pengembangan lkpd dengan model pembelajaran …digilib.unila.ac.id/55087/3/tesis tanpa bab...

58
PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Tesis) Oleh Anniya Mutiara Tsani MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

40 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA

(Tesis)

Oleh

Anniya Mutiara Tsani

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA

Oleh

Anniya Mutiara Tsani

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang valid,

praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

Penelitian pengembangan ini mengikuti alur penelitian pengembangan Borg &

Gall. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

Lampung tahun pelajaran 2017/2018. Data penelitian diperoleh melalui angket

dan tes pemahaman konsep. Data dianalisis secara deskriptif dengan melihat

aspek kevalidan, kepraktisan, dan efektivitas LKPD. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (a) LKPD yang dikembangkan memiliki validitas yang baik,

(b) respon siswa terhadap LKPD yang dikembangkan sangat baik, (c) LKPD

dengan model PBM efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis

siswa karena lebih dari 70% siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal

(KKM). Dengan demikian, LKPD dengan model PBM yang dikembangkan valid,

praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

Kata kunci: LKPD, PBM, pemahaman konsep matematis

Page 3: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF LKPD WITH PROBLEMS BASED LEARNING

MODEL TO INCREASE UNDERSTANDING MATHEMATICAL

CONCEPT OF STUDENTS

By

Anniya Mutiara Tsani

This research aims to develop the Student Work Sheet that is valid, practice and

effective with Problem Based Learning (PBL) to improve students' understanding

of mathematical concepts. The subject of this research is the students of SMP Al-

Kautsar Bandar Lampung, eight grade in the lesson year 2017/2018. This research

follows of Borg & Gall’s research development. Instruments used are expert

validation instruments, student response, and instruments understanding students'

mathematical concepts. The data in this research were analyzed descriptively by

looking at the validity, practicality, and effectiveness aspects of student work

sheet. Based on data analysis of expert test of learning media and material, student

work sheet developed has good validity. Student’s response to student work sheet

very well, that is practice to be used, seen from the result of comprehension test of

mathematical concept of student work sheet student with effective PBL model

because more than 70% students have fulfilled passing grade. Thus, student work

sheet with the PBL model is valid, practice, and effective to improve students'

mathematical understanding.

Key words: student work sheet, PBL, mathematical concept

Page 4: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA

Oleh

ANNIYA MUTIARA TSANI

Tesis

Sebagai salah satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

Pada

Program Pasca Sarjana Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik
Page 6: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik
Page 7: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik
Page 8: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Anniya Mutiara Tsani yang lahir pada 26

Mei 1992 di Bandar Lampung. Penulis adalah anak kedua

dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Matin dan

Ibu Dra. Hermalia. Penulis adalah istri dari Cherrya Damara,

M.M.P

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK KurniaTanjung

Gading pada tahun 1998, pendidikan dasar di SD Negeri 2 Tanjung Gading pada

tahun 2004, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Bandar Lampung

pada tahun 2007, pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

pada tahun 2010, Strata-1 di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika pada tahun 2014.

Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Lampung pada

tahun 2014. Penulis mengajar di SMK Farmasi Cendikia Farma Husada pada

tahun 2015-2017, dan mengajar di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung sejak tahun

2017 sampai dengan sekarang.

Page 9: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

MOTO

“..Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-

orang yang sabar”

(Al-Baqarah: 153)

Jangan takut melangkah, karena jarak seribu mil

dimulai dari satu langkah

Page 10: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin

Puji dan syukur bagi ALLAH SWT, Tuhan penguasa seluruh semesta alam

atas segala karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

penulisan tesis ini.

Karya ini ku persembahkan untuk:

Papa & Mama ku tersayang (Bp. Drs Matin & Ibu Dra Hermalia)

Terimakasih atas segala pengorbanan, do’a, dan kasih sayang yang tiada henti

Suamiku Cherrya Damara, S.P, M.M.P, Adik-adikku (Muhammad Aulia Rahman,

S.T.Pel dan Aqila Pancarani), Dati Ku (Hj. Harmini Akip), dan Keluarga besarku.

Terimakasih atas segala kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan

Para Guru, Dosen, dan Almamater tercinta

Terimakasih atas ilmu dan didikan yang tulus

Page 11: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan

penelitian dan menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan LKPD dengan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa”.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini tidak

terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A, Ph.D Direktur Program Pascasarjana

Universitas Lampung

2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Caswita, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Universitas Lampung sekaligus Pembimbing I atas kesediaannya memberikan

bimbingan, saran, dan kritik kepada penulis.

4. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Matematika Universitas Lampung sekaligus Pembimbing II atas

kesediaannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik kepada penulis.

Page 12: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

ii

5. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku dosen pembahas I yang telah

memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis.

6. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd. selaku dosen pembahas II yang telah

memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis baik selama perku-

liahan maupun selama penyusunan tesis ini.

7. Bapak Dr. Suharsono, M.Si dan Ibu Dr. Asmiati, M.Si selaku validator

produk dalam penelitian ini yang telah memberikan waktu untuk menilai dan

memberi saran perbaikan.

8. Seluruh dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menye-

lesaikan studi.

9. Ibu Dra. Hj. Sri Purwaningsih selaku Kepala SMP Al-Kautsar Bandar

Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

10. Guru-guru SMP Al-Kautsar yang selalu memberikan motivasi dan nasihat.

11. Siswa/i kelas VIII G SMP Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran

2017/2018 atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin.

12. Sahabat-sahabat perkuliahan Khairuntika, Anggi Oktaviarini, Desy P.

Herdyen , Elfira Puspita Wardani, Rika Ridayanti.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga ALLAH SWT membalas kebaikan yang telah diberikan. Penulis pun

berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Bandarlampung, 8 Agustus 2018

Penulis,

Anniya Mutiara Tsani

Page 13: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemahaman Konsep Matematis ........................................................ 10

B. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ................................ 13

C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................... 18

D. Validitas, Kepraktisan dan Efektifitas .............................................. 24

E. Kerangka Pikir .................................................................................. 26

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitia .................................................................................... 29

B. Prosedur Penelitian ............................................................................ 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 33

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 33

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 39

B. Pembahasan ........................................................................................ 45

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 56

B. Saran ................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 57

LAMPIRAN .......................................................................................... 60

Halaman

Page 14: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kriteria penilaian validasi ahli ................................................................. 36

3.2 Pedoman skor rata-rata menjadi data kualitatif ........................................ 36

3.3 Kriteria penilaian kepraktisan LKPD ....................................................... 37

3.4 Indikator dan pedoman penskoran tes pemahaman konsep ..................... 37

4.1 Hasil uji ahli media pembelajaran ............................................................ 42

4.2 Hasil uji ahli materi .................................................................................. 42

4.3 Data pemahaman konsep matematis siswa .............................................. 43

4.4 Rekapitulasi data Posttest pencapaian indikator pemahaman

konsep matematis peserta didik ................................................................ 44

Page 15: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia .............................. 4

2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................. 28

4.1 Revisi LKPD uji ahli ................................................................................ 48

4.2 Suasana Kegiatan Belajar Menggunakan LKPD .................................... 50

4.3 Salah Satu Kelompok Melakukan Presentasi ........................................... 51

4.4 Suasana Tes Pemahaman Konsep ........................................................... 52

Page 16: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Perangkat Pembelajaran

A.1 Silabus ............................................................................................... 60

A.2 RPP .................................................................................................... 63

A.3 LKPD ................................................................................................ 91

B. Instrumen Penelitian

B.1 Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep .................................................... 124

B.2 Soal Pemahaman Konsep .................................................................. 125

B.3 Kisi-Kisi Validasi Uji Ahli Media Pembelajaran .............................. 128

B.4 Instrumen Validasi Uji Ahli Media Pembelajaran ............................ 130

B.5 Kisi-Kisi Validasi Uji Ahli Materi ..................................................... 134

