pengaruh car, roa, bopo dan fdr...

120
PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAP FINANCIAL DISTRESS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : MUAMAR KHADAPI NIM. 1113085000050 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017

Upload: vanthu

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAP

FINANCIAL DISTRESS BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2014-2016

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

MUAMAR KHADAPI

NIM. 1113085000050

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017

Page 2: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun
Page 3: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun
Page 4: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun
Page 5: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun
Page 6: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. INFORMASI PRIBADI

Nama : Muamar Khadapi

Alamat : Jl. Tiga Putra, Komplek Lemigas No. G1 RT/RW

01/09, Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo,

Kota Depok

Telepon : 0838-7437-3437

Email : [email protected]

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Oktober 1994

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

B. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun

Masuk

Tahun

Keluar

TK RA. Al Ikhwaniyah Depok 1999 2000

SD SD Negeri 01 Cinere Depok 2000 2006

SMP SMP Negeri 56 Jakarta Jakarta Selatan 2006 2009

SMA SMA Negeri 66 Jakarta Jakarta Selatan 2009 2012

Perguruan

Tinggi Negeri

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta-Perbankan Syariah

Tangerang

Selatan

2013 2017

Page 7: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

ii

C. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga/Institusi Tahun

Ketua Bidang 1 HMJ Perbankan Syariah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2015-2016

Anggota Biro Kaderisasi KOMFEIS Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2015-2016

Wakil Sekretaris 1 KOMFEIS Pergerakan Mahasiswa

Islam Indonesia (PMII) 2016-2017

D. KEMAMPUAN

Mampu bekerja secara tim maupun individu

Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel dan Powerpoint)

Mampu mengoperasikan IBM SPSS

Mampu berkomunikasi dengan baik

E. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Mansur

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 24 April 1970

Pendidikan Terakhir : STM

Ibu : Rusmiyatie

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 18 Agustus 1966

Pendidikan Terakhir : SMA

Page 8: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

iii

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR)

ratio, Return on Assets (ROA), The ratio of Operational Expenses to Operational

Revenue (BOPO) and Financing to Deposit Ratio (FDR) to Financial Distress at

Sharia Commercial Bank in Indonesia. The research methodology used is logistic

regression analysis using computer program of IBM SPSS version 23. The

samples used are 9 Sharia Commercial Banks in the period of 2014 first quarter

until 2016 third quarter.

The results of this study indicate that Capital Adequacy Ratio (CAR)

significantly influence the negative direction to Financial Distress with sig value.

0.016 <0.05. Return on Assets (ROA) has no significant effect with negative

direction on Financial Distress with sig value. 0.765> 0.05. Operating Expenses

to Operating Income (BOPO) significantly influence the positive direction on

Financial Distress with sig value. 0.029 <0.05. Financing to Deposit Ratio (FDR)

significantly influences the positive direction on Financial Distress with sig value.

0.044 <0.05.

Keywords: Financial Distress, Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets

(ROA), Operating Expenses to Operating Income (BOPO), Financing

to Deposit Ratio (FDR).

Page 9: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA), Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

Financial Distress pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Metodologi penelitian

yang dipakai adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan program

komputer IBM SPSS versi 23. Sampel yang digunakan adalah 9 Bank Umum

Syariah pada periode 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)

berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif terhadap Financial Distress

dengan nilai sig. 0.016 < 0.05. Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh secara

signifikan dengan arah negatif terhadap Financial Distress dengan nilai sig. 0.765

> 0.05. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh secara signifikan dengan arah positif terhadap Financial Distress

dengan nilai sig. 0.029 < 0.05. Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh

secara signifikan dengan arah positif terhadap Financial Distress dengan nilai sig.

0.044 < 0.05.

Kata Kunci: Financial Distress, Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets

(ROA), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR).

Page 10: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan dengan harapan dapat bermanfaat luas bagi banyak

pihak. Shalawat serta salam tak lupa selalu terhaturkan kepada Baginda Nabi

Besar Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam hingga sampai kepada

kita semua, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan

syafa’at dalam menuntut ilmu.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan dan bantuan berbagai pihak dari mulai

periode perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini. oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

berjasa dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, yang terdiri dari:

1. Allah SWT, yang selalu mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada saya,

sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan ini hingga pada penyusunan

skripsi ini.

2. Kedua orang tua ku tercinta, Ibu Rusmiyatie dan Bapak Mansur. Terima

kasih yang tak terhingga atas segala ridho, do’a, kerja keras, bimbingan,

Page 11: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

vi

nasihat, perhatian, semangat dan dukungannya yang selalu kalian berikan

kepada saya, hingga saya mampu menyelesaikan seluruh tanggung jawab

ini. Untuk adikku Fadilla Fauzan yang selalu menghibur dan memberikan

perhatian kepada saya. Kalianlah yang menjadi penyemangat saya dan

menjadi alasan terbesar saya untuk segera menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu

Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada saya.

5. Ibu Erika Amelia, SE., M.Si., selaku Pembibing Akademik yang telah

memberikan ilmu dan banyak motivasi untuk saya.

6. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, M.E., selaku dosen pembimbing pertama

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan

dan arahan selama pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan

dengan baik. Terima kasih atas segala saran dan dukungan yang Bapak

berikan selama pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan

Bapak.

7. Ibu Ay Maryani, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing dua yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan

selama pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan dengan baik.

Terima kasih atas segala saran dan dukungan yang Ibu berikan selama

pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.

Page 12: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

vii

8. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.

9. Sahabat-sahabat PSY B 48 yang selalu menghibur, memberikan motivasi

dan mendukung saya selama masa perkuliahan. Terima kasih telah menjadi

sahabat terbaik untuk saya.

10. Sahabat seperjuangan, yaitu Idil dan Erna yang telah membantu selama

kuliah berlangsung sampai sekarang.

11. Sahabat seperjuangan, yaitu Virly Indayani yang telah banyak membantu di

bagian referensi.

12. Sahabat seperjuangan, yaitu Sugeng (karyo) yang selalu setia membantu

pengerjaan skripsi dalam menyediakan tempat dan kopi.

13. Sahabat seperjuangan yang telah banyak membantu dalam kelancaran

skripsi ini Rilo Wahyudi, Lalu Renaldi Saputra dan Abdul Karim Muzakky.

14. Sahabat-Sahabati BPH PMII KOMFEIS 2016/2017 sebagai sahabat

seperjuangan dalam mengemban amanah sebagai wujud pengabdian

mahasiswa yang seutuhnya.

15. Syifa Alawiyah, merupakan salah satu alasan kenapa saya harus segera

lulus.

16. Seluruh sahabat-sahabat PSY B yang tergabung dalam grup whatsapp yang

nama grupnya gonta-ganti melulu yang isisnya seluruh anak-anak cowok

PSY B, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa cinta saya kepada kalian semua bree. Terima kasih kalian

semua sahabat terbaik sepanjang masa.

Page 13: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

viii

17. Seluruh Mahasiswa Perbankan Syariah angkatan 2013 yang telah

memberikan banyak pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk saya,

dan seluruh Mahasiswa Perbankan Syariah semua angkatan yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas loyalitas dan waktunya selama

masa perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak atas skripsi ini.

Wallahul Muwafieq

Illa Aqwamith Thoriq

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 3 April 2017

Muamar Khadapi

Page 14: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

ix

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii

BAB I .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 10

BAB II ........................................................................................................................ 39

A. Tinjauan Literatur .............................................................................................. 39

1. Perbankan Syariah ............................................................................................ 39

2. Rasio Keuangan ................................................................................................ 43

3. Financial Distress ............................................................................................. 55

B. Penelitian Sebelumnya ........................................................................................ 59

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 65

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ....................................................... 67

BAB III ........................................................................................................................ 73

A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................. 73

B. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................................... 74

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 77

D. Metode Analisis Data .......................................................................................... 78

1. Statistik Deskriptif ............................................................................................ 79

2. Analisis Regresi Logistik .................................................................................. 79

Page 15: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

x

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................................ 83

1. Variabel Dependen (Terikat) ............................................................................ 83

2. Variabel Independen (Bebas) ............................................................................ 84

3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................................ 86

BAB IV ........................................................................................................................ 53

A. Gambaran Umum Aktivitas Bank Umum Syariah.......................................... 53

B. Analisis Deskriptif ............................................................................................... 55

1. Kondisi Non Performing Financing (NPF)....................................................... 57

2. Kondisi Capital Adquency Ratio (CAR) ........................................................... 60

3. Kondisi Return on Assets (ROA) ...................................................................... 62

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) ....................... 65

5. Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................................................... 68

C. Analisis Regresi Logistik .................................................................................... 70

1. Menilai Model Fit ............................................................................................. 70

2. Nilai Pseudo R – Square ................................................................................... 73

3. Klasifikasi ......................................................................................................... 74

4. Uji Koefisien Parsial (Estimasi Parameter)....................................................... 74

D. Interpretasi Hasil ................................................................................................ 76

BAB V ........................................................................................................................ 82

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 82

B. Saran .................................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 84

LAMPIRAN..................................................................................................................... 89

Page 16: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Bank Umum yang Mengalami Ketidakstabilan Pada masa Krisis ........ 2

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Rasio NPF .......................................................................... 48

Tabel 2.2 Predikat Kesehatan Bank Menurut Rasio CAR .............................................. 51

Tabel 2.3 Skala Predikat dan Nilai Kredit Menurut Rasio ROA .................................... 52

Tabel 2.4 Skala Predikat, Rasio dan Nilai Kredit BOPO ................................................ 53

Tabel 2.5 Skala Predikat, Rasio, Rasio dan nilai Kredit ................................................. 55

Tabel 2.6 Ringkasan Penelitian Terdahulu ..................................................................... 62

Tabel 3.1 BUS yang Memiliki Kelengkapan Data pada Periode 2014 Q1-2016 Q3 ...... 76

Tabel 3.2 Sampel Bank Umum Syariah yang Diteliti ..................................................... 76

Tabel 3.3 Data Observasi ................................................................................................ 77

Tabel 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................................. 86

Tabel 4.1 Aktivitas BUS dan UUS Periode 2014 Q1-2016 Q3 ...................................... 54

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Variabel Operasional ............................. 56

Tabel 4.3 Non Performing Financing (NPF) .................................................................. 57

Tabel 4.4 Capital Adequacy Ratio (CAR) ...................................................................... 60

Tabel 4.5 Return on Assets (ROA) .................................................................................. 62

Tabel 4.6 Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)............................ 65

Tabel 4.7 Financing to Deposit Ratio (FDR).................................................................. 68

Tabel 4.8 Case Processing summary .............................................................................. 70

Tabel 4.9 Hosmer and Lemeshow Test ........................................................................... 71

Tabel 4.10 -2Log Likelihood Pada Block Pertama............................................................ 72

Tabel 4.11 -2Log Likelihood Pada Block Kedua .............................................................. 72

Tabel 4.12 Omnibus Test of Model Coefficient ................................................................. 72

Tabel 4.13 Cox and Snell’s R Square and Nagelkerke R Square ...................................... 73

Tabel 4.14 Koefisien Parsial ............................................................................................. 74

Tabel 4.15 Tabel Klasifikasi ............................................................................................. 74

Tabel 4.16 Hubungan Variabel Independen Terhadap Financial Distress ........................ 77

Page 17: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan IHSG ................................................................................. 3

Gambar 1.2 Grafik Pergerakn Nilai Tukar Rupiah/Dollar Tahun 2008-2013 .................... 4

Gambar 1.3 Peningkatan DPK BUS dan UUS ................................................................... 5

Gambar 1.4 Performa Keuangan BUK dan BUS ................................................................ 7

Gambar 2.1 Mekanisme dan Konsep Operasional Bank Syariah ..................................... 41

Gambar 2.2 Rangka Rasio Keuangan Secara Kategorik ................................................... 46

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................................... 66

Gambar 4.1 Grafik Aktifitas BUS dan UUS Periode 2014 Q1-2016 Q3 .......................... 54

Gambar 4.2 Rasio NPF BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3 ................................................. 60

Gambar 4.3 Rasio CAR BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3 ................................................ 61

Gambar 4.4 Rasio ROA 2014 Q1-2016 Q3 ...................................................................... 64

Gambar 4.5 Rasio BOPO 2014 Q1-2016 Q3 .................................................................... 68

Gambar 4.6 Rasio FDR 2014 Q1-2016 Q3 ....................................................................... 69

Page 18: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai jantung perekonomian negara, perbankan mempunyai peran

sentral sebagai intermediasi. Kegagalan satu bank dapat menimbulkan efek

domino dalam industri lainya. Risiko yang dihadapi amat besar apabila proses

intermediasi perbankan terhenti karena akan mengakibatkan macetnya sistem

pembayaran dan lumpuhnya kegiatan perekonomian secara menyeluruh.

Akibat kegagalan disektor ini dapat berdampak negatif pada seluruh sektor

perekonomian. (Kusdiana, 2014:85).

Ketidakstabilan sistem perbankan pernah dialami oleh Indonesia

ketika ketika krisis multidimensi yang melanda pada tahun 1997 dan 1998.

Sistem perbankan yang tidak stabil yang mengarah terjadinya krisis,

memerlukan biaya penyelamatan yang sangat tinggi. Biaya penyelamatan

bank pada tahun 1998 menghabiskan dana setiaknya Rp 600 Triliun atau

setara dengan 60% dari PDB, dan biaya tersebut masih dicicil hingga saat ini.

(Riyatno dkk, 2015:2).

Perbankan di Indonesia mengalami masa-masa sulit dengan

meningginya angka kredit macet dan beberapa dari bank umum mengalami

masalah likuiditas dengan tidak dapat memenuhi kewajibannya, ditambah lagi

kondisi Indonesia yang tidak stabil sehingga menyebabkan rush money yang

begitu kuat. Akibat dari krisis yang berkepanjangan berbuntut kepada

dilikuidasinya 16 bank umum dan terdapat 4 bank yang di merger.

Page 19: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

2

Tabel 1.1

Daftar Bank Umum Yang Mengalami Ketidakstabilan Pada Masa Krisis

NO Bank Umum Status Tahun

1 Bank Kosagraha Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

2 Bank Dwipa Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

3 Bank Umum Majapahit

Jaya Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

4 Bank Anrico Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

5 Bank Harapan Sentosa Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

6 Bank Pinaesaan Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

7 Bank Citrahasta Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

8 Sejahtera Bank Umum Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

9 Bank Astria Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

10 South East Asia Bank Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

11 Bank Pasific Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

12 Bank Mataram Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

13 Bank Industri Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

14 Bank Guna Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

15 Bank Jakarta Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

16 Bank Andromeda Bank Dalam Likuidasi 1 November 1997

17 Bank Bumi Daya Dilebur Menjadi Bank

Mandiri 1 Juli 1999

18 Bank Dagang Negara Dilebur Menjadi Bank

Mandiri 1 Juli 1999

19 Bank Exim Dilebur Menjadi Bank

Mandiri 1 Juli 1999

20 Bank Pembangunan

Indonesia

Dilebur Menjadi Bank

Mandiri 1 Juli 1999

Sumber: www.kinerjabank.com

Sepuluh tahun kemudian kembali terjadi kisis global yang

menggoyahkan dunia pada tahun 2007-2008 yang dikenal dengan subprime

mortgage crisis. Berawal dari krisis kredit macet perumahan di Amerika pada

semester akhir 2007, dalam hitungan bulan krisis tersebut menyebar kepada

sektor keuangan dan juga sektor riil di berbagai Negara kawasan Eropa dan

Amerika. Akibat lebih lanjut dari krisis finansial global ini adalah ekonomi

dunia yang mengalami perlambatan sangat tajam pada triwulan terakhir 2008

(Fuad, 2014:4-5).

Page 20: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

3

Krisis global berdampak langsung kepada Indonesia, pada tahun 2008

IHSG yang terus menurun akibat terjadinya capital outflow besar-besaran di

pasar saham. Salah satu penyebab anjloknya IHSG adalah kebijakan negara

maju yang terkena imbas krisis dengan menarik dana-dana investasi yang ada

di Negara berkembang untuk bisa menciptakan gairah investasi dalam negeri

yang sebelumnya lesu akibat krisis. Hal itu dibuktikan dengan pergerakan

IHSG yang terus menurun dari titik puncak 2,627.25 pada Januari 2008

kemudian terjun bebas menjadi 1,223.13 pada 1 Desember 2008 (Lihat

Gambar 1.1).

Gambar 1.1

Grafik Pergerakan IHSG

Sumber: www.finance.yahoo.com

Sementara itu, gemuruh instabilitas luar negeri pun terlihat dengan

anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang mencapai angka Rp12.900

per dolar AS pada 24-25 November 2008. Begitupun pada kuartal II dan III

tahun 2013 dimana nilai tukar rupiah juga anjlok pada kisaran Rp. 11.500 –

Rp. 11.700 per dollar AS. Hal ini tidak jauh berbeda dengan dampak yang

ditimbulkan oleh krisis multidimensi 1998 di Indonesia yang menyebabkan

terjadinya krisis mata uang domestik (Lihat Gambar 1.2).

Rp

2,6

27

.25

Rp

2,7

21

.94

Rp

2,4

47

.30

Rp

2,3

04

.52

Rp

2,4

44

.35

Rp

2,3

49

.10

Rp

2,3

04

.51

Rp

2,1

65

.94

Rp

1,8

32

.51

Rp

1,2

56

.70

Rp

1,2

41

.54

Rp

1,2

23

.13

Rp-

Rp500.00

Rp1,000.00

Rp1,500.00

Rp2,000.00

Rp2,500.00

Rp3,000.00TAHUN 2008

Page 21: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

4

Gambar 1.2

Grafik Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Tahun 2008-2013

Sumber: www.bi.go.id

Krisis global yang bergerak begitu cepat mempengaruhi performa

keuangan di Indonesia sehingga diperlukan penanganan yang responsif dari

pihak pemerintah. Hasilnya biaya yang ditanggung pada saat krisis perbankan

tersebut juga tidak dapat dikatakan sedikit. Pemerintah menggelontorkan dana

sebesar Rp 15 triliun sebagai bantuan likuiditas untuk tiga bank nasional

berskala besar pada waktu itu, yaitu Bank Mandiri Tbk, Bank BNI Tbk, dan

Bank BRI Tbk. Betapa gentingnya situasi itu juga dapat dilihat tatkala Dewan

Gubernur Bank Indonesia memutuskan mekanisme Crisis Management

Protocol (CMP) pada 29 Oktober 2009 (Riyanto dkk, 2015:2).

Berbagai gejolak makroekonomi diatas menunjukkan bahwa

instabilitas keuangan intensitasnya semakin sering dan semakin besar.

