penerapan model pembelajaran …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/a1a411077_sitedi_wa yuni...

152
PENERAPAN MO JIGSAW DALAM GEOGRAF ATMO SIS Diajukan Sebagai Salah S Ju FAKULTAS U ODEL PEMBELAJARAN KOOPERA M UPAYA MENINGKATKAN HASI B FI MATERI DINAMIKA PERUBAHA OSFER DAN DAMPAKNYA PADA SWA KELAS SMA NEGERI 1 TONGKUNO SKRIPSI Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kepe urusan/Program Studi Pendidikan Geografi OLEH WA YUNI A1 A4 11 077 S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 ATIF TIPE BELAJAR AN endidikan Pada KAN

Upload: vuongnhu

Post on 09-Sep-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASI BELAJAR

GEOGRAFI MATERI DINAMIKA PERUBAHANATMOSFER DAN DAMPAKNYA PADA

SISWA KELAS SMA NEGERI1 TONGKUNO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada

Jurusan/Program Studi Pendidikan Geografi

OLEH

WA YUNIA1 A4 11 077

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASI BELAJAR

GEOGRAFI MATERI DINAMIKA PERUBAHANATMOSFER DAN DAMPAKNYA PADA

SISWA KELAS SMA NEGERI1 TONGKUNO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada

Jurusan/Program Studi Pendidikan Geografi

OLEH

WA YUNIA1 A4 11 077

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASI BELAJAR

GEOGRAFI MATERI DINAMIKA PERUBAHANATMOSFER DAN DAMPAKNYA PADA

SISWA KELAS SMA NEGERI1 TONGKUNO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada

Jurusan/Program Studi Pendidikan Geografi

OLEH

WA YUNIA1 A4 11 077

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI2016

v

ABSTRAK

Wa Yuni (A1A4 11 077). “Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Geografi MateriDinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya Pada Siswa Kelas SMANegeri 1 Tongkuno”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1). Bagaimana aktivitas belajarsiswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelasSMA Negeri 1 Tongkuno? (2). Bagaimana aktivitas mengajar guru melalui penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas SMA Negeri 1 Tongkuno?(3). Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapatmeningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelas SMA Negeri 1 Tongkuno?Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswamelalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas SMANegeri 1 Tongkuno. (2). Untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru melaluipenerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas SMA Negeri 1Tongkuno. (3). Untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelasSMA Negeri 1 Tongkuno melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Manfaat penelitian ini adalah (1). Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkanpemahaman dan hasil belajar geografi. (2). Bagi guru, yaitu dapat mengetahui modelpembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran geografidikelas, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun oleh siswa dapatdikurangi. (3). Bagi sekolah, yaitu sebagai bahan masukan yang positif bagi sekolahdalam rangka perbaikan pembelajaran geografi. (4). Bagi peneliti, yaitu dapatmenambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian tindakan kelas.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian initerdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Adapun prosedurpenelitian tindakan kelas ini adalah (a). perencanaan (b). pelaksanaan tindakan (c).observasi dan evaluasi (d). refleksi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah(a). Segi proses: Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas siswadan rata-rata aktivitas guru minimal 3,0 (b). Segi hasil: Secara individu, jika hasilbelajar geografi siswa yang menjadi subjek penelitian ini telah mencapai KriteriaKetuntasan Minimal 70 yang diterapkan oleh sekolah, Secara klasikal hasil belajargeografi siswa cenderung meningkat dan 80% siswa yang menjadi subjek penelitiantelah menunjukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar ≥ 70.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatanberdasarkan hasil setiap tes yang diberikan. Dari 31 siswa, hasil tes siklus Imenunjukkan bahwa 22 siswa memperoleh nilai ≥ 70 dengan nilai rata-rata sebesar73,1. Selanjutnya, hasil tes siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikankarena terdapat 30 siswa yang mampu memperoleh nilai ≥70 dengan nilai rata-ratasebesar 85,5. Sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan, maka dengan hasiltersebut PTK ini berhasil.

ABSTRACT

Wa Yuni (a1a4 11 077) “The Implementation Of Cooperative Learning TypeJigsaw In An Effort To Improve Learning Outcomes Geography MaterialDynamics Atmosphere Change And It’s Impact Is The Students Senior HighSchool 1 Tongkuno”.

The research questions of this research is: (1) how students learning activityby using cooperative learning type jigsaw, at class senior high school 1Tongkuno? (2) how teacher learning activity by using cooperative learning modeljigsaw SMAN 1 Tongkuno? (3) how can cooperative learning type jigsaw improvestudents learning outcomes geography at class SMAN 1 Tongkuno? The purposeof this study are: (1) to describe students learning activity by using cooperativelearning type jigsaw at class senior high school 1 Tongkuno (2) to describeteacher teaching activity by using cooperative learning type jigsaw at class SMA1 Tongukno (3) to improve students learning outcomes geography class SMA 1Tongkuno. Significant of this research/study are: (1) for the students, to improvestudents learning outcomes and students comprehension in learning geography (2) forthe teacher, to know that cooperative learning type jigsaw, can develop geographylearning in the class. So, the problem that teacher and students problems can beresolued (3) for the school, as positive contribution to resolue/fix geography learning(4) for the researcher, namely can update their knowledge and experience inclassroom action research.

The design of this study in classroom action research, this study was carriedout in two cycles. Each cycle consist of two meetings. The procedure of thisclassroom action research are: (a) planning (b) action (c) observation and evaluation(d) reflection. Indicator performance of this study are: (a) process, this study can besaid success if, mean score of students activity and teacher teaching activity wasminimal 3,0 (b) result, as individual, this study can be said successful if 80% ofstudents at class get score 70, based on the standard of minimum score of theschool.

The result of the study show that students learning outcomes was improved.Based on the test, that given. From 31 students, result test of cycle 1 show that 22students get score ≥70, with mean score 73,1, next. The result test of cycle 2 showthat significant improvement, because there are 30 students get score ≥70, with meanscore 85,5. Appropriate with indicator which has resided. Based on the result above,this classroom action research was successful.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik

dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Pada Materi

Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya Kelas X Sma Negeri 1 Tongkuno”.

Dalam hasil penelitian ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. La Harudu, M.Si. selaku Pembimbing I

dan Bapak Pendais Hak, S.Ag., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberi arahan dan bimbingan kepada

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung membantu penulis, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo,

Kendari.

2. Prof. Dr. La Iru, S.H., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari.

vii

3. La Ode Amaluddin, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan/Program Studi

Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu

Oleo Kendari.

4. La Ode Nursalam, S.Pd., M.Pd selaku sekretaris jurusan/Program Studi

Pendidikan Geografi.

5. Tenaga pengajar Jurusan Pendidikan IPS FKIP, khususnya di Program Studi

Pendidikan Geografi UHO, serta seluruh Staf Akademik di lingkungan FKIP

Universitas Halu Oleo.

6. Kaharuddin Sabilu, S.Pd., MM.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Tongkuno

dan Ibu Ratna La Rata, S.Pd selaku guru mata pelajaran Geografi serta siswa-

siswi kelas terima kasih atas kerjasamanya selama penulis melakukan

penelitian.

7. Suamiku tercinta La Ode Muhamad Ilham, S.Gz serta anak-anakku (La Ode

Muhamad Rauf Pazzole Ilham dan Wa Ode Naura Mokezya Ilham), yang

selalu memberikan doa restu dan motivasi di setiap langkahku.

8. Adik-adikku dan Keluargaku: Wa Ode Sitti Arnis, S.pd, Nggasri Faeda, S.P.,

M.P, La Ode Muhamad Febrianto, La ode Muhamad Darmin, Aulia

Rachman, Rahmatia, Nurhayati, sitti Dewi Yanti, Magfirah Zirana, Rahma

Zam-Zam dan Sri Astuti, yang telah memberikan motivasi dan doa dalam

penyusunan skripsi ini.

viii

9. Sahabat-sahabatku: Darma, Ikong, Asna, Meli, Safar, Runi, terima kasih atas

persahabatan dan terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini.

10. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2011-2014: Restiana,

Rika Restiani Asnia, Selly Ruksanan, Handrasih, Murni, La Umar, Sri

Rahayu, serta teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima

kasih atas kekompakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan,

dukungan dan motivasinya.

Dan teristimewa rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada

Ayahku Muahir dan Ibuku Wa Ode Moose serta Mertuaku (La Ode Edi dan

Sulfia) terima kasih atas doa, dukungan dan bantuan baik materi maupun moril serta

pengertiannya kepada penulis.

Demikian penulis sampaikan semoga Allah SWT membalas segala budi baik

dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Akhir

kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

semua pihak penulis sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Kendari, Februari 2016

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………… iHALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………. iiHALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iiiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………….. ivABSTRAK…………………………………………………………………… vKATA PENGANTAR……………………………………………………….. viDAFTAR ISI…………………………………………………………………. ixDAFTAR TABEL……………………………………………………………. xiDAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xiiDAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………… 1B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 4C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 5E. Defenisi Operasional………………………………………………… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskriptif Teori……………………………………………………… 71. Belajar dan Pembelajaran………………………………………. 7

a. Belajar……………………………………………………… 7b. Mengajar……………………………………………………… 11c. Pembelajaran………………………………………………… 12d. Hasil Belajar………………………………………………… 14

2. Pembelajaran Geografi…………………………………………… 173. Pembelajaran Kooperatif………………………………………… 184. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………………………… 21

B. Penelitian yang Relevan……………………………………………... 29C. Kerangka Berpikir…………………………………………………… 29D. Hipotesis Penelitian…………………………………………………… 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………. 32B. Jenis Penelitian……………………………………………………… 32C. Subyek Penelitian…………………………………………………… 32D. Faktor yang Diselidiki……………………………………………… 33E. Prosedur Penelitian………………………………………………… 33F. Teknik Pengumpulan data…………………………………………… 36

x

G. Instrumen Penelitian………………………………………………… 36H. Teknik Analisis Data………………………………………………… 36I. Indikator Kinerja…………………………………………………… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian…………………………………………………… 40B. Pembahasan……………………………………………………….. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………… 63B. Saran…………………………………………………………….. 64

DAFTAR PUSTAKA

xi

DAFTAR TABEL

No. No. Tabel Teks Halaman

1. 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw… 27

2. 4.1 Rata-rata Aktivitas guru pada siklus I…………………………… 40

3. 4.2 Rata-rata Aktivitas guru pada siklus II………………………….. 43

4. 4.3 Rata-rata Aktivitas siswa Pada siklus I………………….……… 45

5. 4.4 Rata-rata Aktivitas siswa Pada siklus II………………….……… 48

6. 4.5 Data Analisis Hasil Belajar Siswa siklus I……………………… 51

7. 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I……………… 52

8. 4.7 Data Analisis Hasil Belajar Siswa siklus II……………………… 53

9. 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II……………………………… 54

10. 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II…………….. 55

xii

DAFTAR GAMBAR

No. No. Gambar Teks Halaman

1. 2.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas ……………………………… 24

2. 2.2 Skema kerangka berpikir………………………………………… 31

3. 3.1 Desain penelitian tindakan kelas………………………………… 35

4. 4.1 Grafik Aktivitas Guru Siklus I………………………………….. 42

5. 4.2 Grafik Aktivitas Guru Siklus II…………………………………. 45

6. 4.3 Peningkatan grafik rata-rata aktivitas siswa pada siklus I…….... 49

7. 4.4 Grafik rata-rata aktivitas siswa siklus II ………………………… 50

8. 4.5 Hasil belajar geografi siswa pada siklus I ………………………… 52

9. 4.6 Data Hasil Belajar Siswa siklus I…………………………………. 53

10. 4.7 Hasil belajar geografi siswa pada siklus II……………………….. 55

11. 4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus II………………….. 56

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Teks Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pada

Siswa Kelas SMA Negeri 1 Tongkuno……………………… 67

2. Nama-Nama Kelompok…………………………………………. 68

3. Silabus Pembelajaran………………………………………….… 69

4. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I…………..…… 71

5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan I……………… 76

6. Jawaban LKS Siklus I pertemuan I……………………………… 77

7. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan II……………… 78

8. Jawaban LKS Siklus I pertemuan II……………………………… 79

9. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II………….…… 80

10. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan I……………… 85

11. Jawaban LKS Siklus II pertemuan I……………………………… 86

12. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan II……………… 88

13. Jawaban LKS Siklus II pertemuan II……………………………. 89

14. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan

Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I pertemuan I …………………… 90

15. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan

Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I pertemuan II …………………… 91

16. Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I…. 92

17. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan

Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran

xiv

Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II pertemuan I …………………… 93

18. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan

Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II pertemuan II ………………….. 94

19. Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II… 95

20. Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa siklus I……………………. 96

21. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa

Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus I pertemuan I … 98

22. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa

Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus I pertemuan II… 99

23. Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I…… 100

24. Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa siklus II……………………. 101

25. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa

Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus II pertemuan I … 103

26. Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa

Selama Proses Pembalajaran Berlangsung Siklus II pertemuan II… 104

27. Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II… 105

28. Pedoman Penskoran Aktivitas Guru Dalam Menerapkan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………………….. 106

29. Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa Dalam Menerapkan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………………….. 110

30. Soal Tes Siklus I……………………..…………………………… 114

31. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus I yang nilai Terendah……… 117

32. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus I yang nilai Tertinggi……… 118

33. Soal Tes Siklus II……………………..………………………… 119

34. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus II yang nilai Terendah……… 124

xv

35. Lembar Jawaban siswa Tes Siklus II yang nilai Tertinggi……… 125

36. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar untuk Siklus I dan Siklus II…… 126

37. Rekapitulasi Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas

SMA Negeri 1 Tongkuno pada Setiap Tindakan Siklus………… 127

38. Dokumentasi…………………………………………………… 129

39. Surat Izin Penelitian dari FKIP Universitas Halu Oleo………… 135

40. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitin dari SMA

Negeri 1 Tongkuno………………………………………………… 136

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau

pemahaman terhadap suatu konsep, sehingga dalam proses pembelajaran siswa

merupakan sentral kegiatan. Guru hanya menciptakan suasana yang dapat mendorong

timbulnya motivasi belajar siswa. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan lain,

kegiatan yang seharusnya menarik, penuh aktifitas kreativitas dan ide-ide cemerlang

itu tidak ada, kelas yang ada hanya kelas yang pasif dimana hanya mendengarkan

sambil mencatat hal- hal yang dianggap penting untuk dicatat.

Faktor lain yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar kurang menarik

adalah dari sisi guru. Guru dalam mengajar cenderung monoton dalam artian mereka

hanya memberi informasi (proses satu arah) tanpa ada timbal balik, kalaupun ada feed

back itu biasanya itu hanya sebuah pertanyaan-pertanyaan lain. Komunikasi yang

terjadi antar siswa masih tergolong rendah sehingga tidak menimbulkan diskusi atau

perdebatan yang menarik yang dapat menimbulkan aktifitas berpikir siswa.

Kurangnya variasi dalam model pembelajaran juga merupakan salah satu faktor

lesunya siswa dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) sehingga berakibat

pada tingkat ketuntasan belajar siswa. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka

pendidikan yang diselenggarakan dapat dikatakan gagal karena selain tidak mengajak

para pelajar turut aktif dan kreatif juga hasil evaluasi yang dapat diperoleh selalu

dibawah target.

1

2

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Tongkuno pada tahun

ajaran 2015/2016 diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran geografi yang

terjadi dikelas 푋 masih berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah.

Sehingga dalam proses pembelajaran siswa hanya duduk, menulis dan mendengar

penjelasan yang dilakukan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dan

kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga berimplikasi pada rendahnya

nilai rata-rata hasil belajar. Kenyataan ini terlihat dari rendahnya hasil belajar siswa

kelas 푋 tahun pelajaran 2015/2016 semester ganjil hanya mencapai nilai rata-rata

69. Selain itu, dari 31 orang siswa kelas 푋 di SMA Negeri 1 Tongkuno yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebanyak 14 orang atau 47%.

