penerapan tqm pada an pertanian

Upload: ma-mun

Post on 19-Jul-2015

903 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

PT. SANG HYANG SERI (PERSERO) CABANG MAROS A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Pendirian Perusahaan Pada tahun 1940 perusahaan ini berbentuk perkebunan tebu besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama Pamanukan & Tjiasem Lands (P & T Lands). Adanya nasionalisasi pada tahun 1957 P & T Land dikelola oleh Yayasan Pembangunan Daerah Jawa Barat (YPDB) yang diubah pada tahun 1966 menjadi Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya, disamping itu dibentuk pula Proyek Penelitian dan Mekanisasi serta Proyek Perhewani (SK Deputi Menteri Departemen Produksi Persediaan Bahan Makanan No.61 /M. P/1966, tanggal 26 April 1966). Pada tahun 1968 dibentuk Lembaga Sang Hyang Seri dengan melebur ketiga proyek tersebut (SK Menteri Pertanian No.9/2/1968 tanggal 29 Pebruari 1968). Sebelum tahun 1971 keadaan pembenihan di Indonesia masih sangat lemah. Jumlah benih yang tersedia sedikit dan mutu benih sangat rendah jauh dibawah standar, instansi perbenihan tidak tidak memadai, banyak balai benih dan kebun benih desa tidak berfungsi karena kesulitan biaya dan belum ada dinas yang mengawasi serta melaksankan sertifikat. Setelah memasuki tahun 1971 dibangunlah industri perbenihan pertama di Indonesia yaitu Perum Shang Hyang Seri dengan bantuan kredit dari bank dunia. Perum Shang Hyang Seri berdasarkan dari PP 22 tahun 1971 tanggal 5 Mei 1971 yang kemudian disempurnakan dengan PP 44 tahun 1985, mempunyai tugas pokok untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan : 1) Produksi, pengelolahan, penyimpanan, pengepakan, dan pemasaran benih tanaman pangan; 2) Penelitian, pendidikan dan penyuluhan dalam bidang perbenihan; 3) Kegiatan Iainnya yang langsung menunjang usaha perbenihan. Perum Shang Hyang Seri berkedudukan di Jakarta sebagai kantor pusat. Salah satu kantor cabang Shang Hyang Seri ditempatkan di Sulawesi Selatan adalah ber!okasi di desa Sereang Kecamatan Maritengae Kabupaten Sidereng Rappang. Perum Shang Hyang Seri cabang Sulawesi Selatan diresmikan oleh

1

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Oddang pada tanggal 23 agustus 1981 yang pada waktu itu namanya masih berbentuk distrik benih. Distrik benih beroperasi hingga 30 agustus 1983 setelah ada surat keputusan direksi Perum Shang Hyang Seri No. 72/dir/IX/1983 tentang penyempurnaan organisasi perum Shang Hyang Seri, disempurnakan menjadi cabang Sulawesi Selatan dengan kepala cabang Ir. Sofyan Ansori. Dengan adanya perubahan status menjadi cabang, maka struktur organisasi dan sistem administrasinya telah pula disediakan dengan perubahan tersebut, dimana penyempurnaan struktur organisasi untuk cabang Sulawesi Selatan penetapannya didasarkan surat keputusan menteri pertanian repoblik Indonesia No. OT 210 / 537 KPH/ 1983 tanggal 25 juli 1983, dan surat keputusan direksi nomor 72 / Dir/ SHS/IX /1983 taggal 1 september 1983. Mengingat Iuasnya jangkauan penjualan benih padi yang meliputi daerah Sulawesi Selatan sebagai prioritas utama dan Indonesia Timur sebagai prioritas kedua, maka pada tahun 1988 perum Shang Hyang Seri cabang Sulawesi Selatan membangun satu unit produksi atau pengolahan benih yang kedudukannya di Kariango Kabupaten Maros. Status Perum dirubah menjadi Persero melalui PP 18/1995 tanggal 28 Juni 1995 dengan akte notaris Imas Fatimah,SH notaris di Jakarta Nomor 2 tanggal 1 Pebruari 1996 nomor 93 tanggal 28 Juni 1996 yang disahkan Departemen Kehakiman dengan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: C29832.HT.01.01.TH.96 tanggal 28 Oktober 1996, yang disempurnakan dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: C24643.HT.01.04.TH.2002 tanggal 24 Desember 2002. Core business

dikembangkan dari benih tanaman pangan menjadi benih pertanian. Pengelolaan perusahaan dilaksanakan oleh Kementerian BUMN sesuai PP 64/ 2001 tanggal 13 September 2001 perihal Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Wewenang Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara BUMN.

2

2. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Sang Hyang Seri adalah Menjadi perusahaan industri benih yang berdaya saing dan tangguh. Misi PT. Sang Hyang Seri adalah Menghasilkan benih pertanian bermutu tinggi yang Iangsung menunjang kesinambungan usaha. Dibutuhkan dukungan dari komponen-komponen atau bagian-bagian dalam perusahaan agar misi perusahaan dapat terlaksana. Dukungan tersebut dapat diperoleh dari penyadaran visi yang diimplementasikan dengan mengembangkan misi masing-masing bagian usaha. Misi dari tiap bagian organisasi diharapkan tetap mengacu pada dan sejalan dengan misi perusahaan. a. Kepala Cabang Kepala cabang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT. Sang Hyang Seri (Persero), mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memimpin dan mengendalikan jalannya perusahaan serta mengawasi seluruh kegiatan perusahaan dengan dibantu oleh staf kepala cabang. Adapun misi kepala cabang adalah Menjamin pelaksanaan kegiatan pokok direksi di setiap perusahaan. b. Bagian Keuangan Salah satu faktor keberhasilan suatu usaha adalah tersedianya modal dan sumberdaya keuangan yang memadai serta dapat membiayai sejumlah pengeluaran dalam proses pengembangan usaha. Bagian keuangan dan material yang ada pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) cabang Sulawesi Selatan bertugas mengumpulkan laporan dari pembelanjaan, dan penganggaran. Kemudian memeriksa dan menyusun laporan tersebut dalam bentuk laporan keuangan yang kemudian akan dilaporkan kepada staf kepala cabang. Adapun misi bagian keuangan adalah Menerapkan fungsi manajemen keuangan secara konsisten dan berkesinambungan. Untuk melaksanakan misi tersebut, maka bagian keuangan harus: 1) Menetapkan struktur keuangan perusahaan bagian perusahaan guna tercapainya tujuan

3

2) Mengalokasikan dana efektif sehingga dapat dicapai kemampuan untuk meraih laba yang optimal. 3) Mengendalikan keuangan perusahaan yang diarahkan pada efisiensi dan efektifitas penggunaan dana. c. Bagian Unit Pengolahan Benih Bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, sebab bagian ini melakukan proses produksi yang mengubah bentuk bahan baku yang tersedia agar menimbulkan tambahan manfaat. Bagian unit pengolahan benih (produksi) yang ada pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) cabang Sulawesi Selatan membawahi seksi; Pembinaan Wilayah, Pengolahan, dan Pemeliharaan Mesin (meliputi operator pengolahan dan mekanik pengolahan), simpan kemas (meliputi operator pengemasan dan gudang benih) serta Tata Usaha UPB. Misi bagian Unit Pengolahan Benih adalah Menciptakan benih yang kualitasnya sesuai dengan permintaan pasar. Untuk mencapai misi tersebut , maka Bagian Unit Pengolahan Benih mampu: 1) Membina kerjasama dan hubungan baik dengan petani agar dapat menjamin ketersediaan bahan baku secara kontinyu; 2) Melakasanakan Proses produksi dengan efektif dan efisien sehingga benih yang dihasilkan bermutu tinggi; 3) Melaksanakan pengemasan dan penyimpanan benih dengan baik agar benih dapat terjamin mutunya. d. Bagian Pemasaran Misi Kepala bagian pemasaran PT. Sang Hyang Seri (Persero) cabang Sulawesi Selatan adalah Menjamin lancarnya seluruh kegiatan pemasaran agar memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk merealisasikan misi tersebut, bagian pemasaran diharapkan mampu: 1) Menjamin terlaksananya distribusi benih agar target pasar dapat dicapai. 2) Menjamin terlaksananya kegiatan tata usaha pemasaran agar memberikan keuntungan bagi perusahaan.

4

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Maros, Sulawesi Selatan

MANAGER

SEKRETARIS

ASISTEN MANAGER PENJUALAN

ASISTEN MANAGER PRODUKSI

SUPERVISOR MUTU

SUPERVISOR KEUANGAN

SUPERVISOR PENJUALAN

SUPERVISOR KEBUN

AGRONOMI

OPERASIONAL PSO

SUPERVISOR ADM & DISTRIBUSI

SUPERVISOR LOGISTIK PRODUK

SUPERVISOR PENGOLAHAN & PEMELIHARAAN MESIN

SUPERVISOR SIMPAN KEMAS

5

B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di PT. Shang Hyang Seri (Persero) 1. Manajemen Mutu di Bagian Pengadaan bahan Baku Produk yang dihasilkan oleh PT. Shang Hyang Seri (Persero) adalah benih padi berlabel biru. Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi benih padi berlabel biru adalah benih dasar serta kantong pelastik label dan karung yang merupakan bahan pelengkap. Jumlah pasokan tergantung berapa besar kebutuhan produksi setiap kali musim tanam karena setiap daerah memiliki musim tanam yang berbeda-beda. Salah satu contoh pada musim tanam di daerah Bantaeng. Musim tanam padi di daerah Bantaeng berlangsung pada bulan November, April dan Juli. Jumlah pasokan bahan baku tersebut selalu berkesinambungan

maksudnya setiap kali pembuatan produk maka barang yang dibutuhkan selalu ada. Kantong benih, label serta karung dicetak khusus pada perusahaan cetak yang sudah bertahun-tahun bekerjasama dengan PT. Shang Hyang Seri (Persero). Sedangkan untuk benih PT. Shang Hyang Seri (Persero) bekerjasama dengan petani penangkar. Cara transaksi yang dilakukan dengan cara tunai yaitu ada uang ada barang. Pembelian bahan baku dilakukan dengan sistem kontrak dan tunai. Pembelian dengan sistem kontrak dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan petani penangkar yang tediri dari kelompok tani. Sistem kontrak ini dilaksanakan sebagai kiat dari perusahaan untuk menjaga kontinuitas suplay bahan baku. Sebagai mitra kerja petani penangkar, perusahaan memberikan bantuan berupa benih pokok dengan system pinjam yang dikembalikan kepada perusahaan setelah panen. Untuk proses pengadaan bahan baku, pihak perusahaan menugaskan dua supervisor kebun di lapangan, untuk memantau petani mitra dalam pengaturan waktu tanam dan waktu panen petani mitra. Untuk mendapatkan bahan baku sesuai standar yang ditetapkan oleh badan pengawas dan sertifikat benih (BPSB) dan PT. Sang Hyang Seri.

