penerapan total quality management (tqm) …masukkan bagi manajemen perguruan tinggi agama islam...

124
PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERGURUAN TINGGI DALAM PELAYANAN MAHASISWA ASING DI INTERNATIONAL ISLAMIC UNIVERSITY MALAYSIA LAPORAN HASIL PENELITIAN Disusun Oleh: Dr. Siti Jumaeda, M.Pd.I Yati Iyama PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN AMBON 2017

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERGURUAN

TINGGI DALAM PELAYANAN MAHASISWA ASING DI INTERNATIONAL

ISLAMIC UNIVERSITY MALAYSIA

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Disusun Oleh:

Dr. Siti Jumaeda, M.Pd.I

Yati Iyama

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN AMBON

2017

Page 2: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara
Page 3: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Signifikansi Akademik

Total Quality Mangement (TQM) berasal dari dunia bisnis dan

khususnya dalam dunia perusahaan. Oleh karena itu, untuk memahami TQM

harus merujuk pada dunia asalnya. Hal ini bukan berarti bahwa metode bisnis

lebih unggul dari pada praktek pendidikan, atau bahwa pendidikan akan bisa

ditingkatkan hanya dengan mengadopsi bahasa komersial. Lebih dari itu,

justru dunia bisnis dapat belajar dari metode yang diterapkan di beberapa

sekolah.

pada era kontemporer, dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya

model pengelolaan pendidikan berbasis industri. Pengelolaan model ini

menuntut adanya upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk

meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan manajemen perusahaan.

Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer dengan

sebutan istilah "Total Quality Education (TQE)", dan di dunia pendidikan

nasional dikenal dengan istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Sekolah (MPMBS). Dasar dari manajemen ini dikembangkan dari konsep

TQM, yang pada mulanya diterapkan pada dunia bisnis. Secara filosofis,

konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten terhadap perbaikan

yang berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Page 4: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

2

Total Quality Mangement (TQM) dalam pendidikan ini mendapatkan

perhatian serius dalam National Quality Servey (1991). Hal ini menunjukkan

bahwa TQM dan isu-isu mutu secara umum mengundang perhatian publik.

Dalam beberapa tahun terakhir, isu tersebut semakin meningkat. Masyarakat

dari semua sektor pendidikan sekarang telah menunjukkan minatnya.

Beberapa institusi mulai mewujudkan filosofi TQM ke dalam praktek.

Perkembangan minat ini telah memberikan stimulan pada tuntutan publikasi

isu-isu TQM dalam dunia pendidikan.2

Era liberalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan,

akibatnya persaingan semakin tajam. Lembaga pendidikan tinggi yang dulu

bersaing hanya pada tingkat lokal, regional atau nasional kini harus pula

bersaing dengan lembaga pendidikan tinggi dari seluruh penjuru dunia,

dengan tujuan menghasilkan lulusan berkualitas yang dapat bersaing dalam

pasar global. Hal tersebut dapat membuka peluang yang menguntungkan,

tetapi dapat pula menjadi hambatan yang merugikan sektor jasa pendidikan

tinggi negara berkembang. Perdagangan bebas jasa pendidikan tinggi, jika

dilaksanakan dalam kondisi interdependesi simetris antarnegara atau

lembaga pendidikan tinggi, maka dapat membuka lebar pintu menuju pasar

kerja global, khususnya pada ekonomi negara maju yang telah mampu

mengembangkan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based

2 Ruslan Fariadi, Total Quality Managment (TQM) dan Implementasinya dalam Pendidikan, Artikel

Pendidikan dan Islam, 2010

Page 5: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

3

economy). Namun jika penyediaan jasa pendidikan tinggi lebih dilandasi motif

profit semata, maka tujuan-tujuan pendidikan akan dikorbankan.

Hal ini menjadi acuan bagi pendidikan tinggi untuk lebih meningkatkan

produktivitas dan kualitas usahanya agar tujuan organisasi yang telah

dicanangkan dapat tercapai. Keberhasilan di negara-negara maju banyak

didorong oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dari pada

ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, atas dasar itulah maka tidak

dapat dipungkiri pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya

manusia merupakan prioritas dan tantangan yang harus dihadapi dalam era

Globalisasi. Salah satu usaha lembaga pendidikan tinggi untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah dengan penerapan system

Total Quality Management (TQM) yang merupakan suatu pendekatan dalam

menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing institusi melalui

perbaikan secara berkesinambungan atas produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungannya. Agar pendidikan tinggi memiliki daya saing yang tinggi dalam

skala global, maka harus mampu melakukan pekerjaan secara lebih baik,

efektif dan efisien dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Total Quality Management dalam perguruan tinggi memiliki komponen

utama, yaitu: Riset pasar tenaga kerja, desain proses pendidikan tinggi,

operasional proses pendidikan tinggi, dan penyerahan lulusan yang

kompetitif dan berkualitas ke pasar tenaga kerja. Korelasi yang kuat dan

signifikan antara komponen Total Quality Management (TQM) dengan

Page 6: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

4

manajemen yang mendukung kualitas pelayanan mahasiswa, yang

diterapkan oleh lembaga pendidikan tinggi di Malaysia, merupakan suatu

keuntungan utama dalam membina hubungan dengan lembaga pendidikan

tinggi Internasional.

Malaysia sebagai negara yang stabil politik dan ekonominya, serta

menjamin kehidupan yang aman dan harmonis. Kondisi inilah yang

mendorong pendidikan tinggi luar dari berbagai negara di dunia merasa

tertarik untuk datang ke Malaysia, dengan tujuan berinvestasi di bidang

pendidikan tinggi dengan kerja sama dengan pendidikan tinggi lokal, dengan

alasan bahwa belajar di Malaysia lebih murah dan kualitas pendidikannya

tidak kalah jika dibandingkan di negara barat seperti Australia, Inggris, dan

Amerika Serikat. Karena itu, Malaysia membuka peluang yang besar bagi

mahasiswa asing untuk belajar di negara jiran ini. Dengan demikian

peningkatan anggaran pendidikan sebagai kebijakan pemerintah bertujuan

untuk mengedepankan pendidikan dengan berorientasi pada peningkatan

kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Dampak dari program

pemerintah, pada sektor prioritas pembangunan pendidikan khususnya

pendidikan tinggi terbukti menjadi pilar penting bagi kemajuan Malaysia.

Tingkat kesejahteraan masyarakat, diukur dari indikator pendidikan, ekonomi,

dan kesehatan. Salah satu landasan kebijakan pemerintah Malaysia dalam

meningkatkan mutu pendidikan adalah perbaikan manajemen. Peningkatan

kualitas pendidikan khususnya pendidikan tinggi di Malaysia mendorong

Page 7: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

5

pemerintah untuk lebih mengfokuskan kebijakan yang mengarah kepada

manajemen pendidikan tinggi yang lebih terarah. Sementara sistem

manajemen pendidikan tinggi kita masih agak rapuh sehingga memerlukan

informasi-informasi segar yang kemungkinan besar dapat mempengaruhi

peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Sumber pengetahuan

yang perlu dikaji dan diteliti, adalah sistem manajemen pendidikan tinggi di

Malaysia yang memiliki landasan kebijakan peningkatan kualitas pendidikan

tinggi yang sangat oriented terhadap kebutuhan negara-negara lain. Hampir

semua perguruan tinggi di Malaysia bekerja sama dengan perguruan tinggi

asing diantaranya adalah Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia,

International Islamic University Malaysia (IIUM) dan universitas lainnya,

namun yang memiliki pengaruh yang lebih dominan adalah International

Islamic University Malaysia (IIUM).

International Islamic University Malaysia, adalah Universitas yang unik

di Malaysia karena memadukan kemoderenan dengan nilai-nilai tradisonal

serta sifat moral yang baik, dan mahasiswanya berasal lebih dari berbagai

negara. Yang lebih menarik adalah penerapan sistem manajemen pendidikan

tinggi yang menjadi pusat perhatian mahasiswa asing di seluruh dunia untuk

menjadi calon mahasiswa adalah, biaya pendidikan sangat murah,

pelayanannya sangat memuaskan, aman, fasilitas memadai dan alat

komuikasi yang lengkap, sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan

menggunakan dua bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Penerapan

Page 8: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

6

Total Quality Manajemen (TQM), telah banyak memberikan dampak positif

terhadap citra, international Islamic University Malaysia(UIIM), sehingga

hampir seluruh perguruan tinggi di kawasan Asia merekomendasikan

mahasiswa untuk melakukan studi di Universitas ini. Jika dirasionalkan dari

beberapa tingkat keberhasilnya maka Total Quality Manajemen (TQM)

merupakan kunci keberhasilan di Universitas Islam Internasional Malaysia

(UIIM).3

Karena Total Quality Manajemen itu sendiri adalah salah satu sistem

manajemen pendidikan secara terpadu dan menyeluruh sehingga seluruh

komponen internal maupun eksternal perguruan tinggi tersebut disentuh dan

didorong sedemikian rupa sehingga semua mahasiswa maupun calon

mahasiwa lebih aman dan nyaman untuk belajar dan mendaftarkan diri.

Hal ini menunjukan bahwa International Islamic University Malaysia

(IIUM), sangat tepat untuk dijadikan obyek study pengembangan ilmu

pengetahuan. Penerapan sistem manajemen terpadu yang berorientasi pada

kepuasaan pelanggan mahasiswa sangat memberikan alasan kuat untuk

dijadikan pusat belajar.

B. Signifikansi Penelitian

Muara penelitian ini, secara teori akademis, diharapkan mampu

memperkaya khasanah kepustakaan kependidikan dan memberikan

3 Ahmad Hamid, Aplikasi Total Quality Management di Pendidikan Tinggi Malaysia, 2012.

Page 9: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

7

insprirasi bagi pimpinan perguruan tinggi agar lebih mengfokuskan kebijakan

yang mengarah kepada manajemen pendidikan tinggi yang lebih terarah,

sehingga sistem manajemen pendidikan tinggi yang masih rapuh dapat

ditingkatkan melalui informasi-informasi segar yang kemungkinan besar

dapat mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN

Ambon mengenai pengaplikasian Total Quality Management pendidikan

tinggi yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas yang dapat bersaing

dalam pasar global.

Untuk dapat mengungkap kinerja, hasil dan dampak lembaga

pendidikan secara periodik dan teratur diperlukan adanya evaluasi, sehingga

evaluasi tersebut sekaligus menjadi bagian dari manajemen pendidikan.

Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerjasama

yang sistematik dan komprehensif untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai upaya yang

terkoordinasikan secara sistematik dan sistemik untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga mengandung arti segala

sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk

mencapai produktivitas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Produktivitas dalam arti teknis mengacu kepada derajat keefektifan,

efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Sedangkan dalam pengertian

Page 10: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

8

perilaku, produktivitas merupakan sikap mental yang senantiasa berusaha

untuk terus berkembang. Berdasarkan pengertian teknis produktivitas dapat

diukur dengan dua standar utama, yaitu produktivitas fisik dan produktivitas

nilai. Secara fisik, produktivitas diukur secara kuantitatif seperti banyaknya

keluaran (panjang, berat, lamanya waktu, jumlah). Sedangkan berdasarkan

nilai produktivitas diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku,

disiplin, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan/tugas. Oleh karena itu

mengukur tingkat produktivitas tidaklah mudah, di samping banyaknya

variable, juga ukuran yang digunakan sangat bervariasi. Secara khusus di

bidang pendidikan formal, produktivitas lembaga pendidikan ditentukan oleh

tiga fungsi utama, yaitu

1. fungsi administrator,

2. fungsi psikologi, dan

3. fungsi ekonomi.

Ketiga fungsi tersebut secara linier menentukan tinggi-rendahnya tingkat

produktivitas. Dengan demikian produktivitas organisasi secara lebih luas

mengidentifikasikan keberhasilan dan atau kegagalan dalam menghasilkan

suatu produk tertentu (barang atau jasa) secara kualitas dan kuantitas

dengan memanfaatkan sumber-sumber dengan benar. Produktivitas

Page 11: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

9

merupakan criteria, pencapaian kerja yang diterapkan kepada individu,

kelompok atau organisasi.4

Kerangka produktivitas dalam TQM dimaksudkan sebagai sasaran

utama yang perlu dibidik oleh setiap penyelengara organisasi, tidak kecuali

organisasi pendidikan. Hal ini lantaran focus utama dari penyelenggaraan

pendidikan dan TQM adalah produktivitas. Dengan demikian keduanya

memiliki visi dan misi yang sama dalam meningkatkan kinerja organsiasi.

Input, proses, output dan outcomes merupakan kristalisasi dari

pentingnya pencapaian produktivitas dalam sebuah organisasi, termasuk

bidang pendidikan. Hal tersebut dapat terwujud apabila menerapkan Total

Quality Management (TQM). Penerapan TQM sebagai upaya peningkatan

mutu pendidikan dan tidak bisa berhasil secara instant, artinya perubahan

inovatif yang diharapkan tidak dapat terwujud secara langsung. Karenanya

diperlukan upaya yang berkesinambungan agar dapat mewujudkan

produktivitas yang tinggi.

Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara efektif, diperlukan

kebersamaan dan kerjasama seluruh komponen penyelenggara suatu

pendidikan, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan

demikian produktivitas yang diharapkan sangat tergantung bagaimana setiap

komponen pendidikan memaknai dan mengaplikasikan TQM.

4 Kualitas pendidikan, Pendidikan yang berkualitas, Pendidikan yang menyeluruh, Total Quality

Management, TQM

Page 12: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

10

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

(qualitative methode) untuk mendeskripsikan dan menganalisis fonemena,

peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

secara individual maupun kelompok. Penelitian dengan mengunakan metode

kualitatif dengan beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-

prinsip dan penjelesan yang mengarah pada penyimpulan. Proses penelitian

ini dimulai dengan wawancara secara menyeluruh untuk memperoleh

informasi mengenai situasi sosial, langkah selanjutnya akan semakin

menyempit dan mendalam yang diarahkan terhadap masalah-masalah yang

relevan dengan tujuan penelitian, agar kegiatan pada observasi dan

wawancara lebih terfokus dalam pemecahan masalah. untuk menguji

keabsahan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan triangulasi

yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang rnemanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data inti untuk keperluan pengecekan digunakan dalam penelitian

ini adalah triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan data dan

mengecek balik derajat kepercayaan dengan melalui, membandingkan

data hasil pengamatan dengan dengan data hasil wawancara,

membandingkan apa yang dikatakan seseorang dengan apa yang akan

dikatakan orang lain, dibandingkan hasil wawancara dengan isi

dokumentasi yang berkaitan.

Page 13: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Riset Sebelumnya

Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan oleh Hamid, bahwa

Perguruan tinggi di Malaysia dalam mengaplikasikan Total Quality

Management (TQM) untuk meningkatkan pelayanan pelanggan

mahasiswa secara umum sangat optimal. Sementara itu untuk

pelayanan pelanggan juga diketahui bahwa secara umum pelayanan

pelanggan karyawan tergolong sangat tinggi, baik dimensi reliability,

responsiveness, assurance, empathy maupun tangibles. Hal ini

terlihat dari semua indikator dalam variabel pelayanan pelanggan

yang terkategori sangat tinggi. Upaya-upaya yang dilakukan oleh

perguruan Tinggi di Malaysia, terlihat dari; (1) economi reward dan

kenyamanan kerja serta kebijaksanaan (2) Instrinsic satisfaction

(kepuasan dari dalam diri), yaitu berupa penghargaan keberhasilan

dalam melaksanakan pekerjaan dan memperoleh tanggung jawab yang

lebih besar, dan (3) social relationship (hubungan sosial), yaitu hubungan

dengan staf dan kerjasama tim.

B Landasan Konseptual

Manajemen pendidikan mutu terpadu berlandaskan pada kepuasan

pelanggan sebagai sasaran utama. Pelangan dapat dibedakan menjadi

pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal adalah

pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalnya rector, dan para

pimpinan, dosen, staf dan penyelenggara institusi lainya. Sedangkan

Page 14: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

12

pelanggan eksternal adalah masyarakat, pemerintah, dunia industri

sebagai pengguna dari lulusan (output) dari lembaga pendidikan

tersebut. Untuk memposisikan industri pendidikan sebagai industri jasa

harus memenuhi standar mutu. Institut dapat disebut bermutu, dalam

konsep TQM, harus memenuhi spesifikasi yang telah diterapkan. Secara

oprasional mutu ditentukan oleh dua faktor, yaitu terpenuhinya

spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dan terpenuhi spesifikasi

yang diharapkan menurut tuntutan dan kebutuhan pengguna jasa. Mutu

yang pertama disebut quality in fact (mutu sesunggunya) dan yang

kedua quality in perception (mutu persepsi).1

Penerapan TQM dalam dunia pendidikan harus memperhatikan

beberapa hal pokok; Pertama, perbaikan yang dilakukan secara terus

menerus (continuous improvement). Konsep ini mengandung pengertian

bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan

peningkatan secara terus menerus untuk menjamin suatu komponen

penyelenggaraan pendidikan telah mencapai standar mutu yang telah

ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa antara institusi pendidikan

senantiasa memperbaharui proses berdasarkan kebutuan dan tuntutan

pelanggan. Jika tuntutan dan kebutuhan pelanggan berubah maka, pihak

pengelola institusi pendidikan dengan sendirinya akan merubah mutu,

serta selalu memperhatikan komponen yang ada dalam institusi

pendidikan.

1 Edward Sallis,Total Quality Management in Education, (Jogjakarta: Ircisod, 2010), h.7.

Page 15: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

13

Kedua, menentukan standar mutu (quality assurance), digunakan

untuk menetapkan standar-standar mutu dari semua komponen yang

bekerja dalam proses produksi atau transfortasi lulusan institusi

pendidikan.

Ketiga, perubahan kultur (changre of culuture) bertujuan untuk

membentuk budaya organisasi yang menghargai mutu sebagai orientasi

semua komponen organisasional. Jika manajemen ini diterapkan di

institusi pendidikan maka pihak pimpinan harus berusaha membangun

kesadaran para anggotanya mulai dari pemimpin sendiri, staf, dosen,

mahasiswa, dan berbagai unsur yang terkait, seperti orang tua, dan para

stakeholder untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu

pembelajaran, baik mutu hasil maupun mutu proses pembelajaran.

Keempat, Perubahan organisasi (upside-down organization) jika

visi dan misi serta tujuan organisasi sudah berubah sesuai dengan

perkembangan, maka sangat dimungkinkan terjadinya perubahan

organisasi. Perubahan ini bukan berarti perubahan wadah organisasi

melainkan perubahan sistem atau struktur organisasi yang

melambangkan hubungan-hubungan kerja dan kepengawasan dalam

organisasi.

Kelima, mempertahankan hubungan dengan pelanggan (keeping to

the customer).Organisasi pendidikan menghendaki kepuasan pelanggan,

Page 16: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

14

maka perlunya mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan

menjadi sangat penting.2

Untuk keberasilan penerapan manajemen mutu terpadu tersebut

memang tidak mudah, diperlukan komitmen dan kerjasama yang baik

antara departemen terkait, departemen pusat dengan dengan

departemen pendidikan daerah serta institusi pendidikan setempat

sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Oleh

karena itu perlu adanya kejelasan secara sistemik dalam memberikan

kewenangan antara institusi terkait.3

Fenomena menarik yang perlu dicermati dari lulusan perguruan

tinggi adalah ketidak mampuan lulusan untuk cepat beradaptasi dengan

kebutuhan dunia industri modern. Hal ini berakibat pada tingkat

pengangguran lulusan perguruan tinggi dari waktu ke waktu terus

meningkat. Oleh sebab itu terjadinya kesenjangan persepsi antara

pengelola perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusannya dan

pengelola industri untuk menggunakan lulusan perguruan. Penerapan

TQM (total quality management) pada sistem pendidikan yang sering

disebut sebagai: Total Quality Management (TQM) Pendidikan Tinggi

diharapkan mampu menghilangkan atau mengurangi tingkat

kesenjangan yang ada antara perguruan tinggi dan industri. Penerapan

TQM Pendidikan Tinggi pada perguruan tinggi harus dijalankan atas

dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan

2 Ibid,.

3 Ibid., h. 12.

Page 17: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

15

efisiensi pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas dari proses

pendidikan tinggi. Bersamaan itu, pendidikan tinggi harus mampu

memberikan hasil produk yang berkualitas. Produk pendidikan tinggi

utamanya berbentuk jasa.

Dalam konteks ini, jasa sebagai produk layanan: dalam pendidikan

tinggi yang memenuhi kualitas dapat dilihat dari beberapa aspek berikut

unikasi (communication), yaitu komunikasi antara penerima jasa dengan

pemberi jasa : kredibilitas (credibility), yaitu kepercayaan pihak penerima

jasa terhadap pemberi jasa. keamanan (security), yaitu keamanan

terhadap jasa yang pengetahuan kustomer (knowing the customer), yaitu

pengertian dari pihak pemberi jasa pada penerima jasa atau pemahaman

pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa.

1. standar (tangibles), yaitu bahwa dalam memberikan pelayanan

kepada kustomer harus dapat diukur atau dibuat standarnya.

2. reliabilitas (realiability), yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan

kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima

jasa.

3. tanggapan (responsivenerss), yaitu tanggapan pemberi jasa

terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa.

4. kompetensi (competence), yaitu kemampuan atau keterampilan

pemberi jasa yang dibutuhkan setiap orang dalam organisasi untuk

memberikan jasanya kepada penerima jasa.

Page 18: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

16

5. akses (access), yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi

oleh pihak penerima jasa.

6. tata krama (courtesy), yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan

kesamaan dalam hubungan personil.4

Manajemen Pendidikan tinggi seyogyanya memahami pula

perkembangan manajemen sistem industri modern, sehingga mampu

mendesain, menerapkan, mengendalikan, dan meningkatkan kinerja

sistem pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan menejemen sistem

industri modern.

Hal ini dimaksudkan agar setiap lulusan dari pendidikan tinggi

mampu dan cepat beradaptasi dengan kebutuhan sistem industri

modern.

Pada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu

peningkatan terus-menerus (continuous industrial process improvement),

yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk

menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi,

sampai distribusi kepada konsumen.5 Berdasarkan informasi sebagai

umpan-balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) itu

dapat dikembangkan ide-ide kreatif untuk menciptakan produk baru atau

memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini,

4 Edwar Sallis, Total Quality Management in Educational.(IRCiSoD; Yogyakarta, 2010),

h. 40. 5 Vincent Gaspersz,Total Quality Management( Jakarta: Gramedia, 2005), h. 4.

Page 19: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

17

selain itu bahwa pendidikan tinggi mampu mengembangkan kreativitas

ilmu pengetahuan yang dimiliki agar lulusan perguruan tinggi dapat

diserap oleh dunia industri.

