peningkatan usaha masyarakat sekitar hutan produksi

14
PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI (PENGELOLAAN HUTAN MULTIPIHAK BERBASIS MASYARAKAT) HARI PRASTOWO ADI KSB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DINAS KEHUTANAN PROV. KALTIM

Upload: salim

Post on 13-Jan-2016

98 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI (PENGELOLAAN HUTAN MULTIPIHAK BERBASIS MASYARAKAT). HARI PRASTOWO ADI KSB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DINAS KEHUTANAN PROV. KALTIM. LATAR BELAKANG 1. Kerusakan hutan (>2 jt) 2. Masyarakat Sekitar hutan Identik Kemiskinan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

(PENGELOLAAN HUTAN MULTIPIHAK BERBASIS MASYARAKAT)

HARI PRASTOWO ADIKSB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DINAS KEHUTANAN PROV. KALTIM

Page 2: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

LATAR BELAKANG1. Kerusakan hutan (>2 jt)2. Masyarakat Sekitar hutan Identik Kemiskinan3. Kerusakan Lingkungan4. Benturan Kepentingan/Intensitas konflik tinggi5. Pentingnya perubahan sistem pengelolaan hutan yang berorientasi pada PHPL dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

PENGERTIANUpaya pemberdayaan masyarakat setempat di sekitar hutan produksi melaluipengembangan unit-unit usaha masyarakat sekitar hutan dalam suatu lembagaekomomi yang berbasis hutan dan pengelolaan hutan mandiri, sehingga kese-jahteraannya meningkat.

PRINSIP- Situasi dan kondisi setempat (Local specific) dan berbasis hutan.- Perencanaan partisipatif, bottom up, keterpaduan antar sektor, transparan, melibatkan parapihak.- Pemerintah, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi sebagai fasilitator - Pelaksana aktif/aktor utama masyarakat dalam wadah kelompo- Dikelola secara lestari, keswadayaan, kebersamaan dan kemitraan.- Memberi manfaat langsung dan tidak langsung

Page 3: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

KERANGKA PEMIKIRAN

STRATEGI INDIKATOR KINERJA DIMENSI HASIL :

Kelestarian Fungsi Produksi Kelestarian sumberdayaKelestarian hasil hutanKelestarian usaha

Kelestarian Fungsi EkologisStabilitas ekosistemSintasan jenis dilindungi

Kelestarian Fungsi SosialTerjaminnya sistem tenurialTerjaminnya ketahanan dan Pengembangan ekonomi komunitas

STRATEGI INDIKATOR KINERJA DIMENSI MANAJEMEN :

Manajemen Kawasan 1. Pemantapan Kawasan 2. penataan kawasan3. Pengamanan kawasan

Manajemen Hutan/Usaha1. Kelola produksi2. Kelola lingkungan3. Kelola sosial

Manajemen Kelembagaan1. Penataan organisasi2. Sumberdaya manusia3. Pengelolaan keuangan

KRITERIA DAN INDIKATOR STARTEGI AKSI

KELOLA KAWASAN : Pemantapan Kawasan, Penataan Hutan, Perlindungan Dan Pengamanan Kawasan

KELOLA KELEMBAGAAN : Organisasi, Aturan main, SDM, Pembiayaan

KELOLA USAHA : Produksi, Pemasaran, Jaringan, Pengelolaan Keuangan, Sumberdaya Manusia Serta Produksi

ACUAN DASAR PENYUSUNAN PUMSHPKEBIJAKAN PEMERINTAHPRINSIP PENYUSUNAN RU-PUMSHPNILAI-NILAIKPHP, PHAPL, DSB

Visi : “Hutan Lestari dan Masyarakat sejahtera”Misi : “Sistem pengelolaan hutan hutan produksi bersama masyarakat sekitar hutan secara optimal dan berkesinambungan yang

berorientasi pada kelestarian fungsi produksi, kelestarian fungsi ekologi dan kelestarian fungsi sosial

RENCANA UMUM PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

SISTEM PHAPL RENCANGAN TEKNIS•KELOLA KAWASAN (SOP)•KELOLA KELEMBAGAAN (SOP)•KELOLA USAHA (SOP)

SCAPING KAWASAN HUTAN

SISTEM KPHP LANDTIPOLOGI

TAHAPAN KEGIATAN

ORIENTASIPERENCANAANIMPLEMENTASIKONSOLIDASIPENYELESAIANPENGEMBAGAN (PASCA PROYEK)

Bagan. Kerangka Konsep PUMSHP

STRATEGI INDIKATOR KINERJA DIMENSI HASIL :

