tqm pak sadiyo

21
PERENCANAAN KEPEMIMPINAN DI SEKOLAH Oleh : Sadiyo, Magister Management Pendidikan, NIM. Q100140180, email : [email protected] PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Total Quality Management adalah pengawasan menyeluruh dari seluruh anggota organisasi (warga sekolah) terhadap kegiatan sekolah. Dalam penerapannya, TQM berarti semua warga sekolah bertanggung jawab atas kualitas pendidikan, sehingga membutuhkan partisipasi dari seluruh anggota sekolah untuk dapat mewujudkan manajemen sekolah yang berjalan dengan baik, sehingga menghasilkan kualitas sekolah yang bermutu. Total Quality Management mengajarkan, bahwa satuan pendidikan (sekolah) harus menempatkan siswa sebagai “klien” atau dalam istilah perusahaan sebagai “ stakeholders” yang terbesar, maka suara siswa harus disertakan dalam setiap pengambilan keputusan strategis langkah organisasi sekolah. Tanpa suasana yang demokratis manajemen tidak mampu menerapkan TQM, yang terjadi adalah kualitas pendidikan didominasi oleh pihak – pihak tertentu yang seringkali memiliki kepentingan yang bersimpangan dengan hakekat pendidikan. 1

Upload: bambang-haryanto

Post on 05-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tqm Pak Sadiyo

TRANSCRIPT

Page 1: Tqm Pak Sadiyo

PERENCANAAN KEPEMIMPINAN DI SEKOLAH

Oleh : Sadiyo, Magister Management Pendidikan,

NIM. Q100140180, email : [email protected]

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Total Quality Management adalah pengawasan menyeluruh dari seluruh

anggota organisasi (warga sekolah) terhadap kegiatan sekolah. Dalam

penerapannya, TQM berarti semua warga sekolah bertanggung jawab atas

kualitas pendidikan, sehingga membutuhkan partisipasi dari seluruh anggota

sekolah untuk dapat mewujudkan manajemen sekolah yang berjalan dengan

baik, sehingga menghasilkan kualitas sekolah yang bermutu.

Total Quality Management mengajarkan, bahwa satuan pendidikan

(sekolah) harus menempatkan siswa sebagai “klien” atau dalam istilah

perusahaan sebagai “ stakeholders” yang terbesar, maka suara siswa harus

disertakan dalam setiap pengambilan keputusan strategis langkah  organisasi

sekolah. Tanpa suasana yang demokratis manajemen tidak mampu

menerapkan TQM, yang terjadi adalah kualitas pendidikan didominasi oleh

pihak – pihak tertentu yang seringkali memiliki kepentingan yang

bersimpangan dengan hakekat pendidikan.

Asas demokratis yang dianut dalam penerapan total quality

management, memberikan kebebasan pada seluruh anggota sekolah untuk

mengemukakan pendapat, dengan harapan proses kegiatan belajar mengajar

dan kegiatan lain di sekolah dapat berjalan secara proporsinal dan bersifat two

way communication tanpa ada pihak yang mendominasi salah satu dari

keduanya.

Saat ini upaya meningkatkan kualitas pendidikan ditempuh dengan

membuka sekolah-sekolah unggulan, atau mengimplementasikan berbagai

konsep dan teori, salah satunya yaitu mengimplementasikan Total Quality

Management dipandang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan

kualitas pendidikan sekaligus untuk menggkatkan kualitas sumberdaya

manusia Indonesia. Dari sisi ukuran muatan keberhasilan, sekolah yang

1

Page 2: Tqm Pak Sadiyo

mampu mengimplementasikan Total Quality Management di Indonesia

bergerak untuk memenuhi syarat sebagai sekolah yang mampu mengukur

sebagian kemampuan akademis dan non akademis. Dalam tataran konsep

sesungguhnya, Total Quality Management bertujuan untuk melakukan

perbaikan yang terus menerus guna meningkatkan kinerjanya dan

menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara optimal untuk menumbuh

kembangkan prestasi siswa secara menyeluruh. Hal ini berarti bukan hanya

prestasi akademis raja yang ditumbuhkembangkan, melainkan potensi psikis,

fisik, etika, moral, riligi, emosi, spirit, adversity dan inteligensi. Total Quality

Management adalah suatu prosedur di mana setiap orang berusaha keras

secara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses. Dan hal ini dapat

dimulai dengan perencanaan kepemimpinan di sekolah yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah ditentukan, maka

masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah total quality management dalam konteks pendidikan?

