analisis kandungan mineral logam singkapan...

60
ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN BATUAN DIKAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA KUMBEWAHA KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON DENGAN MENGGUNAKAN METODE X-RF SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA (S1) DIAJUKAN OLEH : IDUL FITRI F1B1 11091 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI JANUARI 2016

Upload: phamtu

Post on 20-Feb-2018

268 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN

BATUAN DIKAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA

KUMBEWAHA KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN

BUTON DENGAN MENGGUNAKAN METODE X-RF

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI

DERAJAT SARJANA (S1)

DIAJUKAN OLEH :

IDUL FITRI

F1B1 11091

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

JANUARI 2016

Page 2: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

ii

Page 3: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

KATA PENGANTAR

Maha suci Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) dan segala Puji hanya

untuk-Nya, yang senantiasamelimpahkanrahmat dan hidayahnyasehinggatelah

kuperoleh setitik ilmu dari segitu luas dari samudra ilmu-Nya. Telah kuterima

hikmah dan pelajaran berharga berkat segala kemurahan dan kasih sayang-Nya.

Sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan tepat waktu.

Namun banyak kesulitan dan hambatan dalam penelitian ini kami dapatkan,

dengan rahmat Tuhan, bimbingan, dorongan, tekad, dan kemauan yang keras dan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.

Eng. La Agusu,S.Si., M.Si selaku pembimbing I, dan Bapak Jahidin,S.Si., M.Si

selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penelitian

ini sampai selesai.

Melalui kesempatan ini secara khusus dan teristimewa, dengan hati yang

tulus tak lupa penulis mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada

Ayahanda La Saukidan Ibunda Wa Fiyni limpahan cinta, kasih sayang,

perhatian, pengorbanan, dan doa restu, serta dukungan moril dan materi yang tak

terhingga diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan hasil

penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga penulis tujukan pada semua pihak yang telah

memberikan dorongan, bimbingan dan kemudahan serta bantuan moril dan

iii

Page 4: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

materil. Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S. selakuRektorUniversitasHalu

Oleo.

2. Ibu Prof.Dr.Ir.Weka widayanti, M.SselakuDekanFakultasIlmu dan Teknologi

Kebumian Universitas Halu Oleo.

3. Ibu Irawati,S.Si.,M.Siselaku Ketua Jurusan Geofisika FITK.

4. Bapak Drs.Firdaus, M.Si., Bapak Dr.L.O.Ngkoimani, S.Pd., M.Si dan Bapak

Abdul Manan, S.Si., M.Sc selaku tim penguji yang memberikan saran dan

kritikan yang bermanfaat.

5. Bapak Dr .La Hamimu, S.Si., MT selaku Penaset Akademik. Seluruh Dosen

dan Staf dilingkungan FITK khususnya Jurusan Geofisika yang telah banyak

memberikan bimbingan dalam perkuliahan.

6. Kepala Laboratorium TeknikGeofisika dan Teknik Pertambangan FITK UHO

yang telah memberikan izin penelitian. Serta para staf dan jajarannya terima

kasih atas segala bantuan selama proses penelitian.

7. Direktur P.T Malindo Bara Murni yang telah memberikan izin dalam

melakukan penelitian di kawasan pertambangan mangan desa kumbewa

kecamatan Siotapina beserta pemerintah setempat.

8. Kakaku Fitri Sauki, A.Ma, Rajab,S.Si dan kakak iparku Tasrudin, S.Pd serta

Adikku tersayang Sahidin, Una, Mini, Tia, Icang, Ka Idin, Muksin, Yuyun,

Erni, Luwi, Sali, Harti Bibi Lamia, Rayana, Wa Liadi, Wa Naahi, Nenek, dan

iv

Page 5: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

seluruh keluarga yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih

atas doa, motivasi, dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

9. Bapak La Malu ,S.Pd.I ,Alimudin yang telah memberikan motivasi dan

dukungan dalam menyelesaikan studi.

10. Rekan penelitianku Akbar adikit iriano, terima kasih atas kerja sama dalam

suka dan duka dalam menyelesaikan penelitian dan terima kasih atas segala

bantuan selama proses penelitian.

11. Keluarga besar Al Harun Taate, S.Si, M.Si terima kasih atas segala bantuan

selama proses menuntut ilmu di Universitas Halu Oleo.

12. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Geofisika dari angkatan 2010 sampai 2015,

khususnya angkatan 2011, Sirami, Nandang, Akbar, Tati, Iswar, K baiyn,

Aidin , Jeni, Raivel, Rian, Sarman, Rizal, Damsiar, Leni, Mardiaana, Lastmi,

dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

terima kasih atas segala kebersamaan dan kebaikan selama ini.

Sadar atas keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan waktu dalam

penyusunan penelitian ini maka ditinjau dari segi Ilmiah dan Bahasa tentulah

tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritikan dan saran

senantiasa kami harapkan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas

tulisan ini yang juga nantinya menjadi cerminan dari kualitas penulis yang pada

akhirnya dapat meningkatkan lulusan Universitas Halu Oleo.

Semoga tulisan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak,

khusunya berguna bagi peningkatan IPTEK bidang Fisika. Akhirnya Penulis

memohon maaf atas segala kekhilafan baik yang disengaja maupun yang tidak

v

Page 6: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

disengaja dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat danhidayah-

Nya kepada kita dalam menjalankan aktivitas keseharian kita, Amin.

Kendari, Januari 2016

Penulis

vi

Page 7: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xi

DATA LAMPIRAN xii

ABSTRAK xiii

ABSTRACT xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Geologi Kabupaten Buton 5

B. Kondisi Pertambangan Kabupaten Buton 6

C. Tinjauan Umum Mineral 9

1. Defenisi dan Klasifikasi Mineral 9

D. Batuan 10

E. Karakteristik Sumberdaya Mineral Logam di Indonesia 11

F. Potensi Sumberdaya Mineral Logam di Indonesia 12

G. Mangan (Mn) 13

H. X-Ray Fluorescence (XRF) 15

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 18

B. Jenis Penelitian 18

C. Alat dan Bahan 18

D. Prosedur Penelitian 19

1. Observasi daerah penelitian 19

2. Pengambilan sampel di lapangan 20

3. Preparasi sampel 21

a. Penggerusan sampel 21

b. Pengayakan 21

4. Penentuan kandungan unsur mineral sampel 21

a. Tahap pengujian dengan xrf 21

b. Tahap analisis data 22

vii

Page 8: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 24

1. Hasil pengujian X-Ray Fluorescence 24

B. Pembahasan 26

V. PENUTUP

A. Kesimpulan 32

B. Saran 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

Page 9: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Keterangan umum unsur mangan 14

Tabel 2. Alat dan bahan penelitian 18

Tabel 3. Deskripsi tempat penelitian 23

Tabel 4. Data pengukuran singkapan batuan pada stasiun 1 36

Tabel 5. Data pengukuran singkapan batuan pada stasiun 2 39

Tabel 6. Data pengukuran singkapan batuan pada stasiun 3 42

ix

Page 10: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Penambangan bijih mangan di kawasan pertambangan mangan

Desa kumbewaha 7

Gambar 2. Prinsip kerja alat X-Ray Fluorescence 16

Gambar 3. Kandungan unsur – unsur pada tingkat energi tertentu 17

Gambar 4. Peta geologi kecamatan siotapina kabupaten buton 19

Gambar 5. Deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel 20

Gambar 6. Alat XRF niton xl3t goldd 22

Gambar 7. Prosedur penelitian 23

Gambar 8. Grafik konsentrasi unsur Mn, Fe, Ni dan Co pada stasiun 1

Terhadap kedalaman 25

Gambar 9. Grafik konsentrasi unsur Mn, Fe, Ni dan Co pada stasiun 2

Terhadap kedalaman 25

Gambar 10. Grafik konsentrasi unsur Mn, Fe, Ni dan Co pada stasiun 3

Terhadap kedalaman 26

Gambar 11. Singkapan batuan pada stasiun 1 34

Gambar 12. Singkapan batuan pada stasiun 2 34

Gambar 13. Singkapan batuan pada stasiun 3 35

x

Page 11: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang/Singkatan Arti

Ag Perak

Al Alminium

As Arsenik

BT Bujur Timur

Ca Kalsium

Cd Kadium

CaO Kalsium oksida

Co Cobalt

Cr Kromium

Cu Tembaga

CuSO4 Tembaga Sulfat

Fe Ferro/besi

FeO Ferro oksida

FeO2 Ferro dioksida

GPS Global Positionning System

Hg Merkuri

LS Lintang Selatan

Mg Magnesium

MgO Magnesium oksida

Na Natrium

Ni Nikel

ppm part per million

S Belerang

SiO2 Silikat dioksida

St. 1 stasiun 1

St. 2 stasiun 2

St. 3 stasiun 3

XRF X-Ray Fluorescence

xi

Page 12: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1.

2.

3.