6

2. Manajemen Mutu di Bagian Produksi PT. Shang Hayang Seri (Persero) memerlukan benih pokok dari balai penelitian tanaman pangan maros atau dari sukamandi. PT. Shang Hayang Seri (Persero) cabang Sulawesi selatan dalam memproduksi benih sebar, perusahaan bekerjasama dengan petani penangkar yang disekitar unit pengolahan benih dengan pengawasan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih (BPSB VI Maros). a. Poduksi calon benih sebar Ada beberapa standar yang ditetapkan oleh PT. Shang Hayang Seri (Persero) untuk menghasilkan calon benih sebar yang bermutu tinggi, yaitu: (1) Dalam pemilihan areal benih penanaman harus diperhatikan bahwa kelas benih yang akan ditanam Iebih tinggi daripada kelas benih yang hendak dihasilkan. Mempunyai label nama dan alamat produsen, berat bersih perwadah dan angka-angka yang menunjukkan mutu benih. Areal pertanaman pengairannya terjamin serta telah diperiksa hingga memenuhi standar lapangan. (2) Pengolahan tanah baik untuk pertanaman maupun untuk persemaian, dimulai sejak 6-8 minggu sebelumnya, dan harus diperiksa dan memperoleh rekomendasi dari Pengawas Benih. (3) Menabur dan memelihara persemaian kira-kira 3 minggu sebelum tanam. Dalam pemeliharaan persemaian selain melakuakan pekerjaan

pemupukan, pengaturan air, dan pemberantasan hama penyakit serta dilakukan pula seleleksi bibit untuk menghilangkan tanaman yang sifatnya menyimpang. (4) Pelaksanaan panen dilakukan setelah tanaman atau butir-butir padi menunjukkan 80% masak pada saat panen diawasi oleh BPSP dimaksudkan untuk memeriksa bahwa benih yang sedang dipanen terhindar dari pencampuran benih yang lain dan alat atau wadah untuk panen, bersih dan terhindar dar pencampuran dengan tanamn lain. (5) Pengolahan benih yang meliputi perontokan pengeringan, pembesihan, pemberian obat-obatan pencegah hama/penyakit pada gudang, serta pengepakan benih dilakukan di bawah pengawasan oleh BPSP.

7

b. Pengolahan calon benih sebar Produk yang dihasilkan perusahaan kasus yaitu benih padi bersertifikat. Untuk menghasilkan benih tersebut harus melalui tahapan tahapan yang telah ditentukan oleh BPSP dari lembga inilah pengujian terakhir untuk mendapatkan sertifikat benih. Adapun Iangkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan proses pengolahan calon benih sebar adalah sebagai berikut: (1) Penerimaan calon benih dari lapangan Calon benih yang diterima telah dinyatakan lulus dari pemeriksaan lapangan oleh BPSP. Calojn benih disertai dengan surat pengantar calon benih yang berisikan data tentang tanggal panen, blok areal sertifikat dan verietas yang akan ditanam. (2) Pengeringan Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air. Pengeringan dilakukan dengan dua cara, yaitu: (a) Pengeringan alam, yaitu dengan menggunakan Iantai jemur berbentuk cembung dengan bantuan sinar matahari. (b) Pengeringan dengan mesin driyer, jika cahaya matahari buat kurang. (3) Pembersihan Benih yang telah dikeringkan dan telah mencapai kadar air 12% yang dinginkan maka dapat dibersihkan dari kotoran dan bijian-bijian yang tidak sempurna. Supaya benih menjadi bersih, seragam dan minimal memenuhi standar, maka mesin yang digunakan adalah mesin cleaner dengan kapasitas pembersihannya 2 ton per jam. (4) Pengujian benih Benih diuji pada laboratorium BPSP VI Maros dengan syarat lulus uji laboratorium sebagai berikut: Benih murni minimal 98% Campuaran varietas lain maksimal 0,2 % Kotoran benih maksimal 2% Daya tumbuh minimal 80%

8

(5) Pengantongan benih Kantong yang digunakan adalah kantong plastik tembus pandang yang telah disablon logo perusahaan. Setiap kantong didalamnya diberi label yaitu data tentang kualitas benih, waktu belakunya. Mutu produk dari PT. Shang Hyang Seri (Persero) cukup bagus dan tidak kalah dengan kompetitornya (perusahaan pesaing) bahkan menurut beberapa petani konsumen produk PT. Shang Hyang Seri (Persero) belum terkalahkan dengan merek lain ini dikarenakan kualitas beras yang dihasilkan cukup bagus dan panen yang melimpah sehingga petani sudah percaya dan tidak bepindah ke merek lain. Untuk menjamin kualitas dari mutu produk, maka PT. Shang Hyang Seri berusaha agar tidak menyalahi aturan-aturan yang ditetapkan Balai Pengawas Benih. Selain itu, perusahaan terus mnegupayakan secara maksimal hasil benihnya melalui pemantauan kontinyu terhadap kinerja sumber daya manusianya. 3. Manajemen Mutu di Bagian Pemasaran a. Produk PT. Shang Hyang Seri (Persero) dalam menyalurkan benih berlabel biru kepada konsumen bekerjasama dengan berbagai badan atau lembaga yang menyelenggarakan penyaluran benih padi ke konsumen akhir seperti kopersi unit desa, balai penyuluhan pertanian perusahaan perseorangan maupun dari swasta. b. Harga Sistem pembayaran konsumen dilakukan dengan cara kontrak, tunai, dan kredit. Konsumen dapat memilih sistem pembayaran yang dianggap sesuai. c. Saluran distribusi Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk

9

Perusahaan

memasarkan

produknya

melalui

penyalur.

Penyalur,

menyalurkan benih melalui kios dan pengecer, Dapat juga penyalur, menyalurkan langsung ke petani, kios atau pengecer akan menyalurkan langsung ke petani. Setiap tiga bulan sekali PT Sang Hyang Sri mengadakan tatap muka langsung bersama para penyalur produk mereka. Intensitas tatap muka mempengaruhi pemasaran dalam arti dengan pertemuan ini dapat dibahas masalah varietas apa yang diminta oleh petani.

10

CV. KARYA KITA A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Karya Kita CV. Karya kita adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis, yaitu dalam bidang pengolahan sari buah markisa. Perusahaan ini didirikan pada awal tahun 1984 oleh Bapak Charles S Karundeng bersama dengan Bapak King yang berlokasi di Jalan Gunung Merapi No.166, Kelurahan Pisang Selatan, Kecamatan Makassar. Awalnya perusahaan ini berbentuk Firma, dan berubah menjadi CV pada tahun 1961 dengan nama CV. Karya Kita. Perusahaan ini didirikan dengan modal usaha sebesar Rp. 500.000.000,,. CV. Karya Kita awalnya memproduksi minuman yang terbuat dari sari buah Terong Belanda. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, karena perusahaan melihat bahwa bahan bakunya sulit ditemukan di Indonesia dan harus diimpor dari Belanda. Maka perusahaan menghentikan produksinya dan kemudian beralih mengelola minuman yang terbuat dari sari buah markisa. Perusahaan melihat bahwa buah markisa sebagai bahan baku utama cukup banyak didapatkan di daerah Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Malino dan Tanah Toraja. Daerah ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah markisa terbesar di Indonesia. Dengan berbekal modal dan pengalaman, maka Bapak Charles S. Karundeng dan Bapak King ini mendirikan pabrik pengolahan buah markisa menjadi minuman sari buah markisa yang pada saat itu masih kurang diproduksi oleh masyarakat di daerah ini. Usaha yang didirikan tersebut semakin lama semakin meningkat dan telah dikenal oleh banyak orang serta mendapat izin dari pemerintah daerah. Setelah Bapak Charles wafat pada tahun 1986, maka usaha ini diteruskan oleh anaknya Philip R. Karundeng bersama Edwin Andries yang merupakan anak Bapak King. Bapak Philip mengambil alih pimpinan sampai sekarang. Melihat kondisi perusahaan yang semakin berkembang dan melihat kapasitas perusahaan yang terus berkembang, maka pada tahun 1997 perusahaan ini merenovasi bangunan yang dulu digunakan sebagai gudang yang bertempat di Jalan Rajawali menjadi tempat untuk melakukan aktivitas produksi dan

12

perusahaan yang berada di Jalan Gunung Merapi dijadikan sebagai kantor Pemasaran. CV. Karya Kita memiliki dua merk produksi yaitu Cap Bintang dan Cap Bola Dunia. Melihat usahanya semakin hari semakin berkembang, maka perusahaan banyak merekrut tenaga kerja dari daerah sekitar pabrik. Perusahaan mempunyai tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja harian lepas yang dominan berjenis kelamin perempuan. Tenaga kerja harian lepas diperlukan apabila buah markisa yang ingin diproses cukup banyak. Dengan demikian perusahaan ini dapat menampung sebagian tenaga kerja pengangguran yang setiap tahunnya semakin bertambah. Pemasaran hasil produksi yang pada awalnya hanya didaerahdaerah sekitar Makassar, kini sudah dapat dijangkau oleh masyarakat yang ada di Manado, Surabaya, dan Jabotabek dengan adanya sarana transportasi. Mengenai sarana dan peralatan produksi yang digunakan, perusahaan masih banyak menggunakan alat-alat tradisional dan sebagian kecil memakai mesin dalam proses pengolahan buah markisa menjadi sari buah markisa. Pihak perusahaan beralasan bahwa dengan memakai alat tradisonal mereka akan mendapatkan sari buah markisa yang baik dan asli, sedangkan kalau memakai mesin yang canggih tidak menjadi jaminan untuk mendapatkan hasil dan aroma yang baik. 2. Visi dan Misi CV. Karya Kita Visi CV. Karya Kita yaitu Tercapainya peningkatan keuntungan dengan mempertahankan mutu produk secara terus menerus. Agar momentum perkembangan perusahaan terus berkelanjutan, maka perusahaan menetapkan misi yaitu Memproduksi sari buah markisa yang berkualitas eksport dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri untuk memperoleh keuntungan maksimal". Untuk mendukung pelaksanaan misi perusahaan secara umum maka dibutuhkan dukungan dari komponen atau bagian-bagian dalam perusahaan. Dukungan tersebut dapat diperoleh dari penyadaran visi yang

diimplementasikan dengan mengembangkan misi masing-masing bagian usaha.

13

a. Misi pimpinan Pimpinan adalah penentu dari setiap keputusan atau kebijakan untuk mewujudkan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Misi pimpinan dapat terwujud jika ada kerjasama yang baik antara bagian-bagian perusahaan Iainnya. Sehingga segala sesuatunya dapat terkoordinir dengan balk. Misi pimpinan yaitu Mengembangkan Usaha dari perusahaan melalui peningkatan kualitas dari hasil produksi. b. Misi wakil pimpinan Wakil pimpinan bertugas mendampingi pimpinan pada saat menjalankan tugas, serta menggantikan tugas pimpinan jika tidak berada ditempat. Misi Wakil Pimpinan yaitu Membantu pimpinan dalam mengembangkan usaha melalui peningkatan kualitas dari hasil produksi. c. Misi bagian produksi Bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam

kelangsungan hidup suatu usaha, sebab bagian ini melakukan proses produksi yang mengubah bentu bahan baku yang tersedia agar memperoleh tambahan manfaat. Misi bagian produksi Mempertahankan kualitas hasil produksi dan memenuhi target produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. d. Misi bagian pemasaran Pemasaran merupakan proses penyampaian produk yang dihasilkan dari perusahaan ke konsumen. Dari proses pemasaran diperoleh penerimaan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Misi ini memerlukan kejelian untuk melihat peluang-peluang pasar dan menerapkan bauran pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan. Misi bagian pemasaran Melakukan kegiatan pemasaran dan memperluas pangsa pasar. e. Misi bagian administrasi Bagian ini mencakup pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi bisnis (rekapitulasi) serta menginterpretasikan informasi yang telah disusun atau presentasi.