Institusi jasa pendidikan tinggi yang efektif memerlukan strategi

yang kuat dengan maksud untuk menghadapi suasana kompetitif dan

orientasi dimasa depan. Untuk menjadi efektif pada masa sekarang,

intitusi pendidikan tinggi memerlukan proses pengembangan strategi

kualitas, antara lain: 1) misi dan visi yang jelas dan tertentu, 2)

menfokuskan kustomer secara jelas, 3) strategi untuk pencapaian misi,

4) pelibatan semua kustomer, baik internal maupun eksternal, di dalam

pengembangan strategi pendidikan tinggi, 5) penguatan staf dengan

menggerakkan penghalang dan bantuan untuk membuat konstribusi

maksimal terhadap institusi pendidikan tinggi melalui pengembangan

kelompok kerja yang efektif, 6) penilaian dan evaluasi keefektifan untuk

menghadapi tujuan yang diharapkan oleh kastomer.6 Untuk memulai

menerapkan Total Quality Management (TQM) adalah sebuah tugas

yang sulit, terdapat sejumlah langkah yang simpel dan penting dalam

menerapkan Total Quality Management (TQM) Pendidikan Tinggi.

Menurut Sallis Total Quality Management (TQM) Pendidikan Tinggi,

adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus yang

dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi

pendidikan dalam memenuhi kebutuan, keinginan, dan harapan para

6 Hang Zeph,Yun, The Quest Global Quality Singapure Airlines(Jakarta,Pustaka 1998),

h. 8

Page 20: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

18

pelanggannya saat ini dan untuk masa yang akan datang.7 Ia dicapai

dangan ide sentral yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan.8 Artinya

bahwa bentuk pelaksanaan dalam prinsip dasar TQM, adalah pelanggan

mempunyai kepentingan yang harus diutamakan dengan komitmen yang

tinggi.

Kualitas layanan tidak akan tercapai, tanpa dorongan dari pimpinan

pendidikan tinggi yang memiliki inisiatif kualitas pelayanan dengan

menunjukkan komitmen yang kuat, dilakukan secara terus-menerus

bersama para staf, pimpinan, karyawan, dan dosen untuk melakukan

usaha secara serius. Pelayanan yang menyenangkan bagi mahasiswa

dapat dicapai dengan kerja keras secara kontinyu untuk memenuhi

kebutuhan dan harapan mahasiswa.9 Hal ini sangat penting dilakukan

dalam tahap awal implementasi dasar-dasar Total Quality Management

(TQM). Setiap Staf perlu dibekali pengetahuan tentang pelayanan dalam

training dan pembentukan teamwork, metode evaluasi, problem solving

dan teknik pemecahan masalah.10 Menurut Tom Peter, di dalam Thriving

on Chaos, menyatakan bahwa manajemen di masa depan akan

mengalir melalui penguatan visi dan misi teamwork yang kuat dan

metode training, hal itu adalah kesempatan besar untuk menanamkan

dan menegaskan nilai-nilai organisasi, mengkomunikasikan pesan-pesan

7 Edward Sallis, Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, (Jogjakarta: 2010), h.73.

8 Vincent Gaspersz, Organizational Excellence, (Jakarta, Gramedia 2007), h. 25.

9 Sarah Cook, Customer care Excellence, terjemahan Kemas Ahmad (Jakarta: PPM 2004), h. 57.

10 TheTom Peter, Crazy Time Call For Crazy Organizations (Jakarta, Delapratasa 1996), h. 209

Page 21: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

19

kualitas strategi, relevansi dan kegunaan dari Total Quality Managemet

(TQM), perlu terkomunikasikan secara efektif.11

Penerapan pelayanan yang berkualitas dilakukan melalui

pengembangan kelompok kerja secara efektif. Pendekatan ini difokuskan

pada upaya mendapatkan sesuatu yang dilakukan untuk

mencapai kesuksesan. Implementasi Total Quality Management (TQM),

Pendidikan tinggi memposisikan dirinya dengan maksimal dalam

memberikan pelayanan (service) sesuai dengan yang diinginkan oleh

pelanggan (Customer). Pelanggan dalam hal ini adalah mahasiswa.

Pelayanan yang diinginkan tentu saja merupakan sesuatu yang

berkulitas dan memberikan kepuasan kepada mahasiswa sebagai

pelanggan. Maka pada saat itulah dibutuhkan suatu sistem menejemen

yang mampu memberdayakan institusi pendidikan tinggi agar lebih

berkualitas. Pelanggan dapat dibedakan menjadi pelanggan dalam

(internal customer) dan pelanggan luar (external customer). Pelanggan

dalam adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalnya

pimpinan, dosen, staf dan penyelenggara institusi. Sedangkan yang

termasuk pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia

industri. Jadi suatu institusi pendidikan tinggi disebut berkualitas

manakala terjalin hubungan yang baik antara pelanggan internal dan

pelanggan external dengan menggunakan konsep Total Quality

Management (TQM).

11

Ibid, h. 213

Page 22: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

20

Dengan demikian upaya yang dilakukan oleh pimpinan pendidikan

tinggi haruslah didasarkan pada perbaikan terus menerus dan

menghindari kesalahan dalam menjalankan tugas, serta menekankan

pada aspek hubungan yang baik seluruh komponen organisasi.

Total dalam Total Quality Management (TQM) adalah pelibatan

semua unsur organisasi yang berlangsung secara terus-menerus,

sementara “manajemen” di dalam Total Quality Management (TQM)

berarti pengelolaan setiap orang yang berada di dalam organisasi,

menurut Covey bahwa Total Quality Management (TQM) merupakan

strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang

pimpinan, staf pimpinan dan karyawan, setiap orang terlibat dalam

proses Total Quality Management (TQM). Kata “total” berarti keterlibatan

semua elemen-elemen organisasi dalam menjalankan tugas.12 Hal ini

berarti pengelolaan setiap orang yang berada di dalam organisasi,

apapun status, posisi atau perannya. Mereka semua adalah manajer

dari tanggung jawab yang dimilikinya.13

Pengertian kualitas terpadu (total quality) menurut Departemen

Pertahanan Amerika bahwa, kualitas terpadu itu mencakup aktivitas

perbaikan secara terus menerus yang melibatkan semua orang di dalam

organisasi, baik pimpinan maupun semua staf-stafnya dalam berusaha

12

Hardjosoedarmo, Soewarso. Total Quality Management.(Yogyakarta: Andi2002). h. 34 13

Vincent Gaspersz,Total Quality M anagement( Jakarta: Gramedia, 2005), h .4

Page 23: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

21

secara terintegrasi untuk mencapai kinerja yang terus meningkat pada

setiap tingkatan.14

Demikian pula pengertian kualitas yaitu, kualitas memiliki

pengertian yang berbeda dan bervariasi dari yang konvensional sampai

yang lebih strategik, pengertian konvensional yaitu, kualitas biasanya

menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti :

performen (performance), keandalan (reability), mudah dalam

penggunaan (ease of use), estetika (esthetics). Sedangkan pengertian

strategic adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan

kebutuhan pelanggan (meeting the needs of Costomers). Kualitas mulai

diterapkan dari disiplin pengawasan dan teknisi, hingga pendekatan

manajemen yang berfokus strategi dan berorentasi pada proses yang

memberikan perhatian kepada semua pegawai yang diterapkan untuk

para chief executive dan pimpinan tertinggi hingga para buruh.15

Keistimewaan atau keunggulan produk barang dan jasa dapat

diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan, keistimewaan ini tidak hanya

terdiri dari kerakteristik produk barang dan jasa yang ditawarkan, tetapi

juga pelayanan yang menyertai produk tersebut, sehingga kualitas harus

didasarkan pada empat kualifikasi yaitu : 1) sesuai dengan spesifikasi, 2)

sesuai dengan maksud dan kegunaannya, 3) tidak salah atau cacat, dan

4) benar pada saat awal dan selamanya. Sedangkan, menurut Edward

Deming & Joseph Juran menyatakan komitmen yang harus dibangun

14

Hang Zeph,Yun, The Quest Global Quality Singapure Airlines(Jakarta,Pustaka 1998), h. 8 15

Fandy Tjipto & Anastasia Diana, Total Quality Management, (Yogyakarta : Andi 2005), . 41

Page 24: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

22

dalam setiap diri terhadap kualitas adalah pemahaman bahwa: Pertama,

kualitas merupakan kunci ke arah program yang berhasil. Kurang

perhatian terhadap kualitas akan mengakibatkan kegagalan dalam

jangka panjang. Kedua, perbaikan-perbaikan kualitas menuntut

komitmen menajemen sepenuhnya untuk dapat berhasil dengan

komitmen kepada kualitas ini harus terus-menerus. Ketiga, perbaikan

kualitas adalah kerja keras, tidak ada jalan pintas atau perbaikan cepat.

Menuntut perbaikan budaya organisasi secara keseluruhan. Keempat,

perbaikan kualitas melalui pelatihan. Kelima, perbaikan kualitas untuk

semua karyawan secara aktif, dan komitmen dari pimpinan semua yang

terlibat. 16

Kualitas merupakan hal yang berhubungan dengan perbaikan yang

menyeluruh Artinya bahwa setiap produk barang dan jasa disesuaikan

dengan selera konsumen atau pelanggan.

Sementara itu menurut W. Edward Deming, Bahwa kualitas itu

adalah : 1) harapan pelanggan (customer), 2) menyangkut aspek produk,

servis, orang, proses dan lingkungan, dan 3) kriteria yang selalu

berkembang yang berarti bahwa sebuah produk sekarang termasuk

berkualitas, tetapi di lain waktu mungkin tidak lagi berkualitas. Jadi,

kualitas adalah sesuatu yang dinamis yang selalu diasosiasikan dengan

produk, servis, orang, proses, dan lingkungan.17 Esensi kualitas itu

16

Goetsch&DavidL&Stanley B.Davis,Quality Management:Introduction Total Quality

Management for Production, (New Jersey: Prentice-Hall,Inc.2000), h.12 17

Oemar Hamalik,Manajemen Pengembangan Kurikulum,(Bandung, Rosdakarya, 2008), h. 16

Page 25: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

23

memang sesuatu yang tarik menarik sebagai konsep yang absolut dan

relatif. Namun, kualitas saat ini lebih digunakan sebagai konsep yang

absolut. Standar kualitas itu meliputi dua yaitu kualitas yang didasarkan

pada standar produk jasa dan kualitas yang didasarkan pada pelanggan

(customer). Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah misalnya

apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap

kurang berkualitas pada masa mendatang.

C. Landasan Teoritis

1. Total Quality Management

a. Konsep Dasar Kualitas

Kualiatas adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan

barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen

internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit. Strategi ini

menggunakan seluruh kemampuan sumber daya manajemen modal,

teknologi peralatan, material, system, dan manusia untuk menghasilkan

barang atau jasa yang memiliki nilai tambah dan manfaat bagi

masyarakat serta memberikan keuntungan bagi pemegang saham.18

Kualitas hidup-kerja merupakan suatu berpikir, yang dapat

menerjemahkan tuntunan dan kebutuhan pasar konsumen dalam suatu

proses manajemen dan proses produksi barang atau jasa terus menerus

tanpa hentinya sehingga memenuhi persepsi kulitas pasar konsumen

tersebut.

18

Budhy Ibrahim, Total Quality Managment, (Jakarta: Karya Univers, 1997), h. 1.

Page 26: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

24

Konsumen yang memakai suatu jasa mempunyai harapan bahwa

kinerja jasa atau produk tersebut memenuhi atau bahkan melampaui

harapan konsumen, sehingga memberikan kepuasan, hal tersebut berarti

bahwa konsumen telah memperoleh jasa yang berkualitas. Dengan

demikian secara sederana rumus kualitas adalah: K = P / E

K = kepuasan mendapat kualitas

P = performance/kinerja produk atau jasa

E = Expectations/harapan konsumen

Apabila K> = 1,0 maka konsumen mempunyai persepsi

mendapatkan kualitas sedangkan apabila K < 1,0 maka konsumen

merasa tidak memperoleh kualitas produk/jasa yang diarapkan.19

Untuk kualitas jasa terdapat sebelas kriteria karakteristik

dijabarkan sebagai berikut;

a) Reliability; konsisten dalam kinerja dan mampu bertahan.

b) Responsiveness; tanggap terhadap protes konsumen

c) Competence; menguasai keterampilan dan pengetahuan yang

memadai untuk memberikan pelayanan yang diperlukan.

d) Access; kemudahan dalam pendekatan dan akses.

e) Courtesy; sopan santun, respek, perhatian tulus, dan keramahan

karyawan dalam melayani serta sabar mendengar segala keluhan.

f) Communication; pemberitahuan informasi kepada para konsumen

dalam bahasa yang dipahami konsumen.

19

Ibid.,

Page 27: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

25

g) Credibility; kepercayaan, keandalan, dan kejujuran.

h) Security; bebas dari bahaya, resiko atau keraguan keamanan

fisik, financial dan rahasia.

i) Understanding the customer; memahami konsumen, berusaha

mengerti kebutuhan konsumen.

j) Assurance; memiliki sumber daya manusia dan teknologi serta

fasilitas untuk memberikan jaminan untuk memenui kebutuhan

konsumen dengan jasa purnajual jangka panjang, bukan sesaat

saja sewaktu menyerahkan barang/jasa.

k) Tangibles; bukti pisik adanya pelayanan/jasa.20

Demikian pula pengertian kualitas yaitu, kualitas memiliki

pengertian yang berbeda dan berfariasi dari yang konvensional sampai

yang lebih strategik, pengertian konvensional yaitu, kualitas biasanya

menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti :

performen (performance), keandalan (reability), mudah dalam dalam

penggunaan (ease of use), estetika (esthetics).

Sedangkan pengertian strategic adalah segala sesuatu yang

mampu memenuhi keinginan kebutuhan pelanggan (meeting the needs

of Costomers).21 Kualitas mulai diterapkan dari disiplin pengawasan dan

teknisi, hingga pendekatan manajemen yang berfokus strategi dan

berorentasi pada proses yang memeberikan perhatian kepada semua

20

Ibid., h.3 21

Ibid., h.5

Page 28: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

26

pegawai yang diterapkan untuk para chief executive dan presiden hingga

para buruh pada garis depan.22

Keistimewaan atau keunggulan produk barang dan jasa dapat

diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan, keistimewaan ini tidak hanya

terdiri dari kerakteristik produk barang dan jasa jang ditawarkan, tetapi

juga pelayanan yang menyertai produk itu, sehingga Kualitas harus

didasarkan pada empat kualifikasi yaitu: 1) sesuai dengan spesifikasi, 2)

sesuai dengan maksud dan kegunaannya, 3) tidak salah atau cacat, dan

4) benar pada saat awal dan selamanya.

Sementara itu menurut W. Edward Deming, seorang tokoh pioner

menyatakan bahwa kualitas itu adalah: 1) harapan pelanggan

(customer), 2) menyangkut aspek produk, servis, orang, proses dan

lingkungan, dan 3) kriteria yang selalu berkembang yang berarti bahwa

sebuah produk sekarang termasuk berkualitas, tetapi di lain waktu

mungkin tidak lagi berkualitas. Jadi, kualitas adalah sesuatu yang

dinamis yang selalu diasosiasikan dengan produk, servis, orang, proses,

dan lingkungan.23

Esensi kualitas itu memang sesuatu yang tarik menarik antara

sebagai konsep yang absolut dan relatif. Namun, ia menegaskan bahwa

kualitas sekarang ini lebih digunakan sebagai konsep yang absolut.

Karena itu, menurut Goetsch dan Davis kualitas mempunyai kesamaan

22

Fandy Tjipto & Anastasia Diana, Total Quality Management, (Yogyakarta : Andi 2005), h. 41 23

Vincent Gaspersz, Total Quality Management industri jasa,(Jakarta,Gramedia,2006), h. 6

Page 29: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

27

arti dengan kebaikan, keindahan, dan kebenaran; atau keserasian yang

tidak ada kompromi.24

Standar kualitas itu meliputi dua yaitu kualitas yang didasarkan

pada standar produk jasa dan kualitas yang didasarkan pada pelanggan

(customer). Membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya yaitu:

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan.

Membuat produk yang berkualitas, tidaklah cukup harus

diusahakan agar produk/jasa yang dipasarkan mempunyai nilai tamba

yang tinggi, karena nilai tambah inilah yang akan memberikan manfaat

bagi konsumen dan keuntungan bagi penyedia jasa.

Dalam dunia persaingan global yang sangat tajam saat ini, orang

banyak berbicara tentang “kualitas” terutama berhubungan dengan

pekerjaan yang menghasilkan produk dan jasa. Suatu produk dibuat

karena ada yang membutuhkan, dan kebutuhan tersebut berkembang

seiring dengan tuntutan kualitas penggunanya.Total Quality Management

(TQM) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan kultur kualitas. Suatu

produk dan jasa dibuat sedemikian rupa agar dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan pelanggannya. Titik temunya antara harapan

dan kebutuhan pelanggaran dengan hasil produk barang dan jasa itulah

yang disebut “berkualitas atau bermutu.” Jadi ukuran berkualitas tidaknya

24

Oemar Hamalik,Manajemen Pengembangan Kurikulum,(Bandung, Rosdakarya, 2008), h.

16

Page 30: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

28

suatu produk barang dan jasa adalah pada terpenuhi tidaknya harapan

dan kebutuhan pelanggan, semakin tinggi tuntutan pelanggan maka

semakin tinggi pula kualitas tersebut.

b. Pengertian Dasar Total Quality Managment (TQM)

Total quality adalah total philosophy, suatu paradagma total

tentang perbaikan kontinu dalam empat dimensi yaitu; a) pengembangan

perorangan dan profesional, b) hubungan interpersonal, c) efektifitas

manajerial, d) produktivitas organisasi.25

Total philosophy berarti kualitas bukanlah suatu program akan

tetapi berakar dari prinsip-prinsip berupa keyakinan, harapan, renda hati,

kerja keras, konsisten dalam tujuan, perbaikan, progres, nilai;nilai moral

dan kebenaran yang harus menjadi budaya kehidupan organisasi.

Apabila seluruh karyawan organisasi tidak menghayati prinsip-prinsip

tersebut maka penerapan metode saja tidaklah cukup, untuk membuat

produk, jasa dan hubungan kerja yang berkualitas.

Secara sistematis, total quality memiliki karakteristik sebagai berikut

Ciri-ciri kualitas ditandai dengan: (1) ketepatan waktu pelayanan, (2)

akurasi pelayanan, (3) kesopanan dan keramahan unsur menyenangkan

pelanggan), (4) bertanggung jawab atas segala keluhan (complain)

pelanggan, (5) kelengkapan pelayanan, (6) kemudahan mendapatkan

pelayanan, (7) variasi layanan, (8) pelayanan pribadi, (9) kenyamanan,

(10) dan ketersediaan atribut pendukung.

25

Ibid., h. 13.

Page 31: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

29

Selanjutnya M.Juran salah seorang guru dalam mamajemen kualitas

memberikan definisi kualitas sebagai kumpulan aktifitas yang berkaitan

dengan kualitas tertentu yang memeliki kerakteristik.26 Yang dimaksud

kerakteristik adalah dengan konsep trilogi kualitas, yaitu: perencanaan

kualitas (quality plenning), pengendalian kualitas (quality control), dan

perbaikan atau peningkatan kualitas (quality improvemen).

Dari penjelasan di atas dapat diuraikan dengan memberikan “vaksin

kualitas” (Quality vaccine), yaitu: 1) tujuan: manajemen merupakan satu-

satunya alat yang akan mengubah citra organisasi, 2) pendidikan:

membantu semua komponen organisasi mengembangkan satu

pengertian umum tentang kualitas dan memahami peran mereka

masing-masing di dalam proses perbaikan kualitas, 3) penerapan:

membimbing dan mengarahkan program perbaikan.

Meskipun tidak ada definisi kualitas yang dapat diterima secara

universal, dari definisi yang ada terdapat beberapa kesamaan yaitu

sebgai berikut : (1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan. (2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia,

proses, dan lingkungan (3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu

berubah misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini

mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang.27

26

FandyTjiptono & Anastasia Diana,Total Quality Management,(yogyakarta: Andi 2002), h.4

27 Goetsch dan Davis,Op. Cit. h. 69

Page 32: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

30

Sejalan dengan pengartian kualitas diatas yang dikemukan oleh para

ahli kualitas, hal itu tidak terlepas pula dari peranan kualitas pimpinan.

pemimpin yang mampu menurut konsep manajemen kualitas adalah

pemimpin yang sensitif atau peka terhadap perubahan dan melakukan

pekerjaannya secara terfokus. Memimpin berarti menentukan hal-hal

yang tepat untuk dikerjakan, menciptakan dinamika organisasi yang

dikehendaki agar semua orang memberikan komitmen, bekerja dengan

semangat dan antusias untuk mewujudkan hal-hal yang telah ditetapkan.

Memimpin berarti juga dapat mengkomunikasikan visi dan prinsip

perusahaan kepada seluruh karyawan. Untuk itu tugas kegiatan

memimpin termasuk menciptakan budaya atau kultur positif dan iklim

yang harmonis dalam lingkungan perusahaan serta menciptakan

tanggung jawab dan pemberian wewenang dalam pencapaian tujuan

bersama (empowerment).

Dalam manajemen kualitas, pemimpin adalah orang yang

melakukan hal-hal yang benar (people who do the right thing),

sedangkan manajer adalah orang yang melakukan sesuatu yang benar

(people who do thing right). Dengan demikian seorang manajer yang

melaksanakan kepemimpinan kualitas dalam manajemen kualitas berarti

orang itu melakukan sesuatu yang benar dengan cara-cara yang benar.

Manajemen kualitas membutuhkan keterampilan kepemimpinan dan

manajemen, sehingga membutuhkan kehadiran pemimpin dan manajer

secara bersama dalam organisasi itu. Seperti yang terdapat dalam

Page 33: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

31

gambar di bawah tentang dinamika perbaikan manajemen kualitas dalam

konsep Deming PDSA.

Dinamika Perbaikan Manajemen Kualitas dalam Konsep Deming PDSA

Sumber Data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management.

Juran dan Gryna (1993) menyatakan bahwa komitmen manajemen

untuk melakukan perbaikan kualitas adalah perlu, namun belum cukup.

Untuk melakukan tindakan terhadap komitmen itu dalam perusahaan

dibutuhkan elemen manajemen kualitas yang paling penting yaitu

kepemimpinan kualitas (quality leadership) melalui bukti nyata dalam

pelaksanaan komitmen itu. Apabila dinamika perbaikan manajemen

Manajemen Kultur

Perubahan Pendidikan Tinggi

Do (D) Study (S)

Plan (P) Act (A)

Perencanaan Kepemimpinan

Strategik Kualitas

Page 34: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

32

kualitas dalam perusahaan dianalisis dengan menggunakan konsep

Deming P-D-S-A (Plan-Do-Study-Act), akan tampak bahwa elemen

kepemimpinan kualitas merupakan elemen yang terdapat pada rantai

„Bertindak‟ (To Act) dan konsep PDSA seperti ditunjukan dalam gambar

dinamika perbaikan manajemen kualitas dalam konsep Deming PDSA.28

Dari pengertian kualitas menurut pendapat para ahli diatas

menggambarkan salah satu aspek dari kualitas, yaitu aspek hasil,

pertanyaan mengenai” apakah produk atau jasa pendidikan tinggi

tersebut sudah memenuhi atau bahkan melebihi harapan mahasiswa

sebagai pelanggan. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi

produk, atau jasa, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran

seberapa jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi

kualitas yang telah diterapkan.