B.6 Instrumen Validasi Uji Ahli Materi .................................................... 135

B.8 Instrumen Uji Kepraktisan ................................................................ 136

C. Analisis Data

C.1 Analisis Validitas Uji Ahli Materi ..................................................... 137

C.2 Analisis Validitas Uji Ahli Media ..................................................... 138

C.3 Data Hasil Posttest ............................................................................ 139

C.4.1 Data Pemahaman Konsep ............................................................... 140

C.4.2 Rekapituilasi Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep .............. 141

C.5 Analisi Uji Kepraktisan ..................................................................... 142

Page 17: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang

peranan penting untuk menciptakan manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berkepribadian, cerdas, kreatif, dan inovatif. Hal tersebut juga

tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003

yang menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

berilmu, kreatif, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan

mandiri, serta bertanggung jawab. Pendidikan berperan untuk memajukan

kehidupan negara Indonesia menjadi lebih baik. Tanpa pendidikan suatu bangsa

tidak dapat mengalami perubahan, perkembangan, dan kemajuan untuk menjadi

lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan harus dipersiapkan sejak dini sebagai

bekal bagi kehidupan di masa mendatang serta diharapkan mampu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Pendidikan yang baik diharapkan mampu mengubah dan meningkatkan pola pikir

manusia. Dalam pelaksanaannya, pendidikan juga tak lepas dari hambatan dan

masalah-masalah, sehingga dibutuhkan inovasi terhadap masalah-masalah yang

Page 18: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

2

terjadi. Inovasi tersebut antara lain perbaikan dan penyempurnaan kurikulum,

pemantapan kualitas tenaga pendidik, serta perbaikan sarana dan prasarana

pendidikan. Perbaikan tersebut sangat penting karena selain meningkatkan mutu

pendidikan juga meningkatkan mutu proses pembelajaran.

Pembelajaran di sekolah merupakan proses untuk membina dan membentuk

kepribadian siswa menuju kedewasaan. Pembelajaran yang diberikan di sekolah

terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang disampaikan melalui mata pelajaran.

Setiap mata pelajaran memiliki peranan masing-masing dalam mengembangkan

potensi dan kemampuan siswa. Salah satu mata pelajaran yang penting untuk

diajarkan di sekolah adalah mata pelajaran matematika, dengan mempelajari

matematika diharapkan mampu menyerap informasi secara lebih rasional dan

berpikir secara logis dalam menghadapi situasi di masyarakat, berbagai

permasalahan kehidupan dapat dipecahkan dengan cara berpikir matematis.

Matematika mengajarkan seseorang yang mempelajarinya untuk bisa berpikir

logis, kritis, analitis, sistematis dan kreatif oleh karena itu, matematika diajarkan

disemua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Menyadari pentingnya peranan matematika dalam kehidupan, maka sudah

selayaknya matematika menjadi suatu kebutuhan bagi siswa.

Memberikan pembelajaran matematika dengan baik bukan merupakan hal yang

mudah, karena pada kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam mempelajari dan memahami matematika. Dibutuhkan suatu pendekatan

untuk membantu siswa mengembangkan pola pikir dan mengaitkan konsep-

konsep dalam matematika. Matematika memiliki konsep yang saling terkait satu

Page 19: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

3

sama lain, namun siswa masih kesulitan untuk mengaitkan antara konsep yang

satu dengan yang lain. Pentingnya pemahaman konsep matematika terlihat dalam

tujuan pertama pembelajaran matematika menurut Depdiknas (Permendiknas No

22 tahun 2006) yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Dilihat dari tujuan diatas, jelas

bahwa matematika bertujuan agar siswa memiliki pemahaman konsep dalam

memecahkan masalah.

Siswa akan lebih mudah dalam memecahkan permasalahan dengan pemahaman

konsep karena siswa akan mampu mengaitkan serta memecahkan permasalahan

tersebut dengan berbekal konsep yang sudah dipahaminya (O’Connell, 2007).

Kemudian kemampuan siswa dalam bernalar dan berkomunikasi juga akan lebih

baik jika siswa mempunyai pemahaman konsep yang baik karena konsep adalah

dasar untuk bernalar dan berkomunikasi sehingga dengan adanya pemahaman

konsep siswa tidak hanya akan sekedar berkomunikasi secara baik tetapi juga

mempunyai pemahaman tentang konsep yang mereka komunikasikan (Arends,

2007) Sebaliknya, jika pemahaman konsep masih kurang maka siswa akan

cenderung mengalami kesulitan dalam melakukan pemecahan masalah ataupun

dalam bernalar serta mengomunikasikan suatu konsep. Namun untuk mencapai

pemahaman terhadap suatu konsep bagi siswa bukanlah hal yang mudah. Aspek

siswa yang seharusnya guru pahami adalah bahwa setiap siswa disamping

memiliki sejumlah persamaan, juga perbedaan (Djamarah, 2010). Dengan

demikianpemahaman terhadap suatu konsep dilakukan secara individual, masing-

masing siswa harus berfikir sendiri karena masing-masing mereka memiliki

Page 20: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

4

kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami konsep matematika tersebut.

Terlihat jelas dalam pembelajaran matematika masih banyak ditemukan siswa

yang masih kebingungan dalam menyelesaikan soal apabila tidak sesuai dengan

contoh yang diberikan dan ada juga siswa yang dapat menyelesaikannya. Oleh

karena itu, setiap siswa haruslah memiliki kemampuan pemahaman konsep untuk

menguasai matematika itu sendiri.

Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di Indonesia dapat

dilihat berdasarkan hasil survei Trends in International Mathematics and Science

Study (TIMSS) pada tahun 2015 yang menyatakan bahwa prestasi matematika

siswa Indonesia berada pada urutan ke-43 dari 49 negara dengan skor 397 poin

skor ini masih di bawah rata-rata negara peserta TIMSS yaitu 490 (Mullis dkk,

2016). Hal yang tidak jauh berbeda juga terlihat pada hasil studi Programme for

International Student Assesment (PISA) pada tahun 2015, Indonesia berada pada

peringkat 69 dari 76 negara dalam mata pelajaran matematika (OECD, 2016).

Sumber : puspendik.kemendikbud.go.id

Gambar 1.1

Page 21: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

5

Berdasarkan hasil validasi kemendikbud menunjukkan bahwa level kemampuan

matematika berdasarkan hasil PISA dan UN berada pada level low performer.

Hasil survey tersebut mengindikasikan siswa di Indonesia masih mengalami

kesulitan dalam belajar diduga salah satu penyebabnya karena rendahnya

kemampuan dasar yang dimiliki siswa. Sebagai salah satu kemampuan dasar

dalam pembelajaran dalam pembelajaran matematika yaitu pemahaman konsep,

harusnya dikuasai dengan baik oleh siswa.

Berdasarkan studi pendahuluan yang diperoleh di SMP Al-Kautsar Bandar

Lampung dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas

delapan diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru masih

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan menjelaskan materi

kemudian dilanjutkan dengan memberikan contoh soal pelajaran. Pada materi

tertentu guru kadang menggunakan model pembelajaran berkelompok, namun

pemilihan model ini belum dikhususkan melainkan hanya sekedar membagi

kelompok. Sehingga tidak banyak membantu dalam meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep siswa. Ini terlihat dari beberapa gejala-gejala:

1. Jika diberikan soal yang berbeda dari contoh, maka banyak siswa yang

kesulitan dalam mengerjakannya.

2. Pada akhir pembelajaran, sebagian siswa tidak bisa mengambil kesimpulan

terhadap apa yang telah dipelajari.

3. Sebagian besar siswa tidak dapat menyampaikan kembali materi pembelajaran

sebelumnya.

