pengaruh karakteristik pemerintah, kompleksitas pemerintah dan hasil...

188
i PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL AUDIT BPK TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E ) Disusun Oleh : HUSNI AENIN NIM. 1111082000116 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M

Upload: lekhanh

Post on 16-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

i

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH,

KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL AUDIT BPK

TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )

Disusun Oleh :

HUSNI AENIN

NIM. 1111082000116

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

ii

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

iii

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

iv

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

v

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : Husni Aenin

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Oktober 1993

Alamat : Jl. Martapura 1 No. 2A RT 008/004, Tanah

Abang – Jakarta Pusat

Telepon : 083892103690

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

SD N No. 13 Allu 1 1999-2005

SMP N 1 Bangkala 2005-2008

SMA N 1 Tamalatea 2008-2009

MA Jamiat Kheir 2009-2011

S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah 2011-2015

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

LPP Latanza Institute, General English Class 2012

LPP Latanza Institute, Grammar Focus Class 2012

COME Indonesia, English Conversation Class 2014

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

vii

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Muhammad Ribekhi

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 06 November 1959

Ibu : Aminingsih

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 30 November 1965

Alamat : Jl. Martapura 1 No. 2A RT 008/004, Tanah

Abang – Jakarta Pusat

Anak ke dari : 3 dari 3 bersaudara.

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE CHARACTERISTICS OF THE GOVERNMENT, THE

COMPLEXITY OF THE GOVERMENT AND THE RESULTS OF AUDIT OF

THE FINANCIAL STATEMENT DISCLOSURE LEVEL IN INDONESIA IN

2013

By Husni Aenin

This study was conducted to analyze the effect of the government characteristics, the

complexity of the government and the results of audits of the financial statement

disclosure level of local government in Indonesia in 2013. Three factors influencing

that 1) the characteristics of government consists of local goverement wealth, the

level of dependence, total assets and the type of government; 2) the complexity of

government consists of a population and the number of units under local government

(SKPD); and 3) Results of audit consists of audit findings and the value of the

findings. In this study using two (2) research model. The first model using lag effect

and the second model using no lag effect. This study used a sample of local

government districts and cities in Indonesia during 2013. Based on the purposive

sampling method, the total sample was 425 financial statements. Testing the

hypothesis in this study using multiple regression techniques.

The results showed that for both models only the wealth of the goverement and the

type of government that have a significant effect on the level of disclosure. For

regional assets have positive and significant impact on the disclosure. As for the type

of government found that the district government revelations level higher than the

level of disclosure of the city government.

Keywords: Disclosures, local goverement wealth, the level of dependence, total

assets, type of government, population, number of SKPD, the number of audit

findings, the value of the findings.

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

ix

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS

PEMERINTAH DAN HASIL AUDIT BPK TERHADAP TINGKAT

PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI

INDONESIA TAHUN 2013

Oleh

Husni Aenin

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh karakteristik pemerintah,

kompleksitas pemerintah dan hasil audit BPK terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah di Indonesia tahun 2013. Tiga Faktor yang

mempengaruhi yaitu 1) karakteristik pemerintah terdiri dari kekayaan daerah, tingkat

ketergantungan, total aset dan tipe pemerintah; 2) kompleksitas pemerintah terdiri

dari jumlah penduduk dan jumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD); dan 3)

Hasil audit BPK terdiri dari temuan audit dan nilai temuan. Dalam penelitian ini

menggunakan 2 (dua) model penelitian. Model pertama menggunakan metode lag

effect dan model kedua menggunakan metode no lag effect. Penelitian ini

menggunakan sampel pemerintah daerah kabupaten dan kota di Indonesia selama

tahun 2013. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah

425 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik

regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk kedua model hanya kekayaan daerah

dan tipe pemerintah yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan.

Untuk kekayaan daerah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pengungkapan. Sedangkan untuk tipe pemerintah menemukan bahwa tingkat

pegungkapan pemerintah kabupaten lebih tinggi dari tingkat pengungkapan

pemerintah kota.

Kata kunci : Pengungkapan LKPD kabupaten / kota, kekayaan daerah, tingkat

ketergantungan, total aset, tipe pemerintah, jumlah penduduk, jumlah SKPD, jumlah

temuan audit, nilai temuan.

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan karunia-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta

salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah

membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan, bimbingan,

dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian skripsi ini, kepada :

1. Bapak Muhammad Ribekhi dan Mamah Aminingsih tersayang terimakasih atas

segala pengorbanan, perhatian, kasih sayang, dukungan dan doa tiada henti yang

selalu tercurah untuk ananda, semoga ananda senantiasa bisa membuat kalian

bangga dan bahagia. Maaf atas keterlambatan menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku Dosen

Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian,

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xi

semua saran yang Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai

terlaksananya sidang skripsi.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., M.M., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Kakakku Mas Faat, dan Husna nana terimakasih atas dukungan yang bersifat

moril dan materiil yang diberikan kepada penulis.

8. Sahabat Celotehku Tersayang, Rika W, Mute, Rika J, Syaifa, Fia, Ulfah, Hani,

Amanah dan Dian, Terimakasih telah memberikan motivasi dan doa kepada

penulis selama proses pembuatan skripsi.

9. The Buddiest do re mi (Mute dan Kw), yang selalu menyemangati dan

memberikan perhatian serta menjadi motivator, Terima kasih sayang-sayangku,

Terimakasih untuk kebersamaan kita yang luar biasa.

10. Seluruh Kawan-kawan Akuntansi 2011 khususnya Akuntansi B dan Adik-adik

angkatan 2012 - 2015 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xii

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

:Jakarta, Nopember 2015

Husni Aenin

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………...……………ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif……..…………………...…………………iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi………………………………………………..…....iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah………………………………….….…....v

Daftar Riwayat Hidup…………………………………....……………………………….vi

Abstract..............................................................................................................................................viii

Abstrak…………………………...…………..……………………………………………..ix

Kata Pengantar………………………………….…………………..……………….…......x

Daftar Isi……………………………...…...………………..……………………………..xiii

Daftar Tabel.................................................................................................................................xviii

Daftar Gambar..............................................................................................................................xix

Daftar Lampiran………………………………….…………………………….………………...xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………...…………..……………………1

B. Perumusan Masalah..……………………...……………………………...7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….…………………8

1. Tujuan Penelitian…………………………………………...……......8

2. Manfaat penelitian……………………….…………………………10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur…..……...…………..........…..………………………11

1. Teori Keagenan…….…………………..…………………………..11

2. Teori Signalling………….…………..……………….…………….14

3. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah…………….....…………16

4. Standar Akuntansi Pemerintahan………………...……….……...18

5. Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah…...……21

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xiv

6. Penilaian Tingkat Pengungkapan LKPD Kabupaten dan Kota..25

7. Karakteristik Pemerintah……..……...………………...………...34

a. Kekayaan Daerah…….......…….………….….………………35

b. Tingkat Ketergantungan…..….……….……………………...36

c. Total Aset……………………....………………………….38

d. Tipe Pemerintahan……………...…………..…………………39

8. Kompleksitas Pemerintah.……………………….…………….….40

a. Jumlah Penduduk…...………………………………….….41

b. Jumlah SKPD…………..…………………………………....41

9. Hasil Audit BPK…...……………………...………………………..42

B. Penelitian Terdahulu.…………….……...………………………………47

C. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis….………..…….56

1. Kekayaan daerah terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah.………….………………………….56

2. Tingkat ketergantungan terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah…………….……..…………………57

3. Total aset terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah………….…………….…………………….58

4. Tipe pemerintah terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah…………………….………………..59

5. Jumlah penduduk terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah………….………..…………………60

6. Jumlah SKPD terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah……………….…………………………......61

7. Temuan audit dan tingkat penyimpangan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah

daerah……...…………………………………………………...62

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian…………………..……………………….....67

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel...…………………..……….67

C. Metode Pengumpulan Data…..……………………………....………...68

D. Metode Analisis Data…………………..…………..………….………..69

1. Statistik Deskriptif…………………..……..………………………70

2. Uji Asumsi Klasik……………….……...………………...………..71

a. Uji Normalitas……………………...………………………….71

b. Uji Multikolinieritas………………..…………………………72

c. Uji Heteroskedastisitas………………………….……………73

3. Pengujian Hipotesis…….……...…………..………………………73

a. Koefisien Determinasi (R²)……...…….....………………...76

b. Uji F-statistik…………………..……………………………...76

c. Uji T-statistik……………..…………………………………...77

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian………..…………….…………...78

1. Pengungkapan LKPD…………………………..……………….78

2. Kekayaan Daerah……………..…………………………………....80

3. Tingkat Ketergantungan………….…………………….………….81

4. Total Aset…………………………………………………….……..81

5. Tipe Pemerintah…………..………………………………………..82

6. Jumlah Penduduk………………………………………………83

7. Jumlah SKPD………………………..……….…………………….83

8. Temuan Audit…………………………...………………………….84

9. Tingkat penyimpangan……………………………………..……...84

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian………………………86

1. Deskripsi Objek Penelitian…………………………………...86

2. Deskripsi Sampel Penelitian……………….……………………87

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xvi

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian…………………………………...88

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif……………………………………88

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif Model I……...……………...88

b. Hasil Uji Statistik Deskriptif Model II…………………..93

2. Uji Asumsi Klasik……………………………………………97

a. Uji Normalitas……………………..………………………...98

b. Uji Multikolinieritas…………………….…………………..99

1) Uji Multikolineritas pada Model I………….........….100

2) Uji Multikolineritas pada Model II……………...…..101

c. Uji Heteroskedastisitas……………………...………….…102

d. Uji Autokorelasi………………………...….……………...104

1) Uji Autokorelasi pada Model I…………….……….105

2) Uji Autokorelasi pada Model I1………….…………105

3. Uji Hipotesis…………………...…………..…………………….106

a. Uji Koefisien Determinasi R (Adjusted R-

Squared)…………………………………………………..106

b. Uji Signifikansi F-test (Uji F)…………………………….108

c. Uji Signifikansi T-test (Uji-t)……………………...……..110

1) Kekayaan daerah terhadap tingkat pengungkapan

laporan keuangan pemerintah daerah……………...111

2) Tingkat ketergantungan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah

daerah…………………………………..……………...112

3) Total aset terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah………………………113

4) Tipe pemerintah terhadap tingkat pengungkapan

laporan keuangan pemerintah daerah……………...114

5) Jumlah penduduk terhadap tingkat pengungkapan

laporan keuangan pemerintah daerah……………...116

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xvii

6) Jumlah SKPD terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah………………………117

7) Jumlah temuan tahun lalu terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah

(Model I)……………..............................................117

8) Jumlah temuan periode sekarang terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah

(Model II)…………………………………………...…120

9) Tingkat Penyimpangan tahun lalu terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah

(Model I)……………………...…..…………………...120

10) Tingkat Penyimpangan periode sekarang terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah

daerah (Model II)….…………….……………………122

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………..123

B. Implikasi…...…………………………………………………………127

C. Saran………………………………………………………………….128

Daftar Pustaka…………………………………………….…………………………….129

Lampiran-lampiran…………………………………………………………………….132

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xviii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu…………………………………………..……...…….47

4.1 Proses Pengambilan Sampel……...………………………………………………86

4.2 Statistik Deskriptif Model I………………..……………………………………...89

4.3 Proporsi Tipe Pemerintah Daerah Model I……………………..…………….....91

4.4 Statistik Deskriptif Model II…….……………….....………………………........93

4.5 Proporsi Tipe Pemerintah Daerah Model II…...……….……….……..………...95

4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Model I……………………………………...…….100

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Model II…………………………………………...101

4.8 Uji Autokorelasi Model I…………………..………………..…………….....105

4.9 Uji Autokorelasi Model II...…………..…………………..…..……………...106

4.10 Uji Koefisien Determinasi Model I………………..…………………………...107

4.11 Uji Koefisien Determinasi Model I……………..……………………………...108

4.12 Hasil Uji Statistik F Model I………………..………………………………..109

4.13 Hasil Uji Statistik F Model I……………………….………………………..109

4.14 Hasil Uji t Model I…………………………………….…………………………110

4.15 Hasil Uji t Model II…………………...…………….………………………111

4.16 Data Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP)

Pada Pemerintah Daerah Tahun 2010 S.D. 2014 (Semester

I)………………………………………………………………………..…..……119

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xix

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran Model I (Lag Effect)……………………………65

2.2 Skema Kerangka Pemikiran Model II (No Lag Effect)…………………..…....66

4.1 Grafik Histogram Model I………………………...……………………………...98

4.2 Grafik Histogram Model II…………………………………………………..98

4.3 Grafik P-Plot Model I………………………………………………………..99

4.4 Grafik P-Plot Model II……………………………………………………….99

4.5 Grafik Scatterplot Model I…………...…………………………………….…...102

4.6 Grafik Scatterplot Model II………………...…………………………………...103

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

xx

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Tabel Checklist Scoring Laporan keuangan…………………………………...132

2. Data Sampel………………………………………………………………………141

3. Hasil Output SPSS……………………………………...………………………..160

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Otonomi Daerah diamanatkan dalam UU No. 22 Tahun 1999 dan

diamandemen menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah

menyatakan bahwa otonomi daerah memberikan kewenangan daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut

prakarsa sendiri berdasar aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-

undanganan. Pemberian wewenang ini juga berdampak pada pengalihan anggaran

untuk pemenuhan urusan tersebut dari pusat ke daerah. Otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal ini diikuti dengan reformasi keuangan. Reformasi keuangan

dilakukan pada semua tahapan proses keuangan negara dimulai dari perencanaan

dan penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga pertanggungjawaban keuangan

dan audit. Oleh karena itu dalam rangka mendukung terciptanya tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance), dalam pelaksanaan otonomi daerah

tersebut, pemerintah daerah berkewajiban mempertanggungjawabkan pengelolaan

keuangannya secara transparan dan akuntabel sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Bentuk upaya pemerintah daerah dalam

mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah secara akuntabel dan

transparan adalah dengan menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

2

(LKPD) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku agar bisa menyajikan

informasi yang mudah diakses, dipahami dan dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat.

Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan daerah menyebutkan bahwa pendelegasian kewenangan

yang diserahkan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,

mendayagunakan potensi keuangan daerah sendiri dan melalui mekanisme

perimbangan keuangan pusat-daerah dan antar daerah. Kewenangan untuk

memanfaatkan sumber keuangan sendiri dilakukan dalam wadah Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang sumber utamanya adalah pajak daerah dan retribusi daerah.

Sedangkan pelaksanaan perimbangan keuangan dilakukan melalui dana

perimbangan yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana

alokasi khusus. Otonomi daerah dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat

meningkatkan akuntabilitas dan transparansi sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu upaya konkrit

Pemerintah Daerah dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan

daerah secara akuntabel dan transparan adalah dengan menyusun Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) termasuk didalamnya pengungkapan yang

wajar sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Peraturan mengenai pengungkapan laporan keuangan mulai diatur secara

rinci pada tahun 2005 dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

3

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 24/2005) yang diubah terakhir

kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 (PP 71/2010) tentang

hal yang sama. Berdasarkan PP 71/2010, pengungkapan laporan keuangan yang

disusun pemerintah di Indonesia menggunakan prinsip pengungkapan lengkap,

dimana laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan. Informasi yang dibutuhkan oleh

pengguna laporan keuangan tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka (on the

face) laporan keuangan atau pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Namun beberapa penelitian menemukan bahwa tingkat pengungkapan wajib

(mandatory disclosure) pada Catatan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan di Indonesia masih rendah yaitu

rata-rata pengungkapan sebesar 52.57% (Liestiani, 2008), 44,56% (Hilmi dan

Martani 2012 ), 51.9% (Andriani 2012), 60,1% (Arifin dan Fitriasari 2014), serta

dalam penelitian Sarah (2014) yang menunjukkan tingkat pengungkapan LKPD

sebesar 54%.

Pengungkapan laporan keuangan pemerintah, khususnya pemerintah

daerah (Pemda), belum sepenuhnya dilaksanakan secara maksimal. Penelitian

yang dilakukan oleh Hilmi dan Martani (2011) menunjukkan bahwa rata-rata

tingkat pengungkapan dalam Catatan atas Laporan Keuangan selama tahun 2006

hingga tahun 2009 adalah 44,56%. Bagian dengan rata-rata tingkat pengungkapan

tertinggi adalah pada bagian pendahuluan yaitu sebesar 71,55% dan Bagian

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

4

dengan rata-rata tingkat pengungkapan terendah terdapat pada bagian ikhtisar

pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan dengan rata-rata tingkat

pengungkapan hanya sebesar 15,13%.

Ingram (1984) dalam penelitiannya menyebutkan bebarapa faktor yang

mempengaruhi kualitas pengungkapan yaitu : (1) koalisi pemilih (masyarakat)

yang mendorong peningkatan permintaan akan informasi, (2) kekuatan

administrasi, seperti pemilihan administrator sistem akuntansi, pemilihan auditor,

dan (3) management incentive yang terdiri dari kekayaan negara, profesionalisme

dan kompleksitas pemerintah. Penelitian ini mengambil sampel pemerintah

negara bagian di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat

pengungkapan berhubungan positif dan signifikan dengan koalisi pemilih,

kekuatan administrasi, dan management incentive. Sedangkan faktor alternatif

information source mempunyai hubungan negatif dengan tingkat pengungkapan.

Penelitian lain dilakukan oleh Cheng (1992) dengan menggunakan model

ekonomi-politik didasarkan pada teori dan studi empiris dalam sektor publik

untuk menjelaskan pengungkapan laporan keuangan dalam pemerintah daerah.

Terdapat bukti yang mendukung bahwa pengungkapan tersebut dipengaruhi oleh

lingkungan politik dan kekuatan dari institusi yang terdapat pada pemerintah

daerah.

Di Indonesia, Liestiani (2008) melakukan penelitian mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

5

Daerah (LKPD) Kabupaten/Kota untuk tahun anggaran 2006. Variabel

independen yang digunakan oleh Liestiani (2008) dibagi menjadi tiga kelompok

yaitu insentif pemda, hasil pemeriksaan, dan karakteristik daerah. Insentif pemda

terdiri dari tiga variabel yaitu kekayaan daerah, tingkat ketergantungan dan

kompleksitas pemerintahan. Kelompok hasil pemeriksaan ada dua hal yang

diteliti yakni jumlah temuan pemeriksaan dan tingkat penyimpangan. Dari enam

variabel yang diteliti, variabel kekayaan daerah, kompleksitas pemerintah (jumlah

populasi), jumlah temuan, dan tingkat penyimpangan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat pengungkapan pemerintah kabupaten/kota. Sedangkan

tingkat ketergantungan dan karakteristik daerah tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat pengungkapan pemerintah kabupaten/kota. Hilmi dan

Martani (2011) juga melakukan penelitian tentang tingkat pengungkapan yang

menunjukkan bahwa kekayaan lokal, populasi, dan tingkat penyimpangan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan provinsi

laporan keuangan pemerintah. Tingkat ketergantungan, total aset, jumlah satuan

kerja perangkat daerah (SKPD), dan jumlah temuan audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi.

Penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2008) dan Hilmi (2011)

menggunakan variabel temuan audit dan nilai temuan pada tahun yang sama.

Padahal UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara menyebutkan bahwa temuan audit BPK RI digunakan oleh

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

6

pemerintah untuk melakukan koreksi dan penyesuaian yang diperlukan, sehingga

laporan keuangan yang telah diperiksa (audited financial statements) memuat

koreksi tersebut. Sehingga idealnya pemerintah daerah akan memenuhi

rekomendasi yang diberikan oleh BPK untuk melakukan perbaikan dan

meningkatkan pengungkapan pada laporan keuangannya dengan melakukan

perbaikan-perbaikan di periode selanjutnya sesuai dengan rekomendasi yang telah

diberikan oleh auditor. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan 2 metode

untuk mengukur jumlah temuan dan nilai temuan yaitu dengan metode lag effect

yaitu dengan mengukur temuan audit laporan keuangan tahun lalu untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan pengungkapan pada laporan

keuangan tahun berikutnya. Selain itu, metode kedua adalah metode no lag effect

yaitu dengan mengukur temuan audit laporan keuangan periode sekarang untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan pengungkapan pada laporan

keuangan pada tahun yang sama seperti yang dilakukan oleh Liestiani (2008),

Hilmi (2010), Khasanah (2014). Selain itu, dalam penelitian ini terdapat

penambahan satu variabel yaitu Tipe pemerintahan sebagai proksi dari

karakteristik pemerintah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara

tingkat pengungkapan kota dengan tingkat pengungkapan kabupaten.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengambil topik ini untuk

diteliti, pertama, karena pengungkapan laporan keuangan belum banyak

dilakukan pada laporan keuangan pemerintahan dibandingkan perusahaan,

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

7

disebabkan karena terbatasnya informasi pemerintah yang dapat diakses publik

dan sulitnya mengembangkan motif yang mendasari pengungkapan. Kedua,

penelitian yang mengukur variabel jumlah temuan audit dan nilai temuan dengan

menggunakan dua metode ( lag effect dan no lag effect ) jarang dilakukan, hanya

terdapat beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Andriani (2012) dan

Fitriasari (2014). Ketiga, laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan tahun terbaru yaitu tahun 2013 yang juga

menggunakan peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Berdasarkan hal

tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Karakteristik

Pemerintah, Kompleksitas Pemerintah, Hasil Audit BPK terhadap Tingkat

Pengungkapan Laporan Keuangan Daerah di Indonesia Tahun 2013

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut

1. Apakah kekayaan daerah berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia ?

2. Apakah tingkat ketergantungan pemerintah daerah kabupaten / kota terhadap

pemerintah pusat berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia ?

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

8

3. Apakah total aset berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia ?

4. Apakah tipe pemerintahan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota di Indonesia ?

5. Apakah jumlah penduduk berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia ?

6. Apakah jumlah SKPD berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia ?

7. Apakah temuan audit tahun lalu berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota di Indonesia ?

8. Apakah temuan audit periode sekarang berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia ?

9. Apakah tingkat penyimpangan tahun lalu berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia ?

10. Apakah tingkat penyimpangan periode sekarang berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis pengaruh kekayaan daerah terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota di Indonesia.

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

9

b. Menganalisis pengaruh tingkat ketergantungan terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia.

c. Menganalisis pengaruh total aset terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia.

d. Menganalisis pengaruh tipe pemerintahan terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota di Indonesia

e. Menganalisis pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota di Indonesia.

f. Menganalisis pengaruh jumlah SKPD terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota di Indonesia.

g. Menganalisis pengaruh temuan audit tahun lalu terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia

h. Menganalisis pengaruh temuan audit periode sekarang terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia

i. Menganalisis pengaruh tingkat penyimpangan tahun lalu terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia.

j. Menganalisis pengaruh tingkat penyimpangan periode sekarang terhadap

tingkat pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia.

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

10

2. Manfaat Penelitian

A. Kontribusi Teoritis

1. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

2. Peneliti berikutnya, Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

3. Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah

referensi mengenai akuntansi pemerintahan sehingga dapat bermanfaat

bagi penulis di masa yang akan datang.

B. Kontribusi Praktis

1. BPK RI, sebagai salah satu bahan pertimbangan mengenai audit yang

akan dilakukan di pemerintahan daerah.

2. Pemerintahan Daerah sebagai bahan evaluasi agar terus meningkatkan

akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang akuntabilitas dan

transparansi yang terjadi di Indonesia.

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan

Teori Keagenan (Agency Theory) membahas tentang hubungan

keagenan dimana suatu pihak tertentu (Principal) mendelegasikan pekerjaan

kepada pihak lain (Agent) yang melakukan pekerjaan. Jensen dan Meckling

(1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai “agency relationship as a

contract under which one or more person (the principals) engage another

person (the agent) to perform some service on their behalf which involves

delegating some decision making authority to the agent”. Hubungan

keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal)

memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama

prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang

terbaik bagi principal (Setiawan, 2012).

Principal didefinisikan sebagai pihak yang merupakan pemilik dari

suatu institusi (beneficiary holder), sebutlah perusahaan atau institusi

pemerintah, sedangkan agent adalah staf yang ditunjuk untuk mengelola dan

menjalankan aktivitas. Problem muncul ketika ada perbedaan kepentingan

antara principal dan agent, dimana principal bertujuan mengembangkan

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

12

bisnis atau melaksanakan kegiatan secara efisien, sedangkan agent bertujuan

meningkatkan standar hidup dirinya dan keluarganya (Lesmana, 2010).

Dalam banyak kasus, tidak semua informasi yang dimiliki oleh agent

juga dimiliki oleh principal sehingga sangat memungkinkan bagi agent

untuk memanipulasi informasi untuk kepentingan dirinya (asymmetric

information). adanya asymetric information menyebabkan terjadinya

penyelewengan yang dilakukan oleh agent dan menimbulkan

ketidakpercayaan principal. oleh karena itu agent harus memberikan

pertanggungjawaban kepada principal untuk memastikan bahwa agent tidak

menyalahgunakan wewenang yang mereka miliki (Hilmi, 2012).

Principal bisa mengurangi asymetric information dengan

menempatkan pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa

pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan terhadap berbagai peraturan

dan ketentuan yang berlaku sehingga dengan meningkatnya akuntabilitas

pemerintah, maka principal akan lebih percaya dan dapat mengurangi

asymetric information yang berakibat pada berkurangnya tindakan

penyelewengan dan kegiatan yang tidak efisien. Tindakan Pengawasan dapat

dilakukan dengan melihat Laporan keuangan termasuk catatan atas laporan

keuangan yang digunakan untuk membantu pemahaman para pembaca dan

pengguna laporan keuangan (Andriani, 2012).

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

13

Menurut Zimmerman (1977) agency problem juga ada dalam konteks

organisasi pemerintahan. Rakyat sebagai principles memberikan mandat

kepada pemerintah sebagai agen, untuk menjalankan tugas pemerintahan

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks lain,

politisi dapat juga disebut principles karena menggantikan peran rakyat,

namun dapat juga dipandang sebagai agen karena menjalankan tugas

pengawasan yang diberikan oleh rakyat. Moe (1984) dalam Hilmi dan

Martani (2011) mengemukakan bahwa hubungan prinsipal dan agen dapat

dilihat dalam politik demokrasi. Masyarakat adalah prinsipal, politisi

(legislatif) adalah agen mereka. Politisi (legislatif) adalah prinsipal,

birokrat/pemerintah adalah agen mereka. Pejabat pemerintahan adalah

prinsipal, pegawai pemerintahan adalah agen mereka. Keseluruhan politik

tersusun dari alur hubungan prinsipal-agen, dari masyarat hingga level

terendah pemerintahan ( Hilmi, 2012).

Zimmerman (1977) dalam Arifin dan Fitriasari (2014) menyatakan

bahwa pemerintah sebagai agent yang mendapatkan mandat dari rakyat

sebagai principal, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan apa yang

telah diamanatkan oleh rakyat kepadanya. Pertanggungjawaban pemerintah

kepada rakyat dalam hal penggunaan keuangan negara adalah dengan

membuat suatu laporan keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut

pemerintah wajib untuk mengungkapkan informasi atas segala yang

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

14

berhubungan dengan keuangan negara dalam catatan atas laporan keuangan

yang merupakan bagian dari laporan keuangan pemerintah (Arifin dan

Fitriasari, 2014).