Kelestarian Fungsi Produksi Kelestarian sumberdayaKelestarian hasil hutanKelestarian usaha

Kelestarian Fungsi EkologisStabilitas ekosistemSintasan jenis dilindungi

Kelestarian Fungsi SosialTerjaminnya sistem tenurialTerjaminnya ketahanan dan Pengembangan ekonomi komunitas

STRATEGI INDIKATOR KINERJA DIMENSI MANAJEMEN :

Manajemen Kawasan 1. Pemantapan Kawasan 2. penataan kawasan3. Pengamanan kawasan

Manajemen Hutan/Usaha1. Kelola produksi2. Kelola lingkungan3. Kelola sosial

Manajemen Kelembagaan1. Penataan organisasi2. Sumberdaya manusia3. Pengelolaan keuangan

KRITERIA DAN INDIKATOR STARTEGI AKSI

KELOLA KAWASAN : Pemantapan Kawasan, Penataan Hutan, Perlindungan Dan Pengamanan Kawasan

KELOLA KELEMBAGAAN : Organisasi, Aturan main, SDM, Pembiayaan

KELOLA USAHA : Produksi, Pemasaran, Jaringan, Pengelolaan Keuangan, Sumberdaya Manusia Serta Produksi

ACUAN DASAR PENYUSUNAN PUMSHPKEBIJAKAN PEMERINTAHPRINSIP PENYUSUNAN RU-PUMSHPNILAI-NILAIKPHP, PHAPL, DSB

Visi : “Hutan Lestari dan Masyarakat sejahtera”Misi : “Sistem pengelolaan hutan hutan produksi bersama masyarakat sekitar hutan secara optimal dan berkesinambungan yang

berorientasi pada kelestarian fungsi produksi, kelestarian fungsi ekologi dan kelestarian fungsi sosial

PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

SISTEM PHAPL RENCANGAN TEKNIS•KELOLA KAWASAN (SOP)•KELOLA KELEMBAGAAN (SOP)•KELOLA USAHA (SOP)

SCAPING KAWASAN HUTAN

SISTEM KPHP LANDTIPOLOGI

TAHAPAN KEGIATAN

ORIENTASIPERENCANAANIMPLEMENTASIKONSOLIDASIPENYELESAIANPENGEMBAGAN (PASCA PROYEK)

Bagan. Kerangka Konsep PUMSHP

Page 4: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

STRATEGI:

• KELOLA KAWASAN : Pemantapan kawasan, penataan kawasan, perlindungan, dan pengamanan

• KELOLA KELEMBAGAAN : Pembangunan dan penguatan organisasi, penetapan aturan main, peningkatan kapasitas SDM

• KELOLA USAHA : Pengelolaan produksi, pemasaran, keuangan, SDM, dan sarana produksi

RAMBU-RAMBU:

• Tidak merubah status dan fungsi kawasan hutan• Tidak memberikan hak kepemilikan atas kawasan hutan• Tidak parsial tetapi pengelolaan hutan dilaksanakan secara untuh dalam kerangka Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

Page 5: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

Kawasan Hutan/Areal Kerja

1. Kepastian Kawasan 1. Kriteria dan Indikator PHAPL2. Potensi Tegakan Hutan a. Prasyarat3. Kondisi biofisik Kawasan b. Produksia. Vegetasi Penetapan c. Ekologib. Geologi dan Tanah Areal Kerja d. Sosialc. Topografi Unit Manajemen 2. Kaidah-kaidah Teknis Pengelolaand. Hidrologi PUMSHP a. Land Managemente. Iklim b. Forest Managementf. Flora dan Fauna, dsb. c. Social-Economic Management4. Kondisi Sosial-Ekonomi & Budaya d. Business Management

Rencana Umum e. Ecology ManagementPUMSHP

1. Landscaping, Land Suitability, dll.1. Prinsip Kebijakan 2. Sistem Silvikultur Intensif2. Prinsip Ekologi 3. Kelembagaan3. Prinsip Sosial Budaya 4. Nilai Ekonomis Pengelolaan4. Prinsip Ekonomi 5. Pembentukan Ekosistem Lestari

Hutan Produksi (KPHP)

Inventarisasi, Identifikasi dan Delineasi Kaidah-kaidah Pengelolaan

Prinsip Kesatuan Pengelolaan Input Pengelolaan

Strategi AksiUnit Manajemen

PUMSHPLestari

Manajemen/KelolaKawasan

Manajemen/KelolaUsaha/Hutan

Manajemen/KelolaKelembagaan

Kelestarian :1. Produksi

2. Sosial3. Ekologi

BAGAN Kerangka Pendekatan Rencana Umum PUMSHP

Page 6: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

TAHAPAN PENYELENGGARAAN1. PERENCANAAN a. Prakondisi b. Inventarisasi, Identifikasi dan Pemantapan Lokasi c. Penyusunan rencana Umum d. Penyusunan Rancangan Teknis