Page 22: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

6

Siswa bersikap pasif dan cendrung diam dalam proses pembelajaran karena

kurangnya pemahaman terhadap konsep. Oleh karena itu, proses pembelajaran

yang baik digunakan adalah pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa

menggunakan seluruh kemampuannya untuk berpikir menemukan ide serta

memecahkan masalah-masalah matematika dan guru berperan sebagai fasilitator,

motivator, dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Agar dalam proses

pembelajaran siswa dapat menerima materi dengan sebaik-baiknya dan

mengoptimalkan pola pikir matematika, maka dibutuhkan model pembelajaran

dan strategi pembelajaran yang sesuai.

Model pembelajaran yang berpotensi untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam

proses pembelajaran adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model

pembelajaran ini merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental

siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah

yang disajikan pada awal pembelajaran. Masalah yang disajikan pada siswa

merupakan masalah kehidupan sehari-hari (kontekstual). Pembelajaran berbasis

masalah ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan

kemampuan berpikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan

masalah.

Pada pembelajaran berbasis masalah siswa diarahkan untuk melakukan

pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi

sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan

yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu

jawaban yang benar, artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kreatif.

Page 23: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

7

Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat

hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada dilingkungannya, sehingga

diharapkan efektif untuk meningkatkan pemaham konsep matematis siswa.

Penerapan model pembelajaran PBM akan lebih optimal apabila didukung oleh

penggunaan media pembelajaran yang sesuai sehingga dapat memperbaiki

efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Minat belajar siswa akan dapat

tumbuh dan terpelihara apabila dalam proses pembelajaran siswa dapat

membangun konsepnya sendiri, antara lain dengan bantuan media pembelajaran

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

LKPD merupakan lembar kerja yang mampu membuat siswa menggali

pengetahuan yang telah mereka miliki dan dapat menimbulkan kegiatan berpikir

sehingga kemampuan pemahaman konsep dapat terbentuk. Berdasarkan

wawancara kepada guru SMP Al-Kautsar Bandar Lampung, sebagian besar siswa

kesulitan dalam mengkonstruksi pengetahuan. Siswa hanya mengandalkan materi

yang dipaparkan oleh guru dengan metode ceramah dan malas untuk membaca

buku pegangan siswa dengan berbagai alasan, sehingga pembelajaran cenderung

monoton hanya berpusat kepada guru dan pembelajaran membutuhkan waktu

yang relatif lama. Sebaiknya guru memberikan tambahan panduan siswa, yaitu

LKPD untuk memahami dan memperkuat pemahaman siswa terhadap

matematika.

Selama ini guru-guru cenderung menggunakan LKPD yang dibeli dari penerbit

tanpa mengetahui terlebih dahulu seberapa valid, praktis, dan efektif keterkaiatan

antara LKPD tersebut dengan kemampuan belajar siswanya. Guru belum

Page 24: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

8

mengupayakan, merencanakan, dan menyusun sendiri LKPD yang dibutuhkan.

Dengan adanya upaya seorang guru membuat LKPD sendiri diharapkan LKPD

yang diciptakan layak sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, untuk

menyelesaikan masalah tersebut dipandang perlu melakukan pengembangan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) yang valid, praktis, dan efektif agar dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah hasil pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) model

PBM memenuhi kriteria valid?

2. Apakah hasil pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) model

PBM memenuhi kriteria praktis?

3. Apakah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) model PBM efektif untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah untuk

menghasilkan:

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model PBM yang memenuhi

kriteria valid

Page 25: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

9

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model PBM yang memenuhi

kriteria praktis

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model PBM yang efektif untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dalam penelitian ini diharapkan akan

dihasilkan suatu LKPD matematika dengan menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam

pembelajaran di sekolah. Dengan demikian LKPD dapat memfasilitasi

pemahaman konsep matematis siswa.

Page 26: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemahaman Konsep Matematis

Pemahaman berasal dari kata paham yang dalam kamus besar bahasa Indonesia

berarti mengerti atau mengetahui. Sedangkan konsep berarti rancangan atau ide

yang abstrak. Menurut Soedjadi (2000) konsep merupakan ide abstrak yang

digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek

yang biasanya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Jadi, pema-

haman konsep adalah cara untuk memahami atau mengerti suatu rancangan atau

ide abstrak.

Pemahaman merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matema-

tika, karena dengan memahami konsep, siswa dapat mengembangkan kemam-

puannya dalam pembelajaran matematika dan siswa dapat menerapkan konsep

yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan sederhana sampai de-

ngan yang kompleks. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam ra-

nah kognitif dari tujuan pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan Bloom

(dalam Uno, 2008 : 35), ranah kognitif ini meliputi pengetahuan (knowledge), pe-

mahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis

(synthesis), dan penilaian (evaluation).

Page 27: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

11

Pembelajaran matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak, yang berarti

konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sis-

tematis, mulai dari konsep paling sederhana hingga konsep yang paling kompleks.

Menurut Syaifudin (2009) penjabaran pembelajaran yang ditekankan pada

konsep-konsep matematika adalah sebagai berikut:

1. Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu

konsep baru matematika.

2. Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep

yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

3. Pembinaan ketrampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep

dan pemahaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih terampil dalam

menggunakan berbagai konsep matematika.

Skemp (dalam Muaddab, 2010) membedakan pemahaman menjadi dua. Pertama,

pemahaman instruksional (instructional understanding) yaitu siswa hanya

sekedar tahu mengenai suatu konsep. Siswa pada tahapan ini belum bisa

menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Kedua, pemahaman

reliasional (relational understanding) yaitu siswa telah memahami mengapa hal

tersebut bisa terjadi. Siswa pada tahapan ini sudah dapat menggunakan konsep

dalam memecahkan masalah-masalah sesuai dengan kondisi yang ada.

Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pem-

belajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada

siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman sis-

wa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman

Page 28: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

12

matematis juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan

oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang

diharapkan.

Pada penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/

PP/2004 dalam Wardhani (2008) menguraikan bahwa indikator siswa memahami

konsep matematis adalah (a) mampu menyatakan ulang suatu konsep (b)

mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya (c) memberi contoh dan noncontoh dari konsep (d) menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematis (e) mengembangkan syarat perlu

dan syarat cukup dari suatu konsep (f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih

prosedur atau operasi tertentu; dan (g) mengaplikasikan konsep pada pemecahan

masalah.

Berdasarkan uraian sebelumnya, pemahaman konsep matematis dalam penelitian

ini adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan materi pelajaran, dimana

siswa tidak sekedar menghapal atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari,

tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah

dimengerti, memberikan interpretasi data dan mampu mengaplikasikan konsep

yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Adapun indikator

pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyatakan

ulang suatu konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu

sesuai konsepnya, member contoh dan non-contoh konsep, menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematis, menggunakan, memanfaatkan,

dan memilih prosedur atau operasiter tentu, dan mengaplikasikan konsep.

Page 29: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

13

B. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dikembangkan berdasarkan konsep-

konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner.Konsep tersebut adalah belajar

penemuan atau discovery learning. Konsep tersebut memberikan dukungan

teoritis terhadap pengembangan model PBM yang berorientasi pada kecakapan

memproses informasi. Menurut Tan (2004) bahwa PBM merupakan penggunaan

berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi

terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu

yang baru dan kompleksitas yang ada.

Menurut Padmavathy & Mareesh (2013) bahwa PBM adalah pembelajaran yang

didesain untuk membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuan dasar dan

kemampuan memecahkan masalah serta mengembangkan kemandirian belajar

peserta didik. PBM akan membentuk pengetahuan melalui permasalahan yang

diberikan dan menjadikan masalah sebagai dasar berpikir untuk peserta didik

dalam belajar. PBM dirancang berdasarkan masalah dari kehidupan yang nyata

dan mampu memberikan dampak pada pola pikir dan sikap peserta didik.