Pengguna Laporan keuangan adalah masyarakat, legislatif, lembaga

pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses

donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah (Andriani, 2012). Agar

laporan keuangan mudah dipahami maka pemerintah harus memberikan

pengungkapan yang wajar atas segala sesuatu yang berkaitan dengan

keuangan negara. Pengungkapan atas laporan keuangan tersebut dijelaskan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan pemerintah.

2. Teori Signalling

Masyarakat sebagai pengguna laporan keuangan daerah menuntut

transparasi dari segala hal informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

pemerintah daerahnya. Oleh karena itu pemerintah daerah wajib

menyediakan informasi untuk memenuhi keinginan masyarakat dan

mengurangi asimetri informasi. Informasi yang diungkap oleh pemerintah

daerah memberikan sinyal yang menggambarkan kualitas pengelolaan

pemerintah daerah tersebut. Informasi yang diungkap berupa pengungkapan

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

15

wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary

disclosure) (Hilmi, 2012).

Signaling Theory menjelaskan mengapa suatu entitas mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak

eksternal (masyarakat). Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana

seharusnya sebuah entitas (pemerintah daerah) memberikan sinyal kepada

pengguna laporan keuangan (masyarakat). Sinyal ini berupa informasi

mengenai apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk

merealisasikan keinginan masyarakat (Andriani, 2012).

Signalling theory, Evans dan Patton (1987) dalam Fitriasari (2014)

menyatakan bahwa dalam konteks signalling theory pemerintah berusaha

untuk memberikan sinyal yang baik kepada rakyat agar rakyat dapat terus

mendukung kegiatan pemerintah yang saat ini berjalan. Salah satu sinyal

yang baik yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat adalah dengan

menerbitkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban maupun

sebagai bentuk promosi politik bahwa pemerintah telah menjalankan

tugasnya dengan baik sehingga dapat meningkatkan reputasi pemerintah

dimata rakyat (Arifin dan Fitriasari, 2014).

Agar laporan keuangan yang dijadikan sebagai bentuk promosi

politik tersebut dapat dipahami oleh rakyat, maka segala sesuatu yang

berkaitan dengan keuangan negara harus mendapatkan pengungkapan yang

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

16

jelas. Pengungkapan atas laporan keuangan tersebut dijelaskan dalam CaLK

yang merupakan salah satu komponen dari laporan keuangan.

3. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyatakan bahwa laporan keuangan

merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan

transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Sedangkan

yang dimaksud dengan entitas pelaporan menurut PP Nomor 71 Tahun 2010

ialah:

“Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas

akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

wajib menyajikan laporan pertanggung jawaban, berupa laporan

keuangan yang bertujuan umum, yang terdiri dari: (a) Pemerintah

pusat; (b) Pemerintah daerah; (c) Masing-masing kementerian

negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat; (d) Satuan

organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi

lainnya, jika menurut peraturan perundangundangan satuan

organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.”

Berdasar PP Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan disusun untuk

menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode

pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai

sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan

operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

17

efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan

ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan (Khasanah, 2014).

Pelaporan keuangan pemerintah bertujuan untuk menyajikan

informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas

dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan

informasi mengenai sumber dan penggunaan sumber daya

keuangan/ekonomi, transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan

anggaran, saldo anggaran lebih, surplus/deficit Laporan Operasional (LO),

aset, kewajiban, ekuitas, dan arus kas suatu entitas pelaporan (Setiawan,

2012).

Berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan

keuangan (UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun 2004, dan UU No. 15

Tahun 2004) pemerintah daerah wajib menyusun laporan keuangan yang

terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas

dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD) disusun berdasarkan laporan keuangan yang dibuat oleh seluruh

SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pada prinsipnya

merupakan hasil gabungan atau konsolidasi dari laporan keuangan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

Page 38: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

18

(PPKD) bertugas menyusun LKPD. Proses penyusunan LKPD paling lambat

tiga bulan setelah berakhirnya tahun anggaran bersangkutan. LKPD disusun

dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

(Setiawan, 2012).

Penyusunan dan penyajian LKPD dilakukan sesuai dengan peraturan

pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi pemerintahan.

Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dilampiri dengan ikhtisar

realisasi kinerja dan laporan keuangan BUMD/perusahaan daerah. Laporan

keuangan pemerintah daerah disampaikan kepada Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) untuk dilakukan pemeriksaan. LKPD yang telah diaudit

BPK, selanjutnya disampaikan ke DPRD untuk dibahas dan ditetapkan

dengan peraturan daerah (perda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD (Andriani, 2012).

4. Standar Akuntansi Pemerintah

Tahun 2005 pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Peraturan tersebut mengatur akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash

towards Accrual). PP ini merupakan transisi sebab Undang-Undang

Keuangan Negara dan Perbendaharaan Negara mengamanatkan perlunya

Page 39: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

19

pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja basis akrual (Khasanah,

2014).

Pada tahun 2010, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis

akrual tuntas disusun Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dan

ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah dalam PP Nomor 71 Tahun 2010.

Implementasi dari peraturan tersebut ialah Laporan Keuangan Pemerintah

Pusat maupun Daerah secara bertahap didorong untuk menerapkan akuntansi

berbasis akrual. Paling lambat tahun 2015, seluruh laporan keuangan

pemerintah daerah sudah menerapkan SAP berbasis akrual. SAP merupakan

pedoman dalam menyatukan persepsi antara penyusun, pengguna dan

auditor. SAP dijadikan acuan wajib dalam penyajian laporan keuangan

entitas pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. SAP

berisi prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan

menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP juga mengatur mengenai

informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan, bagaimana

menetapkan, mengukur dan melaporkannya. Selain itu, SAP juga digunakan

oleh pengguna laporan keuangan termasuk legislatif untuk memahami

informasi yang disajikan dalam laporan. Sedangkan untuk pihak auditor

eksternal (BPK) akan menggunakan SAP sebagai kriteria dalam pelaksanaan

audit keuangan (Syafitri, 2012) dalam Khasanah (2014).

Page 40: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

20

Komponen yang harus disajikan oleh Pemerintah Daerah

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran II ialah :

1) Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan dari suatu entitas

pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal

tertentu. Neraca meliputi sekurang-kurangnya pos-pos seperti, kas dan

setara kas, investasi jangka pendek, piutang pajak dan bukan pajak,

persediaan, investasi jangka panjang, aset tetap, kewajiban jangka

pendek dan kewajiban jangka panjang, dan ekuitas dana.

2) Laporan Realisasi Anggaran

Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan

informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara

tersanding. Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi

mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan

pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing

diperbandingkan dengan anggarannya.

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi

mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama

suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal

pelaporan.

Page 41: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

21

4) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar

terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula

dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang

diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan SAP serta pengungkapan-

pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas

laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-

komitmen lainnya.

5. Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang

relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Penyediaan informasi

tersebut untuk kepentingan transparansi, yaitu memberikan informasi

keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat. Transparansi

mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi

yang memadai dan mudah diakses oleh pemangku kepentingan (masyarakat)

(Setiawan, 2014).

Kata pengungkapan (disclosure) memiliki arti tidak menutupi atau

tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan,

Page 42: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

22

disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberi

informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit

usaha (Chariri dan Ghozali, 2000 : 235).

Salah satu komponen pokok dalam laporan keuangan pemerintah

adalah Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Dalam PP Nomor 71

Tahun 2010 dijelaskan bahwa Catatan atas Laporan Keuangan meliputi

penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional,

Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas

Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi

yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang

diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi

Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk

menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar (Khasanah, 2014).

Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran I, Catatan atas

Laporan Keuangan mengungkapkan atau menyajikan atau menyediakan hal-

hal sebagai berikut :

1) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi.

2) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro.

3) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut

kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.

Page 43: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

23

4) Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-

kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-

transaksi dan kejadiankejadian penting lainnya.

5) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar

muka laporan keuangan.

6) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan

keuangan.

7) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang

tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

Sedangkan dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran II, Catatan

atas Laporan Keuangan mengungkapkan atau menyajikan atau menyediakan

hal-hal sebagai berikut:

1) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi

makro, pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut

kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.

2) Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun

pelaporan.

3) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan

kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas

transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.

Page 44: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

24

4) Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar

Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka

laporan keuangan.

5) Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang

timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan

belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.

6) Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian

yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

Seluruh komponen laporan keuangan pemerintah daerah diatur dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah

No. 71 tahun 2010. PP ini memperbaharui SAP sebelumnya yaitu PP No. 24

Tahun 2005 yang masih menggunakan basis cash towards accrual namun

masih diberi tenggang waktu hingga tahun 2014 untuk mengubah basis

akuntansi yang digunakan (Sarah, 2014).

Penelitian ini menggunakan metode dengan sistem scoring. Sistem

scoring yang dimaksud adalah dengan membuat daftar checklist

pengungkapan yang diwajibkan berdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintahan PP 24 tahun 2005 atau PP 71 tahun 2010 Lampiran II yang

dilengkapi dengan peraturan yang terdapat pada Permendagri No. 13 tahun

2006. Seperti yang dilakukan oleh Liestiani (2008), Hilmi (2010), Arifin dan

Fitriasari (2014), dan Sarah (2014).

Page 45: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

25

6. Penilaian Tingkat Pengungkapan LKPD Kabupaten

Penilaian tingkat pengungkapan dalam penelitian ini digunakan

checklist form yang berisi komponen yang harus ada dalam catatan atas

laporan keuangan yang bersumber dari Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) terbaru yaitu PP No. 71 Tahun 2010 Lampiran II (Sarah, 2014).

Check list form dari CALK tersebut disusun dari SAP yang berisi:

1) Bagian pertama menyajikan informasi tentang Kebijakan

Fiskal/Keuangan, Ekonomi Makro, Pencapaian Target Undang-

Undang APBN/Peraturan Daerah APBD, berikut Kendala dan

Hambatan yang Dihadapi dalam Pencapaian Target. Yang dapat

dirinci sebagai berikut :

a. Kebijakan Fiskal/Keuangan

Dalam bagian ini entitas terkait harus dapat menjelaskan

perbedaan-perbedaan penting tentang posisi dan kondisi

keuangan/fiskal dengan periode sebelumnya dengan

anggaran/rencana lainnya dan kebijakan-kebijakan pemerintah

daerah dalam meningkatkan pendapatan, efisiensi belanja serta

penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan.

b. Perubahan Anggaran

Page 46: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

26

Menjelaskan perubahan anggaran yang penting selama

periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali

disahkan oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam

pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya

yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk

diketahui pembaca laporan keuangan.

c. Kondisi Ekonomi Makro

Kondisi ekonomi makro yang pelu diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan adalah asumsi-asumsi indikator

ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN/APBD

berikut tingkat capaiannya. Indikator ekonomi makro tersebut

antara lain Produk Domestik Bruto/Produk Domestik Regional

Bruto, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga

minyak, tingkat suku bunga dan neraca pembayaran.

2) Dalam bagian kedua, kinerja keuangan entitas pelaporan dalam

Laporan Realisasi Anggaran harus mengikhtisarkan indikator dan

pencapaian kinerja kegiatan operasional yang berdimensi keuangan

dalam suatu periode pelaporan.

a. Pencapaian kinerja keuangan yang telah ditetapkan

dijelaskansecara obyektif dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui berdasarkan

Page 47: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

27

tingkat efisiensi dan efektivitas suatu program. Efisiensi dapat

diukur dengan membandingkan keluaran (output) dengan masukan

(input). Sedangkan efektivitas diukur dengan membandingkan

hasil (outcome) dengan target yang ditetapkan.

b. Menguraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk

mencapai tujuan, memberikan gambaran yang jelas atas realisasi

dan rencana kinerja keuangan dalam satu entitas pelaporan; dan

menguraikan prosedur yang telah disusun dan dijalankan oleh

manajemen untuk dapat memberikan keyakinan yang beralasan

bahwa informasi kinerja keuangan yang dilaporkan adalah relevan

dan andal.

3) Bagian ketiga mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi. Berikut poin yang termasuk ke dalam bagian

ketiga :

a. Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu mendasari

penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak diungkapkan secara

spesifik. Pengungkapan diperlukan jika tidak mengikuti asumsi

atau konsep tersebut disertai alasan dan penjelasan.

b. Penjelasan pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi

perlu disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan meliputi

Page 48: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

28

pertimbangan sehat, substansi mengungguli bentuk formal serta

materialitas.

c. Isi dari Kebijakan akuntansi yang menjelaskan tentang:

a) Entitas pelaporan

Dalam entitas pelaporan berisi tentang domisili, bentuk

hukum, dan juridiksi entitas tersebut berada, penjelasan

mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya,

ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan

kegiatan operasionalnya, serta jumlah unit entitas yang berada

di bawahnya.

b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

Dalam PP No 71 Tahun 2010 Lampiran II basis akuntansi yang

digunakan masih basis cash towards accrual.

c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan

keuangan. Basis pengukuran yang disajikan berupa basis

pengukuran tiap pos, yaitu:

I. Aset disajikan per pos pengukurannya berdasar pada SAP,

yaitu pengukuran kas, investasi jangka pendek, piutang,

persediaan, investasi jangka panjang, asset tetap dan asset

moneter.

Page 49: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

29

II. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal dan jika dalam

mata uang asing maka harus dinyatakan dalam rupiah

menggunkaan kurs tengah bank sentral pada tanggal

neraca.

III. Ekuitas diukur sebesar selisih antara asset dan kewajiban.

Ekuitas terbagi menjadi tiga, yaitu ekuitas dana lancar,

ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan.

IV. Pendapatan, belanja dan pembiayaan diukur berdasarkan

asas bruto dan diakui saat diterima di Rekening Umum

Daerah.

4) Bagian keempat adalah penjelasan pos-pos dalam Laporan Keuangan.

Dalam bagian ini dijelaskan rincian angka per pos dalam laporan

keuangan dan sumber dana yang ada dalam angka tersebut dan

terdapat poin-poin yang harus diungkapkan seperti,

a. Aset yang terdiri dari:

a) Kas

Kas dijelaskan berdasarkan jumlah yang dipegang oleh

masing-masing bendahara, yaitu bendahara pengeluaran,

penerimaan dan kas daerah.

b) Investasi Jangka Pendek

Page 50: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

30

Harus diungkapkan rincian investasi jangka pendek tersebut

dan perubahan harga pasar. Investasi jangka pendek harus

memenuhi karakteristik sebagai berikut:

I. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;

II. Investasi ter sebut ditujukan dalam rangka manajemen

kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut

apabila timbul kebutuhan kas;

III. Berisiko rendah.

c) Piutang

Dalam akun ini dijelaskan pos-pos piutang yang dimiliki oleh

entitas.

d) Persediaan

Dalam pos persediaan harus diungkapkan lebih rinci mengenai

kondisi dari persediaan dan kelompok-kelompok persediaan

seperti perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan

masyarakat, persediaan yang masih dalam proses produksi,

barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada

masyarakat dan barang yang masih dalam proses produksi

yang ditujukan untuk dijual atau diserahkan ke masyarakat.

e) Investasi Jangka Panjang

Page 51: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

31

Terdapat bagian dari investasi jangka panjang ini, yaitu

investasi permanen dan non permanen. Investasi Permanen

adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk

dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi

Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang

dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.

f) Aset Tetap

Dalam pos aset tetap harus disajikan dengan rincian aset tetap

yang dimiliki oleh entitas dan mutasi penambahan aset tetap

tersebut, serta bila telah melakukan penyusutan harus dirinci

nilai tahun ini dan tahun sebelum, metode penyusutan, masa

manfaat dan nilai bruto. Namun tentang mekanisme

penyusutan biasanya disajikan di halaman muka atau halaman

penjelasan mengenai basis pengukuran yang digunakan

sehingga dalam bagian pos-pos LKPD tidak disajikan lagi.

Penyajian aset tetap juga harus mengungkapkan rincian jika

terjadi penilaian kembali aset tetap, namun seluruh Kabupaten

di Indonesia tidak menjelaskan bila ada penilaian kembali.

Rincian Konstruksi dalam Pengerjaan juga masih kurang

karena tidak mencantumkan kontrak, biaya, uang muka, dan

sumber pembiayaannya.

Page 52: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

32

g) Dana Cadangan

Dana cadangan harus diungkapkan beserta perda

pembentuknya dan tujuan dana cadangan tersebut.

h) Aset Lainnya

Dalam aset lainnya diungkapkan aset-aset yang tidak termasuk

dalam golongan di atas seperti Tagihan Penjualan Angsuran,

Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, Kemitraan

dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-Lain.

b. Kewajiban

Kewajiban dibagi dua, yaitu Utang Jangka Pendek dan Utang

Jangka Panjang.

c. Ekuitas

Ekuitas terbagi tiga, yaitu ekuitas dana lancar, ekuitas dana

investasi dan ekuitas dana cadangan.

d. Pendapatan

Pendapatan daerah menurut jenisnya dibagi menjadi tiga, yaitu

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-

Lain Pendapatan yang Sah. Seluruh pos ini harus diungkapkan

beserta nilai nominal dan presentase atas selisih lebih/kurang

antara realisasi dana anggaran serta nilai nominal dan presentase

Page 53: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

33

atas selisih antara pendapatan yang didapat periode ini dengan

pendapatan periode tahun lalu.

e. Belanja

Belanja dapat diungkapkan berdasarkan klasifikasi jenis atau

fungsi. Seluruh entitas yang diteliti mengungkapkan belanja sesuai

dengan jenisnya. Dalam pengungkapan belanja ini juga harus

diungkapkan prosentase atas selisih lebih/kurang antara realisasi

dan anggaran serta antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

f. Pembiayaan

Pembiayaan disajikan dengan presentase atas selisih lebih/kurang

antara realisasi dan anggaran serta antara tahun berjalan dan tahun

sebelumnya. Penerimaan pembiayaan mayoritas kabupaten adalah

penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SiLPA) dan pengeluaran pembiayaan mayoritas terjadi untuk

penyertaan modal pemerintah dan pembayaran pokok hutang.

g. Laporan Arus Kas

Laporam arus kas terbagi menjadi empat, yaitu dari aktivitas

operasi, investasi aset nonkeuangan, aktivitas pembiayaan dan

aktivitas nonanggaran.

5) Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan

ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh

Page 54: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

34

suatu entitas pelaporan. Jika ada kebijakan akuntansi yang dipilih tidak

sesuai dengan SAP harus diungkapkan.

6) Penjelasan mengenai kontinjensi dan kewajiban lainnya serta

pengungkapan lain seperti penggantian manajemen pemerintahan

selama tahun berjalan, kesalahan manajemen terdahulu yang telah

dikoreksi manajemen baru serta pemekaran entitas dan kejadian yang

mempunyai dampak sosial harus diungkapkan dalam bagian akhir

Catatan atas Laporan Keuangan.

7. Karakteristik Pemerintah

Karakteristik berarti mempunyai sifat khas sesuai dengan

perwatakan tertentu. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006),

karakteristik adalah cirri-ciri khusus; mempunyai sifat khas (kekhususan)

sesuai dengan perwatakan tertentu yang membedakan sesuatu (orang)

dengan sesuatu yang lain. Penelitian yang dilakukan Suhardjanto dan

Miranti (2009) dalam Khazanah (2014) pada sektor swasta

mendefinisikan karakteristik perusahaan sebagai ciri-ciri khusus yang

melekat pada perusahaan, menandai sebuah perusahaan dan

membedakannya dengan perusahaan lain.

Hilmi (2011) mendefinisikan karakteristik pemerintah daerah

dengan menggunakan ukuran kekayaan daerah yang diproksikan dengan

Page 55: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

35

total pendapatan dibagi jumlah penduduk, tingkat ketergantungan yang

diproksikan dengan dana transfer dibagi total pendapatan, dan jumlah

aset. Martani dan Liestiani (2010) mengukur karakteristik pemerintah

dengan hanya menggunakan tipe pemerintahan. Sedangkan Arifin dan

Fitriasari (2014) yang menggunakan laporan keuangan pemerintah pusat

membandingkan antara kementerian dan lembaga sebagai proksi dari

variabel jenis organisasi.

Penelitian Setyaningrum (2012) menerangkan karakteristik daerah

melalui beberapa variabel, yaitu ukuran pemda yang diproksikan dengan

total asset, jumlah DPRD, umur pemda, kekayaan daerah (PAD), jumlah

SKPD, spesialisasi pekerjaan, rasio kemandirian keuangan pemda dan

intergovernmental revenue atau tingkat ketergantungan.

Penelitian ini menggunakan model karakteristik pemerintah yang

dilakukan Hilmi (2011), yaitu kekayaan daerah, tingkat ketergantungan ,

dan total aset. Peneliti juga menambahkan satu variabel baru untuk

karakteristik pemerintah yaitu Tipe pemerintahan dengan mengacu pada

penelitian Martani dan Liestiani (2010) dan Firiasari (2014).

a. Kekayaan Daerah

Tingkat kemakmuran suatu daerah dapat tergambarkan dari

kekayaan daerah tersebut (Sinaga, 2011 dalam Khasanah, 2014).

Page 56: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

36

Kekayaan pemerintah daerah dapat dinyatakan dengan jumlah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Setyaningrum, 2012). Menurut

Kawedar et. al. (2008:180), pendapatan daerah meliputi semua

penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang

menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun

anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. PAD sebagai

salah satu penerimaan daerah yang bersumber dari wilayahnya

sendiri yang mencerminkan tingkat kemandirian daerah (Santosa dan

Rahayu 2005).

Sumber PAD yang utama adalah pajak dan retribusi daerah

yang berasal dari masyarakat masing-masing daerah (Setyaningrum,

2012). Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari:

1) Pajak Daerah

2) Retribusi Daerah

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

4) Lain-lain PAD yang sah

b. Tingkat Ketergantungan

Hilmi dan Martani (2011) serta Andriani (2012) melakukan

penelitian tentang tingkat ketergantungan yang diproksikan dengan

dana transfer dibagi total pendapatan. Dana transfer merupakan jenis

Page 57: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

37

pendanaan daerah yang berasal dari pemerintah pusat atau provinsi.

Sebagai timbal baliknya, pemerintah daerah membelanjakan

pendapatan transfer antar pemerintah sesuai dengan alokasi dan

petunjuk anggaran menurut undang-undang (Lesmana, 2010).

Transfer ke Daerah ditetapkan dalam APBN, Peraturan

Presiden dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang selanjutnya

dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang

ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan selaku

Kuasa Pengguna Anggaran atas Nama Menteri Keuangan selaku

pengguna anggaran untuk tiap jenis transfer ke daerah dengan

dilampiri rincian alokasi per daerah (Liestiani, 2010). Pendapatan

transfer terdiri dari :

1) Transfer pemerintah pusat - Dana perimbangan

a) Dana bagi hasil

b) Dana alokasi umum

c) Dana alokasi khusus

2) Transfer pemerintah pusat lainnya

a) Dana penyesuaian

b) Dana otonomi khusus

Page 58: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

38

c. Total Aset

Dalam beberapa penelitian, jumlah asset digunakan untuk

mengukur ukuran perusahaan (size) seperti dalam penelitian Liestiani

(2010), Hilmi (2011), Setyaningrum (2012) dan Fitriasari (2014).

Total aset atau total aktiva dipilih dalam penelitian ini karena

nilainya yang lebih stabil daripada penjualan dan kapitalisasi pasar.

Nilai aset dalam pemerintahan suatu daerah bisa dilihat dari jumlah

aset dalam neraca pemerintah daerah tersebut. Telah banyak studi

yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi akan secara

signifikan mempengaruhi struktur organisasi, dimana organisasi

besar cenderung lebih banyak memiliki aturan dan ketentuan

daripada organisasi kecil (Yulianingtyas, 2011) dalam Khazanah

(2014).

Selain nilai total aset, menurut Sudarmadji dan Sularto (2007)

dalam Khazanah (2014) besar ukuran perusahaan dapat dinyatakan

dalam penjualan dan kapitalisasi pasar. Ketiga variabel tersebut dapat

digunakan dalam mengukur besar ukuran karena kemampuan

ketiganya dalam mewakili seberapa besar perusahaan tersebut.

Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam.

Semakin banyak penjualan, perputaran uang akan semakin banyak.

Page 59: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

39

Semakin besar kapitalisasi pasar semakin besar perusahaan tersebut

dikenal masyarakat (Sudarsana, 2013).

d. Tipe Pemerintahan

Tipe pemerintahan daerah terdiri dari pemerintahan provinsi,

pemerintahan kota, dan pemerintahan kabupaten. Daerah yang

populasinya banyak dan memiliki beragam latar belakang sosial,

maka permasalahan pemerintah daerahnya semakin kompleks.

Permasalahan yang dihadapi pemerintah kota cenderung lebih

kompleks dibandingkan kabupaten. Hal ini dikarenakan dari jumlah

masyarakat yang memiliki keberagaman latar belakang sosial dan

pendidikan (Liestiani, 2010).

Kepala daerah memiliki dorongan yang lebih besar untuk

secara sukarela memberikan informasi guna pemantauan secara

proporsional dengan wilayah metropolitan yang memiliki populasi

penduduk yang besar dibanding dengan wilayah pedesaan yang

memiliki jumlah penduduk relatif besar. Wilayah metropolitan

merupakan daerah tujuan urbanisasi yang memiliki penduduk lebih

heterogen, baik dari sisi pendidikan, sosial, dan ekonomi (Sinaga,

2011).

Page 60: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

40

Pemerintah daerah harus memberikan perhatian yang lebih

dalam melayani kebutuhan warganya. Semakin kompleks

permasalahan di suatu daerah maka semakin besar pula tanggung

jawab pemerintah daerah untuk dapat memberikan pelayanan yang

maksimal bagi warganya. Untuk itu diperlukan adanya transparansi

dalam setiap tindakan pemerintah daerah, termasuk transparansi

dalam mengelola keuangan daerah (Khasanah, 2014).

8. Kompleksitas Pemerintah

Kompleksitas dalam pemerintahan dapat diartikan sebagai kondisi

dimana terdapat beragam faktor dengan karakteristik berbeda-beda yang

mempengaruhi pemerintahan baik secara langsung maupun tidak

langsung (khazanah, 2014). Ingram (1984) memaparkan bahwa variabel

kompleksitas pemerintahan (yang diproksikan dengan jumlah penduduk)

memberikan dorongan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan

pengungkapan pada laporan keuangannya. Hilmi (2011) menggunakan

variabel jumlah SKPD dan jumlah penduduk dalam mengukur

kompleksitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model

kompleksitas yang sama dengan Hilmi (2010).

Page 61: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

41

1. Jumlah SKPD

Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, SKPD atau Satuan Kerja Perangkat

Daerah adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku

pengguna anggaran/pengguna barang.

Sebagai pemegang kekuasaan penyelenggaraan pemerintah

daerah sekaligus pemegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan

daerah, Kepala Daerah, selanjutnya melimpahkan kekuasaannya

tersebut untuk dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelolaan

keuangan daerah dan dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang di bawah

koordinasi sekretaris daerah. Pembuatan laporan keuangan yang

dilakukan masing-masing SKPD akan dikonsolidasikan oleh SKPKD

untuk menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah baik Pemerintah

Provinsi/Kota/Kabupaten (Khasanah, 2014).

