peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN TAHUNAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012
PEDOMAN TEKNIS
KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
TANAMAN TAHUNAN
TAHUN 2013
iiiKoordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
KATA PENGANTAR
Sejalan dengan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan dalam pembangunan perkebunan tahun 2013 dan mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan pembangunan ekonomi menuju Negara maju, melalui MP3EI, sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya saing, sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Tahun 2013 dialokasikan dana yang bersumber APBN dalam Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2013.
Adanya kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya, Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2013 diharapkan akan diperoleh data luasan dan potensi lahan, profil lahan, luas areal dan sebaran areal, kebutuhan pupuk dan alsin untuk 6 (enam) komoditi utama tanaman tahunan yaitu kelapa sawit, karet, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan di 19 (Sembilan belas) Provinsi.
Berkenaan dengan keterbatasan dimaksud, maka dipandang perlu adanya Pedoman Teknis Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber Daya dan Implementasi
i
iv Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
iii
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR .............................. iiiDAFTAR ISI ....................................... vI. PENDAHULUAN .......................... 1
A. Latar Belakang ....................... 1B. Sasaran Nasional ..................... 5C. Tujuan ................................. 7
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN ................................ 8A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan .............................. 8B. Spesifikasi Teknis .................... 11
III. PELAKSANAAN KEGIATAN .............. 13A. Ruang Lingkup ....................... 13B. Pelaksanaan Kegiatan ............... 14C. Lokasi, Jenis dan Volume .......... 16D. Simpul Kritis .......................... 17
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN ................ 19
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN ... 20
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ............................. 21
VII. PEMBIAYAAN ............................ 23VIII. PENUTUP ................................ 24
LAMPIRAN ......................................... 25
MP3EI bagi semua pihak terkait disemua tingkatan, agar penyelenggaraan kegiatan tetap berjalan dalam kerangka tertib administrasi yang ditentukan dan tertib teknis yang harus dipedomani sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan
Ir. Gamal Nasir, MS. NIP. 19560728 198603 1 001
ii
vKoordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
iii
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR .............................. iiiDAFTAR ISI ....................................... vI. PENDAHULUAN .......................... 1
A. Latar Belakang ....................... 1B. Sasaran Nasional ..................... 5C. Tujuan ................................. 7
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN ................................ 8A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan .............................. 8B. Spesifikasi Teknis .................... 11
III. PELAKSANAAN KEGIATAN .............. 13A. Ruang Lingkup ....................... 13B. Pelaksanaan Kegiatan ............... 14C. Lokasi, Jenis dan Volume .......... 16D. Simpul Kritis .......................... 17
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN ................ 19
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN ... 20
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ............................. 21
VII. PEMBIAYAAN ............................ 23VIII. PENUTUP ................................ 24
LAMPIRAN ......................................... 25
vi Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
1Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
1
KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN
TAHUN 2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketersediaan lahan menjadi salah satu keunggulan komperatif dalam pengembang-an komoditas tanaman perkebunan. Saat ini masih tersedia lahan potensial untuk pengembangan komoditas perkebunan yang meliputi lahan berpotensi baik, sedang, dan sisanya lahan berpotensi bersyarat, seperti lahan rawa dan gambut, yang masih memerlukan inovasi teknologi khusus untuk pengembangannya. Potensi lainnya dalam pembangunan perkebunan adalah kondisi agroekosistem, komponen agroekosistem yang meliputi kondisi geografis, penyinaran matahari, intensitas curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun di beberapa wilayah dan keaneka-ragaman jenis tanah menjadi faktor yang sangat mendukung dan potensial untuk pengembangan komoditas perkebunan.
2 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
3
diusahakan dalam usaha dan hamparan yang ekonomis sehingga dapat mengurangi efisiensi dan efektivitas usaha, yang pada gilirannya mengurangi nilai tambah bagi petani.
Selanjutnya dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan pembangunan ekonomi menuju Negara maju, sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya saing, sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh Indonesia.