2. Seperti apa metode / langkah-langkah menjalankan total quality

management di sekolah?

3. Bagaimana perencanaan kepemimpinan di sekolah?

PEMBAHASAN

A. Total Quality Management dalam Konteks Pendidikan

1. Pengertian Total Quality Management

Total di dalam Total Quality Management (selanjutnya disingkat

TQM) adalah pelibatan semua komponen organisasi yang berlangsung

secara terus-menerus. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai

dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada

dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajemen dalam TQM berarti pengelolaan setiap orang yang berada di

2

Page 3: Tqm Pak Sadiyo

dalam organisasi, apapun status, posisi atau perannya. Mereka semua

adalah manajer dari tanggung jawab yang dimilikinya. Hal ini berarti

bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain

untuk mencapai tujuan organisasi. Kualitas (quality) sering disama artikan

dengan mutu. Menurut Edward Sallis, kualitas atau mutu dianggap sebagai

suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Kualitas atau mutu

adalah sesuatu yang tarik menarik antara sebagai konsep yang absolut dan

relatif. Kualitas mempunyai kesamaan arti dengan kebaikan, keindahan,

dan kebenaran; atau keserasian yang tidak ada kompromi. Standar kualitas

itu meliputi dua, yaitu; kualitas yang didasarkan pada standar produk/jasa;

dan kualitas yang didasarkan pada pelanggan (customer).

Pengertian kulitas terpadu seperti di atas, memberikan kerangka

yang jelas bahwa hakekat TQM atau manajemen kualitas terpadu

sebenarnya adalah budaya (kerja) organisasi (phylosopy of management)

yang berorentasi pada kualitas. Tujuan (goal) yang akan dicapai dalam

organisasi dengan budaya TQM adalah memenuhi atau bahkan melebihi

apa yang dibutuhkan (needs) dan yang diharapkan atau diinginkan (desire)

oleh pelanggan.

Dengan demikian, TQM dapat diartikan sebagai pengelolaan

kualitas semua komponen (stakehorder) yang berkepentingan dengan visi

dan misi organisasi. Jadi, pada dasarnya TQM itu bukanlah pembebanan

ataupun pemaksaan, tetapi TQM adalah lebih dari usaha untuk melakukan

sesuatu yang benar setiap waktu, daripada melakukan pemeriksaan

(cheking) pada waktu tertentu ketika terjadi kesalahan. TQM bukan

bekerja untuk agenda orang lain, walaupun agenda itu dikhususkan untuk

pelanggan (customer) dan klien. Demikian juga, TQM bukan sesuatu yang

diperuntukkan bagi menajer senior dan kemudian melewatkan tujuan yang

telah dirumuskan.

2. Unsur TQM dalam pendidikan

Fungsi, misi, dan kebijakan pendidikan nasional memerlukan system

pengelola pendidikan secara keseluruhan dan berorientasi pada mutu agar

3

Page 4: Tqm Pak Sadiyo

menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu. Istilah ini lebih

populer dalam dunia bisnis dan industri dengan istilah TQM. Kata total

(terpadu) dalam TQM menegaskan bahwa setiap orang yang berada di

dalam suatu organisasi harus terlibat dalam upaya melakukan peningkatan

terus-menerus. Kata management berlaku bagi setiap orang, sebab setiap

orang dalam sebuah institusi, apa pun status, posisi atau peranannya,

adalah manajer bagi tanggung jawabnya masing-masing. TQM merupakan

sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-menerus yang dapat

memberikan seperangkat alat praktis pada setiap institusi pendidikan

dalam memenuhi kebutuhan dan harapan para pelanggannya, saat ini dan

untuk saat yang akan datang.