14

Misi bagian administrasi Melaksanakan tugas administrasi dengan tertib dan teratur sehingga kearsipan perusahaan dapat terjamin. f. Misi bagian keuangan Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan adalah tersedianya modal dan keuangan yang cukup untuk dapat membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Misi bagian keungan Mengatur kondisi keuangan serta mengawasi pengalokasian anggaran agar dapat menjaga kelangsungan usaha jangka panjang. 3. Organisasi CV. Karya Kita Organisasi pada suatu badan usaha atau perusahaan memegang peranan penting dalam rangka kelancaran tugas guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan organisasi menentukan struktur organisasi untuk menentukan seluruh tugas pekerjaan, hubungan antar tugas, atas dasar kegiatan tersebut akan dapat disusun pola tetap hubunganhubungan diantara bidang-bidang keputusan, maupun para pelaksana yang mempunyai

kedudukan, wewenang dan tanggung jawab terteniu sehingga menghasilkan kerangka struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan CV. Karya Kita secara garis besar didasarkan pada struktur organisasi lini, yang terdiri dari pimpinan, wakil pimpinan, serta tiga sub bagian. Bentuk organisasi dimana pimpinannya dipandang sebagai wewenang tunggal. Garis komondonya kuat dan hanya satu, dari atas ke bawah, dengan demikian segala keputusan kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan. Bentuk ini biasanya dipakai untuk organisasi yang orang-orangnya sedikit. Sehingga tugas-tugas pekerjaan yang ada dalamnya juga terlalu kompleks. Struktur organisasi CV. Karya Kita di dapat

dilihat pada Gambar 2.

15

Gambar 2. Struktur Organisasi CV. Karya Kita

Pimpinan Perusahaan

Wakil Pimpinan

Kabag. Adm. Umum dan Pemasaran

Kabag. Produksi

Kabag. Keuangan

B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di CV. Karya Kita 1. Manajemen Mutu di Bagian Produksi Dalam pemilihan bahan baku buah markisa ditetapkan standar berat dan standar kondisi fisik buah. Hanya buah yang matang, tidak rusak dan memenuhi standar berat tertentu saja yang akan diproses menjadi sari buah. Untuk menjaga higienitas dan mutu produk, buah yang telah disortir dicuci berulang kali sebelum diolah. Sedangkan untuk menghasilkan sari buah markisa yang bermutu baik digunakan mesin skin separator untuk memisahkan kulit dengan isi buah yang berupa biji mesin pemisah sari (seed separator) untuk memisahkan biji dengan sari buah. Sari buah yang dihasilkan dicampur dengan natrium benzoat dan dimasukkan dalam botok, kemudian disimpan dalam gudang penyimpanan yang mempunyai temperatur tertentu agar dapat bertahan lama. Pada proses pembuatan sirup, sari buah disaring kembali menggunakan seed separator untuk memperoleh sari markisa yang benar-benar halus. Sari buah kemudian dicampur dengan bahan-bahan tambahan. Untuk menjaga cita rasa dan menghindari gangguan kesehatan bagi konsumen pada saat

16

mengkonsumsi, maka bahan-bahan tersebut telah ditakar dan ditimbang dengan perbandingan tertentu. Sebelum sari buah diproses lebih lanjut dilakukan uji rasa oleh tim tester. Jika telah diperoleh sirup yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, maka dilakukan proses pengemasan. Kemasan yang digunakan adalah botol yang telah dicuci dan disterilisasi menggunakan stim atau uap panas. Sirup yang telah dikemas selanjutnya dipasteurisasi pada suhu 800C - 850C selama kurang lebih 10 menit. 2. Manajemen Mutu di Bagian Pemasaran CV Karya Kita memproduksi dua jenis sirup markisa agar konsumen mempunyai pilihan yang sesuai dengan selera dan kepuasan, serta daya belinya. (1) Produk Bintang Dunia Produk ini merupakan produk utama CV Karya Kita. Produk ini tidak mengandung bahan pemanis buatan dan lebih menonjolkan rasa buah markisa murni. (2) Produk Bola Dunia Produk ini merupakan varian dari produk Bintang Dunia dengan harga jual yang lebih rendah. Produk ini mengandung bahan pemanis buatan dan lebih menonjolkan rasa manis tanpa mengurangi cita rasa buah markisa yang dikandungnya.

17

PT. RUTAN CABANG MAKASSAR A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Rutan Pada tahun 1946 di Kota Malang, Tan Tie Seng dan saudaranya Tan Kah Kie mendirikan sebuah bengkel sederhana menjadi bernama Pajama, yang & memproduksi tempat tidur dari besi, komponen sepeda dan becak. Bengkel Pajama kemudian berganti nama Machine Fabriek Constructiewerkplats Tan Brothers atau Pabrik Mesin dan Konstruksi Engineering Tan Bersaudara. Pada tahun 1950 pabrik ini mulai meproduksi mesin-mesin antara lain pompa air, mesin Huller untuk kopi, dan mesin Huller untuk beras. Dan kemudian berkembang membuat gilingan gula, mesin beras, gilingan jagung, gilingan kopi besar, gilingan tepung serta pompa. Pada tanggal 3 Januari 1950, Machine Fabriek & Constructiewerkplats Tan Brothers bekerjasama dengan NV Ruhaak Soerabaia yang merupakan suatu perusahaan milik Belanda yang telah mempunyai organisasi pemasaran di seluruh Indonesia. Kemudian disepakati bahwa mesin-mesin hasil produksi Tan Brothers ini diberi merek RuTan, yaitu singkatan dari Ruhaak dan Tan Brothers dan dijual di seluruh Indonesia. 2. Visi dan Misi PT. Rutan Visi PT. Rutan yaitu Menjadi perusahaan mesin pertanian yang terbesar di Nusantara. Adapun misi PT. Rutan adalah sebagai pelopor dalam menghasilkan dan memasarkan peralatan dan sarana produksi di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan pada tingkat harga yang wajar guna membantu pemerintah Republik Indonesia di bidang pembangunan ekonomi. Untuk mencapai hal tersebut maka secara berkesinambungan menerapkan teknologi yang maju serta manajemen secara profesional dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para pelanggan PT. Rutan. Adapun visi dan misi untuk tiap bagian pada PT. Rutan yaitu: Bagian Personalia dan Pembukuan

19

Visi : Peningkatan kualitas dan kinerja karyawan Misi : Mengadakan pelatihan untuk karyawan Bagian Logistik dan Kepala Toko Visi : Peningkatan pengadaan barang Misi : Memperelancar hubungan komunikasi dengan pihak kantor pusat Surabaya dan PT. Agrindo Bagian Marketing Visi : Penguasa pangsa pasar Misi : - Meningkatkan jumlah penjualan - Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan Bagian Teknisi Visi : Terciptanya teknisi yang handal Misi : Mampu memperbaiki mesin-mesin pertanian Bagian Sekretaris Marketing Visi : Penwujudan agrosistem yang tangguh dengan memanfaatkan finansial sebagai modal inti Misi : Melakukan pencataan keuangan yang sistematis, akurat dan terperinci. 3. Organisasi PT. Rutan Struktur organisasi PT. RUTAN dipimpin oleh seorang pimpinan yang membawahi sekretaris, personalia dan umum, pembukuan, logistik dan teknisi serta marketing. Pada bagian marketing terbagi atas empat bidang, yaitu marketing I, II, III, dan Supervisor Proyek. Ke empat bidang ini bertanggungjawab secara Iangsung kepada kepala marketing. Kemudian kepala marketing melaporkan kepada pimpinan. Pada bidang Supervisor proyek membawahi 13 Sales Force yang terbagi tiap divisi dan daerah pemasaran masing-masing. Sekretaris bertugas menangani persuratan perusahaan. Bagian personalia dan umum menangani kinerja karyawan. Bagian pembukuan mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Logistik bertangungjawab memperbaiki pada ketersediaan barang-barang. Marketing Teknisi bertugas bertugas untuk mesin-mesin pertanian.

mendistribusikan dan mempromosikan produk kepada konsumen.

20

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. RUTAN Cabang Makassar

Pimpinan Cabang Logistik Teknisi Marketing Pembukuan Personalia & Umum Sekretaris Marketing

Marketing I

Marketing II

Marketing III

SF Proyek

Sales Force

Sales Force

Sales Force

Sales Force

21

Marketing I, II dan III mempunyai tugas yang sama namun dalam wilayah kerja yang berbeda. Marketing I bertugas di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Marketing II bertugas di wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Marketing III bertugas di wilayah Maluku, Papua, NTT dan NTB. Supervisor Proyek berhubungan Iangsung dengan para dealer. B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di PT. Rutan Cabang Makassar 1. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Bidang Perencanaan Dalam proses pengadaan produk berupa mesin-mesin pertanian diperoleh dari kantor pusat Surabaya. Kualitas produk sudah melalui SNI (Standar Nasional Indonesia) dan memiliki ISO 9002 (International Standaritation Organization). Produk dalam bentuk peti kemas yang dikirim melalui transportasi laut, kemudian diangkut menggunakan mobil milik perusahaan ke PT. RUTAN dan disimpan di gudang penyimpanan. Sebagai kantor cabang yang menangani pemasaran mesin-mesin pertanian Kawasan Indonesia Timur, Tahun 2007-2008, PT. RUTAN

merencanakan menambah pelanggan di setiap daerah. Selain itu, berusaha menjadi kantor cabang terbaik di antara kantor-kantor cabang lainnya. 2. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Bidang Pengorganisasian Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menetapkan orang-orang pada setiap kegiatan seperti pada kegiatan penyediaan peralatan, menetapkan wewenang yang secara relatif

didelegasikan kepada setiap individu-individu yang akan melakukan kegiatankegiatan tersebut. Adapun kegiatan pengorganisasian yang diakukan oleh PT. Rutan meliputi penetapan struktur, melakukan pembagian kerja, memilih dan melatih karyawan. 3. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Bidang Pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berfungsi untuk memberi pengarahan kepada individu yang bertugas agar bisa bekerja secara efektif sesuai dengan harapan. Pengarahan dalam proses pengadaan mesin-mesin

22

alat pertanian dilakukan oleh masing-masing kepala bagian. Tetapi yang lebih sering memberikan saran dan arahan adalah kepala bagian personalia dan pembukuan yang merupakan orang kepercayaan pimpinan cabang. 4. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Bidang Pengkoordinasian Pengisian jabatan-jabatan yang tersedia (staffing) mengandung arti bahwa seorang manejer setelah melalui proses seleksi karyawan yang ada, menempatkan mereka pada berbagai posisi yang ada dalam berbagai organisasi yang bersangkutan dengan berpedoman pada asas orang yang tepat pada tempat yang tepat. Teknik pengkoordinasian pada perusahaan kasus dilakukan dengan menerapkan sistem kepercayaan. Misalnya, jika ada order tidak dapat ditangani oleh Customer Service/Sales Office dapat dilimpahkan kepada bagian umum. 5. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Bidang Pengendalian Pengendalian artinya membimbing pekerja agar mengikuti arah yang diharapakan atau yang telah ditetapkan. Pengendalian tidak sama artinya dengan memberi perintah atau komando yang banyak dilakukan oleh para pengawas. Demikian pula, bukan berarti mencari-cari kesalahan orang lain, akan tetapi bertujuan mengembalikan segala sesuatu ke jalan yang benar seandainya terdapat penyimpangan. Pengendalian dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan dan menambah relasi dengan menumbuhkan sikap saling jujur, percaya, dan menghargai. Dengan adanya pengendalian tersebut, maka para karyawan akan Iebih terarah seperti yang diharapkan oleh perusahaan, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

