lkpd kepahiyang 2009

210
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN ANGGARAN 2009 DI KEPAHIANG Nomor : 10/LK/XVIII.BKL/07/2010 Tanggal : 9 Juli 2010 AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2010

Upload: usman-yasin

Post on 02-Jul-2015

552 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN ANGGARAN 2009

DI

KEPAHIANG

Nomor : 10/LK/XVIII.BKL/07/2010

Tanggal : 9 Juli 2010

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V

PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

TAHUN ANGGARAN 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Jl. Pembangunan No.16 Bengkulu, Telp (0736) 349255, Fax. (0736) 349348

Bengkulu, 23 Juli 2010

Nomor : 197/S/XVIII.BKL/07/2010

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang

Tahun Anggaran 2009

Kepada Yth.

Ketua DPRD Kabupaten Kepahiang

di

Kepahiang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun 2009, yang meliputi Neraca per

31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan

Keuangan Pemerintah Pemerintah Kepahiang Tahun 2009 dan 2008 bebas dari salah saji yang

material dan secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009 dan 2008, dan

realisasi anggaran sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku. Bupati

Kepahiang bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan

Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan,

BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah

Kabupaten Kepahiang. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI Tahun 2007.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, kami sampaikan beberapa kelemahan dalam sistem

pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu mendapat

perhatian yaitu diantaranya:

1. Bukti-bukti pertanggungjawaban belanja untuk keperluan operasional/rutin dan bantuan keuangan

pada Sekretariat Daerah sebesar Rp25.927.134.870,00 belum diverifikasi dan disahkan

2. Seluruh partai politik belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan

keuangan sebesar Rp501.090.033,00 kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang

3. Sebagian besar SKPD tidak menyelenggarakan administrasi dan opname fisik persediaan,

sehingga saldo persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2009 sebesar Rp1.386.047.538,00

belum dapat diyakini kewajarannya

4. Penyajian nilai Investasi Dana Bergulir sebesar Rp1.241.967.871,00 tidak mencerminkan nilai

bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value)

5. Pengendalian atas mekanisme mutasi aset tetap masih lemah, sehingga asersi pengungkapan dan

penyajian atas mutasi aset TA 2009 sebesar Rp777.510.977.603,70 tidak bisa diyakini

kewajarannya.

6. Terjadi ketekoran kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 sebesar

Rp898.378.614,38 yang meliputi sisa UP sebesar Rp579.501.013,28, Pajak Pb1 sebesar

Rp85.314.087,27, PPh dan PPN sebesar Rp233.563.513,83

7. Realisasi Belanja Barang dan Jasa di lingkungan Sekretariat Daerah sebesar Rp3.987.145.586,00

belum dapat dipertanggungjawabkan dan di antaranya sebesar Rp1.105.919.400,00 digunakan

untuk tujuan yang bukan peruntukannya/fiktif serta Belanja Bantuan Keuangan sebesar

Rp79.234.000,00 fiktif

8. Realisasi belanja perjalanan dinas luar daerah di lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat

DPRD sebesar Rp254.900.000,00 diduga fiktif

9. Volume hasil pengadaan alat laboratorium multimedia bahasa di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga kurang dari volume kontrak sebesar Rp77.572.512,00

10. Pemutusan kontrak pembangunan Puskesmas Renah Kurung di Air Les tidak ditindaklanjuti

dengan pencairan jaminan pelaksanaan sebesar Rp32.425.000,00

11. Pengguna Anggaran tidak tegas untuk melakukan pemutusan kontrak pembangunan pembangkit

listrik tenaga mikro hidro yang tidak dapat diselesaikan, sehingga jaminan pelaksanaan sebesar

Rp16.010.000,00 tidak dapat dicairkan

12. Terdapat keterlambatan pada beberapa paket pekerjaan yang belum dikenakan sanksi denda

keterlambatan sebesar Rp77.475.516,00

Kami persilahkan Ketua DPRD Kabupaten Kepahiang menelaah hasil pemeriksaan lengkap

terlampir dan atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Kepala Perwakilan,

Ade Iwan Ruswana, SE. MM. Ak.

NIP. 19680706 199003 1 003

Tembusan:

1. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta;

2. Anggota Pembina Utama Keuangan Negara V BPK RI, di Jakarta;

3. Auditor Utama Keuangan Negara V BPK RI, di Jakarta;

4. Kepala Ditama Revbang BPK RI, di Jakarta;

5. Inspektur Utama BPK RI, di Jakarta.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Jl. Pembangunan No.16, Padang Harapan, Bengkulu, Telp (0736) 343233, Fax. (0736) 349348

Bengkulu, 23 Juli 2010

Nomor : 198/S/XVIII.BKL/07/2010

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang

Tahun Anggaran 2009

Yth.

Bupati Kepahiang

di

Kepahiang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun 2009, yang meliputi Neraca per

31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan

Keuangan Pemerintah Pemerintah Kepahiang Tahun 2009 bebas dari salah saji yang material dan

secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009 dan 2008, dan realisasi anggaran

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku. Bupati Kepahiang

bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan Sistem

Pengendalian Intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK

RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah

Kabupaten Kepahiang. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI Tahun 2007.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, kami sampaikan beberapa kelemahan dalam sistem

pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu mendapat

perhatian yaitu diantaranya:

1. Bukti-bukti pertanggungjawaban belanja untuk keperluan operasional/rutin dan bantuan keuangan

pada Sekretariat Daerah sebesar Rp25.927.134.870,00 belum diverifikasi dan disahkan

2. Seluruh partai politik belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan

keuangan sebesar Rp501.090.033,00 kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang

3. Sebagian besar SKPD tidak menyelenggarakan administrasi dan opname fisik persediaan,

sehingga saldo persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2009 sebesar Rp1.386.047.538,00

belum dapat diyakini kewajarannya

4. Penyajian nilai Investasi Dana Bergulir sebesar Rp1.241.967.871,00 tidak mencerminkan nilai

bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value)

5. Pengendalian atas mekanisme mutasi aset tetap masih lemah, sehingga asersi pengungkapan dan

penyajian atas mutasi aset TA 2009 sebesar Rp777.510.977.603,70 tidak bisa diyakini

kewajarannya.

6. Terjadi ketekoran kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 sebesar

Rp898.378.614,38 yang meliputi sisa UP sebesar Rp579.501.013,28, Pajak Pb1 sebesar

Rp85.314.087,27, PPh dan PPN sebesar Rp233.563.513,83

7. Realisasi Belanja Barang dan Jasa di lingkungan Sekretariat Daerah sebesar Rp3.987.145.586,00

belum dapat dipertanggungjawabkan dan di antaranya sebesar Rp1.105.919.400,00 digunakan

untuk tujuan yang bukan peruntukannya/fiktif serta Belanja Bantuan Keuangan sebesar

Rp79.234.000,00 fiktif

8. Realisasi belanja perjalanan dinas luar daerah di lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat

DPRD sebesar Rp254.900.000,00 diduga fiktif

9. Volume hasil pengadaan alat laboratorium multimedia bahasa di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga kurang dari volume kontrak sebesar Rp77.572.512,00

10. Pemutusan kontrak pembangunan Puskesmas Renah Kurung di Air Les tidak ditindaklanjuti

dengan pencairan jaminan pelaksanaan sebesar Rp32.425.000,00

11. Pengguna Anggaran tidak tegas untuk melakukan pemutusan kontrak pembangunan pembangkit

listrik tenaga mikro hidro yang tidak dapat diselesaikan, sehingga jaminan pelaksanaan sebesar

Rp16.010.000,00 tidak dapat dicairkan

12. Terdapat keterlambatan pada beberapa paket pekerjaan yang belum dikenakan sanksi denda

keterlambatan sebesar Rp77.475.516,00

Sehubungan hal tersebut, BPK RI mengharapkan Bupati Kepahiang agar menindaklanjuti

rekomendasi BPK RI yang dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan dan menyampaikannya kepada

BPK RI selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah Laporan Hasil Pemeriksaan diterima.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Ade Iwan Ruswana, SE. MM. Ak.

NIP. 19680706 199003 1 003

SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN ANGGARAN 2009

Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2009

terdiri dari 3 (tiga) bagian sebagai berikut:

1. Laporan I: Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang

Tahun Anggaran 2009

Laporan I berisi: (a) Hasil pemeriksaan yang memuat opini BPK RI atas kewajaran Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2009; (b) Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2009 yang terdiri dari Neraca, Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan; dan (c) Gambaran

Umum Pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, sasaran

pemeriksaan, standar pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan,objek

pemeriksaan dan kendala pemeriksaan.

2. Laporan II: Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemeriksaan atas

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2009

Laporan II berisi: (a) Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern; (b) Gambaran Umum

Pengendalian Intern; (c) Tindak lanjut temuan pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun-tahun

sebelumnya; dan (d) Temuan pemeriksaan atas Pengendalian Intern.

3. Laporan III: Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-

Undangan Dalam Rangka Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Kepahiang Tahun Anggaran 2009

Laporan III berisi: (a) Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan

Perundang-undangan; (b) Tindak lanjut temuan pemeriksaan Kepatuhan Tahun-tahun sebelumnya;

dan (c) Temuan Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

LAPORAN I

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN ANGGARAN 2009

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca

Pemerintah Kabupaten Kepahiang per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran,

Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kepahiang.

Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan

pemeriksaan yang dilakukan.

Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah melakukan penyesuaian atas Neraca per 31 Desember 2008

dan Laporan Realisasi Anggaran yang berakhir pada tanggal tersebut, sehingga nilai aset menjadi

sebesar Rp637.566.261.075,18 dari semula sebesar Rp637.178.693.026,53, dan SiLPA menjadi

sebesar Rp51.018.898.706,04 dari semula sebesar Rp59.758.036.548,58 yang diterapkan untuk

penyajian kembali Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2008. BPK RI masih menemukan kesalahan –

kesalahan penjumlahan dan ketidakkonsistenan dalam pencatatan dan pelaporan akun – akun yang

disajikan kembali tersebut, diantaranya yaitu: 1) terjadi kesalahan penghitungan SiLPA pada Laporan

Arus Kas yang seharusnya sebesar Rp58.969.818.206,04 dilaporkan sebesar Rp51.018.898.706,04,

2) terdapat perbedaan antara realisasi belanja modal yang disampaikan dalam LRA sebesar

Rp195.447.615.468,70 dengan pengungkapan akun tersebut dalam CaLK sebesar

Rp186.584.098.140,70, dan pelaporan arus kas keluar untuk Aktivitas Investasi Non Keuangan pada

Laporan Arus Kas sebesar Rp187.496.695.968,70. BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur

pemeriksaan untuk menelusuri kewajaran penyajian saldo-saldo akun tersebut.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 5.2.B atas Laporan Keuangan Tahun 2009, Pemkab

Kepahiang telah menyajikan realisasi belanja daerah sebesar Rp396.252.714.846,00. BPK RI

menemukan kelemahan-kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan yang mengganggu kewajaran penyajian realisasi belanja daerah TA 2009,

diantaranya :1) bukti-bukti pertanggungjawaban belanja untuk keperluan operasional/rutin dan

bantuan keuangan pada Sekretariat Daerah sebesar Rp25.927.134.870,00 belum diverifikasi dan

disahkan, dan 2) Realisasi belanja barang dan jasa di lingkungan Sekretariat Daerah sebesar

Rp3.987.145.586,00 belum didukung dengan bukti-bukti pertanggungjawaban.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 5.1.A.2 atas Laporan Keuangan Tahun 2009, Pemkab

Kepahiang menyajikan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 sebesar

Rp5.188.174.376,11. Dari jumlah tersebut, diantaranya merupakan sisa Kas di Bendahara Pengeluaran

Sekretariat Daerah sebesar Rp 3.213.739.204,11 yang meliputi sisa Kas di Bendahara Pengeluaran

pos bantuan sosial sebesar Rp350.345.500,00 dan sisa Kas di Bendahara Pengeluaran pos rutin dan

pos bantuan keuangan sebesar Rp 2.863.393.704,11. Berdasarkan catatan pembukuan sisa Kas di

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 2

Bendahara Pengeluaran pos rutin per 31 Desember 2009 seharusnya sebesar Rp3.234.541.891,00,

sedangkan sisa kas yang senyatanya tersedia di rekening Bendahara Pengeluaran per 31 Desember

2009 adalah sebesar Rp298.648,00. BPK RI tidak dapat menelusuri sisa kas di Bendahara Pengeluaran

tersebut yang tersedia di Brankas per 31 Desember 2009, karena pengendalian atas pencatatan,

pelaporan, dan pendokumentasian bukti – bukti pertanggungjawaban yang sangat lemah. Dengan

demikian, saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 sebesar Rp5.188.174.376,11

tidak dapat diyakini kewajarannya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 5.1.A.8. atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Kepahiang Tahun 2009, saldo aset tetap per 31 Desember 2009 sebesar Rp777.510.977.603,70.

Pengendalian atas pencatatan dan pelaporan aset tetap masih lemah, diantaranya 1) Pemerintah

Kabupaten Kepahiang belum memiliki bukti-bukti yang menunjukkan rincian seluruh aset tetap per

31 Desember 2009, baik per SKPD maupun per jenis asset; 2) Sebagian besar SKPD belum

menyelenggarakan administrasi dan melaporkan aset tetap sebagai dasar penyusunan neraca, termasuk

belum memiliki Kartu Inventaris Barang (KIB) yang telah disesuaikan (update) dengan saldo aset

tetap per 31 Desember 2009; dan 3) Pencatatan dan pelaporan mutasi aset tetap masih dilakukan

secara terpusat oleh Bagian Keuangan dengan cara menambahkan saldo awal aset tetap dengan

realisasi belanja modal pada TA berjalan, tanpa melalui proses rekonsiliasi dengan masing-masing

SKPD. Dengan demikian, BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan untuk menelusuri

kewajaran penyajian aset tetap per 31 Desember 2009.

Karena hal-hal yang diuraikan dalam paragraf di atas, BPK tidak dapat menerapkan prosedur

pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas akun belanja daerah, kas di bendahara

pengeluaran, dan aset tetap, lingkup pemeriksaan BPK RI tidak cukup memungkinkan BPK RI

memberikan pendapat, dan BPK RI tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan Pemerintah

Kabupaten Kepahiang Tahun 2009 dan 2008.

Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dan

sistem pengendalian intern kami sajikan pada laporan tersendiri yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan ini.

Bengkulu, 9 Juli 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ade Iwan Ruswana, SE, MM, Ak.

Akuntan, Register Negara No. D-17.331

3

Laporan Keuangan Pokok

1. Neraca

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

NERACA

Per 31 Desember 2009 dan 2008

(dalam rupiah)

Uraian Catatan 31 Desember 2009 31 Desember 2008

(Disajikan Kembali)

ASET

ASET LANCAR

Kas 19.837.664.226,37 51.018.898.706,04

Kas di Kas Daerah 5.1.A.1 14.649.489.850,26 43.901.208.662,83

Kas di Bendahara Pengeluaran 5.1.A.2 5.188.174.376,11 7.117.690.043,21

Investasi Jangka Pendek

- -

Piutang 5.1.A.3 44.601.780,00 2.837.218.068,44

Piutang lain-lain 5.1.A.4 562.256.934,96 -

Persediaan 5.1.A.5 1.386.047.538,00 1.187.542.342,00

Jumlah Aset Lancar

21.830.570.479,33 55.043.659.116,48

INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Non Permanen-Dana Bergulir 5.1.A.6 1.241.967.871,00 690.600.000,00

Investasi Permanen 5.1.A.7 9.990.000.000,00 9.990.000.000,00

Jumlah Investasi Jangka Panjang 11.231.967.871,00 10.680.600.000,00

ASET TETAP 5.1.A.8

Tanah 5.1.A.8.a 58.016.203.300,00 39.944.877.600,00

Peralatan dan Mesin 5.1.A.8.b 104.156.758.058,00 102.919.812.728,70

Gedung dan Bangunan 5.1.A.8.c 231.956.007.609,00 151.686.943.946,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5.1.A.8.d 297.311.400.370,00 253.872.735.179,00

Aset Tetap Lainnya 5.1.A.8.e 84.786.024.746,70 15.148.426.600,00

Konstruksi dalam Pengerjaan 5.1.A.8.f 1.284.583.520,00 8.064.699.180,00

Akumulasi Penyusutan - -

Jumlah Aset Tetap 777.510.977.603,70 571.637.495.233,70

DANA CADANGAN

Dana Cadangan - -

Jumlah Dana Cadangan - -

ASET LAINNYA 5.1.A.9

Tagihan Penjualan Angsuran - -

Tagihan TP/TGR 5.1.A.9.a 204.506.725,00 204.506.725,00

Kemitraan dengan pihak ketiga - -

Aset tidak berwujud - -

Aset lain-lain - -

Jumlah Aset Lainnya 204.506.725,00 204.506.725,00

JUMLAH ASET

810.778.022.679,03 637.566.261.075,18

4

Uraian Catatan 31 Desember 2009 31 Desember 2008

(Disajikan Kembali)

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

Utang PFK 5.1.B.1 429.788.455,00 -

Utang Bunga - -

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - -

Pendapatan diterima di muka - -

Utang Jangka Pendek Lainnnya 5.1.B.2 273.491.054,00 -

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

703.279.509,00 -

Kewajiban Jangka Panjang

Utang Dalam Negeri

- -

Utang Luar Negeri

- -

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

- -

Jumlah Kewajiban

703.279.509,00 -

EKUITAS DANA

Ekuitas Dana Lancar 5.1.C.1

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 19.407.875.771,37 51.018.898.706,04

Cadangan Piutang 606.858.714,96 2.837.218.068,44

Cadangan Persediaan 1.386.047.538,00 1.187.542.342,00

Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran

Utang Jangka Pendek (273.491.054,00) -

Pendapatan yang ditangguhkan - -

Jumlah Ekuitas Dana Lancar 21.127.290.970,33 55.043.659.116,48

Ekuitas Dana Investasi 5.1.C.2

Diinvestasikan dalam Investasi Jk Panjang 11.231.967.871,00 10.680.600.000,00

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 777.510.977.603,70 571.637.495.233,70

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 204.506.725,00 204.506.725,00

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran

utang jangka panjang - -

Jumlah Ekuitas Dana Investasi

788.947.452.199,70 582.522.601.958,70

Ekuitas Dana Cadangan 5.1.C.3

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan

- -

Jumlah Ekuitas Dana Cadangan

- -

Jumlah Ekuitas Dana

810.074.743.170,03 637.566.261.075,18

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 810.778.022.679,03 637.566.261.075,18

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Kepahiang, 9 Juli 2010

5

2. Laporan Realisasi Anggaran

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk tahun yang berakhir s.d 31 Desember 2009 dan 2008

(dalam rupiah)

Uraian Catatan Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

(disajikan kembali)

PENDAPATAN 5.2.A

PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.2.A.1 13.342.932.359,48 11.943.947.476,50 89,52 9.376.460.097,25

Pendapatan Pajak Daerah 5.2.A.1.a 1.122.500.000,00 1.625.940.245,43 144,85 1.258.401.462,00

Pendapatan Retribusi Daerah 5.2.A.1.b 5.018.731.255,00 4.137.432.855,90 82,44 2.437.943.225,00

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.2.A.1.c 2.645.201.104,48 2.585.701.104,48 97,75 1.183.812.109,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah 5.2.A.1.2 4.556.500.000,00 3.594.873.270,69 78,90 4.496.303.301,25

PENDAPATAN TRANSFER

313.372.883.521,02 301.156.127.034,83 96,10 300.801.219.779,58

Transfer Pemerintah Pusat -

Dana Perimbangan 304.424.810.615,00 293.821.163.123,00 96,52 294.320.158.764,00

Dana Bagi Hasil Pajak 5.2.A.2.a 30.596.190.462,00 19.986.069.072,00 65,32 20.126.067.651,00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

(Sumber Daya Alam) 5.2.A.2.b 647.220.153,00 660.069.051,00 101,99 663.503.113,00

Dana Alokasi Umum 5.2.A.2.c 215.420.400.000,00 215.415.025.000,00 100,00 214.515.588.000,00

Dana Alokasi Khusus 5.2.A.2.d 57.761.000.000,00 57.760.000.000,00 100,00 59.015.000.000,00

Transfer Pemerintah Provinsi

8.948.072.906,02 7.334.963.911,83 81,97 6.481.061.015,58

Dana Bagi Hasil Pajak 5.2.A.2.3 8.948.072.906,02 7.334.963.911,83 81,97 6.481.061.015,58

LAIN-LAIN PENDAPATAN

YANG SAH 5.2.A.3. 47.814.717.000,00 51.541.617.400,00 107,79 26.171.451.000,00

Pendapatan Hibah

- - - -

Pendapatan Dana Darurat

- - - 7.000.000.000,00

Dana Penyesuaian

47.814.717.000,00 51.541.617.400,00 107,79 19.171.451.000,00

JUMLAH PENDAPATAN

374.530.532.880,50 364.641.691.911,33 97,36 336.349.130.876,83

BELANJA 5.2.B

BELANJA OPERASI 5.2.B.1 233.362.073.211,89 218.054.450.155,00 93,44 169.716.780.694,30

Belanja Pegawai

123.168.578.003,29 118.305.397.779,00 96,05 104.523.407.837,00

Belanja Barang

94.653.995.208,60 86.358.292.433,00 91,24 53.444.925.557,30

Belanja Hibah

5.507.000.000,00 4.346.199.500,00 78,92 96.600.000,00

Belanja Bantuan Sosial

965.000.000,00 897.993.443,00 93,06 4.614.042.300,00

Belanja Bantuan Keuangan

9.067.500.000,00 8.146.567.000,00 89,84 7.037.805.000,00

BELANJA MODAL 5.2.B.2 191.537.358.375,00 178.123.264.691,00 93,00 195.447.615.468,70

Belanja Tanah

9.062.650.300,00 1.427.568.500,00 15,75 -

Belanja Peralatan dan Mesin

23.014.448.725,00 22.271.144.025,00 96,77 -

Belanja Gedung dan Bangunan

43.840.736.883,37 41.709.898.712,00 95,14 -

Belanja Jalan, Jembatan, Irigasi dan

Jaringan 64.660.073.135,00 61.862.355.918,00 95,67 -

6

Uraian Catatan Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008

(disajikan kembali)

Belanja Aset Tetap Lainnya

50.959.449.331,63 50.852.297.536,00 99,79 -

Belanja Aset Lainnya

- - - -

BELANJA TIDAK TERDUGA 5.2.B.3 650.000.000,00 75.000.000,00 11,54 600.000,00

Belanja Tidak Terduga

650.000.000,00 75.000.000,00 11,54 600.000,00

JUMLAH BELANJA

425.549.431.586,89 396.252.714.846,00 93,12 365.164.996.163,00

TRANSFER

Bagi Hasil Pajak

- -

Bagi Hasil Retribusi

- -

JUMLAH TRANSFER/BAGI

HASIL KE DESA - - - -

SURPLUS/(DEFISIT) 5.2.B.4 (51.018.898.706,39) (31.611.022.934,67) 61,96 (28.815.865.286,17)

PEMBIAYAAN

PENERIMAAN DAERAH 5.2.C.1

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SiLPA) 51.018.898.706,04 51.018.898.706,04 100,00 82.934.763.992,21

Pencairan Dana Cadangan

- - -

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah

Yang Dipisahkan - - -

Penerimaan Pinjaman Daerah

- - -

Penerimaan Kembali Pemberian

Pinjaman Daerah - - -

Penerimaan Piutang Daerah

- - -

Jumlah

51.018.898.706,04 51.018.898.706,04 100,00 82.934.763.992,21

PENGELUARAN DAERAH 5.2.C.2

Pembentukan Dana Cadangan - - -

Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah - -

3.100.000.000,00

Pembayaran Pokok Utang - -

-

Pemberian Pinjaman Daerah - -

-

Jumlah - -

3.100.000.000,00

Pembiayaan Neto 51.018.898.706,04 51.018.898.706,04 100,00 79.834.763.992,21

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

(SILPA) (0,35) 19.407.875.771,37 51.018.898.706,04

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Kepahiang, 9 Juli 2010

7

3. Laporan Arus Kas

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

LAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun yang berakhir s.d 31 Desember 2009 dan 2008

(dalam rupiah)

URAIAN Catatan 2009 2008

(disajikan kembali)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus Kas Masuk 5.3.1.a

Pajak Daerah 1.625.940.245,43 1.258.401.462,00

Retribusi daerah 4.137.432.855,90 2.437.943.225,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 2.585.701.104,48 1.183.812.109,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 3.576.823.270,69 4.496.303.301,25

Dana Bagi Hasil Pajak 19.986.069.072,00 20.126.067.651,00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya

Alam) 660.069.051,00 663.503.113,00

Dana Alokasi Umum 215.415.025.000,00 214.515.588.000,00

Dana Alokasi Khusus 57.760.000.000,00 59.015.000.000,00

Hibah - -

Dana Penyesuaian 51.541.617.400,00 19.171.451.000,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 7.334.963.911,83 6.481.061.015,58

Dana Darurat - 7.000.000.000,00

Pendapatan Lainnya -

Jumlah Arus Kas Masuk 364.623.641.911,33 336.349.130.876,83

Arus Kas Keluar 5.3.1.b

Belanja Pegawai 118.305.397.779,00 104.523.407.837,00

Belanja Barang dan Jasa 86.358.292.433,00 53.444.925.557,30

Belanja Hibah 4.346.199.500,00 96.600.000,00

Belanja Bantuan Sosial 897.993.443,00 4.614.042.300,00

Belanja Bagi Hasil kepada

Prov/Kab./Kota/Pemerintah Desa

-

Belanja Bantuan Keuangan 8.146.567.000,00 7.037.805.000,00

Belanja Tidak Terduga 75.000.000,00 600.000,00

Jumlah Arus Kas Keluar 218.129.450.155,00 169.717.380.694,30

Arus Kas Bersih dan Aktivitas Operasi 146.494.191.756,33 166.631.750.182,53

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

NON KEUANGAN

Arus Kas Masuk 5.3.2.a

Pendapatan Penjualan atas Tanah - -

Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin - -

Pendapatan Penjualan atas Gedung dan

Bangunan 18.050.000,00 -

Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan

Jaringan - -

Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya - -

Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya - -

8

URAIAN Catatan 2009 2008

(disajikan kembali)

Jumlah Arus Kas Masuk 18.050.000,00 -

Arus Kas Keluar 5.3.2.b

Belanja Tanah 1.427.568.500,00 825.416.600,00

Belanja Peralatan dan Mesin 22.271.144.025,00 39.677.292.190,70

Belanja Gedung dan Bangunan 41.709.898.712,00 49.160.096.666,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 61.862.355.918,00 75.949.730.832,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 50.852.297.536,00 13.553.238.500,00

Belanja Aset lainnya - 8.330.921.180,00

Jumlah Arus Kas Keluar 178.123.264.691,00 187.496.695.968,70

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non

keuangan

(178.105.214.691,00)

(187.496.695.968,70)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.3.3

Arus Kas Masuk

Penerimaan Pinjaman dan Obligasi - -

Jumlah Arus Kas Masuk - -

Arus Kas Keluar

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah - 3.100.000.000,00

Jumlah Arus Kas Keluar - 3.100.000.000,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan - (3.100.000.000,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON

ANGGARAN

5.3.4

Arus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 29.463.347.344,00 -

Jumlah Arus Kas Masuk 29.463.347.344,00 -

Arus Kas Keluar

Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 29.033.558.889,00 -

Jumlah Arus Kas Keluar 29.033.558.889,00 -

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 429.788.455,00 -

Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas Selama

periode

(31.181.234.479,67)

(23.964.945.786,17)

Saldo Awal Kas 51.018.898.706,00 82.934.763.992,21

Saldo Akhir Kas 19.837.664.226,33 51.018.898.706,04

Terdiri dari:

Kas di Kas Daerah 14.649.489.850,26 43.901.208.662,83

Kas di Bendahara Pengeluaran 5.188.174.376,11 7.117.690.043,21

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini

Kepahiang, 9 Juli 2010

9

4. Catatan atas Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Secara umum Tujuan penyusunan Laporan Keuangan adalah:

a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai

seluruh pengeluaran.

b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan

alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.

c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan

dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,

termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman

f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah

mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode

pelaporan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

a. Pasal 5 ayat (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286)

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4355)

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400)

e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4437)

10

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)

g. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4503)

h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4576)

i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614)

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab II Perekonomian Kabupaten Kepahiang, kebijakan keuangan dan pencapaian target

kinerja APBD

2.1 Perekonomian Kabupaten Kepahiang

2.2 Kebijakan Keuangan

2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan

Bab IV Kebijakan Akuntansi

4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan keuangan

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam

stándar akuntansi pemerintahan

11

Bab V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

5.1 Penjelasan Pos-Pos Neraca

5.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

5.3 Penjelasan Komponen Laporan Arus Kas.

5.4 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbal sehubungan

dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya

dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis

akrual.

Bab VI Penjelasan atas informasi – informasi non keuangan

Bab VII Penutup

12

II. PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPAHIANG, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Perekonomian Kabupaten Kepahiang

Kabupaten Kepahiang terletak di perbukitan memiliki iklim yang sejuk. Suhu udara maksimum di

Kabupaten Kepahiang mencapai 310C dan suhu udara minimum mencapai 18,1

0C sedangkan

rata-rata suhu udara 23,30C. Dengan batas wilayah Kabupaten Kepahiang sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Curup, Kecamatan Sindang Kelingi, dan

Kecamatan PUT (Kabupaten Rejang Lebong);

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Taba Penanjung (Kabupaten Bengkulu

Tengah);

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang (Kabupaten Kepahiang);

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagar Jati (Kabupaten Bengkulu Tengah) dan

Kecamatan Bermani Ulu (Kab. Rejang Lebong).

Kabupaten Kepahiang mempunyai luas 66.480 Ha dan terdiri dari 8 Kecamatan. Kecamatan yang

paling luas adalah Kecamatan Bermani Ilir dengan luas 16.386 Ha atau 24,65 % dari total

keseluruhan Kabupaten Kepahiang, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Merigi

dengan luas 2.417 Ha atau 3,64 % dari total luas Kabupaten Kepahiang. Kecamatan Kepahiang

dengan luas 7190 Ha atau 10,82 %, Kecamatan Tebat Karai dengan luas 7.686 Ha atau 11,56 %,

Kecamatan Ujan Mas dengan luas 9.305 Ha atau 14 %. Kecamatan Muara Kemumu dengan luas

9.504 Ha atau 14,30 %, Kecamatan seberang Musi dengan luas 7.663 Ha atau 11,53 % dan

Kecamatan Kabawetan dengan luas 6.329 Ha atau 9,52 %. Ibukota Kabupaten Kepahiang terletak

di Kecamatan Kepahiang.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Kepahiang pada tahun 2008 (berdasarkan

angka sementara Bappeda) sebesar 1.258.642 atau lebih besar 14,28% dari tahun 2007 yaitu

sebesar 1.101.967. Hal ini menandai bahwa pada saat terjadinya krisis dunia di Kabupaten

Kepahiang masih terdapat kenaikan angka PDRB yang cukup signifikan.

Perekonomian dominan yang terdapat di Kabupaten Kepahiang pada sektor pertanian, pada

umumnya penduduk Kabupaten Kepahiang bermata pencaharian sebagai petani terutama tanaman

kopi, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang nomor 21 tahun 2006 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PJMD) Kabupaten Kepahiang 2006-2010, salah satu

upaya pengembangan perekonomian daerah dengan mengembangkan sektor unggulan yang dapat

menarik investor lokal/asing, beberapa sektor unggulan yang dapat dikembangkan, antara lain:

Sektor Pertanian, terutama untuk pengembangan komuditas unggulan yang memiliki jumlah

dan nilai produksi tinggi dengan skala pemasaran regional dan ekspor.

Sektor Industri Manufaktur, terutama industri yang menjadikan pertanian sebagai bahan baku

produksinya (Agro-base Industri).

Sektor Pertambangan, dengan mengandalkan non migas yang masih cukup banyak terkandung

di beberapa wilayah Kabupaten Kepahiang.

Sektor Jasa, yang meliputi kebutuhan jasa pelayanan (angkutan, konsultasi, perbankan) yang

mendukung bagi kegiatan pertanian, industri dan pertambangan yang berkembang serta sektor

pariwisata yang sangat potensial.

13

Adapun permasalahan perekonomian yang timbul di Kabupaten Kepahiang, antara lain:

a. Masih tingginya angka penduduk miskin (36,11%).

b. Tingkat pengangguran terbuka masih tinggi.

c. Kondisi dan struktur perekonomian yang belum cukup mendukung untuk mencapai

pertumbuhan perekonomian yang tinggi.

d. Terbatasnya sumber dana dan belum termanfaatnya sumber daya alam secara optimal.

e. Produktivitas dan mutu produk pertanian masih relatif rendah.

f. Peningktatan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan belum merata.

2.2 Kebijakan Keuangan

1. Strategi Peningkatan Pendapatan.

Strategi serta kebijakan Anggaran tahun anggaran 2009 yang diterapkan dalam rangka

peningkatan pendapatan asli daerah adalah sebagai berikut:

a. Optimalisasi peran dan fungsi kelembagaan serta sistem operasional pemungutan

pendapatan asli daerah

b. Peningkatan pendapatan daerah dengan intensifikasi serta ekstensifikasi sumber

PAD yang potensial.

c. Pengembangan koordinasi secara sinergis dibidang pendapatan daerah dengan instansi

vertikal dalam penyelenggaraan pemungutan

d. Optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah untuk dapat meningkatkan kontribusi pendapatan

daerah.

e. Peningkatan dan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan lain.

Sementara kebijakan Anggaran tahun anggaran 2009 yang diterapkan dalam rangka

peningkatan pendapatan yang bersumber dari dana transfer adalah sebagai berikut:

a. Mendorong upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri (PPh. Pasal 21) dan BPHTB

b. Meningkatkan akurasi data sumber daya alam dan instrumen yang dijadikan dasar

perhitungan dana perimbangan.

c. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi

2. Kebijakan Efisiensi Belanja

Kebijakan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2009

adalah APBD disusun berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA) yang merupakan

penjabaran strategi dalam mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis Daerah. KUA tahun 2009 adalah sebagai berikut:

a. Penentuan prioritas belanja langsung dihitung berdasarkan fungsi sesuai dengan misi

didalam renstra Pemerintah Kabupaten Kepahiang, serta anggaran belanja yang

direncanakan oleh setiap pengguna anggaran (SKPD).

b. Pengalokasian belanja tidak langsung dalam tahun 2009 difokuskan pada belanja aparatur

14

dengan memperhatikan formasi pegawai baru, kenaikan gaji dan tunjangan kesejahteraan

bagi PNS serta belanja untuk mendukung operasional satuan kerja perangkat daerah secara

efektif dan efisien sehingga mampu menyelenggarakan organisasi dengan baik dan

memanfaatkan fasilitas kegiatan pembangunan secara maksimal.

c. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan kepada desa, dengan pola bantuan

keuangan kepada pemerintah desa yang alokasi dan pengaturannya mengacu pada

peraturan yang berlaku.

d. Pengalokasian belanja langsung (pembangunan) Kabupaten Kepahiang dalam tahun 2009

diarahkan untuk membiayai program terkait dengan akselerasi percepatan pencapaian visi

dan misi serta kegiatan pendukung lainnya yang memiliki keterkaitan dengan kebijakan

prioritas yang menjadi tuntutan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kinerja

penyelenggara pemerintah.

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Keberhasilan realisasi pencapaian target kinerja APBD dicerminkan melalui indikator

keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun pelaporan menurut urusan

pemerintahan daerah. Indikator yang hendak dicapai dalam tahun 2009, sebagai berikut:

No Prioritas Program/Kegiatan Indikator kinerja sasaran

Program/kegiatan

Anggaran

(Rp)

1 Program Kesehatan Meningkatnya kesehatan

masyarakat yang dinilai

dengan peningkatan AHH

23.507.151.176,00

2 Program Pendidikan Meningkatnya kecerdasan

masyarakat yang dinilai

dengan peningkatan angka

melek huruf dan indeks rata-

rata lama sekolah

102.671.892.251,46

3 Pembangunan Jalan dan Jembatan Jalan/Jembatan yang berfungsi

dengan baik

24.968.983.892,00

4 Pengembangan dan Pengelolaan

Jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya

Areal persawahan yang dapat

terairi dan dapat berfungsi

dengan baik

12.972.990.920,00

15

III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Secara singkat anggaran dan realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten Kepahiang Tahun anggaran 2009 adalah sebagai berikut:

No Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 PENDAPATAN 374.530.532.880,50 364.641.691.911,33 97,36

Pendapatan Asli Daerah 13.342.932.359,48 11.943.947.476,50 89,52

Pendapatan Transfer 313.372.883.521,02 301.156.127.034,83 96,10

Lain-lain Pendapatan Yang sah 47.814.717.000,00 51.541.617.400,00 107,79

2 BELANJA 425.549.431.586,89 396.252.714.846,00 93,12

Belanja Operasi 233.362.073.211,89 218.054.450.115,00 93,44

Belanja Modal 191.537.358.375,83 178.123.264.691,00 93,00

Belanja Tidak Terduga 650.000.000,00 75.000.000,00 11,54

Belanja Transfer 0,00 0,00 -

Surplus (defisit) (51.018.898.706,39) (31.611.022.934,67) 61,96

3 PEMBIAYAAN 51.018.898.706,04 51.018.898.706,04 100,00

Penerimaan Daerah 51.018.898.706.04 51.018.898.706,04 100,00

Pengeluaran daerah 0,00 0,00 -

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) (0,35) 19.407.875.771,37

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari target pendapatan sebesar Rp374.530.532.880,50 bisa

dicapai sebesar Rp364.641.691.911,33 atau sebesar 97,36%. Dari sisi Belanja, dari rencana

anggaran belanja sebesar Rp425.549.431.586,89 terpakai (dibelanjakan) sebesar

Rp396.252.714.846,00 atau sebesar 93,12%.

Dengan capaian angka-angka di atas, Pemerintah Kabupaten Kepahiang pada akhir tahun

anggaran 2009 (tanggal 31 Desember 2009) memiliki Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa)

sebesar Rp19.407.875.771,37.

3.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target Yang Ditetapkan

a. Hambatan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kepahiang dalam pencapaian target

pendapatan yang telah ditetapkan adalah pada pos pendapatan asli daerah.

b. Hambatan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kepahiang dalam pencapaian target belanja

yang telah ditetapkan salah satu sebabnya adalah terlambatnya pengesahan APBD Kabupaten

Kepahiang pada tahun anggaran 2009.

16

IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas pelaporan dan entitas akuntansi keuangan daerah.

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas

akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan

pengguna anggaran/pengguna barang oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan

menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

Kantor Pemerintahan (Kantor Bupati) Kabupaten Kepahiang beralamat di Jalan Lintas Kepahiang

Curup, Desa Kelobak. Telp (0732) 392895, Kode Pos 39172. Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Kepahiang pada tahun anggaran 2009 adalah sebagai berikut:

NO NAMA SKPD

1 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

2 DINAS KESEHATAN

3 R S U D KAB. KEPAHIANG

4 DINAS PEKERJAAN UMUM

5 BAPPEDA

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP

7 KANTOR KEBERSIHAN PERTAMANAN & PEMAKAMAN

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CATATAN SIPIL

9 DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN SOSIAL

10 DINAS KOPERASI DAN UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

11 KANTOR KESBANG LINMAS

12 KANTOR SATPOL PP

13 DPRD

14 BUPATI DAN WAKIL BUPATI

15 SEKRETARIAT DAERAH

16 SEKRETARIAT DPRD

17 INSPEKTORAT

18 DINAS PENDAPATAN DAERAH

19 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN

20 KANTOR BPM, PP DAN KB

21 KANTOR PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH

22 DINAS PERTANIAN & TANAMAN PANGAN

23 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN

24 BP4K

25 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

26 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN SDM

27 DINAS BUDPARHUB

28 KEC. KEPAHIANG

29 KEC. UJAN MAS

30 KEC. BERMANI ILIR

31 KEC. TEBAT KARAI

32 KEC. KABAWETAN

33 KEC. MERIGI

34 KEC. MUARA KEMUMU

17

NO NAMA SKPD

35 KEC. SEBERANG MUSI

4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang,

adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi

Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan

pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah, serta belanja dan

pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah.

Pemerintah Kabupaten Kepahiang menggunakan istilah sisa (lebih/kurang) pembiayaan anggaran

untuk setiap tahun anggaran. Sisa pembiayaan anggaran tergantung pada selisih realisasi

penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat

pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada

keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau

dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah.

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos

dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang.

Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat Kabupaten

Kepahiang, legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas fungsional, pihak yang memberi atau

berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta Pemerintah Pusat.

POS-POS NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang mengenai aset,

kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:

a. kas dan setara kas;

b. investasi jangka pendek;

c. piutang pajak dan bukan pajak;

d. persediaan;

e. investasi jangka panjang;

f. aset tetap;

g. kewajiban jangka pendek;

h. kewajiban jangka panjang;

i. ekuitas dana.

18

Aset Lancar

Aktiva lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual

atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar

jika:

a. diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu

12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau

b. berupa kas dan setara kas.

Aset lancar meliputi:

1.1 Kas dan setara Kas

Kas adalah alat pembayaran sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah

Kabupaten Kepahiang yang berada di rekening Kas Daerah pada bank-bank yang ditunjuk

oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang sesuai ketentuan yang berlaku.

Kas dinyatakan dalam nilai rupiah, apabila terdapat kas dalam valuta asing maka harus

dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. Pada akhir

tahun, kas dalam valuta asing dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs tengah Bank

Indonesia pada tanggal neraca.

1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan (Sisa Uang Persediaan)

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan sisa kas (uang tunai dan simpanan di bank) yang

belum dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran sampai akhir tahun anggaran

berjalan.

Kas di Bendahara Penerimaan adalah sisa Kas yang belum disetor oleh Bendahara Penerimaan

atas penerimaan daerah sampai akhir tahun anggaran berjalan.

1.3 Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan (dikonversi)

menjadi Kas dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.

Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:

a) Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;

b) Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat

menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;

c) Berisiko rendah.

Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas:

a) Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang

secara otomatis (revolving deposits);

b) Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek dan pembelian Sertifikat

Bank Indonesia (SBI).

Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas

pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran.

19

Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka

pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi

investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya lainnya yang

timbul dalam rangka perolehan tersebut.

Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi

dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.

Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset

lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.

Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka

pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. Hasil investasi yang diperoleh dari

investasi jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai

(cash dividend) dicatat sebagai pendapatan.

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, dan pelepasan hak karena

peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek

diakui sebagai penerimaan kas pemerintah daerah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan

dalam laporan realisasi anggaran.

1.4 Piutang

Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas

dalam satu periode akuntansi Piutang terdiri atas : bagian lancar tagihan penjualan angsuran,

piutang pajak daerah, piutang retribusi, dan piutang lain-lain. Piutang diakui pada akhir

periode akuntansi sebesar jumlah kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah

diakui dalam periode berjalan. Piutang dinilai sebesar nilai nominal.

1.5 Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan

untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan

untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Persediaan

mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya

barang habis pakai seperti alat tulis kantor, obat-obatan, barang tak habis pakai seperti

komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.

Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi barang yang digunakan

dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian. Persediaan diakui

pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai

nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya

berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi

fisik. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan

dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan

sebagai persediaan.

Persediaan disajikan sebesar:

(a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

(b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

(c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;

20

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua

belas) bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu

permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang

dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen adalah

investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.

Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa

ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan pengertian tidak

berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan,

dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau

menarik kembali. Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila

memenuhi salah satu kriteria:

a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang akan

datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;

b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan

untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Tidak

termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi

pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan (supplies).

Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui

pembelian, pembangunan,donasi dan pertukaran dengan aset lainnya.

Klasifikasi Aset Tetap

Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas

operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan:

(a) Tanah;

(b) Peralatan dan Mesin;

(c) Gedung dan Bangunan;

(d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan;

(e) Aset Tetap Lainnya; dan

(f) Konstruksi dalam Pengerjaan.

Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh untuk dipakai dalam

kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, dan

seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya

lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh

pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang dan dalam

kondisi siap dipakai.

21

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud

untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok

aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan

dalam kondisi siap dipakai.

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan

namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

Kriteria Aset Tetap

Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:

(a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

(c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

(d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

(e) Memenuhi ketentuan batas nilai materialitas

Dalam menentukan apakah suatu pos mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, suatu

entitas harus menilai manfaat ekonomik masa depan yang dapat diberikan oleh pos tersebut, baik

langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah. Manfaat tersebut dapat

berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi Pemerintah Kabupaten Kepahiang.

Manfaat ekonomi masa yang akan datang akan mengalir ke suatu entitas dapat dipastikan bila

entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima risiko terkait.

Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas tersebut.

Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui.

Pengukuran Aset tetap

Pengukuran dapat dipertimbangkan andal biasanya dipenuhi bila terdapat transaksi pertukaran

dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu aset

yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat

diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku,

tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi. Tujuan utama dari perolehan

aset tetap adalah untuk digunakan oleh pemerintah dalam mendukung kegiatan operasionalnya

dan bukan dimaksudkan untuk dijual.

Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak

kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. Saat pengakuan aset akan lebih

dapat diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau

penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti kepemilikan kendaraan bermotor.

Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih

adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus

diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka

aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut

telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama

pemilik sebelumnya.

22

Penilaian aset tetap

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan

biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat

perolehan. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya

langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan

dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang

terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor

dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke

kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan

dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-

masing aset yang bersangkutan. Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau

pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos semacam itu

diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset

yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang

ditransfer/diserahkan.

Donasi

Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat

perolehan. Sumbangan aset tetap didefinisikan sebagai transfer tanpa persyaratan suatu aset tetap

ke satu entitas, misalnya perusahaan nonpemerintah memberikan bangunan yang dimilikinya

untuk digunakan oleh satu unit pemerintah tanpa persyaratan apapun. Penyerahan aset tetap

tersebut akan sangat andal bila didukung dengan bukti perpindahan kepemilikannya secara

hukum, seperti adanya akta hibah.

Tidak termasuk perolehan aset donasi, apabila penyerahan aset tetap tersebut dihubungkan

dengan kewajiban entitas lain kepada pemerintah daerah. Sebagai contoh, satu perusahaan swasta

membangun aset tetap untuk Pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan persyaratan kewajibannya

kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah dianggap selesai. Perolehan aset tetap tersebut

harus diperlakukan seperti perolehan aset tetap dengan pertukaran. Apabila perolehan aset tetap

memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan

pemerintah daerah dan jumlah yang sama juga diakui sebagai belanja modal dalam laporan

realisasi anggaran.

Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau

yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk

kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi dalam nilai aset yang

bersangkutan.

Dalam hal tambahan pengeluaran untuk suatu aset tetap tidak memenuhi kriteria tersebut, maka

pengeluaran tersebut tidak dapat dikapitalisir ke dalam nilai aset tetap melainkan diakui sebagai

belanja yang mengurangi nilai aset bersih Pemerintah Kabupaten Kepahiang.

23

Penyusutan Aset Tetap

Pemerintah Kabupaten Kepahiang belum menerapkan ketentuan penyusutan aset tetap

sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 7 tentang

Akuntansi Aset Tetap, paragraf 53 sampai dengan paragraf 57.

Aset Bersejarah

Beberapa aset tetap dijelaskan sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan budaya,

lingkungan, dan sejarah. Contoh dari aset bersejarah adalah bangunan bersejarah, monumen,

tempat-tempat purbakala (archaeological sites) seperti candi, dan karya seni (works of art). Aset

bersejarah biasanya diharapkan untuk dipertahankan dalam waktu yang tak terbatas. Aset

bersejarah biasanya dibuktikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus dibebankan sebagai belanja

tahun terjadinya pengeluaran tersebut. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yang berlangsung

untuk menjadikan aset bersejarah tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode

berjalan.

Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen

dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomik masa yang akan datang. Aset tetap

yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah daerah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya

sesuai dengan nilai tercatatnya.

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan.

Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,

irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya

membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan sampai dengan akhir tahun (per tanggal

31 Desember) belum selesai. Perolehan melalui kontrak konstruksi pada umumnya memerlukan

suatu periode waktu tertentu. Periode waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu

periode akuntansi.

Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah

pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan

perolehannya. Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.

Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Setiap

entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang

diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan dan lebih dari 12 (dua belas)

bulan setelah tanggal pelaporan.

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam

waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan

sebagai kewajiban jangka panjang.

24

Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset lancar.

Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai

merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya.

Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)

bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak

ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang.

Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya, meskipun

kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan jika :

(a) jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(b) entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka

panjang; dan

(c) maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali (refinancing),

atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan

keuangan disetujui.

Tunggakan Kewajiban

Tunggakan didefinisikan sebagai jumlah tagihan yang telah jatuh tempo namun Pemerintah

Kabupaten Kepahiang tidak mampu untuk membayar jumlah pokok dan/atau bunganya sesuai

jadwal. Beberapa jenis utang pemerintah mungkin mempunyai saat jatuh tempo sesuai jadwal

pada satu tanggal atau serial tanggal saat debitur diwajibkan untuk melakukan pembayaran

kepada kreditur. Jumlah tunggakan atas pinjaman Pemerintah Kabupaten Kepahiang harus

disajikan dalam bentuk Daftar Umur (aging schedule) Kreditur pada Catatan atas Laporan

Keuangan sebagai bagian pengungkapan kewajiban.

