penerapan model project based learninglib.unnes.ac.id/23205/1/4301411011.pdf · hari terbukti...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
AKTIVITAS SISWA SMA N 14 SEMARANG
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
oleh
Putri Yunita Septiyani
4301411011
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 28 Mei 2015
Semarang, 28 Mei 2015
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dra. Saptorini, M.pi Dr. Antonius Tri Widodo
195109201976032001 195205201976031004
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “ Penerapan Model
Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA 14 Semarang “ dan seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, bebas plagiat, dan apabila dikemudian
hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 28 Mei 2015
Putri Yunita Septiyani
NIM. 4301411011
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan
Minyak Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
SMA 14 Semarang
disusun oleh
Putri Yunita Septiyani
4301411011
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES
pada Tanggal 28 Mei 2015
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M. Si Dra. Woro Sumarni, M.Si
196310121988031001 196507231999032001
Ketua Penguji
Drs. Ersanghono Kusumo, MS
195405101980121002
Anggota Penguji/ Anggota penguji/
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Saptorini, M.pi Dr. Antonius Tri Widodo
195109201976032001 195205201976031004
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kita tak harus hebat saat memulai, namun kita harus memulai untuk menjadi
hebat (Emha Ainun Najib)
“Not because our intelligence, but our attitude that will lift us into a better life”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Kupersembahkan untuk orang-
orang yang paling kusayangi :
.
1. Kedua orang tuaku, Bapak Purwanto dan Ibu
Yuyun Yuningsih, terima kasih untuk kasih
sayangnya dan senantiasa memberikan do’a,
semangat serta dukungan di setiap langkah
hidupku.
2. Adikku Rifqi Dwi Yunanto, Ivana Yunita
Septriana dan keluarga yang menjadi bayangan
semangatku.
3. Willy Irmawan, teman hidupku dalam membagi
kisah senang maupun sedih & terima kasih untuk
segala pengorbananya.
4. Teman-teman Pendidikan Kimia 2011 serta
semua pihak yang memberikan masukan.
5. Sahabat D’NN kost terima kasih atas
kebersamaannya.
6. Almamaterku UNNES yang memberikanku
pengetahuan, pengajaran, fasilitas, pengalaman,
dan keluarga selama aku menempuh pendidikan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan
Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang ”.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran,
bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan ijin penelitian.
3. Dra. Woro Sumarni,M.Si, Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang.
4. Dra. Saptorini, M.pi, Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu
memberikan arahan, ide, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Antonius Tri Widodo, Dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
6. Drs. Soeprodjo, MS, Dosen wali yang telah memberikan arahan dan motivasi
kepada penulis selama masa kuliah.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal
pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
vii
8. Dra, Hj. Wiji Eny N.R.M.Pd, Kepala SMA N 14 Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian
9. Dra. Siti Nanik Pintosih,S.Pd, Guru Kimia kelas X SMA N 14 Semarang yang
telah memberikan fasilitas dan kemudahan pada pelaksanaan penelitian ini.
10. Guru-guru, karyawan, dan siswa-siswi kelas X SMA N 14 Semarang yang
telah membantu dalam penelitian ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat, dan
pembaca.
Semarang, 28 Mei 2015
Putri Yunita Septiyani
viii
ABSTRAK
Septiyani, Putri Yunita. 2015. Penerapan Model Project Based Learning Pada
Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang.Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra.
Saptorini, M.Pi, Pembimbing Pendamping Dr. Antonius Tri Widodo.
Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Model Project Based Learning.
Salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa
adalah proses pembelajaran yang masih didominasi metode ceramah yang berpusat
pada guru sehingga siswa tidak termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembealajaran.
Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan
aktivitas belajar yang efektif. Dalam usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar
kognitif siswa, diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa yang rendah terjadi pada
banyak mata pelajaran, temasuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan penerapan project based
learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi di SMA N 14 Semarang tahun
ajaran 2014/2015.
Penelitian yang dilakukan tergolong sebagai penelitian eksperimen dengan
desain yang digunakan adalah pretest postest control group. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data adalah
soal tes berbentuk multiple choice, observasi, dokumentasi, dan angket. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Secara kuantitatif,
data penelitian dihitung besar peningkatan hasil rerata dan menentukan kriteria
interval kelas tertentu. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar kognitif dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model
project based learning berturut-turut sebesar 61 % dan 65 % termasuk kriteria
sedang. Hasil uji t-test pada hasil belajar kognitif dan aktivitas diperoleh harga t hitung
sebesar 3,2674 lebih dari 1,668 dengan taraf signifikansi 5%, dan derajat kebebasan
68 dan untuk hasil uji t-test aktivitas siswa t hitung sebesar 11,2317 lebih dari t tabel
1,668 hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa
kelas kontrol setelah adanya penerapan project based learning. Rata-rata skor total
aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan
25,88. rata-rata skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol
berturut-turut adalah 27,19 dan 24,99. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
penerapan project based learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ········································································ i
HALAMAN PERSETUJUAN ····························································· ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ································ iii
HALAMAN PENGESAHAN ···························································· iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ························································ v
KATA PENGANTAR ····································································· vi
ABSTRAK ················································································ viii
DAFTAR ISI ················································································ ix
DAFTAR TABEL ········································································· xii
DAFTAR GAMBAR ····································································· xiv
DAFTAR LAMPIRAN ··································································· xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ········································································· 1
1.2 Rumusan Masalah ····································································· 7
1.3 Tujuan Penelitian ······································································· 7
1.4 Manfaat Penelitian ···································································· 7
1.5 Penegasan Istilah ······································································ 9
1.5.1 Model Project Based Learning ········································ 9
1.5.2 Hasil Belajar ··························································· 10
1.5.3 Aktivitas Belajar ························································ 11
1.5.4 Hidrokarbon dan Minyak Bumi ······································ 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar ··································································· 12
2.2 Pembelajaran ········································································· 14
2.3 Hasil Belajar ··········································································· 14
2.4 Model Project Based Learninng ·················································· 16
2.5 Aktivitas Belajar Siswa ····························································· 25
x
2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi ··········································· 27
2.6.1 Hidrokarbon ····························································· 27
2.6.2 Kekhasan atom karbon················································· 28
2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon ···································· 30
2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon ················································· 31
2.6.5 Isomer ···································································· 34
2.6.6 Minyak Bumi ···························································· 36
2.7 Kerangka Berfikir ···································································· 41
2.8 Hipotesis Penelitian ·································································· 45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan sampel penelitian ····················································· 46
3.2 Variabel Penelitian ··································································· 47
3.3 Desain Penelitian ····································································· 48
3.4 Metode Pengumpulan Data ························································· 49
3.5 Prosedur Penelitian ···································································· 52
3.7 Analisis Data ·········································································· 65
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal ··············································· 65
3.7.2 Analisis Data tahap Akhir ················································ 68
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ······································································ 74
4.1.1 Pelaksanaan Penelitan ····················································· 74
4.1.2 Analisis Data Awal ························································ 74
4.1.3 Analisis Data Akhir ························································ 77
4.2 Pembahasan ··········································································· 91
4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ························· 93
4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ······························ 95
4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar ··············································· 96
4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ································· 101
4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian ································ 105
xi
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ············································································· 107
5.2 Saran ·················································································· 108
DAFTAR PUSTAKA ·································································· 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN ···························································· 113
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik ······································· 27
3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas X-MIA SMA N 14 Semarang ·················· 46
3.2 Bagan Desain Penelitian Control Group Pretest dan Postet ·················· 49
3.3 Tabel Interpretasi r ································································· 59
3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ····························· 62
3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujicoba ···································· 64
3.6 Tabel Nilai Pernyataan ···························································· 72
4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Populasi ··································· 75
4.2 Hasil analisis Uji Homogenitas Data populasi ································· 76
4.3 Hasil Analisis Kesamaan rata-rata ··············································· 76
4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Akhir ······································ 77
4.5 Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Kalsikal ················· 80
4.6 Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ············ 82
4.7 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa ············ 83
4.8 Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas eksperimen ··············· 84
4.9 Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas kontol ······················ 84
4.10 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa ···· 86
4.11 Hasil Analisis Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen ·· 86
xiii
4.12 Hasil Analisis rata-rata Tiap aspek Psikomotorik Kelas Kontrol ··········· 87
4.13 Hasil Analisis Data Angket ························································ 89
4.14 Nilai Produk Kelas Ekperimen ·················································· 101
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Contoh senyawa aromatik (benzena) ·············································· 29
2.2 Rumus struktur siklopropana atau siklopentana ································· 29
2.3 Rumus struktur heterosiklik ························································· 30
2.4 Cis-2-butena dan Trans-2-butena ·················································· 35
2.5 Kerangka berfikir ····································································· 44
3.1 Alur penelitian ········································································· 54
4.1 N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ···················· 81
4.2 Grafik Uji N-gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ····················· 82
4.3 Rata-rata skor Tiap Indikator Aktivitas Siswa ··································· 82
4.4 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Afektif ············································· 85
4.5 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik ························· 87
4.6 Grafik Presentase Skor Data Angket ·············································· 90
4.7 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Data angket ··························· 90
4.8 Grafik Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa ·········································· 97
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ·························· 113
Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ································ 114
Lampiran 3. Daftar Nilai Ulangan Siswa Kelas X SMA N 14 Semarang ·· 115
Lampiran 4. Uji Normalitas Populasi ············································ 116
Lampiran 5. Uji Homogenitas Populasi ········································ 120
Lampiran 6. Kisi-kisi Soal Ujicoba Instrumen ································· 121
Lampiran 7. Lembar Soal Ujicoba ·············································· 123
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Ujicoba ······································ 132
Lampiran 9. Analisis Hasil Ujicoba ·············································· 133
Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal ······································ 143
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ···························· 144
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Ujicoba... ············· 145
Lampiran 13. Perhitungan Valditas Soal·········································· 146
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Ujicoba. ······················· 147
Lampiran 15. Silabus Kelas Eksperimen ········································· 149
Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ······ 153
Lampiran 17. Silabus Kelas Kontrol . ············································· 187
Lampiran 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ··········· 191
Lampiran 19. Kis-kisi Soal Pre-Test ············································· 199
Lampiran 20. Lembar Soal Pre-Test ·············································· 201
Lampiran 21. Kunci Jawaban Pre-Test ··········································· 206
Lampiran 22. Data Nilai Pre-Test Kelompok Eksperimen
dan Kelas Kontrol ················································· 207
Lampiran 23. Uji Normalitas Pre-Test Kelas Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ·························································· 208
Lampiran 24. Analisis Kesamaan Rata-rata Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ························································· 210
xvi
Lampiran 25. Kisi-kisi Soal Post-Test ············································ 211
Lampiran 26. Lembar Soal Post-Test ············································· 213
Lampiran 27. Kunci Jawaban Post-Test ·········································· 218
Lampiran 28. Data Nilai Post-Test ················································ 219
Lampiran 29. Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ·················································· 220
Lampiran 30. Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan)
Data Aktivitas Siswa ··············································· 222
Lampiran 31. Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan)
Data Post-Test ······················································ 224
Lampiran 32. Uji N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ·················································· 226
Lampiran 33. Uji N-Gain Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ·· 227
Lampiran 34. Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Ekperimen ············ 228
Lampiran 35. Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Kontrol ··············· 230
Lampiran 36. Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Ekperimen ···· 232
Lampiran 37. Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol ······· 234
Lampiran 38. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········ 236
Lampiran 39. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ············· 238
Lampiran 40. Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········· 240
Lampiran 41. Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ·············· 241
Lampiran 42. Data Nilai Afektif Siswa ·········································· 242
Lampiran 43. Data Nilai Psikomotorik Siswa ··································· 243
Lampiran 44. Data Nilai Aktivitas Siswa ······································· 244
Lampiran 45. Rekapitulasi Skor Data Angket ·································· 245
Lampiran 46. Presentase Skor Data Angket ····································· 246
Lampiran 47. Perhitungan Reliabilitas Lembar Observasi Afektif ··········· 247
Lampiran 48. Perhitungan Reliabilitas Lembar Psikomotorik ················ 249
Lampiran 49. Perhitungan Reliabilitas Angket ·································· 251
Lampiran 50. Data Nilai Produk Siswa ·········································· 252
Lam
pira
n 3
6
Lam
pira
n 3
6
xvii
Lampiran 51. Data Nilai Laporan Paktikum Siswa ···························· 253
Lampiran 52. Dokumentasi ························································ 254
Lampiran 53. Contoh Pembuatan Produk········································· 256
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses manusia untuk mengembangkan
seluruh potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Keberhasilan pendidikan juga diukur dari proses pembelajaran yang terjadi.
Keberhasilan pembelajaran diukur berdasarkan ketercapaian kompetensi yang
ditetapkan pada awal pembelajaran. Semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran yaitu siswa dan guru harus mengetahui arah pembelajaran. Kedua belah
pihak harus bekerja sama, sehingga tercapai kompetensi yang sudah ditetapkan.
Dalam pelakasanaan kegiatan belajar mengajar diperlukan langkah-langkah agar
tujuan belajar dapat tercapai. Hal yang perlu dilakukan adalah guru harus
menggunakan strategi atau metode belajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan dan kreatifitas
dalam menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran. Kesulitan siswa dalam mempelajari kimia tergantung dari cara guru
mengajar mata pelajaran yang bersangkutan kepada siswa. Kimia merupakan salah
satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan bagi siswa.
2
Pada kenyataannya mata pelajaran kimia ini sangat luas keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan media pembelajaran. Hal tersebut
dikarenakan adanya kesenjangan antara pemahaman konsep dan penerapan konsep
dalam memahami dan mengembangkan materi kimia. Banyak siswa yang belum
berhasil dalam mempelajari suatu materi kimia. Upaya yang dilakukan untuk
menghilangkan anggapan bahwa mata pelajaran kimia itu sulit yaitu perlu adanya
pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan bermakna dengan metode pembelajaran
yang tidak hanya dilaksanakan secara satu arah tapi disini guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dalam
kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus tepaku dengan menggunakan satu metode
tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran
tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa (Djamarah, 2010: 46).
Materi hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi yang membutuhkan
pemahaman konsep lebih, apabila siswa kurang memahami konsep mereka akan
kesulitan dalam mempelajari materi. Materi pokok hidrokarbon dan minyak bumi
mencakup rumus senyawa-senyawa serta sifat fisis dan reaksi-reaksi yang terjadi
pada senyawa hidrokarbon, pemisahan komponen penyusun minyak bumi. Dalam
materi ini juga banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun,
siswa tidak mengetahui keterkaitan antara materi dengan kehidupan sehari-hari,
mereka hanya berpedoman pada bahan ajar yang diberikan oleh guru. Hal ini
membatasi pengetahuan dan menjadikan siswa cepat bosan selama pelajaran.
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Negeri 14
Semarang yaitu Ibu Siti Nanik Pintosih, S.Pd menyatakan bahwa siswa kelas X
mengalami kesulitan dalam memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi, siswa
kurang mengerti konsep reaksi hidrokarbon dan penerapan dalam kehidupan sehari-
hari. Hasil belajar rata-rata siswa kelas X dalam materi hidrokarbon dan minyak
bumi belum memenuhi nilai KKM ≥ 75. Belum tercapainya ketuntasan belajar kimia
ini disebabkan oleh lemahnya pemahaman siswa terhadap konsep kimia, pada
kenyataannya guru sudah mencoba dengan berbagai macam model pembelajaran agar
siswa dapat memahami suatu materi dengan baik tetapi hasil belajar yang diperoleh
kurang maksimal. Selain itu guru bidang studi kimia menyatakan bahwa siswa kurang
aktif dan antusias selama pembelajaran dikelas, baik saat diskusi maupun saat
pembelajaran berlangsung. Guru menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki
potensi yang besar dalam pembelajaran karena banyak siswa yang memiliki
keberanian, rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi, hanya saja mereka belum
dapat menggali pengetahuan yang seharusnya mereka dapatkan.
Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat
membangkitkan aktivitas belajar yang efektif. Syarat utama suksesnya pengajaran
adalah „hasilnya‟, tetapi harus diingat bahwa dalam menilai atau menerjemahkan
„hasil‟ harus secara cermat dan tepat dengan memperhatikan prosesnya, karena dalam
proses inilah siswa dapat dilibatkan keaktifan/aktivitas. Menurut Hamalik (2008: 90) ,
aktivitas belajar dapat meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas pendengaran,
aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas metrik, aktivitas mental maupun
4
aktivitas emosional. Aktivitas tersebut tidak saling terpisahkan satu sama lain, sebab
untuk mempelajari mata pelajaran memerlukan aktivitas belajar yang saling
berhubungan.
Pentingnya aktivitas belajar atau keaktifan siswa pada mata pelajaran kimia
didasarkan pada sifat mata pelajaran itu sendiri, kebanyakan siswa di SMA
mengganggap mata pelajaran kimia rumit dan sulit dimengerti sehingga diperlukan
suatu cara dalam mengatasi agar mata pelajaran tersebut mendapat respon yang tinggi
dari siswa. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas siswa untuk dapat memahami dan
menguasai materi yang diberikan.
Kurikulum pendidikan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMA) program IPA terdiri atas 13 mata
pelajaran (mapel), muatan lokal (mulok), dan pengembangan diri. Kegiatan
pembelajaran IPA yang selama ini dilakukan belum sepenuhnya mengarah pada
peningkatkan keterampilan proses sains dan siswa atau cenderung mengarah pada
aspek kognitif saja. Terlalu banyak informasi yang diberikan dalam waktu yang
singkat membuat penyajian informasi menjadi kurang bermakna sehingga peserta
didik merasa kesulitan untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam
pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari. Diperlukan pembelajaran kontekstual
berbasis proyek cukup berpotensi meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) dan
aktivitas ilmiah siswa dan keterampilan pemecahan masalah (Hayati, Muriani Nur et
al., 2013).
5
Dalam usaha peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa, diperlukan adanya
inovasi dalam pembelajaran yang relevan dengan keadaan siswa dan materi kimia
yang dipelajari, seperti pembelajaran berbasis proyek. Menurut Thomas, sebagaimana
dikutip oleh Wena (2011:144), pembelajaran berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran ini menekankan
pada pengajaran yang berpusat pada siswa dengan penugasan proyek.Pembelajaran
berbasis proyek memberikan kesempatan siswa untuk bekerja lebih otonom, untuk
mengembangkan pembelajaran sendiri, lebih realistik dan menghasilkan suatu produk
(Sastrika, Ida Ayu K et al., 2013). Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks
berdasarkan pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang , dan
menuntut siswa untuk merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa
untuk bekerja secara mandiri (Wena: 2011: 144).
Keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan
motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, (3)
meningkatkan keterampilan untuk mencari informasi, (4) meningkatkan kolaborasi,
(5) meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang kompleks (Moursund, dalam Wena, 2011).
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan pembelajaran
berbasis proyek diantaranya:
6
1) Marinda Ditya Putriari (2013) menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif
aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Project Based Learning
(PBL), selain itu PBL efektif dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dan
kemampuan pemecahan masalah siswa.
2) Amanatul Munawaroh (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Wahyu Anggraini (2012) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan
CTL melalui metode eksperimen dan metode proyek terhadap prestasi belajar
kognitif, afektif, psikomotorik siswa. Siswa yang diberi pembelajaran dengan
metode proyek mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen.
4) Lia Puspita Dewi (2014) menyimpulkan bahwa metode proyek berpengaruh
positif terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian-penelitian yang dilakukan di atas memberikan penguatan bahwa
metode proyek memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa. Model Project Based Learning bisa dijadikan alternatif solusi
yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan hasil belajar siswa SMA 14
Semarang. Selain itu metode proyek dalam pembelajaran kimia dapat
meningkatkan aktivitas siswa.Berdasarkan latar belakang diatas merupakan dasar
penulis dalam melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Project
Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk
Meningkatkan Hasil belajar dan Aktivitas siswa SMA N 14 Semarang”.
7
1.2 Rumusan Masalah
Apakah penerapan model project based learning dapat meningkatakan hasil
belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang khususnya pada materi hidrokarbon
dan minyak bumi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model
project based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N
14 Semarang?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari melakukan penelitian ini adalah manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan upaya pengembangan keterampilan
menulis artikel sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam penelitian lebih lanjut.
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan pengetahuan tentang alternatif
pembelajaran mengenai penerapan model Project Based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang
khusunya dalam materi hidrokarbon dan minyak bumi.
8
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi para guru bidang studi
kimia khususnya dan guru bidang studi lainnya. Para guru semakin kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswanya, supaya siswa
tidak merasa jenuh. Guru harus menampilkan sesuatu yang menarik. Penelitian yang
diselenggarakan diharapkan bermanfaat bagi :
a. Peneliti
Sebagai sarana penerapan model yang dipelajari dan peneliti dapat
mengimplementasikan model pembelajaran yang diterapkan terhadap masalah
yang ada.
b. Siswa
Pembekalan model pembelajaran berbasis proyek ini dapat melatih siswa untuk
lebih aktif mengolah informasi yang ada di kehidupan sehari-hari sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar kimia secara baik dan siswa lebih aktif lagi dalam
belajar dari proyek yang mereka kerjakan.
c. Guru
Memberikan wawasan baru tentang pentingnya pemilihan dan penerapan suatu
model pembelajaran dalam rangka mengembangkan, meningkatkan hasil belajar
kognitif dan aktivitas siswa pada setiap materi kimia.
9
d. Sekolah
Memperoleh hasil pengembangan ilmu dan mengetahui hasil belajar kognitif
dan aktivitas siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, sehingga dapat
menjadi acuan dalam menentukan kebijakan untuk kemajuan dan pengembangan
sekolah.
1.5 Penegasan Istilah
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan
tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya
penegasan istilah dalam penelitian ini. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk
membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalam penelitian
ini.Adapun istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut.
1.5.1 Model Project Based Learning
Menurut Blumenfeld et al., sebagaimana dikutip oleh Yalcin (2009: 81-105),
Project Based Learning is a comprehensive approach to instruction in which
students of any age, working individually or in groups, conducts an indepth
investigation of a real world topic. When teachers successfully implement PBL,
students can be highly motivated, feel actively involved in their own learning, and
produce complex, high quality work. Artinya, pembelajaran berbasis proyek adalah
suatu pendekatan komprehensif, yang mengintruksikan semua kalangan siswa agar
bekerja secara individual atau kelompok, melakukan kegiatan investigasi terhadap
masalah di kehidupan nyata. Ketika guru berhasil melaksanakan model Project Based
10
Learning, siswa akan mendapatkan motivasi tinggi, siswa akan merasa aktif dalam
setiap pembelajaran, menciptakan kegiatan yang kompleks, dan menghasilkan
kualitas kerja tinggi.
Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang
mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil
konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun
sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
dan bermakna melalui pengalaman yang nyata. Kerja proyek memuat tugas-tugas
yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang
sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah,
membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (IB.Siwa et al.,2013)
1.5.2 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari (Anni, 20012:69). Menurut Benyamin S.
Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni (2012:70), menyampaikan tiga taksonomi
yang disebut ranah belajar, yaitu ranah kognitif (Cognitive Domain), ranah afektif
(Affective Domain), ranah psikomotorik (Psychomotoric Domain). Hasil belajar ranah
kognitif diukur dengan tes, sedangkan pada ranah afektif dan psikomotorik diukur
dengan hasil pengamatan (observasi).
11
1.5.3 Aktivitas belajar
Nasution (1992:68) sebagaimana dikutip oleh Ningsih, menyatakan bahwa
aktivitas merupakan azas yang terpenting dalam belajar. Belajar adalah berbuat,
memperoleh pengalaman tertentu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas
yang optimal berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A: 2013)
1.5.4 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi pelajaran yang diberikan
pada siswa SMA kelas X semester 2 pada kurikulum 2006. Materi hidrokarbon dan
minyak bumi dalam penelitian ini meliputi: kekhasan atom karbon; alkana, alkena
dan alkuna, isomer, reaksi-reaksi hidrokarbon, kegunaan dan komposisi senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, proses pembentukan minyak bumi,
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak pembakaran minyak
bumi.
12
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar
Setiap orang baik disadari maupun tidak, selalu melaksanakan kegiatan
belajar. Belajar juga dapat berupa pengalaman yang telah dialami dalam kehidupan
sehari-hari dan menghasilkan perubahan. Efektivitas belajar yang dilakukan oleh
peserta didik di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh drajat pemilikian potensi
peserta didik yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, tertama pendidik yang
professional. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang
dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan sesorang.
Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi.
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu
dengan menguasai konsep dasar tentang belajar seseorang tersebut mampu
memahami bahwa aktifitas belajar itu memegang peranan yang penting dalam proses
psikologisBerikut disajikan beberapa pengertian belajar (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66)
1) Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman
2) Morgan menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relative permanen
yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
13
3) Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang
disebabkan oleh pengalaman
4) Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau
kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan
perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya
semua mempunyai pengertian yang hampir sama. Jika ditinjau dari uraian di atas,
belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari interaksi
antara siswa dengan sumber-sumber belajar atau objek belajar, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak secara sengaja dirancang, baik yang tampak maupun
yang tidak tampak namun semuanya dapat dimanfaatkan.
Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012:79), beberapa
prinsip belajar lama berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan
dengan beberapa prinsip lain. Beberapa prinsip yang dimaksud yaitu: keterdekatan
(contiguity), pengulangan (repetition), penguatan (reinforcement). Prinsip
keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon oleh
pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya degan respon yang
diinginkan.Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi stimulus perlu diulang-
ulang, atau dipraktikan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi
belajar. Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan
diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.
14
Dengan kata lain pembelajar akan kuat motivasinya untuk mempelajari sesuatu yang
baru apabila hasil belajar yang telah dicapai memeperoleh penguatan.
2.2 Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai pengajaran yang mempunyai arti cara
(perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang
terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu
menjadi suatu kegiatan saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara
siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung (Ngalimun, 2014: 3).
Menurut Briggs, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012: 157),
pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik
sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Menurut
Slameto (1995: 32), pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,
membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan
keterampilan, sikap, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan.
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari. Oleh karena itu apabila peserta didik
15
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang
harus dicapai oleh siwa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66).
Menurut Benyamin S. Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i
(2012:70), menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar, yaitu:
a. Ranah Kognitif (Cognitive Domain)
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan kemampuan dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis
(analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
b. Ranah Afektif (Affective Domain)
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori
tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dari keinginan untuk menerima
sampai sengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif
adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing),
Pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by a
value complex)
c. Ranah Psikomotorik (Psychomotoric Domain)
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis
16
perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi
(perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan
terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex over response), penyesuaian
(adaptation), dan kreativitas (originality).
Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar.
Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana
keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut guru dapat
menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah dilakukkan baik untuk keseluruhan
kelas ataupun individu. Beberapa fungsi hasil belajar adalah sebagai berikut :
a. Hasil belajar adalah indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah di
kuasai oleh siswa.
b. Hasil belajar sebagai lambang kepuasan oleh siswa.
Hasil belajar adalah sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Hasil
belajar dapat dijadikkan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan mutu
ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.4 Model Project Based Learning
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan dan suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain,
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan
untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk
menentukan perangkat pembelajaran yang termasuk di dalamnya buku-buku, media
17
(film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (Ngalimun,
2014: 27).
Menurut Joyce dan Weil (1992), sebagaimana dikutip oleh Ngalimun
(2014: 28), menyatakan”Models of teaching are really models of learning. As we
help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of
expessing themselves, we are also teaching them how to learn”. Artinya, model
pengajaran merupakan pola nyata pembelajaran. Dengan model tersebut guru dapat
membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara
berfikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, model pengajaran juga
mengajarkan bagaimana mereka belajar.
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat
dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran
suatu materi tertentu, tidak ada satu model yang lebih baik dari model pembelajaran
lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang
lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk
meningkatakan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pertimbangkan antara lain materi
pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar,
dan fasilitas penujang yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi)
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai (Ngalimun, 2014: 30).
18
Dari beberapa penjelasan mengenai model pembelajaran diatas, kita dapat
mengerti seberapa pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam suatu
pembelajaran dikelas. Kurikulum pendidikan saat ini berpendekatan scientific
menekankan pada pemberian pengalaman untuk mengembangkan kompetensi agar
siswa mampu menjelajahi dan memahamialam sekitar secara ilmiah. Termasuk dalam
pembelajaran kimia di sekolah. Pembelajaran kimia yang berpendekatan saintifik atau
yang lebih dikenal dengan istilah Scientific Approach mengarahkan siswa untuk
“mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep kimia dan dapat
menerapkannya ke alam sekitar. Salah satu pendekatan atau model yang tepat adalah
Project Based Learning yang merupakan pembelajaran berbasis proyek dengan
sebuah model pembelajaran inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual
melalui kegiatan- kegiatan yang kompleks (Wena: 2011: 145).
Project learning is a systematic teaching and learning model that engages
students in learning knowledge and skills from a series of complex tasks including:
design and planning, problem solving, decision making, product and artifact creation,
and the communication (Oracle Education Foundation, 2009). Artinya bahwa
pembelajaran proyek merupakan pengajaran sistematik dan model pembelajaran ini
mengajak siswa pada belajar dari pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan
beberapa tugas komplek mencakup perencanaan, pemecahan masalah, membuat
keputusan, menghasilkan produk dan mengkomunikasikan proyek tersebut.
19
Duch dalam Olatoye dan Adekoya (2010) menggambarkan project based
learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek sebagai metode instruksional yang
menantang siswa untuk „belajar bagaimana caranya belajar‟, bekerja secara
kooperatif dalam mencari solusi permasalahan dikehidupan nyata. Menurut Thomas,
dkk (1999) sebagaimana dikutip oleh Wena (2011:144), pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Disisi lain
pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan dan menggali pengetahuannya sendiri. Kerja proyek dapat dipandang
sebagai bentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian
dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah
sebagai suatu usaha kolaboratif (Richmond & Striley dalam Ngalimun, 2014: 182).
Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks berdasakan pertanyaan dan
permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk
merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan
kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara
mandiri. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin
ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-
tugas bermakna lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam
mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk
menghasilkan produk (Thomas. dkk, dalam Wena, 2012). Menurut Moursund,
20
sebagaimana dikutip oleh Wena, (2012), beberapa keuntungan dari pembelajaran
berbasis proyek, antara lain sebagai berikut:
1) meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana siswa tekun dan berusaha keras
dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.
2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang
mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi
lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
3) meningkatkan keterampilan untuk mencari informasi, pembelajaran berbasis
proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh
informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk
mendapatkan informasi akan meningkat.
4) meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan
komunikasi. Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan
bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih
didalam lingkungan kolaboratif.
5) meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang kompleks.
Adapun kekurangan dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) yang disebabkan karena faktor-faktor tententu. Inilah
beberapa kekurangan model Project Based and Learning :
21
1) kesulitan dalam mengontrol kelas saat pelaksanaan proyek. Disini guru perlu
kecakapan untuk mengelola kelas dengan baik.
2) memerlukan waktu yang lebih banyak untuk pencapaian hasil yang maksimal.
Menurut Thomas, sebagaimana dikutip oleh Wena (2012: 145), pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) mempunyai beberapa prinsip, yaitu:
a) Prinsip Sentralistis (centrality) menegaskan bahwa kerja proyek merupakan
esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, di mana
siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
b) Prinsip Pertanyaan Pendorong/ Penuntun (driving question) berarti bahwa kerja
proyek berfokus pada “pertanyaan atau pemasalahan” yang dapat mendorong
siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang
tertentu.
c) Prinsip Investigasi Konstruktif (constructivtie investigation) merupakan proses
yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri,
pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses
perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,
discovery, dan pembentukan model.
d) Prinsip Otonomi (autonomy)dalam pembelajaran proyek dapat diartikan sebagai
kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervise, dan tanggung
jawab.
22
e) Prinsip realistis (realism) berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata,
bukan seperti disekolah. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan
perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran
konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya.
Berbicara mengenai proyek dalam pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon,
proyek tersebut berupa tugas-tugas bermakna yang berkaitan dengan materi yang
dibuat dan ditulis berdasarkan ide dari siswa dengan melibatkan indera yang dimiliki
siswa tentang pembelajaran yang diaplikasikan di kehidupan nyata, sehingga konsep
materi akan lebih mudah dipahami dengan baik dan aktivitas siswa dalam hal ini juga
akan meningkat.
Menurut Wena (2012: 157-158), bahwa dalam membimbing siswa dalam
pembelajaran berbasis proyek ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan
pijakan tindakan. Adapun pedoman pembimbingan tersebut antara lain sebagai
berikut.
a. Keautentikan
Hal yang dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1) Mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari tugas
yang dikerjakan.
2) Merancang tugas siswa sesuai dengan kemampuan sehingga ia mampu
menyelesaikan tepat waktu
23
3) Mendorong dan membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari
tugas yang dikerjakan.
b. Ketaatan terhadap Nilai-Nilai Akademik
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai
pengetahuan/ disiplin ilmu dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan.
2) Merancang dan mengembangkan tugas-tugas yang dapat memeberi tantangan
siswa untuk menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah
3) Mendorong dan membimbing siswa untuk mamapu berpikir tingkat tinggi dalam
memecahkan masalah.
c. Belajar pada Dunia Nyata
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1) Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks
permasalahan yang nyata yang ada di masyarakat.
2) Mendorong dan mengarahakan agar siswa mampu bekerja dalam situasi
organisasi yang menggunakan teknologi tinggi
3) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan
keterampilan pribadinya.
d. Aktif Meneliti
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1) Mendorong dan mengarahkan siswa agar dapat menyelaesaikan tugasnya sesuai
jadwal yang telah dibuatnya.
24
2) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan
berbagai macam metode, media, dan berbagai sumber media lain.
3) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu berkomunikasi dengan orang
lain, baik melalui presentasi ataupun media lain.
e. Hubungan dengan Ahli
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain yang
memiliki pengetahuan yang relevan
2) Mendorong dan mengarahkan siswa bekerja/berdiskusi dengan orang
lain/temannya dalam memecahkan masalah.
3) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak/minta pihak luar untuk
terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.
f. Penilaian
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1) Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri
terhadap kinerjanya dalam mengerjakan tugasnya
2) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak pihak luar untuk terlibat
mengembangkan standar kerja yang terkait dengan tugasnya
3) Mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai unjuk kerjanya.
Dalam pembelajaran kima hidrokarbon menggunakan model project based
learning, siswa diharapkan dapat menghasilkan suatu proyek atau produk yang
berkaitan dengan kimia hidrokarbon misalnya: membuat produk lilin hias dari bahan
25
dasar parafin. Parafin disini merupakan contoh senyawa alkana yang ternyata dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak contoh lain yang berkaitan
dengan hidrokarbon seperti lilin, semir, balsam, rhemason, briket arang, dll.
2.5 Aktivitas Belajar Siswa
Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya suatu aktivitas yang mampu
merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara optimal. Aktivitas
diperlukan dalam belajar karena tidak ada belajar tanpa aktivitas (Sardiman, 1992:
95).
Nasution (1992:68) sebagaimana dikutip oleh Ningsih, menyatakan bahwa
aktivitas merupakan azaz yang terpenting dalam belajar. Belajar merupakan suatu
kegiatan, tanpa kegiatan tidak mungkin seorang dikatakan belajar. Aktivitas adalah
belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat,
memperoleh pengalaman, tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas
yang optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A:
2013). Aktivitas belajar banyak macamnya, para ahli mencoba mengklasifikasikan
antara lain Paul D. Dierich sebagaimana dikutip Hamalik (2013:172) membagi
kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut.
1) Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.
26
2) Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.
4) Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
5) Kegiatan-kegiatan menggambar: membuat grafik, peta, diagram, pola.
6) Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menari, menyelenggarakan permainan.
7) Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat
keputusan.
8) Kegiatan-kegiatan emosional: minat, berani, tenang, dan sebagainya.