Peta lokasi pengambilan sampel di Lapangan

Dokumentasi Penelitian

Data Hasil Analisis Sampel

33

33

34

xii

Page 13: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN BATUAN

DIKAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA KUMBEWAHA

KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON DENGAN

MENGGUNAKAN METODE X-RF Oleh :

Idul Fitri

F1B1 11 091

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian dengan judul: “analisis kandungan mineral logam singkapan

batuan dikawasan pertambangan mangan desa kumbewaha kecamatan siotapina kabupaten

buton dengan menggunakan metode x-rf”. Tujuan dari penelitiaan ini adalah (1) untuk

menentukan konsentrasi unsur logam besi (Fe), Mangan (Mn), nikel (Ni), dan Cobal (Co) , (2)

Untuk menentukan konsentrasi kandungan mineral logam yang dominan pada singkapan batuan

yang berada dikawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten

Buton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode X-Ray Fluoresence

(XRF).Hasil penelitian menunjukkan bahwa singkapan batuan dikawasan pertambangan mangan

desa kumbewaha kecamatan siotapina kabupaten buton memiliki konsentrasi rata-rata unsur logam

besi (Fe) pada kedalaman 15 cm – 1500 cm pada stasiun 1 , 2, dan 3 berturut-turut adalah

16,50314 %,8,2338 %dan2,77446 %.Mangan (Mn) 13,00906 %, 1,0933 %,dan0,38088 %.Nikel

(Ni) 0,1928 % , 0,0387 % dan0,02804 % .serta konsentrasi unsure logam Cobal (Co) rata-rata pada

kedalaman yang sama berturut-turut adalah 0,06461 %,0,00805%dan0,0147%. Konsentrasi rata-

rata kandungan mineral logam yang dominan dari 3 stasiun yang diteliti adalah mineral logam besi

(Fe) secara berturut-turut adalah 16,50314 %,8,2338 %dan2,77446 %.

Kata kunci: Kawasa pertambangan mangan,singkapan batuan,Mineral logam , X-RF,Desa

kumbewaha.

xiii

Page 14: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

THE ANALYSIS OF METALLIC MINERAL DEPOSITS OUTCROP

AREA OF THE VILLAGE OF MANGANESE MINING DISTRICTS

KUMBEWAHA SIOTAPINA BUTON REGENCY USING X-RF

BY :

Idul Fitri

F1B1 11 091

ABSTRACK

Aresearch has been conducted entitled "the analysis of metallic mineral deposits outcrop area of

the village of manganese mining districts kumbewaha siotapina Buton regency using x-rf". The

objectives of this research is (1) to determine the concentration of metallic elements iron (Fe),

manganese (Mn), nickel (Ni), and Cobalt (Co), (2) To determine the concentrations of metallic

minerals are predominant in outcrop located manganese mining area of the village of the District

Kumbewaha Siotapina Buton. The method used in this research is the method of X-ray

fluorescence (XRF).The result of the research shown that the outcrop area of manganese mining

village kumbewaha districts siotapina district Buton had an average concentration of the metal

element iron (Fe) at a depth of 15 cm - 1500 cm at stations 1, 2, and 3 respectively is 16,50314 %,

8,2338 %and 2,77446 %.Manganese (Mn) 13,00906 %, 1,0933 %,and 0,38088 %. Nickel (Ni)

0,1928 % , 0,0387 % and 0,02804 % . and the concentration of the metal element Cobal (Co) on

average at the same depth in a row is 0,06461 %,0,00805% and 0,0147% . The average

concentrations of the dominant metal mineral content of the three stations studied were metallic

mineral iron (Fe) in a row is 16,50314 %,8,2338 % and 2,77446 %.

Keywords: area of the village of manganese, outcrop , metallic mineral, the X-RF, village

kumbewaha.

xiv

Page 15: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumberdaya mineral sebagai salah satu sumberdaya alam, merupakan

sumber yang sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Dalam

skala global, mineral, khususnya penghasil energi utama, bahkan berperan

strategis dalam menentukan peta perpolitikan dunia. Endapan bahan galian

tersebut baru sedikit diketahui, dan dari hasil yang diperoleh endapan bahan

galian logam banyak tersebar dibeberapa kepulauan dengan jumlah cadangan

kurang dari 5 (lima) juta ton untuk suatu tempat tertentu. Sementara mineral

dalam bentuk logam mulia emas juga memiliki posisi penting dalam

perekonomian dunia (Departemen Pertambangan dan Energi, 1998).

Mineral logam mangan sangat luas pemakaiannya sehingga perlu dilakukan

eksplorasi untuk kelangsungan kegiatan industri logam. Kegunaan mangan sangat

luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun nonmetalurgi. Sekitar 85-90%

kegunaan mangan adalah untuk keperluan metalurgi terutama pembuatan logam

khusus seperti german silver dan cupro manganase. Mangan merupakan logam

yang banyak dimanfaatkan dalam industri peleburan besi-baja dan pengolahan

logam. Mangan juga digunakan untuk formula stainless stell dan alloy (campuran

logam). Mangan oksida dan mangan dioksida sebagai bahan baterai kering,

sebagai katalisator, keramik, dekolorisasi kaca (membuang warna hijau), serta

mangan dosis besar untuk membuat warna violet pada kaca. Mangan digunakan

dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang menguntungkan seperti

kekuatan, kekerasan, dan ketahanan (Ansori, C. 2010).

1

Page 16: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Daerah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) banyak mengandung bahan

tambang dan sumber energi yang sekaligus merupakan sumber Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang utama. Menyadari hal tersebut, Departemen Pertambangan

dan Energi Propinsi Sultra pada tahun 1983 telah melakukan survei bahan galian

dan pada tahun 1986 dilanjutkan penelitian di daerah propinsi sultra. Hasil survei

yang dilakukan ini diketahui bahwa propinsi sultra memiliki bahan galian dan

tambang yang cukup banyak (Simandjuntak, dkk., 1994).

Sebagian besar masyarakat mengetahui bahwa pulau Buton memiliki

potensi pertambangan aspal yang cukup besar yang biasa disebut asbuton.

Terlepas dari itu, di daerah ini terdapat dua jenis komoditi lain yaitu

pertambangan nikel dan pertambangan mangan yang telah masuk pada tahap

eksploitasi. Pertambangan mangan sampai saat ini dikelola oleh P.T Malindo Bara

Murni yang secara administratif terletak di Desa Kumbewaha Kecamatan

Siotapina Kabupaten Buton.

Hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa pada bijih mangan di Desa

Kumbewaha, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 5 m

didominasi mineral Mn 27,26 % dan mineral MnO 35,193 %, kedalaman 10 m

didominasi mineral Mn 55,23% dan mineral MnO 71,301%, kedalaman 15 m

didominasi mineral Mn 57,87 % dan mineral MnO 74,707 %. Adapun mineral

penyerta pada kedalaman tersebut diatas masing-masing diperoleh mineral Fe

yaitu 3,379%, 1,572% dan 1,489%. Mineral Fe2O3 yaitu 4,827%, 2,246%, dan

2,126%. SiO2 yaitu 25,456%, 5,314%, dan 3,071%. Mineral Al2O3 yaitu 3,887%,

1,376%, dan 1,445%. Nilai suseptibilitas magnetik bijih mangan di Desa

2

Page 17: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Kumbewaha pada kedalaman tersebut diperoleh masing-masing 62,1x10-8 m3kg-1,

61x10-8 m3kg-1, dan 56,1 x10-8 m3kg-1 berdasarkan variasi nilai suseptibilitas

magnetik ini, bijih mangan memiliki sifat paramagnetik (La Sawaludin, 2015).

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kandungan

mineral Logam yaitu dengan metode X-Ray Fluorescence(XRF).Penggunaan

metode X-Ray Fluorescence dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan

bahwa teknik ini mempunyai limit deteksi hingga satuan part per million (ppm).

Selain itu metode XRF mempunyai beberapa keuntungan diantaranya biaya relatif

murah, multielemental, analisisnya cepat dan hasil analisisnya bersifat kualitatif

dankuantitatif.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menggunakan

Metode X-Ray Fluorescence (X-RF) untuk menentukan komposisi kandungan

mineral logam besi (Fe), mangan (Mn), nikel (Ni), dan cobal (Co) pada singkapan

batuan yang terdapat dikawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha

Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah berapa kandungan unsur logam besi (Fe),mangan

(Mn), nikel (Ni), dan cobal (Co) yang terdapat dalam singkapan batuanyang

terdapat dikawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan

Siotapina Kabupaten Buton.

3

Page 18: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut:

1. Untuk menentukan konsentrasi unsur logam besi (Fe), nikel (Ni), mangan

(Mn), dan cobal (Co) yang terdapat dalam singkapan batuanyang terdapat

dikawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina

Kabupaten Buton.

2. Untuk menentukan konsentrasi kandungan unsurlogam yang dominan pada

singkapan batuanyang berada dikawasan pertambangan mangan Desa

Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai kandungan unsur logam besi (Fe), mangan

(Mn),nikel (Ni), dan cobal (Co) yang terdapat pada singkapan

batuandikawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha

KecamatanSiotapina Kabupaten Buton.

2. Sebagai bahan rujukan pada penelitian selanjutnya yang terkait dengan

bidang ini.

4

Page 19: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kondisi Geologi Daerah Kabupaten Buton

Mengacu pada Peta Geologi LembarButon, Sulawesi Tenggara (Sikumbang

N.dkk., 1995)., urutan formasi batuan daritua ke muda adalah : Komplek

Ultrabasa Kapontori yang merupakan komplekbatuan malihan tertua berumur

sekitar Permo Karbon. Batuannya terdiri atasperidotit, serpentinit dan gabro,

setempat terbreksikan dan tergeruskan.

Penyebaran batuan KomplekUltrabasa memanjang dari arah TimurlautBarat

Daya.Di bagian Barat Daya Komplek Ultrabasa Kapontori ini muncul sebagai

Horst dengan kontak tidak selaras terhadap beberapa formasi yang lebih muda

diantaranya :

Formasi Winto

Formasi Winto terdiri atas perselingan serpih, batupasir, konglomerat, dan

sisipan batugamping berumur Trias Atas.Dibeberapa tempat dalam Formasi

Wintoter dapat rembesan minyak. Salah saturembesan minyak di Kumele Winto.

