pengembangan instrumen asesmen kinerja pada …digilib.unila.ac.id/23361/3/skripsi tanpa bab...

50
(Skripsi) Oleh YOSSIE INDRIANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUM PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

Upload: doanthu

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

(Skripsi)

Oleh

YOSSIE INDRIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUMPENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUMPENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

Oleh

YOSSIE INDRIANA

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen asesmen kinerja pada

praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi, mendeskripsikan karakteristiknya

dan mendeskripsikan keterlaksanaannya. Desain yang digunakan adalah peneli-

tian dan pengembangan. Tahap pelaksanaan penelitian ini yaitu penelitian dan

pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf awal, uji coba lapangan

awal, dan revisi hasil uji coba instrumen asesmen kinerja praktikum. Instrumen

penelitian berupa kuesioner penelitian dan pengumpulan data, instrumen validasi

ahli, dan kuesioner tanggapan guru. Analisis data yang digunakan adalah statistik

deskriptif. Hasil penelitian berupa instrumen asesmen kinerja pada praktikum

pengaruh katalis terhadap laju reaksi yang memiliki kriteria aspek keterbacaan

sangat tinggi (93,33%), aspek konstruksi berkriteria sangat tinggi (90%), dan

aspek keterpakaian produk berkriteria sangat tinggi (90%). Kesimpulan yang

diperoleh pada penelitian ini yaitu instrumen asesmen kinerja praktikum yang

dikembangkan memiliki kriteria sangat tinggi.

Kata kunci: instrumen asesmen kinerja praktikum, pengaruh katalis terhadap lajureaksi, pengembangan

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

Oleh

YOSSIE INDRIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUMPENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar
Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar
Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar
Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang Kota Bandar Lampung pada 22 September

1994, sebagai putri pertama dari tiga bersaudara buah hati Bapak Suyadi dan Ibu

Triswati serta memiliki kakak dan adik yang bernama Angga Yudistira dan Gita

Cahyani. Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar Lampung tahun

2000, SD Sejahtera I Bandar Lampung tahun 2006, SMP Negeri 8 Bandar

Lampung tahun 2009 dan SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun 2012.

Tahun 2012 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk

Lokal (UML). Selama menjadi mahasiswa pernah terdaftar dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa yaitu menjadi anggota dalam Divisi Pendidikan Himpunan Mahasiswa

Pendidikan Eksakta (HIMASAKTA) FKIP Unila tahun 2012-2013 dan Anggota

Divisi Pendidikan Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam (FPPI) FKIP Unila

tahun 2013-2014. Tahun 2015 mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL)

yang terintergrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMA Bhakti Mulya Suoh

Kabupaten Lampung Barat.

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(QS. Ar-Ra’d ayat 11)

Semua manusia akan sia-sia kecuali yang berilmu.

Semua yang berilmu akan sia-sia kecuali yang mengamalkan.

Semua yang mengamalkan akan sia-sia kecuali orang yang tulus

(H.R. At Tirmidzi)

“Sukses adalah perjalanan, bukan tujuan akhir”(Nelson Boswell)

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

i

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah S.W.T., Shalawatdan salam semoga selalu tercurah pada uswatun hasanah kita Rasulullah

Muhammad S.A.W., dengan penuh rasa syukur saya persembahkan tulisan inikepada:

Ayah dan Ibu yang dengan sepenuh hati membesarkan, mendoakandan merelakan setiap waktu dan keringat demi pendidikanku, tulisan

ini mencurahkan betapa saya mencintaimu

Kakak dan adik saya yang telah memberikan semangatdan warna rindu di setiap hari

Sahabat-sahabat yang selalu menyemangati dantersenyum kepadaku

Almamater tercinta.

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

ii

SANWACANA

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan

Instrumen Asesmen Kinerja pada Praktikum Pengaruh Katalis terhadap Laju

Reaksi” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,

keluarga, sahabat, dan umatnya yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, kemampuan dan pengetahuan penulis ter-

batas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat mem-

bantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia, Pembimbing Akademik, dan pembimbing I atas kesediaan, keikhlasan,

dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

iii

4. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M.Si., selaku pembimbing II atas kesediaan, ke-

ikhlasan, dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam

proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku pembahas yang telah mem-

berikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyusunan skripsi ini agar

menjadi lebih baik lagi.

6. Bapak M. Mahfudz Fauzi S., S.Pd., M.Sc., selaku validator dan dosen

Pendidikan Kimia atas kesediaan dan keikhlasannya untuk meluangkan

waktunya memberikan bimbingan tambahan dalam proses penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu saya yang selalu memperjuangkan segalanya, kakak dan adik

saya Angga Yudistira dan Gita Cahyani yang juga selalu memberikan

semangat, perhatian dan kasih sayangnya.

8. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia angkatan 2012, terkhusus tim

skripsi yaitu Mega Listiani dan Tania Filtiani Sipayung, serta teman-teman

dekat atas kebersamaan, tawa dan semangatnya selama ini.

9. Keluarga KKN-KT Pekon Tuguratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung

Barat, Sanat, Yesi, Lulu, Miss Yoe, Kasma, Ceceh, Mbah, Piki dan Agung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Amiin.

Bandar Lampung, Agustus 2016

Penulis,

Yossie Indriana

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

iv

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

E. Ruang Lingkup................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8

A. Pengertian Asesmen .......................................................................... 8

B. Sasaran atau Target dan Teknik Asesmen ........................................ 9

C. Prinsip Asesmen ................................................................................ 11

D. Pengertian Asesmen Kinerja ............................................................. 11

E. Karakteristik Asesmen Kinerja .......................................................... 12

F. Manfaat Asesmen Kinerja ................................................................ 13

G. Langkah-langkah Pembuatan Asesmen Kinerja ................................ 14

H. Alasan dan Kendala Asesmen Kinerja Dilakukan............................. 15

I. Penelitian yang Relevan .................................................................... 15

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

v

III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 17

A. Metode Penelitian .............................................................................. 17

B. Subyek dan Lokasi Penelitian ........................................................... 21

C. Sumber Data dan Data Penelitian ...................................................... 22

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 22

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 25

F. Alur Pengembangan........................................................................... 25

G. Analisis Data...................................................................................... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 30

A. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data............................................ 30

B. Hasil Perencanaan dan Pengembangan Draf Awal............................ 35

C. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ......................................................... 44

D. Karakteristik Instrumen Asesmen Kinerja......................................... 47

E. Faktor Pendukung dan Kendala Instrumen Asesmen Kinerja ........... 48

V. SIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 49

A. Simpulan ............................................................................................ 49

B. Saran .................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50

LAMPIRAN..................................................................................................... 54

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 542. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Guru............................. 613. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Siswa ........................... 634. Deskripsi Hasil Kuisioner Analisis Kebutuhan ................................. 665. Hasil Validasi Aspek Keterbacaan..................................................... 716. Hasil Validasi Aspek Konstruksi ....................................................... 727. Hasil Validasi Aspek Keterpakaian Produk....................................... 738. Hasil Tabulasi Validator .................................................................... 749. Hasil Kuesioner Tanggapan Guru Aspek Keterbacaan ..................... 7710. Hasil Kuesioner Tanggapan Guru Aspek Konstruksi........................ 78

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

vi

11. Hasil Kuesioner Tanggapan Guru Aspek Keterpakaian Produk........ 7912. Hasil Tabulasi Tanggapan Guru ........................................................ 8013. Surat Bukti Penelitian ........................................................................ 83

