa

yang ditunjuk untuk membaca dan mempelajari materi panduan menulis buku

harian sebanyak tiga siswa dengan tingkat kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang berbeda – beda mulai dari yang tinggi hingga rendah sesuai

dengan rekomendesai guru kelas IV SD Kanisius Totogan. Perbaikan panduan

untuk siswa juga berdasarkan hasil wawancara dengan tiga anak yang sudah

mempelajari panduan menulis buku harian.

3.3.3 Implementasi

Approvalyang telah dilakukan oleh ahli serta guru kelas terhadap desain

materi dan juga telah dilakukan revisi, kemudian dilaksanakan dalam kegiatan

belajar di kelas IV SD Kanisius Totogan dan juga dilaksanakan di luar lingkungan

sekolah dengan melibatkan 9 siswa setelah mendapatkan ijin dari guru

kelas.Sembilan siswa terpilih berdasarkan hasil menulis cerita yang telah mereka

buat. Teknik penilaian unsur – unsur cerita menurut Cooper dan Odell dalam

(Zubaidah, 2010 : 177) menjadi pedoman peneliti untuk memilih sembilan siswa

tersebut.Peneliti memutuskan untuk mengambil 5 unsur karena disesuaikan

kebutuhan pembelajaran yang ada di kelas IV SD Kanisius Totogan. Unsur –

unsur cerita yang dinilai yakni (1) tema dan amanat, (2) tokoh dan penokohan, (3)

alur, (4) setting, dan (5) sudut pandang. Karena materi ini dapat di

implementasikan baik dalam pelajaran sebagai bentuk refleksi kemampuan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

40

dalam menerima pelajaran ataupun sebagai media menulis suatu peristiwa yang

dialami sesuai dengan materi yang dialami di luar kegiatan sekolah. Peniliti juga

mengumpulkan data tambahan untuk mengetahui kualitas materi khususnya

panduan menulis buku harian untuk siswa. Peneliti melakukan wawancara singkat

kepada siswa di luar kelas. Dan melakukan kegiatan observasi selama

mengimplementasikan materi untuk mengetahui seluruh rangkaian proses

implementasi materi dan hasil implementasinya.

3.3.4 Evaluasi

Hasil wawancara singkat dan observasi saat proses implementasi

dilaksanakan dianalisis kembali untuk mengumpulkan data tambahan. Kemudian

setelah didapatkan data – data tambahan dilakukan analisis kembali untuk

mengetahui kelemahan dan kekurangna dari Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan.

3.3.5 Revisi

Setelah peneliti mengetahui kelemahan dan kekurangan dari materi sesuai

dengan hasil evaluasi, kegiatan revisi dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki

dan mengembangkan kualitas isi materi agar semakin berkualitas, layak, dan

berguna.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk mandapatkan bahan – bahan, fakta,

keterangan, dan informasi yang dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuesioner dan

dokumentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

41

3.4.1 Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik observasi non-partisipan, sehingga

peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam aktivitas pembelajaran di kelas maupun

aktivitas yang dilakukan siswa kelas IV di sekolah. Peneliti cukup mencatat data

yang didapatkan kemudian menganalisisnya untuk dibuat kesimpulan. Observasi

dilakukan untuk mengetahui kebutuhan materi ajar yang berkaitan dengan menulis

cerita pendek. Peneliti melakukan observasi pada mata pelajaran maupun

Kompetensi Dasar yang bekaitan dengan menulis cerita yaitu Bahasa Indonesia.

Hasil dari pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas IV kemudian di catat

oleh peneliti sebagai data awal dan terus dikembangkan melalui proses observasi

lanjutan saat kegiatan Program Pengakraban Lingkungan II (PROBALING II) dan

observasi pembelajaran pada bulan Januari 2018.

3.4.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

percakapan dan tanya jawab anatara pewawancara dan nara sumber, baik langsung

ataupun tidak langsung dengan maksud dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2015 :

194). Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak

terstruktur. Kegiatan wawancara dilakukan peneliti menggunakan pedoman

wawancara yang berupa topik saja untuk menjadi bahan pertanyaan.

Kegiatan wawancara dilakukan menggunkan instrumen wawancara dan

kemudian dikembangkan sendiri oleh peneliti. Wawancara dilakukan dengan

narasumber yaitu siswa kelas IV, guru kelas IV, dan kepala sekolah SD Kanisius

Totogan. Wawancara dilakukan untuk mengupulkan data yang berkaitan dengan

informasi pelaksanaan pembelajaran Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

42

disekolah, ketersediaan, dan penggunaan media pembelajaran seperti materi ajar

di sekolah.

Wawancara kepada guru kelas IV untuk mengetahui informasi dan

pengumpulan data mengenai pemahaman dan pendapat tentang menulis cerita

pendek, pelaksanaan pembelajaran Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia di kelas,

penggunaan sumber balajar, media pembelajaran, kendala yang dihadapi, dan

usaha yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas IV untuk

mengetahui pearsaan, kesulitan, ketertarikan, dan harapan – harapan selama

mengikuti pemebelajaran Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia.

3.4.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (sugiyono, 2015). Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini

adalah kuesioner tertutup karena peniliti telah menyiapkan alternatif jawaban bagi

responden. Kuesioner ini merupakan instrumen yang diserahkan kepada ahli

bahasa dan guru kelas IV yang digunakan untuk approval terhadap materi yang

dikembangkan oleh peneliti.

3.4.4 Dokumentasi

Kegiatan pembelajaran sebagai bentuk penelitian dengan dilakukan

kegiatan menulis buku harian. Pengambilan data melalui dokumentasi selama

kegiatan berlangsung, memudahkan peneliti dalam mengambil gambar dam

merekan proses pelaksanaan penelitian. Hasil dari dokumentasi digunakan sebgai

data untuk memperkuat hasil penelitian dan diharapkan dapat membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

43

keterangan tentang hasil penelitian lebih konkret. Dokumentasi penelitian berupa

gambar foto dan video.

3.5 Instrumen Penelitian

Meneliti dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek.

Penelitian ini tentu membutuhkan sebuah alat ukur. Instrumen penelitian ini lah

yang akan menjadi alat ukur dalam penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu

alat yang diguakan untuk mengukur suatu fenomena social maupun alam yang

diamati (Sugiyono, 2015 : 148). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara, observasi, dan kuesioner.

Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan

siswa dan guru kelas IV serta kepala sekolah SD Kanisius Totogan terhadap

materi kegiatan menulis buku harian. Kuesioner diguanakan untuk mengetahui

kualitas instrumen, perangkat pembelajaran, dan materi yang disusun dan

dikembangkan oleh peneliti. Lembar kuesioner digunakan oleh ahli Bahasa dan

guu kelas IV. Nilai akhir kuesioner dari ahli dan guru digunakan oleh peneliti

sebagai masukan untuk mengembangkan materi. Kisi – kisi Observasi, kisi - kisi

wawancara analisis kebutuhan kepala sekolah, guru kelas IV, dan siswa serta kisi

– kisi approval menulis buku haria oleh siswa dapat dilihat pada table 3.1, 3.2,

3.3, 3.4 dan 3.5

.Table 3.1 Kisi – kisi Observasi Kelas IV

No Hal yang Diamati

1. Kegiatan pembuka pembelajaran

2. Pengenalan materi kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

44

3. Metode dan teknik yang digunakan oleh guru

4. Kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran

5. Apresiasi dan tindak lanjut yang diberikan oleh guru

Table 3.2 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

No Topik Pertanyaan

No

Pertanyaan

1. Pemahaman guru mengenai :

a. Menulis cerita pendek

b. Menulis kreatif

1, 2

2. Pendapat guru mengenai :

a. Menulis cerita pendek

b. Menulis kreatif

3, 4

3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi. 5, 6, 7

4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan menulis cerita pendek.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

45

Table 3.3 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas

No Topik Pertanyaan

No

Pertanyaan

1. Pemahaman guru mengenai :

c. Menulis cerita pendek

d. Menulis kreatif

1, 2

2. Pendapat guru mengenai :

c. Menulis cerita pendek

d. Menulis kreatif

3, 4

3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi. 5, 6, 7

4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan menulis cerita pendek.

8

Table 3.4 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV

No Topik Pertanyaan

No

Pertanyaan

1. Pelajaran yang disukai. 1

2. Pendapat siswa tentang aktivitas menulis cerita pendek.

a. Kesulitan yang dialami

b. Hal yang disukai

2, 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

46

3. Pemahaman siswa mengenai menulis cerita pendek. 4

4. Pendapat siswa mengenai lembar kerja menulis cerita

pendek yang menarik.

5

Table 3.5 Kisi – kisi KuesionerApproval Materi Menulis Cerita Pendek

No Topik Pertanyaan

No

Pertanyaan

1. Minat siswa dalam menulis 1

2. Prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (1998 :

7-21)

a. Materi dapat menumbuhkan ketertarikan bagi

siswa

b. Materi dapat menumbuhkan rasa senang dan

bahagia bagi siswa

c. Materi dapat mengembangkan kepercayaan diri

siswa

2, 3, 4

3. Pendapat siswa tentang panduan / materi bauku harian 5, 6

3.6 Teknik Analisis Data

Data akan bermakna ketika di analisis, untuk menganalisis maka

diperlukan suatu teknik agar lebih mudah dalam mengolah. Analaisis data

merupakan proses mengolah dan menafsirkan data dengan tujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

47

menempatkan berbagai macam informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Data

yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh dari

hasil observasi, wawancara, dan saran ahli serta data kuantitatif yang diperoleh

dari hasil approval instrument kualitas materi.

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif di dapat dari hasil observasi pembelajaran di kelas. Hasil

dari kegiatan wawancara yang dilakukan bersama dengan kepala sekolah, guru

serta siswa dijadikan sebagai data kualitatif. Proses approval materi yang

dilakukan oleh ahli bahasa memberikan kritik, komentar, dan saran juga

digunakan untuk memperbaiki kualitas isi materi, yaitu tentang pembelajaran

menulis cerita pendek dan mengenai pengejaan, penulisan, dan tata bahasa yang

digunakan dalam materi. Guru kelas memberikan kritik, saran, dan komentar

mengenai isi materi, dan kesesuaiannya dengan keadaan siswa dan pembelajaran

di kelas.

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari skor penilaian hasil

approval materi dua ahli bahasa dan guru kelas. Data akan di analisis

menggunakan kriteria penilaian menurut Sukardjo (2010). Peneliti menggunakan

skala yang memiliki empat pilihan, skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah

adalah 1 untuk setiap butir kriteria penilian. Bertujuan untuk memperjelas

pendapat proofreader mengenai kelayakan materi. Rincian untuk masing –

masing pilihan dalam skala yaitu angka 4 untuk kategori sangat layak, angka 3

untuk kategori layak, angka 2 untuk kategori cukup layak, dan angka 1 kategori

kurang layak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

48

Penilaian yang telah didapat kemudian di analisis berdasarkan kriteria

penilaian. Skor di konversikan ke dalam tabel interval penilaian ideal menurut

Sukardjo (2010). Berikut tabel kriteria penilaian ideal yang digunakan :

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal

No. Interval Skor Kategori

1 X >Xi + 1,80 x Sbi Sangat Layak

2 Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi Layak

3 Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi Cukup Layak

4 Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi Kurang Layak

Keterangan untuk masing – masing simbol dapat diperinci sebagai berikut :

X = Skor akhir rata – rata

Xi = Rerata ideal, dapat dicari dengan rumus :

Xi =

(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

Sbi = Simpangan baku ideal, dapat dicari dengan rumus :

Sbi =

(Skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.6, maka dilakukan perhitungan

terlebih dahulu mengenai data – data kuantitatif untuk memperoleh data

kuantitatif. Berikut perhitungan untuk menentukan rentang skor :

Diketahui :

Skor tertinggi ideal = 4

Skor terendah ideal = 1

Rerata ideal (Xi) =

(4 + 1)

= 2,5

Simpangan Baku Ideal (Sbi) =

(4 – 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

49

= 0,5

Ditanyakan :

Rentang skor = sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak

Jawab :

a. Kategori sangat layak

X > Xi + 1,80 x Sbi

X > 2,5 + (1,80 x 0,5)

X > 2,5 + 0,9

X > 3,4

b. Kategori layak

Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi

2,5 + (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 x 0,5)

2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4

2,8 < X ≤ 3,4

c. Kategori cukup layak

Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi

2,5 – (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)

2,5 – 0,3 < X ≤ 2,8

2,2 < X ≤ 2,8

d. Kategori kurang layak

Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi

2,5 – (1,80 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)

2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2

1,6 < X ≤ 2,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

50

Berdasarkan perhitungan skor yang telah dilakukan, maka didapatkan

rentang kriteria skor skala empat dan kategorinya untuk menilai kualitas

kelayakan materi. Pada tabel 3.6 dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai

kategori penilaian yang didapatkan atas hasil approval dari ahli bahasa dan guru.

Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat

No. Rentang Skor Kategori

1 X > 3,4 Sangat Layak

2 2,8 < X ≤ 3,4 Layak

3 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak

4 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Bab ini akan membahas dua hal utama yang berkaitan dengan pertanyaan

penelitian. Pertama, membahas proses pengembangan Materi Menulis Cerita

Pendek untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan. Kedua, membahas deskripsi

kualitas materi dalam membantu siswa kelas IV SD Kanisius Totogan agar

semakin sadar dan peduli terhadap kegiatan menulis cerita. Peneliti akan

menguraikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut :

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Pengembangan Materi

Materi yang dikembangkan oleh peneliti berjudul “Materi Buku Harian

Menjadi Sebuah Karangan”. Proses pengembangan materi pada penelitian ini

menggunakan lima langkah pengembangan menurut Tomlinson, kelima langah

tersebut antara lain sebagai berikut :

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan ini diawali dengan melakukan kegiatan analisis

kebutuhan melalui kegiatan observasi dan wawancara. Kegiatan observasi

dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang berkaitan dengan menulis

cerita yaitu Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia di kelas. Kegiatan wawancara

dilakukan pada kepala sekolah, guru kelas dan siswa kelas IV.

4.1.1.1.1 Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi pertama saat melaksanakan

kegiatan Program Pengakraban Lingkungan II (PROBALING II) di SD Kanisius

Totogan. Data awal yang mendorong peneliti untuk terus melakukan observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

52

berlanjut adalah saat membantu guru mengoreksi hasil kerja siswa. Siswa kelas IV

terdiri dari siswa yang berjumlah 23 anak dengan siswa laki – laki 12 orang dan

siswa perempuan 11 orang. Observasi berlanjut dilaksanakan peneliti pada Senin

22 Januari 2018. Kegiatan observasi dimulai saat pembelajaran setelah istirahat

pertama yaitu pukul 09.40 WIB. Kegiatan yang dilakukan setelah masuk kelas

adalah mempersiapkan kelas, membuang sampah dan berdoa. Guru mengawali

dengan bercerita mengenai pengalaman pribadi, dan menanyakan pengalaman

pribadi kepada siswa agar bercerita sebagai kegiatan motivasi. Guru

mengkondisikan kelas dengan mengajak bermain tepuk tunggal dan tepuk ganda.

Kegiatan apersepsi dilakukan oleh guru dengan menanyakan apa yang telah

dipelajari hari kemarin.

Materi yang dipelajari pada hari itu adalah tentang menulis kembali cerita

eorang tokoh “Andrea Hirata”. Materi disampaikan dengan cara tanya jawab

terlebih dahulu mengenai karya Andrea Hirata. Hampir seluruh siswa mengetahui

karya beliau dan menyanyikan lagu berjudul “Laskar Pelangi”. Kemudian guru

menyuruh salah satu siswa untuk membaca di depan berdampingan dengan guru

sedangkan siswa lainnya menyimak. Guru mengganti metode membaca dengan

menunjuk secara acak siswa tetap berkonsentrasi. Setelah kegiatan membaca dan

menyimak selesai, guru memberikan pertanyaan yang menarik “Siapa yang punya

pengalaman menyenangkan/menyedihkan?”, “Siapa yang punya cita – cita ?”,

“Siapa yang tahu masa depan?”. Kemudian guru melanjutkan memotivasi siswa

dengan mengaitkan pertanyaan dengan cerita pengalaman hidup Andrea Hirata.

