kandungan logam timbal (pb) dalam daun kangkung …

62
KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans) DI SEKITAR KAWASAN INDUSTRI MM 2100 CIBITUNG SERTA PENGARUHNYA TERHADAP EPIDERMIS DAN STOMATA INDAH HANDAYANI PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/ 1439 H

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN

KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans) DI SEKITAR

KAWASAN INDUSTRI MM 2100 CIBITUNG SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP EPIDERMIS DAN STOMATA

INDAH HANDAYANI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/ 1439 H

Page 2: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN

KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans) DI SEKITAR

KAWASAN INDUSTRI MM 2100 CIBITUNG SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP EPIDERMIS DAN STOMATA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Pada Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

INDAH HANDAYANI

1112095000001

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/ 1439 H

Page 3: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …
Page 4: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …
Page 5: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …
Page 6: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

i

ABSTRAK

INDAH HANDAYANI. Kandungan Logam Timbal (Pb) Dalam Daun Kangkung

Darat (Ipomoea reptans) di Sekitar Kawasan Industri MM2100 Cibitung serta

Pengaruhnya Terhadap Epidermis dan Stomata. Dibimbing oleh DASUMIATI

dan ETYN YUNITA.

Kangkung darat (Ipomoea reptans) merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi

oleh masyarakat. Kebutuhan kangkung yang semakin meningkat menyebabkan

pengembangan budidaya sampai ke lahan di kawasan industri untuk menanam

kangkung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan logam Pb

dalam daun kangkung serta pengaruhnya terhadap epidermis dan stomata daun

kangkung di kawasan industri MM2100 Cibitung. Penelitian ini menggunakan

Analisis Varians (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika terdapat

perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s. Hasil dari penelitian ini adalah

kandungan logam Pb yang terdapat pada daun kangkung di kawasan industri

MM2100 Cibitung berkisar antara 0,15-0,23 mg/kg. Akumulasi kandungan logam

Pb dalam daun kangkung menyebabkan pada epidermis daun terdapat daerah yang

berwarna hitam, sel epidermis mengalami lisis, bentuk sel menjadi tidak

beraturan, penurunan panjang sel epidermis, penurunan panjang stomata, dan

penurunan kerapatan stomata.

Kata kunci : Kangkung darat (Ipomoea reptans), epidermis, stomata, logam

timbal (Pb).

Page 7: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

ii

ABSTRACT

INDAH HANDAYANI. The Content of Pb Metal in KaleLeaf (Ipomoea reptans)

Around Industrial Area MM2100 Cibitung and Its effect on Epidermis and

Stomata.Advised byDASUMIATI dan ETYN YUNITA.

Kale (Ipomoea reptans) is a vegetable that is commonly by the public.The

increasing need for kale causes the development of cultivation to land in the

industrial estate to grow kale. The purpose of this research was to determine the

content of Pb metal in water spinach leaf and the effect on epidermis and stomata.

This research was arranged in an analysis of variances (ANOVA) with a

confidence level of 95%.If there are any differences, then followed by Duncan's

Multiple Range Test. The result of this research was the content of Pb metal in

kale leaf in industrial areas MM2100 Cibitung ranged from 0,15-0,23 mg/kg. The

accumulated of Pb metal in kale leaf causes the epidermis have a black areas, lysis

of epidermal cells, irregular cell shape, decrease in epidermal cell length, decrease

in stomata length, and decrease in stomata density.

Keywords : Kale (Ipomoea reptans), epidermis, stomata, Pb metal.

Page 8: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu

wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “KANDUNGAN LOGAM

TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans) DI

SEKITAR KAWASAN INDUSTRI MM2100 CIBITUNG SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP EPIDERMIS DAN STOMATA”. Shalawat

dan salam tidak lupa penulis ucapkan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa

sallam. Semoga kita bisa bersama dengan beliau di akhirat kelak.

Selama penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dari banyak

pihak, sehingga dengan bantuan mereka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat, bantuan dan do’a-

do’anya yang tiada henti untuk penulis.

2. Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Dasumiati, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen pembimbing I

yang telah membimbing, memberikan arahan dan saran kepada penulis.

4. Etyn Yunita, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberiikan

bimbingan, arahan dan saran kepada penulis.

5. Bapak/ibu dosen dan staf pengajar Jurusan Biologi Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 9: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

iv

6. Seluruh laboran di Pusat Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin dalam penelitian

ini.

Penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk skripsi ini.

Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat, tidak hanya

bagi penulis namun juga pada pembaca.

Jakarta, April 2018

Indah Handayani

Page 10: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ........................................................................... 1

2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

3. Hipotesis ...................................................................................... 4

4. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

5. Kerangka Berpikir ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTTAKA

2.1 Kangkung (Ipomoea sp) ............................................................7

2.1.1 Anatomi Kangkung .......................................................... 7

2.2 Logam Pb .................................................................................. 10

2.2.1 Mekanisme Kontaminasi Logam Berat pada Sayuran .... 11

2.3 SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) ................................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................14

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 15

3.3 Cara Kerja ................................................................................ 15

3.3.1 Teknik Sampling Daun ................................................... 15

3.3.2 Pengukuran Kandungan Pb pada Daun Kangkung .......... 16

3.3.3 Analisis SSA pada Daun Kangkung ................................ 17

3.3.4 Pb pada Daun serta Pengamatan Epidermis dan Stomata

Daun ................................................................................. 18

3.4 Analisis Data ............................................................................ 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Logam Pb pada Daun Kangkung ........................... 20

4.2 Pengaruh Kandungan Logam Pb Terhadap Epidermis Daun

Kangkung ................................................................................. 27

Page 11: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

vi

4.3 Pengaruh Kandungan Logam Pb Terhadap Stomata Daun

Kangkung .................................................................................. 31

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 40

5.2 Saran ......................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 41

LAMPIRAN ...................................................................................................... 48

Page 12: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Kandungan Logam (Pb) dalam

Daun Kangkung (Ipomoea reptans) di Sekitar Kawasan

Industri MM2100 Cibitung serta Pengaruhnya Terhadap

Epidermis dan Stomata ............................................................ 5

Gambar 2. Komponen SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) ................. 13

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian Kawasan Industri MM2100 Cibitung . 14

Gambar 4. Kandungan Logam Pb pada Daun Kangkung di Kawasan

Industri MM2100 Cibitung ...................................................... 21

Gambar 5. Perbedaan Epidermis Daun Kangkung Kontrol dan Epidermis

Daun Kangkung yang ditanam pada Kawasan Industri

MM2100 Cibitung .................................................................... 26

Gambar 6. Panjang Epidermis Daun Kangkung di Kawasan Industri

MM2100 Cibitung .................................................................... 29

Gambar 7. Tipe Stomata pada Daun Kangkung dengan Perbesaran

400X di Kawasan Industri MM2100 Cibitung ......................... 31

Gambar 8. Perbedaan Stomata Daun Kangkung Kontrol yang ditanam

pada Daerah Jonggol Jawa Barat dan Epidermis Daun Kangkung

Uji yang ditanam pada Kawasan Industri MM2100 Cibitung .. 32

Gambar 9. Panjang Stomata Daun Kangkung di Kawasan Industri

MM2100 Cibitung .................................................................... 34

Gambar 10. Kerapatan Stomata Daun Kangkung di Kawasan Industri

MM2100 Cibitung .................................................................... 36

Gambar 11. Kangkung Darat yang ditanam di Daerah Jonggol Jawa Barat 50

Gambar 12. Kangkung Darat yang ditanam di Sekitar Kawasan Industri

MM2100 Cibitung ................................................................... 50

Page 13: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan Badan Pusat

Statistik (BPS) menyatakan bahwa kangkung merupakan sayuran yang banyak

dikonsumsi dilihat dari peningkatan konsumsi per kapita dalam rumah tangga dari

tahun ke tahun di Indonesia, yaitu 3,963 kg (2013), 4,067 kg (2014), 4,432 kg

(2015), dan 4,797 kg (2016). Kebutuhan kangkung yang semakin meningkat

menyebabkan pengembangan budidaya kangkung sampai ke lahan di kawasan

industri sebagai tempat untuk menanam kangkung. Salah satu tempat penanaman

kangkung terdapat di kawasan industri MM2100 Cibitung. Kawasan ini memiliki

limbah yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik sehingga menjadikan kawasan

MM2100 Cibitung sebagai sumber utama pencemar badan perairan, udara, dan

tanah. Fakta ini menyebabkan tanaman konsumsi yang ditanam di sekitar wilayah

tersebut berpotensi untuk menyerap dan mengakumulasi logam berat.

Logam berat yang banyak mencemari kawasan industri diantaranya adalah

logam Pb. Logam Pb adalah logam berat yang banyak ditemukan sebagai bahan

pencemar yang beracun dan berbahaya (Yulaipi & Aunurohim, 2013). Logam Pb

dapat dihasilkan dari limbah industri kimia, industri percetakan, serta industri

yang menghasilkan logam dan cat. Logam Pb dapat diakumulasi dalam tubuh

makhluk hidup dengan bantuan tumbuhan (Darmono, 2001).

Page 14: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

2

Daun merupakan organ tanaman yang sangat mudah terpengaruh oleh

polutan. Epidermis dan stomata merupakan bagian tumbuhan yang menjadi target

penyerapan polutan (Duldulao et al, 2008). Logam Pb masuk ke dalam tumbuhan

disebabkan partikel logam Pb di udara jatuh dan mengendap pada permukaan

daun. Partikel logam Pb masuk ke dalam jaringan daun akibat ukuran sel stomata

daun yang lebih besar daripada ukuran partikel logam Pb (Imanudin, 2001).

Akumulasi logam Pb pada jaringan daun akan menyebabkan kerusakan pada

anatomi daun, seperti epidermis dan stomata daun kangkung. Kerusakan anatomi

tersebut dapat berupa bentuk sel epidermis menjadi tidak beraturan, berkurangnya

jumlah stomata, kerusakan sel penjaga, peningkatan jumlah stomata yang tertutup,

kerusakan pada kondisi helaian daun, luas daun menyusut, hingga menyebabkan

kematian pada daun (Garty, 2001).

Logam Pb yang terakumulasi dalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan

sistem syaraf, kelumpuhan, kematian dini serta penurunan tingkat kecerdasan

pada anak-anak dalam jangka waktu yang panjang. Laporan World Health

Organization (WHO) dan Food and Agriculture Organization (FAO) logam Pb

dapat ditoleransi dalam satu minggu di tubuh manusia sebesar 50 mg/kg berat

badan untuk dewasa serta 25 mg/kg berat badan untuk bayi dan anak-anak

(Widaningrum et al., 2007).

Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan di dalam Al-Qur’an untuk

memakan makanan yang halal lagi baik. Perintah ini diantaranya terdapat dalam

surat al-a’raf (7) ayat 157.

بَائِثَ خَ نُ الْ هِ يْ َ ل مُ عَ رِّ ُحَ ي بَاتِ وَ يِّ َهُنُ الطَّ لُّ ل ُحِ ي وَ

Page 15: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

3

“Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi

mereka segala yang buruk”

Makna ِالطَّيِّباَت (at-Thayyibaat) dalam tafsir Muyassar bisa berarti lezat

atau enak, tidak membahayakan, bersih atau halal. Sedangkan makna َِالْخَباَئث (al-

Khabaaits) bisa berarti sesuatu yang menjijikan, berbahaya dan haram.

Penelitian mengenai pengaruh logam Pb terhadap daun kangkung telah

dilakukan oleh Kohar et al (2004). Hasil menunjukkan bahwa kandungan logam

Pb pada bagian daun (7,14 mg/kg) lebih tinggi dibandingkan dengan batang (3,38

mg/kg). Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan kadar batas maksimum

logam Pb pada buah dan sayur serta hasil olahannya adalah 0,5 mg/kg (Tim SNI,

2009).

Kangkung yang ditanam di sekitar kawasan industri MM2100 Cibitung

termasuk ke dalam skala besar disebabkan kangkung tersebut ditanam pada lahan

dengan luas sebesar 2343 m2. Hasil panen kangkung tersebut kemudian dijual

oleh petani ke pasar-pasar sehingga dapat membahayakan bagi kesehatan

manusia. Kangkung yang ditanam pada lahan tersebut berpotensi dalam menyerap

logam Pb. Hal ini sesuai dengan pernyataan Siregar (2005) bahwa jumlah logam

Pb di udara dipengaruhi oleh jaraknya dari kawasan industri.

Berdasarkan hal-hal diatas, maka dilakukan penelitian mengenai

Kandungan logam Pb pada tanaman kangkung dan pengaruhnya terhadap

epidermis dan stomata daun kangkung.

Page 16: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

4

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan industri

MM2100 Cibitung?

2. Bagaimana pengaruh kandungan logam Pb pada daun kangkung di

kawasan industri MM2100 Cibitung terhadap epidermis daun?

3. Bagaimana pengaruh kandungan logam Pb pada daun kangkung di

kawasan industri MM2100 Cibitung terhadap stomata daun?

1.3. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Terdapat kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan industri

MM2100 Cibitung

2. Terdapat pengaruh kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan

industri MM2100 Cibitung terhadap epidermis daun.

3. Terdapat pengaruh kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan

industri MM2100 Cibitung terhadap stomata daun.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah

Page 17: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

5

1. Diketahui kandungan logam Pb pada daun kangkung yang ditanam di

sekitar kawasan industri MM2100 Cibitung.

2. Diketahui pengaruh kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan

industri MM2100 Cibitung terhadap epidermis daun.

3. Diketahui pengaruh kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan

industri MM2100 Cibitung terhadap stomata daun.

1.5. Kerangka Berpikir

Kebutuhan Kangkung

Ditanam di Tanah Tercemar

Logam Pb

Logam Pb Diserap Oleh

Kangkung

Kawasan Industri

MM2100Cibitung

Kerusakan

Jaringan Daun

Epidermis

Stomata

Stomata

Analisis Data

T

Spektrofotometri

Serapan Atom

(SSA)

Analisis Secara

Deskriptif

Page 18: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

6

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Kandungan Logam (Pb) dalam Daun

Kangkung (Ipomoea reptans) di Sekitar Kawasan Industri MM2100

Cibitung serta Pengaruhnya Terhadap Epidermis dan Stomata

Pengamatan Epidermis,

Stomata, dan Trikoma

Pengamatan

Logam Pb

Analisis dengan Metode

Analisis Statistik (Analisis

Ragam) ANOVA

T

Terdapat Kandungan

Logam Pb pada Daun

Kangkung di Kawasan

Industri MM2100

Cibitung

Page 19: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kangkung (Ipomoeareptans)

Klasifikasi tanaman kangkung yaitu memiliki divisi Spermatophyta,

dengan Sub divisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, suku Convolvulaceae,

marga Ipomoea. Jenis kangkung pada umumnya terdiri atas dua macam, yaitu

Ipomoea reptans (kangkung darat) dan Ipomoea aquatica (kangkung air) (TIM

PLANT USDA.gov, 2013). Kangkung merupakan jenis sayuran yang dapat

tumbuh dengan cepat dan hasilnya dapat diperoleh hanya dalam waktu 4 hingga 6

minggu. Kangkung dalam satu musim dapat tumbuh dengan panjang 30 hingga 50

cm (Edi, 2013).

Pada umumnya tanaman kangkung memiliki morfologi daun berbentuk

mata panah sepanjang 12,7-15,24 cm dan bertekstur licin. Tanaman kangkung

memiliki batang yang menjalar dan menegak pada sisi pangkal daun, serta

memiliki daun yang berselang (Nisma & Arman, 2008). Sistem perakaran

tunggang dan cabangnya menjalar ke segala arah. Akar dapat melebar secara

mendatar pada radius 100-150 cm dan dapat menembus tanah hingga kedalaman

60-100 cm (Ayu, 2002).

2.1.1 Anatomi Kangkung

Epidermis jika ditinjau dari asal katanya berasal dari bahasa Yunani yaitu

epi yang artinya diatas dan derma yang artinya kulit, maka epidermis diartikan

Page 20: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

8

sebagai lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat tumbuhan

primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji-biji (Sutrian, 2011).

Karakteristik dari jaringan epidermis yaitu memiliki susunan sel yang sangat

rapat, tidak memiliki ruang antar sel, serta umumnya tidak berhijau daun.

(Dasumiati et al, 2008). Jaringan epidermis berperan sebagai lapisan penutup

yang membantu dalam perlindungan jaringan lunak yang ada di bagian dalamnya

terhadap kerusakan mekanik dan kehilangan air secara berlebihan dan sangat

cepat (Setjo, 2004). Epidermis mempunyai derivate antara lain: stomata, trikoma dan

sel kipas.

Epidermis daun memiliki sebuah pori yang berguna untuk pertukaran gas

antara ruang antar sel dan lingkungan sekitar. Pori ini sering disebut dengan

stomata. Stomata berasal dari bahasa Yunani: stoma (jamak: stomata) yang

merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis yang

khusus, yakni sel penjaga. Stoma adalah lubang atau celah yang terdapat pada

epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang di batasi oleh sel khusus

yang disebut sel penutup (Nugroho et al. 2006). Sel penutup adalah sel-sel

epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel penutup dapat

mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya (Sutrian, 2011). Stomata

biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara

terutama di daun, batang dan rizoma (Rompas, 2011).

Tipe stomata dibedakan berdasarkan susunan sel epidermis yang berdekatan

dengan sel tetangga, seperti tipe anomositik, anisositik, parasitik, diasitik dan

aktinositik. Modifikasi tipe-tipe stomata tersebut dapat terjadi pada spesies

Page 21: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

9

tanaman dan terkadang pada organ yang sama terdapat lebih dari satu tipe stomata

(Haryanti, 2010). Sel tetangga yang dapat dibedakan secara jelas dengan sel

epidermisnya, stomata tersebut termasuk ke dalam tipe Anisositik, tipe stomata

lain adalah Anomositik yaitu stomata dengan sel penutup yang dikelilingi oleh

sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya

(Perveen et al., 2007). Tipe parasitik adalah sel penutup diiringi sebuah sel

tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbu sel

penutup dan celah. (Nugroho et al, 2006)

Stomata banyak ditemukan pada bagian daun tanaman, namun terdapat

juga di bunga, batang, akar. Fungsi utama stomata untuk mengambil CO2 dari

udara untuk proses fotosintesis dan mengendalikan proses transpirasi. Fungsi lain

dari stomata adalah untuk mengenali kandungan polutan pada udara misalnya

sulfur dioksida (SO2) (Hopkins et al., 2004). Stomata berperan penting bagi

kehidupan tumbuhan, karena pori stomata merupakan tempat terjadinya

pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan sistem ruang antar sel yang berada

pada jaringan mesofil di bawah epidermis (Mulyani, 2006).

Ukuran stomata pada daun muda berbeda dengan daun dewasa, karena

perubahan ukuran sel terjadi selama perkembangan daun (Croxdale, 2000).

Jumlah dan distribusi stomata bervariasi pada setiap tanaman tergantung pada

spesies tanaman, posisi daun, kromosom set, dan lingkungan pertumbuhan.

Jumlah stomata berkisar antara 20 – 400 stomata/mm2. Jumlah stomata dapat

diklasifikasikan menjadi: sedikit (1-50), cukup banyak (51-100), banyak (101-

200), sangat banyak (201- > 300) dan tak terhingga ( 301 - > 700) (Haryanti,

Page 22: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

10

2010). Tumbuhan angiospermae memiliki dua pola distribusi stomata, yaitu pola

yang sangat teratur dan acak. Pola yang paling umum ditemukan dalam tumbuhan

angiospermae adalah pola acak (Croxdale, 2000).

Kerapatan Stomata adalah karakter penting yang mempengaruhi pertukaran

gas (Pandey et al. 2007). Daun yang terpapar sinar matahari pada intensitas

cahaya tinggi memiliki kerapatan stomata yang lebih tinggi dibanding daun yang

ternaungi (Batos et al., 2010).

Daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal struktur dan

susunan stomata (Mulyani 2006). Contoh tanaman herba monokotil yaitu rumput,

stomata juga terdapat pada bagian bawah (abaxial) dan juga bagian atas (adaxial)

sedangkan pada tanaman dikotil, stomata banyak terdapat pada bagian bawah

daun. Pada tanaman dikotil berkayu, stomata hanya terdapat pada bagian bawah

daun. Stomata pada tanaman secara umum banyak terdapat pada sisi abaksial daun

(Hopkins et al, 2004).

2.2 Logam Pb

Logam Pb adalah logam transisi yang berwarna putih abu-abu kebiruan,

tidak berbau dan tidak berasa, serta mudah dimurnikan dari pertambangan.

Logam Pb merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya dan bersifat

toksik bagi makhluk hidup. Logam Pb juga dapat terurai secara biologis dan

toksisitasnya tidak berubah sepanjang waktu (Raikwar et al, 2008).