Apalagi stabilitas keuangan dan stabilitas moneter ibarat dua sisi mata uang

yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak signifikan

terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya.

Berbeda dengan Bank Umum Konvensional yang mengalami

instabilitas, Bank Syariah justru memperlihatkan kestabilannya yang

Rp

10

,40

0.0

0

Rp

8,9

40

.00

Rp

8,4

65

.00

Rp

9,2

90

.00

Rp

9,8

30

.00

Rp

9,0

20

.00

Rp

9,4

13

.00

Rp

10

,95

0.0

0

Rp

9,4

00

.00

Rp

8,9

91

.00

Rp

9,0

68

.00

Rp

9,6

70

.00

Rp

12

,18

9.0

0

Rp-

Rp2,000.00

Rp4,000.00

Rp6,000.00

Rp8,000.00

Rp10,000.00

Rp12,000.00

Rp14,000.00

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

RUPIAH PER DOLLAR AS

Page 22: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

5

ditunjukkan dengan dikategorikannya Bank Muamalat Indonesia sebagai

bank sehat yang tidak berpotensi untuk kolaps atau bankrupt pada krisis

1997-1998 pada hasil pengumuman Badan Pengawas Perbankan Nasional

(BPPN) 13 Maret 1999 (Fuad, 2014:4).

Berdasarkan data dana pihak ketiga Bank Umum Syariah mengalami

kenaikan yang signifikan dan berkelanjutan, diantaranya jumlah total dana

pihak ketiga yang dihimpun pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dari tahun 2008 sampai 2016 berturut-turut adalah: pada tahun 2008

sebesar Rp36.852 miliar, pada tahun 2009 sebesar 52.271 miliar, pada tahun

2010 Rp76.036 miliar, pada tahun 2011 sebesar Rp115.415 miliar, pada tahun

2012 sebesar Rp147.512 miliar, pada tahun 2013 sebesar Rp183.534 miliar,

selanjutnya pada tahun 2014 dan 2015 adalah sebesar Rp217.858 miliar dan

Rp231.175 miliar lalu pada tahun 2016 berada di Rp279.335 miliar (Lihat

Gambar 1.3).

Gambar 1.3

Peningkatan DPK BUS dan UUS (dalam miliar rupiah)

Sumber: www.ojk.go.id

Rp36,852.00 Rp52,271.00

Rp76,036.00

Rp115,415.00 Rp147,512.00

Rp183,534.00 Rp217,858.00

Rp231,175.00

Rp279,335.00

Rp-

Rp50,000.00

Rp100,000.00

Rp150,000.00

Rp200,000.00

Rp250,000.00

Rp300,000.00

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tahun 2008 Sampai 2016

Page 23: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

6

Data tersebut membuktikan bahwa Bank Umum Syariah di Indonesia

mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Indonesia sehingga dapat

dikatakan Bank Umum Syariah bisa bersaing dengan Bank konvensional di

Indonesia.

Akan tetapi berdasarkan data rentabilitas Bank Umum Syariah pada

tahun 2011 sampai tahun 2016 berada dibawah pencapaian rentabilitas Bank

Umum Konvensional. Hal tersebut dicerminkan oleh ROA Pencapaian

terendah Bank Umum Syariah berada pada angka 0,8% pada 2014 kuartal

keempat sedangkan Bank Umum Konvensional mencapai titik terendah pada

angka 2,23% pada 2016 kuartal keempat sedangkan angka tertinggi yang

dapat dicapai oleh Bank Umum Syariah hanya sebesar 2,39% pada 2015

kuartal pertama yang masih kalah jauh dengan pencapaian tertinggi Bank

konvensional yang berada pada angka 3,13% pada 2012 kuratal kedua.

Performa yang kurang baik dimulai pada tahun 2014 dibuktikan

dengan penurunan tajam rasio ROA diakhir kuartal 2013 sebesar 2% menjadi

1.16% di awal kuartal 2014, selajutnya BUS menunjukkan ketidakstabilan

performa pada periode-periode berikutnya. Berbeda dengan BUS, BUK justru

memperlihatkan performa nya yang stabil dengan tidak adanya fluktuatif

tajam dan bertahan di titik terendah 2,23% diakhir kuartal 2016. Hal ini dapat

menunjukkan bahwa kinerja manajemen Perbankan Syariah Indonesia belum

mampu mencapai kinerja yang optimal sehingga dapat mempengaruhi

profitabilitas bank tersebut.

Page 24: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

7

Gambar 1.4

Performa Keuangan BUK dan BUS

Sumber: www.ojk.go.id

Jika pencapaian rentabilitas seperti ini terus-menerus dan bertambah

buruknya melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika maka

akan berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Umum

Syariah. Apabila kepercayaan masyarakat atau calon nasabah pada kinerja

Bank Umum Syariah berkurang pada akhirnya penghimpunan dana dari

masyarakat atau calon deposan akan menjadi masalah yang besar bagi dunia

perbankan syariah.

Seiring dengan tuntutan kebutuhan akan ukuran stabilitas sistem

perbankan yang valid dan akurat, serta tuntutan kebutuhan untuk mendeteksi

secara dini potensi krisis perbankan dimasa mendatang, maka perlu dilakukan

penyusunan indeks stabilitas perbankan, sebagai suatu peringatan dini apabila

suatu bank akan mengalami masalah (Riyanto dkk, 2015:2).

Cara untuk meminimalisir kebangkrutan bank terutama Bank Umum

Syariah maka perlu adanya Early Warning Systems (EWS). Early Warning

Systems (EWS) merupakan upaya yang dilakukan manajemen untuk

0.00%0.50%1.00%1.50%2.00%2.50%3.00%3.50%

20

11

Q1

20

11

Q2

20

11

Q3

20

11

Q4

20

12

Q1

20

12

Q2

20

12

Q3

20

12

Q4

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

Periode 2011-2016

BUK BUS

Page 25: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

8

memprediksi permasalahan yang berhubungan dengan Bank dan Lembaga

Simpanan lainnya. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi EWS Bank Umum

Syariah di Indonesia sebelum bank tersebut mengalami kondisi financial

distress dan kemudian menjadi bangkrut.

Berdasarkan semua penjelasan diatas maka dalam penelitian ini akan

menganalisis rasio keuangan di dalam laporan keuangan bank yang

merupakan informasi yang penting dan akurat untuk menganalisis financial

distress Bank Umum Syariah. Rasio keuangan yang akan digunakan oleh

peniliti adalah: rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), rasio ROA (Return On

Assets), rasio BOPO (The ratio of Operational Expenses to Operational

Revenue) dan FDR (Financing to Deposit Ratio) sedangkan rasio NPF (Non

Performing Finance) yang digunakan sebagai rasio penentu kategori BUS

yang masuk kedalam kategori Non Financial Distress dan kategori Financial

Distress.

Penulis akan mengambil sampel pada Bank Umum Syariah dimulai

pada tahun 2014 dikarenakan pada periode tersebut dimulainya penurunan

performa Bank Umum Syariah. Adanya informasi tersebut maka akan

membantu banyak pihak untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja

perusahaan perbankan tersebut serta akan mengambil tindakan yang perlu

dilakukan untuk menghindari atau mengatasi hal tersebut.

Dari pemaparan masalah diatas dan dengan beberapa variabel

operasional tersebut, dalam penelitian ini penulis akan mengambil judul

“Pengaruh CAR, ROA, BOPO dan FDR Terhadap Financial Distress

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2016”.

Page 26: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

9

B. Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang penelitian, maka pokok permasalahan

yang diangkat yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh CAR terhadap financial distress Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2014-2016?

2. Apakah terdapat pengaruh ROA terhadap financial distress Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2014-2016?

3. Apakah terdapat pengaruh BOPO terhadap financial distress Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2014-2016?

4. Apakah terdapat pengaruh FDR terhadap financial distress Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2014-2016?

5. Variabel manakah yang terdapat pengaruh paling dominan terhadap

financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah dijelaskan diatas,

maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Menguji pengaruh CAR terhadap financial distress Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2014-2016.

2. Menguji pengaruh ROA terhadap financial distress Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2014-2016.

3. Menguji pengaruh BOPO terhadap financial distress Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2014-2016.

Page 27: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

10

4. Menguji pengaruh FDR terhadap financial distress Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2014-2016.

5. Menguji variabel yang terdapat pengaruh paling dominan terhadap

financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan penelitian ini

bermanfaat bagi:

1. Bagi penulis

Diharapkan penelitian ini dapat membantu dan menambah wawasan serta

pengetahuan penulis dalam memprediksi financial distress pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

2. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan informasi bagi perusahaan financial distress yang

dialami yang dialami oleh Bank Umum Syariah dan membantu perusahaan

dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

3. Bagi Manajer

Dapat digunakan untuk landasan dalam melakukan pengambilan

keputusan sehingga dapat cepat menangani Bank Umum Syariah saat

mengalami kesulitan keuangan (financial distress) dan mencegah

terjadinya kebangkrutan.

Page 28: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

11

4. Bagi Investor

Dapat memberikan informasi mengenai kondisi Bank Umum Syariah

sehingga mereka dapat mempertimbangkan dimana dan kapan hrus

mempercayakan investasi mereka pada suatu perusahaan.

5. Bagi Kreditur

Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pemberian kredit, apakah

suatu Bank Umum Syariah layak diberikan sejumlah pinjaman dengan

kondisinya yang saat ini terjadi.

6. Bagi Kalangan Akademisi

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait kondisi

financial distress pada Bank Umum Syariah serta dapat digunakan

sebagai bahan kajian teoritis dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 29: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

39

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Perbankan Syariah

a. Definisi Perbankan Syariah

Perbankan syariah adalah bank yang dalam aktivitas

penghimpunan dan penyaluran dananya memberikan dan mengenakan

imbalan atas dasar prinsip syariah (Kementerian Agama RI, 2013:30).

Menurut definisi lain adalah bank syariah atau bank bagi hasil

merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

Di dalam operasinya bank syariah berlandaskan aturan Al-Qur’an,

Hadits dan regulasi pemerintah (Martono, 2010:94).

Kata syariah berasal dari bahasa Arab, dari akar kata syar’a

yang berarti jalan, cara dan aturan. Syariah digunakan dalam arti luas

dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, syariah dimaksudkan sebagai

seluruh ajaran dan norma-norma yang dibawa oleh Nabi Muhammad

SAW, sebagai pedoman kehidupan manusia baik dalam aspek

kepercayaan maupun aspek sosial (Wangsawidjaja, 2012:15).

b. Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Syariah Islam mengajarkan segala sesuatu yang baik dan

bermanfaat bagi manusia sehingga disebut sebagai agama fitrah yang

sesuai dengan sifat dasar manusia. Bagi masyarakat modern, aktivitas

Page 30: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

40

keuangan dan perbankan dipandang sebagai wahana untuk membawa

kepada setidaknya dua ajaran dalam Al-Qur’an, yatu sebagai berikut:

(Kementerian Agama RI, 2013:46-47).

1) Prinsip Al-Ta’awun

Merupakan prinsip saling membantu dan bekerjasama antara

anggota masyarakat dalam kebaikan. Allah telah berfirman dalam

Qur’an Surat Al-Maidah ayat dua, bahwasannya Allah

memerintahkan hambaNya untuk bertaqwa kepada Allah dengan

cara saling tolong-menolong dalam kebaikan dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa.

2) Prinsip Menghindari Al-Iktinaz

Seperti membiarkan uang menganggur dan tidak berputar

dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat. Allah telah

berfirman dalam Qur’an Surat An-Nisa ayat dua Sembilan,

bahwasannya Allah melarang hambanya saling memakan harta

dengan jalan yg batil tapi Allah memerintahkan hambanya untuk

berniaga dengan asas suka sama suka.

Perbedaan pokok antara perbankan Islam dengan perbankan

konvensional adalah adanya larangan riba atau melipatgandakan

(bunga) bagi perbankan Islam. Bagi Islam, riba dilarang, sedang jual-

beli (al bai’) dihalalkan (Arifin dan Antonio, 2009:15).

Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah Ayat 275

bahwasannya manusia diharamkan memakaan riba dan Allah

Page 31: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

41

menghalalkan dalam melakukan kegiatan jual-beli selama masih dalam

batas yang telah di tentukan dalam syariat Islam.

c. Konsep Dasar Perbankan Syariah

1) Konsep Operasional Bank Syariah

Siti Khadijah r.a. memberikan modal berupa barang

dagangan kepada Muhammad al Amin bin Abdullah. Oleh

Muhammad al Amin barang-barang tersebut diperjualbelikan di

pasar. Keuntungan dari hasil usaha tersebut kemudian dibagi untuk

Siti Khadijah r.a. dan Muhammad al Amin. Besarnya bagian maing-

masing sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Inilah yang

disebut dengan bagi hasil. Cara kerja tersebut ditiru oleh bank

syariah. Berikut merupakan gambaran skema mekanisme dan konsep

operasional Bank Syariah (PKES, 2008:21):

Gambar 2.1

Mekanisme dan Konsep Operasional Bank syariah

Sumber: (PKES, 2008:21)

Page 32: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

42

Keterangan gambar:

a) Nasabah investor menyerahkan dananya kepada bank untuk

dikelola

b) Bank melakukan penjualan cicilan

Bank memberikan bagian keuntungan penjualan kepada

nasabah

Bank mencatat pembayaran modal dan keuntungan bank

c) Bank melakukan kerjasama usaha

Bank memberikan bagian keuntungan penyewaan kepada

nasabah

Bank mencatat pembayaran modal dan keuntungan bank

d) Bank melakukan kerjasama usaha

Bank memberikan bagian keuntungan kerjasama usaha kepada

nasabah

Bank mencatat pembayaran modal dan keuntungan bank

Sistem ini memungkinkan nasabah dan investor untuk

mengawasi kinerja bank syariah secara langsung.

2) Konsep Akad Bank Syariah

Akad atau transaksi yang digunakan bank syariah dalam

operasinya dibagi menjadi dua kategori, yaitu keuntungan (tijarah)

dan sebagian dari kegiatan tolong-menolong (tabarru’). Turunan

dari tijarah adalah perniagaan (al-bai’) yang berbentuk kontrak

pertukaran dan kontrak bagi hasil dengan segala variasinya.

Page 33: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

43

Selanjutnya, dari segi ada atau tidak adanya kompensasi, fiqh

muamalat membagi lagi akad menjadi dua bagian, yakni akad

tabarru’ dan akad tijarah/mu’awadah (Karim, 2013:66-70).

a) Akad Tabarru’ adalah segala macam perjanjian yang menyangkut

transaksi nirlaba. Transaksi ini pada hakikatnya bukan transaksi

bisnis untuk mencari keuntungan komersil.

b) Akad Tijarah berbeda dengan akad tabarru’, maka akad tijarah

adalah segala macam perjanjian yang menyangkut for profit

transaction. Akad-akad ini dilakukan dengan tujuan mencari

keuntungan, karena itu bersifat komersil.

2. Rasio Keuangan

a. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat

perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan

keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap

representative (mewakilkan) untuk diterapkan. Rasio keuangan atau

financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa

terhadap kondisi keuangan perusahaan (Fahmi, 2013:49).

Sedangkan (Riyadi, 2006:155) mengemukakan bahwa rasio

keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan

bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data

keuangan untuk sebuah perbandingan yang biasanya dinyatakan

secara numerik, baik dalam persentasi atau kali.

Page 34: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

44

Adapun definisi rasio keuangan menurut beberapa para ahli

yang lainnya adalah sebagai berikut:

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan/berarti (Harahap,

2010:297).

Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan

menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur

dalam menilai kondisi keuangan, performa dan kinerja perusahaan

(Hery, 2015:138).

Sedangkan menurut James C. Van Horne dalam (Kasmir,

2010:93), rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan

dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka

dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi

kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan

ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

b. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan bagian dari analisis keuangan.

Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan

berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio

keuangan. Analisa rasio keuangan ini dapat mengungkapkan hubungan

yang penting antar perkiraan laporan keuangan dan dapat digunakan

Page 35: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

45

untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan (Hery,

2015:139).

c. Manfaat dan penggunaan Analisis Rasio Keuangan

Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya

rasio keuangan, yaitu (Fahmi, 2013:51):

1) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai

alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan

2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen

sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.

3) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk

mengevaluasi kondisi perusahaan dari perspektif keuangan.

4) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat

digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yangakan dihadapi

dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga

dan pengembalian pokok pinjaman.

5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi

pihak stokeholder organisasi.

d. Jenis Rasio Keuangan.

Ada beberapa jenis laporan keuangan, dan jenis rasio biasa

digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan sebagaimana yang

cocok untuk memahami peruahaan tersebut.

Agar laporan ini dapat dibaca, sehingga menjadi berarti, maka

perlu dilakukan analisis terlebih dahulu, analisis yang digunakan adalah

Page 36: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

46

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang

berlaku. Pada umumnya rasio keuangan yang dikenal popular adalah:

rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, namun sebenarnya masih

banyak lagi rasio keuangan yang dapat dihitung dari laporan keuangan

(Kasmir, 2014:310-311).

Menurut J. Courties yang dikutip (Harahap, 2010:299) bahwa

memberikan rangka rasio keuangan secara kategorik dapat dilihat pada

(Gambar 2.2) sebagai berikut:

Gambar 2.2

Rangka Rasio Keuangan Secara Kategorik

Sumber: (Harahap, 2010:299)

e. Non Performing Financing (NPF)

1) Definisi Non Performing Financing (NPF)

NPF merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset

bank, semakin tinggi nilai NPF (diatas 5%) maka bank tersebut tidak

Rasio Keuangan

Profitability Return on Investment

Profit Margin

Capital Turn Over

Managerial Performance

Credit Policy

Inventory

Administration

Aset Equity

Structure

SolvencyCash Flow

Jangka Panjang

Jangka Pendek

Page 37: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

47

sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima bank

(Wangsawidjaja, 2012:117).

2) Penggunaan NPF

Disetiap sistem keuangan beberapa negara menggunakan

rasio NPL atau kredit bermasalah sebagai sebuah Financial Stress

Index (FSI) Negara mereka. Metode penelitian yang dilakukan untuk

mengukur stabilitas perbankan yang banyak digunakan adalah

dengan menggunakan variabel NPL, hal ini dikarenakan variabel

tersebut dianggap bisa mencerminkan akibat langsung dari

goncangan makroekonomi yang ada. Anggapan ini didasarkan pada

acuan IMF yang menjadikan NPL sebagai FSI.

Di Indonesia sendiri variabel pengukur yang mencerminkan

risiko perbankan dalam FSI adalah NPL dan NPF bila dalam bank

syariah (Gunadi dkk, 2013:23).