Guru sedikit memebikan pengantar untuk mengingat materi yang sudah dipelajari

kemudian memberika tugas pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

53

Guru kelas IV selalu menegur siswa secara personal. Teguran yang

diberikan oleh guru berupa peringatan hingga memindah tempat duduk. Siswa

yang berda di samping peneliti lebih tepatnya duduk paling belakang tidak

mengerjakan tugas dan sibuk mengobrol. Saat pertama, guru memberikan teguran

dengan menyebut nama siswa, kemudian siswa melanjutkan obolan dengan suara

yang cukup keras sehingga terdengar sampai meja guru, dan tempat duduk salah

satu siswa dipindahkan ke meja guru. Akan tetapi sistem hukuman yang diberikan

oleh guru terkadang tidak dihiraukan oleh para siswa. Selesai dengan

pekerjaannya, guru memanggi beberapa nama siswa untuk membacakan hasil

kerja dengan intonasi dan memperhatikan tanda baca. Setelah empat siswa

mempresentasikan peneliti meyadari bahwa awal cerita dari setiap cerita siswa

sama. Waktu kegiatan belajar tersisa 5 menit dan guru memberikan perintah untuk

mengumpulkan tugas dan siswa diperbolehkan istirahat dan meninggalkan ruang

kelas.

Kegiatan lain yang menjadi kajian dalam observasi adalah kegiatan

“Literasi” yang diadakan di sekolah. Program ini mengarahkan siswa untuk

meluangkan waktu 15 menit untuk membaca dan menulis sebelum kegiatan

belajar dimulai setiap pagi. Berdasarkan pengamatan peneliti siswa suka membaca

di perpustakaan dan kadang ada yang menghabiskan waktu istirahat untuk

membaca dan menulis di perpustakaan. Tetapi masih perlu peran guru untuk

mengingatkan membaca dan bukan inisiatif siswa.

Peneliti meyakini bahwa berdasarkan data dari hasil observasi

pembelajaran kelas IV, pembelajaran menulis cerita belum mengupayakan sumber

sepenuhnya. Materi yang berkaitan tentang menulis cerita disampaikan ilmu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

54

pengetahuan berdasarkan buku pegangan. Siswa belum diajak memahami

pentingnya menulis cerita sebagai media komunikasi baik ke dalam diri maupun

dengan orang lain. Perilaku siswa kelas IV juga kurang maksimal dalam tahap

menulis lanjutan menurut Howard Gardner dalam perkembangan kecerdasan

linguistic anak dan hasil observasi peneliti di kelas IV SD Kanisius Totogan.

4.1.1.1.2 Wawancara

Peneliti melakukan wawancara pada hari Rabu, 29 November 2017 pukul

09.00 WIB. Wawancara dilakukan kepada Guru Kelas IV SD Kanisius Totogan,

siswa kelas IV dan kepala sekolah. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab

secara langsung dan ditulis pada buku catatan, peneliti juga merekam kegiatan

wawancara menggunkan aplikasi perekam suara. Peniliti menggunakan pedoman

wawancara yang diberikan oleh Dosen Pembibing Skripsi I dan II.

Pedoman wawancara yang digunakan berjudul “Students’ need

Analysis”.Peneliti menggunakan beberapa topik yang dikembangkan menjadi

pertanyaan, topik – topik tersebut antara lain (A) Informasi yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek, (B) Metode yang

digunakan dalam pelatihan menulis cerita pendek pada siswa, (C) Kesulitan dan

kendala yang dihadapi siswa saat menulis dengan menggunakan imajinasi bantuan

gambar, dan membutuhkan konsentrasi, (D) Upaya yang dilakukan dalam

mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam menulis cerita pendek, dan (E)

Perspektif atau pendapat guru mengenai modul atau panduan metode buku harian.

Proses pembelajaran dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi

topik lain yang digunakan peneliti. Pertanyaan diajukan oleh peneliti dan dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

55

Menurut pendapat guru yang telah mendidik siswa kelas IV selama 6

bulan, kemampuan akademik siswa dan memahami informasi – indformasi sangat

beragam. Akan tetapi ketika pembelajaran memiliki hubungan dengan kegiatan

menggambar antusisa siswa dan kemampuan untuk mengikuti pembelajaran dapat

dikatakan baik. Minat siswa terhadap kegiatan menulis, baik menulis cerita

maupun pelajaran masih rendah. Beberapa siswa dari kelas IV yang menyukai

menulis cerita, selebihnya kesulitanmenuliskan ide dan pikiran menjadi sebuah

cerita. selain itu, kesulitan yang sering dialami siswa kelas IV adalah mata

pelajaran yang bersifat hafalan.

Selain keberagaman kemampuanakademik siswa, kelas IV juga memiliki

keberagama dalam sosial maupun ekonomi. Orang tua dari siswa kelas IV ada

yang memiliki pekerjaan sebagai guru, wiraswata, karyawan swasta, dan ibu

rumah tangga. Sebagian besar orang tua dari siswa bekerja sebagai wiraswasta

dan ibu rumah tangga. Tempat tinggal siswa juga beragam, sebagian besar ada

yang lahir dan tumbuh besar di dusun, akan tetapi beberapa siswa yang lahir di

luar pulau jawa dan tinggal di kawasan perumahan. Dengan kata lain, di dalam

kelas IV beragam pula suku dan bahasa, dimana siswa haru saling beradaptasi.

Karena tempat tinggal siswa dan lokasi sekolah berada di daerah dusun dan tak

jarang jarak yang cukup dekat, sebagian besar bangunan rumah masih memiliki

lahan yang cukup luas. Kondisi lingkungan sekitar rumah siswa dan sekolah

terlihat asri dan sejuk dengan adanya beberapa pohon yang masih kokoh berdiri di

sepanjang jalan di depan sekolah dan di halaman rumah.

Kegiatan wawancara yang dilakukan bersama dengan guru kelas IV

bertujuan untuk menganalisis kebutuhan guru. Wawancara dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

56

mengajukan pertanyaan oleh peneliti dan dijawab oleh guru. Pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti dikembangkan sesuai dengan kebutuhan analisis dan tidak

jarang menjadi percakapan dan berbagi cerita. pertayaan pertama yang diajukan

oleh peneliti adalah pendapat guru tentang menulis cerita pendek. Beliau

mengungkapkan pendapat dengan ragu – ragu ditunjukkan dengan dahi sedikit

berkerut dan menggerakkan bola mata ke arah atas. Beliau mengatakan bahwa

selama pembelajaran siswa diajak meringkas suatu cerita menggunakan peta

pikiran untuk menemukan informasi – informasi penting, kemudian dituliskan

kembali menjadi teks baru menggunakan bahasa siswa sendiri. Beliau juga

menambahkan kegiatan menulis cerita jarang dilakukan apalagi di luar tema

pembelajaran.

Kegiatan menulis cerita tidak terlalu disukai oleh siswa, sebagian besar

lebih suka membaca dan menggambar atau bercerita secara verbal. Akan tetapi,

beberapa anak perempuan menyukai menulis cerita, beliau menyebutkan bahwa

beberapa siswa perempuan memiliki buku harian yang sering dibawa ke sekolah

dan menulis bersama dengan teman sebangku atau teman lainnya. Imajinasi siswa

laki – laki belum berkembang luas seperti layaknya siswa perempuan, dapat

dilihat dari hasil menulis cerita berdasarkan gambar yang diberikan saat

pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa siswa perempuan bisa menulis cerita

lebih dari 3 paragraf dengan imajinasi dan penjelasan yang detail, sedangkan

siswa laki – laki mampu menulis 3 paragraf sudah bagus walaupun untuk detail

dan imajinasi belum seperti siswa perempuan.

Metode yang diberikan saat pembelajaran yang menggunakan kurikulum

2013 adalah memberikan materi secara terpisah dan pada akhir pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

57

memasuki review semua materi dijadikan satu dan diintegrasikan. Memberikan

evaluasi di akhir pembelajaran dengan cara mencongak dan dilakukan berulang –

ulang. Evaluasi yang diberikan untuk menulis adalah memberikan tugas kepada

siswa untuk menulis satu kalimat dengan susunan SPOK dan menuliskan

kerangka cerita mulai dari perencanaan sampai dengan kalimat sebagai akhir

cerita. Menurut pengalaman beliau selama mendidik sebenarnya siswa memiliki

kompetensi menulis, tetapi belum menemukan metode yang tepat untuk

membimbing dan melatih keterampilan menulis. Pendapat menulis kreatif dan

menulis cerpen adalah pertanyaan kedua yang diajukan kepada guru. Beliau

berpandapat bahwa menulis kreatif adalah bakat, belum tentu semua anak bisa,

tetapi menulis cerpen itu bisa dipelajari dan kemungkinan besar bisa dilakukan.

Proses menulis melalui tahapan, ketika tahapan mencapai menggunakan kalimat

langsung untuk percakapan, siswa kerap mengalami kesulitan. Sebagai alternatif

untuk membantu siswa untuk mendapatkan ide, beliau memberikan gambar

sebagai acuan dan mengembangkan imajinasi.

Kesulitan yang dialami oleh siswa saat kegiatan menulis adalah

mengungkapkan ide, pikiran, menjabarkan dan menambahkan keterangan sebagai

pendukung kalimat. Selain itu media untuk membantu siswa dalam kegiatan

belajar bahasa dan membantu guru menyampaikan materi belum terfasilitasi

sesuai kebutuhan. Kegiatan berlatih menulis satu kalimat dengan susunan SPOK

dan menyusun kerangka cerita diyakini oleh guru secara perlahan dapat melatih

dan mengembangkan kemampuan menulis cerita siswa. Menurut beliau

ketersidaan materi atau tema sebagai modal awal untuk menulis siswa masih

minim. Pandangan guru materi yang bagus tetapi tetapi terlalu banyak teori dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

58

kurang contoh itu juga tidak membantu. Pandangan guru untuk membuat materi

adalah menarik dengan memberikan gambar, penuh warna, terdapat langkah –

langkah yang berurutan dan memberikan contoh agar siswa tertarik mempelajari,

memahami dan akhirnya dapat melakukan sesuai yang diharapkan. Bentuk tulisan

juga bisa memengaruhi minat, pemilihan jenis huruf dan warna juga berpengaruh

dan tentunya bisa dibaca oleh siswa.

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan tiga siswa sesuai dengan

rekomendasi guru pada hari yang sama, yaitu Rabu, 29 November 2017. Penetuan

siswa dilakukan oleh guru berdasarkan akumulasi hasil evaluasi pembelajaran saat

kegiatan menulis. Kemampuan menulis ketiga siswa berbeda – beda, mulai dari

pandai, sedang dan kurang mampu. Ketiga siswa merupakan siswa perempuan.

Kegiatan wawancara dilakukan secara bertatap muka. Peneliti mengajukan

pertanyaan sebanyak 10 pertayaan dan dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan

kebutuhan penelitian.

Kegiatan wawancara pertama dilakukan dengan siswa berinisial V.

Pertanyaan pertama yang diajukan oleh peneliti adalah mengenai kegemaran

bercerita dan menulis. Menurut Ve, kegemarannya suka bercerita, karena terbiasa

bercerita dengan teman – teman di sekolah. Peneliti mengajukan pertanyaan

mengenai pendapat pembelajaran bahasa Indonesia. R menjawab dengan lantang

tidak suka, kemudian memberikan alasan bahwa dirinya merasa kesulitan dalam

puisi, gagasan pokok dan membuat paragraf. Tetapi saat peneliti bertanya

pernahkan diberikan tugas menulis cerita, V menjawab pernah dan menyukainya,

tetapi mengalami kesulitan menulis kalimat. Peneliti mencoba mencari informasi

lebih dalam, dengan bertanya mengenai susunan kalimat. Menurut V, dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

59

kesulitan saat menulis cerita ditentukan setiap kalimat memenuhi pola SPOK.

Kegiatan menulis sering dilaksanakan di kelas, V lebih suka menulis cerita

tentang sesuatu yang dirasakan seperti perasaan terhadap teman, atau V

mengatakan “senang menulis curhat kalau lagi sedih, kesal dan senang” daripada

yang bersangkutan dengan pembelajaran. V menginginkan jika diberikan tugas

menulis cerita, dirinya ingin menulis kegiatan bersama keluarga. Pada akhir

wawancara V menambahkan jawaban “aku punya buku harian, tetapi rahasia”.

Narasumber kedua siswa yang memiliki inisial P. Kegemaran P membaca

buku cerita, P menjelaskan bahwa dirinya suka membaca buku cerita mengenai

hewan, tidak suka yang aneh – aneh. Diriya berkata “aku seringnya baca hewan,

nggak suka yang aneh – aneh”. Kemudian peneliti bertanya mengenai suka

menulis atau tidak, menurut P tidak terlalu suka dan memberikan alasan bahwa

dirinya merasa kesulitan dalam menulis. P menambahkan jawaban “susah, kalau

nulis harus ada SPOK-nya”. Ketika peneliti menanggapi pernyataan tersebut

dengan bertanya mengenai perasaan, P menjawab sedih dan berkata “biasanya

dikasih emoticon nangis mbak waktu nulis diary”. Berdasarkan pernyataan P,

peneliti menyimpulkan bahwa P memiliki buku harian, saat peneliti bertanya dan

dijawab dengan menganggukan kepala. Peneliti melanjutkan pertanyaan mengenai

kegiatan menggambar saat menulis buku harian. Jawaban yang diberikan adalah

suka menggambar “aku suka gambar, aku suka cerita, tapi sulit menulis”. Saat

peneliti menekankan kembali apakah lebih suka menulis atau menggambar, P

mengakui bahwa dirinya lebih suka menggambar daripada menulis.

Siswa ketiga yang diwawancarai oleh peneliti memiliki inisial M. Peneliti

memulai pertanyaan dengan memiliki buku harian atau tidak, M menjawab bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

60

dirinya memiliki buku harian tetapi jarang menulis. Peneliti berusaha mencari

tahu informasi yang diberikan dengan bertanya alasan yang mempengaruhi

kegiatan menulis. Menurut M, terkadang dirinya merasa semangat menulis tetapi

tidak jarang juga malas. Peneliti bertanya untuk mempertegas keterangan M yaitu

mengenai suasana hati kemudian M mengangguk dan tersenyum. Peneliti

berinisiatif menanyakan perasaan yang dirasakan setelah menulis di buku harian,

M menjawab dengan lantang dan cepat “ perasaannya senang, lega”. Alasan yang

diberikan oleh M adalah dirinya bersemangat untuk menulis ketika merasa kesal

dan pengalaman masygul terjadi. M mengungkapkan bahwa terkadang sedikit

malas menulis saat pembelajaran bahasa. Jawaban tambahan yang diberikan oleh

M adalah “pengen nulis cerita, tapi bingung mau nulis apa mbak”. Ketiga siswa

yang telah diwawancarai memberikan dorongan kepada peneliti untuk berusaha

memfasilitasi berupa media yang dapat menjadi tempat untuk menulis pendapat,

ide maupaun perasaan yang dirasakan yang bersifat akademik maupun non

akademik.

Peneliti melakukan wawancara lain yaitu analisis kebutuhan kepala

sekolah. Kegiatan wawancara dilakukan pada hari kamis 30 November 2017

pukul 10.00 bersama Kepala SD Kanisius Totogan. Wawancara dilakukan secara

langsung di ruang kerja Kepala SD Kanisius Totogan dengan jumlah pertanyaan

yang diajukan oleh peeliti adalah sebanyak 8 butir soal. Beliau meminta kepada

peneliti untuk berbicara dan berdiskusi secara santai, apabila masih kurang jelas

disarankan untuk bertanya lebih lanjut. Pertanyaan pertama yang diajukan peneliti

kepada kepala sekolah adalah pendapat mengenai kegiatan menulis cerpen di

sekolah. Beliau menjawab bahwa kegiatan menulis cerpen di sekolah masih biasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

61

saja, dengan kata lain dilaksanakan tetapi tidak terlalu digencarkan. Biasanya

kegaiatan menulis cerita dilakukan pada batas tertentu. Beliau mebjawab

berdasarkan pengamatan terhadap guru – guru bahwa tema yang sering diberikan

kepada siswa adalah pengalaman liburan. Menurut beliau, karena topik dan tema

yang diberikan sebatas pengalam liburan sehingga siswa cenderung akan

mengulang kata bahkan sampai pada mengulang cerita.