2. Jumlah Penduduk

Dalam sosiologi penduduk didefinisikan sebagai kumpulan

manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Penduduk suatu negara atau daerah dapat didefinisikan mejadi dua,

yaitu :

Page 62: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

42

a. Orang yang tinggal disuatu daerah

b. orang yang secara hukum berhak tinggal di suatu daerah. dengan

kata lain orang yan memiliki surat resmi untuk tingal disuatu

daerah (www.wikipedia.org)

Untuk menghitung jumlah, komposisi dan karakteristik

penduduk disuatu daerah dilakukan suatu pencatatan yang disebut

dengan sensus penduduk. Sensus penduduk adalah suatu rangkaian

kegiatan pengambilan "stok" (stock taking) penduduk pada suatu titik

waktu tertentu yang mencakup seluruh atau sebagian wilayah

geografis (www.wikipedia.org)

Metode pencacahan dalam sensus penduduk ada dua, yaitu de

facto dan de jure. pencacahan secara de facto adalah pencacahan yang

dilakukan di empat dimana mereka ditemukan oleh petugas lapangan

sensus/ sesuai tempat tinggal mereka. Pencacahan secara de jure

adalah pencacahan yang dilakukan di tempat mereka tinggal secara

resmi/sesuai identitas diri (www.wikipedia.org).

9. Hasil Audit BPK

Auditing menurut Boynton dan Johnson (2006:6) dalam The

Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American

Page 63: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

43

Accounting Association (Accounting Review, Vol 47) adalah sebagai

berikut:

“A Systematic process of objectively obtaining and evaluating

regarding assertions about economic actions and events to

ascertain the degree of correspondence between those

assertions and established criteria and communicating the

results to interested users”

Artinya Auditing adalah suatu proses sistematis untuk

menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai

asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk

menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada para

pemakaian yang berkepentingan.

Untuk meningkatkan kualitas transparansi dan akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah maka laporan keuangan perlu diaudit oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (Kawedar, 2008) dalam Khazanah (2104).

Pelaksanaan pemeriksaan dalam sektor pemerintahan oleh BPK-RI

dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, yang

antara lain menyebutkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK

terdiri atas 3 (tiga) jenis pemeriksaan (Andriani, 2012), yaitu :

Page 64: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

44

1) Pemeriksaan keuangan

Salah satu tugas BPK adalah melaksanakan pemeriksaan keuangan.

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan

yang bertujuan memberikan keyakinan yang memadai (reasonable

assurance) bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar

dalam semua hal yang material , sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif

lainnya. Pemeriksaan atas laporan keuangan dilakukan dalam rangka

memberikan pendapat atau opini atas kewajaran informasi keuangan

yang disajikan dalam laporan keuangan.

2) Pemeriksaan kinerja

Pemeriksaan kinerja bertujuan menilai aspek ekonomis, efisiensi, dan

efektivitas.

3) Pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) bertujuan untuk

memeberikan simpulan atas suatu hal yang diperiksa. PDTT tidak

memberikan opini ataupun untuk memberikan penilaian kinerja.

PDTT bisa bersifat eksaminasi (pengujian), review, atau prosedur

yang disepakati.

Tujuan Pemeriksaan (Audit) oleh BPK-RI tersebut adalah untuk

memberikan opini atau pernyataan profesional pemeriksa atas tingkat

Page 65: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

45

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan

pemerintah daerah, berdasarkan kepada kriteria yang menjadi

pertimbangan dalam penentuan opini, yaitu (1) kesesuaian dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), (2) efektivitas sistem

pengendalian internal, (3) kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan dan (4) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures),

sebagaimana tertuang dalam Penjelasan Pasal 16 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Sarah, 2014).

Meskipun tujuan pemeriksaan (audit) BPK-RI bukan untuk

mencari kesalahan atau penyimpangan, namun bila dari hasil pengujian

audit ditemukan penyimpangan, BPK-RI berkewajiban

mengungkapkannya sebagai temuan audit (Andriani, 2012).

Temuan audit BPK merupakan kasus-kasus yang ditemukan BPK

dalam laporan keuangan pemerintah daerah atas pelanggaran yang

dilakukan suatu daerah terhadap ketentuan pengendalian intern maupun

terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Arifin dan

Fitriasari, 2014). Penelitian Liestiani (2008), menemukan bahwa jumlah

temuan audit BPK berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota.

Sebab melalui adanya temuan ini, BPK akan meminta adanya koreksi dan

Page 66: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

46

peningkatan pengungkapannya (Arifin dan Fitriasari, 2014). Sehingga,

semakin besar jumlah temuan maka semakin besar jumlah tambahan

pengungkapan yang akan diminta oleh BPK dalam laporan keuangan.

Page 67: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

47

B. Penelitian Terdahulu

Hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik pemerintah, kompleksitas pemerintah dan

hasil audit BPK terhadap tingkat pengungkapan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia dapat diringkas sbb :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No

.

Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

1 Imam Arifin dan

Debby Fitriasari

(2014)

Pengungkapan

Laporan Keuangan

Kementerian/Lemb

aga,

Karakteristik

Organisasi Dan

Hasil Audit BPK

Jurnal SNA 17

Mataram, Lombok

2014.

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data:

sekunder (Laporan

Keuangan

Pemerintah Pusat)

Sampel: 78 laporan

keuangan

kementerian/lembaga

Tahun data: 2011

Metode analisis:

Statistik Deskriptif

Variabel lainnya :

V V V V V V V Hasil dari penelitian ini

membuktikan bahwa

ukuran organisasi dan

jenis organisasi memiliki

pengaruh positif

sedangkan temuan audit

tidak terbukti

berpengaruh terhadap

tingkat pengungkapan

laporan keuangan

kementerian / lembaga

untuk dua model (Lag

effect dan No lag effect).

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 68: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

48

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

Jenis organisasi.

2 Nur Lailatul

Khasanah (2014)

Pengaruh

Karakteristik,

Kompleksitas, dan

Temuan Audit

Terhadap Tingkat

Pengungkapan

Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah

Skripsi Universitas

Diponegoro (2014)

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data:

sekunder (Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah)

Sampel: 105 Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah

Tahun data: 2010,

2011 dan 2012

Metode analisis:

Statistik Deskriptif

Variable lainnya:

Umur pemerintah

daerah dan ukuran

legislative

V V V V V V V Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari

empat variabel yang

menggambarkan

karakteristik pemerintah,

hanya total aset yang

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

tingkat pengungkapan

LKPD, sedangkan

variabel lain berupa

kekayaan daerah (PAD),

tingkat ketergantungan,

dan umur pemerintah

daerah tidak berpengaruh

signifikan. Sementara

dari kompleksitas

pemerintah, hanya

variabel jumlah SKPD

yang memiliki pengaruh

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 69: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

49

Tabel 2.1 Lanjutan

No

.

Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi

Penelitian

X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

negatif signifikan

terhadap tingkat

pengungkapan, variabel

ukuran legislatif terbukti

tidak memiliki pengaruh

signifikan. Variabel

temuan audit tidak

berpengaruh signifikan

terhadap tingkat

pengungkapan.

3 Dyah

Setyaningrum dan

Febriyani Syafitri

(2012) Analisis

pengaruh

karakteristik

pemerintah daerah

terhadap tingkat

pengungkapan

laporan keuangan

Jurnal Akuntansi

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data:

sekunder (Laporan

Keuangan

Pemerintah Daerah)

Sampel: 620

Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah

Tahun data: 2008 –

2009

V V V V V Karakteristik pemerintah

daerah yang terdiri dari

umur administratif

pemerintah daerah,

kekayaan pemerintah

daerah, dan ukuran

legislatif memiliki

pengaruh positif dan

signifian terhadap

tingkat pengungkapan

LKPD, sedangkan

intergovernmental

revenue memiliki

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 70: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

50

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

dan Keuangan

Indonesia,

Desember 2012,

Vol.9, No.2, hal

154-170

Metode analisis : Statistik Deskriptif

Variable lainnya:

Umur administratif,

ukuran legislatif,

intergovernmental

revenue, Ukuran

pemerintah daerah,

spesialisasi pekerjaan,

rasio kemandirian

keuangan daerah dan

pembiayaan utang.

pengaruh negatif yang

signifikan. Ukuran

pemerintah daerah,

diferensiasi fungsional,

spesialisasi pekerjaan,

rasio kemandirian

keuangan daerah dan

pembiayaan utang

terbukti tidak mempunyai

pengaruh terhadap

tingkat pengungkapan

LKPD.

4 Evanti Andriani

(2012) Pengaruh

Opini Audit dan

Temuan Audit

Terhadap Tingkat

Pengungkapan Pada

Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah

Skripsi Universitas

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data:

sekunder (Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah)

Sampel: 442 Laporan

Keuangan

V V V V V Untuk kedua model (Lag

effect dan No lag effect)

Opini dan nilai temuan

yang berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat pengungkapan.

Untuk opini memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 71: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

51

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

Indonesia (2012) Tahun data: 2008 dan

2009

Metode analisis:

Statistik Deskriptif

Variable lainnya: Opini

Audit

tingkat pengungkapan.

Sedangkan untuk nilai

temuan berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap tingkat

pengungkapan.

5 Amiruddin Zul Hilmi

dan Dwi Martani

(2012) Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Tingkat

Pengungkapan

Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi

Jurnal SNA 15

Banjarmasin

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: sekunder

(Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi)

Sampel: 29 Laporan

Keuangan Pemerintah

Provinsi

Tahun data: 2006-2009

Metode analisis:

Statistik Deskriptif

Variable lainnya:

Kekayaan daerah

diukur dengan total

V V V V V V V V Kekayaan lokal, populasi,

dan tingkat penyimpangan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat

pengungkapan provinsi

laporan keuangan

pemerintah. Tingkat

ketergantungan, total aset,

jumlah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD),

dan jumlah temuan audit

tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat

pengungkapan laporan

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 72: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

52

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

pendapatan dibagi

jumlah penduduk

keuangan pemerintah

provinsi.

6 Dwi Martani and

Annisa Liestiani

(2010) Disclosure

Of Local

Government

Financial

Statement In

Indonesia

Proceedings 22th

Asian Pacific

Conference, 7-10

November 2010

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: sekunder

(Laporan Keuangan)

Sampel: 92 Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah

Tahun data: 2006

Metode analisis:

Statistik Deskriptif

Variable lainnya:

Kekayaan daerah

diukur dengan DAU

dibagi jumlah

penduduk

V V V V V V V Kekayaan Pemerintah

daerah, tingkat

ketergantungan terhadap

pemerintah pusat,

Kompleksitas pemerintah

dan Temuan audit

mempunyai hubungan

yang positif signifikan

terhadap tingkat

pengungkapan sedangkan

Nilai temuan audit

mempunyai hubungan

negatif dan signifikan

terhadap tingkat

pengungkapan.

7 Rita Hartung Cheng

(1992) An

Jenis penelitian:

kualitatif

V V V V V pengungkapan Laporan

keuangan dalam

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 73: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

53

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

Empirical Analysis

of Theories on

Factors Influencing

State Government

According

Disclosure

Journal of

Accounting and

Public Policy, II, I-

42 (I992), Ekvier

Science Publishing

Co., Inc.

Sumber data:

sekunder (Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah)

Sampel: Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah

Tahun data: 1986

Metode analisis:

model politik-

ekonomi serta dari

konteks politik,

metodologi LISREL

digunakan untuk

menguji model.

Variable lainnya:

Political competition,

power of government,

legislative power

pemerintah daerah

dipengaruhi oleh

lingkungan politik dan

kekuatan dari institusi

yang terdapat pada

pemerintah daerah.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 74: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

54

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

8 Robert W. Ingram

(1984) Economics

Incentives and the

Choice of State

Government

Accounting

Practices

Journal of

Accounting

Research, Vol 2,

No.1. (Spring,

1984), pp. 126-144

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data:

sekunder (Laporan

Keuangan)

Sampel: 50 Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah

Tahun data: 1980

Metode analisis:

Statistik Deskriptif

Variable lainnya:

Coalition of voters :

political competition,

Median School years;

Administrative

selection process,

Information source;

V V V V Tingkat pengungkapan

berhubungan positif dan

signifikan dengan

coalition of voters,

administrative selection

process, dan management

incentive. Sedangkan

factor alternative

information source

mempunyai hubungan

negatif dengan tingkat

pengungkapan.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 75: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

55

Tabel 2.1 Lanjutan

No. Penelitian/Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

1

0

Y Hasil

Management incentive

: Long-term debt per

capita, salaries of

governor, legislators

and accounting

administration

Sumber : Berbagai referensi

Page 76: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

56

C. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

1. Kekayaan daerah terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Christiaens (1999) berpendapat bahwa kekayaan pemerintah daerah

berhubungan positif dengan meningkatnya pengungkapan karena

memberikan sinyal dari kualitas kepala daerah, dimana kepala daerah dapat

mengambil manfaat dengan meningkatkan kesempatan mereka dipilih

kembali dan mengurangi biaya kepentingan. Christiaens (1991), berikut

Ingram (1984), menggunakan pendapatan pekapita sebagai proxy untuk

kekayaan pemerintahan daerah.

Penelitian yang dilakukan oleh Ingram (1984), Martani dan liestiani

(2010), Hilmi dan martini (2012), serta Adriani (2012) menemukan bahwa

kekayaan daerah mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap

tingkat pengungkapan LKPD tahun 2013. Oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa semakin besar kekayaan daerah maka akan semakin besar sumber

daya yang dimiliki untuk melakukan pengungkapan sehingga meningkatnya

kekayaan daerah juga dapat meningkatkan tingkat pengungkapan laporan

keuangan.

Ha1: Kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota.

Page 77: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

57

2. Tingkat ketergantungan terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah

Dana transfer merupakan jenis pendanaan daerah yang berasal dari

pemerintah pusat atau provinsi. Oleh karena itu, pemerintah pusat ataupun

provinsi akan meminta pengungkapan yang lebih sebagai upaya untuk

memonitor kinerja pemerintah daerah atas penggunaan dana tersebut. Ini

berarti semakin besar tingkat ketergantungan maka akan semakin besar

tingkat pengungkapan yang dilakukan pemerintah daerah.

Robbins dan Austin (1986) menemukan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara tingkat ketergantungan pemerintah kota dengan

kualitas pengungkapan sedangkan hasil lain yang dilakukan oleh

Setyaningrum (2012) menemukan bahwa tingkat ketergantungan

mempunyai hubungan yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan.

Adanya ketergantungan yang besar maka kemungkinan pemerintah pusat

melakukan pembatasan operasi pemerintah daerah (kota) dan meminta

pengungkapan lebih untuk memonitor kinerja pemerintah daerah (kota)

dengan pembatasan operasi tersebut. Hal ini berarti semakin besar tingkat

ketergantungan maka semakin besar tingkat pengungkapan yang dilakukan

oleh pemerintah daerah.

Ha2: Tingkat ketergantungan berpengaruh positif terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota

Page 78: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

58

3. Total aset terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Penelitian yang dilakukan Martani dan Hilmi (2012) menemukan

bahwa variabel total aset mempunyai hubungan yang tidak signifikan

dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan, sedangkan Arifin dan

fitriasari (2014) serta Khasanah (2014) menunjukkan bahwa total aset

mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan

laporan keuangan.

Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai atau dimiliki

oleh suatu entitas untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Organisasi

pemerintah dengan total aset yang lebih besar akan lebih kompleks dalam

menjaga dan mengelola asetnya. Konsekuensinya, pemerintah perlu

mengungkapkan lebih banyak daftar aset yang dimiliki, pemeliharaan, dan

pengelolaannya.

Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan memiliki

tekanan yang besar pula dari publik untuk menyajikan laporan keuangannya

secara lengkap sebagai upaya meningkatkan transparansi dan mengurangi

asimetri informasi. Oleh karena itu organisasi pemerintah akan menaruh

perhatian yang lebih tinggi dalam pengungkapan aset sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku (Patrick, 2007) dalam fitriasari (2014). Sehingga

Page 79: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

59

semakin besar asset yang dimiliki pemda maka semakin tinggi tingkat

pengungkapan LKPD.

Ha3: Total asset berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota

4. Tipe pemerintah terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Arifin dan Fitriasari (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara jenis organisasi dan tingkat pengungkapan

LKPD, hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martani

dan Liestiani (2010) yang menemukan bahwa tipe pemerintahan mempunyai

hubungan yang tidak signifikan dengan pengungkapan laporan keuangan.

Menurut Ingram (1984) dalam Sinaga (2005), urbanisasi membantu

pembentukan koalisi. Dengan demikian, kepala daerah memiliki dorongan

yang lebih besar untuk secara sukarela memberikan informasi guna

pemantauan secara proporsional dengan wilayah metropolitan yang memiliki

populasi penduduk yang besar dibanding dengan wilayah pedesaan yang

memiliki jumlah penduduk relative besar.

Wilayah metropolitan merupakan daerah tujuan urbanisasi yang

memiliki penduduk lebih heterogen, baik dari sisi pendidikan, sosial, dan

ekonomi. Selain itu, Pemerintah daerah kota terdiri dari tingkat

Page 80: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

60

perkembangan ekonomi dan infrastruktur, media pers, serta tingkat

pendidikan yang tinggi sehingga hal ini akan membuat masyarakat

perkotaan lebih sering berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga pemerintah

kota harus termotivasi untuk lebih transparan dalam mengungkap laporan

keuangan pemerintah daerah (Martani dan Liestiani, 2010), sedangkan

penduduk di pemerintahan kabupaten umumnya melakukan urbanisasi

sehingga komposisi penduduk di pemerintahan kabupaten lebih homogen

dibandingkan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kota.

Ha4: Kota memiliki tingkat pengungkapan lebih tinggi dibandingkan

kabupaten

5. Jumlah penduduk terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Ingram (1984) dan Robbins dan Austin (1986) menemukan

hubungan yang positif walaupun tidak signifikan terhadap tingkat

pengungkapan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan

Martani (2012) menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara jumlah penduduk dan tingkat pengungkapan LKPD.

Jumlah penduduk merupakan proksi dari kompleksitas pemerintah.

Semakin banyak jumlah penduduk dalam suatu daerah berarti semakin

banyak pelayanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Jumlah

Page 81: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

61

penduduk yang banyak membutuhkan pengungkapan yang semakin

kompleks yang dilakukan oleh pemerintah sebagai bagian dari fungsi

pemerintah sebagai pelayan publik. Sehingga semakin kompleks pemerintah

maka semakin besar pengungkapan yang harus mereka lakukan.

Ha5: Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota

6. Jumlah SKPD terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Patrick (2007) dalam Setyaningrum (2012) menemukan bahwa

Pemerintah daerah di Pennsylvania dengan tingkat diferensiasi fungsional

yang lebih tinggi akan cenderung untuk lebih mengadopsi Governmental

Accounting Standards Board (GASB) 34 dibandingkan dengan yang tingkat

diferensiasi fungsionalnya rendah. Dalam struktur pemerintahan Indonesia,

pembagian departemen fungsional direpresentasikan dengan satuan kerja

perangkat daerah (SKPD).

SKPD merupakan entitas akuntansi yang wajib melakukan

pencatatan atas transaksi-transaksi yang terjadi di lingkungan Pemda.

Jumlah SKPD menggambarkan jumlah urusan yang menjadi prioritas

pemerintah daerah dalam membangun daerah. Semakin banyak urusan yang

menjadi prioritas pemerintah daerah maka semakin kompleks pemerintahan

Page 82: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

62

tersebut melakukan kegiatannya. Semakin besar SKPD yang dimiliki berarti

semakin kompleks pemerintahan tersebut. Semakin kompleks pemerintahan

maka semakin besar tingkat pengungkapan yang dilakukan (Hilmi dan

Martani 2011).

Ha6: Jumlah SKPD berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan

LKPD kabupaten dan kota

7. Temuan audit dan tingkat penyimpangan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah

Temuan audit merupakan penyimpangan, pelanggaran atau

ketidakwajaran yang ditemukan oleh auditor berdasarkan hasil pemeriksaan

dan pengujian yang telah dilakukan oleh auditor.

UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara menyebutkan bahwa temuan audit BPK RI

digunakan oleh pemerintah untuk melakukan koreksi dan penyesuaian yang

diperlukan, sehingga laporan keuangan yang telah diperiksa (audited

financial statements) memuat koreksi tersebut. Selain itu auditor juga akan

mengkomunikasikan temuan audit tersebut dengan auditee agar dapat

dilakukan perbaikan di periode selanjutnya. Pada akhir pemeriksaan auditor

akan membuat rekomendasi terkait temuan audit tersebut agar auditee dapat

Page 83: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

63

melakukan perbaikanperbaikan di periode selanjutnya sesuai dengan

rekomendasi yang telah diberikan oleh auditor.

Jika jumlah dan nilai temuan yang didapat pada periode lalu besar,

diharapkan pada periode selanjutnya terdapat perubahan yang lebih baik

yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi temuan tersebut

sehingga berakibat pada pengungkapan atas laporan keuangan yang

dilakukan oleh pemerintah daerah menjadi lebih baik. Dan jika jumlah dan

nilai temuan yang didapat pada tahun tersebut besar, maka mengindikasikan

pengungkapan pada laporan keuangan pada tahun tersebut juga rendah.

Martani dan Liestiani (2010) dan Andriani (2012) menemukan

bahwa temuan audit mempunyai hubungan yang signifikan terhadap tingkat

pengungkapan. Sebaliknya, Hilmi dan Martani (2011) serta Arifin dan

Fitriasari (2014) menemukan tidak terdapat pengaruh antara temuan audit

dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh penelitian ini yang

mengangkat penelitian mengenai pengaruh yang terjadi pada tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota.

Ha7: Jumlah temuan tahun lalu berpengaruh positif terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota

Ha8: Jumlah temuan audit periode sekarang berpengaruh negatif terhadap

tingkat pengungkapan LKPD kabupaten dan kota

Page 84: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

64

Ha9: Tingkat penyimpangan tahun lalu berpengaruh positif terhadap tingkat

pengungkapan LKPD kabupaten dan kota

Ha10:Tingkat penyimpangan periode sekarang berpengaruh negatif terhadap

tingkat pengungkapan LKPD kabupaten dan kota

Berikut merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian ini.

Model penelitian ini menggunakan sepuluh variabel yaitu variabel bebas (X)

yang mempengaruhi variabel terikat (Y) yang terbagi dalam 2 Model yang

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 85: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

65

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran Model 1 (Lag effect)

Karakteristik pemerintah

Kekayaan daerah (X1)

Tingkat ketergantungan (X2)

Total aset (X3)

Tipe pemerintahan (X4)

Kompleksitas pemerintah

Jumlah Penduduk (X5)

Jumlah SKPD (X6)

Hasil Audit

Temuan audit tahun lalu (X7)

Tingkat penyimpangan tahun

lalu (X9)

Pengungkapan

laporan keuangan

pemerintah daerah

kabupaten dan

kota (Y)

Standar Akuntansi Pemerintahan 2010

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2013 yang telah diaudit oleh BPK

Pengaruh Karakteristik Pemerintah, Kompleksitas Pemerintah Dan Hasil Audit

BPK Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di

Indonesia tahun 2013

Page 86: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

66

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran Model II ( No Lag effec

Karakteristik pemerintah

Kekayaan daerah (X1)

Tingkat ketergantungan (X2)

Total aset (X3)

Tipe pemerintahan (X4)

Kompleksitas pemerintah

Jumlah Penduduk (X5)

Jumlah SKPD (X6)

Hasil Audit

Temuan audit periode

sekarang (X8)

Tingkat penyimpangan

periode sekarang (X10)

Pengungkapan

laporan keuangan

pemerintah daerah

kabupaten dan

kota (Y)

Standar Akuntansi Pemerintahan 2010

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2013 yang telah diaudit oleh BPK

Pengaruh Karakteristik Pemerintah, Kompleksitas Pemerintah Dan Hasil Audit

BPK Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di

Indonesia tahun 2013

Page 87: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau

lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu variabel karakteristik pemerintah yang diproksikan dengan kekayaan

daerah, tingkat ketergantungan, total aset dan tipe pemerintahan, kompleksitas

pemerintahan yang diproksikan dengan jumlah penduduk dan jumlah SKPD,

serta hasil audit yang diproksikan dengan temuan audit dan tingkat

penyimpangan terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah

kabupaten dan kota di Indonesia, sedangkan sampel yang digunakan adalah

seluruh laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun 2013 yang telah

diaudit oleh BPK RI.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang

Page 88: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

68

representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria tersebut ditentukan

sebagai berikut :

1. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) kabupaten atau kota di

Indonesia tahun 2013 yang telah diaudit oleh BPK

2. Data tahunan yang terdiri atas temuan audit dan tingkat penyimpangan yang

tersaji dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS) tahun 2013-

2014 yang dibuat oleh BPK.

3. Data jumlah penduduk per kabupaten/kota tahun 2013.

4. LKPD, IHPS dan data jumlah penduduk yang digunakan harus memiliki

kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

C. Metode Pengumpulan Data

Data adalah keterangan mengenai variabel pada sejumlah objek

(Purwanto, 2011). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) kabupaten/ kota

di Indonesia tahun 2013 yang diperoleh dari Pusat Informasi dan Komunikasi

(PIK) BPK RI. LKPD tersebut akan dirinci datanya mengenai tingkat

pengungkapan LKPD, jumlah kekayaan daerah, tingkat ketergantungan, total

asset, tipe pemerintah, dan jumlah SKPD. Temuan audit terkait tingkat

penyimpangan diperoleh dari Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS)

Page 89: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

69

yang dikeluarkan oleh BPK semester I tahun 2013. Sedangkan data mengenai

jumlah penduduk diperoleh dari Buku Statistik Indonesia yang bisa diperoleh di

perpustakaan BPS.

Pengumpulan data pada penilitian ini dilakukan dengan cara

dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan

mengumpulkan dan mempelajari dokumen tersebut. Proses perolehan dokumen

dilakukan melalui publikasi website lembaga terkait (Data IHPS semester 1

tahun 2013 dan data jumlah penduduk) dan juga melalui kunjungan langsung ke

Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia untuk mengambil data yang mensyaratkan diambil secara langsung

(data LKPD kabupaten/kota tahun 2013 yang telah diaudit oleh BPK RI).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam

penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-

data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam

analisis.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda (Multiple Regression) dengan alasan bahwa variabel independennya

Page 90: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

70

lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan pengaruh antara

karakteristik pemerintah, kompleksitas pemerintahan dan hasil audit terhadap

tingkat pengungkapan LKPD.

Penulis melakukan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif

untuk menentukan batas minimum dan batas maksimum data, pengujian asumsi

dasar pada model regresi, dan pengujian hipotesis pada hasil regresi dengan

menggunakan t-statistik dan F-statistik.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data

yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan

maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-

rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan

untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum

digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal

ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang

berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

Page 91: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

71

2. Uji Asumsi Klasik

Estimasi atau asumsi model harus bersifat BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator). Estimator yang bersifat BLUE diantaranya adalah

bersifat linear, bersifat tidak bias dan efisien. Untuk menghasilkan estimasi

yang bersifat BLUE terdapat asumsi dasar yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Nilai harapan rata-rata kesalahan adalah nol.