Rasio NPL atau NPF bila pada perbankan syariah. Rasio ini

menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola

kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar

(Hariyani, 2010:52).

NPL dan NPF merupakan salah satu indikator dalam menilai

kinerja fungsi bank, tingginya rasio tersebut menuntukan kesehatan

Page 38: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

48

bank yang rendah karena banyak terjadi kredit bermasalah di dalam

kegiatan bank tersebut. NPL dan NPF yang rendah harus disikapi

dengan bijak, baik oleh otoritas moneter yang dalam hal ini adalah

Bank Indonesia serta masyarakat, sehingga dapat meminimalisir

risiko lebih jauh lagi (Dendawijaya, 2008) dalam (Yusuf dan

Fakhrudin, 2016:94)

Menurut Bank Indonesia NPF bertujuan untuk mengukur

tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin

tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah

semakin buruk. Berikut ini merupakan rumus NPF atau pembiayaan

bermasalah (Bank Indonesia, 2011:179).

NPF =Aktiva Produktif Kolektabilitas 3,4,5

Jumlah KAP 100%

Berikut ini merupakan kriteria penilaian peringkat NPF

menurut Bank Indonesia:

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian Rasio NPF

No Rasio Peringkat

1. NPF ˂ 2% 1

2. 2% ≤ NPF ˂ 5% 2

3. 5% ≤ NPF ˂ 8% 3

4. 8% ≤ NPF ˂ 12% 4

5. ≥12% 5

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP 2011

Kredit bermasalah disebabkan debitor dalam memenuhi

kewajibannya yaitu membayar yaitu membayar angsuran kredit

Page 39: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

49

sekaligus dengan bunganya tidak sesuai dengan kesepakatan yang

telah disetujui dalam perjanjian kredit. Beberapa pengertian

kolektabilitas kredit menurut kententuan BI dalam (Martono,

2010:61) adalah sebagai berikut:

a) Kredit lancar (Kolektabilitas 1), yaitu kredit yang pembayaran

pokok pinjaman dan bunganya tepat waktu, perkembangan

rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan

persyaratan kredit.

b) Kredit dalam perhatian khusus (Kolektabilitas 2), yaitu kredit

yang pengembalian pokok pinjaman dan pembyaran pokok

bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 90 hari sampai 180

hari waktu yang disepakati.

c) Kredit kurang lancar (Kolektabilitas 3), yaitu kredit yang

pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya

terdapat tunggakan telah melampaui 90 hari sampai 180 hari

waktu disepakati.

d) Kredit diragukan (Kolektabilitas 4), yaitu kredit yang

pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya

terdapat tunggakan telah melampaui 180 hari sampai dengan 270

hari dari waktu yang disepakati.

e) Kredit macet (Kolektabilitas 5), adalah kredit yang

pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya

terdapat tunggaan telah melampaui 270 hari.

Page 40: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

50

f. Capital Adequacy Ratio (CAR)

1) Definisi Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio CAR merupakan perbandingan antara jumlah modal

dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Pada saat ini

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, CAR suatu bank sekurang-

kurangnya sebesar 8% (Rianto dan Rahmawati, 2015:246).

2) Pengunaan CAR

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh

suluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan,

surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber

di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-

lain.

Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio adalah rasio

kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan

risiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2009:121).

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

CAR =Modal Bank

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 100%

Skala predikat kesehatan bank, rasio CAR dan nilai kredit

untuk permodalan bank adalah sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

51

Tabel 2.2

Predikat Kesehatan Bank Menurut Rasio CAR

No Predikat Rasio CAR Nilai Kredit

1 Sehat 8,00% ̶ 9,99% 81 ̶ 100

2 Cukup Sehat 7,90% ̶ ˂ 8,00% 66 ̶ ˂ 81

Setiap penurunan 0,1%

ditentukan dari pemenuhan

KPMM sebesar 7,9%

Nilai kerdit dikurangi

minimum

Sumber: (Harmono, 2014:116)

g. Return on Assets (ROA)

1) Definisi Return on Assets (ROA)

ROA merupakan salah satu bagian dari rasio rentabilitas.

Return on Assets (ROA) ini bertujuan untuk mengukur kemampuan

bank dalam memperoleh laba dan efisien secara keseluruhan

(Martono, 2010:84).

Definisi lain menjelaskan bahwasanya ROA yaitu persentase

laba kotor yang dicapai perusahaan dibandingan dengan total aktiva

perusahaan (Yuwono dkk, 2007:162).

2) Penggunaan ROA

Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang

menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba

bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur

seberaa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap

rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba bersih terhadap total aset (Hery, 2015:193).

Page 42: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

52

Rasio ini dgunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan (Laba) secara keseluruhan.

(Dendawijaya, 2009:118). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

ROA =Laba Bersih

Total Aktiva 100%

Skala predikat, rasio dan nilai kredit untuk rasio ROA adalah:

Tabel 2.3

Skala Predikat Rasio dan Nilai Kredit Menurut Rasio ROA

No. Predikat Rasio Nilai Kredit

1 Sehat 1,22% ̶ 1,5% 81 ̶ 100

2 Cukup Sehat 0,99% ̶ ˂ 1,22% 66 ̶ ˂ 81

3 Kurang Sehat 0,77% ̶ ˂ 0,99% 51 ̶ ˂ 66

4 Tidak Sehat 0% ̶ ˂ 0,77% 0 ̶ ˂ 51

Sumber: (Harmono, 2014:120)

h. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

1) Definisi Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)

Rasio BOPO juga termasuk kedalam rasio rentabilitas. Rasio

ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi atau

biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank.

Semakin rasio BO/PO, maka semakin baik kondisi bank tersebut

(Martono, 2010:85).

2) Penggunaan BOPO

Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

Page 43: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

53

operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah

bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan

dana (misalnya dana masyarakat), maka biaya dan penapatan

operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Dendawijaya, 2009:120). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

BOPO =Biaya (Beban) Operasional

Pendapatan Operasiona 100%

Skala predikat, rasio dan nilai kredit BOPO bank adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.4

Skala Predikat, Rasio, Nilai Kredit BOPO

No. Predikat Rasio Nilai Kredit

1 Sehat 93,52 ̶ 92% 81 ̶ 100

2 Cukup Sehat 94,72% ̶ ˂ 93,53% 66 ̶ ˂ 81

3 Kurang Sehat 95,92% ̶ ˂ 94,73% 51 ̶ ˂ 66

4 Tidak Sehat 100% ̶ ˂ 95,92% 0 ̶ ˂ 51

Sumber: (Harmono, 2014:121)

i. Financing to Deposit Ratio (FDR)

1) Definisi Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Nisbah at-Tanwil wa

al-Wada’I adalah rasio pembiayaan bank syariah dengan dana pihak

ketiga; rasio penyaluran dan penghimpunan dana (Wangsawidjaja,

2012:117).

Page 44: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

54

2) Penggunaan FDR

FDR merupkan salah satu indikator kesehatan likuiditas

bank. Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan

bank untuk memelihara likuiditas bank yang memadai dan

kecukupan manajemen risiko likuiditas. Semakin besar jumlah

pembiayaan yang disalurkan oleh bank maka akan semakin rendah

tingkat likuiditas bank yang bersangkutan. Namun, di lain pihak,

semakin besar jumlah pembiayaan yang diberikan, diharapkan bank

akan mendapatkan return yang tinggi pula (Wangsawidjaja,

2012:117).

Dengan begitu dapat disimpulkan FDR adalah rasio antara

jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank.

Menurut peraturan pemerintah dalam (Kasmir, 2014:319) batas

maksimum FDR adalah 110% dan beliaupun merumuskan FDR

sebagai berikut:

FDR =Jumlah Kredit yang disalurkan

Total Dana Pihak Ketiga + Modal 100%

Rasio ini juga merupaka indikator kerawanan dan

kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan

menyepakati bahwa batas aman dari FDR suatu bank adalah sekitar

80%. Namun, batas toleransi berkisar antara 85% dan 100%

(Dendawijaya, 2009:117).

Skala predikat, rasio, dan nilai kredit untuk FDR dan LDR

adalah sebagai berikut:

Page 45: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

55

Tabel 2.5

Skala Predikat, Rasio dan Nilai Kredit FDR

No. Predikat Rasio Nilai Kredit

1 Sehat ≤ 94,75% 81 ̶ 100

2 Cukup Sehat 94,76% ̶ 98,5% 66 ̶ ˂ 81

3 Kurang Sehat 98,51% ̶ 102,25% 51 ̶ ˂ 66

4 Tidak Sehat >100% 0 ̶ ˂ 51

Sumber: (Harmono, 2014:122)

3. Financial Distress

a. Definisi Financial Distress

Kesehatan suatu perusahaan akan mencerminkan kemampuan

dalam menjalankan usahanya, distribusi aktiva, keefektifan penggunaan

aktiva, hasil usaha yang telah dicapai, kewajiban yang harus dilunasi

dan potensi kebangkrutan yang akan terjadi. Masalah keuangan yang

dihadapi suatu perusahaan apabila dibiarkan secara terus-menerus dapat

mengakibatkan terjadinya kebangkrutan (Widarjo dan Setiawan,

2009:108).

Financial distress adalah suatu situasi dimana arus kas operasi

perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban–kewajiban lancar

(seperti utang dagang atau beban bunga) dan perusahaan terpaksa

melakukan tindakan perbaikan.

Financial distress adalah masalah likuiditas yang sangat parah

yang tidak bisa dipecahkan tanpa perubahan ukuran dari operasi atau

struktur perusahaan. Financial distress merupakan kondisi dimana

keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau kritis dan terjadi

Page 46: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

56

sebelum kebangkrutan dan perusahaan mengalami kerugian dalam

beberapa tahun (Hapsari, 2012:103).

Dengan kata lain, tahap awal kebangkrutan diawali dengan

kesulitan keuangan (financial distress).

b. Analisa Financial Distress

Selama ini penelitian tentang kebangkrutan telah banyak

dilakukan, karena prediksi kebangkrutan dianggap salah satu hal

penting yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan

usaha (Winarto, 2006) dalam (Widyaningdyah dan Listiyana, 2009:24).

Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan

dari sebuah perusahaan adalah kegunaanya untuk meramal kontinutas

atau kelangsungan hidup perusahaan (Haryetty, 2010) dalam

(Rahmaniah dan Wibowo, 2015:6). Oleh karena itu prediksi

kelangsungan hidup perusahaan sangat penting bagi manajemen dan

pemilik perusahaan untuk mengantisipasi potensi terjadinya

kebangkrutan.

Financial distress bisa terjadi di berbagai perusahaan dan bisa

menjadi penanda/sinyal dari kebangkrutan yang mungkin akan dialami

perusahaan. Jika perusahaan sudah masuk dalam kondisi financial

distress, maka manajemen dari perusahaan yang menglami financial

distress harus melakukan tindakan untuk mengatasi masalah keuangan

tersebut dan mencegah terjadinya kebangkrutan (Dwijayanti 2010:194).

Page 47: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

57

Menurut (Weston dan Copeland 1992) dalam (Rantelino dkk,

2015:97), kebangkrutan dapat diartikan sebagai kegagalan perusahaan

dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.

c. Kategori Financial Disstress

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa sebuah perusahaan tidak akan mengalami kebangkrutan secara

tiba-tiba, dan itu dapat dilihat dari beberapa tanda yang memungkinkan

seorang manajer dapat menanggulangi atau bahkan mencegah kondisi

tersebut.

Untuk persoalan financial distress secara kajian umum ada

empat kategori penggolongan yang bisa kita buat, (Fahmi, 2013:170)

mengemukakan sebagai berikut:

1) Pertama, financial distress kategori A atau sangat tinggi dan benar-

benar membahayakan. Kategori ini memungkinkan perusahaan

dinyatakan untuk berada di posisi bangkrut atau pailit.

2) Kedua, Financial distress kategroi B atau tinggi dan dianggap

berbahaya. Pada posisi ini perusahaan harus memikirkan berbagai

solusi realistis dalam menyelamatkan berbagai aset yang dimiliki,

seperti sumber-sumber aset yang ingin dijual dan tidak

dijual/dipertahankan.

3) Ketiga, financial distress kategori C atau sedang, dan ini dianggap

perusahaan masih mampu/bisa menyelamatkan diri dengan tindakan

tambahan dana yang bersumber dari internal dan eksternal.

Page 48: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

58

4) Keempat, financial distress kateori D atau rendah. Pada kategori ini

perusahaan dianggap hanya mengalami fluktuasi finansial temporer

yang disebabkan oleh berbagai kondisi internal dan eksternal,

termasuk lahirnya dan dilaksanakan keputusan yang kurang begitu

tepat.

d. Penyebab Financial Distress

Salah satu penyebab terjadinya financial distress adalah

keburukan dalam pengelolaan bisnis (mismanagement) perusahaan

tersebut. Namun dengan bervariasinya kondisi internal dan eksternal

maka terdapat banyak hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya

financial distress pada suatu perusahaan (Rodoni dan Ali, 2014:189).

Apabila ditinjau dari aspek keuangan, maka terdapat tiga

keadaan yang dapat menyebabkan financial distress yaitu (Rodoni dan

Ali, 2014:189):

1) Faktor ketidakcukupan modal atau kekurangan modal.

2) Besarnya beban utang dan bunga.

3) Menderita kerugian.

Ketiga aspek tersebut saling berkaitan. Oleh karena itu, harus

dijaga keseimbangan agar perusahaan terhindar dari kondisi

financial distress yang mengarah pada kebangkrutan.

e. Pencegahan Financial Distress

Dalam (Rodoni dan Ali, 2014:190) mengemukakan

bahwasannya ada beberapa aspek yang harus dijaga keseimbangannya

Page 49: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

59

agar perusahaan terhindar dari kondisi financial distress. Caranya

adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan memperoleh laba

2) Tingkat utang dalam struktur permodalan

3) Likuiditas

f. Penanggulangan Financial Distress

Akan tetapi, kondisi financial distress pada perusahaan dapat

diatasi dengan beberapa cara, yaitu (Rodoni dan Ali, 2014:187-188):

1) Berhubungan dengan aset perusahaan yaitu dengan menjual aset –

aset utama, melakukan merger dengan perusahaan lain, menurunkan

pengeluaran dan biaya penelitian dan pengembangan.

2) Berhubungan dengan restrukturisasi keuangan yaitu dengan

menerbitkan sekuritas baru, mengadakan negosiasi dengan bank dan

kreditur. Financial distress dapat melibatkan restrukturisasi aset

ataupun restrukturisasi keuangan.

B. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun

ruang lingkup hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode

waktu yang digunakan berbeda, maka terdapat banyak hal yang tidak sama,

sehingga dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut

ringkasan beberapa penelitian:

Page 50: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

60

Penelitian yang dilakukan Gina Sofiansani dan Budhi Pamungkas

Gautama pada tahun 2016 bertujuan untuk menguji pengaruh rasio CAMEL

yang terdiri atas variabel CAR, LDR, BOPO, ROA dalam memprediksi

financial distress pada sektor Perbankan Indonesia periode 2009-2013.

Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan metode

penelitian regresi logistik.

Penelitian yang dilakukan Rendra Pratama pada tahun 2015 bertujuan

untuk menguji rasio keuangan CAR, ROA, ROE, FDR, BOPO dalam

memprediksi kondisi financial distress Bank Umum Syariah. Teknik

pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan metode

penelitian regresi logistik.

Penelitian yang dilakukan Paula Chrisna Istria Sari pada tahun 2013

bertujuan untuk menguji rasio CAMEL yang terdiri atas CAR, BOPO, ROA,

ROE, LDR dan NPL dalam mendeteksi financial distress pada perusahaan

Perbankan yang terdaftar di BEI. Teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling dengan metode penelitian regresi logistik.

Penelitian yang dilakukan Meilita Fitri Rahmania dan Suwardi

Bambang Hermanto pada tahun 2014 bertujuan untuk menguji pengaruh rasio

keuangan yang terdiri dari CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO dan LDR

dalam memprediksi financial distress Perusahaan Perbankan yang Terdapat

di BEI pada tahun 2010-1012. Teknik pengambilan sampel adalah purposive

sampling dengan metode penelitian regresi logistik.

Page 51: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

61

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Khallq, Basheer Altarturi, Mohd

Thas Thaker, Md Yousuf Harun, Nurun Nahar pada tahun 2014 bertujuan untuk

menguji rasio yang dapat digunakan sebagai Early Warning System yang terdiri atas

variabel Altman Z-Scores yang dibandingkan dengan rasio Current Ratio dan Debt

Ratio pada perusahaan yang terkemuka di Malaysia. Teknik pengambilan sampel

menggunakan pupossive sampling.

Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Ahmad Al-Saleh dan Ahmad

Mohammad Al-Kandari pada tahun 2014 bertujuan untuk menguji rasio keuangan

NPTA, BITA, ISTA, LATA, ETA, PATA, FOTA, LTA, DTA, IDTA, LD dalam

mendeteksi financial distress bank umum yang ada di Kuwait. Teknik pengambilan

purpossive sampling dengan metode regresi logistik.

Penelitian yang dilakukan Rizki Ludy Wicaksana pada tahun 2011

bertujuan untuk menguji rasio keuangan CAMEL yang terdiri atas CAR,

NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR dalam mempengaruhi kondisi

bermasalah pada sektor Perbankan di Indonesia yang terdaftar dalam BEI.

Teknik pengambilan sampel manggunakan purposive sampling dengan

metode regresi logistik.

Page 52: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

62

Tabel 2.6

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian Variabel Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Gina

Sofiasani dan

Budhi

Pamungkas

Gautama

(2016)

“Pengaruh

CAMEL

Terhadap

Financial

Distress Pada

Sektor

Perbankan

Indonesia

Periode 2009-

2013”

Variabel

(X) CAR,

LDR,

BOPO,

ROA.

Variabel

(Y)

Financial

Distress

Metode

yang

dipakai

Regresi

Logistik.

Variabel

yang

digunakan

CAR,

LDR,

BOPO,

ROA.

Sampel yang

digunakan

BUK.

Periode yang

digunakan

pada 2009-

2013.

CAR dan LDR tidak

berpengaruh terhadap

financial distress.

Sedangkan BOPO dan

ROA berpengaruh

terhadap financial

distress.

2 Rendra

Pratama

(2015)

“Analsis

Pengaruh

Rasio

Keuangan

Untuk

Memprediksi

Kondisi

Financial

Distress Bank

Umum Syariah

Menggunakan

Model Logit di

Indonesia”

Variabel

(X) CAR,

ROA,

ROE,

FDR,

BOPO.

Variabel

(Y)

Financial

Distress

Sampel

yang

digunakan

BUS.

