pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd)...

295
i PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SEJARAH INDONESIA YANG BERKARAKTER PADA MATERI TEORI TENTANG PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM KE INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : OLIVIA PRISANDRA NIM : 161314053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

SEJARAH INDONESIA YANG BERKARAKTER

PADA MATERI TEORI TENTANG PROSES MASUKNYA AGAMA DAN

KEBUDAYAAN ISLAM KE INDONESIA

UNTUK SISWA SMA KELAS X

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

OLIVIA PRISANDRA

NIM : 161314053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan pada:

1. ALLAH SWT atas rahmat dan ridho-Nya.

2. Kedua orang tua yang sangat saya cintai dan selalu menjadi pendukung untuk

saya: Bapak Supriyadi, Ibu Indrawati, dan Bapak Nirwan, kemudian kedua

kakak perempuan saya Septianka Prisandra dan Olga Prisandra, serta satu

kakak laki-laki saya Iqbal Tawaqal Prihendra yang selalu memberikan

dukungan penuh kepada saya.

3. Kedua mbah saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya.

4. Keluarga Baymax’s yang selalu berdoa untuk saya

5. Kak Resty, Mba Ajeng, Dewi Amelia Simamora, Sinta Yola, Haryani Sitio,

En, Arista, Rika, Dina, Messi, Mira, Eko, dan Andy yang selalu memberikan

saya motivasi untuk terus mengerjakan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

v

MOTTO

فإن مع ٱلعسر يسرا

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. QS. Al Insyirah :5

ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan

baginya kemudahan dalam urusannya. QS. At Thalaq:4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

SEJARAH INDONESIA YANG BERKARAKTER

PADA MATERI TEORI TENTANG PROSES MASUKNYA AGAMA DAN

KEBUDAYAAN ISLAM KE INDONESIA

UNTUK SISWA SMA KELAS X

Olivia Prisandra

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar LKPD Sejarah

Indonesia yang berkarakter pada materi teori tentang proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia yang layak untuk siswa SMA kelas X.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut Dick & Carey

dengan langkah-langkah:1) analisis kebutuhan dan tujuan, 2) analisis pembelajaran,

3) analisis pembelajar dan konteksnya, 4) menuliskan tujuan unjuk kerja, 5)

mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran,

7) memilih bahan pembelajaran dan mengembangkan nilai budaya bangsa

Indonesia, 8) merancang LKPD dan melaksanakan evaluasi formatif, 9) merevisi

pembelajaran, 10) evaluasi sumatif. Tahap validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli

evaluasi pembelajaran, dan ahli pendidikan karakter dengan satu tahap. Subjek uji

validasi praktisi dilakukan oleh dua orang guru sejarah SMA. Data dikumpulkan

menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan data

kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk LKPD Sejarah Indonesia yang

berkarakter pada materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia yang dikembangkan layak digunakan untuk siswa SMA kelas

X. Ditunjukkan melalui hasil validasi dari ahli materi termasuk kriteria “baik”, ahli

validasi evaluasi pembelajaran termasuk kriteria “baik”, ahli pendidikan karakter

termasuk kriteria “baik”. Hasil dari validasi praktisi guru sejarah I dan II termasuk

kriteria “sangat baik”.

Kata kunci : Penelitian Pengembangan, Bahan Ajar, Sejarah Indonesia, Teori

Tentang Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam ke

Indonesia, Pendidikan Karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF WORK SHEETS OF

INDONESIAN HISTORY STUDENTS WITH CHARACTER

WITH THE TOPIC THE ENTRANCE OF RELIGION AND

ISLAMIC CULTURE INTO INDONESIA

FOR THE TENTH GRADER OF HIGH SCHOOL STUDENTS

Olivia Prisandra

Sanata Dharma University

2020

This research aims to develop Indonesian History work sheets teaching

materials with character with the topic of the entrance of Islamic religion and

culture into Indonesia for the tenth grader of high school students.

This study uses a development model according to Dick & Carey with the

following steps: 1) analysis of needs and goals, 2) analysis of learning, 3) analysis

of learners and their context, 4) writing performance objectives, 5) developing

assessment instruments, 6) developing strategies learning, 7) selecting learning

materials and developing the cultural values of the Indonesian people, 8) designing

the development of work sheet and conducting formative evaluations 9) revising

learning, 10) summative evaluations. The validation stage is carried out by a

material expert, a learning evaluation expert, and a character education expert

with one stage. The data are collected using questionnaires and interviews. The

data analysis techniques are quantitative and qualitative.

The research result shows that the Indonesian History work sheets with

character with the topic of the entrance religion and Islamic culture into Indonesia

is developed suitably for high school students in ten grader. It is shown through the

results of the validation of the subject matter experts that claims that the criteria is

"good"; the expert validation of the evaluation of learning claims that the criteria

is "good"; and the character education experts agrees that the criteria is "good".

Finally, the results of the validation from the history teacher practitioners I and II

is thereby "very good".

Keywords: Development Research, Teaching Materials, Indonesian History, The

Entrance of Religion and Islamic Culture into Indonesia, Character

Education.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN PESETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8

C. Batasan Masalah .................................................................................................. 8

D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 9

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ................................................................... 9

G. Manfaat Penelitian dan Pengembangan ............................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 13

A. Kajian Teori ....................................................................................................... 13

1. Pengembangan Pendidikan ........................................................................... 13

2. Pendekatan Saintifik ...................................................................................... 14

3. Nilai dan Karakter ......................................................................................... 16

4. Pembelajaran Sejarah .................................................................................... 41

5. Mata Pelajaran Sejarah Indonesia ................................................................. 43

6. Bahan Ajar ..................................................................................................... 43

7. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xiii

8. Evaluasi ......................................................................................................... 57

B. Hasil Penelitian Relevan ................................................................................... 62

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 67

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ........................ 71

A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 71

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................................................ 72

C. Uji Coba Produk ................................................................................................ 76

D. Jenis Data .......................................................................................................... 79

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 79

F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 85

A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 85

1. Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 85

2. Hasil Pengembangan ..................................................................................... 88

a. Deskripsi Desain Produk Awal ................................................................. 88

b. Uji Internal oleh Para Ahli (Evaluasi Formatif ) ..................................... 102

1. Data Validasi oleh Ahli Materi ........................................................... 102

a) Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Materi ....................................... 102

b) Revisi Produk oleh Ahli Materi ...................................................... 106

2. Data Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran ................................. 116

a) Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran ............. 116

b) Revisi Produk oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran ............................ 118

3. Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter ..................................... 131

a) Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter ................. 131

b) Revisi Produk Ahli Pendidikan Karakter........................................ 134

B. Data Validasi Praktisi Guru dan Revisi Produk .............................................. 165

1. Data Validasi Praktisi Guru I ...................................................................... 165

a) Deskripsi Data Validasi Praktisi Guru I .................................................. 165

b) Revisi Produk oleh Validasi Praktisi Guru I ........................................... 169

2. Data Validasi Praktisi Guru II ..................................................................... 171

a) Deskripsi Data Validasi Praktisi Guru II ................................................ 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xiv

b) Revisi Produk oleh Validasi Praktisi Guru II ......................................... 175

C. Analisis Data .................................................................................................... 182

1. Hasil Analisis Data Validasi oleh Ahli Materi ............................................ 182

2. Hasil Analisis Data Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran .................. 184

3. Hasil Analisis Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter ..................... 186

4. Hasil Analisis Data Validasi Praktisi Guru I dan II .................................... 187

a. Hasil Analisis Data Validasi Praktisi Guru I ......................................... 187

b. Hasil Analisis Data Validasi Praktisi Guru II ........................................ 191

D. PEMBAHASAN ............................................................................................. 196

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 203

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 203

B. Implikasi .......................................................................................................... 205

1. Implikasi Teoritis ........................................................................................ 205

2. Implikasi Praktis .......................................................................................... 205

C. Saran ................................................................................................................ 206

Daftar Pustaka .................................................................................................... 207

Sumber Buku ........................................................................................................ 207

Sumber Skripsi ..................................................................................................... 208

Sumber Jurnal ...................................................................................................... 208

Sumber Internet .................................................................................................... 209

LAMPIRAN ........................................................................................................ 210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Nilai-nilai Budaya Bangsa Indonesia............................................24

Tabel 2 : Kisi-kisi Instrumen PenilaianAhli Materi .....................................80

Tabel 2 : Kisi-kisi Instrumen PenilaianAhli Materi......................................80

Tabel 3 : Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Evaluasi Pembelajaran...,.......81

Tabel 4 : Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Pendidikan Karakter...............81

Tabel 5 : Kisi-kisi Instrumen Penilaian Guru Sejarah Indonesi....................82

Tabel 6 : Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan

Penilaian Acuan Patokan…............................................................83

Tabel 7 : Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi...........................................103

Tabel 8 : Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Isi oleh Ahli Materi ............................................................104

Tabel 9 : Rekapitulasi Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia

oleh Ahi Materi..............................................................................105

Tabel 10: Kritik dan Saran dari Ahli Materi..................................................106

Tabel 11: Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Produk oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran...........................116

Tabel 12: Kritik dan Saran dari Ahli Evaluasi Pembelajaran........................118

Tabel 13: Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Karakter oleh Ahli Pendidikan Karakter............................131

Tabel 14: Kritik dan Saran dari Ahli Pendidikan Karakter............................133

Tabel 15: Hasil Validasi Prakitisi Guru Produk LKPD

Sejarah Indonesia pada Aspek Pembelajaran oleh Guru I ............166

Tabel 16: Hasil Validasi Prakitisi Guru Produk LKPD

Sejarah Indonesia pada Aspek Isi oleh Guru I..............................167

Tabel 17: Hasil Validasi Prakitisi Guru Produk LKPD

Sejarah Indonesia pada Aspek Produk oleh Guru I......................167

Tabel 18: Rekapitulasi Validasi Prakitisi oleh Guru I pada Aspek

Pembelajaran, Aspek Isi, dan Aspek Produk oleh Guru I.............168

Tabel 19: Kritik dan Saran dari Guru I…......................................................169

Tabel 20: Hasil Validasi Prakitisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia

pada Aspek Pembelajaran oleh Guru II ....................................... 172

Tabel 21: Hasil Validasi Prakitisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia

pada Aspek Isi oleh Guru II ......................................................... 172

Tabel 22: Hasil Validasi Prakitisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia

pada Aspek Produk oleh Guru II ................................................. 173

Tabel 23: Rekapitulasi Validasi Prakitisi oleh Guru I pada Aspek

Pembelajaran, Aspek Isi, dan Aspek Produk oleh Guru II .......... 174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xvi

Tabel 24: Kritik dan Saran dari Guru II ....................................................... 175

Tabel 25: Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Pembelajaran

dari Ahli Materi ........................................................................... 182

Tabel 26: Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Isi

dari Ahli Materi ........................................................................... 183

Tabel 27: Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Produk

dari Ahli Evaluasi Pembelajaran .................................................. 185

Tabel 28: Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Karakter

dari Ahli Pendidikan Karakter ..................................................... 186

Tabel 29: Hasil Analisis Data Validasi praktisi dari Guru I

pada Aspek Pembelajaran ............................................................ 188

Tabel 30: Hasil Analisis Data Validasi praktisi dari Guru I

pada Aspek Isi .............................................................................. 189

Tabel 31: Hasil Analisis Data Validasi praktisi dari Guru I

pada Aspek Produk ...................................................................... 190

Tabel 32: Hasil Analisis Data Validasi praktisi dari Guru II

pada Aspek Pembelajaran ............................................................ 192

Tabel 33: Hasil Analisis Data Validasi praktisi dari Guru II

pada Aspek Isi .............................................................................. 193

Tabel 34: Hasil Analisis Data Validasi praktisi dari Guru II

pada Aspek Produk ...................................................................... 194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Tokoh Bisma dalam wayang purwa .............................. 29

Gambar II : Wayang Sasak................................................................ 30

Gambar III : Padasan Masjid Menara Kudus bentuk

kalajaladwara ................................................................. 34

Gambar IV : Prasasti Bulus Pada Mihrab ........................................... 35

Gambar V : Kaligrafi Arab gaya Kursif versi Thuluth ...................... 38

Gambar VI : Soko Tatal ...................................................................... 40

Gambar VII : Bagian atap Masjid Kudus dan Masjid Demak ............. 41

Gambar VIII : Langkah Penyusunan LKPD ......................................... 56

Gambar IX : Kerangka Berpikir ......................................................... 70

Gambar X : Komponen Sistem Pembelajaran Dick & Carey ........... 75

Gambar XI : Cover Depan dan Belakang LKPD ................................ 89

Gambar XII : Kata Pengantar pada Produk LKPD .............................. 90

Gambar XIII : Daftar Isi ........................................................................ 91

Gambar XIV : Petunjuk Penggunaan Produk LKPD ............................ 92

Gambar XV : Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ........................ 95

Gambar XVI : Materi yang ada pada LKPD ......................................... 96

Gambar XVII : Tampilan Pertanyaan di LKPD...................................... 97

Gambar XVIII : Tampilan Kegiatan Peserta Didik .................................. 98

Gambar XIX : Tampilan Penilaian Sikap yang diisi

oleh Peserta Didik ........................................................ 99

Gambar XX : Tampilan Refleksi Berupa Visual Komik ................... 100

Gambar XXI : Daftar Pustaka Pada LKPD ......................................... 101

Gambar XXII : Tampilan pada Halaman 4 sebelum direvisi................ 107

Gambar XXIII : Tampilan pada Halaman 4 setelah direvisi .................. 108

Gambar XXIV : Tampilan Kompetensi Dasar sebelum direvisi ............ 109

Gambar XXV : Tampilan Kompetensi Dasar setelah direvisi .............. 110

Gambar XXVI : Tampilan Indikator Pencapaian sebelum direvisi ........ 111

Gambar XXVII : Tampilan Indikator Pencapaian setelah direvisi .......... 112

Gambar XXVIII : Tampilan Indikator Pencapaian dan Tujuan

Pembelajaran sebelum direvisi .................................... 114

Gambar XXIX : Tampilan Indikator Pencapaian dan Tujuan

Pembelajaran setelah direvisi ..................................... 115

Gambar XXX : Tampilan Indikator Pencapaian sebelum direvisi ........ 119

Gambar XXXI : Tampilan Indikator Pencapaian setelah direvisi .......... 120

Gambar XXXII : Tampilan Tujuan Pembelajaran sebelum direvisi ....... 121

Gambar XXXIII : Tampilan Tujuan Pembelajaran setelah direvisi .......... 122

Gambar XXXIV : Tampilan Materi sebelum direvisi .............................. 123

Gambar XXXV : Tampilan Materi setelah direvisi ................................ 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xviii

Gambar XXXVI : Tampilan Jawaban Pilihan Ganda sebelum direvisi .... 125

Gambar XXXVII : Tampilan Jawaban Pilihan Ganda setelah direvisi ...... 126

Gambar XXXVIII : Tampilan Peletakkan Jawaban Pilihan Ganda

sebelum direvisi ........................................................... 127

Gambar XXXIX : Tampilan Peletakkan Jawaban Pilihan Ganda

setelah direvisi ............................................................. 128

Gambar XL : Tampilan Penilaian Sikap sebelum direvisi ................ 129

Gambar XLI : Tampilan Penilaian Sikap setelah direvisi ................... 130

Gambar XLII : Tampilan Cover Depan sebelum direvisi .................... 134

Gambar XLIII : Tampilan Cover Depan setelah direvisi....................... 135

Gambar XLIV : Tampilan Cover Belakang sebelum direvisi ................ 136

Gambar XLV : Tampilan Cover Belakang setelah direvisi .................. 137

Gambar XLVI : Tampilan Daftar Isi sebelum direvisi .......................... 138

Gambar XLVII : Tampilan Daftar Isi setelah direvisi............................. 139

Gambar XLVIII : Tampilan Kata Pengantar sebelum direvisi ................. 140

Gambar XLIX : Tampilan Kata Pengantar setelah direvisi ................... 141

Gambar L : Tampilan Petunjuk Penggunaan sebelum direvisi ....... 142

Gambar LI : Tampilan Petunjuk Penggunaan setelah direvisi ......... 143

Gambar LII : Tampilan Kompetensi Dasar sebelum direvisi ............ 144

Gambar LIII : Tampilan Kompetensi Dasar setelah direvisi .............. 145

Gambar LIV : Tampilan Materi sebelum direvisi .............................. 146

Gambar LV : Tampilan Materi setelah direvisi ................................. 147

Gambar LVI : Tampilan Materi sebelum direvisi .............................. 148

Gambar LVII : Tampilan Materi setelah direvisi ................................. 149

Gambar LVIII : Tampilan Tujuan Pembelajaran sebelum direvisi ....... 150

Gambar LIX : Tampilan Tujuan Pembelajaran setelah direvisi .......... 151

Gambar LX : Tampilan Materi sebelum direvisi ............................... 152

Gambar LXI : Tampilan Materi setelah direvisi ................................. 154

Gambar LXII : Tampilan Background sebelum direvisi ...................... 155

Gambar LXIII : Tampilan Background setelah direvisi ........................ 156

Gambar LXIV : Tampilan Tugas Mandiri sebelum direvisi .................. 157

Gambar LXV : Tampilan Tugas Mandiri setelah direvisi .................... 158

Gambar LXVI : Tampilan Soal Pilihan Ganda sebelum direvisi ........... 159

Gambar LXVII : Tampilan Soal Pilihan Ganda setelah direvisi ............. 160

Gambar LXVIII : Tampilan Soal Esai sebelum direvisi........................... 161

Gambar LXIX : Tampilan Soal Esai setelah direvisi ............................. 162

Gambar LXX : Tampilan Daftar Pustaka sebelum direvisi .................. 163

Gambar LXXI : Tampilan Daftar Pustaka setelah direvisi .................... 164

Gambar LXXII : Tampilan Soal Pilihan Ganda sebelum direvisi ........... 170

Gambar LXXIII : Tampilan Soal Pilihan Ganda setelah direvisi ............. 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xix

Gambar LXXIV : Tampilan Materi sebelum direvisi ............................... 176

Gambar LXXV : Tampilan Materi setelah direvisi ................................. 177

Gambar LXXVI : Tampilan Soal Esai sebelum direvisi........................... 178

Gambar LXXVII : Tampilan Soal Esai setelah direvisi ............................. 179

Gambar LXXVIII : Tampilan Penilaian Sikap sebelum direvisi ................ 180

Gambar LXXIX : Tampilan Penilaian Sikap setelah direvisi ................... 181

Gambar LXXX : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Pembelajaran

oleh Ahli Materi .......................................................... 183

Gambar LXXXI : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Isi

oleh Ahli Materi .......................................................... 184

Gambar LXXXII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Produk

oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran ................................ 185

Gambar LXXXIII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Karakter

oleh Ahli Pendidikan Karakter .................................... 187

Gambar LXXXIV : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Pembelajaran

oleh Validasi Praktisi Guru I ....................................... 189

Gambar LXXXV : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Isi

oleh Validasi Praktisi Guru I ...................................... 190

Gambar LXXXVI : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Produk

oleh Validasi praktisi Guru I ....................................... 191

Gambar LXXXVII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Pembelajaran

olehValidasi Praktisi Guru II ....................................... 193

Gambar LXXXVIII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Isi

oleh Validasi Praktisi Guru II ...................................... 194

Gambar LXXXIX : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Produk

oleh Validasi Praktisi Guru II ..................................... 195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian ............................................................................. 211

Lampiran 2: Keterangan dari Konversi Nilai Skala Lima ................................... 212

Lampiran 3a : Validasi oleh Ahli Materi ............................................................. 214

Lampiran 3b: Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran .................................... 217

Lampiran 3c: Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter ........................................ 219

Lampiran 3d: Validasi Praktisi Guru I ................................................................. 221

Lampiran 3e: Validasi Praktisi Guru II ................................................................ 224

Lampiran 4 : Silabus Mata Pelajaran Sejarah Indonesia ...................................... 227

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 232

Lampiran 6 : Kisi-Kisi Soal Kelas X ................................................................... 271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang terpenting bagi setiap manusia.

Oleh karena itu, manusia memiliki hak untuk menempuh pendidikan. Pendidikan

dalam kurikulum 2013 sangat mengedepankan PPK (Penguatan Pendidikan

Karakter) yang sangat penting dalam mengembangkan karakter siswa maka

diharapkan siswa dapat berguna bagi bangsa dan negara. Hal ini termuat dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU-Sisdiknas) bahwa,1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU-Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003,

Pasal 1 Ayat 1).

Untuk itu, tujuan pendidikan nasional mengarah pada pengembangan

berbagai karakter bangsa Indonesia. Ratna Megawangi menyatakan bahwa

pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat

mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-

hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

lingkungannya. Tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi

penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku

1 Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan : Asas & Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2014, hlm.38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

2

anak baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari

sekolah).2

Melalui pengembangan Kurikulum 2013 menghasilkan insan Indonesia yang

produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan kurikulum difokuskan pada

pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik sebagai wujud pemahaman

terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. Nilai-nilai karakter bangsa

yang dikembangkan pada peserta didik memiliki 18 nilai karakter yang bersumber

dari pola hidup, agama dan dasar negara yakni Pancasila dan Undang-Undang

Dasar yang dianut.3 Dalam mata pelajaran sejarah terkandung nilai-nilai moral yang

memiliki karakteristik berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Setiap peristiwa

sejarah merupakan fenomena empiris yang di dalamnya terkandung nilai-nilai

moral, nilai-nilai kehidupan, bahkan nilai-nilai tersebut bisa sangat luas dan

kompleks.4 Banyaknya nilai karakter dalam pembelajaran sejarah diantaranya nilai

religius, toleran, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

dan peduli sosial yang dapat mendukung peningkatan budi pekerti siswa.

Dalam mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sejarah

Indonesia lebih menekankan nilai karakter berupa toleransi dan peduli sosial

(akulturasi dan multikultural) pada siswa untuk menghindari isu yang sampai saat

ini berkembang yakni disintegrasi kelompok kecil (minoritas), sehingga sangat

penting satu sama lain untuk saling peduli, menjaga akulturasi budaya yang masih

2 Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hlm.5-9. 3 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.80. 4 Hendrakurniawan, Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah SMA Menurut Kurikulum 2013,

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, 2018, hlm.255.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

3

ada hingga saat ini, dan menghargai berbagai kelompok yang ada. Selain itu,

hadirnya pembelajaran kontekstual memiliki manfaat dalam kegiatan belajar yakni

menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan kehidupan

peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan

menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.5 Perlunya bahan

ajar yang tepat guna untuk penambahan kemampuan kognitif, sekaligus

menguatkan nilai karakter dalam menyadarkan siswa tentang apa yang mereka

perlukan dalam lingkungan yang multikultural.

Dalam hal ini, bahan ajar merupakan bagian terpenting dalam proses

pembelajaran, bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu

kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga mampu menguasai semua

kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar sebagai acuan siswa untuk

memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Maka dari itu, dibutuhkannya

bahan ajar Sejarah Indonesia agar membantu siswa dalam melatih kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bahan ajar memiliki berbagai bentuk, salah

satunya bahan ajar berbentuk cetak yang merupakan sejumlah bahan yang

disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau

penyampaian informasi, salah satu contohnya ialah LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik).6 Pada Kurikulum 2013 ini, pendidikan kita menekankan bagaimana agar

siswa aktif dan pembelajaran berpusat kepada siswa itu sendiri.

5 Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013, hlm.65-110. 6 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.148.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

4

Mata pelajaran Sejarah sebagai tolak ukur untuk kemajuan masa depan,

harapannya menjadikan peserta didik berjiwa nasionalisme dan patriotisme serta

membangun negara Indonesia menuju yang lebih baik. Perlu adanya tindakan lebih

lanjut untuk menambah wawasan bagi siswa, agar mampu meningkatkan prestasi

dalam pembelajaran sejarah melalui LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

Pembelajaran Sejarah adalah proses internalisasi nilai-nilai peristiwa masa lalu

berupa asal-usul, silsilah, pengalaman kolektif, dan keteladanan pelaku sejarah.7

Pelajaran sejarah menjadi berguna dan memiliki nilai yang baik bagi

perkembangan peserta didik, bilamana pendidik dapat mengatasi masalah belajar

yang terjadi di dalam kelas ketika pembelajaran sejarah berlangsung. Pengaruh

internal yang terjadi di kelas, ada beberapa siswa terlihat bosan, kurangnya

kemauan untuk membaca, dan mengantuk ketika mempelajari dan belajar sejarah.

Hal ini ditemui berdasarkan pengalaman saya pada saat PLP KP. Selain itu

pengaruh eksternal yang terjadi di sekolah ialah metode pembelajaran dengan

ceramah sehingga siswa kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan

materi pembelajaran, kegiatan belajar mengajar kurang efektif akibatnya masih

ditemui siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya diluar materi

pembelajaran yang dibahas, dan fasilitas sekolah yang kurang dimanfaatkan seperti

perpustakaan.

Hal tersebut terjadi dikarenakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

digunakan oleh siswa secara umum masih monoton sehingga kurangnya

7 Brian Garvey & Mary Krug, Model-Model Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah,

Yogyakarta: Ombak, 2015, hlm.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

5

menerapkan inovasi dan variasi ketika belajar menggunakan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) saat pembelajaran sejarah. Dalam mengatasi Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) yang sampai saat ini masih monoton, maka penulis

mengembangakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berkarakter sesuai

dengan materi yang diajarkan agar setiap siswa mengambil pesan moral dan secara

tidak langsung mampu membentuk karakter siswa serta sebagai pedoman membuat

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berikutnya. Untuk itu perlu pengaplikasian

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yakni memasukan nilai karakter di dalam

materi pembelajaran sejarah guna menanamkan nilai karakter pada siswa agar

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan keadaan bangsa Indonesia yang

multikultural. Sebaiknya, guru memanfaatkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

dengan maksimal guna mengantisipasi siswa yang kurang memahami materi yang

disampaikan guru dan mengantisipasi siswa yang kesulitan dalam belajar.

Pembelajaran sejarah dirancang untuk membentuk pribadi yang arif dan bijaksana,

karena itu pembelajaran sejarah menuntut desain yang akan menghasilkan kualitas

output yang meliputi pemahaman peristiwa sejarah bangsa, meneladani kearifan,

dan sikap bijak pelaku sejarah.8 Dalam pembelajaran sejarah tersebut tersirat makna

bagi penanaman karakter siswa.

Berbagai mata pelajaran yang dilakukan di dalam kelas sangat terkait dengan

perkembangan peserta didik. Hal ini berupa karakter maupun hasil belajar peserta

didik serta membentuk identitas diri sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang

diterapkan pada saat kegiatan belajar mengajar. Perkembangan peserta didik ialah

8 Brian Garvey & Mary Krug, ibid, hlm.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

6

perubahan seseorang ke arah yang lebih maju, dewasa, atau lebih matang.

Perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental/perkembangan rohani yang

melaju terus sampai akhir hayat. Proses perkembangan peserta didik tidak pernah

berhenti (never ending process), hal ini dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar

sampai pada masa kematangan peserta didik.9

Kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat mempengaruhi tumbuh kembang

tiap siswa, sehingga dibutuhkan solusi dari guru itu sendiri sebagai cara untuk

meningkatkan pola pikir dan hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut dapat

bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat. Selain hasil belajar,

siswa juga dibekali pendidikan karakter yang dimana siswa diharapkan mampu

mengimplementasikannya dalam peranan di kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan prestasi kognitif belajar sejarah

ialah mengolah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan menghadirkan metode,

model, dan media pembelajaran ke dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

guna mengarahkan para siswa agar fokus dan tertantang dalam belajar sejarah. Pada

akhirnya para siswa mampu menjadikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

sebagai sarana yang baik untuk kemajuan prestasi siswa.

Dalam pengimplementasian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini,

nantinya guru dapat menguji dan melatih kemampuan belajar siswa. Adapun bentuk

LKPD diantaranya menggunakan karakter soal HOTS. Tahapan HOTS (Higher

9 Sutirna, Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik, Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET,

2013, hlm.13-17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

7

Order Thingking Skills) berdasarkan Krulik dan Rudnick (1999) mulai dari yang

terendah hingga berpikir tingkat tinggi, yaitu: recall thinking (menghafal), basic

thinking (dasar), critical thinking (kritis), dan creative thinking (kreatif). Nurani

Soyomukti (2013:54) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah sebuah skills

cognitive yang memungkinkan seseorang menyertakan sebuah situasi, masalah,

pertanyaan, atau fenomena agar dapat membuat sebuah penilaian atau keputusan.10

Selain itu, dalam penerapan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menjadi

sangat berguna bagi siswa yakni menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar dan

memperdalam wawasan belajar sejarah serta sangat membantu para siswa dalam

mengerjakan soal evaluasi. Menurut Ralph Tyler (1950), mengatakan bahwa

evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh

mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.11

Melalui penelitian ini, peneliti membuat bahan ajar yang diharapkan dapat

mengembalikan semangat belajar siswa dengan mengembangkan media

pembelajaran di dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan menarik.

Bahan ajar yang dibuat berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dilengkapi

dengan gambar dan materi yang mudah dipahami. Selain itu Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) yang telah dibuat, memiliki manfaat untuk siswa yakni

meningkatkan prestasi akademik melalui hasil belajar berupa soal pilihan ganda,

soal essai, dan tugas kelompok.

10 Helmawati, Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2019,hlm.132-140. 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018,

hlm.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

8

Dari berbagai persoalan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) melalui penelitian dan

pengembangan yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) Sejarah Indonesia yang Berkarakter pada Materi Teori Tentang Proses

Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam ke Indonesia untuk Siswa SMA Kelas

X”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan di atas, maka

peneliti dapat mengiidentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut:

1. Materi yang disampaikan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kurang

kreatif dan terkesan monoton

2. Sumber belajar yang minim dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

3. Metode pembelajaran dengan ceramah sehingga siswa kurang memperhatikan

penjelasan yang disampaikan oleh guru

4. Literasi siswa dalam belajar sejarah sangat kurang

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada usaha

pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sejarah Indonesia yang

berkarakter pada materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia untuk siswa SMA kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti

mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

Apa dan bagaimana pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Sejarah Indonesia yang berkarakter pada materi proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia untuk siswa SMA kelas X?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diambil peneliti, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam proses penelitian ini untuk :

Mengetahui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sejarah Indonesia yang

berkarakter pada materi proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia untuk siswa SMA kelas X yang layak digunakan.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan pada akhir dari penelitian ini berupa Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) berbasis Sejarah Indonesia yang berkarakter pada materi

teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia untuk

siswa kelas X SMA dengan spesifikasi produk yang dihasilkan adalah:

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan berbentuk cetak atau

visual yang mengacu pada kurikulum 2013

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ditujukan untuk peserta didik SMA kelas

X

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berkarakter, khususnya nilai toleransi

dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

10

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang disusun memiliki soal evaluasi berupa

pilihan ganda, esai, dan penugasaan dalam bentuk tugas kelompok

5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dikembangkan untuk meningkatkan

prestasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

6. Bentuk Fisik Produk :

a. Ukuran : A4

b. Jumlah Halaman : 63

G. Manfaat Penelitian dan Pengembangan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan khususnya

dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran

Sejarah. Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian mengenai pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) diharapkan dapat dijadikan pedoman kepada peneliti lain untuk dapat

mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan ajar yang

efektif dan terdapat evaluasi berupa soal-soal guna meningkatkan belajar siswa.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi karena di dalamnya terdapat

materi pembelajaran guna menambah ilmu pengetahuan, khususnya dalam mata

pelajaran Sejarah Indonesia untuk kelas X SMA dan soal-soal HOTS sebagai

pendukung dalam pembelajaran khususnya pada materi teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

11

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi peneliti

sebagai calon guru, terutama pada bidang penyusunan bahan ajar dan mengelolah

soal evaluasi yang sesuai pada kognitif peserta didik.

b. Bagi Guru

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk, berupa Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) pada materi proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia. Materi ini dapat digunakan sebagai bahan ajar yang diterapkan pada saat

proses pembelajaran berlangsung, sehingga mempermudah guru sejarah dalam

menyampaikan materi kepada siswa, melatih kemampuan siswa dalam

perkembangan belajar sejarah, serta dapat menerapkan pembelajaran sejarah

dengan kreatif dan inovatif.

c. Bagi Siswa

Penelitian pengembangan ini dapat menghasilkan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) untuk dijadikan bahan ajar guna meningkatkan akademik siswa

dalam belajar sejarah dan menanamkan nilai karakter pada siswa yakni toleransi

dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural).

d. Bagi Sekolah

Penelitian pengembangan ini sebagai acuan dalam pengimplementasian

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) di sekolah. Selain itu, penelitian ini bagi

sekolah mendapatkan feedback yakni perlunya nilai-nilai karakter yang

dikembangkan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sesuai dengan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

12

pembelajaran untuk menanamkan budi pekerti pada peserta didik serta

meningkatkan akademik peserta didik dalam pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengembangan Pendidikan

Pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan. Langkah proses pengembangan ini terdiri atas

kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan,

mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, meakukan uji coba

lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan

revisi terhadap hasil uji lapangan.12 Penelitian dan pengembangan pendidikan

dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan yang temuan-temuannya di

pakai untuk mendesain produk dan prosedur yang kemudian secara sistematis

dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria

keefektifan, kualitas, dan standar tertentu. Pengembangan dapat berupa proses,

produk, dan rancangan.13 Tujuan pengembangan adalah menghasilkan produk

berdasarkan temuan-temuan dari serangkaian uji coba, misalnya melalui kelompok

kecil, perorang, kelompok sedang, dan uji lapangan kemudian dilakukan revisi dan

seterusnya untuk mendapatkan hasil (produk) yang layak dipakai.14

Berkaitan dengan hal tersebut, banyak proyek penelitian yang dilakukan

berkaitan dengan pengembangan produk dibidang pendidikan. Perlu dipahami

bahwa penelitian dan pengembangan pada dasarnya memiliki tujuan yaitu

12 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi Ketiga, Jakarta:

Kencana, 2013, hlm.222-23. 13 Loc. Cit. 14 Punaji Setyosari, ibid, hlm.227.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

14

diperlukan untuk mengupayakan perbaikan dalam bidang pendidikan menuju lebih

baik lagi.15

2. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah kegiatan belajar mengajar yang dirancang

sedemikian rupa guna membantu peserta didik untuk lebih berperan dalam

membangun suatu kegiatan pembelajaran berbasis penelitian.16 Pendekatan

saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam

mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa

informasi bisa diperoleh dari mana saja. Dalam hal ini, kondisi pembelajaran yang

tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai

sumber melalui observasi.17

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan

proses, seperti mengamati, mengklasifikasikan, mengukur, menjelaskan, dan

menyimpulkan. Dalam proses ini bantuan guru diperlukan akan tetapi bantuan guru

semakin berkurang untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik yang

semakin dewasa dan semakin tingginya kelas peserta didik.18

15 Loc. Cit. 16 Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta: Gava Media, 2014,

hlm.51. 17 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor:Ghalia

Indonesia, 2014, hlm.34. 18 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

15

b. Tujuan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik

Terdapat beberapa tujuan pembelajaran dalam menggunakan pendekatan

saintifik, antara lain:19

1) Meningkatkan kemampuan intelektual siswa, khususnya kemampuan

berpikir secara bertahap pada siswa.

2) Membentuk kemampuan siswa dalam mencari jalan keluar permasalahan

secara sistematis (tertata)

3) Menciptakan kondisi pembelajaran yang memberikan kesadaran akan

pentingnya belajar sebagai suatu kebutuhan.

4) Memberikan hasil belajar yang baik

5) Melatih siswa dalam belajar mengomunikasikan suatu ide atau gagasan.

6) Mengembangkan karakter peserta didik

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Berikut ini beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan

pembelajaran:20

1) Pembelajaran berpusat pada siswa

2) Pembeajaran membentuk students self concept

3) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi

dan mengakomodasi konsep dan prinsip

4) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

siswa

5) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar

guru

19 Daryanto, op.cit, hlm.54. 20 Daryanto, ibid, hlm.58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

16

3. Nilai dan Karakter

a. Pengertian Nilai dan Karakter

Nilai berasal dari bahasa latin vale’re yang artinya berguna, berlaku, sehingga

nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat, dan paling benar

menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah sesuatu yang

dijunjung tinggi dan dapat menjiwai tindakan seseorang.21 Nilai akan selalu

berhubungan dengan kebaikan, kebajikan, dan keluhuran budi serta akan menjadi

sesuatu yang dihargai dan dikejar oleh seseorang sehingga ia merasa menjadi

manusia yang sebenarnya. Sejalan menurut pandangan Linda dan Richard Eyre

yang dikutip dalam buku yang berjudul Pembelajaran Nilai Karakter karya Sutarjo

Adisusilo, J.R mengungkapkan bahwa nilai adalah standar perbuatan dan sikap

yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup, dan bagaimana kita

memperlakukan orang lain. Tentunya nilai-nilai yang baik bisa menjadikan orang

lebih baik, hidup lebih baik dan memperlakukan orang lain secara lebih baik. 22

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter adalah tabiat, sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.23

Dalam bahasa Sansekerta budi pekerti berarti “tingkah laku” atau perbuatan yang

sesuai dengan nilai-nilai, perilaku manusia dan aturan yang dipegang masyarakat,

dan jika perbuatan tersebut menjadi kebiasaan dalam masyarakat, nantinya menjadi

tata krama di dalam pergaulan masyarakat. Menurut Edi Setyawati terdapat lima

jangkauan nilai budi pekerti, yaitu sikap dan perilaku dalam hubungan :1) dengan

21 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2017,

hlm.56. 22 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.57. 23 https://kbbi.web.id/karakter, diakses pada tanggal 10 Juni 2020 pukul 22.16 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

17

Tuhan, 2)dengan diri sendiri, 3) dengan keluarga, 4) dengan masyarakat dan bangsa

serta, 5) dengan alam semesta.24

Selain itu Foerster mengungkapkan bahwa karakter adalah seperangkat nilai

yang telah menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri

seseorang, misalnya kerja keras, pantang menyerah, jujur, dan lainnya. Sedangkan

tujuan pendidikan karakter yang diungkapkan oleh Foester adalah terwujudnya

kesatuan mendasar seseorang dengan perilaku dan sikap/nilai hidup yang

dimilikinya.25

b. Keterkaitan Nilai dan Karakter

Nilai mempunyai peranan yang penting dan banyak dalam hidup manusia.

Selain sebagai pegangan hidup, nilai juga menjadi pedoman untuk menyelesaikan

konflik, mengarahkan hidup manusia dan memotivasi, menurut pandangan Kalven

yang dikutip dalam buku yang berjudul Pembelajaran Nilai Karakter karya Sutarjo

Adisusilo, J.R. Apabila nilai ditanggapi dengan positif dapat membantu manusia

menjadi lebih baik, sebaliknya jika nilai tidak ditanggapi dengan positif menjadikan

orang kurang bernilai dan kurang bahagia sebagai manusia.26

Perbuatan atau tingkah laku kita selalu terkait dengan nilai tertentu dalam hal

ini sebelum mengambil keputusan untuk melakukan suatu hal, seseorang lebih

dahulu memilih nilai apa yang sesuai dengan keadaan yang dialaminya. Selain itu

dapat terjadi dalam suatu tindakan, seseorang berhadapan dengan lebih dari satu

24 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.55. 25 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.77-78. 26 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

18

nilai. Keadaan seperti ini menjadikan seseorang harus memilih salah satu nilai yang

membawa dirinya semakin bermartabat.27 Sebagai contoh seseorang yang mandiri

dalam menyelesaikan tugas sekolah, dia mencari nilai kejujuran dari hasil

penugasaan yang dikerjakannya akan tetapi dia merasa tugas yang dilakukan sudah

benar sehingga termasuk dalam nilai kenikmatan. Dalam hal ini “si mandiri”

seharusnya memilih hasil penugasaan yang dikerjakannya, karena nilai kejujuraan

lebih utama dibandingkan nilai kenikmatan yang sementara.