2) Variansnya tetap (homoskedasticity).

3) Tidak ada hubungan antara variabel bebas dan error term.

4) Tidak ada korelasi serial antara error (no-autocorrelation).

Dalam pengujian regresi ini, penyusun melakukan uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

umlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2011: 160). Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal. Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik histogram

disimpulkan dari Ghozali (2011) apabila grafik histogram tidak

Page 92: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

72

menunjukkan pola distribusi yang skewness (menceng), maka data

berdistribusi tidak normal.Dasar pengambilan keputusan dengan analisis

grafik normal probability plot :

1) Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Dasar pengambilan keputusan dengan Kolmogorov-Smirnov Test:

1) Jika nilai probabilitas signifikansi yang ditunjukkan dalam tabel

pada Asymp Sig (2-tailed) bernilai kurang dari α = 0,05 maka data

residual tidak terdistristribusi normal.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi yang ditunjukkan dalam tabel

pada Asymp. Sig (2-tailed) bernilai lebih dari α = 0,05 maka

dataresidual terdistristribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya

gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Deteksi

multikolonieritas dapat dilihat dari besaran Tolerance (nilai toleransi)

dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai cut-offyang umum dipakai

Page 93: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

73

adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10, sehingga

data terbebas dari multikoloniearitas apabila nilai toleransinya > 0,10

atau nilai VIF < 10 (Ghozali, 2011: 105-106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

3) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda (Multiple Regression) dengan alasan bahwa variabel independennya

Page 94: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

74

lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara

kekayaan daerah, tingkat ketergantungan, total asset, tipe pemeritahan, jumlah

penduduk, jumlah SKPD, temuan audit dan tingkat penyimpangan terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten dan

kota.

Dalam penelitian kali ini digunakan 2 (dua) model penelitian. Model

penelitian pertama menggunakan metode Lag Effect. Dalam model yang

pertama ini, penulis ingin melihat pengaruh dari temuan audit dan tingkat

penyimpangan tahun 2012 terhadap pengungkapan dalam LKPD kabupaten

dan kota tahun 2013. Sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Model I

DISCi = α0 + α1WEALTHi + α2DEPENDi + α3ASSETi + α4TYPEi +

α5POPi + α6 SKPDi + α 7FINDLi + α 8DEVLi + ε

Model penelitian kedua, tidak menggunakan Lag Effect. Dengan

model ini penulis ingin melihat pengaruh dari temuan audit dan tingkat

penyimpangan tahun 2013 terhadap tingkat pengungkapan dalam LKPD

kabupaten/kota tahun 2013 juga.

Sehingga model yang digunakan yaitu :

Page 95: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

75

Model II

DISCi = α0 + α1WEALTHi + α2DEPENDi + α3ASSETi + α4TYPEi +

α5POPi + α6 SKPDi + α 7FINDi + α 8DEVi + ε

Dimana :

DISC = Tingkat pengungkapan LKPD Kabupaten dan kota

WEALTH = Jumlah kekayaan daerah

DEPEND = Tingkat ketergantungan pemerintah daerah kabupaten

dan kota

ASSET = Jumlah aset pemerintah daerah kabupaten/kota

POP = Jumlah penduduk pemerintah daerah kabupaten/kota

SKPD = Jumlah SKPD pemerintah daerah kabupaten/kota

FINDL = Jumlah temuan tahun lalu berdasarkan hasil pemeriksaan

BPK

DEVL = Tingkat penyimpangan tahun lalu berdasarkan

hasil pemeriksaan BPK

FIND = Jumlah temuan berdasarkan hasil pemeriksaan BPK

DEV = Tingkat penyimpangan berdasarkan hasil pemeriksaan

BPK

α = Koefisien konstanta

ε = eror

Page 96: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

76

Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel

independen dengan tingkat korupsi pemerintah daerah maka dilakukan

pengujian-pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan

pengujian dibawah ini :

a. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi berganda (R²) berguna untuk mengukur

besarnya sumbangan variabel independen secara keseluruhan terhadap

variabel dependennya. R2 memiliki nilai antara 0 dan 1 ( 0 < R2> 1),

dimana bila semakin tinggi nilai R², suatu regresi tersebut maka akan

semakin baik. Hal ini berarti bahwa keseluruhan variabel independen

secara bersama-sama mampu menerangkan variabel dependennya.

Beberapa kegunaan koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi yang ditetapkan

terhadap kelompok data hasil observasi.

2) Untuk mengukur proporsi varian dependen yang diterangkan oleh

pengaruh linier dari variabel independen.

b. Uji F-statistik

Uji F-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh

variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap

Page 97: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

77

variabel dependen secara signifikan atau tidak. Untuk mengetahui apakah

seluruh variabel independen bersama-sama memberikan pengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai

probabilitas f statistik. Caranya yaitu setelah melakukan regresi kemudian

akan diperoleh nilai probabilitas f statistik, yang selanjutnya nilai

probabilitas f-statistik ini dibandingkan dengan α = 5%.

1) Jika probabilitas f-statistik < α = 5%, maka H0 ditolak.

2) Jika probabilitas f-statistik > α = 5%, maka H0 diterima.

c. Uji T-statistik

Uji t-statistik ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dan

seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependennya. Untuk mengetahui apakah koefisien variabel

independen memiliki hubungan yang signifikan atau tidak terhadap

variabel dependennya, dapat dilihat dari probabilitas t-statistik, yang

selanjutnya nilai probabilitas t-statistik ini dibandingkan dengan α = 5%.

1) Jika probabilitas t statistik < α = 5%, maka tolak H0

2) Jika probabilitas t statistik > α = 5%, maka terima H0

Page 98: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

78

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan

menjadi dua kelompok, yaitu variabel bergantung (dependent variabel) dan

variabel bebas (independent variable). Variabel bergantung dalam penelitian ini

adalah Tingkat pengungkapan LKPD dan variabel bebas yaitu karakteristik

pemerintah (kekayaan daerah, tingkat ketergantungan, total asset, tipe

pemerintahan ), kompleksitas pemerintahan ( jumlah penduduk, jumlah SKPD )

dan kualitas hasil audit ( temuan audit dan tingkat penyimpangan).

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya. Adapun

operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengungkapan LKPD

Pengungkapan yang terdapat dalam Catatan atas Laporan Keuangan

harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 dan PP No. 71

Tahun 2010. Sehingga tingkat pengungkapan sebagai variabel dependen

merupakan perbandingan antara pengungkapan yang telah disajikan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan pengungkapan

yang seharusnya disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

berdasarkan checklist SAP.

Page 99: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

79

Metode pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini serupa

dengan yang digunakan oleh (Hilmi dan Martani, 2012), (Setyaningrum dan

Syafitri, 2012) dan (Arifin dan Fitriasari, 2014). Adapun rumusnya adalah

sebagai berikut :

Tahapan mekanisme pengukuran tingkat pengungkapan yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1) Membuat daftar pengungkapan berdasarkan PSAP 04 tentang Catatan

atas Laporan Keuangan (CaLK).

2) Memberikan nilai untuk setiap pengungkapan dalam laporan keuangan

kementerian/lembaga, dimana jika suatu item diungkapkan diberi nilai 1

pada kolom Ya, jika seharusnya diungkapkan tetapi tidak diungkapkan

diberi nilai 1 pada kolom Tidak, sedangkan jika memang tidak ada/

tidak perlu diungkapkan maka diberi nilai 1 pada kolom N/A (Not

Applicable).

3) Menjumlahkan nilai pada kolom Ya dan Tidak untuk setiap entitas

pelaporan

4) Menghitung tingkat pengungkapan dengan cara membagi total skor Ya

dengan jumlah total skor Ya dan Tidak.

DISC = Pengungkapan dalam LKPD

Pengungkapan dalam PSAP

Page 100: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

80

2. Kekayaan Daerah

Menurut Liestiani dan Martini (2010) Tingkat kekayaan lokal

diukur dengan membagi pendapatan asli dan penduduk atau dalam

konteks pemerintah daerah di Indonesia adalah pendapatan asli per kapita.

dalam beberapa penelitian, kekayaan daerah diukur dengan pengukuran

yang berbeda. Liestiani dan martani (2010) serta Hilmi dan Martani

(2012) menggunakan pengukuran total pendapatan dibagi dengan jumlah

penduduk. Sedangkan Setyaningrum (2012) dan Khaanah (2014)

menggunakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditransformasikan

dalam bentuk logaritma natura sebagai proksi untuk mengukur kekayaan

daerah.

Penelitian ini mengukur kekayaan daerah dengan menggunakan

pengukuran yang digunakan oleh setyaningrum (2012). PAD digunakan

karena perannya, yang walaupun kontribusinya tidak terlalu besar

terhadap total kekayaan pemerintah daerah secara keseluruhan, namun

PAD merupakan satu-satunya sumber yang keuangan yang berasal dari

pemerintah daerah itu sendiri dan merupakan potensi pendapatan asli

daerah. Penelitikekayaan daerah dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan rumus :

WEALTH = LnPAD

Page 101: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

81

3. Tingkat ketergantungan

Menurut ingram (1984) tingkat ketergantungan diukur dengan

membagi intergovernmental revenue dengan total pendapatan. Patrick

(2007) dalam Setyaningrum (2012) mendefinisikan intergovernmental

revenue sebagai jenis pendapatan pemerintah daerah yang berasal dari

transfer pemerintah pusat kepada Pemda untuk membiayai kegiatan

operasional pemerintah daerah. Di Indonesia intergovernmental revenue

dikenal dengan dana perimbangan atau dana transfer. Dana perimbangan

merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dalam liestiani dan martini (2010), Hilmi dan martani (2012), heriningsih

(2013), tingkat ketergantungan diukur dengan membagi dana transfer

dengan total pendapatan.

4. Total Aset

Total aset adalah semua sumber daya ekonomi yang dikuasai

dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan yang diharapkan dapat

diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur

DEPEND = Dana transfer

Total pendapatan

Page 102: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

82

dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan

untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan untuk pemeliharaan

sumber – sumber daya karena alasan sejarah dan budaya (Mahsun 2007

dalam Heriningsih 2013). Aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah

meupakan salah satu komponen yang terdapat dalam laporan keuangan.

Seperti yang di gunakan oleh Hilmi (2012), Heriningsing (2013) dan

arifin (2014), asset diukur dengan :

5. Tipe Pemerintahan

Tipe pemerintahan daerah didefinisikan sebagai bentuk

pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah di Indonesia terbagi atas tiga

bagian, yaitu pemerintahan provinsi, pemerintahan kota, dan

pemerintahan kabupaten. Penelitian ini hanya menggunakan pemerintah

kota dan pemerintah kabupaten. Variabel ini menggunakan variabel

dummy sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martini dan

Liestiani (2010) dan Arifin dan Fitriasari (2014).

Asset = LnTotal Aset

TYPE = 1 = Pemerintah Daerah Kota

0 = Pemerintah Daerah Kabupaten

Page 103: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

83

6. Jumlah penduduk

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang

menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Daerah yang mempunyai

banyak penduduk berpotensi mempunyai tingkat pengungkapan yang

tinggi. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah penduduk akan diukur

berdasarkan besarnya jumlah penduduk suatu daerah yang sejalan dengan

penelitian Hilmi dan Martani (2012).

7. Jumlah SKPD

PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

menjelaskan bahwa SKPD merupakan entitas akuntansi yang diwajibkan

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Necara SKPD dan Catatan atas

Laporan Keuangan (CaLK) untuk dikonsolidasikan menjadi Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Hilmi dan Martani (2012) menggunakan jumlah SKPD untuk

mengukur kompleksitas pemerintah. Sejalan dengan penelitian Hilmi dan

martini (2012), Setyaningrum (2012), Syafitri (2012) dan Arifin dan

Fitriasari (2014), penelitian ini juga menggunakan jumlah SKPD untuk

mengukur variabel kompleksitas pemerintah.

Population = Jumlah Penduduk

Page 104: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

84

8. Temuan Audit

Temuan audit BPK merupakan kasus-kasus yang ditemukan BPK

terhadap laporan keuangan Pemda atas pelanggaran yang dilakukan suatu

daerah terhadap ketentuan pengendalian intern maupun terhadap

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Temuan audit yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada

penelitian Hilmi dan Martini (2012), Andriani (2012) dan Arifin dan

Fitriasari (2014) yaitu dengan menggunakan jumlah temuan audit

pemeriksaan BPK atas ketidakpatuhan pemerintah daerah terhadap

peraturan perundang–undangan yang berlaku sebagai proksi dalam

mengukur temuan audit.

9. Tingkat Penyimpangan

Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dijelaskan

bahwa jika pemeriksa menemukan ketidakpatuhan, maka pemeriksa akan

melaporkan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-

undangan termasuk pengungkapan atas tingkat penyimpangan

administrasi, pelanggaran atas perikatan perdata maupun penyimpangan

SKPD = Jumlah SKPD

FIND = Jumlah Temuan

Page 105: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

85

yang berunsur tindak pidana serta ketidakpatuhan yang signifikan

(andriani 2012).

Dalam penelitian ini seperti yang dilakukan oleh Martani dan Hilmi

(2012) dan Arifin dan Fitriasari (2014), tingkat penyimpangan diukur

dengan membandingkan jumlah temuan audit dalam Rupiah dengan total

belanja daerah yang merupakan total Rupiah yang diperiksa.

DEV = Total nilai temuan ( dalam Rupiah)

` Total Belanja

Page 106: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

86

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini pemerintah daerah, SKPD, penduduk,

dan LKPD kabupaten dan kota di Indonesia tahun 2013 yang telah diaudit

oleh BPK. Penelitian ini menggunakan data tahun 2013 karena didasarkan

pada pertimbangan bahwa data yang digunakan dapat menyajikan informasi

yang up to date sehingga bisa menggambarkan kondisi pemerintah daerah

terkini. Selain itu, penggunaan LKPD periode 2013 karena adanya

pertimbangan lain bahwa LKPD pada tahun 2013 sudah berdasar Peraturan

Standar Akuntansi Pemerintah terbaru yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 Lampiran II.

Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1

Tabel Proses Pengambilan Sampel

Proses pengambilan sampel

Jumlah

Pemda

2013

Jumlah pemda tingkat Kabupaten dan Kota di Indonesia 510

Jumlah pemda kabupaten/kota dengan data yang tidak

lengkap

(85)

Page 107: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

87

Proses pengambilan sampel

Jumlah

Pemda

2013

Total sampel 425

Sumber : Data diolah kembali

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan menggunakan metode

purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya. Penelitian ini menggunakan sampel laporan keuangan

pemerintah daerah kabupaten/ kota di Indonesia tahun 2013 yang telah diaudit

oleh BPK serta memiliki ketersediaan data yang lengkap setiap tahunnya.

Data tahunan yang harus dimiliki tersebut terdiri dari data pendapatan

transfer, total pendapatan, dan total belanja daerah yang terdapat dalam

laporan realisasi anggaran, data total aset yang diperoleh dari neraca, data

jumlah SKPD di CALK, data jumlah penduduk yang terdapat di perpustakaan

BPS dan data jumlah temuan dan nilai penyimpangan terkait kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan yang tersaji dalam ikhtisar hasil

pemeriksaan semester.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) model penelitian.

Model pertama menggunakan metode Lag Effect, untuk melihat pengaruh dari

temuan audit dan tingkat penyimpangan tahun 2012 terhadap pengungkapan

dalam LKPD kabupaten dan kota tahun 2013. Dan untuk model kedua,

Page 108: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

88

menggunakan metode No Lag Effect untuk melihat melihat pengaruh dari

temuan audit dan tingkat penyimpangan tahun 2013 terhadap pengungkapan

dalam LKPD kabupaten dan kota di tahun yang sama. Sehingga dibutuhkan

data IHPS tahun 2013 dan 2014.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda (multiple regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen ( Karakteristik pemerintah

yang diproksikan dengan kekayaan daerah, tingkat ketergantungan, total aset dan

tipe pemerintahan, kompleksitas pemerintah yang diproksikan dengan jumlah

penduduk dan jumlah SKPD, serta hasil audit BPK yang diproksikan dengan

temuan audit dan tingkat penyimpangan) terhadap variabel dependen yaitu tingkat

pengungkapan LKPD.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif Model I

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 425

data observasi berupa laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten

dan kota di Indonesia tahun anggaran 2013.

Page 109: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

89

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Model I

Sumber : output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.2, hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

1) Hasil analisis statistik deskriptif terhadap tingkat pengungkapan yang

dilakukan pemerintah daerah menunjukkan bahwa rata-rata tingkat

pengungkapan laporan keuangan tahun 2013 dengan menggunakan

425 sampel laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia adalah

sebesar 47.99%. Tingkat pengungkapan minimum sebesar 31% untuk

Kabupaten Aceh Tenggara provinsi NAD dan tingkat pengungkapan

maksimum sebesar 69% yaitu untuk Kabupaten Sekadau provinsi

Kalimantan Barat.

2) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

kekayaan daerah yang diukur dengan PAD menunjukkan bahwa dari

425 sampel yang digunakan dalam penelitian ini, pemerintah daerah

Descriptive Statistics

425 .31 .69 .4799 .05524

425 3235747159.00 2791580050709.51 127171575591.0 248157131294.63020

425 .22 .99 .8860 .08446

425 513004173680.34 37450893488257.30 2671526731592 2845743904886.78300

425 .00 1.00 .2047 .40396

425 32191.00 5202097.00 531668.3741 607007.86358

425 15.00 210.00 52.2494 21.24118

425 6.00 75.00 25.7624 12.83706

425 .00 .31 .0065 .02117

425

DISC

WEALTH

DEPEND

ASSET

TYPE

POP

SKPD

FINDL

DEVL

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 110: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

90

yang memiliki kekayaan daerah tertinggi yaitu kota Surabaya provinsi

Jawa Timur dengan total sebesar Rp. 2.791.580.050.709,51.

Sedangkan kekayaan pemerintah daerah yang terkecil yaitu kabupaten

Yalimo provinsi Papua dengan total kekayaan daerah sebesar Rp.

3.235.747.159. Dan rata-rata kekayaan pemerintah daerah kabupaten

dan kota di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.

127.171.575.590,97

3) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

tingkat ketergantungan menunjukan bahwa secara umum, pemerintah

daerah kabupaten dan kota di Indonesia memiliki tingkat

ketergantungan yang tinggi yaitu sebesar 88,60%. Dengan kata lain

rata-rata 88,60% dari pendapatan total pemerintah daerah diperoleh

dari pendapatan yang berasal dari entitas lain. Dari total 425 sampel,

Kabupaten Badung provinsi Bali memiliki tingkat ketergantungan

yang paling kecil dibanding daerah-daerah lainnya yakni hanya 22 %

pada tahun 2013. Sedangkan pemerintah daerah yang memiliki tingkat

ketergantungan paling besar yaitu Kabupaten Yalimo di provinsi

Papua yakni sebesar 99%.

4) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap aset

daerah menunjukkan bahwa dari 425 sampel yang digunakan dalam

penelitian ini, pemerintah daerah yang memiliki nilai aset tertinggi

Page 111: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

91

yaitu kota Surabaya di provinsi Jawa Timur dengan total sebesar Rp.

37.450.893.488.257. Sedangkan nilai aset terkecil yaitu kab. Maluku

Tenggara Barat di provinsi Maluku dengan total nilai aset sebesar Rp.

513.004.173.680. Dan rata-rata nilai aset pemerintah daerah kabupaten

dan kota di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.

2.671.526.731.592,32

5) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap tipe

pemerintahan menunjukkan bahwa dari 425 sampel yang digunakan

dalam penelitian ini, 338 daerah (79.5%) merupakan pemerintah

daerah kabupaten dan 87 (20.5%) daerah lainnya merupakan

pemerintah daerah kota.

Tabel 4.3

Proporsi Tipe Pemerintah Daerah Model I

Sumber : output SPSS

6) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

jumlah penduduk menunjukkan bahwa rata-rata jumlah penduduk di

425 kabupaten dan kota di Indonesia yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebesar 531.668.37 jiwa. Penduduk terbanyak sebesar

5.202.097 jiwa terdapat di kabupaten bogor provinsi Jawa Barat.

TYPE

338 79.5 79.5 79.5

87 20.5 20.5 100.0

425 100.0 100.0

Kabupaten

Kota

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 112: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

92

Sedangkan penduduk terkecil sebesar 32.191 jiwa terdapat di kota

Sabang di provins NAD.

7) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

jumlah SKPD dari 425 sampel yang digunakan dalam penelitian ini,

menunjukkan bahwa rata-rata jumlah SKPD kabupaten dan kota di

Indonesia adalah 52,25 satuan kerja. Jumlah SKPD terbanyak terdapat

di kabupaten Buton provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 210 SKPD.

Sedangkan jumlah SKPD terendah terdapat di kota Kotamogu provinsi

Sulawesi Utara yaitu sebanyak 15 SKPD .

8) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

jumlah temuan terkait Ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang pada

tahun anggaran 2012 menunjukkan rata-rata sebesar 25,76 kasus

temuan terkait ketidakpatuhan. Jumlah temuan terbanyak yakni sekitar

75 kasus ditemukan pada kabupaten Wajo provinsi Sulawesi Selatan.

Jumlah temuan terkait ketidakpatuhan yang paling kecil sebanyak 6

kasus yakni kabupaten Mukomuko di provinsi Bengkulu.

9) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

tingkat penyimpangan pada tahun anggaran 2012 menunjukan rata-

rata tingkat penyimpangan yang terjadi pada setiap pemerintah daerah

yaitu sebesar 0,65% (0.0065) selama tahun 2012. Kabupaten yang

memiliki tingkat penyimpangan yang paling tinggi yaitu sebesar 31,22

Page 113: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

93

% (0.312) adalah kabupaten Lampung Utara di provinsi Lampung.

Dan tingkat penyimpangan terkecil yaitu 0% untuk kabupaten

Bengkulu Utara, Bengkulu; kab. Pati, Jawa Tengah; kab. Magetan,

Jawa Timur; kab. Nganjuk, Jawa Tengah; dan kota Singkawang,

Kalimantan Barat.

b. Hasil Uji Statistik Deskriptif Model II

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 425

data observasi berupa laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten

dan kota di Indonesia tahun anggaran 2013.

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Model II

Sumber : output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.4, hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

1) Hasil analisis statistik deskriptif terhadap tingkat pengungkapan yang

dilakukan pemerintah daerah menunjukkan bahwa rata-rata tingkat

Descriptive Statistics

425 .31 .69 .4799 .05524

425 3235747159.00 2791580050709.5 127171575591.0 248157131294.630

425 .22 .99 .8860 .08446

425 513004173680 37450893488257 2671526731592 2845743904886.78

425 .00 1.00 .2047 .40396

425 32191.00 5202097.00 531668.3741 607007.86358

425 15.00 210.00 52.2494 21.24118

425 5.00 82.00 26.3859 12.29940

425 .00 .16 .0058 .01331

425

DISC

WEALTH

DEPEND

ASSET

TYPE

POP

SKPD

FIND

DEV

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 114: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

94

pengungkapan laporan keuangan tahun 2013 dengan menggunakan

425 sampel laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia adalah

sebesar 47.99%. Tingkat pengungkapan minimum sebesar 31% untuk

Kabupaten Aceh Tenggara provinsi NAD dan tingkat pengungkapan

maksimum sebesar 69% yaitu untuk Kabupaten Sekadau provinsi

Kalimantan Barat.

2) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

kekayaan daerah yang diukur dengan PAD menunjukkan bahwa dari

425 sampel yang digunakan dalam penelitian ini, pemerintah daerah

yang memiliki kekayaan daerah tertinggi yaitu kota Surabaya

provinsi Jawa Timur dengan total sebesar Rp. 2.791.580.050.709,51.

Sedangkan kekayaan pemerintah daerah yang terkecil yaitu

kabupaten Yalimo provinsi Papua dengan total kekayaan daerah

sebesar Rp. 3.235.747.159. Dan rata-rata kekayaan pemerintah

daerah kabupaten dan kota di Indonesia pada tahun 2013 yaitu

sebesar Rp. 127.171.575.590,97

3) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

tingkat ketergantungan menunjukan bahwa secara umum, pemerintah

daerah kabupaten dan kota di Indonesia memiliki tingkat

ketergantungan yang tinggi yaitu sebesar 88,60%. Dengan kata lain

rata-rata 88,60% dari pendapatan total pemerintah daerah diperoleh

Page 115: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

95

dari pendapatan yang berasal dari entitas lain. Dari total 425 sampel,

Kabupaten Badung provinsi Bali memiliki tingkat ketergantungan

yang paling kecil dibanding daerah-daerah lainnya yakni hanya 22 %

pada tahun 2013. Sedangkan pemerintah daerah yang memiliki

tingkat ketergantungan paling besar yaitu Kabupaten Yalimo di

provinsi Papua yakni sebesar 99%.

4) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap aset

daerah menunjukkan bahwa dari 425 sampel yang digunakan dalam

penelitian ini, pemerintah daerah yang memiliki nilai aset tertinggi

yaitu kota Surabaya di provinsi Jawa Timur dengan total sebesar Rp.

37.450.893.488.257. Sedangkan nilai aset terkecil yaitu kab. Maluku

Tenggara Barat di provinsi Maluku dengan total nilai aset sebesar

Rp. 513.004.173.680. Dan rata-rata nilai aset pemerintah daerah

kabupaten dan kota di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.

2.671.526.731.592,32

5) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap tipe

pemerintahan menunjukkan bahwa dari 425 sampel yang digunakan

dalam penelitian ini, 338 daerah (79.5%) merupakan pemerintah

daerah kabupaten dan 87 (20.5%) daerah lainnya merupakan

pemerintah daerah kota.

Page 116: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

96

Tabel 4.5

Proporsi Tipe Pemerintah Daerah Model II

Sumber : output SPSS

6) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

jumlah penduduk menunjukkan bahwa rata-rata jumlah penduduk di

425 kabupaten dan kota di Indonesia yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebesar 531.668.37 jiwa. Penduduk terbanyak

sebesar 5.202.097 jiwa terdapat di kabupaten bogor provinsi Jawa

Barat. Sedangkan penduduk terkecil sebesar 32.191 jiwa terdapat di

kota Sabang di provins NAD.

7) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

jumlah SKPD dari 425 sampel yang digunakan dalam penelitian ini,

menunjukkan bahwa rata-rata jumlah SKPD kabupaten dan kota di

Indonesia adalah 52,25 satuan kerja. Jumlah SKPD terbanyak

terdapat di kabupaten Buton provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 210

SKPD. Sedangkan jumlah SKPD terendah terdapat di kota Kotamogu

provinsi Sulawesi Utara yaitu sebanyak 15 SKPD .

8) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

jumlah temuan terkait Ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang

TYPE

338 79.5 79.5 79.5

87 20.5 20.5 100.0

425 100.0 100.0

Kabupaten

Kota

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 117: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

97

pada tahun anggaran 2013 menunjukkan rata-rata sebesar 26,38

kasus temuan terkait ketidakpatuhan. Jumlah temuan terbanyak yakni

sekitar 82 kasus ditemukan di Kota Padang provinsi Sumatera Barat.

Jumlah temuan terkait ketidakpatuhan yang paling kecil sebanyak 5

kasus yakni kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu.

9) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

tingkat penyimpangan pada tahun anggaran 2013 menunjukan rata-

rata tingkat penyimpangan yang terjadi pada setiap pemerintah

daerah yaitu sebesar 0,6% (0.0058) selama tahun 2013. Kabupaten

memiliki tingkat penyimpangan yang paling tinggi yaitu sebesar 16

% (0.16) adalah kota Bukit Tinggi provinsi Sumatera Barat. Dan

tingkat penyimpangan terkecil yaitu 0% untuk kab. Bengkulu Utara,

Bengkulu; kab. Kepulauan Anambas dan kab. Karimun, Kepulauan

Riau; kab. Gunung Kidul, DIY; serta kota Madiun, Jawa Timur.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model

yang diperoleh memenuhi persyaratan uji atau tidak. Terdapat empat jenis

pengujian yang harus dilakukan yaitu: Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas,

Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi. Hasil pengujian asumsi yang

diperoleh adalah sebagai berikut.

Page 118: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

98

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal.

Grafik histogram pada kedua model yaitu dapat dilihat pada

Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 dibawah ini, menunjukkan pola distribusi

normal karena grafik tidak miring ke kiri maupun miring ke kanan. Dan

juga dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan cukup besar (n >

30) menyebabkan distribusi sampling error term mendekati normal

(normality asymptotic).

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Grafik Histogram Model I Grafik Histogram Model II

Regression Standardized Residual

6420-2-4

Freq

uen

cy

60

50

40

30

20

10

0

Histogram

Dependent Variable: DISC

Mean =-1.25E-14Std. Dev. =0.991

N =425

Regression Standardized Residual

6420-2-4

Freq

uen

cy

60

50

40

30

20

10

0

Histogram

Dependent Variable: DISC

Mean =-1.12E-14Std. Dev. =0.991

N =425

Page 119: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

99

Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik p-

plot pada Gambar 4.3 dan 4.4 di bawah ini di mana data yang diwakili

oleh titik-titik mengikuti garis diagonal yang menunjukkan adanya

normalitas.

Gambar 4.3 Gambar 4.4

Grafik P-Plot Model I Grafik P-Plot Model II

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Jika pada model

regresi terjadi multikolinieritas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir

dan nilai standard error menjadi tidak terhingga.

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: DISC

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: DISC

Page 120: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

100

1) Uji Multikolineritas pada Model I

Untuk mengetahui adanya multikorelasi dapat dilakukan

dengan menguji Variance Inflation Factor (VIF) dan Nilai Tolerance

dengan menggunakan SPSS 20. Berdasarkan teori, jika nilai VIF

mendekati 1 berarti tidak terdapat multikolineritas, tapi jika nilainya

VIF > 10 maka ada multikolinearitas. Sedangkan untuk Tolerance

dikatakan tidak mempunyai korelasi jika nilainya mendekati 1, jika

memiliki nilai 0 maka mempunyai korelasi sempurna. Hasil uji

multikolinearitas dengan menggunakan VIF dan nilai Tolerance dapat

di lihat pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas Model I

Sumber : output SPSS

Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai tolerance untuk semua

variabel mendekati 1 dan nilai VIF semuanya < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini bebas dari multikolonieritas

artinya tidak terdapat hubungan diantara kekayaan daerah, tingkat

Coefficientsa

.179 5.597

.350 2.858

.383 2.613

.767 1.304

.397 2.519

.880 1.136

.960 1.042

.948 1.055

LnWEALTH

DEPEND

LnASSET

TYPE

POP

SKPD

FINDL

DEVL

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: DISCa.

Page 121: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

101

ketergantungan, total aset, tipe pemerintah, populasi, jumlah SKPD,

jumlah temuan dan tingkat penyimpangan pada tahun lalu dalam

model regresi ini.

2) Uji Multikolineritas pada Model II

Hasil uji multikolonieritas model II terlihat pada tabel 4.7 dibawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas Model II

Sumber : output SPSS

Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai tolerance untuk semua

variabel mendekati 1 dan nilai VIF semuanya < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini bebas dari multikolonieritas

artinya tidak terdapat hubungan diantara kekayaan daerah, tingkat

ketergantungan, total aset, tipe pemerintah, populasi, jumlah SKPD,

jumlah temuan dan tingkat penyimpangan dalam model regresi ini.

Coefficientsa

.182 5.488

.350 2.861

.384 2.605

.760 1.315

.405 2.471

.885 1.130

.933 1.072

.964 1.037

LnWEALTH

DEPEND

LnASSET

TYPE

POP

SKPD

FIND

DEV

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: DISCa.

Page 122: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

102

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual

dari satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

Gambar 4.5

Grafik Scatterplot Model I

Sumber : output SPSS

Regression Standardized Predicted Value

420-2-4

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

6

4

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: DISC

Page 123: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

103

Gambar 4.6

Grafik Scatterplot Model II

Sumber : output SPSS

Berdasarkan gambar 4.5 dan 4.6, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa baik model I maupun model II data tersebar diatas dan dibawah

angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada

penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan

untuk memprediksi tingkat pengungkapan LKPD berdasarkan variabel

yang mempengaruhinya, yaitu kekayaan daerah, tingkat ketergantungan,

total aset, tipe pemerintahan, populasi, jumlah SKPD, temuan audit dan

tingkat penyimpangan.

Regression Standardized Predicted Value

420-2-4

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

6

4

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: DISC

Page 124: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

104

d. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan

kesalahan pengganggu periode sebelumnya dalam model regresi. Jika

terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang

diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan

untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan

pengujian DurbinWatson (D-W). Kriteria untuk penilaian terjadinya

autokorelasi yaitu :

1) Nilai D-W berada diantara 0 hingga 1.10 berarti ada autokorelasi

positif.

2) Nilai D-W berada diantara 1.10 hingga 1.54, tidak dapat

diputuskan

3) Nilai D-W berada diantara 1.54 hingga 2.46 berarti tidak ada

autokorelasi.

4) Nilai D-W lebih besar dari 2.46 berarti ada autokorelasi negatif

Page 125: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

105

1) Uji Autokorelasi pada Model I

Tabel 4.8 berikut menyajikan hasil uji D-W dengan

menggunakan program SPSS 20.0. Dari hasil tabel diatas diketahui

bahwa nilai D-W yang didapat sebesar 1.609 yang berarti termasuk

pada kriteria ketiga, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

bebas dari masalah autokorelasi.

Tabel 4.8

Uji Autokorelasi Model I

Sumber : output SPSS

2) Uji Autokorelasi pada Model II

Tabel 4.9 berikut menyajikan hasil uji D-W dengan

menggunakan program SPSS 20.0. Dari hasil tabel diatas diketahui

bahwa nilai D-W yang didapat sebesar 1.609 yang berarti termasuk

pada kriteria ketiga, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

bebas dari masalah autokorelasi.

Model Summaryb

.319a .102 .085 .05285 1.609

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), DEVL, TYPE, POP, FINDL, SKPD, DEPEND,

LnASSET, LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

Page 126: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

106

Tabel 4.9

Uji Autokorelasi Model II

Sumber : output SPSS

3. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Hasil uji hipotesis

terdiri dari :

a. Uji Koefisien Determinasi R (Adjusted R- Squared)

Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk

melihat kemampuan variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel

terikatnya. Pada tabel 4.10 dapat dilihat koefisien determinasi R-squared

sebesar 0,085 atau sebesar 8,50 % untuk model I. Hal ini mengindikasikan

bahwa variabel-variabel bebas dalam model penelitian ini yaitu kekayaan

daerah, tingkat ketergantungan, total aset, tipe pemerintah, populasi,

jumlah SKPD, jumlah temuan tahun lalu dan tingkat penyimpangan tahun

lalu dapat menjelaskan variabel tingkat pengungkapan sebesar 8,50 %.

Dengan kata lain, variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model

mampu menjelaskan variasi pada terikatnya sebesar 8,50%. Sedangkan

91,50 % sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Terdapat beberapa faktor yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti opini audit (Andriani,

Model Summaryb

.320a .102 .085 .05284 1.609

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), DEV, FIND, SKPD, DEPEND, TYPE, LnASSET,

POP, LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

Page 127: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

107

2012), umur administratif, ukuran legislatif, intergovernmental revenue,

Ukuran pemerintah daerah, spesialisasi pekerjaan, rasio kemandirian

keuangan daerah dan pembiayaan utang ( Setyaningrum, 2012).

Untuk model II dapat dilihat pada tabel 4.11, koefisien determinasi

R-squared sebesar 0,085 atau sebesar 8,50 %. Hal ini mengindikasikan

bahwa variabel-variabel bebas dalam model penelitian ini yaitu kekayaan

daerah, tingkat ketergantungan, total aset, tipe pemerintah, populasi,

jumlah SKPD, jumlah temuan dan tingkat penyimpangan dapat

menjelaskan variabel tingkat pengungkapan sebesar 8,50 % Dengan kata

lain, variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan variasi pada terikatnya sebesar 8,50 %. Sedangkan 91,50%

sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Terdapat beberapa faktor yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini seperti opini audit (Andriani, 2011),

umur administratif, ukuran legislatif, intergovernmental revenue, Ukuran

pemerintah daerah, spesialisasi pekerjaan, rasio kemandirian keuangan

daerah dan pembiayaan utang (Setyaningrum, 2012).

Tabel 4.10

Uji Koefisien Determinasi Model I

Sumber : output SPSS

Model Summaryb

.319a .102 .085 .05285 1.609

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), DEVL, TYPE, POP, FINDL, SKPD, DEPEND,

LnASSET, LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

Page 128: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

108

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi Model II

Sumber : output SPSS

b. Uji Signifikansi F-test (Uji F)

Uji-F dilakukan melihat apakah variabel bebas secara bersama-

sama mempengaruhi variabel terikat. Sehingga dalam penelitian ini, Uji-F

dilakukan untuk menilai pengaruh kekayaan daerah, tingkat

ketergantungan, asset tipe pemerintahan, populasi, jumlah SKPD, jumlah

temuan audit dan tingkat penyimpangan secara simultan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan. Dalam uji-F digunakan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : Seluruh variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

H1 : Seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

Dengan kriteria, tolak H0 jika probabilitas F-statistik < α = 0.05 = 5%

Model Summaryb

.320a .102 .085 .05284 1.609

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), DEV, FIND, SKPD, DEPEND, TYPE, LnASSET,

POP, LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

Page 129: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

109

Tabel 4.12

Hasil Uji Statistik F Model I

Sumber : output SPSS

Tabel 4.13

Hasil Uji Statistik F Model II

Sumber : output SPSS

Tabel 4.12 menunjukkan nilai F hitung sebesar 5.898 dengan

tingkat signifikansi 0.000 untuk model I sedangkan untuk tabel 4.13

menunjukkan nilai F hitung sebesar 5.932 dengan tingkat signifikansi

0.000 untuk model II. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari

0.05, Hal ini berarti untuk model I variabel independen yang terdiri

WEALTH, DEPEND, ASSET, TYPE, POP, SKPD, FINDL, DEVL

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap DISC, dengan

tingkat kepercayaan 95%. Kemudian untuk model II variabel independen

yang terdiri WEALTH, DEPEND, ASSET, TYPE, POP, SKPD, FIND,

DEV juga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap DISC,

dengan tingkat kepercayaan 95%.

ANOVAb

.132 8 .016 5.898 .000a

1.162 416 .003

1.294 424

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DEVL, TYPE, POP, FINDL, SKPD, DEPEND, LnASSET,

LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

ANOVAb

.132 8 .017 5.932 .000a

1.161 416 .003

1.294 424

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DEV, FIND, SKPD, DEPEND, TYPE, LnASSET, POP,

LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

Page 130: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

110

c. Uji Signifikansi T-test (Uji-t)

Hasil uji t dapat dilihat pada tebel 4.14 dan 4.15. Pengujian ini

digunakan untuk melihat apakah secara individual variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai

berikut.

H0 : Masing-masing variabel independen tidak memiliki pengaruh

yang signifikan secara parsial terhadap variabel dependen

H1 : Masing-masing variabel independen memiliki pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen

Dengan kriteria, tolak H0 jika probabilitas t-statistik < α =0.05 = 5%

Tabel 4.14

Hasil Uji t Model I

Sumber : output SPSS

Coefficientsa

.108 .196 .552 .581

.022 .006 .432 3.929 .000

.028 .051 .042 .535 .593

-.007 .007 -.079 -1.049 .295

-.021 .007 -.157 -2.958 .003

-4.9E-009 .000 -.054 -.729 .466

.000 .000 .051 1.039 .299

3.19E-005 .000 .007 .156 .876

-.028 .124 -.011 -.223 .823

(Constant)

LnWEALTH

DEPEND

LnASSET

TYPE

POP

SKPD

FINDL

DEVL

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: DISCa.

Page 131: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

111

Tabel 4.15

Hasil Uji t Model II

Sumber : output SPSS

1) Kekayaan daerah terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Kekayaan daerah yang diukur dengan menggunakan total

pendapatan asli daerah. Berdasarkan pengujian uji regresi berganda dapat

terlihat bahwa tingkat kekayaan daerah memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah

daerah. Hal ini dikarenakan nilai probability t-statistic < α (α = 5%) pada

tabel 4.14 dan 4.15 yaitu sebesar 0.000 untuk model I dan model II

sehingga kekayaan daerah berpengaruh terhadap pengungkapan. Hasil

pengujian ini mendukung hipotesis satu yaitu kekayaan daerah

Coefficientsa

.109 .196 .557 .578

.022 .006 .430 3.950 .000

.027 .051 .041 .528 .598

-.007 .007 -.079 -1.048 .295

-.022 .007 -.159 -2.986 .003

-5.2E-009 .000 -.057 -.783 .434

.000 .000 .051 1.042 .298

.000 .000 .025 .520 .603

-.038 .196 -.009 -.195 .846

(Constant)

LnWEALTH

DEPEND

LnASSET

TYPE

POP

SKPD

FIND

DEV

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: DISCa.

Page 132: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

112

berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat pengungkapan LKPD.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andriani (2012) dan

Setyaningrum (2012). Koefisien yang bertanda positif pada kedua model

menunjukan hubungan searah antara tingkat kekayaan dengan

pengungkapan, jika kekayaan pemerintah daerah besar maka tingkat

pengungkapan laporan keuangan menjadi tinggi. Oleh karena itu hal ini

membenarkan teori yang mengatakan bahwa semakin besar kekayaan

pemerintah daerah, meningkatkan niat dari pemerintah daerah untuk

meningkatkan pengungkapan laporan keuangannya.

2) Tingkat ketergantungan terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah

Tingkat ketergantungan yang diproksikan dengan porsi

pendapatan transfer dalam total pendapatan menunjukkan tidak adanya

pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan nilai probability t-

statistic > α (α = 10%) pada tabel 4.14 dan 4.15 yaitu sebesar 0.517 untuk

model I dan sebesar 0.606 pada model II sehingga tingkat ketergantungan

dan pengungkapan tidak bisa dikatakan berpengaruh. Hasil pengujian ini

menolak hipotesis dua yaitu tingkat ketergantungan berpengaruh positif

dan signifikan dengan tingkat pengungkapan LKPD. Hal ini sejalan

Page 133: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

113

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ingram (1984), Liestiani (2009),

Hilmi (2012) dan Andriani (2012). Namun tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Setyaningrum (2012). Tingkat ketergantungan

dengan pengungkapan dikatakan tidak berhubungan secara signifikan

kemungkinan karena sejak diberlakukannya otonomi daerah, kewenangan

untuk mengatur dan mengelola urusan pemerintahan telah diserahkan

kepada daerah otonom sehingga pemerintah pusat tidak lagi melakukan

pengawasan secara utuh terhadap pemerintah daerah. Jika ada,

pengawasan tersebut tidak digunakan dalam menentukan anggaran dana

perimbangan di daerah sehingga tidak mendorong pemerintah daerah

untuk meningkatkan kualitas laporan keuangannya. Insentif pelaporan

keuangan baru diberikan mulai tahun 2010, namun lebih diarahkan pada

pencapaian opini bukan kualitas pengungkapan.

3) Total aset terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Hasil pengujian regresi pada model I dan model II pasa tabel 4.14

dan 4.15 menunjukkan nilai probability t-statistic > α (α = 5%) yaitu

sebesar 0.295 untuk model I dan II sehingga total aset terhadap tingkat

pengungkapan LKPD dikatakan tidak berpengaruh. Hasil pengujian ini

menolak hipotesis tiga yaitu total aset berpengaruh positif dan signifikan

Page 134: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

114

dengan tingkat pengungkapan LKPD. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Hilmi (2012) dan Andriani (2012) namun tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriasari (2014). Hal ini

mungkin dikarenakan permasalahan aset merupakan permasalahan

hampir setiap Pemerintah Daerah. Kewajiban membuat Laporan

Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan mengharuskan

aset harus dinilai dengan nilai perolehan, padahal sebagian besar aset

diperoleh pada tahun yang sudah relatif lama dan tidak tercatat biaya

yang diperlukan untuk memperoleh aset tersebut. Sehingga sebagian

besar Pemerintah Daerah kesulitan menentukan besarnya nilai aset yang

dimiliki. Oleh sebab itu kecenderungan pemerintah daerah untuk tidak

menaruh perhatian yang besar terhadap pengungkapan berdasarkan

standar akuntansi pemerintahan.

4) Tipe pemerintah terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Tipe pemerintahan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah. Hal

ini dikarenakan nilai probability t-statistic < α (α = 1%) pada tabel 4.14

dan 4.15 yaitu sebesar 0.003 untuk model I dan model II sehingga tipe

pemerintah dan pengungkapan bisa dikatakan berpengaruh. Akan tetapi

hasil ini tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian yang menyatakan

Page 135: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

115

bahwa tingkat pengungkapan kota lebih tinggi dibandingkan tingkat

pengungkapan kabupaten. Hasil pengujian ini menolak hipotesis empat

yaitu kota memiliki tingkat pengungkapan lebih tinggi dibandingkan

kabupaten. Jika dilihat dari perspektif investor, perekonomian kota jauh

lebih baik dibandingkan dengan kabupaten dan tingkat kompleksitas kota

jauh lebih besar dibanding kabupaten. Oleh sebab itu seharusnya

pengungkapan laporan keuangan untuk kota jauh lebih tinggi dibanding

kabupaten. Tetapi kenyataannya dalam penelitian ini, kabupaten memiliki

tingkat pengungkapan yang lebih tinggi dibanding kota. Hal ini

kemungkinan dikarenakan pemerintah kabupaten berusaha menarik minat

investor sehingga termotivasi untuk melakukan pengungkapan yang lebih

banyak pada catatan atas laporan keuangannya. Hasil ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fitriasari yaitu yaitu tipe pemerintah

memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan.

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2010)

dan Andriani (2012).

Page 136: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

116

5) Jumlah penduduk terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Jumlah penduduk merupakan proksi dari kompleksitas

pemerintahan. Jumlah penduduk menunjukkan adanya pengaruh yang

tidak signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah. Pada tabel 4.14 hasil pengujian regresi pada model I

menunjukkan nilai probability t-statistic > α (α = 5%) yaitu sebesar

sebesar 0.466. Untuk model II pada tabel 4.15 menunjukkan nilai

probability t-statistic > α (α = 5%) yaitu sebesar 0.434 sehingga jumlah

penduduk dan pengungkapan dikatakan tidak berpengaruh untuk kedua

model. Kompleksitas ini ternyata menghambat tingkat pengungkapan. Hal

ini mengindikasikan rendahnya dorongan dari masyarakat untuk meminta

pengungkapan yang lebih besar dalam laporan keuangan pemerintah.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ingram (1984)

bahwa jumlah penduduk tidak memiliki hubungan yang signifikan

terhadap tingkat pengungkapan. Namun berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Liestiani (2009) dan Hilmi (2012) yaitu jumlah penduduk

memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap tingkat

pengungkapan.

Page 137: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

117

6) Jumlah SKPD terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah

Hasil pengujian regresi pada model I dan model II menunjukkan

nilai probability t-statistic > α (α = 10%) pada tabel 4.14 dan 4.15 yaitu

masing-masing sebesar 0.189 dan 0.459 sehingga jumlah SKPD dan

pengungkapan tidak bisa dikatakan berpengaruh. Hasil pengujian ini

menolak hipotesis enam yaitu jumlah SKPD berpengaruh positif dan

signifikan dengan tingkat pengungkapan LKPD. Hal tersebut

kemungkinan karena walaupun jumlah satker pada kabupaten / kota cukup

banyak namun kegiatan antar satkernya cenderung generik, sehingga tidak

diperlukan pengungkapan yang lebih banyak. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hilmi (2012) dan Fitriasari (2014). Namun

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khazanah (2014).

7) Jumlah temuan tahun lalu terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah (Model I)

Untuk model I menggunakan Lag Effect dimana Jumlah temuan

yang digunakan yaitu merupakan jumlah temuan hasil audit tahun lalu,

kemudian untuk tingkat pengungkapan menggunakan pengungkapan pada

laporan keuangan tahun ini. Hasil pengujian untuk model I berdasarkan

tabel 4.14 menyatakan jumlah temuan audit tidak berhubungan secara

Page 138: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

118

signifikan dengan pengungkapan karena nilai probability t-statistik > α (α

= 5%) yaitu sebesar 0,132. Hasil pengujian ini menolak hipotesis tujuh

yaitu jumlah temuan tahun lalu berpengaruh positif dan signifikan dengan

tingkat pengungkapan LKPD untuk model I. Hasil pengujian menyatakan

bahwa jumlah temuan audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan. Hasil pengujian ini mendukung Hilmi (2011), Andriani

(2012) dan Fitriasari (2014) yang menyatakan bahwa jumlah temuan audit

tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan.

Untuk model I, hal ini kemungkinan karena pemerintah

kabupaten/kota mengabaikan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada

periode sebelumnya dengan tidak sepenuhnya menindaklanjuti

rekomendasi atas hasil temuan audit BPK RI. Bukti yang menyatakan

bahwa pemerintah daerah tidak sepenuhnya melakukan tindak lanjut atau

tindak lanjut yang dilakukan belum sesuai adalah terdapat pada tabel 4.18

dibawah ini :

Page 139: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

119

Tabel 4.18

Data Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP)

Pada Pemerintah Daerah Tahun 2010 S.D. 2014 (Semester I)

(nilai dalam juta rupiah)

Temuan Jumlah

Rekomendasi

Status Pemantauan Tindak Lanjut

Sesuai

Rekomendasi

Belum

Sesuai

Rekomenda

si

Belum

Ditindak

lanjut

Tidak

Dapat

ditindak

lanjuti

Jumlah 69.265 169.296 85.441 48.331 35.445 79

Nilai 18.450.105,70 3.742.223,56 7.675.285,29 7.002.930,38 29.666,47

% 50.47% 28.55% 20.94% 0.04%

Sumber : IHPS semester I Tahun 2014

Dari tabel tersebut dapat dilihat total keseluruhan temuan audit dan

rekomendasi yang terakumulasi sampai dengan pertengahan tahun 2014.

Total dari tindak lanjut yang sudah ditindak lanjuti dan sesuai dengan

rekomendasi adalah sebanyak 85.441 rekomendasi atau (50.47%).

Sedangkan untuk yang belum sesuai rekomendasi dan yang belum

ditindak lanjuti sama sekali adalah sebanyak 83.776 atau sebesar 49.49%.

Hal ini menunjukkan bahwa tindak lanjut yang belum sesuai rekomendasi

dan yang belum ditindak lanjuti masih sekitar setengah dari tindak lanjut

yang direkomendasikan. Sehingga dalam hal ini, pemerintah daerah belum

sepenuhnya memperhatikan pemeriksaan BPK dengan menindaklanjuti

hasil pemeriksaan BPK.

Page 140: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

120

8) Jumlah temuan periode sekarang terhadap tingkat pengungkapan

laporan keuangan pemerintah daerah (Model II)

Model II menggunakan tahun yang sama untuk menguji pengaruh

jumlah temuan dengan tingkat pengungkapan. Hasil pengujian untuk

model II berdasarkan tabel 4.15 menyatakan jumlah temuan audit tidak

berhubungan secara signifikan dengan pengungkapan karena nilai

probability t-statistik > α (α = 5%) tidak signifikan yaitu sebesar 0,444.

Hasil pengujian ini menolak hipotesis delapan yaitu jumlah temuan pada

tahun yang sama berpengaruh negatif dan signifikan dengan tingkat

pengungkapan LKPD . Baik untuk model I maupun model II, hasil

pengujian menyatakan bahwa jumlah temuan audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan. Hasil pengujian ini mendukung

Andriani (2012) dan Fitriasari (2014). Untuk model II, hal ini bisa terjadi

kemungkinan karena pemerintah kabupaten/kota belum sepenuhnya

menindaklanjuti rekomendasi BPK.

9) Tingkat Penyimpangan tahun lalu terhadap tingkat pengungkapan

laporan keuangan pemerintah daerah (Model I)

Tingkat penyimpangan dalam penelitian ini diukur dengan nilai

temuan audit terkait ketidakpatuhan dibandingkan dengan jumlah belanja

daerah. Untuk model I menggunakan Lag Effect dimana nilai temuan yang

Page 141: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

121

digunakan yaitu merupakan nilai temuan dari hasil audit tahun lalu,

kemudian untuk tingkat pengungkapan menggunakan pengungkapan pada

Laporan Keuangan tahun ini. Berdasarkan tabel 4.14 menyatakan tingkat

penyimpangan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

tingkat pengungkapan dengan nilai probability t-statistik > α (α = 5%)

yaitu sebesar 0.334. Hasil pengujian ini menolak hipotesis sembilan yaitu

tingkat penyimpangan tahun lalu berpengaruh positif dan signifikan

dengan tingkat pengungkapan LKPD untuk model I. Hasil pengujian ini

mendukung Fitriasari (2014) dan Khasanah (2014) yang menyatakan

bahwa tingkat penyimpangan tidak berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan.

Untuk model I, hal ini kemungkinan karena pemerintah

kabupaten/kota mengabaikan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada

periode sebelumnya dengan tidak sepenuhnya menindaklanjuti

rekomendasi BPK RI terkait nilai nominal rupiah temuan audit. Pada tabel

4.18 dapat dilihat bahwa dari total nilai temuan senilai Rp. 18.450.105,70

juta baru sebesar Rp. 3.742.223,56 juta saja yang ditindaklanjuti sesuai

rekomendasi atau sebesar 20,28%. Sedangkan sisanya sebesar Rp.

14.678.215,67 juta atau 79,56% belum ditindaklanjuti sesuai dengan

rekomendasi dan belum ditindaklanjuti sama sekali.

Page 142: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

122

10) Tingkat Penyimpangan periode sekarang terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah (Model II)

Model II menggunakan No Lag Effect dimana nilai temuan yang

digunakan yaitu merupakan nilai temuan dari hasil audit tahun 2013,

kemudian untuk tingkat pengungkapan menggunakan pengungkapan pada

Laporan Keuangan pada tahun yang sama. Berdasarkan tabel 4.15

menyatakan tingkat penyimpangan memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap tingkat pengungkapan dengan nilai probability t-

statistik > α (α = 5%) yaitu sebesar 0,979. Hasil pengujian ini menolak

hipotesis sepuluh yaitu tingkat penyimpangan pada tahun yang sama

berpengaruh negatif dan signifikan dengan tingkat pengungkapan LKPD .