Metode

yang

digunakan

Regresi

Logistik.

Variabel

yang

digunakan

CAR,

FDR,

BOPO,

ROA.

Periode yang

digunakan

2013-2014.

Variabel

yang

digunakan

ROE

CAR dan ROE bernilai

positif terhadap

financial distress dan

berpengaruh

signifikan; Variabel

ROA bernilai negatif

dan signifikan,

Variabel FDR bernilai

positif tidak signifikan,

dan Variabel BOPO

bernilai negatif tapi

tidak signifikan.

3 Paula

Chrisna Istria

Sari dan Kun

Ismawati

(2015)

“Analisis

Pengaruh

Rasio CAMEL

Dalam

Mendeteksi

Financial

Distress Pada

Perusahaan

Perbankan

yang Terdaftar

di BEI”

Variabel

(X) CAR,

BOPO,

ROA,

ROE,

LDR dan

NPL.

Variabel

(Y)

Financial

Distress

Metode

yang

digunakan

Regresi

Logistik.

Variabel

yang

digunakan

CAR,

LDR,

BOPO,

ROA.

Variabel

yang

digunakan

ROE dan

NPL

Periode yang

digunakan

2010-2013.

Sampel yang

digunakan

BUK.

CAR dan BOPO

bernilai positif tapi

tidak signfikan

terhadap financial

distress. ROA dan

ROE bernilai negatif

tapi tidak signifikan.

Sedangkan Variabel

NPL dan LDR bernilai

positif dan signifikan

terhadap financial

distress

Page 53: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

63

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian Variabel Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

4 Meilita Fitri

Rahmania

dan Suwardi

Bambang

Hermnto

(2014)

“Analisis

Rasio

Keuangan

Terhadap

Financial

Distress

Perusahaan

Perbankan

Studi Empiris

di BEI 2010-

2012”

Variabel

(X) CAR,

NPL,

ROA,

ROE,

LDR,

NIM dan

BOPO

Variabel

(Y)

Financial

Distress

Metode

yang

digunakan

Regresi

Logistik.

Variabel

yang

digunakan

CAR,

LDR,

BOPO,

ROA.

Variabel

yang

digunakan

ROE dan

NIM

Sampel yang

digunakan

BUK

Periode yang

digunakan

2010-2012.

NPL, NIM, ROE, dan

LDR berpengaruh

signifikan terhadap

financial distress

perusahaan perbankan.

Sedangkan variabel

CAR, ROA, BOPO

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kondisi financial

distress.

5 Ahmad

Khallq,

Basheer

Altarturi,

Mohd Thas

Thaker, Md

Yousuf

Harun, Nurun

Nahar

(2014)

“Identifying

Financial

Distress

Firms: A Case

Study of

Malaysia’s

Government

Linked

Companies

(GLC)”

Variabel

(X)

WCTA,

RETA,

EBIT,

MVE,

STA

Variabel

(Y)

financial

distress

Hanya

memiliki

persamaan

kepada

tujuan

penelitian

yaitu untuk

menginden

tifikasi

variabel

yang dapat

digunakan

sebagai

Early

Warning

System.

Variabel

yang

digunakan

adalah

variabel

Altman Z-

Scores

Sampel yang

digunakan

adalah

berbagai

macamn

jenis

perusahaan.

Periode yang

digunakan

2008-2012

Metode yang

digunakan

menggunaka

n metode

Altman Z-

Scores

dengan

dibandingkan

oleh rasio

Current

Ratio dan

Debt Ratio

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

terdapat hubungan

yang signifikan antara

kedua variabel dan Z -

Skor yang menentukan

financial distress.

Page 54: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

64

No Peneliti /

Tahun

Judul

Penelitian Variabel Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

6 Mohammad

Ahmad Al-

Saleh dan

Ahmad

Mohammad

Al-Kandari

(2012)

”Prediction of

Financial

Distress for

Commercial

Bank in

Kuwait”

Variabel

(X)

NPTA,

BITA,

ISTA,

LATA,

ETA,

PATA,

FOTA,

LTA,

DTA,

IDTA,

LD

Variabel

(Y)

Financial

Distress

Metode

yang

dipakai

Regresi

Logistik

Mengguna

kan

variabel

proksi yang

sama yaitu

NPTA

yang sama

dengan

ROA dan

LD yang

sama

dengan

FDR

Periode yang

digunakan

pada 2001-

2009.

Sampel yang

digunkan

adalah Bank

Umum di

Kuwait

Menggunaka

n variabel

yang lebih

beragam

Diluar Sebelas rasio

yang telah dimasukkan

dalam penelitian ini,

hanya tiga rasio

Signifikan secara

statistik dalam

memprediksi kesulitan

keuangan bank yaitu

rasio ISTA, LTA dan

LD.

7 Rizki Ludy

Wicaksana

(2011)

“Analisis

Pengaruh

Rasio CAMEL

Terhadap

Kondisi

Bermasalah

Pada Sektor

Perbankan di

Indonesia”

Variabel

(X) CAR,

NPL,

ROA,

ROE,

NIM,

BOPO,

LDR.

Variabel

(Y)

Financial

Distress

Metode

yang

digunakan

Regresi

Logistik.

Variabel

yang

digunakan

CAR,

LDR,

BOPO,

ROA.

Variabel

yang

digunakan

NPL, ROE,

dan NIM

Sampel yang

digunakan

BUK

Periode yang

digunakan

2004-2007.

NPL dan BOPO

bernilai positif dan

signifikan terhadap

financial distress;

variabel ROE bernilai

positif tapi tidak

signifikan; Variabel

CAR, ROA, NIM dan

LDR memilki nilai

negatif tapi tidak

signifikan.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat 5 penelitian yang

meneliti rasio keuangan terhadap probabilitas financial distress menggunakan

metode penelitian regresi logistik. Dari 5 penelitian terdahulu hanya

penelitian Rendra Pratama yang meneliti pada Bank Umum Syariah

sedangkan empat penelitian lain meneliti financial distress pada Bank Umum

Konvensional. Namun pada penelitian Rendra Pratama hanya memiliki 22

Page 55: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

65

data, oleh karena itu posisi penulis disini adalah untuk menyempurnakan dan

mengembangkan penelitian tentang memprediksi financial distress dengan

menggunakan rasio keuangan.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan literatur dan beberapa referensi dari penelitian

sebelumnya yang sudah dipaparkan, maka penulis mendapatkan sebuah

kerangka pemikiran sebagai pola dan tahapan dalam penelitian ini, untuk

lebih jelasnya dapat kita lihat pada (Gambar 2.3) yang akan ditampilkan pada

halaman selanjutnya.

Page 56: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

66

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Penelitian

Rasio Keuangan

Analisis Regresi Logistik

Menilai Model Fit

Pseudo R-Square

Klasifikasi

Koefisien Parsial

(Estimasi Parameter)

Laporan Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2014 Kuartal Pertama sampai

2016 Kuartal Ketiga

Y = Financial Distress

X₁ = CAR

X₂ = ROA

X₃ = BOPO

X₄ = FDR

Interpretasi

Kesimpulan

Page 57: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

67

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat perbnyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008:70).

Adapun hipotesis yang akan diuji dalam peneltian ini adalah:

1. Pengaruh CAR Terhadap Financial Distress

CAR (Capital Adequacy Ratio) menyatakan seberapa kuat

kecukupan modal bank dalam menanggung aktiva tertimbang menurut

risiko. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin

tingginya kekuatan bank dalam menanggung aktiva yang berisiko. Hal ini

disebabkan karena Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva

yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang

diberikan (Dendawijaya, 2009:121).

Menurut Sofiasani dan Gautama (2016), bahwa CAR berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. Namun berbeda

dengan penelitian Wicaksana (2011) dan Chrisna dan Ismawati (2015)

yang mengatakan bahwa CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kondisi financial distress. Lalu hasil dari Rahmania dan

Hermanto (2014) yang mengatakan CAR berpengaruh positif dan tidak

signifikan. Penelitian Pratama (2015) yang mengatakan bahwasannya rasio

Page 58: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

68

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial

distress.

Sehingga hipotesis yang diajukan:

Hₒ : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan CAR terhadap financial

distress.

Hₐ : Terdapat pengaruh yang signifikan CAR terhadap financial distress.

2. Pengaruh ROA Terhadap financial distress

ROA (Return on Assets) merupakan rasio rentabilitas yang

menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset. Rasio ini juga

menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba.

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberaa besar

jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang

tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih

terhadap total aset (Hery, 2015:193).

Menurut Wicaksana (2011), Rahmania dan Hermanto (2014), yang

mengatakan ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Namun

berbeda dengan penelitian Sofiasani dan Gautama (2016), Chrisna dan

Ismawati (2015), Pratama (2015) yang mengatakan bahwasannya ROA

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap probabilitas financial distress.

Sehingga hipotesis yang diajukan:

Hₒ : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan ROA terhadap financial

distress.

Hₐ : Terdapat pengaruh yang signifikan ROA terhadap financial distress.

Page 59: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

69

3. Pengaruh BOPO Terhadap financial distress

BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

menunjukkan tingkat efisiensi suatu perusahaan antara mengeluarkan

beban operasional dan mendapatkan pendapatan operasional. Rasio BOPO

juga termasuk kedalam rasio rentabilitas. Rasio ini digunakan untuk

mengukur perbandingan biaya operasi atau biaya intermediasi terhadap

pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin rasio BO/PO, maka

semakin baik kondisi bank tersebut (Martono, 2010:85).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wicaksana (2011),

Sofiasani dan Gautama (2016) yang mengatakan BOPO berpengaruh

positif dan signifikan terhadap financial distress. Namun berbeda dengan

Chrisna dan Ismawati (2015), Pratama (2015), yang mengatakan

bahwasannya BOPO berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

financial distress. Sedangkan hasil yang berbeda pula dari penelitian

Rahmania dan Hermanto (2014) yang mengatakan bahwasanya BOPO

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap financial distress.

Sehingga hipotesis yang diajukan:

Hₒ : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan BOPO terhadap financial

distress.

Hₐ : Terdapat pengaruh yang signifikan BOPO terhadap financial distress.

4. Pengaruh FDR Terhadap financial distress

FDR (Financing to Deposit Ratio) menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

Page 60: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

70

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit/pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan.n dengan kata lain, Rasio ini juga merupakan indikator

kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan

menyepakati bahwa batas aman dari FDR suatu bank adalah sekitar 80%.

Namun, batas toleransi berkisar antara 85% dan 100% (Dendawijaya,

2009:117).

Menurut penelitian yang dilakukan Chrisna, Ismawati (2015) yang

mengatakan FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap probabilitas

financial distress. Namun berbeda dengan Pratama (2015), Wicaksana

(2011), Sofiasani dan Gautama (2016) yang mengatakan bahwasannya

FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap probabilitas

financial distress. Sedangkan hasil yang berbeda didapat dari penelitian

Rahmania dan Hermanto (2014) yang mengatakan bahwasannya FDR

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap probabilitas financial distress.

Sehingga hipotesis yang diajukan:

Hₒ : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan FDR terhadap financial

distress.

Hₐ : Terdapat pengaruh yang signifikan FDR terhadap financial distress.

Page 61: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

71

5. Variabel yang terdapat pengaruh paling dominan terhadap financial

distress

Menurut penelitian yang dilakukan Meilita Fitri Rahmania dan

Suwardi Bambang Hermanto (2014) dengan judul “Analisis Rasio

Keuangan Terhadap Financial Distress Perusahaan” variabel yang paling

dominan adalah NPL.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Rizki Ludy Wicaksana

(2011) dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kondisi

Bermasalah pada Sektor Perbankan di Indonesia” variabel yang terdapat

pengaruh paling dominan terhadap financial distress adalah variabel NPL,

sedangkan variabel BOPO di tempat kedua..

Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Gina Sofiasani

dan Budhi Pamungkas Gautama (2016) dengan judul “Pengaruh CAMEL

Terhadap Financial Distress pada Sektor Perbankan Indonesia Periode

2009-2013” variabel yang paling dominan adalah ROA, sedangkan BOPO

di tempat kedua.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Paula Chrisna Istria Sari

dan Kun Ismawati (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio CAMEL

Dalam Mendeteksi Financial Distress pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” variabel yang paling dominan adalah

ROA , sedangkan NPL ditempat kedua.

Lalu kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rendra Pratama

(2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Untuk

Page 62: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

72

Memprediksi Kondisi Financial Distress Bank Umum Syariah

Menggunakan Model Logit di Indonesia” variabel yang paling dominan

adalah ROA, sedangkan CAR ditempat kedua.

Sehingga hipotesis yang diajukan:

H1 : Variabel CAR terdapat pengaruh yang paling dominan terhadap

financial distress.

H2 : Variabel CAR terdapat pengaruh yang paling dominan terhadap

financial distress.

H3 : Variabel CAR terdapat pengaruh yang paling dominan terhadap

financial distress.

H4 : Variabel CAR terdapat pengaruh yang paling dominan terhadap

financial distress.

Page 63: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

73

BAB III

METODOLOGI PENEITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif korelasi. Metode

kuantitatif merupakan teknik kuantitatif yang mempermudah pihak-pihak

pembuat keputusan di dalam melakukan analisis kejadian yang diamati guna

menemukan jawaban atas persoalan yang dibahas, membuat keputusan dan

menemukan solusi dari persoalan-persoalan yang sedang dihadapi (Teguh,

2014:3). Sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan

asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel (Ghozali, 2016:93).

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis kemungkinan

perusahaan mengalami kondisi financial distress dengan variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA), Beban Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Financing to Deposit Ratio

(FDR). Peneltian ini dimulai dari pengumpulan data, menghubungkan tiap

variabel, mengolah data hingga diperoleh pokok permasalahan yang akan

diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulanan Bank Umum

Syariah dan laporan Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Otoritas

Jasa Keuangan pada periode 2014-2016.

Penelitian ini berkaitan dengan banyak variabel, namun penulis hanya

membatasi yaitu variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets

Page 64: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

74

(ROA), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen (bebas) dan

kondisi financial distress bank umum syariah sebagai variabel dependen

(terikat). Penentuan kondisi financial distress menggunakan Non Performing

Financing (NPF). Jenis data yang digunakan penelitian adalah data runtut

waktu selama periode 2014 pada kuartal pertama sampai 2016 pada kuartal

ketiga.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2008:90).

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)

(Sugiyono, 2008:91).

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non probability sampling dengan memilih purposive sampling. Non

probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:95). Sedangkan Menurut (Suharyadi

Page 65: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

75

dan Purwanto, 2011:10) non probability sampling yaitu tidak setiap anggota

populasi memiliki probabilitas yang sama, hal ini terjadi karena sampel

diambil dengan pertimbangan khusus atau susunan sampling yang sistematis.

Dan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

perimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:96).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data runtut waktu (time

series) periode 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga. Sampel

pada penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang terdiri dari 9 Bank Bank

Umum Syariah (BUS). Adapun kriterian dipilihnya Bank Umum Syariah

yang menjadi sampel penelitian ini adalah.

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas

Jasa Keuangan (OJK).

2. Bank Umum Syariah tersebut menerbitkan laporan keuangan triwulanan

dari tahun 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga secara

konsisten dan dipublikasikan di website bank syariah tersebut, Bank

Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Bank Umum Syariah tersebut memiliki data yang dibutuhkan terkait

variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian selama periode 2014

kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga.

Berdasarkan kriteria yang sudah dipaparkan maka dapat kitalihat

sampel Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria dan dapat dijadikan

sampel dalam penelitian ini, berikut dapat kita lihat pada (Tabel 3.1) pada

halaman selanjutnya.

Page 66: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

76

Tabel 3.1

Bank Umum Syariah yang Memiliki kelengkapan Data dan Memiliki

Laporan Triwulanan pada Periode 2014 Q1 ̶ 2016 Q3

No. BUS 2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

1 BNIS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Muamalat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 BSM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 BCAS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 BRIS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 BJBS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7 PNBS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 Victoria Syariah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 Maybank Syariah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10 BTPNS × × × × × × × × × × × 11 Mega Syariah × × × × × × × × × × × 12 Bukopin Syariah × × × × × × × × × × × 13 BD Aceh Syariah × × × × × × × × × × ×

Sumber: Laporan triwulan BUS (data diolah)

Berikut ini dapat kita lihat pada (Tabel 3.2) yang merupakan sampel

BUS yang memenuhi kriteria dan akan diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 3.2

Sampel Bank Umum Syariah yang Diteliti

No. Bank Umum Syariah

1 Bank Negara Indonesia Syariah

2 Bank Muamalat

3 Bank Syariah Mandiri

4 Bank Central Asia Syariah

5 Bank Rakyat Indonesia Syariah

6 Bank Jabar Banten Syariah

7 Bank Panin Syariah

8 Bank Victoria Syariah

9 Mayapada Bank Syariah

Sumber: Laporan triwulan BUS (data diolah)

Kemudian dapat kita hitung total data observasi yang digunakan

dalam penelitian ini yang merupakan hasil kali dari total sampel 9 BUS dan

Page 67: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

77

total periode 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga, dapat kita lihat

pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3

Data Observasi

Keterangan Jumlah Data

Sampel

(Bank Umum Syariah)

9

Periode

(Kuartal)

11

Total Data Observasi 9 × 11 = 99

Sumber: Data diolah

C. Metode Pengumpulan Data

Data merupkan bagian yang terpenting dalam melakukan penelitian.

Jika peneliti tidak memiliki data maka tidak akan mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

lewat dokumen (Sugiyono, 2008:156).

Data sekunder diperoleh langsung dari laporan keuangan triwulanan

Bank Umum Syariah (BUS) yang dijadikan sampel dan laporan keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time

series) dengan skala triwulanan yang diambil dari laporan keuangan Bank

Page 68: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

78

Umum Syariah dengan rentang waktu dari 2014 kuartal pertama sampai

2016 kuartal ketiga.

2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca,

mempelajari dan menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku

dan jurnal-jurnal yang berkataitan dengan penelitian ini untuk

mendapatkan konsep yang tersusun dan memperoleh data yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam dari

perpustakaan merupakan literatur lama atau kadaluwarsa, karena ilmu

selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, untuk

mengatisipasi hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan

menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu internet, sehingga

data yang diperoleh merupakan data sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data

dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic infrensial (Sugiyono,

2008:169).

Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis dalam

mengolah data untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Kegiatan dalam menganalisis data meliputi: mengelompokkan

Page 69: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

79

data yang ada di laporan keuangan berdasarkan variabel, melakukan

perhitungan terhadap data berdasarkan variabel, melakukan perhitungan dari

berbagai variabel untuk menjawab perumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Metode analisis

yang digunakan oleh peneliti yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menganalisis data

dengan cara mendeskripsikaan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008:169).