Restrukturisasi Utang

Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan utang, debitur harus mencatat dampak

restrukturisasi secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidak boleh mengubah

nilai tercatat utang pada saat restrukturisasi kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi jumlah

pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dengan persyaratan baru. Informasi restrukturisasi

ini harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian pengungkapan dari

pos kewajiban yang terkait.

Jumlah bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan

dengan nilai tercatat utang pada awal setiap periode antara saat restrukturisasi sampai dengan saat

jatuh tempo. Tingkat bunga efektif yang baru adalah sebesar tingkat diskonto yang dapat

menyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam

persyaratan baru (tidak temasuk utang kontinjen) dengan nilai tercatat. Berdasarkan tingkat bunga

efektif yang baru akan dapat menghasilkan jadwal pembayaran yang baru dimulai dari saat

restrukturisasi sampai dengan jatuh tempo.

Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang sebagai akibat dari restrukturisasi utang

yang menyangkut pembayaran kas masa depan yang tidak dapat ditentukan, selama pembayaran

kas masa depan maksimum tidak melebihi nilai tercatat utang.

25

Ekuitas Dana

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban pemerintah. Ekuitas dana terbagi dalam 3 (tiga) klasifikasi, yaitu Ekuitas Dana Lancar,

ekuitas dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan.

Ekuitas dana lancar adalah selisih antara asset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas

dana lancar antara lain berupa sisa lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebih, cadangan

piutang, cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka

panjang.

Ekuitas dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi

jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan

tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja,

transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan Pemerintah Kabupaten Kepahiang yang masing-masing

diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan

dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas

dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan:

a. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;

b. menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam

mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber

daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam

periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif. Laporan Realisasi

Anggaran dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan

dan penggunaan sumber daya ekonomi:

(a) telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat;

(b) telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBD); dan

(c) telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:

(a) Pendapatan

(b) Belanja

(c) Transfer

(d) Surplus atau defisit

(e) Penerimaan pembiayaan

(f) Pengeluaran pembiayaan

(g) Pembiayaan neto; dan

26

(h) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA)

Pendapatan

Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah.

Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.

Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana

perimbangan dari Pemerintah Pusat (Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus) dan dana

bagi hasil dari Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.

Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran). Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada

peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum maupun badan layanan

umum daerah.

Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada

periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan

pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang

pendapatan pada periode yang sama.

Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan

pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana

lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Belanja

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Daerah. Khusus pengeluaran

melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas

pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Dalam hal

badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang

mengatur mengenai badan layanan umum maupun badan layanan umum daerah.

Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk

melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi dikelompokkan dalam dua kelompok yakni

Belanja Tak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tak Langsung merupakan belanja yang

dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

Belanja Tak Langsung terdiri atas:

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Bunga

3. Belanja Subsidi

4. Belanja Hibah

5. Belanja Bantuan Sosial

6. Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintahan Desa

7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan Desa

8. Belanja Tak Terduga.

27

Belanja pegawai dalam kelompok belanja tak langsung merupakan belanja kompensasi, dalam

bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil

yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Uang representasi dan tunjangan

pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah

serta penghasilan dan penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dianggarkan dalam belanja pegawai.

Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung atas

kewajiban pokok utang (Principal outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek,

jangka menengah, dan jangka panjang.

Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada

perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh

masyarakat banyak.

Belanja hibah sebagaimana digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk

uang, barang dan/atau jasa kepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah lainnya, dan

kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya

Bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial

kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada kelompok/anggota masyarakat, dan

partai politik. Bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat serta

memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan kemampuan

keuangan daerah.

Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil kepada pemerintah desa atau

pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan. Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan

keuangan yang bersifat umum atau khusus kepada pemerintahan desa, dan kepada pemerintah

daerah lainnya.

Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatiya tidak biasa atau tidak

diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak

diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun

sebelumnya yang telah ditutup

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan.

Belanja Langsung terdiri atas:

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang dan Jasa

3. Belanja Modal

Belanja Pegawai kelompok Belanja Langsung digunakan untuk pengeluaran honorarium/upah

dalam melaksanakan program dan kegiatan.

Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai

manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan

program dan kegiatan pada pemerintahan daerah. Belanja barang/jasa berupa belanja barang

pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor,

cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat,

28

sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya,

pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah

tugas dan pemulangan pegawai, pemeliharaan, jasa konsultansi, dan lain-lain pengadaan

barang/jasa, dan belanja lainnya yang sejenis.

Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap

berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam

kegiatan pemerintahan.

Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen

anggaran. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada

periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama.

Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam

pendapatan lain-lain.

Surplus/Defisit

Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Defisit

adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Selisih

lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos

Surplus/Defisit.

Pembiayaan

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun

pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran

pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus

anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi.

Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok

pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah

Daerah. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah.

Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran)

Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.

Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang

diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana

Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.

Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran

pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.

Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode

pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Neto. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah

selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan.

Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan

dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.

29

4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang belum memiliki Kebijakan Akuntansi. Karena Pemerintah

Kabupaten Kepahiang belum memiliki Kebijakan Akuntansi, maka Penyusunan Laporan

Keuangan tahun 2009 oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang mengacu kepada Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan praktik akuntansi keuangan daerah yang berlaku umum.

30

V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 PENJELASAN POS-POS NERACA.

Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana pada

tanggal tertentu. Neraca Pemerintah Kabupaten Kepahiang per 31 Desember 2009 nilai aset

sebesar Rp810.778.022.679,03 kewajiban sebesar Rp703.279.509 dan ekuitas dana sebesar

Rp810.074.743.170,03 Penjelasan atas pos-pos neraca diuraikan sebagai berikut:

A. NERACA

1 Kas di Kas Daerah Rp 14.649.489.850,26

Jumlah tersebut merupakan Saldo Kas Pemerintah Kabupaten Kepahiang per

31 Desember 2009 di Bank Bengkulu Cabang Kepahiang dengan Nomor Rekening

01.01.00002.2

2 3 2 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 5.188.174.376,11

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan uang Pemerintah Kabupaten Kepahiang yang

sampai tanggal 31 Desember 2009 tidak dibelanjakan dan masih di bendahara

pengeluaran/belum disetor ke kas daerah. Jumlah di atas merupakan Kas di Bendahara

Pengeluaran sebesar Rp5.188.174.376,11 dan sudah termasuk hutang pajak sebesar

Rp429.788.455,00 pada bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah.Hutang pajak ini timbul

karena sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 pajak yang dipungut belum disetor ke

kas negara. Rincian masing-masing SKPD dapat dilihat pada lampiran 1.

3. 3 4 3 2 Piutang Rp 44.601.780,00

Piutang ini terdiri atas piutang pajak dan piutang retribusi.Penetapan nilai piutang ini

menggunakan metode inventori dengan meminta data dari SKPD yang mengelola

pendapatan.

Nilai piutang merupakan piutang berdasarkan administrasi di Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang mengelola Pendapatan yang sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT)

namun sampai dengan 31 Desember 2009 belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut:

NO Uraian Saldo Keterangan

31-Des-09

1 Piutang Pajak Reklame Papan 6.934.780,00 Dispenda

2 Piutang Pajak Reklame Kain 4.495.000,00 Dispenda

3 Piutang Pajak Sarang Burung Walet 7.900.000,00 Dispenda

4 Piutang Pajak Hiburan Pagelaran musik 2.100.000,00 Dispenda

5 Piutang Pajak Hiburan Balap Kendaraan

Bermotor

2.000.000,00 Dispenda

6 Piutang Retribusi Pasar Kepahiang 21.172.000,00 Dispenda

Jumlah 44.601.780,00

Rincian lebih lanjut dilihat pada lampiran 2.

4. 3 4 3 2 Piutang Lain-lain Rp 562.256.934,96

Saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2009 sebesar Rp562.256.934,96 dengan rincian

sebagai berikut:

31

No Uraian 31-Des-09 Keterangan

1 Piutang Askeskin 33.844.750,00 RSUD

2 Piutang Jasa Giro 15.669.122,00 Sekretariat Daerah

3 Piutang Deviden (tahun 2006) 7.596.366,96 Sekretariat Daerah

4 Piutang Obat-Obatan Askes 505.146.696,00 RSUD

Jumlah 562.256.934,96

Dari 4 (empat) jenis piutang lain-lain 3 jenis piutang merupakan saldo tahun sebelumnya

yang sampai akhir tahun anggaran 2009 belum ada mutasinya, sedangkan piutang obat-

obatan askes merupakan piutang dari RSUD Kepahaiang yang timbul pada akhir tahun

2009.

5 Persediaan Rp 1.386.047.538,00

Nilai persediaan di atas merupakan nilai persediaan hasil opname fisik yang dilakukan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per 31 Desember 2009 dengan rincian sebagai

berikut:

No Uraian Jumlah

(Rp)

1 Alat Tulis Kantor 7.001.150,00

2 Barang Cetakan 669.303.500,00

3 Obat-obatan 709.742.888,00

4 Lainnya 0,00

Jumlah 1.386.047.538,00

Rincian nilai persediaan pada setiap SKPD bisa dilihat pada lampiran 4.

6 4 3 2 Investasi Nonpermanen Rp 1.241.967.871,00

Investasi Nonpermanen merupakan dana yang disediakan Pemerintah Kabupaten

Kepahiang kepada masyarakat dengan harapan bisa meningkatkan usaha masyarakat dan

secara berkesinambungan akan diberikan kepada masyarakat/kelompok usaha lain secara

bergilir. Kegiatan ini dikelola oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian

dan Perdagangan.

7 7 4 3 2 Investasi Permanen Rp 9.990.000.000,00

Investasi permanen merupakan investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Kepahiang

yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan dalam bentuk penyertaan modal

pada perusahaan-perusahaan milik daerah maupun perusahaan lain yang bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan.

Jumlah penyertaan modal Pemda Kepahiang sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar

Rp9.990.000.000,00 dalam bentuk saham pada Bank Bengkulu. Nilai ini sama dengan nilai

buku tahun sebelumnya.

8. 4 3 2 Aset Tetap Rp 777.510.977.603,70

4 3 2 a. Tanah Rp 58.016.203.300,00

Nilai tanah per 31 Desember 2009 sebesar Rp58.016.203.300,00 dengan rincian sebagai

berikut:

1) Koreksi saldo tanah per 01 Januari 2009.

32

Saldo tanah per 01 Januari 2009 merupakan hasil koreksi atas saldo per 31 Desember

2008 (Audited) berdasarkan hasil penilaian aset (apraisal) dan mutasi aset dari

belanja modal tahun 2007 dan 2008, sebagai berikut:

- Saldo Tanah per 31 Desember 2008 (Audited) 39.944.877.600,00

- Koreksi berdasarkan data apraisal dan

penambahan aset tahun 2007 dan 2008

16.643.757.200,00

- Saldo Tanah per 1 Januari 2009 56.588.634.800,00

2) Saldo tanah per 31 Desember 2009.

Berdasarkan saldo Tanah per 01 Januari 2009 dan mutasi aset tetap tanah selama

tahun 2009, maka saldo Tanah per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

No

Uraian

Saldo

01 Januari 2009

Mutasi 2009 Saldo

31-Des-09

Debet Kredit

1 Tanah 56.588.634.800,00 1.427.568.500,00 0,00 58.016.203.300,00

Dalam tahun anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kepahiang menambah aset

tanah sebesar Rp1.427.568.500,00.

3 2 b. Peralatan dan Mesin Rp 104.156.758.058,00

Nilai peralatan dan mesin sebesar di atas merupakan nilai per 31 Desember 2009 yang

merupakan gabungan / reklasifikasi aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

1) Koreksi saldo Peralaan dan Mesin per 01 Januari 2009.

Saldo peralatan dan mesin per 01 Januari 2009 merupakan hasil koreksi atas saldo

per 31 Desember 2008 (Audited) berdasarkan hasil penilaian aset (apraisal) dan

mutasi aset dari belanja modal tahun 2007 dan 2008, sebagai berikut:

- Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2008

(Audited)

102.919.812.728,70

- Koreksi berdasarkan data apraisal dan

penambahan aset tahun 2007 dan 2008

(21.034.198.695,70)

- Saldo Peralatan dan Mesin per 1 Januari 2009 81.885.614.033,00

2) Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2009.

Berdasarkan saldo per 01 Januari 2009 dan mutasi aset tetap peralatan dan mesin

selama tahun 2009, maka saldo per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

NO URAIAN Saldo 01 Januari

2009

Mutasi Tahun 2009 Saldo 31 Desember

2009 Debet Kredit

1 Alat-alat Besar 40.500.000,00

40.500.000,00

2 Alat-alat Angkutan Darat Bermotor

6.347.403.000,00

6.347.403.000,00

3 Alat-alat Bengkel dan

alat ukur 2.100.000,00

2.100.000,00

4

Alat-alat Pengolahan

Pertanian dan

peternakan

249.750.000,00

249.750.000,00

5 Peralatan Kantor 1.257.295.000,00

1.257.295.000,00

6 Perlengkapan Kantor 699.969.500,00

33

NO URAIAN Saldo 01 Januari

2009

Mutasi Tahun 2009 Saldo 31 Desember

2009 Debet Kredit

699.969.500,00

7 Komputer 2.537.049.325,00

2.537.049.325,00

8 Meubelair 4.386.301.900,00

4.386.301.900,00

9 Peralatan Dapur 29.365.000,00

29.365.000,00

10 Penghias Ruangan

Rumah Tangga 123.425.000,00

123.425.000,00

11 Alat-alat Studio dan

Komunikasi 206.090.000,00

206.090.000,00

12 Alat -alat Komunikasi 179.915.300,00

179.915.300,00

13 Alat-alat Ukur 178.100.000,00

178.100.000,00

14 Alat-alat Kedokteran 5.045.830.000,00

5.045.830.000,00

15 Alat-alat

Laboratorium 983.200.000,00

983.200.000,00

16 Alat-alat Persenjataan/Keaman

an

4.850.000,00

4.850.000,00

Jumlah 81.885.614.033,00 22.271.144.025,00 - 104.156.758.058,00

Selama tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Kepahiang menambah aset jenis

peralatan dan mesin sebesar Rp22.271.144.025,00.

4 3 2 c. Gedung dan Bangunan Rp 231.956.007.609,00

Nilai Gedung dan Bangunan sebesar di atas merupakan nilai per 31 Desember 2009

yang merupakan gabungan/reklasifikasi aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

1) Koreksi saldo Gedung dan Bangunan per 01 Januari 2009.

Saldo Gedung dan Bangunan per 01 Januari 2009 merupakan hasil koreksi atas saldo

per 31 Desember 2008 (Audited) berdasarkan hasil penilaian aset (apraisal) dan

mutasi aset dari belanja modal tahun 2007 dan 2008, sebagai berikut:

- Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember

2008 (Audited)

151.686.943.946,00

- Koreksi berdasarkan data apraisal dan

penambahan aset tahun 2007 dan 2008

2.514.726.486,00

- Saldo Gedung dan Bangunan per 1 Januari 2009 154.201.670.432,00

2) Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2009.

Berdasarkan saldo per 01 Januari 2009 dan mutasi aset tetap gedung dan bangunan

selama tahun 2009, maka saldo per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

NO URAIAN Saldo 01 Januari

2009

Mutasi Tahun 2009 Saldo Per 31

Desember 2009 Debet Kredit

1 Bangunan

Gedung

78.942.920.697,00 1.188.583.520,00 77.754. 337.177,00

2 Bangunan Monumen

- - -

Jumlah 154.201.670.432,00 78.942.920.697,00 1.188.583.520,00 231.956.007.609,00

Selama tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Kepahiang menambah aset jenis gedung

dan bangunan (mutasi debet) sebesar Rp78.942.920.697,00 dengan rincian sebagai

berikut:

34

1. Belanja Modal Tahun 2009 : 41.709.898.712,00

2. Reklasifikasi KDP Tahun 2008 : 7.594.945.980,00

3. Reklasifikasi Belanja Material atas

Rehabilitasi Bangunan SD/SMP DAK

(Tahun 2009 dianggarkan di Barang dan

Jasa)

: 29.638.076.005,00

Jumlah 78.942.920.697,00

Mutasi kredit atas aset ini merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar

Rp1.188.583.520,00 atas pekerjaan bangunan pada Dinas Pekerjaan Umum.

d. Jalan, Irigasi dan Bangunan Rp 297.311.400.370,00

Nilai Jalan, Irigasi dan jaringan sebesar di atas merupakan nilai per 31 Desember

2009 yang merupakan gabungan/reklasifikasi aset tetap dengan rincian sebagai

berikut: 1) Koreksi saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 01 Januari 2009.

Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 01 Januari 2009 merupakan hasil koreksi atas

saldo per 31 Desember 2008 (Audited) berdasarkan hasil penilaian aset (apraisal)

dan mutasi aset dari belanja modal tahun 2007 dan 2008, sebagai berikut:

- Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember

2008 (Audited)

253.872.735.179,00

- Koreksi berdasarkan data apraisal dan

penambahan aset tahun 2007 dan 2008

(18.797.443.927,00)

- Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 1 Januari

2009 235.075.291.252,00

2) Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2009.

Berdasarkan saldo per 01 Januari 2009 dan mutasi aset tetap Jalan, Irigasi dan

Jaringan selama tahun 2009, maka saldo per 31 Desember 2009 adalah sebagai

berikut:

NO URAIAN Saldo 01 Januari

2009

Mutasi Tahun 2009 Saldo Per 31

Desember 2009 Debet Kredit

1 Jalan 40.720.557.813,00 40.720.557.813,00

2 Jembatan 748.864.800,00

748.864.800,00

3 Jaringan Air 19.838.873.730,00 19.838.873.730,00

4 Penerangan Jalan, Taman

dan Hutan

Kota

46.750.000,00

46.750.000,00

5 Instalasi

Listrik dan

Telepon 977.062.775,00 96.000.000,00 881.062.775,00

Jumlah 235.075.291.252,00 62.332.109.118,00 96.000.000,00 297.311.400.370,00

Selama tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Kepahiang menambah aset jenis jalan,

irigasi dan jaringan (mutasi debet) sebesar Rp62.332.109.118,00 dengan rincian

sebagai berikut:

1. Belanja Modal Tahun 2009 : 61.862.355.918,00

2. Reklasifikasi KDP Tahun 2008 : 469.753.200,00

Jumlah : 62.332.109.118,00

et setiap jenis pada setiap SKPD bisa dilihat pada lampiran 5 sampai dengan

35

Mutasi Kredit sebesar Rp96.000.000,00 merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan

tahun 2009 pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan.

4 3 2 e. Aset Tetap Lainnya Rp 84.786.024.746,70

Nilai Aset tetap lainnya sebesar di atas merupakan nilai per 31 Desember 2009 yang

merupakan gabungan/reklasifikasi aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

1) Koreksi saldo Aset Tetap Lainnya per 01 Januari 2009.

Saldo Aset Tetap lainnya per 01 Januari 2009 merupakan hasil koreksi atas saldo per

31 Desember 2008 (Audited) berdasarkan hasil penilaian aset (apraisal) dan mutasi

aset dari belanja modal tahun 2007 dan 2008, sebagai berikut:

- Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2008

(Audited)

15.148.426.600,00

- Koreksi berdasarkan data apraisal dan

penambahan aset tahun 2007 dan 2008

18.785.300.610,70

- Saldo Aset Tetap Lainnya per 1 Januari 2009 33.933.727.210,70

2) Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2009.

Berdasarkan saldo per 01 Januari 2009 dan mutasi aset tetap lainnya selama tahun

2009, maka saldo per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

NO URAIAN Saldo 01 Januari

2009

Mutasi Tahun 2009 Saldo 31 Desember

2009 Debet Kredit

1 Buku dan

Kepustakaan

49.818.588.536,00 49.818.588.536,00

2 Barang Bercorak

Kesenian,

Kebudayaan

44.600.000,00 44.600.000,00

3 Hewan/Ternak

dan Tanaman

989.109.000,00 989.109.000,00

Jumlah 33.933.727.210,70 50.852.297.536,00 - 84.786.024.746,70

Selama tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Kepahiang menambah aset jenis aset

tetap lainnya (mutasi debet) sebesar Rp50.852.297.536,00.

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 1,284.583.520,00

Konstruksi dalam pengerjaan merupakan aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan dan pada tanggal laporan belum selesai seluruhnya (belum diakui

selesai). Selama tahun anggaran 2009 terdapat pekerjaan yang masuk kategori

konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp1.284.583.520,00 yang berupa pekerjaan

bangunan pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp1.188.583.520,00 dan pekerjaan

instalasi listrik pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan sebesar Rp96.000.000,00.

Rincian as

lampiran 10.

9. Aset Lainnya Rp 204.506.725,00

a. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TP/TGR) Rp 204.506.725,00

36

Nilai ini merupakan tuntutan perbendaharaan terhadap kerugian keuangan daerah per

31 Desember 2008. Sampai dengan terbitnya laporan keuangan ini belum ada data

rekonsiliasi atas kepastian tindak lanjut nilai TP/ TGR ini. Perlu kami sampaikan selama

tahun anggaran 2009 terdapat pendapatan atas TP/TGR sebesar Rp1.238.127.522,60

tapi belum ada informasi atas pelunasan TP/TGR sebesar Rp204.506.725,00.

B. KEWAJIBAN

1. 4 3 2 Utang PFK Rp 429.788.455,00

Utang PFK merupakan utang pajak yang sudah dipungut selama tahun anggaran 2009

namun sampai dengan 31 Desember 2009 belum disetor ke kas negara, yang terjadi pada

bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah Kabupaten Kepahiang sebesar

Rp429.788.455,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Jumlah Keterangan

1 PPN 237.262.796,00 Sekretariat Daerah

2 PPh Pasal 21,22 dan 23 72.562.521,00 Sekretariat Daerah

3 PBn 119.963.138,00 Sekretariat Daerah

Jumlah 429.788.455,00

2. 4 3 2 Utang Jangka Pendek Lainnya Rp 273.491.054,00

Utang jangka pendek lainnya merupakan utang per 31 Desember 2009 atas tagihan listrik,

tagihan air, tagihan telepon dan obat-obatan, dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Tagihan Rek. Listrik 133.984.794,00

2 Tagihan Rek. Telpon 1.034.310,00

3 Tagihan Rek. Air 115.800,00

4 Tagihan Lainnya (Obat-obatan) 138.356.150,00 RSUD

Jumlah 273.491.054,00

Rincian masing-masing SKPD pada lampiran 11.

C. EKUITAS DANA

1. 4 3 2 Ekuitas dana Lancar Rp 21.127.290.970,33

Ekuitas dana lancar sebesar di atas merupakan selisih antara aset lancar dengan dana yang

harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek, yaitu:

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Rp 19.407.875.771,37

Cadangan Piutang Rp 606.858.714,96

Cadangan Persediaan Rp 1.386.047.538,00

Dana yang Disediakan utk Pembayaran Utang

Jangka Pendek

Rp

(273.491.054,00)

Jumlah Ekuitas Dana Lancar Rp 21.127.290.970,33

37

2. 4 3 2 Ekuitas Dana Investasi Rp 788.947.452.199,70

Ekuitas dana investasi sebesar di atas merupakan selisih antara aset tetap dan investasi

jangka panjang dengan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka

panjang, yaitu:

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Rp 11.231.967.871,00

Diinvestasikan Dalam Asset Tetap Rp 777.510.977.603,70

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Rp 204.506.725,00

Dana Yang disediakan utk Pembayaran Utang

Jangka Panjang

Rp 0,00

Jumlah Ekuitas Dana Investasi Rp 788.947.452.199,70

3. 4 3 2 Ekuitas Dana Cadangan Rp 0,00

Ekuitas dana cadangan merupakan ekuitas dana yang diinvestasikan dalam dana cadangan

untuk membiayai kegiatan yang membutuhkan dana yang besar yang tidak bisa didanai

oleh dalam satu tahun anggaran. Saldo ekuitas dana cadangan per 31 Desember 2009

adalah Rp0,00.

5.2 PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. PENDAPATAN

Pendapatan tahun anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp374.530.532.880,50 dengan realisasi

sebesar Rp364.641.691.911,33 atau 97,36% dari anggaran dengan rincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah Rp 11.943.947.476,50

4 3 2 a. Pajak Daerah Rp 1.625.940.245,43

Pajak Daerah dianggarkan sebesar 1.122.500.000dengan realisasi Rp1.625.940.245,43atau

144,85% dari anggaran dengan rincian sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Pajak Hotel 7.500.000,00 8.038.000,00 107,17

2 Pajak Restoran 50.400.000,00 83.648.375,00 165,97

3 Pajak Hiburan 5.000.000,00 900.000,00 18,00

4 Pajak Reklame 27.600.000,00 16.170.220,00 58,59

5 Pajak Penerangan Jalan 750.000.000,00 960.205.483,00 128,03

6 Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C

250.200.000,00 484.148.167,43 193,50

7 Pajak Parkir 19.800.000,00 19.860.000,00 100,30

8 Pajak Sarang Burung Walet 12.000.000,00 4100.000,00 34,17

9 Pajak daerah Lainnya 0,00 48.870.000,00 -

Jumlah 1.122.500.000,00 1.625.940.245,43 144,85

4 3 2 b. Retribusi Daerah Rp 4.137.432.855,90

Retribusi Daerah dianggarkan sebesar Rp5.018.731.255,00 dengan realisasi sebesar

Rp4.137.432.855,90,00 atau 82,44% dari anggaran dengan rincian sebagai berikut:

38

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Retribusi Jasa Umum 3.755.231.255,00 3.591.042.690,00 95,63

2 Retribusi Jasa Usaha 782.600.000,00 268.900.000,00 34,36

3 Retribusi Perizinan tertentu 480.900.000,00 277.490.165,00 57,70

Jumlah 5.018.731.255,00 4.137.432.855,90 82,44

4 3 2 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan

Rp 2.585.701.104,48

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dianggarkan sebesar

Rp2.645.201.104,48 dengan realisasi sebesar Rp2.585.701.104,48 atau 97,75%. Realisasi

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah deviden dari

penyertaan modal di PT Bank Bengkulu, dan bagi laba/kontribusi atas keberadaan

PT Trisula, dan PT Sarana Mandiri Mukti.

4 3 2 d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp 3.594.873.270,69

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dianggarkan sebesarRp4.556.500.000,00

dengan realisasi sebesar Rp3.594.873.270,69 atau 78,90% dari anggaran dengan rincian

sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang

Tidak Dipisahkan

98.500.000,00 18.050.000,00 18,32

2 Penerimaan Jasa Giro 3.500.000.000,00 1.576.521.577,00 45,04

3 Tuntutan Ganti Kerugian (TGR) 250.000.000,00 1.238.127.522,60 495,25

4 Pendapatan dari Pengembalian 240.000.000,00 126.593.950,00 52,75

5 Penerimaan Lain 460.500.000,00 635.580.221,09 138,02

6 Sumbangan Dari Pihak Ketiga 7.500.000,00 0,00 -

Jumlah 4.556.500.000,00 3.594.873.270,69 78,90

2. Pendapatan Transfer Rp 301.156.127.034,83

a. Bagi Hasil Pajak Rp 19.986.069.072,00

Pendapatan Bagi Hasil Pajak dianggarkan sebesar Rp30.596.190.462,00dengan realisasi

sebesar Rp19.986.069.072,00 atau 65,32% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan

Bangunan

27.625.116.450,00 16.622.134.298,00 60,17

2 Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan

2.498.667.009,00 2.549.075.679,00 102,02

3 Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh

21,25/29)

472.407.003,00 814.859.095,00 172,49

Jumlah 30.596.190.462,00 19.986.069.072,00 65,32

b. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Rp 660.069.051,00

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam dianggarkan sebesar Rp647.220.153,00 dengan

realisasi sebesar Rp660.069.051,00 atau 101,99% dari anggaran, dengan rincian sebagai

berikut:

39

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan 0,00 0,00 00,00

2 Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran

Eksploitasi (Royalti)

12.330.153,00 123.839.700,00 1.004,36

3 Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan 248.450.000,00 140.570.995,00 56,58

4 Bagi Hasil Pertambangan Umum 386.440.000,00 395.658.356,00 102,39

Jumlah 647.220.153,00 660.069.051,00 101,99

c. Dana Alokasi Umum Rp 215.415.025.000,00

Dana Alokasi Umum dianggarkan sebesar Rp215.420.400.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp215.415.025.000,00 atau 99,998% dari anggaran.

d. Dana Alokasi Khusus Rp 57.760.000.000,00

Dana Alokasi Khusus dianggarkan sebesar Rp57.761.000.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp57.760.000.000,00 atau 99,998% dari anggaran.

e. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi Rp 7.334.963.911,83

Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Provinsi dianggarkan sebesar Rp8.948.072.906,02

dengan realisasi sebesar Rp7.334.963.911,83 atau 81,97% dari anggaran dengan rincian

sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan

Bermotor

1.380.799.253,52 1.319.009.141,37 95,53

2 Bagi Hasil dari Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor

2.144.058.829,56 1.716.411.956,71 80,05

3 Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor

3.460.662.107,94 3.612.303.427,09 104,38

4 Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan

dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah

1.962.552.715,00 687.239.386,66 35,02

Jumlah 8.948.072.906,02 7.334.963.911,83 81,97

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp 51.541.617.400,00

Lain-Lain Pendapatan yang Sah dianggarkan sebesar Rp47. 814.717.000,00 dengan

realisasi sebesar Rp51.541.617.400,00 atau 107,79% dari anggaran. Lain-lain Pendapatan

yang sah ini berupa Dana Penyesuaian dari Pemerintah Pusat.

B. BELANJA

Belanja Pemerintah Kabupaten Kepahiang tahun 2009 dianggarkan sebesar

Rp425.549.431.586,89 dengan realisasi sebesar Rp396.252.714.846,00 atau 93,04% dari

anggaran dengan rincian sbb:

1. Belanja Operasi Rp 218.054.450.155,00

Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja bantuan sosial dan

belanja bantuan keuangan. Belanja Operasi tahun 2009 dianggarkan sebesar

Rp233.362.073.211,89 dengan realisasi sebesar Rp218.054.450.155,00 atau 93,44% dari

anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

40

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Belanja Pegawai 123.168.578.003,29 118.305.397.779,00 96,05

2 Belanja Barang 94.653.995.208,60 86.358.292.433,00 91,20

3 Belanja Hibah 5.507.000.000,00 4.346.199.500,00 78,92

4 Belanja Bantuan Sosial 965.000.000,00 897.993.443,00 93,06

5 Belanja Bantuan Keuangan 9.067.500.000,00 8.146.567.000,00 89,84

Jumlah 233.422.073.211,89 218.109.088.041,00 93,44

2. Belanja Modal Rp 178.123.264.691,00

Belanja modal merupakan belanja yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap. Belanja

Modal tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp191.537.358.375,00 dengan realisasi sebesar

Rp178.123.264.691,00 atau 93,00% dari anggaran dengan rincian sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Belanja Tanah 9.062.650.300,00 1.427.568.500,00 15,75

2 Belanja Peralatan dan Mesin 23.014.448.725,00 22.271.144.025,00 96,77

3 Belanja Bangunan dan Gedung 43.840.736.883,37 41.709.898.712,00 95,14

4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 64.660.073.135,00 61.862.355.918,00 95,67

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 50.959.449.331,63 50.852.297.536,00 99,79

Jumlah 191.537.358.375,00 178.123.264.691,00 92,81

3. Belanja Tidak Terduga Rp 75.000.000,00

Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran kas yang dilakukan untuk menanggulangi hal-

hal yang tidak terduga seperti bencana alam. Belanja Tak Terduga tahun 2009 dianggarkan

sebesar Rp650.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp75.000.000,00 atau 11,54 % dari

anggaran.

4. Surplus (Defisit) Rp (31.611.022.934,67 )

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Kepahiang tahun

2009 ditetapkan mengalami defisit sebesar Rp51.018.898.706,39 dengan realisasi mengalami

defisit sebesarRp31. 611.022.934,67.

C. PEMBIAYAAN

1. Penerimaan Daerah Rp 51.018.898.706,04

Penerimaan pembiayaan tahun 2009sebesar Rp51.018.898.706,04 merupakan Sisa Lebih

Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun anggaran 2008.

2. Pengeluaran Daerah Rp 0,00

Tidak terdapat pengeluaran pembiayaan tahun 2009 pada Pemerintah Kabupaten Kepahiang.

41

5.3 PENJELASAN ATAS KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS

1. Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi Rp 146.494.191.756,33

Arus kas bersih dari aktivitas operasi merupakan arus kas masuk ke Bendahara Umum Daerah

dan arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas penerimaan dan

pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode

akuntansi. Arus kas bersih sebesar di atas merupakan selisih antara arus kas masuk berupa

pendapatan dengan arus kas keluar berupa belanja kecuali belanja modal selama tahun anggaran

2009, dengan uraian sebagai berikut:

a. Arus Kas Masuk

Arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp364.623.641.911,33,00 dengan rincian

sebagai berikut:

Uraian Jumlah

(Rp)

Pendapatan Pajak Daerah 1.625.940.245,43

Hasil Retribusi Daerah 4.137.432.855,90

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2.585.701.104,48

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 3.576.823.270,69

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 20.646.138.123,00

Dana Alokasi Umum 215.415.025.000,00

Dana Alokasi Khusus 57.760.000.000,00

Dana Penyesuaian 51.541.617.400,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 7.334.963.911,83

Jumlah Arus Kas Masuk 364.623.641.911,33

b. Arus Kas Keluar

Arus kas keluar dari aktivitas operasi sebesar Rp218.129.450.155,00 merupakan arus kas

keluar yang digunakan untuk:

Uraian Jumlah

(Rp)

Belanja Pegawai 118.305.397.779,00

Belanja Barang dan Jasa 86.358.292.433,00

Belanja Hibah 4.346.199.500,00

Belanja Bantuan Sosial 897.993.443,00

Belanja Bantuan Keuangan 8.146.567.000,00

Belanja Tidak Terduga 75.000.000,00

Jumlah Arus Kas Keluar 218.129.450.155,00

2. Arus kas bersih dari aktivitas Investasi Aset Non

Keuangan

Rp (178.105.214.691,00)

Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan merupakan arus kas masuk ke Bendahara

Umum Daerah dan arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas

penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan

aset nonkeuangan lainnya, dengan uraian sebagai berikut:

42

Uraian Jumlah

(Rp)

Kas Masuk

Penjualan Bahan Bangunan Bekas 18.050.000,00

Jumlah Kas Masuk 18.050.000,00

Arus Kas Keluar

Belanja Tanah 1.427.568.500,00

Belanja Peralatan dan Mesin 22.271.144.025,00

Belanja Gedung dan Bangunan 41.709.898.712,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 61.862.355.918,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 50.852.297.536,00

Jumlah Kas Keluar 178.123.264.691,00

Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (178.105.214.691,00)

3. Arus kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan Rp 0,00

Arus kas dari aktivitas pembiayaan merupakan arus kas masuk ke Bendahara Umum Daerah dan

arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas penerimaan kas yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan

utang pemerintah sehubungan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran.

Selama tahun anggaran 2009, arus kas dari aktivitas pembiayaan sebesar Rp0,00.

4. Arus kas bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp 429.788.455,00

Arus kas dari aktivitas nonanggaran merupakan arus kas yang tidak mempengaruhi anggaran

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah, sebagai berikut:

Uraian Jumlah

(Rp)

Arus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga 29.463.347.344,00

Arus Kas Keluar

Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga 29.033.558.889,00

Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan 429.788.455,00

5.4 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan

basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas,

untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.

Dari laporan keuangan yang disajikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang ini, perlu

dijelaskan beberapa pos aset dan kewajiban yang menggunakan basis akrual berkaitan dengan

laporan realisasi anggaran yang menggunakan basis kas, yaitu:

a. Piutang

Nilai piutang sebesar Rp 44.601.780,00 dan piutang lain-lain sebesar Rp Rp562.256.934,96,00

menggunakan metode inventori, berdasarkan data SKPD yang mengelola piutang tersebut.

Saldo per 31 Desember 2009 ini berdasarkan saldo 31 Desember 2008 dikurangi dengan

43

pelunasan yang dilakukan oleh wajib pajak/wajib retribusi. Dan pelunasannya dicatat sebagai

penerimaan pendapatan tahun anggaran 2009.

Terdapat tagihan atas deviden Pemerintah Kab. Kepahiang kepada Bank Bengkulu yang

diprediksi sebesar Rp2.573.201.104,48. Tapi nilai ini belum disajikan dalam neraca karena

Bank Bengkulu belum menyampaikan secara resmi nilai deviden kepada Pemerintah

Kabupaten Kepahiang.

b. Persediaan

Nilai persediaan sebesar Rp1.386.047.538,00 merupakan barang habis pakai yang ada di

SKPD per 31 Desember 2009, sesuai data yang diberikan SKPD pada Bagian Verifikasi dan

Akuntansi Bagian Keuangan sekda Kepahiang. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

barang tersebut sudah dicatat sebagai belanja pada tahun 2009.

c. Penyajian Aset

Pemerintah Kabupaten Kepahiang, pada tahun 2006 telah melakukan penilaian aset yang

dilakukan oleh PT Independensia Consultindo Appraisal. Namun hasil penilaian aset tersebut

belum dijadikan sebagai dasar penyajian laporan keuangan pada tahun 2007 dan 2008. Dengan

memperhatikan catatan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang,

penyajian nilai aset pada laporan keuangan tahun anggaran 2009 ini menggunakan nilai aset

hasil penilaian tahun 2006, ditambah mutasi aset tahun 2007 dan 2008 yang bersumber dari

belanja Modal.

d. Built, Operate, and Transfer (BOT).

Dalam rangka memanfaatkan aset sebagai sumber pendapatan daerah, Pemerintah Kabupaten

Kepahiang melakukan kerja sama dengan PT Puncak Mega Lestari dengan nomor kontrak

01/POK/PDK/V.07 tanggal 10 Mei 2007 berupa pembangunan pusat perbelanjaan (shopping

center) dengan jangka waktu pengelolaan selama 30 (tiga puluh) tahun terhitung mulai

dioperasikannya shopping center. (11 September 2007 sampai dengan 10 September 2037).

e. Penyusutan

Sampai dengan penyusunan laporan keuangan tahun anggaran 2009, Pemda Kabupaten

Kepahiang belum menghitung penyusutan aktiva tetap sebagaimana diatur dalam Stándar

Akuntansi Pemerintahan.

f. Kebijakan Akuntansi

Pemerintahan Kabupaten Kepahiang belum memiliki Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman

penyajian dan pengakuan unsur-unsur laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana

diamanatkan permendagri 13 tahun 2006. Untuk itu, kebijakan akuntansi yang diuraikanpada

Bab IV Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ini, kami sarikan dari pedoman penyusunan

kebijakan akuntansi dari Dirjen Bina Administrasi Keuangan Daerah, Kementerian Dalam

Negeri.

44

VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

1. Dasar hukum Pembentukan Kabupaten Kepahiang

Pemerintah Kabupaten Kepahiang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2003

tentang Pembentukan Kabupaten Kepahiang

2. Dasar Pelaksanaan Pembiayaan Tahun anggaran 2008.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disahkan dengan peraturan daerah:

a. Peraturan daerah No.05 tahun 2009, tanggal 10 Maret 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten Kepahiang tahun anggaran 2009.

b. Peraturan daerah No.09 tahun 2009, tanggal 10 Desember 2009 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepahiang tahun anggaran 2009.

3. Komitmen/kontinjensi yang tidak dapat disajikan dalam neraca

Terbitnya Permendagri No.13 tahun 2006 dan revisi Permendagri No.59 tahun 2007 yang

menjadi pedoman pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah, mengamanatkan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran. Kewenangan ini sekaligus

memunculkan kewajiban kepada kepala SKPD untuk menyusun laporan keuangan berupa neraca,

laporan realisasi anggaran dan catatan atas laporan keuangan.

4. Kejadian yang mempunyai dampak sosial

Tidak terdapat kejadian yang mempunyai dampak sosial yang menyebabkan tidak

dilaksanakannya kebijakan sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah

Daerah Kabupaten Kepahiang.

45

VII. PENUTUP

Pemerintah Kabupaten Kepahiang merupakan Entitas Pelaporan yang menurut peraturan perundang-

undangan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan

keuangan.

Strategi yang diterapkan dalam rangka peningkatan pendapatan adalah dengan peningkatan PAD

ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi

daerah, law enforcement dalam upaya membangun ketaatan wajib pajak dan wajib retribusi daerah,

serta peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD untuk terciptanya efektivitas

dan efesiensi yang dibarengi dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan

pelayanan dengan biaya murah.

Kebijakan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2009 adalah

APBD disusun berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA) yang merupakan penjabaran strategi

dalam mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Daerah.

Sesuai dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan mengenai Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2009 sebagai berikut:

1. Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan Daerah 364.641.691.911,33

b. Belanja Daerah 396.252.714.846,00

c. Surplus/ (Defisit ) 31.611.022.934,67

d. Penerimaan Pembiayaan 51.018.898.706,04

e. Pengeluaran Pembiayaan 0,00

f. Pembiayaan Netto 51.018.898.706,04

g. SILPA 19.407.875.771,37

2. Laporan Arus Kas

a. Saldo Awal Kas 51.018.898.706,04

b. Kenaikan Kas Selama Tahun 2009 364.641.691.911,33

c. Penurunan Kas Selama Tahun 2009 396.252.714.846,00

d. Saldo Kas BUD 14.649.489.850,26

e. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran 5.188.174.376,11

f. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan 0,00

g. Saldo Kas Akhir 19.837.664.226,37

3. Neraca

a. Aktiva 810.778.022.679,03

b. Kewajiban 703.279.509

c. Ekuitas Dana 810.074.743.170,03

Ada beberapa hal yang akan menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang dalam

meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan di masa yang akan datang, diantaranya:

1. Program peningkatan kapasitas SDM dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang

memadai,

Kepahiang, 9 Juli 2010

46

2. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam mengelola keuangan,

3. Melengkapi sarana dan prasarana sebagai media/tools dalam mengelola keuangan

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama untuk

menyelesaikan laporan keuangan ini.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 47

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

b. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara.

d. Undang-Undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2009 adalah untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran

informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan

Pemeriksaan LKPD TA 2009 meliputi pengujian atas:

a. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk

pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;

b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2008 sesuai dengan SAP;

d. Penyajian saldo akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2009;

e. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan manajemen

(asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian intern dan

kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku meliputi:

1) Keberadaan dan keterjadian

Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2009 dan

seluruh transaksi penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang disajikan dalam LRA

TA 2009 benar-benar ada dan terjadi selama periode tersebut serta telah didukung dengan

bukti – bukti yang memadai.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 48

2) Kelengkapan

Bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam Neraca

dan seluruh transaksi penerimaan negara, belanja daerah dan pembiayaan yang terjadi selama

TA 2009 telah dicatat dalam LRA.

3) Hak dan Kewajiban

Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam Neraca benar-benar dimiliki atau hak dari

pemerintah daerah dan utang yang tercatat merupakan kewajiban pemerintah daerah pada

tanggal pelaporan.

4) Penilaian dan Alokasi

Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, serta pembiayaan telah disajikan

dengan jumlah dan nilai semestinya, diklasifikasikan sesuai dengan standar/ketentuan yang

telah ditetapkan, dan merupakan alokasi biaya/anggaran TA 2009.

5) Penyajian dan Pengungkapan

Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan

telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2009

berpedoman pada Peraturan BPK RI No.1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN).

5. Metodologi Pemeriksaan

Metodologi pemeriksaan atas LKPD Tahun 2009 meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Pemeriksaan

1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern

Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh dari laporan hasil

pemeriksaan sebelumnya, laporan hasil pemeriksaan interim, catatan atas laporan keuangan

yang diperiksa, pemantauan tindak lanjut, dan database yang telah dimiliki serta peraturan

atau kebijakan tertulis/formal kepala daerah terkait.

Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar belakang/dasar hukum

pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas termasuk sumber pendapatan daerah,

lingkungan yang mempengaruhi, pejabat terkait sampai dengan dua (2) tingkat vertikal ke

bawah di bawah kepala daerah, dan kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap

pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa perlu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan

signifikan atau area-area kritis yang memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantu

pemeriksa untuk (1) mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-

faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3) mendesain pengujian sistem

pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian substantif.

2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya

Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan

sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil pemeriksaan sebelumnya dan tindak

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 49

lanjutnya terhadap LKPD yang diperiksa, terutama terkait dengan kemungkinan temuan-

temuan pemeriksaan yang berulang dan keyakinan pemeriksa atas saldo awal akun atau

perkiraan pada Neraca yang diperiksa.

3) Penentuan Tingkat Materialitas

Pertimbangan atas tingkat materialitas meliputi kegiatan: (1) Penetapan Tingkat Materialitas

Perencanaan (Planning Materiality/PM) dan (2) Penetapan Kesalahan tertolerir (Tolerable

Error/TE). PM merupakan tingkat materialitas pada keseluruhan laporan keuangan,

sementara TE merupakan materialitas pada tingkat transaksi akun.

Untuk pemeriksaan LKPD Tahun 2009, PM ditetapkan sebesar 2% dari total realisasi

belanja. Sedangkan TE ditetapkan sebesar 50% dari PM.

4) Penentuan Metode Uji Petik

Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa dengan

memperhatikan beberapa aspek antara lain:

a) Tingkat risiko

Jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian intern suatu akun lemah, maka sampel

untuk pengujian substantif atas akun tersebut harus lebih besar. Jika akun-akun tertentu

mempunyai risiko bawaan (inheren risk) yang lebih tinggi dari akun-akun lainnya, maka

sampel untuk pengujian substantif untuk akun-akun tersebut harus lebih besar.

b) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitas kecil, maka sampel

yang diambil harus lebih besar dan begitu juga sebaliknya.

c) Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo akun, tetapi memperhatikan

transaksi-transaksi yang membentuk saldo tersebut. Saldo akun yang kecil bisa dibentuk

dari transaksi-transaksi positif dan negatif yang besar.

d) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun harus lebih besar

dari biaya pengujian tersebut.

b. Pelaksanaan Pemeriksaan

1) Pengujian Analitis

Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan (1) Analisa Data,

(2) Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan area yang telah ditetapkan sebagai uji petik.

Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat membantu pemeriksa untuk menemukan

hubungan logis penyajian akun pada LKPD dan menilai kecukupan pengungkapan atas

setiap perubahan pada pos/akun/unsur pada laporan keuangan yang diperiksa, serta

membantu menentukan area-area signifikan dalam pengujian sistem pengendalian intern dan

pengujian substantif atas transaksi dan saldo.

2) Pengujian Pengendalian

Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan pemeriksa terhadap

efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam pengujian desain sistem pengendalian

intern, pemeriksa mengevaluasi apakah sistem pengendalian intern telah didesain secara

memadai dan dapat meminimalisasi secara relatif salah saji dan kecurangan. Sementara,

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 50

pengujian implementasi sistem pengendalian intern dilakukan dengan melihat pelaksanaan

pengendalian pada kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian substantif selanjutnya.

Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat pemeriksaan interim, maupun pemeriksaan

laporan keuangan. Pengujian pengendalian secara umum telah dilaksanakan pada saat

pemeriksaan intrim, sementara langkah-langkah pengujian pengendalian per akun atau

transaksi akan dilaksanakan dalam pemeriksaan LKPD ini.

3) Pengujian Substantif atas transaksi dan saldo

Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo akun/perkiraan serta

pengungkapannya dalam laporan keuangan yang diperiksa. Pengujian tersebut dilakukan

setelah pemeriksa memperoleh LKPD (unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi

manajemen atas LKPD, yaitu: (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan

kewajiban, (4) penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan pengungkapan.

c. Pelaporan

Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil pemeriksaan dan

dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.