Kepala sekolah menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar khususnya menulis cerita atau bercerita diyakini tidak lepas dari

kesulitan dan hambatan. Keterbatasan media siswa, sumber belajar, dan media

pembelajaran mejadi penghambat terwujudnya pembelajaran khususnya kegiatan

menulis cerpen yang efektif. Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa menjaga

konsentrasi siswa pada kegiatan menulis dianggap cukup sulit, minat siswa dalam

menulis baik bersifat akademik maupun bukan akademik masih rendah. Berbeda

dengan kompetisi, siswa akan bersemangat dan antusias untuk menulis ketika

guru memberikan “award” sebagai imbalannya. Menulis cerita belum menjadi

kebiasaan bagi siswa. Beliau mengharapkan dalam penyusunan panduan menulis

cerita pendek dapat menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Tentu dengan

menyertakan gambar, warna dan tulisan yang disesuaikan dengan perkembangan

anak. Begitu pula unyuk guru, menurut beliau semua guru pasti sudah paham

mengenai teori menulis, tetapi memberikan contoh secara konkreta yang dirasa

masih kesulitan. Kriteria lain yang disampaikan oleh beliau antara lain

memberikan motivasi kepada siswa, bisa bermanfaat untuk sekolah, dan biaya

yang dikeluarkan tidak terlalu mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

62

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti bersama Kepala

Sekolah, Guru Kelas dan Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan, diyakini bahwa

ketersediaan sumber belajara dan media bagi guru dan siswa khususnya

pembelajaran menulis cerita terbatas.guru mengalami kesulitan dalam

menyampaikan materi dan memberikan contoh konkret saat menulis cerita

pendek. Siswa merasa masih belum memahami materi ketika diberikan tugas

menulis cerita pendek oleh guru. Materi dan panduan menulis cerita pendek

dibutuhkan oleh guru, siswa dan sekolah untuk mempermudah pelaksanaan

kegitan menulis cerita baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan luar

sekolah.

Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan,

kegiatan menulis cerita hanya sebatas menulis sesuai dengan arahan dan petunjuk

yang diberikan guru. Siswa belum mampu memaksimalkan kemampuan berpikir

dan berimajinasi untuk menulis sebuah cerita.. materi dan panduan yang

diharapkan oleh sekolah, guru dan siswa kelas IV antara lain berisikan langkah –

langkah kegiatan yang jelas dan disertai gambar, bentuk huruf menarik dan dapat

dibaca, berwarna – warni, tidak mengelurkan biaya yang mahal dan bermanfaat

atau berguna bagi sekolah khususnya siswa agar dapat berkarya menulis cerita

pendek baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

4.1.1.2 Desain

Peneliti telah melaksanakan kegiatan pertama yaitu melakukan analisis

kebutuhan dengan cara observasi dan wawancara. Desain merupakan langkah

kedua dalam tahap pengembangan materi menurut Tomlinson. Peneliti meyakini

sepuluh prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (2005) relevan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

63

penelitian ini yang digunakan untuk menyusun materi pembelajaran. Proses

design materi dalam penelitian ini sebagai berikut :

4.1.1.2.1 Desain Materi Sebelum Diapproval

Peneliti mengembangkan Materi Menulis Cerita Pendek berdasarkan data

hasil analisis kebutuhan dan prinsip – prinsip pengembangan materi menurut

Tomlinson.Pengembangan materi dilakukan untuk memberikan pegetahuan

menulis tingkat lanjut bagi siswa kelas IV SD Kanisius Totogan. Pembelajaran

Bahasa Indonesia dalam pembelajaran integrasi dipilih peneliti sebagai sarana

untuk memberikan pengetahuan menulis cerita pendek kepada siswa kelas IV.

Peneliti memilih “Tema 8 Daerah TempatTinggalku, Subtema 1 Lingkungan

Tempat Tinggalku dan Pembelajaran 1” sebagai dasar penyusunan isi materi

dalam penelitian ini.

Berdasarkan tema, subtema dan pembelajaran yang telah dipilih, peneliti

mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi dasar

untuk menyusun poin – poin utama dalam panduan pembelajaran. Lembar dan

hasil students’ need analysis juga digunakan peneliti sebagai dasar dan

pertimbangan menyusun poin – poin utama dalam panduan pembelajaran. Materi

yang akan dikembangkan oleh peneliti yaitu “Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan”. Poin – poin utama yang telah disusun di koreksi terlebih dahulu oleh

Dosen Pembimbing Skripsi I dan II.

Peneliti selanjutnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) yang sesuai dengan Kurikulum 2013 berdasarkan poin – poin utama yang

sudah dikoreksi oleh dosen pembimbing. Penggunaan model RPPH berdasarkan

Kurikulum 2013 berdasarkan kurikulum yang digunakan di kelas IV SD Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

64

Totogan yaitu Kurikulum 2013.RPPH disusun dengan menggunakan pendekatan

tematik integratif dengan model Student Teams Achievement Division (STAD),

metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, tanya jawab atau kuis. Peneliti

menyusun lembar kerja untuk siswa kelas IV dengan memberikan teks fiksi

berjudul “Asal Mula Telaga Warna”. Pembelajaran yang dilaksanakan berupaya

agar siswa kelas IV SD Kanisius Totogan memahami unsur intrinsik suatu cerita

fiksi. Berdasarkan lembar kerja siswa yang diberikan, peneliti mengembangkan

materi unsur intrinsik cerita berupa tema, alur, latar, tokoh dan penokohan,

kalimat langsung. Selain itu, peneliti juga mengupayakan agar siswa dapat

menulis karya cerita fiksi atau cerita pendek berdasarkan ide, pemikiran, imajinasi

atau pengalaman pribadi.

Materi lain yang dikembangkan peneliti untuk mendukung terwujudnya

kegiatan menulis cerita pendek oleh siswa kelas IV SD Kanisius Totogan berupa

panduan berjudul “Cerita dari Buku Harian”. Panduan yang disusun oleh peneliti

yaitu langkah – langkah menulis buku harian, membuat peta pikiran berdasarkan

cerita pengalaman yang telah ditulis, dan menuliskan kembali dalam bentuk cerita

pendek. Kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru

kelas juga menjadi dorongan untuk menambahkan contoh topik cerita yang dapat

digunakan guru untuk memandu siswa saat kegiatan menulis cerita. gambar dan

contoh disertakan oleh peneliti di dalam materi yang dikembangkan agar dapat

mempermudah guru memberikan materi kepada siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan. Media yang akan digunakan peneliti untuk membantu kegitan menulis

cerita pengalaman siswa yakni buku harian. Buku harian disediakan oleh peneliti

dan berusaha memenuhi kriteria buku harian menurut Lucia Capacchione (2002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

65

yakni terdapat satu lembar kertas bergaris untuk menuliskan cerita pengalaman

dan satu lembar kertas polos tidak bergaris untuk menggambarkan pengalaman

sebagai informasi pendukung cerita. gambar buku harian sebagai media menulis

cerita dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2.

Gambar 4.1 Sampul Media Buku Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

66

Gambar 4.2 Lembar Kertas pada Buku Harian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), Lembar Kerja Siswa

(LKS), Materi Pengembangan unsur intrinsik cerita dan panduan “Cerita dari

Buku Harian” digabung menjadi satu kesatuan untuk guru kelas. Bahan ajar

tersebut dikembangkan menjadi suatu modul untuk guru dengan judul “ Buku

Harian Menjadi Sebuah Karangan”. Peneliti juga menambahkan pengantar singkat

tentang isi materi di dalam modul. Microsoft Word 2007 dan Microsoft Publisher

2007 adalah program computer yang digunakan peneliti untuk mengemangkan

materi.Microsoft Word 2007 digunakan peneliti untuk menyusun materi termasuk

jenis font yang digunakan.Font dipilih berdasarkan kebutuhan materi dan bentuk

tulisan lebih variatif. Jenis font yang digunakan peneliti adalah Times New

Roman, Childrens Sans, Comic Sans dan Haru Biru. Komponen dari materi yang

disusun dalam Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan anatara lain, pertama

sampul, kedua isi, dan ketiga RPPH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

67

Sampul sebagai komponen pertama dari materi Buku Harian Menjadi

Sebuah Karangan didesain secara pribadi oleh peneliti menggunakan Microsoft

Publisher 2007. Komponen sampul antara lain, Logo Universitas Sanata Dharma

berwarna orange yang berada pada bagian sudut kiri atas, judul buku yang berada

di tengan menggunakan font Haru Biru berwarna hijau. Di bawah judul terdapat

gambar pelangi dan empat orang anak, dua anak laki – laki dan dua anak

perempuan yang saling merangkul bahu berada di bwah pelangi. Gambar yang

terdapat pada sampul di dapat dari (https://pngtree.com/freepng/kids-holding-

hands_740600.html). Gambar yang terdapat dalam sampul memiliki fokus kepada

anak – anak, dan gambar pelangi bermakna imajinasi anak yang penuh warna.

Nama lengkap peneliti yaitu “Nisa Setya Widyasanti” juga di tulis di bawah

gambar anak menggunakan font Children Sans berwarna hitam. Pada bagian

paling bawah, peneliti mencantumkan nama institusi pendidikan di mana peneliti

dibimbing yakni “PGSD Universitas Sanata Dharma”. Warna background dari

sampul materi adalah warna putih, sehingga tulisan dapat dibaca dan gambar

terlihat dengan jelas. Gambar desain sampul materi yang dikembangkan peneliti

dapat dilihat pada gambar 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

68

Gambar 4.3 Sampul Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan

Komponen kedua dari materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan

adalah isi. Isi materi yang disusun oleh peneliti antara lain, pengantar, daftar isi,

materi unsur intrinsik cerita, dan panduan Cerita dari Buku Harian. Pengantar

materi dapat dibaca terlebih dahulu sebagai gambaran awal untuk memahami isi

materi. Materi unsur intrinsik cerita disusun peneliti berdasarkan teori belajar

konstruktivisme, siswa akan menganalisis sesuai petunjuk, membaca dan

memahami kemudian memberikan kesimpulan. Materi memuat contoh untuk

setiap unsur intrinsik.Contoh yang ada pada setiap materi disusun berdasarkan

hasil analisis kebutuhan guru dan siswa.

Panduan Cerita dari Buku Harian merupakan materi yang tersusun atas

langkah – langkah dari menulis buku harian hingga menuliskan kembali menjadi

cerita pendek. Materi yang terdapat dalam panduan Cerita dari Buku Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

69

terdiri dari empat langkah. Selain itu, contoh cerita buku harian kemudian

dituliskan kembali menjadi cerita pendek juga ditambahkan di dalam panduan.

Maksud dari penambahan contoh tersebut supaya dapat memperjelas langkah –

langkah yang telah diberikan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) menjadi isi

selanjutnya dalam buku pegangan guru. Proses penyusunan komponen –

komponen RPPH didasarkan pada Kurikulum 2013. Komponen tersebut antara

lain identitas RPPH, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator,

dan Tujuan.penyusunan RPPH berdasarkan kurikulum 2013 sehingga kegiatan

diintegrasikan dengan subjek pembelajaran yang lain .Terdapat dua indikator

kognitif dan indikator keterampilan. Indikator kognitif untuk bahasa Indonesia

yaitu mengidentifikasi watak tokoh – tokoh yang terdapat pada teks fiksi,

sedangkan indikator kognitif IPA yakni mengkombinasikan gaya dengan gerak

pada peristiwa di lingkungan sekitar. Indikator keterampilan yaitu menuliskan

hasil identifikasi tokoh – tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara tertulis,

indikator keterampilan IPA yaitu mengkomunikasikan hasil percobaan tentang

hubungan antara gaya dan gerak. Kemudian berdasarkan kompetensi dasar dan

indikator peneliti menyusun langkah – langkah pembelajaran dengan

mengkombinasikan penglaman gaya dan gerak dalam kegiatan sehari – hari yang

dituliskan dalam bentuk cerita pada buku harian.Alokasi waktu pembelajaran

yang direncanakan yaitu selama 2 x 35 menit.

Panduan yang digunakan siswa dibuat dengan kertas berukuran A4.

Peneliti menyusun modul secara menggambar manual dan dilengkapi dengan

gambar pendukung. Langkah – langkah menulis “Cerita dari Buku Harian”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

70

dilengkapi dengan gambar. Peneliti memberikan empat karakter sebagai

pendukung penyampaian materi dalam panduan, pertama yaitu Joni, kedua adalah

Anas, ketiga adalah Santi, dan keempat yakni Andru. Materi buku guru berbeda

dengan panduan siswa. Materi yang digunakan guru berisikan deskripsi secara

textbook, referensi – referensi yang digunakan dalam penyusunan buku juga

dilampirkan sebagai daftar referensi. Panduan siswa terdapat satu halaman depan

berisikan gambar perkenalan empat karakter yang telah disebutkan peneliti.

Panduan disusun dengan bentuk percakapan antara empat karakter untuk setiap

langkah. Setiap langkah ditambahkan gambar sebagai contoh pendukung dari

percakapan. Peneliti menggambar, mewarnai dan menulis percakapan setiap

karakter secara pribadi.

Pendamping panduan siswa adalah sebuah media menulis yaitu buku

harian. Buku harian yang dipilih peneliti berisikan satu lembar bergaris dan satu

lembar kosong. Pemilihan buku harian ini memiliki tujuan untuk memberikan

ruang kepada siswa untuk menulis dan menggambar. Siswa diajak menulis dan

menggambar pengalaman yang telah dirasakan di dalam buku harian. Hasil dari

kegiatan menulis buku harian adalah cerita pengalaman bergambar selama kurang

lebih empat hari. Hasil akhir dari siswa merupakan karya tulis yang dibuat mereka

sendiri berbentuk cerita pendek bergambar sesuai imajinasi dan cerita pengalaman

yang telah dilaksanakan selama empat hari. Isi dari materi guru secara umum

dapat dilihat pada gambar 4.4 dan 4.5. Isi materi secara umum panduan siswa

dapat dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

71

Gambar 4.4 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan

Gambar 4.5 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

72

Gambar 4.6 Sampul Panduan Cerita dari Buku Harian

Gambar 4.7 Isi Panduan Cerita dari Buku Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

73

4.1.1.2.2 Desain Materi Setelah Approval

Desain materi yang telah disusun oleh peneliti kemudian dilakukan

approval. Approval dilakukan oleh dua orang ahli bahasa dan guru kelas SD

Kanisius Totogan. Approval dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan

materi. Approval ahli menggunakan pedoman penskoran skala empat menurut

Sukardjo (2006).Materi dibagi menjadi dua bagian selama proses approval.

Instrumen kualitas pengembangan materi digunakan untuk melaksanakan

approval bagian pertama yaknimateri “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”.

Approval bagian kedua yakni RPPH yangmenggunakan instrument penilaian

perangkat pembelajaran.

Approval materi yang dikembangkan menggunakan instrumen yang sama

kepada Ahli Bahasa dan Guru. Peneliti meyakini bahwa peniaian, komentar dan

saran masing – masing proofreader berharga untuk kelayakan materi dalam

penelitian ini. Instrumen penilaian pembelajaran terdiri dari 9 aspek penilaian.

Semibilan aspek tersebut antara lain (1) identitas RPPH, (2) perumusan indikator,

(3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan

sumber ajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario

pembelajaran, dan (9) rencana peilaian. Instrumenapproval materi terdiri dari 4

aspek penilaian. Empat aspek penilaian tersebut antara lain (1) identitas, (2) isi,

(3) tampilan, dan (4) bahasa.

Materi diserahkan pada proofreader ahli bahasa pertama untuk diapproval

pada tanggal 21 Februari 2018. Hasil approval yang diberikan oleh ahli bahasa

yang pertama dapat dilihat pada tabel 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

74

Tabel 4.1 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahasa

Proofreader Skor

Materi Menulis Rata – Rata Kategori

Ahli Bahasa 38 2,92 Layak

Materi menulis yang dikembangkan peneliti mendapat skor total dari ahli

bahasa pertama sebanyak 2,92. Materi yang dikembangkan masuk dalam kategori

“layak” digunakan atau diimplementasikan dengan revisi sesuai saran yang

diberikan.Komentar dan saran yang diberikan oleh ahli bahasa digunakan peneliti

untuk memperbaiki materi. Komentar dan saran untuk materi yang dikembangkan

oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa

Komentar dan Saran Revisi

Ide menarik dan cara penyajian

sederhana.

Kalimat – kalimat petunjuk pengajaran

hendaknya “bisa menjadi contoh”

mengenai kalimat yang baik dan tepat

secara kebahasan.

Menuliskan kalimat secara efektif dan

tidak bermakna ganda.