Data yang sudah dikumpulkan, dikelompokan dan dihitung

selanjutnya akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik

deskriptif oleh peneliti. Pengujian statistik deskriptif ini menggunakan alat

bantu software IBM SPSS versi 23 untuk memudahkan peneliti untuk

mendapatkan data dalam memberikan informasi terkait varibel-variabel

yang digunakan statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtois dan skewness (Ghozali,

2016:19).

2. Analisis Regresi Logistik

Model regresi logistik atau biasa disebut model logit menggunakan

cumulative distribution function atau logistic regression sehingga dikenal

Page 70: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

80

dengan logistic regression. Logistic regression sebenarnya mirip dengan

analisis diskriminan yaitu kita ingin menguji apakah probabilitas

terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.

Logistic regression juga disebut model regresi binary response karena

variabel terikat diukur dengan skala nominal dua kategori.

Akan tetapi asumsi multivariate normal distribution tidak dapat

dipenuhi oleh analisis diskriminan karena variabel bebas merupakan

campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik).

Dalam hal ini dapat dianalisis dengan analisis regresi logistik karena tidak

perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Jadi regresi logistik

dipakai jika asumsi multivariate normal distribution tidak dipenuhi

(Ghozali, 2016:321).

Pengujian regresi logistik pada penelitian ini menggunakan alat

bantu software IBM SPSS versi 23 untuk memudahkan peneliti dalam

mendapatkan informasi terkait dengan kemungkinan terjadinya variabel

terikat dapat diprediksi oleh variabel bebasnya.

Dalam analisis regresi logistik dapat dibedakan menjadi dua

bentuk, yaitu binary logistic (untuk 2 kategori) dan multinominal logistic

(untuk kategori lebih dari dua).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan regresi binary logistic

dengan 2 kategori, yaitu non financial distress (diberi kode = 0), dan

financial distress (diberi kode = 1).

Page 71: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

81

Dalam analisis model regresi logistik penelitian akan melalui

beberapa tahapan yang harus dilalui sampai tahap interpretasi model,

berikut merupakan tahapan model regresi logistik:

a. Menilai Model Fit

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data.

Beberapa test statistics diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk

menilai model fit adalah (Ghozali, 2016:328).

H0: Model yang dihipotesakan fit dengan data

HA: Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesa

nol supaya model fit dengan data.

1) Nilai Goodness of Fit

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji

hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model

(tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model

dapat dikatakan fit).

Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test

statistic sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol

ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan anatara model dengan

nilai observasinya sehingga Goodness Fit Model tidak baik karena

tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistic lebih besar dari 0.05,

maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu

Page 72: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

82

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali,

2016:334).

2) Nilai -2 Log Likelihood

Statistics -2 Log Likelihood digunakan untuk menentukan

jika variabel bebas ditambahkan kedalam model apakah secara

signifikan memperbaiki model fit. Penilaian keseluruhan model

regresi menggunakan nilai -2 Log Likelihood dimana jika terjadi

penurunan dalam nilai pada baris kedua (final) terhadap baris

pertama (intercept only), maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi menjadi lebih baik (Ghozali, 2016:328).

b. Nilai Pseudo R – Square

Nilai Cox and Snell R Square dan Nagelkerke’s R Square dapat

juga digunakan untuk menilai model fit. Nilai Nagelkerke’s R Square

dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression

(Ghozali, 2016: 333). Nilai Nagelkerke’s R Square menjelaskan

seberapa besar variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh semua

variabel independen.

c. Tabel Klasifikasi

Tabel klasifikasi menghitung nilai estimasi yang benar (correct)

dan salah (incorrect) (Ghozali, 2016:334). Pada kolom merupakan dua

nilai prediksi dari variabel dependen “Financial Distress” dengan kode

1 dan “Non Financial Distress” dengan kode 0, sedangkan pada baris

Page 73: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

83

menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen

“Financial Distress” dengan kode 1 dan “Non Financial Distress”

dengan kode 0.

d. Estimasi Parameter

Estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat

pada tampilan output variable in the equation.

Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Ghozali,

2016:335):

Ln P (𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠)

P (Non 𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠) = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, maka operasional

variabel penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian

yaitu:variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).

Adalah financial distress sebagai variabel terkat dan pada variabel

bebas terdapat empat variabel yaitu: Rasio CAR, ROA, BOPO dan FDR

1. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat yakni sebuah ukuran yang

dianggap sebagai akibat atau konsekuensi atas terjadinya variabel

perubahan perkembangan (Priadana dan Muis, 2009:169). Dengan kata

lain variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen (bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini

merupakan variabel dummy yang dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

Page 74: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

84

a. “Non Financial Distress” dengan nilai NPF ˂ 5% masuk kedalam

kategori 0.

b. “Financial Distress” dengan nilai NPF ≥ 5% masuk kedalam kategori

1.

Penentuan kondisi financial distress menggunakan rasio NPF

mengacu kepada peraturan Bank Indonesia dan beberapa teori, yaitu bagi

Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah yang memiliki

rasio NPF ≥ 5%, maka bank tersebut berada dalam kondisi masalah

keuangan dan berpotensi mengalami kesulitan keuangan bila tidak

ditanggulangi dengan bijak dan responsif.

2. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas yakni sebuah ukuran yang

menyatakan sejauh mana sebuah variabel dapat dipandang sebagai yang

bertanggung jawab atas terjadinya variabel perubahan perkembangan

(Priadana dan Muis, 2009:169). Dengan kata lain variabel independen

(bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen

(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan rasio

keuangan yang terdapat pada laporan triwulanan Bank Umum Syariah.

Dimana variabel independennya adalah sebagai berikut:

a. Capital Adequacy Ratio (X₁).

CAR =Modal Bank

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 100%

Page 75: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

85

Rasio CAR merupakan perbandingan antara jumlah modal

dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Pada saat ini sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, CAR suatu bank sekurang-kurangnya

sebesar 8% (Rianto dan Rahmawati, 2015:246).

b. Return on Assets (X₂)

ROA =Laba Bersih

Total Aktiva 100%

ROA yaitu persentase laba kotor yang dicapai perusahaan

dibandingan dengan total aktiva perusahaan (Yuwono dkk, 2007:162).

c. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X₃)

BOPO =Biaya (Beban) Operasional

Pendapatan Operasiona 100%

Rasio BOPO juga termasuk kedalam rasio rentabilitas. Rasio ini

digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi atau biaya

intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank.

Semakin rasio BO/PO, maka semakin baik kondisi bank tersebut

(Martono, 2010:85).

d. Financing to Deposit Ratio (X₄)

FDR =Jumlah Kredit yan disalurkan

Total Dana Pihak Ketiga + Modal 100%

FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kempuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikat sebagai sumber likuidatsnya. Rasio

Page 76: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

86

ini juga merupaka indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu

bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari

FDR suatu bank adalah sekitar 80%. Namun, batas toleransi berkisar

antara 85% dan 100% (Dendawijaya, 2009:117).

3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah probabilitas financial

distress, dengan variabel bebas antara lain: CAR, ROA, BOPO dan FDR.

Berikut ini merupakan definisi operasional dan pengukuran dari variabel-

variabel tersebut dalam tabel 3.4 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Sub

Variabel

Dimensi Indikator Skala

Y =

Variabel

Dependen

Y =

Probabilitas

Financial

Distress

Suatu

keadaan

kesulitan

keuangan

yang dapat

dikatakan

sebagai

level

sebelum

kebankrutan

Variabel Dummy:

0 = Non Financial

Distress

1 = Financial Distress

Nominal

X =

Variabel

Independen

X1 = CAR Capital (Modal Bank)/(Aktiva

Tertimbang Menurut

Risiko) 100%

Rasio

X2 = ROA Rentabilitas (Laba Bersih)/(Total

Aktiva) 100%

Rasio

X3 = BOPO Rentabilitas (Biaya (Beban)

Operasional)/(Pendap

atan Operasiona)

100%

Rasio

X4 = FDR Likuiditas (Jumlah Kredit yan

disalurkan)/(Total

Dana Pihak

Ketiga+Modal) 100%

Rasio

Sumber: Data diolah

Page 77: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Aktivitas Bank Umum Syariah

Aktivitas pengembangan sub sektor industri perbankan adalah

kegiatan penghimpunan dana masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali

dana tersebut kepada masyarakat guna membantu pembangunan dan

pekembangan bisnis masyarakat yang memerlukan bantuan dana. Aktivitas

penghimpunan dana masyarakat oleh bank sebagai wahana invetasi bagi

masyarakat begitupun juga masyarakat yang memerlukan pinjaman guna

mengembangkan usahanya bisa mendapatkan bantuan melalui bank sebagai

fasilitatornya.

Sistem yang digunakan oleh perbankan syariah yaitu bagi hasil, tidak

dengan sistem bunga sepereti pendahulunya bank konvensional. Selain itu

bila dalam sistem konvensional menerapkan hubungan antara si peminjam

(debitur) dan si pemberi pinjaman (kreditur), sedangkan dalam sistem syariah

lebih menekankan hubungan kemitraan kepada setiap nasabahnya yaitu antara

si pemilik modal (shahibul mal) dan pengelola dana (mudharib).

Seperti pada fenomena yang sudah dipaparkan pada BAB I, bank

syariah relatif lebih stabil dibanding dengan bank konvensional pada saat

lingkungan makro diguncang krisis pada 1998 dan 2008. Namun disaat

masyarakat telah sedikit banyak memberikan kepercayaan kepada bank

syariah dibuktikan dengan DPK yang terus meningkat, bank syariah justru

memperlihatkan performa yang kurang baik dibuktikan dengan rasio

Page 78: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

54

rentabilitas yang tidak stabil dan masih jauh dibanding dengan rentabilitas

bank konvensional serta angka kredit bermasalah yang kurang baik dapat

menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah.

Namun masyarakat masih tetap memberikan kesempatan bagi bank

syariah untuk segera membenahi diri agar kondisi yang tersebut dapat segera

ditanggulangi. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas bank syariah yang

menunjukkan kecendrungan peningkatan pada periode 2014 sampai 2016,

lebih jelasnya bisa kita lihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Aktivitas BUS dan UUS Pada Periode 2014 Q1 sampai 2016 Q3

Periode Total Aset Total DPK Total Pembiayaan non Bank

2014

Q1 Rp 240,915.00 Rp 180,945.00 Rp 184,964.00

Q2 Rp 251,909.00 Rp 191,594.00 Rp 193,136.00

Q3 Rp 257,519.00 Rp 197,141.00 Rp 196,563.00

Q4 Rp 272,343.00 Rp 217,858.00 Rp 199,330.00

2015

Q1 Rp 268,356.00 Rp 212,988.00 Rp 200,712.00

Q2 Rp 272,389.00 Rp 215,339.00 Rp 203,894.00

Q3 Rp 282,162.00 Rp 219,313.00 Rp 208,143.00

Q4 Rp 296,262.00 Rp 231,175.00 Rp 212,996.00

2016

Q1 Rp 221,532.00 Rp 232,657.00 Rp 213,482.00

Q2 Rp 306,225.00 Rp 241,336.00 Rp 222,174.00

Q3 Rp 331,763.00 Rp 263,522.00 Rp 235,005.00

Sumber: www.ojk.go.id

Gambar 4.1

Grafik Aktivitas BUS dan UUS Periode 2014 Q1-2016 Q3

Sumber: www.ojk.go.id

Rp- Rp100,000.00 Rp200,000.00 Rp300,000.00 Rp400,000.00

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016

Total Aset Total DPK Total Pembiayaan non Bank

Page 79: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

55

Dari tabel dan grafik diatas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa secara

overall total aset, total DPK dan total pembiayaan non bank mengalami

kenaikan dari triwulan ke triwulan hanya di beberapa triwulan mengalami

penurunan lalu di triwulan berikutnya langsung mengalami peningkatan

drastis sehingga dapat dikatakan aktivitas Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah menunjukan kecendrungan mengalami peningkatan.

Dapat dilihat total aset BUS dan UUS terus mengalami peninkatan

dari 2014 kuartal pertama namun terjun bebas pada 2015 kuartal keempat,

namun di awal kuartal 2016 mengalami peningkatan yang sangat drastis

hingga di kuartal keduanya sehingga menunjukan pertumbuhan BUS dan

UUS secara overall.

Kemudian dari perolehan dana pihak ketiga juga dapat dilihat

mengalama peningkatan meskipun di beberapa triwulan menglami naik turun

yang tidak begitu signifikan, hal ini merupakan bukti kuat bahwa masyarakat

semakin memiliki kepercayaan kepada Perbankan Syariah secara lambat

namun pasti.

Terakhir dapat dilihat dengan jelas bahwa pada pembiayaan non bank

yang diberikan BUS dan UUS terus mengalami peningkatan, hal ini menjadi

bukti keseriusan Perbankan Syariah berperan sebagaimana mestinya.

B. Analisis Deskriptif

Data yang sdah dikumpulkan dan dihitung selanjutnya akan diolah

dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif oleh peneliti.

Pengujian statistik ini menggunakan alat bantu software IBM SPSS versi 23

Page 80: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

56

untuk memudahkan peneliti untuk mendapatkan data dalam menjelaskan

variabel-variabel yang digunakan. Statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016:19).

Berikut ini adalah hasil dari pengujan statistik deskriptif:

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Variabel Operasional

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPF 99 .10 68.10 6.9167 10.45364 CAR 99 11.03 64.93 21.8777 12.30674 ROA 99 -20.13 5.61 -.2649 3.69628 BOPO 99 53.53 212.62 99.7583 25.41453 FDR 99 80.16 227.11 102.5195 26.95265 Valid N (listwise) 99

Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan hasil tabel 4.1 diatas, nilai N menunjukan banyaknya

data yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebanyak 99 data yang

merupakan jumlah sampel selama periode penelitian dari tahun 2014 kuartal

pertama sampai dengan 2016 kuartal ketiga. Untuk variabel Non Performing

Financing memiliki nilai minimum 0,1%, nilai maksimum sebesar sebear

68,1%, nilai rata-rata sebesar 6,9167%, dan standar deviasi sebesar 10,45384.

Untuk variabel Capital Adequancy Ratio memiliki nilai minimum

11,03%, nilai maksimum sebesar sebear 64,93%, nilai rata-rata sebesar

21,8777%, dan standar deviasi sebesar 12,30674.

Untuk variabel Return on Assets memiliki nilai minimum -20,13%,

nilai maksimum sebesar sebear 5,61%, nilai rata-rata sebesar -0.2649%, dan

standar deviasi sebesar 3,69628.

Page 81: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

57

Untuk variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

memiliki nilai minimum 53,53%, nilai maksimum sebesar sebesar 212,62%,

nilai rata-rata sebesar 99,7583%, dan standar deviasi sebesar 25,41453.

Untuk variabel Finance to Deposit Ratio memiliki nilai minimum

80,16%, nilai maksimum sebesar sebear 227,11%, nilai rata-rata sebesar

102,5195% dan standar deviasi sebesar 26,95265.

1. Kondisi Non Performing Financing (NPF)

Dari data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga, maka diperoleh

hasil rasio NPF adalah:

Tabel 4.3

Non Performing Finance (NPF)

BUS 2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BNI

Syariah 1.96 1.99 1.99 1.86 2.22 2.42 2.54 2.53 2.77 2.8 3.03

Muamalat 2.11 3.3 5.96 6.55 6.34 4.93 4.64 7.11 6.07 7 4.43

BSM 4.88 6.46 6.76 6.84 68.1 6.67 6.89 6.04 64.2 5.58 5.43

BCA

Syariah 0.15 0.14 0.14 0.1 0.92 0.6 0.59 0.7 0.59 0.55 1.1

BRI

Syariah 4.04 4.38 4.79 4.6 4.96 5.31 4.9 4.86 4.84 4.87 5.22

BJB

Syariah 4.58 4.55 6.9 5 7.18 6.91 6.91 6 6.93 17.09 12.5

Panin

Syariah 1.03 0.76 0.81 0.53 0.88 0.91 1.23 2.63 2.7 2.7 2.87

Victoria

Syariah 4 6 6 7 9 5 6 6 11 12 11.61

Maybank

Syariah 2.87 5.53 0.43 5.04 5.06 15.15 18.07 35.15 21.88 29.31 30.3

Sumber: Hasil olah data

Penjelasan:

a. Pada tahun 2014 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah BSM sebesar 6,46% dan BJB Syariah sebesar 4,58%.

Page 82: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

58

Sisanya nilai NPF Bank Umum Syariah di tahun 2014 kuartal pertama

memiliki nilai ˂5%.

b. Pada tahun 2014 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah BSM sebesar 4,88%, BJB Syariah sebesar 4,55%,

Victoria Syariah 6% dan Maybank Syariah sebesar 5,53%. Sisanya nilai

NPF Bank Umum Syariah di tahun 2014 kuartal kedua memiliki nilai

˂5%.

c. Pada tahun 2014 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah Muamalat sebesar 5,96%, BSM sebesar 6,76%, BRI

Syariah 4,79%, BJB Syariah sebesar 6,9% dan Victoria Syariah sebesar

6%. Sisanya nilai NPF Bank Umum Syariah di tahun 2014 kuartal ketiga

memiliki nilai ˂5%.

d. Pada tahun 2014 kuartal keempat Bank Umum Syariah yang memiliki

nilai NPF ≥5% adalah Muamalat 6,55%, BSM sebesar 6,84%, BRI

Syariah sebesar 4,6%, BJB Syariah sebesar 6,91%, Victoria Syariah 7%

dan Maybank Syariah sebesar 5,04%. Sisanya nilai NPF Bank Umum

Syariah di tahun 2014 kuartal keempat memiliki nilai ˂5%.

e. Pada tahun 2015 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah Muamalat 6,34%, BSM sebesar 68,1%, BRI Syariah

sebesar 4,96%, BJB Syariah sebesar 7,18%, Victoria Syariah 9%. Sisanya

nilai NPF Bank Umum Syariah di tahun 2015 kuartal pertama memiliki

nilai ˂5%.

f. Pada tahun 2015 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah Muamalat sebesar 4,93%, BSM sebesar 6,67%, BRI

Page 83: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

59

Syariah 5,31%, dan BJB Syariah sebesar 4,58%, Victoria Syariah sebesar

5%, Maybank Syariah sebesar 15,15%. Sisanya nilai NPF Bank Umum

Syariah di tahun 2015 kuartal kedua memiliki nilai ˂5%.

g. Pada tahun 2015 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah Mamalat sebesar 4,64%, BSM sebesar 6,89%, BRI

Syariah sebesar 4,9% dan BJB Syariah sebesar 6,91%, Victoria Syariah

sebesar 6% dan Maybank Syariah sebesar 18,07%. Sisanya nilai NPF

Bank Umum Syariah di tahun 2015 kuartal ketiga memiliki nilai ˂5%.

h. Pada tahun 2015 kuartal keempat Bank Umum Syariah yang memiliki

nilai NPF ≥5% adalah Muamalat sebesar 7,11%, BSM sebesar 6,04%, BRI

Syariah sebesar 4,86%, BJB Syariah sebesar 6%, Victoria Syariah sebesar

6%, Maybank Syariah sebesar 35,15%. Sisanya nilai NPF Bank Umum

Syariah di tahun 2015 kuartal keempat memiliki nilai ˂5%.

i. Pada tahun 2016 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah Muamalat sebesar 6,07%, BSM sebesar 64,2%, BRI

Syariah sebesar 4,84%, BJB Syariah sebesar 6%, Victoria Syariah sebesar

11% dan Maybank Syariah sebsar 21,88%. Sisanya nilai NPF Bank Umum

Syariah di tahun 2016 kuartal pertama memiliki nilai ˂5%.

j. Pada tahun 2016 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah Muamalat sebesar 7%, BSM sebesar 5,58%, BRI Syariah

sebesar 4,87%, BJB Syariah sebesar 17,09%, Victoria Syariah sebesar

12% dan Maybank Syariah sebesar 29,31%. Sisanya nilai NPF Bank

Umum Syariah di tahun 2014 kuartal pertama memiliki nilai ˂5%.

Page 84: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

60

k. Pada tahun 2016 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

NPF ≥5% adalah BSM sebesar 5,43%, BRI Syariah sebesar 5,22%, BJB

Syariah sebesar 12,5%, Victoria Syariah sebesar 11,61% dan Maybank

Syariah sebesar 30,3%. Sisanya nilai NPF Bank Umum Syariah di tahun

2014 kuartal pertama memiliki nilai ˂5%.

l. Apabila Bank Umum Syariah memiliki nilai NPF ≥5% maka Bank Umum

Syariah akan mengalami kesulitan dalam keuangan dengan otomatis Bank

Umum Syariah akan kesulitan juga dalam memenuhi kewajibannya.

Gambar 4.2

Rasio NPF BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3

Sumber: Hasil olah data

2. Kondisi Capital Adquency Ratio (CAR)

Dari data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga, maka diperoleh

hasil rasio CAR adalah:

Tabel 4.4

Capital Adquency Ratio (CAR)

BUS 2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BNI

Syariah 15.67 14.53 19.35 18.42 15.4 15.11 15.38 15.48 15.85 15.56 15.82

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016BNI Syariah Muamalat BSM

BCA Syariah BRI Syariah BJB Syariah

Page 85: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

61

BUS 2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

Muamalat 17.61 16.31 13.51 13.91 14.57 14.91 13.71 12.36 12.1 12 12.75

BSM 14.83 14.86 15.53 14.12 12.63 11.97 11.84 12.85 13.39 13.69 13.5

BCA

Syariah 21.68 21.83 35.18 29.6 25.53 23.56 36.6 34.3 39.16 37.93 37.1

BRI

Syariah 14.15 13.99 13.86 12.89 13.21 11.03 13.82 13.94 14.66 14.06 14.3

BJB

Syariah 16.95 16.8 15.51 15.78 13.85 12.2 22.44 15 24.58 20.93 23.1

Panin

Syariah 31.15 25.52 26.16 25.69 24.71 21.17 21.44 20.3 19.77 19.51 19.86

Victoria

Syariah 16.53 16 20 15 16 20 19 16 16 15 14.2

Maybank

Syariah 64.93 61.51 63.24 52.14 52.16 44.5 43.05 38.04 46.57 45.63 46.7

Sumber: Hasil olah data

Penjelasan

a. Pada periode penelitian keseluruhan yaitu dari tahun 2014 kuartal pertama

sampai 2016 kuartal kedua tidak ada satupun Bank Umum Syariah yang

memiliki nilai CAR dibawah 8%.

b. Apabila Bank Umum Syariah memiliki nilai CAR dibawah 8% maka akan

berpotensi besar mengalami masalah keuangan karena tidak adanya

cadangan modal yang cukup untuk membackup aset yang berisiko.

Gambar 4.3

Rasio CAR BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3

Sumber: Hasil olah data

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016BNI Syariah Muamalat BSMBCA Syariah BRI Syariah BJB SyariahPanin Syariah Victoria Syariah Maybank Syariah

Page 86: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

62

3. Kondisi Return on Assets (ROA)

Dari data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2010 sampai 2015, maka diperoleh hasil rasio ROA adalah:

Tabel 4.5

Return on Assets (ROA)

BUS 2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BNI

Syariah 1.22 1.11 1.11 1.27 1.2 1.3 1.32 1.43 1.65 1.59 1.53

Muamalat 1.44 1.03 1 0.17 0.62 0.54 3.6 0.2 0.25 1 0.13

BSM 1.77 0.66 0.8 -0.4 0.81 0.55 4.2 0.56 0.56 0.62 0.6

BCA

Syariah 0.86 0.67 0.67 0.8 0.71 0.79 0.86 1 0.76 0.9 1

BRI

Syariah 0.46 0.05 0.3 0.08 0.53 0.78 0.8 0.76 0.99 1.03 0.98

BJB

Syariah -1.78 -0.26 -0.49 0.72 0.08 0.07 -0.95 -0.95 0.9 -1.9 -6.15

Panin

Syariah 1.45 1.64 1.82 1.99 1.56 1.22 1.13 1.14 0.2 0.36 0.42

Victoria

Syariah 0.49 -0.1 -0.1 -1 -2 1 -1 -2 -3 -7 -6.19

Maybank

Syariah 5.61 2.36 3.75 3.6 -2.63 -16.4 -10.6 -20.1 -2.9 -11 -10.38

Sumber: Hasil olah data

Penjelasan:

a. Pada tahun 2014 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki

ROA ˂0,77% adalah BRI Syariah sebesar 0,46%, BJB Syariah sebesar -

1,78% dan Victoria Syariah sebsar 0,49%.

b. Pada tahun 2014 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki ROA

˂0,77% adalah BSM sebesar 0,66%, BCA Syariah sebesar 0,67%, BRI

Syariah sebesar 0,05, BJB Syariah sebesar -0,26% dan Victoria Syariah

sebesar -0,1%.

c. Pada tahun 2014 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki ROA

˂0,77% adalah BCA Syariah sebesar 0,67%, BRI Syariah sebesar 0,3%,

BJB Syariah sebesar -0,49% dan Victoria Syariah sebesar -0,1%.

Page 87: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

63

d. Pada tahun 2014 kuartal keempat Bank Umum Syariah yang memiliki

ROA ˂0,77% adalah Muamalat sebsar 0,17%, BSM sebesar -0,4%, BRI

Syariah sebesar 0,08%, BJB Syariah sebesar 0,72% dan Victoria Syariah

sebesar -1%.

e. Pada tahun 2015 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki

ROA ˂0,77% adalah Muamalat sebesar 0,62%, BCA Syariah sebesar

0,71%, BRI Syariah 0,53%, BJB Syariah sebesar 0,08%, Victoria Syariah

sebesar -2% dan Maybank Syariah sebesar -2,63%.

f. Pada tahun 2015 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki ROA

˂0,77% adalah Muamalat sebesar 0,54%, BSM sebesar 0,55%, BJB

Syariah sebesar 0,07% dan Maybank Syariah sebesar -16,4%.

g. Pada tahun 2015 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki ROA

˂0,77% adalah BJB Syariah sebesar -0,95%, Victoria Syariah sebesar -1%

dan Maybak Syariah sebesar -10,6%.

h. Pada tahun 2015 kuartal keempat Bank Umum Syariah yang memiliki

ROA ˂0,77% adalah Muamalat sebesar 0,2%, BSM sebesar 0,56%, BRI

Syariah sebesar 0,76%, BJB Syariah sebesar -0,95%, Victoria Syariah

sebesar -2% dan Maybank Syariah sebesar -20,1%.

i. Pada tahun 2016 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki

ROA ˂0,77% adalah Muamalat sebesar 0,25%, BSM sebsar 0,56%, BCA

syariah sebesar 0,76%, Panin Syariah sebear 0,2%, Victoria Syariah

sebesar -3% dan Maybank Syariah sebesar -2,9%.

j. Pada tahun 2016 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki ROA

˂0,77% adalah BSM sebesar 0,62, Panin Syariah sebesar 0,36%, BJB

Page 88: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

64

Syariah sebesar -1,9%, Victoria Syariah sebesar -7% dan Maybank

Syariah sebesar -11%.

k. Pada tahun 2016 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki ROA

˂0,77% adalah Muamalat sebesar 0,13%, BSM sebesar 0,6%, Panin

Sayraiah sebesar 0,42%, BJB Syariah sebesar -6,15%, Victoria Syariah

sebesar -6,19% dan Maybank Syariah sebesar -10,38%.

l. Apabila Bank Umum Syariah mempunyai ROA ˂0,77% terlebih lagi yang

bernilai negatif, maka Bank Umum Syariah akan mengalami kesulitan

dalam memenuhi kewajibannya dan potensi bank mengalami financial

distress akan semakin besar.

Gambar 4.4

Rasio ROA BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3

Sumber: Hasil olah data

-25.00%

-20.00%

-15.00%

-10.00%

-5.00%

0.00%

5.00%

10.00%

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016

BNI Syariah Muamalat BSM

BCA Syariah BRI Syariah BJB Syariah

Panin Syariah Victoria Syariah Maybank Syariah

Page 89: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

65

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Dari data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga, maka diperoleh

hasil rasio BOPO adalah:

Tabel 4.6

Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)

BUS

2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BNI

Syariah 84.51 86.32 85.85 85.03 89.87 90.39 91.6 89.63 85.37 85.88 86.28

Muamalat 85.55 89.11 98.32 64.81 93.37 94.84 96.26 97.42 97.32 90 98.89

BSM 81.99 93.03 93.02 100.6 91.57 96.16 97.41 94.78 94.44 93.76 93.93

BCA

Syariah 85.37 94.94 89.15 88.1 90.62 94.89 94.61 91.2 94.07 92.87 92.9

BRI

Syariah 92.43 99.84 97.35 99.77 96.2 93.84 93.91 93.79 90.7 90.41 90.99

BJB

Syariah 133.6 99.65 102.31 91.01 98.73 99.47 104.25 98 95.12 106.12 118.66

Panin

Syariah 80.67 75.58 72.9 82.58 79.19 88.8 89.57 89.29 98.14 96.51 95.91

Victoria

Syariah 91.65 100 112 143 111.9 90 99 119 113.3 177 163.41

Maybank

Syariah 53.53 80.21 67.86 69.62 124.36 212.62 145.5 192.6 114.67 182.28 192.6

Sumber: Hasil olah data

Penjelasan:

a. Pada tahun 2014 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah BJB Syariah sebesar 133,6%.

b. Pada tahun 2014 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah BCA Syariah sebesar 94,94%, BRI Syariah

sebesar 99,84%, BJB Syariah sebesar 99,65% dan Victoria syariah sebesar

100%.

c. Pada tahun 2014 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 98,32%, BRI Syariah sebesar

Page 90: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

66

97,35%, BJB Syariah sebesar 102,31% dan Victoria Syariah sebesar

112%.

d. Pada tahun 2014 kuartal keempat Bank Umum Syariah yang memiliki

nilai BOPO ≥93,25% adalah BSM sebesar 100,6%, BRI Syariah sebesar

99,77% dan Victoria Syariah sebesar 143%

e. Pada tahun 2015 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 93,37%, BRI Syariah sebesar

96,2%, BJB Syariah sebesar 98,73%, Victoria Syariah sebesar 111,9% dan

Maybank Syariah 124,36%.

f. Pada tahun 2015 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 94,84%, BSM sebesar 96,16%,

BCA Syariah 94,89%, BRI Syariah sebesar 93,84%, BJB Syariah sebesar

99,47% dan Maybank Syariah 212,62%.

g. Pada tahun 2015 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 96,26%, BSM sebesar 97,41%,

BCA Syariah sebesar 94,61%, BRI Syariah sebesar 93,91%, BJB Syariah

sebesar 104,25%, Victoria Syariah sebesar 99% dan Maybank Syariah

145,5%.

h. Pada tahun 2015 kuartal keempat Bank Umum Syariah yang memiliki

nilai BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 97,42%, BSM sebesar

94,78%, BRI Syariah sebesar 93,79%, BJB Syariah sebesar 98%, Victoria

Syariah sebesar 119% dan Maybank Syariah 192,6%.

i. Pada tahun 2016 kuartal pertama Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 97,32%, BSM sebesar 94,44%,

Page 91: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

67

BCA Syariah sebesar 94,7%, BJB Syariah sebesar 95,12%, Panin Syariah

sebesar 98,18%, Victoria Syariah sebesar 113,3% dan Maybank Syariah

114,67%.

j. Pada tahun 2016 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah BSM sebesar 93,76%, BJB Syariah sebesar

106,12%, Panin Syariah sebesar 96,51%, Victoria Syariah sebesar 177%

dan Maybank Syariah 182,28%.

k. Pada tahun 2016 kuartal kedua Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah BSM sebesar 93,76%, BJB Syariah sebesar

106,12%, Panin Syariah sebesar 96,51%, Victoria Syariah sebesar 177%

dan Maybank Syariah 182,28%.

l. Pada tahun 2016 kuartal ketiga Bank Umum Syariah yang memiliki nilai

BOPO ≥93,25% adalah Muamalat sebesar 98,89%, BSM sebesar 93,93%,

BJB Syariah sebesar 118,66%%, Panin Syariah sebesar 95,91%, Victoria

Syariah sebesar 163,41% dan Maybank Syariah 192,6%.

m. Apabila Bank Umum Syariah memiliki nilai BOPO lebih dari 93,75%,

Bank tersebut berada di dalam zona tidak aman yang berpotensi

mengalami kesulitan keuangan sehingga memicu terjadinya kondisi

financial distress.

Page 92: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

68

Gambar 4.5

Rasio BOPO BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3

Sumber: Hasil olah data

5. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Dari data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga, maka diperoleh

hasil rasio ROA adalah:

Tabel 4.7

Financing to Deposit Ratio (FDR)

BUS 2014 2015 2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BNI

Syariah 96.67 98.96 94.29 92.58 90.1 96.65 89.65 91.94 86.26 86.92 85.79

Muamalat 105.4 96.78 98.81 84.14 95.11 99.05 96.09 90.3 97.3 99 96.47

BSM 90.34 89.91 85.68 81.92 81.67 85.01 84.49 81.99 80.16 82.31 80.4

BCA

Syariah 89.53 91.17 93.02 91.2 100.1 94.13 102 91.4 92.76 99.6 97.6

BRI

Syariah 102.1 95.14 94.85 93.9 88.24 92.05 86.61 84.16 82.73 87.92 83.98

BJB

Syariah 87.55 86.56 135.08 84.02 88.5 95.7 103.5 104 92.53 93.67 107.42

Panin

Syariah 112.8 141 111.9 94.09 93.27 97.58 96.1 96.43 94.03 89.6 89.14

Victoria

Syariah 107 107 107 95 95 85 102 95 95 95 97.79

Maybank

Syariah 182.42 177.64 180.31 157.77 161.88 202.45 227.11 110.54 143.99 146.4 157.24

Sumber: Hasil olah data

0.00%

100.00%

200.00%

300.00%

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016BNI Syariah Muamalat BSM

BCA Syariah BRI Syariah BJB Syariah

Page 93: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

69

Penjelasan:

a. Pada periode keseluruhan dalam peelitian hanya ada tiga Bank Umum

Syarih yang memiliki nilai FDR melebihi 110%, yaitu BJB Syariah,

PaninSyariah dan Maybank Syariah.

b. BJB Syariah memiliki nilai FDR melebihi 110% di tahun 2014 pada

kuartal pertama yaitu sebesar 135,08%.

c. Panin Syariah memiliki nilai FDR melebihi 110% di tahun 2014 pada

kuartal pertama, kuartal kedua dan kuartal ketiga yaitu berturut-turut

sebesar 112,8%, 141% dan 111,9%.

d. Maybank Syariah memiliki nilai FDR melebihi 110% diseluruh periode

penelitian yaitu dari tashan 2014 kuatal pertma sampai tahun 2016 kuartal

ketiga, yaitu berurut-turut sebesar 182,42%; 177,64%; 180,31%; 157,77%;

161,88%; 202,45%; 227,11%; 110,54%; 143,99%; 146,4%; 157,24%.

Gambar 4.6

Rasio FDR BUS Periode 2014 Q1-2016 Q3

Sumber: Hasil olah data

0.00%

50.00%

100.00%

150.00%

200.00%

250.00%

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016

BNI Syariah Muamalat BSM

BCA Syariah BRI Syariah BJB Syariah

Panin Syariah Victoria Syariah Maybank Syariah

Page 94: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

70

C. Analisis Regresi Logistik

Analisis regresi logistik digunakan jika variabel dependennya

memiliki lebih dari 1 kategori. Dalam penelitian ini, variabel dependen (Z

= Y) memiliki dua kategori, yaitu: “Non Financial Distress” dengan kode

0, dan “Financial Distress” dengan kode 1.

Dalam penelitian ini, jumlah data yang diolah atau diproses

menggunakan alat bantu software SPSS versi 23 sebanyak 99 atau N = 99

(9 Bank Umum Syariah selama 2 tahun 9 bulan). Untuk melihat

kelengkapan data yang diolah dalam penelitian ini dan tidak adanya data

yang hilang (missing case), maka akan dijelaskan oleh tabel case

processing summary dibawah ini

Tabel 4.8

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 99 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 99 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 99 100.0

Sumber: Hasil olah data SPSS

Dari hasil tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang

hilang (missing = 0) dengan jumlah data sebanyak 99.

1. Menilai Model Fit

Untuk menilai kelayakan model, perlu dilakukan pengujian

terhadap hipotesis:

H0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data

H1: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 95: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

71

Dari hipotesis di atas jelas bahwa H0 tidak boleh ditolah agar

model fit dengan data. Untuk menguji hipotesis tersebut perlu dilakukan

analisis terhadap nilai -2Log Likelihood pada blok pertama (Block 0:

Beginning Block) dan blok kedua (Block 1: Method = Enter). Selain

analisis terhadap nilai -2Log Likelihood, analisis terhadap Hosmer and

Lemeshow’s Test juga dapat dilakukan untuk menilai model fit. Sedangkan

untuk menilai variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabilitas variabel independen, dapat dilihat nilai Cox and Snell’s R

Square dan Nagelkerke R Square.

a. Uji Kelayakan (Goodness of Fit)

Tabel 4.9

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.178 8 .841

Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 4.9, hasil pengujian model prediksi dengan

observasi diperoleh nilai Chi-square sebesar 4,178 dengan signifikasi

sebesar 0,841 yang lebih besar dari 0,05 maka tidak diperoleh adanya

perbedaan antara data estimasi model regresi logistik dengan data

observasinya, berarti model tersebut sudah tepat dengan data, maka

tidak perlu adanya modifikasi model.

Page 96: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

72

b. Uji Overall Model Fit (Nilai -2 Log Likelihood)

Tabel 4.10

-2 Log Likelihood Pada Block Pertama

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 134.310 .343

2 134.309 .347

3 134.309 .347

Sumber: Hasil olah data SPSS

Tabel 4.11

-2 Log Likelihood Pada Block Kedua

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant CAR ROA FDR BOPO

Step 1 1 107.301 -4.026 -.071 .060 .022 .037

2 100.241 -7.881 -.097 .101 .037 .068

3 97.137 -10.533 -.104 .032 .045 .091

4 96.358 -11.721 -.102 -.076 .048 .101

5 96.318 -12.173 -.101 -.100 .049 .105

6 96.318 -12.205 -.101 -.101 .049 .105

7 96.318 -12.205 -.101 -.101 .049 .105

Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 4.10, Nilai -2LogL Block Number = 0 adalah

sebesar 134,309. Setelah dimasukan keempat variabel independen, maka

seperti yang terdapat pada tabel 4.11, Nilai -2LogL Block Number = 1

mengalami penurunan menjadi sebesar 96,318. Penurunan Likelihood (-

2LogL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata

lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Tabel 4.12

Omnibus Test of Model Coefficient

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 37.992 4 .000

Block 37.992 4 .000

Model 37.992 4 .000

Sumber: Hasil olah data SPSS

Page 97: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

73

Berdasarkan tabel 4.12, hasil pengujian omnibus test diperoleh nilai

Chi-square sebesar 37,992 dengan signifikasi sebesar 0,000. Dengan nilai

signifikasi yang lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara

bersama-sama kondisi financial distress dapat diprediksi oleh variabel

rasio keuangan CAR, ROA, BOPO dan FDR.

2. Nilai Pseudo R – Square

Tabel 4.13

Cox and Snell’s R Square and Nagelkerke R Square

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square

1 96.318a .319 .429

Sumber Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai Cox and

Snell’s R Square adalah sebesar 0,319 dan Nagelkerke R Square sebesar

0,429. Berarti ukuran Cox & Snell yang diperoleh bahwa 31,9% variasi

kondisi financial distress dapat diprediksi menggunakan rasio CAR,

ROA, BOPO dan FDR. Sedangkan menurut ukuran Nagelkerke R Square

diperoleh 42,9% variasi kondisi financial distress dapat diprediksi

menggunakan rasio CAR, ROA, BOPO dan FDR. Hal tersebut

menunjukkan bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan

variabilitas variabel independen adalah sebesar 42,9%. Sedangkan

sisanya, yaitu sebesar 57,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Page 98: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

74

3. Klasifikasi

Tabel 4.14

Tabel Klasifikasi

Observed

Predicted

Financial Distress

Percentage Correct

Non Financial Distress

Financial Distress

Step 1 Financial Distress Non Financial Distress

36 5 87.8

Financial Distress

16 42 72.4

Overall Percentage 78.8

Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan hasil pada tabel 4.14, model regresi logistik

mempunyai kemampuan menduga dari data asli sebesar 78,8% dengan

tepat, sedangkan sisanya sebesar 21,2% salah duga. Kemampuan menduga

dengan tepat pada kategori “Financial Distress” sebesar 72,4%, dan pada

kategori “Non Financial Distress” sebesar 87.8%.

4. Uji Koefisien Parsial (Estimasi Parameter)

Tabel 4.15

Koefisien Parsial

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a CAR -.101 .042 5.855 1 .016 .904

ROA -.101 .339 .089 1 .765 .904

BOPO .105 .048 4.760 1 .029 1.111

FDR .049 .024 4.063 1 .044 1.051

Constant -12.205 5.356 5.192 1 .023 .000

Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.15, pengujian

hipotesis untuk mengetahui pengaruh rasio CAR, ROA, BOPO dan FDR

terhadap kondisi financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia pada

Page 99: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

75

tahun 2014 kuartal pertama sampai 2016 kuartal ketiga dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Dapat diketahui bahwa CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki

koefisien bertanda negatif dengan nilai -0,101 dan berpengaruh

signifikan terhadap financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia.

Hal ini ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,016 yang lebih kecil dari

0,05.

b. Dapat diketahui bahwa ROA (Return on Assets) memiliki koefisien

bertanda negatif dengan nilai -0,101 dan berpengaruh tidak signifikan

terhadap financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini

ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,765 yang lebih besar dari 0,05.

c. Dapat diketahui bahwa BOPO (Beban Operasional teradap Pendapatan

Operasional) memiliki koefisien bertanda positif dengan nilai 0,105 dan

berpengaruh signifikan terhadap financial distress Bank Umum Syariah

di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,029 yang

lebih kecil dari 0,05.

d. Dapat diketahui bahwa FDR (Financing to Deposit Ratio) memiliki

koefisien bertanda positif dengan nilai 0,049 dan berpengaruh

signifikan terhadap financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia.

Hal ini ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,044 yang lebih kecil dari

0,05.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.15, maka dapat diperoleh persamaan

untuk menginterpretasikan analisis regresi logistik, yaitu:

Page 100: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

76

Ln =P (𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠)

P (Non 𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠)= -12.205 – 0.101 CAR – 0.101 ROA + 0.105 BOPO

+ 0.049 FDR

Dari persamaan logistic regression diatas dapat dilihat bahwa Log

of Odds bank mengalami financial distress berhubungan secara negatif

dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return on Assets (ROA).

Setiap kenaikan rasio CAR akan menurunkan Log of Odds bank

mengalami financial distress sebesar 0,101, setiap kenaikan ROA akan

menurunkan Log of Odds bank mengalami financial distress sebesar

0,101. Sedangkan Log of Odss bank mengalami financial distress

berhubungan positif dengan Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Financing to Deposit Ratio (FDR). Yang

artinya setiap kenaikan rasio BOPO akan menaikkan Log of Odds bank

mengalami financial distress sebesar 0,105, setiap kenaikan FDR akan

menaikkan Log of Odds bank mengalami financial distress sebesar

0,049.

D. Interpretasi Hasil

Interpretasi merupakan bagian penting dalam membuat model sebagai

informasi dari model yang dibuat akan terlihat jelas lewat interpretasi yang

dilakukan (Nachrowi, 2008:5).

Berdasarkan penellitian yang telah dilakukan, berikut merupakan

pembahasan dari hasil penelitian, sebagai berikut:

Page 101: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

77

Tabel 4.16

Hubungan Variabel Independen Terhadap Financial Distress

Variabel Hubungan yang

ditemukan

Arah hubungan

CAR Berpengaruh Negatif

ROA Tidak Berpengaruh Negatif

BOPO Berpengaruh Positif

FDR Berpengaruh Positif

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel Uji Koefisien Parsial, pengujian hipotesis untuk

mengetahui pengaruh rasio CAR, ROA, BOPO dan FDR terhadap kondisi

financial distress Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2014 kuartal

pertama sampai 2016 kuartal ketiga dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Financial Distress

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy

Ratio (CAR) memiliki pengaruh signifikan dengan nilai negatif terhadap

financial distress. Nilai negatif dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa

antara CAR dan financial distress memiliki hubungan terbalik. Dapat

dijelaskan bahwa semakin tinggi CAR diikuti dengan semakin

menurunnya financial distress.

Hal ini dikarenakan CAR adalah sebuah kekuatan modal bank

dalam menanggung aset-aset yang berisiko. Oleh karena itu dengan

tingginya rasio ini akan berpengaruh pada menurunnya financial distress

yang merupakan kondisi dimana tahap awal sebuah kebangkrutan. Dengan

hubungan yang signifikan antara CAR dan financial distress, sehingga

dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio CAR dapat digunakan sebagai Early

Warning System guna mencegah terjadinya financial distress pada Bank

Umum Syariah.

Page 102: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

78

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Sofiasani dan

Gautama (2016), bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kondisi financial distress. Namun berbeda dengan penelitian Wicaksana

(2011) dan Chrisna dan Ismawati (2015) yang mengatakan bahwa CAR

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress. Lalu hasil dari Rahmania dan Hermanto (2014) yang mengatakan

CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan. Sedangkan hasil yang

sangat berbeda dari penelitian Pratama (2015) yang mengatakan

bahwasannya rasio CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kondisi financial distress. Dengan hasil yang didapatkan, maka Hₒ

Ditolak, dan Hₐ Diterima.

2. Pengaruh Return on Assets (ROA) Terhadap Financial Distress

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Assets

(ROA) memiliki pengaruh tidak signifikan dengan nilai negatif terhadap

financial distress. Nilai negatif dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa

antara ROA dan financial distress memiliki hubungan terbalik. Namun

dengan hubungan yang tidak signifikan, maka dapat dijelaskan bahwa

semakin tinggi ROA tidak diikuti dengan semakin menurunnya financial

distress.

Hal ini dikarenakan ROA adalah sebuah kekuatan bank dalam

menghasilkan laba dengan aset yang ada. Dengan alaminya dapat

dikatakan lumrah bila rasio ROA tinggi dengan diikuti menurunnya

financial distress. Namun sejauh bank itu masih memiliki kecukupan

modal untuk menanggung risiko dan memiliki likuiditas yang cukup dan

Page 103: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

79

diikui efisiensi pengelolaan beban yang bagus, maka rasio ROA tidak akan

terlalu berdampak kepada financial distress. Oleh karena itu dengan

tingginya rasio ini tidak akan berpengaruh pada menurunnya financial

distress yang merupakan kondisi dimana tahap awal sebuah kebangkrutan.

Dengan hubungan yang tidak signifikan antara ROA dan financial distress,

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio ROA tidak dapat

digunakan sebagai Early Warning System guna mencegah terjadinya

financial distress pada Bank Umum Syariah.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Wicaksana (2011),

Rahmania dan Hermanto (2014), yang mengatakan ROA berpengaruh

negatif dan tidak signifikan. Namun berbeda dengan penelitian Sofiasani

dan Gautama (2016), Chrisna dan Ismawati (2015), Pratama (2015) yang

mengatakan bahwasannya ROA berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap probabilitas financial distress. Dengan hasil yang didapatkan,

maka Hₒ Diterima, dan Hₐ Ditolak.

3. Pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) Terhadap Financial Distress

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Beban Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh signifikan

dengan nilai positif terhadap financial distress. Nilai positif dalam hal ini

dapat dijelaskan bahwa antara BOPO dan financial distress memiliki

hubungan lurus. Dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi BOPO diikuti

dengan semakin meningkatnya financial distress.

Page 104: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

80

Hal ini dikarenakan BOPO merupakan sebuah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar beban operasional yang dikeluarkan bank

terhadap pendapatan operasional yang dihasilkan bank. Oleh karena itu

dengan tingginya rasio ini akan berpengaruh pada meningkatnya financial

distress yang merupakan kondisi dimana tahap awal sebuah kebangkrutan.

Dengan hubungan yang signifikan antara BOPO dan financial distress,

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio BOPO dapat digunakan

sebagai Early Warning System guna mencegah terjadinya financial

distress pada Bank Umum Syariah.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Wicaksana (2011),

Sofiasani dan Gautama (2016) yang mengatakan BOPO berpengaruh

positif dan signifikan terhadap financial distress. Namun berbeda dengan

Chrisna dan Ismawati (2015), Pratama (2015), yang mengatakan

bahwasannya BOPO berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

probabilitas financial distress. Sedangkan hasil yang berbeda pula dari

penelitian Rahmania dan Hermanto (2014) yang mengatakan bahwasanya

BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap probabilitas

financial distress. Dengan hasil yang didapatkan, maka Hₒ Ditolak, dan

Hₐ Diterima.

4. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Financial

Distress

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Financing to Deposit

Ratio (FDR) memiliki pengaruh signifikan dengan nilai positif terhadap

financial distress. Nilai positif dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa antara

Page 105: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

81

FDR dan financial distress memiliki hubungan lurus. Dapat dijelaskan

bahwa semakin tinggi FDR diikuti dengan semakin meningkatnya

financial distress.

Hal ini dikarenakan FDR adalah rasio yang memperlihatkan

likuiditas bank yang merupakan hasil bagi dari dana yang disalurkan dan

dana yang berhasil dihimpun. Semakin tinggi rasio ini menjelaskan

semakin rendah likuiditas bank. Oleh karena itu dengan tingginya rasio ini

akan berpengaruh pada meningkatnya financial distress yang merupakan

kondisi dimana tahap awal sebuah kebangkrutan. Dengan hubungan yang

signifikan antara FDR dan financial distress, sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa rasio FDR dapat digunakan sebagai Early Warning

System guna mencegah terjadinya financial distress pada Bank Umum

Syariah.

Hasil penelitan ini didukung oleh penelitian Chrisna, Ismawati

(2015) yang mengatakan FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

probabilitas financial distress. Namun berbeda dengan Pratama (2015),

Wicaksana (2011), Sofiasani dan Gautama (2016) yang mengatakan

bahwasannya FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

probabilitas financial distress. Sedangkan hasil yang berbeda didapat dari

penelitian Rahmania dan Hermanto (2014) yang mengatakan bahwasannya

FDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap probabilitas financial

distress. Dengan hasil yang didapatkan, maka Hₒ Ditolak, dan Hₐ

Diterima.

Page 106: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

82

5. Variabel yang Terdapat Pengaruh Paling Dominan Terhadap

Financial Distress

Dari keempat variabel (X) yaitu CAR, ROA, BOPO dan FDR yang

paling dominan terhadap variabel (Y) yaitu financial distress, dan dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdapat pengaruh

paling dominan terhadap financial distress adalah variabel BOPO dengan

nilai koefisien 0,105.

Hal ini dapat dijelaskan bahwasannya variabel BOPO berpengaruh

paling dominan terhadap financial distress dibandingkan dengan variabel-

variabel lain. Hal ini dikarenakan variabel BOPO merupakan rasio yang

berhubungan dengan kemampuan bank dalam mengelola keefisienan bank

dalam menjalankan operasionalnya.

Dengan rasio BOPO yang terus meningkat dapat memperlihatkan

manajemen beban yang tidak terkontrol, dengan beban operasional yang

besar yang tidak diimbangi dengan pendapaan operasional akan

menyebabkan bank mengalami kesulitan keuangan sebagai pengantar bank

mengalami kebangkrutan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan

Meilita Fitri Rahmania dan Suwardi Bambang Hermanto (2014), dengan

hasil variabel yang paling dominan adalah NPL. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Paula Chrisna Istria Sari dan Kun Ismawati (2015),

dengan hasil variabel yang paling dominan adalah ROA , sedangkan NPL

ditempat kedua. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rendra Pratama

Page 107: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

83

(2015), dengan hasil variabel yang paling dominan adalah ROA,

sedangkan CAR ditempat kedua.

Kemudian penelitian ini sedikit diperkuat oleh penelitian yang

dilakukan Rizki Ludy Wicaksana (2011), dengan hasil variabel yang

terdapat pengaruh paling dominan terhadap financial distress adalah

variabel NPL, sedangkan variabel BOPO di tempat kedua. Selanjutnya

pada penelitian yang dilakukan oleh Gina Sofiasani dan Budhi Pamungkas

Gautama (2016), dengan hasil variabel yang paling dominan adalah ROA,

sedangkan BOPO di tempat kedua. Dari hasil yang didapatkan, maka H1

Ditolak, H2 Ditolak, H3 Diterima, dan H4 Ditolak.

Page 108: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa variabel independen Capital

Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh signifikan dengan nilai negatif

terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,016 dan nilai

koefisien -0,101.

2. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa variabel independen Return on

Assets (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan dengan nilai negatif

terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,765 dan nilai

koefisien -0,101.

3. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa variabel independen Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh

signifikan dengan nilai positif terhadap financial distress dengan nilai

signifikansi 0,029 dan nilai koefisien 0,105.

4. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa variabel independen Financing

to Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh signifikan dengan nilai positif

terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,044 dan nilai

koefisien 0,049.

Page 109: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

83

5. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa variabel independen yang paling

dominan terhadap financial distress adalah variabel Beban Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dengan nilai koefisien 0,105.

B. Saran

Setelah peneliti melihat hasil dari penelitian ini, maka terdapat beberapa

saran yang akan peneliti sampaikan sebaga berikut:

1. Terdapat perbedaan antara hasil dan fenomena yang diangkat. Oleh sebab

itu, untuk penelitian selanjutnya harus lebih mengkaji lebih dalam fenomena

yang hendak diangkat agar sesuai dengan hasilnya.

2. Terdapat satu variabel yang tidak terbukti dalam penelitian. Maka sebaiknya

bagi penelitian selanjutnya diperlukan referensi dan pemahaman yang lebih

dalam penggunaan variabel untuk dianalis lebih lanjut.

3. Memperluas periode waktu sampel agar dapat melihat kondisi financial

distress pada Bank Umum Syariah lebih lengkap.

4. Penelitian yang selanjutnya sebaiknya tidak terpaku terhadap variabel-

variabel pada rasio keuangan ataupun pada model prediksi kesehatan Bank

agar penelitian menjadi lebih baik dan mengetahui penyebab kebangkrutan

secara lengkap.

5. Penelitian selanjutnya sebaiknya bisa lebih mempertimbangkan variabel

makro agar penelitian menjadi lebih baik dan lengkap.

Page 110: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

84

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainul dan M. Syafii Antonio. "Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah".

Azkia Publisher, Tangerang Selatan, 2009.

Dendawijaya, Lukman. "Manajemen Perbankan". Ghalia Indonesia, Jakarta,

2009.

Fahmi, Irham. "Pengantar Manajemen Keuangan". CV Alfabeta, Bandung, 2013.

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariate". Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang, 2016.

Harahap, Sofyan Syafri."Analisis Kritis atas Laporan Keuangan". PT

Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010.

Hariyani, Iswi. "Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet". PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2010.

Harmono. "Manajemen Keuangan". PT Bumi Aksara, Jakarta, 2014.

Hery. "Analisis Kinerja Manajamen". PT Grasindo, Jakarta, 2015.

Ihsan, Dwi Nuraini. "Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah". UIN

Jakarta Press, Tangerang Selatan, 2013.

Karim, Adiwarman Azwar. "Bank Islam". PT RajaGrafindo Persada, Jakarta,

2013.

Kasmir. "Manajemen Perbankan". PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2014.

—. "Pengantar Manajemen Keuangan". Kencana, Jakarta, 2010.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah. "Buku Saku Perbankan Syariah". Kementerian Agama Republik

Indonesia, Jakarta, 2013.

Martono. "Bank dan Lembaga Keuangan Lain". EKONISIA FE UII, Yogjakarta,

2010.

—. "Bank dan Lembaga Keuangan Lain". EKONISIA, Yogjakarta, 2010.

Nachrowi, Djalal Nachrowi. "Pengunaan Teknik Ekonometri". PT Rajagrafindo

Persada, Jakarta, 2008.

Page 111: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

85

Priadana, Moh. Sidik dan Saludin Muis. "Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Bisnis". Graha Ilmu, Yogjakarta, 2009.

Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. "Perbankan Syariah". PKES Publishing,

Jakarta, 2008.

Rianto, M. Nur dan Yuke Rahmawati. "Manajemen Risiko Perbankan Syariah".

UIN PRESS, Jakarta, 2015.

Riyadi, Slamet. "Banking Asset and Liabillity Management", Edisi Ketiga.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. "Manajemen Keuangan Modern". Mitra Wacana

Media, Jakarta, 2014.

Sugiyono. "Metode Penelitian Administrasi". CV Alfabeta, Bandung, 2008.

Suharyadi dan Purwanto. "Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern",

Edisi 2, Buku 2. Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Teguh, Muhammad. "Metode Kuantitatif Untuk Analisis Ekonomi dan Bisnis". PT

Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2014.

Wangsawidjaja. "Pembiayaan Bank Syariah". PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2012.

Yuwono, Sony, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan. "Petunjuk Praktis

Penyusunan Banlanced Scorecard". PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

2007.

Ahmad Al-Shaleh, Mohammad dan Ahmad Mohammad Al-Kandari. "Prediction

of Financial Distress for Commercial Banks in Kuwait". World Review of

Business Research, Vol. 2. No. 6. November 2012.

Dwijayanti, Patricia Febrina. "Penyebab, Dampak, dan Prediksi dari Financial

Distress serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress". Jurnal

Akuntansi Kontemporer, Vol. 2, 2010.

Chrisna Istria Sari, Paula dan Kun Ismawati. "Analisis Pengaruh Rasio CAMEL

Dalam Mendeteksi Financial Distress Pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di BEI". 2015.

Fuad, Muhammad Alamsyah. "Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap

Stabilitas Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional Pada Periode

Krisis dan Non Krisis". Tesis, Magister Sains dan Doktor Fakultas

Ekonomika dan Bisnis UGM. Universitas Gadjah Mada. Yogjakarta, 2014.

Page 112: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

86

Gunadi, Iman., Aditya Anta Taruna, dan Harun Cicilia A. "Penggunaan Indeks

Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Pelaksanaan Surveilans

Makroprudensial". Working Paper Bank Indonesia, 2013.

Hapsari, Evanny Indri. "Kekuatan Rasio Keuangan Dalam Mempreiksi Kondisi

Financial Distress". Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 3, No. 2, 2012.

Khaliq, Ahmad, Basheer Altarturi, Hassanudin Thaker, Yousuf Harun, Nurun

Nahar. "Identifying Financial Distress Firms: A Case Study of Malaysia’s

Government Linked Companies (GLC)". International Journal of

Economics, Finance and Management, VOL. 3, NO. 3, April 2014.

Kusdiana, Yayu. "Analisis Model Camel dan Alman Z-Score Dalam Memprediksi

Kebangkrutan Bank Umum Di Indonesia". Jurnal Tepak Manajemen

Bisnis Vol. VI, No. 1, STIE Riau Pekanbaru, 2014. Pratama, Rendra.

"Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress

Bank Umum Syariah Menggunakan Model Logit di Indonesia". STIE

Perbanas Surabaya, 2015.

Rahmania, Meilita Fitri dan Suwardi Bambang Hermanto. "Analisis Rasio

Keuangan Terhadap Financial Distress Perusahaan Perbankan Studi

Empiris di BEI 2010-2012". Jurnal Ilmu & Riset Akuntasi Vol. 3, No. 11,

2014

Rahmaniah, Melan. dan Hendro Wibowo. "Analisis Potensi Terjadinya Financial

Distress pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia". Jurnal Ekonomi

dan Perbankan Syariah, 2015

Rantelino, Ronaldi., Njo Anastasia dan Gesti Memarista. "Prediksi Kebangkrutan

Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 1998-

2013". Finesta Vol. 3, No. 1, 2015.

Riyanto., Wahyu Pramono, dan Nuraini Pertiwi. "Outlook Stabilitas Perbankan

Indonesia". LPEM FEUI, 2015.

Sofiasani, Gina dan Budhi Pamungkas Gautama. "Pengaruh CAMEL Terhadap

Financial Distress Pada Sektor Perbankan Indonesia Periode 2009-

2013". Journal of Bussines Management and Enterpreneurship

Education". Vol. 1, No. 1, 2016.

Widarjo dan Setiawan. "Pengaruh Kondisi Financial Distress terhadap

Perusahaan Otomotif". Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 11, No 2, 2009.

Widyaningdyah, Agnes Utari dan Octa Fenny Listiyana. "Kecendrungan

Manajemen Laba pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil di BEI yang

diprediksi Mengalami Kebangkrutan". Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.

11, No.1, 2009.

Page 113: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

87

Wicaksana, Rizki Ludy. "Analisis Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kondisi

Bermasalah Pada Sektor Perbankan di Indonesia" Jurnal Universitas

Diponegoro, 2011.

Yusuf, Muhammad Rahmadi dan Fakhrudin. "Analisis Variabel Makro dan Rasio

Keuangan Terhadap Kredit Bermasalah". Jurnal Ekonomi Kebijakan

Publik, Vol. 3, No. 2, 2016.

www.bi.go.id. Bank Indonesia. "Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

13/24/DPNP". Surat Peraturan, Bank Indonesia, Jakarta, 2011.

www.bankmuamalat.co.id. "Laporan Triwulan". Bank Muamalat, diakses 10

November 2016

www.bankvictoriasyariah.co.id. "Laporan Triwulan". Bank Victoria Syariah,

diakses 10 November 2016

www.bcasyariah.co.id. "Laporan Triwulan". BCA Syariah, diakses 10 November

2016 www.bi.go.id/id/moneter/kurs-transaksi-bi, diakses 23 Januari 2017.

www.bi.go.id. "Statistik Perbankan Indonesia". Bank Indonesia, diakses 23

Januari 2017.

www.bjbsyariah.co.id. "Laporan Triwulan". BJB Syariah, diakses 10 November

2016

www.bnisyariah.co.id. "Laporan Triwulan". BNI Syariah, diakses 10 November

2016

www.brisyariah.co.id. "Laporan Triwulan". BRI Syariah, diakses 10 November

2016

www.finance.yahoo.com. "Indeks Harga Saham Gabungan". Yahoo Finance,

diakses 23 Januari 2017.

www.kinerjabank.com/artikel-umum/catatan-setelah-penutupan-16-bank-dalam-

likuidasi-tahun-1997, diakses 23 Januari 2017.

www.maybanksyariah.co.id. "Laporan Triwulan". Mayapada Bank Syariah,

diakses 10 November 2016

www.ojk.go.id. "Statistik Bank Umum Syariah". Otoritas Jasa Keuangan, Diakses

23 Januari 2017.

www.paninsyariah.co.id. "Laporan Triwulan". Bank Panin Syariah, diakses 10

November 2016

Page 114: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

88

www.syariahmandiri.co.id. "Laporan Triwulan". Bank Syariah Mandiri, diakses

10 November 2016

Page 115: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

89

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian

Periode BUS NPF CAR ROA BOPO FDR

2014 Q1 BNI Syariah 0.1 15.67 1.22 84.51 96.67

2014 Q1 Muamalat 2.11 17.61 1.44 85.55 105.4

2014 Q1 BSM 4.88 14.83 1.77 81.99 90.34

2014 Q1 BCA Syariah 0.15 21.68 0.86 85.37 89.53

2014 Q1 BRI Syariah 4.04 14.15 0.46 92.43 102.13

2014 Q1 BJB Syariah 4.58 16.95 -1.78 133.6 87.55

2014 Q1 Panin Syariah 1.03 31.15 1.45 80.67 112.84

2014 Q1 Victoria Syariah 4 16.53 0.49 91.65 107

2014 Q2 BNI Syariah 1.99 14.53 1.11 86.32 98.96

2014 Q2 Muamalat 3.3 16.31 1.03 89.11 96.78

2014 Q2 BSM 6.46 14.86 0.66 93.03 89.91

2014 Q2 BCA Syariah 0.14 21.83 0.67 94.94 91.17

2014 Q2 BRI Syariah 4.38 13.99 0.05 99.84 95.14

2014 Q2 BJB Syariah 4.55 16.8 -0.26 99.65 86.56

2014 Q2 Panin Syariah 0.76 25.52 1.64 75.58 140.97

2014 Q2 Victoria Syariah 6 16 -0.1 100 107

2014 Q3 BNI Syariah 1.99 19.35 1.11 85.85 94.29

2014 Q3 Muamalat 5.96 13.51 1 98.32 98.81

2014 Q3 BSM 6.76 15.53 0.8 93.02 85.68

2014 Q3 BCA Syariah 0.14 35.18 0.67 89.15 93.02

2014 Q3 BRI Syariah 4.79 13.86 0.3 97.35 94.85

2014 Q3 BJB Syariah 6.9 15.51 -0.49 102.31 135.08

2014 Q3 Panin Syariah 0.81 26.16 1.82 72.9 111.93

2014 Q3 Victoria Syariah 6 20 -0.1 112 107

2014 Q4 BNI Syariah 1.86 18.42 1.27 85.03 92.58

2014 Q4 Muamalat 6.55 13.91 0.17 64.81 84.14

2014 Q4 BSM 6.84 14.12 -0.4 100.6 81.92

2014 Q4 BCA Syariah 0.1 29.6 0.8 88.1 91.2

2014 Q4 BRI Syariah 4.6 12.89 0.08 99.77 93.9

2014 Q4 BJB Syariah 5 15.78 0.72 91.01 84.02

2014 Q4 Panin Syariah 0.53 25.69 1.99 82.58 94.09

2014 Q4 Victoria Syariah 7 15 -1 143 95

2015 Q1 BNI Syariah 2.22 15.4 1.2 89.87 90.1

2015 Q1 Muamalat 6.34 14.57 0.62 93.37 95.11

2015 Q1 BSM 68.1 12.63 0.81 91.57 81.67

Page 116: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

90

2015 Q1 BCA Syariah 0.92 25.53 0.71 90.62 100.11

2015 Q1 BRI Syariah 4.96 13.21 0.53 96.2 88.24

2015 Q1 BJB Syariah 7.18 13.85 0.08 98.73 88.5

2015 Q1 Panin Syariah 0.88 24.71 1.56 79.19 93.27

2015 Q1 Victoria Syariah 9 16 -2 111.9 95

2015 Q2 BNI Syariah 2.42 15.11 1.3 90.39 96.65

2015 Q2 Muamalat 4.93 14.91 0.54 94.84 99.05

2015 Q2 BSM 6.67 11.97 0.55 96.16 85.01

2015 Q2 BCA Syariah 0.6 23.56 0.79 94.89 94.13

2015 Q2 BRI Syariah 5.31 11.03 0.78 93.84 92.05

2015 Q2 BJB Syariah 6.91 12.2 0.07 99.47 95.7

2015 Q2 Panin Syariah 0.91 21.17 1.22 88.8 97.58

2015 Q2 Victoria Syariah 5 20 1 90 85

2015 Q3 BNI Syariah 2.54 15.38 1.32 91.6 89.65

2015 Q3 Muamalat 4.64 13.71 3.6 96.26 96.09

2015 Q3 BSM 6.89 11.84 4.2 97.41 84.49

2015 Q3 BCA Syariah 0.59 36.6 0.86 94.61 102.09

2015 Q3 BRI Syariah 4.9 13.82 0.8 93.91 86.61

2015 Q3 BJB Syariah 6.91 22.44 -0.95 104.25 103.48

2015 Q3 Panin Syariah 1.23 21.44 1.13 89.57 96.1

2015 Q3 Victoria Syariah 6 19 -1 99 102

2015 Q4 BNI Syariah 2.53 15.48 1.43 89.63 91.94

2015 Q4 Muamalat 7.11 12.36 0.2 97.42 90.3

2015 Q4 BSM 6.04 12.85 0.56 94.78 81.99

2015 Q4 BCA Syariah 0.7 34.3 1 91.2 91.4

2015 Q4 BRI Syariah 4.86 13.94 0.76 93.79 84.16

2015 Q4 BJB Syariah 6 15 -0.95 98 104

2015 Q4 Panin Syariah 2.63 20.3 1.14 89.29 96.43

2015 Q4 Victoria Syariah 6 16 -2 119 95

2016 Q1 BNI Syariah 2.77 15.85 1.65 85.37 86.26

2016 Q1 Muamalat 6.07 12.1 0.25 97.32 97.3

2016 Q1 BSM 64.2 13.39 0.56 94.44 80.16

2016 Q1 BCA Syariah 0.59 39.16 0.76 94.07 92.76

2016 Q1 BRI Syariah 4.84 14.66 0.99 90.7 82.73

2016 Q1 BJB Syariah 6.93 24.58 0.9 95.12 92.53

2016 Q1 Panin Syariah 2.7 19.77 0.2 98.14 94.03

2016 Q1 Victoria Syariah 11 16 -3 113.3 95

2016 Q2 BNI Syariah 2.8 15.56 1.59 85.88 86.92

2016 Q2 Muamalat 7 12 1 90 99

2016 Q2 BSM 5.58 13.69 0.62 93.76 82.31

2016 Q2 BCA Syariah 0.55 37.93 0.9 92.87 99.6

Page 117: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

91

2016 Q2 BRI Syariah 4.87 14.06 1.03 90.41 87.92

2016 Q2 BJB Syariah 17.09 20.93 -1.94 106.12 93.67

2016 Q2 Panin Syariah 2.7 19.51 0.36 96.51 89.6

2016 Q2 Victoria Syariah 12 15 -7 177 95

2016 Q3 BNI Syariah 3.03 15.82 1.53 86.28 85.79

2016 Q3 Muamalat 4.43 12.75 0.13 98.89 96.47

2016 Q3 BSM 5.43 13.5 0.6 93.93 80.4

2016 Q3 BCA Syariah 1.1 37.1 1 92.9 97.6

2016 Q3 BRI Syariah 5.22 14.3 0.98 90.99 83.98

2016 Q3 BJB Syariah 12.5 23.1 -6.15 118.66 107.42

2016 Q3 Panin Syariah 2.87 19.86 0.42 95.91 89.14

2016 Q3 Victoria Syariah 11.61 14.2 -6.19 163.41 97.79

2014 Q1 Maybank

Syariah 2.87 64.93 5.61 53.53 182.42

2014 Q2 Maybank

Syariah 5.53 61.51 2.36 80.21 177.64

2014 Q3 Maybank

Syariah 0.43 63.24 3.75 67.86 180.31

2014 Q4 Maybank

Syariah 5.04 52.14 3.6 69.62 157.77

2015 Q1 Maybank

Syariah 5.06 52.16 -2.63 124.36 161.88

2015 Q2 Maybank

Syariah 15.15 44.5 -16.4 212.62 202.45

2015 Q3 Maybank

Syariah 18.07 43.05 -10.59 145.5 227.11

2015 Q4 Maybank

Syariah 35.15 38.04 -20.13 192.6 110.54

2016 Q1 Maybank

Syariah 21.88 46.57 -2.9 114.67 143.99

2016 Q2 Maybank

Syariah 29.31 45.63 -11.02 182.28 146.43

2016 Q3 Maybank

Syariah 30.3 46.07 -10.38 171.24 157.15

Sumber: Laporan Triwulanan BUS, BI, OJK

Page 118: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

92

Lampiran 2: Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPF 99 .10 68.10 6.9167 10.45364

CAR 99 11.03 64.93 21.8777 12.30674

ROA 99 -20.13 5.61 -.2649 3.69628

BOPO 99 53.53 212.62 99.7583 25.41453

FDR 99 80.16 227.11 102.5195 26.95265

Valid N (listwise) 99

Sumber: Hasil olah data SPSS

Lampiran 3: Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 99 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 99 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 99 100.0

Sumber: Hasil olah data SPSS

Lampiran 4: Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.178 8 .841

Sumber: Hasil olah data SPSS

Lampiran 4: 2 Log Likelihood Pada Block Pertama

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 134.310 .343

2 134.309 .347

3 134.309 .347

Sumber: Hasil olah data

Page 119: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

93

Lampiran 5: -2 Log Likelihood Pada Block Kedua

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant CAR ROA FDR BOPO

Step 1 1 107.301 -4.026 -.071 .060 .022 .037

2 100.241 -7.881 -.097 .101 .037 .068

3 97.137 -10.533 -.104 .032 .045 .091

4 96.358 -11.721 -.102 -.076 .048 .101

5 96.318 -12.173 -.101 -.100 .049 .105

6 96.318 -12.205 -.101 -.101 .049 .105

7 96.318 -12.205 -.101 -.101 .049 .105

Sumber: Hasil olah data

Lampiran 6: Omnibus Test of Model Coefficient

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 37.992 4 .000

Block 37.992 4 .000

Model 37.992 4 .000

Sumber: Hasil olah data

Lampiran 7: Cox and Snell’s R Square and Nagelkerke R Square

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 96.318a .319 .429

Sumber: Hasil olah data

Lampiran 8: Koefisien Parsial

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a CAR -.101 .042 5.855 1 .016 .904

ROA -.101 .339 .089 1 .765 .904

FDR .049 .024 4.063 1 .044 1.051

BOPO .105 .048 4.760 1 .029 1.111

Constant -12.205 5.356 5.192 1 .023 .000

Sumber: Hasil olah data

Page 120: PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN FDR TERHADAPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36283/1/MUAMAR... · Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ... Masuk Tahun

94

Lampiran 9: Tabel Klasifikasi

Observed

Predicted

Financial Distress

Percentage Correct

Non Financial Distress

Financial Distress

Step 1 Financial Distress Non Financial Distress

36 5 87.8

Financial Distress

16 42 72.4

Overall Percentage 78.8

Sumber: Hasil olah data