Lampiran 1

1 DIKNAS 9.024.887,00 9.024.887,00 -

2 TK. NEGER BERMANI ILIR 150.000,00 150.000,00 -

3 SMP 1 KEPAHAING 40,00 40,00 -

4 SMP 3 UJAN MAS SATU ATAP 374.550,00 374.550,00 -

5 SMP 1 MERIGI 625.120,00 625.120,00 -

6 SMK 1 KEPAHIANG 6.428.112,00 6.428.112,00 -

7 SMK SB M U S I 276.780,00 276.780,00 -

8 DINAS KESEHATAN 50.967.088,00 50.967.088,00 -

9 R S U D 4.153.122,00 4.153.122,00

10 DINAS PEKERJAAN UMUM 40.705.322,00 40.705.322,00

11 BAPPEDA 179.438.554,00 179.438.554,00 -

12 DINAS NAKERTRANS SOS 180.000,00 180.000,00 Sisa UUDP Tahun 2008

13 DINAS KOPERASI & U K M PERINDAG 60.998.760,00 60.998.760,00 -

14 KANTOR KESBANG LINMAS 800,00 800,00 Sisa UUDP Tahun 2008

15 SEKRETARIAT DPRD 1.225.499.500,00 1.225.499.500,00 -

16 SETRETARIAT DAERAH 3.213.739.204,11 350.345.500,00 2.863.393.704,11 Termasuk Sisa UUDP

Tahun 2008 dan Hutang

PFK (Pajak)

17 BAG. KEUANGAN 5.085.000,00 5.085.000,00 -

18 BAG. PEMERINTAHAN UMUM 25.018.000,00 25.018.000,00 -

19 BAG. KESRA 2.329.350,00 2.329.350,00 -

20 BAG. ADM. KEMASYARAKATAN 1.246.000,00 1.246.000,00 -

21 BAG. ORTALA 101.794.500,00 46.200.000,00 55.594.500,00

22 BAG. HUMAS DAN PROTOKOLER 8.909.000,00 8.909.000,00 -

23 BAG. HUKUM DAN PER-UU 900,00 900,00 -

24 INSPEKTORAT 93.464.270,00 93.464.270,00 -

25 KANTOR BPM, PP DAN KB 7.711.500,00 7.711.500,00 -

26 DINAS PERTANIAN & TANAMAN

PANGAN

17.300.955,00 17.300.955,00 -

27 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN 2.362.985,00 2.362.985,00 -

28 BP4K 12.500.000,00 12.500.000,00 -

29 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN

SDM

91.639.326,00 91.639.326,00 -

30 DINAS BUDPARHUB 26.250.741,00 26.250.741,00 -

31 KEC. KABAWETAN 10,00 50,00

Jumlah 5.188.174.376,11 2.224.146.968,00 2.964.027.448,11 -

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN

PER 31 DESEMBER 2009

NO NAMA SKPD JUMLAH

Pengembalian UUDP

s.d 30 Maret 2010

Sisa UUDP yang

harus dikembalikan KETERANGAN

Lampiran 2

N

OUraian Saldo Saldo Keterangan

31-Des-08 Debit Kredit 31-Des-09Piutang Pajak

1 Piutang Pajak Reklame

Papan

- 6.934.780,00 6.934.780,00 Dispenda

2 Piutang Pajak Reklame

Kain

- 4.495.000,00 4.495.000,00 Dispenda

3 Piutang Pajak Sarang

Burung Walet

- 7.900.000,00 7.900.000,00 Dispenda

4 Piutang Pajak Hiburan

Pagelaran musik

- 2.100.000,00 2.100.000,00 Dispenda

5 Piutang Pajak Hiburan

Balap Kendaraan

Bermotor

- 2.000.000,00 2.000.000,00 Dispenda

-

Piutang Retribusi -

1 Retribusi SIOPDA 2.400.000,00 2.400.000,00 - Sekretariat Daerah

2 Piutang Retribusi Pasar

Kepahiang

21.172.000,00 21.172.000,00 Dispenda

Jumlah 2.400.000,00 44.601.780,00 2.400.000,00 44.601.780,00

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

PIUTANG

Per 31 Desember 2009

Mutasi

Lampiran 3

NO Uraian Saldo Saldo Keterangan

31-Des-08 Debit Kredit 31-Des-08

1 Piutang Askeskin 33.844.750,00 33.844.750,00 RSUD

2 Piutang Jasa

Giro pada Bank

Bengkulu

15.669.122,00 15.669.122,00 Sekretariat Daerah

3 Piutang Hasil

Perusahaan Milik

daerah (Bank

Bengkulu)

2.573.201.104,48 2.573.201.104,48 - Sekretariat Daerah

4 Piutang Deviden

(tahun 2006)

7.596.366,96 7.596.366,96 Sekretariat Daerah

5 Piutang Obat-

Obatan Askes

505.146.696,00 505.146.696,00 RSUD Kepahiang

Jumlah 2.630.311.343,44 505.146.696,00 2.573.201.104,48 562.256.934,96

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

PIUTANG LAIN-LAIN

Per 31 Desember 2009

Mutasi

Lampiran 4

NO NAMA SKPD Alat Tulis

Kantor Barang Cetakan Obat-obatan Jumlah KET

1 DIKNASPORA -

2 DINAS KESEHATAN 466.757.741,00 466.757.741,00

3 R S U D 242.985.147,00 242.985.147,00

4 DINAS PEKERJAAN UMUM -

5 BAPPEDA -

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP -

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.&

PEMAKAMAN

-

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL 622.691.000,00 622.691.000,00

9 DINAS NAKERTRANS SOS -

10 DINAS KOPERASI & U K M PERINDAG -

11 KANTOR KESBANG LINMAS -

12 KANTOR SATPOL PP -

13 SETRETARIAT DAERAH 800.000,00 42.325.000,00 43.125.000,00

14 SEKRETARIAT DPRD -

15 INSPEKTORAT -

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH 686.500,00 4.287.500,00 4.974.000,00

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN 1.053.000,00 1.053.000,00

18 KANTOR BPM, PP DAN KB 182.000,00 182.000,00

19 KANTOR PERPUSTAKAAN & ARSIP

DAERAH

553.600,00 553.600,00

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN

PANGAN

850.000,00 850.000,00

21 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN -

22 BP4K 81.000,00 81.000,00

23 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 800.800,00 800.800,00

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN

SDM

-

25 DINAS BUDPARHUB 1.795.000,00 1.795.000,00

26 KEC. KEPAHIANG 199.250,00 199.250,00

27 KEC. UJAN MAS -

28 KEC. BERMANI ILIR -

29 KEC. TEBAT KARAI -

30 KEC. KABAWETAN -

31 KEC. MERIGI -

32 KEC. MUARA KEMUMU -

33 KEC. SEBERANG MUSI -

Jumlah 7.001.150,00 669.303.500,00 709.742.888,00 1.386.047.538,00

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

PERSEDIAAN BAHAN HABIS PAKAI

PER 31 DESEMBER 2009

Lampiran 5

Debet Kredit

Tanah 56.588.634.800,00 1.427.568.500,00 - 58.016.203.300,00

1 Tanah 56.588.634.800,00 1.427.568.500,00 58.016.203.300,00

Peralatan dan Mesin 81.885.614.033,00 22.271.144.025,00 104.156.758.058,00

1 Alat-alat Besar 40.500.000,00 40.500.000,00

2 Alat-alat Angkutan Darat Bermotor 6.347.403.000,00 6.347.403.000,00

3 Alat-alat Angkutan Darat Tidak - -

4 Alat-alat Angkutan Air Bermotor - -

5 Alat-alat Angkutan Air Tidak Bermotor - -

6 Alat-alat Angkutan Udara - -

7 Alat-alat Bengkel dan alat ukur 2.100.000,00 2.100.000,00

8 Alat-alat Pengolahan Pertanian dan

peternakan

249.750.000,00 249.750.000,00

9 Peralatan Kantor 1.257.295.000,00 1.257.295.000,00

10 Perlengkapan Kantor 699.969.500,00 699.969.500,00

11 Komputer 2.537.049.325,00 2.537.049.325,00

12 Meubelair 4.386.301.900,00 4.386.301.900,00

13 Peralatan Dapur 29.365.000,00 29.365.000,00

14 Penghias Ruangan Rumah Tangga 123.425.000,00 123.425.000,00

15 Alat-alat Studio dan Komunikasi 206.090.000,00 206.090.000,00

16 Alat -alat Komunikasi 179.915.300,00 179.915.300,00

17 Alat-alat Ukur 178.100.000,00 178.100.000,00

18 Alat-alat Kedokteran 5.045.830.000,00 5.045.830.000,00

19 Alat-alat Laboratorium 983.200.000,00 983.200.000,00

20 Alat-alat Persenjataan/Keamanan 4.850.000,00 4.850.000,00

Gedung dan Bangunan 154.201.670.432,00 78.942.920.697,00 1.188.583.520,00 231.956.007.609,00

1 Bangunan Gedung 78.942.920.697,00 1.188.583.520,00 77.754.337.177,00

2 Bangunan Monumen - -

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 235.075.291.252,00 62.332.109.118,00 96.000.000,00 297.311.400.370,00

1 Jalan 40.720.557.813,00 40.720.557.813,00

2 Jembatan 748.864.800,00 748.864.800,00

3 Jaringan Air 19.838.873.730,00 19.838.873.730,00

4 Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota 46.750.000,00 46.750.000,00

5 Instalasi Listrik dan Telepon 977.062.775,00 96.000.000,00 881.062.775,00

Aset Tetap Lainnya 33.933.727.210,70 50.852.297.536,00 - 84.786.024.746,70

1 Buku dan Kepustakaan 49.818.588.536,00 49.818.588.536,00

2 Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan 44.600.000,00 44.600.000,00

3 Hewan/Ternak dan Tanaman 989.109.000,00 989.109.000,00

- Konstruksi Dalam Pengerjaan 8.064.699.180,00 1.284.583.520,00 8.064.699.180,00 1.284.583.520,00

1 Konstruksi Dalam Pengerjaan 8.064.699.180,00 1.284.583.520,00 8.064.699.180,00 1.284.583.520,00

Jumlah 569.749.636.907,70 217.110.623.396,00 9.349.282.700,00 777.510.977.603,70

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

DAFTAR AKTIVA TETAP

Per 31 Desember 2009

NO URAIAN

Saldo 1 Januari 2009

(Hasil Apraisal dan

Mutasi tahun 2007 dan

2008)

Mutasi Tahun 2009 Saldo Per 31

Desember 2009

Lampiran 6

NO NAMA SKPD DAN UPTD TANAHPERALATAN DAN

MESIN

BANGUNAN DAN

GEDUNG

JARINGAN, JALAN, &

JEMBATAN

ASET TETAP

LAINNYAJUMLAH

1 DIKNASPORA 26.816.830.000,00 21.866.755.226,00 61.401.699.743,00 321.007.000,00 31.308.957.210,70 141.715.249.179,70

2 DINAS KESEHATAN 2.712.333.000,00 20.676.167.123,00 14.837.420.878,00 0,00 0,00 38.225.921.001,00

3 R S U D 3.600.000.000,00 3.631.861.000,00 5.712.361.300,00 0,00 0,00 12.944.222.300,00

4 DINAS PEKERJAAN UMUM 0,00 607.504.000,00 49.974.045.503,00 226.479.082.931,00 595.270.000,00 277.655.902.434,00

5 BAPPEDA 0,00 537.154.000,00 0,00 0,00 0,00 537.154.000,00

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 0,00 1.906.102.500,00 746.768.700,00 9.900.000,00 0,00 2.662.771.200,00

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.&

PEMAKAMAN

253.554.000,00 947.211.000,00 83.800.000,00 0,00 0,00 1.284.565.000,00

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL 0,00 814.451.375,00 0,00 10.000.000,00 0,00 824.451.375,00

9 DINAS NAKERTRANS SOS 0,00 218.775.000,00 0,00 0,00 0,00 218.775.000,00

10 DINAS KOPERASI & U K M

PERINDAG

63.000.000,00 655.802.750,00 252.710.000,00 41.315.000,00 0,00 1.012.827.750,00

11 KANTOR KESBANG LINMAS 0,00 23.110.000,00 0,00 770.000,00 0,00 23.880.000,00

12 KANTOR SATPOL PP 0,00 863.112.625,00 0,00 0,00 159.020.000,00 1.022.132.625,00

13 SETRETARIAT DAERAH 17.398.842.200,00 14.298.117.824,00 4.773.644.600,00 1.157.450.000,00 79.325.000,00 37.707.379.624,00

14 SEKRETARIAT DPRD 0,00 3.939.978.000,00 0,00 0,00 98.080.000,00 4.038.058.000,00

15 INSPEKTORAT 0,00 245.006.950,00 0,00 0,00 0,00 245.006.950,00

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH 0,00 503.290.000,00 396.150.000,00 0,00 0,00 899.440.000,00

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN 0,00 93.390.000,00 0,00 1.700.000,00 0,00 95.090.000,00

18 KANTOR BPM, PP DAN KB 0,00 354.501.800,00 0,00 0,00 0,00 354.501.800,00

19 KANTOR PERPUSTAKAAN &

ARSIP DAERAH

0,00 347.691.000,00 0,00 0,00 174.250.000,00 521.941.000,00

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN

PANGAN

227.665.000,00 2.240.881.860,00 5.244.810.000,00 1.390.739.320,00 725.475.000,00 9.829.571.180,00

21 DINAS PETERNAKAN &

PERIKANAN

427.142.350,00 1.587.957.450,00 3.245.100.000,00 1.712.537.000,00 0,00 6.972.736.800,00

22 BIPPK 1.097.500.000,00 1.118.413.500,00 710.000.000,00 0,00 0,00 2.925.913.500,00

23 DINAS KEHUTANAN DAN

PERKEBUNAN

0,00 1.138.724.000,00 0,00 18.000.000,00 0,00 1.156.724.000,00

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI

DAN SDM

0,00 1.631.312.550,00 0,00 3.609.832.001,00 0,00 5.241.144.551,00

25 DINAS BUDPARHUB 2.273.294.250,00 702.758.200,00 4.075.359.708,00 322.958.000,00 793.350.000,00 8.167.720.158,00

26 KEC. KEPAHIANG 888.494.000,00 142.709.000,00 569.200.000,00 0,00 0,00 1.600.403.000,00

27 KEC. UJAN MAS 69.600.000,00 125.543.000,00 302.800.000,00 0,00 0,00 497.943.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

AKTIVA TETAP

REKAPITULASI DARI APPRAISAL DITAMBAH PEROLEHAN AKTIVA TETAP TAHUN 2007 DAN 2008

28 KEC. BERMANI ILIR 207.900.000,00 22.019.000,00 213.500.000,00 0,00 0,00 443.419.000,00

29 KEC. TEBAT KARAI 340.000.000,00 123.932.000,00 370.700.000,00 0,00 0,00 834.632.000,00

30 KEC. KABAWETAN 0,00 121.350.000,00 0,00 0,00 0,00 121.350.000,00

31 KEC. MERIGI 90.880.000,00 156.396.300,00 589.300.000,00 0,00 0,00 836.576.300,00

32 KEC. MUARA KEMUMU 98.000.000,00 125.285.000,00 593.400.000,00 0,00 0,00 816.685.000,00

33 KEC. SEBERANG MUSI 23.600.000,00 118.350.000,00 108.900.000,00 0,00 0,00 250.850.000,00

JUMLAH 56.588.634.800,00 81.885.614.033,00 154.201.670.432,00 235.075.291.252,00 33.933.727.210,70 561.684.937.727,70

Lampiran 7

No NAMA SKPD TANAHPERALATAN DAN

MESIN

BANGUNAN DAN

GEDUNG

JARINGAN, JALAN,

& JEMBATAN

ASET TETAP

LAINNYAKDP JUMLAH

1 DIKNASPORA - 4.353.550.000,00 3.416.513.000,00 - 49.489.656.736,00 57.259.719.736,00

2 DINAS KESEHATAN - 5.321.631.575,00 11.691.970.057,00 1.491.300,00 - 17.015.092.932,00

3 R S U D - 113.545.000,00 - - - 113.545.000,00

4 DINAS PEKERJAAN UMUM - 194.859.000,00 20.667.644.955,00 55.471.258.143,00 - 76.333.762.098,00

5 BAPPEDA - 452.582.000,00 - 14.971.000,00 - 467.553.000,00

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP - 477.812.400,00 567.349.000,00 - 83.990.000,00 1.129.151.400,00

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.&

PEMAKAMAN

- 172.475.000,00 135.330.000,00 - - 307.805.000,00

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL - 76.140.000,00 - - - 76.140.000,00

9 DINAS NAKERTRANS SOS 899.025.600,00 15.000.000,00 - - - 914.025.600,00

10 DINAS KOPERASI & U K M PERINDAG 528.542.900,00 303.358.750,00 2.257.422.000,00 96.000.000,00 - 3.185.323.650,00

11 KANTOR KESBANG LINMAS - 50.095.000,00 - - - 50.095.000,00

12 KANTOR SATPOL PP - - - - - -

13 SETRETARIAT DAERAH - 8.029.460.500,00 1.261.201.700,00 - 51.046.300,00 9.341.708.500,00

14 SEKRETARIAT DPRD - 244.880.000,00 - 42.973.000,00 5.825.000,00 293.678.000,00

15 INSPEKTORAT - 163.425.500,00 - - 6.600.000,00 170.025.500,00

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH - 132.557.300,00 8.465.000,00 - 6.182.000,00 147.204.300,00

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN - 69.500.000,00 - - - 69.500.000,00

18 KANTOR BPM, PP DAN KB - 603.222.000,00 - - - 603.222.000,00

19 KANTOR PERPUSTAKAAN & ARSIP

DAERAH

- 89.282.000,00 - - 192.596.000,00 281.878.000,00

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN

PANGAN

- 191.786.000,00 331.386.000,00 5.224.766.000,00 71.155.000,00 5.819.093.000,00

21 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN - 756.827.000,00 1.183.823.000,00 - 827.782.000,00 2.768.432.000,00

22 BP4K - 83.100.000,00 - - 2.420.000,00 85.520.000,00

23 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN - 62.625.000,00 44.850.000,00 142.519.000,00 - 249.994.000,00

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN

SDM

- 20.250.000,00 - 772.827.475,00 - 793.077.475,00

25 DINAS BUDPARHUB - 270.275.000,00 143.944.000,00 95.550.000,00 115.044.500,00 624.813.500,00

26 KEC. KEPAHIANG - 3.500.000,00 3.500.000,00

27 KEC. UJAN MAS 2.000.000,00 2.000.000,00

28 KEC. BERMANI ILIR 1.880.000,00 1.880.000,00

29 KEC. TEBAT KARAI 2.000.000,00 2.000.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

PEROLEHAN AKTIVA TETAP TAHUN ANGGARAN 2009

30 KEC. KABAWETAN 3.670.000,00 3.670.000,00

31 KEC. MERIGI 2.000.000,00 2.000.000,00

32 KEC. MUARA KEMUMU 1.255.000,00 1.255.000,00

33 KEC. SEBERANG MUSI 6.600.000,00 6.600.000,00

JUMLAH 1.427.568.500,00 22.271.144.025,00 41.709.898.712,00 61.862.355.918,00 50.852.297.536,00 - 178.123.264.691,00

Lampiran 8

NAMA SKPD TANAHPERALATAN DAN

MESINBANGUNAN DAN GEDUNG

JARINGAN, JALAN, &

JEMBATAN

ASET TETAP

LAINNYAJUMLAH

1 DIKNASPORA 0,00 4.123.229.350,00 10.454.513.618,00 312.507.000,00 29.791.507.210,70 44.681.757.178,70

2 DINAS KESEHATAN 0,00 11.742.608.350,00 6.115.085.878,00 0,00 0,00 17.857.694.228,00

3 R S U D 0,00 1.156.700.000,00 865.061.300,00 0,00 0,00 2.021.761.300,00

4 DINAS PEKERJAAN UMUM 0,00 57.000.000,00 30.710.480.813,00 73.845.997.739,00 595.270.000,00 105.208.748.552,00

5 BAPPEDA 0,00 124.560.000,00 0,00 0,00 0,00 124.560.000,00

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 0,00 1.068.328.000,00 324.622.000,00 9.900.000,00 0,00 1.402.850.000,00

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.& PEMAKAMAN 0,00 176.250.000,00 0,00 0,00 0,00 176.250.000,00

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL 0,00 250.320.000,00 0,00 0,00 0,00 250.320.000,00

9 DINAS NAKERTRANS SOS 0,00 19.750.000,00 0,00 0,00 0,00 19.750.000,00

10 DINAS KOPERASI & U K M PERINDAG 0,00 75.401.750,00 98.610.000,00 0,00 0,00 174.011.750,00

11 KANTOR KESBANG LINMAS 0,00 13.010.000,00 0,00 0,00 0,00 13.010.000,00

12 KANTOR SATPOL PP 0,00 28.140.000,00 0,00 0,00 4.900.000,00 33.040.000,00

13 SETRETARIAT DAERAH 182.880.200,00 6.412.840.500,00 0,00 0,00 26.325.000,00 6.622.045.700,00

14 SEKRETARIAT DPRD 0,00 1.409.150.000,00 0,00 0,00 28.000.000,00 1.437.150.000,00

15 INSPEKTORAT 0,00 13.555.950,00 0,00 0,00 0,00 13.555.950,00

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH 0,00 129.175.000,00 396.150.000,00 0,00 0,00 525.325.000,00

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN 0,00 93.390.000,00 0,00 1.700.000,00 0,00 95.090.000,00

18 KANTOR BPM, PP DAN KB 0,00 72.961.800,00 0,00 0,00 0,00 72.961.800,00

19 KANTOR PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH 0,00 22.500.000,00 0,00 0,00 83.250.000,00 105.750.000,00

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN PANGAN 0,00 1.250.248.060,00 2.369.972.600,00 966.674.700,00 725.475.000,00 5.312.370.360,00

21 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN 427.142.350,00 558.522.000,00 1.951.381.000,00 971.762.000,00 0,00 3.908.807.350,00

22 BIPPK 0,00 10.000.000,00 0,00 0,00 0,00 10.000.000,00

23 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 0,00 166.750.500,00 0,00 18.000.000,00 0,00 184.750.500,00

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN SDM 0,00 29.590.750,00 0,00 2.091.049.000,00 0,00 2.120.639.750,00

25 DINAS BUDPARHUB 398.274.250,00 112.120.000,00 2.494.170.500,00 9.600.000,00 155.350.000,00 3.169.514.750,00

26 KEC. KEPAHIANG 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

27 KEC. UJAN MAS 0,00 270.000,00 0,00 0,00 0,00 270.000,00

28 KEC. BERMANI ILIR 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

29 KEC. TEBAT KARAI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

30 KEC. KABAWETAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

31 KEC. MERIGI 0,00 1.721.300,00 0,00 0,00 0,00 1.721.300,00

32 KEC. MUARA KEMUMU 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

33 KEC. SEBERANG MUSI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH 610.022.550,00 29.116.102.010,00 55.780.047.709,00 78.227.190.439,00 31.410.077.210,70 195.543.705.468,70

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2008 BERDASARKAN PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lampiran 9

NoNAMA SKPD DAN UPTD TANAH PERALATAN DAN MESIN

BANGUNAN DAN

GEDUNG

JARINGAN, JALAN, &

JEMBATAN

ASET TETAP

LAINNYAJUMLAH

1 DIKNASPORA 1.972.000.000 13.014.317.876 3.959.586.125 8.500.000 1.517.450.000 20.471.854.001

2 DINAS KESEHATAN - 2.591.844.773 4.189.635.000 - - 6.781.479.773

3 R S U D - - - - - -

4 DINAS PEKERJAAN UMUM - 168.279.000 19.131.164.690 36.516.017.192 - 55.815.460.882

5 BAPPEDA - 198.060.000 - - - 198.060.000

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP - 640.867.500 422.146.700 - - 1.063.014.200

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.& PEMAKAMAN 200.000.000 140.400.000 - - - 340.400.000

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL - 358.040.375 - 10.000.000 - 368.040.375

9 DINAS NAKERTRANS SOS - 35.825.000 - - - 35.825.000

10 DINAS KOPERASI & U K M PERINDAG - 247.795.000 84.000.000 41.315.000 - 373.110.000

11 KANTOR KESBANG LINMAS - 10.100.000 - 770.000 - 10.870.000

12 KANTOR SATPOL PP - 84.595.625 - - 154.120.000 238.715.625

13 SETRETARIAT DAERAH 1.883.810.000 3.745.918.695 3.298.908.000 295.650.000 53.000.000 9.277.286.695

14 SEKRETARIAT DPRD - 206.625.000 - - 70.080.000 276.705.000

15 INSPEKTORAT - 37.625.000 - - - 37.625.000

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH - 51.696.000 - - - 51.696.000

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN

18 KANTOR BPM, PP DAN KB - 51.300.000 - - - 51.300.000

19 KANTOR PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH - 44.940.000 - - 91.000.000 135.940.000

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN PANGAN 227.665.000 724.741.800 2.874.837.400 424.064.620 - 4.251.308.820

21 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN - 862.765.450 1.293.719.000 740.775.000 - 2.897.259.450

22 BIPPK - 4.546.500 - - - 4.546.500

23 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN - 723.476.500 - - - 723.476.500

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN SDM - 302.085.800 - 1.518.783.001 - 1.820.868.801

25 DINAS BUDPARHUB - 63.392.200 1.299.689.208 171.758.000 638.000.000 2.172.839.408

26 KEC. KEPAHIANG - - - - - -

27 KEC. UJAN MAS - 270.000 - - - 270.000

28 KEC. BERMANI ILIR - - - - -

29 KEC. TEBAT KARAI - - - - -

30 KEC. KABAWETAN - 3.000.000 - - - 3.000.000

31 KEC. MERIGI - 500.000 - - - 500.000

32 KEC. MUARA KEMUMU - - - - -

33 KEC. SEBERANG MUSI - - - - -

JUMLAH 4.283.475.000 24.313.008.094 36.553.686.123 39.727.632.813 2.523.650.000 107.401.452.030

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2007 BERDASARKAN PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lampiran 10

NO NAMA DINAS / INSTANSI TANAH PERALATAN DAN

MESIN

BANGUNAN DAN

GEDUNG

JARINGAN, JALAN, &

JEMBATAN

ASET TETAP

LAINNYA

KDP JUMLAH

1 DIKNASPORA 24.844.830.000 4.729.208.000 46.987.600.000 - 76.561.638.000

2 DINAS KESEHATAN 2.712.333.000 6.341.714.000 4.532.700.000 - 13.586.747.000

3 R S U D 3.600.000.000 2.475.161.000 4.847.300.000 10.922.461.000

4 DINAS PEKERJAAN UMUM 382.225.000 132.400.000 116.117.068.000 116.631.693.000

5 BAPPEDA 214.534.000 214.534.000

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 196.907.000 196.907.000

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.& PEMAKAMAN 53.554.000 630.561.000 83.800.000 - 767.915.000

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL 206.091.000 - - 206.091.000

9 DINAS NAKERTRANS SOS 163.200.000 - - 163.200.000

10 DINAS KOPERASI & U K M PERINDAG 63.000.000 332.606.000 70.100.000 - 465.706.000

11 KANTOR KESBANG LINMAS - - - - -

12 KANTOR SATPOL PP 750.377.000 750.377.000

13 SETRETARIAT DAERAH 15.332.152.000 4.139.358.629 1.474.736.600 861.800.000 21.808.047.229

14 SEKRETARIAT DPRD 2.324.203.000 2.324.203.000

15 INSPEKTORAT - 193.826.000 - - 193.826.000

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH 322.419.000 - - 322.419.000

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN - - - - -

18 KANTOR BPM, PP DAN KB 230.240.000 - - 230.240.000

19 KANTOR PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH - 280.251.000 - - 280.251.000

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN PANGAN 265.892.000 - - 265.892.000

21 DINAS PETERNAKAN & PERIKANAN 166.670.000 - - 166.670.000

22 BIPPK 1.097.500.000 1.103.867.000 710.000.000 - 2.911.367.000

23 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 248.497.000 - - 248.497.000

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI DAN SDM 1.299.636.000 - - 1.299.636.000

25 DINAS BUDPARHUB 1.875.020.000 527.246.000 281.500.000 141.600.000 2.825.366.000

26 KEC. KEPAHIANG 888.494.000 142.709.000 569.200.000 - 1.600.403.000

27 KEC. UJAN MAS 69.600.000 125.003.000 302.800.000 497.403.000

28 KEC. BERMANI ILIR 207.900.000 22.019.000 213.500.000 443.419.000

29 KEC. TEBAT KARAI 340.000.000 123.932.000 370.700.000 834.632.000

30 KEC. KABAWETAN - 118.350.000 - - 118.350.000

31 KEC. MERIGI 90.880.000 154.175.000 589.300.000 834.355.000

32 KEC. MUARA KEMUMU 98.000.000 125.285.000 593.400.000 816.685.000

33 KEC. SEBERANG MUSI 23.600.000 118.350.000 108.900.000 250.850.000

Jumlah 51.296.863.000 28.454.512.629 61.867.936.600 117.120.468.000 258.739.780.229

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

AKTIVA TETAP

Saldo awal per 1-1-2007 berdasar Data dari Appraisal

Lampiran 11

NO NAMA SKPD Rekening Listrik Rekening

Telepon Rekening Air Lain-lain Jumlah KETERANGAN

1 DIKNASPORA 815.130,00 102.120,00 19.300,00 936.550,00

2 DINAS KESEHATAN -

3 R S U D 4.850.859,00 561.257,00 75.400,00 138.356.150,00 143.843.666,00 Hutang lain2 : hutang

obat

4 DINAS PEKERJAAN UMUM -

5 BAPPEDA 301.000,00 51.000,00 352.000,00

6 BADAN LINGKUNGAN HIDUP -

7 KANTOR KEBERSIHAN PERT.&

PEMAKAMAN

177.005,00 52.996,00 230.001,00

8 DINAS KEPENDUDUKAN & CAPIL -

9 DINAS NAKERTRANS SOS -

10 DINAS KOPERASI & U K M

PERINDAG

-

11 KANTOR KESBANG LINMAS -

12 KANTOR SATPOL PP -

13 SETRETARIAT DAERAH 125.383.015,00 125.383.015,00

14 SEKRETARIAT DPRD -

15 INSPEKTORAT -

16 DINAS PENDAPATAN DAERAH -

17 BKD, PENDIDIKAN & PELATIHAN -

18 KANTOR BPM, PP DAN KB -

19 KANTOR PERPUSTAKAAN &

ARSIP DAERAH

-

20 DINAS PERTANIAN & TANAMAN

PANGAN

680.000,00 35.000,00 21.100,00 736.100,00

21 DINAS PETERNAKAN &

PERIKANAN

-

22 BP4K 491.365,00 231.937,00 723.302,00

23 DINAS KEHUTANAN DAN

PERKEBUNAN

972.840,00 972.840,00

24 DINAS PERTAMBANGAN ENERGI

DAN SDM

-

25 DINAS BUDPARHUB -

26 KEC. KEPAHIANG -

27 KEC. UJAN MAS 113.580,00 113.580,00

28 KEC. BERMANI ILIR -

29 KEC. TEBAT KARAI -

30 KEC. KABAWETAN -

31 KEC. MERIGI -

32 KEC. MUARA KEMUMU 200.000,00 200.000,00

33 KEC. SEBERANG MUSI -

Jumlah 133.984.794,00 1.034.310,00 115.800,00 138.356.150,00 273.491.054,00

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

DAFTAR HUTANG JANGKA PENDEK LAINNYA

PER 31 DESEMBER 2009

LAPORAN II

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS PENGENDALIAN INTERN

DALAM RANGKA PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN ANGGARAN 2009

DAFTAR ISI

Halaman

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN ............ 1

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

KABUPATEN KEPAHIANG ....................................................................................... 3

TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN ........................... 13

A. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun-Tahun

Sebelumnya ............................................................................................................. 13

B. Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern ......................................................

1. Bukti-bukti pertanggungjawaban belanja untuk keperluan operasional/rutin

dan bantuan keuangan pada Sekretariat Daerah sebesar

Rp25.927.134.870,00 belum diverifikasi dan disahkan ...............................

13

2. Seluruh partai politik belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban

penggunaan bantuan keuangan sebesar Rp501.090.033,00 kepada

Pemerintah Kabupaten Kepahiang ...............................................................

15

3. 1. Sebagian SKPD tidak menyelenggarakan administrasi dan opname fisik

persediaan, sehingga saldo persediaan dalam Neraca per 31 Desember

2009 sebesar Rp1.386.047.538,00 belum dapat diyakini kewajarannya

16

4. 2. Penyajian nilai Investasi Dana Bergulir sebesar Rp1.241.967.871,00 tidak

mencerminkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value)

20

5. 3. Pengendalian atas pencatatan dan pelaporan aset tetap masih lemah,

sehingga nilai aset tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember

2009 sebesar Rp777.510.977.603,70 belum dapat diyakini kewajarannya

23

LAMPIRAN

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah

memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kepahiang per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang

berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah

Kabupaten Kepahiang.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan

pengujian atas pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Pengendalian intern

merupakan tanggung jawab manajemen Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Tanggung jawab

BPK RI terletak pada pengungkapan kelemahan pengendalian intern berdasarkan pemeriksaan

BPK RI. Namun, laporan hasil pemeriksaan atas pengendalian intern tidak dimaksudkan untuk

menyatakan pendapat atas keseluruhan efektivitas pengendalian intern.

BPK RI menemukan kelemahan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan pengendalian intern

yang merupakan kondisi yang dapat dilaporkan. Kondisi yang dilaporkan merupakan

kelemahan-kelemahan yang berdampak terhadap kemampuan entitas dalam mencatat,

mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen

dalam laporan keuangan.

Pokok-pokok temuan kelemahan pengendalian intern adalah sebagai berikut:

1. Bukti-bukti pertanggungjawaban belanja untuk keperluan operasional/rutin dan bantuan

keuangan pada Sekretariat Daerah sebesar Rp25.927.134.870,00 belum diverifikasi dan

disahkan;

2. Seluruh partai politik belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan

bantuan keuangan sebesar Rp501.090.033,00 kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang;

3. Sebagian SKPD tidak menyelenggarakan administrasi dan opname fisik persediaan,

sehingga saldo persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2009 sebesar

Rp1.386.047.538,00 belum dapat diyakini kewajarannya;

4. Penyajian nilai Investasi Dana Bergulir sebesar Rp1.241.967.871,00 tidak mencerminkan

nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value);

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 2

5. Pengendalian atas pencatatan dan pelaporan aset tetap masih lemah, sehingga nilai aset tetap

yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2009 sebesar Rp777.510.977.603,70 belum

dapat diyakini kewajarannya;

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Kepahiang

agar:

1. Mempertimbangkan kembali pengangkatan Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat

Daerah TA 2009 untuk tidak ditugaskan sebagai Bendahara Pengeluaran pada masa yang

akan datang.

2. Mempertimbangkan untuk tidak memberi bantuan keuangan kepada partai politik sebelum

menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan tahun

sebelumnya.

3. Mewajibkan seluruh SKPD untuk menyelenggarakan buku/kartu persediaan atau catatan

lainnya untuk mengetahui mutasi dan saldo persediaan pada saat tertentu, serta melakukan

stock opname atau pemeriksaan fisik persediaan pada tanggal pelaporan.

4. Melakukan estimasi yang memadai untuk menilai jumlah pengembalian yang mungkin

dapat terealisasi, kemudian melakukan pencadangan dan/atau penghapusan untuk nilai yang

menurut hasil estimasi tidak akan terealisasi pengembaliannya.

5. Mereviu ulang nilai aset tetap dan membuat rincian aset tetap per SKPD maupun per jenis,

serta memutakhirkan Kartu Inventaris Barang yang disesuaikan dengan nilai aset tetap yang

telah direviu ulang baik per SKPD maupun secara keseluruhan.

Permasalahan dan saran perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern, BPK RI telah menerbitkan

Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD Kabupaten Kepahiang Tahun 2009 yang memuat opini

Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer) dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan

terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Laporan tersebut disajikan pada bagian lain

yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Bengkulu, 9 Juli 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ade Iwan Ruswana, SE, MM.Ak

Akuntan, Register Negara Nomor D-17.331

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 3

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

A. Organisasi

Berdasarkan Perda Nomor 05 tanggal 25 Juni 2008 tentang Susunan Kedudukan dan Tugas

Pokok Pemerintahan Kabupaten Kepahiang yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat

Dewan, Inspektorat Kabupaten, 12 Dinas, 1 Inspektorat, 4 Badan, 1 Balai, 4 Kantor,

8 Kecamatan, 9 Kelurahan dan 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Secara umum, struktur organisasi pengelolaan keuangan daerah adalah:

Bupati Kepahiang selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan

pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan

daerah yang dipisahkan. Bupati Kepahiang mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan

tentang pelaksanaan APBD dan pengelolaan barang daerah, serta menetapkan para pejabat

pengelola keuangan daerah, seperti pengguna anggaran/pengguna barang, Kuasa BUD,

bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran, dan lain-lain.

Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah mempunyai tugas

koordinasi di bidang penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD dan

pengelolaan barang daerah, termasuk penyusunan rancangan APBD dan perubahannya;

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan penyusunan laporan keuangan pemerintah

daerah. Sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah, sekretaris daerah bertanggung

jawab kepada kepala daerah.

Kepala Bagian Keuangan sebagai pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD) bertugas

menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah, termasuk menyusun

rancangan APBD dan perubahannya, melaksanakan fungsi kuasa BUD, dan menyusun

laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Kepala

BUPATI

Selaku Penguasa pengelolaan

Keuangan Daerah

KABAG KEUANGAN/

KUASA BUD

SKPKD

KEPALA SKPD

Selaku Pengguna

Anggaran/ Barang

SEKRETARIS DAERAH

Selaku Koordinator pengelolaan

Keuangan Daerah

PPTK SKPD

PPK SKPD

BENDAHARA

PENERIMAAN &

PENGELUARAN

BENDAHARA

PENERIMAAN &

PENGELUARAN

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 4

Bagian Keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Daerah

melalui Sekretaris Daerah.

Kepala SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang mempunyai tugas:

a. menyusun RKA-SKPD dan DPA-SKPD;

b. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; dan

melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran serta

menandatangani SPM;

d. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;

e. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang

telah ditetapkan.

Pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang

dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku

pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), yang bertugas mengendalikan dan melaporkan

pelaksanaan kegiatan, serta menyiapkan dokumen anggaran.

Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, Kepala SKPD dibantu oleh

Kasubag Keuangan sebagai pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada

SKPD, yang mempunyai tugas:

a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh

bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK;

b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS

serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;

c. melakukan verifikasi SPP dan menyiapkan SPM;

Sebagian SKPD di lingkungan Pemkab Kepahiang belum memiliki unit akuntansi dan

belum melaksanakan prosedur pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan dan baru

12 SKPD yang membuat laporan keuangan. Masing-masing SKPD masih

mempertanggungjawabkan keuangan dalam bentuk SPJ yang disampaikan setiap bulan

kepada Bagian Keuangan Setda melalui Sub Bagian Verifikasi.

Bupati Kepahiang atas usul Kepala Bagian Keuangan menetapkan bendahara penerimaan

dan bendahara pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka

pelaksanaan anggaran SKPD.

B. Kebijakan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah mengeluarkan Perda No.13 Tahun 2007 tanggal

23 Juli 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah yang mengacu kepada

Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Perda

tersebut terutama mengatur mengenai asas umum dan kekuasaan pengelolaan keuangan

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 5

daerah, struktur APBD, penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, pelaksanaan

APBD, dan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, serta akuntansi keuangan daerah.

Perda tersebut mengamanatkan Bupati untuk menetapkan kebijakan akuntansi pemerintah

daerah dan sistem, prosedur penatausahaan akuntansi, serta pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan daerah. Pada tanggal 5 Desember 2008, Pemerintah

Kabupaten Kepahiang telah menetapkan Peraturan Bupati Kepahiang No.13 Tahun 2008

tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang yang

mengatur hal-hal seperti dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 Jo.

Permendagri 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sedangkan

sistem dan prosedur akuntansi dan pelaporan yang mengatur sistem dan prosedur

penerimaan, sistem dan prosedur pengeluaran, sistem dan prosedur akuntansi baik di tingkat

SKPD, SKPKD/PPKD dan pelaporannya sampai sekarang belum disusun oleh Pemkab

Kepahiang. Selain itu, Pemkab Kepahiang belum memiliki kebijakan akuntansi.

C. Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Kepahiang, Bupati dibantu oleh

pimpinan dan staf pada SKPD dan satker lainnya. Kepala SKPD ditetapkan oleh Bupati atas

persetujuan DPRD. Dari jumlah SDM sebanyak 3.307 orang yang ada di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Kepahiang sebanyak 464 orang merupakan tenaga pengelola

keuangan di lingkungan SKPD, badan-badan, kantor, dan satker lainnya, yaitu:

1. Sebanyak 69 orang sebagai Pengguna Anggaran/Barang dan/atau Kuasa Pengguna

Anggaran/Barang;

2. Sebanyak 174 orang sebagai PPTK, dan sebanyak 71 orang sebagai pejabat

penatausahaan keuangan di SKPD;

3. Sebanyak 52 orang sebagai bendahara penerimaan, sebanyak 98 orang sebagai

bendahara pengeluaran.

Sebagai komitmen terhadap peningkatan kompetensi SDM, khususnya sebagai tenaga

pengelola keuangan dan akuntansi, pemda belum menetapkan kebijakan intern yang

mengharuskan tenaga pengelola keuangan dan akuntansi untuk mengikuti kegiatan

pelatihan/bimbingan teknis/workshop terkait. Namun demikian, dalam rangka penyusunan

laporan keuangan, Pemerintah Kabupaten Kepahiang belum memiliki SDM pengelola

keuangan yang memadai baik secara kualitas maupun secara kuantitas. SKPD belum

memiliki unit akuntansi yang bertugas untuk mencatat dan melaporkan setiap transaksi atau

kejadian ekonomi lainnya, sehingga sebagian SKPD belum membuat laporan keuangan.

D. Perencanaan

Secara umum, perencanaan keuangan daerah dimulai dengan penetapan rencana

pembangunan jangka menengah dengan bagan sebagai berikut:

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 6

Sebelum penetapan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana

strategis masing-masing SKPD, Pemkab Kepahiang telah menetapkan visi dan misinya yang

harus dicapai sebagai landasan utama dalam penyusunan RPJMD dan renstra tersebut. Visi

Pemerintah Kabupaten Kepahiang adalah "Kabupaten Kepahiang terdepan dalam Industri

dan Pariwisata Berbasis Pertanian dan SDM”. Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah

tersebut telah ditetapkan misi sebagai berikut:

1. Menerapkan pelaksanaan pemerintah yang bersih dan berwibawa (Good Governance).

2. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

3. Melaksanakan pembangunan ekonomi dengan skala prioritas untuk kesejahteraan

melalui pengembangan.

4. Membangun prasarana dan sarana perekonomiaan daerah.

5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia secara optimal.

6. Memanfaatkan dan mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) secara optimal dan

berkelanjutan.

7. Mengembangkan program kependudukan sebagai modal utama pembangunan.

8. Meningkatkan pemberdayaan secara berkeadilan.

9. Membangun kehidupan sosial budaya masyarakat yang berkualitas.

10. Menyediakan kesempatan kerja dan meningkatkan kualitas kerja.

Renstra tersebut kemudian dijabarkan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) untuk setiap tahunnya. Dalam menyiapkan rancangan

APBD Tahun 2009, Pemkab Kepahiang bersama DPRD menyusun arah dan kebijakan

umum APBD dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemda Kabupaten Kepahiang dengan DPRD Nomor

10 Tahun 2008 Tanggal 14 Nopember 2008, diketahui arah dan kebijakan umum APBD

Tahun 2009, adalah sebagai berikut:

RPJMD RENSTRA SKPD

RKPD RENJA SKPD

KUA PPAS

PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD

RKA-SKPD

NOTA KEUANGAN & RANCANGAN APBD

APBD & PENJABARAN APBD

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 7

1. Arah dan Kebijakan Pendapatan Daerah

Untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah ditempuh kebijakan dengan

memperkuat potensi Pendapatan Asli Daerah secara rasional dan proporsional terhadap

total pendapatan melalui:

a. Optimalisasi peran dan fungsi kelembagaan serta sistem Operasional Pemungutan

Pendapatan Daerah;

b. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensfikasi terutama

bagi sumber yang potensial;

c. Pengembangan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah dengan

instansi vertikal dalam penyelenggaraan pemungutan;

d. Optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah untuk dapat meningkatkan kontribusi

pendapatan daerah.

e. Peningkatan dan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan lain.

Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan dana perimbangan sebagai upaya

peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut:

a. Mendorong upaya peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB,

Pajak Orang Pribadi (PPh Pasal 21 dan BPHTB);

b. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam dan instrumen yang dijadikan dasar

perhitungan Dana Perimbangan;

c. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi.

2. Arah dan Kebijakan Belanja Daerah

Penggunaan anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk meningkatkan akuntabilitas

perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke

dalam program/kegiatan melalui pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional,

efisien dan efektif dengan cara:

a. Penentuan prioritas Belanja langsung dihitung berdasarkan fungsi sesuai dengan

misi di dalam renstra Pemkab Kepahiang, serta Anggaran Belanja yang

direncanakan oleh setiap pengguna anggaran (Satuan Kerja Perangkat Daerah);

b. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan kepada desa, dengan pola bantuan

keuangan kepada pemerintah desa yang alokasi dan pengaturannya mengacu kepada

peraturan yang berlaku;

c. Pengalokasian belanja tidak langsung dalam tahun 2009 difokuskan pada belanja

aparatur dengan memperhatikan formasi pegawai baru, kenaikan gaji dan tunjangan

kesejahteraan bagi PNS serta belanja untuk mendukung operasional Satuan Kerja

Perangkat Daerah efektif dan efisien sehingga mampu menyelenggarakan organisasi

dengan baik dan melaksanakan fasilitas kegiatan pembangunan secara maksimal;

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 8

d. Pengalokasian Belanja langsung (Pembangunan) Kabupaten Kepahiang dalam

tahun 2009 diarahkan untuk membiayai program dan kegiatan prioritas yang terkait

dengan akselarasi percepatan pencapaian visi dan misi serta kegiatan pendukung

lainnya yang memiliki keterkaitan dengan kebijakan prioritas yang menjadi tuntutan

kebutuhan masyarakat dan peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintah.

3. Arah dan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan pembiayaan mencakup pada penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan, di sisi penerimaan kebijakan yang ditempuh adalah melalui: Optimalisasi

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun lalu untuk memfasilitasi apabila terjadi defisit.

E. Prosedur penatausahaan dan akuntansi

1. Prosedur penatausahaan

a. Langkah Teknis Prosedur Penerimaan

1) Prosedur penerimaan melalui Bendahara Penerimaan

a.) PPKD menyerahkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah/Surat Ketetapan Retribusi

(SKR) yang telah diterbitkan kepada bendahara penerimaan untuk keperluan verifikasi

pada saat penerimaan pendapatan.

b) WP/Wajib Retribusi menyerahkan uang (setoran pajak/retribusi), bendahara

penerimaan menerima uang dan melakukan verifikasi dengan SKP

Daerah/SKR. Setelah melakukan verifikasi bendahara penerimaan

mengeluarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah.

c) Bendahara menyiapkan STS kemudian melakukan penyetoran kepada bank

disertai STS. STS yang telah diotorisasi oleh bank diterima kembali oleh

bendahara penerimaan untuk kemudian menjadi bukti pembukuan.

2) Prosedur Penerimaan Setoran Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu

a) PPKD menyerahkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah/Surat Ketetapan Retribusi

(SKR) yang telah diterbitkan kepada bendahara penerimaan pembantu untuk

keperluan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan.

b) WP/Wajib Retribusi menyerahkan uang (setoran pajak/retribusi), bendahara

penerimaan pembantu menerima uang dan melakukan verifikasi dengan SKP

Daerah/SKR. Setelah melakukan verifikasi bendahara penerimaan pembantu

mengeluarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah.

c) Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan STS kemudian melakukan

penyetoran kepada bank disertai STS. STS yang telah diotorisasi oleh bank

diterima kembali oleh bendahara penerimaan Pembantu untuk kemudian

menjadi bukti pembukuan.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 9

3) Prosedur penerimaan melalui Bendahara Penerimaan PPKD

Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan dana perimbangan,

pendapatan lain-lain yang sah, dan pembiayaan penerimaan. Penerimaan tersebut

diterima langsung di Kas Umum Daerah.

Berdasarkan penerimaan tersebut, bank membuat nota kredit yang memuat

informasi tentang penerimaan tersebut berupa informasi pengiriman, jumlah rupiah

maupun kode rekening yang terkait. Bendahara penerimaan wajib mendapatkan

nota kredit tersebut melalui mekanisme yang telah ditetapkan.

Selanjutnya pembukuan oleh bendahara penerimaan PPKD menggunakan Buku

Penerimaan Pendapatan PPKD.

b. Prosedur Pengeluaran

Dalam rangka manajemen kas, setelah penetapan anggaran kas, Kabag Keuangan

sebagai PPKD, menerbitkan Surat Penyediaan Dana (SPD). Berdasarkan SPD

tersebut, bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

kepada Kasubbag Keuangan SKPD. Pengajuan SPP dilampiri dengan daftar rincian

rencana penggunaan dana sampai dengan jenis belanja. SPP tersebut terdiri dari SPP

Uang Persediaan (SPP-UP), SPP Ganti Uang (SPP-GU), SPP Tambahan Uang

(SPP-TU), dan SPP Langsung (SPP-LS).

Dokumen yang digunakan oleh bendahara pengeluaran dalam menatausahakan

pengeluaran mencakup: buku kas umum; buku pajak; buku rekapitulasi pengeluaran

per rincian obyek; dan register SPP-UP/GU/TU/LS.

Pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran mengesahkan dokumen SPP yang

diajukan oleh bendahara pengeluaran. Penelitian kelengkapan dokumen SPP

dilaksanakan oleh Kasubbag Keuangan SKPD. Jika tidak lengkap, Kasubbag

Keuangan SKPD mengembalikan dokumen SPP kepada bendahara pengeluaran

untuk dilengkapi. Jika dinyatakan lengkap dan sah, PA/KPA menerbitkan SPM

paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya SPP. Penolakan

penerbitan SPM paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya SPP.

SPM yang telah diterbitkan diajukan kepada Kepala Bagian Keuangan (sebagai

Kuasa BUD) untuk penerbitan SP2D.

Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PA/ KPA dalam menatausahakan

pengeluaran perintah membayar mencakup register SPM dan register surat

penolakan penerbitan SPM.

Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh PA/ KPA agar

tidak melampaui pagu melalui penerbitan SPD dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan. Kelengkapan dokumen SPM-UP dan TU untuk penerbitan SP2D adalah

surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA. Kelengkapan dokumen SPM-GU untuk

penerbitan SP2D mencakup:

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 10

a. surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA;

b. surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode

sebelumnya;

c. ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti

pengeluaran yang sah dan lengkap; dan bukti atas penyetoran PPN/PPh.