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Hubungan antara target dan teknik asesmen .................................................. 10

2. Penskoran pada kuesioner untuk pertanyaan positif ...................................... 28

3. Tafsiran skor (persentase) kuesioner .............................................................. 29

4. Task asesmen kinerja praktikum rinci ............................................................ 36

5. Task asesmen kinerja praktikum hasil pengembangan................................... 38

6. Rubrik disusun berdasarkan task hasil pengembangan .................................. 38

7. Rubrik asesmen kinerja praktikum hasil pengembangan ............................... 40

8. Data hasil validasi ahli .................................................................................. 42

9. Data hasil uji coba terbatas ............................................................................ 46

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan ................. 17

2. Alur pengembangan instrumen asesmen kinerja praktikum .......................... 26

3. Grafik persentase tanggapan guru kuisioner kebutuhan pengembanganasesmen kinerja praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi ................. 33

4. Grafik persentase tanggapan siswa kuisioner kebutuhan pengembanganasesmen kinerja praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi ................. 34

5. Lembar observasi untuk penilaian kinerja siswa............................................ 41

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran akan berhasil apabila direncanakan dengan baik dengan

tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian atau asesmen (Hasibuan

dan Moedjiono, 1999). Asesmen dalam pembelajaran sangat penting, karena

dengan asesmen dapat diketahui seberapa jauh seorang siswa mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun

keterampilan (Kusaeri dan Suprananto, 2012). Pembelajaran dikatakan efektif,

efisien dan produktif apabila disertai dengan asesmen yang baik (Stiggins, 1994).

Asesmen siswa dikatakan baik apabila dilakukan secara objektif, akuntabel, dan

informatif (Tim Penyusun, 2013). Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu

instrumen asesmen sebagai sumber bukti (Callison 1998; Wulan, 2008). Sumber

bukti tersebut dapat berupa sebuah portofolio siswa, kinerja (praktikum), sebuah

produk, metakognisi, dan hasil diskusi (Phelps dkk., 1997; Abrahams dkk., 2013;

Ashford-Rowe dkk., 2013).

Asesmen terhadap siswa harus memenuhi standar penilaian yang mencakup kom-

petensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Stiggins, 1994; Tim Penyusun,

2013; Tim Penyusun, 2014a). Guru menilai kompetensi keterampilan melalui

asesmen kinerja karena cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

2

yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium

(Stiggins, 1994; Phepls dkk., 1997; Rasp, 1998; Wren, 2009; Kunandar, 2011;

Abraham dkk., 2013; Ashford-Rowe dkk., 2013; Tim Penyusun, 2013; Tim

Penyusun, 2014a; Tim Penyusun, 2014b).

Salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan kegiatan praktikum di

laboratorium adalah kimia. Kegiatan praktikum dalam pembelajaran kimia

sangat penting (Abrahams dkk., 2013). Hal ini dikarenakan dengan kegiatan

praktikum dapat membantu siswa untuk memahami pengetahuan kimianya.

Oleh karena itu, setiap kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan

praktikum diperlukan suatu asesmen kinerja untuk menilai hal tersebut.

Salah satu contoh kompetensi dasar pembelajaran kimia adalah kompetensi dasar

4.7 merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi (Tim Penyusun,

2014b). Salah satu cara untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, siswa dilatih

merancang percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi, kemudian siswa me-

lakukan percobaan tersebut dan dilakukan penilaian terhadap kinerja praktikum

siswa.

Asesmen kinerja sangat penting dilakukan guru karena sangat menghargai kontri-

busi dari setiap individu, terutama apabila siswa melakukan kegiatan praktikum di

laboratorium (Wenzel, 2007; Wulan, 2008). Pelaksanaan asesmen kinerja labora-

torium harus dilaksanakan secara efektif, karena terdapat tuntutan dalam kompe-

tensi hasil belajar siswa yaitu berupa nilai praktik (Susila, 2012; Maknun dkk.,

2012).

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

3

Faktanya sebagian besar guru tidak pernah melakukan asesmen kinerja praktikum

walaupun siswa telah melakukan kegiatan praktikum. Kalaupun sudah dilakukan

penilaian pada praktikum, penggunaan asesmen kinerja di sekolah masih sangat

terbatas (Wulan, 2007; Noviantari, 2012; Sari, 2012; Handayani, 2014; Ningtyas

dkk., 2014; Sholeha dkk., 2014; Amelia dkk., 2015; Karviyani dkk., 2015; Lestari

dkk., 2015; Novalia dkk., 2015; Oktriawan dkk., 2015; Saputra dkk., 2015). Hasil

penelitian lainnya mengungkap bahwa alasan guru tidak melaksanakan asesmen

kinerja karena guru tidak memahami asesmen kinerja (Wulan 2007; Jumaini,

2013; Amelia dkk., 2015; Novalia dkk., 2015; Oktriawan dkk., 2015).

Fakta tersebut juga didukung hasil studi lapangan yang dilakukan di tiga SMA di

Kota Bandar Lampung mengenai instrumen asesmen kinerja dengan responden

sebanyak tiga guru mata pelajaran kimia dan 60 siswa. Berdasarkan jawaban guru

pada kuesioner yang diberikan diperoleh bahwa kegiatan praktikum jarang di-

lakukan, terutama pada materi pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Hal ini

disebabkan keterbatasan alat dan bahan kimia yang tersedia di laboratorium serta

laboratorium berubah menjadi kelas belajar mengajar. Sebagian besar guru sudah

memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa, namun penilaiannya hanya

secara subjektivitas. Hal ini disebabkan sebagian besar guru menyatakan tidak

paham mengenai instrumen asesmen kinerja dan belum pernah membuat instru-

men asesmen kinerja. Semua guru tersebut menjawab bahwa perlu dilakukan pe-

ngembangan instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh katalis terhadap

laju reaksi.

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

4

Dari hasil studi pendahuluan, dapat diketahui bahwa penilaian aspek psikomotor

saat ini sangat kurang diperhatikan oleh guru, padahal dalam kurikulum 2013

penilaian harus dilakukan secara menyeluruh baik aspek kognitif, afektif maupun

psikomotor. Penilaian aspek psikomotor siswa dapat berupa penilaian kinerja

siswa untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan tugas tertentu seperti

praktik di laboratorium. Penilaian kinerja ini merupakan salah satu bentuk dari

penilaian otentik yang merupakan cakupan dari penilaian dalam kurikulum 2013.

Instrumen asesmen kinerja yang disarankan para ahli (Herman dkk., 1992;

Airasian, 1994; Stiggins, 1994; Zainul, 2001) sulit di terapkan karena tidak mem-

pertimbangkan bahwa jumlah siswa yang dinilai untuk setiap kelas cukup banyak,

beban mengajar guru tinggi, jumlah jam mengajar terbatas sedangkan waktu yang

tersedia hanya sedikit. Dengan alasan tersebut perlu dikembangkan asesmen

kinerja praktikum yang efisien, mudah dipelajari, praktis, tidak membebani guru,

dan menilai dengan efektif (Wulan, 2008).

Asesmen kinerja sebelumnya pernah dikembangkan oleh Wulan (2008), hasil dari

penelitiannya yaitu untuk menilai kinerja semua siswa dalam satu kelas, hanya

memerlukan satu lembar kertas HVS yang berisi rubrik sederhana dan garis untuk

menuliskan nama siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah. Dalam membuat

rubrik yang sederhana perlu mencari kinerja yang paling esensial dari semua

tahap yang perlu dinilai. Rubrik sederhana ini akan digunakan untuk menilai

kinerja kelompok. Nilai kelompok ini akan dijadikan pedoman untuk menilai

kinerja masing-masing siswa dalam kelompoknya.

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

5

Berkaitan dengan kompetensi dasar yang telah dijelaskan sebelumnya, telah di-

kembangkan instrumen asesmen kinerja praktikum pengaruh suhu terhadap laju

reaksi (Amelia dkk., 2015), pengaruh konsentasi terhadap laju reaksi (Novalia

dkk., 2015), dan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi

(Oktriawan dkk., 2015). Oleh karena itu, perlu dikembangkan penelitian yang

berjudul “Pengembangan Instrumen Asesmen Kinerja pada Praktikum Pengaruh

Katalis terhadap Laju Reaksi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah seperti berikut:

1. Bagaimanakah karakteristik instrumen asesmen kinerja dari aspek keter-

bacaan, konstruksi, dan keterpakaian produk yang dikembangkan pada prak-

tikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi?

2. Bagaimana tanggapan guru kimia terhadap instrumen asesmen kinerja prak-

tikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi?

3. Apa saja faktor pendukung dan kendala selama proses pengembangan instru-

men asesmen kinerja pada praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan karakteristik instrumen asesmen kinerja dari aspek keter-

bacaan, konstruksi, dan keterpakaian produk yang dikembangkan pada prak-

tikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi;

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

6

2. Mendeskripsikan tanggapan guru kimia terhadap instrumen asesmen kinerja

yang dikembangkan pada pengaruh katalis terhadap laju reaksi; dan

3. Mendeskripsikan faktor pendukung dan kendala selama proses pengembangan

instrumen asesmen kinerja praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam pengembangan asesmen kinerja ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Instrumen asesmen kinerja dapat digunakan untuk menilai keterampilan

psikomotorik siswa. Selain itu dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan

instrumen asesmen kinerja pada materi praktikum yang lain.

2. Bagi siswa

Penggunaan instrumen asesmen kinerja diharapkan dapat memaksimalkan

kinerja siswa dalam mengembangkan keterampilan praktikum.

3. Bagi sekolah

Instrumen asesmen kinerja dapat dijadikan acuan dalam pengembangan

instrumen asesmen kinerja yang lebih baik untuk diterapkan dalam sistem

penilaian siswa terutama dalam aspek psikomotorik.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam pengembangan instrumen asesmen kinerja diantaranya

seperti berikut:

1. Pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru

atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya yang dapat diper-

tanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011).

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

7

2. Instrumen asesmen kinerja adalah suatu alat yang dirancang untuk mengukur

dan menilai keterampilan dalam proses pencapaian pembelajaran siswa (Tim

Penyusun, 2014a).

3. Karakteristik instrumen asesmen kinerja yang efisien, mudah dipelajari dan

praktis sangat dibutuhkan guru (Wulan, 2008).

4. Tanggapan guru meliputi aspek keterbacaan, aspek konstruksi dan aspek

keterpakaian produk.

5. Aspek keterbacaan meliputi bahasa yang digunakan sesuai Ejaan yang

Disempurnakan (EYD), mudah dimengerti, dan tidak menimbulkan makna

ganda.

6. Aspek konstruksi meliputi penting dan esensialnya task yang dinilai dalam

percobaan, kesesuain task dan rubrik serta kesesuaian task dan prosedur

percobaan.

7. Aspek keterpakaian produk meliputi instrumen asesmen kinerja yang di-

kembangkan sederhana, kemudahan produk yang dihasilkan untuk digunakan

oleh guru kimia dalam menilai kinerja praktikum, dan hemat biaya.

8. Materi praktikum yang dibahas dalam asesmen kinerja adalah pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Asesmen

Asesmen sebagai penilaian proses, kemajuan dan hasil belajar siswa (Stiggins,

1994). Asesmen adalah masalah penting bagi guru kimia (Phelps dkk., 1997).

Asesmen adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa jauh

seorang siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek

pengetahuan, sikap maupun keterampilan (Kusaeri dan Suprananto, 2012).

Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum asesmen dapat diartikan

sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk dasar

pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program

pembelajaran, iklim sekolah maupun kebijakan sekolah. Pengertian asesmen yang

dikemukakan oleh (Nitko, 1996; Weeden dkk., 2002; Mardapi, 2007) yaitu pro-

ses pengumpulan informasi tentang kinerja siswa, untuk digunakan sebagai dasar

dalam membuat keputusan. Berdasarkan berbagai definisi diatas mengenai ases-

men, dapat disimpulkan bahwa asesmen adalah suatu proses yang ditempuh untuk

mendapatkan informasi mengenai pencapaian tujuan pembelajaran meliputi

ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang digunakan sebagai dasar pe-

ngambilan keputusan.

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

9

B. Sasaran atau Target dan Teknik Asesmen

Penggunaan jenis asesmen yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan

dalam mengakses informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Pemi-

lihan metode asesmen harus didasarkan pada target hasil belajar yang ingin di-

capai siswa. Stiggins (1994) mengemukakan lima kategori target penilaian hasil

belajar yang layak dijadikan dasar dalam menentukan jenis asesmen yang akan

digunakan oleh pengajar. Kelima target penilaian hasil belajar antara lain:

1. knowledge outcomes, merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuansuatu mata pelajaran.

2. reasoning outcomes, yang menunjukkan kemampuan siswa dalam mengguna-kan pengetahuannya dalam melakukan nalar (reason) dan memecahkan suatumasalah.

3. skill outcomes, kemampuan untuk menunjukkan prestasi tertentu yang ber-hubungan dengan keterampilan yang didasarkan penguasaan pengetahuan.

4. product outcomes, kemampuan untuk membuat suatu produk tertentu yangdidasarkan pada penguasaan pengetahuan.

5. affective outcomes, pencapaian sikap tertentu sebagai akibat mempelajari danmengaplikasikan pengetahuan.

Untuk lima kategori hasil belajar di atas, Stiggins (1994) menawarkan empat jenis

teknik asesmen dasar. Keempat teknik tersebut adalah:

1. selected response assessment, termasuk ke dalamnya pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan atau mencocokkan, dan isian singkat.

2. essay assessment, dalam asesmen ini siswa diberikan beberapa persoalankompleks yang menuntut jawaban tertulis berupa paparan dari solusi terhadappersoalan tersebut.

3. performance assessment, merupakan pengukuran terhadap prestasi yang di-tunjukkan siswa dalam proses pembelajaran. Asesmen ini terutama didasarkanpada kegiatan observasi dan evaluasi terhadap proses dimana keterampilan,sikap, dan produk ditunjukkan oleh siswa.

4. personal communication assessment, termasuk ke dalamnya adalah per-tanyaan-pertanyaan yang diajukan guru selama pembelajaran, wawancara,perbincangan, percakapan, dan diskusi yang menuntut munculnya keterampilansiswa dalam mengemukakan jawaban maupun gagasan.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

10

Berdasarkan target dan teknik asesmen yang telah dijelaskan, terdapat kesesuaian

antara keterampilan dan produk dengan kinerja. Cara penilaian kinerja ini di-

anggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencer-

minkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Selanjutnya dikemukakan bahwa di-

antara kelima target tersebut, asesmen kinerja siswa sangat efektif untuk menilai

pencapaian target dari keterampilan (skill) dan hasil karya cipta (product) yang

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hubungan antara target dan teknik asesmen

(Stiggins, 1994)

Untuk dapat melakukan asesmen terhadap keterampilan (skill) dan hasil karya

cipta (product) siswa diperlukan alat ukur terhadap kinerja siswa yang disebut

dengan asesmen kinerja. Asesmen menyediakan cara mengukur kemampuan

yang tidak dapat diukur dengan tes tertulis (Jacobs dan Chase, 1992). Sebagai

alat penunjang dalam melaksanakan asesmen digunakan lembar observasi atau

sebuah format pengamatan kinerja. Dalam lembar pengamatan tertera aspek-

aspek yang diamati sesuai dengan target pembelajarannya. Berdasarkan deskrip-

tor yang nampak selama proses pengamatan, ditentukanlah skor kinerja siswa

yang berpedoman pada kriteria asesmen yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

11

C. Prinsip Asesmen

Menurut Tim Penyusun (2013) menjelaskan mengenai prinsip-prinsip mengenai

asesmen yaitu sebagai berikut:

1. objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktorsubjektivitas penilai;

2. terpadu, berarti penilaian oleh guru dilakukan secara terencana, menyatudengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan;

3. ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pe-laksanaan, dan pelaporannya;

4. transparan, berarti prosedur penialian, kriteria penilaian, dan dasar pengam-bilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak;

5. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak in-ternal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, hasilnya; dan

6. edukatif, berarti mendidik dan memotivasi siswa dan guru.

Prinsip-prinsip asesmen menurut Stiggins (1994), prinsip-prinsip dalam melaku-

kan asesmen adalah sebagai berikut:

1. berpikir jernih dan komunikasi yang efektif, berarti penilaian memerlukan pe-mikiran yang jelas dan bersih, serta komunikasi yang efektif, tidak hanyamengandalkan sejumlah prestasi;

2. guru sebagai pemegang otoritas, berarti guru secara langsung melakukan pe-nilaian untuk mengukur apa yang telah dipelajari dan dirasakan siswa;

3. siswa sebagai pemegang kunci, berarti siswa menggunakan hasil penilaian gurumereka untuk menyusun harapan-harapan diri mereka;

4. target yang jelas dan tepat, berarti kualitas penilaian bergantung pada hal yangutama, yakni kejelasan dan ketepatan dari tujuan pencapaian yang akan dinilai;

5. penilaian bermutu tinggi, berarti penilaian yang bermutu tinggi adalah hal yangmutlak di dalam setiap konteks penilaian;

6. memperhatikan dampak hubungan antarpribadi, berarti penilaian adalah suatuaktivitas antarpribadi yang sangat kompleks yang hampir selalu disertai olehpribadi yang terdahulu dan konsekuensi–konsekuensi pribadi; dan

7. penilaian sebagai instruksi, berarti potensi terbesar dari penilaian adalahkemampuannya untuk membuat siswa terlibat penuh di dalam proses penilaian.

D. Pengertian Asesmen Kinerja

Menurut Stiggins (1994), asesmen kinerja adalah suatu bentuk tes dimana siswa

diminta untuk melakukan aktivitas khusus di bawah pengawasan guru yang akan

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

12

membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang ditunjukkannya. Senada

dengan pendapat di atas, Airasian (1994) berpendapat bahwa asesmen yang

mampu membuat siswa memberikan suatu hasil yang mempertunjukan segala

pengetahuan dan keterampilan disebut asesmen kinerja.

Asesmen kinerja merupakan penilaian yang mengharuskan siswa untuk memper-

tunjukkan kinerja (Zainul, 2001). Asesmen kinerja secara sederhana dapat di-

nyatakan sebagai asesmen terhadap kemampuan dan sikap siswa yang ditunjuk-

kan melalui suatu perbuatan (Wulan, 2007). Asesmen kinerja merupakan suatu

penilaian yang meminta siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan ke dalam

berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan (Majid, 2007).

Asesmen kinerja adalah bentuk pengujian yang menuntut siswa untuk melakukan

tugas daripada memilih jawaban (Wren, 2009). Asesmen kinerja merupakan

proses pengumpulan informasi melalui pengamatan yang sistematik untuk me-

nentukan kebijakan terhadap individu (Sudaryono, 2012). Berdasarkan berbagai

definisi mengenai asesmen kinerja, dapat disimpulkan bahwa asesmen kinerja

merupakan suatu proses penilaian informasi yang dilakukan oleh guru mengenai

kemampuan yang dimiliki oleh siswa dengan cara mengamati secara langsung

kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu yang dapat diamati guru.

E. Karakteristik Asesmen Kinerja

Menurut Stiggins (1994), salah satu karakteristik penilaian kinerja adalah dapat

digunakan untuk melihat kemampuan siswa selama proses pembelajaran tanpa

menunggu sampai proses berakhir. Menurut Norman dalam Mahmudah (2000),

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

13

karakteristik asesmen kinerja adalah (1) tugas yang diberikan lebih realistis; (2)

tugas yang diberikan lebih kompleks sehingga mendorong siswa untuk berpikir

dan mempunyai solusi yang banyak; (3) waktu yang diberikan lebih banyak; (4)

dalam penilaiannya lebih banyak menggunakan pertimbangan.

Ada beberapa karakteristik penilaian kinerja menurut Wulan (2008) dalam pe-

nilaian kinerja antara lain praktis, efisien dan mudah dipelajari. Selain itu, ada

beberapa kriteria dalam penilaian kinerja antara lain: keumuman, keaslian, lebih

dari satu fokus, keadilan, bisa tidaknya diajarkan, kepraktisan, dan bisa tidaknya

diberi skor (Popham, 1995). Berdasarkan berbagai karakteristik asesmen kinerja,

dapat disimpulkan bahwa asesmen kinerja yang dibutuhkan guru antara lain

praktis, efisien dan mudah dipelajari.

F. Manfaat Asesmen Kinerja

Asesmen kinerja dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam me-

lakukan sesuatu yang berkaitan dengan penerapan terhadap ilmu yang telah di-

dapatkan dan juga menetapkan tingkat pencapaian kemampuan siswa (Sudaryono,

2012). Menurut Izza dkk (2013), guru dapat menggunakan asesmen kinerja untuk

mendapatkan gambaran secara lengkap tentang apa yang siswa ketahui dan

lakukan, maka guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga lebih

menarik dan melibatkan siswa dalam proses penilaian dalam pembelajaran secara

keseluruhan. Berdasarkan berbagai manfaat asesmen kinerja, dapat disimpulkan

bahwa asesmen kinerja dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa se-

hingga guru dapat melibatkan siswa dalam proses penilaian secara keseluruhan.

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

14

G. Langkah-langkah Pembuatan Asesmen Kinerja

Menurut Majid (2007) langkah-langkah membuat asesmen kinerja adalah:

1. melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atauyang akan mempengaruhi hasil akhir;

2. menuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untukmenyelesaikan dan menghasilkan output yang terbaik;

3. membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur, jengan terlalu banyaksehingga semua kriteria–kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa me-laksanakan tugas;

4. mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutanyang dapat diamati; dan

5. kalau ada periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuanyang dibuat sebelumnya oleh orang lain.

Menurut Wulan (2008), langkah langkah yang perlu ditempuh ketika menyusun

asesmen kinerja yaitu:

1. menyiapkan kertas HVS kosong;2. membuat beberapa garis horizontal sebanyak jumlah kelompok siswa;3. setiap garis diberi identitas kelompok (bisa dalam bentuk angka romawi);4. mengosongkan sedikit ruang pada daerah kanan atas kertas yang digunakan

untuk menuliskan rubrik sederhana yang akan memandu penilaian;5. skor penilaian pada rubrik dapat diubah untuk mempermudah guru;6. menambahkan tanda plus dan minus pada setiap garis kelompok;7. ruang tertentu juga perlu disediakan untuk menulis nilai kelompok dapat

digunakan tanda buka kurung;8. memfokuskan diri pada kinerja kelompok dengan berpatokan pada rubrik

sederhana yang telah dibuat; dan9. mencari para siswa dengan kinerja terbaik dan terendah dalam kelompok.

Tim Penyusun (2013) menjelaskan pula bahwa instrumen penilaian harus me-

menuhi persyaratan sebagai berikut:

1. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;2. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen

yang digunakan; dan3. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

15

H. Alasan dan Kendala Asesmen Kinerja Dilakukan

Stiggins (1994) mengungkapkan bahwa asesmen kinerja memiliki beberapa alasan

untuk digunakan guru antara lain kemampuan siswa yang tidak dapat dideteksi

dengan cara tertulis yaitu keterampilan dan kreatifitas, dan memberi peluang ke-

pada guru untuk menganalisis kemampuan siswa secara total, serta dapat melihat

kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran tanpa menunggu proses akhir.

Wulan (2008) mengemukakan alasan mengapa guru sains jarang menerapkan

asesmen kinerja diantaranya adalah karena aturan dan prosedur yang ditawarkan

para ahli asesmen terlalu rumit sehingga menyebabkan asesmen kinerja sangat

sulit dipelajari dan sulit diaplikasikan.

Selain itu konsep dan prinsip asesmen kinerja tidak sesuai dengan kebutuhan guru

dan kondisi sekolah di Indonesia yang rata-rata memiliki jumlah siswa yang

banyak untuk setiap kelas. Mahmudah (2000) juga mengungkapkan hal yang

sama, yaitu dalam menerapkan asesmen kinerja guru masih mengalami hambatan

berupa kesulitan dalam menilai kinerja siswa dengan banyaknya tugas yang harus

dilakukan oleh siswa.

I. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai asesmen kinerja dilakukan oleh Amelia dkk (2015) me-

ngenai pengembangan instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu

terhadap laju reaksi, hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek keterbacaan,

aspek konstruksi, dan aspek pemakaian produk memiliki kategori sangat tinggi.

Penelitian yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

16

Lestari dkk (2015) melakukan penelitian yang berjudul pengembangan instrumen

asesmen kinerja pada praktikum pemisahan campuran, hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa persentase tanggapan guru terhadap aspek keterpakaian

produk, konstruksi, dan keterbacaan dari produk yang dikembangkan berturut-

turut adalah 92,00%, 93,33%, dan 95,11%. Penelitian yang dikembangkan ter-

masuk dalam kriteria sangat baik.

Novalia dkk (2015) melakukan penelitian mengenai pengembangan instrumen

asesmen kinerja pada praktikum pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, hasil

penelitian menunjukkan aspek keterbacaan, aspek konstruksi, dan aspek keter-

pakaian produk dalam kategori sangat tinggi. Penelitian yang dikembangkan

menghasilkan produk yang sederhana dan mudah digunakan.

Oktriawan dkk (2015) melakukan penelitian mengenai pengembangan instrumen

asesmen kinerja pada praktikum pengaruh luas permukaan bidang sentuh ter-

hadap laju reaksi, hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek keterbacaan, aspek

konstruksi, dan aspek keterpakaian produk berkategori sangat tinggi. Penelitian

yang dikembangkan memiliki kriteria sangat baik.

Ningtyas dkk (2014) melakukan penelitian pengembangan instrumen penilaian

kinerja untuk mengases keterampilan proses dalam praktikum senyawa polar dan

non polar, hasil penelitian ini menyatakan bahwa hasil validasi dosen kimia dan

guru kimia memperoleh persentase penilaian validitas konstruksi 80,6%, validitas

isi 84,7%, dan validitas kebahasaan 86,1%. Berdasarkan hasil analisis data pe-

nelitian dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja siswa yang di-

kembangkan layak digunakan sebagai instrumen penilaian kinerja.

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

mengatakan bahwa Research and Development (R&D) adalah suatu proses untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan menurut Borg

Gall and Gall (Sukmadinata , 2011) dengan langkah penelitian dan pengembangan

adalah: (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan

draf awal; (4) uji coba lapangan awal; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lapa-

ngan; (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan; (8) uji pelaksanaan lapangan;

(9) penyempurnaan produk akhir; (10) diseminasi dan implementasi.

Gambar 1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan.

1) penelitian danpengumpulandata

2) perencanaan 3) pengembangandraf awal

4) uji cobalapangan awal

5) revisi hasiluji cobacoba

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

18

Keterangan:

: aktivitas yang dilakukan: kegiatan setelah melakukan kegiatan sebelumnya (Sukmadinata, 2011)

Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan hanya sampai tahap lima yaitu

revisi hasil uji coba seperti pada Gambar 1. Hal ini dikarenakan keterbatasan

waktu dan keahlian peneliti dalam melakukan tahap selanjutnya. Langkah-

langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan data

Menurut Borg Gall and Gall dalam Sukmadinata (2011), tahap penelitian dan pe-

ngumpulan data adalah tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tujuan

dari penelitian dan pengumpulan data adalah untuk menghimpun data tentang

kondisi yang ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang

dikembangkan. Tahap penelitian dan pengumpulan data terdiri atas studi pustaka

dan studi lapangan, sebagai berikut:

a. studi pustaka

Menurut Subagyo (2006) analisis studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan

informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil

sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Dalam studi pustaka ini, peneliti

menganalisis kurikulum, buku mengenai asesmen kinerja, dan jurnal mengenai

asesmen kinerja praktikum. Hasil dari analisis tersebut dijadikan sebagai acuan

dalam mengembangkan produk.

b. studi lapangan

Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah studi lapangan. Studi

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

19

lapangan ini bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung yang dapat mem-

berikan informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan dan sebagai acuan atau

perbandingan dalam mengembangkan produk. Dalam penelitian ini, studi lapa-

ngan dilakukan di tiga SMA Negeri di Bandar Lampung. Instrumen yang diguna-

kan untuk memperoleh data adalah kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada 60

orang siswa kelas XI dan tiga orang guru mata pelajaran kimia di tiga SMA

Negeri di Bandar Lampung.

Hal-hal yang ditanyakan dalam kuesioner tersebut berhubungan dengan pelaksa-

naan asesmen yang dilakukan di masing-masing sekolah. Tujuan dari penyebaran

kuesioner ini adalah untuk mengetahui instrumen asesmen kinerja yang telah di-

terapkan di tiga sekolah tersebut dan harapan guru terhadap instrumen asesmen

kinerja yang akan dikembangkan oleh peneliti.

2. Perencanaan dan Pengembangan Draf Awal

Berdasarkan pada tahap penelitian dan pengumpulan data yang telah dilakukan,

maka dilakukan penyusunan desain produk berupa asesmen kinerja pada prak-

tikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Berdasarkan studi pustaka dan studi

lapangan diketahui bahwa sebagian besar guru tidak paham mengenai instrumen

asesmen kinerja praktikum, rumitnya prosedur asesmen sehingga sulit diaplikasi-

kan oleh guru, serta banyaknya siswa untuk setiap kelas. Oleh karena itu, di-

desain instrumen asesmen kinerja yang efisien, praktis, dan mudah dipelajari

sehingga mudah diaplikasikan oleh siswa.

Selanjutnya pada tahap pengembangan, membuat instrumen asesmen kinerja se-

suai dengan desain instrumen asesmen kinerja. Dalam pengembangan task kinerja

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

20

perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu seperti kriteria asesmen kinerja yang

baik, kesesuaian asesmen kinerja dengan materi pembelajaran, dan kesesuaian

antara asesmen kinerja dengan prosedur percobaan. Setelah membuat task, lalu

membuat rubrik. Penyusunan rubrik ini di awali dengan penentuan skala nilai

untuk tiap instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh katalis terhadap

laju reaksi. Dalam pengembangan rubrik asesmen kinerja perlu dipertimbangkan

beberapa hal, yaitu skala nilai yang akan digunakan dan kesesuaian rubrik ases-

men kinerja dengan task.

Selain mengembangkan produk sesuai desain yang telah dibuat, disusun juga in-

strumen penelitian yang digunakan untuk menilai produk yang dikembangkan.

Instrumen penelitian meliputi instrumen validitas, instrumen keterlaksanaan ases-

men kinerja dan instrumen tanggapan guru. Instrumen penelitian yang telah di-

susun kemudian divalidasi oleh pembimbing. Instrumen validitas asesmen kinerja

yang telah dibuat selanjutnya divalidasi oleh validator yaitu dosen pendidikan

kimia Universitas Lampung. Validator menilai kesesuaian produk dengan aspek-

aspek yang ingin dicapai.

3. Uji coba lapangan awal

Uji coba lapangan awal ini terdiri dari uji keterlaksanaan dan uji coba terbatas.

Penjelasan dari masing-masing uji ini yaitu sebagai berikut:

a. uji keterlaksanaan

Produk hasil validasi ahli selanjutnya di uji keterlaksanaannya dengan melibatkan

mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Lampung. Uji keterlaksanaan ini dapat

digunakan untuk menentukan kesesuaian task dengan rubrik yang telah dibuat.

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

21

Jika terdapat kinerja yang tidak muncul maka perlu diubah sesuai dengan kinerja

yang muncul pada uji keterlaksanaan.

b. uji coba terbatas

Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui tanggapan guru terhadap aspek ke-

terbacaan, konstruksi, dan keterpakaian produk dari instrumen asesmen kinerja

praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Uji coba terbatas ini dilakukan

dengan cara menunjukkan instrumen asesmen kinerja praktikum pengaruh katalis

terhadap laju reaksi dan meminta 2 guru kimia kelas XI di SMA Negeri 6 Bandar

Lampung untuk menanggapi produk yang telah dikembangkan dengan mengisi

kuesioner yang telah disediakan.

4. Revisi hasil uji coba

Dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi produk setelah penilaian

oleh guru dan siswa. Hal ini karena keterbatasan waktu yang dimiliki dan ke-

ahlian peneliti. Tahap revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil pengujian

produk yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan

penyempurnaan produk dengan mengurangi hal-hal yang tidak perlu dan menam-

bahkan hal-hal yang perlu berdasarkan hasil pengujian produk yang telah dilaku-

kan sebelumnya.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah instrumen asesmen kinerja pada praktikum

pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Adapun lokasi penelitian pada tahap pe-

nelitian dan pengumpulan data adalah SMA Negeri 3 Bandar Lampung, SMA

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

22

Negeri 5 Bandar Lampung, dan SMA Negeri 13 Bandar Lampung. Lokasi pene-

litian pada uji coba terbatas adalah SMA Negeri 6 Bandar Lampung.

C. Sumber Data dan Data Penelitian

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa, guru mata pelajaran kimia, dosen

Pendidikan Kimia Universitas Lampung, dan mahasiswa Pendidikan Kimia

Universitas Lampung. Data pada tahap penelitian dan pengumpulan data yaitu

skor jawaban terhadap kuesioner yang melibatkan tiga guru mata pelajaran kimia

kelas XI dan 60 siswa kelas XI IPA di tiga SMA Negeri di Bandar Lampung.

Pada tahap uji coba terbatas, data penelitian yang digunakan berupa skor jawaban

kuesioner yang diisi oleh dua guru kimia SMA Negeri 6 Bandar Lampung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu

(Arikunto, 2008). Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan

melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 2008). Pada prinsipnya

meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur baik (Sugiyono,

2008). Alat ukur tersebut dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang di-

gunakan dalam penelitian ini terbagi atas instrumen pada tahap penelitian dan pe-

ngumpulan data, instrumen pada tahap pengembangan dan instrumen uji coba

terbatas. Penjelasan dari masing-masing instrumen yaitu:

1. Tahap penelitian dan pengumpulan data

Instrumen yang digunakan pada tahap penelitian dan pengumpulan data yaitu

berupa kuesioner untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan instrumen

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

23

asesmen kinerja praktikum dengan tanggapan guru dan siswa. Ada dua jenis

kuesioner yaitu kuesioner untuk tanggapan guru dan kuesioner untuk tanggapan

siswa. Kuesioner yang diberikan kepada guru untuk mengetahui asesmen kinerja

yang sudah diterapkan oleh guru, dan pelaksanaan yang sudah dilakukan terhadap

asesmen kinerja di sekolah. Kuesioner ini juga untuk mengetahui penyusunan

asesmen kinerja yang diinginkan guru di SMA Negeri Bandar Lampung. Kuesi-

oner yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai

aspek-aspek yang dinilai pada saat praktikum khususnya pada materi pengaruh

katalis terhadap laju reaksi, sehingga dapat menjadi referensi dalam pengem-

bangan asesmen.

2. Tahap pengembangan

Pada tahap pengembangan berupa instrumen validasi ahli. Ada beberapa aspek

yang dinilai pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. instrumen validasi aspek keterbacaan

Instrumen ini berbentuk kuesioner validasi aspek keterbacaan yang disusun untuk

mengetahui apakah bahasa yang digunakan pada instrumen asesmen kinerja telah

sesuai dengan ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), bahasa yang diguna-

kan pada instrumen asesmen kinerja mudah dimengerti dan tidak menimbulkan

makna ganda.

b. instrumen validasi aspek konstruksi

Instrumen ini berupa kuesioner dan disusun untuk mengetahui konstruksi pe-

ngembangan instrumen asesmen kinerja yang dikembangkan meliputi tentang

kesesuaian task dan rubrik, pentingnya aspek yang dinilai dalam percobaan dan

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

24

kesesuaian task dengan prosedur percobaan. Hasil pengisian kuesioner validasi

konstruksi ini akan berfungsi sebagai referensi dalam pengembangan instrumen

asesmen kinerja yang dikembangkan pada praktikum pengaruh katalis terhadap

laju reaksi.

c. instrumen validasi aspek keterpakaian produk

Instrumen ini berupa kuesioner yang disusun untuk mengetahui instrumen ases-

men kinerja yang dikembangkan sederhana, kemudahan produk yang dihasilkan

untuk digunakan oleh guru kimia dalam menilai kinerja praktikum, dan hemat

biaya Hasil pengisian kuesioner validasi keterpakaian produk asesmen ini ber-

fungsi sebagai referensi dalam pengembangan instrumen asesmen pada praktikum

pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

3. Tahap uji keterlaksanaan

Instrumen uji keterlaksanaan ini berupa lembar observasi yang berisi beberapa

pernyataan mengenai keterlaksanaan praktikum dan instrumen asesmen kinerja

praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi yang dikembangkan. Instrumen

ini akan digunakan untuk uji keterlaksanaan produk terhadap mahasiswa untuk

mengetahui kekurangan dari instrumen asesmen kinerja yang dikembangkan.

4. Tahap uji coba terbatas

Instrumen yang digunakan ada tahap uji coba terbatas yaitu berupa kuesioner yang

disusun untuk mengetahui tanggapan guru mengenai aspek keterbacaan, kon-

struksi, dan keterpakaian produk dari instrumen asesmen kinerja praktikum yang

dikembangkan. Instrumen ini juga dilengkapi dengan kolom saran sehingga dapat

dijadikan perbaikan asesmen kinerja yang dikembangkan.

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

25

Agar data yang diperoleh dapat dipercaya, maka instrumen yang digunakan harus

valid dan bersifat reliabel. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu me-

ngukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menyesuaikan

antara tujuan penelitian, indikator, dan butir-butir pertanyaan. Bila diantara unsur-

unsur ini terdapat kesesuaian, maka instrumen dapat dianggap valid untuk diguna-

kan dalam pengumpulan data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut

Arikunto (2008), kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

responden. Pada tahap penelitian dan pengumpulan data, penyebaran kuesioner

dilakukan terhadap guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas XI di tiga SMA

Negeri di Bandar Lampung. Guru dan siswa tersebut diminta mengisi kuesioner

sesuai dengan petunjuk kuesioner. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penye-

baran kuesioner dilakukan untuk mendapatkan referensi dalam pengembangan

instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

F. Alur Pengembangan

Adapun alur pengembangan instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh

katalis terhadap laju reaksi disajikan pada Gambar 2.

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

26

Keterangan:

= aktivitas yang dilakukan

= kegiatan selanjutnya

= kegiatan yang akan dilakukan apabila kegiatan sebelumnya belummaksimal atau belum sesuai harapan.

= pembatas pada setiap tahap penelitian dan pengembangan

Gambar 2. Alur pengembangan instrumen asesmen kinerja praktikum

Revisi

Revisi

Studi Pustaka Studi Lapangan

- Kurikulum- Buku-buku- Jurnal- Analisis instrumen

asesmen kinerjaterdahulu

Kuesioner tanggapanguru dan siswa Analisis instrumen

asesmen kinerja yangsudah dikembangkanguru

Desain Instrumen Asesmen Kinerja

Pengembangan Instrumen Asesmen Kinerja

Validasi Ahli

Instrumen Asesmen Kinerja Hasil Validasi Ahli

Uji Keterlaksanaan Revisi

Instrumen Asesmen Kinerja Praktikum Hasil Uji Coba

Uji Coba Terbatas

Instrumen Asesmen Kinerja Praktikum Hasil Uji Keterlaksanaan

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

27

G. Analisis Data

1. Mengolah data kuesioner tahap penelitian dan pengumpulan data

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data hasil kuesioner tahap penelitian dan

pengumpulan data dilakukan dengan cara berikut ini:

a. mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan

pertanyaan kuesioner.

b. melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat. Hal tersebut ber-

tujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap

jawaban responden berdasarkan pertanyaan pada kuesioner dan banyaknya

sampel.

c. menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi tentang

kecenderungan jawaban yang banyak dipilih oleh siswa dan guru dalam setiap

pertanyaan kuesioner.

d. menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase

setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis

sebagai temuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

% Jin =∑Ji

Nx 100 % (Sudjana, 2005)

Keterangan:

% Jin = Persentase pilihan jawaban-i pada instrumen asesmen kinerjapraktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi∑ Ji = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

N = Jumlah seluruh responden

2. Mengolah data validasi dan tanggapan guru

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data kuesioner aspek keterbacaan, kon-

struksi, dan keterpakaian produk pada instrumen asesmen kinerja pada praktikum

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

28

pengaruh katalis terhadap laju reaksi dilakukan dengan cara berikut:

a. mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan kuesioner. Dalam pengkodean data ini dibuat buku

kode yang merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi yang

hendak diukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi ter-

sebut serta kode jawaban setiap pertanyaan.

b. melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan

pertanyaan kuesioner dan banyaknya responden.

c. memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden berdasarkan

Skala Likert yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Penskoran pada kuesioner untuk pertanyaan positif (Sugiyono, 2008)

No. Pilihan Jawaban Skor1. Sangat setuju (SS) 52. Setuju (ST) 43. Kurang setuju (KS) 34. Tidak setuju (TS) 25. Sangat tidak setuju (STS) 1

d. mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor ( S)

jawaban kuesioner adalah sebagai berikut:

1) skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS)skor = 5 × jumlah responden

2) skor untuk pernyataan Setuju (S)skor = 4 × jumlah responden

3) skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS)skor = 3 × jumlah responden

4) skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS)skor = 2 × jumlah responden

5) skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS)skor = 1 × jumlah responden

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

29

e. menghitung persentase jawaban responden dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

%100% maks

in S

SX (Sudjana, 2005)

Keterangan:% = Persentase jawaban responden instrumen asesmen kinerja padapraktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi∑ = Jumlah skor jawaban

= Skor maksimum

f. menghitung rata-rata persentase kuesioner untuk mengetahui tingkat keter-

pakaian produk, konstruksi, dan keterbacaan pada instrumen asesmen kinerja

praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi yang dikembangkan, dengan

rumus sebagai berikut:% = ∑%(Sudjana, 2005)

Keterangan:% = Rata-rata persentase kuesioner -i∑% = Jumlah persentase kuesioner-in = Jumlah butir soal

g. menafsirkan persentase jawaban kuesioner secara keseluruhan dengan meng-

gunakan tafsiran yang disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Tafsiran skor (persentase) kuesioner (Arikunto, 2008)

Persentase Kriteria80,1% 100% Sangat tinggi

60,1% 80% Tinggi

40,1% 60% Sedang

20,1% 40% Rendah

0,0% 20% Sangat rendah

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Instrumen asesmen kinerja praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi

yang dikembangkan memiliki karakterisitik yaitu dapat diterapkan dalam

pelaksanaannya disekolah, efisien, dan mudah digunakan;

2. Instrumen asesmen kinerja praktikum yang dikembangkan memiliki hasil

persentase aspek keterbacaan sebesar 93,33%, aspek konstruksi sebesar 90%

dan aspek keterpakaian produk 90% dengan kategori sangat tinggi; dan

3. Faktor pendukung selama proses pengembangan adalah kerjasama antara guru

dan siswa dengan peneliti yang baik sehingga penelitian dapat berjalan dengan

lancar, namun tidak ada kendala yang berarti selama pengembangan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk peneliti yang akan melakukan penelitian

pengembangan instrumen asesmen kinerja praktikum yaitu:

1. Perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar produk nantinya dapat

digunakan dalam proses pembelajaran kimia di sekolah; dan

2. Perlu adanya pengembangan instrumen asesmen kinerja praktikum yang

memiliki karakteristik asesmen kinerja yaitu mudah digunakan, efisien dan

mudah dipelajari pada keterampilan praktikum yang lain.