23

CV. MITRA MUDA NUSANTARA A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat CV Mitra Muda Nusantara CV. Mitra Muda Nusantara atau biasa juga disebut dengan CV Midantara merupakan salah satu perusahaan agroindustri yang mengolah hash-hash pertanian. Perusahaan ini mengolah produk pertanian berupa biji kopi mentah pasca panen hingga menjadi produk yang mempunyai nilai tambah yaitu biji kopi kering yang slap olah menjadi kopi bubuk. Disamping itu juga memiliki usaha-usaha lain, seperti kontraktor penjualan hash pertanian dan perkebunan serta usaha leveransir. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berskala sedang. CV. Midantara didirikan pada tanggal 1 April 1996 oleh seorang pengusaha sukses bernama bapak Ir.Rahman Bando, MS. Pendiri perusahaan kelahiran Enrekang ini memulai karirnya sejak duduk di bangku SMA. Bermula is hanya membantu dan bekerja bersama saudara tertuanya yang memiliki usaha pengumpul dan distributor kopi pasca panen di Enrekang. Beliau diberi tugas mencari jaringan petani kopi yang akan diajak kerjasama untuk menjadi pernasok tetap. Saat itu jaringan petani kopi yang diajak kerjasama hanya beberapa saja karena memang usaha saudaranya yang masih berskala kecil. Pada saat belajar di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Hasanuddin, Rahman Bando semakin bersemangat untuk memilih dunia bisnis. Semangat yang dimiliki bukan sekedar semangat yang membakar pada saat menerima materi perkuliahan. Namun beliau membuktikan kesungguhannya dengan menjadi praktisi bisnis sambil kuliah. Beliau memanfaatkan waktunya setahun sebelum menyandang gelar sarjana pertanian dengan melanjutkan usaha saudaranya di Makassar. Dengan sedikit pengalaman dan keberanian, beliau mulai merangkul peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung usahanya. Pada awal-awal berdirinya usaha ini, hanya memiliki jaringan pemasok dari petani kopi asal Enrekang dan Toraja. Namun seiring dengan strategi perluasan sayap pemasok yang dilakukannya hingga sekarang memiliki petani

25

pemasok yang cukup banyak. Pemasok yang lain antaranya dari Gowa, Palopo, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Luwu, Polmas. Seiring dengan

meningkatnya jumlah pemasok bahan baku hingga usahanya pun memerlukan tempat atau lahan yang cukup Iuas. Oleh karena itu pada tahun 2003, CV. Midantara dipindahkan di Samata, tepatnya di Jalan Pasetren Balang-Balang, Desa Romang Polong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa dengan luas lahan 32.000 m2. Selain pemasok yang semakin menjanjikan, pelanggan perusahaan ini pun semakin banyak. Pelanggan yang dimiliki terdiri atas perusahaan eksportir di beberapa kota dan penggoreng (Pengumpul dan Pengecer). Awalnya usaha ini hanya memiliki 8 orang karyawan ditambah dengan istri dan pemiliknya sendiri merangkap beberapa pekerjaan. Sekarang usaha ini membuka lapangan kerja sekitar 80-100 orang. Pekerja yang dilibatkan adalah orang-orang dari daerahnya dan penduduk yang bermukim di sekitar perusahaan. Produksi pengolahan kopi ini dilakukan seining dengan produksi dari perkebunan kopi pemasok yaitu mulai bulan Maret hingga September atau April hingga oktober, tergantung musim. Butan Mei hingga Juli merupakan musim panen raya sehingga perusahaan ini pun banyak berproduksi dan banyak memanfaatkan tenaga kerja. 2. Visi dan Misi CV Mitra Muda Nusantara Visi CV.Midantara adalah Menjadi eksportir kopi yang mampu bersaing di tingkat intemasional. CV.Midantara melakukan beberapa tindakan untuk mewujudkan visi tersebut yang sering dikenal dengan sebutan misi. Adapun yang menjadi misi CV. Midantara adalah: Menjadikan produk kopi CV. Midantara sebagai produk unggulan di sulawesi selatan dan bagi petanggannya (eksportir-eksportir di Indonesia) Memperluas jaringan dan mengadakan ekspansi ke dalam dan luar negeri baik pemasok maupun pelanggan Membuka lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan Menjadi eksportir kopi Arabika Indonesia pada tahun 2010

26

3. Orgaanisasi CV Mitra Muda Nusantara Bentuk perusahaan CV. Midantara berupa Persekutuan Komanditer (Commanditare Vennotshap) atau yang lebih sering dikenal dengan singkatan CV. Persekutuan Komanditer adalah persekutuan prima yang bukan badan hukum, yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer. Struktur organisasi CV. Midantara rnemiliki struktur organisasi berbentuk piramida dengan puncak segi tiga merupakan kedudukan Top Manager. Pengambilan keputusan berada di Langan direktur sebagai pemegang kekuasaan tertinggi pada perusahaan, meskipun setiap manajer diberikan kebebasan untuk mengambil kebijakan pada bagian masing-masing namun tetap di bawah kontrol direktur. CV. Midantara memiliki empat bagian atau divisi dalam organisasi seperti struktur organisasi sebelumnya. Semua manajer bagian dikoordinir oleh lulusan sarjana seperti pada bagan di atas. Bagian pengadaan bahan baku dan pemasaran dikoordinir Iangsung oleh direktur perusahaan. Manajer pengadaan bahan baku bertugas mengadakan bahan baku untuk persiapan produksi. Pimpinan sebagai pengkoordinir secara Iangsung bagian pengadaan bahan baku dibantu oleh 3 orang karyawan. Begitu pula pada bagian pemasaran Rahman Bando mengkordinir transaksi, distribusi dan pengiriman produk ke pelanggan dibantu oleh manajer kedua. Manajer produksi dan penggudangan bertugas mengatur masalah penggudangan, mengkordinir penjemuran, sortasi dan mengatur keluar masuk barang atau produk. Dalam mengontrol khusus produksi bagian mesin, manajer penggudangan dibantu oleh seorang staf. Hal ini karena manajer produksi tidak mampu mengkordinir proses produksi secara keseluruhan. Sedangkan bagian keuangan bertugas memperbaiki pembukuan dan pencatatan keuangan perusahaan. Struktur organisasi CV. Mitra Muda Nusantara selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.

27

Gambar 4. Struktur Organisasi CV. Mitra Muda Nusantara

Direktur

Manajemer Bahan Baku

Manajer Produksi & Pergudangan

Manajer Keuangan

Manajer Pemasaran

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di CV. Mitra Muda Nusantara 1. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Unsur SDM CV. Midantara dapat tetap eksis karena didukung oleh SDM/karyawan yang memadai. Penempatan atau pengalokasian SDM dilakukan berdasarkan keahlian dan kebutuhan operasional perusahaan. Penempatan SDM paling besar adalah pada bagian produksi sebab bagian ini yang paling banyak membutuhkan SDM. Bagian produksi meliputi aktivitas pengupasan,

penjemuran, pengepakan, sortasi, dan pengoperasian mesin-mesin. Bahkan pada momen tertentu seperti pada saat panen raya, dimana pasokan bahan baku membludak dilakukan penambahan karyawan untuk memperlancar proses produksi. 2. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Unsur Peralatan Untuk ukuran perusahaan menengah, peralatan yang dimiliki oleh CV. Midantara cukup modern, dan jumlahnya telah memenuhi kebutuhan

perusahaan. Peralatan modern yang dimiliki perusahaan misalnya seperti Hiller Kopi dan Cera Tester. 3. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Pengadaan Bahan Baku Salah satu faktor penunjang bermutunya sebuah produk adalah bahan baku yang berkualitas. Untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas, maka perusahaan menetapkan standarisasi bahan baku. Bahan baku yang

berkualitas menurut standar perusahaan yaitu biji kopi yang tidak mengandung cacat yang berkaitan dengan ukuran, warna, dan cita rasa biji kopi. Dalam menjamin keberlangsungan pasokan bahan baku, CV. Midantara menjalin kerjasama dengan petani dan pedagang pengumpul di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Selain itu perusahaan juga menerapkan strategi khusus dalam menjaga loyalitas pemasok bahan baku. Strateginya yaitu dengan memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga.

29

4.

Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Proses Produksi Perusahaan sangat memperhatikan kualitas produk. Selain melakukan

pengendalian mutu pada bahan baku, pada setiap bagian atau tahap produksi juga sangat ketat dalam menjaga kualitas produk. 5. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam Pemasaran Dalam pemasaran produk, CV. Midantara sangat memperhatikan beberapa hal yang merupakan dasar dari proses ini. Kombinasi dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi dalam mencapai tujuan. CV. Midantara menetapkan harga produk menggunakan pendekatan biaya dan pendekatan pasar. Penetapan harga dengan menggunakan pendekatan biaya bergantung pada jumlah biaya produksi dan besar laba yang diinginkan oleh perusahaan. Sedangkan pada pendekatan pasar, penetapan harga dilakukan atas dasar harga pasar dan persaingan.

30

CV. AGRINDO MANDIRI A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat CV Agrindo Mandiri CV Agrindo mandiri merupakan sebuah perusahaan berbentuk

Commanditer Venootschap (CV) yang bergerak dalam bidang supplier sayuran. CV Agrindo mandiri ini awalnya didirikan oleh lima orang alumnus Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (UNPAD) pada bulan Maret 1993. Kegiatan awal yaitu melakukan pengiriman sayuran ke Kafe Kintamani. Pada tahun 1997 CV Agrindo Mandiri menjalin hubungan mitra bisnis dengan supermarket Matahari Cirebon, Cilegon, Tasikmalaya dan beberapa tempat di Jakarta seperti Pondok Gede, Arion Plaza, Cipulir, King Harco, dan Pasar Baru. Pada Tahun yang sama CV Agrindo mandiri bergabung dengan Triple A selama satu tahun dan berhasil mendapat proyek di walmart, yaitu perusahaan Amerika yang memesan sayuran dalam kapasitas yang cukup besar. Terjadinya kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998 mengakibatkan terbakarnya walmart, membuat CV Agrindo Mandiri goyah dan sempat bangkrut. Akhirnya CV Agrindo Mandiri tidak menjalin mitra lagi dengan Triple A. Pada tahun 1998, CV Agrindo Mandiri dinyatakan resmi menjalin hubungan dengan Carrefour Hypermart Indonesia yang merupakan perusahaan Perancis, sedangkan untuk pengiriman ke supermarket Cirebon dan Jakarta ditangani oleh Bina Cipta. Seiring dengan perkembangan Carrefour di Indonesia pada tahun 2000 CV Agrindo Mandiri berhasil mengembangkan pasar di lingkungan Carrefour, yaitu seperti di Mega Mall Pluit, Cempaka Mas, Festival Kuningan, Duta Merlin, MT Haryono, Ratu Plaza, Ambassador, Puri Indah, dan Lebak Bulus. 2. Struktur Organisasi CV Agrindo Mandiri Sruktur organisasi merujuk kepada cara dimana kegiatan sebuah organisasi dibagi, diorganisasikan dan dikoordinasikan yang digambarkan dengan bagan organisasi CV Agrindo Mandiri. Hubungan kerja antara pimpinan dan karyawan lebih cenderung ke arah hubungan yang informal sehingga terjalin hubungan kekeluargaan diantara keduanya.