Pembentukan pola pikir peserta didik harus melalui proses yang sistematis dan

relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hali ini sejalan dengan pendapat Hmelo

dkk (2004) bahwa PBM melibatkan peserta didik dalam penyelidikan, nyata, dan

relevan dari situasi kehidupan.PBM adalah metode pembelajaran kompleks dan

bermakna dimana masalah dibingkai dalam konteks nyata. Arends (2009)

menjelaskan bahwa model PBL merupakan suatu model pembelajaran yang

menuntut peserta didik untuk mengerjakan permasalahan yang autentik dengan

Page 30: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

14

maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri dan mengembangkan

kemandirian dan percaya diri. Masalah yang nyata dan kompleks akan

memotivasi peserta didik untuk mengidentifikasi dan meneliti konsep dan prinsip

yang mereka perlu ketahui dalam rangka untuk menemukan solusi dari

permasalahan tersebut. Peserta didik bekerja dalam tim kecil, merumuskan

masalah, menganalisis masalah, mengkomunikasikan, serta memadukan informasi

untuk menarik kesimpulan. Menurut Choridah (2013) bahwa PBM adalah model

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran peserta didik dapat menyusun

pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan ketrampilan berpikir tingkat

tinggi, kemandirian peserta didik dan meningkatkan kepercayaan sendiri. Dari

beberapa uraian PBM di atas dapat disimpulkan bahwa PBM akan membentuk

pengetahuan melalui permasalahan yang ada di dunia nyata sebagai konteks

pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam penemuan konsep serta

pemecahan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik

belajar memperoleh pengetahuan dan konsep dari materi pembelajaran.

Setiap model pembelajaran, memiliki karakteristik masing-masing untuk

membedakan model yang satu dengan model yang lain.seperti yang diungkapkan

Sandia (2008) bahwa beberapa karakteristik PBM, yakni (1) pembelajaran bersifat

Student-Centered, (2) pembelajaran berlangsung dalam kelompok kecil, (3) guru

berperan sebagai fasolitator atau pembimbing, (4) permasalahan-permasalahan

yang disajikan dalam setting pembelajaran diorganisasi dalam bentuk dan fokus

tertentu dan merupakan stimulus pembelajaran, (5) informasi baru diperoleh

melalui belajar secara mandiri (Self-directed learning), dan (6) masalah

Page 31: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

15

(problems) merupakan wahana untuk mengembangkan keterampilan pemecahan

masalah klinik.

Sedangkan karakteristik model PBM menurut Choridah (2013) sebagai berikut:

1. Belajar dimulai dengan suatu permasalahan

2. Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata peserta

didik

3. Mengorganisasi pembelajaran di seputar permasalahan, bukan di seputar

disiplin ilmu

4. Memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan menjalankan

secara langsung proses belajar mereka sendiri

5. Menggunakan kelompok kecil

6. Menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajarinya

dalam bentuk produk dan kinerja

Sanjaya (2010) terdapat tiga ciri utama dari PBM. Pertama, PBM merupakan

rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBM ada sejumlah

kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. PBM membuat peserta didik aktif

berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya

menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran ditunjukkan untuk menyelesaikan

masalah. PBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dalam pembelajaran.

Ketiga, pemecahan masalah dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis

artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu sedangkan

empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang

jelas.

Page 32: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

16

Ngalimun (2013) mengemukakan karakteristik model PBM sebagai berikut:

1. Belajar dimulai dengan suatu masalah

2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata

peserta didik

3. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu

4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik dalam

membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.

5. Menggunakan kelompok kecil

6. Menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka

pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.

Untuk mengimplementasikan PBM, guru perlu merancang pembelajaran yang

bersifat student center dan memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan

yang dapat dipecahkan. permasalahan tersebut biasa diambil dari peristiwa yang

terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau peristiwa

kemasyarakatan sehingga peserta didik mampu mengolah permasalahan tersebut

dan menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya.

Kegiatan pembelajaran dalam PBM dimulai dengan pemicu masalah.

Kusumawardhani (2004) menyebutkan bahwa pemicu masalah dalam PBM dapat

berupa deskripsi tertulis tentang peristiwa nyata yang dialami langsung oleh

peserta didik, kemudian peserta didik dapat melakukan kegiatan penemuan

masalah, mengumpulkan informasi secara mandiri serta menyajikan hasil

diagnosa dan hasil rekomendasi. Permasalahan yang diberikan merupakan suatu

upaya peserta didik untuk menemukan apa yang mereka butuhkan untuk belajar

pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah tersebut.

Page 33: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

17

Langkah yang lebih praktis dalam PBM dirumuskan oleh Nurhadi (2004) yang

terdiri dari 5 tahapan utama seperti yang disajikan dalam tabel 2.1 berikut

Tabel 2.1 Tahapan utama PBM

Tahapan Tindakan Guru

Tahap 1: Orientasi peserta

didik pada masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang

dibutuhkan, memotivasi peserta didik aktif, dan

memecahkanmasalah.

Tahap 2: Mengorganisasi

peserta didik untuk belajar

Membantu peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut

Tahap 3: Membimbing

penyelidikan individual

dan kelompok

Mendorong peserta didik mengumpulkan

informasi dan berekspresi untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah

Tahap 4:Mengembangkan

dan menyajikan hasil

karya

Membantu peserta didik menyiapkan presentasi

dan hasil karya peserta didik berupa laporan

model atau karya visual lainnya

Tahap 5: Menganalisis dan

mengevaluasi proses

Membantu mengevaluasi terhadap proses dan

hasil penyelidikan serta proses pemecahan

masalah

Menurut Suprijono (2007) bahwa langkah-langkah PBM sebagai berikut

1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada peserta didik.

Pada tahap ini, guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang

dibutuhkan, motivasi peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah

yang telah dipilih

2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar meneliti

Pada tahap ini, guru mengelompokkan peserta didik untuk mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan permasalahannya.

3. Membimbing investigasi mandiri dan kelompok

Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan

penjelasan dan solusi pemecahan masalah

Page 34: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

18

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pada tahap ini, guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan

menyiapkan hasil karya diskusinya kepada kelompok lain dan berbagi tugas

dengan temannya

5. Menganalisis dan menevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini, guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang telah mereka gunakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan PBM yaitu orientasi

masalah, meneliti, investigasi, menyajikan, menganalisis dan evaluasi hasil

diskusi. Tahapan-tahapan akan digunakan dalam proses pembelajaran pada

peserta didik.

C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Pengertian LKPD

LKPD merupakan singkatan dari Lembar Kerja Peserta didik. Pada umumnya

LKPD dibeli, padahal LKPD bisa dibuat oleh guru yang bersangkutan dan LKPD

seharusnya dibuat guru yang bersangkutan karena guru akan lebih mengerti dan

memahami LKPD yang bersesuaian dengan kebutuhan siswa.

Menurut Diknas Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (Prastowo, 2011)

LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

Lembar kegiatan berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas. Tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.

Page 35: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

19

Trianto (2012) berpendapat bahwa Lembar Kerja Peserta Didik adalah panduan

siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan

masalah. Lembar kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan

aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan aspek pembelajaran dalam

bentuk eksperimen atau demonstrasi. LKPD memuat sekumpulan kegiatan

mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman

dalam upaya untuk pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan indikator

belajar yang harus ditempuh.

Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa LKPD

merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi,

ringkasan, dan petunjuk-petunjuk/panduan pelaksanaan tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa untuk memahami materi yang dipelajari dan memecahkan

masalah tersebut dengan yang mengacu pada kompetensi yang harus dicapai.