Adapun unsur-unsur manajemen mutu (TQM), antara lain: 1) fokus

pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal; 2)

obsesi terhadap kualitas; 3) penggunaan pendekatan ilmiah dalam

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah; 4) komitmen jangka

panjang; 5) kerja sama tim (teamwork); 6) adanya keterlibatan dan

pemberdayaan karyawan; 7) perbaikan proses secara berkesinambungan;

8) adanya pendidikan dan pelatihan yang bersifat bottom-up; 9) kebebasan

yang terkendali; 10) adanya kesatuan tujuan.

Selain itu, salah satu konsep dasar TQM dalam pendidikan adalah

konsep tim, artinya para anggota organisasi pendidikan dan satuan

pendidikan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil untuk satu

tujuan yang ditetapkan dengan fokus kualitas pelanggan belajar, yang

berimplikasi pada kualitas lulusan sebagai produk dan pendidikan.

Kualitas manajemen bagi suatu institusi pendidikan, tampak pada

produktifitas manajemen kelembagaan. Produktifitas adalah ukuran,

seberapa baik kita mengubah input/sumber daya menjadi output, produk

atau hasil yang berguna sebagai hasil sumber daya.

Dalam TQM pengejaran terhadap mutu mutlak melibatkan seluruh

guru dan staf yang ada di lembaga pendidikan tersebut dengan

memprioritaskan kepuasan pelanggan, baik pelanggan internal, dan

terutama pelanggan eksternal. Tentang kepuasan pelanggan sendiri bila

4

Page 5: Tqm Pak Sadiyo

didefinisikan maka bermacam pengertian yang disampaikan oleh para

pakar. Namun, Kotler suatu ketika mengatakan bahwa kepuasan pelanggan

merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

(atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Ada lima

layanan yang harus diwujudkan agar pelanggan puas. Pertama,

keterpercayaan (reliability), artinya layanan sesuai dengan yang dijanjikan,

misalnya dalam rapat, brosur, dan sebagainya. Kedua, keterjaminan

(assurance), artinya lembaga pendidikan dapat menjamin kualitas layanan

yang diberikan, dan beberapa aspek dalam keterjaminan, misalnya

kompetensi guru/staf dan keobjektifan. Ketiga, penampilan (tangible),

artinya bagaimana situasi suatu lembaga pendidikan tampak baik, dan

beberapa aspek dalam penampilan, misalnya kerapian, kebersihan,

keteraturan, serta keindahan. Keempat, perhatian (empathy), artinya

lembaga pendidikan memberikan perhatian penuh kepada pelanggan, dan

beberapa aspek dalam keperhatian, misalnya melayani pelanggan dengan

ramah, memahami aspirasi mereka, dan berkomunikasi dengan baik.

Kelima, ketanggapan (responsiveness), artinya lembaga pendidikan harus

cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, dan beberapa aspek dari

ketanggapan, misalnya tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dan cepat

memperhatikan dan mengatasi keluhan-keluhan yang muncul.

Jika kepuasan pelanggan terpenuhi, selanjutnya akan mendatangkan

beberapa manfaat, antara lain: hubungan antara organisasi dengan para

pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian

ulang, dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan, membentuk suatu

rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan

bagi perusahaan, reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan, dan

laba yang diperoleh dapat meningkat, begitu pula dalam dunia pendidikan.

Peningkatan mutu dapat menjadi semakin penting dan semakin baik bagi

institusi jika memperoleh kontrol yang lebih baik melalui usaha yang

maksimal.

TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan system

manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar

5

Page 6: Tqm Pak Sadiyo

dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Prinsip utama TQM adalah

sebagai berikut :

a. Kepuasan Pelanggan

Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan di perluas.

Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-

spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan.

Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan

eksternal.

b. Respek terhadap Setiap Orang

Dalam hal ini setiap anggota atau pun warga dalam sebuah

lembaga atau institusi dipandang sebagai individu yang memiliki

talenta dan kreativitas yang khas, sehingga harus diperlakukan dengan

baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim

pengambil keputusan.

c. Manajemen Berdasarkan Fakta

Setiap keputusan yang akan diambil harus didasarkan pada data,

bukan sekedar pada perasaan. Akan tetapi harus didasarkan pada

proritas dan variabilitas kinerja manusia.

d. Perbaikan Berkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap lembaga atau institusi perlu melakukan

proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara

berkesinambungan.

B. Langkah-langkah / Metode menjalankan TQM

Pembahasan mengenai metode TQM difokuskan pada W. Edward

Deming, dimana banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari

gerakan TQM. W. Edward Deming menggunakan 14 langkah untuk

penerapkan perbaikan mutu yang dikenal dengan ‘Deming’s Fourteen Points’.

Langkah – langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Menciptakan sebuah usaha peningkatan produk dan jasa dengan tujuan

agar bisa kompetitif dan tetap berjalan serta menyediakan lowongan

pekerjaan.

6

Page 7: Tqm Pak Sadiyo

Deming percaya bahwa terlalu banyak organisasi yang hanya

memiliki tujuan jangka pendek dan tidak melihat apa yang akan terjadi

pada 20 atau 30 tahun mendatang. Mereka harus memiliki rencana jangka

panjang yang didasarkan pada visi masa depan dan inovasi baru. Mereka

harus terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan mereka

yaitu siswa di sekolah.

2. Mengadopsi falsafah baru.

Sebuah organisasi tidak akan mampu bersaing jika mereka terus

mempertahankan penundaan waktu, kesalahan, bahan-bahan cacat dan

produk yang jelek. Mereka harus membuat perubahan dan mengadopsi

metode kerja yang baru.

3. Hindari ketergantungan pada inspeksi massa untuk mencapai mutu.

Inspeksi tidak akan meningkatkan atau menjamin mutu. Anda tidak

dapat mengispeksi mutu ke dalam produk. Deming berpendapat bahwa

manajemen harus melengkapi staf-staf mereka dengan pelatihan tentang

alat-alat statistik dan tehni-tehnik yang dibutuhkan mereka untuk

mengawasi dan mengembangkan mutu mereka sendiri.

4. Akhiri praktek menghargai bisnis dengan harga.

Menurut Deming harga tidak memiliki arti apa-apa tanpa ukuran

mutu yang dijual.

5. Tingkatkan secara konstan sistem produksi dan jasa,

Untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, dan selanjutnya

turunkan biaya secara konstan. Ini merupakan tugas manajemen untuk

mengarahkan proses peningkatan dan menjamin bahwa ada proses

perbaikan yang berkelanjutan.

6. Lembagakan pelatihan kerja.

Pemborosan terbesar dalam sebuah organisasi adalah kekeliruan

menggunakan keahlian orang-orangnya secara tepat. Mempergunakan

uang untuk pelatihan tenaga kerja adalah penting namun yang lebih

penting lagi adalah melatih dengan standar terbaik dalam kerja. Pelatihan

adalah alat kuat dan tepat untuk perbaikan mutu.

7

Page 8: Tqm Pak Sadiyo

7. Lembagakan kepemimpinan.

Deming mengatakan bahwa kerja manajemen bukanlah mengawasi

melainkan memimpin. Makna dari hal itu adalah berubah dari manajemen

tradisional yang selalu memperhatikan hasil indikator-indikator prestasi,

spesifikasi dan penilaian menuju peranan kepemimpinan yang mendorong

peningkatan proses produksi barang dan jasa yang lebih baik.

8. Hilangkan rasa takut agar setiap orang dapat bekerja secara efektif.

Keamanan adalah basis motivasi yang dibutuhkan para pegawai.

Deming yakin bahwa pada hakikatnya setiap orang ingin melakukan kerja

dengan baik asalkan merekan bekerja dalam lingkungan yang mampu

mendorong semanagat mereka.