32

Gambar 5. Struktur Organisasi CV Agrindo Mandiri

Direktur

GM Operasional

GM Keuangan dan Administrasi

GM Research dan Project Coord

Manajer Purchasing

Manajer Keuangan dan Akuntansi

Manajer Processing dan Distribusi

Manajer SDM

Dalam pelaksanaan kegiatannya, CV Agrindo Mandiri dipimpin oleh seorang Direktur. Direktur ini merupakan pimpinan tunggal yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dan menjadi pengambil keputusan. Direktur ini membawahi karyawan dari tiga bagian, yaitu bagian operasional, bagian keuangan dan administrasi dan bagian research dan project coord. Bagian operasional membawahi purchasing, processing dan distribusi, sedangkan bagian keuangan membawahi bagian keuangan dan akuntansi, serta SDM. 3. Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian Perusahaan a. General Manajer Operasional (1) Mengkoordinasikan distribution. (2) Memelihara pasar untuk menjaga omzet penjualan. (3) Mengontrol penerapan kebijakan dalam bidang operasional (4) Bertanggung jawab dalam pencapaian target yang telah ditetapkan perusahaan dalam bidang operasional seluruh kegiatan purchasing, processing,

33

(5) Analisa data dari kegiatan operasional purchasing, processing, distribution, dan marketing. (6) Bertanggung jawab kepada Direktur dan menerima tanggung jawab dari manajer purchasing, processing dan distribusi, dan administrasi operasional. b. Manajer Purchasing (1) Membuat perencanaan pembelian (2) Membuat prediksi order ke supplier (3) Membuat analisa pembelian (4) Melakukan analisa harga bahan baku c. Manajer Processing dan Distribusi (1) Membuat perencanaan dan anggaran dalam bidang processing dan distribusi (2) Membuat standarisasi dan kontrol kualitas (3) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target (4) Membuat analisa westage, tenaga kerja, pemakaian bahan kemas. d. General Manajer Keuangan dan Administrasi Umum (1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, akunting, personalia dan administrasi umum. (2) Mengontrol penerapan kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan dan administrasi umum. (3) Bertanggung jawab dalam pencapaian target yang telah ditentukan perusahaan dalam bidang keuangan dan administrasi umum. (4) Analisa keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisa arus kas, analisa biaya-biaya, analisa kesehatan perusahaan. (5) Bertanggung jawab kepada Direktur dan menerima tanggung jawab dari manager keuangan. e. Manajer Keuangan dan Akuntansi (1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan (2) Pencapaian target yang telah ditentukan perusahaan dalam bidang keuangan

34

(3) Analisa keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisa arus kas, analisa biaya- biaya, analisa kesehatan perusahaan. f. General Manajer Research dan Project Coord Untuk pengembangan usahanya perusahaan melakukan riset dan proyekproyek. Dalam melaksanakan tugas proyek tersebut dipimpin oleh seorang General Manajer Research dan Project Coord, yang memiliki tugas mengawasi dan mengkoordinasikan seluruh administrasi proyek dan riset sesuai dengan rencana proyek dan riset yang telah dibuat. General manajer riset dan proyek dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang kepala proyek. B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di CV. Agrindo Mandiri 1. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada Proses Pengadaan Pada bagian pengadaan, pengendalian dilakukan mulai dari pemilihan supplier atau pemasok. Pemasok yang dipilih adalah pemasok yang mampu mensuplai sayuran dengan kualitas yang memenuhi standar, antara lain warna, bentuk dan ukuran. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 2. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada Proses Penanganan Pengendalian mutu sayuran juga dilakukan pada saat sayuran sampai ke gudang. Sayuran yang diterima dari supplier tersebut dilakukan perlakuan dan penimbangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas sayuran dan untuk memperkecil kerugian perusahaan. Dalam melakukan perlakuan pada saat penerimaan untuk setiap sayuran dibedakan menjadi dua, yaitu barang datang dan barang jadi. Barang datang yaitu sayuran yang diterima dibayar oleh perusahaan pada saat sayuran datang tanpa dilakukan perlakuan terlebih dahulu tetapi sayuran tersebut dikenai palasi 10%. Barang jadi yaitu sayuran yang diterima atau dibayar setelah dilakukan perlakuan terlebih dahulu, yaitu dengan melakukan sortasi.

35

Sortasi yaitu pemisahaan sayuran yang memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pemisahaan atau pengecekan ini sifatnya manual, maka kecermatan sangat diutamakan. Perlakuan untuk setiap jenis sayuran dilakukan tidak sama antara satu dengan jenis sayuran lainnya, hal ini dilakukan untuk didapatkan mutu sayuran yang baik. Seperti juga pada saat penanganan, pengendalian mutu juga dilakukan pada saat pengemasan. Pada pengemasan, pengendalian mutu dilakukan dengan memperhatikan mesin pengemas. Kerusakan mesin pada suatu tahapan akan menyebabkan berhentinya proses pengemasan. Kelainan kerja mesin harus dapat diketahui sejak dini melalui pengawasan yang intensif terhadap keadaan mesin itu sendiri. Perbaikan dapat juga dilakukan tanpa menunggu terjadinya kerusakan. Pengendalian mutu di pengemasan juga harus memperhatikan saat pengemasan. Pengemasan ini dilakukan oleh pekerja dengan bantuan mesin. Pekerja harus hati-hati dalam melakukan pengemasan, jangan sampai terlalu longgar atau terlalu keras dalam mengemas sayuran. Selain itu harus diperhatikan juga dalam penataan posisi sayuran yang akan dikemas. Selain pada saat pengemasan, pengendalian mutu juga dilakukan pada pembagian sayuran. Pembagian ini adalah memisahkan sayuran untuk tiap swalayan berdasarkan pemesanan dari swalayan tersebut. Pengendalian yang dilakukan pada pembagian ini yaitu penataan letak sayuran yang telah dikemas di dalam kontainer. Pekerja harus hati-hati dalam penataan tersebut agar sayuran yang telah dikemas tidak rusak. 3. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di Bagian Distribusi Pada bagian distribusi, pengendalian dilakukan dengan memperhatikan penataan sayuran dalam mobil agar sayuran tidak rusak. Dalam pendistribusian juga harus memperhatikan waktu pengiriman agar tepat waktu, juga saat sayuran sampai ke swalayan harus dalam keadaan baik. Perawatan terhadap sarana transportasi merupakan bagian dari

pengawasan mutu di bagian distribusi. Pemeriksaan rutin dilakukan agar

36

sarana tidak sampai rusak maka akan menambah biaya dan menghambat pengiriman. 4. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di Bagian Keuangan Pengendalian mutu yang dilakukan oleh bagian ini berupa pemeriksaan rutin laporan keuangan. Bagian keuangan bertanggung jawab terhadap segala urusan yang berhubungan dengan keuangan, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar. Pengendalian mutu yang dilakukan oleh bagian keuangan terdiri dari pengecekan oleh manajer keuangan mengenai keluar masuknya uang yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan, dan pengecekan kesesuaian keuangan intern seperti membuat laporan pertanggungjawaban keuangan, laporan pembukuan perusahaan, sampai pada pembayaran gaji karyawan. Pencocokan keadaan sebenarnya dengan yang dilaporkan dilakukan untuk mengecek supaya tidak terjadi penyimpangan. Pemeriksaan rutin dilakukan pada setiap bulan untuk semua bagian.

37

CV. FRUITS MARKET A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat CV Fruits Market Fruits Market dapat dikatakan sebuah mini market yang menekankan pada penjualan buah. Adapun produk lain yang dipasarkannya itu merupakan hasil dari perkembangan usahanya yaitu berbagai macam parsel yang mempunyai berbagai macam ukuran. Toko ini didirikan oleh Ibu Yuliana Gunawi sejak enam tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 12 Desember 2004. Toko ini terinspirasi dari kebiasaan ibu dari keempat anak ini mengonsumsi buah, tidak hanya itu ibu Yuliana telah mengetahui seberapa penting kandungan vitamin dari buah tersebut bagi tubuh. Lagi pula baginya, modal untuk memulai usaha ini bukanlah kendala utama. Modal awal dalam mulai membuka usahanya, ia peroleh dari warisan yang diberikan oleh orangtuanya. Tidak tanggung-tanggung, harta yang diperolehnya sudah lebih dari cukup untuk menghidupi ia dan keluarganya selama tujuh turunan. Jadi dapat dikatakan, usahanya untuk mendirikan Fruits Market hanya sekedar mengaktifkan harta yang telah ada. Usaha ini berpusat di Jalan Pengayoman dikarenakan rumah Ibu Yuliana dekat dari daerah tersebut selain itu Pengayoman merupakan lingkungan hidup masyarakat menengah ke atas, yang tentunya sebagian besar masyarakatnya memiliki kesadaran akan pentingnya buah bagi tubuh. Awalnya usaha ini dijalankan oleh Ibu Yuliana dan anak keduanya serta bantuan dari 6 orang karyawannya. Namun dengan ketekunan dan keuletannya ia mampu membuka cabang Fruits Market di Boulevard dan Perintis Kemerdekaan. Pada dasarnya, cabang ini dibuka karena permintaan dari konsumen yang mengeluh tentang ketidakmampuan mereka membeli buah di Pengayoman akibat jarak yang terlalu jauh dari pemukiman mereka. Setelah itu, Ibu Yuliana Gunawi akhirnya mendengarkan keluhan dari para pelanggan yang memang pada dasarnya bahwa pelanggan adalah raja bagi perusahaan yang ia kelola, tentunya dengan begitu akhirnya ibu Yuliana mencari tempat yang cukup srategis yang mungkin mudah dijangkau yaitu di

39

kawasan pengembangan daerah metropolis yang bisa dikatakan cukup memiliki tingkat pertumbuhan dan konsumsi yang sangat baik yaitu dikawasan Makassar bagian barat yaitu tepatnya di daerah Perintis Kemerdekaan 9 Ruko Bukit Emas Petak 10. Dalam menjalankan usaha selain memikirkan masalah tempat yang strategis tentunya Ibu Yuliana Gunawi memerlukan juga penyusunan struktur organisasi yang nantinya membuat perusahaan Fruits Market tersebut dapat memiliki tingkat manajemen yang baik dan juga tingkat efisiensi kerja yang baik sehingga maksimalisasi keuntungan akan berjalan sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya. Selain itu terkait dengan nomor SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yang dimiliki Fruits Market yaitu 503/0031/IG/B/14/KPAP, sedangkan untuk nomor SIUP (Surat Izin Usaha Dagang) yaitu dengan nomor 503/191/SIUP/K/B/KPAP. 2. Visi dan Misi CV Fruits Market Adapun visi yang dicanangkan oleh Ibu Yuliana Gunawi, yakni Menjadikan Fruits Market menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasaran dan tetap berpegang teguh pada etika serta mampu memberikan pelayanan yang baik bagi customer. Berikut ini merupakan misi dari Fruits Market : Membuka cabang baru di daerah lain untuk memperluas daerah pemasaran. Memperkenalkan peranan buah bagi tubuh terhadap masyarakat. Meningkatkan kualitas produk dan layanan dari Fruits Market. Membantu perekonomian masyarakat sekitar dengan membuka lapangan kerja baru. B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di CV. Fruits Market 1. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada Bidang Supervisi Bidang supervisi mengontrol dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan secara berkesinambungan agar berjalan efektif dan efisien serta memimpin

40

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan agar lebih terarah dan lebih menguntungkan bagi perusahaan. Supervisi dilaksanakan oleh supervisor yang bertindak sebagai

pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. 2. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada Bidang Produksi Produksi di dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks. karena dapat dikatakan bahwa produksi merupakan tempat dimana seluruh kegiatan dalam setiap perusahaan melaksanakan penciptaan produk yang nantinya akan dipasarkan kepada konsumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa adanya produksi maka perusahaan pasti akan mengalami stagnan yang berkepanjangan. Produksi yang dilakukan oleh perusahaan Fruits Market berbasis pada penambahan kreatifitas buah-buahan segar menjadi parsel yang cantik dan menambah nilai guna dari buah-buahan tersebut. Bagian produksi dalam tugasnya menciptakan produk yang berkualitas dan menarik sehingga

menambah nilai ekonomi dan bermanfaat dari segi peningkatan ekonomi perusahaan Fruits. 3. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada Bidang Keuangan Bidang keuangan perusahaan ditangani oleh SDM yang memiliki keahlian dan ketelitian yang tinggi karena selalu berhubungan dengan pencatatan keuangan. Bagian keuangan menciptakan peningkatan kinerja melalui

kedisiplinan dan kreatifitas yang inovatif dan berdaya saing, serta melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap arus kas yang nantinya dapat menjaga kelangsungan usaha jangka panjang perusahaan.

