sintesis dan karakterisasi material...

76
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Oleh : CHEN CHEN NOOR TASWITO F1C1 11 009 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015

Upload: vuongliem

Post on 30-Apr-2018

271 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Memperoleh Derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh :

CHEN CHEN NOOR TASWITO

F1C1 11 009

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 3: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH

SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan hasil

penelitian yang berjudul ‘Sintesis dan Karakterisasi Material Polimer

Hibrida’ dapat terselesaikan.

Berbagai kesulitan dan hambatan dalam penyusunan hasil penelitian ini

penulis dapatkan, namun kemauan yang keras terutama adanya bantuan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga dapat diselesaikan dengan

baik. Olehnya dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Amiruddin, S.Si, M.Si

selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Eng. La Agusu, S.Si, M.Si selaku

pembimbing II yang telah mengorbankan waktu dan pikiran dalam memberikan

bimbingan selama mengikuti perkuliahan, pengarahan dan diskusi sejak awal

penulisan proposal hingga penyelesaian laporan hasil penelitian ini.

Melalui kesempatan ini secara khusus tulus penulis menyampaikan

penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua penulis

Ayahanda Tasrim dan Ibunda Harmawati atas segala doa, restu, semangat,

bimbingan, arahan, nasehat yang memberikan kedamaian hati serta ketabahan

dalam mendidik, membesarkan dan menitipkan harapan besar penulis. Penulis

juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

Page 4: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iv

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S, selaku Rektor Universitas Halu

Oleo Kendari.

2. Bapak Dr. Muh. Zamrun F., M.Si, M.Sc, Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo.

3. Bapak Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo.

4. Ibu Dr. Hj. Mashuni, M.Si, selaku Penasehat akademik yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

5. Bapak Dr. Imran, M.Si, selaku Kepala Laboratorium Kimia yang telah

memberikan izin, dorongan dan bantuan kepada penulis selama melaksanakan

penelitian.

6. Bapak Drs. Muh. Zakir Muzakkar, M.Si, Ph. D, Bapak Dr. Thamrin Aziz,

M.Si, dan Ibu Halimahtussaddiyah R., S.Si. M.Si selaku dewan penguji yang

memberikan saran dan arahan yang sangat membantu bagi penulis.

7. Seluruh dosen Jurusan Kimia dan staf di lingkungan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam untuk semua pelayanan dan fasilitas yang telah

diberikan selama penulis menuntut ilmu.

8. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Nurdin, M.Sc., Selaku Ketua Yayasan Semai

Cendekia SULTRA yang senantiasa melatih, membimbing, mengarahkan, dan

memotivasi penulis.

9. Rekan-rekan di Yayasan Semai Cendekia SULTRA, Bang Yoga (Dwi

Prayogo Wibowo, S.Si), Bang Santos (Richar Salamba, S.Si), Bang Eka

Page 5: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

v

Saputra, S.Si, yang senantiasa selalu bersama dan kompak dalam mendesain

suatu kegiatan.

10. Rekan-rekan penelitian di Laboratorium Kimia Fisika; Kak Ramadhan S.Si,

Ardin S.Si, Nalis, Herdianto S.Si, Sartini, Wa Ode Nurtia. Terima kasih atas

kerja sama, dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

11. Rekan-rekan angkatan 2011 atas dukungan, bantuan, kebersamaan, canda

tawa, dan semangatnya.

12. Sahabatku Ainun (Nur Ain RAjiani), Syarfina (Fina), Jupink (Juwita Sari),

semoga kekompakan kita akan tetap terjaga.

13. Teman-teman Tim PKM-K Teuku Syahrazi Akbar dan Sastriani yang

senantiasa memotipasi penulis.

14. Rekan-rekan mahasiswa kimia’08, ‘09, ‘010, ’012, ’013, ’014 yang namanya

tidak dapat penulis tuliskan satu persatu atas bantuannya kepada penulis.

Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh karena itu

penulis meminta maaf atas kekurangan dan kekeliruan yang ada dalam skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga khasanah ilmu yang terungkap dalam skripsi

ini dapat memberikan banyak manfaat. Amin Yaa Rabbal Alamin.

Kendari, Oktober 2015

Page 6: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vi

Sintesis dan Karakterisasi Material Polimer Hibrida

Oleh:

Chen Chen Noor Taswito

F1C1 11 009

INTISARI

Pasir besi diekstraksi menggunakan HCl dengan metode kopresipitasi

menghasilkan ɣ-Fe2O3. Penelitian ini bertujuan mempelajari perubahan

konduktivitas Polianilin terhadap penambahan material magnetik ɣ-Fe2O3 dan

dielektrik TiO2, karbon-PEG untuk aplikasinya sebagai material anti radar.

Material anti radar dihasilkan berupa Polimer Hibrida menggunakan Polianilin

sebagai polimer konduktif yang disintesis dari monomer anilin dengan metode in-

situ, diperkaya bahan magnetik dan dielektrik yang terpolimerisasi dengan

penambahan surfaktan ((NH4)2S2O8). Sumber karbon menggunakan tempurung

kelapa yang dikarbonasi selama dua jam. Karbon dilapisi PEG-400 dengan cara

dicampur 1:1 membentuk pasta, selanjutnya dipanaskan dengan 350oC. Hasil

Karakterisasi FTIR PANI Hibrida menunjukkan adanya gugus aromatik (C=C)

yang ditunjukkan pada bilangan gelombang 1570 cm-1

. Selanjutnya pada bilangan

gelombang 1483 cm-1

menunjukkan adanya gugus imin (C=N). Adanya gugus eter

ditunjukkan pada bilangan gelombang 1147 cm-1

. Hasil analisis konduktivitas

menunjukan komposisi PANI + ɣ-Fe2O3 + TiO2 sebesar 32,3x10-4

S/cm.

sedangkan Polimer Hibrida sebesar 19,5x10-4

S/cm. Hasil analisis SEM diketahui

ukuran partikel Polimer Hibrida dengan perbesaran 60,000x sebesar 0,2 µm.

Adapun analisis XRD menunjukkan sifat polianilin telah mengalami perubahan

setelah penambahan ɣ-Fe2O3, TiO2, maupun karbon-PEG. Perubahan tersebut

mengindikasikan bahan magnetik maupun dielektrik telah bereaksi secara baik

membentuk ikatan polimerisasi Polimer Hibrida.

Kata Kunci : Pasir Besi, PANI, ɣ-Fe2O3, Polimer Hibrida, Anti Radar

Page 7: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vii

Synthesis and Characterization of hibride polymer material

By:

Chen Chen Noor Taswito

F1C1 11 009

abstract

Iron sand extractted by using HCl with co-presipitation method to

produced ɣ-Fe2O3. The research aims to knew conductivity change of Polyaniline

on magnetic material ɣ-Fe2O3, dielectric TiO2 and PEG-carbon addition, for anti

radar material application. anti radar material which produced was hibride

polymer by using Polianiline as conductive polymer which synthesized from

aniline monomer with in-situ method, enriched magnetic and dielectric material

polymerized with ((NH4)2S2O8) surfactant addition. Carbon source using coconut

shell which carbonated for 2 hours. Carbon be coated by PEG-400 with mixed 1:1

formed paste, and heated in low temperature. FTIR characterisation of PANI

Hibride showed aromatic group (C=C) on wave number 1570 cm-1

. On wave

number 1483 cm-1

showed imine group (C=N). ether group showed on wave

number 1147 cm-1

. Conductivity result showed PANI + ɣ-Fe2O3 + TiO2

composition equal to 32,3x10-4

S/cm. whereas Hibride Polymer equal to 19,5x10-4

S/cm. SEM analysis result showed Hibride polymer particles size with 60,000x

magnified equal to 0,2 µm. XRD analysis showed polyaniline characteristic has

been changed after ɣ-Fe2O3, TiO2, and PEG-carbon addition. The changed

indicated magnetic and dielectric material have reacted nicely formed hibride

polymer polymerisation bond.

Keywords : iron sand, PANI, ɣ-Fe2O3, Hibride Polymer, Anti Radar

Page 8: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

INTISARI vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xiii

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Pasir besi 6

B. Gama-Fe2O3 6

C. Polianilin 7

D. Polimer Hibrida 10

E. Titanium Dioksida (TiO2) 10

F. Karbon 12

G. Polietilen Glikol 13

Page 9: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ix

H. Karakterisasi 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18

A. Tempat dan Waktu Penelitian 18

B. Alat dan Bahan 18

1. Alat 18

2. Bahan 18

C. Prosedur Penelitian 19

1. Sintesis Gama-Fe2O3 dari Pasir Besi Lokal SULTRA 19

2. Sintesis Polianilin 19

3. Penyiapan TiO2 Rutil 20

4. Pembuatan Karbon Terlapis PEG 20

5. Sintesis Polimer Hibrida 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22

A. Sintesis Gama-Fe2O3 dari Pasir Besi Lokal SULTRA 22

B. Sintesis Polianilin 23

C. Penyiapan TiO2 Rutil 24

D. Pembuatan Karbon Terlapisi PEG 25

E. Sintesis Polimer Hibrida 26

F. Karakterisasi 27

1. Analisa Fourier Transform Infrared (FTIR) 27

2. Analisa Konduktivitas Probe Empat 29

3. Analisa Scanning Electron Micriscopy (SEM) 32

4. Analisa X-Ray Difraction (XRD) 33

Page 10: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

x

BAB V PENUTUP 35

A. Kesimpulan 35

B. Saran 36

DAFTAR PUSTAKA 37

LAMPIRAN 40

Page 11: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Struktur monomer anilin

Polianilin dalam tiga tingkat keadaan

Bentuk polianilin salt seteleh di doping asam protonik

Konduktivitas PANI ketika di dop dengan berbagai dopan

Bentuk TiO2 Padat

Struktur TiO2 fasa anatase dan rutil

Struktur polietilen glikol

Skema pengukuran konduktivitas listrik dengan metode

probe 4

Skema Instrumen Spektrofotometer Inframerah

Skema instrumen X-Ray Difraction

Serbuk ɣ-Fe2O3

Serbuk PANI Sintesis

Serbuk TiO2 Rutil

Serbuk Karbon-PEG 400

Serbuk PANI Hibrida

Grafik FTIR PANI Hibrida, PANI Sintesis, dan PANI + ɣ-

Fe2O3 + TiO2

Konduktivitas PANI

Konduktivitas ɣ-Fe2O3

Konduktivitas TiO2

Konduktivitas PANI+ ɣ-Fe2O3 + TiO2

8

9

9

11

12

13

14

15

17

19

25

26

27

28

29

30

31

32

32

33

Page 12: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xii

21

22

23

Konduktivitas PANI Hibrida

Analisis SEM PANI Hibrida

Anaalisis XRD PANI Sintesis, PANI Hibrida,

PANI+CPEG+TiO2

34

34

35

Page 13: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Diagram Alir Prosedur Penelitian