Kelengkapan dokumen SPM-LS untuk penerbitan SP2D mencakup:

a. surat pernyataan tanggungjawab PA/KPA; dan

b. bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan

persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Dalam hal dokumen SPM dinyatakan lengkap, kuasa BUD menerbitkan SP2D

paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM. Kuasa

BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan UP/GU/TU kepada

PA/KPA. Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan

pembayaran langsung kepada pihak ketiga.

Dokumen yang digunakan kuasa BUD dalam menatausahakan SP2D mencakup:

a. register SP2D

b. buku kas penerimaan dan pengeluaran

2. Prosedur pencatatan/akuntansi

Prosedur pencatatan/akuntansi di lingkungan Pemkab Kepahiang masih dilakukan

secara manual. Secara umum prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada SKPKD

adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

1) Fungsi Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)

berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas mencatat ke dalam jurnal

penerimaan kas. Bukti transaksi penerimaan kas mencakup antara lain STS,

bukti transfer, nota kredit, dan bukti penerimaan lainnya.

2) Fungsi Akuntansi pada SKPKD secara berkala melakukan posting ke Buku Besar

yang belum didukung dengan Buku Besar Pembantu yang berfungsi sebagai

rincian buku besar dan kontrol. Setiap akhir periode semua buku besar ditutup

sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD.

b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas

1) Fungsi akuntansi pada SKPKD berdasarkan bukti transaksi (SPJ) pengeluaran kas

mencatat ke dalam jurnal pengeluaran kas. Bukti transaksi pengeluaran kas

mencakup antara lain SP2D, bukti transfer, nota debet, dan bukti pengeluaran

lainnya.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 11

2) Fungsi akuntansi pada SKPKD secara periodik atau berkala melakukan posting

dari buku jurnal ke buku besar yang telah dilengkapi dengan buku besar

pembantu yang berfungsi sebagai rincian buku besar dan kontrol. Setiap akhir

periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan

SKPKD.

c. Prosedur Akuntansi Aset

1) Pada setiap akhir tahun anggaran Bagian Keuangan dan Bagian Umum

Sekretariat Daerah mengirimkan kuisioner kepada masing-masing SKPD.

Kuisioner ini ditujukan untuk mendata belanja modal apa saja yang dilakukan

oleh SKPD pada tahun berjalan yang antara lain meliputi informasi mengenai

jenis/nama aset tetap, kode rekening, klasifikasi aset tetap, nilai aset tetap,

tanggal transaksi dan/atau kejadian. Data yang terkumpul kemudian dicross

check dengan data belanja modal yang dimiliki oleh Bagian Keuangan.

Kemudian bagian keuangan melakukan pengklasifikasian jenis aset dan

menyusun daftar rincian penambahan aset untuk masing-masing SKPD. Namun

demikian, sebagian besar SKPD tidak menyerahkan hasil kuisioner tersebut

baik ke bagian keuangan maupun bagian umum Setda. Oleh karena itu, jumlah

mutasi aset tetap tahun anggaran 2009 hanya berdasarkan realisasi belanja

modal. Pencatatan total mutasi aset selama tahun berjalan dilakukan tanpa

melalui proses jurnal umum dan posting ke dalam buku besar.

2) Bagian Keuangan dan Bagian Umum tidak pernah berkoordinasi dan

melakukan rekonsiliasi dalam melakukan inventarisasi aset di masing-masing

SKPD sehingga terdapat perbedaan data jumlah aset diantara keduanya.

3) Secara historis, penetapan saldo awal aset tetap Pemkab Kepahiang adalah:

a) Pemkab Kepahiang telah melakukan inventarisasi ulang dan penilaian

kembali aset tetap di lingkungan Sekretariat Daerah yang dilaksanakan oleh

PT Kawira Pratama Penilai dengan posisi per 31 Desember 2006 sebesar

Rp18.998.172.229,00.

b) Pemkab Kepahiang telah melakukan inventarisasi ulang dan penilaian

kembali seluruh aset tetap (kecuali aset tetap yang dimiliki Sekretariat

Daerah yang sudah dinilai oleh PT Kawira Pratama Penilai) yang

dilaksanakan oleh PT Independensia dengan posisi per Oktober 2007 sebesar

Rp254.402.539.000,00.

d. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, dan Akuntansi Aset

pada SKPD

SKPD belum melaksanakan prosedur akuntansi atau belum ada fungsi akuntansi

pada PPK-SKPD. Semua prosedur akuntansi (penerimaan kas, pengeluaran kas, dan

akuntansi aset) dilakukan oleh SKPKD.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 12

F. Pelaporan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi

yang wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan keuangan daerah adalah

Pemerintah Kabupaten Kepahiang secara keseluruhan. Sedangkan entitas akuntansi adalah

Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Badan, Dinas, Kantor, dan Lembaga/Unit Pelaksana

Teknis Daerah. Sebagian besar entitas akuntansi tersebut belum menyusun laporan

keuangan.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kepahiang Tahun 2009 terdiri dari Laporan

Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK). Laporan keuangan tersebut tidak dilampiri dengan laporan keuangan

Badan Usaha Milik Daerah/ Perusahaan Daerah (BUMD/PD). Sampai dengan pemeriksan

berakhir PDAM Tirta Alami Kepahiang belum menyampaikan laporan keuangannya kepada

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Bengkulu.

G. Pengawasan

Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan APBD Kabupaten Kepahiang dilakukan

oleh Inspektorat Kabupaten Kepahiang. Laporan Hasil Pengawasan dan rekomendasi

disampaikan kepada Kepala Daerah tetapi belum disampaikan kepada Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Provinsi Bengkulu. Untuk TA 2009,

Inspektorat belum mereviu LKPD Kabupaten Kepahiang. Pengguna Anggaran atau Kepala

SKPD sebagai atasan langsung bendahara telah melakukan penutupan BKU secara berkala,

yaitu 3 (tiga) bulan sekali. Inspektorat melakukan penutupan BKU secara reguler yaitu

2 (dua) kali setahun.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 13

TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

A. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun-Tahun

Sebelumnya

Hasil pemantauan tindak lanjut temuan pemeriksaan SPI tahun-tahun sebelumnya

menunjukkan dari 22 temuan pemeriksaan SPI dan 51 saran, telah ditindaklanjuti 41 saran,

masih dalam proses 9 saran dan belum ditindaklanjuti 1 saran. Rincian temuan pemeriksaan

sistem pengendalian intern yang belum selesai ditindaklanjuti dimuat dalam Lampiran II.1.

B. Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun 2009

1. Bukti-bukti pertanggungjawaban belanja untuk keperluan operasional/rutin dan

bantuan keuangan pada Sekretariat Daerah sebesar Rp25.927.134.870,00 belum

diverifikasi dan disahkan

Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang mengalokasikan anggaran belanja pada

Sekretariat Daerah pada TA 2009 sebesar Rp63.423.324.529,17 dan telah direalisasikan

sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp49.062.465.231,00 (77%). Dari jumlah

realisasi belanja tersebut, diantaranya sebesar Rp28.853.272.255,00 merupakan realisasi

belanja untuk keperluan operasional/rutin dan bantuan keuangan. Berdasarkan hasil

pemeriksaan diketahui bahwa dari jumlah realisasi belanja sebesar Rp28.853.272.255,00,

hanya sebesar Rp2.926.137.385,00 yang sudah didukung bukti-bukti pertanggungjawaban

keuangan atau Surat Pertanggungjawaban (SPJ) belanja yang sudah diverifikasi kebenaran

materiil dan formil dan telah disahkan, dengan rincian:

No. Belanja Jumlah (Rp) Keterangan

1. Rutin dan Bantuan Keuangan 2.458.382.777,00 Januari - Maret

2. Gaji bulan April 467.754.608,00 April

Total 2.926.137.385,00

Dengan demikian, realisasi belanja daerah pada Sekretariat Daerah sebesar

Rp25.927.134.870,00 belum diverifikasi kebenaran materiil dan formil dan disahkan namun

sudah diakui sebagai realisasi belanja yang definitif. Bendahara Pengeluaran Rutin di

Sekretariat Daerah mengakui hal tersebut dan menjelaskan bahwa bukti-bukti

pertanggungjawaban atau SPJ yang telah diverifikasi adalah untuk pengeluaran/belanja

bulan Januari s.d. Maret 2009, sedangkan untuk bukti-bukti pertanggungjawaban belanja

bulan April s.d. Agustus 2009 telah diajukan ke Sub bagian verifikasi dan pembukuan

namun dikembalikan karena belum lengkap, sedangkan SPJ belanja bulan September s.d.

Desember 2009 sama sekali belum diajukan ke Sub bagian verifikasi dan pembukuan.

Menurut penjelasan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) Sekretariat Daerah diketahui

bahwa pihaknya telah beberapa kali menyampaikan surat teguran kepada Bendahara

Pengeluaran, dan surat teguran terakhir (ketiga) disampaikan tanggal 26 Januari 2010. Dari

surat teguran tersebut diantaranya ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris Daerah Nomor

900/021/Bag.8/2010 tanggal 30 Januari 2010 kepada Bendahara Pengeluaran. Namun

demikian, Bendahara Pengeluaran tetap tidak menindaklanjuti dan menyerahkan SPJ belanja

kepada Sub bagian verifikasi dan pembukuan. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, BPK

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 14

RI masih menemukan banyaknya transaksi yang belum didukung bukti-bukti

pertanggungjawaban.

Kondisi ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu:

a. Pasal 132 Ayat (1) setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan

bukti yang lengkap dan sah dan Ayat (2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab

atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.

b. Pasal 220 Ayat (1) yang menyatakan bahwa bendahara pengeluaran secara administratif

wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang/tambah uang

persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan

berikutnya.

Kondisi tersebut mengakibatkan:

a. Realisasi belanja daerah pada Sekretariat Daerah TA 2009 sebesar Rp25.927.134.870,00

belum sah secara materiil dan formil diakui sebagai belanja sehingga dapat mengganggu

kewajarannya penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Kepahiang

TA 2009.

b. Melemahkan pengendalian intern dan berpotensi menimbulkan penyalahgunaan

keuangan daerah.

Hal tersebut disebabkan karena:

a. Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat Daerah lalai dan tidak mempunyai kompetensi

dan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas kebendaharaan

b. Sekretaris Daerah sebagai Koordinator pengelolaan keuangan daerah lalai dalam

melakukan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pengelolaan keuangan dan tidak

memberikan sanksi yang tegas kepada Bendahara Pengeluaran.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Daerah menyatakan terdapat penumpukan pekerjaan

serta lalainya bendaharawan dalam melakukan pembukuan atau pencatatan, melengkapi

bukti pendukung serta melaporkannya. Pertimbangan pengakuan belanja pada realisasi

anggaran terhadap belanja yang belum diverifikasi adalah agar terselesaikannya Laporan

Keuangan dengan kondisi menggunakan Laporan Pertanggungjawaban bulan Desember

tahun 2009.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Mempertimbangkan kembali pengangkatan Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat

Daerah TA 2009 untuk tidak ditugaskan sebagai Bendahara Pengeluaran pada masa

yang akan datang.

b. Memberikan teguran kepada Sekretaris Daerah untuk secara intensif melakukan

pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pengelolaan keuangan dan memberikan

sanksi yang tegas kepada Bendahara Pengeluaran TA 2009.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 15

2. Seluruh partai politik belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan

bantuan keuangan sebesar Rp501.090.033,00 kepada Pemerintah Kabupaten

Kepahiang

Pemerintah Kabupaten Kepahiang dalam Tahun Anggaran 2009 menetapkan anggaran

belanja Bantuan kepada Partai Politik sebesar Rp550.000.000,00 dan telah direalisasikan

sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp507.538.443,00 atau 92,3%. Bantuan tersebut

diperuntukkan bagi 11 (sebelas) Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD hasil pemilu

2004 dengan bantuan per kursi sebesar Rp20.000.000,00 dengan total jumlah 25 kursi.

Bantuan keuangan berdasarkan jumlah kursi hanya dihitung selama 8 (delapan) bulan

dengan total pencairan bantuan dana sebesar Rp333.333.327,00 sedangkan untuk 4 (empat)

bulan selanjutnya dihitung berdasarkan jumlah suara yang diperoleh 15 (lima belas) partai

politik pada pemilu tahun 2009 dengan total pencairan Rp174.205.116,00. berdasarkan

keterangan dari Inspektorat terdapat 1 (satu) partai politik yaitu Partai Indonesia Sejahtera

yang mengembalikan bantuan keuangan sebesar Rp6.448.410,00 ke Kas Daerah Pemkab

Kepahiang pada tanggal 31 Desember 2009.

Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran Kantor Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat dan Inspektorat Kabupaten Kepahiang diketahui bahwa sampai

dengan pemeriksaan berakhir, seluruh partai politik belum menyerahkan laporan

pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan partai politik TA 2009 kepada

Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat telah mengirimkan surat nomor 210/228/KBPPM/KPH/2010 tanggal 1 Juni

2010 kepada para Ketua partai politik agar menyampaikan laporan penggunaan dana

bantuan keuangan tahun 2009 sebagai syarat untuk pengajuan bantuan keuangan tahun 2010.

Akan tetapi, sampai dengan pemeriksaan berakhir seluruh partai politik penerima dana

bantuan belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai

Politik Pasal 7 Ayat (1), Pasal 13, dan Pasal 14 Ayat (1) yaitu Pengajuan permohonan

bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilengkapi dengan persyaratan

administrasi sebagai berikut: penetapan perolehan kursi dan suara hasil Pemilu oleh

Komisi Pemilihan Umum; susunan kepengurusan Partai Politik yang sah; rekening kas

umum Partai Politik; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Partai Politik; rencana

penggunaan dana bantuan keuangan Partai Politik; dan laporan realisasi penerimaan dan

penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran sebelumnya. Partai politik wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan

yang bersumber dari dana bantuan APBN/APBD secara berkala 1 (satu) tahun sekali

kepada Pemerintah setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Laporan

pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 disampaikan kepada:

pemerintah melalui menteri dalam negeri oleh partai politik tingkat pusat; gubernur oleh

partai politik provinsi; dan bupati/walikota oleh partai politik tingkat kabupaten/kota.

b. Permendagri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,

Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban

Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik, Pasal 27 yang menyatakan Partai Politik

wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 16

keuangan yang bersumber dari dana bantuan APBN/APBD secara berkala 1 (satu) tahun

sekali kepada Pemerintah/pemerintah daerah setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa

Keuangan.

Keadaan tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Kepahiang tidak dapat mengontrol

dan mengevaluasi kewajaran penggunaan bantuan keuangan oleh partai politik sebesar

Rp501.090.033,00.

Hal ini terjadi karena:

a. Lemahnya pengendalian dan pengawasan dari Pimpinan Partai Politik dalam

melaporkan penggunaan bantuan keuangan partai politik yang diterimanya dan belum

mempedomani ketentuan yang berlaku.

b. Lemahnya pengendalian dan pengawasan dari Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas

terhadap partai politik dalam mempertanggungjawabkan bantuan keuangan partai politik

yang diterimanya.

Atas permasalahan tersebut Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas menyatakan akan

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Akan melaksanakan pengendalian dan pengawasan yang lebih terarah kepada seluruh

partai politik yang mendapatkan bantuan dana/yang memperoleh kursi di DPRD

Kabupaten Kepahiang sesuai dengan PP Nomor 5 Tahun 2009 dan Permendagri

Nomor 24 Tahun 2009 dan peraturan-peraturan yang berlaku.

b. Akan lebih pro aktif pada masa-masa mendatang untuk lebih menekankan terhadap

kelengkapan administrasi partai politik, walaupun selama ini telah dilakukan dengan

mempedomani peraturan-peraturan yang berlaku.

c. Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Kepahiang pada masa-masa mendatang

diharapkan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembinaan terhadap

partai politik, terutama yang memperoleh/mendapatkan kursi di DPRD. Berdasarkan

hal tersebut di atas, pada dasarnya pihak Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten

Kepahiang telah melaksanakan sesuai dengan peraturan, walaupun mungkin masih

terdapat kekurangan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memberikan teguran kepada Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas agar melaksanakan

pengendalian dan pengawasan terhadap pertanggungjawaban penggunaan bantuan

keuangan partai politik;

b. Mempertimbangkan untuk tidak memberi bantuan keuangan kepada partai politik

sebelum menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan

tahun sebelumnya.

3. Sebagian SKPD tidak menyelenggarakan administrasi dan opname fisik persediaan,

sehingga saldo persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2009 sebesar

Rp1.386.047.538,00 belum dapat diyakini kewajarannya

Sesuai SAP No.05 tentang Akuntansi Persediaan Paragraf 6 disebutkan bahwa persediaan

merupakan aset yang berwujud barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 17

kegiatan operasional pemerintah; bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses

produksi; barang dalam proses produksi dan barang yang disimpan yang dimaksudkan untuk

dijual atau diserahkan kepada masyarakat. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan

yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis

kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai

seperti komponen bekas. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam

Neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada akhir

periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.

Nilai persediaan yang disajikan dalam Neraca Pemkab Kepahiang per 31 Desember 2009

berdasarkan kompilasi dari beberapa SKPD diketahui sebesar Rp1.386.047.538,00. Nilai

persediaan yang disajikan hanya berdasarkan pada kondisi akhir tahun untuk kepentingan

penyusunan laporan keuangan Pemkab Kepahiang dan hanya 24 SKPD dari 33 SKPD di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang yang melaporkan saldo persediaan dengan

rincian sebagai berikut:

No. Jenis Persediaan SKPD **) Jumlah (Rp)

1. Alat Tulis Kantor (ATK) Kapusda, Setda, Dipenda, BKD Pendidikan & Pelatihan, Kantor BPMPPKB, Dispertaman, BP4K, Disnakan, Disbudparhub, Kecamatan Kepahiang

7.001.150,00

2. Barang Cetakan Disdukcapil, Setda, Dipenda 669.303.500,00

3. Obat-obatan Dinkes, RSUD 709.742.888,00

Total 1.386.047.538,00

**) 11 SKPD lainnya melaporkan dengan jumlah persediaan “nihil” dan 9 SKPD belum melaporkan.

a. Dinas Kesehatan

Stock opname untuk mengetahui jumlah persediaan obat pada Gudang Obat/Farmasi

Dinas Kesehatan dilakukan secara uji petik terhadap nilai obat yang signifikan. Dari

hasil pengujian terdapat selisih lebih dan selisih kurang jumlah persediaan obat per

31 Desember 2009 yaitu selisih lebih minimal senilai Rp4.537.202,00 dan selisih kurang

minimal senilai Rp96.641.612,00 yang disebabkan tidak tertibnya administrasi, dimana

kartu stock persediaan tidak diisi saat obat masuk sehingga data mutasi masuk keluarnya

obat tidak bisa diyakini. Berdasarkan keterangan dari Kepala Bagian Gudang/Farmasi

hal ini disebabkan laporan persediaan obat yang disampaikan ke bagian keuangan adalah

berdasarkan data per bulan Maret 2010. Dari hasil pengujian terdapat beberapa catatan

dalam pengelolaan obat sebagai berikut:

1) Terdapat persediaan obat yang tidak dilaporkan karena tidak diketahui harganya serta

persediaan obat yang rusak/kadaluarsa tidak diketahui nilainya, dimana sejak tahun

2007 hingga saat pemeriksaan fisik dilakukan, belum dimusnahkan sebagaimana

mestinya. Menurut keterangan pihak Dinas Kesehatan telah beberapa kali

mengajukan anggaran untuk kegiatan pemusnahan obat namun sampai saat ini belum

disetujui oleh Pemkab Kepahiang.

2) Dari 14 Puskesmas tidak ada satupun yang melaporkan saldo akhir persediaan kepada

Dinas Kesehatan.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 18

b. Dinas Kependudukan dan Capil

Nilai persediaan blangko Kartu Keluarga, blangko KTP, dan blangko Kutipan Akta-

Akta dalam laporan persediaan yang dibuat Dinas Kependudukan dan Capil sebesar

Rp622.691.000,00, tidak dapat diyakini kewajarannya. Saat dilakukan stock opname

diketahui bahwa terdapat kelebihan catat sebesar Rp297.036.000,00 dan kurang catat

sebesar Rp7.500.000,00 akibat pengadministrasian persediaan belum tertib seperti

belum mencatat saat barang keluar, kesalahan hitung dalam menjumlah dan tidak

memiliki buku catatan persediaan. Selain itu persediaan yang sudah tidak layak

pakai/tidak berlaku lagi masih disimpan di tempat yang sama dengan persediaan yang

baru.

c. RSUD Kepahiang

Stock opname untuk mengetahui jumlah persediaan obat pada RSUD Kepahiang per

31 Desember 2009 dilakukan pada Gudang Obat dan Apotek. Nilai persediaan pada

Gudang Obat telah sesuai antara catatan dengan kondisi fisik sedangkan untuk apotek

belum menyelenggarakan kartu kendali persediaan sehingga nilainya tidak bisa

ditelusuri. Saat dikonfirmasi mengenai rincian saldo persediaan obat dan alat kesehatan

per 31 Desember 2009 diperoleh informasi bahwa terjadi kesalahan perhitungan

sehingga nilai persediaan tidak dapat diyakini kewajarannya.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 44 yang

menyatakan bahwa Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib

mengelola dan menatausahakan barang milik negara/daerah yang berada dalam

penguasaannya dengan sebaik-baiknya.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

PSAP Nomor 5 Akuntasi Persediaan, yang menyatakan bahwa pada akhir periode

akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan inventarisasi fisik.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah yaitu:

1) Pasal 56 ayat 1 yang menyatakan bahwa barang milik daerah yang sudah rusak dan

tidak dapat dipergunakan dihapus dari daftar inventaris barang milik daerah.

2) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah point XI mengenai penghapusan angka (4)

yang menyebutkan bahwa barang milik daerah yang rusak, hilang, mati (hewan dan

tanaman), susut, berlebih, dan tidak efisien lagi supaya dilaporkan kepada kepala

daerah melalui pengelola. Laporan tersebut harus menyebutkan nama, jumlah

barang, lokasi, nomor kode barang, nilai barang dan lain-lain yang diperlukan.

d. Instruksi Bupati Kepahiang Nomor 437 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten Kepahiang yaitu:

1) Instruksi ketiga poin 6 yang menginstruksikan kepada seluruh Kepala

Dinas/Badan/Kantor/Camat/Direktur RSUD/Sekwan serta Pimpinan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) agar menyelenggarakan buku/kartu persediaan atau

catatan lainnya untuk mengetahui mutasi dan saldo persediaan pada saat tertentu

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 19

serta melakukan stock opname atau pemeriksaan fisik persediaan pada tanggal

pelaporan. Format buku/kartu persediaan secara teknis/administratif berkoordinasi

dengan Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kepahiang.

2) Instruksi ketiga poin 7 yang menginstruksikan kepada seluruh Kepala

Dinas/Badan/Kantor/Camat/Direktur RSUD/Sekwan serta Pimpinan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) agar membuat laporan persediaan pada tanggal pelaporan

untuk disampaikan kepada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten

Kepahiang sebagai bahan pelaporan penyajian persediaan pada Neraca Pemerintah

Daerah Kabupaten Kepahiang.

Dengan demikian, saldo persediaan dalam Neraca Pemkab Kepahiang per

31 Desember 2009, sebesar Rp1.386.047.538,00 belum dapat diyakini kewajarannya.

Permasalahan tersebut terutama terjadi karena:

a. Sebagian besar SKPD tidak menyelenggarakan buku/kartu persediaan atau catatan

lainnya untuk mengetahui mutasi dan saldo persediaan pada saat tertentu;

b. SKPD-SKPD tidak melakukan prosedur stock opname atau pemeriksaan fisik serta tidak

membuat laporan persediaan pada tanggal pelaporan untuk disampaikan kepada Bagian

Keuangan sebagai bahan laporan penyajian persediaan pada Neraca Pemkab Kepahiang;

c. Kurangnya pengawasan dari atasan langsung bendahara barang masing-masing SKPD

dan kurangnya partisipasi aktif bendahara barang terkait pentingnya pencatatan

persediaan yang benar;

d. Bupati Kepahiang tidak menerapkan pengenaan sanksi atas ketidaktertiban SKPD dalam

penyampaian laporan persediaan.

Atas hal tersebut, diperoleh penjelasan-penjelasan sebagai berikut:

a. Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa selisih jumlah persediaan obat disebabkan

oleh kesalahan administrasi laporan persediaan obat per 31 Desember 2009 yaitu obat

masuk bulan Desember 2009 dicatat pada kartu stock bulan Maret 2010. Untuk

pemusnahan obat kadaluarsa dan rusak akan ditindaklanjuti pada tahun anggaran 2011

dengan mengusulkan anggaran ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang. Laporan

dari Puskesmas dalam bentuk LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan

Obat) yang terdiri dari: Laporan Penerimaan Obat, Laporan Pemakaian Obat, dan Sisa

Stock Obat untuk selanjutnya akan ditembuskan pada Pemerintah Kabupaten Kepahiang

c.q Bagian Keuangan.

b. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menjelaskan bahwa permasalahan

pengadministrasian barang masih kurang dikarenakan masih kurangnya pegawai serta

masih menggunakan pegawai kontrak untuk kegiatan sehari-hari. Selain itu, pegawai

baru masih belum berpengalaman mengadministrasikan barang inventaris.

c. Direktur RSUD Kepahiang menyatakan kartu kendali persediaan belum dapat

diselenggarakan dikarenakan kekurangan tenaga admnistrasi serta diakui memang

terdapat kekeliruan dalam pemberian data mengenai rincian saldo persediaan obat dan

alat kesehatan per 31 Desember 2009.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 20

BPK RI menyarankan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Mewajibkan seluruh SKPD untuk menyelenggarakan buku/kartu persediaan atau catatan

lainnya untuk mengetahui mutasi dan saldo persediaan pada saat tertentu, serta

melakukan stock opname atau pemeriksaan fisik persediaan pada tanggal pelaporan;

b. Mewajibkan Kepala SKPD untuk membuat laporan persediaan pada tanggal pelaporan

untuk disampaikan sebagai bahan laporan penyajian persediaan pada neraca Pemkab

Kepahiang;dan

c. Memberikan sanksi yang tegas sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

kepada Kepala SKPD yang tidak mematuhinya.

4. Penyajian nilai Investasi Dana Bergulir sebesar Rp1.241.967.871,00 tidak

mencerminkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value)

Dalam Neraca dan CaLK per 31 Desember 2009 diketahui saldo investasi non permanen

berupa penyaluran dana bergulir pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Kepahiang adalah sebesar Rp1.241.967.871,00 yang merupakan

pengguliran dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

Untuk Tahun Anggaran 2009, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

menyalurkan dana bergulir sebesar Rp410.000.000,00 untuk pemberian bantuan kredit dan

penyediaan permodalan bagi usaha mikro kecil menengah. Berdasarkan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran dan SP2D Dinas Koperasi, UKM, diketahui bahwa dana tersebut

dianggarkan pada Belanja Barang dan Jasa - Belanja Jasa Kantor lainnya. Mengingat

penyaluran kredit ini merupakan pemberian pinjaman yang akan diterima pengembaliannya

dalam jangka waktu 24 bulan (masa tenggang 2 bulan), maka dana bergulir ini merupakan

kategori investasi jangka panjang non permanen yang seharusnya dialokasikan pada

Anggaran Pembiayaan.

Dari hasil pemeriksaan atas dokumen pencatatan dana bergulir pada Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan dan berdasarkan keterangan Kasi Pengawasan Simpan

Pinjam dan salah satu Panitia Pelaksana dana bergulir diketahui bahwa total dana yang telah

digulirkan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan sampai dengan tahun

2009 adalah sebesar Rp1.101.000.000,00 yaitu masing-masing sebesar Rp150.000.000,00

pada tahun 2006, sebesar Rp111.000.000,00 pada tahun 2007, sebesar Rp430.000.000,00

pada tahun 2008, dan sebesar Rp410.000.000,00 pada tahun 2009.

Angka saldo dana bergulir sebesar Rp1.241.967.871,00 yang tersaji di dalam neraca per 31

Desember 2009 merupakan pokok dana bergulir sejak Tahun Anggaran 2006 hingga Tahun

Anggaran 2009 ditambah dengan bunga yang diperhitungkan seharusnya diterima setiap kali

pengguliran, kemudian dikurangkan dengan saldo kas dana bergulir yang disimpan oleh

Bendahara dana bergulir sebesar Rp 33.724.043,00.

Hasil penjumlahan itulah yang kemudian dicatat dan diakui sebagai saldo dana bergulir per

31 Desember 2009 – tanpa memperhitungkan besarnya pengguliran yang berpotensi macet

atau belum tertagih. Perhitungan saldo Dana Bergulir per 31 Deesember 2009 adalah

sebagai berikut:

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 21

Tabel Perhitungan Dana Bergulir pada Neraca per 31 Desember 2009

No Tahun Pokok (Rp) Bunga (Rp)

1. 2006 150.000.000,00 23.759.914,00

2. 2007 111.000.000,00 17.695.055,00

3. 2008 430.000.000,00 67.636.509,00

4. 2009 410.000.000,00 65.600.436,00

Jumlah 1.101.000.000,00 174.691.914,00

Saldo kas dana bergulir (33.724.043,00)

Selisih angka saldo dana bergulir 140.967.871,00

Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Kepahiang, masa pinjaman kredit bergulir tersebut adalah 24 bulan dengan masa

tenggang 2 bulan. Dengan demikian, dana-dana yang digulirkan tahun 2006 seharusnya

telah selesai masa pengangsurannya pada tahun 2008 dan pengguliran tahun 2007

seharusnya selesai diangsur pada tahun 2009. Sampai dengan saat pemeriksaan berakhir,

nilai pengembalian yang diharapkan jauh di bawah jumlah nilai kredit bergulir yang

disalurkan dan tingkat pengembalian kredit yang terealisasi maupun yang tidak terealisasi

tidak diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Berdasarkan laporan

perkembangan pengembalian dana bergulir Tahun 2006 (Lampiran II.2) dan 2007

(Lampiran II.3), dana bergulir sebesar Rp130.891.354,00 dapat dikategorikan berpotensi

macet karena hingga masa angsuran dua tahun berakhir, dana sebesar Rp130.891.354,00

tersebut belum tertagih. Sementara untuk dana yang digulirkan TA 2008 s.d. akhir

Desember 2009, sebesar Rp95.700.146,00 sama sekali belum diangsur (Lampiran II.4).

Pemerintah Kabupaten Kepahiang belum memiliki kebijakan yang mengatur kriteria yang

jelas apakah dana bergulir dinyatakan macet atau tidak. Selama ini, dana bergulir dikatakan

macet apabila yang bersangkutan belum selesai membayar angsuran atau tidak membayar

angsuran sama sekali hingga berakhirnya masa angsuran.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Bab I Bagian Pertama Ketentuan Umum APBD Pasal 1 Ayat (30) yang menyatakan

bahwa Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan

maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah Pernyataan Nomor 6 Investasi Pemerintah Paragraf 21 yang

menyatakan bahwa Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai

pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan

Realisasi Anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang

diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.

c. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,

Pernyataan No. 06 yang menyatakan bahwa penilaian investasi pemerintah diantaranya

dilakukan dengan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value).

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 22

d. Buletin Teknis Nomor 07 tentang Perlakuan Akuntansi atas Dana Bergulir yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Standar Akuntansi Pemerintahan yang

menyatakan bahwa Penyajian dana bergulir di Neraca berdasarkan nilai yang dapat

direalisasikan dan dilaksanakan dengan mengurangkan perkiraan Dana Bergulir

Diragukan Tertagih dari Dana Bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan, ditambah

dengan perguliran dana yang berasal dari pendapatan dana bergulir. Dana Bergulir

Diragukan Tertagih merupakan jumlah dana bergulir yang tidak dapat tertagih dan dana

bergulir yang diragukan tertagih. Dana bergulir dapat dihapuskan jika Dana Bergulir

tersebut benar-benar sudah tidak tertagih dan penghapusannya mengikuti ketentuan yang

berlaku.

Hal tersebut mengakibatkan Nilai Investasi Non Permanen yang disajikan dalam Neraca per

31 Desember 2009 sebesar Rp1.241.967.871,00 tidak mencerminkan nilai bersih yang dapat

direalisasikan, yaitu sebesar nilai dana bergulir yang masih bisa tertagih dikurangi dengan

yang berpotensi macet.

Kondisi tersebut terjadi karena:

a. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Eksekutif tidak cermat dalam menetapkan

anggaran belanja terkait kegiatan dana bergulir.

b. Pemkab Kepahiang belum mempunyai kebijakan akuntasi terkait dengan penyajian

investasi non permanen (dana bergulir) yang berbasis net realizable value, sehingga

tidak bisa menentukan perlakuan atas nilai dana bergulir yang tidak bisa tertagih (non

collectible).

c. Belum ada evaluasi kinerja dari tim teknis bantuan modal kerja dana bergulir terhadap

koperasi, kelompok pengusaha kecil/pedagang kecil dan UKM serta anggotanya di

wilayah Kabupaten Kepahiang.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindag menyatakan:

a. Tim teknis Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Kepahiang akan melakukan

evaluasi kinerja terhadap penerimaan bantuan dana bergulir di wilayah Kabupaten

Kepahiang dengan mempedomani aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang, melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindag

Kabupaten Kepahiang akan mengambil kebijakan terkait dengan pengambilan

keputusan/perlakuan terhadap para penerima dana bergulir yang macet/belum tertagih

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Dalam penyelesaian tagihan yang macet/belum tertagih, Dinas Koperasi, UKM,

Perindag Kabupaten Kepahiang mengedepankan tindakan persuasif (melakukan

pembinaan) sehingga diharapkan tagihan yang macet/belum tertagih dapat tertagih

(dilunasi).

BPK RI menyarankan kepada Bupati Pemkab Kepahiang agar melakukan estimasi yang

memadai untuk menilai jumlah pengembalian yang mungkin dapat terealisasi, kemudian

melakukan pencadangan dan/atau penghapusan untuk nilai yang menurut hasil estimasi tidak

akan terealisasi pengembaliannya.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 23

5. Pengendalian atas pencatatan dan pelaporan aset tetap masih lemah, sehingga nilai

aset tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2009 sebesar

Rp777.510.977.603,70 belum dapat diyakini kewajarannya

Saldo aset tetap yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Kepahiang per

31 Desember 2009 adalah sebesar Rp777.510.977.603,70. Saldo tersebut berasal dari saldo

awal 1 Januari 2009 sebesar Rp569.749.636.907,70 ditambah mutasi aset tetap TA 2009

sebesar Rp207.761.340.696,00. Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah melakukan koreksi

kurang atas saldo aset tetap per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.887.858.326,00, dengan

bantuan atau pendampingan dari BPKP, yang secara terinci sebagai berikut:

No Aset Tetap Saldo per 31

Desember 2008 (Rp)

Koreksi (Rp)

Saldo per 1 Januari 2009

(Rp)

Mutasi TA 2009 (Rp)

Saldo per 31 Desember 2009

(Rp)

1 Tanah 39.944.877.600,00 16.643.757.200,00 56.588.634.800,00 1.427.568.500,00 58.016.203.300,00

2 Peralatan dan Mesin

102.919.812.728,70 (21.034.198.695,70) 81.885.614.033,00 22.271.144.025,00 104.156.758.058,00

3 Gedung dan Bangunan

151.686.943.946,00 2.514.726.486,00 154.201.670.432,00 77.754.337.177,00 231.956.007.609,00

4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan

253.872.735.179,00 (18.797.443.927,00) 235.075.291.252,00 62.236.109.118,00 297.311.400.370,00

5 Aset Tetap Lainnya

15.148.426.600,00 18.785.300.610,70 33.933.727.210,70 50.852.297.536,00 84.786.024.746,70

6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

8.064.699.180,00 - 8.064.699.180,00 (6.780.115.660,00) 1.284.583.520,00

Jumlah 571.637.495.233,70 (1.887.858.326,00) 569.749.636.907,70 207.761.340.696,00 777.510.977.603,70

Pemerintah Kabupaten Kepahiang belum dapat menunjukkan rincian secara lengkap aset

tetap per 31 Desember 2009, termasuk Kartu Inventaris Barang untuk masing-masing jenis

aset tetap, baik secara keseluruhan maupun untuk masing-masing SKPD. Dengan demikian,

BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan untuk menelusuri kewajaran

penyajian aset tetap per 31 Desember 2009.

Mutasi aset tetap TA 2009 berasal dari seluruh belanja modal ditambah dengan belanja

barang dan jasa yang dikapitalisasi menjadi aset. Secara umum, pengelolaan mutasi aset

tetap selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

a. Masing-masing SKPD belum memiliki Kartu Inventaris Barang (KIB) yang telah

disesuaikan (update) dengan saldo aset tetap per 31 Desember 2009.

b. Sebagian besar SKPD tidak membuat dan melaporkan mutasi aset tetap tahun berjalan

dan tidak mencatat atau memutakhirkan rincian mutasi aset tetap ke dalam Kartu

Inventaris Barang.

c. Bagian Umum Sekretariat Daerah belum melakukan pendokumentasian aset tetap per

31 Desember 2009 dan belum merekapitulasi rincian mutasi aset tetap untuk seluruh

SKPD serta belum membuat Kartu Inventaris Barang.

d. Bagian Keuangan mencatat nilai mutasi aset tetap pada tahun berjalan berdasarkan

realisasi SP2D LS belanja modal. Pencatatan mutasi aset tetap tersebut tidak disertai

dengan pengujian keberadaan fisik dan pencatatan rincian aset tetap tersebut.

e. Pada akhir tahun anggaran, setelah seluruh realisasi belanja modal tercatat sebagai

mutasi aset tetap tahun berjalan, Bagian Keuangan meminta rincian mutasi aset tetap

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 24

pada masing-masing SKPD. Namun pada kenyataannya masih terdapat perbedaan-

perbedaan nilai mutasi aset tetap antara SKPD dan Bagian Keuangan. Selain itu, data

rincian aset tetap dari masing-masing SKPD tidak dipergunakan sebagai bahan untuk

menyusun rincian mutasi seluruh aset tetap tahun berjalan.

f. Kapitalisasi selama TA 2009 meliputi belanja perencanaan, pengawasan serta beberapa

dari belanja pemeliharaaan dan rehabilitasi sekolah. Seluruh mutasi yang berasal dari

selain belanja modal, dalam hal ini belanja barang/jasa yaitu perencanaan, pengawasan

sudah dicatat pada aset tetap yang bersangkutan sedangkan untuk belanja pemeliharaan

dan rehabilitasi belum menambah nilai aset tetap yang bersangkutan.

Berdasarkan wawancara dengan pengelola barang, penelusuran dokumen dan observasi

secara fisik diketahui bahwa mekanisme tersebut masih memiliki beberapa kelemahan, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Belum ada rekonsiliasi sebagai instrumen untuk check and balance antara SKPD dengan

Bagian Umum sebagai pembantu pengelola barang dengan Bagian Keuangan sebagai

SKPKD yang mencatat nilai aset tetap di Neraca atas aset-aset tetap yang dimiliki oleh

Pemkab Kepahiang. Hal ini mengakibatkan nilai aset yang dicatat oleh SKPD, Bagian

Umum, dan Bagian Keuangan masih berbeda.

b. Penambahan aset tetap dari belanja modal kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi tidak

menambah nilai aset yang direhabilitasi, tetapi dicatat menjadi item aset tersendiri dalam

laporan aset tetap. Contohnya, pada aset jenis gedung terdapat item “pemeliharaan

GOR” yang harusnya item tersebut nilai/perolehannya diatribusikan pada gedung GOR.

c. Beberapa pengadaan yang didalamnya terdapat barang habis pakai, tetap dimasukkan

dalam penambahan aset. Sebagai contoh, pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan,

dalam pengadaan tersebut, terdapat barang habis pakai misalnya jarum suntik, sarung

tangan, reagent yang tidak bisa diklasifikasikan sebagai aset tetap.

d. Bagian Umum Sekretariat Daerah belum mengelola laporan mutasi aset semesteran dari

SKPD dengan baik, sehingga data base aset tetap yang lengkap dan mutakhir belum

ada.

e. Bagian Keuangan dan Bagian Umum tidak pernah melakukan proses validasi atas

formulir perolehan dan/atau mutasi aset tetap yang disampaikan oleh masing-masing

SKPD serta tidak ada inventarisasi untuk mengecek secara langsung keberadaan aset-

aset yang dimiliki oleh masing-masing SKPD.

f. Pemkab Kepahiang juga belum memiliki kebijakan dan prosedur untuk mengkapitalisasi

pengeluaran untuk pemeliharaan/rehabilitasi, termasuk batasan jumlah biaya

(capitalization thresholds) tertentu untuk menentukan apakah suatu

pemeliharaan/rehabilitasi harus dikapitalisasi menjadi aset tetap.

Kelemahan pengendalian dalam mekanisme pencatatan mutasi aset TA 2009 tersebut

mengganggu kewajaran penyajian nilai aset tetap dalam Neraca per 31 Desember 2009,

yaitu sebagai berikut:

a. Mutasi aset tetap Tahun Anggaran 2009 minimal sebesar Rp53.320.277.990,30 tidak

didukung dengan rinciannya (lampiran II.5), termasuk rincian gedung dan bangunan

yang dimiliki. Sehubungan dengan hal tersebut maka hasil pekerjaan rehabilitasi

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 25

beberapa gedung sekolah tahun 2009 sebesar Rp28.860.420.020,00 tidak bisa

diatribusikan untuk menambah nilai perolehan gedung dan bangunan terkait. Selain itu,

dalam nilai rehabilitasi tersebut masih termasuk nilai mebeulair yang belum

diklasifikasikan dalam aset tetap berupa peralatan dan mesin. (lampiran II.6 dan

lampiran II.7)

b. Penambahan aset peralatan dan mesin minimal sebesar Rp4.970.730.900,00 pada Dinas

Kesehatan termasuk didalamnya adalah persediaan bahan habis pakai medis (lampiran

II.8).

c. Dari jumlah mutasi aset tetap tahun 2009, diantaranya sebesar Rp1.087.861.000,00

merupakan gedung sarana dan prasarana untuk instansi vertikal berupa rumah dinas dan

asrama untuk Polres Kepahiang dan gedung aula untuk Kejaksaan Negeri Kepahiang.

Selain itu, sebesar Rp1.107.759.120,00 merupakan rehab atas beberapa sekolah swasta.

Pemerintah Kabupaten Kepahiang belum melakukan serah terima atas gedung-gedung

tersebut dan masih tercatat dalam laporan aset tetap Pemkab Kepahiang.

Selain itu, diketahui terdapat beberapa kelemahan yang mengganggu asersi keberadaan dan

kelengkapan, hak dan kewajiban serta penilaian, yaitu sebagai berikut:

a. Aset tetap lainnya senilai Rp898.937.000,00 berupa hewan ternak dan pupuk hasil

pengadaan tahun 2009 tidak bisa diyakini keberadaannya dan tidak memenuhi asersi hak

dan kewajiban dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Jumlah Nilai (Rp)

1 Sapi Simental 12 ekor 143.400.000,00

2 Sapi Bali 20 ekor 135.600.000,00

3 Kambing PE 56 ekor 67.800.000,00

4 Itik 7.436 ekor 470.715.000,00

5 Ayam Buras 288 ekor 21.422.000,00

6 HMT 8 Ha 40.000.000,00

7 Sapronak (Pupuk) 8 Ha 20.000.000,00

Jumlah 898.937.000,00

Seluruh aset tetap lainnya tersebut sudah diserahkan kepada kelompok tani berdasarkan

berita acara serah terima antara pemda dengan kelompok tani, pemda hanya mempunyai

kewenangan untuk mengawasi pengelolaan hewan tersebut. Atas kondisi tersebut BPK

RI telah melakukan reklasifikasi menjadi aset lainnya.

b. Pemkab Kepahiang belum memiliki bukti kepemilikan tanah minimal senilai

Rp2.508.404.000,00 (lampiran II.9) dan belum mencatat dan melaporkan tanah badan

jalan dalam laporan aset tetap.

c. Pemkab Kepahiang belum menindaklajuti beberapa hasil temuan BPK RI yang terkait

dengan aset tetap, yaitu LHP atas Laporan Keuangan Pemkab Kepahiang Tahun

Anggaran 2008:

1) Pemkab Kepahiang belum mencatat dan merevaluasi beberapa aset tetap, baik dalam

Neraca awal per 31 Desember 2006 maupun dalam Laporan hasil revaluasi

konsultan, dengan rincian:

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 26

No. Jenis Aset Tahun

Perolehan Sumber

Dana Jumlah Keterangan

1. Handtractor 2006 DAK 7 unit Digunakan oleh kelompok-kelompok tani

2. Tresser 2006 DAK 5 unit Digunakan oleh kelompok-kelompok tani

3. Suzuki/JA625W 2005 - 1 unit Dipinjampakaikan kepada Polres Kepahiang

4. Yamaha/YT 115 2004 - 1 Unit Dipinjampakaikan kepada Polres Kepahiang

2) Pemkab Kepahiang memasukkan aset tetap yang berasal dari dana Dekonsentrasi

(belum diserahterimakan) dalam Neraca awal per 31 Desember 2006 dan laporan

revaluasi konsultan, dengan rincian minimal sebagai berikut:

No. Jenis Aset Tahun

Perolehan

Sumber

Dana

Keterangan

1. SMP 4 Kepahiang 2006 Dekon Unit Sekolah Baru

2. SMP 2 Muara Kemumu 2006 Dekon Unit Sekolah Baru

Selain aset tetap tersebut masih banyak aset tetap lain yang berasal dari dana

Dekonsentrasi yang dimasukkan dalam Neraca awal per 31 Desember 2006.

3) Beberapa aset tetap berupa tanah yang berasal dari hibah masyarakat tahun 2008

belum tercatat dalam Neraca per 31 Desember 2008 dengan rincian:

No. Aset Tetap Nilai (Rp) Keterangan

1. Tanah - Hibah dari warga untuk Puskesmas Nanti Agung

2. Tanah - Hibah dari warga untuk Puskesmas Talang Babatan

3. Tanah - Hibah dari warga untuk Puskesmas Muara Langkap

4. Tanah - Hibah dari warga untuk Pustu Babakan Bogor

5. Tanah - Hibah dari warga untuk Pustu Kandang

6. Tanah - Hibah dari warga untuk Polindes Sosokan Taba

7. Tanah - Hibah dari warga untuk Polindes Sosokan Cinta Mandi

8. Tanah - Hibah dari warga untuk Polindes Batu Belarik

9. Tanah - Hibah dari warga untuk Polindes Limbur Baru

10. Tanah - Hibah dari warga untuk Polindes Air Sempiang

11. Tanah - Hibah dari warga untuk Polindes Pungguk Meranti

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 44 yang

menyatakan bahwa Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib

mengelola dan menatausahakan barang milik negara/daerah yang berada dalam

penguasaannya dengan sebaik-baiknya.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah yaitu:

1) Pasal 56 ayat 1 yang menyatakan bahwa barang milik daerah yang sudah rusak dan

tidak dapat dipergunakan dihapus dari daftar inventaris barang milik daerah.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 27

2) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah point XI mengenai penghapusan angka (4)

yang menyebutkan bahwa barang milik daerah yang rusak, hilang, mati (hewan dan

tanaman), susut, berlebih, dan tidak efisien lagi supaya dilaporkan kepada kepala

daerah melalui pengelola. Laporan tersebut harus menyebutkan nama, jumlah

barang, lokasi, nomor kode barang, nilai barang dan lain-lain yang diperlukan.

c. Instruksi Bupati Kepahiang Nomor 437 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten Kepahiang, instruksi

ketiga poin (2) yang menginstruksikan kepada seluruh Kepala Dinas/Badan/Sekwan/

Kantor/Camat/Direktur RSUD/serta Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

agar melakukan Inventarisasi Ulang Aset Tetap berikut rincian yang ada pada Satuan

Kerja masing-masing dengan memperhatikan laporan hasil revaluasi konsultan dan

pendataan kembali mutasi aset tetap tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, baik yang

berasal dari belanja modal, hibah maupun belanja lainnya yang menghasilkan aset tetap

termasuk mendata ulang aset-aset dari dana Dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang

belum diserahterimakan. Inventarisasi ulang tersebut akan menjadi saldo per

31 Desember 2009 pada Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Permasalahan tersebut mengakibatkan nilai aset tetap yang disajikan dalam Neraca

Pemerintah Kabupaten Kepahiang per 31 Desember 2009 sebesar Rp777.510.977.603,70

belum seluruhnya dapat ditelusuri sehingga belum dapat diyakini kewajarannya.