Sedangkan yang lainnya yaitu sebanyak 17 orang atau 53% belum mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

Rendahnya hasil belajar disebabkan karena siswa tidak memperhatikan guru

pada saat proses belajar mengajar. Selain itu model pembelajaran yang digunakan

oleh guru masih bersifat konvensional, dimana penyajian materi hanya berdasarkan

buku ajar yang dijadikan materi siap pakai bagi siswa sehingga siswa kurang aktif

dalam proses pembelajaran serta guru lebih mendominasi aktivitas pembelajaran

dibanding siswa.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

dikarenakan siswa hanya berusaha menghafal materi sebagai akibat dari

ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan oleh guru karena kecenderungan

3

guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang monoton. Selain itu,

komunikasi satu arah dari guru kepada siswa menyebabkan terjadinya kesenjangan

yang mengakibatkan siswa kurang terlibat aktif dan tidak punya inisiatif untuk

mengemukakan ide atau pendapat selama proses belajar mengajar berlangsung.

Berdasarkan kenyataan diatas, guru diharapkan dapat mengembangkan suatu

model pembelajaran yang dapat memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar dikelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara yang dapat

digunakan guru untuk membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa. Pembelajaran

kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama

antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dewasa ini,

banyak tipe model pembelajaran kooperatif yang telah diterapkan dikelas-kelas dalam

upaya untuk meningkatkan hasil belajar, antara lain model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw.

Pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw adalah satu jenis pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggungjawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan

bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw menggabungkan

konsep pengajaran pada teman sekelompok atau teman sebaya dalam usaha

membantu belajar. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab untuk

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Model Jigsaw pada

hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa

4

mempunyai peran dan tanggungjawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan

sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan model Jigsaw ini adalah untuk

mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan

pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa

mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi menjadi

dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.

Dari uraian diatas maka model pembelajaran sangat perlu untuk diperhatikan

dengan baik, dimana dalam proses pembelajaran diharapkan tidak hanya terpusat

pada guru tetapi perlu melibatkan siswa. Variasi model pembelajaran yang diterapkan

oleh guru akan sangat menentukan minat dan kreatifitas belajar siswa itu sendiri. Jika

model pembelajaran monoton pada guru maka perhatian siswa akan berkurang

sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Geografi Pada Kelas 푿푫 SMA Negeri 1 Tongkuno”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno?

5

2. Bagaimana aktivitas mengajar guru melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno?

3. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelas 푋 SMA Negeri 1

Tongkuno?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno.

2. Untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada kelas 푋 SMA Negeri

1 Tongkuno melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar geografi.

2. Bagi guru, yaitu dapat mengetahui model pembelajaran yang dapat

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran geografi dikelas, sehingga

permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun oleh siswa dapat dikurangi.

6

3. Bagi sekolah, yaitu sebagai bahan masukan yang positif bagi sekolah dalam

rangka perbaikan pembelajaran geografi.

4. Bagi peneliti, yaitu dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

penelitian tindakan kelas.

E. Defenisi Operasional

Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindari penafsiran yang

berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dijelaskan

definisi operasional sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan pembelajaran yang

mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2. Pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif Jigsaw adalah suatu proses

pembalajaran yang pelaksanaannya, siswa dalam kelas dibagi menjadi

beberapa tim/kelompok kecil, anggotanya terdiri atas 4-6 orang siswa dengan

karakteristik yang heterogen dan didalamnya menuntut kerjasama antar

kelompok asal serta saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan

penghargaan dalam suatu kelompok.

3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penenlitian ini adalah perubahan perilaku

yang diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar.

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar

Menurut Baharrudin dan Wahyuni (2012: 11) belajar merupakan proses

manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.

Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan aktivitas

yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui

pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar dapat

membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun

keterampilan. Menurut Sanjaya (2008: 198) belajar adalah perubahan tingkah laku

melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku dan kecakapan (Thobroni dan Mustofa

2013: 31).

Menurut Aunurrahman (2011: 48) belajar didefenisikan sebagai setiap

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau

pengalaman. Defenisi ini mencangkup tiga unsur, yaitu (1). Belajar adalah perubahan

tingkah laku; (2). Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena latihan atau

pengalaman; (3). Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen atau tetap ada

untuk waktu yang cukup lama. Lebih lanjut, Djamarah (2004: 12-13) bahwa belajar

7

8

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2005: 2).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 7) belajar merupakan tindakan dan

perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh

siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi

berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan yang

dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,

manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu

hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar. Sedangkan

menurut Suyono dan Hariyanto (2014: 9) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu

proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki

perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas

dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut saling

mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil

belajar (Baharuddin dan Wahyuni 2012: 19-28).

9

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan

dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor

fisiologis dan psikologi.

1. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi

fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan

tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi

aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan

pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik

yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.

Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung,

peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar,

terutama panca indera.

2. Foktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat

memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama

memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan

bakat.

b. Faktor-faktor eksternal/eksogen

Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal

juga dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

10

belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan

faktor lingkungan non sosial.

1. Lingkungan sosial

a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman

sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.

b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisis lingkungan masyarakat tempat

tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa.

c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan

balajar.

2. Lingkungan non sosial.

a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan

tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau, dan tidak terlalu gelap, suasana

yang sejuk dan tenang.

b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua

macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,

fasilitas belajar, lapangan olahraga dan sebagainya. kedua, software,

seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan,

silabus dan lain sebagainya.

c. Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia

perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru,

disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru

dapat memberikan konstribusi yang positif terhadap aktivitas belajar

11

siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode

mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.

Berdasarkan beberapa uraian tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses dimana individu melakukan aktivitas untuk memperoleh

pengetahuan melalui pelatihan atau pengalaman sehingga menimbulkan suatu

perubahan tingkah laku yang relatif tetap.

b. Mengajar

Menurut Sanjaya (2008: 198) mengajar dapat dipandang sebagai upaya yang

dilakukan guru agar siswa belajar. Mengajar merupakan suatu usaha atau kegiatan

yang di lakukan guru dalam mempersiapkan lingkungan pembelajan yang meliputi

lingkungan alam dan sosial untuk mendukung terjadinya proses belajar akibat

interaksi siswa dengan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan guru ini berdampak

positif dengan didapatnya atau dikembangkannya keterampilan, sikap, cita-cita,

penghargaan, dan pengetahuan (Jihad dan Haris 2010: 10).

Menurut Fajar (2009: 13) mengajar adalah memberikan sesuatu dengan cara

membimbing dan membantu kegiatan belajar kepada seseorang (siswa) dalam

mengembangkan potensi intelektual (emosional serta spiritualnya) sehingga potensi-

potensi tersebut dapat berkembang secara optimal. Mengajar secara efektif sangat

bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan

tujuan mengajar. Cara belajar mengajar yang lebih baik ialah mempergunakan

kegiatan murid-murid secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan

12

kegiatan-kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui kerja kelompok

(Popham dan Baker 2003: 141).

Menurut Suprihatiningrum (2013: 60) mengajar merupakan suatu seni untuk

menstransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pendidikan, kebutuhan-

kebutuhan individu siswa, kondisi lingkungan, dan keyakinan yang dimiliki oleh

guru. Lebih lanjut, Majid (2012: 90) rencana mengajar merupakan realisasi dari

pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan pada tahapan penentuan pengalaman

belajar. Mengajar diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk

menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar

(Aunurrahman, 2011: 34).

Menurut Jihad dan Haris (2010: 11) bahwa mengajar mencakup empat pokok

yaitu: (a). Mengajar adalah mengorganisasi hal- hal yang berhubungan dengan

belajar; (b). Mengaktifkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan; (c).

Menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan; dan (d). Mengajar adalah

membimbing dan membantu siswa mencapai kedewasaan.

Berdasarkan beberapa uraian tentang mengajar, dapat disimpulkan bahwa

mengajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mencapai

suatu tujuan yang telah ditentukan dengan cara membimbing dan membantu siswa,

sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

c. Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2008: 26) pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja

sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada

13

baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan

kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada

diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk

mencapai tujuan belajar tertentu. sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak

hanya menitik beratkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru

dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan

tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang

tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan

yang sama. Lebih lanjut, Majid (2012: 103) pembelajaran atau proses belajar

mengajar adalah proses yang diatur dengan langkah–langkah tertentu, agar

pelaksanaanya mencapai hasil yang diharapkan

Menurut Suprihatiningrum (2013: 75) pembelajaran adalah berupa

serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara

terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak

hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga metode, media

dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi. Pembelajaran

merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu siswa agar dapat

menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan pencapaian

tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses utama yang diselenggarakan

dalam kehidupan disekolah sehingga antara guru yang mengajar dan anak didik yang

belajar dituntut profit tertentu.

14

Menurut Jihad dan Haris (2010: 11) Pembelajaran merupakan suatu proses

yang terdiri dari kombinasi 2 aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang dilakukan

oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai

pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu

kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa

dengan siswa disaat penbelajaran sedang berlangsung. Lebih lanjut,

Suprihartiningrum (2013: 80- 81) proses pembelajaran merupakan interaksi semua

komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lainnya

saling berhubungan (interpendent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Konsep

pembelajaran berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya secara jelas

kompetensi yang harus dimilki atau ditampilkan siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran (Majid 2012: 22).

Berdasarkan beberapa uraian tentang pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa yang

telah direncanakan dengan langkah-langkah tertentu dengan memanfaatkan potensi

dan sumber yang ada.

d. Hasil Belajar

Menurut Sanjaya (2008: 13) hasil belajar merupakan pencapaian dalam

memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Lebih

lanjut, Sudjana (2008: 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar yang

diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat

merancang/mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar-

15

mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa,

disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang

dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus Nampak dalam tujuan pengajaran (tujuan

instruksional), sebab tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar mengajar.

Sedangkan menurut Suprihatiningrum (2013: 37) menyatakan hasil belajar

sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Hasil belajar pada

sasarannya dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu pengetahuan dan

keterampilan. Pengetahuan dibedakan menjadi empat macam, yaitu pengetahuan

tentang fakta- fakta, pengetahuan tentang prosedur, pengetahuan konsep, dan

keterampilan untuk berinteraksi.

Gagne (dalam Aunurrahman 2011: 47) menyimpulkan ada lima macam hasil

belajar: (1). Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang

mencangkup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui

penyajian materi disekolah; (2). Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk

memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-

masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat dan berpikir; (3).

Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata

dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan; (4). Keterampilan motorik,

yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkordinasi gerakan-gerakan yang

berhubungan dengan otot; (5). Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang

memperngaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-

kepercayaan serta faktor intelektual.

16

Jihad dan Haris (2010: 14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk

perubahan perilku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Untuk

memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak

lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar

siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap

dan keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar siswa mencangkup segala

hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

Menurut Jihad dan Haris (2010: 19-20) menyatakan bahwa perubahan salah

satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh proses belajar dinamakan hasil belajar.

Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang

dialami siswa setelah menjalani proses belajar.

Menurut Syah (2005: 142) pengukuran hasil belajar adalah sebagai berikut:

(1). Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu

kurun waktu proses tertentu; (2). Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seseorang

dalam kelompok kelasnya; (3). Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan

siswa dalam belajar. Hasil yang baik pada umumnya menunjukkan tingkat usaha

yang efisien; (4). Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah

mendayagunakan kapasitas kognitif (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk

keperluan belajar; (5). Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode

mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

17

Berdasarkan beberapa uraian tentang hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami

kegiatan belajar melalui penilaian atau evaluasi dalam jangka waktu tertentudan

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Pembelajaran Geografi

Menurut Khosim dan Lubis (2007: 3) secara harfiah geografi adalah ilmu

yang melukiskan keadaan bumi. Kata melukiskan mempunyai makna yang lebih

dalam, mencangkup unsur-unsur menggambarkan dan menerangkan fenomena (alam

dan manusia) sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan terhadap hubungan

(interelasi, interaksi, dan interdependensi) antar fenomena tersebut. Lebih lanjut,

dikatakan bahwa konsep geografi yang diketengahkan diatas secara jelas menegaskan

yang menjadi objek studi geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi

yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer, litosfer,

hidrosfer dan biosfer (Sumaatmadja, 1997: 11).

Ada dua aspek utama yang dipelajari dalam geografi yakni aspek lingkungan

fisik dan aspek lingkungan sosial. Aspek lingkungan fisik menyangkut keadaan

lingkungan alam diluar manusia, seperti bentuk muka bumi, potensi muka bumi,

perairan, keadaan udara, dunia tumbuhan dan hewan. Aspek lingkungan sosial

mencakup permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas manusia sebagai

makhluk sosial, yang tercermin dalam budayanya (Khosim dan Lubis, 2007: 6).

Sedengkan menurut Samadi (2007: 3-4) geografi adalah ilmu yang mempelajari

18

persamaan dan perbedaan fenomena digeosfer (muka bumi) dengan sudut pandang

kelingkungan (ekologis) dan kewilayahan (region) dalam konteks keruangan (space).

Lebih lanjut menurut Khosim dan Lubis (2007: 7) mengemukakan bahwa geografi

merupakan ilmu yang sangat kompleks yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

Geografi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni ilmu geogafi fisik dan ilmu

geografi sosial.

Menurut Sumaatmadja (1997: 12) geografi dan studi geografi berkenaan

dengan (1). Permukaan bumi; (2). Alam lingkungan; (3). Umat manusia dengan

kehidupannya; (4). Penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupan termasuk

persamaan dan perbedaan ; serta (5). Analisis hubungan keruangan gejala-gejala

geografi dipermukaan bumi. Sedangkan menurut Utoyo (2009: 3) geografi adalah

ilmu yang mempelajari keragaman ruang permukaan bumi sebagai tempat hidup

manusia dengan aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta interelasi diantara aspek-

aspek tersebut.

Berdasarkan beberapa uraian tentang geografi, dapat disimpulkan bahwa

geografi adalah sebuah ilmu yang mempelajari atau mengkaji tentang keadaan bumi

baik dari aspek fisik maupun aspek lingkungan sosial.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperatife yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain.

Slavin dalam (Isjoni, 2007: 15) mengemukakan “in cooperatife learning methods,

student work together in fourmember team to master material initially presented by

19

the teacher”. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa pembelajaran kooperatif

adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga

dapat meransang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Muhamad (2003: 3) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan landasan yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Slavin dalam

Muhamad (2003: 6) mengatakan bahwa “belajar kooperatif mengacu pada variasi

metode mengajar dimana pebelajar bekerja didalam kelompok-kelompok kecil saling

membantu belajar materi pelajaran, berdiskusi dan saling adu argumentasi saling

mengakses pengetahuan-pengatuan baru dan dapat saling mengisi kekurangan

pemahaman yang dialami”.

Ibrahim (2000: 12) yang mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif

dapat juga diartikan sebagai suatu motif kerjasama dimana setiap individu diharapkan

pada pilihan yang harus diikuti apakah memilih kerjasama berkompetensi atau

individualistik. Karakteristik pembelajaran kooperatif merupakan perilaku yang

muncul/karakter dari kegiatan pembelajaran kooperatif.

Menurut Ibrahim (2000: 6) pembelajaran yang menggunakan kooperatif

memiliki karakter sebagai berikut: (1). Siswa bekerjasama dalam kelompok secara

kooperatif dalam menuntaskan materi pelajarannya; (2). Kelompok dibentuk dari

siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; (3). Bila mungkin,

anggota kelompok berasal dari ras, suku dan jenis kelamin yang berbeda-beda; dan

(4). Penghargaan lebih beorientasi kelompok ketimbang individu.

20

Menurut Ibrahim (2000: 6) unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif adalah

sebagai berikut: (1). Siswa dalam kelompoknya haruslah berasumsi bahwa mereka

sehidup sepenanggungan; (2). Siswa haruslah melihat bahwa anggota dalam

kelompoknya haruslah memiliki tujuan yang sama; (3). Siswa bertanggungjawab atas

segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri; (4). Siswa

haruslah membagi tugas dan memiliki tanggungjawab yang sama diantara anggota

kelompoknya; (5). Siswa akan dievaluasi atau diberikan penghargaan yang juga

diberikan untuk semua kelompok; (6). Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersam selaman proses belajarnya; (7).

Siswa diminta untuk kelompok kooperatif.