Diagram Alir Pembuatan Larutan dan Perhitungan

Sintesis nano ɣ-Fe2O3 dari pasir besi lokal Sulawesi Tenggara

Sintesis polianilin

Penyiapan TiO2 Rutil

Pembuatan Karbon dari Tempurung Kelapa

Sintesis Polimer Hibrida dari Polianilin/ɣ-Fe2O3/Karbon-

PEG/TiO2

Dokumentasi penelitian

Gambar grafik FTIR PANI Hibrida, PANI Sintesis, PANI+ɣ-

Fe2O3 +TiO2

Gambar grafik Konduktivitas PANI Hibrida, PANI Sintesis, ɣ-

Fe2O3, TiO2

Gambar SEM PANI Hibrida perbesaran 40.000x dan 60.000x

Gambar Grafik XRD PANI Sintesis, PANI Hibrida,

PANI+CPEG, PANI+Fe2O3+TiO2

41

42

43

44

45

45

46

47

52

53

55

56

Page 14: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang/Singkatan Arti Lambang dan Keterangan

XRD

XRF

α

β

ɣ

ε

PEG

dB

PP

NCF

MWCNT

CB

FTIR

PANI

S/m

PTSA

CSA

σ

I

V

SEM

X-Ray Difraction

X-Ray Fluoresence

Alpa

Beta

Gama

Epsilon

Polietilen glikol

Desi bell

Polipropilen

Nicel Carbon Fiber

multi-walled carbon nanotube

Carbon Black

Fourier Transform Infrared

Polianilin

Siemen per meter

para-toluene sulfonic acid

camphour sulfonic acid

Konduktivitas listrik

Arus listrik

Tegangan

Scanning Electron Microscopy

Page 15: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasir besi merupakan bahan alam yang tersedia sangat melimpah di

Indonesia. Pasir biasa dimanfaatkan untuk bahan bangunan sebagai campuran

semen dalam pembuatan tembok sebagai pelapis batu bata. Pasir besi mempunyai

komposisi utama besi oksida (Fe3O4 dan Fe2O3), silikon oksida (SiO2), serta

senyawa-senyawa lain dengan kadar yang lebih rendah. Komposisi kandungan

pasir dapat diketahui setelah dilakukan pengujian, misalnya dengan menggunakan

XRD (X-Ray Difraction) atau XRF (X-Ray Flouresence).

Pasir besi umumnya ditambang di areal sungai/dasar sungai atau tambang

pasir (quarry) di pegunungan, tetapi hanya beberapa saja pegunungan di indonesia

yang banyak mengandung pasir besi. Transportasi di pegunungan juga sulit,

karena medannya yang terjal dan berliku-liku. Hal ini yang menyebabkan

penambang pasir besi lebih memilih di areal sungai dari pada di pegunungan,

karena lebih mudah dijangkau (Anwar, 2007).

Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki potensi pasir besi yang sangat besar,

menurut data Pusat Sumber Daya Geologi pada tahun 2008 sumber daya pasir

besi di Sulawesi Tenggara mencapai 40% dari sumber daya pasir besi indonesia.

Melimpahnya pasir besi di Sulawesi Tenggara, khususnya di kecamatan

tapunggaeya, kabupaten konawe utara merupakan potensi yang harus

dikembangkan, karena oleh masyarakat dan pemerintah daerah belum

termanfaatkan dengan baik, padahal material ini sangat potensil untuk

dikembangkang mengingat kebutuhan akan biji besi terhadap pelaku industri baja

Page 16: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

2

bagi negara berkembang maupun negara maju saat ini setiap tahunya mengalami

peningkatan. Dalam hal penelitian ini, pasir besi yang di peroleh dari Kecamatan

Tapunggaeya Konawe Utara di ekstraksi untuk diperoleh ɣ-Fe2O3 sebagai bahan

magnetik dalam mensintesis material anti radar.

Bahan anti radar konvensional seperti logam dan bahan magnetik

menunjukkan sifat mekanik dan kamuflase yang bagus tetapi mempunyai

kelemahan yaitu berat, berkarat, dan susah dibentuk. Polimer konduktif cocok

untuk aplikasi bahan anti radar karena mempunyai konduktivitas tinggi, ringan,

lentur, mudah dibentuk, tidak berkarat, dan murah. Polianilin adalah salah satu

polimer konduktif yang paling serba guna, karena mempunyai stabilitas termal

dan kimiawi yang baik, konduktivitasnya dapat diatur, dan mempunyai

konduktivitas tinggi pada rentang mikrowave.

Bahan anti radar yang tipis dan mempunyai daya serap tinggi dapat

diwujudkan dengan menggunakan bahan dengan sifat dielektrik dan kemagnetan

yang tinggi. Salah satu strategi yang menjanjikan adalah menggunakan bahan

polimer hibrida. Polimer hibrida dapat dibuat dengan memperkaya/mengisi

polimer konduktif dengan bahan dielektrik dan magnetik.

Polimer konduktif menjadi penghubung antar bahan pengisi yang biasanya

dalam ukuran nanometer sehingga dapat memperbaiki konduktivitas keseluruhan

bahan dalam hal ini pengembangkan komposit polimer hibrida berbasis polianilin,

TiO2, karbon-PEG, dan γ-Fe2O3 yang disintesis dari pasir besi lokal Sulawesi

Tenggara.

Page 17: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3

Terminologi hibrida di sini berhubungan dengan kombinasi antara bahan

magnetik (Fe2O3) dan bahan dielektrik (polianilin dan karbon-PEG) dalam ukuran

nanometer. Komposit hibrida mempunyai kelebihan dibanding bahan magnetik

atau bahan dielektrik saja yakni memungkinkan untuk menghasilkan bahan anti

radar tipis dengan koefisien refleksi gelombang elektromagnetik kecil dan pita

serapan (bandwidth) yang lebar.

Karbon, TiO2, dan γ-Fe2O3 terbukti dapat menyerap gelombang

elektromagnetik. Ketiga bahan tersebut jika digunakan bersama dapat

meningkatkan nilai konstanta permitivitas dan permeabilitas bahan. Karbon

bertindak sebagai penyumbang sifat dielektrik sementara TiO2 dan γ-Fe2O3

bertindak sebagai penyumbang sifat magnetik. Ketiga bahan tersebut merupakan

kandidat yang baik untuk membuat bahan polimer hibrida.

Singh, dkk. (2010) mensintensis polimer hibrida dari polianilin diperkaya

dengan TiO2 dan γ-Fe2O3 melalui metode insitu polimerisasi emulsi. Butir nano γ-

Fe2O3 disintesis dengan metode kopresitipasi dalam amonium hidroksida,

sementara TiO2 dipersiapkan dengan ball mill selama 6 jam. Komposit polimer

hibrida yang dihasilkan mempunyai efektifitas tameng radiasi elektromagnetik

sebesar 45 dB.

Park, dkk. (2013) mensintesis polimer hibrida dari polipropilen (PP)

diperkaya dengan bahan konduktif seperti nikel dilapisi karbon fiber (NCF),

multi-walled carbon nanotube (MWCNT), karbon hitam (CB), dan TiO2.

Kombinasi PP/NCF/TiO2 menjukkan nilai konduktivitas dan proteksi lebih baik

dari pada PP/NCF/MWCNT dan PP/NCF/CB.

Page 18: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

4

Dalam rangka menjelaskan kebaruan penelitian ini, perlu diuraikan state of

the art topik penelitian yang diteliti. Phang, dkk. (2008) menyelidiki daya

absorpsi polianilin diperkaya dengan bulir nano TiO2. Polianilin didoping dengan

asam heksanoik dan dopan amonium peroksidisulfat. Proses polimerisasi pada

suhu ruang 25oC dan suhu rendah 0

oC. Pengukuran absorpsi gelombang

elektromagnetik menghasilkan serapan sampai di atas 99% pada frekuensi 12-14

GHz. Qin (2012) mengkaji sifat elektromagnetik Fe yang dilapisi TiO2 dan juga

Fe yang dilapisi SiO2. Proses pelapisan secara kimiawi dengan metoda sol-gel.

Khasim, dkk. (2011) mensintesis komposit polyaniline/γ-Fe2O3

menggunakan teknik insitu deposisi dengan menempatkan butir halus γ-Fe2O3 ke

dalam campuran polimerisasi anilin. Polianilin disintesis dengan dopan HCl 1 M

dan oksidan amonium peroxidisulfat 0,1 M pada suhu 0-5oC. Kandungan γ-Fe2O3

sampai dengan 20% berat menunjukkan peningkatan konduktivitas dan untuk

komposisi lebih dari 20% konduktivitas cenderung mengalami penurunan.

Wang, dkk. (2008) juga memperkaya polianilin dengan γ-Fe2O3 dan

melakukan pengukuran koefisien refleksi gelombang elektromagnetik pada

frekuensi 7-18 GHz. Absorpsi maksimum terjadi pada frekuensi 16 GHz dengan

lebar serapan 4,13 GHz untuk 10% kandungan γ-Fe2O3.

Penelitian yang akan di lakukan merupakan pengembangan ide Singh,

dkk. (2010) dan Park, dkk. (2013). Pada Singh, dkk. (2010) polianilin hanya

dicampur dengan TiO2 dan γ-Fe2O3 saja tidak dengan karbon. γ-Fe2O3 pada

penelitian tersebut disintesis dari bahan sintetik bukan dari pasir besi seperti yang

akan dilakukan pada penelitian ini.

Page 19: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5

Sejauh ini belum ada penelitian yang membuat polimer hibrida dari

polianilin yang diperkaya γ-Fe2O3, TiO2, karbon-PEG, dengan menggunakan pasir

besi sebagai sumber γ-Fe2O3 dan tempurung kelapa sebagai sumber karbon untuk

aplikasi bahan anti radar.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana mensintesis Polimer Hibrida PANI/γ-Fe2O3/TiO2/karbon-PEG,

PANI/γ-Fe2O3/TiO2, dan PANI/TiO2/karbon-PEG ?

2. Bagaimana karakteristik polimer hibrida ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mensintesis mensintesis Polimer Hibrida PANI/γ-Fe2O3/TiO2/karbon-PEG,

PANI/γ-Fe2O3/TiO2, dan PANI/TiO2/karbon-PEG.

2. Mengetahui karakteristik material polimer hibrida sebagai bahan anti radar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Menghasilkan material Polimer Hibrida berbasis bahan alam untuk aplikasi

bahan anti radar.

2. Meletakkan dasar bagi pembangunan kemandirian dalam riset pertahanan.

Page 20: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasir Besi

Pasir besi pada umumnya mempunyai komposisi utama besi oksida (Fe2O3

dan Fe3O4) dan silikon oksida (SiO2) (Sholihah, 2010). Maghemite (Fe2O3) yang

terkandung dalam pasir besi dapat diekstraksi dengan proses hydrothermal

oksidation dilakukan dengan cara melarutkan pasir besi dengan bahan katalis

asam pada suhu 90oC sampai larutan mengering. Kemudian dilanjutkan dengan

proses oksidasi yaitu pemanasan pada suhu tinggi. Katalis asam yang biasa

digunakan adalah HCl, H2SO4, dan HNO3. Setiyoko (2009) telah membandingkan

ketiga penggunaan katalis tersebut untuk pemurnian Fe2O3 dari pantai Bambang

Lumajang, dan asam klorida yang paling efektif meningkatkan kemurnian

kandungan Fe2O3 dari 60,64% menjadi 73,13% (Bijaksana, 2002).