Permasalahan tersebut terutama terjadi karena:

a. Para pejabat terkait dengan pengelolaaan aset belum memiliki pemahaman yang

memadai atas maksud dan tujuan pelaksanaan inventarisasi dan penilaian aset tetap serta

pengaruhnya terhadap penetapan neraca aset tetap.

b. Pemkab Kepahiang belum mempunyai kebijakan intern yang mengatur sistem dan

pecatatan dan pelaporan mutasi aset tetap secara menyeluruh yang dimulai dari masing-

masing SKPD, termasuk kebijakan kapitalisasi aset tetap dari belanja lainnya yang

terkait dengan perolehan atau penambahan umur teknis/ekonomis aset tetap.

c. Masing-masing SKPD belum memiliki unit-unit akuntansi untuk mencatat dan

melaporkan aset tetap serta belum memiliki tenaga/pegawai yang berlatar belakang

pendidikan akuntansi dalam jumlah yang memadai dibandingkan dengan kebutuhan

seluruh satuan kerja. Selain itu, Pemkab Kepahiang belum mengenakan sanksi yang

tegas terhadap SKPD yang tidak membuat laporan aset tersebut.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bagian Umum yang diketahui Sekretaris Daerah Pemkab

Kepahiang menjelaskan bahwa:

a. Pengendalian dan Mekanisme atas Aset Pemkab Kepahiang diakui masih sangat lemah.

b. Bagian Umum akan tetap melakukan kerjasama dengan Bagian Keuangan dan tiap-tiap

SKPD dalam merekonsiliasi pengelolaan barang/aset tetap milik Pemkab Kepahiang.

c. Sesuai dengan hasil pemeriksaan bahwa memang ada barang habis pakai yang

dimasukkan dalam penambahan aset. Maka untuk masa yang akan datang kami akan

melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait seperti dengan Tim Satuan Tiga

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 28

(BAPPEDA, Keuangan, dan Pembangunan) agar anggaran mendatang dipilah-pilah

sesuai dengan kode rekening.

d. Diakui bahwa laporan mutasi aset per-semester dari tiap-tiap SKPD telah diminta secara

tertulis, namun hasilnya belum maksimal.

e. Bagian Umum telah melakukan langkah-langkah perbaikan terhadap pengelolaan aset

milik daerah, seperti telah dilaksanakannya kegiatan Pelatihan Peningkatan Manajemen

Aset/Barang Milik Daerah.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Mereviu ulang nilai aset tetap dan membuat rincian aset tetap per SKPD maupun per

jenis, serta memutakhirkan Kartu Inventaris Barang yang disesuaikan dengan nilai aset

tetap yang telah direviu ulang baik per SKPD maupun secara keseluruhan.

b. Melakukan pencatatan dan pelaporan mutasi aset tetap secara menyeluruh yang dimulai

dari masing-masing SKPD, termasuk kebijakan kapitalisasi aset tetap dari belanja

lainnya yang terkait dengan perolehan atau penambahan umur teknis/ekonomis aset

tetap.

c. Untuk masa yang akan datang, mengenakan sanksi yang tegas bagi Kepala SKPD yang

tidak membuat laporan mutasi barang, Kartu Inventaris Barang dan membuat laporan

aset tetap sebagai bahan penyusunan Neraca.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Lampiran II.1

TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN 2005 s.d TAHUN 2008

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

I LHP LK Pemkab Kepahiang TA

2007

No.242.a.3/S/XVIII.PLG/07/2008

Tanggal 8 Juli 2008

(LHP SPI)

5. Sisa Kas Tahun Anggaran 2007

Senilai Rp7.358.499.862,00

Terlambat Disetor ke Kas Daerah

dan Senilai Rp2.111.773.500,00

Digunakan Langsung untuk

Kegiatan Tahun Anggaran 2008

Bupati Kepahiang agar:

b. Menegur secara tertulis para

Bendahara Pengeluaran dan

Bendahara Pembantu

Pengeluaran masing-masing

unit kerja melalui Kepala Dinas

masing-masing supaya

mengikuti ketentuan

perundang-undangan yang

berlaku dalam melaksanakan

tugasnya.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

b. Telah ditindaklanjuti oleh

Bupati Kepahiang dengan

Surat Teguran secara

tertulis

No.900/181/Bag.8/2008

tanggal 5 Desember 2008,

kepada Sekretaris Daerah

(Surat Teguran terlampir).

Namun surat teguran dari

Kepala SKPD ke masing-

masing Bendahara belum

ada.

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi, belum

ada teguran dari Kepala SKPD

Hasil Pembahasan 26 April

2010:

Status dari TB menjadi S.

Teguran cukup dari Bupati

saja.

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

d. Memerintahkan secara tertulis

Kepala Dinas Pariwisata dan

Sekretaris Daerah Kabupaten

Kepahiang untuk menegur

secara tertulis Bendahara

Pengeluaran Dinas Pariwisata

dan Bendahara Pengeluaran

Sekretariat Daerah Kabupaten

Kepahiang untuk lebih

mempedomani ketentuan

perundang-undangan yang

berlaku.

Status lama : BS

Status baru : S

d. Telah ditindaklanjuti oleh

Bupati Kepahiang dengan

Surat Teguran secara

tertulis

No.900/181/Bag.8/2008

tanggal 5 Desember 2008,

kepada Kepala Dinas

Pariwisata dan Sekretaris

Daerah, tetapi belum ada

surat teguran ke Bendahara

(Surat Teguran terlampir).

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi, belum

ada teguran dari Kepala SKPD

Hasil Pembahasan 26 April

2010:

Status dari TB menjadi S.

Teguran cukup dari Bupati

saja

Status lama : BS

Status baru : S

S

7. Penatausahaan dan Pengelolaan

Barang Milik Daerah Belum

Dilaksanakan Secara Tertib

Bupati Kepahiang agar:

b. Memerintahkan Sekretaris

Tindak lanjut 10 Februari

2009

b.Telah ditindaklanjuti oleh

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Daerah, Direktur RSUD

Kepahiang, dan Kepala Dinas

Pekerjaan Umum untuk

menegur secara tertulis masing-

masing Bendahara

Barang/Pengurus Barang dan

Kepala Bagian Umum dan

Perlengkapan untuk lebih

cermat dalam

menyelenggarakan administrasi

pengurusan barang yang

menjadi tanggung jawabnya.

Bupati Kepahiang dengan

Surat Teguran secara tertulis

No.900/180/Bag.8/2008

tanggal 5 Desember 2008,

tentang perintah kepada

masing-masing Kepala

SKPD untuk menegur

masing-masing bendahara

barang, tetapi surat teguran

ke masing-masing

bendahara barang belum

ada.

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada surat teguran ke

masing-masing bendahara

barang

Hasil Pembahasan 26 April

2010:

Status dari TB menjadi S.

Teguran cukup kepada Kepala

Dinas saja.

Status lama : BS

Status baru : S

8. Penatausahaan dan Pengelolaan

Dana APBD pada Beberapa SKPD

Belum Dikerjakan Secara Tertib

Bupati Kepahiang agar:

b. Memerintahkan Kepala Dinas

Tindak lanjut 10 Februari

2009

b.Telah ditindaklanjuti oleh

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Sesuai Ketentuan

Kehutanan dan Direktur RSUD

Kepahiang untuk menegur

secara tertulis Bendahara

Pengeluaran dan Bendahara

Pembantu Pengeluaran untuk

mengerjakan BKU mengikuti

ketentuan yang berlaku.

Bupati Kepahiang dengan

Surat Teguran secara tertulis

No.900/179/Bag.8/TGR/200

8 tanggal 5 Desember 2008,

tentang perintah kepada

masing-masing Kepala

SKPD untuk menegur

masing-masing bendahara

pengeluaran dan bendahara

pembantu, tetapi surat

teguran ke masing-masing

bendahara barang belum

ada.

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada surat teguran ke

masing-masing bendahara

barang

Hasil Pembahasan 26 April

2010:

Status dari TB menjadi S.

Teguran cukup dari Bupati

saja.

Status lama : BS

Status baru : S

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

II LHP Pertanggungjawaban LK

Pemkab Kepahiang 2008

No.07/LK/XVIII.BKL/07/09

Tanggal 17 Juni 2009

(LHP SPI)

1. Pengendalian atas prosedur

pencatatan dan pengeluaran Belanja

Daerah TA 2008 masih lemah

sehingga berdampak terhadap

kewajaran penyajian Laporan

Keuangan Tahun 2008

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Meninjau kembali Peraturan

Bupati No.13 Tahun 2008

tentang Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Kepahiang karena

masih bersifat umum, tidak

jelas, dan tidak rinci.

Selanjutnya, membuat

kebijakan baru yang mengatur

secara jelas dan rinci mengenai

Sistem dan prosedur

penerimaan, pengeluaran, dan

akuntansi.

c. Memberikan teguran tertulis

dan memberikan sanksi sesuai

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

Kepahiang No:

700/138/ITKAB-

KPH/2009 tanggan 24

Agustus 2009 tentang

permintaan untuk mengkaji

dan membuat langkah-

langkah peninjauan

kembali Peraturan Bupati

No. 13 tahun 2008.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

karena belum ada kebijakan

baru yang mengatur secara

jelas dan rinci mengenai

sistem dan prosedur

penerimaan, pengeluaran

dan akuntansi

Status lama : BD

Status baru : BS

c. Belum ditindaklanjuti

BS

BD

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

ketentuan kepada Bendahara

Pengeluaran SKPD yang tidak

melaporkan dan menyetorkan

sisa kas secara tepat waktu.

2. Sistem pencatatan dan pelaporan

aset tetap masih lemah, sehingga

saldo aset tetap yang disajikan dalam

Neraca per 31 Desember 2008

sebesar Rp571.637.495.233,70 tidak

dapat diyakini kewajarannya

BPK RI Merekomendasikan agar:

a. Para Pejabat Pengelola dan

Pengguna Barang melakukan

inventarisasi ulang untuk

menetapkan saldo aset tetap per

31 Desember 2009 berikut

rinciannya, dengan

memperhatikan laporan hasil

revaluasi konsultan dan

pendataan kembali mutasi aset

tetap TA 2007 sampai dengan

TA 2009, baik yang berasal dari

belanja modal, hibah, maupun

belanja lainnya yang

menghasilkan aset tetap,

termasuk mendata ulang aset-

aset dari dana Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan yang

belum diserahterimakan.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Instruksi

Bupati Tanggal 1

September 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada data tentang

Inventarisasi aset

Tindak Lanjut tanggal 1

Maret 2010

Telah ditindaklanjuti

dengan diterbitkannya

Instruksi Bupati Nomor :

BS

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Membuat kebijakan intern yang

mengatur sistem dan prosedur

pencatatan dan pelaporan

mutasi aset tetap secara

menyeluruh yang dimulai dari

masing-masing SKPD,

termasuk kebijakan kapitalisasi

aset tetap dari belanja lainnya

yang terkait dengan perolehan

atau penambahan umur teknis/

ekonomis aset tetap.

437 Tahun 2009 tanggal 18

September 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/141/ITKAB-

KPH/2009 Tanggal 24

Agustus 2004 tentang

permintaan untuk mengkaji

dan membuat langkah-

langkah dalam pembuatan

kebijakan intern yang

mengatur sistem dam

prosedur pencatatan dan

pelaporan mutasi aset tetap.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada kebijakan intern

yang mengatur sisdur

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

c. Membentuk unit-unit akuntansi

di masing-masing SKPD yang

bertugas antara lain untuk

mencatat dan melaporkan aset

pencatatan dan pelaporan

aset tetap secara

menyeluruh

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010

Sekretariat Daerah telah

menerbitkan surat edaran

Nomor : 028/1180/Bag.9

tgl 22 Des 2009 yang

disertai blangko untuk

inventarisir aset tetap tiap

SKPD

Hasil Pembahasan 26 April

2010:

Status dari BS menjadi S.

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

Status lama : BS

Status baru : S

c. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Instruksi

Bupati Tanggal 1

September 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

BS

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

tetap dan menerapkan

pengenaan sanksi yang tegas

terhadap SKPD yang tidak

membuat dan menyampaikan

laporan aset tetap.

d. Menginstruksikan kepala Badan

Kepegawaian Daerah (BKD)

untuk membuat kebijakan

intern yang mengatur proses

rekrutmen tenaga akuntansi

secara berkala sesuai dengan

kebutuhan.

Penguatan Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada unit-unit

akuntansi yan dibentuk di

masing-masing SKPD.

d. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Instruksi

Bupati Tanggal 1

September 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada kebijakan intern

yang mengatur proses

rekrutmen tenaga akuntansi

BS

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

di BKD.

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010

Belum selesai

ditindaklanjuti

3. Sebagian besar SKPD tidak

menyelenggarakan administrasi dan

opname fisik persediaan, sehingga

saldo persediaan dalam Neraca per

31 Desember 2008 sebesar

Rp1.187.542.342,00 tidak

kewajarannya

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Menginstruksikan secara

tertulis kepada seluruh SKPD

untuk menyelenggarakan

buku/kartu persediaan atau

catatan lainnya untuk

mengetahui mutasi dan saldo

persediaan pada saat tertentu,

serta melakukan stock opname

atau pemeriksaan fisik

persediaan pada tanggal

pelaporan.

b. Memerintahkan Kepala SKPD

untuk membuat laporan

persediaan pada tanggal

pelaporan untuk disampaikan

kepada Bagian Keuangan

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Instruksi

Bupati Tanggal 1

September 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi.

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Instruksi

Bupati Tanggal 1

September 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

Penguatan Sistem

S

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

sebagai bahan laporan

penyajian persediaan pada

Neraca Pemda Kabupaten

Kepahiang dan memberikan

sanksi yang tegas bagi SKPD

yang tidak mematuhi.

Pengendalian Intern

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

4. Pembayaran bantuan keuangan

kepada pemerintahan desa tidak

didasarkan atas Peraturan Bupati

sebesar Rp4.940.805.000,00

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memerintahkan Sekretaris

daerah agar memberikan

teguran tertulis kepada

Bendahara Pengeluaran atas

kelalaiannya melakukan

pembayaran yang tidak

didukung otorisasi yang kuat.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/142/ITKAB-

KPH/2009 Tanggal 24

Agustus 2009 tentang

permintaan memberikan

teguran tertulis kepada

Setda kabupaten Kepahiang

atas kelalaiannya.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada surat teguran

dari Setda ke Bendahara

Pengeluaran Setda

BS

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Untuk masa mendatang

menetapkan peraturan atau

Keputusan Bupati sebagai dasar

penetapan alokasi belanja

bantuan.

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No.700/142/ITKAB-

KPH/2009 Tanggal

24 Agustus 2009 tentang

permintaan memerintahkan

Kabag. Hukum setda

Kabupaten Kepahiang

untuk mengkaji dan

menyiapkan keputusan

Bupati.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada peraturan/

keputusan Bupati yang

diterbitkan

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010:

Telah diterbitkan SK

Bupati Nomor: 61 tahun

2010 tanggal 10 Maret

2010 tentang besarnya

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

tunjangan penghasilan

ketua, wakil ketua, dan

anggota Badan

Permusyawaratan Desa

(BPD); dan SK Bupati

Nomor: 62 tahun 2010

tanggal 10 Maret 2010

tentang besarnya tunjangan

penghasilan kepala desa,

perangkat desa, kadus,

RW, RT, dan dana rutin

desa/kelurahan

Hasil Pembahasan

26 April 2010:

Tindak lanjut telah sesuai rekomendasi Status lama : BS

Status baru : S

5. Pembukaan dan Pengoperasian

Rekening Operasional pada 17 SKPD

belum diatur dengan Peraturan

Kepala Daerah

BPK RI menyarankan agar Bupati

Kepahiang memerintahkan BUD

untuk menginventarisir ulang

seluruh rekening yang masih

digunakan dan diperlukan untuk

selanjutnya diusulkan

penetapannya berdasarkan

Keputusan Bupati.

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010:

Telah diterbitkan SK Bupati

No: 435 tahun 2009 tanggal

18 September 2009 tentang

penetapan rekening

operasional SKPD dalam

lingkungan pemerintah

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Kabupaten Kepahiang.

6. Pelaksanaan pinjam pakai

kendaraan operasional dinas

sebanyak 3 (tiga) unit oleh instansi

vertikal tidak sesuai ketentuan

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memerintahkan Sekretaris

Daerah untuk membuat

perjanjian dan kelengkapan

dokumen pendukung lainnya

sesuai dengan ketentuan

sebagai dasar pelaksanaan

pinjam pakai semua aset

kepada pihak lain.

b. Memberikan teguran tertulis

kepada Sekretaris Daerah atas

kelalaian dalam melakukan

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/143/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

perintah untuk membuat

perjanjian dan

kelengkapan dokumen

pendukung lainnya sesuai

dengan ketentuan.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada perjanjian

tentang pinjam pakai yang

telah dilakukan.

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/144/ITKAB-

BS

S

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

pengawasan dan pengendalian

dalam hal pengelolaan aset/

barang daerah.

c. Memberikan teguran tertulis

kepada Kepala Bagian Umum

Sekretariat Daerah atas

kelalaiannya dalam melengkapi

dokumen pendukung pinjam

pakai aset kepada pihak lain.

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Sekretaris Daerah

atas kelalaiannya.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

c. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/145/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberiana teguran tertulis

kepada kepala Bagian

Umum Sekretaris Daerah.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

S

7. Terdapat perangkapan jabatan

Pengelola Keuangan Daerah pada

beberapa SKPD

BPK RI menyarankan agar Bupati

Kepahiang, Kepala BKD, dan

Pejabat terkait lainnya untuk

mengelola SDM secara memadai

dari mulai rekruitmen,

penempatan, dengan

memperhatikan prinsip-prinsip

manajemen yang sehat, termasuk

prinsip pemisahan fungsi.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

Surat Bupati No.

700/146/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang perintah untuk

mengkaji dan membuat

langkah-langkah pengelolaan

BS

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

SDM.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada action dari BKD.

8. Jumlah dan kualitas sumber daya

manusia dalam pencatatan dan

pelaporan keuangan daerah

Pemerintah Kabupaten Kepahiang

belum memadai

BPK RI menyarankan agar Bupati

Kepahiang meninjau ulang

kebijakan perekrutan dan

penempatan pegawai khususnya

menambahkan kebijakan

perekrutan tenaga dengan latar

belakang pendidikan akuntansi

dengan penempatan pada bidang-

bidang yang terkait dengan

pencatatan dan pelaporan

keuangan.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

Surat Bupati No.

700/147/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang perintah untuk

membuat langkah-langkah

pengkajian ulang Perda No. 5

Tahun 2008 dan membentuk

Dinas/Badan Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (PPKAD).

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada action dari

Sekretaris Daerah.

BS

9. Jumlah perangkat daerah dalam

struktur organisasi pemerintah

daerah yang baru melebihi ketentuan

dalam PP No.41 Tahun 2007

sehingga berpotensi menimbulkan

inefisiensi dalam pelaksanaan tugas

BPK RI menyarankan Bupati

Kepahiang untuk mengkaji ulang

Peraturan Daerah No.5 Tahun

2008 tanggal 25 Juni 2008 dan

mengusulkan pembentukan

badan/Dinas PPKAD.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain:

Surat Bupati No.

700/147/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang perintah untuk

membuat langkah-langkah

BS

Lampiran II.1

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

pengkajian ulang Perda No. 5

Tahun 2008 dan membentuk

Dinas/Badan Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (PPKAD).

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada action dari

Sekretaris Daerah.

Ket :

BD : Belum ditindaklanjuti

BS : Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi

S : Tindak lanjut telah sesuai dengan rekomendasi

Lampiran II.2

Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah

1 Koperasi Makmur Lestari 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 7.500.965,00 1.199.990,00 8.700.955,00 (965,00) - (965,00)

2 KUD Suka Pura 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 3.772.725,00 599.995,00 4.372.720,00 3.727.275,00 599.995,00 4.327.270,00

3 KSU Al Muhajirin 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 7.500.000,00 599.995,00 8.099.995,00 - 599.995,00 599.995,00

4 Kopwan Bengei Sekedei 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 7.500.000,00 818.175,00 8.318.175,00 - 381.815,00 381.815,00

5 KSU Istiqomah 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 4.432.145,00 709.085,00 5.141.230,00 3.067.855,00 490.905,00 3.558.760,00

6 Kopwan Restu Ibu 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 7.500.020,00 1.199.990,00 8.700.010,00 (20,00) - (20,00)

7 KSP Mandiri 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 - - -

8 Koperasi Pedagang Besar 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 - - -

9 KUD Dehasen 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 2.068.185,00 327.270,00 2.395.455,00 5.431.815,00 872.720,00 6.304.535,00

10 KSU Sehasen Jaya 7.500.000,00 1.199.990,00 8.699.990,00 1.704.550,00 272.725,00 1.977.275,00 5.795.450,00 927.265,00 6.722.715,00

11 KUB Buah-buahan 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 682.044,00 109.092,00 791.136,00 4.317.956,00 690.916,00 5.008.872,00

12 KUB Flamboyan 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 2.048.360,00 323.276,00 2.371.636,00 2.951.640,00 476.732,00 3.428.372,00

13 KUB Peternakan Kambing 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 909.088,00 145.456,00 1.054.544,00 4.090.912,00 654.552,00 4.745.464,00

14 KUB Agribisnis Jagung 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 1.136.416,00 181.820,00 1.318.236,00 3.863.584,00 618.188,00 4.481.772,00

15 KUB Sekartaji 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 909.088,00 145.456,00 1.054.544,00 4.090.912,00 654.552,00 4.745.464,00

16 Yulidan 4.250.000,00 679.998,00 4.929.998,00 1.159.092,00 185.454,00 1.344.546,00 3.090.908,00 494.544,00 3.585.452,00

17 Wirda Ningsih 4.250.000,00 679.998,00 4.929.998,00 579.546,00 92.727,00 672.273,00 3.670.454,00 587.271,00 4.257.725,00

18 Agus Cik 4.250.000,00 679.998,00 4.929.998,00 193.182,00 30.909,00 224.091,00 4.056.818,00 649.089,00 4.705.907,00

19 Elmi Etika 4.250.000,00 679.998,00 4.929.998,00 193.182,00 30.909,00 224.091,00 4.056.818,00 649.089,00 4.705.907,00

20 Rosi Marianti 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 1.909.096,00 305.452,00 2.214.548,00 1.090.904,00 174.544,00 1.265.448,00

21 Hendarman 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 965.819,00 152.726,00 1.118.545,00 2.034.181,00 327.270,00 2.361.451,00

22 Sainem 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 2.999.898,00 479.996,00 3.479.894,00 102,00 - 102,00

23 Hartati Jurya 3.000.000,00 240.000,00 3.240.000,00 3.002.002,00 261.816,00 3.263.818,00 (2.002,00) (21.816,00) (23.818,00)

24 Herawati 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 2.727.640,00 436.360,00 3.164.000,00 272.360,00 43.636,00 315.996,00

25 Arman R 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 3.000.404,00 479.996,00 3.480.400,00 (404,00) - (404,00)

26 Yulia Sunarti 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 980.002,00 152.726,00 1.132.728,00 2.019.998,00 327.270,00 2.347.268,00

27 Napsidah 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 - - -

28 Sismahayati 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 409.128,00 65.454,00 474.582,00 2.590.872,00 414.542,00 3.005.414,00

29 Samsuar 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 1.023.638,00 109.090,00 1.132.728,00 1.976.362,00 370.906,00 2.347.268,00

30 Mius Suwardi 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 787.264,00 109.095,00 896.359,00 212.736,00 50.911,00 263.647,00

31 Nurhasana 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 1.136.350,00 181.825,00 1.318.175,00 (136.350,00) (21.819,00) (158.169,00)

32 Wakrad 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 963.718,00 135.187,00 1.098.905,00 36.282,00 24.819,00 61.101,00

150.000.000,00 23.759.914,00 173.759.914,00 87.693.547,00 12.722.023,00 100.415.570,00 62.306.453,00 11.037.891,00 73.344.344,00 TOTAL

REKAPITULASI DANA BERGULIR TAHUN ANGGARAN 2006 YANG BERPOTENSI MACET

No Nama Penerima

TA 2006

Nilai Bantuan (Rp) Angsuran (Rp) Tak tertagih (Rp)

Lampiran II.3

Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah

1 Kopeg Rimbun 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 5.001.006,00 800.008,00 5.801.014,00 (1.006,00) - (1.006,00)

2 Kopwan Karya Bunda 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 454.546,00 72.728,00 527.274,00 4.545.454,00 727.280,00 5.272.734,00

3 Kopwan Bermani Sepakat 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 3.181.822,00 509.096,00 3.690.918,00 1.818.178,00 290.912,00 2.109.090,00

4 KSU Serumpun 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 5.000.006,00 800.008,00 5.800.014,00 (6,00) - (6,00)

5 Kopeg Surya Cemerlang 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 4.772.733,00 763.644,00 5.536.377,00 227.267,00 36.364,00 263.631,00

6 Koptan Simbur Cahyo 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 227.273,00 36.364,00 263.637,00 4.772.727,00 763.644,00 5.536.371,00

7 Koperasi Pandai Besi 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 5.263.594,00 800.008,00 6.063.602,00 (263.594,00) - (263.594,00)

8 BMT Bangun Drajad 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 5.527.279,00 800.008,00 6.327.287,00 (527.279,00) - (527.279,00)

9 KPN Husada Sehasen 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 4.545.460,00 727.280,00 5.272.740,00 454.540,00 72.728,00 527.268,00

10 KPN Al Ikhlas 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 3.863.614,00 618.188,00 4.481.802,00 1.136.386,00 181.820,00 1.318.206,00

11 Melian Aryesi 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 136.365,00 21.889,00 158.254,00 863.635,00 138.117,00 1.001.752,00

12 Toni M Nur 1.000.000,00 94.549,00 1.094.549,00 1.000.010,00 94.549,00 1.094.559,00 (10,00) - (10,00)

13 Marbawi 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 318.185,00 52.815,00 371.000,00 681.815,00 107.191,00 789.006,00

14 Parni 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 90.909,00 14.546,00 105.455,00 909.091,00 145.460,00 1.054.551,00

15 Joni Irsal 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 - - - 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00

16 Sepani Aria 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 1.030.686,00 130.914,00 1.161.600,00 (30.686,00) 29.092,00 (1.594,00)

17 Willa Kartini 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 1.001.886,00 130.914,00 1.132.800,00 (1.886,00) 29.092,00 27.206,00

18 Subandi 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 - - - 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00

19 Nuraisyah 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 90.909,00 14.546,00 105.455,00 909.091,00 145.460,00 1.054.551,00

20 Edi Azwar 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 - - - 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00

21 Adji Mahrin 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 1.000.010,00 160.006,00 1.160.016,00 (10,00) - (10,00)

22 Riadi 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 910.467,00 145.460,00 1.055.927,00 89.533,00 14.546,00 104.079,00

23 Wismawati 1.000.000,00 160.006,00 1.160.006,00 689.083,00 101.822,00 790.905,00 310.917,00 58.184,00 369.101,00

24 Kholik Abdullah 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 272.728,00 43.672,00 316.400,00 1.227.272,00 196.348,00 1.423.620,00

25 Mursidi Saputra 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 136.380,00 21.820,00 158.200,00 1.363.620,00 218.200,00 1.581.820,00

26 M Hatta 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 136.380,00 21.820,00 158.200,00 1.363.620,00 218.200,00 1.581.820,00

27 Thomas Alva Edison 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 340.910,00 59.090,00 400.000,00 1.159.090,00 180.930,00 1.340.020,00

28 Dewa Yani 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 68.190,00 10.910,00 79.100,00 1.431.810,00 229.110,00 1.660.920,00

29 Widya Susyanti 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 136.380,00 21.820,00 158.200,00 1.363.620,00 218.200,00 1.581.820,00

30 Ni Made Susilawati 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 545.456,00 87.344,00 632.800,00 954.544,00 152.676,00 1.107.220,00

31 Amancik 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 340.910,00 54.590,00 395.500,00 1.159.090,00 185.430,00 1.344.520,00

32 Ihsan Syamsul 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 340.910,00 54.590,00 395.500,00 1.159.090,00 185.430,00 1.344.520,00

REKAPITULASI DANA BERGULIR TAHUN ANGGARAN 2007 YANG BERPOTENSI MACET

No

TA 2007

Nama PenerimaNilai Bantuan (Rp) Angsuran (Rp) Tak Tertagih (Rp)

Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah

No

TA 2007

Nama PenerimaNilai Bantuan (Rp) Angsuran (Rp) Tak Tertagih (Rp)

33 Muhammad Nur 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 1.500.180,00 240.020,00 1.740.200,00 (180,00) - (180,00)

34 Elian Tosi 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 272.728,00 43.672,00 316.400,00 1.227.272,00 196.348,00 1.423.620,00

35 Wawan Afredi 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 - - - 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00

36 M Zuhdi 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 1.295.610,00 207.290,00 1.502.900,00 204.390,00 32.730,00 237.120,00

37 Abdul Khadir Zailani 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 1.021.850,00 163.650,00 1.185.500,00 478.150,00 76.370,00 554.520,00

38 Nurlaili 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 1.500.180,00 240.020,00 1.740.200,00 (180,00) - (180,00)

39 Sulianto 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 395.500,00 20.900,00 416.400,00 1.104.500,00 219.120,00 1.323.620,00

40 Titi Novianti 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 - - - 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00

41 Mekar Sari 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 272.728,00 43.672,00 316.400,00 1.227.272,00 196.348,00 1.423.620,00

42 Suharman 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 409.092,00 65.508,00 474.600,00 1.090.908,00 174.512,00 1.265.420,00

43 Isma Neli 1.500.000,00 240.020,00 1.740.020,00 409.092,00 65.508,00 474.600,00 1.090.908,00 174.512,00 1.265.420,00

44 Arpa 2.000.000,00 319.990,00 2.319.990,00 818.190,00 130.905,00 949.095,00 1.181.810,00 189.085,00 1.370.895,00

45 Arnell 2.000.000,00 319.990,00 2.319.990,00 2.000.020,00 319.990,00 2.320.010,00 (20,00) - (20,00)

46 Selamet Sutopo 2.000.000,00 319.990,00 2.319.990,00 2.000.110,00 319.990,00 2.320.100,00 (110,00) - (110,00)

47 Suhuluddin 2.000.000,00 319.990,00 2.319.990,00 2.000.020,00 319.990,00 2.320.010,00 (20,00) - (20,00)

48 Erna Wati 2.000.000,00 319.990,00 2.319.990,00 545.460,00 87.270,00 632.730,00 1.454.540,00 232.720,00 1.687.260,00

49 Tukiran 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 272.728,00 43.636,00 316.364,00 2.727.272,00 436.360,00 3.163.632,00

50 Siti Janaini 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 454.546,00 73.454,00 528.000,00 4.545.454,00 726.554,00 5.272.008,00

111.000.000,00 17.695.055,00 128.695.055,00 61.592.121,00 9.555.924,00 71.148.045,00 49.407.879,00 8.139.131,00 57.547.010,00 TOTAL

Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah Pokok Bunga Jumlah

1 Koperasi Serba Usaha Serumpun 15.000.000,00 2.400.002,00 17.400.002,00 - - - 15.000.000,00 2.400.002,00 17.400.002,00

2 Karnaini 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

3 Adji Mahrim 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

4 Dadang Maskori 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

5 Amina Tuzzuhro 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

6 M Despianto 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

7 Siswanto 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

8 Angga Zulkarnain 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00 - - - 5.000.000,00 800.008,00 5.800.008,00

9 A Roni 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 - - - 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00

10 Nauratun BA 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 - - - 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00

11 Zeta Arne 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 - - - 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00

12 Suandi 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00 - - - 3.000.000,00 479.996,00 3.479.996,00

13 Khaidir Syah 2.500.000,00 400.004,00 2.900.004,00 - - - 2.500.000,00 400.004,00 2.900.004,00

14 Deni Saputra 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00 - - - 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00

15 Kartini Eka Putri 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00 - - - 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00

16 Sri Hartati 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00 - - - 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00

17 Mei Hayani 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00 - - - 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00

18 Nuryani 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00 - - - 2.000.000,00 320.012,00 2.320.012,00

19 M Yusup 4.000.000,00 640.020,00 4.640.020,00 - - - 4.000.000,00 640.020,00 4.640.020,00

20 Sahid 4.000.000,00 640.020,00 4.640.020,00 - - - 4.000.000,00 640.020,00 4.640.020,00

82.500.000,00 13.200.146,00 95.700.146,00 - - - 82.500.000,00 13.200.146,00 95.700.146,00 Total

Lampiran II.4

REKAPITULASI DANA BERGULIR TAHUN ANGGARAN 2008

BELUM PERNAH DIANGSUR PER 31 DESEMBER 2009

No Nama PenerimaNilai Bantuan (Rp) Angsuran (Rp) Belum Tertagih per Desember 2009 (Rp)

Lampiran II.5

(dalam rupiah)

No SKPD Tanah Peralatan & Mesin Gedung Jaringan Aset tetap lainnya KDP Jumlah

1 PU - 194.859.000,00 - - - - 194.859.000,00

2 Dikpora - 30.804.395.000,00 999.000.000,00 3.190.650.000,00 - 34.994.045.000,00

3 Dinkes - 125.481.850,00 8.857.795.587,00 - - - 8.983.277.437,00

4 Setda - 3.407.986.500,00 - - 27.000.000,00 - 3.434.986.500,00

5 Dinas Koperasi - 289.658.750,00 1.548.300.000,00 - - - 1.837.958.750,00

6 Bappeda - 450.073.000,00 - - - - 450.073.000,00

7 Dinas pertanian - 191.786.000,00 - 503.747.000,00 - - 695.533.000,00

8 Dinas peternakan perikanan - 347.227.000,00 - - - - 347.227.000,00

9 Sekretariat DPRD - 49.720.000,00 - 43.400.000,00 - - 93.120.000,00

10 Dispenda - 35.955.000,00 - - - - 35.955.000,00

11 Disnakertransos 70.000.000,00 - - 74.219.903,30 - - 144.219.903,30

12 Disbudparhub - 356.750.000,00 - - 75.319.500,00 - 432.069.500,00

13 BKD - 69.500.000,00 - - - - 69.500.000,00

14 BLH - 477.812.400,00 24.000.000,00 - - - 501.812.400,00

15 BPMPPKB - 66.732.000,00 - - - - 66.732.000,00

16 Dinas capil - 1.250.000,00 - - - - 1.250.000,00

17 Dinas ESDM - - - 585.068.000,00 - - 585.068.000,00

18 Inspektorat - 163.425.500,00 - - 6.600.000,00 - 170.025.500,00

19 Kantor kebersihan - 67.265.000,00 - - - - 67.265.000,00

20 Kantor perpustakaan - 1.000.000,00 - - 191.596.000,00 - 192.596.000,00

21 Kecamatan - 18.305.000,00 - - - - 18.305.000,00

22 Sekolah - 4.400.000,00 - - - - 4.400.000,00

53.320.277.990,30

Daftar Jumlah Aset Pada SKPD yang Tidak Ada Rinciannya

Total

No Sekolah Kegiatan Termin 1 (Rp) Termin 2 (Rp) Termin 3 (Rp) Total (Rp) Sumber dana

1 SDN 02 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

2 SDN 02 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

3 SDN 03 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

4 SDN 03 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

5 SDN 04 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

6 SDN 04 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

7 SDN 05 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

8 SDN 05 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

9 SDN 06 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

10 SDN 06 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

11 SDN 08 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

12 SDN 08 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

13 SDN 09 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

14 SDN 09 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

15 SDN 10 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

16 SDN 10 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

17 SDN 11 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

18 SDN 11 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

19 SDN 12 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

20 SDN 12 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

21 SDN 13 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

22 SDN 13 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

23 SDN 14 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

24 SDN 14 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

25 SDN 15 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

26 SDN 15 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

27 SDN 16 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

28 SDN 16 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

29 SDN 17 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

30 SDN 17 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

31 SDN 18 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

Lampiran II.6

Rehabilitasi Sekolah Termasuk Meubelairnya yang Belum Diatribusikan

No Sekolah Kegiatan Termin 1 (Rp) Termin 2 (Rp) Termin 3 (Rp) Total (Rp) Sumber dana

32 SDN 18 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

33 SDN 19 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

34 SDN 19 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

35 SDN 20 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

36 SDN 20 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

37 SDN 21 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

38 SDN 21 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

39 SDN 22 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

40 SDN 22 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

41 SDN 01 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

42 SDN 01 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

43 SDN 02 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

44 SDN 02 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

45 SDN 03 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

46 SDN 03 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

47 SDN 04 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

48 SDN 04 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

49 SDN 05 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

50 SDN 05 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

51 SDN 06 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

52 SDN 06 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

53 SDN 08 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

54 SDN 08 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

55 SDN 09 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

56 SDN 09 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

57 SDN 10 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

58 SDN 10 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

59 SDN 11 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

60 SDN 11 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

61 SDN 12 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

62 SDN 12 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

63 SDN 01 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

64 SDN 01 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

65 SDN 02 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 - 188.822.530,00 DAK

No Sekolah Kegiatan Termin 1 (Rp) Termin 2 (Rp) Termin 3 (Rp) Total (Rp) Sumber dana

66 SDN 02 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 - 18.882.270,00 DAU

67 SDN 03 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

68 SDN 03 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

69 SDN 04 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

70 SDN 04 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

71 SDN 05 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

72 SDN 05 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

73 SDN 06 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

74 SDN 06 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

75 SDN 07 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

76 SDN 07 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

77 SDN 08 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

78 SDN 08 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

79 SDN 09 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

80 SDN 09 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

81 SDN 10 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

82 SDN 10 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

83 SDN 11 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

84 SDN 11 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

85 SDN 12 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

86 SDN 12 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

87 SDN 13 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

88 SDN 13 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

89 SDN 14 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

90 SDN 14 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

91 SDN 15 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

92 SDN 15 B. Ilir DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

93 SDN 01 UjaN Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

94 SDN 01 UjaN Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

95 SDN 02 UjaN Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

96 SDN 02 UjaN Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

97 SDN 03 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

98 SDN 03 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

99 SDN 04 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

No Sekolah Kegiatan Termin 1 (Rp) Termin 2 (Rp) Termin 3 (Rp) Total (Rp) Sumber dana

100 SDN 04 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

101 SDN 05 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

102 SDN 05 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

103 SDN 06 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

104 SDN 06 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

105 SDN 07 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

106 SDN 07 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

107 SDN 08 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

108 SDN 08 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

109 SDN 09 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

110 SDN 09 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

111 SDN 10 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

112 SDN 10 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

113 SDN 11 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

114 SDN 11 Ujan Mas DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

115 SD 01 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

116 SD 01 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

117 SD 02 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

118 SD 02 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

119 SD 03 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

120 SD 03 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

121 SD 04 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

122 SD 04 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

123 SD 05 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

124 SD 05 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

125 SD 06 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

126 SD 06 Merigi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

127 SDN 01 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

128 SDN 01 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

129 SDN 02 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

130 SDN 02 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

131 SDN 03 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

132 SDN 03 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

133 SDN 04 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

No Sekolah Kegiatan Termin 1 (Rp) Termin 2 (Rp) Termin 3 (Rp) Total (Rp) Sumber dana

134 SDN 04 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

135 SDN 05 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

136 SDN 05 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

137 SDN 06 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

138 SDN 06 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

139 SDN 07 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

140 SDN 07 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

141 SDN 08 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

142 SDN 08 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

143 SDN 09 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

144 SDN 09 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

145 SDN 10 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

146 SDN 10 Kabawetan DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

147 SDN 01 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

148 SDN 01 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

149 SDN 02 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

150 SDN 02 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

151 SDN 03 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

152 SDN 03 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

153 SDN 04 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

154 SDN 04 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

155 SDN 05 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

156 SDN 05 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

157 SDN 06 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

158 SDN 06 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

159 SDN 07 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

160 SDN 07 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

161 SDN 08 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

162 SDN 08 S. Musi DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

163 SDN 01 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

164 SDN 01 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

165 SDN 02 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

166 SDN 02 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

167 SDN 03 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

No Sekolah Kegiatan Termin 1 (Rp) Termin 2 (Rp) Termin 3 (Rp) Total (Rp) Sumber dana

168 SDN 03 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

169 SDN 04 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

170 SDN 04 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

171 SDN 05 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

172 SDN 05 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

173 SDN 06 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

174 SDN 06 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

175 SDM 05 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

176 SDM 05 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

177 SDM 07 M. KEMUMU DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

178 SDM 07 M. KEMUMU DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

179 SDM 02 UJAN MAS DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

180 SDM 02 UJAN MAS DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

181 SDM 06 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

182 SDM 06 M. Kemumu DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

183 SDN 07 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.529.000,00 113.293.530,00 62.940.870,00 251.763.400,00 DAK

184 SDN 07 Kepahiang DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.552.900,00 11.329.370,00 6.294.110,00 25.176.380,00 DAU

185 SDN 07 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 75.530.160,00 113.295.240,00 62.941.800,00 251.767.200,00 DAK

186 SDN 07 Tebat Karai DIKPORA (REHAB BERAT/SEDANG SD) 7.551.910,00 11.327.860,00 6.293.270,00 25.173.040,00 DAU

25.686.165.020,00

Lampiran II.7

No Kegiatan Nilai (Rp)

1 Rehab SMKN 01 KUTOREJO 54.850.000,00

2 Rehab MAN Darussalam 161.700.000,00

3 Rehab SMA Muhammadiyah KPH 79.903.000,00

4 Perencanaan 15.950.000,00

5 Pengawasan 10.950.000,00

6 Pengelola Teknis 4.000.000,00

7 Belanja Perencanaan 80.450.000,00

8 Belanja Pengawasan 54.950.000,00

9 Belanja Pengelola Teknis 13.500.000,00

10 Rehab SDN 06 Bermani Ilir 161.000.000,00

11 Rehab SDN 02 Merigi 79.800.000,00

12 Rehab SDN 05 Tebat Karai 159.000.000,00

13 Rehab SDN 01 Ujan Mas 154.849.000,00

14 Rehab SDN 05 Kepahiang 160.890.000,00

15 Rehab MIS 18 Bermani Ilir 161.617.000,00

16 Rehab SMPN 01 Kepahiang 161.756.000,00

17 Rehab SMPN 01 Bermani Ilir 161.780.000,00

18 Rehab SMPN 02 Kutorejo 153.764.000,00

19 Rehab SMPN 02 Tebat Karai 156.500.000,00

20 Rehab SMPN 04 Kepahiang 128.878.000,00

21 Rehab SMPN 01 Tebat Karai 80.900.000,00

22 Rehab SDN 05 Tanjung Alam 78.693.000,00

23 Rehab SMPN 01 Atap No.3 161.758.000,00

24 Rehab SMPN 01 Kandang 161.247.000,00

25 Rehab SDN 09 Barat Wetan 161.780.000,00

26 Rehab SDN 06 Kelik 161.410.000,00

27 Rehab SDN 08 Kabawetan 91.600.000,00

28 Rehab SDN 11 Tebat Monok 160.780.000,00

Jumlah 3.174.255.000,00

Rehabilitasi Sekolah yang Belum Diatribusikan

1 3 4

a Set Peralatan Kesehatan Poliklinik Umum

1 Minor Surgery Set

Consist Of :

- Nald Voerder (Needle Holder), SS Promed 3,949,100 2 Buah

- Pinset Anatomi, 14,5 cm, SS Promed 1.204.500 2 Buah

- Pinset Chirurgie, 14.5 cm, SS Promed 1.256.150 2 Buah

- Arteri Klem Bengkok, SS Promed 2.426.250 2 Buah

- Arteri Klem Lurus, 14 cm, SS Promed 2.323.000 2 Buah

- Klem Kocher Promed 2.684.400 2 Buah

- Gunting Verban, 14.5 cm, SS Promed 3.019.900 2 Buah

- Gunting Pembuka Jahitan, 14 cm, SS Promed 3.691.000 2 Buah

- Gunting Bedah Standar Lurus, 14.5 cm, SS Promed 2.787.600 2 Buah

- Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tajam/Tajam, 14.5 cm, SS Promed 2.839.200 2 Buah

- Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tajam/Tumpul, 14.5 cm, SS Promed 2.839.200 2 Buah

- Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tumpul/Tumpul, 14.5 cm, SS Promed 2.839.200 2 Buah

- Gunting Jaringan, 18 cm, SS Promed 3.794.250 3 Buah

- Sonde Panjang, SS Promed 516.200 2 Buah

- Hak (Hok), SS Promed 6.306.550 2 Buah

- Sonde Pendek, SS Promed 430.200 2 Buah

- Naald Hecting Promed 23.694.600 12 Buah

- Mess (Mata Pisau Bedah) Lokal 190.100 1 Box

- Scalpel Handle, SS Promed 1.161.500 2 Buah

- Cassing (Bak Instrumen) Lokal 353.050 1 Buah

- Gunting Epis, 14 cm, SS Promed 2.568.200 1 Buah

2 Tensimeter Air Raksa Kawe 2.172.650 1 Buah

3 Stetoscope Dewasa Kawe 543.150 1 Buah

4 Timbangan + Tinggi Badan Jumbo 2.715.825 1 Buah

5 Tempat Tidur Periksa (Besi) + Matras MAK 9.716.800 1 Buah

6 Standar Waskom Ganda + Waskom Lokal 977.700 1 Set

7 Bengkok (Nierbeken) Lokal 108.600 2 Buah

8 Reflek Hammer, Taylor 20 cm, SS Lokal 38.025 1 Buah

9 Tourniquet Kawe 353.050 1 Buah

10 Sudip Lidah Panjang, 19 cm, SS Lokal 32.600 1 Buah

11 Sudip Lidah Pendek, 14 cm, SS Lokal 27.150 1 Buah

12 Lampu Sorot Kawe 19.751.500 2 Buah

13 Korentang 25 cm, SS Promed 2.258.500 1 Buah

14 Handscoon 6,5 MPM 104.300 1 Lusin

15 Handscoon 7 MPM 104.300 1 Lusin

16 Handscoon 7,5 MPM 104.300 1 Lusin

17 Hanscoon Rumah Tangga Lokal 21.725 1 Pasang

18 Baki Logam Tempat Alat Steril Lokal 1.086.325 1 Buah

19 Sterilisator Smic 2.715.825 1 Buah

20 Bisturi (Mata Pisau Bedah) Promed 580.750 1 Buah

21 Mess (Tangkai Pisau Operasi) Lokal 190.100 1 Kotak

22 Standar Infus MAK 1.774.525 1 Buah

23 Senter Periksa Pasien Lokal 162.950 1 Buah

24 Instrumen Trolly MAK 7.098.100 1 Buah

25 Instrumen Cabinet MAK 8.227.325 1 Buah

26 Oksigen Set 1M3 Sharp 2.715.825 1 Set

27 Lemari Obat MAK 16.454.650 2 Buah

28 Screen Panel MAK 5.000.925 1 Buah

29 Tromol Ø 18 cm Lokal 814.750 1 Buah

30 Lumpang Obat Ø 15 Lokal 1.313.200 14 Set

31 Pispot Dewasa Lokal 1.032.000 1 Buah

32 Urinal Stainless Lokal 1.032.000 1 Buah

33 Thermometer Klinis - 19.000 1 Buah

34 Mangkok untuk Larutan Lokal 48.900 1 Buah

35 Diagnostik Set Kawe 15.208.650 2 Set

36 THT Set Marada 59.254.500 4 Set

37 Sunction Pump for Adult Hersill 162.061.050 3 Buah

38 Circumcisson Set

Consist Of :

- Foerster-Ballenger str serrated 25.0 cm, SS Promed 4.106.300 2 Pcs

- Metzenbaum scs cvd bl/bl 18.0 cm, SS Promed 1.685.550 1 Pc

- Standar oper.scs. Str.sh/bl 14.5 cm, SS Promed 1.267.100 1 Pc

2 5

Lampiran II.8

Bahan Habis Pakai yang Masih Tercantum Dalam Aset Tetap

NO. JENIS BARANG / MERK/TYPE HARGA KETERANGAN

1 3 42 5

NO. JENIS BARANG / MERK/TYPE HARGA KETERANGAN

- Standar dressing forceps str 14.5 cm, SS Promed 547.500 1 Pc

- Standar tissue fcps. 1x2 t str 14.5 cm, SS Promed 586.600 1 Pc

- Adson dressing forceps 12.0 cm, SS Promed 645.300 1 Pc

- Adson tissue fcps 1x2 teeth 12.0 cm, SS Promed 782.150 1 Pc

- Allis fcps 5x6t 15.0 cm, SS Promed 1.814.600 1 Pc

- Halsted-mosquito fcps str 12.5 cm, SS Promed 1.055.900 1 Pc

- Halsted-mosquito fcps cvd 12.5 cm, SS Promed 1.102.850 1 Pc

- Bruenings tongue depressor 19.0 cm SS Promed 1.447.000 1 Pc

- Grooved director 13.0 cm, SS Promed 224.775 1 Pc

- Crile-wood needle holder 15,0cm, SS Promed 1.795.050 1 Pc

- Pck=100 blades flg.20 Promed 2.080.550 1 Pc

- Container 300x140x70mm, SS Promed 9.698.825 1 Pc

39 Resusitator Neonatal Hersill 22.220.400 3 Buah

40 Kartu tes Penglihatan dekat Lokal 118.500 2 Buah

443.925.525

b Peralatan Poli Gigi

1 Dental Unit Andini 118.509.000 1 Unit

2 Bein Lurus Besar Nova-ss Germany 488.850 1 Buah

3 Bein Lurus Kecil Nova-ss Germany 488.850 1 Buah

4 Bor Intan (diamon bur assorted) utk air jet hand piece (High Speed) Edenta 684.400 1 Buah

5 Bor Intan utk Kontra Angle Hand Piece Konvensional (Low Speed) Edenta 733.275 1 Buah

6 Burniser Besar Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

7 Burniser Kecil Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

8 Cairan untuk memeriksa dental plek (Dilosing Solution) Lokal 586.600 1 Buah

9 Ekskavator Berujung Dua ( Besar) Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

10 Ekskavator Berujung Dua ( Kecil ) Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

11 Gunting Operasi Gusi ( Wagner ) ( 12 Cm ) Nova-ss Germany 228.125 1 Buah

12 Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai Nova-ss Germany 814.750 1 Box

