minat generasi muda menjadi wirausaha pada ......menjadi wirausaha pada komoditi kelapa (cocos...

121
i MINAT GENERASI MUDA MENJADI WIRAUSAHA PADA KOMODITI KELAPA (Cocos nucifera L.) DI KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pertanian Oleh RANDI HERMAWANSYAH 01.4.3.15.0363 PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI JURUSAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2019

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    MINAT GENERASI MUDA MENJADI WIRAUSAHA PADA

    KOMODITI KELAPA (Cocos nucifera L.) DI KECAMATAN

    TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT PROVINSI

    SUMATERA UTARA

    TUGAS AKHIR

    Untuk Memenuhi Persyaratan

    Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pertanian

    Oleh

    RANDI HERMAWANSYAH

    01.4.3.15.0363

    PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI

    JURUSAN PERKEBUNAN

    POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN

    KEMENTERIAN PERTANIAN

    2019

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

    Judul Laporan : Minat Generasi Muda Menjadi Wirausaha Pada

    Komoditi kelapa (Cocos nucifera L.) di Kecamatan

    Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

    Nama : Randi Hermawansyah

    NIRM : 01.4.3.15.0363

    Program Studi : Penyuluhan Perkebunan Presisi

    Jurusan : Perkebunan

    Telah Dipertahankan Didepan Penguji

    Pada Tanggal 01 Juli 2019

    Dinyatakan Telah memenuhi Syarat

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

    Judul Laporan : Minat Generasi Muda menjadi Wirausaha Pada

    Komoditi kelapa (Cocos nucifera L.) di Kecamatan

    Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

    Nama : Randi Hermawansyah

    NIRM : 01.4.3.15.0363

    Program Studi : Penyuluhan Perkebunan Presisi

    Jurusan : Perkebunan

    Menyetujui :

    Mengetahui :

    Tanggal Lulus : Senin, 01 Juli 2019

  • iv

    HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

    Laporan Tugas Akhir (TA) ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua

    sumber baik yang dikutip maupun dirujuk, telah saya nyatakan dengan benar.

    Nama : Randi Hermawansyah

    NIRM : 01.4.3.15.0363

    Tanda Tangan :

    Tanggal : 01 Juli 2019

  • v

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

    TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Sebagai alumni POLBANGTAN Medan, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Randi Hermawansyah

    NIRM : 01.4.3.15.0363

    Program Studi : Penyuluhan Perkebunan Presisi

    Jenis Karya : Laporan Tugas Akhir (TA)

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

    POLBANGTAN Medan Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclucive

    Royalti-Free Right) atas tugas ilmiah saya yang berjudul : Minat Generasi

    Muda menjadi Wirausaha Pada Komoditi Kelapa (Cocos nucifera L.) Di

    Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat beserta perangkat yang ada

    (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini POLBANGTAN

    Medan berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk

    pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Tigas Akhir (TA) saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

    pemiliki hak cipta. Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Medan

    Pada : Juli 2019

    Yang Menyatakan,

    Randi Hermawansyah

    NIRM 01.4.3.15.0363

    HALAMAN PERUNTUKAN

  • vi

    Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan dijadikan tinta,

    ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah

    yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

    (QS. Lukman: 27)

    Alhamdulillah…. dengan ridha-Mu ya Allah…..

    Amanah ini telah selesai, sebuah langkah usai sudah. Cinta telah ku gapai, namun itu

    bukan akhir dari perjalanan ku, melainkan awal dari sebuah perjalanan.

    Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Ya Allah yang Maha Agung nan

    Maha Tinggi nan Maha Penyayang, dengan taufik dan hidayah-Mu Ya Rabb

    kuselesaikan amanah tugas belajar selama empat tahun yang aku emban dengan

    menjalankan perintah-Mu untuk menuntut ilmu. Semoga diri ini termasuk

    kedalam golongan hamba-Mu yang senantiasa beriman, bersabar dan bersyukur

    dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini merupakan langkah awal

    bagiku utuk meraih cita-cita ku kelak.

    Pada akhirnya Tugas Akhir (TA) ini dapat diselesaikan dengan baik dan

    tepat waktu (Insya Allah), bila meminjam pepatah lama “Tak ada gading yang tak

    retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan karya ini.

    Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah makna

    kesempurnaan dengan tanpa berharap melampaui kemaha sempurnaan sang maha

    sempurna.

    Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata, ku persembahkan karya ini

    untuk yang terkasih ayahanda (Herman) ibunda (Sulastri) dan kakak tercinta (Sari

    Hapsani) yang senantiasa memberikan doa, dukungan, motivasi dan dorongan

    sehingga perjuangan selama 4 tahun dapat terselesaikan.

    Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini mulai dari awal sampai akhir tidak

    terlepas dari dorongan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan

    Tugas Akhir ini dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan, maka dari itu penulis

    tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  • vii

    1. Ibu Ir. Yuliana Kansrini M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan

    Pertanian (POLBANGTAN) Medan.

    2. Bapak Dr. Iman Arman, SP, MM, selaku ketua jurusan perkebunan, ketua

    program studi penyuluhan perkebunan presisi dan ketua penguji ujian

    komprehensif

    3. Ibu Mawar Indah P., STP, M.Si, selaku pembimbing I dan anggota penguji

    ujian komprehensif.

    4. Ibu Silvia Nora, SP, MP selaku dosen pembimbing II.

    5. Ibu Mahmudah SP, MP selaku anggota penguji ujian komprehensif.

    6. Panitian Pelaksana Tugas Akhir (TA), seluruh dosen dan segenap civitas

    akademika POLBANGTAN Medan.

    7. Teman sekamar seperjuangan selama 4 tahun M. Farhan Ariza Ritonga,

    Erwin Ferdiansyah, Azhar Riadi Pohan, Bambang Irwansyah, Fadli Azhari

    dan Verdynanta Bangun.

    8. Sahabat seperjuangan ku dalam penyusunan laporan ini Miftahul Khoiriah,

    Dea Sartika Sianturi dan M. Wahyu Septiadi Putra yang selalu menbantu dan

    menberikan semangat selama ini.

    9. Teman yang selalu memberikan semangat Intan Kusumawati, Romaito

    Harahap, Suci Monica Abadi, Yekti Kurniasih dan Helmi.

    10. Rekan-rekan seperjuangan program studi penyuluhan perkebunan presis dan

    penyuluhan pertanian berkelanjutan angkatan 2015

    Seluruh pihak yang telah berpartisifasi dalam penyususnan Tugas Akhir

    (TA) ini saya hanturkan ribuan terimakasih.

  • viii

    RIWAYAT HIDUP

    Randi Hermawansyah, lahir di Desa Sungai Rebat

    Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada

    tanggal 27 April 1997, merupakan anak kedua dari dua

    bersaudara dari pernikahan ayahanda Herman dengan

    ibunda Sulastri Penulis telah menyelesaikan pendidikan

    Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 057757 Paluh Tandak

    lulus pada tahun 2009, selanjutnya melanjutkan

    pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2

    Tanjung Pura lulus pada tahun 2012, Sekolah Menengah

    Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Pura lulus pada tahun

    2015. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan

    di Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN)

    Medan Provinsi Sumatera Utara dibawah naungan Kementerian Pertanian dan

    pada tahun 2019 menyelesaikan program studi Diploma IV program studi

    Penyuluhan Perkebunan Presisi di Polbangtan Medan, penulis melaksanakan

    Tugas Akhir (TA) di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat dengan judul

    TA “Minat Generasi Muda menjadi Wirausaha pada Komoditi Kelapa (Cocos

    nucifera L.) di Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat”, yang

    merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian

    (S.Tr.Pt).

  • ix

    ABSTRAK

    Randi Hermawansyah, NIRM 01.4.3.15.0363, Minat Generasi Muda

    Menjadi Wirausaha Pada Komoditi Kelapa (Cocos nucifera L.) di Kecamatan

    Tanjung Pura. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat minat generasi

    muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa dan mengetahui faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa

    (Cocos nucifera L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Pura

    Kabupaten langkat pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Metode

    pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara menggunakan

    kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, sementara metode analisis

    data menggunakan skala likert dan linier berganda dengan bantuan SPSS for

    windows 24. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat minat generasi muda

    menjadi wirausaha pada komoditi kelapa (Cocos nucifera L.) tergolong sangat

    tinggi yaitu 87,45%, sementara hasil analisis linier berganda terdapat faktor-faktor

    yang mempengaruhi minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi

    kelapa (Cocos nucifera L.) yaitu pendidikan formal, pengalaman dan lingkungan

    msyarakat dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel.

    Kata Kunci : Minat Generasi Muda, Pendidkan Formal, Pengalaman dan

    Lingkungan masyarakat.

  • x

    ABSTRACT

    Randi Hermawansyah, NIRM 01.4.3.15.0363, Interest in Young

    Generation Becomes Entrepreneurship in Coconut Commodities (Cocos nucifera

    L.) in Tanjung Pura District. The purpose of this study was to determine the level

    of interest of the younger generation to become entrepreneurs in coconut

    commodities and to know the factors that influence the interest of the younger

    generation to become entrepreneurs in the coconut commodity (Cocos nucifera

    L.). This research was conducted in Tanjung Pura Subdistrict Langkat Regency in

    March to May 2019. Data collection methods namely observation, documentation

    and interviews using questionnaires that have been tested for validity and

    reliability, while data analysis methods use a Likert scale and multiple linear with

    the help of SPSS for Windows 24. The results of the study show that the level of

    interest of young people in becoming entrepreneurs in coconut (Cocos nucifera

    L.) is very high at 87.45%, while the results of multiple linear analysis have

    factors that influence the interest of young people to become entrepreneurs in

    coconut commodities ( Cocos nucifera L.) which is formal education, experience

    and environment in society with a value of t calculated greater than t table.

    Keywords: Interest in Young Generation, Formal Education, Experience and

    Community Environment.

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmad, hidayah

    serta karunianya sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir dengan judul

    “Minat Generasi Muda Menjadi Wirausaha Pada Komoditi Kelapa (Cocos

    nucifera L.) di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Provinsi

    Sumatera Utara” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

    program studi Diploma IV dan memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian

    (S.Tr.Pt) di Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Medan.

    Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari

    bimbingan dan arahan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

    menyampaikan ucapan terimakasih diucapkan kepada :

    1. Ir. Yuliana Kansrini, M.Si, selaku Direktur Politeknik Pembangunan

    Pertanian (POLBANGTAN) Medan.

    2. Dr. Iman Arman, SP, MM, selaku ketua Jurusan Perkebunan.

    3. Mawar Indah Perangin-angin, STP, M.SI, selaku Dosen Pembimbing I.

    4. Silvia Nora, SP, MP, Selaku Dosen Pembimbing II.

    5. Panitia pelaksana Tugas Akhir.

    6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir (TA)

    ini.

    Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta

    penulis juga menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

    penulisan Tugas Akhir ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

    saran dari berbagai pihak yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

    Medan, Juni 2019

    Penulis

    Randi Hermawansyah

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ................................................................................................. i

    Lembar Pengesahan Penguji ........................................................................... ii

    Lembar Pengesahan Pembimbing .................................................................. iii

    Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................................................. iv

    Halaman Pernyataan Persetujian Publikasi .................................................. v

    Halaman Peruntukan ...................................................................................... vi

    Riwayat Hidup .................................................................................................. viii

    Abstrak .............................................................................................................. ix

    Abstract ............................................................................................................. x

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

    I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

    B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4

    C. Tujuan Pengkajian ................................................................................. 4

    D. Manfaat ................................................................................................... 4

    II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 5

    A. Landasan Teoritis .................................................................................... 5

    B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 22

    C. KerangkaPikir ......................................................................................... 23

    D. Hipotesis ................................................................................................. 24

    III. METODE PELAKSANAAN ...................................................................... 25

    A. Waktu dan Tempat .................................................................................. 25

    B. Batasan Operasional................................................................................ 25

    C. Pelaksanaan Pengkajian .......................................................................... 32

    D. Teknik Analisis Data .............................................................................. 33

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 43

    A. Deskripsi Wilayah Pengkajian ............................................................... 43

    B. Karakteristik Responden ........................................................................ 52

    C. Tingkat Minat Generasi Muda Menjadi Wirausaha Pada Komoditi

    Kelapa (Cocos nucifera L.) Di Kecamatan Tanjung Pura ..................... 57

    D. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Generasi Muda

    Menjadi Wirausaha Pada Komoditi Kelapa (Cocos nucifera L.) Di

    Kecamatan Tanjung Pura ....................................................................... 59

  • xiii

    V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 70

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 70

    B. Saran ...................................................................................................... 70

    C. Implikasi (Rencana Tindak Lanjut) ....................................................... 71

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 78

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Judul Halaman

    1. Luas areal tanaman kelapa di Indonesia ............................................ 18 2. Pengukuran Variabel Faktor yang mempengaruhi Minat

    Generasi muda ................................................................................... 27

    3. Populasi Pengkajian di Kecamatan Tanjung Pura ............................. 30 4. Populasi dan Sampel Pengkajian di Kecamatan Tanjung Pura ......... 31 5. Hasil Pengujian Validitas kuesioner ................................................. 34 6. Hasil Pengujian Reabilitas Kuesioner ............................................... 36 7. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test ............................... 38 8. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 39 9. Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan Perbulan dalam

    Tahun 2017 ....................................................................................... 44

    10. Jumlah Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin di Kecamatan Tanjung Pura ............................................... 44

    11. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kecamatan Tanjung Pura .............................................................. 45

    12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Kecamatan Tanjung Pura ..................................................................................... 46

    13. Luas Panen dan Produksi Tanaman Padidan Palawija Dirinci Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Tanjung Pura. ..................... 47

    14. Jumlah Luas Panen dan Produksi Sayur-Sayuran di Kecamatan Tanjung Pura ..................................................................................... 48

    15. Jumlah Luas Tanam Dan Produksi Tanaman Keras Perkebunan Rakyat Dirinci Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan

    Tanjung Pura ..................................................................................... 48

    16. Lembaga Jasa Pendidikan Formal .................................................... 49 17. Lembaga Penunjang Yang Ada di Kecamatan Tanjung Pura ........... 50 18. Daftar Kelas Kelompok Tani di Kecamatan Tanjung Pura ............. 50 19. Sumber Biaya yang Ada di Kecamatan Tanjung Pura ...................... 51 20. Umur Responden .............................................................................. 52 21. Jenis Kelamin Responden di Kecamatan Tanjung Pura .................... 53 22. Tingkat Pendidikan Formal Pemuda ................................................. 54 23. Tingkat Pengalaman Pemuda ............................................................ 55 24. Tingkat Minat Generasi Muda menjadi Wirausaha pada Komoditi

    Kelapa (Cocos Nucifera L.) di Kecamatan Tanjung Pura. ............... 56

    25. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Generasi Muda menjadi Wirausaha pada Komoditi Kelapa ...................................... 58

    26. Rencana Kegiatan Penyuluhan ......................................................... 72

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Judul Halaman

    1. Kerangka Pikir Minat Generasi Muda Menjadi Wirausaha Pada Komoditi Kelapa Di Kecamatan Tanjung Pura ................................. 23

    2. Grafik Uji Normalitas P-Plot ............................................................ 37 3. Garis Kontinum ................................................................................... 40 4. Peta Kecamatan Tanjung Pura .......................................................... 43 5. Pemamfaatan Tanam Kelapa di Lahan Padi Sawah ......................... 49 6. Diagram Venn Umur Generasi Muda di Kecamatan

    Tanjung Pura .................................................................................... 52

    7. Diagram Venn Jenis Kelamin Genersi Muda di Kecamatan Tanjung Pura ..................................................................................... 54

    8. Diagram Batang Tingkat Pendidikan di Kecamatan Tanjung Pura ..................................................................................... 55

    9. Diagram Venn Pengalaman Generasi Muda di Kecamatan Tanjung Pura ..................................................................................... 56

    10. Garis Kontinum Tingkat Minat Generasi Muda menjadi Wirausaha pada Komoditi Kelapa ........................................................................................ 57

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Judul Halaman

    1. Kuesioner minat generasi muda menjadi wirausaha pada Komoditi Kelapa(Cocos nucifera L.) di Kecamatan

    Tanjung Pura Kabupaten Langkat ....................................................78

    2. Identitas Responden ........................................................................ 86 3. Rekapitulasi Nilai Kuesioner Responden ........................................ 87 4. Rekavitulasi Kuesioner (Uji Validitas Dan Reabilitas) ...................90 5. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ...................................................... 91 6. Hasil SPSS 24. ................................................................................ 101 7. Lembar Persiapan Menyuluh dan Sinopsis ...................................... 102

  • 1

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tanaman kelapa merupakan salah satu tanaman asli Indonesia. Luas

    tanaman kelapa Indonesia mencapai 3.781.649 Ha dan pada tahun 2017 luas lahan

    tanaman kelapa mencapai 3.544.393 Ha (Data Direktorat Jendral Perkebunan RI

    2012-2017), selama 5 tahun luas lahan tanaman kelapa menurun sebanyak

    237.256 Ha. Dengan demikian penurunan tanaman kelapa di Indonesia tidak

    terlepas dari perilaku petani di pedesaan yang telah mengganti tanaman kelapa

    mereka. Di perkirakan 6 juta petani terlibat dalam pengusahaan tanaman kelapa.

    Penyebaran tanaman kelapa hampir merata di seluruh Nusantara dengan beberapa

    wilayah sebagai sentra produksi seperti Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

    Salah satu keunggulan tanaman ini adalah dapat tumbuh hampir di berbagai

    tempat seperti lahan pasang surut dan dapat di tumpangsarikan dengan tanaman

    produktif lainya.

    Pulau Sumatera memiliki luas 1.142.645 Ha dengan produksi 943.363 ton

    sedangkan pada posisi kedua di tempati oleh Pulau Jawa dengan luas lahan

    818.492 Ha dan produksi 643.156 ton (Direktorat Jendral Perkebunan 2015).

    Berdasarkan data di atas Pulau Sumatera dapat dikatakan sebagai pusat kelapa di

    Indonesia dengan selisih luas lahan 324.133 Ha dengan produksi 300.207 ton.

    Sumatera Utara adalah salah satu Provinsi di Pulau Sumatera yang

    memiliki luas lahan dan produksi terbesar yaitu 110.122 Ha dengan total produksi

    91.662 ton BPS Provinsi Sumatera Utara (2013), masyarakat Sumatera Utara

    lebih dominan menggunakan lahan mereka untuk budidaya kelapa, itu di

    karenakan tanaman kelapa memiliki umur ekonomis yang panjang dan perawatan

    yang mudah sehingga masyarakat disana tidak berminat untuk mengganti tanaman

    mereka, terbukti dengan data menurut BPS Provinsi Sumatera Utara (2014), luas

    lahan sebanyak 110.122 Ha dengan total produksi 91.662 ton itu berarti luas

    lahan serta produksinya tidak mengalami penurunan sama sekali selama 1 tahun

    terakhir.

    Berdasarkan data BPS Dirjenbun pada periode 2015-2017 Kabupaten

    Langkat merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa yang ada di Sumatera

    Utara dengan luas keseluruhan areal tanam berjumlah 3.653 Ha dengan produksi

  • 2

    3.498 ton (BPS Kabupaten Langkat, 2017). Salah satu kecamatan yang menjadi

    sektor tanaman kelapa di Kabupaten Langkat adalah Kecamatan Tanjung Pura.

    Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah areal tanam kelapa di Kecamatan tersebut

    tergolong luas yaitu 836 ha dengan luas areal tanaman yang menghasilkan

    sebanyak 701 Ha dan yang belum menghasilkan sebanyak 135 Ha dan produksi

    841 ton pada posisi kedua di tempati oleh Kecamatan Secanggang dengan luas

    637 Ha dan produksi 634 ton (BPS Kabupaten Langkat, 2017).

    Sehingga menurut data di atas jarak luas lahan sekitar 199 Ha dan

    produksinya 207 ton. Walaupun produksi tanaman kelapa di Kecamatan Tanjung

    Pura paling tinggi tetapi masyarakat yang berada di daerah tersebut tidak

    merasakan dampak positifnya. Itu dikarenakan hasil panen kelapa tersebut lebih

    banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luar daerah dan masyarakat asli daerah

    kebanyakan hanya menjadi buruh. Masyarakat di daerah tersebut tidak berpikir

    untuk membuka usaha.

    Permasalahan yang selama ini terjadi di Kecamatan Tanjung Pura adalah

    bertambahnya jumlah pengangguran dari kalangan terdidik maupun masyarakat

    awam. Tiap tahun jumlah lulusan semakin bertambah, akan tetapi lapangan

    pekerjaan tidak bertambah. Sementara para lulusan sekolah maupun perguruan

    tinggi pada umumnya memiliki pola pikir mencari kerja bukan menciptakan

    pekerjaan oleh sebab itu wirausaha di Tanjung Pura tergolong sedikit.

    Menurut BPS Kecamatan Tanjung Pura (2016), generasi muda di

    Kecamatan Tanjung Pura sebanyak 22.637 orang. 6.202 orang yang berumur (16-

    20 tahun), 5.706 orang yang berumur (21- 25 tahun), 5.501 orang yang berumur

    (26- 30 tahun), dan 5228 orang yang berumur (31-35 tahun). Sementara itu jumlah

    generasi muda yang masih sekolah sebanyak 8.118 orang dan sudah lulus sekolah

    berumur (18-30 tahun) sebanyak 17.409, mereka sebagian melanjukan pendidikan

    agar menjadi sarjana dan sebagian lagi bekerja sebagai PNS, Pedagang, Petani,

    bahkan ada yang tidak bekerja.

    Berdasarkan data diatas generasi muda di Kecamatan Tanjung Pura

    tergolong sangat banyak. Tetapi generasi muda disana baik yang masih sekolah

    maupun yang sudah tidak sekolah hanya sebagian kecil saja yang mau

    berwirausaha terutama pada komoditi kelapa. Padahal peluang usaha pada

  • 3

    komoditi kelapa di daerah tersebut memiliki prospek yang sangat bagus di

    pasaran, karena produksi kelapa di dareah tersebut tinggi dan kualitas buah yang

    dihasilkan baik, sehinga diminati masyarakat luar daerah. Hal tersebut merupakan

    salah satu potensi yang dapat di kembangkan generasi muda di daerah tersebut.

    Akhir-akhir ini memang banyak dorongan dan himbauan untuk menjadi

    pengusaha, akan tetapi bagi kalangan anak muda tidak mudah merubah atau

    menghilangkan pola pikir yang beranggapan bahwa berwirausaha selalu terkait

    dengan hal-hal besar dan menantang, membutuhkan modal, skill, taktik, dan ilmu

    yang khusus. Negative thinking seperti inilah yang sering menghambat generasi

    muda untuk berwirausaha.

    Dengan melihat potensi yang ada di Kecamatan tersebut, di harapkan

    pemuda disana bisa membuka usaha sehingga dapat memajukan daerah tetapi

    pada kenyataanya disana masyarakat setempat hanya menjadi buruh di daerah

    mereka sendiri dan tidak mau berwirausaha. Pemerintah pada saat ini sedang

    menggalakkan program penumbuhan minat generasi muda, salah satunya adalah

    program pemberian pelatihan pada generasi muda disana untuk berwirausaha, dan

    pemberian bantuan modal melalui UKM (Unit Keuangan Mikro) yang ada di

    Kecamatan Tanjung Pura.

    Banyak program pemerintah lain yang membantu generasi muda untuk

    berwirausaha dan potensi alam disana sangat mendukung, tetapi masih banyak

    yang belum mau berwirausaha. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis

    tertarik akan membahas tentang “Minat Generasi Muda Menjadi Wirausaha

    pada Komoditi Kelapa (Cocos nucifera L.) di Kecamatan Tanjung Pura

    Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara” di harapkan kajian ini dapat

    mengetahui minat generasi muda untuk menjadi pengusaha terutama pada

    komoditi kelapa dan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat

    generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa.

  • 4

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan pada hal-hal tersebut maka disusunlah perumusan masalah

    untuk pelaksanaan pengkajian ini sebagai berikut:

    1. Bagaimana minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa

    di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

    2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi muda menjadi

    wirausaha pada komoditi kelapa di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

    Langkat.

    C. Tujuan Pengkajian

    Berdasarkan pada rumusan diatas maka tujuan dari pengkajian penelitian ini

    adalah:

    1. Untuk mengkaji bagaimana minat generasi muda menjadi wirausaha pada

    komoditi kelapa di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

    2. Untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi muda

    menjadi wirausaha pada komoditi kelapa di Kecamatan Tanjung Pura

    Kabupaten Langkat.

    D. Manfaat

    Kegunaan dari pelaksanaan pengkajian ini antara lain adalah sebagai

    berikut:

    1. Bagi pembaca khususnya mahasiswa dapat di jadikan sebagai wadah dalam

    meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan

    pengalaman tentang bagaimana melakukan sesuatu kegiatan penelitian.

    2. Bagi mahasiswa, pengkajian merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Terapan (S.Tr) di Politeknik Pembangunan Pertanian Medan .

    3. Bagi pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat dijadikan bahan

    informasi dan landasan dalam mengambil serta menentukan kebijakan

    dalam mengetahui minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi

    kelapa di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

    4. Bagi peneliti lainnya, dapat dijadikan sebagai bahan tambahan informasi

    dalam penyusunan penelitian-penelitian sejenisnya

  • 5

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teoritis

    1. Minat

    Minat merupakan suatu keinginan yang cenderung menetap pada diri

    seseorang untuk mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya,

    kemudian dilanjutkan untuk diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya

    perhatian pada objek yang diinginkannya itu untuk mencari informasi sebagai

    wawasan bagi dirinya (Djaali, 2008).

    Hurlock dalam Riyanti (2003) menjelaskan bahwa minat adalah sumber

    motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan

    bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan

    bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan

    mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan

    menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau

    dapat berubah-ubah.

    Minat adalah rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

    paksaan dan merasa senang untuk mempelajarinya. Rasa ketertarikan tersebut

    bukan karena paksaan tapi kesadaran yang tinggi karena keinginan yang kuat

    untuk mencapai tujuannya. Purnomo, (2005) menyatakan bahwa minat timbul

    tidak hanya spontan atau tiba-tiba melainkan muncul sebagai akibat kegiatan

    partisipasi pengalaman dan kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

    Menurut Winkel dalam Triawan (2016) menyatakan bahwa minat generasi

    muda dibagi menjadi 4 (empat) unsur pokok penting untuk meraih keberhasilan,

    yaitu.

    a. Perasaan Senang

    Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang

    positif. Perasaan senang biasanya ditunjukan dengan beberapa hal misalnya

    semangat dalam melaksanakan aktifitas kelompok maupun perorangan

    b. Perhatian

    Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu

    aktifitas yang di lakukan. Soemanto dalam Triawan (2016), perhatian adalah

  • 6

    pemusatan tenaga atau kekuatan orang tertentu pada objek. Aktifitas yang di

    sertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan

    lebih tinggi.

    c. Kesadaran

    Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat pula di awali dengan adanya

    kesadaran bahwa suatu objek itu mempunyai mamfaat bagi dirinya.

    Kesadaran itu mutlak harus ada, dan dengan kesadaran itu pula seseorang

    akan mengenali objek yang dirasakan ada daya tarik baginya

    d. Kemauan

    Kemauan seseorang dapat dikatakan mempunyai minat terhadap sesuatu

    apabila seseorang mempunyai kecenderungan untuk mencapai tujuan yang

    diinginkan atau mempunyai kemauan untuk mewujudkan tujuan- tujuan yang

    di kehendaki. Dengan demikian kemauan tersebut akan mendorong kehendak

    yang di kenalkan oleh pikiran dan terarah pada suatu tujuan

    2. Generasi Muda

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia, generasi muda di kenal sebutan

    pemuda dan kaum muda. Istilah- istilah tersebut memiliki makna yang beragam.

    Generasi muda diartikan sebagai kelompok, golongan atau kaum muda.

    Sedangkan pemuda itu sendiri diartikan sebagai orang yang masih muda atau

    remaja.

    Menurut Undang- Undang Nomor 40 Tahun (2009) tentang kepemudaan

    pasal 1 ayat (1), mendefinisikan bahwa pemuda adalah warga Negara Indonesia

    yang memasuki priode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia

    sekitar 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

    Undang-Undang No.13 Pasal 68 tahun (2003) menyebutkan bahwa

    pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Dan dalam ketentuan undang-undang

    tersebut, anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 tahun. Berarti 18

    tahun adalah usia minimum yang diperbolehkan pemerintah untuk bekerja.

    Namun di dalam undang-undang yang sama pasal 69, 70, dan 71 menjelaskan

    pengecualian bagi anak usia 13–15 tahun diizinkan melakukan pekerjaan ringan

    sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan

  • 7

    sosial. Kemudian juga anak dengan usia minimum 14 tahun dapat melakukan

    pekerjaan di tempat kerja yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau

    pelatihan dan anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan

    minatnya.

    Generasi muda yang siap bekerja adalah manusia yang berumur 18-30 tahun

    yang telah menunjukan tanda-tanda kedewasaan. Generasi muda sebagai penerus

    cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani pembangunan. Ibarat mata rantai

    yang berurai panjang, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata

    rantai yang paling sentra, berfungsi sebagai penerus cita-cita bangsa dan

    berpotensi mengisi serta membina kemerdekaan. Masa muda pada umumnya

    dapat dipandang sebagai suatu tahap dalam pembentukan kepribadian manusia

    dalam proses mencari jati diri.

    Pemuda atau generasi muda merupakan sebuah konsep yang selalu

    dikaitkan dengan masalah nilai hal ini merupakan pengertian ideologis dan

    cultural dari pada pengertian ilmiah, misalnya pemuda harapan bangsa atau

    pemuda pemilik masa depan. Posisi generasi muda dalam masyarakat adalah

    sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, sehingga masa depan suatu bangsa

    ini terletak pada generasi mudanya sebab merekalah yang nantinya menggantikan

    generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa (Hasibun, 2008).

    Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa generasi muda

    adalah individu yang secara fisik sedang mengalami pertumbuhan jasmani dan

    secara pisikis sedang mengalami perkembangan emosional. Mereka mempunyai

    jiwa, semangat, dan ide yang masih segar dan diharapkan menjadi tumpuan dalam

    pesatnya perkembangan teknologi dan informasi dalam era globalisasi.

    Bila generasi muda telah dipercaya dan mempunyai rasa tanggung jawab

    yang tinggi dalam memperjuangkan amanah itu maka suatu bangsa tidak akan sia-

    sia dalam mendidik generasi tersebut, maka dari itu nilai yang dibangun dalam

    membentuk generasi muda ini adalah untuk menyiapkan penerus bangsa untuk

    melanjutkan perjuangan para pahlawan, baik yang gugur membela bangsa

    dan yang gugur dalam membangun bangsa ini, namun apabila yang menjadi cita-

    cita bangsa ini gagal, maka akan hancurlah harapan dari bangsa yang tercinta ini.

  • 8

    Potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah

    sebagai berikut :

    a. Idealisme dan Daya Kritis

    Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada

    sehingga dia dapat melihat kekurangan dalam tatanan tersebut dan secara

    wajar mampu mencari gagasan baru sebagai alternatif kearah perwujudan

    kearah tatanan yang lebih baik

    b. Dinamika dan Kreatifitas

    Adanya idealisme pada generasi muda menyebabkan mereka mimiliki potensi

    kedinamisan dan kreatifitas, yakni kemampun dan kesediaan untuk

    mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekurangan yang

    ada ataupun mengungkapkan gagasan yang baru

    c. Keberanian Mengambil Resiko

    Keberanian dalam mengambil resiko adalah dimana seseorang berani dalam

    mengambil keputusan dan sudah siap dengan segala dampaknya

    d. Optimis dan Kegairahan Semangat

    Kegagalan tidak menyebabkan generasi mudah patah semangat. Optimisme

    dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya

    pendorong untuk mencoba maju lagi.

    e. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni

    Generasi memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan

    tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi kesadaran disiplin murni

    pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan

    memiliki tenggang rasa.

    f. Terdidik

    Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh

    baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif, generasi muda secara

    relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari

    generasi pendahulunya.

    g. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan

    Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin keanekaragaman

    masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika

  • 9

    dihayati secara sempit dan eksklusif, tapi dapat merupakan potensi dinamis

    dan kreatif sehingga merupakan sumber yang besar untuk kemajuan

    bangsanya. Maka para pemuda dapat didorong untuk menampilkan

    potensinya yang terbaik dan diberi peran yang jelas serta bertanggung jawab

    dalam menuju cita-cita bangsa.

    h. Patriotisme dan Nasionalisme

    Pemupukan rasa kebangsaan, kecintaan dan turut memiliki bangsa dan negara

    dikalangan pemuda perlu ditingkatkan

    i. Fisik kuat dan Jumlah Banyak

    Potensi ini merupakan kenyataan sosiologis dan demografis. Dapat

    dimanfaatkan dalam kegiatan pembangunan bangsa dan negaranya yang

    menghendaki pengarahan tenaga dalam jumlah besar.

    j. Sikap Kesatria

    Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan

    serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu

    dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap kesatria.

    k. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi

    Para pemuda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka

    pengembangan ilmu dan teknologi secara fungsional dapat dikembangkan

    sebagai transformator terhadap lingkungannya.

    3. Wirausaha

    Pengertian wirausaha menurut Tarmudji dalam Paulus (2014) adalah

    wirausaha bila ditinjau dari etimologinya berasal dari kata wira dan usaha, kata

    wira berarti teladan atau patut dicontoh, sedangkan usaha berarti berkemauan

    keras memperoleh manfaat. Jadi seorang wirausaha dapat diartikan sebagai

    beriku: seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan yang

    bermanfaat dan patut menjadi teladan hidup, atau lebih sederhana dirumuskan

    sebagai, seseorang yang berkemauan keras dalam bisnis yang patut menjadi

    teladan hidup. Untuk menjadi seorang wirausahawan yang berhasil, seseorang

    wirausaha harus mempunyai tekad dan kemauan yang keras untuk mencapai

    tujuan usahanya.

  • 10

    Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha harus

    mampu melihat adanya peluang, menganalisa peluang dan mengambil keputusan

    untuk mencapai keuntungan yang berguna bagi dirinya sendiri atau lingkungan

    sekitarnya dan kelanjutan usahanya sebelum peluang tersebut dimanfaatkan oleh

    orang lain. Wirausaha yang berhasil biasanya memacu sebuah mimpi dan

    berusaha merealisasikannya karena adanya kepercayaan yang tinggi akan

    kesuksesan yang dapat diraih.

    Ciputra dalam Paulus, (2014) membagi wirausaha menjadi 4 kelompok

    yang dimodifikasi urutannya sehingga dapat dihimpun dalam akronim BAGS,

    yaitu:

    a. Business entrepreneur, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: owner

    entrepreneur (pencipta dan pemilik bisnis) dan professional entrepreneur

    (orang-orang yang memiliki daya wirausaha namun mempraktekkannya di

    perusahaan milik orang lain).

    b. Academic entrepreneur, merupakan akademisi yang mengajar atau mengelola

    lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap menjaga

    tujuan mulia pendidikan.

    c. Government entrepreneur, merupakan seseorang atau sekelompok orang yang

    memimpin dan mengelola lembaga negara atau instansi pemerintahan dengan

    jiwa dan kecakapan wirausaha.

    d. Social entrepreneur, merupakan para pendiri dan pengelola organisasi-

    organisasi sosial yang berhasil menghimpun dana masyarakat untuk

    melaksanakan tugas-tugas sosial.

    Priyanto (2014), menyebut jiwa wirausaha dipengaruhi oleh faktor

    internal, eksternal dan kontekstual. Faktor internal berupa sifat-sifat personal,

    sikap, kemauan dan kemampuan yang memberi kekuatan individu untuk

    berwirausaha. Faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia

    usaha, lingkungan fisik dan lingkungan sosial ekonomi. Faktor psikologi dan

    sosiodemografi juga ditemukan dalam sejumlah studi sebagai determinan

    perilaku kewirausahaan.

    Faktor psikologi mencakup (i) kebutuhan untuk berprestasi/need of

    achievement, (ii) inisiatif dan kreativitas, (iii) kecendrungan mengambil

  • 11

    resiko/the propensity to take risk, (iv) kepercayaan diri dan locus of control, (v)

    self-esteem dan perilaku inovatif, (vi) nilai–nilai yang dianut dan tujuan personal,

    serta (vii) leadership (Riyanto, 2003).

    Faktor sosiodemografi meliputi jenis kelamin, umur dan pekerjaan orang

    tua (Rasyid, 2005) Faktor kontekstual bersama faktor internal dan eksternal

    merupakan kerangka integral menegaskan bahwa pendidikan, pengalaman dan

    pembekalan kewirausahaan sejak usia dini dapat meningkatkan potensi

    seseorang untuk menjadi wirausahawan, disamping dukungan pihak akademik,

    sosial dan lingkungan usaha.

    Banyak manfaat yang dihasilkan dengan berwirausaha, antara lain (Alma, 2005):

    a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran.

    b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,

    kesejahteraan, dan sebagainya.

    c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang

    patut dicontoh, diteladani, karena seorang entrepreneur itu adalah terpuji,

    jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.

    d. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu

    menjaga dan membangun lingkungan.

    4. Minat Berwirausaha

    Minat Berwirausaha Menurut White dan Bernard dalam Purnomo (2005)

    menyatakan bahwa minat timbul tidak hanya spontan atau tiba-tiba melainkan

    muncul sebagai akibat kegiatan partisipasi, motivasi, sikap, pengalaman dan

    kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

    Menurut Purnomo, (2005) menyatakan bahwa minat merupakan sebagai

    suatu kondisi yang terjadi apabila melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

    dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan. Kaitannya dengan minat, maka

    seseorang melihat kesuksesan orang lain dalam berwirausaha, maka akan

    mengakibatkan minat dia untuk melakukan hal yang sama, selama hal tersebut

    berhubungan dengan dirinya.

    Minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan

    berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa

  • 12

    manfaat bagi dirinya. Inti dari pendapat tersebut adalah pemusatan perhatian yang

    disertai rasa senang (Suryamannim, 2006).

    Putri, (2015) mendefenisikan minat wirausaha adalah keinginan,

    ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras dengan

    adanya pemusatan perhatian untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa

    merasa takut akan resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan

    yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya.

    Menurut Bhandari dalam Paulus (2014) Minat berwirausaha dapat diukur

    dengan:

    a. Prestis sosial, merupakan suatu rasa penghargaan tersendiri yang dirasakan

    seseorang bila melakukan salah satunya dengan berwirausaha untuk dilihat di

    masyarakat ataupun diakui oleh lingkungan sehingga menaikkan derajatnya.

    b. Tantangan pribadi, merupakan suatu tantangan untuk diri sendiri yang

    membuat seseorang ingin membuktikan apakah dia mampu atau tidak

    melakukan suatu hal yang mungkin belum pernah dilakukan sehingga

    memicu dirinya untuk belajar dan mencoba.

    c. Menjadi bos, adalah keinginan untuk menjadi bos suatu saat nanti atau

    mendirikan usaha sendiri.

    d. Inovasi, merupakan menciptakan sesuatu yang baru ataupun mengembangkan

    sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda dari yang lainnya.

    e. Kepemimpinan, merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai

    tujuan organisasi.

    f. Fleksibilitas, merupakan kelonggaran saat memkompetensi (competency

    /ability), dan insentif (incentive). Sedangkan faktor eksternalnya adalah

    lingkungan (environment) Suryana dalam Paulus (2014)

    Wirausaha adalah suatu kemauan keras dalam melakukan kegiatan yang

    bermanfaat. Wirausaha juga dapat diartikan sebagai suatu kemampuan melihat

    dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya

    yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil

    tindakan yang tepat guna memastikan sukses.

    Jurnal Arifin, (2017) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan

    serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha

  • 13

    memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan

    terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami sehimpunan orang

    yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tentu.

    5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Generasi Muda Untuk Berwirausaha

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk

    berwirausaha sebagai berikut :

    a. Pendidikan Formal

    Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional, pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

    untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

    secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan

    pendidikan yang termuat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

    Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi pendidikan nasional berfungsi

    mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

    yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

    untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

    dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

    cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab.

    Pendidikan dapat berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal,

    Eryanto (2013), sistem pendidikan formal memiliki tingkat atau jenjang mulai

    dari Sekolah Dasar sampai Pada tingkat Perguruan Tinggi, termasuk beberapa

    program atau lembaga khusus untuk latihan teknik atau profesi dengan waktu

    sepenuhnya. Handayani (2017), pendidikan nonformal berfungsi

    mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan dan

    keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

    Sulandari (2015), peran pendidikan non formal sangat penting untuk

    meningkatkan kecerdasan masyarakat dan hasil pendidikan non formal dapat

    dihargai setara dengan pendidikan formal setelah melalui proses penilaian

  • 14

    penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah daerah dengan

    mengacu pada standar nasional pendidikan.

    b. Modal

    Modal dalam pengertian ini dapat di interpretasikan sebagai sejumlah uang

    yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan

    yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah

    bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah usaha sangat di

    perlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting tidaknya modal,

    karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi bagaimana

    mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan

    lancar (Amirullah, 2005).

    Bambang Riyanto (2010), menyatakan bahwa modal merupakan hasil

    produksi yang dapat digunakan kembali untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam

    perkembangannya, modal ditekankan pada nilai, daya beli, maupun kemampuan

    menggunakan barang-barang modal. Sumber modal pada dasarnya berasal dari

    dua sumber yakni dari dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan

    (eksternal). Modal internal bersumber dari seluruh aktivitas maupun kegiatan

    usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan laba (keuntungan).

    Modal internal umumnya berasal dari aktivitas laba ditahan, akumulasi

    penyusutan, dan beberapa sumber modal lainnya. Sumber modal eksternal berasal

    dari pihak–pihak luar perusahaan yang mau bekerja sama dengan perusahaan.

    Pihak-pihak yang sering digunakan untuk memperoleh modal seperti bank,

    koperasi, kreditur, supplier, dan pasar modal.

    c. Lingkungan keluarga

    Menurut Dewi dan Pamudji Sugeng (2009), keluarga adalah lingkungan

    dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu.

    Keluarga didefenisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah

    yang masih mempunyai hubungan kerabatan/hubungan darah karena perkawinan,

    kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan

    anak-anak yang belum menikah disebut keluarga.

  • 15

    d. Lingkungan masyarakat

    Lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap minat seseorang antara lain

    pergaulan dengan teman sebaya, teknologi, surat kabar dan lain-lain. Lingkungan

    masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar di dalam rangka

    mewujudkan minat seseorang. Faktor eksternal yang mempengaruhi minat

    seseorang adalah faktor lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan pembentuk

    watak, dan penumbuhan minat lingkungan masyarakat memiliki peran yang besar

    (Soemanto dalam Dewi, 2009).

    e. Pendapatan

    Menurut Sustriani (2014) pendapatan adalah segala penghasilan berupa

    uang yang di terima biasanya diterima sebagai balas jasa atas prestasi yang telah

    dilakukan berupa gaji dan upah. Pendapatan adalah faktor yang sangat penting

    dalam menunjang perekonomian keluarga, semakin tinggi tingkat pendapatan

    akan semakin terbuka terhadap hal-hal baru.

    Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa

    barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar

    sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber

    penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat

    penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara

    langsung mau pun tidak lagsung (Suroto 2000).

    f. Pengalaman

    Pengalaman adalah pemahaman terhadap sesuatu yang dihayati dan dengan

    penghayatan serta mengalami sesuatu tersebut diperoleh pengalaman,

    keterampilan ataupun nilai yang menyatu pada potensi diri (Amir, 2015). Menurut

    Foster (2011) pengalaman memiliki beberapa indikator yaitu:

    1) Lama waktu/ masa kerja,

    Ukuran lama waktu atau masa kerja yang telah di tempuh seseorang dapat

    memahami tugas- tugas pekerjan dan telah melaksanakan dengan baik

  • 16

    2) Tingkat Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

    Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau

    informasilain yang di butuhkan karyawan, pengetahuan juga mencakup

    kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung

    jawab pekerjaan.

    Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang di butuhkan

    untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.

    3) Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan

    Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek tehnik

    peralatan dan tehnik pekerjaan.

    g. Jaminan Harga

    Menurut KBBI Jaminan adalah kepastian dan Harga adalah nilai barang

    yang ditentukan atau dirupakan dengan uang, dengan kata lain jaminan harga

    adalah kepastian nilai barang yang nilainya dirupakan dengan uang.

    Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam

    memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan

    Pengembangan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun

    2002 adalah kegiatan ilmu pengetahuan yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan

    teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan

    fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan yang telah ada atau menghasilkan

    sesuatu yang baru.

    Prospek pengembangan dapat diartikan sebagai suatu peluang untuk

    mengembangkan dan memajukan usaha secara lebih baik dari kondisi saat ini.

    Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau

    wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas,

    untuk melaksanakan pengembangan usaha dibutuhkan dukungan dari berbagai

    aspek seperti bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia,

    teknologi dan lain-lain (Anoraga, 2007).

    Menurut wikipedia usaha adalah suatu kegiatan yang menjual barang atau

    jasa kepada konsumen atau kepada bisnis lainya untuk mendapatkan laba.

    Menurut pernyataan di atas Prospek usaha adalah suatu perkiraan bagaimana

  • 17

    kondisi pasar dimasa depan serta tingkat keuntungan yang akan didapatkan jika

    kita terjun dan masuk kedalam pasar tersebut dan bagaimana keberlangsungan

    suatu usaha di masa depan apakah usaha tersebut masih bisa sukses atau akan

    gulung tikar.

    h. Status Kepemilikan Lahan

    Di Indonesia, status kepemilikan tanah diatur dalam Undang-Undang Pokok

    Agraria (UUPA) No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria. Jenis status

    kepemilikan tanah ada beberapa tingkatan, yaitu: Hak milik merupakan hak

    individual primer yang bersifat perdata, terkuat, dan terpenuh yang bisa dimiliki

    turun-temurun tanpa ada batas waktu berakhirnya, atas kepemilikan tanah pada

    kawasan dengan luas tertentu yang telah disebutkan dalam sertifikat tersebut.

    Di atasnya bisa dibebani hak sekunder yang lebih rendah, seperti: HGB,

    HGU, HP, Hak Sewa, dan Hak Numpang Karang. SHM dapat dipindah tangan

    melalui mekanisme jual-beli dan riwayat pembeli-penjual selalu tercatat dalam

    lembar SHM. SHM dapat dijadikan jaminan utang sebagai sarana pembiayaan

    dengan dibebani hak tanggungan. SHM dapat dihapus apabila tanah tersebut jatuh

    ke tangan Negara karena pencabutan hak, penyerahan sukarela oleh pemiliknya,

    tanah tersebut ditelantarkan dalam jangka waktu tertentu, atau tanah tersebut

    musnah karena bencana alam. Nilai tanah dengan SHM lebih tinggi dibanding

    SHGB dan nilainya berkembang seiring hukum permintaan dan penawaran.

    6. Tanaman Kelapa

    Tanaman Kelapa Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu

    tanaman industri yang memegang peranan penting dalam perekonomian di

    Indonesia. Bila ditinjau dari sudut areal penanaman kelapa, Indonesia merupakan

    negara yang menempati kedudukan pertama. Keadaan iklim Indonesia sangat

    cocok untuk pertumbuhan tanaman kelapa. Hal tersebut terbukti Indonesia

    memiliki populasi tanaman kelapa terbesar di dunia. Tanaman kelapa tumbuh

    menempati tidak kurang dari 3 juta hektar lebih di Indonesia atau 30% dari total

    kelapa dunia. Pohon kelapa biasa disebut pohon nyiur. Tanaman kelapa biasanya

    tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai.

  • 18

    Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus: cocos

    dan spesies: nucifera. Di Indonesia, tanaman kelapa telah dikenali sejak tahunan

    lalu. Karena tanaman kelapa dapat tumbuh mulai di sepanjang pesisir pantai dan

    di dataran tinggi dan di lereng-lereng gunung di daerah tropis. Ditinjau dari

    biologi pohon kelapa termasuk jenis Palmae yang berumah satu (monokotil).

    Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Adakalanya pohon

    kelapa dapat bercabang, namun keadaan ini merupakan keadaan yang abnormal.

    Misalnya, kejadian abnormal terjadi akibat serangan hama tanaman (Andrianto,

    2014).

    Tanaman Kelapa dalam tata nama atau sistematika (taksonomi) tumbuh-

    tumbuhan, tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) dimasukkan ke dalam klasifikasi

    sebagai berikut.:

    Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)

    Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

    Sub-Divisio : Angiospermae (Berbiji tertutup)

    Kelas : Monocotyledonae (Biji berkeping satu)

    Ordo : Palmales

    Familia : Palmae

    Genus : Cocos

    Spesies : Cocos nucifera L.

    Penggolongan varietas kelapa pada umumnya didasarkan pada perbedaan

    umur pohon mulai berbuah, bentuk dan ukuran buah, warna buah, serta sifat-sifat

    khusus yang lain. Tanaman kelapa memiliki multifungsi yang dapat meningkatkan

    kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Manfaat yang dapat kita peroleh dari pohon

    kelapa sangat banyak, mulai dari batang, daun dan buahnya. Dengan demikian

    membudidayakan tanaman kelapa secara ekonomis sangat menguntungkan.

    Mengingat tanaman kelapa memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka tanaman

    kelapa secara komersial diperkebunkan di Indonesia.

    Tabel 1. Luas Areal Tanaman Kelapa di Indonesia

    Provinsi Produksi

    (Ton)

    Pangsa

    (%)

    Luas Panen

    (Ha) Pangsa (%)

    Produktivitas

    (Ton/Ha)

    NAD 75.637 2,13 47.862 2,97 1,58

    Sumatera Utara 228.159 6,43 93.777 5,82 2,43

  • 19

    Lanjutan Tabel 1.

    Provinsi Produksi

    (Ton)

    Pangsa

    (%)

    Luas Panen

    (Ha) Pangsa (%)

    Produktivitas

    (Ton/Ha)

    Sumataera Barat 50.497 1,42 25.199 1,56 2,00

    Riau 310.325 8,74 316.125 19,62 0,98

    Jambi 209.215 5,89 72.909 4,52 2,87

    Sumatera Selatan 87.339 2,46 39.861 2,47 2,19

    Bengkulu 3.749 0,11 2.200 0,14 1,70

    Lampung 111.411 3,14 37.698 2,34 2,96

    BangkaBelitung 7.940 0,22 5.303 0,33 1,50

    DKI Jakarta 84 0,00 171 0,01 0,49

    Jawa Barat 279.362 7,87 54.166 3,36 5,16

    Jawa Tengah 443.693 12,50 64.397 4,00 6,89

    Yogyakarta 70.525 1,99 15.875 0,99 4,44

    Jawa Timur 185.407 5,22 89.202 5,54 2,08

    Banten 104.410 2,94 17.400 1,08 6,00

    Bali 111.809 3,15 56.464 3,50 1,98

    NTB 57.757 1,63 15.099 0,94 3,83

    NTT 51.723 1,46 41.778 2,59 1,24

    Kalimantan Barat 112.140 3,16 65.723 4,08 1,71

    Kalimantan Tengah 69.445 1,96 19.973 1,24 3,48

    Kalimantan Selatan 96.999 2,73 26.212 1,63 3,70

    Kalimantan Timur 23.155 0,65 10.540 0,65 2,20

    Sulawasi Utara 267.089 7,52 129.720 8,05 2,06

    Sulawasi Tengah 191.134 5,38 65.273 8,95 1,47

    Sulawesi Selatan 125.370 3,53 39.293 4,05 1,92

    Sulawasi Tenggara 47.654 1,343 21.523 2,44 1,21

    Gorontalo 43.380 1,22 38.176 1,34 2,02

    Maluku 52.888 1,49 21.523 2,37 1,39

    Papua 16.420 0,46 10,.460 0,65 1,57

    Total 3.550.486 100 1.611..448 100 2,20

    Sumber : BPS Republik Indonesia, (2017)

    Di lihat dari data tersebut Indonesia sangat potensial sebagai penghasil

    produk berbahan dasar kelapa, seperti produk kelapa, sabut, tempurung dan

    sebagainya. Tetapi kenyataannya dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir

    kelapa per tahun, kelapa yang dimanfaatkan baru sekitar 7,5 milyar butir pertahun

    atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak potensi kelapa yang belum

    dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi, permodalan, dan daya

    serap pasar yang belum merata (Andrianto, 2014).

    Selain sebagai salah satu sumber minyak nabati tanaman kelapa juga

    sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani, sebagai sumber devisa negara,

    penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi

  • 20

    baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis

    minyak kelapa dan produk ikatannya di Indonesia. Manfaat ekonomi pohon

    kelapa secara rinci seperti dituliskan kembali berikut ini :

    a. Batang

    Manfaat batang pohon kelapa setelah berumur tertentu telah banyak dikenal

    orang Indonesia, yaitu sebagai bahan bangunan, bahan untuk membuat perabotan

    rumah tangga, jembatan darurat, kerangka perahu, kayu bakar, dan lainlain.

    Batang pohon kelapa yang benar-benar tua dan kering mempunyai keistimewaan

    di antaranya tahan terhadap sengatan rayap dan juga tahan terhadap kelembaban

    tinggi. Dengan demikian bahan bangunan ini tidak mudah keropos. Ditinjau dari

    segi estetis setelah bahan diserut menampakkan permukaan dengan tekstur

    menarik dan licin. Karakteristik ini cocok digunakan sebagai bahan baku

    pembuatan alat-alat/perabotan rumah tangga sehingga batang dari tanaman kelapa

    memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.

    b. Daun

    Daun kelapa muda (janur) seringkali digunakan sebagai bahan untuk

    membuat hiasan (penjor) dalam berbagai macam upacara adat misalnya mantenan,

    sunatan, upacara bersih desa, dan ketupat. Daun yang sudah tua digunakan untuk

    membuat atap rumah dan getepe (Jawa: taruban). Tulang daun atau lidi dijadikan

    barang anyaman alat-alat dapur, tusuk sate, sapu lidi, hiasan dinding, dan lain-

    lain, dapat di simpulkan bahwa daun tanaman kelapa juga dapat di mamfaatkan

    sehingga meningkatkan pendapatkan masyarakat yang ada di daerah penghasil

    kelapa.

    c. Nira

    Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula

    pada konsentrasi 7,5 sampai 20%. Nira kelapa diperoleh dengan memotong bunga

    betina yang belum matang, dan ujung bekas potongan akan menetes cairan nira

    yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya

    sehingga konsentrasi gula meningkat dan kental. Bila didinginkan, cairan ini akan

    mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman

    ringan.

  • 21

    d. Buah kelapa

    Buah kelapa merupakan hasil utama dari budidaya tanaman kelapa. Buah

    kelapa mempunyai manfaat yang banyak sekali, mulai dari sabut kelapa,

    tempurung, kulit daging buah, daging buah, hingga air kelapa. Buah kelapa sangat

    di butuhkan untuk kehidupan sehari-hari sehingga banyak di cari masyarakat.

    e. Sabut kelapa

    Sabut kelapa memiliki lapisan luar tipis dan licin setebal 0,14 mm yang

    warnanya bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada

    kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar buah kelapa

    sifatnya kedap air. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan

    satu serat dengan serat lainnya. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram

    (75% dari sabut), dan gabus (25% dari sabut). Sabut kelapa yang telah dibuang

    gabusnya merupakan bahan alami yang berharga mahal untuk pelapis jok dan

    kursi.

    f. Tempurung kelapa

    Jika kelapa dikupas bagian serabutnya, maka dijumpai bagian pembungkus

    daging buah berupa lapisan yang sangat keras yang dinamakan tempurung kelapa

    biasanya jika buah sudah berwarna tua maka tempurung akan berwarna hitam.

    Bagian tempurung kelapa ini merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin,

    selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Penggunaan tempurung sebagai bahan

    bakar dapat dibakar secara langsung sebagai pengganti kayu bakar, atau diolah

    menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau

    diolah menjadi arang aktif yang dapat diperlukan oleh berbagai industri

    pengolahan.

    Menurut pernyataan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa tanaman

    kelapa, semua bagian tanamannya dapat digunakan bahkan dapat di jadikan usaha

    untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang ada di daerah penghasil kelapa

    sehingga tidak ada bagian tanaman kelapa yang menjadi limbah.

  • 22

    B. Penelitian Terdahulu

    Marza, Alvita Raissa (2018), dengan Judul “Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi Minat Pemuda Pedesaan dalam Melanjutkan Usahatani Padi di

    Kabupaten Lampung Tengah”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

    pendapatan petani usahatani padi di Kabupaten Lampung Tengah, mengetahui

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat pemuda pedesaan dalam

    melanjutkan usahatani padi Kabupaten Lampung Tengah, Mengetahui faktor

    pendorong dan penarik pemuda pedesaan untuk bekerja di sektor pertanian

    Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka

    dapat disimpulkan:

    1) Berdasarkan analisis pendapatan usahatani dan R/C rasio, dapat diketahui

    bahwa rata-rata pendapatan usahatani padi per hektar pada MT 1

    berdasarkan biaya tunai sebesar Rp15.181.983,23, dan nisbah penerimaan

    dengan biaya (R/C Rasio) tunai sebesar 3,35. Pendapatan pada MT 2

    berdasarkan biaya tunai sebesar Rp16.974.989,16 dan nisbah penerimaan

    dengan biaya (R/C Rasio) tunai sebesar 3,69. Pemuda pedesaan memiliki

    kontribusi terhadap pendapatan sebesar kurang 3% dari pendapatan tunai

    dan total.

    2) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemuda pedesaan dalam

    melanjutkan usahatani padi orang tua di Kabupaten Lampung Tengah

    adalah pendapatan, luas lahan, umur pemuda, dan tingkat pendidikan.

    3) Faktor pendorong pemuda pedesaan untuk bekerja di sektor pertanian

    khususnya usahatani padi adalah keterbatasan kesempatan kerja, tingkat

    pendidikan yang rendah, ajakan teman, kehendak orang tua, dan mengisi

    waktu luang. Faktor penarik adalah tingkat pendapatan dan ketersediaan

    luas lahan.

    Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Setiawan dan Sukanti (2016)

    yang berjudul “Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga Dan

    Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha”. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan

    Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha.

    Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Hasil penelitian ini

  • 23

    menunjukkan bahwa: Ekspektasi pendapatan berpengaruh positif terhadap minat

    berwirausaha, lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat,

    pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat, ekspektasi

    pendapatan, lingkungan keluarga, dan pendidikan kewirausahaan berpengaruh

    positif terhadap minat berwirausaha.

    C. Kerangka Pikir

    D.

    Gambar 1. Kerangka Pikir Minat Generasi Muda Menjadi Wirausaha Pada

    Komoditi Kelapa Di Kecamatan Tanjung Pura

    KEADAAN SEKARANG

    Generasi muda di Kecamatan Tanjung

    Pura lebih minat menjadi buruh di

    bandingkan berwirausaha

    KEADAAN YANG DIINGINKAN

    Generasi muda di Kecamatan

    Tanjung Pura lebih minat menjadi

    wirausaha di bandingkan menjadi

    buruh

    MINAT GENERASI MUDA MENJADI WIRAUSAHA PADA KOMODITI KELAPA

    DI KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT PROVINSI

    SUMATERA UTARA

    IDENTIFIKASI MASALAH

    1. Bagaimana minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi

    kelapa di Kecamatan Tanjung Pura

    2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat generasi muda menjadi

    wirausaha pada komoditi kelapa

    TUJUAN

    1. Untuk mengetahui bagaimana minat generasi muda menjadi wirausaha

    pada komoditi kelapa di Kecamatan Tanjung Pura

    2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat generasi

    muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa

    Faktor X

    Faktor Internal X1 =Pendidikan Formal

    X2= Pendapatan

    X3 =Pengalaman

    Faktor Eksternal

    X4 =Status Kepemilikan Lahan

    X5 =Modal

    X6 =Lingkungan Keluarga

    X7 =Lingkungan Masyarakat

    X8=Jaminan Harga

    FAKTOR Y

    Minat Generasi Muda Menjadi

    Wirausaha Pada Komoditi Kelapa

    PENGKAJIAN

    RTL

    ( RENCANA TINDAK LANJUT)

  • 24

    D. Hipotesis

    Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuan pengkajian yang ingin

    dicapai, maka di buat hipotesis sebagai berikut:

    1. Diduga minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa di

    Kecamatan Tanjung Pura masih rendah.

    2. Diduga minat generasi muda menjadi wirausaha pada komoditi kelapa di

    Kecamatan Tanjung Pura di pengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

  • 25

    III. METODE PELAKSANAAN

    A. Waktu dan Tempat

    Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan tanggal 25 Maret sampai dengan 24

    Mei 2019 di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Pemilihan lokasi

    pengkajian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu dengan cara

    pengambilan sampel sesuai dengan keinginan penulis karena pertimbangan

    tertentu. Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Tanjung Pura karena di

    kecamatan tersebut mempunyai kebun kelapa yang cukup luas dan berpotensi

    untuk di kembangkan.

    B. Batasan Operasional dan Pengukuran Variabel

    1. Batasan Operasional

    a. Minat adalah kemampuan seseorang untuk memberikan perhatian terhadap

    kegiatan pembelajaran yang di lakukan dengan rasa senang dan penuh

    kesadaran dari dalam dirinya sendiri. Dalam pengkajian yang dilakukan

    hanya mengkaji seberapa besar keinginan generasi muda serta faktor apa

    saja yang mempengaruhi minat generasi muda tersebut menjadi

    wirausahapada komoditi kelapa di Kecamatan Tanjung Pura. Indikatornya

    yaitu : perasaan senang, perhatian, kesadaran dan kemauan.

    b. Generasi muda yang siap bekerja dalam kajian ini umur yang di gunakan

    adalah 18-30 tahun yang berada di Kecamatan Tanjung Pura dan siap untuk

    bekerja.

    c. Penelitian ini dilakukan secara purposive sampling di mana peneliti

    mengambil tempat berdasarkan luas lahan tananam kelapa terbesar di sana

    sehingga memilih Kecamatan Tanjung Pura dan menggambil tiga desa

    yaitu: Desa Suka Maju, Desa Pantai Cermin, dan Desa Pematang Cengal

    sebagai sampel yang di ambil.

    d. Penelitian ini dilakukan kepada generasi muda yang ada di Desa Suka

    Maju, Desa Pantai Cermin, dan Pematang Cengal karena ketiga desa

    tersebut merupakan sentral penghasil kelapa di Kecamatan Tanjung Pura

    sedangkan 16 desa lainnya lahan kelapa disana tidak dominan.

  • 26

    e. Faktor yang mempengaruhi minat generasi muda yang diteliti terdiri :

    1) Faktor internal (pendidikan formal, pengalaman, dan pendapatan)

    merupakan karakteristik yang ada pada diri pemuda yang meliputi :

    a) Pendidikan formal (X1) adalah pendidikan yang terstruktur dan

    berjenjang yang terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

    Pertama (SMP)/ Sederajat, Sekolah Menengah Akhir (SMA)/

    SederajatDan Perguruan Tinggi. Dalam pengkajian ini mengkaji

    perbandingan antara jenjang pendidikan yang dimiliki pemuda

    berpengaruh terhadap minat pemuda tersebut.

    b) Pendapatan (X2) melihat seberapa besar pengaruh pendapatan terhadap

    generasi muda untuk menjadi wirausaha, indikatornya yaitu:

    kesejahteraan, tarap hidup, dan kebutuhan.

    c) Pengalaman (X3) diukur dengan melihat apakah salah satu kendala

    generasi muda memulai usaha itu di pengaruhi oleh pengalaman,

    indikatornya yaitu: Lama waktu/masa kerja, tingkat pengetahuan dan

    keterampilan yang dimiliki, dan penguasaan terhadap pekerjaan dan

    peralatan.

    2) Faktor eksternal (kepemilikan lahan, modal, lingkungan keluarga,

    lingkungan masyarakat, dan jaminan harga). Merupakan hal yang diluar dari

    karakteristik yang ada pada diri pemuda yang meliputi :

    a) Status kepemilikan lahan (X4) diukur apakah kepemilikan lahan

    mempengaruhi minat dari generasi muda untuk berwirausaha,

    indikatornya yaitu: lahan sendiri, dan lahan sewa.

    b) Modal (X5) modal mempengaruhi minat generasi muda untuk

    berwirausaha, indikatornya yaitu: modal sendiri, modal pinjaman

    c) Lingkungan keluarga (X6) diukur ada atau tidaknya dorongan dari

    keluarga baik yang positif atau yang negatif sehingga mempengaruhi

    minat seseorang. Indikatornya yaitu: ekonomi keluarga, status

    pekerjaan orang tua ,dan kebudayaan di keluarga itu

    d) Lingkungan masyarakat (X7) diukur seberapa besar pengaruh

    lingkungan masyarakat terhadap minat generasi muda untuk

  • 27

    berwirausaha, indikatornya yaitu: norma dan budaya, akses informasi,

    sarana dan prasarana di daerah.

    e) Jaminan Harga (X8) untuk melihat apakah jaminan harga berpengaruh

    terhadap minat generasi muda. Indikatornya yaitu: kepastian harga, dan

    ketersediaan pasar.

    2. Pengukuran Variabel

    Berdasarkan batasan operasional dari masing-masing variabel yang telah

    diuraikan sebelumnya maka selanjutnya masing-masing variabel tersebut akan

    diuraikan sesuai dengan indikator dan kriteria yang telah ditentukan, kemudian

    dilakukan penialain dari kriteria-kriteria yang ada. Pengukuran variabel dalam

    pengkajian ini menggunakan skala Likert.

    Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,

    pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala

    atau fenomena suatu kejadian. Faktor internal dan eksternal diukur dengan

    menggunakan pernyataan-pernyataan positif. Berikut pengukuran variabel

    disajikan pada tabel 2.

    Tabel 2. Pengukuran Variabel Faktar-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Generasi

    Muda

    No Variabel Indikator Kriteria Skor

    1. Pendidikan Formal (X1)

    Pendidikan tertinggi yang dicapai

    generasi muda di bangku sekolah

    Diploma/ setara

    SMA

    SMP

    SD

    Tidak Sekolah

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    2. Pendapatan (X2)

    Pendapatan generasi muda yang di

    peroleh baik untuk membuka usaha

    maupun pendapatan dari keuntungan

    Kebutuhan

    Kesejahteraan

    Taraf kehidupan

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    3. Pengalaman (X3)

    Pengalaman yang di miliki pemuda

    untuk menjadi wirausaha

    lama waktu/ masa kerja

    tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

    penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

  • 28

    Lanjutan Tabel 2.

    No Variabel Indikator Kriteria Skor

    4. Status Kepemilikan

    Lahan (X4)

    Lahan yang bisa di jadikan tempat

    usaha

    Lahan Sendiri

    sewa

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    5. Status Kepemilikan

    Lahan (X4)

    Lahan yang bisa di jadikan tempat

    usaha

    Lahan Sendiri

    sewa

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    6. Modal (X5) Modal yang di perlukan untuk melakukan usaha

    Modal Sendiri

    Modal Pinjaman

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    7. Lingkungan keluarga (X6)

    Keadaan keluarga yang mendorong

    minat generasi muda menjadi

    wirausaha

    Ekonomi Keluarga

    Status Pekerjaan Orang Tua

    Kebudayaan

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    8. Lingkungan masyarakat

    (X7)

    Keadaan masyarakat yang

    mempengaruhi minat generasi muda

    berwirausaha

    Norma dan budaya

    Akses informasi

    Sarana dan prasarana di daerah

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    9. Jaminan Harga (X8)

    jaminan harga berpengaruh terhadap

    minat generasi muda.

    Kepastian Harga

    Ketersedian Pasar

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

    10. Minat Generasi Muda (Y)

    Minat generasi muda untuk menjadi

    wirausaha

    Perasaan Senang

    perhatian

    kesadaran

    Kemauan

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    5

    4

    3

    2

    1

  • 29

    3. Sumber Data

    Sumber data adalah subjek dari mana asal data pengkajian itu diperoleh

    (Sujarweni, 2014). Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:

    a. Data primer

    Data yang diperoleh dari responden secara langsung dengan wawancara atau

    menggunakan kuesioner atau melakukan observasi secara langsung pada situasi

    nyata dilokasi pengkajian.

    b. Data sekunder

    Data yang diperoleh dengan cara mengutip serta mencatat secara langsung

    dari data yang tersedia melalui instansi yang terkait dalam pengkajian ini seperti,

    Dinas Pertanian, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tanjung Pura serta

    Badan Pusat Statistik.

    Selain data pendukung diatas, pengumpulan data yang dilakukan dalam

    pelaksanaan pengkajian ini juga menggunakan kuesioner sebagai alat

    pengumpulan data. Data yang diperoleh harus mencapai derajat akurasi yang

    signifikan, maka validitas dan reliabilitas perlu diuji terlebih dahulu sebelum

    disebarkan kepada responden. Pengujian ini hanya dilakukan kepada responden

    yang dianggap mewakili seluruh responden yang ada dengan ketepatan dan

    kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

    4. Populasi dan Sampel

    Sugiyono (2016) populasi adala wilayah generalisasi yang terdiri atas

    objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

    oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi adalah

    jumlah keseluruah unit-unit analisis sedangkan yang dimaksud dengan unit analisi

    adalah objek penelitian beberapa orang atau beberapa industri, kota, negara,

    wilayah, daerah dan sebagainya (Bailey, 2017). Populasi itu misalnya penduduk

    di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada organiasi tertentu, jumlah guru atau

    murid di sekolah tertentu.

    Menurut Sujarweni (2014) populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri

    atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk di teliti. Populasi yang digunakan dalam pengkajian

  • 30

    ini adalah generasi muda yang ada di daerah baik yang masih sekolah atau yang

    sudah tidak sekolah yang memiliki umur 18-30 tahun yang tersebar di beberapa

    desa yang ada di Kecamatan Tanjung Pura. Populasi pengkajian di Kecamatan

    Tanjung Pura disajikan pada Tabel 3.

    Tabel 3. Populasi Pengkajian di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

    Langkat

    No Desa Generasi Muda (Thn) Jumlah (orang)

    1. Pematang Cengal 18-30 2.169

    2. Pantai Cermin 18-30 1.853

    3. Suka Maju 18-30 501

    Jumlah 4.523

    Sumber : BPS Kab Langkat 2018

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    popolasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel adalah bagain dari populasi, dimana

    karakteristik dan sifatnya tidak berbeda dengan karakteristik dan sifat populasi.

    Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang sifat-sifatnya harus mencerminkan

    sifat-sifat populasi secara utuh. Untuk menjaga agar sifat-sifat sampel benar-benar

    dapat mencerminkan populasi, maka dalam penentuan sampel (teknik sampling)

    harus digunakan secara teliti.

    Penentuan sampel pada pengkajian ini dilakukan dengan menggunakan

    metode Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan

    sampel dengan pertimbangan tertentu atau menentukan ciri yang sesuai dengan

    tujuan. Sampel yang digunakan merupakan generasi muda yang berumur 18-30

    tahun yang ada di Kecamatan Tanjung Pura.

    Apabila subjeknya yang digunakan melebihi 100 maka menggunakan

    presisi 15%–20%, jika popolasi kurang dari 100 dan diatas 51 maka presisinya

    10% dan apabila populasi kurang dari 50 maka diambil semua sebagai sampel

    (Taro Yamane dalam Ridwan, 2007). Untuk mengetahui jumlah sampel dapat

    menggunakan rumus Yamane sabagai berikut :

    keterangan :

    n = Jumlah sampel

    N = Jumlah populasi

    d = Tingkat presisi

  • 31

    Jumlah generasi muda di Kecamatan Tanjung Pura sebanyak 4.523 orang dan

    tersebar di 3 (tiga) desa yang ada di Kecamatan Tanjung Pura dengan tingkat

    presisi 15%. Berdasarkan rumus tersebut dengan menggunakan presisi 15%

    diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

    di bulatkan menjadi 44

    Jadi, jumlah sampel yang akan ditarik sebanyak 44 orang, kemudian dibagi

    pada masing-masing desa yang ada di Kecamatan Tanjung Pura agar

    penyebarannya sesuai dengan porsi. Penyebarannya dilakukan di sebarkan secara

    acak di desa yang berpotensi, kemudian dikalikan dengan jumlah sampel

    keseluruhan.

    Jadi dari ketiga desa tersebut akan diambil 44 orang anggota sebagai sampel

    dengan perincian masing-masing dapat dilihat secara rinci pada tabel 4. Berikut :

    Tabel 4. Populasi dan Sampel Pengkajian di Kecamatan Tanjung Pura

    No Desa Populasi Menghitung Sampel Jumlah

    1. Pematang Cengal 2.169 (2.169/4.523) x 44 =21,1 21

    2. Pantai Cermin 1.853 (1.853/4.523) x 44 =18 18

    3. Suka Maju 501 (501/4.523) x44 =4.8 5

    Jumlah 4.523 44 44

    Sumber : Identifikasi Wilayah Kecamatan Tanjung Pura, 2018

    C. Pelaksanaan Pengkajian

    1. Prosedur Pelaksanaan

    Adapun prosedur pelaksanaan pengkajian ini adalah sebagai berikut :

    a. Melakukan identifikasi potensi wilayah (IPW) untuk mencari

    permasalahan yang akan di kaji,

  • 32

    b. Menetapkan judul pengkajian sesuai dengan permasalahan yang ada,

    c. Melakukan penyusunan proposal pengkajian dan seminar proposal,

    d. Melakukan pengkajian dengan kusioner terhadap sampel yang ditarik,

    e. Melakukan analisis data hasil pengkajian dengan menggunakan metode

    korelasi dengan bantuan program SPSS,

    f. Penyusunan laporan hasil pengkajian yang disertai dengan seminar hasil

    pengkajian.

    2. Pengumpulan Data

    Menurut Sugiyono (2016) teknik pengambilan data merupakan langkah

    yang paling strategis dalam pengkajian, karena tujuan utama dari pengkajian

    adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengambilan data, maka

    peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

    ditetapkan. Terdapat dua hal yang menpengaruhi kualitas data hasil penelitian,

    yaitu, kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data.

    Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas

    instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara yang

    digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji

    validitas dan reabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan

    reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam

    pengumpulan data.

    Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

    sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan

    pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode

    eksperimen, pada suatu seminar, diskusi dan lain-lain

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pelaksanaan pengkajian ini

    adalah dengan menggunakan metode :

    a. Observasi, yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

    pengamatan langsung dengan objek yang akan diteliti sehingga diperoleh

    gambaran yang jelas mengenai minat generesi muda menjadi wirausaha pada

    komoditi kelapa (Cocos nucifera L).

  • 33

    b. Wawancara, yaitu taya jawab langsung yang dilakukan peneliti dengan