B. Gama-Fe2O3

Fe2O3 termasuk dalam besi oksida. Maghemite (Fe2O3) mempunyai

struktur kristal yang sama dengan magnetite (Fe3O4) dan juga termasuk ferit

spinel serta bagian dari feromagnetik. Fe2O3 terdiri dari empat fasa, yaitu fasa

alpha (α-Fe2O3), beta (β-Fe2O3), gamma (γ-Fe2O3), dan fasa epsilon (ε-Fe2O3).

Perbedaan dari empat fasa tersebut yaitu bentuk struktur dari masing-masing fasa

(Taufiq, dkk., 2008).

Untuk sintesis γ-Fe2O3, Jeong, dkk. (2004) mensintesis γ-Fe2O3

menggunakan metode kopresitipasi. Pada kedua penelitian tersebut sesungguhnya

Fe3O4 dihasilkan dahulu kemudian dikalsinasi pada suhu 300oC untuk

Page 21: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

7

menghasilkan γ-Fe2O3. Pada Layek, dkk. (2010), γ-Fe2O3 disintesis dengan

menggunakan FeCl3 dan FeCl2 dengan rasio molar 2:1 yang dilarutkan dalam HCl

2 M dan menggunakan pengendap NaOH γ-Fe2O3 dihasilkan setelah proses

kalsinasi Fe3O4 selama 5 jam pada suhu 400oC.

Keseluruhan proses yang telah dijelaskan, γ-Fe2O3 dihasilkan dari bahan-

bahan sintesis dengan tingkat kemurnian tinggi. γ-Fe2O3 secara alamiah terdapat

dalam pasir besi, hanya saja tingkat kemurniannya rendah karena disamping

mengandung pengotor lain seperti Ti, juga terdapat bentuk lain oksida besi

seperti FeO dan Fe3O4. Untuk itu menghasilkan γ-Fe2O3 dengan tingkat

kemurnian tinggi dan dalam bentuk nano dari pasir besi sangatlah mungkin karena

dengan metode ko-presitipasi Fe3O4 dapat dihasilkan langsung dari pasir besi, dan

kemudian γ-Fe2O3 dapat dihasilkan dengan proses sintering pada suhu tinggi.

C. Polianilin (PANI)

1. Struktur polianilin (PANI)

Polianilin (PANI) merupakan salah satu jenis polimer konduktif yang

dihasilkan dari proses polimerisasi monomer anilin (C6H5NH2) dalam suasana

asam (Mihardi, 2008). Gugus tereduksi terdiri dari molekul yang berbentuk cincin

benzoid dan dua gugus amina, sedangkan pada gugus teroksidasi salah satu cincin

benzoid berubah menjadi cincin quinoid dan gugus amin menjadi imin. Berikut

adalah gambar struktur anilin dan polianilin (Lin, dkk., 2000).

Gambar 1. struktur anilin

Page 22: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

8

Gabungan anilin dalam proses polimerisasi menghasilkan polianilin.

Polianilin memiliki tiga keadaan, yaitu emeraldine base, perignaldine dan

leucomeraldine seperti pada gambar berikut ini (Purwaningtyas dkk., 2010):

Gambar 2. Polianilin dalam tiga tingkat keadaan

Bentuk konduktif polianilin yaitu jika Emeraldine base terprotonasi

dengan asam protonik seperti HCl membentuk Emereldine salt seperti pada

Gambar 3, dimana proton-proton ditambahkan ke situs-situs –N=, sementara

jumlah elektron pada rantai tetap. Emereldin salt inilah yang memberikan

konduktivitas yang tinggi (Maddu, 2007).

Gambar 3. Bentuk polianilin salt seteleh di doping asam protonik

2. Sifat polianilin (PANI)

Polianilin (PANI) merupakan salah satu bahan polimer konduktif yang

paling banyak dikaji pada dua dekade terakhir karena memiliki sifat fisika dan

kimia yang khas. Tidak seperti material terkonjugasi lainnya, polianilin memiliki

sifat kimia doping/dedoping melalui reaksi asam dan basa yang sederhana dan

Page 23: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

9

dapat balik yang memungkinkan untuk mengontrol solubilitas, konduktivitas

listrik dan optiknya. (Huang, 2006).

Konduktivitas bahan polimer konduktif dapat ditingkatkan beberapa kali

lipat dengan mendopingnya dengan agen-agen oksidatif/reduktif atau radikal-

radikal donor/akseptor. Doping adalah proses dimana polimer yang berupa

isolator atau semikonduktor diekspose dengan agen transfer muatan (dopant)

dalam fasa gas atau larutan melalui oksidasi atau reduksi elektrokimia yang

sesuai. Proses ini akan meningkatkan kemampuan polimer menghantarkan listrik

akibat peningkatan konsentrasi pembawa muatan di dalam polimer (Ansari, dkk.,

2006).

Polianilin murni dalam keadaan tak terdoping, merupakan semikonduktor

lemah (poor semiconductor) dengan konduktivitas sekitar 10-8

S/m. Namun

demikian, ketika didoping konduktivitasnya dapat meningkat jauh bergantung

pada tingkat doping yang diberikan. Doping dengan asam tertentu dapat

meningkatkan konduktivitas karena doping membentuk struktur polaron/bipolaron

yang akan meningkatkan muatan polianilin akibat relokalisasi yang meningkat.

Hubber, dkk. (2003) telah membandingkan konduktivitas PANI untuk

beberapa jenis dopan seperti pada Gambar 4. Dopan HCl dan para-toluene

sulfonic acid (PTSA) memberikan konduktivitas tertinggi dibandingkan dengan

yang lainnya.

Page 24: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

10

Gambar 4. Konduktivitas PANI ketika di dop dengan berbagai dopan

D. Polimer Hibrida

Kamchi, dkk. (2013) mensintesis polimer hibrida dengan metode insitu

polimerisasi yakni polianilin yang diperkaya dengan karbon dilapisi cobal (CCo)

dan nano ferronikel (FeNi). CCo dan FeNi dilarutkan dalam poliuretan kemudian

dicampurkan dalam anilin yang didop dengan camphour sulfonic acid (CSA).

Komposit dengan konduktivitas 104 S/m dan efektifitas proteksi gelombang

elektromagnetik sebesar 90 dB pada frekuensi 8–18 GHz dihasilkan untuk

struktur multilapis.

Keseluruhan referensi di atas, dalam rangka membentuk polimer hibrida

polianilin dicampur dengan bahan magnetik saja atau dengan dielektrik saja,

belum menggabungkan polianilin dengan bahan magnetik dan dielektrik.

Pencampuran polianilin dengan bahan magnetik sekaligus bahan dielektrik

ditunjukkan pada Singh, dkk. (2010) dan Park, dkk. (2013).

E. Titanium Dioksida

Titanium dioksida (TiO2), merupakan salah satu senyawa oksida

semikonduktor yang banyak diaplikasikan secara luas di berbagai bidang karena

Page 25: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

11

memiliki kelebihan sebagai iner terhadap asam dan basa, non korosif, dan non

toksik. Selain itu TiO2 juga dapat berfungsi sebagai katalis karena memiliki

kereaktifan terhadap sinar, porositas yang tinggi dengan luas permukaan yang

besar (Rilda dkk, 2013).

Titanium dioksida (TiO2) atau bisa disebut Titania atau Titanium (IV)

oksida merupakan bentuk oksida dari titanium. Senyawa TiO2 bersifat amfoter,

larut secara lambat dalam H2SO4(aq) pekat. Sifat senyawa TiO2 adalah tidak

tembus cahaya, mempunyai warna putih, tidak beracun, dan harganya relatif

murah. Senyawa ini dimanfaatkan secara luas dalam bentuk kristal anatase

sebagai pigmen, bakterisida, pasta gigi, fotokatalis dan elektroda dalam sel surya

(Carp dkk., 2004). Tampilan fisik dari katalis TiO2 dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Bentuk TiO2 Padat (http://wikipedia.org)

Menurut Gunlazuardi (2001), titanium dioksida memiliki tiga struktur

Kristal, yaitu rutil, anatase, dan brukit. Namun hanya bentuk rutil dan anatase

yang cukup stabil keberadaannya. Selain itu juga bisa digunakan sebagai

fotokatalis, dengan struktur terlihat pada Gambar 6. Perbedaan struktur kristal

yang terlihat pada gambar tersebut mengakibatkan perbedaan tingkat energi

struktur pada pita elektroniknya.

Page 26: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

12

Gambar. 6 struktur TiO2 fasa anatase dan rutil

Penyediaan titania telah dilakukan dengan berbagai metoda sintesis,

seperti metoda hidrotermal, solid state, dan sol-gel. Metoda sol-gel untuk sintesis

oksida logam disamping peralatannya sederhana, tingkat homogen distribusi

partikel cukup baik. Untuk mengontrol tekstur pembentukan kristal dari titania

diawali dari pembentukan xerogel, sehingga diperlukan penambahan suatu

senyawa tertentu untuk proses modifikasi tekstur titania (Rilda dkk, 2013).

F. Karbon

Karbon adalah unsur kimia nonmental yang disimbolkan dengan huruf C.

Karbon berada didalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit) dan

karbon terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk kristal

murni seperti berlian dan grafit. Karbon umumnya berada dalam senyawa ikatan

kimia dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti

batubara dan petroleum) atau senyawa anorganik ( seperti gamping dan bubuk

pengembang kue ), terlepas dari persebaran yang cukup luas, karbon hanya

berjumlah 0,19% dari kerak bumi.

Page 27: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

13

Tempurung kelapa kebanyakan hanya dianggap sebagai limbah industri

pengolahan kelapa, ketersediaannya yang melimpah dianggap masalah

lingkungan. Padahal arang tempurung kelapa ini masih dapat diolah lagi menjadi

produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yaitu sebagai karbon aktif atau

arang aktif. Industri pembuatan karbon aktif di Indonesia telah mengalami

kemajuan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya

permintaan pasar, baik di dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri

(Samar, 2012).

Pembuatan karbon aktif ini merupakan proses gabungan antara kimia dan

fisika dengan perendaman dengan aktivator dan pemanasan dengan injeksi

nitrogen pada suhu tinggi yang bertujuan memperbanyak pori dan membuat

porositas baru sehingga karbon aktif mempunyai daya serap tinggi (Sinaga, 2003).

G. Poliethilen Glikol (PEG)

Secara definisi PEG adalah suatu polimer yang terdiri dari beberapa ikatan

monomer. Mononer itu sendiri secara bahasa adalah suatu senyawa yang dapat

dipolimerisasi. Struktur Polietilen glikol dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Struktur polietilen glikol

Polietilen glikol 400 adalah polimer etilen oksida dan air, dinyatakan

dengan rumus H(O-CH2CH2)nOH, dengan harga rata-rata n antara 8,2 dan 9,1.

PEG 400 larut dalam air, etanol, aseton, glikol lain, hidrokarbon aromatik, dan

tidak larut dalam eter dan hidrokarbon alifatik (Voigt, 1994). Polietilen glikol

Page 28: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

14

(PEG) memiliki sifat bakterisida sehingga walaupun disimpan dalam waktu yang

lama tidak akan diserang oleh bakteri (Allen, 2002).