Implementasi indikator aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran
kimiadengan model PBL dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
27
Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik
No Indikator Aktivitas
1 Aktivitas visual a. Memperhatikan saat guru memberikan penjelasan
b. Memperhatikan saat teman mempresentasikan produk
2 Aktivitas lisan a. Bertanya pada teman atau guru tentang materi yang
belum dipahami.
b. Mampu mengemukakan pendapat atau merespon
pertanyaan dalam diskusi
3 Aktivitas mendengarkan a. Mendengarkan guru saat memberikan penjelasan
b. Mendengarkan penyajian produk yang
dipresentasikan kelompok
4 Aktivitas menulis a. Membuat catatan penting atau menulis penjelasan
guru dan hasil diskusi kelompok
b. Menuliskan jawaban atas serangkaian pertanyaan
yang ada di lembar tertulis.
c. Mampu membuat kesimpulan hasil diskusi
5 Aktivitas menggambar a. Mampu menggambar pola rantai senyawa
hidrokarbon
b. Mampu memgambarkan isomer-isomer pada suatu
senyawa hirdrokarbon
6 Aktivitas metrik a. Mampu menyelesaikan proyek
b. Mampu mempresentasikan produk serta
proses pemecahan masalah pada teman
yang lain.
7 Aktivitas mental Dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung
atau menghambat jalannya proyek.
8 Aktivitas emosional Bersemangat dan menaruh minat selama kegiatan
pembelajaran.
(Hamalik, 2008)
2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi
2.6.1 Hidrokarbon
Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya
terdiri dari dua unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah
28
senyawa yang dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Sebagian besar senyawa
kimia yang terdapat di alam ini merupakan senyawa karbon. Salah satu senyawa
karbon yang jumlahnya sangat banyak dan pengunaannya cukup penting adalah
senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk dari
unsur hidrogen dan karbon (Justiana et al., 2009).
2.6.2 Kekhasan atom karbon
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik
terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon
mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.
1. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa karbon dibagi menjadi 2, yaitu
senyawa alifatik dan siklik.
a. Senyawa alifatik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka, berupa rantai
lurus dan rantai bercabang.
b. Senyawa siklik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya tertutup atau melingkar.
Senyawa siklik dibagi menjadi dua, yaitu senyawa karbosiklik dan heterosiklik.
1) Senyawa karbosiklik
29
Senyawa karbosiklik yaitu senyawa siklik yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas
atom karbon. Senyawa karbosiklik masih dibagi lagi menjadi dua yaitu senyawa
aromatik dan alisiklik.
Senyawa aromatik
Senyawa aromatik merupakan senyawa siklik yang rantai lingkar atom karbonnya
memiliki ikatan tunggal berselang-seling dengan ikatan rangkap. Salah satu contoh
senyawa aromatik adalah benzena. Perhatikan rumus struktur senyawa benzena
berikut.
Gambar 2.1 Contoh senyawa aromatik (benzena)
Senyawa alisiklik
Senyawa alisiklik adalah senyawa alifatik yang rantai karbonnya tertutup atau
melingkar. Perhatikan rumus struktur siklopropana dan siklopentana berikut.
Gambar 2.2 Rumus struktur siklopropana dan siklopentana
30
2) Senyawa hetrosiklik
Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang rantai lingkarnya terdiri atas
atom karbon dan atom lain. Perhatikan rumus struktur berikut.
Gambar 2.3 Rumus struktur heterosiklik
(Khamidinal et al., 2009)
2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon
Atom-atom karbon selain dapat membentuk rantai karbon, juga dapat
membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sehingga
membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sehingga
senyawa hidrokarbon dapat dibagi menjadi 2 yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dan
senyawa hidrokarbon tak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya jenuh (tunggal). Contoh senyawa-senyawa
alkana. Sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang
mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya. Contoh: alkena
dan alkuna.
(1) Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya tunggal.
Rumus umum alkana adalah CnH2n + 2.
31
(2) Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n.
(3) Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga
pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2 .
(Harnanto, 2009:152)
2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon
2.6.4.1 Sifat alkana
Sifat fisis, titik didih dan titik leleh alkana semakin meningkat dengan makin
panjangnya rantai C atau pertambahan nilai Mr. Ini disebabkan gaya antar-molekul
semakin kuat sehingga semakin besar energi yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya
tersebut. Volatilitas alkana berkurang dengan bertambahnya nilai Mr, karena akibat
gaya antar molekul yang semakin kuat sehingga sulit bagi molekul-molekul untuk
memisah membentuk fase uap. Berikut wujud pada banyak rantai kabon (C), C1-C4
adalah berwujud gas, C5-C17 adalah bewujud cair, C18 keatas = bewujud padat. Sifat
kimia alkana, diantaranya dapat mengalami reaksi:
(1) substitusi (reaksi pengantian oleh halogen: F2,Cl2, Br2, I2 )
contoh: reaksi alkana dengan klorin (klorinasi)
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
32
Metana Klorometana
(2) reaksi pembakaran (reaksi pembakaran alkana menghasikan CO2 dan H2O)
contoh: alkana dibakar dengan O2 berlebih
CH4 (g) + 2O2 (g) CO2(g) + 2H2O (g)
sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O.
Contoh: 2CH4 (g) + O2 (g) 2CO(g) + 4H2O (g)
(3) Reaksi perengkahan alkana (eliminasi yang melibatkan peruraian alkana) pada
suhu tinggi (750-900 0C) tanpa udara.
C2H6 (g) CH2=CH2 (g) + H2 (g)
Etana etena
(Purba, 2008: 117)
2.6.4.2 Sifat alkena dan alkuna
Sifat fisik dan wujud zat alkena dan alkuna hampir sama dengan alkana,
sedangkan sifat kimia alkena diantaranya:
(1) adisi dengan halogen (halogenasi)
Contoh :
CH2=CH2 + Cl2CH2Cl- CH2Cl
Etena 1,2 dikloroetana
33
(2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)
CH2=CH2 + HBr CH3CH2Br
Etena 1-bromoetana
(3) polimerisasi adisi melibatkan penggabungan banyak molekul alkena
(monomer)membentuk molekul yang sangat besar (polimer) dengan katalis.
contohnya disini adalah pembentukan polimer PVC (polivinilklorida) terbebtuk dari
monomer kloroetena). Reaksi yang terjadi:
CH2=CH – Cl + CH2=CH – Cl [....CH2-CH (Cl) - CH2 – CH(Cl) ....]n
(4) pembakaran
CH2= CH2 (g) + 3O2 (g) 2CO2(g) + 2H2O (g)
Sifat kimia alkuna diantaranya:
1) adisi dengan halogen (halogenasi)
contoh:
tahap 1: CH≡CH + Cl2 CHCl=CHCl
etuna 1,2 dikloroetena
tahap 2 : CHCl=CHCl + Cl2CHCl2-CHCl2
1,2 dikloroetena 1,1,2,2 tetrakloroetana
34
2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)
tahap 1: CH≡CH + HCl CH2=CHCl
etuna kloroetena
tahap 2 : CH2=CHCl + HCl CHCl2-CHCl2
kloroetena 1,2 dikloroetana
3) reaksi subtitusi
R-C≡CH R-C≡C- + H
+
Posisi atom H dapat disubtitusi oleh atom lain, misal atom Na.
R-C≡CH + NaCl R-C≡CNa + HCl
4) pembakaran
2CH≡CH (g) + 5O2 (g) 4CO2(g) + 2H2O (g)
2.6.5 Isomer
Isomer adalah senyawa yang berbeda tapi mempunyai rumus molekul yang
sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Keisomeran terjadi karena senyawa dengan
rumus molekul sama dapat mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda.
Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berkaitan, sedangkan konfigurasi
berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Isomer yang ada pada
alkana adalah isomer struktur, yaitu isomer kerangka (isomer yang terjadi akibat
perbedaan kerangka atau rantai karbonnya) yang dimulai dari butana (C4H10) yang
memiliki 2 isomer.
35
CH3-CH2-CH2-CH3: n-butana
CH3-CH(CH3)-CH3: 2 metilpropana (isobutana)
Isomer yang terjadi pada alkena adalah isomer kerangka, posisi dan geometri.
Isomer kerangka adalah isomer yang terjadi akibat perbedaan kerangka atau rantai
karbonnya. Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau
posisi letak ikatan rangkapnya. Isomer geometri terjadi karena terdapat perbedaan
kedudukan atom (gugus atom) dalam ruang.
Isomer kerangka:
CH2=CH-CH2-CH3 1-butena
CH2=C(CH3)-CH3 2-metil-1-propena
Isomer posisi:
CH2=CH-CH2-CH3 1-butena
CH3-CH=CH-CH3 2-butena
Isomer geometri:
Gambar 2.4 Cis-2-butena dan Trans-2-butena
36
Perhatikan senyawa cis-2-butena dan trans 2-butena. Kedua senyawa tersebut
memiliki letak ikatan rangkap yang sama. Perbedaannya terletak pada letak gugus
CH3. Jika ikatan rangkap pada senyawa alkena dianggap sebagai suatu bidang batas
dan letak gugus CH3 berada dalam satu sisi, maka disebut posisi cis. Sementara itu,
jika letak gugus CH3 terletak pada sisi yang berseberangan, maka disebut posisi trans.
Alkuna memiliki isomer kerangka pada posisi. Keisomeran alkuna dimulai dari
butuna. Isomer kerangka:
CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna
CH≡C-CH(CH3)-CH3 3-metil-1-butuna
Isomer posisi:
CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna
CH3-C≡C-CH2-CH3 2-pentuna
(Permana, 2009:127)
2.6.6 Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus-karang dan
oleum- minyak) dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang
berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan berbau
kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi (permana,
2009)
37
2.6.6.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa fosil hewan kecil(plankton) yang hidup di
laut jutaan tahun yang lalu. Sisa- sisa tumbuhan dan hewan ini tertimbun endapan
lumpur, pasir, dan zat lain, serta mendapat tekanan dari panas bumi secara alami.
Bersamaan proses tersebut bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa minyak bumi yang terkumpul dalm pori-pori batu kapur. Dengan
adanya gaya kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan keatas. Jika gerakan ini
terhalang batuan yang tidak berpori, maka terjadi akumulasi minyak dalam batuan.
Inilah sebabnya minyak bumi disebut pertoleum(pertus=batu, oleum=minyak)
(Justiana et al., 2009).
2.6.6.2 Pemisahkan Komponen – komponen dalam Minyak Bumi
Komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan berasarkan titik
didihnya agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Metode yang digunakan
adalah distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan)
dengan menggunakan tahap-tahap/fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih
campuran yang diinginkan, sehingga proses pengembunan terjadi pada beberapa
tahap/beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi. Pemilihan metode
tersebut berdasarkan pada kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai
senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, alkena, aromatik, naptalena, alkena,
alkuna. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai panjang rantai dan titik didih yang
38
berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik
didihnya (Justiana et al., 2009).
2.6.6.3 Mutu Bensin
Bensin atau sering disebut gasolin terdiri dari campuran isomer heptana
(C7H16) dan oktana (C8H18). Mutu bahan bakan bensin ditentukan oleh jumlah
ketukan (knocking) yang ditimbulkan. Jumlah ketukan dinyatakan dengan nilai
oktan. Semakin tinggi mutu bensin, berarti jumlah ketukan semakin sedikit, dan
angka oktannya semakin tinggi. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang
mengandung senyawa n–heptana dan isooktana. Misalnya bensin premium yang
beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung
80% isooktana dan 20% n–heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98
berarti mengandung 98% isooktana dan 2% n–heptana. Pertamina meluncurkan
produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–88),
pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan 95).
Penambahan zat antiketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat
pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain
ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau
etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL
(Tetra Etil Lead), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah
ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara.Timbal
(Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing,
anemia, bahkan kerusakan otak (Harnanto, 2009).
39
2.6.6.4 Dampak Pembakaran Minyak Bumi
Pembakaran bahan bakar minyak dapat berlangsung dua cara yaitu
pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan
energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna.Tetapi gas CO2
yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya greenhouse effect (efek rumah kaca).
Reaksi pembakaran sempurna:
CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi
Reaksi pembakaran tak sempurna:
2 CH4(g) + 3 O2(g) 2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi
Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat
berkurang, ketajaman penglihatan menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan
kekurangan suplai oksigen, akibatnya badan lemas, pingsan, bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Reaksi:
CO (g) + Hb (aq) HbCO (aq)
Pembakaran bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti:
oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel
debu. Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Reaksinya:
SO2 (g) + H2O (l) H2SO3 (aq)
40
bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk
asam sulfat. Reaksinya:
2 SO2 (g) + O2 (g) 2 SO3 (g)
SO3 (g) + H2O (l) H2SO4 (aq)
Asam sulfat di udara lembab mudah larut dalam air hujan sehingga air hujan
bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan
perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan
NO2 juga dapat menyebabkan hujan asam. Mengingat dampak yang ditimbulkan dan
terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka mulai sekarang dicari energi
alternatif lain seperti: licol /batu bara yang dibersihkan, biodiesel dari minyak jarak,
biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit), biogas dari
kompos/kotoran hewan, tenaga nuklir, tenaga panas bumi /geothermal, tenaga air
terjun, tenaga gelombang air laut, tenaga angin, tenaga surya.
2.6.6.5 Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari
Senyawa-senyawa hidrokarbon yang kita gunakan dalam berbagai hal,
sebagian besar merupakan senyawa-senyawa derivat kompleks hidrokarbon. Berikut
beberapa produk dan kegunaan senyawa hidrokarbon.
a. Hidrokarbon dalam bidang pangan seperti: tetraterpena, merupakan senyawa beta
karoten pada wortel monoterpena, merupakan senyawa dalam minyak jeruk
(limonena), propena dan butena digunakan sebagai pemasak buah- buahan
41
b. Hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan seperti: polivinilklorida (PVC)
banyak digunakan untuk pembuatan pipa air dan karpet, polipropena untuk serat,
tali plastik, dan botol plastik, nilon digunakan untuk serat pakaian, dakron
merupakan serat poliester untuk pengganti kapas.
c. Hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika: polivinil asetat, banyak digunakan
untuk perekat dan cat lateks, polietilena/ polietena merupakan polimer etena
(CH2=CH2) yang digunakan sebagai kantong plastik, ember, panci dan
pembungkus makanan (Utami, Budi: 2009).
2.7 Kerangka Berfikir
Materi kimia memang memerlukan pemahaman yang tinggi. Namun, pada
kenyataanya masih dijumpai beberapa kesulitan yang dihadapi siswa dalam
memahami dan mendalami materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh
kurang baik, bahkan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan.
Siswa juga masih cenderung pasif dalam pembelajaran belum dikatakan aktif. Aktif
disini adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang mampu merangsang semua potensi
peserta didik untuk berkembang secara optimal.
Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya metode yang dapat membantu
siswa dalam mendalami materi kimia khusunya pada materi hidrokarbon. Selain itu
penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis proyek (project
based learning ) adalah salah satu metode yang sesuai dengan kurikulum 2006.
42
Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan motivasi
belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, (3) meningkatkan
keterampilan untuk mencari informasi, (4) meningkatkan kolaborasi, (5)
meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang kompleks (Moursund, dalam Wena, 2011).
Strategi pembelajaran berbasis proyek salah satu alternatif yang dipandang
mampu meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berfikir kritis, bekerja
secara aktif dan kolaboratif siswa dalam pembelajaran kimia (Sastrika, Ida Ayu K et
al., 2013). Pembelajaran berbasis proyek yang peneliti lakukan adalah melalui
pembuatan proyek maupun produk yang bertema hidrokarbon dan minyak bumi
yang ditujukan pada kelas eksperimen. Produk yang dihasilkan misalnya berupa lilin
hias, balsem, semir sepatu, dan energi-energi alternatif seperti briket arang, biodiesel
dari minyak jarak, biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit)
dll. Dalam hal ini masalah yang diangkat sebagai proyek adalah mengenai hasil
kajian literatur maupun pencarian informasi di beberapa sumber yang dapat dijadikan
acuan dalam pembuatan proyek atau produk yang dilakukan secara berkelompok
yang nantinya produk yang siswa buat yang kemudian akan presentasikan di depan
kelas. Selain itu siswa dapat mengetahui keterkaitan antara materi dengan hasil dari
proyek yang mereka buat. Disini siswa dituntut untuk merancang, memecahkan
masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi, serta memberikan kesempatan
kepada untuk bekerja secara mandiri. Sedangkan pada kelas kontrol peneliti
menggunakan metode ceramah dan diskusi untuk mengetahui seberapa tingkat
43
keberhasilan dari metode yang diterapkan, peneliti juga dapat melihat perbedaan
hasil belajar dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.
Berdasarkan argumentasi tersebut, penulis menyatakan bahwa terdapat dua
kelas yang berbeda yaitu satu kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan
menggunakan model project based learning dan satu kelas lagi sebagi kelas kontrol
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Dari kegiatan belajar pada kelas
eksperimen diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa
dengan model project based learning, karena siswa akan lebih mandiri mencari
pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman di kehidupan nyata dari proyek
yang mereka lakukan. Hasil belajar akan lebih baik dan tertanam dalam diri siswa
melalui proses pembelajaran yang mereka lakukan sendiri.
44
Secara ringkas gambaran penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
2.1
Fakta yang ditemui:
1. Mata pelajaran kimia dinggap sulit oleh sebagian besar siswa
2. Interaksi antara guru dan siswa masih rendah sehingga siswa
cenderung pasif dan merasa bosan saat proses pembelajaran.
3. Siswa kurang aktif, dan belum terbiasa dilibatkan untuk
menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.
4. Siswa cenderung pasif
Hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa
terhadap materi kimia rendah
Perlunya inovasi
pembelajaran
Penerapan model Project Based Learning
dengan proyek (produk) bertema Hdrokarbon
dan Minyak Bumi
Tujuan yang diharapkan:
Hasil belajar kognitif dan Aktivitas Belajar Siswa Meningkat
Gambar 2.5 Kerangka Berfikir
45
2.8 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori, hipotesis penelitian ini adalah “Penerapan Model Project
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada
materi hidrokarbon dan minyak bumi siswa kelas X SMA N 14 Semarang”.
46
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan sampel penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 14 Semarang. Populasi yang dipilih adalah siswa kelas X-MIA yang
terdiri dari 4 kelas. Pengambilan populasi didasarkan pada kesamaan kurikulum,
sumber pembelajaran, kemampuan guru yang mengajar, banyaknya jumlah jam
belajar dan hasil belajar awal sama (homogen). Banyaknya peserta didik pada
masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Banyaknya Peserta Didik Kelas X-MIA SMA N 14 Semarang
(Sumber: Administrasi kesiswaan SMA N 14 Semarang tahun pelajaran 2014/2015
Kelas Banyaknya Peserta Didik
X-1
X-2
X-3
X-4
36
36
36
36
47
3.1.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010: 174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diawali dengan melakukan uji
normalitas dan homogenitas pada populasi setelah diperoleh populasi yang
berdistribusi normal dan memiliki homogenitas dipilih teknik cluster random
sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan
secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam kelas-kelas yang
memiliki homogenitas dan rata-rata yang sama. Setelah terpilih dua kelas yang
diambil dari empat kelas X SMAN 14 Semarang sebagai sampel, dua kelas tersebut
adalah satu kelas kelompok eksperimen dan satu kelas kelompok kontrol. Kelas
eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajran
Project Based Learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya
menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Kelas eksperimen adalah kelas X-1
dan kelas kontrol adalah kelas X-2. Uji coba instrumen awal menggunakan kelas
yang sudah menerima materi pelajaran yang diujicobakan, yaitu kelas XI MIA 1.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2010 :161). Variabel dalam penelitian ini dibedakan sebagai
berikut:
48
a. Variabel bebas
Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
dependen atau terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model Project Based Learning
pada kelas eksperimen serta pembelajaran mengunakan metode ceramah dan diskusi
pada kelas kontrol.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14
Semarang tahun pelajaran 2014/2015 pada materi hidrokarbon.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau konstan sehingga
hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kurikulum 2006
(KTSP), materi, guru, bahan ajar, dan jumlah jam pelajaran yang sama.
49
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan desain
pretest-posttest control group. Desain penelitian eksperimen dapat dilihat pada tabel
3.2 berikut.
Tabel 3.2 Bagan Desain Penelitian Pretest Postest Control Group
Kelas Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir Peningkatan
Eksperimen T1 X T2 T2 - T1
Kontrol T1 Y T2 T2 - T1
Keterangan:
X : Pembelajaran kimia menggunakan model project based learning
Y : Pembelajaran kimia menggunakan metode ceramah
T1 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest
T2 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi postest
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal atau
variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data banyaknya siswa, ketuntasan
50
minimal nilai ulangan kimia, dan data nilai ulangan kimia populasi tahun pelajaran
2014/2015. Data ini digunakan untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
kesamaan rata-rata populasi.
3.4.2 Metode Tes
Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi, yaitu tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006).
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik.
Sebelum tes diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol
dengan instrumen yang sama setelah pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu
instrumen tes diujicobakan di kelas uji coba untuk mendapat soal yang baik yaitu soal
yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang proporsional, dan daya
pembeda yang signifikan. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
hasil belajar kognitif siswa berkaitan dengan model pembelajaran Project Based
Leraning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Metode tes dalam penelitian ini
ada dua macam yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (postest).
3.4.3 Metode Observasi
Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mengetahui hasil
pembelajaran siswa pada ranah afektif dan ranah psikomotorik siswa kelompok
eksperimen dan kontrol dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam
lembar observasi atau lembar pengamatan dicantumkan indikator-indikator yang
dapat dijadikan acuan untuk mengukur kedua aspek hasil belajar. Ranah Afektif
51
disini untuk memperoleh data sikap dan aktivitas peserta selama mengikuti
pembelajaran menggunakan lembar observasi afektif dan lembar observasi aktivitas
peserta didik. Lembar observasi afektif dan aktivitas peserta didik digunakan pada
kelas eksperimen dan kontrol selama proses pembelajaran menggunakan project
based learning, Sedangkan ranah psikomotoriknya adalah mengamati kegiatan siswa
saat praktikum. Observasi dilakukan oleh guru pengampu dan observer.
3.4.4 Metode Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai model
pembelajaran project based learning selama kegiatan pembelajaran. Angket
diberikan pada siswa pada saat pertemuan terakhir kegiatan pembelajaran di kelas
eksperimen untuk memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap penerapan
model project based learning.
Siswa diminta untuk melakukan persetujuan terhadap setiap pertanyaan yang
diberikan sesuai dengan keadaan yang mereka alami, rasakan dan lakukan dengan
cara memberikan tanda ceklist pada setiap pertanyaan. Bentuk pernyataan dan
pertanyaan terdapat di angket berupa pilihan jawaban yang berjumlah sesuai dengan
aspek yang akan diukur. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala likert, dengan empat kategori tanggapan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Kurang Setuju (KS), dan Sangat Tidak Setuju (TS). Hasil angket dianalisis secara
deskriptif dengan membuat tabel frekuensi, dari hasil jawaban siswa lalu ditarik
kesimpulan.
52
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian
eksperimen meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
3.5.1 Perencanaan dan persiapan
1. Menentukan populasi penelitian, yaitu siswa kelas X SMAN 14 Semarang
sebanyak 4 kelas.
2. Menentukan sampel-sampel penelitian dengan memilih 2 kelompok siswa secara
random sampling dari populasi yang ada, diperoleh kelas kontrol adalah X-2 dan
kelas eksperimen adalah X-1
3. Mengambil data nilai ulangan materi sebelumnya pada mata pelajaran kimia
kelas X semester ganjil tahun ajaran 2015/2015
4. Menganalisis data nilai ulangan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas
populasi.
5. Menyusun kisi-kisi tes uji coba.
6. Menyusun tes ujicoba berdasarkan kisi-kisi. Tes uji coba aspek kognitif
sebanyak 50 soal pilihan ganda.
3.5.2 Pelaksanaan
1. Melakukan tes ujicoba instrumen pada kelas ujicoba. Kelas ujicoba yang dipilih
adalah kelas XI MIA 1
2. Menganalisis tes uji coba instrument meliputi validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya beda.
53
3. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, instrumen penilaian
aspek kognitif, psikomotorik, afektif, panduan penilaian instrumen dan media
ppt yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4. Memvalidasi instrumen berdasarkan pertimbangan ahli, yaitu dosen pembimbing
I dan II.
5. Menyempurnakan / verifikasi instrument penelitian
6. Melaksanakan pretest untuk mengetahui kempampuan awal masing-masing
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada sampel penelitian yaitu dengan
model pembelajaran project based learning untuk kelas eksperimen dan model
ceramah dan diskusi untuk kelas kontrol.
8. Melakasanakan penilaian lembar observasi pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mendapatkan nilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
9. Melaksanakan postest dari soal tes ujicoba yang telah dianalisis dan memenuhi
kriteria meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol
10. Menganalisis data hasil tes kelas eksperimen dan kontrol meliputi uji normalitas
data, uji perbedaan rata-rata, uji hipotesis dan analisis deskriptif angket, aspek
psikomotorik dan afektif.
54
Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Populasi
Sampel
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Pretest
Pemberian materi hidrokarbon
dan minyak bumi dengan
menerapkan model Project
Based Learning
Pemberian materi
hidrokarbon dan minyak
bumi dengan menerapkan
model ceramah dan diskusi
(kontekstual)
Postest
Uji Normalitas
Uji Hipotesis
Uji Gain
Lembar
Observasi
Analisis Aktivitas
Siswa
Uji Normalitas
Uji Hipotesis
Analisis
Data Akhir
Uji Homogenitas
Teknik Cluster Random sampling
Kelas Ujicoba
Uji Instrumen
Analisis Data
Ujicoba
55
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Arikunto, 2010: 60 ). Persiapan instrumen penelitian meliputi tahap
pembuatan instrumen, tahap uji coba instrumen, dan tahap analisis instrumen.
3.6.1. Tahap Pembuatan Instrumen
Dalam penelitian ini, pembuatan instrumen dibatasi pada materi hidrokarbon.
Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar
observasi afektif dan psikomotorik, dan soal pretest maupun postest. Adapun bentuk
tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa adalah tes pilihan
ganda.
3.6.2 Tahap Persiapan Uji Coba Soal
1) Menetapkan materi yang diuji.
Materi kimia yang akan diujikan yaitu hidrokarbon dan minyak bumi.
2) Menentukan alokasi waktu
Jumlah waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes adalah 90 menit.
3) Menyusun jumlah soal
Jumlah soal yang diujicobakan dalam penelitian adalah 50 soal.
56
4) Menentukan tipe soal
Dalam penelitian ini bentuk soal yang digunakan adalah obyektif dan bertipe
pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan satu jawaban benar diantara
jawaban-jawaban dalam pilihan yang disediakan.
5) Menyusin kisi-kisi dan menentukan komposisi jenjang soal
Kisi-kisi tes disusun dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dengan tujuan sama seperti dalam standar kompetensi yang berlaku.
Jenjang soal yang digunakan untuk penelitian ini adalah ingatan (C1),
pemahaman (C2), penerapan (C3), análisis (C4) dengan komposisi tiap jenjang
secara berturut-turut sebesar 18%, 38%, 26% dan 18%. Data selengkapnya ada
pada Lampiran 6 halaman 121
3.6.3 Tahap Uji Coba Soal
Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas XI MIA 1 yang sudah pernah
mendapatkan materi hidrokarbon di kelas X pada hari Rabu tanggal 25 Februari
2015. Soal hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah soal-soal itu
memenuhi kriteria untuk dapat digunakan sebagai alat pengambil data. Analisis hasil
uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
3.6.4 Tahap Analisis Intrumen Hasil
Uji coba soal dilakukan pada siswa di luar sampel yaitu siswa kelas XI MIA.
Uji coba soal dimaksudkan untuk mengetahui soal yang akan digunakan telah
memenuhi kriteria-kriteria soal yang baik. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk
57
mengetahui apakah soal itu memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat
pengambil data yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf
kesukaran.
3.6.4.1 Analisis validitas instrumen
Instrumen yang digunakan adalah lembar angket, lembar observasi aktivitas
siswa, lembar observasi afektif dan psikomotorik, serta pre-test dan post-tes yang
berbentuk soal pilihan ganda.
1) Validitas lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi ranah
afektif dan ranah psikomotorik, diuji dengan expert validity yaitu validitas yang
disesuaikan dengan kurikulum dan dikonsultasikan serta disetujui oleh ahli.
Dalam hal ini yang dimaksud ahli adalah dosen pembimbing I dan dosen
pembimbing II.
2) Validitas soal Tes Uji Coba Aspek Kognitif
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi, begitupun sebaliknya (Arikunto, 2010: 211). Valid juga diartikan
sebagai kesejajaran dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah :
rpbis =Mp Mt
St√
p
q
58
Keterangan:
rpbis = koefisien korelasi point biseral
Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt = rerata skor siswa total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
St = standar deviasi dari skor total
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:
thit =rp bis√N-2
√1-rp bis2
Jika t hitung > t tabeldengan dk = (n–2) maka butir soal valid.
(Sudjana, 2005: 380)
3.6.4.2 Analisis Reliabilitas Instrumen Penilaian Hasil Belajar
3.6.4.2.1 Reliabilitas Tes
Reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto 2002: 154). Tujuan Utama menghitung reliabilitas skor tes yaitu untuk
mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.Untuk
mengetahui reliabilitas soal, maka digunakan rumus Kuder Richadson 21 (KR–21) :
r11= [k
k-1] [1-
M(k-M)
kVt
]
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument (reliabilitastes secara keseluruhan)
59
k = banyaknya butir soal
M = skor rata-rata
Vt = varians total
(Arikunto, 2010: 232)
Pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r11 dikonsultasikan dengan kriteria tabel
reliabilitas . Berikut interpretasi Nilai r pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Nilai r Reliabilitas Tes
Besar nilai r Interpretasi
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40< r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)
(Arikunto, 2010: 319)
Harga r hitung hasil analisis soal uji coba, diketahui yaitu r11 = 0.7553, berati soal
tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 12 halaman 145
3.6.4.2.2 Reliabilitas Lembar Observasi
Dalam pengukuran lembar observasi pada umumnya dilakukan oleh tiga
pengamat, Lembar observasi akan reliabel jika r11 ≥ 0,70 menggunakan rumus inter
raters reliability (reliabilitas antar penilai) :
60
( ) atau
Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Dari hasil perhitungan reliabilitas lembar pengamatan didapatkan r11 = 0,8687 untuk
lembar pengamatan afektif. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
47 halaman 247. Sedangkan lembar pengamatan psikomotorik r11= 0,8515.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 48 halaman 249, kriteria
kedua r hitung lembar pengamatan termasuk reliabilitas sangat tinggi
3.6.4.2.3 Reliabilitas Angket
Reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Rumus ini
lebih cocok digunakan dengan adanya variasi skor dalam setiap soal dalam setiap
butir pertanyaan. Adapun rumus yang digunakan :
r11 = *
( )+ [
∑
]
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
K : banyaknya soal
61
∑∂b2
: jumlah varians butir
∂2
t : varians total
(Arikunto, 2010:239)
Dari hasil perhitungan didapatkan r11 = 0,8831, maka instrumen angket tersebut
dinyatakan reliabel dan termasuk kriteria sangat tinggi. Dengan melihat Tabel
kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.3 halaman 59. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 49 halaman 251
3.6.4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Tes Ujicoba Aspek Kognitif
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 diambil dari buku Arikunto (2006: 207).
Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dari rumus :
IK
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut:
soal dengan 0,00 < IK < 0,30 adalah soal sukar;
soal dengan 0,31 < IK < 0,70 adalah soal sedang;
62
soal dengan 0,71 < IK < 1,00 adalah soal mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
No Kriteria Soal Nomor Soal
1 Mudah 1, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 18, 20, 22, 25, 27,
29, 31, 35, 41, 42, 43, 45, 46
2 Sedang 4, 6, 7, 12, 14,15, 17, 19, 21, 23, 24,26, 28, 30,
32, 36, 37, 38, 39, 40, 44, 47,48,49
3 Sukar 2, 33, 34, 50
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 144
3.6.4.4 Analisis Daya Pembeda Soal Tes Ujicoba Aspek Kognitif
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi dan
disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
Arikunto (2002: 218)
Keterangan:
D = Daya beda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
63
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
0,00 < D 0,20 daya pembeda jelek (poor)
0,2 < D 0,4 daya pembeda cukup (satisfactory)
0,4 < D 0,7 daya pembeda baik (good)
0,7 < D ≤ 1,00 daya pembeda baik sekali (excellent)
Bila D negatif, semua jenjang tidak baik, sehingga butir soal yang mempunyai D
negatif, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2002: 218). Hasil analisis daya pembeda soal
uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujicoba
No Kriteria
Soal Nomor Soal
1 Baik sekali -------------
2 Baik 1, 4, 8, 11, 14, 17, 19, 22, 24,26, 28, 46
3 Cukup 3, 6, 9, 12, 13, 18, 21, 25, 27, 30, 31, 32, 35, 37, 41, 42, 43,
44, 49, 50
4 Jelek 2, 4, 7, 10, 15, 16, 20, 23, 29, 33, 34, 36, 38, 39, 40, 45, 47,
48,
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 143
Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, yang memiliki
tingkat kesukaran baik, mudah, sedang atau sukar. Serta daya pembeda cukup atau
baik (Arikunto, 2007.218). Hasil analisis soal yang memiliki daya pembeda cukup
64
dan baik berjumlah 32 soal sedangkan yang memiliki daya pembeda jelek berjumlah
18 soal.
Analisis soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 133. Hasil
analisis validitas Ujicoba tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut,
untuk soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8,9,10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27,
28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50, diperoleh thitung > ttabel dan untuk soal nomor
4, 7, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36,38, 39, 40, 45, 47, 48, dan 49, diperoleh
thitung < ttabel Jadi dapat disimpulkan bahwa nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17,
18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50 adalah valid
dan soal nomor 4, 7, 9, 10, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 45,
47, 48, dan 49 tidak valid. Pada analisis reliabilitas instrumen ujicoba, hasil analisis
dikonsultasikan pada tabel interpretasi dan diperoleh r11 = 0,7553. Jadi dapat
disimpulkan bahwa soal ujicoba memiliki reliabilitas tinggi.
3.7 Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil
hasil analisis ditarik suatu simpulan.Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam
dua tahap, yaitu analisis data tahap awal dan analisis data tahap akhir yang
merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.
65
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal
3.7.1.1 Uji Normalitas Populasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi
normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:
∑( )
Keterangan:
2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = banyak kelas interval
Kriteria pengujian Ho diterima jika χ2
hitung< χ2
tabel dengan dk = k-3 dan taraf
signifikan 5% maka data berdistribusi normal.
(Sudjana, 2005: 273)
3.7.1.2 Uji Homogenitas Populasi
Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel – sampel yang
diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji kesamaan varians digunakan uji
Bartlett.Homogenitas populasi perlu diuji karena teknik cluster random sampling
hanya bisa digunakan pada populasi yang homogen.
Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:
66
a. Menghitung S2 dari masing-masing kelas.
b. Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:
∑( )
∑( )
c. Menghitung harga satuan B dengan rumus:
( )∑( )
d. Menghitung nilai statis chi-kuadrat χ2
dengan rumus:
( ) , ∑( ) -
Keterangan:
si2 = variansi masing-masing kelompok
s2 = variansi gabungan
B = koefisien Bartlett
ni = jumlah siswa dalam kelas
Kriteria pengujian : Ho diterima jika χ2
hitung ≤ χ2
(1-a) (k-1), dimana χ2
(1-a) (k-1) didapat dari
daftar distibusi chi kuadrat dengan peluang (1-a) dan dk=(k-1)
(Sudjana, 2005: 263)
3.7.1.3 Analisis Varian 1 jalan (One-Way ANOVA)
Analisis kesamaan rata-rata populasi menggunakan uji Anava 1 jalan
digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata populasi lebih dari dua kelompok.
Perbedaan rerata dengan uji Anava dapat ditulis sebagai berikut:
67
Hipotesis statistik yang di uji adalah
Ho : : rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara
signifikan
Ha : :: rata-rata hasil belajar populasi berbeda
secara signifikan
Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95
(α = 0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel
(Sudjana, 2005).
3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir
Setelah kedua sampel diberi perilaku yang berbeda, maka dilaksanankan tes
akhir (post test). Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagi
dasar dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini. Langkah-langkah sebagai berikut.
3.7.2.1 Uji Normalitas Data
Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan
dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat.
∑( )
Keterangan: (Sudjana, 2005: 273)
68
2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = banyak kelas interval
Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan
derajat kebebasan dk= k-3 dan taraf signifikan 5% kemudian menarik kesimpulan,
jika χ2
hitung< χ2tabel maka data berdistribusi normal.