Seseorang telah berhasil memahami nilai-nilai dan keyakinan yang

dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya

dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkarakter, nilai-nilai itu membentuk

karakter tiap individu. Dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan seseorang yang

berbicara mengenai pendidikan budi pekerti yang dimaksudkan sebagai proses

pembelajaran di sekolah bertujuan untuk mengembangkan watak atau tabiat peserta

didik dengan cara melatih penghayatan nilai-nilai dan keyakinan masyarakat

sebagai kekuatan moral dalam kehidupan peserta didik.28

c. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Adapun pengertian pendidikan karakter menurut Doni Koesoema A. adalah

sebuah usaha dari individu baik secara pribadi (melalui pengalamannya sendiri),

maupun secara sosial (melalui pengolahan pengalaman atas struktur hidup bersama)

27 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.66. 28 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

19

untuk membantu menciptakan sebuah lingkungan yang membantu pertumbuhan

kebebasannya sebagai individu sehingga individualitas (ciri-ciri yang dimiliki

seseorang yang membedakannya dari orang lain) dan keunikannya dapat semakin

dihargai.29

Selain itu menurut pandangan Ki Hajar Dewantara yang dikutip dari buku

Pembelajaran Nilai Karakter karya Sutarjo Adisusilo, J.R mengungkapkan bahwa

pendidikan karakter memiliki arti pendidikan watak untuk para siswa yang meliputi

“cipta”, “rasa”, dan “karsa”.30 Dalam hal ini ketiganya memiliki artian penting

dibidang pendidikan yakni “cipta” ialah proses pengajaran budi pekerti pada siswa

dalam berpikir untuk menciptakan suatu hal yang baik, kemudian “rasa” juga

merupakan pengajaran budi pekerti pada siswa untuk memiliki kesadaran pada hati

nurani sehingga memiliki sikap yang peka terhadap sesama, serta “karsa” ialah

proses pengajaran budi pekerti pada siswa dalam hal memberikan respon positif

ketika bekerja sama. Watak sebagai sifat seseorang yang dapat dibentuk, artinya

watak seseorang dapat berubah-ubah dikarenakan pengaruh oleh faktor eksternal

yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan lain-lain.

Dari penjelasan tersebut terdapat pandangan yang berbeda dalam

mengartikan pendidikan karakter, namun terbentuknya karakter dipengaruhi oleh

faktor internal (akhlak yang dimiliki oleh individu itu sendiri) dan faktor eksternal

(sosial yang dapat mempengaruhi karakter individu tersebut). Kedua faktor ini

29 Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: PT

Gramedia , 2010, hlm.194. 30 Sutarjo Adisusilo, op.cit, hlm.76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

20

dapat diperoleh melalui refleksi diri, pendidikan formal maupun nonformal yang

dialami individu.

2. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter

Dalam prinsip-prinsip pendidikan karakter, terdapat sebelas prinsip yang

dapat membentuk gagasan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan

pendidikan karakter. Lickona, Schaps, dan Lewis dalam CEP’s Eleven Princiles of

Effective Character Education menguraikan sebelas prinsip dasar dalam

menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter. Berikut kesebelas

prinsip yang dimaksudkan: 31

1. Komunitas sekolah mengembangkan nilai-nilai etika dan kemampuan inti

sebagai landasan karakter yang baik.

2. Sekolah mendefinisikan karakter secara komprehensif (keseluruhan) untuk

memasukkan pemikiran, perasaan, dan perbuatan.

3. Sekolah menggunakan pendekatan komprehensif, sengaja, dan proaktif untuk

pengembangan karakter.

4. Sekolah menciptakan masyarakat peduli karakter

5. Sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan

tindakan moral.

6. Sekolah menawarkan kurikulum akademik yang berarti dan menantang yang

menghargai semua peserta didik mengembangkan karakter, dan membantu

mereka untuk mencapai keberhasilan.

7. Sekolah mengembangkan motivasi diri peserta didik.

8. Staf sekolah adalah masyarakat belajar etika yang membagi tanggung jawab

untuk melaksanakan pendidikan karakter dan memasukkan nilai-nilai inti yang

mengarahkan peserta didik.

9. Sekolah mengembangkan kepemimpinan bersama dan dukungan yang besar

terhadap permulaan atau perbaikan pendidikan karakter.

10. Sekolah melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai mitra dalam

upaya pembangunan karakter.

11. Sekolah secara teratur menilai dan mengukur budaya dan iklim, fungsi-fungsi

staf sebagai pendidik karakter serta sejauh mana peserta didik mampu

memanifestasikan karakter yang baik dalam pergaulan sehari-hari.

31 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.10-11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

21

3. Langkah Pendidikan Nilai

Pendidikan karakter dapat dibentuk dan dikembangkan dengan pendidikan

nilai. Dalam hal ini, Notonagoro mengajukan empat langkah yang harus ditempuh

agar pendidikan nilai berdaya guna, yaitu:32

a. Para pendidik harus tahu dan jelas dengan akal budinya, memahami dengan

hatinya nilai-nilai apa saja yang akan diajarkan para pendidik (nilai-nilai

kemanusiaan lainnya).

b. Para pendidik mengajarkan nilai tersebut pada peserta didik dengan sentuhan

perasaan dan hati, melalui contoh nyata yang menjadi teladan sehingga peserta

didik dapat melihat sendiri alangkah baiknya nilai itu.

c. Langkah selanjutnya adalah membantu peserta didik untuk menghayati nilai-

nilai tersebut tidak saja dalam akal budinya, tetapi dalam hati sanubari si peserta

didik sehingga nilai-nilai yang dipahaminya menjadi bagian dari seluruh

hidupnya. Tahap ini diharapkan peserta didik memiliki dan menjadikan nilai

tersebut sebagai sikap hidupnya serta menjadi landasan bertingkah laku.

d. Peserta didik yang telah merasa memiliki sikap hidup sesuai dengan nilai-nilai

tersebut didorong dan dibantu untuk mewujudkan atau mengungkapkan dalam

tingkah laku dan menerapkan di kehidupan sehari-hari.

4. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter memiliki lima tujuan sebagai berikut:33

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan

warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan

dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious.

3. Menanamkan jiwa kepemimpianan dan tanggung jawab peserta didik sebagai

generasi penerus bangsa.

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar

yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, dan dengan rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

32 Sutarjo Adisusilo, op.cit, hlm.73. 33 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana, 2011, hlm.18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

22

d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang Berkarakter

Penjelasan yang diuraikan oleh buku Panduan Pengembangan Bahan Ajar

yang diterbitkan oleh Diknas, bahwa lembar kerja siswa (Student Work Sheet)

adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan

harus jelas dengan kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat

digunakan untuk mata pelajaran apa saja.34 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

karakter adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lain.35

Dalam mengembangkan produk LKPD pada materi teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia berisikan beberapa nilai-nilai

budaya bangsa Indonesia yaitu nilai toleransi dan nilai peduli sosial pada aspek

kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik yang nantinya membentuk karakter

peserta didik. Ketiga aspek ini ada pada lembar kerja yang dikerjakan peserta didik

dalam bentuk individu maupun kelompok. Produk LKPD yang berkarakter ialah

mengkaitkan materi dengan nilai budaya bangsa Indonesia sehingga materi yang

disampaikan memiliki nilai-nilai yang dapat membentuk karakter peserta didik

menjadi lebih baik.

34Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.268-269. 35 https://kbbi.web.id/karakter, diakses pada tanggal 10 Juni 2020 pukul 22.16 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

23

e. Nilai-nilai Budaya Bangsa Indonesia

Nilai-nilai budaya bangsa Indonesia tercermin lewat keanekaragaman budaya

dan kompleksitas kehidupan masyarakat Indonesia yang telah membawa dampak

positif sekaligus negatif dalam menciptakan keutuhan bangsa. Secara positif,

pluralitas suku, bahasa, dan agama memberi kebanggaan tersendiri bagi terciptanya

keberagaman budaya khas bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai budaya

dan karakter bangsa tetap terpelihara dengan baik. Hal negatif tergambar ketika

keterpeliharaan nilai-nilai budaya dan karakter belum berhasil membangun

kesadaran bangsa secara menyeluruh untuk mengakui bahwa keanekaragaman ini

merupakan kekayaan dan milik bersama yang harus digali, dikembangkan, dan

dipelihara secara bersama-sama.36

Kementrian Pendidikan Nasional (KEMENDIKBUD) dalam buku

Pendidikan Karakter karya Muhammad Yaumi M.Hum.,M.A berpandangan bahwa

untuk membawa bangsa ini keluar dari keterpurukan dengan melakukan salah satu

solusi yaitu peninjauan kembali dalam menentukan sikap terhadap nilai-nilai

karakter dan budaya bangsa. Maka pendidikan menjadi fokus utama dalam

pengambangan nilai karakter bangsa Indonesia karena pendidikan sebagai tempat

terbaik untuk membangun pilar-pilar karakter dan budaya bangsa. Nilai-nilai

karakter dan budaya bangsa dapat dilihat pada table berikut: 37

36 Muhammad Yaumi, op.cit, hlm.79. 37 Muhammad Yaumi, ibid, hlm.80.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

24

Tabel 1 : Nilai-Nilai Budaya Bangsa Indonesia

No. Nilai Deskripsi

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun

dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya

dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain

yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi bebagai hambatan belajar dan tugas,

serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas.

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai

sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain.

9. Rasa Ingin

Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah

Air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,

dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang

lain.

13. Bersahabat/

komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,

bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

25

15. Gemar

membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi

dirinya.

16. Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung

Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajiban, yang seharusnya dia lakukan terhadap

diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dari berbagai nilai karakter tersebut, peneliti memilih dua nilai karakter yang

nantinya akan dikembangkan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yaitu

toleransi dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural). Peneliti memilih dua nilai

karakter di atas karena sesuai dengan materi pada materi proses masuk dan

berkembangnya agama Islam di Indonesia untuk kelas X. Materi tersebut

menggambarkan proses masuknya Islam dari berbagai teori, jalur penyebaran

agama Islam, dan peranan walisongo dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Pada pengembangan LKPD Sejarah Indonesia, menekankan hal penting disetiap

materi untuk menanamkan nilai karakter pada siswa di kelas. Semestinya, siswa

dapat mengimplementasikan nilai karakter di lingkungan masyarakat.

Secara tidak langsung, hadirnya toleransi tanpa kita ketahui sudah ada pada

zaman kerajaan Hindu Buddha seperti kedatangan berbagai pedagang untuk

berdagang dan menyebarkan agama Islam, kemudian peran wali songo paling

utama dengan dakwah Islam sehingga agama Islam diterima oleh rakyat. Kemudian

peduli sosial dilakukan oleh Sunan Kudus ialah tidak memperbolehkan

penyembelihan sapi saat lebaran Idul Adha dan diganti dengan peyembelihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

26

kerbau atau kambing. Hal ini dikarenakan pada masa kerajaan Hindu Buddha di

Kudus mayoritas beragama Hindu sehingga menganggap sapi sebagai lambang

kesucian bagi umat Hindu.

Selain itu, adanya akulturasi yang terjadi dalam penyebaran agama Islam

yang berasal dari Mekkah, Gujarat, Persia, dan Cina melalui perdagangan,

perkawinan, dan dakwah dalam memberikan sentuhan Islam. Perlunya penekanan

nilai toleransi dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural) yang sangat penting

pada siswa, untuk memiliki kesadaran bahwasannya lingkungan damai dapat

tercipta dari setiap individu yang saling menghargai dan melihat kemajemukan

menjadi identitas bangsa Indonesia.

Maka penguatan pada nilai peduli sosial sangat ditekankan untuk tiap-tiap

siswa. Hal ini dikarenakan ketika zaman kerajaan Hindu Buddha sudah ada sikap

empati terhadap masyarakat dan lingkungannya, dibuktikan dengan saling

membantu satu sama lain dan berinteraksi sosial tanpa memandang SARA (Suku,

Ras, Agama dan Antar golongan). Perlu disadari bahwa setiap siswa harus memiliki

kepedulian untuk saling melindungi serta membangun solidaritas satu sama lain

dalam hidup berbangsa dan bernegara.

a. Toleransi

Indonesia merupakan suatu negara yang multikultural, sikap toleransi

terhadap pluralitas merupakan keharusan untuk membangun suatu kesatuan yang

utuh. Makna toleransi menurut UNESCO dalam buku Pendidikan Karakter karya

Muhammad Yaumi M.Hum., M.A memandang toleransi sebagai rasa penerimaan

dan apresiasi terhadap keragaman budaya dunia serta banyaknya bentuk ekspresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

27

diri dan cara-cara menjadi manusia yang toleran. Hal ini didorong oleh keterbukaan,

pengetahuan, komunikasi, kebebasan berpikir, hati nurani dan keyakinan.38

Toleransi adalah sikap menerima perbedaan orang lain, tidak memaksakan

keyakinan kepada orang lain, tidak menyukai orang karena tidak sekeyakinan,

sealiran, atau sepaham dengannya dan tidak menghakimi orang lain berdasarkan

latar belakang, penampilan, atau kebiasaan yang dilakukannya, karena setiap orang

tidak pernah meminta agar dilahirkan dalam suatu suku bangsa tertentu.39 Seperti

halnya untuk masuk Islam yang tidak dipaksa bagi yang ingin menganut, karena

pada dasarnya Islam datang dengan damai dan sederhana dengan mengucapkan dua

kalimat syahadat sudah menjadi syarat untuk memeluk Islam.

Oleh karena itu, seseorang yang toleran pasti memiliki karakter yakni; 1)

berwawasan luas (broad-minded), 2) berpikiran terbuka (open-minded), 3) tidak

picik (liberal), 4) merasa iba, 5) menahan amarah, 6) lemah lembut.40 Maka

kesimpulan dari toleransi adalah sikap menghargai satu sama lain tanpa melihat

perbedaan yang ada, menjaga rukun tetangga dilingkungan masyarakat, dan

menunjukkan sikap menerima terhadap orang lain yang berbeda pandangan, sikap,

dan perilaku dengan memberi respon positif.

Toleransi harus didukung oleh pengetahuan yang luas, bersikap terbuka,

kebebasan berpikir dan beragama setara dengan sikap positif dan menghargai orang

lain dalam menggunakan kebebasan hak asasi sebagai manusia.41 Perlu diketahui

38 Muhammad Yaumi, ibid, hlm.88-91. 39 Loc. Cit. 40 Loc. Cit. 41 https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/download/586/700, diakses pada tanggal 28

April 2020 pukul 21.18 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

28

bahwa toleransi sudah terjadi pada masa kerajaan Hindu-Buddha dengan saling

menerima perbedaan agama Hindu dan Buddha, penyebaran agama Islam di

Indonesia pada masa kerajaan Hindu-Buddha juga diterima dengan baik sehingga

munculnya toleransi beragama.

Toleransi beragama adalah toleransi yang mencakup masalah-masalah

keyakinan dalam diri manusia yang berhubungan dengan akidah atau ketuhanan

yang diyakininya. Seorang harus diberikan kebebasan untuk meyakini dan

memeluk agama masing-masing yang dipilihnya serta memberikan penghormatan

atas pelaksanaan ajaran-ajaran yang dianut atau diyakininya.42 Hal ini terlihat jelas

dalam memberikan penghormatan yang dilakukan oleh Sunan Kudus. Bentuk

penghormatan berupa larangan penyembelihan sapi bagi umat Islam ketika lebaran

Idul Adha, karena di Kudus mayoritas beragama Hindu pada saat itu dengan

menganggap sapi sebagai lambang kesucian.

Sampai sekarang, masyarakat Kudus masih memegang teguh tradisi tidak

menyembelih sapi pada lebaran Idul Adha. Sebagai gantinya, masyarakat Kudus

yang saat ini mayoritas beragama Islam lebih memilih untuk menyembelih kerbau

atau kambing. Hingga kini anjuran Sunan Kudus masih dilakukan oleh sekelompok

kecil di Kota Kretek, Kudus.43

Kemudian sikap toleransi yang ada di Demak terlihat pada media dakwah

yang dilakukan Sunan Kalijaga dengan wayang kulit. Awalnya wayang dalam

ajaran Islam dilarang karena penggambarannya menyerupai bentuk wujud

42 Loc. Cit. 43 https://www.liputan6.com/regional/read/2544774/kisah-sunan-kudus-larang-umat-makan-sapi#,

diakses pada tanggal 29 April 2020 pukul 14.12 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

29

manusia. Namun Sunan Kalijaga pun merubah bentuk wayang agar tidak persis

menyerupai manusia. Wayang sudah ada pada zaman Kerajaan Hindu Buddha dan

diangkat kembali sebagai media dakwah oleh Sunan Kalijaga dengan

menambahkan unsur Islam. Nilai toleransi antar beragama sangat terlihat jelas

dalam pertunjukan wayang yang dapat dilihat/ditonton siapapun baik orang Islam

maupun yang beragama lain sehingga berbaur menjadi satu.44 Sunan Kalijaga

mengembangkan wayang purwa yakni wayang kulit bercorak Islam dan Sunan

Kalijaga menciptakan wayang corak batik.45

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_purwa

Gambar I: Tokoh Bisma dalam wayang purwa

Ada beragam wayang sebagai media penyebaran Islam. Salah satunya

Wayang Sasak merupakan wayang kulit yang berkembang di Lombok.

Kemunculannya diperkirakan bersamaan dengan penyebaran agama Islam di sana

sekitar abad 16. Cerita wayang yang ditulis di daun lontar dalam bahasa Jawa

dengan huruf Sasak itu memiliki persamaan cerita dengan Wayang Wong Menak

44http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/viewFile/5062/3339, diakses pada

tanggal 26 April 2020 pukul 04.17 WIB 45 https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/17/05/13/opw5r6313-wayang-dan-

penyebaran-islam-di-jawa, diakses pada tanggal 27 Juni 2020 pukul 13.00 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

30

di Jawa. Tokoh Wong Menak menjadi tokoh teladan yang layak diikuti jejak

perjalanan hidupnya. Cerita Wong Menak mengisahkan Amir Hamzah (paman

Nabi Muhammad SAW) yang membela dan mempertahankan Islam dari gangguan

dan serangan musuh waktu itu. Dalam Serat Menak, Amir Hamzah dan

kepahlawanannya diangkat menjadi tokoh sentral.46 Wajar saja, wayang di Lombok

sering disebut dengan wayang menak. Inti ceritanya menggambarkan perjuangan

para tokoh Islam yang dipimpin oleh Amir Hamzah, atau di Jawa sering disebut

Amir Ambyah. 47

Wong Agung Menak Umar Maya Maktal

Sumber : https://masmirah.com/2019/04/24/wayang-sasak-3-tokoh-kanan/

Gambar II: Wayang Sasak

46 https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/471/pdf, diakses pada tanggal 27 Juni

2020 pukul 14.00 WIB 47 https://www.inibaru.id/tradisinesia/wayang-sasak-dan-kisah-penyebaran-islam-di-lombok,

diakses pada tanggal 27 Juni 2020 pukul 14.20 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

31

f. Peduli Sosial

Dalam agama istilah iman selalu dibarengi dengan kata amal shaleh, yang

berarti kewajiban untuk mengasah dimensi ketuhanan, iman, harus diikuti dengan

kewajiban untuk mempertajam dimensi sosial, yakni berbuat baik kepada orang lain

walaupun pada saat yang sama orang lain belum mampu untuk berbuat baik

kepadadiri kita. Yang dimaksud dengan peduli sosial adalah sikap dan tindakan

yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.48

Mork dalam buku Pendidikan Karakter karya Muhammad Yaumi M.Hum.,

M.A menjelaskan bahwa setiap kali membangun sikap peduli sosial selalu

berhubungan dengan empat elemen penting, yakni:49 1) membaca isyarat sosial; 2)

memberikan empati; 3)mengontrol emosi; 4)mengekpresikan emosi pada

tempatnya. Pertama isyarat sosial penting untuk membangun relasi diri dengan

orang lain dengan baik. Kedua, memberi empati paling tidak memosisikan diri dan

pandangan kita berada pada persepektif orang lain, jika memungkinkan kita

merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Puncak dari empati adalah

memberikan pertolongan dan jalan keluar kepada orang lain yang mengalami

kesulitan sehingga orang tersebut mampu keluar dari masalah yang hadapi. Ketiga

mengontrol emosi ketika meghadapi segala sesuatu yang membuat ketegangan

bersama orang lain dengan meredam emosi yang mungkin membahayakan pihak

lain. Keempat, mengekspresikan emosi pada tempatnya yang berarti kapan

48 Muhammad Yaumi, ibid, hlm.112. 49 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

32

mengungkapkan rasa iba, kasih sayang, memberikan senyum, dan pujian kepada

orang lain. Peduli sosial juga mencegah terjadinya bahaya dan malapetaka yang

terjadi dalam masyarakat.50

Harapannya dari pembelajaran sejarah pada materi teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia, peserta didik memiliki rasa

peduli sosial yang besar terhadap sesama dan menghormati yang lebih tua. Hal

tersebut berpedoman dari sikap empati yang dimiliki oleh Sunan Kudus (Raden

Ja’far Shadiq) dengan menjaga kedamaian bagi masyarakat Kudus yang saat itu

mayoritas beragama Hindu, dimana tidak memperbolehkan penyembelihan sapi di

daerah Kudus pada saat Idul Adha bagi umat Islam.

Adapun peduli sosial yang ditemui pada Masjid Demak yaitu terdapat pada

museum dan makam. Museum yang berada disekitar Masjid Demak, memiliki

pengaruh yang besar pada bidang pendidikan seperti tempat mencari informasi dan

sebagai studi lapangan oleh wisatawan lokal (pelajar, mahasiswa, dan masyarakat

setempat). Sedangkan di makam pada umumnya digunakan sebagai tempat ziarah

yang pengunjungnya didominasi oleh mayoritas umat Islam tetapi bagi umat

beragama lain juga dapat melakukan ziarah (doa). Dari sikap peduli sosial tersebut

masyarakat yang datang berziarah bertujuan untuk mengenang para leluhur. Selain

itu makam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penelitian.

50 Muhammad Yaumi, ibid, hlm.113.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

33

Untuk membangun karakter peduli sosial dalam membentuk kepribadian

peserta didik, memiliki karakteristik sebagai berikut:51

1. Menunjukkan keprihatinan yang mendalam kepada orang yang mengalami

penderitaan.

2. Tidak memberikan sikap dan perilaku kasar dan kejam kepada setiap orang.

3. Dapat merasakan apa yang orang lain rasakan dan memberikan respons positif

terhadap perasaan itu.

4. Menunjukkan pengorbanan kenyamanan diri untuk kebaikan orang lain.

5. Memberikan kenyamanan kepada orang yang membutuhkannya.

6. Menunjukkan sikap dan perilaku peduli terhadap kepentingan umum diatas

dari pada kepentingan pribadi dan golongan.

Dalam hal ini peduli sosial terkait dengan akulturasi dan multikultural sebagai

berikut :

f.1 Akulturasi

Akulturasi didefinisikan sebagai proses sosial yang timbul bila suatu

kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-

unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun

diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya

kepribadian kebudayaan itu sendiri.52 Pada penelitian ini nilai karakter yang diambil

berupa toleransi dan peduli sosial. Nilai peduli sosial pada LKPD menekankan

akulturasi yang masih ada terdapat juga multikultural yang jelas pada materi teori

tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

Proses akulturasi materi ini, saya ambil contoh pada Masjid Kudus dan

Masjid Demak. Kedua Masjid ini berdiri pada masa kerajaan Hindu Buddha

51 Loc. Cit. 52 http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326872/pengabdian/asimilasi-akulturasi.pdf, diakses pada

tanggal 27 April 2020 pukul 02.37 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

34

sehingga memungkinkan pengaruh dari kebudayaan Hindu Buddha. Kemudian

dipadukan juga dengan kebudayaan Islam yang hingga kini sebagai tempat ibadah.

Menara Kudus merupakan peninggalan Hindu sebagai tempat beribadah

terhadap yang suci yakni pemujaan roh atau nenek moyang. Menara Kudus hingga

kini berpindah fungsi saat Islam sudah manjadi mayoritas di Kudus. Kegunaan dari

Menara Kudus sebagai tempat untuk membunyikan bedug diiringi adzan tanda

untuk sholat. Berpindah fungsi menara tidak meninggalkan tujuan aslinya yaitu

beribadah dengan berdoa kepada yang Maha Esa walaupun dilakukan dengan cara

yang berbeda. Bagi umat Islam shalat bertujuan untuk mendekatkan diri dengan

Allah SWT.

Pada bangunan Masjid Kudus terdapat padasan yang berada di tempat wudhu.

Padasan ini berupa pancuran air dengan hiasan topeng berbentuk kala bermata tiga,

air pancuran keluar dari lubang pipa tepat pada mulut kala. Bentuk kala dalam mitos

Hindu-Buddha merupakan makhluk imajinatif sebagai penjaga yang dipercaya

dapat memberi kekuatan baik dan menolak kekuatan jahat. 53

Sumber : aanprihandaya.com Sumber : jatengnyamleng.com

Gambar III: Padasan Masjid Menara Kudus bentuk kalajaladwara

53 https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/download/8685/5806, diakses pada

tanggal 4 Mei 2020 pukul 15.07 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

35

Kemudian di Masjid Demak, akulturasi terlihat pada gambar bulus. Bulus

merupakan binatang yang hidup di dua alam, darat dan air, serta dianggap dalam

hukum Islam haram. Akan tetapi gambar bulus diletakkan pada mihrab (di depan

ruang pengimaman) Masjid Agung Demak. Hal ini sejatinya menunjukkan

kebijaksanaan berdakwah pada saat itu, dimana pemeluk agama lama (Hindu dan

Buddha) diingatkan bahwa di dalam masjid juga ada suatu lambang kesucian

sebagaimana diyakini para pemeluk Hindu dan Budha yang memandang bulus

sebagai binatang suci. Hanya saja, kesucian dan keabadian dalam Islam diperoleh

dengan cara melaksanakan shalat berbakti kepada Allah SWT.

Sumber : journal.unnes.ac.id

Gambar IV: Prasasti Bulus Pada Mihrab

Ajakan untuk menunaikan shalat pun dikenalkan dengan menggunakan

istilah yang akrab bagi pemeluk ajaran lama. Roh-roh yang mereka sembah sering

disebuh ‘hyang’ yang berarti Tuhan. Para ulama saat itu juga menggunakan istilah

‘sembahyang’ hanya saja yang dimaksudkan adalah menyembah Allah, sebagai

pedoman dari kata shalat sehingga mudah dipahami oleh mereka (Zaini

Muhtarom).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

36

Masjid Menara Kudus dan Masjid Demak memiliki kekhasan yang unik

dibuktikan dengan atap yang bertingkat. Tingkatan pada bangunan atap

masjid/menara dipercaya bagi umat hindu yakni semakin tinggi suatu tempat akan

semakin dekat dengan Tuhan dan dipercaya juga memiliki tingkat tiga berunsur tri

loka (dunia bawah– dunia tengah – dunia atas).54 Akulturasi ini tetap menjadikan

umat Islam untuk beribadah di kedua Masjid ini. Dalam agama Hindu dikenal

berbagai macam alam semesta (bhuana agung) disebut dengan Tri Loka. Tri Loka

adalah tiga kelompok alam semesta yaitu Bhur Loka (lapisan dimensi alam negatif),

Bvah Loka (lapisan dimensi siklus kehidupan-kematian), dan Svah Loka (lapisan

dimensi alam positif).

Bagian paling bawah, yang disebut Bhur Loka, mengandung lambang-

lambang dari unsur-unsur dasar dunia, kura-kura dan naga. Bhur loka atau alam

halus negatif ini adalah alam yang dihuni oleh jiwa-jiwa yang bathinnya gelap,

hidupnya tidak benar atau menyalahgunakan kesaktian semasa hidupnya.55

Pada bagian tengah (Bvah Loka), terlihat manusia dan elemen-elemen dunia

yang hidup: tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia. Terdiri dari alam material

dimana kita saat ini berada dan alam halus Bvah Loka, tempat para jiwa-jiwa antre

untuk reinkarnasi kembali.

Bagian paling atas adalah tempat yang dihuni para dewa (Svah Loka) dengan

berbagai figur lambangnya. Kadang-kadang terdapat figur-figur yang

melambangkan Trimurti yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa, atau figur tunggal yang

54 https://seminar.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2017/06/HERITAGE2017-A-203-206-Pengaruh-

Hindu-pada-Atap-Masjid-Demak.pdf, diakses pada tanggal 27 April 2020 pukul 00.13 WIB 55 http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2218, diakses pada tanggal 27 April 2020 pukul 12.50 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

37

melambangkan Indra (raja para dewa) atau Sang Hyang Tunggal alias Sang Hyang

Widhi. Svah Loka atau alam positif ini adalah alam yang dihuni oleh jiwa-jiwa yang

bathinnya bersih, serta hidupnya penuh belas kasih dan kebaikan.

f.2 Multikultural

Indonesia merupakan negara yang multikultural dimulai masa kerajaan Hindu

Buddha dan masuknya Islam ke Indonesia, sudah menghadirkan multikultural

hingga saat ini. Menurut Azyumardi Azra, dalam jurnal yang berjudul Kajian

Filosofis Terhadap Multikulturalisme Indonesia dibuat oleh Dra. Ana

Irhandayaningsih, M.Si, multikultural adalah suatu hal yang menyangkut

pandangan dunia dalam menghargai berbagai kebijakan budaya yang menekankan

pada penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas (menerima berbagai

macam agama), dan multikultural (menerima keberagaman budaya) yang terdapat

dalam kehidupan masyarakat.56

Hingga kini masih ditemui sentuhan budaya Hindu Buddha tanpa mengubah

keaslian dari peninggalan tersebut. Pada masa kerajaan Hindu Buddha, umat Hindu

dan Buddha hidup berdampingan sehingga memungkinkan munculnya

multikultural antara budaya Hindu dan Buddha. Masuknya penyebaran agama

Islam juga menjadikan multikultural semakin berkembang pada masa Hindu

Buddha. Seperti pada Masjid Menara Kudus dan Masjid Demak memiliki

56 https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/3986/3664, diakses pada tanggal

15 Mei 2020 pukul 12.14 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

38

perpaduan budaya Hindu Buddha hingga beragam makna yang tertuang dalam

bangunan tersebut.

Pada bangunan Masjid Menara Kudus terdapat Menara Kudus yang memiliki

tiga bagian yaitu bagian kaki (bawah), bagian badan (tengah), dan bagian kepala

(atas). Padasan sebagai tempat berwudhu di Masjid Menara Kudus dengan pola

kala-jaladwara.. Tidak hanya pengaruh budaya Hindu Buddha, terdapat sentuhan

kaligrafi Arab yang terletak di bagian bawah kubah Masjid Kudus dengan gaya

Kursif versi Thuluth (bentuk sudut lurus dengan garis melengkung dan

miring).Hiasan kaligrafi Arab dibagian bawah kubah sangat memperkuat nilai

keislaman dan menyeimbangkan nuansa Hindu pada bangunan

Sumber : journal.unnes.ac.id

Sumber : journal.unnes.ac.id

Gambar V : Kaligrafi Arab gaya Kursif versi Thuluth

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

39

Masjid Menara Kudus hingga kini masih melaksanakan tradisi dandangan

untuk menyambut bulan suci ramadhan. Tradisi dandangan merupakan pemukulan

bedug yang berada di atas Menara Kudus bertujuan untuk memperingatkan

masyarakat Kudus bahwa puasa akan berlangsung esok hari.

Multikultural yang ada di Masjid Demak nampak pada gambar bulus yang

berada di depan mihrab masjid agung Demak. Bulus adalah suatu lambang kesucian

sebagaimana diyakini para pemeluk Hindu dan Budha yang memandang bulus

sebagai binatang suci. Ornamen Surya Majapahit yang ada di atas ruang

pengimaman memiliki makna yang berarti bagi umat Hindu. Makna tersebut ialah

kepercayaan/keyakinan tertinggi agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa

sedangkan keyakinan ajaran agama Islam yang tidak mengakui keberadaan dewa-

dewa. Perbedaan pandangan ini yang menjadi dasar keberadaan Ornamen Surya

Majapahit tidak mengalangi umat Islam dan para wali untuk mengayomi budaya

Hindu.

Terdapat juga empat soko tatal guru yang menjadi daya tarik pada Masjid

Demak. Empat tiang penyangga ini merupakan hibah dari empat wali terkenal yaitu

Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Bonang. Jumlah

soko tatal yang empat melambangkan pedoman hidup setiap umat Islam, yakni al-

Qur’an, hadis, ijma’ (sebuah kesepakatan hukum ynang diambil dari musyawarah

para ulama mengenai suatu perkara yang tidak ditemukan hukumnya dalam Al

Qur’an atau hadist) dan qiyas (sumber hukum Islam yang ke empat setelah ijma).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

40

Sumber : jateng.inews.id

Gambar VI : Soko Tatal

Jadi perpaduan berbagai budaya Hindu Buddha menjadi suatu penghargaan

bagi umat Islam dalam perkembangannya yang terletak pada Masjid Menara Kudus

dan Masjid Demak. Sampai saat ini terlihat jelas dari kedua masjid tersebut yang

memiliki pola atap tajug berlapis pada atap Menara Kudus dan atap Masjid Demak.

Pola atap tajug berlapis merupakan penggambaran dari Gunung Meru yang

dipercaya oleh budaya Hindu dengan sebutan tribuwana (dunia bawah – dunia

tengah – dunia atas). Masjid yang beratap tiga lapis dengan puncaknya diletakkan

mustaka dapat dilihat sebagai pengaruh dari candi Buddha. Namun oleh walisongo

diganti degan unsur keagamaan Islam yaitu Iman (enam rukun iman), Islam

(limarukun islam), dan Ihsan (ibadah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

41

Sumber : arsitektur.studentjournal.ub Sumber : kompas.com

Gambar VII : Bagian atap Masjid Kudus dan Masjid Demak

4. Pembelajaran Sejarah

a. Pengertian Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah

tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan di masa lampau yang

mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,

membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.57 Perlunya penanaman nilai

karakter ketika berlangsungnya pembelajaran sejarah bagi peserta didik agar selalu

mengingat dan sadar bahwa sebagai anak bangsa harus mengantisipasi dari

disintegrasi serta berjiwa nasionalis dan patriotisme.

57 Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm.208-209.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

42

b. Fungsi Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran sejarah selain bertugas memberikan pengetahuan sejarah

(kognitif), tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsanya (afektif). Kedua

hal ini sulit dimiliki peserta didik jika peserta didik tidak mampu memahami

maknanya. Mengingat setiap peserta didik tidak memiliki kemampuan yang sama

untuk menangkap makna peristiwa sejarah, maka pengajar dapat membantu peserta

didik dengan menjelaskan pesan moral dalam pembelajaran untuk diterapkan dalam

lingkungan bermasyarakat. Maka dari itu, hal ini semakin penting apabila dikaitkan

dengan pendapat Sartono Kartodirdjo, tentang fungsi pembelajaran sejarah yaitu: 58

1. Untuk membangkitkan minat sejarah tanah airnya

2. Untuk mendapatkan inspirasi dari sejarah, baik dari kisah-kisah

kepahlawanan, peristiwa-peristiwa yang merupakan tragedi nasional

3. Memberi pola berikir kearah berpikir secara rasional, kritis, dan empiris

4. Mengembangkan sikap mau menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

c. Prinsip Pembelajaran Sejarah

Berikut ini beberapa prinsip pembelajaran sejarah menurut Heri Susanto yang

harus diperhatikan: 59

1. Pembelajaran yang dilakukan haruslah adaptif terhadap perkembangan peserta

didik dan perkembangan zaman. Kendatipun sejarah bercerita tentang

kehidupan masa lalu, bukan berarti sejarah tidak bisa diajar secara kontekstual.

Banyak nilai dan fakta sejarah yang bila disampaikan dengan benar dan sesuai

dengan alam pikiran peserta didik akan mampu membangkitkan pemahaman

dan kesadaran peserta didik terhadap nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dan

persatuan.

2. Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasipada pendekatan nilai.

Menyampaikan fakta memang sangat penting dalam pembelajaran sejarah,

akan tetapi yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana mengupas fakta-

58 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2011, hlm.100. 59 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014, hlm.56-57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

43

fakta tersebut dan mengambil intisari nilai yang terdapat di dalamnya sehingga

si pembelajar akan menjadi lebih wawas diri sebagai akibat dari pemahaman

nilai tersebut.

3. Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan kreatifitas

dan memaksa peserta didik hanya untuk menghafal fakta dalam buku teks.

Sejarah sudah saatnya diajarkan dengan cara yang berbeda, kebekuan

pembelajaran yang terjadi seringkali dikarenakan rendahnya kreatifitas dalam

pembelajaran sejarah. Sebagai akibatnya kejenuhan seringkali menjadi faktor

utama yang dihadapi guru dalam mengajarkan sejarah dan siswa dalam belajar

sejarah.

5. Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Mata Pelajaran Sejarah Indonesia merupakan kajian tentang berbagai peristiwa

sejarah di Indonesia ditujukan untuk membangun kesadaran bersama sebagai

bangsa yang mengenal jati diri bangsanya dan menjadikan kebersamaan sebagai

landasan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun pada

masa kini dan masa yang akan datang.60

6. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Menurut National Center for Vocational Education Research Ltd dalam buku

Pengembangan Bahan Ajar Tematik karya Andi Prastowo, S.Pd.I., M.Pd.I

menjelaskan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tak tertulis. Terdapat pula

pandangan yang dikemukakan oleh Pannen bahwa bahan ajar adalah bahan atau

materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta

60 Kemendikbud, Silabus Mata Pelajaran Sejarah Indonesia, Jakarta, 2016, hlm.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

44

didik dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan Dikmenjur menyatakan

pengertian bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran

(teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari

kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan bahan

ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan

sistematis sehingga secara menyeluruh mampu menguasai semua kompetensi

secara utuh dan terpadu.61

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar secara

umum pada dasarnya merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat, maupun

teks) yang disusun secara sistematis. Bahan ajar menampilkan kompetensi yang

akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan

tujuan untuk perencanaan dan pembelajaran tersebut dapat diimplementasikan.62

b. Fungsi Bahan Ajar

Ada dua pembagian fungsi bahan ajar. Pertama menurut pihak yang

memanfaatkan bahan ajar dan kedua menurut strategi pembelajaran yang

digunakan.

Pertama, menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar. Berdasarkan pihak-

pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi

dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik. 63

61 Andi Prastowo, ibid, hlm.138. 62 Loc. Cit. 63 Andi Prastowo, ibid, hlm.139.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

45

1. Fungsi bahan ajar bagi pendidik: 64

a. Menghemat waktu pendidik dalam mengajar.

b. Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang

fasilitator.

c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.

d. Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya

dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang

semestinya diajarkan kepada peserta didik.

e. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

2. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik: 65

a. Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta

didik yang lain.

b. Peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia kehendaki.

c. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.

d. Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.

e. Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang

mandiri.

3. Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya

dipelajari atau dikuasainya.

Kedua berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan fungsi bahan ajar

dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: dalam pembelajaran klasikal; individu;

dan kelompok.

1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal: 66

a. Sebagai satu-satunya sumber informasi dan pengawas serta

pengendali proses pembelajaran. Peserta didik pasif dan bealajar

sesuai dengan kecepatan pendidik dalam mengajar.

b. Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang

diselenggarakan.

