pengaruh air kelapa (cocos nucifera l.) dan asam …digilib.unila.ac.id/25738/3/skripsi tanpa bab...

46
PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (GA3) SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE BUNGA PADA BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii Bolus ex Hook.) (Skripsi) Oleh Gia Kerlin Angraini FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: doannhi

Post on 03-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT(GA3) SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE BUNGA

PADA BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii Bolus ex Hook.)

(Skripsi)

Oleh

Gia Kerlin Angraini

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

ABSTRAK

PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) dan ASAM GIBERELAT(GA3) SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE PADA

BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii Bolus ex Hook.)

Oeh

Gia Kerlin Angraini

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi air kelapa danGA3 terhadap senescence pada potong gerbera (Gerbera jamesonii). Penelitian inidilaksanakan dari bulan Oktober sampai November 2016 di LaboratoriumFisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Universitas Lampung. Variabel dalam penelitian ini yaitu berat segarbunga, berat kering bunga, kadar air relatif bunga, kandungan karbohidrat terlaruttotal bunga, dan level gula pereduksi. Parameter kuantitatif dalam penelitian iniadalah nilai tengah (µ) dari berat segar, berat kering, kandungan karbohidratterlarut total dan kadar air relatif bunga, sedangkan parameter kualitatif adalahlevel gula pereduksi. Penelitian ini disusun dalam rancangan faktorial 2 x 3. Airkelapa (faktor A) dengan 2 taraf konsentrasi: 0% (v/v) dan 50% (v/v), faktor B(GA3) dengan 3 taraf konsentrasi: 0 ppm, 250 ppm dan 500 ppm. Uji Levene dananalisis ragam dilakukan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan airkelapa 50% (v/v) tanpa GA3 meningkatkan secara nyata berat segar bunga sebesar53,33% dan berat kering bunga sebesar 45,45%. Penggunaan air kelapa dan GA3tidak memberikan pengaruh terhadap kadar air relatif sedangkan air kelapa 50%menurunkan kandungan karbohidrat terlarut total bunga sebesar 18,98% dan GA3500 ppm sebesar 7,35%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kombinasi airkelapa dan GA3 tidak efektif menunda senescence pada bunga potong gerbera.Untuk menunda senescence dapat digunakan salah satu bahan yaitu air kelapa atauGA3.

Kata kunci: senescence, bunga gerbera, air kelapa, asam giberelat.

Page 3: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT(GA3) SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE PADA BUNGA

POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii Bolus ex Hook.)

Oleh

Gia Kerlin Angraini

SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA SAINS

PadaJurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)
Page 5: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)
Page 6: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Gia Kerlin Angraini, dilahirkan di Bandar

Lampung pada tanggal 2 Mei 1995 sebagai anak pertama

dari dua bersaudara dari Ayahanda Gari Irawan dan Ibunda

Jannatia. Penulis mengawali pendidikan Taman Kanak-

Kanak di TK Yuridesma Sari Bandar Lampung Pada Tahun

2000 dilanjutkan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Raja Basa

Raya pada tahun 2001, kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 19

Bandar Lampung pada tahun 2007 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung pada tahun 2010. Penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah

Biologi Umum Jurusan Peternakan, dan Fisiologi Tumbuhan di Jurusan Biologi. Penulis

juga menjadi anggota Biro Dana dan Usaha di Himpunan Mahasiswa Biologi

(HIMBIO) Fakultas MIPA Unila pada tahun 2014-2015.

Page 7: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

v

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata pada bulan Januari-Maret 2016 di desa

Gunung Tapa Udik, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang. Pada

bulan Juli-September 2016 penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung dengan judul “Uji

Mikrobiologi Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK) dan

Esherichia coli Pada Sampel Obat Tradisional Serbuk dan Kapsul di Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung”

Page 8: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim..

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, aku persembahkan karya kecilini sebagai pertanggung jawaban, bakti serta mimpiku untuk:

Papa dan Mama tersayag dan tercinta atas segala doa, perhatian, pengertian,kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan kepadaku dengan tulus iklhas

demi kebahagiaan dan keberhasilanku.

Adikku dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan semangat dandukungan selama menjalani pendidikan.

Para Guru dan Dosen yang telah membimbing, mendidik dan berbagi ilmukepadaku.

Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat dan menemani selamamenjalani pendidikan.

Orang-orang terdekat yang selalu menjadi pendengar yang baik disaat sedihmaupun senang

Alamamater kebanggaan Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

MOTTO

Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anak.Tetapi banyaknya ilmu, besarnya kesabaran, mengungguliorang lain dalam ibadahnya, apabila berbuat kebaikan iabersyukur dan apabila berbuat salah (dosa) ia beristigfar

kepada Allah SWT (Ali bin Abi Thalib)

Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorangwanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu.

Ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas (Dian Sastro)

You’re braver than you believe, and stronger and smarter thanyou think (A.A Milne)

Be what you want to be, not what others want to see (Anonim)

Page 10: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya,

shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Air Kelapa (Cocos nucifera L.) dan Asam Giberelat (GA3) Serta

Interaksinya Terhadap Senescence Pada Bunga Potong Gerbera (Gerbera

jamesonii Bolus ex Hook.)” tepat pada waktunya. Dalam melaksanakan

penelitian dan penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa masih ada

kekurangan dan penulis mendapat banyak bantuan, oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Martha L. Lande, M.P., sebagai dosen pembimbing 1 yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan nasihat dan ilmu

bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi.

2. Ibu Dra. Tundjung T. Handayani, M.S., sebagai dosen pembimbing 2 yang

telah membimbing, berbagi ilmu, memberi semangat, kritik, serta nasihat

bagi penulis.

Page 11: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

9

3. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc., sebagai pembahas yang banyak membantu penulis,

memberi kritik, nasihat dan berbagi ilmu bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Drs. Hendri Busman, M. Biomed., sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan saran, nasihat, dan bimbingan selama penulis menyelesaikan

pendidikan.

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung.

6. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., sebagai ketua Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Ibu Dr. Endang Nurcahyani, M.Si., sebagai koordinator seminar usul.