Hasil pengujian ini mendukung Fitriasari (2014) dan Khasanah (2014)

yang menyatakan bahwa tingkat penyimpangan tidak berpengaruh

terhadap tingkat pengungkapan. Hal ini bisa terjadi kemungkinan karena

pemerintah kabupaten/kota belum sepenuhnya menindaklanjuti

rekomendasi BPK RI terkait nilai nominal rupiah temuan audit.

Page 143: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kekayaan daerah, tingkat

ketergantungan, total aset, tipe pemerintah, jumlah penduduk, jumlah SKPD,

jumlah temuan dan tingkat penyimpangan terhadap tingkat pengungkapan LKPD

kabupaten dan kota di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan

analisis regresi berganda dengan program Statistical Package for Social Science

(SPSS) Ver. 20. Data sampel sebanyak 425 LKPD kabupaten dan kota di

Indonesia yang telah diaudit oleh BPK selama tahun 2013.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) baik yang

menggunakan Lag Effect maupun tidak menggunakan Lag Effect

menunjukkan bahwa kekayaan daerah secara statistik berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah

daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Liestiani (2010),

Andriani (2012) dan Setyaningrum (2012). Namun hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khazanah (2014).

Page 144: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

124

2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) baik yang

menggunakan Lag Effect maupun tidak menggunakan Lag Effect

menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Liestiani (2010), Hilmi (2011), dan

Khazanah (2014). Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum (2012).

3. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression baik yang

menggunakan Lag Effect maupun tidak menggunakan Lag Effect

menunjukkan bahwa total aset tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Hilmi (2011) dan Andriani (2012). Namun hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Fitriasari (2014) dan Khazanah (2014).

4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) baik yang

menggunakan Lag Effect maupun tidak menggunakan Lag Effect

menunjukkan bahwa tipe pemerintah berpengaruh signifikan terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah. Namun hasil ini

tidak sesuai dengan ekspekstasi penelitian bahwa tingkat pengungkapan

LKPD kota lebih tinggi dari tingkat pengungkapan LKPD kabupaten . Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriasari

Page 145: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

125

(2014). Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Liestiani

(2010).

5. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) baik yang

menggunakan Lag Effect maupun tidak menggunakan Lag Effect

menunjukkan bahwa jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah.

Penelitian ini sejalan dengan Ingram (1984). Namun tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2010) dan Hilmi (2011).

6. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression baik yang

menggunakan Lag Effect maupun tidak menggunakan Lag Effect

menunjukkan bahwa jumlah SKPD tidak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Hilmi (2011) dan Fitriasari (2014). Namun

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khazanah (2014).

7. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) yang

menggunakan Lag Effect menunjukkan bahwa jumlah temuan tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hilmi (2011), Fitriasari (2014). Namun tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2010).

Page 146: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

126

8. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) yang

menggunakan No Lag Effect menunjukkan bahwa jumlah temuan tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hilmi (2011), Khazanah (2014) dan Fitriasari (2014). Namun

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2010).

9. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) yang

menggunakan Lag Effect menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Khazanah (2014) dan Fitriasari (2014). Namun tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2010), Hilmi (2011) dan

Andriani (2012).

10. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) yang

menggunakan No Lag Effect menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan

tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Khazanah (2014) dan Fitriasari (2014). Namun tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Liestiani (2010), Hilmi (2011)

dan Andriani (2012)

Page 147: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

127

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi yang diharapkan dapat berguna untuk

pihak- pihak yang berkepentingan. Implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Rata-rata tingkat pengungkapan laporan keuangan kementerian/lembaga

masih cukup rendah, oleh karena itu kementerian/lembaga negara

diharapkan meningkatkan pengungkapan dalam laporan keuangannya agar

para pengguna laporan keuangan dapat memahami laporan keuangan dengan

lebih baik.

2. Kekayaan daerah (PAD) terbukti memiliki pengaruh terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan kementerian/lembaga. Kementerian

Keuangan selaku pembina akuntansi pemerintah kabupaten/kota disarankan

memberikan perhatian yang lebih pada tingkat pengungkapan

kabupaten/kota dengan Kekayaan daerah (PAD) yang relatif kecil.

3. Tipe pemerintah terbukti memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan

namun tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian bahwa tingkat

pengungkapan pemerintah kota lebih tinggi dari pada tingkat pengungkapan

pemerintah kabupaten. Sehingga bagi setiap pemerintah daerah harus

mengetahui kinerja dari pegawai yang bekerja dalam pemerintahan

khususnya bagian akuntansi apakah mereka telah melaksanakan tugasnya

dengan baik, sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas.

Page 148: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

128

C. Saran

Penelitian mengenai penerimaan opini going concern di masa yang akan

datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas,

dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data LKPD terbaru dalam

pengamatan sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih terkini dari

praktik pengungkapan laporan keuangan Pemda di Indonesia

2. Menggunakan data lebih dari satu tahun (time series) sehingga dapat

memberikan gambaran tentang perkembangan tingkat pengungkapan laporan

keuangan pemerintah daerah.

3. Penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel

karakteristik Pemda yang diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan Pemda, misalnya opini audit, ukuran

legislatif, umur administratif Pemda, diferensiasi fungsional dan spesialisasi

pekerjaan.

4. Penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tingkat

pengungkapan wajib LKPD berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan

yang diatur dalam Peraturan Pemerintahan No. 71 Tahun 2010 jika sudah

diterapkan secara penuh dalam Pemerintahan.

Page 149: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

129

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Bahrullah. Akuntansi Sektor Publik Konsep & Teori. Jakarta : Bumi Metro

Jaya, 2013.

Andriani, Evanti. Pengaruh Opini Audit dan Temuan Audit Terhadap Tingkat

Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi Akuntansi FE

UI Depok. 2011.

Arifin, Imam. dan Fitriasari, Debby. Pengungkapan Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, Karakteristik Organisasi dan Hasil Audit BPK. Jurnal

Simposium nasional Akuntansi. 2014.

Cheng, Rita Hartung.1992, ’An Empirical Analysis of Theories on Factors

Influencing State Government Accounting Disclosure’, Journal of Accounting

and Public Policy, vol. 11, issue 1, spring, pp. 1-42

Fitri, Sri Adella. Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah, Suatu Studi Eksploratif pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

2008.

Gerring, John, Strom Thacker. Political Institutions and Corruption: The Role of

Unitarism and Parliamentarism. Cambridge University Press. 2004.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan

Penerbitan Universitas Diponegoro, 2006.

Herininsing, Sucahyo dan Rusherlistyani. Pengungkapan Laporan Keuangan,

Kelemahan SPI, Dan Ketaatan Pada Perundang-Undangan Dianalisis Dari

Opini Auditor. Jurnal SiNAU 3 Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran”: Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Timur. 2014.

Hilmi, Amiruddin Zul. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi. Jurnal Simposium

Nasional Akuntansi. Volume 15. 2012.

Ingram, Robert W. Economics Incentives and the Choice of State Government

Accounting Practices. Journal of Accounting Research. Vol. 22. No. 1. pp

126-144. 1984.

Page 150: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

130

Khasanah, Nur Lailatul. Pengaruh Karakteristik, Kompleksitas, Dan Temuan Audit

Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

2014.

Liestiani, Annisa. Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota di Indonesia untuk Tahun Anggaran 2006. Skripsi Akuntansi

FE UI Depok. 2008.

Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta. 2005.

Martani, Dwi dan Liestiani, Annisa. Disclosure Of Local Government Financial

Statement In Indonesia. Accounting Department, University Of Indonesia.

2010.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 yang diubah dengan

PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.

Rachmawati, Kurnia Kusuma. Pengaruh Faktor-Faktor Dalam Perspektif Fraud

Triangle Terhadap Fraudulent Financial Reporting. Skripsi FEB Universitas

Diponegoro.2014.

Robbins, Walter A., dan Austin, Kenneth R. Disclosure Quality in Governmental

Financial Reports: An Assessment of the Appropriateness of a Compound

Measure. Journal of Accounting Research. Vol 24. No. 2. pp 412-421. 1984.

Sarah, Adhariani. Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

dan Kaitannya dengan Tingkat Korupsi di Indonesia. Skripsi Akuntansi FEB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

Sekaran, Uma, & Roger Bougie. Research Methods for Business: A Skill Building

Approach, Fifth Edition. Wiley. 2010

Setyaningrum, Dyah. Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap

Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan

Indonesia. Volume 9 Nomor 2, Desember 2012.

Page 151: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

131

Suhartono. Penyimpangan Anggaran dan Indeks Persepsi Korupsi, Info Singkat

Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol. VI, No. 23/I/P3DI/Desember/2014.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. ANDI

Yogyakarta. 2011.

Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Page 152: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

132

Lampiran I

Tabel Checklist Scoring Laporan Keuangan

Lampiran 1 Tabel Checklist Scoring Laporan Keuangan Ya Tidak N / A

A. Penyajian informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro,

pencapaian target peraturan daerah APBD

1 Kebijakan fiskal/keuangan, mengungkapkan:

a Perbedaan yang penting posisi dan kondisi keuangan/fiskal periode

berjalan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya/ dengan anggaran/

dengan rencana lainnya

b Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam peningkatan pendapatan, efisiensi

belanja dan penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan

c Perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan

dengan anggaran yang pertama kali disahkan oleh DPR

2 Ekonomi makro, menjelaskan mengungkapkan:

a Asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam

penyusunan APBD berikut tingkat pencapaiannya

b Perbedaan asumsi ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan

anggaran dibandingkan dengan realisasinya

3 Pencapaian target Peraturan Daerah APBD

4 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target

B. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan

1 Membandingkan output pada input untuk melihat efisiensi dari suatu program

2 Mengukur kinerja dengan membandingkan hasil (outcome) pada target yang

ditetapkan untuk melihat efektivitas suatu program

3 Menguraikan strategi dan sumber daya; gambaran yang jelas atas realisasi baik

positif/negatif dengan data historis yang relevan serta mengungkapkan

keterbatasan dan kesulitannya

C. Dasar penyajian laporan keuangan dan pengungkapan kebijakan akuntansi

keuangan

Kebijakan akuntansi

1 Penjelasan pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntasi perlu

disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan, meliputi: pertimbangan sehat,

substansi mengungguli bentuk formal serta materialitas

2 Isi kebijakan akuntansi meliputi penjelasan :

a Entitas pelaporan

i Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat

entitas tersebut berada

ii Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya

iii Ketentuan perundangundangan yang menjadi landasan kegiatan

operasionalnya

Page 153: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

133

iv Jumlah unit entitas akuntansi yang secara struktural berada di

bawahnya

b Basis akuntasi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Penjelasan asumsi dasar pelaporan keuangan, meliputi: asumsi

kemandirian entitas, asumsi kesinambungan entitas serta asumsi

keterukuran dalam satuan uang

Basis penyusunan laporan keuangan adalah basis kas menuju akrual

(cash basis toward accrual), sehingga:

Basis yang digunakan dalam laporan realisasi anggaran adalah basis

kas

Basis yang digunakan dalam neraca adalah basis akrual

c Basis pengakuan dan pengukuran

Aset

Pengakuan Aset; aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa

depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang

dapat diukur dengan andal/diakui pada saat diterima atau

kepemilikannya dan/atau kepenguasannya berpindah

Pengukuran aset, sbb:

i Kas dicatat sebesar nilai nominal

ii Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan

iii Piutang dicatat sebesar nilai

nominal

iv Persediaan dicatat sebesar;(1)Biaya Perolehan apabila diperoleh

dengan pembelian, (2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan

memproduksi sendiri, (3) Nilai Wajar apabila diperoleh dengan

cara lainnya seperti donasi/rampasan

v Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk

biaya tambahan lainnya, kecuali untuk investasi dalam saham

berdasarkan tingkat kepemilikannya, yakni: 20% kepemilikan

saham menggunakan metode biaya; 20%-50% kepemilikan saham

menggunakan metode ekuitas; > 50% menggunakan metode

ekuitas. Kepemilikan non permanen menggunakan metode nilai

bersih yang direalisasikan

vi Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, namun jika tidak

dimungkinkan dapat didasarkan pada nilai wajar pada saat

perolehan

vii Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan

dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca

Kewajiban

Pengakuan Kewajiban: kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa

pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan

untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas

kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur

Page 154: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

134

dengan andal/ diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat

kewajiban timbul

Pengukuran kewajiban: kewajiban dicatat sebesar nilai nominal

Kewajiban dalam mata uang asing dinyatakan dalam rupiah dengan

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca

Ekuitas

Ekuitas secara keseluruhan dicatat sebesar selisih antara aset dan

kewajiban

Ekuitas dana lancar dicatat sebesar selisih antara aset lancar dan

kewajiban jangka pendek

Ekuitas dana investasi dicatat sebesar selisih antara aset tidak lancar dan

kewajiban jangka panjang

Ekuitas dana cadangan dicatat sebesar cadangan yang ditujukan untuk

tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Pendapatan

Pengakuan Pendapatan: pendapatan diakui pada saat diterima pada

Rekening Kas Umum Daerah

Pengukuran pendapatan: berdasarkan asas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya

Belanja

Pengakuan belanja: belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari

Rekening Kas Umum Daerah; khusus pengeluaran melalui bendahara

pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas

pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi

perbendaharaan

Penerimaan pembiayaan;

Pengakuan penerimaan pembiayaan saat diterima pada Rekening Kas

Umum Daerah

Pengukuran penerimaan pembayaran dilaksanakan berdasarkan asas bruto

Pengeluaran pembiayaan;

Pengakuan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari

Rekening Kas Umum Daerah

Penjelasan setiap pos pada laporan keuangan

NERACA

ASET

Kas dan Setara Kas

Menjelaskan rincian kas yang terdiri dari:

i Kas di Kas Daerah

ii Kas di Bendahara Pengeluaran

iii Kas di Bendahara Penerimaan

Investasi Jangka Pendek

Menjelaskan rincian investasi jangka pendek

Perubahan harga pasar

Page 155: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

135

Piutang Pajak dan Bukan Pajak

Menjelaskan rincian piutang yang mencakup:

i Piutang Pajak

ii Piutang Retribusi

iii Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara

iv Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah

v Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat

vi Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya

vii Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

viii Bagian Lancar Tuntutan Perbendahaaraan

ix Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi

x Piutang Lainnya

Persediaan

Penjelasan lebih lanjut mengenai rincian persediaan seperti: perlengkapan

yang digunakan dalam pelayanan masyarakat; barang/ perlengkapan yang

digunakan dalam proses produksi; barang yang disimpan untuk dijual

atau diserahkan kepada masyarakat; barang yang masih dalam proses

produksi yang ditujukan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

Kondisi persediaan tersebut

Investasi Jangka Panjang

Menjelaskan Rincian investasi jangka panjang berdasarkan jenisnya,

meliputi:

i Investasi Nonpermanen, mencakup:

(a) Pinjaman kepada Perusahaan Negara

(b) Pinjaman kepada Perusahaan Daerah

(c) Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya

(d) Investasi dalam Surat Utang Negara

(e) Investasi dalam Proyek Pembangunan

(f) Investasi Nonpermanen Lainnya

Penjelasan singkat atas perusahaan daerah

Perubahan pos investasi

ii Investasi Permanen, mencakup :

(a) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

(b) Investasi Perrmanen Lainnya

Penjelasan singkat atas perusahaan daerah

Perubahan pos investasi

Aset Tetap

Menjelaskan klasifikasi aset tetap dan rincian lebih lanjut meliputi:

i Rincian Tanah

Penambahan/Pelepasan Tanah

ii Rincian Peralatan dan Mesin

Penambahan/Pelepasan Peralatan dan Mesin

iii Rincian Gedung dan Bangunan

Page 156: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

136

Penambahan/Pelepasan Gedung dan Bangunan

iv Rincian Jalan, irigasi, dan jaringan

Penambahan/Pelepasan Jalan, Irigasi, dan Jaringan

v Rincian Aset Tetap Lainnya

Penambahan/Pelepasan Aset Tetap Lainnya

vi Rincian Konstruksi dalam pengerjaan

Informasi penyusutan, meliputi

i Nilai penyusutan

ii Metode penyusutan yang digunakan

iii Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan

iv Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

periode

Tambahan jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, hal-

hal berikut harus diungkapkan;

i Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap

ii Tanggal efektif penilaian kembali

iii Jika ada, nama penilai independen

iv Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya

pengganti

v Nilai tercatat setiap jenis aset tetap

Tambahan untuk Konstruksi dalam Pengerjaan, meliputi:

i Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat

penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya

ii Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya

iii Jumlah biaya yang telah dikeluarkan

iv Uang muka kerja yang diberikan

v Retensi

Dana Cadangan

Penjelasan dana cadangan meliputi:

Perda pembentukannya

Tujuan, jumlah, bentuk penanaman dana cadangan dan rencana

penggunaannya

Aset Lainnya

Menjelaskan rincian aset lainnya yang mencakup:

i Tagihan Penjualan Angsuran

ii Tuntutan Perbendaharaan

iii Tuntutan Ganti Rugi

iv Kemitraan dengan pihak ketiga

v Aset Tak Berwujud

vi Aset Lain-Lain

KEWAJIBAN

Utang Jangka Pendek

Rincian utang jangka pendek berdasarkan pemberi pinjaman, mencakup:

Page 157: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

137

i Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

ii Utang Bunga

iii Bagian Lancar Utang dalam Negeri – Pemerintah Pusat

iv Bagian Lancar Utang dalam Negeri – Pemerintah Daerah Lainnya

v Bagian Lancar Utang dalam Negeri – Lembaga Keuangan Bank

vi Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Lembaga Keuangan Bukan

Bank

vii Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Obligasi

viii Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya

ix Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Jangka Panjang

Rincian utang jangka panjang pemberi pinjaman, mencakup:

i Utang Dalam Negeri - Pemerintah pusat

ii Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya

iii Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank

iv Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank

v Utang Dalam Negeri – Obligasi

vi Utang Jangka Panjang Lainnya

Jumlah tunggakan disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan

kreditur

Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga

yang berlaku

Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo

Biaya pinjaman meliputi perlakuan biaya pinjaman, jumlah biaya

pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan, tingkat

kapitalisasi yang dipergunakan

Utang jangka panjang yang direstrukturisasi harus

mengungkapkan :

i pengurangan pinjaman

ii modifikasi persyaratan utang

iii pengurangan tingkat bunga pinjaman

iv pengunduran jatuh tempo pinjaman

v pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman

vi pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode

pelaporan

EKUITAS

Klasifikasi ekuitas meliputi;

i Ekuitas dana lancar

Menjelaskan akun-akun pada ekuitas dana lancar yang meliputi:

(a) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

(b) Cadangan Piutang

(c) Cadangan Persediaan

(d) Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka

Page 158: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

138

Pendek

ii Ekuitas dana investasi

Menjelaskan akun-akun pada ekuitas dana investasi yang meliputi

investasi yang;

(a) Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang

(b) Diinvestasikan dalam aset tetap

(c) Diinvestasikan dalam aset lainnya

(d) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka

Panjang

iii Ekuitas dana cadangan

Menjelaskan akun-akun pada ekuitas dana cadangan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENDAPATAN

Klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan meliputi:

i Rincian dan penjelasan PAD, yang terdiri dari:

(a) Pendapatan Pajak Daerah;

(b) Pendapatan Retribusi Daerah

(c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

(d) Lain-Lain PAD yang sah

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran PAD

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara PAD periode ini dengan PAD periode yang lalu

ii Rincian dan penjelasan Pendapatan Transfer yang

terdiri dari:

(a) Dana Perimbangan

Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus (dirinci menurut objek pendapatan

menurut kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah)

(b) Pendapatan Transfer lainnya

Dana Otonomi Khusus

Dana Penyesuaian

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran Transfer

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara Transfer periode ini dan Transfer periode yang lalu

iii Rincian dan penjelasan Lain-Lain Pendapatan yang sah, yang

terdiri dari:

(a) Pendapatan Hibah

Page 159: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

139

(b) Pendapatan Dana Darurat

(c) Pendapatan Lainnya

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran Lain-Lain

Pendapatan yang Sah

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara Lain-Lain Pendapatan yang Sah periode ini dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah periode yang lalu

BELANJA

I Penjelasan dan rincian belanja menurut klasifikasi fungsi dan

(atau) organisasi

Rincian belanja menurut fungsi meliputi:

(a) Pelayanan umum

(b) Ketertiban dan ketentraman

(c) Ekonomi

(d) Lingkungan hidup

(e) Perumahan dan fasilitas umum

(f) Kesehatan

(g) Pariwisata dan budaya

(h) Pendidikan

(i) Perlindungan sosial

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran belanja

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara belanja periode ini dengan belanja periode yang lalu

Rincian belanja menurut organisasi (jika ada) meliputi setiap

pengguna anggaran (satuan kerja perangkat daerah)--disesuaikan

dengan susunan

organisasi pada masing-masing pemerintah daerah

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran belanja

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara belanja periode ini dengan belanja periode yang lalu

PEMBIAYAAN

i Rincian penerimaan pembiayaan, mencakup:

(a) sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya

(SiLPA);

(b) pencairan dana cadangan;

(c) hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;

(d) penerimaan pinjaman daerah;

(e) penerimaan kembali pemberian pinjaman

(f) penerimaan piutang daerah.

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan presentase) atas

Page 160: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

140

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran penerimaan

pembiayaan

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara penerimaan pembiayaan periode ini dan penerimaan

pembiayaan periode yang lalu

ii Rincinan pengeluaran pembiayaan

(a) pembentukan dana cadangan

(b) penanamaan modal (investasi) pemerintah daerah

(c) pembayaran pokok utang; dan

(d) pemberian pinjaman daerah

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih lebih/kurang antara realisasi dan anggaran pengeluaran

pembiayaan

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan prosentase) atas

selisih antara pengeluaran pembiayaan periode ini dan pengeluaran

pembiayaan periode yang lalu

LAPORAN ARUS KAS

i Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari

aktivitas operasi

ii Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari

investasi aset nonkeuangan

iii Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari

aktivitas pembiayaan

iv Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari

aktivitas nonanggaran

d Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan kententuan masa transisi SAP

i Pengungkapan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan

namun tidak diatur dalam SAP

e Kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami LKPD

i Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh

material dalam tahun perubahan namun berpengaruh secara

material pada tahun-tahun yang akan datang

D. Pengungkapan Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan SAP yang belum

disajikan dalam lembar muka laporan keuangan

1 Penjelasan mengenai kontijensi dan komitmen-komitmen lainnya

E. Pengungkapan-pengungkapan lain, seperti penggantian manajemen pemerintahan

selama tahun berjalan, kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh

manajemen baru, penggabungan/pemekaran entitas tahun berjalan, kejadian yang

mempunyai dampak sosial

Total Nilai

Page 161: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

141

LAMPIRAN II

DATA SAMPEL

Tingkat pengungkapan (Y), Kekayaan daerah (LnWEALTH), Tingkat

Ketergantungan (DEPEND), Total Asset (LnAsset), Tipe Pemerintah (TYPE),

Jumlah Penduduk (POP), Jumlah SKPD (LnSKPD), Jumlah temuan tahun lalu

(FINDL), Jumlah temuan periode sekarang (FIND), Tingkat Penyimpangan tahun

lalu (DEVL) dan Tingkat Penyimpangan periode sekarang (DEV)