Logam Pb banyak dimanfaatkan oleh kehidupan manusia diantaranya yaitu

sebagai bahan pembuat baterai, amunisi, produk logam (logam lembaran, solder,

Page 23: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

11

dan pipa), perlengkapan medis (penangkal radiasi dan alat bedah), cat, keramik,

serta peralatan kegiatan ilmiah (Sudarwin, 2008).

Logam Pb banyak digunakan untuk berbagai keperluan industri. Hal

tersebut disebabkan logam Pb mempunyai sifat-sifat yaitu merupakan logam

yang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk, mempunyai titik

cair yang rendah sehingga bila digunakan dalan bentuk cair dibutuhkan teknik

yang cukup sederhana, mempunyai densitas lebih tinggi di bandingkan dengan

logam lainnya, kecuali merkuri dan emas (Sunu, 2001).

2.2.1 Mekanisme Kontaminasi Logam Berat Pb pada Sayuran

Tumbuhan yang tumbuh pada lingkungan berkadar logam berat tinggi

maka akan mengandung logam berat tersebut dengan konsentrasi yang tinggi

pula dan dapat mempengaruhi proses fisiologi dan biokimiawi tumbuhan

(Suharto, 2005). Budidaya sayuran yang menggunakan air irigasi dan tanah yang

tercemar logam berat dapat menyebabkan sayuran ikut tercemar. Selain dari air

irigasi dan tanah, cemaran logam berat pada sayuran juga dapat terjadi karena

partikel logam berat di udara jatuh dan mengendap pada permukaan daun,

kemudian partikel logam berat masuk ke dalam jaringan daun akibat ukuran

stomata daun yang lebih besar daripada ukuran partikel logam berat (Imanudin,

2001).

Proses masuknya logam Pb dalam jaringan daun disebabkan oleh ukuran

stomata yang cukup besar dan ukuran partikel yang jauh lebih kecil dari celah

stomata. Logam Pb yang terserap dalam tumbuhan akan terakumulasi dalam

Page 24: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

12

jaringan tumbuhan dan dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuhan (Ariestanti,

2002).

Berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) (2009) batas maksimum

logam Pb yang diperbolehkan dalam sayuran sebesar 0,5 mg/kg. Sayuran yang

memiliki kandungan logam Pb lebih besar dari 0,5 mg/kg maka tidak layak untuk

dikonsumsi.

2.3 SSA (Spektrofotometer Serapan Atom)

Metode Spektrofotometri Serapan Atom adalah metode yang digunakan

sebagai pendeteksi kuantitas atom logam yang terdapat dalam suatu larutan.

Atom-atom tersebut dieksitasi pada discas listrik yang berasal dari suatu lampu

monokromator. Atom logam akan memancarkan radiasi jika kembali ke tingkat

elektronik yang lebih rendah. Radiasi merupakan sebuah frekuensi diskrit yang

akan menyatakan transisi elektron dalam suatu atom logam (Underwood, 2010).

Komponen utama dari SSA yaitu hollow cathode lamp (lampu katoda

berongga) berfungsi menyediakan garis cahaya analitik unsur yang dituju,

nebulizer berfungsi menghisap sampel cair pada tingkat yang terkendali, flame

(api) berfungsi menghancurkan ion analit dan memecah yang kompleks serta

membuat atom dari unsur yang dituju, monochromator, berfungsi mengisolasi

garis foton analitik melewati flame dan menghilangkan berkas cahaya dari

panjang gelombang lain (Chasteen, 2000).

Page 25: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

13

Gambar 2. Komponen SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) (Sumber: lab-

training.com/2013/05/08/introduction-to-aas-component-parts)

Page 26: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017. Pengambilan sampel

sayuran kangkung terletak di lokasi perkebunan warga pada daerah sekitar

kawasan industri MM2100 Cibitung Bekasi (gambar 3). Kontrol diambil pada

perkebunan di desa Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Luas kebun di kawasan industri

MM2100 Cibitung yang dijadikan penelian adalah 1080 m2. Luas kebun di desa

Jonggol, Bogor, Jawa Barat yang dijadikan penelitian adalah 120 m2.

Gambar 3. Peta lokasi penelitian kawasan industri MM2100 Cibitung

Page 27: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

15

Penelitian dilakukan di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Analisis sampel dilakukan di Balai

Teknologi Pengolahan Air dan Limbah (BTPAL) Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong KotaTangerang Selatan.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah selotip bening, pipet

tetes, pipet volume, kaca objek, kaca penutup, label, kantong plastik, kertas

alumunium, kertas saring Whatmann 100, erlenmeyer 250 ml, labu ukur 50 ml,

cawan porselen, lumpang porselen, timbangan analitik, penangas air, cool box,

oven, mikroskop fluorescent, spektrofotometri serapan atom (SSA). Bahan-bahan

yang digunakan dalam penelitian adalah sampel daun kangkung darat, cat kuku

bening, akuades, HNO3 65%, HClO4 pekat, Timbal (Pb) 1000 ppm.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Teknik Sampling Daun

Titik sampling diamati dari empat titik. Ukuran dari masing-masing titik

yang dijadikan sebagai tempat penanaman kangkung adalah seluas 4x30 m. Jarak

antara masing-masing titik dengan kawasan industri yaitu, titik 1 berjarak 500 m,

titik 2 berjarak 490 m, titik 3 berjarak 438 m, titik 4 berjarak 428 m.

Empat titik terdiri dari dua belas tempat pengambilan sampel yang dipilih

dengan metode Teknik Stratified Sampling berdasarkan jarak dari kawasan

industri. Dua belas tempat pengambilan sampel dipilih dari empat titik yang

Page 28: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

16

berbeda. Pengambilan sampel daun untuk pengujian pengaruh logam Pb terhadap

anatomi daun kangkung yaitu dilakukan dengan cara setiap titik diambil tiga

sampel tanaman kangkung. Pengambilan daun dilakukan dengan cara mengambil

sampel daun kangkung dari utara, bagian tengah, dan bagian selatan bedeng. Pada

masing-masing sampel tanaman kangkung diambil tiga helai daun. Sampel daun

kangkung yang diambil adalah urutan ke 5 dari pucuk.

Pengambilan sampel daun kangkung untuk uji kandungan Pb dilakukan

dengan cara setiap titik yang telah ditentukan pada lahan di kawasan industri

MM2100 Cibitung diambil sampel tanaman kangkung yang telah tua sebanyak 3

gram.

Sampel daun yang terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam kantong

plastik dan diberi label untuk membedakan per titik sampling. Sampel selanjutnya

dimasukkan ke dalam cool box. Selanjutnya sampel segera dibawa ke

laboratorium untuk dilakukan pengamatan epidermis dan stomata daun kangkung

dan dianalisis kadar logam Pb.

3.3.2 Pengukuran Kandungan Pb pada Daun Kangkung

Pertama-tama seluruh sampel dicuci bersih dengan menggunakan akuades,

setelah itu dipilih organ daun dari tanaman kangkung. Kohar et al (2004)

menyebutkan sampel sayuran ditimbang pada wadah cawan porselen dan diberi

label nama pada setiap sampel yang berbeda. Sampel selanjutnya dimasukkan ke

dalam oven dalam suhu 105oC selama 4 jam. Sampel kangkung yang telah dalam

bentuk kering dihaluskan dengan menggunakan lumpang porselen.

Page 29: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

17

Sampel dalam bentuk halus ditimbang sebanyak 3 g secara acak dan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Sampel dilarutkan dengan

menggunakan HNO3 65% sebanyak 10 ml, selanjutnya sampel ditutup dan

didiamkan semalam. Tahap berikutnya sampel dipanaskan diatas hot plate dengan

skala 4-5 hingga volume larutan berkurang dari volume awal dan uap orange

berkurang. Sampel kemudian didinginkan selama 15 menit, setelahnya

ditambahkan HClO4 70% (2-4 ml). Selanjutnya sampel dipanaskan kembali diatas

hot plate hingga larutan lebih jernih. Setelah larutan menjadi jernih kemudian

didinginkan selama 15 menit dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Sampel

diencerkan dengan menggunakan akuades sampai batas tera, kemudian sampel

dikocok hingga homogen. Larutan lalu disaring dengan kertas saring whatmann

100. Selanjutnya sampel dianalisis dengan menggunakan SSA (Spektrofotometri

Serapan Atom).

3.3.3 Analisis SSA pada Daun Kangkung

Analisis logam Pb pada daun kangkung dilakukan dengan menggunakan

SSA (Spektrofotometri Serapan Atom). Lampu tabung yang digunakan adalah

lampu tabung logam Pb yang memiliki panjang gelombang 217,0 nm. Arus listrik

lampu sebesar 5 mA. Lebar celah masuknya sinar lampu 0,7 nm. Gas untuk

pembakaran burner digunakan perpaduan antara acetylene dan udara.

Perhitungan kandungan logam Pb dilakukan setelah didapatkan hasil

pengukuran kadar logam Pb dengan menggunakan SSA (Spektrofotometri

Page 30: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

18

Serapan Atom). Rumus untuk menghitung kadar logam Pb adalah sebagai berikut

(Mulyani et al, 2005) :

K =

Keterangan:

a = nilai absorbansi sampel (mg/L)

b = nilai absorbansi blanko (mg/L)

K = kandungan logam berat pada sampel (mg/kg atau ppm)

V = volume akhir sampel (L)

W = berat sampel (kg)

3.3.4 Pb pada Daun serta Pengamatan Epidermis dan Stomata Daun

Sampel daun pertama-tama dibersihkan dengan cara dicuci bersih dengan

akuades. Bagian yang diambil dari sampel daun adalah pada bagian permukaan

bawah daun. Permukaan bawah daun diolesi dengan cat kuku bening kemudian

diberi selotip. Cat kuku dibiarkan kering selama 5-10 menit. Setelah cat kuku

tersebut kering kemudian selotip ditarik dari permukaan daun dan diletakkan

diatas kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup. Setiap sudut gelas penutup

ditetesi cat kuku agar tidak mudah terlepas. Preparat daun kemudian diamati

dibawah mikroskop (Haryanti, 2010).

Bagian anatomi daun yang diamati adalah jaringan epidermis dan stomata

daun kangkung. Struktur epidermis yang diamati adalah ukuran sel epidermis

yaitu rata-rata panjang sel epidermis, bentuk sel epidermis, serta kondisi sel

epidermis. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan aplikasi measurements

dari mikroskop fluorescent yang dihubungkan dengan komputer. Struktur stomata

terdiri dari tipe stomata, rata-rata panjang stomata, kerapatan stomata, serta

kondisi stomata.