H. Karakterisasi

1. Kondukivitas Listrik (σ)

Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan arus

listrik. Konduktivitas merupakan sifat suatu bahan tidak tergantung kepada

temperatur dan contoh bahannya (Taswa, dkk., 2006).

Konduktivitas listrik dapat diukur dengan menggunakan metode probe dua

atau probe 4. Pada penelitian ini, konduktivitas sampel diukur dengan

menggunakan probe 4 karena sampel berbentuk lapisan. Skema pengukuran

seperti terlihat pada gambar 8, yakni arus input I pada sampel melalui elektroda

arus kemudian tegangan V diukur. Jarak antara elektroda arus dan tegangan

misalnya second (s). Untuk kasus ketebalan sampel jauh lebih besar dari s,

konduktivitas sampel adalah :

ς =1

ρ=

1

2πsΔVΔI (1)

Dengan nilai Δ𝑉/Δ𝐼 diperoleh dari kemiringan grafik hubungan linear

antara V dan I.

Gambar 8. Skema pengukuran konduktivitas listrik dengan metode probe 4

Page 29: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

15

Proses serapan gelombang elektromagnetik oleh bahan dapat dijelaskan

secara kualitatif yakni bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh

radar mengenai bahan, kemudian oleh keberadaan bahan konduktif memunculkan

arus eddy sehingga energi gelombang diubah menjadi panas. Akibatnya sebagian

energi gelombang terserap oleh bahan. Secara kuantitatif besarnya serapan

berhubungan dengan nilai tangent loss elektrik, tan(ε"/ε′), dan tangent loss

magnetic, tan(μ"/μ′). ε dan μ adalah konstanta kompleks permitivitas listrik dan

permeabilitas magnetik bahan. Bahan dengan nilai tangent loss yang besar

diharapkan dapat dihasilkan pada penelitian ini dengan pengukuran konduktivitas

listrik bahan sebab konduktivitas listrik dapat dihubungkan dengan permitivitas

listrik dan frekuensi melalui :

ς = ωε" (2)

Ini berarti bahwa bahan dengan konduktivitas listrik yang tinggi

berpotensi untuk mempunyai nilai serapan yang tinggi terhadap gelombang

elektromagnetik.

2. Spektrofotometri FTIR (Fourier Transform Infrared)

Daerah spektrum elektromagnetik inframerah terletak pada panjang

gelombang yang lebih panjang bila dibandingkan dengan daerah sinar tampak,

yang terletak dari panjang gelombang 400 nm hingga 800 nm (1 nm = 10-9

m),

tetapi lebih pendek daripada panjang gelombang mikro yang mempunyai panjang

gelombang lebih besar dari 1 nm (Sastrohamidjojo, 1992).

Tujuan dari analisis FTIR adalah untuk mengetahui adanya gugus-gugus

fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa. Analisis sampel dengan menggunakan

Page 30: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

16

FTIR memiliki beberapa keuntungan, yaitu spektrum yang terdapat dalam sampel

dapat dideteksi dalam waktu singkat, sensitifitasnya lebih baik, spektrum dari

pelarut atau pengotor dapat dihilangkan dari spektrum sampel yang dianalisis dan

sejumlah kecil sampel dapat menghasilkan spektrum dengan menambahkan

informasi dari beberapa hasil scan untuk menghasilkan spektrum tunggal (Faust,

1998).

Jika suatu molekul menyerap sinar inframerah, maka dalam molekul itu

akan terjadi perubahan tingkat energy vibrasi dan perubahan energy rotasi. Skema

instrument Spektrofotometer Inframerah ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Skema Instrumen Spektrofotometer Inframerah

3. Scanning electrom microscopy (SEM)

SEM merupakan alat untuk melihat benda yang sangat kecil dalam bentuk

stereo dengan skala pembesaran tinggi. Alat tersebut menggunakan sinar elektron

berenergi tinggi untuk melihat objeknya yang sangat kecil (Nuwaiir, 2009).

Analisa mikroskop payaran (SEM) digunakan untuk melihat permukaan

penampang melintang dan membujur specimen secara mikroskopis, sehingga

topografi, tonjolan, lekukan dan pori-pori pada permukaan dapat terlihat (Daulay,

2005). Sebelum dianalisis dengan SEM, sample harus dipreparasi terlebih dahulu.

Hal-hal yang harus dipenuhi untuk menyiapkan sampel, yaitu menghilangkan

Page 31: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

17

seluruh pelarut, air, atau bahan lain yang dapat menguap ketika di dalam vakum

dan menipiskan sampel yang akan dianalisis (Nuwaiir, 2009).

4. X-Ray Difraction (XRD)

Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang

antara 0,1-200 A. Sinar-X juga menunjukkan sifat dualisme dimana sifat partikel

dibuktikan dengan peristiwa penghamburan ionisasi sedangkan sifat gelombang

dibuktikan dengan sifat difraksi. Difraksi sinar-X (XRD) merupakan salah satu

metode yang digunakan untuk mengkarakterisasi zat padat. Tujuan dari analisis

XRD adalah untuk menentukan morfologi polimer, antara lain derajat kristanilitas

polimer.

Prinsip kerja dari difraksi sinar-X adalah elektron ditembakkan pada

sampel polimer dan intensitas yang dihamburkan oleh sinar-X ditentukan sebagai

fungsi dari sudut difraksi. Secara skematis teknik ini ditunjukkan pada Gambar

10.

Gambar 10. Skema instrumen X-Ray Difraction

Page 32: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

18

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juni

2015. Penelitian ini merupakan kombinasi kegiatan lapangan dan laboratorium.

Kegiatan lapangan berupa pengambilan sampel pasir besi di Tapunggaeya dan

tempurung kelapa di Wawolesea Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Selanjutnya

dibawa ke Laboratorium Kimia Jurusan Kimia FMIPA Universitas Halu Oleo

untuk dianalisis.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statif klem, termometer,

pH meter, timbangan analitik (Acis), Oven (Memmert), alat gelas, hot plate

stirrer, furnace 1300, XRD (X-Ray Difraction), SEM (Scanning electrom

microscopy), FTIR (Fourier Transform Infrared), dan konduktometer probe 4.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel pasir besi yang di

peroleh dari Tapunggaeyah dan tempurung kelapa dari wawolesea, Kabupaten

Konawe Utara, HCl pekat (PA), NH3 25 % (p.a), anilin, alkohol 70 %, TiO2,

tempurung kelapa, polietilen glikol (PEG-400), ammonium peroxidisulfat

((NH4)S2O8) dan aquabides.

Page 33: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

19

C. Metode Penelitian

1. Sintesis Gama-Fe2O3 dari Pasir Besi Lokal Sulawesi Tenggara

ɣ-Fe2O3 tidak disintesis secara langsung tetapi melalui sintesis Fe3O4

dengan metode kopresitipasi. ɣ-Fe2O3 kemudian dihasilkan melalui proses

kalsinasi. Serbuk besi dipisahkan dari pasir dengan medan magnet permanen.

Kemudian serbuk besi dibersihkan dari pengotor organik berturut-turut dengan

akuades dan aseton. Serbuk besi dilarutkan dalam HCl 12 M pada suhu 60oC

sambil diaduk dengan magnet stirrer. Larutan pengendap NH4OH 6,5 M

disiapkan dan ditambahkan secara perlahan pada larutan besi HCl dengan

konsentrasi 12 M dan terus diaduk pada suhu konstan. Reaksi dipertahankan

selama 30 menit pada pH 8. Produk endapan hitam yang dihasilkan yakni nano

Fe3O4 dicuci dengan akuades. Selanjutnya dikeringkan pada suhu 60oC selama 24

jam. Produk Fe3O4 dipanaskan dalam tanur listrik pada suhu 500oC selama 3 jam

untuk menghasilkan ɣ-Fe2O3.

2. Sintesis Polianilin

Larutan anilin 1 M dan HCl 1 M dicampurkan masing-masing 25 mL

membentuk larutan campuran 50 mL dalam erlenmeyer. Secara terpisah larutan

(NH4)2S2O8 1 M disiapkan. (NH4)2S2O8 ditimbang sebanyak 22,82 gram dan

dilarutkan dengan akuades sebanyak 100 ml. Larutan campuran anilin HCL di

stirrer selama 2 jam pada suhu ruang, setelah itu ditambahkan larutan (NH4)2S2O8

1 M sebanyak 25 mL dan di strirrer pada suhu 0-5oC selama 1 jam. Selanjutnya

larutan disaring, dan dicuci 3 kali dengan HCl 1 M. Bubuk polianilin kemudian

Page 34: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

20

dikeringkan pada suhu 60oC selama 8 jam. Proses karakterisasi dilakukan dengan

FTIR dan pengukuran konduktivitas.

3. Penyiapan TiO2 Rutil

TiO2 yang di pakai adalah TiO2 (p.a). Untuk menghasilkan fase rutil dari

TiO2, bubuk tersebut kemudian dikalsinasi pada suhu 1000oC selama 3 jam.

Selanjutnya dikarakterisasi menggunakan XRD.

4. Pembuatan Karbon Terlapisi PEG

Tempurung kelapa dibersihkan dari serabutnya dan dijemur di bawah

panas matahari selama 2 hari. Tempurung kelapa dipotong kecil-kecil kemudian

dimasukkan dalam kaleng untuk dikarbonasi selama 2 jam. Karbon yang sudah

terbentuk dihaluskan menggunakan mortal dan disaring dengan ayakan 180 mesh.

Untuk mendapatkan serbuk karbon yang homogen dan halus, polietilen glikol

(PEG-400) digunakan sebagai template. Bubuk karbon dicampurkan dalam PEG-

400 berbentuk cair membentuk pasta dengan perbandingan berat karbon dan PEG-

400 1:1. Pasta tersebut kemudian dipanaskan dalam tanur listrik pada suhu 350oC

selama 3 jam sehingga diperoleh bubuk karbon yang lebih halus dan homogen.

Hasilnya diayak lagi menggunakan ayakan 180 mesh.

5. Sintesis Polimer Hibrida

Komposit hibrida berupa campuran polianilin, ɣ-Fe2O3, TiO2, dan karbon

disintesis dengan metode insitu polimerisasi. Perbandingan berat anilin, ɣ-Fe2O3,

TiO2, dan Karbon-PEG 1:1:1. Anilin 1 M dipersiapkan dengan melarutkan

monomer anilin 9,2 mL dalam 100 mL alkohol. Larutan anilin dan HCl 1 M,

masing-masing dipipet 25 mL dan dicampur, selanjutnya campuran larutan di

Page 35: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

21

sterrer pada suhu ruang selama 2 jam. Bulir ɣ-Fe2O3, TiO2, dan Karbon-PEG

dengan berat yang sesuai untuk masing-masing sampel dimasukkan dalam larutan

anilin-HCl sambil diaduk dengan sterrer magnetik pada suhu 0-5oC. Larutan

(NH4)2S2O8 1 M sebanyak 25 mL selanjutnya ditambahkan perlahan-lahan dan

akan membentuk endapan kehijauan.