Amiruddin dan Sofyan (2007: 18) pembelajaran kooperatif merupakan suatu

model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang

memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap

anggota kelompok saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika

salah satu teman dalam kelompok belum menguasai pembelajaran.

Berdasarkan beberapa uraian tentang pembelajaran kooperatif, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran

kelompok-kelompok yang mengutamakan adanya kerjasama dalam menyelesaikan

permasalahan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

21

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini pertama kali dikembangkan

oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan diadaptasikan

oleh Slavin, jadi dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif bukanlah

konsep yang baru dalam dunia pendidikan. Menurut para ahli psikologi pendidikan

bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif

yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas

penguasaan bagian materi pelajaran dan mampu mengerjakan bagian tersebut kepada

anggota lain dalam kelompoknya.

Menurut Alma (2009: 84) bahwa model pembelajaran Jigsaw merupakan

suatu model pembelajaran cooperative learning yang teknik pelaksanaannya dimulai

dari pembentukan kelompok yang disusun oleh guru, agar siswa tidak memilih-milih

teman yang disenangi saja, jadi sifatnya heterogen. Setiap anggota kelompok diberi

tugas untuk mempelajari materi tertentu.

Khoirul dalam Supriyadi (2003: 7) mengatakan bahwa tujuan khusus model

pembelajaran tipe Jigsaw adalah sebagai berikut: (1). Menyajikan metode alternatif

disamping ceramah dan membaca; (2). Mengkaji kebergantungan positif dalam

menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok untuk

mendorong kedewasaan berfikir; (3). Menyediakan kesempatan berlatih bicara (dan

mendengar) untuk berlatih dalam menyampaikan informasi. Pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa

anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian

22

materi belajar dan mampu memngajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam

kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif dengan peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang

terdiri dari 5-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang

positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan materi pelajaran yang harus dipelajari

dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota teman kelompoknya (Sudjana,

2008: 27).

Budiningsih (2007: 148) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dikembangkan berpijak dari beberapa pendekatan yang

diasumsikan mampu meningkatkan aktivitas proses dan hasil belajar siswa.

Pendekatan yang dimaksud adalah belajar aktif, konstruktivistik dan kooperatif.

Beberapa pendekatan tersebut diintegrasikan dimaksudkan untuk menghasilkan suatu

model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensinya

secara optimal. Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan

emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata tetapi

juga aktivitas mental yang tinngi. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi,

mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi dari

berbagai sumber belajar yang relevan. Kegiatan demikian memungkinkan siswa

berinteraksi aktif dengan lingkungan dan kelompoknya sebagai media untuk

mengembangkan pengetahuannya.

Dalam pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota tim bertanggungjawab untuk

menentukan materi pelajaran yang ditugaskan kepadanya, kemudian menggunakan

23

materi pembelajaran yang ditugaskan kepadanya, kemudian menggunakan materi

tersebuat kepada teman sekelompoknya yang lain (Ibrahim, 2000: 11). Jadi dapat

diketahui bahwa dasar pemikiran model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi dengan yang lain, mengajar

serta diajar oleh sesame siswa merupakan bagian penting dalam proses belajar dan

sosialisasi yang berkesinambungan.

Mula-mula siswa dibagi dalam kelompok yang terbagi dari 4 atau 5 orang

siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik yang disajikan keadaan

siswa dalam bentuk teks. Dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari

bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai kelompok yang

berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akedemik yang

sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan

tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok ahli (Nurhadi, 2004: 117).

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu

untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topic pembelajaran

yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian para peserta didik itu kembali pada tim

atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang

apa yang mereka telah pelajari sebelumnya pada pertemuaan tim ahli. Pada model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.

Kelompok asal yaitu kelompok induk peserta didik yang beranggotakan

peserta didik dengan berbagai kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang

beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari anggota kelompok asal yang

24

berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan

menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian

dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli dalam pembelajaran

kkoperatif tipe Jigsaw dapat dilihat sebagai berikut:

KELOMPOK ASAL

KELOMPOK AHLI

Gambar 2.1 Illustrasi yang menunjukkan tim Jigsaw

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang

sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan

pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk

mempelajari topic mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota

kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman

A B C

D E

A B C

D E

A B C

D E

A B C

D E

A B C

D E

C C C

C C

B B B

B B

A A A

A A

D D D

D D

E E E

E E

25

sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan dikelompok

ahli.

Menurut Ibrahim (2000: 12) terdapat 7 langkah dalam pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut: (1). Fase pertama, dalam

hal ini guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran,

memotivasi siswa belajar dan memberi apersepsi; (2). Fase kedua, guru menyajikan

informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan; (3). Fase ketiga,

guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar;

(4). Fase keempat, guru memberikan masalah/tugas/soal untuk dibahas dalam

kelompok asal dan kelompok ahli; (5). Fase kelima, guru membimbing kelompok-

kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal pada saat mereka

mengerjakan tugas; (6). Fase keenam, guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang dipelajari oleh masing-masing kelompok dengan mempresentasekan hasil

kerjanya; dan (7). Fase ketuju, guru memberikan kuis baik individu maupun

kelompok tentang materi pelajaran, tim/kelompok dan individu yang mendapat skor

tertinggi akan diberi penghargaan.

Menurut Kunandar (2008: 365) bahwa langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut:

1). Kelompok kooperatif (awal)

a. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai 6 orang.

b. Bagikan wacana atau tugas akademik yang sesuai dengan materi yang

diajarkan

26

c. Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana atau tugas yang

berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya.

2). Kelompok ahli

a. Kumpulan masing-masing siswa yang memiliki wacana atau tugas yang sama

dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan wacana

atau tugas yang telah dipersiapkan oleh guru.

b. Dalam kelompok ahli ini ditugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi tanggung

jawabnya.

c. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat

menyampaikan informasi tentang hasil dari dari wacana atau tugas yang telah

dipahami kepada kelompok cooperative (kelompok awal).

d. Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing

siswa kembali kekelompok cooperative (awal).

e. Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan

hasil dari tugas dikelompok ahli.

f. Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan

masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

27

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Tahap Perilaku Guru Fase 1: Menyampaikan tujuan, memotivasi dan memberikan apersepsi

Guru menyampikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memotivasi siswa belajar dan memberi apersepsi

Fase 2: Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan

Fase 3: Mengorganisasi siswa dalam kelompok- kelompok belajar

Guru menginformasikan pengelompokkan siswa

Fase 4: Memberikan masalah/tugas/soal

Guru Memberikan masalah/tugas/soal yang dibahas dalam kelompok asal dan kelompok ahli

Fase 5: Membimbing kelompok belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada kelompok ahli dan kelompok asal

Fase 6: Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari

Fase 7: Memberi penghargaan Guru memberikan penghargaan baik pada kelompok maupun individu

(Ibrahim, 2000: 12)

Kardi (2000: 31) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, yaitu: (1). Adanya saling ketergantungan

positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga adanya interaksi

antara sesama siswa; (2). Mempunyai kelompok asal dan kelompok ahli, sehingga

dapat saling memberikan pemahaman antara siswa yang satu dengan siswa yang

lainnya; (4). Kelompok belajar terdiri dari beberapa orang siswa yang heterogen, baik

28

dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, dan lain-lain; (5). Penalaran tidak hanya

pada penyelesaian tuugas, tetapi juga berhubungan antar pribadi yang saling

mengahrgai; dan (6). Pemimpin kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir

untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para kelompok.

Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: (1). Prinsip utama pembelajaran

ini adalah “peerteaching” yaitu pembelajaran oleh teman sendiri. Ini akan menjadi

kendala karena persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan

bersama dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak

diperlukan agar jangan sampai terjadi sampai terjadi salah konsep (miss conception);

(2). Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi

pada teman, jika siswa tidak percaya diri, guru harus mampu memainkan perannya

dalam memfasilitasi kegiatan belajar; (3). Awal pembelajaran biasanya sulit

dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum

model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik; dan (4). Aplikasi model

pembelajaran ini sulit untuk dilakukan pada kelas besar (>40 orang siswa).

Berdasarkan beberapa uraian tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu

model pembelajaran cooperative learning yang menekankan adanya kerjasama yang

terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.

29

B. Penelitian Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Muhammad Hafid Zainu (2011: 50), menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi

materi sistem pernapasan manusia kelas VIII² Mts Negeri 1 Kendari yang

dapat dilihat pada tes hasil belajar siswa yaitu 81,25 % siswa memperoleh

nilai ≥ 63.

2. Suhaedar Suparno Wira (2010: 36), menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi system ekresi dimana diperoleh rata-rata hasil belajar siswa

sebesar 82,21 dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 87,50 %.

3. Hadrayati (2012: 76) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar ips terpadu siswa kelas VIIbdi SMP

Negeri 1 wawotobi hal ini ditunjukkan pada tes tindakan siklus I terdapat 14

orang siswa atau 63,6 % yang memperoleh nilai ≥ 70 sedangkan yang

memperoleh nilai <70 terdapat 8 orang siswa atau 36,4 % dengan nilai rata-

rata 67, 95. Pada tes tindakan siklus II seluruh siswa memperoleh nilai ≥ 70

atau 100% dengan nilai rata-rata 86,13.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau

kelompok didalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

30

pelatihan. Untuk mendewakan manusia maka diperlukan suatu proses dimana dalam

suatu proses diperlukan strategi belajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga

orang akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman dan cara bertingkah laku

sesuai kebutuhan sehingga dalam upaya pengajaran dan pelatihan diperlukan secara

aktif dari seluruh komponen pendidikan.

Guru sebagai pendidik atau pengajar merupakan faktor penting yang

menentukan kesuksesan dalam usaha pendidikan, karena peranan penting guru dalam

proses belajar mengajar adalah sebagai direktur dimana setiap guru harus pandai-

pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan mengajar.

Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran geografi, berbagai

metode dan model pembelajaran telah dilakukan oleh guru, tetapi semua yang

dilakukan itu belum dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menjadi salah satu solusi alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran geografi. Dengan

hal ini diharapkan siswa akan merasa senang dan tertarik, kemudian memahami

materi pelajaran itu dengan sendirinya.

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi, guru

dituntut mampu menciptakan suasana belajar optimal dengan menetapkan strategi dan

model pengajaran dalam pembelajaran sehingga siswa lebih cepat dan mudah

memahami materi yang diberikan. Berdasarkan hal ini tentunya guru harus mampu

memperhatikan model pengajaran maupun strategi belajar yang diterapkan harus

sesuai dengan pokok bahasan. Memahami kenyataaan ini, peneliti menilai perlu

31

menggunakan strategi dan model pembelajaran tersebut, dan meningkatkan

pemahaman dan daya serap siswa khususnya pada materi “Dinamika Perubahan

Atmosfer dan Dampaknya”.

Gambar 2.2 Skema kerangka berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Segi proses; Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas siswa

dan skor rata-rata aktivitas guru minimal 3,0

2. Segi hasil

Secara individu, jika hasil belajar geografi siswa yang menjadi subjek

penelitian ini telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 70 yang

diterapkan oleh sekolah.

Secara klasikal hasil belajar geografi siswa cenderung meningkat dan

80% siswa yang menjadi subjek penelitian telah menunjukan tingkat

pencapaian ketuntasan belajar ≥ 70.

Hasil belajar rendah

Tujuan belajar kurang maksimal

Poses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

kurang efektif

Penggunaan kooperatif tipe

Jigsaw

Hasil belajar siswa meningkat

KBM meningkat

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna,

Sulawesi Tenggara pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam

bahasa inggrisnya adalah classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa menjadi meningkat (Wardhani dan Kuswaya, 2008: 1-4), dan merupakan

penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa dalam berbagai

tindakan (Arikunto, dkk 2008: 72).

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Tongkuno.

Penelitian mengambil satu kelas yang bermasalah, yaitu kelas 푋 yang berjumlah 31

siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Pemilihan kelas

tersebut didasari oleh rendahnya aktifitas dan hasil belajar Geografi. Hal ini diketahui

dari nilai rata-rata. Ulangan semester yang dicapai siswa adalah 69 pada tahun

32

33

2015/2016 yang tergolong kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

70.

D. Faktor Yang Diteliti

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang

harus diselidiki. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Faktor Guru, yakni kemampuan guru dalam mengorganisasikan proses

pembelajaran, baik cara mempersiapkan materi maupun penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, mulai dari membuka pelajaran, kegiatan

inti, kesimpulan sampai pada tahap evaluasi.

2. Faktor Siswa, yakni partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan

penguasaan konsep/materi.

3. Faktor Pencapaian (hasil belajar), yakni output pembelajaran yang diperoleh

dari tes hasil belajar siswa setelah melaksanakan serangkaian kegiatan belajar

yang diorganisasikan oleh guru.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam 2 siklus, tiap siklus

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan

pada setiap siklus adalah (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi

dan evaluasi; dan (4) refleksi.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Perencanaan; adapun yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

34

a. Membuat rencana pembelajaran (RPP).

b. Menyiapkan tugas atau LKS untuk membantu siswa memahami

materi yang diajarkan.

c. Memahami lembar observasi untuk siswa dan guru melihat kondisi

belajar mengajar di kelas ketika model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw diterapkan.

d. Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar geografi

siswa dapat ditingkatkan.

2. Pelaksanaan tindakan; kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini

melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa pada saat proses

belajar mengajar berlangsung.

3. Observasi dan evaluasi; kegiatan yang dilakukan adalah proses observasi

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi

yang telah dibuat. Proses observasi dilakukan sejak awal hingga akhir

penelitian, sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir siklus. Evaluasi

bertujuan untuk melihat apakah hasil belajar dapat meningkat dengan

menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw.

4. Analisis dan Refleksi; pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap

observasi dan evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari hasil

tersebut akan dilihat apakah telah memenuhi target yang telah diterapkan

pada indikator kinerja. Jika belum memenuhi target, maka penelitian

35

dilakukan ke siklus berikutnya dan kelemahan/kekurangan yang terjadi

pada setiap siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

Adapun prosedur pelaksanaan tindakan kelas dalam penelitian ini, dapat pula

disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1 desain penelitian tindakan kelas (Iskandar. 2012: 67)

Orientasi Perencanaan

SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Orientasi Perencanaan Berikut

Perbaikan Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Terselesaikan

36

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:

1. Tes hasil belajar, yaitu data hasil belajar geografi siswa kelas 푋 yang

dilakukan pada setiap akhir siklus penelitian.

2. Observasi lapangan, yaitu data tentang pelaksanaan belajar mengajar

berdasarkan skenario pembelajaran Jigsaw yang dijabarkan dalam lembar

observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri atas empat jenis, yaitu:

1. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang

digunakan untuk memperoleh data kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran.

2. Lembar observasi aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa yang digunakan

untuk memperoleh data tentang aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa.

3. Tes hasil belajar geografi yang terdiri atas 20 butir soal objektif dan berbentuk

pilihan ganda.

4. Kamera, digunakan untuk merekam aktivitas selama proses pembelajaran di

dalam kelas.

H. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan

37

penjelasan mengenai aktivitas siswa serta kemampuan guru selama proses

pembelajarn berlangsung, sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk

menyajikan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Persentase

aktivitas siswa dan presentase aktivitas guru. Tehnik analisis data tersebut

dirumuskan sebagai berikut:

1. Menentukan hasil belajar siswa

Dalam menentukan hasil belajar siswa dapat menggunakan rumus:

푋 = ×100 (Usman dan Setiawati,2001)

Keterangan:

푋 = Nilai yang diperoleh siswa ke-i

푆푝푖= Skor yang diperoleh siswa ke-i

푆푚= Skor maksimum

2. Menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa

Dengan rumus:

푋= ∑ (Sudjana, 2008: 67)

Keterangan:

푋= Nilai rata- rata yang diperoleh siswa

n= Jumlah siswa secara keseluruhan

푋 = Nilai yang diperoleh tiap siswa

3. Menentukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar

38

Presentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas, dengan

menggunakan rumus:

% Tuntas=∑ ×100 %

Keterangan:

∑푇퐵= Jumlah siswa yang tuntas belajar

푁= Jumlah siswa secara keseluruhan

Nilai Klasikal=

×100%

(Sudjana, 2008: 67)

4. Mengklasifikasikan rata- rata aktivitas siswa dalam kategori sebagai berikut:

1 ≤ 푋 <2 : Kategori kurang

2 ≤ 푋 <3 : Kategori cukup

3 ≤ 푋 <4 : Kategori baik

Xi= 4 : Kategori sangat baik (Ramly, 2006: 10)

I. Indikator Kinerja

Pelaksanaan tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sudah memenuhi

indikator keberhasilan tindakan yaitu:

3. Segi proses

Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas siswa

minimal 3,0

39

Penelitian ini dikatakan berhasil jika skor rata-rata aktivitas guru

minimal 3,0

4. Segi hasil

Secara individu, jika hasil belajar geografi siswa yang menjadi subjek

penelitian ini telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 70 yang

diterapkan oleh sekolah.