Page 31: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

19

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop fluorescent pada

perbesaran 400x (diameter bidang pandang 0,5 mm) dan dihitung jumlah stomata

untuk setiap bidang pandang. Kerapatan stomata dihitung dengan menggunakan

rumus berikut (Lestari, 2006):

Luas bidang pandang = ¼ d2

= ¼ x 3,14 x 0,52

= 0,19625 mm2

Kerapatan tersebut diklasifikasikan menjadi (Kurnia, 2005):

1. Kerapatan rendah (<300 per mm2)

2. Kerapatan sedang (300 – 500 per mm2)

3. Kerapatan tinggi (>500per mm2)

3.4 Analisis Data

Data hasil pengamatan epidermis dan stomata daun dianalisis secara

deskriptif. Konsentrasi kadar logam Pb pada sampel daun dan sampel air

dianalisis menggunakan SSA (Spektrofotometri Serapan Atom). Selanjutnya

untuk melihat hubungan antara kadar logam Pb dengan kondisi epidermis dan

stomata daun kangkung dianalisis dengan menggunakan Analisis ANOVA dengan

software SPSS 20.

Page 32: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Logam Pb pada Daun Kangkung

Rata-rata kandungan logam Pb yang terserap dalam daun kangkung adalah

0,1-0,23 mg/kg (Gambar 4). Kandungan logam Pb yang terserap dalam daun

kangkung berpengaruh nyata terhadap daun kangkung yang ditanam pada

kawasan industri MM2100 Cibitung (P<0,05) (Lampiran 1). Hasil dari uji

Duncan’s menunjukkan bahwa nilai rata-rata kandungan logam Pb tertinggi

terdapat pada daun kangkung di titik IV dan nilai rata-rata kandungan logam Pb

terendah terdapat pada daun kangkung kontrol.

Daun kangkung yang ditanam pada titik IV menunjukkan nilai rata-rata

penyerapan kandungan logam Pb tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan

dengan daun kangkung yang ditanam pada titik-titik lainnya (Lampiran 1). Hal

ini disebabkan daun kangkung yang ditanam pada titik IV ditanam pada daerah

yang paling berdekatan dengan kawasan industri MM2100 Cibitung sehingga

memiliki penyerapan kandungan logam Pb yang lebih tinggi dibandingkan

dengan titik lainnya (gambar 3).

Daun kangkung kontrol menunjukkan nilai rata-rata penyerapan

kandungan logam Pb yang terendah dan berbeda nyata dibandingkan dengan

daun kangkung yang ditanam pada kawasan industri MM2100 Cibitung

(Lampiran 1). Daun kangkung kontrol memiliki nilai rata-rata penyerapan

Page 33: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

21

kandungan logam Pb terendah disebabkan ditanam pada daerah yang jauh dari

sumber pencemar, yaitu di daerah Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Daun kangkung yang ditanam pada titik I menunjukkan nilai rata-rata

penyerapan kandungan logam Pb tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan

daun kangkung yang ditanam pada titik II (Lampiran 1). Faktor-faktor yang

mempengaruhi kandungan logam Pb di dalam daun yaitu lamanya vegetasi

terpapar, morfologi tanaman, fisiologi tanaman, pengaruh musim, serta faktor

lingkungan yang mempengaruhi Pb di udara terhadap vegetasi seperti

tertutupnya vegetasi (Sirnamala, 2005).

Gambar 4. Kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan industri

MM2100 Cibitung

Baku mutu dari Badan Standar Nasional yaitu SNI (2009) tentang batas

maksimum cemaran logam berat dalam pangan adalah 0,5 mg/kg untuk batas

maksimum kandungan logam Pb pada buah dan sayur serta hasil olahannya. Hal

ini juga dikuatkan dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

Kontrol Titik I Titik II Titik III Titik IV

Ka

da

r L

og

am

Pb

(m

g/k

g)

Page 34: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

22

Republik Indonesia yang menetapkan batas maksimum cemaran mikroba dan

kimia dalam makanan yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2009

menyatakan bahwa batas maksimum kandungan logam Pb dalam buah olahan

dan sayur olahan adalah 0,5 mg/kg. Dengan demikian kandungan logam Pb pada

daun kangkung di kawasan industri MM2100 berada dibawah ambang batas

maksimum yang ditentukan oleh SNI serta Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia.

Kandungan logam Pb pada daun kangkung di kawasan industri MM2100

Cibitung yang memiliki jumlah dibawah ambang batas maksimum didukung oleh

hasil-hasil penelitian sebelumnya yang juga memiliki kandungan logam Pb

dibawah ambang batas maksimum. Penelitian Adila et al (2014) pada daun,

batang, dan akar kangkung di tiga pasar tradisional kecamatan Cilandak, Jakarta

Selatan menunjukkan bahwa daun kangkung merupakan satu-satunya sampel

yang memiliki logam Pb dibawah 0,5 mg/kg, yaitu sebesar 0,32 mg/kg dari

seluruh organ sampel yang diuji. Keberadaan logam Pb pada daun kangkung juga

ditemukan dalam penelitian Katipana (2015) kandungan logam Pb pada daun

kangkung yang berasal dari kawasan kompleks Universitas Pattimura Ambon

adalah berkisar 0,2 mg/kg. Penilitian oleh Mita et al (2015) pada daun kangkung

air di kawasan stasiun tawang semarang memiliki kandungan logam Pb rata-rata

0,212 mg/kg.

Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis logam berat

dalam tanaman, salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh

Arkesti et al (2017) pada daun kol di lahan yang berada dekat dengan jalan raya

Page 35: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

23

Kabupaten Karo Medan. Kandungan logam Pb pada daun kol yang jarak

tanamnya 5 meter dari jalan raya adalah 6,19 mg/kg. Hasil tersebut menunjukkan

adanya perbedaan antara kandungan logam Pb pada daun kol di lahan yang

berada dekat dengan jalan raya Kabupaten Karo Medan dengan kandungan

logam Pb pada daun kangkung di kawasan sekitar industri MM2100 Cibitung.

Perbedaan kandungan logam Pb pada masing-masing tanaman disebabkan

kemampuan penyerapan akumulasi logam Pb meningkat sesuai umur daun yang

lebih tua (Yudha et al, 2013). Tanaman kol dapat dipanen pada umur 60-70 hari

setelah tanam (Cahyono, 2001). Kangkung darat dipanen pada umur 27 hari

(Purwanti, 2014). Hal ini sesuai dengan Agustina (2008) bahwa lamanya vegetasi

terpapar dapat mempengaruhi kandungan logam Pb pada tanaman.

Perbedaan akumulasi logam Pb juga dipengaruhi oleh luas permukaan

daun. Daun kol memiliki kandungan logam Pb yang lebih besar dibandingkan

dengan daun kangkung disebabkan daun kol memiliki permukaan daun yang

lebih luas jika dibandingkan daun kangkung. Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian Eka et al (2015) pada daun selada dan daun kol yang dijual di pasar

kampung Lalang Medan. Kandungan logam Pb pada daun selada yaitu 1,43

mg/kg, sedangkan kandungan logam Pb pada daun kol yaitu 0,57 mg/kg.

Kandungan logam Pb pada daun selada lebih besar dibandingkan dengan daun

kol disebabkan daun selada memiliki permukaan daun yang lebih luas jika

dibandingkan dengan daun kol.

Sifat dari permukaan daun seperti kasar atau licin, kaku atau lentur serta

keberadaan rambut-rambut halus berpengaruh terhadap kemampuan daun untuk

Page 36: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

24

menyerap logam Pb (Rachmawati, 2005). Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian Erdayanti (2015) yang membandingkan antara daun kangkung dan

daun bayam di jalan Kartama Pekanbaru. Kandungan logam Pb pada daun bayam

yaitu 0,42 mg/kg, sedangkan kandungan logam Pb pada daun kangkung yaitu

0,02 mg/kg. Kandungan logam Pb pada daun bayam lebih besar dibandingkan

dengan daun kangkung disebabkan daun bayam memiliki permukaan yang lebih

kasar jika dibandingkan dengan daun kangkung. Bentuk daun yang kasar diduga

dapat meningkatkan kemampuan daun dalam mengikat kandungan logam Pb di

udara.

Morfologi ketebalan daging juga berpengaruh dalam penyerapan logam

Pb. Hal ini didukung dengan penilitian Nur et al (2012) daun caisin yang lebih

tebal dibandingkan dengan daun kangkung sehingga menyebabkan daun caisin

menyerap logam Pb yang lebih besar. Rata-rata kandungan logam Pb pada daun

caisin yang ditanam di lokasi ramai lalu lintas adalah 4,88 mg/kg.

Karakteristik permukaan suatu daun mempengaruhi kemampuan tanaman

dalam menyerap logam berat. Daun Kersen memiliki permukaan daun yang

berambut rapat sehingga mampu menyerap pencemar dalam jumlah banyak

(Hidayati, 2009). Kangkung memiliki morfologi daun yang permukaannya licin,

ukuran daun yang sempit atau tidak lebar, serta daging daun tipis sehingga

diduga memiliki kemampuan penyerapan logam Pb rendah (Tim Agroteknologi,

2017). Sama halnya dengan daun glodokan yang kecil dengan panjang 12,5-20

cm dan lebar 2,5-5 cm (Antari & Sundra, 2002) menyerap logam Pb dalam

jumlah sedikit. Hal ini disebabkan permukaan daun glodokan kecil dan ukuran

Page 37: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

25

daun sempit yang mempengaruhi penyerapan logam Pb pada daun (Istiaroh,

2014).

Inayah et al (2010) melakukan pengujian terhadap rumput gajah mini

(Axonopus sp) yang memiliki kandungan logam lebih tinggi disebabkan memiliki

daun yang berbentuk jarum dan permukaan daun yang kasar dibandingkan

dengan daun Angsana (Pterocarpus indicus) yang memiliki bentuk daun oval

dan permukaan daun yang licin. Daun kangkung memiliki bentuk mata panah

dan bertekstur licin seperti daun angsana (Nisma & Arman, 2008). Sehingga

daun kangkung menyerap logam Pb dalam jumlah yang rendah.

Kandungan logam Pb yang terdapat dalam daun kangkung disebabkan

oleh tanaman kangkung yang ditanam disekitar kawasan industri. Logam berat

masuk ke dalam lingkungan sebagai akibat dari aktivitas manusia. Sebagai

contoh adalah buangan industri yang memakai Pb dalam proses produksinya

(Sukriadi, 2018). Keberadaan logam Pb di udara tersebut diduga merupakan

salah satu faktor penyebab terdapatnya kandungan logam Pb pada organ daun.