2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKPD

Menurut Prastowo (2011) LKPD memiliki fungsi, tujuan dan manfaat dalam

kegiatan pembelajaran, yaitu

a. Fungsi LKPD

1) Meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik

2) Mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan

3) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik

b. Tujuan LKPD

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan

Page 36: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

20

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

terhadap materi yang diberikan

3) Melatih kemandirian belajar peserta didik dan memudahkan pendidik

dalam memberikan tugas kepada peserta didik

c. Manfaat LKPD

1) Memancing peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep

3) Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan

proses

4) Melatih siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis

5) Mempercepat proses pembelajaran

6) Bagi guru menghemat waktu mengajar

Berdasarkan fungsi, tujuan dan manfaat LKPD, bentuk LKPD yang akan

dikembangkan adalah LKPD yang membantu siswa menemukan suatu konsep.

Sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar mengkonstruksi

sendiri pengetahuan di dalam otaknya. LKPD jenis ini memuat apa yang harus

dilakukan peserta didik, meliputi melakukan, mengamati dan menganalisis. Untuk

membuat LKPD ini pertama kali kita perlu merumuskan langkah-langkah yang

harus dilakukan peserta didik lalu mereka harus mengamati fenomena hasil

kegiatan. Selanjutnya peserta didik diberikan pertanyaan-pertanyaan analisis

untuk dikaitkan dengan konsep yang mereka pelajari.

Page 37: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

21

d. Prinsip Pengembangan LKPD

LKPD yang baik adalah LKPD yang kaya manfaat. LKPD tersebut hendaknya

mampu menjadi sebagai bahan ajar yang menarik bagi peserta didik sehingga

peserta didik terdorong untuk belajar keras dan belajar cerdas. Penyusunan LKPD

harus memperhatikan cakupan yang akan dimuat dalam LKPD tersebut. Cakupan

yang harus termuat diantaranya: judul, mata pelajaran, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tempat/kelas, petunjuk belajar, tujuan yang akan

dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dan penilaian

(Daryanto dan Dwicahyono, 2014)

Menurut Belawati (dalam Prastowo, 2011) ada 2 faktor yang perlu diperhatikan

pada saat mendesain LKPD, yaitu tingkat kemampuan membaca peserta didik dan

pengetahuan peserta didik. Batasan mendesain LKPD hanyalah imajinasi seorang

pendidik. Sedangkan batasan umum yang dijadikan pedoman saat mendesain

LKPD adalah:

a. Ukuran. Ukuran yang digunakan dapat mengakomodasi kebutuhan

pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik. Contohnya, jika ingin

membuat bagan maka kertas A4 lebih baik dari pada kertas A5.

b. Kepadatan Halaman. Pendidik harus mengusahakan agar halaman tidak terlalu

dipadati dengan tulisan, sebab halaman yang terlalu padat akan

mengakibatkan peserta didik sulit memfokuskan perhatian.

c. Penomoran. Pemberian nomor akan mencegah timbulnya kesulitan bagi

peserta didik untuk memahami materi secara keseluruhan. Dengan adanya

penomoran, peserta didik akan mampu mengatasi kesulitan untuk menentukan

judul, subjudul dan anak subjudul dari materi LKPD

Page 38: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

22

d. Kejelasan. Hasil cetakan tulisan LKPD yang memuat materi dan instruksi

yang dihasilkan haruslah jelas dibaca peserta didik untuk membuat

kenyamanan dalam membacanya.

Darmodjo dan Kaligis (1992) LKPD dikatakan berkualitas baik bila memenuhi

syarat didaktik, konstruksi, dan teknis.

a. Syarat Didaktik

Syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKPD yang bersifat universal dapat

digunakan dengan baik untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam

LKPD ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik.

LKPD diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi

sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri peserta didik. Pengalaman belajar

yang dialami peserta didik ditentukan oleh pengembangan pribadi peserta didik

dan bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

b. Syarat Konstruksi

Syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa,

susunan kalimat, kosa-kata, tingkat kesukaran, kejelasan yang pada hakikatnya

haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna yaitu peserta didik.

Syarat konstruksi yaitu menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

kedewasaan peserta didik dan menggunakan struktur kalimat yang jelas.

c. Syarat Teknis

Syarat teknis menekankan penyajian LKPD yaitu berupa tulisan, gambar, dan

penampilannya dalam LKPD sebagai berikut:

1) Tulisan

Teknis menyajikan tulisan yang baik pada LKPD meliputi

Page 39: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

23

a) Gunakan huruf tebal yang lebih besar untuk judul, bukan huruf biasa yang

diberi garis bawah

b) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin dan Romawi

c) Gunakan kalimat pendek, tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris

d) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban

peserta didik

e) Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi

2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKPD adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari

gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKPD. Gambar fotografi yang

berkualitas tinggi belum tentu dapat dijadikan gambar LKPD yang efektif. Oleh

karena itu, yang lebih penting adalah kejelasan pesan/isi dari gambar itu secara

keseluruhan.

3) Penampilan

Penampilan sangat penting dalam LKPD. Pertama-tama peserta didik akan tertarik

pada penampilan LKPD, bukan isinya. Apabila suatu LKPD ditampilkan dengan

penuh kata-kata, kemudian ada pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab oleh

peserta didik, hal ini menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan dan tidak

menarik. Apabila ditampilkan dengan gambar saja, itu tidak mungkin karena

pesan/isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKPD yang memiliki

kombinasi antara gambar dan tulisan.

Untuk menyempurnakan LKPD yang dihasilkan dapat dilakukan dengan

mengevaluasi sebelum dan sesudah diberikan kepada peserta didik. Sebelum

LKPD dicetak diperlukan evaluasi dari para ahli, kemudian dilakukan revisi, dan

Page 40: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

24

LKPD bisa diberikan diujikan kepada peserta didik. Komentar dari peserta didik

setelah mengerjakan LKPD dijadikan masukan untuk mengembangkan LKPD

yang dihasilkan agar lebih baik.

D. Validitas, Kepraktisan dan Efektifitas

1. Validitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) valid adalah menurut cara yang

semestinya, sesuai dengan semestinya; berlaku; sahih. Validasi adalah proses

menilai apakah produk baru secara rasional lebih baik dan efektif dengan cara

meminta penilaian ahli yang berpengalaman (Putra, 2011)

Zulkardi (2002) mengemukakan bahwa : “Validity implies that the LE (Learning

Environment) and its components should be designed based on the state-of-the-art

knowledge (content validity) and the components should be consistently linked to

each other (construct validity). If the product meets these requirements, it is

considered to be valid. For example, in the case of the exemplary lesson

materials, all components of the intended curriculum (e.g. subject matter, skills,

attitudes, pedagogy, assessment) should be connected in a consistent and logical

way”

Hal ini bermakna bahwa lingkungan belajar dan komponennya harus dirancang

berdasarkan struktur isi pengetahuan yang ingin dicapai (validitas isi), komponen-

komponennya harus berhubungan satu sama lain secara konsisten (validitas

konstruksi). Jika produk memenuhi hal-hal tersebut maka dikatakan valid. Semua

komponen kurikulum meliputi (mata pelajaran, keterampilan, sikap, pedagogik,

penilaian) harus dihubungkan dalam suatu cara yang logis dan konsisten.

Berdasarkan uraian istilah di atas mengenai pengertian valid dapat disimpulkan

bahwa LKPD valid adalah LKPD yang dihasilkan sesuai dengan semestinya,

komponen-komponen yang dirancang haruslah sesuai dengan struktur isi

Page 41: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

25

pengetahuan yang ingin dicapai (valid sesuai isi), komponen harus berhubungan

satu sama lain secara konsisten (valid sesuai konstruk).

2. Kepraktisan

Menurut Maizora (2011) mengemukakan bahwa praktis jika pengguna tidak

kesulitan dari segi penyajian materi maupun penggunaan materi pembelajaran.

Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) praktis adalah

berdasarkan praktik; mudah dan senang memakainya.

