penerapan model pembelajaran …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/a1a411077_sitedi_wa yuni...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASI BELAJAR
GEOGRAFI MATERI DINAMIKA PERUBAHANATMOSFER DAN DAMPAKNYA PADA
SISWA KELAS SMA NEGERI1 TONGKUNO
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada
Jurusan/Program Studi Pendidikan Geografi
OLEH
WA YUNIA1 A4 11 077
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASI BELAJAR
GEOGRAFI MATERI DINAMIKA PERUBAHANATMOSFER DAN DAMPAKNYA PADA
SISWA KELAS SMA NEGERI1 TONGKUNO
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada
Jurusan/Program Studi Pendidikan Geografi
OLEH
WA YUNIA1 A4 11 077
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASI BELAJAR
GEOGRAFI MATERI DINAMIKA PERUBAHANATMOSFER DAN DAMPAKNYA PADA
SISWA KELAS SMA NEGERI1 TONGKUNO
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada
Jurusan/Program Studi Pendidikan Geografi
OLEH
WA YUNIA1 A4 11 077
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI2016
v
ABSTRAK
Wa Yuni (A1A4 11 077). “Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Geografi MateriDinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya Pada Siswa Kelas SMANegeri 1 Tongkuno”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1). Bagaimana aktivitas belajarsiswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelasSMA Negeri 1 Tongkuno? (2). Bagaimana aktivitas mengajar guru melalui penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas SMA Negeri 1 Tongkuno?(3). Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapatmeningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelas SMA Negeri 1 Tongkuno?Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswamelalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas SMANegeri 1 Tongkuno. (2). Untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru melaluipenerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas SMA Negeri 1Tongkuno. (3). Untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelasSMA Negeri 1 Tongkuno melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Manfaat penelitian ini adalah (1). Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkanpemahaman dan hasil belajar geografi. (2). Bagi guru, yaitu dapat mengetahui modelpembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran geografidikelas, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun oleh siswa dapatdikurangi. (3). Bagi sekolah, yaitu sebagai bahan masukan yang positif bagi sekolahdalam rangka perbaikan pembelajaran geografi. (4). Bagi peneliti, yaitu dapatmenambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian tindakan kelas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian initerdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Adapun prosedurpenelitian tindakan kelas ini adalah (a). perencanaan (b). pelaksanaan tindakan (c).observasi dan evaluasi (d). refleksi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah(a). Segi proses: Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas siswadan rata-rata aktivitas guru minimal 3,0 (b). Segi hasil: Secara individu, jika hasilbelajar geografi siswa yang menjadi subjek penelitian ini telah mencapai KriteriaKetuntasan Minimal 70 yang diterapkan oleh sekolah, Secara klasikal hasil belajargeografi siswa cenderung meningkat dan 80% siswa yang menjadi subjek penelitiantelah menunjukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar ≥ 70.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatanberdasarkan hasil setiap tes yang diberikan. Dari 31 siswa, hasil tes siklus Imenunjukkan bahwa 22 siswa memperoleh nilai ≥ 70 dengan nilai rata-rata sebesar73,1. Selanjutnya, hasil tes siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikankarena terdapat 30 siswa yang mampu memperoleh nilai ≥70 dengan nilai rata-ratasebesar 85,5. Sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan, maka dengan hasiltersebut PTK ini berhasil.
ABSTRACT
Wa Yuni (a1a4 11 077) “The Implementation Of Cooperative Learning TypeJigsaw In An Effort To Improve Learning Outcomes Geography MaterialDynamics Atmosphere Change And It’s Impact Is The Students Senior HighSchool 1 Tongkuno”.
The research questions of this research is: (1) how students learning activityby using cooperative learning type jigsaw, at class senior high school 1Tongkuno? (2) how teacher learning activity by using cooperative learning modeljigsaw SMAN 1 Tongkuno? (3) how can cooperative learning type jigsaw improvestudents learning outcomes geography at class SMAN 1 Tongkuno? The purposeof this study are: (1) to describe students learning activity by using cooperativelearning type jigsaw at class senior high school 1 Tongkuno (2) to describeteacher teaching activity by using cooperative learning type jigsaw at class SMA1 Tongukno (3) to improve students learning outcomes geography class SMA 1Tongkuno. Significant of this research/study are: (1) for the students, to improvestudents learning outcomes and students comprehension in learning geography (2) forthe teacher, to know that cooperative learning type jigsaw, can develop geographylearning in the class. So, the problem that teacher and students problems can beresolued (3) for the school, as positive contribution to resolue/fix geography learning(4) for the researcher, namely can update their knowledge and experience inclassroom action research.
The design of this study in classroom action research, this study was carriedout in two cycles. Each cycle consist of two meetings. The procedure of thisclassroom action research are: (a) planning (b) action (c) observation and evaluation(d) reflection. Indicator performance of this study are: (a) process, this study can besaid success if, mean score of students activity and teacher teaching activity wasminimal 3,0 (b) result, as individual, this study can be said successful if 80% ofstudents at class get score 70, based on the standard of minimum score of theschool.
The result of the study show that students learning outcomes was improved.Based on the test, that given. From 31 students, result test of cycle 1 show that 22students get score ≥70, with mean score 73,1, next. The result test of cycle 2 showthat significant improvement, because there are 30 students get score ≥70, with meanscore 85,5. Appropriate with indicator which has resided. Based on the result above,this classroom action research was successful.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik
dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Pada Materi
Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya Kelas X Sma Negeri 1 Tongkuno”.
Dalam hasil penelitian ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. La Harudu, M.Si. selaku Pembimbing I
dan Bapak Pendais Hak, S.Ag., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberi arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung membantu penulis, terutama kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo,
Kendari.
2. Prof. Dr. La Iru, S.H., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari.
vii
3. La Ode Amaluddin, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan/Program Studi
Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu
Oleo Kendari.
4. La Ode Nursalam, S.Pd., M.Pd selaku sekretaris jurusan/Program Studi
Pendidikan Geografi.
5. Tenaga pengajar Jurusan Pendidikan IPS FKIP, khususnya di Program Studi
Pendidikan Geografi UHO, serta seluruh Staf Akademik di lingkungan FKIP
Universitas Halu Oleo.
6. Kaharuddin Sabilu, S.Pd., MM.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Tongkuno
dan Ibu Ratna La Rata, S.Pd selaku guru mata pelajaran Geografi serta siswa-
siswi kelas terima kasih atas kerjasamanya selama penulis melakukan
penelitian.
7. Suamiku tercinta La Ode Muhamad Ilham, S.Gz serta anak-anakku (La Ode
Muhamad Rauf Pazzole Ilham dan Wa Ode Naura Mokezya Ilham), yang
selalu memberikan doa restu dan motivasi di setiap langkahku.
8. Adik-adikku dan Keluargaku: Wa Ode Sitti Arnis, S.pd, Nggasri Faeda, S.P.,
M.P, La Ode Muhamad Febrianto, La ode Muhamad Darmin, Aulia
Rachman, Rahmatia, Nurhayati, sitti Dewi Yanti, Magfirah Zirana, Rahma
Zam-Zam dan Sri Astuti, yang telah memberikan motivasi dan doa dalam
penyusunan skripsi ini.
viii
9. Sahabat-sahabatku: Darma, Ikong, Asna, Meli, Safar, Runi, terima kasih atas
persahabatan dan terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini.
10. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2011-2014: Restiana,
Rika Restiani Asnia, Selly Ruksanan, Handrasih, Murni, La Umar, Sri
Rahayu, serta teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima
kasih atas kekompakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan,
dukungan dan motivasinya.
Dan teristimewa rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
Ayahku Muahir dan Ibuku Wa Ode Moose serta Mertuaku (La Ode Edi dan
Sulfia) terima kasih atas doa, dukungan dan bantuan baik materi maupun moril serta
pengertiannya kepada penulis.
Demikian penulis sampaikan semoga Allah SWT membalas segala budi baik
dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Akhir
kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak penulis sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.
Kendari, Februari 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… iHALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………. iiHALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iiiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………….. ivABSTRAK…………………………………………………………………… vKATA PENGANTAR……………………………………………………….. viDAFTAR ISI…………………………………………………………………. ixDAFTAR TABEL……………………………………………………………. xiDAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xiiDAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..… xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 4C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 5E. Defenisi Operasional………………………………………………… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskriptif Teori……………………………………………………… 71. Belajar dan Pembelajaran………………………………………. 7
a. Belajar……………………………………………………… 7b. Mengajar……………………………………………………… 11c. Pembelajaran………………………………………………… 12d. Hasil Belajar………………………………………………… 14
2. Pembelajaran Geografi…………………………………………… 173. Pembelajaran Kooperatif………………………………………… 184. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………………………… 21
B. Penelitian yang Relevan……………………………………………... 29C. Kerangka Berpikir…………………………………………………… 29D. Hipotesis Penelitian…………………………………………………… 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………. 32B. Jenis Penelitian……………………………………………………… 32C. Subyek Penelitian…………………………………………………… 32D. Faktor yang Diselidiki……………………………………………… 33E. Prosedur Penelitian………………………………………………… 33F. Teknik Pengumpulan data…………………………………………… 36
x
G. Instrumen Penelitian………………………………………………… 36H. Teknik Analisis Data………………………………………………… 36I. Indikator Kinerja…………………………………………………… 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian…………………………………………………… 40B. Pembahasan……………………………………………………….. 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………… 63B. Saran…………………………………………………………….. 64
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
No. No. Tabel Teks Halaman
1. 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw… 27
2. 4.1 Rata-rata Aktivitas guru pada siklus I…………………………… 40
3. 4.2 Rata-rata Aktivitas guru pada siklus II………………………….. 43
4. 4.3 Rata-rata Aktivitas siswa Pada siklus I………………….……… 45
5. 4.4 Rata-rata Aktivitas siswa Pada siklus II………………….……… 48
6. 4.5 Data Analisis Hasil Belajar Siswa siklus I……………………… 51
7. 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I……………… 52
8. 4.7 Data Analisis Hasil Belajar Siswa siklus II……………………… 53
9. 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II……………………………… 54
10. 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II…………….. 55
xii
DAFTAR GAMBAR
No. No. Gambar Teks Halaman
1. 2.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas ……………………………… 24
2. 2.2 Skema kerangka berpikir………………………………………… 31
3. 3.1 Desain penelitian tindakan kelas………………………………… 35
4. 4.1 Grafik Aktivitas Guru Siklus I………………………………….. 42
5. 4.2 Grafik Aktivitas Guru Siklus II…………………………………. 45
6. 4.3 Peningkatan grafik rata-rata aktivitas siswa pada siklus I…….... 49
7. 4.4 Grafik rata-rata aktivitas siswa siklus II ………………………… 50
8. 4.5 Hasil belajar geografi siswa pada siklus I ………………………… 52
9. 4.6 Data Hasil Belajar Siswa siklus I…………………………………. 53
10. 4.7 Hasil belajar geografi siswa pada siklus II……………………….. 55
11. 4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus II………………….. 56
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Teks Halaman
1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pada
Siswa Kelas SMA Negeri 1 Tongkuno……………………… 67
2. Nama-Nama Kelompok…………………………………………. 68
3. Silabus Pembelajaran………………………………………….… 69
4. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I…………..…… 71
5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan I……………… 76
6. Jawaban LKS Siklus I pertemuan I……………………………… 77
7. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan II……………… 78
8. Jawaban LKS Siklus I pertemuan II……………………………… 79
9. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II………….…… 80
10. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan I……………… 85
11. Jawaban LKS Siklus II pertemuan I……………………………… 86
12. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan II……………… 88
13. Jawaban LKS Siklus II pertemuan II……………………………. 89
14. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I pertemuan I …………………… 90
15. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I pertemuan II …………………… 91
16. Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I…. 92
17. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran
xiv
Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II pertemuan I …………………… 93
18. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II pertemuan II ………………….. 94
19. Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II… 95
20. Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa siklus I……………………. 96
21. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa
Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus I pertemuan I … 98
22. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa
Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus I pertemuan II… 99
23. Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I…… 100
24. Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa siklus II……………………. 101
25. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa
Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus II pertemuan I … 103
26. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa
Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus II pertemuan II… 104
27. Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II… 105
28. Pedoman Penskoran Aktivitas Guru Dalam Menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………………….. 106
29. Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa Dalam Menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………………….. 110
30. Soal Tes Siklus I……………………..…………………………… 114
31. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus I yang nilai Terendah……… 117
32. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus I yang nilai Tertinggi……… 118
33. Soal Tes Siklus II……………………..………………………… 119
34. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus II yang nilai Terendah……… 124
xv
35. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus II yang nilai Tertinggi……… 125
36. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar untuk Siklus I dan Siklus II…… 126
37. Rekapitulasi Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas
SMA Negeri 1 Tongkuno pada Setiap Tindakan Siklus………… 127
38. Dokumentasi…………………………………………………… 129
39. Surat Izin Penelitian dari FKIP Universitas Halu Oleo………… 135
40. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitin dari SMA
Negeri 1 Tongkuno………………………………………………… 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau
pemahaman terhadap suatu konsep, sehingga dalam proses pembelajaran siswa
merupakan sentral kegiatan. Guru hanya menciptakan suasana yang dapat mendorong
timbulnya motivasi belajar siswa. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan lain,
kegiatan yang seharusnya menarik, penuh aktifitas kreativitas dan ide-ide cemerlang
itu tidak ada, kelas yang ada hanya kelas yang pasif dimana hanya mendengarkan
sambil mencatat hal- hal yang dianggap penting untuk dicatat.
Faktor lain yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar kurang menarik
adalah dari sisi guru. Guru dalam mengajar cenderung monoton dalam artian mereka
hanya memberi informasi (proses satu arah) tanpa ada timbal balik, kalaupun ada feed
back itu biasanya itu hanya sebuah pertanyaan-pertanyaan lain. Komunikasi yang
terjadi antar siswa masih tergolong rendah sehingga tidak menimbulkan diskusi atau
perdebatan yang menarik yang dapat menimbulkan aktifitas berpikir siswa.
Kurangnya variasi dalam model pembelajaran juga merupakan salah satu faktor
lesunya siswa dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) sehingga berakibat
pada tingkat ketuntasan belajar siswa. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka
pendidikan yang diselenggarakan dapat dikatakan gagal karena selain tidak mengajak
para pelajar turut aktif dan kreatif juga hasil evaluasi yang dapat diperoleh selalu
dibawah target.
1
2
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Tongkuno pada tahun
ajaran 2015/2016 diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran geografi yang
terjadi dikelas 푋 masih berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah.
Sehingga dalam proses pembelajaran siswa hanya duduk, menulis dan mendengar
penjelasan yang dilakukan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dan
kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga berimplikasi pada rendahnya
nilai rata-rata hasil belajar. Kenyataan ini terlihat dari rendahnya hasil belajar siswa
kelas 푋 tahun pelajaran 2015/2016 semester ganjil hanya mencapai nilai rata-rata
69. Selain itu, dari 31 orang siswa kelas 푋 di SMA Negeri 1 Tongkuno yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebanyak 14 orang atau 47%.
Sedangkan yang lainnya yaitu sebanyak 17 orang atau 53% belum mencapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.