8. Bapak Priyambodo, M.Sc., sebagai koordinator seminar hasil.

9. Ibu Dra. Yulianty, M.Si. sebagai kepala laboratorium Botani.

10. Bapak Hambali, bapak Tris dilaboratorium Botani 1 yang telah membantu dalam

peminjaman alat dan semua keperluan penelitian.

11. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

atas ilmu yang sudah diberikan selama penulis melaksanakan studi di Jurusan Biologi.

12. Teman-teman seperjuangan selama penelitian Ade Silvinia, Dini Ambarwati , Herta

Maniara, Karlisa Anggraeni, Oktarina Husaini, dan Rizka Devi Anggita yang selalu

mendukung serta menilai tulisan saya, terimakasih atas bantuan kalian semua.

Page 12: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

10

13. Mama dan papa yang tidak pernah lelah memberikan perhatian, pengertian, dukungan

kepada penulis, melalui doa yang selalu dipanjatkan maupun melalui dukungan

materil.

14. Orang-orang terdekat yang selalu memberikan semangat, dukungan dan nasihat agar

penulis dapat dengan sabar menyelesaikan pendidikan S1.

15. Teman-teman Biologi angkatan 2013 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

terimakasih atas kebersamaan, dukungan, motivasi, dan semangat untuk penulis.

16. Kakak tingkat biologi yang sudah berbagi pengalaman selama menjalani pendidikan.

17. Keluarga besar KKN desa Gunung Tapa Udik, Tulang Bawang untuk kebersamaan,

pengalaman, dan pembelajaran.

18. Keluarga besar BBPOM Bandar Lampung, terima kasih atas ilmunya selama penulis

melaksanakan kerja praktik.

19. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini dan

masih dibutuhkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan

tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 20 Februari 2017

Penulis

Gia Kerlin Angraini

Page 13: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

MOTTO ................................................................................................... vii

SANWACANA ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah ............................................. 1

B. Tujuan Penelitian .............................................................. 4

C. Manfaat Penelitian ............................................................ 4

D. Kerangka Pemikiran .......................................................... 4

E. Hipotesis ............................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bunga Gerbera (Gerbera jamesonii) ................................. 7

1. Klasifikasi Tanaman.................................................... 7

2. Deskripsi Bunga Gerbera ............................................ 8

B. Senescence (penuaan)........................................................ 10

C. Gibberellic Acid (GA3) ..................................................... 14

D. Sitokinin Dalam Air Kelapa .............................................. 16

Page 14: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ............................................................ 19

B. Alat dan Bahan .................................................................. 19

C. Rancangan Percobaan ....................................................... 20

D. Variabel dan Parameter ..................................................... 20

E. Pelaksanaan ....................................................................... 21

F. Pengamatan ....................................................................... 22

G. Analisis Data ..................................................................... 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Berat segar bunga gerbera ........................................... 25

2. Berat kering bunga gerbera ......................................... 27

3. Kadar air relatif bunga gerbera ................................... 28

4. Kandungan karbohidrat terlarut total bunga ............... 29

5. Level gula pereduksi ................................................... 31

B. Pembahasan ....................................................................... 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 37

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 38

LAMPIRAN ............................................................................................. 41

Page 15: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi air kelapa.......................................................................... 18

2. Notasi faktor, taraf dan kombinasi perlakuan percobanfaktorial 2 × 3..................................................................................... 20

3. Pengenceran air kelapa sesuai konsentrasi......................................... 22

4. Rata-rata berat segar bunga gerbera 1 minggu setelahperlakuan kombinasi GA3 dan air kelapa .......................................... 26

5. Rata-rata berat kering bunga gerbera 1 minggu setelahperlakuan kombinasi GA3 dan air kelapa .......................................... 28

6. Rata-rata kadar air relatif bunga gerbera 1 minggu setelahperlakuan kombinasi GA3 dan air kelapa .......................................... 30

7. Rata-rata karbohidrat terlarut total bunga gerberav 1 minggusetelah perlakuan kombinasi GA3 dan air kelapa.............................. 31

8. Pengamatan level gula pereduksi ....................................................... 32

9. Efek kombinasi air kelapa dan ga3 .................................................... 34

10. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, koefisienkeragaman, dan confidence interval berat segar bunga gerbera ........ 41

11. Residual treatment data berat segar bunga gerbera............................ 41

12. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error koefisienkeragaman dan confidence interval berat kering bunga gerbera........ 45

13. Residual treatment data berat kering bunga gerbera .......................... 45

14. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error koefisienkeragaman dan confidence interval kadar air relatif bunga ............... 49

Page 16: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

xv

15. Residual treatment data kadar air relatif bunga ................................. 49

16. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error koefisien keragamandan confidence interval kandungan karbohidrat terlarut total ........... 52

17. Residual treatment data kandungankarbohidrat terlarut total ............ 52

Page 17: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bunga Gerbera...................................................................................... 8

2. Struktur Kimia Gibberrelic Acid.......................................................... 15

3. Struktur Kimia Sitokinin (zeatin) ......................................................... 16

4. Kurva Interaksi Antara Air Kelapa Dan GA3 TerhadapBerat Segar Bunga Gerbera .................................................................. 27

5. Kurva Interaksi Antara Air Kelapa Dan GA3 TehadapBerat Kering Bunga Gerbera ................................................................ 29

6. Grafik Main Effect GA3 Terhadap Kandungan KarbohidratTerlarut Total Bunga Gerbera........................................................................ 31

7. Grafik Main Effect Air Kelapa Terhadap KandunganKarbohidrat Terlarut Total Bunga Gerbera.................................................... 32

8. Gula Pereduksi yang Ditunjukkan dengan AdanyaEndapan Berwarna Merah Bata ..................................................................... 33