Page 162: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

142

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

1 Kab. Aceh Barat 44% 24.57 0.92 28.88 0 187459 3.83 17 14 0.004896 0.000359

2 Kab. Aceh Barat Daya 36% 24.21 0.91 27.76 0 133191 3.85 25 39 0.020984 0.007057

3 Kab. Aceh besar 44% 25.06 0.91 28.58 0 383477 4.13 15 14 0.00686 0.003424

4 Kab. Aceh Jaya 39% 23.75 0.95 27.91 0 85908 3.69 19 21 0.000945 0.001915

5 Kab. Aceh Selatan 46% 24.31 0.94 28.05 0 210071 3.97 26 32 0.000294 2.97E-05

6 Kab. Aceh Tamiang 46% 24.47 0.94 27.97 0 264420 3.97 16 12 0.027313 0.003488

7 Kab. Aceh Tengah 37% 25.07 0.82 28.45 0 185733 3.85 17 36 0.000928 0.000403

8 Kab. Aceh Tenggara 31% 23.97 0.93 28.3 0 186083 4.93 37 20 0.011329 0.008386

9 Kab. Aceh Timur 48% 24.48 0.89 28.57 0 393135 4.08 12 22 0.011114 0.00027

10 Kab. Aceh Utara 42% 25.33 0.92 29.19 0 556556 4.19 33 40 0.017255 0.000561

11 Kab. Bener Meriah 36% 23.66 0.89 27.9 0 131999 3.85 12 17 0.015267 0.002159

12 Kab. Bireuen 49% 25.27 0.91 28.35 0 413817 3.93 35 24 0.006984 0.002965

13 Kab. Gayo Lues 37% 23.73 0.93 27.81 0 84511 3.87 13 35 0.004998 0.000438

14 Kab. Nagan Raya 47% 24.36 0.94 27.94 0 149596 4.75 17 18 0.01054 0.000269

15 Kab. Pidie 47% 25.07 0.92 28.29 0 398446 4.16 21 17 0.000405 0.000322

16 Kab. Pidie Jaya 49% 23.37 0.95 27.24 0 140769 3.71 15 19 0.012892 0.000631

17 Kota Banda Aceh 46% 25.58 0.8 29.14 1 249282 3.74 12 23 0.000786 0.000818

18 Kota Langsa 49% 24.77 0.9 27.79 1 157011 3.5 22 13 0.004985 0.000113

19 Kota Lhokseumawe 37% 24.31 0.94 27.69 1 181976 3.5 23 11 0.004229 0.000251

20 Kota Sabang 41% 24.03 0.89 28.36 1 32191 3.5 16 11 0.017078 0.001031

21 Kota Sabulussalam 37% 22.84 0.91 27.22 1 72414 3.66 16 13 0.002112 0.000265

22 Kab. Asahan 51% 24.71 0.94 28.63 0 681794 4.09 17 22 0.005791 0.005028

23 Kab. Batu Bara 58% 24.05 0.85 27.8 0 382960 3.81 17 13 0.001438 0.007031

24 Kab. Dairi 48% 24.12 0.94 28.18 0 276238 3.95 12 22 0.008313 0.003146

25 Kab. Deli Serdang 37% 26.52 0.84 29.08 0 1886388 3.85 11 33 0.008381 0.002894

Page 163: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

143

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

26

Kab. Humbang

Hasundutan 48% 23.59 0.93 28.01 0 176429 4.7 10 12 0.003223 0.004739

27 Kab. Karo 48% 24.56 0.88 28.39 0 363755 3.89 13 27 0.001114 0.00171

28 Kab. Labuhanbatu 43% 24.63 0.87 28.26 0 430718 3.69 10 17 0.004187 0.008561

29

Kab. Labuhanbatu

Selatan 42% 24.01 0.89 27.31 0 289655 3.56 11 11 0.002573 0.004054

30

Kab. Labuhanbatu

Utara 44% 23.97 0.78 28.07 0 337404 3.83 16 19 0.002828 0.003726

31 Kab. Langkat 52% 24.91 0.91 28.74 0 978734 4.06 38 21 0.004464 0.003139

32 Kab. Mandailing Natal 44% 24.59 0.95 28.41 0 413475 3.56 11 11 0.013935 0.003872

33 Kab. Nias 46% 24.52 0.9 28.17 0 133388 3.71 21 12 0.003787 0.000805

34 Kab. Pakpak Bharat 46% 22.93 0.93 27.7 0 42144 3.37 7 21 0.007597 0.030601

35 Kab. Samosir 46% 24.01 0.84 28.08 0 121924 4.3 9 12 0.009339 0.002283

36 Kab. Serdang Begadai 42% 24.64 0.87 27.89 0 605583 3.85 12 22 0.005021 0.011478

37 Kab. Simalungun 51% 25.31 0.9 28.28 0 833251 4.61 23 11 0.001064 0.010639

38 Kab. Tapanuli Selatan 48% 24.96 0.91 28.21 0 268824 3.81 24 10 0.002914 0.002019

39 Kab. Tapanuli Tengah 46% 23.87 0.8 28.01 0 324006 3.97 13 35 0.005916 0.003158

40 Kab. Tapanuli Utara 44% 24.36 0.89 28.07 0 286118 4.08 13 20 0.001288 0.006041

41 Kota Binjai 40% 24.62 0.86 28.51 1 252263 3.3 14 11 0.002129 0.005752

42 Kota Medan 55% 27.82 0.63 30.84 1 2123210 4.16 49 33 0.041768 0.00429

43

Kota Padang

Sidimpuan 52% 24.28 0.9 27.36 1 204615 3.47 16 14 0.001019 0.004328

44 Kota Pematang Siantar 51% 24.84 0.89 28.49 1 237434 3.76 27 16 0.001254 0.005662

45 Kota Sibolga 49% 24.11 0.91 27.96 1 85981 3.09 14 11 0.013169 0.046116

46 Kota Tebing Tinggi 49% 24.7 0.81 27.12 1 149065 3.43 25 17 0.001059 0.007147

47 Kab. Pesisir Selatan 46% 24.59 0.95 27.99 0 442681 3.71 45 15 0.001194 0.126695

48 Kab. Agam 49% 24.63 0.94 28.66 0 468970 3.76 43 13 0.000502 0.001485

Page 164: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

144

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

49 Kab. Dharmasraya 53% 24.22 0.93 27.91 0 210686 3.66 32 17 0.004493 0.010537

50 Kab. Kep. Mentawai 36% 24.22 0.95 28 0 81840 3.61 19 16 0.00232 0.000419

51 Kab. Lima Puluh Kota 42% 24.22 0.96 28.18 0 361645 3.78 22 37 0.013418 0.000672

52 Kab. Padang Pariaman 51% 24.48 0.94 27.47 0 400890 3.81 21 56 0.005656 0.001798

53 Kab. Pasaman 47% 24.55 0.93 28.35 0 263838 3.66 29 36 0.002258 0.003446

54 Kab. Pasaman Barat 49% 24.33 0.94 28.29 0 392907 3.78 38 31 0.001873 0.000108

55 Kab. Sijunjung 46% 24.36 0.94 28.16 0 214560 3.56 53 43 0.00063 0.003784

56 Kab. Solok 39% 24.17 0.96 27.98 0 358383 3.74 19 22 0.000702 0.000733

57 Kab. Solok Selatan 45% 23.82 0.95 27.91 0 153943 3.56 37 29 0.021213 0.000522

58 Kab. Tanah Datar 50% 24.85 0.93 27.59 0 342864 3.66 50 20 0.002558 0.000616

59 Kota Bukit Tinggi 46% 24.73 0.9 28.24 1 118260 3.47 53 26 0.003334 0.159169

60 Kota Padang 47% 26.2 0.86 29.28 1 876670 3.99 47 82 0.002908 0.002289

61 Kota Padang Panjang 45% 24.45 0.9 27.46 1 49536 3.37 25 37 0.002859 0.001385

62 Kota Pariaman 46% 23.75 0.96 27.7 1 82636 3.37 13 32 0.003718 0.006422

63 Kota Payakumbuh 41% 24.72 0.9 27.72 1 123654 3.37 37 37 0.019213 0.008281

64 Kota Sawahlunto 49% 24.34 0.91 27.55 1 58972 3.4 51 19 0.038548 0.002263

65 Kota Solok 42% 23.91 0.94 27.93 1 63541 3.69 32 13 0.000686 0.002753

66 Kab. Kampar 46% 25.79 0.93 29.45 0 766351 4.01 38 38 0.001265 0.06484

67 Kab. Kep. Meranti 46% 24.42 0.93 28.74 0 183912 3.61 40 20 0.002404 0.006119

68 Kab. Kuantan Singingi 48% 24.56 0.94 28.89 0 317265 3.69 26 13 0.001112 0.000503

69 Kab. Pelalawan 43% 24.99 0.94 28.95 0 352207 3.81 16 30 0.013886 0.005362

70 Kab. Rokan Hulu 44% 24.76 0.94 28.8 0 543786 3.95 24 40 0.002455 0.002621

71 Kab. Siak 54% 26.58 0.85 29.99 0 421477 3.81 52 36 0.002498 0.001002

72 Kota Dumai 46% 25.78 0.86 28.86 1 280027 3.56 25 56 0.003293 0.002767

73 Kota Pekanbaru 53% 26.64 0.81 29.52 1 999031 3.74 42 51 0.001033 0.001041

Page 165: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

145

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

74 Kab. Batang Hari 41% 24.65 0.95 28.33 0 258016 4.01 24 18 0.006731 0.005499

75 Kab. Bungo 54% 25.11 0.91 28.3 0 329934 4.09 56 26 0.000627 0.004007

76 Kab. Kerinci 52% 24.32 0.94 28.15 0 236762 3.91 67 30 0.002825 0.00166

77 Kab. Merangin 46% 24.52 0.93 28.33 0 358530 4.17 48 33 0.004838 0.002746

78 Kab. Muaro Jambi 47% 24.61 0.94 28.33 0 376619 3.91 49 12 0.000721 0.002513

79 Kab. Sarolangun 45% 24.17 0.96 28.5 0 267549 3.91 47 30 0.002336 0.001674

80

Kab. Tanjung Jabung

Barat 51% 24.72 0.94 28.85 0 301469 4.28 20 23 0.002813 0.002727

81

Kab. Tanjung Jabung

Timur 56% 24.12 0.95 28.46 0 212218 3.83 22 54 0.003337 0.002037

82 Kab. Tebo 53% 24.26 0.96 28.55 0 321641 3.87 41 16 0.00308 0.053446

83 Kota Jambi 45% 25.73 0.86 28.67 1 569331 3.66 17 32 0.001902 0.001984

84 Kota Sungai Penuh 47% 23.91 0.93 27.53 1 84965 4.3 33 12 0.001182 0.013358

85 Kab. Banyuasin 39% 25.12 0.88 28.88 0 788300 3.91 35 15 0.000423 0.000864

86 Kab. Empat Lawang 48% 23.91 0.96 27.8 0 231700 3.71 33 16 0.010185 0.012882

87 Kab. Lahat 46% 25.08 0.89 28.59 0 384600 4.09 29 16 0.001418 0.002795

88 Kab. Muara Enim 51% 25.55 0.9 29.17 0 581600 4.13 28 39 0.007047 0.00362

89 Kab. Musi Banyuasin 48% 25.45 0.95 29.85 0 592400 3.95 59 37 0.001448 0.000308

90 Kab. Musi Rawas 46% 25.05 0.93 29.13 0 373700 4.08 32 23 0.006157 0.00104

91 Kab. Ogan Ilir 45% 23.82 0.93 28.42 0 398300 3.47 20 19 0.00449 0.010689

92

Kab. Ogan Komering

Ilir 47% 24.95 0.86 28.86 0 764900 4.11 34 23 0.008233 0.000462

93

Kab. Ogan Komering

ulu 47% 24.52 0.8 28.92 0 340000 3.93 22 35 0.003673 0.00178

94 Kab. OKU Selatan 45% 23.85 0.93 28.5 0 334700 4.13 22 27 0.003433 0.002168

95 Kab. OKU Timur 48% 24.53 0.84 28.22 0 634700 4.09 23 18 0.002674 0.001446

96 Kota Lubuk Linggau 47% 24.45 0.9 28.2 1 213000 3.66 18 16 0.000759 0.001149

Page 166: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

146

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

97 Kota Pagar Alam 42% 24.11 0.93 28.21 1 131100 3.5 25 36 0.005111 0.026542

98 Kota Palembang 47% 27.05 0.75 29.45 1 1535900 3.95 63 51 0.001936 0.003712

99 Kota Prabumulih 51% 24.66 0.86 28.41 1 171800 3.58 23 15 0.004967 0.002292

100 Kab. Bengkulu Selatan 44% 23.96 0.95 27.79 0 148854 3.74 16 10 0.00015 0.006117

101

Kab. Bengkulu

Tengah 38% 22.89 0.97 27.46 0 104179 3.71 21 23 0.000728 0.007192

102 Kab. Bengkulu Utara 34% 24.13 0.96 28.35 0 275858 3.89 28 5 0 0

103 Kab. Kaur 46% 23.06 0.98 27.62 0 112894 3.76 13 22 0.000955 0.000977

104 Kab. Kepahiang 51% 23.69 0.96 28.07 0 129706 3.83 10 24 0.031549 0.007408

105 Kab. Lebong 40% 23.28 0.97 28.04 0 105421 3.69 31 17 0.009562 0.00406

106 Kab. Mukomuko 35% 23.73 0.9 27.93 0 168654 3.78 6 8 0.000356 0.005126

107 Kab. Rejang Lebong 51% 24.42 0.94 28.11 0 253020 3.78 12 30 0.021177 0.015097

108 Kab. Seluma 38% 23.54 0.97 27.95 0 181242 4.25 20 28 0.001353 0.004603

109 Kota Bengkulu 50% 24.75 0.92 28.26 1 334529 3.69 32 30 0.017046 0.033051

110 Kab. Tanggamus 44% 23.82 0.84 28.21 0 560322 3.91 19 21 0.000655 0.001325

111 Kab. Tulang Bawang 51% 24.31 0.94 28.65 0 417782 3.69 34 22 0.009567 0.000963

112

Kab. Tulang Bawang

Barat 45% 23.06 0.93 27.3 0 259674 3.81 13 19 0.0022 0.009471

113 Kab. Lampung Barat 46% 24.24 0.92 28.44 0 287588 4.04 8 23 0.000581 0.010971

114 Kab. Lampung Selatan 48% 25.33 0.89 28.5 0 950844 3.78 36 21 0.007763 0.002914

115 Kab. Lampung Tengah 47% 25.13 0.95 28.69 0 1214720 4.14 17 23 0.002492 0.005465

116 Kab. Lampung Timur 45% 24.42 0.97 28.43 0 988277 4.13 14 25 0.001409 0.003131

117 Kab. Lampung Utara 45% 24.57 0.96 28.57 0 598924 4.06 16 29 0.312295 0.001892

118 Kab. Mesuji 45% 23.25 0.94 27.21 0 192759 3.74 12 18 0.002015 0.00769

119 Kab. Pesawaran 46% 23.97 0.97 27.58 0 416372 3.71 17 43 0.003955 0.001026

120 Kab. Pringsewu 48% 24.28 0.93 27.8 0 379190 3.69 23 23 0.002175 0.001827

Page 167: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

147

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

121 Kab. Way Kanan 52% 23.94 0.97 28.46 0 423195 3.78 19 25 0.001354 0.001862

122 Kota Bandar Lampung 45% 26.61 0.75 28.78 1 942039 3.22 36 32 0.003932 0.00171

123 Kota Metro 54% 25.01 0.88 28.36 1 153517 3.53 15 17 0.000377 0.002079

124 Kab. Bangka 35% 24.87 0.92 28.27 0 298013 3.89 25 20 0.000262 0.001568

125 Kab. Bangka Barat 43% 24.54 0.9 28.15 0 188271 3.5 11 20 0.001003 0.000495

126 Kab. Bangka Selatan 34% 23.74 0.96 28.1 0 185514 3.69 9 33 0.000358 0.001381

127 Kab. Bangka Tengah 44% 24.45 0.87 27.89 0 173346 3.5 18 16 0.00138 0.012484

128 Kab. Belitung 39% 25.26 0.83 28.27 0 167602 4.33 13 26 0.000459 0.001765

129 Kab. Belitung Timur 45% 24.77 0.84 28 0 114469 3.71 41 15 0.002648 0.015697

130 Kota Pangkal Pinang 42% 25.25 0.86 28.29 1 187908 3.5 12 60 0.00312 0.001123

131 Kab. Bintan 61% 25.64 0.81 28.65 0 149120 3.64 36 22 0.00033 0.000386

132 Kab. Karimun 67% 26.33 0.67 28.42 0 220882 3.69 53 45 0.000144 0

133 Kab. Kep. Anambas 63% 24.16 0.94 27.95 0 39374 3.5 34 18 4.26E-05 0

134 Kab. Lingga 53% 24.11 0.93 28.04 0 87867 3.78 21 28 0.000565 0.000683

135 Kab. Natuna 60% 24.46 0.95 28.84 0 72527 3.74 29 34 0.001065 0.000495

136 Kota Batam 47% 27.13 0.6 28.9 1 1094623 3.81 54 23 5.41E-05 3.92E-05

137 Kota Tanjung Pinang 49% 25.38 0.86 28.1 1 196980 4.14 58 43 0.000138 0.000676

138 Kab. Bandung 53% 26.95 0.81 29.65 0 3405475 4.28 41 51 0.000691 0.005518

139 Kab. Bandung Barat 49% 25.96 0.82 28.55 0 1588781 3.76 21 26 0.007896 0.001007

140 Kab. Bekasi 51% 27.77 0.61 29.75 0 3002112 4.09 10 36 6.77E-05 0.001596

141 Kab. Bogor 48% 27.86 0.66 30.34 0 5202097 4.36 15 23 0.001528 0.002047

142 Kab. Ciamis 53% 25.49 0.87 29.12 0 1541600 4.29 16 32 0.000191 0.000201

143 Kab. Cianjur 47% 26.31 0.85 29.11 0 2225313 4.41 36 30 0.00172 0.000546

144 Kab. Cirebon 48% 26.25 0.83 28.79 0 2093075 4.28 17 21 0.000486 0.003707

145 Kab. Garut 54% 26.21 0.87 28.9 0 2502410 4.33 13 25 0.001397 0.001376

Page 168: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

148

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

146 Kab. Indramayu 51% 25.89 0.84 29.05 0 1672683 4.16 16 38 0.000256 0.004615

147 Kab. Karawang 49% 27.22 0.74 29.2 0 2225383 4.28 25 37 0.003646 0.001501

148 Kab. Kuningan 43% 25.45 0.87 28.86 0 1042789 4.41 38 19 0.000484 0.000235

149 Kab. Majalengka 49% 25.68 0.82 28.94 0 1170505 3.97 21 21 0.002689 0.00077

150 Kab. Purwakarta 38% 25.88 0.83 28.22 0 898001 3.81 41 24 0.001686 0.001202

151 Kab. Subang 42% 25.69 0.92 28.99 0 1496886 4.26 15 11 0.000843 0.001195

152 Kab. Sukabumi 49% 26.33 0.83 29.08 0 2408417 4.45 12 15 0.000566 0.003281

153 Kab. Sumedang 49% 25.97 0.87 28.58 0 1125125 4.16 24 37 0.001298 0.001232

154 Kab. Tasikmalaya 44% 24.98 0.82 28.82 0 1720123 4.22 14 21 0.000878 0.00177

155 Kota Bandung 47% 28 0.65 30.77 1 2458503 4.14 45 44 0.003089 0.001291

156 Kota Banjar 48% 24.98 0.89 28.06 1 179706 3.26 13 8 0.021468 0.00055

157 Kota Bekasi 51% 27.6 0.64 29.59 1 2570397 3.76 24 18 0.000291 0.001815

158 Kota Bogor 40% 26.86 0.69 29.32 1 1013019 3.61 30 40 0.000911 0.000375

159 Kota Cimahi 38% 25.98 0.78 28.31 1 570991 3.69 53 17 0.000799 0.002386

160 Kota Cirebon 46% 26.05 0.77 28.67 1 301728 4.01 32 42 0.001586 0.000753

161 Kota Depok 44% 27.09 0.69 29.57 1 1962182 3.74 11 29 0.000607 0.001773

162 Kota Sukabumi 47% 25.89 0.76 28.07 1 311822 3.5 27 30 0.000296 0.008298

163 Kota Tasikmalaya 39% 25.88 0.72 28.84 1 651676 3.56 53 21 0.000272 0.004043

164 Kab. Demak 50% 25.65 0.9 28.61 0 1094472 4.58 26 15 0.000145 0.000375

165 Kab. Banjarnegara 54% 25.32 0.87 29.07 0 889921 4.2 23 30 0.000497 0.000548

166 Kab. Banyumas 51% 26.45 0.83 29.37 0 1605579 4.47 44 6 0.000171 0.000001

167 Kab. Batang 53% 25.69 0.83 28.48 0 729616 4.13 23 12 3.72E-05 0.000932

168 Kab. Blora 49% 25.28 0.88 28.46 0 844444 3.89 30 18 0.002188 0.00016

169 Kab. Boyolali 47% 25.8 0.87 28.57 0 951817 3.89 24 14 0.000165 0.000812

170 Kab. Brebes 58% 25.62 0.88 28.61 0 1764648 3.95 21 55 0.018921 0.000867

Page 169: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

149

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

171 Kab. Cilacap 55% 26.35 0.87 28.94 0 1676089 5.19 27 38 0.00021 0.000423

172 Kab. Grobogan 56% 25.69 0.88 28.49 0 1336304 4.08 30 29 0.000555 0.000123

173 Kab. Jepara 55% 25.62 0.9 29.1 0 1153213 4.16 12 9 0.001033 0.00569

174 Kab. Karanganyar 55% 25.81 0.87 28.55 0 840171 4.13 29 31 0.000161 0.000371

175 Kab. Kebumen 56% 25.6 0.92 28.81 0 1176722 4.04 55 20 0.001434 0.008407

176 Kab. Kendal 49% 25.64 0.84 28.74 0 926812 3.95 33 27 0.002328 0.000666

177 Kab. Klaten 57% 25.47 0.91 29.47 0 1148994 4.09 28 26 0.001006 0.001651

178 Kab. Kudus 57% 25.7 0.85 28.86 0 810810 3.83 25 10 0.002334 0.000449

179 Kab. Kab. Magelang 55% 25.88 0.86 28.6 0 1221681 4.03 27 43 4.02E-05 0.000404

180 Kab. Pati 48% 25.85 0.84 28.34 0 1221681 4.01 18 18 0 6.81E-05

181 Kab. Pekalongan 55% 25.72 0.88 28.54 0 861082 3.87 17 16 0.000403 0.000376

182 Kab. Pemalang 54% 25.64 0.88 28.63 0 1279596 3.87 13 19 4.48E-05 0.001091

183 Kab. Purbalingga 54% 25.53 0.89 28.38 0 879880 5.14 45 37 0.000865 0.000709

184 Kab. Purworejo 49% 25.57 0.9 28.42 0 705483 4.22 16 25 0.000237 0.000361

185 Kab. Rembang 56% 25.57 0.79 28.17 0 608903 3.69 13 24 0.002603 0.000731

186 Kab. Semarang 64% 26.1 0.83 28.42 0 974092 4.29 14 9 0.000123 0.000119

187 Kab. Sragen 41% 25.71 0.88 28.49 0 871989 3.97 30 21 3.08E-05 0.00015

188 Kab. Sukoharjo 44% 25.99 0.81 28.26 0 849506 4.08 16 26 0.00064 0.000178

189 Kab. Tegal 53% 25.77 0.86 28.56 0 1415009 3.99 30 26 0.00034 0.001198

190 Kab. Temanggung 56% 25.35 0.88 28.64 0 731911 4.26 28 28 0.000292 4.24E-05

191 Kab. Wonogiri 54% 25.44 0.9 28.97 0 942377 4.08 27 26 1.16E-05 0.000401

192 Kab. Wonosobo 59% 25.41 0.83 28.53 0 769318 4.29 32 19 5.15E-05 0.000727

193 Kota Magelang 49% 25.4 0.83 28.38 1 119935 3.83 29 29 0.000105 0.001109

194 Kota Pekalongan 54% 25.46 0.8 28.44 1 290870 4.3 30 26 7.53E-05 0.000607

195 Kota Salatiga 53% 25.39 0.82 28.2 1 178594 3.26 28 13 9.96E-05 0.000309

Page 170: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

150

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

196 Kota Semarang 48% 27.55 0.64 29.64 1 1644800 3.95 41 26 0.000111 0.000855

197 Kota Surakarta 51% 26.42 0.77 29.59 1 507825 3.53 13 32 5.01E-05 0.001999

198 Kota Tegal 57% 25.9 0.73 28.33 1 243860 3.99 12 36 0.00056 0.000276

199 Kab. Bantul 51% 26.14 0.83 28.8 0 947066 3.74 37 12 1.43E-05 0.000453

200 Kab. Gunung Kidul 49% 25.15 0.9 28.23 0 700192 3.83 24 43 0.000927 0

201 Kab. Kulon Progo 55% 25.29 0.88 28.03 0 403203 3.74 23 36 5.46E-05 2.03E-05

202 Kab. Sleman 43% 26.83 0.76 28.96 0 1141684 3.87 20 51 0.000443 0.003091

203 Kota Yogyakarta 55% 26.67 0.7 29.09 1 402709 4.52 51 65 0.001756 0.00042

204 Kab. Bangkalan 50% 25.25 0.85 28.5 0 937497 4.3 14 7 0.001276 0.00103

205 Kab. Banyuwangi 45% 25.93 0.89 28.59 0 1582586 4.49 21 25 0.000127 0.000172

206 Kab. Blitar 52% 25.47 0.9 28.69 0 1136701 4.38 12 37 6.97E-05 0.000397

207 Kab. Bojonegoro 51% 26.1 0.88 29.15 0 1227704 4.16 26 11 0.002421 0.001564

208 Kab. Bondowoso 59% 25.1 0.88 28.43 0 752791 3.97 16 37 0.000159 0.000565

209 Kab. Gresik 54% 26.94 0.72 29.33 0 1227101 3.87 25 16 0.000456 0.037018

210 Kab. Jember 43% 26.45 0.86 29.26 0 2381400 4.58 18 41 0.000212 0.000851

211 Kab. Jombang 50% 25.94 0.87 29.03 0 1230881 3.93 9 36 0.000665 9.12E-05

212 Kab. Kediri 58% 26.04 0.88 28.82 0 1530504 4.2 21 53 0.000671 0.000191

213 Kab. Lamongan 51% 25.81 0.87 28.92 0 1186382 4.14 12 46 0.002473 0.009383

214 Kab. Lumajang 52% 25.45 0.9 28.46 0 1023818 4.62 19 43 0.000187 0.000794

215 Kab. Kab. Madiun 51% 25.15 0.91 29.29 0 671883 3.87 22 27 0.002674 0.000328

216 Kab. Magetan 54% 25.2 0.93 28.61 0 625703 3.89 16 25 0 0.000443

217 Kab. Malang 55% 26.29 0.87 29.41 0 2508698 3.4 20 68 0.000559 0.000254

218 Kab. Mojokerto 51% 26.11 0.81 28.91 0 1057808 3.93 37 36 0.000249 0.016966

219 Kab. Nganjuk 55% 25.75 0.9 28.28 0 1033597 4.28 7 13 0 0.000262

220 Kab. Ngawi 53% 25.19 0.73 28.54 0 824587 4.01 16 34 0.000661 0.000652

Page 171: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

151

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

221 Kab. Pacitan 56% 24.87 0.91 28.07 0 547917 3.87 15 6 0.023878 1.88E-05

222 Kab. Pamekasan 58% 25.22 0.89 28.56 0 827407 3.76 14 39 0.000198 0.001088

223 Kab. Pasuruan 51% 26.35 0.83 28.73 0 1556711 3.89 19 28 0.000545 0.000472

224 Kab. Ponorogo 55% 25.62 0.9 28.63 0 863890 3.91 12 17 0.000235 0.00066

225 Kab. Probolinggo 44% 25.41 0.9 28.57 0 1123204 4.22 22 25 0.001023 0.001327

226 Kab. Sampang 54% 24.92 0.91 28.94 0 913499 3.89 22 10 0.002267 0.002067

227 Kab. Sidoarjo 52% 27.48 0.67 29.8 0 2048986 3.87 11 14 0.000415 0.006608

228 Kab. Situbondo 52% 25.08 0.91 28.36 0 660702 3.99 14 22 5.31E-05 8.33E-05

229 Kab. Sumenep 62% 25.3 0.92 28.73 0 1061211 4.2 9 12 0.001866 0.001495

230 Kab. Trenggalek 51% 25.08 0.91 28.29 0 683791 3.85 17 20 0.000206 0.000604

231 Kab. Tuban 54% 26.15 0.84 28.94 0 1141497 3.78 21 31 0.001747 0.000487

232 Kab. Tulungagung 53% 25.89 0.87 28.39 0 1009411 3.93 23 40 0.000111 0.000516

233 Kota Batu 46% 24.81 0.89 27.81 1 196189 3.69 10 33 0.005121 0.017907

234 Kota blitar 45% 25.01 0.88 28.27 1 135702 4.3 31 41 0.000332 0.007205

235 Kota Kediri 50% 25.7 0.85 28.65 1 276619 3.3 24 26 0.014514 0.001507

236 Kota Madiun 40% 25.29 0.88 28.76 1 174114 3.37 7 16 0.00205 0

237 Kota Malang 49% 26.48 0.76 29.29 1 840803 4.62 28 16 0.000213 0.000549

238 Kota Mojokerto 46% 25.04 0.86 28.14 1 123806 3.37 8 28 0.000139 0.006482

239 Kota Pasuruan 48% 24.91 0.89 27.96 1 192285 3.4 25 12 0.006523 0.001708

240 Kota Probolinggo 41% 25.08 0.87 28.11 1 223881 3.69 26 9 0.000512 0.001284

241 Kota Surabaya 54% 28.66 0.47 31.25 1 2821929 4.3 38 18 0.000673 0.001186

242 Kab. Lebak 49% 25.64 0.91 29.23 0 1247906 4.14 17 53 0.000651 0.00257

243 Kab. Pandeglang 51% 25.11 0.95 28.52 0 1183006 4.38 22 26 0.01863 0.000471

244 Kab. Serang 48% 26.76 0.74 28.97 0 1450894 4.04 19 31 0.002939 0.002591

