analisis penerapan total quality management (tqm) untuk peningkatan sumber daya di pt. ethica...

236
Tugas Akhir ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI Diajukan sebagai salah satu persyaratan kelulusan Tugas Akhir pada Program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Industri Disusun Oleh : Nama : Tri dwinanto NIM : 2011220019 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015

Upload: uofaunsada

Post on 16-Apr-2017

586 views

Category:

Data & Analytics


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tugas Akhir

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY

MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN

SUMBER DAYA

DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan kelulusan Tugas Akhir pada

Program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Industri

Disusun Oleh :

Nama : Tri dwinanto

NIM : 2011220019

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI
Page 3: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

ABSTRAK

PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI adalah perusahaan yang bergerak dibidang indrustri farmasi.

Salah satu produk a g dihasilka ialah O to i ’ s. Produk a g pali g a ak jo order a sela a setahun, obat ini biasa di pergunakan untuk proses persalinan sebagai rangsangan pada saat proses

kontraksi. Untuk meyakinkan konsumen akan produk akan kualitas dan manfaatnya pada proses

persalinan maka perusahaan berusaha mendapatkan pengakuan public dengan menambah sertifikasi-

sertifikasi yang berhubungan dengan perusahaan.Perusahaan secara umum telah menerapkan system

untuk peningkatan produknya dengan Quality Control. Namun belum terlihat bagaimana usaha-usaha

perusahaan dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan sumber daya dengan

penerapan TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) , karena kondisi man power,mesin dan supply bahan

baku yang realibel merupakan awal dari kesuksesan. PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI harus menjadi

perusahaan yang selalu mengutamakan Continues Improvement Quality dan TOTAL QUALITY

MANAGEMENT dengan tepat dan benar salah satunya yang terdapat dalam Deming Prize.

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan Quality Management PT. ETHICA INDUSTRI

FARMASI dengan criteria yang di tetapkan Deming melalui media kuisioner. Skala pengukurannya

adalah score yang didapat dari penyebaran Kuisioner tersebut. Criteria yang di ambil yaitu berdasarkan

10 kategori Deming , dimana Deming se diri di e tuk dari 14 poi t de i g De i g’ s a age e t . Deming prize adalah penghargaan yang di berikan kepada suatu organisasi atau perusahaan yang

secara konsisten menerapkan Quality Control. Bisa di terapkan oleh organisasi atau perusahaan

manufaktur maupun jasa, divisi dari organisasi maupun individual, yang terpenting dalam penerapan

akan kualitas pada Deming adalah konsisten dalam quality managementnya (perbaikan secara terus-

menerus).

Berdasarkan analisa data, maka didapatkan hasil score kondisi awal sumber daya perusahaan

untuk performance man power 4,37 dari target 4,40 ; performance mesin 4,19 dari target 4,40 ; dan

performance suplly bahan baku 4,31 dari target 4,40. Nilai tersebut tidak melebihi target score yang

telah di tetapkan. Sebab itu peneliti menerapkan akan kualitas pada Deming,memberi pelatihan dan

motivasi agar sumber daya nya dapat meningkat dan menghasilkan produk yang berkualitas. Setelah

penerapan Deming peneliti menganalisa data kembali, untuk mengetahui hasil score setelah perbaikan

maka di dapat untuk performance man power 4,19 dari target 4,00 ; performance mesin 4,49 dari target

4,00 ; dan performance suplly bahan baku 4,28 dari target 4,00. Nilai tersebut melebihi target score

yang telah di tetapkan Hal ini berarti secara umum variable-variable yang di teliti telah sesuai dengan

TOTAL QUALITY MANAGEMENT berdasarka De i g’ Management.

Dari hasil peneliti ini ada perubahan signifikan, yang terpenting dalam penerapan akan kualitas

pada Deming adalah konsisten dalam quality (perbaikan secara terus-menerus).

Kata kunci: Total Quality Management,Deming,

Page 4: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang Maha

kuasa atas segala ciptaanya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan

Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam selalu tercurah

pada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang kita harapkan syafa’atnya di hari

kiamat kelak.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan S1 pada

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri di Universitas Darma Persada

dengan judul “ Analisis Penerapan Total Quality Management (TQM) untuk

meningkatkan kinerja karyawan di PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak DR. Ir. Budi Sumartono, MT, selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan penulisan laporan ini, selaku Ketua Jurusan Teknik

Industri fakultas teknik Universitas Darma Persada atas bimbingan dan

petunjuk selama ini yang telah diberikan.

2. Bapak Ir. Jamaludin Purba, MT selaku pembimbing akademik dan

para dosen teknik industri yang tidak saya sebutkan namanya satu

persatu.

3. Bapak Sunli operation manager yang telah memberikan kesempatan

melakukan kerja praktek di PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI.

Page 5: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

iii

4. Bp.Meida dan Bp. Anto selaku Supervisor produksi PT. Ethica industri

farmasi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

5. Kedua orang tua serta kakak yang telah memberikan banyak dukungan

dan kesabaran, baik moril maupun materil.

6. Tak lupa saya ucapkan terima kasih pada istri , yang telah memberikan

banyak semangat selama masa kuliah .

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini , oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima guna

kemajuan kita bersama. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2015

( Tri Dwinanto )

Page 6: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................... 2

1.3 Pembatasan masalah..................................................... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................... 3

1.4.1 Tujuan penelitian ................................................ 3

1.4.2 Manfaat penelitian .............................................. 3

1.5 MetodelogiPenelitian ................................................... 4

Page 7: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

v

1.6 Sistematika Penulisan ................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsepkualitas.............................................................. 7

2.1.1 Definisi TQM…………………................................ 9

2.1.2 PrinsipUtama TQM .............................................. 11

2.1.3 Pionir-pionirpengembang TQM……… …………. 13

2.1.3.1 W. Edward Deming………….…………. . 13

2.1.3.2 Joseph. M. Juran………………………. .. 16

2.1.3.3 Philip. B. Crosby……………… ................ 17

2.1.3.4 Perbandingan akan kualitas…………… ... 18

2.2 Deming Prize ................................................................ 20

2.2.1 Tujuan Deming Application Prize ........................ 21

2.2.1.1 Untuk Organisasi/Perusahaan ................. 21

2.2.1.2 Untuk individual……………………….….. 23

2.2.2 KeunggulandanKelemahan Deming prize…… … 24

2.2.3 Nilai-nilai inti dan konsep………………………. 25

2.2.3.1 EmpatBelas point Deming……………… … 25

Page 8: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

vi

2.2.4 Siklus Deming………………………………………. 27

2.2.5 Kategorideming prize………………………………. 28

2.3 Model-model Kualitas...................................................... 36

2.3.1 Europan Quality Award (EQA)…………….…… 36

2.3.2 Australian Quality Award (AQA)……………….. 40

2.3.3 The NASA Quality and Excellence…………….. 43

2.3.4 ISO 9000 Standarization……………………….... 43

2.3.5 Malcolm Baldrige National Quality Award……… 45

2.3.6Pemilihanperbandingan Modelkualitas….…. 47

2.4 Evaluasi Pemilihan Konsep Deming Prize..................... 48

2.4.1 The Deming Prize dan MBNQA……..…….…. 50

2.4.2 The Deming Prize dan ISO 9000……………. 53

2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas...................................... ..... 56

2.5.1 UjiValiditas……………………………..……......... 56

2.5.2UjiReliabilitas……………………….. ………........ 59

2.6 Histogram........................................................................... 63

2.7 Populasi, Sampel dan Sampling………………………… 66

Page 9: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

vii

2.7.1 Populasi…………………………………………….. 66

2.7.2 Sampel………………………………………………. 66

2.7.3 Teknik Sampling…………………………………… 67

2.8 Kuisioner……………………………………………………… 70

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

3.1 SistematikaPemecahanMasalah .................................. 75

3.1.1 StudiPendahuluan ............................................. 75

3.1.2 Identifikasi Masalah ......................................... 75

3.1.3 Landasan Teori ................................................. 77

3.1.4 Pengumpulan Data............................................ 77

3.1.5 Pengolahan Data………………………………… 77

3.1.6 AnalisaPembahasan…………………………….. 77

3.1.7 Kesimpulandan Saran........................................ . 78

3.2 KerangkaPemecahanMasalah………………………… 79

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Tinjauan Umum Perusahaan ....................................... 80

4.1.1Sejarah dan Perkembangan Perusahaan............ 80

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................... 82

4.1.3 Jenis-Jenis Produk ............................................. 83

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ........................ 83

Page 10: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

viii

4.1.5 Kegiatan Produksi ............................................... 90

4.1.6 Deskripsi Produksi .............................................. 91

4.1.7 Peta Proses Operasi ........................................... 94

4.1.8 Layout Proses Operasi ....................................... 95

4.2 Pengumpulan Data Khusus ......................................... 96

4.2.1 Teknik Pengambilan Sample .............................. 96

4.2.2 Pembuatan Kuisioner.......................................... 98

4.2.3 Kuisioner Kondisi awal perusahaan………….. ... 98

4.3 Pengolahan Data ......................................................... 100

4.3.1 Uji Validitas ......................................................... 100

4.3.2 Diagram batang uji validitas…………………….. . 103

4.4 Uji Realibilitas kondisi awal perusahaan ...................... 104

4.4.1 Diagram batang uji realibilitas………………….. .. 105

4.4.2 Uji total realibilitas…………………………………. 106

4.5 Menentukan target score dari hasil Kuis.............................. 106

4.5.1 Hasil Kuisioner Untuk performance Man Power 106

4.5.2 Hasil Kuisioner Untuk performance Mesin ......... 107

4.5.3 Hasil Kuisioner Keadaan Suplly Bahan Baku .... 108

4.6 Pembuatan Kuisioner .................................................... 110

4.6.1 Kuisioner perbaikan………….. ........................... 110

4.7 Pengolahan Data ......................................................... 112

4.7.1 Uji Validitas ......................................................... 112

4.7.2 Diagram batang uji validitas…………………….. . 115

4.8 Uji Realibilitas perbaikan .............................................. 116

Page 11: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

ix

4.8.1 Diagram batang uji realibilitas………………….. .. 117

4.8.2 Uji total realibilitas…………………………………. 118

4.9 Pengujian Validitas instrument dengan SPSS............... 119

4.10 Pengujian Realibilitas instrument dengan SPSS........... 124

4.11 Hasil Kuisioner Untuk performance Man Power .......... 128

4.12 Hasil Kuisioner Untuk performance Mesin ................... 128

4.13 Hasil Kuisioner Keadaan Suplly Bahan Baku .............. 129

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa Data Awal Penelitian ........................................ 131

5.2 Analisa Kesesuaian Kategori Deming Prize ................. 131

5.3 PERFORMANCE MAN POWER……………………….. 131

5.3.1 Kondisi awal Performance Man power………. 131

5.3.2 Perbaikan Performance Man power…………. 132

5.4 PERFORMANCE MESIN……………………………….. 133

5.4.1 Kondisi awal Performance Mesin……………. 133

5.4.2 Perbaikan Performance Mesin……………….. 135

5.5 PERFORMANCE SUPPLY BAHAN BAKU………….. 135

5.5.1 Kondisi Performance Supply bahan baku…… 135

5.5.2 Perbaikan Performance Supply bahan baku.. 136

Page 12: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

x

5.6 Pembahasan................................................................. 137

5.6.1 Perbaikan Performance Man power.................... 137

5.6.2 Perbaikan Performance Mesin…………………. 138

5.6.3 Perbaikan Performance Supply bahan baku…. 139

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................. 141

6.2 Saran ........................................................................... 142

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1…. ....................................................................................... L-1

Lampiran 2…………………………………………………………………. L-2

Page 13: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 PerbandinganPandanganakanKualitas .......................... 19

Tabel 2.2 PerbandinganOrganisasi / perusahaan .......................... 23

Tabel 2.3 Target Score untukkeadaanperusahaan ........................ 33

Tabel 2.4 Target Score untuk proses kerja .................................... 34

Tabel 2.5 Target Score untukManajemen Perusahaan ................. 35

Tabel 2.6 Target Score untuk output yang dihasilkan .................... 35

Tabel2.7 Kategori Europa Quality Award………………………….. 39

Tabel 2.8 Kategori Australian Quality Award……..…………………. 42

Tabel 2.9 PerbandinganSistemBaldrige Award, Deming Prize &

ISO 9000 ....................................................................... 50

Tabel 2.10 Perbandingan MBNQA dan Deming Prize ...................... 51

Tabel 2.11 Deming Prize & ISO 9000 ............................................... 53

Tabel 4.1 JumlahKaryawanDepartemenProduksi ............................. 96

Tabel 4.2 Kuisioner Performance Man Power ................................. 99

Page 14: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

xii

Tabel 4.3 Kuisioner Performance Mesin .......................................... 99

Tabel 4.4 Kuisioner Performance Supply Bahan Baku……………. 100

Tabel 4.5 HasilUjiValiditas ............................................................... 102

Tabel 4.6 HasilUjiRealibilitas……………………………………….. 104

Tabel 4.7 Hasiluji total Realibilitas……….………………………… 106

Tabel 4.8 Perolehan Score UntukKategori Performance Man

Power........................................................................... 107

Tabel 4.9 Perolehan Score untukKategori Performance mesin….. . 108

Tabel 4.10 Perolehan Score untukKategori Performance Supply

Bahanbaku……………….……………............................. 109

Tabel 4.11 Kuisioner Performance Man Power ................................. 111

Tabel 4.12 Kuisioner Performance Mesin .......................................... 112

Tabel 4.13 Kuisioner Performance Supply Bahan Baku…………. 112

Tabel 4.14 HasilUjiValiditas ............................................................... 115

Tabel 4.15 HasilUjiRealibilitas……………………………………….. 117

Tabel 4.16 Hasiluji total Realibilitas……….………………………… 119

Page 15: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

xiii

Tabel 4.17 Correlations…………………….………………………… 120

Tabel 4.18 Correlations…………….……….………………………… 122

Tabel 4.19 Correlations …………………….………………………… 123

Tabel 4.20 Realibility Statistik……………….………………………… 124

Tabel 4.21 Item total Statistik.……………….…………………….…… 125

Tabel 4.22 Realibility Statistik……………….………………………… 126

Tabel 4.23 Item total Statistik.……………….…………………….…… 126

Tabel 4.24 Realibility Statistik……………….………………………… 127

Tabel 4.25 Item total Statistik.……………….…………………….…… 127

Tabel 4.26 Perolehan Score UntukKategori Performance Man

Power......................................................................... 128

Tabel 4.27 Perolehan Score untukKategori Performance mesin…. 129

Tabel 4.28 Perolehan Score untukKategori Performance Supply

Bahanbaku……………….……………............................. 130

Page 16: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Siklus Deming .............................................................. 27

Gambar 2.2 Kerangka kerja EQA ..................................................... 40

Gambar 2.3 KerangkaKerja AQA ..................................................... 41

Page 17: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

xv

Gambar 2.4 Kerangkakerja MBNQA…………………………………. 46

Gambar 2.5 Histogram…………………………………………………. 64

Gambar 3.1 Flowchat Pemecahan Masalah ..................................... 71

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ................................... 76

Gambar 4.2 Pengemas Oxytocin’ s .................................................. 84

Gambar 4.3 Mesinpambuat Oxytocin’ s ........................................... 85

Gambar 4.4 ProdukOxytocin’ s……………………………………….. 85

Gambar 4.5 Peta proses operasipembuatanOxytocin’ s…………… 86

Gambar 4.6 Layout Proses OperasiPembuatanOxytocin’ s……….... 87

Gambar 4.7 Ujivaliditas………………………………………………… 96

Gambar 4.8 Ujirealibilitas………………………………………………. . 98

Page 18: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Situasi persaingan ekonomi global saat ini sudah sedemikian tajam dan

ketat, negara-negara maju yang mendominasi perekonomian dunia seperti Amerika,

negara-negara Eropa, Jepang bahkan negara-negara baru seperti Singapure,

Korea,Taiwan sudah tidak sabar lagi mempercepat terwujudnya liberalisasi ekonomi

dan pasar bebas. Dalam situasi persaingan ekonomi yang demikian tajam seperti

ini, pendekatan Total Quality Management (TQM) semakin banyak digunakan

dengan filosofi mencapai keunggulan atau daya saing usaha secara total. TQM

memberikan jawaban pada organisasi atau perusahaan terhadap tatangan global

yang semakin sulit, komplek dan cepat perubahannya. TQM mengarahkan

perusahaan pada continous improvement yang dapat mewujudkan kepuasan

konsumen secara total dan terus menerus. Proses yang berorientasi pada

konsumen ini menggabungkan praktek manajemen dasar dengan usaha-usaha

perbaikan yang sering dipakai serta peralatan-peralatan dan teknik yang handal.

TQM dapat diterapkan untuk setiap perusahaan raksasa maupun perusahaan kecil,

industri manufaktur atau jasa, dan organisasi publik atau swasta.

Berdasarkan gambaran umum aplikasi diatas, peneliti melakukan konsep

kualitas di PT “ETHICA INDUSTRI FARMASI” bergerak di bidang manufaktur yang

memproduksi obat injeksi spesialis. perusahaan tersebut bersertifikasi ISO 9000.

1

Page 19: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

2

Berdasarkan sertifikasi tersebut perusahaan banyak dititik beratkan terhadap

kualitas produknya , dan kualitas itu sendiri berfokus pada pelanggan (customer

focused quality). Dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta

pelayanan diberikan untuk memenuhi pelanggan. Maka sudah jelas bahwa kualitas

eksternal perusahaan sudah diterapkan. Namun peneliti belum melihat bagaimana

usaha – usaha perusahaan dalam menangani hal – hal yang berhubungan dengan

internal perusahaan. Diantaranya performance Man power,Mesin dan bahan

baku,yang akan memberi kontribusi terhadap kualitas produk. Karena kondisi

internal yang baik inilah merupakan awal dari kesuksesan dalam sebuah

perusahaan.

Melihat keadaan di lapangan, maka peneliti menerapkan Total Quality

Management (TQM) yang berbasis Deming Prize pada PT. ETHICA INDUSTRI

FARMASI. Dengan cara mengintegrasikan semua level di atas menjadi satu

kesatuan untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka perumusan masalahnya

adalah :

Bagaimana penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT. ETHICA

INDUSTRI FARMASI. Dengan memperbaiki performance Man power,Mesin dan

bahan baku

Page 20: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

3

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan dari permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini

antara lain :

1. Peneliti dilakukan pada PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

2. Peneliti terfokus pada TQM (manajemen kualitas terpadu)

3. Waktu penelitian januari s/d April tahun 2015

4. Jam kerja di perusahaan 24 jam kerja di bagi 3 shift

5. Mendapat dukungan dari manajemen

6. Tidak membahas masalah keuangan

7. Peneliti terfokus pada Departemen Produksi

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

Untuk menganalisa peningkatan kinerja karyawan,mesin dan bahan

baku dengan penerapan Total Quality Management (TQM).

1.4.2 Manfaat Penelitian

Bagi perusahaan :

1. Mengetahui prosedur kerja yang ada pada TQM.

2. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas secara efisien dan actraktif

Bagi peneliti :

Page 21: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

4

1. Menambah pengetahuan mengenai manajemen kualitas suatu

perusahaan, yang terdapat pada TQM

2. Mampu merencanakan suatu kebijakan strategi bagi perusahaan, baik

jangka panjang maupun pendek bersama – sama dengan pihak

manajemen.

1.5 Metodelogi Penelitian

Untuk menganalisa dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan

permasalahan yang ada, penulis melakukan penelitian dengan pengumpulan data,

yaitu :

1. Studi lapangan

Survey lapangan, wawancara dan kuisioner di PT. ETHICA INDUSTRI

FARMASI, untuk mengumpulkan informasi dan data-data primer yang di

perlukan sesuai dengan topik permasalahan yang ada.

2. Studi pustaka

Melakukan studi literatur yang berkaitan dengan topik permasalahan, guna

melengkapi data-data dan informasi yang telah penulis dapatkan dari

penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami pokok bahasan, maka perlu adanya

sistematika penulisan dalam penyusunan laporan. Adapun sistematika penulisan

tersebut meliputi :

Page 22: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

5

Bab I : Pendahuluan

Berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah, asumsi, tujuan dan manfaat penelitian serta

sistematika penulisan..

Bab II : Landasan Teori

Bagian ini menguraikan tentang teori, pendapat pakar, tulisan

ilmiah dan sejenisnya yang dibutuhkan untuk mendukung dan

memberi landasan konsep berpikir yang kuat dalam penelitian ini.

Bab III : Kerangka pemecahan masalah

Bab ini mengemukakan mengenai sistematika pemecahan

masalah, mulai dari tahap identifikasi masalah, penilaian kinerja

yaitu dari pembagian kuisioner, pengolahan dan analisa kuisioner,

dilanjutkan dengan perencanaan strategi berdasarkan analisa

kecocokan kriteria TQM

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan mengenai sejarah singkat dan perkembangan

perusahaan, produk yang dihasilkan / bidang usaha perusahaan,

struktur organisasi serta penjelasannya.

Bab V : Analisa dan Pembahasan

Bagian ini berisi pengolahan data dan analisa data (kuisioner)

untuk mendapatkan hasil yang diharapkan berdasarkan rumusan

yang ada pada bab landasan teori.

Page 23: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

6

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Bagian terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk

penelitian lanjutan atau pihak – pihak yang berkepentingan dengan

hasil penelitian ini.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 24: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Kualitas

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku

bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan

perhatian penuh kepada kualitas. Perhatian penuh pada kualitas itu sendiri akan

memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap

biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan. Dampak terhadap biaya produksi

terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat konformasi

(comformance) yang tinggi terhadap standart – standart sehingga bebas dari tingkat

kerusakan yang mungkin. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan

kualitas akan menghasilkan produk berkualitas yang bebas dari kerusakan.

Sedangkan dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan

penjualan atas produk berkualitas yang berharga kompetitif. Produk – produk yang

dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan

yang mampu meningkatan kepuasan konsumen atas penggunaan produk itu,

karena setiap konsumen pada umumnya akan memaksimalkan utilitas dalam

mengkonsumsi produk. Jelas pada produk – produk

7

Page 25: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

8

berkualitas tinggi pada tingkat harga kompetitif (karena ongkos produksi per unit

yang rendah) akan dipilih oleh konsumen.

Dalam kehidupan sehari – hari sering kali kita mendengar orang

membicarakan masalah kualitas, misalnya mengenai kualitas sebagian besar

produk buatan luar negeri lebih baik dari pada produk dalam negeri. Konsep kualitas

itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa.

Kualitas bukan hanya mencakup produk dan jasa, tetapi juga meliputi proses,

lingkungan dan manusia. Dalam hal ini kualitas merupakan suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, lingkungan yang

menunjang kemampuannya untuk memenuhi atau melebihi harapan.

Sejarah menunjukan bahwa kebangkitan Jepang dalam bidang industri

setelah kekalahannya dalam perang dunia ke II dimulai dengan pembangunan

sistem kualitas modern. Pembangunan sistem itu dipacu oleh W. Edward Deming

yang bicara dihadapan para ilmuwan dan insinyur Jepang (JUSE) tahun 1950.

Keberhasilan yang dramatis dari industri Jepang dalam meningkatkan kualitas ini

menjadi pusat perhatian berbagai negara didunia yang tertarik untuk mempelajari

bagaimana strategi perusahaan – perusahaan Jepang dalam menerapkan

manajemen kualitas. Dari hasil studi tentang keberhasilan perusahaan – perusahaan

industri kelas dunia yang berhasil mengembangkan konsep kualitas dalam

perusahaan, maka lahirlah apa yang disebut dengan Manajemen Kualitas Terpadu

(Total Quality Management) TQM.

Page 26: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

9

2.1.1 Definisi Total Quality Management (TQM)

Seperti halnya dengan kualitas, definisi TQM juga bermacam – macam. TQM

diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah

holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan

pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam pawitra, 1993, p. 135).

Definisi lainya menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang

menyangkut kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan

pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p. 33).

Untuk memudahkan pemahamannya, pengertian TQM dapat dibedakan

dalam dua aspek. Aspek pertama menguraikan apa TQM itu dan aspek kedua

membahas bagaimana mencapainya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa TQM

merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk

memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus – menerus atas

dasar produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan1.

TQM mencakup semua fungsi dari sebuah fungsi. TQM merupakan

perpaduan dari fungsi – fungsi dan dan proses yang terkait kedalam siklus hidup

produk pada tahap yang berbeda – beda, seperti desain, perencanaan, produksi,

distribusi dan pelayanan. Ukuran keberhasilan TQM merupakan kepuasan

pelanggan dan cara mencapainya, terutama melalui desain sistem dan peningkatan

terus – menerus.

1 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, Total Quality Management. : 4

Page 27: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

10

TQM merupakan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas sebuah bisnis

secara keseluruhan, dengan berpusat disekitar mutu. TQM pada prinsipnya adalah

cara mengorganisasi dan mengerahkan seluruh organisasi, setiap departemen,

setiap aktivitas, dan setiap individu untuk mencapai tingkatan kualitas. TQM

berkaitan dengan masalah strategis, masalah pemasaran, dan aspek – aspek

manusia dari organisasi tersebut. Sebuah perusahaan yang menerapkan Total

Quality Management (TQM) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Berusaha menyusun sistem manajemen mutu. System ini harus relevan

dengan semua kegiatan dan tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai

tujuan.

2. Mengupayakan peningkatan di semua bidang. Misalnya, tidak cukup jika

hanya meningkatkan aspek yang berpusatkan produk, dan mengabaikan

bidang pelayanan, atau sebaliknya.

3. Perusahaan yang menggunakan pendekatan TQM harus menyadari bahwa

ini merupakan proses perbaikan yang terus – menerus, berlangsung kontinyu

dan bukan program peningkatan mutu dalam jangka waktu yang di tentukan.

Harus dipahami bahwa pemenuhan sasaran tertentu hanyalah sebuah

langkah menuju TQM, karena tidak ada satu program atau sasaran yang

dicapai dalam kerangka waktu tertentu dapat cukup memenuhi persyaratan

TQM.

Meskipun manajement kualitas (Quality Management) atau manajement kualitas

terpadu (Total Quality Management) dapat didefinisikan dalam berbagai versi,

Page 28: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

11

namun pada dasarnya TQM berfokus pada perbaikan terus – menerus untuk

memenuhi kepuasan pelanggan. Dengan demikian TQM berorientasi pada proses –

proses yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok (suppliers)

dan para pelanggan (customers) di lingkungan perusahaan.

2.1.2 Prinsip Utama TQM

TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem

manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam

budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler dan Brunell (dalam

scheuing dan Christopher, 1993), ada empat prinsip utama dalam TQM. Keempat

prinsip tersebut adalah:

1. Kepuasan Pelanggan

Dalam TQM, kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan

spesifikasi – spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh

pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan

eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala

aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketetapan waktu. Oleh

karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk

memuaskan pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama

dengan nilai (value) meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.