9. Grafik kurva standar glukosa ............................................................... 55

10. Penimbangan GA3 ............................................................................. 56

11. Perendaman 24 potong bunga gerbera selama 4 jam......................... 56

12. Bunga gerbera hari ke-1 setelah perendaman .................................... 57

13. Bunga gerbera setelah hari ke-2 perendaman .................................... 58

14. Bunga gerbera setelah hari ke-3 perendaman .................................... 59

15. Bunga gerbera setelah hari ke-4 perendaman .................................... 60

16. Bunga gerebera setelah hari ke-5 perendaman .................................. 61

Page 18: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

xvii

17. Bunga gerbera hari ke-7 setelah perendaman .................................... 62

18. Bunga gerbera hari ke-7 setelah perendaman .................................... 63

19. Perendaman untuk menentukan level gula pereduksi ........................ 64

20. Gula pereduksi hasil perendaman selama 10 menit dengan endapanberwarna merah bata .......................................................................... 64

21. Penentuan kandungan karbohidrat terlarut total bunga gerbera......... 65

22. Bunga yang telah di oven selama 2 jam............................................. 65

23. Penimbangan berat kering bunga....................................................... 66

Page 19: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Menurut Widyawan (1994) bunga potong adalah bunga yang

dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian untuk berbagai keperluan kegiatan

manusia seperti kelahiran, perkawinan dan kematian. Oleh karena itu,

bunga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Tim Direktorat Bina Produksi Hortikultura (TDBPH) (2008) menyatakan

bahwa terdapat tiga jenis bunga potong yang mempunyai nilai komersial

di Indonesia, yaitu: krisan, mawar dan gerbera (hebras).

Salah satu jenis bunga potong yang paling populer dan disukai oleh

konsumen adalah gerbera. Sentra penanaman bunga potong gerbera di

Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Simpang Empat (Sumatra Utara),

Cipanas, Lembang, Sukabumi (Jawa Barat), Bandungan (Jawa Tengah),

Batu dan Pujon (Jawa Timur). Sentra tanaman gerbera di dunia adalah

negara Belanda dan Thailand (Soekartawi, 1996).

Bunga gerbera (Gerbera jamesonii) merupakan salah satu kelompok

tanaman hias yang terdapat di Indonesia. Bunga gerbera memiliki warna

yang bervariasi dan menarik, oleh karena itu bunga gerbera dapat

Page 20: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

2

dijadikan sumber ekonomi bagi masyarakat. Bisnis dan perdagangan

bunga dan tanaman hias di Indonesia kini semakin berkembang. Salah satu

bagian dari tanaman hias adalah bunga potong (cut flower).

Umumnya kendala yang ada pada bunga potong adalah lama kesegeran

bunga yang relatif singkat. Kesegaran bunga merupakan salah satu hal

yang dipertimbangkan oleh konsumen saat membeli bunga potong, seperti

bunga potong gerbera. Kesegaran bunga berkaitan dengan nilai ekonomi

karena nilai jual bunga potong akan tetap tinggi jika kesegaran bunga tetap

terjaga.

Salah satu penanganan pascapanen bunga potong dapat dilakukan dengan

menunda kelayuan menggunakan bahan-bahan pengawet. Pada umumnya,

penundaan senescence bunga potong dapat dilakukan dengan pemberian

zat pengatur tumbuh (ZPT) secara eksogen. Selain itu, penundaan

kelayuan bunga juga dipengaruhi oleh ketersediaan karbohidrat dan

pertumbuhan mikrobia. Mayak et al., (1974) menyatakan bahwa hormon

pertumbuhan dapat mengendalikan kelayuan bunga. Kelayuan pada petal

dapat ditunda atau dihambat dengan menggunakan sitokinin dan giberelin

(Serek dan Reid, 1997; Jaroenkit dan Paull, 2003; Bhattacharjee dan De,

2005 dalam Mangave et al., 2013). Eason (2002) juga menyatakan bahwa

GA3 dapat menunda kelayuan bunga dan pemudaran warna bunga terkait

dengan penundaan aktivitas proteolisis.

Page 21: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

3

Hormon giberelin dapat meningkatkan permeabilitas liposom (lipid

bilayer) pada membran sel terhadap glukosa sehingga mampu

mempertahankan kualitas bunga potong (Wood dan Pleg, 1974).

Hormon sitokinin pada air kelapa dapat menunda senescence pada tingkat

sel dan jaringan tanaman. Sumber energi yang berasal dari air kelapa yang

mengandung karbohidrat dan hormon sitokinin berguna sebagai penunda

senescence pada bunga potong agar dapat lebih mempertahankan

kesegarannya (Iriani, 2009).

Penggunaan air kelapa pada penelitian ini berdasarkan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Adi M (2014) yang menggunakan

larutan air kelapa dengan konsentrasi 0 %, 30 %, 40 %, 50 %, dan 60%

untuk menjaga kesegaran bunga potong mawar (Rosa hybrida). Penelitian

lain oleh Emongor (2004) dilakukan untuk menjaga kesegaran bunga

potong gerbera (Gerbera jamesonii) dengan menggunakan GA3

konsentrasi 0; 2,5; 5; dan 7,5 mg L-1.

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh kombinasi larutan air kelapa yang mengandung sitokinin dengan

GA3 terhadap senescence pada bunga potong gerbera (Gerbera

jamesonii).

Page 22: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

4

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah kombinasi larutan

air kelapa dan GA3 memberikan pengaruh terhadap senescence pada

bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii)

C. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh cara untuk menunda

senescence pada bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) dan memberi

informasi bagi produsen maupun konsumen bunga potong mengenai cara

menunda senescence pada bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii).

D. Kerangka Pemikiran

Bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) merupakan salah satu jenis

tanaman hias yang hanya dapat hidup selama beberapa hari apabila

disimpan pada suhu ruang setelah proses panen. Masa simpan bunga

potong yang disimpan pada suhu ruang bergantung pada proses respirasi

yang terjadi. Perbedaan suhu dan lokasi untuk proses pemasaran dapat

mempercepat respirasi dan trasnpirasi berlebih, sehingga menyebabkan

kerusakan dan bunga cepat layu. Bunga yang layu dicirikan oleh tekstur

bunga yang lemas, warna yang pudar atau coklat, adanya bintik hitam atau

coklat pada bunga, cabang yang menunduk dan tidak ada tegangan

permukaan mahkota sehingga mahkota cenderung lemas.