64 Loc. Cit. 65 Andi Prastowo, ibid, hlm.140. 66 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

46

2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual: 67

a. Media utama dalam proses pembelajaran.

b. Alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi

proses peserta didik memperoleh informasi.

c. Penunjang media pembelajaran individual lainnya.

3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok: 68

a. Bersifat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar

kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar belakang

materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar

kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya

sendiri.

b. Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dan jika dirancang

sedemikian rupa dapat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Tujuan Bahan Ajar

Adapun tujuan pembuatan bahan ajar itu sendiri, setidak-tidaknya ada tiga

macam, yaitu: 69

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan

karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.

2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-

buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

d. Manfaat Bahan Ajar

Penggunaan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan

manfaat besar bagi kualitas proses dan hasil pembelajaran sebagai berikut.70

1. Tersedianya sumber belajar alternatif yang selain relevan dengan kurikulum,

tetapi juga relevan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, serta

dapat mengakomodasi atau diperkaya dengan aspek konteks dan kearifan lokal.

67 Loc. Cit. 68 Loc. Cit. 69 Andi Prastowo, ibid, hlm.141. 70 Ratumanan dan Imas Rosmiati, Perencanaan Pembelajaran, Depok: PT RajaGrafindo Persada,

2019, hlm.288-291.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

47

2. Dimungkinkan pembelajaran akan berlangsung lebih menarik, karena

menghadirkan konteks di sekitar peserta didik akan membangkitkan motivasi

tersendiri bagi peserta didik.

3. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan

berbagai referensi.

4. Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman pendidik dalam menulis

bahan ajar.

5. Tersedianya media melalui bahan ajar yang dapat membangun komunikasi

pembelajaran yang efektif antara pendidik dengan peserta didik karena peserta

didik lebih percaya kepada pendidik.

e. Klasifikasi Bahan Ajar

Klasifikasi bahan ajar dalam buku Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah

SMA Menurut Kurikulum 2013 karya Hendra Kurniawan (2018), secara umum

dapat dikategorikan menjadi tiga yakni bahan ajar visual, bahan ajar audio, dan

bahan ajar audio visual, berikut penjelasannya.

e.1 Bahan Ajar Visual

Bahan ajar visual merupakan bahan ajar pandang. Peserta didik dapat

menerima pesan atau informasi dengan cara memandang atau melihat. Penggunaan

bahan ajar visual memanfaatkan indera penglihatan. Contoh bahan ajar visual

antaralain bahan ajar cetak (printed) seperti handout, modul, diktat, lembar kerja

siswa, buku, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan bahan non cetak (non

printed), seperti model/maket. Berdasarkan contoh tersebut, maka klasifikasi bahan

ajar visual menurut Sukewi Sugito dalam buku Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar

Sejarah SMA Menurut Kurikulum 2013 karya Hendra Kurniawan sebagai berikut.71

1) Bahan Ajar Visual yang Tidak Diproyeksikan

Bahan ajar visual yang tidak diproyeksikan artinya bahan ajar tersebut tidak

membutuhkan alat bantu lain (seperti proyektor) untuk melihatnya. Bahan ajar

seperti ini sangat banyak serta mudah diperoleh dan digunakan.

71Hendra Kurniawan, Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah SMA Menurut Kurikulum 2013,

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, 2018, hlm.273-274.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

48

a. Gambar; yaitu foto, lukisan, atau sejenisnya yang menampakkan orang, tempat,

dan benda. Maksud penggunaan gambar yakni apabila dalam pembelajaran

kesulitan menampilkan sosok atau benda aslinya di dalam kelas.

b. Grafis; yaitu bahan ajar yang terdiri dari lambang, titik, simbol, maupun garis

yang menghubungkan gejala yang satu dengan lainnya. Misalnya sketsa,

diagram, bahan/chart, grafik, poster, kartun, hingga yang tren saat ini sering

disebut infografis,

c. Model dan Benda Asli; bahan ajar ini sebenarnya paling tepat guna dibanding

dengan tiruannya. Persoalannya seringkali benda asli sulit ditampilkan di

dalam kelas. Model kadang lebih praktis dari benda aslinya karena dapat

dilepas bagian-bagiannya. Model dapat dibuat selengkap mungkin namun

dapat juga sebaliknya sesederhana mungkin sesuai dengan kebutuhan.

d. Bahan cetakan; dapat berupa majalah, koran, lks, buletin, modul, diktat,

handout, jurnal, buku, dan sejenisnya.

2) Bahan Ajar Visual yang Diproyeksikan

Bahan ajar visual yang diproyeksikan adalah bahan ajar yang dapat

memproyeksikan gambar diam ke suatu layar. Misalnya transparansi yang

membutuhkan proyektor atau overhead projector (OHP) (saat ini sudah ketinggalan

zaman, terakhir kali masih umum digunakan sekitar tahun 2008) hingga yang lebih

modern saat ini yaitu dengan menggunakan laptop atau komputer dan reviewer

LCD.

e.2 Bahan Ajar Audio

Bahan ajar audio merupakan bahan ajar di mana peserta didik dapat menerima

pesan atau informasi harus dengan cara mendengarkan. Bahan ajar audio

penggunaannya menggunakan indera pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk

suara. Contohnya seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio (CD).

Pada zaman sekarang tentu saja kaset, radio, dan piringan hitam sudah tertinggal.

Penggunaan CD pun pada beberapa kondisi tertentu sudah mulai ditinggalkan

dengan adanya alternatif lain. Pada prinsipnya yang dapat disebut sebagai bahan

ajar audio pada masa sekarang yaitu file-file digital yang menggunakan format file

seperti wma, cda, aac, wav, midi, mp3, maupun lainnya.72

72 Hendra Kurniawan, ibid, hlm.275.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

49

e.3 Bahan Ajar Audio Visual

Bahan ajar audio visual merupakan bahan ajar yang teknik penyajiannya

dilakukan dengan peserta didik harus mendengar sambil melihat secara terpadu

untuk dapat menerima informasi yang disajikan. Beberapa bentuknya antara lain:73

1) Televisi

Televisi dapat menyajikan gambar hidup berwarna disertai dengan suara.

Televisi menyediakan siaran dari jarak jauh (dari studio atau lapangan melalui

stasiun televisi) yang diputar kembali dengan segera. Televisi lebih efektif

digunakan dalam kelompok kecil atau individual. Televisi baik digunakan sebagai

penugasaan bagi siswa untuk menyaksikan berita atau liputan kegiatan penting

yang ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akhirnya televisi lebih sebagai

sumber belajar.

2) Kombinasi Slide Gambar dan Suara

Kombinasi slide gambar dan suara merupakan salah satu bahan ajar audio

visual yang paling mudah dan dapat diproduksi sendiri-sendiri bagi kepentingan

pembelajaran. Bahkan dewasa ini siswa pun rata-rata sudah memiliki keterampilan

untuk menghasilkan bahan ajar jenis ini dengan memanfaatkan berbagai aplikasi

yang ada di dalam laptop atau komputer.

3) Film

Bahan ajar audio visual yang paling menarik sekarang ini tentu saja film.

Apalagi dalam pembelajaran sejarah, media film juga paling sering dimanfaatkan.

Hal ini dikarenakan film memiliki karakteristik tertentu dalam pembelajaran antara

lain:

a. Film mampu memperlihatkan gerakan-gerakan sesuatu.

b. Film dapat menyajikan suatu proses secara lebih tepat guna.

c. Film memungkinkan kita bergerak melampaui ruang dan waktu.

d. Film mampu membuat kita dapat mengamati proses kerja suatu objek yang

secara normal tidak dapat kita amati.

e. Film memungkinkan kita untuk memisahkan bagian perbagian dari suatu

peristiwa sehingga dapat dipelajari secara lebih seksama.

Selain tiga klasifikasi tersebut, dalam perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi di era digital saat ini terdapat pula bahan ajar yang sifatnya multimedia.

Pemanfaatan jaringan internet juga mendukung munculnya jenis bahan ajar ini.

Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) antara lain CAI

73 Hendra Kurniawan, ibid, hlm.275-275.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

50

(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran

interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

f. Prinsip-Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar

Adapun prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi : 74

1. Prinsip Relevansi

Prinsip relevansi artinya materi pembelajarannya hendaknya relevan

memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan

kompetensi dasar.

2. Prinsip Konsisten

Prinsip konsisten artinya adanya keajengan antara bahan ajar dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar

yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus

diajarkan juga harus meliputi empat macam.

3. Prinsip Kecukupan

Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang

diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak.

g. Bahan Ajar Pada Kompetensi Dasar

Berikut bahan ajar pada Kompetensi Dasar (KD) Sejarah Indonesia yang pilih

peneliti untuk dijadikan sebagai bahan ajar pada LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik):

3.7 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia

4.7 Mengolah informasi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia dengan menerapkan cara berpikir sejarah, serta

mengemukakannya dalam bentuk tulisan

74 http://digilib.unimed.ac.id/1457/1/Fulltext.pdf, diakses pada tanggal 3 Maret 2020 pukul 15.58

WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

51

7. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Penjelasan yang diuraikan oleh buku panduan pengembangan bahan ajar yang

diterbitkan oleh Diknas, bahwa lembar kerja siswa (Student Work Sheet) adalah

lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan

biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.

Suatu tugas yang diinstruksikan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi

dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata

pelajaran apa saja.75

Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan suatu bahan ajar

cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-

petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik,

yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.76 Dalam Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD), siswa akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang

berkaitan dengan kompetensi dasar, siswa dapat menemukan arahan yang

terstruktur untuk memahami materi yang ada pada LKPD serta saat yang bersamaan

siswa diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.77

Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas

yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang

harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/atau praktis, yang mengacu kepada

75 Andi Prastowo, op.cit, hlm.268-269. 76 Loc. Cit. 77 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

52

kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dan penggunaannya tergantung dengan

bahan ajar lain.78

b. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berikut ini fungsi dari Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) diungkapkan oleh

Durri Andriani dalam buku Pengembangan Bahan Ajar Tematik karya Andi

Prastowo, sebagai berikut : 79

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan ajar yang bisa

meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa.

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan ajar yang

mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan ajar yang ringkas dan

kaya tugas untuk berlatih.

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memudahkan pelaksanaan

pengajaran kepada siswa.

c. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Durri Andriani dalam buku Pengembangan Bahan Ajar Tematik

karya Andi Prastowo menyatakan paling tidak ada empat poin penting yang

menjadi tujuan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), yaitu: 80

1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi

dengan materi yang diberikan;

2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap

materi yang diberikan;

3. Melatih kemandirian belajar siswa;

4. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.

d. Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memilki banyak manfaat bagi

pembelajaran, diantaranya melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kita

78 Loc. Cit. 79 Andi Prastowo, ibid, hlm.270. 80 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

53

mendapat kesempatan untuk menarik perhatian siswa agar secara aktif terlibat

dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk

mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) yaitu dengan menerapkan metode “SQ3R” atau Survey, Question, Read,

Recite, dan Review (meninjau, membuat pertanyaan, membaca, meringkas, dan

mengulang).81

e. Langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan hal penting yang menunjang

pembelajaran, maka dari itu penyusunan LKPD harus dilakukan secara baik dan di

susun harus inovatif dan kreatif. Penyusunan LKPD harus memperhatikan langkah-

langkah dan kaidah penyusunan LKPD yang baik.

Menurut Andi Prastowo langkah-langkah dalam menyusun LKPD adalah

sebagai berikut: 82

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan lanngkah pertama dala penyusunan LKPD.

Langkah ini untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan

ajar LKPD. Materi yang digunakan ditentukan dengan cara melakukan analisis

terhadap materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang diajarkan.

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKPD

Sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis serta

melihat urutan LKPD-nya. Menyusun peta kebutuhan di ambil dari hasil

anaisis kurikulum dan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran sesuai

dengan hasil analisis. Hal yang biasa di analisis untuk menyusun peta

kebutuhan diantaranya, SK, KD, indikator pencapaian, dan LKPD yang sudah

digunakan.

81 Loc. Cit. 82 http://repository.ump.ac.id/56/3/Agus%20BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 1 Maret 2020

pukul 23.45 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

54

3) Menentukan Judul LKPD

Judul ditentukan dengan melihat hasil anaisis standar kompetensi dan

kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau dari pengalaman belajar yang

terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dikembangkan

menjadi sebuah judul LKPD. Jika kompetensi dasar tersebut tidak terlalu besar.

4) Penulisan LKPD

Dalam penulisan LKPD terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan.

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun LKPD:

a) Merumuskan kompetensi dasar

Untuk merumuskan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan melihat pada

kurikulum yang berlaku. Kompetensi dasar merupakan turunan dari standar

kompetensi. Untuk mencapai kompetensi dasar peserta didik harus mencapai

indikator-indikator yang merupakan turunan dari kompetensi dasar.

b) Menentukan alat penilaian

LKPD yang baik harus memiliki alat penilaian untuk menilai semua yang

sudah dilakukan. Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja

peserta didik. Alat penilaian dapat berupa soal pilihan ganda dan soal essai.

Penilaian yang dilakukan didasarkan pada kompetensi peserta didik.

c) Menyusun materi

Sebuah LKPD terdapat di dalamnya materi pelajaran yang akan dipelajari.

Materi dalam LKPD harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

Ketika menyusun LKPD ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Materi

LKPD dapat berupa informasi pendukung, gambaran umum mengenai ruang

lingkup materi yang akan dipelajari. Materi dalam LKPD dapat diambil dari

berbagai sumber seperti buku, majalah, jurnal, internet, dan sebagainya.

d) Memperhatikan struktur LKPD

Kita terlebih dahulu memahami segala sesuatu yang akan kita gunakan dalam

penyusunan LKPD, terutama bagian dasar dalam penyusunan LKPD sebelum

melakukan penyusunan LKPD. Komponen penyusunan LKPD harus sesuai

apabila salah satu komponen penyusunan LKPD tidak sesuai maka LKPD tidak

akan terbentuk. LKPD terdiri dari enam komponen yaitu judul, petunjuk

belajar (petunjuk peserta didik), kompetensi yang akan dicapai, informasi

pendukung, tugas-tugas, dan langkah-langkah kerja serta penilaian.

Langkah-langkah menyusun LKPD pada materi teori tentang masuknya

agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia menempatkan pendidikan nilai sebagai

mendukung pembentukan karakter pada peserta didik, sehingga langkah yang harus

ditempuh agar pendidikan nilai tersampaikan dengan baik pada peserta didik

dilakukan beberapa langkah yaitu:83 1) pendidik harus paham mengenai nilai apa

83 Sutarjo Adisusilo, op.cit, hlm.73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

55

saja yang akan diajarkan oleh peserta didik, sehingga dalam hal ini menyesuaikan

materi sejarah dengan nilai yang dipilih yakni nilai toleransi dan nilai peduli sosial,

2) para pendidik mengajarkan nilai tersebut pada peserta didik melalui contoh nyata

yang menjadi teladan sehingga peserta didik dapat melihat sendiri alangkah baiknya

nilai itu. Dalam LKPD terdapat pada teladan yang dilakukan oleh para walisongo

dalam menyebarkan agama Islam dengan damai, 3)membantu peserta didik untuk

menghayati dan terdapat dalam hati sanubari si peserta didik. Pada LKPD nilai

tersebut terwujud dalam soal evaluasi yang terdapat pada pilihan ganda, esai, visual

komik, dan refleksi yang diharapkan peserta didik memiliki dan menjadikan nilai

tersebut sebagai sikap hidupnya serta menjadi landasan bertingkah laku, 4)Peserta

didik yang telah merasa memiliki sikap hidup sesuai dengan nilai-nilai tersebut

dibantu untuk mewujudkan dalam tingkah laku dan menerapkan di kehidupan

sehari-hari. Bentuk perwujudan dari LKPD ini dapat dilihat dari tindakan peserta

didik yang berinteraksi dengan sesama maupun yang lebih tua baik di sekolah

maupun dikehidupan sehari-hari untuk saling menghormati dan menjaga

kedamaian satu sama lain.

Selain itu, menyusun LKPD harus memperhatikan nilai sebagai acuan tingkah

laku hidup yang diungkapkan oleh Hill dengan tiga tahapan, yaitu:84 1) values

thinking atau values cognitive, ialah nilai-nilai pada tahapan dipikirkan (rasional)

melalui materi pada LKPD yang mempengaruhi pengetahuan peserta didik, 2)

values affective, ialah nilai-nilai yang menjadi keyakinan pada diri seseorang untuk

melakukan sesuatu (komitmen), berasal dari pengajaran oleh pendidik dengan

84 Sutarjo Adisusilo, ibid, hlm.60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

56

mengintegrasikan nilai-nilai dengan materi dalam LKPD, 3)values actions, ialah

tahap dimana nilai yang telah menjadi keyakinan dan niat (komitmen yang kuat)

diwujudkan dalam suatu tindakan nyata, setelah peserta didik memahami nilai yang

ada pada materi pembelajaran, harapannya nilai-nilai tersebut diterapkan dengan

baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Berikut langkah penyusunan LKPD menurut Andi Prastowo pada gambar di

bawah ini. 85

Sumber: Andi Prastowo

Gambar VIII : Langkah-langkah Penyusunan LKPD

85 Andi Prastowo,op.cit, hlm.275.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

57

8. Evaluasi

a. Pengertian Evaluasi

Dalam konteks pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan hasil kerja

peserta didik, Nitko dan Brookhart dalam buku Evaluasi Dan Penilaian

Pembelajaran Kurikulum 2013 karya Drs. Amirono, M.T dan Drs. Daryanto

mendefiniskan evaluasi sebagai suatu proses penentuan nilai yang berkaitan dengan

hasil karya dan kinerja peserta didik. Fokus evaluasi dalam konteks ini adalah

individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai kelompok peserta didik atau kelas.

Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai objek evaluasi yaitu prestasi belajar,

perilaku, motivasi, minat, dan tanggung jawab.86

Hal yang hampir sama dikemukakan oleh Kirkpatrick dalam buku Evaluasi

Dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013 karya Drs. Amirono, M.T dan Drs.

Daryanto yakni terdapat tiga komponen yang harus di evaluasi dalam pembelajaran

yaitu pengetahuan yang dipelajari, keterampilan apa yang dikembangkan, dan sikap

apa yang perlu diubah untuk menjadi pribadi yang baik. Untuk mengevaluasi

komponen pengetahuan dan/atau perubahan sikap, dapat menggunakan tes tertulis

(paper and pencil test) sebagai alat ukurnya. Hal ini untuk meningkatkan

keterampilan peserta didik dengan menggunakan tes kerja sebagai alat ukurnya.87

Dari cakupan evaluasi, terdapat evaluasi yang bersifat makro yaitu

menggunakan sample dalam menelaah suatu program dan dampaknya yang

sasarannya adalah program pendidikan. Kemudian evaluasi yang bersifat mikro

86 Amirono dan Daryanto, Evaluasi Dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013, Yogyakarta:

Gava Media, 2016, hlm.22. 87 Amirono dan Daryanto, ibid, hlm.23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

58

yang sasarannya adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi

penanggungjawabnya adalah tenaga pendidik.88

b. Evaluasi Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah (ESP)

Model evaluasi kualitas proses dan hasil pembelajaran sejarah, menekankan

pada penilaian proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Hasil

pembelajaran sejarah mencakup kecakapan akademik, kesadaran sejarah, dan

nasionalisme.

Model ESP (Evaluasi Pembelajaran Sejarah) memiliki dua unsur pokok,

yakni kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran. Aspek kualitas pembelajaran

mencakup: kinerja guru sejarah, materi pembelajaran sejarah, metode

pembelajaran, sarana pembelajaran, iklim kelas, sikap siswa, dan motivasi belajar

sejarah. Sedangkan aspek hasil pembelajaran mencakup: kecakapan akademik,

kesadaran sejarah, dan nasionalisme.

Kualitas pembelajaran perlu dievaluasi secara keberlanjutan karena

mendukung keberhasilan pembelajaran. Semakin berkualitas proses pembelajaran,

maka akan semakin tinggi tingkat efektivitas pembelajaran. Pembelajaran yang

berkualitas didukung oleh kinerja guru yang baik dalam proses pembelajaran.,

materi pembelajaran yang dikembangkan dengan baik, metode pembelajaran,

sarana pembelajaran yang mendukung, iklim kelas yang kondusif, sikap siswa yang

positif terhadap pelajaran sejarah, dan motivasi yang tinggi untuk berprestasi.89

88 Loc. Cit. 89 Aman, op.cit, hlm.132-134.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

59

c. Fungsi Evaluasi

Berikut fungsi evaluasi dalam pembelajaran :90

1. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi peserta didik.

2. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana

ketercapaian peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.

3. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program

kurikulum.

4. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional

5. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar peserta didik kepada para

orang tuanya.

d. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi bagi pendidik dalam kegiatan belajar mengajar yakni:91

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata

pelajaran yang ditempuhnya.

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni

seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para peserta didik

ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi

pelaksanaannya.

4. Memberikan pertanggungjawaban pihak sekolah kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Pihak yang dimaksud meliputi pemerintahan, masyarakat, dan para orang tua

peserta didik. Menurut Anas tujuan evaluasi pendidikan terdiri atas :

a. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua yaitu:92

1. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai

bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh

para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam

jangka waktu tertentu.

90 Amirono dan Daryanto, ibid, hlm.27. 91 Amirono dan Daryanto, ibid, hlm.28. 92 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

60

2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang

telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.

b. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang

pendidikan adalah:93

1. Untuk memicu kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.

Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau

keingintahuan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan

prestasinya masing-masing.

2. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan

tidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga

dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

e. Jenis Evaluasi Pembelajaran

Jenis evaluasi Pembelajaran menurut Bloom dalam buku Desain

Pembelajaran Pendidikan karya Norvan Ardy Wiyani, M.Pd.I, mengenalkan dua

jenis evaluasi pembelajaran yang terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

Kemudian jenis-jenis evaluasi pembelajaran tersebut mengalami perkembangan,

sehingga ada empat jenis evaluasi pembelajaran yang biasanya dilakukan untuk

kepentingan pembelajaran sebagai berikut.94

a. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif yaitu evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di setiap

peserta didik selesai mempelajarari beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang

harus dicapai pada mata pelajaran tertentu di satu pokok bahasan mata

pelajaran tersebut. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat ketercapaian suatu

KD. Jika ada peserta didik yang belum mencapainya maka diadakanlah

remedial.

b. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif yaitu evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di setiap

peserta didik selesai mempelajari beberapa Kompetensi Dasar yang harus

93Loc. Cit. 94 Norvan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014,

hlm.179-180.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

61

dicapai pada mata pelajaran tertentu pada beberapa pokok bahasan mata

pelajaran tersebut. Biasanya evaluasi pembelajaran sumatif dilaksanakan di

setiap pertengahan dan akhir pembelajaran. Dengan demikian, evaluasi sumatif

ini bertujuan untuk menilai hasil pencapaian belajar peserta didik terhadap

berbagai kompetensi yang harus dikuasainya dalam suatu periode, seperti

akhir semester dan di kelas terakhir (Ujian Nasional).

c. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi diagnostik yaitu evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

sarana untuk mendiagnosis berbagai kendala dalam proses pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk meneliti maupun mencari

sebab kegagalan dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui di mana

letak kesulitan belajar peserta didik.

d. Evaluasi Penempatan

Evaluasi penempatan yaitu evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan untuk

menempatkan peserta didik dalam suatu program pendidikan atau jurusan yang

sesuai dengan kemampuan (baik potensial maupun aktual) dan minat peserta

didik. Evaluasi pembelajaran ini sangat bermanfaat dalam poses menentukan

jurusan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

62

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti didukung oleh penelitian yang

sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu :

1. Erika Wahyu Nurani (2019) dalam Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yang

melaksanakan penelitian berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berbasis Android Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Di Kelas IV SD

Negeri 2 Mojo”.95 Tujuan penelitian tersebut adalah ingin mengembangkan

LKS (Lembar Kerja Siswa), mengkaji kelayakan, dan menguji keefektifan

LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis android pada pembelajaran IPA materi

gaya di kelas IV SDN 2 Mojo. Dalam penelitian tersebut memiliki 5 langkah

pengembangan dalam penelitian ini diantaranya adalah 1) Analysis (analisis),

2) Design (rancangan), 3) Development (pengembangan), 4) Implementation

(penerapan), 5) Evaluation (evaluasi). Penelitian ini menghasilkan produk

berupa LKS dengan kategori baik dengan skor rata-rata 3,86.

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada penggunaan LKS (Lembar Kerja

Siswa)/ LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Perbedaannya dengan penelitian

ini terletak pada penggunaan model R&D. Penelitian Erika Wahyu Nurani

menggunakan model pengembangan ADDIE sedangkan penelitian ini

menggunakan model pengembangan Dick dan Carey. Selain itu pengembangan

95Erika Wahyu Nurani, 2019. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Android Pada

Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Di Kelas IV SD Negeri 2 Mojo, (online),

(https://lib.unnes.ac.id/33605/1/1401415435__Optimized.pdf, diakses pada tanggal 25 April 2020

pukul 04.06 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

63

LKS (Lembar Kerja Siswa) oleh Erika Wahyu Nurani dikembangkan untuk

siswa SD kelas IV dengan berbasis android pada mata pelajaran IPA materi

gaya sedangkan penelitian ini melakukan pengembangan produk yang di

dalamnya terdapat nilai karakter yang sudah dipilih sesuai dengan materi

pembelajaran sejarah yakni memperkuat nilai toleransi dan peduli sosial

khususnya akulturasi dan multikultural pada penelitian pengembangan untuk

siswa SMA kelas X Sejarah Indonesia pada materi proses masuknya agama

dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

2. Syaifullah Munawar (2016) dalam Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma yang melaksanakan penelitian berjudul “Pengembangan

menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Subtema

Indonesiaku, Bangsa yang Cinta Damai Mengacu Kurikulum 2013 Untuk

Siswa Kelas Lima (V) SD”.96 Tujuan penelitian tersebut adalah ingin

mengembangkan LKS dan mendeskripsikan LKS menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah pada Subtema Indonesiaku, Bangsa yang

Cinta Damai mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas Lima (V) SD.

Dalam penelitian tersebut memiliki 10 langkah pengembangan, namun dalam

penelitian ini, peneliti membatasi pada lima langkah pengembangan, karena

keterbatasan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan lembar kerja siswa

96 Syaifullah Munawar, 2016. Pengembangan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah pada Subtema Indonesiaku, Bangsa yang Cinta Damai Mengacu Kurikulum 2013 Untuk

Siswa Kelas Lima (V) SD, (online), (http://repository.usd.ac.id/4275/2/121134255_full.pdf, diakses

pada tanggal 31 Maret 2020 pukul 23.08 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

64

ini disusun sebagai pegangan guru. Kelima langkah prosedur pengembangan

antara lain, 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)

validasi desain, 5) revisi desain. Penelitian ini menghasilkan produk berupa

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan kualitas baik dengan skor rata-

rata 4,14.

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada penggunaan LKS (Lembar Kerja

Siswa)/LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Perbedaannya dengan penelitian

ini terletak pada penggunaan model R&D. Penelitian Syaifullah Munawar

menggunakan model pengembangan Borg dan Gall, sedangkan penelitian ini

menggunakan model pengembangan Dick dan Carey. Selain itu pengembangan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) milik Syaifullah Munawar dikembangkan

untuk siswa SD kelas V dengan model pembelajaran berbasis pada subtema

Indonesiaku, bangsa yang cinta damai sedangkan bahan ajar cetak yang

digunakan dalam penelitian ini untuk siswa SMA kelas X Sejarah Indonesia

yang di dalamnya mengandung pendidikan karakter berupa nilai toleransi dan

peduli sosial khususnya akulturasi dan multikultural pada materi proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

3. Himmatul Amanah (2013) dalam Skripsi Program Studi Geografi, Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang yang melaksanakan penelitian

berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter Dan

Kebencanaan Sebagai Bahan Ajar IPS Kelas VIII Materi Lingkungan Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

65

Di SMPN Kabupaten Semarang”.97 Tujuan penelitian tersebut adalah ingin

menghasilkan LKS berbasis karakter dan kebencanaan materi pelajaran

Lingkungan Hidup. Dalam penelitian tersebut memiliki 10 langkah

pengembangan, namun dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada tujuh

langkah pengembangan diantaranya adalah 1) potensi dan masalah, 2)

pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji

coba produk, 7) kelayakan produk. Penelitian ini menghasilkan produk berupa

dengan kualitas baik dengan skor rata-rata 82,57.

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada penggunaan LKS (Lembar Kerja

Siswa)/LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Perbedaannya dengan penelitian

ini terletak pada penggunaan model R&D. Penelitian Himmatul Amanah

menggunakan model pengembangan Borg and Gall sedangkan penelitian ini

menggunakan model pengembangan Dick dan Carey. Selain itu pengembangan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) oleh Himmatul Amanah dikembangkan

untuk siswa SMP kelas VIII dengan Berbasis Karakter Dan Kebencanaan

Sebagai Bahan Ajar IPS Pada Materi Lingkungan Hidup sedangkan penelitian

ini untuk menanamkan nilai karakter pada siswa SMA kelas X Sejarah

Indonesia yang di dalamnya mengandung pendidikan karakter berupa nilai

toleransi dan peduli sosial khususnya akulturasi dan multikultural pada materi

proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

97 Himmatul Amanah, 2013, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter Dan

Kebencanaan Sebagai Bahan Ajar IPS Kelas VIII Materi Lingkungan Hidup Di SMPN Kabupaten

Semarang, (online), (https://lib.unnes.ac.id/19951/1/3201408897.pdf, diakses pada tanggal 25

April 2020 pukul 01.01 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

66

Dari paparan yang telah dijelaskan di atas mengenai persamaan penelitian

yang relevan dengan peneliti dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, pengembangan

bahan ajar cetak berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sejarah Indonesia

dalam materi proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia untuk

siswa kelas X belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga peneliti mempunyai

ketertarikan untuk mengembangkan produk berupa bahan ajar cetak yaitu Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berkarakter dengan menekankan nilai toleransi

dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural). Dalam LKPD terdapat juga

penilaian sikap berbentuk kuisioner, yang akan diisi oleh tiap siswa sebagai penentu

keberhasilan dalam penanaman karakter pada mata pelajaran Sejarah Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

67

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran di kelas adalah kegiatan belajar mengajar yang

melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran tersebut

terdapat komunikasi timbal balik antara guru dan siswa dalam suasana yang

edukatif. Namun kurangnya dalam mengelolah pembelajaran sejarah yang efektif

oleh guru menjadikan siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat proses

pembelajaran sejarah, siswa berbicara dengan teman sebangkunya, kurangnya

literasi pada siswa, dan masih ditemui penggunaan hp oleh siswa pada proses

pembelajaran.

Untuk mengatasi siswa yang kurang memperhatikan guru, siswa yang

berbicara dengan teman sebangkunya, kurangnya literasi pada siswa, dan masih

ditemui penggunaan hp oleh siswa pada proses pembelajaran. Maka guru harus

menggunakan bahan ajar cetak sebagai penyampaian informasi yang efektif di

kelas. Banyaknya bahan ajar cetak yang digunakan ketika proses pembelajaran

salah satunya LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

Pada kenyataannya beberapa guru telah menerapkan LKPD, namun

penggunaan LKPD hanya menekankan pada pengetahuan (kognitif) saja dan untuk

sikap (afektif) belum ada yang mengembangkan. Sehingga LKPD yang bermuatan

nilai-nilai karakter diharapkan menyempurnakan LKPD yang sudah ada, dimana

sesuai Kurikulum 2013 menekankan pendidikan karakter berupa nilai-nilai karakter

pada tiga aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terdapat masalah yang

timbul dalam penggunaan LKPD diantaranya; 1) tidak terlihat motivasi yang kuat

pada anak karena LKPD pada umumnya kurang inovasi dan inspirasi, 2) belum ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

68

pelatihan membuat LKPD di sekolah yang memadai, 3) guru masih menggunakan

LKPD yang sudah ada tanpa ciri khas khusus seperti HOTS, refleksi atau nilai

karakter (afektif).

Diperlukannya solusi untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam

proses pembelajaran maka nilai-nilai karakter perlu dijabarkan ke dalam bahan ajar

cetak yakni LKPD. Pendidikan karakter secara sederhana dapat dipahami sebagai

pendidikan yang menekankan pada penanaman karakter yang baik pada siswa (ada

18 nilai karakter).

Nilai karakter yang akan dikembangkan dalam LKPD ini berupa nilai

toleransi dan peduli sosial. Dimana toleransi merupakan sikap menerima perbedaan

orang lain, tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain yang terwujud pada

masa Kerajaan Hindu Buddha menerima penyebaran agama Islam oleh para wali

songo dan peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain yang membutuhkan dengan tindakan Sunan Kudus yang

melarang umat Islam menyembelih sapi ketika Lebaran Idul Adha karena di Kudus

pada saat itu mayoritas beragama Hindu sehingga penyembelihan sapi diganti

dengan kerbau atau kambing.

Pada masa sekarang perlu ditekankan kedua nilai tersebut mengingat bahwa

bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan menjalin komunikasi yang

baik antar sesama, persatuan dalam perbedaan, rukun tetangga, menghargai

perbedaan yang ada, dan peduli satu sama lain dengan sikap empati dan simpati.

Nilai karakter ini menjadi gambaran dan menyadarkan siswa bahwa nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

69

karakter tersebut sangat penting diimplementasikan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Pembuatan LKPD mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.

Banyaknya penggunaan LKPD saat ini berisikan materi dan petunjuk untuk

menyelesaikan tugas pembelajaran yang dikerjakan siswa, namun belum ditemukan

LKPD yang bermuatan nilai karakter sehingga penelitian ini secara khusus akan

mengembangkan LKPD bermuatan nilai karakter. Nilai karakter yang dipilih

berupa nilai toleransi dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural) sesuai dengan

materi pembelajaran Sejarah Indonesia kelas X yang relevan. Harapannya melalui

pembelajaran LKPD ini siswa dapat mengambil setiap makna penting dari

pembelajaran sejarah, terutama nilai toleransi dan nilai peduli sosial serta

memahami pembelajaran sejarah dengan lebih baik lagi.

Pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian ini berbentuk bahan ajar

cetak berupa LKPD bermuatan nilai karakter yang digunakan sebagai pembelajaran

di sekolah. Selain itu, LKPD yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai contoh

dalam pembuatan LKPD selanjutnya dengan menempatkan nilai-nilai karakter

yang sesuai pada materi yang akan dibahas, guna membentuk karakter siswa yang

berkualitas dan peka terhadap situasi yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

70

Adapun kerangka berpikir dituangkan dalam bagan sebagai berikut :

Gambar IX : Kerangka Berpikir

Lembar Kerja Peserta

Didik(LKPD) bermuatan

nilai karakter

1) Belum ada pelatihan

membuat LKPD di

sekolah

2) Ketergantungan guru

menggunakan LKPD

yang sudah ada tanpa

ciri khas khusus seperti

HOTS, refleksi atau nilai

karakter

3) Tidak terlihat motivasi

yang kuat pada peserta

didik karena LKPD pada

umumnya kurang

inovasi dan inspirasi

Bahan ajar

cetak

Timbul Masalah

Diperlukan Solusi

Materi yang

disampaikan dalam

Lembar Kerja

Peserta Didik

(LKPD) kurang

kreatif dan inovatif

Proses

Pembelajaran

dikelas

LKPD bermuatan nilai

karakter berupa

toleransi dan peduli

sosial

Pendidikan Karakter

Materi Teori Tentang

Proses Masuknya Agama

Dan Kebudayaan Islam

Ke Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

71

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau dikenal

dengan R&D (Research and Development). Penelitian dan pengembangan atau

R&D (Research and Development) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah

dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau memperbaiki produk-

produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.98

Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan Dick and

Carey (2003). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model Dick and

Carey ini terdiri atas analisis kebutuhan dan tujuan, menganalisis pembelajaran,

menganalisis pembelajar dan konteksnya, merumuskan tujuan unjuk kerja,

mengembangkan instrumen penilaian, mengembangkan strategi pembelajaran,

mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, merancang dan melaksanakan

evaluasi formatif, melakukan revisi, dan melakukan evaluasi sumatif.99 Produk

yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) sejarah Indonesia yang berkarakter pada materi teori tentang

proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia untuk siswa SMA

kelas X.

.

98 I Made Tegeh, Model Penelitian Pengembangan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, hlm.13. 99 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Ketiga, Jakarta:

Kencana, 2010, hlm.230-235.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

72

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan Dick &

Carey (2009), yakni model prosedural biasanya berupa urutan langkah-langkah,

yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir. Model

penelitian Dick & Carey memiliki 10 langkah penelitian dan pengembangan (R&D)

sebaga berikut: 100

1. Analisis Kebutuhan dan Tujuan

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau

produk yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan peneliti

untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

2. Analisis Pembelajaran

Melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan, proses,

prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Analisis Pembelajar dan Konteksnya

Menganalisis pembelajar dan konteks dilakukan secara bersamaan dengan

analisis pembelajaran atau setelah analisis pembelajaran. Menganalisis pembelajar

dan konteks mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik dalam latar

pembelajaran dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan digunakan.

4. Menuliskan Tujuan Unjuk Kerja

Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa

rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional, gambaran rumusan operasional

mencerminkan tujuan khusus program atau produk yang dikembangkan.

100 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

73

5. Mengembangkan Instrumen Penilaian

Peneliti dapat mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan indikator

dan mengukur perangkat produk yang dikembangkan. Dalam hal ini instrumen

penilaian berkaitan dengan tujuan khusus dan perangkat produk yang

dikembangkan. Instumen dengan tujuan khusus dapat berupa hasil belajar

sedangkan yang berkaitan dengan perangkat produk yang dikembangkan berupa

kuesioner.

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

Tahap ini mengembangkan strategi pembelajaran yang secara spesifik untuk

membantu pembelajar untuk mencapai tujuan khusus. Peneliti mengembangkan

bahan ajar cetak berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi teori

tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan:

a. Menambahkan materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang dibahas

b. Terdapat penugasan individu maupun kelompok pada LKPD yang dilakukan

secara langsung dalam proses pembelajaran

c. Dalam LKPD terdapat nilai karakter yang dapat diperoleh dalam materi teori

tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

7. Memilih Bahan Pembelajaran dan Mengembangkan Nilai Budaya

Bangsa Indonesia

Dalam hal ini memilih bahan pembelajaran dan mengembangkan nilai berupa

bahan ajar cetak yang baik untuk pembelajar dalam bentuk LKPD pada materi teori

tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia untuk peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

74

didik kelas X dan mengembangkan nilai budaya bangsa Indonesia yakni nilai

toleransi dan nilai peduli sosial sesuai dengan materi pembelajaran yang dirancang

untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

8. Merancang LKPD dan Melaksanakan Evaluasi Formatif

Merancang produk LKPD dan melaksanakan evaluasi formatif yaitu evaluasi

oleh pengembang selama proses, prosedur, program, atau produk dikembangkan.

Evaluasi formatif dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan

maksud untuk mendukung proses peningkatan efektivitas. Namun pandemi covid

19 menjadikan evaluasi formatif dilakukan pada validasi praktisi guru untuk

melihat kelayakan produk yang dikembangkan.

9. Merevisi pembelajaran

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajar), prosedur, program, atau

produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap

tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran,

perilaku awal, tujuan untuk kerja atau performansi, butir tes, strategi pembelajaran,

dan/atau bahan-bahan pembelajaran.