Produk kemudian disaring dan dicuci 3 kali dengan HCl 1 M. Bubuk

polianilin selanjutnya dikeringkan pada suhu 60oC selama 8 jam. Selanjutnya

komposit yang dihasilkan dihaluskan untuk persiapan karakterisasi. Proses

karakterisasi dilakukan dengan FTIR, XRD, SEM, dan pengukuran konduktivitas

probe empat. Sebagai pembanding disintesis polimer hibrida yang divariasikan

dengan komposisi yang berbeda yaitu PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2, dan PANI/ɣ-

Fe2O3/Karbon-PEG sebagai pembanding untuk melihat komposisi hibrida yang

memiliki daya serap paling tinggi terhadap gelombang radar.

Page 36: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hal pertama yang dilakukan untuk mensintesis material polimer hibrida

yaitu mempersiapkan bahan magnetik ɣ-Fe2O3 yang disintesis dari pasir besi, dan

bahan dielektrik berupa TiO2 rutil dan karbon terlapisis polietilen glikol.

A. Sintesis ɣ-Fe2O3 dari Pasir Besi Lokal Sulawesi Tenggara

Dalam mensintesis ɣ-Fe2O3, sampel pasir besi diperoleh dari Kecamatan

Tapunggaeyah Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara. ɣ-Fe2O3 disintesis

dengan metode kopresitipasi. Sampel pasir besi dilarutkan dengan HCl dan diaduk

selama dua jam tujuannya untuk mengekstraksi besi (II) dan besi (III) menjadi

FeCl2 dan FeCl3 fasa larutan.

Filtrat FeCl2 dan FeCl3 diendapkan dengan cara penambahan NH4OH

dengan konsentrasi 6.5 M hingga pH mencapai 8,0. Volume NH4OH yang

ditambahkan hingga pH mencapai 8,0 sebanyak 78 mL. Penambahan NH4OH

akan merbentuk koloid Fe(OH)2 dan Fe(OH)3. Kemudian koloid Fe(OH)2 dan

Fe(OH)3 dipisahkan dari filtratnya. Koloid Fe(OH)2 dan Fe(OH)3 dipanaskan

dalam oven selama 24 jam pada suhu 60oC, agar molekul air terlepas dan hanya

menyisahkan molekul Fe3O4. Selanjutnya molekul Fe3O4 yang diperoleh

dihaluskan menggunakan mortal, untuk menghasilkan Fe3O4 bentuk serbuk.

Serbuk Fe3O4 dikalsinasi pada suhu 300oC untuk mengoksidasi Fe3O4 menjadi

ɣ-Fe2O3. Bentuk gamma dihasilkan dari proses dehidrasi termal besi(III)

hidroksida, atau oksidasi besi(II, III) oksida. ɣ-Fe2O3 yang dihasilkan sebanyak 9

gram. Berikut adalah reaksi antara pasir besi dengan asam kuat:

Page 37: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

23

Pasir Besi + HCl

FeCl2 + FeCl3

FeCl2 + FeCl3 + NH4OH Fe(OH)2 + Fe(OH)3

Fe(OH)2 + Fe(OH)3 Oven

Fe3O4 + H2O Kalsinasi

ɣ-Fe2O3

Gambar 11 menunjukan senyawa ɣ-Fe2O3 dalam bentuk serbuk yang

berhasil diekstraksi dari pasir besi lokal menggunakan asam klorida dengan

metode kopresipitasi.

Gambar 11. Serbuk ɣ-Fe2O3

B. Sintesis Polianilin

Polimer konduktif adalah polimer yang secara intrinsik dapat

menghantarkan arus listrik. Sifat listrik polimer konduktif dapat diatur dengan

mengontrol parameter sintesis seperti konsentrasi monomer, konsentrasi elektrolit,

tegangan, waktu polimerisasi, dan temperatur polimerisasi (Suryaningsih, 1998).

Polianilin adalah salah satu polimer konduktif, yang dihasilkan dari proses

polimerisasi monomer anilin (C6H5NH2) dalam suasana asam (Mihardi, 2008).

Polimerisasi polianilin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara elektrokimia

dengan menggunakan medan listrik, dan secara kimia yaitu dengan pengadukan.

Polimerisasi anilin secara kimia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan secara

elektrokimia yaitu alat yang digunakan lebih sederhana, biaya yang murah, dan

yang tidak kalah penting yaitu dengan metode kimia dapat menghasilkan

Page 38: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

24

polianilin dalam jumlah yang besar. Namun, polimerisasi secara kimia

membutuhkan tahapan yang lebih panjang dan waktu pengerjaan yang cukup lama

(Suryaningsih, 1998).

Polianilin disintesis dari monomer anilin pada suhu nol sampai -5oC dalam

suatu reaktor. Selain itu polianilin didoping dengan HCl 1 M, dan dipolimerisasi

dengan ammonium peroxidisulfat 1 M selama 1 jam. HCl dan ammonium

peroxidisulfat bertindak sebagai sumber elektrolit, untuk menghasilkan polianilin

dengan konduktivitas tinggi. Selain dari konsentrasi monomer anilin, suhu

polimerisasi, maupun lama waktu polimerisasi yang juga berpengaruh terhadap

peningkatan konduktivitas. Berikut adalah serbuk polianilin yang telah berhasil

disintesis dari monomer anilin dalam suasana asam seperti ditunjukan pada

Gambar 12.

Gambar 12. Serbuk PANI Sintesis

C. Penyiapan TiO2 Rutil

Penelitian Titanium dioksida (TiO2) ini berfungsi sebagai bahan dielektrik.

TiO2 dikalsinasi pada suhu 1000oC, tujuannya untuk menghasilakn TiO2 fasa rutil

dari serbuk TiO2 (p.a). Berikut adalah bentuk serbuk TiO2 rutil seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 13.

Page 39: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

25

Gambar 13. Serbuk TiO2 Rutil

D. Pembuatan Karbon Terlapis PEG

Pada penelitian ini, karbon merupakan bahan dielektrik yang sengaja

ditambahkan untuk aplikasinya sebagai material anti radar (Park, 2013). Karbon

dibuat dari tempurung kelapa yang dikarbonasi selama dua jam. Setelah itu

karbon kemudian dihaluskan menggunakan mortal dan diayak menggunakan

ayakan 180 µmess. Sehingga diperoleh karbon dengan ukuran partikel maksimal

180 µmess. Selanjutnya karbon tersebut dilapisi dengan polietilen glikol (400)

dengan cara karbon dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi karbon dengan

komposisi perbandingan karbon-PEG (400) 1:1, dan dihasilkan campuran karbon-

PEG (400) dalam bentuk pasta. Pasta karbon-PEG (400) dikalsinasi dengan tanur

jenis 1300 furnace pada suhu 350oC selama 3 jam. Pelapisan karbon dengan

Poietilen Glikol (400) dimaksudkan agar karbon memiliki kerekatan dan tekstur

yang kuat. Berikut Bentuk karbon terlapisis polietilen glikol ditunjukkan pada

Gambar 14.

Page 40: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

26

Gambar 14. Serbuk Karbon-PEG 400

E. Sintesis Polimer Hibrida

Pada penelitian ini polimer hibrida disintesis untuk aplikasinya sebagai

material anti radar. Polimer hibrida disintesis dari jenis polimer konduktif berupa

polianilin yang disintesis dari monomer-monomer anilin yang dipolimerisasi pada

suhu rendah yaitu nol sampai -5oC. Pada proses polimerisasi, nomoner anilin

didoping dengan HCl. Penambahan doping berupa asam dapat meningkatkan

nilai konduktivitas dari polianilin (Hammo, 2012). ɣ-Fe2O3, TiO2 dan karbon-

PEG (400) masing-masing ditambahkan dengan pariasi komposisi 1:1:1 dalam

larutan polimerisasi, sehingga diharapkan akan menghasilkan polimer hibrida

yaitu PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/karbon-PEG dengan koduktivitas tinggi dan adsobsi

terhadap gelombang radar yang tinggi pula. Dalam proses polimerisasi, larutan

anilin disterrer, agar komponen-komponen pengaya yaitu ɣ-Fe2O3, TiO2, dan

karbon-PEG (400) dapat terdistribusi secara homogen. Namun pada proses

tersebut material-material pengaya belum berikatan dengan polianilin. Dengan

penambahan surfaktan berupa ammonium peroxisidisulfat ((NH4)2S2O8), material

pengaya seperti ɣ-Fe2O3, TiO2, dan karbon-PEG tersebut akan membentuk ikatan

dengan polianilin.

Page 41: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

27

Penambahan material magnetik ɣ-Fe2O3 dimaksudkan untuk meningkatkan

nilai konduktivitas dari polimer hibrida. Sehingga dengan konduktivitas yang

tinggi, maka material polimer hibrida yang dihasilkan diharapkan akan memiliki

daya hantar tinggi terhadap gelombang radar. Artinya jika material polimer

hibrida dengan konduktivitas tinggi ditembakkan gelombang radio, maka

gelombang tersebut akan di serap atau di teruskan. Selain itu disintesis pula

polimer hibrida dengan komposis PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2, dan PANI/ɣ-

Fe2O3/Karbon-PEG sebagai pembanding untuk mengetahui komposisi polimer

hibrida yang memiliki daya serap paling tinggi terhadap gelombang radar. Berikut

adalah serbuk polimer hibrida ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 15. Serbuk PANI Hibrida

a. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

b. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

c. PANI/TiO2/Karbon-PEG

F. Karakterisasi Polimer Hibrida

1. Analisa Fourier Transform Infrared (FTIR)

Analisis menggunakan FTIR merupakan analisa untuk mengetahui gugus

fungsi PANI Hibrida, dan Polianilin (PANI). Hasil analisa FTIR PANI Hibrida,

dan Polianilin sintesis ditunjukan pada Gambar 16.

(a) (b) (c)

Page 42: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

28

a. FTIR Polimer Hibrida, dan PANI Sintesis

Gugus fungsi dari suatu senyawa miliki daerah serapan khas pada bilangan

gelombang yang berbeda-beda. Grafik FTIR PANI Sintesis dan Polimer Hibrida

komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG pada Gambar 16.a dan 16.b

menunjukan adanya gugus aromatik (C=C) yang ditunjukkan pada bilangan

gelombang 1570 cm-1

. Selanjutnya pada bilangan gelombang 1483 cm-1

menunjukan adanya gugus imin (C=N). Adanya gugus eter ditunjukan pada

bilangan gelombang 1147 cm-1

. Adapun grafik FTIR Polimer Hibrida untuk

komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2 menunjukkan adanya gugus alkana (C-H) pada

bilangan gelombang 2953 cm-1

, dan gugus (C=C) aromatik pada bilangan

gelombang 1577 cm-1

. Sedangkan gugus amina (C-N) ditunjukkan pada bilangan

gelombang 1359 cm-1

, dan gugus imin (C=N) ditunjukkan pada bilangan

gelombang 1502 cm-1

.

Gambar 16. Grafik FTIR PANI Hibrida, PANI Sintesis

a. PANI Sintesis

b. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

c. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

(a)

(b)

(c)

Page 43: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

29

2. Analisis Konduktivitas Menggunakan Probe Empat

a. Konduktivitas PANI

Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk

menghantarkan arus listrik. Dari grafik yang ditunjukkan pada Gambar 17

menunjukkan nilai konduktivitas listrik ( ) Polianilin yang disintesis dari

monomer anilin yang terdoping HCl memiliki konduktivitas sebesar sekitar

26,8x10-4

S/cm. Hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan PANI yang

disintesis oleh Hammo pada tahun 2012, dengan nilai konduktivitas sebesar

4,6x10-7

S/cm.