9. Uraikan kendala-kendala antar departemen.

Orang dalam departemen berbeda harus dapat bekerja bersama

sebagai sebuah tim. Organisasi tidak diperkenankan untuk memiliki unit

atau depatemen yang mendorong pada arah yang berbeda.

10. Hapuskan slogan, desakan, dan target serta tingkatkan produktifitas tanpa

menambah beban kerja.

Tekanan untuk bekerja giat mempresentasikan sebuah pemaksaan

kerja oleh seorang manajer . slogan dan target memiliki sedikit dampak

praktis terhadap pekerja . kebanyakan persoalan produksi terletak pada

persoalan sistem dan ini merupakan tanggung jawab manajemen untuk

mengatasinya.

11. Hapuskan standar kerja yang menggunakan quota numerik

12. Hilangkan kendala-kendala yang merampas kebanggaan karyawan atas

keahliannya.

Hal ini perlu dilakukan dengan menghilangkan sistem penilaian

dan penghitungan jasa. Deming telah berupaya keras menentang sistem

penilaian yang mana diyakini menempatkan pekerja dalam kompetisi

antara satu dengan yang lain dan merusak kerja tim.

13. Lembagakan aneka program pendidikan yang meningkatkan semangat dan

peningkatan kualitas kerja

8

Page 9: Tqm Pak Sadiyo

14. Tempatkan setiap orang dalam tim kerja agar dapat melakukan

transformasi.

Transformasi menuju sebuah kultur mutu adalah tugas setiap orang

C. Perencanaan Kepemimpinan di Sekolah

Sesuai dengan syarat dan prinsip utama TQM, perencanaan

kepemimpinan sekolah dapat dilakukan, sebagai berikut:

1) Komitmen dari Kepala Sekolah.

Pemimpin termasuk kepala sekolah tidak hanya seorang manajer, ia

juga harus seorang pembangun mental, moral, spirit, dan kolektivitas

kepada jajaran bawahannya. Kepala sekolah harus memiliki komitmen

bersama bagaimana perencanaan perbaikan mutu secara berkelanjutan.

Kepala sekolah seharusnya tidak hanya menggunakan aturan tertulis, tapi

juga sikap perilaku, sepak terjang, dan keteladanan dalam melakukan

agenda transformasi ke arah lebih baik agar TQM dapat dilaksanakan dan

mencapai tujuan. Komitmen yang diperlukan bukan hanya sumber daya

yang diperlukan tetapi juga waktu yang dicurahkan. Kepala sekolah harus

mencurahkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk yang secara langsung

untuk terus menerus mengawasi, mengarahkan dan mengevaluasi segala

kegiatan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah yang sesuai dengan

komitmen yang telah dibuat bersama.

2) Perencanaan Dukungan Pada Sumber Daya Yang Dibutuhkan.

Segala sesuatu memang memerlukan biaya. Dan sekolah harus dapat

menggunakan biaya yang ada seefesien mungkin untuk mennjalankan

semua prioritas program agar tercapai tujuan. Pengelolaan pembiayaan

pendidikan di sekolah harus mengacu pada standar pembiayan program

standar nasional. Biaya sebagai sumber daya sekolah perlu digali baik dari

APBN maupun dari orangtua/wali murid yang akan digunakan untuk

membiayai pelaksanaan program kegiatan sekolah seperti melakukan

pelatihan bagi elemen sekolah dan konsultan. Sekolah harus memiliki

komitmen terhadap pengadaan biaya khusus guna menunjang peningkatan

mutu, yaitu diadakan pelatihan / workshop dan pembinaan bagi guru atau

9

Page 10: Tqm Pak Sadiyo

siswa secara berkala. Sekolah harus mampu membuat perencanaan sumber

daya yang dibutuhkan yang terprogram dalam RKJM dan RKS.

3) Sekolah mengadakan stering committe dari seluruh bagian sekolah.