Formasi Ogena Penyebaran Formasi Ogena sekitar 2% berada di bagian Timurlaut

lembarpeta. Litologinya terdiri atas batugamping pelogos, bersisipan klastika

halus danbatugamping pasiran dan batupasir.Diperkirakan berumur Jura Atas

diendapkan pada lingkungan laut dalam.

Formasi Tobelo

Formasi Tobelo tersebar mengikuti pola umum perlipatan di daerah

penelitian. Litologinya tersusun atas kasilitit, berlapis baik, kaya akan

5

Page 20: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

radilaria.Umur formasi diperkirakan antara Kapur Paleosen dan terbentuk pada

lingkungan pengendapan Batial.

Formasi Tondo

Formasi Tondo tersusun atas konglomerat, batupasir kerikilan,perselingan

batupasir, batulanau dan batulempung. Pada formasi ini seringkali dijumpai

rembesan aspal kepermukaan membentuk urat-urat aspal. FormasiTondo

diendapkan dalam lingkungan pengendapan Neritik hingga Batial Bawah pada

Miosen Tengah Miosen Atas.

Formasi Sampolakosa

Formasi Sampolakosa terdiri dari batupasir gampingan, lempunggampingan.

Pada beberapa tempat seperti di Desa Wining terimpregnasi olehaspal,

mengandung bitumen dan pada tempat-tempat tertentu dijumpairembesan aspal

murni menembus sampai ke permukaan. Formasi Sampolakosa diendapkan di

lingkunganpengendapan Neritik-Batial pada MiosenAtas-Pliosen Bawah.

Formasi Wapulaka

Formasi ini sebagian besar berupa batugamping, batugamping pasiran,

batupasir gampingan.Batugamping terutama sebagai gamping terumbu ganggang

atau koral, topografi batuan ini memperlihatkan undak-undak pantai purba dan

topografi karst diendapkan pada kala Plistosen (Sikumbang N, dkk., 1995).

B. Kondisi Pertambangan yang Terdapat di Kabupaten Buton

Kabupaten Buton memiliki potensi pertambangan yang cukup kaya dan

beragam. Selain aspal yang sudah lama dikelola, terdapat tambang mangan dan

nikel. Kegiatan pertambanganmangan yang telah masuk pada tahap eksploitasi

6

Page 21: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

dengan luas potensi pertambangannya sebesar 602ha dan secara administratif

terletak di Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina. Adapun perusahaan yang

telah mengeksploitasi pertambangan mangan yaitu P.T Malindo Bara Murni.

Gambar 1. Penambangan bijih mangan dikawasan pertambangan

mangan desa Kumbewaha

Hasil analisis conto bijih mangan menunjukkan endapan bijih mangan

di daerah penelitian nilainya cukup bervariasi. Conto bijih mangan di lokasi

pengolahan dan stock pile sebanyak 3 conto dan hasil analisisnya sebagai

berikut : BT04/R conto bijih mangan yang akan dicuci di tempat pengolahan

dan stock pile, mengandung Fe total 3,18%, Fe2O3 4,55%, Mn total

16,89%, MnO2 19,56%, MnO 5,85%, Mn2O3 25,41%. BT05/TL conto waste

bijih mangan di tempat pengolahan, mengandung Fe total 4,71%, Fe2O3

6,73%, Mn total 19,05%, MnO2 24,87%, MnO 4,31%, Mn2O3 29,18%.

Conto bijih mangan di lokasi penambangan PT. Malindo Bara Murni

sebanyak 6 conto, terdiri dari 3 conto bijih mangan, 2 conto mangan oksida

7

Page 22: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

dan 1 conto waste penambangan hasil analisis sebagai berikut :Hasil analisis

3 conto bijih mangan dari lokasi penambangan (BT07/R, BT37/R, BT39/R)

mengandung Fe total 2,2 - 10,24%, Fe2O3 3,14 - 14,64%, Mn total 21,5 -

22,1%, MnO2 30,68 - 45,66%, MnO 0,31-2,73%, Mn2O3 33,41-47,24%.

Hasil analisis 2 conto bijih hematit di lokasi penambangan (BT08/R,

BT37/R) mengandung rata-rata unsur Fe 33,7%, Fe2O3 48,03%, Mn total

4,68%, MnO2 4,31%, MnO 2,53%, Mn2O3 6,83%.

Conto 1 waste bijih mangan penambangan (BT37/R) berupa bijih

mangan berbutir kerikil sampai kerakal mengandung Fe total 3,13%, Fe2O3

4,47%, Mn total 36,20%, MnO2 56,46%, MnO 0,68%, Mn2O3 57,14%.

Berdasarkan hasil analisis conto bijih mangan mempunyai kualitas

cukup bagus, disamping itu terdapat bahan galian lain berupa mangan oksida

dengan kadar Fe2O3 rata-rata 48,03%. Mangan oksida terdapat setempat-

setempat dan berupa nodul-nodul pada endapan bijih mangan.Selain mangan

oksida terdapat pula bahan galian lainnya yaitu batugamping dan batupasir

tufaan karbonatan. Hasil analisis petrografi conto batugamping (BT40/R/A)

menunjukkan batugamping kristalin.

Hasil analisis kimia 2 conto batugamping nomor BT40/R dan BT41/R

mengandung unsur rata-rata SiO2 4,19%, Al2O3 0,56%, Fe 2O3 0,52%, CaO

51,32%, MgO 1,39%, H2O-0,21% dan HD 41,28%. Sebaran batugamping tidak

merata, keterdapatannya setempatsetempat dan berupa boulder-boulder.

Hasil analisis petrografi conto batupasir tufaan karbonatan nomor

BT09/R/A menunjukkan batugamping organik . Hasil analisis kimia conto

8

Page 23: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

batugamping organik nomor BT09/R mengandung nilai unsur SiO2 21,62%,

Al2O3 5,75%, Fe2O3 2,26%, CaO 34.53%, MgO 2,24%, H2O-2,93% dan HD

32,38%.Sebaran endapan batupasir tufan karbonatan keterdapatannya setempat

merupakan produk volkanik yang diendapkan di laut (Rohmana,dkk., 2009).

C. Tinjauan Umum Mineral

1. Definisi dan klasifikasi mineral

Pada tahun 1995, The International Mineralogical Association telah

mengajukan definisi baru tentang definisi mineral. Mineral adalah unsur atau

senyawa hablur/kristalin yang ada pada kerak bumi, bersifat homogen mempunyai

sifat fisik dan kimia tertentu, mempunyai persenyawaan anorganik, mempunyai

susunan kimia yang tetap, serta terbentuk secara alami melalui proses geologi.

Mineral dapat dijumpai disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, dan

pasir yang di endapkan di dasar sungai.

Berdasarkan jumlah keberadaan dalam batuan, maka mineral dibedakan

menjadi 3 kelompok yaitu mineral utama, mineral sekunder dan mineral

tambahan. Mineral utama adalah komponen mineral dari batuan yang dijadikan

dasar untuk menggolongkan dan menamakan batuan atau hasil kristalisasi magma.

Dua mineral utama yang terdapat pada batuan yaitu feldespar dan mika. Feldespar

adalah kumpulan mineral pembentuk batuan dan merupakan mineral yang paling

banyak tersebar pada batuan (60 % dari kerak bumi). Mika merupakan kumpulan

mineral pembentuk batuan yang terdapat pada batuan beku dan batuan malihan

(Munir, 1995).

9

Page 24: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Mineral sekunder adalah mineral yang terbentuk dari mineral primer akibat

proses pelapukan, sirkulasi larutan, atau metamorfosis. Beberapa jenis mineral

sekunder yaitu kaolinit, haloisit, vermikulit, smektit, dan alofan. Kaolinit adalah

mineral utama pada tanah oxisol dan ultisol. Haloisit adalah mineral utama pada

tanah vulkan inceptisol dan entisol, sedangkan vermikulit merupakan mineral

utama pada tanah yang berkembang dari bahan kaya akan mika. Smektit adalah

mineral utama tanah andisol dan hemotit. Mineral oksida besi terdapat pada tanah

merah oxisol dan ultisol (Balai Penelitian, 2005).

Mineral tambahan adalah mineral yang terbentuk akibat proses kristalisasi

magma dengan jumlah sedikit (umumnya kurang dari 5%). Mineral ini tidak

menentukan sifat dan nama jenis batuannya. Mineral tambahan antara lain adalah

mineral magnetik (Fe3O4). Senyawa pembentuk batuan dikelompokan menjadi

empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan Sulfat.

D. Batuan

Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi.

Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik

satu sama lain. Beberapa batua terutama tersusun dari satu jenis mineral saja, dan

sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahan-

bahan vulkanik (Nandi, 2010).

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa latin: ignis, "api") adalah

jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan

atau tanpa proses kristalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif

maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Magma ini dapat berasal dari

10

Page 25: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak

bumi (Montgomery and Carla, 1986).

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari

material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi

proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi. Sedangkan batuan metamorf

adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan

yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang

lain (Nandi, 2010).

E. Karakteristik Sumberdaya Mineral Logam di Indonesia

Penyebaran mineral di Indonesia tidak merata sesuai kondisi geologi di

sepanjang bentang kepulauan nusantara. Perkembangan ilmu geologi telah

memberikan gambaran tentang cara terjadinya mineral dan berbagai faktor yang

mengendalikannya. Dengan mengetahui faktor–faktor geologi, penyebaran

mineral itu dapat diperkirakan. Karena itu diperlukan pengetahuan tentang kondisi

geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Melalui pemetaan geologi, baik secara remote sensing (penginderaan jarak

jauh) maupun dari hasil ground truth (kenyataan lapangan), Indonesia telah

memiliki peta geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan

peta geologi tersebut para ahli dapat menyusun berbagai teori atau hipotesis dalam

tujuan pencarian mineral, sebab pembentukan mineral berkaitan dengan berbagai

proses geologis.

