pengaruh air kelapa ( cocos nucifera l. ) terhadap ...digilib.unila.ac.id/26652/2/skripsi tanpa bab...

55
PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI KAKAO ( Theobroma cacao L. ) Skripsi Oleh Winda Jayanti FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: lyhanh

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP

PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI KAKAO

( Theobroma cacao L. )

Skripsi

Oleh

Winda Jayanti

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

ii

ABSTRAK

PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP

PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI KAKAO

( Theobroma cacao L. )

Oleh

Winda Jayanti

Kakao (Theobroma cacao L) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat,

dapat digunakan untuk pembuatan produk kecantikan dan produk makanan.

Kakao merupakan komuditas ekspor yang cukup potensial sebagai penghasil

devisa negara, ekspor kakao menempati posisi ketiga setalah karet dan minyak

sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit yang cepat dan

unggul guna memenuhi kebutuhan program budidaya. Air kelapa diketahui

banyak mengandung hormon pertumbuhan yang diperlukan untuk proses

pertumbuhan suatu tanaman untuk mengupayakan penyediaan bibit kakao yang

unggul dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air kelapa

terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah kakao. Dilaksanakan dari

bulan november sampai desember 2016 di Laboratorium Botani Jurusan Biologi

FMIPA Universitas Lampung menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan faktor tunggal konsentrasi air kelapa 0% v/v, 15% v/v, 30% v/v, 45% v/v,

dan 60% v/v. Variabel yang diukur adalah persentase daya kecambah, tinggi

tanaman, berat segar, berat kering, dan kandungan klorofil. Data perkecambahan

diukur berdasarkan persentase biji berkecambah. Data pertumbuhan kecambah

diuji homogenitasnya dengan uji Levene apa bila data homogen di lanjutkan

Analisis Ragam (Anara) dengan α 5%. Jika terdapat perbedaan pada perlakuan,

maka dilanjutkan uji lanjut menggunakan BNT α 5% untuk mengetahui perbedaan

antar perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan perkecambahan dan

pertumbuhan kecambah kakao yang paling baik adalah pada perlakuan air kelapa

30%.

Kata kunci : Kakao (Theobroma cacao L), air kelapa, perkecambahan dan

pertumbuhan.

Page 3: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

iii

PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP

PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI KAKAO

( Theobroma cacao L. )

Oleh

Winda Jayanti

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

iv

PERNGESAHAN

Page 5: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

v

Page 6: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

vi

RIWAYAT HIDUP

Winda Jayanti adalah anak kedua dari empat bersaudara

oleh pasangan bapak Muhammad Yakub dan Ibu Siti

Maisaroh yang lahir di Metro pada tanggal 20 Januari

1995. Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-

kanak (TK) Hangtuah 4, prokimal kotabumi. Penulis

melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2

Wonomarto pada tahun 2001, Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 6 Kotabumi Lampung Utara pada tahun 2007, dan

Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung Utara pada tahun

2010. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung

melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah menjadi asisten dosen dalam

Praktikum Biologi Umum, Biologi Gulma, dan Ekofisiolohi Tumbuhan. Selain itu

penulis juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO)

sebagai anggota Biro Dana dan Usaha, Bendaraha Biro Kesekretariatan dan

Logistik, serta menjabat sebagai Bendahara Pelaksana kegiatan Pekan Konservasi

Sumber Daya Alam (PKSDA) XX.

Page 7: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

vii

Pada tahun 2016 penulis melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH) Provinsi

Lampung dengan Judul “PERSENTASE DAYA BERKECAMBAH KOOL

(Brassica oleracea L.) VARIETAS GRAND PADA BERBAGAI MACAM

MEDIA. Pada awal tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Payung Mulya, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah selama

40 hari.

Page 8: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa puji syukur kepada Allah SWT

yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan,

kesabaran untukku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kupersembahkan karya ini kepada :

Bapak dan ibu yang menjadi penyemangat hidupku, yang

selalu memanjatkan doa disetiap sujudnya untuk

keberhasilanku serta kasih sayang yang selalu diberikan.

Mba dan adik-adikku serta seluruh keluargaku tersayang

yang senantiasa mendo’akan dan mengharapkan

keberhasilanku atas kasih sayang, perhatian dan dorongan

semangatnya yang tidak akan aku lupa.

Bapak dan ibu dosen utamanya pembimbingku yang tak

pernah lelah dan selalu sabar dalam membimbing dan

memberikan ilmu.

Teman-temanku

Atas pengalaman, dukungan, dan bantuannya selama masa

studi

Serta Almamaterku tercinta

Universitas Lampung

Page 9: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

ix

Motto

Berpikir dan bertindaklah secara positif, maka kau akan menuai hasil yag positif

pula (Winda)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahn (Al-Insyirah : 6)

Saya dilahirkan di dunia dengan menangis disaat orang-orang di sekitar

bergembira, dan saya akan meninggalkan dunia dengan tersenyum gembira disaat

orang-orang di sekitar menangis karena kebaikan-kebaikan yang telah saya

tinggalkan. (Pepatah)

Barangsiapa menghendaki kebahagiaan hidup di dunia, maka harus ditempuh

dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki kebahagiaan hidup di akhirat

hendaklah ditempuh dengan ilmu, dan barangsiapa menghendaki kebahagiaan

kedua-duanya maka hendaklah ditempuh dengan ilmu. (Hadits Nabi

Muhammad)

Kebanggaan terbesar adalah bukan karena tidak pernah gagal, tetapi karena

mampu bangkit setiap kali kita terjatuh(Confisius)

Page 10: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

x

SANWACANA

Dengan mengucap Alhamdulillah, puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH AIR KELAPA (Cocos

nucifera L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN

KECAMBAH BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.)”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali bantuan

yang penulis dapatkan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini,

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Tundjung T. Handayani, M.S. selaku pembimbing I sekaligus

Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan memberi

arahan dalam melakukan penelitian hingga menyelasaikan skripsi ini.

2. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc., selaku pembimbing II yang telah memberi nasehat,

saran, dan bimbingan selama penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr. Bambang Irawan, M.Sc.,selaku pembahas yang telah banyak

memberikan kritik dan koreksi pada penulis serta membimbing penulis dalam

menempuh pendidikan di jurusan Biologi.

4. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xi

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D sekalu Dekan FMIPA Universitas

Lampung.

6. Kedua orang tua penulis Bapak(Muhammad Yakub) dan Ibu( Siti Maisaroh),

Mba (Laeli Mukarromah, S.P.) serta adik-adik (Dita Nurjanah, dan Nafisa

Maharani) yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang, serta

dorongan moril dan materil yang tiada henti dalam menggapai cita-cita.

7. Bapak ibu Dosen jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung terimakasih

atas bimbingan dan ilmu yang sudah diberikan selama penulis melaksanakan

studi di Jurusan Biologi, karyawan dan staff serta laboran di Jurusan Biologi

yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman terbaik dan terkasih Bachtiar Efendi yang selalu memberi semangat,

dorongan moril maupun materil, kasih dan sayang, serta selalu mendoakan

yang terbaik selama penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat tersayang Dea Putri Andeska dan Lina Linda Wati

terimakasih atas saran, masukan, do’a, dukungan serta nasihat-nasihat yang

selalu diberikan.

10. Teman-teman tersayang Retno Kh Rofiqoh, Fhora Candra Sari, Sarah Niati,

Nungki Nuari Dewi, Dewi Setyawati, Tommi Maulama Muhammad yang

selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman “KosanHitz-31” Renitago, Mbak Ana, Noe, Bude Iska, Juplek,

mbak ema, dan lain-lain terimakasih atas bantuan-bantuan yang selalu

diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Biologi angkatan 2013, khususnya “Bio-B 2013”

terimakasih atas rasa kekeluargaan serta kebersamaan yang telah terjalim.

Page 12: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xii

13. Kakak tingkat serta adik tingkat terimakasih atas bantuan, keceriaan, dan

dorongan semangat yang diberikan.

14. Seluruh keluarga besar HIMBIO yang telah memberikan semangat yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

15. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dan semoga laporan akhir

kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Amin

Bandar Lampung, 02 Mei 2017

Penulis,

Winda Jayanti

Page 13: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN .................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL DALAM .............................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v

RIWAYAT HIDUP ................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... viii

MOTTO .................................................................................................. ix

SANWACANA ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xviii

I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang dan Masalah ................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

C. Manfaat penelitian ................................................................... 5

D. Hipotesis .................................................................................. 5

E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 9

A. Botani Tanaman Kakao .......................................................... 9

1. Klasifikasi Tanaman .......................................................... 9

2. Morfologi Tanaman ........................................................... 9

B. Perkecambahan Kakao ......................................................... 14

Page 14: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xiv

C. Pertumbuhan Kakao ............................................................. 16

D. Tanaman Kelapa ................................................................... 18

1. Klasifikasi Kelapa ........................................................... 18

2. Morfologi Tanaman Kelapa ............................................ 18

3. Manfaat Tanaman Kelapa ................................................ 19

4. Air Kelapa ....................................................................... 20

III. METODE PENELITIAN ......................................................... 24

A. Waktu dan tempat................................................................. 24

B. Alat dan Bahan ..................................................................... 24

C. Rancangan Percobaan .......................................................... 25

1. Tata Letak perkecambahan .......................................... 25

2. Tata Letak pertumbuhan .............................................. 25

D. Variabel dan Parameter ........................................................ 26

E. Pelaksanaan .......................................................................... 27

1. Persiapan Buah Kakao ..................................................... 27

2. Penentuan Konsentrasi Air Kelapa .................................. 27

3. Perkecambahan Biji Kakao ............................................. 28

4. Pertumbuhan Kecambah Kakao ...................................... 28

F. Analisi Data .......................................................................... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 32

A. HASIL ................................................................................... 32

1. Daya Berkecambah ......................................................... 32

2. Tinggi Tanaman .............................................................. 34

3. Berat Segar Tanaman ...................................................... 35

4. Berat Kering Tanaman .................................................... 37

5. Kandungan Klorofil a ...................................................... 38

6. Kandungan Klorofil b ...................................................... 40

7. Kandungan Klorofil Total ............................................... 42

B. PEMBAHASAN ................................................................... 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 49

A. KESIMPULAN ..................................................................... 49

B. SARAN ................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 50

LAMPIRAN ........................................................................................... 54

Page 15: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi vitamin, mineral, serta sukrosa pada air kelapa ...... 21

Tabel 2. Komposisi zpt pada air kelapa muda ................................. ...... 21

Tabel 3. Penentuan konsentrasi air kelapa sebagai perlakuan ......... ...... 27

Tabel 4. Persentase biji kakao yang berkecambah pada hari ke-7

setelah perlakuan dengan perendaman air kelapa .............. ...... 32

Tabel 5. Rata-rata tinggi tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam .......................................................... ...... 34

Tabel 6. Rata-rata berat segar tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam .......................................................... ...... 36

Tabel 7. Rata-rata berat kering tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam .......................................................... ...... 37

Tabel 8. Rata-rata klorofil a tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam .......................................................... ...... 39

Tabel 9. Hasil uji BNT pengaruh air kelapa terhadap kandungan

klorofil b tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam .......................................................... ...... 40

Tabel 10. Hasil uji BNT pengaruh air kelapa terhadap kandungan

klorofil total tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam .......................................................... ...... 42

Page 16: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xvi

Tabel 11. Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror

dan koefisiensi keragaman tinggi tanaman kakao .................... 55

Tabel 12. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene

Absolute of residual tinggi tanaman kakao ............................... 55

Tabel 13. Analisis ragam tinggi tanaman kakao ..................................... 56

Tabel 14 Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror dan

koefisiensi keragaman berat segar tanaman kakao ................... 57

Tabel 15. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene

Absolute of residual berat segar ................................................ 57

Tabel 16. Analisis ragam berat segar kakao............................................ 58

Tabel 17. Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror dan

koefisiensi keragaman berat kering tanaman kakao ............... 59

Tabel 18. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene

Absolute of residual berat kering tanaman kakao ..................... 59

Tabel 19. Analisis ragam berat kering kakao .......................................... 60

Tabel 20. Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror dan

koefisiensi keragaman klorofil a tanaman kaakao .................. 61

Tabel 21. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene

Absolute of residual klorofil a tanaman kakao ......................... 61

Tabel 22. Analisis ragam klorofil a kakao .............................................. 62

Tabel 23. Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror dan

koefisiensi keragaman klorofil b tanaman kakao ................... 63

Tabel 24. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene

Absolute of residual klorofil b tanaman kakao ......................... 63

Tabel 25. Analisis ragam klorofil b kakao .............................................. 64

Tabel 26. Uji BNT Klorofil b Pada Taraf Nyata 5% ............................. 65

Tabel 27. Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror dan

koefisiensi keragaman klorofil total tanaman kakao .............. 65

Page 17: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xvii

Tabel 28. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene

Absolute of residual klorofil total tanaman kakao.................. 65

Tabel 29. Analisis ragam klorofil total kakao ......................................... 66

Tabel 30. Uji BNT Klorofil total Pada Taraf Nyata 5% ......................... 67

Page 18: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pohon Tanaman Kakao ......................................................... 10

Gambar 2. Daun tanaman kakao ............................................................. 11

Gambar 3. Akar Tanaman Kakao............................................................ 12

Gambar 4. Susunan biji kakao yang telah matang .................................. 13

Gambar 5. Morfologi Buah Kakao matang ............................................. 13

Gambar 6. Bentuk biji kakao .................................................................. 14

Gambar 7. Grafik daya berkecambah biji kakao pada umur 7 hari setelah

pemberian perlakuan dengan perendaman air kelapa .......... 33

Gambar 8. Grafik rata-rata tinggi tanaman kakao pada umur 4 minggu

setelah tanam ................................................................. 35

Gambar 9. Grafik rata-rata berat segar tanaman kakao 4 minggu

setelah tanam ................................................................. 36

Gambar 10. Grafik rata-rata berat kering tanaman kakao 4 minggu

setelah tanam ................................................................. 38

Gambar 11. Grafik rata-rata klorofil a tanaman kakao 4 minggu

setelah tanam ........................................................................ 39

Gambar 12. Grafik kandungan klorofil b tanaman kakao 4 minggu

setelah tanam ................................................................. 41

Page 19: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

xix

Gambar 13. Grafik klorofil total tanaman kakao 4 minggu

setelah tanam ................................................................. 43

Gambar 14. Seleksi biji kakao ................................................................ 68

Gambar 15. Persiapan alat-alat perkecambahan biji kakao .................... 68

Gambar 16. Proses penaburan biji kakao (perkecambahan) ................... 68

Gambar 17. Tata letak perkecambahan biji kakao .................................. 69

Gambar 18. Jumlah biji berkecambah pada konsentrasi 0% ................... 69

Gambar 19. Jumlah biji berkecambah pada konsentrasi 15% ................. 69

Gambar 20. Jumlah biji berkecambah pada konsentrasi 30% ................. 70

Gambar 21. Jumlah biji berkecambah pada konsentrasi 45% ................. 70

Gambar 22. Jumlah biji berkecambah pada konsentrasi 60% ................. 70

Gambar 23. Persiapan media tanam kecambah kakao ............................ 71

Gambar 24. Pertumbuhan kecambah kakao minggu kesatu ................... 71

Gambar 25. Kondisi pertumbuhan tanaman kakao pada

minggu kedua ....................................................................... 72

Gambar 26. Kondisi pertumbuhan tanaman kakao pada

minggu keempat ................................................................. 72

Gambar 27. Proses penanenan tanaman kakao pada

minggu keempat ................................................................. 73

Gambar 28. Pengukuran kandungan klorofil tanaman kakao ................. 73

Page 20: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan tumbuhan tahunan (perennial)

berbentuk pohon dan dapat tumbuh mencapai ketinggian 10m. Di Indonesia

tanaman kakao baru dikenal sejak tahun 1960 dan saat ini merupakan salah

satu komuditas perkebunan yang perannya cukup penting bagi perekonomian

nasional. Sebab biji kakao atau coklat yang mengandung lemak 50-60 % dari

berat biji, bisa dimanfaatkan untuk pembuatan sabun, parfum, obat-obatan

dan bahan dasar pembuatan kosmetik dan juga dapat dibuat berbagai macam

produk makanan, seperti bubuk coklat, coklat pasta, pewarna makanan

beraroma coklat, dan coklat batangan (Susanto, 1994).

Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup potensial sebagai

penghasil devisa negara, kakao memberikan sumbangan devisa terbesar ke

tiga pada sub sektor perkebunan setelah karet dan minyak sawit (Wahyudi,

2008). Sehingga tanaman kakao juga dapat berperan sebagai penyedia

lapangan pekarjaan baik dalam skala industri besar maupun industri skala

kecil (Ningsih, 2009). Oleh karena itu budidaya tanaman kakao perlu untuk

Page 21: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

2

terus dikembangkan dan ditingkatkan agar dapat menghasilkan produksi

kakao yang maksimal dan berkualiatas.

Untuk menjawab persoalan tersebut maka perlu dilakukan suatu terobosan

mengenai bagaimana upaya menyediakan bibit kakao yang unggul dengan

cara yang cepat dan tepat. Sehingga roda perekonomian dari hasil kakao ini

dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Hal ini dipertegas dengan pendapat

Prawoto, dkk (1990) yang menyatakan bahwa, keberhasilan program

budidaya kakao bukan hanya ditentukan oleh tersedianya bibit kakao yang

unggul, tetapi kecepatan penyedian bibit kakao yang unggul juga harus

diperhatikanan.

Menurut Kartasapoetra (2003), bibit yang unggul dapat dihasilkan dari biji

yang berkualitas, karena biji yang berkualitas memiliki daya perkecambahan

yang tinggi, yang dapat diukur dari persentase perkecambahan dan kecepatan

pertumbuhannya. Disamping itu kecambahnya juga memiliki kemampuan

tumbuh yang baik, yang dapat diukur dari pertumbuhan radikula, epikotil,

hipokotil, dan jumlah daun yang tumbuh, serta kandungan klorofil dari bibit

kakao tersebut. Biji kakao yang berkualitas diperoleh dari buah kakao yang

masak secara fisiologis. Dengan ciri-ciri buah kakao tersebut berwarna

kuning orange dan didalam buah kakao tersebut sudah terdapat biji-biji kakao

yang terlepas dari plasenta daging buahnya, sehingga jika buah tersebut

digoncangkan akan menimbulkan bunyi (Sunanto, 1992).

Page 22: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

3

Untuk mempercepat proses perkecambahan biji kakao dan pertumbuhannya,

perlu dilakukan suatu terobosan dengan menggunakan senyawa alami yang

terdapat pada air kelapa pada media perkecambahan dan pertumbuhannya.

Menurut Suryanto (2009), air kelapa selain mengandung hormon alami

sitokinin dan auksin yang dapat membantu proses pembelahan sel,

pemanjangan sel, induksi akar, dan induksi tunas juga mengandung vitamin,

sukrosa, dan mineral yang dibutuhkan untuk membantu proses pertumbuhan

tunas dan akar. Hal ini dipertegas dengan pendapat Minorsky (2008) bahwa,

hormon auksin dan sitokinin berperan dalam proses perkecambahan, dimana

auksin berfungsi merangsang pemanjangan sel dan sitokinin berfungsi

merangsang pembelahan sel.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan air kelapa

yaitu, pada percobaan Budiono (2004), pemberian air kelapa dengan

konsentrasi 20% dapat menghasilkan pertambahan jumlah daun lebih banyak

pada tunas bawang merah (Allium ascalonicum L) pada minggu kedua sampai

minggu keempat setelah perlakuan. Pengaplikasian air kelapa dengan

konsentrasi 20% juga memberikan hasil penambahan panjang tunas dan

jumlah daun pada induksi tunas temulawak (Kristina & Syahid, 2012).

Sedangkan pada percobaan yang dilakukan Bhey, dkk (2006) air kelapa pada

konsentrasi 250 ml/l dapat memberikan pengaruh terhadap proses

perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Serta mampu menghasilkan

pembentukan daun dan akar lebih cepat pada kultur in vitro biji anggrek

bulan ( Phalaenopsis amabilis).

Page 23: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

4

Pancaningtias (2014) mengatakan bahwa pada dasarnya benih kakao tidak

memerlukan perlakuan khusus dalam proses perkecambahannya sebab

secara alami biji kakao tidak mengalami masa dormansi. Perkecambahan

ditandai dengan munculnya radikula menembus kulit biji. Menurut Saleh

(2004), kakao mempunyai tipe perkecambahan epigeal dan sangat

dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam media perkecambahannya. Air akan

diabsorbsi oleh biji melalui suatu proses imbibisi dan digunakan untuk

memicu aktivitas enzim-enzim yang akan menghidrolisis cadangan

makanan yang disimpan di dalam kotiledon. Enzim yang berperan dalam

hidrolisis cadangan makanan adalah enzim α-amilase, β-amilase dan

protease (Bawley, 1997).

Menurut Satriono (2009), imbibisi adalah proses masuknya air kedalam

pori-pori biji dan menyebabkan biji menggembung dan kulit biji menjadi

lunak, yang akan memudahkan radikula menembus kulit biji. Sedangkan

menurut Kuswanto (1996), imbibisi adalah proses masuknya air kedalam

pori-pori biji karena adanya perbedaan potensial air yang lebih rendah di

dalam biji dan akan memudahkan proses perombakan cadangan makanan,

yang dimanfaatkan oleh embrio untuk melanjutkan pertumbuhannya

menjadi kecambah dan selanjutnya menjadi bibit tanaman.

Menurut teori, Perendaman benih merupakan salah satu metode untuk

mempercepat proses perkecambahan biji melalui proses imbibisi

(Matsushima & Sakagami,2013). Metode perendaman pada tanaman padi

Page 24: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

5

dapat meningkatkan kecepatan daya kecambah serta kecepatan pertumbuhan

tunas (Farooq dkk, 2006).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh air kelapa terhadap perkecambahan dan

pertumbuhan kecambah biji kakao.

2. Untuk mengetahui konsentrasi air kelapa yang efektif pada proses

perkecambahan dan pertumbuhan kecambah biji kakao.

C. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya petani kakao tentang manfaat air kelapa yang dapat

digunakan untuk membantu mempercepat proses perkecambahan biji kakao

dan pertumbuhan kecambah kakao dalam rangka menyediakan bibit kakao

yang unggul dengan cara yang cepat dan tepat.

D. Hipotesis

1. Air kelapa memberikan pengaruh terhadap proses perkecambahan dan

pertumbuhan kecambah biji kakao.

2. Terdapat konsentrasi air kelapa yang efektif pada proses perkecambahan

dan pertumbuhan kecambah biji kakao.

Page 25: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

6

E. Kerangka Pemikiran

Kakao adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan

mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Saat ini kakao merupakan komuditi

ekspor terbesar ketiga setelah hasil perkebunan karet dan kelapa sawit.

Karena tanaman ini terutama bijinya memiliki beberapa manfaat

diantaranya untuk pembuatan sabun, parfum, obat-obatan dan bahan dasar

pembuatan kosmetik. Juga dapat dibuat berbagai macam produk makanan

beraroma coklat, seperti bubuk coklat, coklat pasta, pewarna makanan

beraroma coklat, dan coklat batangan.

Karena perannya yang cukup penting bagi perekonomian maka yang perlu

diperhatikan adalah program budidaya tanamana kakao tersebut yang harus

terus dikembangkan dan ditingkatkan, sehingga roda perekonomian dari

hasil budidaya kakao ini dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. Salah

satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan program

budidaya tersebut adalah dengan menyediakan bibit kakao yang unggul

dengan cara yang cepat dan tepat.

Untuk menjawab persoalan tersebut diatas perlu dilakukan suatu uji coba

mengecambahkan dan menumbuhkan biji kakao dengan menggunakan

senyawa alami yang terdapat di dalam air kelapa pada media

perkecambahan dan pertumbuhannya untuk mempercepat proses

perkecambahan biji kakao dan pertumbuhan kecambah kakao, dengan

Page 26: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

7

harapan dapat lebih cepat untuk menyediakan bibit tanaman kakao yang

unggul.

Dalam hal budidaya biji yang dipilih/digunakan adalah biji yang berkualitas

karena biji yang berkualitas tersebut akan menghasilkan bibit unggul yang

dapat diukur dari persentase perkecambahan dan kecepatan

perkecambahannya. Selain itu, air kelapa muda merupakan bagian dari

tanaman kelapa yang masih muda (degan), yang mana didalamnya banyak

terkandung hormon yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membantu proses

perkecamban dan pertumbuhan. Antara lain yaitu hormon sitokinin dan

auksin yang dapat membantu proses pembelahan sel, pemanjangan sel,

induksi akar, serta induksi tunas. Tidak hanya hormon sitokinin dan auksin,

didalam air kelapa muda juga terdapat vitamin, sukrosa, dan mineral yang

dibutuhkan untuk membantu proses pertumbuhan tunas serta akar tanaman.

Pemberian air kelapa dengan konsentrasi 20% dapat menghasilkan

pertambahan jumlah daun lebih banyak pada tunas bawang merah (Allium

ascalonicum L) pada minggu kedua sampai minggu keempat setelah

perlakuan. Selain itu pengaplikasian air kelapa dengan konsentrasi 20% juga

memberikan hasil penambahan panjang tunas dan jumlah daun pada induksi

tunas temulawak.

Mengingat dalam air kelapa terdapat berbagai kandungan vitamin, mineral

yang mengandung unsur hara makro dan mikro, sukrosa, dan juga zat

Page 27: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

8

pengatur tumbuh alami yang berperan sebagai pendukung pembelahan sel,

induksi tunas, memperkuat akar tanaman serta mempercepat proses

pertumbuhan dari biji. Oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai

pengaruh air kelapa dengan berbagai taraf konsentrasi (0% v/v, 15% v/v,

30% v/v, 45% v/v, 60%v/v) pada proses perkecambahan dan pertumbuhan

kecambah kakao sebagai upaya untuk menyediakan bibit yang unggul

dengan cara yang cepat dan tepat.

Page 28: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tanaman Kakao.

1. Klasifikasi Tanaman.

Klasifikasi tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) adalah

sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledonae

Ordo : Malvales

Familia : Sterculiaceae

Genus : Theobroma

Spesies : Theobroma cacao L.

2. Morfologi Tanaman.

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon

yang berasal dari lereng timur bawah pegunungan Andes, Amerika

Selatan. Di alam dapat tumbuh mencapai ketinggian 8-10 m. Pohon

kakao dapat tumbuh pada daerah-daerah yang berada pada titik 100C

Page 29: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

10

LS, dengan curah hujan 1-5 L/mm2 per tahun, dengan temperatur 18-

320C (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonsia, 2008).

Gambar 1. Pohon Tanaman Kakao Sumber : (Dokumen Pribadi, 2016)

Tanaman kakao memilki kecenderungan tumbuh lebih pendek bila

ditanam tanpa pohon pelindung (Gambar 1). Pada awal

pertumbuhannya tanaman kakao yang diperbanyak memalui biji akan

menumbuhkan cabang-cabang primer. Letak cabang primer yang

tumbuh tersebut disebut jorquette, yang mencapai ketinggian 1-2

meter dari permukaan tanah. ketinggian jorquette yang ideal yaitu 1,2-

1,5 meter agar tanaman dapat menghasilkan tajuk yang baik dan

seimbang. Permukaan batang utama pada tanaman kako kasar dan

memiliki alur yang tegas (Susanto, 1992).

Page 30: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

11

Kakao memiliki ujung daun yang meruncing, dengan permukaan yang

kasar. Menurut Nassarudin (2004), warna daun muda tanaman kakao

sangat bervariasi bergantung pada tipe varietas tanaman mulai dari

hijau pucat atau kemerah-merahan sampai merah tua. Sementara daun

dewasa selalu berwarna hijau, dapat mencapai panjang 30 cm dan

lebar 7,5 cm. Tepi daun tanaman kakao bergelombang kasar

(Satriono,2009). Tangkai daun dan permukaan daun kakao diselimuti

oleh bulu-bulu yang berwarna kuning kehijauan. Tanaman kakao

memiliki pertulangan daun yang jelas dengan anak tulang daun yang

menyirip dan berkas duduk daun pada cabang yang jelas (gambar 2)

Gambar 2. Daun tanaman kakao. Sumber : (Dokumen Pribadi, 2016)

Akar kakao adalah akar tunggang (radix primaria). Pertumbuhan akar

kakao dapat mencapai 8 meter ke arah samping dan 15 meter ke arah

bawah. Tanaman kakao yang diperbanyak secara vegetatif pada awal

pertumbuhannya tidak menimbulkan akar tunggang, melainkan akar-

Ujung daun

(meruncing)

Tepi daun

(bergelombang)

Tulang daun (menyirip)

Page 31: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

12

akar serabut. Saat tanaman tersebut tumbuh dewasa baru akan

membentuk akar tunggang (Siregar, 2000).

Menurut Nasruddin (2004), akar kecambah tanaman kakao yang telah

berumur 1-2 minggu biasanya akan menumbuhkan akar-akar cabang

(radix lateralis). Dari akar cabang tersebut akan tumbuh akar rambut

(Fibrillia) yang jumlahnya sangat banyak. Pada bagian ujung akar itu

terdapat tudung akar (Calyptra) yang akan melindungi titik tumbuh

dari akar tanaman kakao tersebut. Selain itu pada akar tanaman kakao

ini terdapat juga bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menghisap

larutan garam-garam tanah (gambar 3).

Gambar 3. Akar Tanaman Kakao. Sumber : (Siregar, 2000)

Buah kakao merupakan buah buni yang memiliki daging biji yang

sangat lunak. Kulit buah kakao memiliki alur dengan ketebalan 1-2

cm. Buah kakao disebut pod atau tongkol, warnanya macam-macam

dengan ukuran 10-30 cm. Buah yang sudah masak umumnya

berwarna kuning orange. Buah kakao masak setelah 5-6 bulan dari

Akar Primer

(tunggang)

Akar

sekunder

Page 32: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

13

proses penyerbukan. Kematangan buah tersebut dapat ditunjukkan

dengan ciri-ciri biji kakao yang terdapat didalam buah terlepas dari

plasenta daging buahnya (gambar 4), sehingga jika buah tersebut

digoncangkan akan menimbulkan bunyi (Sunanto, 1992).

Gambar 4. Susunan biji kakao yang telah matang

Sumber : (Dokumen Pribadi, 2016)

Gambar 5. Morfologi Buah Kakao matang

Sumber : (Dokumen Pribadi, 2016)

Biji kakao tersusun dalam lima baris mengelilingi poros buah.

Jumlahnya beragam, yaitu 20 – 50 butir per buah. Jika dipotong

melintang, tampak bahwa biji disusun oleh dua kotiledon yang saling

melipat dan bagian pangkalnya menempel pada poros lembag (embryo

Page 33: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

14

axis). Biji kakao (Gambar 6) berbentuk lonjong, pipih, dan keping

bijinya berwarna ungu gelap. Warna kotiledon biji kakao dominan

putih, namun terdapat beberapa biji yang berwarna ungu muda

(Sunanto, 1992).

Gambar 6. Bentuk biji kakao

Sumber : (Dokumen Pribadi, 2016)

B. Perkecambahan Kakao.

Perkecambahan adalah proses terbentuknya kecambah (plantula).

Kecambah sendiri didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul

dari biji dan hidupnya masih tergantung pada persediaan makanan yang

terdapat dalam biji (Tjitrosoepomo, 1988). Kecambah tersebut akan

tumbuh dan berkembang menjadi semaian, yang pada tahap selanjutnya

akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya radikula menembus kulit biji

dan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan.

Air akan diabsorbsi oleh biji melalui suatu proses imbibisi dan digunakan

untuk memicu aktivitas enzim-enzim yang akan menghidrolisis cadangan

Page 34: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

15

makanan yang disimpan di dalam kotiledon. Enzim yang berperan dalam

hidrolisis cadangan makanan adalah enzim α-amilase, β-amilase dan

protease (Bawley, 1997).

Faktor lingkungan tempat penyemaian dapat berpengaruh terhadap proses

perkecambahan. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap biji-biji yang

tidak berkecambah, umumnya mereka rusak karena biji-biji tersebut

hancur berbentuk bubuk menyerupai tepung. Dua faktor yang

mempengaruh perkecambahan benih., yaitu :

1. kondisi benih yang meliputi : kemasakan biji, kerusakan mekanik dan

fisik, serta kadar air biji.

2. faktor luar benih, yang meliputi : suhu, cahaya, oksigen, kelembaban

serta komposisi udara di sekitar biji.

Kehadiran jamur patogen yang mengkontaminasi biji juga dapat

menurunkan viabilitas biji serta menurunkan daya kecambah benih

tersebut.

Biji kakao memiliki tipe perkecambahan epigeal yakni perkecambahan

yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon terangkat ke atas

permukaan tanah. Dalam proses perkecambahan, setelah radikula

menembus kulit benih, hipokotil memanjang melengkung menembus ke

atas permukaan tanah. Setelah hipokotil menembus permukaan tanah,

kemudian hipokotil meluruskan diri dan dengan cara demikian kotiledon

yang masih tertangkup tertarik ke atas permukaan tanah juga. Kulit benih

Page 35: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

16

akan tertinggal di permukaan tanah, dan selanjutnya kotiledon membuka

dan daun pertama (plumula) muncul ke udara. Beberapa saat kemudian,

kotiledon meluruh dan jatuh ke tanah ( Saleh, 2004).

Menurut Wahyudi, et al. (2008), biji kakao dilindungi oleh daging buah

atau pulpa yang berwarna putih. Ketebalan daging buah bervariasi, ada

yang tebal dan ada yang tipis. Rasa buah kakao cenderung asam manis dan

mengandung zat penghambat perkecambahan. Di sebelah dalam daging

buah terdapat kulit biji atau testa yang membungkus dua kotiledon dan

embrio axis. Biji kakao bersifat rekalsitran dan tidak memiliki masa

dorman. Walaupun daging buah mengandung zat penghambat

perkecambahan, terkadang biji bisa berkecambah, yakni bila pada buah

yang terlambat dipanen daging buahnya telah mengering.

C. Pertumbuhan Kakao.

Pertumbuhan merupakan proses penambahan ukuran dari suatu tubuh

tumbuhan. Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam

Adrian, 2004. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan

biologis yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut Istamar Syamsuri

(2004) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan

jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan

pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses

pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang

Page 36: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

17

sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula ). Jadi,

pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan

pertambahan massa suatu organisme.

Kakao merupakan tanaman yang cocok tumbuh pada daerah tropis.

Sehingga ada faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman

kakao tersebut. Antara lain :

1. Iklim

Ditinjau dari wilayah penanamannya, kakao ditanam pada daerah-

daerah yang berada pada 10o LU-10

o LS. Hal ini erat kaitannya

dengan distribusi curah hujan dan jumlah penyinaran matahari

sepanjang tahun. Kakao juga masih toleran pada daerah 20o LU-20

o

LS. Sehingga Indonesia yang berada pada 5o LU-10

o LS masih sesuai

untuk pertanaman kakao. Ketinggian tempat di Indonesia yang ideal

untuk penanaman kakao adalah < 800 m dari permukaan laut.

2. Tanah

Tanaman kakao akan tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur,

dan banyak mengandung bahan organik (humus). Pertumbuhan bibit

kakao juga dipengaruhi jenis tanah yang digunakan sebagai media

(Syamsulbahri, 1996). Tanaman kakao dapat tumbuh dengan baik

pada tanah yang memiliki pH 6-7,5 (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao

Indonesia, 2008)

Page 37: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

18

D. Tanaman Kelapa.

1. Klasifikasi Kelapa.

Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial,

budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir

dari semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sehingga

dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat

pesisir. Hasil kelapa yang diperdagangkan sejak zaman dahulu adalah

minyak kelapa, yang sejak abad ke 17 telah dimasukkan ke Eropa dari

Asia.

Klasifikasi tanaman kelapa menurut plantamor 2016 :

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Arecales

Familia : Arecaceae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera L.

2. Morfologi Tanaman Kelapa.

Tanaman kelapa terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.

Pohon kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabut sangat

banyak sekitar 4000-7000 helai pada pohon yang telah dewasa.

Page 38: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

19

Banyak sedikitnya perakaran bergantung pada keadaan pertumbuhan

tanaman dan kesuburan tanah. Pertumbuhan batang pohon kelapa

selalu mengarah keaatas dan tidak bercabang. Hal ini disebabkan

karena pohon kelapa hanya memiliki satu titik tumbuh yang terletak

pada ujung batangnya. Ketinggian batang pohon kelapa mampu

mencapai 30 meter dengan diameter batang antara 30-40 cm.dibagian

ujung pohon kelapa berturut-turut akan tumbuh daun-daun yang

berukuran besar dan lebar. Duduk daun melingkari batang dengan

pangkal daun mengumpul pada ujung batang. Bagian-bagian daun

terdiri atas tangkai/pelepah daun yang bagian pangkalnya melebar dan

tulang/poros daun serta helai daun menyirip berjumlah 100-130 lembar

(Setyamidjaja, 2008).

3. Manfaat Tanaman Kelapa.

Hampir dari semua bagian tanaman kelapa dimanfaatkan oleh

masyarakat Indonesia dapat berupa serabut kelapa dapat dimanfaatkan

menjadi keset, tempurung dapat dibuat berbagai macam kerajinan dan

alat rumah tangga, lidi yang berasal dari tulang daun kelapa

dimanfaatkan untuk membuat sapu dan daun kelapa untuk hiasan

rumah tangga (Cholifah, 2012).

Daun kelapa dimanfaatkan oleh masyarakat Denpasar dan Bandung

sebanyak 23% yang dimanfaatkan sebagai atap rumah. Sedangkan

Page 39: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

20

akar kelapa dimanfaatkan sebanyak 2% oleh masyarakat Denpasar dan

Bandung untuk bahan kerajinan. Batang kelapa tua dapat dijadikan

bahan bangunan, jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar.

(Pratiwi dkk, 2010).

4. Air Kelapa

Air kelapa merupakan salah satu bagian tanaman yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air

kelapa yang sering dibuang oleh masyarakat karena diasumsikan tidak

ada manfaatnya selain dijadikan minuman. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan vitamin, mineral. Disamping

kaya mineral, dalam air kelapa juga terdapat 2 hormon alami yaitu

auksin dan sitokinin yang berperan sebagai pendukung pembelahan sel

(Sutyanto, 2009).

Menurut Grardner (1991), pada air kelapa yang masih muda banyak

mengandung hormon auksin dan sitokinin. Sebab auksin dan sitokinin

diproduksi pada jaringan meristematik yang aktif membelah.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat Vigliar (2006) yang

mengatakan bahwa, kandungan mineral, vitamin, sukrosa, dan zat

pengatur tumbuh yang terinduksi pada air kelapa akan menurun

seirirng dengan bertambahnya umur dari kelapa tersebut (Tabel 1 dan

Tabel 2)

Page 40: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

21

Tabel 1. Komposisi vitamin, mineral, serta sukrosa pada air kelapa

Air kelapa muda

(mg/100 ml)

air kelapa tua

(mg/100ml)

Vitamin

Vitamin C 8,59 4,50

Riboflavin 0,26 0,25

Vitamin B5 0,60 0,62

Inositol 2,30 2,21

Biotin 20,52 21,50

Piridoksin 0,03 -

Thiamin 0,02 -

Mineral

N 43,00 -

P 13,17 12,50

K 14,11 15,37

Mg 9,11 7,52

Fe 0,25 0,32

Na 21,07 20,55

Mn Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi

Zn 1,05 3,18

Ca 24,67 26,50

Sukrosa 4,89 3,45

Air 95,50 91,50

Sumber : (Kristina & Syahid, 2012)

Tabel 2. Komposisi zpt pada air kelapa muda

konsentrasi zpt alami (mg/l)

Sitokinin Auksin

5,8 0,07

Sumber : (Bey, dkk 2006)

Menurunnya kandungan senyawa-senyawa air kelapa karena senyawa-

senyawa tersebut digunakan untuk pembentukan endosperm dari

tektur yang lunak (kelapa muda) menjadi endosperm yang teksturnya

lebih keras (kelapa tua). Pendapat tersebut sama dengan yang

dikemukakan oleh Kristina dkk (2012) bahwa kelapa yang tua

komposisi

Page 41: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

22

memiliki teksur endosperm yang keras sedangkan kelapa yang muda

memiliki tekstur endosperm sangat lunak berwarna putih serupa

dengan susu kental dan memiliki kandungan sitokinin dan auksin yang

tinggi.

Kandungan auksin dan sitokinin yang terdapat dalam air kelapa

mempunyai peranan penting dalam proses pembelahan sel sehingga

membantu pembentukan tunas dan pemanjangan batang. Auksin akan

memacu sel untuk membelah secara cepat dan berkembang menjadi

tunas dan batang (Pamungkas dkk. 2009).

Pemberian air kelapa pada tanaman sawi memberikan pengaruh yang

sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Dari keempat perlakuan, yang

menunjukan hasil terbaik untuk tinggi tanaman pada tiap minggu

pengamatan adalah perlakuan A4 = volume air kelapa 250 ml. Ini

disebabkan karena pada volume air kelapa 250 ml terdapat cadangan

auksin dan sitokinin yang sesuai untuk menginduksi tinggi tanaman

(Narayaman, 2010).

Air kelapa dapat digunakan untuk membatu mempercepat proses

perkecambahan biji dan pertumbuhan kecambah dari suatu biji.

Dibuktikan dengan pengujian yang telah dilakukan oleh Bey, dkk

(2006), perlakuan air kelapa secara tunggal pada konsetrasi 250ml/l

mampu menghasilkan pembentukan daun dan akar lebih cepat pada

kultur in vitro anggrek ( Phalaenopsis amabilis Bl).

Page 42: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

23

Menurut Budiono (2003), pemberian air kelapa dengan konsentrasi

20% dapat menghasilkan pertambahan jumlah daun lebih tinggi pada

tunas bawang merah (Allium ascalonicum L.). Serta pengaplikasian air

kelapa dengan konsentrasi 20 % juga memberikan hasil penambahan

panjang tunas dan jumlah daun pada induksi tunas temulawak

(Kristina & Syahid, 2012).

Page 43: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

24

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 2016 di

Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas merang, gelas plastik

tempat media tanam, spektrofotometer untuk mengukur kandungan klorofil

daun kakao, mortal, botol semprot, neraca digital, oven, kertas label alat tulis,

kamera, beakerglass, tabung reaksi, dan penggaris.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kakao yang diperoleh

dari perkebunan Kakao Desa Tanjung Sari Kecamatan Kotabumi., air kelapa,

tanah kompos etanol, dan aquades.

Page 44: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

25

C. Rancangan Percobaan

1. Tata Letak Perkecambahan.

Penelitian ini menggunkan teknik kertas merang gulung yang diletakkan

dalam beakerglass. Masing-masing beakerglass berisi 100 biji yang

terpisah dalam 10 gulungan kecil. Dengan pemberian air kelapa sebanyak

5 taraf konsentrasi sebagai perlakuan (0% v/v, 15% v/v, 30% v/v, 45%

v/v, 60% v/v). Tata letak satuan percobaan (Perkecambahan) dalam

beakerglass adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P = Perlakuan

K1-K5 = konsentrasi air kelapa

2. Tata letak Pertumbuhan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu air kelapa dengan 5 taraf

konsentrasi sebagai perlakuan (0% v/v, 15% v/v, 30% v/v, 45% v/v, 60%

P-K1 P-K2 P-K3

P-K4 P-K5

Page 45: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

26

v/v). Yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Maka

diperoleh 5x5= 25 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan adalah 1

wadah gelas plastik yang berisi kompos dengan 1 kecambah yang sudah

terpilih sebagai objek penelitian. Tata letak satuan percobaan

(Pertumbuhan) dengan metode RAL 5 perlakuan dengan 5 ulangan adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

P0-P4 = Konsentrasi Air Kelapa

U1-U5 = Ulangan

D. Variabel dan Parameter

Veriabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi air kelapa (Cocos

nucifera L.), sedangkan variabel terikat (tidak bebas) dalam penelitian ini

adalah persentase daya berkecambah biji sebagai variabel proses

perkecambahan biji. Serta variabel pertumbuhan kecambah kakao adalah

P2U1 P3U5 P4U4

P4U3 P2U3

P1U3

P0U2

P3U2 P1U2 P0U3 P4U2

P3U1

P0U4 P4U1 P3U3 P1U1 P2U5

P2U4

P0U5

P1U4 P2U2

P3U4

P4U5

P1U5

P0U1

Page 46: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

27

tinggi tanaman, berat segar kecambah, berat kering kecambah, dan

kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total.

E. Pelaksanaan

1. Persiapan buah kakao

Buah kakao diambil dari perkebunan terpilih, kemudian buah dibelah

untuk diambil bagian biji yang paling baik yang akan digunakan untuk

perkecambahan dan pertumbuhan.

2. Penentuan Konsentrasi air kelapa

Air kelapa yang digunakan adalah air kelapa muda. Untuk memperoleh

konsentrasi air kelapa yang dibutuhkan sebagai perlakuan, maka

dilakukan pengenceran seperti pada tabel 3.

Tabel 3. Penentuan konsentrasi air kelapa sebagai perlakuan

Nomor

perlakuan

Konsentrasi

Air

Kelapa

Pengenceran

Volume

Air

Kelapa

(ml)

Volume

Aquades

(ml)

P0 0% 0 100

P1 15% 15 85

P2 30% 30 70

P3 45% 45 55

P4 60% 60 40

Page 47: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

28

3. Perkecambahan Biji Kakao

Seleksi biji dilakukan dengan meremdam biji dalam air selama 5 menit.

Pilih biji yang bersih dan tenggelam dalam air, karena biji bernas

(memiliki cadangan makanan yang penuh) adalah biji yang tenggelam

saat diremdam. Pilih sebanyak 500 biji yang bernas. Biji yang terpilih

direndam masing-masing 100 biji pada tiap perlakuan air kelapa (0% v/v,

15% v/v,30% v/v, 45% v/v, dan 60% v/v) selama 30 menit.

Lalu biji disusun diatas kertas merang dengan jarak 2 cm dengan jumlah

10 biji untuk satu gulungan. Kemudian kertas merang digulung dan diikat

menggunakan karet gelang. Kertas merang yang telah digulung disusun

berdiri dalam beakerglass yang diberi air kelapa sebanyak 50 ml sesuai

kensentrasi perlakuan. Perhitungan persentase daya berkecambah kakao

dilakukan 7 hari setelah tanam. Menurut ISTA (2006), persentase daya

berkecambah biji dihitung dengan rumus :

Daya berkecambah =

4. Pertumbuhan Kecambah Kakao.

Dipilih kecambah paling baik (normal) yang diperoleh dari proses

perkecambahan biji kakao. Kemudian kecambah ditanam dalam wadah

gelas plastik yang berisi tanah kompos dan dilabel sesuai dengan

konsentrasi perlakuan (1 wadah 1 kecambah). Kelembaban media dijaga

setiap hari dengan disiram setiap hari menggunakan air kran dipagi hari

Page 48: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

29

dan air kelapa pada sore hari sebanyak 50 ml setiap 2 hari sekali.

Pertumbuhan kecambah kakao dilakukan selama 4 minggu sejak

kecambah ditanam kedalam media kompos.

Pada minggu keempat di lakukan pengukuran variabel pertumbuhan yang

telah ditentukan (saat kecambah telah menjadi bibit kakao), Sebagai

berikut :

4.1 Tinggi.

Tinggi tanaman kakao diukur dari leher batang sampai ujung bagian

titik tumbuh pada setiap bibit kakao dengan menggunakan penggaris

dinyatakan dalam satuan cm..

4.2 Berat Segar.

Berat segar tanaman kakao diukur dengan timbangan digital

dinyatakan dalam satuan gram.

4.3 Berat Kering.

Berat kering diukur dari tanaman kakao setelah dikeringkan

menggunakan oven dengan suhu 130 0C selama 2 jam dinyatakan

dalam satuan gram.

4.4 Kandungan klorofil

Pengukuran kandungan klorofil dihitung berdasarkan metode

Winterman dan De Mots (1965). Langkah-langkah pengukuran

Page 49: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

30

kandungan klorofil yaitu 0,1 gr daun kakao kemudian dilakukan

destruksi dengan 10 ml alkohol 95% dalam erlenmayer kemudian

larutan dimasukkan dalam tabung reaksi.

Ekstrak klorofil diukur absorbansinya dengan menggunakan

spekrofotometer UV-VIS Double Bean masing-masing pada panjang

gelombang 649 nm dan 665 nm. Kandungan klorofil dinyatakan

dalam satuan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan

dihitung berdasarkan persamaaan berikut:

Chla = 13,7.A665 – 5,76.A649 (v/1000.w)

Chlb = 25,8.A649 – 7,60.A665 (v/1000.w)

Chltotal = 20,0.A649 + 6,10.A665 (v/1000.w)

Keterangan:

Chla = Klorofil a

Chlb = Klorofil b

Chltotal = Klorofil total

A649 = Absorbansi pada panjang gelombang 649 nm

A665 = Absorbansi pada panjang gelombang 665 nm

v = Volume alkohol

w = Berat daun

Page 50: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

31

F. Analisis Data

Data daya berkecambah biji ditentukan berdasarkan jumlah persentase biji

yang berkecambah. Data hasil pengukura (variabel) pertumbuhan kecambah

biji kakao yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Levene, Analisis

Ragam (Anara) dengan α 5%, dan BNT α 5% untuk mengetahui perbedaan

antar perlakuan.

Page 51: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

49

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pemberian air kelapa pada konsentrasi berbeda tidak memberikan efek

tambahan terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, berat segar, berat

kering dan kandungan klorofil a tanaman kakao.

2. Konsentrasi air kelapa 30% v/v efektif dan efesien dalam

meningkatkan persentase daya berkecambah biji kakao sebesar 89%

serta meningkatkan kandungan klorofi b dan klorofi total.

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian tanaman kakao (Theobroma cacao L.) lebih

lanjut dengan waktu pengamatan setiap minggu sehingga dapat terlihat

perbedaan di awal perumbuhannya.

Page 52: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

50

DAFTAR PUSTAKA

Andrian, R. 2004. Pola Pertumbuhan Tanaman Kakao. Jurnal Hortikultura.

Bey, Y., W. Syafii dan Sutrisna. 2006. Pengaruh pemberian giberelin dan air

kelapa terhadap perkecambahan anggrek bulan. (Phalaenopsis

amabilis BL) secara in vitro J. Biogenesis. 2(2): 41-46

Biber, P.D. 2007. Evaluating a Chlorophyll Content Meter on Three Coastal

Wetland Plant Species. Journal of Agricultural, Food and

Environmental Sciences. Volume 1, Issue 2.

Bewley, J.D. & M. Black (1985). Seed Physiology of Development and

Germination. Plenum Press, New York.

Budiono, D. P. 2004. Multiplikasi In Vitro Tunas Bawang Merah (Allium

ascalonicum L) pada Berbagai Taraf Konsentrasi Air Kelapa. Jurnal

Agronomi.

Cholifah. 2012. Manfaat Tanaman Kelapa.Penebar Swadaya. Jakarta.

Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van

Nostrand.

Farooq, M; S.M.A. Basra; I. Afzal & A. Khaliq (2006). Optimization of

hydropriming techniques for rice seed invigoration. Seed Science and

Technology, 34, 507–512.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, and R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi tanaman budidaya.

Terjemahan oleh H. Susilo. Universitas Indonesia (UI Press). Jakarta.

428 hlm.

Himanen, K.; E. Boucheron; S. Vannesse; J. de Almeida-Engler; D. Inze & T.

Beeckman (2002). Auxin-mediated cell cycle activation during early

root initiation. Plant Cell. 14, 2339-2352.

Kartasapoetra, A.G. (2003). Teknologi Benih. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Page 53: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

51

Kristina, N.N. dan Syahid, S.F. 2012. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi

tunas in vitro, produksi rimpang, dan kandungan xanthorrhizol

temulawak di lapangan. Jurnal Littri18 (3): Hlm 125-134.

Lingga, P dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,

Jakarta. Hal 86-87

Maria, B dan Nio, S.A. 2010. Peranan Air Dalam Perkecambahan Biji. Jurnal

Ilmiah Vol 10 (2): Hlm 191-195.

Matsushima, K.I. & J.I. Sakagami (2013). Effect of seed hydropriming on

germination and seedling vigor during emergence of rice under

different soil moisture conditions. American Journal of Plant

Sciences, 4, 1584–1593.

Minorsky, Peter V. 2012. Bentuk dan Fungsi Tumbuhan. Dalam Biologi Edisi 8

Jilid 2 Neil A Cambell & Jane B. Reece. Diterjemahkan oleh

Wulandari, D.T. Jakarta : Erlangga Hlm.315-409.

Narayaman, S. 2010. Pengaruh penggunaan air kelapa (cocos nucifera) terhadap

pertumbuhan tanaman sawi (brassica juncea l.)

Nasarudin. 2004. Budidaya Kakao dan Beberapa Aspek Fisiologisnya. Fakultas

Pertanian Universitas Hasanudin. Jurusan Budidaya Pertanian.

Makassar.

Ningsih, O.L. 2009. Identifikasi Beberapa Penyakit pada Tanaman Kakao

(Theobroma cacao L) di Desa Bayur Kecamatan Samarinda Utara.

Penelitian FMIPA Universitas Mulawarman.

Pamungkas, F. T., Darmanti, S., dan Raharjo, B. 2009. Pengaruh Kosentrasi dan

Lama Perendaman Dalam Supernatan Kultur Bacilus Sp.2 DUCCBR-

KI. 3 Terhadap Petumbuhan Stek Horizontal Batang Jarak Pagar

(Jatropha curcas L.).

Pancaningtyas, S. 2014. Studi Perkecambahan Benih Kakao Melalui Metode

Perendaman. Jurnal Pelita Perkebunan 30(3): Hlm 190-197.

Plantamor, 2016. Morfologi kakao. http://plantamor.com (diakses pada 22 Juli

2016 pada pukul 22.40 Wib).

Pratiwi, F.M. dan Sutara, P.K. 2013. Etnobotani Kelapa (Cocos Nucifera L.) Di

Wilayah Denpasar Dan Badung. Jurnal Simbiosis I (2) : 102- 111

Prawoto, A.A.; W. Soerodikoesoemo; S. Sastriowinoto & H. Hartiko (1990).

Kajian okulasi pada tanaman kakao (Theobroma cacao L.) V.

Page 54: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

52

Pengaruh batang bawah terhadap daya hasil batang atas. Pelita

Perkebunan, 6, 13–20.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2008. Budidaya Kakao. Agromedia

Pustaka. Jakarta

Riyadi, I. 2014. Media Tumbuh : Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dan Bahan-

bahan Lain. Materi disampaikan pada Pelatihan Kultur Jaringan

Tanaman Perkebunan. BPBPI Bogor 19 – 23 Mei 2014.

Saleh, S.M. (2004). Pematahan dormansi benih aren secara fisik pada berbagai

lama ekstraksi buah. Agrosains, 6, 78–83.

Setyamidjaja. 2008. Morfologi tanaman Kelapa. Kanisius. Yogyakarta.

Siregar, T,H,S. S, Riyadi. L, Nuraeni. 2000. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran

Coklat. Penebar Swadaya. Jakarta

Sudjadi, B dan Laila, S. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan 2A Semester

Pertama. Surabaya : Yudhistira.

Sunanto H. 1992. Coklat, Budidaya dan Pengolahan Hasil. Yogyakarta: Kanisius.

Suryanto, E. 2009. Air Kelapa Dalam Media Kultur Anggrek. Erlangga.

Susanto FX. 1994. Tanaman Kakao-Budidaya dan Pengolahan Hasil.

Yogyakarta: Kanisius.

Sutopo, L. (2002). Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syamsulbahri, 1996, Bercocok Tanam Perkebunan Tahunan. UGM Press.

Yogyakarta.

Taiz, L, and E. Zeiger. 1998. Plant Physiology2nd ed. Sinaeur Asociaes, Inc. Pub.

Sunderland.

Tjitrosoepomo, Gembong, 1988, Taksonomi Tumbuhan (Sperma thopyta),

Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Vigliar, R., V.L. Sdepanian, and U. Fagundes-neto. 2006. Biochemical profile of

coconut water from coconut palms planted in an inland region. J. de

Pediatria. 82(4): 308-312.

Wahyudi. 2008. Kakao. Penebar Swadaya, Bogor.

Weier, T. E. 1982. Botany. Jhon Willey and Sons Publishing.Canada.

Page 55: PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/26652/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sawit. Budidaya kakao harus diiringi dengan penyediaan bibit

53

Wintermans, J.F.G.M and De Mots, A. 1965. Spectrophotometric charat\cteristics

of Chlorophylls a and b and their pheophytins in etanol. Biochimia

Biophysica Acta, 109: 448-453.