Page 23: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

5

Senescence pada tanaman adalah proses perkembangan tanaman yang

menua. Senescence bunga potong sangat dipengaruhi oleh suhu,

kandungan karbohidrat dan respirasi. Laju peningkatan suhu dan

berkurangnya karbohidrat yang diakibatkan kegiatan respirasi

menyebabkan proses perusakan dipercepat.

Air kelapa digunakan sebagai sumber gula. Adanya kandungan gula

sebagai larutan perendam memungkinkan ketersediaan karbohidrat yang

cukup untuk aktivitas respirasi bunga potong, sehingga dapat memperlama

kesegaran bunga. Asam giberelat (GA3) digunakan sebagai zat yang

diharapkan dapat menghambat proses senescence pada bunga potong

gerbera.

Pada penelitian ini digunakan air kelapa dan GA3 sebagai larutan

perendam dan variabel yang diamati yaitu kandungan karbohidrat terlarut

total bunga, berat segar bunga, berat kering bunga, kadar air relatif bunga,

dan level gula pereduksi. Konsentrasi kombinasi sitokinin dari air kelapa

yaitu 0% (v/v) dan 50% (v/v) dan GA3 berkonsentrasi 0 ppm, 250 ppm,

dan 500 ppm dengan lama perendaman selama 4 jam.

E. Hipotesis

Air kelapa yang mengandung sitokinin dan GA3 berpengaruh terhadap

kesegaran dan masa simpan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii).

Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Page 24: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

6

1. Kombinasi larutan air kelapa dan GA3 mempengaruhi proses

senescence pada bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii)

H0 : µ0 = µ1

H1 : µ0 < µ1

µ0= nilai tengah salah satu variabel kesegaran pada bunga potong

gerbera (kandungan karbohidrat terlarut total bunga, berat segar bunga,

berat kering bunga, kadar air relatif bunga, dan level gula pereduksi)

kontrol.

µ1 = nilai tengah salah satu variabel kesegaran pada bunga potong

gerbera (kandungan karbohidrat terlarut total bunga, berat segar bunga,

berat kering bunga, kadar air relatif bunga, dan level gula pereduksi)

perlakuan.

Hipotesis diterima jika H0 ditolak atau H1 diterima.

2. Konsentrasi kombinasi larutan air kelapa dan GA3 berpengaruh

sekurang-kurangnya dengan salah satu variabel kesegaran pada bunga

potong gerbera.

Page 25: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bunga Gerbera (Gerbera jamesonii)

1. Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi bunga gerbera berdasarkan National Resources

Conservation Service, USDA (2016) yaitu sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Asteridae

Order : Asterales

Family : Asteraceae

Genus : Gerbera J.F. grnel

Species : Gerbera jamesonii Bolus ex Hook

Page 26: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

8

Salah satu jenis bunga gerbera dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bunga gerbera (Dokumen pribadi, 2016)

2. Deskripsi Bunga Gerbera

Bunga dengan genus gerbera merupakan tanaman hias berupa herba

tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai

gebras atau herbas. Tanaman gerbera dapat mencapai ketinggian 40-45

cm atau lebih. Akar tanaman berbentuk seperti tali dengan lebar 1-2,5

mm, bagian tengah akar seperti akar tunggang. Permukaan daun

ditumbuhi dengan bulu-bulu halus, permukaan daun bagian atas

berwarna hijau gelap, dan bagian bawah berwarna hijau terang, tepi

daun tidak rata (berlekuk-lekuk). Bunga tumbuh pada satu tangkai dan

diameter bunga dapat mencapai 75 mm atau lebih. Warna bunga

bervariasi mulai dari putih sampai merah gelap dan semua variasi

Page 27: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

9

diantaranya. Warna yang paling menonjol yaitu oranye-merah

(www.gerbera.org).

Bunga gerbera yang siap dipanen yaitu kuntum bunganya telah mekar

penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar atau ketika lajur

dari kelopak bunga berkelamin ganda telah mekar. Pemanenan sekitar

umur 6-8 bulan setelah tanam bibit yang berasal dari biji, atau 3-5

bulan bila bibitnya berasal dari anakan. Gerbera tidak dapat bertahan

lama apabila disimpan di suhu kamar, dapat kehilangan hingga 40%

vaselife setelah disimpan selama 7 hari (Gardjito, 2015).

Berdasarkan (Gardjito, 2015) ada tiga jenis gerbera yang telah

dibudidayakan di Indonesia, dilihat dari keragaman bentuk bunga,

terutama struktur helai mahkota, yaitu:

a. Gerbera berbunga selapis

Bunga jenis ini mempunyai mahkota bunga yang tersusun selapis

dan umumnya berwarna merah, kuning, dan merah jambu.

b. Gerbera berbunga dua

Bunga jenis ini mempunyai helai mahkota tersusun bervariasi lebih

dari satu. Lapis helai mahkota bagian luar tampak berbeda

susunannya. Contoh gerbera berbunga dua yaitu Gerbera jamesonii

fantasi double purple yang berwarna merah.

Page 28: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

10

c. Gerbera berbunga tiga lapis

Bunga jenis ini mempunyai helai mahkota 3 lapis. Contoh gerbera

berbunga tiga lapis yaitu Gerbera jamesonii fantasi triple red yang

berbunga dominan merah, kemudian bervariasi kuning atau hijau

kekuningan.

B. Senescence (Penuaan)

Senescence merupakan salah satu tahapan perkembangan biologis. Proses

ini merupakan salah satu tahap perubahan menuju kematian suatu

organisme. Menurut beberapa para ahli, senescence merupakan stadia

akhir dari suatu organ yang tidak dapat kembali dan mengawali proses

perusakan sel-sel dan akhirnya organ tersebut mati (Bambang, 2014).

Senescence dapat terjadi secara alami atau karena pengaruh eksternal

seperti lingkungan abiotik (suhu ekstrim, keterbatasan hara dll) dan biotik

(patogen, naungan dll).

Senescence bunga merupakan tahap akhir dari perkembangan bunga yang

ditandai dengan kelayuan bunga dan gugurnya perhiasan bunga (corolla).

Proses senescence keseluruhan bunga diatur oleh mekanisme genetik dan

tergantung pada energi. Senescence petal diinduksi oleh peningkatan

aktvitas RNAase, kadar etilen meningkat memacu terjadinya perombakan

komponen sel dan degradasi antosianin sehingga warna bunga menjadi

pudar. Senescence bunga juga terjadi karena adanya polinasi yang

Page 29: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

11

menyebabkan degradasi makromolekul dan remobilisasi nutrisi untuk

proses perkembangan jaringan seperti ovarium (Stead, 1994).

Menurut Bambang (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi senescence

adalah sebagai berikut:

1. Suhu

Suhu respirasi dan laju peningkatan suhu yang diakibatkan oleh adanya

kegiatan respirasi dapat mempengaruhi laju perkembangan dan

senescence bunga potong sehingga proses perusakan dipercepat. Hal

ini dapat terjadi pada pengepakan, karena kurangnya fasilitas

pendinginan. Pengaruh suhu pendinginan akan nampak apabila suhu

pendinginan di bawah 12,5 ºC . Pada keadaan suhu tersebut, chilling

injury akan terjadi.

2. Air

Tanaman hias termasuk bunga potong sangat peka terhadap

kekeringan. Hal ini dikarenakan permukaan volume yang tinggi.

Sedapat mungkin air yang hilang selama periode pascapanen dapat

digantikan dengan air atau larutan dalam vas. Kelembaban relatif yang

tinggi selama penyimpanan dan pengangkutan dapat mengurangi

cekaman air. Pergerakan air di dalam batang atau tangkai bunga

potong sangat tergantung pada komposisi larutan dalam vas. Larutan

yang bersifat asam bergerak lebih cepat dibandingkan larutan yang

bersifat netral atau basa.

Page 30: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

12

3. Pemberian Karbohidrat

Tidak seperti buah dan syuran, bunga dapat dipotong sebelum matang

pada saat stadia kuncup, seperti pada bunga mawar dan gladiol. Tetapi

untuk anyelir, bunga dipanen saat mendekati mekar penuh, namun

masih dapat dipanen pada stadia kuncup untuk tujuan penyimpanan

yang lebih panjang.

Berat kering bunga mawar yang berkembang penuh lebih berat dua

kali lipat dari bunga yang dipanen saat kuncup. Semakin berat bunga

tersebut, semakin banyak sumber karbohidrat tersimpan. Batang atau

tangkai bunga tidak dapat sepenuhnya memasok semua bahan yang

diperlukan untuk menambah berat kering. Maka perlu adanya

tambahan senyawa yang berasal dari larutan vas. Karena memasok

karbohidrat untuk perkembangan dan respirasi sangat penting bagi

kualitas dan lama hidup bunga dalam vas, maka cadangan yang cukup

merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan

komoditi panenan ini. Penambahan gula pada larutan vas akan

memperpanjang umur bunga potong.

4. Kondisi Pertumbuhan

Kondisi prapanen yang sangat menentukan kualitas bunga potong

adalah pertumbuhannya selama dilapang. Hal ini berkaitan dengan

kandungan karbohidrat pada batang atau tangkai bunga. Semakin

banyak persediaan karbohidrat semakin baik kualitas bunga potong

tersebut. Menurut beberapa peneliti, cahaya adalah faktor prapanen

yang sangat mempengaruhi kualitas bunga potong. Kuncup bunga

Page 31: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

13

yang terbentuk pada tanaman yang tumbuh pada kondisi intensitas

cahaya rendah, bunga potongnya akan berumur pendek bila

dibandingkan dengan kuncup bunga yang diperoleh dari tanaman yang

tumbuh pada kondisi penyinaran penuh. Selain cahaya, faktor

prapanen lainnya adalah suhu. Penurunan suhu lingkungan selama

pertumbuhannya (kurang lebih tiga minggu sebelum panen) akan

mengurangi umur bunga potong yang dihasilkannya. Pengaruh suhu ini

berkaitan dengan meningkatnya kandungan senyawa-senyawa

phenolik pada daun. Pada suhu rendah, jumlah air yang diserap akan

berkurang, hal inilah yang menyebabkan kandungan beberapa senyawa

phenolik tersebut meningkat. Kondisi cahaya dan suhu selama

pertumbuhan atau selama masa prapanen, juga mempengaruhi

pigmentasi, terutama pada warna petal.

5. Kondisi Penyimpanan

Pemakaian atau pembongkaran karbohidrat yang tertimbun terjadi

selama respirasi. Demikian pula halnya dengan potongan tanaman

seperti bunga potong, respirasi terus berlangsung sehingga karbohidrat

tertimbun terus dibongkar. Respirasi akan semakin cepat bilamana

suhu lingkungan tinggi. Oleh karena itu dengan mengatur suhu sekitar

penyimpanan akan dapat mengatur kecepatan atau tingkat respirasi itu

sendiri. Hal ini berarti pula dapat mengatur pemakaian atau

pembongkaran karbohidrat yang tersimpan pada organ bunga dan

tangkainya.

Page 32: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

14

6. Patogen

Faktor atau kondisi yang sangat efektif mempengaruhi kualitas bunga

potong adalah adanya infeksi patogen, baik semasa pertumbuhan di

lapang maupun setelah panen. Patogen yang bersifat vascular dalam

menginfeksi bunga akan memberikan yang buruk terhadap bunga

potong. Jamur yang sering menginfeksi jaringan petal selama

penyimpanan adalah Botrytis cinerea, yang berwarna abu-abu. Jamur

ini akan tumbuh baik pada keadaan penyimpanan bersuhu rendah dan

disertai keadaan kelembaban udara yang tinggi.

7. Zat Pengatur Tumbuh

Ada beberapa laporan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa etilen

dapat merusak bunga, sepertis senescence awal dan kelayuan pada

petal (mahkota bunga).

C. Gibberellic Acid (GA3)

Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang sekitar tahun 1930 dari

kajian tanaman padi yang sakit. Gejalanya adalah tanaman tumbuh

terlalu tinggi sehingga tidak mampu menopang dirinya sendiri dan

akhirnya mati. Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan Gibberela

fujikuroi (Salisbury & Ross, 1995).

Giberelin merupakan salah satu hormon zat pengatur tumbuh yang

termasuk kedalam senyawa isoprenoid dan merupakan diterpen yang

Page 33: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

15

disintesis dari unit-unit asetat yang berasal dari asetil Co-A melalui

jalur asam mevalonat. Senyawa isoprene memiliki 5 atom karbon (C).

Unit-unit isoprene ini dapat bergabung menghasilkan monoterpene

(C-10), sesqueterpene (C-15), diterpene (C-20) dan triterpene (C-30)

(Dardjat, 1996). Struktur GA3 ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Gibberellic acid

(www.wildflowerfinder.org.uk, 2016).

Menurut Krishnamoorty (1981) giberelin berfungsi untuk memecah

dormansi, perkcambahan biji, pertumbuhan batang, memacu

pertumbuhan tanaman yang kerdil, dan meningkatkan elongasi ruas

batang pada tanaman roset. Selain itu gibberellin juga berfungsi untuk

pertumbuhan akar, pembentukan akar adventif, pembungaan,

meningkatkan ekspresi bunga jantan, meningkatkan perkembangan

buah dan biji, menunda senescence dan mencegah absisi.

Page 34: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

16

D. Sitokinin Dalam Air Kelapa

Sitokinin merupakan senyawa dengan struktur yang menyerupai adenin

(derivat adenin) yang mengawali pembelahan sel dan memiliki fungsi

yang mirip dengan kinetin. Kinetin merupakan sitokinin yang pertama kali

ditemukan. Sekarang ini sitokinin yang paling sering ditemukan pada

tanaman dinamakan dengan zeatin yang diisolasi dari tanaman jagung (Zea

mays) (Salisbury & Ross, 1992).

Kandungan sitokinin alami dapat diperoleh dari air kelapa. Larutan air

kelapa mengandung protein, lemak, mineral, karbohidrat, dan vitamin

(Rukmana, 2003).

Struktur dasar dari sitokinin (zeatin) ditampilkan pada gambar 3.

Gambar 3. Struktur sitokinin (zeatin) (Salisbury & Ross, 1992).

Menurut Warisno (2004) didalam setiap 100 ml air kelapa mengandung

sejumlah zat gizi, yaitu protein 0,2 g, lemak 0,2 g, gula 3,8 g, vitamin C

1,0 mg, asam amino, dan hormon pertumbuhan. Jenis gula yang

terkandung pada air kelapa adalah glukosa, fruktosa, sukrosa dan sorbitol.

Page 35: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

17

Pada air kelapa selain mengandung bahan makanan seperti asam amino,

asam organik, gula dan vitamin juga terkandung sejumlah hormon tumbuh

seperti sitokinin 5,8 mg/l, auksin 0,07 mg/l dan giberelin serta senyawa

lain yang dapat memacu proses perkecambahan biji (Yusnida, 2006).

Selain itu, menurut Yulianingsih (2000) air kelapa juga mengandung asam

sitrat yang merupakan bahan penurun pH yang baik, karena asam sitrat

berperan sebagai antibiotik yang dapat menghambat perkembangbiakan

bakteri dan pertumbuhan mikroba pada permukaan tangkai bunga,

sehingga penyerapan air dari tangkai menuju bunga tidak terganggu.

Komposisi air kelapa menurut George & Sherrington (1984) ditampilkan

pada Tabel 1.

Page 36: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

18

Tabel 1. Komposisi air kelapa

Substansi Substansi

Asam Amino Vitamin

- Asam aspartat- Glutamat- Serin- Amino butirat- Asparagin- Glisin- Alanin- Threonin- Histidin- Glutamin- Arganin- Lisin- Valin- Metionin- Tirosin- Prolin- Homoserin- Phenilalanin- Hidroksi prolin

Asam Organik- Sikimat- Quinin- Pirolidon- Suksinat- Malat- Sitrat, dan zat lain yang tidakdiketahui

Gula- Sukrosa- Glukosa- Fruktosa- Manitol

Gula alkohol- Sorbitol 15 mg/l- Myo-inositol 0,010 mg/l- Skillo inositol 0,050 mg/l

- Asam nikotinat 0,040 mg/l- Asam pantotenat 0,520 mg/l- Biotin 0,020 mg/l- Riboflavin 0,800 mg/l- Asam folat 0,003 mg/l- Thiamin- Pyridoxin- Asam askorbat

Zat Pengatur Tumbuh- Auksin 0,070 mg/l- Giberelin- 1,3-diphenil urea 5,800 mg/l- Zeatin- Zeatin glukosida- Zeatin ribosida- Growth promotor- Sitokinin (yang belumdiketahui)

Zat yang lain- RNA-polimerase- DNA-polimerase- Urasil- Adenin- Leocoantosin- Philocosin- Asam posoatase- Diastase- Dehidrogenase- Peroksidase

Nitrogen- Amonium- Etanolamin- Dehidroksi phenilalanin

Page 37: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung pada bulan Ooktober sampai November 2016.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi beberapa jenis

alat. Alat gelas yang digunakan yaitu Erlenmeyer, beakerglass, tabung

reaksi, gelas ukur, corong, batang pengaduk, pipet volume, pipet tetes.

Alat analisis yang digunakan yaitu spektrofotometer, cuvet, timbangan

digital. Alat penggerus mortar dan penggerus. Alat lain yang digunakan

yaitu sentrifuge, oven, gunting, pisau cutter, pinset dan kamera hp.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bunga potong

Gerbera (Gerbera jamesonii) diperoleh dari toko bunga di Bandar

Lampung, asam giberelat (GA3), asam sulfat, fenol, reagen benedict,

kapas, kertas saring Whatman no.1, tisu, dan kertas label.

Page 38: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

20

C. Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam percobaan faktorial 2 × 3. Faktor A

adalah air kelapa dengan 2 taraf konsentrasi yaitu 0% (v/v) dan 50% (v/v).

Faktor B adalah GA3 dengan 3 taraf konsentrasi 0 ppm, 250 ppm, dan

500 ppm. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga

diperoleh jumlah satuan percobaan adalah 24.

Notasi faktor, taraf, kombinasi perlakuan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Notasi faktor, taraf dan kombinasi perlakuan percoban faktorial

2 × 3

Faktor A (air kelapa)

B (GA3)

Taraf a1 a2

b1 a1b1 a2b1

b2 a1b2 a2b2

b3 a1b3 a2b3

Keterangan :

a1b1 : Air kelapa 0% (v/v) , 0 ppm GA3a2b1 : Air kelapa 50% (v/v) , 0 ppm GA3a1b2 : Air kelapa 0% (v/v) , 250 ppm GA3a2b2 : Air kelapa 50% (v/v) , 250 ppm GA3a1b3 : Air kelapa 0% (v/v) , 500 ppm GA3a2b3 : Air kelapa 50% (v/v) , 500 ppm GA3

D. Variabel dan Parameter

Variabel dalam penelitian ini adalah kandungan karbohidrat terlarut total

bunga, berat segar bunga, berat kering bunga, kadar air relatif bunga, dan

level gula pereduksi. Parameter kuantitatif dalam penelitian ini adalah nilai

tengah (µ) dari kandungan karbohidrat terlarut total bunga, berat segar

bunga, berat kering bunga, dan kadar air relatif bunga, sedangkan

parameter kualitatif adalah level gula pereduksi.

Page 39: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

21

E. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu penyiapan satuan

percobaan, penimbangan GA3 serta pembuatan larutan air kelapa

1. Penyiapan Satuan Percobaan

Bunga potong gerbera sebanyak 24 potong dipilih dan diseleksi yang

seragam dalam ukuran dan mekar bunga. Tangkai bunga dipotong

hingga sepanjang 25 cm. Ujung tangkai bunga dipotong miring untuk

meningkatkan luas permukaan bidang penyerapan. Masing-masing

bunga potong dimasukkan kedalam gelas plastik yang berisi kombinasi

air kelapa dan GA3. Seluruh satuan percobaan diletakkan pada suhu

kamar (27 ºC).

2. Penimbangan GA3

Asam giberelat ditimbang menggunakan timbangan digital.

Penimbangan dilakukan sesuai dengan rancangan percobaan dan

jumlah yang diperlukan. Untuk GA3 konsentrasi 250 ppm ditimbang

sebanyak 0,625 gram dan 1,25 gram untuk GA3 konsentrasi 500 ppm.

3. Pembuatan Larutan Air Kelapa

Sebanyak 1200 ml air kelapa disaring menggunakan kertas saring

Whatman no.1 sehingga diperoleh air kelapa dengan konsentrasi 100%

(v/v). Agar memperoleh konsentrasi air kelapa yang dibutuhkan untuk

perlakuan, dilakukan pengenceran seperti pada Tabel 3.

Page 40: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

22

Tabel 3.Pengenceran aair kelapa sesuai konsentrasi

Konsentrasi (v/v) Volume air kelapa(ml)

Volume aquades(ml)

0% 0 100

50% 50 50

Pada setiap gelas plastik dimasukkan pengenceran air kelapa sesuai

konsentrasinya, kemudian ditambahkan larutan GA3 0 ppm, 250 ppm

dan 500 ppm yang telah ditimbang sesuai rancangan percobaan. Bunga

gerbera yang telah diseleksi direndam kedalam 200 ml kombinasi

larutan tersebut selama 4 jam.

F. Pengamatan

Pengamatan dilakukan setelah bunga direndam selama 4 jam sampai hari

ke-7. Parameter yang diamati yaitu:

a. Kandungan Karbohidrat Terlarut Total Bunga

Kandungan karbohidrat terlarut total ditentukan berdasarkan

metode fenol-sulfur. 1 gram bunga ditimbang kemudian digerus

sampai halus dalam mortar, dan ditambahkan 100 ml aquadest

kemudian disaring kedalam Erlenmeyer dengan kertas saring

Whatman no.1. 3 ml filtrat dipipet kedalam tabung reaksi, dan

ditambahkan 3 ml H2SO4 pekat dan 1 ml fenol. Tabung reaksi

dibiarkan beberapa saat sampai warna coklat kemerahan terbentuk

yang menunjukkan adanya karbohidrat terlarut. Absorbansi diukur

Page 41: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

23

dengan spektofotometer pada panjang gelombang 490 nm.

Kandungan karbohidrat terlarut total diukur berdasarkan kurva

standar glukosa dan dinyatakan dalam satuan mg/g jaringan.

Kurva standar glukosa

10 mg glukosa dilarutkan dalam 100 ml aquadest. 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ;

0,8 dan 1 ml larutan glukosa tersebut dipipet kedalam 5 tabung

reaksi yang sudah dilabel konsentrasi glukosa. Volume disesuaikan

menjadi 3 ml dengan menambahkan aquades. 3 ml asam sulfat

pekat dan 1 ml fenol ditambahkan ke masing-masing tabung reaksi,

diaduk sampai homogen dan diinkubasi hingga terbentuk warna

merah kecoklatan. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer

pada panjang gelombang 490 nm. Kurva standar diplot dengan

sumbu x sebagai konsentrasi glukosa dan sumbu y sebagai

absorbansi.

b. Level Gula Pereduksi

Gula pereduksi dideteksi menggunakan uji Benedict. 1 gram bunga

gerbera ditimbang kemudian digerus sampai halus didalam mortar

dan ditambahkan 5 ml aquades kemudian di homogenkan.

Homogenat disaring menggunakan kertas saring Whatman no.1

kedalam 6 tabung reaksi kemudian masing-masing tabung reaksi

ditambahkan 3 ml reagen benedict dan diinkubasi selama 10 menit.

Endapan berwarna merah bata yang terbentuk setelah inkubasi

menunjukkan bahwa adanya gula pereduksi.

Page 42: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

24

c. Berat Segar Bunga

Bunga dipisahkan dari tangkai. Kemudian bunga ditimbang

menggunakan neraca digital dan dinyatakan dalam gram (g).

d. Berat Kering Bunga

Bunga yang telah diukur berat segarnya selanjutnya dikeringkan

dalam oven pada suhu 105-110 ºC selama 2 jam. Kemudian bunga

yang sudah kering ditimbang menggunakan timbangan digital dan

dinyatakan dalam gram (g).

e. Kadar Air Relatif Bunga

Kadar air relatif bunga dihitung menggunakan rumus berikut:

Keterangan:BS = berat segar bungaBK = berat kering bunga

G. Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh air kelapa dan GA3 beserta interaksinya,

maka homogenitas ragam diuji berdasarkan uji Levene.