2. Respek Kepada Setiap Orang

Page 29: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

12

Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia, setiap karyawan dipandang

sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas tersendiri yang unik.

Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling

bernilai. Oleh karena itu setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan

baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim

pengambil keputusa.

3. Manajemen Berdasarkan Fakta

Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya bahwa setiap

keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan

(feeling). Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama,

prioritas (priorization) yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat

dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat

keterbatasan sumber daya yang ada. Konsep yang Kedua, variasi (variation)

atau variabelitas kinerja manusia. Manajemen dapat diprediksi hasil dari

setiap keputusan dan tidakan yang dilakukan.

4. Perbaikan Berkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secar

berlaku disini adalah PDCA (plant do check act), yang terdiri dari langkah-

langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil

pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh2.

2 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, Total Quality Management. :14

Page 30: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

13

2.1.3 Pionir – Pionir Pengembang TQM

2.1.3.1 W. Edwards Deming

Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan Total

Quality Management. Deming mencatat kesuksesan dalam memimpin revolusi

kualitas di Jepang, yaitu dengan memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan

masalah dan pengendalian proses statistic (Statiscal Process Control). Atas jasanya

yang besar bagi industri Jepang, maka setiap tahun diberikan penghargaan

bernama Deming Prize kepada setiap perusahaan yang berprestasi dalam hal

kualitas.3 Deming menganjurkan penggunaan SPC (Statiscal Process Control) agar

perusahaan dapat membedakan penyebab sistematik dan penyebab khusus dalam

menangani kualitas. Ia berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan

suatu fakta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri.

Butir – butir falsafah yang merupakan dasar dalam melaksanakan perbaikan

kualitas secara kontinue adalah sebagai berikut :

1. Reaksi Berantai untuk perbaikan kualitas

Esensi reaksi berantai tersebut adalah bahwa perbaikan kualitas akan

meningkatkan kepuasan Kustomer dalam hal produk dan jasa yang sekaligus

akan mengurangi biaya produksi sehingga meningkatkan produktivitas

organisasi.

3 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, perkembangan pemikiran mengenai kualitas, Total Quality

Management. :49

Page 31: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

14

2. Transformasi Organisasional

Kemampuan untuk mencapai perbaikan yang penting dan berkelanjutan

menuntut perubahan dalam nilai – nilai yang dianut, proses kerja dan struktur

kewenangan dalam organisasi.

3. Proses Esensial Pimpinan

Hal ini tidak berarti bahwa pimpinanlah yang mempunyai peran dalam upaya

perbaikan kualitas. Setiap anggota organisasi harus memberikan kontribusi

penting dalam upaya tersebut. Namun setiap upaya perbaikan yang tidak

didukung secara aktif oleh pimpinan, lama kelamaan akan hilang.

4. Hindari praktek – praktek manajemen yang merugikan

Penerapan system of profound knowledge tersebut meliput :

a. Orientasi pada system

Maksudnya agar menuju kualitas kita hendaknya mengembangkan

kecakapan untuk mengindera dan me-manage interaksi antara

komponen organisasi. Orientasi ini meliputi fokus pada performance total

organisasi, bukannya memusatkan perhatian pada usaha

memaksimalkan hasil komponen organisasi terlepas dari keseluruhan

organisasi.

b. Teori variasi

Maksudnya agar dikembangkan kecakapan untuk menggunakan data

dalam proses pengambilan keputusan. Pengertian atas variasi akan

dapat membantu pengambil keputusan mengetahui kapan harus

melakukan perubahan – perubahan dalam suatu sistem guna

Page 32: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

15

memperbaiki performance. Dan mengetahui kapan perubahan yang

dibuat dapat memperburuk performance. Penggunaan data obyektif

tidaklah selalu harus menghasilkan kepastian. Agar dapat memperbaiki

cara pengembali keputusan untuk membuat pilihan tindakan yang lebih

baik.

c. Teori pengetahuan

Penguasaan teori pengetahuan akan membantu kita untuk

mengembangkan dan menguji hipotesis (praduga) guna memperbaiki

performance. Jadi teori pengetahuan akan membantu kita untuk

mengetahui :

1. Apa yang dikehendaki customer.

2. Seberapa jauh organisasi dapat memenuhi kebutuhan dan harapan

kustomer.

3. Faktor – faktor penting apa yang mempengaruhi kualitas.

4. Apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas.

5. Apakah kustomer mengetahui perubahan yang terjadi mengenai

performance organisasi.

6. Apa kebutuhan dan harapan baru kustomer.

d. Psikologi

Maksudnya agar dikembangkan kecakapan untuk mengerti dan

menerapkan konsep – konsep yang berkaitan dengan perbedaan individu

dalam organisasi. Dinamika kelompok, proses belajar dan proses

perubahan guna mencapai perbaikan kualitas.

Page 33: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

16

2.1.3.2 Joseph M. Juran

Juran yang memiliki 2 gelar kesarjanaan (teknik dan hukum) ini, merupakan

pendiri Juran Institute, Inc. di Wilton, Connecticut. Institute yang bergerak dalam

bidang pelatihan, penelitian, dan konsultasi manajemen kualitas.

Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok/sesuai untuk digunakan (fitness

for use) yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat

memenuhi apa yang diharapkan oleh pemakainya. Pengertian cocok untuk

digunakan mengandung 5 dimensi utama, yaitu kualitas desain, kualitas kesesuain,

ketersediaan, keamanan, dan field use.

Juran pernah mendapat penghargaan dari kaisar Jepang berupa medali

Order of the sacred treasure atas usahanya dalam mengembangkan kualitas di

Jepang dan membina persahabatan antara Jepang dan Amerika serikat. Kontribusi

Juran yang paling terkenal antara lain Juran’s three basic steps to progress, Juran’s

Ten Steps to Quality Improvement, the pareto principle, dan juran Trilogy. Selain itu

Juran juga mengembangkan konsep managing business process Quality, yang

merupakan suatu teknik untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas secara

fungsional silang (cross-functional)4.

.

4 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, perkembangan pemikiran mengenai kualitas, Total Quality

Management. :53

Page 34: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

17

2.1.3.3 Philip B. Crosby

Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan,

yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistik (acceptable

quality level). Ia juga dikenal dengan Quality Vaccine dan Crosby’s Fourteen Steps

to Quality Improvement.

Pandangan – pandangan Crosby dirangkumnya dalam ringkasan yang ia

sebut sebagai dalil – dalil manajement kualitas. Dalil - dalil ini dikemukakan untuk

menjawab pertanyaan – pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan kualitas ?

2. System seperti apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas ?

3. Standart kinerja bagaimana yang harus digunakan ?

4. System pengukuran seperti apa yang dibutuhkan ?

Dalil pertama : definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan.

Dalil kedua : system kualitas adalah pencegahan.

Dalil ketiga : kerusakan nol (zero defect) merupakan standart kinerja yang harus

digunakan.

Dalil keempat : ukuran kualitas adalah price of non conformance (PONC). PONC

adalah biaya yang harus di keluarkan karena melakukan

kesalahan.5

5 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, perkembangan pemikiran mengenai kualitas, Total Quality

Management. :57

Page 35: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

18

2.1.3.4 Perbandingan Pandangan akan Kualitas

Deming Juran Crosby

Definisi kualitas Suatu tingkat yang dapat

diprediksi keseragaman dan

ketergantungan pada biaya

yang rendah dan sesuai

dengan pasar

Kemampuan untuk

digunakan (fitness for use)

Sesuai dengan

persyaratan

Tingkat tanggung

jawab

Bertanggung jawab 94% atas

masalah kualitas.

Kurang dari 20% masalah

kualitas karena pekerja

Bertanggung jawab

untuk kualias

Standar prestasi

/motivasi

Kualitas memiliki banyak

‘skala’ sehingga perlu

digunakan statistic untuk

mengukur prestasi pada

semua bidang ; kerusakan nol

sangat penting.

Menghindari kampanye

untuk melakukan pekerjaan

yang sempurna

Kerusakan nol (zero

defect)

Pedekatan umum Mengurangi keanekaragaman

dengan perbaikan

berkesinambungan.

Pendekatan menejemen

umum terhadap kualitas

Pencegahan,bukanlah

inspeksi

Struktur 14 butir manajemen 10 langkah perbaikan

kualitas

14 langkah perbaikan

kualitas.

Pengendalaian

proses

statistic(statistical

process control)

Metode Merekomendasi SPC akan

tetapi memperingatkan

SPC dapat mengakibatkan

Total Driven Approach

Menolak tingkat kualitas

yang dapat diterima

secara statistic.

Page 36: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

19

Basis perbaikan Secara terus menerus

penyimpanan,menghilangkan tujuan

tanpa metode

Pendekatan kelompok proyek-

proyek :menetapkan tujuan

Suatu

proses,bukanlah

suatu

program,tujuan

perbaikan

Kerjasama tim Partisipasi karyawan dalam

pengambilan keputusan

Pendekatan tim dan gugus

kendali mutu

Biaya kualitas Tidak ada optimum perbaikan terus

menerus

Quality is not free,terdapat

suatu optimum

Pembelian dan

barang yang

diterima

Inspeksi terlalu terlambat

menggunakan tingkat kualitas yang

dapat diterima

Masalah pembelian merupakan

hal yang rumit sehingga

diperlukan survey formal

Penilaian

pemasok

Tidak kritikal dari kebanyakan

system

Ya akan tetapi membantu

pemasok memperbaiki

Hanya satu

sourching of

supply

Ya Tidak,dapat diabaikan untuk

meningkatkan daya saing

Tabel 2.1 Perbandingan pandangan akan kualitas

Page 37: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

20

2.2 DEMING PRIZE

Deming prize adalah suatu penghargaan yang di berikan pada suatu

perusahaan, baik itu jasa maupun manufaktur yang berhasil atau sukses dalam

menjalankan kriteria yang ada pada deming prize dan selalu mengadakan perbaikan

akan kualitas secara terus – menerus. Adalah Dr. Deming lahir di Sioux, city, 14

oktober 1900, terlahir dengan nama William Edwards Deming.

Dr. Deming yang ahli dalam bidang quality control (QC), diundang ke Jepang

oleh suatu perkumpulan ilmuwan dan insinyur Jepang (JUSE) pada tahun 1950.

Selama kunjungannya, Dr. Deming memberikan kursus dalam bentuk seminar 8 hari

mengenai QC, tepatnya di auditorium Kanda – Surigadai, Tokyo. Dalam kursusnya,

deming mengatakan bahwa dasar – dasar statistic QC sebaiknya diterapkan pada

para senior manajer, para insinyur dan para pelaku industri di Jepang.

Deming adalah bapak dari gerakan total quality management. Deming

mencatat kesuksesan dalam memimpin revolusi kualitas di Jepang, yaitu dengan

memperkenalkan tentang konsep pengendalian kualitas, mengemukakan bahwa

proses harus di pandang suatu perbaikan kualitas secara terus – menerus. Atas

jasanya yang besar bagi industri Jepang, maka setiap tahun diberikan penghargaan

deming prize kepada setiap perusahaan yang berprestasi dalam hal kualitas.

Deming prize sendiri terbagi dalam 2 kategori, yaitu hadiah deming bagi individual

yang berjasa dalam pengendalian kualitas dan metode statiska Jepang serta deming

application prize yang diberikan kepada perusahaan yang melaksanakan dengan

Page 38: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

21

baik pengendalian kualitas perusahaanya dan pengendalian mutu kualitas

statistiknya.

2.2.1 Tujuan Deming Application Prize

2.2.1.1 Untuk Organisasi atau perusahaan

Deming application prize untuk perusahaan adalah suatu penghargaan

tahunan yang diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai suatu tingkatan

tertentu (menjalankan prinsip 14 point deming) dalam menerapkan total quality

management, tanpa memperhatikan jenis perusahaan, organisasi atau yang biasa

disebut divisi, dapat mengajukan permohonannya untuk mendapatkan prize yang

terpisah dari perusahaanya. Perusahaan maupun devisi yang mengajukan aplikasi

akan mendapatkan form aplikasi (kuisioner) dari deming application prize

subcommitte untuk kemudian diisi dan diserahkan kembali kepada badan tersebut

untuk kemudian dianalisa.

Syarat untuk mendapatkan prize itu sendiri adalah sebagai berikut :

The Deming application prize kepada perusahaan maupun divisi perusahaan yang

secara efektif menerapkan total quality management (menjalankan prinsip 14 point

deming) di perusahaanya. Dari hasilnya analisa kuisioner akan didapatkan

kesimpulan apakah perusahaan tersebut mendapatkan prize atau belum. Berikut

adalah perbedaan suatu perusahaan atau organisasi standart dengan organisasi

yang menganut manajemen deming :

Page 39: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

22

STANDART COMPANY DEMING COMPANY

Kualitas mahal harganya Kualitas akan membawa ke biaya yang lebih

rendah

Kunci utama dari kualitas adalah melakukan

inspeksi

Inspeksi tidak lagi diperlukan jika para pekerja

dapat menghasilkan produk tanpa cacat dengan

demikian inspeksi dapat dihilangkan

Quality control hanya dapat dilakukan oleh orang

yang mengerti (ahli) & para inspector dapat

menjamin kualitas

Kualitas dibuat / dibentuk dalam suatu ruangan

yang terdiri dari semua pengurus

Cacat (produk/ kerja) disebabkan oleh para

pekerja

Suatu proses tidak akan pernah dapat

dioptimasikan, namu ditingkatkan

Proses manufaktur dapat dioptimasikan oleh

tenaga ahli dari luar. Tidak adanya input/masukan

dari para pekerja

Proses dapat selalu ditingkatkan melalui

perbaikan system dan bantuan para pekerja

Standart kerja, target dan tujuan adalah factor

yang dapat meningkatkan produktivitas

Hilangkan segala yang berbentuk standart kerja

Takut dan penghargaan dapat memacu motivasi Takut berarti bekerja tidak berkembang

Orang dapat diibaratkan komoditas, membeli lebih

bila diperlukan, begitu juga sebaliknya

Orang dalam perusahaan harus dibuat merasa

lebih aman dalam pekerjaan atau jabatan mereka

Member hadiah bagi yang berprestasi dan

menghukum bagi mereka yang buruk kerjanya,

dapat meningkatkan produktivitas dan kreatifitas

Banyaknya variasi yang timbul disebabkan oleh

system, sehingga system penghargaan kepada

individu akan merusak kerja sama & perusahaan

Membeli pada saat rendah Membeli berdasarkan kualitas

Memperbandingkan pemasok yang satu dengan

yang lain

Bekerja sama dengan pemasok

Sering mengganti pemasok berdasarkan harga

yang ditawarkan

Menyediakan waktu dan pengetahuan untu

membantu pemasok dalam meningkatkan kualitas

dan menurunkan biaya

Page 40: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

23

Keuntungan dibuat melalui peningkatkan

penerimaan total dan penurunan biaya total

Keuntunga di bangkitkan dengan menciptakan

loyalitas pelanggan

Keuntungan adalah indictor terpenting dalam

perusahaan

Menjalankan perusahaan dengan hanya

mengandalkan keuntungan, sama halnya dengan

melihat kaca spion, hal ini menandakan dimana

kamu sedang berada, bukan kemana kamu akan

pergi

Tabel 2.2 Perbandingan organisasi/perusahaan

2.2.1.2 Untuk individual

The Deming Prize for individual adalah penghargaan tahunan yang diberikan

pada para individu (personal) yang telah memberikan kontribusinya dalam Total

Quality Management atau dalam penggunaan metode statistik untuk TQM.

Seleksi penerimaan itu sendiri dilakukan oleh The Deming Prize Communitte.

Mereka menerima usulan nama kandidat – kandidat individual yang dicalonkan baik

oleh perusahaan tempat bekerja maupun inisiatif sendiri untuk kemudian diberi form

aplikasi (kuisioner). Deadline aplikasi ini adalah tanggal 31 Juli tiap tahunnya, tidak

ada perbedaan atau pemisah untuk kandidat yang merekomendasikan oleh

perusahaanya maupun yang mendaftar atas inisiatif sendiri. Pertengahan oktober

para kandidat mengisi form aplikasi (kuisioner). Penghargaan ini sendiri diberikan

oleh Nippon Keizai Shimbun (Japan Economic Jurnal) dan nantinya akan dimuat

dalam majalah bulanan yang diterbitkan oleh JUSE yang berjudul “ Total Quality

Management And Engineering ” penyerahan penghargaan ini sendiri pada bulan

Page 41: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

24

November dan mendapatkan medali Deming, sertifikat dari Deming Prize

Communitte serta hadiah dari Nippon Keizai Shimbun.

2.2.2 Keunggulan dan Kelemahan Deming Prize

Deming prize mempunyai beberapa keunggulan,di antaranya adalah :

a. Konsisten dalam mengelola sistem kualitas. Kekonsistenanya ini didukung

oleh adanya system continues improvement (selalu mengadakan perbaikan

yang berskinambungan akan kualitas).

b. Focus utama adalah inovasi, kreativitas dan nilai tambah kepada konsumen.

Untuk mendukung fokus utama ini biasanya perbaikan akan kualitas lebih

difokuskan pada internal perusahaan organisasi, karena kepuasan

konsumen dimulai dari bagusnya kinerja dari perusahaan itu sendiri.

c. Kebijaksanaan manajement lebih kepada tujuan jangka panjang

dibandingkan dengan pendapatan keuangan tahunan.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh Deming Prize adalah :

Untuk mengajukan aplikasi Deming Prize ini, perusahaan harus antri agak lama.

Biasanya permohonan akan dilayani satu tahun kemudian untuk mengatur jadwal.

Hal ini karenakan banyaknya permohonan dan terbatasnya jumlah panitia penilai

(Deming Prize Communitte).

Page 42: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

25

2.2.3 Nilai – nilai Inti dan Konsep

Kriteria Deming Prize terdiri dari serangkaian nilai – nilai dan konsep (core

values and concepts) yang merupakan landasan bagi kunci persyaratan didalam

kerangka kerja yang berorientasi pada keberhasilan bisnis.

2.2.3.1 Empat Belas (14) Point Deming

1. Tumbuhkan terus menerus tekad yang kuat dan perlunya rencana jangka

panjang berdasarkan visi ke depan dan inovasi baru untuk meraih mutu.

2. Adopsi filosofi yang baru. Termasuk didalamnya adalah cara-cara atau

metode baru dalam bekerja.

3. Hentikan ketergantungan pada pengawasan jika ingin meraih mutu. Setiap

orang yang terlibat karena sudah bertekat menciptakan mutu hasil

produk/jasanya, ada atau tidak ada pengawasan haruslah selalu menjaga

mutu kinerja masing-masing.

4. Hentikan hubungan kerja yang hanya atas dasar harga. Harga harus selalu

terkait dengan nilai kualitas produk atau jasa.

5. Selamanya harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kualitas dan

produktivitas dalam setiap kegiatan.

6. Lembagakan pelatihan sambil bekerja (on the job training), karena pelatihan

adalah alat yang dahsyat untuk pengembangan kualitas kerja untuk semua

tingkatan dalam unsure lembaga.

7. Lembagakan kepemimpinan yang membantu setiap orang untuk dapat

melakukan pekerjaannya dengan baik misalnya,; membina, memfasilitasi,

membantu mengatasi kendala, dll.

Page 43: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

26

8. Hilangkan sumber-sumber penghalang komunikasi antar bagian dan antar

individu dalam lembaga.

9. Hilangkan sumber-sumber yang menyebabkan orang merasa takut dalam

organisasi agar mereka dapat bekerja secara efektif dan efisien.

10. Hilangkan slogan-slogan dan keharusan-keharusan kepada staf. Hal seperti

itu biasanya hanya akan menimbulkan hubungan yang tidak baik antara

atasan dan bawahan; atau lebih jauh akan menjadi penyebab rendahnya

mutu dan produktivitas pada sistem organisasi; bawahan hanya bekerja

sekedar memenuhi keharusan saja.Hilangkan kuota atau target-target

kuantitatif belaka. Bekerja dengan menekankan pada target kuantitatif sering

melupakan kualitas.

11. Singkirkan penghalang yang merebut/merampas hak para pimpinan dan

pelaksana untuk bangga dengan hasil kerjanya masing-masing.

12. Lembagakan program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan diri

bagi semua orang dalam lembga. Setiap orang harus sadar bahwa sebagai

professional harus selalu meningkatkan kemampuan dirinya, dan

13. Libatkan semua orang dalam lembaga ikut dalam proses transformasi

menuju peningkatan mutu.

14. Ciptakan struktur yang memungkinkan semua orang bisa ikut serta dalam

usaha memperbaiki mutu perusahaan.6

6 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, perkembangan pemikiran mengenai kualitas, Total Quality

Management. :52

Page 44: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

27

2.2.4 Siklus Deming (Deming Cycle)

Gambar2.1 Siklus Deming

Siklus deming yang biasa disebut dengan PDCA (Plan Do Check Act

Analyze) merupakan perwakilan dari proses perbaikan secara terus – menerus

(continues improvement) untuk perencanaan maupun mencoba meningkatkan

kinerja aktivitas baru. Elemen dasar siklus deming ini :

Plan (P) : merencanakan suatu perubahan atau percobaan atas

sesuatu yang baru (seperti ide,produk ,struktur organisasi,dll)

Do (D) : suatu perubahan atau pengerjaan menghasilkan

produk.

Check (C) : pengecekan apakah ada efek yang ditimbulkan dari

produk yang telah dihasilkan.

Act (A) : mengaplikasikan pada realitas atau pada kenyataan

yang ada dilapangan.

Ulangi lagi mulai dari langkah perencanaan diikuti dengan pengetahuan yang baru

dan ulangi juga langkah pengerjaan (Do), check (C) , Act (A) sampai terbentuk suatu

proses peningkatan kinerja dari yang sebelumnya. Siklus deming ini selalu berputar

Act Plan

(4) (1)

Check Do

(3) (2)

Page 45: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

28

dan tidak akan pernah berhenti, karena perbaikan akan sesuatu tidak akan pernah

berhenti demikian pula halnya dengan kepuasan.

Siklus Deming ini dikembangkan untuk menghubungkan antara suatu produk

dengan kebutuhan pelanggan dan memfokuskan sumber daya semua departemen

(riset, desain, produksi, dan pemasaran) dalam suatu usaha kerja sama untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

2.2.5 kategori deming prize

The Deming Prize mempunyai 10 kategari, ke 10 kategori tersebut adalah :

1. Polices

2. Organisasi

3. Information

4. Standaritation

5. Human Resourches

6. Quality Assurance activities

7. Maintenance

8. Improvement activities

9. Effects

10. Future plan

Untuk lebih lengkapnya deming prize memiliki 10 kategori dengan masing –

masing kategori memiliki item, total item dari 10 kategori yang ada, masing –

masing memiliki 6 buah item, hanya kategori nomor 6 (quality assurance

Page 46: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

29

activities) saja yang memiliki 12 item, jadi total item yang dimiliki adalah 66

item.

1. Kebijakan serta perencanaan yang matang dari perusahaan tersebut

Diantaranya ingin mengetahui bagaimana kebijakan akan manajemen

yang diterapkan dalam perusahaan tersebut, serta bagaimana

menerapkan quality control (QC) yang benar diperusahaan itu.

2. Organisasi dan manajemen

Bagaimana susunan organisasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut

dan tugas – tugas antar departemen, bagaimana diaplikasikannya serta

bagaimana hubungan antar departemen berlangsung.

3. Pendidikan quality control dan penyampaiannya

Bagaimana cara menyampaikan quality control pada karyawan, apakah

dengan dilakukan pelatihan pada karyawan atau yang lain, serta

bagaimana perusahaan menerapkan quality circles.

4. Mengoleksi dan menstransmisikan serta informasi akan qualitas

Informasi akan kualitas harus disampaikan mulai atasan, antar

departemen, seksi produksi (pelaksana) sampai pada perusahaan.

5. Analisis

Untuk menganalisis apakah quality control sudah diterapkan dengan

benar, maka alat analisa yang digunakan adalah alat – alat control yang

ada di statistika.

Page 47: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

30

6. Standarisasi

Standarisasi digunakan untuk mengetahui teknologi standar yang

diterapkan diperusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dirancang

perbaikan akan teknologi standar tersebut untuk mencari output yang

optimal.

7. Control

Control perlu dilakukan untuk menjaga agar prosedur yang diterapkan

untuk perawatan maupun penerapan kualitas tidak berubah dari waktu ke

waktu.

8. Quality Assurance

Pada Quality Assurance ini meliputi pengembangan produk analisis

kualitas, desain pengembangan akan produk, produksi sendiri,

perawatan dll.

9. Effect

Dari penerapan quality control (QC) keseluruhan dari perusahaan

tersebut, bagaimana effek pada produk yang dihasilkan maupun servis

yang dilakukan.

10. Rencana masa depan

Dari efek diatas, dapat diketahui apa kelebihan dan kekurangan metode

quality control yang telah diterapkan perusahaan tersebut. Kelebihan dan

kekurangan tadi akan menjadi dasar atau acuan untuk merancang

kualitas yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Page 48: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

31

Dasar terbantuknya ke 10 kategori diatas, adalah dari nilai – nilai inti dan

konsep deming (yaitu 14 point deming dan siklus deming). Dari nilai inti dan

konsep dan ke 10 kategori diatas, terbagi atas 4 elemen dasar kerangka

kerja,

Yakni :

1. Keadaan perusahaan secara umum.

Keadaan perusahaan secara umum disini, ingin mengetahui apakah seluruh

anggota (karyawan) di organisasi atau perusahaan atau divisi perusahaan

mengetahui tempat kerjanya, pengetahuan para karyawan (mulai top

manager sampai lapisan karyawan yang paling bawah) ini meliputi awal dari

perusahaan, visi, inovasi, kebijakan kualitas yang diterapkan, keterlibatan top

manajemen, aturan penerapan dalam proses quality improvement, dll. Disini

dapat diketahui gambaran awal dari perusahaan seperti apa dan dari

perbaikan apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan tersebut.

2. Proses kerja yang dapat dilakukan.

Proses kerja yang diamati disini antara lain. Job analisis, bagaimana sifat

kepemimpinan top manajemen, pelayanan bagaimana yang diberikan oleh

customer, tujuan dari divisi perusahaan, rencana kualitas apa yang

diterapkan pada divisi perusahaan, evaluasi kerja yang dilakukan, dll.

3. Penerapan manajemen perusahaan.

Sebelum menerapkan manajemen, bagaimana yang akan dijalankan oleh

perusahaan. Hal – hal yang perlu diketahui antara lain : alat apa yang

digunakan untuk menjalankan manajemen yang baik, bagaimana

Page 49: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

32

menganalisa suatu proses, usaha apa yang dilakukan untuk

mengembangkan perusahaan, dll. Dari hal – hal diatas, apakah dapat

meningkatkan kualitas yang ada diperusahaan.