Materi yang dikembangkan oleh peneliti juga di approval oleh ahli bahasa

yang kedua. Materi diserahkan pada tanggal 21 Februari 2018. Hasil approval

yang diberikan oleh proofreader dapat dilihat pada tabel 4.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

75

Tabel 4.3 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahsa

Proofreader

Skor

Rata –

Rata Kategori

RPPH Materi

Menulis

Ahli Bahasa 3,71 3,31 3,51 Sangat Layak

Skor total yang diberikan oleh ahli bahasa untuk kualitas materi

berdasarkan tabel 4.3 yaitu 3,31 dan skor total untuk kulaitas perangkat

pembelajaran adalah 3,71. Perangkat pembelajaran danmateri yang dikembangkan

oleh peneliti masuk kategori “sangat layak” digunakan dengan revisi sesuai

dengan saran. Komentar yang diberikan oleh ahli bahasa kedua tentang

penggunaan bahasa yakni penulisan dan penggunaan huruf kapital. Komentar

yang diberikan menegenai belum adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam

komponen perangkat pembelajaran. Peneliti telah memberikan LKS pada

perangkat pembelajaran. Gambar hasil revisi dari saran yang diberikan dapat

dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

76

Gambar 4.8 Penggunaan Huruf Kapital dalam Materi Buku Harian Menjadi

Karangan Sebelum Direvisi

Pada materi penggunaan huruf kapital masih belum sesuai karena dalam

satu kata ditulis menggunkan huruf kapital semua.

Gambar 4.9 Penggunaan Huruf Kapital dalam Materi Buku Harian Menjadi

Karangan Setelah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

77

Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menuliskan kata dengan menggunakan

huruf kapital pada huruf awal kata saja, buka seluruhnya.

Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan juga mendapatkan

approval oleh guru kelas IV SD Kanisius Totogan . Approval yang dilakukan

termasuk approval perangkat pembelajaran dan kualitas materi. Hasil approval

yang diberikan oleh guru kelas IV SD Kanisius Totogan dapat dilihat tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Approval oleh Guru Kelas IV SD Kanisius Totogan

Proofreader

Skor

Rata –

Rata Kategori

RPPH Materi

Menulis

Guru Kelas IV 3,32 3,4 3,36 Sangat Layak

Skor total yang diberikan oleh Guru Kelas IV untuk kualitas perangkat

pembelajaran yakni 3,32 dan skor total yang diberikan untuk materi yaitu 3,4.

Materi dan perangkat pembelajaran masuk dalam kategori “layak” untuk

digunakan atau diimplementasikan dengan revisi sesuai saran. Komentar dan

saran dari Guru Kelas IV digunakan peneliti untuk memperbaiki materi. Komentar

dan saran untur memperbaiki materi yang dikembangkan oleh peneliti dapat

dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Komentar dan saran dari Guru Kelas IV

Komentar dan Saran Revisi

Penyajian buku menarik dan berwarna.

Penulisan kata masih kurang tepat,

terdapat beberapa kata yang salah tulis.

Membenarkan kata – kata yang salah

dalam penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

78

Guru kelas IV memberikan saran untuk memperbaiki penulisan kata yang

masih salah. Guru melingkari setiap kata yang penulisannya belum sesuai dengan

ejaan. Kata yang diperbaiki dalam materi “Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan”. Hasil revisi dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9.

Gambar 4.10 Penulisan Kata dalam Materi “Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan” Sebelum Revisi

Gambar 4.11 Penulisan Kata dalam Materi “Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan” Setelah Revisi

Hasil approval materi dan perangkat pembelajar dari dua ahli bahasa dan guru

kelas dikumpulkan menjadi satu kesatuan. Peneliti merekapitulasi hasil approval

yang telah diperoleh. Rekapitulasi penilaian dari dua ahli bahasa dan guru kelas

dapat dilihat pada tabel 4.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

79

Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Materi oleh Dua Ahli Bahasa dan Guru

Kelas IV

No Proofreader

Skor Rata

Rata

Kategori

RPPH Materi

Menulis

1 Ahli Bahasa 3,71 3,31 3,51 Sangat Layak

2 Ahli Bahasa - 2,92 2,92 Layak

3 Guru Kelas IV 3,32 3,4 3,36 Layak

Total Skor 9,79

Rata – Rata 3,26 Layak

data rekapitulasi dari hasil approval oleh dua ahli bahasa dan guru kelas IV

memperoleh skor rata – rata 3,26. Kualitas materi dan panduan menulis cerita

yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam katehori “layak” untuk digunakan.

Panduan menulis “Cerita dari Buku Harian” merupakan materi lain yang

dikembangkan oleh peneliti.Approval juga dilaksanakan untuk mengetahui

kualitas materi panduan untuk siswa sebelum digunakan. Berdasarkan

rekomendasi guru lima Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan dipilih sebagai

proofreader. Kelima siswa memiliki kemampuan kognitif beragam mulai dari

tinggi hingga rendah. Teknik wawancara digunakan kembali oleh peneliti untuk

mendapatkan komentar dan pendapat dari kelima siswa yang telah membaca

materi panduan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

80

4.1.1.2.3 Hasil Wawancara Approval Kualitas Materi Oleh Siswa

Kualitas panduan “Cerita dari Buku Harian” didapatkan peneliti dengan

menagajukan pertanyaan kepada sembilan siswa setelah menulis pengalaman di

buku harian dalam waktu empat hari. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa

berdasarkan pada 5 pertanyaan sesuai denganinstrumen wawancara approval

materi oleh siswa.

Kualitas buku panduan didapatkan dari wawancara dengan sembilan siswa

yang mengikuti proses menulis buku harian. Hasil wawancara kepada sembilan

siswa yang mengikuti kegiatan menulis khususnya “Cerita dari Buku Harian”

dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kualitas Panduan “Cerita dari Buku Harian”

No Kriteria Jumlah Siswa

1 Dapat melihat dan membaca dengan mudah 9

2 Menyukai dan tertarik dengan buku panduan 8

3 Memahami petunjuk menulis cerita dari buku harian 9

4 Merasa senang setelah membaca panduan 9

5 Bisa menulis cerita pendek setelah membaca panduan 9

Panduan menulis Cerita dari Buku Harian dapat dikatakan layak

digunakan karena 9 siswa yang terpilih berdasarkan kriteria penilaian cerpen

menurut Cooper dan Odell dalam (Zubaidah, 2010 : 177) yakni (1) tema dan

amanat, (2) tokoh dan penokohan, (3) alur, (4) setting, dan (5) sudut pandang,

dapat membaca, memahami, mengikuti langkah – langkah, merasa senang dan

menulis buku harian sampai menulis cerpen. Hasil wawancara tersebut didukung

dengan data hasil wawancara dengan siswa sebagai proofreader.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

81

Wawancara approval materi panduan siswa dilaksanakan pada hari Selasa,

6 Maret 2018 pukul 09.00 di SD Kanisius Totogan. Peneliti mengajukan

pertanyaan sebanyak 5 butir kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

penelitian. Kelima Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan yang berinisial De, Ra,

Sa, El, Re, Fr, Vi, Ve dan An menjadi proofreader materi panduan.Proofreader

pertama yang diwawancarai oleh peneliti yakni siswa yang memiliki inisial De.

De mengungkapkan bahwa dirinya dapat membaca, memahami dan menyukai

materi panduan yang telah dipelajari. Peneliti bertanya lebih dalam alasan

mengapa menyukai materi panduan yang diberikan, De berkata “gambarnya

lucu”. Gambar karakter dan bentuk percakapan seperti komik yang menjadi alasan

menyukai materi panduan tersebut. Perasaan yang diungkapkan yakni senang dan

kagum, karena dapat mengikuti langkah kerja dan belajar menggambar.

Kepercayaan diri siswa ditunjuukan dengan mengungkapkan bahwa dirinya bisa

belajar menulis cerita di dalam buku harian.

Siswa dengan inisial Ra adalah proofreader kedua yang diwawancarai

oleh peneliti. Ra mengungkapkan dapat melihat, tetapi disamping itu mengalami

sedikit kesulitan saat membaca dan memahami karena tulisan yang terlalu kecil.

Perasaan yang dirasakan adalah biasa saja karena Ra mengungkapkan bahwa tidak

terlalu suka denga gambar. Ia lebih memilih dan tertarik untuk membaca buku full

text. Terlepas dari itu Ra juga merasa bahwa lebih percaya diri dan mudah saat

menulis cerita.

Sa adalah inisial dari siswa ketiga yang diwawancarai oleh peneliti.

Dirinya dapat melihat, membaca dan memahami materi dengan mudah. Sa

mengungkapkan perasaannya senang karena suka dengan komik dan gambar, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

82

ini merupakan pengalaman pertama membca buku dengan percakapan karakter.

Dirinya menambahkan komentar bahwa ia lebih suka jika gambar diberikan

beberapa warna.

Proofreader keempat yang diwawancarai oleh peneliti adalah siswa

berinisial El. Komponen penggunaan bahasa dalam materi dapat dilihat, dibaca

dan dipahami oleh El. Pengalaman yang diungkapkan oleh El ketika pertama

melihat isi materi sangat senang dan menyukainya. Peneliti mengetahuinya

melalui ungkapan yang diberikan El kepada peneliti “suka banget”. El juga

mengaku pertama kali menulis buku harian bisa dengan menggambar dan

membuat cerita yang disukai. Karakter yang disukai oleh El dalam panduan matri

adalah karakter bernama Anas.

Re adalah inisial siswa selanjutnya yang diwawancarai oleh peneliti dan

sebagai proofreader terakhir. Re mengungkapkan bahwa dirinya dapat melihat,

membaca, dan memahami panduan materi. Perasaan yang dirasakan adalah

senang dan tertarik, karena penjelasan setiap langkah menggunakan percakapan

karakter. Komentar yang ditambahkan adalah dirinya lebih suka gambar yang

berwarna dan ia hendak mewarnai gambar yang ada di dalam panduan materi.

Kepercayaan diri Re muncul saat menulis cerita menggunakan media buku harian

dan mengikuti langkah – langkah sesuai buku panduan materi.

Siswa keenam yang diwawancarai oleh peneliti memiliki inisial Fr.

Dirinya mengatakan bahwa dapat melihat dan membaca dengan mudah, diperkuat

dengan ucapan “bisalah bu, bisa melihat apalagi membaca”. Selain itu, perasaan

Fr senang karena tersenyum dan tertawa saat memperlihatkan bagian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

83

disukai. Dirinya juga dapat mengikuti langkah – langkah sehingga dapat menulis

cerita.

Vi adalah siswa selanjutnya yang menyatakan bahwa dapat membaca dan

memahami materi panduan. Dirinya menyukai buku panduan dengan alasan

bergambar. Saat ditanya peneliti tentang langkah – langkah yang ada di dalam

materi panduan, dirinya menjawab paham dan dapat mengikuti. Dirinya juga telah

menulis cerita dan menunjukkan sebagian hasil tulisan kepada peneliti.

Ve merupakan siswa yang bersemangat saat membaca buku panduan.

Dirinya menyukai buku panduan dan paham karena dalam tidak terlalu banyak

tulisan. Ve mengungkapkan bahwa dapat mengikuti langkah – langkah saat

membaca dan menulis cerita. An merupakan siswa terkahir yang diwawancarai

oleh peneliti. Seperti yang dikatakan oleh Ve, An menyukainya karena bergambar

dan mudah dibaca. Ia mengatakan bahwa paham dan dapat mengikuti langkah –

langkah untuk menulis. Perasaan yang diungkakan oleh An yakni senang dengan

menagatakan “seneng bu, dapat buku seperti ini”.

Berdasarkan hasil approval dari sembilan siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan yang menjadi proofreader untuk panduan materi, dapat disimpulkan

bahwa materi yang dikembangkan oleh peneliti memenuhi 10 prinsip

pengembangan materi menurut Tomlinson. Panduan untuk siswa dan buku

pegangan untuk guru diyakini “layak” untuk diimplementasikan.

4.1.1.3 Implementasi

Penleitian dilaksanakan selama satu minggu, yakni mulai hari Selasa, 6

Maret 2018 selesai pada hari Selasa, 13 Maret 2018 di kelas IV SD Kanisius

Totogan.Hari pertama dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang terdapat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

84

RPPH. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama melibatkan 23 siswa kelas

IV SD Kanisius Totogan yang terdiri dari 11 siswa laki – laki dan 12 siswa

perempuan. Sebelum pelaksaan kegiatan pada hari Selasa, peneliti telah memohon

ijin kepada guru kelas sesuai dengan materi RPPH pada hari Jumat, 2 Maret 2018

tepat sebelum kegiatan UTS dimulai. Pertemuan yang dilakukan bersama guru

pada hari Jumat adalah menyampaikan dan mendiskusikan kegiatan yang

dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 bersama siswa.

Jarak waktu seminggu tidak digunakan sepenuhnya oleh peneliti untuk

masuk ke dalam kelas IV SD Kanisius Totogan. Peneliti bertatap muka dengan

siswa di dalam kelas sebanyak dua kali. Hari pertama peneliti menyampaikan

materi sesuai dengan RPPH dengan pendampingan oleh guru, melaksanakan

kegiatan menulis cerita dan memberikan panduan materi “Cerita dari Buku

Harian” kepada siswa yang terpilih. Peneliti bertemu siswa kelas IV kembali

setelah empat hari tidak bertemu untuk menulis cerita berdasarkan pengalaman

mereka merupakan kegiatan penelitian hari kedua di ruang kelas IV SD Kanisius

Totogan.Empat hari peneliti tidak bertemu dengan siswa untuk meyampaikan

materi, melainkan empat hari tersebut merupakan waktu untuk siswa menulis

pengalaman sehari – hari yang dialami pada media buku harian.

4.1.1.3.1 Penelitian Hari Pertama

Penelitian hari pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 di

kelas IV SD Kanisius Totogan. Pelaksanaan kegiatan penelitian pertama

melibatkan seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa. Kegiatan

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPPH yang telah disusun oleh peneliti

dan didiskusikan dengan guru kelas. Pembelajaran di kelas sebagai bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

85

kegiatan penelitian dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Peneliti menyiapkan Lembar

Kerja Siswa (LKS), buku pegangan, media dan contoh terlebih dahulu sebelum

masuk ke dalam kelas.

Peneliti merasa tegang dan tertantang karena merupakan pertama kali akan

menyampaikan materi secara penuh di dalam kelas IV SD Kanisius Totogan.

Setelah dipersilahkan guru kelas untuk memulai pembelajaran, peneliti masuk ke

dalam kelas. Suasana kelas yang semula hening berubah menjadi riuh dengan

ungkapan kegembiraan karena akan belajar materi yang dianggap siswa baru.

Tindakan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengkondisikan kelas seperti

sikap dan posisi duduk siswa. Kegiatan presensi dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui nama dan jumlah siswa kelas IV. Kegiatan ketiga yakni menyanyikan

lagu berjudul “Libur Telah Tiba” secara bersama sama. Siswa meminta kepada

peneliti untuk menyanykan lagu bersama – sama sebanyak dua kali sambil

bertepuk tangan. Kegiata menyanyi bersama dilakukan oleh peneliti merupakan

upaya agar siswa bersemangat dan menjadi acuan untuk berdiskusi pengalaman

pribadi siswa.

Siswa diberikan petunjuk untuk membuat kelompok berdasarkan nomor

yang didapat saat berhitung. Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan

komposisi 5 kompok terdiri dari 4 siswa dan 1 kelompok terdiri dari 3

siswa.Siswa dan peneliti bersama – sama berdiskusi tentang cerita fiksi yang

terdapat dalam buku siswa kurikulum 2013. Cerita fiksi tersebut memiliki judul

“Asal Usul Telaga Warna” yang pernah dibaca sebelumnya oleh siswa. Tugas

pertama yang dikerjakan di dalam kelompok yakni menjawab lima pertanyaan

tetang unsur intrinsik cerita, kelima soal yaitu (1) menyebutkan tokoh, (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

86

menyebutkan tempat kejadian atau latar, (3) menyebutkan alur, (4) menyebutkan

sifat tokoh, dan (5) pesan dari cerita.Alokasi waktu yang diberikan untuk

berdiskusi dan mengerjakan tugas pertama sekitar 15 menit.

Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas kedua sekitar 20 menit.

Tugas kedua yang harus dikerjakan yakni memberikan alasan pada jawaban soal 1

sampai 5 dengan berdiskusi.Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk

mengkomunikasikan hasil diskusi di hadapan teman – teman sekelas. Kelompok

lain mendengarkan dan sesekali memberikan tanggapan kepada kelompok yang

sedang presentasi. Sebelum tugas kedua dimulai, peneliti membacakan cerita

“Asal Usul Telaga Warna” sesuai dengan permintaan siswa. Peneliti berusaha

membacakan cerita dengan memperhatikan intonasi dan ekspresi wajah dengan

tujuan untuk memberikan contoh dan gambaran situasi dalam cerita kepada

siswa.Hampir seluruh siswa kelas IV tertawa terbahak – bahak saat melihat

peneliti bercerita. Banyak siswa yang memberikan komentar “bu guru lucu” dan

“bu guru cocok jadi artis” kepada peneliti.