Zulkardi (2002) mengemukakan bahwa “Practicality means that the LE (Learning

Environment) should meet the needs and contextual constraints of the users and

expert. In this study, for instance, student teachers need to be able to use the web

site in a practical way while they are following the RME course. Moreover, for

the exemplary lesson materials, if student teachers are able to use the materials to

execute their lessons in a coherent manner, without too many problems, the

materials are said to be practical”

Hal ini bermakna bahwa lingkungan pembelajaran harus memenuhi kebutuhan

dan masalah kontekstual pengguna dan pakar. Dalam pembelajaran ini, misalnya,

guru-guru bisa menggunakan website dalam suatu cara praktis sketika mereka

mengikuti pembelajaran RME. Bahkan, dalam pokok materi pembelajaran untuk

melaksanakan pembelajaran mereka dalam suatu cara yang berhubungan, tanpa

terlalu banyak masalah maka bahan dikatakan praktis.

Kepraktisan berarti harus memenuhi kebutuhan pengguna. Penggunaannya dalam

pelajaran, LKPD dikatakan praktis jika guru dan siswa dapat menggunakan LKPD

untuk melaksanakan pembelajaran tanpa terlalu banyak masalah dan tidak

kesulitan baik dari segi penyajian materi maupun penggunaan materi

pembelajaran.

Page 42: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

26

3. Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) efektif adalah 1) adanya efek

(akibatnya, pengaruhnya, kesannya), 2) manjur (obat), 3) dapat membawa hasil;

berhasil guna (tindakan). LKPD dikatakan efektif apabila dalam proses

pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, siswa merasa senang

dengan hasil pembelajaran, fasilitas memadai materi dengan metode yang

digunakan. Smith (Yamin, 2011) menyatakan bahwa tujuan utama efektivitas

pembelajaran adalah outputnya, yaitu kompetensi siswa. Berdasarkan uraian di

atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah ketercapaian tujuan dalam suatu

proses pembelajaran.

E. Kerangka Pikir

Penelitian tentang pengembangan LKPD dengan model pembelajaran berbasis

masalah ini merupakan penelitian pengembangan. LKPD merupakan salah satu

bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga sudah sewajarnya jika

setiap guru mengembangkan LKPD yang dapat mereka gunakan dalam proses

pembelajaran. LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa LKPD

berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa.

Pemahaman konsep merupakan kemampuan yang paling mendasar yang harus

dimiliki oleh siswa. Pemahaman konsep yang baik akan sangat membantu siswa

dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematis dalam kegiatan

pembelajaran maupun dalam masalah di kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan matematika. Selama ini, proses pembelajaran yang dialami siswa adalah

Page 43: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

27

secara konvensional, yaitu pembelajaran yang menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, dan pemberian tugas/latihan secara mandiri. Pembelajaran demikian

terpusat pada guru, konsep-konsep matematika hanya diberitahukan saja, siswa

hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa menemukan atau mencari

sendiri suatu konsep, juga peran siswa dalam pembelajaran sangat sedikit

sehingga pengalaman belajar yang diperoleh siswa sebagian besar berasal dari

gurunya. Pembelajaran demikian berlangsung terus menerus sehingga

mengakibatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep menjadi rendah.

Siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika.

Sebagian besar siswa menganggap mata pelajaran matematika tidak berguna

dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan sebagian besar guru tidak

mengajarkan mata pelajaran matematika secara kontekstual. Contoh

permasalahan yang diberikan hanya berupa soal, langkah-langkah kegiatan,

media, LKPD yang disediakan tidak berdasarkan permasalahan dunia nyata.

Lembar Kerja Peserta Didik merupakan panduan kegiatan pembelajaran yang

berisi masalah dan rangkuman materi yang bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. LKPD yang tersedia saat ini

masih bersifat standar dan terkadang tidak sesuai dengan tujuan. Kemampuan

yang dikembangkan dalam LKPD tidak mewakili kemampuan yang diharapkan.

LKPD yang dikembangkan berupa LKPD yang dirancang secara khusus. LKPD

yang dibuat memiliki komponen-komponen yang dapat membantu dan menuntun

mereka memahami isi serta mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan

Page 44: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

28

KONDISI AWAL

1. LKPD yang digunakan masih mengandalkan penerbit membuat siswa

menjadi kurang aktif pada saat pembelajaran berlangsung

2. LKPD yang tersedia belum mampu memfasilitasi kemampuan yang akan

dicapai siswa

3. pemahaman konsep matematis siswa belum mencapai KKM sebesar 71

Mengembangkan LKPD dengan model PBM pada pokok bahasan Fungsi Linear untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa

HASIL

1. LKPD dengan dengan model PBM yang valid dan praktis membantu

siswa menjadi aktif dan melakukan kegiatan pembelajaran

2. LKPD dengan model PBM efektif meningkatkan pemahaman konsep

matematis siswa

model PBM dapat memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Page 45: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R & D) atau

penelitian pengembangan. Research and Development adalah metode penelitian

yang digunakan dengan tujuan untuk mengembangkan LKPD dengan model PBM

pokok bahasan Fungsi Linear. Menurut Borg dan Gall (1983) dalam bidang sosial

dan pendidikan peran research and development menghasilkan produk tertentu

untuk bidang administrasi, pendidikan, dan sosial masih sangat rendah, padahal

banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan

melalui research and development. Pengembangan bahan ajar ini dirancang

dengan metode penelitian dan pengembangan.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengikuti alur penelitian

pengembangan Borg & Gall (1983), dengan langkah-langkah yaitu (1) melakukan

penelitian pendahuluan, (2) melakukan perencanaan, (3) mengembangkan

jenis/bentuk produk awal, (4) validasi desain produk (5) melakukan revisi

terhadap produk utama, (6) melakukan uji coba terbatas, (7) melakukan revisi

hasil uji coba, (8) melakukan uji coba luas, (9) melakukan revisi terhadap produk

akhir, dan (10) melakukan desiminasi dan implementasi produk, serta

menyebarluaskan produk. Pelaksanaan penelitian pengembangan ini hanya sampai

Page 46: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

30

pada langkah ke-7 yaitu melakukan revisi terhadap produk operasional atau

penyempurnaan produk.

Prosedur penelitian pengembangan yang akan dilakukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Penelitian Pendahuluan

Langkah awal studi pendahuluan adalah melakukan observasi terhadap bahan ajar

yang digunakan guru dikelas VIII. Wawancara dilakukan dengan guru matematika

kelas VIII (Ibu Eni Yulianti, S.Pd dan Ibu Berta Khoiriyati, M.Pd) terkait hasil

observasi agar pengamatan yang diperoleh lebih akurat dan memperjelas beberapa

hal mengenai kebutuhan LKPD dalam pembelajaran. Selanjutnya memberikan

daftar pertanyaan kepada siswa kelas IX untuk mengetahui materi yang telah

mereka pelajari namun belum dikuasai dengan baik dan dianggap sulit oleh siswa.

Kemudian wawancara dengan guru kelas VIII dilakukan untuk memperkuat hasil

temuan pada daftar pertanyaan siswa. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan

buku teks kurikulum 2013 dan LKPD yang digunakan guru saat mengajar

kemudian mengkaji buku-buku tersebut dan penelitian yang relevan sebagai acuan

penyusunan LKPD. Analisis terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar

matematika, silabus matematika kelas VIII, indikator pemahaman konsep

dilakukan sebagai bahan pertimbangan penyusunan materi dan evaluasi.

2. Perencanaan Penelitian

Ada beberapa hal yang dilakaukan dalam tahap perencanaan pengembangan

LKPD pada materi fungsi linear, mulai dari pengumpulan buku-buku yang

Page 47: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

31

berkaitan dengan LKPD yang akan dikembangkan, pemilihan desain yang tepat

dan menyiapkan bahan-bahan sebagai evaluasi.