Stering committe ini di ketuai oleh kepala sekolah dan anggotanya

dari warga sekolah misalnya wakil kurikulum, kesiswaan, humas, sarana

prasarana, kepala adminstrasi sekolah. Strering komite ini berfungsi

menentukan cara implentasi TQM dan kemudian memantau

pelaksanaanya. Dalam menjalankan tugasnya Stering committe harus

membuat perencanaan, menentukan sasaran, menentukan tujuan,

melaksanakan dan memantau hasil yang dicapai. Stering commite ini juga

harus membentuk tim-tim lagi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen adalah adannya kesatuan

arah, komando dan tujuan sehingga kerja tim dapat mencapai sasaran dan

tujuan dengan tepat.

Sekolah seharusnya mengadakan pertemuan dengan komite yaitu

minimal 2 kali dalam satu tahun untuk membahas kaldik, sistem penilaian,

programprogram sekolah, program remedial dan lain-lain.

4) Sekolah menyelenggarakan publikasi.

Publikasi sekolah seharusnya dilakukan kapan saja. Masyarakat ingin

mengetahui segala sesuatu akan kegiatan sekolah. Melalui usaha publikasi

ini, baik iklan, banner, baliho maupun selebaran dalma bentuk leaflet /

brosur akan merubah persepsi masyarakat terhadap sekolah. Siswadan

orangtuatua juga menginginkan adanya kebanggakan pada sekolah dari

usaha apa saja yang telah dilakukan dan dihasilkan yang kemungkinan

menjadi pembeda dari sekolah lainnya. Dalam usaha publikasi ini sekolah

seharusnya mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

a) Membuat visi sekolah yang melibatkan warga sekolah.

Visi adalah pandangan jangka panjang yang merupakan

perpaduan langkah strategis dan sesuatu yang dicita citakan oleh

lembaga (sekolah). Visi sebaiknya disusun secara bersama oleh warga

sekolah sehingga mereka akan mengetahui ke arah mana sekolah akan

dibawa. Visi hendaknya dinyatakan dengan kalimat yang padat dan

10

Page 11: Tqm Pak Sadiyo

bermakna yang nantinya dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan

indikator.

b) Membuat Sasaran dan Tujuan Umum.

Sekolah harus memiliki sasaran atau tujuan seperti: terpenuhinya

nilai-nilai agama bagi bekal hidup peserta didik, terpenuhinya

pemetaan SK/KD/indikator, aspek penilaian untuk kelas 7,8, dan 9

semua mata pelajaran, terpenuhinya pengembangan proses

pembelajaran yang ideal baik intra dan ekstrakurikuler, terpenuhinya

pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan dinamis, terpenuhinya

perangkat pembelajaran yang lengkap dan mutakhir sesuai dengan

KTSP, terpenuhinya proses pembelajaran dengan menggunakan variasi

strategi, model dan metode pembelajaran, terpenuhinya kompetensi

pendidik yang profesional, terpenuhinya tenaga kependidikan yang

professional dan memiliki kemampuan teknis pembelajaran sesuai

standar nasional tenaga kependidikan, terpenuhinya tenaga pendidik

berkualifikasi S1, mengajar sesuai bidangnya, terpenuhinya ketuntasan

belajar 100%, terpenuhinya kelulusan 100% dan lulusan yang tinggi

dan bermutu, terpenuhinya prestasi akademik dan non akademik, dll.

Semua ini akan berpengaruh pada klien sekolah. Orangtua / wali

murid tentu akan lebih nyaman dan senang jika anak-anaknya didik

oleh guru yang berkompetensi baik. Demikian pula siswa akan

termotivasi dan senang dengan penetapan KKM yang tinggi yang

mana dinilai sekolah memiliki standar kualitas yang baik, sehingga

akhirnya nanti akan melahirkan tamatan yang pintar.

c) Prioritas Target dan Program Unggulan

Sekolah harus mampu merumuskan apa yang akan menjadi target

dan apa yang merupakan program-program unggulan yang akan

dicapai dari penjabaran RKJ sehingga komponen sekolah baik guru,

siswa akan mengetahui arah mana yang hendak dicapai. Demikian pula

masyarakat akan memiliki pengatahuan yang sama sehingga mereka

menjadi lebih nyaman memasukan anak ke sekolah tersebut.