Berdasarkan teori geologi terbaru yang dikenal dengan teori tektonik global

dan teori tektonik lempeng, maka jalur–jalur magmatik yang membawa cebakan

11

Page 26: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

mineral di kepulauan Indonesia telah dapat diketahui dan diprediksi letaknya.

Pemetaan geologi yang selesai pada tahun 1995 memanfaatkan teori tersebut

dalam menelusuri penyebaran batuan, menyimpulkan bahwa di Indonesia terdapat

15 jalur mineralisasi logam dasar, sebagai dasar karakteristik sumberdaya mineral

di Indonesia.

Pembentukan mineral logam sangat erat kaitannya dengan proses magmatik.

Lingkungan pembentukan mineral logam umumnya dijumpai di dalam batuan

vulkanik. Hal ini dapat dipahami karena proses magmatik berlangsung simultan

dengan kegiatan gunung api. Sebagai akibat erosi yang intensif, batuan magmatik

tersebut dapat muncul ke permukaan dan hanya menyisakan sedikit batuan

vulkanik. Jika permukaan erosi tersebut tepat berada pada zona mineralisasi, maka

mineral logam telah tersingkap dan sangat mudah untuk diperoleh.

F. Potensi Sumberdaya Mineral Logam di Indonesia

Mineral yang dipakai sehari-hari dalam kehidupan umat manusia tidak

semuanya terdapat di Indonesia. Diperkirakan hanya 30 % atau 30 Macam

mineral utama terdapat di Indonesia. Mineral tersebut adalah emas, perak,

tembaga, nikel, timah putih, timah hitam, alumunium, besi, mangan, chromit,

minyak bumi, gas bumi, batubara, yodium, berbagai garam, berbagai mineral

industri (asbes, bentonit, zeolit, belerang, fosfat, batu gamping dll), batu mulia,

termasuk intan, dan bahan bangunan. Mineral langka masih belum diketahui di

Indonesia, demikian juga uranium, hingga saat ini belum tersedia data yang rinci

mengenainya.

12

Page 27: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Beberapa mineral telah menjadi andalan sektor pertambangan di Indonesia.

Produksi dan cadangannya juga cukup besar. Timah, misalnya, memproduksi

sekitar 15% produksi dunia, sementara cadangannya lebih kurang 8% cadangan

dunia. Cadangan nikel mencapai 15% cadangan dunia, tetapi produksinya baru

mencapai 10% produksi dunia (Departemen Pertambangan dan Energi, 1998).

G. Mangan (Mn)

Mangan adalah salah satu jenis unsur kimia dan ditemukan oleh Johann

Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Pada kondisi murni logam mangan berwarna

putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah

teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihat

dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi elektron. mangan adalah unsur

yang sering ditemukan dibumi sebagai unsur murni atau berikatan dengan besi.

Sebagai unsur murni, mangan adalah logam yang penting dalam industri

pembuatan baja tahan karat (Ansori, 2010).

Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun

nonmetalurgi. Sekitar 85-90% kegunaan mangan adalah untuk keperluan

metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro

manganese. Keperluan non-metalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai,

keramik, gelas, dan glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses

produksi uranium (Murthy, 2009). Berdasarkan kandungan mineral mangan dalam

bijih mangan, mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore

dengan kadar mangan lebih dari 40%, ferrugineous manganese dengan kadar

13

Page 28: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

mangan 15 % sampai 40%, dan manganiferous iron ore dengan kadar Mangan

5% sampai 15% (Corathers, 2002).

Sebagai unsur transisi dengan sifat paramagnetik, mangan sangat ideal

digunakan untuk produk industri peleburan besi-baja dan pengolahan logam.

Dalam kimia indutri dengan konsentrasi yang besar digunakan dalam membuat

warna violet pada kaca. Pada mangan dioksida mengandung pigmen warna coklat

yang biasa digunakan untuk keramik.

Tabel 1.Keterangan umum unsur mangan (Sumber:General Chemistry, Hill J. W,

Petrucci R. H)

Nama (Lambang Unsur) Mangan (Mn)

Nomor atom 25

Nomor massa 54,94 g/mol

Deret pada tabel berkala, subkulit Logam transisi, Elektronnya berakhir

pada orbital subkulit d

Golongan, Periode VII B, 4

Fase Padat

Titik didih (oC) 2.120

Titik lebur (oC) 1.244

Kerapatan 7,30 g/cm3

Ditribusi Elektron 2,8,13,2

Energi pengionan (eV) 7,4 Ev

Keelektronegatifan 1,5

Jari-jari atom 1,25

0

A

Struktur Kristal Sc

Penampilan Mangan murni berwarna abu-abu

keperakan

14

Page 29: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

H. X-Ray Fluorescence (XRF)

Tekhnik analisis X-Ray Fluoresence (XRF) merupakan tekhnik analisis

suatu bahan dengan menggunakan peralatan spektrometer yang dipancarkan oleh

sampel dari penyinaran sinar-X. Sinar-X yang dianalisis berupa sinar-X

karakteristik yang dihasilkan dari tabung sinar-X, sedangkan sampel yang

dianalisis dapat berupa sampel padat pejal dan serbuk. Dasar analisis alat X-Ray

Fluoresence (XRF)adalah pencacahan sinar-X yang dipancarkan oleh suatu unsur

akibat pengisian kembali kekosongan elektron pada orbital yang lebih dekat

dengan inti atom (kulit K) oleh elektron yang terletak pada orbital yang lebih luar.

Kekosongan elektron ini terjadi karena eksitasi elektron. Pengisian elektron pada

orbital K akan menghasilkan spektrum sinar-X deret K, pengisian elektron pada

orbital berikutnya menghasilkan spektrum sinar-X deret L, deret M, deret N dan

seterusnya (Sumantry, 2002).

Spektrum sinar-X yang dihasilkan selama proses diatas menunjukkan

puncak (peak) karakteristik yang merupakan landasan dari uji kualitatif untuk

unsur-unsur yang ada pada sampel. Sinar-X karakteristik diberi tanda sebagai K,

L, M, N dan seterusnya untuk menunjukkan dari kulit mana unsur itu berasal.

Penunjukkan alpha (α), beta (β) dan gamma (γ) dibuat untuk memberi tanda sinar-

X itu berasal dari transisi elektron dari kulit yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Kα

adalah sinar-X yang dihasilkan dari transisi elektron kulit L ke kulit K (Sumantry,

2002).

15

Page 30: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Gambar 2. Prinsip kerja alat X-Ray Fluoresence (XRF)

Masrukan dkk. (2007) menyatakan bahwa unsur yang dapat dianalisis

adalah unsur yang mempunyai nomor atom rendah seperti unsur karbon (C)

sampai dengan unsur yang mempunyai nomor atom tinggi seperti uranium

(U).Atom C mempunyai sinar-X transisi ke kulit K sebesar 0,28 keV sedangkan

sinar-X karakteristik dari kulit L pada atom U sebesar 13,61 keV. Oleh karena

energi setiap atom terdiri dari energi pada kulit atom K, L, M dan seterusnya

maka energi yang diambil untuk analisis adalah energi sinar-X yang dihasilkan

oleh salah satu kulit atom tersebut. Pada pengoperasian alat X-Ray Fluoresence

(XRF) diperoleh bahwa rentang energi sinar-X pada pealatan adalah 5 – 50 keV.

Oleh karena itu, untuk menganalisis atom U harus diambil pada energi kulit L

(13,61 keV) karena energi kulit K sangat besar (97,13 keV) dan berada diluar

kemampuan alat. Analisis menggunakan alat X-Ray Fluoresence (XRF) akan

menghasilkan suatu spektrum yang menunjukkan kandungan unsur-unsur pada

16

Page 31: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

tingkat energi tertentu sesuai dengan orbital yang mengalami kekosongan elektron

dan pengisian elektron dari orbital selanjutnya seperti yang ditunjukkan pada

gambar dibawah (Masrukan dan Rosika, 2008).

Gambar 3. Kandungan unsur-unsur pada tingkat energi tertentu.

Data hasil pengukuran XRF berupa sumber spektrum 2 dimensi dengan

sumbu-x adalah energi (keV) sedangkan sumbu-y adalah cacahan/ intensitas

sinar-x yang dipancarkan oleh setiap unsur. Setiap unsur menghasilkan spektrum

dengan energi yang spesifik. Energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan inti

elektron dan juga energi yang dipancarkan oleh transisi merupakan kharakteristik

dari setiap unsur. Transisi dari kulit elektron L yang mengisi kulit K

menghasilkan transisi K , sedangkan kulit elektron M yang mengisis kulit K

menghasilkan transisi K . XRF sangat cocok untuk menentukan unsur seperti Si,

Al, Mg, Ca, Fe, K, Na, Ti, S, dan P dalam batuan siliciclastik dan juga untuk

unsur metal seperti Pb, Zn, Cd, dan Mn (Tucker dan Hardy, 1991).

17

Page 32: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian inidilakukan padabulan Agustus 2015 sampai selesai. Sampel

dalam penelitian ini diambil dari kawasan pertambangan mangan Desa

Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.Preparasi dan analisis

kandungan mineral sampel dilakukan di Laboratorium Teknik Geofisika dan

Teknik pertambangan FITK UHO.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen Laboratorium.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Alat dan bahan yang digunakan

No. Alat dan Bahan Manfaat

1. Mortal Untuk menghancurkan batu dalam bentuk

bongkahan

2. Batang kayu Sebagai pengaman dalam pengambilan

sampel

3. Kertas label dan spidol Untuk melabeli sampel

4. Saringan (ASTM) 100

mesh Untuk memisahkan sampel serbuk standar

5.