2. Pelaksanaan Kegiatan a. Kelola Kawasan b. Kelola Kelembagaan c. Kelola Usaha

3. Pengelolaan Pasca Kegiatan

4. Monitoring dan Evaluasi

Page 7: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

POTENSI DAN PERMASALAHAN (Contoh)

NO PENGELOLAAAN

SUMBER DAYA HUTAN

POTENSI MASALAH

1 KEPENTINGAN Masing-Masing Pihak memiliki kepentingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan

Benturan Kepentingan stakeholders

2 KAWASAN Belum dibebani hak

Hutan produksi

KPHP

Masyarakat masih Tergantung pada pemanfaatan kawasan

Arena PUMSHP

Pengamanan dan Perlindunan Swadaya, dsb

Ketidakpastian kawsan

Ketidakjelasan hak pemanfaatan

Tumpang Tindih pemanfaatan

3 KELEMBAGAAN Telah Terbenuk KTH (21 KLP)

Terdapat Koperasi

Fasilitas Perbankan Dekat Samarinda

Lembaga Adat

Kelompok-Kelompok Nonformal lainnya,dsb

Legalitas kelembagaan belum ada

Aturan Main belum jelas

SDM Belum Terbedayakan

Sumber Pendanaan Tidak Jelas

Peran Stakeholders belum terpadu

4 USAHA/BISNIS Teknologi Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat

Komoditas Unggulan Semua Beorientasi Passar (Karet, Jelutung, Kelapa)

Aktivitas Usaha Koperasi Sudah Ada

Aksesibilitas Usaha Mendukung

Pemasaran Terjamin

Teknologi Pemanftan SDH Masih sederhana

Orientasi Produksi Lingkup Sendiri

Kontinuitas dan Volume Produksi Belum Terjamin

Koperasi Blm Menjawab Kebutuhan Anggota

Page 8: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

SOLUSI PENGEMBANGAN POTENSI DAN PERMASALAHANPUMSHP

HUTAN KAYU DAN TANAMAN

PERKEBUNAN

PENETAPAN TATA BATAS ANTAR DESA

DAN POLA PENGELOLAAANNYA

PEMBIBITAN TANAMAN KAYU DAN TANAMAN

PERKEBUNANAN (MPTS)

KESEMPATAN KERJA PADA SEKTOR LAIN

PENETAPAN AREAL HUTAN

REHABILITASI SECARA

PARTISIPATIF

KESEPAKATAN POLA

KERJASAMA

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN

HUTAN

DIALOG DENGAN DINAS

KEHUTANAN

FASILITASI OLEH LSM SETEMPAT

Page 9: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

Apa dan bagaimana kepentingan LSM thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Apa dan bagaimana kepentingan masyarakat thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Apa dan bagaimana kepentingan PT thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Apa dan bagaimana kepentingan swasta thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Apa dan bagaimana kepentingan pemerintah thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Kepentingan

Apa dan bagaimana potensi LSM thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana potensi masyarakat thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana potensi PT thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana potensi swasta thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana potensi pemerintah thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Potensi

Apa dan bagaimana fungsi LSM thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana fungsi masyarakat thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana fungsi PT thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana fungsi swasta thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana fungsi pemerintah thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Fungsi

apa dan bagaimana peran LSM thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana peran masyarakat thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana peran PT thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana peran swasta thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

apa dan bagaimana peran pemerintah thd kelola kawasan, kelembagaan dan usaha

Peran

LSMMasyarakatPerguruan Tinggi (PT)

Dunia Usaha (Swasta)

Pemerintah

Kelola kaw

asan, Usaha dan K

elembagaan, R

istek

Matrik Multiple Cross Corelation (MCC)/Matrik Peran Stakeholders

Page 10: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

KEPENTINGAN DAN PERAN STAKEHOLDERS DALAM PUMSHP

MATRIK PERAN DAN KEPENTINGAN

KEPENTINGAN DAN ASPEK KELOLA

PEMERINTAHDUNIA USAHA

(SWASTA)PERGURUAN TINGGI (PT)

MASYARAKAT LSM

KEPENTINGAN

Lingkungan Lestari dan Masyarakat Sejahtera

Manfaat secara ekonomi berkelanjutan

Hutan dan warga sekitarnya sebagai laboratorium lapangan

Manfaat sosial, ekonomi dan ekologi

Masyarakat mandiri

KELOLA KAWASAN

Menetapkan kebijakan tata batas yang partisipatif

Menghormati tata batas pengelolaan yang telah ditetapkan

Rekomendasi tata penetapan kawasan hutan menurut fungsinya

Bersama pemerintah memetakan tata batas hutan adat

Pengembangan metode pemetaan secara partisiatif

KELOLA USAHA

Simulasi kredit usaha tani-hutan.