Maka ditetapkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang mengedepankan pendekatan not business as usual, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan merupakan langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi Negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) Negara besar di dunia tahun 2025, melalui pertumbuhan ekonomi tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan.
Namun demikian MP3EI tetap merupakan bagian integral dalam sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ada, dan mewujudkan visi sebagai Negara maju dan sejahtera pada tahun 2025.
2
Sejalan dengan arah kebijakan nasional dan pembangunan pertanian periode 2010-2014, dalam menjalankan tugas pelaksanaan pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka pembangunan perkebunan periode 2010-2014 yang dibedakan menjadi kebijakan teknis, arah kebijakan teknis pembangunan perkebunan yaitu “Meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan yang berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM, kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan.
Dari aspek pemanfaatan lahan, peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan distribusinya yang tidak merata mengakibatkan daya dukung lahan terlampaui. Kondisi demikian menimbulkan terjadinya kompetisi pemanfaatan lahan yang kurang sehat bagi kepentingan multi sektor yang sering kali menjadi pemicu terjadinya gangguan usaha perkebunan. Sisi lain, sebagian lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman tahunan belum
3Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
3
diusahakan dalam usaha dan hamparan yang ekonomis sehingga dapat mengurangi efisiensi dan efektivitas usaha, yang pada gilirannya mengurangi nilai tambah bagi petani.
Selanjutnya dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan pembangunan ekonomi menuju Negara maju, sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya saing, sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh Indonesia.
Maka ditetapkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang mengedepankan pendekatan not business as usual, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan merupakan langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi Negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) Negara besar di dunia tahun 2025, melalui pertumbuhan ekonomi tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan.
Namun demikian MP3EI tetap merupakan bagian integral dalam sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ada, dan mewujudkan visi sebagai Negara maju dan sejahtera pada tahun 2025.
4 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
5
Sulawesi disampaikan pada lampiran 2, 3 dan 4.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka tahun 2013 disediakan alokasi biaya yang bersumber dari APBN yaitu “Kegiatan Koordinasi Pengembangan Tanaman Tahunan untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber Daya di 19 (sembilan belas) Provinsi dan Implementasi MP3EI di 16 (enam belas) Provinsi” yang mendukung produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Kedua kegiatan dimaksud adalah: (1) untuk mendata ketersediaan dan kesesuaian potensi lahan rakyat, dan sarana produksi (pupuk dan alsin) tanaman tahunan (kelapa sawit, kelapa, karet, jambu mete, jarak pagar, dan kemiri sunan), serta (2) untuk meningkatkan peranan komoditi perkebunan (kelapa sawit, karet, dan kakao) dalam implementasi MP3EI.
B. Sasaran Nasional
a. Sasaran pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013, secara umum adalah : 1. Tersedia lahan yang layak dan sesuai
untuk komoditas tanaman tahunan;
4
Langkah-langkah terobosan yang tertuang di dalam strategi dan kebijakan MP3EI dirumuskan dengan sejumlah prasyarat yang diperlukan Dan strategi MP3EI terdiri atas 3 (tiga) pilar utama, berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu: (1) Strategi peningkatan potensi wilayah melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di dalam koridor ekonomi, (2) Strategi memperkuat konektivitas nasional, dan (3) Strategi meningkatkan SDM dan IPTEK.Prasyarat serta berbagai strategi pengembangan tersebut akan sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan MP3EI. Kerangka desain MP3EI disampaikan pada lampiran 1.