Dengan demikian pengertian kualitas harus selalu berorentasi pada

1) memuaskan pelanggan (costomer satisfaction), 2) melebihi harapan

pelanggan dan 3) mencerahkan pelanggan. Jadi, kualitas terpadu pada

dasarnya adalah sebuah pendekatan untuk melakukan sesuatu yang

berusaha untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif organisasi,

pimpinan, staf pimpinan, karyawan melalui perbaikan terus menerus

dalam hal produk, pelayanan, orang, proses dan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan pelanggan dan kepuasan pelanggan seperti yang

terdapa pada tabel dibawah ini:

28

Vincent Gaspersz, Total Quality Management,(Jakarta, Gramedia,2005), h.200

Page 35: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

33

Kebutuhan Pelanggan Dan Kepuasan Pelanggan

Sumber data : Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Management

Dengan demikian bahwa TQM bukan berarti sekedar produk bebas

cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas

didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen

pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat

individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan

karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting: kualitas bagi

seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan

TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan. Dengan demikian

bahwa Semua fungsi dalam organisasi sebagai sumber kualitas, sama

pentingnya satu dengan yang lainnnya, yang sebagai satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu semua fungsi harus dilibatkan

secara maksimal, sehingga saling menunjang satu dengan yang lainnya.

Staf pimpinan karyawan

Kebutuhan Pelanggan

Perbaikan terus-menerus/Kerja sama

pimpinan

Kepuasan Pelanggan

Metode Lingkungan

Pengukuran dan Umpan balik

Page 36: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

34

2. Tokoh-tokoh Mutu

a. Tokoh Mutu dari Amerika Serikat

Filosofi mutu dan manajemen Mutu Terpadu (MMT), terjemahan

dari “Total Quality Management (TQM)”, bermula di Amerika Serikat

(AS) dalam tahun 30-an. Di AS sendiri filosofi mutu dan MMT di masa itu

tidak begitu mendapat perhatian. Tetapi dalam tahun 50-an, sesudah

perang dunia II, pemimpin-pemimpin perusahaan Jepang mempelajari

MMT dari para ahli AS, dan menerapkannya dengan penyesuaian-

penyesuaian tertentu. Setelah penyesuaian-penyesuaian itu, sistem

manajemen mutu di Jepang disebut “Total Quality Control” (TQC) atau

pengendalian Mutu Total. Sejak penerapan tersebut, industri Jepang

maju dengan pesat, sehingga pada tahun 80-an dapat menguasai pasar

dunia, termasuk pasar Amerika Serikat. Dalam tahun 80-an para

pengusaha AS menyadari sebab-sebab kekelahan mereka terhadap

produk-produk Jepang. Karena itu, mereka kembali mempelajari MMT

dan merapkannya, sehingga produk-produk AS dapat menyaingi produk-

produk Jepang. Keberhasilan dunia industri tersebut menarik perhatian

PT di AS, Inggris, dan Jepang sendiri. Sejak tahun 80-an, beberapa PT

di Negara-negara itu mulai menerapkan filosofi mutu dan MMT. Inti

filosofi itu dapat dilihat dari pokok-pokok pikiran para guru mutu (guru

MMT) terkemuka berikut.

Page 37: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

35

a) Deming

Nama lengkap Deming adalah Wiliam Edwards Deming yang lahir

14 Oktober 1900 di Sioux City, Iowa, AS. Dia memperoleh gelar sarjana

(Bachelor of science) dalam fisika dari Wyoming Uneversity pada tahun

1921 dan magister (MSc) dalam matematik dan fisika dari University of

Colorado pada tahun 1924. Tahun 1928 dia memperoleh gelar Doktor

(PhD) dalam fisika Matematika dari Yale University. Selama studi untuk

PhD, dia berkenalan dan bekerja sama dengan Walter A. Shewhart,

Bapak “Statistical Quality Control” (SQC), dan mendalami statistic.

Kemudian dia menjadi dosen matematika dan statistic di Pasca sarjana

Biro Standar Nasional dalam Tahun 1930-1946 serta Ketua Jurusan

Matematika dan Statistik Pasca Sarjana “US DepertemenT of

Agriculture” dalam tahun 1933-1943. Sejak berkenalan dan bekerja sama

dengan Shewhart, Deming memperdalam pemahamannya tentang mutu

dan MMT, termasuk SQC, dengan mempergunakan metode statistic, dan

pemahan itu semakin berkembang selama bekerja di Biro Sensus AS

sejak tahun 1939, dan meninggal dalam tahun 1993.

“A System of Profound Knowledge” (system pengetahuan

mendalam) merupakan konsep filosofis yang terdiri dari empat

komponen teori untuk memmahami berbagai kenyataan di dunia ini. Agar

dapat mengadakan peningkatan dan manajemen mutu, kenyataan-

kenyataan (data) harus dipahami lebih dahulu. Untuk pemahaman itu,

Page 38: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

36

keempat komponen teori dimaksud perlu dikuasai terutama oleh para

pemimpin.

(a) Pemahaman tentang Sistem

Suatu sistem adalah sekumpulan komponen yang saling

berhubungan secara teratur dan bekerja sama untuk tujuan

bersama. Dalam sistem itu terjadi berbagai proses. Organisasi

yang baik adalah suatu sistem.

Mengoptimalkan kegiatan seluruh sistem untuk mencapai tujuan

bersama adalah tanggung jawab manejer puncak. Manajer

menengah dan bawah bertanggung jawab mempromosikan tujuan

kegiatan (proses) komponen dalam manajemennya dan secara

terpadu mencapai tujuan bersama itu. Setiap pemimpin atau

manajer harus berusaha agar bekerja sama semua komponen

berjalan dengan baik dan tidak ada yang bekerja sendiri-sendiri

maupun untuk kenpentingan diri sendiri. Persaingan antara

komponen dikembangkan dan berkembang dalam konteks kerja

sama itu. Karena itu, ada dua hal pokok yang harus selalu

diperhatikan: a) berbagai komponen yang ada dalam sistem dan

hubungan mereka; b) tujuan sistem dan tujuan setiap komponen

yang secara keseluruhan menjadi tujuan bersama.

Page 39: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

37

(b) Teori Keberagaman

Keberagaman (variation or beteogenity) adalah hal yang wajar

dalam kehidupan. Karena itu, keberagaman harus dapat

terakomodasi dalam setiap sistem yang baik.

Mengapa terjadi keberagaman? Apakah tak mungkin membuat

semuanya sama agar lebih mudah dikendalikan? Setiap individu

mempunyai sifat yang berbeda dari yang lain. Bahkan pada dua

anak kembar pun. Dan yang paling mendalam lagi, manusia

memeliki kencenderungan untuk berbeda dari yang lain. Karena

itu, keberagaman tak perlu dicegah atau ditiadakan.

Keberagaman sebaiknya dipandang sebagai kekayaan

kehidupan.

Yang paling penting dilakukan adalah menemukan dan

memahami sifat-sifat dan sebab-sebab timbulnya keberagaman

itu. Dengan demikian, keberagaman akan dapat dikendalikan dan

diakomodasikan dengan sebaik-baiknya dalam suatu sistem. Ada

dua jenis sebab yang perlu diperhatikan: sebab eksternal (sebab

khusus) dan sebab internal (sebab sistem). Sebab eksternal

datang dari luar system, dan sebab internal datang dari dalam

sistem itu sendiri.

Para pemimpin dan manejer harus dapat memahami

apakah keberagaman dalam suatu proses (kegiatan) timbul

karena sebab internal atau eksternal. Jika sebab internal, tentu

Page 40: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

38

sistemnya yang terutama perlu diteliti, bukan orangnya, apalagi

orang lain, dan diusahakan solusinya. Tapi jika sebab eksternal

maka hal-hal di luar sistem, termasuk orang, harus diteliti

kemudian dicari solusinya. Dengan begitu, tidak akan terjadi

kesalahan memperlakukan sebab internal sebagai sebab

eksternal atau sebaiknya. Yang terpenting adalah mencegah

sebab-sebab itu terutama sebab-sebab eksternal. Untuk itu perlu

kemampuan meramalkan dengan perhitungan.

(1) Teori Pengetahuan

Informasi, bagaimanapun lengkap dan cepat arusnya, pada

dasarnya bukan pengetahuan. Suatu pengetahuan ditandai oleh

kemampuanya membuat prediksi (ramalan dengan perhitungan)

tentang berbagai peristiwa di masa depan. Juga ditandai oleh

kemampuannya menjelaskan masa lalu dan masa kini dengan

tepat. Suatu pengetahuan dikembangkan dengan menyatakan

suatu teori (hipotesis) yang dibuktikan dengan data empiris. Jika

terbukti benar, teori itu menjadi pengetahuan.

Para pemimpin dan manajer harus memiliki pengetahuan, dalam

arti mampu membuat prediksi tentang berbagai keadaan dan

menjelaskan berbagai peristiwa atau masalah. Dengan demikian,

akan dapat disusun rencana peningkatan mutu yang efisien dan

efektif.

Page 41: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

39

(c) Psikologi

Psikologi membantu kita memahami pikiran, perasaan, dan

perilaku manusia, serta hubungan antarmanusia dan hubungan

manusia dengan sistem yang melingkupinya. Lebih jauh, psikologi

juga membantu memahami motivasi dalam diri manusia, baik

yang intrinsik maupun ekstrinsik. Keduanya sangat penting dalam

peningkatan mutu kinerja, tetapi yang utama harus diperhatikan

dan dikembangkan ialah motivasi intrinsik.

Para pemimpin dan manajer perlu mengetahui psikologi agar

dapat menggerakkan sistem dengan lebih baik dan meningkatkan

mutu kinerja setiap orang dalam sistem.

(d) Empat Belas Prinsip Deming

1) Adakan kebulatan tekad untuk meningkatkan mutu poduk

secara berkelanjutan, sehingga daya saing tetap tinggi,

perusahan terus berkembang, dan lapangan kerja terbuka.

2) Anutlah Filosofi baru

Deming menganjurkan para pemimpin dan manajer mengubah

pandangan tradisional dengan menganut filosofi mutu dan MMT.

Mutu sebagai kesesuaian dengan (pemenuhan) kebutuhan

pelanggan adalah kunci keberhasilan usaha yang tak dapat

disangkal. Prinsip ini juga mengimplikasikan perlunya

mengadakan pembaharuan-pembaharuan pandangan (filosofi)

Page 42: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

40

yang sesuai dengan perkembangan zaman, agar mutu dapat

terus ditingkatkan.

3) Jangan bergantung pada inspeksi untuk mencapai mutu

Dalam manajemen tradisional, pemeriksaan (inspeksi) atau

produk sangat penting, bahkan lebih penting. Tapi

kelemahannya antara lain:

a) Produk yang cacat tak dapat diperbaiki dan terpaksa

dibuang

b) Temuan pemeriksa (inspektur) tak selalu dijadikan dasar

peningkatan mutu.

c) Rasa bangga karyawan tak berkembang, karena inspeksi

cenderung menemukan kesalahan saja.

d) Perbaikan mutu sistem dan proses kurang mendapat

perhatian.

4) Hentikan kebiasaan menentukan keuntungan usaha hanya

berdasarkan harga yang tercantum pada label.

5) Terus menerus memperbaiki mutu system dan proses produksi

serta pelayanan untuk meningkatkan mutu produk dan

produksivitas, sehingga biaya akan terus berkurang.

6) Lembagakan pelatihan dalam jabatan

7) Lembagakan kepemimpinan

8) Hilangkan rasa takut agar setiap orang dapat bekerja dengan

efektif untuk organisasi

Page 43: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

41

9) Tiadakan sekat-sekat pemisah antar unit-unit organisasi

10) Hindarkan slogan, pernyataan, dan target yang tak mungkin

atau sangat sulit tercapai.

11) a) Hindarkan target (kuota) kerja bagi karyawan

11) b) tiadakan tujuan kuantitatif dalam manajemen

12) hilangkan penghalang bagi berkembangnya rasa bangga dalam

setiap orang atas kemampuannya berkinerja bermutu

13) lembagakan program pendidikan yang kuat dan mantap, serta

peningkatan mutu diri sendiri

14) aktifkan dan dorong setiap orang dalam organisasi untuk

mengadakan perubahan ke arah budaya mutu terpadu.29

b) Juran

Josep M. Juran adalah guru mutu kedua setelah Deming yang berjasa

dalam pengembangan pemahaman dan manajemen mutu di Jepang.

Menurut Juran, tiga langkah pokok perlu dilakukan untuk mencapai

mutu kelas dunia.

1) Usahakan untuk mengadakan peningkatan mutu secara terstruktur

dan berkelanjutan degan penuh dedikasi dan rasa urgensi

2) Lembagakan program pelatihan yang ekstensif dan mantap

3) Adakan tekad kuat dan kepemimpinan yang baik pada manjemen

yang lebih tinggi

29

Daulat P. Tampubolon, Perguruan Tinggi Bermutu, Paradigma Baru Manajemen Pendidikan

Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21, (Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2001), hlm.

37-47.

Page 44: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

42

Dalam perencanan mutu, Juran mengembangkan sistem

manajemen yang disebut Manajemen Mutu Strategis (Strategic Quality

Management), yang terdiri dari tiga tingkatan. Tiap tingkatan memberikan

sumbangan yang unik bagi peningkatan mutu. Dengan begitu,

pembagian fungsi manajemen jelas untuk tujuan terpadu, bukan sendiri-

sendiri. Inilah sala satu pokok MMT. Ketiga tingkatan itu adalah:

1) Manajemen puncak bertanggung jawab menetapkan kebijakan

mutu strategis.

Kebijakan mutu strategis meliputi visi, misi, prinsip, dan

langkah-langkah strategis.

2) Manajemen menengah dan bertanggung jawab menetapkan

kebijakan mutu teknis berdasarkan kebijakan mutu strategis.

Kebijakan mutu teknis meliputi langkah-langkah teknis dasar

untuk peningkatan mutu

3) Para karyawan bertanggung jawab atas pengendalian mutu

dalam proses pelaksanaan.

Setiap karyawan harus memahami dan menuruti secara

konsisten semua langkah (prosedur) teknis yang telah

ditentukan untuk peningkatan mutu.30

c) Crosby

Philip B. Crosby adalah guru mutu ketiga dari AS. Walaupun yang

termuda, Crosby juga berpengaruh dalam pengembangan pemahaman

30

Ibid, hlm. 51-52

Page 45: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

43

tentang mutu dan manajemen mutu. Dia berpengalaman dalam dunia

usaha selama 34 tahun mulai dari jabatan inspektur lapangan hingga

wakil presiden perusahaan. Selama masa itu dia bertanggung jawab atas

masalah-masalah peningkatan mutu. Kemudian dia mendirikan Philipi

Crosby Associates, suatu perusahan konsultasi internasional tentang

mutu. Perusahan ini dipimpinya sendiri.

Sumbangan pemikiran yang paling menonjol tentang mutu,

walaupun controversial, ialah “Quality is free” (Mutu Tidak Mahal) dan

“Zero Defects” (Tanpa Cacat).

Crosby mengemukakan 14 langkah operasional dalam usaha

peningkatan mutu.

1) Membulatkan Komitmen Manajemen

2) Membentuk Tim Peningkatan Mutu

3) Mengidentifikasi Masalah Pokok

4) Memperkirakan Biaya Mutu

5) Meningkatan Kesadaran dan Komitmen Setiap Karyawan

terhadap Muutu

6) Menyusun Sistem Tindakan Perbaikan

7) Menyusun Rencana Tanpa Cacat

8) Mengadakan pendidikan/pelatihan bagi pengawas

9) Mengadakan Hari Tanpa Cacat

10) Menentukan tujuan

11) Mengatasi sebab kesalahan

Page 46: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

44

12) Memberikan Pengakuan

13) Membentuk dan Mengaktifkan Dewan Mutu

14) Melakukan Lagi

b. Toko Mutu dari Jepang

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Jepang belajar tentang

filosofi mutu dan MMT dari guru-guru mutu AS. Namun, di Jepang sendiri

pengetahuan ini berkembang dengan pesat, sehingga melalui

pengalaman empiris yang banyak dan lama, terutama dalam dunia

industri, banyak orang Jepang yang sudah menjadi pakar. Diantaranya

sudah ada yang bisa disebut guru mutu, karena pengaruh pemikiran-

pemikiran mereka.

1) Shigeo Shingo

Shigeo Shingo lahir tahun 1909. Insinyur mesin yang memiliki

pengalaman luas dalam industri ini pernah bekerja di pabrik rel kereta api

di Taipei serta pabrik kapal Toyota dan Mitsubishi.

Shigeo Shingo banyak dipengaruhi pandangan Juran dan Crosbby,

sehingga perhatianya berubah dari pengendalian mutu produk (Product

Quality Control), yang biasanya dilakukan dengan menginspeksi produk

saja, ke pengendalian mutu total (Product Quality Control), yang pusat

perhatiannya tercurah pada system dan proses. Dia berkesimpulan

bahwa setiap proses dapat diamati secara cermat dan terus-menerus.

Apabila ada kesalahan, proses harus dihentikan sementara dan sumber

Page 47: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

45

penyebab kesalahan serta akarnya harus ditemukan, kemudian langsung

diperbaiki.

2) Kaoru Ishikawa

Kaoru Ishikawa lahir pada tahun 1915. Dia seorang sarjana (S1)

Kimia Terapan dan Doktor dalam bidang teknologi. Sebagian besar

waktunya digunakan uuntuk tugas-tugas sebagai dosen di Universitas

Tokyo, walaupun pernah bekerja di industri, terutama dalam bidang

pengawasan mutu.

Kaoru Ishikawa mempergunakan prinsip-prinsip statistic dalam

menyusun teknik-teknik pengawasan mutu. Sala satu sumbungannya

yang terkenal adalah Diagrama Tulang Ikan (Fishbon Diagram) atau

diagram Ishikawa yang sangat efektif sebagai alat untuk analisis

masalah atau analisis sebab akibat. Dengan diagram ini dapat ditemukan

sumber penyebab dan akar masalah, sehingga solusinya dapat

diusahakan dengan lebih tepat. Dengan mengatasi sebab-akar, masalah

serupa tidak akan timbul lagi.

Selain itu, Ishikawa juga memprakarsai pembentukan Masyarakat

Mutu (Quality Circle) di Jepang, yang anggota-anggotanya terdiri dari

ahli-ahli mutu. Fungsi masyarakat mutu ini mendorong berkembangnya

gerakan-gerekan pembudayaan mutu, memberikan saran-saran tentang

peningkatan mutu, dan memantau pelaksanaan usaha-usaha

peningkatan mutu. Sejalan dengan Masyarakat Mutu, dia juga

menganjurkan perlunya Tim Kerja Sama untuk peningkatan mutu di

Page 48: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

46

perusahaan-perusahaan, yang berfungsi melaksanakan kegiatan-

kegiatan peningkatan mutu. Dalam diskusi tentang masalah, dia

menganjurkan pemakaian diagram tulang ikan.

3) Genichi Taguchi

Genichi Taguchi lahir pada tahun 1942. Pengalaman awal tentang

mutu dan pengawasan mutu diperolehnya selama bekerja di

Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan, dan Lembaga

Matematika-Statistik. Kemudian dia bekerja di Nippon Telphone and

Telegraph Corporation. Di perusahan inilah Taguchi mendapat banyak

pengalaman dalam menerapkan teknik-teknik peningkatan mutu produk

berdasarkan prinsip-prinsip statistik. Untuk memperkaya pengalaman,

dia juga berkunjung ke pabrik Ford, Xerox, ITT, dan Bell Laboratries di

AS.

Kontribusi penting dari Taguchi dalam teknik peningkatan mutu

tertuang dalam tiga konsep utamanya, yaitu:

a. Fungsi Kerugian Kuadrat

b. Desain Paramater

c. Percobaan Terencana Berdasarkan Statistik

Konsep Fungsi Kerugian Kuadrat pada dasarnya merupakan

penerapan konsep Crosby “Mutu Tidak Mahal” Tanpa Cacat”, dan

Produk Tak Bermutu. Biaya Produk tak bermutu ternyata pada akhirnya

lebih tinggi, sehingga pengendalian proses sejak permulaan menjadi

sangat penting.

Page 49: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

47

Dengan konsep Desain Parameter, Taguchi berpendapat bahwa

keberagaman menyebabkan kesalahan. Dengan begitu, produk tak

bermutu dapat dikurangi jika ukuran-ukuran (parameter) dalam semua

proses produksi ditentukan secara proses produksi ditentukan secara

tajam dan rinci. Kemudian, dalam pelaksanaan, semuanya diawasi

secara cermat sejak permulaan.

Konsep Percobaan Terencana Berdasarkan Statistik adalah suatu

teknik matematika yang bertujuan meminimalkan jumlah kombinasi dan

percobaan yang dilakukan dalam produksi suku cadang. Untuk

menghasilkan suku cadang biasanya terdapat berbagai parameter dan

perubahan suatu pasangan (kombinasi) akan berpengaruh pada produk.

Karena itu, percobaan untuk menemukan pasangan yang cocok sering

menyita banyak waktu sehingga mahal. Teknik Taguchi dapat membantu

meringankan beban tersebut.31

Filosofi mutu dan manajemen mutu terpadu, terjemahan dari total

quality management, berawal dari Amerika Serikat, pada tahun 30-an.

Namun pada masa itu manajemen mutu terpadu (MMT) tidak begitu

mendapat perhatian. Pada tahuan 50 an Jepang mempelajari MMT dari

para ahli Amerika Serikat

D. Total Quality Management (TQM) dalam Pendidikan

Sebagaimana pengertian kualitas terpadu seperti di atas, dapatlah

memberikan kerangka yang jelas bahwa hakekat Total Quality

31

Ibid, hlm. 66-67.

Page 50: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

48

Management (TQM) atau manajemen kualitas terpadu sebenarnya

adalah filosofi dan budaya (kerja) organisasi (phylosopy of management)

yang berorentasi pada kualitas. Tujuan (goal) yang akan dicapai dalam

organisasi dengan budaya Total Quality Management (TQM) adalah

memenuhi atau bahkan melebihi apa yang dibutuhkan (needs) dan yang

diharapkan atau diinginkan (desire) oleh pelanggan. Total Quality

Management (TQM), merupakan konsep yang kini sangat diminta

dilingkungan bisnis dan akademisi.

Para manajer bisnis dan pimpinan pendidikan tinggi sangat begitu

bersemangat untuk mendapatkan informasi tentang cara menerapkan

konsep Total Quality Management (TQM), Sementara kalangan

akademisi berusaha menetapkan apa sebenarnya Total Quality

Management (TQM) dapat diartikan sebagai pengelolaan kualitas semua

komponen (stakehorder) yang berkepentingan dengan visi dan misi

organisasi. Jadi, pada dasarnya Total Quality Management (TQM) itu

bukanlah pembebanan ataupun pemeriksaan. Tetapi, adalah lebih dari

usaha untuk melakukan sesuatu yang benar setiap waktu, dari pada

melakukan pemeriksaan (cheking) pada waktu tertentu ketika terjadi

kesalahan.Total Quality Management (TQM) bukan bekerja untuk

agenda orang lain, walaupun agenda itu dikhususkan untuk pelanggan

(customer) dan klien.