3.7.2.2 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis menggunakan uji t-tes yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata
uji satu pihak kanan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar
kognitif kelompok eksperimen lebih besar daripada hasil belajar kelompok kontrol.
Menurut Sugiyono (2010: 274), rumus uji t-test yang digunakan adalah:
n
s
n
sns
ns
xx
r
t
2
2
1
1
2
2
1
2
21
221
___
__
Keterangan :
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: banyaknya anggota sampel kelas ekperimen
69
: banyaknya anggota sampel kelas kontrol
: varians data kelas eksperimen
: varians data kelas kontrol.
s1 : standart deviasi pada kelompok eksperimen
s2 : standart deviasi pada kelompok kontrol
r : korelasi antara dua sampel
Dari thitung dikonsultasikan dengan tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf
signifikan 5%. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika thitung< t1-α diperoleh dari
daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 -2 dan peluang (1-α). Untuk harga t lainnya Ho
ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelompok eksperimen lebih besar dari
pada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok kontrol. Uji ini juga digunakan dalam
analisis aktivitas belajar siswa.
3.7.2.3 Uji Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar (Uji N-gain)
Uji peningkatan rata-rata hasil belajar bertujuan untuk mengetahui besar
peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebelum perlakuan dan setelah
mendapat perlakuan pada kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut dapat dihitung
menggunakan rumus normal gain ternormalisasi: ( Hake: 1998)
S
SS
pre
prepost
g
%100
70
Keterangan:
g= besarnya faktor g
S pre = Skor rata-rata pretest (%)
S post = Skor rata-rata postest (%)
Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut :
Tinggi : g ≥ 0,7 atau dinyatakan dalam persen g ≥ 70%
Sedang : 0,3 ≤ g ≤ 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 ≤ g <70%
Rendah : g <0,3 atau dinyatakan dalam persen g < 30%
3.7.2.4 Analisis deskriptif untuk data aspek afektif dan psikomotorik siswa
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Rumus yang digunakan adalah :
Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sangat Baik : 85 % < x ≤ 100 %
Baik : 70% < x ≤ 85%
Cukup : 55% < x ≤ 70%
Kurang : 40% < x ≤ 55%
Sangat kurang: 25 %< x ≤ 40%
71
Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis
untuk mengetahui rata-rata tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus yang
digunakan adalah :
Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 (
Sangat Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x
≤3,40 (Tinggi); 3,40 < x ≤ 4,00 (Sangat tinggi).
3.7.2.5 Analisis Desktiptif Angket Terhadap Pembelajaran Kimia Model Project
Based Learning.
Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa.
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon dan minyak
bumi yang diungkapkan dalam bentuk angket. Untuk mengetahui rata-rata nilai tiap
aspek dalam angket menggunakan rumus sebagai berikut:
Adapun jika ingin mengetahui berapa presentase skor tanggapan siswa terhadap
model project based learning digunakan rumus :
Analisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat, makna tiap
alternatif dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut.
72
Tabel 3.6 Kategori Nilai Pernyataan
Pernyataan Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1
(Arikunto 2010, 215)
3.7.2.6 Analisis Data Peningkatan Aktivitas Siswa
Pada Analisis tahap ini, data aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan
terhadap indikator aktivitas belajar. Masing-masing indikator memiliki rentang skor
1-4. Skor tinggi apabila siswa melakukan berbagai aktivitas yang tertera pada setiap
indikator. Presentase skor tingkat keaktifan siswa diperoleh dihitung sebagai berikut:
Presentase TK = ∑
∑
Keterangan : TK = Tingkat Keaktifan Siswa
Kriteria presentase skor aktivitas sama dengan kriteria aspek afektif dan aspek
psikomotorik siswa (Sudjana,2002:47).
Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 ( Sangat
Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x ≤3,40
(Tinggi); 3,40 < x ≤ 4,00 (Sangat tinggi).
73
Untuk mengukur seberapa besar peningkatan aktivitas diuji menggunakan uji
N-gain, disetiap pembelajaran aktivitas belajar siswa selalu diamati menggunakan
lembar observasi aktivitas hasilnya dibandingkan dan dihitung persen peningkatan
aktivitasnya.
74
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Hasil penelitian yang akan
diuraikan dalam bab ini yaitu analisis dan pembahasan hasil belajar kimia siswa
meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan aktivitas siswa berkaitan dengan
model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMA N
14 Semarang setelah dilakukan pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen
(X-1) dan kelas kontrol (X-2).
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 sampai
dengan 23 April 2015 pada siswa kelas X-1 dan X-2. Kelas X-1 terpilh sebagai kelas
eksprimen, sedangkan kelas X-2 terpilih sebagai kelas kontrol. Materi pokok yang
dipilih adalah hidrokarbon dan minyak bumi.
4.1.2 Analisis Data Awal
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data awal terhadap
kelas populasi dengan memperhatikan rumus tertentu, ketentuan dan kriteria yang
75
telah disajikan pada Bab 3. Perhitungan selengkapanya terdapat pada Lampiran 4
halaman 116, diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 4.1. Uji normalitas
data populasi ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell.
Tabel 4.1. Hasil Analisis Uji Normalitas Data Populasi
Kelas
Kriteria
X.1* 4,64 7,81 Normal
X.2* 4,70 7,81 Normal
X.3 3,31 7,81 Normal
X.4 4,64 7,81 Normal
*=sampel penelitian
Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh hitung untuk populasi kurang
dari tabel . Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai populasi adalah
berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data hasil penelitian pada
kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelompok sampel
memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut memiliki homogenitas. Dalam
penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Setelah dilakukan dilakukan
uji homogenitas data awal terhadap populasi dengan memperhatikan rumus,
ketentuan, dan kriteria yang telah disebutkan pada Bab 3, diperoleh hasil seperti yang
disajikan dalam Tabel 4.2. Uji homogenitas data awal ini dilakukan dengan program
Microsoft Excell.
76
4.2. Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Populasi
Data
Kriteria
Nilai UAS 1,3906 7,81 Homogen
Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh hitung < tabel. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa varians populasi adalah sama. Dengan kata lain, populasi
memiliki homogenitas, sehingga populasi berangkat dari kondisi awal yang sama.
Perhitungan yang selangkapnya ada pada lampiran 5 halaman 120
4.1.2.3 Analisis Varians 1 Jalan
Untuk menguji adanya tidak adanya perbedaan rata-rata dalam populasi secara
signifikan yaitu dengan menggunakan uji Anava 1 jalan, analisis menggunakan nilai
UH pelajaran kimia sebelumnya. Hasil Perhitungan dari data populasi diperoleh hasil
seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.3. Uji kesamaan rata-rata awal ini dilakukan
dengan menggunakan Microsoft Excell.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Kesamaan rata-rata
Data
Nilai UH Kimia 0,947 2,66
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dengan melihat daftar F dengan dk
pembilang 3 dan dk penyebut 140 dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat F = 2,66.
Ternyata diperoleh Fhitung = 0,947 lebih kecil dari Ftabel= 2,66. Jadi H0 diterima
dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil
belajar secara signifikan rata-rata nilai UH pelajaran kimia dalam populasi. Dengan
77
kata lain keempat kelas memiliki kesamaan dalam rata-rata hasil UH pelajaran kimia.
Perhitungan Selengkapnya terdapat pada Lampiran 24 halaman 210
4.1.3 Analisis Data Akhir
4.1.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tes dan data angket
yang diperoleh beristribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data
akhir terhadap hasil tes akhir (postest) kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh
hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.4. Uji normalitas data akhir yang
dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Akhir
Data
Kriteria
Kelas
Eksperimen
6,7153 7,81 Normal
Kelas Kontrol 6,8277 7,81 Normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29 Halaman 220
Berdasarkan dk = k-3 = 6 – 3 = 3 dan α = 5%, diperoleh nilai
= 7,81.
Dari hasil analisis tersebut, diperoleh
kelas sampel (kelas eksperimen dan
kelas kontrol) lebih kecil dari
, maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data nilai tes akhir untuk kelas sampel berdistribusi normal
78
4.1.3.2 Uji Hipotesis
4.1.3.2.1 Aktivitas Belajar Siswa
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar kelompok
eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model Project Based Learning
lebih besar daripada aktivitas belajar kelompok kontrol dengan menggunakan model
ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan rata-rata uji t satu pihak ini digunakan
untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik yang diajukan dalam uji ini adalah
Ho : aktivitas belajar kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama dengan
aktivitas belajar dan kelompok kontrol.
Ha : aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada aktivitas belajar
kelas kontrol.
Pada perhitungan aktivitas dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria
pengujian yaitu Ho diterima jika t hitung ≤ ttabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar
distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% dan dk = 36 + 34 – 2 =
68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 11,2317 untuk aktivitas siswa. Karena t
hitung > ttabel maka Ho ditolak. Artinya aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi
daripada aktivitas belajar kelas kontrol. Analisis data aktivitas siswa dapat dilihat
pada lampiran 30 halaman 222
79
4.1.3.2.2 Rata-rata Hasil Belajar Kognitif
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar
kognitif kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model
Project Based Learning lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok
kontrol dengan menggunakan model ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan
rata-rata uji t satu pihak ini digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik
yang diajukan dalam uji ini adalah
Ho : rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau
sama dengan rata-rata hasil belajar kognitif dan kelompok kontrol.
Ha : rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-
rata hasil belajar kognitif kelas kontrol.
Pada perhitungan hasil belajar kognitif dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria
pengujian yaitu Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar
distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% dan dk = 36 + 34 – 2 =
68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 3,2674. Karena thitung > ttabel maka Ho
ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar kognitif kelas kontrol. Analisis data rata-rata hasil belajar
kognitif dapat dilihat pada Lampiran 31 halaman 224
80
4.1.3.4 Uji Gain
4.1.3.4.1 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif
Uji gain bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan pemahaman siswa
sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan rata-rata hasil
belajar kognitif siswa individu maupun klasikal antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat diperoleh melalui selisih antara nilai pretest dan nilai postest. Diketahui
kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dengan hasil pretes 28
dan postes 84 digeroleh n-gain sebesar 0,78 yang tergolong kriteria tinggi. Sedangkan
siswa nomor 1 kelas kontrol dengan hasil pretes 56 dan postes 72 digeroleh n-gain
sebesar 0,36 yang tergolong kriteria sedang. Secara klasikal, harga n-gain kelas
eksperimen sebesar 0,61 tergolong dalam kriteia sedang. Sedangkan n-gain kelas
kontrol sebesar 0,57 tergolong dalam kriteria sedang. Berikut hasil analisis klasikal
kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Klasikal
Kelas
Kategori
N-gain Peningkatan
(%) Tinggi (%) Sedang
(%)
Rendah (%)
Eksperimen 36,1 55,6 8,3 0,61 61
Kontrol 26,5 67,6 5,9 0,57 57
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32 halaman 226
Hasil N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1
81
Gambar 4.1 Grafik N-gain Hasil Belajar Kogntif Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3.4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran menggunakan model project
based learning di amati dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir untuk
penilaiannya dilakukan pada saat pertemuan kedua dan keenam. Uji peningkatan
aktivitas belajar siswa individu maupun klasikal dilakukan pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas
eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-rata aktivitas pada awal pertemuan 66
dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang.
Secara klasikal, harga n-gain kelas eksperimen sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia
sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,45 tergolong dalam kriteria sedang.
Untuk nilai rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-
turut adalah 87,5 yang termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria
tinggi. Berikut hasil analisis klasikal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada
Tabel 4.6
36.1
55.6
8.3
61
26.5
67.6
5.9
57
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tinggi Sedang Rendah N-gain
Pe
rse
nta
se
Kelas Ekperimen
Kelas Kontrol
82
Tabel 4.6 Hasil Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal
Kelas Kategori
N-gain Peningkatan
(%) Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%)
Eksperimen 44,4 55,6 0 0,64 64
Kontrol 8.8 85.3 5.9 0,45 45
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 227
Hasil N-gain aktivitas belajar kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik N-Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal
Gambar 4.3. Rata-rata Skor Tiap Indikator Aktivitas Siswa
44.4
55.6
0
65
8.8
85.3
5.9
45
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tinggi Sedang Rendah N-gain
Pre
sen
tase
N-g
ain
Kategori Peningkatan
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
3.7 3.3 3.4 3.3 3.3
3.6 3.7 3.4 2.9
3.2 2.9
3.5 3
3.3
00.5
11.5
22.5
33.5
4
rata
-rat
a ti
ap in
dik
ato
r
indikator
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
83
4.1.3.5 Analisis Deskriptif untuk data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik
Analisis deskriptif data hasil belajar afektif dan psikomotorik dilakukan
untuk mengetahui aspek afektif meliputi aspek kehadiran siswa didalam kelas,
kejujuran, minat terhadap pembelajaran, kedisplinan mengerjakan tugas, keberanian,
menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, dan sopan satun dalam perilak
atau bicara sedangkan aspek psikomotoriknya adalah kemampuan menyiapkan alat
dan bahan praktikum, keterampilan melaksanakan praktikum, kemampuan melakukan
pengamatan, kemampuan menyajikan dan mempresentasikan hasil praktikum siswa.
Analisis deskriptif nilai afektif diperoleh nilai rata-rata aspek afektif dan skor total
aspek afektif. Kelas eksperimen memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 87 dan skor
total rata-rata aspeknya adalah 27,58 termasuk kategori sangat baik, sedangkan pada
kelas kontrol memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 81 dan skor total rata-rata
aspeknya adalah 25,88 termasuk kategori baik. Sedangkan untuk skor rata-rata tiap
aspek kelas eksperimen adalah 3,46 yang termasuk kategori sangat tinggi dan kelas
kontrol sebesar 3,25 yang termasuk kategori tinggi. Berikut hasil analisis persentase
skor deskriptif aspek afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa
Data Rata – rata skor
Tiap Aspek
Persentase Skor
(%)
Kriteria
Kelas Eksperimen 3,46 86,198 Sangat Baik
Kelas Kontrol 3,25 80,882 Baik
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persentase skor afektif pada kelas eksperimen
sebesar 86,198 % berkriteria sangat baik dan kelas kontrol sebesar 80,882 %
84
termasuk kriteri baik. Untuk nilai rata-rata tiap aspek afektif kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen
No Aspek Kelas
Ekperimen Kriteria
1 Aspek kehadiran siswa didalam kelas 3,880 Sangat Tinggi
2 Aspek kejujuran 3,176 Tinggi
3 Aspek minat terhadap pembelajaran 3,306 Tinggi
4 Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,444 Sangat Tinggi
5
Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan
tugas didepan kelas 3,287 Tinggi
6 Aspek menghargai pendapat orang lain 3,407 Sangat Tinggi
7
Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok 3,417 Sangat Tinggi
8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,667 Sangat Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 228
Tabel 4.9 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Kontrol
No Aspek Kelas
Kontrol Kriteria
1 Aspek kehadiran siswa didalam kelas 4,000 Sangat Tinggi
2 Aspek kejujuran 3,010 Tinggi
3 Aspek minat terhadap pembelajaran 2,931 Tinggi
4 Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,049
5
Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan
tugas didepan kelas 3,176 Tinggi
6 Aspek menghargai pendapat orang lain 2,971 Tinggi
7
Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok 3,186 Tinggi
8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,559 Sangat Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 230
Hasil rata-rata nilai afektif tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada
Gambar 4.4
85
Gambar 4.4 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Afektif
Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa model project based learning
pada kelas ekperimen, dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran baik dalam diskusi kelompok dan penyampain pendapat. Penilaian
aspek psikomotorik siswa diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat
melakukan praktikum. Ada lima aspek yang diobservasi pada penilaian psikomotorik
didalam kelas, dengan kategori tiap aspek meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup,
rendah dan sangat rendah (skor berturut-turut 4 sampai 1). Jumlah aspek dan kategori
yang diobservasi untuk kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Skor total rata-
rata aspek psikomotorik kelas eksperimen mencapai 27,12 atau mencapai persentase
84,7512 % sehingga termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan Skor total rata-rata
aspek psikomotorik kelas kontrol mencapai 24,99 atau mencapai persentase 78,1080
% sehingga termasuk kriteria baik. Untuk hasil analisis persentase skor aspek
psikomotorik siswa kelas eksperimen mampu siswa pada kelas kontrol dapat dilihat
pada Tabel 4.10.
0.00.51.01.52.02.53.03.54.04.5
Sko
r ra
ta-r
ata
Kelas Ekspeimen
Kelas Kontrol
86
Tabel 4.10 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa
Data Rata – rata
total skor
Persentase skor Kriteria
Kelas Eksperimen 27,12 84,7512 Sangat Baik
Kelas Kontrol 24,99 78,1080 Baik
Hasil analisis rata-rata tiap aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen maupun kelas
kontol dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan tabel 4.12
Tabel 4.11 Hasil Analisis Rata – rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas
Eksperimen
No Aspek
Kelas
Eksperimen Kriteria
1 Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
3,713
Sangat
Tinggi
2 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan
persiapan alat dan bahan 3,250 Tinggi
3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan
menggunakan alat praktikum 3,343 Tinggi
4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur
kerja 3,102 Tinggi
5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
kerjasama dalam kelompok 3,241 Tinggi
6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
pengamatan 3,250 Tinggi
7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil
dan laporan praktikum 3,481
Sangat
Tinggi
8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
kebersihan tempat dan alat praktikum 3,741
Sangat
Tinggi
Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 36 halaman 246
Tabel 4.12 Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol
No Aspek
Kelas
Kontrol Kriteria
87
1 Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum 3,588 Sangat
Tinggi
2 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan persiapan
alat dan bahan 2,755
Cukup
3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan
menggunakan alat praktikum 2,990
Tinggi
4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur
kerja 2,765
Cukup
5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama
dalam kelompok 3,127
Tinggi
6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan
pengamatan 2,529
Cukup
7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil dan
laporan praktikum 3,324
Tinggi
8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan
tempat dan alat praktikum 3,916 Sangat
Tinggi
Keterangan : Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 37 halaman 234
Hasil rata-rata skor tiap aspek psikomotorik tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol
terdapat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5. Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik
Berdasarkan data persentase skor aspek afektif dan aspek psikomotorik bahwa
ada perbedaan hasil skor rata-rata skor pada tiap-tiap aspek psikomotorik. Sebenarnya
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
1 2 3 4 5 6 7 8
Sko
r ra
ta-r
ata
Aspek Psikomotorik
Kelaseksperimen
Kelas Kontrol
88
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mendapatkan pengetahuan tentang
tata cara praktikum, penggunaan alat dan bahan, juga keselamatan laboratorium dari
guru pengampu mata pelajaran kimia disekolah. Namun, siswa sering kali lalai dalam
pengaplikasiannya. Oleh karena itu, siswa kelas eksperimen dingatkan lagi tentang
cara penggunaan alat dan bahan praktikum dengan baik dan benar. Mereka diberi
tugas untuk membuat alur praktikum dan memahami prosedur praktium dan dituntut
teliti dalam pelaksanaan dan pengamatan praktikum sehingga hasil praktikum lebih
baik. Penyusunan laporan praktikum juga harus sesuai dengan langkah-langkah
metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis,
pelaksanaan praktikum, data pengamatan, analisis data, dan kesimpulan. Dari hasil
perhitungan, rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dengan menggunakan
pembelajaran proyek lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol.
4.1.3.6 Analisis Deskriptif untuk Data Angket
Analisis deskriptif untuk angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran proyek (project based learning). Berikut analisis persentase
skor dan rata-rata tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Analisis Data Angket
89
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46 halaman 246
Hasil analisis persentase skor tiap pernyataan dapat dilihat pada gambar 4.6
No Pernyataan Persentas
e Skor
Kriteri
a
Rata - rata
tiap
pernyataa
n
Kriteri
a
1. Model Project Based Learning berlangsung
menyenangkan dan tidak membosankan. 84,03
Sangat
Baik 3,36 Tinggi
2.
Model Project Based Learning membuat
saya tertarik untuk memahami materi kimia
khususnya hidrokarbon dan minyak bumi
76,39 Baik 3,06 Tinggi
3.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi
saya untuk lebih giat belajar.
73,61 Baik 2,94 Tinggi
4.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon mudah dalam bekerjasama
atau bertukar pikiran dengan teman.
74,31 Baik 2,97 Tinggi
5.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi
meningkatkan kemandirian dan tanggung
jawab saya dalam belajar kimia.
73,61 Baik 2,94 Tinggi
6.
Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan
minyak bumi membuat saya berani untuk
berpendapat .
70,83 Baik 2,83 Tinggi
7.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon melatih saya aktif dalam
pembelajaran
76,39 Baik 3,06 Tinggi
8.
Proyek yang ditugaskan menggunakan
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi membuat
saya lebih terampil dan kreatif.
77,78 Baik 3,11 Tinggi
9.
Saya merasa kimia adalah mata pelajaran
yang menyenangkan setelah menggunakan
Model Project Based Learning dengan
menghasilkan proyek dan produk menarik.
79,86 Baik 3,19 Tinggi
10.
Saya berharap Model Project Based
Learning dapat diterapkan pada materi
selanjutnya dan pada pembelajaran di mata
pelajaran lainnya.
83,33 Baik 3,33 Tinggi
Rata-rata skor angket 77,01 Baik 3,08 Tinggi
90
Gambar 4.6 Grafik Persentase Skor Data angket
Sedangkan hasil analisis rata-rata skor tiap aspek terdapat pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Grafik Rata-rata Skor Tiap Pernyataan Angket
84.03
76.39 73.61 74.31 73.61
70.83
76.39 77.78
79.86
83.33
60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Presentase Skor
3.36
3.06
2.94 2.97 2.94
2.83
3.06 3.11
3.19
3.33
2.50
2.60
2.70
2.80
2.90
3.00
3.10
3.20
3.30
3.40
3.50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rat
a-ra
ta
Aspek
Rata-rata skortiap aspek
91
91
4.2 Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa dalam
penerapan model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak
bumi di SMA N 14 Semarang. Hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Anni, 2012:270). Aspek kognitif di analisis menggunakan hasil tes
yang sebelumnya sudah diujicobakan. dan hasil belajar dalam aspek afektif dan
aspek psikomotorik di amati menggunakan lembar observasi. Penelitian ini
diawali dengan pelaksanaan pembelajaran materi hidrokarbon dan minyak bumi.
Pada akhir pembelajaran, kedua kelas diberikan tes untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa. Kelas eksperimen dikenai model
Project Based Learning dan siswa dituntut dapat menghasilkan suatu produk atau
proyek tententu, sedangkan kelas kontrol dikenai metode ceramah dan diskusi
yang biasa guru lakukan. Sebelum diberi perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dan kelas kontrol berawal dari kondisi yang sama, yaitu setelah diuji
dengan uji normalitas populasi dan uji homogenitas populasi yang menunjukan
bahwa populasi berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan varians/homogen.
Kemudian diuji kesamaan dua rata-rata populasi yang menujukan bahwa populasi
memiliki kesepadanan. Hal ini menunjukan bahwa populasi tersebut memiliki
karakteristik subyek yang tidak jauh berbeda atau sama.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan metode tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi
agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa
92
92
(Djamarah, 2010:46). Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa perlunya
penekanan pada konsep kimia, penerapan pembelajaran yang kontekstual,
inovatif, kreatif serta bermakna dengan metode pembelajaran yang dilakukan
tidak hanya satu arah melainkan dua arah agar siswa mendapatkan kesempatan
untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pemahaman konsep
meningkat. Suatu proses belajar akan baik, apabila proses belajar dapat
membangkitkan aktivitas belajar. Aktivitas belajar akan muncul apabila siswa
diberikan kesempatan untuk menemukan dan menggali pengetahuannya sendiri.
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Aktifitas merupakan hal terpenting dalam belajar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Munawaroh, A (2103) yang menyatakan bahwa aktivitas yang
optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Penerapan project based learning dapat meningkatkan motivasi
(Hutasuhut, 2010). Seseorang belajar jauh lebih baik melalui keterlibatannya
secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang dipelajari dan
kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata (Sastrika et
al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya perilaku anggota
kelompok yang bekerja secara bersama. Pelaksanaan proyek dilakukan secara
kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang
berhubungan dengan kehidupan siswa. Model Project Based Learning diduga
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran
Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek menekankan siswa
dalam menghasilkan suatu proyek yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
ada dalam pembelajaran. Kegiatan belajar ini dilakukan secara berkelompok
93
93
sehingga siswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran dan dapat memecahkan suatu
masalah sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat.
4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen
Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menerapkan model project
based learning. Siswa dalam pembelajaran dituntut untuk melakukan kerja proyek
yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan
(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan kegiatan
investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara
mandiri (Wena, 2011:144). Di dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa akan
termotivasi untuk lebih aktif dalam belajar mereka, produk yang dibuat siswa
selama proyek dapat diukur oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu dalam
pembelajaran berbasis proyek guru tidak terlibat aktif dan melatih secara
langsung, namun menjadi fasilitator. Dalam penelitian ini, pembelajaran project
based learning dilakukan dengan beberapa tahapan yakni diawali dengan
penetuan pertanyaan mendasar, mengidentifikasi masalah riil (searching),
merumuskan strategi pemecahan masalah (solving), menyusun perencanaan
(designing), pemantauan (monitoring), menghasilkan produk (producing),
menguji produk (evaluating) (Morgil,Inci et al.,2008).
Pada awal pembelajaran guru memberikan sebuah penjelasan mengenai
model project based learning dan memberikan pertanyaan mendasar terkait
proyek yang menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan yang
diajukan sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari untuk peserta didik. Melalui
pertanyaan awal tersebut, guru mulai mengarahkan peserta didik pada proyek
94
94
yang akan dikerjakan peserta didik. Penyusunan jadwal aktivitas proyek bersama-
sama menjadi salah satu cara agar peserta didik dapat berusaha menyelesaikannya.
Produk dikerjakan secara berkelompok dan hasilnya akan dipresentasikan pada
minggu ketiga. Produk ini berkaitan dengan materi yang berkaitan, sedangkan
untuk tugas proyek siswa diminta membuat makalah singkat mengenai produk
yang mereka buat. Selain itu siswa juga diberi tugas untuk mengerjakan lembar
proyek yang diberikan guru mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi. Pada
akhir pembelajaran diharapkan dengan membuat produk yang berkaitan dengan
materi bumi seperti lilin hias, lilin aromaterapi, balsam, briket, semir sepatu cair,
dll. Siswa diharapkan lebih aktif meneliti dan aktif mencari tahu pengetahuannya
melalui sumber-sumber yang berkaitan dengan produk yangg akan mereka buat.
Dalam tugas proyek tentunya menyangkut soal–soal yang mengasah kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah sehingga diharapkan hasil belajar siswa
meningkat. Pada pertemuan terakhir siswa di beri postest berupa soal pilihan
ganda sebanyak 25 butir soal dengan alokasi waktu 60 menit. Tes hasil belajar ini
sebelumnya telah diujicobakan di kelas ujicoba, kemudian dilakukan uji validitas,
reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran item soal. Analisis soal ujicoba
dapat dilihat pada (Lampiran 9 halaman 133). Berdasarkan perhitungan diperoleh
hasil bahwa tes tersebut reliabel dan item soal yang digunakan memenuhi validitas
item. Pada aspek afektif dan psikomotorik digunakan lembar observasi yang
sebelumnya telah diujicobakan. Pada angket digunakan lembar observasi yang
sebelumnya telah diujicobakan untuk mengetahui reliabilitasnya (Lampiran 46
halaman 246) dan dalam penilaian aktivitas menggunakan lembar penilaian
95
95
aktivitas. Pada akhir jam pelajaran siswa diminta mengisi angket respon terhadap
model pembelajaran berbasis proyek pada materi hidrokarbon dan minyak bumi.
4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
ceramah dan diskusi, jam pelajaran sama dengan kelas eksperimen. Perlakuan
pada kelas kontrol tentunya berbeda dengan kelas ekperimen namun insturumen
penilaian yang digunakan tetap sama. Jumlah jam pelajaran kelas kontrol juga
sama dengan kelas ekperimen. Siswa kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan
model ceramah dan diskusi. Pada kelas kontrol guru disini sebagai pusat informasi
dan pembelajaran hanya terjadi satu arah. Dalam kegiatan diskusi siswa diamati
tingkat keaktifannya dan hasilnya dibandingkan dengan kelas ekperimen yang
menggunakan model project based learning.
4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar
Setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol diadakan tes hasil belajar yang mencakup aspek kognitif. Hasil dari tes
hasil belajar kognitif kedua kelas sampel dilakukan uji normalitas, uji perbedaan
rata-rata (satu pihak kanan) dan uji peningkatan atau N-gain. Pada uji normalitas
menunjukan bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal. Hasil belajar
kedua kelas sampel berupa nilai pretest dan postest kemudian diuji dengan uji
normal gain untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kognitif
setelah diterapkan model Project Based Learning. Berdasarkan Gambar 4.1
menunjukan bahwa grafik peningkatan hasil belajar kognitif klasikal untuk kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingakan kelas kontrol, diperoleh nilai <g> sebesar
96
96
0,61 untuk kelas eksperimen dengan kriteria peningkatan sedang dan untuk kelas
kontrol diperoleh nilai <g> sebesar 0,57 dengan kriteria peningkatan sedang.
Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen terjadi karena pada kelas
eksperimen menggunakan proyek dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Purworini (2006) dimana kelas yang
difasilitasi pembelajaran berbasis proyek hasil belajarnya meningkat. Hasil rata-
rata tes hasil belajar pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-
turut 42,8571 dan 41,4118, sedangkan rata-rata postest 77,4444 dan 75,2941. Pada
kelas eksperimen dan kelas masih ada siswa yang belum tuntas sebesar 10 dan 17
siswa.
Peningkatan pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis
proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk
melakukan suatu kegiatan yaitu berupa penyelidikan. Melalui penyelidikan, siswa
belajar untuk bereksplorasi atau melakukan penemuan dengan cara berinteraksi
dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Adanya interaksi tersebut siswa dilatih
untuk belajar mandiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam tugas
proyek. Melalui kegiatan penyelidikan siswa diberikan pengalaman langsung dan
diberikan kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri dengan
memberikan kesempatan siswa untuk menuangkan ide-ide atas proyek yang
dikerjakan sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bermakna karena
siswa terlibat langsung dalam pembelajaran (Susilowati,2013). Pada
pembelajaran berbasis proyek siswa diberi kesempatan untuk melakukan
penemuan atau eksplorasi dengan cara melakukan penyelidikan dan presentasi.
Adanya keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan proyek (penyelidikan dan
97
97
presentasi) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan
penelitian Widyaningrum (2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran proyek
berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas hasil belajar siswa SMA 1
Parakan Temanggung. Hal ini membuktikan penerapan model project based
learning pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
Analisis peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada penerapan model project
based learning dapat dilihat pada (Lampiran 32).
Hasil analisis perbedaan dua rata-rata (1 pihak kanan) menggunakan uji t-
test untuk hasil belajar kognitif, diketahui nilai thitung (3,2674) lebih dari ttabel,
dengan taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasan sebesar dk = 36 + 34 -2= 68
diperoleh t tabel 1,668 hasil menunjukan bahwa t hitung 3,2674 > t tabel 1,668. Hal ini
membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar kelas kontrol setelah adanya penerapan project based
learning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif materi hidrokarbon dan minyak bumi. Hasil
rata-rata tes hasil belajar pretest dan postest terdapat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa
42.8571
77.4444
41.4118
75.2941
0
20
40
60
80
100
Pretest Postest
Nila
i Rat
a-ra
ta
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
98
98
Pada Gambar 4.7 dapat disimpulkan hasil pretest maupun postest kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dikarenakan proses
pembelajaran kelas eksperimen siswa terbiasa aktif dalam pembelajaran yang
meliputi diskusi, analisis masalah, dan presentasi. Perlakuan tersebut
mengakibatkan siswa lebih memahami pelajaran dengan mandiri. Dalam hal ini
siswa mencari sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan yang aktif dalam
pembelajaran, sehingga siswa menjadi pusat kegiatan belajar bukan guru.
Pemberian tugas proyek siswa yang berbeda-beda menumbuhkan rasa ingin tahu
siswa terhadap materi yang dipelajari. Model project based leaning dinyatakan
dengan pembelajaran yang menghasilkan suatu produk nyata. Dapat dilihat juga
bahwa model project based leaning dapat meningkatkan hasil belajar afektif dan
psikomotoriknya, penilaian menggunakan lembar observasi, hasil analisis rata-rata
skor tiap aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut yaitu 3,46
dan 3,25. Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukan lima aspek afektif kelas
eksperimen tergolong sangat tinggi yaitu kehadiran, kedisplinan mengerjakan
tugas, menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, sopan santun dalam
berbicara, sedangkan aspek kejujuran, minat pembelajaran, kedisplinan,
keberanian, menghargai pendapat, kerjasama mempunyai kriteria tinggi.
Persentase nilai afektif kelas eksperimen sebesar 86,198% termasuk kategori
sangat baik. Sedangkan untuk kelas kontrol, tiga aspek yang tegolong sangat
tinggi yaitu kehadiran, sopan santun dalam berbicara, sedangkan aspek kejujuran,
minat pembelajaran, kedisplinan, keberanian, menghargai pendapat, kerjasama
mempunyai kriteria tinggi. Persentase nilai afektif kelas kontrol sebesar 80,882%
temasuk kategori baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran berbasis
99
99
proyek siswa kelas eksperimen dibebani untuk membuat proyek yang
menghasilkan produk sehingga mereka harus dapat mengatur jadwal untuk
pembuatan proyeknya di akhir pembelajaran karena dalam pembelajaran
dibutuhkan kerjasama, tanggungjawab, kedisplinan untuk mencapai hasil proyek
yang maksimal, sedangkan untuk kelas kontrol hanya dibebani tugas membuat
bahan presentasi dikelas untuk bahan diskusi kelompok. Nilai hasil belajar afektif
kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan diskusi. Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar afektif kelas ekperimen dengan model project
based leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan
diskusi.
Sedangkan untuk hasil belajar psikomotorik, diperoleh rata-rata total aspek
untuk kelas eksperimen 27 dan 25 untuk kealas kontrol. Berdasarkan Gambar 4.4
menunjukan tiga aspek psikomotorik kelas eksperimen tergolong sangat tinggi
yaitu kemampuan siswa dalam persiapan praktikum, kemampuan siswa dalam
memaparkan hasil laporan praktikum, dan kemampuan siswa dalam melakukan
kebersihan tempat dan alat praktikum, sedangkan aspek kemampuan siswa dalam
kelengkapan persiapan alat dan bahan, kemampuan siswa dalam penguasaan
proedur kerja, kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama dalam kelompok,
kemampuan siswa dalam melakukan pengamatan mempunyai kriteria tinggi,
dengan persentase skor rata-rata yaitu 84,7512 % yang termasuk kriteria sangat
baik. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya ada dua aspek yang tergolong sangat
tinggi yaitu aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum dan kemampuan
siswa dalam melakukan kebersihan tempat dan alat praktikum, dengan presentase
100
100
skor rata-rata yaitu 78,1080 % termasuk kriteria baik. Ha ini sejalan dengan
penelitian Anggraini (2012), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode
proyek terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotorik siswa. Dalam
aspek psikomotorik perbedaan terletak pada saat memaparkan hasil dan laporan
praktikum, kelas eksperimen memiliki kemampuan lebih tinggi untuk
menjelaskan secara lengkap dan sesuai dengan hasil praktikum. Untuk aspek
lainnya dalam praktikum siswa memiliki kemampuan yang hampir sama, karena
pada dasarnya kegiatan praktikum di laboratorium menggunkan lembar kerja
praktikum yang sama, yang dibedakan adalah pada saat awal sebelum praktikum
siswa kelas eksperimen diberikan tugas untuk merencanakan cara kerja praktikum
sehingga siswa kelas eksperimen lebih baik dalam pemahaman kerja praktikum.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Puspita (2014) yang
menyatakan bahwa metode proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen
dengan model Project Based Leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol
dengan model ceramah dan diskusi.