10. Evaluasi Sumatif

Setelah suatu produk atau proses pengembangan selesai dikembangkan,

langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif

dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat keefektivitas produk atau

proses secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

Model penelitian Dick & Carey memiliki 10 langkah, dimana langkah

terakhir ialah evaluasi sumatif yang bertujuan untuk menentukan tingkat efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

75

produk atau proses secara keseluruhan dibandingkan dengan produk lain. Pada

penelitian ini, peneliti hanya sampai pada tahap pengembangan produk tanpa

menguji efektivitas produk sehingga penelitian ini sampai di tahap kesembilan yaitu

revisi produk dilakukan setelah evaluasi formatif.

Komponen sistem pembelajaran Dick dan Carey disajikan dalam bagan

lengkap (gambar X) di bawah ini: 101

Gambar X : Komponen Sistem Pembelajaran Dick & Carey

101 Loc. Cit.

Analisis kebutuhan dan

Identifikasi tujuan umum

Menganalisis

pembelajaran

Menganalisis

pebelajar dan konteks

Merumuskan

tujuan khusus

Melakukan revisi

Mengembangkan

instrument assessment

Mengembangkan

strategi pembelajaran

Memilih Bahan Pembelajaran dan

Mengembangkan Nilai Budaya Bangsa Indonesia

Merancang LKPD dan

melaksanakan evaluasi formatif

Merancang dan

melaksanakan evaluasi

sumatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

76

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Sebelum menerapkan produk yang akan digunakan sebagai bahan ajar dalam

pembelajaran di kelas, produk harus di uji coba melalui beberapa tahap sampai

produk dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar Sejarah Indonesia. Tingkat

kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan akan diketahui

melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang dilaksanakan dalam beberapa tahap,

yaitu :

a. Validasi produk awal dilakukan oleh ahli materi, ahli evaluasi

pembelajaran, ahli pendidikan karakter, dan ahli guru sejarah.

Ahli materi telah melakukan validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan

memberikan penilaian melalui instrumen penilaian mengenai materi yang terdapat

dalam LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Ahli materi dalam pengembangan

produk tahap pertama adalah Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd yang merupakan

dosen Program Studi Pendidikan Sejarah. Beliau dipilih sebagai ahli materi karena

ahli dalam bidang tersebut.

Ahli evaluasi pembelajaran telah melakukan validasi Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) berupa soal pilihan ganda, esai dan tugas kelompok yang terdapat

dalam LKPD. Dalam pengembangan produk tahap pertama, Ibu Maria Agustina

Amelia, S.Si., M.Pd. dipilih sebagai ahli evaluasi pembelajaran. Beliau merupakan

dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai ahli evaluasi

pembelajaran karena beliau ahli dalam bidang tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

77

Ahli pendidikan karakter telah melakukan validasi Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dari segi penanaman nilai karakter yang terdapat dalam LKPD dan

memberikan penilaian melalui instrumen penilaian. Ahli pendidikan karakter dalam

pengembangan produk tahap pertama adalah Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,

M.Pd. yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Beliau dipilih sebagai ahli pendidikan karakter karena ahli dalam bidang tersebut.

Validasi praktisi guru sejarah pertama dilakukan oleh Ibu Marlinda Dwi

Ratnani, S.Pd., dalam melakukan validasi pengembangan produk LKPD. Beliau

merupakan guru sejarah di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Selanjutnya validasi

praktisi guru sejarah kedua dilakukan oleh Bapak Bernadus Pascal Alexander

Wiharjo, S.Pd yang merupakan guru sejarah di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

b. Validasi Praktisi Guru

Validasi praktisi guru diuji oleh dua guru sejarah. Uji coba produk Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) oleh guru sejarah diuji secara keseluruhan. Guru

sejarah juga menguji Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan menilai dari segi

penampilan hingga isi materi yang terdapat pada bahan ajar yang dibuat. Instrumen

penilaian yang diberikan oleh peneliti mengenai produk pengembangan dan

memberikan kritik dan saran atas produk. Uji coba guru sejarah untuk mengetahui

kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sejarah Indonesia yang

dikembangkan sebagai bahan ajar.

Penelitian ini dilakukan uji coba 2 tahap. Tahap pertama dilakukan oleh oleh

ahli materi, ahli evaluasi pembelajaran, dan ahli pendidikan karakter. Tahap kedua

dilakukan validasi praktisi oleh dua guru sejarah SMA. Dalam penelitian ini peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

78

tidak melakukan penelitian secara langsung di sekolah. Hal ini dikarenakan adanya

wabah covid-19.

Berikut tahapan validasi produk bahan ajar LKPD yang dilakukan oleh ketiga

ahli dan dua guru sejarah SMA :

a) Validasi ahli materi, ahli evaluasi pembelajaran, dan ahi pendidikan karakter

b) Revisi Produk I

Revisi dilakukan sesuai saran dari ahli materi, ahli evaluasi pembelajaran, dan

ahi pendidikan karakter

c) Uji coba terhadap validasi praktisi 2 orang guru Sejarah SMA

d) Revisi produk II dilakukan berdasarkan kritik dan saran dari guru sejarah SMA

yang telah dilakukan

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba produk pengembangan berupa Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) sejarah Indonesia terhadap guru sejarah SMA. Guru dijadikan subjek uji

coba produk agar dapat memperoleh data untuk melihat kelayakan bahan ajar yang

dihasilkan. Pemilihan guru sebagai subjek uji coba dalam penelitian ini karena

pandemi covid-19 sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian

terhadap peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

79

D. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif merupakan data mengenai hasil penilaian suatu produk

pembelajaran yaitu skor yang dapat diukur melalui data kuesioner sedangkan data

kualitatif berupa tanggapan mengenai kritik ataupun saran.

E. Metode Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini:

1. Kuesioner (Angket)

Kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kusioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau

internet.102 Ada 2 jenis kuesioner, yaitu tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup

adalah kuesioner yang dirancang sedemikian rupa (pertanyaan/pernyataan) untuk

merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian

semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket

tersebut. Kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan

sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang

keadaan yang dialami sendiri, tanpa ada alternatif jawaban dari peneliti. 103

102 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2011, hlm.133-134 103 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

80

Instrumen kelayakan bahan ajar dibuat dengan Skala Likert, Skala Likert

merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi

respon sebagai dasar penentuan nilai (Azwar, 2012). Skala Likert menggunakan

lima kategori yaitu SS (Sangat Setuju), S(Setuju), R(Ragu-ragu), TS (Tidak Setuju),

STS (Sangat Tidak Setuju). Data yang diperoleh dari kuesioner tertutup adalah data

kuantitatif yang berupa skor. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban

dapat diberi skor: Sangat Tidak Setuju(1), Tidak Setuju(2), Ragu-ragu(3),

Setuju(4), dan Sangat Setuju(5). Adapun kisi-kisi pedoman kuisioner yang

ditunjukkan pada ahli materi, ahli evaluasi, ahli pendidikan karakter dan guru

sejarah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 : Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi

No Aspek Indikator

1. Aspek Pembelajaran Kesesuaian LKPD dengan Kompetensi Dasar

dan Indikator

2. Gambar dari LKPD menambah ketertarikan

peserta didik belajar sejarah

3. Pesan dalam LKPD dapat dengan mudah di

pahami

4. Relevansi antara rumusan tujuan dan indikator

5. Kebenaran materi

6. Sasaran pembelajaran jelas

7. Kejelasan materi pembelajaran

8. Kesesuaian isi soal dan jumlah sesuai dengan

cakupan materi

9. Kesesuaian bentuk soal

10. Kesesuaian pembahasan materi pada LKPD

11. Aspek Isi Kelengkapan dalam isi materi

12 Pendukung materi pembelajaran

13 Keakuratan sumber materi dan terpercaya

14 Kejelasan materi dapat dengan mudah dipahami

15. Kualitas penyajian materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

81

Tabel 3: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Evaluasi Pembelajaran

No Aspek Indikator

1. Aspek Produk

Kualitas fisik LKPD

2. Ilustrasi desain sampul

3. Pemilihan warna dan huruf

4. Kejelasan tujuan pembelajaran pada soal

5. Ketepatan penempatan taksonomi bloom pada

soal

6. Kejelasan penggunaan bahasa pada soal

7. Ketepatan soal pada peserta didik

8. HOTS yang ada pada soal sesuai dengan

kognitif peserta didik

9. Ketepatan soal essai menjadikan peserta didik

berpikir kritis

10. Ketentuan HOTS yang dibuat sesuai dengan soal

essai

11. Keterkaitan antar halaman

12. Penyelesaian LKPD

Tabel 4 : Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Pendidikan Karakter

No Aspek Indikator

1. Aspek Karakter Kesesuaian nilai karakter dengan Kompetensi

Dasar

2. Kesesuaian nilai karakter dengan tingkat

kemampuan perkembangan peserta didik

3. Merefleksikan karakter sesuai dengan kehidupan

sehari-hari

4. Pengembangan sikap menghargai perbedaan

(Toleransi)

5. Pengembangan sikap menghormati terhadap

sesama (Toleransi)

6. Pengembangan sikap empati (Peduli Sosial)

7. Pengembangan sikap simpati (Peduli Sosial)

8. Kesesuaian akulturasi pada LKPD yang

9. dikembangkan

10. Ketepatan multikultural pada materi LKPD

11.

12.

Kesesuaian LKPD pada tujuan pembelajaran

Ketepatan dalam memilih nilai karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

82

Tabel 5 : Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Guru Sejarah Indonesia

No Aspek Indikator

1. Aspek Pembelajaran Kesesuaian LKPD dengan Kompetensi Dasar

dan Indikator

2. Gambar dari LKPD menambah ketertarikan

peserta didik belajar sejarah

3. Pesan dalam LKPD dapat dengan mudah di

pahami

4. Kejelasan materi pembelajaran

5. Kesesuaian bentuk soal

6. Aspek Isi Kelengkapan dalam isi materi

7. Keakuratan sumber materi dan terpercaya

8. Kejelasan materi dapat dengan mudah dipahami

9. Kualitas penyajian materi

10. Aspek Produk Ilustrasi desain sampul

11. Pemilihan warna dan huruf

12. Ketepatan penempatan taksonomi bloom pada

soal

13. Kejelasan penggunaan bahasa pada soal

14. HOTS yang ada pada soal sesuai dengan

kognitif peserta didik

15. Keterkaitan antar halaman

16. Penyelesaian LKPD

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang

menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Wawancara

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang memberikan pertanyaan dan

narasumber yang menjawab pertanyaan dari pewawancara. Wawancara dilakukan

dengan melalui tatap muka.104 Wawancara dilakukan pada guru sejarah SMA saat

PLP KP sebelum wabah covid.

104 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam

Penelitian, Yogyakarta: Cv. Andi Offset, 2010, hlm.171.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

83

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data

kuantitatif dan kualitatif.

1. Teknik Data Kuantitatif

Pada umumnya data kuantitatif merupakan data penelitian berupa angka-

angka. Penggunaan instrumen penilaian yakni kuisioner/angket yang memberikan

penilaian berupa angka (skor).105 Skor penilaian diperoleh dari kuesioner dengan

mengacu pada skala likert untuk mendapatkan data kuantitatif berdasarkan

responden yang ikut serta dalam mengisi kuisioner/angket. Analisis data kuantitatif

dengan menghitung nilai yang didapat dari kuesioner kemudian dibagi dengan

jumlah pertanyaan yang ada sehingga mendapatkan rerata skor dengan kriteria yang

sudah ada di Penilaian Acuan Patokan (PAP). Berikut nilai skala lima

menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang disajikan dalam Tabel 6.106

Tabel 6 : Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

Skor Interval Skor Rerata Kategori

5 X >��i + 1,8 x sbi > 4,2 Sangat Baik

4 ��i + 0,6 x sbi < X < ��i + 1,8 x sbi > 3,4 - 4,2 Baik

3 ��i - 0,6 x sbi < X < ��i + 0,6 x sbi > 2,6 - 3,4 Cukup Baik

2 ��i - 1,8 sbi < X < ��i - 0,6 x sbi > 1,8 - 2,6 Kurang Baik

1 X < ��i - 1,8 x sbi < 1,8 Sangat Kurang

Baik

105 Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan, Bandung: Cv. Alfabeta, 2015, hlm.13. 106 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009,hlm. 238.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

84

Keterangan:

Skor maksimal Ideal = 5

Skor Minimal Ideal = 1

��i (Rerata ideal) = 1

2 (skor maks. ideal + skor min. ideal)

Sbi (Simpangan baku ideal) = 1

6 (skor maks. ideal - skor mini. ideal)

X = Skor empiris

2. Teknik Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat sehingga tidak berupa angka

tetapi berupa kata atau kalimat.107 Teknik data kualitatif dilakukan melalui

wawancara pada saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data.

Wawancara merupakan teknik pengambilan data ketika peneliti langsung berdialog

dengan responden untuk menggali informasi dari responden (narasumber).108

107 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, ibid, hlm.191. 108 Loc. Cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

85

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan diuraikan berdasarkan langkah-langkah jenis penelitian

Dick & Carey sebagai berikut:

Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan peneliti untuk mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Masih

ditemui pada kegiatan belajar mengajar menggunakan metode ceramah sehingga

peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari guru, peserta didik berbicara

dengan teman sebangkunya, kurangnya literasi pada peserta didik, dan masih

ditemui penggunaan gadget oleh peserta didik pada proses pembelajaran,

berdasarkan wawancara pada guru sejarah SMA saat PLP KP. Tujuan akhir dari

tahap ini adalah peneliti dapat melakukan analisis kebutuhan di dalam kelas untuk

menentukan tujuan pembelajaran yang tepat guna, dengan mengembangkan suatu

produk berupa bahan ajar cetak yakni Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

berkarakter.

Analisis pembelajaran yang diperoleh pada saat PLP KP, bahwa masih

ditemukan penggunaan bahan ajar yang kurang variatif, inovatif dan kreatif. Hal ini

dibuktikan dengan adanya peserta didik yang kurang percaya diri atas

kemampuannya dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Berbagai analisis

kebutuhan tersebut menghendaki peneliti melakukan penelitian agar tercapai tujuan

pembelajaran yang semestinya dengan mengimplementasikan nilai karakter pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

86

materi maupun soal di produk LKPD untuk siswa SMA kelas X.

Dalam langkah R&D model Dick & Carey terdapat analisis pembelajar dan

konteks dimana peneliti mengembangkan LKPD dengan tujuan membantu peserta

didik berpikir kritis, menambah pengetahuan, pemahaman, dan menanamkan nilai

karakter pada peserta didik guna menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam LKPD

terdapat tugas kelompok dan tugas mandiri yang menjadi uji kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik peserta didik. Selain itu, terdapat juga nilai karakter di

beberapa soal pilihan ganda dan peserta didik membuat suatu kegiatan tentang nilai

karakter yang dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sebagai

penilaian afektif saat menerapkan nilai karakter.

Langkah selanjutnya yaitu menuliskan unjuk kerja. Dari pengalaman PLP

KP, penelitian ini mengembangkan produk berupa Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) yang berkarakter. Produk yang dikembangkan memiliki tujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar sejarah dan menanamkan nilai karakter yang sesuai

dengan materi yaitu teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam

ke Indonesia untuk menanamkan nilai karakter toleransi dan peduli sosial.

Setelah menuliskan unjuk kerja, peneliti mengembangkan instrumen

penilaian. Dalam penelitian yang dilakukan, saya mengembangkan instrumen

penilaian yang berkaitan dengan tujuan khusus berupa hasil belajar peserta didik

dalam bentuk penugasaan individu maupun kelompok. Pada hasil belajar, peneliti

membuat kisi-kisi soal terdiri dari 35 soal pilihan ganda dan 5 soal esai. Kisi-kisi

soal untuk menentukan jawaban peserta didik benar atau salah. Hasil belajar berupa

skor perolehan peserta didik yang nantinya dituliskan dalam daftar penilaian peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

87

didik untuk membantu nilai akademik. Selain itu, instrumen penilaian berkaitan

juga dengan perangkat produk yang dikembangkan. Dalam hal ini, peneliti

membuat kuesioner untuk validasi berbagai ahli dan guru sejarah SMA guna

melihat kelayakan pada LKPD bermuatan nilai karakter yang dikembangkan. Dari

instumen penilaian ini menghasilkan data sehingga dapat melakukan uji kelayakan

dalam pengembangan LKPD.

Tahap selanjutnya dalam susunan Dick & Carey peneliti mengembangkan

strategi pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti mengembangkan LKPD Sejarah

Indonesia yang berkarakter, strategi pembelajaran yang dilakukan dengan kegiatan

belajar mengajar dan penugasaan pada peserta didik sesuai dengan kompetensi

dasar 3.7 mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X semester genap. Peneliti

mengembangkan bahan ajar cetak berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

pada materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan:

a. Menambahkan materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang dibahas

b. Membentuk kelompok belajar dalam menganalisis tugas kelompok.

c. Terdapat penugasan individu maupun kelompok pada LKPD

d. Dalam LKPD terdapat nilai karakter sesuai dengan materi yang akan dibahas

yaitu nilai toleransi dan peduli sosial (akulturasi dan multikultural).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

88

2. Hasil Pengembangan

a. Deskripsi Desain Produk Awal

Pada tahapan Dick & Carey terdapat langkah mengembangkan dan memilih

bahan pembelajaran yang diuraikan berdasarkan dekripsi desain produk awal.

Penelitian yang dilakukan berupa bahan ajar cetak berbentuk LKPD yang berisi

satu kompetensi dasar yaitu 3.7 menganalisis berbagai teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia. Pengembangan LKPD

difokuskan pada pengembangan pendidikan karakter sesuai kurikulum 2013

dengan menekankan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada

LKPD terdapat instrumen penilaian kognitif berbasis HOTS yang dikembangkan

dalam bentuk soal pilihan ganda (beberapa soal) dan penilaian sikap yang bertujuan

untuk menguatkan karakter peserta didik.

Pada LKPD ini berisi sampul depan dan belakang, kata pengantar, daftar isi,

petunjuk penggunaan, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian,

tujuan pembelajaran, materi, pertanyaan, penilaian sikap, refleksi berbentuk visual

komik, dan daftar pustaka. Berikut ini merupakan format awal dari produk yang

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

89

1. Sampul depan dan belakang

Pada sampul depan LKPD Sejarah Indonesia berisi judul bahan ajar cetak, materi

pembelajaran, ditujukan untuk kelas X tingkat SMA, serta nama penyusun LKPD.

Pada sampul belakang LKPD Sejarah Indonesia terdapat informasi mengenai

materi yang dibuat dalam bentuk LKPD dengan yang berkarakter.

Gambar XI : Cover Depan dan Belakang LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

90

2. Kata Pengantar

Kata pengantar yang berisikan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

kepada seluruh pihak yang terlibat dalam membantu penmbuatan LKPD, dan

harapan dari peneliti terhadap produk LKPD yang dibuat.

Gambar XII : Kata Pengantar pada Produk LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

91

3. Daftar isi

Pada bagian daftar isi berisi keseluruhan pembelajaran LKPD Sejarah Indonesia

yang bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam mencari halaman yang

digunakan pada LKPD ini.

Gambar XIII : Daftar Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

92

4. Petunjuk penggunaan

Gambar XIV : Petunjuk Penggunaan Produk LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

93

5. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian, dan Tujuan

Pembelajaran

Bagian ini berisikan tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator

Pencapaian, dan Tujuan Pembelajaran pada materi teori tentang proses masuknya

agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

95

Gambar XV: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

96

6. Materi

Pada materi berisikan materi Sejarah Indonesia mengenai teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia dimulai dari teori mengenai

proses masuknya Islam ke Indonesia, faktor yang mempermudah penyebaran Islam

di Indonesia, sarana penyebaran Islam, jalur penyebaran Islam di Indonesia, dan

akulturasi budaya.

Gambar XVI : Materi yang ada pada LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

97

7. Pertanyaan

Bagian ini berisikan soal-soal yang akan dijawab oleh peserta didik ketika telah

selesai menggunakan LKPD dan bertujuan untuk meningkatkan kognitif peserta

didik dalam pebelajaran sejarah yang dibuat dalam LKPD.

Gambar XVII : Tampilan Pertanyaan di LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

98

8. Mengimplementasikan Nilai Karakter

Bagian ini berisikan kegiatan tentang nilai karakter yang dialami oleh peserta didik

dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penanaman karakter pada tiap-tiap

peserta didik.

Gambar XVIII : Tampilan Kegiatan Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

99

9. Penilaian sikap

Pada penilaian sikap berbentuk kuesioner yang dilakukan setelah peserta didik

menjawab soal-soal yang terdapat dihalaman sebelumnya, peserta didik diminta

untuk melakukan pengisian kuesioner guna mengukur keberhasilan dalam

menanamkan karakter pada peserta didik oleh guru saat menggunakan LKPD yang

berkarakter di kelas.

Gambar XIX : Tampilan Penilaian Sikap yang diisi oleh Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

100

10. Refleksi

Pada bagian ini berisikan refleksi dari materi yang dipelajari. Refleksi yang dibuat

dalam bentuk visual komik guna menarik minat peserta didik untuk berrefleksi dan

mengambil makna disetiap pembelajaran sejarah.

Gambar XX : Tampilan Refleksi Berupa Visual Komik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

101

11. Daftar Pustaka

Pada bagian daftar pustaka berisikan tentang referensi dalam membuat materi teori

tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.

Gambar XXI : Daftar Pustaka Pada LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

102

b. Uji Internal oleh Para Ahli (Evaluasi Formatif )

Pada tahap ini peneliti meminta bantuan dari para ahli untuk melakukan uji

validasi sebelum tahap uji kelayakan pada validasi praktisi oleh guru. Namun uji

coba perorang tidak dilakukan karena wabah covid sehingga diganti dengan

validasi praktisi yang dilakukan oleh guru sejarah. Uji validasi dilakukan oleh 3

orang yakni ahli materi, ahli evaluasi pembelajaran dan ahli pendidikan karakter

melalui google form yang dibuat oleh peneliti. Pada validasi praktisi dilakukan oleh

dua guru sejarah SMA, tahap ini peneliti memberikan kuesioner kepada guru

sejarah SMA melalui google form untuk menilai Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) Sejarah Indonesia apakah layak digunakan sebagai bahan ajar di kelas.

Produk ini berupa LKPD Sejarah Indonesia akan di validasi oleh tiga (3) orang

ahli validasi. Ahli validasi terdiri dari satu orang ahli validasi materi, satu orang ahli

validasi evaluasi pembelajaran dan satu orang ahli validasi pendidikan karakter.

Dibawah ini akan dijabarkan data validasi produk dari tiga orang ahli validasi

sebagai berikut:

1. Data Validasi oleh Ahli Materi

a) Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Materi

Validasi bahan ajar LKPD Sejarah Indonesia dilakukan oleh ahli materi yakni

Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd, proses validasi LKPD hanya melalui satu tahap

dengan dilakukan validasi pada tanggal 2 Juli 2020. Terdapat dua aspek yang dinilai

oleh ahli materi, diharapkan ahli materi dapat memberikan masukan berupa kritik

dan saran terhadap LKPD yang telah dikembangkan sehingga LKPD Sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

103

Indonesia masuk pada tahap revisi untuk menjadi bahan ajar yang layak digunakan

pada peserta didik SMA kelas X.

Dibawah ini merupakan hasil penilaian produk oleh ahli materi yang terdapat

pada tabel berikut:

Tabel 7 : Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek

Pembelajaran oleh Ahli Materi

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian LKPD

dengan

Kompetensi Dasar

dan Indikator

Materi pada LKPD

sudah sesuai dengan

Kompetensi Dasar dan

Indikator Pembelajaran

2. Gambar dari

LKPD menambah

ketertarikan

peserta didik

belajar sejarah

Gambar yang disajikan

diberbagai halaman

dapat menambah

ketertarikan peserta

didik

3. Pesan dalam

LKPD dapat

dengan mudah di

pahami

Pesan disetiap halaman

LKPD mudah untuk

dipahami

4. Relevansi antara

rumusan tujuan

dan indicator

Rumusan tujuan dan

indikator sesuai dengan

materi pembelajaran

5. Kebenaran materi Materi yang terdapat

dalam LKPD sesuai

dari sumber terpercaya

6. Sasaran

pembelajaran jelas

Adanya kejelasan

penggunaan sasaran

bahan ajar (Peserta

didik SMA)

7. Kesesuaian materi

pada kognitif

peserta didik

Materi yang dibahas

sesuai kognitif peserta

didik

8. Kesesuaian isi

soal dan jumlah

sesuai dengan

cakupan materi

Isi soal sesuai dengan

cakupan materi

9. Jumlah soal sesuai

dengan materi yang

dibahas

10. Kesesuaian

bentuk soal

Bentuk soal yang

disajikan sesuai dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

104

mengukur ketercapaian

indikator pembelajaran

11. Kesesuaian

pembahasan

materi pada

LKPD

Pembahasan materi

pada LKPD sesuai

cakupan.

Jumlah Skor 9 24 10

Total Skor 43

Rata-rata Skor 43/11=3,91

Kriteria Baik

Tabel 8 : Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Isi oleh

Ahli Materi

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi Skala

1 2 3 4 5

1. Kelengkapan

dalam isi materi

Materi dalam LKPD

sudah lengkap

2. Pendukung materi

pembelajaran

Materi pembelajaran

memiliki sarana

pendukung berupa foto,

infografis, dan teka-teki

silang.

3. Keakuratan

sumber materi dan

terpercaya

Sumber yang ada di

dalam LKPD sudah

akurat dan terpercaya

4. Kejelasan materi

dapat dengan

mudah dipahami

Materi pada LKPD

sangat jelas dan mudah

dipahami

5. Kualitas penyajian

materi

Penyajian materi pada

LKPD memiliki

kualitas yang sesuai

dengan kognitif peserta

didik

Jumlah Skor 3 16

Total Skor 19

Rata-rata Skor 19/5=3,8

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

105

Tabel 9 : Rekapitulasi Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia oleh Ahli

Materi

Pada tabel 7 aspek pembelajaran oleh validasi ahli materi memberikan rerata

sebesar skor 3,91 dengan tergolong kriteria “baik”. Tabel 8 pada aspek isi oleh

validasi ahli materi memberikan rerata skor sebesar 3,8 dengan tergolong kriteria

“baik”. Rerata skor gabungan dari kedua aspek dalam tahap validasi ahli materi

dapat dilihat di tabel 9 yaitu sebesar 3,84 dengan kriteria “baik”. Maka kesimpulan

dari validasi ahli materi adalah produk LKPD Sejarah Indonesia dalam materi teori

tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia yang

berkarakter dianggap layak untuk diterapkan saat proses pembelajaran sejarah

Indonesa.

Ahli materi juga memberikan kritik dan saran yang dapat digunakan sebagai

revisi produk dari segi pembelajaran dan segi isi sehingga produk LKPD Sejarah

Indonesia layak digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran sejarah bagi peserta

didik SMA. Saran tersebut dijelaskan pada tabel berikut. Dibawah ini merupakan

kritik dan saran perbaikan oleh ahli materi.

No. Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Pembelajaran 3,91 Baik

2. Aspek Isi 3,8 Baik

Rerata Skor Gabungan 7,71

2= 3,84 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

106

Tabel 10 : Kritik dan Saran dari Ahli Materi

b) Revisi Produk oleh Ahli Materi

Revisi produk dilakukan berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh ahli

materi pada kuesioner, bertujuan meningkatkan kualitas produk LKPD Sejarah

Indonesia sehingga layak digunakan. Bagian ini akan ditampilkan produk LKPD

Sejarah Indonesia yang direvisi dan telah diperbaiki.

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Penulisan kalimat pada

halaman 4

Kalimat bidang studi

ilmu pengetahuan

sosial program studi

sejarah indonesia

tidak relevan

Dihilangkan (dihapus)

kalimat tersebut

2. Bagian Kompetensi

Dasar dihalaman 6

Penulisan KD 1 dan

KD 2

Dihilangkan (dihapus)

kalimat tersebut

3. Bagian indikator

pencapaian halaman 7

Terdapat penulisan

KD I dan KD 2 di

Indikator Pencapaian

Seharusnya tidak ada

penulisan KD 1 dan 2

sehingga kalimat

tersebut dihilangkan.

4. Indikator pencapaian

dan tujuan pembelajaran

Isi dari Indikator

Pencapaian dan

Tujuan Pembelajaran

tidak sejalan

Semestinya sejalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

107

Gambar XXII : Tampilan pada Halaman 4 sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

108

Gambar XXIII : Tampilan pada Halaman 4 setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

109

Gambar XXIV : Tampilan Kompetensi Dasar sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

110

Gambar XXV : Tampilan Kompetensi Dasar setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

111

Gambar XXVI : Tampilan Indikator Pencapaian sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

112

Gambar XXVII : Tampilan Indikator Pencapaian setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

114

Gambar XXVIII : Tampilan Indikator Pencapaian dan Tujuan Pembelajaran

sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

115

Gambar XXIX : Tampilan Indikator Pencapaian dan Tujuan Pembelajaran setelah

direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

116

2. Data Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran

a) Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran

Validasi produk LKPD Sejarah Indonesia dilakukan oleh ahli evaluasi

pembelajaran. Ahli evaluasi pembelajaran yang akan memvalidasi tahap pertama

pada produk LKPD Sejarah Indonesia adalah Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si.,

M.Pd. Proses validasi produk LKPD Sejarah Indonesia hanya melalui satu tahap

dilakukan validasi pada tanggal 4 Juli 2020. Terdapat satu aspek yang dinilai oleh

ahli evaluasi pembelajaran yakni aspek produk. Diharapkan melalui validitas ahli

evaluasi pembelajaran dapat memberikan kritik dan saran terhadap produk LKPD

Sejarah Indonesia tahap pertama sehingga masuk pada tahap revisi untuk menjadi

produk LKPD Sejarah Indonesia yang layak digunakan pada peserta didik SMA

kelas X.

Dibawah ini merupakan hasil penilaian produk oleh ahli evaluasi pembelajaran

yang akan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 11 : Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Produk

oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kualitas fisik LKPD Kemenarikan LKPD

2. Ilustrasi desain

sampul

Kemenarikan ilustrasi

desain sampul LKPD

3. Pemilihan warna

dan huruf

Ketepatan jenis huruf

dalam setiap halaman

4. Ketepatan ukuran

5. huruf dalam setiap

halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

117

6.. Ketepatan warna

huruf dalam setiap

halaman

7. Tujuan pembelajaran

pada soal sudah jelas

8. Ketepatan

penempatan

taksonomi bloom

pada soal

Penempatan

taksonomi bloom

pada soal sudah tepat

9. Kejelasan

penggunaan bahasa

pada soal

Penggunaan bahasa

pada soal sudah jelas

10. Ketepatan soal pada

peserta didik

Soal mudah dipahami

peserta didik dengan

tepat

11. HOTS yang ada

pada soal sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Soal HOTS yang

dibuat sesuai dengan

kognitif peserta didik

12. Ketepatan soal essai

menjadikan peserta

didik berpikir kritis

Soal essai menjadikan

peserta didik berpikir

kritis dengan tepat

13. Ketentuan HOTS

yang dibuat sesuai

dengan soal essai

Ketentuan HOTS

yang dibuat dengan

soal essai sesuai

dengan ketentuan

tujuan pembelajaran

14. Keterkaitan antar

halaman

Adanya keterkaitan

antar halaman yang

satu dengan yang

lainnya

15. Penyelesaian LKPD Penyelesaian LKPD

cetak/digital

Jumlah Skor 24 24

Total Skor 48

Rata-rata Skor 48/14=3,43

Kriteria Baik

Pada tabel 11 aspek produk oleh validasi ahli evaluasi pembelajaran

memberikan rerata skor sebesar 3,43 dengan tergolong kriteria “baik”. Maka

kesimpulan dari validasi ahli evaluasi pembelajaran adalah produk LKPD Sejarah

Indonesia dalam materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

118

Islam ke Indonesia dianggap layak untuk diterapkan saat proses pembelajaran

Sejarah Indonesa.

Ahli evaluasi pembelajaran juga memberikan kritik dan saran yang dapat

digunakan sebagai revisi dari segi produk guna menyempurnakan LKPD sehingga

layak dan dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi peserta didik SMA kelas X.

Berikut kritik dan saran dari Ahli Evaluasi Pembelajaran.

Tabel 12 : Kritik dan Saran dari Ahli Evaluasi Pembelajaran

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Penulisan kata dan

penomoran serta kalimat

Masih ditemui

penulisan kata dan

penomoran serta

kalimat yang kurang

sesuai.

Sudah diperbaiki

2. Jawaban pilihan ganda Penyusunan jawaban

di perbaiki lagi

Sudah diperbaiki

3. Penilaian sikap Pernyataannya harus

sesuai

Sudah diperbaiki

b) Revisi Produk oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran

Revisi produk yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari produk

sehingga layak digunakan. Pada bagian ini akan ditampilkan bagian dari revisi

LKPD Sejarah Indonesia dan perbaikan revisi.

Berikut penjelasan revisi yang dilakukan berdasarkan masukan berupa kritik

dan saran dari ahli evaluasi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

119

Gambar XXX : Tampilan Indikator Pencapaian sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

120

Gambar XXXI : Tampilan Indikator Pencapaian setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

121

Gambar XXXII : Tampilan Tujuan Pembelajaran sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

122

Gambar XXXIII : Tampilan Tujuan Pembelajaran setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

123

Gambar XXXIV : Tampilan Materi sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

124

Gambar XXXV : Tampilan Materi setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

125

Gambar XXXVI : Tampilan Jawaban Pilihan Ganda sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

126

Gambar XXXVII : Tampilan Jawaban Pilihan Ganda setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

127

Gambar XXXVIII : Tampilan Peletakkan Jawaban Pilihan Ganda sebelum

direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

128

Gambar XXXIX : Tampilan Peletakkan Jawaban Pilihan Ganda setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

129

Gambar XL : Tampilan Penilaian Sikap sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

130

Gambar XLI : Tampilan Penilaian Sikap setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

131

3. Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter

a) Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter

Validasi produk LKPD Sejarah Indonesia dilakukan oleh Ibu Maria Melani Ika

Susanti, S.Pd. yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd dipilih sebagai ahli pendidikan

karakter karena beliau ahli dalam bidang tersebut. Proses validasi produk LKPD

Sejarah Indonesia hanya melalui satu tahap. Produk LKPD ini dilakukan pada

tanggal 7 Juli 2020. Bagian validasi untuk ahli pendidikan karakter terdapat satu

aspek yaitu aspek karakter. Ahli pendidikan karakter diharapkan memberikan kritik

dan saran terhadap produk LKPD Sejarah Indonesia pada tahap pertama sehingga

produk dapat masuk pada tahap revisi untuk menjadi produk yang layak digunakan

peserta didik SMA kelas X.

Dibawah ini merupakan hasil penilaian produk oleh ahli pendidikan karakter

yang akan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 13 : Hasil penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Karakter

oleh Ahli Pendidikan Karakter

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian nilai

karakter dengan

Kompetensi Dasar

Nilai karakter sudah

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian nilai

karakter dengan

tingkat kemampuan

perkembangan

peserta didik

Nilai karakter sesuai

dengan tingkat

kemampuan

perkembangan

peserta didik

3. Merefleksikan

karakter sesuai

dengan kehidupan

sehari-hari

Pendidikan karakter

dapat direfleksikan

sesuai kehidupan

sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

132

4. Pengembangan

sikap menghargai

perbedaan

(Toleransi)

LKPD

mengembangkan

sikap menghargai

perbedaan

5. Pengembangan

sikap menghormati

terhadap sesama

(Toleransi)

LKPD

mengembangkan

sikap menghormati

terhadap sesama

6. Pengembangan

sikap empati

(Peduli Sosial)

LKPD

mengembangkan

sikap empati

7. Pengembangan

sikap simpati

(Peduli Sosial)

LKPD

mengembangkan

sikap simpati

8. Kesesuaian

akulturasi pada

LKPD yang

dikembangkan

Akulturasi yang

dikembangkan pada

LKPD sudah sesuai

9. Ketepatan

multikultural pada

materi LKPD

Multikultural pada

materi LKPD sudah

tepat

10. Kesesuaian LKPD

pada tujuan

pembelajaran

LKPD sesuai

dengan tujuan

pembelajaran

11. Ketepatan dalam

memilih nilai

karakter

Pemilihan nilai

karakter sudah tepat

Jumlah Skor 2 15 16 5

Total Skor 38

Rata-rata Skor 38/11=3,5

Kriteria Baik

Pada tabel 13 aspek karakter oleh validasi ahli pendidikan karakter materi

memberikan rerata skor 3,5 dengan tergolong kriteria “baik”. Maka kesimpulan dari

validasi ahli pendidikan karakter adalah produk LKPD Sejarah Indonesia dalam

materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia

yang berkarakter dianggap layak untuk diterapkan saat proses pembelajaran Sejarah

Indonesa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

133

Ahli pendidikan karakter juga memberikan kritik dan saran yang dapat

digunakan sebagai revisi produk dari segi karakter sehingga produk LKPD Sejarah

Indonesia layak digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran sejarah bagi peserta

didik SMA. Saran tersebut dijelaskan pada tabel berikut. Dibawah ini merupakan

kritik dan saran perbaikan oleh pendidikan karakter.

Tabel 14 : Kritik dan Saran dari Ahli Pendidikan Karakter

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Pada cover depan Pemilihan logo, salah

penulisan kata, dan tata

letak Semester Genap.

Diperbaiki sesuai

saran

2. Pada cover belakang

dan kata pengantar

Kalimat kurang efektif. Diperbaiki sesuai

saran

3. Penulisan pada daftar

isi

Ukuran huruf yang belum

seragam.

Diperbaiki sesuai

saran

4. Terkait penyebutan

dan penulisan

Masih nampak kesalahan

penyebutan dan penulisan

yang belum konsisten

(pengetikan).

Sudah diperbaiki

sesuai EYD.

5. Tujuan Pembelajaran Belum ada cara mengukur

kegiatan nyata pada peserta

didik yang berisi

implementasi nilai karakter

dalam kehidupan sehari-

hari.

Diperbaiki dengan

memberikan

kegiatan terhadap

peserta didik.

6. Pada materi saluran

dakwah

Perlu digali lagi muatan

karakternya

Diperbaiki dan

diperdalam muatan

karakternya

7. Pada bagian nilai

toleransi dan peduli

sosial

Pemilihan background

kurang kontras

Diperbaiki supaya

kontras.

8. Pada teka-teki silang Teka-teki relatif mudah Sudah diperbaiki

sesuai saran

9. Pada soal pilihan

ganda

Terdapat teknik penulisan

yang belum rapi

Sudah diperbaiki

sesuai saran

10. Pada soal esai Penempatan soal belum

maksimal

Sudah diperbaiki

sesuai saran

11. Pada daftar pustaka Penulisan daftar pustaka

kurang maksimal

Sudah diperbaiki

sesuai saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

134

b) Revisi Produk Ahli Pendidikan Karakter

Revisi produk dilakukan untuk meningkatkan kualitas sehingga produk layak

digunakan. Pada bagian ini akan ditampilkan bagian dari produk LKPD Sejarah

Indonesia yang direvisi dan telah diperbaiki. Berikut penjelasan revisi yang

dilakukan berdasarkan masukan berupa kritik dan saran dari ahli pendidikan

karakter.

