penerapan tqm

24

Click here to load reader

Upload: rinsky-nisa

Post on 12-Apr-2017

60 views

Category:

Social Media


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: penerapan TQM

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu :

Afiful ikhwan, M.pd.I

Oleh :

Muhammad Faiz Musthofa

2013471939

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

Mei 2016

Page 2: penerapan TQM

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin, M.Ag.

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)

ii

Page 3: penerapan TQM

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii

Daftar Isi …………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………... 1

B. Rumusan Masalah …………………………………….. 2

C. Tujuan Masalah ……………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Total Quality Management(TQM …….......... 3

B. Aplikasi TQM Pada Lembaga PendidikanIslam............... 4

C. Total Quality Management  (Manajemen Mutu

Terpadu)..............…......................................................... 7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………...... 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 12

iii

Page 4: penerapan TQM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak masalah mutu yang dihadapi dalam dunia pendidikan, seperti

mutu lulusan, mutu pengajaran, bimbingan dan latihan dari guru, serta mutu

profesionalisme dan kinerja guru. Mutu-mutu tersebut terkait dengan mutu

manajerial para pimpinan pendidikan, keterbatasan dana, sarana, dan prasarana,

fasilitas pendidikan, media, sumber belajar, alat dan bahan latihan, iklim sekolah,

lingkungan pendidikan, serta dukungan dari pihak-pihak yang terkait dengan

pendidikan tersebut berujung pada rendahnya mutu lulusan. Mutu lulusan yang

rendah dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti lulusan tidak dapat

melanjutkan studi, tidak dapat mengikuti perkembangan masyarakat dan tidak

produktif.

Sehubungan dengan persoalan tersebut, pemerintah telah mngeluarkan

berbagai  peraturan perundang – undangan yang mendorong peningkatan kualitas

pendidikan di Indonesia. Undang – undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003

mengaskan bahwa pengendalian dan evaluasi mutu pendidikan harus dilakukan,

baik terhadap program maupun terhadap institusi pendidikan secara berkelanjutan.

Begitu pula dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dijelaskan bahwa

penetapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk mewujudkan pendidikan

nasional yang bermutu. dengan manajemen yang baik satuan pendidikan akan

berhasil memenuhi tuntutan mutu atau kualitas pendidikan yang sesuai dengan

standar nasional pendidikan, sehingga melalui manajemen yang baik diharapkan

menghasilkan kualitas pendidikan yang baik.

Lembaga pendidikan Islam sebagai wadah proses penanaman nilai-nilai

pendidikan Islam sekaligus pemegang amanat pendidikan Nasional pun

bermasalah dengan mutu, banyaknya lulusan lembaga pendidikan Islam yang

tidak berprestasi dan kurang tertanamnya nilai-nilai Islami menjadi bukti mutu

lembaga pendidikan Islam belum sesuai harapan, dalam upaya perbaikan

1

Page 5: penerapan TQM

2

memerlukan Total Quality Manajemen (TQM) dalam rangka menjamin

lulusannya sesuai dengan tujuan visi dan misi lembaga pendidikan Islam.

Oleh karena itu menarik kiranya untuk membahas tentang TQM secara

konsep dan bagaimana ajaran Islam yang berkaitan dengan kualitas dan totalitas

tersebut dalam makalah sederhana ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Total Quality Management(TQM)?

2. Bagaimana Aplikasi TQM Pada Lembaga Pendidikan Islam?

3. Apa Total Quality Management  (Manajemen Mutu Terpadu)?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Total Quality Management(TQM).

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Aplikasi TQM Pada Lembaga Pendidikan

Islam.

3. Untuk Mengetahui Total Quality Management  (Manajemen Mutu

Terpadu).

Page 6: penerapan TQM

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Total Quality Management(TQM)

Total quality management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga kata yang

dimilikinya yaitu: total (keseluruhan), quality (mutu, derajat/tingkat keunggulan

barang atau jasa), management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian,

pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya, TQM dapat didefinisikan sebagai:

“sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, melalui

perbaikan berkesinambungan dan memiliki motivasi yang tinggi untuk seluruh

anggotanya.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai TQM

di antaranya:

1. Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, TQM ialah suatu pendekatan dalam

usaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus-menerus atas jasa,

manusia, produk, dan lingkungan1.

2. West-Burnham, TQM adalah semua fungsi dari organisasi sekolah/madrasah

kedalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep mutu, kerja tim,

produktivitas, dan prestasi serta kepuasan pelanggan2.

3. Sallis, TQM ialah menciptakan budaya mutu dimana tujuan setiap anggota

ingin menyenangkan pelanggannya, dan dimana struktur organisasinya

mengizinkan untuk mereka berbuat seperti itu.

Jadi dari pendapat diatas penyusun dapat menyimpulkan bahwa TQM adalah

suatu prosedur dimana setiap orang berusaha keras secara terus menerus

memperbaiki jalan menuju sukses.

TQM bukanlah seperangkat peraturan dan ketentuan yang kaku, tetapi

merupakan proses-proses dan prosedur-prosedur untuk memperbaiki kinerja.

TQM juga menselaraskan usaha-usaha orang banyak sedemikian rupa sehingga

1 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management,(Yogyakarta: Andi Ofset, 2003), h. 4

2 West-Burnham, Managing Quality in School,( London: Prentice Hall, 1997),h. 74

3

Page 7: penerapan TQM

4

orang-orang tersebut menghadapi tugasnya dengan penuh semangat dan

berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan

B. Aplikasi TQM Pada Lembaga Pendidikan Islam

Penetapan manajemen mutu pada lembaga pendidikan Islam dewasa ini

merupakan suatu keharusan, sehingga diharapkan satuan pendidikan Islam baik

sekolah maupun universitas diharapkan terus mampu bersaing dengan

mengedepankan mutunya.

Untuk mengaplikasikan konsep TQM ke dalam pendidikan Islam, perlu kita

meminjam prinsip-prinsip pencapaian mutu Edward Deming, berikut ini, ialah

uraian tentang penerapan prinsip-prinsip tersebut ke dalam Pendidikan

Islam,yaitu:

1. Untuk menjadi lembaga pendidikan Islam yang bermutu perlu kesadaran, niat

dan usaha yang sungguh-sungguh dari segenap unsur di dalamnya.

Pengakuan orang lain (siswa, sejawat dan masyarakat) bahwa pendidikan

Islam adalah bermutu harus diraih.

2. Lembaga pendidikan Islam yang bermutu adalah yang secara keseluruhan

memberikan kepuasan kepada masyarakat pelanggannya, artinya harapan dan

kebutuhan pelanggan terpenuhi dengan jasa yang diberikan oleh lembaga

tersebut. Kebutuhan pelanggan adalah berkembangnya SDM yang bermutu

dan tersedianya informasi, pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat,

karya/produk lembaga pendidikan Islam tersebut. Bentuk kepuasan pelanggan

misalnya para lulusannya merasakan manfaat pendidikannya dalam meniti

karirnya di lapangan kerja. Selain itu di dalam pendidikan Islam tersebut

terjadi proses belajar-mengajar yang teratur dan lancar, guru-gurunya

produktif, berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, dan

lulusannya berperestasi cemerlang di masyarakat.

3. Perhatian lembaga pendidikan selalu ditujukan pada kebutuhan dan harapan

para pelanggan: siswa, masyarakat, industri, pemerintahan dan lainnya,

sehingga mereka puas karenanya.

Page 8: penerapan TQM

5

4. Dalam lembaga pendidikan Islam yang bermutu tumbuh dan berkembang

kerjasama yang baik antar sesama unsur didalamnya untuk mencapai mutu

yang ditetapkan. Sebagai contoh kelompok pengajar bekerjasama menyusun

startegi pembelajaran siswa secara efektif dan efisien. Jika hanya satu atau

dua saja guru yang mengajar secara baik tidaklah cukup, karena tidak akan

menjamin terjadinya mutu siswa yang baik. Untuk itu, maka harus semua

guru menjadi pengajar yang baik. Sebaliknya, jika gurunya menjadi pengajar

yang baik, maka siswanya haruslah ingin belajar secara efektif. Proses belajar

mengajar tidak dapat dikatakan efektif dan efisien jika hanya sepihak,

gurunya saja atau siswanya saja yang baik. Interaksi yang baik antar sesama

unsur dalam pendidikan Islam harus terjalin secara intensif, agar pencapaian

mutu dapat berhasil sesuai harapan. Dalam upaya menggiatkan kerjasama

antar unsur dalam pendidikan Islam tersebt perlu dibentuk “tim perbaikan

mutu” yang diberi kewenangan untuk mencari upaya agar mutu pendidikan

Islam lebih baik. Untuk ini pelatihan kepada tim terutama tentang cara-cara

bekerjasama yang efektif dan efisisen dalam tim sangat diperlukan.

5. Diperlukan pimpinan yang mampu memotivasi, mengarahkan, dan

mempermudah serta mempercepat proses perbaikan mutu. Pimpinan lembaga

(kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah, hingga kepala bagian-bagian

terkait) bertugas sebagai motivator dan fasilitator bagi orang-orang yang

bekerja dibawah pengawasannya untuk mencapai mutu. Setiap atasan adalah

pemimpin, sehingga ia haruslah memiliki kepemimpinan. Kepemimpinan

haruslah yang membuat orang kemudian merasa lebih berdaya, sehingga yang

dipimpin mampu melaksanakan tugas pekerjaannya lebih baik dan hasil yang

lebih baik pula.

6. Semua karya lembaga pendidikan Islam (pengajaran, penelitian, pengabdian,

administrasi dll.) selalu diorientasikan pada mutu, karena setiap unsur yang

ada didalamnya telah berkomitmen kuat pada mutu. Akibat dari orientasi ini,

maka semua karya yang tidak bermutu ditolak atau dihindari.

Page 9: penerapan TQM

6

7. Ada upaya perbaikan mutu lembaga pendidikan secara berkelanjutan. Untuk

ini standar mutu yang ditetapkan sebelumnya selalu dievaluasi dan diperbaiki

sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

8. Segala keputusan untuk perbaikan mutu pelayanan pendidikan/pengajaran

selalau didasarkan data dan fakta untuk menghindari adanya kelemahan dan

keraguan dalam pelaksananannya.

9. Penyajian data dan fakta dapat ditunjang dengan berbagai alat dan teknik

untuk perbaikan mutu yang bisa dianalisis dan disimpulkan, sehingga tidak

menyesatkan.

10. Hendaknya pekerjaan di lembaga pendidikan jangan dilihat sebagai pekerjaan

rutin yang sama saja dari waktu ke waktu, karena bisa membosankan. Setiap

kegiatan di lembaga tersebut harus direncanakan dan dilaksanakan dengan

cermat, serta hasilnya dievaluasi dan dibandingkan dengan standar yang

ditetapkan. Hendaknya tercipta kondisi pada setiap yang bekerja dilembaga

tersebut untuk bersedia belajar sambil bekerja, dan sedapat mungkin

diprogramkan baik belajar tentang materi, metode , prosedur dan lain-lain.

11. Dari waktu ke waktu prosedur kerja yang digunakan di lembaga pendidikan

Islam perlu ditinjau apakah mendatangkan hasil yang diharapkan. Jika tidak

maka prosedur tersebut perlu diubah dengan yang lebih baik.

12. Perlunya pengakuan dan penghargaan bagi yang telah berusaha memperbaiki

mutu kerja dan hasilnya. Para guru dan karyawan administrasi mencoba cara-

cara kerja baru dan jika mereka berhasil diberikan pengakuan dan

penghargaan.

13. Perbaikan prosedur antar fungsi di lembaga pendidikan Islam sebagai bentuk

kerjasama harus dijalin hubungan saling membutuhkan satu sama lain. Tidak

ada yang lebih penting satu unsur dari unsur yang lain dalam mencapai mutu

pendidikan Islam. Misalnya, tenaga administrasi sama pentingnya dengan

tenaga pengajar, dan sebaliknya.

14. Tradisikan pertemuan antar pengajar dan siswa untuk mereview proses

belajar-mengajar dalam rangka memperbaiki pengajaran yang bemutu.

Pertemuan dengan orangtua siswa, pertemuan dengan tokoh masyarakat,

Page 10: penerapan TQM

7

dengan alumni, pemerintah daerah, pengusaha dan donatur lembaga

pendidikan Islam dapat dilakukan oleh penyelenggara lembaga pendidikan

Islam. Pendek kata, hendaknya semua unsur yang berkepentingan dengan

lembaga pendidikan Islam dapat berpartisipasi ikut mengembangkan

pendidikan Islam mencapai mutu yang baik.3

Mendasarkan hal-hal di atas, tampak bahwa sebenarnya mutu

pendidikan Islam adalah merupakan akumulasi dari cerminan semua mutu jasa

pelayanan yang ada di lembaga pendidikan Islam yang diterima oleh para

pelanggannya. Layanan pendidikan Islam adalah suatu proses yang panjang, dan

kegiatannya yang satu dipengaruhi oleh kegiatannya yang lain. Bila semua

kegiatan dilakukan dengan baik, maka hasil akhir layanan pendidikan tersebut

akan mencapai hasil yang baik, berupa “mutu terpadu.”

C. Total Quality Management  (Manajemen Mutu Terpadu)

Terdapat empat alasan utama mengapa TQM harus di terapkan di lembaga

pendidikan.Antara lain:

1. Para pendidik bertanggung jawab terhadap bisnis mereka karena para

pendidik merupakan faktor utama bagi peningkatan sekolah.

2. Pendidikan membutuhkan proses pemecahan masalah yang peka dan fokus

pada identifikasi dan penyelesaian penyebab utama yang menimbulkan

masalah tersebut.

3. Organisasi sekolah harus menjadi model organisasi belajar semua organisasi.

4. Sangat mungkin bahwa melalui TQM di sekolah-sekolah orang-orang dapat

menemukan mengapa sistem pendidikan yang ada saat ini tidak berjalan

dengan baik. Penerapan TQM mungkin dapat memberikan sistem yang lebih

baik.4

Total Quality Management  (Manajemen Mutu Terpadu) merangkum

semua pengertian dari konsep tentang kualitas; karenanya disebut sebagai 3Mujtahid,TQM Dalam Pendidikan Islam, Diunggah dalam http://mujtahid

komunitaspendidikan.blogspot.com/2010/02/tqm-dalam-pendidikan-islam Pada tanggal 2 February 2010.

4Veithzal Rivai dan sylviana Murni, Education Management,( Jakarta: Rajawali Pres, 2010),h. 483-484

Page 11: penerapan TQM

8

pengelolaan kualitas secara menyeluruh. TQM menekankan pada personal, etika,

budaya, dan juga sistem kualitas yang terarah untuk memastikan komitmen dari

setiap anggota organisasi dalam usaha perbaikan yang berkesinambungan.

Para Ahli manajemen telah banyak mengemukakan pangertian Total Quality

Management  (Manajemen Mutu Terpadu)  diantaranya adalah :

1. Menurut Edward Sallis (1993: 13) bahwa : “Total Quality Manajemen is a

philosophy and a methodologhy wich assist institutions to manage change

and set their own agendas for dealing with the plethora of new external

pressures.”5

Pendapat di atas menekankan pengertian bahwa manajemen mutu terpadu

merupakan suatu filsafat dan metodologi yang membantu berbagai institusi,

terutama industri dalam mengelola perubahan dan menyusun agenda masing-

masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal.

2. Sedangkan Menurut Mudafir Ilyas “TQM It's has an objective to improve

quality of produc and servies continuously to satisfy the customers”.6[16]

TQM adalah sebuah tujuan atau sasaran untuk meningkatkan produk dan

pelayanan secara terus-menerus untuk kepuasan pelanggan).

3. Edward Sallis, Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu)

merupakan usaha menciptakan kultur mutu, yang mendorong semua anggota

stafnya untuk memuaskan para pelanggan. Dalam konsep mutu pelanggan

adalah raja. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa kata total (Terpadu)

menegaskan bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi harus terlibat

dalam upaya melakukan peningkatan secara terus menerus. Kata manajemen

berlaku bagi setiap orang, sebab setiap orang dalam institusi, apapun status,

posisi atau peranannya, adalah manajer bagi tanggung jawabnya masing-

masing.

4. M. Jusuf Hanafiah, dkk dalam manajemen mutu pendidikan mendefinisikan

Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu)  merupakan suatu

5Ibid, hal 686Mudafir Ilyas, Manajemen Mutu Terpadu (Buletin Pengawasan No. 13 dan 14 Tahun,

1998), h.15

Page 12: penerapan TQM

9

pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis, dalam menyelenggarakan

suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan pelanggan.7

Jadi Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) adalah suatu

system yang efektif untuk mengintegrasikan usaha- usaha pengembangan kualitas,

pemeliharaan kualitas, dan perbaikan kualitas atau mutu dari berbagai kelompok

atau organisasi, sehingga meningkatkan produktivitas dan pelayanan ketingkat

yang paling ekonomis yang menimbulkan kepuasan semua langganan.8

Perbaikan ini bertujuan untuk mengendalikan mutu yang sudah ada serta

meningkatkan agar lebih baik lagi. Selain itu untuk menciptakan sebuah mutu atau

kualitas, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak. Terutama dari

pemimpin. Juga adanya keterlibatan total dari semua bawahan, melalui

pemberdayaan yang terkait dengan perbaikan kinerja mereka agar senantiasa

selalu menghasilkan produk yang bermutu.

Manajemen Mutu Terpadu di lingkungan suatu organisasi non profit

termasuk pendidikan tidak mungkin diwujudkan jika tidak didukung dengan

tersedianya sumber – sumber untuk mewujudkan kualitas proses dan hasil yang

akan dicapai. Di lingkungan organisasi yang kondisinya sehat, terdapat berbagai

sumber kualitas yang dapat mendukung pengimplementasian TQM secara

maksimal. Menurut Hadari Nawawi, beberapa di antara sumber – sumber kualitas

tersebut adalah sebagai berikut.

a.       Komitmen Pucuk Pimpinan (Kepala Sekolah) terhadap kualitas.

Komitmen ini sangat penting karena berpengaruh langsung pada setiap

pembuatan keputusan dan kebijakan, pemilihan dan pelaksanaan program dan

proyek, pemberdayaan SDM, dan pelaksanaan kontrol. Tanpa komitmen ini

tidak mungkin diciptakan dan dikembangkan pelaksanaan fungsi – fungsi

manajemen yang berorentasi pada kualitas produk dan pelayanan umum.

b.      Sistem Informasi Manajemen

7Moh. Iwan Apriyadi, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan, Diunggah dalam http//media. diknas.go.id/ media/ document/ 5095.pdf

8Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.219

Page 13: penerapan TQM

10

Sumber ini sangat penting karena usaha mengimplementasikan semua fungsi

manajemen yang berkualitas, sangat tergantung pada ketersediaan informasi

dan data yang akurat, cukup/lengkap dan terjamin kekiniannya sesuai dengan

kebutuhan dalam melaksanakan tugas pokok organiasi.

c.       Sumberdaya manusia yang potensial

SDM di lingkungan sekolah sebagai aset bersifat kuantitatif dalam arti dapat

dihitung jumlahnya. Disamping itu SDM juga merupakan potensi yang

berkewajiban melaksanakan tugas pokok organisasi (sekolah) untuk

mewujudkan eksistensinya. Kualitas pelaksanaan tugas pokok sangat

ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh SDM, baik yang telah diwujudkan

dalam prestasi kerja maupun yang masih bersifat potensial dan dapat

dikembangkan.

d.      Keterlibatan semua Fungsi

Semua fungsi dalam organisasi sebagai sumber kualitas, sama pentingnya

satu dengan yang lainnnya, yang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Untuk itu semua fungsi harus dilibatkan secara maksimal,

sehingga saling menunjang satu dengan yang lainnya.

e.       Filsafat Perbaikan Kualitas secara Berkesinambungan

Sumber – sumber kualitas yang ada bersifat sangat mendasar, karena

tergantung pada kondisi pucuk pimpinan (kepala sekolah), yang selalu

menghadapi kemungkinan dipindahkan, atau dapat memohon untuk

dipindahkan. Sehubungan dengan itu, realiasi TQM tidak boleh digantungkan

pada individu kepala sekolah sebagai sumber kualitas, karena sikap dan

perilaku individu terhadap kualitas dapat berbeda. Dengan kata lain sumber

kualitas ini harus ditransformasikan pada filsafat kualitas yang

berkesinambungan dalam merealisasikan TQM 9. 

9 Hadari Nawawi; Manajemen Strategik, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta, 2005, h.138 – 141

Page 14: penerapan TQM

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. TQM dapat didefinisikan sebagai: “sistem manajemen yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan, melalui perbaikan berkesinambungan dan memiliki

motivasi yang tinggi untuk seluruh anggotanya.

2 . Mengaplikasikan TQM Dalam Pendidikan Islam ,Diantaranya:

1) Untuk menjadi lembaga pendidikan Islam yang bermutu perlu kesadaran,

niat dan usaha yang sungguh-sungguh dari segenap unsur di dalamnya.

Pengakuan orang lain (siswa, sejawat dan masyarakat) bahwa pendidikan

Islam adalah bermutu harus diraih.

2) Perhatian lembaga pendidikan selalu ditujukan pada kebutuhan dan

harapan para pelanggan: siswa, masyarakat, industri, pemerintahan dan

lainnya, sehingga mereka puas karenanya.

3) Ada upaya perbaikan mutu lembaga pendidikan secara berkelanjutan.

Untuk ini standar mutu yang ditetapkan sebelumnya selalu dievaluasi dan

diperbaiki sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

4) Segala keputusan untuk perbaikan mutu pelayanan pendidikan/pengajaran

selalau didasarkan data dan fakta untuk menghindari adanya kelemahan

dan keraguan dalam pelaksananannya.

3. Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) adalah suatu system

yang efektif untuk mengintegrasikan usaha- usaha pengembangan kualitas,

pemeliharaan kualitas, dan perbaikan kualitas atau mutu dari berbagai

kelompok atau organisasi, sehingga meningkatkan produktivitas dan

pelayanan ketingkat yang paling ekonomis yang menimbulkan kepuasan

semua langganan

11

Page 15: penerapan TQM

DAFTAR PUSTAKA

Burnham,West.1997. Managing Quality in School, London: Prentice Hall

Hasibuan, Malayu S.P.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Bumi Aksara

Ilyas, Mudafir,.1998.Manajemen Mutu Terpadu ,Buletin Pengawasan No. 13 dan 14

Mujtahid,TQM Dalam Pendidikan Islam, Diunggah dalam http://mujtahid komunitaspendidikan.blogspot.com/2010/02/tqm-dalam-pendidikan-islam di unggah Pada tanggal 2 February 2010.

Moh. Iwan Apriyadi, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan, http//media. diknas.go.id/ media/ document/ 5095.pdf

Nawawi,Hadari .2005. Manajemen Strategik, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta

Rivai Veithzal dan Murni, sylviana.2010.Education Management,Jakarta: Rajawali Pres

Tjiptono,Fandy dan Anastasia, Diana.2003. Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Ofset

12