Secara klasikal hasil belajar geografi siswa cenderung meningkat dan

80% siswa yang menjadi subjek penelitian telah menunjukan tingkat

pencapaian ketuntasan belajar ≥ 70

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Aktifitas Mengajar Guru

Hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran

berlangsung pada siklus I pada pokok bahasan dinamika perubahan atmosfer dan

dampaknya dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.1 Rata-rata Aktivitas guru Pada Siklus I No

Aspek Yang Diamati Skor Rata-Rata Siklus

I Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-Rata

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

4 4 4

2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

2 2 2

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

2 3 2,5

Kegiata

n Inti

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa 2 3 2,5 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam

kelompok-kelompok belajar 2 3 2,5

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

3 3 3

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

2 2 2

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

2 2 2

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

2 2 2

40

41

10. Guru memberikan penghargaan kepada 2 3 2,5 11. masing-masing kelompok

Kegiatan Penutup

12. Guru bersama siswa melakukan refleksi 2 3 2,5 13. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

diskusi 2 2 2

14. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

2 2 2

15. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

3 3 3

Rata-rata aktivitas guru 2,3 2,6 2,5 Kategori Cukup

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas menunjukkan peningkatan aktivitas guru.

Dimana pada siklus I pertemuan I aktivitas guru yang mendapatkan skor terendah

dengan nilai sebesar 2 adalah aktivitas nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13 dan

beberapa aktivitas meningkat di pertemuan II yaitu aktivitas nomor 3, 4, 5, 10 dan 11,

namun ada beberapa yang belum meningkat diantaranya aktivitas nomor 2, 7, 8, 9,

12, dan 13 yaitu guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar

siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan

kelompok asal, guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok

dengan mempersentasekan hasil kerjanya, menunjuk masing-masing kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi, guru bersama

siswa menyimpulkan hasil diskusi, guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

Sedangkan yang mendapatkan skor tertinggi dengan nilai sebesar 3 terdapat pada

42

aktivitas guru nomor 6 dan 14 diantaranya adalah Guru memberikan soal berupa LKS

untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli., guru mengakhiri pelajaran

dengan doa penutup dan mengucapkan salam. Berdasarkan tabel 4.1 yang dianalisis

dari data pedoman pengamatan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer

dan dampaknya, rata-rata aktivitas guru pada siklus I berkategori cukup.

Berdasarkan data aktifitas guru yang telah dianalisis dan disajikan dalam tabel

4.1, gambaran rata-rata aktivitas guru dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1 Grafik Aktivitas Guru Siklus I

Dari Gambar 4.1 tersebut, menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata

aktivitas guru pada siklus I, pertemuan I menuju pertemuan II. Aktivitas guru pada

2,3

2,6

2,5

2,15

2,2

2,25

2,3

2,35

2,4

2,45

2,5

2,55

2,6

2,65

Pertemuan I

Pertemuan II

Rata-Rata

43

siklus I pertemuan I sebesar 2,3, siklus I pertemuan II sebesar 2,6 dengan skor rata-

rata sebesar 2,5.

Hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran

berlangsung pada siklus I pada pokok bahasan dinamika perubahan atmosfer dan

dampaknya dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.2 Rata-rata Aktivitas guru Pada Siklus II

No Aspek Yang Diamati

Skor Rata-Rata Siklus II

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-Rata

Kegiatan Pendahulua

n

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

4 4 4

2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

3 4 3,5

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

4 4 4

Kegiatan Inti

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa 3 4 3,5 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam

kelompok-kelompok belajar 4 4 4

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

4 4 4

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

3 4 3,5

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

3 4 3,5

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

4 4 4

10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

3 3 3

11. Guru bersama siswa melakukan refleksi 3 3 3

44

Pada Siklus II semua aspek aktivitas guru mengalami peningkatan. Skor

aktivitas yang mendapatkan nilai terendah di siklus I dengan skor rata-rata 2

meningkat di siklus II, dimana pada aktivitas nomor 13 disiklus II meningkat

menjadi skor 3,0. Aktivitas nomor 2, 7, 8, disiklus II meningkat menjadi skor 3,5,

pada aktivitas nomor 9 disiklus II memperoleh skor 4. Berdasarkan tabel 4.2 yang

dianalisis dari data pedoman pengamatan aktivitas mengajar guru melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan

atmosfer dan dampaknya, rata-rata aktivitas guru pada siklus II berkategori baik.

Berdasarkan data aktifitas guru yang telah dianalisis dan disajikan dalam tabel

4.2, gambaran rata-rata aktivitas guru dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Kegia

tan Penut

up

12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

4 3 3,5

13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

3 3 3

14. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

4 4 4

Rata-rata aktivitas guru 3,5 3,7 3,6 Kategori Baik

45

Gambar 4.2 Grafik Aktivitas Guru Siklus II

Dari Gambar 4.2 tersebut, menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata

aktivitas guru pada siklus II. Aktivitas guru pada siklus II pertemuan I sebesar 3,5,

siklus II pertemuan II sebesar 3,7 dengan skor rata-rata menjadi 3,6.

2. Aktifitas Belajar Siswa

Hal-hal yang diobservasi pada siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat dari tabel

berikut.

Tabel 4.3 Rata-rata Aktivitas siswa Pada Siklus I No

Aktivitas siswa yang dinilai Skor Rata-Rata Siklus

I Pertemuan

I

Perte muan

II

Rata-Rata

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,2 2,8 2,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan

apersepsi 2,2 2,8 2,5

3. Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2,2 2,8 2,5

3,5

3,7

3,6

3,4

3,45

3,5

3,55

3,6

3,65

3,7

3,75

Pertemuan I

Pertemuan II

Rata-Rata

46

4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

2,8 3 2,9

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal)

2,8 2,7 2,7

6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya

2,4 3 2,8

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

2,4 2,7 2,5

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

2,4 2,8 2,6

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

2,6 2,7 2,6

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

2,6 2,7 2,6

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

2,6 2,7 2,6

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

2,2 3 2,6

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji

2 2,5 2,3

14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

1,7 2,3 2

15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan

1,7 2,8 2,3

16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 1,5 2,5 2 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang

telah dipelajari 2 2,5 2,3

18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2,5 3 2,8 Rata-rata aktivitas siswa 2,3 2,7 2,5

Kategori Cukup

Berdasarkan Tabel 4.3, diperoleh gambaran aktivitas siswa pada siklus I. Pada

siklus I pertemuan I aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah dengan nilai

rata-rata sebesar ≤2 adalah aktivitas nomor 13, 14, 15, 16 dan 17 yaitu menanggapi

materi yang dikemukakan kelompok penyaji, menyajikan pertanyaan terkait hal-hal

yang belum dipahami, menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah

47

diajukan, membuat kesimpulan hasil pembelajaran dan menjawab pertanyaan guru

seputar materi yang telah dipelajari. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II semua

aktivitas yang mendapat skor terendah dipertemuan I semua meningkat di pertemuan

II menjadi ≥2,3. Dengan demikian rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yang masih

mengalami skor terendah adalah aktivitas nomor 14 dan 16 yaitu Mengajukan

pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami dan membuat kesimpulan hasil

pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor tertinggi dengan

nilai rata-rata sebesar 2,9 adalah aktivitas siswa nomor 4 yaitu Siswa dibagi kedalam

kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang.

Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.3

berikut.

Gambar 4.3 grafik rata-rata aktivitas siswa pada siklus I

2,3

2,7

2,5

2,1

2,2

2,3

2,4

2,5

2,6

2,7

2,8

SIKLUS I

Pertemuan I

PIIPertemuan II

Rata-Rata

48

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, diperoleh gambaran bahwa aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya

cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas siswa pada

siklus I pertemuan I sebesar 2,3, pada siklus I pertemuan II sebesar 2,7 dengan skor

rata-rata sebesar 2,5.

Hal-hal yang diobservasi pada siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat dari tabel

berikut.

Tabel 4.4 Rata-rata Aktivitas siswa Pada Siklus II

No Aktivitas siswa yang dinilai

Skor Rata-Rata Siklus II

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-Rata

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3 4 3,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan

apersepsi 2,7 3,8 3,3

3. Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3 4 3,5 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang

beranggotakan 3-6 orang 3,8 4 3,9

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal)

4 4 4

6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya

4 4 4

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

3,8 4 3,9

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

3,5 4 3,8

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

3,3 4 3,7

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing- 3,5 4 3,8

49

Pada siklus II terlihat bahwa setiap aktivitas yang dinilai telah mengalami

peningkatan. Pada siklus ini, aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah disiklus

I yaitu aktivitas nomor 14 disiklus II meningkat menjadi 3,5 dan aktivitas nomor 16

meningkat disiklus II menjadi 3,6. Sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor

tertinggi disiklus I dengan nilai rata-rata sebesar 2,9 meningkat disiklus II menjadi

3,9 adalah aktivitas siswa nomor 4. Pada siklus II dari 18 aspek aktivitas siswa yang

diobservasi telah memperoleh nilai rata-rata yang terkategori baik.

Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.4

berikut.

masing siswa kembali kekelompok awal. 11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas

dikelompok ahli 3,5 4 3,8

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

3,3 3,8 3,6

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji

3,5 3,7 3,6

14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

3,2 3,8 3,5

15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan

3 3,8 3,4

16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,3 3,8 3,6 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah

dipelajari 3,3 3,8 3,6

18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4 4 4 Rata-rata aktivitas siswa 3,4 3,9 3,7

Kategori Baik

50

Gambar 4.4 grafik rata-rata aktivitas siswa siklus II

Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, diperoleh gambaran bahwa aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya

cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas siswa pada

siklus II pertemuan I sebesar 3,4, pada siklus II pertemuan II sebesar 39, dengan skor

rata-rata meningkat menjadi 3,7.

3. Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar geografi siswa kelas 푋 pada materi pokok dinamika

perubahan atmosfer dan dampaknya diperoleh dengan menggunakan lembar tes hasil

belajar berupa soal pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir siklus I diperoleh

data seperti tertera pada:

3,4

3,9

3,7

3,1

3,2

3,3

3,4

3,5

3,6

3,7

3,8

3,9

4

SIKLUS II

Pertemuan I

Pertemuan II

Rata-Rata

51

Tabel 4.5 Data Analisis Hasil Belajar Siswa siklus I

No. Nama Siswa Siklus I Nilai Keterangan

Sudah Tuntas Belum Tuntas 1. HYT 75 √ 2. NH 60 √ 3. SH 70 √ 4. AN 65 √ 5. YS 85 √ 6. IW 70 √ 7. FM 70 √ 8. RMD 60 √ 9. ARL 80 √

10. KL 55 √ 11. RWR 60 √ 12. EG 85 √ 13. MN 60 √ 14. WSDW 80 √ 15. MM 80 √ 16. MSD 75 √ 17. IP 90 √ 18. WL 80 √ 19. SWDOB 80 √ 20. MD 80 √ 21. GH 65 √ 22. SR 70 √ 23. WK 70 √ 24. LR 80 √ 25. MSR 60 √ 26. BHN 80 √ 27. DY 85 √ 28. AL 80 √ 29. MN 80 √ 30. LDA 70 √ 31. AR 65 √

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh

hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.5

52

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa pada siklus I

No. Nilai Siklus I 1. Tertinggi 90 2. Terendah 55 3. Rata-rata 73,1

Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran hasil belajar Geografi kelas 푋

SMA Negeri 1 Tongkuno pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 hasil belajar geografi siswa pada siklus I

Berdasarkan analisis data yang digunakan untuk mengoleh data hasil belajar

geografi siswa kelas XD pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan

dampaknya yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw adalah menganalisis persentase jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas

dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I

No. Jenis Evaluasi Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

1. Siklus I 22 71% 9 29%

90

55

73,1

0

20

40

60

80

100

SIKLUS I

tertinggi

terendah

rata-rata

53

Untuk lebih jelasnya gambaran jumlah siswa yang sudah tuntas dengan belum

tuntas belajar pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6 Data Hasil Belajar Siswa siklus I

Data hasil belajar geografi siswa kelas 푋 pada materi pokok dinamika

perubahan atmosfer dan dampaknya diperoleh dengan menggunakan lembar tes hasil

belajar berupa soal pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir siklus II diperoleh

data seperti tertera pada:

Tabel 4.7 Data Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Siswa Siklus II Nilai Keterangan

Sudah Tuntas Belum Tuntas 1. HYT 85 √ 2. NH 80 √ 3. SH 85 √ 4. AN 65 √ 5. YS 80 √ 6. IW 80 √ 7. FM 85 √ 8. RMD 80 √

71,00%

29,00%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

SIKLUS I

Sudah Tuntas

Belum Tuntas

54

9. ARL 95 √ 10. KL 80 √ 11. RWR 80 √ 12. EG 85 √ 13. MN 85 √ 14. WSDW 90 √ 15. MM 95 √ 16. MSD 80 √ 17. IP 100 √ 18. WL 100 √ 19. SWDOB 90 √ 20. MD 80 √ 21. GH 85 √ 22. SR 80 √ 23. WK 85 √ 24. LR 80 √ 25. MSR 80 √ 26. BHN 85 √ 27. DY 100 √ 28. AL 90 √ 29. MN 100 √ 30. LDA 85 √ 31. AR 80 √

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh

hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.7

Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nilai Siklus II 1. Tertinggi 100 2. Terendah 65 3. Rata-rata 85,5

Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran hasil belajar Geografi kelas 푋

SMA Negeri 1 Tongkuno pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.7.

55

Gambar 4.7 hasil belajar geografi siswa pada siklus II

Pada gambar 4.7 terlihat bahwa pada siklus II nilai minimum adalah 65 dan

nilai maksimal adalah 100.

Berdasarkan analisis data yang digunakan untuk mengoleh data hasil belajar

geografi siswa kelas XD pada materi pokok dinamika perubahan atmosfer dan

dampaknya yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw adalah menganalisis persentase jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II

No. Jenis Evaluasi Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

1. Siklus II 30 96,8% 1 3,2%

Untuk lebih jelasnya gambaran jumlah siswa yang sudah tuntas dengan belum

tuntas belajar pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut:

100

65

85,5

0

20

40

60

80

100

120

SIKLUS II

tertinggi

terendah

rata-rata

56

Gambar 4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus II

Dari gambar 4.8 tersebut terlihat persentase ketuntasan belajar siswa pada

siklus II, persentase ketuntasan meningkat sebesar 96,8% atau 30 orang siswa telah

mencapai KKM dengan demikian ketuntasan secara klasikal dari penelitian tindakan

kelas ini telah terpenuhi yang berarti pula penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dapat memecahkan masalah belajar siswa kelas 푋 SMA Negeri 1

Tongkuno.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus, dimana masing-masing siklus

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan menggunakan alokasi waktu 2 x 45

menit. Dalam pembelajaran ini siswa dibagi dalam 6 kelompok yang heterogen, 5

kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang, dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang.

1. Siklus I

a. Aktivitas Mengajar Guru

96,80%

3,20%0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

SIKLUS II

Sudah Tuntas

Belum Tuntas

57

Berdasarkan analisis deskriptif aktivitas guru pada siklus I seperti yang terlihat

pada Tabel 4.1, menunjukan bahwa rata-rata aktivitas guru pada siklus I adalah

sebesar 2,5 dengan kategori cukup mengarah yang ke baik. Pada siklus I juga terdapat

aktivitas guru yang masih perlu ditingkatkan yaitu pada aktivitas guru memberikan

apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa, membimbing kelompok-

kelompok belajar, mengevaluasi hasil belajar, menyimpulkan hasil diskusi dan

memberikan pertanyaan atau kuis, ini masih memperoleh skor 2,0. Pada siklus I ini,

pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih rendah, dilihat dari hasil

pengamatan terhadap aspek-aspek yang dinilai terhadap aktivitas guru dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, guru mata pelajaran Geografi bersama

peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan

kurangnya intensitas beberapa aspek aktivitas guru maupun aktivitas siswa dalam

model pembelajaran ini dan disepakati adanya beberapa kelemahan guru dalam

mengelolah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas khususnya materi

dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya, yakni:

1. Dalam memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa,

masih berada dalam kategori cukup

2. Dalam membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan

kelompok asal, berada dalam kategori cukup

3. Dalam mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok, berada

dalam kategori cukup

58

4. Dalam menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil

diskusinya, berada dalam kategori cukup

5. Dalam menyimpulkan hasil diskusi, berada dalam kategori cukup

6. Dalam memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan tugas untuk

dikerjakan dirumah, berada dalam kategori cukup

Kemudian selanjutnya peneliti bersama guru mata pelajaran melakukan

analisis dan refleksi terhadap setiap aspek-aspek dalam model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan kaitannya dengan satuan aktivitas siswa yang akan dilihat.

Dengan hasil refleksi tersebut kemudian ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk

siklus II, yakni sebagai berikut:

1. Guru harus memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa.

2. Guru harus bisa membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok

ahli dan kelompok asal

3. Guru harus lebih baik lagi dalam mengevaluasi hasil belajar kepada masing-

masing kelompok

4. Guru harus bisa menunjuk masing-masing kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya

5. Guru harus menyimpulkan hasil diskusi

6. Guru harus memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan tugas untuk

dikerjakan dirumah

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut, guru memperbaiki cara

mengajarkan materi dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya yang sesuai

59

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan memperbaharui aktivitas yang

masih kurang, baik secara kualitas maupun kuantitas pada siklus II. Sehingga

diharapkan pada pertemuan selanjutnya diperoleh peningkatan disemua satuan

aktivitas pembelajaran.

b. Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa menunjukan skor

rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,5 yang berkategori cukup. Pada siklus

I ada beberapa aktivitas siswa yang masih tergolong rendah diantaranya adalah

menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji, mengajukan pertanyaan

terkait hal-hal yang belum dipahami, menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang

telah diajukan dan membuat kesimpulan hasil pembelajaran. Hasil refleksi pada

siklus I ditemukan ada beberapa aktivitas siswa yang masih belum terlaksana dengan

baik diantaranya:

1. Dalam menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji, masih dalam

kategori cukup karena siswa belum memiliki keberanian yang cukup untuk

menanggapi.

2. Dalam mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami, masih

dalam kategori cukup. Karena masih ada siswa yang masih malu-malu untuk

menyampaikan hal-hal yang belum dipahami. Ini terlihat ketika ada beberapa

siswa yang bertanya pada teman sebangkunya.

60

3. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran, masih dalam berada dalam kategori

cukup. Dalam artian hanya beberapa siswa saja yang tidak aktif membuat

kesimpulan.

4. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari, berada dalam

kategori cukup, karena sebagian besar siswa tidak aktif menjawab pertanyaan

seputar materi yang telah dipelajari. Olehnya itu dilakukan perbaikan pada

siklus selanjutnya.

c. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada siklus I

diperoleh variasi skor, dengan nilai terendah sebesar 55; nilai tertinggi sebesar 90;

rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,1. Pada kondisi ini ternyata terdapat 22 siswa

atau 71% yang mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan nilai KKM dan terdapat 9 orang

siswa dengan presentase sebesar 29% siswa yang nilainya belum mencapai KKM

yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Presentase ketuntasan pada siklus I ini belum

mencapai target peneliti yaitu mencapai ketuntasan belajar secara klasikal minimal

80%.

Setelah melakukan analisis dan refleksi hasil belajar siswa pada siklus I, guru

mata pelajaran dan peneliti mencoba melakukan perbaikan dalam proses belajar

mengajar agar pada siklus selanjutnya siswa yang memenuhi ketuntasan belajar dapat

meningkat lagi seperti yang diharapkan.

61

2. Siklus II

Pada pembelajaran siklus II, kemampuan guru dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi dinamika perubahan atmosfer dan

dampaknya mengalami peningkatan yang signifikan, dimana rata-rata kemampuan

guru pada siklus I masih berada dalam kategori cukup, yaitu sebesar 2,5 dan di siklus

II meningkat menjadi sebesar 3,6 berada dalam kategori baik. Dan rata-rata aktivitas

siswa pada siklus I berada pada kategori cukup yaitu sebesar 2,5 dan meningkat

secara signifikan disiklus II menjadi 3,7. Hal ini didukung pula atas hasil belajar

siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 96,8% atau 30 siswa sudah mencapai

ketuntasan belajar. Dengan rata-rata pencapaian hasil belajar siswa pun meningkat

menjadi 85,5. Nilai terendah disiklus II ini adalah sebesar 65 dan nilai tertingginya

adalah 100. Hanya 3,2% saja atau 1 orang saja yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.

Berdasarkan uraian diatas, maka dari segi hasil evaluasi yang diperoleh siswa

sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dan hasil belajar siswa mengalami

peningkatan. Demikian juga dengan ketuntasan skenario pembelajaran yang

diterapkan guru sudah mencapai indikator kinerja dari segi proses. Secara umum

proses pembelajaran yang berlangsung disetiap siklus sudah berjalan cukup baik. Dan

siswa memberikan respon yang positif selama proses pembelajaran. Semua tahapan

yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah dilaksanakan oleh

guru meskipun belum sempurna. Proses pembelajaran yang berlangsung dalam dua

siklus mengalami peningkatan.

62

Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar Geografi siswa kelas 푋 SMA Negeri 1

Tongkuno pada materi dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya dapat

ditingkatkan.

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan

dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata

aktivitas siswa adalah 2,5 dalam kategori cukup dan pada siklus II meningkat

menjadi menjadi 3,7 kategori baik.

2. Aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan

dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata

aktivits guru adalah 2,5 kategori cukup dan pada siklus II skor rata-rata

aktivitas guru meningkat sebesar 3,6 kategori baik.

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan

hasil belajar Geografi siswa kelas 푋 SMA Negeri 1 Tongkuno hal ini

ditunjukan pada tes tindakan siklus I terdapat 22 siswa atau 71% yang

memperoleh nilai ≥70 sedangkan yang memperoleh nilai <70 terdapat 9 orang

siswa atau 29% dengan nilai rata-rata 73,1. Pada tes tindakan siklus II terdapat

63

64

30 siswa atau 96,8% yang memperoleh nilai ≥70 sedangkan yang memperoleh

nilai <70 terdapat 1 orang siswa atau 3,2% dengan nilai rata-rata 85,5.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai

berikut:

1. Kepada para guru SMA Negeri 1 Tongkuno yang mengajarkan mata pelajaran

geografi agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dalam proses pembelajaran pada pokok bahasan lain karena dapat

meningkatkan hasil belajar geografi siswa.

2. Perlu manajemen waktu yang baik terhadap pelaksanaan proses pembelajaran

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga siswa

benar-benar dapat memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan memahami

materi yang dipelajari.

3. Kepada rekan-rekan yang ingin melakukan penelitian yang relevan dapat

menerapkan kembali model pembelajaran ini pada sekolah lain dengan materi

ajar yang sama atau materi ajar yang berbeda dan diharapkan dapat

melakukan penelitian tentang penerapan model-model pembelajaran

kooperatif lain yang dapat membangkitkan minat, motivasi, dan antusias

siswa dalam belajar.

65

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta

Amiruddin dan Sofyan, G. 2007. Model-Model Pembelajaran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kendari: Universitas Haluoleo.

Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, suhardjono. Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT bumi Aksara

Aunurrahman. 2011. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, CV

Baharuddin dan Wahyuni, Nur Esa. 2012. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Budiningsih, Asri. 2007. Pembelajaran Inovatif Dan Partisipatif. Jakarta: Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dan Departemen Pendidikan Nasional

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta

Djamarah, S. Bahri. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fajar, Arnie. 2009. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Program Pascasarjana

Isjoni. 2007. Cooperative Learning (Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok). Bandung: Alfabeta

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Grasindo

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Kardi. 2000. Pengajaran Langsung.Surabaya: Universitas Press UNESSA

Khosim, Lubis & Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo

Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada

66

Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muhamad. 2003. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta Grafindo

Popham, W. James dan Baker, Eva L. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta

Ramly. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu

Samadi. 2007. Geografi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yudistira

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Slameto. 2005. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung; Tarsito

Sumaatmadja, Nursid. 1997. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Lombok: Holistica

Suprihartiningrum, Jamil. 2013. Stategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jakarta: Ar-Ruzz Media

Supriyadi. 2003. Pelangi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rinekke Cipta

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: AR- Ruzz Media

Usman dan Setiawati. 2001. Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Utoyo, Bambang. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wardhani, I GAK dan Kuswaya, Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

67

Lampiran 1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pada SISWA Kelas 푿푫 SMA Negeri 1 Tongkuno

NO. JENIS KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Tindakan Siklus I

a. Pertemuan I

b. Pertemuan II

c. Tes Siklus I

Kamis, 07 Januari 2016

Kamis, 14 Januari 2016

Kamis, 21 Januari 2016

2. Tindakan Siklus II

a. Pertemuan I

b. Pertemuan II

c. Tes Siklus II

Kamis, 28 Januari 2016

Kamis, 4 Februari 2016

Kamis, 11 Februari 2016

68

Lampiran 2

Nama-Nama Kelompok

KELOMPOK 1 1. Hayati 2. Nurul Husnah 3. Sitti Haspopi 4. Fatwan Mursalaf 5. Ramadhan

KELOMPOK 2 1. Yuyun Sukmawati 2. Asni 3. Nurul Amsal 4. Abdul Riyadi

Lessy 5. Kalni

KELOMPOK 3 1. Irda Wati 2. Risna Wati Reset 3. Emilia Gua 4. Muh. Mudatsir 5. Gaharuddin

KELOMPOK 4 1. Marni 2. Wd. Sri Dewi

Wulandari 3. Samsidar 4. Suhardin Rahmad 5. La Riona

KELOMPOK 5 1. Mirda 2. Wulan 3. Sitti Wulandari

Darson Ode Byo 4. Muh. Syafar

Ramadhan 5. Burhanudin

KELOMPOK 6 1. Intan Permatasari 2. Wa Kaya 3. Desi Yolanda 4. Linda Astuti 5. Aldi 6. Munarifan Nur

69

Lampiran

S I L A B U S Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tongkuno

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / 2 (genap) Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4x pertemuan) Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (menit)

Sumber Belajar

3.2. Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

A t m o s f e r 1) Lapisan

atmosfer

2) Unsur-unsur cuaca

3) Berbagai

klasifikasi iklim

4) Persebara

n hujan di Indonesia

Mengungkapkan kembali lapisan atmosfer dan manfaatnya

Mengidentifikasi unsur-unsur cuaca dan iklim

Menentukan jenis iklim Indonesia berdasarkan tipe iklim Koppen dan Schmidt – Ferguson,

Mengidentifikasi faktor-faktor

Mengidentifikasi lapisan atmosfer dan pemanfaatannya melalui gambar struktur lapisan atmosfer.

Mengidentifikasi unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan, kelembaban serta curah hujan).

Mengamati perbedaan penyinaran matahari pada pagi dan siang hari

Mengukur curah hujan, suhu udara, tekanan udara kelembaban udara, dengan menggunakan alat sederhana

Mengklasifikasi tipe - tipe iklim dari berbagai referensi oleh beberapa ahli.

Secara kelompok pada peta, mengidentifikasi negara-negara yang

Jenis tagihan: Tugas individu Tugas kelompok Unjuk kerja Ulangan Bentuk tagihan: Laporan Rangkuman

4 x 45

Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA Kelas X.

70

5) Pemanasan global (El Nino dan La Nino)

terjadinya pemanasan global (El Nino dan La Nino)

Mengidentifikasi dampak dampak perubahan global

beriklim tropis, subtropis, dan dingin Secara kelompok, mengidentifikasi faktor-

faktor terjadinya pemanasan global (El Nino dan La Nino).

Secara individu, membuat kliping tentang dampak perubahan iklim global, (Rangkuman dan sumber data)

Jakar ta: PT Grasindo

Wakuru, Januari 2016

Guru Mata Pelajaran Peneliti/Observer

RATNA LA RATA, S.Pd WA YUNI NIM. A1A411077

Mengetahui: Kepala SMA Negeri 1 Tongkuno

KAHARUDDIN SABILU, S.Pd, MM.Pd NIP: 19730527 199802 1 002

71

Lampiran 4

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus I

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tongkuno

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/ Semester : X/ 2 (genap)

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami Dinamika Perubahan Atmosfer dan

Dampaknya

A. Kompetensi Dasar

Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

B. Indikator

Menjelaskan lapisan-lapisan atmosfer dan pemanfaatannya Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

Menjelaskan lapisan atmosfer dan pemanfaatannya Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim

D. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

Agar siswa dapat menerapkan proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Agar pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dijadikan sebagai model

pembelajaran baru.

72

E. Materi Pembelajaran

1. Lapisan atmosfer - Sifat- sifat fisik atmosfer bumi - Struktur atmosfer bumi

2. Cuaca dan Iklim

- Suhu udara - Tekanan udara

- Kelembaban udara - Hujan

- Angin - Awan

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran: Kooperatif tipe Jigsaw

Metode Pembelajaran: Ceramah, diskusi dan penugasan

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan

pendahul

uan

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan

motivasi belajar siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari

10

menit

Kegiatan

Inti

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

materi mengenai dinamika perubahan atmosfer dan

dampaknya

5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas

dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam

kelompok ahli dan kelompok asal.

60

menit

73

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing

kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi

klarifikasi

10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing

kelompok

Kegiatan

Penutup

11. Guru bersama siswa melakukan refleksi

12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas

untuk dikerjakan dirumah

14. Doa penutup

20

menit

Pertemuan II

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan

pendahul

uan

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan

materi minggu lalu dan membangkitkan motivasi

belajar siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari

10

menit

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

materi mengenai cuaca dan iklim

5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas

60

menit

74

Kegiatan

Inti

dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam

kelompok ahli dan kelompok asal.

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing

kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi

klarifikasi

10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing

kelompok

Kegiatan

Penutup

11. Guru bersama siswa melakukan refleksi

12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas

untuk dikerjakan dirumah

14. Doa penutup

20

menit

H. Sumber Pembelajaran

1. Buku SMA

Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: PT Grasindo

2. Lembar penilaian siswa

I. Penilaian Hasil Belajar

a. teknik penilaian : tes tertulis

b. bentuk instrumen : pilihan ganda

c. instrumen : (tes siklus I)

Wakuru, januari 2016

75

76

Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus I Pertemuan I

Materi

Atmosfer berasal dari dua kata, yaitu ‘atmo’ yang berarti udara dan ‘sfera’ yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer berarti lapisan udara. Udara sangat penting bagi kehidupan, karena tidak mungkin ada kehidupan tanpa udara. Dalam lapisan udara sangat banyak zat yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia. Atmosfer sangat bermanfaat bagi kehidupan dibumi ini, baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuhan. Komposisi Gas-Gas dalam Atmosfer : Nitrogen (78,8%), Oksigen (20,95%), Argon (0,93%), Karbondioksida (0,034%), Neon (0,0018%), Helium (0,052%), Kripton (0,00011%), Xenon (Sangat kecil), Ozon (0,00005%), Metana (0,000015%). Ketebalan lapisan udara diperkirakan 1.000 km. berdasarkan perbedaan suhu, atmosfer dapat dibedakan atas lima lapisan utama, yaitu (1) troposfer: Lapisan ini merupakan lapisan terbawah atmosfer. Ketebalannya mulai 0 sampai dengan12 km; (2) stratosfer: Diatas troposfer terdapat stratosfer, yaitu lapisan kedua. Menurut para ahli, ketinggian stratosfer diperkirakan diatas 12 km sampai dengan 50 km diatas permukaan bumi; (3) mesosfer: Lapisan ini terletak di atas lapisan stratosfer. Ketinggiannya diperkirakan diatas 50 km sampai dengan 80 km diatas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio; (4) termosfer: Termosfer terletak di atas mesosfer, dengan ketinggian lebih dari 80 km di atas permukaan bumi; dan (5) eksosfer: Ketinggian lapisan eksosfer lebih dari 500 km.

Pertanyaan

Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota

kelompoknya masing-masing !

Tim Ahli 1: Sebutkan dan Jelaskan pengertian lapisan atmosfer!

Tim Ahli 2: Jelaskan karakteristik dari lapisan troposfer!

Tim Ahli 3: Apakah fungsi dari lapisan ozon ?

Tim Ahli 4: Jelaskan karakteristik dari lapisan termosfer!

Tim Ahli 5: Sebutkan manfaat atmosfer bagi kehidupan!

77

Lampiran 6

Jawaban LKS

Siklus I pertemuan I

1. Sifat-sifat atmosfer antara lain memiliki massa dan tekanan, bersifat dinamis, tembus pandang terhadap radiasi, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti uap dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi.

2. Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah. Troposfer didaerah kutub berada pada ketinggian sampai 8 km, sedangkan di daerah khatulistiwa 16 km, dan di daerah lintang tinggi 12 km. pada lapisan ini terjadi proses cuaca dan iklim yang dapat diamati, seperti angin, hujan, dan awan.

3. Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar matahari ultraviolet sehingga melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV) matahri. Apabila radiasi sinar matahari sampai kebumi akan terjadi kerusakan dan menimbulkan berbagai penyakit.

4. Lapisan termosfer disebut juga lapisan ionosfer karena pada termosfer terjadi proses ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari. Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km. pada lapisan ini gelombang radio dipantulkan sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di belahan bumi yang lain

5. Atmosfer memiliki manfaat bagi kehidupan sebagai berikut: a. Melindungi bumi dari radiasi sinar matahari yang sangat berbahaya bagi

kehidupan. b. Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa yang akan

memasuki bumi. c. Cuaca sangat penting di bidang pertanian, perhubungan, pelayaran dan

penerbangan. d. Lapisan ionosfer memiliki peranan yang penting dalam proses komunikasi

karena dapat memantulkan gelombang radio.

78

Lampiran 7

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus I Pertemuan II

Materi

Cuaca dan iklim sebenarnya memiliki unsure-unsur yang sama, yaitu suhu

udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan hujan. Perbedaannya terletak

pada luas cakupan wilayah dan rentang waktu. Cuaca adalah keadaan udara rata-rata

dalam wilayah yang relative sempit dan waktu yang relative singkat, sedangkan iklim

sebaliknya. Jadi, cuaca membicarakan keadaan atmosfer dalam waktu harian dalam

wilayah yang sempit. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi. Adapun

ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.

Pertanyaan

Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota

kelompoknya masing-masing !

Tim Ahli 1: Jelaskan pengertian cuaca dan iklim!

Tim Ahli 2: Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim!

Tim Ahli 3: Bagaimana terjadinya hujan orografis?

Tim Ahli 4: Menurut pergerakannya, angin dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

Sebutkan!

Tim Ahli 5: Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk awan berdasarkan morfologinya

(bentuk permukaannya)!

79

Lampiran 8

Jawaban LKS

Siklus I pertemuan II 1. Cuaca adalah kondisi udara pada saat tertentu, diwilayah yang relative sempit serta

pada jangka waktu yang relative singkat. Iklim adalah cuaca rata-rata tahunan pada wilayah yang lebih luas.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, curah hujan, angin dan awan.

3. Hujan orografis terjadi karena udara yang mengandung uap air di paksa naik ke daerah pegunungan. Karena mengalami proses pendinginan, maka uap air mengalami proses kondensasi dan menimbulkan hujan di lereng pegunungan.

4. Beberapa macam angin, diantaranya: a. Angin tetap

Yang termasuk angin tetap adalah angin pasat, angin barat, dan angin timur. b. Angin tidak tetap

Angin tidak tetap adalah angin yang arahnya tidak tetap sepanjang tahun. Yang termasuk angin tidak tetap antara lain angin siklon, angin anti siklon, dan angin muson.

c. Angin lokal Yang termasuk jenis angin lokal adalah angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah, dan angin fohn (angin terjun).

5. Berdasarkan morfologinya awan dibedakan menjadi:

1. Awan cumulus, yaitu awan yang berbentuk bulat putih, biasanya dijumpai pada awal musim penghujan

2. Awan stratus, adalah awan yang berlapis-lapis, biasanya berwarna kehitaman.

3. Awan nimbus, adalah awan tebal kehitaman yang sering menimbulkan hujan.

4. Awan cirrus, adalah awan yang tipis yang berwarna putih menyerupai bulu.

80

Lampiran 9

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tongkuno

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/ Semester : X/ 2 (genap)

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami Dinamika Perubahan Atmosfer dan

Dampaknya

A. Kompetensi Dasar

Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

B. Indikator

1. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim

2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim

2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global

D. Materi Pembelajaran

Klasifikasi iklim: 1) Klasifikasi iklim menurut garis lintang; 2) Klasifikasi

iklim menurut Junghuhn; 3) Klasifikasi iklim menurut Koppen; 4) Iklim

Schmidt-Ferguson; 5) Klasifikasi iklim menurut Oldeman

81

Iklin dan persebaran vegetasi

Perubahan iklim global

- Gangguan efek rumah kaca

- El Nino dan La Nina

E. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran: Kooperatif tipe Jigsaw

Metode Pembelajaran: Ceramah, diskusi dan penugasan

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan

pendahul

uan

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan

materi minggu lalu dan membangkitkan motivasi

belajar siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari

10

menit

Kegiatan

Inti

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

materi mengenai cuaca dan iklim

5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas

dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam

kelompok ahli dan kelompok asal.

60

menit

82

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing

kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi

klarifikasi

10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing

kelompok

Kegiatan

Penutup

11. Guru bersama siswa melakukan refleksi

12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas

untuk dikerjakan dirumah

14. Doa penutup

20

menit

Pertemuan II

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan

pendahul

uan

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan

materi minggu lalu dan membangkitkan motivasi

belajar siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari

10

menit

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

materi mengenai cuaca dan iklim

5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas

60

menit

83

Kegiatan

Inti

dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam

kelompok ahli dan kelompok asal.

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing

kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi

klarifikasi

10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing

kelompok

Kegiatan

Penutup

11. Guru bersama siswa melakukan refleksi

12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas

untuk dikerjakan dirumah

14. Doa penutup

20

menit

G. Sumber Pembelajaran

1. Buku SMA

Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA kelas X.

Jakarta: PT Grasindo

2. Lembar penilaian siswa

H. Penilaian Hasil Belajar

a. teknik penilaian : tes tertulis

b. bentuk instrumen : pilihan ganda

c. instrumen : (tes siklus II)

84

85

Lampiran 10

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus II Pertemuan I

Materi

Iklim dapat diklasifikasikan berdasarkan letak lintang, ketinggian tempat, dan berdasarkan perhitungan data curah hujan. 1. Klasifikasi iklim menurut garis lintang, disebut juga iklim matahari. Iklim ini di bedakan menjadi 4 macam, yaitu iklim tropis, subtropis, sedang dan dingin (kutub). 2. Klasifikasi iklim menurut Junghuhn; klisifikasi iklim ini berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman budidaya yang dapat tumbuh di daerah tersebut. 3. Klasifikasi iklim menurut Koppen; iklim ini dibagi menjadi lima kelompok iklim utama, yaitu iklim A, iklim B, iklim C, iklim D, dan iklim E. Dasar klasifikasi iklim koppen adalah curah hujan dan suhu udara. 4. Iklim Schmidt-Ferguson; Tipe iklim ini hanya sesuai untuk iklim tropis, khususnya di Indonesia. Tipe ini sangat berguna untuk keperluan pertanian, kehutanan, holtikultura serta pengembangan bidang lahan. 5. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman; Iklim Oldeman di kembangkan oleh Oldeman untuk keperluan budi daya tanaman atau pertanian. Dasar klasifikasi iklim Oldeman sama dengan Schmidt-Ferguson yakni curah hujan.

Pertanyaan

Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota

kelompoknya masing-masing !

Tim Ahli 1: Jelaskan tentang klasifikasi iklim matahari!

Tim Ahli 2: Sebutkan dasar klasifikasi iklim Junghuhn!

Tim Ahli 3: Sebut dan jelaskan pembagian iklim menurut Koppen!

Tim Ahli 4: Sebut dan jelaskan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson!

Tim Ahli 5: Sebut dan jelaskan pembagian iklim menurut Oldeman!

86

Lampiran 11

Jawaban LKS

Siklus II Pertemuan I

1. Klasifikasi iklim matahari berdasarkan pada garis lintang. Hal itu berpengaruh pada jumlah energy matahari yang tersedia. Keadaan tersebut menyebabkan wilayah lintang rendah (khatulistiwa) memiliki jumlah penyinaran matahari lebih banyak sehingga suhunya lebih tinggi disbanding daerah lintang tinggi.

2. Junghuhn membuat klisifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman budidaya yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Kita tahu bahwa semakin tinggi tempat, maka suhu semakin dingin. Oleh sebab itu, tanaman budi daya yang dapat tumbuh akan berbeda-beda.

3. Dasar klasifikasi iklim koppen adalah curah hujan dan suhu udara. Klasifikasi ini adalah sebagai berikut. a. Iklim A (iklim hujan tropis), cirinya adalah mempunyai suhu bulan

terdingin lebih dari 18 ° C, curah hujan tahunan tinggi. b. Iklim B (iklim kering atau gurun), cirinya adalah mempunyai curah hujan

yang kecil dari pada penguapan. c. Iklim C (iklim sedang basah), cirinya mempunyai suhu bulan terdingin -3

derajat C sampaidenagn -18° C. d. Iklim D (iklim dingin), cirinya adalah mempunyai suhu bulan terdingin

kurang dari -3 derajat C dan suhu bulan terpanas lebih dari 10° C. e. Iklim E (iklim kutub), cirinya adalah mempunyai bulan terpanas dengan

suhu sebesar kurang dari 10° C. 4. Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson

NO. NAMA IKLIM

KATEGORI IKLIM NILAI Q (%)

1. A Sangat basah 0 – 14,3 2. B Basah 14,3 – 33,3 3. C Agak basah 33,3 – 60 4. D Sedang 60 – 100 5. E Agak kering 100 – 167 6. F Kering 167 – 300 7. G Sangat kering 300 - 700 8. H Luar biasa kering > 700

87

5. Klasifikasi iklim oldeman ini cocok untuk pertanian padi sawah. a. Iklim A, jika bulan basah > 9 kali berturut-turut b. Iklim B, jika bulan basah 7-9 kali berturut-turut c. Iklim C, jika bulan basah 5-6 kali berturut-turut d. Iklim D, jika bulan basah 3-4 kali berturut-turut e. Iklim E, jikan bulan basah < 3 kali berturut-turut

88

Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus II Pertemuan II

Materi Jenis vegetasi suatu wilayah pada dasarnya dipengaruhi oleh tipe iklimnya. Vegetasi didaerah tropis akan berbeda dengan didaerah subtropis, daerah sedang, dan daerah dingin. Contoh vegetasi yang tumbuh didaerah tropis adalah hutan hujan tropis, berbagai pohon palma, dan berbagai tanaman buah-buahan. Berbagai jenis vegetasi berdasarkan tipe iklim dan penyebarannya, yaitu (1) Hutan hujan tropis; (2) Hutan Musim Tropis; (3) Hutan Bakau; (4) Sabana; (5) Vegetasi Gurun dan Setengah Gurun; (6) Padang Rumput; (7) Hutan Meranggas; (8) Tundra Salah satu penyebab gangguan iklim yang saat ini muncul adalah yang dinamakan “efek rumah kaca”. Banyaknya 퐶푂 dan gas polutan lain di udara menyebabkan sebagian sinar matahari yang sampai kebumi menjadi tertahan untuk dipancarkan kembali keangkasa, sehingga pancaran tersebut dikembalikan lagi ke bumi. Akibatnya, suhu udara di bumi semakin menjadi panas. El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut, di pantai Peru-Equador (Amerika Selatan). Gejala ini dapat mengakibatkan gangguan iklim secara global. El Nino di Indonesia ditandai dengan kemarau panjang. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino.

Pertanyaan

Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota

kelompoknya masing-masing !

Tim Ahli 1: Sebutkan karakteristik dari hutan hujan tropis!

Tim Ahli 2: Jelaskan ciri-ciri pohon yang ada dikawasan hutan bakau!

Tim Ahli 3: Sebutkan karakteristi dari vegetasi gurun dan setengah gurun!

Tim Ahli 4: Sebutkan karakteristi dari hutan meranggas!

Tim Ahli 5: Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim global?

89

Lampiran 13

Jawaban LKS

Siklus II pertemuan II

1. Hutan hujan tropis terdiri atas berbagai pohon yang tinggi dan rapat, hijau sepanjang tahun, relative bersih di bagian bawah hutan karena sedikitnya cahaya yang masuk, jenisnya sangat banyak, membentuk berbagai tingkat, banyak di temukan epifit dan liana.

2. Ciri pohon dikawasan hutan mangrove atau hutan bakau adalah memiliki daun tebal dan kaku dengan lapisan kutikula tebal untuk mencegah penguapan, serta memiliki akar yang muncul di atas lumpur untuk mengambil oksigen.

3. Vegetasi gurun dan setengah gurun umumnya terdiri atas tumbuhan yang relative tahan terhadap kekuaran air (xerofit). Ciri tumbuhan tersebut dapat di lihat dari adanya jaringan-jaringan air dalam tubuhnya, sangat sedikit memiliki daun, atau daunnya mengalami perubahan bentuk menjadi duri-duri. Pada beberapa wilayah yang memiliki ketersediaan air yang cukup atau di daerah setengah gurun, terdapat tumbuhan yang relatif lebih rapat. Bahkan pada wilayah tertentu terdapat tumbuhan yang lebat.

4. Pada daerah iklim sedang yang memiliki empat musim (semi, panas, gugur dan dingin) terdapat hutan yang hijau pada musim panas dan meranggas pada musim dingin. Vegetasi yang hidup di wilayah ini adalah jenis vegetasi berdaun lebar. Wilayah persebaran hutan ini adalah daerah-daerah iklim sedang di Eropa, Asia, Amerika dan daerah-daerah di belahan bumi selatan yang memiliki iklim yang sama.

5. Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas di atmosfer. Hal ini telah terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energy yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer seperti karbon dioksida (퐶푂 ), metana (퐶퐻 ), dan nitrogendioksida (푁 O).

90

Lampiran 14

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus I Pertemuan I

Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4

Kegiatan Pendahul

uan

15. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

16. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

17. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

18. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 19. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar √

20. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

21. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

22. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

23. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

24. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

Kegiatan Penutup

25. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 26. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 27. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

28. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

Rata-Rata 2,3 Skor Perolehan 32

Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 57,1%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

91

Lampiran 15

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus I Pertemuan II

Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4

Kegiatan Pendahuluan

29. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

30. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

31. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

32. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 33. Guru mengorganisasikan siswa kedalam

kelompok-kelompok belajar √

34. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

35. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

36. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

37. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

38. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

Kegiatan Penutup

39. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 40. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 41. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

42. Doa penutup √ Rata-Rata 2,6

Skor Perolehan 37 Skor Maksimum 56

Persentase Keberhasilan 66,1% Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

92

Lampiran 16

Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus I

No Aspek Yang Diamati

skor rata-rata

siklus I

Kegiatan

Pendahuluan

43. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

4

44. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

2

45. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

2,5

Kegiatan Inti

46. Guru menyajikan informasi kepada siswa 2,5 47. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar 2,5

48. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

3

49. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

2

50. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

2

51. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

2

52. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

2,5

Kegiata

n Penutup

53. Guru bersama siswa melakukan refleksi 2,5 54. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 2 55. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

2

56. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

3

Rata-rata aktivitas guru 2,5 Skor Perolehan 34,5

Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 61,6%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

93

Lampiran 17

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus II Pertemuan I

Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4

Kegiatan Pendahulu

an

57. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

58. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

59. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

60. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 61. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar √

62. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

63. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

64. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

65. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

66. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

Kegiatan Penutup

67. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 68. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 69. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

70. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

Rata-Rata 3,5 Skor Perolehan 49

Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 87,5%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

94

Lampiran 18

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus II Pertemuan II

Bagian Aktivitas Guru Penilaian 1 2 3 4

Kegiatan Pendahul

uan

71. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

72. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

73. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

74. Guru menyajikan informasi kepada siswa √ 75. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-

kelompok belajar √

76. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

77. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

78. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

79. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

80. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

Kegiatan Penutup

81. Guru bersama siswa melakukan refleksi √ 82. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi √ 83. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

84. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

Rata-Rata 3,7 Skor Perolehan 52

Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 92,9%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

95

Lampiran 19

Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus II

No Aspek Yang Diamati

Skor Rata-Rata Siklus II

Kegiat

an Pendahuluan

1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa

4

2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

3,5

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari

4

Kegiatan Inti

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa 3,5 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam

kelompok-kelompok belajar 4

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli.

4

7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan kelompok asal.

3,5

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

3,5

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi

4

10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

3

Kegiata

n Penutup

11. Guru bersama siswa melakukan refleksi 3 12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 3,5 13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk

mengecek pemahaman siswa dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

3

14. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

4

Rata-rata aktivitas guru 3,6 Skor Perolehan 50,5

Skor Maksimum 56 Persentase Keberhasilan 90,2%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

96

Lampiran 20 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No. Aspek yang di amati

siklus I Rata-Rata

Siklus I

Pertemuan I II

Kelompok Kelompok

1 2 3 4 5 6

Rata-

Rata

1 2 3 4 5 6

Rata-

Rata

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2 3 2 2 2 2 2,2 2 3 3 3 3 3 2,8 2,5 2. Siswa aktif memberikan respon

terhadap kegiatan apersepsi 2 2 2 3 2 2 2,2 3 3 3 2 3 3 2,8 2,5

3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2 2 2 2 2 3 2,2 3 3 3 2 3 3 2,8 2,5

4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang 3 3 3 3 2 3 2,8 3 3 3 3 3 3 3 2,9

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2 3 3 3 2 3 2,8 3 3 3 2 2 3 2,7 2,7

6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya

3 3 3 2 2 2 2,4 2 3 4 3 3 3 3 2,8

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli 2 3 2 3 2 2 2,4 2 3 2 3 3 3 2,7 2,5

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

2 2 2 3 2 3 2,4 2 3 3 3 3 3 2,8 2,6

97

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

2 2 3 3 2 3 2,6 3 2 3 3 2 3 2,7 2,6

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

2 2 3 3 2 3 2,6 3 2 3 3 2 3 2,7 2,6

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

2 3 3 2 2 3 2,6 3 3 3 2 3 2 2,7 2,6

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

2 2 3 2 2 2 2,2 3 2 3 3 4 3 3 2,6

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2,5 2,3

14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 2 1 2 2 1 2 1,7 1 3 2 3 3 2 2,3 2

15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 2 1 1 2 2 2 1,7 2 3 3 3 3 3 2,8 2,3

16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2 1 1 1 2 2 1,5 2 2 3 3 3 2 2,5 2

17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2,5 2,3

18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2 3 3 2 3 2 2,5 3 3 3 3 3 3 3 2,8

Rata-Rata Aktivitas Siswa 2,1

2,2

2,3

2,3 2 2,

4 2,3 2,4 2,7 2,9 2,8 2,8 2,8 2,7 2,5

98

Lampiran 21

Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembalajaran Berlangsung

Siklus I Pertemuan I

No.

Aspek Pengamatan Penilaian

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,2 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,2

3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2,2 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6

orang 2,8

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2,8 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan

memahami informasi yang ada didalamnya 2,4

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

2,4

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

2,4

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

2,6

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

2,6

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

2,6

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

2,2

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 1,7 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 1,7 16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 1,5 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2,5

Rata-Rata 2,3 Skor Perolehan 43,1

Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 59,9%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

99

Lampiran 22

Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembalajaran Berlangsung

Siklus I Pertemuan II

No.

Aspek Pengamatan Penilaian

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,8 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,8 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2,8 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6

orang 3

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2,7 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan

memahami informasi yang ada didalamnya 3

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

2,7

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

2,8

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

2,7

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

2,7

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

2,7

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

3

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2,5 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 2,3 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 2,8 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2,5 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2,5 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 3

Rata-Rata 2,7 Skor Perolehan 49,3

Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 668,5%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

100

Lampiran 23

Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus I

No.

Aktivitas siswa yang dinilai

Skor Rata-Rata

Siklus I

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 2,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,5 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 2,5 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6

orang 2,9

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 2,7 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan

memahami informasi yang ada didalamnya 2,8

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli 2,5 8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli

dan berdiskusi dalam menjawab LKS 2,6

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

2,6

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

2,6

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

2,6

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

2,6

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 2,3 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 2 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 2,3 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 2,3 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 2,8

Rata-rata aktivitas siswa untuk semua aspek 2,5 Skor Perolehan 47,6

Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 61,1%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

101

Lampiran 24 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No. Aspek yang di amati

Siklus II Rata-Rata Siklus

II

Pertemuan I II

Kelompok Kelompok

1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 1 2 3 4 5 6

Rata-

Rata

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3,5

2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

3 3 2 2 3 3 2,7 4 3 4 4 4 4 3,8 3,3

3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru

3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3,5

4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

4 4 4 4 3 4 3,8 4 4 4 4 4 4 4 3,9

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,0

6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,0

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

4 4 4 4 4 3 3,8 4 4 4 4 4 4 4 3,9

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

4 4 4 3 3 3 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3,8

102

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

3 3 4 3 3 4 3,3 4 4 4 4 4 4 4 3,7

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

4 3 3 4 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3,8

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

4 3 3 4 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3,8

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

3 3 4 3 3 4 3,3 3 4 4 4 4 4 3,8 3,6

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji

3 3 3 4 4 4 3,5 3 4 3 4 4 4 3,7 3,6

14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

3 3 3 3 4 3 3,2 4 4 3 4 4 4 3,8 3,5

15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan

3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3,8 3,4

16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran

3 3 3 4 3 4 3,3 3 4 4 4 4 4 3,8 3,6

17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari

3 3 3 3 4 4 3,3 3 4 4 4 4 4 3,8 3,6

18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Rata-Rata Aktivitas Siswa 3,4

3,3

3,3

3,4

3,4

3,6 3,4 3,

7 3,9

3,8

4,0

4,0

4,0 3,9 3,7

103

Lampiran 25

Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembalajaran Berlangsung

Siklus II Pertemuan I

No.

Aspek Pengamatan Penilaian

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 2,7

3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6

orang 3,8

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 4 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan

memahami informasi yang ada didalamnya 4

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

3,8

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

3,5

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

3,3

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

3,5

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

3,5

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

3,3

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 3,5 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 3,2 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 3 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,3 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 3,3 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4

Rata-Rata 3,4 Skor Perolehan 61,7

Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 85,7%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

104

Lampiran 26

Lembar Observasi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembalajaran Berlangsung

Siklus II Pertemuan II

No.

Aspek Pengamatan Penilaian

1. Siswa menjawab salam dan berdoa 4 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 3,8 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 4 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6

orang 4

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 4 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan

memahami informasi yang ada didalamnya 4

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

4

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS

4

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

4

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

4

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

4

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

3,8

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 3,7 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 3,8 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 3,8 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,8 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 3,8 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4

Rata-Rata 3,9 Skor Perolehan 70,5

Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 97,9%

Kategori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

105

Lampiran 27

Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus II

No.

Aktivitas siswa yang dinilai

Skor Rata-Rata / Siklus

II 1. Siswa menjawab salam dan berdoa 3,5 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi 3,3 3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3,5 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6

orang 3,9

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) 4 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan

memahami informasi yang ada didalamnya 4

7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli 3,9 8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli

dan berdiskusi dalam menjawab LKS 3,8

9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

3,7

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal.

3,8

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli

3,8

12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

3,6

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji 3,6 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami 3,5 15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan 3,4 16 Membuat kesimpulan hasil pembelajaran 3,6 17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari 3,6 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran 4

Rata-rata aktivitas siswa untuk semua aspek 3,7 Skor Perolehan 65,5

Skor Maksimum 72 Persentase Keberhasilan 92,4%

Ketegori: 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= sangat baik

106

Lampiran 28

Pedoman Penskoran Aktivitas Guru Dalam

Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

I. Kegiatan Awal 1. Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran

siswa a. Skor 4, jika guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa b. Skor 3, jika guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa c. Skor 2, jika guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa d. Skor 1, jika guru tidak memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan

mengecek kehadiran siswa 2. Guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

a. Skor 4, jika guru memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

b. Skor 3, jika guru memberikan apersepsi dan tidak membangkitkan motivasi belajar siswa

c. Skor 2, jika guru tidak memberikan apersepsi tetapi membangkitkan motivasi belajar siswa

d. Skor 1, jika guru tidak memberikan memberikan apersepsi dan membangkitkan motivasi belajar siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi yang akan dipelajari a. Skor 4, jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari dengan jelas b. Skor 3, Jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari kurang jelas c. Skor 2, jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi

yang akan dipelajari tidak jelas d. Skor 1, jika guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok

materi yang akan dipelajari II. Kegiatan Inti

4. Guru menyajikan informasi kepada siswa

107

a. Skor 4, jika guru menyajikan informasi kepada siswa secara keseluruhan dan dengan jelas

b. Skor 3, jika guru menyajikan informasi kepada siswa secara keseluruhan dan tidak jelas

c. Skor 2, jika guru menyajikan informasi kepada siswa hanya sebagian saja dan jelas

d. Skor 1, jika guru tidak menyajikan informasi kepada siswa 5. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

a. Skor 4, jika guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar dengan jelas

b. Skor 3, jika guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar namun kurang jelas

c. Skor 2, jika guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar tidak jelas

d. Skor 1, jika guru tidak mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

6. Guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam kelompok asal dan kelompokn ahli a. Skor 4, jika guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam

kelompok asal dan kelompok ahli kepada semua siswa b. Skor 3, jika guru memberikan soal berupa LKS untuk dibahas dalam

kelompok asal dan kelompokn ahli kepada sebahagian besar siswa c. Skor 2, jika guru hanya memberikan soal berupa LKS untuk dibahas

dalam kelompok asal dan kelompokn ahli kepada sebahagian kecil siswa d. Skor 1, jika guru tidak memberikan soal berupa LKS untuk dibahas

dalam kelompok asal dan kelompokn ahli 7. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dalam kelompok ahli dan

kelompok asal. a. Skor 4, jika guru membimbing kepada semua kelompok b. Skor 3, jika guru membimbing hanya membimbing kelompok tertentu

saja c. Skor 2, jika guru membimbing kelompok kepada yang memintanya saja d. Skor 1, jika jika guru membimbing kepada semua kelompok

8. Guru mengevaluasi hasil belajar kepada masing-masing kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya. a. Skor 4, jika guru mengevaluasi hasil belajar kepada semua kelompok

dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

108

b. Skor 3, jika guru mengevaluasi hasil belajar kepada semua kelompok dengan tidak mempersentasekan hasil kerjanya.

c. Skor 2, jika guru mengevaluasi hasil belajar kepada sebahagian kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

d. Skor 1, jika guru tidak mengevaluasi hasil belajar kepada semua kelompok dengan mempersentasekan hasil kerjanya.

9. Menunjuk masing-masing kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya agar guru memberi klarifikasi a. Skor 4, jika guru menunjuk semua kelompok untuk mempresentasekan

hasil diskusinya. b. Skor 3, jika guru menunjuk sebahagian besar kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya. c. Skor 2, jika guru menunjuk sebahagian kecil kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya. d. Skor 1, jika guru tidak menunjuk semua kelompok untuk

mempresentasekan hasil diskusinya. 10. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

a. Skor 4, jika guru memberi penghargaan pada semua kelompok sesuai apa yang didapatkan kelompok

b. Skor 3, jika guru memberi penghargaan pada semua kelompok tidak sesuai apa yang didapat kelompok

c. Skor 2, jika guru memberi penghargaan pada sebagian kelompok tidak sesuai apa yang didapat.

d. Skor 1, jika guru tidak member penghargaan pada kelompok.

III. Kegiatan Akhir 11. Guru bersama siswa melakukan refleksi

a. Skor 4, jika guru melakukan refleksi hasil pembelajaran dengan jelas b. Skor 3, jika guru melakukan refleksi hasil pembelajaran namun kurang

jelas. c. Skor 2, jika guru melakukan refleksi hasil pembelajaran tetapi tidak jelas. d. Skor 1, jika guru tidak melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran

yang telah dilakukan. 12. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi i

a. Skor 4, jika guru dan siswa menyimpulkan secara bersama-sama. b. Skor 3, jika guru saja yang melakukannya. c. Skor 2, jika siswa saja yang melakukannya.

109

d. Skor 1, jika guru tidak menyimpulkan hasil diskusi. 13. Guru memberikan pertanyaan atau kuis untuk mengecek pemahaman siswa

dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah a. Skor 4, jika guru memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan

tugas untuk dikerjakan dirumah kepada semua kelompok b. Skor 3, jika guru memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan

tugas untuk dikerjakan dirumah kepada sebagian besar kelompok c. Skor 2, jika guru memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan

tugas untuk dikerjakan dirumah kepada sebagian kecil kelompok d. Skor 1, jika guru tidak memberikan pertanyaan atau kuis dan memberikan

tugas untuk dikerjakan dirumah kepada semua kelompok 14. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam

a. Skor 4, jika guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam dengan jelas.

b. Skor 3, jika guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan mengucapkan salam salam kurang jelas.

c. Skor 2, jika guru mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan tanpa mengucapkan salam

d. Skor 1, jika guru tidak mengakhiri pelajaran dengan doa penutup dan tanpa mengucapkan salam

110

Lampiran 29

Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Siswa menjawab salam dan berdoa Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif menjawab salam dan berdoa Skor 3 : jika ada 1- 2 orang anggota dalam satu kelompok siswa yang tidak aktif

menjawab salam dan berdoa Skor 2 : jika ada 3 - 4 orang siswa dalam satu kelompok yang tidak aktif menjawab

salam dan berdoa Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok yang tidak aktif menjawab salam dan

berdoa 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

Skor 3 : jika ada 1-2 siswa dalam satu kelompok tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

3. Siswa pemperhatikan dan mencatat penjelasan guru Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif pemperhatikan dan mencatat

penjelasan guru Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak aktif pemperhatikan dan mencatat

penjelasan guru Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak aktif pemperhatikan dan

mencatat penjelasan guru Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif pemperhatikan dan mencatat

penjelasan guru 4. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

Skor 3 : jika ada sebagian kecil dalam satu kelompok tidak dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

Skor 2 : jika ada sebagian besar siswa dalam satu kelompok tidak dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 orang

111

5. Siswa berada dalam kelompok masing-masing (kelompok asal) Skor 4 : jika semua siswa sudah berada dalam kelompok masing-masing (kelompok

asal) Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak berada dalam kelompok masing-

masing (kelompok asal) Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak berada dalam kelompok masing-

masing (kelompok asal) Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak berada dalam kelompok masing-

masing (kelompok asal) 6. Siswa mendapat/memperoleh LKS yang berbeda-beda dan memahami informasi yang

ada didalamnya Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok mendapat/memperoleh LKS yang

berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak mendapat/memperoleh LKS yang

berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak mendapat/memperoleh LKS

yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak mendapat/memperoleh LKS yang

berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya 7. Siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli

Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok aktif membentuk kelompok ahli Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak aktif membentuk kelompok ahli Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak aktif membentuk kelompok ahli Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak aktif membentuk kelompok ahli

8. Didalam kelompok ahli siswa belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS Skor 4 : jika semua kelompok belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi dalam

menjawab LKS Skor 3 : jika ada 1-2 orang dalam satu kelompok tidak belajar bersama untuk menjadi

ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS Skor 2 : jika ada 3-4 orang dalam satu kelompok tidak belajar bersama untuk menjadi

ahli dan berdiskusi dalam menjawab LKS Skor 1 : jika semua kelompok tidak belajar bersama untuk menjadi ahli dan berdiskusi

dalam menjawab LKS 9. Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

Skor 4 : jika semua siswa Bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

Skor 3 : jika ada 1-2 siswa dalam satu kelompok tidak bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

112

Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak bekerjasama dalam kelompok baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli

10. Setelah selesai diskusi dikelompok ahli, masing-masing siswa kembali kekelompok awal Skor 4 : jika semua siswa dalam satu kelompok kembali kekelompok awal Skor 3 : jika ada 1-2 dalam satu kelompok tidak kembali kekelompok awal Skor 2 : jika ada 3-4 siswa dalam satu kelompok tidak kembali kekelompok awal Skor 1 : jika semua siswa dalam satu kelompok tidak kembali kekelompok awal

11. Masing-masing siswa menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menyampaikan hasil dari tugas dikelompok ahli Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menyampaikan hasil dari tugas

dikelompok ahli Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menyampaikan hasil dari tugas

dikelompok ahli Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif dalam menyampaikan hasil dari tugas

dikelompok ahli 12. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru member klarifikasi

Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

13. Menanggapi materi yang dikemukakan kelompok penyaji Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menanggapi materi yang dikemukakan

kelompok penyaji Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menanggapi materi yang

dikemukakan kelompok penyaji Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menanggapi materi yang

dikemukakan kelompok penyaji Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menanggapi materi yang dikemukakan

kelompok penyaji 14. Mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

113

Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami

15. Menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang telah diajukan Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menyimak penjelasan guru atas pertanyaan yang

telah diajukan Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menyimak penjelasan guru atas

pertanyaan yang telah diajukan Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menyimak penjelasan guru atas

pertanyaan yang telah diajukan Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menyimak penjelasan guru atas pertanyaan

yang telah diajukan 16. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran

Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif membuat kesimpulan hasil pembelajaran Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif membuat kesimpulan hasil

pembelajaran Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif membuat kesimpulan hasil

pembelajaran Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif membuat kesimpulan hasil pembelajaran

17. Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah dipelajari Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menjawab pertanyaan guru seputar materi yang

telah dipelajari Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan guru seputar

materi yang telah dipelajari Skor 2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan guru seputar

materi yang telah dipelajari Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan guru seputar materi

yang telah dipelajari 18. Menjawab salam guru saat menutup pelajaran

Skor 4 : jika semua anggota siswa aktif menjawab salam guru saat menutup pelajaran Skor 3 : jika sebagian kecil siswa yang tidak aktif menjawab salam guru saat menutup

pelajaran Skor2 : jika sebagian besar siswa yang tidak aktif menjawab salam guru saat menutup

pelajaran Skor 1 : jika semua siswa yang tidak aktif menjawab salam guru saat menutup pelajaran

114

Lampiran 30

SOAL TES SIKLUS I

Pililah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Lapisan atmosfer tempat terjadinya gejala cuaca adalah lapisan…. a. Stratosfer d. Eksosfer b. Troposfer e. Tropopause c. Ionosfer

2. Sifat-sifat dari lapisan atmosfer adalah …. a. Bersifat dinamis b. Memiliki berat jenis c. Memiliki warna d. Tidak dapat diukur e. Ketebalannya disetiap tempat sama

3. Lapisan atmosfer yang paling luar adalah…. a. Mesofer d. Eksosfer b. Troposfer e. Termosfer c. Ionosfer

4. Pemusatan ozon (푂 ) terdapat pada lapisan…. a. Stratosfer d. Eksosfer b. Ionosfer e. Troposfer c. Termosfer

5. Gas yang paling banyak terdapat dilapisan atmosfer adalah…. a. Oksigen d. Hidrogen b. Argon e. Karbon c. Nitrogen

6. Fenomena zodiakal terjadi sebagai akibat…. a. Meteor yang saling bertabrakan b. Kristal es di atmosfer memantulkan sinar matahari c. Meteor yang terbakar di lapisan mesosfer d. Awan menyerap sinar matahari e. Sinar matahari dipantulkan oleh debu meteorit

7. Lapisan isothermis terdapat diatas troposfer. Ciri isothermis adalah…. a. Suhu menurun dengan naiknya ketinggian b. Kenaikan suhu sesuai naiknya ketinggian

115

c. Suhu konstan hingga lapisan tropopause d. Suhu konstan meskipun ketinggian naik e. Kenaikan suhu sesuai penurunan ketinggian

8. Pernyataan berikut ini merupakan manfaat atmosfer bagi kehidupan, kecuali…. a. Melindungi dari radiasi sinar matahari b. Menjaga suhu bumi stabil c. Memantulkan gelombang radio d. Sumber energi e. Melindungi dari benda-benda angkasa

9. Lapisan atmosfer yang berperan sebagai pemantul gelombang radio adalah…. a. Troposfer d. Mesosfer b. Stratosfer e. Eksosfer c. Ionosfer

10. Cuaca dan iklim memiliki perbedaan secara mendasar pada…. a. Garis lintang dan garis bujur b. Suhu udara dan curah hujan c. Curah hujan dan luas wilayah d. Lama penyinaran matahari dan luas wilayah e. Lama waktu dan luas wilayah

11. Pernyataan berikut ini faktor yang memengaruhi panas permukaan bumi oleh sinar matahari, kecuali…. a. Kecepatan angin d. Lama penyinaran b. Ketinggian tempat e. Letak lintang c. Sudut datang sinar

12. Musim hujan di Indonesia pada bulan oktober-april terjadi karena pengaruh…. a. Angin darat d. Angin siklon b. Angin laut e. Angin muson barat c. Angin muson timur

13. Angin yang bertiup dari lembah ke gunung disebut…. a. Angin lembah d. Angin laut b. Angin gunung e. Angin fohn c. Angin darat

14. Pernyataan berikut ini merupakan unsur-unsur penyusun cuaca dan iklim, kecuali…. a. Angin d. Suhu udara b. Curah hujan e. Tekanan udara c. Topografi

116

15. Hujan orografis yang banyak terjadi di wilayah Indonesia disebabkan oleh…. a. Udara mengandung uap air naik secara vertikal b. Masa udara dipaksa naik ke lereng pegunungan c. Perbedaan suhu udara tinggi dan rendah d. Perbedaan tekanan udara tinggi dan rendah e. Banyak asap akibat pembakaran hutan

16. Tidak ada batas yang jelas antara angkasa luar dan unsure hidrogen paling banyak. Hal itu terdapat dilapisan atmosfer… a. Mesosfer d. Eksosfer b. Troposfer e. Termosfer c. Ionosfer

17. Terbentuknya ion positif (proton) dan ion negative (elektron) diatmosfer terjadi pada lapisan…. a. Troposfer d. Meseofer b. Tropopuase e. Termosfer c. Stratosfer

18. Bumi dapat terlindungi dari benturan benda meteorit karena…. a. Sebelum jatuh kepermukaan bumi, batuan meteorit menjadi abu pada lapisan

atmosfer b. Sebelum jatuh kepermukaan bumi, benda meteorid tersebut teruarai

diangkasa c. Batuan meteorid langsung jatuh kelaut d. Pada lapisan mesosfer batuan meteorid di impit oleh masa udara yang dingin

sehingga hangus terbakar e. Batuan meteorid kembali keasalnya, yaitu lapisan eksosfer.

19. Angin fohn berdampak negatif terhadap pertanian karena…. a. Membawa uap air b. Membantu menyerbukan secara berlebihan c. Bersifat kering dan panas d. Merobohkan tanaman e. Hama wereng mudah berkembang biak

20. Awan yang bentuknya seperti bulu ayam disebut…. a. Ciro stratus d. Cumulus b. Cirus e. Cumulus nimbus c. Alto cumulus

117

118

119

Lampiran 33

SOAL TES SIKLUS II

Pililah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Berdasarkan klasifikasi iklim W. koppen, daerah yang mempunyai tipe iklim Af,

jenis tumbuhan yang hidup adalah…

a. Stepa d. Hutan pinus

b. Sabana e. Hutan hujan tropis

c. Hutan musim

2. Menurut junghuhn jenis tanaman holtikultur (sayuran, buah dan bunga) dapat

hidup dengan baik di daerah iklim….

a. Panas d. Sejuk

b. Kering e. Dingin

c. Sedang

3. Pembagian iklim berdasarka W. koppen berdasarka pada…

a. Penguapan dan kelembapan

b. Curah hujan dan tekana udara

c. Temperature dan curah hujan

d. Temperature dan penguapan

e. Tekanan udara dan penguapan

4. Pembagian iklim koppen didasarkan pada hal-hal berikut, kecuali…

a. Jenis vegetasi d. Curah hujan

b. Temperatur e. Ketinggian tempat

c. Jenis fauna

5. Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada….

a. Jenis vegetasi d. Kelembapan udara

b. Ketinggian tempat e. Letak lintang

c. Jumlah curah hujan

6. Karakteristik iklim wilayah Kalimantan sebagai berikut,

120

1. Curah hujan banyak setiap tahun

2. Suhu udara tinggi sepanjang tahun

3. Tumbuh hutan hujan tropis

Menurut koppen, wilayah Kalimantan memiliki iklim tipe,,,,,

a. Af d. Cw

b. Am e. Df

c. Aw

7. Iklim yang diklasifikan berdasarkan ketingian tempat, dan jenis tanaman

dikemukakan oleh….

a. Junghuhn d. Koppen

b. Copernicus e. Walace

c. Schmidt dan verguzon

8. Iklim junghuhn dibagi 4 zona berdasarkan ketinggian tempat. Pernyataan berikut

ini yang benar adalah…

a. Holtikultura cocok dikembangkan didaerah iklim sedang

b. Daerah iklim sedng ketinggiannya berkisar 700-2000 m dpl

c. Tanaman kina cocok dikembangkan didaerah iklim panas

d. Daerah beriklim dingin dapat dikembangkan berbagai tanaman budidaya

e. Tanaman kelapa sawit cocok dikembangkan di pegunungan

9. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udara disebut….

a. Barometer d. Thermometer

b. Anemometer e. Fluviograf

c. Hygrometer

10. Klasifikasi iklim menurut Oldeman, didasarkan pada….

a. Ketinggian tempat d. Jenis tanaman

b. Suhu udara e. Jumlah bulan basah

c. Jumlah bulan kering

11. Angin pasat adalah…

121

a. Angin yang bertiup dari belahan bumi utara menuju khatulistiwa

b. Angin yang bertipu dari belahan bumi selatan menuju equator

c. Angin yang bergnti arah setiap setengah tahun sekali

d. Angin yang bertiup dari maksimum subtropics utara adan selatan menuju

khatulistiwa secara terus-menerus

e. Angin yang bertiup dari belahan bumi utara menuju equator

12. Pernyataan berikut ini merupakan dampak dari perubahan iklim global, kecuali…

a. pencairan es di kutub

b. kenaikan permukaan air laut

c. terjadinya kebakaran hutan

d. terjadinya el nino dan la nina

e. peningkatan kualitas sumber daya alam

13. unsur gas yang banyak merusak lapisan ozon dan memengaruhi perubahan iklim

global adalah….

a. Metana d. Karbondioksida

b. Belerang e. Amoniak

c. Nitrogenoksida

14. Angin pasat tenggara yang mengandung uap air berbalik arah menjauhi wilayah

asia dan Australia. Akibatnya, diwilayah asia dan Australia yang seharusnya

hujan terjadi kekeringan. Fenomena ini dikenal sebagai….

a. La Nina d. Angin tornado

b. El Nino e. Angin hurricane

c. Badai siklon

15. Akibat efek rumah kaca dan gejala pemanasan global mengancam bumi. Hal itu

terjadi karena gas-gas yang dihasilakan oleh industri dan kendaraan bermotor

yaitu berupa gas….

a. Nitrogen dan ozon

b. Karbon monoksida dan klorofluorocarbon

c. Nitrogen dan argon

122

d. Ozon dan klorofluorocarbon

e. Argon dan karbon monoksida

16. Perhatiakan pernyataan berikut.

1. Sudut datangnaya sinar matahari

2. lama waktu penyinaran matahari

3. bentuk medan suatu tempat

4. arah lereng medan

5. letak DKAT

Dari pernyataan diatas yang termaksud faktor yang memengaruhi besarnya curah

hujan disuatu tempat adalah pernyataan nomor….

a. 1,2 dan 3 d. 1,3 dan 5

b. 3,4 dan 5 e. 2,3, dan 4

c. 12, dan 4

17. Gerak semu matahari melewati garis equator terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu

pada tanggal 21 maret dan….

a. 21 juni d. 23 September

b. 23 juni e. 22 desember

c. 3 september

18. Unsur-unsur gas yang berdampak pada perubahan iklim global adalah…

a. Freon dan karbondioksida

b. Neon dan oksigen

c. Ozon dan oksigen

d. Argon dan air

e. Xenon dan krypton

19. Gejala pemanasan global yang terjadi di dunia sekarang ini, banyak dipengaruhi

oleh…

a. Kepadatan penduduk

b. Perubahan komposisi natmosfer

c. Aktivitas tektonisme meningkat

123

d. Perubahan iklim

e. Kemarau panjang

20. Perubahan iklim global berupa La Nina akan berpengaruh bagi Indonesia antara

lain….

a. Menigkatnya resiko kekeringan dan kebakaran hutan

b. Terjadinya bemncana banjir, erosi, dan tanah longsor

c. Stabilnya permukaan air laut pasifik diatas rata-rata suhu normal

d. Naiknya suhu permukaan air laut pasifik dibawah rata-rata suhu normal

e. Suhu air laut disamudera hindia, lebih rendah daripada samudra pasifik

124

125

126

Lampiran 36

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I dan SIKLUS II

NO. SIKLUS I SIKLUS II

1. B E

2. A D

3. D C

4. A C

5. C E

6. E A

7. B A

8. D A

9. C C

10. E E

11. A D

12. E E

13. A C

14. C B

15. B B

16. D B

17. E D

18. D A

19. C D

20. B D

127

Lampiran 37

Rekapitulasi Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas 푿푫 SMA Negeri 1 Tongkuno Pada Setiap Tindakan Siklus

No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Nilai Ket. Nilai Ket.

ST BT ST BT 1. HYT 75 √ 85 √ 2. NH 60 √ 80 √ 3. SH 70 √ 85 √ 4. AN 65 √ 65 √ 5. YS 85 √ 80 √ 6. IW 70 √ 80 √ 7. FM 70 √ 85 √ 8. RMD 60 √ 80 √ 9. ARL 80 √ 95 √

10. KL 55 √ 80 √ 11. RWR 60 √ 80 √ 12. EG 85 √ 85 √ 13. MN 60 √ 85 √ 14. WSDW 80 √ 90 √ 15. MM 80 √ 95 √ 16. MSD 75 √ 80 √ 17. IP 90 √ 100 √ 18. WL 80 √ 100 √ 19. SWDOB 80 √ 90 √ 20. MD 80 √ 80 √ 21. GH 65 √ 85 √ 22. SR 70 √ 80 √ 23. WK 70 √ 85 √ 24. LR 80 √ 80 √ 25. MSR 60 √ 80 √ 26. BHN 80 √ 85 √ 27. DY 85 √ 100 √ 28. AL 80 √ 90 √ 29. MN 80 √ 100 √ 30. LDA 70 √ 85 √ 31. AR 65 √ 80 √

Jumlah 2265

2650

128

Rata-RATA 73,1

85,5 Nilai min 55

65

Nilai max 90

100 Jum. Tuntas 22

30

Jum. Tudak tuntas 9

1 % Tuntas 71%

96,8%

%Tidak Tuntas 29%

3,2%

129

Lampiran 38

DOKUMENTASI

1. Guru mengajak siswa berdoa

130

2. Guru memeriksa kehadiran siswa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

131

4. Siswa berada dikelompok asal

5. Siswa berada dikelompok ahli dan guru membimbing kelompok-kelompok belajar

132

6. Siswa mempersentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok

133

7. Guru menutup pembelajaran

134

8. Suasan Tes siklus

135

136