Senada dengan pengertian ini, Lesley dan Malcolm menyatakan

bahwa dalam Total Quallity Management (TQM), maka semua

Page 51: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

49

fungsionaris organisasi, tanpa kecuali dituntut memiliki tiga kemampuan,

yaitu: Pertama, mengerjakan hal-hal yang benar. Ini berarti bahwa

hanya kegiatan yang menunjang bisnis demi memuaskan kebutuhan

pelanggan yang dapat diterima. Kegiatan yang tidak perlu maka jangan

dilanjutkan lagi. Kedua, mengerjakan hal-hal dengan benar. Ini berarti

bahwa semua kegiatan harus dijalankan dengan benar, sehingga hasil

kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan.Ketiga,

mengerjakan hal-hal dengan benar sejak pertama kali setiap waktu.32

Chang Zeph Yun, Yeong Wee yong dan Lawrence Loh, telah

mendefinisikan bahwa: Total Quality Management (TQM), adalah

pendekatan manajemen sebuah organisasi, yang berpusat pada mutu,

berdasarkan pada partisipasi semua anggotanya dan bertujuan sukses

jangka panjang melalui keputusan pelanggan, serta keuntungan bagi

anggota organisasi dan masyarakat.33

Dalam Buku Total Quality Management in Government (1993),

Cohen, mengungkapkan bahwa TQM adalah, 1)Total menunjukkan

pengertian mutu untuk setiap aspek kerja, mulai dari mengidentifikasi

apakah pelanggan itu puas, 2) Quality berarti memenuhi dan melampaui

harapan pelanggan, 3) Management berarti mengembangkan dan

memelihara kemampuan organisasi untuk terus-menerus meningkatkan

mutu (Quality Vocabulary) mendefinisikan Total Quality Management

(TQM), sebagai suatu aktivitas dari fungsi menejemen secara

32

Marshal Sashkin dan Kisser, Putting, Op Cit, h. 64 33

Hang Zeph, Yun,The Quest Global Quality Singapure Airlines,(Jakarta, Pustaka 1998), h. 2.

Page 52: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

50

keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan

tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat

seperti, 1) Perencanaan kualitas (qulity Plenning), 2) Pengendalian

kualitas (Quality Control), 3). Jaminan kualitas (Quality Assurance), dan

4) peningkatan kualitas (Quality Improvement).34

Goetsch dan Davis memberikan beberapa karakteristik

manajemen kualitas:1) komitmen total pada peningkatan nilai secara

kontinyu terhadap customer, 2) lembaga memahami dorongan pasar

yang mengartikan kualitas bukan atas dasar kepentingan organisasi

tetapi kepentingan customer, 3) komitmen untuk memimpin orang

dengan perbaikan dan komunikasi terus-menerus.35 Dengan demikian

Total Quality Management adalah sebagai konsep perbaikan yang

dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di

setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang „exellent‟ dalam

semua aspek organisasi melalui proses manajemen.

E. Tujuan dan Prinsip Utama TQM

Tujuan utama Total Quality Manajement (TQM) adalah

meningkatkan mutu pekerjaan memperbaiki produktivitas dan efisiensi.

Total Quality Manajement (TQM sebagai suatu prosedur untuk mencapai

kesuksesan, dinilai berhasil manakala mutu dari suatu pekerjaan

meningkat lebih baik kualitasnya dari sebelumnya, produktivitasnya tinggi

yang ditunjukkan dengan hasil kerja berupa produk dan jasa lebih bayak

34

Ariani DW.Op.Cit. h.131 35 Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality management, (Yogyakarta: Andi 2004), h.

17

Page 53: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

51

jumlahnya dari sebelumnya, dan lebih efisien yang bisa diartikan lebih

murah biaya produksinya atau input lebih kecil daripada outputnya.

Pada dasarnya Total Quality Management (TQM) merupakan suatu

sistem menejemen yang berfokus pada semua orang atau tenaga kerja,

bertujuan untuk terus-menerus meningkatkan nilai yang memberikan

bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih rendah

daripada nilai sesuatu produk, memerlukan komitmen semua komponen

organisasi terhadap perbaikanseluruh aspek menejemen organisasi.36

Prinsip utama, Total Quality Management (TQM) adalah suatu

pendekatan dalam menjalankan usaha untuk mencoba memaksimalkan

daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk

jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Karena itu, selanjutnya bahwa

Total Quality Management (TQM) memiliki empat prinsip utama: 1)

kepuasan pelanggan, 2)respek terhadap setiap orang, 3) manejemen

berdasarkan fakta, 4) perbaikan berkesinambungan.37 Penjelasan

tentang prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) Fokus untuk memberikan

kepuasan pelanggan, dengan jaminan kualitas tidak hanya bermakna

kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas itu

ditentukan oleh pelanggan (internal maupun eksternal). Kepuasan

pelanggan harus dipenuhi dalam segala aspek, termasuk harga,

keamanan, dan ketepatan waktu. (2) respek terhadap setiap orang,

36

M. N. Nasation, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: GI, 2004), h. 27. 28 TheTom Peter, Crazy Time Call For Crazy Organizations(Jakarta:Delapratasa 1996),

h. 209

Page 54: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

52

setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan

kreatifitas tersendiri yang unik, dengan begitu, setiap karyawan

dipandang sebagai sumber daya organisasi yang paling bernilai. Karena

itu, setiap karyawan dalam organisasi diperlakukan secara baik dan

diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, berbartisipasi dalam tim

pengambilan keputusan, (3) Manajemen berdasarkan fakta. Organisasi

berorientasi pada fakta. Artinya bahwa setiap keputusan organisasi

harus didasarkan pada data, bukan pada perasaan (feeling), (4)

perbaikan berkesinambungan, artinya bahwa setiap organisasi

pendidikan perlu melkukan sistimatis dalm melaksanakan perbaikan

secara berkesenambungan, dengan langkah-langkah: perencanaan dan

melakukan tindakan korektif dan terhadap hasil yang diperoleh.

Adapun yang menyangkut unsur-unsur Total Quality Manajement

(TQM) menurut Joseph M. Juran adalah meliputi; a) kualitas menjadi

bagian dari setiap agenda manajemen atas, b) sasaran kualitas

dimasukkan dalam rencana bisnis, c) jangkauan sasaran diturunkan dari

benchmarking, fokus adalah pada pelanggan dan pada kesesuaian

kompetisi, di mana sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kualitas

tahunan. d) sasaran disebarkan ketingkat yang mengambil tindakan. e)

pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat. f) pengukuran ditetapkan

seluruhnya. g) manajer sebagai pimpinan tertinggi mengevaluasi secara

atas segala kemajuan dibandingkan dengan sasaran, h) penghargaan

diberikan untuk performansi terbaik, i) Sistem imbalan (reward system)

Page 55: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

53

diperbaiki.38 Dengan demikian dari beberapa pendapat para ahli, dapat

disimpulkan bahwa Total Quality Management (TQM) merupakan

keputusan dan tindakan yang dilakukan melalui perbaikan

kesinambungan, adalah untuk memenuhi atau bahkan melebihi apa yang

dibutuhkan (needs), dan yang diharapkan dan diinginkan (desire), oleh

pelanggan.

F. Aplikasi TQM Pendidikan Tinggi

Fenomena menarik yang perlu dicermati dari lulusan perguruan

tinggi adalah ketidak mampuan lulusan itu untuk cepat beradaptasi

dengan kebutuhan dunia industri modern. Hal ini berakibat pada tingkat

pengangguran lulusan perguruan tinggi dari waktu ke waktu terus

meningkat. Oleh sebab itu terjadinya kesenjangan persepsi antara

pengelola perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusannya dan

pengelola industri untuk menggunakan lulusan perguruan. Penerapan

TQM (total quality management) pada sistem pendidikan yang sering

disebut sebagai: Total Quality Management (TQM) Pendidikan Tinggi

diharapkan mampu menghilangkan atau mengurangi tingkat

kesenjangan yang ada antara perguruan tinggi dan industri. Penerapan

TQM Pendidikan Tinggi pada perguruan tinggi harus dijalankan atas

dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan

38 B. Creech, Lima pilar Manajemen Mutu Terpadu: Cara membuat Bekerja bagi anda,

Alih bahasa: Sindoro. A.,(Jakarta, Binarupa Aksara1996), h. 70

Page 56: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

54

efisiensi pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas dari proses

pendidikan tinggi. Bersamaan itu, pendidikan tinggi harus mampu

memberikan hasil produk berupa lulusan yang berkualitas. Produk

pendidikan tinggi utamanya berbentuk jasa.

Dalam konteks ini, jasa sebagai produk layanan: dalam pendidikan

tinggi yang memenuhi kualitas dapat dilihat dari beberapa aspek berikut

unikasi (communication), yaitu komunikasi antara penerima jasa dengan

pemberi jasa : kredibilitas (credibility), yaitu kepercayaan pihak penerima

jasa terhadap pemberi jasa, keamanan (security), yaitu keamanan

terhadap jasa yang pengetahuan kustomer (knowing the customer), yaitu

pengertian dari pihak pemberi jasa pada penerima jasa atau pemahaman

pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa, dengan

memenuhi hal dibawah ini;

1) standar (tangibles), yaitu bahwa dalam memberikan pelayanan

kepada kustomer harus dapat diukur atau dibuat standarnya.

2) reliabilitas (realiability), yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan

kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima

jasa.

3) tanggapan (responsivenerss), yaitu tanggapan pemberi jasa

terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa

4) kompetensi (competence), yaitu kemampuan atau keterampilan

pemberi jasa yang dibutuhkan setiap orang dalam organisasi untuk

memberikan jasanya kepada penerima jasa.

Page 57: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

55

5) akses (access), yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi

oleh pihak penerima jasa.

6) tata krama (courtesy), yaitu kesopanan, espek, perhatian, dan

kesamaan dalam hubungan personel.39

Sementara itu kualitas jasa pendidikan tinggi juga memiliki

beberapa sifat atau karakteristik antara lain; 1) subyektif, 2) umumnya

berukuran afektif, 3) mengutamakan kepemerhatian, 4) terdiri dari

nonmateri bisa berupa reputasi, sikap, tata krama, dan lain-lain, 5) tidak

dapat dihitung secara kuantitatif, tetapi hanya bisa diyakini, dipercayai

dan sebagainya, menejemen Pendidikan tinggi seyogianya memahami

pula perkembangan manajemen sistem industri modern, sehingga

mampu mendesain, menerapkan, mengendalikan, dan meningkatkan

kinerja sistem pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan menejemen

sistem industri modern.

Hal ini dimaksudkan agar setiap lulusan dari pendidikan tinggi

mampu dan cepat beradaptasi dengan kebutuhan sistem industri

modern. Dengan demikian sebelum membahas tentang sistem

pendidikan tinggi, perlu diketahui tentang konsep dasar sistem industri

modern yang akan dipergunakan sebagai landasan utama untuk

membahas penerapan TQM pada sistem pendidikan tinggi modern.

Pada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu

peningkatan terus-menerus (continuous industrial process improvement),

39

Edwar Sallis, Op. Cit. h. 40

Page 58: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

56

yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk

menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi,

sampai distribusi kepada konsumen. Seterusnya, berdasarkan informasi

sebagai umpan-balik yang dikumpulkan dari pengguna produk

(pelanggan) itu dapat dikembangkan ide-ide kreatif untuk menciptakan

produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi

yang ada saat ini, selain itu bahwa pendidikan tinggi mampu

mengembangkan kreativitas ilmu pengetahuan yang dimiliki agar lulusan

perguruan tinggi dapat diserap oleh dunia indutri.

Institusi jasa pendidikan tinggi yang efektif memerlukan strategi

yang kuat dengan maksud untuk menghadapi suasana kompetitif dan

orientasi di masa depan. Untuk menjadi efektif pada masa sekarang,

intitusi pendidikan tinggi memerlukan proses pengembangan strategi

kualitas, antara lain: 1) misi dan visi yang jelas dan tertentu, 2)

menfokuskan kustomer secara jelas, 3) strategi untuk pencapaian missi,

4) pelibatan semua kustomer, baik internal maupun eksternal, di dalam

pengembangan strategi pendidikan tinggi, 5) penguatan staf dengan

menggerakkan penghalang dan bantuan untuk membuat konstribusi

maksimal terhadap institusi pendidikan tinggi melalui pengembangan

kelompok kerja yang efektif, 6) penilaian dan evaluasi keefektifan untuk

menghadapi tujuan yang diharapkan oleh kustomer, untuk memulai

mengaplikasikan Total Quality Management (TQM) adalah sebuah tugas

Page 59: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

57

yang sulit, terdapat sejumlah langkah yang simple dan penting untuk

mengaplikasikan Total Quality Management (TQM) Pendidikan Tinggi.

Menurut Sallis, bahwa Total Quality Management (TQM)

Pendidikan Tinggi, adalah suatu makna dan standar kualitas dalam

pendidikan tinggi, ia memberikan suatu filosofi perangkat alat untuk

memperbaiki kualitas yang dicapai dangan ide sentral yang diwujudkan

dalam bentuk pelaksanaan.40 Artinya bahwa bentuk pelaksanaan dalam

prinsip dasar TQM, adalah pelanggan mempunyai kepentingan harus

diutamakan dengan komitmen yang tinggi. Kepemimpinan pendidikan

tinggi (Rektor) dan komitmen terhadap kualitas harus datang dari atas.

Semua model kualitas menekankan bahwa tanpa dorongan dari

pimpinan pendidikan tinggi, inisiatif kualitas tidak akan berlangsung

lama. Pendidikan tinggi hendaknya menunjukkan komitmen yang kuat

secara terus-menerus dan memberikan motivasi, konsisten

serta mendorong, staf pimpinan, karyawan dan dosen untuk melakukan

usaha secara serius. Pelayanan yang menyenangkan kepada

mahasiswa akan dicapai dengan kerja keras secara kontinyu untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan mahasiswa.41

Pada tahap awal implementasi TQM, setiap karyawan diberikan

pelatihan tentang dasar-dasar Total Quality Management (TQM). Staf

perlu pengetahuan yang terkait dengan pelatihan tentang pembentukan

teamwork, metode evaluasi, problem solving dan teknik pemecahan

40

Vincent Gaspersz, Organizational Excellence, (Jakarta, Gramedia 2007), h. 25 41

Sarah Cook, Customer care Excellence, Op. Cit. h. 45

Page 60: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

58

masalah. Menurut Tom Peter, di dalam Thriving on Chaos, menyatakan

bahwa manajemen di masa depan akan mengalir melalui penguatan visi

dan misi teamwork yang kuat dan metode training, hal itu adalah

kesempatan besar untuk menanamkan dan menegaskan nilai-nilai

organisasi, mengkomunikasikan pesan-pesan kualitas. Strategi,

relevansi dan kegunaan dari Total Quality Managemet (TQM), perlu

terkomunikasikan secara efektif.42 Terdapat banyak sekali kesalah

pahaman seputar tujuan dari kualitas. Sifat alamiah jangka panjang dari

program perlu dibuat jelas, pengembangan staf, training dan

pembangunan tim adalah beberapa dari jalan efektif untuk mencapai

tujuan organisasi.

Menerapkan peralatan dan teknik berkualitas melalui

pengembangan kelompok kerja secara efektif. Pendekatan ini

memfokuskan pada upaya mendapatkan sesuatu yang dilakukan untuk

mencapai kesuksesan sejak awal. Ini memfokuskan pada sesuatu

bahwa institusi mengetahui harus melakukan perbaikan, dan

menyeleksi alat-alat yang benar untuk mengontrolnya. Kaitannya dalam

implementasi Total Quality Management (TQM), Pendidikan tinggi

memposisikan dirinya dengan maksimal dalam memberikan pelayanan

(service) sesuai dengan diinginkan oleh pelanggan (Customer).

pelanggan yang dalam hal ini adalah mahasiswa pelayanan yang

diinginkan tentu saja merupakan sesuatu yang berkulitas dan

42

TheTom Peter ,Op.cit, p. 213

Page 61: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

59

memberikan kepuasan kepada mahasiswa sebagai pelanggan. Maka

pada saat itulah dibutuhkan suatu sistem menejemen yang mampu

memberdayakan institusi pendidikan tinggi agar lebih berkualitas. Total

Quality Management (TQM) Pendidikan Tinggi yang berlandaskan pada

kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama.

Pelanggan dapat dibedakan menjadi pelanggan dalam (internal

customer) dan pelanggan luar (external customer). Pelanggan dalam

adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalnya pimpinan,

dosen, staf dan penyelenggara institusi. Sedangkan yang termasuk

pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi

suatu institusi pendidikan tinggi disebut berkualitas manakala terjalin

hubungan yang baik antara pelanggan internal dan pelanggan external

dengan menggunakan konsep Total Quality anagent.(TQM).

Berdasarkan pada Implementasi unsur-unsur Total Quality

Management (TQM) dapat diartikan sebagai suatu pendekatan dalam

menjalankan usaha di bidang pelayanan jasa pendidikan tinggi yang

mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan

terus-menerus. Menurut West-Burnham, menyatakan bahwa unsur-unsur

Total Quality Management (TQM) Pendidikan tinggi yaitu terdiri dari

empat 1) Prinsip-prinsip 2) Proses 3) pencegahan 4) manusia dengan

penjelesan sebagi berikut : Prinsip-prinsip itu ialah hal-hal yang harus

dilakukan oleh pimpinan, staf pimpinan, karyawan teknis pendidikan

tinggi dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan policy

Page 62: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

60

pendidikan tinggi atau perguruan tinggi: (1) proses ialah upaya-upaya

yang dilakukan sesuai prosedur oleh oleh pimpinan, staf pimpinan,

karyawan teknisi pendidikan tinggi untuk memuaskan mahasiswa

sebagai pelanggan. 2) pencegahan ialah upaya pimpinan, staf pimpinan,

karyawan teknisi pendidikan tinggi untuk menghindari kesalahan dalam

melaksanakan sejak awal, pencegahan lebih baik daripada perbaikan

harus menjadi filosofi pendidikan tinggi. (3) manusia ialah pelaksana

yang bekerja secara sinerji dalam suatu manejemen kolegial serta lebih

menekankan pada pentingnya hubungan manusiawi.23 Dengan demikian

upaya yang lakukan oleh pimpinan pendidikan tinggi haruslah di

dasarkan pada perbaikan terus menerus dan menghindari kesalahan

dalam menjalankan tugas serta menekankan pada aspek hubungan

yang baik seluruh komponen organisasi.

1. Faktor penentu Aplikasi TQM

Keberhasilan lembaga pendidikan tinggi sebagai organisasi dalam

mencapai prestasi yang membanggakan tidaklah diperoleh dengan

begitu saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor

pendukungnya. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut :

(1) Kehendak atau izin dari-Nya. (Allah SWT) memiliki kekuasaan yang Maha Kuasa atas segala alam dan jagat raya ini, sehingga semua yang terjadi di dunia ini adalah karena kehendak-Nya. Oleh karena itu, keberhasilan organisasi harus diyakini sebagai kehendak-Nya. Organisasi tidak akan mencapai keberhasilan yang diinginkannya jika tidak karena mendapatkan izin dari-Nya.

23

Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Management, (Bandung, Rosda 2003) p. 37

Page 63: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

61

(2) Sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah orang-orang yang terlibat atau terkait dengan penerapan sistem di perguruan tinggi. Mulai dari unsur pimpinan sampai dengan seluruh para pekerja atau bawahan. Keberhasilan lembaga pendidikan tinggi mencapai prestasi juga ditentukan oleh mereka dan sebagai penggerak utamanya adalah pemimpin dengan segala aspek kepemimpinannya.

(3) Sumber daya non manusia. Sumber daya non manusia juga menjadi faktor penentu organisasi dalam mencapai keberhasilan dibidang kualitas. seperti sarana yang lengkap sebgai alat penunjang keberhasilan mencapai tujuan kualitas 24

Sumber daya manusia yang dimaksudkan berupa sarana dan

prasarana yang digunakan oleh sumber daya manusia yang ada dalam

melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Konsep Pendidikan Tinggi Modern

Dalam konsep manajemen sistem industri modern, maka setiap

lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja sesuai prinsip, proses,

pencegahan dan manusia dalam sistem industri harus memiliki

kemampuan solusi masalah-masalah industri yang berkaitan dengan

bidang ilmu yang dikuasainya berdasarkan informasi yang relevan agar

menghasilkan keputusan dan tindakan untuk meningkatkan kinerja,

mengidentifikasi delapan kategori yang dibutuhkan dari lulusan

perguruan tinggi sehingga dapat memenuhi permintaan bisnis dan

industri yaitu:

24

15.James G. Barnes, Secrets Of Relationship Management, (Yogyakarta: Andi 2003),

P.109

Page 64: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

62

Gambar. 2.3

Manajemen Sistem Industri Modern

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management.

Berdasarkan konsep manajemen sistem industri modern di atas,

maka setiap lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja dalam sistem

industri harus memiliki kemampuan solusi masalah-masalah industri

yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dikuasainya berdasarkan

informasi yang relevan agar menghasilkan keputusan dan tindakan untuk

meningkatkan kinerja sistem industri tersebut.

Agar peningkatan proses industri dapat berjalan secara konsisten,

maka dibutuhkan manajemen sistem industri, yang pada umumnya akan

dikelolah oleh lulusan perguruan tinggi. Konsep manajemen sistem

Page 65: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

63

industri terdiri dari dua konsep, yaitu: (1) konsep manajemen dan (2)

konsep sistem industri.25

Suatu sistem industri mengkonversi input yang berasal dari

pemasok menjadi output untuk digunakan oleh pelanggan, sedangkan

manajemen sistem industri memproses informasi yang berasal dari

sistem industri, pelanggan, dan lingkungan melalui proses manajemen

untuk menjadi keputusan atau tindakan manajemen guna meningkatkan

efektivitas dan efisiensi sistem industri Meminjam konsep berpikir

manajemen sistem industri modern, maka manajemen perguruan tinggi

memandang bahwa Proses Pendidikan Tinggi adalah suatu peningkatan

terus-menerus (continuous educational), yang dimulai dari sederet siklus

sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan lulusan (output) yang

berkualitas, pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, dan ikut

bertanggung jawab untuk memuaskan pengguna lulusan perguruan

tinggi itu. Seterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan-balik yang

dikumpulkan dari pengguna lulusan (external customers) itu dapat

dikembangkan ide-ide kreatif untuk mendesain ulang kurikulum atau

memperbaiki proses pendidikan tinggi yang ada saat ini, dimana

Kesenjangan Lulusan Perguruan Tinggi dengan Kebutuhan Industri,

seperti digambarkan pada table berikut;

No Lulusan Perguruan Tinggi No Kebutuhan Industri

1 Hanya memahami teori 1 Kemampuan solusi masalah berdasarkan konsep ilmiah

2 Memiliki keterampilan individual 2 Memiliki keterampilan kelompok

25

Vincent Gaspersz, Total Quality Management, Op.Cit , p. 375

Page 66: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

64

(teamwork)

3 Motivasi belajar hanya lulus ujian

3 Mempelajari bagaimana belajar yang efektif

4 Hanya berorientasi pada pencapaian grade atau nilai tertentu (pembatasan target)

4 Berorientasi pada peningkatan terus-menerus dengan tidak dibatasi pada target tertentu saja. Setiap target yang tercapai akan terus-menerus ditingkatkan

5 Orientasi belajar hanya pada mata kuliah individual secara terpisah

5 Membutuhkan pengetahuan terintegrasi antardisiplin ilmu untuk solusi masalah industri yang kompleks

6 Proses belajar bersifat pasif, hanya menerima informasi dari dosen

6 Bekerja adalah suatu proses berinteraksi dengan orang lain dan memproses informasi secara aktif Pemenggunaan teknologi merupakan bagian intintegral dari proses belajar untuk solusi masalah industri

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management 26

Berdasarkan kenyataan, terdapat kesenjangan antara lulusan

pendidikan tinggi dan kebutuhan industri seperti ditunjukkan Pendidikan

tinggi pada hakikatnya adalah sangat urgen untuk dimiliki sebuah

bangsa. Sebab dari pendidikan tinggi akan lahir orang-orang yang

seharusnya memiliki kapasitas SDM yang sangat baik untuk membangun

sebuah negara atau dengan kata lain pendidikan tinggi adalah sebuah

proyek peradaban masa depan. Kondisi suatu negara di masa akan

datang, sebenarnya dapat diukur dari bagaimana wajah pendidikan

tingginya saat ini. Karena tidak akan mungkin kita berharap kepada

orang-orang yang tidak berpendidikan tinggi mengelola sebuah

perubahan ke arah kemajuan bangsa, tetapi tentunya berharap pada

orang-orang yang telah ditempa dalam sebuah labolatorium pendidikan

26

Vincent Gaspersz, Total Quality Management, Op.Cit, p. 376

Page 67: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

65

(Perguruan Tinggi) dan memiliki karakter pembaharu, berbudaya

intelektual, sebagaimana yang terdapat dalam gambar berikut, tentang

manajemen sistem pendidikan tinggi modern.