41

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR DIVISI NOODLE A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada mulanya PT. Indofood Sukses Makmur bernama PT. Pangan Jaya Inti Kusuma. Hal ini disahkan dengan dikeluarkannya akte pada tanggal 15 November 1990 dan tanggal 20 Juni tahun 1991 mengenai berdirinya PT. Pangan Jaya Inti Kusuma. Barulah pada tanggal 5 Februari tahun 1994 PT. Pangan Jaya Inti Kusuma diubah namanya menjadi PT. Indofood Sukses Makmur. Perubahan nama perusahaan ini diikuti dengan adanya peningkatan modal perusahaan. Pada tanggal 12 Februari 1994 PT. ISM melakukan merger dengan 18 perusahaan lain yang sama-sama bergerak di bidang usaha industri makanan olahan dan merupakan perusahaan anak ataupun afiliasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Pada tahun yang sama (1994), PT. ISM rnengadakan acara penawaran umum, ini berarti bahwa PT. ISM akan menjadi perusahaan masyarakat dan akan mencatatkan 21 juta lembar sahamnya di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Penawaran Umum Saham dilakukan pada bulan Juni dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta tanggal 4 Juli 1994. PT. ISM terdiri dari beberapa divisi, yaitu Divisi Pengembangan Kandungan Makanan (Food Ingredients Development), Divisi Mi (Noodle), Divisi Bumbu (Seasoning), Divisi Pengemasan (Packaging), Divisi Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). 2. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Indofood adalah menjadi perusahaan makanan, minuman dan kebutuhan rumah tangga bermutu. Misi PT. Indofood adalah menciptakan dan membangun nilai-nilai usaha yang diwujudkan dengan memberi nilai tambah pada produk-produk yang dihasilkan meningkatkan pertumbuhan usaha yang sehat dan secara berkesinambungan mempertinggi nilai para pemegang saham serta memberi kesejahteraan kepada seluruh karyawan. Dengan dukungan

43

organisasi yang mantap dan profesionalisme dari seluruh jajaran karyawan, Indofood selalu meningkatkan usaha dalam memberi kepuasan kepada konsumen melalui produk yang dihasilkan. Dari misi perusahaan terlihat adanya keseriusan untuk selalu memberikan hasil positif berupa deviden kepada para pemegang saham dengan tidak melupakan kesejahteraan karyawan dengan cara menghasilkan produk atau jasa yang bermutu. Ini jugs terlihat dari salah sate pertanyaan manajemen mengenai maklumat mutu yang menyatakan bahwa perusahaan bertekad untuk hanya menghasilkan produk atau jasa tanpa carat untuk semua pelanggan. Tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah: Mempertahankan keunggulan di pasar Memperluas bidang usaha secara terus-menerus melalui pertumbuhan internal maupun pengembangan usaha strategis SelaIu meningkatkan kesejahteraan karyawan Senantiasa meningkatkan keuntungan perusahaan dan nilai tambah bagi para pemegang saham Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3. Struktur Organisasi Perusahaan PT. ISM rnenggunakan struktur organisasi dengan sistem sentralisasi. Dalam mengambil kebijakan dan wewenang pengambilan keputusan utama berada di tangan direksi. Sehingga diharapkan pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. PT. ISM merupakan perusahaan yang sudah go public sehingga dalam struktur organisasi, kekuasaan tertinggi ada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS, perseroan menyerahkan togas kepada dewan komisaris untuk mengendalikan semua tindakan direksi dan menjaga agar tindakan direksi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dewan komisaris ikut pula mengawasi agar direksi menjalankan segala petunjuk RUPS dengan sebaik-baiknya.

44

Dalam menjalankan usahanya perusahaan membagi menjadi dua divisi, yaitu divisi-divisi operasi usaha dan divisi-divisi penunjang usaha. Setiap divisi dipimpin oleh oleh seorang kepala divisi yang nanti akan bertanggung jawab pada direksi. Kedudukan tertinggi di PT. ISMNB dipegang oleh kepala cabang yang dalam tugasnya dibantu oleh manajer pabrik, manajer cabang PDQC, manajer personalia, manajer akuntansi dan keuangan dan manajer promosi dan wilayah penjualan. Selain itu, kepala cabang menunjuk seorang manajer representatif yang bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang. Tugas manajer representatif adalah sebagai berikut : Menjamin serta mengendalikan pelaksanaan sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan ISO 9002 Membuat laporan tentang pelaksanaan sistem mutu kepada manajer cabang untuk pengkajian ulang maupun peningkatan mutu. a. Departemen Pemasaran Manajer promosi dan wilayah penjualan bertindak selaku kepala departemen pemasaran (marketing) yang bertugas untuk merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan marketing untuk mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan. b. Departemen Manufaktur Departemen manufaktur berfungsi sebagai penyelenggara dalam

pengelolaan kegiatan manufaktur untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Departemen manufaktur terbagi menjadi beberapa sub

departemen, yaitu : (1) Sub departemen produksi yang dikepalai oleh manajer produksi (2) Sub departemen teknik yang dikepalai oleh manajer teknik (3) Sub departemen purchasing yang dikepalai oleh purchasing officer (4) Sub departemen perencanaan produksi an pengendalian inventory yang dikepalai oleh supervisor (5) Sub departemen warehouse yang dikepalai oleh warehouse manager.

45

c. Departemen Akuntansi dan Keuangan Departemen akuntansi dan keuangan berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan keuangan dan akuntansi untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh departemen ini adalah pengendalian semua aliran keuangan, baik untuk transaksi penjualan dan pembelian, biaya ongkos angkut, biaya-biaya tata usaha, pajak, transaksi iklan dan promosi, merancang dan melaksanakan manajemen teknologi informasi merencanakan kas serta reaiisasi bank, dan lain-lain. d. Departemen Personalia Departemen personalia berfungsi sebagai sebagai penyelenggara

pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, departemen personalia melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Merencanakan dan mengendalikan Hubungan Industrial Pancasila (HIP) (2) Pengadaan karyawan (SDM) merekomendasikan penernpatan karyawan untuk rotasi, mutasi, promosi maupun proses pemutusan hubungan kerja (3) Menyediakan sarana pelayanan kesehatan, Porkes, dan tempat ibadah (4) Melaksanakan administrasi kepegawaian dan pengupahan (5) Mengoperasikan sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) (6) Pengamanan dan penertiban pabrik dan lingkungannya (7) Peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan (8) Membina hubungan industrial dan Community Development. e. Departemen PDQC Departemen Process Development and Quality Control (PDQC) berfungsi sebagai penyelenggara pengelolaan kegiatan PDQC untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, departemen PDQC melakukan kegiatan pengendalian mutu bahan baku, proses produksi, dan barang jadi untuk menjamin kelancaran and kelangsungan aktivitas perusahaan. Selain itu, departemen PDQC juga melakukan pengembanganpengembangan terhadap proses produksi untuk meningkatkan mutu produk.

46

C. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu PT. ISM 1. Kelompok Kerja Mutu (KKM) Falsafah mutu menjadi inti dari kebijakan PT. ISM. Hal tersebut tercermin dari motto perusahaan, yaitu "Indofood Larnbang Makanan Bermutu". Gerakan MMT di PT. ISMNB telah diterapkan sejak tahun 1992 dengan membentuk Kelompok Kerja Mutu (KKM). Kegiatan KKM setiap minggunya adalah mencari akar penyebab masalah yang dihadapi dan berusaha untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam memecahkan masalah, setiap KKM menggunakan 10 langkah KKM yang merupakan penjabaran dari teknik pengendalian PDCA (Plan-Do-CheckAction). Waktu penyelesaian 10 langkah tersebut minimal 6 bulan. Kesepuluh langkah tersebut adalah : 1. Menentukan terra 2. Membuat alur proses 3. Membuat Lembar Kerja Model Proses (LKMP) 4. Melakukan pengukuran 5. Mendefinisikan situasi 6. Melakukan tindakan fix 7. Identifikasi akar penyebab (dengan diagram tulang ikan) 8. Melakukan tindakan perbaikan 9. Evaluasi 10. Follow up atau tindak lanjut (hal-hal yang perlu dilakukan untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai) 2. Sistem Pengendalian Mutu PT. ISM PT ISM mendefinisikan mutu sebagai sesuai dengan persyaratan. Sistem pengendalian mutu yang dijalankan PT ISM cabang Noodle dimulai dari kegiatan perencanaan produksi. Kegiatan perencanaan produksi dilakukan oleh bagian PPIC (Production Planning and Inventory Control) yang berada di bawah departemen manufaktur. Bagian PPIC bertugas menerjemahkan laporan permintaan produk yang diterimanya dari departemen marketing ke dalam jumlah raw material yang dibutuhkan dan menyusun jadwal produksi.

47

Proses pengendalian mutu adalah langkah selanjutnya dari sistem pengendalian mutu yang diterapkan PT ISM. Proses pengendalian mutu dilakukan pada setiap tahapan kegiatan perusahaan yang dibagi atas tiga tahap, yaitu : a. Incoming Quality Control Kegiatan Incoming Quality Control meliputi kegiatan inspeksi barang masuk, pengendalian mutu bahan bake, dan pengendalian mutu air untuk proses produksi. Bahan baku pembuatan mi instan terdiri dari bahan baku utama, bahan baku tambahan, bahan baku penunjang dan bahan baku pengemas. Bahan baku utama meliputi tepung terigu, tepung tapioka, minyak goreng dan air. Bahan baku tambahan meliputi garam-garam mineral. Bahan baku penunjang meliputi bumbu, minyak bumbu, minyak sayur, bawang goreng dan lain-lain dan bahan baku pengemas meliputi etiket, karton, plastik dan lakban. Untuk bahan baku utama, dilakukan analisis terlebih dahulu agar dihasilkan kualitas bahan baku yang balk. Analisis mutu bahan baku yang dilakukan diantaranya adalah analisis secara fisik terhadap kemasan, berat dan kode produksi, analisis organoleptik terhadap warna, bentuk, bau dan rasa dan analisis kimia terhadap kadar air, kadar abu, kadar gluten, derajat asam dan lain-lain. Pengendalian mutu air bersih bertujuan untuk memastikan bahwa air yang digunakan dalam proses produksi tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang diolah. Pengendalian mute air yang digunakan selama proses produksi meliputi analisis kebutuhan oksigen biologi, kebutuhan oksigen kimia, pH, kekeruhan, warna, kesadahan, alkalinitas, klor, besi dan lain-lain. b. Process Quality Control Kegiatan Process Quality Control dimulai pada proses tuang terigu hingga pengepakan produk. Selama proses produksi dilakukan pemeriksaan oleh bagian quality control terhadap kesesuaian antara proses yang berjalan dengan standar yang telah ditetapkan. Salah satu bentuk pengendalian mutu selama proses produksi adalah pengukuran berat mi dengan diagram peta kendali.

48

Berat mi diukur dengan pengambilan sampel setiap satu jam setelah proses pendinginan. c. Outgoing Quality Control Kegiatan Outgoing Quality Control dimulai pada proses penggudangan hingga loading. Perusahaan juga melakukan analisis terhadap mutu produk akhir yang dihasilkan. Analisis mutu produk akhir merupakan analisis akhir yang paling menentukan kualitas dan kelayakan jual dari produk sehingga analisis ini harus dilakukan secara menyeluruh, Analisis ini meliputi uji organoleptik yang dilakukan oleh panelis ahli terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur serta uji kimia secara menyeluruh. Analisa terhadap mutu hasil produksi tidak hanya dilakukan terhadap produk akhir raja, tetapi analisis yang sama juga dilakukan terhadap produk shelf life. Produk Shelf life adalah produk jadi yang telah dikemas kemudian diuji ketahanannya bila disimpan dalam waktu yang cukup lama. 3. Tim Development Product PT ISMNB juga selalu berusaha meningkatkan mutu produknya dengan membentuk tim development product yang berada di bawah departenen PDQC. Tugas dari tim ini adalah melakukan penelitian untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Salah satu contoh kegiatan peningkatan mutu yang dilakukan oleh PT ISMNB adalah menetapkan kandungan air di dalam mi yang akan menyebabkan mi terglutanisasi dengan sempurna, dimana gelatinisasi adalah tingkat kemasakan amilopektin terigu pada waktu pemasakan mi. Tingkat gelatinisasi mi akan mempengaruhi kekenyalan dan kekokohan mi yang dihasilkan.