Ketika kelompok 5 sedang mempresentasikan hasil diskusi tentang sifat

tokoh dan alasan, salah satu siswa yang memiliki inisial Pn memberikan

tanggapan. Kelompok 5 memberikan jawaban sifat raja dan ratu yakni baik

dengan alasan karena menyayangi putri dengan mengadakan pesta. Tanggapan Pn

mengejutkan peneliti dan siswa lainnya yakni mengungkapkan “raja dan ratu itu

boros” kemudian peneliti memberikan respon kepada Pn dengan bertanya

“mengapa raja dan ratu boros?”. Pn mengungkapkan alasannya yakni “kalau suka

pesta atau perayaan itu boros,”. Ungakapan Pn tersebut membuat suasana kelas

semakinmenarik dan saling memberikan pendapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

87

Gambaran umum suasana kelas yakni kelas penuh dengan suara siswa

bersautan untuk meminta kesempatan berpendapat. Semua kelompok aktif dalam

berdiskusi, memang suasana kelas cukup ramai. Berdasakan pengamatan peneliti

persaan yang dirasakan siswa secara umum adalah bahagia dengan melihat semua

siswa dalam kelas tersenyum. Presentasi dilanjutkan hingga kelompok terakhir

mengkomunikasikan hasil diskusi di depan teman – teman satu kelas. Kegiatan

tanya jawab dilakukan setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

Peneliti memberikan pertanyaan “bagaimana tadi kita menentukan alur, latar,

tokoh, tema dan sifat tokoh?” kepada siswa. Peneliti mengajukan pertanyaan

dengan tujuan untuk menyimpulkan pembelajaran hari pertama bersama siswa.

Siswa berinisial An dan Ly menanggapi pertanyaan dengan mengangkat tangan

lebih cepat dari teman lainnya. An berpendapat bahwa cara menetukan latar cerita

melalui nama tempat yang dibaca sebanyak dua kali dengan mengatakan “saya

menemukan tulisan kerajaan dua kali jadi ya itu latarnya”. Sedangkan, Ly

mengatakan menentukan tokoh dengan membaca nama tokoh yang ada dalam

cerita dengan mengatakan “ada raja, ratu, dan putri”.Peneliti memperkuat

pendapat dari siswa dengan memberikan materi cara meemukan tema, alur, tokoh,

penokohan, dan latar dalam suatu cerita.

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah memberikan satu

lembar kertas ukuran A4 untuk menulis cerita. Kegiatan ini bertujuan untuk

menentukan siswa yang memiliki ketertarikan untuk menulis cerita buku harian.

Peneliti memberikan contoh cerita pengalaman pribadi kepada siswa dan

bagaimana cara menggambar dalam cerita. Beberapa siswa merasa tidak percaya

diri ketika menulis dan disertai menggambar. Peneliti berusaha untuk mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

88

tahu alasannya, kemudian siswa berinisial Ku mengatakan “gambarku jelek bu”

dan siswa lain menguatkan pendapat Ku. Kepercayaan diri siswa dalam

menggambar, masih rendah. Peneliti menekankan pada siswa sebelum menulis

dan menggambar yakni dengan berkata “menggambar tidak ada yang jelek, semua

gambar itu indah”. Peneliti berusaha memberikan contoh cara menggambar

perempuan, laki – laki, bayi, dan karakter lain. Pada awalanya siswa masih ragu

tetapi berani mencoba.Siswa menulis cerita pengalaman paling menarik dalam

kehidupan sehari – hari. Siswa kelas IV menyimpulkan pembelajaran hari pertama

menyenangkan karena dapat belajar menulis cerita disertai menggambar dan

paham tentang unsur instrinsik cerita. Beberapa siswa menambahkan bahwa hari

pertama juga belajar memerankan tokoh dalam cerita.

Tindak lanjut yang dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa

untuk menulis dan menggambar yakni dengan menunjukkan contoh buku harian

milik pribadi peneliti. Menunjukkan gambar dan cerita yang ditulis untuk

memberikan gambaran lebih jelas. Peneliti menanyakan tindak lanjut yang akan

dilakukan siswa tentang kegiatan menulis cerita pengalaman. Siswa berinisial Ve

mengungkapkan akan mengingat kegiatan dan pengalaman sehari dengan

memotret setiap kegiatan. Kemudian Ba menambahkan pendapat dengan berkata

“ya ditulis, kalau difoto waktu berenang nanti kameranya masuk air”. Peneliti

menambahkan kepada siswa memperbolehkan untuk dipotret kemudian di tempel

dengan memberikan gambar tambahan untuk keterangan. Peneliti mendukung

kegiatan menulis yang akan dilaksanakan oleh siswa, serta mengingatkan bahwa

semua hasil karya menulis dan menggambar selalu indah. Peneliti memberikan

media pendukung untuk menulis cerita pengalaman siswa berupa buku harian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

89

buku panduan “Cerita dari Buku Harian”. Buku harian merupakan media untuk

menulis dan menggambar setiap pengalaman menarik dari setiap siswa di

kehidupan sehari – hari dan buku panduan berisi langkah – langkah petunjuk

melakukan kegiatan menulis dan menggambar di dalam buku harian. Peneliti

memberikan media buku harian dan panduan “Cerita dari Buku Harian” kepada

seluruh siswa, tetapi peneliti fokus kepada sembilan siswa, yakni Fr, Vi, Ve, An,

Ra, Re, Ga, Sa, dan Ly. Perlakuan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan

yang sama bagi seluruh siswa untuk mencoba menulis cerita pengalaman.

Sebelum pertemuan pertama selesai, peneliti menyampaikan kepada siswa

menulis cerita pengalam di dalam buku harian dapt dilakukan bersama orang

terdekat, misalkan orang tua, saudara, dan sahabat. Kegiatan menulis cerita

pengalaman ini merupakan tugas yang dilaksanakan oleh siswa diluar pertemuan

dengan peneliti, dengan maksud dapat dilakukan di rumah, di sekolah saat jam

istirahat maupun saat bermain. Siswa memiliki waktu empat hari untuk

menuliskan pengalaman yang dirasakan dalam jangka waktu tersebut sampai

pertemuan selanjutnya dengan peneliti. Proses pelaksanaan penelitian pada hari

pertama dapat dilihat secara umum ada gambar 4.10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

90

Gambar 4.12 Pelaksanaan Penelitian Hari Pertama

4.1.1.3.2 Penelitian Hari Kedua

Penelitian hari kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Maret 2018 di

kelas IV SD Kanisisus Totogan. Pembelajaran dimulai dari pukul 11.00 WIB

sampai dengan 12.20 WIB tepat waktu istirahat dimulai.Peneliti mempersiapkan

alat dan bahan untuk mendukung kegiatan menulis cerita sebelum memasuki

ruang kelas. Kegiatan menulis cerita hari ini tidak dilaksanakan dalam kelompok

melainkan secara individu.Lagu “Baby Shark” menjadi pengiring kegiatan senam

ringan yang dilakukan siswa bersama peneliti sebagai kegiatan motivasi. Senam

ringan dilakukan sebanyak dua kali sesuai permintaan siswa dan juga untuk

membangkitkan semangat setelah melaksanakan pembelajaran sebelumnya.

Pertanyaan yang diberikan kepada siswa saat kelas dimulai adalah

kegiatan yang dilakukan waktu istirahat pertama. Kegiatan tanya jawab yang

dilakukan bertujuan untuk membimbing siswa memahami konteks menceritakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

91

pengalaman sesuai keinginan kepada orang lain. Peneliti memberikan kesempatan

kepada beberapa siswa untuk menceritakan kegiataannya selama waktu istirahat.

Tiga siswa bersedia menceritakan kegiatannya dan ditanggapi oleh teman yang

lain. Peneliti meyimpulkan bahwa perasaan siswa secara umum bahagia karena

tertawa, menanggapi, dan bertepuk tangan dengan raut muka ceria. Waktu yang

dibutuhkan untuk kegiatan awal menceritakan pengalam yakni 20 menit.Selain

senam ringan untuk meningkatkan semangat siswa kegiatan selanjutnya adalah

peneliti bertanya kepada siswa tentang kegiatan menulis cerita pengalaman di

rumah selama empat hari. Siswa berinisial Ve dengan semangat menjawab dengan

mengangkat tangan “aku pergi ke rumah paman, ke gereja misa, beli bakso”.

Siswa berinisial Sa juga menanggapi pertanyaan peneliti dengan mengucapkan

“aku mancing, pergi bersepeda, ke gereja dengan orangtua masih banyak

pokoknya”. Keseluruhan siswa bersemangat menaggapi pertanyaan peneliti

dengan mengangkat tangan secara bersamaan.

Gambaran umum dan tujuan kegiatan disampaikan peneliti kepada siswa.

Peneliti kembali memperlihatkan buku harian kepada siswa . Panduan “Cerita dari

Buku Harian” juga kembali diperlihatkan oleh peneliti untuk mengetahui apakah

siswa sudah membaca, memahami dan mengikuti langkah untuk menulis cerita

pengalaman di buku harian.Peneliti kemudian mengerahkan kegiatan yang

dilakukan selanjutnya yakni melakukan kegiatan menulis cerita pendek

berdasarkan pengalaman yang dipilih dari buku harian. Siswa menulis cerita

pendek pada lembar kerja yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Lembar kerja

siswa untuk menulis cerita telah dibuat oleh peneliti dengan memberikan bagian

bergaris untuk menulis dan bagian tanpa bergaris untuk menggambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

92

Setiap siswa mulai menulis cerita pendek secara pribadi. Waktu yang

digunakan untuk pelaksanaan kegiatan bersama siswa selama 60 menit. Siswa

meyiapkan buku harian dan memilih cerita yang akan ditulis menjadi cerita

pendek. Siswa menulis dan berkreasi sesuai dengan kemauan dan imajinasi

masing – masing. Siswa antusias untuk memulai menulis, buku harian yang telah

berisi cerita pengalaman masing – masing siswa sudah siap di atas meja. Setelah

30 menit waktu berjalan, peneliti mengamati salah satu siswa masih terlihat

bingung karena lembar kerja siswa masih kosong. Peneliti mendekati siswa

kemudian bertanya kesulitan apa yang dihadapi. Siswa yang memiliki inisial St ini

kemudian menjawab “ini bagaimana bu? banyak sekali yang saya lakukan”.

Untuk menggali informasi lebih dalam peneliti bertanya kegiatan apa saja yang

dilakukan selama empat hari. Siswa tersebut menjawab “banyak, sama siapa?”,

peneliti menanyakan kembali “bersama teman?”. St menjawab dengan semangat

“aku main di sungai bu, pakai ban bekas”. Peneliti memberikan penguatan bahwa

pengalaman tersebut cukup menarik untuk ditulis menjadi cerita pendek. Siswa

tersebut mulai menulis cerita pengalaman dan mencoba untuk menggambar.

Beberapa saat kemudian mendatangi peneliti dan bertanya “bu, bahasa Indonesia

dari kata “keli” apa?”, peneliti menjawab “hanyut”. St melanjutkan dengan

semangat menulis cerita, tetapi siswa kembali mendatangi peneliti. Siswa dengan

inisial St merasa kesulitan untuk menggambar ketika dia bermain di sungai.

Peneliti membanu dengan memberikan contoh menggambar dengan kata tanpa

melakukan gambar bertujuan untuk tetap fokus dalam imajinasi siswa. Waktu 20

menit tersisa siswa menunjukkan hasil karyanya tetapi kepercayaannya kurang

dalam menggambar. Tanya jawab menjadi metode peneliti untuk mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

93

informasi terhadap siswa. Pertanyaan pertama adalah hobi apa yang dimiliki oleh

siswa berinisial Ve. Dirinya menjawab “saya suka tokoh main voli”, peneliti

menambahkan “bagus, kalau menggambar netkemudian ada bola melayang”. Ve

menyukai ide tersebut, dengan antusias mulai menggambar sesuai dengan

keinginan dirinya.

Siswa yang hendak menuliskan nama dan mendiskripsikan pribadi dalam

karya mereka diperbolehkan oleh peneliti. Mendiskripsikan kepribadian

merupakan perwujudan dari apresiasi terhadap diri sendiri dan kepercayaan diri

pada siswa. Peneli mengajak siswa untuk mengespresikan perasaan mereka

terhadap pengalaman yang dirasakan melalui cerita pendek bergambar. Siswa

diberi kebebasan untuk memilih pengalaman yang hendak mereka tulis dan

gambar. Hasil karya cerita pendek yang ditulis siswa sangat beragam, ada yang

menggambar penuh dengan gambar pengungkapan perasaan, ada pula yang

menggambarkan hobi. Karya cerita pendek yang telah selesai dikumpulkan

kepada peneliti.

Peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan untuk

mengetahui perasaan siswa pada kegiatan menulis. Kesimpulan hari penelitian

kedua dengan kegiatan menulis cerita pendek menurut siswa kelas IV adalah

menulis cerita dari buku harian itu menyenangkan dikarenakan baru pertama kali

mengalaminya, dalam artian bahwa baru pertama kali mengetahui ada cara untuk

menulis cerita penuh dengan gambar dan kesenangan. Menulis cerita dirasa

mudah untuk dilakukan karena menggunakan cerita pengalaman yang sudah ada

dan ditambah gambar serta bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

94

Peneliti menambahkan kesimpulan yang disampaikan oleh siswa kelas IV

dengan mengajak untuk selalu menulis cerita pengalaman dari buku harian. Cara –

cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengawali menulis yaitu dapat

dimulai dengan gambar, menyebutkan perasaan dan dapat pula menuliskan

pengalaman paling berkesan. Menulis cerita dalam buku harian tidak hanya

dilakukan pribadi tetapi dapat melibatkan orang terdekat seperti orangtua, saudara,

atau keluarga besar.

Peneliti mendukung aksi yang akan dilakukan setiap siswa serta

mengingatkan tugas yang dimiliki siswa. Tugas yang perlu dilakukan adalah

mulai membiasakan diri menulis, baik menulis pengalaman atau mengungkapkan

persaan yang dialami. Siswa juga diberikan tugas oleh peneliti untuk mengajak

teman, keluarga atau saudara lebih giat menulis pada buku harian, misalkan ayah,

ibu, kakak, dan adik. Pelaksanaan penelitian pada hari kedua dapat dilihat secara

umum pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Pelaksanaan Penelitian Hari Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

95

4.1.1.4 Evaluasi

Kegiatan dilaksanakan untuk mendapatkan data – data berdasarkan

pengalaman yang diperoleh dari percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan

pada penelitian di kelas IV SD Kanisius Totogan. Data – data yang diperoleh

selama implementasi materi bersama siswa kelas IV kemudian di analisis untuk

mengetahu kelemahan dan kekurangan dari Materi Buku Harian Menjadi Sebuah

Karangan.

Penelitian hari pertama secara umum berjalan lancardan sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Salah satu faktor penentu

kelancaran pembelajaran pada penelitian hari pertama yakni partisipasi aktif siswa

kelas IV yang bersedia untuk dibagi menjadi 6 keompok walaupun tidak sama

rata. Setiap kelompok bersedia untuk mempresentasikan hasil diskusi dan aktif

menanggapi jawaban teman kelompok lain. Jawaban dan tanggapan yang

diberikan bervariasi sehingga menjadi bukti peran aktif siswa kelas IV SD

Kanisius Totogan.

Langkah – langkah yang disusun oleh peneliti dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH) mulai dari kegiatan awal hingga kgiatan akhir dapat

dilakukan oeh peneliti sesuai dengan alokasi waktu. Akan tetapi, ada beberapa

langkah kegiatan yang perlu dievaluasi. Rician kegiatan yang perlu dievaluasi

adalah pada langkah – langkah kegiatan ini.

Langkah kegiatan nomor 9 dan 10 pada RPPH untuk penelitian hari

pertama kata “menyimak teks” diganti menjadi “membaca teks”. Langkah nomor

10 tentang cirri – cirri cerita fiksi ditambahakan oleh peneliti pada materi

pembelajaran. Sedangkan langkah nomor 12 sebaiknya ditambahkan bagaimana

cara siswa menyampaikan hasil diskusi dengan jelas. Integrasi dari langkah 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

96

menuju langkah 13 masih kurang terlihat, sebaiknya menambah penjelasan

langkah integrasi pada langkah – langkah yang ada di dalam RPPH.