Gambar XLII : Tampilan Cover Depan sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

135

Gambar XLIII : Tampilan Cover Depan setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

136

Gambar XLIV : Tampilan Cover Belakang sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

137

Gambar XLV : Tampilan Cover Belakang setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

138

Gambar XLVI : Tampilan Daftar Isi sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

139

Gambar XLVII : Tampilan Daftar Isi setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

140

Gambar XLVIII : Tampilan Kata Pengantar sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

141

Gambar XLIX : Tampilan Kata Pengantar setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

142

Gambar L : Tampilan Petunjuk Penggunaan sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

143

Gambar LI : Tampilan Petunjuk Penggunaan setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

144

Gambar LII : Tampilan Kompetensi Dasar sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

145

Gambar LIII : Tampilan Kompetensi Dasar setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

146

Gambar LIV : Tampilan Materi sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

147

Gambar LV : Tampilan Materi setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

148

Gambar LVI : Tampilan Materi sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

149

Gambar LVII : Tampilan Materi setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

150

Gambar LVIII : Tampilan Tujuan Pembelajaran sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

151

Gambar LIX : Tampilan Tujuan Pembelajaran setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

152

Gambar LX : Tampilan Materi sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

154

Gambar LXI : Tampilan Materi setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

155

Gambar LXII : Tampilan Background sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

156

Gambar LXIII : Tampilan Background setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

157

Gambar LXIV : Tampilan Tugas Mandiri sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

158

Gambar LXV : Tampilan Tugas Mandiri setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

159

Gambar LXVI : Tampilan Soal Pilihan Ganda sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

160

Gambar LXVII : Tampilan Soal Pilihan Ganda setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

161

Gambar LXVIII : Tampilan Soal Esai sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

162

Gambar LXIX : Tampilan Soal Esai setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

163

Gambar LXX : Tampilan Daftar Pustaka sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

164

Gambar LXXI : Tampilan Daftar Pustaka setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

165

B. Data Validasi Praktisi Guru dan Revisi Produk

Validasi praktisi yang dilakukan oleh guru mencakup tiga tahap yakni aspek

pembelajaran, aspek isi dan aspek produk. Dilaksanakan validasi praktisi terhadap

guru sejarah bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk LKPD yang

dikembangkan. Hasil dari validasi praktisi dari guru sejarah dijadikan sebagai

masukan untuk perbaikan produk nantinya.

Uji validasi praktisi guru dilakukan oleh dua guru sejarah SMA yang ahli

dalam bidang sejarah dan memiliki pengalaman mengajar pada mata pelajaran

sejarah untuk peserta didik SMA. Validasi praktisi guru I oleh Ibu Marlinda Dwi

Ratnani, S.Pd. menjadi guru sejarah di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Validasi

praktisi guru II oleh Bapak Bernadus Pascal Alexander Wiharjo, S.Pd. yang

menjadi guru sejarah di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1. Data Validasi Praktisi Guru I

a) Deskripsi Data Validasi Praktisi Guru I

Data validasi praktisi guru dilakukan oleh Marlinda Dwi Ratnani, S.Pd. yang

merupakan guru di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan mengajar pada mata

pelajaran sejarah. Validasi praktisi guru dilakukan pada tanggal 9 Juli 2020. Berikut

hasil validasi praktisi guru terhadap produk LKPD yang dilakukan oleh Marlinda

Dwi Ratnani, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

166

Tabel 15 : Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Pembelajaran oleh Guru I

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian LKPD

dengan Kompetensi

Dasar dan Indikator

Materi pada LKPD

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

dan Indikator

Pembelajaran

2. Gambar dari LKPD

menambah

ketertarikan peserta

didik belajar sejarah

Gambar yang

disajikan diberbagai

halaman dapat

menambah

ketertarikan peserta

didik

3. Pesan dalam LKPD

dapat dengan mudah

di pahami

Pesan disetiap

halaman LKPD

mudah untuk

dipahami

4. Kesesuaian materi

pada kognitif peserta

didik

Materi yang dibahas

sesuai kognitif

peserta didik

5. Kesesuaian bentuk

soal

Bentuk soal yang

disajikan sesuai

dalam mengukur

ketercapaian

indikator

pembelajaran

Jumlah Skor 16 5

Total Skor 21

Rata-rata Skor 21/5=4,2

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

167

Tabel 16 : Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Isi oleh Guru I

Tabel 17 : Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Produk oleh Guru I

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Ilustrasi desain

sampul

Kemenarikan

ilustrasi desain

sampul LKPD

2. Pemilihan warna dan

huruf

Ketepatan jenis

huruf dalam setiap

halaman

3. Ketepatan ukuran

huruf dalam setiap

halaman

4. Ketepatan warna

huruf dalam setiap

halaman

5. Ketepatan

penempatan

Penempatan

taksonomi bloom

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kelengkapan dalam

isi materi

Materi dalam LKPD

sudah lengkap

2. Keakuratan sumber

materi dan

terpercaya

Sumber yang ada di

dalam LKPD sudah

akurat dan

terpercaya

3. Kejelasan materi

dapat dengan mudah

dipahami

Materi pada LKPD

sangat jelas dan

mudah dipahami

4. Kualitas penyajian

materi

Penyajian materi

pada LKPD

memiliki kualitas

yang sesuai dengan

kognitif peserta

didik

Jumlah Skor 8 10

Total Skor 18

Rata-rata Skor 18/4=4,5

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

168

taksonomi bloom

pada soal

pada soal sudah

tepat

6. Kejelasan

penggunaan bahasa

pada soal

Penggunaan bahasa

pada soal sudah

jelas

7. HOTS yang ada

pada soal sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Soal HOTS yang

dibuat sesuai dengan

kognitif peserta

didik

8. Keterkaitan antar

halaman

Adanya keterkaitan

antar halaman yang

satu dengan yang

lainnya

9. Penyelesaian LKPD Penyelesaian LKPD

cetak/digital

Jumlah Skor 24 15

Total Skor 39

Rata-rata Skor 39/9=4,33

Kriteria Sangat Baik

Tabel 18 : Rekapitulasi Validasi Praktisi oleh Guru I pada Aspek

Pembelajaran, Aspek Isi, dan Aspek Produk

Pada tabel 15 aspek pembelajaran guru I memberikan rerata sebesar skor 4,2

dengan tergolong kriteria “baik”. Tabel 16 pada aspek isi guru I memberikan rerata

skor sebesar 4,5 dengan tergolong kriteria “sangat baik”. Tabel 17 pada aspek

produk guru I memberikan rerata skor sebesar 4,33 dengan tergolong kriteria

“sangat baik”.

Rerata skor gabungan dari ketiga aspek dalam tahap validasi praktisi guru I

dapat dilihat di tabel 18 yaitu sebesar 4,34 dengan kriteria “sangat baik”. Maka

kesimpulan dari validasi praktisi guru I adalah produk LKPD Sejarah Indonesia

No. Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Pembelajaran 4,2 Baik

2. Aspek Isi 4,5 Sangat Baik

3. Aspek Produk 4,33 Sangat Baik

Rerata Skor Gabungan 13,03

3=4,34 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

169

dalam materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia yang berkarakter dianggap layak untuk diterapkan saat proses

pembelajaran sejarah Indonesa.

Setelah guru I melakukan penilaian dan memberikan saran serta kritik yang

digunakan sebagai revisi produk dari segi pembelajaran, segi isi, dan segi produk

guna menyempurnakan LKPD sehingga layak dan dapat digunakan sebagai bahan

ajar bagi peserta didik SMA kelas X. Berikut kritik dan saran dari guru sejarah.

Tabel 19 : Kritik dan Saran dari Guru I

b) Revisi Produk oleh Validasi Praktisi Guru I

Revisi produk yang dilakukan oleh Guru I untuk meningkatkan kualitas dari

produk sehingga layak digunakan. Bagian ini akan ditampilkan revisi berdasarkan

kritik dan saran yang dijelaskan pada tabel 19 dan telah diperbaiki. Berikut ini

penjelasan produk yang belum direvisi dan yang telah direvisi sesuai kritik dan

saran dari Guru I.

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Tata letak jawaban

pilihan ganda

Jawaban pilihan ganda

(a.b.c.d.e) yang terpisah

di halaman berbeda

Dirapikan pada halaman

yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

170

Gambar LXXII: Tampilan Soal Pilihan Ganda sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

171

Gambar LXXIII : Tampilan Soal Pilihan Ganda setelah direvisi

2. Data Validasi Praktisi Guru II

a) Deskripsi Data Validasi Praktisi Guru II

Data validasi praktisi guru dilakukan oleh Bapak Bernadus Pascal Alexander

Wiharjo, S.Pd. yang merupakan guru sejarah di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

Validasi praktisi guru dilakukan pada tanggal 12 Juli 2020. Berikut hasil validasi

praktisi guru terhadap produk LKPD yang dilakukan Bapak Bernadus Pascal

Alexander Wiharjo, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

172

Tabel 20 : Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Pembelajaran oleh Guru II

Tabel 21 : Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Isi oleh Guru II

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian LKPD

dengan Kompetensi

Dasar dan Indikator

Materi pada LKPD

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

dan Indikator

Pembelajaran

2. Gambar dari LKPD

menambah

ketertarikan peserta

didik belajar sejarah

Gambar yang

disajikan diberbagai

halaman dapat

menambah

ketertarikan peserta

didik

3. Pesan dalam LKPD

dapat dengan mudah

di pahami

Pesan disetiap

halaman LKPD

mudah untuk

dipahami

4. Kesesuaian materi

pada kognitif peserta

didik

Materi yang dibahas

sesuai kognitif peserta

didik

5. Kesesuaian bentuk

soal

Bentuk soal yang

disajikan sesuai dalam

mengukur

ketercapaian indikator

pembelajaran

Jumlah Skor 12 10

Total Skor 22

Rata-rata Skor 22/5=4,4

Kriteria Sangat Baik

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kelengkapan dalam

isi materi

Materi dalam LKPD

sudah lengkap

2. Keakuratan sumber

materi dan

terpercaya

Sumber yang ada di

dalam LKPD sudah

akurat dan terpercaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

173

Tabel 22 : Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada

Aspek Produk oleh Guru II

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Ilustrasi desain

sampul

Kemenarikan ilustrasi

desain sampul LKPD

2. Pemilihan warna dan

huruf

Ketepatan jenis huruf

dalam setiap halaman

3. Ketepatan ukuran

huruf dalam setiap

halaman

4. Ketepatan warna

huruf dalam setiap

halaman

5. Ketepatan

penempatan

taksonomi bloom

pada soal

Penempatan

taksonomi bloom

pada soal sudah tepat

6. Kejelasan

penggunaan bahasa

pada soal

Penggunaan bahasa

pada soal sudah jelas

7. HOTS yang ada

pada soal sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Soal HOTS yang

dibuat sesuai dengan

kognitif peserta didik

8. Keterkaitan antar

halaman

Adanya keterkaitan

antar halaman yang

satu dengan yang

lainnya

3. Kejelasan materi

dapat dengan mudah

dipahami

Materi pada LKPD

sangat jelas dan

mudah dipahami

4. Kualitas penyajian

materi

Penyajian materi pada

LKPD memiliki

kualitas yang sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Jumlah Skor 4 15

Total Skor 19

Rata-rata Skor 19/4=4,75

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

174

9. Penyelesaian LKPD Penyelesaian LKPD

cetak/digital

Jumlah Skor 3 20 15

Total Skor 38

Rata-rata Skor 38/9=4,22

Kriteria Sangat Baik

Tabel 23 : Rekapitulasi Validasi Praktisi oleh Guru II pada Aspek Pembelajaran,

Aspek Isi, dan Aspek Produk

Pada tabel 20 aspek pembelajaran guru II memberikan rerata sebesar skor 4,4

dengan tergolong kriteria “sangat baik”. Tabel 21 pada aspek isi guru II

memberikan rerata skor sebesar 4,75 dengan tergolong kriteria “sangat baik”. Tabel

22 pada aspek produk guru II memberikan rerata skor sebesar 4,22 dengan

tergolong kriteria “sangat baik”.

Rerata skor gabungan dari ketiga aspek dalam tahap validasi praktisi guru II

dapat dilihat di tabel 23 yaitu sebesar 4,46 dengan kriteria “sangat baik”. Maka

kesimpulan dari validasi praktisi guru II adalah produk LKPD Sejarah Indonesia

dalam materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia yang berkarakter dinyatakan layak untuk diterapkan saat proses

pembelajaran sejarah Indonesa.

Setelah guru II melakukan penilaian dan memberikan saran serta kritik yang

digunakan sebagai revisi produk dari segi pembelajaran, segi isi, dan segi produk

No. Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Pembelajaran 4,4 Sangat Baik

2. Aspek Isi 4,75 Sangat Baik

3. Aspek Produk 4,22 Sangat Baik

Rerata Skor Gabungan 13,37

3=4,46 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

175

guna menyempurnakan LKPD sehingga layak dan dapat digunakan sebagai bahan

ajar bagi peserta didik SMA kelas X. Berikut kritik dan saran dari guru sejarah.

Tabel 24 : Kritik dan Saran dari Guru II

b) Revisi Produk oleh Validasi Praktisi Guru II

Revisi produk yang dilakukan oleh Guru II untuk meningkatkan kualitas dari

produk sehingga layak digunakan. Pada bagian ini akan ditampilkan revisi

berdasarkan kritik dan saran yang dijelaskan pada tabel 24 dan telah diperbaiki.

Berikut ini penjelasan produk yang belum direvisi dan yang telah direvisi

sesuai kritik dan saran dari Guru II.

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Pada penjelasan multikultural Belum ada

penjelasan

mengenai

multikultural

Dijelaskan terlebih

dahulu maksud

multikultural dan

contohnya

2. Pada soal esai Belum ada soal

terkait dengan

nilai-nilai

kehidupan.

Salah satu soal

diganti dengan soal

yang terkait nilai-

nilai kehidupan

3. Penilaian sikap Kata mengukir Diganti dengan

mencoret

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

176

Gambar LXXIV : Tampilan Materi sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

177

Gambar LXXV : Tampilan Materi setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

178

Gambar LXXVI : Tampilan Soal Esai sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

179

Gambar LXXVII : Tampilan Soal Esai setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

180

Gambar LXXVIII : Tampilan Penilaian Sikap sebelum direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

181

Gambar LXXIX : Tampilan Penilaian Sikap setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

182

C. Analisis Data

1. Hasil Analisis Data Validasi oleh Ahli Materi

Berikut akan disajikan hasil analisis data validasi oleh Ahli Materi pada aspek

pembelajaran dan isi.

a. Aspek Pembelajaran

Hasil analisis data validasi pada aspek pembelajaran dari ahli materi dalam

tabel berikut :

Tabel 25 : Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi

Berdasarkan tabel 25, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek

pembelajaran dari ahli materi memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 2 dengan

persentase 18% tergolong kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi sebanyak 6

dengan persentase 55% tergolong kriteria “baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi

sebanyak 3 dengan persentase 27% tergolong kriteria “cukup baik”. Sedangkan

pada kriteria “kurang baik” dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi 0

dan persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek pembelajaran dari ahli

materi dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 2 18%

Baik 4 6 55%

Cukup Baik 3 3 27%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 11 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

183

Gambar LXXX : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Pembelajaran oleh

Ahli Materi

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXX , hasil analisis data validasi oleh

ahli materi pada aspek pembelajaran tergolong kriteria dominan “baik”.

b. Aspek Isi

Hasil analisis data validasi pada aspek isi dari ahli materi dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 26 : Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Isi dari Ahli Materi

Berdasarkan tabel 26, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek isi dari ahli

materi memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 4 dengan persentase 78% tergolong

kriteria “baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi sebanyak 1 dengan persentase 20%

tergolong kriteria “cukup baik”. Sedangkan pada kriteria “sangat baik”, “kurang

baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi 0 dan persentase 0%

18%

55%

27%

0% 0%

PERSENTASE ASPEK PEMBELAJARAN

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 0 0%

Baik 4 4 78%

Cukup Baik 3 1 20%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 5 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

184

(tidak ada). Hasil analisis data pada aspek isi dari ahli materi dapat dilihat pada

gambar diagram sebagai berikut :

Gambar LXXXI : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Isi oleh Ahli

Materi

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXI, hasil analisis data validasi oleh

ahli materi pada aspek isi tergolong kriteria dominan “baik”.

2. Hasil Analisis Data Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran

Terdapat satu aspek yaitu aspek produk yang dilakukan oleh Ahli Evaluasi

Pembelajaran. Berikut akan disajikan hasil analisis data validasi oleh Evaluasi

Pembelajaran pada aspek produk.

a. Aspek Produk

Hasil analisis data validasi pada aspek isi dari ahli materi dapat dilihat pada

tabel berikut :

0%

80%

20%

0%

0%

PERSENTASE ASPEK ISI

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

185

Tabel 27 : Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Produk dari Ahli Evaluasi

Pembelajaran

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 0 0%

Baik 4 6 43%

Cukup Baik 3 8 57%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 14 100%

Berdasarkan tabel 27, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek produk dari

ahli evaluasi pembelajaran memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 6 dengan

persentase 43% tergolong kriteria “baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi sebanyak 8

dengan persentase 57% tergolong kriteria “cukup baik”. Sedangkan pada kriteria

“sangat baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi

0 dan persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek produk dari ahli

evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Gambar LXXXII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Produk oleh Ahli

Evaluasi Pembelajaran

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXII, hasil analisis data validasi oleh

ahli materi pada aspek isi tergolong kriteria dominan “cukup baik”.

0%

43%

57%

0%0%

PERSENTASE ASPEK PRODUK

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

186

3. Hasil Analisis Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter

Terdapat satu aspek yang dilakukan oleh Ahli Pendidikan Karakter dalam

memvalidasi produk LKPD yaitu aspek karakter. Berikut akan disajikan hasil

analisis aspek tersebut dari ahli pendidikan karakter.

a. Aspek Pendidikan Karakter

Hasil analisis data validasi pada aspek karakter dari ahli pendidikan karakter

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 28 : Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Karakter dari Ahli

Pendidikan Karakter

Berdasarkan tabel 28, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek karakter dari

validasi ahli pendidikan karakter memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 1 dengan

persentase 9,1% tergolong kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi sebanyak 4

dengan persentase 36,4% tergolong kriteria “baik”. Jumlah frekuensi sebanyak 5

dengan persentase 45,4% tergolong kriteria “cukup baik”. Selanjutnya jumlah

frekuensi sebanyak 1 dengan persentase 9,1% tergolong kriteria “kurang baik”.

Pada kriteria “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi 0 dan persentase 0%

(tidak ada). Hasil analisis data pada aspek karakter dari ahli pendidikan karakter

dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 1 9,1%

Baik 4 4 36,4%

Cukup Baik 3 5 45,4%

Kurang baik 2 1 9,1%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 11 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

187

Gambar LXXXIII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Karakter oleh Ahli

Pendidikan Karakter

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXIII, hasil analisis data validasi oleh

ahli pendidikan karakter pada aspek karakter tergolong kriteria dominan “cukup

baik”.

4. Hasil Analisis Data Validasi Praktisi Guru I dan II

Hasil analisis data validasi praktisi dilakukan oleh 2 guru sejarah. Validasi

praktisi memberikan nilai pada tiga aspek yaitu aspek pembelajaran, aspek isi, dan

aspek produk. Berikut akan disajikan hasil analisis data ketiga aspek yang dinilai

oleh 2 guru sejarah.

a. Hasil Analisis Data Validasi Praktisi Guru I

Tahap validasi praktisi guru I dilakukan oleh dua guru sejarah. Aspek yang

dinilai mencakup aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek produk. Berikut akan

disajikan hasil analisis data dari ketiga aspek yang dinilai oleh validasi praktisi guru

I.

9,10%

36,40%

45,40%

9,10%

0%

PERSENTASE ASPEK KARAKTER

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

188

a. Aspek Pembelajaran

Hasil analisis data validasi praktisi dari guru I pada aspek pembelajaran dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 29 : Hasil Analisis Data Validasi Praktisi dari Guru I pada Aspek

Pembelajaran

Berdasarkan tabel 29, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek

pembelajaran dari validasi praktisi guru I memperoleh jumlah frekuensi sebanyak

1 dengan persentase 20% tergolong kriteria “sangat baik”. Selanjutnya jumlah

frekuensi sebanyak 4 dengan persentase 78% tergolong kriteria “baik”. Sedangkan

pada kriteria “cukup baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki

jumlah frekuensi 0 dan persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek

pembelajaran dari validasi praktisi guru I dapat dilihat pada gambar diagram

sebagai berikut :

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 1 20%

Baik 4 4 78%

Cukup Baik 3 0 0%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 5 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

189

Gambar LXXXIV : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Pembelajaran oleh

Validasi Praktisi Guru I

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXIV, hasil analisis data validasi oleh

praktisi guru I pada aspek pembelajaran tergolong kriteria dominan “baik”.

b. Aspek Isi

Hasil analisis data validasi praktisi dari guru I pada aspek isi dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 30 : Hasil Analisis Data Validasi Praktisi dari Guru I pada Aspek Isi

Berdasarkan tabel 30, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek isi dari

validasi praktisi guru I memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 2 dengan persentase

50% tergolong kriteria “sangat baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi sebanyak 2

dengan persentase 50% tergolong kriteria “baik”. Sedangkan pada kriteria “cukup

20%

80 %

0%0%0%

PERSENTASE ASPEK PEMBELAJARAN

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 2 50%

Baik 4 2 50%

Cukup Baik 3 0 0%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 4 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

190

baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi 0 dan

persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek isi dari validasi praktisi

guru I dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Gambar LXXXV : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Isi oleh Validasi

Praktisi Guru I

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXV, hasil analisis data validasi oleh

praktisi guru I pada aspek isi tergolong memperoleh kriteria 50% “sangat baik”,

50% “baik”.

c. Aspek Produk

Hasil analisis data validasi praktisi dari guru I pada aspek produk dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 31 : Hasil Analisis Data Validasi Praktisi dari Guru I pada Aspek Produk

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 3 33%

Baik 4 6 67%

Cukup Baik 3 0 0%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 9 100%

50%50%

0%0%

0%

PERSENTASE ASPEK ISI

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

191

Berdasarkan tabel 31, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek produk dari

validasi praktisi guru I memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 3 dengan persentase

33% tergolong kriteria “sangat baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi sebanyak 6

dengan persentase 67% tergolong kriteria “baik”. Sedangkan pada kriteria “cukup

baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi 0 dan

persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek produk dari validasi

praktisi guru I dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Gambar LXXXVI: Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Produk oleh validasi

praktisi Guru I

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXVI, hasil analisis data validasi oleh

praktisi guru I pada aspek produk tergolong kriteria dominan “baik”.

b. Hasil Analisis Data Validasi Praktisi Guru II

Berikut akan disajikan hasil analisis data dari ketiga aspek meliputi aspek

pembelajaran, aspek isi, dan aspek produk yang dinilai oleh validasi praktisi guru

II.

33%

67%

0% 0%0%

PERSENTASE ASPEK PRODUK

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

192

a. Aspek Pembelajaran

Hasil analisis data validasi praktisi dari guru II pada aspek pembelajaran

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 32 : Hasil Analisis Data Validasi Praktisi dari Guru II pada Aspek

Pembelajaran

Berdasarkan tabel 32, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek produk dari

validasi praktisi guru II memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 2 dengan

persentase 40% tergolong kriteria “sangat baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi

sebanyak 3 dengan persentase 60% tergolong kriteria “baik”. Sedangkan pada

kriteria “cukup baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah

frekuensi 0 dan persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek

pembelajaran dari validasi praktisi guru II dapat dilihat pada gambar diagram

sebagai berikut :

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 2 40%

Baik 4 3 60%

Cukup Baik 3 0 0%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 5 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

193

Gambar LXXXVII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Pembelajaran oleh

Validasi Praktisi Guru II

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXVII, hasil analisis data validasi

oleh praktisi guru II pada aspek pembelajaran tergolong kriteria dominan “baik”.

b. Aspek Isi

Hasil analisis data validasi praktisi dari guru II pada aspek isi dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 33 : Hasil Analisis Data Validasi Praktisi dari Guru II pada Aspek Isi

Berdasarkan tabel 33, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek isi dari

validasi praktisi guru II memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 3 dengan

persentase 75% tergolong kriteria “sangat baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi

40%

60%

0%0%0%

PERSENTASE ASPEK PEMBELAJARAN

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 3 75%

Baik 4 1 25%

Cukup Baik 3 0 0%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 4 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

194

sebanyak 1 dengan persentase 25% tergolong kriteria “baik”. Sedangkan pada

kriteria “cukup baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah

frekuensi 0 dan persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek isi dari

validasi praktisi guru II dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Gambar LXXXVIII : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Isi oleh oleh

Validasi Praktisi Guru II

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXVIII, hasil analisis data validasi

oleh praktisi guru II pada aspek isi tergolong kriteria dominan “sangat baik”.

c. Aspek Produk

Hasil analisis data validasi praktisi dari guru II pada aspek produk dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 34 : Hasil Analisis Data Validasi Praktisi dari Guru II pada Aspek Produk

75%

25%

0% 0%0%

PERSENTASE ASPEK ISI

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

Kriteria Skor Item Frekuensi Persentase(%)

Sangat Baik 5 3 33%

Baik 4 5 56%

Cukup Baik 3 1 11%

Kurang baik 2 0 0%

Sangat Kurang Baik 1 0 0%

Jumlah 9 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

195

Berdasarkan tabel 34, dapat dilihat hasil analisis data pada aspek produk dari

validasi praktisi guru II memperoleh jumlah frekuensi sebanyak 3 dengan

persentase 33% tergolong kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi sebanyak 5

dengan persentase 56% tergolong kriteria “baik”. Selanjutnya jumlah frekuensi

sebanyak 1 dengan persentase 11% tergolong kriteria “cukup baik”. Sedangkan

pada kriteria “kurang baik” dan “sangat kurang baik” memiliki jumlah frekuensi 0

dan persentase 0% (tidak ada). Hasil analisis data pada aspek produk dari validasi

praktisi guru II dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut :

Gambar LXXXIX : Diagram Hasil Analisis Data pada Aspek Produk oleh

Validasi Praktisi Guru II

Berdasarkan diagram pada Gambar LXXXIX, hasil analisis data validasi oleh

praktisi guru II pada aspek produk tergolong kriteria dominan “baik”.

33%

56%

11%

0% 0%

PERSENTASE ASPEK PRODUK

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

196

D. PEMBAHASAN

Produk bahan ajar cetak berupa LKPD Sejarah Indonesia telah melalui

berbagai tahap berdasarkan model Dick dan Carey. Proses pembuatan bahan ajar

ini, peneliti menambahkan materi pada LKPD dan refleksi dalam bentuk visual

komik untuk menarik pesan moral mengenai nilai toleransi dan peduli sosial.

Kemudian produk LKPD yang dibuat oleh peneliti, peneliti serahkan kepada ahli

materi, ahli evaluasi pembelajaran, dan ahli pendidikan karakter untuk memvalidasi

produk LKPD Sejarah Indonesia materi teori tentang proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia. Setelah produk LKPD selesai divalidasi oleh ketiga

ahli serta diberikan kritik dan saran, kemudian peneliti melakukan revisi sesuai

masukan dari ketiga ahli. Produk LKPD yang sudah direvisi, selanjutnya dilakukan

uji coba kelayakan yaitu uji validasi paraktisi oleh guru sejarah SMA untuk menilai

kelayakan produk LKPD yang dikembangkan.

Hasil validasi oleh ahli materi pada aspek pembelajaran dan aspek isi

memperlihatkan bahwa produk LKPD termasuk dalam kriteria “baik” dengan

perolehan rerata skor gabungan 3,86. Hasil validasi oleh ahli evaluasi pembelajaran

pada aspek produk termasuk dalam kriteria “baik”dengan perolehan skor rata-rata

3,43. Hasil validasi oleh ahli pendidikan karakter pada aspek karakter termasuk

dalam kriteria “baik”dengan perolehan skor rata-rata 3,5. Hasil validasi praktisi

guru I pada aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek produk memperlihatkan

bahwa produk LKPD Sejarah Indonesia termasuk dalam kriteria “sangat baik”

dengan perolehan rerata skor gabungan 4,34. Hasil validasi praktisi guru II pada

aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek produk memperlihatkan bahwa produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

197

LKPD Sejarah Indonesia termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan

rerata skor gabungan 4,46.

Hasil perolehan skor yang peneliti paparkan dari hasil validasi ketiga ahli dan

validasi praktisi dari dua guru sejarah SMA, dapat disimpulkan bahwa produk

LKPD Sejarah Indonesia yang berkarakter berupa nilai toleransi dan nilai peduli

sosial pada materi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk membantu

guru dalam proses pembelajaran sejarah serta sebagai alat evaluasi pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik

saat belajar sejarah, memberikan penguatan nilai karakter pada peserta didik, serta

menyampaikan pesan moral yang ada pada materi sejarah melalui visual komik agar

dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dihasilkan diharapkan sesuai

dengan bahan ajar cetak yang berisikan materi, ringkasan, serta petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Selain

itu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) mengacu pada kompetensi dasar yang

harus dicapai seperti yang diungkapkan oleh Prastowo.109 Kemudian didukung juga

menurut pandangan Panen yang mengatakan bahwa bahan ajar ialah materi atau

bahan pelajaran yang disusun harus sistematis agar dapat digunakan guru dan

peserta didik dalam proses pembelajaran.110 Produk Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) yang dikembangkan sesuai dengan tingkat kognitif peserta didik, dalam

109 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.269. 110 Andi Prastowo, ibid, hlm.138.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

198

hal ini dilakukan secara bertahap agar materi pembelajaran sejarah tersampaikan

dengan baik.

Berbagai penugasaan individu maupun kelompok pada LKPD dikatakan

sebagai evaluasi pembelajaran sejarah, hal ini sesuai dengan fungsi evaluasi

sebagai alat yang penting untuk mengetahui ketercapaian peserta didik dalam

menguasai tujuan yang telah ditentukan dan alat yang penting sebagai umpan balik

untuk peserta didik dalam meningkatkan pemahaman peserta didik saat belajar

sejarah.111 Dalam bidang pendidikan, menurut pandangan Nitko dan Brookhart

evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang berkaitan dengan kinerja dan

hasil karya peserta didik. 112 Pada saat guru selesai menyampaikan materi kepada

peserta didik, guru memberikan penugasaan pada peserta didik yang nantinya hasil

kerja peserta didik dinilai oleh guru dan nilai tersebut dicatat dalam daftar penilaian

peserta didik. Terdapat juga tiga komponen yang harus dievaluasi dalam

pembelajaran menurut pandangan Kirkpatrick yaitu pengetahuan yang dipelajari,

keterampilan apa yang dikembangkan, dan sikap apa yang perlu diubah untuk

menjadi pribadi yang baik. Dalam mengevaluasi komponen pengetahuan dan/atau

perubahan sikap, dapat menggunakan tes tertulis (paper and pencil test) sebagai

alat ukurnya. Hal ini guna meningkatkan keterampilan peserta didik dengan

menggunakan tes kerja sebagai alat ukurnya.113 Dalam LKPD yang dikembangkan

terdapat soal-soal evaluasi pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotorik. Aspek kognitif dalam LKPD ada pada soal pilihan ganda dan soal

111 Amirono dan Daryanto, Evaluasi Dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013, Yogyakarta:

Gava Media, 2016, hlm.27. 112 Amirono dan Daryanto, ibid, hlm.22. 113 Amirono dan Daryanto, ibid, hlm.23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

199

esai serta menganalisis kasus terkait materi pembelajaran. Aspek afektif dalam

membuat suatu kegiatan yang diperoleh peserta didik dari materi teori tentang

proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia untuk kehidupan

sehari-hari. Kemudian pada aspek psikomotorik, terdapat tugas kelompok yakni

membuat poster tentang keberagaman bangsa Indonesia.

Evaluasi pembelajaran sejarah pada saat proses pembelajaran di kelas,

memiliki dua aspek yaitu aspek kualitas pembelajaran dan aspek hasil

pembelajaran.114 Pada aspek kualitas pembelajaran sejarah mencakup kinerja guru

sejarah, situasi kelas, materi pembelajaran sejarah, sikap peserta didik, sarana

pembelajaran, dan motivasi peserta didik, hal ini menjadi pendukung keberhasilan

proses pembelajaran sejarah. Kemudian aspek hasil pembelajaran berupa

kecakapan peserta didik dalam memahami pembelajaran sejarah, kesadaran dalam

belajar sejarah, dan memahami nilai-nilai budaya bangsa yang dikembangkan.

Selain itu peserta didik dapat menjadikan pembelajaran sejarah sebagai pedoman

hidup atau cerminan agar terwujudnya perilaku peserta didik yang tidak mudah

terpengaruh lingkungan luar (perilaku yang tidak baik) dan dapat memilih tindakan

yang baik dan benar dalam menyikapi keadaan sekarang atau kedepannya.

Produk LKPD yang dikembangkan memiliki tujuan pencapaian agar materi

pembelajaran terkait dengan nilai budaya bangsa dapat dipahami dan diterapkan

oleh peserta didik. Nilai-nilai tersebut tersampaikan melalui pendidikan karakter

sesuai dengan teori menurut Ki Hajar Dewantara yang mengatakan pendidikan

karakter memiliki arti pendidikan watak untuk para siswa yang meliputi “cipta”,

114 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2011, hlm.100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

200

“rasa”, dan “karsa”. Ketiganya dilakukan secara bertahap agar terwujudnya

karakter dalam diri peserta didik dengan baik sehingga peserta didik dapat

mengembangkan karakter dan memberikan respon berupa tindakan yang

membangun pada situasi dimanapun dan kapanpun. Watak sebagai sifat seseorang

yang dapat dibentuk artinya watak seseorang dapat berubah-ubah dikarenakan

pengaruh oleh faktor eksternal yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan lain-

lain.115Peserta didik juga harus menerapkan nilai yang menjadi tujuan pembelajaran

LKPD ini dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dalam proses pembelajaran di

sekolah, khususnya pada mata pelajaran sejarah Indonesia dapat memberikan

pengalaman belajar bagi peserta didik untuk sadar mengenai jati diri bangsanya

dengan mengajarkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dari peristiwa sejarah

yang telah terjadi.

Peserta didik dapat menemukan nilai toleransi dan peduli sosial, sebagaimana

toleransi sebagai sikap rasa penerimaan dan apresiasi terhadap keragaman budaya

serta peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan

pada orang lain yang membutuhkan.116 Nilai tersebut dapat membentuk karakter

peserta didik melalui pendidikan karakter yang dikatakan oleh Doni Koesoema A

bahwa pendidikan karakter dapat diperoleh dari sebuah usaha individu baik secara

pribadi maupun secara sosial (melalui pengolahan pengalaman atas struktur hidup

bersama) untuk membantu menciptakan sebuah lingkungan yang membantu

pertumbuhan kebebasan sebagai individu dan keunikannya semakin

115 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2017,

hlm.61. 116 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.90-112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

201

dihargai.117Banyak pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam membentuk

karakter di lingkungan sekolah yaitu dari pengalaman belajar peserta didik melalui

proses pembelajaran berkelompok yang secara tidak langsung menghadirkan

kerjasama, menghargai satu sama lain, dan bijak dalam memilih tindakan. Proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran sejarah Indonesia yang dilakukan oleh

peserta didik dapat dijadikan sebagai alat evaluasi pembelajaran bagi pendidik

untuk melihat pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran sejarah. Hal ini

nampak dari LKPD yang dihasilkan yaitu: 1) produk LKPD digunakan sebagai alat

evaluasi dalam proses pembelajaran salah satunya pada mata pelajaran sejarah

Indonesia bagi peserta didik SMA kelas X, 2) produk LKPD memuat nilai budaya

bangsa Indonesia yakni nilai toleransi dan nilai peduli sosial terutama dalam

mengembangkan karakter yang beracuan pada Kurikulum 2013 revisi.

Produk LKPD Sejarah Indonesia yang berkarakter sudah melewati berbagai

tahapan validasi berbagai ahli dan validasi praktisi guru, akan tetapi produk LKPD

Sejarah Indonesia yang berkarakter ini memiliki kelebihan dan kekurangan yakni:

a. Kelebihan Produk LKPD Sejarah Indonesia

1. Produk LKPD digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran untuk membantu

peserta peserta didik berpikir kritis dalam menyelesaikan lembar kerja.

2. Produk LKPD yang berkarakter sebagai pendukung dalam menguatkan afektif

peserta didik dalam belajar sejarah.

3. Produk LKPD mudah dipahami dengan baik dan benar oleh peserta didik.

117 Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: PT

Gramedia , 2010, hlm.194.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

202

4. Produk LKPD mengandung nilai-nilai karakter jika dibandingkan dengan

produk LKPD lainnya.

b. Kelemahan Produk LKPD Sejarah Indonesia

1. Memperbanyak produk LKPD membutuhkan dana yang tidak sedikit.

2. Terdapat penambahan materi yang perlu dipelajari peserta didik

3. Produk LKPD belum di uji coba pada peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

203

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) Sejarah Indonesia yang Berkarakter pada Materi Teori

Tentang Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam ke Indonesia Untuk

Siswa SMA Kelas X” menghasilkan produk yang layak digunakan sebagai bahan

ajar sejarah dalam membantu pembelajaran peserta didik. Kemudian penelitian ini

telah melalui tahap yang mendukung kelayakan produk LKPD yang berkarakter

dengan model penelitian dan pengembangan RnD menurut Dick dan Carey. Produk

yang dikembangkan, telah melewati beberapa tahap validasi yang dimulai dari ahli

materi, ahli evaluasi pembelajaran, ahli pendidikan karakter, serta uji coba

perorangan yang dilakukan validasi praktisi oleh dua guru sejarah SMA.

Selanjutnya dilakukan revisi sesuai saran dan kritik dari berbagai validasi untuk

menyempurnakan produk agar lebih baik serta layak digunakan dalam proses

pembelajaran sejarah untuk SMA kelas X.

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi, ahli evaluasi, ahli pendidikan

karakter, dan validasi praktisi yang dilakukan oleh dua guru sejarah SMA,

kelayakan produk LKPD Sejarah Indonesia yang Berkarakter pada Materi Teori

Tentang Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam Ke Indonesia dapat

dipaparkan melalui data sebagai berikut:

a. Hasil penilaian produk LKPD Sejarah Indonesia oleh ahli materi pada aspek

pembelajaran tergolong kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,91. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

204

aspek isi menunjukkan bahwa LKPD Sejarah Indonesia tergolong kriteria

“baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,8. Kemudian pada rekapitulasi oleh ahli

materi tergolong kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 3,84.

b. Hasil penilaian produk LKPD Sejarah Indonesia oleh ahli evaluasi

pembelajaran pada aspek produk menunjukkan bahwa LKPD Sejarah

Indonesia tergolong kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,43.

c. Hasil penilaian produk LKPD Sejarah Indonesia oleh ahli pendidikan karakter

pada aspek karakter menunjukkan bahwa LKPD Sejarah Indonesia tergolong

kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,5.

d. Hasil uji validasi praktisi produk LKPD Sejarah Indonesia oleh guru I pada

aspek pembelajaran tergolong kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,2.

Pada aspek isi tergolong kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar

4,5. Pada aspek produk tergolong kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor

sebesar 4,33. Kemudian pada rekapitulasi oleh guru I tergolong kriteria “sangat

baik” dengan rerata skor sebesar 4,34.

e. Hasil uji validasi praktisi produk LKPD Sejarah Indonesia oleh guru II pada.

pada aspek pembelajaran tergolong kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor

sebesar 4,4. Pada aspek isi tergolong kriteria “sangat baik” dengan rata-rata

skor sebesar 4,75. Pada aspek produk tergolong kriteria “sangat baik” dengan

rata-rata skor sebesar 4,22. Kemudian pada rekapitulasi oleh guru II tergolong

kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,46.