Rendahnya hasil belajar disebabkan karena siswa tidak memperhatikan guru
pada saat proses belajar mengajar. Selain itu model pembelajaran yang digunakan
oleh guru masih bersifat konvensional, dimana penyajian materi hanya berdasarkan
buku ajar yang dijadikan materi siap pakai bagi siswa sehingga siswa kurang aktif
dalam proses pembelajaran serta guru lebih mendominasi aktivitas pembelajaran
dibanding siswa.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
dikarenakan siswa hanya berusaha menghafal materi sebagai akibat dari
ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan oleh guru karena kecenderungan
3
guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang monoton. Selain itu,
komunikasi satu arah dari guru kepada siswa menyebabkan terjadinya kesenjangan
yang mengakibatkan siswa kurang terlibat aktif dan tidak punya inisiatif untuk
mengemukakan ide atau pendapat selama proses belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan kenyataan diatas, guru diharapkan dapat mengembangkan suatu
model pembelajaran yang dapat memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar dikelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan guru untuk membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa. Pembelajaran
kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama
antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dewasa ini,
banyak tipe model pembelajaran kooperatif yang telah diterapkan dikelas-kelas dalam
upaya untuk meningkatkan hasil belajar, antara lain model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw.
Pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw adalah satu jenis pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggungjawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan
bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw menggabungkan
konsep pengajaran pada teman sekelompok atau teman sebaya dalam usaha
membantu belajar. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab untuk
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Model Jigsaw pada
hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa
4
mempunyai peran dan tanggungjawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan
sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan model Jigsaw ini adalah untuk
mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa
mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.
Dari uraian diatas maka model pembelajaran sangat perlu untuk diperhatikan
dengan baik, dimana dalam proses pembelajaran diharapkan tidak hanya terpusat
pada guru tetapi perlu melibatkan siswa. Variasi model pembelajaran yang diterapkan
oleh guru akan sangat menentukan minat dan kreatifitas belajar siswa itu sendiri. Jika
model pembelajaran monoton pada guru maka perhatian siswa akan berkurang
sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Geografi Pada Kelas 푿푫 SMA Negeri 1 Tongkuno”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno?
5
2. Bagaimana aktivitas mengajar guru melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno?
3. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelas 푋 SMA Negeri 1
Tongkuno?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno.
2. Untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelas 푋 SMA Negeri
1 Tongkuno melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar geografi.
2. Bagi guru, yaitu dapat mengetahui model pembelajaran yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran geografi dikelas, sehingga
permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun oleh siswa dapat dikurangi.
6
3. Bagi sekolah, yaitu sebagai bahan masukan yang positif bagi sekolah dalam
rangka perbaikan pembelajaran geografi.
4. Bagi peneliti, yaitu dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
penelitian tindakan kelas.
E. Defenisi Operasional
Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindari penafsiran yang
berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dijelaskan
definisi operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif Jigsaw adalah suatu proses
pembalajaran yang pelaksanaannya, siswa dalam kelas dibagi menjadi
beberapa tim/kelompok kecil, anggotanya terdiri atas 4-6 orang siswa dengan
karakteristik yang heterogen dan didalamnya menuntut kerjasama antar
kelompok asal serta saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan
penghargaan dalam suatu kelompok.
3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penenlitian ini adalah perubahan perilaku
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Belajar
Menurut Baharrudin dan Wahyuni (2012: 11) belajar merupakan proses
manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.
Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan aktivitas
yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar dapat
membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Menurut Sanjaya (2008: 198) belajar adalah perubahan tingkah laku
melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya
perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku dan kecakapan (Thobroni dan Mustofa
2013: 31).
Menurut Aunurrahman (2011: 48) belajar didefenisikan sebagai setiap
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau
pengalaman. Defenisi ini mencangkup tiga unsur, yaitu (1). Belajar adalah perubahan
tingkah laku; (2). Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena latihan atau
pengalaman; (3). Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen atau tetap ada
untuk waktu yang cukup lama. Lebih lanjut, Djamarah (2004: 12-13) bahwa belajar
7
8
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2005: 2).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 7) belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan yang
dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu
hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar. Sedangkan
menurut Suyono dan Hariyanto (2014: 9) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu
proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas
dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil
belajar (Baharuddin dan Wahyuni 2012: 19-28).
9
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor
fisiologis dan psikologi.
1. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan
tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik
yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung,
peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar,
terutama panca indera.
2. Foktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan
bakat.
b. Faktor-faktor eksternal/eksogen
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal
juga dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
10
belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan non sosial.
1. Lingkungan sosial
a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman
sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.
b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisis lingkungan masyarakat tempat
tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa.
c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan
balajar.
2. Lingkungan non sosial.
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau, dan tidak terlalu gelap, suasana
yang sejuk dan tenang.
b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,
fasilitas belajar, lapangan olahraga dan sebagainya. kedua, software,
seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan,
silabus dan lain sebagainya.
c. Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru,
disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru
dapat memberikan konstribusi yang positif terhadap aktivitas belajar
11
siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode
mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
Berdasarkan beberapa uraian tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses dimana individu melakukan aktivitas untuk memperoleh
pengetahuan melalui pelatihan atau pengalaman sehingga menimbulkan suatu
perubahan tingkah laku yang relatif tetap.
b. Mengajar
Menurut Sanjaya (2008: 198) mengajar dapat dipandang sebagai upaya yang
dilakukan guru agar siswa belajar. Mengajar merupakan suatu usaha atau kegiatan
yang di lakukan guru dalam mempersiapkan lingkungan pembelajan yang meliputi
lingkungan alam dan sosial untuk mendukung terjadinya proses belajar akibat
interaksi siswa dengan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan guru ini berdampak
positif dengan didapatnya atau dikembangkannya keterampilan, sikap, cita-cita,
penghargaan, dan pengetahuan (Jihad dan Haris 2010: 10).
Menurut Fajar (2009: 13) mengajar adalah memberikan sesuatu dengan cara
membimbing dan membantu kegiatan belajar kepada seseorang (siswa) dalam
mengembangkan potensi intelektual (emosional serta spiritualnya) sehingga potensi-
potensi tersebut dapat berkembang secara optimal. Mengajar secara efektif sangat
bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan
tujuan mengajar. Cara belajar mengajar yang lebih baik ialah mempergunakan
kegiatan murid-murid secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan
12
kegiatan-kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui kerja kelompok
(Popham dan Baker 2003: 141).
Menurut Suprihatiningrum (2013: 60) mengajar merupakan suatu seni untuk
menstransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pendidikan, kebutuhan-
kebutuhan individu siswa, kondisi lingkungan, dan keyakinan yang dimiliki oleh
guru. Lebih lanjut, Majid (2012: 90) rencana mengajar merupakan realisasi dari
pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan pada tahapan penentuan pengalaman
belajar. Mengajar diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk
menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar
(Aunurrahman, 2011: 34).
Menurut Jihad dan Haris (2010: 11) bahwa mengajar mencakup empat pokok
yaitu: (a). Mengajar adalah mengorganisasi hal- hal yang berhubungan dengan
belajar; (b). Mengaktifkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan; (c).
Menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan; dan (d). Mengajar adalah
membimbing dan membantu siswa mencapai kedewasaan.
Berdasarkan beberapa uraian tentang mengajar, dapat disimpulkan bahwa
mengajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan dengan cara membimbing dan membantu siswa,
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
c. Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2008: 26) pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja
sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada
13
baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan
kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada
diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk
mencapai tujuan belajar tertentu. sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak
hanya menitik beratkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru
dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan
tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang
tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan
yang sama. Lebih lanjut, Majid (2012: 103) pembelajaran atau proses belajar
mengajar adalah proses yang diatur dengan langkah–langkah tertentu, agar
pelaksanaanya mencapai hasil yang diharapkan
Menurut Suprihatiningrum (2013: 75) pembelajaran adalah berupa
serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara
terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak
hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga metode, media
dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi. Pembelajaran
merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu siswa agar dapat
menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan pencapaian
tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses utama yang diselenggarakan
dalam kehidupan disekolah sehingga antara guru yang mengajar dan anak didik yang
belajar dituntut profit tertentu.
14
Menurut Jihad dan Haris (2010: 11) Pembelajaran merupakan suatu proses
yang terdiri dari kombinasi 2 aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang dilakukan
oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu
kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa
dengan siswa disaat penbelajaran sedang berlangsung. Lebih lanjut,
Suprihartiningrum (2013: 80- 81) proses pembelajaran merupakan interaksi semua
komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lainnya
saling berhubungan (interpendent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Konsep
pembelajaran berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya secara jelas
kompetensi yang harus dimilki atau ditampilkan siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran (Majid 2012: 22).
Berdasarkan beberapa uraian tentang pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa yang
telah direncanakan dengan langkah-langkah tertentu dengan memanfaatkan potensi
dan sumber yang ada.
d. Hasil Belajar
Menurut Sanjaya (2008: 13) hasil belajar merupakan pencapaian dalam
memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Lebih
lanjut, Sudjana (2008: 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat
merancang/mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar-
15
mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa,
disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang
dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus Nampak dalam tujuan pengajaran (tujuan
instruksional), sebab tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Suprihatiningrum (2013: 37) menyatakan hasil belajar
sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Hasil belajar pada
sasarannya dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu pengetahuan dan
keterampilan. Pengetahuan dibedakan menjadi empat macam, yaitu pengetahuan
tentang fakta- fakta, pengetahuan tentang prosedur, pengetahuan konsep, dan
keterampilan untuk berinteraksi.
Gagne (dalam Aunurrahman 2011: 47) menyimpulkan ada lima macam hasil
belajar: (1). Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang
mencangkup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui
penyajian materi disekolah; (2). Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-
masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat dan berpikir; (3).
Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata
dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan; (4). Keterampilan motorik,
yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkordinasi gerakan-gerakan yang
berhubungan dengan otot; (5). Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang
memperngaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-
kepercayaan serta faktor intelektual.
16
Jihad dan Haris (2010: 14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk
perubahan perilku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Untuk
memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak
lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar
siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap
dan keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar siswa mencangkup segala
hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
Menurut Jihad dan Haris (2010: 19-20) menyatakan bahwa perubahan salah
satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh proses belajar dinamakan hasil belajar.
Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang
dialami siswa setelah menjalani proses belajar.
Menurut Syah (2005: 142) pengukuran hasil belajar adalah sebagai berikut:
(1). Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu
kurun waktu proses tertentu; (2). Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seseorang
dalam kelompok kelasnya; (3). Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan
siswa dalam belajar. Hasil yang baik pada umumnya menunjukkan tingkat usaha
yang efisien; (4). Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah
mendayagunakan kapasitas kognitif (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk
keperluan belajar; (5). Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode
mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
17
Berdasarkan beberapa uraian tentang hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami
kegiatan belajar melalui penilaian atau evaluasi dalam jangka waktu tertentudan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Pembelajaran Geografi
Menurut Khosim dan Lubis (2007: 3) secara harfiah geografi adalah ilmu
yang melukiskan keadaan bumi. Kata melukiskan mempunyai makna yang lebih
dalam, mencangkup unsur-unsur menggambarkan dan menerangkan fenomena (alam
dan manusia) sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan terhadap hubungan
(interelasi, interaksi, dan interdependensi) antar fenomena tersebut. Lebih lanjut,
dikatakan bahwa konsep geografi yang diketengahkan diatas secara jelas menegaskan
yang menjadi objek studi geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi
yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer, litosfer,
hidrosfer dan biosfer (Sumaatmadja, 1997: 11).
Ada dua aspek utama yang dipelajari dalam geografi yakni aspek lingkungan
fisik dan aspek lingkungan sosial. Aspek lingkungan fisik menyangkut keadaan
lingkungan alam diluar manusia, seperti bentuk muka bumi, potensi muka bumi,
perairan, keadaan udara, dunia tumbuhan dan hewan. Aspek lingkungan sosial
mencakup permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas manusia sebagai
makhluk sosial, yang tercermin dalam budayanya (Khosim dan Lubis, 2007: 6).
Sedengkan menurut Samadi (2007: 3-4) geografi adalah ilmu yang mempelajari
18
persamaan dan perbedaan fenomena digeosfer (muka bumi) dengan sudut pandang
kelingkungan (ekologis) dan kewilayahan (region) dalam konteks keruangan (space).
Lebih lanjut menurut Khosim dan Lubis (2007: 7) mengemukakan bahwa geografi
merupakan ilmu yang sangat kompleks yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.
Geografi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni ilmu geogafi fisik dan ilmu
geografi sosial.
Menurut Sumaatmadja (1997: 12) geografi dan studi geografi berkenaan
dengan (1). Permukaan bumi; (2). Alam lingkungan; (3). Umat manusia dengan
kehidupannya; (4). Penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupan termasuk
persamaan dan perbedaan ; serta (5). Analisis hubungan keruangan gejala-gejala
geografi dipermukaan bumi. Sedangkan menurut Utoyo (2009: 3) geografi adalah
ilmu yang mempelajari keragaman ruang permukaan bumi sebagai tempat hidup
manusia dengan aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta interelasi diantara aspek-
aspek tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian tentang geografi, dapat disimpulkan bahwa
geografi adalah sebuah ilmu yang mempelajari atau mengkaji tentang keadaan bumi
baik dari aspek fisik maupun aspek lingkungan sosial.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperatife yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain.
Slavin dalam (Isjoni, 2007: 15) mengemukakan “in cooperatife learning methods,
student work together in fourmember team to master material initially presented by
19
the teacher”. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga
dapat meransang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Muhamad (2003: 3) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan landasan yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Slavin dalam
Muhamad (2003: 6) mengatakan bahwa “belajar kooperatif mengacu pada variasi
metode mengajar dimana pebelajar bekerja didalam kelompok-kelompok kecil saling
membantu belajar materi pelajaran, berdiskusi dan saling adu argumentasi saling
mengakses pengetahuan-pengatuan baru dan dapat saling mengisi kekurangan
pemahaman yang dialami”.
Ibrahim (2000: 12) yang mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif
dapat juga diartikan sebagai suatu motif kerjasama dimana setiap individu diharapkan
pada pilihan yang harus diikuti apakah memilih kerjasama berkompetensi atau
individualistik. Karakteristik pembelajaran kooperatif merupakan perilaku yang
muncul/karakter dari kegiatan pembelajaran kooperatif.
Menurut Ibrahim (2000: 6) pembelajaran yang menggunakan kooperatif
memiliki karakter sebagai berikut: (1). Siswa bekerjasama dalam kelompok secara
kooperatif dalam menuntaskan materi pelajarannya; (2). Kelompok dibentuk dari
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; (3). Bila mungkin,
anggota kelompok berasal dari ras, suku dan jenis kelamin yang berbeda-beda; dan
(4). Penghargaan lebih beorientasi kelompok ketimbang individu.
20
Menurut Ibrahim (2000: 6) unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut: (1). Siswa dalam kelompoknya haruslah berasumsi bahwa mereka
sehidup sepenanggungan; (2). Siswa haruslah melihat bahwa anggota dalam
kelompoknya haruslah memiliki tujuan yang sama; (3). Siswa bertanggungjawab atas
segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri; (4). Siswa
haruslah membagi tugas dan memiliki tanggungjawab yang sama diantara anggota
kelompoknya; (5). Siswa akan dievaluasi atau diberikan penghargaan yang juga
diberikan untuk semua kelompok; (6). Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersam selaman proses belajarnya; (7).
Siswa diminta untuk kelompok kooperatif.
Amiruddin dan Sofyan (2007: 18) pembelajaran kooperatif merupakan suatu
model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang
memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap
anggota kelompok saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika
salah satu teman dalam kelompok belum menguasai pembelajaran.