Faktor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi penyerapan logam berat

dalam tanaman, diantaranya yaitu kelembaban, suhu, dan angin. Hal ini

disebabkan faktor klimatik tersebut dapat mempengaruhi kemampuan stomata

dalam menyerap zat-zat dari udara (Ibrahim dan Hizqiyah, 2013).

Logam Pb masuk ke dalam jaringan daun melalui mekanisme transpor

pasif. Ukuran logam Pb yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran

stomata daun kangkung, sehingga menyebabkan logam Pb masuk ke dalam daun

Page 38: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

26

melalui stomata dan akan menetap di dalam jaringan daun hingga selanjutnya

logam Pb akan terakumulasi (Wuisang et al, 2006).

Logam Pb yang menempel pada daun dan masuk melalui stomata dapat

mengganggu proses metabolisme di dalam sel. Gangguan yang terjadi yaitu

berupa penurunan hasil fotosintesis daun, dimana logam Pb dapat mempengaruhi

pH medium sel dan jaringan menjadi lebih rendah yaitu berupa meningkatnya

ion-ion H+, sedangkan Pb adalah logam yang menjadi katalis pada reaksi enzim.

Keadaan ini dapat mempengaruhi sel dan organel-organel sel. Membran biologi

memiliki sifat non permeabel sehingga memungkinkan terjadinya difusi ion dan

molekul. Keberadaan enzim dalam membran dapat mempengaruhi transportasi

ion dan molekul untuk menyeberangi membran secara cepat (Hidayati, 2009).

Mekanisme yang mungkin dilakukan oleh tanaman kangkung adalah

toleransi. Toleransi yaitu suatu mekanisme dimana tanaman dapat

mengembangkan sistem metabolis yang dapat berfungsi pada konsentrasi toksik

yang potensial dengan bantuan molekul enzim. Tanaman dapat mengakumulasi

ion hingga tingkat konsentrasi tertentu. Kemampuannya mencapai beberapa

tingkat lebih besar dari konsentrasi ion di dalam mediumnya (Wulandari, 2011).

Spesies tanaman secara genetik memiliki kemampuan yang sangat

beragam dalam toleran terhadap logam tidak esensial yang dapat meracuni

tanaman seperti logam timbal, kadmium, emas, perak, raksa, timah, dan

sebagainya. Logam-logam tersebut pada beberapa spesies tanaman hanya diserap

dalam jumlah yang terbatas (Katipana, 2015).

Page 39: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

27

Akumulasi logam Pb di lingkungan tidak dapat terurai secara alami. Hal

ini disebabkan tidak ada organisme yang mampu mengurai logam Pb (Darmono,

2001). Logam Pb yang mencemari lingkungan dapat menimbulkan bahaya

terhadap kehidupan organisme. Bahaya tersebut dapat ditimbulkan secara

langsung ataupun tidak langsung terhadap kesehatan makhluk hidup, terutama

manusia. Hal ini disebabkan manusia mengkonsumsi tanaman atau hewan yang

telah terakumulasi logam Pb.

4.2 Pengaruh kandungan Logam Pb Terhadap Epidermis Daun Kangkung

Epidermis daun kangkung terdiri atas selapis sel yang memiliki bentuk

persegi panjang dalam satu penampang daun (Fitmawati, 2005). Kondisi

epidermis daun kangkung pada kawasan industri MM2100 Cibitung mengalami

kerusakan seperti bentuk sel-sel epidermis yang menjadi tidak beraturan, panjang

sel epidermis menjadi lebih kecil, serta terdapat bercak-bercak hitam (Gambar 5).

Perubahan bentuk sel-sel epidermis tersebut disebabkan masuknya logam

Pb ke dalam stomata daun sehingga mengakibatkan terganggunya metabolisme

di dalam sel. Logam Pb yang masuk ke dalam stomata menyebabkan

bertambahnya ion H+ dan dan menurunnya nilai pH menjadi asam. Hal tersebut

mengakibatkan meningkatnya permeabilitas dan membesarnya pori-pori

membran sel. Keadaan ini mempengaruhi proses-proses difusi dan osmosis

sehingga menyebabkan sel epidermis menjadi lebih kecil. Selain itu juga

menyebabkan kehancuran sel sehingga hubungan antar sel menjadi terputus dan

ruang antar sel menjadi lebih lebar (Hidayati, 2009).

Page 40: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

28

Gambar 5. Perbedaan epidermis daun kangkung kontrol yang ditanam pada

daerah Jonggol Jawa Barat dan epidermis daun kangkung uji yang

ditanam pada kawasan industri MM2100 Cibitung. Keterangan: (A)

Epidermis daun kangkung kontrol dengan perbesaran 400x (B)

Epidermis daun kangkung uji yang mengalami kerusakan dengan

perbesaran 400x (C) Epidermis daun kangkung uji yang terdapat

bercak-bercak hitam dengan perbesaran 400x (D) Epidermis daun

kangkung uji yang memiliki bentuk tidak beraturan (Dokumen

Pribadi, 2016)

Selain kerusakan sel epidermis, ditemukan pula adanya daerah yang

berwarna hitam. Hal ini menunjukkan adanya akumulasi penyerapan logam Pb

dan menyebabkan klorosis. Hal ini sesuai dengan Udayana (2004) bahwa daun

yang terkena polutan dapat menghasilkan warna yang lebih gelap dibandingkan

A

Bercak-bercak

hitam

C

Sel epidermis

mengalami

kerusakan

D

Bentuk epidermis

tidak beraturan

B

Page 41: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

29

pada daun kontrol. Selain itu adanya logam yang terakumulasi di dalam jaringan

daun dapat mengganggu laju pertumbuhan sel yaitu dengan mengurangi

kecepatan pertumbuhan sel (Lukovic et al., 2012). Penelitian Maulida (2016)

mengemukakan penyerapan akumulasi logam Pb pada epidermis daun jati

ditandai dengan adanya bagian yang lebih gelap dan spot berwarna merah.

Gambar 6. Panjang epidermis daun kangkung di kawasan industri MM2100

Cibitung

. Penyerapan kandungan logam Pb pada daun kangkung mempengaruhi

panjang epidermis daun kangkung pada masing-masing titik penanaman.

Kandungan logam Pb yang terserap dalam daun kangkung berpengaruh nyata

terhadap panjang epidermis daun kangkung yang ditanam pada kawasan industri

MM2100 Cibitung (P<0,05) (Lampiran 1). Rata-rata panjang epidermis dalam

daun kangkung adalah 48,88-71,82 µm (Gambar 6). Hasil dari uji Duncan’s

menunjukkan bahwa panjang epidermis tertinggi terdapat pada daun kangkung

kontrol, yaitu 71,82 µm. Nilai rata-rata kandungan logam Pb terendah terdapat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0,1 (Kontrol) 0,16 (Titik I) 0,15 (Titik II) 0,2 (Titik III) 0,23 (Titik IV)

Pa

nja

ng

Ep

ider

mis

m)

Kandungan logam Pb (mg/kg)

Page 42: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

30

pada titik I, yaitu 48,88 µm (Lampiran 1). Panjang epidermis daun kangkung yang

ditanam pada daerah kontrol menunjukkan nilai rata-rata panjang epidermis

tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan daun kangkung yang ditanam

pada kawasan industri MM2100 Cibitung (lampiran 1).

Penelitian Rimbun et al (2014) panjang epidermis daun kangkung air di

perairan yang tercemar adalah sebesar 19,5 ± 3,7 μm. Penelitian Fitmawati (2005)

ukuran panjang sel epidermis daun kangkung air dari berbagai varietas yaitu

kelompok biru dan kelompk sutera adalah sebesar 10-25 µm, kelompok cinde

adalah sebesar 12-27 µm, kelompok beak adalah sebesar 13-22,5 µm dan

kelompok sukabumi adalah sebesar 15-20 µm. Perbedaan ukuran panjang

epidermis antara daun kangkung darat di sekitar kawasan industri MM2100

Cibitung dengan daun kangkung air disebabkan adanya perbedaan varietas

kangkung yang digunakan. Sebagaimana dalam penelitian Fitmawati (2005)

terdapat perbedaan ukuran panjang epidermis daun kangkung air pada varietas

kangkung yang berbeda.

Hasil pengamatan panjang epidermis daun kangkung menunjukkan

terdapat respon yang berbeda pada lokasi tanam yang berbeda. Perbedaan respon

tersebut sebagai reaksi tanaman dalam mempertahankan keseimbangan fungsi

fisiologis tanaman terhadap tekanan yang diberikan oleh lingkungan (Anjana,

2015). Hal ini sesuai pernyataan Lukovic et al (2012) bahwa logam yang

terakumulasi dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan sel. Walaupun daun

kangkung terpapar Pb dalam jumlah yang rendah yaitu 0,23 mg/kg namun

akumulasi dari logam Pb yang terdapat di kawasan industri MM2100 Cibitung

Page 43: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

31

dapat menyebabkan panjang epidermis daun kangkung menurun jika

dibandingkan dengan daun pada daerah kontrol.

4.2 Pengaruh Kandungan Logam Pb Terhadap Stomata Daun Kangkung

Stomata daun kangkung adalah tipe stomata parasitik (gambar 7). Hal ini

dikuatkan dengan penelitian Firdaus & Theodora (2015) bahwa stomata daun

kangkung adalah memiliki tipe parasitik, yaitu sel penutup diiringi sebuah sel

tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbu sel

penutup dan celah.

Gambar 7. Tipe stomata pada daun kangkung dengan perbesaran 400X di

kawasan industri MM2100 Cibitung (Dokumen Pribadi, 2016)

Stomata daun kangkung pada kawasan industri MM2100 Cibitung

mengalami perubahan kondisi. Perubahan tersebut ditunjukkan oleh adanya

perubahan bentuk stomata, penurunan rata-rata panjang stomata, kondisi stomata

daun yang tertutup, terjadinya lisis, sel tetangga menjadi tidak beraturan, stomata

menjadi hitam dan rusak serta terdapat bercak-bercak coklat pada stomata

(Gambar 8). Hal ini sesuai dengan Yanuar (2011) bahwa indikasi stomata yang

Page 44: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

32

mengalami kerusakan akibat polutan seperti logam Pb dapat berupa celah stomata

yang menyempit serta warna yang menghitam.

Gambar 8. Perbedaan stomata daun kangkung kontrol yang ditanam pada daerah

Jonggol Jawa Barat dan epidermis daun kangkung uji yang ditanam

pada kawasan industri MM2100 Cibitung. Keterangan: (A) Stomata

daun kangkung kontrol dengan perbesaran 400x (B) Stomata daun

kangkung uji yang berwarna hitam dan rusak dengan perbesaran

400x (C) Stomata daun kangkung uji yang mengalami lisis dengan

perbesaran 400x (D) Stomata daun kangkung uji yang terdapat

bercak coklat (Dokumen Pribadi, 2016)

Panjang dan lebar stomata dapat ditentukan dengan cara mengukur

panjang dan lebar sel penjaga (Savvides et al, 2011). Ukuran stomata daun

A B

Stomata hitam

dan rusak

C D

Stomata yang

mengalami

lisis

Bercak coklat

pada stomata

Page 45: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

33

berpengaruh pula dalam penyerapan logam. Hal ini diperkuat dengan penelitian

Sulistijorini (2009) yang meneliti stomata daun angsana termasuk kategori

panjang sehingga menyerap logam Pb dalam jumlah yang besar. Jika

dibandingkan dengan ukuran stomata daun kangkung maka daun kangkung

memiliki stomata yang lebih kecil sehingga daun kangkung hanya menyerap

logam Pb dalam jumlah yang sedikit.

Logam Pb yang terdapat di udara akan jatuh hingga akhirnya mengendap

pada permukaan daun. Ukuran stomata daun yang lebih besar jika dibandingkan

dengan ukuran logam Pb menyebabkan logam Pb tersebut dapat masuk ke dalam

stomata daun (Imanudin, 2001). Ukuran logam Pb memiliki diameter 0,004-1,00

µm (Inayah et al, 2010), sedangkan ukuran dari stomata daun yaitu memiliki

panjang berkisar 10-20 µm dan lebar kurang lebih 5 µm (Larcher, 2003).

Faktor lain yang menyebabkan penyerapan partikel logam dari udara

selain dari ukuran stomata yaitu pembukaan stomata. Cahaya matahari yang

masuk ke dalam tanaman merangsang akumulasi ion Kalium (K) sehingga

mengakibatkan stomata membuka (Dwijoseputro, 2009).

Hasil buangan dari aktivitas industri dan transportasi adalah gas dan

partikulat. Pencemar gas antara lain berupa karbon monoksida (CO), oksida

sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx), dan hidrokarbon. Sedangkan partikulat

berupa asap, kabut, dan debu (Satria, 2006).

Mekanisme tanaman untuk pertahanan dari zat pencemar udara adalah

melalui pergerakan membuka dan menutupnya stomata. Membuka dan

menutupnya stomata merupakan mekanisme adaptasi sehingga tanggapan

Page 46: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

34

terhadap konsentrasi gas yang bersifat toksik terhadap tanaman terutama SO2 dan

CO2. Membukanya stomata dipengaruhi oleh konsentrasi CO, cahaya, suhu,

potensial air daun, kelembapan, angin dan laju fotosintesis (Izza et al., 2015).

Gambar 9. Panjang stomata daun kangkung di kawasan industri MM2100

Cibitung

Penyerapan kandungan logam Pb pada daun kangkung mempengaruhi

panjang stomata daun kangkung pada masing-masing titik penanaman.

Kandungan logam Pb yang terserap dalam daun kangkung berpengaruh nyata

terhadap panjang stomata daun kangkung yang ditanam pada kawasan industri

MM2100 Cibitung (P<0,05) (Lampiran 1). Rata-rata panjang stomata daun

kangkung adalah 14,71-25,43 µm (Gambar 9). Daun kangkung kontrol dengan

panjang stomata sebesar 25,43 µm termasuk dalam kategori panjang (20-25 µm)

(Juairiah, 2014). Hasil penelitian Usman (2015) rata-rata panjang stomata daun

kangkung adalah 23,42 µm termasuk dalam kategori panjang.

0

5

10

15

20

25

30

0,1 (Kontrol) 0,16 (Titik I) 0,15 (Titik II) 0,2 (Titik III) 0,23 (Titik IV)

Pa

nja

ng

Sto

ma

ta (

µm

)

Kandungan Logam Pb (mg/kg)

Page 47: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

35

Hasil dari uji Duncan’s menunjukkan bahwa panjang stomata tertinggi

terdapat pada daun kangkung kontrol dan nilai rata-rata kandungan logam Pb

terendah terdapat pada titik I (Lampiran 1). Panjang stomata daun kangkung yang

ditanam pada daerah kontrol menunjukkan nilai rata-rata panjang stomata

tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan daun kangkung dengan panjang

stomata terendah pada titik I di kawasan industri MM2100 Cibitung (lampiran 1).

Perbedaan panjang stomata daun kangkung di kawasan sekitar industri

MM2100 Cibitung diduga terjadi karena perbedaan faktor lingkungan tempat

penanaman daun kangkung. Daun kangkung kontrol ditanam pada daerah yang

berjauhan dari sumber pencemar sehingga memiliki panjang stomata yang tinggi.

Daun kangkung pada titik I yang ditanam di kawasan industri MM2100 Cibitung

memiliki panjang stomata yang terendah disebabkan ditanam pada daerah yang

berdekatan dengan sumber pencemar.

Hal ini juga dikuatkan dengan penelitian Fitriani et al (2006) mengenai

pengaruh pencemaran udara terhadap ukuran stomata daun pada daun tanaman

kentang di kawah Sikidang, Dieng, Wonosobo. Panjang stomata daun tanaman

kangkung yang ditanam jauh dari kawah memiliki panjang stomata yang lebih

panjang dibandingkan dengan tanaman kentang yang ditanam dekat dengan

kawah. Panjang stomata daun tanaman kentang yang ditanam berdasarkan jarak

100 m, 300 m, 500 m, 700 m dari kawah berturut-turut adalah 22,42 µm, 26,65

µm, 27,97 µm, 26,81 µm.

Perbedaan ukuran dan jumlah stomata dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah intensitas cahaya

Page 48: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

36

(Marpaung et al., 2013). Daun yang terpapar cahaya dengan intensitas tinggi

mempunyai ukuran stomata yang lebih kecil dibandingkan dengan daun yang

tumbuh di tempat yang memiliki naungan dan lembab (Wahyuningsih et al.,

2006). Daun kangkung yang ditanam di sekitar kawasan industri MM2100

Cibitung memiliki panjang stomata yang rendah disebabkan ditanam di daerah

yang tidak memiliki naungan.

Perbedaan panjang stomata juga dapat disebabkan oleh air hujan yang

masuk ke dalam jaringan daun sehingga mempengaruhi hormon-hormon di dalam

sel dan menyebabkan terbukanya benang-benang fibrin di dalam sel tersebut. Hal

ini yang akan memacu merenggangnya pertumbuhan sel daun (Sukriadi, 2018).

Gambar 10. Kerapatan stomata daun kangkung di kawasan industri MM2100

Cibitung

Penyerapan kandungan logam Pb pada daun kangkung mempengaruhi

kerapatan stomata pada masing-masing titik penanaman. Kandungan logam Pb

yang terserap dalam daun kangkung berpengaruh nyata terhadap kerapatan

0

20

40

60

80

100

120

140

0,1 (Kontrol) 0,16 (Titik I) 0,15 (Titik II) 0,2 (Titik III) 0,23 (Titik

IV)

Ker

ap

ata

n S

tom

ata

(m

m2)

Kandungan logam Pb (mg/kg)

Page 49: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

37

stomata daun kangkung yang ditanam pada kawasan industri MM2100 Cibitung

(P<0,05) (Lampiran 1). Rata-rata kerapatan stomata dalam daun kangkung adalah

64,12-122,29 mm2

(Gambar 10). Hasil dari uji Duncan’s menunjukkan bahwa

kerapatan stomata tertinggi terdapat pada daun kangkung kontrol dan nilai rata-

rata kandungan logam Pb terendah terdapat pada titik III (Lampiran 1).

Kerapatan stomata daun kangkung yang ditanam pada daerah kontrol

menunjukkan nilai rata-rata kerapatan stomata tertinggi dan berbeda nyata

dibandingkan dengan daun kangkung yang ditanam pada kawasan industri

MM2100 Cibitung (lampiran 1). Kerapatan stomata daun kangkung di kawasan

industri MM2100 Cibitung cenderung menjadi lebih kecil jika dibandingkan

dengan kontrol di daerah Jonggol Jawa Barat.

Semakin tinggi kerapatan stomata suatu tanaman maka semakin tinggi

pula kemampuan tanaman tersebut untuk menyerap logam berat atau partikel di

udara (Megia et al., 2015). Kerapatan stomata daun kangkung pada penelitian ini

tergolong ke dalam kerapatan rendah. Stomata kangkung di klasifikasikan

menjadi rendah disebabkan memiliki kerapatan kurang dari 300 mm2

(Kurnia,

2005).

Kerapatan stomata berkaitan erat dengan jumlah stomata (Lestari, 2006).

Penelitian mengenai pengaruh pencemaran udara terhadap jumlah stomata daun

telah dilakukan oleh Gunarno (2014) pada daun Rhoeo discolor di pinggir jalan

Negeri lama, Labuhan batu, Medan. Rata-rata kerapatan stomata pada daun

Rhoeo discolor yang ditanam di pinggir jalan raya adalah 124,84 mm2. Kerapatan

stomata daun Rhoeo discolor memiliki persamaan dengan kerapatan stomata

Page 50: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

38

daun kangkung di sekitar kawasan industri MM2100 Cibitung yaitu memiliki

kerapatan stomata yang tergolong ke dalam tingkatan rendah, yaitu <300 per

mm2. Hal ini mendukung bahwa tanaman yang ditanam pada daerah yang

udaranya tercemar memiliki kerapatan stomata yang rendah.

Stomata merupakan bagian tanaman yang menjadi target penyerapan

polutan (Duldulao et al., 2008). Sebagian partikulat logam Pb masuk ke dalam

jaringan melalui stomata, sedangkan sebagian partikulat logam Pb yang lain tetap

berada di permukaan daun (Aries, 2009). Tanaman dapat tercemar logam berat

melalui stomata daun dari udara. Masuknya partikel logam berat ke dalam

jaringan daun sangat dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah dari stomata. Semakin

besar ukuran dan banyaknya jumlah stomata maka semakin besar pula

penyerapan logam berat pada daun. Logam berat akan terakumulasi di dalam

jaringan daun dalam jumlah yang besar. Logam berat tersebut akan terakumulasi

di dalam jaringan palisade (Izza et al., 2015).

Kerapatan stomata dapat mempengaruhi dua proses penting pada tanaman,

yaitu fotosintesis dan transpirasi (Lestari, 2006). Stomata memiliki fungsi

sebagai pintu masuk CO2 dalam proses fotosintesis. Semakin banyak stomata

maka akan meningkatkan CO2 yang diserap dari hasil fotosintesis (Tabaika,

2013). Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari dalam jaringan tumbuhan

melalui kutikula, stomata maupun lentisel. Banyaknya jumlah stomata

mempengaruhi besarnya transpirasi (Dwijoseputro, 2009). Transpirasi

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu jumlah

Page 51: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

39

stomata, ketebalan daun, bentuk serta lokasi stomata di permukaannya (Haryanti,

2010).

Daun kangkung yang memiliki kandungan logam Pb dibawah ambang

batas tetap harus diwaspadai sebab sifat dari logam Pb adalah tidak dapat

terdegradasi secara alami. Logam tersebut selanjutnya terakumulasi pada tubuh

makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Logam yang terakumulasi

dalam tubuh dapat membahayakan bagi makhluk hidup, terutama manusia yang

memakan daun kangkung tersebut (Adila et al., 2014).

Logam Pb menyebar ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan

terakumulasi melalui berbagai perantara, salah satunya yaitu melalui makanan

yang terkontaminasi oleh logam berat. Kemudian logam tersebut akan tinggal

dalam jangka waktu yang lama di tubuh sehingga menjadi racun bagi manusia.

Keadaan ini akan berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu yang lama

sehingga dapat mencapai jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia

(Sembiring, 2009). Daun kangkung yang mengandung logam Pb jika dikonsumsi

secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan

gangguan kesehatan, seperti kerusakan ginjal, hati, dan kerapuhan tulang

(Widowati et al., 2008).

Page 52: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

40

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat kandungan logam Pb pada daun kangkung darat di sekitar kawasan

industri MM2100 Cileungsi dengan kisaran 0,15-0,23 mg/kg

2. Terdapat kerusakan pada epidermis daun kangkung darat diantaranya daerah

yang berwarna hitam, sel epidermis yang lisis, bentuk sel epidermis menjadi

tidak beraturan, serta terjadi penurunan panjang sel epidermis.

3. Terdapat kerusakan pada stomata daun kangkung darat yaitu perubahan

bentuk, penurunan rata-rata panjang stomata, kondisi stomata daun yang

tertutup, serta penurunan kerapatan stomata.

5.2 Saran

Sayuran hendaknya tidak ditanam pada daerah yang berdekatan dengan

kawasan industri. Hindari penanaman di daerah yang terbukti menyerap

kandungan logam Pb tertinggi yaitu pada titik IV. Sebaiknya penanaman

dilakukan pada daerah yang berjauhan dengan sumber pencemaran, seperti di

daerah dengan kualitas udara seperti di titik IV. Serta pabrik-pabrik di kawasan

industri harus memiliki pengaturan pengelolaan yang baik untuk limbah udara, air

dan tanah agar limbah tidak masuk ke dalam lingkungan.

Page 53: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

41

DAFTAR PUSTAKA

Adila, M., Laz, T., Yunita, E. 2014. Kadar Unsur Timbal pada Tanaman

Kangkung di Tiga Pasar Tradisional Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan.

Jurnal Al-Kauniyah. 7(2): 99-105.

Agustina, E. 2008. Kandungan Timbal (Pb) dan Pengaruhnya dalam Jaringan

Daun Angsana (Pterocarpus indicus) di Kampus I Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Anjana, D. 2015. Toleransi Spesies Pohon Terhadap Pencemaran Udara di

Kawasan Industri Krakatau Kota Cilegon. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Antari, A.A dan Sundra, I.K.2002. Kandungan Pb pada Tanaman Peneduh Jalan

di Kota Denpasar: Jurnal Bumi Lestari. 7(1): 1-13.

Aries, F. 2009. Kandungan Nitrat dan Timbal pada Tanah dan Kangkung yang

Diberi Perlakuan Air Limbah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Ariestanti, E. 2002. Cemaran Logam Berat Timbal pada Sayuran dan Rambut di

Kota Bogor, Cipanas, dan Sukabumi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Arkesti, C., Sarifuddin., Marbun, P. 2017. Kandungan Logam Berat Pb pada Kol

dan Tomat di Beberapa Kecamatan Kabupaten Karo. Jurnal

Agroteknologi. 5(2): 355-361.

Ayu, C.C. 2002. Mempelajari Kadar Mineral dan Logam Berat pada Komoditi

Sayuran Segar di Beberapa Pasar di Bogor. Skripsi. Institut Pertanian

Bogor.

Badan Pusat Statistik. Survei Sosial Ekonomi Nasional.

http://www.microdata.bps.go.id. Diakses tanggal 1 September 2017.

Basyir, H., Haidar, H., Muslim, M., Ismail, A. 2016. Tafsir Muyassar. Darul Haq.

Jakarta.

Batos, B., Vilotic,D., Miljkovic. 2010. Inter and intra-population variation of

leafstomatal traits of Quercus robus L. In northern serbia. Archives

ofBiological Science 62:1125-1136.

Cahyono, B. 2001. Kubis Bunga dan Broccoli. Kanisius. Yogyakarta.

Chasteen, T.G. 2000. Atomic Absorption Spectroscopy. Sam Houston State

University Huntsville Texas.

Page 54: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

42

Croxdale, JL. 2000. Stomatal pattering in Angiosperms. Amer J Bot.87(8): 1069-

1080.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran.UI-Press. Jakarta

Dasumiati., Wijayanti, F., Surayya, L., Ratna, M., Radiastuti, N., Priyanti. 2008.

Biologi Dasar. Lembaga Penilitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta.

Duldulao, MC dan Gomez RA. 2008. Effect of Vehicular Emission on

Morphological Characteristics of Young and Mature Leaves Napier Grass

(Pennisetum purpureum). Research Journal XVI-2008 Edition.

Dwijoseputro. 2009. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia. Jakarta.

Edi, S. 2013. Budidaya Tanaman Sayuran. http://jambi.litbang.deptan.go.id.

Diakses 19 Agustus 2017.

Eka, W., Naria, E., dan Nurmaini. 2015. Analisis Kadar Timbal (Pb) pada

Sayuran Selada dan Kol yang di jual di Pasar Kampung Lalang Medan

Berdasarkan Jarak Lokasi Berdagang dengan Jalan Raya Tahun 2015.

Jurna Lingkungan dan Kesehatan Kerja. 4(2): 1-9.

Erdayanti, P., Hanifah, A., Anita, S. 2015. Analisis Kandungan Logam Timbal

pada Sayur Kangkung dan Bayam di Jalan Kartama Pekanbaru Secara

Spektrofotometri Serapan Atom. Jurnal JOM FMIPA. 2(1): 75-82.

Firdaus, M dan Theodora, E. 2015. Perbedaan Ukuran dan Bentuk Stomata

Tumbuhan Air dan Tumbuhan Darat. Prosiding Seminar Nasional I

Biologi. 81-92.

Fitmawati. 2005. Keanekaragaman dan Kekerabatan Kultivar Kangkung

(Ipomoea aquatica F.) di Indonesia. Jurnal Floribunda. 2(7): 190-197.

Fitriani, V., Haryanti, S., Darmanti, S. 2006. Hubungan Antara Jarak Tanam dari

Kawah Sikidang Dieng dengan Ukuran Sel Penutup dan Jumlah Stomata

Daun Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). Buletin Anatomi dan

Fisiologi. 15(2): 47-55.

Garty, J. 2001. Photosynthesis, Chlorophyll Integrity, and Spectral Reflectance in

Lichens Exposed to Air Pollution. Jurnal Environment. 30(1): 884-893.

Gunarno. 2014. Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Luas Daun dan Jumlah

Stomata Daun Rhoeo discolor. http://www.sumut2.kemenag.go.id/.

Diakses tanggal 4 April 2018.

Page 55: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

43

Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies

Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi.18(2): 1-

20.

Hidayati, S. Rofiatul. 2009. Analisis Karakteristik Stomata, Kadar Klorofil dan

Kandungan Logam Berat pada Daun Pohon Pelindung Jalan Kawasan

Lumpur Porong Sidoarjo. Skripsi. Universitas Islam Negeri Malang.

Hopkins, WG, Huner NPA. 2004. Introduction to Plant Physiology. New York : J

Wiley, 559 p.

Ibrahim, Y dan Hizqiyah, I. 2013. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Pelangi

Press. Bandung

Imanudin. 2001. Penyerapan Logam Timbal (Pb) pada Tanaman Singkong di Tepi

Jalan Tol Jakarta-Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Inayah, S.N., Las, T., dan Yunita,E. 2010. Kandungan Pb pada Daun Angsana

(Pterocarpus indicus) dan Rumput Gajah (Axonamus sp.) di Jalan Protokol

Kota Tangerang. Jurnal Valensi. 2(1): 340-346.

Istiaroh, P., Martuti, N., Bodijanto, F. 2014. Uji Kandungan Timbal (Pb) dalam

Daun Tanaman Peneduh di Jalan Protokol Kota Semarang. Jurnal

Biosaintifika. 6(1): 60-66.

Izza, F., Laily, A. 2015. Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus arvensis L.)

dan Hubungannya dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam

Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Prosiding KPSDA. 1(1):

177-180.

Juairiah, L. 2014. Studi Karakteristik Stomata Beberapa Jenis Tanaman

Revegetasi di Lahan Pasca Penambangan Timah di Bangka. Jurnal

Widyariset. 17(2): 213-218.

Katipana, D. 2015. Uji Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Kangkung Air

(Ipomoea aquatica F) di Kampus UNPATTI POKA. Jurnal Biopendix.

1(2): 143-149.

Kohar, I., P.H. Hardjo., dan I.I. Lika. 2004. Studi Kandungan Logam Berat Pb

dalam Tanaman Kangkung Umur 3 dan 6 Minggu yang ditanam di Media

yang Mengandung Pb Dengan Metode Inductively Coupled Plasma

Spectrometry (ICPS). Makara Sains. 8(3) : 85 – 88.

Kurnia, A.R. 2005. Studi Serapan Polutan Timbal (Pb) di Udara pada Tanaman

Hortikultura. Skripsi. Universitas Brawijaya.

Page 56: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

44

Larcher, W. 2003. Physiological Plant Ecology 4th

Edition. Sringer-verlag.

Newyork.

Lestari, E.G. 2006. Hubungan Antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan

Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64.

Jurnal Biodiversitas. 7(1): 44 – 48.

Lukovic, J., Merkulov, L., Pajevic, S., Zoric, L., Nikolic, N., Borisev, M and

Karanovic, D. 2012. Quantitative Assesment of Effects of Cadmium on

the Histological Structure of Poplar and Willow Leaves. Water, Air, and

Soil Pollution. 223(6) : 2979-2993.

Marpaung, D.R.A.K., Pasaribu, N., Aththorick, T.A. 2013. Taxonomic Study of

Pandanus (Pandanaceae) in Swamp Area, Aceh Singkil. Jurnal Natural.

13(2): 55-63.

Maulida, A. 2016. Serapan Logam Pb pada Tanaman di Taman Kota Martha

Tiahahu. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Megia, R., Ratnasari., Hadisunarso. 2015. Karakteristik Morfologi dan Anatomi

serta Kandungan Klorofil Lima Kultivar Tanaman Penyerap Polusi Udara

Sansevieria trifasciata. Jurnal Sumberdaya Hayati. 1(2): 34-40.

Mita, R.A., Ben Suharno, Prasetiyo. 2015. Kelayakan Pangan (Food Safety)

Kangkung Air (Ipomoea aquatica) di Kawasan Stasiun Tawang dan

Kawasan Stasiun Semarang Gudang Ditinjau dari Aspek Kimia. Prosiding

Semnas Sains & Enterpreneurship. 2: 176-183.

Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta.

Mulyani, S., Triani, L., Sujana, A. 2012. Identifikasi Cemaran Logam Pb dan Cd

pada Kangkung yang Ditanam di Daerah Kota Denpasar. Jurnal Bumi

Lestari. 12(2): 345-349.

Nisma, F. dan Arman, B. 2008. Seleksi Beberapa Tumbuhan Air sebagai

Penyerap Logam Berat Cd, Pb, dan Cu di kolam buatan FMIPA

UHAMKA. Penelitian. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka,

Jakarta.

Nugroho, H., Purnomo, MS., Sumardi, I. 2006. Struktur dan Perkembangan

Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nur, M., Sabikis., Mahardian, A. 2012. Analisis Cemaran Logam Timbal (Pb)

dalam Daun Caisin (Brassica juncea L.). Jurnal Pharmacy. 9(2): 20-30.

Page 57: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

45

Pandey R, Chacko PM, Choudhary ML, Prasad KV, Pal M. 2007. Higher than

optimum temperature under CO2 enrichment influences stomata

anatomical characters in rose (Rosa hybrida). Scie. Hort. 113:74-81.

Perveen A, Abid R, Fatima R. 2007. Stomatal types of some dicots within

floraofkarachi, Pakistan. Pakistan Journal of Botany.38 (4):1017-1023.

Purwanti, S. 2014. Panen dan Pasca Panen Kangkung.

http://www.cybex.pertanian.go.id/

Rachmawati ,D S. 2005. Peranan Hutan Kota Dalam Menjerap Dan Menyerap

Timbal (Pb) Di Udara Ambien.(Studi Kasus di Jalan Tol Jagorawi Bogor).

Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Raikwar, M. K., P. Kumar, M. Singh and A. Singh. 2008. Toxic effect of heavy

metals in livestock health. Veterinary world, Vol.1(1): 28-30.

Rimbun, W., Maideliza, T., Meriko, L. 2014. Perbandingan Struktur Anatomi

Organ Vegetatif Kangkung Air (Ipomoea aquatica F.) pada Perairan

Bersih dengan Perairan Tercemar di Kota Padang. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat. 1(1): 1-9.

Rompas, Y. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan

Suku Orchidaceae. Jurnal Bioslogos. 1(1):1-7.

Satria, N. 2006. Pendugaan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dari Sumber

Garis (Transportasi) Menggunakan Box-Model “Street Canyon”. Skirpsi.

Institut Pertanian Bogor.

Savvides, A., Fanourakis, D., Leperen, W. 2012. Co-Ordination of Hydraulic and

Stomatal Conductances Across Light Qualities in Cucumber Leaves.

Jurnal Exp Bot. 63(3): 1135-1143.

Sembiring, R. 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd, dan Pb Daging

Local (Pilsbryoconcha exilis) dari Perairan Situ Gede. Skripsi. Institut

Pertanian Bogor.

Setjo, S. 2004. Anatomi Tumbuhan. Universitas Negeri Malang. Malang

Siregar, E. B. M. 2005. Pencemaran Udara, Respon Tanaman, dan Pengaruhnya

pada Manusia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sirnamala, B. 2005. Kandungan Timbal (Pb) pada Daun dan Kulit Batang Tiga

Jenis Tumbuhan di Jalur Hijau DKI Jakarta. Skripsi. Universitas

Indonesia.

Page 58: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

46

Sudarwin. 2008. Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) pada

Sedimen Aliran Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Jatibarang Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro.

Suharto. 2005. Dampak Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Terhadap

Kesehatan Masyarakat. http://www.pdpersi.co.id. Diakses tanggal 4

Februari 2017.

Sukriadi. 2018. Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruhnya pada

Daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) di Jalan Andi Pangeran

Pettarani Kota Makassar. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar.

Sulistijorini. 2009. Keefektifan dan Toleransi Jenis Tanaman Jalur Hijau Jalan

dalam Mereduksi Pencemar NO2 Akibat Aktivitas Transportasi. Tesis.

Institut Pertanian Bogor.

Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan. PT Gramedia Jakarta.

Sutrian, Y. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel &

Jaringan. Rineka Cipta. Jakarta.

Tabaika, R. 2013. Akumulasi dan Dampak Logam Pb (Timbal) pada Tanaman

Peneduh Jalan di Kota Ternate Maluku Utara. Jurnal Bioedukasi. 2(1):

139-149.

Tim Agroteknologi. 2017. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kangkung.

http://agroteknologi.web.id/. Diakses 3 Oktober 2017.

Tim PLANT USDA.gov. 2013. Classification for Kingdom Plantae Down to

Genus Ipomoea L. http://plants.usda.gov/. Diakses 16 Agustus 2016.

Tim SNI. 2009. SNI Nomor 7387-2009 Tentang Batas Maksimum Cemaran

Logam Berat dalam Bahan Pangan. Badan Standarisasi Nasional. ICS

67.220.20. Jakarta.

Udayana C, 2004. Toleransi Spesies Pohon Tepi Jalan terhadap Pencemaran

Udara di Simpang Susun Jakarta (Jakarta Interchange) Cawang, Jakarta

Timur. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Underwood, E.J., dan N.F.Suttle. 2010. In: The Mineral Nutrition of Livestock 4th

Edition. CABI Publishing, CAB International, Wallingford, Oxon, UK.

Usman. 2015. Pengaruh Naungan yang Berbeda Terhadap Jumlah Stomata dan

Ukuran Porus Stomata pada Daun Kangkung Air (Ipomoea aquatica

Forsk). Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Page 59: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

47

Wahyuningsih., Elimasni., Sinaga. 2006. Inovasi Pembelajaran Melalui E-

Learning untuk Meningkatkan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah

Fisiologi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara.

Widaningrum., Miskiyah., dan Suismono. 2007. Bahaya Kontaminasi Logam

Berat dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin

Teknologi Pascapanen Pertanian. 3(1): 16-27.

Widowati, W., Sastiono, A., Jusuf, R. 2008. Efek Toksik Logam. Andi Offset.

Yogyakarta

Wuisang, C., Budiarjono., Mulgiati, U., Aryanti, D. 2006. Analisis Efek Tanaman

dalam Mereduksi Partikel dan Logam Berat. Minor Research. Institut

Pertanian Bogor.

Wulandari, P. 2011. Kajian Sebaran Logam Berat Kromium (Cr), Mangan (Mn)

dan Kobalt (Co) pada Sedimen di Muara Sungai Way Kuala Bandar

Lampung. Skripsi. Universitas Lampung.

Yanuar, A. 2011. Hubungan Pencemaran Atmosfer dan Kerusakan Stomata.

Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Yudha, G.P., Noli, Z.A., Idris, M. 2013. Pertumbuhan Daun Angsana

(Pterocarpus indicus Willd) dan Akumulasi Logam Timbal (Pb). Jurnal

Biologi. 2(2): 83-89.

Yulaipi, S. & Aunurohim, A. 2013. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan

Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreochromis

mossambicus). Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2): 1-5.

Page 60: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

48

Lampiran 1. Hasil Uji ANOVA dengan SPSS 20.

Uji ANOVA kandungan logam Pb dalam daun kangkung terhadap panjang

epidermis, panjang stomata, dan kerapatan stomata daun kangkung di kawasan

industri MM2100 Cibitung.

Jumlah

Kuadrat

Df Mean

square

F Sig.

Kandungan_Pb Antar Kelompok

Dalam Kelompok

Total

,036

,002

,038

4

10

14

,009

,000

36,311 ,000

Panjang_epidermis Antar Kelompok

Dalam Kelompok

Total

1038,285

163,731

1202,016

4

10

14

259,571

16,373

15,854 ,000

Panjang_stomata Antar Kelompok

Dalam Kelompok

Total

145,739

35,681

181,421

4

10

14

36,435

3,568

10,211 ,001

Kerapatan_stomata Antar Kelompok

Dalam Kelompok

Total

5762,881

2866,874

8629,755

4

10

14

1440,720

286,687

5,025 ,018

Uji Duncan Kandungan Logam Pb:

Titik N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

Kontrol

Titik 2

Titik 1

Titik 3

Titik 4

Sig.

3

3

3

3

3

,1000

1,000

,1533

,1567

,800

,1967

1,000

,2467

1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000

Uji Duncan Panjang Epidermis Kangkung

Titik N Subset for alpha = 0.05

1 2

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Kontrol

Sig.

3

3

3

3

3

48,8767

51,1033

51,4233

56,4267

,059

71,8200

1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 61: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

49

Uji Duncan Panjang Stomata Kangkung

Titik N Subset for alpha = 0.05

1 2

Titik 1

Titik 4

Titik 3

Kontrol

Titik 2

Sig.

3

3

3

3

3

17,0000

1,000

22,5833

23,3833

25,4300

25,5633

,102

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000

Uji Duncan Kerapatan Stomata Kangkung

Titik N Subset for alpha = 0.05

1 2

Titik 3

Titik 2

Titik 4

Titik 1

Kontrol

Sig.

3

3

3

3

3

64,1167

79,4033

79,8300

93,8433

,073

93,8433

122,2900

,067

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000

Page 62: KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM DAUN KANGKUNG …

50

Lampiran 2. Foto Lahan Tempat Penanaman Kangkung

Gambar 11. Kangkung darat yang ditanam di daerah Jonggol Jawa Barat

Gambar 12. Kangkung darat yang ditanam di sekitar kawasan industri MM2100

Cibitung