13 Lempeng Kaca Pengaduk Semen, 10 x 7,5 x1 cm Lokal 65.200 1 Buah

14 Pelindung Jari Nova-ss Germany 814.750 1 Buah

15 Pemegang Matriks (matrix holder) Nova-ss Germany 521.450 1 Buah

16 Penahan Lidah Lokal 195.550 1 Buah

17 Pengaduk Amalgam (mortal & Pestle untuk amalgam) Lokal 488.850 1 Buah

18 Pengungkit Akar Gigi Kanan mesial (cryer mesial) Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

19 Pengungkit Akar Gigi Kiri mesial (cryer distal) Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

20 Penumpat Amalgan Berujung Dua ( besar ) Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

21 Penumpat Amalgan Berujung Dua ( Kecil ) Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

22 Penumpat Plastis Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

23 Penumpat Semen Berujung Dua Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

24 Pinset Gigi Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

25 Pita Matrik (matrix band) 5mm x 100mm Meba 391.100 1 Buah

26 Seluloid Kotak/Strip Lokal 488.850 1 Buah

27 Skeler, Black, Kiri dan Kanan ( Type Hoe ) Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

28 Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit ( Type Sickle ) Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

29 Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kanan ( Type Chisel/Mesial ) Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

30 Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kiri ( Type Chisel/Distal ) Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

31 Skeler, Standar, Bentuk Tombak ( Type Hook) Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

32 Sonde Lengkung (half moon) Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

33 Sonde Lurus Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

34 Spatula, Pengaduk Semen Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

35 Spatula, Pengaduk Silikat Lokal 228.125 1 Buah

36 Tang Pemotong Tulang untuk Anak (knalbe tang) 15 cm Nova-ss Germany 977.700 1 Buah

37 Tang Pencabut Akar Gigi Atas Bentuk Bayonet Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

38 Tang Pencabut Akar Gigi Bawah untuk Anak Nova-ss Germany 619.200 1 Buah

39 Tang Pencabut Akar Gigi Depan Atas Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

40 Tang Pencabut Gigi Geraham Atas Anak Nova-ss Germany 619.200 1 Buah

41 Tang Pencabut Gigi Geraham Atas Kanan Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

42 Tang Pencabut Gigi Geraham Atas Kiri Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

43 Tang Pencabut Gigi Geraham Bawah Anak Nova-ss Germany 619.200 1 Buah

44 Tang Pencabut Gigi Geraham Besar Bawah Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

45 Tang Pencabut Gigi Geraham Kecil Atas Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

46 Tang Pencabut Gigi Geraham Kecil dan Taring Bawah Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

47 Tang Pencabut Gigi Geraham Terakhir Atas Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

48 Tang Pencabut Gigi Geraham Terakhir Bawah Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

49 Tang Pencabut Gigi Seri dan Sisa Akar Bawah Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

50 Tang Pencabut Gigi Seri dan Taring Atas Anak Nova-ss Germany 619.200 1 Buah

51 Tang Pencabut Gigi Seri dan Taring Atas Nova-ss Germany 570.325 1 Buah

52 Tang Pencabut Gigi Seri dan Taring Bawah Anak Nova-ss Germany 619.200 1 Buah

1 3 42 5

NO. JENIS BARANG / MERK/TYPE HARGA KETERANGAN

53 Tangkai untuk Kaca Mulut Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

54 Tempat untuk Alkohol ( Deppen Glass ) Lokal 114.050 1 Buah

55 Pinset Dental Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

56 Sonde Half moon Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

57 Kaca mulut datar No.5 Nova-ss Germany 198.800 1 Buah

58 Hatchet Nova-ss Germany 195.550 1 Buah

59 Spoon Excavator Small Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

60 Spoon Excavator Medium Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

61 Spoon Excavator Large Nova-ss Germany 130.350 1 Buah

62 Spatula Plastik Lokal 162.950 1 Buah

141.341.450

c Peralatan KIA & KB

1 Partus Set

Consist Of :

- Vacum Ekstraktor ERN 21.726.650 2 Buah

- Vacum Curetage Lokal 706.100 1 Buah

- Spekulum Vgina Besar, SS Promed 2.452.075 1 Buah

- Spekulum Vagina Kecil, SS Promed 2.452.075 1 Buah

- Reflek Hammer, Taylor 20 cm, SS Lokal 38.025 1 Buah

- Pelvimeter, 34 cm, SS Promed 2.280.000 1 Buah

- Korentang, 25 cm, SS Promed 2.258.500 1 Buah

- Standar waskom ganda + waskom Promed 977.700 1 Buah

- Gynaecological Bad Tesena 10.616.425 1 Buah

2 Gunting tali pusat, 16 cm, SS Promed 2.245.575 1 Buah

3 Gunting benang, 14 cm SS Promed 1.845.500 1 Buah

4 Pinset anatomi, 14.5 cm, SS Promed 602.250 1 Buah

5 Pincet Bedah 14 cm SS Promed 618.075 1 Buah

6 Pincet Bedah 18 cm SS Promed 637.475 1 Buah

7 Pinset cirurgi, 14.5 cm, SS Promed 628.075 1 Buah

8 Kateter karet No. 18 G Lokal 21.725 1 Buah

9 Kateter Karet No. 06 untuk bayi Lokal 74.000 5 Buah

10 Apron Plastik Tebal Lokal 49.375 1 Buah

11 Alat penghisap lendir bayi baru lahir Lokal 88.900 2 Buah

12 Bak Instrument (21x11x4,5) Lokal 345.650 1 Buah

13 Infusion Set Dewasa Lokal 172.750 5 Buah

14 Infusion Set Pediatric Lokal 172.750 5 Buah

15 Mucous Suction (Penghisap Lendir) Lokal 222.250 5 Buah

16 Jarum kulit dan otot Sutura 81.475 1 Buah

17 Handscoon No. 6,5 MPM 104.300 1 Lusin

18 Handscoon No. 7 MPM 104.300 1 Lusin

19 Handscoon No. 7,5 MPM 104.300 1 Lusin

20 Klem Pean, 14 cm, SS Promed 7.635.750 5 Buah

21 Klem 1/2 Kocher, SS Promed 17.078.500 5 Buah

22 Benang Sutera + Catgut - 103.200 1 Set

23 Duk steril Lokal 597.500 1 Buah

24 Episithomy scissors 14 cm, SS Promed 2.568.225 1 Buah

25 Stetoscope Kawe 543.150 1 Buah

26 Doppler Bionet 8.690.650 1 Buah

27 Tensimeter air raksa Kawe 6.517.950 3 Buah

28 Basin kidney Lokal 32.600 1 Buah

29 Bowl metal Lokal 38.025 1 Buah

30 Lamp spiritus Lokal 81.475 1 Buah

31 HB Talquist book paper for heamoglobin Superior 27.150 1 Buah

32 Timbangan bayi Jumbo 923.400 1 Buah

33 Meteran Lokal 4.900 1 Buah

34 Senter Lokal 108.625 1 Buah

35 Termometer badan - 19.000 1 Buah

36 Tas lapangan Lokal 108.625 1 Buah

37 Pompa payudara ASI Lokal 32.600 1 Buah

38 Ukuran Lengan Ibu Hamil Lokal 59.250 2 Buah

39 Resusitator Neonatal/bayi Hersill 14.813.600 2 Buah

40 Stetoscope Digital Dongjin 8.888.200 2 Buah

41 Lampu Kepala Lokal 740.700 1 Buah

42 IUD KIT

Consist Of :

- Grave vaginal speculum 75x20 mm, SS Promed 1.308.250 1 pc

- Grave vaginal speculum 95x30 mm, SS Promed 1.376.600 1 pc

- Grave vaginal speculum 115x35 mm, SS Promed 1.454.800 1 pc

1 3 42 5

NO. JENIS BARANG / MERK/TYPE HARGA KETERANGAN

- BOZEMANN Dressing Forceps 26 cm str Promed 2.545.925 1 pc

- SCHROEDER Tenaculum Forceps 25 m Promed 2.307.375 1 pc

- SIMS Uterine Sound mall. CM Promed 1.861.550 1 pc

- DRESSING Forceps 18 cm Promed 774.325 1 pc

- SIMS Scissors 23 cm cvd. bl/bl Promed 2.757.100 1 pc

- Carrying Bag Lokal 108.625 1 Buah

135.733.900,00

d Peralatan Pusling

1 Minor Surgery Set

Consist Of :

- Nald voerder (needle holder), SS Promed 1.974.550 1 Buah

- Pinset anatomi, 14.5 cm, SS Promed 602.250 1 Buah

- Pinset chirurie, 14.5 cm, SS Promed 628.075 1 Buah

- Arteri Klem Bengkok,14 cm, SS Promed 1.213.125 1 Buah

- Arteri Klem Lurus, 14 cm, SS Promed 1.161.500 1 Buah

- Klem Kocher Promed 1.342.200 1 Buah

- Gunting Verban, 14.5 cm, SS Promed 1.509.950 1 Buah

- Gunting pembuka jahitan, 14 cm, SS Promed 1.845.500 1 Buah

- Gunting bedah standard lurus, 14.5 cm, SS Promed 1.393.800 1 Buah

- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tajam, 14.5 cm, SS Promed 1.419.600 1 Buah

- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tumpul, 14.5 cm, SS Promed 1.419.600 1 Buah

- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tumpul/tumpul, 14.5 cm, SS Promed 1.419.600 1 Buah

- Gunting jaringan, 18 cm, SS Promed 1.264.750 1 Buah

- Sonde panjang, SS Promed 258.100 1 Buah

- Hak (Hok), SS Promed 3.153.275 1 Buah

- Sonde pendek, SS Promed 215.100 1 Buah

- Naald Hecting Promed 1.974.550 1 Buah

- Mess (mata pisau bedah) - 190.100 1 Box

- Scalpel Handle, SS Promed 580.750 1 Buah

- Cassing (bak instrumen) Lokal 353.050 1 Buah

2 Resusitator Neonatal Hersill 14.813.600 2 Buah

3 Tensimeter air raksa Kawe 2.172.650 1 Buah

4 Stetoscope dewasa Kawe 543.150 1 Buah

5 Bengkok (Nierbeken) Lokal 54.300 1 Buah

6 Reflek Hamer, Taylor 20 cm, SS Lokal 38.025 1 Buah

7 Tourniquet Kawe 353.050 1 Buah

8 Sudip lidah panjang, 19 cm, SS Lokal 32.600 1 Buah

9 Handscoon 6.5 MPM 104.300 1 Lusin

10 Handscoon 7 MPM 104.300 1 Lusin

11 Handscoon 7.5 MPM 104.300 1 Lusin

12 Handscoon rumah tangga Lokal 21.725 1 Pasang

13 Baki logam tempat alat steril Lokal 1.086.325 1 Buah

14 Bisturi, SS Promed 580.750 1 Buah

15 Mess, SS - 190.100 1 Box

16 Senter Lokal 162.950 1 Buah

17 Oksigen Set 1M3 Sharp 2.715.825 1 Buah

18 Tromol Lokal 814.750 1 Buah

19 Pispot dewasa Lokal 1.032.000 1 Buah

20 Urinal steinless Lokal 1.032.000 1 Buah

21 Thermometer Klinis - 19.000 1 Buah

22 Mangkok untuk larutan Lokal 48.900 1 Buah

23 Tandu Lipat - 2.468.925 1 Buah

52.412.950

B PENGADAAN PERALATAN LABORATORIUM DAN REAGEN

1 Alat Laboratorium Dasar Puskesmas

Consist Of :

- Microscope Olympus 27.158.300 1 Buah

- Heamoglobinometer (SAHLI) Superior 162.950 1 Buah

- Penusuk jari untuk darah Feather 675 1 Buah

- Mikropipet 100 Socorex 4.331.750 1 Buah

- Mikropipet 1000 Socorex 4.331.750 1 Buah

- Pipet Wester Grent Asistent 47.525 1 Buah

- Tabung Reaksi Kecil Lokal 8.150 1 Buah

- Rak tabung kecil Lokal 54.300 1 Buah

- Objek glass - 32.600 1 Buah

- Stopwatch - 475.275 1 Buah

1 3 42 5

NO. JENIS BARANG / MERK/TYPE HARGA KETERANGAN

- Kertas PH - 271.600 1 Buah

- Urinometer - 203.700 1 Buah

- Gelas batang pengaduk Lokal 9.500 1 Buah

- Corong 200 ml - 40.725 1 Buah

- Corong 100 ml Lokal 54.300 1 Buah

- Pipet volume 10 ml - 88.250 1 Buah

- Pipet volume 5 ml - 81.475 1 Buah

- Pipet tetes besar Lokal 2.025 1 Buah

- Pipet tetes kecil Lokal 1.625 1 Buah

- Tang penjepit Lokal 9.500 1 Buah

- Botol semprot besar Lokal 27.150 1 Buah

- Tornikuet Kawe 353.050 1 Buah

- Spatel, 14 cm, SS Lokal 21.725 1 Buah

- Lamp spiritus Lokal 81.475 1 Buah

- Rak Pengering Lokal 177.750 1 Buah

- Kaca Slide Lokal 14.800 1 Buah

2 Reagen

Consist Of :

- Golongan darah Tes Antec 1.057.550 1 Set

- Alkohol 70 % Lokal 87.400 1 Liter

- Reagen Anti A dan B Seraclone 740.700 1 Set

3 Laboratorium Rujukan

1 Imunologi Klinik

a Human Elisa Sistem

* Humareader plus Human 442.790.550 1 Unit

* Automatic Washes Human 374.715.200 1 Unit

* Humatempelisa Plate Incubator Human 40.422.500 1 Unit

b Reagensia

- HBs Ag Human 5.282.100 1 Kit

- Anti HCV Human 7.729.950 1 Kit

- Anti HBS Human 9.920.200 1 Kit

- Anti HIV 1/2 Human 6.570.500 1 Kit

- Toxoplasma (IgG Ab) Human 8.760.600 1 Kit

- Toxoplasma (IgM Ab) Human 9.920.100 1 Kit

- Dengue IgG Elisa Human 11.814.475 1 Kit

- Dengue IgM Elisa Human 11.814.475 1 Kit

- TSH Human 6.183.950 1 Kit

2 Chemistry Analizer Abaxis 518.476.800 1 Unit

3 HIV Monitoring & Hematology Analizer PointCare 740.680.000 1 Unit

4 Alat pemeriksaan kualitas air terdiri dari :

A. Portable Turbidimeter Hach 36.046.975 1 Unit

COD Determination System, terdiri atas :

a. Digital Reactor Block Hach 29.905.000 1 Unit

b. Digesdahl Digestion Apparatus Hach 46.416.000 1 Unit

B. Portable pH Meter Sension 1 Hach 22.467.325 1 Unit

C. Portable Conductivity/TDS/Salinity Meter Sension 5 Hach 25.152.300 1 Unit

D. Dissolved Oxygen Meter Portable Sension 6 Hach 28.146.375 1 Unit

E. BOD Analysis/BOD Track Apparatus Hach 76.640.750 1 Unit

F. BOD Incubator Hach 205.353.850 1 Unit

G. Ultrapure Water System TKA 101.127.650 1 Unit

H. Soil Test Kit Hach 32.508.500 1 Kit

5 Kontamination Food Test Imedha 227.304.650 2 Set

3.066.078.350,00

C PERALATAN PENYULUHAN KESEHATAN

1 Phantom Gigi Anak 3B Scientific 6.646.200 1 Buah

2 Phantom Gigi Dewasa 3B Scientific 7.707.000 1 Buah

3 Megaphone TOA 1.624.550 1 Buah

4 Wireless TOA 9.485.650 1 Buah

5 APE (Alat Permainan Edukatif) Lokal 4.444.100 1 Buah

- Puzzle Geometri

- Kubus

- Ronce

- Krayon

- Boneka

- Mainan Tarik

- Mainan Bunyi

- Mainan Gigit

- Donat Ring

1 3 42 5

NO. JENIS BARANG / MERK/TYPE HARGA KETERANGAN

- Bola

- Saputangan

- Buku Cerita

- Tas

6 Phantom alat persalinan normal Nasco-Life Form 69.574.650 2 Unit

7 Phantom resusitasi jantung dan paru Ambu 195.055.900 2 Unit

8 Phantom panggul untuk pasang IUD Nasco-Life Form 72.641.050 2 Unit

9 Phantom lengan untuk pasang infus Nasco-Life Form 72.221.350 2 Unit

10 Phantom lengan untuk pasang implant Gaumard 108.909.750 2 Unit

11 Phantom bayi untuk resusitasi/ventilasi Lerdal 12.849.300 2 Unit

12 Phantom bayi berat lahir rendah Somso 54.543.800 2 Unit

13 Phantom bayi untuk intubasi endotrakheal Gaumard 108.909.750 2 Unit

724.613.050

D Peralatan Emergensi Lapangan

1 Tenda Emergensi Lapangan Lokal 14.813.625 1 Unit

2 Electro Cardiography 3 Channel Progetti 166.406.350 1 Buah

3 Resucitasi Set For Infant and Adult Hersill 34.565.100 2 Buah

4 Pengukur Waktu (Timer) - 370.325 1 Buah

5 Diagnostik Set Kawe 7.604.325 1 Set

6 Tempat Tidur Lapangan Lokal 839.425 1 Buah

7 Kursi Lapangan Lokal 839.425 1 Buah

8 Minor Surgery Set 1 Set

Consist Of :

- Nald voerder (needle holder), SS Promed 1.974.550 1 Buah

- Pinset anatomi, 14.5 cm, SS Promed 602.250 1 Buah

- Pinset chirurie, 14.5 cm, SS Promed 628.075 1 Buah

- Arteri Klem Bengkok,14 cm, SS Promed 1.213.125 1 Buah

- Arteri Klem Lurus, 14 cm, SS Promed 1.161.500 1 Buah

- Klem Kocher Promed 1.342.200 1 Buah

- Gunting Verban, 14.5 cm, SS Promed 1.509.950 1 Buah

- Gunting pembuka jahitan, 14 cm, SS Promed 1.845.500 1 Buah

- Gunting bedah standard lurus, 14.5 cm, SS Promed 1.393.800 1 Buah

- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tajam, 14.5 cm, SS Promed 1.419.600 1 Buah

- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tumpul, 14.5 cm, SS Promed 1.419.600 1 Buah

- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tumpul/tumpul, 14.5 cm, SS Promed 1.419.600 1 Buah

- Gunting jaringan, 18 cm, SS Promed 1.264.750 1 Buah

- Sonde panjang, SS Promed 258.100 1 Buah

- Hak (Hok), SS Promed 3.153.275 1 Buah

- Sonde pendek, SS Promed 215.100 1 Buah

- Naald Hecting Promed 1.974.550 1 Buah

- Mess (mata pisau bedah) - 190.100 1 Box

- Scalpel Handle, SS Promed 580.750 1 Buah

- Cassing (bak instrumen) Lokal 353.050 1 Buah

9 Sterilisator Tekanan Tinggi (otoklaf) - 5.036.625 1 Buah

10 Termometer - 19.000 1 Buah

11 Vaksin Carier 8,6 L Dovline 3.703.400 1 Buah

12 Neeedle Destroyer E Med Future,INC. 5.431.650 1 Buah

13 Stetoscope dewasa Kawe 543.150 1 Buah

14 Tensimeter air raksa Kawe 2.172.650 1 Buah

15 Oksigen Set 1M3 Sharp 2.715.825 1 Buah

16 Spalak Lokal 133.325 1 Buah

17 Lampu Kepala Lokal 740.700 1 Buah

18 Tandu - 2.468.925 1 Buah

19 Emergency Kit (Peralatan Evakuasi) Hersill 134.302.425 1 Set

406.625.675,00

4.970.730.900,00 Total Keseluruhan :

Lampiran II.9

No Kec/Kel/Desa Dipergunakan untuk Harga (Rp)

1 Kecamatan Tebat Karai Tanah titik nol kabupaten kepahiang 20.000.000,00

2 Desa Penanjung Panjang Tanah makam pahlawan 75.000.000,00

3 Kec. Kepahiang Desa Tebat Monok Tanah kantor samsat dan balai uji 105.000.000,00

4 Kec. Kepahiang Desa kelobak Tanah perluasan kantor pemda KPH 1.454.594.000,00

5 kec. Tl. Karet Lahan Praktek penyuluhan Pertanian 30.000.000,00

6 Kec. Ujan Mas Desa Pekalongan Lahan Praktek penyuluhan 30.000.000,00

7 Kec. Merigi Desa Batu Ampar Kantor BPPK kec.Merigi 38.810.000,00

8 Kec. Kabawetan Ds.Pematang donok Balai Benih Holtikultura/Perkebunan 250.000.000,00

9 Kec. Kabawetan Desa Tangsi Baru Kantor BPPK Kec. Kabawetan 49.000.000,00

10 Kec. Kepahiang Desa Tebat Monok Kantor workshop dinas PU 256.000.000,00

11 Kec. M Kemumu Desa Batu Kalung Kantor BPPK Kec. Muara Kemumu 50.000.000,00

12 Kec. Seberang Musi Ds.Lubuk Sahung Kantor BPPK Kec. Seberang Musi 50.000.000,00

13 Kec.Bermani Ilir Desa Cinta Mandi Relokasi Pemukiman Penduduk 50.000.000,00

14 Kec. M. Kemumu Tanah Kantor Desa Waruang Pojok 50.000.000,00

Jumlah 2.508.404.000,00

Aset Tanah tidak Didukung Bukti Kepemilikannya

LAPORAN III

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM RANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN ANGGARAN 2009

DAFTAR ISI

HALAMAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP

KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ............................................................. 1

A. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Kepatuhan Tahun-tahun Sebelumnya ........... 4

B. Temuan Pemeriksaan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan ...............................................................................................

1. Terjadi ketekoran kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009

sebesar Rp898.378.614,38 yang meliputi sisa UP sebesar Rp579.501.013,28

Pajak Pb1 sebesar Rp85.314.087,27, PPh dan PPN sebesar

Rp233.563.513,83… ........................................................................................... 4

2. Realisasi Belanja Barang dan Jasa di lingkungan Sekretariat Daerah sebesar

Rp3.987.145.586,00 belum dapat dipertanggungjawabkan dan di antaranya

sebesar Rp1.105.919.400,00 digunakan untuk tujuan yang bukan

peruntukannya/fiktif serta Belanja Bantuan Keuangan sebesar

Rp79.234.000,00 fiktif ........................................................................................ 6

3. Realisasi belanja perjalanan dinas luar daerah di lingkungan Sekretariat Daerah

dan Sekretariat DPRD sebesar Rp254.900.000,00 diduga fiktif………. 9

4. Volume hasil pengadaan alat laboratorium multimedia bahasa di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga kurang dari volume kontrak sebesar

Rp77.572.512,00 ................................................................................................... 12

5. Pemutusan kontrak pembangunan Puskesmas Renah Kurung di Air Les tidak

ditindaklanjuti dengan pencairan jaminan pelaksanaan sebesar

Rp32.425.000,00 ...................................................................................................

13

6. Pengguna Anggaran tidak tegas untuk melakukan pemutusan kontrak

pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang tidak dapat

diselesaikan, sehingga jaminan pelaksanaan sebesar Rp16.010.000,00 tidak

dapat dicairkan ......................................................................................................

15

7. Terdapat keterlambatan pada beberapa paket pekerjaan yang belum dikenakan

sanksi denda keterlambatan sebesar Rp77.475.516,00 .........................................

17 ..........................................................................................................................

LAMPIRAN

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kepahiang per 31 Desember 2009 dan

2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji

material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI

mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten

Kepahiang terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kepahiang.

Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan

pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut.

Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk

melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan

keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berindikasi unsur tindak pidana.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam

pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Terjadi ketekoran kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 sebesar

Rp898.378.614,38 yang meliputi sisa UP sebesar Rp579.501.013,28, Pajak Pb1 sebesar

Rp85.314.087,27, PPh dan PPN sebesar Rp233.563.513,83.

2. Realisasi Belanja Barang dan Jasa di lingkungan Sekretariat Daerah sebesar

Rp3.987.145.586,00 belum dapat dipertanggungjawabkan dan di antaranya sebesar

Rp1.105.919.400,00 digunakan untuk tujuan yang bukan peruntukannya/fiktif serta

Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp79.234.000,00 fiktif.

3. Realisasi belanja perjalanan dinas luar daerah di lingkungan Sekretariat Daerah dan

Sekretariat DPRD sebesar Rp254.900.000,00 diduga fiktif.

4. Volume hasil pengadaan alat laboratorium multimedia bahasa di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga kurang dari volume kontrak sebesar Rp77.572.512,00.

5. Pemutusan kontrak pembangunan Puskesmas Renah Kurung di Air Les tidak

ditindaklanjuti dengan pencairan jaminan pelaksanaan sebesar Rp32.425.000,00.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 2

6. Pengguna Anggaran tidak tegas untuk melakukan pemutusan kontrak pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang tidak dapat diselesaikan, sehingga

jaminan pelaksanaan sebesar Rp16.010.000,00 tidak dapat dicairkan.

7. Terdapat keterlambatan pada beberapa paket pekerjaan yang belum dikenakan sanksi

denda keterlambatan sebesar Rp77.475.516,00.

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Bupati Kepahiang agar:

1. Secepatnya mengembalikan sisa UP dan Pb-1 ke Kas Daerah masing-masing sebesar

Rp579.501.013,28 dan Rp85.314.087,27, dan PPN dan PPh ke Kas Negara sebesar

Rp233.563.513,83. Selain itu, mempertimbangkan kembali pengangkatan Bendahara

Pengeluaran Rutin Sekretariat Daerah TA 2009 untuk tidak ditugaskan sebagai

Bendahara Pengeluaran pada masa yang akan datang dan memberikan teguran kepada

Sekretaris Daerah untuk secara intensif melakukan pengendalian dan pengawasan atas

kegiatan pengelolaan keuangan dan memberikan sanksi yang tegas kepada Bendahara

Pengeluaran TA 2009.

2. Secepatnya mengembalikan kerugian daerah tersebut sebesar Rp1.185.153.400,00

(Rp1.105.919.400,00 + Rp79.234.000,00) ke Kas Daerah. Salinan bukti setor

disampaikan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu. Kemudian meminta

Bendahara Pengeluaran Rutin mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar

Rp2.881.226.186,00. Apabila tidak dapat menunjukkan dan/atau memanipulasi bukti-

bukti pengeluaran, maka secepatnya disetorkan ke Kas Daerah. BPK RI juga meminta

Bupati Kepahiang agar memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dan

mempertimbangkan kembali pengangkatan Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat

Daerah TA 2009 untuk tidak ditugaskan sebagai Bendahara Pengeluaran pada masa

yang akan datang.

3. Meminta pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah untuk

mengembalikan belanja perjalanan dinas yang merugikan keuangan daerah sebesar

Rp150.260.000,00 dan meminta pertanggungjawaban pegawai/pejabat terkait di

Sekretariat DPRD yang diduga memalsukan tiket perjalanan sehingga merugikan

keuangan daerah sebesar Rp22.100.000,00. Kemudian, memberikan teguran kepada

Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, PPK terkait, Bendahara Pengeluaran dan PPTK

terkait di lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD yang lalai dalam

menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga menimbulkan kerugian daerah.

4. Meminta Kuasa Pengguna Anggaran terkait di Lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda,

dan Olahraga untuk mempertanggungjawabkan dengan melengkapi kekurangan hasil

pekerjaan tersebut sebesar Rp77.572.512,00.

5. Memberikan teguran kepada Kepala Dinas Kesehatan sebagai Pengguna Anggaran agar

memperhitungkan pembayaran keuangan dengan jaminan pelaksanaan yang tidak bisa

dicairkan;

Melakukan black list terhadap CV Karya Kencana yang lalai dan tidak profesional

dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan

dalam kontrak.

6. Memberikan teguran kepada Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan

Perdagangan sebagai Pengguna Anggaran agar tidak melakukan pembayaran atas sisa

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 3

pekerjaan sebelum hasil pekerjaan diperbaiki dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis

kontrak serta dapat berfungsi dengan baik serta melakukan black list terhadap CV

Winangun Indah yang lalai dan tidak profesional dalam melaksanakan dan

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam kontrak.

7. Memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan atas kelalaiannya dalam melakukan pengendalian dan pengawasan atas

pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk

memperhitungkan denda keterlambatan dalam pembayaran termin kontrak pekerjaan

kepada penyedia barang dan jasa, yang meliputi denda keterlambatan kepada PT Duta

Wahana sebesar Rp69.587.900,00 dan CV Alionara sebesar Rp7.887.616,00. Secara

lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan.

Selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD

Kabupaten Kepahiang Tahun 2009 yang memuat opini Tidak Menyatakan Pendapat

(Disclaimer) dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern. Laporan

tersebut disajikan pada bagian lain yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Bengkulu, 9 Juli 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ade Iwan Ruswana, SE., MM., Ak.

Akuntan, Register Negara Nomor D-17.331

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 4

TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Kepatuhan Tahun-tahun Sebelumnya

Hasil pemantauan tindak lanjut temuan pemeriksaan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan dari 57 temuan pemeriksaan

kepatuhan dan 111 saran, telah ditindaklanjuti 97 saran, masih dalam proses 11 saran, dan

belum ditindaklanjuti 3 saran. Rincian temuan pemeriksaan kepatuhan yang belum selesai

ditindaklanjuti dimuat dalam Lampiran III.1.

B. Temuan Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-

undangan

1. Terjadi ketekoran kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 sebesar

Rp898.378.614,38 yang meliputi sisa UP sebesar Rp579.501.013,28, Pajak Pb1 sebesar

Rp85.314.087,27, PPh dan PPN sebesar Rp233.563.513,83

Pada TA 2009, Sekretariat Daerah Pemkab Kepahiang memperoleh alokasi anggaran belanja

daerah sebesar Rp43.204.687.229,17 dan telah direalisasikan sampai dengan

31 Desember 2009 sebesar Rp36.854.802.331,00. Dari hasil pemeriksaan atas Buku Kas

Umum (BKU), dan buku-buku pembantu lainnya yang dikelola Bendahara Pengeluaran

Rutin di Sekretariat Daerah, diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 menurut BKU adalah

sebesar Rp3.234.541.891,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

No Uraian BKU Bendahara

Pengeluaran (Rp) Koreksi *

(Rp) BKU hasil koreksi

(Rp)

1 Penerimaan 29.652.005.239,00 2.225.579.778,00 31.877.585.017,00

2 Pengeluaran 26.721.227.556,00 1.921.815.570,00 28.643.043.126,00

3 Sisa kas 2.930.777.683,00 303.764.208,00 3.234.541.891,00 *) BPK RI melakukan koreksi sehubungan atas kesalahan pencatatan BKU

Berdasarkan rekening koran bank, sisa kas di rekening Bendahara Pengeluaran per

31 Desember 2009 adalah sebesar Rp298.648,00. Sedangkan sisa kas tunai di brankas

per 31 Desember 2009 tidak dapat ditelusuri karena buruknya sistem pengadministrasian

dan pencatatan transaksi keuangan, serta Bendahara Pengeluaran tidak dapat

menunjukkan seluruh bukti-bukti transaksi keuangan pada periode tersebut. Namun

demikian, BPK RI meyakini bahwa sisa kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember

2009 adalah nihil, yang terbukti dari hasil pemeriksaan atas bukti setor dan mutasi kredit

RKUD dimana sampai dengan tanggal 2 Maret 2010, Bendahara Pengeluaran belum

menyetorkan sisa UP TA 2009 ke Kas Daerah. Selain itu, hasil pemeriksaan kas per

tanggal 18 Februari 2010 diketahui sisa kas di brankas hanya sebesar Rp9.650.000,00.

Dengan demikian, dari sisa Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp3.234.541.891,00,

diduga terjadi ketekoran kas di Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat Daerah per

31 Desember 2009 sebesar Rp3.234.243.243,00 (Rp3.234.541.891,00- Rp298.648,00).

b. Sisa kas TA 2009 sebesar Rp3.234.541.891,00 terdiri dari sisa UP TA 2009 sebesar

Rp2.779.501.013,28 dan pajak yang belum disetorkan ke Kas Negara/ Kas Daerah

sebesar Rp455.040.877,71 yang meliputi PPN sebesar Rp278.799.720,95, PPh 21, 22

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 5

dan 23 sebesar Rp90.927.069,49 dan Pajak makan-minum (Pb-1) sebesar

Rp85.314.087,27. Pengembalian sisa UP TA 2009 sudah dilakukan oleh Bendahara

Pengeluaran pada tanggal 18 Maret sampai dengan bulan Juni 2010. Sampai dengan

pemeriksaan berakhir tanggal 9 Juli 2010, Bendahara Pengeluaran telah menyetorkan

kembali sisa UP sebesar Rp2.200.000.000,00, PPN sebesar Rp103.452.524,68, PPh

pasal 21, 22, 23 sebesar Rp32.346.601,20.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 64 yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak

Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan

dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah atau bank

lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sesuai bank persepsi atau pos giro dalam jangka

waktu sesuai ketentuan perundang-undangan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 59 Tahun 2007 pasal 220 Ayat (1) yang menyatakan bahwa Bendahara

Pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan Uang

Persediaan/Ganti Uang/Tambah Uang Persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-

SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Kondisi tersebut mengakibatkan terdapat sisa UP dan Pb-1 yang belum disetorkan ke Kas

Daerah masing-masing sebesar Rp579.501.013,28 dan Rp85.314.087,27, dan PPN dan PPh

yang belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp233.563.513,83.

Kondisi tersebut disebabkan oleh:

a. Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat Daerah lalai dan tidak mempunyai kompetensi

dan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas kebendaharaan.

b. Sekretaris Daerah sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah lalai dalam

melakukan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pengelolaan keuangan dan tidak

memberikan sanksi yang tegas kepada Bendahara Pengeluaran.

Atas permasalahan tersebut, Sekretariat Daerah menyatakan bahwa terhadap kesalahan atas

penjumlahan serta kekurangan pencatatan dan kelalaian atas penyelenggaraan Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan, hal tersebut disebabkan kelalaian bendahara serta staf yang

mengelola keuangan di Bendahara Sekretariat Daerah, dan ini merupakan akibat

penumpukan pekerjaan yang berakibat tidak tertatanya pengelolaan keuangan dengan baik.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Secepatnya mengembalikan sisa UP dan Pb-1 ke Kas Daerah masing-masing sebesar

Rp579.501.013,28 dan Rp85.314.087,27, dan PPN dan PPh ke Kas Negara sebesar

Rp233.563.513,83.

b. Mempertimbangkan kembali pengangkatan Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat

Daerah TA 2009 untuk tidak ditugaskan sebagai Bendahara Pengeluaran pada masa

yang akan datang.

c. Memberikan teguran kepada Sekretaris Daerah untuk secara intensif melakukan

pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pengelolaan keuangan dan memberikan

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 6

sanksi yang tegas kepada Bendahara Pengeluaran TA 2009.

2. Realisasi Belanja Barang dan Jasa di lingkungan Sekretariat Daerah sebesar

Rp3.987.145.586,00 belum dapat dipertanggungjawabkan dan di antaranya sebesar

Rp1.105.919.400,00 digunakan untuk tujuan yang bukan peruntukannya/fiktif serta

Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp79.234.000,00 fiktif

Pada TA 2009, Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Kepahiang memperoleh alokasi

anggaran di antaranya untuk Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp20.803.077.540,00 dan

untuk Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA sebesar Rp2.500.000.000,00.

Realisasi anggaran kedua belanja tersebut sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing

sebesar Rp17.345.023.949,00 atau 83,38 % dan Rp2.487.137.000,00 atau 99,49 %.

Dari hasil pemeriksaan terhadap BKU dan bukti-bukti pertanggungjawaban, diketahui hal-

hal sebagai berikut:

a. Dari jumlah realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp17.345.023.949,00 di antaranya

jumlah realisasi belanja barang dan jasa dalam kurun waktu antara bulan Mei s.d

Desember 2009 sebesar Rp3.987.145.586,00 sama sekali tidak didukung dengan bukti-

bukti pertanggungjawaban penggunaannya dengan rincian sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah pegawai Jumlah (Rp)

1. Belanja Jasa Pemeliharaan Kesehatan 16 Orang 188,000.000,00

2. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimtek PNS

31 Orang 351,400,000.00

3. Belanja Bantuan Pendidikan 3 Orang 178.000.000,00

4. Belanja Perjalanan Dinas 31 Orang 137.290.000,00

5. Bantuan Keuangan - 627.986.666,00

6. Belanja Suku Cadang, Servis, Pemeliharaan Kendaraan

- 558.526.100,00

7. Belanja Tak Terduga - 75.000.000,00

8. Belanja Alat Elektronik - 172.218.000,00

9. Belanja ATK - 332.536.600,00

10. Belanja Cetak dan Penggandaan - 169.956.200,00

12. Belanja Sewa - 130.750.000,00

13. Belanja Makan dan Minum - 500.980.000,00

14. Belanja Jasa Pemeliharaan Kantor - 83.750.000,00

15. Lain-lain - 480.752.020,00

Total 81 Orang 3.987.145.586,00

Rincian lebih lanjut dimuat dalam Lampiran III.2A – III.2E.

Dari hasil pemeriksaan secara uji petik atas realisasi belanja tersebut, diketahui sebagai

berikut:

1) Hasil konfirmasi secara uji petik kepada 20 pegawai yang namanya tercantum

sebagai peserta yang mengikuti kegiatan bimbingan teknis, diketahui seluruhnya

tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut dan tidak pernah menerima uang yang

dibayarkan sebesar Rp201.200.000,00.

2) Hasil konfirmasi secara uji petik kepada 9 pegawai yang namanya tercantum sebagai

peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi, diketahui seluruhnya tidak pernah

mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut dan tidak menerima uang yang dibayarkan

sebesar Rp90.750.000,00.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 7

3) Hasil konfirmasi secara uji petik kepada 13 pegawai yang namanya tercantum

sebagai pihak yang menerima uang jasa pemeliharaan kesehatan, diketahui

diantaranya sebanyak 10 pegawai tidak pernah menerima uang dimaksud sebesar

Rp120.000.000,00.

4) Hasil konfirmasi kepada seorang pegawai yang namanya tercantum sebagai

penerima bantuan pendidikan sebesar Rp40.000.000,00, diketahui pegawai tersebut

tidak pernah menerima uang bantuan pendidikan tersebut.

Dengan demikian, berdasarkan hasil konfirmasi tersebut diketahui pengeluaran sebesar

Rp451.950.000,00 adalah fiktif. BPK RI tidak bisa melakukan pengujian lebih lanjut

untuk menelusuri keabsahan dan keterjadian belanja barang dan jasa lainnya mengingat

tidak ditemukan bukti-bukti pertanggungjawabannya. Berdasarkan penjelasan dan

pengakuan dari Bendahara Pengeluaran dinyatakan bahwa dari jumlah realisasi belanja

sebesar Rp3.987.145.586,00, diantaranya sebesar Rp1.105.919.400,00 digunakan untuk

kegiatan-kegiatan yang fiktif, yaitu menunjang operasional Bupati. Namun demikian,

Bendahara Pengeluaran tidak dapat menjelaskan dan menunjukkan bukti-bukti

pertanggungjawaban atas seluruh penggunaan uang sebesar Rp3.987.145.586,00.

b. Dari realisasi belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp2.487.137.000,00 diketahui sebesar

Rp79.234.000,00 fiktif. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan secara uji petik terhadap

penerima bantuan keuangan sebesar Rp161.934.000,00. Rincian belanja bantuan

keuangan yang fiktif adalah:

1) Jumlah bantuan keuangan untuk HUT Provinsi Bengkulu yang tercatat dalam BKU

sebesar Rp4.300.000,00 , sementara jumlah bantuan yang senyatanya diterima oleh

penerima bantuan sebesar Rp2.700.000,00 sehingga sebesar Rp1.600.000,00 tidak

diyakini keterjadiannya.

2) Jumlah bantuan keuangan untuk pelantikan Kepala Desa yang tercatat dalam BKU

sebesar Rp4.550.000,00, sementara jumlah bantuan yang senyatanya diterima oleh

penerima bantuan sebesar Rp2.000.000,00 sehingga sebesar Rp2.550.000,00 tidak

diyakini keterjadiannya.

3) Jumlah bantuan keuangan untuk kegiatan bazaar yang tercatat dalam BKU sebesar

Rp39.200.000,00, namun pemohon tidak menerima bantuan.

4) Jumlah bantuan keuangan untuk kegiatan pembuatan merk ruangan/bagian, yang

tercatat dalam BKU sebesar Rp35.884.000,00, namun pemohon tidak menerima

bantuan.

Dengan demikian, terdapat belanja bantuan keuangan fiktif minimal sebesar

Rp79.234.000,00 (Rp1.600.000,00 + Rp2.550.000,00 + Rp39.200.000,00

+ Rp35.884.000,00)

Keadaan tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 136 ayat (2) yang menyatakan bahwa bendahara,

atau pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya

melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya yang dibebankan kepadanya secara

langsung merugikan keuangan daerah, wajib mengganti kerugian tersebut.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 8

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 59 Tahun 2007:

1) Pasal 122 ayat (9) yang menyatakan bahwa setiap SKPD dilarang melakukan

pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan

dalam APBD.

2) Pasal 132 ayat (1) setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung

dengan bukti yang lengkap dan sah.

Keadaan tersebut mengakibatkan:

a. Terjadi kerugian keuangan daerah sebesar Rp1.185.153.400 yang meliputi belanja

barang dan jasa yang fiktif sebesar Rp1.105.919.400,00 dan belanja bantuan keuangan

yang fiktif sebesar Rp79.234.000,00.

b. Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp2.881.226.186,00 (Rp3.987.145.586,00 -

Rp1.105.919.400,00) belum dapat dipertanggungjawabkan dan berindikasi merugikan

keuangan daerah.

Kondisi tersebut disebabkan karena:

a. Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat Daerah lalai dan tidak mempunyai kompetensi

dan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas kebendaharaan.

b. Sekretaris Daerah sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah lalai dalam

melakukan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pengelolaan keuangan dan tidak

memberikan sanksi yang tegas kepada Bendahara Pengeluaran.

Atas permasalahan tersebut, Sekretariat Daerah menyatakan:

a. Terhadap temuan pemeriksaan belanja fiktif, dapat kami jelaskan bahwa kondisi tersebut

tanpa sepengetahuan kami sebagai pengguna anggaran dan luput dari pengendalian serta

pengawasan yang secara berkala kami lakukan.

b. Demikian halnya terhadap temuan pemeriksaan atas belanja jasa pemeliharaan

kesehatan, belanja sosialisasi, belanja bimbingan teknis dan belanja pendidikan sebesar

Rp1.753.123.000,00 yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan non anggaran hingga

mencapai Rp1.105.919.400,00 dapat kami komentari bahwa hal tersebut juga tanpa

sepengetahuan kami dan tidak ada koordinasi maupun permintaan izin kepada kami

sebelumnya.

c. Belanja yang tidak didukung dengan bukti pertanggungjawaban, dapat kami komentari

bahwa kami tidak menyadari ketidaklengkapan SPJ sedemikian besarnya. Yang kami

ketahui bahwa terdapat pengeluaran-pengeluaran yang berada di luar kendali Sekretariat

Daerah untuk melengkapinya, seperti dana sharing PNPM Mandiri di 4 kecamatan,

Honor Linmas Desa, Belanja Cleaning Service, Belanja Parpol, Askes Kades, dan

beasiswa serta belanja LS lainnya yang tidak lengkap SPJnya dan kami akan berusaha

melengkapi secepatnya.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Secepatnya mengembalikan kerugian daerah tersebut sebesar Rp1.185.153.400,00

(Rp1.105.919.400,00 + Rp79.234.000,00) ke Kas Daerah. Salinan bukti setor

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 9

disampaikan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

b. Bendahara Pengeluaran Rutin mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar

Rp2.881.226.186,00. Apabila tidak dapat menunjukkan dan/atau memanipulasi bukti-

bukti pengeluaran, maka secepatnya dsetorkan ke Kas Daerah.

c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kembali

pengangkatan Bendahara Pengeluaran Rutin Sekretariat Daerah TA 2009 untuk tidak

ditugaskan sebagai Bendahara Pengeluaran pada masa yang akan datang.

3. Realisasi belanja perjalanan dinas luar daerah di lingkungan Sekretariat Daerah dan

Sekretariat DPRD sebesar Rp254.900.000,00 diduga fiktif

Pada TA 2009, Pemerintah Kabupaten Kepahiang mengalokasikan anggaran untuk belanja

perjalanan dinas pada Sekretariat Daerah sebesar Rp3.924.152.540,00 dan pada Sekretariat

DPRD sebesar Rp4.683.465.000,00, dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009

masing-masing sebesar Rp3.250.225.000,00 (82,83%) dan Rp3.292.160.000,00 (70,29%).

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2008, pertanggungjawaban biaya

perjalanan dinas masih bersifat lumpsum.

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap bukti-bukti pertanggungjawaban

perjalanan dinas yang dilakukan oleh 150 pegawai/pejabat di lingkungan Sekretariat Daerah

sebesar Rp3.192.690.000,00 dan 4 pegawai/pejabat di lingkungan Sekretariat DPRD sebesar

Rp22.100.000,00, diketahui hal-hal sebagai berikut :

a. Sebanyak 14 orang pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah menerima biaya perjalanan

dinas rangkap untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan,

dengan nilai keseluruhan sebesar Rp226.240.000,00 (sebanyak 55 kali perjalanan dinas).

Dengan demikian, terjadi kelebihan pembayaran biaya perjalanan dinas sebesar

Rp111.380.000,00 (rincian dapat dilihat pada lampiran III.3).

b. Sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) kali perjalanan dinas yang dilakukan oleh 27 pegawai

sebesar Rp121.420.000,00 di Sekretariat Daerah sama sekali tidak didukung dengan

bukti-bukti pertanggungjawaban dan tidak diketahui waktu pelaksanaannya (lampiran

III.4).

c. Realisasi biaya perjalanan dinas sebesar Rp22.100.000,00 di lingkungan Sekretariat

DPRD tidak diyakini keterjadiannya, dimana pengujian atas 4 (empat) tiket pesawat

untuk perjalanan terkait tidak diyakini keterjadiannya (rincian dalam lampiran III.5).

Selain itu berdasarkan pernyataan dari Sekretaris Dewan dan Ketua DPRD bahwa

perjalanan dinas tersebut diragukan pelaksanaannya. Secara rinci, jumlah biaya

perjalanan dinas tersebut adalah :

No Uraian Jumlah (Rp)

1. Tiket Pesawat PP (4 lembar) 10.000.000,00

2. Biaya lain-lainnya (transport, uang harian,penginapan, representasi) 12.100.000,00

Total 22.100.000,00

Keadaan tersebut tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.05/2008 tentang Perjalanan Dinas Jabatan

Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap Pasal 7

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 10

yang menyatakan bahwa Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap

dilarang menerima biaya perjalanan dinas rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan

dinas yang dilakukan dalam waktu yang sama.

b. Peraturan Bupati Kepahiang Nomor 12 Tahun 2008 tanggal 4 Desember 2008 tentang

Standar Biaya Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai

Tidak Tetap di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang :

1) Pasal 7 yang menyatakan bahwa Pejabat Negara dan Pegawai Negeri, dilarang

menerima biaya perjalanan dinas rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan dinas

yang dilakukan dalam waktu yang sama.

2) Pasal 21 yang menyatakan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) jabatan asli dari

pejabat yang mengeluarkan harus diketahui oleh pejabat di tempat yang dituju

dengan tanda tangan dan cap basah yang selanjutnya disampaikan kepada pejabat

yang mengeluarkannya untuk disahkan sebagai alat bukti pengeluaran.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 136 ayat (2) yang menyatakan bahwa bendahara,

atau pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya

melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya yang dibebankan kepadanya secara

langsung merugikan keuangan daerah, wajib mengganti kerugian tersebut.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja perjalanan dinas sebesar Rp254.900.000,00

merugikan keuangan daerah, yang meliputi belanja perjalanan dinas rangkap dan sama sekali

tidak ada dukungan bukti pertanggungjawaban di lingkungan Setda sebesar Rp232.800.000,

dan belanja perjalanan dinas di lingkungan Sekretariat DPRD sebesar Rp22.100.000,00.

Keadaan tersebut terjadi karena:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Bendahara Pengeluaran Sekretariat

Daerah diduga dengan sengaja dan secara bersama-sama membayarkan biaya perjalanan

dinas yang rangkap atau fiktif demi keuntungan pribadi atau pihak-pihak tertentu;

b. Pejabat Penatausahaan Keuangan di lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat

DPRD lalai tidak melakukan verifikasi kebenaran materiil atas realisasi belanja

perjalanan dinas luar daerah;

c. Sekretaris Daerah dan Sekretaris DPRD lalai dalam mengawasi dan mengendalikan

pelaksanaan tugas dari para pejabat atau pegawai, khususnya terkait kegiatan perjalanan

dinas di lingkungannya masing-masing.