Hasil analisis data angket respon siswa menunjukan bahwa penerapan
project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatakan
berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning: Hasil analisis
data angket respon siswa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan
project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatan
berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning menyenangkan,
menarik, memotivasi untuk giat belajar, meningkatkan kemandirian,
meningkatkan keafktifan dan kreativitas dalam pembelajaran. Guru kelas tertarik
101
101
dan beranggapan bahwa model pembelajaran berbasis proyek mampu membuat
siswa belajar secara mandiri, dapat meningkatkan aktivitas siswa karena
pembelajaran ini lebih menekankan siswa untuk beraktivitas serta mampu
membuat siswa untuk aktif untuk menemukan konsep secara mandiri sehingga
nantinya siswa mendapatkan pemahaman mengenai konsep materi yang matang.
Pada Gambar 4. menunjukan bahwa terdapat dua pernyataan yang memiliki
presentase yang tergolong sangat baik yaitu pernyataan model project based
learning berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan dan model project
based learning diharapkan dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada
pembelajaran di mata pelajaran lainnya, sedangkan pernyataa lainnya tergolong
baik, hal ini disebabkan siswa dalam kelompok pembelajaran, merasa bebas
beraktivitas dan mencari pengalaman dan pengetahuan melalui kerja proyek yang
menghasilkan produk bertema hidrokarbon dan minyak bumi. Presentase skor
rata-rata data angket adalah 77,01 %yang tergolong kriteria baik dan untuk rata-
rata tiap pernyataan 3,08 termasuk kriteri tinggi.
Fokus Pembelajaran Model Project Based Leaning terletak pada prinsip
dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas bermakna, serta memberi kesepatan untuk
mengkontruksi pengetahuannya sendiri yang dinyatakan dengan pembelajaran
yang menghasilkan suatu produk (Thomas, dkk(1999), dalam Wena, 2012).
Analisis nilai produk dan proyek pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
4.1
102
102
Tabel 4.14 Nilai Produk Kelas Eksperimen
Produk Nilai rata-rata Kriteria
Laporan Individu 79,5 Baik
Makalah 81,5 Baik
Presentasi Produk 84,7 Sangat Baik
Pada model Project Based Leaning menghasilkan produk berupa makalah,
presentasi produk. Berdasarkan hasil analisis proyek dan produk pada Tabel 4.1
menunjukkan nilai proyek dan produk telah mencapai rata – rata > 80 termasuk
kriteria baik.
4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi peserta didik pada kelas eksperimen terjadi
peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari pertemuan pertama hingga
pertemuan akhir. Pada pertemuan pertama, aktivitas siswa sudah baik namun
hanya beberapa aspek yang muncul dari beberapa siswa, hal itu dimungkinkan
karena di awal pembelajaran guru telah memberikan arahan-arahan mengenai
proses pembelajaran yang akan berlangsung sehingga siswa sudah
mempersiapkannya terlebih dahulu. Untuk kelas kontrol aktivitas belum terlihat
sama sekali.
Uji peningkatan aktivitas belajar siswa individu maupun klasikal
dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji
gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-
rata aktivitas pada awal pertemuan 66 dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain
sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang. Hasil peningkatan aktivitas terdapat
pada Tabel 4.6. Terlihat pada tabel, secara klasikal harga n-gain kelas eksperimen
103
103
sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar
0,45 tergolong dalam kriteria sedang (Gambar 4.2). Sedangkan nilai rata-rata
aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 87,5 yang
termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria tinggi. Pada Tabel
2 dapat diketahui skor rata-rata tiap indikator aktivitas siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Berdasarkan Gambar 4.3. Pada kelas eksperimen terdapat lima indikator
aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, listening activities,
writing activities, motor activities, dan emotional activities, untuk oral activities
dan mental activities tergolong tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat satu
indikator aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, motor
activities, dan emotional activities, untuk tiga indikator lainnya tergolong tinggi.
Adanya perbedaan ini dikarenakan siswa kelas eksperimen dengan menggunakan
model project based learning lebih meluangkan waktunya untuk aktif dalam
mengerjakan tugas-tugas bermakna seperti produk dan proyek diluar sekolah
sehingga mereka termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya sedangkan kelas
kontrol hanya mendapatkan tugas sederhana. Kelas eksperimen diberi tugas untuk
membuat proyek atau produk yang berkaitan dengan materi hidrokarbon dan
minyak bumi, Penelitian yang dilakukan dapat mendorong aktivitas antar
kelompok dan berlangsung sangat semangat. Siswa berparsisipasi aktif dan
menikmati cara belajar yang menggunkan penerapan project based learning.
Siswa secara kritis mengungkapakan ide-ide dalam kelompok, mulai dari
merencanakan sesuatu tentang cara memperoleh pengetahuan, memproses secara
kolaboratif dan bermakna, menyimpulkan, hingga saling menukar informasi di
104
104
antara kelompok sebelum kemudian dilakukan presentasi kelompok (Rais, 2010).
Pada tahapan presentasi, setiap kelompok dilatih untuk aktif, berpikir kritis dalam
menanggapi masalah, memberi solusi, dan saling memberi penilaian. Hal paling
penting dari proses ini adalah siswa yang mengkontruksi belajaranya secara aktif,
tidak lagi diintervensi oleh guru secara penuh, melainkan guru hanya menjadi
fasilitator bagi siswa yang mengajukan pertanyaan.
Penerapan project based learning dapat meningkatkan motivasi
(Hutasuhut, Saidun. 2010). Seseorang belajar jauh lebih baik melalui
keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang
dipelajari dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata
(Sastrika et al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya
perilaku anggota kelompok yang bekerja secara bersama. Pelaksanaan proyek
dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan
masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis
proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pebelajar
(Jagantara et al., 2014). Selain itu pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa
untuk melakukan aktivitas atau kegiatan tertentu seperti penyelidikan. Melalui
kegiatan yang dilakukan atau pengalaman langsung yang telah didapatkan oleh
siswa dalam mengerjakan tugas atau proyek dapat menjadikan siswa lebih
memahami materi sehingga hasil belajar yang didapat menjadi maksimal
(Susilowati et al., 2013).
Pengetahuan baru sebagai hasil belajar. project based learning
memberikan ruang gerak bagi pebelajar dalam berkreasi dan melakukan kerja
proyek dalam upaya menemukan informasi-informasi baru dari berbagai sumber
105
105
informasi (Rais, 2010). Hal ini didukung oleh penelitian Susilowati (2013)
menyatakan bahwa aktivitas yang tinggi pada umummya diikuti dengan hasil
belajar yang tinggi pula. Hal paling penting dari proses ini adalah siswa yang
mengkontruksi belajaranya secara aktif, tidak lagi diintervensi oleh guru secara
penuh, melainkan guru hanya menjadi fasilitator bagi siswa yang mengajukan
pertanyaan. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan aktivitas kelas
eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih baik
dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa project
Based learning pada kelas ekperimen dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Putriari (2013) bahwa ada pengaruh positif aktivitas belajar peserta didik dalam
pembelajaran Project Based Learning.Dalam project based kearning siswa
mampu mencari tahu dan bekerja aktif individu maupun kelompok untuk
mendapatkan informasi mengenai proyek yang akan mereka rancang dan mereka
hasilkan dalam pembelajaran hidrokarbon dan minyak bumi.
4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang diperoleh dalam penelitian dapat
digunakan manusia dalam memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
yang ada dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan untuk mengetahui seberapa
peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran tertentu
dalam proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang digunakan adalah
model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Dalam penelitian,
peneliti berusaha maksimal dalam pelaksanaannya. Namun hasil yang didapatkan
106
106
belum memuaskan. Hal ini karena ada beberapa kendala di dalam penelitian
diantaranya sebagai berikut:
(1) Model Project Based Learning merupakan hal baru bagi siswa kelas X di
SMA N 14 Semarang sehingga siswa masih terlihat canggung dalam
pelaksanaannya.
(2) Observer kesulitan dalam melakukan pengamatan pada siswa. Ketika
observer menilai aktivitas siswa, observer merasa kesulitan untuk menghafal
nama dengan subjek individu yang akan dinilai karena siswa setiap harinya
berpindah-pindah tempat duduk, walaupun peneliti sudah memberikan tanda
pengenal berupa name tag, namun masih dirasa sulit.
(3) Selain itu, waktu yang digunakan pembelajaran proyek dirasa kurang karena
banyak waktu yang dipakai untuk diskusi kelompok dan presentasi sehingga
penguatan materi dirasa masih kurang dalam proses pembelajaran dikelas.
107
107
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model
project based learning pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X
pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, diperoleh simpulan sebagai berikut.
Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi
dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X SMA N 14
Semarang, dan nilai N-gain sebesar 61 % yang termasuk kriteria sedang, untuk
peningkatan aktivitas siswa kelas X nilai N-gain sebesar 64 % yang termasuk
kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang memperoleh model Project Based
Learning lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan model ceramah dan diskusi. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan
control berturut-turut adalah 77,44 dan 75,29. Rata-rata skor total aspek afektif
kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan 25,88. rata-rata
skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut
adalah 27,19 dan 24,99. Proyek yang dibuat siswa kelas eksperimen dalam
pembelajaran mencapai nilai rata – rata > 80 termasuk kriteria baik.
108
5.2 Saran
Berdasarkan proses dan hasil penelitian diatas, bahwa:
1) peneliti dalam menyajikan konsep dan mengidentifikasi data, mayoritas siswa
dapat memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi serta meningkatknya
aktivitas siswa setelah diterapkan model Project Based Learning, sehingga
peneliti menyarankan guru dapat menjadikan model Project Based Learning
sebagi alternatif model pembelajaran untuk siswa di kelas X .
2) Guru sebaiknya selalu menekankan kepada siswa untuk mempelajari materi
terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran agar siswa dapat aktif ketika
pembelajaran berlangsung.
3) Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran dengan metode
Project Based Learning agar dapat membantu tenaga pendidik dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
109
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Wahyu, dkk. Pengaruh Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan CTL
(Contextual Teaching ang Learning) melalui Metode Eksperimen dan
Proyek terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Minat Berwirausaha SMA
pada Materi Destilasi Kelas X SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Volume 1 Nol. Program Studi Kimia
Universitas Sebelas Maret.
Arikunto,S. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
-------------- 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
-------------- 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta
------------- 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi VI
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Catharina, Tri Anni et al.2012. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES
Dewi, Lia Puspita. 2014. Pengaruh Penerapan Metode Proyek terhadap Karakter
Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI SMA
Negeri 2 Mranggen. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Program
Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Djamarah,S.B dan Zain, Aswan. 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.
Hake, R.R. 1998. Interactive-Engagement VsTraditional Methode: A-Six-Thousand
Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses.
American Journal of Physics, 6 (1): 64-80. Tersedia di http://aapt.org
[diakses 29-12-2014].
Halil, T. 2008. Prospective of Science Teachers Conceptualizations about Project-
Based Learning. International Journal of Instruction,1(1): 61-79.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harnanto, A.dkk.2009. Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Dinas Pendidikan
Hayati, Muriani Nur et al., 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA SMK Dengan
Model Kontekstual Berbasis Proyek. Innovative Journal of Curriculum and
Educational Technology 2 (1) (2013) Universitas Negeri Semarang.
109
110
Hutasuhut, S. 2010. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based
Learning) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Pembangunan Pada Jurusan FE UNIMED. Pekbis
Jurnal, vol.2, No.1
Jagantara, I.M.W., Adnyana, P.B. & Widiyanti, N.l.P.M., 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Hasil
Belajar Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMA. e-journal Program
Pascasarjana Universitas pendidikan Ganesha, IV.
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Justiana, M & Muchtaridi. 2009. Chemistry 1 For Senior High School Year X
Bilingual Based On KTSP 2006. Yudhistira
Lasonen, J. & Vesterinen, P. 2000. Work-Based Learning in Vocational Higher
Education Programmes: A Finish Case of Project Learning. Journal
International Vocational Education and Training Association for career
and Technical Education, 3(4):1-18.
Morgil, I., Seyhan, H.G., Alsan, E.U. & Temel, S., 2008. The Effect WEB-Based
Project Aplications On Students' Attitudes Towards Chemistry. Turkish
Online Journal od Distance Education-TODJE, IX(2). 220-37.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Munawaroh, A, dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Pencernaan SMP. Jurnal Pendidikan
Biologi Volume 1 Nol. Universitas Negeri Semarang
Ngalim Purwanto.1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ngalimun.2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Sleman: Aswaja Pressindo
Ngatmi, dkk. 2010. Perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia.Semarang : IKIP
PGRI Semarang Press.
Olatoye, R.A and Y.M Adekoya.2010. Effect of Project-Based, Demonstration and
Lecture Teaching Strategies on Senior Secondary Students‟ Achievement
in an Aspect of Agricultural Science. International Journal of Educational
Research and Technology, Vol 1 (1), 19-29
Oracle, Education Foundation.2009. Center for Technology in Learning, The Power
of Project Learning with Think Quest. SRI International Menlo Park, CA
111
Permana, I.2009.Memahami Kimia 1: SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Purba, Michael.2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta.
Purworini, S.E. 2006. Pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya mengembangkan
habit of mind studi kasus di SMP Nasional KPS Balikpapan. Jurnal
pendidikan inovativ 1(2):13.
Puspitasari, Dyah.2009. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Pokok
Bahasan Hidrokarbon Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching
And Learning Berbasis WEB Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1
Semarang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia Program Sarjana
Universitas Negeri Semarang.
Putriari, Marinda Ditya.2013. Keefektifan Project Based Learning Pada Pencapaian
Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi
Program Linear. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Program
Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Rais, M., 2010. Model Project Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi
Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, -(3). 246-52.
Sardiman.2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sastrika, Ida Ayu K et al.,2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis. e-
Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
Studi IPA Volume 3
Siwa, IB et al., 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran
Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif
Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA Volume 3
Sugiyono.2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Sujdana.2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Susilowati, I., Iswari, R.S. & Sukaesih, S., 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia.
Unnes Journal of Biology Education, II(1). 83-90.
Utami, Budi.2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
112
Widyaningrum, I. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis
Proyek pada Materi Arthropoda Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa SMA 1 Parakan Temanggung (Skripsi). Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Kontemporer Inovatif Kontemporer.
Jakarta : Bumi Aksara.
Yalcin, Sema A.2009. The Effect of Project Based Learning on Science
Undergraduates Learning of Electricity, Attitude towards Physics and
Scientific Process Skills. International Online Journal of Educational
Sciences, 1 (1), 81-105
113
DAFTAR NAMA SISWA
SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kelas X-1 (Kelas Eksperimen)
No Nama L/P
1 Aditya Rizqianto L
2 Ana Wahyuni P
3 Anisa Devi Rahmawati P
4 Anisa Dewi Sri Puspitasari P
5 Anisa Nur Azizah P
6 Arby Tegar Artiarno L
7 Arum Rizkyanti P
8 Aulia Fahmi Nuralimi L
9 Cindy Nurul Kamila P
10 Conny Tria Shafira P
11 Dimas Cahya Junaedhi L
12 Endang Budi Mulyaningsih P
13 Faizal Imam Syachputra L
14 Fanny Cyntia Dewi P
15 Gina Amartya Dewanti P
16 Illham Prastyo Abadi L
17 Imalia Eka Purnamasari P
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti P
19 Laras Setya Fortuna Anggraeni P
20 Luthfian Mahdiyansyah L
21 Mayang Dwi Santy Mukti Pratiwi P
22 Mega Karisma Suwandi P
23 Muhammad Farchan Abdussalam L
24 Nurul Lita Hutami P
25 Refirendyan Dicky Pramana L
26 Sarah Hedinola P
27 Sindu Sadewo L
28 Sri Bimo Guntur Pamungkas L
29 Syafrida Mutiara Wassakinah P
30 Tri Lestari Widiastuti P
31 Vena Anissa P
32 Vinson Wahyu Pradana L
33 Wafi Arifin L
34 Windya Ardani Salsabilla P
35 Yessy Aviantary Putri P
36 Yusril Ihza Mahendra L
Lampiran 1
114
DAFTAR NAMA SISWA
SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kelas X-2 (Kelas Kontrol)
No Nama L/P
1 Adimufti Jati Permana L
2 Adrian Fajrianto P
3 Ardhita Putri Amalia P
4 Arina Dewi Fortuna P
5 Bekti Suryanto L
6 Bryan Satria Adikusuma P
7 Danis Indrawan L
8 Diaz Febyana Saputri P
9 Dinda Anggrianti P
10 Dini Rahmawati L
11 Elzanna Tresnaning Pasha P
12 Farhan Nurrazaq Sembodo L
13 Farida Susantie P
14 Ferry Awan Hamzah P
15 Lela Nuraini P L
16 Maesaroh P
17 Maulana Arya Mahendra P
18 Muhammad Iqbal Novta Dewangga L
19 Nabila Malicha Farchana P
20 Narendra Sanas Salsabila P
21 Navira Beta Anisa Amalia L
22 Novita Indrayani P
23 Nur Hadziq Haidar L
24 Panji Cahya Pratama P
25 R. Wiryono Wiranto L
26 Radhita Raras Laksitaningtyas L
27 Rama Bintang P
28 Retno Ayu Niken Widuri P
29 Risna Gina Sofiyani P
30 Rosita Febrihani L
31 Siti Nur Hidayati L
32 Veronica Anindya Daffa P
33 Yuniar Karisma Ramayani P
34 Zezen Evia Agustin L
Lampiran 2
115
DAFTAR NILAI ULANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015
X -1 X -2 X -3 X - 4
No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai
1 49 1 58 1 59 1 49
2 36 2 58 2 39 2 36
3 35 3 56 3 38 3 35
4 47 4 55 4 36 4 47
5 44 5 66 5 54 5 44
6 58 6 64 6 58 6 58
7 48 7 68 7 56 7 48
8 72 8 60 8 63 8 72
9 44 9 69 9 56 9 44
10 63 10 47 10 55 10 63
11 78 11 41 11 63 11 78
12 66 12 53 12 64 12 66
13 55 13 55 13 61 13 55
14 41 14 51 14 52 14 41
15 39 15 54 15 61 15 39
16 50 16 65 16 69 16 50
17 51 17 70 17 58 17 51
18 48 18 71 18 58 18 48
19 44 19 55 19 78 19 44
20 41 20 69 20 56 20 41
21 60 21 59 21 78 21 60
22 68 22 59 22 71 22 68
23 51 23 75 23 45 23 51
24 59 24 57 24 65 24 59
25 41 25 57 25 62 25 41
26 52 26 64 26 65 26 52
27 46 27 61 27 58 27 46
28 37 28 69 28 61 28 37
29 36 29 55 29 62 29 36
30 56 30 72 30 49 30 56
31 45 31 60 31 52 31 45
32 58 32 59 32 56 32 58
33 47 33 57 33 60 33 47
34 42 34 56 34 56 34 42
35 46 35 69 35 61 35 46
36 52 36 60 36 54 36 52
∑ 1800 ∑ 2170 ∑ 2090 ∑ 1800
n 36 N 36 n 36 n 36
50.28 59.72 58.80 50.28
10.38 11.65 15.44 10.38
Lampiran 3
116
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS POPULASI
NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 1
Hipotesis
Ho = Data populasi yang berdistribusi normal
Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 78 Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 35 Rata-rata ( ) = 50.28
Rentang = 43 s = 10.38
Banyak kelas = 6 n = 36
No Kelas
Interval
Batas
Kelas Z untuk
Batas kls.
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 35 - 42 34.5 -1.52 0.4357 0.1623 5.8428 9 1.7060
2 43 - 50 42.5 -0.75 0.2734 0.2654 9.5544 12 0.6260
3 51 - 58 50.5 0.02 0.080 0.2772 9.9792 8 0.3925
4 59 - 66 58.5 0.79 0.2852 0.1554 5.5944 4 0.4544
5 67 - 74 66.5 1.56 0.4406 0.0495 1.782 2 0.0267
6 75 - 82 74.5 2.33 0.4901 0.0089 0.3204 1 1.4415
82.5 3.10 0.4990
4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.1 4.671
Lampiran 4
117
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS POPULASI
NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 2
Hipotesis
Ho = Data populasi yang berdistribusi normal
Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 81 Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 34 Rata-rata ( ) = 59.72
Rentang = 47 s = 11.65
Banyak kelas = 6 n = 36
No Kelas
Interval
Batas
Kelas Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 34 - 41 33.5 -2.25 0.4878 0.0521 1.8756 3 0.6741
2 42 - 49 41.5 -1.52 0.4357 0.139 5.004 3 0.8026
3 50 - 57 49.5 -0.83 0.2967 0.2371 8.5356 10 0.2512
4 58 - 65 57.5 -0.15 0.0596 0.1423 5.1228 8 1.6160
5 66 - 73 65.5 0.53 0.2019 0.1869 6.7284 7 0.0110
6 74 - 81 73.5 1.22 0.3888 0.0831 2.9916 5 1.3483
81.5 1.91 0.4719
4.7031
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.1 4.7031
118
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS POPULASI
NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 3
Hipotesis
Ho = Data populasi yang berdistribusi normal
Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 89 Panjang kelas = 10
Nilai minimal = 26 Rata-rata ( ) = 58.80
Rentang = 63 s = 15.44
Banyak kelas = 6 n = 36
No Kelas Interval Batas
Kelas Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 26- 36 25.5 -2.15 0.4842 0.0591 2.1276 2 0.0077
2 37 - 48 36.5 -1.44 0.4251 0.1578 5.6808 7 0.3063
3 49 - 58 48.5 -0.73 0.2673 0.2632 9.4752 11 0.2454
4 59 - 69 58.5 -0.01 0.0040 0.2509 9.0324 5 1.8002
5 70 - 80 69.5 0.69 0.2549 0.1643 5.9148 8 0.7351
6 81 - 91 80.5 1.40 0.4192 0.0638 2.2968 3 0.2153
90.5 2.12 0.4830
3.3100
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.1 3.3100
119
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS POPULASI
NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 4
Hipotesis
Ho = Data populasi yang berdistribusi normal
Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 78 Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 35 Rata-rata ( ) = 50.28
Rentang = 43 s = 10.38
Banyak kelas = 6 n = 36
No Kelas
Interval
Batas
Kelas Z untuk
Batas kls.
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 35 - 42 34.5 -1.52 0.4357 0.1623 5.8428 9 1.7060
2 43 - 50 42.5 -0.75 0.2734 0.2654 9.5544 12 0.6260
3 51 - 58 50.5 0.02 0.080 0.2772 9.9792 8 0.3925
4 59 - 66 58.5 0.79 0.2852 0.1554 5.5944 4 0.4544
5 67 - 74 66.5 1.56 0.4406 0.0495 1.782 2 0.0267
6 75 - 82 74.5 2.33 0.4901 0.0089 0.3204 1 1.4415
82.5 3.10 0.4990
4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh = 11.1
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.1 4.671
120
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Hipotesis
H0 :
Ha : Tidak semua sama ,untuk = 1,2,3,4
Kriteria
H0 diterima jika ( )( )
Pengujian Hipotesis
Kelas Ni dk= ni-1 Si2
(dk) Si2
log Si2
(dk )log Si2
X-1 36 35 10.4512 365.7920 1.0192 35.6708
X-2 36 35 7.3492 257.2220 0.8662 30.3184
X-3 36 35 9.2340 323.1900 0.9654 33.7886
X-4 36 35 10.4512 365.7920 1.0192 35.6708
∑ 144 140 37.4856 1311.9960 3.8700 135.4487
Varians gabungan s
S2 =
∑( )
∑( ) =
9.3174
Log S2 = 0.971804
Harga satuan B
B = (Log S2) ∑ (ni -1)
= 0.971804 x 140
= 136.0526
= (Ln 10) (B - ∑ (ni -1) log Si2
= 2.3026 { 136.0526 - 135.4487}
= 1.3906
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh = 7.81
karena
maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)
7.81 1.3906
Lampiran 5
121
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia/ Hidrokarbon
Kelas/ Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon.
3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
perdagangan, seni dan estetika.
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan Jenjang Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
senyawa karbon melalui percobaan Identifikasi atom C, H, dan O 4A 7B 8C 3
2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
karbon Kekhasan atom karbon
1C,2E,
6B 3
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan
kuartener.
Atom C primer, sekunder , tersier
dan kuartener 44B 11C 2
4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
Rumus struktur dan deret
homolog hidrokarbon 27C
9D,19B,
26D,
3B, 10E 6
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna Tata nama alkana, alkena dan
alkuna
5D,28B,
33A,
37C, 49A
13A,15D 7
Lam
pira
n 6
122
6.
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa
hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan
strukturnya
Sifat-sifat fisik alkana, alkena,
alkuna
14A,16A,
18C, 17D 46E, 5
7. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans) isomer 32D, 31E, 34A 42C, 12C, 45C 6
8.
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Reaksi senyawa hidrokarbon 30D,39C 23D, 38A 20B, 41E 24C,36B,
50E 9
9
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
Minyak bumi 35D 47D 25C, 43C 22E 5
10. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan. 29D 21E 48B 40D 4
Jumlah 9 19 13 9 50
Presentase soal 18 % 38 % 26 % 18 % 100%
123
X X X
Lampiran 7
LEMBAR SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Kimia
Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 90 menit
PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 50 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap
benar.
Contoh : A B C D E diganti A B C D E 6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah ….
A. Karbon melimpah dikulit bumi
B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi
C. Dapat membentuk rantai atom karbon
D. Titik didih karbon sangat tinggi
E. Karbon sangat reaktif
2. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali….
A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil
C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain
3. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
4. Diantara zat berikut yang bukan merupakan senyawa organik adalah …
A. Asam sulfat D. Plastik
B. Asam Cuka E. Glukosa
C. Urea
124
5. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon ….
A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh
B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
6. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena
D. Mempunyai ikatan rangkap dua
E. Mempunyai ikatan rangkap tiga
7. Gas hasil dari pembakaran gula pasir yang dialirkan ke dalam air kapur akan menghasilkan
endapan putih, endapan putih tersebut adalah ….
A. Ca(OH)2 D. CaO
B. CaCO3 E. H2CO3
C. CO2
8. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
Perbedaan yang benar antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
9. Diantara senyawa berikut:
(1) C4H8 (4) C4H10
(2) C5H12 (5) C5H8
(3) C6H12
Yang merupakan satu homolog adalah ….
A. (1) dan (2) D. (1) dan (3)
B. (2) dan (3) E. (2) dan (5)
C. (3) dan (4)
10. Berikut yang merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah ….
A. C3H8 D. C4H10
B. C2H6 E. C3H6
C. C5H12
Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik
1. Jumlahnya sedikit
2. Titik didih dan titik leleh tinggi
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen
4. Terdapat bukan pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya mudah menghasilkan
arus listrik
1. Jumlahnya banyak
2. Titik didih dan titik leleh rendah
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion
4. Terdapat pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus
listrik
125
11. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Jumlah Atom C sekunder pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah
A. 1 D. 4
B. 2 5. 5
C. 3
12. Senyawa yang mempunyai isomer cis-trans adalah ….
A. CH2 = CH2 D. C(CH3)2 = CH2
B. CHCH3 = CH2 E. C(CH3)2 = C(CH3)2
C. CHCH3 = CHCH3
13. Perhatikan rumus struktur berikut.
Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah ….
A. 2,2,3-trimetilpentana
B. 3,4,4-trimetilpentana
C. 2,3-dimetilheksana
D. 3,4-dimetilpentana
E. 2,2-dimetilheksana
14. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah ....
A. metana D. nonana
B. etana E. dekana
C. propana
15. Salah satu penamaan berikut yang tidak sesuai dengan aturan IUPAC yaitu ….
A. 2-metilpropana D. 3-metilbutana
B. 2-metilbutana E. 3-metilheksana
C. 3-metilpentana
16. Di antara senyawa berikut yang titik didihnya paling tinggi adalah ….
A. Heptana D. 2,3-metilpentana
B. Nonana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana
C. 2-metilheptana
126
17. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :
adalah….
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena
B. 2-metil-5-etil-2-heksena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
D. 2,5-dimetil-2-heptena
E. 3,6-dimetil-5-heptena
18. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus
senyawa itu adalah ….
A. CH2 D. C2H2
B. C2H4 E. C3H3
C. C3H6
19. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Sifat kimia yang mirip
B. Persen komponen sama
C. Rumus umum sama
D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih
E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14
20. Pembakaran sempurna dari alkana akan menghasilkan senyawa ….
A. C dan H2O D. CO dan H2O
B. CO2 dan H2O E. C , CO2dan H2O
C. CO , CO2dan H2O
21. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pembakaran
C. Pengempaan atau pengepresan
22. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Petroleum eter
6.
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka
urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
127
23. Reaksi
CH3–CH = CH2 + HX CH3 – CHX –CH3
Dikenal sebagai reaksi ….
A. Kondensasi D. Adisi
B. Eliminasi E. Subtitusi
C. Oksidasi
24. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa CH3 – CH2– O – CH2 – CH2
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-eliminasi-adisi
D. Subtitusi-adisi-eliminasi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
25. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 20 : 80 D. 80 : 100
B. 20 : 100 E. 100 : 20
C. 80 : 20
26. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ….
A. 3,5-dimetilheptana
B. 3,5-dimetil-1-heptena
C. 3,5-dimetil-2-heptena
D. 3,5-dimetil-3-heptena
E. 3,5-dimetil-4-heptena
27. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah ….
A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C4H10
B. C3H8 dan C4H8 E. C3H6 dan C5H12
C. C3H8 dan C5H12
28. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai
alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis
….
A. Alkuna D. Alkohol
B. Alkana E. Sikloalkana
C. Alkena
128
29. Berikut merupakan kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan, kecuali ….
A. Bahan bakar D. Sumber Nitrogen
B. Pelumas (oli) E. Sumber senyawa karbon
C. Sumber hidrogen
30. Pembakaran 7 gram C5H10 akan menghasilkan gas CO2sebanyak ....
A. 4,4 gram D. 22 gram
B. 7 gram E. 44 gram
C. 11 gram
31. Perhatikan rumus struktur berikut :
Zat yang merupakan isomer adalah ….
A. I dan II D. II dan III
B. I dan III E. III dan IV
C. I dan IV
32. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa ….
A. Alkana D. Alkena
B. Alkuna E. Alkohol
C. Alkadiena
33. Alkena mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Kurang reaktif jika dibandingkan dengan alkana
B. Kadar karbon lebih tinggi jika dibandingkan dengan alkana yang bersesuaian
C. Dapat melunturkan warna air brom
D. Dapat diadisi dengan hidrogen
E. Mempunyai ikatan-ikatan karbon rangkap
34. Senyawa hidrokarbon yang memiliki keisomeran geometri (ruang) adalah ….
A. Alkena D. alkadiena
B. Alkana E. alkenuna
C. Alkuna
35. Asap kendaraan bermotor antara lain mengandung gas CO, CO2, uap air, sisa
hidrokarbon, dan partikel timah hitam. Dua bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia adalah ….
A. CO dan CO2
B. CO dan uap air
129
C. CO2 dan sisa hidrokarbon
D. CO dan partikel timah hitam
E. CO2 dan partikel timah hitam
36. Suatu hidrokarbon mengandung tiga atom karbon dan dapat bereaksi dengan HBr
menghasilkan 2-bromo propana (CH3-CHBr-CH3) . Hidrokarbon tersebut adalah ….
A. Propana D. Propadiena
B. Propena E. Butena
C. Propuna
37. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
38. Plastik PVC (polivinilklorida) merupakan produk hasil dari reaksi polimerisasi dari ….
A. CH2 = CHCl D. CHCl = CCl2
B. CHCl = CHCl E. CH2 = CCl2
C. CH2 = CH2
39. Reaksi perubahan dari ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal disebut reaksi …..
A. Subtitusi D. Eliminasi
B. Polimerisasi E. Hidrolisis
C. Adisi
40. Willy disuruh ibunya untuk membeli kantong plastik. Dia teringat akan pelajaran kimia di
sekolah bahwa plastik merupakan salah satu produk dari hidrokarbon. Plastik terbuat dari
polietilena yaitu polimer dari etena yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Willy
ingin menerapkan konsep mol terhadap senyawa etilena dengan cara membakar 1,5 L
etilena pada tekanan 76 cmHg atm dan suhu 250C, berapa gram gas CO2yang dihasilkan
dari reaksi tersebut ….(ArC=12;H=1;O=16)
A. 4,8 gram D. 5,4 gram
B. 6,5 gram E. 6 gram
C. 5 gram
41. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
42. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
130
43.Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Alkilasi
B. Blending E. Cracking
C. Penambahan TEL
44. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
Senyawa kimia diatas mempunyai …..
A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener
B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener
D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
45.Di antara struktur molekul berikut yang merupakan isomer rantai dari 3-metil-2-pentena
adalah….
46. Perhatikan senyawa di bawah ini !
1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4
47. Karbon monoksida merupakan senyawa berbahaya yang dapat mengganggu pernafasan,
karena….
A. Menyebabkan hujan asam D. Mengikat hemoglobin
B. Merupakan gas rumah kaca E. Merusak lapisan ozon
C. Membentuk asap-kabut
131
48. Pada keadaan STP propana dibakar sempurna dengan oksigen sebanyak 11,2 Liter
menghasilkan gas CO2dan uap air. Berapakah volume propana yang dibutuhkan dalam
pembakaran tersebut ….
A. 4,48 Liter D. 11,2 Liter
B. 2,24 Liter E. 1,12 Liter
C. 22,4 Liter
49. Gas yang digunakan sebagai zat dalam proses percepatan pematangan buah adalah….
A. Asetilena D. Metana
B. Propena E. Etana
C. Gas klorin
50. Perhatikan reaksi di bawah ini!
1. Etana + gas klorin 4. 2-metil-1-butena+ asam iodida
2. Etena + gas klorin 5. Propana + gas oksigen
3. Propuna + asam klorida
Berdasarkan reaksi di atas yang merupakan reaksi subtitusi adalah ….