3. Pengembangan Desain Produk Awal

Produk awal didesain dengan membagi materi fungsi linear menjadi empat LKPD

untuk empat pertemuan. Menyusun perangkat pembelajaran seperti Silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penyusunan instrumen penelitian

seperti kisi-kisi instrumen, instrumen tes, rubrik penilaian dan penyususnan

instrumen validasi produk instrumen tes. LKPD disusun secara sistematis yang

terdiri dari judul,daftar isi, peta indikator, peta konsep, isi. Pada LKPD ini bagian

isi dibagi untuk empat pertemuan yang memuat berbagai kegiatan untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik.

4. Validasi Desain Produk

Setelah melakukan tiga langkah tersebut, LKPD yang dihasilkan belum bisa

diberikan kepada peserta didik namun hal yang dilakukan adalah pemeriksaan dan

penyempurnaan LKPD. Untuk menyempurnakan LKPD yang dihasilkan dapat

dilakukan dengan mengevaluasi sebelum dan sesudah diberikan kepada peserta

didik. Sebelum LKPD dicetak diperlukan evaluasi dari para ahli, kemudian

dilakukan revisi. Pada tahap ini LKPD divalidasi oleh dua ahli yaitu validator

penilai validitas media Ibu Dr. Asmiati, M.Si dan validator penilai materi

pembelajaran Bapak Drs. Suharsono S., M.S., M.Sc., Ph.D. Data validitas LKPD

diperoleh berdasarkan angket yang diberikan kepada validator dengan

melampirkan LKPD yang telah di desain. Validasi dilakukan untuk mengetahui

ketidaksesuaian atau kesalahan pada produk yang dibuat baik dari aspek kerangka

Page 48: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

32

desain dan materi yang digunakan dalam LKPD. Data yang telah diperoleh

selanjutnya dianalisis apakah LKPD sudah layak digunakan dalam tahap

selanjutnya.

5. Revisi Produk Utama

Kelemahan desain LKPD yang ditemukan pada uji validitas kemudian diperbaiki.

Pada tahap ini LKPD yang dihasilkan harus mengalami tahap revisi oleh validator

agar LKPD dengan model PBM yang dihasilkan baik. Tahap ini merupakan

langkah awal pengembangan LKPD sebelum dilakukan uji coba terbatas.

Validator memberi petunjuk revisi kepada peneliti sebagai saran dan masukan

untuk penyempurnaan LKPD yang dihasilkan. LKPD dikatakan valid setelah

revisi ke-2 dan menurut validator setiap komponen yang ada pada setiap

perangkat yang dikembangkan berhubungan secara konsisten dan dalam kategori

valid.

6. Uji Coba Terbatas

LKPD untuk model PBM yang telah dihasilkan dilakukan uji coba terbatas pada

kelompok yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Al-

Kautsar Bandar Lampung Uji coba ini dilakukan setelah hasil validasi oleh

validator dinyatakan valid. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan LKPD yang

praktis untuk model PBM yang dihasilkan. LKPD dikatakan praktis jika

penggunanya tidak mengalami kesulitan dalam hal mengerjakan LKPD yang

diberikan.

Pada saat uji produk pada tahap ini, desain penelitian yang dilakukan adalah

posttest one group design.. Tahap ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan

Page 49: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

33

LKPD. LKPD yang dihasilkan dinyatakan efektif apabila Efektivitas

pembelajaran dengan LKPD model Pembelajaran Berbasis Masalah ditunjukkan

dengan 70% jumlah siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM (KKM = 71)

7. Melakukan Revisi

Setelah diperoleh data langkah selanjutnya adalah melakukan penyempurnaan

produk secara menyeluruh berdasarkan hasil uji coba sebelumnya.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung. Kelas yang

dijadikan penelitian adalah siswa kelas VIII, dilakukan pada semester ganjil tahun

pelajaran 2017/2018

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen,

yaitu nontes dan tes. Instrumen-instrumen tersebut akan dijelaskan sabagai

berikut:

1. Instrumen Nontes

Instrumen nontes ini terdiri dari beberapa bentuk yang disesuaikan dengan

langkah-langkah pengembangan. Jenis intrumen nontes yang digunakan yaitu

angket. Angket digunakan pada beberapa tahapan penelitian. Angket ini memakai

skala Likert dengan lima pilihan jawaban yang disesuaikan dengan tahap

penelitian dan tujuan pemberian angket. Beberapa jenis angket dan fungsinya

dijelaskan sebagai berikut:

Page 50: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

34

a. Angket uji ahli

Angket ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat para ahli

(validator) terhadap bagian-bagian LKPD baik secara isi, penulisan, dan kualitas

soal yang diberikan. Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah

dibuat. Kisi-kisi instrumen validasi ahli pembelajaran mengacu pada proses

kegiatan dalam LKPD, sedangkan kisi-kisi instrumen validasi materi lebih

mengacu pada kedalaman materi. Instrumen uji validasi ahli digunakan untuk

menguji kesesuaian isi materi pada LKPD (yang terdiri dari kesesuaian isi materi

dengan SK dan KD), konstruksi (yang terdiri dari konstruksi sesuai format LKPD

yang ideal), dan konstruksi sesuai dengan PBM untuk mendukung pemahaman

konsep. Lembar uji validasi ahli memiliki lima pilihan jawaban yang sesuai

dengan konten pertanyaan, yaitu: sangat sesuai, sesuai, cukup sesuai, kurang

sesuai, dan tidak sesuai. Instrumen validasi ahli digunakan pada tahap validasi

desain produk. Validitas dilakukan untuk menjadi acuan atau pedoman dalam

merevisi LKPD yang disusun.

b. Angket uji kepraktisan LKPD

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai penilaian dan

pendapat para pengguna terhadap produk yang digunakan. Instrumen berupa

angket untuk melihat respon siswa terhadap produk ditinjau dari kepraktisan

dalam penggunaan LKPD. Kisi-kisi instrumen kepraktisan LKPD mengacu pada

aspek kepraktisan (menarik dan mudah digunakan). Instrumen kepraktisan LKPD

digunakan pada tahap uji coba terbatas. Angket kepraktisan memiliki lima pilihan

jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan, yaitu: tidak menarik, kurang

menarik, cukup menarik, menarik, dan sangat menarik. Instrumen angket yang

Page 51: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

35

digunakan untuk memperoleh data kemudahan memiliki lima pilihan jawaban

yaitu: tidak mudah, kurang mudah, cukup mudah, mudah, dan sangat mudah.

Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat

kesesuaian produk bagi siswa.

2. Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini berupa tes

pemahaman konsep matematis yang disesuaikan dengan materi ajar. Instrumen

disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Perangkat tes terdiri dari 6 soal

uraian. Setiap soal memiliki indikator pemahaman konsep matematis. Proses

pembuatan instrumen melalui tahap uji validitas oleh ahli materi sehingga

diperoleh instrumen yang valid.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis instrumen

yang digunakan dalam setiap tahapan penelitian pengembangan yaitu:

1. Analisis Uji ahli

Data hasil uji ahli adalah hasil penilaian ahli terhadap LKPD yang dikembangkan

melalui skala kelayakan. Analisis yang digunakan berupa deskriptif kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif berupa komentar dan saran dari ahli dideskripsikan

secara kualitatif sebagai acuan untuk memperbaiki LKPD. Data kuantitatif berupa

skor penilaian uji ahli dideskripsikan secara kuantitatif menggunkan skala likert

dengan 5 skala kemudian dijelaskan secara kualitatif. Skor penilaian dari setiap

pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

Page 52: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

36

Tabel 3.1 Kriteria penilaian validasi ahli

Pilihan Jawaban Skor

Sangat sesuai 5

Sesuai 4

Cukup sesuai 3

Kurang Sesuai 2

Tidak Sesuai 1

Langkah-langkah menyusun kriteria penilaian sebagai berikut

a. Menentukan jumlah interval, yaitu 5.

b. Menentukan rentang skor, yaitu rata-rata skor maksimum dan rata-rata skor

minimum

c. Membuat panjang kelas

Panjang kelas = ̅ ̅

Panjang kelas =

d. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar

e. Mengkonversi rata-rata skor menjadi data kualitatif dapat memperhatikan

Tabel 3.2

Tabel 3.2 Pedoman rata-rata skor menjadi data kualitatif

No. Pilihan jawaban Kategori

1 ̅ Sangat valid

2 ̅ valid

3 ̅ Cukup valid

4 ̅ Kurang valid

5 Tidak valid

(Maizora, 2011)

Produk yang dikembangkan dikatakan layak jika minimal tingkat kevalidan yang

dicapai adalah valid.