Memfasilitasi penyediaaan bibit tanaman dan pengelolaan pasca panen

Rekomendasi kelayakan usaha

Diversifikasi usaha, hak pakai di lahan hutan

Pendampingan dan pelatihan keterampilan budidaya dan pengolahan hasil

KELOLA KELEMBAGAAN

Koordinasi yang kuat antara Dinas Kehutanan dengan lembaga kedinasan lainnya di tingkat kabupaten hingga desa.

Menjadikan kelompok tani dan kelompok-kelompok usaha setempat dan kelompok adat sebagai mitra usaha.

Pelitihan managemen usahatani dan kewirausahaan

Memperkuat posisi dan peran kelembagaan adat

Pendampingan dalam rangka pengembangan organisasi dan kemitraaan usaha

Page 11: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

RENCANA UMUM PENYELENGGARAAN PUMSHP

NOKRITERIA

INDIKATOR

VERIFIER STRATEGI AKSI OUTPUT / TARGET OUTCOME

1. Kelola Kawasan

1.1 Kemantapan kawasan

Norma Adat, Perda (Kab/kota/Prop), Kebijakan Pemerintah Pusat

Membuat permohonan atau usulan legalitas kawasan dgn mempertimbangkan norma adat, perda, dan kebijakan pemerintah

SK. Menteri Kehutanan Legalitas kawasan

Letak, Luas, Batas administrasi, Pal atau penandaan batas,

Mengidentifikasi dan inventarisasi lokasi kawasan berdasarkan tata letak, luas, batas administrasi, DAS disertai dengan kegiatan pembuatan pal batas.

Kejelasan letak & luas lokasi kawasan berdasarkan batas administrasi dan atau DAS yang ditandai dengan Pal batas.

Batas Wilayah

Belum dibebani hak

Telah dibebani hak

Klaim bersama

Mengidentifikasi dan inventarisasi stratus lokasi sehingga memperoleh kejelasan status lokasi dengan memprioritaskan pada status kawasan yg belum dibebani hak atau klaim bersama yang telah direkonsiliasi dan atau telah dibebani hak tetapi telah dilepaskan haknya atau ijin pemanfaatannya

Kejelasan status kawasan dengan kawasan yang belum dibebani hak sebagai perioritas

Pengakuan dari seluruh stake holders

HL, HPT, HP, APL

Mengidentifikasi dan inventarisasi fungsi kawasan sehingga diperoleh kawasan sesuai dengan fungsinya dengan memprioritaskan HP/HPT, dan melakukan enclave terhadap kawasan KK, KL, dan atau APL yang ditingkatnya fungsinya menjadi kawasan hutan produksi.

Kejelasan fungsi kawasan dalam bentuk HP dan atau HPT.

1.2 Penataan Kawasan

BlokPetakAnak petak

Ketersediaan Petugas

Ketersediaan Sarana dan prasarana

Penataan blok, petak hingga anak petak sesuai dengan batas wilayah desa, pembagian berdasarkan masyarakat perserta dan jenis komoditas yang akan dibudidayakan.

Tertatanya kawasan dalam bentuk blok, petak, dan anak petak.

Landscaping areal kerja

1.3 Perlindungan dan pengamanan

Melakukan perlindungan dan pengamanan yang didukung oleh ketersediaan petugas pengamanan dan perlindungan hutan serta ketersediaan sarana dan prasarana

Keamanan kawasan Keamanan kawasan

2. Kelola KeLembagaan

2.1 Bentuk Kelembagaan

Kelompok,PaguyubanKoperasi. Badan UsahaForum

Pembentukan dan pengembangan kelembagaan baik dalam bentuk kelompok, paguyuban, koperasi, perkumpulan, forum, koperasi, atau dalam bentuk badan usaha

Bentuk-bentuk Kelembagaan di tingkat lokal dan regional

Kelembagaan PUMSHP

Page 12: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

2.2 Organisasi

StrukturPengurusJob deskripsi

Menetapkan struktur organisasi yang dilengkapi dengan pengurus disertai dengan job diskripsi yang jelas

Terbentuknya struktur organisasi yang dilengkapi dengan pengurus dan disertai dengan job diskripsi masing-masing

Organisasi terstruktur

2.3 Aturan Main

Hak KewajibanSanksi

Menetapkan aturan main menyangkut hak dan kewajiban stakeholders disertai dengan sanksi termasuk pengurus, anggota dan stakeholdes lain yang terlibat

Kejelasan aturan main yang menyangkut hak dan kewajiban serta sanksi.