4. Analisa output perusahaan

Untuk menganalisa output yang bagus, kita perlu mengetahui aturan kerja

atau work flow, kerja dari para karyawan, struktur organisasi yang

diharapkan, fasilitas yang mendukung proses, training atau pelatihan

diharapkan untuk memperbaiki skill para karyawan.

Keempat alemen dasar kerangka kerja diatas dibentuk, pada intinya ingin

mengetahui bagaiman penerapan kualitas disuatu organisasi atau perusahaan.

Berikut ini adalah scoring untuk masing – masing elemen dasar :

Page 50: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

33

1. Keadaan perusahaan secara umum

KATEGORI TARGET SCORE

1. Kesadaran akan strategi perusahaan

2. Visi untuk masa depan

3. Inovasi

4. Kebijakan kualitas

5. Value system / etika

6. Keterlibatan pihak top managemen

7. Komitmen mewujudkan tujuan

8. Aturan peningkatan kualitas

9. Perhatian peningkatan kualitas

10. Struktur peningkatan kualitas

11. Sadar akan produktivitas

12. Sikap / moral

13. Kerjasama

14. Keterlibatan

15. Persepsi lingkungan kerja

16. Interaksi sosial

17. Karakteristik tugas karyawan

18. Konsekuensi pembatas

19. Orientasi kustomer

20. Komunikasi

Total (rata – rata score dibagi 20)

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

350

Tabel 2.3 Target score untuk keadaan perusahaan.

Page 51: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

34

2. Proses kerja

KATEGORI

TARGET SCORE

1. Job analysis

2. Wewenang tertinggi

3. Perhatian akan kualitas

4. Kepemimpinan top manajemen

5. Aktivitas pelayanan customer

6. Definisi improvement

7. Tujuan unit kerja

8. Tujuan organisasi

9. Rencana penerapan kualitas

10. Rencana strategi

11. Efisiensi organisasi

12. Investasi

13. Metode

14. Ide baru

15. Masukan karyawan

16. Peningkatan yang dicapai

17. Pengukuran

18. Feedback

19. Evaluasi

20. Hasil yang didapat

21. Penghargaan

1.50

1.50

1.70

1.55

1.60

1.60

3.50

3.50

1.50

1.50

3.50

3.50

3.50

3.50

1.40

3.50

1.50

1.40

1.50

1.00

1.50

Total ( rata – rata score dibagi 21)

2.12

Tabel 2.4 Target score untuk proses kerja

Page 52: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

35

3. Manajemen perusahaan

KATEGORI

TARGET SCORE

1. Assement / penilaian

2. Definisi tool / alat kerja

3. Ukuran kerja

4. Komunikasi

5. Perkembangan organisasi

1.30

1.50

1.50

1.50

1.50

Total (rata – rata score dibagi 5)

1.46

Tabel 2.5 Target score untuk manajemen perusahaan.

4. Output yang di hasilkan

KATEGORI

TARGET SCORE

1. Aliran kerja / delay

2. Fasilitas

3. Peralatan

4. Staffing

5. Pemborosan

6. Pelatihan

7. Struktur kerja

8. Supplay bahan – bahan

9. Survey kualitas kustomer

10. Kuantitas / jumlah

11. Reliabilitas

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

3.50

Total (rata –rata score dibagi 11)

3.50

Tabel 2.6 Target score untuk output yang dihasilkan.

Page 53: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

36

2.3 Model – Model Kualitas

Selain model Deming Prize,masih banyak konsep-konsep penilaian kerja

yang hampir sejenis dengan deming prize, yaitu sama-sama ‘award’ ataupun model

yang hasilnya memperoleh pengakuan seperti sertifikasi dari lembaga internasional.

Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mencari model yang paling cocok

dengan situasi dan kondisi perusahaan, yaitu PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Oleh karena itu berikut ini akan dijabarkan 5 model kualitas selain deming prize,

berikut dengan penjelasan singkatannya.

Model mana yang memenuhi persyaratan untuk dipilih, perbandingan antar

model dan kemudian kenapa model deming prize dipilih dari 5 model tersebut.

Adalah :

1. European Quality Award ( EQA)

2. Australian Quality Award (AQA)

3. The Nasa Quality And Excellence Award (NASA)

4. ISO 9000 Standarization

5. Malcolm Baldrige Award

Adapun masing-masing dari model kualitas diatas memiliki berbagai macam

pengertian atau pembahasan yang mungkin dapat dimengerti untuk membedakan

klasifikasi antara kelima mode tersebut satu persatu.

2.3.1 European Quality Awerd (EQA)

Dikelola dan dikembangkan oleh The European Foundation For Quality

Management (EFQM) mulai tahun 1991, didukung oleh European Commision dan

The European Organization For Quality (EOQ) sampai dengan mei 1999. EFQM

Page 54: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

37

telah beranggotan kurang lebih 800 organisasi yang berkomitmen untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas untuk mencapai hasil bisnis yan excellence.

Seperti halnya dengan deming prize, EQA tergolong dalam model

manajemen kualitas (quality management model) dan juga di berikan sikap

tahunnya kepada organisasi yang memenuhi persyaratan memiliki kinerja yang baik.

Award EQA dibagi dalam berbagai jenis organisasi :

1. Organisasi Besar (Large Businesses)

2. Limit oprasional dari suatu perusahaan (Oprasional Unis Of Companies)

3. Organisassi kemasyarakatan (Public Sector Organization)

4. Perusahaan kecil dan menengah (Small and Medium Sized Enterprizes)

5. Berdiri sendiri (Independent)

6. Anak cabang/bagian (Subsidiaries)

Keuntungan dari award ini :

1. Mempertajam focus dari organisasi dan langkah-langkah peningkatannya.

2. Memacu kerja tim agar selalu bekerja sesuai jadwal kerja dengan tujuan

yang jelas dan meningkatkan kesajahtraan mereka.

3. Memperkuat kewaspadaan terhadap hasil-hasil bisnis yang excellence.

4. Menciptakan desktipsi organisasi yang terarah, seperti bagaimana

aktifitasyang harus dilakukan, metode yang digunakan dan hasil yang

dicapai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, berpromosi

dah berlatih.

Page 55: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

38

KATAGORI POINTS

1. Leardship

1.a. leaders develop the mission, vision and values and role models of

culture of excellence.

1.b. leaders are personally involved in ensuring the organization’s

management system is developed, implemented and continuously

improved.

1.c. leaders are involed with customers, partners and representatives of

society.

1.d. leaders motivate, support and recognize the organization’s people.

2. Policy and strategy

2.a. policy and strategy are based on the present and future needs and

expectations of stakeholders.

2.b. policy and strategy are based on information from performance

measurement, research, learning and creativity realeted activities.

2.c. policy and strategy are developed, reviewed and update.

2.d. policy and strategy are developed trought a frame work of key

processes.

3. people

3.a. people resources are planed, manaced and improved.

3.b. people’s knowledge and competencies are indentified, developed and

sustained.

3.c. people are involued and empowered.

3.d. people and the organization have a dialogute.

3.e. people are rearded, recognized and cared for.

4. partnership and resources

4.a. external partnerships are managed.

4.b. finances are managed.

10 %

8 %

9 %

9 %

Page 56: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

39

4.c. buildings, equipment and materials are managed.

4.d. information and knowledge are managed.

5. processes

5.a. processes are systematically designed and managed.

5.b. processes are improved as needed, using innovation in order to fully

satisfy and generate increasing value for customers and other stakeholders.

5.c. products and services are designed and developed based on customer

needs and expectations.

5.d. products and services are produced, delivered are managed.

5.e. customers relationship are managed and enhanced.

6. customers results

6.a. perception measure.

6.b. performance indicators.

7. people results

7.a. perception measure.

7.b. performance indicators.

8. society results

8.a. perception measure.

8.b. performance indicators.

9. key performance results

9.a. key performance outcomes

9.b. key performance indicators.

14 %

20 %

9 %

6 %

15 %

TOTAL POINTS 100 %

Tabel 2.7 Kategori European Quality Award

Page 57: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

40

Kerangka kerja dari EQA dibagi menjadi 2 bagian yang sama besar, yaitu

50% untuk enablers dan 50% untuk results. Enablers berkenaan dengan ‘HOW’

hasil dicapai dan results berkenaan dengan ‘WHAT’ yang telah dan akan dicapai

organisasi.

Gambar 2.2 Kerangka Kerja EQA

2.3.2 Australian Quality Award (AQA)

Awal ini mulai diperkenalkan sejak tahun 1988 dan hanya berlaku untuk

organisasi-organisasi di Australia. Dasar pembentukannya hamper sama dengan

EQA, yaitu terutama untuk meningkatkan usaha dari para pelaku organisasi agar

memperhatikan pentingnya kualitas dalam persaingan local maupun internasional

dan apa dampaknya terhadap komunikasi warganya. Diharapkan dengan

ENABLERS RESULTS

INNOVATION AND LEARNING

L

E

A

D

E

R

S

H

I

P

Policy

strategy

People

Results P

R

O

C

E

S

S

People

Partnership

& resource

Customer

Results

Society

Results

Key

Perfor

mance

Results

Page 58: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

41

munculnya para pemenang dengan kinerja organisasi yang luar biasa akan

merangsang organisasi lain untuk selalu waspada dan berusaha untuk menjadi lebih

baik.

Award ini diberikan kepada 3 bagian :

1. Organisasi besar (Large Organization)

2. Devisi / bagian dari organisasi (Subsidiaries and Divisions Section)

3. Perusahaan kecil (Small Enterprises Section)

Gambar 2.3 Kerangka Kerja (AQA)

Leadership

Information

and

Analysis

Quality of

Processes

Product and

Suppliers

Customers Focus

People

Customers

Policy

and

Planning

Page 59: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

42

ELEMEN EVALUASI KRITERIA

POINTS

1. Performance Achievement

1.1 Customer satisfaction

1.1.1. Contract performance

1.1.2. Schedule

1.1.3. Cost

1.2 Quality

1.2.1. QA (hardware / software / servis)

1.2.2. Vendor quality assurance and involvement

1.2.3. External communication

1.2.4. Problem prevention and resolution

1.3 Productivity

1.3.1. Software utilization

1.3.2. Process improvement and equipment modernization

1.3.3. Resources conservation

1.3.4. Effective use of human resources

2. Process Achievement

2.1 Commitment and communication

2.1.1. Top management commitment / involvement

2.1.2. Goals, planning, and measurement

2.1.3. Internal communication

2.2 Human Resource activities

2.2.1. Training

2.2.2. Work force involvement

2.2.3. Awards and recognition

2.2.4. Health and safety

TOTAL POINTS

600

120

50

50

120

50

40

40

40

30

30

30

400

100

80

40

50

50

40

40

1000

TTabel 2.8 Kategori Australian Quality Award

Page 60: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

43

Sistem penilaian AQA terdiri dari 3 tahap

1. Proses evaluasi – untuk mengevaluasi seluruh input.

2. Proses memutuskan – untuk survey dan sleksi akhir

3. Feer back – semua oganisasi yang mengajukan aplikasi award menerima

laporan dari penilai berserta dengan komentarnya sebagai timbale balik.

2.3.3 The NASA Quality and Excellence Award

Award khusus ini diperuntukan untuk industri penerbangan. Nama trophynya

mengambil nama dari M.Low yang diknal sebagai ilmuwan pendididk pada tahun

1950 sebagai penghargaan kepada beliau. Award ini diperuntukkan untuk

kontraktor, sub-kontraktor, supplier. NASA sebagai penghargaan kepada inovasi

dan kesempurnaan mereka.

Tujuan dari Award ini :

1. Meningkatkan kewaspadaan terhadap pentingnya kualitas.

2. Mendorong majunya bisnis domestic dan persaingan di USA.

3. Saling membuka informasi terhadap pengalaman dan metode yang

sukses.

2.3.4 ISO 9000 Standardization

Standar seri ISO 9000 mulai dipublikasikan sebagai manajemen dan jaminan

kualitas (quality assurance model) sejak tahun 1987. Pada sub bab ini, tidak akan

dijabarkan mengenai ISO 9000 secara detail dan bagaimana proses regrestasinya,

namun lebih kepada konsepnya untuk dibandingkan dengan deming prize. Starndar

Page 61: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

44

Internasional ISO 9000 tidak diatur atau dimonopoli oleh suatu Negara tertentu.

Setia Negara boleh menjadi badan sertifikasi asalkan dikelola secara professional

menurut standar ISO internasional dan bersifat independen,dalam arti tidak berbau

politik. Sertifikat ISO ini dikeluarkan untuk beberapa lembar yang berbeda, sehingga

mungkin saja suatu perusahaan memperoleh sertifikat ISO dari Negara lain.

Pada intinya ISO 9000 lebih menekankan kepada dokumentasi dan

kesusaian (conformity) dengan standar. Dari sekian banyak audit system kualitas

seri manajemen ISO 9000, mulai ISO 9000 – 14.000 mengenai lingkungan,

semunya mempunyai system penilaian yang sama, yaitu suatu organisasi akan

memperoleh sertifikat (dari lembaga yang berwenang) apabila system kualitasnya

‘sesuai’ dengan standar yang berlaku dan oprasionalnya juga sejalan dengan

persyaratan yang dibutuhkan.

Dengan mendapatkan sertifikat ISO ini suatu organisasi dapat membuktikan

bahwa dirinya sudah memenuhi persyaratan standar untuk melayani konsumen,

demikian pula hubungan dengan supplier yang berarti barang yang dibeli sudah diuji

sesuai dengan persyaratan yang diminta, sehingga disini dapat ditarik kesimpulan

bahwa dengan menjalankan proses standarisasi ISO 9000 ini, organisasi ini akan

menjadi lebih disiplin dalam menjalankan organisasi mereka.

“The Most Visible Characteristic in ISO 9000 is the requairement to estabilish

and maintain documented quality system manual and procedur-procedur”

Page 62: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

45

2.3.5 Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)

MBNQA ini adalah suatu cara untuk mendukung komitmen terhadap kinerja

suatu organisasi, memberikan kerangka kerja untuk memperbaiki dan

menyempurnakan kinerja tersebut. Award ini disahkan dengan ditandatanganinya

Malcolm Baldrige National Improvement Act oleh presiden Ronald Reagean pada

tanggal 20 Agustus 1987. Nama Melcolm Baldrige berasal dari nama Secretary Of

Commers yang menjabat pada departemen perdagangan (the departemen of

commerce) dari tahun 1981 sampai dengan meninggalnya beliau karana kecelakan

pada tahun 1987.

Tujuan dari Baldrige Award ini adalah :

1. kesadaran akan pentingnya kualitas dan dampaknya terhadap persaingan.

2. Pemahaman akan persyaratan-persyaratan untuk menciptakan kuwalitas

yang sempurna (Excellence in quality)

3. Saling memberi informasi mengenai strategi yang sukses dan keuntung -

keuntungan yang didapatkan.

“The value in the Baldrige process is understanding how the criteria apply to your

company and the process within your company. Successful strategies arean’t the

same. Fot every industry or every company within an industry. The baldrige is one of

many templates tu use to evaluate your situation and plan your future course no one

can tell you what your company has o do the comes in discovering it for your self “

Page 63: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

46

Sampai award 1998, partisipan award ini di bagi dan hanya di berikan

kepada 6 perusahaan yaitu (masing-masing 2 award) :

1. Perusahaan manufaktur

2. Perusahaan jasa

3. Perusahaan kecil

Namun mulai awal 1999 dan saat ini, partisipan ditambah 2 katagori lagi sehingga

total ada 5 katagori organisasi yaitu : insitusi pendidikan, organisasi kesehatan.

Perubahan lgi terletak pada jumlah award yang diberikan pada tiap jenis organisasi,

yaitu dari semula 2 award untuk masing-masing katagori organisasi menjadi

maksimal 3 award.

Sistem perspektif kerangka kerja Baldrige Criteria :

5. human

resources focus

4. information and analysis

6. process

managemen

3. costumer and

market focus

7. business results

1. leadership 2. strategy

planning

Customer and market focus

Gambar 2.4 Kerangka Kerja MBNQA

Page 64: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

47

2.3.6 Pemilihan Perbandingan Model-Model Kualitas Dari seluruh uraian keenam model kinerja di atas, penulis tidak

membandingkan kelima model secara satupersatu dengan model deming prize,

tetapi hanya model Melcolm Baldringe dan ISO 9000. Hal ini dikarnakan beberapa

alasan :

a. Pada model Melcolm Baldrige mempunyai kesamaan dalam hal criteria

katagori, hanya pada kedua model ini ada beberapa perbedaan yang lebih

kepada penekanan konsep. Oleh karna itu selanjutnya akan dibandingkan

secara khusus kedua model ini.

b. Pada model ISO 9000, meskipun bukan termasuk jenis award namun konsep

ISO ini sangat popular digunakan dikalangan industri. Karna melihat pada

tujuan yang hamper sama yaitu meningkatkan kinerja perusahaan, penulis

akan mencoba membandingkan kedua model ini lebih dalam.

c. Pada model AQA &EQA, sebenarnya kedua model ini seperti halnya dengan

EQA merupakan jenis system penilaian yang hamper sejenis dengan EQA

merupakan jenis system penilaian yang hamper sejenis dengan the deming

prize. Namun penulis kesulitan dalam mendapat data dan informasi yang

lebih banyak, sehingga diputuskan untuk membandingkan the deming prize

dengan kedua model ini.

d. Khusus NISA award, karna hanya berlaku untuk industri penerbangan,

dimana dalam beberapa aspek pasti berbeda dengan industri lain pada

Page 65: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

48

umumnya, maka penulis juga mengasumsi untuk tidak membandingkan

dengan model ini.

2.4 Evaluasi Pemilihan Konsep Deming Prize

Setiap award / model kualitas pasti mempunyai kelebihan dan kelamahan,

tergantung pada persepsi, diskripsi dan penerapannya didalam suatu organisasi. Hal

ini sangat dimungkinkan karena manajemen dan kebijakan setiap organisasi pasti

berbeda meskipin jenis organisasinya sama.

Salah satu kelebihan The deming prize yang sesuai dengan pernyataan

diatas, tertulis dalam karakteristik criteria yaitu “The criteria are non prespective and

adaptable” yang berarti bahwa meskipun the doming prize mempersyaratkan

results-oriented namun krateria ini tidak mengharuskan.

a. Penggunaan metode, trknik, teknologi, system, pengunguran/persyaratan awal

tertentu.Fokusnya adalah pada hasil, bukan pada prosedur, metode/struktur

organisasi sehingga yang diutamakan adalah pengembangan pendekatan

yang kreatif, adaptif, dan fleksibel. Pemilihan dengan teknik, system dan

metode tersebut tergantung pada tipe dan ukuran bisnis organisasi,

kemampuan dan tanggung jawab dari personelnya.

b. Suatu organisasi harus mempunyai departemen kualitas, departemen

perencanaan atau sejenisnya.

c. Bagaimana suatu organisasi harus berbentuk (struktur organisasi).

d. Beberapa unit dalam suatu organisasi harus dikelola dengan prosedur yang

sama.

Page 66: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

49

Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis tidak membandingkan mana metode

yang terbaik dan mana yang jelek, namun lebih kepada perbandingan letak

kelebihan dan “ketidaksesuaian”. (bukan kelemahan) yang sekali lahi

(penekanannya) lebih tergantung pada sesuatu penerapannya pada pengukuran

kinerja di jenis organisasi apapun nantinya.

Karna penulis beranggapan bahwa yang paling penting adalah kemauan dan

kerja keras dari pihak manajemen organisasi untuk selalu melakukan perbaikan

terus menerus (continuons improvement) dan selalu meningkatkan kinerjanya, baik

terhadap konsumen maupun hasi-hasil bisnis lain.

Namun karna pada penelitian tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep

dan prosedur dari The Deming Prize, maka berikut akan diberikan alasan kenapa

dipilih model tersebut berserta perbandingan the deming prize dengan 2 model

kualitas lain yaitu Baldrige Award (AMBNQA) dan ISO 9000. Kenapa kedua model

itu? Karna seperti yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, kedua modek ini

mempunyai data dan informasi yang cukup lengkap untuk dibandingkan dengan

deming prize

BALDRIGE AWARD DEMING PRIZE ISO 9000

Tujuan

Focus

Untuk

Mendorong Perusahaan untuk

belajar shering dalam persaingan

secara nasional.

Kepuasan konsumen.

Hanya perusahaan-perusahaan

Penghargaan diberikan

kepada perusaan yang

secara kontinyu menjalankan

pengawasan kualitas.

Metode statistic.

Individu, perusahaan dan

Menjamin pembeli akan

produk yang dibelinya.

Kesesuaian dalam praktek.

Perusahaan, divisi dari

Page 67: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

50

Waktu

Sharing

informasi

Penerima

Penilaian

USA.

Siklus 1 tahunan, diperbarui

setelah 5 tahun.

Pemenang diminta untuk sharing

informasi mengenai kualitas

dengan perusahaan lain.

Mx 2 penghargaan / perkatagori.

Tidak ada kesamaan penilaian,

aplikasi ditinjau oleh 5-15

anggota dewasa, kunjungan ke

lokasi dilakukan dan bukti usaha

improvement harus disiapkan.

bagian-bagiannya /

perusahaan skala kecil.

2-5 tahun, persiapan

bersama JUSE.

Penyabaran informasi

sukarela dan minimal.

Siapa saja yang memenuhi

kreteria. Bagi yang belum

memenuhi dilakukan

perpanjangan 2x dalam masa

3 tahun.

Ujian/peninnjauan dilakuakn

oleh para senior yang dipilih

dari anggota JUSE.

fasilitas diseluruh dunia.

6-12 bulan, tergantung dari

kapan mulainya.

Tidak punya kuwajiban

untuk menyebarkan

informasi kepada yang lain.

Perusahaan dilibatkan

dalam perdagangan

internasional untuk dapat

dekat sebagai anggota EC

(European commitee).

Menilai kualitas secara

manual seperti dokumen

kerja, audit tempat apakah

ada kesesuaian

kualitas/tidak.

Tabel 2.9 Perbandingan Sistem Baldrige Award,Deming prize & ISO 9000

Page 68: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

51

2.4.1 TheDeming Prize dan MBNQA

BALDRIGE AWARD DEMAING PRIZE

Tujuan

Fokus

Untuk

Waktu

Sharing

Informasi

Penerima

Penilai

Mendorong perusahaan untuk

belajar sharing dalam persaingan

secara nasional.

Kepuasan konsumen.

Terbatas hanya untuk

perusahaan USA.

Siklus 1tahunan, diperbarui

setelah 5 tahun.

Siklus 1 tahunan, diperbarui

setelah 5 tahun.

Pemenang diminta untuk sharing

informasi mengenai kualitas

dengan perusahaan lain.

Max 2 penghargaan /

perkategori.

Tidak ada kesamaan penilaian,

aplikasi ditinjau oleh 5 – 15

anggota dewan, kunjungan

kelokasi dilakukan dan bukti

usaha improvement harus

disiapkan.

Penghargaan diberikan kepada

perusahaan yang secara kontinyu

menjalankan pengawasan kualitas.

Metode statistic.

Individu,perusahaan dan bersekala

kecil.

2-5 tahun, persiapan bersama JUSE.

2-5 tahun,persiapan bersama JUSE.

Penyebaran informasi sukarela dan

minimal

Siapa saja yang memenuhi kriteria.

Bagi yang belum memenuhi dilakukan

perpanjangan 2 kali dalam masa 3

tahun

Ujian / peninjauan dilakukan oleh para

senior yang dipilih anggota JUSE.

Tabel 2.10 Perbandingan MBNQA dan Deming Prize

Page 69: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

52

Dari tabel diatas, perbedaan yang paling mencolok adalah pada poin tujuan

dan fokus. Tujuan dari MBNQA lebih menekankan pada sharing informasi dalam

persaingan skala nasional (USA), sedangkan pada Deming Prize memilik tujuan

utama yaitu menjalankan kualitas secara kontinyu, tanpa memperhatikan

perusahaan lain (tidak melakukan sharing). Memperhatikan perusahaan lain hanya

sebatas benchmarking untuk memperbaiki diri sendiri. Sedangkan pada poin fokus,

MBNQA lebih menekankan kepada kepuasaan konsumen, sedangkan pada

Deming Prize fokusnya adalah menerapkan dasar – dasar metode statistik untuk

meningkatkan kinerja perusahaanya.

Dari dua perbedaan diatas, penulis mencoba mencocokan dengan kondisi

perusahaan tempat penelitian berlangsung. Perusahaan ini umumnya memasarkan

langsung hasil produknya kepasaran, dan perusahaan sejenis yang ada di Indonesia

relatif banyak. Jika dilihat dari tujuan MBNQA yang lebih mengutamakan sharing,

perusahaan justru lebih tertutup dalam menjalankan proses produksinya.

Sebenarnya untuk semua perusahaan yang ada di Indonesia, baik itu manufaktur

atau jasa cenderung menutup diri, hal ini bisa dikarenakan satu alasan yang klasik

yakni takut ditiru. Ketakutan tersebut sangat beralasan untuk perusahaan yang ada

di Negara berkembang (Indonesia khususnya), karena dengan teknologi yang pas –

pasan akan sulit bersaing dengan perusahaan yang lebih maju. Untuk itulah penulis

lebih memilih tujuan Deming Prize yaitu meningkatkan kinerja perusahaan dengan

cara menjalankan kualitas secara kontinyu.

Page 70: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

53

2.4.2 The Deming Prize dan ISO 9000

DEMING PRIZE ISO 9000

Tujuan

Fokus

Untuk

Waktu

sharing

Informasi

Penerimaan

Penilaian

Penghargaan diberikan kepada perusahaan

yang secara kontinyu menjalankan pengawasan

kualitas.

Metode statistik.

Individu, perusahaan dan bagianya / perusahaan

berskala kecil.

2-5 tahun, persiapan bersama JUSE.

Penyebaran informasi sukarela dan minimal.

Siapa saja yang memenuhi kriteria bagi yang

belum memenuhi dilakukan perpanjangan 2 x

dalam masa 3 tahun.

Ujian / peninjauan dilakukan oleh para senior

yang dipilih angota JUSE.

Menjamin pembeli akan produk

yang dibelinya.

Kesesuaian dalam praktek.

Perusahaan, divisi dan fasilitas

diseluruh dunia.

6-12 bulan, tergantung dari kapan

mulainya.

Tidak punya kewajiban untuk

menyebarkan informasi kepada

yang lain.

Prusahaan dilibatkan dalam

perdagangan internasional untuk

dapat diakui sebagai anggota EC

(European kommite).

Menilai kualitas secara manual

seperti dokumen kerja, audit

tempat apakh ada kesesuaian

kualitas / tidak.