245 Kab. Tangerang 48% 27.83 0.59 29.77 0 3157780 4.11 37 46 0.000753 0.001794

Page 172: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

152

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

246 Kota Cilegon 47% 26.4 0.73 28.67 1 398304 3.66 30 22 0.001892 0.002207

247 Kota Serang 42% 24.9 0.91 28.1 1 618802 3.47 27 35 0.006386 0.007098

248 Kota Tangerang 48% 27.43 0.68 29.47 1 1952396 3.74 36 31 0.001439 0.018913

249 Kota Tang-sel 46% 27.31 0.61 29.09 1 1443403 3.64 27 24 0.009978 0.003222

250 Kab. Badung 56% 28.45 0.22 29.56 0 589000 3.97 32 50 0.000656 0.017381

251 Kab. Bangli 46% 24.76 0.92 27.29 0 220000 3.64 17 31 0.000326 0.000406

252 Kab. Buleleng 47% 25.8 0.88 27.95 0 638300 3.64 25 40 0.001693 0.003227

253 Kab. Gianyar 51% 26.49 0.74 28.03 0 486000 3.58 18 33 0.001279 0.000589

254 Kab. Jembrana 42% 24.95 0.91 28.07 0 268000 3.64 10 20 0.000906 0.001015

255 Kab. Karangasem 49% 25.85 0.83 27.8 0 404300 3.74 26 33 0.000379 0.001607

256 Kab. Klungkung 45% 24.93 0.9 27.33 0 173900 3.58 14 33 0.000697 0.000301

257 Kab. Tabanan 53% 26.27 0.79 28.54 0 430600 3.74 24 53 0.001795 0.000861

258 Kota Denpasar 52% 27.21 0.57 28.83 1 846200 3.64 58 45 0.001744 0.004858

259 Kab. Bima 52% 24.65 0.83 28.35 0 450976 4.01 25 41 0.001628 0.002365

260 Kab. Dompu 52% 24.04 0.95 27.69 0 226218 3.64 18 43 0.001466 0.001344

261 Kab. Lombok Barat 56% 25.42 0.86 27.88 0 620412 3.74 28 38 0.000637 0.0065

262 Kab. Lombok Tengah 48% 25.54 0.9 28.53 0 881686 3.74 14 28 0.000438 0.000161

263 Kab. Lombok Timur 48% 25.3 0.93 28.54 0 1130365 3.91 34 34 0.000109 0.000876

264 Kab. Lombok Utara 47% 24.63 0.9 27.41 0 205064 3.3 20 25 0.002222 0.000863

265 Kab. Sumbawa Barat 49% 24.05 0.82 28.14 0 121167 3.56 31 18 0.006306 0.008516

266 Kab. Sumbawa 53% 24.94 0.93 28.45 0 426128 4.01 19 13 0.013211 0.001241

267 Kota Bima 51% 23.48 0.97 27.65 1 148645 4.29 28 45 0.001058 0.006358

268 Kota Mataram 45% 25.66 0.83 28.59 1 419641 3.69 28 44 0.000576 0.000655

269

Kab. Timor Tengah

Selatan 54% 24.32 0.96 28.01 0 451922 4.17 16 25 0.00152 0.007622

270 Kab. Ngada 51% 24.14 0.94 27.89 0 150186 4.04 19 20 0.026101 0.017457

Page 173: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

153

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

271 Kab. Sabu Raijua 48% 23.4 0.96 27.07 0 80897 3.83 14 18 0.00655 0.044095

272 Kab. Sumba Timur 50% 24.41 0.94 28.27 0 240190 4.29 30 18 0.003304 0.000668

273 Kab. Sumba Barat 48% 23.9 0.94 27.79 0 117787 4.01 19 23 0.004246 0.000913

274 Kab. Sikka 46% 24.64 0.85 27.9 0 309008 3.64 29 32 0.001648 0.003887

275 Kab. Manggarai Barat 44% 24.25 0.93 28.12 0 240905 4.39 13 35 0.005715 0.006746

276 Kab. Rote Ndao 44% 23.59 0.96 27.81 0 137182 3.99 24 18 0.026259 0.023522

277 Kab. Ende 49% 24.47 0.94 27.99 0 266909 4.37 38 18 0.000826 0.001919

278 Kab. Flores Timur 51% 24.14 0.95 27.95 0 241590 3.95 31 17 0.003186 0.000691

279 Kota Kupang 41% 25.11 0.9 28.29 1 368199 3.78 15 70 0.007023 0.00291

280 Kab. Bengkayang 42% 23.85 0.93 28.17 0 228771 3.89 15 21 0.0007 0.001092

281 Kab. Kapuas Hulu 52% 24.16 0.95 28.68 0 236136 4.03 18 9 0.000732 0.00216

282 Kab. Kayong Utara 42% 23.12 0.96 27.53 0 101529 3.53 8 8 0.000379 0.001306

283 Kab. Ketapang 42% 25.6 0.91 29.1 0 455751 4.09 42 27 0.000284 0.00067

284 Kab. Kubu Raya 48% 24.89 0.84 28.04 0 529320 3.69 26 28 0.000603 0.000485

285 Kab. Landak 43% 24.25 0.86 28.54 0 347504 3.78 22 14 0.004047 0.002274

286 Kab. Melawi 48% 23.73 0.96 28.04 0 189061 3.64 18 12 0.001973 0.03684

287 Kab. Kab. Pontianak 56% 24.44 0.93 27.86 0 587169 3.64 28 21 0.004535 0.006945

288 Kab. Sambas 54% 24.56 0.93 28.39 0 515571 3.91 15 11 2.85E-05 0.000946

289 Kab. Sanggau 42% 24.84 0.93 27.98 0 431175 3.83 8 10 0.00273 0.001436

290 Kab. Sekadau 69% 24.29 0.91 28.04 0 190048 3.5 10 8 0.001506 0.003492

291 Kab. Sintang 51% 24.93 0.92 28.07 0 384692 3.76 33 18 0.001127 0.000563

292 Kota Pontianak 51% 26.3 0.78 28.94 1 587169 3.58 17 27 4.18E-05 0.00637

293 Kota Singkawang 44% 24.66 0.91 28.1 1 198742 3.47 27 30 0 0.086369

294 Kab. Barito Selatan 48% 23.94 0.95 28.02 0 129200 3.69 15 18 0.001747 0.002442

295 Kab. Barito Timur 50% 23.48 0.95 27.64 0 107300 3.58 38 51 0.006806 0.011719

Page 174: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

154

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

296 Kab. Barito Utara 52% 24.26 0.94 28.49 0 125400 3.66 36 20 0.002981 0.001869

297 Kab. Gunung Mas 45% 23.93 0.95 28.29 0 104900 3.66 29 14 0.006637 0.000452

298 Kab. Kapuas 43% 24.55 0.95 28.67 0 341600 3.93 29 14 0.001242 0.002155

299 Kab. Katingan 51% 24.34 0.93 28.73 0 155100 3.71 24 19 0.004353 0.008518

300 Kab. Lamandau 50% 23.64 0.94 28.15 0 69700 3.64 14 21 0.005486 0.010657

301 Kab. Murung Raya 44% 23.96 0.97 28.63 0 105100 3.58 30 22 0.001155 0.012733

302 Kab. Pulang Pisau 44% 23.58 0.96 28.49 0 123300 3.53 36 27 0.025438 0.004691

303 Kab. Sukamara 46% 23.6 0.95 28.27 0 51500 3.33 37 21 0.001024 0.001442

304 Kab. Balangan 45% 24.15 0.91 28.27 0 119171 3.64 20 18 0.001546 0.00056

305 Kab. Banjar 51% 25.97 0.84 28.74 0 536328 4.25 23 31 0.0016 0.000228

306 Kab. Barito Kuala 56% 24.3 0.93 28.41 0 289995 3.83 12 25 0.000988 0.001012

307

Kab. Hulu Sungai

Selatan 48% 24.73 0.93 28.47 0 221614 3.69 11 20 0.000155 0.001828

308

Kab. Hulu Sungai

tengah 47% 24.61 0.94 28.43 0 253868 3.64 13 25 0.000469 0.001106

309

Kab. Hulu Sungai

Utara 52% 24.55 0.87 28.23 0 219210 3.58 18 52 0.00159 0.001509

310 Kab. Kotabaru 53% 25.32 0.87 28.71 0 308730 4.04 18 24 0.003613 0.002116

311 Kab. Tabalong 50% 24.99 0.92 28.56 0 231718 4.26 25 37 0.020409 0.00112

312 Kab. Tanah Bumbu 55% 25.16 0.79 28.79 0 306185 3.89 28 44 0.01332 0.000471

313 Kab. Tanah Laut 49% 25.36 0.83 28.69 0 313725 3.85 49 38 0.000892 0.001342

314 Kab. Tapin 51% 24.34 0.93 28.35 0 176468 3.78 17 12 0.002448 0.000857

315 Kota Banjabaru 47% 25.1 0.9 28.36 1 220695 3.53 20 23 0.00349 0.015709

316 Kota Banjarmasin 53% 25.84 0.87 28.86 1 656778 3.5 34 80 0.009263 0.000309

317 Kab. Berau 51% 25.91 0.86 29.5 0 197388 4.06 18 30 0.001388 0.0017

318 Kab. Bulungan 48% 25.26 0.84 29.4 0 123000 3.95 13 16 0.001351 0.006166

Page 175: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

155

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

319 Kab. Malinau 45% 25.28 0.88 29.39 0 71500 3.99 30 16 0.00284 0.001249

320 Kab. Nunukan 45% 25.28 0.87 29.46 0 162700 4.04 17 20 0.000874 0.003197

321 Kab. Paser 59% 25.3 0.82 29.44 0 249991 3.78 48 22 0.012044 0.007333

322

Kab. Penajam Paser

Utara 46% 24.66 0.91 29.09 0 150205 3.99 17 15 0.001639 0.001995

323 Kota Balikpapan 46% 26.88 0.81 29.57 1 594322 4.25 29 50 0.002536 0.000641

324 Kota Bontang 47% 25.56 0.85 29.22 1 155880 3.81 21 11 0.00055 0.013611

325 Kota Samarinda 49% 26.55 0.63 29.98 1 805688 4.61 20 23 0.002148 0.001103

326 Kota Tarakan 42% 25.27 0.84 29.59 1 218800 3.93 20 34 0.000259 0.000647

327

Kab. Bolaang

Mongondow 39% 23.74 0.96 27.62 0 224400 4.01 69 39 0.014582 0.007314

328

Kab. Bolaang

Mongondow Selatan 48% 22.71 0.98 27.12 0 59908 3.56 31 36 0.152872 0.014491

329

Kab. Bolaang

Mongondow Timur 39% 22.84 0.97 27.13 0 66677 3.78 43 33 0.004267 0.002826

330

Kab. Bolaang

Mongondow Utara 42% 22.95 0.93 27.4 0 71570 3.74 30 32 0.010014 0.007617

331

Kab. Kepulauan

Sangihe 53% 24.19 0.95 27.83 0 129008 3.99 19 26 0.004827 0.003807

332 Kab. Kepulauan Sitaro 51% 23.34 0.97 27.57 0 64744 3.76 13 23 0.0067 0.004872

333

Kab. Kepulauan

Talaud 52% 23.23 0.98 27.76 0 85984 3.37 35 23 0.014807 0.008869

334 Kab. Minahasa 51% 24.19 0.96 27.85 0 319945 3.87 59 38 0.009017 0.006116

335 Kab. Minahasa Utara 44% 24.31 0.85 27.68 0 196842 4.03 47 19 0.005272 0.003748

336 Kota Bitung 44% 24.73 0.92 27.81 1 198257 4.55 23 35 0.009698 0.00235

337 Kota Kotamobagu 44% 23.4 0.97 27.67 1 109141 2.71 25 39 0.210892 0.011853

338 Kota Tomohon 39% 23.36 0.97 27.7 1 95157 3.85 43 41 0.009204 0.003351

339 Kab. Banggai 42% 24.96 0.93 28.21 0 342698 3.81 21 10 0.003134 0.003822

Page 176: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

156

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

340

Kab. Banggai

Kepulauan 52% 23.39 0.97 28.15 0 113025 3.89 13 13 0.002394 0.004084

341 Kab. Buol 54% 24.12 0.94 27.87 0 142585 4.38 21 27 0.00838 0.018399

342 Kab. Donggala 46% 24.45 0.94 28.13 0 287921 4.01 15 17 0.000825 0.005576

343 Kab. Morowali 49% 24.39 0.95 28.26 0 108873 3.43 18 34 0.00225 0.008164

344 Kab. Parigi Moutong 52% 24.24 0.96 28.12 0 441020 4.13 8 34 0.00194 0.006177

345 Kab. Poso 43% 24.23 0.95 28.13 0 225379 4.47 22 9 0.003701 0.00264

346 Kab. Sigi 46% 23.35 0.97 27.69 0 224214 3.74 17 30 0.004074 0.002082

347 Kab. Tojo Unauna 40% 24.1 0.95 28.06 0 143788 3.95 18 8 0.004831 0.005093

348 Kab. Toli-toli 56% 23.88 0.96 28.56 0 220612 3.99 16 19 0.003775 0.003059

349 Kota Palu 51% 25.64 0.81 28.19 1 356279 4.42 16 25 0.012837 0.020281

350 Kab. Bantaeng 53% 23.96 0.95 28 0 181006 3.58 25 16 0.002399 0.001492

351 Kab. Barru 54% 24.38 0.92 28.33 0 168302 4.53 28 14 0.001391 0.008948

352 Kab. Bone 47% 25.18 0.91 28.56 0 734119 4.25 24 34 0.000571 0.000169

353 Kab. Bulukumba 34% 24.36 0.89 27.72 0 404896 3.87 14 12 0.00055 0.001304

354 Kab. Enrekang 53% 23.78 0.94 27.98 0 196394 3.61 15 24 0.004076 0.001989

355 Kab. Gowa 55% 25.42 0.87 28.44 0 696096 3.87 9 23 0.000316 0.006008

356 Kab. Jeneponto 53% 23.53 0.95 28.08 0 351111 3.74 19 31 0.002751 0.009484

357 Kab. Luwu 42% 24.24 0.93 27.99 0 343793 3.95 25 24 0.004838 0.013848

358 Kab. Luwu Timur 40% 25.56 0.83 28.5 0 263012 3.04 10 11 0.00017 0.000424

359 Kab. Luwu Utara 47% 24.33 0.93 28.05 0 297313 3.95 29 15 0.002631 0.002103

360 Kab. Maros 53% 25.1 0.89 28.2 0 331796 3.91 35 33 0.004759 0.000442

361 Kab. Pangkep 54% 25.35 0.87 27.75 0 317110 3.99 10 19 0.003183 0.000777

362 Kab. Pinrang 55% 24.68 0.92 28.29 0 361293 3.78 12 20 0.002521 0.001067

363 Kab. Sidrap 41% 24.36 0.92 28.46 0 283307 3.78 11 32 0.004229 0.003647

364 Kab. Sinjai 51% 23.9 0.96 28.38 0 234886 3.69 21 19 0.000378 0.000778

Page 177: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

157

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

365 Kab. Soppeng 49% 24.41 0.95 28.04 0 225512 3.58 13 34 0.002052 0.000377

366 Kab. Takalar 48% 24.42 0.94 27.96 0 280590 3.56 21 21 0.001178 0.004008

367 Kab. Tana Toraja 53% 24.38 0.92 28.02 0 226212 4.61 20 17 0.016746 0.001516

368 Kab. Toraja Utara 46% 23.71 0.96 27.46 0 222393 3.91 16 31 0.002186 0.001696

369 Kab. Wajo 42% 24.98 0.91 27.86 0 390603 3.87 75 30 0.002792 0.003345

370 Kota Makassar 50% 27.15 0.74 29.89 1 1408100 4.09 20 45 0.001021 0.001717

371 Kota Palopo 51% 24.67 0.9 27.9 1 160800 3.76 40 22 0.001296 0.015941

372 Kota Pare-pare 54% 25.01 0.87 28.25 1 135200 3.56 28 31 0.001307 0.005462

373 Kab. Bombana 46% 23.93 0.94 27.48 0 150186 4.3 23 39 0.001493 0.00105

374 Kab. Buton 48% 23.87 0.96 28.32 0 261727 5.35 41 15 0.002496 0.002751

375 Kab. Buton Utara 47% 23.01 0.94 27.7 0 57422 4.36 34 16 0.00519 0.001959

376 Kab. Kolaka 47% 24.6 0.94 28.56 0 223381 4.56 44 27 0.01939 0.019514

377 Kab. Kolaka Utara 52% 23.78 0.84 28.02 0 129953 4.41 24 49 0.002302 0.001273

378 Kab. Konawe 46% 23.92 0.96 28.31 0 223727 4.23 12 34 0.001493 0.003895

379 Kab. Konawe Selatan 47% 23.97 0.97 28.09 0 280595 4.32 16 22 0.00071 0.00854

380 Kab. Konawe Utara 50% 23.86 0.93 27.78 0 54752 4.01 32 37 0.021363 0.006011

381 Kab. Muna 50% 23.95 0.97 27.98 0 279928 4.61 56 17 0.003552 0.000594

382 Kab. Wakatobi 48% 23.69 0.96 27.91 0 95157 4.71 22 46 0.006209 0.003055

383 Kota Bau-bau 55% 24.29 0.94 27.84 1 145427 4.22 40 36 0.017063 0.010934

384 Kota Kendari 49% 25.28 0.89 28.91 1 314126 4.68 8 34 0.011055 0.002339

385 Kab. Boalemo 49% 23.9 0.94 27.7 0 141547 3.99 28 22 0.00058 0.005559

386 Kab. Bone Bolango 42% 23.76 0.95 27.6 0 148971 3.81 47 21 0.001546 0.000983

387 Kab. Gorontalo 49% 24.82 0.92 28.28 0 365781 4.03 31 26 0.00558 0.002268

388 Kab. Gorontalo Utara 47% 23.11 0.97 27.49 0 108324 3.66 39 20 0.00303 0.00797

389 Kab. Pohuwato 51% 24.32 0.93 27.85 0 139675 3.71 17 20 0.001964 0.002564

Page 178: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

158

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

390 Kota Gorontalo 55% 25.3 0.85 28.03 1 193692 3.58 35 35 0.004326 0.001108

391 Kab. Mamuju 48% 24.16 0.88 28.13 0 252262 4.36 48 33 0.004567 0.001365

392 Kab. Majene 49% 23.81 0.96 27.85 0 158890 4.66 41 30 0.002949 0.004518

393 Kab. Polewali Mandar 52% 24.16 0.93 27.71 0 412122 3.81 29 32 0.001938 0.000587

394 Kab. Mamuju Utara 51% 23.46 0.93 27.52 0 148129 3.22 23 31 0.013375 0.006825

395 Kab. Buru 53% 23.11 0.97 27.69 0 120181 3.66 18 19 0.00904 0.007636

396 Kab. Maluku Tengah 39% 23.92 0.97 28.37 0 367177 3.97 19 62 0.007926 0.000993

397

Kab. Maluku

Tenggara 45% 23.95 0.88 27.79 0 98073 3.47 32 30 0.014912 0.003931

398

Kab. Maluku

Tenggara Barat 40% 23.79 0.96 27.75 0 108665 3.85 23 33 0.013419 0.013002

399 Kota Tual 48% 22.98 0.93 26.96 1 64032 3.56 42 36 0.015256 0.004808

400 Kab. Halmahera Barat 50% 23.05 0.98 27.42 0 106791 3.71 52 20 0.03385 0.040041

401

Kab. Halmahera

Selatan 51% 24.16 0.95 27.72 0 211682 3.4 47 61 0.014094 0.008989

402

Kab. Halmahera

Tengah 57% 24.09 0.94 27.87 0 47079 3.87 60 11 0.005296 0.026062

403

Kab. Halmahera

Timur 45% 25.28 0.84 28.08 0 80526 3.83 41 22 0.019426 0.019293

404 Kab. Halmahera Utara 42% 25.36 0.83 27.78 0 173117 4.01 62 20 0.023572 0.003114

405 Kab. Kep. Sula 41% 23.67 0.96 27.97 0 91406 4.01 45 26 0.006649 0.052145

406 Kab. Pulau Murotai 41% 22.51 0.98 27.01 0 57565 3.37 42 28 0.009973 0.007259

407 Kota Ternate 41% 24.43 0.94 28 1 202728 3.74 72 22 0.006403 0.001675

408 Kota Tidore kep. 51% 23.52 0.97 27.7 1 94493 3.85 46 25 0.003846 0.009171

409 Kab. Asmat 44% 24.1 0.88 28.23 0 85000 3.14 15 17 0.0132 0.003244

410 Kab. Biak Numfor 51% 23.47 0.94 28.15 0 135080 4.8 34 36 0.025572 0.010856

411 Kab. Jayapura 54% 24.46 0.95 28.34 0 118789 4.08 42 24 0.010351 0.016718

Page 179: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

159

No Kab / Kota Y LnWEALTH DEPEND LnAsset TYPE POP LnSKPD FINDL FIND DEVL DEV

412 Kab. Jayawijaya 49% 24.13 0.89 28.4 0 203085 4.29 29 33 0.00705 0.053593

413 Kab. Kep. Yapen 43% 23.67 0.95 27.98 0 88187 3.85 40 32 0.017246 0.00829

414 Kab. Mappi 42% 23.57 0.98 28.42 0 88006 3.33 27 16 0.019083 0.010344

415 Kab. Merauke 39% 25.25 0.94 29.61 0 208980 3.5 45 51 0.006136 0.0471

416 Kab. Mimika 43% 25.66 0.9 28.89 0 196401 3.76 41 27 0.01373 0.000717

417 Kab. Nabire 38% 23.62 0.95 28.35 0 137283 4.06 34 33 0.042822 0.032353

418 Kab. Paniai 42% 22.56 0.84 28.4 0 161324 3.53 26 21 0.116129 0.005861

419 Kab. Peg. Bintang 48% 23.35 0.97 28.48 0 69304 3.99 18 33 0.044571 0.021881

420 Kab. Puncak Jaya 45% 22.36 0.93 27.86 0 112010 3.4 8 14 0.01034 0.003016

421 Kab. Yahukimo 33% 23.66 0.96 28.06 0 175086 4.33 27 38 0.001055 0.011901

422 Kab. Yalimo 43% 21.9 0.99 27.79 0 54911 3.33 35 17 0.00288 0.002749

423 Kota Jayapura 47% 25.36 0.8 28.37 1 272544 3.58 25 32 0.010919 0.005695

424 Kab. Kaimana 46% 23.65 0.98 28.33 0 51100 3.37 30 21 0.001814 0.003556

425 Kab. Sorong 43% 24.9 0.95 28.69 0 76669 3.4 25 16 0.002095 0.002263

Page 180: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

160

Page 181: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

161

LAMPIRAN III

HASIL OUTPUT SPSS

1) Lag Effect Models

DESCRIPTIVES

VARIABLES=DISC WEALTH DEPEND ASSET TYPE POP SKPD FINDL DEVL

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX .

Descriptives [DataSet1] C:\Users\user\Documents\data husni indo.sav

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT DISC

/METHOD=ENTER LnWEALTH DEPEND LnASSET TYPE POP SKPD FINDL DEVL

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).

Descriptive Statistics

425 .31 .69 .4799 .05524

425 3235747159.00 2791580050709.51 127171575590.9697 248157131294.63

425 .22 .99 .8860 .08446

425 513004173680.34 37450893488257.30 2671526731592.3230 2845743904886.8

425 .00 1.00 .2047 .40396

425 32191.00 5202097.00 531668.3741 607007.86358

425 15.00 210.00 52.2494 21.24118

425 6.00 75.00 25.7624 12.83706

425 .00 .31 .0065 .02117

425

DISC

WEALTH

DEPEND

ASSET

TYPE

POP

SKPD

FINDL

DEVL

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 182: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

162

Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 DEVL, TYPE,

POP, FINDL,

SKPD, DEPEND,

LnASSET,

LnWEALTH

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DISC

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .319a .102 .085 .05285 1.609

a. Predictors: (Constant), DEVL, TYPE, POP, FINDL, SKPD, DEPEND, LnASSET, LnWEALTH

b. Dependent Variable: DISC

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .132 8 .016 5.898 .000a

Residual 1.162 416 .003

Total 1.294 424

a. Predictors: (Constant), DEVL, TYPE, POP, FINDL, SKPD, DEPEND, LnASSET, LnWEALTH

b. Dependent Variable: DISC

Page 183: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

163

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .108 .196 .552 .581

LnWEALTH .022 .006 .432 3.929 .000 .179 5.597

DEPEND .028 .051 .042 .535 .593 .350 2.858

LnASSET -.007 .007 -.079 -1.049 .295 .383 2.613

TYPE -.021 .007 -.157 -2.958 .003 .767 1.304

POP -4.893E-9 .000 -.054 -.729 .466 .397 2.519

SKPD .000 .000 .051 1.039 .299 .880 1.136

FINDL 3.193E-5 .000 .007 .156 .876 .960 1.042

DEVL -.028 .124 -.011 -.223 .823 .948 1.055

a. Dependent Variable: DISC

Charts

Page 184: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

164

Page 185: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

165

2) No Lag Effect

DESCRIPTIVES

VARIABLES=DISC WEALTH DEPEND ASSET TYPE POP SKPD FIND DEV

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX .

Descriptives [DataSet1] C:\Users\user\Documents\data husni indo.sav

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT DISC

/METHOD=ENTER LnWEALTH DEPEND LnASSET TYPE POP SKPD FIND DEV

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).

Regression

Descriptive Statistics

425 .31 .69 .4799 .05524

425 3235747159.00 2791580050709.5 127171575591.0 248157131294.630

425 .22 .99 .8860 .08446

425 513004173680 37450893488257 2671526731592 2845743904886.78

425 .00 1.00 .2047 .40396

425 32191.00 5202097.00 531668.3741 607007.86358

425 15.00 210.00 52.2494 21.24118

425 5.00 82.00 26.3859 12.29940

425 .00 .16 .0058 .01331

425

DISC

WEALTH

DEPEND

ASSET

TYPE

POP

SKPD

FIND

DEV

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 186: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

166

Variables Entered/Removedb

DEV, FIND,

SKPD,

DEPEND,

TYPE,

LnASSET,

POP,

Ln

WEALTHa

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: DISCb.

Model Summaryb

,320a ,102 ,085 ,05284 1,609

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), DEV, FIND, SKPD, DEPEND, TYPE, LnASSET,

POP, LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

ANOVAb

,132 8 ,017 5,932 ,000a

1,161 416 ,003

1,294 424

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DEV, FIND, SKPD, DEPEND, TYPE, LnASSET, POP,

LnWEALTH

a.

Dependent Variable: DISCb.

Page 187: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

167

Charts

Coefficientsa

,109 ,196 ,557 ,578

,022 ,006 ,430 3,950 ,000 ,182 5,488

,027 ,051 ,041 ,528 ,598 ,350 2,861

-,007 ,007 -,079 -1,048 ,295 ,384 2,605

-,022 ,007 -,159 -2,986 ,003 ,760 1,315

-5,2E-009 ,000 -,057 -,783 ,434 ,405 2,471

,000 ,000 ,051 1,042 ,298 ,885 1,130

,000 ,000 ,025 ,520 ,603 ,933 1,072

-,038 ,196 -,009 -,195 ,846 ,964 1,037

(Constant)

LnWEALTH

DEPEND

LnASSET

TYPE

POP

SKPD

FIND

DEV

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: DISCa.

420-2-4

Regression Standardized Residual

60

50

40

30

20

10

0

Fre

qu

en

cy

Mean =-1.41E-14Std. Dev. =0.991

N =425

Histogram

Dependent Variable: DISC

Page 188: PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAN HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33283... · 2016-12-27 · i pengaruh karakteristik pemerintah,

168

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: DISC

2.50.0-2.5

Regression Standardized Predicted Value

4

2

0

-2

-4

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

zed

R

es

idu

al

Scatterplot

Dependent Variable: DISC