Kemudian data yang diperoleh dianalisis ragam pada taraf nyata 5%.Jika

interaksi kedua faktor (faktor A dan B) tidak nyata maka ditentukan main

effect dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Jika interaksi kedua faktor

nyata maka dilanjutkan dengan penentuan simple effect air kelapa

(faktor A) dan asam giberelat (GA3) (faktor B) dengan uji F pada taraf

nyata 5%.

Kadar air relatif bunga = × 100%

Page 43: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kombinasi air kelapa 0% (v/v) dan 50% (v/v) dengan GA3 250 ppm dan

500 ppm tidak efektif menunda senescence pada bunga potong gerbera.

2. Konsentrasi air kelapa 50% (v/v) tanpa GA3 meningkatkan berat segar dan

berat kering bunga sehingga efektif menunda senescence bunga pada

bunga potong gerbera.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian efek kombinasi air kelapa dan GA3 terhadap

laju respirasi bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii).

Page 44: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, M.M. 2012. Pengaruh pemberian Larutan Kelapa (Cocos nucifera) denganPenambahan Larutan Gula Terhadap Kesegaran Bunga MawarPotong (Rosa hybrida). [Skripsi]. Universitas MuhammadiyahSurakarta. Surakarta.

Bambang, S. B. 2014. Penanganan Pascapanen Bunga Potong dan TanamanHias Pot. Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.

Dardjat, S., Siregar, A. 1996. FisiologiTumbuhan. IPB. Bandung.

Deskripsi bunga gerbera diperoleh dari http://www.gerbera.org/species/jamesonii-barberton-daisy/. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2016 pukul 10.20WIB.

Direktorat Jendral Hortikultura. 2008. Produksi Tanaman Hias di Indonesia 2003-2007. Direktorat Jenderal Tanaman Hias. Jakarta.

Eason, J.R. 2002. Sandersonia aurantiaca: an evaluation of post harvest pulsingsolutions to maximize cut flower quality. N Z J Crop Hortic Sci30:273–279.

Gardjito, M., Handayani, W., Salfarino,R. 2015. Penanganan Segar Hortikulturauntuk Penyimpanan dan Pemasaran. Kencana Prenada Media.Semarang.

George, E. T., Sherrington, P.D. 1984. Plant Propagation bay Tisuue Culture,Handbook and Directory of Comercial Laboratories. England:Exegetics Limited Eastern Press. pp. 262, 267, 271, 279.

Iriani, F. 2009. Formulasi Lengkap Larutan Pengawet Bunga Potong Anyelir(Dyanthus caryophillus). Jurnal Agrikultura 20(3): 225-231.

Jaroenkit, T., Paull, R.E., 2003. Postharvest handling of Heliconia, Red Ginger,and Bird-of-Paradise. HortTechnology 13, 259–266.

Page 45: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

39

Khrisnamoorthy, H. N. 1981. Plant Growth Substances Including Applications inAgriculture. Tata McGraw-Hill Pub. Co. Ltd. New Delhi.

Mangave, B.D., Singh, A. and Mahatma, M.K. 2013. Effect of different plantgrowth regulators and chemicals spray on post harvest physiology andvase life of Heliconia inflorescence cv. Golden Torch. Plant GrowthRegul. 69:259-264.

Mayak S, Halevy A, Sagie HS, Bar-Yoseph A, Bravdo B. 1974. The waterbalance of cut rose flowers. Physiol Plant 31(1):15–22.

Mayak, S dan Halevy, A.H. 1979. Senescense and posthavest physiology of cutflower, Part 1. In Jules Janick (Ed). Horticultural Reviews. AVIPublishing Company. Inc, Wesport, Connecticut. pp. 204 – 236.

National Resources Conservation Service (NRCS) USDA. 2016. Klasifikasitanaman gerbera diakses melaluihttp://plants.usda.gov/core/profile?symbol=GEJA pada 30 September2016 pukul 17.05WIB.

Rukmana, H Rahmat. 2003. Aneka Olahan Kelapa. Kanisius. Yogyakarta.

Salisbury, F. B dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. ITB. Bandung.

Salisbury, F.B. and Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. ITB. Bandung.

Serek M, Reid, M.S. 1997.Use of growth regulators for improving the postharvest quality of ornamentals. Perish handl 92:7–8.

Soekartawi. 1996. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk PengembanganPertanian Kecil. Rajawali Press. Jakarta.

Stead, A.D, van Doorn,W.G. 1994. Strategies of flower senescence—a review. In:Scott RJ, Stead AD, eds. Molecular and cellular aspects of plantreproduction. Cambridge: Cambridge University Press.

Struktur gibberellin acid diperoleh dari www.wildflowerfinder.org.uk. Diaksespada tanggal 2 Oktober 2016 pukul 10.05 WIB.

Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco. Media Pustaka.Jakarta.

Widyawan dan Prahastuti. 1994. Bunga potong: tinjauan literatur. PDII. Jakarta.

Witham, F.H, David, F.B, Robert, M.D. 1986. Excercises in Plant PhysiologiSecond Edition. PWS Publisher. United States of America.

Page 46: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM …digilib.unila.ac.id/25738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN ASAM GIBERELAT (G A3)

40

Wood A. and Pleg L.G. 1974. Alteration of liposomal membrane fluidity bygibberellic acid. Plant Physiol. 1(1): 31-40.

Yusnida, B. 2006. Pengaruh Pemberian Giberelin (GA3) dan Air KelapaTerhadap Perkecambahan Bahan Biji Anggrek bulan (Phalaenopsisamabilis bl) secara in Vitro. Hayati 2(2): 41-46.

Yulianingsih, D.A., & Sjaifullah. 2000. Penggunaan larutan perendam dalammenjaga kesegaran bunga potong anggrek Dendrobium sonia DeepPink. Jurnal Hortikultura 9(4): 314 – 319.