A. 1 dan 2 D. 5 saja
B. 2 dan 3 E. 1 saja
C. 4 dan 5
SELAMAT MENGERJAKAN
132
1. C
2. E
3. B
4. A
5. D
6. B
7. B
8. C
9. D
10. E
11. C
12. C
13. A
14. A
15. D
16. B
17. D
18. C
19. B
20. B
21. E
22. E
23. D
24. C
25. C
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
Lampiran 8
26. D
27. C
28. B
29. D
30. D
31. E
32. D
33. A
34. A
35. D
36. B
37. D
38. A
39. C
40. D
41. E
42. C
43. C
44. B
45. C
46. E
47. D
48. B
49. A
50. E
133
Lam
pira
n 9
ANALISIS RELIABILITAS, VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL UJICOBA
No Kode
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 UC - 007 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
2 UC - 009 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
3 UC - 010 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC - 013 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC - 011 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC - 027 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 UC - 017 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
8 UC - 036 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 UC - 030 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC - 001 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
11 UC - 015 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
12 UC - 002 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 UC - 003 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 UC - 021 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 UC - 006 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
16 UC - 008 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
17 UC - 011 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
18 UC - 033 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
19 UC - 033 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
20 UC - 005 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
21 UC - 024 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
22 UC - 025 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
23 UC - 014 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
24 UC - 019 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
134
25 UC - 029 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
26 UC - 012 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
27 UC - 016 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
28 UC - 026 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
29 UC - 034 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
30 UC - 037 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
31 UC - 031 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
32 UC - 032 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
33 UC - 004 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
34 UC - 020 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
35 UC - 018 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
36 UC - 022 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
37 UC - 023 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
38 UC - 038 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
∑ 28 11 32 19 28 15 22 27 31 33 28 17 30 26 26
P
B 33 11 36 18 29 21 20 28 31 34 36 18 36 28 23
JS 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
P 0.737 0.289 0.842 0.500 0.737 0.395 0.579 0.711 0.816 0.868 0.737 0.447 0.789 0.684 0.684
q 0.263 0.711 0.158 0.500 0.263 0.605 0.421 0.289 0.184 0.132 0.263 0.553 0.211 0.316 0.316
Kriteria mudah sukar Mudah sedang mudah sedang sedang mudah mudah mudah mudah sedang mudah sedang sedang
Da
ya
Bed
a
BA 19 7 19 11 18 10 10 18 18 17 19 11 18 17 13
JA 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
BB 9 4 13 8 10 5 12 9 13 16 9 6 12 9 13
JB 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
D 0.53 0.16 0.32 0.16 0.42 0.26 -0.11 0.47 0.26 0.05 0.53 0.26 0.32 0.42 0.00
Kriteria baik jelek Cukup jelek baik cukup jelek baik cukup jelek baik cukup cukup baik jelek
Va
lid
ita
s
r tabel 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
t tabel 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
135
∑X 28 11 32 19 28 15 22 27 31 33 28 17 30 26 26
∑XY 947 371 1046 610 916 514 675 902 994 1052 930 584 982 856 799
Mp 33.82 33.73 32.69 32.11 32.71 34.27 30.68 33.41 32.06 31.88 33.21 34.35 32.73 32.92 30.73
Mt 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
St 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
akar p/q 1.67 0.64 2.31 1.00 1.67 0.81 1.17 1.57 2.10 2.57 1.67 0.90 1.94 1.47 1.47
r p bis 0.68 0.25 0.55 0.15 0.41 0.38 -0.07 0.54 0.31 0.31 0.53 0.44 0.48 0.40 -0.08
r^2 0.4650 0.0631 0.3047 0.0233 0.1653 0.1463 0.0048 0.2938 0.0950 0.0932 0.2819 0.1916 0.2266 0.1627 0.0058
akar (n-2) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
akar (1-r) 0.564 0.865 0.669 0.921 0.770 0.786 1.034 0.677 0.832 0.833 0.685 0.750 0.724 0.772 1.037
t hitung 5.593 1.742 4.948 0.994 3.167 2.921 -0.402 4.806 2.223 2.198 4.651 3.502 3.946 3.133 -0.440
Kriteria Valid valid Valid
Tdk
Valid Valid Valid
Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tdk
Valid
Keterangan dipakai dipakai Dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang
Rel
iab
ilit
as k 50
M 31.0789
Vt 45.2639
r 11 0.7553 Reliabilitas tinggi
136
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
137
1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
36 22 31 18 31 19 27 27 24 33 26 30 16 28 15 28 19
36 25 35 24 36 17 31 25 23 36 35 36 17 28 14 26 19
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.947 0.579 0.816 0.474 0.816 0.500 0.711 0.711 0.632 0.868 0.684 0.789 0.421 0.737 0.395 0.737 0.500
0.053 0.421 0.184 0.526 0.184 0.500 0.289 0.289 0.368 0.132 0.316 0.211 0.579 0.263 0.605 0.263 0.500
mudah sedang mudah sedang mudah sedang mudah mudah sedang mudah Sedang mudah sedang mudah sedang mudah sedang
19 15 18 15 16 12 18 13 16 19 17 18 12 14 10 17 12
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
17 7 13 3 15 7 9 14 8 14 9 12 4 14 5 11 7
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.11 0.42 0.26 0.63 0.05 0.26 0.47 -0.05 0.42 0.26 0.42 0.32 0.42 0.00 0.26 0.32 0.26
jelek baik cukup baik jelek cukup baik jelek baik cukup baik cukup baik jelek cukup cukup cukup
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
36 22 31 18 31 19 27 27 24 33 26 30 16 28 15 28 19
1131 747 1001 632 978 637 899 832 794 1062 866 977 556 873 489 911 635
31.42 33.95 32.29 35.11 31.55 33.53 33.30 30.81 33.08 32.18 33.31 32.57 34.75 31.18 32.60 32.54 33.42
138
31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
4.24 1.17 2.10 0.95 2.10 1.00 1.57 1.57 1.31 2.57 1.47 1.94 0.85 1.67 0.81 1.67 1.00
0.21 0.50 0.38 0.57 0.15 0.36 0.52 -0.06 0.39 0.42 0.49 0.43 0.47 0.02 0.18 0.36 0.35
0.0453 0.2510 0.1435 0.3231 0.0215 0.1322 0.2664 0.0038 0.1521 0.1772 0.2376 0.1832 0.2164 0.0006 0.0333 0.1312 0.1211
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
0.887 0.706 0.788 0.657 0.924 0.798 0.696 1.030 0.781 0.761 0.716 0.756 0.731 0.988 0.904 0.799 0.807
1.440 4.256 2.884 5.191 0.953 2.735 4.453 -0.358 2.996 3.320 4.085 3.396 3.817 0.150 1.211 2.721 2.586
Tdk
Valid Valid Valid Valid
Tdk
Valid Valid Valid
Tdk
valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tdk
valid
Tdk
valid Valid Valid
dibuang dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai
139
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Xi Xi^2
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 41 1681
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 41 1681
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 41 1681
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 40 1600
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 40 1600
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 39 1521
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 39 1521
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 38 1444
0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 38 1444
0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 37 1369
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 37 1369
0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 35 1225
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 35 1225
1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 35 1225
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 34 1156
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 33 1089
0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 33 1089
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 33 1089
1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 32 1024
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 31 961
0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 30 900
0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 29 841
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 29 841
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 29 841
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 28 784
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 27 729
0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 27 729
140
0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 26 676
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 25 625
1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 24 576
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 24 576
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 23 529
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 23 529
0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 22 484
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 22 484
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 21 441
0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 20 400
0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 20 400
9 11 28 22 23 16 19 19 29 33 29 20 27 28 20 15 19 11 1181 38379
9 11 28 22 23 13 19 17 31 36 32 34 27 31 21 14 19 12
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.237 0.289 0.737 0.579 0.605 0.421 0.500 0.500 0.763 0.868 0.763 0.526 0.711 0.737 0.526 0.395 0.500 0.289
0.763 0.711 0.263 0.421 0.395 0.579 0.500 0.500 0.237 0.132 0.237 0.474 0.289 0.263 0.474 0.605 0.500 0.711
sukar sukar mudah sedang sedang sedang sedang sedang mudah mudah mudah sedang mudah mudah sedang sedang sedang sukar
5 6 16 10 14 9 10 10 17 19 17 12 14 19 11 6 12 8
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
4 5 12 12 9 7 9 9 12 14 12 8 13 9 9 9 7 3
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.05 0.05 0.21 -0.11 0.26 0.11 0.05 0.05 0.26 0.26 0.26 0.21 0.05 0.53 0.11 -0.16 0.26 0.26
jelek jelek cukup jelek cukup jelek jelek jelek cukup cukup cukup cukup jelek baik jelek jelek cukup cukup
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
9 11 28 22 23 16 19 19 29 33 29 20 27 28 20 15 19 11
275 341 894 683 759 515 586 603 948 1060 942 680 861 938 638 450 614 394
30.56 31.00 31.93 31.05 33.00 32.19 30.84 31.74 32.69 32.12 32.48 34.00 31.89 33.50 31.90 30.00 32.32 35.82
141
31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08 31.08
6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73 6.73
0.56 0.64 1.67 1.17 1.24 0.85 1.00 1.00 1.80 2.57 1.80 1.05 1.57 1.67 1.05 0.81 1.00 0.64
-0.04 -0.01 0.21 -0.01 0.35 0.14 -0.04 0.10 0.43 0.40 0.37 0.46 0.19 0.60 0.13 -0.13 0.18 0.45
0.0019 0.0001 0.0446 0.0000 0.1249 0.0197 0.0012 0.0096 0.1846 0.1583 0.1402 0.2093 0.0356 0.3624 0.0165 0.0168 0.0338 0.2020
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
1.021 1.004 0.888 1.003 0.804 0.927 1.017 0.950 0.755 0.776 0.791 0.737 0.901 0.631 0.933 1.063 0.903 0.742
-0.254 -0.045 1.427 -0.035 2.638 0.909 -0.208 0.617 3.413 3.076 2.840 3.727 1.256 5.725 0.827 -0.731 1.221 3.635
Tdk
Valid
Tdk
Valid
Tdk
Valid
Tdk
Valid Valid
Tdk
Valid
Tdk
Valid
Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid
Tdk
Valid Valid
Tdk
Valid
Tdk
Valid
Tdk
Valid Valid
dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai
142
143
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
Rumus:
Keterangan:
D = Daya beda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Kriteria
Interval D Kriteria
0,00 0,20 Jelek
0,21 0,40 Cukup
0,41 0,70 Baik
0,71 1,00 Baik Sekali
Negative Tidak baik, sebaiknya dibuang
Peritungan
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC - 007 1 1 UC - 005 1
2 UC - 009 1 2 UC - 024 1
3 UC - 010 1 3 UC - 025 0
4 UC - 013 1 4 UC - 014 1
5 UC - 011 1 5 UC - 019 1
6 UC - 027 1 6 UC - 029 1
7 UC - 017 1 7 UC - 012 0
8 UC - 036 1 8 UC - 016 1
9 UC - 030 1 9 UC - 026 1
10 UC - 001 1 10 UC - 034 0
11 UC - 015 1 11 UC - 037 0
12 UC - 002 1 12 UC - 031 0
13 UC - 003 1 13 UC - 032 1
14 UC - 021 1 14 UC - 004 1
15 UC - 006 1 15 UC - 020 0
16 UC - 008 1 16 UC - 018 0
17 UC - 011 1 17 UC - 022 0
18 UC - 033 1 18 UC - 023 0
19 UC - 033 1 19 UC - 038 0
Jumlah 19 Jumlah 9
A
A B
B
𝐷 9
9 9
9
𝐷 ,5
Berdasarkan kriteria soal no 1
mempunyai daya pembeda baik
Selanjutnya untuk analisis daya beda butir soal lain dihitung dengan cara yang sama
Lampiran 10
144
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria
Interval P Kriteria
0.00 0.30 Sukar
0.31 0.70 Sedang
0.70 1.00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal lain dihitung
dengan cara yang sama.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC – 007 1 1 UC - 005 1
2 UC – 009 1 2 UC - 024 1
3 UC – 010 1 3 UC - 025 0
4 UC – 013 1 4 UC - 014 1
5 UC – 011 1 5 UC - 019 1
6 UC – 027 1 6 UC - 029 1
7 UC – 017 1 7 UC - 012 0
8 UC – 036 1 8 UC - 016 1
9 UC – 030 1 9 UC - 026 1
10 UC – 001 1 10 UC - 034 0
11 UC – 015 1 11 UC - 037 0
12 UC – 002 1 12 UC - 031 0
13 UC – 003 1 13 UC - 032 1
14 UC - 021 1 14 UC - 004 1
15 UC - 006 1 15 UC - 020 0
16 UC - 008 1 16 UC - 018 0
17 UC - 011 1 17 UC - 022 0
18 UC - 033 1 18 UC - 023 0
19 UC - 033 1 19 UC - 038 0
Jumlah 19 Jumlah 9
P
𝑃 8
8
𝑃 ,7 7
Berdasarkan kriteria, soal no 1
mempunyai tingkat kesukaran yang
mudah
Lampiran 11
145
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN TES UJICOBA
Rumus KR-21:
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument (reliabilitas tes secara keseluruhan)
k = banyaknya butir soal
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Kriteria : Jika r11 > rtabel , maka tes tersebut dikatakan reliabel.
Besar nilai r Interpretasi
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40< r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Perhitungan
r11= [50
50 - 1] [1-
31,0789 (50 - 31,0789)
50 x 45,2639]
= 0,7553
Karena r11 > rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan jika dilihat
pada tabel interpretasi nilai r maka reliabilitasnya adalah tinggi.
r11= [k
k-1] [1-
M(k-M)
kVt]
Lampiran 12
146
PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN SOAL UJICOBA
Rumus
Keterangan:
rpbis = koefisien korelasi point biseral
Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt = rerata skor siswa total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
St = standar deviasi dari skor total
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:
thit =rp bis√N-2
√1-rp bis2
Jika t hitung > t tabeldengan dk = (n–2) maka butir soal valid.
(Sudjana, 2005: 380)
Kriteria
Butir Soal dikatakan valid, Jika r pbis > r tabel
Berikut perhitungan validitas soal butir no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
rpbis = ,8 , 8
,7 √
= , 5
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:
thit = , 5 √38-2
√1-( , ) = 5,593
Pada α = 5% dengan dk = n-2, diperoleh r tabel = 1,688 .
Berdasarkan kriteria yaitu r pbis > rtabel , maka soal no 1 merupakan soal yang valid.
rpbis =Mp Mt
St√
p
q
Lampiran 13
147
REKAPITULASI HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA
Nomor
Butir
Soal
Tingkat kesukaran Daya Pembeda Validitas
Relibilitas
Kriteria
Mudah Sedang Sukar Signifikan Tidak
Signifikan Valid Tidak Valid Dipakai Dibuang
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √
26 √ √ √ √ √
Lam
pira
n 1
4
148
27 √ √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √
31 √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √
33 √ √ √ √ √
34 √ √ √ √ √
35 √ √ √ √ √
36 √ √ √ √ √
37 √ √ √ √ √
38 √ √ √ √ √
39 √ √ √ √ √
40 √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √
42 √ √ √ √ √
43 √ √ √ √ √
44 √ √ √ √ √
45 √ √ √ √ √
46 √ √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √ √
49 √ √ √ √ √
50 √ √ √ √ √
JUMLAH 23 24 3 32 18 30 20 50 28 22
Keterangan:
Signifikan dengan kriteria : sangat baik, baik, dan cukup.
Tidak signifikan dengan kriteria: jelek dan sangat jelek.
149
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA N 14 Semarang
mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Alokasi waktu : 14 JP
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Karakter Kegiatan pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber/
Bahan/alat
4.1
Mendeskripsi
kan kekhasan
atom karbon
dalam
membentuk
senyawa
hidrokarbon
o Mengidentifikasi
atom C, H dan O
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Merancang dan melakukan
percobaan untuk
mengidentifikasi unsur C, H
dan O dalam senyawa karbon
dalam diskusi kelompok di
laboratorium
o Mengidentifikasi unsur
C, H dan O dalam
senyawa karbon
melalui percobaan.
Tugas Proyek
berupa produk
misalnya : lilin,
briket, balsam,
semir sepatu dll.
Tes Tertulis
Laporan tertulis
Penugasan
kelompok
4 x 45
menit
Sumber:
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Bahan:
o Kekhasan atom
karbon
o Dengan menggunakan
molymod atau power point
mendiskusikan kekhasan
atom karbon dalam diskusi
kelompok di kelas
o Mendeskripsikan
kekhasan atom karbon
dalam senyawa
karbon.
o Atom C primer,
sekunder, tertier
o Menentukan atom C primer,
sekunder, tertier, dan
o Membedakan atom
karbon primer,
Lam
pira
n 1
5
150
dan kuarterner kuarterner dalam diskusi
kelompok di kelas
sekunder, tertier dan
kuarterner.
LKS
Alat dan
bahan untuk
percobaan
Bahan Ajar.
4.2
Menggolong
kan senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
strukturnya
dan
hubungannya
dengan sifat
senyawa
o Alkana, alkena dan
alkuna
o Sifat fisik alkana,
alkena dan alkuna
o Isomer
o Reaksi senyawa
karbon
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Dengan menggunakan power
point dan video menentukan
jenis ikatan senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena
dan alkuna)
o latihan tata nama
o Menganalisa data titik didih
dan titik leleh senyawa
karbon dalam diskusi
kelompok
o Menentukan isomer senyawa
hidrokarbon melalui diskusi
kelompok
o Merumuskan reaksi
sederhana senyawa alkana,
alkena dan alkuna dalam
diskusi kelas.
o Mengelompokkan
senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan
ikatan
o Memberi nama
senyawa alkana,
alkena dan alkuna
o Menyimpulkan
hubungan titik didih
senyawa hidrokarbon
dengan massa molekul
relatifnya dan strutur
molekullnya.
o Menentukan isomer
struktur (kerangka,
posisi, dan fungsi atau
isomer geormtri (cis-
trans)
o Menuliskan reaksi
sederhana pada
senyawa alkana,
alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi,
Tugas Proyek
(misalnya
produk lilin
hias, balsem,
briket,
rhemason dll).
Tugas
kelompok
Power point
(presentasi)
4 x 45
menit
Sumber:
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Bahan:
LKS
LCD/komp
Bahan Ajar
Artikel
proyek
151
substitusi dan reaksi
eleiminasi)
4.3
Menjelaskan
proses
pembentukan
dan teknik
pemisahan
fraksi-fraksi
minyak bumi
serta
kegunaannya
o Minyak bumi
o Fraksi minyak
bumi
o Mutu bensin
o Dampak
pembakaran
bahan bakar
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Dalam keja kelompok
membahas tentang eksplorasi
minyak bumi, fraksi minyak
bumi, mutu bensin,
petrokimia, dan dampak hasil
pembakaran nahan bakar
o Presentasi hasil kerja
kelompok
o Mendeskripsikan
proses pembentukan
minyak bumi dan gas
alam
o Menjelaskan
komponan-komponen
utama penyusun
minyak bumi
o Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat
untuk menjelaskan
dasar dan teknik
pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi.
o Membedakan kualitas
bensin berdasarkan
bilangan oktannya.
o Menganalisis dampak
pembakaran bahan
bakar terhjadap
lingkungan.
Tugas
Kelompok
Power Point
(presentasi)
1 x 45
menit
Sumber :
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Internet
Bahan:
LKS
LCD/komp
uter
4.4
Menjelaskan
o Senyawa
hidrokarbon dalam
Aktif,
Jujur,
o Diskusi dalam kerja
kelompok untuk
o Mendeskripsikan
kegunaan dan
Tugas Proyek 4 x 45 Sumber:
152
Semarang, Februari 2015
Mengetahui
Guru Kimia SMAN 14 Semarang Guru Praktikan
Dra. Siti Nanik Pintosih A. Putri Yunita Septiyani
NIP. 19600821 198803 2 002 NIM. 4301411011
kegunaan
senyawa
hidrokarbon
dalam
kehidupan
sehari-hari
dalam bidang
pangan,
sandang,
perdagangan,
seni dan
estetika.
kehidupan sehari-
hari
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
mengidentifikasi kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam
bidang pangan, sandang,
papan dan dalam seni dan
estetika (untuk daerah
penghasil minyak bumi atau
yang memiliki industri
petokimia bisa diangkat
sebagai bahan diskusi)
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang pangan
o Mendeskripsikan
kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang sandang dan
papan
o Mendeskripsikan
kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang seni dan
estetika
Artikel
Tes Tertulis
Laporan tertulis
(Proyek)
menit Buku Kimia
Internet
Bahan:
LKS
LCD/
komputer
Artikel
Proyek
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 1
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Materi Pokok : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Mengidentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Tanya Jawab , Diskusi, Tugas
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Proyek
Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
Penentuan
a. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
c. Guru mengadakan pretestuntuk
mengetahui pengetahuan awal siswa
d. Guru menyampaikan model
pembelajaran Project Based
Learning yang akan digunakan
selama pembelajaran hidrokarbon.
60 Menit
Lampiran 16 Kelas Eksperimen
154
pertanyaan
mendasar
e. Guru menyampaikan bahwa siswa
diakhir pembelajaran harus
membuat proyek berkaitan dengan
materi hidrokarbon. (contoh: lilin
hias, balsam, biodiesel dari minyak
jarak, biodiesel dari etanol dari tebu,
minyak jagung, minyak kelapa
sawit, dll)
f. Guru melakukan apresepsi dengan
memberi contoh senyawa kimia
yang banyak di alam merupakan
senyawa karbon
g. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang dicapai.
h. Guru mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan materi
sebelumnya, yaitu konsep mol.
i. Guru membagi siswa menjadi 6
(enam) kelompok dan kelompok ini
tidak berubah sampai akhir
pembelajaran materi hidrokarbon.
Inti Menyusun
perencanaan proyek
(Kegiatan
Investigasi)
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji hasil
Eksplorasi
a. Siswa membaca literatur mengenai
kekhasan atom karbon dan atom C
primer, sekunder dan tertier
b. Guru menginstruksikan siswa untuk
duduk sesuai dengan kelompok.
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan kepada
masing – masing kelompok untuk
menyusun3 pertanyaansehubungan
dengan informasi yang mereka
dapat dari sumber
b. Guru menginstruksikan kepada
masing-masing kelompok bahwa
tugas tersebut dikumpulkan di akhir
pembelajaran
c. Siswa saling bertukar pertanyaan
dan mejawab pertanyaan dari siswa
lain dari selembar kertas
d. Perwakilan Siswa dari masing-
masing kelompok membacakan
jawabannya
e. Siswa dengan kritis memberi
tanggapan terhadap jawaban
temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan tanggapan
siswa
20 Menit
155
b. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
Penutup
Mengevaluasi
Pengalaman
a. Siswa menyimpulkan kekhasan
atom karbon
b. Guru menegaskan kembali
kesimpulan kesimpulan yang telah
disampaikan siswa
c. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mempelajari petunjuk
praktikum identifikasi unsur C, H ,
dan O untuk pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
10 menit
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
Ranah Afektif : Instrumen : - Lembar Observasi Afektif
Kelas Eksperimen
156
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 2
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Mengidentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Ekperimen/ Praktikum
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Proyek
Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
Penentuan
pertanyaan
mendasar
a. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
c. Guru melakukan apresepsi dengan
mengaitkan materi sebelumnya
tentang kekhasan atom karbon dan
jenis-jenis atom karbon primer,
sekunder, dan tersier.
d. Guru menyampaikan tujuan
praktikum yang akan dilakukan.
10 Menit
157
Inti Menyusun
perencanaan proyek
(Merancang,
Mengamati,
memecahkan masalah,
membuat keputusan)
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji hasil
Eksplorasi
a. Guru menginstruksikan siswa untuk
duduk sesuai dengan kelompok.
b. Guru menanyakan kesulitan siswa
setelah memahami petunjuk
praktikum untuk mengetahui cara
mengindentifikasi unsur C, H dan O
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan kepada
masing – masing kelompok untuk
menyusun langkah kerja dalam
percobaan berdasarkan pengetahuan
yang telah diperoleh setelah
membaca dari berbagai sumber
b. Siswa melakukan percobaan secara
mandiri dengan bimbingan guru.
c. Siswa mencatat data hasil
percobaan
d. Guru menginstruksikan kepada
masing-masing kelompok bahwa
hasil percobaan tersebut harus di
dikumpulkan dalam bentuk laporan
sementara di akhir pembelajaran.
e. Siswa secara kelompok berdiskusi
dan menganalisis hasil pengamatan
yang mereka peroleh selama
percobaan.
f. Perwakilan masing – masing
kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan mereka.
g. Siswa dengan kritis memberi
tanggapan saat diskusi.
Konfirmasi
a. Guru menanyakan hasil praktikum
yang telah dilakukan.
b. Siswa mempresentasikan hasil
pengamatan dan analisis percobaan.
c. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pengamatan dan
analisis yang dipresentasikan siswa
dan juga tanggapan siswa.
d. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan kembali
mengenai kesulitan praktikum yang
telah dilakukan
70 Menit
Penutup
a. Siswa menyimpulkan hasil
percobaan yang dilakukan.
b. Guru melakukan refleksi terhadap
10 menit
158
Mengevaluasi
Pengalaman
kesimpulan yang telah disampaikan
siswa.
c. Guru mengintruksikan siswa untuk
mengumpulkan laporan sementara.
d. Guru menyampaikan rencana
kegiatan pembelajaran pertemuan
selanjutnya dengan pemberian tugas
kepada siswa untuk membuat
proyek berupa power point untuk
senyawa karbon (alkana, alkena,
dan alkuna).
e. Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih giat mencari
informasi dari kegiatan belajar.
f. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
- LKS
I. PENILAIAN
1. Ranah Psikomotorik
Instrumen : - Lembar Observasi Psikomotorik
2. Ranah Kognitif
Instrumen : - Lembar Penilaian Laporan Sementara
LEMBAR KERJA SISWA
159
Menguji Adanya C, H , dan O
A. Tujuan
Menguji beberapa jenis senyawa karbon untuk menunjukkan adanya unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen.
B. Alat dan Bahan
Alat : tabung reaksi, pipa kaca, statif, klem, kapas, dan spirtus
Bahan : gula pasir, tepung beras, susu bubuk, kertas kobalt, air kapur, serbuk CuO,
dan larutan Ca(OH)2
C. Langkah Kerja
1. Menguji Unsur C
a. Isi tabung reaksi dengan gula pasir dan serbuk CuO !
b. Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang diberi pipa kaca yang dihubungkan
ke tabung reaksi lain yang berisi larutan Ca(OH)2
c. Panaskan tabung yang berisi gula pasir dan CuO! Amati perubahan yang
terjadi
d. Ulangi langkah a sampai c untuk bahan yang lain (tepung beras )
2. Menguji unsur H dan O
a Masukkan satu sendok teh gula pasir kering ke
dalam tabung reaksi kering dan tutup dengan
kapas!
b Panaskan perlahan- lahan sampai terlihat
embun pada dinding tabung!
c Keluarkan kapas dan ujilah embun pada
dinding tabung dengan kertas kobalt, Amati
perubahan warnanya!
D. Hasil kerja
No. Senyawa Karbon Hasil Pengamatan
Menguji Unsur C Menguji Unsur H dan O
160
1. Gula Pasir
2. Tepung beras
E. Permasalahan
1. Bagaimana membedakan suatu zat yang mengandung unsur C, H, dan O ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Mengapa larutan Ca(OH)2 dapat berubah menjadi keruh ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK
No Nama Siswa Skor yang diperoleh pada tiap aspek
Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8
NAMA ANGGOTA :
161
Pedoman kategori tiap aspek :
3,40 4,00 = sangat tinggi
2,80 3,40 = tinggi
2,20 2,80 = cukup
1,60 2,20 = kurang
1,00 1,60 = sangat kurang
Nilai =
Kriteria penilaian :
Sangat baik : 85% 100 %
Baik : 70% 85 %
Cukup :55% 70 %
Kurang : 40% 55 %
Sangat kurang : 25% 40 %
162
INSTRUMENT PENILAIAN LAPORAN
Menyajikan laporan hasil percobaan tentang menguji adanya unsur C, H dan O
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada) aspek:
1. Visual laporan
2. kelengkapan.
3. jawaban pertanyaan
Struktur laporan adalah sebagai berikut
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja ( menggunakan diagram alir atau gambar)
f. Data percobaan
g. Pembahasan
h. Jawaban pertanyaan
i. Kesimpulan
j. Referensi
Contoh Instrumen Laporan Praktik
No. Kriteria Predikat
1. Sesuai tujuan Baik, jika 3 terpenuhi 81-90
Cukup, jika 2 terpenuhi 71- 80
Kurang, jika 1 terpenuhi 61-70
Tdk ada yang memenuhi 50 - 60 2. Sesuai dengan data
3. Benar/sesuai teori
163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon/ alkana
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 3
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa
C. INDIKATOR
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
2. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
3. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul
relatifnya dan strutur molekulnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan.
2. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
3. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan
massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Alkana, alkena, dan alkuna
- Sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Tanya jawab, Diskusi (Presentasi), Tugas
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Proyek
Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam pembuka
sebelum pelajaran berlangsung.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
10 Menit
Kelas Eksperimen
164
Penentuan
pertanyaan
mendasar
c. Guru mengingatkan kembali materi
yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dengan
mengajukan pertanyaan
:“Bagaimana cara mengidentifikasi
unsur C, H dan O ?
d. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan ini
e. Guru mengingatkan tugas pada
pertemuan sebelumnya untuk
dikumpulkan.
Inti Menyusun
perencanaan
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji hasil
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan presentasi
mengenai alkana, alkena dan alkuna
beserta sifat fisik nya sebagai bahan
untuk membuat produk
(lilin,balsam, briket dll)
c. Siswa mempersiapkan pertanyaan
mengenai materi alkana, alkena,
dan alkuna serta sifat – sifat
fisiknya
Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan
berdasarkan pengetahuan yang telah
diperoleh setelah memperhatikan
presentasi teman.
b. Siswa berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan dari siswa lain saat
presentasi berlangsung.
c. Siswa dari perwakilan kelompok
dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasis diskusi.
b. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
70 Menit
Penutup
Mengevaluasi
Pengalaman
a. Siswa menyimpulkan materi dari
hasil presentasi
b. Guru melakukan refleksi terhadap
kesimpulan yang telah disampaikan
siswa.
c. Guru menginstruksikan kepada
siswa untuk mengumpulkan
langkah kerja proyek siswa
berkaitan dengan kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam
10 menit
165
kehidupan sehari–hari dari sumber
atau literatur
d. Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih giat mencari
informasi dari kegiatan belajar.
e. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
1. Penilaain Aktivitas Siswa
Insrumen : - Lembar Observasi Aktivitas
166
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 4
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa.
C. INDIKATOR
1. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri
(cis-trans)
2. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau
isomer geometri (cis-trans)
2. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eliminasi)
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : - Isomer
- Reaksi Senyawa hidrokarbon
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Diskusi, Latihan soal, Presentasi, Tugas
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kelas Eksperimen
167
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Proyek
Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
Penentuan pertanyaan
mendasar
a. Guru mengucapkan salam
pembuka untuk mengawali
pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin
c. Guru mengajukan pertanyaan
untuk mengingat kembali
materi sebelumnya : “Apa
perbedaan dari alkana, alkena
dan alkuna?”
d. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan ini
e. Guru meminta siswa agar
mengumpulkan langkah kerja
proyek yang mereka buat.
10 Menit
Inti
Menyusun
Perencanaan
(Kegiatan Investigasi)
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji Hasil
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai cara
menuliskan isomer- isomer
dan reaksi – reaksi senyawa
hidrokarbon.
b. Guru memberikan Lembar
Diskusi Siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok
dan Lembar Diskusi Siswa
tersebut dikumpulkan setelah
pertemuan ini
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok
mengerjakan LKS mengenai
isomer dan reaksi – reaksi
senyawa hidrokarbon yang
diberikan oleh guru, setiap
kelompok harus memahami
jawaban kelompoknya
b. Perwakilan dari masing-masing
kelompok menyampaikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
c. Kelompok lain dengan kritis
memberi tanggapan terhadap
jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan
tanggapan dari siswa
b. guru memberikan reward
70 Menit
168
kepada kelompok yang benar
dan tepat
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami
Penutup
Mengevalusai
Pengalaman
a. Siswa membuat kesimpulan
mengenai cara menulis isomer
dan reaksi senyawa
hidrokarbon.
b. Guru menegasan kembali
mengenai kesimpulan yang
dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan Lembar
Diskusi Siswa
d. Guru memberikan PR berupa
proyek dibuku catatan,
membuat isomer alkana,
alkena dan alkuna serta
menuliskan reaksi-reaksi
senyawa hidrokarbon.
e. Guru memberikan tugas
kepada siswa
untukmempelajari materi
mengenai minyak bumi dan
mempresentasikan contoh
kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
sehari – hari berkaitan dengan
proyek yang akan mereka buat
dipertemuan selanjutnya.
b. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucap salam.
10 menit
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), Alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
I. PENILAIAN
Ranah Kognitif : -Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Ranah Afektif : - Lembar Penilaian Afektif
LEMBAR DISKUSI SISWA
169
5. Tuliskan isomer dan nama senyawa dari Butena !
HIDROKARBON
KELOMPOK :
SOAL DISKUSI !
1. Pentana (C5H10) adalah senyawa alkana yang memiliki 3 isomer.
a) Gambarkan rumus struktur dari setiap isomer pentena dan tentukan nama setiap
isomer pentena !
2. Alkena dapat mengalami reaksi adisi. Tuliskan reaksi yang terjadi antara etena dan
propena dengan gas H2 !
3. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna senyawa CH4 dan C3H8 !
4. Berilah nama IUPAC senyawa – senyawa berikut !
KUNCI JAWABAN LDS
1. (n- pentana)
170
(iso pentana atau 2-metilbutana)
(neopentana atau 2,2-dimetilpropana)
2. CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
3. a. CH4 + 2O2CO2 + 2 H2O
b. C3H8+ 5O2 3CO2 + 4H2O
4. a. 2,3,3-trimetil butana
b. 4-metilhekana
c. 2,3-dimetil pentana
5. Inilah isomer dari butena :
171
TUGAS PROYEK SISWA
A. Pentunjuk
Kerjakan tugas proyek ini di kertas folio, berilah nama dan nomer absen, dan kelas.
Soal :
1. Buatlah semua isomer-isomer dari pentena (C5H10) secara sistematis !
2. Tuliskan rumus struktur semua isomer pentuna dan berilah nama tiap-tiap senyawa yang
terbentuk!
3. Sebutkan kegunaan alkana, alkena dan alkuna dalam kehidupan sehari-hari !
4. Bagaimana hubungan titik didih dan titik leleh alkana dengan semakin bertambahnya
massa atom relatif atau semakin bertambahnya jumlah atom C?
5. Tulislah satu reaksi dari masing-masing alkana, alkena dan alkuna!
172
PEDOMAN PENILAIAN PADA RANAH AFEKTIF
1. Aspek kehadiran siswa didalam kelas
Skor Indikator
4
3
2
1
Selalu hadir saat pelajaran kimia
Pernah 1 kali tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/ sakit)
Pernah 2 kali atau lebih tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/
sakit)
Lebih dari 3 kali tidak masuk tanpa keterangan
2. Aspek kejujuran
Skor Indikator
4
3
2
1
Tidak pernah bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
Kadang-kadang bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
Sering bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
Selalu bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
3. Aspek minat terhadap pembelajaran
Skor Indikator
4
3
2
1
Merasa senang dan antusias dan selalu bertanya saat pelajaran berlangsung
Siswa melakukan 2 kriteria di atas
Siswa hanya melakukan 1 kriteria di atas
Siswa tidak memenuhi kriteria di atas.
4. Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas
Skor Indikator
4
3
2
1
Mengerjakan tugas dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu.
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
Siswa mampu memenuhi 1 kriteria di atas
5. Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan tugas didepan kelas
Skor Indikator
4
3
2
1
Selalu mengerjakan di depan kelas atas kemauan sendiri.
Selalu mengerjakan di depan kelas tetapi atas perintah guru.
Jarang mengerjakan di depan kelas baik atas kemauan sendiri maupun atas
perintah guru.
Tidak pernah mengerjakan
6. Aspek menghargai pendapat orang lain
173
Skor Indikator
4
3
2
1
Memperhatikan dan tidak pernah menyela saat teman mengemukakan pendapat
serta tidak pernah menyalahkan pendapat teman.
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas
Siswa melakukan 1 kriteria di atas
7. Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
Skor Indikator
4
3
2
1
Siswa mampu bekerjasama dan menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya
Siswa mampu bekerjasama, tetapi tidak mampu menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya
Siswa tidak mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya tetapi secara individu
Siswa tidak mampu bekerjasama dan tidak mampu menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya.
8. Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara
Skor Indikator
4
3
2
1
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik kepada
guru dan teman
Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik hanya
kepada guru
Siswa berbicara dengan bahasa yang kurang sopan dan berperilaku kurang baik
kepada teman maupun guru
Siswa berbicara dengan bahasa yang kasar dan berperilaku buruk kepada teman
maupun guru.
174
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF
No Nama Siswa Skor yang diperoleh pada tiap aspek
Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8
Pedoman kategori tiap aspek :
3,40 4,00 = sangat tinggi
2,80 3,40 = tinggi
2,20 2,80 = cukup
1,60 2,20 = kurang
1,00 1,60 = sangat kurang
Nilai =
Kriteria penilaian :
Sangat baik : 85% 100 %
Baik : 70% 85 %
Cukup :55% 70 %
Kurang : 40% 55 %
Sangat kurang : 25% 40 %
175
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke – 5
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
2. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
6. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
2. Siswa dapat menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Siswa mampu membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Siswa mampu menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap
lingkungan.
6. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi: - Minyak Bumi
- Fraksi- fraksi minyak bumi.
- Mutu Bensin
- Dampak pembakaran
- Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.
Kelas Eksperimen
176
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Diskusi, Presentasi, tugas.
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Proyek
Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
Penentuan pertanyaan
mendasar
f. Guru mengawali pembelajaran
dengan salam.
g. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
h. Guru mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dengan
mengajukan pertanyaan isomer
dan reaksi-reaksi senyawa karbon.
i. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan ini
j. Guru menanyakan mengenai
sejauh mana pembuatan proyek
kelompok.
10
Menit
Inti
Menyusun
Perencanaan
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji Hasil
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan presentasi
teman mengenai proses
pembentukan minyak bumi dan
kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan proyek
siswa.