Berdasarkan data hasil skor yang diperoleh dari ahli materi, ahli evaluasi

pembelajaran, ahli pendidikan karakter dan validasi praktisi yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

205

dua guru sejarah SMA terhadap produk LKPD Sejarah Indonesia yang Berkarakter

pada Materi Teori Tentang Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam ke

Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa produk LKPD layak digunakan sebagai

bahan ajar cetak dalam pembelajaran untuk peserta didik SMA kelas X .

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi sehingga membantu

para penulis lain melakukan penelitian pengembangan bahan ajar LKPD

untuk peserta didik SMA kelas X.

2. Implikasi Praktis

a. Untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah dan pengimplementasian

peserta didik terhadap produk LKPD sejarah Indonesia yang

berkarakter pada materi teori tentang proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia.

b. Untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

sejarah yang terkait dengan nilai budaya bangsa Indonesia yakni nilai

toleransi dan nilai peduli sosial pada peserta didik melalui penggunaan

produk LKPD.

c. Untuk menambah pemahaman peserta didik dalam belajar sejarah di

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

206

C. Saran

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan melalui

berbagai tahapan, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk Sekolah

Produk LKPD yang dikembangkan hendaknya dapat digunakan oleh pihak

sekolah untuk memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran sejarah.

2. Untuk Guru

Produk LKPD Sejarah Indonesia yang berkarakter pada materi teori tentang

proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia dapat dijadikan

sebagai sumber belajar guru dalam menyampaikan pembelajaran Sejarah Indonesia

pada peserta didik dan alat evaluasi untuk melihat ketercapaian peserta didik saat

belajar sejarah sekaligus menanamkan nilai karakter.

3. Untuk Peserta Didik

Peserta didik dapat menggunakan bahan ajar cetak berupa LKPD yang

berkarakter sebagai sumber belajar guna menambah pengetahuan, meningkatkan

prestasi dalam belajar sejarah melalui alat evaluasi yang telah dibuat berupa soal-

soal, dan membentuk karakter yang baik pada peserta didik.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat mengembangkan produk LKPD

lebih baik lagi dari LKPD sebelumnya dengan menyesuaikan nilai karakter pada

materi yang akan dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

207

Daftar Pustaka

Sumber Buku :

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Amirono dan Daryanto. 2016. Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kurikulum

2013. Yogyakarta: Gava Media.

Andi Prastowo. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana.

Burhan Bungin. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Daryanto. 2016. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Gava Media.

Dharma Kesuma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Doni Koesoema A. 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta: PT Gramedia.

Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan

Praktis dalam Penelitian, Yogyakarta: Cv. Andi Offset.

Helmawati. 2019. Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Hendra Kurniawan. 2018. Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah SMA

Menurut Kurikulum 2013. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Krug, Brian Garvey dan Mary. 2015. Model-Model Pembelajaran Sejarah di

Sekolah Menengah. Yogyakarta: Ombak.

Muhammad Yaumi. 2014. Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Norvan Ardy Wiyani. 2014. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

208

Punaji Setyosari. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi

Ketiga. Jakarta: Kencana.

Ratumanan dan Imas Rosmiati. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Depok: PT

RajaGrafindo Persada.

Rulam Ahmadi. 2014. Pengantar Pendidikan : Asas & Filsafat Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2015. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2018. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Sutarjo Adisusilo. 2017. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Sutirna. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik. Yogyakarta: CV.

Andi Offset.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana

Sumber Skripsi :

Erika Wahyu Nurani, 2019. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Android Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Di Kelas IV SD Negeri 2

Mojo. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas

Negeri Semarang: Semarang

Syaifullah Munawar, 2016. Pengembangan menggunakan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah pada Subtema Indonesiaku, Bangsa yang Cinta Damai

Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas Lima (V) SD. Skripsi tidak

diterbitkan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata

Dharma: Yogyakarta.

Himmatul Amanah, 2013, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter

Dan Kebencanaan Sebagai Bahan Ajar IPS Kelas VIII Materi Lingkungan

Hidup Di SMPN Kabupaten Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas

Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang: Semarang

Sumber Jurnal :

Casram. 2016. Membangun Sikap Toleransi Beragama Dalam Masyarakat Plural,

Bandung. Vol. 1. No.2. hlm 185.

Supatmo. 2014. Keunikan Ornamen Bermotif Figuratif Pada Kompleks Bangunan

Masjid Menara Kudus, Semarang. Vol. VIII. No.1. hlm 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

209

Supatmo. 2016. Keragaman Seni Hias Bangunan Bersejarah Masjid Agung Demak,

Semarang. Vol. X. No.2. hlm 107.

Ana Irhandayaningsih. 2012. Kajian Filosofis Terhadap Multikulturalisme

Indonesia, Semarang. Vol. 15. No.9. hlm 1.

Mustika Zahro, Sumardi, dan Marjono. 2017. The Implementation Of The

Character Education In History Teaching, Jember. Vol 1. hlm 6.

Risma Sitohang. 2014. Mengembangkan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) DI SD, Medan. Vol. 23. No.02. hlm 21.

Sumber Internet :

https://www.liputan6.com/regional/read/2544774/kisah-sunan-kudus-larang-umat-

makan-sapi#. Diakses pada tanggal 29 April 2020 pukul 14.12 WIB

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326872/pengabdian/asimilasi-akulturasi.pdf.

Diakses pada tanggal 27 April 2020 pukul 02.37 WIB

https://seminar.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2017/06/HERITAGE2017-A-203-

206-Pengaruh-Hindu-pada-Atap-Masjid-Demak.pdf. Diakses pada tanggal 27

April 2020 pukul 00.13 WIB

http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2218. Diakses pada tanggal 27 April 2020 pukul

12.50 WIB

http://repository.ut.ac.id/4157/1/IDIK4009-M1.pdf, diakses pada tanggal 3 Maret

2020 pukul 15.50 WIB

http://eprints.uny.ac.id/48734/3/4.%20BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 2

Maret 2020 pukul 00.31 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

210

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

211

Lampiran 1: Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Laporan

2. Seminar Proposal

3. Penyusunan Produk

4. Pembuatan Produk

5. Validasi Ahli Materi

6. Validasi Ahli

Evaluasi

Pembelajaran

7. Validasi Ahli

Pendidikan Karakter

8. Validasi Praktisi

(Guru)

9. Revisi Produk Akhir

10. Penyusunan Hasil

Akhir Laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

212

Lampiran 2: Keterangan dari Konversi Nilai Skala Lima

Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP):

Skor Interval Skor Rerata Kategori

5 X >��i + 1,8 x sbi > 4,2 Sangat Baik

4 ��i + 0,6 x sbi < X < ��i + 1,8 x sbi > 3,4 - 4,2 Baik

3 ��i - 0,6 x sbi < X < ��i + 0,6 x sbi > 2,6 - 3,4 Cukup Baik

2 ��i - 1,8 sbi < X < ��i - 0,6 x sbi > 1,8 - 2,6 Kurang Baik

1 X < ��i - 1,8 x sbi < 1,8 Sangat Kurang

Baik

Keterangan:

Skor maksimal Ideal = 5

Skor Minimal Ideal = 1

��i (Rerata ideal) = 1

2 (skor maks. ideal + skor min. ideal)

= 1

2 (5+1)=3

Sbi (Simpangan baku ideal) = 1

6 (skor maks. ideal - skor mini. ideal)

= 1

6 (5-1)=0,67

X = Skor empiris

Berikut cara penghitungan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Sangat Baik = X >��i + 1,8 x sbi

= X > 3 + (1.8 x 0,67)

= X >3+1,21

= X >4,21

Baik = ��i + 0,6 x sbi < X < ��i + 1,8 x sbi

= 3 + (0,6 x 0,67) < X ≤ ��i +(1,8 x 0,67)

= 3 + 0,4 < X ≤ 3 +1,21

= 3,4 < X ≤ 4,21

Cukup Baik = ��i - 0,6 x sbi < X < ��i + 0,6 x sbi

= 3 – (0,6 x 0,67) < X ≤ ��i + ( 0,6 x 0,67)

= 3 – 0,4 < X ≤ 3 + 0,4

= 2,6 < X ≤ 3,4

Kurang Baik = ��i - 1,8 sbi < X < ��i - 0,6 x sbi

= 3 – (1,8 x 0,67) < X ≤ ��i - (0,6 x 0,67)

= 3 – 1,21 < X ≤ 3 – 0,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

213

= 1,79 < X ≤ 2,6

Sangat Kurang Baik = X < ��i - 1,8 x sbi

= X ≤ 3 – (1,8 x 0,67)

= X ≤ 3 – 1,21

= X ≤ 1,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

214

Lampiran 3a : Validasi oleh Ahli Materi

Nama Dosen :Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd

Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Pembelajaran oleh

Ahli Materi

No. Indikator yang

Dinilai

Deskripsi Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian

LKPD dengan

Kompetensi

Dasar dan

Indikator

Materi pada LKPD

sudah sesuai dengan

Kompetensi Dasar dan

Indikator Pembelajaran

2. Gambar dari

LKPD menambah

ketertarikan

peserta didik

belajar sejarah

Gambar yang disajikan

diberbagai halaman

dapat menambah

ketertarikan peserta

didik

3. Pesan dalam

LKPD dapat

dengan mudah di

pahami

Pesan disetiap halaman

LKPD mudah untuk

dipahami

4. Relevansi antara

rumusan tujuan

dan indicator

Rumusan tujuan dan

indikator sesuai dengan

materi pembelajaran

5. Kebenaran materi Materi yang terdapat

dalam LKPD sesuai

dari sumber terpercaya

6. Sasaran

pembelajaran

jelas

Adanya kejelasan

penggunaan sasaran

bahan ajar (Peserta

didik SMA)

7. Kesesuaian materi

pada kognitif

peserta didik

Materi yang dibahas

sesuai kognitif peserta

didik

8. Kesesuaian isi

soal dan jumlah

sesuai dengan

cakupan materi

Isi soal sesuai dengan

cakupan materi

Jumlah soal sesuai

dengan materi yang

dibahas

9.

10. Kesesuaian

bentuk soal

Bentuk soal yang

disajikan sesuai dalam

mengukur ketercapaian

indikator pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

215

11. Kesesuaian

pembahasan

materi pada

LKPD

Pembahasan materi

pada LKPD sesuai

cakupan.

Jumlah Skor 9 24 10

Total Skor 43

Rata-rata Skor 43/11=3,91

Kriteria Baik

Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Isi oleh Ahli

Materi

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi Skala

1 2 3 4 5

1. Kelengkapan

dalam isi materi

Materi dalam LKPD

sudah lengkap

2. Pendukung materi

pembelajaran

Materi pembelajaran

memiliki sarana

pendukung berupa foto,

infografis, dan teka-teki

silang.

3. Keakuratan sumber

materi dan

terpercaya

Sumber yang ada

didalam LKPD sudah

akurat dan terpercaya

4. Kejelasan materi

dapat dengan

mudah dipahami

Materi pada LKPD

sangat jelas dan mudah

dipahami

5. Kualitas penyajian

materi

Penyajian materi pada

LKPD memiliki

kualitas yang sesuai

dengan kognitif peserta

didik

Jumlah Skor 3 16

Total Skor 19

Rata-rata Skor 19/5=3,8

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

216

Kritik dan Saran dari Ahli Materi

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Penulisan kalimat pada

halaman 4

Kalimat bidang studi

ilmu pengetahuan

sosial program studi

sejarah indonesia

tidak relevan

Dihilangkan (dihapus)

kalimat tersebut

2. Bagian Kompetensi

Dasar dihalaman 6

Penulisan KD 1 dan

KD 2

Dihilangkan (dihapus)

kalimat tersebut

3. Bagian indikator

pencapaian halaman 7

Terdapat penulisan

KD I dan KD 2 di

Indikator Pencapaian

Seharusnya tidak ada

penulisan KD 1 dan 2

sehingga kalimat

tersebut dihilangkan.

4. Indikator pencapaian

dan tujuan pembelajaran

Isi dari Indikator

Pencapaian dan

Tujuan Pembelajaran

tidak sejalan

Semestinya sejalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

217

Lampiran 3b : Validasi oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran

Nama Dosen : Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd.

Hasil Penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Produk oleh Ahli

Evaluasi Pembelajaran

No. Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kualitas fisik

LKPD

Kemenarikan LKPD

2. Ilustrasi desain

sampul

Kemenarikan ilustrasi

desain sampul LKPD

3. Pemilihan warna

dan huruf

Ketepatan jenis huruf

dalam setiap halaman

4. Ketepatan ukuran

huruf dalam setiap

halaman

5. Ketepatan warna

huruf dalam setiap

halaman

6. Kejelasan tujuan

pembelajaran pada

soal

Tujuan pembelajaran

pada soal sudah jelas

7. Ketepatan

penempatan

taksonomi bloom

pada soal

Penempatan

taksonomi bloom

pada soal sudah tepat

8. Kejelasan

penggunaan bahasa

pada soal

Penggunaan bahasa

pada soal sudah jelas

9. Ketepatan soal

pada peserta didik

Soal mudah dipahami

peserta didik dengan

tepat

10. HOTS yang ada

pada soal sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Soal HOTS yang

dibuat sesuai dengan

kognitif peserta didik

11. Ketepatan soal

essai menjadikan

peserta didik

berpikir kritis

Soal essai menjadikan

peserta didik berpikir

kritis dengan tepat

12. Ketentuan HOTS

yang dibuat sesuai

dengan soal essai

Ketentuan HOTS

yang dibuat dengan

soal essai sesuai

dengan ketentuan

tujuan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

218

13. Keterkaitan antar

halaman

Adanya keterkaitan

antar halaman yang

satu dengan yang

lainnya

14. Penyelesaian

LKPD

Penyelesaian LKPD

cetak/digital

Jumlah Skor 24 24

Total Skor 48

Rata-rata Skor 48/14=3,43

Kriteria Baik

Kritik dan Saran dari Ahli Evaluasi Pembelajaran

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Penulisan kata dan

penomoran serta kalimat

Masih ditemui

penulisan kata dan

penomoran serta

kalimat yang kurang

sesuai.

Sudah diperbaiki

2. Jawaban pilihan ganda Penyusunan jawaban

di perbaiki lagi

Sudah diperbaiki

3. Penilaian sikap Pernyataannya harus

sesuai

Sudah diperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

219

Lampiran 3c : Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter

Nama Dosen : Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.

Hasil penilaian Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Karakter oleh Ahli

Pendidikan Karakter

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian nilai

karakter dengan

Kompetensi Dasar

Nilai karakter sudah

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian nilai

karakter dengan

tingkat kemampuan

perkembangan

peserta didik

Nilai karakter sesuai

dengan tingkat

kemampuan

perkembangan

peserta didik

3. Merefleksikan

karakter sesuai

dengan kehidupan

sehari-hari

Pendidikan karakter

dapat direfleksikan

sesuai kehidupan

sehari-hari

4. Pengembangan

sikap menghargai

perbedaan

(Toleransi)

LKPD

mengembangkan

sikap menghargai

perbedaan

5. Pengembangan

sikap menghormati

terhadap sesama

(Toleransi)

LKPD

mengembangkan

sikap menghormati

terhadap sesame

6. Pengembangan

sikap empati

(Peduli Sosial)

LKPD

mengembangkan

sikap empati

7. Pengembangan

sikap simpati

(Peduli Sosial)

LKPD

mengembangkan

sikap simpati

8. Kesesuaian

akulturasi pada

LKPD yang

dikembangkan

Akulturasi yang

dikembangkan pada

LKPD sudah sesuai

9. Ketepatan

multikultural pada

materi LKPD

Multikultural pada

materi LKPD sudah

tepat

10. Kesesuaian LKPD

pada tujuan

pembelajaran

LKPD sesuai

dengan tujuan

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

220

11. Ketepatan dalam

memilih nilai

karakter

Pemilihan nilai

karakter sudah tepat

Jumlah Skor 2 15 16 5

Total Skor 38

Rata-rata Skor 38/11=3,5

Kriteria Baik

Kritik dan Saran dari Ahli Pendidikan Karakter

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Pada cover depan Pemilihan logo, salah

penulisan kata, dan tata

letak Semester Genap.

Diperbaiki sesuai

saran

2. Pada cover belakang

dan kata pengantar

Kalimat kurang efektif. Diperbaiki sesuai

saran

3. Penulisan pada daftar

isi

Ukuran huruf yang belum

seragam.

Diperbaiki sesuai

saran

4. Terkait penyebutan

dan penulisan

Masih nampak kesalahan

penyebutan dan penulisan

yang belum konsisten

(pengetikan).

Sudah diperbaiki

sesuai EYD.

5. Tujuan Pembelajaran Belum ada cara mengukur

kegiatan nyata pada peserta

didik yang berisi

implementasi nilai karakter

dalam kehidupan sehari-

hari.

Diperbaiki dengan

memberikan

kegiatan terhadap

peserta didik.

6. Pada materi saluran

dakwah

Perlu digali lagi muatan

karakternya

Diperbaiki dan

diperdalam muatan

karakternya

7. Pada bagian nilai

toleransi dan peduli

sosial

Pemilihan background

kurang kontras

Diperbaiki supaya

kontras.

8. Pada teka-teki silang Teka-teki relatif mudah Sudah diperbaiki

sesuai saran

9. Pada soal pilihan

ganda

Terdapat teknik penulisan

yang belum rapi

Sudah diperbaiki

sesuai saran

10. Pada soal esai Penempatan soal belum

maksimal

Sudah diperbaiki

sesuai saran

11. Pada daftar pustaka Penulisan daftar pustaka

kurang maksimal

Sudah diperbaiki

sesuai saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

221

Lampiran 3d : Validasi Praktisi Guru I

Nama Guru Sejarah : Ibu Marlinda Dwi Ratnani, S.Pd.

Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek

Pembelajaran oleh Guru I

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian LKPD

dengan Kompetensi

Dasar dan Indikator

Materi pada LKPD

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

dan Indikator

Pembelajaran

2. Gambar dari LKPD

menambah

ketertarikan peserta

didik belajar sejarah

Gambar yang

disajikan diberbagai

halaman dapat

menambah

ketertarikan peserta

didik

3. Pesan dalam LKPD

dapat dengan mudah

di pahami

Pesan disetiap

halaman LKPD

mudah untuk

dipahami

4. Kesesuaian materi

pada kognitif peserta

didik

Materi yang dibahas

sesuai kognitif

peserta didik

5. Kesesuaian bentuk

soal

Bentuk soal yang

disajikan sesuai

dalam mengukur

ketercapaian

indikator

pembelajaran

Jumlah Skor 16 5

Total Skor 21

Rata-rata Skor 21/5=4,2

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

222

Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Isi oleh

Guru I

Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek

Produk oleh Guru I

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Ilustrasi desain

sampul

Kemenarikan

ilustrasi desain

sampul LKPD

2. Pemilihan warna dan

huruf

Ketepatan jenis

huruf dalam setiap

halaman

3. Ketepatan ukuran

huruf dalam setiap

halaman

4. Ketepatan warna

huruf dalam setiap

halaman

5. Ketepatan

penempatan

taksonomi bloom

pada soal

Penempatan

taksonomi bloom

pada soal sudah

tepat

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kelengkapan dalam

isi materi

Materi dalam LKPD

sudah lengkap

2. Keakuratan sumber

materi dan

terpercaya

Sumber yang ada

didalam LKPD

sudah akurat dan

terpercaya

3. Kejelasan materi

dapat dengan mudah

dipahami

Materi pada LKPD

sangat jelas dan

mudah dipahami

4. Kualitas penyajian

materi

Penyajian materi

pada LKPD

memiliki kualitas

yang sesuai dengan

kognitif peserta

didik

Jumlah Skor 8 10

Total Skor 18

Rata-rata Skor 18/4=4,5

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

223

6. Kejelasan

penggunaan bahasa

pada soal

Penggunaan bahasa

pada soal sudah

jelas

7. HOTS yang ada

pada soal sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Soal HOTS yang

dibuat sesuai dengan

kognitif peserta

didik

8. Keterkaitan antar

halaman

Adanya keterkaitan

antar halaman yang

satu dengan yang

lainnya

9. Penyelesaian LKPD Penyelesaian LKPD

cetak/digital

Jumlah Skor 24 15

Total Skor 39

Rata-rata Skor 39/9=4,33

Kriteria Sangat Baik

Kritik dan Saran dari Guru I

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Tata letak jawaban

pilihan ganda

Jawaban pilihan ganda

(a.b.c.d.e) yang terpisah

di halaman berbeda

Dirapikan pada halaman

yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

224

Lampiran 3e : Validasi Praktisi Guru II

Nama Guru Sejarah : Bapak Bernadus Pascal Alexander Wiharjo, S.Pd

Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek

Pembelajaran oleh Guru II

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian LKPD

dengan Kompetensi

Dasar dan Indikator

Materi pada LKPD

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

dan Indikator

Pembelajaran

2. Gambar dari LKPD

menambah

ketertarikan peserta

didik belajar sejarah

Gambar yang

disajikan diberbagai

halaman dapat

menambah

ketertarikan peserta

didik

3. Pesan dalam LKPD

dapat dengan mudah

di pahami

Pesan disetiap

halaman LKPD

mudah untuk

dipahami

4. Kesesuaian materi

pada kognitif peserta

didik

Materi yang dibahas

sesuai kognitif peserta

didik

5. Kesesuaian bentuk

soal

Bentuk soal yang

disajikan sesuai dalam

mengukur

ketercapaian indikator

pembelajaran

Jumlah Skor 12 10

Total Skor 22

Rata-rata Skor 22/5=4,4

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

225

Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek Isi

oleh Guru II

Hasil Validasi Praktisi Guru Produk LKPD Sejarah Indonesia pada Aspek

Produk oleh Guru II

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Ilustrasi desain

sampul

Kemenarikan ilustrasi

desain sampul LKPD

2. Pemilihan warna dan

huruf

Ketepatan jenis huruf

dalam setiap halaman

3. Ketepatan ukuran

huruf dalam setiap

halaman

4. Ketepatan warna

huruf dalam setiap

halaman

5. Ketepatan

penempatan

taksonomi bloom

pada soal

Penempatan

taksonomi bloom

pada soal sudah tepat

No

.

Indikator yang

Dinilai

Deskripsi SKALA

1 2 3 4 5

1. Kelengkapan dalam

isi materi

Materi dalam LKPD

sudah lengkap

2. Keakuratan sumber

materi dan

terpercaya

Sumber yang ada

didalam LKPD sudah

akurat dan terpercaya

3. Kejelasan materi

dapat dengan mudah

dipahami

Materi pada LKPD

sangat jelas dan

mudah dipahami

4. Kualitas penyajian

materi

Penyajian materi pada

LKPD memiliki

kualitas yang sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Jumlah Skor 4 15

Total Skor 19

Rata-rata Skor 19/4=4,75

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

226

6. Kejelasan

penggunaan bahasa

pada soal

Penggunaan bahasa

pada soal sudah jelas

7. HOTS yang ada

pada soal sesuai

dengan kognitif

peserta didik

Soal HOTS yang

dibuat sesuai dengan

kognitif peserta didik

8. Keterkaitan antar

halaman

Adanya keterkaitan

antar halaman yang

satu dengan yang

lainnya

9. Penyelesaian LKPD Penyelesaian LKPD

cetak/digital

Jumlah Skor 3 20 15

Total Skor 38

Rata-rata Skor 38/9=4,22

Kriteria Sangat Baik

Kritik dan Saran dari Guru II

No. Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Pada penjelasan multikultural Belum ada

penjelasan

mengenai

multikultural

Dijelaskan terlebih

dahulu maksud

multikultural dan

contohnya

2. Pada soal esai Belum ada soal

terkait dengan

nilai-nilai

kehidupan.

Salah satu soal diganti

dengan soal yang

terkait nilai-nilai

kehidupan

3. Penilaian sikap Kata mengukir Diganti dengan

mencoret

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

227

Lampiran 4

SILABUS

MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta

Kelas : X / II (Genap)

Alokasi Waktu : 4 JP (2 pertemuan/perminggu)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

228

KD IPK Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.7 Menganalisis

berbagai teori tentang

proses masuknya

agama dan

kebudayaan Islam ke

Indonesia

4.7 Mengolah informasi

teori tentang proses

masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke

Indonesia dengan

menerapkan cara

berpikir sejarah, serta

3.7.1 Menganalisis

berbagai teori

masuknya agama Islam

ke Indonesia

3.7.2 Menganalisis

faktor-faktor yang

mempermudah

penyebaran Islam di

Indonesia

3.7.3 Menjelaskan

peran walisongo dalam

pelembagaan agama

Islam

Zaman Kerajaan-

Kerajaan Islam di

Indonesia

Teori-teori masuknya

agama dan kebudayaan

Islam

Kerajaan-kerajaan

Islam

Bukti-bukti

kehidupan pengaruh

Islam yang masih ada

sampai masa kini

Membaca buku teks

dan melihat gambar-

gambar peninggalan

zaman kerajaan Islam di

Indonesia

Membuat dan

mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai

klarifikasi tentang teori

masuknya agama dan

Tugas

Kelompok

2 JP x

45’

Hapsari,

Ratna dan

M. Adil.

2016

(Edisi

Revisi).

Sejarah

Indonesia

untuk

SMA/MA

Kelas X.

Jakarta:

Penerbit

Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

229

mengemukakannya

dalam bentuk tulisan

3.7.4 Mengidentifikasi

jalur-jalur penyebaran

Islam di Indonesia

3.7.5 Menganalisis

nilai toleransi dan

peduli sosial dalam

penyebaran Islam

4.7.1 Siswa dapat

mengolah informasi

mengenai teori tentang

proses masuknya

agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia

dalam bentuk poster

kebudayaan Islam,

perkembangan kehidupan

masyarakat,

pemerintahan dan budaya

pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini

Mengumpulkan

informasi terkait dengan

pertanyaan tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Islam,

perkembangan kehidupan

masyarakat,

pemerintahan dan budaya

pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini melalui

bacaan, pengamatan

terhadap sumber-sumber

zaman kerajaan-kerajaan

Islam yang ada di

Tes

tertulis

dan

fortofolio

2 JP x

45’

Hapsari,

Ratna dan

M. Adil.

2016

(Edisi

Revisi).

Sejarah

Indonesia

untuk

SMA/MA

Kelas X.

Jakarta:

Penerbit

Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

230

museum atau

peninggalan-peninggalan

yang ada di lingkungan

terdekat

Menganalisis informasi

dan data-data yang

didapat baik dari bacaan

maupun dari sumber-

sumber lain yang terkait

untuk mendapatkan

kesimpulan tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Islam,

perkembangan kehidupan

masyarakat,

pemerintahan dan budaya

pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini

Menyajikan informasi

dalam bentuk laporan

tertulis tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Islam,

perkembangan kehidupan

masyarakat,

pemerintahan dan budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

231

pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

232

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia

Alokasi Waktu : 4 JP (2 pertemuan/perminggu)

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Project

Based Learning, peserta didik dapat :

1. Menganalisis berbagai teori masuknya agama Islam ke Indonesia

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempermudah penyebaran Islam di

Indonesia

3. Menjelaskan peran walisongo dalam pelembagaan agama Islam

4. Mengidentifikasi jalur-jalur penyebaran Islam di Indonesia

5. Menganalisis nilai toleransi dan peduli sosial dalam penyebaran Islam

6. Mengolah informasi mengenai teori tentang proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia dalam bentuk poster

Selain itu diharapkan dapat menanamkan nilai karakter pada sikap peserta

didik dalam menghargai keberagaman.

B. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (2 JP)

Kegiatan Aktivitas Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan peserta didik untuk

lebih tertib sebelum memulai proses

pembelajaran

2. Guru memulai pelajaran dengan

mengucapkan salam untuk menanamkan

sikap religius

3. Guru memperhatikan kesiapan peserta

didik sebelum memulai pembelajaran

dengan mengabsensi kehadiran peserta

didik dan memperhatikan kondisi kelas

agar tertib

4. Guru menyampaikan IPK dan manfaatnya

dalam kehidupan bermasyarakat

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

233

Kegiatan Aktivitas Waktu

Inti

1. Mengamati

a. Guru memberikan informasi

mengenai topik dan tujuan

pembelajaran dari materi tentang

proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia.

b. Guru menayangkan slide powerpoint

yang berisi foto, video, dan materi

tentang proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam ke Indonesia.

c. Peserta didik memperhatikan

penjelasan materi yang disampaikan

oleh guru.

2. Menanyakan

a. Setelah materi selesai di jelaskan,

guru menguji peserta didik dengan

memberi beberapa pertanyaan terkait

materi pembelajaran dan peserta didik

diminta menjawabnya.

b. Peserta didik juga diberi kesempatan

untuk bertanya dan guru mendata

peserta didik yang aktif bertanya.

3. Mengumpulkan Data/Informasi

a. Peserta didik diwajibkan membentuk

kelompok kecil berisi 4-5 peserta

didik dalam satu kelompok yang

heterogen baik jenis kelamin, etnis,

agama, maupun kemampuan

akademiknya

b. Guru menyampaikan beberapa hal

terkait materi tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan

Islam ke Indonesia dan pengaruhnya

yang masih ditemui dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Guru menginformasikan kepada

kelompok untuk mendiskusikan

lembar kerja yang dibagikan tentang

proses penyebaran agama Islam oleh

wali sanga. Kelompok dianjurkan

memilih salah satu wali sanga (tidak

boleh sama tokohnya) yang akan

dianalisis bersama.

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

234

d. Peserta didik dalam kelompok

mendiskusikan lembar kerja tersebut

dan melakukan penelusuran informasi

untuk menjawab tugas yang diberikan

oleh guru.

e. Guru membantu peserta didik dalam

mengumpulkan informasi yang akurat

sesuai dengan materi yang dibahas.

4. Mengasosiasi

a. Setiap peserta didik menyampaikan

informasi yang diperolehnya dalam

kelompoknya masing-masing.

b. Kelompok bekerjasama

memanfaatkan berbagai macam

sumber belajar yang ada (buku,

koran, dan internet) serta diperoleh

melalui klasifikasi data, komparasi,

dan sebagainya.

5. Mengkomunikasikan

a. Kelompok memaparkan hasil

diskusinya di depan kelas.

b. Guru dan peserta didik dapat

memberikan tanggapan.

c. Anggota kelompok mencatat setiap

masukan untuk mempersiapkan revisi

karyanya.

d. Peserta didik dalam kelompok

menarik kesimpulan berdasarkan

hasil diskusi sebelum mengakhiri

persentasi.

Penutup 1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk

menyimpulkan materi yang dibahas

dalam pertemuan ini dengan jujur.

2. Guru mengajak peserta didik berefleksi

untuk menemukan hal-hal penting dan

bermakna dari pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam kehidupan

bermasyarakat dengan menghargai

perbedaan yang ada.

3. Guru menginformasikan kepada peserta

didik mengenai pokok materi yang sama

pada pertemuan berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran dengan rasa

syukur dan memberi salam.

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

235

2. Pertemuan Kedua (2 JP)

Kegiatan Aktivitas Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan peserta didik untuk

lebih tertib sebelum memulai proses

pembelajaran

2. Guru memulai pelajaran dengan

mengucapkan salam untuk menanamkan

sikap religius

3. Guru mempersensi peserta didik agar

kondisi kelas tertib

4. Guru menyampaikan IPK dan manfaatnya

dalam kehidupan bermasyarakat

15 menit

Inti

1. Mengamati

a. Guru menampilkan slide powerpoint

yang berisi foto, video, dan materi

mengenai nilai toleransi dan peduli

sosial dalam penyebaran Islam.

b. Peserta didik mengamati slide

powerpoint yang dibuat oleh guru.

c. Guru menjelaskan slide yang berisi

materi lanjutan tentang proses masuk

dan berkembangnya agama Islam di

Indonesia.

2. Menanyakan

a. Guru memberikan beberapa pertanyaan

berdasarkan materi yang disampaikan

kepada peserta didik

b. Guru memberian kesempatan peserta

didik untuk bertanya

c. Peserta didik yang dapat menjawab

pertanyaan dari guru dan bertanya, akan

didata oleh guru

3. Mengumpulkan Data/Informasi

a. Peserta didik dikelompokkan menjadi

beberapa kelompok kecil berisi 4-5

orang dalam satu kelompok yang

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

236

heterogen dengan kemampuan akademik

peserta didik, jenis kelamin, etnis, dan

agama.

b. Guru menyampaikan hal pokok

mengenai materi yang diajarkan dan

menginformasikan tugas yang ada di

LKPD.

c. Peserta didik dalam kelompok harus

berkolaborasi dalam membuat poster

mengenai keberagaman bangsa

Indonesia (antar kelompok tidak boleh

sama kalimatnya)

4. Mengasosiasi

a. Peserta didik dalam kelompok

mengorganisasikan seluruh informasi

yang diperoleh melalui mencari konsep

kunci dan sebagainya.

5. Mengkomunikasikan

a. Kelompok memaparkan hasil karyanya

berupa poster di depan kelas dan

menjelaskan makna dari karya yang

dibuat.

b. Peserta didik dan guru memberi

tanggapan.

c. Setelah memaparkan hasil karyanya,

kelompok membuat kesimpulan terkait

karya yang dibuat.

d. Guru memberikan apresiasi bagi

kelompok yang terbaik dalam

menyelesaikan posternya.

Penutup 1. Guru mengajak peserta didik berrefleksi

untuk menemukan hal-hal penting dan

bermakna dari pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat

dengan menghargai perbedaan yang ada.

2. Guru menugaskan kepada peserta didik

untuk membaca materi yang akan dibahas

dalam pertemuan selanjutnya.

3. Guru menutup pembelajaran dengan rasa

syukur dan memberi salam.

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

237

C. Penilaian Pembelajaran

1. Teknik Penilaian

a. Sikap: Penilaian diri

b. Pengetahuan: Tes tertulis

c. Keterampilan: Poster

2. Bentuk Penilaian

a. Sikap: Lembar penilaian diri

b. Pengetahuan: Soal Pilihan Ganda dan Esai

c. Keterampilan: Rubrik poster

3. Rencana Kegiatan Remedial

Bagi peserta didik yang belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal

maka diberi kegiatan remedial berupa soal esai berisi materi pembelajaran

yang dibahas.

4. Rencana Kegiatan Pengayaan

Bagi peserta didik yang sudah memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal

maka diberi kegiatan pengayaan berupa penugasan membuat artikel

sejarah mengenai peninggalan Islam.

Mengetahui,

Kepala SMAN 9 Yogyakarta

Nama Lengkap

NIP

Kota, tanggal

Guru Mata Pelajaran

Nama Lengkap

NIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

238

Lampiran 1. Bahan Ajar

A. Teori-Teori tentang Masuknya Agama Islam ke Indonesia

Ada empat teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia,

yaitu:

1. Teori Gujarat

Menurut teori yang didukung oleh Snouck Hurgronje, W.F Suttherheim

dan B.H.M. Vlekke, Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 13, dibawa oleh

para pedagang Islam dari Gujarat, India. Ada dua bukti untuk mendukung teori

ini: pertama, batu nisan Sultan Malik AL-Saleh, Sultan Samudra Pasai (meninggal

tahun 1297) yang bercorak Gujarat (India); kedua, tulisan Marcopolo pedagang

dari Venesia, yang menyatakan pernah singgah di Perlak (Peureula) pada tahun

1292 dan mendapati banyak penduduknya yang beragama Islam serta peran

pedagang India dalam penyebaran agama tersebut.

2. Teori Mekkah

Menurut teori ini di dukung oleh Buya Hamka dan J.C. van Leur, pengaruh

Islam telah masuk ke Nusantara sekitar abad VII, dibawa oleh para pedagang

Arab. Buktinya ada pemukiman Islam tahun 674 di Baros, pantai sebelah Barat

Sumatra. Menyanggah teori Gujarat, teori ini meyakini Islam yang berkembang

di Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’i, mazhab besar di Mesir dan Mekkah

pada masa itu, sedangkan daerah Gujarat menganut mazhab Hanafi. Selain itu,

sultan-sultan Pasai menggunakan gelar al-malik, gelar yang lazim dipakai di

Mesir saat itu.

Bukti lain terkait munculnya Islam sebelum abad XIII terdapat makam

seorang wanita di Gresik, Jawa Timur, yang tertulis atas nama Fatimah binti

Maimun (berangka tahun 1082) serta temuan sejumlah makam Islam di Tralaya

(wilayah Majapahit), Trowulan, Jawa Timur. Diperkirakan, pada masa jayanya

banyak warga Majapahit beragama Islam.

3. Teori Persia

Menurut teori Persia didukung oleh Hoesein Djajadiningrat, Islam di

Indonesia dibawa masuk oleh orang-orang Persia sekitar abad XIII. Hal ini

dibuktikan dengan adanya aliran Syiah di Nusantara. Beberapa tradisi Syiah juga

dilakukan di Indonesia, seperti adanya upacara Tabot yaitu upacara memperingati

meninggalnya Husain bin Ali cucu Nabi Muhammad, di Bengkulu dan Sumatra

Barat (Tabuik) setiap tanggal 10 Muharam atau 1 Asyura untuk memperingati

wafatnya Hasan dan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW. Upacara ini juga

merupakan ritual tahunan di Persia. Selain itu, ada kesamaan antara ajaran sufi

yang dianut Syekh Siti Jenar dan sufi Iran beraliran Al-Hallaj.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

239

4. Teori Cina

Sekitar abad ke XV, kaisar Yong Le salah satu kaisar terbaik yang pernah

memerintah Cina. Kaisar Yong Le mengirim ekspedisi pelayaran keliling dunia

di bawah pimpinan Cheng Ho sehingga budaya Cina tersebar ke berbagai dunia.

Ekspedisi pelayaran bertujuan untuk menambah persahabatan, menjaga

kedamaian dan meningkatkan kemakmuran di pesisir serta memungkinkan

migrasi bangsa cina terutama ke Samudera Barat (Asia Tenggara) pada abad XIV.

Banyak muslim yang berasal dari Cina ikut dalam ekspedisi pelayaran

dimungkinkan membawa pengaruh Islam dan Cheng Ho sebagai pengikut agama

Islam dari suku Hui

Terdapat pengaruh yang begitu melekat hingga sekarang dari muslim

Tiongkok-Jawa terlihat kemeja koko muslim pria memiliki kesamaan model

dengan kerah cheongsam yang dikenakan oleh pria Cina. Model kebaya muslim

yang menjadi tren ialah kebaya encim, hingga kini kebaya tersebut masih diminati

oleh mayoritas muslim di Indonesia

Selain itu, tradisi lebaran juga mengungkap keberadaan pengaruh Cina,

seperti makan bersama dengan menu utama kari dipadukan dengan ketupat saat

merayakan Idul Fitri, sangat identik dengan komunitas muslim Jawa. Hal ini sama

dengan komunitas Cina yang berkumpul dan makan bersama keluarga saat Imlek,

terutama pada malam penutupan tahun baru Imlek (Cap Go Meh). Tidak hanya

itu, lebaran Idul Fitri dirayakan dengan berbagi dan memberikan uang kepada

anak-anak. Bahkan hingga kini, banyak orang tidak canggung menyebutnya

angpao (Istilah Cina untuk amplop merah diisi dengan uang yang biasanya dibagi

saat Imlek).

Dalam buku yang berjudul Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Negara

Timbulnya-Negara Islam di Nusantara (pertama kali diterbitkan pada tahun 1968)

karya Slamet Muljana (2005) mengungkapkan tentang keberadaan walisongo. Ia

juga menyebutkan beberapa walisongo diduga keturunan Cina.

B. Faktor-Faktor yang Mempermudah Penyebaran Islam di Indonesia

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mudahnya penyebaran Islam di

Indonesia, yakni sebagai berikut.

1) Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan damai, tanpa paksaan

ataupun peperangan.