Tabel 2.11 Perbandingan Deming Prize dengan ISO 9000

Dari perbandingan diatas perbedaannya paling mencolok diantara keduanya

adalah pada point penerimaan dan penilaian. Pada Deming, penerimaan bisa siapa

saja, apakah individu, organisasi sedangkan pada ISO 9000 hanya pada

Page 71: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

54

perusahaan saja yang diakuin keberadaannya oleh dunia internasional. Dari point

ini, keikutsertaan perusahaan dalam ISO 9000 cenderung bersifat adanya

keterpaksaaan agar perusahaan bisa diakuin oleh dunia internasional, dengan

begitu produk yang ditawarkan memiliki nilai jual yang tinggi (profit oriented).

Sedangkan pada Deming Prize cenderung bersifat sukarela, tidak adanya paksaan

yang bersifat profit oriented (pada dasarnya model Deming tidak menganut profit

oriented). Jadi perusahaan maupun individu yang ingin mengajukan Deming Prize,

disebabkan karena meraka ingin mengetahui kinerja mereka sampai dimana dan

penghargaaan ini bisa menjadi prestisius sendiri.

Pada point penilaian, untuk Deming Prize dilakukan oleh beberapa anggota

senior JUSE dengan cara meninjau langsung kinerja perusahaan. Memberi lembar

kuisioneer dan dilakuakan secara bertahap. Sedangkan pada ISO 9000, penilaian

dilakuakan atas dasar Dokumen yang ada diperusahaan, jadi penilaian berdasarkan

atas data / dokumen perusahaan bukan tinjauan langsung bagaimana keadaan

perusahaan yang sebenarnya. Dari penelitaian dilakuan sekali, apabila sesuai

langsung mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Berikut konsep dasar pada Deming Prize yang tidak terdapat pada ISO 9000

1. Proaktif dalam perbaikan terus – menerus.

2. Keterlibatan semua pihak (mulai pimpinan – karyawan) dalam usaha

peningkatan kualitas.

3. Proses perencanaan bisnis yang matang

4. Komunikasi, kerja tim, serta tidak adanya perbedaan antar karyawan dan top

manajemen.

Page 72: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

55

5. Adanya factor tidak puas akan kualitas yang ada sekarang.

Konsep dasar pada ISO 9000 yang tidak terdapat pada Deming Prize

1. Pengendalian dokumen.

2. Identifikasi produck.

3. Waktu kerja, kerja standar

4. Penerimaan, inspeksi akhir dan ujian persyaratan.

5. Pengendalian pada bahan baku yang tidak sesuai.

Pada dasarnya system penilaian pada ISO 9000 lebih banyak pada evaluasi

kualitas manual dan dokumen kerja dari organisasi. Audit untuk mengetahui sampai

berapa kesesuaiannya standar operasi dan prosedur (SOP) kerja, dan kelengkapan

system dokumentasi sistem kualitasnya. Oleh karena itu regristasi pada ISO 9000

tidak berpatokan pada results – oriented ataupun suatu proses perbaiakan. Yang

dipentingkan adalah mencegah terjadinya ketidak sesuaian pada seluruh tahap,

mulai dari proses sampai dengan kemasan yang diberikan. Dari uraian diatas

sebenarnya model ISO 9000 pun bisa diterapakan pada penelitian ini, namun

penerapan lebih kepada ”kesesuaian” dengan standar dan “dokumentasi”, bukan

pada perbaikan dan kekutan internal perusahaan seperti yang diinginkan untuk

ditunjukan pada penelitian ini, maka penulis bersama dengan pihak manajemen PT.

ETHICA INDUSTRI FARMASI menganggap bahwa untuk perencanaan strategi

kedepan yang diutamakan adalah analisa penilaian,khususnya kinerja internal dan

penilaian ini membutuhkan system penilaian dengan point – point yang jelas dan

bukan terpaku pada regrestasi oleh karena itu maka dipilih model The Deming Prize

sebagai model dasar penelitian tugas akhir.

Page 73: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

56

2.5 Uji Validitas dan Realibilitas

2.5.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validitas yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (test) dalam melakukan

fungsi ukurnya. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas yang sangat tinggi

apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud dikenakannya tersebut.

Suatu test yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

diadakannya pengukuran dikatakan sebagai test yang memiliki validitas rendah. Sisi

lain yang sangat penting dalam konsep validitas adalah kecermatan pengukuran

(metode penelitian :33)b suatu test yang validitasnya tinggi tidak saja akan

menjalankan fungsi ukurnya dengan tetap, akan tetapi juga dengan kecermatan

tinggi.

Pengertian validitas sangat erat berkaitan dengan tujuan pengukuran. Oleh

karena itu tidak ada validitas yang berlaku secara umum untuk semua tujuan

pengukuran. Suatu test hanya menghasilkan ukuran yang valid untuk satu tujuan

yang valid guna pengambilan keputusan dept saja tidak valid sama sekali guna

pengambilan keputusan lain, bagi kelompok lain.

Bagaimana realibilitas maka estimasi validitas suatu pengukuran pada umum

nya dinyatakan secar empiris oleh suatu koevisien yang disebut koevisien validitas.

Tdak seperti estimasi realibilitas yang dinyatakan oleh korelasi antara score dari dua

test yang paralel, koevisien validitas dinyatakan oleh korelasi antara distribusi score

Page 74: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

57

test yang bersangkutan dengan distribusi score suatu kriteria. kriteria ini dapat

berupa score test lain yang mempunyai fungsi ukur sama, dan dapat pula berupa

ukuran – ukuran lain yang relevan.

Bila score test diberi symbol X dan score kriteria mempunyai symbol Y, maka

koevisien korelasi antara test dan kriteria itu merupakan kovisien validitas yaitu � .

Koviesien validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga yang

positive. Walaupun semakin tinggi mendekati angka 1 berarti suatu test semakin

valid hasil ukurnya, namun pada kenyataannya koevisien validitas tidak akan pernah

mencapai angka 1. Bahkan memperoleh koevisien validitas yang tinggi adalah lebih

sulit dari pada memperoleh koevisien realibilitas yang tinggi.

Estimasi validitas pada dasrnya menggunakan analisis korelasional. Namun

tidak semua pendekatan validitas memerlukan analisis statistika. Tipe validitas yang

berbeda menghendaki cara analisi yang berbeda pula.

Umumnya, tipe validitas terbagi atas validitas isi (content), validitas konstruck

(construct), validitas berdasar kriteria (criterion realated).

1. Validitas isi

Validitas isi menunjukkan sejauh mana item – item dalam test mencakup

keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh test itu. Pengertian mencakup

keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti test itu harus komprehensif, akan tetapi

isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan – batasan tujuan

pengukuran. Pengujian validitas isi tidak melalui analisa statiska, tetapi

menggunakan analisis operasional. Salah satu cara yang paling praktis untuk

Page 75: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

58

melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan melihat apakah item –

item dalam test telah ditulis sesuai dengan blue printnya.

2. Validitas konstruk

Validitas konstruck adalah validitas yang menunjukan sejauh mana suatu test

trait atau konstruksi teoritis aspek yang hendak diukurnya. Untuk pengujian validitas

konstruck diperlukan analisis statistika yang kompleks seperti prosedur analisa

faktor. Salah satu prosedur pengujian validitas konstruck yang lebih sederhana

adalah dengan melalui pendekatan multi trait, multi method. Pendekatan ini akan

menguji serentak dua atau lebih trait yang diukur oleh dua atau lebih metode. Dari

prosedur ini akan diperoleh adanya bukti validitas diskriminan dan validitas

konvergen.

Validitas diskriminan deperlihatkan oleh rendahnya korelasi antara skala atau

test yang mengukur trait yang berbeda terutama bila digunakan metode yang sama,

sedangkan validitas kovergen ditunjukkan oleh tingginya korelasi test – test yang

mengukur trait yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda.

3. Validitas berdasarkan criteria

Dalam pengujian validitas berdasar criteria, bukti adanya validitas suatu test

diperlihatkan oleh hubungannya dengan suatu criteria. Untuk melihat hubungan

termasuk dilakukan analisis korelasional. Apabila suatu test disusun untuk

memprediksikan performansi dimasa yang akan datan, maka guna melihat

validitasnya perlu dilakukan analisis korelasional antara skor test tersebut dengan

skor performansi. Skor performansi sebagai criteria tentu baru akan diperoleh

Page 76: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

59

setelah tenggangan waktu tertentu. Prosedur inilah yang menghasilkan koefisien

validitasnya prediktif.

2.5.2 Realibilitas

Relibilitas yang diterjemahkan dari kata reliability, mempunyai asal kata rely

dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas disebut sebagai reliable. Walaupun

reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterdalam,

konsistensi, kestabilan dan sebagainya namun ide pokok dalam konsep reliabilitas

adalah sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya. Artinya hasil ukur adalah

yang sama diperoleh hasil yang relative sama, kalau aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah. Pengertian relative menunjukan bahwa ada

toleransi terhadap perbedaan – perbedaan kecil diantara hasil pengukuran. Bila

perbedaan itu besar dari waktu ke waktu, maka hasil pengukuran itu tidak dapat

dipercaya atau tidak reliable.

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukan oleh suatu angka

yang disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya, tinggi rendahnya reliabilitas

dicerminkan oleh tinggi rendahnya korelasi antara dua distribusi skor dari dua test

yang pararel yang dikenakan pada sekelompok individu yang sama. Semakin tinggi

koefisien korelasi antara dua test yang parallel itu berarti kosistensi antara keduanya

semakin baik dan kedua test itu disebut sebagai test yang reliabel. Sebaiknya

apabila korelasi antara dua test yang parallel ternyata tidak tinggi, maka disimpulkan

bahwa reliabilitas test yang bersangkutan adalah rendah. Koefisien korelasi antara

dua variabel dilambangkan oleh huruf r. apabila skor pada test pertama diberi

Page 77: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

60

lambang X dan skor pada test paralelnya diberi lambang Y, maka koefisien korelasi

antara keduanya diberi lambang � . Simbolinlah yang kemudian diadopsi sebagai

symbol koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien reliabilitas

berkisar antara 0 – 1 akan tetapi pada kenyataanya koefisien sebesar 1 tidak pernah

dijumpai . Disamping itu, walaupun koefisien korelasi dapat saja bertanda positif (+)

ataupun negatif (-), akan tetapi dalam hal reliabilitas koefisien yang besarnya kurang

dari 0 tidak ada artinya karena interprestasi reliabilitas selalu mengacu kepada

koefisien positif. Jangankan koefisien yang bertanda negate, koefisien reliabilitas

yang positif tetapi mendekati harga nol pun tidak ada artinya dalam interprestasi

reliabilitas. Koefisien reliabilitas sebesar � = 1 berarti adanya kosistensi yang

sempurna pada alat ukur yang bersangkutan. Kosistensi seperti itu tidak dapat

diharapkan akan terjadi pada pengukuran aspek – aspek psikologis, dikarenakan

manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang

potensial. Dalam perkembangan berikutnya, telah dirumuskan pula berbagai cara

pendekatan dan formulasi hitung guna mengestimasikan reliabilitas. Selain teknik –

teknik korelasi, berkembang pula teknik analisis varians skor dan analisis varians

error. Namun demikian, untuk melambangkan koefisien reliabilitas sebaiknya tetap

digunakan symbol � . konvensi ini merupakan cara mudah untuk menghindari

keracunan pengertian dan hendaknya mengingatkan kita bahwa walaupun huruf r

tetap dipakai lambang koefisien reliabilitas akan tetapi tidak selalu berarti

korelasional.

Estimasi reliabilitas dapat dilakukan melalui salah satu pendekatan umum,

yaitu pendekatan test ulang, test sejajar, dan konsistensi internal.

Page 78: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

61

a) Pendekatan test ulang

Pendekatan ini menunjukan konsistensi pengukuran dari waktu ke waktu dan

menghasilkan koefisien reliabilitas yang sering disebut sebagai koefisien stabilitas.

Prinsip estimasinya adalah dengan mengenakan suatu instrument pengukur dua kali

dengan tenggang waktu tertentu, terhadap sekelompok subjek yang sama.

Komputasi korelasi antara distribusi skor dari kedua pengenaan tersebut

menghasilkan estimasi reliabilitas instrument yang bersangkutan. Kelemahan

pendekatan test ulang adalah kurang praktisnya pengenaan test dua kali. Dan

besarnya kemungkinan terjadi efek bawaan dari satu pengenaan yang kedua.

b) Pendekatan test sejajar

Pendekatan test sejajar hanya dapat dilakukan apabila tersedia dua bentuk

instrument pengukur yang dianggap memenuhi asumsi pararel. Salah satu indicator

terpenuhinya asumsi parallel adalah setaranya korelasi antara skor, kedua

instrument tersebut dengan skor ukuran lain. Tentu saja, untuk dapat paralel kedua

bentuk instrument harus disusun untuk mengukur objek psikologis yang sama,

berdasarkan blue print yang sama serta spesifikasi yang sama pula. Estimasi

reliabilitasi dengan pendekatan bentuk sejajar dilakukan setelah kedua instrument

dikenakan berturut – turut pada sekelompok objek. Komputasi koefisien korelasi

antara distribusi skor dari pengenaan kedua instrument itu menghasilkan koefisien

reliabilitas yang berlaku bagi keduanya.

Kelemahan utama pendekatan ini adalah sulitnya menyusun dua test yang

memenuhi persyaratan paralel atau sejajar, disamping pendekatan ini juga tidak

menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadinya efek bawaan.

Page 79: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

62

c) Pendekatan konsistensi internal

Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi internal didasarkan pada

data dari sekali pengenaan satu bentuk alat ukur pada sekelompok subjek.

Komputasi koefisien reliabilitasnya dilakukan setelah keseluruhan instrument dibelah

menjadi dua, tiga, empat bagian bahkan menjadi sebanyak jumlah item – itemnya.

Bentuk dan sifat alat ukur serta banyaknya belahan yang akan dibuat menentukan

teknik perhitungan koefisien reliabilitasnya. Diantara perhitungan teknik – teknik

perhitungan reliabilitas konsistensi internal adalah penggunaan formula spearmen –

brown, formula rulon, formula alpha, formula kuder – Richardson, formula kristof,

formula analisis varians, dan sebagainya

a. Varians adalah kuadrat dari standart deviasi

(varians = � ) [sudjana:93]

b. Sum adalah jumlah total dari seluruh data.

Sum =∑ xi�=

c. Mean adalah nilai rata – rata dari data (jumlah data dibagi banyaknya

data).[Sudjana:67]

Mean = �� � = ∑ ���=� , Dimana N = banyaknya data.

d. Median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan.[sudjana:78]

Jika ganjil, maka median = data ke �+

Jika genap, maka median = data ke

�+�+ Dimana N = banyaknya data.

Page 80: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

63

e. Standard deviation adalah selisih rata – rata antara satu data dengan

data yang lain, S = √∑ + �− ��− [sudjana:93]

Dimana Xi = data ke i (I = 1,2,3,…n)

= rata – rata

N = banyaknya data 2.6 Histogram

Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma. Pada

bidang statistik, pengertian histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi

yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap

tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret kategori

yang berdampingan dengan interval yang tidak tumpang tindih. Dalam konteks

manajemen kualitas, histogram adalah perangkat grafis yang menunjukkan

distribusi, sebaran, dan bentuk pola data dari proses. Jika data yang terkumpul

menunjukkan bahwa proses tersebut stabil dan dapat diprediksi, kemudian

histogram dapat pula digunakan untuk menunjukkan kemampuan batasan proses.

Dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik batang yang

digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan

menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi atau

penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama,

Page 81: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

64

tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat

dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang bermutu,

sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai tengah, maka

hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati spesifikasi yang

telah ditetapkan. Berikut diberikan satu contoh histogram.

Gambar 2.5 Histogram

Histogram pertama kali digunakan oleh Karl Pearson pada tahun 1895 untuk

memetakan distribusi frekuensi dengan luasan area grafis batangan menunjukkan

proporsi banyak frekuensi yang terjadi pada tiap kategori dan merupakan salah satu

dari seven basic tools of quality control. Aplikasi histogram diagram sangat tepat

digunakan pada saat kita :

1) ingin menetapkan apakah proses berjalan dengan stabil atau tidak

2) ingin mendapatkan informasi tentang performance sekarang atau variasi proses.

3) ingin menguji dan mengevaluasi perbaikan proses untuk peningkatan.

Page 82: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

65

4) ingin mengembangkan pengukuran dan memonitor peningkatan proses. Melalui

gambar Histogram yang ditampilkan, akan dapat diprediksi hal-hal sebagai berikut:

Merupakan penyajian data frekuensi yang diubah menjadi diagram batang. Dalam

histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas.

Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan

histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka-

angka nominal, misalnya rata-rata. Untuk menggambarkan histogram dipakai

sumbu mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu tegak

yang menyatakan fekuensi absolute atau frekuensi relatif.

Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari

variasi terbesar sampai dengan yang terkecil. Bila bentuk Histogram pada sisi kiri

dan kanan dari kelas yang tertinggi berbentuk simetri, maka dapat diprediksi bahwa

proses berjalan konsisten, artinya seluruh faktor-faktor dalam proses memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan. Bila Histogram berbentuk sisir, kemungkinan yang

terjadi adalah ketidaktepatan dalam pengukuran atau pembulatan nilai data,

sehingga berpengaruh pada penetapan batas-batas kelas. Bila sebaran data

melampaui batas-batas spesifikasi, maka dapat dikatakan bahwa ada bagian dari

hasil produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu. Tetapi sebaliknya, bila sebaran

data ternyata berada di dalam batas-batas spesifikasi, maka hasil produk sudah

memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan. Secara umum, histogram biasa

digunakan untuk memantau pengembangan produk baru, penggunaan alat atau

Page 83: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

66

teknologi produksi yang baru, memprediksi kondisi pengendalian proses, hasil

penjualan, manajemen lingkungan dan lain sebagainya.

2.7 Populasi, Sampel dan Sampling

2.7.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi (baca: penyamarataan) yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:

90).

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau

obyek yang diteliti itu.

2.7.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2012: 91).

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari

sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang

diambil dari populasi harus betu-betul representative (mewakili).

Page 84: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

67

2.7.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

Untuk sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik

sampling yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan

Nonprobability sampling (Sugiyono,2011).

A. Probability Sampling

Probability sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini antara lain sebagai berikut:

1. Simple random sampling

Dikatakan simple (sederhana) karean pengmbilan sampel dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Cara demikian dilakukan

bila anggota populasi dianggap homogen.

2. Proportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota /unsur yang tidak homogen

dan berstrata secara proposional

3. Disproportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi

kurang proposional.

4. Cluster sampling (Area sampling)

Page 85: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

68

Teknik sampel daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan

diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu Negara, provinsi

atau kabupaten. Untuk menentukan penduduka mana yang akan dijadikaan sumber

data, maka pengambilan sampelnya didasarkan daerah populasi yang telah

ditentukan.

Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama

menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang

ada di daerah itu sacara sampling juga.

B. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Tekniknya antara lain sebagi berikut:

1. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari

anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

2. Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Bila pada

pengambilan sampel dilakukan secara kelompok maka pengambilan sampel dibagi

rata sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

3. Sampling Insidental

Page 86: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

69

Sampling Insidental dalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data.

4. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sampel ini lebih cocok untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang

tidak melekukan generalisasi.

5. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang

dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan

yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota

populasi dijadikan sebagai sampel.

6. Snowball Sampling

Snowball sampling dalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi

besar. Dalam penetuan sampel pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi

karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan,

maka peneliti mencarai orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi

Page 87: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

70

data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga

jumlah sampel semakin banyak.

2.8 Kuisioner

Angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berupa daftar

pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (sumber yang

diambil datanya melalui angket). Angket atau kuesioner dapat disebut sebagai

wawancara tertulis, karena isi kuesioner merupakan satu rangkaian pertanyaan

tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri oleh responden.

1) Jenis-Jenis Angket

Angket sebagai instrumen pengumpulan data dibuat untuk memperoleh

informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian, kita mengenal

beberapa jenis angket, yaitu sebagai berikut

a) Angket tertutup,

yaitu angket yang apabila pertanyaannya disertai dengan pilihan jawaban yang

sudah ditentukan oleh peneliti, dapat berbentuk ‘ya’ atau ‘tidak’, dan dapat pula

berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan ganda. Apabila jawaban terlebih dahulu

ditentukan pilihannya, maka tertutuplah kesempatan bagi responden untuk

menggunakan jawaban lain menurut keinginan sendiri.

b) Angket terbuka,

Page 88: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

71

yaitu angket yang apabila dalam daftar pertanyaan tidak diberi pilihan jawaban,

sehingga memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan

keinginannya sendiri. Dalam hal ini responden dapat leluasa untuk mengemukakan

pendapat karena dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan keinginan mereka

sendiri.

c) Kombinasi antara angket terbuka dan angket tertutup,

yaitu angket di mana dalam daftar pertanyaan, selain menentukan atau memberikan

alternative jawaban juga memberi keleluasan kepada responden untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan. Pembuatan angket ini misalnya dimulai dengan membuat

angket tertutup dengan mengemukakan sejumlah alternative jawaban, setelah itu

masih diberi kebebasan untuk memberi jawaban tambahan.

d) Angket langsung,

yaitu angket di mana responden menjawab tentang dirinya.

e) Angket tidak langsung,

yaitu angket di mana responden menjawab tentang orang lain.

2) Keuntungan dan Kelemahan Angket

Penggunaan angket dalam pengumpulan data memiliki beberapa

keuntungan dan kelemahan.

a) Keuntungan Angket

Dalam suatu penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan angket memiliki

beberapa keuntungan di antaranya adalah sebagai berikut.

(1) Tidak memerlukan kehadiran seorang peneliti.

Page 89: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

72

(2) Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

(3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing, dan menurut

waktu senggang responden.

(4) Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu

menjawab.

(5) Dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benarbenar sama.

(6) Mudah pengisiannya karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.

(7) Tidak memerlukan banyak waktu untuk mengisinya.

(8) Lebih besar harapan untuk dikembalikan.

(9) Lebih mudah pengolahannya.

(10) Dapat menjangkau responden dalam jumlah besar.

b) Kelemahan Angket

Selain mempunyai beberapa keuntungan, pengumpulan data dengan menggunakan

angket juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah sebagai berikut.

(1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang

terlewati tidak dijawab.

(2) Seringkali sukar diberi validitasnya.

(3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

(4) Seringkali angket tidak dikembalikan, terutama jika dikirim lewat pos.

(5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang

terlalu lama, sehingga terlambat.

Page 90: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

73

(6) Pilihan jawaban mungkin tidak mencakup apa yang terkandung dalam hati

responden.

(7) Jawaban responden sudah diarahkan oleh peneliti, sehingga kurang ada

kebebasan secara leluasa dari responden.

(8) Jawaban dari responden terkadang seadanya, bisa jadi tidak dalam keadaan

yang sesungguhnya, karena dalam pilihan jawaban ada yang paling baik, dan

pilihan itu cenderung dipilih oleh responden, padahal dalam kenyataannya tidak

seperti itu.

3) Petunjuk Pembuatan Angket

Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam

memecahkan masalah penelitian. Masalah tersebut harus dirumuskan dengan jelas

dan dianalisis menjadi submasalah yang dijadikan pegangan dalam mengemukakan

hipotesis. Oleh karena itu dalam membuat angket kita hendaknya memerhatikan

hal-hal berikut ini.

a) Memakai bahasa yang sederhana, karena yang dihadapi adalah orang-orang

yang berbeda karakteristik dan pengetahuan, sehingga hindari istilah teknis, serta

pilih kata-kata yang mengandung arti sama bagi semua orang.

b) Memakai kalimat yang pendek, karena kalimat majemuk, panjang, dan berbelit-

belit akan mempersulit pemahaman responden.

c) Menghindari pertanyaan yang menyangkut harga diri dan bersifat pribadi.

d) Menyusun angket dengan sesingkat-singkatnya, sehingga tidak memakan waktu

yang lama.

Page 91: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

74

f) Dalam daftar pertanyaan hindari kata-kata yang menyinggung perasaan

responden atau usaha untuk memberikan pemahaman kepada responden terhadap

angket yang kita buat.

4) Validitas Angket

Validitas angket berkenaan dengan pertanyaan, apakah jawaban yang

diberikan itu benar. Hal-hal yang dapat kita lakukan agar angket itu valid antara lain

sebagai berikut.

a) Pertanyaan harus mudah dipahami dan tidak menimbulkan tafsiran yang

berbeda-beda.

b) Pertanyaan harus berkenaan dengan topik permasalahan.

c) Pertanyaan harus menarik dan mendorong responden untuk menjawabnya.

d) Jawaban responden diusahakan dapat konsisten dari awal hingga akhir.

e) Jawaban yang diberikan dalam alternatif pilihan jawaban harus beragam (variatif)

untuk menghindari kebosanan.

Page 92: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

75

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

3.1 SISTEMATIKA PEMECAHAN MASALAH

Dalam bab ini akan dibahas sistematika pemecahan masalah yang dilakukan

untuk melaksanakan penelitian tugas akhir ini, dari awal – akhir. Tujuannya agar

proses penelitian ini dapat berjalan lancar yang pada akhirnya dapat membantu

pihak perusahaan dalam menilai kinerjanya dan merencanakan strategi bisnisnya.

3.1.1 Studi Pendahuluan

Tujuan dari studi pustaka adalah untuk mengetahui latar belakang mengenai

permasalahan yang ditinjau serta untuk menggali semua informasi dan pengetahuan

serta wawasan yang relevan mengenai metode yang dapat digunakan untuk

memecahkan permasalahan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan

mengumpulkan informasi dari literature – literature, jurnal yang membahas tentang

metode – metode yang digunakan, dan atau dari penelitian – penelitian yang telah

ada sebelumnya.

3.1.2 Identifikasi masalah

Identifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Keadaan Perusahaan secara umum

Keadaan organisasi atau perusahaan secara umum disini antara lain

pengetahuan para karyawan (mulai top manajemen samapai karyawan

75

Page 93: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

76

lapisan yang paling bawah), ini meliputi strategi awal dari organisasi, visi,

misi, inovasi, kebijakan kualitas yang diterapkan, keterlibatan top

manajemen, aturan dalam penerapan Quality Improvement dll. Dari sini

dapat diketahui gambaran awal perusahaan seperti apa dan perbaikan

apa yang dapat dilakukan perusahaan.

2. Proses Kerja yang dilakukan

Proses kerja yang diamati disini antara lain : job analysis, bagaimana

sifat kepemimpinan top manajemen, pelayanan dan bagian yang

diberikan untuk kustomer, tujuan dari divisi perusahaan, evaluasi kerja

yang dilakukan, dll.

3. Tool alat manajemen.

Sebelum menerapkan manajemen bagaimana yang akan dijalankan oleh

perusahaan, hal-hal yang perlu diketahui untuk mengembangkan

perusahaan. Dari hal-hal tersebut diatas, apakah dapat meningkatkan

kualitas yang ada di perusahaan atau organisasi.

4. Analisa output perusahaan

Untuk menghasilkan output yang bagus, kita perlu mengetahui aliran

kerja / work flow ; kerja dari karyawan, struktur organisasi yang

diharapkan, fasilitas yang mendukung proses, training dan pelatihan yang

diterapkan untuk memperbaiki skil dari para karyawan.

Page 94: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

77

3.1.3 Landasan Teori

Bagian ini menguraikan teori-teori umum dan khusus yang berkaitan

dengan pengolahan dan analisa data dari permasalahan yang dikemukakan secara

umum mengenai TQM

3.1.4 Pengumpulan Data

Melakukan pengumpulan data-data dari objek penelitian yang nantinya akan

digunakan dalam penyelesaian masalah, dimana data-data tersebut dibagi menjadi

dua yaitu : data umum dan data khusus, untuk data umum yang diambil adalah data

umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, proses produksi, visi,

misi, tujuan dan strategi perusahaan, hasil produk, dan proses produksi.

Sedangkan data khusus merupakan data yang berkaitan dengan

pemecahan masalah berupa teknik pengambilan sample, pembuatan kuisioner dan

pengisian kuisioner.

3.1.5 Pengolahan Data

1. Uji validitas

2. Uji realibilitas

3. Menghitung target score

3.1.6 Analisa Pembahasan

Pada tahap analisa ini, merupakan tahap yang paling penting dalam

penelitian ini. Pada tahap ini, score yang didapat dari pengisian kuisioner kemudian

Page 95: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

78

dicocokan dengan target score pada Deming’s management (14 point Deming). Dari

sini akan diketahui kekurangan apa saja yang dimiliki perusahaan menurut kriteria

yang ada pada Deming’s.

Tahap ini peneliti dibantu oleh seluruh karyawan pada departemen produksi

maupun pemasaran. Hal ini dimaksudkan, agar jika terjadi masalah ketidakcocokan

yang ada pada perusahaan, menurut Deming’s management dapat diperbaiki dan

diterapkan di perusahaan ini (cocok?). untuk mengetahui cocok atau tidaknya

melihat kebijakan Total Quality Management (TQM) sebelumnya dengan kondisi

nyata di lapangan.

3.1.7 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan ringkasan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan,

pada kesimpulan akan diketahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang sudah

baik. Dari kesimpulan ini juga dapat ditambahkan saran – saran bagi perusahaan

yang akan berguna dalam meningkatkan kualitas perusahaannya dengan

menerapkan TQM

Page 96: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

79

3.2 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Identifikasi masalah

Pengumpulan data

Data umum

Sejarah umum perusahaan

Visi misi

Struktur organisasi

Studi pustaka Studi lapangan

Pengguguran item

Mengukur skor tiap variable

Pengolahan data

Kuisioner Improvement

Menyusun rancangan kuisioner

Kuisioner keadaan perusahaan

Tidak

Ya

Tidak

Mulai

Data khusus

Teknik pengambilan sample

Pembuatan kuisioner

Pengisian kuisioner

Tabulasi data kuisioner

Uji realibilitas

Uji validitas

Analisa hasil pengolahan data

Ya

Ya

Kesimpulan dan saran

selesai

Gambar 3.1 flow chart pemecahan masalah

Tidak

Page 97: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

80

Page 98: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

80

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan yang mulai berdiri pada 1946 ini tak serta merta bertumbuh besar

seperti saat ini. Dimulai dari berdirinya PT Ethica Industri Farmasi yang

memproduksi obat-obatan injeksi pada 30 November 1946, perusahaan ini perlahan

mulai menapaki jalur bisnis di bidang farmasi. Hingga pada 1951, PT Soho Industri

Pharmasi (SIP) berdiri. Saat kelahirannya, perusahaan ini tidak terlalu banyak

dikenal luas. Namun, nama perusahaan Soho mulai mengorbit seiring dengan

kesuksesan meluncurkan obat-obatan OTC.

Ditambah lagi besarnya permintaan serta munculnya trend obat-obatan herbal

di pasaran membuat nama perusahaan ini semakin dikenal luas oleh para

konsumen. Dan tentunya, menjadi salah satu perusahaan yang cukup

diperhitungkan bagi perusahaan lainnya yang memiliki lini bisnis yang sama.

Sebelum lebih jauh membahas mengenai kesuksesan Soho di kancah industri

farmasi, perlu sejenak merunut kelahiran perusahaan ini awal berdirinya. Ya,

lahirnya Soho tidak lepas dari peran dari pendirinya, yaitu Tan Tjhoen Lim. Lahir di

Bangka, Tan Tjhoen Lim dikenal punya spirit enterpreneur yang kuat. Hal ini pula

yang menyebabkan perusahaan yang baru didirikannya, Ethical, bisa berkembang

cepat.

80

Page 99: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

81

Baru pada 1951, perusahaan baru kembali didirikan dengan nama Soho

Industri Pharmasi. Tak butuh waktu lama perusahaan ini dikenal sebagai salah satu

produsen obat-obatan skala nasional. Saat perusahaan ini mulai berkembang,

pendiri perseroan meninggal, dan digantikan oleh penerusnya, Tan Eng Liang. Di

bawah kepemimpinan generasi kedua inilah, Soho bisa bergerak lebih cepat dan

diakui memiliki reputasi nasional.

“Soho sendiri sebenarnya sebuah singkatan yang diambil dari bahasa latin,

yang artinya kumpulan orang-orang yang terhormat. Hal ini yang mendasari kami

dalam menjalankan bisnis, sehingga kami bisa memberi kontribusi bagi masyarakat

luas,” ujar Presiden Direktur Soho Group Andreas Halim saat membuka

perbincangan.

Menurut Andreas, filosofi itulah yang menjadi pegangan bagi perusahaan

dalam menjalankan bisnisnya.Yaitu institusi akan menjadi terhormat apabila mampu

berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya. Inilah yang membuat Soho tidak puas

dengan setiap pencapaian yang diperoleh untuk bisa memberikan yang terbaik.

Selain memproduksi obat-obatan ethical dan OTC, perusahaan ini juga memiliki

perusahaan pendukung untuk kegiatan distribusi, yaitu PT Parit Padang.

Parit Padang tak hanya menjual obat-obatan yang diproduksi perseroan,

namun juga mendistribusikan berbagai produk prinsipal, yang hingga saat ini

mencapai sekitar 39 perusahaan. Layaknya sebuah simfoni, yang masing-masing

bagian memainkan peranannya sendiri dan pada akhirnya berhasil memunculkan

irama yang dinamis. Demikian pula yang terjadi pada Soho. Sampai saat ini terdapat

Page 100: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

82

tiga lini bisnis yang berbeda, yang dijalankan oleh perusahaan, yaitu segmen obat-

obatan resep yang dijalankan oleh Ethica, OTC yang dijalankan oleh PT Soho

Industrial Pharmacy, serta distribusi obat-obatan oleh PT Parit Padang. Masing-

masing entitas bisnis itu memainkan peran masing-masing, dan muaranya tentu saja

memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Ethica masih merupakan pabrik injeksi dan antibiotik bernama Cephalosporin

(tablet dan kapsul). Berbeda dengan Ethica saat awal pendiriannya, saat ini

perusahaan tersebut beroperasi dengan peralatan yang jauh lebih modern serta

menerapkan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pada awal mulanya,

Ethica berada di kawasan Jl. Gunung Sahari, Jakarta dengan peralatan yang

terbilang sederhana. Namun sejak 1996, pabrik baru yang dibangun di Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta telah dilengkapi dengan peralatan yang mutakhir dan

memperoleh sertifikasi ISO.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

Menjadi salah satu kelompok perusahaan global terkemuka dalam

bidang manufaktur distribusi dan menyediakan produk dan jasa kesehatan

berkualitas tinggi.

2. Misi Perusahaan

Merupakan kebanggan melayani pelanggan kami dengan

menyediakan secara terus-menerus produk dan jasa kesehatan yang

berkualitas tinggi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan usia panjang

Page 101: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

83

4.1.3. JENIS-JENIS PRODUK

Produk-poduk farmasi yang dipoduksi oleh PT. Ethica Industri Farmasi

antara lain :

1. Oxytocin’s

2. Ranitidin

3. Extrace

4.1.4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Ethica Industri Farmasi beserta Job

description nya.

Page 102: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

84

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka job description dapat

dijabarkan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI PT.Ethica Industri Farmasi

CEO

General manager

Manager Marketing

Manager operational

CFO

Staf finance

Manager QC Staf

Marketing

Operator

Manager produksi

Manager MTC

Asisten QC

Elektrikal Mekanik

Page 103: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

85

1. Chief Executive Officer (Pejabat Eksekutif Tertinggi)

Adalah jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan. tugas utama mereka

adalah menentukan strategi dan visi perusahaan agar dapat berkembang

lebih baik lagi. Merekalah yang menentukan arah strategi perusahaan,

namun dapat dibantu oleh tim manajemen senior ataupun investor.

2. CFO (Chief Financial Officer)

Merupakan seorang bendahara perusahaan. Bagi banyak perusahaan CFO

dilihat sebagai orang penting nomor dua dalam perusahaan (karena dalam

mengelola hasil kuartalan sering tergantung pada pemahaman akan

pembukuan keuangan). Intinya, CFO adalah pejabat perusahaan yang

bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.

3. General Manager

Bertugas memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai

beberapa atau seluruh manajer fungsional.

4. Manajer marketing

Adalah Seorang manajer pemasaran tidak hanya melihat kepada masa

sekarang tetapi juga masa depan. Begitu pula dengan rencana pemasaran

yang akan dibuatnya. Seorang manajer pemasaran harus dapat melihat

kesempatan / peluang pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi

Page 104: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

86

sebuah program pemasaran dan menjalankannya. Tugas Manajer

Pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap manajemen bagian

pemasaran

2. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap perolehan hasil

penjualan dan penggunaa dana promosi

3. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer

penjualan

4. Manajer pemasaran sebagai coordinator manajer produk dan manajer

penjualan

5. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi

5. Manager Operational

1. Bertanggung jawab kepada GM, merumuskan dan menetapkan perincian

pelaksanaan kebijaksanaan umum yang telah digariskan oleh dewan

komisaris bersama dengan GM.

2. Mengawasi seluruh kegiatan yang ada di lini produksi tetap berjalan.

3. Mengendalikan dan mengevaluasi proses produksi setiap bagian pada

lini produksi.

4. Memberikan instruksi kerja kepada bawahannya.

6. Manager Engineering (MTC)

1. Memberikan perintah kerja kepada bawahan.

2. Menanggapi lapoan dari bagian produksi jika terjadi kerusakan mesin.

3. Menjaga jalannya mesin sesuai dengan kebutuhan produksi.

Page 105: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

87

4. Bertanggung jawab terhadap kondisi mesin produksi.

5. Membuat rancangan produk yang dipesan oleh pelanggan dan

menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

7. Manager Produksi

1. Bertanggung jawab terhadap proses produksi yang ada di seluruh

bagian produksi.

2. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan pemesanan produksi sesuai

dengan spesifikasi yang telah disepakati.

3. Bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu dan jumlah produksi

4. Melakukan pengendalian atas catatan mutu

5. Bertanggung jawab atas seluruh perencanaan, pengendalian dan

pengawasan proses produksi di seluruh departemen produksi.

8. Manager QC

1. Bertanggung jawab

2. Bertanggung jawab atas prosedur dan manual kerja.

3. Bertanggung jawab atas mutu dan kuantitas produk yang dihasilkan

sesuai dengan permintaan customer.

4. Bertanggung jawab terhadap pendokumentasian yang baik dan benar

dari awal proses hingga akhir proses produksi.

Page 106: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

88

5. Bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur mutu, menyetujui

dan mensahkan keputusan yang diambil atas produk tidak sesuai

mutu.

9. Staff marketing

1. Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh

Koordinator Marketing

2. Membuat dan menyiapkan proposal dan profile Perusahaan guna

mendukung kegiatan pemasaran

3. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan klien-klien Perusahaan

10. Staff finance

1. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan

2. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam

program

3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

4. Melakukan pembayaran kepada suplier

5. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan

aktivitas keuangan perusahaan

6. Melaukan penagihan kepada customer

7. Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan perusahaan

8. Membuat laporan mengenai aktivitas keuanganperusahaan

9. Menerima dokumen dari vendor internal maupun external

10. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen

11. Entry SAP

12. Melakukan Evaluasi budget

Page 107: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

89

13. Membuat laporan manajemen kepada induk perusahaan

14. Melakukan accrue pendapatan dan beban pada akun-akun tertentu

15. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta

kelengkapannya

11. Operator

1. Melakukan proses produksi sesuai dengan instruksi atasan.

2. Mencapai target produksi sesuai dengan instruksi atasan.

3. Segera melaporkan kondisi yang tidak normal kepada, Leader atau

Supervisor untuk segera diambil tindakan.

12. Mechanical skill,

Meliputi perawatan dan perbaikan diantaranya ;

1) sistem mekanis (komponen-komponen yang dengan sinkron

melakukan dua jenis gerakan mekanis, yaitu translasi dan rotasi)

2) sistem hidrolik,

3) sistem pneumatik,

4) sistem burner/pengapian

13. Eletrical Skill,

Saya cenderung mengartikannya kedalam pengertian electric arus kuat.

Basic Skill personelnya meliputi ;

1) pemahaman akan logical electrical control,

2) Memahami jenis-jenis parts electric arus kuat ( komponen

input,seperti stabilizer, capacitor bank, Trafo, Safety/Fuse/MCB,

komponen kontrol seperti Push botton, contactor, Relay, Switch, all

Page 108: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

90

kind of sensor, dll, hingga komponen output seperti motor listrik,

robotic cilinder, solenoid valve, dll ),

3) Mengerti electrical safety standar

4.1.5 KEGIATAN PRODUKSI

Bahan baku yang digunakan dalam produksi oxytocin’s ada 4 macam.

Berikut ini merupakan uraian proses produksinya :

1. Ambil bahan baku chlorobutonal lalu di timbang sebanyak 80 mg

2. Ambil Hcl sebanyak 150 ml menggunakan gelas ukur

3. Ambil Oxytocin’s sebanyak 3000 ml menggunakan gelas ukur

4. Dari ketiga bahan baku di atas kemudian di mixing dengan WFI art 6000 ml/60 L

5. Setelah semua bahan baku di atas di mix dan homogen kemudian kadar

larutan obat di cek QC (kimia), untuk mengetahui syarat kadar PH larutan obat

yang di tentukan didalam batch record

6. Setelah PH masuk syarat (realease) kemudian obat di filling

menggunakan mesin Bausch+Stroublle

7. Setelah di filling obat di timbang untuk mengetahui hasil proses

pada mesin Bausch+Stroublle

8. Kemudian di (Leaktest)/test kebocoran, untuk mengetahui apakah

obat setelah di filling, ada yang bocor atau tidak bocor

9. Lalu di lanjutkan visual control pada mesin CMP untuk mengetahui

apakah obat setelah di filling ampul terdapat partikel atau serat

Page 109: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

91

10. Setelah di visual obat di beri label product menggunakan mesin

Keke

11. Dan di lanjutkan proses packaging

12. Setelah obat di packaging dan terbungkus rapi lalu dilanjutkan

pemeriksaan QC, apakah obat yang di pack sesuai dengan batch

record secara quality dan quantitynya

13. Lalu obat di simpan dalam finish good

14. Setelah dari finish good obat diambil oleh operator bagian

warehouse dan dipindahkan ke distributor sampai kepada

konsumen untuk dikonsumsi

4.1.6 Deskripsi produk

Oxytocin’s ialah obat injeksi atau sejenis hormon yang di buat

oleh PT. Ethica Industry Farmasi untuk membantu proses persalinan

pada ibu yang mau melahirkan

Bahan baku : 1. Chlorobutanol 120 gram

2. Oxytocin’s 3000 ml

3. Hcl 150 ml

4. Wfi 3000 ml

Warna : jernih

Ampuls : 1 cc

Page 110: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

92

Fungsi : Oxytocin’s berfungsi untuk merangsang kontraksi yang

kuat pada dinding rahim /uterus sehingga mempermudah dalam proses

kelahiran. Selain itu, oxytocin’s ini juga berfungsi untuk mensekresi air

susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar mammae

(payudara) pada ibu menyusui

Penyimpanan: oxytocin’s di simpan sejuk dan kering pada suhu berkisar 20 ̊C

dengan Rh berkisar 48,5 %.

Contoh produk dan mesin pembuatan oxutocin’s :

Gambar 4.2. Pengemas oxytocin’s

Page 111: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

93

Gambar 4.4. Produk oxytocin’s

Gambar 4.3. Mesin pembuatan oxytocin’s

Page 112: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

94

4.1.7 Peta Proses Operasi Proses peta operasi produksi dapat dilihat pada gambar berikut,

Peta proses operasi

Nama objek : filling oxytocin Tanggal di petakan :09 sep 2015

No Peta : 01 Di petakan oleh : Tri Dwinanto

hcl oxytocin's clorobutanol wfi

45'

mixing oxy

5' inpection kadar ph

300' filling B+s

5' inspection kdar

60' leaktest

inpection kadar

5'

60' visual

inspection

5'

60' labelling

5' inspection

120' cartonng

5' inspection

Ringkasan

kegiatan jumlah menit

operasi 6 645

inspeksi 6 30

total 12 675

0-1

1-6

1-5

1-4

1-3

1-2

1-1

0-6

0-2

0-5

0-3

0-4

Gambar 4.4. peta proses operasi pembuatan oxytocin’s

Page 113: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

95

4.1.8 Layout Proses Operasi

Layout proses produksi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.5. Layout proses operasi pembuatan oxytocin’s

leak test ssterilization filling

visual control mixing

labelling weighing

printing dan folding raw material

cartoning batch record prepared

finish good production planing

Page 114: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

96

4.2 PENGUMPULAN DATA

Pada pengumpulan data yang dilakukan, data yang di ambil adalah data

manajemen berupa jumlah karyawan dan tingkat pendidikan pada departemen

produksi di PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI pada Januari s/d April tahun 2015.

Adapun data yang diambil dari manajemen adalah :

1. Jumlah karyawan departemen Produksi

Kemudian peneliti melakukan metode kuisioner

4.2.1 Teknik Pengambilan Sample

Data diambil berdasarkan kuisioner-kuisioner yang diajukan peneliti untuk

responden. Sample diambil dari populasi karyawan PT. ETHICA INDUSTRI

FARMASI. Disini peneliti menggunakan sample berdasarkan tingkat pendidikan,

karena peneliti menganggap bahwa tingginya tingkat pendidikan responden akan

memudahkan dalam memahami pertanyaan dari kuisioner.

Adapun data jumlah karyawan PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Departemen Produksi

Tingkat Pendidikan Produksi Staff Jumlah

SLTA 60 3 63

Akedemik/Universitas - 6 6

Jumlah 60 *) 9 69

Sumber : Data tenaga kerja PT. Ethica Industri Farmasi

Page 115: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

97

*) jumlah 60 tenaga kerja dari bagian produksi di dapat dari tiga divisi, diantaranya :

1. divisi bahan baku : tenaga kerja

2. divisi produksi : tenaga kerja

3. divisi pengemasan : tenaga kerja

Peneliti mengambil n = 30, jumlah sample tersebut didasarkan atas

pendapat yang menyatakan bahwa untuk sample berukuran n > 30 terlepas dari

banyak populasi, teori tentang sample menjamin hasil yang baik (Walpole and

Myers, 1995 : 395).

Disini peneliti hanya mengambil sample pada tingkat pendidikan SLTA s/d

Universitas, dari masing-masing divisi diatas adalah sebagai berikut :

Departemen Produksi : 69 x 30 = 30 100% 69 30 100%

Departemen Produksi :

n 1 = 63 x 30 = 27.39 27 90% 69

n2 = 6 x 30 = 2.60 3 10% 69 30 100%

Page 116: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

98

Responden dengan tingkat pendidikan SLTA dan Akademik / Universitas diambil

masing-masing 27 responden untuk tingkat pendidikan SLTA dan 3 responden untuk

tingkat pendidikan Akademik / Universitas.

4.2.2 Pembuatan kuisioner

Pembuatan kuisioner didasarkan sepenuhnya pada 14 point Deming yang

kemudian diadaptasi dalam pertanyaan – pertanyaan pada keadaan umum

perusahaan divisi produksi

4.2.3 Kuisioner Kondisi awal perusahaan

Angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berupa daftar

pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (sumber

yang diambil datanya melalui angket). Angket atau kuesioner dapat disebut

sebagai wawancara tertulis, karena isi kuesioner merupakan satu rangkaian

pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri oleh

responden.

Page 117: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

99

Tabel 4.2 kuisioner performance man power

No Performance man power SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Karyawan mengetahui bahwa kualitas dapat

meningkatkan kualitas

2 Karyawan biasanya dengan cepat

memperbaiki prestasi kerjanya yang buruk

3 Karyawan meningkatkan kualitas karena

perintah dari pemimpin

4 Perusahaan meminta pendapat karyawan

dalam usaha memperbaiki kualitas

5 Karyawan memiliki sikap kreatif dan

inovatif

Tabel 4.3 kuisioner performance mesin

No Performance man power Jawaban

SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Mesin berteknologi modern dengan system

otomasi

2

Mesin yang berteknologi modern dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantiti

produknya

3 Untuk pengoperasian mesin karyawan harus

sesuai dengan standar operation

4 Preventife maintenance dilakukan sesuai

jadwal perawatannya

5 Mesin pada saat operation jarang mengalami

trouble

Page 118: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

100

Tabel 4.4 kuisioner performance supply bahan baku

No Performance supply bahan baku SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Material maupun supply bahan baku sesuai

spesifikasi kualitasnya

2 Supplay bahan baku ke produksi sesuai

work instruksi

4.3 PENGOLAHAN DATA

Pada penelitian ini pengolahan data pretest kuisioner dimulai dengan

menguji validitas, menguji realibilitas dan menghitung score untuk mendapatkan

penilaian apakan sesuai target atau tidak, dari kuisioner pada masing – masing

kategori.

4.3.1 UJI VALIDITAS KONDISI AWAL PERUSAHAAN

Disini peneliti menggunakan person product momen sebagai alat ukur dalam

perhitungannya untuk mengetahui data hasil perhitungan valid atau tidak, apabila

data di temukan tidak valid maka peneliti kembali menyebar kuisioner kembali

sampai di dapat data yang valid, apabila data sudah valid maka data bisa dilanjutkan

dengan uji realibilitas.

1. Contoh perhitungan r hitung pada uji validitas performance man power

untuk pertanyaan no. 1 :

Page 119: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

101

Uji validitas

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2]

� = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

2. Contoh perhitungan r hitung pada uji validitas performance mesin untuk

pertanyaan no. 1 :

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

3. Contoh perhitungan r hitung pada uji validitas performance mesin untuk

pertanyaan no. 1 :

Page 120: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

102

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Dari hasil uji validitas perhitungan manual didapat data r hitung kemudian di

bandingkan dengan r tabel (0,374) apakah hasil nya valid atau tidak dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil uji validitas

NO variabel indicator

r

hitung r tabel keterangan

Man power

1 1 0,4624 0,374 Valid

2 2 0,4624 0,374 Valid

3 3 0,5398 0,374 Valid

4 4 0,4763 0,374 Valid

5 5 0,589 0,374 Valid

Mesin

1 1 0,4278 0,374 Valid

2 2 0,5583 0,374 Valid

3 3 0,5684 0,374 Valid

4 4 0,4027 0,374 Valid

5 5 0,555 0,374 Valid

Supply bahan

baku

1 1 0,5069 0,374 Valid

2 2 0,4272 0,374 Valid

Page 121: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

103

Pada tabel uji validitas diatas menunjukan data setiap variabelnya

valid, karena koefisien korelasi masing-masing variabelnya tidak kurang dari

angka kritis nilai r (r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah

(0,374).

4.3.2 Diagram batang uji validitas

Diagram ini digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil

produksi) untuk mengetahui hasil data-data Uji Validitas dapat dilihat pada gambar

diagram berikut :

Gambar 4.6 Diagram batang Uji Validitas

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

man power mesin bahan baku

variabel 1

variabel 2

variabel 3

variabel 4

variabel 5

Page 122: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

104

Pada gambar diatas menunjukan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok

tersebut kurang bermutu

4.4 UJI REALIBILITAS KONDISI AWAL PERUSAHAAN

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Metode Alpha

Cronbach terhadap seluruh data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner, untuk

mengetahui apakah data hasil perhitungan realibel atau tidak, apabila data di

temukan tidak realibel, maka peneliti kembali menyebar kuisioner sampai di dapat

data yang realibel, apabila data sudah realibel maka data bisa dilanjutkan dengan

menentukan target score.

Hasil perhitungan Uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Hasil uji reabilitas

NO variabel indicator realibilitas hitung

Performance man

power

1 1 0,2489

2 2 0,2489

3 3 0,4989

4 4 0,4722

5 5 0,24

Performance mesin

1 1 0,2322

2 2 0,2222

3 3 0,2222

4 4 0,24

5 5 0,3156

Performance supply

bahan baku

1 1 0,3289

2 2 0,21

Page 123: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

105

Tabel uji realibilitas di atas menunjukan data yang realibel dikarenakan

data tersebut tidak melebihi angka (satu) 1 berarti adanya konsistensi yang

sempurna pada alat ukur yang bersangkutan

4.4.1 Diagram batang uji realibilitas

Diagram ini digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil

produksi) untuk mengetahui hasil data-data Uji realibilitas dapat dilihat pada gambar

diagram berikut :

Gambar 4.7 Diagram Uji Realibilitas

Pada gambar diatas menunjukan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok

tersebut kurang bermutu

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Man power Mesin Bahan baku

variabel 1

variabel 2

variabel 3

variabel 4

variabel 5

Page 124: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

106

4.4.2 Uji total realibilitas

Uji total realibilitas merupakan Hasil perhitungan keseluruhan Uji total

realibilitas kemudian di rata-rata maka di dapat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Hasil uji total realibilitas

NO variabel indicator ��2 �

1 Performance man

power

0,37 -4,86

2 Performance mesin 0,83 -0,6

3 Performance supply

bahan baku

0,5656 0,9262

Dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument penelitian memiliki realibilitas yang

sangat realibel di karenakan nilai alpha tidak lebih dari angka (satu) 1.

4.5 Menentukan target score dari hasil Kuisioner kondisi awal perusahaan

Hasil kuisioner ini di dapat dari jumlah score jawaban responden kemudian di

bagi dengan jumlah responden. Maka akan di dapat score anda lalu di bandingkan

dengan target score.