Aturan main

2.4 SDM Pendidikan Menciptakan SDM yang berkualitas sesuai dengan pendidikan, keteampilan, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan

Terciptanya SDM yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan

SDM

Keterampilan

Pengetahuan

Pengalaman

2.5 Pembiayaan

Keswadayaan anggota

Mencari berbagai alternatif sumber pembiayaan berdasarkan alokasi dengan skim pembiayaan yang jelas, efektif, efisien, dan akuntabilitas serta transparan

Kepastian sumber-sumber pembiayaan

Pembiayaan

koperasi

Perbankan (kredit)

Supsidi

Hubah/donor

Bagi hasil

3.

Kelola Usaha

3.1 Jenis/komoditas hasil hutan

Hasil Hutan Kayu Hasil Hutan Non KayuTumpangsari

Penanaman Jenis-jenis yang diharapkan masyarakat yang selama ini sudah familiar dengan mereka baik hasil hutan kayu maupun bukan kayu maupun tanaman tumpang sari

Teridentifikasi dan terinventarisasinya jenis komodis hasil hutan yang menjadi inti bisnis masyarakat sekitar hutan

Jenis/komoditas hasil hutan yang akan dibudidayakan

NO

KRITERIA

INDIKATOR VERIFIER STRATEGI AKSI OUTPUT / TARGET OUTCOME

Page 13: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

INDIKATOR

VERIFIER STRATEGI AKSI OUTPUT / TARGET OUTCOME

3.2 Teknik budidaya

Manual/tradisioal

Melakukan identifikasi dan inventarisasi teknologi budidaya hutan (kayu dan bukan kayu, termasuk tanaman tumpangsari) oleh masyarakat sekitar hutan. Selanjutnya mengembangkan dan atau menciptakan teknologi budidaya yang efisien dan efektif dalam mendukung kegiatan produksi, dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah penggunaan teknologi ramah lingkungan serta memenuhi azas-azas kelestarian baik yang dialakukan secara manual maupun mekanis

Teknik budidaya yang menjamin optimalisasi produksi

Teknik budidaya masing-masing jenis komoditas

Mekanis

3.3 Teknologi pemanfaatan dan pengolahan

Manual/tradisional

Melakukan identifikasi dan inventarisasi teknologi pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat sekitar hutan. Selanjutnya mengembangkan dan atau menciptakan teknologi yang efisien dan efektif dalam mendukung kegiatan produksi, dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah penggunaan teknologi ramah lingkungan serta memenuhi azas-azas kelestarian baik yang dialakukan secara manual maupun mekanis

Teknologi pemanfaatan yang menjamin optimalisasi produksi

Teknologi pemanfaatan dan pengolahan

3.4 Pemasaran

LokalRegionalNasionalEkspor

Identifikasi dan inventarisasi orientasi pemasaran komoditas hasil usahatani, hasil hutan (kayu dan bukan kayu), termasuk kegiatan usaha lain yang berbasis sumberdaya alam, apakah masih berorientasi pada pasar lokal, atau sudah pada tingkat pasar regional dan nasional atau bahkan eksport.

Kepastian pusat-pusat pemasaran komoditas masyarakat sekitar hutan

Terbentuknya jaringan konsumen hasil produksi

3.5 Jaringan

Jumlah rekananIntensitas Layanan Komitmen

Identifikasi dan inventarisasi rekanan termasuk jumlah, intensitas,dan layanan yang menjamin kepuasan rekanan atas layanan yang diberikan dan komitmen kedua belah pihak atas komoditas yang diperdagangkan.

Kepastian jaringan pemasan komoditas yang dihasilkan

3.6 Biaya usaha atau produksi

Tenaga kerjaSaprotanPemanenanPengolahanPemasaran (promosi)PenyimpananpengemasanTransportasi

Melakukan analisis biaya produksi mulai dari biaya tenaga kerja, saprotan, pemanenen, pengolahan, pemasaran, penyimpanan, pengemasan, hingga biaya transpotasi

Kelayakan usaha Kelayakan usaha

Page 14: PENINGKATAN USAHA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PRODUKSI

KabKabPropProp

DepHutDepHut

StakeholdersStakeholders LainLain

TERIMA KASIH