49

PT. FRIDA FARM A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Frida farm didirikan pada tahun 2005 oleh Mr. Tom yang merupakan warga negara Denmark, dan Ibu Frida. Lokasi permahaan terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat di atas lahan seluas 3.5 ha. Perusahaan memulai usahanya dalam bidang sayuran konvensional. Jenis sayuran yang dibudidayakan pada saat awal berdiri adalah sayuran lokal. Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, maka sejak tahun 2008 Frida farm mulai beralih untuk membudidayakan sayuran organik. Hal ini dikarenakan perusahaan melihat ada peluang yang cukup besar dalam bisnis sayuran organik, lalu kemudian hal ini sejalan dengm visi perusahaan yaitu ingin menjadi yang terdepan karena pada saat ini belum banyak perusahaan yang membudidayakan sayuran organik. Namun perusahaan tetap memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap sayuran konvensional, yaitu dengan cara melakukan kerjasama dengan petani mitra. Hal ini dilakukan agar perusahaan tetap mampu menjaga kualitas produk. Pada awal berdirinya perusahaan kesulitan uniuk memasarkan produknya kepada pelanggan, hal ini dikarenakan konsumen sayuran organik berasal dari kalangan menengah ke atas sehingga mereka sangat selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsinya. Kemudian masalah yang dihadapi Frida Farm adalah biaya produlsi sayuran organik ini lebih tinggi daripada sayuran konvensional. Rendahnya mutu produk yang dihasilkan karena kurangnya manajemen dalam pengendalian mutu oleh karena itu perusahaan mulai fokus kepada manajemen mutu agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Saat ini perusahaan telah mampu memperluas usahanya, yaitu dengan mengusahakan sayuran eksklusif dan beberapa sayuran Jepang organik yang diminati oleh para pelanggan. Pelanggan dari Frida Farm terdiri dari beberapa toko retail modern seperti Sogo, Carefour, dan Rans Market, serta beberapa restoran dan hotel di daerah Jakarta. Label prodnk untuk sayuran konvensional

51

adalah "Frida Agro", sedangkan label produk untuk sayuran organik adalah "Frida Organik". Selain usaha budidaya sayuran, memproses, dan memasarkan sayuran ke pelanggan secara langsung, pemsahaan juga melakukan perluasan di bidang agrowisata. Sehingga pada setiap akhir pekan banyak para tarnu yang berkunjung menikmati suasana yang ditawarkan oleh perusahaan. 2. Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan adalah memberikan garansi kepada para pelanggan bahwa sayuran yang di produksi oleh Frida farm adalah sayuran organik. Misi perusahaan adalah: a. Membuka dan memperluas lapangan kerja. b. Meningkatkan perturnbuhan bisnis dan memperluas usaha. c. Mencapai keuntungan yang setinggi mungkin.

d. Mempertahankan kelangsungan hidup usaha sayuran umumnya dan organik pada khsusunya 3. Struktur Organisasi Perusahaan Frida farm mempakan perusahaan perseorangan, hal ini dipilih karena kepraktisannya dan mudah untuk mengakomodi seluruh aktifitas pemsahaan. Walaupun bentuknya perusahaan perseorangan, namun saat ini Frida Farm mampu mengelola dan mengkoordinasi sekitar 25 orang karyawan produksi dan 17orang karyawan pada bagian pasca panen. Untuk itu perusahaan membentuk struktur organisasi yang bertajuan untuk mernpermudah dalam proses koordinasi dan menjalankan perusahaan dalam pencapaian visi dan misi serta profesionalismesnya. Kemudian dibentuknya struktur organisasi ini adalah agar karyawan bekerja sesuai dengan kemampuan di bidang mereka masing-masing dan dianggap sebagai pe!anggan internal dimana setiap karyawan pada setiap divisi mempunyai wewenang mengenai hal yang dibutuhkan pada proses produksi, namun mereka mempunyai kewajiban pula untuk menghasilkan output yang terbaik dari divisi mereka masing-masing, hal ini sesuai dengan prinsip manajemen mutu terpadu. Bentuk struktur organisasi yang diterapkan pada Frida farm dapat dilihat pada Gambar 7.

52

Gambar 7. Struktur Organisasi Frida Farm

Pemilik Perusahaan

Manajer OperasionalDivisi Budidaya Karyawan Divisi Pemasaran Karyawan Divisi Keuangan Karyawan

B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu PT. ISM 1. Filosofi Perusahaan Filosofi Frida farm merupakan prinsip mutu yang dianut oleh manajemen dan perusahaan secara keseluruhan. Ada dua filosofi mutu yang paling utama yang dijalankan Frida farm yaitu : a. Hargai setiap orang Filosofi ini merupakan prinsip mutu yang menghargai setiap orang. Dengan bertolak pada prinsip mutu ini, perusahaan merumuskan visi, rnisi dan kebijakan perusahaan yang berlandaskan kepada kepentingan pelanggannya. Baik itu pelanggan internal (karyawan) maupun pelanggan ekstemal. Prinsip mutu menghargai setiap orang menjadikan Frida farm memperoleh

kepercayaan dan nilai lebih dari setiap orang.

53

b. Peningkatan Hari Demi Hari (Kaizen) Filosofi yang kedua ini merupakan prinsip mutu kaizen Frida farm. Kaizen merupakan prinsip mutu Jepang yang berdasarkan pada perbaikan terusmenerus. Hal ini memberikan prinsip yang kuat bagi manajemen untuk terus meningkatkan kinerjanya hari demi hari. Prinsip ini menjadi filosofi mutu dari Frida farm, karena Frida farm selalu ingin menjadi lebii baik dan lebih baik lagi pada setiap harinya. Perbaikan yang dilakukan secara menyeluruh pada keseluruhan proses, baik itu pada proses produksi, panen, pasca panen dan juga pada sistem manajemen. Frida farm dalam seluruh proses produksi selalu membuat catatan mengenai keseluruhan kegiatan yang terjadi. Sehingga hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan untuk dapat melakukan perbaikan di kemudian hari. Jika proses produksi sudah berjalan dengau baik maka hal ini coba dipertahankan atau malau lebih ditingkatkan lagi, dan jika terjadi masalah atau kendala dalam proses produksi maka akan dicari akar penyebab timbulnya masalah atau kendala tersebut sehingga diharapkan hal tersebut tidak terjadi lagi dikemudian hari. 2. Perencanaan Mutu Aktivitas perencanaan mutu ini ditujukan untuk mengidentifikasi

persyaratan mutu yang diinginkan o!eh pelanggan dan juga bagaimana menghasilkannya. Umumnya pada tahap ini manajer operasional dan pemilik Frida farm akan mencarinya melalui pembelajaran langsung ke konsumen, petani dan beberapa ahli produksi komoditas tersebut. Setelah itu manajer produksi akan perusahaan. 3. Penyusunan Aktivitas kerja Penyusunan ini dilakukan untuk mengembangkan aktivitas kerja yang penting untuk menghasilkan mutu secara efektif dan efisien. Agar efektif perusahaan selalu menyusun kerja berdasarkan standar bertani yang telah dikuasai perusahaan. Sedangkan untuk mencapai efisiensi dan perbaikan mencoba mengaplikasikannya di beberapa blok lahan

54

proses, Frida farm melakukan riset teknis lapangan untuk menentukan teknik yang paling unggul. 4. Penyusunan Aktivitas kerja Pengendalian dan pengujian dilakukan untuk meminimalkan setiap komoditas yang cacat (tidak sesuai) masuk ke dalam tahap proses selanjutnya. Pengendalian mutu dalam usahatani yang dilakukan Frida farm dimulai dari lahan sampai pasca panen. Pengendalian mutu yang dilakukan oleh Frida farm merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling terkait dan terpadu, yang bertujuan untuk mendapatkan produk akhir yang baik dan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan atau sesuai dengan keinginan pelanggan (konsumen). Teknik pengendalian mutu yang diterapkan Frida farm terbagi menjadi pengendalian mutu di bagian produksi, pengendalian mutu di bagian penanganan, dan pengendalian mutu di bagian distribusi.

55

PT. KARYA PANGAN GEMILANG A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Karya Pangan Gemilang (KPG) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi beras. Kegiatan utama dari perusahaan ini adalah menyalurkan beras dari perusahaan penggilingan beras ke konsumen. Dalam kegiatannya, PT KPG tidak hanya menyalurkan beras, namun terlebih dahulu memproses dari beras giling menjadi beras kemas yang siap dipasarkan. PT KPG berlokasi di JL.Wonorejo Tangkis No.214 Rungkut-Surabaya. Lokasi ini merupakan kawasan industri daerah Surabaya Selatan. Bangunan kantor dan pabrik PT KPG terdapat di alamat yang sama. PT KPG terletak di atas tanah seluas 714 m2 dengan luas bangunan 570 m2 dan sisanya merupakan tanah kosong. Bangunan PT KPG terdiri dari bangunan pabrik, kantor dan mess karyawan. Pemilik perusahaan ini adalah Ir. Berkah Suryanto yang merupakan lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Surabaya. Latar belakang pendirian perusahaan, menurut pemiliknya adalah semakin tingginya konsumsi masyarakat akan beras. Keadaan ini diketahui pasti oleh Ir. Berkah Suryanto karena beliau juga memiliki sebuah toko "SEBKO" yang menjual sembilan bahan pokok (sembako) termasuk menjual beras. Diantara banyak barang dagangan yang dijual di toko sembako tersebut, omzet terbesarnya adalah penjualan beras. Sebelumnya, beras yang dijual di tokonya diperoleh dari para agen, namun harganya sangat tinggi sehingga tidak dapat mengambil keuntungan yang besar. Akhirnya Ir. Berkah Suryanto memiliki pemikiran untuk mendirikan perusahaan distributor beras yang menyalurkan beras langsung dari petani atau perusahaan penggilingan ke tokonya. Diharapkan melalui perusahaan

distributor tersebut beliau dapat memperoleh margin (keuntungan) yang sebelumnya menjadi milik agen. Akhirnya dengan modal pribadi yang

57

dimilikinya, beliau mendirikan PT KPG yang kegiatan usahanya adalah distributor dan pengemasan beras. PT Karya Pangan Gemilang didirikan pada bulan Februari 2001 dan mulai beroperasi pada bulan April 2001. Pada awalnya perusahaan hanya mensuplai beras kemasan untuk toko SEBKO saja, namun lambat laun perusahaan jugs diminta mensuplai toko-toko lain dan bahkan agen-agen besar. Saat ini perusahaan sudah mempunyai berasnya beberapa pada PT pelanggan Karya tetap yang

mempercayakan

suplai

Pangan

Gemilang.

Perkembangan ini diperoleh bukan karena promosi yang intensif namun hanya melalui informasi dari mulut ke mulut. Walaupun demikian perusahaan cukup mendapat kepercayaan dari para pelanggan karena perusahaan berusaha memuaskan pelanggan dengan memaksimalkan kualitas produknya. Sampai dengan saat ini seluruh permodalan yang digunakan untuk pembiayaan seluruh kegiatan berasal dari modal pemilik pribadi. Pemilik belum memanfaatkan jasa kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya karena merasa modal pribadi yang dimiliki masih mencukupi. Namun kadangkala hal ini menjadi hambatan dalam pengembangan perusahaan karena permodalan yang terbatas sedangkan kebutuhan perusahaan untuk pengembangan usaha sangat besar. Kerjasama dengan bank hanya dilakukan saat pembayaran balk pembelian maupun penjualan. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Dalam pelaksanaan kegiatan produksinya, PT Karya Pangan Gemilang dipimpin oleh seorang Kepala Pabrik. Kepala pabrik ini merupakan pimpinan tunggal yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan produksi dan menjadi pusat pengambilan keputusan. Kepala pabrik tersebut membawahi karyawan dari empat bagian, yaitu bagian pengadaan, bagian produksi bagian pemasaran dan bagian keuangan. Bagan Struktur Organisasi PT Karya Pangan Gemilang dapat dilihat pada Gambar 8. Bagian pengadaan adalah bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab mengatur pengadaan bahan baku, mulai dari pemesanan bahan baku sampai bahan baku yang berupa beras giling sampai di pabrik untuk kemudian diproses. Bagian ini terdiri dari buyer, yang bertugas mencari dan melakukan

58

pembelian bahan baku, pemeriksa, yang bertugas memeriksa kondisi beras giling yang sampai ke pabrik dan administratur yang mengurusi segala kebutuhan administrasi di bagian pengadaan. Gambar 8. Struktur Organisasi PT Karya Pangan Gemilang

Kepala Pabrik

Bagian Pengadaan

Bagian Produksi Operator Mesin

Bagian Pemasaran

Bagian Keuangan

Buyer

Sales

Kasir

Pemeriksa

Pengemasan

Transportasi

Administratur

Administratur

Administratur

Administratur

Bagian produksi adalah bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab atas proses produksi, mulai dari pengolahan beras giling menjadi beras yang siap dikemas sampai pada pengemasan dan beras siap untuk dipasarkan. Bagian ini terdiri dari operator mesin yang bertugas memeriksa dan melakukan pengawasan atas kelancaran mesin-mesin produksi, pengemasan yang bertugas melakukan penimbangan dan pengemasan sekaligus penjahitan karung plastik, dan administratur yang mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi bagian produksi. Bagian pemasaran adalah bagian perusahaan yang bertanggung jawab terhadap penjualan beras kemas. Bagian ini terdiri dari sales yang bertugas mencari pembeli sekaligus menerima pesanan, supir dan kenek yang bertugas mengantar barang kepada pembeli dan administratur yang mengurusi hal-hal administrasi di bagian pemasaran.

59

Bagian keuangan adalah bagian perusahaan yang bertanggung jawab terhadap segala urusan yang berhubungan dengan keuangan, baik arus kas masuk ataupun arus kas keluar. Bagian ini terdiri dari kasir yang bertugas mengurusi keluar masuknya uang yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan dan administratur yang bertugas untuk urusan keuangan intern perusahaan seperti membuat laporan pertanggungjawaban keuangan, laporan pembukuan perusahaan, sampai pada pembayaran gaji karyawan. B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu PT. ISM 1. Manajemen Mutu Terpadu di Bidang Pengadaan Pada bagian pengadaan, pengendalian dilakukan mulai dari pemilihan pemasok oleh buyer. Pemasok yang dipilih adalah pemasok yang mampu mensuplai beras giling dengan kualitas yang memenuhi standar, antara lain warna dan kadar air. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Pengendalian kualitas beras giling juga dilakukan pada saat beras giling sampai di pabrik yaitu oleh pemeriksa, untuk pemeriksaan warna dilakukan secara manual sedangkan pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat pengukur yaitu Digital Grain Moisture Meter. Jika kadar air beras giling yang sampai ke pabrik lebih besar dad ketentuan, maka dilakukan penjemuran terlebih dahulu. Selain pemilihan pemasok, bagian pengadaan juga harus

memperhitungkan waktu pembelian, karena hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan. 2. Manajemen Mutu Terpadu di Bidang Produksi Pengendalian mutu pada bagian ini sebenamya merupakan inti dari pembentukan mutu produk, sebab hampir 70% kegiatan produksi berada di bagian ini. Oleh karena itu pengendalian mutu di bagian ini sangat penting. Pengendalian mutu dilakukan pada setiap tahapan proses pengolahan, antara lain pemisahan beras yang berwarna putih dengan yang agak kecoklatan. Karena pengecekan ini sifatnya manual, maka kecermatan sangat diutamakan. Selain itu Para pekerja banyak melakukan pengawasan dan melengkapi pekerjaan yang dilakukan oleh mesin. Kerusakan mesin pada suatu tahapan

60

akan menyebabkan berhentinya keseluruhan proses. Kelainan kerja mesin harus dapat diketahui sejak dini melalui pengawasan yang intensif terhadap keadaan mesin itu sendiri. Perbaikan dapat juga dilakukan tanpa menunggu terjadinya kerusakan. Untuk dapat melakukan hal tersebut diperlukan tenaga kerja yang ahli dalam mengoperasikan mesin. Seperti juga pada saat pengolahan, pengendalian mutu juga dilakukan pada scat pengemasan. Pencampuran yang sesuai, penimbangan yang tepat dan pemakaian mesin penjahit karung yang sesuai standar sehingga tidak gampang bocor merupakan serangkaian pengendalian mutu saat pengemasan. Mutu karung beraspun tidak lepas dari proses pengendalian mutu. Sampai saat ini PT Karya Pangan Gemilang mempercayakan suplier karungnya kepada PT Mulia Baru. Pengendalian mutu di bagian ini sangat membutuhkan kerjasama yang baik antar setiap bagian pekerjaan. Untuk kelancaran proses produksi, bagian pengolahan hams meminimalkan kesalahan pekerjaan agar tidak menghambat bagian selanjutnya, yaitu bagian pengemasan. 3. Manajemen Mutu Terpadu di Bidang Pemasaran Pada bagian pemasaran, pengendalian mutu dilakukan antara lain dengan memberikan fasilitas pengiriman beras sampai pada pembeli tanpa dipungut biaya. Disini, bagian pemasaran harus memperhatikan waktu pengiriman agar tepat waktu. Juga saat beras sampai ke pembeli harus dalam keadaan baik. Perawatan terhadap sarana transportasi juga merupakan bagian dari pengawasan mutu di bagian pemasaran. pemeriksaan rutin dilakukan agar sarana tidak sampai rusak, sebab jika sampai rusak maka akan menambah biaya dan menghambat pengiriman. 4. Manajemen Mutu Terpadu di Bidang Keuangan Pengendalian mutu yang dilakukan oleh bagian ini berupa pemeriksaan rutin laporan keuangan. Bagian keuangan bertanggung jawab terhadap segala urusan yang berhubungan dengan keuangan, balk arus kas masuk ataupun arus kas keluar. Pengendalian mutu yang dilakukan oleh bagian keuangan terdiri dari pengecekan oleh kasir mengenai keluar masuknya uang yang

61

berhubungan dengan pembelian dan penjualan, dan pengecekan kesesuaian keuangan intern perusahaan seperti membuat laporan pertanggungjawaban keuangan, laporan pembukuan perusahaan, sampai pada pembayaran gaji karyawan yang dilakukan pleb administratur. Pencocokan keadaan sebenarnya dengan yang dilaporkan dilakukan untuk mengecek supaya tidak terjadi penyimpangan. Pemeriksaan rutin dilakukan pada setiap akhir pekan pada setiap bagian.

62

UD. SUMBER REZEKI A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan UD. Sumber rezeki didirikan oleh Bapak H. Mansyur. Pada awal

berdirinya usaha ini, bidang usahanya cukup beragam meliputi pembuatan kecap, saos lombok, cuka, minuman sari buah dan mie. Namun pada tahun 1985, modal awal sebesar Rp 10.000.000, usahanya mulai difokuskan pada pembutan mie basah, dengan daerah pemasaran hanya pada kota Makassar. Seiring dengan berkembangnya usaha ini, maka Pak H.Mansyur yang dikenal ramah dan penuh semangat kerja mulai memperjelas identitas usahanya dengan pemberian nama UD. Sumber Rezeki karena beliau meyakini bahwa segala keuntungan yang diperoleh dalam berusaha merupakan rezeki pemberian dari Allah SWT yang selalu disyukurinya. Tepatnya pada tanggal 15 Mei 1990 dengan dikeluarkannya Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Kota Makassar dengan No. 10314/C/V/C/P REK/1990. Selama kurun waktu 22 tahun, meskipun sempat terkena imbas dari krisis ekonomi pada tahun 1998, namun usaha ini mencoba untuk dapat bertahan hingga tahun 2001, saat situasi perekonomian kita mulai membaik dan permintaan produk mie dari luar kota Makassar pun mulai bermunculan seperti Galesong Takalar, dan Bulukumba menyebabkan produktivitas kerja perusahaan mulai berjalan optimal. Hal ini terlihat dari besarnya rata-rata pendapatan bersih perusahaan/Juni 2007 yaitu Rp 8.491.895 dengan volume penjualan sebanyak 13.763 kg/bulan. Adapun harga terigu pada saat itu sudah berkisar Rp 52.000/zak dan harga mie basah untuk pasaran kota Rp 7.500/kg. pada pertengahan 2007, perusahaan mie UD. Sumber Rezeki mulai memproduksi mie kering yaitu mie segar yang mengalami proses pengeringan melalui oven pengering yang dijual seharga Rp 6.500/kg. Munculnya produk ini menyebabkan perusahaan menambah investasi peralatan produksi seperti talang (cetakan mie kering), oven pengering, mesin dinamo dan mobil pick up. Namun dengan adanya produk mie kering ini pula maka daerah pemasarannya

64

meluas ke daerah-daerah seperti Malino, Sinjai, Tator dan Malakaji. Hal ini menyebabkan jumlah tenaga kerjanya bertambah menjadi 11 orang. Pada awal tahun 2008, keadaan usaha mie UD. Sumber Rezeki menunjukkan adanya penurunan permintaan produk. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya volume penjualan produk yaitu 12.915 kg/bulan dengan rata-rata pendapatan bersih/Januari 2008 sebesar Rp 7.251.974, oleh karena banyaknya pesaing untuk produk sejenis mulai berdatangan dari luar Sulawesi dan semakin berkurangnya jumlah tenaga kerja menjadi 10 orang serta daerah pemasarannya yang hanya sampai di Enrekang. Namun pihak perusahaan berinisiatif memproduksi mie kering dalam berbagai ukuran dan kemasan, dengan tujuan agar dapat bertahan lama dan dapat menjangkau konsumen hingga ke pelosok-pelosok daerah Sulawesi Selatan. 2. Visi dan Misi Perusahaan UD. Sumber Rezeki sebagai sebuah perusahaan telah menetapkan visi dan misi dalam menjalankan perusahaan. Adapun visi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu menjadi perusahaan penghasil makanan yang berkualitas dan terbesar di Sulawesi Selatan. Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut, maka dibutuhkan misi. Adapun misi dari UD. Sumber Rezeki yaitu: a. Memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan memproduksi mie yang berkualitas. b. Meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan dan kepercayaan konsumen. c. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi UD. Sumber Rezeki berbentuk garis, dimana pimpinan mempunyai wewenang langsung membawahi bagian pengadaan bahan baku, bagian produksi dan bagian pemasaran dengan tugas dan tanggung jawab sendiri. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi UD. Sumber Rezeki dapat dilihat pada Gambar 9.

65

Gambar 9. Struktur Organisasi UD. Sumber Rezeki

Pimpinan Perusahaan Pengadaan Bahan

Produksi

Pemasaran

B. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu UD. Sumber Rezeki 1. Manajemen Mutu Terpadu di Bidang Produksi Bagian produksi merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah perusahaan, karena pada bagian ini produk yang akan dipasarkan mengalami pengelolahan. Tingkat penjualan sangat ditentukan baik tidaknya produk yang dihasilkan pada saat proses produksi. Bagian produksi perusahaan senantiasa menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas bahan baku dan hasil produksi secara tepat waktu untuk memenuhi permintaan konsumen. 2. Manajemen Mutu Terpadu di Bidang SDM Bagian Sumber daya Manusia dalam tugasnya menciptakan, mengembangkan dan menjaga talenta karyawan dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan perusahaan. 3. Manajemen Mutu Terpadu di Bidan