4.5.1 Hasil kuisioner Performance Man Power

Hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan target score yang sudah

di tetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk mengukur score :

= jumlah score dari jawaban responden

Jumlah responden

Page 125: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

107

Tabel 4.8 Score untuk kategori pretest performance Man power

Kategori(performance man power) Score anda Target score

Karyawan mengetahui visi misi perusahaan 5,00 4,40

Karyawan biasanya dengan cepat memperbaiki prestasi

kerjanya yang buruk 4,46 4,40

Karyawan meningkatkan kualitas tanpa perintah dari

pemimpin 3,96 4,40

Perusahaan meminta pendapat karyawan dalam usaha

memperbaiki kualitas

3,83 4,40

Karyawan memiliki sikap kreatif dan inovatif 4,60 4,40

Total (jumlah score di bagi 5) 4,37 4,40

Dari hasil total keseluruhan untuk kategori performance man power, score

yang diperoleh perusahaan Kurang dari target score yang di tetapkan. Hal ini berarti

perusahaan kurangnya memberi pelatihan terhadap operator , sehingga banyak

operator yang tidak menguasai pekerjaannya, yang berdampak besar terhadap

kualitas produknya

4.5.2 Hasil Kuisioner performance mesin

Hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan target score yang sudah

di tetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk mengukur score :

= jumlah score dari jawaban responden

Jumlah responden

Page 126: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

108

Tabel 4.9 Score untuk kategori pretest performance mesin

Kategori (performance mesin) Score anda Target score

Mesin berteknologi modern dengan system otomasi 4,36 4,40

Mesin yang berteknologi modern dapat mempengaruhi

kualitas dan kuantiti produknya 4,33 4,40

Untuk pengoperasian mesin karyawan harus sesuai

dengan standar operation 4,33 4,40

Preventife maintenance dilakukan sesuai jadwal

perawatannya

4,40 4,40

Mesin pada saat operation jarang mengalami trouble 3,53 4,40

Total (jumlah score di bagi 5) 4,19 4,40

Untuk kategori performance mesin, score yang diperoleh perusahaan kurang

dari target score yang di tetapkan. Hal ini di karenakan kurangnya maksimal pada

saat pengoperasian mesin, operator tidak di landasi dengan standar operational.

Mesin sering mengalami troble shouting, karena kesalahan operator pada set-up

mesin. sehingga dapat mempengaruhi kualitas produk

4.5.3 Hasil Kuisioner performance supply bahan baku

Hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan target score yang sudah

di tetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk mengukur score :

= jumlah score dari jawaban responden

Jumlah responden

Page 127: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

109

Tabel 4.10 Score untuk kategori pretest performance supply bahan baku

Kategori(performance mesin) Score anda Target score

Material maupun supply bahan baku sesuai spesifikasi

kualitasnya 3,93 4,40

Supplay bahan baku ke produksi sesuai work instruksi 4,70 4,40

Total (jumlah score di bagi 2) 4,31 4,40

Untuk kategori performance supply bahan baku, score yang diperoleh

perusahaan kurang dari target score yang di tetapkan. Hal ini di karenakan

kurangnya operator memahami alur rantai pasok dan standar operational yang

sudah ditetapkan perusahaan, sehingga performance supply bahan baku tidak dapat

berjalan baik terkadang mengalami keterlambatan pada saat supply ke bagian

produksi yang berdampak tidak tercapainya target order.

Dari hasil penyebaran kuisioner di dapat keadaan performance man

power,performance mesin dan performance suplly bahan baku yang tidak mencapai

target score pada setiap variabelnya. Dengan demikian peneliti tertarik memperbaiki

variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara memberi training

kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational yang sudah

ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming prize dan

memberi motivasi.

Page 128: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

110

4.6 Pembuatan kuisioner

Pembuatan kuisioner ini di buat kembali setelah memberi pelatihan operator

tentang Deming prize,standar operational dan memberi motivasi. Semua ini

dilakukan agar tercapai kualitas produk yang baik,didasarkan sepenuhnya pada 14

point Deming yang kemudian diadaptasi dan dikembangkan kembali dalam

pertanyaan – pertanyaan pada keadaan umum perusahaan yang terbagi menjadi

tiga variabel terdiri dari Performance man power,performance mesin ,performance

supply bahan baku.

4.6.1 Kuisioner perbaikan

Angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berupa daftar

pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (sumber

yang diambil datanya melalui angket). Angket atau kuesioner dapat disebut

sebagai wawancara tertulis, karena isi kuesioner merupakan satu rangkaian

pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri oleh

responden.

Page 129: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

111

Tabel 4.11 Kuisioner performance man power

No Performance man power SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Karyawan mengetahui bahwa kualitas dapat

meningkatkan kualitas

2 Karyawan biasanya dengan cepat

memperbaiki prestasi kerjanya yang buruk

3 Karyawan meningkatkan kualitas karena

perintah dari pemimpin

4 Perusahaan meminta pendapat karyawan

dalam usaha memperbaiki kualitas

5 Karyawan memiliki sikap kreatif dan

inovatif

Tabel 4.12 kuisioner performance mesin

No Performance man power Jawaban

SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Mesin berteknologi modern dengan system

otomasi

2

Mesin yang berteknologi modern dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantiti

produknya

3 Untuk pengoperasian mesin karyawan harus

sesuai dengan standar operation

4 Preventife maintenance dilakukan sesuai

jadwal perawatannya

5 Mesin pada saat operation jarang mengalami

trouble

Page 130: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

112

Tabel 4.13 kuisioner performance supply bahan baku

No Performance supply bahan baku SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Material maupun supply bahan baku sesuai

spesifikasi kualitasnya

2 Supplay bahan baku ke produksi sesuai

work instruksi

4.7 PENGOLAHAN DATA

Pada penelitian ini pengolahan data kuisioner dimulai dengan menguji

validitas, menguji realibilitas dan menghitung score untuk mendapatkan penilaian

apakan sesuai target atau tidak, dari kuisioner pada masing – masing kategori.

4.7.1 UJI VALIDITAS PERBAIKAN

Disini peneliti menggunakan person product momen sebagai alat ukur dalam

perhitungannya untuk mengetahui data hasil perhitungan valid atau tidak, apabila

data di temukan tidak valid maka peneliti kembali menyebar kuisioner kembali

sampai di dapat data yang valid, apabila data sudah valid maka data bisa dilanjutkan

dengan uji realibilitas.

1. Contoh perhitungan r hitung pada uji validitas performance man power untuk

pertanyaan no. 1 :

Page 131: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

113

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

2. Contoh perhitungan r hitung pada uji validitas performance mesin untuk

pertanyaan no. 1 :

Uji validitas

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

3. Contoh perhitungan r hitung pada uji validitas performance suplly bahan baku

untuk pertanyaan no. 1 :

Uji validitas

Page 132: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

114

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2]

� = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Dari hasil uji validitas perhitungan manual didapat data r hitung kemudian

di bandingkan dengan r tabel (0,374) apakah hasil nya valid atau tidak dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas

NO Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan

Performance man power

1 1 0,427 0,374 Valid

2 2 0,558 0,374 Valid

3 3 0,568 0,374 Valid

4 4 0,402 0,374 Valid

5 5 0,550 0,374 Valid

Performance mesin

1 1 0,506 0,374 Valid

2 2 0,427 0,374 Valid

3 3 0,460 0,374 Valid

4 4 0,485 0,374 Valid

5 5 0,484 0,374 Valid

Performance Supply bahan baku

1 1 0,906 0,374 Valid

2 2 0,843 0,374 Valid

Page 133: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

115

Pada tabel uji validitas diatas menunjukan data setiap variabelnya

valid, karena koefisien korelasi masing-masing variabelnya tidak kurang dari

angka kritis nilai r (r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah

(0,374).

4.7.2 Diagram batang uji validitas

Diagram ini digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil

produksi) untuk mengetahui hasil data-data Uji Validitas dapat dilihat pada gambar

diagram berikut :

Page 134: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

116

Gambar 4.8 Diagram hasil uji validitas

Pada gambar diatas menunjukan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok

tersebut bermutu

4.8 UJI REALIBILITAS PERBAIKAN

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Metode Alpha

Cronbach terhadap seluruh data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner, untuk

mengetahui apakah data hasil perhitungan realibel atau tidak, apabila data di

temukan tidak realibel, maka peneliti kembali menyebar kuisioner sampai di dapat

data yang realibel, apabila data sudah realibel maka data bisa dilanjutkan dengan

menentukan target score.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Man power Mesin supply bahan baku

variabel 1

variabel 2

variabel 3

variabel 4

variabel 5

variabel 6

variabel 7

variabel 8

variabel 9

variabel 10

Page 135: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

117

Hasil perhitungan Uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15 Hasil uji reabilitas

NO Variabel Indikator r hitung

Performance man power

1 1 0,232

2 2 0,222

3 3 0,222

4 4 0,24

5 5 0,315

Performance mesin

1 1 0,328

2 2 0,21

3 3 0,222

4 4 0,45

5 5 0,222

Performance Supply bahan

baku

1 1 0,29

2 2 0,18

Tabel uji realibilitas di atas menunjukan data yang realibel dikarenakan

data tersebut tidak melebihi angka (satu) 1 berarti adanya konsistensi yang

sempurna pada alat ukur yang bersangkutan

4.8.1 Diagram batang uji realibilitas

Diagram ini digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil

produksi) untuk mengetahui hasil data-data Uji realibilitas dapat dilihat pada gambar

diagram berikut :

Page 136: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

118

Gambar 4.8 Uji realibilitas

Pada gambar diatas menunjukan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok

tersebut bermutu

4.8.2 Uji total realibilitas

Uji total realibilitas merupakan Hasil perhitungan keseluruhan Uji total

realibilitas kemudian di rata-rata maka di dapat pada tabel berikut :

Tabel 4.16 Hasil uji total realiabilitas

NO Variabel Indikator

r11

1 Performance man power 0,83 -0,6

2 Performance man mesin 1,04 -468

3 Performance supply bahan baku 0,712 0,679

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Man power Mesin supply bahan baku

Diagrammtitel

variabel 1

variabel 2

variabel 3

variabel 4

variabel 5

variabel 6

variabel 7

variabel 8

variabel 9

variabel 10

Page 137: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

119

Dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument penelitian memiliki realibilitas yang

sangat realibel di karenakan nilai alpha tidak lebih dari angka (satu) 1.

4.9 Pengujian validitas instrument dengan SPSS

Menurut Scanria B. Anderson, menyebutkan bahwa “A test is valid if it

measure what it purpose to measure". Secara umum dapat diartikan bahwa

“Sebuah test (alat ukur/instrumen) dikatakan valid yakni jika test tersebut dapat

mengukur apa yang hendak diukur". Validitas didefinisikan sebagai ukuran

seberapa cermat suatu test (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Test/alat ukur

hanya dapat melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada "sesuatu" yang

diukurnya. Jadi, untuk dikatakan valid, test harus mengukur sesuatu dan

melakukannya dengan cermat.

Page 138: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

120

1. Performance man power

Tabel 4.17 Correlations

kuis1 kuis2 kuis3 kuis4 kuis5 total_skor

kuis1 Pearson Correlation 1 -.538** .196 -.339 -.230 .028

Sig. (2-tailed) .002 .300 .067 .222 .884

N 30 30 30 30 30 30

kuis2 Pearson Correlation -.538** 1 -.200 .289 -.042 .258

Sig. (2-tailed) .002 .289 .122 .826 .168

N 30 30 30 30 30 30

kuis3 Pearson Correlation .196 -.200 1 -.144 .210 .568**

Sig. (2-tailed) .300 .289 .447 .266 .001

N 30 30 30 30 30 30

kuis4 Pearson Correlation -.339 .289 -.144 1 -.048 .403*

Sig. (2-tailed) .067 .122 .447 .799 .027

N 30 30 30 30 30 30

kuis5 Pearson Correlation -.230 -.042 .210 -.048 1 .555**

Sig. (2-tailed) .222 .826 .266 .799 .001

N 30 30 30 30 30 30

total_skor Pearson Correlation .028 .258 .568** .403

* .555

** 1

Sig. (2-tailed) .884 .168 .001 .027 .001

N 30 30 30 30 30 30

Setelah teknik analisis dijalankan dan didapatkan hasil, maka bagian

terpenting dari serangkaian uji Validitas adalah memberikan Interpretasi Data atau

Membaca Hasil. Dalam hal ini terdapat 2 cara/metode dalam memberikan

Interpretasi Data atau Membaca Hasil, yaitu sbb:

Page 139: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

121

Membaca hasil dengan cara Membandingkan r-hitung dengan r-tabel. Maka

didapat 2 item yang tidak valid

Nilai r-Tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan jumlah N = 30 adalah 0,374.

Dengan demikian didapatkan hasil nilai r-Hitung (0.028 dan 0.258) > nilai r-Tabel

(0,374), hal ini berarti bahwa Pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah tidak

Valid. Karena Nilai r-Hitung lebih kecil dari Nilai r-Tabel.

Page 140: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

122

2. Performance mesin

Tabel 4.18 Correlations

kuis1 kuis2 kuis3 kuis4 kuis5 total_skor

kuis1 Pearson Correlation 1 .051 .164 -.260 .041 .507**

Sig. (2-tailed) .790 .385 .165 .829 .004

N 30 30 30 30 30 30

kuis2 Pearson Correlation .051 1 -.154 .054 -.463** .227

Sig. (2-tailed) .790 .416 .776 .010 .227

N 30 30 30 30 30 30

kuis3 Pearson Correlation .164 -.154 1 .000 -.050 .460*

Sig. (2-tailed) .385 .416 1.000 .793 .010

N 30 30 30 30 30 30

kuis4 Pearson Correlation -.260 .054 .000 1 -.105 .485**

Sig. (2-tailed) .165 .776 1.000 .579 .007

N 30 30 30 30 30 30

kuis5 Pearson Correlation .041 -.463** -.050 -.105 1 .184

Sig. (2-tailed) .829 .010 .793 .579 .330

N 30 30 30 30 30 30

total_skor Pearson Correlation .507** .227 .460

* .485

** .184 1

Sig. (2-tailed) .004 .227 .010 .007 .330

N 30 30 30 30 30 30

Setelah teknik analisis dijalankan dan didapatkan hasil, maka bagian

terpenting dari serangkaian uji Validitas adalah memberikan Interpretasi Data atau

Membaca Hasil. Dalam hal ini terdapat 2 cara/metode dalam memberikan

Interpretasi Data atau Membaca Hasil, yaitu sbb:

Page 141: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

123

Membaca hasil dengan cara Membandingkan r-hitung dengan r-tabel. Maka

didapat 2 item yang tidak valid

Nilai r-Tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan jumlah N = 30 adalah 0,374.

Dengan demikian didapatkan hasil nilai r-Hitung (0.227 dan 0.184) > nilai r-Tabel

(0,374), hal ini berarti bahwa Pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah tidak

Valid. Karena Nilai r-Hitung LEBIH kecil dari Nilai r-Tabel.

3. Performance supply bahan baku

Tabel 4.19 Correlations

kuis1 kuis2 total_skor

kuis1 Pearson Correlation 1 .538** .906

**

Sig. (2-tailed) .002 .000

N 30 30 30

kuis2 Pearson Correlation .538** 1 .844

**

Sig. (2-tailed) .002 .000

N 30 30 30

total_skor Pearson Correlation .906** .844

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 30 30 30

Setelah teknik analisis dijalankan dan didapatkan hasil, maka bagian

terpenting dari serangkaian uji Validitas adalah memberikan Interpretasi Data atau

Membaca Hasil. Dalam hal ini terdapat 2 cara/metode dalam memberikan

Interpretasi Data atau Membaca Hasil, yaitu sbb:

Membaca hasil dengan cara Membandingkan r-hitung dengan r-tabel. Maka

didapat 2 item yang valid

Page 142: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

124

Nilai r-Tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan jumlah N = 30 adalah 0,374.

Dengan demikian didapatkan hasil nilai r-Hitung (0.906 dan 0.884) > nilai r-Tabel

(0,374), hal ini berarti bahwa Pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah Valid.

Karena Nilai r-Hitung lebih besar dari Nilai r-Tabel.

4.10 Pengujian realibilitas instrument dengan SPSS UJI RELIABILITS instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stabiliry),

equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal Reliabilitas instrumen dapat

diuji dengan menganalisis konsistensi budr-butir yang ada pada instrumen dengan

teknik tertentu.

UJI RELIABILIITAS berkaitan dengan masalah adanya ‘kepercayaan’ terhadap alat

test (instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi

jika hasil dari pengujian test/instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap.

Dengan demikian, masalah reliabilitas test/instrumen berhubungan dengan masalah

ketetapan hasil. Atau kalaupun terjadi perubahan hasil test/instrumen, namun

perubahan tersebut dianggap tidak berarti.

1. Performance man power

Tabel 4.20 Reliability

Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.456 6

Page 143: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

125

4.21 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

kuis1 37.57 3.633 -.230 .598

kuis2 37.60 3.214 .000 .509

kuis3 37.60 2.662 .353 .355

kuis4 37.53 2.947 .145 .449

kuis5 38.40 2.593 .285 .378

total_skor 20.97 .861 1.000 -.601a

Setelah proses pengujian reliabilitas selesai, maka akan didapatkan hasil

seperti tersebut di atas. Untuk menginterpretasikan Data hasil Uji Reliabilitas tersebut,

maka yang digunakan adalah nilai Reliability Statistics dari Alpha. Hasil uji coba ini

menunjukkan Nilai Alpha sebesar 0,456. Secara teoritis besarnya koefisiensi

realibilitas bekisar antara 0-1 Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Instrumen yang telah diuji-cobakan ini RELIABEL karena mempunyai Nilai Alpha <1

Page 144: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

126

2. Performance mesin

4.22 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.490 6

4.23 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

kuis1 41.00 3.448 .255 .443

kuis2 40.23 4.116 .004 .536

kuis3 40.27 3.651 .251 .449

kuis4 40.43 3.426 .177 .483

kuis5 40.27 4.202 -.047 .555

total_skor 22.47 1.085 1.000 -.458a

Setelah proses pengujian reliabilitas selesai, maka akan didapatkan hasil

seperti tersebut di atas. Untuk menginterpretasikan Data hasil Uji Reliabilitas tersebut,

maka yang digunakan adalah nilai Reliability Statistics dari Alpha. Hasil uji coba ini

menunjukkan Nilai Alpha sebesar 0,490. Secara teoritis besarnya koefisiensi

realibilitas bekisar antara 0-1 Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Instrumen yang telah diuji-cobakan ini RELIABEL karena mempunyai Nilai Alpha <1

Page 145: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

127

3. Performance supply bahan baku

Tabel 4.23 Reliability

Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.879 3

Tabel 4.24 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

kuis1 12.80 1.545 .812 .807

kuis2 12.90 1.886 .741 .902

total_skor 8.57 .737 1.000 .686

Setelah proses pengujian reliabilitas selesai, maka akan didapatkan hasil

seperti tersebut di atas. Untuk menginterpretasikan Data hasil Uji Reliabilitas tersebut,

maka yang digunakan adalah nilai Reliability Statistics dari Alpha. Hasil uji coba ini

menunjukkan Nilai Alpha sebesar 0,879. Secara teoritis besarnya koefisiensi

realibilitas bekisar antara 0-1 Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Instrumen yang telah diuji-cobakan ini RELIABEL karena mempunyai Nilai Alpha <1

Page 146: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

128

4.11 Hasil kuisioner Performance Man Power

Hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan target score yang sudah

di tetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk mengukur score :

= jumlah score dari jawaban responden

Jumlah responden

Tabel 4.25 perolehan score untuk kategori performance man power

Kategori(performance man power) Score anda Target score

Karyawan mengetahui visi misi perusahaan 4,36 4,00

Karyawan biasanya dengan cepat memperbaiki prestasi

kerjanya yang buruk 4,33 4,00

Karyawan meningkatkan kualitas tanpa perintah dari

pemimpin 4,33 4,00

Perusahaan meminta pendapat karyawan dalam usaha

memperbaiki kualitas

4,40 4,00

Karyawan memiliki sikap kreatif dan inovatif 3,53 4,00

Total (jumlah score di bagi 5) 4,19 4,00

Untuk kategori performance man power, score yang perlu diperoleh

perusahaan melebihi dari target score yang di tetapkan. Hal ini berarti perusahaan

telah menerapkan standart operation dengan baik kepada man powernya untuk

menciptakan produk yang berkualitas.

4.12 Hasil Kuisioner untuk Keadaan performance mesin

Hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan target score yang sudah

di tetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 147: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

129

Rumus yang digunakan untuk mengukur score :

= jumlah score dari jawaban responden

Jumlah responden

Tabel 4.26 Perolehan score untuk kategori performance mesin

Kategori (performance mesin) Score anda Target score

Mesin berteknologi modern dengan system otomasi 3,93 4,00

Mesin yang berteknologi modern dapat mempengaruhi

kualitas dan kuantiti produknya 4,70 4,00

Untuk pengoperasian mesin karyawan harus sesuai

dengan standar operation 4,66 4,00

Preventife maintenance dilakukan sesuai jadwal

perawatannya

4,50 4,00

Mesin pada saat operation jarang mengalami trouble 4,66 4,00

Total (jumlah score di bagi 5) 4,49 4,00

Untuk kategori performance mesin, score yang perlu diperoleh perusahaan

melebihi dari target score yang di tetapkan. Hal ini berarti perusahaan telah

menerapkan total preventife maintenance berjalan dengan baik, sehingga dengan

performance mesin yang baik dapat menciptakan produk yang realibility.

4.13 Hasil Kuisioner untuk Keadaan performance supply bahan baku

Hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan target score yang sudah

di tetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk mengukur score :

= jumlah score dari jawaban responden

Jumlah responden

Page 148: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

130

Tabel 4.27 perolehan score untuk kategori performance bahan baku

Kategori(performance mesin) Score anda Target score

Material maupun supply bahan baku sesuai spesifikasi

kualitasnya 4,33 4,00

Supplay bahan baku ke produksi sesuai work instruksi 4,23 4,00

Total (jumlah score di bagi 2) 4,28 4,00

Untuk kategori performance supply bahan baku score yang perlu diperoleh

perusahaan melebihi dari target score yang di tetapkan. Hal ini berarti perusahaan

telah menerapkan alur rantai pasok yang baik, sehingga produk dapat selesai

dengan tepat waktu dengan yang di tentukan.

Dari hasil penyebaran kuisioner di dapat keadaan performance man

power,performance mesin dan performance suplly bahan baku yang mencapai

target score pada setiap variabelnya. Dengan demikian peneliti berhasil

memperbaiki variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara

memberi training kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational

yang sudah ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming

prize dan memberi motivasi.

Page 149: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

131

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 ANALISIS DATA AWAL DAN PENELITIAN

Langkah dalam usaha pencapaian DEMING PRIZE adalah menyesuaikan

kategori-kategori yang ada dalam Deming Prize, kemudian pengambilan data awal

berupa kuisioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan diadaptasikan dari kategori-

kategori Deming prize.

Pada tahap ini dilakukan diskusi untuk mengungkapakan tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mencapai Deming Prize. Masalah yang dihadapi dalam

penelitian ini adalah mendapatkan data-data yang benar-benar nyata dalam

keadaan bagian produksi meliputi, performance man power, performance mesin dan

performance suplly bahan baku. Agar data yang diterima benar-benar merupakan

cerminan dari keadaan produksi secara keseluruhan.

5.2 ANALISIS KESESUAIAN DEMING PRIZE

Dalam analisis ini dipaparkan kesesuaian kategori deming prize dalam

perusahaan dimana penelitian ini dilakukan pada bagian produksi. Meliputi :

performance man power, performance mesin dan performance suplly bahan baku.

5.3 PERFORMANCE MAN POWER

5.3.1 Kondisi awal Performance Man power

131

Page 150: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

132

Performance Man power/keahlian operator, adalah seorang pekerja yang

bekerja mengoperasikan mesin atau peralatan di suatu pabrik dengan syarat dan

ketentuan yang sesuai dengan standar operasional prosedur dari perusahaan

tertentu.

Tugas Umum Operator Produksi adalah memproses atau mengelola suatu

produk/barang dari suatu bahan dasar/baku diolah hingga menjadi berbentuk dan

sesuai dengan keperluan (bahan jadi).

Tabel 5.1 Score untuk kategori pretest performance Man power

Kategori(performance man power) Score anda Target score

Karyawan mengetahui visi misi perusahaan 5,00 4,50

Karyawan biasanya dengan cepat memperbaiki prestasi

kerjanya yang buruk

4,46 4,50

Karyawan meningkatkan kualitas karena perintah dari

pemimpin

3,96 4,50

Perusahaan meminta pendapat karyawan dalam usaha

memperbaiki kualitas

3,83 4,50

Karyawan memiliki sikap kreatif dan inovatif 4,60 4,50

Total (jumlah score di bagi 5) 4,37 4,50

5.3.2 Perbaikan Performance Man power

Dari hasil perbaikan performance man power, peneliti berhasil memperbaiki

variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara memberi training

kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational yang sudah

Page 151: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

133

ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming prize dan

memberi motivasi.

Tabel 5.2 perolehan score untuk kategori performance man power

Kategori(performance man power) Score anda Target score

Karyawan mengetahui visi misi perusahaan 4,36 4,00

Karyawan biasanya dengan cepat memperbaiki prestasi

kerjanya yang buruk

4,33 4,00

Karyawan meningkatkan kualitas tanpa perintah dari

pemimpin

4,33 4,00

Perusahaan meminta pendapat karyawan dalam usaha

memperbaiki kualitas

4,40 4,00

Karyawan memiliki sikap kreatif dan inovatif 3,53 4,00

Total (jumlah score di bagi 5) 4,19 4,00

5.4 PERFORMANCE MESIN

5.4.1 Kondisi awal Performance Mesin

Mesin merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegiatan produksi, baik

dalam industri manufaktur maupun industri jasa, dimana fungsi dari mesin yang

dimaksud adalah untuk menghasilkan produk dalam kegiatan proses produksi yang

dijalankan. Dilihat dari fungsinya, peranan mesin adalah sangat penting sehingga

diharapkan tidak mengalami kegagalan saat kegiatan produksi berlangsung. Mesin

yang mengalami masalah, dapat mengganggu jalannya produksi dan mungkin saja

dapat membahayakan keselamatan jiwa dari operator produksi yang terlibat maupun

pengguna produk yang dihasilkan. Sehingga harus selalu dipersiapkan segala

Page 152: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

134

sesuatunya dengan teliti dan berdasarkan standar persyaratan yang telah ditentukan

oleh perusahaan agar tingkat keandalan mesin sesuai dengan yang diharapkan.

Kegagalan dalam memenuhi tingkat keandalan yang disyaratkan (ketidakandalan /

unreliability) dapat mengakibatkan tidak hanya kerugian secara ekonomi tetapi juga

dapat mempengaruhi keselamatan manusia dalam perusahaan tersebut.Mesin

merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegiatan produksi, baik dalam

industri manufaktur maupun industri jasa, dimana fungsi dari mesin yang dimaksud

adalah untuk menghasilkan produk dalam kegiatan proses produksi yang dijalankan.