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management (TQM).

Selanjutnya, dapat dikembangkan pula model manajemen

operasional perguruan tinggi modern sebagaimana pendapat Deming

dalam Manajemen Pedidikan Tinggi Modern yang tertera pada gambar

beriku;

Page 68: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

66

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan roda Deming dalam

manajemen pendidikan tinggi terdiri dari empat komponen utama, yaitu:

riset pasar tenaga kerja, desain proses pendidikan tinggi, operasional

proses pendidikan tinggi, dan penyerahan lulusan yang kompetitif dan

berkualitas ke pasar tenaga kerja.

Dalam hal ini diperlukan suatu interaksi tetap antara riset pasar

tenaga kerja, desain proses pendidikan tinggi, operasional proses

pendidikan tinggi, dan bertanggung jawab menghasilkan lulusan yang

kompetitif dan berkualitas ke pasar tenaga kerja, agar perguruan tinggi di

Indonesia mampu berkompetisi dalam persaingan global tahun 2003 dan

seterusnya. Berkaitan dengan hal ini, sudah saatnya perguruan tinggi di

Page 69: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

67

Indonesia melakukan reorientasi dan redefinisi tujuan dari pendidikan

tinggi, bukan sekedar menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya tanpa

peduli akan kepuasan pengguna lulusan itu, melainkan juga harus

bertanggung jawab untuk menghasilkan output (lulusan) yang kompetitif

dan berkualitas agar memuaskan kebutuhan pengguna tenaga kerja

terampil berpendidikan tinggi.

Konsekuensi dari pemikiran ini adalah penerapan Total Quality

Management (TQM) pada perguruan tinggi di Indonesia harus di

jalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk

mengutamakan efisiensi pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas dari

proses pendidikan tinggi itu. Melalui penerapan roda Deming dalam

sistem pendidikan tinggi yang dijalankan secara konsisten, maka

perguruan tinggi di Indonesia akan mampu memenangkan persaingan

global yang amat sangat kompetitif dan memperoleh manfaat (ekonomis

maupun nonekonomis) yang dapat dipergunakan untuk pengembangan

perguruan tinggi itu dan peningkatan kesejahteraan pegawai yang

terlibat di perguruan tinggi itu.

Sebelum TQM didesain untuk perguruan tinggi di Indonesia, maka

stakeholders dari perguruan tinggi harus memiliki kesamaan persepsi

tentang manajemen kualitas. Dalam konsep manajemen kualitas

modern, kualitas suatu perguruan tinggi antara lain ditentukan oleh

kelengkapan fasilitas atau reputasi institusional. Kualitas adalah sesuatu

standar minimum yang harus dipenuhi agar mampu memuaskan

Page 70: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

68

pelanggan yang menggunakan output (lulusan) dari sistem pendidikan

tinggi itu, serta harus terus-menerus ditingkatkan sejalan dengan

tuntutan pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.

Menunjukkan bahwa penerapan roda Deming dalam manajemen

pendidikan tinggi akan terdiri dari empat komponen utama, yaitu: riset

pasar tenaga kerja, desain proses pendidikan tinggi, operasional proses

pendidikan tinggi, dan penyerahan lulusan yang kompetitif dan

berkualitas ke pasar tenaga kerja. 27 Dalam hal ini diperlukan suatu

interaksi tetap antara riset pasar tenaga kerja, desain proses pendidikan

tinggi, operasional proses pendidikan tinggi, dan bertanggung jawab

menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berkualitas ke pasar tenaga

kerja, agar perguruan tinggi di Indonesia mampu berkompetisi dalam

persaingan global tahun 2003 dan seterusnya.

Berkaitan dengan hal ini, sudah saatnya perguruan tinggi

melakukan reorientasi dan redefinisi tujuan dari pendidikan tinggi, bukan

sekedar menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya tanpa peduli akan

kepuasan pengguna lulusan itu, melainkan juga harus bertanggung

jawab untuk menghasilkan output (lulusan) yang kompetitif dan

berkualitas agar memuaskan kebutuhan pengguna tenaga kerja terampil

berpendidikan tinggi. Konsekuensi dari pemikiran ini adalah penerapan

Total Quality Management (TQM) pada perguruan tinggi harus dijalankan

atas dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk

27

Sukmono, Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap produktivitas ,(Jakarta, LSIUP1985).

p, 256

Page 71: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

69

mengutamakan efisiensi pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas dari

proses pendidikan tinggi itu. Melalui penerapan Total Quality

Management (TQM) dalam sistem pendidikan tinggi yang dijalankan

secara konsisten, maka perguruan tinggi akan mampu memenangkan

persaingan global yang amat sangat kompetitif dan memperoleh manfaat

(ekonomis maupun nonekonomis) yang dapat dipergunakan untuk

pengembangan perguruan tinggi itu dan peningkatan kesejahteraan

pegawai yang terlibat di perguruan tinggi itu.

G. Desain TQM Pendidikan Tinggi

Dalam menerapkan Total Quality Management (TQM) Pendidikan

Tinggi dipersepsikan sebagai industri jasa atau industri pelayanan, bukan

sebagai proses produksi. Setiap industri jasa pelayanan pasti memiliki

pelanggan (customers). Pelanggan Pendidikan Tinggi adalah: 1)

pelanggan eksternal: (Primer) Kelompok Sasaran Utama: Mahasiswa 2)

sekunder: Masyarakat, Pemerintah, Orangtua mahasiswa, 3) tersiar:

ialah pihak lain yang memanfaatkan hasil lulusan pendidikan tinggi, 4)

pelanggan Internal: Para dosen, Unsur-unsur Pimpinan, Pegawai

administrasi dan pegawai teknis.

Total Quality Management (TQM) didesain untuk perguruan tinggi,

maka stakeholders dari perguruan tinggi harus memiliki kesamaan

persepsi tentang manajemen kualitas. Dalam konsep manajemen

kualitas modern, kualitas suatu perguruan tinggi antara lain ditentukan

oleh kelengkapan fasilitas atau reputasi institusional. Kualitas adalah

Page 72: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

70

sesuatu standar minimum yang harus dipenuhi agar mampu memuaskan

pelanggan yang menggunakan output (lulusan) dari sistem pendidikan

tinggi itu, serta harus terus-menerus ditingkatkan sejalan dengan

tuntutan pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.

Berkaitan dengan hal ini, maka Spanbauer (1992) menyatakan

bahwa manajemen perguruan tinggi harus mengadopsi paradigma baru

tentang manajemen kualitas modern. paradigma lama yang dianut oleh

manajemen perguruan tinggi dicantumkan pada table Paradigma Baru

dan Paradigma Lama Manajemen Perguruan Tinggi di bawah ini.

No Paradigma lama No Paradigma Baru

1 Hasil ujian tidak digunakan sebagai informasi untuk memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa

1 Mahasiswa menerima hasil ujian, pembimbingan, dan nasehat agar membuat pilihan-pilihan yang sesuai

2 Mahasiswa tidak perlakukan sebagai pelanggan

2 Mahasiswa diperlakukan sebagai pelanggan

3 Keluhan mahasiswa ditangani dalam bentuk defensif dan dengan cara negative

3 Keluhan mahasiswa ditangani secara cepat dan efisien

4 Mahasiswa tidak didorong untuk memberikan saran atau keluhan

4 Terdapat sistem saran aktif dari mahasiswa

5 Staf departemen pelayanan tidak memperlakukan karyawan lain dan/atau mahasiswa sebagai pelanggan

5 Setiap departemen pelayanan menetapkan kepuasan pelanggan sesuai kebutuhan

6 Tidak ada sistem tindak-lanjut yang cukup atau tepat untuk mahasiswa dan alumni

6 Terdapat rencana tindak-lanjut untuk penempatan lulusan dan peningkatan pekerjaan

7 Mahasiswa dipandang sebagai inferior, tidak diperlakukan dengan rasa hormat, cara yang akrab dan penuh pertimbangan

7 .Mahasiswa diperlakukan dengan sopan, rasa hormat, akrab, penuh pertimbangan

Page 73: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

71

8 Fokus pada manejemen pengawasa karyawan, sistem, dan operasional.

8 Fokus manajemen pada keterampilan kepemimpinan kualitas seperti: pemberdayaan dan partisipasi aktif karyawan

9 Banyak keputusan manajemen dibuat tanpa masukan informasi dari karyawan dan mahasiswa

9 Manajemen secara aktif mempromosikan kerjasama dan solusi masalah dalam unit kerja

10 Sistem informasi usang dan tidak membantu manajemen sistem kualita

10 Sistem informasi memberikan laporan yg berguna utk membantu manaj.dan dosen

11 Staf administrasi kurang memiliki tanggung jawab dan kesiapan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

11 Staf administrasi bertanggung jawab dan siap memberikan pelayanan dengan cara yang mudah dan cepat guna memenuhi kebutuhan mahasiswa

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management (TQM)

Agar pemahaman dan adopsi paradigma baru pada tabel di atas

dapat berhasil, maka dibutuhkan suatu sistem pelatihan kepada

pengelola perguruan tinggi. Pelatihan Total Quality Management (TQM),

yang penting bagi pengelola perguruan tinggi ditunjukkan pada tabel ini,

tentang Desain Sistem Pelatihan TQM bagi Pengelola Perguruan Tinggi

No Jenis pelatihan

Waktu Materi Pelatihan Peserta

1

Pelatihan Manajemen Puncak

36 jam

Manajemen Proses, Statistical Thinking, Pelayanan Pelanggan, Pembentukan Kelompok, dan Solusi Masalah

Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, & Ketua Jurusan/ Departemen

2

Pelatihan Dosen

36 jam

Efektivitas dan Metode Pengajaran, Statistical Thinking, Pelayanan Pelanggan, Pembentukan

Dosen Tetap, Dosen Tidak

Page 74: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

72

No Jenis pelatihan

Waktu Materi Pelatihan Peserta

Kelompok, dan Solusi Masalah

Tetap, & Asisten Dosen

3

Pelatihan Staf Pendukung

36 jam

Pelayanan Pelanggan, Pembentukan Kelompok, Solusi Masalah, Manajemen Waktu, Keterampilan Bertelepon, dan Pengendalian Diri

Semua Staf Pendukung

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management (TQM) Setelah memperoleh pelatihan dan siap menerima paradigma baru

tentang manajemen perguruan tinggi yang berorientasi pada

peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan, maka sistem Total

Quality Management (TQM),secara lengkap dapat didesain,

diimplementasikan, dan ditingkatkan terus-menerus pada perguruan

tinggi.

Page 75: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

73

Gambar. 2.6

Aplikasi Total Quality Management Education (TQME) Penguruan

Tinggi

Sumber data : Vincent Gaspersz, Total Quality Management (TQM)

Penerapan total quality management in education (TQM) pendidikan

tinggi harus dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab

bersama untuk mengutamakan efisiensi pendidikan tinggi dan

peningkatan kualitas dari proses pendidikan tinggi. Dengan demikian

upaya ini mengurangi kesenjangan persepsi yang terjadi perguruan

tinggi. Untuk itu, perlu direnungkan secara mendalam, mengapa setelah

memperoleh pelatihan dan siap menerima paradigma baru tentang

manajemen pendidikan tinggi yang berorientasi pada peningkatan

Page 76: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

74

kualitas dan kepuasan pelanggan, maka sistem Total Quality

Management (TQM) Pendidikan tinggi secara lengkap dapat didesain,

diimplementasikan dan ditingkatkan terus-menerus pada perguruan

tinggi.

H. Kepemimpinan dalam TQM

Program Total Quality Maagement (TQM) yang keluar dari inti TQM

atau menjadi keluar rel. Pandangan dan evaluasi reguler perlu menjadi

bagian integral dari program. Kelompok pengarah harus menangani

pandangan persemester dan staf pimpinan senior harus

mempertimbangkan laporan staf pegawai yang melakukan monitoring.

Untuk mendesain sistem kualitas dalam pendidikan tinggi, perlu

melibatkan sejumlah langkah-langkah penting berikut: 1) mengetahui apa

yang akan kerjakan, 2) mempertanyakan prosedur dan metode yang

gunakan,3) mendokumentasi yang maksudkan, 4) memberikan bukti

bahwa menyelesaikan apa yang telah lakukan. Sementara itu, sistem

jaminan kualitas pendidikan harus berisi elemen-elemen, pengembangan

institusi atau rencana strategis Ini memberikan visi jangka panjang dari

institusi dan memberi konteks dimana program dapat dilaksanakan. Ini

mendefinisikan pasar dan budaya yang diharapkan. Ini adalah penting

untuk mengembangakn pelayanan yang berkualitas karena hanya

perencanaan yang dapat memberikan perspektif jangka panjang

sehingga penting di dalam pemberian layanan kualitas secara terpadu

semua anggotanya dan bertujuan sukses jangka panjang melelui

Page 77: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

75

keputusan pelanggan, serta keuntungan bagi anggota organisasi dan

masyarakat. 28

Dalam Buku Total Quality Management in Government (1993),

Cohen, berpendapat sebagai berikut: (1)Total menunjukkan pengertian

kualitas untuk setiap aspek kerja, mulai dari mengidentifikasi apakah

pelanggan itu puas (2) Quality berarti memenuhi dan melempui harapan

pelanggan (3) Management berarti mengembangkan dan memelihara

kemampuan organisasi untuk terus-menerus meningkatkan mutu.29

Dalam kaitan Total Quality Management (TQM), Pendidikan tinggi

sebagai institusi jasa pendidikan tinggi memposisikan dirinya yang

maksimal dalam memberikan pelayanan (service) sesuai dengan apa

yang diinginkan oleh pelanggan (Customer). Jasa atau pelayanan yang

diinginkan oleh pelanggan tentu saja merupakan sesuatu yang berkulitas

dan memberikan kepuasan kepada mahasiswa sebagai pelanggan.

Maka pada saat itulah dibutuhkan suatu sistem menejemen yang mampu

memberdayakan institusi pendidikan tinggi agar lebih berkualitas.

Total Quality Management (TQM) Pendidikan tinggi yang

berlandaskan pada kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama.

Pelanggan dapat di bedakan menjadi pelanggan dalam (internal

customer) dan pelanggan luar (external customer). Pelanggan dalam

adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalnya pimpinan,

28

M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), p. 46 29

Sarah Cook Customer care Excellence, Op. Cit. p. 72

Page 78: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

76

dosen, staf dan penyelenggara institusi.30 Sedangkan yang termasuk

pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi

suatu institusi pendidikan tinggi disebut berkualitas apabila terjalin

hubungan yang baik antara pelanggan internal dan pelanggan external

dengan menggunakan konsep Total Quality Managent (TQM). dengan

kreteria sebagai berikut:

1) Kebijakan Kualitas

Kebijakan kualitas merupakan acuan umum bagi program

utama yang semestinya disusun untuk mengantisipasi kebutuhan

dan persyaratan mutu masyarakat. Kebijakan ini seyogyanya

merupakan persyaratan kepada masyarakat tentang komitmen

perguruan tinggi untuk memuaskan harapan pelanggan baik

internal maupun eksternal kebijakan kualitas harus

terdokumentasikan kepada seluruh staf (akademi dan non

akademik ) agar dipahami dan selanjutnya memberikan komitmen

pada implementasinya.

2) Efesiensi Dana

Pimpinan perguruan tinggi dituntut untuk mampu melakukan

melaksanakan efesiensi penggunaan dana tanpa harus

mengurangi cita-cita (goals) yang diinginkan dimana pimpinan

Universitas dan staf pimpinan melakukan terobosan untuk

mencari pembiyaan di luar dana internal perguruan tinggi, apa itu

30

Edwar Sallis, Op. Cit. p. 130

Page 79: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

77

dengan melakukan kerja sama dengan pihak Industri atau

perusahaan dalam bentuk melakukan riset dan mahasiswa juga di

libatkan didalamnya.

3) Pemasaran dan Publisitas

Suatu institusi pendidikan, misalnya perguruan tinggi perlu

memberikan informasi yang jelas mengenai program-program

studi yang ditawarkan secara lengkap. Informasi ini harus

didokumentasikan dengan baik dan mudah diperoleh. Bahan-

bahan pemasaran (sales kits) seperti selebaran, leaflet, brosur,

iklan dan sebagainya harus dibuat dengan jelas dan tepat serta

secara teratur diperbaharui.

4) Rencana Strategis

Rencana strategis memberi visi, misi dan tujuan suatu

perguruan tinggi dalam jangka panjang serta memberikan arahan

terhadap pelaksanaan seluruh program operasional yang disusun

tahun demi tahun. Rencana strategis mengidentifikasi sasaran

pasar, positioning dan budaya yang diinginkan dalam

memproduksi produk (lulusan) untuk memenuhi pasar tersebut.

Rencana strategis sangat penting untuk pencapaian mutu

pelayanan sebab hanya perencanaan yang dapat memberikan

perspektif keadaan persaingan di masa mendatang arus jelas dan

akurat dan diperbaharui secara reguler.

5) Seleksi Masuk

Page 80: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

78

Seleksi masuk merupakan tahapan sangat penting dalam

proses pendidikan. Meskipun tidak ada data pendukung, tetapi

pengaruh kualitas bahan mentah (calon mahasiswa) terhadap

mutu lulusan sangat besar. Prosedur seleksi masuk ke perguruan

tinggi harus didokumentasikan dengan baik dan di review secara

teratur. Hal-hal yang perlu didokumentasikan dalam pedoman

seleksi, surat lamaran asli (termasuk lampirannya), hasil

wawancara, daftar nama.

6) Kurikulum

Ini adalah tingkatan dimana sistem adalah vital. Metode

belajar perlu diatur sedemikian rupa sehingga dan diikuti untuk

setip aspek program. Jenis informasi yangperlu menjadi bagian

dari ini, antaralain: silabus, kepatuhan, skema kerja, pencatatan

kerja, pencatatan penilaian, rencana tindakan, dan pencatatan

prestasi. Pencatatan kesalahan dan kinerja rata-rata berikutnya

dan tindakan yang benar harus didokumentasikan. Bimbingan

dan konseling Ini dapat mengambil bentuk aspek yang integra

dari kurikulum atau layanan tambahan. Apa saja layanan perlu

dikomunikasikan. Ini bisa menjadi petuntuk tentang kakrir atau

pendidikan yang lebih tinggi, atau transfer insitusi lain atau

program studi lain. 31

7) Dosen dan Karyawan

31

Oesman hanafi, Op.Cit. p. 17.

Page 81: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

79

Rekrutmen diartikan sebagai kegiatan menarik sejumlah

personil dosen dan karyawan yang dibutuhkan dalam suatu

sistem pendidikan tinggi yang memenuhi kualitas tertentu dengan

tujuan adalah untuk memenuhi kebutuhan personil baik jangka

pendek maupun jangka panjang dengan memenuhi syarat-syarat

dan kreteria sebagai dosen dan seleksi oleh tim kendali kulitas

Universitas atau perguruan tinggi bersangkutan.32

Dan memberikan kesempatan bagi karyawan dosen untuk

meningkatkan kualitasnya. Serta peningkatan kemampuan

komptensi. Dan sejalan dengan itu yang penting adalah

memberikan gaji dan tunjangan cukup baik serta memberikan

penghargaan kepada karyawan dan dosen sebagai motivasi

kerja.

8) Manajemen Pembelajaran

Proses aktual dari kurikulum dan manajemen program perlu

dispesifikasi termasuk ranacangan untuk teamwork Aturan di

dalam tim, tanggung jawab dan tingkat otoritasnya juga dapat

jabarkan. Laporan dari penguji eksternal, moderator dan

pemverifikasi akan memberikan bukti-bukti penting, dimana

terdapat kualitas manajemen belajar.

32

Sanusi Uwes, Menejemen Pengembangan Mutu Dosen, (Bandung,Logos 1998),p. 43

Page 82: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

80

9) Staffing, Training dan Pengembangan

Staf dari banyak lembaga perlu dipandang berkompeten untuk

melaksanakan tugas-tugasnya. Sistem kualitas akan perlu secara

detail proses seleksi dan rekruitmen, induksi dan syarat-syarat

dimana kompetensi dan motivasi dinilai dan kebijakan untuk

pengembangan karir. Pengembangan staf memerlukan

perencanaan institusi, proses analisis ,sistem monitoring dan

evaluasi efektivitas program training dalam jangka panjang

maupun jangka pendek.

10) Merubah Gaya dan Perilaku

Total Quality Management (TQM) membuat perubahan atau

pengembangan budaya mutu menuntut jajaran. Pimpinan

Universitas, staf pimpinan dekan perguruan tinggi untuk merubah

gaya, cara kerja dan bahkan perilakunya agar sejauh mungkin

dapat keluar dari struktur organisasi yang tradisional, seperti

menghilangkan berbagai pembatasan yang tidak membangkitkan

kemampuan untuk membangun kerja-sama dalam setiap

pemecahan masalah yang dihadapi, dan juga kemampuan untuk

menyempurnakan secara terus menerus dari proses kerja yang

ditanganinya. Justru perubahan ini yang paling dirasakan sebagai

tekanan oleh jajaran karena mereka harus meninggalkan gaya

atau cara kerja tradisional yang selama ini dinikmatinya. Hal itu

menjadi sisi negatif dan hambatan lainnya. Kecuali apabila

Page 83: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

81

jajaran Pimpinan (Universitas) staf pimpinan pendidikan tinggi ini

telah sangat yakin bahwa TQM adalah dunia baru yang

merupakan tempat yang lebih baik bagi mereka, maka

sebelumnya mereka cendrung bertahan pada sikap yang negatif.

Sikap negatif terhadap perubahan ini sering ditunjukkan dalam

bentuk tindakan yang menyimpang dalam aktivitas pekerjaan

sehari-hari. Atau mereka menjadi terbelenggu oleh kegelisahan,

apakah kalau perusahaannya mengadopsi system TQM ini maka

jabatan dan kewenangannya tidak malahan akan tergerogoti atau

berkurang. Dalam perusahaan dengan gaya manajemen

tradisional yang dominan, implementasi sistem TQM biasanya

akan terbentur oleh tembok-tembok yang dibangun jajaran

manajer menengah yang selama ini sudah merasa enak dengan

sistem tradisional yang ada. Padahal ada tekanan dari luar,

dimana upaya untuk meningkatkan mutu yang terus menerus

menjadi tuntutan dari para pelanggan atau mahasiswa yang harus

segera dijawab, dengan menerapkan sistem manajemen yang

tepat sebagai pendukungnya. Fakta menun-jukkan bahwa hingga

dekade ini sistem yang ampuh.