Kegiatan penelitian hari kedua secara umum juga berjalan sesuai dengan

yang direncanakan. Langkah – langkah kegiatan yang direncanakan dimulai dari

kegiatan awal hingga kegiatan penutup dapat dilaksanakan oleh peneliti di kelas

IV sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Kegiatan motivasi dengan

melakukan senam ringan “Baby Shark” dapat membuat siswa menjadi gemira dan

bersemangat. Pertanyaan – pertanyaan diberikan sebagai bagian dari kegaiatan

awal siswa dan peneliti sebelum menulis cerita pendek untuk menyegarkan

kembali ingatan pengalaman para siswa.Kegiatan menulis cerita oleh siswa kelas

IV berjalan sesuai dengan alokasi waktu. Namun demikian, beberapa siswa

meminta untuk diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya saat

peneliti bertanya pada kegiatan awal. Oleh sebab itu, kondisi kelas menjadi

kurang kondusif karena suara yang dihasikan oleh siswa terlalu kencang.

Saran yang di dapat oleh peneliti dari guru diberikan secara lisan setelah

kegiatan menulis selesai. Beliau mengatakan akan lebih baik jika memanggil

nama siswa untuk bercerita pengalamannya dibandingkan menanyakan secara

umum. Peneliti menanggapi saran yang diberikan dengan mengatakan “terima

kasih” kepada guru dan mengimplementasikan ketika peneliti meminta

mengumpulkan hasil menulis cerita oleh siswa.

Kegiatan menulis cerita pendek memberikan kesempatan kepada semua

siswa untuk berkreasi dan mengubah pandangan dan penilaian terhadap siswa.

Peneliaian yang disampaikan oleh guru menyebutkan bahwa di dalam kelas IV

terdapat tiga siswa yang berbakat menulis. Berdasarkan penilaian guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

97

menyebutkan hanya tiga siswa yang berbakat menulis tidaklah sepenuhnya benar.

Hasil menulis cerita pendek siswa selain tiga siswa yang direkomendasikan oleh

guru ternyata memeiliki kemampuan kreatifitas dan imajinasi yang setara dengan

dengan ketiga siswa tersebut.

4.1.1.5 Revisi

Revisi merupakan langkah kelima dari proses pengembangan materi

menurut Tomlinson. Proses revisi adalah langkah terakhir berusaha untuk

memperbaiki isi materi agar kualitas lebih baik.Dasar proses revisi yang dilakukan

peneliti adalah hasil evaluasi dari implementasi materi pada siswa kelas IV SD

Kanisius Totogan. Secara umum terdapat dua bagian yang memerlukan revisi

yakni rincian kegiatan inti pada RPPH dan penulisan kata.

Rincian langkah kegiatan inti RPPH dilakukan perbaikan pada langkah

kegiatan nomor 9 dan 10. Merubah susunan kalimat pada langkah 9, sedangkan

langkah 10 dilengkapi peneliti pada matei pembelajaran. Diantara langkah kegitan

12 dan 13 peneliti menambahkan satu langah sebagai penghubung. Proses revisi

langkah 9 dan 12 dapat dilihat pada gambar 4.12 dan 4.13. Proses revisi langkah 9

dan 12 dapat dilihat pada gambar 4.14 dan 4.15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

98

Gambar 4.14 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 9 dan 12 Sebelum Revisi

Poin 9, 10, 11,dan 12 merupakan langkah – langkah dalam RPPH yang

perlu diperbaiki baik pemilihan kata dan susunan kalimat.

Gambar 4.15 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 9 dan 12 Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

99

Kata yang diganti dalam poin 9 adalah dari “menyimak” menjadi “membaca”.

Poin 12 ditambahkan kata keterangan untuk memperjelas maksud dari kalimat

yakni “… dengan cara presentasi di depan kelas”.

Gambar 4.16 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 13 Sebelum Direvisi

Langkah kegiatan poin 13 menuju 14 dikatakan masih kurang terkait.

Perlu diperbaiki agar langkah 13 menuju 14 agar tidak telalu nampak perpindahan

subjek materi belajar.

Gambar 4.17 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 13 Sesudah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

100

Kalimat dalam langkah poin 14 diubah dari “Siswa menyimak materi yang

diberikan oleh guru” menjadi “siswa berdiskusi tentang kegiatan sehari – hari

yang menggunakan gaya dan gerak”.

Proses revisi bagian kedua yakni penulisan kata dalam buku yang masih

salah. Peeliti memperbaiki penulisan kata sesuai dengan susunannya. Proses revisi

penulisan kata dapat dilihat pada gambar 4.16 dan 4.17.

Gambar 4.18 Penulisan Kata yang Sebelum Revisi

Penulisan kata dalam kalimat pada buku masih terdapat beberapa kata yang belum

ditulis sesuai dengan ejaan.

Gambar 4.19 Penulisan Kata yang Sesudah Revisi

Perbaikan menulis kata dalam kalimat dilakukan pada kata “dipahami” dan kata

“paragraf” agar terbaca dan dapat dipahami.

4.2 Pembahasan

Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan mendapat tanggapan yang

baik oleh proofreader, kepala sekolah, guru, dan siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan. Kualitas materi dinilai layak untuk digunakan berdasarkan hasil

kuesioner yang diberikan pada dua ahli bahasa dan guru kelas sebagai proofreader

serta hasil wawancara kualitas materi bersama siswa kelas IV SD Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

101

Totogan.Approval yang dilakukan dua ahli bahasa dan guru kelas IV SD Kanisius

Totogan terhadapa Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan memperoleh

skor rata – rata 3,26. Kualitas materi yang dikembangkan oleh peneliti dapat

dikategorikan “layak”. Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan dikatakan

“layak” untuk digunakan oleh guru dan siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan.Penyusunan materi memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :

4.2.1 Materi Dikembangkan Berdasarkan Pada 5 Langkah dan 10 Prinsip

Pengembangan Materi Menurut Tomlinson

Metode penelitian dan pengembangan menurut gagasan Tomlinson

digunakan sebagai dasar penyusunan materi. Pengembangan matei yang dimaksud

menurut Tomlinson (2005) dapat berupa buku teks, buku kerja (LKS), kaset,

video dan handout yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran.

Isi materi menjadi fokus peneliti untuk dikembangkan. Proses pengembangan

materi yang dilaksanakan dalam penelitian ini melalui 5 langkah kegiatan yaitu

analisis kebutuhan siswa, desain, implementasi, evaluasi dan revisi.

Observasi di kelas IV SD Kanisius Totogan merupakan kegiatan dan

pengalaman pertama yang dilaksanakan oleh peneliti. Kegiatan observasi juga

terus memotivasi peniliti untuk menggali informasi lebih tentang kegiatan menulis

cerita di kelas IV SD Kansisius Totogan. Wawancara menjadi kegiatan

selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan bersama Kepala

Sekolah, Guru, dan Siswa kelas IV. Hasil dari wawancara dan observasi

dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),

materi “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan” dan Panduan “Cerita dari Buku

Harian” menggunakan metode jurnal atau yang sering disebu buku harian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

102

Materi yang dikembangkan dalam bentuk buku dapat digunakan oleh guru

dan siswa karena sudah mendapatkan penilaian “layak” dari dua ahli bahasa dan

guru. Guru dan siswa dapat belajar bersama bagaimana menulis cerita pendek

bergambar dengan menggunakan buku harian. Materi yang disusun dengan

berusaha memenuhi 10 prinsip pengembangan materi dapat menimbulkan

ketertarikan, keingintahuan siswa dan ingin terus membaca materi.kepercayaan

diri siswa tumbuh untuk menuliskan perasaan, gagasan atau ide dan pengalaman

yang dialami dalam buku harian tanpa perlu merasa takut untuk diberikan kritik.

Kegiatan menulis buku harian melibatkan perkembangan afektif, kognitif dan

psikomotor siswa, selain itu siswa berlatih menggunakan kemapuan otak kanan

dan kiri secara seimbang dengan menulis, menggambar, dan berimajinasi.Siswa

dan guru akan termotivasi untuk memberikan respon positif terhadap apa yang

telah terjadi, perasaan yang dirasakan dengan mengungkapkan dalam buku harian

kemudian dapat menerima diri sendiri, kepercyaan diri meningkat dan dapa

menerima keberadaan seseorang di sekitarnya. Hasil yang lebih lanjut siswa dan

guru dapat bekerjasama untuk membuat karya yang dapat berguna bagi diri

sendiri dan orang lain.

4.2.2 Kelebihan Materi

Peneliti mendapatkan komentar dan masukan yang membangun kualitas

materi yang dikembangkan oleh peneliti. Data yang di dapat membantu untuk

mengetahui kelemahan dan kelebihan dari materi yang dikembangkan dengan

judul “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”.

Penyusunan materi memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman

komponen cerita dan belajar menulis ceita kepada Siswa Kelas IV SD Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

103

Totogan melalui pembelajaran di kelas berdasarkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH) pada hari pertama. Materi disusun dengan

mengutamakan pengalaman siswa dengan memberikan contoh materi kemudian

menyimpulkan tujuan dan konsep materi yang disampaikan, sehingga diharapkan

siswa dapat memahami konsep yang diberikan berdasarkan keterlibatan dan

konstribusi siswa masing –masing. Kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk

kegiatan menulis dengan menerapkan ilmu yang didapat secara nyata dalam peran

aktif masing – masing siswa melalui pengalaman bukan sebatas pada ilmu

menulis cerita.

Penyususnan materi dan panduan yang memungkinkan terlaksananya

dialog antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa karena disusun dalam

bentuk percakapan dan bermain peran dalam karakter.Pembelajaran yang

berlangsung menggunakan materi dan media ini memberikan kesempatan kepada

siswa untuk selalu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor

siswa. selain itu, juga mengingatkan guru untuk mendorong siswa untuk

mengekspresikan dirinya sebagai bentuk pemberdayaan siswa dan meningkatkan

kepercayaan diri siswa.

Kepercayaan diri siswa saat menulis cerita pendek dan bergambar melalui

pendapat atau gambar yang mewakili ekspresi siswa yang disampaikan tidak

secara langsung dikatakan “salah atau jelek”. Guru diharapakan dapat menggali

potensi siswa lebih dalam dan paham maksud dari hasil karya siswa tersebut

melalui kegiatan menulis cerita pendek dengan metode buku harian. Lebih lanjut

guru dapat mengetahui karakteristik siswa dan memahami apa yang dirasakan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

104

dipikirkan oleh siswa melalui kegiatan menulis dan menggambar dalam buku

harian.

Kegiatan menulis cerita pengalaman dalam buku harian sebagai bahan

untuk menulis cerita pendek membantu siswa memahami hal abstrak melalui

pengalaman nyata dan peran aktif siswa di dalamnya sesuai dengan pandangan

Jean Piaget. Howard Gardner yang memiliki pandangan bahwa kecerdasan

linguistik anak adalah universal di tujukan dengan semua anak memiliki

kesempatan yang sama untuk meningkatkan kemampuan verbal dengan aktif

menulis buku harian dengan tindak lanjut menulis karya cerita pendek. Materi,

buku panduan dan media buku harian merupakan pembelajaran yang memberikan

tahap – tahap melakukan kegiatan dan memberikan kesempatan untuk belajar dan

memecahkan masalah secara pribadi dan mengurangi banyuan dari guru sesuai

dengan pandangan Lev Semenovich Vygotsky tentang teori Scaffolding.

Pengalaman yang diperoleh oleh siswadikehidupan sehari – hari dan

diwujudkan dalam cerita pendek hasil karya mereka diharapkan akan

menumbuhkan kebahagiaan pada diri siswa. Sebagai pelaku utama dalam kegiatan

pembelajaran dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa ketertarikan siswa untuk

melakukan tindak lanjut dan belajar lebih giat. Panduan yang diberikan kepada

siswa diharapkan juga dapat membantu mempermudah dalam melaksanakan

kegiatan menulis cerita . Penyusunan materi dan panduan didasarkan pada hasil

analisis kepala sekolah, guru, dan siswa serta 10 konsep pengembangan materi

menurut Tomlinson.

Guru lebih lanjut secara tidak langsung dapat memahami emosi siswa

melalui kegiatan menulis ini tanpa harus berdialog secara langsung. Karena siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

105

merasa dapat mengungkapkan pikiran, idea tau gagasan, dan perasaan dalam buku

harian. Diharapkan dari pengalaman siswa dan guru akan mendorong untuk

meningkatkan kesadaran dalam menulis cerita. Guru akan mendorong dan

meningkatkan kepercayaan diri siswa sehingga kemampuan dan kreativitas

menulis berkembang. Siswa akan memiliki rasa bangga atas hasil karya mereka,

sehingga menimbulkan pemikiran dari “aku menulis” kemudian dengan percaya

diri berubah menjadi “aku penulis”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

106

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran untuk penelitian

selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Proses Pengembangan “ Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”

untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan dilakukan berdasarkan 5 langkah

pengembangan matei menurut Tomlinson (2005) yakni (1) menganalisis

kebutuhan siswa malalui kegaitan observasi dan wawancara Kepala

Sekolah, Guru Kelas IV, dan Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan (2)

mendesainmateri berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut

Tomlinson (2005) (3) mengimplementasikan materi di kelas IV SD Kanisius

Totogan (4) mengevaluasi implementasi materi untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan materi, dan (5) revisi materi sebagai upaya

terakhir dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas materi.

5.1.2 Kualitas Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan dikategorikan layak

digunakan Guru dan Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan berdasarkan hasil

approval yang dilakukan oleh dua ahli bahasa dan guru dengan mendapat

skor rata – rata 3,26 yang kemudian disesuaikan dengan kriteria skor skala

empat menurut Sukardjo (2006). Hasil approval dari ahli digunakan untuk

merevisi materi sebelum diimplementasikan. Panduan Cerita dari Buku

Harian dapat dikatakan layak karena sembilan siswa kelas IV SD Kanisius

Totogan dapat melaksanakan kegiatan menulis buku harian sampai menulis

cerpen hasil karya mereka berdasarkan pengalaman. Hasil observasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

107

dilakukan selama implemantasi bahwa materi sudah memenuhi 10 prinsip

pengembangan materi menurut Tomlinson (2005) sehingga kualitasnya

“layak”. Peneliti meyakini terpenuhinya 10 prinsip pengembangan dengan

bukti (1) siswa sudah membaca dan mengerti maksud dari materi (2) siswa

merasa bahagia, nyaman dan percaya diri sebab panduan menggunakan

bahasa yang mudah dipahami dan bergambar (3) siswa melakukan kegiatan

menulis dengan panduan sehingga percaya diri (4) siswa bersedia

mengungkapkan perasaan dan berbagi cerita dengan teman satu kelas

sehingga memperhatikan latar belakang sosial, kognitif, afektif dan

psikomotorik (5) siswa paham dengan maksud panduan (6) siswa dapat

melaksanakan kegiatan menulis sebab terdapat langkah – langkah dalam

panduan (7) kegiatan di desain dengan metode yang melibatkan panca indra

(8) siswa bersedia bekerja kelompok maupun individu dan berhasil

berdasarkan panduan (9) siswa turun berpartisipasi aktif dalam kegiatan

menulis cerita dengan melibatkan otak kanan dan kiri melalui kegiatan

menulis dan menggambar (10) siswa mendapat respon positif melakukan

kegiatan dialog dan presentasi hasil karya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan yang dikembangkan oleh

peneliti tentunya memiliki keterbatasan baik dalam cakupan isi maupun cakupan

lingkup implementasi. Tujuan dari pengembangan materi ini adalah untuk

memberikan pemaham tentang menulis cerita pendek bagi siswa sekolah dasar.

Pelaksaanaa implementasi yang dilaksanakan peneliti terbatas pada siswa Kelas

IV SD Kanisius Totogan. Kegiatan menulis pengalaman sebagai bahan awal untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

108

menulis cerita pendek belum dapat mengupayakan menulis cerita pendek kreatif

dengan maksimal namum telah mengupayakan kegiatan secara berkelanjutan

yakni pelaksanaan menulis buku harian selama empat hari dan dua hari untuk

kegiatan pembelajaran dan menulis karya cerita pendek.

Permasalahan dalam kegiatan menulis cerita pendek dengan materi Buku

Harian Menjadi Sebuah Karangan dan Panduan Bergambar Cerita dari Buku

Harian yakni masih kurang menggali informasi alasan siswa yang kurang

menyukai panduan bergambar dan lebih memilih panduan yang sedikit gambar.

Buku panduan sudah mengupayakan untuk memberikan contoh sebagai keterangn

penjelas langkah – langkah akan tetapi contoh gambar emosi didominasi dengan

perasaan senang dan kurang dalam pemberian contoh emosi yang lain, sehingga

perlu menyusun materi dan panduan sendiri untuk memberikan keterangan dan

penjelas mengenai emosi yang dialami dikegiatan sehari – hari.