Dilihat dari fungsinya, peranan mesin adalah sangat penting sehingga diharapkan

tidak mengalami kegagalan saat kegiatan produksi berlangsung. Mesin yang

mengalami masalah, dapat mengganggu jalannya produksi dan mungkin saja dapat

membahayakan keselamatan jiwa dari operator produksi yang terlibat maupun

pengguna produk yang dihasilkan.

Tabel 5.2 Score untuk kategori pretest performance mesin

Kategori (performance mesin) Score anda Target score

Mesin berteknologi modern dengan system otomasi 4,36 4,50

Mesin yang berteknologi modern dapat mempengaruhi

kualitas dan kuantiti produknya

4,33 4,50

Untuk pengoperasian mesin karyawan harus sesuai dengan

standar operation

4,33 4,50

Preventife maintenance dilakukan sesuai jadwal

perawatannya

4,40 4,50

Mesin pada saat operation jarang mengalami trouble 3,53 4,50

Total (jumlah score di bagi 5) 4,19 4,50

Page 153: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

135

5.4.2 Perbaikan Performance Mesin

Dari hasil perbaikan performance mesin, peneliti berhasil memperbaiki

variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara memberi training

kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational yang sudah

ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming prize dan

memberi motivasi. Agar operator pada saat pengoperasian mesin dapat maksimal

dan menghasilkan produck yang berkualitas.

Tabel 5.3 Perolehan score untuk kategori performance mesin

Kategori (performance mesin) Score anda Target score

Mesin berteknologi modern dengan system otomasi 3,93 4,00

Mesin yang berteknologi modern dapat mempengaruhi

kualitas dan kuantiti produknya

4,70 4,00

Untuk pengoperasian mesin karyawan harus sesuai dengan

standar operation

4,66 4,00

Preventife maintenance dilakukan sesuai jadwal

perawatannya

4,50 4,00

Mesin pada saat operation jarang mengalami trouble 4,66 4,00

Total (jumlah score di bagi 5) 4,49 4,00

5.5 PERFORMANCE SUPPLY BAHAN BAKU

5.5.1 Kondisi Performance Supply bahan baku

Page 154: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

136

Performance supply bahan baku memiliki peran yang besar dalam perjalanan

produksi barang yang ada di perusahaan, khususnya pada perusahaan yang

berkembang pada produksi barang jadi. Barang jadi yang dimaksudkan yaitu barang

hasil pengolahan atau pemrosesan bahan mentah atau bahan setengah jadi untuk

disalurkan pada konsumen secara luas. Inilah yang dinamakan dengan proses

produksi barang pada sebuah perusahaan.

Tabel 5.4 Score untuk kategori pretest performance supply bahan baku

Kategori(performance mesin) Score anda Target score

Material maupun supply bahan baku sesuai spesifikasi

kualitasnya

3,93 5,00

Supplay bahan baku ke produksi sesuai work instruksi 4,70 5,00

Total (jumlah score di bagi 2) 4,31 5,50

5.5.2 Perbaikan Performance Supply bahan baku

Dari hasil perbaikan performance supply bahan baku, peneliti berhasil

memperbaiki variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara

memberi training kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational

yang sudah ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming

prize dan memberi motivasi. Agar operator dapat menerapkan alur rantai pasok

yang baik, sehingga produk dapat selesai dengan tepat waktu dengan yang di

tentukan.

Page 155: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

137

Tabel 5.5 perolehan score untuk kategori performance bahan baku

Kategori(performance mesin) Score anda Target score

Material maupun supply bahan baku sesuai spesifikasi

kualitasnya

4,33 4,00

Supplay bahan baku ke produksi sesuai work instruksi 4,23 4,00

Total (jumlah score di bagi 2) 4,28 4,00

5.6 PEMBAHASAN

Sebagaimana analisa yang telah dibahas sebelumnya, maka langkah

selanjutnya ialah melakukan pembahasan mengenai apa yang telah dianalisa. Untuk

lebih jelasnya maka akan dilakukan pembahasan lebih lanjut.

5.6.1 Perbaikan Performance Man power

Dari hasil perbaikan performance man power, peneliti berhasil memperbaiki

variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara memberi training

kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational yang sudah

ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming prize dan

memberi motivasi.

Dalam suatu perusahaan, Operator Produksi juga memiliki tugas sebagai

berikut :

1) Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi

2) Melaksanakan proses produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan

suatu perusahaan, mengoperasikan mesin dan mengontrol proses produksi.

Page 156: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

138

3) Mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi bahan

jadi dengan ketentuan target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

4) Memahami kerja dengan standar keamanan, kesehatan dan keselamatan dalam

bekerja.

5.6.2 Perbaikan Performance Mesin

Dari hasil perbaikan performance mesin, peneliti berhasil memperbaiki

variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara memberi training

kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational yang sudah

ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming prize dan

memberi motivasi. Agar operator pada saat pengoperasian mesin dapat maksimal

dan menghasilkan produck yang berkualitas.

Dilihat dari fungsinya, peranan mesin adalah sangat penting sehingga

diharapkan tidak mengalami kegagalan saat kegiatan produksi berlangsung. Mesin

yang mengalami masalah, dapat mengganggu jalannya produksi dan mungkin saja

dapat membahayakan keselamatan jiwa dari operator produksi yang terlibat maupun

pengguna produk yang dihasilkan. Sehingga harus selalu dipersiapkan segala

sesuatunya dengan teliti dan berdasarkan standar persyaratan yang telah ditentukan

oleh perusahaan agar tingkat keandalan mesin sesuai dengan yang diharapkan.

Kegagalan dalam memenuhi tingkat keandalan yang disyaratkan (ketidakandalan /

unreliability) dapat mengakibatkan tidak hanya kerugian secara ekonomi tetapi juga

dapat mempengaruhi keselamatan manusia dalam perusahaan tersebut.Mesin

merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegiatan produksi, baik dalam

Page 157: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

139

industri manufaktur maupun industri jasa, dimana fungsi dari mesin yang dimaksud

adalah untuk menghasilkan produk dalam kegiatan proses produksi yang dijalankan.

Dilihat dari fungsinya, peranan mesin adalah sangat penting sehingga diharapkan

tidak mengalami kegagalan saat kegiatan produksi berlangsung. Mesin yang

mengalami masalah, dapat mengganggu jalannya produksi dan mungkin saja dapat

membahayakan keselamatan jiwa dari operator produksi yang terlibat maupun

pengguna produk yang dihasilkan. Sehingga harus selalu dipersiapkan segala

sesuatunya dengan teliti dan berdasarkan standar persyaratan yang telah ditentukan

oleh perusahaan agar tingkat keandalan mesin sesuai dengan yang diharapkan.

Kegagalan dalam memenuhi tingkat keandalan yang disyaratkan (ketidakandalan /

unreliability) dapat mengakibatkan tidak hanya kerugian secara ekonomi tetapi juga

dapat mempengaruhi keselamatan manusia dalam perusahaan tersebut.

5.6.3 Perbaikan Performance Supply bahan baku

Dari hasil perbaikan performance supply bahan baku, peneliti berhasil

memperbaiki variabel yang tidak tercapainya target kualitasnya, dengan cara

memberi training kepada setiap man powernya, menjalankan standar operational

yang sudah ditetapkan perusahaan,memberi pelatihan tentang pemahaman Deming

prize dan memberi motivasi. Agar operator dapat menerapkan alur rantai pasok

yang baik, sehingga produk dapat selesai dengan tepat waktu dengan yang di

tentukan.

Performance supply bahan baku memiliki peran yang besar dalam perjalanan

produksi barang yang ada di perusahaan, khususnya pada perusahaan yang

berkembang pada produksi barang jadi. Barang jadi yang dimaksudkan yaitu barang

Page 158: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

140

hasil pengolahan atau pemrosesan bahan mentah atau bahan setengah jadi untuk

disalurkan pada konsumen secara luas. Inilah yang dinamakan dengan proses

produksi barang pada sebuah perusahaan. Perusahaan yang berjalan diatas proses

produksi ini biasanya melibatkan beberapa bagian pekerja yang terdiri atas bagian

gudang, bagian operator produksi dan bagian purchasing. Ketiga pegawai ini juga

memiliki kaitan yang erat dengan manajemen supplier dan pemasok bahan baku.

Page 159: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

141

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang sesuai dengan pendekatan

yang ditentukan, maka hasil penelitian yang dilakukan pada permasalahan kualitas

produck memberikan kesimpulan, yaitu sebagai berikut :

1. Performance man power , score yang di dapat 4,19 Score ini telah melebihi target

score yang ditetapkan yaitu 4,00. Maka dalam hal ini untuk kategori performance

man power perusahaan telah memberi pelatihan terhadap operator , sehingga

banyak operator yang menguasai pekerjaannya, yang berdampak besar terhadap

kualitas produk yang meningkat baik

2. Performance mesin, score yang di dapat 4,49 Score ini telah melebihi target score

yang ditetapkan yaitu 4,00. Maka dalam hal ini untuk kategori performance mesin

dapat dikatakan cukup baik yang secara umum meliputi untuk pengoperasian

mesin operator di wajibkan training dan mengikuti standar operation dan

konsisten terus melakukan perbaikan

3. Performance supply bahan baku, score yang di dapat 4,28 Score ini telah

melebihi target score yang ditetapkan yaitu 4,00. Maka dalam hal ini untuk

kategori performance supply bahan baku dapat dikatakan cukup baik yang

141

Page 160: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

142

secara umum meliputi supply bahan baku sesuai work instruksi, material yang

berkualitas untuk menghasilkan produck yang baik dan disukai konsumen.

6.2 SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka saran yang di berikan untuk meningkatkan

kualitas internal PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI berdasarkan deming prize adalah

sebagai berikut :

1. Perusahaan terus mengembangkan operator dengan selalu memberi pelatihan-

pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dan memajukan perusahaan

2. Pendidikan dan pelatihan penting diadakan secara periodic untuk mendapatkan

karyawan yang tangap dan cakap, sehingga karyawan dapat mengoperasikan

mesin dengan standar operation yang sudah ditetapkan perusahaan.

3. Supllay chain terstruktur agar pada saat proses berlangsung tidak mengalami

delay dan proses produksi berjalan dengan baik tanpa menambah jam waktu

kerja

Page 161: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

DAFTAR PUSTAKA

Gazpersz, Vincent, 2003, Total Quality Management (TQM), Jakarta : Penerbit

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hardjosoedarmo, soewarso, 2001, Total Quality Management, Edisi Revisi, Andi

Yogyakarta

Howard. S. Gitlow & Shelly J. Gitlow, TQM In Action : Combines Deming’s

Philosophy and Japanese Management System, PTR Prentice Hal, Inc.

Tjiptono, Fandy, 1995, Total Quality Management, Andi off, Yogyakarta.

Lungan, Richard, 2006, Aplikasi Statistic dan Hitung Peluang, Yogyakarta : Penerbit

Graha Ilmu

Sudjana, 1989, Metode Statistic, Tarsito, Bandung

Walton, Mary, 1996, The Deming Management Method, New York : Dodd, Mead and

Company

Page 162: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Situs:Histogram

https://sites .google.com

more: http://www.transkerja.com/2014/03/tugas-dan-fungsi-operator-

produksi.html#ixzz3kBY7ayuf

- See more at: http://manajemenproduksi.com/manajemen-supplier-dan-

supply-chain-bahan-baku/#sthash.obGOz2Ky.dpuf

Page 163: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Kuisioner keadaan perusahaan

Tabel 4.2 kuisioner performance man power

No Performance man power SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Karyawan mengetahui bahwa kualitas dapat

meningkatkan kualitas

2 Karyawan biasanya dengan cepat

memperbaiki prestasi kerjanya yang buruk

3 Karyawan meningkatkan kualitas karena

perintah dari pemimpin

4 Perusahaan meminta pendapat karyawan

dalam usaha memperbaiki kualitas

5 Karyawan memiliki sikap kreatif dan

inovatif

Tabel 4.3 kuisioner performance mesin

No Performance man power Jawaban

SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Mesin berteknologi modern dengan system

otomasi

2

Mesin yang berteknologi modern dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantiti

produknya

3 Untuk pengoperasian mesin karyawan harus

sesuai dengan standar operation

4 Preventife maintenance dilakukan sesuai

jadwal perawatannya

5 Mesin pada saat operation jarang mengalami

trouble

Page 164: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel 4.4 kuisioner performance supply bahan baku

No Performance supply bahan baku SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Material maupun supply bahan baku sesuai

spesifikasi kualitasnya

2 Supplay bahan baku ke produksi sesuai

work instruksi

Page 165: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

NO 1 2 3 4 5

1 5 4 4 3 5

2 4 4 4 4 5

3 5 4 4 4 4

4 5 4 4 3 5

5 4 5 3 4 5

6 5 5 3 4 4

7 4 5 4 5 5

8 4 5 5 4 4

9 5 4 3 5 5

10 5 4 3 4 5

11 5 5 3 4 4

12 5 4 5 3 5

13 5 5 3 4 4

14 5 4 4 3 5

15 5 5 4 4 4

16 5 4 4 3 5

17 4 5 5 4 5

18 4 5 4 3 5

19 4 4 5 5 4

20 5 4 4 3 5

21 4 5 3 5 4

22 4 4 5 4 4

23 4 4 5 3 5

24 5 5 4 4 4

25 5 4 4 3 5

26 4 4 5 4 5

27 4 5 4 4 4

28 4 5 3 5 5

29 5 5 4 3 4

30 4 4 4 4 5

Tabel Hasil Kuisioner Man power

Page 166: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 1 dalam kuisioner Man power

NO X Y X² Y² XY

1 5 21 25 441 105

2 4 21 16 441 84

3 5 21 25 441 105

4 5 21 25 441 105

5 4 21 16 441 84

6 5 21 25 441 105

7 4 23 16 529 92

8 4 22 16 484 88

9 5 22 25 484 110

10 5 21 25 441 105

11 5 21 25 441 105

12 5 22 25 484 110

13 5 21 25 441 105

14 5 21 25 441 105

15 5 22 25 484 110

16 5 21 25 441 105

17 4 23 16 529 92

18 4 21 16 441 84

19 4 22 16 484 88

20 5 21 25 441 105

21 4 21 16 441 84

22 4 21 16 441 84

23 4 21 16 441 84

24 5 22 25 484 110

25 5 21 25 441 105

26 4 22 16 484 88

27 4 21 16 441 84

28 4 22 16 484 88

29 5 21 25 441 105

30 4 21 16 441 84

∑ 136 642 624 13750 2908

Page 167: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2]

� = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 168: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 2 dalam kuisioner Performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 4 21 16 441 84

2 4 21 16 441 84

3 4 21 16 441 84

4 4 21 16 441 84

5 5 21 25 441 105

6 5 21 25 441 105

7 5 23 25 529 115

8 5 22 25 484 110

9 4 22 16 484 88

10 4 21 16 441 84

11 5 21 25 441 105

12 4 22 16 484 88

13 5 21 25 441 105

14 4 21 16 441 84

15 5 22 25 484 110

16 4 21 16 441 84

17 5 23 25 529 115

18 5 21 25 441 105

19 4 22 16 484 88

20 4 21 16 441 84

21 5 21 25 441 105

22 4 21 16 441 84

23 4 21 16 441 84

24 5 22 25 484 110

25 4 21 16 441 84

26 4 22 16 484 88

27 5 21 25 441 105

28 5 22 25 484 110

29 5 21 25 441 105

30 4 21 16 441 84

∑ 134 642 606 13750 2870

Page 169: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 170: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 3 dalam kuisioner Performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 4 21 16 441 84

2 4 21 16 441 84

3 4 21 16 441 84

4 4 21 16 441 84

5 3 21 9 441 63

6 3 21 9 441 63

7 4 23 16 529 92

8 5 22 25 484 110

9 3 22 9 484 66

10 3 21 9 441 63

11 3 21 9 441 63

12 5 22 25 484 110

13 3 21 9 441 63

14 4 21 16 441 84

15 4 22 16 484 88

16 4 21 16 441 84

17 5 23 25 529 115

18 4 21 16 441 84

19 5 22 25 484 110

20 4 21 16 441 84

21 3 21 9 441 63

22 5 21 25 441 105

23 5 21 25 441 105

24 4 22 16 484 88

25 4 21 16 441 84

26 5 22 25 484 110

27 4 21 16 441 84

28 3 22 9 484 66

29 4 21 16 441 84

30 4 21 16 441 84

∑ 119 642 487 13750 2551

Page 171: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 172: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 4 dalam kuisioner Man power

NO X Y X² Y² XY

1 3 21 9 441 63

2 4 21 16 441 84

3 4 21 16 441 84

4 3 21 9 441 63

5 4 21 16 441 84

6 4 21 16 441 84

7 5 23 25 529 115

8 4 22 16 484 88

9 5 22 25 484 110

10 4 21 16 441 84

11 4 21 16 441 84

12 3 22 9 484 66

13 4 21 16 441 84

14 3 21 9 441 63

15 4 22 16 484 88

16 3 21 9 441 63

17 4 23 16 529 92

18 3 21 9 441 63

19 5 22 25 484 110

20 3 21 9 441 63

21 5 21 25 441 105

22 4 21 16 441 84

23 3 21 9 441 63

24 4 22 16 484 88

25 3 21 9 441 63

26 4 22 16 484 88

27 4 21 16 441 84

28 5 22 25 484 110

29 3 21 9 441 63

30 4 21 16 441 84

∑ 115 642 455 13750 2467

Page 173: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 174: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 5 dalam kuisioner Performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 5 21 25 441 105

2 5 21 25 441 105

3 4 21 16 441 84

4 5 21 25 441 105

5 5 21 25 441 105

6 4 21 16 441 84

7 5 23 25 529 115

8 4 22 16 484 88

9 5 22 25 484 110

10 5 21 25 441 105

11 4 21 16 441 84

12 5 22 25 484 110

13 4 21 16 441 84

14 5 21 25 441 105

15 4 22 16 484 88

16 5 21 25 441 105

17 5 23 25 529 115

18 5 21 25 441 105

19 4 22 16 484 88

20 5 21 25 441 105

21 4 21 16 441 84

22 4 21 16 441 84

23 5 21 25 441 105

24 4 22 16 484 88

25 5 21 25 441 105

26 5 22 25 484 110

27 4 21 16 441 84

28 5 22 25 484 110

29 4 21 16 441 84

30 5 21 25 441 105

∑ 138 642 642 13750 2954

Page 175: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 176: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil pengolahan data kuisioner performance man power

NO 1 2 3 4 5 ∑ ∑² 1 5 4 4 3 5 21 441

2 5 4 4 4 5 21 441

3 5 4 4 4 4 21 441

4 5 4 4 3 5 21 441

5 5 5 3 4 5 21 441

6 5 5 3 4 4 21 441

7 5 5 4 5 5 23 529

8 5 5 5 4 4 22 484

9 5 4 3 5 5 22 484

10 5 4 3 4 5 21 441

11 5 5 3 4 4 21 441

12 5 4 5 3 5 22 484

13 5 5 3 4 4 21 441

14 5 4 4 3 5 21 441

15 5 5 4 4 4 22 484

16 5 4 4 3 5 21 441

17 5 5 5 4 5 23 529

18 5 5 4 3 5 21 441

19 5 4 5 5 4 22 484

20 5 4 4 3 5 21 441

21 5 5 3 5 4 21 441

22 5 4 5 4 4 21 441

23 5 4 5 3 5 21 441

24 5 5 4 4 4 22 484

25 5 4 4 3 5 21 441

26 5 4 5 4 5 22 484

27 5 5 4 4 4 21 441

28 5 5 3 5 5 22 484

29 5 5 4 3 4 21 441

30 5 4 4 4 5 21 441

∑ 150 134 119 115 138 642 13750

Page 177: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel nilai reabilitas pada kuisioner Performance man power

variabel

indicator

nilai

realibilitas

Komandan

Satuan

1 0,2489

2 0,2489

3 0,4989

4 0,4722

5 0,24

∑ 1,7089

Variance total

��2 = ∑ �� − ∑ ���� = −

= ,

Untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus alpha yaitu :

� = [ �� − ] [ − ∑ ��2��2 ] = [ − ] [ − , , ] = − ,

Page 178: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

NO 1 2 3 4 5

1 4 5 5 4 3

2 4 5 4 5 3

3 4 4 4 5 3

4 5 4 5 4 4

5 4 5 4 5 3

6 4 4 4 4 4

7 5 4 4 4 3

8 5 4 4 5 3

9 4 4 4 5 3

10 4 5 5 5 4

11 4 5 4 5 4

12 4 4 4 4 5

13 4 4 4 5 3

14 4 5 4 4 3

15 5 4 5 4 4

16 5 4 5 4 3

17 4 5 4 5 4

18 4 4 4 4 4

19 5 4 5 4 3

20 5 4 4 4 4

21 5 4 5 5 4

22 4 5 4 5 4

23 4 4 5 4 4

24 4 4 5 4 4

25 5 4 4 4 3

26 4 4 5 5 4

27 4 5 4 4 4

28 4 5 4 4 3

29 5 4 4 4 3

30 5 4 4 4 3

Tabel Hasil Kuisioner Performance mesin mesin

Page 179: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 1 dalam kuisioner Performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 4 21 16 441 84

2 4 21 16 441 84

3 4 20 16 400 80

4 5 22 25 484 110

5 4 21 16 441 84

6 4 20 16 400 80

7 5 20 25 400 100

8 5 21 25 441 105

9 4 20 16 400 80

10 4 23 16 529 92

11 4 22 16 484 88

12 4 21 16 441 84

13 4 20 16 400 80

14 4 20 16 400 80

15 5 22 25 484 110

16 5 21 25 441 105

17 4 22 16 484 88

18 4 20 16 400 80

19 5 21 25 441 105

20 5 21 25 441 105

21 5 23 25 529 115

22 4 22 16 484 88

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 5 20 25 400 100

26 4 22 16 484 88

27 4 21 16 441 84

28 4 20 16 400 80

29 5 20 25 400 100

30 5 20 25 400 100

∑ 131 629 579 13213 2747

Page 180: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 181: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 2 dalam kuisioner Mesin

NO X Y X² Y² XY

1 5 21 25 441 105

2 5 21 25 441 105

3 4 20 16 400 80

4 4 22 16 484 88

5 5 21 25 441 105

6 4 20 16 400 80

7 4 20 16 400 80

8 4 21 16 441 84

9 4 20 16 400 80

10 5 23 25 529 115

11 5 22 25 484 110

12 4 21 16 441 84

13 4 20 16 400 80

14 5 20 25 400 100

15 4 22 16 484 88

16 4 21 16 441 84

17 5 22 25 484 110

18 4 20 16 400 80

19 4 21 16 441 84

20 4 21 16 441 84

21 4 23 16 529 92

22 5 22 25 484 110

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 4 20 16 400 80

26 4 22 16 484 88

27 5 21 25 441 105

28 5 20 25 400 100

29 4 20 16 400 80

30 4 20 16 400 80

∑ 130 629 570 13213 2729

Page 182: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 183: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 3 dalam kuisioner Performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 5 21 25 441 105

2 4 21 16 441 84

3 4 20 16 400 80

4 5 22 25 484 110

5 4 21 16 441 84

6 4 20 16 400 80

7 4 20 16 400 80

8 4 21 16 441 84

9 4 20 16 400 80

10 5 23 25 529 115

11 4 22 16 484 88

12 4 21 16 441 84

13 4 20 16 400 80

14 4 20 16 400 80

15 5 22 25 484 110

16 5 21 25 441 105

17 4 22 16 484 88

18 4 20 16 400 80

19 5 21 25 441 105

20 4 21 16 441 84

21 5 23 25 529 115

22 4 22 16 484 88

23 5 21 25 441 105

24 5 21 25 441 105

25 4 20 16 400 80

26 5 22 25 484 110

27 4 21 16 441 84

28 4 20 16 400 80

29 4 20 16 400 80

30 4 20 16 400 80

∑ 130 629 570 13213 2733

Page 184: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 185: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 4 dalam kuisioner mesin

NO X Y X² Y² XY

1 4 21 16 441 84

2 5 21 25 441 105

3 5 20 25 400 100

4 4 22 16 484 88

5 5 21 25 441 105

6 4 20 16 400 80

7 4 20 16 400 80

8 5 21 25 441 105

9 5 20 25 400 100

10 5 23 25 529 115

11 5 22 25 484 110

12 4 21 16 441 84

13 5 20 25 400 100

14 4 20 16 400 80

15 4 22 16 484 88

16 4 21 16 441 84

17 5 22 25 484 110

18 4 20 16 400 80

19 4 21 16 441 84

20 4 21 16 441 84

21 5 23 25 529 115

22 5 22 25 484 110

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 4 20 16 400 80

26 5 22 25 484 110

27 4 21 16 441 84

28 4 20 16 400 80

29 4 20 16 400 80

30 4 20 16 400 80

∑ 132 629 588 13213 2773

Page 186: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 187: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 5 dalam kuisioner Performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 3 21 9 441 63

2 3 21 9 441 63

3 3 20 9 400 60

4 4 22 16 484 88

5 3 21 9 441 63

6 4 20 16 400 80

7 3 20 9 400 60

8 3 21 9 441 63

9 3 20 9 400 60

10 4 23 16 529 92

11 4 22 16 484 88

12 5 21 25 441 105

13 3 20 9 400 60

14 3 20 9 400 60

15 4 22 16 484 88

16 3 21 9 441 63

17 4 22 16 484 88

18 4 20 16 400 80

19 3 21 9 441 63

20 4 21 16 441 84

21 4 23 16 529 92

22 4 22 16 484 88

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 3 20 9 400 60

26 4 22 16 484 88

27 4 21 16 441 84

28 3 20 9 400 60

29 3 20 9 400 60

30 3 20 9 400 60

∑ 106 629 384 13213 2231

Page 188: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 189: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil pengolahan data kuisioner Performance Mesin

NO 1 2 3 4 5 ∑ ∑² 1 4 5 5 4 3 21 441

2 4 5 4 5 3 21 441

3 4 4 4 5 3 20 400

4 5 4 5 4 4 22 484

5 4 5 4 5 3 21 441

6 4 4 4 4 4 20 400

7 5 4 4 4 3 20 400

8 5 4 4 5 3 21 441

9 4 4 4 5 3 20 400

10 4 5 5 5 4 23 529

11 4 5 4 5 4 22 484

12 4 4 4 4 5 21 441

13 4 4 4 5 3 20 400

14 4 5 4 4 3 20 400

15 5 4 5 4 4 22 484

16 5 4 5 4 3 21 441

17 4 5 4 5 4 22 484

18 4 4 4 4 4 20 400

19 5 4 5 4 3 21 441

20 5 4 4 4 4 21 441

21 5 4 5 5 4 23 529

22 4 5 4 5 4 22 484

23 4 4 5 4 4 21 441

24 4 4 5 4 4 21 441

25 5 4 4 4 3 20 400

26 4 4 5 5 4 22 484

27 4 5 4 4 4 21 441

28 4 5 4 4 3 20 400

29 5 4 4 4 3 20 400

30 5 4 4 4 3 20 400

∑ 131 130 130 132 106 629 13213

Page 190: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel nilai reabilitas pada kuisioner kinerja mesin

variabel

indicator nilai realibilitas

Fasilitas

1 0,2322

2 0,2222

3 0,2222

4 0,24

5 0,3156

∑ 1,2322

Variance total

��2 = ∑ �� − ∑ ���� = −

= ,

Untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus alpha yaitu :

� = [ �� − ] [ − ∑ ��2��2 ] = [ − ] [ − ,, ] = − ,

Page 191: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

NO 1 2

1 4 5

2 4 4

3 3 5

4 4 4

5 3 5

6 4 5

7 4 5

8 4 5

9 4 5

10 3 4

11 4 4

12 4 5

13 4 5

14 5 5

15 4 5

16 5 5

17 4 5

18 4 5

19 4 5

20 5 5

21 4 4

22 5 5

23 4 4

24 4 4

25 3 5

26 4 5

27 3 5

28 4 4

29 3 5

30 4 4

Tabel Hasil Kuisioner Performance Supply bahan baku

Page 192: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 1 dalam kuisioner Performance supply bahan

baku

NO X Y X² Y² XY

1 4 9 16 81 36

2 4 8 16 64 32

3 3 8 9 64 24

4 4 8 16 64 32

5 3 8 9 64 24

6 4 9 16 81 36

7 4 9 16 81 36

8 4 9 16 81 36

9 4 9 16 81 36

10 3 7 9 49 21

11 4 8 16 64 32

12 4 9 16 81 36

13 4 9 16 81 36

14 5 10 25 100 50

15 4 9 16 81 36

16 5 10 25 100 50

17 4 9 16 81 36

18 4 9 16 81 36

19 4 9 16 81 36

20 5 10 25 100 50

21 4 8 16 64 32

22 5 10 25 100 50

23 4 8 16 64 32

24 4 8 16 64 32

25 3 8 9 64 24

26 4 9 16 81 36

27 3 8 9 64 24

28 4 8 16 64 32

29 3 8 9 64 24

30 4 8 16 64 32

∑ 118 259 474 2253 1029

Page 193: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 194: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 2 dalam kuisioner Performance Supply bahan baku

NO X Y X² Y² XY

1 5 9 25 81 45

2 4 8 16 64 32

3 5 8 25 64 40

4 4 8 16 64 32

5 5 8 25 64 40

6 5 9 25 81 45

7 5 9 25 81 45

8 5 9 25 81 45

9 5 9 25 81 45

10 4 7 16 49 28

11 4 8 16 64 32

12 5 9 25 81 45

13 5 9 25 81 45

14 5 10 25 100 50

15 5 9 25 81 45

16 5 10 25 100 50

17 5 9 25 81 45

18 5 9 25 81 45

19 5 9 25 81 45

20 5 10 25 100 50

21 4 8 16 64 32

22 5 10 25 100 50

23 4 8 16 64 32

24 4 8 16 64 32

25 5 8 25 64 40

26 5 9 25 81 45

27 5 8 25 64 40

28 4 8 16 64 32

29 5 8 25 64 40

30 4 8 16 64 32

∑ 141 259 669 2253 1224

Page 195: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 196: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil pengolahan data kuisioner Performance Supply bahan baku

NO 1 2 ∑ ∑² 1 4 5 9 81

2 4 4 8 64

3 3 5 8 64

4 4 4 8 64

5 3 5 8 64

6 4 5 9 81

7 4 5 9 81

8 4 5 9 81

9 4 5 9 81

10 3 4 7 49

11 4 4 8 64

12 4 5 9 81

13 4 5 9 81

14 5 5 10 100

15 4 5 9 81

16 5 5 10 100

17 4 5 9 81

18 4 5 9 81

19 4 5 9 81

20 5 5 10 100

21 4 4 8 64

22 5 5 10 100

23 4 4 8 64

24 4 4 8 64

25 3 5 8 64

26 4 5 9 81

27 3 5 8 64

28 4 4 8 64

29 3 5 8 64

30 4 4 8 64

∑ 118 141 259 2253

Page 197: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel nilai reabilitas pada kuisioner Performance supply bahan baku

variabel

indicator nilai realibilitas

kinerja Satuan

1 0,3289

2 0,21

∑ 0,2694

Variance total

��2 = ∑ �� − ∑ ���� = −

= ,

Untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus alpha yaitu :

� = [ �� − ] [ − ∑ ��2��2 ] = [ − ] [ − , , ] = ,

Page 198: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil uji validitas

NO variabel indicator

r

hitung r tabel keterangan

Man power

1 1 0,4624 0,374 valid

2 2 0,4624 0,374 valid

3 3 0,5398 0,374 valid

4 4 0,4763 0,374 valid

5 5 0,589 0,374 valid

Mesin

1 1 0,4278 0,374 valid

2 2 0,5583 0,374 valid

3 3 0,5684 0,374 valid

4 4 0,4027 0,374 valid

5 5 0,555 0,374 valid

Supply bahan

baku

1 1 0,5069 0,374 valid

2 2 0,4272 0,374 valid

Tabel hasil uji reabilitas

NO variabel indicator realibilitas hitung

Komandan Satuan

1 1 0,2489

2 2 0,2489

3 3 0,4989

4 4 0,4722

5 5 0,24

Fasilitas

1 1 0,2322

2 2 0,2222

3 3 0,2222

4 4 0,24

5 5 0,3156

Fasilitas

1 1 0,3289

2 2 0,21

Page 199: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil uji total realibilitas

NO variabel indicator ��2 �

1 Performance man

power

0,37 -4,86

2 Performance mesin 0,83 -0,6

3 Performance supply

bahan baku

0,5656 0,9262

Page 200: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Kuisioner keadaan perusahaan

Tabel kuisioner performance man power

No Performance man power SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Karyawan mengetahui bahwa kualitas dapat

meningkatkan kualitas

2 Karyawan biasanya dengan cepat

memperbaiki prestasi kerjanya yang buruk

3 Karyawan meningkatkan kualitas karena

perintah dari pemimpin

4 Perusahaan meminta pendapat karyawan

dalam usaha memperbaiki kualitas

5 Karyawan memiliki sikap kreatif dan

inovatif

Page 201: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel kuisioner performance mesin

No Performance man power Jawaban

SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Mesin berteknologi modern dengan system

otomasi

2

Mesin yang berteknologi modern dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantiti

produknya

3 Untuk pengoperasian mesin karyawan harus

sesuai dengan standar operation

4 Preventife maintenance dilakukan sesuai

jadwal perawatannya

5 Mesin pada saat operation jarang mengalami

trouble

Tabel kuisioner performance supply bahan baku

No Performance supply bahan baku SS ST RG TS STS

Indikator 5 4 3 2 1

1 Material maupun supply bahan baku sesuai

spesifikasi kualitasnya

2 Supplay bahan baku ke produksi sesuai

work instruksi

Page 202: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

NO 1 2 3 4 5

1 4 5 5 4

3

2 4 5 4 5

3

3 4 4 4 5

3

4 5 4 5 4

4

5 4 5 4 5

3

6 4 4 4 4

4

7 5 4 4 4

3

8 5 4 4 5

3

9 4 4 4 5

3

10 4 5 5 5

4

11 4 5 4 5

4

12 4 4 4 4

5

13 4 4 4 5

3

14 4 5 4 4

3

15 5 4 5 4

4

16 5 4 5 4

3

17 4 5 4 5

4

18 4 4 4 4

4

19 5 4 5 4

3

20 5 4 4 4

4

21 5 4 5 5

4

22 4 5 4 5

4

23 4 4 5 4

4

24 4 4 5 4

4

25 5 4 4 4

3

26 4 4 5 5

4

27 4 5 4 4

4

28 4 5 4 4

3

29 5 4 4 4

3

30 5 4 4 4

3

Tabel Hasil Kuisioner performance man power

Page 203: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 1 dalam kuisioner performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 4 21 16 441 84

2 4 21 16 441 84

3 4 20 16 400 80

4 5 22 25 484 110

5 4 21 16 441 84

6 4 20 16 400 80

7 5 20 25 400 100

8 5 21 25 441 105

9 4 20 16 400 80

10 4 23 16 529 92

11 4 22 16 484 88

12 4 21 16 441 84

13 4 20 16 400 80

14 4 20 16 400 80

15 5 22 25 484 110

16 5 21 25 441 105

17 4 22 16 484 88

18 4 20 16 400 80

19 5 21 25 441 105

20 5 21 25 441 105

21 5 23 25 529 115

22 4 22 16 484 88

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 5 20 25 400 100

26 4 22 16 484 88

27 4 21 16 441 84

28 4 20 16 400 80

29 5 20 25 400 100

30 5 20 25 400 100

∑ 131 629 579 13213 2747

Page 204: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji Validitas

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 205: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 2 dalam kuisioner performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 5 21 25 441 105

2 5 21 25 441 105

3 4 20 16 400 80

4 4 22 16 484 88

5 5 21 25 441 105

6 4 20 16 400 80

7 4 20 16 400 80

8 4 21 16 441 84

9 4 20 16 400 80

10 5 23 25 529 115

11 5 22 25 484 110

12 4 21 16 441 84

13 4 20 16 400 80

14 5 20 25 400 100

15 4 22 16 484 88

16 4 21 16 441 84

17 5 22 25 484 110

18 4 20 16 400 80

19 4 21 16 441 84

20 4 21 16 441 84

21 4 23 16 529 92

22 5 22 25 484 110

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 4 20 16 400 80

26 4 22 16 484 88

27 5 21 25 441 105

28 5 20 25 400 100

29 4 20 16 400 80

30 4 20 16 400 80

∑ 130 629 570 13213 2729

Page 206: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji Validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 207: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 3 dalam kuisioner performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 5 21 25 441 105

2 4 21 16 441 84

3 4 20 16 400 80

4 5 22 25 484 110

5 4 21 16 441 84

6 4 20 16 400 80

7 4 20 16 400 80

8 4 21 16 441 84

9 4 20 16 400 80

10 5 23 25 529 115

11 4 22 16 484 88

12 4 21 16 441 84

13 4 20 16 400 80

14 4 20 16 400 80

15 5 22 25 484 110

16 5 21 25 441 105

17 4 22 16 484 88

18 4 20 16 400 80

19 5 21 25 441 105

20 4 21 16 441 84

21 5 23 25 529 115

22 4 22 16 484 88

23 5 21 25 441 105

24 5 21 25 441 105

25 4 20 16 400 80

26 5 22 25 484 110

27 4 21 16 441 84

28 4 20 16 400 80

29 4 20 16 400 80

30 4 20 16 400 80

∑ 130 629 570 13213 2733

Page 208: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji Validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 209: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 4 dalam kuisioner Performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 4 21 16 441 84

2 5 21 25 441 105

3 5 20 25 400 100

4 4 22 16 484 88

5 5 21 25 441 105

6 4 20 16 400 80

7 4 20 16 400 80

8 5 21 25 441 105

9 5 20 25 400 100

10 5 23 25 529 115

11 5 22 25 484 110

12 4 21 16 441 84

13 5 20 25 400 100

14 4 20 16 400 80

15 4 22 16 484 88

16 4 21 16 441 84

17 5 22 25 484 110

18 4 20 16 400 80

19 4 21 16 441 84

20 4 21 16 441 84

21 5 23 25 529 115

22 5 22 25 484 110

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 4 20 16 400 80

26 5 22 25 484 110

27 4 21 16 441 84

28 4 20 16 400 80

29 4 20 16 400 80

30 4 20 16 400 80

∑ 132 629 588 13213 2773

Page 210: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji Validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 211: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 5 dalam kuisioner Performance man power

NO X Y X² Y² XY

1 3 21 9 441 63

2 3 21 9 441 63

3 3 20 9 400 60

4 4 22 16 484 88

5 3 21 9 441 63

6 4 20 16 400 80

7 3 20 9 400 60

8 3 21 9 441 63

9 3 20 9 400 60

10 4 23 16 529 92

11 4 22 16 484 88

12 5 21 25 441 105

13 3 20 9 400 60

14 3 20 9 400 60

15 4 22 16 484 88

16 3 21 9 441 63

17 4 22 16 484 88

18 4 20 16 400 80

19 3 21 9 441 63

20 4 21 16 441 84

21 4 23 16 529 92

22 4 22 16 484 88

23 4 21 16 441 84

24 4 21 16 441 84

25 3 20 9 400 60

26 4 22 16 484 88

27 4 21 16 441 84

28 3 20 9 400 60

29 3 20 9 400 60

30 3 20 9 400 60

∑ 106 629 384 13213 2231

Page 212: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji Validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= , Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 213: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel pengolahan data kuisioner performance man power

NO 1 2 3 4 5 ∑ ∑² 1 4 5 5 4 3 21 441

2 4 5 4 5 3 21 441

3 4 4 4 5 3 20 400

4 5 4 5 4 4 22 484

5 4 5 4 5 3 21 441

6 4 4 4 4 4 20 400

7 5 4 4 4 3 20 400

8 5 4 4 5 3 21 441

9 4 4 4 5 3 20 400

10 4 5 5 5 4 23 529

11 4 5 4 5 4 22 484

12 4 4 4 4 5 21 441

13 4 4 4 5 3 20 400

14 4 5 4 4 3 20 400

15 5 4 5 4 4 22 484

16 5 4 5 4 3 21 441

17 4 5 4 5 4 22 484

18 4 4 4 4 4 20 400

19 5 4 5 4 3 21 441

20 5 4 4 4 4 21 441

21 5 4 5 5 4 23 529

22 4 5 4 5 4 22 484

23 4 4 5 4 4 21 441

24 4 4 5 4 4 21 441

25 5 4 4 4 3 20 400

26 4 4 5 5 4 22 484

27 4 5 4 4 4 21 441

28 4 5 4 4 3 20 400

29 5 4 4 4 3 20 400

30 5 4 4 4 3 20 400

∑ 131 130 130 132 106 629 13213

Page 214: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel nilai reabilitas pada kuisioner performance man power

variabel

indikator nilai realibilitas

Performance

Man power

1 0,2322

2 0,2222

3 0,2222

4 0,24

5 0,3156

∑ 1,2322

Variance total

��2 = ∑ �� − ∑ ���� = −

= ,

Untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus alpha yaitu :

� = [ �� − ] [ − ∑ ��2��2 ] = [ − ] [ − ,, ] = − ,

Page 215: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Kuisioner Performance Mesin

NO 1 2 3 4 5

1 4 5 4 5 5

2 4 4 5 5 5

3 3 5 4 5 4

4 4 4 5 3 5

5 3 5 4 5 4

6 4 5 5 3 5

7 4 5 5 5 4

8 4 5 5 5 5

9 4 5 4 3 4

10 3 4 4 5 5

11 4 4 4 5 5

12 4 5 5 5 4

13 4 5 5 5 5

14 5 5 5 4 4

15 4 5 5 5 4

16 5 5 4 4 5

17 4 5 5 4 5

18 4 5 4 4 5

19 4 5 5 5 5

20 5 5 5 4 4

21 4 4 5 5 5

22 5 5 4 5 5

23 4 4 5 4 5

24 4 4 5 4 5

25 3 5 5 5 5

26 4 5 5 5 4

27 3 5 4 4 5

28 4 4 5 5 5

29 3 5 5 5 4

30 4 4 5 4 5

∑ 118 141 140 135 140

rata-rata 3,93 4,7 4,6 4,5 4,6

Page 216: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pertanyaan 1 dalam kuisioner Performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 4 23 16 529 92

2 4 23 16 529 92

3 3 21 9 441 63

4 4 21 16 441 84

5 3 21 9 441 63

6 4 22 16 484 88

7 4 23 16 529 92

8 4 24 16 576 96

9 4 20 16 400 80

10 3 21 9 441 63

11 4 22 16 484 88

12 4 23 16 529 92

13 4 24 16 576 96

14 5 23 25 529 115

15 4 23 16 529 92

16 5 23 25 529 115

17 4 23 16 529 92

18 4 22 16 484 88

19 4 24 16 576 96

20 5 23 25 529 115

21 4 23 16 529 92

22 5 24 25 576 120

23 4 22 16 484 88

24 4 22 16 484 88

25 3 23 9 529 69

26 4 23 16 529 92

27 3 21 9 441 63

28 4 23 16 529 92

29 3 22 9 484 66

30 4 22 16 484 88

∑ 118 674 474 15174 2660

Page 217: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 218: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pertanyaan 2 dalam kuisioner performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 5 23 25 529 115

2 4 23 16 529 92

3 5 21 25 441 105

4 4 21 16 441 84

5 5 21 25 441 105

6 5 22 25 484 110

7 5 23 25 529 115

8 5 24 25 576 120

9 5 20 25 400 100

10 4 21 16 441 84

11 4 22 16 484 88

12 5 23 25 529 115

13 5 24 25 576 120

14 5 23 25 529 115

15 5 23 25 529 115

16 5 23 25 529 115

17 5 23 25 529 115

18 5 22 25 484 110

19 5 24 25 576 120

20 5 23 25 529 115

21 4 23 16 529 92

22 5 24 25 576 120

23 4 22 16 484 88

24 4 22 16 484 88

25 5 23 25 529 115

26 5 23 25 529 115

27 5 21 25 441 105

28 4 23 16 529 92

29 5 22 25 484 110

30 4 22 16 484 88

∑ 141 674 669 15174 3171

Page 219: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 220: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pertanyaan 3 dalam kuisioner performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 4 23 16 529 92

2 5 23 25 529 115

3 4 21 16 441 84

4 5 21 25 441 105

5 4 21 16 441 84

6 5 22 25 484 110

7 5 23 25 529 115

8 5 24 25 576 120

9 4 20 16 400 80

10 4 21 16 441 84

11 4 22 16 484 88

12 5 23 25 529 115

13 5 24 25 576 120

14 5 23 25 529 115

15 5 23 25 529 115

16 4 23 16 529 92

17 5 23 25 529 115

18 4 22 16 484 88

19 5 24 25 576 120

20 5 23 25 529 115

21 5 23 25 529 115

22 4 24 16 576 96

23 5 22 25 484 110

24 5 22 25 484 110

25 5 23 25 529 115

26 5 23 25 529 115

27 4 21 16 441 84

28 5 23 25 529 115

29 5 22 25 484 110

30 5 22 25 484 110

∑ 140 674 660 15174 3152

Page 221: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 222: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pertanyaan 4 dalam kuisioner performance mesin.

NO X Y X² Y² XY

1 5 23 25 529 115

2 5 23 25 529 115

3 5 21 25 441 105

4 3 21 9 441 63

5 5 21 25 441 105

6 3 22 9 484 66

7 5 23 25 529 115

8 5 24 25 576 120

9 3 20 9 400 60

10 5 21 25 441 105

11 5 22 25 484 110

12 5 23 25 529 115

13 5 24 25 576 120

14 4 23 16 529 92

15 5 23 25 529 115

16 4 23 16 529 92

17 4 23 16 529 92

18 4 22 16 484 88

19 5 24 25 576 120

20 4 23 16 529 92

21 5 23 25 529 115

22 5 24 25 576 120

23 4 22 16 484 88

24 4 22 16 484 88

25 5 23 25 529 115

26 5 23 25 529 115

27 4 21 16 441 84

28 5 23 25 529 115

29 5 22 25 484 110

30 4 22 16 484 88

∑ 135 674 621 15174 3043

Page 223: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 224: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pertanyaan 5 dalam kuisioner performance mesin

NO X Y X² Y² XY

1 5 23 25 529 115

2 5 23 25 529 115

3 4 21 16 441 84

4 5 21 25 441 105

5 4 21 16 441 84

6 5 22 25 484 110

7 4 23 16 529 92

8 5 24 25 576 120

9 4 20 16 400 80

10 5 21 25 441 105

11 5 22 25 484 110

12 4 23 16 529 92

13 5 24 25 576 120

14 4 23 16 529 92

15 4 23 16 529 92

16 5 23 25 529 115

17 5 23 25 529 115

18 5 22 25 484 110

19 5 24 25 576 120

20 4 23 16 529 92

21 5 23 25 529 115

22 5 24 25 576 120

23 5 22 25 484 110

24 5 22 25 484 110

25 5 23 25 529 115

26 4 23 16 529 92

27 5 21 25 441 105

28 5 23 25 529 115

29 4 22 16 484 88

30 5 22 25 484 110

∑ 140 674 660 15174 3148

Page 225: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas

� = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2] � = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 226: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil pengolahan data kuisioner performance mesin

NO 1 2 3 4 5 ∑ ∑² 1 4 5 4 5 5 23 529

2 4 4 5 5 5 23 529

3 3 5 4 5 4 21 441

4 4 4 5 3 5 21 441

5 3 5 4 5 4 21 441

6 4 5 5 3 5 22 484

7 4 5 5 5 4 23 529

8 4 5 5 5 5 24 576

9 4 5 4 3 4 20 400

10 3 4 4 5 5 21 441

11 4 4 4 5 5 22 484

12 4 5 5 5 4 23 529

13 4 5 5 5 5 24 576

14 5 5 5 4 4 23 529

15 4 5 5 5 4 23 529

16 5 5 4 4 5 23 529

17 4 5 5 4 5 23 529

18 4 5 4 4 5 22 484

19 4 5 5 5 5 24 576

20 5 5 5 4 4 23 529

21 4 4 5 5 5 23 529

22 5 5 4 5 5 24 576

23 4 4 5 4 5 22 484

24 4 4 5 4 5 22 484

25 3 5 5 5 5 23 529

26 4 5 5 5 4 23 529

27 3 5 4 4 5 21 441

28 4 4 5 5 5 23 529

29 3 5 5 5 4 22 484

30 4 4 5 4 5 22 484

∑ 118 141 140 135 140 674 15174

Page 227: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel 4.22 nilai reabilitas pada kuisioner performance mesin

variabel indicator nilai realibilitas

Performance mesin

1 0,3289

2 0,21

3 0,2222

4 0,45

5 0,2222

∑ 1,4333

Variance total

��2 = ∑ �� − ∑ ���� = −

= ,

Untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus alpha yaitu :

� = [ �� − ] [ − ∑ ��2��2 ] = [ − ] [ − , , ] = − ,

Page 228: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Kuisioner Performance supply bahan baku

No 1 2

1 5 4

2 5 4

3 5 4

4 4 4

5 4 4

6 4 5

7 4 4

8 4 4

9 4 4

10 4 4

11 5 4

12 3 4

13 5 5

14 4 4

15 4 4

16 4 4

17 5 5

18 4 4

19 4 4

20 4 4

21 4 4

22 5 5

23 4 4

24 4 4

25 4 4

26 4 4

27 5 5

28 5 5

29 5 5

30 5 4

∑ 130 127

Page 229: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 1 dalam performance supply bahan baku

NO X Y X² Y² XY

1 5 9 25 81 45

2 5 9 25 81 45

3 5 9 25 81 45

4 4 8 16 64 32

5 4 8 16 64 32

6 4 9 16 81 36

7 4 8 16 64 32

8 4 8 16 64 32

9 4 8 16 64 32

10 4 8 16 64 32

11 5 9 25 81 45

12 3 7 9 49 21

13 5 10 25 100 50

14 4 8 16 64 32

15 4 8 16 64 32

16 4 8 16 64 32

17 5 10 25 100 50

18 4 8 16 64 32

19 4 8 16 64 32

20 4 8 16 64 32

21 4 8 16 64 32

22 5 10 25 100 50

23 4 8 16 64 32

24 4 8 16 64 32

25 4 8 16 64 32

26 4 8 16 64 32

27 5 10 25 100 50

28 5 10 25 100 50

29 5 10 25 100 50

30 5 9 25 81 45

∑ 130 257 572 2223 1126

Page 230: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2]

� = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 231: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel Hasil Uji Validitas pada pertanyaan 2 dalam performance supply bahan baku

NO X Y X² Y² XY

1 4 9 16 81 36

2 4 9 16 81 36

3 4 9 16 81 36

4 4 8 16 64 32

5 4 8 16 64 32

6 5 9 25 81 45

7 4 8 16 64 32

8 4 8 16 64 32

9 4 8 16 64 32

10 4 8 16 64 32

11 4 9 16 81 36

12 4 7 16 49 28

13 5 10 25 100 50

14 4 8 16 64 32

15 4 8 16 64 32

16 4 8 16 64 32

17 5 10 25 100 50

18 4 8 16 64 32

19 4 8 16 64 32

20 4 8 16 64 32

21 4 8 16 64 32

22 5 10 25 100 50

23 4 8 16 64 32

24 4 8 16 64 32

25 4 8 16 64 32

26 4 8 16 64 32

27 5 10 25 100 50

28 5 10 25 100 50

29 5 10 25 100 50

30 4 9 16 81 36

∑ 127 257 543 2223 1097

Page 232: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Uji validitas � = � ∑ � � − ∑ � ∑ �√[� ∑ �2 − ∑ � 2][� ∑ �2 − ∑ � 2]

� = −√[ − 2][ − 2] = ,

= ,

Uji realibilitas �� = ∑ �� − ∑ ����

= −

= ,

Page 233: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel hasil pengolahan data kuisioner performance supply bahan baku

No 1 2 ∑ ∑² 1 5 4 9 81

2 5 4 9 81

3 5 4 9 81

4 4 4 8 64

5 4 4 8 64

6 4 5 9 81

7 4 4 8 64

8 4 4 8 64

9 4 4 8 64

10 4 4 8 64

11 5 4 9 81

12 3 4 7 49

13 5 5 10 100

14 4 4 8 64

15 4 4 8 64

16 4 4 8 64

17 5 5 10 100

18 4 4 8 64

19 4 4 8 64

20 4 4 8 64

21 4 4 8 64

22 5 5 10 100

23 4 4 8 64

24 4 4 8 64

25 4 4 8 64

26 4 4 8 64

27 5 5 10 100

28 5 5 10 100

29 5 5 10 100

30 5 4 9 81

∑ 130 127 257 2223

Page 234: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Tabel nilai reabilitas pada kuisioner performance supply bahan baku

Variabel indicator

Nilai reabilitas

1

0,29

2

0,18

0,47

Variance total

��2 = ∑ �� − ∑ ���� = − 2

= ,

Untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus alpha yaitu :

� = [ �� − ] [ − ∑ ��2��2 ] = [ − ] [ − ,, ]

= ,

Page 235: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Lampiran - 1

Page 236: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

Lampiran - 2