Sehubungan permasalahan tersebut, Sekretaris Daerah menyatakan bahwa terjadinya

tumpang tindih perjalanan dinas serta kekuranglengkapan dokumen pendukung atas

perjalanan dinas pada Sekretariat Daerah diakibatkan kurangnya kontrol pelaksanaan tugas

yang disebabkan:

a. Bahwa biaya perjalanan dinas dengan standar yang ada terkadang tidak dapat memenuhi

kebutuhan pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud (akibat kenaikan harga tiket saat

musim liburan).

b. Bahwa dalam pelaksanaan tugas perjalanan dinas melaksanakan dua kegiatan beruntun,

namun biaya yang tersedia tidak memadai.

c. Perjalanan dinas yang tidak ada kelengkapan sebenarnya sebagian besar adalah

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 11

perjalanan dinas yang benar-benar dilaksanakan, namun karena bendahara kurang cermat

dalam menyusun Laporan Pertanggungjawaban (SPJ). Hal ini akan kami lengkapi

sebagaimana ketentuan yang berlaku.

d. Perjalanan dinas yang tidak didukung dengan bukti-bukti pertanggungjawaban

merupakan kekurangan yang terkadang diakibatkan oleh pegawai yang melakukan

perjalanan dinas tidak melaporkan kembali bukti-bukti perjalanan dinas (tiket + SPPD).

Sehingga Bendahara kesulitan dalam menyelesaikan SPJ dengan dokumen pendukung

yang sebenarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD menyatakan bahwa:

a. Data pendukung pelaksanaan perjalanan dinas dengan boarding pass belum terlaksana

karena boarding pass diberikan kepada masing-masing pejabat yang melakukan

perjalanan dinas. Hal tersebut diakibatkan saat masuk ke ruang tunggu keberangkatan

yang tidak secara bersamaan dan waktu penyerahan kembali tiket tersebut tidak disertai

dengan boarding pass.

b. Kami menyadari bahwa benar selaku pimpinan penatausahaan keuangan pada Sekretariat

DPRD Kabupaten Kepahiang lalai dalam mengawasi, memverifikasi sehingga terjadi

ketidaklengkapan bukti-bukti pengeluaran biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud

PP 58/2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, pihak Sekretariat Daerah pada bulan Juli 2010 telah

mengembalikan sebagian kelebihan atas perjalanan dinas ganda sebesar Rp82.540.000,00 ke

Kas Daerah.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Meminta pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah untuk

mengembalikan belanja perjalanan dinas yang merugikan keuangan daerah sebesar

Rp150.260.000,00 dan meminta pertanggungjawaban pegawai/pejabat terkait di

Sekretariat DPRD yang diduga memalsukan tiket perjalanan sehingga merugikan

keuangan daerah sebesar Rp22.100.000,00.

b. Memberikan teguran kepada Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, PPK terkait,

Bendahara Pengeluaran dan PPTK terkait di lingkungan Sekretariat Daerah dan

Sekretariat DPRD yang lalai dalam menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga

menimbulkan kerugian daerah.

4. Volume hasil pengadaan alat laboratorium multimedia bahasa di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga kurang dari volume kontrak sebesar Rp77.572.512,00

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepahiang pada Tahun Anggaran 2009

melaksanakan pengadaan alat laboratorium multimedia bahasa senilai Rp720.300.000,00

yang dilaksanakan oleh CV Berkat Usaha sesuai kontrak 66/VI/KPA/APBDP/DIKPORA/

2009 tanggal 21 November 2009. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 (tiga

puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal 21 November 2009 s.d. 20 Desember 2009.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 12

Serah terima barang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2009. Alat laboratorium

tersebut diperuntukkan bagi SMA Negeri 1 Kabawetan dan SMP Negeri 01 Kepahiang.

Dari hasil pemeriksaan fisik tanggal 24 s.d. 25 Juni 2010 yang dilaksanakan bersama-sama

dengan PPTK, diketahui bahwa jumlah hasil pengadaan alat laboratorium yang diterima

pihak sekolah kurang dari jumlah yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan rincian

sebagai berikut :

No Item Barang Volume Kontrak

Jumlah cek fisik

Selisih Harga satuan

(Rp) Nilai Selisih

(Rp)

SMA Negeri 1 Kabawetan

1 Headset 32 20 12 700.000 8.400.000,00

2 Student amplifier with LCD display 32 20 12 580.000 6.960.000,00

3 Student cassette recorder 32 20 12 460.000 5.520.000,00

4 Student twinbooth desk 16 10 6 1.000.000 6.000.000,00

5 Student chair 32 20 12 206.438 2.477.256,00

6 LCD Projector 1 0 1 8.643.000 8.643.000,00

7 Tripod Projector 1 0 1 786.000 786.000,00

8 TV 29” 0 1 -1 - -

SMP Negeri 01 Kepahiang

1 Headset 32 20 12 700.000 8.400.000,00

2 Student amplifier with LCD display 32 20 12 580.000 6.960.000,00

3 Student cassette recorder 32 20 12 460.000 5.520.000,00

4 Student twinbooth desk 16 10 6 1.000.000 6.000.000,00

5 Student chair 32 20 12 206.438 2.477.256,00

6 LCD Projector 1 0 1 8.643.000 8.643.000,00

7 Tripod Projector 1 0 1 786.000 786.000,00

8 TV 29” 0 1 -1 - -

Jumlah 77.572.512,00

Untuk tiap-tiap sekolah yang telah dilakukan pemeriksaan fisik diketahui terjadi kekurangan

volume barang senilai Rp38.786.256,00 sehingga total jumlah kekurangannya untuk dua

sekolah adalah sebesar Rp77.572.512,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Pasal Kelima mengenai hasil

pekerjaan yang menyatakan:

a. Pihak KESATU memberi tugas kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan

Pengadaan Alat Laboratorium Bahasa SMA sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat 3

Surat Perjanjian ini.

b. Pihak KEDUA menyerahkan Alat Laboratorium Bahasa SMA yang telah selesai sesuai

dengan volume dan spesifikasi teknis sebagaimana tersebut pada pasal 2 dan 3 Surat

Perjanjian ini.

c. Pekerjaan dan pengadaan Alat Laboratorium Bahasa SMA yang akan diserahkan oleh

PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU berdasarkan spesifikasi teknis yang

ditetapkan PIHAK KESATU sebagaimana tertera pada ayat 2 pasal ini dan PIHAK

KEDUA memenuhinya sebagaimana permintaan PIHAK KESATU.

d. Pekerjaan dan Pengadaan Alat Laboratorium Bahasa SMA yang diserahkan oleh PIHAK

KEDUA kepada PIHAK KESATU harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana

Spesifikasi teknis yang telah ditetapkan oleh PIHAK KESATU pada lampiran kontrak

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 13

perjanjian ini.

Kekurangan volume hasil pengadaan tersebut mengakibatkan alat laboratorium multimedia

bahasa kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal dan merugikan keuangan daerah sebesar

Rp77.572.512,00.

Kondisi tersebut terjadi karena:

a. Panitia penerima barang/hasil pekerjaan lalai dalam melakukan perhitungan akhir

volume pekerjaan sebelum dilakukan serah terima pekerjaan.

b. Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK, dan Pengawas Lapangan tidak cermat dalam

melakukan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan.

c. Rekanan pelaksana pekerjaan lalai dan mempunyai itikad kurang baik dalam

melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.

Atas kondisi tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menyatakan bahwa selama

ini mungkin dalam fungsi kepengawasan kami masih lemah, sehingga ada pengiriman

barang ke sekolah yang volumenya belum sama dengan volume yang tertulis dalam

dokumen kontrak. Untuk mengatasi kekurangan volume tersebut kami telah menugaskan

PPTK untuk berkoordinasi dan mengklarifikasi kepada Pihak Penyedia Barang untuk segera

memenuhi kekurangan volume barang dimaksud dan Pihak Penyedia Barang telah siap

mengirim barang dalam waktu satu minggu ke depan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar meminta Kuasa Pengguna

Anggaran terkait di Lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga untuk

mempertanggungjawabkan dengan melengkapi kekurangan hasil pekerjaan tersebut sebesar

Rp77.572.512,00.

5. Pemutusan kontrak pembangunan Puskesmas Renah Kurung di Air Les tidak

ditindaklanjuti dengan pencairan jaminan pelaksanaan sebesar Rp32.425.000,00

Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana puskesmas pembantu (pustu) dan

jaringannya, pada Tahun Anggaran 2009, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang di

antaranya mengadakan pembangunan Puskesmas Renah Kurung di Air Les senilai

Rp648.500.000,00 yang bersumber dari anggaran belanja modal. Pembangunan Puskesmas

Renah Kurung tersebut dilaksanakan oleh CV Karya Kencana sesuai kontrak nomor

440/1677/DAK/2009, tanggal 24 Juli 2009, senilai Rp648.500.000,00. Jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal

24 Juli 2009 sampai dengan 20 Desember 2009, dengan jaminan pelaksanaan sebesar

Rp32.425.000,00 sesuai sertifikat No.83/BG/PK.01.01/CP.19 yang diterbitkan oleh PT Bank

Bengkulu cabang Pasar Tengah Curup.

Sesuai dengan laporan konsultan pengawas, realisasi fisik pekerjaan sampai dengan tanggal

20 Desember 2009 baru mencapai 60%. Beberapa sisa pekerjaan yang belum dapat

diselesaikan di antaranya pada lantai I berupa pekerjaan beton rabat, lantai dan tangga

keramik, plint keramik, dan pada lantai II berupa pekerjaan plesteran, lantai keramik, plint

keramik, keramik anti selip, keramik dinding, ornamen profil jendela, pekerjaan kaca

jendela, pekerjaaan jendela kaca, pekerjaan atap genteng, pekerjaan pasangan bubungan,

pekerjaan sanitasi, pekerjaan kunci/penggantung, pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan

pengecatan dan pekerjaan lain-lain.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 14

Sementara itu, realisasi keuangan atas pekerjaan tersebut sebesar Rp371.413.637,00 atau

65,117%, sesuai SP2D terakhir pada tanggal 17 September 2009

No.2042/SP2D/LS/KPH/2009 sebesar Rp176.863.636,00 dan No.2043/SP2D/LS/ KPH/2009

sebesar Rp17.686.364,00, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dengan SP2D

No.3541/SP2D/LS/KPH/2009 sebesar Rp176.863.637,00. Sehubungan dengan kondisi

tersebut, Kepala Dinas Kesehatan telah melakukan pemutusan kontrak pembangunan

Puskesmas Renah Kurung di Air Les sesuai surat nomor 440/3326/Kes 1.1 tanggal 20

Desember 2009.

Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa Kepala Dinas Kesehatan sebagai Pejabat Pembuat

Komitmen tidak mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp32.425.000,00 dengan alasan

Kepala Dinas Kesehatan tidak mengetahui mengenai prosedur klaim jaminan pelaksanaan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 Paragraf Ketujuh mengenai Penghentian dan

Pemutusan Kontrak Pasal 35:

a. Ayat (2) Pemutusan kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji dan/atau

tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam

kontrak.

b. Ayat (3) Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian penyedia barang/jasa

dikenakan sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak berupa :

1) Jaminan pelaksanaan menjadi milik negara;

2) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa;

3) Membayar denda dan ganti rugi kepada negara;

4) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.

c. Ayat (4) Pengguna barang/jasa dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda

keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia barang/jasa sudah

melampaui besarnya jaminan pelaksanaan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil pembangunan berupa Puskesmas Renah Kurung

di Air Les belum bisa dimanfaatkan dan menimbulkan kerugian sebesar Rp32.425.000,00

karena jaminan pelaksanaan tidak dicairkan.

Hal tersebut disebabkan:

a. Kepala Dinas Kesehatan sebagai Pengguna Anggaran dan Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan terkait lalai dalam melakukan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan

pekerjaan.

b. CV Karya Kencana sebagai penyedia barang dan jasa lalai dan tidak profesional dalam

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam

kontrak.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan menyatakan bahwa

tidak diterbitkannya PHO adalah karena pekerjaan fisik pembangunan PKM Renah Kurung

tidak selesai 100% maka kami hanya berpedoman kepada laporan kemajuan fisik pekerjaan

dan berita acara kemajuan pekerjaan yang diterbitkan oleh konsultan pengawas untuk

pembayaran sesuuai progress report dari konsultan pengawas.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 15

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memberikan teguran kepada Kepala Dinas Kesehatan sebagai Pengguna Anggaran agar

memperhitungkan pembayaran keuangan yang masih kurang dengan jaminan

pelaksanaan yang tidak bisa dicairkan;

b. Melakukan black list terhadap CV Karya Kencana yang lalai dan tidak profesional

dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam

kontrak.

6. Pengguna Anggaran tidak tegas untuk melakukan pemutusan kontrak pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang tidak dapat diselesaikan, sehingga

jaminan pelaksanaan sebesar Rp16.010.000,00 tidak dapat dicairkan

Dalam rangka pelaksanaan program pengembangan sarana dan prasarana pedesaan TA

2009, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan mengadakan pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang bersumber dari anggaran Belanja

Modal senilai Rp361.973.425,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar

Rp96.000.0000,00 (26,52%). Pembangunan PLTMH tersebut dilaksanakan oleh CV

Winangun Indah sesuai kontrak nomor 30/III/KPA-LU/KUKM PERINDAG/2009 tanggal

27 Oktober 2009, senilai Rp320.000.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 50

hari (lima puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2009 s.d. 16 Desember

2009, dengan jaminan pelaksanaan sebesar Rp16.010.000,00 sesuai sertifikat

PI.03.630.209.K017.8.0040/KPH yang diterbitkan oleh PT Asuransi Mega Pratama.

Sesuai dengan laporan konsultan pengawas CV.Geo Persada, realisasi fisik pekerjaan sampai

dengan berakhirnya kontrak tanggal 16 Desember 2009 baru mencapai 60% dan rekanan

(penyedia barang dan jasa) tidak dapat menyelesaikan sisa pekerjaannya. Berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik pekerjaan pada tanggal 26 Juni 2010 bersama kepala dinas, konsultan

pengawas, dan wakil dari rekanan pelaksana diketahui terdapat beberapa pekerjaan fisik

yang belum dilaksanakan diantaranya adalah pekerjaan bendung dan pekerjaan saluran

pembawa dan intake. Sementara itu, realisasi keuangan atas pekerjaan tersebut baru

pencairan uang muka sebesar Rp96.000.000,00 atau 26,52%, sesuai SP2D

No.3051/SP2D/LS/KPH/2009 tanggal 11 Desember 2009. Namun demikian, Kepala Dinas

Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan sebagai pejabat pembuat komitmen tidak

melakukan pemutusan kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH) tersebut, sehingga tidak dapat mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar

Rp16.010.000,00 yang diterbitkan oleh PT Asuransi Mega Pratama.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/ Jasa

Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95

Tahun 2007 Paragraf Ketujuh mengenai Penghentian dan Pemutusan Kontrak Pasal 35 :

1) Ayat (2) Pemutusan kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji

dan/atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di

dalam kontrak.

2) Ayat (3) Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian penyedia barang/jasa

dikenakan sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak berupa :

a) Jaminan pelaksanaan menjadi milik negara;

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 16

b) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa;

c) Membayar denda dan ganti rugi kepada negara;

d) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.

3) Ayat (4) Pengguna barang/jasa dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila

denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia barang/jasa

sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan.

b. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) Pasal 5 mengenai hasil pekerjaan Ayat (3)

yang menyatakan bahwa pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro

Hidro (PLTMH) yang akan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU

berdasarkan spesifikasi teknis yang ditetapkan PIHAK KESATU sebagaimana tertera

pada ayat 2 pasal ini dan PIHAK KEDUA memenuhinya sebagaimana permintaan

PIHAK KESATU

Hal tersebut mengakibatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro tidak bisa

dimanfaatkan dan menimbulkan kerugian sebesar Rp16.010.000,00 karena jaminan

pelaksanaan tidak dapat dicairkan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan sebagai Pengguna

Anggaran dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan terkait lalai dalam melakukan

pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan.

b. CV Winangun Indah sebagai penyedia barang dan jasa lalai dan tidak profesional dalam

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam

kontrak.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

menyatakan bahwa:

a. CV Winangun Indah dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan PLTMH lalai, tidak

melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah

ditentukan dalam kontrak. Atas dasar hal tersebut sesuai dengan Keppres 80 tahun 2003,

kami akan melakukan pemutusan kontrak dan perusahaannya diblack list dengan jangka

waktu sesuai aturan yang berlaku.

b. Rekanan masih berhak atas sisa uang sesuai dengan prestasi pekerjaan dipotong uang

muka yang telah dibayar. Sisa uang tersebut akan kami bayar setelah cair dana

pembangunan PLTMH melalui kontraktor baru atau rekanan lain yang mendapatkan

pekerjaan PLTMH.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memberikan teguran kepada Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan

Perdagangan sebagai Pengguna Anggaran agar tidak melakukan pembayaran atas sisa

pekerjaan sebelum hasil pekerjaan diperbaiki dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis

kontrak serta dapat berfungsi dengan baik.

b. Melakukan black list terhadap CV Winangun Indah yang lalai dan tidak profesional

dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam

kontrak.

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 17

7. Terdapat keterlambatan pada beberapa paket pekerjaan yang belum dikenakan sanksi

denda keterlambatan sebesar Rp77.475.516,00

Dalam Tahun Anggaran 2009, Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Kepahiang memperoleh

alokasi anggaran belanja modal sebesar Rp78.656.452.020,00 dan telah direalisasikan

sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp76.333.762.098,00 atau 97,04 %. Berdasarkan

pemeriksaan terhadap dokumen kontrak pekerjaan ditemukan adanya keterlambatan

penyelesaian pekerjaan dengan rincian sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pembangunan Kantor Dinas Instansi Type 580 m2

Pembangunan kantor dinas instansi tipe 580m2 dilaksanakan oleh PT. Duta Wahana

Pratama sesuai kontrak nomor 620/106/SPP/DPU/KPH/2009, tanggal 14 April 2009,

senilai Rp1.391.758.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 240 hari (dua

ratus empat puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal 14 April 2009 s.d. 10 Desember

2009. Sampai dengan kontrak berakhir pekerjaan tersebut belum dapat diselesaikan dan

belum diserahterimakan.

Sesuai dengan laporan konsultan pengawas PT. Cipta Wahana Konsultan realisasi fisik

s.d 8 Desember 2009 adalah sebesar 75,003 %. Sementara itu, realisasi keuangan adalah

sebesar Rp253.046.909,00 sesuai dengan SP2D No.0331/SP2D/LS/KPH/2009 dan

sebesar Rp25.304.691,00 sesuai dengan SP2D No.0332/SP2D/LS/KPH/2009 atau 20 %.

Sampai dengan pemeriksaan berakhir pada tanggal 10 Juli 2010, pekerjaan tersebut

belum dapat diselesaikan dan Kepala Dinas PU tidak melakukan pemutusan hubungan

kontrak. Dengan demikian terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan rekanan

harus dikenakan denda keterlambatan maksimal sebesar Rp69.587.900,00 (5% x

Rp1.391.758.000,00).

b. Pekerjaan Pembangunan Aula Dinas Instansi

Pembangunan Aula Dinas Instansi dilaksanakan oleh CV. Alionara sesuai kontrak

Nomor 640/70/SPP/DPU/KPH/2009 tanggal 14 April 2009 senilai Rp492.976.000,00.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 240 hari (dua ratus empat puluh) hari

kalender terhitung mulai tanggal 14 April 2009 s.d. 10 Desember 2009. Berdasarkan

Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) nomor 640/263/BA-PAHO/DPU/KPH/2009

pekerjaan telah selesai diserahterimakan pada tanggal 26 Desember 2009. Dengan

demikian terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama 16 (enam belas hari) dan

rekanan harus dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp7.887.616,00 (16 hari x 1/1000 x

Rp492.976.000,00).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) masing-

masing pekerjaan Pasal 14 mengenai sanksi/denda yang menyatakan bahwa “Jika PIHAK

KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan jangka waktu

pelaksanaan yang tercantum dalam pasal 5 perjanjian ini, maka setiap keterlambatan PIHAK

KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dengan

maksimum 5 % (lima persen) dari jumlah nilai kontrak”.

Hal tersebut mengakibatkan bangunan belum bisa dimanfaatkan dan rekanan harus

dikenakan denda sebesar Rp77.475.516,00 (Rp69.587.900,00 +Rp7.887.616,00)

Hal tersebut disebabkan:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan lalai dalam melakukan pengendalian dan

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 18

pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan.

b. Rekanan pelaksana pekerjaan tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai

dengan jadwal waktu yang ditetapkan dalam kontrak.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyatakan:

a. Terhadap pekerjaan pembangunan gedung kantor, dinas, instansi yang dikerjakan oleh

PT Duta Wahana Pratama, kami menyatakan setuju atas temuan BPK RI Perwakilan

Provinsi Bengkulu yang menyatakan adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan

rekanan harus dikenakan denda keterlambatan maksimal Rp69.587.000,00.

b. Terhadap pekerjaan pembangunan aula kantor, dinas, instansi yang dikerjakan oleh

CV Alionora, kami menyatakan setuju atas temuan BPK RI Perwakilan Propinsi

Bengkulu yang menyatakan adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan rekanan

harus dikenakan denda keterlambatan maksimal Rp7.887.616,00.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan atas kelalaiannya dalam melakukan pengendalian dan pengawasan atas

pelaksanaan pekerjaan.

b. Meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memperhitungkan denda keterlambatan

dalam pembayaran termin kontrak pekerjaan kepada penyedia barang dan jasa, yang

meliputi denda keterlambatan kepada PT Duta Wahana sebesar Rp69.587.900,00 dan

CV Alionara sebesar Rp7.887.616,00.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Lampiran III.1

TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

ATAS KEPATUHAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN 2005 s.d TAHUN 2008

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

I LHP Pertanggungjawaban

LK Pemkab Kepahiang 2005

No. 311/S/XIV.2/07/2006

Tanggal 25 Juli 2006

8. Pemotongan Pajak Penghasilan atas

Pendapatan Jasa Giro Menyalahi

Ketentuan Sebesar Rp15.170.279,00

BPK-RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar

memerintahkan secara tertulis

kepada Kepala Bagian Keuangan

untuk melakukan koordinasi

dengan pihak Bank Bengkulu

berkenaan dengan pengenaan

pajak atas jasa giro Pemerintah

Daerah dan menagih pajak atas

jasa giro yang terlanjur dipotong

oleh Bank Bengkulu untuk

disetorkan ke Kas Daerah.

Tindak Lanjut tanggal 30

September 2006 :

1. Surat Bupati Kepahiang

kepada Kabag Keuangan

Setda Kab. Kepahiang

No 700/...../ITKAB-

KPH/2006 tanggal 22

Agustus 2006 perihal

Tindak Lanjut Hasil

pemeriksaan BPK-RI

agar Kabag Keuangan

Setda Kab. Kepahiang

berkoordinasi dengan

pihak Bank Bengkulu

berkenaan dengan

penggenaan pajak atas

jasa giro Pemda dan

menagih pajak jasa giro

yang terlanjur dipotong

oleh Bank Bengkulu

untuk disetorkan ke Kas

Daerah.

2. Surat Sekda Kab.

Kepahiang kepada

Direktur PT Bank

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Bengkulu di Bengkulu

dan Kepala Cabang

Pembantu PT Bank

Bengkulu Kepahiang No

519/900/Bag.8/2006

tanggal 10 Juni 2006

perihal keberatan

pungutan PPh pasal 23

atas jasa giro pemda

Kab. Kepahiang.

Hasil Pemantauan :

Tindak lanjut Auditee belum

sesuai dengan rekomendasi

BPK-RI karena pajak atas jasa

giro yang terlanjur dipotong

oleh Bank Bengkulu belum

disetorkan ke Kas Daerah.

Status lama : BS

Status lama : BS

II LHP LK Pemkab Kepahiang

TA 2006

No. 78.d.2/S/XIV.2/05/2007

Tanggal 7 Mei 2007

(LHP KEPATUHAN)

2. Pengadaan Aset Tanah Sebesar

Rp2.296.394.000,00 dan Pelepasan

Aset Tanah Sebesar Rp75.000.000,00

Belum Didukung Bukti yang Sah

Menurut Hukum

Bupati Kepahiang agar

memperingatkan secara tertulis

kepada Kepala Bagian

Pemerintahan, Kepala Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan

serta Pemimpin Kegiatan untuk

lebih cermat dalam mengawasi dan

mengendalikan proses pembebasan

dan pelepasan aset tanah dan

Tindak lanjut tanggal 27

Agustus 2007:

1. Surat Teguran Bupati

Kepahiang kepada Kepala

Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Daerah

Kabupaten Kepahiang No.

700/187/ITKAB-KPH/2007

Tanggal Agustus 2007

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

segera menindaklanjuti dengan

memproses bukti kepemilikan

hak/sertifikasi serta membuat

Berita Acara Serah Terima atas

penyerahan aset tanah kepada

pihak lain.

Tentang Tindak lanjut

Laporan atas Kepatuhan

oleh BPK-RI terhadap

Laporan Keuangan

Kabupaten Kepahiang

Tahun 2006.

2. Surat Teguran Bupati

Kepahiang kepada Kepala

Bagian Pemerintahan

Sekretariat Daerah

Kabupaten Kepahiang No.

700/186/ITKAB-KPH/2007

Tanggal Agustus 2007

Tentang Tindak lanjut

Laporan atas Kepatuhan

oleh BPK-RI terhadap

Laporan Keuangan

Kabupaten Kepahiang

Tahun 2006.

Tindak lanjut tanggal 18

Desember 2007 :

1. Surat Keterangan dari BPN

tentang pembebasan tanah

oleh pemerintah Kabupaten

Kepahiang pada Desa

Kelilik seluas 9.366M2,

Desa Tebat Monok seluas

32.528 M2 dan Desa

kampung Bogor seluas

12.966 M2

2. Berita Acara Bupati

Kepahiang tentang Pinjam

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

pakai sebidang tanah

Lokasi kantor Polsek

kecamatan Tebat karai

kabupaten Kepahiang

tanggl 24 November 2007

Hasil pembahasan tanggal

26/04/10 :

Sudah ada teguran dan BA

pinjam pakai ke polsek

meskipun belum seluruhnya

dilengkapi dengan bukti yang

sah menurut hukum.

Status lama : BS

Status baru : S

3. Pemotongan Pajak Penghasilan atas

Pendapatan Jasa Giro Menyalahi

Ketentuan Sebesar Rp81.678.776,00

Bupati Kepahiang agar

memperingatkan PT Bank

Bengkulu supaya tidak memotong

pajak penghasilan atas pendapatan

jasa giro dan terhadap pemotongan

yang sudah terlanjur dilakukan

agar disetorkan kembali ke Kas

Daerah.

Tindak lanjut tanggal 18

Desember 2007 :

Surat Bupati Kepahiang

Nomor 700/223/Itkab-

KPh/2007 tentang tindak

lanjut hasil pemeriksaan BPK

RI Pw Palembang TA 2005

dan 2006

Status lama : BS

Status baru : BS

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

III LHP LK Pemkab Kepahiang

TA 2007

No.242.a.2/S/XVIII.PLG/07/

2008

Tanggal 8 Juli 2008

(LHP KEPATUHAN)

10. Metode Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa Senilai

Rp748.055.000,00 Menyalahi

Ketentuan

Bupati Kepahiang agar:

b. Memerintahkan Sekretaris

Daerah dan Kepala Dinas

Pekerjaan Umum untuk

memberikan teguran tertulis

kepada Pemimpin Kegiatan

yang bersangkutan supaya

lebih cermat dalam memahami

peraturan perundang-undangan

yang berlaku mengenai

pengadaan barang dan jasa.

b.Telah ditindaklanjuti oleh

Bupati Kepahiang dengan

Surat Teguran secara tertulis

kepada Sekretaris Daerah,

Kepala Dinas PU, Kepala

Bagian Umum dan PPTK

Sound System dengan Surat

Teguran No.

197/Bag.8/TGR/2008

tanggal 5 Desember 2008,

agar pada masa mendatang

lebih meningkatkan

pengawasan dan

pengendalian anggaran

(Surat Teguran terlampir),

sedangkan surat terguran

dari Kepala Dinas Pekerjaan

umum ke Pemimpin

Kegiatan belum ada

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi

Hasil Pembahasan 26 April

2010 :

Teguran dari Bupati lebih

sesuai.

Status lama : BS

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Status baru : S

11. Pengeluaran Belanja Sebesar

Rp16.450.000,00 pada Satuan Kerja

Kantor Pemberdayaan Masyarakat

Tidak Sesuai Peruntukan

Bupati Kepahiang agar:

c. Menegur secara tertulis

Bendahara Pengeluaran Kantor

Pemberdayaan Masyarakat

untuk tidak membayar

pengeluaran belanja yang tidak

sesuai peruntukkannya.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

c.Belum ada tindak lanjut

Status lama : BD

Status baru : BD

BD

15. Pelaksanaan Beberapa Pekerjaan

Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan

Dinas Kesehatan Tidak Sesuai

Kontrak Sebesar Rp250.065.855,45

Bupati Kepahiang agar:

a. Memerintahkan Kepala Dinas

Pekerjaan Umum dan Kepala

Dinas Kesehatan untuk segera

menagih kepada masing-masing

kontraktor untuk menyetorkan

ke Kas Daerah sebesar

Rp250.065.855,45.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

a.Telah ditindaklanjuti oleh

Bupati Kepahiang dengan

Surat Teguran No.

191/Bag.8/TGR/2008

tanggal 5 Desember 2008

perihal perintah (Surat

Teguran terlampir) dan

Telah ditindaklanjuti dengan

memerintahkan

PPTK/Bendahara Pembantu

Kegiatan untuk menarik

kelebihan pembayaran atas

kekurangan pekerjaan serta

menyetor ke Kas Umum

Daerah dan baru melakukan

penyetoran ke Kas Umum

Daerah : CV. Tri Upaya

sebesar Rp60.000.000,00

dari kekurangan pekerjaan

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

sebesar Rp179.163.196,91,

(masih sisa

Rp119.163.163,91) CV.

Karya Multi Mandiri sebesar

Rp3.539.693,09, CV Daun

Muda sebesar

Rp51.935.346,29, CV

Meranti Muda sebesar

Rp1.247.700,00 (Diskes)

bukti terlampir, kecuali yang

belum melakukan

penyetoran ke Kas Umum

Daerah, CV Tirta Kencana

Putra sebesar

Rp13.711.474,16 , CV.

Glomar sebesar

Rp186.333,00 dan CV.

Meranti Muda sebesar

Rp282.112,00.

- Tindak Lanjut Per 15

Juli 2009:

Telah disetorkan kembali

ke Kas Umum Daerah

uang kelebihan

pembayaran oleh CV Tirta

Kencana Putra sebesar

Rp13.711.474,16 pada

tanggal 16 Juni 2009,

serta CV. Glomar sebesar

Rp186.333,00, dan CV.

Meranti Muda sebesar

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

c. Memerintahkan Kepala Dinas

Pekerjaan Umum dan Kepala

Dinas Kesehatan untuk

menegur secara tertulis

Pengawas Lapangan dan

Pemimpin Proyek/Pimpinan

Kegiatan Proyek untuk bekerja

lebih cermat.

Rp282.112,00 pada

tanggal 12 Februari 2009

(bukti terlampir).

Sehingga sisa yang belum

disetor adalah sebesar

Rp119.163.163,91 (CV.

Tri Upaya).

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

dikarenakan masih terdapat

kurang setor sebesar

Rp119.163.163,91 (CV. Tri

Upaya).

Status lama : BS

Status Baru : BS

Tindak lanjut 10 Februari

2009

c.Belum ada tindak lanjut

Hasil Pembahasan 26 April

2010 :

c.Status dari BT menjadi S.

Terjadi kesalahan dalam

pemberian rekomendasi.

Kepala Dinas PU sebenarnya

merupakan Pimpro/PPK

sehingga tidak mungkin

memberi teguran kepada

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

dirinya sendiri.

Status lama : BD

Status baru : S

16. Pendirian Bangunan Gedung Milik

Daerah Sebesar

Rp24.605.765.000,00 Tidak

Didukung dengan Surat Izin

Mendirikan Bangunan

Bupati Kepahiang agar:

c. Menegur secara tertulis Kepala

Bagian Umum dan

Perlengkapan atas kelalaiannya

dalam mengawasi pengelolaan

aset milik Pemerintah

Kabupaten Kepahiang.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

c.Belum ada tindak lanjut

Hasil Pembahasan 26 April

2010 :

Status dari BT menjadi S.

Tidak ada kaitan dengan

Kabag Umum. Teguran cukup

kepada Sekretaris Daerah.

Status lama : BT

Status baru : S

S

17. Biaya Perjalanan Dinas pada

Beberapa Satuan Kerja Lebih

Bayar Sebesar Rp64.648.305,00

Bupati Kepahiang agar :

b. Menegur secara tertulis Kepala

Sub Bagian Verifikasi yang

tidak cermat dalam melakukan

verifikasi.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

b.Belum ada tindak lanjut

Hasil Pembahasan 26 April

2010 :

Status dari BT menjadi S.

Bukan kesalahan Kasubbag

Verifikasi melainkan dari

Dinas terkait

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Status lama : BT

Status baru : S

18. Pembayaran Honor Kegiatan dan

Lembur Melebihi Ketentuan

Sebesar Rp93.732.500,00

Bupati Kepahiang agar:

b. Menegur secara tertulis

Bendahara Pengeluaran Satuan

Kerja terkait atas kelalaiannya

dalam memenuhi ketentuan

dalam pencairan Anggaran.

c. Memerintahkan Kepala Satuan

Kerja terkait untuk menagih

pegawai terkait pada satuan

kerjanya mengembalikan

kelebihan pembayaran honor ke

Kas Daerah dengan rincian

sebagai berikut :

1) Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral sebesar

Rp25.200.000,00.

2) Dinas Pemuda dan Olah raga

sebesar Rp2.183.500,00.

3) Dinas Pekerjaan Umum sebesar

Rp66.349.000,00.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

b.Belum ada tindak lanjut

Status lama : BD

Status baru : BD

c.Telah melakukan penyetoran

ke Kas Umum Daerah Dinas

ESDM sebesar

Rp25.200.000,00 dan Dinas

POR sebesar 2.183.500,00

(bukti terlampir) kecuali

Kepala Dinas PU baru

menyetor ke Kas Umum

Daerah sebesar

Rp1.144.000,00 dari jumlah

sebesar Rp66.349.000,00.,

masih sisa Rp65.205.000,00

(bukti terlampir).

Hasil Pembahasan Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

dikarenakan masih terdapat

kekurangan penyetoran oleh

Dinas Pekerjaan Umum

BD

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

sebesar Rp65.205.000,00.

Status lama : BS

Status baru : BS

19. Biaya Langsung Non Personil Tidak

Dilengkapi dengan Bukti

Pertanggungjawaban atas

Pengeluaran yang Sebenarnya (at

cost) Sebesar Rp368.399.150,00

Bupati Kepahiang agar :

b. Memerintahkan Kepala Dinas

Pekerjaan Umum dan Kepala

Dinas Pariwisata Seni dan

Budaya Kabupaten Kepahiang

untuk menegur secara tertulis

Pemimpin Kegiatan atas

kelalaiannya dalam membayar

biaya langsung non personil dan

mempertanggungjawabkan

biaya langsung non personil

dengan bukti

pertanggungjawaban. Apabila

tidak dapat

mempertanggungjawabkan

supaya disetor ke Kas Daerah.

Tindak lanjut 10 Februari

2009

b.Belum ada tindak lanjut

Status lama : BD

Status baru : BD

BD

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

IV LHP Pertanggungjawaban

LK Pemkab Kepahiang 2008

No.07/LK/XVIII.BKL/07/09

Tanggal 17 Juni 2009

(LHP KEPATUHAN)

1. Pengelolaan Keuangan pada

Bendahara Pengeluaran Sekretariat

Daerah tidak sesuai dengan

ketentuan, sehingga sisa UP 2008

sebesar Rp1.957.900.201,00 belum

disetor ke Kas Daerah dan pajak

sebesar Rp330.208.840,00 belum

disetor ke Kas Negara

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar :

a. Memerintahkan Bendahara

Pengeluaran Sekretariat

Daerah untuk menyetorkan

sisa UP TA 2008 sebesar

Rp1.957.900.201,00 ke Kas

Daerah dan pajak yang belum

disetor sebesar

Rp330.208.840,00 ke Kas

Negara serta bukti setor di

sampaikan ke BPK RI.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/148/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

perintah kepada Bendahara

Pengeluaran Sekretaris

Daerah untuk menyetorkan

sisa UP tahun 2008 sebesar

Rp1.957.900.201,00 ke Kas

Daerah dan pajak yang

belum disetor sebesar

Rp330.208.840,00 ke Kas

Negara , kemudian telah

dilampirakan bukti setor

atas sisa UP TA 2008

sebesar

Rp1.957.900.201,00 (Bukti

terlampir dan sudah

dicrosscek ke rek Kasda)

dan SSP sebesar

Rp292.968.958,00 ke Kas

Negara (SSP terlampir)

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Memberikan sanksi sesuai

dengan ketentuan yang

berlaku kepada Sekretaris

Daerah dan Bendahara

Pengeluaran Sekretariat

Daerah atas kelalaian dan

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi untuk

sisa UP masih menunggu

hasil pemeriksaan dari

BPKP sedangkan untuk

pajak masih terdapat

kekurangan setor sebesar

Rp37.239.882,00

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010

Telah disetor sebesar

Rp36.266.850,00 sehingga

masih terdapat kekurangan

jumlah dengan

penghitungan BPK yaitu

sebesar Rp973.032,00.

Status lama : BS

Status baru : BS

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/148/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

ketidakcermatannya dalam

melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai pengelola

keuangan daerah.

kepada Sekretaris Daerah

atas kelalaiannya dan Surat

Bupati No.

700/148/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Bendahara

Pengeluaran Sekretaris

Daerah atas kelalaiannya.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

2. Pengembalian sisa UP TA 2008 pada

Sekretariat DPRD sebesar

Rp53.074.788,00 ke Kas Daerah

menggunakan dana TA 2009

BPK-RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai

dengan ketentuan yang

berlaku kepada Sekretaris

DPRD dan Bendahara

Pengeluaran yang secara

sengaja dan bersama-sama

menggunakan dana APBD TA

2009 untuk tujuan yang bukan

peruntukannya.

Tindak lanjut per tanggal

15Oktober 2009, antara lain

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/149/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian sanksi kepada

Sekretaris Daerah atas

kesalahannya dan Surat

Bupati No.

700/150/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Memberikan sanksi sesuai

dengan ketentuan yang

berlaku kepada Sekretaris

DPRD dan Bendahara

Pengeluaran yang secara

sengaja dan bersama-sama

menggunakan dana APBD TA

2009 untuk tujuan yang bukan

peruntukannya.

tertulis kepada Bendahara

Pengeluaran Sekretaris

Daerah atas kesalahannya.

Hasil Pembahasan:

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/151/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

perintah kepada Sekretaris

Dewan untuk menyetorkan

kas sebesar Rp.

53.074.788,00 ke Kas

Daerah dan melampirkan

bukti setor kepada BPK RI,

dan atas sisa kas sebesar

Rp53.074.788,00 telah

disetorkan ke Bendahara

Pengeluaran Sekretaris

DPRD

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

karena belum dilengkapi

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

dengan BKU Sekretariat

DPRD tahun 2009 untuk

mengetahui bahwa sisa

uang yg merupakan kas bon

tersebut benar2 telah

disetor ke Bendahara

Sekretariat Dewan

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010

Sekretaris Dewan telah

menyetorkan uang sebesar

Rp53.074.788,00 ke Kas

Daerah dan melampirkan

kwitansi atas nama Benny

Cahyanto. SE, M.Si.

tanggal 19 Oktober 2009

Hasil Pembahasan 26

April 2010 :

Tindak lanjut telah sesuai

rekomendasi

Status lama : BS

Status baru : S

3. Pengelolaan penerimaan klaim dari

program Jamkesmas dan dana

Kapitasi PT ASKES (Persero) pada

Dinas Kesehatan dan Puskesmas

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar :

a. Memberikan teguran secara

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

sebesar Rp399.016.003,00 tidak

melalui mekanisme APBD tertulis kepada Kepala Dinas

Kesehatan supaya di masa

mendatang mengelola dana

Jamkesmas dan dana kapitasi

dalam mekanisme APBD.

b. Membuat kebijakan pencatatan

dan pelaporan dana Jamkesmas

dengan mengakomodasikan

ketentuan pengelolaan

keuangan daerah dan ketentuan

pengelolaan dana Jamkesmas

dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1) Meskipun secara fisik

pengelolaan dana

Jamkesmas berada di

puskesmas tetapi

penerimaan dan

penggunaan dana tersebut

No. 700/154/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/155/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

perintah kepada Kepala

Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepahiang

untuk mengkaji pembuatan

kebijakan pencatatan dan

pelaporan dana Jamkesmas.

1) Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/155/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

harus dilaporkan dalam

laporan realisasi

anggaran.

2) Dalam merencanakan

anggaran penerimaan dan

pengeluaran untuk

pelayanan kesehatan,

setiap Tahun Anggaran

Pemkab Kepahiang

merencanakan juga

anggaran penerimaan dan

pengeluaran dana

Jamkesmas dalam APBD

dengan besaran

berdasarkan prediksi

dan/atau realisasi

penerimaan dana

Jamkesmas tahun-tahun

sebelumnya.

3) Secara berkala setelah

terjadi penerimaan dan

penggunaan dan

Jamkesmas, puskesmas

perintah kepada Kepala

Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepahiang

untuk mengkaji pembuatan

kebijakan pencatatan dan

pelaporan dana Jamkesmas.

2) Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/155/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

perintah kepada Kepala

Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepahiang

untuk mengkaji pembuatan

kebijakan pencatatan dan

pelaporan dana Jamkesmas.

3) Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/155/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

menyampaikan

pertanggungjawaban

keuangannya untuk

selanjutnya dibuatkan

SP2D nihil yang dapat

dijadikan sebagai

dokumen sumber

pencatatan dan pelaporan

dana Jamkesmas dalam

realisasi APBD.

Agustus 2009 tentang

perintah kepada Kepala

Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepahiang

untuk mengkaji pembuatan

kebijakan pencatatan dan

pelaporan dana Jamkesmas.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada bukti fisik yg

menunjukkan bahwa

prosedurnya telah

diterapkan.

Tindak Lanjut tanggal 1

Maret 2010

Telah diterima surat

jawaban dari Dinas

Kesehatan Kabupaten

Kepahiang Nomor :

900/2151/Kes.1.3 perihal

Saran Tindak Laporan

Hasil Pemeriksaan BPK RI

atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten

Kepahiang TA 2008

4. Realisasi bantuan keuangan kepada

Partai Politik melebihi ketentuan

sebesar Rp14.500.000,00 dan delapan

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

Tindak lanjut per tanggal

15 Oktober 2009, antara

lain :

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Partai Politik penerima bantuan

belum menyerahkan laporan

pertanggungjawaban penggunaan

bantuan keuangan sebesar

Rp380.000.000,00 kepada

Pemerintah Kabupaten Kepahiang

a. Memberikan teguran kepada

Sekretaris Daerah agar lebih

memperhatikan peraturan

perundang-undangan dalam hal

pemberian bantuan kepada

Partai Politik dan meminta

Partai Politik terkait untuk

mengembalikan dana bantuan

sebesar Rp14.500.000,00

dengan copy bukti setor

disampaikan kepada BPK RI

Perwakilan Provinsi Bengkulu.

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/156/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Sekretaris Daerah

Kabupaten Kepahiang dan

telah disetor ke Kas Daerah

dari (Partai PPP sebesar

Rp7.000.000,00) dan dari

(Partai PKB sebesar

Rp5.000.000,00) sehingga

masih terdapat kekurangan

setor sebesar

Rp2.500.000,00

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

karena masih terdapat

kekurangan setor dari PKS

sebesar Rp2.500.000,00

(Rp14.500.000,00 –

Rp12.500.000,00)

Tindak Lanjut tanggal

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Memberikan teguran kepada

Kepala Kantor Kesbangpol dan

Linmas agar melaksanakan

pengendalian dan pengawasan

terhadap pertangungjawaban

pengunaan bantuan Partai

Politik.

c. Mempertimbangkan untuk tidak

memberi bantuan keuangan

kepada Partai Politik sebelum

menyampaikan laporan

1 Maret 2010

Sudah di setor oleh PKS

sejumlah Rp2.500.000,00

dengan bukti setor Nomor :

kph170052 201 tanggal 23

Februari 2010

Status lama : BS

Status baru : S

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/157/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Kantor

Kesbanglinmas Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

c. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/157/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

S

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

pertanggungjawaban

penggunaan bantuan

sebelumnya.

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Kantor

Kesbanglinmas Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

5. Realisasi Belanja TA 2008 sebesar

Rp166.335.600,00 dicairkan sebelum

pengesahan APBD

BPK RI menyarankan Bupati

Kepahiang agar :

a. Memberikan teguran tertulis

kepada Sekretaris DPRD

supaya meningkatkan

pengawasan dan pengendalian

dalam pengelolaan keuangan

daerah.

b. Memberikan teguran tertulis

kepada kepala Bagian

Keuangan atas kelalaiannya

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/163/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Sekretaris DPRD

Kabupaten Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/164/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

S

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

dalam menerbitkan SP2D

sebelum APBD ditetapkan.

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Bagian

Keuangan Sekretariat

Daerah Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

6. Bendahara Pengeluaran tidak

memungut dan menyetorkan PPN

atas pengadaan obat di RSUD

Kepahiang sebesar Rp22.713.594,00

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Menegur secara tertulis

Bendahara Pengeluaran RSUD

Kepahiang agar melakukan

pemungutan dan pemotongan

PPN secara langsung atas

setiap transaksi yang

dilakukan dan melakukan

pembayaran sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Menegur secara tertulis

Bagian Pembukuan dan

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/165/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Bendahara

Pengeluaran RSUD

Kabupaten Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

S

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Verifikasi Sekretariat Daerah

agar lebih cermat dalam

melakukan pengawasan

terhadap pengelolaan

keuangan daerah dan

melaksanakan tugas dan

fungsinya sesuai dengan

ketentuan serta peraturan

perundang-undangan yang

berlaku.

c. Menarik kembali PPN sebesar

Rp22.713.594,00 dan

menyetorkannya ke Kas

Negara. Copy bukti setor

disampaikan ke BPK RI

No. 700/166/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Sub Bagian

Pembukuan dan Verifikasi

Bagian Keuangan

Sekretariat Daerah

Kabupaten Kepahiang

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

c. Telah ditindaklanjuti oleh

PT Kimia Farma sebesar

Rp3.205.101,00 (SSP

terlampir) dan Anugrah

Argon Medika sebesar

Rp280.196,00 (SSP

terlampir)

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

karena masih terdapat

kurang setor sebesar

Rp19.228.297,00

(Rp22.713.594,00 –

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

(Rp3.205.101,00 +

Rp280.196,00))

7. Belanja Perjalanan Dinas sebesar

Rp97.572.940,00 pada Dinas

Pekerjaan Umum fiktif

BPK RI merekomendasikan Bupati

Kepahiang agar:

a. Memerintahkan Kepala Dinas

Pekerjaan Umum untuk

menarik uang atas SPPD yang

tidak sah sejumlah

Rp97.572.940,00 kemudian

menyetorkan ke Kas Daerah.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/167/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

perintah kepada Kepala

Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang

untuk menarik uang atas

SPPD yang tidak sah

sejumlah Rp97.572.940,00

kemudian menyetorkan ke

Kas Daerah dan atas uang

SPPD tersebut telah disetor

ke Kas Daerah Pemkab

Kepahiang sebesar

Rp97.572.940,00 pada

tanggal 31 Agst 2009

(Copy bukti setor terlampir)

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Menegur secara tertulis Pejabat

Pengelola Keuangan Dinas

Pekerjaan Umum agar

melaksanakan tugas dan

fungsinya dalam mengawasi,

mengendalikan, memverifikasi

dan mengeluarkan biaya

perjalanan dinas.

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/168/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada PPK-SKPD Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi.

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

8. Terjadi kerugian daerah sebesar

Rp39.146.100,00 karena jaminan

pelaksanaan yang kadaluarsa dan

tidak dapat dicairkan sehubungan

dengan pemutusan kontrak proyek

pembangunan Jalan Batu Bandung-

Renah Kurung

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memberikan teguran kepada

Kepala Dinas Pekerjaan

Umum dan PPTK untuk

melaksanakan tugas dan

fungsinya serta memahami

ketentuan dan perundang-

undangan yang berlaku

mengenai mekanisme

pelaksanaan kontrak;

b. Mempertimbangkan kembali

keikutsertaan CV Intan Kaji

Bumi dalam pengadaan barang

dan jasa untuk masa

mendatang dan mengenakan

sanksi denda maksimal (5%

dari nilai kontrak) sebesar

Rp782.922.000,00.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/169/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/171/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

permintaan untuk

Mempertimbangkan

kembali keikutsertaan CV

Intan Kaji Bumi dalam

pengadaan barang dan jasa

S

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

untuk masa mendatang dan

mengenakan sanksi denda

maksimal (5% dari nilai

kontrak) sebesar

Rp782.922.000,00.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada surat dari Kepala

Dinas Pekerjaan Umum

terkait dengan upaya

menyelesaikan

permasalahan tersebut

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010

Telah diterbitkan surat

Nomor :

900/BI/DPU/KPH/2009

tanggal 27 Agustus 2009

dari Dinas PU kepada CV

Intan Kaji Bumi untuk

membayar sejumlah

Rp39.146.100,00 tetapi

hingga 30 hari batas waktu

pembayaran, rekanan

belum juga melakukan

pembayaran

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

9. Pajak Penghasilan atas pembayaran

jasa konstruksi kurang dipungut

sebesar Rp44.036.853,45

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Memberikan teguran secara

tertulis kepada Kepala Bagian

Keuangan dan Kepala

Subbagian Perbendaharaan

Sekretariat Daerah atas

kelalaiannya dalam

mengenakan tarif PPh Jasa

Konstruksi yang kurang dari

ketentuan.

b. Meminta pertanggungjawaban

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/172/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Bagian

Keuangan Sekretariat

Daerah Kabupaten

Kepahiang dan Surat

Bupati No.