11) Perancangan Administrasi

Insitusi memerlukan dokumen prosedur administrative

termasuk pendaftaran, rekaman pembelajar, jadwal, kesehatan

Page 84: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

82

dan prosedur keselamatan, masuk ujian dan hasilnya, dan sistem

keuangan. Proses dokumentasi adalah penting, walaupun ini

perlu untuk menspesifikasi dikumen-dokumen pokok dan

statusnya agar dapat menjaga perkembangan birokrasi.

12) Review Organisasi

Pendidikan tinggi harus memiliki alat-alat evaluasi kinerja

secara total. Ini bisa ditangani oleh penilai eksternal. Tetapi,

institusi juga bisa menentukan untuk menangani audit

organisiasi. Staf dapat menlai area lain daripada diri mereka

sendiri. Orang luar dapat dilibatkan dalam audit. Sistem review

pembanding dapat membangun kepercayaan diri dan trust, dan

dapat sebagai pengembangan staf yang signifikan. Mekanisme

perlu dikembangkan untuk mendapatkan hasil auditing kembali

ke dalam proses perencanaan strategis.

13) Oreintasi Riset

Pendidikan tinggi yang mampu bersaing dan berkompetisi

pada saat ini adalah pendidikan tinggi atau universitas yang

berorentasi pada riset atau yang disebut universitas riset. Dengan

Kemampuan bersaing itu berarti memiliki sumberdaya manusia

untuk melakukan penelitian dalam berbagai ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk pembiyaan pendidikan33

33

Dodi Nandika, Soekartati, dan Ronny Rahman. (Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2006).p. 38

Page 85: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

83

Dengan Demikaian bahwa Pendekatan kualitas terpadu,

apakah memiliki urgensi untuk mengembangkan kesehatan

organisasi di masa depan dan untuk keberlanjutan institusi-

termasuk di instansi pendidikan . Identitas yang jelas standar yang

baik dan penangan kustomer yang baik adalah ciri-

ciri penting dari institusi yang baik. Institusi perlu untuk

menghasilkan pendekatan yang integrative dan koheren

terhadap manajemen kualitas yang menggunakan komitmen dan

kemauan baik dari staf. Motivasi, keahlian dan antusiasme

merupakan tiga hal yang dapat menjamin kualitas, bukan

penilaian dan pengawasan.

Program perbaikan kualitas harus melibatkan semua

komponen yang bekerja di dalam organisasi. Setiap orang

bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan, apakah mereka

manajer, guru atau staf di dalam mendukung peran. Komitmen

dari staf dan semua karyawan ke dalam perbaikan aspek utama

dari Total Quality Menejement (TQM), sistem kualitas harus

menjadi kendaraan untuk membantu staf menyelesaikan

problem yang dimilikinya, bukan alat untuk mengontrol mereka.

Memang cukup mudah menjadikan sistem kualitas sebagai alat

untuk mengontrol daripada menjadikannya sebagai media untuk

perbaikan.

Page 86: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

84

Penting diingat bahwa orang mengembangkan kualitas dan

untuk menjaminnya adalah ada alat-alat praktis untuk

memberikan pencapaian prestasi mereka. untuk itu, para ahli

pendidikan tinggi perlu menjaga pemahaman bahwa pesan

kualitas sebenarnya adalah sangat sederhana. Kulitas adalah

memperlakukan sesuatu yang tertata secara baik. Tidak ada

insitusi yang dapat membeli Total Quality Management (TQM).

Lembaga Pendidikan Tinggi harus membiasakan diri sehingga ia

menjadi harmonis dan mengembangkan budaya yang telah eksis.

Total Quality Management (TQM), harus dikembangkan dari

praktek budaya yang baik di dalam institusi. Dengan begitu, maka

kualitas akan berkembang di dalam institusi pendidikan tinggi.

Perlu dicatat bahwa Total Quality Managent (TQM), bukanlah

sesuatu yang bisa diperkenalkan satu malam. Tidak ada

penyembuhan yang tiba-tiba atau dengan kekuatan gaib. Total

Quality Management (TQM), bukan sesuatu yang akan

memberikan kesuksesan secara instan, dan bukan penyelesaian

semua problem. Penerapannya harus melalui kesulitas-kesulitan

dan tantangan-tantangan baru. Total Quality Managent (TQM)

adalah proses yang pelan-pelan dan kemanfaatan jangka

panjang. Dengan pendekatan Total Quality Management (TQM),

iklim organisasi memang tidak akan terbentuk secara langsung,

tetapi akan establish dalam proses waktu yang lama, ia akan

Page 87: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

85

memiliki kekuatan otomatis untuk survival. Dengan demikian

kaitannya pelaksanaan terpadu Total Quality Management

(TQM) Pendidikan tinggi sebagai institusi jasa pendidikan tinggi

memposisikan dirinya yang maksimal dalam memberikan

pelayanan (service) sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

pelanggan (Customer).

Jasa atau pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan tentu

saja merupakan sesuatu yang berkulitas dan memberikan

kepuasan kepada mahasiswa sebagai pelanggan. Maka pada

saat itulah dibutuhkan suatu sistem menejemen yang mampu

memberdayakan institusi pendidikan tinggi agar lebih berkualitas.

Total Quality Management (TQM), Pendidikan tinggi yang

berlandaskan pada kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama.

pelanggan dapat di bedakan menjadi pelanggan dalam (internal

customer) dan pelanggan luar (external customer). Pelanggan dalam

adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalnya pimpinan,

dosen, staf dan penyelenggara institusi. Sedangkan yang termasuk

pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri.

Jadi suatu institusi pendidikan tinggi disebut berkualitas apabila

terjalin hubungan yang baik antara pelanggan internal dan pelanggan

external.

Dari uraian dan teori Total Quality Management (TQM) di

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Total Quality Management

Page 88: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

86

(TQM) adalah merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan

usaha di bidang jasa pendidikan khususnya pendidikan tinggi yang

mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui

perbaikan terus-menerus bagi kepuasan pelanggan,yang ditandai

dengan indikator: (1) Customer Satisfaction, (2) Continuous

Improvement (3) Speaking with Facts dan (4) Respect for people.

I. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)

Pelanggan adalah semua orang yang berada dalam sebuah

organisasi kelembagaan baik dalam dunia bisnis maupun di

lingkungan pendidikan. Sesuai dengan bahasan ini adalah berfokus

pada dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi. Pelanggan

akan memberikan pengaruh pada perfomasi untuk meningkatkan

kualitas sehingga pada akhirnya adanya kepuasan yang dimiliki oleh

mereka (pelanggan). Pelanggan dapat dibedakan menjadi pelanggan

dalam (internal customer), dan pelanggan luar (external customer),

pelanggan dalam adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri,

misalnya, pimpinan, staf pimpinan, karyawan dan penyelenggara

institusi pendidikan.

Sedangkan yang termasuk pelanggan luar adalah mahasiswa,

masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi suatu institusi

pendidikan tinggi disebut berkualitas apabila terjalin hubungan yang

baik antara pelanggan internal dengan pelanggan external dengan

baik dengan menggunakan konsep Total Quality Management.

Page 89: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

87

(TQM). Menurut Bean, Freeport dan Maine, yang dikutip oleh

Nasution, memberikan pengertian pelanggan adalah: pertama, orang

yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang bergantung padanya.

Kedua, pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa

keinginannya. Ketiga, tidak ada seorangpun yang pernah menang

beradu argumentasi dengan pelanggan. Dan keempat, pelanggan

adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.34

Sistem manajemen diorganisir untuk menyediakan hubungan

pelayanan yang berkesenambungan antara waktu pemesanan dan

waktu barang atau jasa itu diterima dan digunakan, dengan tujuan

memuaskan kebutuhan pelanggan dalam jangka panjang. Lebih

lanjut dikatakan oleh Yun, Yong dan Loh, bahwa dalam critical quality

factor dari pelayanan pelanggan meliputi :

Pertama, apa yang perlu dilakukan untuk bersaing dalam

menawarkan pelayanan bermutu, critical quality factor dari komponen

pelayanan perioritas yang membawa keberhasilan usaha. Kedua:

Membandingkan seberapa baik prestasi kelembagaan dalam critical

cuality factor terhadap pesaingnya yang terberat atau terbalik di

kelasnya. Ketiga, menggunakan hasil perbadingan untuk rencana

fungsional, yang bertujuan mencetak yang terbaik di kelasnya.35

34

Dodi Nandila, Soekartawi, RonyrahmanNoor, Komang G, Universitas, Riset dan Daya Saing

Bangsa,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006),p. 6. 35

E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : Rosdakarya, 2002), p. 96

Page 90: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

88

Menurut Sallis, bahwa organisasi-organisasi yang menganut konsep

Total Quality Management(TQM). Melihat kualitas sebagai sesuatu

yang diartikan oleh pelanggan, bahwa pelanggan adalah wasit

terhadap mutu dan institusi itu sendiri tidak akan mampu bertahan

tanpa mereka, Institusi pelaku Total Quality Management. (TQM),

harus menggunakan semua cara untuk mengekplorasi kebutuhan

pelanggannya,

Pelayanan pelanggan merupakan salah satu penghubung

aktivitas dalam manajemen mutu tepadu. Pelayanan pelanggan

adalah penghubung pertama dalam rantai aktivitas untuk manajemen

mutu terpadu yang akan datang pada tingkat yang lebih tinggi.36

Kemudian menurut Drucker bahwa hanya ada satu pengertian,

yang sahih dari tujuan bisnis yaitu membuat pelanggan.”lebih lanjut ia

mengatakan bahwa kemampuan organisasi untuk tetap berada dalam

bisnis merupakan sebuah fungsi daya saing dan kemampuan

organisasi untuk mendapatkan pelanggan.37 Pelanggan merupakan

fondasi bisnis dan merekalah yang membuat bisnis tetap ada.

Sebagaimana di gambar pada tabel di bawah ini :

.36

Harrington, J. H. and James S. Harrington. 1993. Total Improvement Management. McGraw-Hill, Inc., New York

37 Ibid, p. 19

Page 91: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

89

Gambar. 2.7

Melebihi Harapan

Pelayanan Pelayanan

Yang Buruk Yang Prima

Sumber data : Sarah Cook Customer care Excellence,

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa persepsi atas

pelayanan dan harapan yang diterima oleh pelanggan tergantung

pada harapan-harapan mereka. Jika perlakuan yang diterima

pelanggan baik ketimbang yang diharapkan maka hal tersebut

dianggap merupakan yang bermutu tinggi. Jika perlakuan diterima

pelanggan kurang diharapkannya maka akan disebut sebagai

pelanggan yang buruk. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu

tinggi, sebuah organisasi harus memberikan sesuatu yang melebihi

apa yang diharapkan pelanggan. Berbagai studi menunjukkan bahwa

harapan pelanggan sering kali dapat dikondisikan oleh pemberi

layanan itu sendiri. Faktor penting dalam memberikan pelayanan

yang baik adalah selalu menjaga janji dan tidak memberikan jaminan

untuk sesuatu yang tidak dapat diberikan. Untuk memberikan

Harapan

tinggi

Pelayanan yang

diterima

rendah

Harapan

rendah

Pelayanan yang

diterima

tinggi

Page 92: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

90

pelayanan yang prima, sebuah organisasi perlu ‟sedikit janji, banyak

bukti.38

Tabel 2.7

Pemasok proses kerja pelanggan

.

Sumber data: Aplikasi Konsep Kualitas berdasarkan pandangan

modern

Dari tabel di atas nampak bahwa Kualitas di rancang dan

didesain melelui pencegahan (Prevention). Mengintegrasikan rantai

pemasok-pelanggan (customer-supplier chain). Meningkatkan

kualitas melalui system : 1). proses Informasi Pelanggan (Customer

Information Pro csses). 2) proses Kerja (Work Processes).3) Proses

orang( People processes.), 4) kualitas merupakan tanggung jawab

setiap orang dan merupakan sikap hidup (way of life ).38

38

M.N. Nasution Op.Cit. p. 57 38 Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Management, (Yogyakarta, Andy, 2004). p.

59

Pandangan Modern (Manajemen Proses)

Pemasok Pelanggan

Proses Kerja

(Work Processes)

Proses Orang

(people Processes)

INPUT OUTPUT

INFORMASI INFORMASI

Page 93: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

91

Menurut Payne, "Service quality is concerned with the ability of

an organization to meet or exceed customer expectactions".43

(Kualitas pelayanan adalah perhatian dengan segala kemampuan

organisasi untuk memenuhi atau melebihi keinginan pelanggan).

Kualitas pelayanan memerlukan suatu perhatian yang penuh dan baik

serta dengan memberdayakan kemampuan suatu organisasi untuk

mendapatkan pengetahuan mengenai apa yang dibutuhkan

pelanggan bahkan melebihi dari harapan pelanggan.

Menurut Kotler, "Service quality is harder to define and judge

than product quality. Customers will make judgements about service

quality, and service providers need to know customer expectation in

order to design effective service".44 (Pelayanan berkualitas sulit

didefinisikan dan dinilai dari kualitas produk. Para pelanggan akan

menilai tentang pelayanan berkualitas dan pemberi pelayanan harus

mengetahui keinginan pelanggan dengan mendesain pelayanan yang

efektif). Meskipun pelayanan berkualitas sulit didefinisikan menurut

Kotler tetapi dengan mengetahui keinginan pelanggan merupakan

suatu hal penting dari pelayanan berkualitas.

Memahami persepsi pelanggan yang sangat penting dalam

menilai mutu pelayanan seperti tersebut di atas, maka pengamatan

terhadap beberapa dimensi dan kriteria yang biasanya

dipergunakan oleh pelanggan dalam persepsi mereka terhadap

43

Adrian Payne., The Essence of Services Marketing, (New York; Prentice-Hall, l993), p.220 44

Philip Kotler., Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control. 8th

ed,

Englewood Cliffs (New York: Prentice Hall, 1994), p.463

Page 94: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

92

suatu mutu pelayanan adalah sangat penting. Pengertian persepsi

sendiri adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan. Dengan kata lain, persepsi ialah

memberikan makna pada stimuli inderawi dimana persepsi ini

ditentukan oleh unsur personal dan situasional atau disebut juga

sebagai unsur fungsional dan struktural, maksudnya bahwa objek

yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek yang

memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

Menurut Kotler dalam Saroya mutu pelayanan harus dimulai

dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi mereka.45

Hal ini berarti bahwa citra mutu pelayanan yang baik bukanlah

berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia layanan,

melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan.

Pelangganlah yang mengkonsumsi dan menikmati layanan,

sehingga merekalah yang seharusnya menentukan mutu

pelayanan. Persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan

merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan.

Menurut Rosenbluth dan Peters, kenyamanan di tempat

kerja merupakan kunci dalam menyediakan atau memberikan

45

Laela Saroya, Analisis Faktor yang Dipertimbangkan Pengguna Jasa terhadap Kualitas Layanan (Studi Kasus pada Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu Kotamadya Jakarta Pusat)

(Jakarta: Universitas, 2003),, h. 36

Page 95: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

93

layanan yang prima kepada para pelanggan.46 Oleh karena itu

perlu diciptakan suatu lingkungan kerja dimana para karyawan

hanya berfokus pada pelanggan atau klien semata. Lebih lanjut,

Rosenbluth dan Peters menegaskan bahwa pekerjaan layanan itu

dimulai dari dalam hati orang yang melayani.47 Untuk hal ini,

organisasi perlu memberikan training kepada karyawannya hal-hal

yang berkaitan dengan mutu pelayanan dalam menghadapi

pelanggan.

Selain itu, budaya dan sikap karyawan juga menjadi hal

yang penting dalam pelayanan. Pekerjaan layanan sesungguhnya

merupakan gabungan dari tiga hal, yaitu suatu sikap, suatu seni

dan suatu proses. Dengan kata lain, layanan dapat dirumuskan

sebagai suatu pekerjaan yang diperoleh dari sikap yang dimiliki

karyawan ditambah rasa seni yang dimiliki oleh karyawan dan juga

proses layanan itu sendiri. Sikap yang dimiliki petugas merujuk

banyak hal, oleh karena itu harus dipastikan bahwa petugas

layanan adalah orang yang tepat untuk berhadapan dengan

pemakai. Karyawan yang peduli dan yang ingin melakukan yang

terbaik adalah sikap utama dari seorang petugas layanan.

Zeithaml, Parasuraman, dan Berry telah melakukan berbagai

penelitian terhadap beberapa jenis layanan, dan berhasil

mengidentifikasi 5 (lima) dimensi karakteristik yang digunakan oleh

46

Hal F. Rosenbluth, Peters, Diane McFerrin., The Customer Comes Second and Other Secrets

of Exceptional Service (New York: Quill, 1992), h. 39 47

Ibid, h. 51

Page 96: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

94

para pelanggan dalam mengevaluasi mutu pelayanan. Kelima

dimensi karakteristik mutu pelayanan tersebut adalah:48

a. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dan kehandalan

dalam menyediakan pelayanan yang segera dan memuaskan

serta sesuai dengan yang telah dijanjikan

b. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan karyawan

untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan

tepat, serta tanggap terhadap keinginan pelanggan

c. Assurance (jaminan), yaitu mencakup pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan serta kesopanan karyawan

dalam memberikan layanan, aman dari bahaya, risiko, keraguan

dan memiliki sifat dapat dipercaya

d. Empathy (empati), yaitu meliputi kemudahan dalam

berinteraksi, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus

dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan

e. Tangibles (bukti fisik), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

karyawan dan sarana komunikasi.

Lima dimensi yang dikemukakan oleh Zeithaml di atas

merupakan indikator atau ukuran yang digunakan dalam

menentukan seberapa besar tingkat mutu pelayanan. Ini juga

sama dengan apa yang dikemukakan oleh Kotler yaitu:49 (a)

Kehandalan meliputi ketepatan waktu penyelesaian perizinan,

48

Valerie A. Zeithaml , Parasuraman A, Leonard L. Berry., op.cit, h. 118 49

Philip Kotler, op.cit, h. 476

Page 97: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

95

pelayanan yang ramah serta selalu siap menolong. (b)

Keresponsifan meliputi kemampuan organisasi untuk cepat

tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul, kemampuan

organisasi cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan

pemohon. (c) Keyakinan meliputi pengetahuan dan kemampuan

karyawan, melakukan komunikasi yang efektif dengan

pemohon. (d) Empati meliputi memberikan perhatian secara

individu kepada pemohon, bertanggung jawab terhadap

keamanan dan kenyamanan pemohon. (e) Berwujud meliputi

kebersihan dan kerapihan tempat pelayanan, penataan

eksterior dan interior tempat ruang kerja.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan

pelanggan adalah penyediaan tenaga kerja untuk meningkatkan

sumber daya manusia, manfaat, harapan, kualitas, kepuasan,

mempunyai jangka waktu panjang yang diterima oleh pelanggan

sebagai akibat dari adanya pembelian yang dilakukan dan dari proses

yang menuju tercapainya tujuan. Adapun indikatornya adalah : (1)

Memahami kebutuhan (emphaty); (2) bukti langsung (tangible); (3)

bebas resiko (assurance); (4) Kemampuan memberikan layanan

(reliability); (5) Daya tanggap untuk membantu (responsiveness).

J. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah bahwa persepsi atas

pelayanan dan harapan yang diterima oleh mahasiswa asing tergantung

Page 98: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

96

pada harapan-harapan mereka. Jika perlakuan yang diterima mahasiswa

sebagai pelanggan baik ketimbang yang diharapkan maka hal tersebut

dianggap merupakan yang bermutu tinggi. Namun jika perlakuan

diterima mahasiswa sebagai pelanggan kurang diharapkannya maka

akan disebut sebagai pelanggan yang buruk untuk lebih jelas dapat

dilihat sebagai berikut:

Pelayanan

Pelayanan

Yang Buruk Yang Prima

Hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa persepsi atas pelayanan

dan harapan yang diterima oleh mahasiswa sebagai pelanggan

tergantung pada harapan-harapan mereka. Jika perlakuan yang diterima

pelanggan baik ketimbang yang diharapkan maka hal tersebut dianggap

merupakan yang bermutu tinggi. Namun jika perlakuan diterima

pelanggan kurang diharapkannya maka akan disebut sebagai pelayanan

yang buruk. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi, sebuah

organisasi harus memberikan sesuatu yang melebihi apa yang

diharapkan pelanggan. Berbagai studi menunjukkan bahwa harapan

pelanggan sering kali dapat dikondisikan oleh pemberi layanan itu

sendiri. Faktor penting dalam memberikan pelayanan yang baik adalah

Harapan

tinggi

Pelayanan yang

diterima

rendah

Harapan

rendah

Pelayanan yang

diterima

tinggi

Page 99: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

97

selalu menjaga janji dan tidak memberikan jaminan untuk sesuatu yang

tidak dapat diberikan. Untuk memberikan pelayanan yang prima, sebuah

organisasi perlu sedikit janji, namun, banyak bukti.

Page 100: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

98

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Penerapan Total Quality Manajement di International Islamic University

Malaysia.

Penelitian ini difokuskan pada fakultas pendidikan (fakultas pendidikan),

merupakan salah satu fakultas dari 14 fakultas yang ada di International Islamic

Universitas Malaysia (IIUM), yang memiliki mahasiswa dari barbagai negara di

dunia, terdiri dari 4 jurusan; pendidikan bahasa Arab, pendidikan bahasa

Inggris, pendidikan konseling, dan pendidikan agama islam. Hasil penelitian ini

diperoleh dari data observasi, wawancara dan dokumentasi. wawancara,

dilakukan kepada Dekan (dekan) fakultas pendidikan, Deputy Dean Student Affair

and Alumni, dosen, dan mahasiswa.

Total Quality Management dalam perguruan tinggi memiliki komponen utama,

yaitu: Riset pasar tenaga kerja, desain proses pendidikan tinggi, operasional proses

pendidikan tinggi, dan penyerahan lulusan yang kompetitif dan berkualitas ke pasar

tenaga kerja. Korelasi yang kuat dan signifikan antara komponen Total Quality

Management (TQM) dengan manajemen yang mendukung kualitas pelayanan

mahasiswa, yang diterapkan oleh lembaga pendidikan tinggi di Malaysia ini,

merupakan suatu keuntungan utama dalam membina hubungan dengan lembaga

pendidikan tinggi Internasional.