Gambar 17. Konduktivitas PANI

b. Konduktivitas ɣ-Fe2O3

Adapun untuk ɣ-Fe2O3 yang disintesis dari pasir besi lokal Sulawasi

Tenggara memiliki nilai konduktivitas sekitas 0,4x10-4

S/cm. seperti terlihat pada

Gambar 18.

Page 44: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

30

Gambar 18. Konduktivitas ɣ-Fe2O3

c. Konduktuvitas TiO2

Sedangkan untuk TiO2, pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 19,

terlihat bahwa TiO2 tidak memiliki nilai konduktivias. Hal ini disebabkan karena

TiO2 adalah senyawa yang bersifat semikonduktor.

Gambar 19. Konduktivitas TiO2

d. Konduktivitas PANI Hibrida

- PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

Adapun nilai konduktivitas untuk PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2 nilai

konduktivitasnya sebesar 32,3x10-4

S/cm seperti yang ditunjukan pada gambar 20.

Namun, jika dilihat ternyata konduktivitas PANI dan ɣ-Fe2O3 yang disintesis

seperti yang terlihat pada Gambar 17 dan 18, jika diakumulasi hanya akan

diperoleh konduktivitas sebesar 27,2x10-4

S/cm. Hal ini disebabkan karena PANI

Page 45: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

31

itu sendiri merupakan jenis polimer konduktif yang dipadukan dengan material

magnetik ɣ-Fe2O3 yang juga bersifat konduktif, maka percampuran material

ɣ-Fe2O3/TiO2 dalam polimerisasi PANI merupakan hal yang tepat seperti

ditunjukkan pada Gambar 20.

Gambar 20. Konduktivitas PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

- Konduktivitas PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

Berbeda dengan komposisi Polimer Hibrida PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2,

komposisi polimer hibrida PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG, malah

menunjukkan penurunan konduktivitas polianilinin . Dari grafik yang ditunjukkan

pada Gambar 21 terlihat bahwa nilai konduktivitas listrik ( ) Polimer Hibrida

komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG sebesar 19,5x10-4

S/cm. Terjadi

penurunan 12,8x10-4

S/cm dari konduktivitas komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2, dan

7,3x10-4

S/cm dari PANI sintesis. Hal ini disebabkan karena dalam polimerisasi

polimer hibrida komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG terdapat dua material

bersifat semikonduktor yaitu TiO2 dan karbon yang telah dilapisi polietilen glikol

(Karbon-PEG 400). Sehingga dalam pengujian konduktivitas probe empat

kemungkinan material konduktif PANI maupun ɣ-Fe2O3 terperangkat kedalam

Page 46: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

32

material TiO2 dan karbon-PEG. Ketika sampel dikenai energi listrik sebesar 220

volt, tidak maksimal menghantarkan energi listrik.

Gambar 21. Konduktivitas PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

3. Analisis Scanning Electrom Microscopy (SEM)

SEM merupakan alat untuk melihat benda yang sangat kecil dalam bentuk

stereo dengan skala perbesaran tinggi. Alat tersebut menggunakan sinar elektron

berenergi tinggi untuk melihat objeknya yang sangat kecil (Nuwaiir, 2009). Pada

penelitian ini analisis SEM dilakukan dengan perbesaran 40.000x dan 60.000x,

untuk mengetahui ukuran partikel dari Polimer Hibrida yang telah disintesis.

Berdasarkan analisis SEM seperti yang ditunjukan pada Gambar 22 dengan

perbesaran 40.000x dan 60.000x secara berturut-turut, menunjukkan ukuran

partikel Polimer Hibrida yaitu 0,5 μm dan 0,2 μm. Hal ini disebabkan karena

ukuran partikel yang tidak homogen, seperti terlihat pada Gambar 22

menunjukkan masih banyaknya lubang pada permukaan material polimer hibrida.

Gambar 22. Analisis SEM PANI Hibrida:

(a). Perbesaran 40.000x

(b). Perbesaran 60.000x

(a) (b)

Page 47: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

33

4. Analisis X-Ray Difraction (XRD)

a. PANI Hibrida dan PANI Sintesis

Gambar 23. Spektrum XRD PANI Sintesis dan Polimer Hibrida

a. PANI Sintesis

b. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

c. PANI/TiO2/Karbon-PEG

d. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

Analisis menggunakan sinar-X difraksi merupakan analisis yang bertujuan

untuk mengetahui apakah sifat PANI Sintesis telah mengalami perubahan setelah

penambahan material magnetik seperti ɣ-Fe2O3, dan material dielektrik seperti

TiO2, maupun karbon yang terlapisis Polietilen glikol dengan melihat apakah

terjadi pergeseran 2θ dengan membandingkan 2θ antara PANI Sintesis dan

Polimer Hibrida.

Berdasarkan grafik XRD, PANI Sintesis yang ditunjukan pada Gambar

23.a terlihat bahwa berada pada kisaran 2θ 23.7632 dengan intensistas 242.88.

Setelah penambahan bahan magnetik ɣ-Fe2O3, dan bahan dielektrik seperti TiO2

(a)

(b)

(c)

(d)

Page 48: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

34

dan Karbon-PEG terjadi perubahan 2θ dan intensistas yang signifikan. Hal ini

terlihat pada Gambar 23.b, 23.c, dan 23.d, dengan perubahan 2θ masing-masing

berkisar antara 25.6282; 25.4904; 25.3699 2θ, dengan intensitas 530.18; 778.15;

dan 955.58. Perubahan tersebut mengindikasikan bahwa bahan magnetik maupun

dielektrik tersebut telah bereaksi secara baik dalam proses polimerisasi monomer-

monomer anilin membentuk produk yang ingin dihasilkan berupa Polimer Hibrida

yaitu polianilin yang mengikat molekul ɣ-Fe2O3, TiO2, maupun karbon yang

terlapisi polietilen glikol.

Page 49: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa :

1. Polimer Hibrida telah berhasil disintesis dengan komposisi PANI/γ-

Fe2O3/TiO2/karbon-PEG, PANI/γ-Fe2O3/TiO2, dan PANI/TiO2/karbon-

PEG dengan metode in-situ polimerisasi.

2. Hasil karakterisasi yang diperoleh sebagai berikut :

a. Analisis FTIR PANI Sintesis dan Polimer Hibrida komposisi PANI/ɣ-

Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG menunjukan adanya gugus aromatik (C=C)

pada bilangan gelombang 1570 cm-1

, gugus imin (C=N) pada bilangan

gelombang 1483 cm-1

, dan gugus eter pada bilangan gelombang 1147

cm-1

. Sedangkan komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2 menunjukkan gugus

alkana (C-H) pada bilangan gelombang 2953 cm-1

, gugus (C=C)

aromatik pada bilangan gelombang 1577 cm-1

, gugus amina (C-N)

pada bilangan gelombang 1359 cm-1

, dan gugus imin (C=N) pada

bilangan gelombang 1502cm-1

.

b. Hasil analisis konduktivitas diketahui komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2,

memiliki konduktivitas paling tinggi yaitu 32,3x10-4

S/cm, sedangkan

komposisi PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/karbon-PEG 19,5x10-4 S/cm.

c. Hasil analisis SEM dengan perbesaran 60.000x diketahui ukuran

partikel Polimer Hibrida sebesar 0,2 µm.

Page 50: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

36

d. Hasil analisis XRD, menunjukkan terjadi perubahan 2θ dan intensitas

yang signifikan antara PANI Sintesis dan Polimer Hibrida. PANI

Sintesis berada pada kisaran 2θ 23.7632 dengan intensistas 242.88.

Sedangkan Polimer Hibrida masing-masing berada pada kisaran 2θ

antara 25.6282; 25.4904; 25.3699 2θ, dengan intensitas 530.18;

778.15; dan 955.58.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai sintesis material polimer

hibrida berbasis polianilin menggunakan metode elektrokimia, dan

menganalisis komposisi optimum % berat dari material magnetik dan

dielektrik yang ditambahkan untuk aplikasinya sebagai bahan anti radar.

2. Perlu dilakukan analisis Vektor Network Analysis (VNA) untuk

mengetahui serapan gelombang radio atau gelombang radar terhadap

material polimer hibrida yang dihasilkan terkait aplikasinya sebagai bahan

anti radar.

Page 51: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

37

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V., 2002. The Art Science and Technology of Pharceutical

Compounding, Second Edittion, 287-288, American Pharmaceutical

Association, Washington.

Ansari R. 2006. Application of Polyaniline and its Composites for

Adsorption/Recovery of Chromium (VI) from Aqueous Solutions. Acta

Chim. Slov. Hal 88–94.

Ansari R. and Keivani M.B. 2006. Polyaniline Conducting Electroactive

Polymers: Thermal and Environmental Stability Studies. Journal of

Chemistry. Hal 202-217.

Anwar, Muhammad. (2007). Sintesis dan Karakterisasi Ferofluida Berbahan

Dasar Pasir Besi Peg-400 Sebagai Media Template. Skripsi, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.

Bijaksana S. 2002. Analisa Mineral Magnetik dan Masalah Lingkungan. Jurnal

Geofisika. Hal 90-201.

Carp, W. J., 1989. Sunlight-induced photochemistry of humic substances in

natural waters : major reactive species, (Suffet, I.H., and macCarty P,

Eds.) in Aquatic humic substances, Influence of Fate and Treatment of

Pollutants, Advances in Chemistry Series, American Chemical Society,

Washington, DC.

Daulay. L.R. 2005. Peranan Anhidrida Maleat Terhadap Kompatibilitas

Polietilena Dan Karet Alam SIR 20 Dengan Pengisi Pulp Tandan Kosong

Sawit. Jurnal Sains Kimia Hal 16-20.

Dhidan, K. Samar. 2012. Removal of Phenolic Compounds from Aqueous Solution

by Adsorption on to Activated Carbons Prepared from Date Stones by

Chemical Activation with FeCl3. Chemical Engineering Department-

College Of Engineering-University Of Baghdad-Iraq.

Faust B. 1998. Modern Chemicals Techniques. London: Royal Society of

Chemistry.

Fessenden R.J. dan Fessenden J.S. 1995. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.

Jakarta: Erlangga.

Gunlazuardi, J., 2001. Fotokatalisis pada Permukaan TiO2 : Aspek Fundamental

dan Aplikasinya, Departemen Kimia F-MIPA, Universitas Indonesia,

Jakarta, Makara, Jurnal Penelitian Universitas Indonesia.

Page 52: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

38

Hammo, Shamil., M. 2012. Effect of Acidic Dopants properties on the Electrical

Conductivity of Poly aniline. Tikrit Journal of Pure Science 17 (2).

Huang. J., 2006. Syntheses and Applications of Conducting Polymer Polyaniline

Nanofibers. Pure Appl. Chem. Hal 15–27.

Hubber. T. H., Saville, P., and Edwards, D. (2003). Investigations Into Polyaniline

and Polypyrole Families Of Conducting Polymers For Applications as

Radar Absorbing Materials, Defence R & D Canada Technical

Memorandum, DRDC Atlantic TM 2003-005.

Jeong. J. Y., Lee S. J., Kim J. D., and Shin S. C., 2004. Magnetic Properties Of γ-

Fe2O3 Nanoparticles Made by Coprecipitation Method, Physica Status

Solidi B, Vol. 241, No. 7, 1593-1596.

Kamchi, N. E., Belaabed, B., Wojkiewicz, J. L., Lamouri, S., and Lasri, T, 2013.

Hybrid polyaniline/nanomagnetic particles composites: High performance

materials for EMI shielding, Journal of Applied Polymer Science, Vol 127,

4426-4432.

Khasim, S., Raghavendra, S. C., Revanasiddappa, M., Sajjan, K. C., Lakshmi, M.,

and Faisal, M., 2011. Synthesis, Characterization and Magnetic Properties

Of Polyaniline/γ-Fe2O3 Composites, Bulletin Of Materials Science, Vol.

34, 1557-1561.

Lin H.K. and Chen S.A. 2000. Synthesis Of New Water-Soluble Self-Doped

Polyaniline. Macromolecules. Hal 8117-8118.

Maddu A. 2007. Pengembangan Sensor Serat Optik dengan Cladding

Termodifikasi Polianilin Nanostruktur Untuk Mendeteksi Beberapa Uap

Kimia. Depok: Universitas Indonesia.

Mihardi I. 2008. Karakteristik Optik dan Listrik Polianilin yang di-Doped HCl.

Bogor. Departemen Fisika F-MIPA Institut Pertanian Bogor.

Nuwaiir. 2009. Kajian impedansi dan kapasitansi listrik pada membran telur ayam

ras. Departemen Fisika F-MIPA IPB. Bogor.

Park, D. H., Lee, Y. K., Park, S. S., Lee, C. S., Kim, S. H., and Kim, W. N., 2013.

Effects Of Hybrid Fillers On The Electrical Conductivity and EMI

Shielding Efficiency Of Polypropylene/Conductive Filler Composites,

Macromolecular Research, Vol. 21, 905-910.

Purwaningtyas D.I. Purnamasari E.S. dan Utami N. 2000. Upaya Pembuatan

Bahan Elastis Transparan Konduktif Berbasis Bahan Polianilin (PANi)/Fe.

Program Kreativitas Mahasiswa. Universitas Negeri Malang.

Page 53: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

39

Phang, S. W., Tadokoro, M., Watanabe, J., and Kumamoto, N., 2008. Microwave

Absorption Behaviors Of Polyaniline Nanocomposites Containing Tio2

Nanoparticles, Current Applied Physics, Vol. 8, 391-394.

Qin, Z. S., 2012, Study on Electromagnetic Properties Of A Coated Radar

Absorbent, Chinese Physics B, Vol. 21, No. 6, 065101.

Rilda, Y., Alief Admin., Zulhadjri., Septiani Upita dan Yulita Rina, 2013. Sintesis

Biomaterial Kitosan-TiO2 pada Proses Kalsinasi Temperatur rendah,

Prosiding Semirata F-MIPA Universitas Lampung, Universitas Andalas,

Padang.

Sastrohamidjojo H. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta: Liberty.

Sembiring, M. dan Sinaga, T. 2003. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses

Pembuatannya). Medan: Universitas Sumatera Utara.

Setyoko, A. 2009. Peningkatan Prosentase Fe2O3 dari Pasir Besi Sebagai Bahan

Baku Magnet Permanen Keramik dengan Metode Hydrothermal

Oxidation. Skripsi. Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Industri ITS,

Surabaya.

Sholihah, L. K., 2010. Sintesis dan Karakteristik Partikel Nano Fe3O4 yang

Berasal Dari Pasir Besi dan Fe3O4 Bahan Komersial (Aldrich). Skripsi.

Jurusan Fisika FMIPA ITS. Surabaya.

Singh K., Ohlan A., Bakhshi A. K., dan Dhawan S. K., 2010, Synthesis Of

Conducting Ferromagnetic Nanocomposite With Improved Microwave

Absorption Properties, Materials Chemistry and Physics, Vol. 119, 201-

207.

Suryaningsih, S., Harjo, D. H., Demen, T. A., 1998. Analisis Konduktivitas Bahan

Polianilin Sebagai Fungsi Konsentrasi Elektrolit. Tesis. Jurusan Fisika

FMIPA Universitas Padjadjaran. Bandung.

Taufiq A., Triwikantoro. Pratap S., dan Darminto. 2008. Sintesis Partikel Nano

Fe3-xMnxO4 Berbasis Pasir Besi dan Karakterisasi Struktur serta

Kemagnetannya. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi. Hal 67-73.

Voigt, R., 1984. Lehrbuch Der Pharmazeutischen Technologie, diterjemahkan

oleh Soendani Noerono, 316-343. Universitas Gadjah Mada Prees,

Yogyakarta.

Page 54: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

40

Wang, Z. Bia, H., Liu, J., Sun, T., dan Wu, X., 2008. Magnetic and Microwave

Absorbing Properties Of Polyaniline/γ-Fe2O3 Nanocomposite, Journal Of

Magnetism and Magnetic Materials, 320, 2132–2139.

Page 55: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

41

LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian

(NH4)2S2O8

Tempurung Kelapa

ɣ-Fe2O3

TiO2 Rutil

Fe3O4

TiO2

Pasir Besi

PEG-400

Karbon

anilin

HCl

Divariasi komposis 1:1:1 (g)

Karbon-PEG

Polimer Hibrida

PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

PANI/ TiO2/Karbon-PEG

Karakterisasi:

XRD, SEM, FTIR,

Konduktometer 4 Probe

Page 56: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

42

Lampiran 2. Diagram Alir Pembuatan Larutan dan Perhitungan

1. Pembuatan larutan HCl 1 M dalam 100 mL

Dik: Larutan stok HCl 12 M.

M1V1= M2V2

V1 = 1 M x 100 mL

12 M

= 8,33 mL

2. Pembuatan larutan anilin 1 M dalam 100 mL

Dik : % anilin = 99.5

Mr anilin = 93.3 g/mol

Berat jenis = 1.02 kg

M = % x berat jenis x 1000

Mr

M = 99.5 % x 1.02 kg x 1000

93.3 g/mol

M = 10.87 g/mol

M1V1 = M2V2

10.87 V1 = 1 M x 100 mL

V1 = 100

10.87

V1 = 9.2 mL

8,33 mL HCL di pipet

- Di masukkan dalam labu

takar 100 mL

- Di encerkan dengan

Aquabides hingga tanda tera

Larutan HCl 1 M

Page 57: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

43

3. Pembuatan larutan ammonium peroxidisulfat 1 M dalam 100 mL

Dik : Mr ammoniumperoxidisulfat = 228.19 g/mol

1 M = mol/ 0.1 L

mol = 0.1 mol ammonium peroxidisulfat

mol=g/Mr g = mol x Mr = 0.1 mol x 228.19 gmol = 22.82 gram

9.2 mL anilin di pipet

- Di masukkan dalam labu

takar 100 mL

- Di encerkan dengan alkohol

70 % hingga tanda tera

Larutan anilin 1 M

22.82 g (NH4)2S2O8

- Dibersihkan dari serabutnya

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Ditambahkan aquabides 20 mL

- Diaduk hingga larut

- Dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL

- Diencerkan hingga tanda tera

Larutan (NH4)2S2O8 1 M

Page 58: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

44

Lampiran 3. Sintesis ɣ-Fe2O3 dari pasir besi lokal Sulawesi Tenggara

Sampel pasir besi

- Ditimbang 20 g

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Dilarutkan dengan HCl pekat 50 mL

- Dipanaskan diatas hotplate stirrer pada suhu 60-

70oC

- Diaduk dengan magnet sterrer selama 2 jam

- Didinginkan

- Disaring menggunakan kertas saring wahtman

filtrat

residu

- Diambil

- Dipanaskan selama 30 menit pada suhu 60-70oC

- Diaduk menggunakan magnet sterrer

- Ditetesi NH4OH 6.5 M hingga pH 8

- Didinginkan

- Disaring menggunakan kertas saring wahtman

filtrat

residu

- Diambil

- Dicuci dengan etanol

- Dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC

- Diserbuk menggunakan mortal

Serbuk Fe3O4

- Dikalsinasi pada suhu 300oC

ɣ-Fe2O3

Page 59: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

45

Lampiran 4. Sintesis polianilin

Larutan anilin 1 M Larutan HCl 1 M

- Dipipet masing-masing 25 mL

- Dimasukkan dalam Erlenmeyer

- Disterrer 2 jam pada suhu ruang

- Dipindahkan pada reaktor dengan suhu -5oC dan

disterrer

- Ditambahkan 25 mL larutan (NH4)2S2O8 1 M

- Dibiarkan selama 1 jam

- Disaring menggunakan kertas saring wathman

filtrat

residu

- Diambil

- Dicuci dengan etanol

- Di keringkan dalam oven pada suhu

60oC

- Diserbuk menggunakan mortal

-

Serbuk polianilin

Page 60: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

46

Lampiran 5. Penyiapan TiO2 Rutil

Lampiran 6. Pembuatan Karbon Terlapis PEG

TiO2 (p.a)

- Ditimbang 3 gram

- Dimasukkan dalam cawan porselin

- Dimasukkan kedalam tanur pada suhu

1000oC selama 3 jam

TiO2 fasa rutil

Tempurung kelapa

- Ditimbang 5 kg

- Dijemur selama 2 hari

- Dipecah menjadi bagian-bagian kecil

- Dimasukkan dalam kaleng

- Dikarbonasi selama 2 jam

- Dihaluskan menggunakan mortal

- Diayak dengan ayakan 180 mesh

- Serbuk karbon

- Ditambahkan PEG (400) 1:1

- Dikalsinasi pada suhu 350oC selama 3 jam

- Dihaluskan menggunakan mortal

- Diayak dengan ayakan 180 mesh

Serbuk karbon-PEG

Page 61: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

47

Lampiran 7. Sintesis Polimer Hibrida

Larutan anilin 1 M Larutan HCl 1 M

filtrat

residu

- Diambil

- Dicuci dengan etanol

- Dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC

- Diserbuk menggunakan mortal

Serbuk Polimer Hibrida

- Dipipet masing-masing 25 mL

- Dimasukkan dalam erlenmeyer

- Distirrer 2 jam pada suhu ruang

- Dipindahkan pada reaktor dengan suhu -5oC dan

distirrer

- Ditambahkan 1 g ɣ-Fe2O3

- Ditambahkan 1 g TiO2 fasa rutil

- Ditambahkan Serbuk karbon-PEG

- Ditambahkan 25 mL larutan (NH4)2S2O8 1 M

- Dibiarkan selama 1 jam

- Disaring menggunakan kertas saring wathman

Page 62: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

48

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

1. Sintesis Gama-Fe2O3

Pelarutan Pasir dengan asam kuat

Penyaringan untuk memisahkan filtrat residu

Filtrat ditetesi NH4OH Filtrat yang ditetesi NH4OH pH 8

Page 63: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

49

Koloid Fe(OH)3 Fe3O4

Fe3O4

Serbuk Fe3O4

Serbuk Fe3O4 dikalsinasi 300oC Serbuk ɣ-Fe2O3

Page 64: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

50

2. Sintesis Polianilin

Larutan Anilin Anilin+HCl dan di stereer Anilin+HCl+

((NH4)2S2O8)

PANI Sintesis PANI Sintesis di saring di cuci dengan etanol

PANI Sintesis

setelah di oven di haluskan Proses Penghalusan

Serbuk PANI Sintesis

Page 65: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

51

3. Penyiapan TiO2 Rutil

Serbuk TiO2 p.a Serbuk TiO2 p.a

di tanur suhu

10000C

Serbuk TiO2

fasa rutil

Page 66: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

52

4. Pembuatan Karbon dari Tempurung Kelapa Terlapisi PEG-400

Proses

Karbonasi Karbon

dihaluskan

Serbuk Karbon

Karbon dimasukkan

dalam gelas kimia Karbon+PEG Karbon+PEG

Berbentuk pasta

Serbuk Karbon

terlapis PEG

Page 67: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

53

5. Sintesis Material Polimer Hibrida

Larutan anilin Larutan

anilin+HCl

Proses polimerisasi

PANI + ɣ-Fe2O3

Proses polimerisasi

PANI + KPEG

Proses polimerisasi

PANI + TiO2 PANI Hibrida PANI Hibrida

disaring Dicuci

dengan etanol

PANI Hibrida

setelah di oven

dihaluskan Proses

penghalusan

PANI Hibrida

PANI Hibrida :

a. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

b. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

c. PANI/TiO2/Karbon-PEG

(a) (b) (c)

Page 68: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

54

Lampiran 9. Gambar Grafik FTIR (Fourier Transform Infrared)

1. Grafik FTIR PANI Sintesis

4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500

0.20

0.25

0.30

0.35

0.40

0.45

0.50

0.55

0.60

Bilangan Gelombang(cm-1)

Tra

nsm

itan

(x1

00

%)

PANI-Murni

2. PANI Hibrida

a. Grafik FTIR PANI/ɣ-Fe2O3 /TiO2

b. Grafik FTIR PANI/ɣ-Fe2O3 /TiO2 /karbon-PEG

4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0.40

0.45

Tra

nsm

itan

(x1

00

%)

Bilangan Gelombang(cm-1)

PANI Hibrid

1141

1485

1572

1306

1242

588811

3500 3000 2500 2000 1500 1000

31

20

cm

-1

29

53

cm

-1

28

51

cm

-1

23

51

cm

-1

15

77

cm

-1

15

02

cm

-1

13

59

cm

-1

11

98

cm

-1

10

37

cm

-1

87

1 c

m-1

Tra

ns

mit

an

(%

)

Bilangan gelombang (cm-1)

61

3 c

m-1

Page 69: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

55

Lampiran 10. Gambar grafik Konduktivitas

1. PANI Hibrida

2. Konduktivitas PANI + ɣ-Fe2O3 + TiO2

3. Konduktivitas PANI Sintesis

Page 70: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

56

4. Konduktivitas ɣ-Fe2O3

5. Konduktuvitas TiO2

Page 71: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

57

Lampiran 11. Gambar SEM (Scanning Electrom Microscopy)PANI Hibrida

1. Perbesaran 40.000x

2. Perbesaran 60.000x

Page 72: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

58

Lampiran 12. Gambar grafik XRD (X-Ray Difraction)

1. PANI Sintesis

Pos. [°2Th.] Height [cts] FWHM Left [°2Th.] d-spacing [Å] Rel. Int. [%]

22.9498 19.17 0.1338 3.87526 7.89

23.7632 242.88 0.0669 3.74442 100.00

25.2549 128.20 0.1673 3.52653 52.78

26.3252 229.83 0.0836 3.38553 94.63

30.7052 95.16 0.0408 2.90944 39.18

32.9552 25.64 0.1338 2.71801 10.56

33.4635 32.75 0.2676 2.67788 13.48

34.2603 5.77 0.3346 2.61740 2.37

35.8197 90.66 0.0408 2.50487 37.33

40.5226 28.69 0.1004 2.22620 11.81

40.9525 24.79 0.1338 2.20381 10.21

42.3505 5.92 0.0836 2.13425 2.44

48.3346 73.63 0.0612 1.88152 30.32

49.9327 8.06 0.6691 1.82649 3.32

55.6934 5.57 0.8029 1.65045 2.29

63.2083 5.27 0.8029 1.47112 2.17

64.2386 16.46 0.1338 1.44999 6.78

66.5820 5.61 0.2007 1.40453 2.31

71.9416 2.11 0.1004 1.31252 0.87

Position [°2Theta] (Copper (Cu))

30 40 50 60 70

Counts

0

100

200

PANI Sintesis

Page 73: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

59

2. PANI Hibrida

a. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2/Karbon-PEG

Pos. [°2Th.] Height [cts] FWHM Left [°2Th.] d-spacing [Å] Rel. Int. [%]

20.7254 57.24 0.2007 4.28587 10.80

21.4813 114.17 0.1673 4.13674 21.53

23.6977 80.38 0.1673 3.75461 15.16

24.2741 33.70 0.1673 3.66676 6.36

25.6282 530.18 0.1840 3.47600 100.00

26.5880 126.42 0.1338 3.35266 23.84

27.0592 104.15 0.2007 3.29533 19.64

27.5685 36.47 0.2007 3.23561 6.88

28.6127 33.90 0.2007 3.11986 6.39

29.8043 69.17 0.0502 2.99778 13.05

31.8894 50.49 0.1673 2.80637 9.52

32.4242 31.31 0.2676 2.76130 5.91

35.9321 24.16 0.2676 2.49936 4.56

36.8967 46.77 0.1338 2.43621 8.82

37.2870 30.69 0.2007 2.41160 5.79

38.0887 116.77 0.2007 2.36266 22.02

38.8989 40.64 0.1506 2.31530 7.66

40.6985 15.01 0.2007 2.21698 2.83

41.9861 21.57 0.3346 2.15192 4.07

43.4724 30.11 0.0836 2.08174 5.68

44.4646 10.40 0.1338 2.03756 1.96

47.0146 7.24 0.5353 1.93282 1.37

48.3043 176.90 0.0836 1.88419 33.37

Position [°2Theta] (Copper (Cu))

30 40 50 60 70

Counts

0

200

400

PANI HIBRIDA

Page 74: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

60

53.8097 11.54 0.0836 1.70369 2.18

54.1690 120.47 0.1673 1.69323 22.72

55.3376 100.01 0.1338 1.66021 18.86

56.7484 13.25 0.4015 1.62225 2.50

59.5973 14.81 0.2007 1.55133 2.79

62.9339 66.83 0.1004 1.47687 12.60

68.6024 11.61 0.2007 1.36802 2.19

69.0052 36.04 0.1673 1.36101 6.80

70.5684 33.21 0.2676 1.33465 6.26

73.5303 13.42 0.1020 1.28697 2.53

75.2677 71.50 0.0816 1.26152 13.49

76.2943 19.33 0.1338 1.24811 3.65

78.5301 7.21 0.1020 1.21708 1.36

b. PANI/TiO2/Karbon-PEG

Pos. [°2Th.] Height [cts] FWHM Left [°2Th.] d-spacing [Å] Rel. Int. [%]

21.8501 13.71 0.0335 4.06774 1.76

25.4904 778.15 0.1506 3.49448 100.00

27.2638 19.92 0.8029 3.27108 2.56

28.8548 35.24 0.0502 3.09423 4.53

33.3659 12.28 0.1673 2.68548 1.58

37.1496 50.25 0.1004 2.42020 6.46

38.0017 164.06 0.0836 2.36787 21.08

38.7601 47.17 0.2676 2.32327 6.06

40.2103 6.28 0.1673 2.24276 0.81

42.5203 24.49 0.0612 2.12436 3.15

43.2404 8.13 0.1338 2.09236 1.04

47.1737 7.39 0.2676 1.92667 0.95

48.2465 235.96 0.1171 1.88631 30.32

53.1059 4.71 0.1632 1.72317 0.60

Position [°2Theta] (Copper (Cu))

30 40 50 60 70

Counts

0

200

400

600

PANI+Carbon-PEG+TiO2

Page 75: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

61

53.3110 1.08 0.1020 1.72129 0.14

54.0966 153.15 0.1224 1.69393 19.68

55.2818 156.29 0.0816 1.66038 20.09

57.3593 19.77 0.0612 1.60508 2.54

60.8233 4.63 0.6528 1.52170 0.60

62.3256 22.78 0.2448 1.48858 2.93

62.8975 120.88 0.1020 1.47642 15.53

68.9686 45.93 0.2448 1.36052 5.90

70.4547 55.94 0.0816 1.33542 7.19

71.3758 7.33 0.1632 1.32043 0.94

74.3002 5.55 0.3264 1.27553 0.71

75.2119 69.70 0.2448 1.26231 8.96

76.2341 20.54 0.5712 1.24791 2.64

77.9357 1.08 0.4896 1.22487 0.14

c. PANI/ɣ-Fe2O3/TiO2

Pos. [°2Th.] Height [cts] FWHM Left [°2Th.] d-spacing [Å] Rel. Int. [%]

20.5523 22.16 0.2676 4.32158 2.32

24.2358 32.30 0.2676 3.67245 3.38

25.3699 955.58 0.1840 3.51081 100.00

29.1379 14.65 0.2007 3.06481 1.53

32.1935 17.30 0.2007 2.78055 1.81

33.2278 30.59 0.1338 2.69633 3.20

35.7600 16.99 0.4015 2.51099 1.78

36.9929 52.49 0.1004 2.43009 5.49

37.4485 9.51 0.1004 2.40157 1.00

37.8323 161.88 0.0669 2.37808 16.94

38.6096 41.10 0.0836 2.33198 4.30

42.9888 3.90 0.1673 2.10403 0.41

43.6409 7.75 0.1673 2.07409 0.81

48.0798 182.84 0.1004 1.89246 19.13

49.5204 27.92 0.0408 1.83921 2.92

Position [°2Theta] (Copper (Cu))

30 40 50 60 70

Counts

0

200

400

600

800

PANI+YFe2O3+TiO2

Page 76: SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/F1C111009_sitedi_SINTESIS...SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL POLIMER HIBRIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

62

53.9203 121.59 0.0836 1.70046 12.72

54.3540 22.64 0.1004 1.68791 2.37

55.1161 92.34 0.0816 1.66498 9.66

55.7731 18.65 0.0816 1.64692 1.95

61.3979 30.32 0.0612 1.50883 3.17

62.7399 73.11 0.1171 1.48097 7.65

64.3506 32.09 0.0612 1.44654 3.36

64.6405 11.29 0.1224 1.44433 1.18

65.4878 2.49 0.2040 1.42415 0.26

68.8263 19.50 0.4080 1.36298 2.04

70.3362 32.40 0.1632 1.33738 3.39

75.0903 43.08 0.1632 1.26406 4.51

76.1842 8.36 0.3264 1.24861 0.88