5.3 Saran

Belum seimbangnya pelaksanaan penelitian saat penerapan 10 prinsip

pengembangan materi menurut Tomlinson khususnya prinsisp meciptakan rasa

tertarik, maka dari itu peneliti selanjutnya dapat menyususn materi dengan

memperhatikan ada atau tidaknya siswa yang tidak tertarik dengan buku panduan

yang telah disusun. Penelitian terbatas pada pengembangan panduan siswa dan

belum memperhatikan panduan guru, dengan demikian akan lebih baik penelitian

yang selanjutnya perlu memperhatikan panduan menyampaikan materi epada

siswa untuk guru. Materi, buku panduan dan juga media untuk penelitian

selanjutnya dapat diimplementasikan di lingkup lebih dari satu Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

109

sehingga kualitas materi semakin baik dan dapat menunjang kemampuan menulis

cerita siswa sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

110

DAFTAR PUSTAKA

Baehaki, I., & Cahyani, I. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi

dengan Teknik Rumpang Melalui Media Gambar. EduHumaniora | Jurnal

Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 7(2), 1–9.

https://doi.org/10.17509/EH.V7I2.2707.G1762

Cahyono, A. N. (2010). Vygotskian Perspective : Proses Scaffolding untuk

Mencapai Zone of Proximal Development ( ZPD ) Peserta Didik dalam

Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan

Matematika, (November), 443–448.

Capacchione, L. (2002). The Creative Jurnal : The Art of Finding Yourself. Ohio:

Ohio University Press.

Gardner, H. (1999). Intelligence Reframed. United State of America: Basic Book.

Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences. Batam : Inter Aksara.

Iskandar Wiryokusumo. (2009). Behaviorisme, kognivisme, dan konstruktivisme:

Teori belajar dan implikasinya terhadap pembelajaran. Prospektus, 7(2),

157–170.

Kette, E. S. S., Pratiwi, Y., & Sunoto, S. (2016a). Pengembangan Bahan Pelatihan

Menulis Cerita Pendek Bermuatan Nilai Karakter Untuk Guru Smp Negeri

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Se-Kota Kupang. Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(4), 698–704.

Kokasih, E. (2008). Apresisasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

111

Kurniawan, H. (2015). Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Longcamp, M., Zerbato-Poudou, M. T., & Velay, J. L. (2005). The influence of

writing practice on letter recognition in preschool children: A comparison

between handwriting and typing. Acta Psychologica, 119(1), 67–79.

https://doi.org/10.1016/j.actpsy.2004.10.019

Meimudayanti, L. (2013). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber

Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa

Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(2).

Pendidikan, P. M., & Nomor, K. (67). Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

Kemendikbud.

Ramadhanti. (2016). Apresiasi Prosa Fiksi dan Pembelajaran. Bandung: Sinar

Baru

Salkind, N.J. (2009). Teori –Teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa

Media.

Sukardjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi

Pembelajaran :PPs UNY.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung

: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

112

Tabrani, P. (2014). Proses Kreasi, Proses Belajar Gambar Anak. Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Temizkan, M. (2011). The effect of creative writing activities on the story writing

skill. Kuram ve Uygulamada Egitim Bilimleri, 11(2), 933–939.

Tok, Ş., & Kandemir, A. (2015). Effects of Creative Writing Activities on

Students‟ Achievement in Writing, Writing Dispositions and Attitude to

English. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 174, 1635–1642.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.815

Tomlinson, B. (1998). Material Development in Language Teaching. United

Taufina. (2017) B. S. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Kompetensi

Profesional Mata Pelajaran Guru SD. Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.

Kingdom: Cambridge University Press.

Wright, A. (2000). Creating Stories With Children. Oxford: Oxford University

Press

Yaumi, M. (2013). Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta : Kencana.

Zubaidah, E. (2012). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Cerita

Anak Melalui Strategi Menulis Terhubung. Jakarta : PPs UNJ.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

113

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

114

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

115

Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

Nama :

Kelas :

Hari/ tanggal :

Waktu :

Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung

dan hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin berkembang

sesuai dengan jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.

1. Pelajaran yang disukai.

2. Pendapat siswa tentang aktivitas menulis cerita pendek.

c. Kesulitan yang dialami

d. Hal yang disukai

3. Pemahaman siswa mengenai menulis cerita pendek.

4. Pendapat siswa mengenai lembar kerja menulis cerita pendek yang menarik.

Yogyakarta,…………………

Pewawancara

……………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

116

Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru

Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas

Nama :

Kelas :

Hari/ tanggal :

Waktu :

Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung

dan hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin berkembang

sesuai dengan jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.

1. Pemahaman guru mengenai :

e. Menulis cerita pendek

f. Menulis kreatif

2. Pendapat guru mengenai :

e. Menulis cerita pendek

f. Menulis kreatif

3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi.

4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan

menulis cerita pendek.

Yogyakarta,…………………

Pewawancara

……………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

117

Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

Lembar Wawancara Ananlisis Kebutuhan Kepala Sekolah

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung dan

hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin berkembnag sesuai dengan

jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.

1. Pemahaman guru mengenai :

g. Menulis cerita pendek

h. Menulis kreatif

2. Pendapat guru mengenai :

g. Menulis cerita pendek

h. Menulis kreatif

3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi.

4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan

menulis cerita pendek.

Yogyakarta,…………………

Pewawancara

……………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

118

Lampiran 5. Lembar Wawancara Approval Materi Oleh Siswa

Lembar Wawancara

Approval Materi Menulis Cerita Pendek Oleh Siswa

Nama :

Kelas :

Hari/ tanggal :

Waktu :

Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara

langsung dan hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin

berkembang sesuai dengan jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.

1. Apakah kamu dapat membaca dengan mudah isi panduan menulis tegak

bersambung?

2. Apakah kamu menyukai lembar panduan menulis tegak bersambung ini?

3. Apakah kamu memahami petunjuk menulis tegak bersambung yang ada

dalam panduan ini?

4. Bagaimana perasaan mu setelah melihat lembar panduan menulis tegak

bersambung ini?

5. Apakah kamu bisa belajar menulis tegak bersambung dengan menggunakan

lembar panduan menulis tegak bersambung ini?

Yogyakarta,…………………

Pewawancara

……………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

119

Lampiran 6. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

Peneliti : Halo, selamat siang !

Siswa : Selamat siang mbak

Peneliti : Hari ini ngobrol sebentar dengan mbaknya ya..

Oh iya kenala dulu. Nama mbaknya, mbak Widi

Siswa : Boleh, bisa mbak.

Halo mbak Widi.

Peneliti : Suka main tidak sama teman teman? Kalau suka, suka main

apa?

Suka main karet tidak?

Siswa : Suka, suka main gobaksodor, voli, banyak mbak.

Tidak, susah, dulu suka tapi sekarang tidak.

Peneliti : Suka ngobrol dengan teman?

Yang sering diobrolkan apa?

Siswa : Biasanya pelajaran, kalu enggak recana mau bermain apa,

dimana, terus yang diajak siapa aja. Terus suka curhat juga.

Peneliti : Curhat apa ?

Siswa : Curhat kalau temen nakal, kalau nilai pelajaran jelek.

Peneliti : Berarti ini suka mengobrol tentang pelajaran susahnya apa?

Seperti itu ya?

Terus pelajaran yang disukai apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

120

Siswa : Iya !

Matematika, kita semua suka matematika.

Peneliti : Semua suka matematika? Kenapa?

Tidak ada yang suka bahasa Indonesia ?

Siswa : Tidak… susah.

Susah membuat puisi. Apalagi tentang gagasan pokok, buat

Paragraf.

Peneliti : Pernah disuruh untuk membuat cerita? Bisa tidak?

Cerita tentang apa?

Siswa : Pernah, bisa.

Tentang liburan, tentang sering liburan dimana sama keluarga

gitu.

Peneliti : Pernah menulis cerpen?

Siswa : Belum pernah.

Tapi pernah disuruh mengarang.

Peneliti : Nah, itu sudah pernah mengarang, berarti sudah pernag

membuat cerita pendek dong !

Siswa : Hehehe.. iya pernah.

Peneliti : Punya buku harian?

Siswa : Punya

Peneliti : Biasanya kalau di buku harian itu di tulis apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

121

Boleh dilihat temennya tidak?

Terus yang lihat siapa?

Siswa : Rahasia !!

Tidak, tidak boleh.

Aku sendiri. Ibu sama ayah juga tidak boleh lihat

Peneliti : Hebat, sampai aman sekali. Sekarang, sudah pernah membaca

cerpen belum ini?

Cerpen tentang apa?

Siswa : Pernah !

Seringnya hewan, ga suka yang aneh aneh.

Peneliti : Kalau dikelas pelajaran bahasa Indonesia, disuruh apa?

Siswa : membuat paragraf cerita, kalimat SPOK, mengarang, puisi

Peneliti : Kalau disuruh membuat cerita, biasanya dikasih tema atau

menentukan sendiri?

Siswa : biasanya dikasih, kadang menentukan sendiri

Peneliti : Diberikan gambar atau tidak? Di buku diary diberikan gambar

atau tidak?

Siswa : Tidak, biasanya Cuma dikasih emoticon

Peneliti : Besok kita berbagi rahasia ya, kalian punya buku diary, mbak

Widy juga. Besok kita bercerita bersama hasil dari menulis

buku, bagaimana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

122

Siswa : Mau, besok menulis bersama

Peneliti : Terus perasaannya setelah menulis di buku harian

bagaimana?

Suka menulis buku harian, tetapi kok bilang susah menulis di

pelajaran, apalagi bahasa indoneisa ?

Siswa : Senang, senang aja.

Susah mbak kalau menulis cerita, nanti kalimatnya harus

benerlah, paragrafnya banyak. Capek!

Peneliti : Jadi kalau mbak Widi bilang, 3 anak ini suka bahasa

Indonesia benar atau tidak?

Siswa : Salah, karena susah !!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

123

Lampiran 7. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru

Peneliti : Selamat pagi bu !

Guru : Selamat pagi mbak, bagaimana? Apa yang bisa saya bantu?

Peneliti : Kita akan berbincang tentang menulis cerita bu, bagaiamana

menurut ibu?

Guru : Bagus mbak, biasanya dari sebuah teks, kan banyak, jadi

ringkas. kemudian menggunakan peta pikiran. Dari peta

pikiran anak menemukan informasi penting dari teks

kemudian dituliskan kembali ke dalam bentuk teks baru

Peneliti : Menggunakan bahasa anak sendiri bu?

Guru : Menggunkaan bahasa sendiri.

Maksudnya jurnal disini apa ya mbak?

Peneliti : Yang dimaksud adalah buku catatan harian.

Guru : Ini cerita pendeknya mengenai apa?

Peneliti : Bebas ibu

Guru : Jadi bisa menuliskan apa saja, bisa dirumah dan disekolah.

Wah, ini pas ini anak – anak baru suka buku harian. Ada

beberapa anak yang biasa menulis buku harian, sampai ada

pengaman kunci.

Tapi untuk menulis anak belum tahu urutannya. Selama ini

hanya asal apa adanya. Nanti diajari caranya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

124

Peneliti : Jadi materi saya masuk pendukung materi, dan tergolong

literasi.

Siswa saya ajak berkreasi menulis, belum sesuai pakem tidak

apa apa ibu, karena membutuhkan bahasa yang enerjik,

menggunakan bahasa anak

Guru : Susah mengajarkan gagasan pokok, gagasan pendukung dan

kalimat utama.

Dari situ nanti sesuai materi. Materinya kan literasi kan ini?

Materinya menggunakan materi selanjutnya.

Peneliti : Besok menggunakan materi tema 8, dan saya membuat rpp

untuk mempermudah dalam mengajarkan materi. Tetapi

materi saya ini tidak disebutkan dengan jelas di dalam KD

buku. Jadi saya membuat rpp setidaknya nyrempet dan

menjadi materi pendukung

Guru : Kalau bisa kan ini pengemabangan materi, disesuaikan

dengan tema, misalkan peristiwa disekitar rumah. Supaya

tetap memiliki tujuan dalam penulisan materi. Di KD buku

tema 8 itu bukan menulis cerita tapi cerita fiksi, kemudian

dibuat peta pikiran.

Saya menangkap dari ini, mbak Widi kan mau jurnal harian,

kalau bisa jurnalnya ini menuliskan peristiwa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

125

bersangkutan dengan materi tema buku

Peneliti : Bisa bu, masih bisa disangkutkan dengan pembelajaran.

Guru : Baik mbak

Peneliti : Jadi selama ini, didalam kelas dalam hal menulis kebanyakan

perempuan yang aktif, terus bagaimana dengan laki – laki?

Guru : Kalau yang laki – laki bisa diitung dengan tangan, satu atau

dua. Maksudnya kalau dalam bahasa yang antusias pasti yang

perempuan.

Misalkan membuat paragraph, kalau laki – laki ya hanya

sampai situ saja, kalau perumpuan bisa sampai kemana –

mana. Jadi imajinasi anak laki – laki masih kurang dan belum

sedetail perempuan.

Selama ini paling sering itu menceritakan kembali dari

gambar, kemudian melhat gambar itu kemudian menceritakan

gambar itu dalam sebuah paragraf.

Peneliti : Kalau di buku pegangan k13 kan materi menulis hanya

tersirat dan tidak dijelaskan segamblang KTSP, itu

bagaimana bu?

Guru : Bingung mbak, bingung anaknya mbak. Karena diberikan

secara terpisah pisah.

Jadi selama ini saya memberikan materi secara sepengal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

126

semua, tetapi ketika di akhir, langsung saya rapel per matel.

Jadi saya kumpulkan kemudian saya review kemudian saya

berikan lagi materi kepada anak.

Memberikan evaluasi secara mencongak.anak jika

mendengar terus menerus pasti hafal mbak.

Peneliti : Sedangkan untuk menulis ini bagaimana bu?

Guru : Kalau menulis mau tidak mau harus dilatih mbak, jadi saya

menerapkan dengan meulis satu kalimat.

Satu kalimat yang benar dan sesuai dengan pakem misalkan

SPOK.

Jangan berharap satu paragraf dulu mbak, kadang satu

kalimat ini masih salah

Peneliti : Bagaiaman bahasa yang digunakan siswa bu?

Guru : Sama saja mbak, pasti juga ikut tidak karuan karena masih

kelas 4.

Mereka belum bisa.

Karena di k13 itu tidak dituntut terlalu dalam menulis,

berbeda dengan KTSP yang memang memberikan materi dan

tugas untuk mengarang

Peneliti : Jadi kreatifnya di bahasanya ya bu, jadi selama ini anak

dalam hal menulis kreatifnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

127

Guru : Belum, belum sama sekali mbak, hanya paragraph, tetapi

kalau KTSP ada, tetapi k13 tidak sampai ke cerita, belum

bisa.

Kalau bisa digali dan ada yang mengajar anak – anak sangat

berpotensi karena hampir semua memiliki buku diary atau

buku harian itu tadi.

Peneliti : Tetapi bagaimana dengan orang yang bisa menulis kraetif dan

menulis cerpen ya bu?

Guru : Menulis kreatif itu bakat, tidak semua bisa. Tetapi kalau

menulis cerita cerpen itu bisa dipelajari.

Dengan cara menulis itu. Karena pengalaman saya juga

menulis dan sesuai dengan tahapannya. Karena saya juga

menuangkan kata kata itu susah, apalagi ada kalimat

langsung dan tidak langsung.

Orang yang kreatif itu mbak, dari satu benda saja bisa

mengahasilkan beberapa 2 sampai 3 paragraf mbak, kadang

malah bisa sampai kemana mana. Itu sangat luar biasa.

Apalagi menggambarkan perasaan.

Peneliti : Jadi besok bu, anak akan menulis tetapi juga menggambar

sesuai dengan imajinasi yang mendeskripsikan pengalaman

yang ditulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

128

Guru : Tetapi anak tidak bisa menggambar mbak, gambar sketsa ya

sebisanya saja. Coret sana coret sini.

Peneliti : Tidak apa apa ibu.

Sekiranya saya membuat modul untuk cara membuat atau

menulis cerpen apakah membantu bu?

Guru : Saya rasa, tidak mbak. Karena secara teori semua bisa.

Menulis itu tidak bisa diajarkan menulis yang baik itu seperti

ini.

Karena lebih baik diberikan contoh. Daripada memberikan

teori. Karena semua sudah biasa dengan teori. Berikan contoh

dan bukan teori.

Karena perlu langkah demi langkahnya.

Peneliti : Baik Ibu, Terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

129

Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

Peneliti : Selamat pagi ibu !

Kepala Sekolah : Ya mbak, selamat pagi.