11

Page 12: Tqm Pak Sadiyo

d) Program penghargaan dan pengakuan prestasi.

Sekolah juga harus merencanakan adanyapenghargaan / reward

bagi guru dan siswa yang berprestasi. Hal ini dilakukan untuk memacu

dan memotivasi peningkatan kualitas guru dan siswa menjadi lebih

baik lagi ke depannya.

5) Keterbukaan Informasi.

Seluruh elemen sekolah harus mengetahui apa yang sedang terjadi

dalam lingkungan sekolah. Oleh karena jika terdapat informasi maka

elemen sekolah harus diberi tahu sehingga mereka dapat memahami dan

mendukung keputusan manajemen.

Sekolah seharusnya setiap ada masalah atau hal baru di dalam

lingkungan sekolah selalu dimusyawarahkan dan informasikan kepada

seluruh elemen sekolah. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga

kekompakan dan menghindari terjadinya miss communication di

lingkungan sekolah.

6) Pembentukan infrastruktur pendukung penyebarluasan dan perbaikan

berkesinambungan.

Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam implementasi TQM adalah

infrastruktur yang mendukung penyebar luasan TQM di seluruh bagian

organisasi (sekolah) dan perbaikan berkesinambungan, visi, tujuan,

program pengakuan, penghargaan atas prestasi dan komunikasi.

PENUTUP

A. Simpulan

Perencanaan pengelolaan pendidikan di sekolah merupakan hal mendasar

yang akan mampu member arah bagi implementasi total quality management.

Dan akan berhasil jika di jalankan secara serempak oleh seluruh warga

sekolah di dalamnya. Rencana penerapan total quality management

memerlukan komitmen dan kesadaran untuk mengadakan perubahan budaya

yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan perbaikan seluruh proses

secara terus-menerus, menyeluruh, dan berkesinambungan. Total Quality

Management memang dapat diterapkan dalam organisasi apa pun termasuk

12

Page 13: Tqm Pak Sadiyo

sekolah. Dengan memperhatikan cara penerapannya, dalam bidang apa saja

proses manajemen tersebut diterapkan, dan bagaimana menyiasati kendala dan

hambatan yang menghalangi penerapan tersebut pada organisasi pendidikan.

Apabila dalam pelaksanaannya prosedur-prosedur dan prinsip yang dijadikan

pedoman yang dimulai sejak perencanaan, maka keberhasilan pengelolaan

pendidikan akan tercapai.

B. Saran

Untuk menyiasati agar perncanaan pengelolaan pendidikan di sekolah

dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka peran dan campur tangan

seluruh warga di sekolah sangat diperlukan agar pelaksanaan manajemen di

sekolah dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan sekolah

bermutu. Selain itu, prosedur-prosedur, prinsip dan langkah-langkah dalam

pelaksanaan Total Quality Management perlu diperhatikan dan dijalankan

sesuai dengan aturannya agar pengelolaan pendidikan di sekolah dapat

berjalan dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arcaro, Jerome S. Pendidikan Berbasis Mutu. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. 2002.

Departemen Pendidikan Nasional. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta:

Depdiknas. 2000.

Hessel , Nogi S. Tangkilisan. Manajemen Modern untuk Sektor Publik.

Yogyakarta: Penerbit Balairung Co. 2003.

Mulyono, M.A. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta:

AR-RUZZ MEDIA. 2008.

Nurwahid, Hidayat. Sekolah Islam Terpadu: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:

Syaami Cipta Media. 2010.

Sallis, Edward. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta: IRCisoD.2010.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. Total Quality M.anagement.Yogyakarta:

Andi Ofset. Cetakan ke. 10. 2003.

Yamin, Moh. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Yogyakarta: DIVA Press,

2010.

13