700/173/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala Sub

Bagian Perbendaharaan

Sekretariat Daerah

Kabupaten Kepahiang

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

b. Telah ditindaklanjuti

S

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Kepala Bagian Keuangan dan

Kepala Subbagian

Perbendaharaan atas

kelalaiannya yang

menimbulkan kekurangan

penerimaan negara sebesar

Rp44.036.853,45 dengan cara

menyetorkan ke kas Negara atas

kekurangan pungut tersebut dan

copy bukti setor disampaikan ke

BPK RI.

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/176/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Bagian

Keuangan Sekretariat

Daerah Kabupaten

Kepahiang dan Surat

Bupati No.

700/177/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala Sub

Bagian Perbendaharaan

Sekretariat Daerah

Kabupaten Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada penyetoran ke

Kas Daerah

Tindak Lanjut tanggal

1 Maret 2010

Telah dilakukan penyetoran

oleh PT Adhitya Mulya

Mitra Sejajar sebesar

Rp14.623.323,00 dengan

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

c. Memberikan teguran tertulis

kepada Kepala Dinas Pekerjaan

Umum dan Kepala Dinas

Kesehatan selaku Pengguna

Anggaran untuk lebih

memperhatikan ketentuan yang

berlaku.

bukti SP2D Nomor :

3469/SP2D/LS/KPH/2009

tanggal 29 Desember 2009

sehingga masih terdapat

kurang setor sebesar

Rp29.413.530,45

(Rp44.036.853,45 -

Rp14.623.323,00)

c. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/174/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian teguran tertulis

kepada Kepala Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang dan

Surat Bupati No.

700/175/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala

Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

10.Volume fisik pada beberapa

pekerjaan di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Kepahiang kurang dari

volume kontrak sebesar

Rp188.937.860,40 dan terjadi

keterlambatan yang belum

dikenakan sanksi denda sebesar Rp

473.102.000,00

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Meminta Kepala Dinas

Pekerjaan Umum untuk

mempertanggungjawabkan

kekurangan fisik sebesar

Rp188.937.860,40 yang

menimbulkan kualitas hasil

pekerjaan kurang memadai

dan/atau kelebihan pembayaran

kepada penyedia barang dan

jasa. Pertanggungjawaban

tersebut dapat berupa

pengembalian kelebihan

pembayaran ke Kas Daerah

dan/atau perbaikan kekurangan

pekerjaan. Hasil perbaikan atau

penyetoran ke Kas Daerah

diberitahukan ke BPK RI

dengan melampirkan bukti-

buktinya.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti oleh

PT Samudra Jaya Lestari

(Pembangunan Taman

Kota) dengan melampirkan

foto kekurangan fisik

pekerjaan berupa 5 buah

patung pahlawan nasional

dan pahlawan lokal (Foto

terlampir) senilai

Rp115.000.000,00

sedangkan kekurangan fisik

pekerjaan PT Aditya Mulya

Mitra Sejajar

(Pembangunan kantor

DPRD dan Bupati ) belum

ditindaklanjuti

Hasil pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada tindak lanjut dari

PT Adhitya Mulya Mitra

Sejajar (Pembangunan

kantor DPRD & Bupati)

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Memberikan teguran secara

tertulis kepada Kepala Dinas

Pekerjaan Umum, PPTK,

Panitia Pengadaan dan Panitia

Penerima Barang/Hasil

Pekerjaan agar lebih teliti dan

cermat dalam melaksanakan

tugas.

sebesar Rp73.937.860,00

Tindak Lanjut tanggal 1

Maret 2010

PT Adhitya Mulya Mitra

Sejajar telah

menyelesaikan kekurangan

pekerjaan senilai

Rp73.937.860,00 yaitu

pembangunan pagar kantor

berupa 2 unit pintu

gerbang dan logo +

lambang DPRD dan burung

garuda (bukti foto

terlampir)

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan:

Surat Bupati No.

700/179/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala

Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/180/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

tentang pemberian teguran

tertulis kepada PPTK

Pembangunan Rumah

Dinas Bupati Pada Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/181/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada PPTK

Pembangunan Taman Kota

Pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten

Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/180/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada PPTK

Pembangunan Rumah

Dinas Bupati Pada Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/182/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

tertulis kepada PPTK

Pembangunan Pagar Kantor

DPRD dan Kantor Bupati

Pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten

Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/183/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Ketua

Pengadaan Pembangunan

Pagar Kantor DPRD dan

Kantor Bupati Pada Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/184/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Ketua

Pengadaan Pembangunan

Rumah Dinas Bupati Pada

Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/185/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Ketua

Panitia Pengadaan

Pembangunan Taman Kota

Pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten

Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/186/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Ketua

Panitia Penerima Barang

Pembangunan Pagar Kantor

DPRD dan Kantor Bupati

Pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten

Kepahiang,

Surat Bupati No.

700/187/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Ketua

Panitia Penerima Barang

Pembangunan Rumah

Dinas Bupati Pada Dinas

Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepahiang,

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

c. Kepala Dinas Pekerjaan

Umum agar mengenakan

sanksi denda keterlambatan

kepada penyedia barang dan

jasa sebesar Rp473.102.000,00

untuk selanjutnya disetorkan

ke Kas Daerah dan bukti setor

di sampaikan ke BPK RI.

Surat Bupati No.

700/187/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Ketua

Panitia Penerima Barang

Pembangunan Taman Kota

Pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten

Kepahiang,

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

c. Telah ditindaklanjuti oleh

PT Samudra Jaya Lestari

(Pembangunan Taman

Kota) dengan penyetoran

denda keterlambatan

sebesar Rp93.296.850,00,

PT Bhakti Muda Mandiri

(Pembangunan Rumah

Dinas Bupati) dengan

penyetoran denda

keterlambatan sebesar

Rp249.778.744.

Hasil Pembahasan

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

masih terdapat kekurangan

setor dari PT Bhakti Muda

Mandiri sebesar

Rp40.661.656,00 dan

kekurangan setor PT

Adhitya Mulya Mitra

Sejajar sebesar

Rp89.364.750,00.

Tindak Lanjut tanggal 1

Maret 2010

Telah dilakukan

penyetoran oleh PT Bhakti

Muda Mandiri sebesar

Rp40.661.656,00

Telah dilakukan

penyetoran oleh PT

Adhitya Mulya Mitra

Sejajar sebesar

Rp89.364.750,00.tgl 28

Desember 2009

11.Realisasi Belanja Pemeliharaan

Kendaraan Bermotor di Sekretariat

Daerah tidak dapat diyakini

keberadaannya sebesar

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar:

a. Menegur secara tertulis Pejabat

Pengelola Keuangan di

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009, antara lain :

a. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan :

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Rp222.635.089,00

Sekretariat Daerah, Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK)

dan Kepala Bagian Umum

untuk lebih cermat dalam

mengawasi, mengendalikan,

menginventarisasi dan

mengeluarkan belanja

pemeliharaan kendaraan.

Surat Bupati No.

700/189/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala

Bagian Sekretariat Daerah

Kabupaten Kepahiang.

Surat Bupati No.

700/190/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala Sub

Bagian Verifikasi dan

Pembukuan Bagian

Keuangan Sekretariat

Daerah Kabupaten

Kepahiang.

Surat Bupati No.

700/189/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala

Bagian Umum Sekretariat

Daerah Kabupaten

Kepahiang

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Meminta pertanggungjawaban

baik fisik maupun keuangan

atas pencairan dana sebesar

Rp222.635.089,00. Dalam hal

Kepala Bagian Umum tidak

dapat

mempertanggungjawabkannya,

dana sebesar

Rp222.635.089,00 disetorkan

kembali ke Kas Daerah.

b. Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati

No. 700/192/ITKAB-

KPH/2009 tanggal 24

Agustus 2009 tentang

pemberian perintah kepada

Kepala Bagian Umum

Sekretariat Daerah

Kabupaten Kepahiang

untuk

mempertanggungjawabkan

pencairan uang sebesar Rp

222.635.089,00.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi,

karena belum

ada bukti

pertanggungjawabannya

Tindak Lanjut tanggal 1

Maret 2010

Telah dilampirkan bukti

foto dokumentasi

pemeliharaan kendaraan

bermotor.

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

12.Pembangunan Relokasi RSUD

Kepahiang tidak didukung

pengkajian kelayakan dan komitmen

penyediaan dana yang memadai

sehingga tidak jelas kelanjutan

pekerjaan dan pendanaannya

BPK RI merekomendasikan

kepada Bupati Kepahiang agar

menegur secara tertulis Kepala

Dinas Kesehatan selaku pengguna

anggaran agar membuat

perencanaan yang lebih cermat

dalam hal penganggaran dan

penyediaan dana serta melakukan

studi kelayakan.

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009,

Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati No.

700/193/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian teguran

tertulis kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten

Kepahiang.

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut telah sesuai

dengan rekomendasi

S

13.Penyertaan Modal Pemerintah

Kabupaten Kepahiang TA 2008 pada

PT Bank Bengkulu senilai

Rp9,990,000,000.00, belum

ditetapkan dengan Peraturan Daerah

BPK RI menyarankan Bupati

Kepahiang agar :

a. Secepatnya mengkonsultasikan

dan mengusulkan rancangan

Perda yang akan menetapkan

penyertaan modal pemerintah

daerah.

Tindak Lanjut tanggal 1

Maret 2010 :

a. Telah dikeluarkan Perda

Nomor : 07 Tahun 2009

tentang Penyertaan Modal

Daerah pada Pihak Ketiga

tanggal 10 Agustus 2009

Hasil Pembahasan 26

April 2010 :

Status lama : BD

Status baru : S

S

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

b. Di masa mendatang, pihak

eksekutif dan pihak legislatif

mempertimbangkan secara

bersama-sama setiap keputusan

penyertaan modal dan

dituangkan dalam suatu

peraturan daerah guna

meminimalkan risiko kegagalan

investasi dan sengketa di

kemudian hari.

b. Hasil Pembahasan 26

April 2010 :

Status lama : BD

Status baru : S

S

14.Kerja sama Bangun Guna Serah atas

aset yang belum jelas

kepemilikannya menyalahi ketentuan

BPK RI menyarankan agar Bupati

Kepahiang secepatnya dan secara

proaktif mengajukan permohonan

kepada Departemen terkait

mengenai status kepemilikan aset

tanah tersebut. Selain itu tidak

mengulangi hal yang sama untuk

masa mendatang

Tindak lanjut per tanggal 15

Oktober 2009,

Telah ditindaklanjuti

berdasarkan Surat Bupati No.

700/194/ITKAB-KPH/2009

tanggal 24 Agustus 2009

tentang pemberian perintah

agar mengajukan kembali

permohonan kepada

Departemen Kehutanan dan

Perkebunan serta Departemen

Pekerjaan Umum untuk

mendapat izin pemakaian atas

pemanfaatan tanah dan lebih

mengkaji secara hukum setiap

naskah perjanjian.

BS

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

1 2 3 4 5 6

Hasil Pembahasan

Tindak lanjut belum sesuai

dengan rekomendasi karena

belum ada permohonan lagi ke

Departemen terkait atas aset

tanah tersebut

Status lama : BD

Status baru : BS

Ket :

BD : Belum ditindaklanjuti

BS : Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi

S : Tindak lanjut telah sesuai dengan rekomendasi

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

12 Mei 2009 Dibayar Belanja Jasa Kantor lainnya 2.500.000,00 13 Mei 2009 Dibayar Belanja Jasa Service Monitor/screen 700.000,00 20 Mei 2009 Dibayar Belanja Kawat/Faksimile 4.934.000,00 24 Mei 2009 Dibayar Penggandaan pada Toko Putra Jaya 1.250.000,00 27 Mei 2009 Dibayar Belanja Jasa Servis Kendaraan 2.500.000,00 27 Mei 2009 Dibayar Belanja Kursus Singkat dan Pelatihan an Rika Januar 6.750.000,00 28 Mei 2009 Dibayar Belanja Modal Pengadaan Faximile 35.000.000,00 28 Mei 2009 Dibayar Belanja Sosialisasi an. Drs.Hazairin 3.500.000,00 29 Mei 2009 Dibayar Belanja Pemeliharaan Kendaraan 4.146.000,00 5 Juni 2009 Dibayar Belanja Pemeliharaan lain-lain kendaraan 4.146.000,00

15 Juni 2009 Dibayar Belanja Alat Listrik & Elektronik 9.365.000,00 15 Juni 2009 Dibayar Belanja Jasa Service kepada Toko Inti Motor 2.300.000,00 18 Juni 2009 Dibayar Belanja Kawat/Faksimile 4.830.000,00 24 Juni 2009 Dibayar Belanja Penggandaan pada Toko Putra Jaya 9.085.000,00 27 Juni 2009 Dibayar Belanja Sewa Pakaian dan Perlengkapan 2.000.000,00 17 Juli 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA ( Bantuan Pembayaran Seragam Serapal Anam dan Rebana ) 19.375.000,00

3 Agustus 2009 Dibayar Belanja Cleaning Service 209.801.200,00 4 Agustus 2009 Dibayar Belanja Cetak Pada Toko Putra Jaya 8.594.700,00 6 Agustus 2009 Dibayar Belanja Makan Minum RT Sekda 12.000.000,00 6 Agustus 2009 Dibayar Belanja Makan Minum RT Sekda 12.000.000,00 7 Agustus 2009 Belanja Jasa Servis Inventaris Kantor(perbaikan Mesin 1.050.000,00

12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n KHAIDIR ke JKT 4.650.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n JONI REBEL ke BKL 840.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n SOLIHIN SH ke BKL 840.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n DARWIN ke BKL 940.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n PERIYANDI ke BKL 840.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n HS BUDI WIBOWO 2.800.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n ASHABUL KAHFI ke JKT 3.750.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n A. YAMAN ke Bengkulu tgl 890.000,00 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n OKTRIANA PUTRA ke KALBAR 5.460.000,00 13 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n khaidir, S.Sos ke JKT 4.650.000,00 14 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n An. Peneko Johan ke JKT 4.650.000,00 15 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n ELKAR N ke JKT 4.650.000,00 16 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n FRENKI S ke JKT 4.650.000,00 17 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n HAZAIRIN A. KADIR ke JKT 4.650.000,00 18 Agustus 2009 Dibayar Belanja peralatan Faximili 3.656.020,00 21 Agustus 2009 Dibayar Belanja Surat Kabar Bengkulu Ekpres 1.430.000,00 21 Agustus 2009 Dibayar Belanja Majalah dan Surat Kabar Lainnya 3.160.000,00 26 Agustus 2009 Dibayar Belanja Bimbingan Teknis an. Hendra N. 4.500.000,00 26 Agustus 2009 Biaya Kontribusi 3.550.000,00 26 Agustus 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi 4.500.000,00 26 Agustus 2009 Dibayar Belanja Bimbingan Teknis an. Rahmat 4.500.000,00 26 Agustus 2009 Biaya Kontribusi 3.550.000,00 26 Agustus 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi 4.500.000,00 26 Agustus 2009 Dibayar Belanja Bimbingan Teknis an. Cristin 4.500.000,00 26 Agustus 2009 Biaya Kontribusi 3.550.000,00 27 Agustus 2009 Dibayar Belanja Materai Perangko dan Benda Pos Lainnya 5.949.000,00 28 Agustus 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Tamu Protokoler 35.000.000,00 28 Agustus 2009 Dibayar Belanja Sosialisasi 4.500.000,00 29 Agustus 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan 1.400.000,00 29 Agustus 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA 13.600.000,00 31 Agustus 2009 Dibayar Belanja ATK pada Toko Putra jaya 40.000.000,00 31 Agustus 2009 Diabayar Belanja Alat Listrik dan Elektronik Pada Toko Putra Jaya 10.178.875,00 31 Agustus 2009 Belanja Makan MinumLembur Harian Pegawai Pada Warung Nasi Anak Etek 32.500.000,00 31 Agustus 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Lembur pada Warung Anak Etek 24.375.000,00 31 Agustus 2009 Belanja Makan MinumLembur Harian Pegawai Pada Warung Nasi Anak Etek 17.812.500,00

626.798.295,00

Lampiran III.2.ABelanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

Total

Lampiran III.2.B

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

04 September 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA ( Pelaksanaan Nuzul Quran ) 3.800.000,00 04 September 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Dalam Rangka Safari Ramadan 4.462.500,00 04 September 2009 Dibayar Belanja Bimbingan Teknis an. Siti Atul 2.950.000,00 04 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi 4.500.000,00 04 September 2009 Biaya Kontribusi Peserta an.Novriadi 2.950.000,00 04 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi peserta an .novriadi 4.500.000,00 04 September 2009 Biaya Kontribusi Peserta an.Rika Januar 2.950.000,00 04 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi peserta an .Rika Januar 4.500.000,00 04 September 2009 Biaya Kontribusi Peserta an.Beti Wiryani 2.950.000,00 04 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi peserta an .Bety 4.500.000,00 04 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Elva Dinalti 7.500.000,00 08 September 2009 Dibayar Belanja Makan dan Minum Harian pada warung Anak Etek 10.625.000,00 10 September 2009 Dibayar Belanja Perangko ,Materai Dan Benda Pos Lainnya 5.949.000,00 10 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Didi Darul Fidhli Lc 7.500.000,00 10 September 2009 Dibayar Belanja Pengandaan pada Toko Putra jaya 2.500.000,00 12 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Muhdi 7.500.000,00 12 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Joni Rebel, SH 7.500.000,00 12 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Herman Haryanto, SH 8.000.000,00 14 September 2009 Dibayar Belanja peralatan Faximili 17.500.000,00 14 September 2009 Biaya Kontribusi Peserta an.Reza Pahlevi 3.800.000,00 14 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi peserta an .Reza 4.500.000,00 14 September 2009 Biaya Kontribusi Peserta an.Kms.Ansori 3.800.000,00 14 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi peserta an .kms.ansori 4.500.000,00 14 September 2009 Biaya Kontribusi Peserta an.karnilawati 3.800.000,00 14 September 2009 Biaya Transportasi dan Akomodasi peserta an .karnilawati 4.500.000,00 15 September 2009 Dibayar Belanja Cetak pada Toko Hr 8.594.700,00 15 September 2009 Dibayar Belanja Sosialisasi 4.500.000,00 15 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Afrion Saktiawan, SH 8.000.000,00 15 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Jono Antoni, S.Sos 8.000.000,00 16 September 2009 Dibayar Belanja Alat Listrik dan Elektronik pada Toko 24.500.000,00 17 September 2009 Dibayar Belanja Jasa Inventaris Kantor (Perbaikan Kursi dan Meja) 3.500.000,00 17 September 2009 Dibayar Belanja Jasa kantor 9.500.000,00 24 September 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA 16.300.000,00 25 September 2009 Dibayar Belanja sewa Meja dan Kursi 6.000.000,00 25 September 2009 Dibayar Belanja Penggandaan Bulan September pd 9.922.000,00 25 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Afrion Saktiawan, SH 8.000.000,00 25 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Jono Antoni, S.Sos 8.000.000,00 25 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Hairah Aryani, S.Sos 7.500.000,00 25 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Mirzal 7.500.000,00 28 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Hairah Aryani, S.Sos 7.500.000,00 28 September 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Mirzal 7.500.000,00 29 September 2009 Dibayar Benda Pos Lainnya 1.250.000,00 29 September 2009 Dibayar Belanja Jasa Servis Kendaraan Operasional 11.500.000,00 30 September 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA 6.500.000,00 30 September 2009 Dibayar Belanja Jasa Inventaris Kantor (Perbailkan Mesin Tik 5 Unti 1.750.000,00 30 September 2009 Dibayar Belanja Jasa Inventaris kantor (Perbaikan Lemari Filling kabinet 3 Unit 2.000.000,00 30 September 2009 Dibayar Belanja Majalah dan Surat Kabar Lainnya 3.160.000,00 30 September 2009 Dibayar Belanja Pelumas kendaraan Dinas setda Kph 37.063.000,00

345.576.200,00

Belanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

Total

Lampiran III.2.C

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

2 Oktober 2009 Dibayar Belanja Perangko ,Materai 5.949.000,00

3 Oktober 2009 Dibayar Belanja internet 2.000.000,00

4 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Elva Dinalti 7.500.000,00

5 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Herman Haryanto, SH 7.500.000,00

5 Oktober 2009 Dibayar Belanja Inventaris kantor (Perbaikan Laptop 4 Unit 2.500.000,00

6 Oktober 2009 Dibayar Belanja Pengandaan pada Toko Putra jaya 2.150.000,00

8 Oktober 2009 Dibayar SPPD a.n Damsi,S.Sos Ke Jakarta Tgl 08-12 Oktober 4.650.000,00

8 Oktober 2009 Dibayar SPPD a.n Afrizal Bastian Ke Jakarta Tgl 08-12 Oktober 4.250.000,00

8 Oktober 2009 Dibayar Belanja Sosialisasi 4.500.000,00

10 Oktober 2009 Dibayar Belanja Inventaris kantor (Perbaikan Infocus 750.000,00

14 Oktober 2009 Dibayar Belanja Inventarisn kantor(Perbaikan Dispenser Sebanyak 3 Unit 450.000,00

14 Oktober 2009 Dibayar Belanja Inventaris Kantor ( Perbaikan Kipas Angin 250.000,00

15 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Agustin Karmila Sari, SE 8.000.000,00

15 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Nurimani, SE 8.000.000,00

15 Oktober 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan Oktober pada Toko Putra Jaya 3.500.000,00

19 Oktober 2009 Dibayar Belanja Pos Laiinya 1.849.000,00

19 Oktober 2009 Dibayar Belanja Sosialisasi 4.500.000,00

20 Oktober 2009 Dibayar Belanja Inventaris Kantor (Perbaikan Brangkas) 1.050.000,00

20 Oktober 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Tamu Protokoler 17.500.000,00

22 Oktober 2009 Dibayar Belanja Penggandaan Bulan Oktober pd Toko H & R Group 9.986.000,00

23 Oktober 2009 Dibayar Belanja Alat Listri & Elektronik pada toko Putra Jaya 17.174.125,00

23 Oktober 2009 Dibayar Belanja Majalah dan Surat Kabar Lainnya 3.160.000,00

23 Oktober 2009 Dibayar Belanja pemeliharan Lain lain Kendaraan 6.500.000,00

24 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Agustin Karmila Sari, SE 8.000.000,00

24 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Nurimani, SE 8.000.000,00

26 Oktober 2009 Dibayar Belanja Cetak Pada Toko HR untuk Bulan Oktober 8.594.000,00

26 Oktober 2009 Dibayar Belanja Jasa Kantor (Perbaikan Instalasi istrik) 10.000.000,00

27 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kawat dan Faximile 21.500.000,00

27 Oktober 2009 Dibayar Belanja cleaning Servis Sekretariat Daerah 89.914.800,00

27 Oktober 2009 Dibayar Belanja Jasa Inventaris Kantor(Perbaikan Sofa ) 1.500.000,00

28 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Baksirudin S.Sos 8.000.000,00

28 Oktober 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Cepo Barkah Pasju, ST 8.000.000,00

29 Oktober 2009 Dibayar Belanja Sewa Peralatan kantor 5.000.000,00

29 Oktober 2009 Halal Bi Halal Hari Raya Idul Fitri 1430 H 4.500.000,00

30 Oktober 2009 Dibayar Belanja Bantuan pelaks. OTDA ( Tes CPNS) 17.000.000,00

30 Oktober 2009 Dibayar Belanja sewa Meja dan Kursi 5.500.000,00

30 Oktober 2009 Dibayar Belanja Sewa Tenda Bulan Oktober 7.200.000,00

31 Oktober 2009 Dibayar Belanja Mkan Dan Minum Rapat 27.426.000,00

31 Oktober 2009 Dibayar Belanja Pelumas Kendaraan Dinas Setda KPH 37.000.000,00

390.802.925,00

Belanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

Total

Lampiran III.2.D

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

04 Nopember 2009 Dibayar Belanja Sewa Meja dan kursi dalam rangka Kegiatan Sumpah Pemuda Bulan Oktober 2009 9.500.000,00

04 Nopember 2009 Belanja ATK Bulan September Pada Toko Putra jaya 40.000.000,00

04 Nopember 2009 Dibayar Belanja Makan Minum Harian Di Warung Nasi 22.500.000,00

04 Nopember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Ke Toko Fernando 19.506.500,00

05 Nopember 2009 Dibayar Belanja Jasa Inventaris Kantor (perbaikan CPU 2.500.000,00

06 Nopember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Kendaraan pada toko Inti Motor untuk bulan Oktober 49.057.500,00

09 Nopember 2009 Dibayar belanja Sewa Peralatan kantor lainnyan 3.600.000,00

09 Nopember 2009 Dibayar Biaya Kontribusi Bimtek A.n A. YAMAN 1.500.000,00

09 Nopember 2009 Dibayar Biaya Transportasi, Akomodasi, Uang saku 1.000.000,00

09 Nopember 2009 Dibayar Biaya Kontribusi Bimtek A.n DONI IRAWAN 1.500.000,00

09 Nopember 2009 Dibayar Biaya Transportasi, Akomodasi, Uang saku 1.000.000,00

11 Nopember 2009 Dibayar Belanja Jasa Servis Kendaraan dinas 13.750.000,00

11 Nopember 2009 Dibayar Belanja pemeliharan Lain lain Kendaraan 6.500.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n MEIZA LESTARI 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n EMIR PASHA 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n EPA MINARSIH 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n LENI MARLINA 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n DOCY RFAHMAT 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n WISKY ELDO 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n DONI IRAWAN 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n PENEKO JOHAN 320.000,00

12 Nopember 2009 Dibayar SPPD a.n Benny Cahyanto, SE,M.Si Ke Jakarta Tgl 13 s/d 17 Nopember 2009 5.250.000,00

13 Nopember 2009 Dibayar Belanja Sewa Meja dan kursi dalam rangka Kegiatan Hari Pahlawan 5.500.000,00

13 Nopember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Bety 3.750.000,00

13 Nopember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi dan Transportasi peserta 4.500.000,00

16 Nopember 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Agustin Karmila Sari, SE 7.500.000,00

16 Nopember 2009 Dibayar Belanja Alat Tulis Kantor Pada Toko HR 3.500.000,00

16 Nopember 2009 Dibayar Belanja Pengandaan pada Toko Putra jaya 2.150.000,00

16 Nopember 2009 Dibayar belanja Alat Listrik dan Elektronik pada Toko HR 25.000.000,00

17 Nopember 2009 Dibayar Belanja Jasa Inventaris Kantor (perbaikan Mesin 3.500.000,00

17 Nopember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Bimtek Peserta An.Desi Juliana 3.750.000,00

17 Nopember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi dan Transportasi peserta 4.500.000,00

17 Nopember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Irian Feri 3.750.000,00

17 Nopember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi dan Transportasi peserta 4.500.000,00

18 Nopember 2009 Dibayar Belanja Bea Siswa Tuga Belajar S2 an Dr. Zajili 98.000.000,00

18 Nopember 2009 Dibayar Belanja Surat Kabar Bengkulu Ekpres 1.430.000,00

18 Nopember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Kendaraan pada toko Inti Motor untuk bulan November 46.355.000,00

18 Nopember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang pada Toko Fernando Motor untuk bulan November 22.448.000,00

18 Nopember 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Dra. Rabiatul Adawiah 7.500.000,00

19 Nopember 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan November 2009 Pada Toko Dani Fotocopy 24.146.000,00

19 Nopember 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan November 2009 Pada Toko HR Group 40.965.300,00

19 Nopember 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan November 2009 pada Toko Putra Jaya 31.589.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Kendaraan pada toko Inti Motor 44.992.600,00

20 Nopember 2009 Dibayar Blnja Suku Cadang Kendaraan pd toko Fernando Motor 40.706.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Belanja Pelatihan Kursus Singkat a.n Gepo Barkah Pasju,ST & Baksiruddin, S.Sos 3.000.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Belanja Tak terduga 75.000.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.Zadi 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an.Zadi 3.750.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.Tuti Meidia F 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an.Tuti Meidia Fransiska 3.750.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.Simon 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an.Simon 3.750.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.Doni 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an.Doni 3.750.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.Sainusi 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an.Sainusi 3.750.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.M.Yaman 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an. Yaman 3.750.000,00

20 Nopember 2009 Dibayar Biaya Akomodasi dan tranportasi an.Darwis 4.500.000,00

20 Nopember 2009 Biaya Kontribusi Peserta.an.Darwis 3.750.000,00

21 Nopember 2009 Dibayar Belanja Penggandaan kpd Toko Putra Jaya 9.977.800,00

21 Nopember 2009 Dibayar Belanja Penggandaan kpd Toko HR Group 9.139.200,00

21 Nopember 2009 Dibayar Belanja Mkan Dan Minum Rapat 426.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar Honor Linmas Desa 194.400.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar Belanja Cetak Pada Toko HR untuk Bulan Nov 8.595.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar Belanja Mkan Dan Minum Rapat 27.426.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar SPPD RAFLI, S.Sos ke Jakarta 4.650.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar SPPD DAMSI, S.Sos ke Jakarta 4.650.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar SPPD Ahmad Yaman ke Jakarta 4.650.000,00

23 Nopember 2009 Dibayar SPPD Peneko Johan ke Jakarta 4.650.000,00

24 Nopember 2009 Dibayar belanja Alat Listrik dan Elektronik pada Toko Putra Jaya 12.000.000,00

Belanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

Lampiran III.2.D

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

25 Nopember 2009 Dibayar Belanja Partai Polotik 106.666.666,00

25 Nopember 2009 Dibayar Belanja Faximili 19.500.000,00

25 Nopember 2009 Dibayar Belanja Jasa Servis Inventaris Kantor(Perbaikan 12.000.000,00

25 Nopember 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan september Pada Toko Dani 24.146.000,00

26 Nopember 2009 Dibayar Belanja Perangko Bulan November 2009 5.949.000,00

26 Nopember 2009 Dibayar Belanja Makan Minum Open House Hari Raya 12.000.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Tamu Protokoler 25.000.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (bantuan Open House Idul Adha) 11.500.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja Benda Pos Lainnya 1.250.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja Servis Inventaris Kantor (Perbaikan Komputer PC 3 unit 1.250.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja Majalah dan Surat Kabar Lainnya 3.160.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja Makan Minum Harian pada Toko HR Group 12.500.000,00

30 Nopember 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Tamu Protokoler 42.500.000,00

1.303.491.566,00 Total

Lampiran III.2.E

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

3 Desember 2009 Dibayar ekspedisi Surat Dinas Dari seluruh bagian di Sekretariat 261.000,00 4 Desember 2009 Dibayar Belanja Inventaris Kantor (perbaikan Mesin rumput 550.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Desi 3.750.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Fitriani 3.750.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Cristin 3.750.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Siska 3.750.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Novriadi 3.750.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Hendra 3.750.000,00 7 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00

11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Syamsul Yahemi,SH 5.000.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Bety 3.750.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Salbensi 3.750.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Akomodasi Dan Tranportasi 4.500.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Asmeri 4.500.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Asmeri 3.700.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Irian Feri 4.500.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Irian Feri 3.700.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Rahmaniar 4.500.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Rahmaniar 3.300.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Nia Andika 4.500.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Nia Andika 3.300.000,00 11 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Sandra 4.500.000,00 12 Desember 2009 Dibayar Belanja Inventaris Kantor (perbaikan UPS ) 3.000.000,00 12 Desember 2009 Dibayar Belanja Servis Inventaris Kantor(Perbaikan Mesin Fax 500.000,00 12 Desember 2009 Dibayar Belanja Jasa Servis Kendaraan 15.550.000,00 14 Desember 2009 Dibayar Belanja Penggandaan Bulan Desember Pada Toko H & R Group 10.986.000,00 14 Desember 2009 Dibayar Belanja Penggandaan pada Toko Putra Jaya 9.666.000,00 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n EPA MINARSIH 320.000,00 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n LENI MARLINA 320.000,00 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n DOCY RFAHMAT 320.000,00 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n WISKY ELDO 320.000,00 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n DONI IRAWAN 320.000,00 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n PENEKO JOHAN 320.000,00 16 Desember 2009 Dibayar Belanja Perangko Bulan Desember 3.099.000,00 16 Desember 2009 Dibayar Belanja Servis Inventaris Kantor (Perbaikan Meja 3.000.000,00 16 Desember 2009 Dibayar Belanja Servis Inventaris Kantor(Perbaikan Meja Biro) 2.750.000,00 16 Desember 2009 Dibayar Belanja Inventaris Kantor (perbaikan Mesin Printer 3.500.000,00 16 Desember 2009 Dibayar Belanja Makan Dan Minum Rapat 27.000.000,00 17 Desember 2009 Dibayar Belanja Internet 1.500.000,00 17 Desember 2009 Dibayar Belanja Makan dan Minum Tamu (Protokoler) 27.500.000,00 17 Desember 2009 Dibayar Belanja Sewa Gedung/Kantor Penghubung di Jakarta 45.000.000,00 17 Desember 2009 Dibayar Belanja Sewa Gedung Di Jogjakarta 15.000.000,00 17 Desember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Ke Toko Fernando 49.157.500,00 17 Desember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Kendaraan pada toko Inti Motor Bulan Nopember 46.355.000,00 17 Desember 2009 Dibayar Blj Suku Cadang Kendaraan Pada Toko Fernando Motor 40.706.000,00 18 Desember 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan November 2009 pada Toko putra Jaya 22.610.900,00 18 Desember 2009 Dibayar Belanja ATK bulan Oktober pada Toko Putra jaya 40.207.700,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Jasa Perbaikan Instalasi Listrik 7.500.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Jasa Pemeliharaan Taman 4.000.000,00 20 Desember 2009 Dibayar Biaya Pendidikan An. Elvina 40.000.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Bantuan Rencana Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Sleksi Agt. 50.000.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Sewa Meja dan Kursi 13.000.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja sewa perlengkapan Kantor Lainnya 5.000.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Sandra 3.300.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Oktriana 4.500.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Oktriana 3.300.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Dina 4.500.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Dina 3.300.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Dina 4.500.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Dina 3.300.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Salbensi 4.500.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.salbensi 3.300.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja akomodasi Peserta An.Erwin 4.500.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Kontribusi Peserta An.Erwin Bulan Desember 2009 3.300.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Pendidikan an. PENEKO JOHAN 40.000.000,00 21 Desember 2009 Dibayar Belanja Bibit Tanaman 10.000.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD IRIAN FERI ke Jakarta 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD M. DARSYAH ke Jakarta 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD AAN SOPANI ke Jakarta 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD Kms.ANSORI ke Jakarta 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD DARWIN,SH ke JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD ZAKARIA ANWAR ke JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD PERYANDI ke JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD BENNY CAHYANTO ke JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD DESON JAYA ke JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n DARWIS KE JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n A. YAMAN KE JAKARTA 4.650.000,00 21 Desember 2009 Dibayar SPPD Kms.ANSORI ke Jakarta 4.650.000,00 22 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Bantuan Rencana Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Sleksi Agt. 11.475.000,00 22 Desember 2009 Dibayar Belanja Kesehatan an. Hambekha Satriya T, SE 5.000.000,00 22 Desember 2009 Dibayar Belanja pemeliharaan lain-lain Kendaraan (Biaya Perbaikan Kaca Film Dan Interior Kendaraan Dinas) 4.550.000,00 23 Desember 2009 Dibayar Belanja Pengaandaan Pada Toko Putra jaya 1.650.000,00 23 Desember 2009 Dibayar Belanja Obat-obatan dan tanaman 3.000.000,00 24 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Bantuan Rencana Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Sleksi Agt. 26.000.000,00 24 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Bantuan Kewengangan Pemda) 90.000.000,00 24 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Pembinaan Pengajian Agama) 14.800.000,00 24 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Audisi Paduan Suara) 10.400.000,00

Belanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

Lampiran III.2.E

Tanggal Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Tanpa Bukti Pertanggungjawaban

24 Desember 2009Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Bantuan Dana Mengikuti Pagelaran seni Dalam Rangka HUT Kota Curup)

9.600.000,00

28 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Bantuan Dana Pengaugerahan Gelar) 5.670.000,00 28 Desember 2009 Dibayar Benda Pos Lainnya 1.849.000,00 28 Desember 2009 Dibayar Belanja Sewa Tenda pada Bulan desember 8.450.000,00 28 Desember 2009 Dibayar Belanja Cetak kepada Toko HR Group 29.596.200,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan OTDA (Belanja Bantuan kepada Instansi vertikal) 15.000.000,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja Kawat /Faximili 22.000.000,00 29 Desember 2009 Dibayar belanja Jasa Servis Invbentaris Kantor(Perbaikan Dresoar) 2.200.000,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja ATK Bulan Desember Pada Toko Dani 21.664.000,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja ATK bulan Desember pada toko HR 40.207.700,00 29 Desember 2009 Dibayar belanja Listrik Dan Elektronik Pada Toko Putra Jaya 36.500.000,00 29 Desember 2009 Dibayar belanja Listrik Dan Elektronik pada Toko Nasrizal 37.500.000,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja Majalah 4.400.000,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja Propaganda, Penerangan & Dokumentasi pada Harian Rakyat Bengkulu 4.000.000,00 29 Desember 2009 Dibayar Belanja Propaganda, Penerangan & Dokumentasi pada Media Prestasi 9.651.000,00 30 Desember 2009 Dibayar Belanja Cetak kepada Toko Dani Foto copy 27.519.600,00 30 Desember 2009 Dibayar Belanja Makan dan Minum harian Pegawai pada Widya Catering 11.427.000,00 30 Desember 2009 Dibayar Belanja Mkan dan Minum Lembur Pada Warung Anak Etek untuk Bulan desember 22.500.000,00 30 Desember 2009 Dibayar Makan Dan Minum Lembur Pada Warung Kejora 9.500.000,00 30 Desember 2009 Dibayar Belanja Makan dan Minum Tamu (Protokoler) 35.000.000,00 30 Desember 2009 Dibayar Belanja Makan dan Minum Tamu (Protokoler) 32.000.000,00 30 Desember 2009 Dibayar Belanja Suku Cadang Kendaraan pada Toko Inti Motor 22.448.000,00

1.320.476.600,00 Total

Lampiran III.3

No Nama Kegiatan Bulan di BKU Tujuan Tanggal Berangkat Tanggal Kembali Jumlah (Rp)

1 AV Rutin Sekretariat Daerah Februari Batam 16 Februari 20 Februari2 AV Penyusunan Raperbup tentang APBD Juni Jakarta 16 Februari 20 Februari 5.250.000,00 3 AV Rutin Sekretariat Daerah Juni Jakarta 22 Juni 26 Juni 5.450.000,00 4 AV Penyusunan Raperda tentang Perubahan APBD Oktober Jakarta 22 Juni 26 Juni5 AV Rutin bagian Keuangan Juni Jakarta 23 Juni 26 Juni 4.550.000,00 6 AV Penyusunan Sistem & Prosedur Pengelolaan Keu-Da Desember Jakarta 14 Oktober 18 Oktober 4.650.000,00 7 AV Rutin bagian Keuangan November Jakarta 12 Oktober 16 Oktober8 AV Penyusunan Perda tentang Pelaksanaan APBD Desember Jakarta 1 Desember 5 Desember 4.850.000,00 9 AV Rutin bagian Keuangan Desember Jakarta 30 November 4 Desember

10 AT Rutin Sekretariat Daerah April Batam 20 April 24 April 5.030.000,00 11 AT Rutin Sekretariat Daerah Mei Batam 21 April 24 April12 AY Rutin Sekretariat Daerah Maret Jakarta 16 Maret 20 Maret13 AY Rutin Sekretariat Daerah Mei Bengkulu 19 Maret 21 Maret 730.000,00 14 Arsmy Rutin Sekretariat Daerah November Jakarta 26 November 30 November 4.650.000,00 15 Arsmy Rutin Sekretariat Daerah Desember Jakarta 26 November 30 November16 Dms Rutin Sekretariat Daerah April Bengkulu 20 April 22 April17 Dms Rutin Sekretariat Daerah April Jakarta 20 April 24 April 4.600.000,00 18 Dms Penyusunan Sistem & Prosedur Pengelolaan Keu-Da Desember Jakarta 14 Oktober 18 Oktober 4.650.000,00 19 Dms Rutin bagian Keuangan November Jakarta 12 Oktober 16 Oktober20 Drw Rutin Sekretariat Daerah Maret Jakarta 16 Maret 19 Maret21 Drw Rutin Sekretariat Daerah Mei Rejang Lebong 18 Maret 19 Maret 730.000,00 22 Haz Rutin Sekretariat Daerah Agustus Jakarta 22 Juni 26 Juni 5.200.000,00 23 Haz Rutin Sekretariat Daerah Oktober Jakarta 22 Juni 26 Juni24 ES Penyusunan Perda Tentang APBD Juni Bengkulu 3 Februari 5 Februari25 ES Rutin Sekretariat Daerah Februari Bengkulu 3 Februari 5 Februari 1.160.000,00 26 EN Penyusunan Perda Tentang APBD Juni Bengkulu 3 Februari 5 Februari27 EN Rutin Sekretariat Daerah Februari Bengkulu 3 Februari 5 Februari 1.160.000,00 28 EN Rutin bagian Keuangan Juni Jakarta 23 April 26 April29 EN Rutin Sekretariat Daerah April Jakarta 20 April 24 April 4.600.000,00 30 EN Penyusunan Raperbup tentang APBD Juni Jakarta 16 Februari Februari 4.650.000,00 31 EN Rutin bagian Keuangan April Jakarta 18 Februari Februari32 EN Penyusunan Raperbup tentang APBD Agustus Jakarta 18 Mei 22 Mei 4.650.000,00 33 EN Rutin bagian Keuangan Mei Bengkulu 20 Mei 22 Mei34 EN Penyusunan Raperbup tentang Penjab. Perub. APBD Oktober Bengkulu 1 September 3 September 1.410.000,00 35 EN Rutin bagian Keuangan November Jakarta 1 September 5 September36 Hrmn Rutin Sekretariat Daerah Juli Jakarta 21 Juli 25 Juli 4.650.000,00 37 Hrmn Rutin Sekretariat Daerah Oktober Jakarta 21 Juli 25 Juli38 MH Rutin Sekretariat Daerah Agustus Jakarta 12 Agustus 16 Agustus 8.150.000,00 39 MH Rutin Sekretariat Daerah Agustus Jakarta 12 Agustus 16 Agustus40 PJ Rutin Sekretariat Daerah April Bengkulu 8 April 10 April 1.120.000,00 41 PJ Rutin bagian Keuangan Mei Jakarta 6 April 10 April42 PJ Rutin bagian Keuangan Juni Jakarta 6 Mei 9 Mei 7.900.000,00 43 PJ Rutin bagian Keuangan Mei Bengkulu 5 Mei 7 Mei

Rekapitulasi Perjalanan Dinas Ganda pada Sekretariat Daerah TA 2009

Lampiran III.3

No Nama Kegiatan Bulan di BKU Tujuan Tanggal Berangkat Tanggal Kembali Jumlah (Rp)

Rekapitulasi Perjalanan Dinas Ganda pada Sekretariat Daerah TA 2009

44 PJ Rutin bagian Keuangan Mei Bandung 19 Mei 22 Mei45 PJ Rutin bagian Keuangan Juni Jakarta 19 Mei 23 Mei 4.850.000,00 46 Rfl Rutin Sekretariat Daerah Februari Bengkulu 3 Februari 5 Februari 1.410.000,00 47 Rfl Penyusunan Perda Tentang APBD Juni Bengkulu 3 Februari 5 Februari48 Rfl Penyusunan Raperbup tentang APBD Juni Jakarta 16 Februari 20 Februari 4.650.000,00 49 Rfl Rutin Sekretariat Daerah Februari Batam 16 Februari 20 Februari50 Rfl Rutin Sekretariat Daerah Mei Jakarta 25 Mei 29 Mei51 Rfl Rutin Sekretariat Daerah Mei Bengkulu 27 Mei 29 Mei 1.180.000,00 52 Rfl Rutin bagian Keuangan Oktober Jakarta 1 Juli 6 Juli53 Rfl Rutin Sekretariat Daerah Agustus Jakarta 1 Juli 6 Juli 4.850.000,00 54 Zlk Rutin Sekretariat Daerah Juli Jakarta 21 Juli 25 Juli 4.650.000,00 55 Zlk Rutin Sekretariat Daerah Oktober Jakarta 21 Juli 25 Juli

111.380.000,00 Total

Lampiran III.4

No Tanggal Uraian Jumlah1 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n KHAIDIR ke JKT 4.650.000 2 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n JONI REBEL ke BKL 840.000 3 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n SOLIHIN SH ke BKL 840.000 4 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n ZAKARIA.A ke BKL 840.000 5 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n DARWIN ke BKL 940.000 6 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n PERIYANDI ke BKL 840.000 7 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n HS BUDI WIBOWO 2.800.000 8 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n ASHABUL KAHFI ke JKT 3.750.000 9 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n A. YAMAN ke Bengkulu 890.000

10 12 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n OKTRIANA PUTRA ke KALBAR 5.460.000 11 13 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n khaidir, S.Sos ke JKT 4.650.000 12 13 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n An. Peneko Johan ke JKT 4.650.000 13 13 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n ELKAR N ke JKT 4.650.000 14 13 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n FRENKI S ke JKT 4.650.000 15 13 Agustus 2009 Dibayar SPPD a.n HAZAIRIN A. KADIR ke JKT 4.650.000 16 23 Nopember 2009 Dibayar SPPD RAFLI, S.Sos ke Jakarta 4.650.000 17 23 Nopember 2009 Dibayar SPPD DAMSI, S.Sos ke Jakarta 4.650.000 18 23 Nopember 2009 Dibayar SPPD Ahmad Yaman ke Jakarta 4.650.000 19 23 Nopember 2009 Dibayar SPPD Peneko Johan ke Jakarta 4.650.000 20 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n EPA MINARSIH 320.000 21 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n LENI MARLINA 320.000 22 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n DOCY RFAHMAT 320.000 23 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n WISKY ELDO 320.000 24 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n DONI IRAWAN 320.000 25 15 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n PENEKO JOHAN 320.000 26 21 Desember 2009 Dibayar SPPD IRIAN FERI ke Jakarta 4.650.000 27 21 Desember 2009 Dibayar SPPD M. DARSYAH ke Jakarta 4.650.000 28 21 Desember 2009 Dibayar SPPD AAN SOPANI ke Jakarta 4.650.000 29 21 Desember 2009 Dibayar SPPD Kms.ANSORI ke Jakarta 4.650.000 30 21 Desember 2009 Dibayar SPPD DARWIN,SH ke JAKARTA 4.650.000 31 21 Desember 2009 Dibayar SPPD ZAKARIA ANWAR ke JAKARTA 4.650.000 32 21 Desember 2009 Dibayar SPPD PERYANDI ke JAKARTA 4.650.000 33 21 Desember 2009 Dibayar SPPD BENNY CAHYANTO ke JAKARTA 4.650.000 34 21 Desember 2009 Dibayar SPPD DESON JAYA ke JAKARTA 4.650.000 35 21 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n DARWIS KE JAKARTA 4.650.000 36 21 Desember 2009 Dibayar SPPD a.n A. YAMAN KE JAKARTA 4.650.000 37 21 Desember 2009 Dibayar SPPD Kms.ANSORI ke Jakarta 4.650.000

121.420.000

Perjalanan Dinas Tidak Ada Bukti Pertanggungjawaban

Total

Lampiran III.5

No Kegiatan Tgl berangkat Tgl pulang tujuanbiaya pesawat

(Rp)

transport ke

bandara (Rp)

transport ke

penginapan (Rp)

uang harian

(Rp)penginapan (Rp)

Uang Representasi

(Rp)Jumlah (Rp)

1Koordinasi dan Konsultasi mencari data pembanding

tentang tata cara Pelantikan anggota DPRD terpilih 16 Februari 2009 20 Februari 2009

Sekretariat DPRD

Kota Yogyakarta2.500.000,00 100.000,00 200.000,00 1.500.000,00 1.600.000,00 500.000,00 6.400.000,00

2Koordinasi dan Konsultasi mencari data pembanding

tentang tata cara Pelantikan anggota DPRD terpilih 16 Februari 2009 20 Februari 2009

Sekretariat DPRD

Kota Yogyakarta2.500.000,00 100.000,00 200.000,00 1.500.000,00 1.200.000,00 5.500.000,00

3Koordinasi dan Konsultasi mencari data pembanding

tentang tata cara Pelantikan anggota DPRD terpilih 16 Februari 2009 20 Februari 2009

Sekretariat DPRD

Kota Yogyakarta2.500.000,00 100.000,00 200.000,00 1.500.000,00 800.000,00 5.100.000,00

4Koordinasi dan Konsultasi mencari data pembanding

tentang tata cara Pelantikan anggota DPRD terpilih 16 Februari 2009 20 Februari 2009

Sekretariat DPRD

Kota Yogyakarta2.500.000,00 100.000,00 200.000,00 1.500.000,00 800.000,00 5.100.000,00

10.000.000,00 400.000,00 800.000,00 6.000.000,00 4.400.000,00 500.000,00 22.100.000,00 Total

Realisasi perjalanan dinas Sekretariat DPRD yang tidak dapat diyakini pelaksanaannya