Saya senang setelah beberapa lama akhirnya ada mahasiswa

yang hadir dan melukan penelitian di SD Kanisius Totogan.

Jadi bagaimana mbak?

Peneliti : Saya ingin bertanya beberapa hal mengenai menulis cerpen

dan menulis kreatif ya bu,

Menurut ibu, cerpen itu seperti apa ?

Kepala Sekolah : Kalau menulis cerita pendek sejauh ini, cerpen itu biasa saja

di sd ini mbak.

Menuis cerita dalam batas tertentu bisa fiktif bisa non fiktif,

karena biasanya kan kalau sd menulis pengalaman liburan.

Tapi sejauh ini menulis cerpen itu fiktif.

Peneliti : Terimakasih ibu, menulis kreatif itu menurut ibu apa bu ?

Kepala Sekolah : Ya menulis berdasarkan imajinasi anak, tanpa ada batasan –

batasan

Peneliti : Berarti batasan itu seperti topik bu ?

Kepala Sekolah : Yaa.. yang umum, kalau topik atau tema itu batasan hanya

itu.

Selama ini dalam hal mengarang kebanyak anak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

130

mengulang kata, bahkan mengulang cerita.

Peneliti : Ya bu, berarti sering terjadi pengulangan. Bu, misalkan saya

membuat modul untuk menulis cerpen, apakah membantu ?

Khususnya modul menulis cerpen

Kepala Sekolah : Saya pikir membantu, lebih baik ada langkah langkahnya,

karena saya yakin guru memahami teori, hanya guru ini

memerlukan sesuatu yang dapat diberikan kepada anak,

misalkan tema apa yg paling disukai oleh anak.

Karena perlu teknik khusus. Yang dapat diterapkan ke anak.

Peneliti : Baik bu, jadi selama ini dari keseharian ini ketika menulis

cerpen disamping anak kesulitan dalam diksi, kira kira apa

lagi bu ?

Kepala Sekolah : Membuat anak konsentrasi pada tulisan, mengajak anak

untuk menulis, bahkan menulis apapun anak anak itu.

Saya pikir juga rendah, kurang tertarik apalagi menulis cerita

baik fiktif maupun pengalaman, tetapi ketika ada pengalaman

mereka tertarik.

Beda lagi dengan kompetisi, jika di derikan award dengan

sesuatu yang akan di dapat, nanati hasil nya akan baik.

Peneliti : Berarti motivasi award menjadi semngat tinggi.

Tetapi kita diberikan gambar yag memiliki kenangan seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

131

pengalama pribadi juga tertarik bu ?

Kepala Sekolah : Pengalaman dan gambar, tentu tertarik gambar, kemudian

baru pengalaman, kemudian baru cerita yang tidak penah

dibaca asing.

Karena bahasa itukan tidak seperti ilmu pasti.

Peneliti : Satu lagi bu, kira – kira manfaat yang bisa dilihat dengan

menulis cerpen dan menulis kreatif?

Kepala Sekolah : Sangat membantu dengan melatih menulis, bukan hanya di

bahasa Indonesia dengan adanya tema pasti sangat

membantu.

Untuk manfaat cerpen sendiri ya pasti melatih untuk menulis,

mempunyai daya imajinasi yang kuat, mensingkronkan

pikiran dan tulisan.

Peneliti : Jadi selama ini sesuai dengan pengalaman ibu, siswa dalam

mengekspresikan diri dalam bentu tulisan bgaimana bu ?

Kepala Sekolah : Ya kurang, kurang sekali. Terutama tulisan yang baik.

Sekarang saja menulis catatan sudah malas, guru juga jarang

memberikan materi untuk ditulis, karena di buku tulis.

Apalagi orang tua juga seperti itu, membeli buku paket agar

tidak menulis, karena di buku paket sudah ada.

Peneliti : Baik Ibu, Terima Kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

132

Lampiran 9. Hasil Wawancara Approval Materi Oleh Siswa

Dialog 1

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa, tetapi terlalu kecil.

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Biasa saja

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Tidak terlalu suka

Peneliti : Kenapa tidak suka?

Siswa : Saya lebih suka tulisan daripada gambar

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya, mudah

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan

Siswa : Bisa

Dialog 2

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa bu, apalagi membaca

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

133

Siswa : Iya

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya, mudah

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan

Siswa : Bisa

Dialog 3

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Iya, gambarnya lucu

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya, mudah

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

134

Dialog 4

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Iya, suka banget

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya, mudah

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

135

Dialog 5

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Iya, suka tapi lebih suka berwarna

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

136

Dialog 6

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Iya

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Mudah

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

137

Dialog 7

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Iya

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

138

Dialog 8

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang, dapat buku ini

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Menarik

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

139

Dialog 9

Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?

Siswa : Bisa

Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?

Siswa : Senang

Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?

Siswa : Iya, suka banget

Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?

Siswa : Iya, mudah

Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti

panduan?

Siswa : Bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

140

Lampiran 10. Instrumen Approval RPPH

INSTRUMEN PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KURIKULUM 2013

Petunjuk :

Lingkari angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan peneliti dengan

memperhatikan rambu – rambu penskoran sebagai beikut.

Rentang skor 1 samapi dengan 4 dengan kualifikasi sebagai berikut : 4 =

sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.

NO. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN SKOR

A Identitas Mata Pelajaran

1 Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, tema ,

subtema, pembelajaran ke-

1 2 3 4

B Perumusan Indikator

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Inti 1 2 3 4

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan

kompetensi yang diukur

1 2 3 4

3 Kesesuaian rumusan dengan aspek sikap 1 2 3 4

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 1 2 3 4

5 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 1 2 3 4

C Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan indikator 1 2 3 4

2 Kesesuaina perumusan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree

1 2 3 4

D Pemilihan materi ajar

1 Kesesuaian dengan materi ajar 1 2 3 4

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

141

3 Keruntutuan uraian materi 1 2 3 4

E Pemilihan sumber belajar

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 1 2 3 4

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 1 2 3 4

4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

F Pemilihan media belajar

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 1 2 3 4

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 1 2 3 4

4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

G Metode Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 1 2 3 4

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

H Skenario Pembelajaran

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

dengan jelas

1 2 3 4

2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik

(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

1 2 3 4

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 1 2 3 4

4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan

materi

1 2 3 4

5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

142

kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan

materi

I Rancangan penilaian autentik

1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan

indikator pencapaian kompetensi

1 2 3 4

2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian sikap

1 2 3 4

3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian pengetahuan

1 2 3 4

4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian keterampilan

1 2 3 4

Yogyakarta,............................

Profreader,

…...........................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

143

Lampiran 11. Instrumen Approval Kualitas Materi

Lembar Approval Materi Menulis Cerita Pendek Melalui Buku Harian

Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan

PETUNJUK:

Mohon bapak/ibu untuk menilai kualitas materi, khususnya tinjauan

ketepatan penggunaan bahasa dan konten materi. Anda dapat memberikan

penilaian dengan cara melingkari agka 1, 2, 3 atau empat, serta memberikan saran

perbaikan pada kolom yang telah tersedia.

KETERANGAN:

1= kurang baik, 2= cukup baik, 3= baik, 4= sangat baik

No. Aspek Skor Sarana Perbaikan

1. Kelengkapan identitas materi (judul,

deskripsi singkat, petunjuk kegiatan,

dan referensi)

1 2 3 4

2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia

perkembangan siswa

1 2 3 4

3. Kesesuaian ukuran huruf dengan

usia perkembangan siswa

1 2 3 4

4. Kesesuaian tata letak teks dengan

ruang yang tersedia

1 2 3 4

5. Kesesuaian tata letak gambar

ilustrasi dengan ruang yang tersedia

1 2 3 4

6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan

konteks materi

1 2 3 4

7. Kejelasan gambar (warna, ukuran,

bentuk)

1 2 3 4

8. Keruntutan materi (disusun dari

yang paling mudah, hingga yang

paling sulit)

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

144

9. Kejelasan langkah-langkah menulis

tegak bersambung (langkah-langkah

runtut dan mudah dipahami siswa)

1 2 3 4

10. Ketepatan pemilihan kata dan

kalimat, sehingga mudah dipahami

siswa

1 2 3 4

11. Ketepatan penyusunan kata dalam

kalimat, sehingga kalimat bermakna

tunggal

1 2 3 4

12. Ketepatan penggunaan tanda baca 1 2 3 4

13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 1 2 3 4

Skor Total

Kesimpulan:

Mohon untuk melingkari salah satu pernyataan:

1. Layak digunakan/ diujicobakan tanpa revisi

2. Layak digunakan diujicobakan dengan revisi sesuai saran perbaikan

3. Tidak layak digunakan/ diujicobakan

Yogyakarta,............................

Profreader,

….........................................

Komentar umum:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

145

Lampiran 12. Hasil Approval RPPH oleh Ahli Bahasa I

Hasil Approval Perangkat Pembelajaran oleh Proofreader I

NO. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN SKOR

A Identitas Mata Pelajaran

1 Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, tema ,

subtema, pembelajaran ke-

4

B Perumusan Indikator

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Inti 4

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan

kompetensi yang diukur

4

3 Kesesuaian rumusan dengan aspek sikap 3

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 4

5 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 4

C Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan indikator 4

2 Kesesuaina perumusan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree

4

D Pemilihan materi ajar

1 Kesesuaian dengan materi ajar 3

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

3 Keruntutuan uraian materi 3

E Pemilihan sumber belajar

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4

4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

146

F Pemilihan media belajar

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4

4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

G Metode Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3

2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

H Skenario Pembelajaran

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

dengan jelas

4

2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik

(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 4

4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan

Materi

4

5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan

materi

4

I Rancangan penilaian autentik

1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan

indikator pencapaian kompetensi

3

2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

147

penilaian sikap

3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian pengetahuan

4

4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian keterampilan

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

148

Lampiran 13. Hasil Approval Kualitas Materi Menulis oleh Ahli Bahasa I

Hasil Approval Kualitas Materi Oleh Proofreader I

No. Aspek Skor

1. Kelengkapan identitas materi (judul, deskripsi singkat,

petunjuk kegiatan, dan referensi)

2

2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia perkembangan

siswa

4

3. Kesesuaian ukuran huruf dengan usia perkembangan

siswa

2

4. Kesesuaian tata letak teks dengan ruang yang tersedia 4

5. Kesesuaian tata letak gambar ilustrasi dengan ruang

yang tersedia

3

6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan konteks materi 4

7. Kejelasan gambar (warna, ukuran, bentuk) 4

8. Keruntutan materi (disusun dari yang paling mudah,

hingga yang paling sulit)

4

9. Kejelasan langkah-langkah menulis cerita dalam buku

harian (langkah-langkah runtut dan mudah dipahami

siswa)

3

10. Ketepatan pemilihan kata dan kalimat, sehingga mudah

dipahami siswa

3

11. Ketepatan penyusunan kata dalam kalimat, sehingga

kalimat bermakna tunggal

4

12. Ketepatan penggunaan tanda baca 4

13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 2

Skor Total 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

149

Lampiran 14. Hasil Approval Kualitas Materi Menulis oleh Ahli Bahasa II

Tinjauan Bahasa dan Prinsip Pengembangan Materi Tomlinson

No. Aspek Skor

1. Kelengkapan identitas materi (judul, deskripsi singkat,

petunjuk kegiatan, dan referensi)

3

2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia perkembangan siswa 3

3. Kesesuaian ukuran huruf dengan usia perkembangan

siswa

4

4. Kesesuaian tata letak teks dengan ruang yang tersedia 4

5. Kesesuaian tata letak gambar ilustrasi dengan ruang yang

tersedia

3

6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan konteks materi 3

7. Kejelasan gambar (warna, ukuran, bentuk) 3

8. Keruntutan materi (disusun dari yang paling mudah,

hingga yang paling sulit)

3

9. Kejelasan langkah-langkah menulis cerita dalam buku

harian (langkah-langkah runtut dan mudah dipahami

siswa)

3

10. Ketepatan pemilihan kata dan kalimat, sehingga mudah

dipahami siswa

2

11. Ketepatan penyusunan kata dalam kalimat, sehingga

kalimat bermakna tunggal

2

12. Ketepatan penggunaan tanda baca 3

13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 3

Skor Total 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

150

Lampiran 15. Hasil Approval RPPH oleh Guru

Hasil Approval Perangkat Pembelajaran oleh Guru

NO. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN SKOR

A Identitas Mata Pelajaran

1 Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, tema ,

subtema, pembelajaran ke-

4

B Perumusan Indikator

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Inti 4

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan

kompetensi yang diukur

4

3 Kesesuaian rumusan dengan aspek sikap 2

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 4

5 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 4

C Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan indikator 4

2 Kesesuaina perumusan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree

4

D Pemilihan materi ajar

1 Kesesuaian dengan materi ajar 4

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

3 Keruntutuan uraian materi 4

E Pemilihan sumber belajar

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

151

4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

F Pemilihan media belajar

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 3

4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

G Metode Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3

2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 3

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

H Skenario Pembelajaran

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

dengan jelas

3

2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik

(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 3

4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan

Materi

3

5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan

materi

3

I Rancangan penilaian autentik

1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan

indikator pencapaian kompetensi

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

152

2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian sikap

3

3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian pengetahuan

3

4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen

penilaian keterampilan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

153

Lampiran 16. Hasil Approval Kualitas Materi Menulis oleh Guru

Hasil Approval Kualitas Materi Oleh Guru

No. Aspek Skor

1. Kelengkapan identitas materi (judul, deskripsi singkat,

petunjuk kegiatan, dan referensi)

3

2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia perkembangan siswa 3

3. Kesesuaian ukuran huruf dengan usia perkembangan

siswa

3

4. Kesesuaian tata letak teks dengan ruang yang tersedia 3

5. Kesesuaian tata letak gambar ilustrasi dengan ruang yang

tersedia

4

6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan konteks materi 4

7. Kejelasan gambar (warna, ukuran, bentuk) 4

8. Keruntutan materi (disusun dari yang paling mudah,

hingga yang paling sulit)

3

9. Kejelasan langkah-langkah menulis cerita dalam buku

harian (langkah-langkah runtut dan mudah dipahami

siswa)

3

10. Ketepatan pemilihan kata dan kalimat, sehingga mudah

dipahami siswa

4

11. Ketepatan penyusunan kata dalam kalimat, sehingga

kalimat bermakna tunggal

4

12. Ketepatan penggunaan tanda baca 3

13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 3

Skor Total 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

154

Lampiran 18. Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Nisa Setya Widyasanti adalah anak pertama dari

dua bersaudara yang lahir di Sleman, 04 Maret 1996.

Pendidikan dasar diperoleh di SD Jagamangsan II

danlulus pada tahun 2007. Pendidikan menengah

pertama diperolah di SMP Negeri Berbah 2 dan lulus

pada tahun 2010. Pendidikan menengah atas diperoleh

di SMA Negeri Prambanan 1 dan lulus pada tahun

2014.

Pada tahun 2014 peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.setelah mengikuti tes penerimaan mahasiswa

baru PGSD tahun 2014 dan dinyatakan diterima. Selama melaksanakan studi di

Universitas Sanata Dharma peneliti mengikuti kegitan baik akademik maupun non

akademik.

Beberapa macam kegiatan yang pernah diikuti peneliti antara lain :

1. Menjadi anggota divisi acara palaksanakan kegiatan Parade Gamelan

Anak ke – 8 Se-Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2015

2. Koordinator acara pelaksanaan Pelepasan Wisuda Program Studi

Pendidikan Sekolah Dasar program sarjana tahun 2016

3. Laison Officer Seminar International “Reinventing Childhood Education”

tahun 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK …

155

4. Ketua Bidang Acara Story Telling and Writing Contest Se-Yogyakarta dan

Se-Jawa Tengah

5. Ketua Produksi penyelenggaran pentas drama “Pamit” tanggal 20 Mei

2017

6. MC dan anggota tim acara The 7th

Asian Youth Day dengan Tema “Joyful

Asian Youth : Living The Gospel in Multicultural Asia” tahun 2017

7. Kegiatan wajib Prodi PGSD Inisiasi Prodi (Insipro) PGSD 2014, Kursus

Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2014, English Club, Kegiatan wajib

fakultas (INFISA), dan kegiatan wajib Universitas (INSADHA) 2014,

PPKM I, PPKM II dan Weekend Moral

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis tugas

akhir dengan judul “Pengembangan Materi Menulis Cerita Pendek Menggunakan

Metode Jurnal Sebagai Sarana Menulis Kreatif Siswa SD Kelas IV Sekolah Dasar

Kanisius Totogan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI