pengaruh produksi tempe terhadap peningkatan ekonomi

52
1 PRODUKSI TEMPE TERHADAP PENINGKATAN PEREKONOMIAN KELUARGA DI DESA TEMPLEK LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK 6 1. Amrina Sholikhatul Amalia (03) 2. M. Ilham K Edo (21) 3. Verren Agnes Aristania (32) 4. Viola Nataya Paramiswara (33) 5. Wulan Rusiana Dewi (34) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Jl. Pahlawan KusumaBangsa No. 41 Telp.391132 PARE Email: [email protected] 2014

Upload: elita-marsanti

Post on 07-Jul-2016

461 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah input berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan suatu produksi. Sedangkan produksi tempe sendiri merupakan suatu kegiatan untuk membuat atau menghasilkan tempe dari bahan baku kedelai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satunya produksi tempe yang ada pada masyarakat Desa Karetan, Templek. Banyak keluarga di Desa Karetan, Templek yang bekerja sebagai produsen tempe.

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

1

PRODUKSI TEMPE TERHADAP PENINGKATAN

PEREKONOMIAN KELUARGA DI DESA TEMPLEK

LAPORAN PENELITIAN

KELOMPOK 6

1. Amrina Sholikhatul Amalia (03)

2. M. Ilham K Edo (21)

3. Verren Agnes Aristania (32)

4. Viola Nataya Paramiswara (33)

5. Wulan Rusiana Dewi (34)

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPTD SMA NEGERI 1 PARE

Jl. Pahlawan KusumaBangsa No. 41 Telp.391132 PARE

Email: [email protected]

2014

Page 2: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

2

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Perekonomian Keluarga di

Desa Templek

Diajukan untuk Disetujui oleh :

Page 3: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Perekonomian Keluarga di Desa

Templek

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal……………………………

Penguji I

Mengetahui

Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan

Syaefulloh, S.P

NIP.19630718 198703 1 010

Page 4: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

4

MOTTO

1. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan.

2. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

3. Pendidikan adalah bekal untuk masa depan.

4. Kesuksesan adalah buah dari kerja keras.

5. Punggung pisaupun bila diasah akan menjadi tajam.

Page 5: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Alah SWT. Karena berkat Rahmad dan

Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah yang

berjudul “Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Perekonomian Keluarga di

DesaTemplek” dengan baik dan lancar.Dalam penyusunan karya tulis ini tentu

saja kami tidak bekerja sendiri.Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun

karya tulis ini.

Secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs.Roziq,M.Siselaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Pare yang

telah mengizinkan kami melakukan kegiatan penelitian ini.

2. Bapak Mahadmahadi,S.Pd selaku pembimbing yang senantiasa memberi

masukan dan pembelajaran untuk kami sehingga kami dapat

menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.

3. Drs. Muhammad selakuWali kelas.

4. Petugas perpustakaan yang telah meminjamkan contoh buku proposal.

5. Narasumber yang didatangi telah memberikan informasi tentang materi

penelitian.

6. Dan teman-teman yang telah membantu terselesaikannya karya tulis ini.

Ibarat kata, tak ada gading yang tak retak.Karya tulis ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kami membutuhkan banyak kritik dan saran

Page 6: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

6

yang bersifat membangun dari semua pihak, terutama para pembaca demi

kesempurnaan karya tulis kami.

Harapan kami semoga proposal ini dapat diterima dan bermanfaat untuk

kita semua, khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca termasuk

teman-teman dan adik-adik kelas.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita semua dalam rangka

menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas tinggi demi

pembangunan negeri .Amien

Pare, Juni 2014

Peneliti

Page 7: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

7

ABSTRAKSI

Viola Nataya :Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Perekonomian Keluarga di

DesaTemplek. Pembimbing :Mahadmahadi,S.Pd

Kata Kunci :Produksi Tempe, peningkatan perekonomian, keluarga

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output

sehingga nilai barang tersebut bertambah input berupa terdiri dari barang

atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang

atau jasa yang dihasilkan suatu produksi. Sedangkan produksi tempe sendiri

merupakan suatu kegiatan untuk membuat atau menghasilkan tempe dari

bahan baku kedelai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satunya

produksi tempe yang ada pada masyarakat Desa Karetan, Templek. Banyak

keluarga di Desa Karetan, Templek yang bekerja sebagai produsen tempe.

Sedangkan perekonomian adalah kajian mengenai pengurusan

sumber daya material individu, masyarakat dan negara untuk meningkatkan

hidup manusia. Jadi, dapat diartikan bahwa peningkatan perekonomian

merupakan usaha untuk meningkatkan sumber daya material individu atau

masyarakat agar tercapainya suatu kesejahteraan hidup. Yang dalam

pembahasan ini perekonomian yang dimaksud adalah peningkatan

perekonomian keluarga di Desa Karetan, Templek, Pare.

Dalam meneliti penelitian ini, peneliti menggunakan metode Quota

Sampling denga langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengambil tiga responden melalui pemilihan responden peneliti.

2. Observasi.

3. Melakukan wawancara.

4. Membuat kesimpulan.

Wawancara adalah tanya jawab langsung pada responden.Dengan

cara ini pendapatan jawaban akan lebih akurat karena langsung berhadapan

pada orang yang bersangkutan. Selain itu observasi adalah penelitian yang

langsung ke lapangan.

Dengan memproduksi tempe maka akan berpengaruh pada

perekonomian keluarga di Desa Karetan, Templek. Berdasarkan penelitian

yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa produksi tempe yang dilakukan

oleh keluarga di Desa Karetan, Templek dapat meningkatkan perekonomian

mereka. Hal ini dapat kita buktikan dari pengusaha yang yang telah diteliti

mampu menyekolahkan anak-anaknya. Para pengusaha dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari dengan lancar dan baik.

Page 8: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

MOTTO..................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

ABSTRAKSI.........................................................................................................vii

DAFTAR ISI.........................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................4

1.4 Manfaat penelitian....................................................................................5

1.5 Instrumen Penelitian.................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................6

2.1 Pengertian Produksi ..................................................................................6

2.2 Pengertian Tempe.....................................................................................7

Page 9: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

9

2.2.1 Sejarah Tempe..............................................................................7

2.2.2 Definisi Tempe.............................................................................8

2.2.3 Cara Membuat Tempe..................................................................9

2.3 Pengertian Perekonomian.......................................................................10

2.4 Pengertian Keluarga................................................................................11

BAB III METODOLOGI.......................................................................................12

3.1 Lokasi dan Denah...................................................................................13

3.2 Populasi dan Sampel...............................................................................14

3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................14

3.4 Jadwal.....................................................................................................20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................21

BAB V PENUTUP.................................................................................................32

5.1 Kesimpulan.............................................................................................32

5.2 Saran.......................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34

Page 10: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tempe adalah makanan popular di negara kita. Meskipun tempe adalah

makanan sederhana, tetapi tempe mempunyai kandungan sumber protein

nabati yang cukup tinggi dan termasuk dalam makanan empat sehat lima

sempurna. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji

kedelai, warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang

tumbuh pada permukaan biji kedelai.

Tempe banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia, namun tempe juga

mendunia. Kaum vegetarian di negara-negara lainpun banyak yang telah

menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Indonesia juga sedang

mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe

yang lebih cepat, berkualitas atau memperbaiki kandungan gizi.

Jamur Rhizopus Oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam

pembuatan tempe. Jamur Rhizopus Oryzae aman dikonsumsi karena tidak

menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Jamur Rhizopus

Oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi asam

amino.

Page 11: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

11

Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman

mikroba jamur Rhizopus Sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses

fermentasi kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur

kedelai menjadi lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai

menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik

dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidak melalui fermentasi.

Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus Sp. Jamur ini

akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi

protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan

kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai

menjadi tempe akan menghasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit

perut seperti diare.

Tidak heran jika saat ini banyak sekali kita jumpai pabrik pembuatan

tempe, baik dalam bentuk usaha kecil dan menengah yang masih

menggunakan cara konvensional ataupun usaha-usaha yang sudah cukup

sukses dengan cara pembuatan yang lebih modern.

Berdasarkan hal diatas maka kami tertarik untuk menjadikan pabrik

pembuatan tempe sebagai bahan proposal. Lokasi pabrik ini di dusun Karetan

desa Templek. Pabrik ini merupakan pabrik yang masuk dalam kategori usaha

kecil dan menengah atau UKM. Cara pembuatan tempepun masih dengan cara

konvensional sehingga peran individu dalam hal ini para pekerja sangatlah

besar di dalam proses pembuatannya.

Page 12: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

12

Pabrik yang berada di Desa Templek ini pembuatannya dibangun dalam

kompleks perumahan. Jadi bisa disebut “home industry”.

Kualitas tempe yang dihasilkan tetap dijaga dengan pemilihan biji kacang

kedelai yang terbaik. Mereka memesan kacang kedelai dari pemasok yang

sudah menjadi langganan dan kepercayaan mereka dengan harga yang pantas

(wajar)

Dengan modal yang tidak terlalu besar memperoleh keuntungan yang

menjanjikan, asalkan kita telaten. Maka dapat disimpulkan bahwa produksi

tempe ini merupakan suatu bisnis yang menguntungkan dan menyerap tenaga

kerja dan jarang sekali mengalami kerugian.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana sejarah produksi tempe di Desa Karetan, Templek ?

1.2.2 Pembungkus yang bagaimana yang baik untuk membungkus tempe

di Desa Karetan, Templek ?

1.2.3 Berapa modal yang digunakan dalam produksi tempe di Desa

Karetan, Templek ?

1.2.4 Bagaimana proses pembuatan tempe di Desa Karetan, Templek ?

1.2.5 Bagaimana cara pemasaran tempe di Desa Karetan, Templek ?

1.2.6 Apakah ada kendala dalam proses pembuatan tempe di Desa

Karetan, Templek ?

1.2.7 Apakah produksi tempe berpengaruh pada peningkatan

perekonomian keluarga di Desa Karetan, Templek ?

Page 13: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

13

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Ingin mengetahui sejarah produksi tempe di Desa Karetan,

Templek.

1.3.2 Ingin mengetahui modal yang digunakan dalam produksi tempe di

Desa Karetan.

1.3.3 Ingin mengetahui proses pembuatan tempe di Desa Karetan,

Templek.

1.3.4 Ingin mengetahui cara pemasaran tempe di Desa Karetan, Templek.

1.3.5 Ingin mengetahui pembungkus bagaimana yang baik untuk

pembuatan tempe di Desa Karetan, Templek.

1.3.6 Ingin mengetahui kendala dalam pemasaran tempe di Desa

Karetan, Templek.

1.3.7 Ingin mengetahui pengaruh produksi tempe pada peningkatan

perekonomian keluarga di Desa Karetan, Templek.

Page 14: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

14

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti :

a. Dapat mengetahui cara memproduksi tempe.

b. Dapat mengetahui pengaruh produksi tempe terhadap

peningkatan perekonomian keluarga di Desa Karetan, Templek.

c. Menambah wawasan.

2. Bagi masyarakat :

a. Menjadikan peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan

dapat meningkatkan penghasilan keluarga di Desa Karetan,

Templek.

1.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang kami gunakan untuk memperoleh data

adalah dengan pedoman wawancara.

Page 15: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian produksi

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output

sehingga nilai barang tersebut bertambah input berupa terdiri dari barang

atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang

atau jasa yang dihasilkan suatu produksi.Produksi meliputi semua aktifitas

dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat

dengan menggunakan fakta produksi.

Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang

digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor produksi tersebut

dapat diklasifikasikan menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan

bahan mentah. Disamping itu produksi diartikan sebagai penciptaan nilai

guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi

merupakan suatu proses pendayagunaan sebagai sumber yang tersedia

untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik

sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah

mungkin untuk mencapai hasil maksimal.

Page 16: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

16

2.2 Pengertian Tempe

2.2.1 Sejarah Tempe

Kajian tidak dapat memastikan bila tahun bermulanya

penciptaan tempe.Namun demikian, makanan tradisional ini sudah

dikenal sejak berbad-abad lalu.Terutama dalamtradisi makanan

masyarakat jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.Serat

Centhini dengan setting Jawa abad ke-16 telah ditemukan

perkataan “tempe “ misalnya dengan penyebutan nama “Jae

Santen TEMPE” dan “ Kadhele TEMPE Srundengan”.Hal ini dan

catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin

pada mulanya tempe dihasilkan daripada kacang soya hitam,

berasal dari masyarakat tardisional Jawa mungkin dikembangkan

di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad

ke-16.Sebutan “Tempe” dipercayai berasal dari Jawa Kuno.Pada

zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih yang dibuat

dari tepung sagu yang disebut “Tumpi”. Tempe segar yang juga

berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan

Tumpi tersebut.

Selain itu rujukan mengenai tempe pada tahun 1875 dalam

sebuah kamus bahasa Jawa Belanda.Sumber lain mengatakan

tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa.Pada saat itu

masyarakat terpaksa menggunakan hasil perkebunan.Bermula dari

saat itu, teknik pembuatan tempe mulai tersebar ke seluruh

Page 17: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

17

Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang

berhijrah ke seluruh tanah air.Indonesia merupakan negara

pengeluar tempe terbesar didunia dan menjadi Pasar Toya terbesar

di Asia.

2.2.2 Definisi Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi

kedelai.Bukan hanya anya yang murah tetapi juga kandungan

nutrisi yang tinggi.Apalagi jika disebuah tempe yag dibuat dari

bahan baku yang baik dan bermutu, tempe akan dapat memenuhi

kebutuhan tubuh akan protein yang sangat tinggi.Namun, dibalik

itu ada fakta yang tidak diketahui oleh banyak orang tentang

tempe.Bahwa sehat dan tidaknya tempe yang kita makan ini

tergantung dari bahan bakunya, yaitu dari biji kedelainya.

Tempe merupakan satu-satunya makanan berprotein tinggi

yang murah.Jika anda merasa ragu dengan tempe ini , banyak yang

membuktikan bahwa tenpe ini dapat meningkatkan fungsi

kekebalan tubuh, mencegah kanker, menurunkan kolestrol, dll.

Karena kedelai bayak mengandung senyawa aktif yang baik untuk

kesehatan.Selain itu kedelai juga sumber protein, besi, kalsium,

serat fosfor, vitamin B1, B2, B6, E dan asam folat.Selain itu

senyawa isoflavon yang terdapat dalam kedelai sangat bagus untuk

kesehatan, untuk mencegah kanker payudara dan colon.

Page 18: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

18

2.2.3 Cara Membuat Tempe

Cara untuk membuat tempe antara lain adalah sebagai berikut :

Bahan pembuatan tempe:

1. Kedelai putih 5 kg.

2. Bibit tempe/ragi tempe 5 gr.

3. Air bersih.

Alat-alat pembuatan tempe:

1. Panci.

2. Kompor.

3. Tampah 2 buah.

4. Ember plastic.

5. Plastik pembungkus.

6. Daun pisang.

Proses pembuatan tempe kedalai:

a. Siapkan alat dan bahan.

b. Pilih kedelai. Untuk mendapatkan kedelai terbaik dengan cara

dipilah dan membuang yang jelek.

c. Bersihkan/cuci kedelai dengan air bersih.

Page 19: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

19

d. Rebus kedelai yang telah dicuci kedalam air selama 30 menit,

angkat dan dinginkan. Biarkan kedelai masih dalam tempat dan air

rebusnya.

e. Tambahkan 10 ml asam laktat / liter air perebus (untuk

memperoleh Ph -5) selama 12 jam untuk mendapatkan kualitas

tempe terbaik.

f. Cuci dan kulit kedelai dan rebus kembali dengan air bersih selama

90 menit, angkat dan tiriskan.

g. Setelah ditiriskan dan dingin smepurna, tambahkan ragi tempe dan

aduk hati-hati secara merata.

h. Bungkus kedelai dengan plastik transparan atau dengan kertas dan

daun pisang. Jika menggunakan plastik, tusuk plastik denagn lidi

secara merata untuk ventilasi saat fermentasi.

i. Simpan selama 23-30 jam sampai peragian berjalan sempurna.

j. Tempe siap diolah atau dipasarkan.

2.3 Pengertian Perekonomian

Ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber

daya material individu, masyarakat dan negara untuk meningkatkan hidup

manusia. Menurut Paul.A.Samuelson. Ekonomi merupakan cara-cara yang

dilakukan manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber yang

terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan medistribusikannya

untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Secara umum, ilmu perekonomian

Page 20: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

20

dibagi menjadi 2 yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.Ilmu

ekonomi makro mempelajari perilaku ekonomi secara

keseluruhan.Sedangkan ilmu ekonomi mikro mempelajari perilaku

ekonomi secara kecil.

2.4 Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan satuan sosial terkecil dalam masyrakat,

terbentuk akibat adanya iakatan perkawinan atau pernikahan.Keluarga

biasanya terdiri dari individu- individu seperti suami, istri, dan seorang

anak hingga beberapa orang anaknya yang belum mandiri atau belum

menikah.Bentuk keluarga semacam ini disebut keluarga inti ( Nuclear

Family ) atau keluarga batih.

Selain terdiri dari satuan keluarga inti, dalam ikatan rumah tangga

bisa juga terdapat mertua, beberapa orang saudara ayah atau ibu dan

keponakan, yang hidupnya bergantung pada kemampuan ekonomi,

keluarga inti tersebut adakalanya memiliki keanggotaan dari keluarga inti,

namun masih berada dalam satu kelompok kekerabatan.Kelompok

kekerabatan tersebut disebut keluarga luas ( Extended Family ).

Keluarga luas adalah kelompok kekerabatan yang merupakan satu

– kesatuan erat yang terdiri atas lebih dari satu anggota keluarga

inti.Secara leksikal atau makna menurut kamus, keluarga merupakan

satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat.Sampai di

sini kamu tentu sudah memahami bagaimana perkembangan individu

menjadi satu kelurga, hingga akhirnya menjadi satu masyarakat.

Page 21: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

21

BAB III

METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Denah

Desa Templek terletak di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.Tepatnya

terletak di sebelah selatan kota Pare. Letak desa Templek yaitu di sebelah

utara desa Tertek, di sebelah timur desa Gedangsewu, di sebelah barat desa

Gadungan, dan di sebelah selatan Tondomulyo.

Desa Templek memiliki wilayah yang terkenal dengan produksi

tempenya. Desa Templek merupakan daerah yang subur karena memiliki

tanah yang dulu pernah dilewati banjir lahar dingin waktu Gunung Kelud

meletus. Selain itu, Desa Templek tidak mengalami kekeringan karena curah

hujannya dalam setahun cukup tinggi.

Keadaan masyarakat Desa Templek mempunyai mata pencaharian yang

bermacam macam. Mayoritas penduduknya sebagai seorang petani, tetapi

tidak sedikit yang bekerja sebagai wirausahawan, yaitu pertokoan dan

peternakan, serta wirausaha produksi tempe yang sedang kami bahas.

Page 22: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

22

DENAH

Page 23: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

23

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah obyek atau subyek yang beredar pada suatu wilayah

dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi yaitu masyarakat yang

memproduksi tempe di Desa Karetan, Templek.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diperoleh dengan cara-cara

tertentu untuk menjadi wakil dari populasi yang akan diteliti. Dalam penelitin

ini, peneliti menggunakan Quota Sampling yaitu mengambil tiga pengusaha

produksi tempe di Desa Karetan, Templek.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan

informan atau subyek penelitian (Emzir, 2010:50). Dengan kemajuan

teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa dilakukan tanpa tatap

muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara

merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam

tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau

merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.

Page 24: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

24

Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara

sebagai metoda pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah

pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih

sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan

satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara.

Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang

harus diperhatikan dalam melakukan wawancara yaitu :

a. The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan peneliti

yang sebenarnya untuk membantu dalam merencana pengambilan

data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya

wawancara, serta biaya yang dibutuhkan.

b. The octors, mendapatkan data tentang karakteristik calon

partisipan. Di dalamnya termasuk situasi yang lebih disukai

partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap

peneliti dalam melakukan pendekatan.

c. The events, menyusun protokol wawancara.

Setidaknya terdapat dua jenis wawancaranya, yakni :

-wawancara mendalam (in-depth interview), dimana peneliti

menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat

langsung dengan kehidupan informasi dan bertanya jawab secara

bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya

sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali.

-wawancara terarah (guided interview), dimana peneliti

menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan

Page 25: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

25

sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih

memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap

muka dengan informan, sehingga suasana terasa kaku.

Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka :

1. Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang

memerlukan waktu yang panjang.

2. Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami

kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian

kepada responden.

3. Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik

kuesioner.

4. Dapat langsung mendiskusikan masalah yang muncul, dan

memperoleh informasi segera.

5. Dapat membantu mengidentifikasi masalah pribadi

responden.

6. Mengajak responden untuk memecahkan masalah.

7. Dapat secara langsung mencari informasi yang dibutuhkan.

8. Dapat dilakukan kapan saja.

Page 26: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

26

Kelemahan teknik wawancara melalui tatap muka:

1. Kemungkinan jawaban responden bias karena terpengaruh

pewawancara.

2. Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden

relatif banyak dan lokasi wawancara secara geografis terpencar.

2. Observasi

Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca

indra, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh

informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil

observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana

tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk

memperoleh gambaran rill suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab

pertanyaan penelitian (guba dan lincoln,1981:191-193). Bugin (2007:115-

117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu:

1. Observasi partisipasi.

2. Observasi tidak berstruktur.

3. Observasi kelompok.

Page 27: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

27

Penjelasannya:

1. Observasi partisipan (participant observation) adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana peneliti

terlihat dalam keseharian informan.

2. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa

menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti

mengembangkan penganmatannya berdasarkan perkembangan

yang terjadi di lapangan.

3. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh

sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi

objek penelitian.

3. Dokumen

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa

diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian,

arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data

berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang

terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoritik untuk

memaknai dokumen tersebut sehingga tidak sekedar barang tidak

bermakna.

Page 28: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

28

Kelemahan Dokumentasi

Perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang

tinggi, sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan

aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga

autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subjektif.

4. Focus Group Discussion

Metode terakhir untuk mengumpulakan data ialah lewat diskusi terpusat

(Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu

oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menguhindari diri pemaknaan

yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti

mendiskusikan hasil UN 2013 dimana nilai rata-rata siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara

subjektif oleh seorang peneliti, dibentuk kelompok diskusi terdiri atas

beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu

diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.

Page 29: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

29

3.4 Jadwal

Page 30: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti telah melakukan penelitian berdasarkan metode-metode yang telah

ditentukan sebelumnya, yaitu melalui metode observasi dan wawancara.

Pada penelitian yang kami lakukan yaitu tentang prediksi tempe terhadap

peningkatan perekonomian keluarga di desa Templek. Kami telah memperoleh

data yang langsung kami peroleh dari narasumber dan kami gunakan sebagai

pedoman pembuatan kesimpulan makalah penelitian. Pada penelitian ini kami

mengambil 3 sampel pengusaha tempe.

Berikut ini adalah hasil wawancara yang kami lakukan :

1. Pengusaha 1

Nama : Ibu Katimah

Alamat : Jl. Kedongdong, Karetan,Templek.

Pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Usaha Produksi Tempe yang Ibu

tekuni ?

Jawab : Awalnya dulu waktu saya masih duduk di sekolah

dasar saya membantu bibi untuk membuat tempe.Setelah dari

sini mendapat pengalaman membuat tempe dari bibi saya.

Setelah lulus SD saya ingin melanjutkan ke SMP, namun

keadaan ekonomilah yang menghambatnya. Setelah itu, lalu

saya memutuskan untuk memproduksi tempe sendiri pada

Page 31: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

31

tahun sekitar 1986 hingga sekarang, lalu anak saya pun juga

ikut mengembangkan usaha tempe ini.

2. Pembungkus yang bagaimana yang baik untuk membungkus

tempe ?

Jawab : Saya menggunakan daun pisang untuk

membungkusnya. Karena para konsumen saya banyak yang

lebih menyukai pembungkus daun pisang daripada plastik. Dan

juga daun pisang lebih praktis dan mudah didapatkannya.

3. Berapakah modal yang digunakan dalam pembuatan tempe ?

Jawab : Kalau untuk modal biasanya saya dalam satu kali

produksi tempe 5 Kg kedelai dan perkilonya seharga

Rp.8500,00. Sehingga untuk keseluruan harga kedelainya

Rp.42.500,00. Jika diperkirakan modal yang saya keluarkan

kurang lebih Rp.45.000,00 beserta lain-lainnya.

4. Bagaimana proses pembuatan tempe ?

Jawab :

1. Kedelai berkualitas dicuci hingga bersih dan tidak ada

kotoran.

2. Kedelai direbus selama kurang lebih 30 menit atau

sampai mendekati setengah matang.

3. Jika sudah matang, diangkat dari tempat

perebusan.Kemudian kedelai disaring dari airnya hingga

tidak ada sisa air dalam kedelai.

Page 32: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

32

4. Jika kedelai benar-benar sudah tidak ada airnya,

dimasukkan ke alat giling untuk menghasilkan keping-

keping kedelai.

5. Keping-keping kedelai yang sudah digiling dicuci

dengan air untuk memisahkan kedelai dengan kulitnya.

Proses ini dinamakan “ngombang”.

6. Setelah benar-benar bersih dari kulit, kedelai direndam

dalam air selama kurang lebih satu malam.

7. Setelah semalam, keesokan harinya dapat direbus

kembali sampai kedelai berubah warna dan matang.

8. Setelah matang, angkat keping kedelai, dan kedelai harus

kering.

9. Kedelai ditempatkan pada wadah yang wadah yang agak

lebar kemudian ratakan kedelai untuk

mendinginkan.Lalu kedelai diberi ragi.Ragi yang saya

gunakan ragi gosok.Gosokkan pada kedelai tersebut.

10. Ditempatkan di wadah dan ditutup dengan mengunakan

plastik sebagai penutupnya selama selama semalaman.

11. Setelah itu dapat dipotong sesuai ukuran yang

diinginkan.Kemudian tempe yang sudah dipotong

dibungkus dengan daun pisang.

12. Tempe siap dipasarkan.

Page 33: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

33

5. Bagaimana cara memasarkan tempe yang Anda lakukan ?

Jawab : Saya memasarkan tempe dengan mengendarai

sepeda. Berangkat pukul 05.30 wib dan memasarkannya di

desa Jombangan, Semanding, Duluran, dan Canggu.

6. Apakah kendala dalam proses pembuatan tempe ?

Jawab : Kendalanya apabila suhu, cuaca sedang naik atau

panas. Jika suhu sedang naik maka proses tempe yang saya

produksi tidak bisa menghasilkan tempe, dan tempe tersebut

akan gagal.

7. Apakah produksi tempe berpengaruh terhadap peningkatan

perekonomian keluarga ?

Jawab : Alhamdulillah produksi tempe ini sangat

berpengaruh bagi keluarga saya. Pengahasilan dari produksi ini

dapa mencukupi kehidupan sehari-hari serta dapat

menyekolahkan anak-anak saya.

2. Pengusaha II

Nama : Ibu Watini

Alamat : Jl. Kedongdong, Karetan, Templek

Pertanyaan:

1. Bagaimana sejarah bedirinya usaha produksi tempe yang Anda

tekuni?

Jawab : Awalnya sekitar tahun 1998 saya ikut membantu

kakak saya untuk membuat tempe selama beberapa tahun,

Page 34: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

34

lama-kelamaan saya ingin membuat usaha sendiri. Lalu pada

tahun 2000 saya memutuskan untuk memproduksi usaha tempe

dan hingga sekarang masih ada.

2. Pembungkus yang bagaimana yang baik untuk membungkus

tempe ?

Jawab : Saya menggunakan pembungkus plastik karena

saya pikir lebih efektif dan awet.

3. Berapakah modal yang digunakan dalam pembuatan tempe ?

Jawab : Modal yang saya gunakan untuk produksi tempe

adalah Rp. 8000,00 /kg. Dan saya perhari menggunakan 10 Kg

untuk produksi tempe. Jadi modal yang saya keluarkan adalah

sekitar Rp.85,000,00 beserta lain-lainnya.

4. Bagaimana proses pembuatan tempe ?

Jawab :

1. Biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir hingga

bersih.

2. Biji kedelai yang sudah bersih dimasukkan ke dalam

panci berisi air kemudian direbus selama 30 menit atau

sampai mendekati setengah matang.

3. Setelah direbus kedelai disaring hingga kering dan

tidak meninggalkan air.

4. Proses selanjutnya kedelai dimasukkan ke dalam

penggiling untuk menghasilkan keping-keping kedelai.

5. Keping kedelai dicuci, agar terpisah dari kulitnya.

Page 35: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

35

6. Proses selanjutnya, keping kedelai yang sudah bersih

dari kulitnya direndam selama semalaman.

7. Keesokan harinya direbus kembali hingga keping

kedelai matang dan empuk.

8. Saring keping kedelai dari sisa rebusan, keping kedelai

harus benar-benar kering,

9. Tempatkan pada wadah lebar untuk mempercepat agar

kedelai cukup dingin.

10. Setelah keping kedelai cukup dingin, kemudian barulah

ditaburkan ragi pada seluruh permukaan kedelai dengan

menggunakan ragi bubuk.

11. Siapkan kantong plastik untuk memulai mencetak

tempe dengan cara memasukkan kedelai yang sudah

diberi ragi pada kantong plastik .Ujung plastik

dirapatkan dengan menggunakan lilin dan ditusuk tusuk

menggunakan lidi untuk memberikan udara pada

kedelai.Tunggu hingga 1 hari.

12. Tempe siap dipasarkan.

5. Bagaimana cara memasarkan tempe yang anda produksi ?

Jawab : Saya memasarkannya keliling antar desa dengan

menggunakan sepeda motor. Pemasarannya biasanya di Desa

Keling, Kencong dan Kemirahan. Biasanya saya berangkat

pukul 06.30 WIB.

Page 36: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

36

6. Apakah kendala dalam proses pembuatan tempe ?

Jawab : Kendalanya tergantung pada cuaca dan suhu,

proses pembuatnnya memerlukan kesabaran dan ketelatenan.

Jika tidak, proses pembuatan tempe akan gagal dan bisa

mengalami kerugian.

7. Apakah produksi tempe berpengaruh terhadap peningkatan

perekonomian keluarga ?

Jawab : produksi tempe ini sangat berpengaruh bagi

keluarga saya. Pengahasilan dari produksi ini dapa mencukupi

kehidupan sehari-hari serta dapat menyekolahkan anak-anak

saya.

3. Pengusaha III

Nama : Bapak Kartijo

Alamat : Jl Nusapenidi, Karetan, Templek

Pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah berdirinya usaha produksi tempe yang bapak

tekuni ?

Jawab : Berdirinya usaha tempe ini saya tidak tahu pasti, karena

usaha ini dilakukan secara turun-temurun. Dulu saya sering

membantu ayah dan ibu membuat tempe setelah beliau tua saya

meneruskan usaha yang mereka tekuni dan sampai sekarang.

2. Pembungkus yang bagaimana yang baik untuk membungkus

tempe ?

Page 37: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

37

Jawab : Saya menggunakan pembungkus daun pisang dan plastik,

tetapi lebih dominan ke plastik. Karena plastik lebih praktis dan

lebih awet.

3. Berapakah modal yang digunakan dalam pembuatan tempe ?

Jawab : Modal yang saya gunakan untuk memproduksi tempe

adalah Rp. 200.000,00 untuk 25 Kg/hari.

4. Bagaimana proses pembuatan tempe ?

Jawab :

1. Pertama-tama memilih kedelai yang tidak busuk dan

tidak kotor. Kemudian kedelai dibersihkan

menggunakan air bersih.

2. Kedelai direndam selama satu malam.

3. Kedelai yang sudah direndam selama satu malam

dikupas kulit arinya dengan cara menggunakan mesin

pengupas kedelai.

4. Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai dikukus

dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkat dan

dinginkan dalam tampah besar.

5. Proses ini dilakukan setelah kedelai dingin. Tempe

digosok dengan ragi gosok secara merata.

6. Masukkan campuran tersebut dalam plastik. Plastik

dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat

tumbuh dengan baik.

Page 38: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

38

7. Diamkan dan simpan bungkusan tempe selama satu

malam.

8. Tempe siap untuk dipasarkan.

5. Bagaimana cara memasarkan tempe yang Anda lakukan ?

Jawab : Saya memasarkan tempe dengan berkeliling ke desa

Krenceng, Jatisari, Pliringan menggunakan sepeda motor. Dan

sebagian produksi tempe ini saya titipkan ke toko-toko.

6. Apakah kendala dalam proses pembuatan tempe ?

Jawab : Kendalanya terletak pada cuaca dan suhu, proses

pembuatannya bisa dikatakan memerlukan kesabaran dan

ketelatenan. Proses ini akan gagal jika suhunya terlalu panas.

7. Apakah usaha tempe berpengaruh terhadap peningkatan

perekonomian keluarga Anda?

Jawab : Iya, karena produksi tempe ini dapat mencukupi

kebutuhan sehari-hari tanpa mencari usaha sampingan.

PEMBAHASAN :

Pada pengusaha I dapat kita ketahui bahwa produksi ini telah dijalankan

dan ditekunkan sekitar tahun 1986, bukan hal mudah mempertahankan usahanya

yang sudah beliau pelajari dari ibunya setelah ia lulus dari pendidikan dasar.

Dalam produksinya, alat yang digunakan produksi ini cukup sederhana dan

memproduksinya tidak dengan jumlah yang banyak. Dalam hal ini beliau tetap

mengutamakan kualitas yang tidak kalah dengan pengusaha tempe lainnya.

Page 39: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

39

Tempe yang dihasilkan penguaha I ini banyak diminati konsumen. Karena dalam

memproduksinya tidak menggunakan pengawet dan memiliki hasil tempe yang

baik. Hal inilah yang membuat pengusaha I tetap mempertahankan usahanya dan

hal tersebut tentunya dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.

Pengusaha II dapat kita ketahui bahwa pengusaha tersebut sudah berdiri

sekitar tahun 2000. Beliau memulai usahanya yang telah dipelajari dari kakaknya.

Pengusaha ini masih menggunakan alat-alat sederhana.Hal ini dapat kita lihat dari

mesin untuk menggiling kedelai yang beroperasi dengan car dikayuh. Namun,

meskipun begitu beliau memproduksinya dengan menghasilkan kualitas tempe

yang baik dan tidak kalah dengan pengusaha lainnya. Beliau mengutamakan

kebersihan dan kesehatan dalam memproduksi tempe.Dapat kita lihat dari tempat

yang digunakan dalam produksi yang benar-benar bersih. Hal ini yang menarik

konsumen untuk membeli hasil prouksinya. Dilihat dari produksi tempe yang

dihasilakannya tentu saja hal tersebut membuat pengusaha II dapat memenuhi

kebutuhan dengan tercukupi dan dapat membantu perekonomian keluarganya.

Pada pengusaha III dapat kita ketahui bahwa usahanya dilakukan secara

turun temurun. Beliau dulu sering membantu ayah dan ibunya untuk membuat

tempe.Setelah ayah dan ibunya memproduksi tempe, kemudian dilanjutkan oleh

Bapak Kartijo yang sampai saat ini usahanya terus berjalan.Peralatan yang

digunakan Bapak Kartijo ini sudah sangat modern.Hal ini dapat diketahui dari

mesin penggiling tempe yang beroperasi menggunakan listrik.hal ini sangat

membantu dalam proses produksinya.

Page 40: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

40

Pada penelitian yang kami lakukan tersebut dapat kita ketahui bahwa

usaha tempe yang dikelola para pengusaha di desa Templek, Pare cukup

membantu peningkatan perekonomian keluarganya, selain itu produksi yang

dihasilkan juga patu diapresiasi karena menggunakan bahan-bahan yang aman dan

layak untuk dikonsumsi.Disisi lain para pengusaha di Desa Karetan tetap menjaga

kualitas dan mutu dari produknya sehingga mereka tidak takut bersaing dengan

pengusaha lainnya meskipun ada yang menggunakan perlatan produksi yang

masih tradisional.Dalam meningkatkan produksinya pengusaha tempe tersebut

berusaha untuk menghasilkan hasil produksi tempe yang berkualitas tinggi dari

segi kesehatan.Intinya usaha tempe yang dikelola oleh beberapa keluarga di Desa

Karetan, Templek mampu meningkatkan perekonomian keluarganya.

Page 41: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

41

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang kami lakukan tentang “Produksi Tempe Terhadap

Peningkatan Perekonomian Keluarga di desa Karetan, Templek” dapat

disimpulkan bahwa para pengusaha tempe yang ada di desa Karetan mampu

meningkatkan perekonomian keluarganya. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat

kesejahteraan yang diperolehnya seperti sudah tercukupinya kebutuhan sehari-hari

dan bahkan dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang yang lebih

tinggi. Selain itu, pengusaha tempe di desa Karetan mempunyai jiwa berwirausaha

yang besar karena mampu bertahan dari segala cobaan dan rintangan dalam

memproduksi dan memasarkan tempe sehingga usahanya masih berlangsung

hingga sekarang.

5.2 Saran

5.2.1. Seharusnya produksi tempe lebih ditingkatkan, seperti membuat

variasi-variasi baru pada tempe.

5.2.2. Seharusnya masyarakat dan pemerintah setempat memberikan

apresiasi kepada para pengusaha tempe yang masih aktif karena

selain bisa meningkatkan perekonomian hal tersebut mampu

mempertahankan produk lokal hingga saat ini.

Page 42: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

42

5.2.3. Seharusnya pengusaha tempe berani untuk memasarkan hasil

produksi keluar daerah jika hal tersebut memungkinkan sehingga

usahanya mampu bersaing dengan produksi tempe daerah lainnya.

5.2.4. Seharusnya pemerintah setempat memberikan penyuluhan terhadap

pengusaha tempe di daerah tersebut agar produksi tempe yang

dihasilkannya nanti dapat dipercaya masyarakat umum karena telah

terstandarisasi mutu.

Page 43: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

43

DAFTAR PUSTAKA

1. Arif-fathurrahman.blogspot.com/2012/08/laporan-pembuatan-

tempe.html?m=1

2. Rheskyemhardiank.blogspot.com/2012/04/laporan-hasil-penelitian-

pembuatan-05html?

3. Erik Wicaksono Endang Mulyadi Buku ekonomi kelas X yudhistira

4. Yad Mulyadi dkk Buku sosiologi kelas X yudhistira

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia

6. http://harumikartini.weebly.com/2/post/2013/03/kelebihan-dan-

kekurangan-berbagai-macam-teknik-pengunpulan-data.html

Page 44: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

44

Pedoman Wawancara

1. Bagaimana sejarah produksi tempe di Desa Karetan, Templek ?

2. Pembungkus yang bagaimana yang baik untuk membungkus tempe di

Desa Karetan, Templek ?

3. Berapa modal yang digunakan dalam produksi tempe di Desa Karetan,

Templek ?

4. Bagaimana proses pembuatan tempe di Desa Karetan, Templek ?

5. Bagaimana cara pemasaran tempe di Desa Karetan, Templek ?

6. Apakah ada kendala dalam proses pembuatan tempe di Desa Karetan,

Templek ?

7. Apakah produksi tempe berpengaruh pada peningkatan perekonomian

keluarga di Desa Karetan, Templek ?

Page 45: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

45

Daftar Gambar

1. Foto Proses Pembuatan Tempe

1. Kedelai yang siap diolah. 2. Kedelai yang telah direbus

pertama.

3. Kedelai disaring hingga kering. 4. Kedelai di giling.

Page 46: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

46

5. Kedelai dicuci, agar terpisah dari 6. Kedelai direndam satu malam.

kulitnya.

7. Perebusan kedelai yang kedua. 8. Penyaringan kedelai yang kedua.

Page 47: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

47

9. Kedelai diberi ragi gosok. 10. Setelah diberi ragi tempe

dibungkus plastik.

11. Tempe yang sudah siap dipasarkan.

Page 48: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

48

2.Foto-Foto Peralatan dalam Produksi Tempe

Panci untuk merebus kedelai. Penyaring kedelai setelah di rebus.

Tungku perapian untuk memasak Mesin penyelep kedelai.

Kedelai.

Page 49: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

49

3. Foto-Foto Saat di Lokasi Penelitian

Foto Peneliti dengan pengusaha I

Foto peneliti dengan pengusaha II

Page 50: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

50

Foto peneliti berwawancara dengan pengusaha II

Page 51: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

51

Page 52: Pengaruh Produksi Tempe Terhadap Peningkatan Ekonomi

52

Foto peneliti dengan pengusaha III