Komoditi perkebunan, sebagai komponen kegiatan ekonomi utama, sesuai dengan potensinya telah ditetapkan di 3 koridor ekonomi, yaitu: untuk koridor Sumatera:karet dan kelapa sawit, untuk koridor Kalimantan: kelapa sawit dan karet, dan untuk koridor Sulawesi: kakao. Sesuai dengan strategi yang ditempuh dan fungsi fasilitasi terhadap komoditi perkebunan, maka titik berat fasilitasi yang dilaksanakan adalah peningkatan produksi dan produktivitas serta kegiatan terkait lainnya dari masing-masing pilar utama. Peta koridor ekonomi Sumatera, Kalimantan dan
5Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
5
Sulawesi disampaikan pada lampiran 2, 3 dan 4.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka tahun 2013 disediakan alokasi biaya yang bersumber dari APBN yaitu “Kegiatan Koordinasi Pengembangan Tanaman Tahunan untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber Daya di 19 (sembilan belas) Provinsi dan Implementasi MP3EI di 16 (enam belas) Provinsi” yang mendukung produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Kedua kegiatan dimaksud adalah: (1) untuk mendata ketersediaan dan kesesuaian potensi lahan rakyat, dan sarana produksi (pupuk dan alsin) tanaman tahunan (kelapa sawit, kelapa, karet, jambu mete, jarak pagar, dan kemiri sunan), serta (2) untuk meningkatkan peranan komoditi perkebunan (kelapa sawit, karet, dan kakao) dalam implementasi MP3EI.
B. Sasaran Nasional
a. Sasaran pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013, secara umum adalah : 1. Tersedia lahan yang layak dan sesuai
untuk komoditas tanaman tahunan;
6 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
7
C. Tujuan
a. Tujuan Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2013, adalah : 1. Untuk mengetahui calon lahan dan
calon petani yang layak dan sesuai dengan komoditas tanaman tahunan;
2. Untuk membantu dalam menentukan jenis komoditas yang akan dikembangkan di suatu wilayah;
3. Untuk menghimpun rencana kebutuhan sarana produksi (pupuk dan alsin) komoditas tanaman tahunan.
b. Tujuan Kegiatan Dukungan terhadap Implementasi MP3EI tahun 2013 adalah :1. Membangun kesamaan pengertian
tingkat Pusat dan Daerah; 2. Merumuskan rencana aksi tingkat
Pusat dan Daerah; 3. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi
dengan instansi terkait.
6
2. Tersedianya informasi dan data tentang komoditas yang cocok untuk dikembang-kan di suatu wilayah;
3. Tersedianya informasi dan data tentang kebutuhan sarana produksi (pupuk & alsin) di suatu wilayah.
b. Sasaran Dukungan terhadap Implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan EKonomi (MP3EI) Tahun Anggaran 2013, secara umum adalah : 1. Pembentukan & operasionalisasi
institusi pelaksana MP3EI; 2. Penyusunan rencana aksi untuk
debottlenecking regulasi, perijinan, insentif, dan pembangunan dukungan infrastruktur yang diperlukan, serta realisasi komitmen investasi (quick - wins);
3. Penetapan global hubungan untuk pelabuhan laut dan Bandar udara di Kawasan Barat dan Timur Indonesia;
4. Penguatan lembaga litbang dan pelaksanaan riset di masing-masing koridor;
5. Pengembangan kompetensi SDM sesuai kegiatan ekonomi utama koridor.
7Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
7
C. Tujuan
a. Tujuan Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2013, adalah : 1. Untuk mengetahui calon lahan dan
calon petani yang layak dan sesuai dengan komoditas tanaman tahunan;
2. Untuk membantu dalam menentukan jenis komoditas yang akan dikembangkan di suatu wilayah;
3. Untuk menghimpun rencana kebutuhan sarana produksi (pupuk dan alsin) komoditas tanaman tahunan.
b. Tujuan Kegiatan Dukungan terhadap Implementasi MP3EI tahun 2013 adalah :1. Membangun kesamaan pengertian
tingkat Pusat dan Daerah; 2. Merumuskan rencana aksi tingkat
Pusat dan Daerah; 3. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi
dengan instansi terkait.
8 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
9
(pupuk dan alsin) serta permasalahannya;
c. Dinas Perkebunan Provinsi berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota melalui petugas di lapangan mengenai pengumpulan bahan dan informasi existing dan potensi lahan baik melalui pertemuan, wawancara (data primer maupun data sekunder);
d. Menghimpun permasalahan dan saran pemecahan masalah;
e. Pelaporan.
3. Pelaksanaana. Pertemuan rekonsiliasi existing dan
potensi lahan tingkat provinsi dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi.Pengumpulan data primer di lakukan melalui wawancara ke petani dengan mengisi kuesioner dan pertemuan koordinasi/sosialisasi. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi terkait (Dinas Kehutanan, BPN dan instansi/lembaga terkait lainnya).
b. Penyusunan RDKK dan kebutuhan alsin. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok/RDKK merupakan alat dalam
8
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2013
1. Metode Pelaksanaan a. Koordinasi dengan instansi terkait; b. Pengumpulan bahan dan informasi
existing dan potensi lahan baik melalui pertemuan, wawancara (data primer maupun data sekunder);
c. Pencatatan data RDKK dan sarana produksi (pupuk & alsin) di tingkat kelompok tani;
d. Kunjungan lapangan.
2. Tahapana. Dinas Perkebunan Provinsi menyusun
petunjuk pelaksanaan kegiatan sebagai jabaran dari pedoman teknis;
b. Dinas Perkebunan Provinsi menyusun kuesioner yang diperuntukkan bagi petani pekebun, berisikan latar belakang pengusahaan lahan (jenis tanaman yang diusahakan, umur tanaman, luas areal, ketersediaan lahan dan penggunaan sarana produksi
9Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
9
(pupuk dan alsin) serta permasalahannya;
c. Dinas Perkebunan Provinsi berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota melalui petugas di lapangan mengenai pengumpulan bahan dan informasi existing dan potensi lahan baik melalui pertemuan, wawancara (data primer maupun data sekunder);
d. Menghimpun permasalahan dan saran pemecahan masalah;
e. Pelaporan.
3. Pelaksanaana. Pertemuan rekonsiliasi existing dan
potensi lahan tingkat provinsi dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi.Pengumpulan data primer di lakukan melalui wawancara ke petani dengan mengisi kuesioner dan pertemuan koordinasi/sosialisasi. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi terkait (Dinas Kehutanan, BPN dan instansi/lembaga terkait lainnya).
b. Penyusunan RDKK dan kebutuhan alsin. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok/RDKK merupakan alat dalam
10 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
11
Bertolak dari penjelasan dan arahan tersebut serta pengalaman sektor/unit fungsional lain dilakukan diskusi pembahasan untuk menyepakati langkah penerapan dukungan implementasi MP3EI;
3. Menjelaskan langkah pelaksanaan;Dengan bahan kesepakatan rencana aksi hasil pertemuan di Pusat, maka di tingkat Propinsi diselenggarakan pertemuan untuk menjelaskan langkah pelaksanaan dari fasilitasi implementasi MP3EI di masing-masing wilayahnya;
4. Pelaksanaan kegiatan pendataan capaian tingkat produksi dan produktivitas komoditi yang termasuk dalam fokus utama MP3EI masing-masing koridor ekonomi;
5. Monitoring dan evaluasi.
B. Spesifikasi Teknis
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2013
Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2013 terdiri dari kegiatan Pertemuan, Pengawalan kegiatan ke Provinsi, Kabupaten
10
perencanaan alokasi kebutuhan dan penyaluran pupuk bersubsidi adalah dari, oleh dan untuk petani atau kelompok tani. Kelompok pekebun tidak akan dilayani menebus pupuk bersubsidi tanpa RDKK. Petugas yang akan mendampingi petani dalam menyusun RDKK adalah petugas penyuluh pertanian.
II. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013
1. Membangun kesamaan pengertian tingkat Pusat dan Propinsi; Untuk maksud tersebut pada awal tahun anggaran akan dilaksanakan pertemuan, dengan mengundang narasumber yang kompeten untuk memberikan penjelasan dan arahan tentang Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2015. Peserta pertemuan adalah 16 Dinas Propinsi yang membidangi perkebunan dari 3 koridor ekonomi, Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, dan instansi terkait lainnya;
2. Membangun rencana aksi tingkat Pusat dan Propinsi;
11Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
11
Bertolak dari penjelasan dan arahan tersebut serta pengalaman sektor/unit fungsional lain dilakukan diskusi pembahasan untuk menyepakati langkah penerapan dukungan implementasi MP3EI;
3. Menjelaskan langkah pelaksanaan;Dengan bahan kesepakatan rencana aksi hasil pertemuan di Pusat, maka di tingkat Propinsi diselenggarakan pertemuan untuk menjelaskan langkah pelaksanaan dari fasilitasi implementasi MP3EI di masing-masing wilayahnya;
4. Pelaksanaan kegiatan pendataan capaian tingkat produksi dan produktivitas komoditi yang termasuk dalam fokus utama MP3EI masing-masing koridor ekonomi;
5. Monitoring dan evaluasi.
B. Spesifikasi Teknis
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2013
Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2013 terdiri dari kegiatan Pertemuan, Pengawalan kegiatan ke Provinsi, Kabupaten
12 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
13
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 bertujuan meningkatkan fungsi pengawasan dalam aspek ketersediaan dan kesesuaian lahan, sarana produksi (pupuk dan alsin) di 19 (sembilan belas) provinsi. Ruang lingkup kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 mencakup: a. Pertemuan rekonsiliasi existing dan
potensi lahan di provinsi; b. Pertemuan penyusunan RDKK dan
kebutuhan alsin; c. Pertemuan pembekalan rekonsiliasi lahan
tanaman tahunan;
II. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013 Ruang lingkup mencakup : a. Pertemuan koordinasi dan sinkronisasi
dengan instansi terkait untuk membangun kesamaan pengertian serta menyusun rencana aksi dan langkah-langkah implementasi MP3EI;
b. Penjabaran rencana aksi dan langkah-langkah implementasi MP3EI.
12
dan Lokasi, Konsultasi ke Pusat dan Pertemuan Pembekalan Rekonsiliasi Lahan.
II. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun ANggaran 2013
Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi Masterplan Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) terdiri atas kegiatan Pertemuan Implementasi MP3EI dan koordinasi antar instansi terkait.
13Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
13
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 bertujuan meningkatkan fungsi pengawasan dalam aspek ketersediaan dan kesesuaian lahan, sarana produksi (pupuk dan alsin) di 19 (sembilan belas) provinsi. Ruang lingkup kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 mencakup: a. Pertemuan rekonsiliasi existing dan
potensi lahan di provinsi; b. Pertemuan penyusunan RDKK dan
kebutuhan alsin; c. Pertemuan pembekalan rekonsiliasi lahan
tanaman tahunan;
II. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013 Ruang lingkup mencakup : a. Pertemuan koordinasi dan sinkronisasi
dengan instansi terkait untuk membangun kesamaan pengertian serta menyusun rencana aksi dan langkah-langkah implementasi MP3EI;
b. Penjabaran rencana aksi dan langkah-langkah implementasi MP3EI.
14 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
15
II. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013
1.1. Pusata. Menyusun Pedoman Teknis; b. Membentuk Tim Teknis; c. Melakukan sosialisasi dalam rangka
menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan;
d. Melakukan konsultasi, koordinasi, bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi; f. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan.
1.2. Provinsia. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan; b. Melakukan konsultasi, Koordinasi,
bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan;
c. Melakukan sosialisasi ke Kabupaten dalam rangka menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi; e. Menyusun laporan perkembangan
kegiatan.
14
B. Pelaksanaan Kegiatan
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013
1.1. Pusata. Menyusun Pedoman Teknis; b. Melakukan sosialisasi, persiapan,
pelaksanaan kegiatan; c. Melakukan koordinasi dan konsultasi; d. Melakukan pengawalan, pendampingan
dan monev; e. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan
1.2. Provinsia. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan; b. Melakukan konsultasi, koordinasi,
bimbingan, pembinaan dan pengawal-an kegiatan;
c. Melakukan sosialisasi ke kabupaten dalam rangka menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi; e. Menyusun laporan perkembangan
kegiatan.
15Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
15
II. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013
1.1. Pusata. Menyusun Pedoman Teknis; b. Membentuk Tim Teknis; c. Melakukan sosialisasi dalam rangka
menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan;
d. Melakukan konsultasi, koordinasi, bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi; f. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan.
1.2. Provinsia. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan; b. Melakukan konsultasi, Koordinasi,
bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan;
c. Melakukan sosialisasi ke Kabupaten dalam rangka menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi; e. Menyusun laporan perkembangan
kegiatan.
16 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
17
Volume kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 sebanyak 19 (sembilan belas) Kegiatan di 19 (sembilan belas) Provinsi.
II. Kegiatan Dukungan terhadap Implementasi MP3EI Tahun 2013 Dilaksanakan di 16 Provinsi, namun penjabaran rencana aksi MP3EI disesuaikan dengan 3 koridor yaitu : 1. Koridor Sumatera, di Provinsi Riau; 2. Koridor Kalimantan, di Provinsi
Kalimantan Timur dan; 3. Koridor Sulawesi, di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
D. Simpul Kritis
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 20131. Koordinasi antara Direktorat Tanaman
Tahunan, Ditjen Perkebunan, dan instansi terkait (Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional/BPN, Puslit/Balit/ Instansi terkait dan Pelaku Usaha, dll) terkait perkembangan terkait perkembangan terkini ketersediaan lahan komoditas tanaman tahunan;
16
C. Lokasi, Jenis dan Volume
I. Lokasi kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 dilaksanakan di 19 (Sembilan belas) Provinsi sebagai berikut: 1. Provinsi Aceh; 2. Provinsi Sumatera Utara; 3. Provinsi Sumatera Barat; 4. Provinsi Riau; 5. Provinsi Kepulauan Riau; 6. Provinsi Jambi; 7. Provinsi Sumatera Selatan; 8. Provinsi Bengkulu; 9. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 10. Provinsi Lampung; 11. Provinsi Kalimantan Barat; 12. Provinsi Kalimantan Tengah; 13. Provinsi Kalimantan Selatan; 14. Provinsi Kalimantan Timur; 15. Provinsi Sulawesi Tengah; 16. Provinsi Sulawesi Barat; 17. Provinsi Sulawesi Tenggara; 18. Provinsi Papua; 19. Provinsi Papua Barat.
Jenis kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 terdiri dari Pertemuan, Pengawalan, Konsultasi dan Pertemuan Pembekalan bagi Petugas.
17Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
17
Volume kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2013 sebanyak 19 (sembilan belas) Kegiatan di 19 (sembilan belas) Provinsi.
II. Kegiatan Dukungan terhadap Implementasi MP3EI Tahun 2013 Dilaksanakan di 16 Provinsi, namun penjabaran rencana aksi MP3EI disesuaikan dengan 3 koridor yaitu : 1. Koridor Sumatera, di Provinsi Riau; 2. Koridor Kalimantan, di Provinsi
Kalimantan Timur dan; 3. Koridor Sulawesi, di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
D. Simpul Kritis
I. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun 20131. Koordinasi antara Direktorat Tanaman
Tahunan, Ditjen Perkebunan, dan instansi terkait (Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional/BPN, Puslit/Balit/ Instansi terkait dan Pelaku Usaha, dll) terkait perkembangan terkait perkembangan terkini ketersediaan lahan komoditas tanaman tahunan;
18 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
19
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
A. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2013
Proses pengadaan dan penyaluran bantuan berupa satu set komputer dilaksanakan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan di 19 (sembilan belas) provinsi, dengan spesifikasi terlampir. Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat harganya berbeda dibandingkan dengan 17 (tujuh belas) provinsi lain.
Penyaluran bantuan ini dipergunakan sebagai kelanjutan dari kegiatan Pembekalan Rekonsiliasi Lahan Tanaman Tahunan (pemetaan) di tingkat provinsi.
B. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013
Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak mengadakan dan menyalurkan bantuan fisik.
18
2. Identifikasi ketersediaan lahan dan kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman tahunan;
3. Menyusun sumber informasi kebutuhan sarana dan produksi (pupuk dan alsin) untuk komoditas tanaman tahunan;
4. Koordinasi bersama instansi setempat (Pemda, Pelaku Usaha, BPN, Disbun, Dishut, dll) terkait ketersediaan lahan komoditas tanaman tahunan;
5. Koordinasi jadwal kegiatan.
II. Kegiatan Dukungan terhadap Implementasi MP3EI Tahun 2013 1. Koordinasi dan wawancara dengan dinas
propinsi/kabupaten yang kadang kala mengalami kesulitan untuk mendapatkan data dan informasi;
2. Terbatasnya anggaran yang tersedia pada saat pelaksanaan kegiatan.
19Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
19
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
A. Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2013
Proses pengadaan dan penyaluran bantuan berupa satu set komputer dilaksanakan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan di 19 (sembilan belas) provinsi, dengan spesifikasi terlampir. Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat harganya berbeda dibandingkan dengan 17 (tujuh belas) provinsi lain.
Penyaluran bantuan ini dipergunakan sebagai kelanjutan dari kegiatan Pembekalan Rekonsiliasi Lahan Tanaman Tahunan (pemetaan) di tingkat provinsi.
B. Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013
Kegiatan Dukungan Terhadap Implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak mengadakan dan menyalurkan bantuan fisik.
20 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
21
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jenis pelaporan
SIMONEV yang meliputi: Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja; Perkembangan calon petani/calon lahan dalam pengelolaan kegiatan lapangan; Perkembangan ketersediaan potensi lahan;Perkembangan kebutuhan sarana dan prasarana (pupuk dan alsin) komoditas tanaman tahunan; Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi.
20
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
Pembinaan, Pengawalan dan Pendampingan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas Perkebunan atau yang membidangi Perkebunan di tingkat Provinsi dan Kabupaten.
Sedangkan Pengendalian dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan di tingkat Pusat dan Daerah.
Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiatan dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, transparansi dan akuntabel.
21Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
21
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jenis pelaporan
SIMONEV yang meliputi: Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja; Perkembangan calon petani/calon lahan dalam pengelolaan kegiatan lapangan; Perkembangan ketersediaan potensi lahan;Perkembangan kebutuhan sarana dan prasarana (pupuk dan alsin) komoditas tanaman tahunan; Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi.
22 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
23
VII. PEMBIAYAAN
Kegiatan Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber Daya dan Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013 di Pusat dibiayai melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan. Sedangkan kegiatan di Provinsi dibiayai melalui dana APBN Dekonsentrasi.
Alokasi anggaran di tingkat Pusat terdiri dari kegiatan pertemuan, pelatihan, sosialisasi, koordinasi dan konsultasi, pengawalan, pendampingan dan monev kegiatan Fasilitasi dan Pendayagunaan Sumber Daya. Sedangkan alokasi anggaran di tingkat Provinsi terdiri dari pertemuan, menghadiri pertemuan di tingkat pusat, pengawalan, konsultasi, mengikuti pertemuan pembekalan di tingkat Pusat, dan pengadaan satu set komputer.
Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan di masing-masing tingkatan unit fungsional dan biaya kegiatan lapangan, tertib administrasi dan tertib pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
22
2. Waktu penyampaian laporan: SIMONEV yang meliputi:
Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan kabupaten kepada provinsi disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan. Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi kepada Direktorat Tanaman Tahunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan.
23Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
23
VII. PEMBIAYAAN
Kegiatan Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber Daya dan Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013 di Pusat dibiayai melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan. Sedangkan kegiatan di Provinsi dibiayai melalui dana APBN Dekonsentrasi.
Alokasi anggaran di tingkat Pusat terdiri dari kegiatan pertemuan, pelatihan, sosialisasi, koordinasi dan konsultasi, pengawalan, pendampingan dan monev kegiatan Fasilitasi dan Pendayagunaan Sumber Daya. Sedangkan alokasi anggaran di tingkat Provinsi terdiri dari pertemuan, menghadiri pertemuan di tingkat pusat, pengawalan, konsultasi, mengikuti pertemuan pembekalan di tingkat Pusat, dan pengadaan satu set komputer.
Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan di masing-masing tingkatan unit fungsional dan biaya kegiatan lapangan, tertib administrasi dan tertib pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
24 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
24
VIII. PENUTUP
Pedoman teknis ini disusun sebagai salah satu acuan pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber Daya dan Implementasi MP3EI Tahun Anggaran 2013, baik Tingkat Pusat dan Provinsi serta pihak-pihak terkait lainnya dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pelaporan.Dalam rangka lebih memberikan kejelasan penyelenggaraan pelaksanaannya agar tertib teknis dan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan mampu mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka Provinsi menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan produksi, produktivitas tanaman tahunan melalui Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan 2013. Capaian keberhasilan yang dimaksud akan dapat terwujud melalui integrasi perencanaan, kesamaan tekad dan kerjasama semua pihak terkait.
Jakarta, Desember 2012
25Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
VISI MewujudkanINDONESI masyarakat Indonesia yang2025 Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
Inisiatif 1. Mendorong realisasi investasi skala besar di 22 kegiatan utama
Strategis 2. Sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi kinerja sektor riil
MP3EI 3. Pengembangan center of excellence di setiap koridor ekonomi
STRATEGIUTAMAMP3EI
PRINSIPDASARMP3EI
KONEKTIVITASNASIONAL
PENGUATANKEMAPUAN
SDM DAN IPTEK
Lampiran 1
NASIONAL
PRINSIP DASAR DAN PRASYARAT KEBERHASSILANPERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
KERANGKA DESAIN MP3EI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOI
MELALUI KORIDOREKONOMI
PENGUATAN
255115632
Lampiran 3
26 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman TahunanLampiran 2
26
Lampiran 2
27Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman TahunanLampiran 3
27
Lampiran 3
28 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman TahunanLampiran 4
28
Lampiran 4
29Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman TahunanLampiran 5
Spesifikasi Teknis Untuk Pengadaan Komputer Khusus Pemetaan
I. Monitor a. Display Type LED Widescreen b. Screen Size 23’’
c. Viewable 58.42 cm d. Max. Resolution 1920x1080@60Hz e. Dot Pitch 0.265(H)x0.265(V)mm f. Contrast Ratio 20000000:1 (DCR) g. Respond Time 2 ms h. Brightness 250 cd/m2
i. Display Technology LED j. Horizontal Freq. 30K-83 KHz k. Vertical Freq. 55-75 Hz l. Input Connector D-sub/DVI-D/HDMI m. Signal Input Analog RGB,DVID&HDMI n. Built-in Speaker Earphone Jack o. Power Consumption Power On :
<32W(Typical) Standby : < 0.5 W
p. Rated Voltage 12 VDC, 3A q. Dimension w/base550.5x409x193.7mm(WxHxD)
Package: 609x414x113 mm(WxHxD)
r. Weight Net : 2.47 kg Gross : 3.69 kg
II. Computer Prossesing Unit a. Intel Core i7-3770 K ( 3.5 Ghz up to 3.9 Ghz,
8 MB Cache) b. Windows 7 Home Premium 64 Bit c. Intel Z77 chipset d. 16 GB DDR3 1.600 Mhz e. NVIDIA GTX680 2 GB DDR5
29
Lampiran 5
30 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
30
f. 2x 1 TB HDD sata dan 2x 128 GB SSD g. Gigabit Lan h. Tray in Blu-Ray writer i. 16 in 1 card reader j. USB 3.0 k. DVI,VGA,HDMI
III. SoftwareMicrosoft Office Home and Business 2010, 32bit/64bit, English