Holder terbuat dari plastik

dengan diamater 2,54 cm

dan tinggi 2,2 cm

Untuk tempat sampel

6. Tali Nilon Sebagai pengaman dalam pengambilan

sampel

7. Plastik klip dan wadah

sampel Untuk tempat sampel

8. X-Ray Fluorescence (XRF)

portable Thermo Niton Untuk menganalisismineral unsur

9. Tissu Untuk membersihkan alat

18

Page 33: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

No. Alat dan Bahan Manfaat

10. 1 Unit komputer Untuk mengolah data sampel

11. Bongkaha batuan (sampel) Sebagai obyek yang diteliti

12. GPS Untuk menentukan posisi koordinat titik

pengambilan sampel

13. Kamera digital Untuk mendokumentasi

14. Meteran Sebagai alat ukur

15 Palu geologi Untuk pengambilan sampel

D. Prosedur Penelitian

1. Observasi daerah penelitian

Penelitian ini dilakukan di kawasan pertambangan mangan Desa

Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Koordinat geologi titik

pengambilan sampel bongkahan batuan ditentukan menggunakan GPS.Geologi

daerah penelitian berdasarkan gambar 5.

Gambar 4. Peta Geologi Kecamatan Siantopina Kabupaten Buton

(DISTAMBEN Provinsi Sultra, 2012).

19

Page 34: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

2. Pengambilan Sampel di Lapangan

Sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalah bongkahan batuan dari

kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina

Kabupaten Buton. Sampel yang diambil dalam bentuk bongkahan yang

dinamakan Hand-Sample. Hand-Sample tersebut akan di ambil dari beberapa titik

pengambilan sampel. Proses pengambilan Hand-Sample tersebut dilakukan

dengan menggunakan palu geologi.Adapun deskripsi posisi koordinat dan

ketinggian tanah di atas permukaan laut (elevasi) tempat pengambilan sampel

dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 5. Deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel

20

Page 35: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

3. Preparasi Sampel

Adapun tahap preparasi sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Penggerusan Sample

Penggerusan ini dilakukan dengan menggunakan mortal. Tujuan dari

penggerusan ini adalah membuat sampel dalam bentuk serbuk yang sangat halus

karena dapat mempengaruhi ketelitian waktu penganalisan sampel,yang mana

semain halus akan semakin mendekati ketelitian. Pada kegiatan penggerusan

sampel diusahakan tidak ada kontaminasi dari unsur/mineral lain.sebelumnya

mortal dibersihkan dahulu dengan kertas tisu setiap akan dipakai.

b. Pengayakan

Sampel yang telah menjadi bubuk diayak dengan menggunakan saringan

berukuran 100 mesh. Serbuk sampel hasil pengayakan kemudian dimasukkan

kedalam amplop/kemasan, selanjutnya akan diuji dengan menggunakan alat

spektrometer X-Ray Flourescence (XRF) portable.

E. Penentuan Kandungam Unsur Mineral Sampel

a. Tahap pengujian dengan XRF

Pengujian unsur mineral menggunakan instrumen X-Ray Fluoresence

(XRF) dengan spektrometertipeNiton XL3t GOLDD+ (Portable). Semua sampel

yang akan dianalisis dalam bentuk press powder. Data yang terukur berupa

intensitas (I) dan energi unsur yang kemudian dikonversi dalam bentuk angka

sehingga data yang dihasilkan berupa persententase unsur mineral sampel.

21

Page 36: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Gambar 6. Alat XRFNiton XL3t GOLDD

b. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini, data diperoleh hasil analisis dari pengujian menggunakan X-

Ray Flourescence (XRF) berupa hasil analisis kualitatif dan hasil analisis

kuantitatif. Hasil anlisis kualitatif yaitu mengidentifikasi jenis unsur yang

terkandung dalam sampel yang ditunjukan berupa adanya jenis unsur yang

terdeteksi oleh alat XRF sedangkan analisis kuantitatif yaitu mengidentifikasi

jumlah unsur yang terkandung dalam sampel berupa konsentrasi unsur dalam

bilangan perseratus (%) dari sampel yang diuji.

22

Page 37: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Gambar 7. Prosedur Penelitian

Mulai

Observasi

Pengambilan Sampel

Preparasi Sampel

Analisis Sampel

Pengujian dengan

XRF

Kesimpulan

Selesai

Konsentrasi Logam

Fe, Ni, Mn dan Co

23

Page 38: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil pada 3 singkapan batuan

yang mengandung Bijih Mangan dikawasan Pertambangan Mangan Desa

Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Pengambilan sampel

dilakukan dengan posisi vertical kebawah dengan kedalaman 15 m pada lokasi

pertama dan kedua, dan 7 m pada lokasi ketiga, dengan interval 15 cm untuk

setiap pengambilan sampel., hal ini disebabkan lokasi pengambilan sampel sangat

curam. Posisi geografis, elevasi dan kedalaman maksimum dari tempat

pengambilan sampel untuk semua profil dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3. Deskripsi Tempat Pengambilan Sampel

Lokasi Titik Koordinat ID Elevasi

(m)

Kedalaman maksimum

sampling (m)

I S: 05o23’40.5”

E: 123o05’22.9” S1 275 15

II S: 05o23’39.5”

E: 123o05’22.1” S2 290 15

III S: 05o23’40.1”

E: 123o05’22.5” S3 284 7

1. Hasil Pengujian X-Ray Fluorescence (XRF)

Pengujian X-Ray Fluorescencedilakukan pada 250 sampelyang diambil dari

3 titik koordinat yang berbeda berdasarkan tabel 4 yaitu Stasiun 1 sebanyak 100

sampel dari kedalaman 15 cm sampai kedalaman 15 m, stasiun 2 sebanyak 100

sampel dari kedalaman 15 cm sampai kedalaman 15 m, dan stasiun 3 sebanyak 50

sampel dari kedalaman 15 cm sampai kedalam 7,5 m. Hasil analisis berupa

konsentrasi unsur dalam bilangan perseratus (%) dari sampel yang diuji.Adapun

24

Page 39: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

hasil pengujian X-Ray Fluorescence (XRF)tersebut disajikan dalam bentuk grafik

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 8 sampai 10.

Gambar 8. Grafik konsentrasi (%) unsur Mn ,Fe, Ni dan Co pada stasiun 1

terhadap kedalaman

Gambar 9. Konsentrasi (%) unsur Mn,Fe,Ni dan Co pada stasiun 2 terhadap

kedalaman

25

Page 40: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Gambar 10. Konsentrasi (%) unsur Mn,Fe,Ni danCo pada stasiun 3

terhadap kedalaman

2. Pembahasan

Data yang diperoleh hasil analisis dari pengujian menggunakan metode X-

Ray Flourescence (XRF) dengan spektrometer tipe Niton XL3t GOLDD+

(Portable) di Laboratorium Geofisika UHO untuk ketiga Stasiun yaitu stasiun 1,

stasiun 2, dan stasiun 3 berupa hasil analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil anlisis

kualitatif yaitu mengidentifikasi jenis unsur yang terkandung dalam sampel yang

ditunjukan berupa adanya unsur yang terdeteksi oleh alat XRF sedangkan analisis

kuantitatif yaitu mengidentifikasi jumlah unsur yang terkandung dalam sampel

berupa konsentrasi unsur dalam bilangan perseratus (%) dari sampel yang diuji.

Hasil analisis X-ray Fluorescence (XRF) dapat dilihat berdasarkan grafik yang

yang ada pada gambar 8 sampai gambar 10 yang mengidentifikasikan jenis unsur

26

Page 41: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

yang terdeteksi oleh sinar X berupa unsur Co , Fe , Mn , dan Ni dengan nilai

konsentrasi yang bervariasi berdasarkan variasi kedalaman dalam bentuk bilangan

perseratus (%) dari sampel yang di uji dari ketiga stasiun yang diteliti.

Berdasarkan grafik yang ada pada gambar 8 sampai gambar 10

menunjukkan bahwa konsentrasi besi,mangan, nikel, dan cobal bervariasi pada

kedalaman yang berbeda yang terdapat dalam singkapan batuan . Selain itu pada

titik pengambilan yang berbeda dengan kedalaman yang sama juga menunjukkan

konsentrasi unsur-unsur yang berbeda. Hal ini kemungkinan disebabkan karena

pada kondisi iklim tropis curah hujan cukup tinggi sehingga menghasilkan volume

air besar sebagai sarana proses melarutnya mineral mangan, besi, nikel, dan cobal.

Pada daerah kedalaman yang tidak jauh dari permukaan tanah, maka volume air

yang besar tersebut yang dapat melarutkan mineral-mineral akan mengalami

proses pencucian (leaching) bijih mineral mangan, besi, nikel, dan cobal yang

terkandung dalam singkapan batuan . Akibatnya kandungan keempat logam

tersebut pada kedalaman tertentu akan berbeda dengan kandungan unsur batuan

yang terletak lebih dalam.

Kandungan logam-logam tersebut juga dipengaruhi oleh Struktur geologi.

Struktur geologi yang penting adalahrekahan (Joint) dan patahan (Fault). Adanya

rekahan dan patahan ini akan mempengaruhi dan mempermudah rembesan air

kedalam tanah dan akan mempercepat proses pelapukan terhadap batuan induk.

Selain itu, rekahan dan patahan akan dapat pula berfungsi sebagai tempat

pengendapan larutan-larutan yang mengandung logam Fe, Ni, Mn dan Co. Selain

itu juga dipengaruhi oleh Topografi : secara teoritis daerah yang baik untuk

27

Page 42: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

tempat pengendapan bijih logam adalah punggung bukit yang landai dengan

kemiringan antara 10 – 300% dimana pada tempat ini pelapukan secara mekanis

dan kimia memungkinkan terbentuknya endapan bijih logam pada batuan

ultrabasa. Pada daerah yang curam, air hujan yang jatuh kepermukaan lebih

banyak mengalir dari pada yang meresap kedalam tanah, sehingga yang terjadi

adalah erosi intensif, unsur–unsurnya ikut tererosi (Alam, 2011). Oleh karena itu

kandungan mineral pada tiga titik pengambilan sampel dalam penelitian ini juga

memiliki kandungan logam yang berbeda.

Hasil pengujian XRF dari ketiga stasiun dari 250 sampel menunjukan

bahwa mineral mendominasi sampel adalah mineral Fe untuk stasiun 1 ,2 dan 3

secara berturut-turut adalah 0,533 % sampai 77,35 % , 0,784% sampai 44,16 %

dan 0,412 % sampai 36,25 % , mineral Mn secara berturut-turut adalah 0,350 %

sampai 91,16 %, 0,050 % sampai 6,33 % dan 0,038 % sampai 7,69 % sementara

konsentrasi kandugan mineral unsur Co dan Ni kurang dari 1 %. Dari grafik

gambar 8 sampai gambar 10 memperlihatkan bahwa dari beberapa unsur yang

dianalisis dari ketiga titik pengambilan sampel pada beberapa variasi kedalaman,

kadar unsur logam yang paling dominan adalah besi (Fe) yang rata-ratanya secara

berturut-turut 16,50314 % , 8,23381 % dan 2,77446 % . Hal ini disebabkan

karena unsur besi dominan kelimpahannya di alam dibandingkan dengan logam

lain termasuk dalam batuan.

Hubungan keterdapatan unsur Fe, Co , Ni, dan Mn berdasarkan hasil grafik

menunjukan bahwa unsur Mn, Co, dan Ni berasosiasi terhadap keterdapatan

endapan mineral Mangan (Mn) sementara unsur Fe berkorelasi negatif terhadap

28

Page 43: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

keterdapatan mineral Mn pada sampel. Menurut (Sabtanto, 2000) mineral Cr, Ni,

Co, dan Fe memiliki hubungan kekerabatan yang sangat kuat. Hubungan ini

pencerminan dari adanya kontrol batuan ultrabasa sedangkan kekerabatan Cu, Zn,

Mn, Co, dan Fe tidak terlalu kuat dan kurang memberikan gambaran tipe

mineralisasi yang mungkin terjadi.

Keterdapatan mineral Mn dilokasi penelitian membentuk jalur rekahan

dengan konsentrasi Mn yang tinggi. Diduga bahwa bijih mangan dilokasi

penelitian terbentuk melalui proses sedimentasi karena adanya pelapukan dari

batuan induk maka bulir-bulir mineral Mn mungkin menjadi lebih stabil atau

justru terlarut oleh gaya pengangkut kemudian diendapkan di tempat lain sebagai

endapan sedimenter.

Unsur yang mendominasi sampel pada stasiun 1 dari kedalaman 15 cm

sampai 1500 cm adalah unsur besi (Fe) dengan konsentrasi kandungannya mulai

dari 46,11 % sampai 2,90 % dengan nilai terbesar dan terkecil sebesar 77,35 %

dan 0,533 % dengan kosentrasi rata - rata sebesar 16,50314 % , unsur managan

(Mn) mulai dari 2,69 % sampai 2,65 % dengan nilai terbesar dan terkecil sebesar

91,16 % dan 0,350 % dengan konsentrasi rata – rata sebesar 13,00906 %

sementara konsetrasi kandungan unsur logam cobal (Co) dan nikel (Ni) kurang

dari 1 %. Pada kondisi ini menunjukan semakin bertambahnya kedalaman

kandungan unsur mangan (Mn) semakin besar karena kandungan unsur yang

dekat dengan permukaan telah mengalami proses pencucian (leaching) sehingga

kandungan unsur tersebut meresap ke bagian bawah memungkinkan kandungan

mineral logam yang jauh di bawah permukaan jauh lebih besar dibandingkan

29

Page 44: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

dengan kandungan mineral logam yang dekat dengan permukaan. Akibatnya

kandungan keempat logam tersebut pada variasi kedalaman tertentu akan

memiliki nilai kandungan unsur yang bervariasi. Berdasarkan grafik pada gambar

8 memperlihatkan bahwa kandungan unsur Mn, Ni dan Co berasosiasi positif ,

kondisi ini menunjukan endapan mineral mangan pada stasiun 1 merupakan jenis

batuan pasir tufaan dan mineral mangan oksida.

Unsur yang mendominasi sampel pada stasiun 2 dari kedalaman 15 cm

sampai kedalaman 1500 cm adalah unsur besi (Fe) dengan konsentrasi

kandungannyaa mulai dari 1,06 % sampai 17,07 % dengan kandunag unsur

terendah dan tertinggi sebesar 0,784 % dan 44,16 % , dengan konsentrasi rata –

rata sebesar 8,23381%, unsur mangan (Mn) dengan konsentrasi kandungannya

mulai dari 0,111 % sampai 0,852 % dengan konsentrasi kandungan terrendah dan

tertinggi sebesar 0,050 % dan 6,33 % , dengan konsentrasi rata- rata sebesar

1,09326 % , sementara kandungan unsur logam cobal (Co) dan nikel (Ni) kurang

dari 1 %. Besarnya kandungan unsur besi (Fe) berasosiasi negative dengan

kandungan unsur logam cobal (Co) dan berasosiasi dengan positif dengan

kandungan unsur mangan (Mn) dan nikel (Ni), kondisi ini menginformasikan

bahwa pada stasiun 2 ada mineral ikutan hematit dimana ditandai dengan kecilnya

konsentrasi Mn dan besarnya konsentrasi unsur besi (Fe).

Demikian juga sampel pada stasiun 3 dari kedalaman 15 cm sampai

kedalaman 750 cm unsur yang mendominasi sampel tersebut yaitu unsur Fe

dengan kandungannya mulai dari 1,21 % sampai 26,77 % dengan kandungan

terbesar dan terkecil sebesar 36,25 % dan 0,412 % dengan konsentrasi rata – rata

30

Page 45: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

sebesar 2,77446 % unsur mangan Mn dengan konsentrasi kandungannya mulai

dari 0,158 % sampai 1,43 % dengan nilai terbesar dan terkecil sebesar 7,69 % dan

0,038 % dengan konsentrasi rata – rata sebesar 0,38088 %, sementara untuk

kandungan unsur logam Co dan Ni kurang dari 1 %. Rendahnya konsentrasi unsur

Ni dan Co yang konsentrasinya dibawah 1% dikarenakan adanya gaya pengangkut

sehingga menyebabkan mineral tersebut ikut terlindi atau justru terbawa erosi dari

permukaan. Hal ini sesuai dengan kondisi topografi daerah telitian yang sangat

terjal.

Tingginya kuantitas mangan dilokasi penelitian selain memberikan manfaat

yang positif juga memberikan dampak yang negatif. Hal serupa yang dilaporkan

(Ansori, 2010) bahwa mangan merupakan kelompok logam berat dan memiliki

berat jenis 7,4 g/cm3 serta tidak dapat terdegradasi atau hancur sehingga logam

mangan tetap persisten ada dilingkungan. Kondisi ini memberikan informasi

apabila unsur mangan terlarut dalam permukaan tanah kemudian tererosi masuk

ke dalam air maka akan menyebabkan air terkontaminasi dengan logam berat

sehingga akan mencemari lingkungan air.

31

Page 46: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan pembahasan hasil penelitian maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Konsentrasi rata-rata unsur logamMangan (Mn), Besi (Fe), Nikel (Ni) dan

Cobal (Co) pada kedalaman 15 cm sampai 1500 cm pada stasiun 1 berturut-

turut adalah 13,00906 %, 16,50314 %, 0,1928 % dan 0,06461 %, pada

stasiun 2 pada kedalaman 15 cm sampai 1500 cm secara berturut-turut

adalah 1,0933%, 8,2338%, 0,0387%dan 0,00805%, pada stasiun 3 pada

kedalaman 15 cm sampai 750 cm secara berturut-turut adalah 0,38088% ,

2,77446%, 0,02804% dan 0,0147% .

2. Konsentrasi rata-rata kandungan unsur logam yang dominan dari 3 stasiun

yang diteliti adalah mineral logam besi (Fe) . Hal ini disebabkan karena

unsur besi dominan kelimpahannya di alam dibandingkan dengan logam

lain termasuk dalam batuan .

B. Saran

Adapun saran peneliti yaitu sebaiknya dalam mendukung hasil analisa

kandungan mineral logam dikawasan tempat penelitian maka perlu dilakukan

penelitian dengan metode lain sebagai pembanding seperti Difraksi Sinar-X atau

metode SEM-EDX.

32

Page 47: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

DAFTAR PUSTAKA

Alam, A.F, 2011, Analisis Perubahan Kadar Nikel Saprolit dari Kegiatan

Eksplorasi Sampai Kegiatan Penambangan pada PT. Gane Permai

Sentosa (GPS) Kecamatan Obi Utara Kabupaten Halmahera Selatan

Propinsi Maluku Utara, Skripsi S-1, http://wikipedia.Com, 12 Oktober

2013.

Ansori, C, 2010, Potensi dan Genesis Mangan Di Kawasan Kars Gombong

Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data

Induksi Polarisasi dan Kimia Mineral,Buletin Sumber Daya Geologi,

Volume 5.

Corathers, 2002, U.S. Manganese,Geological Survey Minerals Yearbook. USGS.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara, 2012, Peta Bahan

Galian Tambang Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.

DISTAMBEN, 1998, Peranan Departemen pertambangan dan Energi Dalam

Pengembangan Peletakan Kerangka Landasan Pengembangan Industri

Nasional, Departemen Pertambangan Dan Energi,

Jakarta.http://ebookbrowse.com/7a-peranan-departemen-pertambangan-

dan-energi-dalam-pengembangan-peletakan-kerangka-landasan-pdf-

d331413582, 27 maret 2013.

Distamben, 2012,Potensi Pertambangan yang Berada di Kabupaten Buton. Dinas

Pertambangan Kabupaten Buton, Buton.

La Sawaludin, 2015,AnalisisMineralPenyerta Dan Sifat Magnetik Bijih Mangan

di kawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan

Siotapina Kabupaten Buton, Skripsi S-1, http://wikipedia.Com, 15

Desember 2015.

Masrukan, Anggraini, Dian., dan Rosika., 2007, Studi Komparasi Hasil Analisis

Komposisi Paduan AlMgSi1 dengan Menggunakan Teknik X - Ray

Fluorocency (XRF) dan Emission Spectroscopy,Urania, 13(3), 109-

110, http://www.batan.go.id/Study_Komparasi_XRF_dan_Emisi-

MRK.pdf,15 Desember 2015.

Masrukan dan Rosika., 2008, Perbandingan Hasil Analisis Bahan Bakar U-Zr

dengan Menggunakan Teknik XRF dan SSA, Urania, 14(1),

19,http://www.batan.go.id/03_Kajian_Masrukan.pdf,17 Desemer 2015.

Page 48: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Montgomery, W., and Carla, 1986, Enviromental Geology Second Edition,

Northern Illinois, University San Fransisco, California USA.

Munir, M., 1995,Geologi dan Mineralogi Tanah, Pustaka Jaya, Jakarta.

Murthy, B.V.S. 2009,Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand

Examples from Keonjhar District Orissa. Journal India Geophysics

Union. Vol.13, 149-161.

Nandi, 2010, Handouts Geologi Lingkungan (GG405) Batuan, Mineral dan

Batubara, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas, Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta.

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/19790101

2005011,NANDI/geologi%20lingkungan/BATUAN.pdf__suplemen_Ge

ologi_Lingkungan.pdf, 12 februari 2013.

Ralph H. Petrucci, 1999,Seminar Kimia Dasar, Jakarta.

Rohmana, Trisa Muliyana dan Nining Widaningsih, 2009, Penelitian Mineral Lain

dan Mineral Ikutan Pada Wilayah Pertambangan di Kabupaten

ButonProvinsi Sulawesi Tenggara, Kelompok Penyelidikan

Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi.

Sikumbang N, Sanyoto P, Supandjono, R.J.B dan Gafoer S, 1995., Peta Geologi

Lembar Buton, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Simandjuntak, T.O., Surono, dan Sukido, 1994,Peta Geologi Lembar Kolaka,

Sulawesi Skala 1:250.000. Pusat Pengembangan dan Peneliti Geologi.

Bandung.

Subatanto, J.S., 2006,Geokimia Regional Sulawesi Bagian Utara Percontoh

Endapan Sungai Aktif-80 Mesh. Jurnal geologi Indonesia Vol. 1 No.2

Sumantry, Teddy.2002, Aplikasi XRF Untuk Identifikasi Lempung Pada Kegiatan

Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif, Prosiding Seminar Nasional

Teknologi Pengelolaan Limbah VII, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-

BATAN,http://jurnalp2plr.go.id/Teddy-AplikasiXRF.pdf, 17 Desember

2015.

Tucker, M., dan Hardy, R., 1991,Techniques In Sedimentology, Edited By

Maurice Tucker, Blackwell Scientific Pub., London.

Van Dam, R. L., 2008, Mineralogy and magnetic properties of bassaltic subtrate

soils : Kaho’olawe and Bog Island, Hawai, Soil Science Society of

America Journal, 72, 244-257.

Page 49: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 50: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Lampiaran 1 . Peta lokasi pengambilan sampel di Lapangan

Gambar 5. Peta Geologi Kecamatan Siotapina

33

Page 51: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Lampiran 2. Dokumentasi penelitian

Gambar 11.Dokumentasi Proses Pengambilan Sampel pada stasiun 1

Gambar 12.Dokumentasi Proses Pengambilan Sampel pada stasiun 2

34

Page 52: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Gambar 13.Dokumentasi Proses Pengambilan Sampel pada stasiun 2

35

Page 53: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Tabel 4. Data pengukuran pada stasiun 1

Kode sampel Kedalaman

(cm)

Mn (%) Fe (%) Ni (%) Co (%)

S1.1 15 2.69 46.11 0.197 0

S1.2 30 1.36 56.49 0.153 0.094

S1.3 45 1.47 38.61 0.078 0.01

S1.4 60 0.350 18.35 0.042 0

S1.5 75 0.978 12.87 0.04 0.004

S1.6 90 1.28 45.4 0.158 0.12

S1.7 105 0.7 56.04 0.067 0.018

S1.8 120 0.146 18.48 0.047 0

S1.9 135 0.56 16.58 0.059 0.015

S1.10 150 0.39 37.02 0.071 0.068

S1.11 165 1.24 43.51 0.098 0.006

S1.12 180 2.26 68.44 0.11 0

S1.13 195 0.961 43.87 0.067 0.014

S1.14 210 1.62 62.8 0.094 0

S1.15 225 2.47 77.35 0.105 0

S1.16 240 0.355 22.52 0.052 0

S1.17 255 0.998 40.83 0.095 0.045

S1.18 270 0.782 51.23 0.088 0.055

S1.19 285 2.87 70.6 0.128 0

S1.20 300 2.79 67.81 0.118 0

S1.21 315 4.0 33.52 0.088 0

S1.22 330 3.95 57.64 0.1 0

S1.23 345 1.63 21.79 0.06 0

S1.24 360 5.99 16.58 0.102 0

S1.25 375 1.55 55.96 0.055 0

S1.26 390 0.661 37.05 0.048 0.02

S1.27 405 1.52 35.8 0.057 0

S1.28 420 5.81 16.23 0.088 0

S1.29 435 7.96 9.35 0.106 0

S1.30 450 8.51 8.86 0.096 0

S1.31 465 1.51 15.77 0.042 0

S1.32 480 1.88 16.58 0.051 0

S1.33 495 11.25 9.55 0.387 0

S1.34 510 10.09 61.6 0.259 0

S1.35 525 10.67 10.17 0.387 0

S1.36 540 10.79 49.78 0.253 0

S1.37 555 21.86 16.23 0.233 0

S1.38 570 19.23 8.66 0.35 0.319

S1.39 585 18.3 8.7 0.216 0

S1.40 600 9.88 6.68 0.216 0.179

S1.41 615 6.74 9.35 0.476 0.11

S1.42 630 20.17 13.87 0.341 0

36

Page 54: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

S1.43 645 29.46 7.51 0.542 0.298

S1.44 660 19.32 6.94 0.422 0.23

S1.45 675 37.1 6.7 0.495 0.314

S1.46 690 26.58 7.54 0.322 0

S1.47 705 24.72 5.08 0.398 0.209

S1.48 720 9.34 5.18 0.267 0.134

S1.49 735 52.87 2.6 0.168 0

S1.50 750 25.74 5.18 0.389 0.219

S1.51 765 44.06 6.94 0.379 0.338

S1.52 780 7.01 5.78 0.385 0.053

S1.53 795 38.43 3.85 0.253 0.189

S1.54 810 21.16 8.23 0.399 0

S1.55 825 20.44 6.73 0.362 0.204

S1.56 840 21.56 3.31 0.22 0.139

S1.57 855 24.35 4.41 0.264 0.191

S1.58 870 17.79 6.03 0.207 0

S1.59 885 2.14 2.28 0.082 0.015

S1.60 900 1.13 1.25 0.068 0.002

S1.61 915 1.28 1.08 0.06 0.006

S1.62 930 1.93 1.38 0.071 0.001

S1.63 945 6.28 2.83 0.13 0.044

S1.64 960 5.21 3.24 0.138 0.049

S1.65 975 2.31 1.06 0.066 0.004

S1.66 990 0.855 1.63 0.067 0.002

S1.67 1005 1.71 0.568 0.045 0.002

S1.68 1020 1.21 0.933 0.04 0

S1.69 1035 1.56 1.31 0.057 0.001

S1.70 1050 1.82 1.83 0.05 0.011

S1.71 1065 1.97 1.31 0.065 0.002

S1.72 1080 2.94 1.28 0.072 0.02

S1.73 1095 1.34 0.85 0.084 0.015

S1.74 1110 0.9 0.533 0.067 0.002

S1.75 1125 2.09 2.18 0.059 0.004

S1.76 1140 1.71 1.12 0.085 0.007

S1.77 1155 3.83 1.57 0.104 0.003

S1.78 1170 4.38 2.83 0.15 0.021

S1.79 1185 3.78 1.22 0.161 0.026

S1.80 1200 8.48 2.66 0.221 0.061

S1.81 1215 91.16 3.29 0.318 0.212

S1.82 1230 70.29 4.74 0.26 0

S1.83 1245 50.34 3.75 0.201 0

S1.84 1260 26.06 10.6 0.354 0

S1.85 1275 14.04 8.69 0.389 0.227

S1.86 1290 20.95 7.8 0.322 0

37

Page 55: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

S1.87 1305 9.06 5.01 0.293 0.093

S1.88 1320 50.52 6.59 0.304 0

S1.89 1335 22.07 6.16 0.356 0.223

S1.90 1350 13.86 5.97 0.386 0.125

S1.91 1365 55.98 3.34 0.259 0.167

S1.92 1380 8.37 4.86 0.301 0.088

S1.93 1395 22.24 7.24 0.356 0.268

S1.94 1410 43.27 4.26 0.368 0.203

S1.95 1425 10.23 3.31 0.271 0.065

S1.96 1440 24.81 5.28 0.285 0.253

S1.97 1455 21.48 4.64 0.293 0.186

S1.98 1470 45.50 6.09 0.327 0.319

S1.99 1485 9.02 4.21 0.182 0.125

S1.100 1500 2.65 2.9 0.163 0.014

38

Page 56: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Tabel 5.Data pengukuran pada stasiun 2

Kode sampel Kedalaman

(cm)

Mn (%) Fe (%) Ni (%) Co (%)

S2.1 15 0.111 1.06 0.007 0.001

S2.2 30 0.054 1.76 0.007 0.015

S2.3 45 1.74 1.66 0.025 0.017

S2.4 60 1.02 4.28 0.017 0

S2.5 75 1.54 5.51 0.023 0

S2.6 90 1.76 1.58 0.027 0.014

S2.7 105 0.156 2.16 0.015 0.008

S2.8 120 0.097 5.73 0.019 0

S2.9 135 0.256 2.23 0.014 0.004

S2.10 150 0.133 1.08 0.015 0.013

S2.11 165 0.184 2.39 0.016 0.009

S2.12 180 0.849 9.11 0.025 0.002

S2.13 195 0.339 3.38 0.016 0.004

S2.14 210 0.266 3.29 0.019 0.017

S2.15 225 0.104 1.59 0.01 0.008

S2.16 240 0.337 2.1 0.017 0.009

S2.17 255 0.343 1.29 0.018 0.002

S2.18 270 0.129 1.41 0.011 0.008

S2.19 285 0.14 1.24 0.023 0.009

S2.20 300 0.165 1.43 0.012 0.001

S2.21 315 0.06 1.33 0.011 0.006

S2.22 330 0.207 1.12 0.01 0.007

S2.23 345 0.574 1.41 0.018 0.003

S2.24 360 0.1 1.27 0.012 0.012

S2.25 375 0.243 1.16 0.013 0.007

S2.26 390 0.24 1.17 0.012 0.003

S2.27 405 0.475 1.51 0.016 0.002

S2.28 420 0.052 0.926 0.011 0.008

S2.29 435 0.052 1.25 0.013 0.008

S2.30 450 0.155 0.987 0.014 0.009

S2.31 465 0.252 1.21 0.014 0.005

S2.32 480 0.062 0.784 0.009 0.003

S2.33 495 0.433 1.07 0.013 0.003

S2.34 510 0.326 0.985 0.014 0.002

S2.35 525 0.408 1.55 0.031 0.01

S2.36 540 0.291 1.01 0.015 0.007

S2.37 555 0.37 0.951 0.019 0.005

S2.38 570 0.954 0.841 0.018 0.001

S2.39 585 1.11 1.83 0.023 0.01

S2.40 600 0.099 0.996 0.012 0.006

S2.41 615 0.265 1.01 0.018 0.012

S2.42 630 0.087 0.766 0.014 0.009

39

Page 57: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

S2.43 645 0.181 0.963 0.014 0.003

S2.44 660 0.05 1.02 0.012 0.007

S2.45 675 0.093 1.59 0.008 0.004

S2.46 690 0.077 1.18 0.021 0.009

S2.47 705 0.09 1.32 0.02 0.009

S2.48 720 0.692 1.15 0.022 0.006

S2.49 735 0.622 1.05 0.029 0.005

S2.50 750 0.699 1.03 0.024 0.006

S2.51 765 0.454 1.32 0.025 0.009

S2.52 780 0.963 1.26 0.054 0.04

S2.53 795 1.28 1.29 0.056 0

S2.54 810 1.07 1.6 0.06 0.044

S2.55 825 0.842 3.16 0.043 0

S2.56 840 0.538 17.11 0.041 0.007

S2.57 855 1.84 41.78 0.061 0

S2.58 870 1.6 16.19 0.057 0

S2.59 885 2.25 14.38 0.066 0

S2.60 900 1.35 7.67 0.067 0.033

S2.61 915 0.395 1.49 0.01 0.001

S2.62 930 0.629 2.35 0.017 0.01

S2.63 945 0.919 1.43 0.015 0.012

S2.64 960 1.21 2.22 0.015 0.014

S2.65 975 1.21 2.03 0.028 0.014

S2.66 990 0.508 1.51 0.013 0.004

S2.67 1005 0.833 1.75 0.018 0.005

S2.68 1020 0.667 4.7 0.022 0.007

S2.69 1035 0.525 1.4 0.016 0.001

S2.70 1050 0.748 1.41 0.014 0.008

S2.71 1065 0.763 1.52 0.014 0.002

S2.72 1080 1.01 1.69 0.022 0.01

S2.73 1095 0.494 0.942 0.013 0.002

S2.74 1110 0.629 2.4 0.02 0.005

S2.75 1125 0.522 1.15 0.015 0.001

S2.76 1140 0.87 1.75 0.017 0.015

S2.77 1155 0.527 19.15 0.027 0.024

S2.78 1170 0.947 2.78 0.02 0.004

S2.79 1185 1.43 15.29 0.067 0.051

S2.80 1200 1.15 15.93 0.058 0.03

S2.81 1215 0.145 23.13 0.044 0

S2.82 1230 0.796 18.26 0.061 0.005

S2.83 1245 0.33 1.19 0.012 0.004

S2.84 1260 1.26 35.08 0.071 0.05

S2.85 1275 2.24 19.15 0.069 0

S2.86 1290 3.58 36.5 0.108 0

40

Page 58: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

S2.87 1305 0.307 44.16 0.03 0

S2.88 1320 0.871 12.74 0.052 0.028

S2.89 1335 5.69 33.75 0.132 0

S2.90 1350 3.81 30.31 0.117 0

S2.91 1365 5.38 32.1 0.144 0

S2.92 1380 6.33 37.28 0.171 0

S2.93 1395 5.23 14.01 0.134 0

S2.94 1410 5.03 25.91 0.123 0

S2.95 1425 4.4 23.25 0.111 0

S2.96 1440 3.03 10.8 0.085 0

S2.97 1455 6.46 62.11 0.216 0

S2.98 1470 3.39 34.54 0.161 0

S2.99 1485 3.25 34.49 0.176 0

S2.100 1500 0.582 17.07 0.061 0.037

41

Page 59: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

Tabel 6.Data pengukuran pada stasiun 3

Kode sampel Kedalaman

(cm)

Mn (%) Fe (%) Ni (%) Co (%)

S3.1 15 0.158 1.21 0.011 0.007

S3.2 30 0.073 0.864 0.008 0.003

S3.3 45 0.103 1.36 0.006 0.013

S3.4 60 0.275 1.32 0.011 0.008

S3.5 75 0.099 0.969 0.01 0.009

S3.6 90 0.042 1.12 0.01 0.009

S3.7 105 0.171 1.16 0.013 0.009

S3.8 120 0.056 1.16 0.012 0.008

S3.9 135 0.038 0.924 0.008 0.003

S3.10 150 0.064 1 0.01 0.009

S3.11 165 0.048 1.23 0.011 0.005

S3.12 180 7.69 6.58 0.084 0.19

S3.13 195 0.209 1.15 0.14 0.006

S3.14 210 0.042 0.828 0.009 0.01

S3.15 225 0.051 1.06 0.019 0.009

S3.16 240 0.15 0.933 0.016 0.008

S3.17 255 0.291 1.19 0.22 0.003

S3.18 270 0.159 1.23 0.018 0.006

S3.19 285 0.321 0.956 0.022 0.005

S3.20 300 0.226 0.732 0.017 0.005

S3.21 315 0.377 1.16 0.025 0.005

S3.22 330 0.7 1.37 0.039 0.009

S3.23 345 0.194 0.759 0.019 0.007

S3.24 360 0.212 0.937 0.017 0.008

S3.25 375 0.286 0.547 0.023 0.006

S3.26 390 0.427 1.93 0.045 0.008

S3.27 405 0.566 1.45 0.04 0.017

S3.28 420 0.304 1 0.027 0.007

S3.29 435 0.131 0.837 0.022 0.009

S3.30 450 0.133 0.937 0.023 0.006

S3.31 465 0.123 0.708 0.022 0.006

S3.32 480 0.113 0.412 0.02 0.004

S3.33 495 0.081 0.417 0.017 0.004

S3.34 510 0.276 1.2 0.029 0.009

S3.35 525 0.332 1.2 0.013 0.002

S3.36 540 0.338 1.13 0.031 0.005

S3.37 555 0.311 0.691 0.026 0.007

S3.38 570 0.325 1.08 0.023 0.006

S3.39 585 0.188 1.19 0.023 0.003

S3.40 600 0.107 0.723 0.019 0.004

S3.41 615 0.081 0.428 0.017 0.005

S3.42 630 0.056 0.573 0.016 0.004

42

Page 60: ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM SINGKAPAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1H111091_sitedi_gabungan skripsiq... · analisis kandungan mineral logam singkapan batuan dikawasan

S3.43 645 0.096 0.49 0.014 0.002

S3.44 660 0.221 1.14 0.022 0.01

S3.45 675 0.235 0.687 0.018 0.005

S3.46 690 0.415 0.871 0.026 0.005

S3.47 705 0.3 36.25 0.036 0.14

S3.48 720 0.231 12.89 0.026 0.051

S3.49 735 0.189 11.97 0.024 0.05

S3.50 750 1.43 26.77 0.045 0.006

43