Elaborasi
d. Siswa mengajukan pertanyaan
berdasarkan pengetahuan yang
telah diperoleh setelah
memperhatikan presentasi teman.
e. Siswa berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan dari siswa
lain saat presentasi berlangsung.
f. Siswa dari perwakilan kelompok
dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan tanggapan
dari siswa
b. guru memberikan reward kepada
kelompok yang benar dan tepat
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
70
Menit
177
Penutup
Mengevalusai
Pengalaman
a. Siswa membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah
dipelajari.
b. Guru memberikan penegasan
kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mempresentasikan
proyek yang mereka buat
dipertemuan selanjutnya.
c. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam
10
menit
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD , Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
- LDS
I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
178
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke – 6
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon
dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
1. Pokok materi : Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Metode : Presentasi
2. Model : Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kelas Eksperimen
179
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Proyek
Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
Penentuan pertanyaan
mendasar
a. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin
c. Guru mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
dengan mengajukan
pertanyaan:“kegunaansenyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari?”
d. Guru mempersilahkan siswa
untuk memamerkan hasil
produk yang mereka buat.
e. Guru mempersilahkan siswa
mempresentasikan hasil
pembuatan proyek yang mereka
buat.
10 Menit
Inti
Penyajian Hasil
Proyek (Produk)
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji Hasil
Eksplorasi
a. Siswa memamerkan
produknya di meja masing -
masing kelompok.
b. Guru menginstruksikan proyek
dikumpulkan pada pertemuan
hari ini disertai laporan
produk.
Elaborasi
a. Siswa mempresentsikan
proyek yang telah mereka
buat.
b. Siswa memberi tanggapan dan
saran terhadap hasil karya
teman.
c. Kelompok lain dengan kritis
memberi tanggapan terhadap
jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi
terhadap jawaban dan
tanggapan dari siswa
b. guru memberikan reward
kepada kelompok yang paling
baik dalam pembuatan proyek
c. guru memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami
70 Menit
180
Penutup
Mengevalusai Hasil
Kerja
a. Siswa membuat kesimpulan
mengenai kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan
sehari – hari.
b. Guru memberikan penegasan
kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan
penilaian antar kelompok.
d. Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
mempersiapkan postest
dipertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam
10 menit
H. SUMBER BELAJAR
1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis
2. Sumber Pembelajaran :
- Bahan ajar
- Buku Pegangan Siswa
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
I. PENILAIAN
1. Penilaian Aktivitas Siswa
Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
2. Penilaian Produk
Instrumen : - Lembar Penilaian Produk
181
LEMBAR PENILAIAN PRODUK
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas/SMT :
No Tahapan Skor
1 2 3
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Langkah pembuatan produk
3 Tahap akhir (Hasil produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
4. Tahap Penyajian Produk
a. Menarik
b. Sistematis
Total Skor
Pedoman Penilaian :
Nilai =
x 100%
Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sangat Baik : 84 < x ≤ 100
Baik : 67 < x ≤ 84
Cukup : 50 < x ≤ 67
Kurang : 33 < x ≤ 50
RUBRIK PENILAIAN PRODUK
182
1. Perencanaan bahan :
Skor 3 : Jika bahan yang digunakan sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 2 : Jika bahan yang digunakan kurang sesuai dengan produk yang dibuat
Skor 1 : Jika bahan yang digunakan tidak sesuai dengan produk yang dibuat
2. Proses pembuatan :
Skor 3 : Jika sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 2 : Jika kurang sesuai dengan rancangan yang dibuat
Skor 1 : Jika tidak sesuai dengan rancangan yang dibuat
3. Hasil produk :
skor 3 : Jika produk kreatif dan inovatif
skor 2 : Jika produk kreatif tetapi kurang inovatif
skor 1 : Jika produk kurang kreatif dan kurang inovatif
4. Penyajian Produk
skor 3 : Jika penyajian produk menarik dan sistematis
skor 2 : Jika penyajian produk menarik dan kurang sistematis
skor 1 : Jika Penyajian produk kurang menarik dan kurang sistematis
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
183
No JENIS KEGIATAN INDIKATOR
PENGAMATAN KRITERIA SKOR
1. Visual Activities,
1. Memperhatikan
presentasi
Tidak memperhatikan
presentasi (Gaduh, asik
berbicara dengan teman)
Tidak
memperhatikan
1
Kurang memperhatikan
presentasi (melamun ketika
ditanya tidak bisa
menjawab)
Kurang
memperhatikan
2
Cukup memperhatikan
presentasi (Hanya melihat
saja tanpa melakukan
apapun)
Cukup
memperhatikan
3
Memperhatikan presentasi
(antusias, konsentrasi,
mencatat apa yang terjadi)
Sering
memperhatikan
4
2. Oral Activities,
1. Mengeluarkan
pendapat
2. Bertanya
3. Intrupsi dalam diskusi
4. Memeberikan saran
Tidak Aktif (tidak
melakukan apapun) Tidak Aktif
1
Kurang aktif (hanya
melakukan salah satu
diantara aktivitas tersebut)
Kurang aktif
2
Cukup Aktif ( minimal 2
aktivitas dari 4 aktivitas
tersebut)
Cukup aktif
3
Aktif (melakukan 4
aktivitas tersebut) Aktif
4
3. Listening Activities,
1. Mendengarkan
dengan baik apa yang
dikatakan guru
maupun ketika
temannya
berpendapat
Tdak mendengarkan
dengan baik (berbicara
sendiri dengan teman)
Tidak
mendengarkan
1
Kurang mendengarkan
(ketika ditanya tidak bisa
menjawab)
Kurang
mendengarkan
2
Cukup mendengarkan
(dapat menjawab
pertanyaan ketika ditanya)
Cukup
mendengarkan
3
Mendengarkan (dapat
mengulang kembali apa
yang disampaikan)
mendengarkan
4
4. Writing Activities,
1. Mencatat selama
kegiatan belajar
mengajar
Tidak mencatat apapun TIdak mencatat 1
Kurang mencatat (ketika
diperintah oleh guru saja) Kurang mencatat
2
Cukup mencatat (hal-hal
yang dianggapnya penting
saja)
Cukup mencatat
3
Aktif mencatat (sangat
detail apapun perubahan
yang terjadi sampai pada
kesimpulan serta rapi)
Aktif mencatat
4
5. Motor Activities, Tidak aktif (tidak Tidak aktif 1
184
1. Aktif melakukan
percobaan
2. Mengamati
3. Menganalisis hasil
percobaan yang
terjadi.
melakukan apapun)
Kurang aktif (hanya
melakukan salah satu dari 3
aktivitas tersebut)
Kurang Aktif
2
Cukup aktif ( melakukan
minimal 2 aktivitas
tersebut)
Cukup aktif
3
Aktif (melakukan semua
aktivitas tersebut) Aktif
4
6. Mental Activities,
1. Menanggapi
2. Memecahkan soal
3. Membuat keputusan
Tidak aktif (tidak
melakukan aktifitas
apapun)
Tidak AKtif
1
Kurang aktif (hanya
melakukan satu dari 4
aktifitas tersebut)
Kurang Aktif
2
Cukup aktif (hanya
melakukan minimal 2
aktivitas tersebut)
Cukup AKtif
3
Aktif (melakukan semua
aktifitas tersebut) Aktif
4
7. Emotinal Activities,
1. Menaruh minat dalam
proses belajar
2. Berani
menyampaikan hasil
didepan teman-teman
3. Terlihat senang dalam
proses belajar
mengajar
4. Semangat dalam
mengikuti pelajaran
Tidak Aktif Tidak aktif 1
Kurang aktif (hanya terlihat
senang saja) Kurang aktif
2
Cukup aktif (terlihat
senang dan berminat dalam
proses belajar –mengajar)
Cukup aktif
3
Sangat Aktif (melakukan
semuanya) Aktif
4
185
Kelas :
Ket : Berilah tanda checklist ( )pada setiap penilaian,
Semarang, 2015
Observer
( )
No Nama
Siswa
Jenis Aktifitas ∑
Skor I II III IV V VI VII
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah Total
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
186
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke - 7
A. POSTEST
Materi :
1. Pengertian Senyawa Hidrokarbon
2. Kekhasan atom karbon
3. Alkana, alkena dan alkuna
4. Sifat – sifat senyawa alkan, alkena dan alkuna
5. Isomer
6. Reaksi senyawa hidrokarbon
7. Kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
8. Komponen minyak Bumi
9. Mutu Bensin
10. Dampak Bahan Bakar
B. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif
Instrumen : - Lembar Kognitif untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Lembar Angket Tanggapan Siswa
Kelas Eksperimen
187
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA N 14 Semarang
mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Alokasi waktu : 14 JP
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Karakter Kegiatan pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber/
Bahan/alat
4.1
Mendeskripsi
kan kekhasan
atom karbon
dalam
membentuk
senyawa
hidrokarbon
o Mengidentifikasi
atom C, H dan O
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Merancang dan melakukan
percobaan untuk
mengidentifikasi unsur C, H
dan O dalam senyawa karbon
dalam diskusi kelompok di
laboratorium
o Mengidentifikasi unsur
C, H dan O dalam
senyawa karbon melalui
percobaan.
Tes Tertulis
Laporan
tertulis
Penugasan
kelompok
Sumber:
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Bahan:
o Kekhasan atom
karbon
o Dengan menggunakan
molymod atau power point
mendiskusikan kekhasan
atom karbon dalam diskusi
kelompok di kelas
o Mendeskripsikan
kekhasan atom karbon
dalam senyawa karbon.
o Atom C primer,
sekunder, tertier
o Menentukan atom C primer,
sekunder, tertier, dan
o Membedakan atom
karbon primer,
Lam
pira
n 1
7
188
dan kuarterner kuarterner dalam diskusi
kelompok di kelas
sekunder, tertier dan
kuarterner.
Alat dan
bahan untuk
percobaan
4.2
Menggolong
kan senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
strukturnya
dan
hubungannya
dengan sifat
senyawa
o Alkana, alkena dan
alkuna
o Sifat fisik alkana,
alkena dan alkuna
o Isomer
o Reaksi senyawa
karbon
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Dengan menggunakan power
point dan video menentukan
jenis ikatan senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena
dan alkuna)
o latihan tata nama
o Menganalisa data titik didih
dan titik leleh senyawa
karbon dalam diskusi
kelompok
o Menentukan isomer senyawa
hidrokarbon melalui diskusi
kelompok
o Merumuskan reaksi
sederhana senyawa alkana,
alkena dan alkuna dalam
diskusi kelas.
o Mengelompokkan
senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan
ikatan
o Memberi nama
senyawa alkana, alkena
dan alkuna
o Menyimpulkan
hubungan titik didih
senyawa hidrokarbon
dengan massa molekul
relatifnya dan strutur
molekullnya.
o Menentukan isomer
struktur (kerangka,
posisi, dan fungsi atau
isomer geormtri (cis-
trans)
o Menuliskan reaksi
sederhana pada
senyawa alkana, alkena
dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi,
substitusi dan reaksi
eleiminasi)
Tugas
kelompok
Power point
(presentasi)
4 x 45
menit
Sumber:
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Internet
Bahan:
LKS
LCD/komp
uter
189
4.3
Menjelaskan
proses
pembentukan
dan teknik
pemisahan
fraksi-fraksi
minyak bumi
serta
kegunaannya
o Minyak bumi
o Fraksi minyak
bumi
o Mutu bensin
o Dampak
pembakaran
bahan bakar
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Dalam keja kelompok
membahas tentang eksplorasi
minyak bumi, fraksi minyak
bumi, mutu bensin,
petrokimia, dan dampak hasil
pembakaran nahan bakar
o Presentasi hasil kerja
kelompok
o Mendeskripsikan
proses pembentukan
minyak bumi dan gas
alam
o Menjelaskan
komponan-komponen
utama penyusun
minyak bumi
o Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat
untuk menjelaskan
dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi.
o Membedakan kualitas
bensin berdasarkan
bilangan oktannya.
o Menganalisis dampak
pembakaran bahan
bakar terhjadap
lingkungan.
Tugas
Kelompok
Power Point
(presentasi)
2 x 45
menit
Sumber :
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Internet
Bahan:
LKS
LCD/komp
uter
190
Semarang, Februari 2015
Mengetahui
Guru Kimia SMAN 14 Semarang Guru Praktikan
Dra. Siti Nanik Pintosih A. Putri Yunita Septiyani
NIP. 19600821 198803 2 002 NIM. 4301411011
4.4
Menjelaskan
kegunaan
senyawa
hidrokarbon
dalam
kehidupan
sehari-hari
dalam bidang
pangan,
sandang,
perdagangan,
seni dan
estetika.
o Senyawa
hidrokarbon dalam
kehidupan sehari-
hari
Aktif,
Jujur,
Tanggung
jawab,
Kerjasama,
Rasa Ingin
tahu
o Diskusi dalam kerja
kelompok untuk
mengidentifikasi kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam
bidang pangan, sandang,
papan dan dalam seni dan
estetika (untuk daerah
penghasil minyak bumi atau
yang memiliki industri
petokimia bisa diangkat
sebagai bahan diskusi)
o Mendeskripsikan
kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang pangan
o Mendeskripsikan
kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang sandang dan
papan
o Mendeskripsikan
kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang seni dan estetika
Tes Tertulis
Laporan
tertulis
(Proyek)
Kuis
4 x 45
menit
Sumber:
Buku Kimia
SMA kelas
X semester
2 (penulis
Harnanto
dkk, Johari
dkk, Purba,
M)
Internet
Bahan:
LCD/komp
uter
191
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 14 x 45 menit ( 7 kali tatap muka)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon 4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa
4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
4.4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam
bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul
relatifnya dan strutur molekulnya.
7. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri
(cis-trans)
8. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi
oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
9. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam 10. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi 11. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 12. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 13. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. 14. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui
percobaan.
2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener.
4. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan.
5. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan
massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya.
7. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau
isomer geormtri (cis-trans)
Kelas Kontrol
Lampiran 18
192
8. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna
(reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
9. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam 10. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi 11. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 12. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 13. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. 14. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senywa hidrokarbon dalam
bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika.
E. MATERI PMEBELAJARAN
1. Materi Pokok : Hidrokarbon
2. Sub Materi : - Mengidendentifikasi unsur C, H dan O
- kekhasan atom karbon
- Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener
- Alkana, alkena, alkuna
- Sifat Fisik Senyawa alkana, alkena dan alkuna
- Isomer
- Reaksi senyawa hidrokarbon
- Minyak Bumi
- Fraksi –fraksi minyak bumi
- Mutu bensin
- Dampak pembakaran bahan bakar
- Kegunaan senyawa hidrokarbon
F. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Metode : Tanya Jawab, Diskusi
2. Model : Cooperative Learning
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
LCD, Komputer, Ilustrasi (gambar atau video pembelajaran), papan tulis
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
o Power point
o Lembar diskusi peserta didik
o Lembar penilaian
o Pentunjuk praktikum
o Alat dan bahan praktikum
3. Sumber Pembelajaran
- Bahan Ajar
- Buku pegangan siswa :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan
Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Erlangga
- Internet
H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
193
Pertemuan ke – 1 : 2 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru memberikan perkenalan dan salam pembuka.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengadakan
pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
c. Guru melakukan apresepsi dengan memberi contoh
senyawa kimia yang banyak di alam merupakan
senyawa karbon.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dicapai.
e. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi sebelumnya, yaitu konsep mol.
30 Menit
Inti Eksplorasi
a. Siswa membaca buku, lks maupun sumber lain
mengenai kekhasan atom karbon dan atom C
primer, sekunder dan tertier.
b. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan
guru.
c. Guru menjelaskan beberapa tentang kekhassan atom
karbon.
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
mencatat hal yang dianggap penting.
b. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan latihan
soal yang diberikan (elaborasi)
c. Guru membahas soal bersama-sama dengan siswa
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan
terhadap hasil pekerjaan siswa.
b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami
50 Menit
Penutup a. Siswa menyimpulkan kekhasan atom karbon
b. Guru menegaskan kembali kesimpulan yang telah
disampaikan siswa
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mempelajari petunjuk praktikum identifikasi unsur
C, H , dan O untuk pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
10 menit
Pertemuan ke-2 : 2 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka secara menyenangkan
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
c. Guru melakukan apresepsi dengan mengaitkan
materi sebelumnya tentang kekhasan atom karbon
10 Menit
194
dan jenis-jenis atom karbon primer, sekunder, dan
tersier.
d. Guru menyampaikan tujuan praktikum yang akan
dilakukan.
e. Guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok.
Inti Eksplorasi
a. Guru menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai
dengan kelompok.
b. Guru menanyakan kesulitan siswa setelah
memahami petunjuk praktikum untuk mengetahui
cara mengindentifikasi unsur C, H dan O
Elaborasi
a. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
menegenai langkah kerja secara umum.
b. Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru
c. Siswa mencatat data hasil percobaan
d. Guru menginstruksikan kepada masing-masing
kelompok bahwa hasil percobaan tersebut harus di
dikumpulkan dalam bentuk laporan sementara di
akhir pembelajaran.
e. Siswa secara kelompok berdiskusi dan
menganalisis hasil pengamatan yang mereka
peroleh selama percobaan.
f. Perwakilan masing – masing kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan mereka.
g. Siswa dengan kritis memberi tanggapan saat
diskusi.
Konfirmasi
a. Guru menanyakan hasil praktikum yang telah
dilakukan.
b. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan
analisis percobaan.
c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil
pengamatan dan analisis yang dipresentasikan
siswa dan juga tanggapan siswa.
d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan kembali mengenai kesulitan
praktikum yang telah dilakukan
70 Menit
Penutup a. Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang
dilakukan.
b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang
telah disampaikan siswa.
c. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan
laporan sementara.
d. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
pertemuan selanjutnya tentang struktur alkana,
alkena dan alkuna.
10 menit
195
e. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar
f. Guru menutup pertemuan dengan salam.
Pertemuan ke-3 : 2 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka untuk
mengawali pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai
c. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke materi
yang akan dipelajari
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan ini
10 Menit
Inti Eksplorasi
a. Siswa dengan rasa ingin tahu mengamati video yang
ditayangkan, guru memberikan bimbingan.
b. Siswa mengkaji literatur mengenai materi alkana,
alkena , dan alkuna dan sifat – sifat fisik alkana.
c. Guru memberikan pertanyaan , apa perbedaan dari
struktur alkana, alkena, dan alkuna?
Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh setelah
memperhatikan video pembelajaran.
b. Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan lembar
kerja siswa yang dibagikan guru
c. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi.
b.Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami.
70 Menit
Penutup a. Siswa menyimpulkan mengenai struktur alkana,
alkena dan alkuna
b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang
telah disampaikan siswa.
c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya mengenai isomer
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
lebih giat mencari informasi dari kegiatan belajar.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
10 menit
Pertemuan ke-4 : 2 x 45 menit
196
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan dengan salam
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan ini
d. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa, “ Apa yang kalian ketahui
tentang isomer?”
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
10 Menit
Inti Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
cara menuliskan isomer- isomer
b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok dan Lembar
Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah
pertemuan ini
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok mengerjakan LDS
mengenai isomer yang diberikan oleh guru, setiap
kelompok harus memahami jawaban kelompoknya
b. Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas
c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
dan tanggapan dari siswa
b. Guru memberikan reward kepada kelompok yang
benar dan tepat
c. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami
70 Menit
Penutup a. Siswa membuat kesimpulan mengenai cara
menulis isomer dan reaksi senyawa hidrokarbon.
b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa untuk
mengumpulkan Lembar Diskusi Siswa
d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi mengenai sifat alkana, alkena,
dan alkuna serta reaksi senyawa hidrokarbon.
e. Guru menutup pertemuan dengan salam.
10 menit
Pertemuan ke-5 : 2 x 45 menit
197
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan dengan salam
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan ini
d. Guru melakukan apersepsi mengenai sifa-sifat
senyawa alkana, alkena, dan alkuna.
10 Menit
Inti Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
sifat- sifat alkana, alkena dan alkuna serta reaksi
senyawa hidrokarbon.
b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok dan Lembar
Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah
pertemuan ini
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok mengerjakan LDS
mengenai sifat senyawa hidrokarbon dan reaksi
senyawa hidrokarbon yang diberikan oleh guru,
setiap kelompok harus memahami jawaban
kelompoknya
b. Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas
c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan
terhadap jawaban temannya
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
dan tanggapan dari siswa
b. guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami
70 Menit
Penutup a. Siswa membuat kesimpulan mengenai sifat senyawa
hidrokarbon dan reaksi senyawa hidrokarbon.
b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan
yang dibuat siswa
c. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan
Lembar Diskusi Siswa
d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat power point mengenai kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
e. Guru menutup pertemuan dengan salam.
10 menit
Pertemuan ke-6 : 2 x 45 menit
198
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran sdengan salam
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
c. Guru memberikan apersepsi mengenai kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan secara
umum.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan ini
e. Guru mempersilahkan siswa untuk memperiapkan
presentasi kelompok
10 Menit
Inti Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan presentasi teman mengenai
Proses pembentukan minyak bumi dan kegunaan
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
b. Elaborasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh setelah
memperhatikan presentasi teman.
b. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dari
siswa lain saat presentasi berlangsung.
c. Siswa dari perwakilan kelompok dengan kritis
memberi tanggapan terhadap jawaban temannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
dan tanggapan dari siswa
b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami.
70 Menit
Penutup a. Siswa membuat kesimpulan mengenai
pembentukan dan fraksi –fraksi minyak bumi dan
kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
sehari – hari.
b. Guru memberikan penegasan kembali mengenai
kesimpulan yang dibuat siswa
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mempersiapkan posttest di pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
salam
10 menit
Pertemuan ke- 7 ( POSTTEST) : 2 x 45 menit
I. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif : - Lembar Penilaian Laporan sementara.
2. Ranah Afektif : - Lembar Observasi Afektif.
3. Ranah Psikomotorik : - Lembar Observasi Psikomotorik
4.Lembar Observasi Aktivitas
199
Kisi-kisi Soal Pre-Test
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia/ Hidrokarbon
Kelas/ Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon.
3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
perdagangan, seni dan estetika.
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan Jenjang Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
senyawa karbon melalui percobaan Identifikasi atom C, H, dan O 5C 1
2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
karbon Kekhasan atom karbon 1C, 4B 2
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan
kuartener.
Atom C primer, sekunder , tersier
dan kuartener 24B, 6C 2
4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
Rumus struktur dan deret
homolog hidrokarbon 11B
16D, 2B 3
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna Tata nama alkana, alkena dan
alkuna 3D, 20D 7A 3
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa Sifat-sifat fisik alkana, alkena, 8A, 10C 9D 25E 4
Lam
pira
n 1
9
200
Semarang, Februari 2015
Mengetahui
Guru Kimia SMAN 14 Semarang Guru Praktikan
Dra. Siti Nanik Pintosih A. Putri Yunita Septiyani
NIP. 19600821 198803 2 002 NIM. 4301411011
hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan
strukturnya
alkuna
7. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans) Isomer 19D, 18E 22C, 3
8.
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Reaksi senyawa hidrokarbon 21E 14C 2
9
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
Minyak bumi 15C, 23C 13A 3
10. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan. 12E,17B 2
Jumlah 4 9 8 4 25
Presentase soal 16 % 36 % 32 % 16 % 100%
201
X X X
LEMBAR SOAL PRETES
Mata Pelajaran : Kimia
Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 60 menit
PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 25 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggapbenar.
Contoh : A B C D E diganti A B C D E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah ….
A. Karbon melimpah di kulit bumi
B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi
C. Dapat membentuk rantai atom karbon
D. Titik didih karbon sangat tinggi
E. Karbon sangat reaktif
2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
3. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon ….
A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh
B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
4. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
Lampiran 20
202
C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena
D. Mempunyai ikatan rangkap dua
E. Mempunyai ikatan rangkap tiga
5. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
Perbedaan yang benar antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
6. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Jumlah Atom C sekunder pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah
A. 1 D. 4
B. 2 5. 5
C. 3
7. Perhatikan rumus struktur berikut.
Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah ….
A. 2,2,3-trimetilpentana
B. 3,4,4-trimetilpentana
C. 2,3-dimetilheksana
D. 3,4-dimetilpentana
E. 2,2-dimetilheksana
8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah ....
A. metana D. nonana
B. etana E. dekana
C. propana
9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :
adalah….
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena D. 2,5-dimetil-2-heptena
Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik
1. Jumlahnya sedikit
2. Titik didih dan titik leleh tinggi
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen
4. Terdapat bukan pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya mudah menghasilkan
arus listrik
1. Jumlahnya banyak
2. Titik didih dan titik leleh rendah
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion
4. Terdapat pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus
listrik
203
B. 2-metil-5-etil-2-heksena E. 3,6-dimetil-5-heptena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
10. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus
senyawa itu adalah ….
A. CH2 D. C2H2
B. C2H4 E. C3H3
C. C3H6
11. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali ….
A. Sifat kimia yang mirip
B. Persen komponen sama
C. Rumus umum sama
D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih
E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14
12. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pelarutan
C. Pengempaan atau pengepresan
13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Petroleum eter
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka
urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
14. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa CH3 – CH2– O – CH2 – CH2
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-eliminasi-adisi
D. Subtitusi-adisi-eliminasi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
15. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-hepatana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 20 : 80 D. 80 : 100
B. 20 : 100 E. 100 : 20
C. 80 : 20
204
16. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ….
A. 3,5-dimetilheptana
B. 3,5-dimetil-1-heptena
C. 3,5-dimetil-2-heptena
D. 3,5-dimetil-3-heptena
E. 3,5-dimetil-4-heptena
17. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai
alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis
….
D. Alkuna D. Alkohol
A. Alkana E. Sikloalkana
B. Alkena
18. Perhatikan rumus struktur berikut :
Zat yang merupakan isomer adalah ….
A. I dan II D. II dan III
B. I dan III E. III dan IV
C. I dan IV
19. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa ….
A. Alkana D. Alkena
B. Alkuna E. Alkohol
C. Sikloalkana
20. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
205
21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Alkilasi
B. Blending E. Cracking
C. Penambahan TEL
24. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
Senyawa kimia diatas mempunyai …..
A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener
B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener
D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
25. Perhatikan senyawa di bawah ini !
1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4
SELAMAT MENGERJAKAN
206
KUNCI JAWABAN PRE-TEST
1. C
2. B
3. D
4. B
5. C
6. C
7. A
8. A
9. D
10. C
11. B
12. E
13. A
14. C
15. C
16. D
17. B
18. E
19. D
20. D
21. E
22. C
23. C
24. B
25. A
Lampiran 21
207
DATA NILAI PRE-TEST ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Kelompok Eksperimen (X-1) Kelompok Kontrol (X-2)
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-001 28 1 K-001 56
2 E-002 40 2 K-002 48
3 E-003 24 3 K-003 36
4 E-004 40 4 K-004 40
5 E-005 32 5 K-005 52
6 E-006 56 6 K-006 44
7 E-007 44 7 K-007 56
8 E-008 44 8 K-008 52
9 E-009 44 9 K-009 36
10 E-010 48 10 K-010 36
11 E-011 44 11 K-011 36
12 E-012 48 12 K-012 52
13 E-013 36 13 K-013 36
14 E-014 36 14 K-014 48
15 E-015 44 15 K-015 36
16 E-016 36 16 K-016 48
17 E-017 32 17 K-017 48
18 E-018 44 18 K-018 56
19 E-019 48 19 K-019 44
20 E-020 48 20 K-020 44
21 E-021 48 21 K-021 32
22 E-022 44 22 K-022 36
23 E-023 40 23 K-023 52
24 E-024 52 24 K-024 40
25 E-025 40 25 K-025 28
26 E-026 56 26 K-026 32
27 E-027 44 27 K-027 32
28 E-028 32 28 K-028 44
29 E-029 48 29 K-029 40
30 E-030 48 30 K-030 28
31 E-031 40 31 K-031 32
32 E-032 24 32 K-032 28
33 E-033 40 33 K-033 44
34 E-034 48 34 K-034 36
35 E-035 52
36 E-036 28
∑ 1500 ∑ 1408
Ni 35 ni 34
42.8571 41.4118
Nilai max 56 Nilai max 56
Nilai min 24 Nilai min 28
s2 8.2462 s
2 8.5780
S 2.8716 s 2.9288
Lampiran 22
208
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS PRE-TEST
KELAS EKSPERIMEN (X-1)
Hipotesis
Ho = Data populasi yang berdistribusi normal
Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 56 Panjang kelas = 5
Nilai minimal = 24 Rata-rata ( ) = 42.33
Rentang = 32 s = 8.50
Banyak kelas = 6 n = 36
No Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas kelas
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 24 - 29 23.5 -2.21 0.4864 0.0519 1.8165 4 2.6246
2 30 - 35 29.5 -1.51 0.4345 0.1464 5.124 3 0.8804
3 36 - 41 35.5 -0.80 0.2881 0.2483 8.6905 9 0.0110
4 42 - 47 41.5 -0.10 0.0398 0.1893 6.6255 8 0.2851
5 48 - 53 47.5 0.61 0.2291 0.1758 6.1530 10 2.4052
6 54 - 59 53.5 1.31 0.4049 0.0734 2.569 2 0.1260
59.5 2.02 0.4783
6.3325
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81 6,3325
Lampiran 23
209
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS PRE-TEST
KELAS KONTROL (X-2)
Hipotesis
Ho = Data populasi yang berdistribusi normal
Ha = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 56 Panjang kelas = 4
Nilai minimal = 28 Rata-rata ( ) = 41.18
Rentang = 28 s = 8.62
Banyak kelas = 6 n = 34
No Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas kelas
Peluang
untuk Z
|luas
kelas| Ei Oi
( )
1 28 - 32 27.5 -1.59 0.4441 0.1003 3.4102 7 3.7789
2 33 - 37 32.5 -1.01 0.3438 0.1774 6.0316 8 0.6424
3 38 - 42 37.5 -0.43 0.1664 0.1068 3.6312 3 0.1097
4 43 - 47 42.5 0.15 0.0596 0.2077 7.0618 5 0.6020
5 48 - 52 47.5 0.73 0.2673 0.1376 4.6784 8 2.3583
6 53 - 57 52.5 1.31 0.4049 0.0657 2.2338 3 0.2628
57.5 1.89 0.4706
7.7540
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81 7,7540
210
ANALISIS KESAMAAN VARIANS (ANAVA 1 Jalan)
Hipotesis
Ho : : rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara signifikan
Ha : : rata-rata hasil belajar populasi berbeda secara signifikan
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan adalah:
Kriteria yang digunakan
Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95 (α =
0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel
Pengujian Hipotesis
Sumber variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 428970 428970
0.947 Antar kelompok 3 310.94 103.646
Dalam Kelompok 140 15320.06 109.429
Harga varians (S)
( 8 7 9 8 )
897
897 ,9
9 5
= 444601 – 428970 – 310,94 = 15320.06
,
= 103,646
,
= 109,429
Harga F hitung
,
9, 9 ,9 7
Untuk α = 5% dengan dk pembilang 3 dan penyebut dk penyebut = (ni – 1) adalah 140
diperoleh F = 2,66
Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima dimana rata-rata hasil belajar populasi tidak
berbeda secara signifikan
Lampiran 24
211
Kisi-kisi Soal Post-Test
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia/ Hidrokarbon
Kelas/ Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon.
3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
perdagangan, seni dan estetika.
No. Tujuan/ Indikator Sub Pokok Bahasan Jenjang Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam
senyawa karbon melalui percobaan Identifikasi atom C, H, dan O 11C 1
2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa
karbon Kekhasan atom karbon 1E, 3C 2
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan
kuartener.
Atom C primer, sekunder , tersier
dan kuartener 15B, 2B, 6A 3
4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
Rumus struktur dan deret
homolog hidrokarbon 5C
16D, 2
5. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna Tata nama alkana, alkena dan
alkuna 4A, 20D 7A 3
6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa
hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan
Sifat-sifat fisik alkana, alkena,
alkuna 8E, 10B 9C 25E 4
Lam
pira
n 2
5
212
strukturnya
7. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
fungsi) dan isomer geometri (cis, trans) Isomer 19C, 18E 22C, 3
8.
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa
alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi)
Reaksi senyawa hidrokarbon 21E 14D 2
9
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
Minyak bumi 24B, 23D 13A 3
10. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan. 12E,17B 2
Jumlah 4 9 8 4 25
Presentase soal 16 % 36 % 32 % 16 % 100%
213
X X X
LEMBAR SOAL POST-TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Sat. Pendidikan : SMA
Kelas / Program : X (Sepuluh)
Waktu : 60 menit
PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal.
3. Jumlah soal 25 butir
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai
jawaban yang anda anggap benar.
5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda
(=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap
benar.
Contoh : A B C D E diganti A B C D E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas.
7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal
kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar!
1. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali .....
A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil
C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain
2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon …
A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O
B. CH4 dan C3H6 E. CH2 dan CO2
C. C2H4 dan C16H12O6
3. Hidrokarbon alifatis adalah hidrokarbon yang …
A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang)
B. Mempunyai rantai tertutup
C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena
D. Mempunyai ikatan rangkap dua
E. Mempunyai ikatan rangkap tiga
4. Senyawa Alkena termasuk hidrokarbon ….
Lampiran 26
214
A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh
B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3
C. Alifatis, tak jenuh
5. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah ….
A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C4H10
B. C3H8 dan C4H8 E. C3H6 dan C5H12
C. C3H8 dan C5H12
6. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Jumlah Atom C tersier pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
7. Perhatikan rumus struktur berikut.
Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah ….
A. 2,2,3-trimetilpentana
B. 3,4,4-trimetilpentana
C. 2,3-dimetilheksana
D. 3,4-dimetilpentana
E. 2,2-dimetilheksana
8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah ....
A. metana D. heksana
B. etana E. heptana
C. propana
9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :
adalah….
A. 3-etil-5-metil-1-butena D. 3,5-dietil-2-heksena
B. 5-metil-3-etil-2-heksena E. 2,4-dietil-5-heksana
C. 3-etil-5-metil-1-heptena
10. Rumus senyawa berikut yang tergolong alkuna adalah ....
A. CH4 D. C2H4
B. C2H2 E. C3H8
C. C3H6
11. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
215
Perbedaan yang tepat antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
12. Yang merupakan tahapan pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . .
A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan
B. Penambahan perekat E. Pelarutan
C. Pengempaan atau pengepresan
13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut :
1. Kerosin
2. Bensin
3. Solar
4. Parafin (lilin)
5. Bitumen (Aspal)
Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah ke titik
didih paling tinggi maka urutan yang benar adalah ….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
14. Ketiga reaksi berikut :
1) CH3 – CH2 – CH3 + Cl-Cl CH3 – CH2–Cl + HCl
2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O
3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3
Berturut-turut merupakan reaksi ….
A. Adisi-substitusi-eliminasi
B. Adisi-eliminasi-subtitusi
C. Subtitusi-adisi-eliminasi
D. Subtitusi-eliminasi-adisi
E. Eliminasi-subtutisi-adisi
15. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
Senyawa kimia diatas mempunyai …..
A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener
B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik
1. Jumlahnya sedikit
2. Titik didih dan titik leleh tinggi
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen
4. Terdapat bukan pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya mudah menghasilkan
arus listrik
1. Jumlahnya banyak
2. Titik didih dan titik leleh rendah
3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion
4. Terdapat pada makhluk hidup
5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus
listrik
216
C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener
D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
16. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ….
A. 3,5-dimetilheptana D. 3,5-dimetil-3-heptena
B. 3,5-dimetil-1-heptena E. 3,5-dimetil-4-heptena
C. 3,5-dimetil-2-heptena
17. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai
alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis
….
A. Alkuna D. Alkohol
B. Alkana E. Sikloalkana
C. Alkena
18. Perhatikan rumus struktur berikut :
Zat yang merupakan isomer adalah ….
A. I dan II D. II dan III
B. I dan III E. III dan IV
C. I dan IV
19. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa ….
A. Alkana D. Sikloalkana
B. Alkuna E. Alkohol
C. Alkena
20. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 3–metil–4–heptuna
D. 5-metil-3-heptuna
217
E. 3,6–dimetil–4–heptuna
21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen
klorida tergolong reaksi ….
A. adisi D. dehidrasi
B. eliminasi E. subtitusi
C. polimerisasi
22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... .
A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena
B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena
C. 2,3-dimetil-1-butena
23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah ….
A. Reforming D. Penambahan TEL/MTBE
B. Alkilasi E. Cracking
C. Blending
24. Bensin premium mempunyai nilai oktan 82. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada
bensin tersebut adalah ….
A. 18 : 82 D. 82 : 100
B. 82 : 18 E. 100 : 18
C. 18 : 100
25. Perhatikan senyawa di bawah ini !
1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana
2. 2-metil propana 5. heptana
3. 2-metil butana
Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah ….
A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4
B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5
C. 1,5,2,3,4
SELAMAT MENGERJAKAN
218
KUNCI JAWABAN POST-TEST
1. E
2. B
3. A
4. C
5. C
6. A
7. A
8. E
9. C
10. B
11. C
12. E
13. A
14. D
15. B
16. D
17. B
18. E
19. C
20. D
21. E
22. C
23. D
24. B
25. E
Lampiran 27
219
DATA NILAI POST-TEST SISWA
Kelompok Eksperimen (X-1) Kelompok Kontrol (X-2)
No Kode Nilai T/TT No Kode Nilai T/TT
1 E-001 84 Tuntas 1 K-001 72 Tidak tuntas
2 E-002 76 Tuntas 2 K-002 64 Tidak tuntas
3 E-003 56 Tidak tuntas 3 K-003 76 Tuntas
4 E-004 76 Tuntas 4 K-004 72 Tidak tuntas
5 E-005 76 Tuntas 5 K-005 92 Tuntas
6 E-006 80 Tuntas 6 K-006 56 Tidak tuntas
7 E-007 76 Tuntas 7 K-007 56 Tidak tuntas
8 E-008 60 Tidak tuntas 8 K-008 80 Tuntas
9 E-009 56 Tidak tuntas 9 K-009 68 Tidak tuntas
10 E-010 60 Tidak tuntas 10 K-010 60 Tidak tuntas
11 E-011 84 Tuntas 11 K-011 68 Tidak tuntas
12 E-012 92 Tuntas 12 K-012 68 Tidak tuntas
13 E-013 84 Tuntas 13 K-013 76 Tuntas
14 E-014 88 Tuntas 14 K-014 92 Tuntas
15 E-015 80 Tuntas 15 K-015 76 Tuntas
16 E-016 84 Tuntas 16 K-016 76 Tuntas
17 E-017 72 Tidak tuntas 17 K-017 96 Tuntas
18 E-018 80 Tuntas 18 K-018 88 Tuntas
19 E-019 96 Tuntas 19 K-019 92 Tuntas
20 E-020 72 Tidak tuntas 20 K-020 72 Tidak tuntas
21 E-021 76 Tuntas 21 K-021 84 Tuntas
22 E-022 76 Tuntas 22 K-022 80 Tuntas
23 E-023 64 Tidak tuntas 23 K-023 88 Tuntas
24 E-024 68 Tidak tuntas 24 K-024 72 Tidak tuntas
25 E-025 76 Tuntas 25 K-025 88 Tuntas
26 E-026 88 Tuntas 26 K-026 72 Tidak tuntas
27 E-027 88 Tuntas 27 K-027 72 Tidak tuntas
28 E-028 84 Tuntas 28 K-028 72 Tidak tuntas
29 E-029 72 Tidak tuntas 29 K-029 64 Tidak tuntas
30 E-030 88 Tuntas 30 K-030 56 Tidak tuntas
31 E-031 72 Tidak tuntas 31 K-031 84 Tuntas
32 E-032 92 Tuntas 32 K-032 68 Tidak tuntas
33 E-033 80 Tuntas 33 K-033 80 Tuntas
34 E-034 80 Tuntas 34 K-034 80 Tuntas
35 E-035 76 Tuntas
36 E-036 80 Tuntas
∑ 2788 ∑ 2560
Ni 36 Ni 34
77.4444 75.2941
Max 96 Max 96
Min 56 Min 56
s2 9.7584 s
2 10.8531
S 3.1238 S 3.2944
Lampiran 28
220
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS POST-TEST
KELAS EKSPERIMEN (X-1)
Hipotesis
Ho = Data yang berdistribusi normal
Ha = Data yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96 Panjang kelas = 6
Nilai minimal = 52 Rata-rata ( ) = 77.47
Rentang = 40 s = 10.60
Banyak kelas = 6 n = 36
No Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas kelas
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 56 - 62 55.5 -2.18 0.4854 0.0535 1.926 4 2.2334
2 63 - 69 62.5 -1.49 0.4319 0.1467 5.2812 2 2.0386
3 70 - 76 69.5 -0.79 0.2852 0.2454 8.8344 12 1.1343
4 77 - 83 76.5 -0.10 0.0398 0.1860 6.696 6 0.0723
5 84 - 90 83.5 0.60 0.2258 0.1757 6.3252 9 1.1311
6 91 -97 90.5 1.29 0.4015 0.0691 2.4876 3 0.1055
96.5 1.89 0.4706
χ 6.7153
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81 6.7153
Lampiran 29
221
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
UJI NORMALITAS POST-TEST
KELAS KONTROL (X-2)
Hipotesis
Ho = Data yang berdistribusi normal
Ha = Data yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96 Panjang kelas = 6
Nilai minimal = 56 Rata-rata ( ) = 76.09
Rentang = 40 s = 10.79
Banyak kelas = 6 n = 34
No Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas kelas
Peluang
untuk Z |luas kelas| Ei Oi
( )
1 56 - 62 55.5 -1.91 0.4719 0.0757 2.5738 4 0.7903
2 63 - 69 62.5 -1.26 0.3962 0.1671 5.6814 5 0.0817
3 70 - 76 69.5 -0.61 0.2291 0.2131 7.2454 11 1.9457
4 77 - 83 76.5 0.04 0.0160 0.2389 8.1226 4 2.0924
5 84 - 90 83.5 0.69 0.2549 0.1550 5.27 6 0.1011
6 91 -97 90.5 1.34 0.4099 0.0607 2.0638 4 1.8165
96.5 1.89 0.4706
6.8277
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh = 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81 6.8277
222
Dimana,
𝑟 ∑ 𝑥𝑦
(∑𝑥 𝑦 )
Daerah
penerimaan
UJI PERBEDAAN DUA RATARATA (UJI 1 PIHAK KANAN) DATA
AKTIVITAS SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho :
Ha :
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
n
s
n
sns
ns
xx
r
t
2
2
1
1
2
2
1
2
21
221
___
__
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh :
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 3160 2768
87,7778 81,3971
Varians (s2) 28,6635 36,6936
Stanart deviasi (s) 5,3538 6,0575
Berdasarkan rumus uji di atas diperoleh:
9
, ,87 , 7
87,7778 8 , 97
√ ,
,
, 7 (
,
) (
,
)
, 7
pada α = 5% dengan dk = 36+34-2 = 68 diperoleh t(0,95)(68) = 1,668
Lampiran 30
223
Daerah
penerimaan
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
1,668 11,2317
224
Dimana,
𝑟 ∑ 𝑥𝑦
(∑𝑥 𝑦 )
Daerah
penerimaan
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI 1 PIHAK KANAN) DATA
POST -TEST SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho :
Ha :
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
n
s
n
sns
ns
xx
r
t
2
2
1
1
2
2
1
2
21
221
___
__
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh :
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 2788 2560
77,4444 75,2941
Varians (s2) 95,225 117,790
Stanart deviasi (s) 9,7584 10,8531
Berdasarkan rumus uji di atas diperoleh:
57
88 9 5 , 7
77, 75, 9
√ ,
,
, 7 (
,
) (
,
)
, 7
pada α = 5% dengan dk = 36+34-2 = 68 diperoleh t(0,95)(68) = 1,668
Lampiran 31
225
Daerah
penerimaan
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
1,668 3,2674
226
UJI GAIN <g> PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
RATA -RATA KELAS
EKSPERIMEN
KELAS
KONTROL
PRE TEST 42,8571 41,4118
POST TEST 77,4444 75,2491
Kriteria uji <g> : g ≥ 0,7 ( tinggi)
0,3 ≤ g ≤ 0,7 (sedang)
g < 0,3 (rendah)
Kelas Eksperimen
S
SS
pre
prepost
g
%100
77, ,857
,857
<g> = 0,61 (sedang)
Kelas Kontrol
S
SS
pre
prepost
g
%100
75, 9 , 8
, 8
<g> = 0,57 (sedang)
Lampiran 32
227
UJI GAIN <g> PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
RATA –RATA KELAS
EKSPERIMEN
KELAS
KONTROL
PRE TEST 66,27 66,44
POST TEST 87,5 81,4
Kriteria uji <g> : g ≥ 0,7 ( tinggi)
0,3 ≤ g ≤ 0,7 (sedang)
g < 0,3 (rendah)
Kelas Eksperimen
S
SS
pre
prepost
g
%100
87,5 , 7
, 7
<g> = 0,64 (sedang)
Kelas Kontrol
S
SS
pre
prepost
g
%100
8 , ,
8 ,
<g> = 0,45 (sedang)
Lampiran 33
228
Lam
pira
n 3
4 REKAPITULASI DATA RANAH AFEKTIF KELAS EKPERIMEN
No Kode
Siswa
OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 E - 001 4 3 3 3 3 4 4 3 27 4 3 3 3 3 4 4 3 27 4 2 3 2 3 4 3 3 24 78 82 Baik
2 E - 002 4 4 4 3 4 4 3 4 30 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 89 93 Sangat baik
3 E - 003 2 3 4 3 3 4 3 4 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 2 3 3 3 3 3 3 4 24 75 78 Baik
4 E - 004 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4 3 3 3 4 3 4 4 28 86 90 Sangat baik
5 E - 005 4 4 3 3 4 4 3 4 29 3 4 4 4 4 3 4 4 30 4 4 3 3 3 4 3 4 28 87 91 Sangat baik
6 E - 006 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 4 3 3 3 4 3 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 80 83 Baik
7 E - 007 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 3 3 3 3 4 4 28 87 91 Sangat baik
8 E - 008 4 3 3 4 3 4 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 3 25 79 82 Baik
9 E - 009 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 2 3 3 3 3 3 3 24 77 80 Baik
10 E - 010 4 3 4 3 4 3 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 2 2 3 3 3 3 4 24 77 80 Baik
11 E - 011 4 3 4 4 3 3 4 3 28 4 3 3 4 3 4 4 3 28 4 2 3 3 3 3 3 4 25 81 85 Sangat baik
12 E - 012 4 3 3 4 3 4 4 4 29 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 3 3 3 3 4 4 28 87 91 Sangat baik
13 E - 013 4 3 3 3 4 4 3 3 27 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 3 3 3 3 4 3 4 27 84 87 Sangat baik
14 E - 014 4 3 4 3 4 3 3 4 28 4 3 4 4 3 4 4 4 30 4 3 3 3 3 4 3 4 27 85 89 Sangat baik
15 E - 015 4 3 4 3 4 4 3 3 28 3 4 3 4 3 4 3 4 28 3 3 3 3 3 3 3 4 25 81 85 Sangat baik
16 E - 016 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 3 4 4 3 3 4 28 3 4 3 3 4 4 3 3 27 83 87 Sangat baik
17 E - 017 4 3 3 4 4 3 4 4 29 4 3 4 3 4 3 3 4 28 4 3 3 3 2 4 4 4 27 84 88 Sangat baik
18 E - 018 4 4 4 3 3 4 3 4 29 4 3 3 4 4 3 3 4 28 4 3 3 4 2 4 4 4 28 85 89 Sangat baik
19 E - 019 4 4 3 3 3 3 4 3 27 4 3 3 4 4 3 3 4 28 4 3 4 3 2 3 3 4 26 81 84 Baik
20 E - 020 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 4 3 4 3 3 3 3 27 84 88 Sangat baik
21 E - 021 4 3 3 4 4 4 3 3 28 3 4 3 4 4 4 4 3 29 4 4 3 4 2 3 4 3 27 84 88 Sangat baik
22 E - 022 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 4 3 4 3 3 4 4 29 86 92 Sangat baik
23 E - 023 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 4 3 3 3 4 27 80 83 Baik
24 E - 024 4 3 4 4 3 3 4 3 28 3 4 3 4 3 4 3 3 27 4 2 3 3 3 4 4 4 27 82 85 Sangat baik
229
25 E - 025 4 4 3 4 4 3 3 3 28 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 2 3 3 3 4 4 4 27 84 88 Sangat baik
26 E - 026 4 3 3 4 4 4 3 4 29 3 4 4 3 4 3 4 4 29 4 3 3 3 3 4 4 4 28 86 90 Sangat baik
27 E - 027 4 3 3 3 4 4 4 3 28 4 4 3 4 3 3 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 82 86 Sangat baik
28 E - 028 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 4 3 3 3 3 4 4 28 87 91 Sangat baik
29 E - 029 4 3 4 3 4 4 3 3 28 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 2 3 3 3 3 4 4 26 82 86 Sangat baik
30 E - 030 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 3 4 3 3 3 4 27 84 88 Sangat baik
31 E - 031 4 3 4 4 4 3 3 3 28 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 3 3 3 3 3 4 3 26 83 87 Sangat baik
32 E - 032 4 3 4 4 3 4 3 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 2 3 3 3 3 3 3 24 78 81 Baik
33 E - 033 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 4 3 4 3 4 4 4 30 4 4 3 4 3 4 3 4 29 89 93 Sangat baik
34 E - 034 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 3 3 4 3 3 3 4 27 4 2 3 3 3 3 3 4 25 79 82 Baik
35 E - 035 4 4 4 3 3 4 4 4 30 3 3 3 4 4 4 3 3 27 4 2 3 3 2 3 3 4 24 81 93 Sangat baik
36 E - 036 4 3 3 4 3 4 4 3 28 4 4 3 4 3 4 3 3 28 4 3 3 3 4 3 3 3 26 82 86 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2979 3120 Sangat baik
Rata - Rata Skor 27,67 87
230
La
mp
iran
35
REKAPITULASI DATA RANAH AFEKTIF KELAS KONTROL
No Kode
Siswa
OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 K-001 4 3 3 2 4 3 4 4 27 4 3 2 3 4 3 3 4 26 4 3 2 3 3 3 3 4 25 78 81 Baik
2 K-002 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 3 25 78 81 Baik
3 K-003 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 4 3 3 3 3 4 27 81 78 Baik
4 K-004 4 3 4 4 3 2 3 4 27 4 2 2 2 3 3 2 3 21 4 2 1 2 3 3 2 4 21 69 72 Baik
5 K-005 4 3 3 4 4 3 3 3 27 4 2 2 3 3 3 2 3 22 4 2 2 3 3 3 2 2 21 70 73 Baik
6 K-006 4 2 3 3 3 3 3 3 24 4 2 1 2 3 3 3 3 21 4 2 1 4 3 3 3 2 22 67 70 Baik
7 K-007 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 1 3 3 3 2 2 21 4 2 1 3 3 3 2 2 20 67 70 Baik
8 K-008 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 3 4 4 3 3 4 4 29 87 91 Sangat baik
9 K-009 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 3 3 4 26 79 82 Baik
10 K-010 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 4 4 3 3 3 4 29 89 93 Sangat baik
11 K-011 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 3 3 3 25 77 80 Baik
12 K-012 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 2 2 3 3 3 3 23 4 3 2 2 3 3 3 3 23 72 75 Baik
13 K-013 4 4 3 4 4 3 4 4 30 4 3 4 4 4 3 4 3 29 4 3 4 4 3 3 4 4 29 88 92 Sangat baik
14 K-014 4 3 3 2 3 3 3 4 25 4 3 2 3 3 3 2 2 22 4 3 2 2 3 3 2 3 22 69 72 Baik
15 K-015 4 3 4 3 4 2 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 87 Sangat baik
16 K-016 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 3 3 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
17 K-017 4 2 3 3 3 3 3 4 25 4 3 2 2 3 3 2 2 21 4 3 2 2 3 3 2 3 22 68 71 Baik
18 K-018 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 2 2 3 3 2 2 21 4 3 2 2 3 3 2 3 22 71 74 Baik
19 K-019 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 81 84 Baik
20 K-020 4 3 3 4 3 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 81 84 Baik
21 K-021 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 4 4 4 3 3 4 4 30 89 93 Sangat baik
22 K-022 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 4 3 3 3 3 3 3 26 4 4 3 3 3 3 3 3 26 79 82 Baik
23 K-023 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 2 3 3 3 2 3 23 4 3 2 3 3 3 2 3 23 74 77 Baik
24 K-024 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 3 23 72 75 Baik
231
25 K-025 4 3 4 2 4 2 4 4 27 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 4 24 74 77 Baik
26 K-026 4 4 3 2 4 3 4 4 28 4 3 3 4 3 3 4 3 27 4 3 3 4 3 3 4 3 27 82 85 Sangat baik
27 K-027 4 3 4 3 3 3 3 4 27 4 2 2 3 3 3 3 3 23 4 2 2 3 3 3 3 4 24 74 78 Baik
28 K-028 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 2 2 3 3 3 3 3 23 75 78 Baik
29 K-029 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
30 K-030 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 78 81 Baik
31 K-031 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 4 4 4 3 3 4 4 30 87 91 Sangat baik
32 K-032 4 3 3 2 3 3 3 4 25 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 77 80 Baik
33 K-033 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
34 K-034 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 4 4 3 3 3 3 4 28 4 4 4 3 3 3 3 4 28 84 88 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2640 2746 Baik
Rata - Rata Skor 26 81
232
Lam
pira
n 3
6
REKAPITULASI DATA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Siswa
OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 E - 001 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 4 4 3 3 27 3 3 4 3 4 3 4 4 28 81 84 Baik
2 E - 002 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 4 3 3 3 3 3 25 74 81 Baik
3 E - 003 4 3 3 3 3 2 2 3 23 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 3 24 72 75 Baik
4 E - 004 4 4 3 3 4 3 3 4 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 4 3 3 3 4 4 4 4 29 85 89 Sangat baik
5 E - 005 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 4 3 3 4 3 3 4 28 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 84 Baik
6 E - 006 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 4 4 3 3 4 3 4 28 3 3 4 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
7 E - 007 4 4 4 3 3 3 3 4 28 4 3 4 3 4 4 4 3 29 4 3 4 3 4 3 4 4 29 86 90 Sangat baik
8 E - 008 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 4 3 3 3 3 4 3 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 79 82 Baik
9 E - 009 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 4 3 4 3 4 3 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 82 86 Sangat baik
10 E - 010 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 4 3 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 3 3 3 4 25 77 83 Baik
11 E - 011 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 76 82 Baik
12 E - 012 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 4 3 4 4 4 4 31 90 94 Sangat baik
13 E - 013 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 4 3 3 3 4 3 4 28 3 3 3 3 3 3 4 4 26 80 83 Baik
14 E - 014 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 83 Baik
15 E - 015 4 4 3 3 3 3 3 3 26 4 4 3 4 3 4 3 3 28 4 3 4 3 4 4 4 4 30 84 88 Sangat baik
16 E - 016 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 4 4 4 3 4 3 4 30 4 4 4 3 4 4 4 4 31 90 94 Sangat baik
17 E - 017 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 4 3 4 3 4 3 4 29 3 3 3 3 3 3 4 4 26 80 83 Baik
18 E - 018 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 3 4 4 3 3 3 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 82 85 Sangat baik
19 E - 019 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 4 3 4 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 78 81 Baik
20 E - 020 4 4 3 3 4 3 4 3 28 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
21 E - 021 4 4 3 3 4 3 4 3 28 3 3 4 3 3 4 4 4 28 4 3 3 3 4 4 4 4 29 85 89 Sangat baik
22 E - 022 4 3 4 3 4 3 4 3 28 3 3 4 3 3 4 4 4 28 4 3 3 3 4 4 4 4 29 85 89 Sangat baik
23 E - 023 4 3 3 3 3 3 4 3 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 77 80 Baik
24 E - 024 4 3 3 3 3 3 4 3 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 77 80 Baik
233
25 E - 025 4 4 3 3 3 2 4 3 26 4 3 4 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 4 4 4 4 28 81 84 Baik
26 E - 026 4 3 3 3 3 3 4 3 26 4 3 3 4 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Baik
27 E - 027 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 3 3 4 4 4 4 28 83 87 Sangat baik
28 E - 028 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 4 3 3 3 3 4 4 28 85 91 Sangat baik
29 E - 029 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 3 3 4 3 3 3 4 4 27 80 83 Baik
30 E - 030 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 3 3 3 3 4 4 27 86 86 Sangat baik
31 E - 031 4 3 4 3 3 3 4 3 27 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 4 3 3 3 4 4 28 84 88 Sangat baik
32 E - 032 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 4 26 76 79 Baik
33 E - 033 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3 4 3 3 3 4 4 28 84 88 Sangat baik
34 E - 034 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 4 3 4 3 4 4 29 83 87 Baik
35 E - 035 4 3 4 3 4 3 3 3 27 4 3 4 3 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 83 87 Sangat baik
36 E - 036 4 3 4 3 4 3 3 3 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 4 3 3 3 3 4 4 27 80 83 Baik
Jumlah Skor Total 2932 3062 Sangat baik
Rata - Rata Skor 27 85
234
Lam
pira
n 3
7
REKAPITULASI DATA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS KONTROL
No Kode
Siswa
OBSERVER 1 OBSERVER 2 OBSERVER 3 ∑
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 K-001 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 2 2 3 4 24 74 77 Baik
2 K-002 4 2 3 3 3 2 3 4 24 4 2 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 3 3 4 25 73 77 Baik
3 K-003 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 77 78 Baik
4 K-004 3 2 3 3 3 3 3 4 24 3 2 3 3 3 3 3 4 24 3 2 3 2 3 3 3 4 23 71 74 Baik
5 K-005 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 2 3 2 3 2 3 4 23 73 74 Baik
6 K-006 3 3 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 2 3 4 24 3 2 3 2 3 2 3 4 22 70 72 Baik
7 K-007 3 2 3 3 3 2 3 4 23 3 2 3 3 3 2 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 4 24 70 73 Baik
8 K-008 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 87 Sangat baik
9 K-009 4 2 3 2 3 3 4 4 25 4 2 3 2 3 3 4 4 25 3 2 3 2 3 3 3 4 23 73 75 Baik
10 K-010 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 83 87 Sangat baik
11 K-011 4 2 3 3 3 3 4 4 26 4 2 3 3 3 3 4 4 26 4 2 3 3 3 3 4 4 26 78 81 Baik
12 K-012 3 2 3 2 3 2 3 4 22 3 2 3 2 3 2 3 4 22 3 3 3 2 3 2 3 4 23 67 73 Baik
13 K-013 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 85 Sangat baik
14 K-014 3 3 3 2 3 2 3 4 23 3 3 3 2 3 2 3 4 23 3 2 3 3 3 2 3 3 22 68 74 Baik
15 K-015 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 84 Sangat baik
16 K-016 3 3 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 2 3 4 24 4 3 3 3 3 2 3 4 25 73 77 Baik
17 K-017 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 3 4 25 4 4 3 3 3 3 3 4 27 77 79 Baik
18 K-018 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 3 2 3 2 3 2 3 4 22 72 73 Baik
19 K-019 4 3 3 3 4 2 4 4 27 4 3 3 3 4 2 4 4 27 4 3 3 3 4 2 3 4 26 80 83 Baik
20 K-020 3 2 3 2 3 3 3 4 23 3 2 3 2 3 3 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 4 24 70 74 Baik
21 K-021 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 81 85 Sangat baik
22 K-022 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 3 3 4 26 80 83 Baik
23 K-023 4 3 3 2 3 2 3 4 24 4 3 3 2 3 2 3 4 24 4 2 3 2 3 2 3 4 23 71 76 Baik
24 K-024 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 3 3 2 3 2 3 4 23 75 76 Baik
235
25 K-025 4 2 3 3 3 2 3 4 24 4 2 3 3 3 2 3 4 24 3 3 3 3 3 3 4 4 26 74 77 Baik
26 K-026 4 4 3 3 2 3 4 4 27 4 4 3 3 2 3 4 4 27 4 3 3 3 3 2 4 4 26 80 80 Sangat baik
27 K-027 4 3 3 3 3 2 4 4 26 4 3 3 3 3 2 4 4 26 4 2 3 2 3 2 3 4 23 75 75 Baik
28 K-028 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 3 3 3 3 4 4 28 3 2 3 2 3 2 3 4 22 78 79 Baik
29 K-029 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 3 3 3 3 2 4 4 26 80 83 Baik
30 K-030 3 3 3 2 4 3 3 4 25 3 3 3 2 4 3 3 4 25 3 2 3 2 3 3 3 4 23 73 75 Baik
31 K-031 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 3 3 3 4 3 4 4 28 4 4 4 3 4 3 4 4 30 86 89 Sangat baik
32 K-032 4 2 3 3 3 3 3 4 25 4 2 3 3 3 3 3 4 25 3 3 2 3 3 2 3 4 23 73 73 Baik
33 K-033 4 3 3 3 3 2 3 4 25 4 3 3 3 3 2 3 4 25 3 3 3 3 3 2 3 4 24 74 76 Baik
34 K-034 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 3 3 2 3 3 4 4 26 4 3 3 2 3 3 3 4 25 77 78 Sangat baik
Jumlah Skor Total 2571 2662 Baik
Rata - Rata Skor 76 78
236
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Siswa
OBSERVER 1 OBSERVER 2 ∑
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 ∑
1 E - 001 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 21 43 77 Tinggi
2 E - 002 4 3 4 4 3 4 4 26 4 3 4 4 4 3 4 26 52 93 Sangat Tinggi
3 E - 003 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 21 42 75 Tinggi
4 E - 004 4 3 4 3 3 3 4 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
5 E - 005 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 3 3 3 3 4 23 46 82 Tinggi
6 E - 006 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 4 4 4 3 4 26 49 88 Sangat Tinggi
7 E - 007 4 4 4 4 3 3 4 26 4 3 3 4 4 3 4 25 51 91 Sangat Tinggi
8 E - 008 4 3 3 3 4 3 3 23 4 3 3 3 3 3 3 22 45 81 Tinggi
9 E - 009 4 3 4 3 4 4 3 25 4 3 3 4 4 3 4 25 50 89 Sangat Tinggi
10 E - 010 4 3 3 3 4 4 4 25 4 3 3 4 4 3 4 25 50 89 Sangat Tinggi
11 E - 011 4 3 3 3 3 4 3 23 3 3 3 3 4 3 4 23 46 87 Sangat Tinggi
12 E - 012 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 55 98 Sangat Tinggi
13 E - 013 3 3 4 4 3 4 4 25 4 3 4 3 3 3 4 24 49 88 Sangat Tinggi
14 E - 014 4 3 4 3 3 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 28 53 95 Sangat Tinggi
15 E - 015 4 3 4 3 3 3 4 24 4 3 4 4 4 4 4 27 51 91 Sangat Tinggi
16 E - 016 3 4 4 3 3 4 3 24 4 4 4 4 4 4 4 28 52 93 Sangat Tinggi
17 E - 017 4 3 3 3 4 4 3 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
18 E - 018 4 3 4 3 3 4 3 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
19 E - 019 4 4 3 4 3 3 4 25 4 3 3 3 3 4 3 23 48 86 Sangat Tinggi
20 E - 020 3 4 3 3 3 3 4 23 4 3 4 3 4 3 4 25 48 86 Sangat Tinggi
21 E - 021 4 4 4 4 4 3 3 26 4 3 4 4 4 3 4 26 52 93 Sangat Tinggi
22 E - 022 3 4 3 3 3 4 4 24 4 3 4 4 4 3 4 26 50 90 Sangat Tinggi
23 E - 023 4 3 3 3 4 3 4 24 4 3 3 3 3 3 3 22 46 83 Tinggi
24 E - 024 4 4 3 4 3 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
Lam
pira
n 3
8
237
25 E - 025 3 3 4 4 3 4 4 25 4 3 3 3 3 3 4 23 48 86 Sangat Tinggi
26 E - 026 4 3 3 4 3 3 4 24 4 3 4 3 4 3 4 25 49 88 Sangat Tinggi
27 E - 027 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 3 3 4 3 4 24 47 84 Sangat Tinggi
28 E - 028 4 3 3 4 4 4 4 26 4 3 4 3 4 3 4 25 51 91 Sangat Tinggi
29 E - 029 4 3 3 3 3 3 4 23 4 3 3 3 3 3 3 22 45 81 Tinggi
30 E - 030 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 55 98 Sangat Tinggi
31 E - 031 3 3 4 3 4 3 3 23 4 4 4 4 4 3 4 27 50 89 Tinggi
32 E - 032 4 3 3 3 4 4 4 25 4 3 3 3 3 3 4 23 48 86 Sangat Tinggi
33 E - 033 4 4 4 3 3 3 4 25 4 3 4 3 4 3 4 25 50 89 Sangat Tinggi
34 E - 034 4 3 3 4 3 4 4 25 4 4 4 4 4 3 4 27 52 93 Sangat Tinggi
35 E - 035 4 3 4 3 4 4 4 26 4 3 4 4 4 4 4 27 53 95 Sangat Tinggi
36 E - 036 3 4 3 3 3 4 3 23 4 3 3 3 3 3 3 22 45 81 Tinggi
Jumlah Skor Total 1768 3160 Sangat baik
Rata - Rata Skor 24,6 88
238
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
No Kode
Siswa
OBSERVER 1 OBSERVER 2 ∑
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 ∑
1 E - 001 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 4 22 43 77 Tinggi
2 E - 002 3 3 3 2 4 3 3 21 4 3 3 3 3 3 4 23 44 79 Tinggi
3 E - 003 3 3 3 3 4 3 4 23 3 3 3 3 3 3 4 22 45 81 Tinggi
4 E - 004 3 2 3 3 4 3 3 21 3 3 2 3 4 3 3 21 42 75 Tinggi
5 E - 005 4 2 3 2 4 3 3 21 3 2 3 3 4 3 3 21 42 75 Tinggi
6 E - 006 4 2 3 2 4 3 3 21 3 3 2 3 2 4 4 21 42 75 Tinggi
7 E - 007 3 4 3 3 3 3 3 22 4 2 2 2 4 3 3 20 42 75 Tinggi
8 E - 008 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 4 4 4 27 55 98 Sangat Tinggi
9 E - 009 4 3 4 3 4 3 3 24 4 2 3 3 3 3 3 21 45 81 Tinggi
10 E - 010 4 3 4 3 3 3 3 23 4 3 4 4 4 3 4 26 49 88 Sangat Tinggi
11 E - 011 3 2 3 3 3 3 3 20 4 3 3 3 4 3 4 24 44 79 Tinggi
12 E - 012 3 3 2 3 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 3 22 42 75 Tinggi
13 E - 013 3 4 3 4 4 3 3 24 4 3 4 4 3 3 4 25 49 88 Sangat Tinggi
14 E - 014 4 2 3 3 3 3 3 21 3 2 3 3 4 3 4 22 43 77 Tinggi
15 E - 015 3 3 3 4 4 3 3 23 4 3 4 3 4 3 4 25 48 86 Sangat Tinggi
16 E - 016 4 4 3 3 3 3 3 23 4 3 3 3 4 3 4 24 47 84 Tinggi
17 E - 017 4 2 2 3 4 3 3 21 3 3 3 3 3 3 4 22 43 77 Tinggi
18 E - 018 4 3 3 2 4 3 4 23 2 2 3 3 3 3 4 20 43 77 Tinggi
19 E - 019 4 4 3 3 4 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
20 E - 020 4 4 4 3 4 3 3 25 4 3 3 3 3 3 4 23 48 86 Sangat Tinggi
21 E - 021 4 3 4 3 3 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 28 52 93 Sangat Tinggi
22 E - 022 4 4 4 3 3 3 3 24 4 3 4 3 3 3 4 24 48 81 Tinggi
23 E - 023 3 3 4 2 3 3 4 22 3 3 2 3 3 3 4 21 43 77 Tinggi
24 E - 024 4 3 4 3 3 3 4 24 3 3 3 3 3 3 4 22 46 83 Tinggi
25 E - 025 3 3 3 2 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 4 23 43 77 Tinggi
26 E - 026 3 3 4 4 4 3 4 25 4 3 3 3 3 3 3 22 47 84 Tinggi
27 E - 027 4 4 3 2 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 4 22 45 81 Tinggi
Lam
pira
n 3
9
239
28 E - 028 3 4 4 3 4 3 3 24 3 3 3 3 3 3 4 22 46 83 Tinggi
29 E - 029 4 3 3 3 3 2 3 21 4 3 3 3 3 3 4 23 44 79 Tinggi
30 E - 030 3 3 4 3 3 3 3 22 4 3 4 3 3 3 4 24 46 83 Tinggi
31 E - 031 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 27 55 98 Sangat Tinggi
32 E - 032 4 2 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 3 3 22 43 77 Tinggi
33 E - 033 4 2 3 3 3 3 3 21 4 3 4 3 3 3 3 23 44 79 Tinggi
34 E - 034 3 3 4 4 4 3 3 24 4 3 3 3 3 3 4 23 47 84 Tinggi
1552 2768 Tinggi
46 81
240
DATA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Siswa
Skor
Aktivitas
Awal
Nilai
Skor
Aktivitas
Akhir
Nilai N-gain
Kriteria
1 E - 001 37 66 43 77 0.32 sedang
2 E - 002 37 66 52 93 0.79 tinggi
3 E - 003 28 50 42 75 0.50 sedang
4 E - 004 40 71 50 90 0.63 sedang
5 E - 005 37 66 46 82 0.47 sedang
6 E - 006 33 59 49 88 0.70 tinggi
7 E - 007 37 66 51 91 0.73 tinggi
8 E - 008 33 59 45 81 0.53 sedang
9 E - 009 34 61 50 89 0.72 tinggi
10 E - 010 34 61 50 89 0.72 tinggi
11 E - 011 40 71 46 87 0.55 sedang
12 E - 012 38 68 55 98 0.94 tinggi
13 E - 013 41 73 49 88 0.53 sedang
14 E - 014 41 73 53 95 0.79 tinggi
15 E - 015 37 66 51 91 0.73 tinggi
16 E - 016 42 75 52 93 0.72 tinggi
17 E - 017 35 63 50 90 0.72 tinggi
18 E - 018 36 64 50 90 0.71 tinggi
19 E - 019 38 68 48 86 0.55 sedang
20 E - 020 38 68 48 86 0.55 sedang
21 E - 021 39 70 52 93 0.77 tinggi
22 E - 022 39 70 50 90 0.65 sedang
23 E - 023 39 70 46 83 0.42 sedang
24 E - 024 38 68 47 84 0.49 sedang
25 E - 025 38 68 48 86 0.55 sedang
26 E - 026 37 66 49 88 0.63 sedang
27 E - 027 40 71 47 84 0.44 sedang
28 E - 028 41 73 51 91 0.65 sedang
29 E - 029 34 61 45 81 0.50 sedang
30 E - 030 37 66 55 98 0.94 tinggi
31 E - 031 32 57 50 89 0.74 tinggi
32 E - 032 35 63 48 86 0.61 sedang
33 E - 033 39 70 50 89 0.64 sedang
34 E - 034 37 66 52 93 0.78 tinggi
35 E - 035 38 68 53 95 0.83 tinggi
36 E - 036 37 66 45 81 0.43 sedang
Jumlah 1336 2386 1768 3160 0.65 Sedang
Rata-rata 19 66.270 49 87.5
Lam
pira
n 3
7
Lam
pira
n 3
7
Lampiran 40
241
DATA PENINGKATAN AKTIVITAS KELAS KONTROL
No Kode
Siswa Skor Aktivitas
Awal Nilai Skor Aktivitas
Akhir Nilai N-gain Kriteria
1 E - 001 37 66 43 77 0.32 sedang
2 E - 002 35 63 44 79 0.43 sedang
3 E - 003 39 70 45 81 0.36 sedang
4 E - 004 34 61 42 75 0.36 sedang
5 E - 005 37 66 42 75 0.26 rendah
6 E - 006 32 57 42 75 0.42 sedang
7 E - 007 33 59 42 75 0.39 sedang
8 E - 008 39 70 55 98 0.93 tinggi
9 E - 009 37 66 45 81 0.43 sedang
10 E - 010 38 68 49 88 0.61 sedang
11 E - 011 37 66 44 79 0.37 sedang
12 E - 012 40 71 42 75 0.13 rendah
13 E - 013 37 66 49 88 0.63 sedang
14 E - 014 39 70 43 77 0.24 sedang
15 E - 015 39 70 48 86 0.52 sedang
16 E - 016 40 71 47 84 0.44 sedang
17 E - 017 36 64 43 77 0.36 sedang
18 E - 018 37 66 43 77 0.31 sedang
19 E - 019 39 70 47 84 0.47 sedang
20 E - 020 36 64 48 86 0.59 sedang
21 E - 021 41 73 52 93 0.74 tinggi
22 E - 022 40 71 48 81 0.32 sedang
23 E - 023 33 59 43 77 0.44 sedang
24 E - 024 36 64 46 83 0.51 sedang
25 E - 025 38 68 43 77 0.27 sedang
26 E - 026 39 70 47 84 0.47 sedang
27 E - 027 36 64 45 81 0.45 sedang
28 E - 028 37 66 46 83 0.48 sedang
29 E - 029 37 66 44 79 0.37 sedang
30 E - 030 36 64 46 83 0.51 sedang
31 E - 031 38 68 55 98 0.94 tinggi
32 E - 032 37 66 43 77 0.32 sedang
33 E - 033 39 70 44 79 0.29 sedang
34 E - 034 37 66 47 84 0.53 sedang
Jumlah 1265 2258.93 1552 2767.5 0,45 Sedang
Rata-rata 37 66.44 46 81.4
Lampiran 41
242
DATA NILAI AFEKTIF SISWA
KELAS EKSPERIMEN ( X-1 ) KELAS KONTROL ( X-2 )
No Kode
Siswa
Observer Nilai Kriteria No
Kode
Siswa
Observer Nilai Kriteria
I II III I II III
1 E-001 84 84 78 82 Baik 1 K-001 84 81 78 81 Baik
2 E-002 94 94 91 93 Sangat baik 2 K-002 84 81 78 81 Baik
3 E-003 81 78 75 78 Baik 3 K-003 88 61 84 78 Baik
4 E-004 91 91 88 90 Sangat baik 4 K-004 84 66 66 72 Baik
5 E-005 91 94 88 91 Sangat baik 5 K-005 84 69 66 73 Baik
6 E-006 88 84 78 83 Baik 6 K-006 75 66 69 70 Baik
7 E-007 91 94 88 91 Sangat baik 7 K-007 81 66 63 70 Baik
8 E-008 88 81 78 82 Baik 8 K-008 91 91 91 91 Sangat baik
9 E-009 81 84 75 80 Baik 9 K-009 88 78 81 82 Baik
10 E-010 88 78 75 80 Baik 10 K-010 94 94 91 93 Sangat baik
11 E-011 88 88 78 85 Sangat baik 11 K-011 84 78 78 80 Baik
12 E-012 91 94 88 91 Sangat baik 12 K-012 81 72 72 75 Baik
13 E-013 84 94 84 87 Sangat baik 13 K-013 94 91 91 92 Sangat baik
14 E-014 88 94 84 89 Sangat baik 14 K-014 78 69 69 72 Baik
15 E-015 88 88 78 85 Sangat baik 15 K-015 88 88 84 87 Sangat baik
16 E-016 88 88 84 87 Sangat baik 16 K-016 88 81 81 83 Baik
17 E-017 91 88 84 88 Sangat baik 17 K-017 78 66 69 71 Baik
18 E-018 91 88 88 89 Sangat baik 18 K-018 88 66 69 74 Baik
19 E-019 84 88 81 84 Baik 19 K-019 88 84 81 84 Baik
20 E-020 88 91 84 88 Sangat baik 20 K-020 88 84 81 84 Baik
21 E-021 88 91 84 88 Sangat baik 21 K-021 94 91 94 93 Sangat baik
22 E-022 94 91 91 92 Sangat baik 22 K-022 84 81 81 82 Baik
23 E-023 84 81 84 83 Baik 23 K-023 88 72 72 77 Baik
24 E-024 88 84 84 85 Sangat baik 24 K-024 81 72 72 75 Baik
25 E-025 88 91 84 88 Sangat baik 25 K-025 84 72 75 77 Baik
26 E-026 91 91 88 90 Sangat baik 26 K-026 88 84 84 85 Sangat baik
27 E-027 88 88 81 86 Sangat baik 27 K-027 88 72 75 78 Baik
28 E-028 94 91 88 91 Sangat baik 28 K-028 84 78 72 78 Baik
29 E-029 88 88 81 86 Sangat baik 29 K-029 88 81 81 83 Baik
30 E-030 91 88 84 88 Sangat baik 30 K-030 81 81 81 81 Baik
31 E-031 88 91 81 87 Sangat baik 31 K-031 88 91 94 91 Sangat baik
32 E-032 88 81 75 81 Baik 32 K-032 78 81 81 80 Baik
33 E-033 94 94 91 93 Sangat baik 33 K-033 84 84 81 83 Baik
34 E-034 84 84 78 82 Baik 34 K-034 88 88 88 88 Sangat baik
35 E-035 94 91 94 93 Sangat baik
36 E-036 88 88 81 86 Sangat baik
Jumlah 3120 Sangat baik
Jumlah 2746 Baik
Nilai Rata - rata 87 Nilai Rata-rata 81
Lampiran 42
243
DATA NILAI PSIKOMOTORIK SISWA
KELAS EKSPERIMEN ( X-1 ) KELAS KONTROL ( X-2 )
No Kode
Siswa
Observer Nilai Kriteria No
Kode
Siswa
Observer Nilai Kriteria
I II III I II III
1 E-001 81 84 88 84 Baik 1 K-001 78 78 75 77 Baik
2 E-002 78 88 78 81 Baik 2 K-002 78 75 78 77 Baik
3 E-003 72 78 75 75 Baik 3 K-003 75 81 78 78 Baik
4 E-004 88 88 91 89 Sangat baik 4 K-004 75 75 72 74 Baik
5 E-005 84 88 81 84 Baik 5 K-005 72 78 72 74 Baik
6 E-006 81 88 84 84 Baik 6 K-006 72 75 69 72 Baik
7 E-007 88 91 91 90 Sangat baik 7 K-007 72 72 75 73 Baik
8 E-008 81 84 81 82 Baik 8 K-008 88 88 84 87 Sangat baik
9 E-009 81 88 88 86 Sangat baik 9 K-009 75 78 72 75 Baik
10 E-010 78 84 88 83 Baik 10 K-010 88 88 84 87 Sangat baik
11 E-011 78 88 81 82 Baik 11 K-011 81 81 81 81 Baik
12 E-012 91 94 97 94 Sangat baik 12 K-012 78 69 72 73 Baik
13 E-013 81 88 81 83 Baik 13 K-013 88 84 84 85 Sangat baik
14 E-014 84 81 84 83 Baik 14 K-014 81 72 69 74 Baik
15 E-015 81 88 94 88 Sangat baik 15 K-015 84 84 84 84 Sangat baik
16 E-016 91 94 97 94 Sangat baik 16 K-016 78 75 78 77 Baik
17 E-017 78 91 81 83 Baik 17 K-017 75 78 84 79 Baik
18 E-018 84 88 84 85 Sangat baik 18 K-018 72 78 69 73 Baik
19 E-019 78 84 81 81 Baik 19 K-019 84 84 81 83 Baik
20 E-020 88 81 84 84 Baik 20 K-020 75 72 75 74 Baik
21 E-021 88 88 91 89 Sangat baik 21 K-021 88 84 84 85 Sangat baik
22 E-022 88 88 91 89 Sangat baik 22 K-022 84 84 81 83 Baik
23 E-023 81 78 81 80 Baik 23 K-023 81 75 72 76 Baik
24 E-024 81 78 81 80 Baik 24 K-024 75 81 72 76 Baik
25 E-025 81 84 88 84 Baik 25 K-025 75 75 81 77 Baik
26 E-026 81 88 84 84 Baik 26 K-026 75 84 81 80 Sangat baik
27 E-027 88 84 88 87 Sangat baik 27 K-027 72 81 72 75 Baik
28 E-028 94 91 88 91 Sangat baik 28 K-028 81 88 69 79 Baik
29 E-029 84 81 84 83 Baik 29 K-029 84 84 81 83 Baik
30 E-030 84 91 84 86 Sangat baik 30 K-030 75 78 72 75 Baik
31 E-031 84 91 88 88 Sangat baik 31 K-031 84 88 94 89 Sangat baik
32 E-032 78 78 81 79 Baik 32 K-032 69 78 72 73 Baik
33 E-033 84 91 88 88 Sangat baik 33 K-033 75 78 75 76 Baik
34 E-034 81 88 91 87 Baik 34 K-034 75 81 78 78 Sangat baik
35 E-035 84 88 88 87 Sangat baik
36 E-036 84 81 84 83 Baik
Jumlah 3062 Sangat baik
Jumlah 2662 Baik
Nilai Rata - rata 85 Nilai Rata-rata 78
Lampiran 43
244
DATA NILAI AKTIVITAS SISWA
KELAS EKSPERIMEN ( X-1 ) KELAS KONTROL ( X-2 )
No Kode
Siswa
Observer Nilai Kriteria No
Kode
Siswa
Observer Nilai Kriteria
I II I II
1 E-001 79 75 77 Tinggi 1 K-001 75 79 77 Tinggi
2 E-002 93 93 93 Sangat Tinggi 2 K-002 75 82 79 Tinggi
3 E-003 75 75 75 Tinggi 3 K-003 82 79 81 Tinggi
4 E-004 86 93 90 Sangat Tinggi 4 K-004 75 75 75 Tinggi
5 E-005 82 82 82 Tinggi 5 K-005 75 75 75 Tinggi
6 E-006 82 93 88 Sangat Tinggi 6 K-006 75 75 75 Tinggi
7 E-007 93 89 91 Sangat Tinggi 7 K-007 79 71 75 Tinggi
8 E-008 82 79 81 Tinggi 8 K-008 100 96 98 Sangat Tinggi
9 E-009 89 89 89 Sangat Tinggi 9 K-009 86 75 81 Tinggi
10 E-010 89 89 89 Sangat Tinggi 10 K-010 82 93 88 Sangat Tinggi
11 E-011 82 92 87 Sangat Tinggi 11 K-011 71 86 79 Tinggi
12 E-012 96 100 98 Sangat Tinggi 12 K-012 71 79 75 Tinggi
13 E-013 89 86 88 Sangat Tinggi 13 K-013 86 89 88 Sangat Tinggi
14 E-014 89 100 95 Sangat Tinggi 14 K-014 75 79 77 Tinggi
15 E-015 86 96 91 Sangat Tinggi 15 K-015 82 89 86 Sangat Tinggi
16 E-016 86 100 93 Sangat Tinggi 16 K-016 82 86 84 Tinggi
17 E-017 86 93 90 Sangat Tinggi 17 K-017 75 79 77 Tinggi
18 E-018 86 93 90 Sangat Tinggi 18 K-018 82 71 77 Tinggi
19 E-019 89 82 86 Sangat Tinggi 19 K-019 86 82 84 Tinggi
20 E-020 82 89 86 Sangat Tinggi 20 K-020 89 82 86 Sangat Tinggi
21 E-021 93 93 93 Sangat Tinggi 21 K-021 86 100 93 Sangat Tinggi
22 E-022 86 93 90 Sangat Tinggi 22 K-022 86 75 81 Tinggi
23 E-023 86 79 83 Tinggi 23 K-023 79 75 77 Tinggi
24 E-024 85 82 84 Tinggi 24 K-024 86 79 83 Tinggi
25 E-025 89 82 86 Sangat Tinggi 25 K-025 71 82 77 Tinggi
26 E-026 86 89 88 Sangat Tinggi 26 K-026 89 79 84 Tinggi
27 E-027 82 86 84 Sangat Tinggi 27 K-027 82 79 81 Tinggi
28 E-028 92 89 91 Sangat Tinggi 28 K-028 86 79 83 Tinggi
29 E-029 82 79 81 Tinggi 29 K-029 75 82 79 Tinggi
30 E-030 96 100 98 Sangat Tinggi 30 K-030 79 86 83 Tinggi
31 E-031 82 96 89 Tinggi 31 K-031 100 96 98 Sangat Tinggi
32 E-032 89 82 86 Sangat Tinggi 32 K-032 75 79 77 Tinggi
33 E-033 89 89 89 Sangat Tinggi 33 K-033 75 82 79 Tinggi
34 E-034 89 96 93 Sangat Tinggi 34 K-034 86 82 84 Tinggi
35 E-035 93 96 95 Sangat Tinggi
36 E-036 82 79 81 Tinggi
Jumlah Skor Total 3160 Sangat Tinggi
Jumlah Skor Total 2768 Tinggi
Nilai Rata-rata 88 Nilai Rata –rata 81
Lampiran 44
245
REKAPITULASI DATA ANGKET
No Pernyataan Jawaban Jumlah
Siswa SS S KS TS
1. Model Project Based Learning berlangsung
menyenangkan dan tidak membosankan. 16 18 2 0 36
2. Model Project Based Learning membuat saya
tertarik untuk memahami materi kimia khususnya
hidrokarbon dan minyak bumi
7 24 5 0 36
3. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi saya
untuk lebih giat belajar.
3 28 5 0 36
4. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau
bertukar pikiran dengan teman.
6 23 7 0 36
5. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan
kemandirian dan tanggung jawab saya dalam
belajar kimia.
4 26 6 0 36
6. Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan minyak
bumi membuat saya berani untuk berpendapat .
3 24 9 0 36
7. Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon melatih saya aktif dalam
pembelajaran
2 32 2 0 36
8. Proyek yang ditugaskan menggunakan Model
Project Based Learning pada materi hidrokarbon
dan minyak bumi membuat saya lebih terampil
dan kreatif.
8 24 4 0 36
9. Saya merasa kimia adalah mata pelajaran yang
menyenangkan setelah menggunakan Model
Project Based Learning dengan menghasilkan
proyek dan produk menarik.
11 22 3 0 36
10. Saya berharap Model Project Based Learning
dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada
pembelajaran di mata pelajaran lainnya.
16 16 4 0 36
Lampiran 45
246
PRESENTASE SKOR DATA ANGKET TIAP ASPEK
No Pernyataan Presentase
Skor Kriteria
Rata - rata
tiap aspek Kriteria
1. Model Project Based Learning berlangsung
menyenangkan dan tidak membosankan. 84,03
Sangat
Baik 3,36 Tinggi
2.
Model Project Based Learning membuat saya
tertarik untuk memahami materi kimia
khususnya hidrokarbon dan minyak bumi
76,39 Baik 3,06 Tinggi
3.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi
saya untuk lebih giat belajar.
73,61 Baik 2,94 Tinggi
4.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau
bertukar pikiran dengan teman.
74,31 Baik 2,97 Tinggi
5.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan
kemandirian dan tanggung jawab saya dalam
belajar kimia.
73,61 Baik 2,94 Tinggi
6.
Belajar kimia dengan Model Project Based
Learning pada materi hidrokarbon dan
minyak bumi membuat saya berani untuk
berpendapat .
70,83 Baik 2,83 Tinggi
7.
Model Project Based Learning pada materi
hidrokarbon melatih saya aktif dalam
pembelajaran
76,39 Baik 3,06 Tinggi
8.
Proyek yang ditugaskan menggunakan Model
Project Based Learning pada materi
hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya
lebih terampil dan kreatif.
77,78 Baik 3,11 Tinggi
9.
Saya merasa kimia adalah mata pelajaran
yang menyenangkan setelah menggunakan
Model Project Based Learning dengan
menghasilkan proyek dan produk menarik.
79,86 Baik 3,19 Tinggi
10
.
Saya berharap Model Project Based Learning
dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan
pada pembelajaran di mata pelajaran lainnya.
83,33 Baik 3,33 Tinggi
Rata-rata skor angket 77,01 Baik 3,08 Tinggi
Lampiran 46
247
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF
Rumus
Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Kriteria
Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.
Perhitungan
Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer.
No Kode Siswa Observer
∑ ∑2 horizontal
I II III
1 E-001 84 84 78 246 60516
2 E-002 94 94 91 279 77841
3 E-003 81 78 75 234 54756
4 E-004 91 91 88 270 72900
5 E-005 91 94 88 273 74529
6 E-006 88 84 78 250 62500
7 E-007 91 94 88 273 74529
8 E-008 88 81 78 247 61009
9 E-009 81 84 75 240 57600
10 E-010 88 78 75 241 58081
11 E-011 88 88 78 254 64516
12 E-012 91 94 88 273 74529
13 E-013 84 94 84 262 68644
14 E-014 88 94 84 266 70756
15 E-015 88 88 78 254 64516
16 E-016 88 88 84 260 67600
17 E-017 91 88 84 263 69169
18 E-018 91 88 88 267 71289
19 E-019 84 88 81 253 64009
20 E-020 88 91 84 263 69169
21 E-021 88 91 84 263 69169
22 E-022 94 91 91 276 76176
23 E-023 84 81 84 249 62001
Lampiran 47
248
24 E-024 88 84 84 256 65536
25 E-025 88 91 84 263 69169
26 E-026 91 91 88 270 72900
27 E-027 88 88 81 257 66049
28 E-028 94 91 88 273 74529
29 E-029 88 88 81 257 66049
30 E-030 91 88 84 263 69169
31 E-031 88 91 81 260 67600
32 E-032 88 81 75 244 59536
33 E-033 94 94 91 279 77841
34 E-034 84 84 78 246 60516
35 E-035 94 91 94 279 77841
36 E-036 88 88 81 257 66049
∑ 3188 3176 2996 9360 2438588
∑2 vertikal
10163344 10086976 8976016 87609600 5946711433744
29226336
JKT
(n=36) 2742 Varian Jk dF Mk α = 5 %,
JKA 642.6667 JKT 2742 107 r tabel = 0.32
JKS 1662.6667 JKA 642.6667 2 r11 = 0,8687
JKR 436.6667 JKS 1662.6667 35 47.5048(Vp)
JKR 436.666667 70 6.2381 (Ve) Reliabel
8 8 78 9 9 9 (9 )
8 7
88 7 99
(9 )
8 , 7
∑
( )
( )
= 1662,6667
JKR = JKT – JKA – JKS
= 2472 – 642,6667 – 1662,6667
= 436,6667
7,5 8 , 8
7,5 8 ,8 87
Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329
Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
249
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK
Rumus
Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer
Kriteria
Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.
Perhitungan
Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer.
No Kode Siswa Observer
∑ ∑
2
horizontal I II III
1 E-001 81 84 88 253 64009
2 E-002 78 75 78 231 53361
3 E-003 72 78 75 225 50625
4 E-004 88 88 91 267 71289
5 E-005 84 88 81 253 64009
6 E-006 81 88 84 253 64009
7 E-007 88 91 91 270 72900
8 E-008 81 84 81 246 60516
9 E-009 81 88 88 257 66049
10 E-010 78 84 78 240 57600
11 E-011 78 78 81 237 56169
12 E-012 91 94 97 282 79524
13 E-013 81 88 81 250 62500
14 E-014 84 81 84 249 62001
15 E-015 81 88 94 263 69169
16 E-016 91 94 97 282 79524
17 E-017 78 91 81 250 62500
18 E-018 84 88 84 256 65536
19 E-019 78 84 81 243 59049
20 E-020 88 81 84 253 64009
21 E-021 88 88 91 267 71289
22 E-022 88 88 91 267 71289
23 E-023 81 78 81 240 57600
24 E-024 81 78 81 240 57600
Lampiran 48
250
25 E-025 81 84 88 253 64009
26 E-026 81 88 84 253 64009
27 E-027 88 84 88 260 67600
28 E-028 88 91 88 267 71289
29 E-029 84 81 84 249 62001
30 E-030 84 91 84 259 67081
31 E-031 84 91 88 263 69169
32 E-032 78 78 81 237 56169
33 E-033 84 91 88 263 69169
34 E-034 81 88 91 260 67600
35 E-035 84 88 88 260 67600
36 E-036 84 81 84 249 62001
2985 3083 3079 9147 2329823
∑2 vertikal 8910225 9504889 9480241 83667609
27895355
Varian Jk dF Mk α = 5 %,
JKT 2644.9167 107 r tabel = 0.329
JKA 170.8889 2 r11 = 0,8515
JKS 1907.5833 35 54.5024 Reliabel
JKR 566.4444 70 8.0921
8 8 88 78 75 78 (9 7)
8 ,9 7
985 8 79
(9 7)
8 7 ,8889
∑
( )
( )
= 1907,5833
JKR = JKT – JKA – JKS
= 2644,9167 – 170,8889 – 1907,5833
= 566,4444
5 ,5 8, 9
5 ,5 ,85 5
Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329
Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
251
PERHITUNGAN RELIABILITAS DATA ANGKET
Rumus
r11 = *
( )+ [
∑
]
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
K : banyaknya soal
∑∂b2
: jumlah varians butir
∂2
t : varians total
Kriteria
Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.
Perhitungan
r11 = *
( )+ *
,
, + ,88
Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329
Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
Lampiran 49
252
Lam
pira
n 5
0
DATA NILAI PRODUK SISWA
No Kelompok Nama Tahapan ∑
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4
1
1
(Metana)
Aditya Rizqianto 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
2 Ana Wahyuni 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
3 Anisa Devi Rahmawati 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
4 Anisa Dewi Sri Puspitasari 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
5 Anisa Nur Azizah 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
6 Arby Tegar Artiarno 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
7
2 (Etana)
Arum Rizkyanti 2 3 2 3 10 83 Baik
8 Aulia Fahmi Nuralimi 2 3 2 3 10 83 Baik
9 Cindy Nurul Kamila 2 3 2 3 10 83 Baik
10 Conny Tria Shafira 2 3 2 3 10 83 Baik
11 Dimas Cahya Junaedhi 2 3 2 3 10 83 Baik
12 Endang Budi Mulyaningsih 2 3 2 3 10 83 Baik
13
3
(Propana)
Faizal Imam Syachputra 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
14 Fanny Cyntia Dewi 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
15 Gina Amartya Dewanti 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
16 Illham Prastyo Abadi 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
17 Imalia Eka Purnamasari 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
19
4
(Butana)
Laras Setya Fortuna A 3 2 3 3 11 92 Sangat Baik
20 Luthfian Mahdiyansyah 2 2 3 3 10 83 Baik
21 Mayang Dwi Santy Mukti P. 2 2 3 3 10 83 Baik
22 Mega Karisma Suwandi 2 2 3 3 10 83 Baik
23 Muhammad Farchan A 2 2 3 3 10 83 Baik
24 Nurul Lita Hutami 2 2 3 3 10 83 Baik
25
5
(Pentana)
Refirendyan Dicky Pramana 2 2 3 3 10 83 Baik
26 Sarah Hedinola 2 2 3 3 10 83 Baik
27 Sindu Sadewo 2 2 3 3 10 83 Baik
28 Sri Bimo Guntur P 2 2 3 3 10 83 Baik
29 Syafrida Mutiara
Wassakinah 2 2 3 3 10 83
Baik
30 Tri Lestari Widiastuti 2 2 3 3 10 83 Baik
31
6
(Heksana)
Vena Anissa 2 3 2 2 9 75 Baik
32 Vinson Wahyu Pradana 2 3 2 2 9 75 Baik
33 Wafi Arifin 2 3 2 2 9 75 Baik
34 Windya Ardani Salsabilla 2 3 2 2 9 75 Baik
35 Yessy Aviantary Putri 2 3 2 2 9 75 Baik
36 Yusril Ihza Mahendra 2 3 2 2 9 75 Baik
JUMLAH TOTAL SKOR 367 3058 Sangat Baik
RATA-RATA NILAI 10 85
253
DATA NILAI LAPORAN PRAKTIKUM SISWA
No Nama Laporan Kriteria
1 Aditya Rizqianto 73 Cukup
2 Ana Wahyuni 78 Cukup
3 Anisa Devi 71 Cukup
4 Anisa Dewi Sri Puspitasari 85 Baik
5 Anisa Nur Azizah 82 Baik
6 Arby Tegar Artiarno 72 Cukup
7 Arum Rizkyanti 85 Baik
8 Aulia Fahmi Nuralimi 75 Cukup
9 Cindy Nurul Kamila 78 Cukup
10 Conny Tria Shafira 78 Cukup
11 Dimas Cahya Junaedhi 81 Baik
12 Endang Budi Mulyaningsih 90 Baik
13 Faizal Imam Syachputra 84 Baik
14 Fanny Cyntia Dewi 90 Baik
15 Gina Amartya Dewanti 85 Baik
16 Illham Prastyo Abadi 90 Baik
17 Imalia Eka Purnamasari 78 Cukup
18 Iva Mar'atus Shiva Wijayanti 84 Baik
19 Laras Setya Fortuna Anggraeni 90 Baik
20 Luthfian Mahdiyansyah 75 Cukup
21 Mayang Dwi Santy Mukti P 85 Cukup
22 Mega Karisma Suwandi 85 Baik
23 Muhammad Farchan A 72 Cukup
24 Nurul Lita Hutami 75 Cukup
25 Refirendyan Dicky Pramana 75 Cukup
26 Sarah Hedinola 85 Baik
27 Sindu Sadewo 75 Baik
28 Sri Bimo Guntur Pamungkas 80 Baik
29 Syafrida Mutiara Wassakinah 75 Cukup
30 Tri Lestari Widiastuti 90 Baik
31 Vena Anissa 72 Cukup
32 Vinson Wahyu Pradana 78 Cukup
33 Wafi Arifin 75 Cukup
34 Windya Ardani Salsabilla 85 Baik
35 Yessy Aviantary Putri 84 Baik
36 Yusril Ihza Mahendra 78 Cukup
Jumlah 2893 Baik
Rata-rata Nilai Laporan 80
Lampiran 51
254
DOKUMENTASI
Siswa kelas eksperimen memengerjakan pretest Siswa kelas kontol memengerjakan pretest
kegiatan praktikum siswa kelas eksperimen
yang di amati dan dinilai oleh observer.
Lampiran 52
255
Kegiatan siswa saat presentasi mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi
di depan kelas
Kegiatan siswa saat diskusi
membuat rancangan proyek.
Kegiatan siswa saat
mempresentasikan produk.
Hasil siswa berupa produk
256
BALSEM
Tahukah kalian tentang balsem ?
Tahukah kalian tentang bahan dasar balsem?
Apersepsi
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat balsem?
2. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
3. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI
Balsam adalah suatu produk yang mirip dengan salep bentuknya lembek, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif digunakan sebagai obat luar yang berfungsi untuk mengilangkan rasa
sakit atau nyeri.
Balsam merupakan obat gosok yang memiliki karakteristik berbentuk semi padat dan
memiliki kemampuan untuk melekat pada kulit, tekstur dari balsam ini juga lunak, mudah dioleskan,
dan mengandung bahan aktif. Balsam biasa digunakan untuk penggunaan luar dan tidak untuk
dikonsumsi. Kandungan dari balsam biasanya mengandung minyak atsiri. fungsi dari balsam ini
hampir sama dengan minyak pijat. Namun, yang membedakan adalah proses pembuatan dan
karakteristik dari penampakannya.
Bahan aktif yang terdapat pada balsam adalah minyak atsiri yang memiliki efek
menghangatkan dan juga menyegarkan. Balsam biasa diaplikasikan untuk pemijatan untuk
mengurangi ketegangan otot, memperlancar aliran peredaran darah, mengobati rasa nyeri akibat
keseleo, pegal–pegal, maupun encok. Cara penggunaan balsam adalah dengan cara digosokan ke
kulit yang kemudian kandungan dari balsam akan masuk kedalam pori– pori kulit.
Lampiran 53
257
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci atau wajan
- kompor
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kecil atau botol-botol kecil (wadah balsam)
- Mangkok sejenisnya.
Bahan :
- Vaselin Putih
- Paraffin Padat
- Mentol Kristal
- Minyak Atsiri (minyak cengkeh, minyak sereh, minyak gandapura, dan
minyak kayu putih, minyak jahe, minyka pala) disesuaikan keinginan.
- Minyak peppermint
- Kamfer
Cara Pembuatan
1. Masukkan Paraffin padat dan vaselin dalam panci atau wajan,
panaskan hingga semuanya lumer.
2. Ambil mangkok untuk tempat mencampurkan kamfer, mentol kristal,
minyak kayu putih, atau bisa digunakan alternatif minyak atsiri
lainnya dan aduk-aduk hingga cair.
3. Setelah campuran sudah tercampur homogen, tuang kedalam adonan
vaselin dan paraffin yang ada dalam panci sambil terus diaduk.
4. Setelah semua sudah tercampur, tuangkan ke dalam wadah balesem
yang tersedia.
5. Biarkan dingin, tutp rapat dan biarkan membeku/ kental.
6. Lihat gambar dibawah ini !
DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
258
LILIN HIAS
Apersepsi Tahukah kalian fungsi lilin ?
Tahukah kalian tentang bahan dasara lilin?
A. TUJUAN
4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat lilin?
5. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
6. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI
Sebagai alat penerangan, lilin memiliki kelebihan karena mudah dibawa, mudah
dikemas dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Berawal dari bentuk dan warna lilin yang
ederhana, kini bermunculan kreasi baru dari lilin. Salah satu kreasi yang unik adalah lilin hias.
Bahan dasar dari lilin adalah paraffin yang merupakan senywa hidrokarbon jenis
alkana, dengan rumus molekul C21H44- C24H50 . Dalam lilin sumbu merupakan faktor yang
harus ada di dalam lilin tersebut. Sumbu memegang peranan penting pada proses terbakarnya
bahan lilin. Nyala dari sumbu yang baik harus terus bertahan hingga seluruh media lilin
terbakar habis. Untuk itu diperlukan bahan yang berkualitas dan ukuran sumbu yang sesuai
dengan ukuran lilin. Penyusun sumbu dikenal 3 macam bahan yaitu: katun (cotton), polyester
serta campuran cotton dan polyester. Diantara ketiga bahan tekstil di atas, katun merupakan
bahan sumbu yang paling baik, apalagi katun yang berasal dari bahan alamai terbukti lebih
awet. Benang sumbu yang hendak digunakan harus dicelup dulu pada adonan lilin yang masih
cair. Hal ini memudahkan terjadinya pembakaran saat sumbu dinyalakan. Selain itu,
pencelupan dimaksudkan untuk membuat sumbu menjadi kaku sehingga mempermudah
penggunaannya.
Pemakaian sumbu pada wadah yang tinggi, harus tetap tegak berdiri. Cara membuat
sumbu dapat tegak berdiri dan tepat di tengah adalah dengan menggunakan bantuan lidi
sebagai penopang.
259
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci dan penangas
- Pengaduk kayu/ sumpit bambu
- Mangkok stainless
- Gelas Hias
- Lidi
- Paku dan Palu
- Gunting
- Timbangan
Bahan :
- White oil 0,5 lt
- Jelly lilin 0,5 lt
- Sumbu
- Perwarna lilin (biru, merah dll)
- Tabing
- Aksesoris Akuarium (kerang, pasir , batu 2 dll)
Cara Pembuatan
1. Siapkan adonan lilin jelly , white oil dan pewarna
2. Siapkan gelas dengan pemasangan sumbu dan tabing. Tempelkan
ujung sumbu bertabing pada dasar gelas hias. Pasang sumbu dalam
kondisi tegang, dibantu dengan lidi agar tegak dan tepat ditengah.
3. Masukkan aksesori seperti pasir, kerang, batu, ke dalam gelas.
4. Masukan lilin jelly benig sampai setengah gelas, tunggu hingga dingin.
5. Masukan ikan plastik kemuadian masukkan lilin jelly warna, sampai
gelas penuh.Lihat gambar dibawah ini
DAFTAR PUSTAKAApriyanto, V dan Murhananto. 2006. Teknik Dasar
Membuat Lilin Hias. Jakarta: Kawan Pustaka
260
BRIKET ARANG
Tahukah kalian tentang briket arang ?
Tahukah kalian tentang bahan dasar briket arang?
Apersepsi
A. TUJUAN
7. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat briket
arang?
8. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
9. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI
Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar
minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi
terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia
di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian
yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber
energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut
dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket.
Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori
yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan
membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang
berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi
panas untuk bahan bakar,tetapi kurang efisien. Nilai bakar
Briket adalah hasil pemadatan arang sekam yang dicampur dengan perekat. Tujuan dari pemadatan
ini adalah agar bara yang terbentuk lebih tahan lama dan suhu panas yang dihasilkan lebih tinggi, tidak
menghasilkan asap.
261
C. METODE PEMBUATAN
Bahan dan Alat :
1. Sekam Padi 100 kg (20 karung besar)
2. Gembor untuk menyiram
3. Sabut atau tempurung kelapa
4. Minyak tanah
5. Air untu menyiram bara sekam
Cara kerja pada proses pembuatan arang sekam tanpa menggunakan alat
pembakar
1. Tumpuk sekam padi sebanyak 2 karung besar untuk setiap tumpukanBakar
bagian puncak tumpukan dengan menggunakan sabut kelapa yang sudah
ditambah sedikit minyak tanah
2. Api yang dihidupkan akan membakar sekam sekelilingnya hingga menjadi bara,
3. meskipun apinya mati, baranya akan tetap hidup dan membakar sekam yang lain,
4. proses pembakaran ini akan memakan waktu kurang lebih 12 jam
5. Setelah semua sekam menjadi arang, siram segera dengan air agar tak menjadi
abu.
Cara Pembuatan Briket arang Tumbuk arang dengan menggunakan lesung sehingga dihasilkan tepung arang
sekam
Siapkan bahan perekat berupa tanah liat yang telah dicairkan dengan air dengan
perbandingan 5 : 1 (tanah liat :air)
Campurkan bahan perekat kedalam tepung arang sekam dengan perbandingan 6
bagian sekam dan 1 bagian perekat, aduk sampai rata.
Cetak adonan dengan menggunakan bambu atau paralon yang telah dipotong-
potong dengan panjang 5 cm dan diameter 1 inchi.
Jemur briket yang sudah dicetak sampai benar-benar kering (lama penjemuran
tergantung cuaca
DAFTAR PUSTAKA
Murtadho, D. dan Said, E.G,1987. Penanganan dan pemanfaatan limbah padat. PT
Mediyatama sarana perkasa. Jakarta.
262
SEMIR SEPATU HITAM (PASTA)
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?
Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?
Apersepsi
A. TUJUAN
10. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat semir
sepatu hitam?
11. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
12. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI
Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian bawah
juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi seseorang,
tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan kelihatan kotor dan
kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga akan cepat rusak, karena
tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan ruamh
tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat semir sepatu
sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam mengembangkan home
industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek yang cemerlang.
Meskipun saat ini telah hadir semir sepatu instan, semir sepatu gosok ternyata memiliki
keunggulan, hasil semirnya lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan yang mudah menguap.
263
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci atau wajan disetai penangas (kompor)
- Pengaduk kayu
- timbangan
- sendok makan dan sendok teh
- Kaleng semir bekas
Bahan :
- wenter hitam
- malam tawon. lebah
- Parafin padat/ lilin
- Terpentin
Cara Pembuatan
6. Masukkan parafin padat/lilin dan malam lebah di panci kemudian
panaskan hingga mencair.
7. masukkan pewarna sedikit demi sedikit disertai pengadukan
8. Setelah menjadi cairan hitam dan rata, angkatlah campuran tersebut.
9. Setelah temperaturnya turun sampai suhu masih diatas 500C sambil
diaduk terus ditambahkan sedikit terpentin.
10. Setelah menjadi bubur agak encer, pengadukan dihentikan.
11. Kemudian campuran tadi dimasukkan kedalam kaleng dan tutup rapat
12. Semir sepatu hitam siap digunakan.
Lihat gambar berikut ini !
DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
parafin
minyak lebah
dalam keadaan masih
panas dan cair tuang
kedalam pot-pot
264
SEMIR SEPATU HITAM (CAIR)
Tahukah kalian tentang semir sepatu ?
Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?
Apersepsi
A. TUJUAN
13. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat semir
sepatu hitam?
14. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran
kimia materi pokok hidrokarbon.
15. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari
pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI
Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian
bawah juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi
seseorang, tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan
kelihatan kotor dan kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga
akan cepat rusak, karena tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang
kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir
dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan
ruamh tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat
semir sepatu sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam
mengembangkan home industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek
yang cemerlang
265
C. METODE PEMBUATAN
Alat :
- Panci atau wajan
- Pengaduk kayu
- kaleng-kaleng kaleng semir bekas
- Mangkok sejenisnya.
Bahan :
- Karbon black/ wenter
- Gom Arab
- Alkohol 96 %
- Aquades
- minyak silikon
Cara Pembuatan
1. Berturut-turut kedalam alcohol ditambahkan silicon oil dikocok,
kemudian ditambahkan aquades.
2. Kemudian masukan karbon black/wenter dan gom arab larutan
dikocok terus hingga homogen.
3. kemudain tuangkan campuran tersebut kedalam kaleng-kaleng dan
kemudian tutup rapat dan siap digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
266
267