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

DAFTAR PUSTAKA

Abrahams, I., M.J. Reiss, dan R.M. Sharpe. 2013. The Assessment of PracticalWork in School Science. Studies in Science Education. 49(2), 209-251.

Airasian, P.W. 1994. Classroom Assessment International Edition. Mc. GrawHillory. New York.

Amelia, F., N. Fadiawati, dan I. Rosilawati. 2015. Pengembangan InstrumenAsesmen Kinerja pada Praktikum Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(2), 543-555.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Asshford-Rowe, K., J. Herrington, dan C. Brown. 2013. Establishing the CriticalElements that Determine Authentic Assessment. Assessment & Evaluation inHigher Education. 39(2), 205-222.

Callison, D. 1998. Authentic Assessment. School Library Media ActivitiesMonthly. 14(5), 30- 42.

Fraenkel, J. R., N.E. Wallen, dan H.H. Hyun. 2012. How to Design and EvaluateResearch in Education. Mc. Graw Hillory. New York.

Handayani, D.Y. 2014. Penerapan Penilaian Kinerja Berbasis Praktikum UntukMengidentifikasi Kinerja Siswa Pada Pembelajaran IPA di SMP. Skripsi.FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Hasibuan, J. J dan Moedjiono. 1999. Proses Belajar Mengajar. RemajaRosdakarya. Bandung.

Herman, J.L., P.R. Aschbacter, dan L. Winters. 1992. Apractical Guide toAlternative Assessment. The Regents of The University of California.California.

Izza, L. N., E. Susilaningsih dan Harjito. 2013. Analisis Instrumen PerformanceAssessment dengan Metode Generalizability Coefficient pada KeterampilanDasar Laboratorium. Jurnal Chemistry in Education. 3(1), 1-8.

Jacobs, L.C dan C.I. Chase. 1992. Developing and Using Test Effectively: AGuide for Faculty. Jossey-Bass Inc. Publisher. San Fransisco.

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

51

Jumaini, S. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorik padaPraktikum Kimia SMA/MA Kelas XI Materi Pokok Faktor-faktor yangMempengaruhi Laju Reaksi Berdasarkan Standar Isi 2006. Skripsi. FSTUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Karviyani, S., I. Rosilawati, dan T. Efkar. 2015. Pengembangan InstrumenAsesmen Kinerja Praktikum pada Materi Titrasi Asam Basa. JurnalPendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(1), 83-94.

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Rajawali Press.Jakarta.

Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. GrahaIlmu. Yogyakarta.

Lestari, G.A.P.T., N. Fadiawati, dan L. Tania. 2015. Pengembangan InstrumenAsesmen Kinerja pada Praktikum Pemisahan Campuran. Jurnal Pendidikandan Pembelajaran Kimia. 4(2), 680-692.

Mahmudah, S. 2000. Penerapan Penilaian Kinerja Siswa (PerformanceAssessment) pada Pembelajaran Sub Konsep Jaringan Hewan. UniversitasPendidikan Indonesia. Bandung.

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kom-petensi Guru. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Maknun, D., R.R.H.K. Surtikanti, dan T.S. Subahar. 2012. PemetaanKeterampilan Esensial Laboratorium dalam Kegiatan Praktikum Ekologi.Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1(1), 1-7.

Mardapi, D. 2007. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. MitraCendikia Press. Yogyakarta.

Ningtyas, F. K dan R. Agustini. 2014. Pengembangan Instrumen PenilaianKinerja Siswa untuk Mengases Keterampilan Proses dalam PraktikumSenyawa Polar dan Nonpolar Kelas X SMA. Journal of Chemical Education.3(3), 169-175.

Nitko, A. J. 1996.Educational Assessment of Student. Prentice-Hall. New Jersey.

Novalia, R., N. Fadiawati, dan I. Rosilawati. 2015. Pengembangan InstrumenAsesmen Kinerja pada Praktikum Pengaruh Konsentrasi terhadap LajuReaksi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(2), 568-580.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

52

Noviantari, N. M. R. 2012. Penerapan Self Asesment untuk Mengungkap KinerjaSiswa Kelas X5 SMAN 5 Bandar Lampung pada Praktikum LarutanElektrolit dan Nonelektrolit. Skripsi. FKIP Universitas Lampung. BandarLampung.

Oktriawan, T., N. Fadiawati, dan I. Rosilawati. 2015. Pengembangan InstrumenAsesmen Kinerja pada Praktikum Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuhterhadap Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(2), 593-604.

Phelps A. J., M. M. LaPorte, dan A. Mahood. 1997. Portofolio Assesment in HighSchool Chemistry. Journal of Chemical Education. 75(5), 528-521.

Popham, W. J. 1995. Classroom Assessment: What Teacher Need to Know. Allynand Bacon. Los Angeles.

Rasp, S. L. 1998. Toward More Performance Evaluation in Chemistry. Journal ofChemical Education. 75(1), 64-66.

Saputra, M.W., I. Rosilawati, dan T. Efkar. 2015. Pengembangan InstrumenAsesmen Kinerja Praktikum pada Materi Asam Basa. Jurnal Pendidikan danPembelajaran Kimia. 4(1), 70-82.

Sari, F.S.P. 2012. Analisis Penerapan Asesmen Alternatif dalam Menilai KegiatanPraktikum Siswa pada Uji Kandungan Makanan. Skripsi. FPMIPAUniversitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Sholeha, A., N. Kadaritna, dan I. Rosilawati. 2014. Pengembangan InstrumenAsesmen Zat Aditif dan Adiktif Psikotropika Bermuatan Nilai Ketuhanandan Cinta Lingkungan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 3(1).

Stiggins, R. J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. Merrill. New York.

Subagyo, J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. PT AsdiMahasatya. Jakarta.

Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualita-tif, dan R&D) Cetakan Ke-6. Alfabeta. Bandung.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA …digilib.unila.ac.id/23361/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2016-08-09 · Menyelesaikan pendidikannya di TK Sejahtera I Bandar

53

Susila, I. K. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (PerformanceAssesment) Laboratorium pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai KurikulumTingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar. Artikel.Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Denpasar.

Tim Penyusun. 2013. Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang StandarPenilaian Pendidikan. Kemendikbud. Jakarta.

___________. 2014a. Permendikbud No 104 tentang Pedoman Penilaian HasilBelajar oleh Pendidik. Kemendikbud. Jakarta.

___________. 2014b. Permendikbud No 59 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA.Kemendikbud. Jakarta.

Uno, H. B. dan S. Koni. 2012. Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Weeden, P., J. Winter, dan P. Broadfoot. 2002. Assessment: Whats in it forSchool. Routledge Falmer. London and New York.

Wenzel, T. J. 2007. Evaluation Tools to Guide Students’ Peer-Assessment andSelf-Assessment in Group Activities for the Lab and Classroom. Journal ofChemical Education. 84(1) , 182-186.

Wren, D. G. 2009. Performance Assessment: A Key Component of a BalancedAssessment System. Research Brief. The Departement of ResearchEvaluation and Assessment. (2), 1-12.

Wulan, A.R. 2007. Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi.Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi untuk MenunjangProfesionalisme. Mei. 381-383.

__________. 2008. Skenario Baru bagi Implementasi Asesmen Kinerja padaPembelajaran Sains di Indonesia. Jurnal Pendidikan. 29(3), 1-11.

Zainul, A. 2001. Alternative Assessment. Dirjen Dikti. Jakarta.