Malaysia sebagai negara yang stabil politik dan ekonominya, serta menjamin

kehidupan yang aman dan harmonis. Kondisi inilah yang mendorong pendidikan

tinggi luar dari berbagai negara di dunia merasa tertarik untuk datang ke Malaysia,

dengan tujuan berinvestasi di bidang pendidikan tinggi dengan kerja sama dengan

pendidikan tinggi lokal, dengan alasan bahwa belajar di Malaysia lebih murah dan

kualitas pendidikannya tidak kalah jika dibandingkan di negara barat seperti

Page 101: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

99

Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Karena itu, Malaysia membuka peluang yang

besar bagi mahasiswa asing untuk belajar di negara jiran ini. Dengan demikian

peningkatan anggaran pendidikan sebagai kebijakan pemerintah bertujuan untuk

mengedepankan pendidikan dengan berorientasi pada peningkatan kualitas dan

daya saing sumber daya manusia. Dampak dari program pemerintah, pada sektor

prioritas pembangunan pendidikan khususnya pendidikan tinggi terbukti menjadi

pilar penting bagi kemajuan Malaysia. Tingkat kesejahteraan masyarakat, diukur dari

indikator pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Salah satu landasan kebijakan

pemerintah Malaysia dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah perbaikan

manajemen. Peningkatan kualitas pendidikan khususnya pendidikan tinggi di

Malaysia mendorong pemerintah untuk lebih mengfokuskan kebijakan yang

mengarah kepada manajemen pendidikan tinggi yang lebih terarah. Sementara

sistem manajemen pendidikan tinggi kita masih agak rapuh sehingga memerlukan

informasi-informasi segar yang kemungkinan besar dapat mempengaruhi

peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Sumber pengetahuan yang

perlu dikaji dan diteliti, adalah sistem manajemen pendidikan tinggi di Malaysia yang

memiliki landasan kebijakan peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang sangat

oriented terhadap kebutuhan negara-negara lain. Hampir semua perguruan tinggi di

Malaysia bekerja sama dengan perguruan tinggi asing diantaranya adalah

Universitas Kebangsaan Malaysia, International Islamic University Malaysia (IIUM),

universitas Malaya dan universitas lainnya, namun yang memiliki pengaruh yang

lebih dominan adalah International Islamic University Malaysia (IIUM).

International Islamic University Malaysia, adalah Universitas yang unik di

Malaysia karena memadukan kemoderenan dengan nilai-nilai tradisonal serta sifat

moral yang baik, dan mahasiswanya berasal lebih dari 30 negara. Yang lebih

Page 102: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

100

menarik adalah penerapan sistem manajemen pendidikan tinggi yang menjadi pusat

perhatian mahasiswa asing di seluruh dunia untuk menjadi calon mahasiswa adalah,

biaya pendidikan sangat murah, pelayanannya sangat memuaskan, aman, fasilitas

memadai dan alat komuikasi yang lengkap, sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan menggunakan 2 bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Penerapan

Total Quality Manajemen (TQM), telah banyak memberikan dampak positif terhadap

citra, international Islamic University Malaysia(UIIM), sehingga hampir seluruh

perguruan tinggi di kawasan Asia merekomendasikan mahasiswa untuk melakukan

studi di Universitas ini.

Total Quality Manajemen itu sendiri adalah salah satu sistem manajemen

pendidikan secara terpadu dan menyeluruh sehingga seluruh komponen internal

maupun eksternal perguruan tinggi tersebut disentuh dan didorong sedemikian rupa

sehingga semua mahasiswa maupun calon mahasiwa lebih aman dan nyaman

untuk belajar dan mendaftarkan diri. Hal ini menunjukan bahwa International Islamic

University Malaysia (IIUM), sangat tepat untuk dijadikan obyek study pengembangan

ilmu pengetahuan. Penerapan sistem manajemen terpadu yang berorientasi pada

kepuasaan terhadap mahasiswa sebagai pelanggan sangat memberikan alasan kuat

untuk dijadikan pusat belajar.

Pemasaran memainkan peranan penting dalam membantu perusahaan

mendefenisikan dan menyerahkan produk berkualitas kepada pelanggan, demikian

juga halnya perguruan tinggi yang berkualitas para alumninya dapat terserap atau

berperan dalam lembaga pemerintah atau dunia usaha. Seperti diketahui bahwa

konsep total quality management adalah berfokus pada pasar (market-in concept),

sehingga bagian pemasaran dalam hal ini pelayanan terhadap mahasiswa sebagai

pelanggan dari suatu perguruan tinggi harus bertanggung jawab untuk (1)

Page 103: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

101

mengindentifikasi secara cepat kebutuhan pasar dan pelanggan, (2)

mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan pasar dan pelanggan itu kepada bagian

desain produk, (3) memastikan bahwa pesanan-pesanan pelanggan harus mampu

dipenuhi tepat waktu, (4) memberikan bantuan pelatihan dan teknik, (5) memantau

terus menerus pelanggan dan memastikan bahwa pelanggan itu merasa puas, (6)

mengumpulkan ide-ide atau masukan-masukan dari pasar dan pelanggan untuk

peningkatan kinerja produk yang ditawarkan secara terus-menerus. Berdasarkan

hasil observasi peneliti di International Islamic University Malaysia (IIUM), terdapat

beberapa lembaga yang ada pada IIUM diantara lembaga tersebut adalah

International Cooperation & Exchange Division”. Divisi ini salah satu fungsinya untuk

mengantisipasi dan mengindetifikasi secara cepat kebutuhan pasar dan

pelanggan.sesuai dengan poin 1 di atas. Sementara pada poin nomor (2)

mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan pasar dan pelanggan adalah bagian

desain produk, Alumni and Career Services Division dan selanjutnya untuk nomor

(3) sampai dengan nomor 6 ditangani oleh Division Management center dan

Coorporate Strategy & Quality Assurance.

Strategi pelaksanaan Total Quality Managemant (TQM). Pendidikan

Tinggi International Islamic University Malaysia (IIUM), dalam hubungannya dengan

speaking with factc sebagaimana yang diungkapkan oleh Dekan fakultas pendidikan

bahwa:

“Strategi penerapan Total Quality Managenet (TQM), menggunakan 4 (empat) prinsip yaitu, quality plyning, quality control, quqlity assunrance, dan quality improvement sebagai langkah menjalankan vsi dan misi University ini, dan dibantu oleh diputy dengan mengunakan strategy quality management untuk menentukan dan menyusun visi prioritas dan kebijakan universitas melalui rapat terbatas 4 kali dalam 6 bulan. Deputy rektor, para dekan dan direktur division melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap kebijakan rektor dalam rangka jaminan kualitas dan perbaikan secara terus menerus, memberikan dukungan dan motivasi kepada staf karyawan dan

Page 104: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

102

para dosen. International Islamic University Malaysia (IIUM), dibangun dengan prinsip azas Islam yang berpedoman pada al-Qur’anul karim.1

Penerapan total quality management (TQM), merupakan program dari pada

perbaikan kualitas secara terus-menerus terhadap pelayanan kepada mahasiswa.

International Islamic University Malaysia (IIUM), memiliki komitmen yang kuat dalam

memperbaikai kualitas, sebagaimana yang dicanangkan oleh rektor : (1) kualitas

Iman dan taqwa dalam melakukan ajaran Allah SWT (2) Kualitas layanan-layanan

(3) kualitas akademik (4) kualitas disiplin waktu dan bekerja.(5) kualitas kebersihan

keindahan dan kesehatan, bagi setiap staf dan dosen yang berprestasi akan

diberikan penghargaan ”Quality Aword” bagi yang memenuhi persyaratan dan

unggul dalam menjalankan tugas. Sebagai bukti dari kualitas dan integritas- layanan

terhadap mahasiswa sebagai pelanggan International Islamic University Malaysia

(IIUM) telah mendapat sertifikat. versi ISO 9001: 2000, oleh pusat menejement

Internasional.

Divisi Coorporate Strategy & Quality Assurance, International Islamic University

Malaysia (IIUM) telah membuat strategi perencanaan program yang mengacu pada

visi-misi universitas untuk menjadikan universitas ini sebagai sebuah universitas

reserct. Setiap mahasiswa yang akan diterima di University IIUM harus memenuhi

standar quality yang ditentukan oleh Corporate Strategy & Quality Assurance

Division (IIUM) diantaranya menguasai baik bahasa Inggris (level 4,5 s/d 6.) dan

menguasai bahasa Arab untuk Kulliyah Islam (level 7). IIUM juga menerima

mahasiswa selain muslim, sebagaimana yang diungkapkan oleh Pahmi sebagai

mahasiswa program postgraduate pada fakultas pendidikan, bahwa IIUM telah

1 Hasil Wawancara Rabu 4 0ktober 2017

Page 105: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

103

menerima mahasiswa non muslim yang telah memenuhi kualifikasi, dengan

menyesuaikan diri terhadap aturan aturan yang berlaku.2

Berkaitan dengan kualitas dosen sejak tahun 2003, IIUM tidak menerima dosen

lulusan S2, dan tentu yang diterima lulusan S3 atau Prof. serta menguasai bahasa

Inggris dan bahasa Arab. Universitas memiliki standar internasional dalam

rekrutmen dosen. Hal ini senada dengan pernyataan Alkindi bahwa:

“Kami sebagai mahasiswa ikut melakukan evaluasi terhadap kinerja dosen

diantaranya disiplin waktu dan penguasaan materi, yang disampakan kebagian

Corporate Strategy & Quality Assurance Division (IIUM), bukan saja dosen

mengevaluasi mahasiswa tetapi sebaliknya mahasiswa mengevaluasi dosen,

selain itu dosen tidak boleh bolos untuk melakukan perkuliahan tatap muka di

dalam kelas apapun alasannya. Dosen di IIUM berasal dari berbagai negara di

dunia termasuk Indonesia, yang memiliki berbagai bidang disiplin ilmu, dengan

tujuan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknology bagi kemajuan dunia

Islam.3

Prinsip, quality plyning, quality control, quqlity assunrance, dan quality

improvement, merupakan penerapan total quality management (TQM), memiliki

hubungan umpan balik antara kebutuhan pelanggan dan kepuasan pelanggan, hal

tersebut dapat dilihat dengan jelas terhadap upaya yang dilakukan oleh pimpinan

International Islamic Unversity Malaysia (IIUM), dalam mencapai tujuan organisasi

adalah sebagai berikut : (1) membantu pegawai dan dosen dalam menjelaskan apa

yang bisa diterapkan dalam pekerjaan, (2) memberikan penghargaan kepada

pegawai dan dosen ” Quality Aword” bagi yang berprestasi (3) menjelaskan kepada

pegawai dan dosen mengenai visi-misi organisasi dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan job discription (4) memberi kesempatan kepada pegawai dan dosen

untuk menambah wawasan sesuai dengan ilmu dan pekerjaannya (5) mendukung

dan mengarahkan setiap yang dilakukan pegawai dan dosen.

2 Hasil Wawancara Rabu 3 Oktober 2017.

3 Wawancara Kamis 4 Kktober 2017

Page 106: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

104

B. Upaya Yang Dilakukan Pimpinan IIUM Dalam Meningkatkan Pelayanan Mahasiswa Upaya yang dilaksanakan pimpinan International Islamic University Malaysia

(IIUM) dalam mengaplikasikan total quality management (TQM), sebagaimana

pernyataan Diputy Dekan Student affair and alumni pada fakultas pendidikan

menyatakan bahwa

“ Pada intinya organisasi harus dipandang sebagai kelompok sosial dimana tiap individu berperan secara sadar dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Melakukan Perubahan dalam suatu organisasi sangat kompleks dan pelik terhadap efeknya. Dengan mengabaikan prinsip TQM inilah manajemen sering membuat kesalahan. Setiap organisasi adalah sistem humanistik, sehingga selalu terdapat kecendurungan untuk menolak perubahan kultur. Biasanya perubahan kultural tidak dapat terjadi tanpa perubahan tatalaku. Perubahan tatalaku tidak akan terjadi tanpa petunjuk pimpinan organisasi tentang perubahan tatalaku yang dibutuhkan oraganisasi. Untuk itu upaya yang dilakukan dalam penerapan TQM adalah menghayati kerakteristik dan mengubah kerakteristik dengan menciptakan lingkungan yang kondusip dan nyaman bagi implementasi total quality management (TQM). Ada tiga unsur penting yang dilaksakan: (1) keterlibatan pimpinan (2) keterlibatan pimpinan harus lebih nyata dari pada sekedar cheerleading (3) Pimpinan harus memahami dan melaksanakan visi-misi dengan konsisten, tepat dan bijaksana serta mampu memobilisasi oraganisasi dengan melaksanakan, tujuan dan tatanan organisasi, memberikan pelatihan dan pendidikan, komitmen jangka panjang, perbaikan secara terus menerus, fokus terhadap kualitas, dan kerjasama tim serta fokus terhadap pelayanan pelanggan.4

Niat baik dan tekad yang bulat bukan merupakan jaminan bagi keberhasilan

Total Quality Management (TQM), dalam suatu organisasi, Total Quality (TQ),

adalah gerakan yang dimenej dengan baik dan keberhasilannya tidaklah datang

hanya dari suatu antusiasme para pelakunya, maka pertama yang harus dilakukan

oleh pimpinan adalah mengemplementasikan Total Quality Management (TQM).

Lebih lanjut Diputy Dekan Student affair and alumni pada fakultas pendidikan

mengungkapkan bahwa

“Untuk menjamin keberhasilan penerapan Total Quality (TQ), ada langkah

pimpinan Universitas yang harus dilakukan secara berurutan dan secara

disiplin yaitu : (1) pencanangan satu falsafah kualitas, dan pencanangan “ Hari

kualitas” hal itu telah menciptakan kesadaran pada seluruh kalangan staf

4 Wawancara Kamis 5 Oktober 2017

Page 107: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

105

akademika, karyawan dan dosen untuk menyertakan nilai-nilai positif pada

pekerjaannya dan ini teleh menciptakan kultur kualitas yang baik, langkah-

langkah inilah yang diambil oleh pimpinan Universitas, (2) manajemen

membimbing dan menunjukkan TQM yang bermutu. Artinya pimpinan

Universitas IIUM selalu mengambil inisiatif dan menunjukkan TQM yang teguh

dalam gerakan kualitas, dan pimpinan Universitas telah memberikan contoh

dalam pola sikap, pola pikir dan pola tindak yang mencerminkan falsafah

kualitas sebagaimana yang telah ditanamkannya, (3) mengadakan perubahan

atau mengadakan modifikasi terhadap sistem yang ada. Ini artinya bahwa kami

selalu mengadakan perubahan apabila ada suatu sistem yang tidak lagi efektif,

hal itu dilakukan oleh pimpinan universitas dengan komitmen meningkatkan

kualitas, (4) mendidik, melatih, dan memberdayakan (empower) karyawan.

Pihak universitas telah membuat program pelatihan untuk seluruh civitas

akademika dan karyawan untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan baik yang

dilaksanakan pihak universitas maupun pihak luar universitas. Dan seluruh

karyawan diberi wewenang dan tanggung jawab.5

Dalam upaya menerapkan Total Quality Management (TQM), pimpinan

universitas selalu menunjukkan kualitas secara kontinue kepada seluruh dosen,

sebab dosen merupakan kunci utama bagi keberhasilan mahasiswa. Senada

dengan hal tersebut menurut salah seorang dosen dari fakultas pendidikan Husain

Hasanein mengungkapkan bahwa:

“Ada lima hal yang harus kami fahami dan jalankan sebagai dosen di

International Islamic University Malaysia (IIUM) yaitu (1) kami harus fahami visi-

misi universitas, (2) Komitmen terhadap kultur kualitas, (3) Budayakan gemar

penelitian,(4) selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (Continuous

Improvement), (5) Respek terhadap setiap orang (mahasiswa) Respecct for

people, hal tersebut juga harus disampaikan kepada mahasiswa secara terus

menerus sehingga kualitas itu menjadi kultur pada diri setiap civitas

akademikia, karyawan, dan mahasiswa maupun alumni. Dengan demikian

Total Quality Management adalah menciptakan budaya kualitas sehingga

tercipta kualitas yang berkesenambungan.6

Dengan demikian pimpinan Universitas di dalam penerapan terhadap TQM

adalah menghayati karakteristik dan mengubah kerakteristik dengan menciptakan

5 Ibid.

6 Wawancara Rabu 4 Oktober 2017

Page 108: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

106

lingkungan yang kondisif dan nyaman, dengan melaksanakan tiga unsur penting

yaitu: (1) keterlibatan pimpinan, (2) keterlibatan pimpinan harus lebih nyata dari pada

sekedar cheerleading, (3) Pimpinan harus memahami dan melaksanakan visi-misi

dengan konsisten, tepat dan bijaksana serta mampu memobilisasi oraganisasi

dengan melaksanakan, tujuan dan tatanan organisasi, komunikasi dangan staf

pimpinan karyawan dan dosen, memberikan pelatihan dan pendidikan, komitmen

jangka panjang, perbaikan secara terus menerus, fokus terhadap kualitas, dan

kerjasama tim, serta fokus terhadap pelayanan pelanggan.

1) Memahami kebutuhan (emphaty)

Mutu pelayanan pelanggan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan

berakhir pada persepsi mereka. Dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan

pelanggan maka kita akan mengetahui apa yang menjadi persepsi pelanggan.

Hal ini berarti bahwa citra mutu pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut

pandang atau persepsi pihak penyedia layanan, melainkan berdasarkan sudut

pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang mengkonsumsi dan

menikmati layanan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan mutu

pelayanan.

Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan yaitu di UIIM, dapat

dipastikan bahwa pihak penyedia layanan dalam hal ini adalah International

Islamic University Malaysia sangat memahami kebutuhan pelanggannya yaitu para

mahasiswa dari berbagai negara di dunia maupun mahasiswa yang berasal dari

Malaysia. Hal tersebut terlihat dari hubungan baik yang terjalin antara mahasiswa

dan dosen serta pelayanan akademik yang selalu dapat melayani mahasiswa

dengan berbagai problem keluhannya.

Page 109: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

107

2) Tangibles (Bukti langsung)

Tangibles meliputi perlengkapan fasilitas fisik, pegawai dan sarana komunikasi

serta tersedianya sarana olah raga dan fasilitas santai yang memadai bagi semua

kebutuhan pelayanan pelanggan (mahasiswa).

Berdasarkan hasil observasi peneliti diketahui bahwa kampus International

Islamic University Malaysia (IIUM), telah menyediakan sarana yang mendukung

proses pembelajaran yang meliputi : gedung perpustakaan, laboratorium pratikum,

laboratorium komputer di setiap fakultas, masjid, klinik 24 jam, kantin cita rasa 120

negara yang digabungkan menjadi empat cita rasa (Asia, Eropa, Afrika, dan

Amerika), Internet, telepon di setiap sudut asrama putra-putri dan sarana olah raga

dan fasilitas santai yang memadai bagi semua mahasiswa.

Dari penjelasan tersebut di atas maka dalam penerapan Total Quality

Management (TQM), fokus terhadap pelayanan pelanggan dengan memberikan

kenyamanan dan ketenangan. Untuk itu keterlibatan staf karyawan atau pegawai

yang dituntut dan harus memiliki sifat yang baik, santun, disiplin, memiliki etos kerja

tinggi serta menguasai dan memahami visi-misi tujuan IIUM. Dengan demikian maka

pimpinan atau rektor UIIM, selalu memberikan pengarahan, motivasi bahwa bekerja

adalah ibadah kepada Allah SWT, dan penghargaan kepada pegawai agar dapat

menumbuhkan semangat memiliki bahwa bekerja untuk kepentingan diri sendiri dan

kemajuan Islam.

3) Assurance (jaminan)

Assurance (jaminan) yaitu mencakup pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan serta kesopanan karyawan dalam memberikan layanan, aman dari

bahaya, resiko, keraguan dan memiliki sifat dapat dipercaya.

Page 110: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

108

Kenyamanan di tempat kerja merupakan kunci dalam menyediakan atau

memberikan layanan yang prima kepada para pelanggan. Oleh karena itu perlu

diciptakan suatu lingkungan kerja dimana para karyawan hanya berfokus pada

pelanggan atau klien semata. Lebih lanjut, bahwa pekerjaan layanan itu dimulai

dari dalam hati orang yang melayani. Untuk hal ini, organisasi perlu memberikan

training kepada karyawannya hal-hal yang berkaitan dengan mutu pelayanan

dalam menghadapi pelanggan.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, maka dapat diketahui

bahwa indikator assurance (jaminan) telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat

dari pengoptimalan pelayanan mahasiswa sesuai dengan standar internasional dan

adanya jaminan keamanan dan kesehatan untuk mahasiswa serta tersedianya

pelayanan internet bagi seluruh mahasiswa selama jam pembelajaran berlangsung.

4) Reability (kehandalan)

Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dan kehandalan dalam

menyediakan pelayanan yang segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang

telah dijanjikan. Kualitas pelayanan memerlukan suatu perhatian yang penuh dan

baik serta dengan memberdayakan kemampuan suatu organisasi untuk

mendapatkan pengetahuan mengenai apa yang dibutuhkan pelanggan bahkan

melebihi dari harapan pelanggan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan dan berdasarkan

dari hasil temuan penelitian di UIIM, maka dapat diketahui bahwa reliability

(kehandalan) telah dilakukan dengan baik oleh pihak universitas. Hal ini terlihat

dari pelayanan yang telah disediakan oleh pihak UIIM. Tersedianya pelayanan

pre-enty untuk semua mahasiswa dan terdapatnya berbagai Jenis teknologi

pembelajaran dalam rangka meningkatkan pelayanan pelanggan kepada

Page 111: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

109

mahasiswa, serta pelayanan pembayaran SPP melalui bank, hal ini sangat

memudahkan mahasiswa untuk melakukan pembayaran.

5) Responsiveness

Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan karyawan untuk membantu

dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap

keinginan pelanggan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan dan berdasarkan

dari hasil temuan penelitian di UIIM, maka dapat diketahui bahwa responsiveness

(daya tanggap) telah dilakukan dengan baik oleh pihak universitas. Hal ini terlihat

dari pelayanan yang telah diberikan universitas kepada para pelanggannya yaitu

mahasiswa.

C. Pelayanan Mahasiswa di International Islamic University Malaysia (IIUM)

Unsur penting dalam penerapan total quality management (TQM) adalah

pemimpin harus memiliki visi-misi dan mampu menerjemahkannya ke dalam

kebijakan yang jelas dengan tujuan yang spesifik. Penerapan total quality

management (TQM), di International Islamic Universitas Malaysia (IIUM) merupakan

sebuah acuan bagi perguruan tinggi dalam meningkakan kualitas pendidikan yang

mampu mengantarkan pada revolusi kualitas dengan management by walking

about, yang menekankan tanggung jawab terletak pada fungsi masing-masing, mulai

dari pimpinan tertinggi sampai karyawan, clening servis atau tukang sapu, satpam,

sopir, dan semua yang terlibat dalam institusi universitas. Hal ini terjadi karena

teamwork antara pimpinan, karyawan, dan para civitas International Islamic

Universitas Malaysia (IIUM) telah terjalin komunikasi, kerja sama dan koordinasi

yang baik dengan mengacu pada visi dan misi universitas yang menekankan pada

empat aspek yaitu, 1) Integration, 2) Islamization, 3) integrationalization, 4)

Page 112: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

110

Comprehensive Excellence (III CE).7 Dalam penerapannya, International Islamic

Universitas Malaysia (IIUM) menekankan pendidikan yang berlandaskan Islam di

mana para mahasiswa mengikuti nilai-nilai dan cara hidup islami demi meningkatkan

pengetahuan mahasiswa terhadap islam secara teori dan amaali dalam era

globalisasi.

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam

menjalankan usaha di bidang jasa pendidikan khususnya pendidikan tinggi yang

mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara

terus-menerus bagi kepuasan pelanggan, dalam hal ini pelayanan terhadap

mahasiswa, yang ditandai dengan indikator: (1) Customer Satisfaction, (2) Respect

for people, (3) Speaking with Facts, dan (4) Continuous Improvement .

1) Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).

Konsep Total Quality Management (TQM), tetang kualitas pelanggan

diperluas. Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuian dengan spesipikasi-

spesipikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan

itu sendiri meliputi pelanggan internal dan eksternal. Kebutuhan pelanggan

diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, diantaranya harga, keamanan,

kenyamanan dan ketepatan waktu. Dengan demikian segala aktivitas harus

dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Oleh karena itu kualitas

pelayanan yang dilakukan oleh pimpinan International Islamic Universitas Malaysia

(IIUM) sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan

kualitas hidup para pelanggan internal, semakin tinggi nilai yang diberikan kepada

pelanggan internal maka semakin besar pula kepuasan pelayanan pelanggan yang

7 Program Asasi 2017/2018, (Rujukan Senat IIUM: No 430)

Page 113: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

111

diberikan kepada kepuasan pelayanan ekternal dalam hal ini mahasiswa di

International Islamic Universitas Malaysia (IIUM).

Untuk itu ketika nilai (value), sudah diberikan oleh rektor IIUM, sebagai

pimpinan tertinggi universitas dan dekan sebagai pimpinan tertinggi pada fakultas

(kulliyah) kepada pelanggan internal (staf karayawan/pegawai, dosen, petugas

teknis, keamanan, clening servis) maka harus diikuti dengan tingkat pelayanan yang

memuaskan seperti halnya keamanan mahasiswa di dalam maupun ketika berada

di luar kampus dan menjaga kenyaman suasana di dalam proses belajar, kenyaman

suasana di asrama putra-putri, sarana olah raga, kenyamanan suasana dalam

pelayanan pembayaran SPP, pelayanan akademik, pengurusan perpanjang visa

tidak berbelit dan cepat, foto copy, kantin mahasiswa, toko buku, klinik,

perpustakaan dan lebih khusus kenyamanan suasana masjid. Karena itu pimpinan

International Islamic Universitas Malaysia (IIUM), telah melakukan rapat koordinasi

dengan para deputy rektor, dekan, deputy dekan, dosen, dan staf/karyawan untuk

meningkatakan kuliatas layanan terhadap mahasiswa dengan menetapkan aturan

tentang kedisiplinan dalam bekerja dengan slogan kesukses terletak dari disiplin dan

menghargai waktu, sesuai dengan visi-misi dan tujuan International Islamic

Universitas Malaysia (IIUM).

Visi IIUM adalah ” Menjadikan sebuah pusat internasional dengan keunggulan

pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan yang berlandaskan nilai-nilai Islam di

semua bidang dengan tujuan untuk restorasi peran utama Umah di semua cabang

pengetahuan. Sehingga hal itu kepuasan pelanggan mahasiswa tercapai akan

menghasilkan kualitas lulusan: Para lulusan dari IIUM dipuji karena kemampuan dan

ketekunannya tidak hanya dalam organisasi-organisasi dimana mereka bekerja,

tetapi juga di kalangan universitas di seluruh dunia dimana apa yang telah mereka

Page 114: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

112

raih pada saat ini berkat dari pengetahuan dan pengalaman yang didapatkannya

ketika kuliah di IIUM.

Inilah output, tanpa diragukan lagi merupakan salah satu dari hasil-hasil

komitmen IIUM sesuai dengan misinya, yaitu untuk menghidupkan kembali dan

merevitalisasi konsep-konsep Islam dan tradisi-tradisi belajar, dengan anggapan

bahwa menuntut ilmu pengetahuan sebagai amal ibadah dan kebaradaan ilmu sains

berasal dari al-Qur’an. Pihak universitas berusaha keras memperkenalkan

pengajaran terpadu dan proses belajar bersama dengan penanaman moral dan

nilai-nilai spiritual melalui Integrasi, Islamisasi, Internalisasi dan keunggulan secara

menyeluruh (atau disingkat dlm bahasa Inggris IIICE).8

Pelayanan yang diberikan oleh fakultas pendidikan terhadap mahasiswa

memuaskan sebagaimana pernyataan ketua Himpunan mahasiswa Pendidikan

Agama Islam Muhammad Al Kindi bahwa:

“Semenjak masuk di kulliyah of educatin International Islamic Universitas

Malaysia (IIUM) para pimpinan, dosen dan staf/karyawan telah melakukan

pelayan terhadap mahasiswa dengan baik, datang tepat waktu, konsisten dalam

setiap aturan, memberikan solusi pada setiap problem, demikian pula dalam

proses pembelajaran para dosen tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri

pembelajaran dengan pertemuan dua kali seminggu pada matakuliah dengan

jumlah sks 3 dan sekali seminggu pada matakulih dengan jumlah sks 2, segala

aktifitas terasa nyaman karena didukung fasilitas sarana dan prasara yang

lengkap, bersih, dan teratur”.9

Dengan pelayanan yang memuaskan akan memberikan kenyamanan dan

kesan yang mendalam terhadap para mahasiswa hingga menyelesaikan studinya.

Dan ketika menjadi alumni akan menceritakan di negaranya masing-masing apa

yang dialaminya ketika masih belajar di kampus International Islamic Universitas

Malaysia (IIUM). Olehnya itu Dekan sebagai pimpinan tertinggi di fakultas pendidikan

8 Buku panduan, Quality &Integrity, (Malaysia IIUM, 2005).p 14.

9 Wawancara, Rabu, 4 Oktober 2017.

Page 115: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

113

International Islamic Universitas Malaysia (IIUM) dan seluruh komponen civitas

akademika membangun kebersamaan dan komitmen serta disiplin dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa

pihak Universitas Islam Internasional Malaysia telah mengaplikasikan TQM dengan

baik. Hal tersebut ditandai dengan staf administrasi, dosen dan petugas keamanan

disiplin melakukan perbaikan secara terus- menerus dalam meningkatkan kualitas

akademik dan dimulai dari rektor sampai dengan cleaning service bertanggung jawab

dengan penuh terhadap tugasnya masing-masing.

Menciptakan kenyamanan kerja dan belajar harus mengeluarkan biaya

yang besar dan sangat mahal harganya, untuk itu pemerintah Malaysia menetapkan

Undang-undang, tentang keselamatan pekerja dan kesehatan (OSHA), pada tanggal

24 Februari1994. Berdasarkan ketetapan-ketetapan dalam Undang-Undang. Para

pimpinan dengan para karyawan diwajibkan membuat komite kesehatan dan

keselamatan di tempat kerja.10 Unit kesehatan dan keselamatan kerja (OSHA),

universitas, mengakomodir semua badan usaha universitas serta mengundang

beberapa pembicara dalam acara seminar dan lokakarya bagi kalangan staf,

kalangan kontraktor dan para mahasiswa dan hasil rumusan seminar dan lokakarya

dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Untuk

menciptakan kenyamanan secara teratur. Yang dimaksudkan badan usaha

universitas adalah divisi-divisi yang ada dalam struktur universitas seperti : divisi

bahasa Inggris, divisi bahasa Arab, divisi tilawah, divisi pelayanan mahasiswa

international, divisi Pusat Manejemen, divisi Alumni dan layanan karir, divisi Bahasa

Melayu, divisi Coorporate Strategy & Quality Assuranc, divisi pengembangan

mahasiswa, divisi urusan mahasiswa asing, Divisi Teknologi informasi,

10

Dokumen IIUM

Page 116: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

114

menggunakan metodologi BSC, atau Balanced Scorrecord. BSC adalah sebuah alat

menejemen dimana semua strategi-strategi menejemen organisasi dirumuskan oleh

Universitas.

2) Respek Terhadap Setiap Orang (Respect for People)

Setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki kreativitas tersendiri.

Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai.

Oleh karena itu pimpinan International Islamic Universitas Malaysia (IIUM), harus

memperlakuan dengan baik dan memberikan kesempatan untuk terlibat dan

berpartisipasi dalam pengambil keputusan. Oleh sebab itu keterlibatan semua unsur

dan respek terhadap setiap orang terutama, terhadap pelayanan mahasiswa. Dengan

demikian pimpinan International Islamic Universitas Malaysia (IIUM) harus

memberikan pengarahan atau pelatihan tentang cara menghargai dan menghormati

pelanggan (mahasiswa), sehingga pelanggan tersebut merasa nyaman kuliah di

International Islamic Universitas Malaysia (IIUM).

Para pimpinan beserta para staf International Islamic Universitas Malaysia

(IIUM) memperlakukan mahasiswa dengan baik dan respek terhadap berbagai

problem yang dihadapi mahasiswa dengan memberikan solusi, sesuai dengan

kebutuhan masing-masing. Hal ini senada dengan pernyataan Farhan bahwa”

“Pimpinan dan staf di UIIM memiliki rasa peka dan respek terhadap problem

yang dihadapi mahasiswa dan akan memberikan solusi terhadapa masalah

yang dihadapi. Sebagai contoh ketika saya menelepon dan menanyakan

perihal yang berkaitan dengan bagian akademik, Jawaban dari bagian

akademik mengangkat telepon sebelum berdering keempat dan menjawab

telepon dengan nada suara yang penuh perhatian kepada saya, “.Apa yang

kami dapat bantu? “ maka ketika itu saya merasa diperhatikan dengan penuh

kasih sayang. Sehingga saya tidak canggung dan ragu untuk menyampaikan

permasalahan yang saya hadapi, merekapun menawarkan dan memberikan

solusi dari permasalahan yang saya hadapi.11

11

Wawancara Rabu, 4 Oktober 2017

Page 117: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

115

Para pimpinan, dosen, staf, karyawan melakukan komunikasi yang baik dan santun

dalam memberikan pelayanan pada mahasiswa, dengan menjalankan visi dan misi

sebagai upaya menyatukan tujuan, untuk menjadikan universitas ini menjadi

perguruan tinggi yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi ternama di dunia

serta menghasilkan staf dan mahasiswa dengan level integritas yang tinggi.

3) Manajemen berdasarkan fakta (Speaking With Facts)

Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan

(feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan yaitu : (1) prioritisasi (prioritization) yakni

suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat

yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber data yang ada dengan

menggunkan data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan

usahanya pada situasi tertentu yang vital, (2) variasi (variation) atau variabilitas

kinerja manusia.

Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang

merupakan bagian yang wajar dari suatu sistem organisasi. Betapa pentingnya data

sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu keterlibatan unsur

pimpinan dan seluruh karyawan dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan

pada fakta dapat memberikan prediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang

dilakukan demi mencapai tujuan organisasi yang baik. Setiap keputusan atau

kebijakan yang dilakukan oleh pimpinan (rektor) International Islamic University

Malaysia (IIUM) selalu berdasarka pada fakta data-data, yang diperoleh dari

berbagai fakultas dan divisi yang ada dalam IIUM, untuk itu setiap fakta data harus

diarsipkan atau simpan dengan baik sebagai laporan kepada pimpinan sebagai

bahan pengambilan keputusan, kebijakan dan sebagai bahan evaluasi.

Page 118: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

116

4) Perbaikan berkesinambungan (Continuous Improvement)

Agar dapat sukses, setiap organisasi perlu melakukan proses secara sistematis

dalam melakukan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah

siklus PDCA (plan-do-chek-act), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, dan

tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.

Perbaikan berkesinambungan dengan menggunakan langkah-langkah

perencanaan hal itu yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan dan melibatkan

semua unsur dalam organisasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Oleh karena itu pimpinan International Islamic University Malaysia, dalam melakukan

perbaikan berkesinambungan dalam setiap struktur organisasi harus

mengikutsertakan komponen lain dalam lingkungan universitas seperti deputi rektor,

dekan, deputy dekan, direktur divisi, dan dosen serta staf karyawan. Dengan

demikian, agar visi - misi dan tujuan organisasi dalam hal ini International Islamic

University Malaysia (IIUM) dapat tercapai dan tidak terjadi sesuatu kesalah fahaman

dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut menunjukkan bahwa IIUM

menggunakan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) sebagai acuan

perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, dengan melibatkan semua

komponen dalam setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’

dalam aspek organisasi melalui proses manajemen.

Perbaikan secara kontinu dalam penerapan Total Quality Management (TQM)

pendidikan tinggi di International Islamic University Malaysia (IIUM), sebagaimana

yang yang diungkapkan oleh dekan pada fakultas pendidikan bahwa:

“Pembelajaran merupakan elemen yang penting dalam perbaikan. Pembelajaran telah memberikan dasar rasional untuk bertindak yang merupakan elemen penting kedua dalam perbaikan demikian yang sering dikatakan oleh pimpinan Univesitas. Divisi Coorporate Strategy & Quality Assurance adalah divisi yang menerima hasil kinerja divisi –divisi yang ada di Universitas ini dan divisi ini pula yang memberikan koreksi untuk dilakukan

Page 119: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

117

perbaikan secara kontinu terhadap kualitas divisi lain karena divisi Coorporate Strategy & Quality Assurance yang memberikan jaminan kualitas pada semua aspek yang ada di International Islamic University Malaysia (IIUM).”12

Dalam upaya untuk penerapan Total Quality Management (TQM) pendidikan

tinggi, sebagaimana yang telah diprogramkan oleh pimpinan universitas yaitu

perbaikan kontinu atau perbaikan secara terus menerus (continuous improvement ),

dosen selau berpepagang pada visi unversitas yaitu, untuk menjadi sebuah pusat

keunggulan pendidikan internasional dengan yang mengintegrasikan pengetahuan

yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam untuk semua disiplin ilmu. Dengan

melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous improvement ), dan

memahami visi dan misi universitas, maka dosen selalu memberikan motivasi dan

dorongan pada mahasiswa agar sukses dalam studi.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa yang dilakukan oleh

Pimpinan International Islamic University Malaysia (IIUM). dalam memahami apa

yang dibutuhkan oleh staf dan dosen serta apa yang menjadi tujuan organisasi

sehingga dapat mewujudkan keinginan bersama dengan berusaha melakukan

perbaikan secara terus menerus dalam berbagai bidang. Dengan demikian IIUM

dalam melakukan proses perbaikan kontinu tidak akan mengabaikan inovasi, dan

kreativitas secacara berkelanjutan. Demi terciptanya kesedaran kualitas dalam

pelayanan mahasiswa.

Alasan utama mahasiswa dari berbagai negara di dunia tertarik belajar di

IIUM adalah karena kenyamanaan dan dukungan sarana dan prasarana yang

lengkap, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ismail Husaini salah seorang dosen

dengan tugas tambahan sebagai koordinator bidang hubungan international pada

fakultas pendidikan menyataakan bahwa:

12

Wawancara tgl 5 Oktober 2017

Page 120: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

118

“Kampus Gombak (International Islamic University Malaysia (IIUM), yang

menempati lahan seluas 1000 ha, terletak di sebuah lembah yang hijau dan

indah pedusunan Gombak. Kampus Gombak, sementara pusat IIUM untuk

Foundation Studies berlokasi di Petaling Jaya, Selangor, Sementara fakultas

kedokteran, menempati lahan kurang lebih 300 ha. Dengan fasilitas yang

sangat lengkap dan moderen sesuai standar Internasional. Universitas ini

merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang diperhitungkan di

dunia Islam dan merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh negara

Islam.13

Dengan “visinya” Untuk menjadi sebuah pusat internasional dengan

keunggulan pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan yang berlandaskan

Islam dan nilai-nilai disemua disiplin dan tujuan untuk restorasi peran ulama Umarah

di semua cabang pengetahuan. Sedangkan “misinya” adalah untuk menghidupkan

kembali dan merevitalisasi konsep-konsep Islam dan tradisi-tradisi belajar, dengan

anggapan bahwa menuntut ilmu pengetahuan sebagai bagian dari ibadah dan

keberadaan ilmu sain berasal dari al-Qur’an.14

Pihak universitas berusaha keras memperkenalkan dan mensosialisasikan

pembelajaran terpadu dan proses belajar bersama dengan penanaman moral dan

nilai-nilai spiritual melalui Integrasi, Islamisasi, Internalisasi atau antar-kebangsaan

dan Keunggulan secara menyeluruh (disingkat dalam bahasa Inggris IIICE).

Malaysia merupakan negeri yang aman dan sebagian besar penduduknya muslim,

dan dilihat dari segi kebutuhan hidup, Malaysia dikatagorikan masih lebih murah

dalam hal biaya pendidikan atau biaya kuliah dibandingkan dengan negara di

Australia, Amerika, atau di negara-negara Eropa. Sementara fasilitas pendidikan

yang ada sama saja dengan negara- negara Barat. Seluruh fasilitas sarana dan

prasana memenuhi kebutuhan publik internasional. Untuk itu dari tahun 1994

13

Wawancara 04 Oktober 2017 14

Dokumen IIUM

Page 121: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

119

kerajaan mengalokasikan anggaran pendidikan 25% termasuk pembangunan

seluruh universitas yang ada di Malaysia khususnya IIUM.

Dari segi sarana, kampus IIUM memiliki semua fasilitas-fasilitas yang

diperlukan di era modern. Ada sebuah mesjid yang dapat mengakomodasi ribuan

jama’ah kompleks olahraga yang bersituasi seni, kolam-kolam renang berukuran

Olympic, perpustakaan yang sangat lengkap, sebuah klinik medis sistem 24 jam

untuk melayani mahasiswa, bank-bank, kantor-kantor pos, restoran-restoran, toko-

toko buku, dan toko-toko makanan pokok. Demikian juga dengan prasana yang

dimiliki berupa staf pengajar dan staf administrasi atau dosen dari berbagai Negara

dan termasuk karyawan sebanyak 3000 orang. dari lima kampus yang berbeda

yang mengakomodir lebih 30.000 orang mahasiswa kesemuanya dari berbagai

negara yang telah teregistrasi dalam lembaga International Islamic University

Malaysia (IIUM).15

Bangunan-bangunan kampus International Islamic University Malaysia (IIUM)

sangat luar biasa indahnya, dibangun dengan arsitek bergaya Islam yang elegan

dikelilingi dengan bukit-bukit berbatu kapur dengan pemandangan yang sangat

indah dan menarik, sebagaimanaa yang diungkapkan oleh Fahri bahwa:

“saya merasa nyaman kuliyah di IIUM dan semua biaya hidup sangat

terjangkau termasuk biaya pendidikan serta fasilitas kampus sangat lengkap

termasuk asrama dan universitas ini sangat terkenal diberbagai negara di

belahan dunia ini. saya tertarik karena bangunan dan visi-misinya dan saya

sebagai seorang muslim saya merasa bangga kuliayah disini, dan saya kuliah

disini dalam bidang kajian Islam. Saya sebagai seorang muslim sangat senang

kuliah disini (Malaysia). Malaysia dengan keanekaragaman budayanya dari

berbagai Negara dan merupakan lokasi ideal untuk sebuah universitas

internasional khususnya universitas dengan karakter Islami, dan sejauh ini

yang saya amati dan dengar dari pusat promosi yang dilakukan oleh Education

Malaysia Embassy of Malaysia (Malaysia Educatian Promotion Centre

(MEPC),di Australia, bahwa Malaysia telah mengalami kemajuan yang luar

15

Dokumen IIUM,

Page 122: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

120

biasa, dan Universitas Internasional yang ada telah melakukan kerjasama

dengan pendidikan tinggi dari berbagai Negara di dunia, dengan sistem

pelayanan dengan kualitas yang baik, saya mencoba menuntut ilmu di

Malaysia khususnya di International Islamic University Malaysia (IIUM). Saya

menekuni kuliah Islam tentang perbankan Islam, untuk biaya hidup dan biaya

pendidikan termasuk asrama dengan kamar tidur eksekutif tunggal yang

lengkap dengan shower panas, air condition, sofa tunggal dan meja kopi

sebesar RM 510/bulan.16

Demikian hasil wawancara peneliti, maka dapat diketahui bahwa yang

membuat mahasiswa dari luar Malaysia dari berbagaai negara di dunia tertarik

kuliah di International Islamic University Malaysia (IIUM) adalah suasana negara

Malaysia dan fasilitas yang sangat lengkap dan modern sesuai standar

Internasional. Universitas ini dengan “visinya” untuk menjadi sebuah pusat

internasional dengan keunggulan pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan

yang berlandaskan Islam dan pengintegrasian nilai-nilai islam di semua disiplin

keilmuan.

Pihak universitas berusaha keras memperkenalkan pembelajaran terpadu

dan proses belajar bersama dengan penanaman moral dan nilai-nilai spiritual

melalui Integrasi, Islamisasi, Internalisasi atau antar-bangsan dan Keunggulan

secara Menyeluruh.

16

Wawancara Raabu 04 Oktober 2017

Page 123: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

123

DAFTAR PUSTAKA

Cook , Sarah. Customer care Excellence, terjemahan Kemas Ahmad , Jakarta: PPM,

2004.

Fariadi, Ruslan, Total Quality Managment (TQM) dan Implementasinya dalam

Pendidikan, Artikel Pendidikan dan Islam, 2010.

Gaspersz, Vincent. Organizational Excellence, Jakarta: Gramedia 2005.

Goetsch&DavidL&Stanley B.Davis,Quality Management:Introduction Total Quality

Management for Production, New Jersey: Prentice-Hall,Inc, 2000.

J. H Harrington,. and James S. HarringtonTotal Improvement Management. McGraw-Hill, Inc., New York. 1993.

Hamid, Ahmad. Aplikasi Total Quality Management di Pendidikan Tinggi Malaysia,

2012.

Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Rosdakarya,

2008.

Ibrahim, Budhy. Total Quality Managment, (Jakarta: Karya Univers, 1997.

Kotler., Philip. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and

Control. 8th ed, Englewood Cliffs New York: Prentice Hall, 1994.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : Rosdakarya, 2002), .

Shikawa, Kaoru. Pengendalian Mutu Terpadu, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.

Juran, J.M. Merancang Mutu, Jakarta: PT Pustaka Binama Presindo, 1996.

Nasution, M. N. Nasation, Manajemen Mutu Terpadu, Jakarta: 2004.

Nandika, Dodi Soekartati, dan Ronny Rahman. Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2006.

Peter, TheTom. Crazy Time Call For Crazy Organizations, Jakarta: Delapratasa,

1996

Payne., Adrian. The Essence of Services Marketing, New York; Prentice-Hall, l993. Rosenbluth,Hal F. Peters, Diane McFerrin., The Customer Comes Second and Other

Secrets of Exceptional Service New York: Quill, 1992.

Page 124: PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) …masukkan bagi manajemen Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya IAIN ... produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan kondisi ideal TQM secara

124

Soewarso, Hardjosoedarmo. Total Quality Management, Yogyakarta: Andi, 2002.

Sallis, Edwar. Total Quality Management in Educational, IRCiSoD:Yogyakarta, 2005.

-------. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, Jogjakarta: 2010.

Saroya, Laela. Analisis Faktor yang Dipertimbangkan Pengguna Jasa terhadap Kualitas Layanan (Studi Kasus

pada Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu Kotamadya Jakarta Pusat) , Jakarta: Universitas, 2003.

Tampubolon, Daulat P. Perguruan Tinggi Bermutu Paradigma Baru Manajemen

Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke 21, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2001.

Tjipto Fandy & Anastasia Diana. Total Quality Management, Yogyakarta : Andi,

2005.

Yun,Hang Zeph. The Quest Global Quality Singapure Airlines, Jakarta: Pustaka

1998.