2. Analisis uji kepraktisan

Analisis angket kepraktisan memiliki lima pilihan jawaban. Instrumen kepraktisan

memiliki lima pilihan jawaban yang sesuai dengan konten-konten pertanyan, yaitu

tidak praktis, kurang praktis, cukup praktis, praktis, dan sangat praktis. Skor hasil

kepraktisan ditunjukkan pada Tabel 3.3

Page 53: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

37

Tabel 3.3 Kriteria penilaian kepraktisan LKPD

Pilihan jawaban Skor

Sangat praktis 5

Praktis 4

Cukup praktis 3

Kurang Praktis 2

Tidak Praktis 1

Tabel 3.3 digunakan untuk mendapatkan rata-rata skor kepraktisan LKPD. Produk

yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki kepraktisan minimal kriteria

baik. Rata-rata skor kepraktisan penianilaian dari tiap pilihan jawaban dikonversi

menjadi data kualitatif. Pedoman perubahan rata-rata skor ke data kualitatif dapat

dilihat pada Tabel 3.2.

3. Analisis Pemahaman Konsep Matematis

Analisis data pemahaman konsep digunakan untuk mengetahui keefektifan LKPD

pada siswa. Setiap soal yang diberikan kepada siswa memiliki satu atau lebih

indikator pemaham konsep matematis. Indikator dan pedoman penskoran tes

pemahaman konsep dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 indikator dan pedoman penskoran tes pemahaman konsep

Indikator

Pemahaman Konsep

Aspek yang dilihat Skor

1. Menyatakan ulang

suatu konsep

Tidak dapat menyatakan ulang suatu konsep 0

Salah menyatakan ulang suatu konsep 1

Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar 2

2. Mengklasifikasi

objek menurut sifat

tertentu sesuai

dengan konsepnya

Tidak dapat mengklasifikasi objek 0

Salah mengklasifikasi objek 1

Mengklasifikasi objek dengan benar 2

3. Memberi contoh

dan non-contoh dari

konsep

Tidak dapat memberi contoh dan non-contoh

konsep

0

Sudah ada contoh dan non-contoh, tetapi kurang

tepat

1

Memberikan contoh dan non-contoh dengan

benar

2

4. Menyajikan konsep

dalam berbagai

Tidak dapat menyajikan konsep 0

Sudah ada penyajian konsep, tetapi kurang tepat 1

Page 54: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

38

Indikator

Pemahaman Konsep

Aspek yang dilihat Skor

bentuk representasi

matematika

Menyajikan konsep dengan benar 2

5. Menggunakan,

memanfaatkan, dan

memilih prosedur

atau operasi tertentu

Tidak dapat menggunakan, memanfaatkan, dan

memilih prosedur atau operasi tertentu

0

Sudah dapat menggunakan, memanfaatkan, dan

memilih prosedur atau operasi tertentu, tetapi

kurang tepat

1

Sudah dapat menggunakan, memanfaatkan, dan

memilih prosedur atau operasi tertentu dengan

benar

2

6. Mengaplikasikan

konsep

Tidak dapat mengaplikasikan konsep 0

Sudah ada pengaplikasian konsep, tetapi kurang

tepat

1

Mengaplikasikan konsep dengan benar 2

Hasil dari tes pemahaman konsep dikelompokkan sesuai dengan indikator

pemahaman konsep untuk mengetahui ketercapaian pemahaman konsep.

LKPD yang dikembangkan pada penelitian ini dikatakan efektif jika lebih dari

70% jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM (KKM=71). Untuk

menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Page 55: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah:

1. Hasil penilaian ahli dari aspek media pembelajaran termasuk kategori valid

dan penilaian ahli dari aspek materi termasuk ketegori sangat valid.

2. Hasil penilaian siswa terhadap aspek kepraktisan termasuk dalam kategori

praktis.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model Pembelajaran Berbasis

Masalah efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa,

sebanyak 82,23% siswa mendapat nilai di atas KKM.

B. Saran

Saran penelitian pengembangan ini adalah:

1. Guru dapat menggunakan LKPD model Pembelajaran Berbasis Masalah

sebagai sarana alternatif guna meningkatkan pemahaman konsep matematis

siswa.

2. LKPD yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk

mempermudah pembelajaran pada materi Fungsi Linear.

Page 56: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Borg dan Gall. 1983. Educational Research (An Introduction). New York:

Longman.

Choridah, Dedeh Tresnawati. 2013. Impact of Critical thingking on Performance

in Mathematics among Senior Secondary School Students in Lagos State.

IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME). Vol 3, No

5. PP 18-25

Darmodjo, Hendro dan Kaligis, Jenny R.E. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta:

Depdikbud.

Daryanto & Aris Dwi Cahyono. 2014. Kewirausahaan: Penanaman Jiwa

Kewirausahaan. Malang: Gava Media

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia

untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Depdiknas 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta..

Hmelo-Silver, C.E. =, Chernobilsky, E.,and Da Costa, M.C. 2004. Psycological

Tools in Problem-based Learning, in Enhancing Thinking through

Problem-based Learning Approaches. Singapore: Thomson Learning.

Kusumawardani, Arum. 2004.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting).

Semarang: Universitas Diponegoro.

Maizora, Syafdi. 2011. “Pengembangan Web Pembelajaran Kalkulus Diferensial

Pada Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu”,

Padang: Prascasarjana Universitas Negeri Padang.

Page 57: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

58

Muaddab, Hafis. 2010. Pemahaman Siswa. (on line). Tersedia:

http://hafismuaddab.wordpress.com/ 2010/01/13/pemahaman-siswa/.

(Tanggal 10 November 2015).

Mullis, Ina V.S., Martin,Michael O., Foy, Pierre, and Arora, Alka. 2016. TIMSS

2015 International Result in Mathematics. [online]. Tersedia:

http://timssandpirls.bc.edu/timss2015downloads/TI_Mathematics_FullBook

.pdf

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Ressindo

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: U M Press

O’Connel, Susan. 2007. Introduction to Problem Solving. Portsmouth:

Heinemann

OECD. 2016. PISA 2015 Result: What Students Know an Can Do – Student

performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I). [ online].

Tersedia: http://dx.doi.org/10.1787/9789264091450-en

Padmavathy, R.D &Mareesh, K.213. Effectiveness of Problrm Based Learning In

Mathematics. International Multidisciplinary e-Journal. Vol II

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva pers.

Putra, Nusa. 2011. Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers.

Sandia, I Wayan. 2008. Model Pembelajaran Yang Efektif Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas

Suprijono, Agus. 2007. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Syaifudin. 2009. Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika. (online).

Tersedia:http://syarifartikel.blogspot.com/2009/01/langkah-langkah

pembelajaran-matematika_11.html (Tanggal 18 November 2015).

Tan, Oon-Seng.204.Cognition Metacognition, and Problem-Based Learning,in

Enhancing Thinking through Problem-based Learning Approaches.

Singapore: Thomson Learning

Page 58: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/55087/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik

59

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Wardhani, Sri dkk. 2008. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP:

Belajar dari PISA danTIMSS. Yogyakarta: Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Yamin, Marintis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada

Pers.

Zulkardi. 2002. “Developing a learning environment on realistic Mathematics

Education for Indonesia Student Teachers”. University of Twente, Enschede