2) Syarat penerimaan untuk memeluk Islam sangatlah mudah, yakni dengan

mengucapkan dua kalimat syahadat.

3) Upacara keagamaan dalam agama Islam sifatnya sederhana sehingga tidak

membebani masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

240

4) Adanya unsur-unsur yang sama antara Islam dan ajaran sebelumnya.

Contohnya, istilah sembahyang yang berarti menyembah hyang, tetap

dipergunakan untuk istilah melaksanakan salat.

5) Dalam Islam, tidak ada pelapisan sosial setiap manusia mempunyai

kedudukan yang sama. Hal yang membedakan hanyalah amal ibadahnya.

6) Penganutnya mempunyai kewajiban untuk melakukan dakwah.

7) Islam memperkenalkan konsep pemerataan ekonomi melalui sistem zakat.

8) Metode dakwah yang inklusif melalui seni, pernikahan, dan kerjasama

dengan penguasa.

9) Kondisi kerajaan bercorak Hindu-Buddha semakin mengalami kemunduran.

10) Kedatangan bangsa Eropa yang ingin menjajah menimbulkan semangat untuk

bersatu.

Secara umum Islam masuk ke Asia Tenggara dengan cara damai. Adapun

karakteristik penyebaran Islam di Asia Tenggara yaitu; (1)Islam masuk dengan

jalan damai yang menjadi dominan secara kultural di samping terjadi proses

Islamisasi secara struktural; (2)letak geografis Asia Tenggara yang strategis

mendorong banyak orang asing mengunjunginya sehingga Asia Tenggara

merupakan kawasan yang bersifat terbuka; (3)karena kondisi geografis/geopolitis,

Islam di Asia Tenggara bersifat variatif dan dinamis; (4) umat Islam di Asia

Tenggara merupakan salah satu wilayah yang penduduknya mayoritas beragama

Islam; dan (5)keadaan Islam pesisir yang merupakan Islam yang tidak kaku,

terbuka, tidak terkonsentrasi pada orangnya, bersedia menerima perubahan dan

sebagainya. Lain halnya dengan karakteristik Islam daratan dan/atau pedalaman

yang cenderung statis, formal, struktural, dan kaku.

Perkembangan dan peradaban Islam sangat dipengaruhi oleh struktur

kebudayaan yang dianut oleh masyarakat karena kuatnya unsur kebudayaan dan

bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai kedatangan Islam di

Asia Tenggara hampir semua didahului oleh interaksi antar masyarakat wilayah

kepulauan dengan para pedagang Arab, Cina, Gujarat, Iran, dan Yaman.

Pada abad ke V sebelum Masehi, Kepulauan Melayu telah menjadi tempat

persinggahan para pedagang yang berlayar dan telah menjalin hubungan dengan

masyarakat sekitar pesisir. Hal ini dimanfaatkan para pedagang Muslim yang

singgah untuk menyebarkan Islam. Selain itu, kebanyakan rakyat masuk Islam

setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat

membantu tersebarnya Islam di wilayah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

241

C. Peran Walisongo Dalam Pelembagaan Islam

Peran walisongo pada masa pelembagaan Islam dengan mendirikan masjid.

Dalam proses penyebaran Islam, masjid tidak hanya berfungsi untuk tempat

beribadah tetapi juga tempat pengajian dan dari masjidlah proses penyebaran

Islam dimulai. Masa-masa awal proses islamisasi, masjid menjadi tempat ritual,

masjid juga sebagai pusat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Islam. Banyak

masjid yang diyakini sebagai peninggalan Wali dan dinamakan Wali yang

bersangkutan. Seperti masjid yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel)

sehingga masjidnya dinamakan Masjid Ampel, Masjid Giri didirikan oleh Sunan

Giri, Masjid Drajat yang didirikan oleh Sunan Drajat, Masjid Kudus oleh Sunan

Kudus, Masjid Agung Demak oleh Sunan Kalijaga dan sebagainya.

Selain masjid dalam pembentukan kelembagaan Islam, walisongo juga

mendirikan pesantren. Pesantren merupakan lembaga pengembang masyarakat

Islam tradisional yang bertujuan untuk memahami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral agama sebagai

pedoman hidup bermasyarakat.

Sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh pesantren menghimpun

komunitas sendiri, didalamnya hidup bersama-sama sejumlah orang yang

berkomitmen keikhasan dan kerelaan hati untuk membentuk kultur atau budaya

sendiri. Setiap walisongo memiliki pesantren yang dibangun secara turun temurun

dengan nama wali tersebut berada. Seperti pesantren Ampel, pesantren

Bangkuning, pesantren Drajat, pesantren Giri dan sebagainya.

Lembaga pesantren yang paling menentukan watak keislaman dari kerajaan-

kerajaan Islam dan yang memegang peranan paling penting bagi penyebaran Islam

sampai pelosok-pelosok. Pada abad ke-20, munculah berbagai pesantren yang

menjadi lembaga untuk pengembangan Islam dengan segala sistem pembelajaran

dan pengajaran yang khusus yaitu sorogan, wetonan, dan bandongan.

Sorogan merupakan metode pembelajaran individual dimana santri (peserta

didik) harus menyerahkan hasil (sorog) materi yang telah dipahami kepada Kyai

(pendidik). Kyai (pendidik) sebagai penerima hasil perkembangan belajar

individual santrinya harus memberikan pembenaran apabila terjadi kesalahan dari

santri, dalam hal ini Kyai (pendidik) adalah sumber ilmu. Metode sorogan

dijabarkan sebagai metode pembelajaran individual (individual learning).

Dalam praktiknya dilaksanakan di suatu ruangan dengan adanya Kyai dan

seorang santri yang saling berhadapan serta santri yang lain menyimak di

belakang sambil menunggu giliran. Santri yang sedang sorogan dengan Kyai

membawa sebuah kitab dengan materi yang sudah ditentukan sebelumnya untuk

dilihat kemampuannya dalam membaca dan menguasai materi yang ada di kitab.

Dalam peristiwa ini, ustadz atau guru melakukan monitoring dan koreksi

seperlunya kesalahan atau kekurangan atas bacaan (sorogan) santri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

242

Bandongan atau juga disebut wetonan ialah suatu metode pembelajaran

dimana santri (peserta didik) mendapat pembelajaran secara kelompok dan

diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang materi yang diajarkan

(Kuswandono, 2011). Bandongan secara bahasa berasal dari ngabandungan yang

artinya menyimak (memperhatikan) secara seksama. Bandongan atau wetonan

merupakan sistem belajar kelompok dalam arahan dan bimbingan kyai yang

terdiri antara 5 sampai 500 orang santri. Mereka mendengarkan seorang guru atau

kyai yang membaca, menerjemahkan, menerangkan, dan mengulas kitab-kitab

dalam bahasa arab dan santri masing-masing memperhatikan bukunya sendiri dan

membuat catatan-catatan yang dianggap sulit atau penting.

Selain pesantren, terdapat juga surau yang terkenal di wilayah

Minangkabau. Istilah surau di Minangkabau sudah dikenal sebelum datangnya

Islam di wilayah nusantara. Kata surau berasal dari India yang merupakan suatu

tempat yang digunakan sebagai pusat pengajaran dan pendidikan agama Hindu-

Buddha. Nama surau diambil dengan menukarkan sifat religius dari Buddha ke

Islam. Dalam sistem adat Minangkabau, surau kepunyaan suku atau kaum sebagai

pelengkap rumah gadang.

Surau merupakan rumah yang didiami para pemuda setelah akil baligh

terpisah sementara dari rumah keluarga yang menjadi tempat tinggal wanita dan

anak-anak. Waktu belajar mengajar biasanya dilaksanakan pada pagi atau petang

hari antara satu sampai dua jam. Pendidikan surau tidak memungut biaya sedikit

pun.

Fungsi surau ini semakin kuat posisinya karena struktur masyarakat (sistem

kekerabatan) Minangkabau yang menganut sistem matrilineal (mengikuti garis

keturunan dari pihak ibu) menurut ketentuan adat bahwa laki-laki tidak punya

kamar di rumah orang tua mereka, sehingga mereka diharuskan tidur di surau.

Dalam hal ini surau menjadi tempat penting bagi pedewasaan generasi

Minangkabau, baik segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan seperti untuk

mempertahankan diri, menghargai adat istiadat, serta tradisi lainnya.

Setelah kedatangan Islam, fungsi keagamaan semakin penting yang

diperkenalkan pertama kali oleh Syekh Burhanuddin di Ulakan, Pariaman (murid

Syekh Abdurrauf Al-Singkili dari Aceh dan bermukim di Ulakan Pariaman). Saat

ini eksistensi surau di samping sebagai tempat shalat juga digunakan oleh Syekh

Burhanuddin sebagai tempat mengajarkan ajaran Islam .

Surau mempunyai dua makna bagi kehidupan masyarakat Minangkabau.

Pertama, bermalam berarti menjadi tempat tidur dan tempat beristirahat di malam

hari. Kedua, sebagai tempat belajar dan memperdalam ilmu untuk bekal hidup.

Surau juga merupakan suatu bangunan kecil tempat sholat yang digunakan juga

sebagai tempat mengaji Al-Qur’an dan belajar dasar-dasar pengetahuan agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

243

bagi anak-anak. Pengertian surau hampir sama dengan istilah langgar atau

mushola.

D. Jalur-Jalur Penyebaran Islam di Indonesia

Penyebaran agama Islam yang berlangsung damai dapat terlihat pada cara-

cara penyebarannya, yaitu melalui saluran perdagangan, perkawinan, pendidikan,

ajaran tasawuf, dakwah, dan kesenian. Pedagang, mubalig, wali, ahli tasawuf,

guru agama, dan haji berperan penting dalam proses tersebut.

1. Jalur Perdagangan

Perdagangan merupakan metode penyebaran Islam yang paling kentara,

bahkan dapat dikatakan sebagai aluran pertama dan utama penyebaran awal Islam.

Dalam proses ini, pedagang Nusantara dan pedagang asing (Islam) dari Gujarat

dan Timur Tengah (Arab dan Persia) bertemu dan saling bertukar pengaruh.

Sebagian dari para pedagang asing ini tinggal di wilayah dekat pantai, yang

disebut pekojan. Demikian juga pengaruh Islam di tempat tinggal mereka, hal ini

juga menjelaskan mengapa kerajaan-kerajaan Islam Nusantara selalu berawal dari

wilayah pesisir.

Para pedagang itu menjalin kontak dengan para adipati wilayah pesisir, dan

perlahan-lahan masuk ke lingkaran pusat istana. Ketika raja-raja dan para

bangsawan memeluk Islam, rakyatnya dengan mudah mengikuti. Sementara itu,

karakteristik kultur pesisir yang mudah menerima serta terbuka terhadap hal-hal

baru merupakan faktor lain yang memudahkan penyebaran agama dan

kebudayaan Islam.

2. Jalur Perkawinan

Pedagang-pedagang dan juga keluarganya menikah dengan perempuan

pribumi, putra-putri para bangsawan (adipati), dan bahkan dengan anggota

keluarga kerajaan. Hal ini berdampak positif terhadap perkembangan Islam. Hal

ini karena pedagang atau ulama itu mensyaratkan perempuan idamannya untuk

mengucapkan kalimat Syahadat terlebih dahulu. Anak-anak hasil pernikahan itu

pun cenderung mengikuti agama Islam, agama yang dianut orang tuanya.

Perkawinan anak-anak kaum bangsawan (adipati) ataupun raja punya

dampak lebih. Mereka lebih mudah memengaruhi istana untuk mendukung

penyebaran Islam. Lama-kelamaan seluruh anggota keluarga istana memeluk

Islam. Maka, kerajaan yang tadinya bercorak Hindu-Buddha perlahan-lahan

bercorak Islam. Seperti Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Manila

dan Sunan Gunung Jati dengan putri Kawunganten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

244

3. Saluran Pendidikan

Para ulama dan mubaligh menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan

mendirikan pondok-pondok pesantren di berbagai daerah. Pondok-pondok

pesantren kaum muda (santri) dari berbagai daerah dan kalangan menimba

pengetahuan tentang Islam.

Saluran ini sangat efektif untuk mempercepat dan memperluas penyebaran

Islam hingga ke daerah-daerah yang terpencil. Pesantren-pesantren awal yang ada

pada saat itu di antaranya sebagai berikut.

Pesantren Ampel Denta (Surabaya), yaitu didirikan oleh Sunan Ampel.

Pesantren Sunan Giri (Surabaya), yang didirikan oleh Sunan Giri. Pesantren

ini terkenal hingga Maluku. Banyak santri dari Maluku (khususnya wilayah

Hitu) datang berguru pada Sunan Giri, atau para kiai dari Giri diundang

mengajar ke Hitu.

Selain menjadi pendidik di pesantren, beberapa ulama atau kiai diminta

menjadi penasihat agama atau guru bagi para bangsawan keraton. Contohnya Kiai

Ageng Selo menjadi penasihat dan guru Sutawijaya (pendiri Kesultanan

Mataram), atau Syekh Yusuf Al-Makassari menjadi penasihat Sultan Ageng

Tirtayasa (Kesultanan Banten).

4. Saluran Ajaran Tasawuf

Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik atau

hal-hal yang bersifat magis. Ahli-ahli tasawuf biasanya memiliki kekuatan magis

dan keahlian dalam bidang pengobatan. Ajaran Tasawuf ini diperkirakan masuk

ke Nusantara sekitar abad ke XIII, tetapi baru berkembang pesat sekitar abad

XVII.

Ajaran tasawuf banyak dijumpai dalam cerita-cerita babad dan hikayat dari

masyarakat setempat. Ajaran ini mudah berkembang terutama di Jawa karena

ajaran Islam melalui tasawuf disesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang

masih berorientasi agama Hindu. Lewat tasawuf bentuk Islam yang diperkenalkan

menunjukkan kesamaan dengan alam pikiran orang-orang Jawa-Hindu, Siwa, dan

Buddha. Tokoh-tokoh tasawuf yang terkenal diantaranya Hamzah Fansuri,

Syamsudin as-Sumatrani, Nurrudin ar-Raniri, Sunan Bonang, dan Syekh Siti

Jenar.

5. Saluran Dakwah

Penyebaran Islam tidak dapat dilepaskan dari peranan para wali. Ada

sembilan wali yang menyebarkan Islam dengan cara berdakwah, yang disebut

juga Wali Sanga. Mereka dikenal telah memiliki ilmu serta penghayatan yang

tinggi terhadap agama Islam.

a. Sunan Gresik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

245

b. Sunan Gunung Jati

c. Sunan Ampel

d. Sunan Giri

e. Sunan Bonang

f. Sunan Kudus

g. Sunan Kalijaga

h. Sunan Muria

i. Sunan Drajat

6. Saluran Kesenian

Agama Islam juga disebarkan melalui kesenian. Beberapa bentuknya telah

disebutkan, seperti wayang (oleh Sunan Kalijaga), gamelan (oleh Sunan Bonang),

serta gending (lagu-lagu) berisi syair-syair nasihat dan dasar-dasar ajaran Islam.

Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak musnah tetapi diperkaya

dengan seni Islam (proses tersebut disebut akulturasi). Seni sastra juga

berkembang pesat: banyak buku tentang tasawuf, hikayat, dan babat dimasukkan

ke dalam bahasa Melayu.

E. Nilai Toleransi dan Peduli Sosial Dalam Penyebaran Islam

Masuknya Islam ke tanah Jawa mengalami perkembangan yang besar

sampai saat ini, hingga memberikan pengaruh yang baik sekaligus nilai yang

bermanfaat sehingga perlu disadari bagi generasi muda bahwa pentingnya

menjaga keberagaman satu sama lain. Berikut nilai sekaligus penjelasan yang

terlihat dari Masjid Menara Kudus dan Masjid Demak.

1) Toleransi

Perlu diketahui bahwa toleransi merupakan sikap menghargai satu sama lain

tanpa melihat perbedaan yang ada. Dalam hal ini bentuk toleransi sudah terjadi

pada masa kerajaan Hindu-Buddha dengan saling menerima perbedaan antara

agama Hindu dan Buddha. Selain itu penyebaran agama Islam di Indonesia pada

masa kerajaan Hindu-Buddha juga diterima dengan baik sehingga munculnya

toleransi beragama yang semakin berkembang.

Toleransi sangat terlihat jelas yang dilakukan oleh Sunan Kudus dalam

memberikan penghormatan berupa larangan penyembelihan sapi bagi umat Islam

ketika lebaran Idul Adha di Kudus. Hal ini dikarenakan mayoritas beragama

Hindu saat itu dengan menganggap sapi sebagai lambang kesucian. Melalui

pemahaman Sunan Kudus mengenai budaya masyarakat Jawa yang masih

menganut sistem kepercayaan Hindu-Buddha, Sunan Kudus berusaha mendekati

masyarakat dengan menghias seekor lembu dan mengikatnya di halaman masjid.

Masyarakat masih memuliakan lembu sesuai dengan ajaran Hindu-Buddha

menjadikan masyarakat datang dan menyaksikan lembu tersebut. Sunan Kudus

memanfaatkan momen tersebut untuk melancarkan dakwah dan menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

246

pengetahuan masyarakat. Kreatifitas yang dilakukan Sunan Kudus mendapat

simpati masyarakat sehingga dakwahnya perlahan diterima oleh masyarakat.

Sampai sekarang, masyarakat Kudus masih memegang teguh tradisi tidak

menyembelih sapi pada lebaran Idul Adha. Sebagai gantinya, masyarakat Kudus

yang saat ini mayoritas beragama Islam lebih memilih untuk menyembelih kerbau

atau kambing. Hingga kini anjuran Sunan Kudus masih dilakukan oleh

sekelompok kecil di Kota Kretek, Kudus.

2) Peduli sosial

Sikap peduli sosial selalu berhubungan dengan membangun relasi diri

dengan orang lain dengan baik, memberi empati, dan jika memungkinkan kita

merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Hingga kini masih ditemui peduli

sosial, berikut penjelasannya.

Peduli sosial sudah ada pada masa kerajaan Hindu-Buddha, berpedoman

dari sikap empati yang dimiliki oleh Sunan Kudus (Raden Ja’far Shadiq). Sikap

tersebut seperti menjaga kedamaian antar umat beragama di daerah Kudus pada

zamannya dimana tidak memperbolehkan penyembelihan sapi di daerah Kudus

pada saat Idul Adha bagi umat Islam.

Adapun peduli sosial yang ditemui pada Masjid Demak terdapat pada

museum dan makam. Museum yang berada di sekitar Masjid Demak, memiliki

pengaruh yang besar pada bidang pendidikan seperti tempat mencari informasi

dan sebagai studi lapangan oleh wisatawan lokal (pelajar, mahasiswa, dan

masyarakat setempat). Sedangkan di makam pada umumnya digunakan sebagai

tempat ziarah yang pengunjungnya didominasi oleh mayoritas umat Islam tetapi

bagi umat beragama lain juga dapat melakukan ziarah (doa). Kedatangan berbagai

masyarakat memiliki simpati yang baik yaitu mendoakan leluhur dengan khusyuk.

Saat bulan Syakban atau sebelum Ramadhan, banyak umat muslim dari berbagai

daerah berziarah ke makam-makam Kesultanan Demak yang terletak di belakang

Masjid Demak. Dari sikap peduli sosial tersebut masyarakat yang datang

berziarah bertujuan untuk mengenang para leluhur. Selain itu makam juga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan penelitian. Di bawah ini merupakan dokumentasi

yang ada di sekitar Masjid Demak.

Nilai peduli sosial menjadikan tiap manusia menerima dan menghargai hal

apapun diantaranya akulturasi dan multikultural yang ada pada Masjid Menara

Kudus dan Masjid Demak, berikut penjelasannya.

a. Akulturasi

Akulturasi merupakan perpaduan dua budaya yang tidak meninggalkan

budaya aslinya. Hingga kini masih ditemui sentuhan budaya Hindu-Buddha tanpa

mengubah keaslian dari peninggalan tersebut yang terdapat pada Masjid Kudus

dan Masjid Demak di masing-masing bangunan masjid. Kedua Masjid ini berdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

247

pada masa kerajaan Hindu-Buddha sehingga memungkinkan pengaruh dari

kebudayaan Hindu-Buddha dipadukan dengan kebudayaan Islam pada bangunan

masjid yang sebagai tempat ibadah sampai saat ini.

1. Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus berdiri tahun 1549 M, terletak di Desa Kauman,

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid Menara Kudus merupakan peninggalan

Sunan Kudus yang memadukan budaya Hindu-Buddha dan Islam (akulturasi), di

atas menara kudus terdapat bedug yang dibunyikan oleh umat Islam.

Bagian atap menara terdiri dari atap tajug yang menunjukkan unsur Hindu

diwujudkan dalam pembangunan menara. Bagian menara dibagi menjadi tiga

bagian yaitu, bagian kaki, badan, dan kepala. Bagian kaki terdiri dari ornamen

motif Hindu. Bagian badan menara memiliki ruang kecil yang menyerupai

bangunan Hindu seperti pura dan candi. Bagian atas menara atau puncak menara

berupa ruangan, di bawah menara atap tergantung sebuah bedug yang berfungsi

untuk memanggil umat muslim ketika waktu salat telah tiba.

Bentuk dasar menara adalah candi, sebab banyak kalangan yang melihat

candi-Menara sebelum di-Menara-kan adalah Pure Agung. Pure besar tempat

penyimpanan abu jenazah para bangsawan Majapahit. Hal ini terbukti dengan

masih terjaganya tradisi sadra (Hindu), yakni tradisi mendoakan leluhur setiap

bulan Sya’ban (Ruwah/arwah), yang di era Islam menjadi tradisi ziarah kubur

(nyadran). Berikut gambar Masjid Kudus yang sudah mengalami pembaharuan

seiring berkembangnya zaman.

Pada Masjid Menara Kudus terdapat padasan merupakan tempat wudhu

untuk memenuhi ketentuan jamaah yang hendak melakukan shalat di masjid.

Padasan yang berada di sisi selatan terdapat dua deret pancuran, masing-masing

berjumlah 8 menghubungkan delapan kala pada pancuran air wudhu yang disebut

dengan astasanghikamarga, delapan jalan keutamaan (asta=delapan,

sanghika=berlipat, marga=jalan). Astasanghikamarga adalah ajaran Sang Budha

yang pertama-tama diberikan kepada murid-muridnya di Benares (India), terdiri

atas pengetahuan yang benar, keputusan yang benar, perkataan yang benar,

perbuatan yang benar, pekerjaan yang benar, usaha yang benar, meditasi yang

benar, dan perhatian yang benar.

Pancuran air terdapat hiasan topeng berbentuk kala bermata tiga. Bentuk

kala dalam mitos Hindu-Buddha merupakan makhluk imajinatif sebagai penjaga

yang dipercaya dapat memberi kekuatan baik dan menolak kekuatan jahat, bentuk

serupa pada tradisi seni Hindu-Buddha. Pola luar membentuk sudut puncak pada

bagian atas, seperti mahkota dengan mulut mengangga (sebagai saluran air

wudhu), gigi kelihatan dengan dua taring atas melengkung ke bawah seperti motif

ukel (melengkung). Di bawah ini gambar padasan yang menjadi tempat wudhu di

Masjid Menara Kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

248

Masyarakat Kauman Kudus memiliki beberapa tradisi kebudayaan yang

sebagian besar berkaitan dengan ritual keagamaan, yang hingga kini masih

dilaksanakan dengan rutin, seperti : 1.Memiliki beberapa tradisi kebudayaan yang

sebagian besar berkaitan dengan ritual keagamaan 2.Tradisi Dandangan untuk

menyambut Bulan Ramadhan dengan membunyikan bedug di atas Menara

Kudus 3.Tradisi Buka Luwur setiap 10 Muharram untuk mengganti kain penutup

makam Sunan Kudus merupakan kepercayaan yang dianut dan dipertahankan

hingga masa sekarang berupa tradisi pelarangan menyembelih sapi.

Makna simbolik dari perjuangan Sunan Kudus adalah cermin positif yang

menjadi teladan dan inspirasi kekinian. Manusia harus mampu menjadi pemimpin

yang mumpuni, mempunyai penguasaan terhadap pengetahuan duniawi dan

kesalehan. Perpaduan sebagai umaro (pemimpin dunia) dan ulama (pemimpin

agama) adalah contoh ideal yang patut diteladani, dengan dua kemampuan

tersebut seorang pemimpin dapat membawa rakyatnya menuju masyarakat yang

adil, makmur, dan diridhoi oleh Allah SWT.

2. Masjid Demak

Masjid Demak berdiri pada tahun 1479 M, masuknya Islam ke Indonesia

perlahan mengubah kebudayaan Hindu-Buddha yang sebelumnya menjadi

pengaruh besar di Nusantara dan mempengaruhi kemunduran kerajaan Hindu

seperti Kerajaan Majapahit. Masjid Agung Demak adalah masjid peninggalan

Kerajaan Demak yang terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintaro,

Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Dalam menyebarkan ajaran Islam walisongo menggunakan strategi

sinkretisme (suatu proses perpaduan dari beberapa paham-paham atau aliran-

aliran agama atau kepercayaan untuk mencari keserasian dan keseimbangan).

Proses penyebaran sinkretis yang dilakukan walisongo berupa penambahan dan

pengubahan ritual – ritual lama yang dilakukan masyarakat sehingga munculnya

akulturasi budaya.

Bentuk atap Masjid Agung Demak yang memiliki atap tajug berlapis tiga,

berbeda dengan masjid timur tengah yang umumnya beratap kubah. Dalam Masjid

Agung Demak, tercermin dari atapnya yang bersusun tiga.

Mengenai sistem kepercayaan, pola atap tajug berlapis merupakan

penggambaran dari Gunung Meru yang dipercaya oleh budaya Hindu-Buddha.

Sebelum Islam datang ke Jawa, masyarakat Jawa telah memiliki kepercayaan

yang kuat bahwa tempat yang tinggi adalah tempat yang sakral. Biasanya proses

penyembahan nenek moyang dilakukan di tempat yang tinggi contohnya daerah

pegunungan. Perkembangannya tempat–tempat penyembahan berubah menjadi

candi–candi sebagai tempat pemujaan dewa dan tempat abu raja disemayamkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

249

Bentuk candi yang mengerucut ke atas dan dibuat berundak – undak adalah

upaya untuk mendapatkan citra gunung yang dianggap sebagai tempat sakral.

Selain pada candi, citra gunung juga dapat ditemukan pada wantilan di Bali.

Masyarakat di Bali juga menganut kuat tentang alam semesta yakni Gunung Meru

dalam ajaran Hindu.

Sunan Kalijaga tidak mau menghilangkan tradisi, budaya, dan aliran

kepercayaan yang melekat pada masyarakat saat itu. Adat dan budaya lalu (Hindu

dan Buddha) tidak dihilangkan, melainkan diubah dan disesuaikan secara perlahan

dengan nilai-nilai Islami (akulturasi) dapat dilihat sebagai berikut:

1. Akulturasi terlihat pada gambar bulus. Bulus merupakan binatang yang hidup

di dua alam, darat dan air serta dilarang dalam hukum Islam. Akan tetapi gambar

bulus diletakkan pada mihrab (di depan ruang pengimaman tempat Imam

memimpin shalat berjemaah dalam suatu masjid) Masjid Agung Demak. Hal Ini

menunjukkan kebijaksanaan berdakwah ketika itu dimana pemeluk agama lama

(Hindu-Buddha) diingatkan bahwa di dalam masjid juga ada suatu lambang

kesucian sebagaimana diyakini para pemeluk Hindu dan Budha yang memandang

bulus sebagai binatang suci.

Hanya saja, kesucian dan keabadian dalam Islam diperoleh dengan cara

melaksanakan shalat berbakti kepada Allah Yang Maha Esa. Ajakan untuk

menunaikan shalat dikenalkan dengan menggunakan istilah yang akrab bagi

pemeluk ajaran lama. Roh-roh yang mereka sembah sering disebuh ‘hyang’ yang

berarti Tuhan. Para ulama saat itu juga menggunakan istilah ‘sembahyang’ hanya

saja yang dimaksudkan adalah menyembah Allah, sepadan dengan kata shalat

sehingga mudah dipahami oleh mereka.

2. Ornamen Surya Majapahit pada mimbar di atas ruang pengimaman pada

Masjid Demak. Keberadaan ornamen Surya Majapahit menunjukkan adanya

ikatan yang erat antara Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam dan Majapahit

sebagai Kerajaan Hindu. Penyebaraan agama Islam oleh walisongo tidak

menghilangkan tradisi dan nilai-nilai pra-Islam (Hindu-Buddha) yang

berkembang sebelumnya. Surya Majapahit merupakan kepercayaan/keyakinan

tertinggi agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa dan keyakinan ajaran

agama Islam yang tidak mengakui keberadaan dewa-dewa.Perbedaan pandangan

ini tidak menjadi penghalang bagi para wali untuk menghormati budaya Hindu.

3. Saat runtuhnya Kerajaan Majapahit, sebagian peninggalan seni berupa

perlengkapan upacara kerajaan dibawa ke kesultanan Demak termasuk wayang

dan alat gamelan yang sudah berkembang pada zaman Hindu-Buddha. Ketika

wayang diangkat kembali oleh Kerajaan Demak, Raden Fatah selaku Sultan

Demak meminta Sunan Kalijaga menyempurnakan bentuk wayang dan membuat

lakon didalamnya termuat atau mencerminkan hal-hal pokok ajaran Islam yakni

rukun Islam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

250

Awalnya wayang dalam ajaran Islam dilarang karena penggambarannya

menyerupai bentuk wujud manusia. Sunan Kalijaga pun merubah bentuk wayang

dengan memodifikasi agar tidak persis menyerupai manusia, seperti ukuran

tangan yang lebih panjang dari ukuran kaki, kepala dibuat menyerupai binatang

agar tidak serupa dengan manusia dan memuat unsur aqidah, akhlak serta ibadah.

Bentuk kreativitas yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dalam berdakwah dengan

pendekatan seni budaya yaitu menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah

dengan akulturasi.

Dalam pertunjukan wayang yang dapat dilihat/ditonton siapapun baik orang

Islam maupun yang beragama lain sehingga berbaur menjadi satu. Sunan Kalijaga

mengembangkan wayang purwa yakni wayang kulit bercorak Islam. Selain itu

Sunan Kalijaga menciptakan corak batik bermotif burung mengandung arti agar

seseorang selalu menjaga ucapannya. Wayang dipertunjukkan di masjid dan

masyarakat bebas untuk menyaksikan pada saat menyebarkan agama Islam.

Namun, dengan syarat, mereka harus berwudhu dan mengucap syahadat dulu

sebelum masuk masjid.

Ada beragam wayang sebagai media penyebaran Islam. Selain wayang

purwa, terdapat wayang sasak merupakan wayang kulit yang berkembang di

Lombok. Kemunculannya diperkirakan bersamaan dengan penyebaran agama

Islam di sana sekitar abad 16. Cerita wayang yang ditulis di daun lontar dalam

bahasa Jawa dengan huruf Sasak itu memiliki persamaan cerita dengan Wayang

Wong Menak di Jawa.

Tokoh Wong Menak menjadi tokoh teladan yang layak diikuti jejak

perjalanan hidupnya dengan cerita yang mengisahkan Amir Hamzah (paman Nabi

Muhammad SAW) membela dan mempertahankan Islam dari gangguan dan

serangan musuh waktu itu. Dalam Serat Menak, Amir Hamzah dan

kepahlawanannya diangkat menjadi tokoh sentra. Wajar saja, wayang di Lombok

sering disebut dengan wayang menak. Inti ceritanya menggambarkan perjuangan

para tokoh Islam yang dipimpin oleh Amir Hamzah, atau di Jawa sering disebut

Amir Ambyah.

Selain itu dalam politik pemerintahan peran Sunan Kalijaga sudah dimulai

sejak awal berdirinya kesultanan Demak hingga akhir kesultanan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa perannya bersama para wali lainnya sangat penting dalam

politik dan pemerintahan saat itu.

Dibuktikan dengan saran Sunan Kalijaga terkait teknik pembangunan (tata

letak) kota kabupaten maupun kotapraja yang selamanya tampak di dalamnya

terdapat empat bangunan yaitu: (1) istana keraton atau kabupaten, (2) alun-alun,

(3) pohon beringin, (4) masjid. Letak kabupaten atau keraton selalu memangku

alun-alun dengan adanya pohon beringin di alun-alun tersebut, membelakangi

gunung atau menghadap laut, dan letak masjid selalu di sebelah baratnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

251

b. Multikultural

Multikultural adalah budaya yang dimiliki oleh setiap kelompok manusia

dan harus dihargai keberadaannya. Hal ini nampak pada masa kerajaan, umat

Hindu dan Buddha hidup berdampingan sehingga memungkinkan munculnya

multikultural antara budaya Hindu dan Buddha. Masuknya penyebaran agama

Islam juga menjadikan multikultural semakin berkembang pada masa Hindu-

Buddha. Seperti yang ada pada Masjid Menara Kudus dan Masjid Demak

memiliki perpaduan budaya Hindu-Buddha hingga beragam makna yang tertuang

dalam bangunan tersebut.

Pada bangunan Masjid Menara Kudus terdapat Menara Kudus yang

memiliki tiga bagian yaitu bagian kaki (bawah), bagian badan (tengah), dan

bagian kepala (atas). Kemudian padasan sebagai tempat berwudhu di Masjid

Menara Kudus. Padasan tersebut berupa hiasan pola kala-jaladwara.

Tidak hanya pengaruh budaya Hindu-Buddha , terdapat sentuhan kaligrafi

Arab yang terletak di bagian bawah kubah Masjid Kudus dengan gaya Kursif versi

Thuluth (bentuk sudut lurus dengan garis melengkung dan miring). Hiasan

kaligrafi Arab di bagian bawah kubah sangat memperkuat nilai keislaman dan

menyeimbangkan nuansa Hindu pada bangunan. Di bawah ini terdapat gambar

dari gaya Kursif.

Masjid Menara Kudus hingga kini masih melaksanakan tradisi dandangan

untuk menyambut bulan suci ramadhan. Tradisi dandangan merupakan

pemukulan bedug yang berada di atas Menara Kudus bertujuan untuk

memperingatkan masyarakat Kudus bahwa puasa akan berlangsung esok hari.

Multikultural yang ada di Masjid Demak nampak pada gambar bulus yang

berada di depan mihrab masjid agung Demak. Bulus adalah suatu lambang

kesucian sebagaimana diyakini para pemeluk Hindu dan Budha yang memandang

bulus sebagai binatang suci.

Ornamen Surya Majapahit yang ada di atas ruang pengimaman memiliki

makna yang berarti bagi umat Hindu berupa kepercayaan/keyakinan tertinggi

agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa sedangkan keyakinan ajaran agama

Islam yang tidak mengakui keberadaan dewa-dewa. Perbedaan pandangan ini

yang menjadi dasar keberadaan Ornamen Surya Majapahit tidak mengalangi umat

Islam dan para wali untuk mengayomi budaya Hindu.

Terdapat juga empat soko tatal guru yang menjadi daya tarik pada Masjid

Demak. Empat tiang penyangga ini merupakan hibah dari empat wali terkenal

yaitu Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Bonang.

Jumlah soko tatal yang empat melambangkan pedoman hidup setiap umat Islam,

yakni al-Qur’an, hadis, ijma’ (sebuah kesepakatan hukum yang diambil dari

musyawarah para ulama mengenai suatu perkara yang tidak ditemukan hukumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

252

dalam Al Qur’an atau hadist.) dan qiyas (sumber hukum Islam yang ke empat

setelah ijma).

Perpaduan berbagai budaya Hindu-Buddha menjadi suatu penghargaan bagi

umat Islam dalam perkembangannya. Sampai saat ini terlihat jelas dari kedua

masjid tersebut yang memiliki pola atap tajug berlapis pada atap Menara Kudus

dan atap Masjid Demak. Pola atap tajug berlapis merupakan penggambaran dari

Gunung Meru yang dipercaya oleh budaya Hindu dengan sebutan tribuwana

(dunia bawah – dunia tengah–dunia atas). Masjid yang beratap tiga lapis dengan

puncaknya diletakkan mustaka dapat dilihat sebagai pengaruh dari candi Buddha.

Namun oleh walisongo memadukan dengan unsur keagamaan Islam yaitu Iman

(enam rukun iman), Islam (lima rukun islam), dan Ihsan (ibadah).

Lampiran 2. Media Pembelajaran

1. Bahan : Power Point, foto, dan video mengenai teori tentang proses masuknya

agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia dan lembar kerja peserta didik

2. Alat : Laptop, LCD, speaker, spidol, papan tulis.

3. Sumber Belajar : Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2016 (Edisi Revisi). Sejarah

Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

253

Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Nama Anggota Kelompok : 1.………………………

2.………………………

3.………………………

4.………………………

5.………………………

Kelas :………………………

Hari/tanggal :………………………

SOAL :

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik dalam

satu kelompok!

2. Setiap kelompok memilih salah satu walisongo dan analisis

bersama proses penyebaran agama Islam oleh walisongo yang

dipilih (tidak boleh sama tokohnya)!

3. Carilah referensi yang mendukung seperti buku, koran, dan

internet!

4. Tulis hasil pekerjaan di buku tulis masing-masing dan

presentasikan di depan kelas!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

254

Tugas Mandiri

Analisislah berbagai kasus di bawah ini dan cari nilai-nilai yang tertuang

dalam pembelajaran!

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Pada masa Kerajaan Hindu-Buddha, kedatangan agama Islam diterima

baik oleh masyarakat yang menganut agama Hindu-Buddha. Dari

pernyataan tersebut, analisislah nilai kehidupan yang dapat

diimpementasikan di sekolah dan dikehidupan bermasyarakat.

2. Sunan Kudus melarang umat Islam untuk menyembelih sapi pada saat

Lebaran Idul Adha dikarenakan Sunan Kudus sangat menghargai ajaran

agama Hindu yang menjadi mayoritas saat itu. Dari hal tersebut, nilai

apa saja yang menjadi teladan bagi kita untuk hidup dalam

keberagaman.

3. Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga mengintegrasikan nilai-nilai Islam

dengan kebudayaan setempat dalam menyebarkan agama Islam. Hal ini

sekaligus bentuk penghormatan terhadap budaya yang sudah lebih dulu

ada sebelum kedatangan agama Islam. Bentuk apresiasi apa yang kita

lakukan sebagai generasi muda agar hal tersebut tetap terjaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

255

Nama Anggota Kelompok : 1.………………………

2.………………………

3.………………………

4.………………………

5.………………………

Kelas :………………………

Hari/tanggal :………………………

SOAL :

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bentuklah kelompok yang setiap kelompok terdiri dari

4-5 peserta didik!

2. Setiap kelompok membuat poster tentang

“Keberagaman Bangsa Indonesia”!

3. Poster dikerjakan dengan sekreatif mungkin dan antar

kelompok tidak boleh sama kalimatnya!

4. Ukuran kertas F4

5. Poster akan dipaparkan di depan kelas dan diposting

pada media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

256

Lampiran 4. Instrumen Penilaian

1. Penilaian Sikap: Lembar Penilaian Diri

SIKAP TOLERANSI

Nama Peserta Didik:……………................

Pedoman penskoran sebagai berikut:

Pernyataan positif: STS=1, TS=2, R=3, S=4, dan SS=5.

Pernyataan negatif: STS=5, TS=4, R=3, S=2, dan SS=1.

Tidak menjawab= 0

No. Pernyataan Sikap

STS TS R S SS

1. Saya sangat menghargai peninggalan sejarah

di Indonesia.

2. Saya senang mencoret bangunan bersejarah.

3. Saya gembira ketika berkerjasama dengan

teman yang berbeda keyakinan.