Berdasarkan beberapa uraian tentang pembelajaran kooperatif, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
kelompok-kelompok yang mengutamakan adanya kerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
21
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini pertama kali dikembangkan
oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan diadaptasikan
oleh Slavin, jadi dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif bukanlah
konsep yang baru dalam dunia pendidikan. Menurut para ahli psikologi pendidikan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif
yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas
penguasaan bagian materi pelajaran dan mampu mengerjakan bagian tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya.
Menurut Alma (2009: 84) bahwa model pembelajaran Jigsaw merupakan
suatu model pembelajaran cooperative learning yang teknik pelaksanaannya dimulai
dari pembentukan kelompok yang disusun oleh guru, agar siswa tidak memilih-milih
teman yang disenangi saja, jadi sifatnya heterogen. Setiap anggota kelompok diberi
tugas untuk mempelajari materi tertentu.
Khoirul dalam Supriyadi (2003: 7) mengatakan bahwa tujuan khusus model
pembelajaran tipe Jigsaw adalah sebagai berikut: (1). Menyajikan metode alternatif
disamping ceramah dan membaca; (2). Mengkaji kebergantungan positif dalam
menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok untuk
mendorong kedewasaan berfikir; (3). Menyediakan kesempatan berlatih bicara (dan
mendengar) untuk berlatih dalam menyampaikan informasi. Pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian
22
materi belajar dan mampu memngajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model
pembelajaran kooperatif dengan peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari 5-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan materi pelajaran yang harus dipelajari
dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota teman kelompoknya (Sudjana,
2008: 27).
Budiningsih (2007: 148) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dikembangkan berpijak dari beberapa pendekatan yang
diasumsikan mampu meningkatkan aktivitas proses dan hasil belajar siswa.
Pendekatan yang dimaksud adalah belajar aktif, konstruktivistik dan kooperatif.
Beberapa pendekatan tersebut diintegrasikan dimaksudkan untuk menghasilkan suatu
model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensinya
secara optimal. Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan
emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata tetapi
juga aktivitas mental yang tinngi. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi,
mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi dari
berbagai sumber belajar yang relevan. Kegiatan demikian memungkinkan siswa
berinteraksi aktif dengan lingkungan dan kelompoknya sebagai media untuk
mengembangkan pengetahuannya.
Dalam pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota tim bertanggungjawab untuk
menentukan materi pelajaran yang ditugaskan kepadanya, kemudian menggunakan
23
materi pembelajaran yang ditugaskan kepadanya, kemudian menggunakan materi
tersebuat kepada teman sekelompoknya yang lain (Ibrahim, 2000: 11). Jadi dapat
diketahui bahwa dasar pemikiran model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi dengan yang lain, mengajar
serta diajar oleh sesame siswa merupakan bagian penting dalam proses belajar dan
sosialisasi yang berkesinambungan.
Mula-mula siswa dibagi dalam kelompok yang terbagi dari 4 atau 5 orang
siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik yang disajikan keadaan
siswa dalam bentuk teks. Dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari
bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai kelompok yang
berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akedemik yang
sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan
tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok ahli (Nurhadi, 2004: 117).
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topic pembelajaran
yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian para peserta didik itu kembali pada tim
atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang
apa yang mereka telah pelajari sebelumnya pada pertemuaan tim ahli. Pada model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.
Kelompok asal yaitu kelompok induk peserta didik yang beranggotakan
peserta didik dengan berbagai kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang
beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari anggota kelompok asal yang
24
berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan
menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian
dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli dalam pembelajaran
kkoperatif tipe Jigsaw dapat dilihat sebagai berikut:
KELOMPOK ASAL
KELOMPOK AHLI
Gambar 2.1 Illustrasi yang menunjukkan tim Jigsaw
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang
sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan
pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk
mempelajari topic mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota
kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman
A B C
D E
A B C
D E
A B C
D E
A B C
D E
A B C
D E
C C C
C C
B B B
B B
A A A
A A
D D D
D D
E E E
E E
25
sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan dikelompok
ahli.
Menurut Ibrahim (2000: 12) terdapat 7 langkah dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut: (1). Fase pertama, dalam
hal ini guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran,
memotivasi siswa belajar dan memberi apersepsi; (2). Fase kedua, guru menyajikan
informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan; (3). Fase ketiga,
guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar;
(4). Fase keempat, guru memberikan masalah/tugas/soal untuk dibahas dalam
kelompok asal dan kelompok ahli; (5). Fase kelima, guru membimbing kelompok-
kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal pada saat mereka
mengerjakan tugas; (6). Fase keenam, guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang dipelajari oleh masing-masing kelompok dengan mempresentasekan hasil
kerjanya; dan (7). Fase ketuju, guru memberikan kuis baik individu maupun
kelompok tentang materi pelajaran, tim/kelompok dan individu yang mendapat skor
tertinggi akan diberi penghargaan.
Menurut Kunandar (2008: 365) bahwa langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut:
1). Kelompok kooperatif (awal)
a. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai 6 orang.
b. Bagikan wacana atau tugas akademik yang sesuai dengan materi yang
diajarkan
26
c. Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana atau tugas yang
berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya.
2). Kelompok ahli
a. Kumpulan masing-masing siswa yang memiliki wacana atau tugas yang sama
dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan wacana
atau tugas yang telah dipersiapkan oleh guru.
b. Dalam kelompok ahli ini ditugaskan agar siswa belajar bersama untuk
menjadi ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
c. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat
menyampaikan informasi tentang hasil dari dari wacana atau tugas yang telah
dipahami kepada kelompok cooperative (kelompok awal).
d. Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing
siswa kembali kekelompok cooperative (awal).
e. Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan
hasil dari tugas dikelompok ahli.
f. Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan
masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
27
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Tahap Perilaku Guru Fase 1: Menyampaikan tujuan, memotivasi dan memberikan apersepsi
Guru menyampikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memotivasi siswa belajar dan memberi apersepsi
Fase 2: Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase 3: Mengorganisasi siswa dalam kelompok- kelompok belajar
Guru menginformasikan pengelompokkan siswa
Fase 4: Memberikan masalah/tugas/soal
Guru Memberikan masalah/tugas/soal yang dibahas dalam kelompok asal dan kelompok ahli
Fase 5: Membimbing kelompok belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada kelompok ahli dan kelompok asal
Fase 6: Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
Fase 7: Memberi penghargaan Guru memberikan penghargaan baik pada kelompok maupun individu
(Ibrahim, 2000: 12)
Kardi (2000: 31) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, yaitu: (1). Adanya saling ketergantungan
positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga adanya interaksi
antara sesama siswa; (2). Mempunyai kelompok asal dan kelompok ahli, sehingga
dapat saling memberikan pemahaman antara siswa yang satu dengan siswa yang
lainnya; (4). Kelompok belajar terdiri dari beberapa orang siswa yang heterogen, baik
28
dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, dan lain-lain; (5). Penalaran tidak hanya
pada penyelesaian tuugas, tetapi juga berhubungan antar pribadi yang saling
mengahrgai; dan (6). Pemimpin kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir
untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para kelompok.
Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: (1). Prinsip utama pembelajaran
ini adalah “peerteaching” yaitu pembelajaran oleh teman sendiri. Ini akan menjadi
kendala karena persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan
bersama dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak
diperlukan agar jangan sampai terjadi sampai terjadi salah konsep (miss conception);
(2). Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi
pada teman, jika siswa tidak percaya diri, guru harus mampu memainkan perannya
dalam memfasilitasi kegiatan belajar; (3). Awal pembelajaran biasanya sulit
dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum
model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik; dan (4). Aplikasi model
pembelajaran ini sulit untuk dilakukan pada kelas besar (>40 orang siswa).
Berdasarkan beberapa uraian tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu
model pembelajaran cooperative learning yang menekankan adanya kerjasama yang
terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.
29
B. Penelitian Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Muhammad Hafid Zainu (2011: 50), menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi
materi sistem pernapasan manusia kelas VIII² Mts Negeri 1 Kendari yang
dapat dilihat pada tes hasil belajar siswa yaitu 81,25 % siswa memperoleh
nilai ≥ 63.
2. Suhaedar Suparno Wira (2010: 36), menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi system ekresi dimana diperoleh rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 82,21 dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 87,50 %.
3. Hadrayati (2012: 76) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar ips terpadu siswa kelas VIIbdi SMP
Negeri 1 wawotobi hal ini ditunjukkan pada tes tindakan siklus I terdapat 14
orang siswa atau 63,6 % yang memperoleh nilai ≥ 70 sedangkan yang
memperoleh nilai <70 terdapat 8 orang siswa atau 36,4 % dengan nilai rata-
rata 67, 95. Pada tes tindakan siklus II seluruh siswa memperoleh nilai ≥ 70
atau 100% dengan nilai rata-rata 86,13.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok didalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
30
pelatihan. Untuk mendewakan manusia maka diperlukan suatu proses dimana dalam
suatu proses diperlukan strategi belajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga
orang akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman dan cara bertingkah laku
sesuai kebutuhan sehingga dalam upaya pengajaran dan pelatihan diperlukan secara
aktif dari seluruh komponen pendidikan.
Guru sebagai pendidik atau pengajar merupakan faktor penting yang
menentukan kesuksesan dalam usaha pendidikan, karena peranan penting guru dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai direktur dimana setiap guru harus pandai-
pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan mengajar.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran geografi, berbagai
metode dan model pembelajaran telah dilakukan oleh guru, tetapi semua yang
dilakukan itu belum dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menjadi salah satu solusi alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran geografi. Dengan
hal ini diharapkan siswa akan merasa senang dan tertarik, kemudian memahami
materi pelajaran itu dengan sendirinya.
Peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi, guru
dituntut mampu menciptakan suasana belajar optimal dengan menetapkan strategi dan
model pengajaran dalam pembelajaran sehingga siswa lebih cepat dan mudah
memahami materi yang diberikan. Berdasarkan hal ini tentunya guru harus mampu
memperhatikan model pengajaran maupun strategi belajar yang diterapkan harus
sesuai dengan pokok bahasan. Memahami kenyataaan ini, peneliti menilai perlu
31
menggunakan strategi dan model pembelajaran tersebut, dan meningkatkan
pemahaman dan daya serap siswa khususnya pada materi “Dinamika Perubahan
Atmosfer dan Dampaknya”.
Gambar 2.2 Skema kerangka berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Segi proses; Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas siswa
dan skor rata-rata aktivitas guru minimal 3,0
2. Segi hasil
Secara individu, jika hasil belajar geografi siswa yang menjadi subjek
penelitian ini telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 70 yang
diterapkan oleh sekolah.
Secara klasikal hasil belajar geografi siswa cenderung meningkat dan
80% siswa yang menjadi subjek penelitian telah menunjukan tingkat
pencapaian ketuntasan belajar ≥ 70.
Hasil belajar rendah
Tujuan belajar kurang maksimal
Poses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
kurang efektif
Penggunaan kooperatif tipe
Jigsaw
Hasil belajar siswa meningkat
KBM meningkat
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna,
Sulawesi Tenggara pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam
bahasa inggrisnya adalah classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat (Wardhani dan Kuswaya, 2008: 1-4), dan merupakan
penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa dalam berbagai
tindakan (Arikunto, dkk 2008: 72).
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Tongkuno.
Penelitian mengambil satu kelas yang bermasalah, yaitu kelas 푋 yang berjumlah 31
siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Pemilihan kelas
tersebut didasari oleh rendahnya aktifitas dan hasil belajar Geografi. Hal ini diketahui
dari nilai rata-rata. Ulangan semester yang dicapai siswa adalah 69 pada tahun
32
33
2015/2016 yang tergolong kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar
70.
D. Faktor Yang Diteliti
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang
harus diselidiki. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor Guru, yakni kemampuan guru dalam mengorganisasikan proses
pembelajaran, baik cara mempersiapkan materi maupun penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, mulai dari membuka pelajaran, kegiatan
inti, kesimpulan sampai pada tahap evaluasi.
2. Faktor Siswa, yakni partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan
penguasaan konsep/materi.
3. Faktor Pencapaian (hasil belajar), yakni output pembelajaran yang diperoleh
dari tes hasil belajar siswa setelah melaksanakan serangkaian kegiatan belajar
yang diorganisasikan oleh guru.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam 2 siklus, tiap siklus
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan
pada setiap siklus adalah (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi
dan evaluasi; dan (4) refleksi.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan; adapun yang dilakukan pada tahap ini meliputi:
34
a. Membuat rencana pembelajaran (RPP).
b. Menyiapkan tugas atau LKS untuk membantu siswa memahami
materi yang diajarkan.
c. Memahami lembar observasi untuk siswa dan guru melihat kondisi
belajar mengajar di kelas ketika model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw diterapkan.
d. Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar geografi
siswa dapat ditingkatkan.
2. Pelaksanaan tindakan; kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini
melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
3. Observasi dan evaluasi; kegiatan yang dilakukan adalah proses observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dibuat. Proses observasi dilakukan sejak awal hingga akhir
penelitian, sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir siklus. Evaluasi
bertujuan untuk melihat apakah hasil belajar dapat meningkat dengan
menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw.
4. Analisis dan Refleksi; pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap
observasi dan evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari hasil
tersebut akan dilihat apakah telah memenuhi target yang telah diterapkan
pada indikator kinerja. Jika belum memenuhi target, maka penelitian
35
dilakukan ke siklus berikutnya dan kelemahan/kekurangan yang terjadi
pada setiap siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
Adapun prosedur pelaksanaan tindakan kelas dalam penelitian ini, dapat pula
disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1 desain penelitian tindakan kelas (Iskandar. 2012: 67)
Orientasi Perencanaan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan
Orientasi Perencanaan Berikut
Perbaikan Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan
Terselesaikan
36
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:
1. Tes hasil belajar, yaitu data hasil belajar geografi siswa kelas 푋 yang
dilakukan pada setiap akhir siklus penelitian.
2. Observasi lapangan, yaitu data tentang pelaksanaan belajar mengajar
berdasarkan skenario pembelajaran Jigsaw yang dijabarkan dalam lembar
observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri atas empat jenis, yaitu:
1. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang
digunakan untuk memperoleh data kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran.
2. Lembar observasi aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa yang digunakan
untuk memperoleh data tentang aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa.
3. Tes hasil belajar geografi yang terdiri atas 20 butir soal objektif dan berbentuk
pilihan ganda.
4. Kamera, digunakan untuk merekam aktivitas selama proses pembelajaran di
dalam kelas.
H. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan
37
penjelasan mengenai aktivitas siswa serta kemampuan guru selama proses
pembelajarn berlangsung, sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk
menyajikan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Persentase
aktivitas siswa dan presentase aktivitas guru. Tehnik analisis data tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menentukan hasil belajar siswa
Dalam menentukan hasil belajar siswa dapat menggunakan rumus:
푋 = ×100 (Usman dan Setiawati,2001)
Keterangan:
푋 = Nilai yang diperoleh siswa ke-i
푆푝푖= Skor yang diperoleh siswa ke-i
푆푚= Skor maksimum
2. Menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa
Dengan rumus:
푋= ∑ (Sudjana, 2008: 67)
Keterangan:
푋= Nilai rata- rata yang diperoleh siswa
n= Jumlah siswa secara keseluruhan
푋 = Nilai yang diperoleh tiap siswa
3. Menentukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar
38
Presentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas, dengan
menggunakan rumus:
% Tuntas=∑ ×100 %
Keterangan:
∑푇퐵= Jumlah siswa yang tuntas belajar
푁= Jumlah siswa secara keseluruhan
Nilai Klasikal=
×100%
(Sudjana, 2008: 67)
4. Mengklasifikasikan rata- rata aktivitas siswa dalam kategori sebagai berikut:
1 ≤ 푋 <2 : Kategori kurang
2 ≤ 푋 <3 : Kategori cukup
3 ≤ 푋 <4 : Kategori baik
Xi= 4 : Kategori sangat baik (Ramly, 2006: 10)
I. Indikator Kinerja
Pelaksanaan tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sudah memenuhi
indikator keberhasilan tindakan yaitu:
3. Segi proses
Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas siswa
minimal 3,0
39
Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas guru
minimal 3,0
4. Segi hasil
Secara individu, jika hasil belajar geografi siswa yang menjadi subjek
penelitian ini telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 70 yang
diterapkan oleh sekolah.
Secara klasikal hasil belajar geografi siswa cenderung meningkat dan
80% siswa yang menjadi subjek penelitian telah menunjukan tingkat
pencapaian ketuntasan belajar ≥ 70
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Aktifitas Mengajar Guru
Hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus I pada pokok bahasan dinamika perubahan atmosfer dan
dampaknya dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.1 Rata-rata Aktivitas guru Pada Siklus I No
Aspek Yang Diamati Skor Rata-Rata Siklus
I Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-Rata
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
4 4 4
2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
2 2 2
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
2 3 2,5
Kegiata
n Inti
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa 2 3 2,5 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kelompok belajar 2 3 2,5
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
3 3 3
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
2 2 2
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
2 2 2
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
2 2 2
40
41
10. Guru memberikan penghargaan kepada 2 3 2,5 11. masing-masing kelompok
Kegiatan Penutup
12. Guru bersama siswa melakukan refleksi 2 3 2,5 13. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
diskusi 2 2 2
14. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
2 2 2
15. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
3 3 3
Rata-rata aktivitas guru 2,3 2,6 2,5 Kategori Cukup
Sumber: diolah dari data penelitian
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas menunjukkan peningkatan aktivitas guru.
Dimana pada siklus I pertemuan I aktivitas guru yang mendapatkan skor terendah
dengan nilai sebesar 2 adalah aktivitas nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13 dan
beberapa aktivitas meningkat di pertemuan II yaitu aktivitas nomor 3, 4, 5, 10 dan 11,
namun ada beberapa yang belum meningkat diantaranya aktivitas nomor 2, 7, 8, 9,
12, dan 13 yaitu guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar
siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan
kelompok asal, guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok
dengan mempersentasekan hasil kerjanya, menunjuk masing-masing kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi, guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi, guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
Sedangkan yang mendapatkan skor tertinggi dengan nilai sebesar 3 terdapat pada
42
aktivitas guru nomor 6 dan 14 diantaranya adalah Guru memberikan soal berupa LKS
untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli., guru mengakhiri pelajaran
dengan doa penutup dan mengucapkan salam. Berdasarkan tabel 4.1 yang dianalisis
dari data pedoman pengamatan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer
dan dampaknya, rata-rata aktivitas guru pada siklus I berkategori cukup.
Berdasarkan data aktifitas guru yang telah dianalisis dan disajikan dalam tabel
4.1, gambaran rata-rata aktivitas guru dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Grafik Aktivitas Guru Siklus I
Dari Gambar 4.1 tersebut, menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata
aktivitas guru pada siklus I, pertemuan I menuju pertemuan II. Aktivitas guru pada
2,3
2,6
2,5
2,15
2,2
2,25
2,3
2,35
2,4
2,45
2,5
2,55
2,6
2,65
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-Rata
43
siklus I pertemuan I sebesar 2,3, siklus I pertemuan II sebesar 2,6 dengan skor rata-
rata sebesar 2,5.
Hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus I pada pokok bahasan dinamika perubahan atmosfer dan
dampaknya dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.2 Rata-rata Aktivitas guru Pada Siklus II
No Aspek Yang Diamati
Skor Rata-Rata Siklus II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-Rata
Kegiatan Pendahulua
n
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
4 4 4
2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
3 4 3,5
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
4 4 4
Kegiatan Inti
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa 3 4 3,5 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kelompok belajar 4 4 4
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
4 4 4
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
3 4 3,5
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
3 4 3,5
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
4 4 4
10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
3 3 3
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi 3 3 3
44
Pada Siklus II semua aspek aktivitas guru mengalami peningkatan. Skor
aktivitas yang mendapatkan nilai terendah di siklus I dengan skor rata-rata 2
meningkat di siklus II, dimana pada aktivitas nomor 13 disiklus II meningkat
menjadi skor 3,0. Aktivitas nomor 2, 7, 8, disiklus II meningkat menjadi skor 3,5,
pada aktivitas nomor 9 disiklus II memperoleh skor 4. Berdasarkan tabel 4.2 yang
dianalisis dari data pedoman pengamatan aktivitas mengajar guru melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan
atmosfer dan dampaknya, rata-rata aktivitas guru pada siklus II berkategori baik.
Berdasarkan data aktifitas guru yang telah dianalisis dan disajikan dalam tabel
4.2, gambaran rata-rata aktivitas guru dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Kegia
tan Penut
up
12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
4 3 3,5
13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
3 3 3
14. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
4 4 4
Rata-rata aktivitas guru 3,5 3,7 3,6 Kategori Baik
45
Gambar 4.2 Grafik Aktivitas Guru Siklus II
Dari Gambar 4.2 tersebut, menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata
aktivitas guru pada siklus II. Aktivitas guru pada siklus II pertemuan I sebesar 3,5,
siklus II pertemuan II sebesar 3,7 dengan skor rata-rata menjadi 3,6.
2. Aktifitas Belajar Siswa
Hal-hal yang diobservasi pada siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat dari tabel
berikut.
Tabel 4.3 Rata-rata Aktivitas siswa Pada Siklus I No
Aktivitas siswa yang dinilai Skor Rata-Rata Siklus
I Pertemuan
I
Perte muan
II
Rata-Rata
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,2 2,8 2,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan
apersepsi 2,2 2,8 2,5
3. Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan guru
2,2 2,8 2,5
3,5
3,7
3,6
3,4
3,45
3,5
3,55
3,6
3,65
3,7
3,75
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-Rata
46
4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
2,8 3 2,9
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal)
2,8 2,7 2,7
6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya
2,4 3 2,8
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
2,4 2,7 2,5
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
2,4 2,8 2,6
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
2,6 2,7 2,6
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
2,6 2,7 2,6
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
2,6 2,7 2,6
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
2,2 3 2,6
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji
2 2,5 2,3
14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
1,7 2,3 2
15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan
1,7 2,8 2,3
16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 1,5 2,5 2 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang
telah dipelajari 2 2,5 2,3
18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2,5 3 2,8 Rata-rata aktivitas siswa 2,3 2,7 2,5
Kategori Cukup
Berdasarkan Tabel 4.3, diperoleh gambaran aktivitas siswa pada siklus I. Pada
siklus I pertemuan I aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah dengan nilai
rata-rata sebesar ≤2 adalah aktivitas nomor 13, 14, 15, 16 dan 17 yaitu menanggapi
materi yang dikemukakan kelompok penyaji, menyajikan pertanyaan terkait hal-hal
yang belum dipahami, menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah
47
diajukan, membuat kesimpulan hasil pembelajaran dan menjawab pertanyaan guru
seputar materi yang telah dipelajari. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II semua
aktivitas yang mendapat skor terendah dipertemuan I semua meningkat di pertemuan
II menjadi ≥2,3. Dengan demikian rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yang masih
mengalami skor terendah adalah aktivitas nomor 14 dan 16 yaitu Mengajukan
pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami dan membuat kesimpulan hasil
pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor tertinggi dengan
nilai rata-rata sebesar 2,9 adalah aktivitas siswa nomor 4 yaitu Siswa dibagi kedalam
kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang.
Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.3
berikut.
Gambar 4.3 grafik rata-rata aktivitas siswa pada siklus I
2,3
2,7
2,5
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
SIKLUS I
Pertemuan I
PIIPertemuan II
Rata-Rata
48
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, diperoleh gambaran bahwa aktivitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas siswa pada
siklus I pertemuan I sebesar 2,3, pada siklus I pertemuan II sebesar 2,7 dengan skor
rata-rata sebesar 2,5.
Hal-hal yang diobservasi pada siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat dari tabel
berikut.
Tabel 4.4 Rata-rata Aktivitas siswa Pada Siklus II
No Aktivitas siswa yang dinilai
Skor Rata-Rata Siklus II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-Rata
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3 4 3,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan
apersepsi 2,7 3,8 3,3
3. Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3 4 3,5 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang
beranggotakan 3-6 orang 3,8 4 3,9
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal)
4 4 4
6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya
4 4 4
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
3,8 4 3,9
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
3,5 4 3,8
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
3,3 4 3,7
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing- 3,5 4 3,8
49
Pada siklus II terlihat bahwa setiap aktivitas yang dinilai telah mengalami
peningkatan. Pada siklus ini, aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah disiklus
I yaitu aktivitas nomor 14 disiklus II meningkat menjadi 3,5 dan aktivitas nomor 16
meningkat disiklus II menjadi 3,6. Sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor
tertinggi disiklus I dengan nilai rata-rata sebesar 2,9 meningkat disiklus II menjadi
3,9 adalah aktivitas siswa nomor 4. Pada siklus II dari 18 aspek aktivitas siswa yang
diobservasi telah memperoleh nilai rata-rata yang terkategori baik.
Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.4
berikut.
masing siswa kembali kekelompok awal. 11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas
dikelompok ahli 3,5 4 3,8
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
3,3 3,8 3,6
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji
3,5 3,7 3,6
14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
3,2 3,8 3,5
15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan
3 3,8 3,4
16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,3 3,8 3,6 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah
dipelajari 3,3 3,8 3,6
18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4 4 4 Rata-rata aktivitas siswa 3,4 3,9 3,7
Kategori Baik
50
Gambar 4.4 grafik rata-rata aktivitas siswa siklus II
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, diperoleh gambaran bahwa aktivitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas siswa pada
siklus II pertemuan I sebesar 3,4, pada siklus II pertemuan II sebesar 39, dengan skor
rata-rata meningkat menjadi 3,7.
3. Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar geografi siswa kelas 푋 pada materi pokok dinamika
perubahan atmosfer dan dampaknya diperoleh dengan menggunakan lembar tes hasil
belajar berupa soal pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir siklus I diperoleh
data seperti tertera pada:
3,4
3,9
3,7
3,1
3,2
3,3
3,4
3,5
3,6
3,7
3,8
3,9
4
SIKLUS II
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-Rata
51
Tabel 4.5 Data Analisis Hasil Belajar Siswa siklus I
No. Nama Siswa Siklus I Nilai Keterangan
Sudah Tuntas Belum Tuntas 1. HYT 75 √ 2. NH 60 √ 3. SH 70 √ 4. AN 65 √ 5. YS 85 √ 6. IW 70 √ 7. FM 70 √ 8. RMD 60 √ 9. ARL 80 √
10. KL 55 √ 11. RWR 60 √ 12. EG 85 √ 13. MN 60 √ 14. WSDW 80 √ 15. MM 80 √ 16. MSD 75 √ 17. IP 90 √ 18. WL 80 √ 19. SWDOB 80 √ 20. MD 80 √ 21. GH 65 √ 22. SR 70 √ 23. WK 70 √ 24. LR 80 √ 25. MSR 60 √ 26. BHN 80 √ 27. DY 85 √ 28. AL 80 √ 29. MN 80 √ 30. LDA 70 √ 31. AR 65 √
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh
hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.5
52
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa pada siklus I
No. Nilai Siklus I 1. Tertinggi 90 2. Terendah 55 3. Rata-rata 73,1
Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran hasil belajar Geografi kelas 푋
SMA Negeri 1 Tongkuno pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 hasil belajar geografi siswa pada siklus I
Berdasarkan analisis data yang digunakan untuk mengoleh data hasil belajar
geografi siswa kelas XD pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan
dampaknya yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw adalah menganalisis persentase jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I
No. Jenis Evaluasi Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
1. Siklus I 22 71% 9 29%
90
55
73,1
0
20
40
60
80
100
SIKLUS I
tertinggi
terendah
rata-rata
53
Untuk lebih jelasnya gambaran jumlah siswa yang sudah tuntas dengan belum
tuntas belajar pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.6 Data Hasil Belajar Siswa siklus I
Data hasil belajar geografi siswa kelas 푋 pada materi pokok dinamika
perubahan atmosfer dan dampaknya diperoleh dengan menggunakan lembar tes hasil
belajar berupa soal pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir siklus II diperoleh
data seperti tertera pada:
Tabel 4.7 Data Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Siklus II Nilai Keterangan
Sudah Tuntas Belum Tuntas 1. HYT 85 √ 2. NH 80 √ 3. SH 85 √ 4. AN 65 √ 5. YS 80 √ 6. IW 80 √ 7. FM 85 √ 8. RMD 80 √
71,00%
29,00%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
SIKLUS I
Sudah Tuntas
Belum Tuntas
54
9. ARL 95 √ 10. KL 80 √ 11. RWR 80 √ 12. EG 85 √ 13. MN 85 √ 14. WSDW 90 √ 15. MM 95 √ 16. MSD 80 √ 17. IP 100 √ 18. WL 100 √ 19. SWDOB 90 √ 20. MD 80 √ 21. GH 85 √ 22. SR 80 √ 23. WK 85 √ 24. LR 80 √ 25. MSR 80 √ 26. BHN 85 √ 27. DY 100 √ 28. AL 90 √ 29. MN 100 √ 30. LDA 85 √ 31. AR 80 √
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh
hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.7
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nilai Siklus II 1. Tertinggi 100 2. Terendah 65 3. Rata-rata 85,5
Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran hasil belajar Geografi kelas 푋
SMA Negeri 1 Tongkuno pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.7.
55
Gambar 4.7 hasil belajar geografi siswa pada siklus II
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa pada siklus II nilai minimum adalah 65 dan
nilai maksimal adalah 100.
Berdasarkan analisis data yang digunakan untuk mengoleh data hasil belajar
geografi siswa kelas XD pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan
dampaknya yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw adalah menganalisis persentase jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II
No. Jenis Evaluasi Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
1. Siklus II 30 96,8% 1 3,2%
Untuk lebih jelasnya gambaran jumlah siswa yang sudah tuntas dengan belum
tuntas belajar pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut:
100
65
85,5
0
20
40
60
80
100
120
SIKLUS II
tertinggi
terendah
rata-rata
56
Gambar 4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus II
Dari gambar 4.8 tersebut terlihat persentase ketuntasan belajar siswa pada
siklus II, persentase ketuntasan meningkat sebesar 96,8% atau 30 orang siswa telah
mencapai KKM dengan demikian ketuntasan secara klasikal dari penelitian tindakan
kelas ini telah terpenuhi yang berarti pula penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw dapat memecahkan masalah belajar siswa kelas 푋 SMA Negeri 1
Tongkuno.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus, dimana masing-masing siklus
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan menggunakan alokasi waktu 2 x 45
menit. Dalam pembelajaran ini siswa dibagi dalam 6 kelompok yang heterogen, 5
kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang, dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang.
1. Siklus I
a. Aktivitas Mengajar Guru
96,80%
3,20%0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
SIKLUS II
Sudah Tuntas
Belum Tuntas
57
Berdasarkan analisis deskriptif aktivitas guru pada siklus I seperti yang terlihat
pada Tabel 4.1, menunjukan bahwa rata-rata aktivitas guru pada siklus I adalah
sebesar 2,5 dengan kategori cukup mengarah yang ke baik. Pada siklus I juga terdapat
aktivitas guru yang masih perlu ditingkatkan yaitu pada aktivitas guru memberikan
apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa, membimbing kelompok-
kelompok belajar, mengevaluasi hasil belajar, menyimpulkan hasil diskusi dan
memberikan pertanyaan atau kuis, ini masih memperoleh skor 2,0. Pada siklus I ini,
pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih rendah, dilihat dari hasil
pengamatan terhadap aspek-aspek yang dinilai terhadap aktivitas guru dapat dilihat
pada tabel 4.1.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, guru mata pelajaran Geografi bersama
peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan
kurangnya intensitas beberapa aspek aktivitas guru maupun aktivitas siswa dalam
model pembelajaran ini dan disepakati adanya beberapa kelemahan guru dalam
mengelolah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas khususnya materi
dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya, yakni:
1. Dalam memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa,
masih berada dalam kategori cukup
2. Dalam membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan
kelompok asal, berada dalam kategori cukup
3. Dalam mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok, berada
dalam kategori cukup
58
4. Dalam menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil
diskusinya, berada dalam kategori cukup
5. Dalam menyimpulkan hasil diskusi, berada dalam kategori cukup
6. Dalam memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan tugas untuk
dikerjakan dirumah, berada dalam kategori cukup
Kemudian selanjutnya peneliti bersama guru mata pelajaran melakukan
analisis dan refleksi terhadap setiap aspek-aspek dalam model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan kaitannya dengan satuan aktivitas siswa yang akan dilihat.
Dengan hasil refleksi tersebut kemudian ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk
siklus II, yakni sebagai berikut:
1. Guru harus memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa.
2. Guru harus bisa membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok
ahli dan kelompok asal
3. Guru harus lebih baik lagi dalam mengevaluasi hasil belajar kepada masing-
masing kelompok
4. Guru harus bisa menunjuk masing-masing kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya
5. Guru harus menyimpulkan hasil diskusi
6. Guru harus memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan tugas untuk
dikerjakan dirumah
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut, guru memperbaiki cara
mengajarkan materi dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya yang sesuai
59
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan memperbaharui aktivitas yang
masih kurang, baik secara kualitas maupun kuantitas pada siklus II. Sehingga
diharapkan pada pertemuan selanjutnya diperoleh peningkatan disemua satuan
aktivitas pembelajaran.
b. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa menunjukan skor
rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,5 yang berkategori cukup. Pada siklus
I ada beberapa aktivitas siswa yang masih tergolong rendah diantaranya adalah
menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji, mengajukan pertanyaan
terkait hal-hal yang belum dipahami, menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang
telah diajukan dan membuat kesimpulan hasil pembelajaran. Hasil refleksi pada
siklus I ditemukan ada beberapa aktivitas siswa yang masih belum terlaksana dengan
baik diantaranya:
1. Dalam menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji, masih dalam
kategori cukup karena siswa belum memiliki keberanian yang cukup untuk
menanggapi.
2. Dalam mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami, masih
dalam kategori cukup. Karena masih ada siswa yang masih malu-malu untuk
menyampaikan hal-hal yang belum dipahami. Ini terlihat ketika ada beberapa
siswa yang bertanya pada teman sebangkunya.
60
3. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran, masih dalam berada dalam kategori
cukup. Dalam artian hanya beberapa siswa saja yang tidak aktif membuat
kesimpulan.
4. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari, berada dalam
kategori cukup, karena sebagian besar siswa tidak aktif menjawab pertanyaan
seputar materi yang telah dipelajari. Olehnya itu dilakukan perbaikan pada
siklus selanjutnya.
c. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada siklus I
diperoleh variasi skor, dengan nilai terendah sebesar 55; nilai tertinggi sebesar 90;
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,1. Pada kondisi ini ternyata terdapat 22 siswa
atau 71% yang mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan nilai KKM dan terdapat 9 orang
siswa dengan presentase sebesar 29% siswa yang nilainya belum mencapai KKM
yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Presentase ketuntasan pada siklus I ini belum
mencapai target peneliti yaitu mencapai ketuntasan belajar secara klasikal minimal
80%.
Setelah melakukan analisis dan refleksi hasil belajar siswa pada siklus I, guru
mata pelajaran dan peneliti mencoba melakukan perbaikan dalam proses belajar
mengajar agar pada siklus selanjutnya siswa yang memenuhi ketuntasan belajar dapat
meningkat lagi seperti yang diharapkan.
61
2. Siklus II
Pada pembelajaran siklus II, kemampuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi dinamika perubahan atmosfer dan
dampaknya mengalami peningkatan yang signifikan, dimana rata-rata kemampuan
guru pada siklus I masih berada dalam kategori cukup, yaitu sebesar 2,5 dan di siklus
II meningkat menjadi sebesar 3,6 berada dalam kategori baik. Dan rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I berada pada kategori cukup yaitu sebesar 2,5 dan meningkat
secara signifikan disiklus II menjadi 3,7. Hal ini didukung pula atas hasil belajar
siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 96,8% atau 30 siswa sudah mencapai
ketuntasan belajar. Dengan rata-rata pencapaian hasil belajar siswa pun meningkat
menjadi 85,5. Nilai terendah disiklus II ini adalah sebesar 65 dan nilai tertingginya
adalah 100. Hanya 3,2% saja atau 1 orang saja yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.
Berdasarkan uraian diatas, maka dari segi hasil evaluasi yang diperoleh siswa
sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Demikian juga dengan ketuntasan skenario pembelajaran yang
diterapkan guru sudah mencapai indikator kinerja dari segi proses. Secara umum
proses pembelajaran yang berlangsung disetiap siklus sudah berjalan cukup baik. Dan
siswa memberikan respon yang positif selama proses pembelajaran. Semua tahapan
yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah dilaksanakan oleh
guru meskipun belum sempurna. Proses pembelajaran yang berlangsung dalam dua
siklus mengalami peningkatan.
62
Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar Geografi siswa kelas 푋 SMA Negeri 1
Tongkuno pada materi dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya dapat
ditingkatkan.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan
dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata
aktivitas siswa adalah 2,5 dalam kategori cukup dan pada siklus II meningkat
menjadi menjadi 3,7 kategori baik.
2. Aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan
dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata
aktivits guru adalah 2,5 kategori cukup dan pada siklus II skor rata-rata
aktivitas guru meningkat sebesar 3,6 kategori baik.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar Geografi siswa kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno hal ini
ditunjukan pada tes tindakan siklus I terdapat 22 siswa atau 71% yang
memperoleh nilai ≥70 sedangkan yang memperoleh nilai <70 terdapat 9 orang
siswa atau 29% dengan nilai rata-rata 73,1. Pada tes tindakan siklus II terdapat
63
64
30 siswa atau 96,8% yang memperoleh nilai ≥70 sedangkan yang memperoleh
nilai <70 terdapat 1 orang siswa atau 3,2% dengan nilai rata-rata 85,5.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kepada para guru SMA Negeri 1 Tongkuno yang mengajarkan mata pelajaran
geografi agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dalam proses pembelajaran pada pokok bahasan lain karena dapat
meningkatkan hasil belajar geografi siswa.
2. Perlu manajemen waktu yang baik terhadap pelaksanaan proses pembelajaran
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga siswa
benar-benar dapat memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan memahami
materi yang dipelajari.
3. Kepada rekan-rekan yang ingin melakukan penelitian yang relevan dapat
menerapkan kembali model pembelajaran ini pada sekolah lain dengan materi
ajar yang sama atau materi ajar yang berbeda dan diharapkan dapat
melakukan penelitian tentang penerapan model-model pembelajaran
kooperatif lain yang dapat membangkitkan minat, motivasi, dan antusias
siswa dalam belajar.
65
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta
Amiruddin dan Sofyan, G. 2007. Model-Model Pembelajaran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kendari: Universitas Haluoleo.
Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, suhardjono. Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT bumi Aksara
Aunurrahman. 2011. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, CV
Baharuddin dan Wahyuni, Nur Esa. 2012. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Budiningsih, Asri. 2007. Pembelajaran Inovatif Dan Partisipatif. Jakarta: Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dan Departemen Pendidikan Nasional
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta
Djamarah, S. Bahri. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fajar, Arnie. 2009. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Program Pascasarjana
Isjoni. 2007. Cooperative Learning (Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok). Bandung: Alfabeta
Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Grasindo
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Kardi. 2000. Pengajaran Langsung.Surabaya: Universitas Press UNESSA
Khosim, Lubis & Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo
Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada
66
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muhamad. 2003. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta Grafindo
Popham, W. James dan Baker, Eva L. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta
Ramly. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu
Samadi. 2007. Geografi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yudistira
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Slameto. 2005. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung; Tarsito
Sumaatmadja, Nursid. 1997. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Lombok: Holistica
Suprihartiningrum, Jamil. 2013. Stategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jakarta: Ar-Ruzz Media
Supriyadi. 2003. Pelangi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rinekke Cipta
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: AR- Ruzz Media
Usman dan Setiawati. 2001. Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wardhani, I GAK dan Kuswaya, Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka
67
Lampiran 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pada SISWA Kelas 푿푫 SMA Negeri 1 Tongkuno
NO. JENIS KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN
1. Tindakan Siklus I
a. Pertemuan I
b. Pertemuan II
c. Tes Siklus I
Kamis, 07 Januari 2016
Kamis, 14 Januari 2016
Kamis, 21 Januari 2016
2. Tindakan Siklus II
a. Pertemuan I
b. Pertemuan II
c. Tes Siklus II
Kamis, 28 Januari 2016
Kamis, 4 Februari 2016
Kamis, 11 Februari 2016
68
Lampiran 2
Nama-Nama Kelompok
KELOMPOK 1 1. Hayati 2. Nurul Husnah 3. Sitti Haspopi 4. Fatwan Mursalaf 5. Ramadhan
KELOMPOK 2 1. Yuyun Sukmawati 2. Asni 3. Nurul Amsal 4. Abdul Riyadi
Lessy 5. Kalni
KELOMPOK 3 1. Irda Wati 2. Risna Wati Reset 3. Emilia Gua 4. Muh. Mudatsir 5. Gaharuddin
KELOMPOK 4 1. Marni 2. Wd. Sri Dewi
Wulandari 3. Samsidar 4. Suhardin Rahmad 5. La Riona
KELOMPOK 5 1. Mirda 2. Wulan 3. Sitti Wulandari
Darson Ode Byo 4. Muh. Syafar
Ramadhan 5. Burhanudin
KELOMPOK 6 1. Intan Permatasari 2. Wa Kaya 3. Desi Yolanda 4. Linda Astuti 5. Aldi 6. Munarifan Nur
69
Lampiran
S I L A B U S Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tongkuno
Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / 2 (genap) Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4x pertemuan) Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (menit)
Sumber Belajar
3.2. Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
A t m o s f e r 1) Lapisan
atmosfer
2) Unsur-unsur cuaca
3) Berbagai
klasifikasi iklim
4) Persebara
n hujan di Indonesia
Mengungkapkan kembali lapisan atmosfer dan manfaatnya
Mengidentifikasi unsur-unsur cuaca dan iklim
Menentukan jenis iklim Indonesia berdasarkan tipe iklim Koppen dan Schmidt – Ferguson,
Mengidentifikasi faktor-faktor
Mengidentifikasi lapisan atmosfer dan pemanfaatannya melalui gambar struktur lapisan atmosfer.
Mengidentifikasi unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan, kelembaban serta curah hujan).
Mengamati perbedaan penyinaran matahari pada pagi dan siang hari
Mengukur curah hujan, suhu udara, tekanan udara kelembaban udara, dengan menggunakan alat sederhana
Mengklasifikasi tipe - tipe iklim dari berbagai referensi oleh beberapa ahli.
Secara kelompok pada peta, mengidentifikasi negara-negara yang
Jenis tagihan: Tugas individu Tugas kelompok Unjuk kerja Ulangan Bentuk tagihan: Laporan Rangkuman
4 x 45
Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA Kelas X.
70
5) Pemanasan global (El Nino dan La Nino)
terjadinya pemanasan global (El Nino dan La Nino)
Mengidentifikasi dampak dampak perubahan global
beriklim tropis, subtropis, dan dingin Secara kelompok, mengidentifikasi faktor-
faktor terjadinya pemanasan global (El Nino dan La Nino).
Secara individu, membuat kliping tentang dampak perubahan iklim global, (Rangkuman dan sumber data)
Jakar ta: PT Grasindo
Wakuru, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran Peneliti/Observer
RATNA LA RATA, S.Pd WA YUNI NIM. A1A411077
Mengetahui: Kepala SMA Negeri 1 Tongkuno
KAHARUDDIN SABILU, S.Pd, MM.Pd NIP: 19730527 199802 1 002
71
Lampiran 4
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tongkuno
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Semester : X/ 2 (genap)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami Dinamika Perubahan Atmosfer dan
Dampaknya
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
B. Indikator
Menjelaskan lapisan-lapisan atmosfer dan pemanfaatannya Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan lapisan atmosfer dan pemanfaatannya Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim
D. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Agar siswa dapat menerapkan proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Agar pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dijadikan sebagai model
pembelajaran baru.
72
E. Materi Pembelajaran
1. Lapisan atmosfer - Sifat- sifat fisik atmosfer bumi - Struktur atmosfer bumi
2. Cuaca dan Iklim
- Suhu udara - Tekanan udara
- Kelembaban udara - Hujan
- Angin - Awan
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran: Kooperatif tipe Jigsaw
Metode Pembelajaran: Ceramah, diskusi dan penugasan
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan
pendahul
uan
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan
motivasi belajar siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari
10
menit
Kegiatan
Inti
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang
materi mengenai dinamika perubahan atmosfer dan
dampaknya
5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas
dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam
kelompok ahli dan kelompok asal.
60
menit
73
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing
kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi
klarifikasi
10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing
kelompok
Kegiatan
Penutup
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi
12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas
untuk dikerjakan dirumah
14. Doa penutup
20
menit
Pertemuan II
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan
pendahul
uan
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan
materi minggu lalu dan membangkitkan motivasi
belajar siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari
10
menit
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang
materi mengenai cuaca dan iklim
5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas
60
menit
74
Kegiatan
Inti
dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam
kelompok ahli dan kelompok asal.
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing
kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi
klarifikasi
10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing
kelompok
Kegiatan
Penutup
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi
12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas
untuk dikerjakan dirumah
14. Doa penutup
20
menit
H. Sumber Pembelajaran
1. Buku SMA
Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: PT Grasindo
2. Lembar penilaian siswa
I. Penilaian Hasil Belajar
a. teknik penilaian : tes tertulis
b. bentuk instrumen : pilihan ganda
c. instrumen : (tes siklus I)
Wakuru, januari 2016
76
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus I Pertemuan I
Materi
Atmosfer berasal dari dua kata, yaitu ‘atmo’ yang berarti udara dan ‘sfera’ yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer berarti lapisan udara. Udara sangat penting bagi kehidupan, karena tidak mungkin ada kehidupan tanpa udara. Dalam lapisan udara sangat banyak zat yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia. Atmosfer sangat bermanfaat bagi kehidupan dibumi ini, baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuhan. Komposisi Gas-Gas dalam Atmosfer : Nitrogen (78,8%), Oksigen (20,95%), Argon (0,93%), Karbondioksida (0,034%), Neon (0,0018%), Helium (0,052%), Kripton (0,00011%), Xenon (Sangat kecil), Ozon (0,00005%), Metana (0,000015%). Ketebalan lapisan udara diperkirakan 1.000 km. berdasarkan perbedaan suhu, atmosfer dapat dibedakan atas lima lapisan utama, yaitu (1) troposfer: Lapisan ini merupakan lapisan terbawah atmosfer. Ketebalannya mulai 0 sampai dengan12 km; (2) stratosfer: Diatas troposfer terdapat stratosfer, yaitu lapisan kedua. Menurut para ahli, ketinggian stratosfer diperkirakan diatas 12 km sampai dengan 50 km diatas permukaan bumi; (3) mesosfer: Lapisan ini terletak di atas lapisan stratosfer. Ketinggiannya diperkirakan diatas 50 km sampai dengan 80 km diatas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio; (4) termosfer: Termosfer terletak di atas mesosfer, dengan ketinggian lebih dari 80 km di atas permukaan bumi; dan (5) eksosfer: Ketinggian lapisan eksosfer lebih dari 500 km.
Pertanyaan
Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota
kelompoknya masing-masing !
Tim Ahli 1: Sebutkan dan Jelaskan pengertian lapisan atmosfer!
Tim Ahli 2: Jelaskan karakteristik dari lapisan troposfer!
Tim Ahli 3: Apakah fungsi dari lapisan ozon ?
Tim Ahli 4: Jelaskan karakteristik dari lapisan termosfer!
Tim Ahli 5: Sebutkan manfaat atmosfer bagi kehidupan!
77
Lampiran 6
Jawaban LKS
Siklus I pertemuan I
1. Sifat-sifat atmosfer antara lain memiliki massa dan tekanan, bersifat dinamis, tembus pandang terhadap radiasi, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti uap dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi.
2. Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah. Troposfer didaerah kutub berada pada ketinggian sampai 8 km, sedangkan di daerah khatulistiwa 16 km, dan di daerah lintang tinggi 12 km. pada lapisan ini terjadi proses cuaca dan iklim yang dapat diamati, seperti angin, hujan, dan awan.
3. Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar matahari ultraviolet sehingga melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV) matahri. Apabila radiasi sinar matahari sampai kebumi akan terjadi kerusakan dan menimbulkan berbagai penyakit.
4. Lapisan termosfer disebut juga lapisan ionosfer karena pada termosfer terjadi proses ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari. Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km. pada lapisan ini gelombang radio dipantulkan sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di belahan bumi yang lain
5. Atmosfer memiliki manfaat bagi kehidupan sebagai berikut: a. Melindungi bumi dari radiasi sinar matahari yang sangat berbahaya bagi
kehidupan. b. Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa yang akan
memasuki bumi. c. Cuaca sangat penting di bidang pertanian, perhubungan, pelayaran dan
penerbangan. d. Lapisan ionosfer memiliki peranan yang penting dalam proses komunikasi
karena dapat memantulkan gelombang radio.
78
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus I Pertemuan II
Materi
Cuaca dan iklim sebenarnya memiliki unsure-unsur yang sama, yaitu suhu
udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan hujan. Perbedaannya terletak
pada luas cakupan wilayah dan rentang waktu. Cuaca adalah keadaan udara rata-rata
dalam wilayah yang relative sempit dan waktu yang relative singkat, sedangkan iklim
sebaliknya. Jadi, cuaca membicarakan keadaan atmosfer dalam waktu harian dalam
wilayah yang sempit. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi. Adapun
ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.
Pertanyaan
Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota
kelompoknya masing-masing !
Tim Ahli 1: Jelaskan pengertian cuaca dan iklim!
Tim Ahli 2: Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim!
Tim Ahli 3: Bagaimana terjadinya hujan orografis?
Tim Ahli 4: Menurut pergerakannya, angin dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
Sebutkan!
Tim Ahli 5: Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk awan berdasarkan morfologinya
(bentuk permukaannya)!
79
Lampiran 8
Jawaban LKS
Siklus I pertemuan II 1. Cuaca adalah kondisi udara pada saat tertentu, diwilayah yang relative sempit serta
pada jangka waktu yang relative singkat. Iklim adalah cuaca rata-rata tahunan pada wilayah yang lebih luas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, curah hujan, angin dan awan.
3. Hujan orografis terjadi karena udara yang mengandung uap air di paksa naik ke daerah pegunungan. Karena mengalami proses pendinginan, maka uap air mengalami proses kondensasi dan menimbulkan hujan di lereng pegunungan.
4. Beberapa macam angin, diantaranya: a. Angin tetap
Yang termasuk angin tetap adalah angin pasat, angin barat, dan angin timur. b. Angin tidak tetap
Angin tidak tetap adalah angin yang arahnya tidak tetap sepanjang tahun. Yang termasuk angin tidak tetap antara lain angin siklon, angin anti siklon, dan angin muson.
c. Angin lokal Yang termasuk jenis angin lokal adalah angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah, dan angin fohn (angin terjun).
5. Berdasarkan morfologinya awan dibedakan menjadi:
1. Awan cumulus, yaitu awan yang berbentuk bulat putih, biasanya dijumpai pada awal musim penghujan
2. Awan stratus, adalah awan yang berlapis-lapis, biasanya berwarna kehitaman.
3. Awan nimbus, adalah awan tebal kehitaman yang sering menimbulkan hujan.
4. Awan cirrus, adalah awan yang tipis yang berwarna putih menyerupai bulu.
80
Lampiran 9
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tongkuno
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Semester : X/ 2 (genap)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami Dinamika Perubahan Atmosfer dan
Dampaknya
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
B. Indikator
1. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global
D. Materi Pembelajaran
Klasifikasi iklim: 1) Klasifikasi iklim menurut garis lintang; 2) Klasifikasi
iklim menurut Junghuhn; 3) Klasifikasi iklim menurut Koppen; 4) Iklim
Schmidt-Ferguson; 5) Klasifikasi iklim menurut Oldeman
81
Iklin dan persebaran vegetasi
Perubahan iklim global
- Gangguan efek rumah kaca
- El Nino dan La Nina
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran: Kooperatif tipe Jigsaw
Metode Pembelajaran: Ceramah, diskusi dan penugasan
F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan
pendahul
uan
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan
materi minggu lalu dan membangkitkan motivasi
belajar siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari
10
menit
Kegiatan
Inti
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang
materi mengenai cuaca dan iklim
5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas
dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam
kelompok ahli dan kelompok asal.
60
menit
82
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing
kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi
klarifikasi
10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing
kelompok
Kegiatan
Penutup
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi
12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas
untuk dikerjakan dirumah
14. Doa penutup
20
menit
Pertemuan II
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan
pendahul
uan
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan
materi minggu lalu dan membangkitkan motivasi
belajar siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari
10
menit
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang
materi mengenai cuaca dan iklim
5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas
60
menit
83
Kegiatan
Inti
dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam
kelompok ahli dan kelompok asal.
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing
kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi
klarifikasi
10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing
kelompok
Kegiatan
Penutup
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi
12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas
untuk dikerjakan dirumah
14. Doa penutup
20
menit
G. Sumber Pembelajaran
1. Buku SMA
Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta: PT Grasindo
2. Lembar penilaian siswa
H. Penilaian Hasil Belajar
a. teknik penilaian : tes tertulis
b. bentuk instrumen : pilihan ganda
c. instrumen : (tes siklus II)
85
Lampiran 10
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus II Pertemuan I
Materi
Iklim dapat diklasifikasikan berdasarkan letak lintang, ketinggian tempat, dan berdasarkan perhitungan data curah hujan. 1. Klasifikasi iklim menurut garis lintang, disebut juga iklim matahari. Iklim ini di bedakan menjadi 4 macam, yaitu iklim tropis, subtropis, sedang dan dingin (kutub). 2. Klasifikasi iklim menurut Junghuhn; klisifikasi iklim ini berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman budidaya yang dapat tumbuh di daerah tersebut. 3. Klasifikasi iklim menurut Koppen; iklim ini dibagi menjadi lima kelompok iklim utama, yaitu iklim A, iklim B, iklim C, iklim D, dan iklim E. Dasar klasifikasi iklim koppen adalah curah hujan dan suhu udara. 4. Iklim Schmidt-Ferguson; Tipe iklim ini hanya sesuai untuk iklim tropis, khususnya di Indonesia. Tipe ini sangat berguna untuk keperluan pertanian, kehutanan, holtikultura serta pengembangan bidang lahan. 5. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman; Iklim Oldeman di kembangkan oleh Oldeman untuk keperluan budi daya tanaman atau pertanian. Dasar klasifikasi iklim Oldeman sama dengan Schmidt-Ferguson yakni curah hujan.
Pertanyaan
Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota
kelompoknya masing-masing !
Tim Ahli 1: Jelaskan tentang klasifikasi iklim matahari!
Tim Ahli 2: Sebutkan dasar klasifikasi iklim Junghuhn!
Tim Ahli 3: Sebut dan jelaskan pembagian iklim menurut Koppen!
Tim Ahli 4: Sebut dan jelaskan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson!
Tim Ahli 5: Sebut dan jelaskan pembagian iklim menurut Oldeman!
86
Lampiran 11
Jawaban LKS
Siklus II Pertemuan I
1. Klasifikasi iklim matahari berdasarkan pada garis lintang. Hal itu berpengaruh pada jumlah energy matahari yang tersedia. Keadaan tersebut menyebabkan wilayah lintang rendah (khatulistiwa) memiliki jumlah penyinaran matahari lebih banyak sehingga suhunya lebih tinggi disbanding daerah lintang tinggi.
2. Junghuhn membuat klisifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman budidaya yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Kita tahu bahwa semakin tinggi tempat, maka suhu semakin dingin. Oleh sebab itu, tanaman budi daya yang dapat tumbuh akan berbeda-beda.
3. Dasar klasifikasi iklim koppen adalah curah hujan dan suhu udara. Klasifikasi ini adalah sebagai berikut. a. Iklim A (iklim hujan tropis), cirinya adalah mempunyai suhu bulan
terdingin lebih dari 18 ° C, curah hujan tahunan tinggi. b. Iklim B (iklim kering atau gurun), cirinya adalah mempunyai curah hujan
yang kecil dari pada penguapan. c. Iklim C (iklim sedang basah), cirinya mempunyai suhu bulan terdingin -3
derajat C sampaidenagn -18° C. d. Iklim D (iklim dingin), cirinya adalah mempunyai suhu bulan terdingin
kurang dari -3 derajat C dan suhu bulan terpanas lebih dari 10° C. e. Iklim E (iklim kutub), cirinya adalah mempunyai bulan terpanas dengan
suhu sebesar kurang dari 10° C. 4. Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson
NO. NAMA IKLIM
KATEGORI IKLIM NILAI Q (%)
1. A Sangat basah 0 – 14,3 2. B Basah 14,3 – 33,3 3. C Agak basah 33,3 – 60 4. D Sedang 60 – 100 5. E Agak kering 100 – 167 6. F Kering 167 – 300 7. G Sangat kering 300 - 700 8. H Luar biasa kering > 700
87
5. Klasifikasi iklim oldeman ini cocok untuk pertanian padi sawah. a. Iklim A, jika bulan basah > 9 kali berturut-turut b. Iklim B, jika bulan basah 7-9 kali berturut-turut c. Iklim C, jika bulan basah 5-6 kali berturut-turut d. Iklim D, jika bulan basah 3-4 kali berturut-turut e. Iklim E, jikan bulan basah < 3 kali berturut-turut
88
Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus II Pertemuan II
Materi Jenis vegetasi suatu wilayah pada dasarnya dipengaruhi oleh tipe iklimnya. Vegetasi didaerah tropis akan berbeda dengan didaerah subtropis, daerah sedang, dan daerah dingin. Contoh vegetasi yang tumbuh didaerah tropis adalah hutan hujan tropis, berbagai pohon palma, dan berbagai tanaman buah-buahan. Berbagai jenis vegetasi berdasarkan tipe iklim dan penyebarannya, yaitu (1) Hutan hujan tropis; (2) Hutan Musim Tropis; (3) Hutan Bakau; (4) Sabana; (5) Vegetasi Gurun dan Setengah Gurun; (6) Padang Rumput; (7) Hutan Meranggas; (8) Tundra Salah satu penyebab gangguan iklim yang saat ini muncul adalah yang dinamakan “efek rumah kaca”. Banyaknya 퐶푂 dan gas polutan lain di udara menyebabkan sebagian sinar matahari yang sampai kebumi menjadi tertahan untuk dipancarkan kembali keangkasa, sehingga pancaran tersebut dikembalikan lagi ke bumi. Akibatnya, suhu udara di bumi semakin menjadi panas. El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut, di pantai Peru-Equador (Amerika Selatan). Gejala ini dapat mengakibatkan gangguan iklim secara global. El Nino di Indonesia ditandai dengan kemarau panjang. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino.
Pertanyaan
Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota
kelompoknya masing-masing !
Tim Ahli 1: Sebutkan karakteristik dari hutan hujan tropis!
Tim Ahli 2: Jelaskan ciri-ciri pohon yang ada dikawasan hutan bakau!
Tim Ahli 3: Sebutkan karakteristi dari vegetasi gurun dan setengah gurun!
Tim Ahli 4: Sebutkan karakteristi dari hutan meranggas!
Tim Ahli 5: Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim global?
89
Lampiran 13
Jawaban LKS
Siklus II pertemuan II
1. Hutan hujan tropis terdiri atas berbagai pohon yang tinggi dan rapat, hijau sepanjang tahun, relative bersih di bagian bawah hutan karena sedikitnya cahaya yang masuk, jenisnya sangat banyak, membentuk berbagai tingkat, banyak di temukan epifit dan liana.
2. Ciri pohon dikawasan hutan mangrove atau hutan bakau adalah memiliki daun tebal dan kaku dengan lapisan kutikula tebal untuk mencegah penguapan, serta memiliki akar yang muncul di atas lumpur untuk mengambil oksigen.
3. Vegetasi gurun dan setengah gurun umumnya terdiri atas tumbuhan yang relative tahan terhadap kekuaran air (xerofit). Ciri tumbuhan tersebut dapat di lihat dari adanya jaringan-jaringan air dalam tubuhnya, sangat sedikit memiliki daun, atau daunnya mengalami perubahan bentuk menjadi duri-duri. Pada beberapa wilayah yang memiliki ketersediaan air yang cukup atau di daerah setengah gurun, terdapat tumbuhan yang relatif lebih rapat. Bahkan pada wilayah tertentu terdapat tumbuhan yang lebat.
4. Pada daerah iklim sedang yang memiliki empat musim (semi, panas, gugur dan dingin) terdapat hutan yang hijau pada musim panas dan meranggas pada musim dingin. Vegetasi yang hidup di wilayah ini adalah jenis vegetasi berdaun lebar. Wilayah persebaran hutan ini adalah daerah-daerah iklim sedang di Eropa, Asia, Amerika dan daerah-daerah di belahan bumi selatan yang memiliki iklim yang sama.
5. Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas di atmosfer. Hal ini telah terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energy yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer seperti karbon dioksida (퐶푂 ), metana (퐶퐻 ), dan nitrogendioksida (푁 O).
90
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus I Pertemuan I
Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4
Kegiatan Pendahul
uan
15. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
√
16. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
√
17. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
√
Kegiatan Inti
18. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 19. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar √
20. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
√
21. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
√
22. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
√
23. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
√
24. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
√
Kegiatan Penutup
25. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 26. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 27. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
√
28. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
√
Rata-Rata 2,3 Skor Perolehan 32
Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 57,1%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
91
Lampiran 15
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus I Pertemuan II
Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4
Kegiatan Pendahuluan
29. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
√
30. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
√
31. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
√
Kegiatan Inti
32. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 33. Guru mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kelompok belajar √
34. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
√
35. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
√
36. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
√
37. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
√
38. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
√
Kegiatan Penutup
39. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 40. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 41. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
√
42. Doa penutup √ Rata-Rata 2,6
Skor Perolehan 37 Skor Maksimum 56
Persentase Keberhasilan 66,1% Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
92
Lampiran 16
Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus I
No Aspek Yang Diamati
skor rata-rata
siklus I
Kegiatan
Pendahuluan
43. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
4
44. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
2
45. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
2,5
Kegiatan Inti
46. Guru menyajikan informasi kepada siswa 2,5 47. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar 2,5
48. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
3
49. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
2
50. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
2
51. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
2
52. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
2,5
Kegiata
n Penutup
53. Guru bersama siswa melakukan refleksi 2,5 54. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 2 55. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
2
56. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
3
Rata-rata aktivitas guru 2,5 Skor Perolehan 34,5
Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 61,6%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
93
Lampiran 17
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus II Pertemuan I
Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4
Kegiatan Pendahulu
an
57. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
√
58. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
√
59. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
√
Kegiatan Inti
60. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 61. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar √
62. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
√
63. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
√
64. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
√
65. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
√
66. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
√
Kegiatan Penutup
67. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 68. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 69. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
√
70. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
√
Rata-Rata 3,5 Skor Perolehan 49
Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 87,5%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
94
Lampiran 18
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus II Pertemuan II
Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4
Kegiatan Pendahul
uan
71. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
√
72. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
√
73. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
√
Kegiatan Inti
74. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 75. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok belajar √
76. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
√
77. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
√
78. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
√
79. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
√
80. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
√
Kegiatan Penutup
81. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 82. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 83. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
√
84. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
√
Rata-Rata 3,7 Skor Perolehan 52
Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 92,9%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
95
Lampiran 19
Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus II
No Aspek Yang Diamati
Skor Rata-Rata Siklus II
Kegiat
an Pendahuluan
1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa
4
2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
3,5
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari
4
Kegiatan Inti
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa 3,5 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kelompok belajar 4
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.
4
7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.
3,5
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
3,5
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi
4
10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
3
Kegiata
n Penutup
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi 3 12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 3,5 13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk
mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
3
14. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
4
Rata-rata aktivitas guru 3,6 Skor Perolehan 50,5
Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 90,2%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
96
Lampiran 20 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No. Aspek yang di amati
siklus I Rata-Rata
Siklus I
Pertemuan I II
Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5 6
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6
Rata-
Rata
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2 3 2 2 2 2 2,2 2 3 3 3 3 3 2,8 2,5 2. Siswa aktif memberikan respon
terhadap kegiatan apersepsi 2 2 2 3 2 2 2,2 3 3 3 2 3 3 2,8 2,5
3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2 2 2 2 2 3 2,2 3 3 3 2 3 3 2,8 2,5
4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang 3 3 3 3 2 3 2,8 3 3 3 3 3 3 3 2,9
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2 3 3 3 2 3 2,8 3 3 3 2 2 3 2,7 2,7
6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya
3 3 3 2 2 2 2,4 2 3 4 3 3 3 3 2,8
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli 2 3 2 3 2 2 2,4 2 3 2 3 3 3 2,7 2,5
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
2 2 2 3 2 3 2,4 2 3 3 3 3 3 2,8 2,6
97
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
2 2 3 3 2 3 2,6 3 2 3 3 2 3 2,7 2,6
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
2 2 3 3 2 3 2,6 3 2 3 3 2 3 2,7 2,6
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
2 3 3 2 2 3 2,6 3 3 3 2 3 2 2,7 2,6
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
2 2 3 2 2 2 2,2 3 2 3 3 4 3 3 2,6
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2,5 2,3
14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 2 1 2 2 1 2 1,7 1 3 2 3 3 2 2,3 2
15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 2 1 1 2 2 2 1,7 2 3 3 3 3 3 2,8 2,3
16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2 1 1 1 2 2 1,5 2 2 3 3 3 2 2,5 2
17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2,5 2,3
18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2 3 3 2 3 2 2,5 3 3 3 3 3 3 3 2,8
Rata-Rata Aktivitas Siswa 2,1
2,2
2,3
2,3 2 2,
4 2,3 2,4 2,7 2,9 2,8 2,8 2,8 2,7 2,5
98
Lampiran 21
Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembalajaran Berlangsung
Siklus I Pertemuan I
No.
Aspek Pengamatan Penilaian
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,2 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,2
3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2,2 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6
orang 2,8
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2,8 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan
memahami informasi yang ada didalamnya 2,4
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
2,4
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
2,4
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
2,6
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
2,6
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
2,6
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
2,2
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 1,7 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 1,7 16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 1,5 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2,5
Rata-Rata 2,3 Skor Perolehan 43,1
Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 59,9%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
99
Lampiran 22
Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembalajaran Berlangsung
Siklus I Pertemuan II
No.
Aspek Pengamatan Penilaian
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,8 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,8 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2,8 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6
orang 3
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2,7 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan
memahami informasi yang ada didalamnya 3
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
2,7
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
2,8
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
2,7
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
2,7
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
2,7
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
3
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2,5 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 2,3 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 2,8 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2,5 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2,5 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 3
Rata-Rata 2,7 Skor Perolehan 49,3
Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 668,5%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
100
Lampiran 23
Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus I
No.
Aktivitas siswa yang dinilai
Skor Rata-Rata
Siklus I
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,5 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2,5 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6
orang 2,9
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2,7 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan
memahami informasi yang ada didalamnya 2,8
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli 2,5 8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli
dan berdiskusi dalam menjawab LKS 2,6
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
2,6
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
2,6
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
2,6
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
2,6
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2,3 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 2 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 2,3 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2,3 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2,8
Rata-rata aktivitas siswa untuk semua aspek 2,5 Skor Perolehan 47,6
Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 61,1%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
101
Lampiran 24 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No. Aspek yang di amati
Siklus II Rata-Rata Siklus
II
Pertemuan I II
Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 1 2 3 4 5 6
Rata-
Rata
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3,5
2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi
3 3 2 2 3 3 2,7 4 3 4 4 4 4 3,8 3,3
3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3,5
4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
4 4 4 4 3 4 3,8 4 4 4 4 4 4 4 3,9
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal)
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,0
6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,0
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
4 4 4 4 4 3 3,8 4 4 4 4 4 4 4 3,9
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
4 4 4 3 3 3 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3,8
102
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
3 3 4 3 3 4 3,3 4 4 4 4 4 4 4 3,7
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
4 3 3 4 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3,8
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
4 3 3 4 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3,8
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
3 3 4 3 3 4 3,3 3 4 4 4 4 4 3,8 3,6
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji
3 3 3 4 4 4 3,5 3 4 3 4 4 4 3,7 3,6
14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
3 3 3 3 4 3 3,2 4 4 3 4 4 4 3,8 3,5
15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3,8 3,4
16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran
3 3 3 4 3 4 3,3 3 4 4 4 4 4 3,8 3,6
17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari
3 3 3 3 4 4 3,3 3 4 4 4 4 4 3,8 3,6
18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Rata-Rata Aktivitas Siswa 3,4
3,3
3,3
3,4
3,4
3,6 3,4 3,
7 3,9
3,8
4,0
4,0
4,0 3,9 3,7
103
Lampiran 25
Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembalajaran Berlangsung
Siklus II Pertemuan I
No.
Aspek Pengamatan Penilaian
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,7
3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6
orang 3,8
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 4 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan
memahami informasi yang ada didalamnya 4
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
3,8
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
3,5
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
3,3
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
3,5
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
3,5
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
3,3
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 3,5 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 3,2 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 3 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,3 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 3,3 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4
Rata-Rata 3,4 Skor Perolehan 61,7
Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 85,7%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
104
Lampiran 26
Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembalajaran Berlangsung
Siklus II Pertemuan II
No.
Aspek Pengamatan Penilaian
1. Siswa menjawab salam dan berdoa 4 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 3,8 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 4 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6
orang 4
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 4 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan
memahami informasi yang ada didalamnya 4
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
4
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS
4
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
4
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
4
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
4
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
3,8
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 3,7 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 3,8 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 3,8 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,8 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 3,8 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4
Rata-Rata 3,9 Skor Perolehan 70,5
Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 97,9%
Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
105
Lampiran 27
Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siklus II
No.
Aktivitas siswa yang dinilai
Skor Rata-Rata / Siklus
II 1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 3,3 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3,5 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6
orang 3,9
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 4 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan
memahami informasi yang ada didalamnya 4
7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli 3,9 8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli
dan berdiskusi dalam menjawab LKS 3,8
9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
3,7
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.
3,8
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli
3,8
12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
3,6
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 3,6 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 3,5 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 3,4 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,6 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 3,6 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4
Rata-rata aktivitas siswa untuk semua aspek 3,7 Skor Perolehan 65,5
Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 92,4%
Ketegori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik
106
Lampiran 28
Pedoman Penskoran Aktivitas Guru Dalam
Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
I. Kegiatan Awal 1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran
siswa a. Skor 4, jika guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa b. Skor 3, jika guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa c. Skor 2, jika guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa d. Skor 1, jika guru tidak memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan
mengecek kehadiran siswa 2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
a. Skor 4, jika guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
b. Skor 3, jika guru memberikan apersepsi dan tidak membangkitkan motivasi belajar siswa
c. Skor 2, jika guru tidak memberikan apersepsi tetapi membangkitkan motivasi belajar siswa
d. Skor 1, jika guru tidak memberikan memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari a. Skor 4, jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari dengan jelas b. Skor 3, Jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari kurang jelas c. Skor 2, jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi
yang akan dipelajari tidak jelas d. Skor 1, jika guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok
materi yang akan dipelajari II. Kegiatan Inti
4. Guru menyajikan informasi kepada siswa
107
a. Skor 4, jika guru menyajikan informasi kepada siswa secara keseluruhan dan dengan jelas
b. Skor 3, jika guru menyajikan informasi kepada siswa secara keseluruhan dan tidak jelas
c. Skor 2, jika guru menyajikan informasi kepada siswa hanya sebagian saja dan jelas
d. Skor 1, jika guru tidak menyajikan informasi kepada siswa 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
a. Skor 4, jika guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar dengan jelas
b. Skor 3, jika guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar namun kurang jelas
c. Skor 2, jika guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar tidak jelas
d. Skor 1, jika guru tidak mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli a. Skor 4, jika guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam
kelompok asal dan kelompok ahli kepada semua siswa b. Skor 3, jika guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam
kelompok asal dan kelompokn ahli kepada sebahagian besar siswa c. Skor 2, jika guru hanya memberikan soal berupa LKS untuk dibahas
dalam kelompok asal dan kelompokn ahli kepada sebahagian kecil siswa d. Skor 1, jika guru tidak memberikan soal berupa LKS untuk dibahas
dalam kelompok asal dan kelompokn ahli 7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan
kelompok asal. a. Skor 4, jika guru membimbing kepada semua kelompok b. Skor 3, jika guru membimbing hanya membimbing kelompok tertentu
saja c. Skor 2, jika guru membimbing kelompok kepada yang memintanya saja d. Skor 1, jika jika guru membimbing kepada semua kelompok
8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya. a. Skor 4, jika guru mengevaluasi hasil belajar kepada semua kelompok
dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
108
b. Skor 3, jika guru mengevaluasi hasil belajar kepada semua kelompok dengan tidak mempersentasekan hasil kerjanya.
c. Skor 2, jika guru mengevaluasi hasil belajar kepada sebahagian kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
d. Skor 1, jika guru tidak mengevaluasi hasil belajar kepada semua kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.
9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi a. Skor 4, jika guru menunjuk semua kelompok untuk mempresentasekan
hasil diskusinya. b. Skor 3, jika guru menunjuk sebahagian besar kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya. c. Skor 2, jika guru menunjuk sebahagian kecil kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya. d. Skor 1, jika guru tidak menunjuk semua kelompok untuk
mempresentasekan hasil diskusinya. 10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok
a. Skor 4, jika guru memberi penghargaan pada semua kelompok sesuai apa yang didapatkan kelompok
b. Skor 3, jika guru memberi penghargaan pada semua kelompok tidak sesuai apa yang didapat kelompok
c. Skor 2, jika guru memberi penghargaan pada sebagian kelompok tidak sesuai apa yang didapat.
d. Skor 1, jika guru tidak member penghargaan pada kelompok.
III. Kegiatan Akhir 11. Guru bersama siswa melakukan refleksi
a. Skor 4, jika guru melakukan refleksi hasil pembelajaran dengan jelas b. Skor 3, jika guru melakukan refleksi hasil pembelajaran namun kurang
jelas. c. Skor 2, jika guru melakukan refleksi hasil pembelajaran tetapi tidak jelas. d. Skor 1, jika guru tidak melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran
yang telah dilakukan. 12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi i
a. Skor 4, jika guru dan siswa menyimpulkan secara bersama-sama. b. Skor 3, jika guru saja yang melakukannya. c. Skor 2, jika siswa saja yang melakukannya.
109
d. Skor 1, jika guru tidak menyimpulkan hasil diskusi. 13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk mengecek pemahaman siswa
dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah a. Skor 4, jika guru memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan
tugas untuk dikerjakan dirumah kepada semua kelompok b. Skor 3, jika guru memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan
tugas untuk dikerjakan dirumah kepada sebagian besar kelompok c. Skor 2, jika guru memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan
tugas untuk dikerjakan dirumah kepada sebagian kecil kelompok d. Skor 1, jika guru tidak memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan
tugas untuk dikerjakan dirumah kepada semua kelompok 14. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam
a. Skor 4, jika guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam dengan jelas.
b. Skor 3, jika guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam salam kurang jelas.
c. Skor 2, jika guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan tanpa mengucapkan salam
d. Skor 1, jika guru tidak mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan tanpa mengucapkan salam
110
Lampiran 29
Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Siswa menjawab salam dan berdoa Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif menjawab salam dan berdoa Skor 3 : jika ada 1- 2 orang anggota dalam satu kelompok siswa yang tidak aktif
menjawab salam dan berdoa Skor 2 : jika ada 3 - 4 orang siswa dalam satu kelompok yang tidak aktif menjawab
salam dan berdoa Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok yang tidak aktif menjawab salam dan
berdoa 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi
Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi
Skor 3 : jika ada 1-2 siswa dalam satu kelompok tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi
Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi
Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi
3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif pemperhatikan dan mencatat
penjelasan guru Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak aktif pemperhatikan dan mencatat
penjelasan guru Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak aktif pemperhatikan dan
mencatat penjelasan guru Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif pemperhatikan dan mencatat
penjelasan guru 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
Skor 3 : jika ada sebagian kecil dalam satu kelompok tidak dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
Skor 2 : jika ada sebagian besar siswa dalam satu kelompok tidak dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang
111
5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) Skor 4 : jika semua siswa sudah berada dalam kelompok masing-masing (kelompok
asal) Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak berada dalam kelompok masing-
masing (kelompok asal) Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak berada dalam kelompok masing-
masing (kelompok asal) Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak berada dalam kelompok masing-
masing (kelompok asal) 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang
ada didalamnya Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok mendapat/memperoleh LKS yang
berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak mendapat/memperoleh LKS yang
berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak mendapat/memperoleh LKS
yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak mendapat/memperoleh LKS yang
berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya 7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli
Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif membentuk kelompok ahli Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak aktif membentuk kelompok ahli Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak aktif membentuk kelompok ahli Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif membentuk kelompok ahli
8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS Skor 4 : jika semua kelompok belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam
menjawab LKS Skor 3 : jika ada 1-2 orang dalam satu kelompok tidak belajar bersama untuk menjadi
ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS Skor 2 : jika ada 3-4 orang dalam satu kelompok tidak belajar bersama untuk menjadi
ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS Skor 1 : jika semua kelompok tidak belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi
dalam menjawab LKS 9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
Skor 4 : jika semua siswa Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
Skor 3 : jika ada 1-2 siswa dalam satu kelompok tidak bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
112
Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli
10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok kembali kekelompok awal Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak kembali kekelompok awal Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak kembali kekelompok awal Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak kembali kekelompok awal
11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menyampaikan hasil dari tugas
dikelompok ahli Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menyampaikan hasil dari tugas
dikelompok ahli Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif dalam menyampaikan hasil dari tugas
dikelompok ahli 12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi
Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menanggapi materi yang dikemukakan
kelompok penyaji Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menanggapi materi yang
dikemukakan kelompok penyaji Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menanggapi materi yang
dikemukakan kelompok penyaji Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menanggapi materi yang dikemukakan
kelompok penyaji 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
113
Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami
15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang
telah diajukan Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menyimak penjelasan guru atas
pertanyaan yang telah diajukan Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menyimak penjelasan guru atas
pertanyaan yang telah diajukan Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menyimak penjelasan guru atas pertanyaan
yang telah diajukan 16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran
Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif membuat kesimpulan hasil pembelajaran Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif membuat kesimpulan hasil
pembelajaran Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif membuat kesimpulan hasil
pembelajaran Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif membuat kesimpulan hasil pembelajaran
17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menjawab pertanyaan guru seputar materi yang
telah dipelajari Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan guru seputar
materi yang telah dipelajari Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan guru seputar
materi yang telah dipelajari Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan guru seputar materi
yang telah dipelajari 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran
Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menjawab salam guru saat menutup pelajaran Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menjawab salam guru saat menutup
pelajaran Skor2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menjawab salam guru saat menutup
pelajaran Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menjawab salam guru saat menutup pelajaran
114
Lampiran 30
SOAL TES SIKLUS I
Pililah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Lapisan atmosfer tempat terjadinya gejala cuaca adalah lapisan…. a. Stratosfer d. Eksosfer b. Troposfer e. Tropopause c. Ionosfer
2. Sifat-sifat dari lapisan atmosfer adalah …. a. Bersifat dinamis b. Memiliki berat jenis c. Memiliki warna d. Tidak dapat diukur e. Ketebalannya disetiap tempat sama
3. Lapisan atmosfer yang paling luar adalah…. a. Mesofer d. Eksosfer b. Troposfer e. Termosfer c. Ionosfer
4. Pemusatan ozon (푂 ) terdapat pada lapisan…. a. Stratosfer d. Eksosfer b. Ionosfer e. Troposfer c. Termosfer
5. Gas yang paling banyak terdapat dilapisan atmosfer adalah…. a. Oksigen d. Hidrogen b. Argon e. Karbon c. Nitrogen
6. Fenomena zodiakal terjadi sebagai akibat…. a. Meteor yang saling bertabrakan b. Kristal es di atmosfer memantulkan sinar matahari c. Meteor yang terbakar di lapisan mesosfer d. Awan menyerap sinar matahari e. Sinar matahari dipantulkan oleh debu meteorit
7. Lapisan isothermis terdapat diatas troposfer. Ciri isothermis adalah…. a. Suhu menurun dengan naiknya ketinggian b. Kenaikan suhu sesuai naiknya ketinggian
115
c. Suhu konstan hingga lapisan tropopause d. Suhu konstan meskipun ketinggian naik e. Kenaikan suhu sesuai penurunan ketinggian
8. Pernyataan berikut ini merupakan manfaat atmosfer bagi kehidupan, kecuali…. a. Melindungi dari radiasi sinar matahari b. Menjaga suhu bumi stabil c. Memantulkan gelombang radio d. Sumber energi e. Melindungi dari benda-benda angkasa
9. Lapisan atmosfer yang berperan sebagai pemantul gelombang radio adalah…. a. Troposfer d. Mesosfer b. Stratosfer e. Eksosfer c. Ionosfer
10. Cuaca dan iklim memiliki perbedaan secara mendasar pada…. a. Garis lintang dan garis bujur b. Suhu udara dan curah hujan c. Curah hujan dan luas wilayah d. Lama penyinaran matahari dan luas wilayah e. Lama waktu dan luas wilayah
11. Pernyataan berikut ini faktor yang memengaruhi panas permukaan bumi oleh sinar matahari, kecuali…. a. Kecepatan angin d. Lama penyinaran b. Ketinggian tempat e. Letak lintang c. Sudut datang sinar
12. Musim hujan di Indonesia pada bulan oktober-april terjadi karena pengaruh…. a. Angin darat d. Angin siklon b. Angin laut e. Angin muson barat c. Angin muson timur
13. Angin yang bertiup dari lembah ke gunung disebut…. a. Angin lembah d. Angin laut b. Angin gunung e. Angin fohn c. Angin darat
14. Pernyataan berikut ini merupakan unsur-unsur penyusun cuaca dan iklim, kecuali…. a. Angin d. Suhu udara b. Curah hujan e. Tekanan udara c. Topografi
116
15. Hujan orografis yang banyak terjadi di wilayah Indonesia disebabkan oleh…. a. Udara mengandung uap air naik secara vertikal b. Masa udara dipaksa naik ke lereng pegunungan c. Perbedaan suhu udara tinggi dan rendah d. Perbedaan tekanan udara tinggi dan rendah e. Banyak asap akibat pembakaran hutan
16. Tidak ada batas yang jelas antara angkasa luar dan unsure hidrogen paling banyak. Hal itu terdapat dilapisan atmosfer… a. Mesosfer d. Eksosfer b. Troposfer e. Termosfer c. Ionosfer
17. Terbentuknya ion positif (proton) dan ion negative (elektron) diatmosfer terjadi pada lapisan…. a. Troposfer d. Meseofer b. Tropopuase e. Termosfer c. Stratosfer
18. Bumi dapat terlindungi dari benturan benda meteorit karena…. a. Sebelum jatuh kepermukaan bumi, batuan meteorit menjadi abu pada lapisan
atmosfer b. Sebelum jatuh kepermukaan bumi, benda meteorid tersebut teruarai
diangkasa c. Batuan meteorid langsung jatuh kelaut d. Pada lapisan mesosfer batuan meteorid di impit oleh masa udara yang dingin
sehingga hangus terbakar e. Batuan meteorid kembali keasalnya, yaitu lapisan eksosfer.
19. Angin fohn berdampak negatif terhadap pertanian karena…. a. Membawa uap air b. Membantu menyerbukan secara berlebihan c. Bersifat kering dan panas d. Merobohkan tanaman e. Hama wereng mudah berkembang biak
20. Awan yang bentuknya seperti bulu ayam disebut…. a. Ciro stratus d. Cumulus b. Cirus e. Cumulus nimbus c. Alto cumulus
119
Lampiran 33
SOAL TES SIKLUS II
Pililah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Berdasarkan klasifikasi iklim W. koppen, daerah yang mempunyai tipe iklim Af,
jenis tumbuhan yang hidup adalah…
a. Stepa d. Hutan pinus
b. Sabana e. Hutan hujan tropis
c. Hutan musim
2. Menurut junghuhn jenis tanaman holtikultur (sayuran, buah dan bunga) dapat
hidup dengan baik di daerah iklim….
a. Panas d. Sejuk
b. Kering e. Dingin
c. Sedang
3. Pembagian iklim berdasarka W. koppen berdasarka pada…
a. Penguapan dan kelembapan
b. Curah hujan dan tekana udara
c. Temperature dan curah hujan
d. Temperature dan penguapan
e. Tekanan udara dan penguapan
4. Pembagian iklim koppen didasarkan pada hal-hal berikut, kecuali…
a. Jenis vegetasi d. Curah hujan
b. Temperatur e. Ketinggian tempat
c. Jenis fauna
5. Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada….
a. Jenis vegetasi d. Kelembapan udara
b. Ketinggian tempat e. Letak lintang
c. Jumlah curah hujan
6. Karakteristik iklim wilayah Kalimantan sebagai berikut,
120
1. Curah hujan banyak setiap tahun
2. Suhu udara tinggi sepanjang tahun
3. Tumbuh hutan hujan tropis
Menurut koppen, wilayah Kalimantan memiliki iklim tipe,,,,,
a. Af d. Cw
b. Am e. Df
c. Aw
7. Iklim yang diklasifikan berdasarkan ketingian tempat, dan jenis tanaman
dikemukakan oleh….
a. Junghuhn d. Koppen
b. Copernicus e. Walace
c. Schmidt dan verguzon
8. Iklim junghuhn dibagi 4 zona berdasarkan ketinggian tempat. Pernyataan berikut
ini yang benar adalah…
a. Holtikultura cocok dikembangkan didaerah iklim sedang
b. Daerah iklim sedng ketinggiannya berkisar 700-2000 m dpl
c. Tanaman kina cocok dikembangkan didaerah iklim panas
d. Daerah beriklim dingin dapat dikembangkan berbagai tanaman budidaya
e. Tanaman kelapa sawit cocok dikembangkan di pegunungan
9. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udara disebut….
a. Barometer d. Thermometer
b. Anemometer e. Fluviograf
c. Hygrometer
10. Klasifikasi iklim menurut Oldeman, didasarkan pada….
a. Ketinggian tempat d. Jenis tanaman
b. Suhu udara e. Jumlah bulan basah
c. Jumlah bulan kering
11. Angin pasat adalah…
121
a. Angin yang bertiup dari belahan bumi utara menuju khatulistiwa
b. Angin yang bertipu dari belahan bumi selatan menuju equator
c. Angin yang bergnti arah setiap setengah tahun sekali
d. Angin yang bertiup dari maksimum subtropics utara adan selatan menuju
khatulistiwa secara terus-menerus
e. Angin yang bertiup dari belahan bumi utara menuju equator
12. Pernyataan berikut ini merupakan dampak dari perubahan iklim global, kecuali…
a. pencairan es di kutub
b. kenaikan permukaan air laut
c. terjadinya kebakaran hutan
d. terjadinya el nino dan la nina
e. peningkatan kualitas sumber daya alam
13. unsur gas yang banyak merusak lapisan ozon dan memengaruhi perubahan iklim
global adalah….
a. Metana d. Karbondioksida
b. Belerang e. Amoniak
c. Nitrogenoksida
14. Angin pasat tenggara yang mengandung uap air berbalik arah menjauhi wilayah
asia dan Australia. Akibatnya, diwilayah asia dan Australia yang seharusnya
hujan terjadi kekeringan. Fenomena ini dikenal sebagai….
a. La Nina d. Angin tornado
b. El Nino e. Angin hurricane
c. Badai siklon
15. Akibat efek rumah kaca dan gejala pemanasan global mengancam bumi. Hal itu
terjadi karena gas-gas yang dihasilakan oleh industri dan kendaraan bermotor
yaitu berupa gas….
a. Nitrogen dan ozon
b. Karbon monoksida dan klorofluorocarbon
c. Nitrogen dan argon
122
d. Ozon dan klorofluorocarbon
e. Argon dan karbon monoksida
16. Perhatiakan pernyataan berikut.
1. Sudut datangnaya sinar matahari
2. lama waktu penyinaran matahari
3. bentuk medan suatu tempat
4. arah lereng medan
5. letak DKAT
Dari pernyataan diatas yang termaksud faktor yang memengaruhi besarnya curah
hujan disuatu tempat adalah pernyataan nomor….
a. 1,2 dan 3 d. 1,3 dan 5
b. 3,4 dan 5 e. 2,3, dan 4
c. 12, dan 4
17. Gerak semu matahari melewati garis equator terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu
pada tanggal 21 maret dan….
a. 21 juni d. 23 September
b. 23 juni e. 22 desember
c. 3 september
18. Unsur-unsur gas yang berdampak pada perubahan iklim global adalah…
a. Freon dan karbondioksida
b. Neon dan oksigen
c. Ozon dan oksigen
d. Argon dan air
e. Xenon dan krypton
19. Gejala pemanasan global yang terjadi di dunia sekarang ini, banyak dipengaruhi
oleh…
a. Kepadatan penduduk
b. Perubahan komposisi natmosfer
c. Aktivitas tektonisme meningkat
123
d. Perubahan iklim
e. Kemarau panjang
20. Perubahan iklim global berupa La Nina akan berpengaruh bagi Indonesia antara
lain….
a. Menigkatnya resiko kekeringan dan kebakaran hutan
b. Terjadinya bemncana banjir, erosi, dan tanah longsor
c. Stabilnya permukaan air laut pasifik diatas rata-rata suhu normal
d. Naiknya suhu permukaan air laut pasifik dibawah rata-rata suhu normal
e. Suhu air laut disamudera hindia, lebih rendah daripada samudra pasifik
126
Lampiran 36
KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR
SIKLUS I dan SIKLUS II
NO. SIKLUS I SIKLUS II
1. B E
2. A D
3. D C
4. A C
5. C E
6. E A
7. B A
8. D A
9. C C
10. E E
11. A D
12. E E
13. A C
14. C B
15. B B
16. D B
17. E D
18. D A
19. C D
20. B D
127
Lampiran 37
Rekapitulasi Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas 푿푫 SMA Negeri 1 Tongkuno Pada Setiap Tindakan Siklus
No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Nilai Ket. Nilai Ket.
ST BT ST BT 1. HYT 75 √ 85 √ 2. NH 60 √ 80 √ 3. SH 70 √ 85 √ 4. AN 65 √ 65 √ 5. YS 85 √ 80 √ 6. IW 70 √ 80 √ 7. FM 70 √ 85 √ 8. RMD 60 √ 80 √ 9. ARL 80 √ 95 √
10. KL 55 √ 80 √ 11. RWR 60 √ 80 √ 12. EG 85 √ 85 √ 13. MN 60 √ 85 √ 14. WSDW 80 √ 90 √ 15. MM 80 √ 95 √ 16. MSD 75 √ 80 √ 17. IP 90 √ 100 √ 18. WL 80 √ 100 √ 19. SWDOB 80 √ 90 √ 20. MD 80 √ 80 √ 21. GH 65 √ 85 √ 22. SR 70 √ 80 √ 23. WK 70 √ 85 √ 24. LR 80 √ 80 √ 25. MSR 60 √ 80 √ 26. BHN 80 √ 85 √ 27. DY 85 √ 100 √ 28. AL 80 √ 90 √ 29. MN 80 √ 100 √ 30. LDA 70 √ 85 √ 31. AR 65 √ 80 √
Jumlah 2265
2650
128
Rata-RATA 73,1
85,5 Nilai min 55
65
Nilai max 90
100 Jum. Tuntas 22
30
Jum. Tudak tuntas 9
1 % Tuntas 71%
96,8%
%Tidak Tuntas 29%
3,2%
131
4. Siswa berada dikelompok asal
5. Siswa berada dikelompok ahli dan guru membimbing kelompok-kelompok belajar