4. Saya gembira ketika berteman dengan satu

keyakinan saja.

5. Saya sangat menghargai dan melestarikan

akulturasi budaya dari berbagai daerah di

Indonesia.

6. Saya sangat menghargai dan melestarikan

akulturasi budaya dari berbagai negara diluar

negeri.

7. Saya sangat menghargai teman yang sedang

beribadah di Gereja, Kuil, ataupun Masjid.

8. Saya sangat menghargai teman yang

beribadah sesuai dengan agama yang saya

anut.

9. Saya selalu berperilaku baik terhadap teman,

guru, dan keluarga.

10. Saya selalu berperilaku baik terhadap teman

terdekat saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

257

Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Total

Kriteria =

2. Penilaian Pengetahuan: Soal Pilihan Ganda dan Esai

Evaluasi

Pilihlah jawaban yang paling tepat dan kerjakan dengan jujur !

I. Pilihan Ganda

1. Berbagai teori muncul tentang proses masuknya agama Islam ke Indonesia

dengan bukti pendukung. Berikut teori yang sesuai dengan bukti pendukung

adalah ....

a. Teori Gujarat dengan bukti adanya permukiman Islam tahun 674 di Baros

b. Teori Persia yang berdasarkan bukti tulisan Marcopolo pedagang dari

Venesia

c. Teori Mekkah dengan adanya bukti pemukiman Islam tahun 674 di Baros

d. Teori Mekkah sesuai dengan bukti pendukung ialah batu nisan Sultan Malik

Al-Saleh

e. Teori Cina dengan bukti pengikut agama Islam dari Turki

2. Perhatikan tabel di bawah ini !

Nilai Kuantitatif Kriteria Nilai Kualitatif

79-100 Sangat Tinggi A

61-78 Tinggi B

41-60 Sedang C

21-40 Rendah D

0-20 Sangat Rendah E

No. X Y

1) Adanya upacara Tabot,

memperingati

meninggalnya Husain bin

Ali cucu Nabi

Muhammad.

Sultan-sultanPasai

menggunakan gelar al-malik.

2) Mazhab Hanafi tumbuh di

Turki, India, dan Cina

bagian selatan.

Didukung oleh Snouck

Hurgronje, W.F Suttherheim dan

B.H.M. Vlekke.

3) Adanya batu nisan Sultan

Malik AL-Saleh.

Berdasarkan tulisan Marcopolo

pedagang dari Venesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

258

Berdasarkan tabel di atas, keterangan teori Gujarat pada proses masuknya

agama Islam ke Indonesia ditunjukkan oleh kombinasi ....

a. X1), X2), Y1)

b. X1), X2), Y2)

c. X2), X3), Y3)

d. X3), Y1), Y3)

e. X3), Y2), Y3)

3. Teori Mekkah meyakini Islam yang berkembang di Samudra Pasai menganut

mazhab ....

a. Hanafi

b. Hambali

c. Hanifa

d. Maliki

e. Syafi’i

4. Menurut teori Persia, Islam dibawa oleh orang Persia sekitar abad XIII.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan ....

a. Islam berkembang di Samudera Pasai

b. Terdapat batu nisan Sultan Malik Al-Saleh

c. Tulisan Marco Polo yang pernah singgah di Perlak

d. Ditemukannya makam Fatimah binti Maimun

e. Upacara memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad

5. Teori Cina dalam proses perkembangan Islam di Indonesia mulai dibawa oleh

orang dari suku Hui (Cina), salah satunya bernama Cheng Ho. Fakta yang

mendasari teori tersebut adalah ....

a. Cheng Ho singgah di Perlak untuk bertemu Sultan Zainal Abidin Shah

Bahian

b. Tahun 1407, Cheng Ho singgah di Palembang membentuk Komunitas

Muslim Cina di Nusantara

c. Tahun 1419, Cheng Ho menunjuk Haji Bong Tak Keng untuk mengatur

komunitas Muslim Cina di Asia Selatan

d. Gan Eng Cu ditugaskan untuk mengurus orang-orang Muslim Cina di Asia

Tenggara

e. Gan Eng Cu telah dikirim ke Gresik untuk mengawasi Komunitas Muslim

Tionghoa di Jawa

6. Pada abad ke XIV, Laksamana Cheng Ho memimpin perjalanan ke Samudra

Barat. Tujuan dari perjalanan adalah ....

a. Menambah pasukan untuk ikut dalam perjalanan selanjutnya

b. Mendirikan pemerintahan Cina di nusantara

c. Menambah persahabatan dan menjaga kedamaian

d. Menempati berbagai wilayah di nusantara

e. Melakukan transaksi jual beli di pesisir pantai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

259

7. Kemiripan budaya Islam yang ada di Indonesia dengan budaya Cina terdapat

pada teori Cina sebagai bukti pendukung. Salah satu kemiripan dari kedua

budaya tersebut adalah ....

a. Komunitas muslim Cina di nusantara menganut mazhab Hanafi tahun 1419

b. Penemuan makam yang memakai huruf Arab

c. Pada saat Idul Fitri dan Imlek dirayakan dengan berbagi dan memberikan

uang kepada anak-anak

d. Perkembangan agama Islam berasal dari suku Hui di Cina

e. Kedatangan Islam ke Indonesia pada era Dinasti Tang

8. Penyebaran agama Islam di Indonesia berjalan dengan damai, tanpa paksaan

dan syarat masuk Islam sangatlah mudah. Kemudahan tersebut nampak dari ....

a. Mengucapkan dua kalimat syahadat

b. Adanya pelapisan sosial

c. Upacara keagamaan yang memiliki tahapan

d. Memiliki kedudukan antara pemerintah dan rakyat

e. Setiap manusia memiliki amal ibadah yang sama

9. Kedatangan agama Islam tidak terlepas dari pengaruh agama sebelumnya yaitu

Hindu-Buddha. Hal ini dapat dibuktikan dari ....

a. Pelapisan sosial yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari

b. Penamaan sembahyang sama tetapi tujuannya berdoa kepada YME

c. Tata cara beribadah yang sama tetapi tujuannya berbeda

d. Waktu pelaksanaan beribadah sama

e. Isi kitab yang digunakan memiliki kesamaan

10. Perhatikan keterangan berikut!

1) Tidak ada pelapisan sosial di Islam

2) Islam memperkenakan pemerataan ekonomi melalui zakat

3) Adanya unsur yang sangat berbeda antara Islam dan ajaran sebelumnya

4) Kerajaan bercorak Hindu-Buddha mengalami kemajuan

5) Mengucapkan dua kalimat syahadat

Faktor yang menyebabkan penyebaran Islam diterima di Indonesia ditunjukkan

oleh angka ....

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 2), dan 5)

c. 2), 3), dan 4)

d. 2), 4), dan 5)

e. 3), 4), dan 5)

11. Penyebaran Islam dilakukan oleh para pedagang dari berbagai negara

dikarenakan letak geografis Asia Tenggara. Salah satunya di wilayah

nusantara, yang letak geografisnya mempermudah kedatangan agama Islam

nampak dari ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

260

a. Letak wilayah yang berdekatan

b. Akulturasi yang terjalin dari pedagang dan masyarakat lokal

c. Berbagai kerajaan yang ada saling berdekatan satu sama lain

d. Banyaknya pulau memungkinkan agama Islam mulai berkembang di

wilayah pesisir

e. Terdapat agama Islam yang lebih dahulu tersebar di pedalaman

12. Kedatangan agama Islam lebih mudah berkembang pada wilayah pesisir pantai

dibanding Islam di pedalaman. Hal ini dikarenakan oleh ....

a. Penduduk yang berada di pesisir pantai mengikuti agama yang dianut

pemimpinnya

b. Penduduk yang tinggal di pesisir terbuka dan bersedia menerima perubahan

c. Peduduk pesisir pantai cenderung statis dan kaku

d. Kawasan pesisir pantai sudah ada orang Arab sebelum masa kerajaan

e. Kawasan pesisir pantai dikuasai oleh keluarga raja

13. Dalam penyebaran agama Islam di wilayah nusantara memiliki proses yang

berbeda–beda. Proses tersebut mempermudah penerimaan agama Islam oleh

penduduk asli yang hingga kini nampak dari ....

a. Banyaknya peninggalan kerajaan Islam di Indonesia bagian Timur

b. Umat Islam di Indonesia merupakan salah satu penduduk yang mayoritas

beragama Islam

c. Banyaknya pengaruh agama Islam yang ada di Indonesia

d. Terdapat ornamen arab di setiap bangunan rumah penduduk

e. Penggunaan bahasa arab yang menjadi kebiasaan sehari-hari penduduk

Indonesia

14. Penyebaran agama Islam di nusantara dilakukan dengan berdakwah dan

perdagangan. Menurut Graaf (1987) Islamisasi dilakukan dengan tiga cara

yakni pedagang muslim, para da’i dan orang suci (wali). Dari dua pernyataan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa ....

a. Kedatangan Islam dengan berdakwah dan perdagangan oleh banyak orang

b. Kedatangan Islam di Nusantara hanya dilakukan oleh pedagang muslim

c. Para da’i dan orang suci (wali) melakukan penyebaran Islam di wilayah

pesisir

d. Dakwah dalam penyebaran Islam dilakukan oleh pedagang muslim dan para

da’i

e. Dakwah dan perdagangan dalam penyebaran Islam dilakukan oleh

pedagang muslim, para da’i dan orang suci (wali)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

261

15. Perhatikan pernyataan berikut !

1) Banyak masjid yang diyakini sebagai peninggalan para wali

2) Masjid tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan Islam

3) Masjid didirikan oleh pemerintah pada saat itu

4) Bangunan Masjid memiliki sentuhan ornamen Arab

5) Penamaan masjid menggunakan nama penguasa pada masanya

Dari pernyataan di atas, perkembangan masjid pada awal kedatangan Islam

hingga kini ditunjukan oleh angka ....

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 2), dan 4)

c. 2), 3), dan 4)

d. 2), 4), dan 5)

e. 3), 4), dan 5)

16. Perhatikan tabel berikut !

No. Nama Masjid dan pendirinya

1) Masjid Ampel oleh Raden Rahmat

2) Masjid Giri oleh Maunat Syarifuddin

3) Masjid Agung Demak oleh Raden Said

4) Masjid Drajat oleh Raden Paku

5) Masjid Kudus oleh Raden Ja’far Shadiq

Masjid diyakini sebagai peninggalan para wali sanga. Dari tabel di atas nama

masjid dan pendirinya yang sesuai ditunjukkan oleh angka ....

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 3), dan 4)

c. 1), 3), dan 5)

d. 2), 3), dan 5)

e. 3), 4), dan 5)

17. Selain pesantren, terdapat pelembagaan ajaran Islam yang dikenal di

Minangkabau dengan sebutan surau. Berikut alasan didirikan surau yaitu ....

a. Struktur masyarakat Minangkabau yang terdiri dari berbagai agama

b. Kewajiban oleh adat setempat untuk mendirikan surau

c. Masyarakat Minangkabau menganut sistem matrilineal

d. Memperdalam berbagai agama yang ada di Minangkabau

e. Menambah bukti persebaran Islam di Minangkabau

18. Terdapat sistem pembelajaran yang khusus di pesantren yaitu sorongan,

wetonan, dan bandongan. Sorongan dilakukan dengan cara ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

262

a. Santri melakukan pembelajaran individual saja

b. Melaksanakan pembelajaran diluar ruangan dengan adanya Kyai dan

seorang santri yang berhadapan

c. Santri harus menyerahkan hasil berupa bacaan Al-Qur’an yang telah

dipahami kepada Kyai dengan saling berhadapan dalam suatu ruangan

d. Pembelajaran secara kelompok dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi

tentang materi yang diajarkan

e. Santri mendengarkan kyai yang menerangkan kitab dalam bahasa arab dan

santri masing-masing memperhatikan bukunya sendiri dan membuat catatan

yang dianggap sulit atau penting

19. Perhatikan fungsi surau di bawah ini!

1) Menjadi tempat pendewasaan bagi laki-laki di Minangkabau

2) Tempat mengajarkan ajaran Islam

3) Sebagai sekolah untuk menuntun berbagai ilmu pengetahuan

4) Sebagai tempat untuk sholat dan tempat untuk mengaji Al-Qur’an

5) Tempat melakukan pedui sosial

Berdasarkan yang sesuai dengan fungsi surau di atas ditunjukkan oleh angka

....

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 2), dan 4)

c. 1), 3), dan 5)

d. 2), 3), dan 4)

e. 2), 3), dan 5)

20. Jalur perdagangan mempermudah proses masuknya Islam di nusantara. Hal

ini dikarenakan ....

a. Sebagian besar pedagang asing tinggal di wilayah pesisir

b. Pesisir pantai tempat strategis dalam berdagang dan menyebarkan agama

Islam

c. Terdapat kerajaan Islam di pesisir pantai

d. Sekelompok ulama menyebarkan agama Islam di nusantara

e. Adanya perkampungan arab sebelum masa kerajaan di pesisir pantai

21. Pesantren sangat berguna untuk mempercepat dan memperluas penyebaran

Islam hingga ke daerah-daerah yang terpencil. Dalam hal ini pesantren

termasuk pada bidang ....

a. Dakwah

b. Tasawuf

c. Pendidikan

d. Seni

e. Perdagangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

263

22. Perhatikan tabel berikut!

No. A B

1) Melalui Dakwah

penyebaran agama Islam

dilakukan oleh rakyat

setempat dipesisir pantai

Perkawinan dengan mensyaratkan

perempuan/laki-laki idamannya

untuk mengucapkan kalimat

Syahadat terlebih dahulu.

2) Melalui pendidikan dengan

mendirikan pondok-

pondok pesantren di

berbagai daerah

Dakwah yang dilakukan oleh

peranan para wali

3) Tasawuf biasanya

dilakukan dalam bidang

kesenian

Seni sastra dan perwayangan

berkembang sangat pesat dalam

penyebaran agama Islam

Keterangan pada tabel di atas terkait saluran penyebaran Islam di Indonesia

yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi ....

a. A1), A2), dan B1)

b. A1), A3), dan B1)

c. A2), A3), dan B2)

d. A2), B1), dan B2)

e. A3), B2), dan B3)

23. Salah satu walisongo yang memanfaatkan media wayang dalam penyebaran

agama Islam di Jawa ialah ....

a. Sunan Muria

b. Sunan Drajat

c. Sunan Bonang

d. Sunan Kalijaga

e. Sunan Gresik

24. Sunan Giri merupakan seniman yang menciptakan media kesenian berupa....

a. Wayang

b. Pangkur

c. Bonang dan Durma

d. Sinom dan Kinanti

e. Asmarandana dan Pucung

25. Perhatikan para walisongo berikut!

1) Sunan Giri

2) Sunan Drajat

3) Sunan Gunung Jati

4) Sunan Bonang

5) Sunan Kudus

Berdasarkan nama para walisongo di atas. Walisongo yang melakukan dakwah

di wilayah Jawa Timur dalam menyebarkan agama Islam ditunjukkan oleh

angka ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

264

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 2), dan 4)

c. 1), 3), dan 5)

d. 2), 3), dan 4)

e. 2), 3), dan 5)

26. Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah untuk

menarik perhatian masyarakat saat itu. Pada masa sekarang, dakwah dilakukan

dengan cara ....

a. Penyampaian dakwah bentuk tertulis saja

b. Tidak boleh bagi agama lain mendengarkan

c. Orang tertentu saja

d. Lisan maupun tertulis dan siapa saja boleh ikut mendengarkan

e. Pelaksanaan dakwah bersifat tertutup

27. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas, padasan berbentuk kala sebagai tempat wudhu pada

Masjid Menara Kudus. Bentuk kala dalam mitos Hindu-Buddha memiliki arti

yakni ....

a. Kepercayaan tertinggi agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa

b. Makhluk imajinatif sebagai penjaga yang dipercaya dapat memberi

kekuatan baik dan menolak kekuatan jahat

c. Menceritakan tentang kehidupan binatang semacam fabel

d. Penyembahan nenek moyang dilakukan di tempat yang tinggi

e. Memperkuat nilai keislaman dilihat dari ornamen yang ada

28. Multikultural pada Masjid Menara Kudus terlihat dari berbagai ornamen yang

ada pada bangunan masjid. Berikut ornamen yang ada pada Masjid Menara

Kudus adalah ....

a. Ada ornamen Hindu dan Islam yang hingga kini ditemui di Masjid Kudus

b. Terdapat ornamen Hindu dan Buddha yang sampai saat ini ditemui serta

hadirnya ornamen Islam yang semakin berkembang pada Masjid Kudus

c. Ornamen Buddha yang sangat mendominasi bangunan Masjid Kudus

d. Terdapat ornamen Islam yang memberikan pengaruh besar pada Masjid

Kudus

e. Banyaknya ornamen Buddha dan Islam yang sangat kental pada bangunan

Masjid Kudus

Padasan Masjid Menara Kudus

Ornamen kala jaladwara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

265

29. Perhatikan keterangan berikut!

1. Padasan berupa pancuran air wudhu dengan hiasan pola kala-jaladwara

2. Gambar bulus yang berada ditempat Imam memimpin shalat berjamaah

dalam suatu masjid

3. Bentuk kubah masjid setengah lingkaran

4. Ornamen Surya Majapahit yang berada di atas ruang pengimaman

5. Wayang kulit yang menjadi media dakwah dalam penyebaran agama Islam

Dari keterangan di atas, terdapat akulturasi pada Masjid Demak yang

ditunjukkan oleh angka ....

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 3), dan 4)

c. 2), 3), dan 4)

d. 2), 4), dan 5)

e. 3), 4), dan 5)

30. Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar tersebut, ornamen surya majapahit berada di atas ruang

pengimaman Masjid Demak. Ornamen ini memiliki makna sebagai ....

a. Suatu lambang kesucian diyakini para pemeluk Hindu dan Buddha

b. Kepercayaan tertinggi agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa

c. Menceritakan tentang kehidupan binatang semacam fabel

d. Berisikan nama-nama Nabi

e. Sebagai penjaga yang dipercaya dapat memberi kekuatan baik

31. Wayang Sasak merupakan yang berkembang di lombok. Cerita wayang sasak

memiliki kesamaan dengan Wayang Wong Menak di Jawa yang mengisahkan

tentang ....

a. Damarwulan dengan kisah perseteruan asmaranya

b. Ramayana

c. Mahabharata

d. Amir Hamzah (paman Nabi Muhammad SAW)

e. Pandawa Lima

Ornamen Surya Majapahit di Masjid

Demak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

266

32. Berikut ini bentuk toleransi yang ditunjukkan oleh Sunan Kalijaga adalah ....

a. Dilarangnya memakan daging sapi

b. Ornamen Arab yang terdapat di Surya Majapahit

c. Memperbolehkan siapa saja untuk menonton pertunjukkan wayang kulit

d. Memperbolehkan sesajen berada disekitaran Masjid Demak

e. Mengikuti budaya Hindu-Buddha yang berkembang pada saat itu

33. Hingga saat ini banyak masyarakat lokal dan manca negara yang sangat peduli

terhadap para tokoh penyebaran Islam. Hal tersebut nampak dari ....

a. Beberapa masyarakat ikut dalam merawat Masjid Demak dan sekitarnya

b. Banyaknya pengunjung yang berziarah ke makam kesultanan Demak

bertujuan mendoakan para leluhur dan menghormati jasanya

c. Masyarakat membatasi jumlah pengunjung untuk mengantisipasi agar

makam selalu terjaga dengan baik

d. Terdapat masyarakat yang tidur disekitar makam bertujuan untuk selalu

berdoa kepada para leluhur

e. Pengunjung membeli karya tangan penduduk sekitar untuk membantu

perekonomian masyarakat sekitar

34. Sunan Kudus dalam penyebaran agama Islam diterima baik oleh masyarat lokal

yang beragama Hindu-Buddha sehingga menjadikan toleransi sudah ada saat

itu. Hal ini dikarenakan ....

a. Sunan Kudus sudah terkenal pada masa Kerajaan Hindu-Buddha

b. Pengaruh yang diajarkan oleh Sunan Kudus dalam bidang kesenian

c. Sunan Kudus begitu mengayomi masyarakat lokal

d. Sunan Kudus ikut dalam peribadahan masyarakat lokal

e. Ketertarikan masyarakat lokal kepada Sunan Kudus karena membantu

dalam menyelesaikan pekerjaan

35. Peduli sosial yang diajarkan oleh Sunan Kudus nampak dari ....

a. Sikap Sunan Kudus yang selalu menolong keluarga raja

b. Sunan Kudus menghargai leluhur Hindu-Buddha

c. Sunan Kudus membantu umat Hindu-Buddha dalam beragama

d. Sikap empati yang dimiliki oleh Sunan Kudus terhadap umat beragama

Hindu-Buddha

e. Memberikan bantuan makanan kepada umat Hindu-Buddha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

267

II. Esai

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan ringkas.

1. Analisislah proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia

menurut teori Gujarat dan Cina.

2. Analisislah sistem pembelajaran sorongan dan wetonan yang ada di

pesantren.

3. Analisislah saluran ajaran tasawuf dan dakwah dalam penyebaran Islam di

Indonesia.

4. Analisislah bentuk akulturasi yang ada pada Masjid Menara Kudus dan

Masjid Demak.

5. Analisislah nilai-nilai kehidupan yang diperoleh dari Sunan Kudus dan Sunan

Kalijaga dalam menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga dapat

diimplementasikan dalam lingkungan masyarakat.

Kunci Jawaban :

Pilihan Ganda

1.C 6. C 11. D 16. C 21. C 26. D 31. D

2.E 7. C 12. B 17. C 22. D 27. B 32. C

3.E 8. A 13. B 18. C 23. D 28. B 33. B

4.E 9. B 14. E 19. B 24. E 29. D` 34. C

5.C 10. B 15. B 20. B 25. B 30. B 35. D

Esai

1. Proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia menurut teori

Gujarat, Islam dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat, India dengan

didukung oleh bukti bukti ditemukannya batu nisan Sultan Malik AL-Saleh,

Sultan Samudra Pasai (meninggal tahun 1297) yang bercorak Gujarat (India)

dan tulisan Marcopolo pedagang dari Venesia. Sedangkan pada teori Cina

Kaisar Yong Le mengirim ekspedisi pelayaran keliling dunia di bawah

pimpinan Cheng Ho (pengikut agama Islam dari suku Hui) memungkinkan

budaya Cina tersebar ke berbagai dunia termasuk Samudera Barat (Asia

Tenggara). Pada tahun 1407, Cheng Ho singgah di Palembang dan membentuk

yang pertama Komunitas Muslim Cina di nusantara. Kemudian Haji Gan En

Cu ditugaskan oleh Cheng Ho untuk mengawasi komunitas muslim Cina di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

268

Tuban. Kedatangan Cheng Ho semakin mendorong orang Cina memeluk

Islam.

3. Sorogan adalah metode pembelajaran individual dimana santri (peserta didik)

harus menyerahkan hasil (sorog) materi konsep yang telah dipahami kepada

Kyai (pendidik). Dalam praktiknya dilaksanakan dalam suatu ruangan dengan

adanya Kyai dan seorang santri yang saling berhadapan dan santri yang lain

menyimak di belakang sambil menunggu giliran. Wetonan adalah suatu

metode pembelajaran dimana santri (peserta didik) mendapat pembelajaran

secara kelompok dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang materi

yang diajarkan. Mereka mendengarkan seorang guru atau kyai yang membaca,

menerjemahkan, menerangkan, dan mengulas kitab-kitab dalam bahasa arab

dan santri masing-masing memperhatikan bukunya sendiri dan membuat

catatan-catatan yang dianggap sulit atau penting.

4. Saluran Ajaran Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan

mistik atau hal-hal yang bersifat magis. Ahli-ahli tasawuf biasanya memiliki

kekuatan magis dan keahlian dalam bidang pengobatan. Ajaran ini mudah

berkembang terutama di Jawa karena ajaran Islam melalui tasawuf disesuaikan

dengan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi agama Hindu.

Saluran Dakwah adalah cara penyebaran Islam yang dilakukan oleh para wali

(Wali Sanga). Mereka dikenal telah memiliki ilmu serta penghayatan yang

tinggi terhadap agama Islam. Selain itu melakukan penyebaran Islam dengan

cara yang sederhana yakni tidak memaksa dan sederhana

5. Akulturasi pada Masjid Menara Kudus terdapat di bagian atap menara terdiri

dari tiga bagian yaitu, bagian kaki, badan, dan kepala. Bagian kaki terdiri dari

ornamen motif Hindu. Padasan yang merupakan tempat wudhu berupa

pancuran air dengan hiasan topeng berbentuk kala bermata tiga. Bentuk kala

dalam mitos Hindu-Buddha merupakan makhluk imajinatif sebagai penjaga

yang dipercaya dapat memberi kekuatan baik dan menolak kekuatan jahat.

Bentuk kalajaladwara lebih pipih dari bentuk serupa pada tradisi seni Hindu-

Buddha.

Bentuk atap Masjid Agung Demak yang memiliki atap tajug berlapis tiga.

Dalam ajaran Hindu yaitu berunsur tiga tribuwana (dunia atas–dunia tengah-

dunia bawah). Sebelum Islam datang ke Jawa, masyarakat Jawa telah memiliki

kepercayaan yang kuat bahwa tempat yang tinggi adalah tempat yang sakral.

Biasanya prosesi penyembahan nenek moyang dilakukan di tempat yang tinggi

contohnya di pegunungan. Akulturasi lainnya terlihat pada gambar bulus.

Bulus sebagai suatu lambang kesucian sebagaimana diyakini para pemeluk

Hindu dan Budha yang memandang bulus sebagai binatang suci. Ornamen

Surya Majapahit pada mimbar di atas ruang pengimaman pada Masjid Demak.

Surya Majapahit bukan sekedar hiasan ornamen, namun merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

269

kepercayaan/keyakinan tertinggi agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa

dan keyakinan ajaran agama Islam yang tidak mengakui keberadaan dewa-

dewa. Perbedaan pandangan ini tidak menjadi peghalang bagi para wali untuk

menghormati budaya Hindu. Wayang dan alat gamelan yang sudah

berkembang pada zaman Hindu Buddha. Ketika wayang diangkat kembali oleh

Kerajaan Demak, Raden Fatah selaku Sultan Demak meminta Sunan Kalijaga

menyempurnakan bentuk wayang dan membuat lakon di dalamnya termuat

atau mencerminkan hal-hal pokok ajaran Islam yakni rukun Islam.

5. a. Nilai toleransi dengan menerima perbedaan satu sama lain

b. Nilai peduli sosial yang ditunjukan dengan sikap empati dan sikap simpati

yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus\

c. Nilai kejujuran yang dilakukan oleh Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga dalam

menyebarkan agama Islam

Pedoman penskoran esai sebagai berikut:

Setiap nomor; benar sempurna, skor = 4

benar, skor = 3

sebagian benar, skor = 2

salah, skor = 1

tidak menjawab, skor = 0

Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Total

3. Penilaian Keterampilan: Rubrik Poster

Buatlah satu poster mengenai keberagaman bangsa Indonesia!

Poster dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik dalam membuat satu poster

mengenai keberagaman bangsa Indonesia.

2. Poster dikerjakan dengan sekreatif mungkin dan antar kelompok tidak

boleh sama kalimatnya.

3. Ukuran kertas F4

4. Poster akan dipaparkan di depan kelas untuk mendapatkan masukan dan

disempurnakan sebelum diposting pada media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

270

Pedoman penilaian sebagai berikut:

Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Total

No. Aspek/Indikator Skor

1. Poster yang disajikan sesuai dengan ketentuan pada LKPD

(sangat tepat= 5, tepat= 4, kurang tepat= 3, tidak tepat= 2,

sangat tidak tepat= 1, tidak ada= 0)

1-5

2. Isi poster menggunakan sangat kreatif (sangat dapat= 5,

dapat= 4, meragukan= 3, tidak dapat= 2, sangat tidak dapat=

1, sembarang tanpa sumber= 0)

1-5

3. Desain poster yang dibuat sesuai dengan hasil karya yang

dibuat oleh kelompok (sangat akurat= 5, akurat= 4, kurang

akurat= 3, tidak akurat= 2, sangat tidak akurat= 1, tidak ada=

0)

1-5

4. Kelompok mampu mempertanggungjawabkan hasil karya

yang dibuat bersama (sangat akurat= 5, akurat= 4, kurang

akurat= 3, tidak akurat= 2, sangat tidak akurat= 1, tidak ada=

0)

1-5

5. Kelompok mampu menemukan nilai yang terkandung dalam

poster (sangat akurat= 5, akurat= 4, kurang akurat= 3, tidak

akurat= 2, sangat tidak akurat= 1, tidak ada= 0)

1-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

271

Lampiran 6

Kisi-Kisi Soal Kelas X

JENIS SEKOLAH : SMA LOKASI WAKTU : 45 Menit

MATA PELAJARAN : Sejarah Indonesia JUMLAH SOAL : 35 PG, 5 Esai

KELAS/SEMESTER : X / II PENULIS : Olivia Prisandra

KURIKULUM : 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

INDIKATOR

NO

SOAL

JENIS

SOAL

ASPEK

KOGNITIF

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora

dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan

3.7 Menganalisis

berbagai teori

tentang proses

masuknya agama

dan kebudayaan

Islam ke Indonesia

Teori-Teori tentang

Masuknya Agama

Islam ke Indonesia

Peserta didik dapat

menganalisis bukti

yang sesuai dari teori

masuknya agama

Islam di Indonesia

1 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis teori

Gujarat pada proses

masuknya Islam ke

Indonesia

2 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

mazhab yang

3 Pilihan

Ganda

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

272

prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

diyakini pada teori

Mekkah

Peserta didik dapat

menganalisis bukti

pendukung pada

teori Persia

4 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menelaah fakta yang

mendasari teori Cina

dalam proses

perkembangan Islam

5 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

memperjelas tujuan

laksamana Zheng He

ke Samudra Barat

6 Pilihan

Ganda

C5

Peserta didik dapat

menganalisis

kemiripan budaya

Islam dan budaya

Cina

7 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis proses

masuknya agama

dan kebudayaan

Islam menurut teori

Gujarat dan Cina

pada

1 Esai C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

273

Faktor-Fakor yang

Mempermudah

Penyebaran Islam di

Indonesia

Peserta didik dapat

menganalisis

penyebaran agama

Islam dilakukan

sangat mudah

8 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

pengaruh agama

sebelumnya pada

perkembangan

Islam.

9 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

memilih faktor

penyebab

penyebaran Islam di

terima di Indonesia

10 Pilihan

Ganda

C5

Peserta didik dapat

menganalisis letak

geografis yang

menjadi faktor

mempermudah

masuknya Islam

11 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

perkembangan Islam

di wilayah pesisir

12 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik

menganalisis bukti

13 Pilihan

Ganda

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

274

penerimaan agama

Islam di Indonesia

Peran Wali Sanga

Dalam Pelembagaan

Islam

Peserta didik dapat

menyimpulkan

kedatangan Islam

yang dilakukan

dengan berdakwah

(wali)dan berdagang

(pedagang muslim)

14 Pilihan

Ganda

C5

Peserta didik dapat

memilih pernyataan

yang benar dalam

perkembangan

masjid hingga kini

15 Pilihan

Ganda

C5

Peserta didik dapat

menganalisis Masjid

yang pernah didirkan

oleh para wali

16

Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

didirikannya surau di

Minangkabau

17 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

mendeteksi sistem

pembelajaran yang

ada di pesantren

dengan benar

18 Pilihan

Ganda

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

275

Peserta didik dapat

menganalisis fungsi

surau yang ada di

Minangkabau

19 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis sistem

pembelajaran yang

ada di pesantren

2 Esai C4

Jalur-Jalur

Penyebaran Islam di

Indonesia

Peserta didik dapat

menganalisis jalur

perdagangan yang

mempermudah

proses masuknya

Islam

20 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

dibidang pendidikan

dalam

mengembangkan

Islam

21 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menelaah saluran

penyebaran Islam

yang sesuai

22 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

memilih salah satu

walisongo yang

memanfaatkan

23 Pilihan

Ganda

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

276

media wayang

sebagai penyebaran

agama Islam

Peserta didik dapat

menganalisis media

kesenian yang

digunakan oleh

Sunan Giri

24 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

walisongo yang

melakukan

penyebaran agama

Islam di Jawa Timur

25 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis

dakwah pada masa

sekarang

26

Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis saluran

ajaran tasawuf dan

dakwah

3 Esai C4

Nilai Toleransi dan

Peduli Sosial Dalam

Penyebaran Islam

Peserta didik mampu

menganalisis makna

padasan yang

sebagai tempat

wudhu umat Islam

27 Pilihan

Ganda

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

277

Peserta didik dapat

menganalisis bentuk

multikultural yang

ada di Masjid Kudus

28 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

mengkategorikan

bentuk akulturasi

yang ada pada

Masjid Demak

29 Pilihan

Ganda

C6

Peserta didik dapat

menganalisis arti

ornamen yang ada

pada Masjid Demak

30 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik

menganalisis isi

cerita dari wayang

sasak

31 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis bentuk

toleransi yang

dilakukan oleh

Sunan Kalijaga

32 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis bentuk

kepedulian

masyarakat hingga

saat ini

33 Pilihan

Ganda

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

278

Peserta didik dapat

menganalisis bentuk

toeransi yang

dilkakukan oleh

Sunan Kudus

34 Pilihan

Ganda

C6

Peserta didik dapat

menganalisis peduli

sosial yang nampak

dari Sunan Kudus

35 Pilihan

Ganda

C4

Peserta didik dapat

menganalisis bentuk

akulturasi yang ada

pada Masjid Menara

Kudus dan Masjid

Demak

4 Esai C5

Peserta didik dapat

menganalisis nilai

kehidupan yang

diperoleh dari Sunan

Kudus dan Sunan

Kalijaga yang dapat

diimplementasikan

di lingkungan

masyarakat.

5 Esai C5

4. Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari

4.7 Mengolah

informasi teori

tentang proses

masuknya agama

Pada bagian K.4 kegiatan pembelajaran penungasaannya berupa rubrik poster

yang tercantum di LKPD dan RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

279

yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu

menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

dan kebudayaan

Islam ke Indonesia

dengan

menerapkan cara

berpikir sejarah,

serta

mengemukakannya

dalam bentuk

poster

Kunci Jawaban :

Pilihan Ganda

1.C 6. C 11. D 16. C 21. C 26. D 31. D

2.E 7. C 12. B 17. C 22. D 27. B 32. C

3.E 8. A 13. B 18. C 23. D 28. B 33. B

4.E 9. B 14. E 19. B 24. E 29. D` 34. C

5.C 10. B 15. B 20. B 25. B 30. B 35. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 294: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

280

Esai

1. Proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia menurut teori Gujarat, Islam dibawa oleh para pedagang Islam dari

Gujarat, India dengan didukung oleh bukti bukti ditemukannya batu nisan Sultan Malik AL-Saleh, Sultan Samudra Pasai (meninggal

tahun 1297) yang bercorak Gujarat (India) dan tulisan Marcopolo pedagang dari Venesia. Sedangkan pada teori Cina Kaisar Yong

Le mengirim ekspedisi pelayaran keliling dunia di bawah pimpinan Cheng Ho (pengikut agama Islam dari suku Hui) memungkinkan

budaya Cina tersebar ke berbagai dunia termasuk Samudera Barat (Asia Tenggara). Pada tahun 1407, Cheng Ho singgah di

Palembang dan membentuk yang pertama Komunitas Muslim Cina di nusantara. Kemudian Haji Gan En Cu ditugaskan oleh Cheng

Ho untuk mengawasi komunitas muslim Cina di Tuban. Kedatangan Cheng Ho semakin mendorong orang Cina memeluk Islam.

2. Sorogan adalah metode pembelajaran individual dimana santri (peserta didik) harus menyerahkan hasil (sorog) materi konsep yang

telah dipahami kepada Kyai (pendidik). Dalam praktiknya dilaksanakan dalam suatu ruangan dengan adanya Kyai dan seorang santri

yang saling berhadapan dan santri yang lain menyimak di belakang sambil menunggu giliran. Wetonan adalah suatu metode

pembelajaran dimana santri (peserta didik) mendapat pembelajaran secara kelompok dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi

tentang materi yang diajarkan. Mereka mendengarkan seorang guru atau kyai yang membaca, menerjemahkan, menerangkan, dan

mengulas kitab-kitab dalam bahasa arab dan santri masing-masing memperhatikan bukunya sendiri dan membuat catatan-catatan

yang dianggap sulit atau penting.

3. Saluran Ajaran Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik atau hal-hal yang bersifat magis. Ahli-ahli

tasawuf biasanya memiliki kekuatan magis dan keahlian dalam bidang pengobatan. Ajaran ini mudah berkembang terutama di Jawa

karena ajaran Islam melalui tasawuf disesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi agama Hindu.

Saluran Dakwah adalah cara penyebaran Islam yang dilakukan oleh para wali (Wali Sanga). Mereka dikenal telah memiliki ilmu

serta penghayatan yang tinggi terhadap agama Islam. Selain itu melakukan penyebaran Islam dengan cara yang sederhana yakni

tidak memaksa dan sederhana

4. Akulturasi pada Masjid Menara Kudus terdapat di bagian atap menara terdiri dari tiga bagian yaitu, bagian kaki, badan, dan kepala.

Bagian kaki terdiri dari ornamen motif Hindu. Padasan yang merupakan tempat wudhu berupa pancuran air dengan hiasan topeng

berbentuk kala bermata tiga. Bentuk kala dalam mitos Hindu-Buddha merupakan makhluk imajinatif sebagai penjaga yang dipercaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 295: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) …repository.usd.ac.id/37957/2/161314053_full.pdf · mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7)

281

dapat memberi kekuatan baik dan menolak kekuatan jahat. Bentuk kalajaladwara lebih pipih dari bentuk serupa pada tradisi seni

Hindu-Buddha.

Bentuk atap Masjid Agung Demak yang memiliki atap tajug berlapis tiga. Dalam ajaran Hindu yaitu berunsur tiga tribuwana (dunia

atas – dunia tengah – dunia bawah). Sebelum Islam datang ke Jawa, masyarakat Jawa telah memiliki kepercayaan yang kuat bahwa

tempat yang tinggi adalah tempat yang sakral. Biasanya prosesi penyembahan nenek moyang dilakukan di tempat yang tinggi

contohnya di pegunungan. Akulturasi lainnya terlihat pada gambar bulus. Bulus sebagai suatu lambang kesucian sebagaimana

diyakini para pemeluk Hindu dan Budha yang memandang bulus sebagai binatang suci. Ornamen Surya Majapahit pada mimbar di

atas ruang pengimaman pada Masjid Demak. Surya Majapahit bukan sekedar hiasan ornamen, namun merupakan

kepercayaan/keyakinan tertinggi agama Hindu tentang keberadaan dewa-dewa dan keyakinan ajaran agama Islam yang tidak

mengakui keberadaan dewa-dewa. Perbedaan pandangan ini tidak menjadi peghalang bagi para wali untuk menghormati budaya

Hindu.Wayang dan alat gamelan yang sudah berkembang pada zaman Hindu Buddha. Ketika wayang diangkat kembali oleh

Kerajaan Demak, Raden Fatah selaku Sultan Demak meminta Sunan Kalijaga menyempurnakan bentuk wayang dan membuat lakon

di dalamnya termuat atau mencerminkan hal-hal pokok ajaran Islam yakni rukun Islam.

5. a. Nilai toleransi dengan menerima perbedaan satu sama lain

b. Nilai peduli sosial yang ditunjukan dengan sikap empati dan sikap simpati yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus

c. Nilai kejujuran yang dilakukan oleh Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI