pelaksanaan surveilans epidemiologi di …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/j1a112019_sitedi_desi...

168
PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh: DESI ARWANTI J1A1 12 019 JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016

Upload: haque

Post on 30-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

DESI ARWANTI

J1A1 12 019

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 2: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat
Page 3: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat
Page 4: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat
Page 5: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbilaalamiin, Subhanallahi

wabihamdih wasubhanallahiladzim, tiada kata yang paling pantas diucapkan

selain beribu rasa syukur yang memenuhi seluruh jiwa penulis yang lemah tanpa

daya atas segala nikmat dan kehendak-Nya. Jika bukan karena rahmat, kehendak,

hidayah dan karunia-Nya, maka tentulah tugas akhir ini tidak akan terselesaikan

dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda kekasih

Allah, Rasulullah Muhammad SAW sebagai pendidik terbaik sepanjang

peradaban manusia.

Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Di Puskesmas

se-Kota Kendari Tahun 2016” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Kesehatan Masyarakat Jurusan Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan proposal hingga

penyelesaian skripsi ini, penulis senantiasa mendapat bantuan, bimbingan,

pengarahan, petunjuk dan doa dari berbagai pihak yang memungkinkan skripsi ini

dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya, penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada

Bapak Dr.Yusuf Sabilu, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Ainurafiq,SKM.,

M.Kes selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini .

Page 6: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

vi

Dari lubuk hati terdalam penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak

terhingga, cinta, kasih dan sayang yang terdalam kepada kedua orang tua penulis,

Ayahanda yang tersayang Ansari dan Ibunda yang tercinta Warniti, S.Pd yang

dengan sabar, ikhlas dan penuh pengorbanan serta tanpa rasa lelah merawat dan

membesarkan penulis hingga sekarang, yang selalu memberikan restu, dukungan

serta harapan, cinta dan kasih sayangnya, yang selalu memanjatkan doa kepada

sang pencipta agar perjalanan studi putra-putrinya serta masa depan berjalan

dengan lancar dan sukses. Ketahuilah, anakmu ini sungguh mencintai dan

menyayangi ayah dan ibu lebih dari apapun di dunia ini. Selain itu, penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada saudara dan saudariku terkasih Mujahdin, ST.,

Makhlukddin, ST., Wafiq Asizah dan Alipya Aziziy yang dengan penuh

keikhlasan selalu memberikan doa, dukungan, nasehat, semangat dan motivasi

kepada penulis. Semoga penulis menjadi salah satu alasan kalian tersenyum dan

bahagia dan tetap menjadi kebanggan keluarga.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Halu Oleo Kendari.

2. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari.

3. Para Pembantu Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

Kendari.

4. Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Halu Oleo Kendari.

Page 7: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

vii

5. Ibu Hariati Lestari, SKM., M.Kes, Bapak Sahrudin, SKM., M.Kes, dan Ibu

Karma Ibrahim, SKM., M.Kes selaku penguji yang telah memberikan banyak

pengetahuan serta memberikan motivasi kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo yang telah mendidik dan

membantu penulis selama masa perkuliahan.

7. Kepala Badan Riset Daerah Provinsi Sulawesi tenggara yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis.

8. Ibu dr. Hj. Maryam Rufiah MR., M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota

Kendari dan ibu Erny, SKM., M.Kes selaku kepala seksi P2PL Dinkes Kota

Kendari yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk pengambilan data

sekunder terkait penelitian dan ibu Sitti Israwati Aga, SKM selaku

Koordinator Surveilans Dinas Kesehatan Kota dan seluruh petugas Surveilans

Puskesmas se-Kota Kendari atas waktu yang diluangkan dan telah banyak

memberikan bantuan dan arahan.

9. Sahabat-sahabatku Diah Windari, S.KM, Destri Muliastri, Asmaul Husna,

Nursasmita Ningsih, Kartini, S.KM, Fiola Finandakasih, S.KM, Tiara

Hastuti, S.KM, Nur Tri Fitriani Ahmad Putri, S.KM, Ratih Dewi Anggraeni,

S.KM., Putri Puspita Dewi, S.KM, Ismawati, S.KM, Dina Wunari Wa Ode,

S.KM, Dita Anugrah Pratiwi, S.KM, Ardillah Fauziah, S.KM. Terima kasih

atas canda tawa selama ini, dan terima kasih telah menjadi sahabatku dari

awal kita bertemu di semester 1 sampai sekarang.

Page 8: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

viii

10. Teman-teman peminatan epidemiologi 2012 yang penulis tidak bisa sebutkan

namanya satu per satu. Terima kasih banyak atas segala bentuk dukungan

moril dan materil serta doa dan semangatnya. Tetap semangat meraih

kesuksesan.

11. Seluruh senior dan adik-adik junior yang telah memberikan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan studi.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Kendari, April 2016

Penulis

Page 9: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xiv

ABSTRAK xvi

ABSTRACT xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 8

E. Ruang Lingkup Penelitian 7

F. Defini dan Istilah, Glosaruim 7

G. Organisasi dan Sistematika 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauana Peneliti Sebelum 9

B. Tinjauan Umum Tentang Surveilans Episemiologi 11

C. Tinjauan Umum Tentang Surveilans Puskesmas 24

D. Tinjauan Umum Tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) 30

E. Kerangka Konsep Dan Definisi Konsep 32

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 37

B. Pengelolaan Peran Sebagai Peneliti 37

C. Lokasi Penelitian 37

D. Sumber Data 37

E. Teknik Pengumpulata Data 41

F. Teknik Analisis Data 42

G. Pengecekan Validitas Data 43

H. Jadwal Penelitian 44

Page 10: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

x

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 45

B. Hasil Penelitian 61

C. Pembahasan 82

V. PENUTUP

A. Kesimpulan 93

B. Saran 94

DAFTAR PUSTAKA 98

LAMPIRAN

Page 11: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Indikator Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan 16

2. Hubungan Variabel, Informasi, Informan, dan Metode 39

3. Luas Wilayah Kota Kendari Menurut Kecamatan Tahun

2014

47

4. Jumlah Penduduk kota Kendari menurut kecamatan dan

Jenis Kelamin Tahun 2014

50

5. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Kendari 52

6. Jumlah Puskesmas menurut Kecamatan di Kota Kendari

Tahun 2014

52

Page 12: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Surveilans Terpadu Penyakit (STP) 30

2. Bagan Kerangka Konseptual 34

3. Peta Administrasi Kota Kendari Tahun 2015 46

Page 13: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Pedoman Wawancara 100

2. Lembar Observasi 104

3. Content Analisis 106

4. Informed consent 140

5. Distribusi informan pada Puskesmas se-Kota Kendari tahun

2016

141

6. Dokumentasi 143

7. Surat izin penelitian dari Badan Riset Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara

151

8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 152

Page 14: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xiv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang dan singkatan Arti

( Kurung Pembuka

) Kurung Penutup 0C Derajat Celsius

% Persen

<

>

/

Lebih Kecil

Lebih Besar

Sama dengan Lebih Besar

per

± Kurang Lebih

A

ARI Acute Respiratory Infections

AC Air Conditioner

B

BPS Badan Pusat Statistik

BAPPEDA Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah

D

Ditjen Direktur Jendral

Dkk Dinas Kesehatan Kota

Depkes Departemen Kesehatan

Dinkes Dinas Kesehatan

K

Kemenkes Kementerian Kesehatan

KIA Kesehatan Ibu dan Anak

KLB Kejadian Luar Biasa

M

MENKES Menteri Kesehatan

Page 15: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xv

Lambang dan singkatan Arti

MNTE Maternal and Neonatal Tetanus Elimination

P

P2 Pemberantasan Penyakit

P2MPL Pemberantasan Penyakit Menular dan

Penyehatan Lingkungan

Permenkes Peraturan Menteri Kesehata

Polindes Poliklinik Desa

Pustu Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat

PWS Pemantauan Wilayah Setempat

R

RI Republik Indonesia

Riskesdas Riset Kesehatan Dasar

S

Sultra

SKD

Sulawesi Tenggara

Sistem Kewaspadaan Dini

STP Surveilans Terpadu Penyakit

SP2TP Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Penyakit

T

TCG Tim Gerak Cepat

U

UPT Unit Pelayanan Terpadu

W

WHO

W2

World Health Organization

Laporan Mingguan

Page 16: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xvi

PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016

Oleh :

Desi Arwanti

J1A1 12 019

ABSTRAK

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau

sebagian wilayah kecamatan. Pelaksanaan surveilans epidemiologi merupakan

salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular maupun penyakit

tidak menular, mengurangi kesakitan, mencegah kematian, penyembuhan

penderita dan mencegah terjadinya peningkatan penyakit. Tujuan penelitian ini

adalah mendeskripsikan pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit dan

permasalahannya di Puskesmas se-Kota Kendari tahun 2016 dilihat dari

pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan interpretasi data serta diseminasi

informasi. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan

dalam penelitian ini adalah seluruh petugas surveilans Puskesmas tahun 2016 di

Kendari dan koordinator surveilans Dinas Kesehatan Kota Kendari. Hasil

penelitian menunjukan pelaksanaan surveilans meliputi pengumpulan data yang

dilakukan hanya mencakup data kesakitan berupa laporan penyakit dan

pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat.

Pengolahan data surveilans dilakaukan secara manual dan hanya memanfaatkan

komputer disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan teks laporan belum sampai

pada penyajian pemetaan data dengan pemanfaatan progam Geographycal

Information System (GIS). Analisis dan interpretasi data dilakukan berdasarkan

variabel epidemiologi (orang, waktu dan tempat) yang dilakukan secara manual.

Penyebarluasan data belum efektif karena pelaksanaannya belum sepenuhnya

memanfaatkan teknologi yang ada dan tidak rutin dilakukan setiap bulan. Namun,

ketersedian tenaga kerja, pelatihan dalam mendukung keterampilan petugas

surveilans, serta sarana dan prasana yang terdapat di setiap Puskesmas belum

berjalan efektif sehingga menghambat pelaksanaan surveilans.

Kata kunci : Surveilans, Penyakit Menular dan Tidak Menular, Puskesmas.

Page 17: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

xvii

IMPLEMENTATION OF EPIDEMIOLOGICAL SURVEILLANCE THROUGHOUT

LOCAL GOVERNMENT CLINIC OF KENDARI CITY IN 2016

By :

Desi Arwanti

J1A1 12 019

ABSTRACT

PHC is a technical implementation unit of the City Health Office that responsible for organizing

the health development in one or a part of the district area. Epidemiological surveillance

implementation is one of effort to overcome the problem of communicable diseases and non-

communicable diseases, reducing the pain, death preventing, healing the patients and preventing

of disease progression. The purpose of this study was to describe the implementation of the

Epidemiological Surveillance of diseases and its problems Throughout Local Government Clinic

of Kendari City In 2016 views of data collecting, data processing, data analysis and

interpretation and dissemination of information. The type of this study was qualitative study with

case study approach. Informants in this study were all of surveillance officer of Local

Government Clinic in 2016 in Kendari and surveillance coordinator of Kendari City Health

Office. The results showed the surveillance implementation includes data collected cover only

morbidity data in the form of reports of illness and drug use from the General Clinic, sub local

government clinic, and local communities report. Surveillance data processing manually and

only use the computer that presented in form of tables, charts, and text of the report is not yet at

the presentation of the data mapping with utilization the program of Geographic Information

System (GIS). Data Analysis and interpretation conducted manually based on epidemiological

variables (people, time and place). Dissemination of data was not effective yet because its

implementation is not fully utilizing the existing technology and was not routinely performed

every month. However, the availability of officer, training in support of surveillance officer’s

skill, and facilities and infrastructures in every local government clinic was not effective yet thus

hampering surveillance implementation.

Keywords: Surveillance, Communicable and Non-Communicable Diseases, Local Government

Clinic.

Page 18: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Kepmenkes RI

No.1116 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans

Epidemiologi Kesehatan menyebutkan bahwa surveilans adalah proses

pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data secara sistematik dan

terus menerus serta melakukan penyebaran informasi kepada unit yang

membutuhkan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau

kebijakan (Mahfudhoh, 2015).

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator,

yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka

kesakitan, dan status gizi masyarakat sehingga banyak program-program

kesehatan yang dilakukan pemerintah terutama pada penduduk usia rentan,

seperti program Safe Motherhood Initiative, program Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA), program Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE), dan

program Pemberantasan Penyakit Menular (Depkes RI, 2010).

Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan

masyarakat Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak

menular. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah administratif,

sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan kerjasama antar

daerah, misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara.

Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah

diare, malaria, demam berdarah dengue, influensa, tifus abdominalis, penyakit

1

Page 19: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

2

saluran pencernaan dan penyakit lainnya. Beberapa penyakit tidak menular

yang menunjukkan kecenderungan peningkatan adalah penyakit jantung

koroner, hipertensi, kanker, diabetes mellitus, kecelakaan dan sebagainya

(Kemenkes, 2003).

Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular,

penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dan keracunan, serta

penanggulangan penyakit tidak menular diperlukan suatu sistem surveilans

penyakit yang mampu memberikan dukungan upaya program dalam daerah

kerja Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional, dukungan kerjasama antar

program dan sektor serta kerjasama antara Kabupaten/Kota, Propinsi,

Nasional dan internasional.

Pada tahun 1987 telah dikembangkan Sistem Surveilans Terpadu

(SST) berbasis data, Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP), dan Sistem Pelaporan Rumah Sakit (SPRS), yang telah mengalami

beberapa kali perubahan dan perbaikan. Disamping keberadaan SST telah juga

dikembangkan beberapa sistem Surveilans khusus penyakit Tuberkulosa,

penyakit malaria, penyakit demam berdarah, penyakit campak, penyakit

saluran pernapasan dan lain sebagainya. Sistem Surveilans tersebut perlu

dikembangkan dan disesuaikan dengan ketetapan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 Tentang

Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan

Upaya Penanggulangan, Keputusan Menteri Kesehatan

N0.1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Page 20: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

3

Surveilans Epidemiologi Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indinesia Nomo 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans

Kesehatan serta kebutuhan informasi epidemiologi untuk mendukung upaya

pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular (Kemnkes,

2003).

Surveilans merupakan “batu loncatan” dalam kegiatan kesehatan

masyarakat. Karena dengan surveilans kita akan mendapatkan data yang

akurat tentang kejadian kesehatan di masyarakat (Heryana, 2015).

Surveilans kesehatan masyarakat digunakan untuk mengetahui status

kesehatan masyarakat, memantau perkembangan kesehatan masyarakat,

menentukan prioritas kesehatan, mengevaluasi program kesehatan dan

mengembangkan penelitian kesehatan (Mahfudhoh, 2015).

Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan

terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi

yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau

masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan

penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,

pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara

program kesehatan (Imari, 2011).

Surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraannya memiliki banyak

indikator kerja, sehingga membutuhkan banyak kegiatan perekaman,

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang diperoleh dari berbagai unit

sumber data. Banyaknya kegiatan perekaman, pengumpulan, pengolahan data

Page 21: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

4

akan memberikan beban kerja dan menganggu upaya meningkatkan kinerja

surveilans. Oleh karena itu, diperlukan penyelengaraan sistem surveilans yang

sesedikit mungkin indikator kerja serta sesederhana mungkin, tetapi tetap

dapat mengukur kualitas penyelengaraan surveilans dalam memberikan

informasi. Indikator yang paling sering digunakan adalah kelengkapan

laporan, ketepatan waktu laporan, kelengkapan distribusi/desiminasi

informasi, dan terbitnya buletin epidemiologi (Weraman, 2010).

Surveilans Nasional saat ini fungsinya belum dapat memuaskan

program serta sektor terkait yang dapat melakukan tindakan pencegahan dan

pemberantasan. Hal tersebut dikarenakan, semakin gemparnya otonomi daerah

di kabupaten. Dengan adanya otonomi daerah tersebut di kabupaten biasanya

provinsi pun untuk meminta data surveilans kadang-kadang mengalami

kesulitan padahal surveilans ini tidak mengenal batas wilayah sehingga sistem

pengumpulan data mengendor. Di beberapa kabupaten harus memerlukan ijin

ke BAPPEDA atau badan administratif untuk mendapatkan data KLB susah

padahal idealnya suatu data surveilans bisa langsung diakses kapan saja. Hal

ini dikarenakan, adanya semacam hirarki yang akan mempertaruhkan prestisi

kepala daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu surveilans epidemiologi yang

mampu memberikan dukungan upaya program dalam lingkup Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan sarana pelayanan kesehatan yang

mempunyai tugas pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan

secara paripurna bekerja sama dengan Kabupaten/Kota melalui Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan surveilans dengan baik,

Page 22: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

5

teratur, sistematis dan berkesinambungan sehingga pencegahan dan

penanggulangan penyakit dapat berjalan secara.

Studi pendahuluan awal yang telah dilakukan terdapat permasalahan

sistem informasi di Puskesmas Kota Kendari yaitu kelengkapan laporan

informasi yang dihasilkan dalam surveilans penyakit yang sekarang ini belum

sepenuhnya dapat dipercaya, pengiriman ketepatan waktu laporan data

surveilans yang dilakukan tiap Puskesmas Kota Kendari belum maksimal, dan

kurangnya penyebaran informasi serta penertiban buletin epidemiologi dalam

penyelenggaran surveilans epidemiologi. Jadi, secara umum pelaksanaan

surveilans di Puskesmas Kota Kendari belum berjalan dengan optimal.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik mengambil judul

“Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit Di Puskesmas se-Kota

Kendari Tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pelaksanaan surveilans epidemiologi

di Puskesmas se-Kota Kendari Tahun 2016 ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui secara mendalam gambaran Pelaksanaan surveilans

epidemiologi di Puskesmas se-Kota Kendari Tahun 2016.

Page 23: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

6

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui secara mendalam pelaksanaan surveilans epidemiologi di

Puskesmas se-Kota Kendari tahun 2016 berdasarkan proses

pengumpulan data.

b. Mengetahui secara mendalam pelaksanaan surveilans epidemiologi di

Puskesmas se-Kota Kendari tahun 2016 berdasarkan proses

pengolahan data.

c. Mengetahui secara mendalam pelaksanaan surveilans epidemiologi di

Puskesmas se-Kota Kendari tahun 2016 berdasarkan proses analisis

data dan interpretasi data.

d. Mengetahui secara mendalam perbedaan pelaksanaan surveilans

epidemiologi di Puskesmas se-Kota Kendari tahun 2016 berdasarkan

penyebarluasan informasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi dunia

kesehatan dalam menentukan kebijakan melalui kegiatan syrveilans

khususnya dalam upaya perencanaan dan pengambilan keputusan program

pencegahan penyakit di Puskesmas Kota Kendari.

2. Manfaat bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk

pengambilan kebijakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan

Page 24: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

7

program pencegahan masalah penyakit menular dan tidak menular melalui

kegiatan surveilans epidemiologi.

3. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan mengenai sistem surveilans epidemiologi kesehatan dan

sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan

penelitian ini.

E. Ruang lingkup / Batasan penelitian

1. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari dan

Puskesmas Se-Kota Kendari dan sampel penelitian pada Koordinator

Surveilans Dinas Kesehatan Kota Kendari dan Koordinator Surveilans Se-

Kota Kendari.

2. Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan yaitu pengumpulan data,

pengolahan data, analisis data, dan diseminasi informasi.

F. Definisi dan Istilah, Glosarium

1. STP adalah singkatan dari Surveilans Terpadu Penyakit merupakan

pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan surveilans

epidemiologi penyakit tidak menular dengan metode pelaksanaan

surveilans epidemiologi rutin terpadu beberapa penyakit yang bersumber

data Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium dan Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Surveilans Epidemiologi Rutin Terpadu, adalah

penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,

permasalahan, dan atau faktor risiko kesehatan.

Page 25: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

8

2. SP2TP adalah singkatan dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas merupakan tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap

untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan

kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.

G. Organisasi / sistematika

Proposal penelitian ini berjudul Pelaksanaan surveilans epidemiologi

di Puskesmas Se-Kota Kendari Tahun 2016, yang dibimbing oleh

Pembimbing I Dr. Yusuf Sabilu, M.Si dan Pembimbing II Ainurafiq, SKM.,

M.kes serta tim penguji oleh Hariati Lestari, SKM., M.Kes, Sahrudin, SKM.,

M.Kes dan Karma Ibrahim, SKM., M.Kes.

Page 26: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Vindarianti latif (2011) meneliti mengenai Pelaksanaan Surveilans

Epidemiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) di Puskesmas Waetuno

Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Tahun 2010. Jenis penelitian

ini merupakan penelitian kualitatif bersifat studi kasus. Subjek penelitian

adalah Koordinator P2M Puskesmas Waetuno, Kepala Puskesmas Waetuno,

Petugas Poli Umum, dan staf P2M Puskesmas. Hasil dari penelitian ini bahwa

pelaksanaan surveilans epidemiologi di Puskesmas Waetuno Kecematan

Wangi-Wangi belum berjalan dengan optimal dikarenakan kurang berperan

aktifnya petugas Pukesmas.

Nur kalsum (2011) meneliti mengenai Pelaksanaan Surveilans

Epidemiologi Tuberkulosis (TB) di Wilayah Kerja Puskesmas

Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe Tahun 2010. Jenis penelitian adalah

kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data

menggunakan wawancara mendalam, pengamatan observasi, dan pengamatan

dokumen. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan surveilans epidemiologi

yang meliputi pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif

dan pasif, pengolahan data menggunakan komputer, analisis data yang belum

maksimal dikarenakan keterampilan dan pengetahuan petugas yang masih

kurang, penyebarluasan informasi yang belum efektif dikarenakan hanya

menggunakan dua media yaitu pelaporan rutin dan minlok, proses umpan

balik belum tepat sasaran yaitu hanya berupa undangan, investigasi penyakit

9

Page 27: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

10

yang dilakukan oleh petugas P2TB, tindakan penanggulangan hanya

dilakukan ketika terjadi KLB berupa pemberian obat dan evaluasi kegiatan

yang dilakukan setiap akhir tahun.

Etty Sugiasih (2012) meneliti Mengenai Gambaran Pelaksanaan

Surveilans Campak Di Puskesmas Cepu Dan Tunjungan Kabupaten Blora

Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

dan informan dalam penelitian ini adalah petugas pelaksana surveilans dan

petugas surveilans dinas kesehatan. Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pedoman wawancara, kemudian dianalisis dengan

metode content analysis. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan

pada kegiatan surveilans yang meliputi: pengumpulan data, pengolahan dan

penyajian data, analisis dan, interpretasi data,penyebarluasan informasi dan

umpan balik. Sedangkan kegiatan evaluasi dari kedua puskesmas sama.

Andi Nur Janna (2012) meneliti Mengenai Gambaran Pelaksanaan

Surveilans Epidemiologi Malaria Di Kabupaten Mamuju Utara. Jenis

penelitianya itu observasional deskriptif dan sampel berjumlah 14 orang

(exhaustive sampling). Hasil penelitian menunjukkan komponen input yaitu

pengetahuan petugas sudah cukup baik (79%), 64,3% berpendidikan D3,

92,9% memiliki tugas rangkap, dan 85,7% memiliki lama kerja <5 tahun serta

64,3% belum mengikuti pelatihan surveilans. Dana berasaldari BOK dan

belum maksimalnya ketersediaan sarana penunjang yang dimiliki oleh petugas

surveilans malaria.Tahapan proses pelaksanaan surveilans malaria meliputi

pengumpulan data belum lengkap, pengolahan, analisa data dan interpretasi

Page 28: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

11

telah dilakukan oleh semua petugas surveilans sesuai dengan buku pedoman,

57,1% petugas surveilans malaria belum mendapatkan umpan balik berupa

buletin epidemiologi. Komponen outputya itu ketepatan dan kelengkapan

laporan masih ada puskesmas yang memiliki ketepatan dan kelengkapan

laporan dibawah standard Depkes RI (80%). Diharapkan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten untuk memberikan pelatihan dan umpan balik berupa

buletin epidemiologi malaria secara menyeluruh kepada semua petugas

surveilans malaria di tingkat puskesmas.

B. Tinjauan Umum Surveilans Epidemiologi

1. Pengertian

WHO mendefinisikan surveilens adalah pengukuran sistematis

kesehatan dan lingkungan parameter, rekaman, dan transmisi

data/perbandingan dan interpretasi data untuk mendeteksi kemungkinan

perubahan dalam status kesehatan dan lingkungan penduduk (Hikmawati,

2011).

Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan,

pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus

menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk

dapat mengambil tindakan.

Mencermati pemahaman seperti tersebut diatas, Kementerian

Kesehatan (Indonesia) menekankan pentingnya surveilans sebagai suatu

kegiatan analisis atau kajian epidemiologi serta pemanfaatan informasi

epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan dan

Page 29: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

12

pengolahan data. Surveilans epidemiologi didefinisikan sebagai kegiatan

analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau

masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya

peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan

tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif

dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran

informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan (Imari,

2011).

Surveilans Kesehatan didefinisikan sebagai kegiatan pengamatan

yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang

kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi

terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan

untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan

tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien (Permenkes, 2014).

2. Tujuan Surveilans Epidemiologi

a. Tujuan umum

Memperoleh informasi epidemiologi penyakit tertentu dan

mendistribusikan informasi tersebut kepada pihak terkait, pusat kajian,

dan pusat penelitian serta unit surveilans yang lain untuk bisa

ditindaklanjuti.

b. Tujuan khusus

1. Mengumpulkan data kesakitan, data laboratorium dan Kejadian

Luar Biasa (KLB) penyakit dan keracunan di puskesmas, rumah

Page 30: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

13

sakit, dan laboratorium sebagai sumber data Surveilans Terpadu

Penyakit (STP).

2. Mendistribusikan data kesakitan, data laboratorium, serta KLB

penyakit dan keracunan tersebut kepada unit surveilans Dinas

kesehatan Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Ditjen P2MPL.

3. Melaksanakan pengolahan dan penyajian data penyakit dalam

bentuk tabel, grafik, peta, dan analisis epidemiologi lebih lanjut

pada surveilans Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Propinsi, dan

Ditjen P2MPL.

4. Mendistribusikan hasil pengolahan dan penyajian data penyakit

beserta hasil analisis epidemiologi lebih lanjut dan rekomendasi

program terkait di puskesmas, rumah sakit, laboratorium,

kabupaten/Kota, propinsi, nasional, pusat penelitian, pusat kajian,

perguruan tinggi, dan sektor terkait lainnya. (Weraman, 2010)

3. Ruang Lingkup Penyelengaraan Surveilans Epidemiologi

Masalah kesehatan disebabkan oleh berbagai sebab, oleh karena itu

secara operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan

oleh sektor kesehatan sendiri, diperlukan tatalaksana terintegrasi dan

komprehensif dengan kerjasama yang antar sektor dan antar program

sehingga ruang lingkup surveilans epidemiologi meliputi: (Buton, 2008).

a. Surveilans epidemiologi penyakit menular

Analisis terus menerus dan sistematika terhadap penyakit menular dan

faktor risiko untuk upaya pemberantasan penyakit menular. Menurut

Page 31: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

14

Permenkes (2014) Surveilans penyakit menular yang dilakukan

meliputi :

1) Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (AFP,

Campak, Hepatitis B, Diptheri, Pertusis, Tetanus)

2) Surveilans penyakit demam berdarah

3) Surveilans penyakit filariasis

4) Surveilans penyakit tuberculosis

5) Surveilans penyakit diare

6) Surveilans penyakit tifoid

7) Surveilans penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya

8) Surveilans penyakit kusta

9) Surveilans penyakit frambusia

10) Surveilans penyakit HIV/AIDS

11) Surveilans penyakit Hepatitis

12) Surveilans penyakit menular seksual

13) Surveilans penyakit pneumonia, termasuk penyakit infeksi saluran

pernapasan akut berat (severe acute respiratory infection)

b. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit

tidak menular dan faktor risiko untuk mendukung upaya

pemberantasan penyakit tidak menular. Menurut Permenkes (2014)

Surveilans tidak penyakit menular yang dilakukan meliputi :

Page 32: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

15

1) Surveilans penyakit jantung dan pembuluh darah

2) Surveilans diabetes mellitus dan penyakit metabolic

3) Surveilans penyakit kanker

4) Surveilas kronis dan degeneratif

5) Surveilans gangguan mental

6) Surveilans gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

c. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit

dan faktor risiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan.

d. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah

kesehatan dan faktor risiko untuk mendukung program-program

kesehatan tertentu.

e. Surveilans epidemiologi kesehatan matra

Merupakan Analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah

kesehatan dan faktor risiko untuk upaya mendukung program

kesehatan matra.

4. Indikator Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan

Kinerja penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi

Kesehatan diukur dengan indikator masukan, proses dan keluaran. Ketiga

indikator tersebut merupakan satu kesatuan, dimana kelemahan salah satu

indikator tersebut menunjukkan kinerja sistem surveilans yang belum

memadai. Indikator-indikator tersebuat adalah sebagai berikut:

Page 33: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

16

Tabel.1. Indikator Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan

Masukan Tindakan Indikator

Tenaga 1. Pusat Unit utama Departemen Kesehatan

memiliki :

a. 1 tenaga epidemiologi ahli (S3)

b. 8 tenaga epidemiologi ahli (S2)

c. 16 tenaga epidemiologi ahli (S1)

d. 32 tenaga epidemiologi terampil

UPT Departemen Kesehatan

memiliki :

a. 2 tenaga epidemiologi ahli (S2)

b. 4 tenaga epidemiologi ahli (S1)

c. 4 tenaga epidemiologi terampil

d. 1 tenaga dokter umum

2. Propinsi a. 1 tenaga epidemiologi ahli (S2)

b. 2 tenaga epidemiologi ahli (S1)

c. 2 tenaga epidemiologi terampil

d. 1 tenaga dokter umum

3. Kabupaten/Kota a. 1 tenaga epidemiologi ahli (S2)

b. 2 tenaga epidemiologi ahli (S1)

atau terampil

c. 1 tenaga dokter umum

4. Rumah Sakit a. 1 tenaga epidemiologi ahli

b. 1 tenaga epidemiologi terampil

5. Puskesmas 1 tenaga epidemiologi terampil

Sarana 1. Pusat, Propinsi a. 1 paket jaringan elektromedia

b. 1 paket alat komunikasi

(telepon,faksimili, SSB dan

telekomunikasi lainnya)

c. 1 paket kepustakaan

d. 1 paket pedoman pelaksanaan

surveilans epidemiologi dan

program aplikasi computer

e. 4 paket peralatan pelaksanaan

surveilans epidemiologi

f. 1 roda empat, 1 roda dua

2. Kabupaten/Kota a. 1 paket jaringan elektromedia

b. 1 paket alat komunikasi

(telepon,faksimili, SSB dan

telekomunikasi lainnya)

c. 1 paket kepustakaan

d. 1 paket pedoman pelaksanaan

surveilans epidemiologi dan

program aplikasi computer

e. 1 paket formulir

Page 34: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

17

f. 2 paket peralatan pelaksanaan

surveilans epidemiologi

g. 1 roda empat, 1 roda dua

3. Puskesmas dan

Rumah Sakit

a. 1 paket computer

b. 1 paket alat komunikasi

(telepon,faksimili, SSB)

c. 1 paket kepustakaan

d. 1 paket pedoman pelaksanaan

surveilans epidemiologi dan

program aplikasi computer

e. 1 paket formulir

f. 1 paket peralatan pelaksanaan

surveilans epidemiologi

g. 1 roda dua

Proses

Kegiatan

Surveilans

1. Pusat a. Kelengkapan laporan unit

pelapor dan sumber data awal

sebesar 80% atau lebih

b. Ketepatan laporan unit pelapor

dan sumber data awal sebesar

80% atau lebih

c. Penerbitan buletin kajian

epidemiologi sebesar 12 kali

atau lebih setahun

d. Umpan balik sebesar 80% atau

lebih

2. Propinsi a. Kelengkapan laporan unit

pelapor dan sumber data awal

sebesar 80% atau lebih

b. Ketepatan laporan unit pelapor

dan sumber data awal sebesar

80% atau lebih

c. Penerbitan buletin kajian

epidemiologi sebesar 12 kali

atau lebih setahun

d. Umpan balik sebesar 80% atau

lebih

3. Kabupaten/Kota a. Kelengkapan laporan unit

pelapor sebesar 80% atau lebih

b. Ketepatan laporan unit pelapor

sebesar 80% atau lebih

c. Penerbitan buletin kajian

epidemiologi sebesar 4 kali atau

lebih setahun

d. Umpan balik sebesar 80% atau

lebih

Keluaran 1. Pusat Profil Surveilans Epidemiologi

Page 35: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

18

Nasional sebesar 1 kali setahun

Profil Surveilans Epidemiologi

Propinsi sebesar 1 kali setahun

Profil Surveilans Epidemiologi

Kabupaten/Kota sebesar 1 kali

setahun

Sumber: Inspektorat Jenderal Depkes RI, 2003

Selanjutnya Indikator Surveilans Kesehatan dijabarkan dalam

Indikator Kinerja Penyelenggaraan terpadu Penyakit sebagai berikut:

a. Kelengkapan laporan bulanan STP unit pelayanan ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota sebesar 90%.

b. Ketepatan laporan bulanan STP Unit Pelayanan ke Dinas Kesehatan

Kabupaten Kota sebesar 80%.

c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mencapai indikator Epidemiologi

STP sebesar 80%.

d. Kelengkapan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

ke Dinas Kesehatan Propinsi sebesar 100%.

e. Ketepatan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke

Dinas Kesehatan Propinsi sebesar 90%.

f. Kelengkapan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Propinsi ke Ditjen

PPM & PL Depkes sebesar 100%.

g. Ketepatan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Propinsi ke Ditjen

PPM & PL Depkes sebesar 90%.

h. Distribusi data dan informasi bulanan Kabupaten/Kota, propinsi dan

nasional sebesar 100%.

Page 36: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

19

i. Umpan balik laporan bulanan Kabupaten/Kota, propinsi dan nasional

sebesar 100%.

j. Penerbitan buletin Epidemiologi di Kabupaten/Kota adalah 4 kali

setahun.

k. Penerbitan buletin Epidemologi di propinsi dan nasional adalah

sebesar 12 kali setahun.

l. Penerbitan profil tahunan atau buku data surveilans epidemiologi

Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional adalah satu kali setahun.

5. Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan wajib

dilakukan oleh setiap instansi kesehatan pemerintah, instansi kesehatan

propinsi, instansi kesehatan Kabupaten/Kota dan lembaga masyarakat dan

swasta baik secara fungsional atau struktural.

Pada pedoman penyelengaraan Surveilans Epidemiologi

Kesehatan, mekanisme kerja surveilans terdiri atas :

a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya.

b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data

c. Analisis dan intreprestasi data

d. Studi epidemiologi

e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya

f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.

g. Umpan balik

Page 37: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

20

Jenis penyelenggaraan surveilans epidemiologi adalah sebagai

berikut : (Masrochah, 2006).

a. Penyelenggaraan berdasarkan metode pelaksanaan

1) Surveilans epidemiologi rutin terpadu, adalah penyelenggaraan

surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan

dan atau faktor risiko kesehatan.

2) Surveilans epidemiologi khusus, adalah penyelenggaraan

surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan ,

faktor risiko atau situasi khusus kesehatan

3) Surveilans sentinel, adalah penyelenggaraan surveilans

epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas untuk

mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi

atau wilayah yang lebih luas.

4) Studi epidemiologi, adalah penyelenggaraan surveilans

epidemiologi pada periode tertentu serta populasi atau wilayah

tertentu untuk mengetahui lebih mendalam gambaran epidemiologi

penyakit, permasalahan dan atau faktor risiko kesehatan.

b. Penyelenggaraan berdasarkan aktifitas pengumpulan data

1) Surveilans aktif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemilogi

dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara

mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data

lainnya.

Page 38: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

21

2) Surveilans pasif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi

dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara menerima

data tersebut dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau

sumber data lainnya.

c. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan

1) Pola kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada

ketentuan yang berlaku untuk penanggulangan KLB dan atau

wabah dan atau bencana

2) Pola selain kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yang mengacu

pada ketentuan yang berlaku untuk keadaan di luar KLB dan atau

wabah dan atau bencana.

d. Penyelenggaraan berdasarkan kualitas pemeriksaan

1) Bukti klinis atau tanpa peralatan pemeriksaan, adalah kegiatan

surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis

atau tidak menggunakan peralatan pendukung pemeriksaan.

2) Bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus, adalah kegiatan

surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan

laboratorium atau peralatan pendukung pemeriksaan lainnya.

6. Kegiatan Pokok Surveilans

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Jenis data

Surveilans Kesehatan dapat berupa data kesakitan, kematian, dan

faktor risiko.

Page 39: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

22

Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain

individu, Fasilitas Pelayanan Kesehatan,Unit statistik dan demografi,

dan sebagainya.

Metode pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara,

pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan terhadap sasaran. Dalam

melaksanakan kegiatan pengumpulan data, diperlukan instrumen

sebagai alat bantu. Instrumen dibuat sesuai dengan tujuan surveilans

yang akan dilakukan dan memuat semua variabel data yang

diperlukan.

2) Pengolahan data

Sebelum data diolah dilakukan pembersihan koreksi dan cek ulang,

selanjutnya data diolah dengan cara perekaman data, validasi,

pengkodean, alih bentuk (transform) dan pengelompokan berdasarkan

variabel tempat, waktu, dan orang.

Hasil pengolahan dapat berbentuk tabel, grafik, dan peta menurut

variabel golongan umur, jenis kelamin, tempat dan waktu, atau

berdasarkan faktor risiko tertentu. Setiap variabel tersebut disajikan

dalam bentuk ukuran epidemiologi yang tepat (rate, rasio dan

proporsi).

Pengolahan data yang baik akan memberikan informasi spesifik

suatu penyakit dan atau masalah kesehatan. Selanjutnya adalah

penyajian hasil olahan data dalam bentuk yang informatif, dan

Page 40: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

23

menarik. Hal ini akan membantu pengguna data untuk memahami

keadaan yang disajikan.

3) Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode

epidemiologi deskriptif dan/atau analitik untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan tujuan surveilans yang ditetapkan.

Analisis dengan metode epidemiologi deskriptif dilakukan untuk

mendapat gambaran tentang distribusi penyakit atau masalah

kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya menurut waktu,

tempat dan orang. Sedangkan analisis dengan metode epidemiologi

analitik dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang

dapat mempengaruhi peningkatan kejadian kesakitan atau masalah

kesehatan. Untuk mempermudah melakukan analisis dengan metode

epidemiologi analitik dapat menggunakan alat bantu statistik.

Hasil analisis akan memberikan arah dalam menentukan besaran

masalah, kecenderungan suatu keadaan, sebab akibat suatu kejadian,

dan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan hasil analisis harus

didukung dengan teori dan kajian ilmiah yang sudah ada.

4) Diseminasi Informasi

Diseminasi informasi dapat disampaikan dalam bentuk buletin,

surat edaran, laporan berkala, forum pertemuan, termasuk publikasi

ilmiah. Diseminasi informasi dilakukan dengan memanfaatkan sarana

teknologi informasi yang mudah diakses.

Page 41: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

24

Diseminasi informasi dapat juga dilakukan apabila petugas

surveilans secara aktif terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

monitoring evaluasi program kesehatan, dengan menyampaikan hasil

analisis (Permenkes, 2014).

C. Tinjauan Umum Surveilans Epidemiologi Puskesmas

Surveilans Epidemiologi dapat dimulai dari tingkat desa, data berasal

dari Polindes dan Pustu. Polindes dan Pustu memberikan data penderita baik

penyakit menular maupun penyakit tidak menular kepada Puskesmas untuk

dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

1. Penyelenggaraan Surveilans Terpadu Penyakit di Puskesmas

a. Pengorganisasian

Sesuai dengan peran dan fungsinya maka setiap pemegang

program surveilans mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai

berikut:

1) Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan terhadap

penderita, kesling, perilaku masyarakat dan peribahan kondisi.

2) Analisis KLB.

3) Penyuluhan kesehatan secara intensif.

4) Pencatatan dan pelaporan (Kemenkes, 2004)

b. Sasaran

Sasaran Surveilans Terpadu Penyakit (STP) meliputi beberapa

penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan variabel menurut

sumber data, variabel data dan waktu.

Page 42: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

25

1) Sasaran Menurut Data dan Jenis Penyakit Puskesmas

Jenis penyakit yang termasuk didalam Surveilans Terpadu

Penyakit Berbasis Puskesmas meliputi kolera, diare, diare

berdarah, tifus perutklinis, TBC paru BTA (+), tersangka TBC

paru, kusta PB, kusta MB, campak, difteri, batuk rejan, tetanus,

hepatitis klinis, malaria klinis,malaria vivax, malaria falsifarum,

malaria mix, demam berdarah dengue, demam dengue, pneumonia,

sifilis, gonorrhoe, frambusia, filariasis, dan influenza.

2) Sasaran Menurut Variabel Data

a) Variabel Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan umur, setiap kasus digolongkan pada golongan

umur 0 –7 hari, 8 – 28 hari, > 1 tahun, 1-4 tahun, 5- 9 tahun, 10

- 14 tahun, 15-19 tahun, 20 - 44 tahun, 45 – 54 tahun, 55 – 59

tahun, 60 – 69 tahun,70 tahun lebih dan total menurut jenis

kelamin

b) Variabel Waktu Kunjungan Kasus

Setiap kasus dikelompokkan menurut periode waktu

mingguan dan bulanan.

c) Variabel Total Kunjungan

Setiap laporan disertakan data total kunjungan berobat

setiap jenis penyakit dan total kunjungan berobat atau total

kunjungan pelayanan.

Page 43: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

26

d) Variabel Kelengkapan dan Ketepatan Laporan

Setiap laporan disertai data kelengkapan dan ketepatan

waktu laporan sumber data surveilans. Kelengkapan dan

ketepatan laporan surveilans Kabupaten/Kota terdiri dari

kelengkapan dan ketepatan laporan unit pelayanan Puskesmas,

Rumah Sakit dan Laboratorium.Kelengkapan dan ketepatan

laporan surveilans Propinsi dan Nasional terdiri dari

kelengkapan dan ketepatan laporan unit pelayanan Puskesmas,

Rumah Sakit dan Laboratorium serta Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota (Kemenkes, 2003).

Beberapa Indikator Surveilans, sebagaimana indikator

surveilans lainnya antara lain : Kelengkapan laporan, jumlah

dan kualitas kajian epidemiologi dan rekomendasi yang dapat

dihasilkan, terdistribusinya berita epidemiologi lokal dan

nasional, pemanfaatan informasi epidemiologi dalam

manajemen program kesehatan, menurunnya frekuensi kejadian

luar biasa penyakit, dan meningkatnya dalam kajian SKD

penyakit (indonesian-publichealth.com, diakses tanggal 13

Desember 2015).

2. Pelaksanaan Surveilans Terpadu Penyakit Bersumber Puskesmas

a. Data Surveilans Terpadu Penyakit diperoleh dari data harian pelayanan

kesehatan yang disusun dalam sistem perekaman data yang ditetapkan

oleh masing-masing Puskesmas.

Page 44: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

27

b. Puskesmas mengirimkan data Surveilans Terpadu Penyakit bulanan

serta data PWS penyakit potensial KLB mingguan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas Sentinel juga mengirimkan

data Surveilans Terpadu Penyakit bulanan tersebut ke Dinas Kesehatan

Propinsi dan Ditjen PPM&PL Depkes.

c. Masing-masing Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas

Kesehatan Propinsi dan Ditjen PPM&PL Depkes melakukan analisis

dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan peta yang bermakna

secara epidemiologi, menarik kesimpulan dan menyusun rekomendasi

serta mendistribusikannya kepada unit-unit yang membutuhkannya.

(Kemenkes No.1479, 2003)

3. Peran dan Mekanisme Kerja Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di

Puskesmas

Untuk berlangsungnya penyelenggaran surveilans epidemiologi di

puskesmas maka Puskesmas (STP Puskesmas) memiliki peran sebagai

berikut :

a. Pelaksana surveilans epidemiologi nasional diwilayah puskesmas.

b. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penyakit dan masalah

kesehatan.

c. Melakukan koordinasi surveilans epidemiologi dengan praktek dokter,

bidan swasta dan unit pelayanan kesehatan yang berada diwilayah

kerjanya.

Page 45: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

28

d. Melakukan kordinasi surveilans epidemiologi antar puskesmas yang

berbatasan.

e. Melakukan SKD-KLB dan penyelidikan KLB di wilayah puskesmas.

f. Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit dan masalah

kesehatan spesifik local (Kemenkes No.1116, 2003).

Surveilans Terpadu Penyakit (STP) dapat dimulai dari tingkat desa,

data berasal dari Polindes dan Pustu. Polindes dan Pustu memberikan data

penderita baik penyakit menular maupun tidak menular kepada Puskesmas

untuk dilanjutkan ke Dinas Kesahatan Kabupaten. STP mencatat semua

kegiatan program yang sedang dikerjakan oleh pengelola program yang

ada sehingga mendapatkan prioritas yang sesuai dengan permasalahan

yang ada pada setiap pengelola program.

Pemantauan terhadap semua program yang ada di tingkat

puskesmas seharusnya dilakukan oleh petugas kesehatan yang

bertanggungjawab terhadap Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP). Diharapkan keberlangsungannya dapat dilakukan setiap hari

sampai kepada laporan tahunan. Proses penataan SP2TP ini dimulai dari

masyarakat dangan menghimpu semua data sesuia dengan program

puskesmas, baik dilakukan di luar puskesmas maupun dalam puskesmas

sehingga akan menjadi satu kesatuan laporan yang dapat mendeteksi

penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi menurut waktu, tempat atau

orang.

Page 46: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

29

Selanjutnya, dapat dianalisis semua penyakit menular dan tidak

menular, baik yang berisiko KLB atau tidak sehingga bisa dilakukan

tindakan yang tepat waktu. Melalui data puskesmas dapat dianalisis

perkembangan penyakit secara alamiah dangan memperhitungkan faktor

risiko kejadian seperti perubahan ekologi (Weraman, 2010).

Kegiatan surveilans di tingkat Puskesmas dilaksanakan oleh

petugas surveilans puskesmas dengan serangkaian kegiatan berupa

pengumpulan data, pengolahan, analisis dan interpretasi data penyakit,

yang dikumpulkan dari setiap desa siaga. Petugas surveilans puskesmas

diharuskan:

1) Membangun sistem kewaspadaan dini penyakit, diantaranya

melakukan Pemantauan Wilayah Setempat dengan menggunakan

data W2 (laporan mingguan). Melalui PWS ini diharapkan akan

terlihat bagaimana perkembangan kasus penyakit setiap saat.

2) Membuat peta daerah rawan penyakit. Melalui peta ini akan

terlihat daerah-daerah yang mempunyai risiko terhadap muncul

dan berkembangnya suatu penyakit. Sehingga secara tajam

intervensi program diarahkan ke lokasi-lokasi berisiko.

3) Membangun kerjasama dengan program dan sektor terkait untuk

memecahkan kan permasalah penyakit di wilayahnya.

4) Bersama Tim Gerak Cepat (TGC) KLB Puskesmas, melakukan

respon cepat jika terdapat laporan adanya KLB/ancaman KLB

penyakit di wilayahnya.

Page 47: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

30

Profil

(tahun)

Distribusi

Data Ke

Provinsi

(bulan)

Kementerian

Kesehatan

Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinas Kesehatan Provinsi

RS Lab Puskesmas

SKD

KLB

1. Mengolah

Data STP

2. Analisis dan

Rekomendasi

3. Umpan Balik

4. Distribusi

Data STP

Data STP

1. PWS Mingguan

2. STP bulanan

3. STP Sentinel (bl)

4. STP KLB 5. STP

5) Melaporkan kegiatan surveilans ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota secara berkala (mingguan/bulanan/tahunan).

Gambar . 2 Surveilans Terpadu Penyakit (STP)

(Imari, 2011)

D. Tinjauan Umum Tentang Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah

timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang

bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,

dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.

1. Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB)

Suatu kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dapat dikatakan KLB

apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

alur laporan Pemanfaatan data STP

Page 48: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

31

a) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu

daerah.

b) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun

waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis

penyakitnya.

c) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan

dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu

menurut jenis penyakitnya.

d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan

menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka

rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.

e) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun

menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-

rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.

f) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1

(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh

persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu

penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

g) Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu

periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu

periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama (Permenkes, 2010).

Page 49: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

32

2. Kegiatan SKD-KLB di Puskesmas

Kegiatan SKD_KLB merupakan akselerasi atau intensifikasi

aktivitas surveilans penyakit potensial KLB yang telah dilaksanakan, yaitu

dengan meningkatkan kelengkapan dan ketepatan laporan mingguan W2

serta adanya penyajian dan analisis data yang teratur secara periodic dari

setiap indikator penyakit menular yang dilaksanakan SKD.

Kegiatan pokok dalam pelaksanaan SKD-KLB pada tingkat

puskesmas meliputi :

a) Pengumpulan dan pengolahan data

b) Penyajian secara analisis data

c) Kesimpulan dan tindak lanjut (Dinkes, 2010).

E. Kerangka Konsep Dan Definisi Konsep

1. Kerangka konsep

Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah

kerjanya (Permenkes, 2014).

Kegiatan pokok Puskesmas salah satunya adalah melaksanakan

usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Surveilans

epidemiologi merupakan salah satu alat penting dalam program

pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Page 50: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

33

Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis

dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan

kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan

penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar melakukan

penanggrulangan secara efektif dan efesien melalui proses pengumpulan

data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelengara

program kesehatan (Weraman, 2010).

Epidemiologi surveilans dalam pelaksanaan kegiatannya, secara

teratur dan terencana melakukan berbagai kegiatan pokok utama

surveilans yakni (1) pengumpulan data, (2) pengelolaan data, (3) analisis

dan interpretasi data, dan (4) Diseminasi informasi (Permenkes, 2014).

Program pemberantasan penyakit baik penyakit menular maupun

penyakit tidak menular secara khusus telah dimulai sejak tahun 1987

sampai sekarang, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit menular, namun kelihatannya

angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi seperti yang

telah dilaporkan berdasarkan penelitian WHO. Oleh karena itu, diperlukan

suatu surveilans epidemiologi yang mampu memberikan dukungan upaya

program dalam lingkup Puskesmas secara paripurna bekerja sama dengan

Kabupaten/Kota melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam

menyelenggarakan surveilans dengan baik, teratur, sistematis dan

berkesinambungan sehingga pencegahan dan penanggulangan penyakit

Page 51: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

34

dapat berjalan secara optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

bagan berikut ini :

Keterangan: : Variabel yang diteliti

Gambar 3. Bagan Kerangka Konseptual

2. Definisi konsep

Surveilans adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan secara

cermat dan terus menerus terhadap berbagai faktor yang menentukan

kejadian dan penyebaran penyakit atau gangguan kesehatan, yang melupiti

pengumpulan data, analisa, interpretasi dan penyebarluasan informasi data,

sebagai bahan untuk penanggulangan dan pencegahan. Dalam hal ini

surveilans mempunyai arti sebagai sistem informasi kesehatan rutin.

Berdasarkan teori yang ada, maka dirumuskan definisi konsep dalam

penelitian yang akan dilakukan yakni sebagai berikut:

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data dan

Interpretasi Data

Diseminasi Informasi

Surveilans

Epidemiologi

Page 52: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

35

a. Pengumpulan Data

Di dalam surveilans, kegiatan pengumpulan data merupakan salah

satu kegiatan yang utama. Data yang dikumpulkan meliputi data

epidemiologi yang jelas, tepat, dapat dipercaya dengan validitas dan

reliabilitas yang tinggi dan ada hubungannya dengan penyakit yang

mengalami surveilans. Jenis dan bentuk data yang dikumpulkan sesuai

dengan tujuan surveilans (Noor, 2008).

b. Pengolahan data

Pengolahan data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.

Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk mentah (row data)

yang perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data

yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, grafik maupun

bentuk peta atau bentuk lainnya (Noor, 2008).

c. Analisis data

Analisis data surveilans menggunakan pendekatan desktiptif

dengan determinan epidemiologi, yaitu orang, tempat dan waktu. Da

lam melakukan analisis data surveilans dibutuhkan data penunjang

diluar informasi yang telah dikumpulkan misalnya data kependudukan,

data geografis, data sosial budaya agar penarikan keputusan lebih

komprehensif (Hikmawati, 2011).

Page 53: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

36

d. Diseminasi InformasI

Diseminasi atau penyebarluasan informasi merupakan tahapan

lanjut setelah analisis dan interpretasi data. Diseminasi dapat

disampaikan dalam rangka untuk meningkatkan kinerja surveilans,

keakuratan data dan peningkatan sumber daya manusia yang bekerja di

bidang kesehatan. Disamping itu, desiminasi juga bermanfaat untuk

action pemecahan masalah (Hikmawati, 2011).

Page 54: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

37

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan berupa studi kasus dengan tujuan agar peneliti dapat memperoleh

informasi secara mendalam mengenai gambaran pelaksanaan surveilans

epidemiologi di Puskesmas se-Kota Kendari Tahun 2016.

B. Pengelolaan Peran Sebagai Peneliti

Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti berperan sebagai

instrument utama penelitian, dimana informan kunci dan informan biasa

sebagai instrument pendukung dengan menggunakan alat bantu panduan

wawancara dan alat rekam suara dan video (kamera digital/HP). Peneliti

berperan sebagai pengamat untuk mengobservasi secara langsung, sekaligus

sebagai partisipan untuk melakukan interaksi dengan obyek penelitian

dilapangan.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari

dan Puskesmas Kota Kendari. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa berdasarkan observasi terdapat beberapa masalah yang

terkait dengan pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit.

D. Sumber Data

Sumber data penelitian ini berasal dari informan kunci dan informan

biasa, dengan kriteria sebagai berikut :

37

Page 55: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

38

1. Informan kunci adalah seseorang yang dapat memberikan informasi secara

jelas dan terpercaya, memiliki pengalaman pribadi dalam program

surveilans epidemiologi, usia orang bersangkutan telah dewasa, memiliki

pengetahuan yang luas mengenai surveilans epidemiologi serta

mengetahui perkembangan dan terlibat langsung dalam program tersebut.

Informan kunci dalam penelitian ini sebanyak 1 orang yaitu

Koordinator Surveilans Dinas Kesehatan Kota Kendari, dengan

pertimbangan bahwa orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang

luas mengenai surveilans epidemiologi, dapat dipercaya untuk dapat

menjadi sumber informasi yang baik dan jelas karena dia terlibat langsung

dalam semua komponen kegiatan surveilans epidemiologi, serta mampu

mengemukakan pendapat secara baik dan benar.

2. Informan biasa adalah mereka yang memiliki keterlibatan dalam program

surveilans. Informan biasa sebanyak 15 orang yakni surveilans Puskesmas

Se-Kota Kendari, yang dianggap dapat memberikan informasi yang baik

serta mampu mengemukakan pendapat secara baik dan benar tentang

kegiatan surveilans epidemiologi dalam wilayah kerjanya karena dia

terlibat dalam beberapa komponen kegiatan surveilans epidemiologi.

Sasaran penggunaan dan pengumpulan data menggunakan

triangulasi sumber (dokumen/arsip, hasil wawancara, dan hasil observasi) :

1) Informan kunci dalam penelitian ini adalah Koordinator Surveilans

Dinas Kesehatan Kota Kendari.

Page 56: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

39

2) Informan biasa dalam penelitian ini ada 15 orang yakni Koordinator

surveilans Puskesmas Se-Kota Kendari.

3) Format laporan hasil kegiatan surveilans epidemiologi dari

Puskesmas Kota Kendari.

Hubungan antara variabel, informasi, informan serta metode

penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut :

Tabel 2. Hubungan Variabel, Informasi, Informan, dan Metode

Variabel Informasi Informan Metode

Surveilans

Epidemiologi

Surveilans epidemiologi

dilakukan secara terus-

menerus,tepat dan terpadu.

1. Koordinator

surveilans

Dinkes Kota

Kendari

2. Koordinator

surveilans

puskesmas

Wawancara

dan

Observasi

Pengumpulan

Data

1. Jenis data yang dikumpulkan

antara lain laporan penyakit,

laporan KLB/wabah, hasil

pemeriksaan laboratorium,

penyelidikan kasus/KLB,

pemakaian obat dan kondisi

lingkungan

2. Identitas penderita yang

dikumpulkan secara lengkap

berdasarkan orang, waktu dan

tempat.

3. Kapan data dikumpulkan

(setiap hari/minggu/bulan).

4. Sumber-sumber data surveilans

(unit pelayanan kesehatan,

laporan laboratorium, laporan

rekam medis, poliklinik desa,

puskesmas pembantu, dan

laporan wabah)

5. Alat yang digunakan untuk

1. Koordinator

surveilans

Dinkes Kota

Kendari

2. Koordinator

surveilans

puskesmas

Wawancara

dan

Observasi

Page 57: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

40

pengumpulan data .

6. Masalah dan kendala yang

terjadi dalam proses

pengumpulan data surveilans.

Pengolahan Data 1. Sistematika pengolahan data

surveilans epidemiologi

berdasarkan orang, waktu dan

tempat.

2. Teknik pengolahan data

surveilans (teks, tabel dan

grafik serta spot map).

3. Metode pengolahan data

surveilans ( manual dan

komputerisasi).

4. Kendala dan masalah yang

terjadi dalam pengolahan data

surveilans.

1. Koordinator

surveilans

puskesmas

Wawancara

dan

Observasi

Analisis dan

Interpretasi Data

1. Mengetahui seberapa lama

bergelut dalam bidang analisis

data surveilans.

2. Data yang disediakan dalam

keadaan siap dianalisis dan apa

yang dianalisis setelah data

siap untuk di analisis (terjadi

peningkatan atau penurunan

kasus setiap bulan/tahun dan

membandingkan kasus yang

tercatat pada tahun-tahun

sebelumnya).

3. Hubungan kasus dengan faktor

risiko.

4. Alat bantu yang digunakan

dalam menganalisis data dan

jenis pengukuran data yang

digunakan (rate, proporsi, dan

rasio).

5. Masalah dan kendala yag

terjadi dalam menganalisis data

surveilans.

1. Koordinator

surveilans

puskesmas

Wawancara

dan

Observasi

Penyebarluasan

Data/Informasi 1. Waktu yang tepat untuk

penyebaran hasil kegiatan

surveilans epidemiologi.

2. Metode penyebaran hasil

kegiatan surveilans

1. Koordinator

surveilans

Dinkes Kota

Kendari

Page 58: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

41

epidemiologi.

3. Media yang digunakan pada

penyebarluasan informasi

surveilans.

4. Kepada siapa saja dilakukan

penyebaran informasi.

5. Masalah dan kendala yang

terjadi dalam penyebaran

data/informasi surveilans.

2. Koordinator

surveilans

puskesmas

Wawancara

dan

Observasi

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan

data/informasi yaitu :

1. Wawancara mendalam adalah metode pengumpulan data yang dilakukuan

dengan cara melakukan dialog langsung dengan informan yaitu informan

kunci dan informan biasa.

2. Pengamatan/ observasi terlibat dimana peneliti sebagai instrumen

penelitian langsung untuk melihat pelaksanaan pencatatan dan pelaporan

terpadu puskesmas, kemudian dikomparasikan dengan hasil wawancara

yang dilakukan, untuk melihat kenyataan yang ada dilapangan secara

langsung.

3. Pemeriksaan dokumen dan arsip, hal ini ditujukan kepada peneliti dalam

menelusuri/memeriksa arsip dan dokumen STP (Surveilans Terpadu

Penyakit) dipuskesmas, untuk mencari relevansi antara teori, hasil

wawancara dan kebenaran yang ada dilapangan.

Page 59: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

42

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari wawancara mendalam dilakukan secara

manual sesuai dengan petunjuk pengelolaan data kualitatif serta sesuai dengan

tujuan penelitian ini dan selanjutnya dianalisis dengan metode “content

analysis” kemudian di interpretasikan dan disajikan dalam bentuk narasi.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yakni dilakukan

melalui tiga alur sebagai berikut :

1. Reduksi data

Analisis pada tahap ini merupakan proses pemilihan, pemusatan,

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

digunakan di lapangan. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan analisis

untuk menggolong-golongkan, direduksi data yang tidak perlu,

mengarahkan dan mengorganisasi data.

2. Penyajian data

Alur analisis yang kedua ini adalah menyajikan data yang telah

dianalisis pada alur pertama dan kemudian disajikan dalam bentuk teks

narasi.

3. Penarikan kesimpulan

Analisis pada alur ini adalah mencari makna benda-benda dan peristiwa

yang muncul dari data (Klarifikasi data), serta memfokuskan pada abstraksi data

yang tertuang dalam bagan. (Bungin, 2007).

Data dari hasil penelitian setelah diraduksi dan disajikan, langkah

terakhir adalah penarikan kesimpulan. Hasil dari data-data yang telah

didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan

Page 60: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

43

serta diuji kebenarannya, kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang besar atau tidakya hasil

laporan penelitian. Kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang

muncul dari data yang harus diuji validitasnya yaitu kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya.

G. Pengecekan Validitas Temuan

Peneliti menerapkan teknik observasi mendalam dengan melihat

triangulasi (sumber, metode, teori). Kemudian dilakukan pengecekan dengan

proses transferability (temuan dapat ditransfer ke latar lain), atau dengan kata

lain hasil temuan dapat diungkapkan dengan mengemukakan teori-teori

relevan.

Teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan dari penggunaan

triangulasi yakni:

1. Triangulasi sumber seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil

observasi dari informan kunci dan informan biasa.

2. Triangulasi metode seperti wawancara mendalam dan metode observasi.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang

ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

3. Triangulasi teori digunakan untuk memastikan bahwa data yang

dikumpulkan sudah memenuhi syarat, kemudian dilakukan pengecekan

dengan proses transferability (temuan dapat ditransfer ke latar lain), atau

dengan kata lain hasil temuan dapat diungkapkan dengan mengemukakan

teori-teori relevan.

Page 61: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

44

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Desember Januari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Studi

kepustakaan

2 Penyusunan

Proposal

3 Konsultasi

Proposal

4 Seminar Proposal

5 Perbaikan

Proposal

6 Pelaksanaan

Penelitian

7 Analisis Data

8 Konsultasi Hasil

9 Seminar Hasil

10 Perbaikan Hasil

11 Ujian Skripsi

12 Perbaikan Skripsi

Keterangan :

: Proposal

: Hasil

: Skripsi

Page 62: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografi

1) Luas Wilayah

Wilayah Kota Kendari terletak di sebelah Tenggara Pulau

Sulawesi. Wilayah daratannya terdapat di daratan Pulau Sulawesi

mengelilingi Teluk Kendari. Terdapat satu pulau pada wilayah

Kota Kendari yang dikenal sebagai Pulau Bungkutoko. Luas

wilayah daratan Kota Kendari 267,37 Km2

atau 0,7 persen dari

luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kota Kendari yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi

Tenggara, secara astronomis terletak di bagian selatan garis

khatulistiwa berada di antara 3o54`40`` dan 4

o5`05`` Lintang

Selatan (LS) dan membentang dari Barat ke Timur diantara

122o 26`33 dan 122

o39`14`` Bujur Timur (BT).

Sepintas tentang posisi geografisnya, Kota Kendari

memiliki batas-batas sebelah Utara: Kabupaten Konawe; sebelah

Timur: Laut Kendari; sebelah Selatan: Kabupaten Konawe

Selatan; sebelah Barat: Kabupaten Konawe Selatan. Kota Kendari

terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6

45

Page 63: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

46

Tahun 1995 yang disahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan

status Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari.

Gambar 4. Peta Administrasi Kota Kendari Tahun 2015

(Sumber: Data Sekunder BAPPEDA)

Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam.

Kecamatan Baruga merupakan wilayah kecamatan yang paling

luas (17,95%), selanjutnya Kecamatan Abeli (16,40%), Kecamatan

Puuwatu (14,86%), Kecamatan Poasia (14,12%), Kecamatan Kambu

(9,21%), Kecamatan Mandonga (7,77%), Kecamatan Kendari Barat

(7,15%), Kecamatan Kendari (5,86%), Kecamatan Wua-Wua

(4,17%), dan Kecamatan Kadia (2,51%).

Page 64: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

47

Tabel 3. Luas Wilayah Kota Kendari Menurut Kecamatan Tahun

2014

Kecamatan Luas (km)² Persentase (%)

Mandonga 20.77 7.77

Baruga 48.00 17.95

Puuwatu 39.72 14.86

Kadia 6.71 2.51

Wua-wua 11.16 4.17

Poasia 37.74 14.12

Abeli 43.85 16.40

Kambu 24.63 9.21

Kendari 15.68 5.86

Kendari Barat 19.11 7.15

Jumlah 295.89 100.00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2015

2) Ketinggian Wilayah

Dilihat berdasarkan ketinggian wilayah kota Kendari di atas

permukaan laut, Kecamatan Mandonga merupakan wilayah tertinggi

berada pada ketinggian 30 meter di atas permukaan laut. Selanjutnya

wilayah Kecamatan Abeli dan Kendari Barat berada pada ketinggian

3 meter di atas permukaan laut.

b. Iklim

Iklim sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kota

Kendari hanya dikenal dua musim yakni musim kemarau dan musim

hujan. Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang

bertiup di atas wilayahnya. Menurut data yang diperoleh dari Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim

Kendari tahun 2014 terjadi 172 hari hujan dengan curah hujan

2.263,6 mm dan 2.102,6 jam penyinaran matahari.

Page 65: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

48

Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Perbedaan

ketinggian dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir

mengakibatkan keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing

tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan, wilayah Kota

Kendari merupakan daerah bersuhu tropis. Menurut data yang

diperoleh dari Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, selama tahun 2014 rata-rata

suhu udara maksimum 31,8oC dan rata-rata suhu udara minimum

23,4oC. Tekanan udara rata-rata 1.010,5 millibar dengan kelembaban

udara rata-rata 82 persen. Rata-rata Kecepatan angin selama tahun

2014 mencapai 5,60 knot.

c. Kependudukan

Sumber utama data kependudukan adalah Sensus Penduduk

yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah

dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia merdeka yaitu pada

tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Metode pengumpulan

data dalam sensus dilakukan dengan wawancara antara petugas sensus

dengan responden. Pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk

yang berdomisili di seluruh wilayah teritorial Indonesia termasuk

warga negara asing kecuali anggota Korps Diplomatik negara sahabat

beserta keluarganya. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap,

dicacah dimana mereka biasa tinggal. Akan tetapi jika sedang

bertugas ke luar wilayah lebih dari 6 bulan, tidak dicacah di tempat

Page 66: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

49

tinggalnya. Sebaliknya, seseorang atau keluarga menempati suatu

bangunan belum mencapai 6 bulan tetapi bermaksud menetap disana,

dicacah di tempat tersebut.

Untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah di

tempat dimana mereka ditemukan petugas sensus biasanya pada

malam „Hari Sensus‟. Termasuk penduduk yang tidak bertempat

tinggal tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia,

penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/terasing dan

pengungsi.

1) Jumlah penduduk

Penduduk kota Kendari berdasarkan Sensus Penduduk 2000

berjumlah 205.240 jiwa. Ketika dilakukan Survei Penduduk Antar

Sensus (Supas) pada tahun 2005, diketahui jumlah penduduk kota

Kendari meningkat menjadi 226.056 jiwa. Jumlah penduduk

berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 tercatat sebanyak

289.966 jiwa. Jumlah Penduduk Tahun 2015 adalah sebesar

335.889 jiwa.

Penduduk tersebut tersebar dengan persebaran yang tidak

merata. Pada tahun 2014, sebanyak 14,80 persen penduduk kota

Kendari tinggal di wilayah Kendari Barat, hanya 6,68 persen

tinggal di Kecamatan Baruga dan selebihnya tersebar pada 8

kecamatan dengan persebaran yang bervariasi. Di samping itu,

dilakukan penghitungan kepadatan penduduk pada masing-masing

Page 67: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

50

wilayah Kecamatan. Kepadatan penduduk adalah banyaknya

penduduk per km persegi. Kadia merupakan kecamatan dengan

kepadatan penduduk paling tinggi yaitu sebesar 6.775 jiwa per

km2

sedangkan Baruga merupakan kecamatan dengan kepadatan

penduduk paling rendah yaitu sebesar 467 jiwa per km2.

Bila dilihat berdasarkan rasio jenis kelamin, di Kota Kendari

terdapat lebih banyak penduduk laki-laki daripada perempuan.

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya

penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada

suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan

banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 perempuan. Rasio jenis

kelamin penduduk Kota Kendari sebesar 101,71 atau dengan kata

lain, terdapat 102 penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk

perempuan.

Tabel 4. Jumlah Penduduk kota Kendari menurut kecamatan

dan Jenis Kelamin Tahun 2014

Kecamatan Jenis kelamin

Total Laki-laki Perempuan

Mandonga 20 956 20 935 41 891

Baruga 11 528 11 179 22 437

Puuwatu 16 517 15 626 32 143

Kadia 22 613 22 847 45 460

Wua-wua 14 369 13 903 28 272

Poasia 14 739 14 193 28 932

Abeli 13 278 12 713 25 991

Kambu 25 866 15 567 31 433

Kendari 14 871 14 734 29 605

Kendari Barat 24 904 24 821 49 725

Jumlah 169 371 166 518 335 889

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2015

Page 68: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

51

2) Laju pertumbuhan Penduduk

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang

menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun dalam

jangka waktu tertentu. Secara umum, laju pertumbuhan penduduk

kota Kendari sebesar 3,51 persen per tahun.

d. Fasilitas Kesehatan

Pembangunan kesehatan di Kota Kendari dititik beratkan pada

peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Demikian pula

halnya pelaksanaan program Keluarga Berencana diarahkan untuk

menciptakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

Peningkatan mutu tersebut salah satunya melalui ketersediaan

fasilitas kesehatan diantaranya Rumah Sakit, Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu Rumah Sakit adalah tempat pemeriksaan dan

perawatan kesehatan, biasanya berada dibawah pengawasan

dokter/tenaga medis, termasuk rumah sakit khusus seperti rumah sakit

perawatan paru-paru dan RS jantung. Puskesmas adalah unit pelayanan

kesehatan milik pemerintah yang bertanggungjawab terhadap

pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan. Tim

Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan puskesmas

keliling ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya, untuk

mendekatkan pelayanan dengan masyarakat. Puskesmas Pembantu

(pustu) yaitu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang membantu

kegiatan Puskesmas di sebagian dari wilayah kerja.

Page 69: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

52

Keberadaan tenaga kesehata utamanya dokter di tengah

masyarakat akan sangat mempengaruhi derajat dan status kesehatan.

Oleh karena itu, banyaknya dokter (di Fasilitas Kesehatan) dalam

jumlah penduduk tertentu merupakan suatu indikator penting dalam

pembangunan kesehatan. Indikator yang biasa digunakan adalah dokter

per 100.000 penduduk. Pada tahun 2014, di Kota Kendari terdapat 57

dokter spesialis, 107 dokter umum, 34 dokter gigi dan 1 dokter

spesialis gigi.

Tabel 5. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Kendari

Tahun Fasilitas Kesehatan

Rumas Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu

2010 12 14 18

2011 13 14 16

2012 13 15 17

2013 12 15 17

2014 12 15 17

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2015

Tabel 6. Jumlah Puskesmas menurut Kecamatan di Kota Kendari

Tahun 2014

Kecamatan Puskesmas

Mandonga Labibia

Baruga Lepo-lepo

Puuwatu Puuwatu

Kadia Perumnas dan Jatiraya

Wua-wua Mekar dan Wua-wua

Poasia Poasia

Abeli Abeli dan Nambo

Kambu Mokoau

Kendari Mata dan Kadia

Kendari Barat Benu-benua dan Kemaraya

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2015

Page 70: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

53

2. Gambaran Umum Informan Penelitian

Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari satu orang yaitu

Koordinator Surveilans Epidemiologi Dinas Kesehatan Kota Kendari

berinisial SIA, berjenis kelamin perempuan, berumur 34 tahun dan

berpendidikan terakhir S1 Kesehatan Masyarakat.

Informan biasa dalam penelitian ini terdiri dari 15 orang yaitu

petugas Surveilans Epidemiologi Puskesmas se-Kota Kendari.

a. HS adalah petugas Surveilans di Puskesmas Nambo, berjenis kelamin

perempuan, berumur 33 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

b. M adalah petugas Surveilans di Puskesmas Abeli, berjenis kelamin

perempuan, berumur 33 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

c. AK adalah petugas Surveilans di Puskesmas Poasia, berjenis kelamin

perempuan, berumur 32 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

d. IV adalah petugas Surveilans di Puskesmas Mekar, berjenis kelamin

laki-laki, berumur 36 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana Kesehatan

Masyarakat.

e. JK adalah petugas Surveilans di Puskesmas Benu-benua, berjenis

kelamin perempuan, berumur 32 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

Page 71: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

54

f. K adalah petugas Surveilans di Puskesmas Kandai, berjenis kelamin

perempuan, berumur 32 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

g. Y adalah petugas Surveilans di Puskesmas Jati Raya, berjenis kelamin

perempuan, berumur 34 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

h. IF adalah petugas Surveilans di Puskesmas Mokoau, berjenis kelamin

laki-laki, berumur 36 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana Kesehatan

Masyarakat.

i. H adalah petugas Surveilans di Puskesmas Lepo-lepo, berjenis kelamin

perempuan, berumur 34 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

j. RL adalah petugas Surveilans di Puskesmas Perumnas, berjenis

kelamin perempuan, berumur 51 tahun, berpendidikan terakhir D3

Keperawatan.

k. WS adalah petugas Surveilans di Puskesmas Kemaraya, berjenis

kelamin perempuan, berumur 37 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

l. HKT adalah petugas Surveilans di Puskesmas Puuwatu, berjenis

kelamin perempuan, berumur 33 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

Page 72: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

55

m. SR adalah petugas Surveilans di Puskesmas Wua-wua, berjenis

kelamin perempuan, berumur 26 tahun, berpendidikan terakhir D3

Keperawatan.

n. AS adalah petugas Surveilans di Puskesmas Labibia, berjenis kelamin

perempuan, berumur 35 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

o. HA adalah petugas Surveilans di Puskesmas Mata, berjenis kelamin

perempuan, berumur 34 tahun, berpendidikan terakhir Sarjana

Keperawatan.

3. Gambaran Penelitian

Penelitian di lakukan mulai tanggal 15 Maret 2016, langkah awal

yang di lakukan adalah dengan mengantarkan surat izin penelitian dari

Litbang pada tempat yang di jadikan sebagai lokasi penelitian yaitu

seluruh Puskesmas di Kota Kendari Dinkes Kota. Tujuan yang paling

utama adalah Dinkes Kota. Setibanya di Dinkes Kota peneliti

memasukkan surat ke bagian adminstrasi untuk di disposisi kemudian

dibuatkan surat pengantar penelitian ke Puskesmas se-Kota Kendari.

Pada tanggal 17 Maret 2016 peneliti memilih Puskesmas Nambo dan

Puskesmas Abeli sebagai puskemas pertama untuk melakukan penelitian

dikarenakan lokasi kedua Puskesmas tersebut searah, sehingga peneliti

dapat mengefesienkan waktu. Tepat pada pukul 09.10 WITA, peneliti

datang lebih siang sebab berdasarkan informasi bahwa Kepala Tata Usaha

Puskesmas Nambo biasanya datang pukul 09.00 WITA. Dan tidak lama

Page 73: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

56

kemudian ruangan tata usaha terbuka, tetapi kata seorang Staf Tata Usaha

mengatakan bahwa Kepala Tata Usaha Puskemas Nambo tidak hadir

dikarenakan ada urusan lain yang mendesak, dan Staf Tata Usaha

mengantar peneliti memasukkan surat tersebut ke Kepala Puskesmas

Nambo. Dan pada hari itu juga setelah di konfirmasi oleh Kepala

Puskesmas Nambo peneliti di antar ke petugas Surveilans Puskesmas

Nambo untuk diwawancarai sebagai salah satu informan biasa. Kemudian

peneliti melanjutkan penelitian ke Puskesmas Abeli. Setalah tiba dilokasi

peneliti langsung bertemu dengan Kepala Tata Usaha Puskesmas Abeli

dan menyampaikan maksud dan tujuan peneliti serta menyerahkan surat

izin penelitian. Selanjutkan peneliti diarahkan ke ruangan P2M untuk

bertemu dengan petugas sunveilans puskesmas, hanya saja petugas

surveilans tersebut tidak ada ditempat.

Keesokan harinya tanggal 18 Maret 2016, peneliti kembali ke

Puskesmas Abeli untuk bertemu sekaligus mewawancarai petugas

Surveilans. Setelah peneliti melakukan wawancara di Puskesmas Abeli

kemudian peneliti melanjutkan penelitian di Puskesmas Poasia. Setibanya

di Puskesmas Poasia terlebih dahulu peneliti bertemu dengan Kepala Tata

Usaha Puskesmas Poasia, setelah surat izin penelitian di disposisi peneliti

diarahkan ke ruangan Bank Data untuk menyampaikan keperluan peneliti

selanjutnya peneliti diarahkan ke petugas Surveilans Puskesmas Poasia.

Pada tanggal 19 Maret 2016 peneliti melanjutkan penelitian ke

Puskesmas Mekar. Setibanya di Puskesmas Mekar ternyata Kepala Tata

Page 74: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

57

Usaha belum datang. Sembari menunggu kedatangan Kepala Tata Usaha

Puskemas Mekar peneliti meneruskan penelitian ke Puskesmas Jati Raya.

Setibanya di Puskesmas Jati Raya petugas Surveilans tidak berada di

tempat dan peneliti membuat janji untuk kembali pada hari senin.

Kemudian peneliti melanjutkan lagi ke Puskesmas Benu-benua,

sesampainya di Puskesmas Benua-benua terlebih dahulu peneliti bertemu

Kepala Tata Usaha untuk memasukkan surat izin penelitian dan mengantar

peneliti ke petugas Surveilans Puskesmas Benu-benua untuk melakukan

wawancara. Selanjutnya peneliti melanjutkan ke Puskesmas berikutnya

yaitu Puskesmas Kandai. Setibanya di Puskesmas Kandai peneliti menuju

ruangan Tata Usaha untuk bertemu Kepala Tata Usaha, hanya saja kata

seorang staf Tata Usaha bahwa beliau tidak berada ditempat dan meminta

peniliti untuk kembali pada hari senin. Kemudian peneliti kembali lagi ke

Puskesmas Mekar untuk bertemu Kepala Tata Usaha dan mewawancarai

petugas Surveilans Puskesmas Mekar.

Pada tanggal 21 Maret 2016 tepat hari senin peneliti kembali ke

Puskesmas Kandai dan Puskesmas Jati Raya untuk melakukan wawancara

dengan petugas Surveilans sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Setelah

melakukan wawancara di kedua Puskesmas tersebut dengan sisa waktu

yang ada peneliti melanjutkan penelitian di Puskesmas Mokoau. Setibanya

di Puskesmas Mokoau, Kepala Tata Usaha dan petugas Surveilans berada

ditempat dan peneliti langsung melakukan wawancara.

Page 75: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

58

Tanggal 22 Maret 2016, datang dengan niat untuk mewawancarai

petugas Surveilans Puskesmas Kemaraya, hanya saja kata Kepala Tata

Usaha Puskesmas Kemaraya menyarankan peneliti untuk datang kembali

keesokan harinya dikarenaka petugas Surveilans Puskesmas Kemaraya

tidak dapat hadir. Kemudian peneliti melanjutkan penelitian ke Puskesmas

Perumnas. Sesampainya di Puskesmas Perumnas Kepala Tata Usaha

meminta peneliti untuk menunggu beberapa menit dikarenakan petugas

Surveilans masih dalam perjalanan menuju Puskesmas. Setelah beberapa

menit akhirnya petugas Surveilans tiba di Puskesmas Perumnas dan

peneliti langsung meminta izin untuk melakukan wawancara. Dengan

memanfaatkan sisa waktu yang ada peneliti meneruskan penelitian ke

Puskesmas Lepo-lepo, sesampainya di Puskesmas Lepo-lepo peneliti

langsung bertemu dan meminta izin melakukan penelitian kepada Kepala

Tata Usaha. Selanjutnya Kepala Tata Usaha mengarahkan peneliti ke

ruangan P2M untuk bertemu dengan petugas Surveilans. Tetapi, saat itu

petugas Surveilans belum bersedia untuk diwawancarai dikarenakan beliau

sedang istirahat makan siang, sehingga peneliti di minta untuk menunggu.

Setelah beberapa lama menunggu akhir petugas Surveilans kembali ke

ruangan dan peneliti mulai melakukan wawancara.

Keesokan harinya tanggal 23 Maret 2016, peneliti datang lebih awal

ke Puskesmas Kemaraya sebab kemarin tanggal 22 Maret 2016 pada saat

peneliti ke puskesmas Kepala Tata Usaha memerintahkan untuk datang

lebih awal agar bisa bertemu petugas Surevilans lebih cepat. Tidak lama

Page 76: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

59

menunggu petugas Surveilans Puskesmas Kemaraya datang dan peneliti

langsung meminta kesediaan beliau untuk diwawancarai sebagai informan

biasa. Selanjutnya peneliti meneruskan penelitian ke Puskesmas Puuwatu,

setibanya di puskesmas peneliti ke ruangan Tata Usaha untuk

menyerahkan surat izin penelitian, tetapi Kepala Tata Usaha tidak berada

di ruangan yang ada hanya petugas Surveilans dan staf Tata Usaha

sehingga peneliti berinisatif terlebih dahulu meminta kesediaan petugas

Surveilans untuk diwawancarai. Akhirnya beliau bersedia dan peneliti

langsung melakukan wawancara. Setalah melakukan wawancara peneliti

disarankan menunggu Kepala Tata Usaha untuk menyerahkan surat izin

penelitian secara langsung.

Kamis 24 Maret 2016, peneliti bermaksud melanjutkan penelitian di

Puskesmas Labibia akan tetapi setibanya di puskesmas Kepala Tata Usaha

dan petugas Surveilans sedang turun lapangan melakukan fogging.

Sehingga peneliti membuat janji untuk kembali pada tanggal 28 Maret

2016 berhubung keesokan harinya pada tanggal 25 Maret 2016 adalah hari

libur nasional. Kemudian untuk memanfaatkan waktu peneliti melanjutkan

penelitian ke Puskesmas Wua-wua dan sesampainya di puskesmas

sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu peneliti bertemu Kepala

Tata Usaha untuk memasukkan surat izin penelitian yang selanjutnya

peneliti diarahkan ke ruangan P2M. Di ruangan P2M peneliti bertemu

dengan petugas Surveilans, hanya saja kata staf di ruangan P2M petugas

Surveilans sedang pulang kerumah tetapi beliau akan kembali ke

Page 77: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

60

puskesmas sehingga peneliti berinisiatif untuk menunggu. Setelah

beberapa lama menunggu petugas Surveilans tersebut datang dan bersedia

untuk diwawancarai.

Pada tanggal 28 Maret 2016. Sesuai dengan perjanjian pada tanggal

24 Maret 2016 peneliti kembali ke Puskesmas Labibia untuk melakukan

penelitian. Setibanya di puskesmas peneliti memasukkan surat izin

penelitian ke Kepala Tata Usaha sekaligus mewawancarai petugas

Surveilans Puskesmas Labibia. Dan selanjutnya peneliti meneruskan

penelitian ke Puskesmas terakhir yaitu Puskesmas Mata. Sesampainya di

Puskesmas Mata staf Tata Usaha menginformasikan bahwa Kepala Tata

Usaha dan petugas Surveilans sedang mengikuti rapat di Dinkes Kota

Kendari yang berlangsung selama 3 hari yang di mulai pada tanggal 28

maret 2016 sampai tanggal 30 Maret 2016. Sehingga peneliti di minta

kembali ke puskesmas pada tanggal 31 Maret 2016.

Pada tanggal 31 Maret 2016 tepat hari kamis, peneliti mengantarkan

surat izin penelitian ke Kepala Tata Usaha Puskesmas Mata dan bertemu

dengan petugas Surveilans. Setelah meminta kesediaan petugas

Surveilans, beliau bersedia untuk di jadikan informan biasa dan di

wawancarai pada saat itu walaupun dengan keadaan kurang enak badan.

Dan akhirnya semua informan biasa di puskesmas se-Kota Kendari

peneliti wawancarai. Kemudian peneliti bergegas melanjutkan penelitian

ke Dinkes Kota untuk melakukan wawancara pada informan kunci yaitu

Koordinator Surveilans Dinkes Kota Kendari. Setibanya di Dinkes Kota

Page 78: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

61

Kendari peneliti menuju ruang administrasi Dinkes Kota Kendari untuk

memasukkan surat izin penelitian. Selanjutnya peneliti diarahkan bertemu

Kepala Sub Bagian P2PL untuk mendisposisi surat izin penelitian. Setalah

di disposisi peneliti di antar bertemu Koordinator Surveilans Kota Kendari

dan peneliti langsung meminta kesediaan beliau untuk diwawancarai.

Setelah melakukan wawancara dengan Koodinator Surveilans Dinkes Kota

peneliti kembali ke ruang administrasi untuk membuat surat pernyataan

telah melakukan penelitian, hanya saja Kasubag yang berwenang untuk

menandatangani surat tersebut telah pulang berhubung jam kerja telah

berakhir sehingga peneliti di minta kembali keesokan harinya untuk

mengambil surat tersebut. Dan selesai pula peneliti melakukan penelitian

ini.

B. HASIL PENELITIAN

1. Surveilans Epidemiologi

Informan kunci dan biasa memiliki pemahaman dan pengetahuan

yang berbeda mengenai kegiatan surveilans, sebagaimana hasil wawancara

mendalam berikut:

Pemahaman informan kunci tentang surveilans :

“Surveilans itu adalah suatu pengamatan suatu penyakit yang

secara sistematis dan terus menerus dimana secara terus menerus

dan secara sistematis ke daerah-daerah yang berpotensial-

potensial penyakit-penyakit yang berpotensial KLB (Kejadian

Luar Biasa)”(SIA, 34 tahun, wc: 31 Maret 2016).

Page 79: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

62

Pemahaman informan biasa tentang surveilans :

“Surveilans itu kegiatan yang dilakukan oleh programmer untuk

menunjukkan pencegahan penyakit dilingkungan masyarakat”(HS,

33 tahun, 17 Maret 2016).

“Surveilans itu,itu bemana di misalkan kita ada kasus kita

langsung lacak toh tempatnya kejadian tersebut kita adakan mi

penelitian disitu PE toh penelitian epidemiologi kenapa ada

kenapa bisa terjadi kasus”(M, 33 tahun, wc : 18 Maret 2016).

“Kegiatan surveilans itu kegiatan yang sistematis yang dilakukan

secara terus menerus sesuai dengan kasus yang terjadi”(AK, 32

tahun, wc: 18 Maret 2016).

“Kalau disini surveilans itu pelacakan dan penemuan. Ada juga

yang sudah ditemukan tapi belum pernah dikunjungi itu termasuk

juga”(IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016)

“Kegiatan surveilans itu kegiatan yang sistematis mulai dari

pengumpulan data, pengolahan, penyajian data, evaluasi dan

analisisnya”(JK, 32 tahun, wc : 19 Maret 2016).

“Kegiatan surveilans epidemiologi itu kita melakukan kita

melakukan penyelidikan epidemiologi jika ada kasus setelah itu

kita adakan turun lapangan kita adakan PE penyelidikan

epidemiologi” (K, 32 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Kegiatan yang dimulai dari perencanaan maksudnya

pengumpulan data pengolahan analisis dan interpretasi data terus

kegiatan surveilans itu ada yang dilakukan secara aktif dan ada

yang dilakukan secara pasif toh”(Y, 34 tahun, wc : 21 Maret

2016).

“Kegiatan surveilans itu yaa pemantauan secara terus-menerus

terhadap objek atau penyakit yang berkembang dimasyarakat”(IF,

36 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Kalau kegiatan surveilans itu apa pengamatan secara terus-

menerus misalkan ada kasus kalau kasusnya seperti ispa terus liat

mi golongan umurnya golongan umur berapa misalkan dia

golongan umur balita ee kita ambil nama lengkapnya dimana tapi

ispa ada golongannya ispa ringan, ispa sedang, atau ispa berat

toh haa kalau misalnya yang mau diambil ispa berat kita liat

tempat alamatnya dimana umurnya juga berapa terus kita

kunjungi tempatnya maksudnya dia tinggal dimana terus nanti

pada saat kita sudah kunjungi kita amati kan kita amati kondisinya

bemana kondisinya pada saat terkena penyakit itu toh haa terus

pada kita saat itu pantau terus kondisinya sambil kita kasi di PE”

(H, 34 tahun, wc : 22 Maret 2016).

Page 80: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

63

“Kegiatan surveilans itu suatu kegiatan yang melacak dan

menemukan suatu penyakit menular penyakit-penyakit apa saja

sekarang itu penyakit tidak menularpun disuvei”(RL, 51 tahun, wc

: 22 Maret 2016).

“Hmm surveilans ya.. menurut saya sendiri dia itu kayak semacam

kegiatan pencatatan secara terus menerus begitu dan ini penting

sekali”(WS, 37 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Kegiatan pemantauan kasus yang dilakukan secara terus

menerus”(HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Kayak seperti pemetaan ee terus pembinaan yaa sebatas itu”(SR,

26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Surveilans pelacakan kasus penyakit menular dilapangan” (AS,

35 tahun, wc : 28 Maret 2016).

“Surveilans itu kegiatan pencatatan kasus sampe pada evaluasi

terhadap penyakit menular terus dengan penyakit tidak

menular”(HA, 34 tahun, wc : 31 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan tentang surveilans oleh beberapa petugas surveilans

Puskesmas se-kota dengan Koordinator surveilans Dinkes Kota

menunjukkan tidak adanya perbedaan pemahaman. Hal ini dikarenakan

konsep surveilans yang di pahami oleh informan sejalan dengan

Permenkes (2014) yang mengatakan bahwa, Kegiatan surveilans

Kesehatan didefinisikan sebagai kegiatan pengamatan yang sistematis dan

terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau

masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya

peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk

memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan

penanggulangan secara efektif dan efisien.

Page 81: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

64

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan informan

kunci dan informan biasa Adapun pernyataannya adalah sebagai berikut:

Jenis data dan sumber data yang dikumpulkan berkaitan dengan

surveilans menurut informan SIA :

“Kalau ada kasus ispa bisa langsung turun atau lapor dulu sama

kita atau setelah turun pi baru melapor kita juga tetap turun

karena dinas juga tetap juga ada pembinaannya toh pada

puskesmas jadi sama-sama ji kita turun tapi kalau puskesmas dia

rutin turunnya jadi untuk penyakit-penyakit tertentu puskesmas dia

turun terus kan tupoksinya merekan kan begitu. Jadi jenis datanya

itu penyakit-penyakit rawat jalan, data kesakitan ISPA, data

kematian juga kalau ada tetap dikumpulkan dan itu data harus

dikirim setiap bulannya jadi harus tetap dikumpulkan, misalnya

LB1 kan setiap bulan harus lengkap pengiriman dan untuk kota

kendari itu tidak gajian kalau tidak ada ada laporan masuk dari

puskesmas dan itu sudah komitmen memang”( SIA, 34 tahun, wc:

31 Maret 2016).

Hal senada yang dikatakan oleh petugas-petugas surveilans di

Puskesmas se-Kota Kendari :

“Sebenarnya bukan ISPA saja banyak digabung semua dbd, ISPA,

diare, tipoid satu kali turun datanya semua saya ambil datanya

dari poli dengan turun lapangan sama pustu juga karna pustu juga

berjalan”(HS, 33 tahun, 17 Maret 2016).

“Sumber datanya dari poli umum umpanya kita cara kumpulkan

laporan dari poli umum kita rekap di LB1. Kita surveilans kita

ambil mi dari LB1 kita dari pustu-pustu kan digabung toh masuk

di laporan LB1 kita ambil mi dari situ” ”(M, 33 tahun, wc : 18

Maret 2016).

“Terus data primer ji semua ini toh yang masuk itu pasien yang

datang berkunjung kan dipoli toh. Sudah pernahkah jalan2 dipoli

umum? Kan kalau disitu ada jenis penyakitnya apa terus kita

masukkan dalam, kan dipuskesmas itu ada yang namanya lb1

laporan bulan disitu semua penyakit di Lb1. Ini data kesakitan toh

jadi ispa 1304 kodenya itu 1302 pale disinimi dia muncul datanya

toh dari golongan umur ini dibawah 1 toh dari 0 sampe diatas 7

tahun digolongkan, diklasifikasi dalam umur begini toh

Page 82: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

65

dimasukkan mi. Untuk nama tempat dan waktu ispa kita tidak catat

dia kecuali pnemoni. Adaji kalau mau liat itu nama penderitanya

toh tapi dibukunya mi poli umum. Buku daftar kunjungan

pasiennya poli umum toh disitu kalau mau liat detil namanya

alamatnya toh. Kalau kita merekap jumlahnya berdasarkan seperti

ini kan berdasarkan kelurahan toh, berdasarkan kelurahan kita

puskesmas ada 4 wilayah kerja berdasarkan kelurahan itu

jumlahnya saja yang dihitug toh tapi untuk pencatatan identitas

nama alamat jeniskelaminnya itu toh ada dibuku poli untuk itu

programaer da tidak catat kecuali itu pnemoni. Ada ji juga

tercatat tapi khusus untuk ispa yang balita harus dicatat dia

namanya. Kalau diatas 5tahun nda nda tercatat toh. Bukan artinya

tidak tercatat maksudnya programernya da tidak dicatat terus tapi

tetatp tercatat dipoli tapi untuk laporannya formatnya tidak

diminta namanya toh.” (AK, 32 tahun, wc: 18 Maret 2016).

“Sebagian dari kunjungan sebagian dari suvei maksudnya

kunjungan ke puskesmas sebagian dari penemuan itu mi ada

penemuan pasif ada penemuan aktif. Penemuan pasif itu kita yang

menunggu disini mereka yang datang. Kalau data aktifnya ada

registrasinya sendiri karena itu termasuk kegiatan luar gedung”

(IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016).

“Data yang saya ambil dari hasil diagnosa dokter yang berada di

poli kemudian saya masukkan di buku saya tinggal

memindahkan”(JK, 32 tahun, wc : 19 Maret 2016).

“Kita ambil dari poli umum kemudian kita adakan disini kan

surveilans biasa melakukan penyaringan berarti disamping kita

ambil data dari poli berarti kita ambil door to door kalau ada

keluhan dari masyarakat toh” (K, 32 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Sumber data itukan data primer dan data sekunder. Data itu

biasanya kita ambil dari orang yang data pasien yang berobat

dan register pasien yang berobat disini secara apa data primer

dan sekunder terus kalau yang sekunder biasanya kita turun

kelapangan, biasa diposyandu, penyuluhan dari rumah ke rumah

jadi kalau misalnya ada yang sakit ispa atau kita curigai ispa itu

biasanya kita rujuk ke pukskesmas”(Y, 34 tahun, wc : 21 Maret

2016).

“Sumber data itu dari laporan masyarakat informannya kita

dengan data yang ada di poli umum itu tiap hari kita bekkap terus.

Itu dia yang masuk di 20 besar di yang masuk di ini format saya

ini kan laporan W2 saya. Ini format terbarunya kita untuk dinas

kesehatan ini untuk se Indonesia kayaknya formatnya kayak begini

untuk format laporan W2 memang. Tapi dibawakan semua

penyakit juga ada yang masuk disini itu yang kita cover toh”(IF,

36 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Misalkan ada kasus kalau kasusnya seperti ispa terus lihat mi

golongan umurnya golongan umur berapa misalkan dia golongan

Page 83: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

66

umur balita. Kita ambil nama lengkapnya dimana tapi ispa ada

golongannya ispa ringan, ispa sedang, atau ispa berat toh haa

kalau misalnya yang mau diambil ispa berat kita liat tempat

alamatnya dimana umurnya juga berapa terus kita kunjungi

tempatnya maksudnya dia tinggal dimana terus nanti pada saat

kita sudah kunjungi kita amati kan kita amati kondisinya bemana

kondisinya pada saat terkena penyakit itu toh haa terus pada kita

saat itu pantau terus kondisinya itu kita ambil mi data lengkapnya

namanya umurnya alamatnya terus kita bikin mi kita isi mi di

format”(H, 34 tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Kalau sumber pasif kami ambil dari klinik buku register pasien

kemudian kalau yang aktif kami dapat informasi dari warga

setempat dari pak lurah pak RT”(RL, 51 tahun, wc : 22 Maret

2016).

“Kalau untuk poli umum mereka yang datang di puskesmas poli,

kita mendengar apa laporan dari masyarakat, ada wabah

kemudian kita turun langsung begitu yang kita turun yang kita

ambil itu jumlah penderitanya berapa, kemudian apa gejala-

gejalanyanya”(WS, 37 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Data-data yang kami kumpulkan, yang masuk di poli itu

identitasnya lengkap itu semua, terus diagnosa dan

pengobatannya”(HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).

„‟Seperti data dari Pustu, dari Pustu yang mereka liat gejala. Ada

juga yang dari masyarakat kalau orang sudah rasa gejala

klinisnya seperti itu mereka datang sendiri disini, dan ada juga

kita ambilkan ke Puskesmas, kita ketemu perorangan. Ada jenis

penyakit begitu, kita anu suruh ambilkan kesini, kita lihat gejala-

gejalanya. Mendaftar di kartu langsungmasuk di Poli umum (SR,

26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Sumber data kita berdasarkan poli umum ji. Kalau dilapangan

kalau ada yang batuk , flu pokoknya dia flu demam batuk biasanya

kalau ada yang begitu kita sarankan mi datang kesini” (AS, 35

tahun, wc : 28 Maret 2016).

“Laporan LB1 dari Pustu-pustu, poli umum, dan perawatan,

rawat inap, itu pasti diambil semua laporan kesakitannya jadi

dilihat nanti dari hasil itu yang mana yang bisa kita evaluasi,

follow up, itu mi nanti yang kita kunjungi” (HA, 34 tahun, wc : 31

Maret 2016).

Hasil wawancara dengan informan tentang jenis data dan sumber

data yang telah dikumpulkan terkait dengan kegiatan surveilans di

Puskesmas se-Kota Kendari dilakukan melalui data register (nama, alamat,

Page 84: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

67

umur) rawat jalan dan rawat inap di poli umum, Pustu, Polindes,

Poskesdes berupa laporan penyakit (data kesakitan) dan laporan

pemakaian obat. Sedangkan untuk data turun ke masyarakat dikumpulkan

berdasarkan kegiata seperti penyelidikan kasus atau pelacakan penyakit

yang dilakukan petugas surveilans atau berdasarkan informasi dari pak

lurah, pak RT, maupun masyarakat yang ada di daerah tersebut yang

dianjurkan ke Puskesmas untuk melakukan tindakan pemeriksaan.

Waktu pengumpulan data yang dikemukakan oleh masing-masing

petugas surveilans Puskesmas se-Kota Kendari :

“Akhir bulan tanggal-tanggal 29 atau 28 dan kalau kirim ke

dinkes itu setiap tanggal 5 awal bulan toh. Selalu tepat waktu

malah tanggal 3 saya kirim memang mi” (HS, 33 tahun, 17 Maret

2016).

“Saya biasanya akhir bulan. Tanggal brapa di? Tanggal 29

kadang-kadang kita suka kirim laporan awal-awal bulan kedinas

tanggal 3 itu sudah ke sana mi”(M, 33 tahun, wc : 18 Maret

2016).

“Terus iya dilaporkan ji toh. Iya tetapji dilaporkan. Kapan ini tiap

bulan dia laporan bulanan, laporan itu tanggal 3 paling lama mi

sudah masuk laporan didinas toh” (AK, 32 tahun, wc: 18 Maret

2016).

“Kalau disini tiap bulan karena tiap bulan harus dilaporkan

mengirim laporan bukan mengirim laporan sati-satu mengirim

laporan semua jadi sekalian semua dengan program jadi tidak

misalnya kayak ispa saja. kalau kita paling lambat tanggal 5

dibulan berikutnya toh” (IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016).

“Kalau pengumpulan surveilans, kalau selama ini yang kita

lakukan toh, kan setiap bulan ada pengumpulan data ke dinas tiap

tanggal 4 biasa sudah di kirim mi” (JK, 32 tahun, wc : 19 Maret

2016).

“Pengumpulan data surveilans ispa itu sebaiknya dilakukan jika

dia pengambilan data sekunder itu dipoli pada akhir bulan untuk

mengetahui jumlah ispa itu mengalami penaikkan atau penurunan

karena kenapa kalau kita ambil diawal bulan itu datanya kita tidak

Page 85: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

68

bisa mengetahui trennya dia naik apa turun jadi kita ambil di

akhir bulan kemudian kita rekapitulasi kita tabulasi itu data dia

mengalami peningkatan atau penurunan. Sama mi juga kalau

dengan data primer yang kita langsung turun ke lapangan. Haa

kalau turun lapangan dia tidak menentu harus akhir bulan bisa

awal bulan bisa akhir bulan yang penting pada saat akhir bulan

kita adakan rekapitulasi data itu yang penting semua terkumpul

kita bisa mi tabulasi. Terus untuk ke dinkes pada awal bulan

misalkan kita merekap data untuk bulan 3 dilaporkan awal bulan 4

paling lambat tanggal 3 itu laporan sudah masuk”(K, 32 tahun,

wc : 21 Maret 2016).

“Pengumpulan data dilakukan yaa idealnya setiap hari

dikumpulkan data ya dikumpulkan setiap hari karena kan setiap

hari kasus itu apa ee berubah-ubah tapi kalau untuk saya

mengumpulkan data itu mingguan. Terus kalau” ke dinas itu kalau

kasus ispa perbulan tiap tanggal 3 ee tapi nda khusus ispa semua

penyakit dikirim mi dalam satu format toh” (Y, 34 tahun, wc : 21

Maret 2016).

“Ini dia tiap minggu laporan W2. Tiap hari paling lambat hari

senin kita kasi kirim lewat sms. Kalau bulan dia tanggal 4 itu

dalam bentuk fisik fisikkan begini dalam bentuk grafik” (IF, 36

tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Kalau bikin laporan itu pokoknya satiap tanggal 30 sudah

menginput laporan nanti awal bulan kita stor mi ke dinas

kesehatan”(H, 34 tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Pengumpulan data setiap hari kerja kemudian mengadakan ee

membuat laporan setiap minggu terus setiap minggu itu ada

laporan wabah kemudian ada setiap bulan itu laporan bulanan

yang secara fisik kami kirim ke dinas kesehatan kemudian setiap

minggunya itu laporan berupa sms ke pusat kemudian ada juga

yang perhari untuk kasus-kasus tertentu seperti polio dan campak

itu harus masukkan per hari lewat internet. Kalau ispa itu ada 2

ispa pnemoni dan ispa non pnemoni untuk ispa non pnemoni kami

hanya survei secara pasif saja kalau ispa pnemoni kami harus

secara aktif turun melacak ke rumah-rumah pasien karena kalau

yang non pnemoni itu tidak terindikasi wabah sementara yang

pnemoni itu berindikasi wabah dan dapat menyebabkan kematian

makanya perlu diadakan surveilans aktif” (RL, 51 tahun, wc : 22

Maret 2016).

“Nanti akhir bulan penutupan buku baru dikumpulkan

datanya”(WS, 37 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Kalau kita dari puskesmas itu kan tanggal 1 keatas sibuk jadi

pengumpulan datanya dilakukan tanggal 25 keatas, pokoknya 27

keatas itu sudah apa membuat rekapan karena tanggal 1 itu

sudah harus masuk laporan di dines kota”(HKT, 33 tahun, wc : 23

Maret 2016).

Page 86: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

69

“Kan datanya langsung turun lapangan kalau ispa kita turun

lapangan yang mencakup itukan balita yaa ispa balita berarti

dengan kata lain kita langsung sama orangtuanya. Oh kalau

secara pasif ambil dulu data sekunder dari poli toh untuk melihat

seberapa tinggi penyakit itu kan disini ada 3 wilayah kelurahan

anawai,wua-wua,terus dilihat mana ispa yang paling tinggi dalam

sebulan” (SR, 26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Bagusnya setiap hari setiap ada kalau kita posyandu biasa turun

biasa promkes penyuluhan disitu. Posyandunya disini ada 12.

Perbulan per tanggal 5 terus kalau laporan w2 nanti programer

yg kirim lewat sms setiap hari sabtu. Fisiknya nanti menyusul tiap

bulan ke dinkes toh” (AS, 35 tahun, wc : 28 Maret 2016).

„‟Biasanya langsung dikumpulkan, iya.. langsung pencatatan

dalam register saja. Jadi, data-data ini saya kumpulkan, nanti

petugas di puskesmas ini yang akan ngumpulin datanya kemudian

direkap dikirim ke dines tiap awal bulan” (HA, 34 tahun, wc : 31

Maret 2016).

Senada dengan hasil wawancara informan biasa yang

menyatakan bahwa format laporan dikumpulkan pada awal bulan.

Berikut kutipan wawancara oleh informan kunci :

“Kan ada formatnya mereka merekap lb1nya poli toh terus

mereka bawa kesini. Pengiriman lb1nya itu tiap bulan kalau

w2nya iu tiap minggu mereka langsung melalui website ada

websitenya langsung terinput ke kemenkes kalau tiap minggunya

sms mereka itu sms itu langsung terinput di data kalau stp laporan

kunjungannya tidak dia masih pake format begini jadi mereka

menginput manual mereka bawa ke kita terus kita input lagi kita

bawa ke propinsi via email jarang mi pake laporan fisik kecuali

diminta toh. tidak pernah ji karena kalau kalau dorang terlambat

ditahan gajinya kalau tidak kirim laporan jadi paling lambat

tanggal 5 mereka sudah kirim mi laporannya” (SIA, 34 tahun, wc:

31 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara terkait waktu pengumpulan data

surveilans di peroleh keterangan bahwa Puskesmas melakukan

pengumpulan data setiap hari kerja berdasarkan waktu kunjungan pasien

ke Puskesmas, setiap minggu yang disebut laporan W2, dan laporan LB1

yang dikumpulkan awal bulan berikutnya setiap tanggal 5 ke Dinkes Kota.

Page 87: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

70

3. Pengolaha Data

Data yang terkumpul selanjutnya diolah menurut orang, tempat

dan waktu dalam bentuk tabel dan grafik serta dibuat dalam angka persen

atau permil. Hasil penelitian dapat dilihat dengan wawancara berikut ini :

Teknik dan metode pengolahan data surveilans :

“Langsung tabulasi dalam bentuk rawat jalan. Biasa kita olah

pake excel di komputer tapi paling sering manual ji nanti mau

buatkan laporan bulanan baru kita tabulasi di excel toh” (HS, 33

tahun, 17 Maret 2016).

“Kita menganalisis data sendiri toh olah datanya bemana di?

komputer excel pake tabel tapi kalau akhir tahun juga pake grafik.

Tabelnya tiap bulan tapi ada juga mingguan kayak W2”(M, 33

tahun, wc : 18 Maret 2016).

“Ooh rata-rata disini pengolahan datanya masih ini ji masih

seperti maksudnya apa di dibilang manual kita pisahkan ji sendiri

toh berdasarkan tidak pake sistem apakah masih ini ji” (AK, 32

tahun, wc: 18 Maret 2016).

“Analisis sendiri lagi menggunakan dua-duanya komputer dengan

manual. Kalau komputer pake execel sama power point” (IV, 36

tahun, wc :19 Maret 2016).

“Ooh untuk pengolahan, itu kita biasanya manual saja mungkin..

yang penting bisa ji” (JK, 32 tahun, wc : 19 Maret 2016).

“Secara manual. Hitung pake itu karena kita kan hitung itu data

ispa kita bagi berdasarkan kelurahan kebetulan kita disini ada 4

kelurahan gunung jati, jati mekar, kampong salo, kandai itu kita

adakan itu jumlah penderita ispa itu kita bagi berdasarkan

kelurahan jadi kita adakan kayak semacam hitung manual. Dalam

bentuk tabel. Ada tabel ada pws” (K, 32 tahun, wc : 21 Maret

2016).

“Mengolah jadi data itu setelah saya kumpulkan saya catat saya

olah di dalam bentuk tabel ditabulasi kemudian dianalisa melalui

spss. Berbentuk tabel dan grafik kayak yang disana ispa itu” (Y,

34 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Kalau pengolahan datanya itu kita secara komputerisasi saja.

Saya biasa pake ini tabel dengan diagram. Saya analisis kembali

dulu karena biasa ada data yang laporannya sekian ternyata pas

turun cek tidak sesuai jumlah itu jadi kita analisis ulang” (IF, 36

tahun, wc : 21 Maret 2016).

Page 88: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

71

“Cara mengolahnya kita kumpul toh kan kita pilah misalkan

umurnya umur yang apa balita toh yang kurang dari 5 tahun terus

5 tahun ke atas mi 5 tahun ke atas misalkan golongan umur paling

banyak terkena itu golongan umur berapa saja kalau yang kita

kirim ke dines itu biasanya itu golongan semua umur tapi kita

pilah golongan balita toh dengan golongan yang ke atas dewasa

terus ada formatnya kita isi mi formatnya nama lengkapnya

umurnya alamatnya dengan yang hasil pemeriksaan dari dokter

misalnya dia ispa atau pnemoni baru mi kita isi diformat” (H, 34

tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Manual dan komputerisasi dalam bentuk laporan biasa saja

angka-angka nanti per 3 bulan kami membuat juga laporan per 3

bulan membuat pula laporan per 6 bulan laporan per 9 bulan jadi

trimester 1 trimester 2 trimester 3 dan trimester 4 dalam 1 tahun

itu dibuat dalam bentuk grafik batang berdasarkan golongan umur

dan berdasarkan wilayah kerja” (RL, 51 tahun, wc : 22 Maret

2016).

“Biasanya metode yang digunakan itu adalah metode pencatatan

data penyakit seperti; penyakit flu, diare, ispa,malaria oh

tekhniknya anu dia dicatat saja mungkin dikomputer” (WS, 37

tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Pengolahan data biasanya berdasarkan grafik begitu, jadi dilihat

disitu peningkatan untuk apa… mengolah data untuk mengevaluasi

peningkatan kasusnya sebulan berdasarkan grafiklah maksudnya

seperti itu” (HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Manualji penjumlahan. Pake tabel. Sudah siap dianalisis kan

digolongkan toh berdasarkan umur nama tempat nanti akhir bulan

baru dijumlah. Langsung saja berdasarkan laporan kecuali kalau

ada kan kalau ispa kan ada pnemoni kecuali kalau ada yang

pnemoni langsung dilaporkan ke dinas untuk ditindaklanjuti toh”

(SR, 26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Pengolahan data dilakukan berdasarkan umur, jenis kelamin,

dan tempat alamat. Pengolahan data bulanan jarang

menggunakan grafik tetapi tabel. Sedangkan grafik digunakan

setiap akhir tahun” (AS, 35 tahun, wc : 28 Maret 2016).

“Format rekapan data kan sudah ada memang tinggal petugas

mengisi sesuai dengan kondisi, kalau kondisi sudah mendesak

baru menggunkan komputer dan saya isi secara manual saja”

(HA, 34 tahun, wc : 31 Maret 2016).

Page 89: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

72

Pemahaman informan kunci menurut teknik dan metode

pengolahan data surveilans sebagai berikut :

“Menggunkan grafik. Untuk laporan yang dikirim ke propinsi

dalam bentuk excel sedangkan grafiknya disajikan pada saat

evaluasi di rapat kesehatan daerah setiap akhir tahun” (SIA, 34

tahun, wc: 31 Maret 2016).

Hasil wawancara tersebut, menunjukkan bahwa dalam mengolah

data kasus penyakit Puskesmas se-Kota merekapnya secara manual dan

komputerisasi yang dilaporkan berdasarkan nama, golongan umur dan

alamat dalam bentuk fisik (teks), tabel, dan kadang-kadang setiap 6 bulan

dan 1 tahun dilaporkan dalam bentuk grafik ke Dinkes Kota.

4. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis dan interperetasi data yang dilakukan di Puskesmas se-

Kota Kendari. Hasil penelitian dapat dilihat dengan wawancara berikut:

“Yang menganalisis kita semua. Untuk analisis sejauh ini

biasanya untuk formatnya diketik di komputer” (HS, 33 tahun, 17

Maret 2016).

“(sambil tersenyum dan menggelengkan kepala) Untuk analisis

sejauh ini biasanya tekhniknya itu tidak khusus begitu” (M, 33

tahun, wc : 18 Maret 2016).

“Analisis berdasarkan umur, jenis kelamin, tetapi memang ada

data untuk ditampilkan digrafik itu saya belum buat tapi yang saya

tampilkan digrafik itu seperti berdasarkan umur, desa dan bulan

terjadi kasus, setiap bulan per desa dan per umur. Tapi jenis

kelaminnya juga ada tapi saya untuk membuat digrafik di atas itu,

analisis dibeberapa bulan waktu itu ada” (AK, 32 tahun, wc: 18

Maret 2016).

“Kalau misalnya standar tiga bulan terakhir ada peningkatan

kasus itu kita laporkan, baru setelah ada peningkatan kita

sampaikan”(IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016).

“Anu apa di‟analisis ini adalah perhitungan manual saja agak

miripmi dengan pengolahan” (JK, 32 tahun, wc : 19 Maret 2016).

Page 90: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

73

“Untuk.. bukan hanya ISPA, heheh…keseluruhannya itu saya

membuat laporan kejadian, dianalisis itu sudah 2 tahun terakhir

2013-2014” (K, 32 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Untuk sekarang sudah melakukaan analisis dari komputer karna

kita input data itu terkendali…kita manual kita masukan itu data

ke komputer baru kita analisis, habis kita membuat grafik-grafik

kan sudah kentara disitu, apakah terjadi peningkatan jadi kita bisa

analisis dengan melihat berdasarkan apa grafik-grafik itu. Kalo

tentang secara tabel sajakan masih kita membaca lagi yang mana

yang besar peningkatan kasusnya” (Y, 34 tahun, wc : 21 Maret

2016).

“Untuk menganalisisnya kita lihat dari jumlah data itu. Dimana

terjadi kasus tertinggi jadi kita maksudnya dimana terendah, dan

kita adakan perbandingan misalkan diumur berapa yang banyak

kasusnya, atau dijenis kelamin yang mana banyak kasusnya, atau

desa mana yang banyak kasusnya, atau dia terdiri dari di bulan-

bulan berapa, jadi kita bisa lihat untuk menangani kasus-kasus”

(IF, 36 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Iya selalu, karena ada evaluasi program, evaluasi itukan yang

menyelenggarakan dinkes untuk tingkat puskesmas baru diliat

jumlahnya meningkat atau tidak setiap bulan” (H, 34 tahun, wc :

22 Maret 2016).

“Hmm.. dilihat juga dari data bulanan tapi biasanya dibandingkan

dengan data tahunannya biasa kalau evaluasi tahunan. Kalau

diminilokakrya dibandingkan data bulanan kalau di evaluasi

dibandingkan dengan data tahunan” (RL, 51 tahun, wc : 22 Maret

2016).

“Analisis data itu kami minta bantuan komputer teman karna

situasi dan kondisi komputer kami yang belum perbaiki jadi ada

teman KTU yang operasikan komputernya atau laptopnya dirumah

baru saya lihat dari hasil analisis sekertaris atau KTU saya” (WS,

37 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Biasanya itu kalau ada kasus biasa itu kan kita analisis bersama-

sama orang promkes dengan orang kesling toh maksudnya kita

kerjasama begitu kan tidak bisa kerja sendiri kita butuh juga

teman” (HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Hampir sama ji dengan pengolahan data sebenarnya itu secara

komputerisasi saja. Saya biasa pake ini tabel dengan diagram.

Saya analisis kembali dulu karena biasa ada data yang

laporannya sekian ternyata pas turun cek tidak sesuai jumlah itu

jadi kita analisis ulang” (SR, 26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Kalau kita itu nanti di dinas kayaknya tidak siap dianalisis

karena nanti didinas lagi yang olah kita punya data kalau kita

Page 91: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

74

sampe seperti begini saja ada golongan umur nanti ada tabel

tersendiri juga untuk kelurahan ini yang dikumpulkankan didinas

belum diolah anu Cuma dalam bentuk begini saja” (AS, 35 tahun,

wc : 28 Maret 2016).

“Kita adakan rekapitulasi data itu yang penting semua terkumpul

kita bisa mi tabulasi kemudian kita analisis mengetahui jumlah

ispa itu mengalami penaikkan atau penurunan karena kenapa

kalau kita ambil diawal bulan itu datanya kita tidak bisa

mengetahui trennya dia naik apa turun jadi kita ambil di akhir

bulan kemudian kita rekapitulasi kita tabulasi itu data dia

mengalami peningkatan atau penurunan” (HA, 34 tahun, wc : 31

Maret 2016).

Ditambahkan pula oleh hasil wawancara informan kunci “SIA”

dalam kutipan wawancara sebagai berikut :

“Analisis data kalau memang kasus itu yang sifatnya emergensi

secepatnya dianalisis. Tetapi karena kita ini artinya berangkat

dari awal data itu mulai dari awal bulan akhir tahun. umpama

bulan Januari kita me..melakukan pendataan melakukan survei,

kita analisis setelah melakukan pendataan. Jadi mungkin setelah

artinya, bukan mungkin artinya setelah pendataan baru kita

menganalisa menganalisis baru kita memberikan kesimpulan.

Habis itu kita ee programer melakukan ee.. penyampaian di forum

seperti di minilokakarya bahwa hasil survei untuk surveilans ISPA

atau data-data lain nanti dibahas dalam awal tahun, awal bulan

pada tahun baru”.(SIA, 34 tahun, wc: 31 Maret 2016).

Hasil wawancara tersebut informan menginterpretasikan bahwa

dalam menganalisis data yang bertugas menganalisis adalah semua

petugas dengan membaningkan jumlah kasus yang terjadi apakah

mengalami peningkatan atau penurunan, dan tidak ada teknik khusus

dalam menganalisis data, menganalisis data dilakukan diakhir bulan setiap

melakukan evaluasi program, proses analisis data dilakukan secara

manual, sama halnya dalam pengolahan data dan tidak ada teknik khusus

dalam menganalisis data.

Page 92: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

75

5. Diseminasi Informasi

Diseminasi informasi kegiatan surveilans epidemiologi ispa. yang

dilakukan Puskesmas se-Kota Kendari berdasarkan hasil wawancara

mendalam sebagai berikut:

Waktu Diseminasi informasi

“Maksudnya? Disaat itu juga disaat kita turun lapangan langsung

tidak pake lama kepada masyarakat tidak mungkinnya mi sama

kapus” (HS, 33 tahun, 17 Maret 2016).

“Ooh,saya biasanya adakan penyuluhan diposyandu-posyandu toh

2x ji kalian turun ke posyandu-posyandu penyuluhan ispa diare.

Iya satu kali penyuluhan semua dengan diare. Yaah metode

langsung” (M, 33 tahun, wc : 18 Maret 2016).

“Ooh,sama ini tiap bulan kita adakan minlok toh untuk kita bahas

tentang kasus penyakit yang ada” (AK, 32 tahun, wc: 18 Maret

2016).

“Minlok yah tiap bulan”(IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016).

“Setelah kita melakukan pendataan ini kita langsung melaporkan

apa yang kita temukan dilokasi kita kita laporkan”( JK, 32 tahun,

wc : 19 Maret 2016).

“Kalau maksudnya secara khusus tidak tapi pada waktu Minlok,

kan kita sering adakan Minlok jadi semua PM atau PTM dibawah

standar untuk bulan itu kita laporkan, jadi pengambil kebijakan

sebenarnya, kalau bukan kepala Puskesmas, kepala tata usaha

berati mereka yang akan menentukan langkah langkah apa yang

kita akan ambil ini akan menjadi target untuk bulan depanya” (K,

32 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Setiap bulan kita adakan yang namanya Minlok jadi semua

informasi tentang penyakit naik atau turun dipuskesmas kita

sampaikan disitu” (Y, 34 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Pada Minlok sama kalau ada kasus KLB langsung melapor ke

Dinkes” (IF, 36 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Setelah pulang dari lapangan kita buat kayak rekapan kita

simpan untuk Puskesmas dan kita kirim ke Dinas” (H, 34 tahun,

wc : 22 Maret 2016).

“Haa.. itu penyebaran data, tadi saya sudah katakan kasus yang

sifatnya emergensi secepatnya, pada waktu 24 jam kita harus

Page 93: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

76

sebarkan ke masyarakat terutama dan juga pemerintah setempat

habis itu kita tindak lanjuti atau kita koordinasikan kepada dinas

kesehatan Kota Kendari bagaimana langkah-langkah untuk kasus

ini bisa ditanggulangi secepatnya karena sifatnya emergensi, tapi

kalau hanya sifatnya data, hanya sifatnya pemberitahuan bahwa

ada gejala-gejala yang bisa puskesmas menanggulangi atau

memecahkan masalah mungkin hanya sebagai sms saja atau surat

yang dari Kepala Puskesmas dikirim ke dinas dan juga

ditembuskan kepada pak camat dan kepala kelurahan untuk

sebagai laporan supaya bisa kita ketahui bahwa wabah atau suatu

kasus, sudah ada yang terindikasi” (RL, 51 tahun, wc : 22 Maret

2016).

“Dalam minilokakarya setiap bulan, di akhir bulan kan, merekap

nanti di akhir bulan dari tanggal satu sampai tanggal 5 itukan

tidak ada kegiatan, jadi merekap laporan kan untuk dikirim ke

dinas kesehatan setelah nanti dikirim baru kami mengadakan

minilokakarya untuk evaluasi kembali hasil-hasil program kan”

(WS, 37 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Perbulan itupun juga kalo adakan MINLOK, tapi kalo tidak ada

itupun juga secara informasi biasa-biasa saja pada saat mereka

datang mengumpulkan laporan itu, itupun kita adakan tidak

secara apa namanya rutin begitu cuman datang menyetor kepada

kita disini datanya”(HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Biasanya pelaporan atau penyebarluasannya itu awal bulan

disetor ke Dinas dan biasanya kalau ada KLB baru disetor ke

Dinas untuk penyebarluasan informasi dan selanjutnya

dievaluasi” (SR, 26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Sebaiknya setiap bulan pada saat minilokakrya, melihat data

kasusnya kemudian data kita sebarkan” (AS, 35 tahun, wc : 28

Maret 2016).

“Secara kolektif tiap bulan” (HA, 34 tahun, wc : 31 Maret 2016).

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu

diseminasi yang dilakukan di masing-masing Puskesmas yaitu dengan

menyebarkan secara lansung saat melakukan pendataan dilapangan,

melalui kegiatan Minilokakarya (Minlok) setiap bulan dari hasil analisa

masalah kesehatan, dan masing-masing programer memaparkan hasil

kegiatannya kemudian memberi informasi melalui penyuluhan.

Page 94: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

77

Metode Diseminasi informasi hasil kegiatan surveilans

epidemiologi yang dilakukan setiap Puskesmas di Kota Kendari.

Berikut kutipan wawancaranya :

“Melalui suara nda pake papan pengumuman kapan pake papan

pengumuman tidak akan ada yang baca, mending kalau door to

door rumah kerumah posyandu itu saja”(HS, 33 tahun, 17 Maret

2016).

“Apakah itu yang pamlet atau apakah namanya itu yang dilipat2

bukan pamflet kayaknya itu sa lupa mi namanya” (M, 33 tahun, wc

: 18 Maret 2016).

“Mmm kita penyuluhan lintas program dengan promkes toh.

Promkes juga yang biasa lakukan penyuluhan. Tidakji tidak pake

internet kan hasil datanya ini dalam bentuk laporan toh print out ji

langsung print out dikirim ke dinas. Kemasyakatnya tidak

kayaknya iya penyuluhanji tetap itu dilaksanakan penyuluhan

nyatami juga pake begitu leflet lembar balikpake ji tapi kalau mau

dibagi datanya diinternet begitu tidak. Dines juga kayak tidak ji”

(AK, 32 tahun, wc: 18 Maret 2016).

“Kalau sekarang masih jarang kayaknya kalau ispa paling

penyuluhan individu itupun kalau datang konsultasi toh atau kita

survei lingkungan. Kalau penyuluhan kelompok belum ada untuk

ispa karena dia itu dia kan kronis terus menular jadi penyuluhan

individu ji” (IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016).

“Metode yang memberikan informasi seperti penyuluhan,

langsung diberi format pencatatan, Kalau wabah atau KLB itu

langsung menelpon ke dinas, bahwa wilayah ini ada terjadi KLB,

jadi mereka dari dinas turun langsung ke wilayah kerja bersama

sama kepetugas puskesmas dari kapus apa semua langsung turun

ke lapangan”( JK, 32 tahun, wc : 19 Maret 2016).

“Itu menyurat kita kan kebetulan disini metode penyebar luasan

informasinya itu kita cuma menyurat bisa selain ke dinas

kebetulan ada jejaring kerjasama dengan kantor kesehatan

pelabuhan kelas 2 kendari ya disitu juga kita bagi informasi selain

kedinas kita juga ke kantor kesehatan pelabuhan. Kalau

masyarakatnya kita cuma adakan penyuluhan. Kalau kita

penyuluhan tidak khusus harus ispa, penyuluhan itu kita ambil

semua penyakit yang naik apa yang lagi ternnya naik. Haa

biasanya kita adakan penyuluhan itu sekali sebulan kadang dua

kali sebulan tapi tidak menentu juga kadang kita liat juga kalau

misalkan kasusnya turung berarti kan biasanya pada saat kita

turun penjaringan disitu kita adakan penyuluhan door to door

juga” (K, 32 tahun, wc : 21 Maret 2016).

Page 95: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

78

“Ee penyuluhan yang kita lakuakan biasa perorangan atau

kelompok biasa diposyandu atau dari rumah ke rumah jadi biasa

kita gabung dengan penyakit lain, ispakan erat kaitannya dengan

penyakit lain jadi kita gabung” (Y, 34 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Disini itu untuk penyebarluasan informasi itu kita masih terbatas

ini kendala dana juga karena itu harus butuh dana sementara

dananya kita terbatas. Hmm dalam bentuk ini saja dalam bentuk

laporan, dalam bentuk pernah kita buat dalam bentuk selebaran-

selebaran juga yang kita edar dengan laporan fisik yang kita bawa

ke dinas kesehatan. Kalau penyuluhannya itu dia hampir tiap

posyandu itu ada penyuluhan . biasa tinggal diliat saja ee di

posyandu daerah manasaja yang tinggi di ininya kasus ispa biasa

sambil diselingi penyakit lain tapi tetap fokus juga dengan ispa”

(IF, 36 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Kalau metode yang digunakan bentuk kayaknya hanya

pemberitahuan begini bentuknya bentuk penyakit dalam bentuk

apa bentuk laporan toh informasinya terus dilampirkan mi kayak

seperti ini grafik. Kayaknya untuk petugas disini saja. Kalau untuk

masyarakatnya nda” (H, 34 tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Hanya metode kayak penyuluhan biasa menggunakan metode

ceramah menggunkan brosur plamflet. Kalau dinas kesehatan

biasanya hanya untuk ada intervensi dari dinas kesehatan itu

untuk misalnya kayak pemberantsan penyakit tertentu” (RL, 51

tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Hasil kegiatan dijabarkan di minilokakarya Puskesmas selama

ini baru nanti dilanjutkan ke dinas kesehatan” (WS, 37 tahun, wc :

23 Maret 2016).

“Media yang kita kasih itu yang kita berikan itu seperti gambar-

gambar kita sebar di masyarakat kemudian kita penyuluhan, tetapi

penyuluhannya tidak kelompok tapi individu informasi kita sebar,

masyarakat memang seperti itu” (HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret

2016).

“Bentuk penyuluhannya itu langsung turun kelapangan toh kalau

ada yang dinyatakan penyakit ispa misalnya yang menderita ispa

dibulan itu paling langsung turun kelapangan untuk mendata

sekaligus juga dengan petugas keslingnya toh tentang pola

hidupnya kan biasa juga dari kebiasaannya” (SR, 26 tahun, wc :

24 Maret 2016).

“Pake poster . dia itu promkes biasa dia gabung” (AS, 35 tahun,

wc : 28 Maret 2016).

“Kita memberikan informasi kepada kader bahwa disini kenapa

dia banyak ISPA, kaya kemarin ISPA itu banyak. Begitu saja,

Page 96: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

79

sama dengan petugas-petugas Pustu yang lain secara tertulispun

jarang. Iya betul. tapi untuk apa namanya memberikan seperti

catatan laporan begini..tidak” (HA, 34 tahun, wc : 31 Maret

2016).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai diseminasi informasi ke

Dinkes Kota maupun masyarakat pihak puskesmas melakukan metode

pemberian ceramah atau penyampaian lisan melalui penyuluhan yang

dilakukan oleh tim surveilans ( promkes dan kesling) dengan bantuan

gambar-gambar seperti poster dan pampflet.

Hal yang sedikit berbeda yang dikemukan oleh pihak Dinkes Kota

Kendari. Berikut kutipan wawancaranya :

“Kecuali ada kasus kayak dbd baru-baru baru kita sebarkan ke

masyarakat. Itu promkes mi lagi yang punya peranan untuk

masalah promosi kesehatan jadi orang promkes yang datang

kesini, datanya korang didaerah mana yang tinggi ininya supaya

kita turun itu kan sudah tupoksinya juga orang promkes kayak

kemarin dianawai toh mereka turun mi promosi penyuluhan

disana satu paket promkes kesling programernya sama kita

surveilansnya atau biasa kita dulu turun baru mereka atau kita

mapingkan saja mereka kelurahan mana yang tinggi ininya toh

dan mereka langsung turun promosi. Kalau maping yang ada

baru khusus dbd ji kayaknya kan yang paling sering dbd toh

campak tidak kalau ispa na ispa paling tinggi sebenarnya hanya

kita belum mapingkan karena kita belum tau caranya itu saja.

Belum ada pelatihannya yang GIS toh belum ada yang satu-

satunya pernah GIS itu dbd sebenarnya samaji harusnya modelnya

cuman beda penyakitnya saja toh cuman datanya sama semua ji

kalau GIS tapi kita tidak bisa bikinkan maping bisaji tapi kalau

mapingkan kan kecuali kalau sudah ada kumulatif bagusnya kalau

kita maping itu kayak pertengahan tahun per 6 bulan kita maping

toh kalau 1bulan belum kelihatan kalau kita langsung maping

disini paling banyak lebih bagus itu kalau 6 bulan atau 1tahun pi

baru kita maping akhir tahunnya toh nanti sa mau belajar juga

yang begitu yang mapingnya supaya kita bisa tau” (SIA, 34 tahun,

wc: 31 Maret 2016).

Page 97: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

80

Hasil wawancara tersebut informan kunci menyatakan bahwa

diseminasi informasi di setiap Puskesmas se-Kota kendari sesuai

tupoksinya dilakukan secara tim (programer surveilans, promkes, dan

Kesling) melalui penyuluhan dan maping yang disebut GIS. Akan tetapi,

program maping saat ini di Kota Kendari hanya terbatas pada penyakit

DBD saja.

6. Kendala Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi

“Kendaraan itu ji. Kendaraan karena ini daerah pesisir hehehe

daerah pesisir setengah mati toh” (HS, 33 tahun, 17 Maret 2016).

“Ituji transport” (M, 33 tahun, wc : 18 Maret 2016).

“Hambatannya tidak ji nda ada ji yang terlalu ini” (AK, 32 tahun,

wc: 18 Maret 2016).

“Tidak ada ji hambatannya” (IV, 36 tahun, wc :19 Maret 2016).

“Selama ini surveilans itu khususnya ISPA belum ada kecuali

DBD itu dari tingkat I memang” (JK, 32 tahun, wc : 19 Maret

2016).

“Alhamdulillah tidak. Karena sejauh ini setiap pasien yang kita

tanya atau masyarakat yang kita turung penjaringan kita tanya

keluhannya apa mereka apa-apa masalahnya sejauh ini mereka

apa orangnya terbukalah istilahnya tidak ada yang ditutupi” (K,

32 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Hambatan ketika kita mendapat kasus ispa dilapangan kita kan

merujuk pasien ke pusat fasilitas pelayana masyarakat salah

satunya puskesmas kadang mereka ogah-ogahan untuk itu, itu

salah satu hambatan”(Y, 34 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Hambatannya biasa ada laporan masyarakat biasa kita kesasar

di alamat biasa kita tuju dialamat ini ternyata kita pergi ditempat

situ ternyata bukan disitu penderitanya biasa kita kadang-kadang

salah tulis alamat juga” (IF, 36 tahun, wc : 21 Maret 2016).

“Kalau hambatan-hambatannya nda ada semua berjalan dengan

baik ji karena semua bisa terlaksana. Alhamdulillah bisa ji kita

lakukan semuanya” (H, 34 tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Selama ini berjalan cukup lancar karena walaupun ee kami disini

kekurangan petugas kami disini mempunyai 3 wilayah kerja

Page 98: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

81

seharusnya itu mempunyai 3 petugas karena kalau ditemukan

kasus di 2 tempat kami hanya 1 petugas bisa membagi diri jadi

disitulah kendalanya kurangnya sumber daya manusia disini” (RL,

51 tahun, wc : 22 Maret 2016).

“Sa kira tidak ada masalah, karena semua tenaga-tenaga

kesehatan yang ada di lapangan bisa diajak kerjasama”(WS, 37

tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Keterbatasan tenaga biasanya jadi kita mengolah tidak tepat

waktu dengan seharusnya karna banyaknya pekerjaan” (HKT, 33

tahun, wc : 23 Maret 2016).

“Alhamdulillah tidak ji karena masyarkatnya juga aktif toh” (SR,

26 tahun, wc : 24 Maret 2016).

“Kan laporan ini laporan berulang kan sudah diminta

disurveilans diminta lagi item-itemnya itu terus kurang tenaga

kayaknya” (AS, 35 tahun, wc : 28 Maret 2016).

“Ya itu tadi kurangnya petugas yang ikut berperan dalam analisis

jadi ya saya analisis sendiri sesuai dengan yang sering saya

lakukan”(HA, 34 tahun, wc : 31 Maret 2016).

Hal yang serupa dikemukan oleh informan kunci mengenai

kendala dalam pelaksanaan sureilans epidemiologi yang berjalan di Kota

Kendari. Berikut kutipan wawancaranya :

“Itu ji masalah petugas puskesmasnya ji yang kurang

tenaganya disana tenaga surveilansnya, mereka sering

pindah-pindah terus mereka juga banyak rangkap jabatan

jadi mereka tidak optimal itu kerja tentang surveilans kan

rangkap. Kan kalau programer mengolah juga data terus

surveilans merekap semua penyakit dari programer mau pm

mau ptm” (SIA, 34 tahun, wc: 31 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut pelaksanaan surveilans

di Kota Kendari untuk di daerah pesisir terhambat masalah

transportasi dalam mendukung pelaksanaan surveins epidemiologi,

masalah kurangnya tenaga kerja sehingga adanya rangkap jabatan di

Page 99: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

82

beberapa Puskesmas, dan sebagian Puskesmas beranggapan tidak

memiliki masalah dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi.

C. PEMBAHASAN

Pembahasan hasil penelitian mengenai Pelaksanaan Surveilans

Epidemiologi di Puskesmas se-Kota Kendari Tahun 2016 dinilai dari aspek

pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan interpretasi data serta

diseminasi informasi adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Jenis data

Surveilans Kesehatan dapat berupa data kesakitan, kematian, dan faktor

risiko. Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain

individu, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, unit statistik dan demografi, dan

sebagainya. Metode pengumpulan data dapat dilakukan melalui

wawancara, pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan terhadap sasaran.

Dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data, diperlukan instrumen

sebagai alat bantu. Instrumen dibuat sesuai dengan tujuan surveilans yang

akan dilakukan dan memuat semua variabel data yang diperlukan

(Permenkes, 2014).

Berdasarkan observasi yang dilakukan di setiap Puskesmas se-Kota

Kendari menunjukkan bahwa sumber data yang dilakukan petugas

kesehatan dalam pengumpulan data surveilans terkait Kendari identitas

penderita berdasarkan orang (nama penderita, nama kepala keluarga,

umur, dan jenis kelamin), waktu (tanggal, bulan, dan tahun kunjungan

Page 100: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

83

pasien yang sakit) dan tempat (alamat penderita berdasarkan

desa/kelurahan), terdapat data kesakitan dan laporan monitoring indikator

peresepan obat diperoleh dari pencatatan hasil kunjungan pasien di poli

umum, dari pustu, dari ruang perawatan serta UGD dan laporan dari

masyarakat.

Pencatatan data dan pelaopran surveilans yang dilakukan oleh

petugas kesehatan di setiap Puskesmas Kota Kendari identitas berdasarkan

variable epidemiologi orang (nama penderita, nama kepala keluarga,

umur, dan jenis kelamin), waktu (tanggal, bulan, dan tahun kunjungan

pasien yang sakit) dan tempat (alamat penderita berdasarkan

desa/kelurahan) belum menunjukkan kelengkapan pengumpulan data oleh

Puskesmas di Kota Kendari terkait penyakit menular maupun tidak

menular, hal ini menunjukkan validitas data yang dikumpulkan masih

rendah. Satu hal yang penting diperhatikan dalam pengumpulan data

adalah validitas data terhadap pengecekan data. Namun, pengumpulan data

hanya berdasarkan pada total penemuan penderita dan jumlah kasus

penderita penyakit yang sesuai dengan golongan umur. Penentuan tempat

(place) hanya berdasarkan pada desa/kelurahan (tidak menunjukan data

lengkap dari alamat/ tempat tinggal penderita). Berdasarkan waktu (time)

yakni jika ada kasus dicatat berdasarkan periode bulanan secara manual.

Alat yang digunakan pada pengumpulan data surveilans di setiap

Puskesmas Kota Kendari menggunakan beberapa format yang dibuat

secara komputerisasi dan ada juga beberapa format yang dibuat secara

Page 101: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

84

manual namun pengisian format tersebut rata-rata masih menggunakan

manual. Pengumpulan data pada setiap pasien yang diperiksa, formulir

dapat dibedakan atas dua yaitu pengumpulan data secara manual, bentuk

formulir harusnya dirancang agar konsisten dengan isi data reka medis

pasien sehingga informasinya dapat dikumpulkan dan dicatat secara

efesien dan pengumpulan dengan menggunakan sistem database komputer,

formulir manual sebaikanya dirancang sedemikian rupa sehingga isinya

sama dengan yang tertera dilayar komputer.

Pengumpulan data surveilans epdemiologi Imari (2011) mengatakan

bahwa ketepatan waktu yang bukan seharusnya dapat mengacaukan pola

kurva dari data surveilans yang akan dianalisis. Waktu pengumpulan data

surveilans dilakukan secara rutin di Puskesmas se-Kota Kendari setiap

awal bulan yaitu pada tanggal 1 sampai tanggal 5 dari hasil wawancara

oleh informan kunci menuturkan bahwa waktu pengumpulan data sudah

menjadi komitmen karena dari puskesmas jika pengumpulan data tidak

dilakukan maka tidak diberikan gaji. Pengumpulan data dilakukan setiap

hari dari buku register kunjungan pasien, pustu, dan laporan masyarakat

berdasarkan penuturan informan biasa.

Kegiatan surveilans ini mestinya harus dilakukan secara efisien dan

terus menerus, khususnya dari pengumpulan data, karena data harus

dilakukan analisis selanjutnya dapat dihitung jumlah kasus yang ada.

Kendala yang dihadapi oleh petugas puskesmas di Kota Kendari dari hasil

wawancara, mengatakan bahwa faktor keterbatasan tranportasi bagi

Page 102: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

85

petugas yang bertugas didaerah pesisir dan kurangnya tenaga kesehatan

juga merupakan kendala yang dihadapi.

2. Pengolahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Puskesmas

se-Kota Kendari diketahui bahwa pengolahan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan masih berupa data mentah yang bersumber dari daftar register

(kunjungan pasien, lapangan, pustu, dan laporan masyarakat). Selanjutnya,

data tersebut direkapitulas, diolah, dan diringakas menjadi tabel dan grafik

menggunakan program excel pada komputer sehingga dapaat

memudahkan untuk dianalisis.

Saat ini, kemajuan teknologi komputerisasi dalam proses

pengolahan data, terutama untuk kemudahan menyajikan hasil pengolahan

data berdasarkan variable epidemiologi yang diinginkan Puskesmas di

Kota Kendari dalam melakukan pengolahan dan penyajian data hanya

terbatas pada tabel dan grafik. Padahal penggunaan mapping atau

pemetaan dengan program Geographycal Information System (GIS) yang

sudah mulai diperkenalkan dalam pemanfaatan pembuatan kesimpulan

dapat jauh lebih mempermudah petugas kesehatan dalam pengolahan dan

analisis data. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dijadikan acuan

perencanaan dalam pemecahan masalah kesehatan.

Kenyataan yang ada hal tersebut belum dimanfaatkan dalam

menunjang pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular

maupun penyakit tidak menular yang semakin tahun semakin tinggi

Page 103: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

86

jumlah kasusnya di beberapa Puskesmas se-Kota Kendari. Hal ini

dikarenakan, kurangnya pelatihan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan

Kota maupun Dinas Kesehatan Propinsi terkait masalah pelaksanaan

surveilans epidemiologi di Puskesmas.

Prinsipnya kegiatan pengolahan data surveilans akan terlaksana

dengan baik jika didukung oleh sarana dan prasarana yang sesuai dengan

kebutuhan yang semakin hari semakin meningkat. Saat ini, kurangnya

petugas kesehatan yang dimiliki Puskesmas sehingga tidak dapat

dilakukan pengolahan data dengan baik. Padahal sesuai Permenkes No.45

Tahun 2014, sangat jelas dinyatakan hasil pengolahan dapat berbentuk

tabel, grafik, dan peta menurut variabel golongan umur, jenis kelamin,

tempat dan waktu, atau berdasarkan faktor risiko tertentu. Setiap variabel

tersebut disajikan dalam bentuk ukuran epidemiologi yang tepat (rate,

rasio dan proporsi). Pengolahan data yang baik akan memberikan

informasi spesifik suatu penyakit dan atau masalah kesehatan. Selanjutnya

adalah penyajian hasil olahan data dalam bentuk yang informatif, dan

menarik. Hal ini akan membantu pengguna data untuk memahami keadaan

yang disajikan (Permenkes, 2014).

3. Analisis dan Interpretasi Data

Menurut Hikmawati (2011) Analisis data surveilans menggunakan

pendekatan desktiptif dengan determinan epidemiologi, yaitu orang,

tempat dan waktu. Dalam melakukan analisis data surveilans dibutuhkan

data penunjang diluar informasi yang telah dikumpulkan misalnya data

Page 104: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

87

kependudukan, data geografis, data sosial budaya agar penarikan

keputusan lebih komprehensif.

Penyajian data dengan menggunakan tabulasi dan dikombinasikan

dengan grafik memudahkan kita melakukan analisis. Analisis data

dilakukan sejak membuat tabulasi data dari register harian, sehingga

adanya suatu kalainan yang terjadi di wilayah kerja kita dapat segera

diketahui dilakukan tindakan pencegahan.

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari informan tentang

analisis dan interpretasi data, di Puskesmas se-Kota Kendari data analisis

dengan menggunakan jenis pengukuran epidemiologi proporsi dan rate

dengan perbandingan jumlah kasus dengan jumlah penduduk, data

diinterpretasikan berdasarkan perhitungan bulanan dan tahunan, untuk

laporan tidak dilakukan dengan alasan dilakukan pada saat rekapan data

bulanan berdasarkan tempat (kelurahan/desa), orang (jenis kelamin), dan

umur (golongan balita dan semua umur). Namun, penentuan pemetaan dan

stratifikasi wilayah kerja yang rawan belum dilakukan oleh petugas

kesehatan, hanya melalui perhitungan penemuan penderita, untuk grafik

pada analisis data biasanya digunakan pada saat evaluasi program, dan

adanya analisis trend penyakit. Hal ini dikarenakan kurang tersedianya

pelatihan-pelatihan untuk petugas kesehatan dalam menganalisis data,

kurang keterampilan yang dimiliki oleh petugas kesehatan, serta

keterbatasan tenaga kesehatan di setiap Puskesmas Kota Kendari.

Page 105: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

88

Penggunaan analisis data dan interpretasi data tergantung pada

tingkat unit kesehatan yang bersangkutan, sehingga dapat di analisis. Hasil

analisa dan interpretasi data disebarluaskan pada unit-unit yang

berkepentingan agar dapat digunakan untuk perencanaan tindak lanjut.

Data diinterpretasikan dengan membandingkan data bulanan jika evaluasi

pada saat kegiatan minlok namun membandingkan dengan data tahunan

pada kegiatan evaluasi tingkat kota yang dilakukan setiap tahun.

4. Diseminasi Informasi

Diseminasi Informasi dapat dilakukan ke tingkat atas maupun

kebawah. Data/informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan

surveilans epidemiologi penyakit disampaikan kepada pihak-pihak yang

dapat melakukan tindakan penanggulangan penyakit campak atau upaya

peningkatan program kesehatan, pusat-pusat penelitian dan pusat-pusat

kajian serta pertukaran data dalam jejaring surveilans epidemiologi agar

diketahui terjadinya peningkatan atau penurunan kasus. (Arias, 2010)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Puskesmas se-Kota

Kendari memperlihatkan bahwa petugas kesehatan Puskesmas di Kota

kendari dalam menyebarluaskan data/informasi kasus sudah mulai

memanfaatkan teknologi seperti layanan internet dan sms. Akan tetapi hal

ini hanya terbatas pada pelaporan kasus-kasus tertentu, untuk saat ini

masih menggunakan penyebaran informasi secara manual yaitu biasanya

petugas melaporkan kasus penyakit melalui pencatatan dan pelaporan saja

untuk dilaporkan ke unit-unit kesehatan lain guna dilakukan tindak lanjut.

Page 106: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

89

Bentuk penyebarluasan informasi yang dilakukan yakni dari unit

pelayanan kesehatan tingkat bawah ke tingkat tertinggi mulai dari

Posyandu, Poskesdes, Pustu, dan Puskesmas. Petugas kesehatan

merampungkan semua data dalam bentuk laporan yang akan

dipresentasikan dalam pertemuan rutin atau minilokakarya (Minlok).

Berbeda dengan diseminasi informasi surveilans epidemiologi

yang dikemukan oleh Imari (2011), yang menyatakan bahwa hasil analisis

lanjut berupa suatu penarikan kesimpulan dari suatu tabel, grafik, atau peta

yang dapat disampaikan pada berbagai pihak yang membutuhkan melalui

media seperti laporan analisis surveilans epidemiologi (paper), penyajian

dlam seminar, penulisan dalam (buletin atau majalah), penyajian pada

pertemuan organisasi, dan pertugas yang melakukan analisis lanjut terlibat

dalam rapat program atau penyususnan perencanaan, pengendalianm

monitoring dan evaluasi program. Sehingga dalam proses diseminasi tidak

hanya ditujukan pada Dinas Kesehatan Kota maupun Dinas Kesehatan

Propinsi saja, tetapi juga pada masyarakat yang kemudian bersama-sama

membuat suatu program perencanaan dalam menurunkan kasus penyakit

menular maupun tidak menular.

5. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit

Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis

dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan

kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan

penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan

Page 107: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

90

penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan

data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada

penyelenggara program kesehatan. (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1116/MENKES/SK/VIII/2003).

Pelaksanaan Surveilans epidemiologi di setiap Puskesmas se-Kota

Kendari belum berjalan sesuai dengan kaidah yang sebenarnya. Informasi

dari data epidemiologi yang telah dikumpulkan dan diolah idealnya dapat

menjadi bahan dasar perencanaan dan pertimbangan kebijakan dan

program kesehatan yang efektif belum terjadi. Padahal secara teori

Surveilans mempunyai mekanisme yang baku serta dapat berfungsi

sebagai deteksi Dini dalam Proteksi terhadab kejadian KLB dan Wabah.

Namun, kenyataannya saat ini pelaksanaan Surveilans dilapangan yang

dilakukan petugas kesehatan lebih mengarah mengarah pada Kolecting

data. Sehingga fungsi dan manfaatnya menjadi lemah bahkan tak berarti

dalam pencegahan, penanggulangan dan pengendalian penyakit hanya

sebatas pengetahuan mengenai jumlah kasus yang terjadi tiap tahunnya

tanpa adanya kebijakan yang dilakukan.

Observasi yang dilakukan di Puksesmas se-Kota Kendari yakni

setiap informan memiliki pemahaman yang sama yakni petugas kesehatan

di Puskesmas Kota Kendari beranggapan bahwa pelaksanaan surveilans

epidemiologi sudah berjalan secara baik sesuai dengan format yang ada.

Akan tetapi, jumlah kasus penyakit yang terjadi tiap tahun di Puskesmas

selalu meningkat. Hal ini dikarenakan, kurangnya sumber daya manusia

Page 108: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

91

yang tersedia, kurangnya pelatihan-pelatihan yang dapat mendukung

keterampilan petugas kesehatan dilapangan, belum adanya pemerataan

pemanfaatan teknologi layanan internet di setiap Puskesmas sehingga

terjadi rangkap kerja yang menyebabkan petugas kesehatan kewalahan

melakukan tugas yang tidak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki

masing-masing petugas kesehatan.

Kegiatan surveilans epidemiologi mempunyai peran yang sangat

penting dalam penurunan dan pemberantasan penyakit di Puskesmas se-

Kota Kendari, mengingat masih tingginnya kasus penyakit menular

maupun tidak menular sehingga kegiatan surveilans merupakan kegiatan

yang harus dilakukan secara sistematis dan terus menerus agar diketahui

peningkatan dan penurunan kasus setiap bulan atau setiap tahun dan

merupakan pengamatan penyakit pada populasi yang dilakukan secara

terus menerus dan berkesinambungan, untuk menjelaskan pola penyakit,

mempelajari riwayat penyakit dan memberikan data dasar untuk

pengendalian dan penanggulangan penyakit tersebut.

D. KETERBATASAN PENELITIAN

1. Lambatnya penerbitan surat dari instansi. Hal ini disebabkan karena tidak

adanya petugas yang berwenang untuk menandatangani surat peneliti

ditempat pada saat itu.

2. Sulitnya bertemu dengan informan. Hal ini disebabkan karena banyaknya

kesibukkan informan jadi tidak bisa diwawancarai. Sehingga, perlu

Page 109: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

92

mencari waktu yang tepat serta suasana yang kondusif untuk melakukan

penelitian.

3. Tempat informan yang berbeda-beda dan jarak tempuh yang cukup jauh

dari tempat tinggal peneliti.

Page 110: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

93

V. PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh kesimpulan dari penelitian ini

sebagai berikut:

1. Kegiatan surveilans dari segi pengumpulan data di setiap Puskesmas Kota

Kendari yakni jenis data yang dikumpulkan berupa laporan penyakit (data

kesakitan) dan laporan pemakaian obat yang bersumber dari petugas Pustu

dan data Puskesmas. Untuk pengumpulan data laporan mingguan (W2) dan

laporan bulanan (Lb1) ke Dinkes Kota sebagian Puskemas mengirimkan

laporan W2 via-sms dan laporan Lb1 via-email sesuai dengan format yang

ada. Sedangkan sebagian Puskesmas mengirimkan laporan Lb1 langsung

ke Dinkes Kota dalam bentuk laporan fisik.

2. Kegiatan surveilans dari segi pengolahan data dilakukan oleh petugas

secara manual dan memanfaatkan komputer pribadi, dilaporkan setiap

bulan dengan format laporan disajikan dalam bentuk tabel dan teks

peningkatan kasus penyakit dan untuk laporan tahunan disajikan dalam

bentuk grafik.

3. Kegiatan surveilans dari segi analisis dan interpretasi data, informan

menganalisis data menggunakan variabel epidemiologi (orang, waktu dan

tempat), hal tersebut diperoleh dari informan kunci yang menuturkan

bahwa analisis data menggunakan perhitungan persen, sedangkan

interpretasi dilakukan dengan membandingkan data bulanan dan tahunan.

93

Page 111: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

94

4. Kegiatan surveilans dari segi diseminasi informasi terfokus pada

penyampaian secara lisan maupun dalam bentuk laporan ke unit pelayanan

kesehatan yang secara rutin dilakukan setiap bulan pada masing-masing

Puskesmas dalam pertemuan Minilokakarya (MINLOK).

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran sebagai

berikut:

1. Diharapkan kepada para petugas surveilans di Puskesmas yang ada

dikota kendari agar memaksimalkan kegiatan surveilans yang berjalan

untuk menekan angka kejadian penyakit menular maupun tidak menular

dimasyarakat.

2. Diharapkan kepada pemerintah, utamanya Dinas Kota Kendari agar

mengadakan pemantauan secara berkala di masyarakat umum terutama di

tempat-tempat yang rawan sebagai daerah yang wilayahnya tergolong

epidemik dan pandemik serta lebih mempersiapkan Puskesmas sebagai

pusat informasi dan pelayanan langsung di masyarakat dalam mencegah

dan menanggunalangi penyakit menular maupun tidak menular, memberi

dukungan dan memberdayakan masyarakat.

3. Diharapkan Kepada Kepala Puskesmas yand ada di Kota Kendari agar

mengawasi kinerja dan kedisplinan stafnya serta lebih melengkapi segi

fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti fasilitas komputer,

tansportasi, penambahan tenaga kesehatan serta hal-hal lain yang

dibutuhkan guna lancarnya kegiatan surveilans di Puskesmas.

Page 112: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

95

4. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi secara terus-menerus kepada

masyarakat mengenai penyakit menular dan penyakit tidak menular

sehingga masyarakat mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan

penyakit menular dan penyakit tidak menular dan mampu mencegah

penularannya.

5. Perlunya pelatihan khusus kepada tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas

khususnya dari tenaga surveilans terhadap masalah penyakit sehingga

ada respon positif melalui tindakan pencegahan dan penanggulangan

penyakit.

6. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti serupa hendaknya lebih

mengembangkan variabel, desain penelitian, dan metode pengambilan

sampel yang akan diteliti lebih berbeda agar hasil yang diperoleh lebih

signifikan.

Page 113: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

96

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Ridwan. 2012. Surveilans Kesehatan Masyarakat. IPB Press. Bogor.

Badan Pusat Statistik Kota Kendari. 2015. Kota Kendari Dalam Angka. Kendari.

Budioro, 2007. Pengantar Epidemiologi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang.

Bungin, Burhan, 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Rajawali Pers, Jakarta.

Buton, La Djabo. 2008, Bahan Ajar Mata Kuliah Surveilans Kesmas, Unhalu, Kendari.

Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Kesehatan Indonesia 2009, Depkes RI Direktorat

Jenderal PPM & PLP, Jakarta.

. 2003. Surveilans Epidemiologi Penyakit (PEP), Direktorat Jenderal

Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes R.I,

Jakarta.

. 2004. Bimbingan Keterampilan dalam Tata Laksana Penderita Infeksi

Saluran Pernafasan Akut pada Anak, Jakarta.

Dinkes Provinsi DIY. 2010. Profil Kesehatan Provinsi D.I.

Yogyakarta.Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi D. I. Yogyakarta.

Dinkes Provinsi Jwa Tengah. 2010. Pedoman Dasar Pelaksanaan Surveilans

Privinsi Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara, 2012. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara

tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dinkes Kota Kendari . 2013. Laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kendari. Dinas Kesehatan Kota

Kendari.

Dinkes Kota Kendari . 2014. Laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kendari. Dinas Kesehatan Kota

Kendari.

Dinkes Kota Kendari . 2015. Laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kendari. Dinas Kesehatan Kota

Kendari.

96

Page 114: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

97

Hasrianti, 2011. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Demam Tifoid Di

Puskesmas Perawatan Abeli Kota Kendari Tahun 2010, Unhalu,

Kendari.

Heryana, A. 2015. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular. Universitas Esa

Unggul. Jakarta.

Hikmawati, I. 2011. Buku Ajar Epidemiologi. Nuha Medika. Yogyakarta.

Http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/pengembangan-surveilans-penyakit-

berbasis-masyarakat, diakses tanggal 16 Desember 2015

Imari,S. 2011. Surveilans Epidemiologi Prinsip,Aplikasi,Manajemen

Penyelenggaraan dan Evaluasi Sistem Surveilans. FETP Kemenkes RI-

WHO. Jakarta.

Kalsum, N. (2011). Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Tuberkulosis (TB) Di

Wilayah Kerja Puskesmas Lalonggasymeeto Kabupaten Konawe Tahun

2010. Skripsi Universitas Halu Oleo. Kendari.

Kemenkes. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi

Kesehatan. Kemenkes RI.

Kemenkes. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi

penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular Terpadu. Kemenkes RI

Latif,V. 2011. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Infeksi Saluran Pernapasan

Akut (Ispa) Di Puskesmas Waetuno Kecamatan Wangi-Wangi

Kabupaten Wakatobi Tahun 2010. Skripsi Universitas Halu Oleo.

Kendari.

Masrochah,S. 2008. Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi Sebagai

Pendukung Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit di

Dinas Kesehatan Kota Semarang, Universitas Diponegoro. Semarang.

Mahfudhoh, B. 2015. Komponen Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue

(Dbd) Di Dinas Kesehatan Kota Kediri. Artikel Ilmiah. FKM

Universitas Airlangga. Surabaya.

Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta.

Permenkes. 2014. Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Permenkes RI

Permenkes. 2010. Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan

Wabah Dan Upaya Penanggulangan. Permenkes RI.

Page 115: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

98

Sugiasih, E. 2012. Gambaran Pelaksanaan Surveilans Campak Di Puskesmas

Cepu Dan Tunjungan Kabupaten Blora Tahun 2012. Skripsi Universitas

Negeri Semarang.

Weraman, P. 2010. Dasar Surveilans Kesehatan Masyaratakat. Gramata

Publishing. Jakarta.

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan

Pemberantasannya Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.

World Health Organization. 2008. Measles, www.who.int. diakses tangga13

Desember 2015.

World Health Organization Indonesia. 2012. Report on Situational Analysis of

Acute Respiratory Infections in Children in Indonesia. Jakarta.

Page 116: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

LAMPIRAN

Page 117: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016

(Untuk Petugas Surveilans Puskesmas)

Nama informan :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Puskesmas :

Jabatan :

Masa kerja ::

1. Menurut Anda, kegiatan surveilans itu seperti apa?

2. Menurut Bapak/Ibu, siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam

pelaksanaan surveilans epidemiologi di Puskesmas? Bagaimana peran masing-

masing pihak tersebut?

3. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam mendukung

pelaksanaan surveilans epidemiologi di Puskesmas?

4. Bagaimana dengan pelaksanaan surveilans epidemiologi yang selama ini

berjalan?

5. Dapatkah Anda jelaskan, apa saja sumber data surveilans ? Apa sudah tersedia

secara lengkap?

6. Dapatkah Anda jelaskan, jenis data apa saja yang telah Anda kumpulkan

dalam kegiatan surveilans ini?

7. Dapatkah Anda jelaskan, alat pengumpulan data seperti apa yang telah

digunakan dalam kegiatan surveilans ?

8. Menurut Anda, kapan sebaiknya melaksanakan pengumpulan data surveilans ?

9. Bagaimana cara Anda melakukan pengolahan data? Apakah itu rutin?

Page 118: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

10. Bagaimana cara Anda menyajikan data yang telah diolah tersebut?

11. Dalam bentuk apakah penyajian data yang Anda lakukan?

12. Pernahkah Anda mendapat pelatihan pengolahan data dan penyajian data? Bila

pernah sebutkan!

13. Bagaimana cara Anda membuat kesimpulan dari data-data tersebut?

14. Menurut Anda kapan sebaiknya dilakukan penyebaran data surveilans ?

15. Menurut Anda, kepada siapa saja dilakukan penyebaran informasi?

16. Apakah Anda melaporkan data kasus ke Dinas Kesehatan Kota?

17. Kapan Anda melaporkan data kasus ke Dinas Kesehatan Kota?

18. Apakah Anda jika melaporkan data kasus selalu tepat waktu?

19. Jika tidak tepat waktu apakah Anda diberi sanksi oleh petugas Dinas Kesehatan

Kota?

20. Apakah laporan Anda selalu lengkap?

21. Bagaimana penyuluhan yang seharusnya dilakukan?

22. Apakah ada kebijakan pemerintah terkait surveilans epidemiologi? Bagaimana

bentuk kebijakannya?

23. Bagaimana kerjasama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan surveilans

epidemiologi ?

24. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam mendukung pelaksanaan surveilans

epidemiologi? Bagaimana bentuk keterlibatannya?

25. Bagaimana sistem monitoring yang dilakukan DKK terhadap pelaksanaan

surveilans epidemiologi ?

26. Terkait dengan pelaksanaan surveilans epidemiologi, apa saja hambatan yang

dirasakan selama ini?

27. Upaya-upaya apa yang diberikan pihak Puskesmas untuk meningkatkan dan

mengembangkan produktivitas kerja petugas surveilans?

28. Keluaran (output) apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam pelaksanaan surveilans

epidemiologi?

29. Apa saja saran yang dapat Bapak/Ibu ajukan untuk perbaikan pelaksanaan

surveilans epidemiologi kedepannya?

Page 119: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

PEDOMAN WAWANCARA

PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016

(Untuk Petugas Surveilans Dinas Kesehatan)

Nama informan :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Jabatan :

Masa kerja :

1. Bagaimana dengan pelaksanaan surveilans epidemiologi yang selama ini

berjalan di Kota Kendari?

2. Apa saja indikator pelaksanaan surveilans epidemiologi di Kota Kendari?

3. Hal apa saja yang Anda lakukan apabila menemukan kasus?

4. Menurut Bapak/Ibu apakah petugas surveilans di Puskesmas telah

melaksasnakan tugasnya secara kompeten?

5. Bagaimana cara Anda merekap data ?

6. Berasal dari manakah data yang Anda dapatkan?

7. Bagaimana frekuensi tentang laporan kejadian di wilayah kerja Anda?

8. Puskesmas mana saja yang sering mengalami keterlambatan dan puskesmas

mana saja yang mengalami ketepatan dalam pengumpulan laporan?

9. Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan tentang surveilans? Bila pernah

sebutkan!

10. Bagaimana cara Anda melakukan pengolahan data?

11. Apakah Anda rutin melakukan pengolahan data tersebut?

12. Bagaimana cara penyajian data yang telah diolah tersebut?

13. Dalam bentuk apakah penyajian data yang telah diolah tersebut?

14. Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan pengolahan data dalam penyajian

data? Bila pernah sebutkan!

Page 120: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

15. Bagaimana cara Anda menyebarluaskan kepada pihak yang membutuhkan?

16. Pihak mana saja yang biasanya membutuhkan data tersebut?

17. Kapan jadwal pengumpulan data kasus?

18. Apabila terjadi keterlambatan dalam pengumpulan data kasus, apa yang

dilakukan oleh dinas kesehatan dalam menangani hal ini?

19. Bagaimana dinas kesehatan mengevaluasi kegiatan surveilans yang ada di

seluruh puskesmas di Kota Kendari?

20. Bagaimana sistem monitoring yang dilakukan DKK terhadap pelaksanaan

surveilans epidemiologi?

21. Dalam bentuk apakah Anda menidaklanjuti informasi yang ada?

22. Bagaimana keterlibatan instansi lain dalam peran membuat kebijakan di

wilayah kerja Anda?

23. Upaya-upaya apa yang diberikan pihak DKK untuk meningkatkan dan

mengembangkan produktivitas kerja petugas surveilans ?

24. Apa saja kendala dari pelaksanaan surveilans epidemiologi di Puskesmas?

25. Apa saja saran yang dapat Bapak/Ibu ajukan untuk perbaikan Pelaksanaan

suervilans epidemiologi di Kota kendari?

Page 121: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI

PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016

1. Observasi Tentang Pengumpulan Data

No. Pertanyaan check List

Pengumpulan data

Hasil Observasi

ya tidak

1. Pencacatan hasil kunjungan pasien

2. Identitas penderita berdasarkan

- Orang

- Tempat

- Waktu

3. Data kasus

4. Laporan investigasi penyakit

5. Hasil pemeriksaan laboratorium

6. Jumlah kasus

- Minggu

- Bulan

- Tahun

7. SK petugas surveilans

8. Laporan KLB

9. Ketepatan waktu pelaporan

10. Kelengkapan isi laporan

11. Data kesakitan

12. Laporan stock dan pemeriksaan logistik

Page 122: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

2. Observasi Tentang Pengolahan Dan Penyajian Data

No. Pertanyaan check List

Pengolahan dan penyajian data

Hasil Observasi

ya tidak

1. Frekuensi dan distribusi kasus

2. Metode pengolahan data surveilans

3. Teknik pengolahan data

4. Bentuk penyajian data kasus disertai data

jumlah kasus

5. Penggunaan komputer dalam pengolahan data

6. Pemantauan kasus mingguan

7. Penentuan stratifikasi dasa/kelurahan

3. Observasi Tentang Analisis Dan Interpretasi Data

No. Pertanyaan check List

Analisis data

Hasil Observasi

ya tidak

1. Waktu pelaksanaan (harian/mingguan/bulanan)

2. Data dalam keadaan siap di analisis

3. Jenis pengukuran yang digunakan (rate,

proporsi dan rasio

4. Grafik penderita

5. Grafik kasus berdasarkan golongan umur

4. Observasi Tentang Diseminasi Informasi

No. Pertanyaan check List

Penyebarluasan informasi

Hasil Observasi

ya Tidak

1. Pemanfaatan media internet dalam

penyebarluasan informasi

Page 123: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

La

mp

iran

3

Co

nte

nt A

na

lisis

(An

alisis Isi)

Da

ta

Ka

tegori

Red

uk

si Data

D

ispla

y D

ata

K

esimp

ula

n

1.

Su

rveila

ns ep

idem

iolo

gi

Keg

iatan S

urv

eilans :

Info

rman

ku

nci

“S

urveila

ns itu

ad

ala

h su

atu

pen

ga

mata

n

sua

tu p

enya

kit yan

g seca

ra sistem

atis d

an

terus m

eneru

s dim

an

a eee…

secara

terus

men

erus u

ntu

k secara

sistema

tis ke daera

h-

da

erah

yan

g b

erpoten

sial-p

oten

sial p

enya

kit-

pen

yakit ya

ng

berp

oten

sial K

LB

(Keja

dia

n

Lu

ar B

iasa

)”(S

IA, 3

4 ta

hun

, wc: 3

1 M

aret

20

16

).

Surv

eilans ad

alah

pen

gam

atan secara

sistematis d

an teru

s-

men

erus terh

adap

pen

yak

it

did

aerah b

erpo

tensi K

LB

.

Surv

eilans ad

alah

keg

iatan p

enyelid

ikan

epid

emio

logi y

ang

dilak

ukan

setelah ad

a

kasu

s.

Surv

eilans ad

alah

keg

iatan y

ang sistem

atis

mulai d

ari pen

gu

mp

ulan

,

pen

go

lahan

, pen

yajian

,

evalu

asi, dan

analisis

data, b

aik secara ak

tif

mau

pun

pasif.

Su

rveilan

s adalah

keg

iatan

pen

gam

atan/p

eman

tauan

/

pen

catatan secara

sistematis d

an teru

s-

men

erus terh

adap

pen

yak

it men

ular m

aup

un

tidak

men

ular y

ang terjad

i

di m

asyarak

at/lapan

gan

.

Keg

iatan su

rveilan

s

dim

ulai d

ari keg

iatan

pen

gu

mp

ulan

,

pen

go

lahan

, pen

yajian

,

evalu

asi, dan

analisis

data.

Pen

dek

atan p

elaksan

aan

surv

eilans d

apat

dilak

ukan

secara aktif

mau

pu

n p

asif.

Jika su

rveilan

s dilak

ukan

terhad

ap p

enyak

it

men

ular y

ang b

erpo

tensi

KL

B, m

aka jik

a terjadi

Su

rveilan

s adalah

keg

iatan

pen

gam

atan secara

sistematis d

an teru

s-

men

erus terh

adap

pen

yak

it

yan

g terjad

i dalam

masy

arakat. K

egiatan

nya

dim

ulai d

ari pen

gu

mp

ulan

,

pen

go

lahan

, pen

yajian

,

evalu

asi, dan

analisis d

ata.

Pen

dek

atan p

elaksan

aan

keg

iatan su

rveilan

s dap

at

dilak

ukan

secara pasif

mau

pu

n ak

tif. Jika d

ata

surv

eilans m

enu

nju

kkan

ada k

asus p

enyak

it

berp

oten

si KL

B d

alam

masy

arakat, m

aka p

erlu

dilak

ukan

kegiatan

pen

yelid

ikan

epid

emio

logi

terhad

ap k

asus p

enyak

it

tersebut. H

asil keg

iatan

surv

eilans d

igu

nak

an u

ntu

k

mem

etakan

kejad

ian

pen

yak

it dalam

masy

arakat

dan

men

jadi d

asar keg

iatan

pem

bin

aan k

esehatan

.

Info

rman

bia

sa

Su

rveilan

s itu keg

iata

n ya

ng

dila

kuka

n

oleh

pro

gra

mm

er untu

k men

un

jukka

n

pen

cega

ha

n p

enya

kit dilin

gku

ng

an

ma

syara

kat”

(HS

, 33

tah

un, 1

7 M

aret

20

16

).

Su

rveilan

s itu,itu

bem

an

a d

i misa

lkan

kita a

da

kasu

s kita la

ngsu

ng

laca

k toh

temp

atn

ya keja

dia

n terseb

ut kita

ad

aka

n

mi p

enelitia

n d

isitu P

E to

h p

enelitia

n

epid

emio

log

i kenap

a a

da

kena

pa b

isa

terjadi ka

sus”

(M, 3

3 ta

hun

, wc : 1

8

Ma

ret 201

6).

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

cegah

an p

enyak

it

dim

asyarak

at.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

yelid

ikan

epid

emio

logi

yan

g d

ilakukan

setelah ad

a

kasu

s.

Surv

eilans ad

alah

keg

iatan p

eman

tauan

secara terus-m

eneru

s

terhad

ap p

enyak

it

dim

asyarak

at

Surv

eilans ad

alah

keg

iatan p

encatatan

secara terus-m

eneru

s

terhad

ap p

enyak

it

men

ular d

an p

enyak

it

tidak

men

ular.

Page 124: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Keg

iata

n su

rveilan

s itu keg

iata

n ya

ng

sistematis ya

ng

dila

kuka

n seca

ra teru

s

men

erus sesu

ai d

enga

n ka

sus ya

ng

terjadi”

(AK

, 32

tah

un

, wc: 1

8 M

aret

20

16

).

Ka

lau

disin

i surveila

ns itu

pela

caka

n

da

n p

enem

ua

n. A

da

jug

a ya

ng

sud

ah

ditem

uka

n ta

pi b

elum

pern

ah

diku

nju

ng

i

itu term

asu

k jug

a”

(IV, 3

6 ta

hu

n, w

c :19

Ma

ret 201

6).

Keg

iata

n su

rveilan

s itu keg

iata

n ya

ng

sistematis m

ula

i da

ri pen

gum

pu

lan

data

,

pen

go

lah

an

, pen

yajia

n d

ata

, evalu

asi d

an

an

alisisn

ya”

(JK, 3

2 ta

hu

n, w

c : 19

Ma

ret

20

16

).

Keg

iata

n su

rveilan

s epid

emio

logi itu

kita m

elaku

kan

kita m

elaku

kan

pen

yelidika

n ep

idem

iolo

gi jika

ada

kasu

s

setelah

itu kita

ad

aka

n tu

run

lap

ang

an

kita a

da

kan

pe p

enyelid

ikan

epid

emio

log

i” (K

, 32

tah

un, w

c : 21

Ma

ret 201

6).

Keg

iata

n ya

ng

dim

ula

i dari

peren

can

aa

n eh

ma

ksud

nya

pen

gu

mp

ula

n d

ata

pen

gola

ha

n a

nalisis

da

n in

terpreta

si data

terus keg

iata

n

surveila

ns itu

ad

a ya

ng

dila

kuka

n seca

ra

aktif d

an

ada

yan

g d

ilaku

kan

secara

pasif

toh

”(Y

, 34

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Keg

iata

n su

rveilan

s itu ya

a p

ema

nta

ua

n

secara

terus-m

eneru

s terha

da

p o

bjek

ata

u p

enya

kit yan

g b

erkemb

an

g

dim

asya

raka

t”(IF

, 36

tah

un

, wc : 2

1

Ma

ret 201

6).

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

yan

g sistem

atis dan

terus-

men

erus sesu

ai kasu

s yan

g

terjadi.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pelacak

an d

an p

enem

uan

kasu

s.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

yan

g sistem

atis mulai d

ari

pen

gum

pu

lan, p

engolah

an,

pen

yajian

, evalu

asi, dan

analisis d

ata.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

yelid

ikan

epid

emio

logi

setelah ad

anya k

asus.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

gum

pu

lan, an

alisis,

dan

interp

retasi data, b

aik

secara aktif m

aupu

n p

asif.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pem

antau

an secara teru

s-

men

erus terh

adap

pen

yak

it

dim

asyarak

at.

Surv

eilans ad

alah

pen

gam

atan secara

sistematis d

an teru

s-

men

erus terh

adap

pen

yak

it did

aerah

berp

oten

si KL

B

Surv

eilans ad

alah

keg

iatan p

enceg

ahan

pen

yak

it dim

asyarak

at.

Surv

eilans ad

alah

keg

iatan y

ang sistem

atis

dan

terus-m

eneru

s

sesuai k

asus y

ang

terjadi.

Suveilan

s adalah

keg

iatan p

emetaan

dan

pem

bin

aan.

kasu

s pen

yak

it tersebut

dalam

masy

arakat

dilak

ukan

ku

nju

ngan

un

tuk m

elaku

kan

pen

yelid

ikan

epid

emio

logi leb

ih lan

jut.

Data h

asil surv

eilans

dig

un

akan

un

tuk

mem

etakan

kejad

ian

pen

yak

it dan

melak

ukan

keg

iatan p

emb

inaan

.

Page 125: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Ka

lau

kegia

tan

surveila

ns itu

ap

a

pen

ga

ma

tan

toh

secara

terus-m

eneru

s

misa

lkan

ada

kasu

s kala

u ka

susn

ya

seperti isp

a teru

s liat m

i golo

ng

an

um

urn

ya g

olo

ng

an

um

ur b

erap

a m

isalka

n

dia

golo

ng

an

um

ur b

alita

ee kita a

mbil

na

ma

leng

kap

nya

dim

an

a ta

pi isp

a a

da

go

lon

ga

nn

ya isp

a rin

ga

n, isp

a sed

an

g,

ata

u isp

a b

erat to

h h

aa

kala

u m

isaln

ya

yan

g m

au d

iam

bil isp

a b

erat kita

liat

temp

at a

lam

atn

ya d

ima

na

um

urn

ya ju

ga

bera

pa

terus kita

kunju

ngi tem

pa

tnya

ma

ksud

nya

dia

tingg

al d

ima

na

terus n

an

ti

pa

da

saat kita

sud

ah

ad

a ku

nju

ngi kita

am

ati ka

n kita

am

ati ko

nd

isinya

bem

an

a

kon

disin

ya p

ada

saat terken

a p

enya

kit itu

toh

ha

a teru

s pad

a kita

saat itu

pa

nta

u

terus ko

nd

isinya

sam

bil kita

kasi d

i PE

(H, 3

4 ta

hu

n, w

c : 22

Maret 2

01

6).

Keg

iata

n su

rveilan

s itu su

atu

kegia

tan

yan

g m

elaca

k da

n m

enem

uka

n su

atu

pen

yakit ee p

enya

kit men

ula

r pen

yakit-

pen

yakit a

pa

saja

sekara

ng itu

pen

yakit

tidak m

enula

rpu

n d

isuvei”

(RL

, 51

tahu

n,

wc : 2

2 M

aret 2

01

6).

eh.. su

rveilans ya

.. men

uru

t saya

send

iri

dia

itu ka

yak sem

aca

m keg

iata

n

pen

cata

tan

secara

terus m

eneru

s

beg

itu..em

..em.. d

an

ini p

entin

g

sekali”

(WS

, 37

tah

un

, wc : 2

3 M

aret

20

16

).

Keg

iata

n p

eman

taua

n ka

sus ya

ng

dila

kuka

n seca

ra teru

s men

erus”

(HK

T,

33

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

01

6).

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

gam

atan secara teru

s-

men

erus d

isertai

pen

yelid

ikan

epid

emio

logi.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pelacak

an d

an p

enem

uan

kasu

s pen

yak

it men

ular

dan

pen

yak

it tidak

men

ular.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

catatan secara teru

s-

men

erus.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pem

antau

an secara teru

s-

men

erus.

Page 126: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Ka

yak sep

erti pem

etaa

n ee teru

s

pem

bin

aan

yaa

sebata

s itu”

(SR

, 26

tah

un

,

wc : 2

4 M

aret 2

01

6).

Su

rveilan

s pela

caka

n ka

sus p

enya

kit

men

ula

r dila

pa

ng

an”

(AS

, 35

tah

un

, wc :

28

Maret 2

01

6).

Su

rveilan

s itu keg

iata

n p

enca

tata

n ka

sus

sam

pe p

ad

a eva

luasi terh

ad

ap

pen

yakit

men

ula

r terus ee d

eng

an

pen

yakit tid

ak

men

ula

r”(H

A, 3

4 ta

hu

n, w

c : 31

Ma

ret

20

16

).

Suveilan

s adalah

keg

iatan

pem

etaan d

an p

embin

aan.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pelacak

an k

asus p

enyak

it

men

ular d

ilapan

gan

.

Surv

eilans ad

alah k

egiatan

pen

catatan sam

pai

evalu

asi pen

yak

it men

ular

dan

pen

yak

it tidak

men

ular.

2.

Pen

gu

mp

ula

n D

ata

Jenis d

ata dan

sum

ber d

ata terkait su

rveilan

s :

Info

rman

Ku

nci

“K

ala

u a

da ka

sus isp

a b

isa la

ng

sun

g tu

run

ata

u la

po

r du

lu sa

ma

kita a

tau

setelah

turu

n

pi b

aru

mela

po

r kita ju

ga

tetap

turu

n ka

rena

din

as ju

ga teta

p ju

ga

ad

a p

emb

ina

ann

ya to

h

pa

da

pu

skesmas ja

di sa

ma

-sam

a ji kita

turu

n

tap

i kala

u p

uskesm

as d

ia ru

tin tu

run

nya

jadi

un

tuk p

enya

kit-pen

yakit terten

tu p

uskesm

as

dia

turu

n teru

s kan

tup

oksin

ya m

erekan

kan

beg

itu. Ja

di jen

is da

tanya

itu p

enya

kit-

pen

yakit ra

wat ja

lan

, da

ta kesa

kitan

ISP

A,

da

ta kem

atia

n ju

ga

kala

u a

da

tetap

diku

mp

ulka

n d

an

itu d

ata

ha

rus d

ikirim setia

p

Jenis p

engum

pu

lan d

ata

beru

pa d

ata rawat jalan

,

data k

esakitan

, dan

data

kem

atian (k

alau ad

a).

Sum

ber d

ata dari

Pusk

esmas, lap

oran

masy

arakat, d

an h

asil

turu

n lap

angan

.

Jenis p

engum

pu

lan d

ata

beru

pa d

ata rawat jalan

,

data k

esakitan

, dan

data

kem

atian (k

alau ad

a).

Sum

ber d

ata dari

Pusk

esmas, lap

oran

masy

arakat, d

an h

asil

turu

n lap

angan

.

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

, dan

rawat in

ap

dan

Pu

stu.

Sum

ber d

ata dari h

asil

Jenis p

engu

mp

ulan

data

beru

pa d

ata rawat jalan

,

data k

esakitan

, dan

data

kem

atian (k

alau ad

a).

Pen

gu

mp

ulan

data

dib

edak

an m

enu

rut

sum

ber d

ata yaitu

data

prim

er dan

data sek

un

der.

Su

mb

er data d

ari

pen

emu

an p

asif adalah

laporan

diag

no

sa do

kter

dan

ku

nju

ngan

pasien

/

Jenis p

engu

mp

ulan

data

yan

g d

iku

mp

ulk

an b

erup

a

data raw

at jalan, d

ata

kesak

itan, d

an d

ata

kem

atian (k

alau ad

a).

Pen

gu

mp

ulan

data

surv

eilans d

ibed

akan

men

uru

t sum

ber d

ata yaitu

data p

rimer d

an d

ata

seku

nd

er. Pen

gu

mp

ulan

data d

apat d

ilaku

kan

secara pasif d

an ak

tif.

Pen

emu

an d

ata secara

pasif d

iku

mp

ulk

an d

ari

Page 127: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

bu

lan

nya

jad

i ha

rus teta

p d

ikum

pulka

n,

misa

lnya

LB

1 ka

n setia

p b

ula

n h

aru

s lengka

p

pen

girim

an

da

n u

ntu

k kota

kend

ari itu

tida

k

ga

jian

kala

u tid

ak a

da a

da

lap

ora

n m

asu

k

da

ri pu

skesma

s da

n itu

suda

h ko

mitm

en

mem

an

g”

( SIA

, 34

tah

un

, wc: 3

1 M

aret 2

01

6)

Info

rma

n B

iasa

“S

eben

arn

ya b

uka

n IS

PA

saja

ba

nya

k

dig

ab

un

g sem

ua

db

d, IS

PA

, dia

re, tipoid

satu

kali tu

run

da

tanya

semu

a sa

ya a

mb

il

da

tan

ya d

ari ee p

oli d

eng

an

turu

n

lap

an

ga

n sa

ma

pu

stu ju

ga

karn

a p

ustu

jug

a b

erjala

n”

(HS

, 33

tah

un

, 17

Ma

ret

20

16

).

Su

mb

er data

nya

da

ri poli u

mu

m to

h

um

pa

nya

kita ca

ra a

nu

kan

lap

ora

n to

h

da

ri po

li um

um

kita reka

p d

i LB

1. K

ita

surveila

ns kita

am

bil m

i dari L

B1

kitaa

da

ri pu

stu-p

ustu

kan

dig

abun

g to

h m

asu

k

di la

po

ran L

B1

kita a

mb

il mi d

ari situ

”(M

, 33

tah

un

, wc : 1

8 M

aret 2

01

6).

Teru

s da

ta p

rimer ji sem

ua

ini to

h ya

ng

ma

suk itu

pasien

yan

g d

ata

ng

berku

nju

ng

toh

kan

dip

oli to

h. S

ud

ah

pern

ah

kah

jala

n2

dip

oli u

mu

m?

Ka

n ka

lau

disitu

ad

a jen

is pen

yakitn

ya a

pa

toh

aa

terus

kita m

asu

k da

lam

aa

kan

dip

uskesm

as itu

ad

a ya

ng

na

ma

nya

lb1 la

po

ran

bula

n to

h

na

h d

isitu sem

ua

pen

yakit d

i lb1

. Ini d

ata

kesakita

n to

h ja

di isp

a 1

304

kod

enya

itu

13

02

pale d

isinim

i dia

mu

ncu

l data

nya

toh

dari g

olo

ng

an

um

ur in

i dib

aw

ah

1 to

h

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

dan

Pustu

.

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

dan

Pustu

.

Sum

ber d

ata yaitu

data

prim

er dari h

asil

kun

jun

gan

pasien

di P

oli

um

um

berd

asarkan

kelu

rahan

.

kun

jun

gan

pasien

di P

oli

um

um

.

Data d

ari pen

emu

an

pasif b

erup

a registrasi

pasien

dan

pen

emu

an

aktif d

ari surv

ei

lapan

gan

.

Sum

ber d

ata dari h

asil

diag

no

sa dokter d

i Poli

um

um

.

Sum

ber d

ata dari h

asil

laporan

masy

arakat jik

a

ada w

abah

dan

keg

iatan

doo

r to d

oor.

registrasi p

asien d

i Po

li

um

um

.

Su

mb

er data d

ari hasil

pen

emu

an ak

tif yaitu

surv

ei lapan

gan

yan

g

dilak

ukan

oleh

petu

gas,

keg

iatan d

oor to

do

or,

dan

lapo

ran m

asyarak

at

jika ad

a wab

ah.

laporan

diag

no

sa do

kter

dan

ku

nju

ngan

pasien

/

registrasi p

asien d

i Po

li

um

um

. Sed

ang

kan

pen

emu

an d

ata secara aktif

Dari h

asil surv

ei lapan

gan

yan

g d

ilaku

kan

oleh

petu

gas, k

egiatan

do

or to

do

or, d

an lap

oran

masy

arakat jik

a ada

wab

ah.

Page 128: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

da

ri 0 sa

mp

e dia

tas 7

tahun d

igolo

ngka

n,

dikla

sifikasi d

ala

m u

mu

r beg

ini to

h

dim

asu

kkan

mi. o

h u

ntu

k na

ma

temp

at

da

n w

aktu

ispa

kita tid

ak ca

tat d

ia

kecuali p

nem

oni. A

daji ka

lau

ma

u lia

t itu

na

ma

pen

derita

nya

toh ta

pi d

ibu

kun

ya m

i

po

li um

um

. Bu

ku d

afta

r kun

jun

gan

pa

sienn

ya p

oli u

mu

m to

h d

isitu ka

lau

ma

u lia

t detil n

am

an

ya a

lam

atn

ya to

h.

Ka

lau

kita m

erekap

jum

lahn

ya

berd

asa

rkan

seperti in

i kan b

erdasa

rkan

kelura

han

toh, b

erda

sarka

n kelu

rah

an

kita p

uskesm

as a

da

4 w

ilaya

h kerja

berd

asa

rkan

kelura

ha

n itu

jum

lahn

ya

saja

yan

g d

ihitu

g to

h ta

pi u

ntu

k

pen

cata

tan

iden

titas n

am

a a

lam

at

jeniskela

min

nya

itu to

h a

da d

ibu

ku p

oli

un

tuk itu

pro

gra

maer d

a tid

ak ca

tat

kecuali itu

pnem

oni. A

da ji ju

ga

tercata

t

tap

i khu

sus u

ntu

k ispa

yan

g b

alita

ha

rus

dica

tat d

ia n

am

an

ya. K

ala

u d

iata

s 5ta

hun

nd

a n

da

tercata

t toh

. Buka

n a

rtinya

tida

k

tercata

t ma

ksud

nya

pro

gra

mern

ya d

a

tidak d

icata

t terus ta

pi teta

tp terca

tat

dip

oli ta

pi u

ntu

k lap

ora

nn

ya fo

rmatn

ya

tidak d

imin

ta n

am

anya

toh

.” (A

K, 3

2

tah

un

, wc: 1

8 M

aret 2

01

6).

Seb

agia

n d

ari ku

nju

ng

an

seba

gia

n d

ari

suvei m

aksu

dn

ya ku

nju

ngan

ke

pu

skesma

s toh

seba

gia

n d

ari p

enem

ua

n

itu m

i ad

a p

enem

uan

pa

sif ad

a p

enem

ua

n

aktif. P

enem

ua

n p

asif itu

kita ya

ng

men

un

gg

u d

isini m

ereka ya

ng

data

ng

.

Ka

lau

data

aktifn

ya a

da

registra

sinya

send

iri karen

a itu

termasu

k kegia

tan

luar

Sum

ber d

ata dari

pen

emu

an p

asif yaitu

kun

jun

gan

pasien

dan

pen

emu

an ak

tif dari su

rvei

dilap

angan

.

Page 129: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

ged

un

g”

(IV, 3

6 ta

hu

n, w

c :19 M

aret

20

16

).

Da

ta ya

ng

saya

am

bil d

ari h

asil

dia

gn

osa

dokter ya

ng

bera

da d

i poli

kemu

dia

n sa

ya m

asu

kkan

di b

uku

saya

tingg

al m

emin

da

hka

n”

(JK, 3

2 ta

hu

n, w

c :

19

Maret 2

01

6).

Kita

am

bil d

ari p

oli u

mum

kemu

dia

n

kita a

da

kan

disin

i kan

surveila

ns b

iasa

mela

kuka

n p

enya

ring

an

bera

rti

disa

mpin

g kita

am

bil d

ata

da

ri po

li

bera

rti kita a

mbil d

oo

r to d

oo

r kala

u a

da

keluha

n d

ari m

asya

raka

t toh

” (K

, 32

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Su

mb

er data

ituka

n d

ata

prim

er da

n

da

ta seku

nd

er. Data

itu b

iasa

nya

kita

am

bil d

ari o

rang

yang d

ata

pa

sien ya

ng

bero

bat d

an reg

ister pasien

yan

g b

erob

at

disin

i secara

an

u ee a

pa

data

prim

er ee

sekun

der teru

s kala

u ya

ng seku

nd

er

bia

san

ya kita

turu

n kela

pan

ga

n ee b

iasa

dip

osya

nd

u ee p

enyu

luha

n d

ari ru

ma

h ke

rum

ah

jad

i kala

u m

isaln

ya a

da

yan

g sa

kit

ispa

ata

u kita

curig

ai isp

a itu

bia

sanya

kita ru

juk ke p

ukskesm

as”

(Y, 3

4 ta

hu

n,

wc : 2

1 M

aret 2

01

6).

Su

mb

er data

itu d

ari la

pora

n

ma

syara

kat ee in

form

an

nya

kita d

enga

n

da

ta ee ya

ng

ad

a d

i poli u

mu

m itu

tiap

ha

ri kita b

ekkap

terus. Itu

dia

yang

ma

suk

di 2

0 b

esar d

i yan

g m

asu

k di in

i form

at

saya

ini ka

n la

po

ran

w2

saya

he’eh

ini

form

at terb

aru

nya

kita u

ntu

k din

as

keseha

tan in

i untu

k se Ind

on

esia

kaya

knya

form

atn

ya ka

yak b

egin

i untu

k

Sum

ber d

ata dari h

asil

diag

no

sa dokter d

i Poli

um

um

.

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

dan

do

or to

do

or d

i

masy

arakat.

Sum

ber d

ata dari d

ata

prim

er dan

seku

nd

er yaitu

registrasi p

asien d

an d

ata

dari tu

run

lapan

gan

.

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

.

Page 130: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

form

at la

po

ran

w2

mem

an

g. T

ap

i

dib

aw

aka

n sem

ua

pen

yakit ju

ga

ada

yang

ma

suk d

isini itu

yan

g kita

cover to

h”

(IF,

36

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

01

6).

Misa

lkan

ad

a ka

sus ka

lau ka

susn

ya

seperti isp

a teru

s liat m

i golo

ng

an

um

urn

ya g

olo

ng

an

um

ur b

erap

a m

isalka

n

dia

golo

ng

an

um

ur b

alita

ee kita a

mbil

na

ma

leng

kap

nya

dim

an

a ta

pi isp

a a

da

go

lon

ga

nn

ya isp

a rin

ga

n, isp

a sed

an

g,

ata

u isp

a b

erat to

h h

aa

kala

u m

isaln

ya

yan

g m

au d

iam

bil isp

a b

erat kita

liat

temp

at a

lam

atn

ya d

ima

na

um

urn

ya ju

ga

bera

pa

terus kita

kunju

ngi tem

pa

tnya

ma

ksud

nya

dia

ting

gal d

ima

na teru

s na

nti

pa

da

saat kita

sud

ah

kunju

ng

i kita a

ma

ti

kan

kita a

mati ko

ndisin

ya b

ema

na

kon

disin

ya p

ada

saat terken

a p

enya

kit itu

toh

ha

a teru

s pa

da

kita sa

at itu

panta

u

terus ko

nd

isinya

itu kita

ee am

bil m

i data

leng

kap

nya

na

man

ya u

mu

rnya

ala

matn

ya

terus kita

bikin

mi kita

isi mi d

i

form

at”

(H, 3

4 ta

hun

, wc : 2

2 M

aret

20

16

).

Ka

lau

sum

ber p

asif ka

mi a

mb

il da

ri

klinik b

uku

register p

asien

kemu

dia

n

kala

u ya

ng

aktif ka

mi d

ap

at in

form

asi

da

ri warg

a setem

pa

t da

ri pa

k lura

h p

ak

RT

” (R

L, 5

1 ta

hu

n, w

c : 22 M

aret 2

01

6).

Ka

lau

untu

k po

li um

um

mereka

yan

g

da

tan

g d

i pu

skesma

s poli, kita

men

den

gar

ap

a la

po

ran

da

ri ma

syara

kat, a

da

wab

ah

kemu

dia

n kita

turu

n la

ng

sun

g b

egitu

yan

g

kita tu

run

yang

kita a

mb

il itu ju

mla

h

pen

derita

nya

bera

pa

, kemud

ian

apa

Sum

ber d

ata dari b

uku

register p

asien.

Sum

ber d

ata dari b

uku

register p

asien d

an

info

rmasi d

ari masy

arakat.

Data d

ari Po

li um

um

dan

laporan

masy

arakat jik

a

ada w

abah

petu

gas

melak

ukan

pen

datan

.

Page 131: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

geja

la-g

ejala

nya

nya”(W

S, 3

7 ta

hun

, wc :

23

Maret 2

01

6).

Eeem

mm

da

ta-d

ata

yang

kam

i

kum

pu

lkan

, yan

g m

asu

k di p

oli itu

emm

iden

titasn

ya len

gka

p itu

semu

a, tru

s

dia

gn

osa

nya

trus p

eng

ob

ata

nnya

”(H

KT

,

33

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

01

6).

Sep

erti da

ta d

ari P

ustu

, da

ri Pustu

yan

g

mereka

liat g

ejala

. Ad

a ju

ga

yan

g d

ari

ma

syara

kat ka

lau

ora

ng

sud

ah

rasa

geja

la klin

isnya

seperti itu

…m

ereka

da

tan

g sen

diri d

isini, d

an

ad

a ju

ga kita

am

bilka

n ke P

uskesm

as,e…

kita ketem

u

pero

ran

ga

n. A

da

jenis p

enya

kit beg

itu,e

kita a

nu

suru

h a

mb

ilkan

kesini, kita

lihat

geja

la-g

ejala

nya

. Men

dafta

r di ka

rtu

lan

gsu

ng

ma

suk d

i Po

li um

um

(SR

, 26

tah

un

, wc : 2

4 M

aret 2

016

).

Su

mb

er data

kita b

erda

sarka

n p

oli

um

um

ji. Kala

u d

ilap

an

gan ka

lau

ad

a

yan

g b

atu

k , flu p

oko

knya

dia

flu d

ema

m

ba

tuk b

iasa

nya

kala

u a

da

yan

g b

egitu

kita sa

ran

kan

mi d

ata

ng

kesini”

(AS

, 35

tah

un

, wc : 2

8 M

aret 2

016

).

ee lap

ora

n L

B1

da

ri Pustu

-pu

stu, p

oli

um

um

, da

n eee p

eraw

ata

n ya

, raw

at in

ap

,

itu p

asti d

iam

bil sem

ua

lapo

ran

kesakita

nn

ya ja

di d

iliat n

anti d

ari h

asil

itu ya

ng

ma

na ya

ng

bisa

kita eva

lua

si,

follo

w u

p, itu

mi n

an

ti yan

g kita

kun

jung

i” (H

A, 3

4 ta

hu

n, w

c : 31

Ma

ret

20

16

).

Data d

ari diag

no

sa di P

oli

um

um

.

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

dan

Pustu

.

Sum

ber d

ata dari P

oli

um

um

dan

data tu

run

lapan

gan

.

Data d

ari Pu

stu, P

oli

um

um

, dan

rawat in

ap.

Page 132: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Wak

tu p

engu

mpu

lan d

ata terkait su

rveilan

s:

Info

rman

Ku

nci

“K

an

ad

a fo

rma

tnya

mereka

mereka

p

lb1

nya

po

li toh

terus m

ereka b

aw

a kesin

i.

Pen

girim

an

lb1

nya

itu tia

p b

ula

n ka

lau

w2

nya

iu tia

p m

ing

gu

mereka

lang

sun

g

mela

lui w

ebsite a

da

web

sitenya

lan

gsu

ng

terinp

ut ke kem

enkes ka

lau

tiap

min

gg

un

ya

sms m

ereka itu

sms itu

lan

gsu

ng

terinp

ut d

i

da

ta ka

lau stp

lapo

ran

kunju

ng

an

nya

tida

k

dia

ma

sih p

ake fo

rmat b

egin

i jad

i mereka

men

gin

put m

an

ua

l mereka

ba

wa

ke kita teru

s

kita in

pu

t lagi kita

ba

wa

ke pro

pin

si via em

ail

jara

ng

mi p

ake la

po

ran

fisik kecua

li dim

inta

toh

. tidak p

ernah

ji karen

a ka

lau

kala

u

do

ran

g terla

mb

at d

itaha

n g

ajin

ya ka

lau

tida

k

kirim la

po

ran

jadi p

alin

g la

mb

at ta

ngg

al 5

mereka

sud

ah kirim

mi la

po

ran

nya

” (S

IA, 3

4

tah

un

, wc: 3

1 M

aret 2

01

6).

Info

rman

Bia

sa

Akh

ir bu

lan

tan

gg

al-ta

ngg

al 2

9 a

tau

28

da

n ka

lau

kirim ke d

inkes itu

setiap

tan

gg

al 5

aw

al b

ula

n to

h. S

elalu

tepa

t

wa

ktu m

ala

h ta

ng

gal 3

saya

kirim

mem

an

g m

i” (H

S, 3

3 ta

hu

n, 1

7 M

aret

20

16

).

Sa

ya b

iasa

nya

akh

ir bu

lan

. Ta

ng

gal

bra

pa

di?

Ta

ng

ga

l 29 ka

dan

g-ka

da

ng

kita

suka

kirim la

po

ran

aw

al-a

wa

l bu

lan

Lap

oran

w2 d

ikirim

setiap

min

ggu

melalu

i web

site

dan

sms. S

edan

glan

laporan

Lb1 d

ikirim

palin

g

lambat tan

ggal 5

bu

lan

berik

utn

ya m

elalui em

ail

dan

dik

irim lan

gsu

ng k

e

Din

kes.

Setiap

awal b

ulan

tanggal

3.

Setiap

awal b

ulan

tanggal

3.

Lap

oran

w2 d

ikirim

setiap m

inggu

melalu

i

web

site dan

sms.

Sed

anglan

laporan

Lb1

dik

irim p

aling lam

bat

tanggal 5

bu

lan

berik

utn

ya m

elalui em

ail

dan

dik

irim lan

gsu

ng k

e

Din

kes.

Lap

oran

Lb

1 d

ikirim

ke

Din

kes setiap

awal b

ulan

tanggal 3

.

Lap

oran

Lb

1 d

ikirim

ke

Din

kes setiap

awal b

ulan

tanggal 4

.

Lap

oran

Lb

1 d

ikirim

ke

Din

kes setiap

awal

bulan

.

Lap

oran

w2 setiap

hari

senin

min

ggu

berik

utn

ya. S

edan

gkan

laporan

lb1

setiap

tanggal 4

bulan

berik

utn

ya.

Lap

oran

Lb

1 d

ikirim

ke

Din

kes setiap

akh

ir

Lap

oran

min

ggu

an

(lapo

ran w

2) ru

tin

dilak

ukan

setiap m

inggu

dan

dik

irim m

elalui sm

s

dan

web

site yan

g

langsu

ng terh

ub

un

g k

e

pu

sat.

Lap

oran

bulan

an (lap

oran

lb1

) rutin

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a tanggal

1-5

dan

dik

irim d

alam

ben

tuk lap

oan

ke fisik

melalu

i email d

an atau

langu

ng k

e Din

kes K

ota.

Wak

tu p

engu

mp

ulan

data

pad

a sistem su

rveilan

s

epid

emio

logi d

i

Pu

skesm

as se-Ko

ta

Ken

dari m

eliputi lap

oran

w2

(min

ggu

an) d

an

laporan

lb1

(bu

lanan

).

Lap

oran

w2

(min

ggu

an)

dik

irim setiap

min

ggu

melalu

i sms d

an w

ebsite d

i

Pu

sat,tetapi tid

ak sem

ua

Pu

skesm

as

men

girik

makan

lapo

ran

min

ggu

ann

ya m

elalui sm

s

mau

pu

n w

ebsite.

Sed

angkan

lapo

ran lb

1

(bu

lanan

) dik

irim setiap

awal b

ulan

secara

langsu

ng d

alam b

entu

k

laporan

fisik d

i Din

kes

Ko

ta dan

ada b

eberap

a

Pu

skesm

as men

girik

mkan

laporan

Lb1

(bulan

an) v

ia-

email k

e Din

kes.

Page 133: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

kedin

as ta

ng

gal 3

itu su

dah ke sa

na

mi”

(M, 3

3 ta

hu

n, w

c : 18 M

aret 2

01

6).

Teru

s iya d

ilap

orka

n ji to

h. Iya

tetapji

dila

po

rkan

. Ka

pa

n in

i tiap

bula

n d

ia

lap

ora

n b

ula

na

n, la

pora

n itu

tan

gg

al 3

pa

ling

lam

a m

i sud

ah

ma

suk la

pora

n

did

ina

s toh

” (A

K, 3

2 ta

hu

n, w

c: 18

Ma

ret

20

16

).

Ka

lau

disin

i tiap

bula

n ka

rena

tiap

bu

lan

ha

rus d

ilap

orka

n m

eng

irim la

po

ran

bu

kan

men

girim

lap

ora

n sa

ti-satu

men

girim

lap

ora

n sem

ua

jad

i sekalia

n

semu

a d

eng

an

pro

gra

m ja

di tid

ak

misa

lnya

kaya

k ispa

saja

. kala

u kita

pa

ling

lam

ba

t tan

gga

l 5 d

ibu

lan

beriku

tnya

toh

” (IV

, 36 ta

hu

n, w

c :19

Ma

ret 201

6).

Ka

lau

.. pen

gu

mp

ula

n su

rveilan

s, kala

u

selam

a in

i yan

g kita

laku

kan

toh, ka

n

setiap

bula

n a

da

pen

gu

mpula

n d

ata

ke

din

as tia

p ta

ng

gal 4

bia

sa su

da

h d

i kirim

mi”

(JK, 3

2 ta

hu

n, w

c : 19

Maret 2

01

6).

Pen

gu

mp

ula

n d

ata

surveila

ns isp

a itu

seba

iknya

dila

kuka

n jika

dia

pen

ga

mbila

n

da

ta seku

nd

er itu d

ipo

li ee pa

da

akh

ir

bu

lan

un

tuk m

eng

etah

ui ju

mla

h isp

a itu

men

ga

lam

i pen

aikka

n a

tau

pen

uru

nan

karen

a ken

ap

a ka

lau

kita a

mb

il dia

wal

bu

lan

itu d

ata

nya

kita tid

ak b

isa

men

geta

hu

i trenn

ya d

ia n

aik a

pa

turu

n

jad

i kita a

mbil d

i akh

ir bula

n kem

udia

n

kita reka

pitu

lasi kita

tab

ula

si itu d

ata

dia

men

ga

lam

i pen

ingka

tan

ata

u p

enuru

na

n.

Ee sa

ma

mi ju

ga

kala

u d

eng

an

da

ta

prim

er yan

g kita

lan

gsu

ng

turu

n ke

Setiap

awal b

ulan

tanggal

3.

Setiap

awal b

ulan

palin

g

lambat tan

ggal 5

.

Setiap

awal b

ulan

tanggal

4.

Setiap

awal b

ulan

tanggal

3.

bulan

.

Page 134: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

lap

an

ga

n. H

aa

kala

u tu

run

lap

an

ga

n d

ia

tidak m

enen

tu h

aru

s akh

ir bu

lan

bisa

aw

al b

ula

n b

isa a

khir b

ula

n ya

ng

pen

ting

pa

da

saat a

khir b

ula

n kita

ad

aka

n

rekapitu

lasi d

ata

itu ya

ng

pen

ting

semua

terkum

pul kita

bisa

mi ta

bula

si. Teru

s

un

tuk ke d

inkes p

ada

aw

al b

ula

n m

isalka

n

kita m

erekap

data

un

tuk b

ula

n 3

dila

po

rkan

aw

al b

ula

n 4

palin

g la

mb

at

tan

gg

al 3

itu la

po

ran

sud

ah

ma

suk”

(K, 3

2

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

01

6).

Pen

gu

mp

ula

n d

ata

dila

kuka

n ya

a

idea

lnya

setiap h

ari d

ikum

pulka

n d

ata

ya

diku

mp

ulka

n setia

p h

ari ka

rena

kan

setiap

ha

ri kasu

s itu a

pa ee b

eruba

h-u

ba

h ta

pi

kala

u u

ntu

k saya

men

gu

mpu

lkan

data

itu

min

gg

ua

n. T

erus ka

lau

” ke d

ina

s itu

kala

u ka

sus isp

a p

erbula

n tia

p ta

ngg

al 3

ee tap

i nda

khusu

s ispa sem

ua

pen

yakit

dikirim

mi d

ala

m sa

tu fo

rma

t toh

” (Y

, 34

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Ini d

ia tia

p m

ing

gu

lap

ora

n w

2. T

iap

ha

ri pa

ling

lam

ba

t ha

ri senin

kita ka

si

kirim lew

at sm

s. Ka

lau

bu

lan d

ia ta

ngg

al

4 itu

da

lam

ben

tuk fisik fisikka

n b

egin

i

da

lam

ben

tuk g

rafik”

(IF, 3

6 ta

hu

n, w

c :

21

Maret 2

01

6).

Ee ka

lau

bikin

lapo

ran

itu p

oko

knya

satia

p ta

ng

gal 3

0 su

da

h m

eng

inp

ut

lap

ora

n n

anti a

wa

l bu

lan

kita sto

r mi ke

din

as keseh

ata

n”

(H, 3

4 ta

hu

n, w

c : 22

Ma

ret 201

6).

Pen

gu

mp

ula

n d

ata

setiap

ha

ri kerja

kemu

dia

n m

eng

ada

kan

ee mem

bu

at

lap

ora

n setia

p m

ing

gu

terus setia

p

Setiap

awal b

ulan

tanggal

3.

Lap

oran

w2 setiap

hari

senin

min

ggu

berik

utn

ya.

Sed

angkan

lapo

ran lb

1

setiap tan

ggal 4

bulan

berik

utn

ya.

Setiap

awal b

ulan

.

Setiap

awal b

ulan

.

Page 135: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

min

gg

u itu

ad

a la

po

ran

wab

ah

kemu

dia

n

ad

a setia

p b

ula

n itu

lap

ora

n b

ula

nan

yan

g seca

ra fisik ka

mi kirim

ke din

as

keseha

tan kem

udia

n setia

p m

ing

gu

nya

itu

lap

ora

n b

erup

a ee sm

s ke pu

sat kem

udia

n

ad

a ju

ga

yan

g p

erha

ri untu

k kasu

s-kasu

s

tertentu

seperti p

olio

dan

cam

pa

k itu

ha

rus m

asu

kkan

per h

ari lew

at in

ternet.

Ka

lau

ispa

,ispa

itu a

da

2 isp

a p

nem

oni

da

n isp

a n

on

pn

emo

ni u

ntu

k ispa

no

n

pn

emo

ni ka

mi h

an

ya su

rvei secara

pa

sif

saja

kala

u isp

a p

nem

on

i kam

i ha

rus ee

secara

aktif tu

run

mela

cak ke ru

ma

h-

rum

ah

pa

sien ka

rena ka

lau ya

ng

no

n

pn

emo

ni itu

tida

k terindika

si wa

bah

semen

tara

yan

g p

nem

on

i itu b

erind

ikasi

wa

ba

h d

an

dap

at m

enyeb

ab

kan kem

atia

n

ma

kan

ya p

erlu d

iada

kan

surveila

ns a

ktif”

(RL

, 51

tah

un

, wc : 2

2 M

aret 2

016

).

Eeee…

na

nti a

khir b

ula

n p

enutu

pan

buku

ba

ru d

ikum

pulka

n d

ata

nya

”(W

S, 3

7

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

016

).

Ka

lau

kita d

ari p

uskesm

as itu

kan

tan

gg

al 1

keata

s sibuk ja

di p

eng

um

pula

n

da

tan

ya d

ilaku

kan

tan

gga

l 25

keata

s,

po

kokn

ya 2

7 kea

tas itu

suda

h eeee... a

pa

mem

bu

at reka

pan

karen

a ta

ng

ga

l 1 itu

sud

ah

haru

s masu

k lap

ora

n d

i din

es

kota

”(H

KT

, 33

tah

un

, wc : 2

3 M

aret

20

16

).

Ka

n d

ata

nya

lan

gsu

ng

turu

n la

pan

gan

kala

u isp

a kita

turu

n la

pa

ng

an

yan

g

men

caku

p itu

kan b

alita

yaa isp

a b

alita

bera

rti den

gan

kata

lain

kita la

ngsu

ng

sam

a o

rang

tuan

ya. O

h ka

lau

secara

pasif

Setiap

akhir b

ulan

.

Setiap

awal b

ulan

.

Setiap

awal b

ulan

.

Page 136: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

am

bil d

ulu

da

ta seku

nd

er da

ri poli to

h

un

tuk m

eliha

t sebera

pa tin

gg

i pen

yakit itu

kan

disin

i ada

3 w

ilaya

h kelu

raha

n

an

aw

ai,w

ua-w

ua

,terus d

iliha

t man

a isp

a

yan

g p

alin

g tin

ggi d

ala

m seb

ula

n”

(SR

,

26

tah

un

, wc : 2

4 M

aret 2

01

6).

Ba

gusn

ya setia

p h

ari setia

p a

da

kala

u

kita p

osya

nd

u b

iasa

turu

n b

iasa

pro

mkes

pen

yulu

ha

n d

isitu. P

osya

ndu

nya

disin

i

ad

a 1

2. ee p

erbula

n p

er tang

ga

l 5 teru

s

kala

u la

pora

n w

2 n

an

ti pro

gra

mer yg

kirim lew

at sm

s setiap

ha

ri sab

tu.

Fisikn

ya n

an

ti men

yusu

l tiap b

ula

n ke

din

kes toh

” (A

S, 3

5 ta

hu

n, w

c : 28

Ma

ret

20

16

).

Bia

sanya

lan

gsu

ng

diku

mp

ulka

n, iya

..

lan

gsu

ng

pen

cata

tan d

ala

m reg

ister saja

.

Jad

i, da

ta-d

ata

ini sa

ya ku

mp

ulka

n, n

anti

petu

gas d

i pu

skesmas in

i yan

g a

kan

ng

um

pu

lin d

ata

nya

kemu

dia

n d

irekap

dikirim

ke din

es tiap

aw

al b

ula

n”

(HA

, 34

tah

un

, wc : 3

1 M

aret 2

016

).

Lap

oran

w2 setiap

hari

sabtu

melalu

i sms.

Sed

angkan

lapo

ran lb

1

setiap aw

al bu

lan.

Setiap

awal b

ulan

.

3.

Pen

gola

ha

n D

ata

Tek

nik

dan

meto

de p

engo

lahan

data

surv

eilans :

Info

rman

Ku

nci

“P

ake g

rafik. K

ala

u ya

ng

dikirim

ke pro

pin

si

itu ya

ng

excelnya

kala

u g

rafikn

ya d

isajika

n

pa

da

evalu

asi ji ra

pat a

khir ta

huna

n ra

pa

t

kesda

toh

rap

at keseh

ata

n d

aera

h b

aru

pake

gra

fik kala

u ya

ng

kita b

ua

t dip

rop

insi kita

Data d

iolah

dalam

ben

tuk

excel d

an d

isajikan

dalam

ben

tuk g

rafik setiap

akh

ir

tahun

dalam

rapat K

esda.

Data d

iolah

dalam

ben

tuk ex

cel dan

disajik

an d

alam b

entu

k

grafik

setiap ak

hir.

Pen

golah

an d

ata

Meto

de p

engo

lahan

data

dilak

ukan

secara man

ual

dan

ko

mp

uterisasi

men

ggu

nak

an p

rogram

excel d

an p

ow

er po

int.

Setiap

petu

gas su

rveilan

s

di P

usk

esmas se-K

ota

Ken

dari m

elaku

kan

tekn

ik

dan

meto

de p

engo

lahan

data secara m

anu

al dan

Page 137: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

kasi ka

lu m

ereka m

au

toh

jad

i yan

g kita

kasi

excelnya

” (S

IA, 3

4 ta

hun

, wc: 3

1 M

aret

20

16

).

Info

rman

Bia

sa

La

ng

sung

tabula

si dala

m b

entu

k raw

at

jala

n. B

iasa

kita o

lah

pa

ke excel di

kom

pu

ter tap

i pa

ling

sering m

an

ua

l ji

na

nti m

au

bu

atka

n la

po

ran b

ula

nan

ba

ru

kita ta

bu

lasi d

i excel toh

” (H

S, 3

3 ta

hu

n,

17

Maret 2

01

6).

Kita

men

ga

nalisis d

ata

send

iri toh

ola

h

da

tan

ya b

ema

na d

i? ko

mp

uter excel p

ake

tab

el tap

i kala

u a

khir ta

hun

jug

a p

ake

gra

fik. Tab

elnya

tiap b

ula

n ta

pi a

da

jug

a

min

gg

ua

n ka

yak w

2”

(M, 3

3 ta

hu

n, w

c :

18

Maret 2

01

6).

Oo

h ra

ta-ra

ta d

isini p

engo

lah

an

da

tan

ya m

asih

ini ji m

asih

seperti

ma

ksud

nya

ap

a d

i dib

ilan

g m

anu

al ee

kita p

isah

kan

ji send

iri toh

berd

asa

rkan

nd

a p

ake sistem

ap

aka

h m

asih

ini ji”

(AK

,

32

tah

un

, wc: 1

8 M

aret 2

01

6).

An

alisis sen

diri la

gi m

engg

un

aka

n d

ua

-

du

an

ya co

mp

uter d

eng

an

ma

nu

al. K

ala

u

kom

pu

ter pa

ke execel sam

a p

ow

er poin

t”

(IV, 3

6 ta

hu

n, w

c :19

Maret 2

01

6).

Oo

h u

ntu

k pen

go

laha

n, itu

kita b

iasa

nya

an

u..eh

.. ma

nu

al sa

ja m

un

gkin

.. yan

g

pen

ting

bisa

ji” (JK

, 32

tahu

n, w

c : 19

Ma

ret 201

6).

secara

ma

nu

al. H

itun

g p

ake itu

karen

a

kita ka

n h

itun

g itu

da

ta isp

a kita

ba

gi

Data d

itabu

lasi secara

man

ual m

enggun

akan

excel.

Data d

iolah

men

ggun

akan

excel, setiap

bulan

disajik

an d

alam b

entu

k

tabel setiap

bu

lan d

an

setiap tah

un d

isajikan

dalam

ben

tuk g

rafik.

Data d

iolah

secara man

ual.

Data d

iolah

secara man

ual

men

ggu

nak

an ex

cel dan

pow

er poin

t.

Data d

iolah

secara man

ual.

Data d

iolah

secara man

ual

disajik

an d

alam b

entu

k

ditab

ulasi secara m

anual

den

gan

ko

mp

uter

men

ggu

nak

an p

rogram

excel.

Pen

golah

an d

ata

ditab

ulasi secara m

anual

den

gan

ko

mp

uter

men

ggu

nak

an p

rogram

excel d

an p

ow

er po

int.

Data d

iolah

secara

man

ual d

isajikan

dalam

ben

tuk tab

el berd

asarkan

nam

a, um

ur, d

an tem

pat.

Data d

iolah

secara

man

ual d

isajikan

dalam

ben

tuk tab

el dan

diag

ram.

Data d

iolah

berd

asarkan

um

ur, jen

is kelam

in, d

an

alamat d

isajikan

dalam

tabel setiap

bulan

serta

grafik

setiap ak

hir tah

un.

Pen

go

lahan

data d

isajikan

setiap b

ulan

dalam

ben

tuk

tabel d

an tah

un

dalam

ben

tuk g

rafik/d

iagram

berd

asarkan

um

ur, jen

is

kelam

in, d

an alam

at.

ko

mp

uterisasi

men

ggu

nak

an p

rogram

excel d

an p

ow

er po

int.

Data y

ang telah

dio

lah

tersebut d

isajikan

setiap

bu

lann

ya d

alam b

entu

k

tabel d

an setiap

tahu

n

dalam

ben

tuk

grafik

/diag

ram

berd

asarkan

um

ur, jen

is

kelam

in, d

an alam

at.

Page 138: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

berd

asa

rkan

kelura

ha

n keb

etula

n kita

disin

i ad

a 4

kelura

ha

n g

unu

ng

jati, ja

ti

meka

r, kam

po

ng

salo

, kan

da

i itu kita

ad

aka

n itu

jum

lah

pen

derita

ispa itu

kita

ba

gi b

erdasa

rkan

kelura

han

jadi kita

ad

aka

n ka

yak sem

aca

m h

itun

g m

an

ual.

Da

lam

ben

tuk ta

bel. A

da

tab

el ad

a p

ws”

(K, 3

2 ta

hu

n, w

c : 21

Maret 2

01

6).

Men

gola

h ja

di d

ata

itu setela

h sa

ya

kum

pu

lkan

saya

cata

t ee saya

ola

h d

i

da

lam

ben

tuk ta

bel d

itab

ula

si ee

kemu

dia

n d

iana

lisa m

elalu

i spss. E

e

berb

entu

k tabel d

an

gra

fik kaya

k yan

g

disa

na

ispa

itu”

(Y, 3

4 ta

hun

, wc : 2

1

Ma

ret 201

6).

Ka

lau

pen

go

lah

an

da

tanya

itu kita

secara

kom

puterisa

si saja

. Saya

bia

sa

pa

ke ini ta

bel d

eng

an d

iagra

m. S

aya

an

alisis kem

ba

li dulu

karen

a b

iasa

ad

a

da

ta ya

ng

lap

ora

nn

ya sekia

n tern

yata

pas

turu

n cek tid

ak sesu

ai ju

mla

h itu

jad

i kita

an

alisis u

lan

g”

(IF, 3

6 ta

hu

n, w

c : 21

Ma

ret 201

6).

Ca

ra m

eng

ola

hnya

kita ku

mp

ul to

h ka

n

kita p

ilah

misa

lkan

um

urn

ya u

mu

r yang

ap

a b

alita

toh

yan

g ku

ran

g d

ari 5

tahu

n

terus 5

tah

un

ke ata

s mi 5

tah

un

ke ata

s

misa

lkan

golo

nga

n u

mu

r pa

ling

ban

yak

terkena

itu g

olo

ng

an

um

ur b

erap

a sa

ja

kala

u ya

ng

kita kirim

ke din

es itu

bia

san

ya itu

go

lon

ga

n sem

ua

um

ur ta

pi

kita p

ilah

go

long

an b

alita

toh

den

gan

go

lon

ga

n ya

ng

ke ata

s dew

asa

terus a

da

form

atn

ya kita

isi mi fo

rmatn

ya n

am

a

leng

kap

nya

um

urn

ya a

lam

atn

ya d

eng

an

tabel b

erdasark

an

kelu

rahan

.

Data d

iolah

dalam

ben

tuk

dan

grafik

kem

ud

ian

dian

alisis melalu

i spss.

Data d

iolah

secara

ko

mp

uterisasi

men

ggu

nak

an tab

el dan

diag

ram.

Pen

go

lahan

data

dik

atego

rikan

berd

asarkan

um

ur, k

em

ud

ian d

ata

dim

asukkan

ked

alam

form

at yan

g ad

a.

Page 139: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

yan

g h

asil p

emeriksa

an

da

ri do

kter

misa

lnya

dia

ispa

ata

u p

nem

on

i ba

ru m

i

kita isi d

iform

at”

(H, 3

4 ta

hu

n, w

c : 22

Ma

ret 201

6).

Ma

nu

al d

an ko

mp

uterisa

si da

lam

ben

tuk

lap

ora

n b

iasa

saja

an

gka

-an

gka

na

nti p

er

3 b

ula

n ka

mi m

embu

at ju

ga

lap

ora

n p

er 3

bu

lan

mem

bua

t pu

la la

pora

n p

er 6 b

ula

n

lap

ora

n p

er 9 b

ula

n ja

di trim

ester 1

trimester 2

trimester 3

da

n trim

ester 4

da

lam

1 ta

hu

n itu

dib

ua

t dala

m b

entu

k

gra

fik bata

ng b

erda

sarka

n g

olo

nga

n

um

ur d

an

berd

asa

rkan

wila

yah kerja

(RL

, 51

tah

un

, wc : 2

2 M

aret 2

016

).

eh..eh

Bia

sanya

meto

de ya

ng

dig

una

kan

itu a

da

lah

meto

de p

enca

tata

n d

ata

pen

yakit sep

erti; pen

yakit flu

, dia

re,

ispa

,mala

ria o

h tekh

nikn

ya a

nu d

ia

dica

tat sa

ja m

un

gkin

diko

mp

uter”

(WS

,

37

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

01

6).

Pen

go

lah

an

data

bia

san

ya b

erdasa

rkan

gra

fik beg

itu, ja

di d

iliha

t disitu

pen

ingka

tan

untu

k ap

a…

men

go

lah

data

un

tuk m

eng

evalu

asi p

enin

gka

tan

kasu

snya

sebu

lan

berd

asa

rkan g

rafikla

h m

aksu

dn

ya

seperti itu

” (H

KT

, 33

tahu

n, w

c : 23

Ma

ret 201

6).

Ma

nu

alji p

enju

mla

ha

n. P

ake ta

bel.

Su

da

h sia

p d

ian

alisis ka

n d

igolo

ngka

n to

h

berd

asa

rkan

um

ur n

am

a tem

pa

t na

nti

akh

ir bu

lan

ba

ru d

ijum

lah. L

an

gsu

ng

saja

berd

asa

rkan

lap

ora

n kecu

ali ka

lau a

da

kan

kala

u isp

a ka

n a

da

pn

emo

ni kecu

ali

kala

u a

da

yan

g p

nem

on

i lan

gsu

ng

dila

po

rkan

ke din

as u

ntu

k ditin

dakla

nju

ti

Data d

iolah

secara man

ual

dalam

ben

tuk g

rafik

berd

asarkan

go

longan

um

ur d

an d

ibag

i dalam

laporan

per 3

bu

lan, 6

bulan

, dan

9 b

ulan

.

Data d

iolah

men

ggun

akan

ko

mp

uter.

Data y

ang telah

dio

lah

disajik

an d

alam b

entu

k

grafik

.

Data d

iolah

secara man

ual

dalam

ben

tuk tab

el

berd

asarkan

nam

a, um

ur,

dan

temp

at.

Page 140: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

toh

” (S

R, 2

6 ta

hu

n, w

c : 24 M

aret 2

01

6).

Pen

go

lah

an

data

berd

asa

rkan

um

ur,jen

is kelam

in, d

eng

an tem

pat

ala

ma

t. Ta

bel ka

lau

gra

fik akh

ir tahu

n

kala

u p

erbu

lan

jara

ng

bia

san

ya a

khir

tah

un

kala

u ta

beln

ya tia

p b

ula

n”

(AS

, 35

tah

un

, wc : 2

8 M

aret 2

016

).

Disin

i form

at reka

pa

n d

ata

kan

sud

ah

ad

a m

ema

ng

tingg

al kita

yan

g isi

tergan

tun

g d

ari ko

nd

isi, kala

u ko

nd

isi

sud

ah

men

desa

k ba

ru ko

mputer terp

aka

i

ya sa

ya isi seca

ra m

an

ual sa

ja”

(HA

, 34

tah

un

, wc : 3

1 M

aret 2

016

).

Data d

iolah

berd

asarkan

um

ur, jen

is kelam

in, d

an

alamat d

alam tab

el serta

grafik

setiap ak

hir tah

un.

Data d

iolah

secara man

ual

men

ggu

nak

an k

om

pu

ter.

4.

An

alisis d

an

Interp

retasi D

ata

Info

rman

Ku

nci

“A

na

lisis data

kala

u m

emang

kasu

s itu ya

ng

sifatn

ya em

ergen

si secepa

tnya

dia

na

lisis.

Teta

pi ka

rena

kita in

i artin

ya b

eran

gka

t dari

aw

al d

ata

itu m

ula

i da

ri aw

al b

ula

n a

khir

tah

un

. um

pa

ma

bula

n Ja

nua

ri kita

me..m

elaku

kan

pen

data

an

mela

kuka

n su

rvei,

kita a

nalisis setela

h m

elaku

kan

pen

da

taa

n.

Jad

i mu

ng

kin setela

h a

rtinya

, bu

kan

mu

ng

kin

artin

ya setela

h p

enda

taan

ba

ru kita

men

ga

na

lisa m

eng

an

alisis b

aru

kita

mem

berika

n kesim

pu

lan

. Ha

bis itu

kita ee

pro

gra

mer m

elaku

kan

ee.. pen

yam

paia

n d

i

foru

m sep

erti di m

inilo

kaka

rya b

ah

wa

ha

sil

survei u

ntu

k surveila

ns IS

PA

ata

u d

ata

-data

lain

na

nti d

ibah

as d

ala

m a

wal ta

hu

n, a

wal

Analisis d

an in

terpretasi

data d

ilakukan

den

gan

mem

ban

din

gkan

jum

lah

kasu

s dari aw

al samp

ai

akh

ir tahu

n k

emu

dian

ditarik

kesim

pulan

.

An

alisis dan

interp

retasi

data d

ilaku

kan

den

gan

mem

ban

din

gkan

jum

lah

kasu

s dari aw

al samp

ai

akh

ir tahu

n y

ang

kem

udian

ditarik

kesim

pulan

.

Data d

ianalisis tid

ak

men

ggu

nak

an tek

nik

secara kh

usu

s.

Data d

ianalisis

berd

asarkan

um

ur, jen

is

kelam

in,d

an b

ulan

terjadi k

asus k

emu

dian

An

alisis data d

ilaku

kan

secara man

ual sep

erti

melak

ukan

pen

go

lahan

data.

An

alisis data tid

ak

men

ggu

nak

an tek

nik

kh

usu

s.

An

alisi data d

engan

men

gad

akan

rekap

itulasi

dan

evalu

asi setiap b

ulan

dari d

ata yan

g telah

dik

um

pu

lkan

.

An

alisis data d

isajikan

An

alisis data d

an

interp

retasi data y

ang

dilak

ukan

setiap p

etugas

surv

eilans d

i Pusk

esmas

se-Ko

ta Ken

dari d

ilaku

kan

secara man

ual d

an

ko

mp

uter sep

erti haln

ya

pad

a pen

go

lahan

data,

tidak

men

ggu

nak

an tek

nik

kh

usu

s. Data y

ang ad

a

setiap b

ulan

nya

direk

apitalu

si dan

di

evalu

asi yan

g d

isajikan

dalam

ben

tuk tab

el,

diag

ram, d

an g

rafik

berd

asarkan

um

ur, jen

is

kelam

in, d

an b

ulan

Page 141: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

bu

lan

pa

da

tah

un

ba

ru”

.(SIA

, 34

tah

un

, wc:

31

Maret 2

01

6).

Info

rman

Bia

sa

Ya

ng

men

ga

na

lisis ya.. a

nu

.. kita sem

ua

beg

itu. U

ntu

k ana

lisis sejau

h in

i bia

sanya

un

tuk fo

rma

tnya

diketik d

i kom

pu

ter”

(HS

, 33

tah

un

, 17 M

aret 2

01

6).

(sam

bil tersen

yum

da

n m

eng

gelen

gka

n

kepa

la) em

…em

.. Untu

k ana

lisis sejau

h

ini b

iasa

nya

tekhn

iknya

itu eh

.. tida

k

khu

sus b

egitu

” (M

, 33

tah

un

, wc : 1

8

Ma

ret 201

6).

An

alisis b

erda

sarka

n u

mur, jen

is

kelam

in, teta

pi m

eman

g a

da

da

tanya

un

tuk m

ena

mp

ilkan

dig

rafik itu

aa

a…

eee

sa b

elum

bu

at ta

pi ya

ng

saya

tam

pilka

n

dig

rafik itu

sepertiii eee b

erda

sarka

n

um

ur, d

esa d

an

bu

lan

terjad

i kasu

s, bu

lan

per d

esa d

an

per u

mur. T

ap

i jenis

kelam

inn

ya ju

ga

ad

a ta

pi sa

ya u

ntu

k

mem

bu

at d

igra

fik di a

tas itu

, an

alisis

dib

ebera

pa b

ula

n w

aktu

itu a

da

” (A

K, 3

2

tah

un

, wc: 1

8 M

aret 2

01

6).

Ka

lau

misa

lnya

, ee….sta

nd

ar tig

a b

ula

n

terakh

ir ada

pen

ing

kata

n ka

sus itu

kita

lap

orka

n, b

aru

setelah

ad

a p

enin

gka

tan

kita sa

mp

aika

n”

(IV, 3

6 ta

hu

n, w

c :19

Ma

ret 201

6).

An

u a

pa

di’a

na

lisis ini a

da

lah

perh

itung

an

ma

nu

al sa

ja a

ga

k mirip

mi

den

ga

n p

eng

ola

ha

n”

(JK, 3

2 ta

hun

, wc :

19

Maret 2

01

6).

Data d

ianalisis

men

ggu

nak

an fo

rmat

sesuai d

engan

yan

g ad

a di

ko

mp

uter.

Data d

ianalisis tid

ak

men

ggu

nak

an tek

nik

secara kh

usu

s.

Data d

ianalisis

berd

asarkan

um

ur, jen

is

kelam

in,d

an b

ulan

terjadi

kasu

s kem

ud

ian

ditam

pilk

an d

alam b

entu

k

grafik

.

Data d

ianalisis setiap

3

bulan

terakh

ir jika terjad

i

pen

ingkatan

kasu

s.

Data d

ianalisis secara

man

ual sep

erti melak

ukan

pen

golah

an d

ata.

ditam

pilk

an d

alam

ben

tuk g

rafik.

Data d

ianalisis secara

man

ual m

enggun

akan

form

at sesuai d

engan

yan

g ad

a di k

om

pu

ter

seperti m

elakukan

pen

go

lahan

data, tid

ak

men

ggu

nak

an tek

nik

secara kh

usu

s disajik

an

dalam

ben

tuk tab

el dan

diag

ram.

Data d

ianalisis d

engan

men

gad

akan

rekap

itulasi

dan

evalu

asi setiap b

ulan

dari d

ata yan

g telah

dik

um

pulk

an.

Data d

ianalisis b

ersama

tim p

rom

kes d

an k

esling

untu

k m

enen

tukan

ben

tuk p

erencan

aan

selanju

tnya d

ari kasu

s

yan

g ad

a.

Data d

ianalisis o

leh

Din

kes.

berd

asarkan

um

ur, jen

is

kelam

in, d

an b

ulan

terjadin

ya k

asus d

alam

ben

tuk tab

el, diag

ram,

dan

grafik

.

Data d

ianalisis b

ersama

tim p

rom

kes d

an k

esling

un

tuk m

enen

tukan

ben

tuk

peren

canaan

selanju

tnya

dari k

asus y

ang ad

a.

Data selan

jutn

ya

dian

alisis oleh

Din

kes

Ko

ta.

An

alisis dan

interp

retasi

data d

ilaku

kan

den

gan

mem

ban

din

gkan

jum

lah

kasu

s dari aw

al samp

ai

akh

ir tahu

n y

ang

kem

ud

ian d

itarik

kesim

pu

lan.

terjadin

ya k

asus.

Kem

ud

ian p

etugas

surv

eilans b

ersama tim

pro

mkes d

an tim

keslin

g

men

gan

alisis data terseb

ut

den

gan

mem

ban

din

gkan

jum

lah k

asus y

ang terjad

i

tiap b

ulan

nya d

alam

setahu

n. S

ehin

gga D

inkes

Ko

ta dap

at melak

ukan

pen

arikkan

kesim

pu

lan

dan

men

entu

kan

perecan

aan selan

jutn

ya

dari k

asus y

ang ad

a.

Page 142: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Un

tukk…

bu

kan

ha

nya

ISP

A,

heh

eh…

keseluru

han

nya

itu sa

ya m

emb

uat

lap

ora

n keja

dia

n, d

ian

alisis itu

suda

h 2

tah

un

terakh

ir 20

13

-201

4”

(K, 3

2 ta

hu

n,

wc : 2

1 M

aret 2

01

6).

Un

tuk seka

ran

g su

da

h m

elaku

kaa

n

an

alisis d

ari ko

mp

uter ka

rna

kita in

pu

t

da

ta itu

terkend

ali…

kita m

an

ual kita

ma

suka

n itu

data

ke kom

puter b

aru

kita

an

alisis, h

abis kita

mem

bua

t gra

fik-gra

fik

kan

suda

h ken

tara

disitu

, ap

aka

h terja

di

pen

ingka

tan

jad

i kita b

isa a

na

lisis

den

ga

n m

eliha

t berd

asa

rkan

ap

a g

rafik-

gra

fik itu. K

alo

tenta

ng

secara

tab

el

saja

kan

ma

sih kita

mem

ba

ca la

gi ya

ng

ma

na

yan

g b

esar p

enin

gka

tan

kasu

snya

(Y, 3

4 ta

hu

n, w

c : 21

Maret 2

01

6).

Un

tuk m

enga

nalisisn

ya kita

lihat d

ari

jum

lah

da

ta itu

. Dim

ana

terjadi ee ka

sus

terting

gi ja

di kita

maksu

dnya

dim

ana

terend

ah

, da

n kita

ad

aka

n p

erban

din

gan

misa

lkan

diu

mu

r bera

pa

yan

g b

an

yak

kasu

snya

, ata

u d

ijenis kela

min

yan

g

ma

na

ba

nya

k kasu

snya

, ata

u d

esa m

ana

yan

g b

anya

k kasu

snya

, ata

u d

ia terd

iri

da

ri di b

ula

n-b

ula

n b

erap

a, ja

di kita

bisa

lihat u

ntu

k men

an

ga

ni ka

sus-ka

sus”

(IF,

36

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

01

6).

Iya sela

lu, ka

rena

ad

a eva

lua

si

pro

gra

m, eva

lua

si ituka

n ya

ng

men

yelengg

ara

kan

din

kes un

tuk tin

gka

t

pu

skesma

s baru

dilia

t jum

lah

nya

men

ingka

t ata

u tid

ak setia

p b

ula

n”

(H,

34

tah

un

, wc : 2

2 M

aret 2

01

6).

“eeem

mm

..dilia

t jug

a d

ari d

ata

bula

nan

Sem

ua d

ata dian

alisis

tidak

terkh

usu

s Ispa.

Data d

ianalisis secara

man

ual m

enggun

akan

ko

mp

uter d

isajikan

dalam

grafik

.

Data d

ianalisis d

engan

mem

ban

din

gkan

jum

lah

kasu

s yan

g terjad

i setiap

bulan

dalam

setahu

n

sehin

gga d

apat

ditin

dak

lanju

ti.

Data d

ianalisis d

engan

men

gad

akan

evalu

asi

setiap b

ulan

dari d

ata yan

g

telah d

iku

mp

ulk

an.

Data d

ianalisis d

engan

Page 143: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

tap

i bia

san

ya d

iba

nd

ing

kan

den

ga

n d

ata

tah

un

an

nya

bia

sa ka

lau

evalu

asi

tah

un

an

. Ka

lau

dim

inilo

kakrya

dib

an

din

gka

n d

ata

bula

nan ka

lau

di

evalu

asi d

iba

ndin

gka

n d

eng

an

data

tah

un

an

” (R

L, 5

1 ta

hu

n, w

c : 22

Ma

ret

20

16

).

An

alisis d

ata

itu ka

mi m

inta

ba

ntu

an

kom

pu

ter tema

n ka

rna

situa

si dan

kon

disi

kom

pu

ter kam

i yang b

elum

perb

aiki ja

di

ad

a tem

an

KT

U ya

ng

op

erasika

n

kom

pu

ternya

ata

u la

pto

pnya

diru

mah

ba

ru sa

ya lih

at d

ari h

asil a

na

lisis

sekertaris a

tau

KT

U sa

ya”

(WS

, 37

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

016

).

Bia

sanya

itu ka

lau

ad

a ka

sus b

iasa

itu

kan

kita a

na

lisis bersa

ma-sa

ma

ora

ng

pro

mkes d

eng

an

ora

ng

kesling

toh

ee

ma

ksud

nya

kita kerja

sam

a b

egitu

kan

tidak b

isa kerja

send

iri kita b

utu

h ju

ga

tema

n”

(HK

T, 3

3 ta

hu

n, w

c : 23

Ma

ret

20

16

).

Ha

mp

ir sam

a ji d

enga

n p

engo

lah

an

da

ta seb

ena

rnya

itu seca

ra ko

mp

uterisa

si

saja

. Sa

ya b

iasa

pa

ke ini ta

bel d

eng

an

dia

gra

m. S

aya

an

alisis kem

ba

li du

lu

karen

a b

iasa

ad

a d

ata

yang

lap

ora

nn

ya

sekian

ternya

ta p

as tu

run

cek tida

k sesua

i

jum

lah

itu ja

di kita

an

alisis u

lan

g”

(SR

,

26

tah

un

, wc : 2

4 M

aret 2

01

6).

Ka

lau

kita itu

na

nti d

i din

as ka

yakn

ya

tidak sia

p d

ian

alisis ka

rena n

anti d

idin

as

lag

i yan

g o

lah

kita p

un

ya d

ata

kala

u kita

sam

pe sep

erti beg

ini sa

ja a

da

go

lon

ga

n

mem

ban

din

gkan

data

setiap b

ulan

dan

evalu

asi

data tah

un

an.

Data d

ianalisis secara

man

ual m

enggun

akan

ko

mp

uter.

Data d

ianalisis b

ersama

tim p

rom

kes d

an k

esling

untu

k m

enen

tukan

ben

tuk

peren

canaan

selanju

tnya

dari k

asus y

ang ad

a.

Data d

ianalisis secara

ko

mp

uterisasi y

ang

disajik

an d

alam tab

el dan

diag

ram.

Data d

ianalisis o

leh

Din

kes.

Page 144: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

um

ur n

anti a

da

tab

el tersend

iri juga

un

tuk kelu

raha

n in

i yan

g d

ikum

pulka

nka

n

did

ina

s belu

m d

iola

h a

nu C

um

a d

ala

m

ben

tuk b

egin

i saja

” (A

S, 3

5 ta

hu

n, w

c :

28

Maret 2

01

6).

Kita

ad

aka

n reka

pitu

lasi d

ata

itu ya

ng

pen

ting

semu

a terku

mp

ul kita

bisa

mi

tab

ula

si kemu

dia

n kita

an

alisis

men

geta

hu

i jum

lah isp

a itu

men

ga

lam

i

pen

aikka

n a

tau

pen

uru

na

n ka

rena ken

apa

kala

u kita

am

bil d

iaw

al b

ula

n itu

data

nya

kita tid

ak b

isa m

eng

etah

ui tren

nya

dia

na

ik apa

turu

n ja

di kita

am

bil d

i akh

ir

bu

lan

kemu

dia

n kita

rekapitu

lasi kita

tab

ula

si itu d

ata

dia

men

gala

mi

pen

ingka

tan

ata

u p

enu

runan

” (H

A, 3

4

tah

un

, wc : 3

1 M

aret 2

016

).

Data d

ianalisis d

engan

men

gad

akan

rekap

itulasi

data seb

elum

nya.

5.

Disem

inasi In

form

asi

Info

rman

Ku

nci

“K

ecua

li ada ka

sus ka

yak d

bd

baru

-baru

ba

ru kita

sebarka

n ke m

asya

raka

t. Itu

pro

mkes m

i lag

i yan

g p

un

ya p

erana

n u

ntu

k

ma

sala

h p

rom

osi keseh

ata

n ja

di o

ran

g

pro

mkes ya

ng

da

tan

g kesin

i eh d

ata

nya

kora

ng

did

aera

h m

an

a ya

ng

ting

gi in

inya

sup

aya

kita tu

run

itu ka

n su

da

h tu

poksin

ya

jug

a o

ran

g p

rom

kes kaya

k kema

rin d

ian

aw

ai

toh

mereka

turu

n m

i pro

mosi p

enyu

luh

an

disa

na

satu

paket p

rom

kes kesling

pro

gra

mern

ya sa

ma

kita su

rveilansn

ya a

tau

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

oleh

setiap

pro

gram

er, pro

mkes d

an

keslin

g m

eng

gu

nak

an

meto

de ceram

ah saat

pen

yulu

han

dan

map

ing d

i

masy

arakat.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

oleh

setiap

pro

gram

er, pro

mkes d

an

keslin

g m

eng

gu

nak

an

meto

de ceram

ah saat

pen

yu

luhan

dan

map

ing

di m

asyarak

at.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

saat

men

gad

akan

pen

yu

luh

an

di p

osy

and

u.

Disem

inasi in

form

asi

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

secara tim o

leh

setiap p

rogram

er,

pro

mkes, d

an k

esling.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a wak

tu 2

4

jam ap

abila telah

terjadi

kasu

s yan

g sifatn

ya

emerg

ency

.

Disem

inasi in

form

asi

Setiap

Pu

skesm

as Ko

ta

Ken

dari m

emilik

i

pen

dap

at masin

g-m

asing

men

gen

ai wak

tu

disem

inasi in

form

asi atau

pen

yeb

aran in

form

asi.

Beb

erapa P

usk

esmas

beran

ggap

an b

ahw

a

disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a wak

tu 2

4

jam ap

abila terjad

i kasu

s

yan

g b

ersifat emerg

ency

kem

ud

ian d

ilaku

kan

Page 145: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

bia

sa kita

dulu

turu

n b

aru

mereka

ata

u kita

ma

pin

gka

n sa

ja m

ereka kelu

rah

an

ma

na

yan

g

tingg

i inin

ya to

h d

an

mereka

lan

gsu

ng

turu

n

pro

mo

si. Ka

lau

map

ing

yan

g a

da

baru

khu

sus

db

d ji ka

yakn

ya ka

n ya

ng

pa

ling serin

g d

bd

toh

cam

pa

k tidak ka

lau

ispa

na

ispa

palin

g

tingg

i seben

arn

ya h

an

ya kita

belu

m

ma

pin

gka

n ka

rena

kita b

elum

tau

cara

nya

itu

saja

. Belu

m a

da

pela

tihan

nya

yan

g G

IS to

h

belu

m a

da

yan

g sa

tu-sa

tunya

pern

ah

GIS

itu

db

d seb

ena

rnya

sam

aji h

aru

snya

modeln

ya

cum

an

bed

a p

enya

kitnya

saja

toh

cum

an

da

tan

ya sa

ma

semu

a ji ka

lau G

IS ta

pi kita

tidak b

isa b

ikinka

n m

ap

ing b

isaji ta

pi ka

lau

ma

pin

gka

n ka

n kecu

ali ka

lau

sud

ah

ad

a

kum

ula

tif bag

usn

ya ka

lau kita

ma

pin

g itu

kaya

k perten

gah

an

tah

un

per 6

bula

n kita

ma

pin

g to

h ka

lau

1b

ula

n b

elum

kelihata

n

kala

u kita

lan

gsu

ng

ma

pin

g d

isini p

alin

g

ba

nya

k lebih

bag

us itu

kala

u 6

bu

lan

ata

u

1ta

hu

n p

i ba

ru kita

ma

pin

g a

khir ta

hu

nn

ya

toh

na

nti sa

ma

u b

elaja

r jug

a ya

ng

beg

itu

yan

g m

apin

gn

ya su

paya

kita b

isa ta

u”

(SIA

,

34

tah

un

, wc: 3

1 M

aret 2

01

6).

Wak

tu d

isemin

asi info

rmasi terk

ait pen

yak

it :

Info

rman

Bia

sa

Ma

ksud

nya

? D

isaa

t itu ju

ga

disa

at kita

turu

n la

pan

ga

n la

ngsu

ng

tida

k pa

ke lam

a

kepa

da

masya

raka

t tida

k mu

ngkin

nya

mi

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

saat turu

n

lapan

gan

dim

asyrak

at .

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a saat Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setelah

melak

ukan

pen

dataan

di

masy

arakat.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setelah

rekap

itulasi d

ata di

pusk

esmas.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a wak

tu 2

4

jam ap

abila telah

terjadi

kasu

s yan

g sifatn

ya

emerg

ency

.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap aw

al

bulan

.

dilak

ukan

setelah

rekap

itulasi d

ata di

pu

skesm

as.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a saat po

syan

du

dan

pen

dataan

dim

asyarak

at.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap aw

al

bu

lan p

ada saat

pertem

uan

Min

lok.

rekap

itulasi d

ata di

Pu

skesm

as. Sed

angkan

sebag

ian P

usk

esmas

berp

end

apat b

ahw

a

disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap aw

al

bulan

pad

a saat pertem

uan

Min

lok d

an m

elaku

kan

pen

yu

luh

an p

ada saat

po

syan

du

.

Page 146: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

sam

a ka

pus”

(HS

, 33

tah

un, 1

7 M

aret

20

16

).

Oo

h,sa

ya b

iasa

nya

ad

aka

n p

enyu

luh

an

dip

osya

nd

u-p

osya

ndu

toh

2x ji ka

lian

turu

n ke p

osya

nd

u-p

osya

ndu

pen

yulu

han

ispa

dia

re. Iya sa

tu ka

li pen

yulu

ha

n

semu

a d

eng

an

dia

re. Ya

ah

meto

de

lan

gsu

ng

” (M

, 33

tahu

n, w

c : 18 M

aret

20

16

).

Oo

h,sa

ma

ini tia

p b

ula

n kita

ad

aka

n

min

lok to

h u

ntu

k kita b

ah

as ten

tang

kasu

s

pen

yakit ya

ng a

da

” (A

K, 3

2 ta

hu

n, w

c:

18

Maret 2

01

6).

Min

lok ya

h tia

p b

ula

n”

(IV, 3

6 ta

hu

n, w

c

:19

Ma

ret 20

16

).

Setela

h kita

mela

kuka

n p

end

ata

an in

i

kita la

ng

sun

g m

elapo

rkan

ap

a ya

ng

kita

temu

kan d

iloka

si kita kita

lapo

rkan

”( JK

,

32

tah

un

, wc : 1

9 M

aret 2

01

6).

Ka

lau

ma

ksud

nya

secara

khu

sus tid

ak

tap

i pa

da

waktu

Min

lok, ka

n kita

sering

ad

aka

n M

inlo

k jadi sem

ua

PM

ata

u P

TM

dib

aw

ah

stand

ar u

ntu

k bu

lan

itu kita

lap

orka

n, ja

di p

engam

bil keb

ijaka

n

seben

arn

ya, ka

lau

buka

n kep

ala

Pu

skesmas, kep

ala

tata

usa

ha

bera

ti

mereka

yan

g a

kan

men

entu

kan

lan

gka

h

lan

gka

h a

pa

yang

kita a

kan a

mb

il ini

aka

n m

enja

di ta

rget u

ntu

k bu

lan

dep

an

ya”

(K, 3

2 ta

hun

, wc : 2

1 M

aret

20

16

).

Setia

p b

ula

n kita

ad

aka

n ya

ng

na

ma

nya

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

saat

men

gad

akan

pen

yu

luh

an

di p

osy

andu

.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a saat Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a saat Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setelah

melak

ukan

pen

dataan

di

masy

arakat.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a saat

Min

lok.

Page 147: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Min

lok ja

di sem

ua

info

rmasi ten

tan

g

pen

yakit n

aik a

tau

turu

n d

ipu

skesma

s kita

sam

pa

ikan

disitu

” (Y

, 34

tah

un

, wc : 2

1

Ma

ret 201

6).

Pa

da M

inlo

k sam

a ka

lau a

da ka

sus K

LB

lan

gsu

ng

mela

po

r ke Din

kes” (IF

, 36

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Setela

h p

ula

ng

da

ri lap

ang

an

kita b

uat

kaya

k rekap

an

kita sim

pa

n u

ntu

k

Pu

skesmas d

an

kita kirim

ke Din

as”

(H,

34

tah

un

, wc : 2

2 M

aret 2

01

6).

Ha

a.. itu

pen

yebara

n d

ata

, tadi sa

ya

sud

ah

kata

kan

kasu

s yang

sifatn

ya

emerg

ensi secep

atn

ya, p

ada

waktu

24

jam

kita h

aru

s sebarka

n ke m

asya

raka

t

teruta

ma

dan

juga

pem

erinta

h setem

pa

t

ha

bis itu

kita tin

da

k lanju

ti ata

u kita

koo

rdin

asika

n kep

ad

a d

inas keseh

ata

n

Ko

ta K

end

ari b

agaim

an

a la

ng

kah-

lan

gka

h u

ntu

k kasu

s ini b

isa

dita

ng

gula

ngi secep

atn

ya ka

rena

sifatn

ya

emerg

ensi, ta

pi ka

lau

ha

nya

sifatn

ya

da

ta, h

an

ya sifa

tnya

pem

berita

hu

an

ba

hw

a a

da

geja

la-g

ejala

yan

g.. b

isa

pu

skesma

s me.. m

ena

ng

gula

ng

i ata

u

mem

ecah

kan m

asa

lah

mu

ng

kin h

anya

seba

gai ee.. sm

s saja

ata

u su

rat ya

ng

dari

Kep

ala

Puskesm

as d

ikirim ke d

ina

s dan

jug

a d

itemb

uska

n kep

ad

a p

ak ca

mat d

an

kepa

la kelu

rah

an

untu

k sebag

ai la

po

ran

sup

aya

bisa

kita keta

hu

i bah

wa

wa

ba

h

ata

u su

atu

kasu

s, ee sud

ah

ad

a ya

ng

terindika

si” (R

L, 5

1 ta

hu

n, w

c : 22

Ma

ret

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a saat Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a saat

Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setelah

rekap

itulasi d

ata di

pusk

esmas.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a wak

tu 2

4

jam ap

abila telah

terjadi

kasu

s yan

g sifatn

ya

emerg

ency

.

Page 148: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

20

16

).

Da

lam

min

iloka

karya

setiap

bu

lan

, di

akh

ir bu

lan

kan, m

erekap

na

nti d

i akh

ir

bu

lan

da

ri tangg

al sa

tu sa

mp

ai ta

ng

gal 5

ituka

n tid

ak a

da

kegia

tan

, jad

i mereka

p

lap

ora

n ka

n u

ntu

k ee dikirim

ke din

as

keseha

tan setela

h n

anti d

ikirim b

aru

kam

i

men

ga

da

kan

min

iloka

karya

un

tuk

evalu

asi kem

bali h

asil-h

asil p

rogra

m

kan

” (W

S, 3

7 ta

hu

n, w

c : 23

Ma

ret 20

16).

Perb

ula

n itu

pun

jug

a ka

lo a

da

kan

MIN

LO

K, ta

pi ka

lo tid

ak a

da

itup

un

jug

a

secara

info

rmasi b

iasa

-bia

sa sa

ja p

ad

a

saa

t mereka

da

tan

g m

engum

pu

lkan

lap

ora

n itu

, itup

un

kita a

daka

n tid

ak

secara

ap

a n

am

an

ya ru

tin b

egitu

cum

an

da

tan

g m

enyeto

r kepad

a kita

disin

i ee

da

tan

ya”

(HK

T, 3

3 ta

hun

, wc : 2

3 M

aret

20

16

).

Bia

sanya

pela

pora

n a

tau

pen

yeba

rlua

sann

ya itu

aw

al b

ula

n d

isetor

ke Din

as d

an

bia

san

ya ka

lau

ad

a K

LB

ba

ru d

isetor ke D

ina

s untu

k

pen

yeba

rlua

san

info

rma

si da

n

selanju

tnya

dieva

lua

si” (S

R, 2

6 ta

hu

n, w

c

: 24 M

aret 2

016

).

Seb

aikn

ya setia

p b

ula

n p

ad

a sa

at

min

iloka

karya

, melih

at d

ata

kasu

snya

kemu

dia

n d

ata

kita seb

arka

n”

(AS

, 35

tah

un

, wc : 2

8 M

aret 2

016

).

Seca

ra ko

lektif tiap

bu

lan”

(HA

, 34

tah

un

, wc : 3

1 M

aret 2

016

).

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

dilak

ukan

setiap

bulan

pad

a saat Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

pad

a saat

Min

lok d

an p

ada saat

masy

arakat b

erkunju

ng

dip

usk

esmas.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap aw

al

bulan

.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap b

ulan

pad

a saat Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

setiap b

ulan

.

Page 149: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Meto

de d

isemin

asi info

rmasi terk

ait pen

yak

it:

Info

rman

Bia

sa

Mela

lui su

ara

nd

a p

ake p

ap

an

pen

gu

mu

ma

n ka

pa

n p

ake p

ap

an

pen

gu

mu

ma

n tid

ak a

kan

ada

yan

g b

aca

mm

men

din

g ka

lau

ee kala

u d

oo

r to d

oor

rum

ah

kerum

ah p

osya

ndu

itu sa

ja”

(HS

,

33

tah

un

, 17

Maret 2

01

6).

Ap

aka

h itu

yan

g p

am

let ata

u a

pa

kah

na

ma

nya

itu ya

ng

dilip

at2

bu

kan

pa

mflet

kaya

knya

itu sa

lup

a m

i nam

an

ya”

(M, 3

3

tah

un

, wc : 1

8 M

aret 2

016

).

Mm

m kita

pen

yulu

ha

n lin

tas p

rogra

m

den

ga

n p

rom

kes toh

. Pro

mkes ju

ga

yan

g

bia

sa la

kuka

n p

enyu

luh

an

. Tid

akji tid

ak

pa

ke intern

et kan

hasil d

ata

nya

ini d

ala

m

ben

tuk la

po

ran

toh

prin

t out ji la

ng

sung

prin

t out d

ikirim ke d

ina

s.

Kem

asya

raka

tnya

tida

k kaya

knya

iya

pen

yulu

hanji teta

p itu

dila

ksan

aka

n

pen

yulu

ha

n n

yata

mi ju

ga

pa

ke beg

itu

leflet lemb

ar b

alikp

ake ji ta

pi ka

lau

ma

u

dib

agi d

ata

nya

diin

ternet b

egitu

tidak.

Din

es jug

a ka

yak tid

ak ji”

(AK

, 32

tah

un

,

wc: 1

8 M

aret 2

01

6).

Ka

lau

sekara

ng

masih

jara

ng

kaya

knya

kala

u isp

a p

alin

g p

enyu

luha

n in

divid

u

itupu

n ka

lau

da

tang

konsu

ltasi to

h a

tau

kita su

rvei ling

kun

ga

n. K

ala

u p

enyu

luha

n

kelom

pok b

elum

ad

a u

ntu

k ispa

karen

a

dia

itu d

ia ka

n kro

nis teru

s men

ula

r jadi

pen

yulu

ha

n in

divid

u ji”

(IV, 3

6 ta

hun

, wc

:19

Ma

ret 20

16

).

Meto

de d

isemin

asi

info

rmasi d

ilaku

kan

secara

lisan saat d

oo

r to d

oo

r dan

posy

and

u.

Meto

de d

isemin

asi

info

rmasi d

engan

men

ggu

nak

an p

amflet.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

men

ggu

nak

an

pam

flet ke m

asyarak

at.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

secara

ind

ivid

u.

Meto

de d

isemin

asi

info

rmasi d

ilaku

kan

secara lisan.

Meto

de d

isemin

asi

info

rmasi d

engan

men

ggu

nak

an p

amflet.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de p

enyu

luh

an

secara indiv

idu m

aupu

n

kelo

mpo

k.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de p

emb

eritahu

an

dan

lapo

ran k

e Din

kes.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de p

enyu

luh

an d

an

ceramah

men

ggu

nak

an

bro

sur p

amflet.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

men

ggu

nak

an m

edia

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

mem

berik

an in

form

asi

kep

ada k

ader d

an p

etugas

Pu

stu.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yu

luh

an secara

ind

ivid

u m

aup

un

kelo

mp

ok.

Meto

de d

isemin

asi

info

rmasi d

ilaku

kan

secara lisan.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

ceramah

men

ggu

nak

an

bro

sur p

amflet.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

men

ggu

nak

an m

edia

gam

bar.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

men

ggu

nak

an p

oster.

Disem

inasi in

form

asi

Disem

inasi in

form

asi atau

pen

yeb

aran in

form

asiyan

g

dilak

ukan

den

gan

mem

beritah

ukan

info

rmasi

kep

ada setiap

kad

er dan

petu

gas P

ustu

disetiap

kelu

rahan

. Selan

jutn

ya

melak

ukan

pen

yu

luh

an

baik

secara indiv

idu

mau

pu

n k

elom

po

k.

Pen

yu

luh

an terseb

ut

dilak

ukan

men

gu

nak

an

meto

de ceram

ah/lisan

dan

men

ggu

nak

an m

edia

gam

bar sep

erti bro

sur,

pam

flet, dan

Po

ster.

Page 150: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Meto

de ya

ng m

emb

erikan in

form

asi

seperti p

enyu

luh

an

, lang

sun

g d

iberi

form

at p

enca

tata

n, K

ala

u w

ab

ah

ata

u

KL

B itu

lan

gsu

ng

men

elpon

ke din

as,

ba

hw

a w

ilaya

h in

i ad

a terja

di K

LB

, jad

i

mereka

da

ri din

as tu

run

lan

gsu

ng

ke

wila

yah

kerja b

ersam

a sa

ma

kepetu

gas

pu

skesma

s dari ka

pu

s ap

a sem

ua

lan

gsu

ng

turu

n ke la

pa

ngan

”( JK

, 32

tah

un

, wc : 1

9 M

aret 2

016

).

Itu m

enyu

rat kita

kan keb

etula

n d

isini

meto

de p

enyeb

ar lu

asa

n in

form

asin

ya itu

kita C

um

a m

enyu

rat b

isa sela

in ke d

inas

kebetu

lan

ad

a jeja

ring

kerjasa

ma

den

ga

n

kan

tor keseh

ata

n p

elab

uh

an

kelas 2

kend

ari ya

disitu

jug

a kita

ba

gi in

form

asi

selain

kedin

as kita

jug

a ke ka

nto

r

keseha

tan p

elab

uh

an

. Ka

lau

ma

syara

katn

ya kita

cum

a a

da

kan

pen

yulu

ha

n. K

ala

u kita

pen

yulu

han

tida

k

khu

sus h

aru

s ispa

to’ p

enyu

luh

an

itu kita

am

bil sem

ua

pen

yakit ya

ng n

aik a

pa

yang

lag

i ternn

ya n

aik. H

aa

bia

san

ya kita

ad

aka

n p

enyu

luh

an

itu seka

li sebula

n

kad

an

g d

ua

kali seb

ula

n ta

pi tid

ak

men

entu

juga ka

dang

kita lia

t jug

a ka

lau

misa

lkan

kasu

snya

turu

ng

bera

rti kan

bia

san

ya p

ad

a sa

at kita

turu

n

pen

jarin

ga

n d

isitu kita

ad

aka

n

pen

yulu

ha

n d

oo

r to d

oo

r jug

a”

(K, 3

2

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Ee p

enyu

luha

n ya

ng

kita la

kua

kan b

iasa

pero

ran

ga

n a

tau

kelom

pok ee b

iasa

dip

osya

nd

u a

tau

da

ri rum

ah

ke rum

ah

ee

jad

i bia

sa kita

ga

bu

ng d

eng

an p

enya

kit

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

dan

doo

r to

doo

r.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

.

gam

bar.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

men

ggu

nak

an p

oster.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

mem

berik

an in

form

asi

kep

ada k

ader d

an

petu

gas P

ustu

.

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pem

beritah

uan

dan

laporan

ke D

inkes.

Page 151: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

lain

toh

ispa

kan

erat ka

itann

ya d

eng

an

pen

yakit la

in ja

di kita

gab

un

g”

(Y, 3

4

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Disin

i itu u

ntu

k pen

yebarlu

asa

n

info

rmasi itu

kita m

asih

terba

tas in

i

kend

ala

da

na

juga

karen

a itu

ha

rus b

utu

h

da

na

semen

tara

da

na

nya

kita terb

ata

s.

Aa

dala

m b

entu

k ini sa

ja d

ala

m b

entu

k

lap

ora

n h

e’eh d

ala

m b

entu

k pern

ah

kita

bu

at d

ala

m b

entu

k seleba

ran

-selebara

n

jug

a ya

ng

kita ed

ar d

enga

n la

po

ran

fisik

yan

g kita

ba

wa

ke din

as keseh

ata

n. K

ala

u

pen

yulu

ha

nnya

itu d

ia h

am

pir tia

p

po

syan

du

itu a

da p

enyu

luha

n . b

iasa

tingg

al d

iliat sa

ja ee d

i po

syan

du

daera

h

ma

na

saja

yang

ting

gi d

i inin

ya ka

sus isp

a

bia

sa sa

mb

il diselin

gi p

enya

kit lain

tap

i

tetap

foku

s juga

den

gan

ispa

” (IF

, 36

tah

un

, wc : 2

1 M

aret 2

016

).

Ka

lau

meto

de ya

ng d

igu

na

kan

ben

tuk

ap

a d

i kaya

knya

ha

nya

pem

berita

hua

n

beg

ini b

entu

knya

ben

tuk p

enya

kit dala

m

ben

tuk a

pa

ben

tuk la

pora

n to

h

info

rmasin

ya teru

s dila

mpirka

n m

i kaya

k

seperti in

i gra

fik. Ka

yakn

ya u

ntu

k

petu

gas d

isini sa

ja. K

ala

u u

ntu

k

ma

syara

katn

ya n

da

” (H

, 34

tahu

n, w

c :

22

Maret 2

01

6).

Ha

nya

ee ap

a m

etod

e kaya

k pen

yulu

ha

n

bia

sa m

eng

gu

na

kan

meto

de cera

ma

h

men

gg

un

kan

bro

sur p

lam

flet. Kala

u d

ina

s

keseha

tan b

iasa

nya

ha

nya

un

tuk ee a

da

interven

si da

ri din

as keseh

ata

n itu

untu

k

misa

lnya

kaya

k pem

bera

ntsa

n p

enya

kit

tertentu

” (R

L, 5

1 ta

hu

n, w

c : 22

Maret

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

di p

osy

and

u.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pem

beritah

uan

dan

laporan

ke D

inkes.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

dan

ceramah

men

ggu

nak

an b

rosu

r

pam

flet.

Page 152: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

20

16).

Ha

sil kegia

tan

dija

ba

rkan

di

min

iloka

karya

Pu

skesma

s selam

a in

i

ba

ru n

anti ee d

ilan

jutka

n ke, la

pora

n

dila

nju

tkan

ke din

as keseh

ata

n”

(WS

, 37

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

016

).

Med

ia ya

ng

kita ka

sih itu

yan

g kita

berika

n itu

seperti g

am

bar-g

am

ba

r kita

seba

r di m

asya

raka

t kemu

dia

n kita

pen

yulu

ha

n, teta

pi p

enyu

luh

an

nya

tida

k

kelom

pok ta

pi in

divid

u in

form

asi kita

seba

r, masya

raka

t mem

an

g sep

erti itu”

(HK

T, 3

3 ta

hun

, wc : 2

3 M

aret 2

01

6).

Ben

tuk p

enyu

luh

an

nya

itu la

ngsu

ng

turu

n kela

pa

nga

n to

h ka

lau a

da

yan

g

din

yata

kan

ee pen

yakit isp

a m

isaln

ya

yan

g m

enderita

ispa d

ibu

lan

itu p

alin

g

lan

gsu

ng

turu

n kela

pa

ng

an u

ntu

k

men

da

ta seka

ligu

s jug

a d

eng

an

petu

ga

s

kesling

nya

toh

tenta

ng

pola

hid

up

nya

kan

bia

sa ju

ga d

ari keb

iasa

an

nya

” (S

R, 2

6

tah

un

, wc : 2

4 M

aret 2

016

).

Pa

ke poster . d

ia itu

pro

mkes b

iasa

dia

ga

bu

ng

” (A

S, 3

5 ta

hu

n, w

c : 28

Ma

ret

20

16

).

Kita

mem

berika

n in

form

asi kep

ada

eee

kad

er ini b

ah

wa

disin

i kenap

a d

ia b

an

yak

ISP

A, ka

ya kem

arin

ISP

A itu

ba

nya

k.

Beg

itu sa

ja, sa

ma

den

ga

n p

etug

as-

petu

gas P

ustu

yan

g la

in seca

ra

tertulisp

un

jara

ng. Iya

betu

l..aa

a ta

pi

un

tuk eee a

pa n

am

anya

mem

berika

n

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

dalam

pertem

uan

Min

lok.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

indiv

idu

mau

pu

n k

elom

po

k

men

ggu

nak

an m

edia

gam

bar.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

meto

de

pen

yulu

han

.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

men

ggu

nak

an p

oster.

Disem

inasi in

form

asi

dilak

ukan

den

gan

mem

berik

an in

form

asi

kep

ada k

ader d

an p

etugas

Pustu

.

Page 153: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

seperti ca

tata

n la

po

ran

beg

ini..tid

ak”

(HA

, 34

tah

un

, wc : 3

1 M

aret 2

016

).

6.

Ken

dala

Pela

ksa

na

an

Su

rveila

ns

Ep

idem

iolo

gi

Info

rman

Ku

nci

“Itu

ji masa

lah

petu

gas p

uskesm

asn

ya ji ya

ng

kura

ng

tena

ga

nya

disa

na

tena

ga

surveila

nsn

ya, m

ereka serin

g p

inda

h-p

ind

ah

terus m

ereka ju

ga

ban

yak ra

ng

kap

jab

ata

n

jad

i mereka

tida

k op

tima

l itu kerja

tenta

ng

surveila

ns ka

n ra

ngka

p. K

an

kala

u

pro

gra

mer m

eng

ola

h ju

ga

da

ta teru

s

surveila

ns m

erekap

semu

a p

enya

kit da

ri

pro

gra

mer m

au

pm

ma

u p

tm”

(SIA

, 34

tahu

n,

wc: 3

1 M

aret 2

01

6).

Info

rman

Bia

sa

Ken

da

raan itu

ji. Ken

da

raa

n ka

rena in

i

da

erah

pesisir h

eheh

e da

erah

pesisir

seteng

ah m

ati to

h”

(HS

, 33 ta

hu

n, 1

7

Ma

ret 201

6).

Ituji tra

nsp

ort”

(M, 3

3 ta

hun

, wc : 1

8

Ma

ret 201

6).

Ha

mb

ata

nn

ya tid

ak ji n

da a

da

ji yang

terlalu

ini”

(AK

, 32

tah

un

, wc: 1

8 M

aret

20

16

).

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

g ten

aga su

rveilan

s,

petu

gas serin

g b

erpin

dah

tempat, d

an ran

gkap

jabatan

oleh

petu

gas

surv

eilans y

ang

men

gham

bat p

roses

pen

dataan

pen

go

lahan

.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

keterb

atasan k

endaraan

.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

keterb

atasan tran

spotrasi.

Tid

ak terd

apat h

amb

atan.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

g ten

aga

surv

eilans, p

etugas

sering b

erpin

dah

temp

at,

dan

rangkap

jabatan

oleh

petu

gas su

rveilan

s yan

g

men

gham

bat p

roses

pen

dataan

pen

go

lahan

.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

keterb

atasan k

endaraan

.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

g k

esadaran

diri

masy

arakt u

ntu

k

mem

eriksak

an k

e

fasilitas keseh

atan.

Ken

dala d

alam

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

ku

rang ten

aga su

rveilan

s,

petu

gas serin

g b

erpin

dah

temp

at, dan

rangkap

jabatan

oleh

petu

gas

surv

eilans y

ang

men

gh

am

bat p

roses

pen

dataan

pen

go

lahan

.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

keterb

atasan k

end

araan

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

ku

rang k

esadaran

diri

masy

arakt u

ntu

k

mem

eriksak

an k

e fasilitas

keseh

atan.

Tid

ak m

em

iliki h

amb

atan

dalam

pelak

sanaan

surv

eilans ep

idem

iolo

gi

Dari h

asil waw

ancara y

ang

dilak

ukan

oleh

info

rman

men

gatak

an b

ahw

a

ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

Beb

erapa P

usk

esmas

berp

end

apat b

ahw

a

keterb

atasan k

end

araan,

keterb

atasan p

etugas

surv

eilans, p

etugas

surv

eilans y

ang serin

g

berp

ind

ah-p

ind

ah,

terjadin

ya ran

gkap

jabatan

petu

gas su

rveilan

s serta

ku

rangn

ya k

esadaran

masy

arakat u

ntu

k

mem

eriksak

an d

iri ke

fasilitas keseh

atan

meru

pak

an k

end

ala yan

g

dih

adap

i dalam

pelak

sanaan

surv

eilans.

Sed

angkan

beb

erapa

Pu

skesm

as lainn

ya

berp

end

apat b

ahw

a

merek

a tidak

mem

iliki

ham

batan

dalam

pelak

sanaan

surv

eilans

Page 154: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Tid

ak a

da ji h

am

bata

nnya

” (IV

, 36

tah

un

, wc :1

9 M

aret 2

01

6).

“S

elam

a in

i surveila

ns itu

khu

susn

ya

ISP

A b

elum

ad

a kecu

ali D

BD

itu d

ari

tingka

t I mem

an

g”

(JK, 3

2 ta

hu

n, w

c : 19

Ma

ret 201

6).

Alh

am

dulilla

h tid

ak. K

aren

a seja

uh

ini

setiap

pasien

yang

kita ta

nya

ata

u

ma

syara

kat ya

ng

kita tu

rung

pen

jarin

ga

n

kita ta

nya

keluh

an

nya

ap

a m

ereka a

pa

-

ap

a m

asa

lah

nya

sejau

h in

i mereka

ap

a

ora

ng

nya

terbu

kala

h istila

hn

ya tid

ak a

da

yan

g d

itutu

pi”

(K, 3

2 ta

hu

n, w

c : 21

Ma

ret 201

6).

Ha

mb

ata

n eem

ketika kita

men

dap

at

kasu

s ispa

dila

pan

ga

n kita

kan

meru

juk

pa

sien ke p

usa

t fasilita

s pela

yan

an

ma

syara

kat sa

lah

satu

nya

pu

skesma

s

kad

an

g m

ereka o

ga

h-o

ga

ha

n u

ntu

k itu,

itu sa

lah

satu

ha

mb

ata

n”

(Y, 3

4 ta

hu

n, w

c

: 21 M

aret 2

016

).

Hh

mm

ha

mba

tan

nya

bia

sa ee a

da

lap

ora

n m

asya

raka

t ee bia

sa kita

kesasa

r

di a

lam

at b

iasa

kita tu

ju d

iala

ma

t ini

ternya

ta kita

perg

i ditem

pat situ

ternya

ta

bu

kan

disitu

pen

derita

nya

bia

sa kita

kad

an

g-ka

dan

g sa

lah

tulis a

lam

at ju

ga

(IF, 3

6 ta

hu

n, w

c : 21

Ma

ret 20

16

).

Ka

lau

ha

mb

ata

n-h

am

bata

nn

ya n

da

ad

a

semu

a b

erjala

n d

eng

an

ba

ik ji karen

a

semu

a b

isa terla

ksan

a to

h A

lha

md

ulilla

h

bisa

ji kita la

kuka

n sem

ua

nya

” (H

, 34

tah

un

, wc : 2

2 M

aret 2

016

).

Tid

ak terd

apat h

amb

atan.

Tid

ak terd

apat h

amb

atan

Tid

ak terd

apat h

amb

atan.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

g k

esadaran

diri

masy

arakt u

ntu

k

mem

eriksak

an k

e fasilitas

keseh

atan.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

ketid

akjelasan

laporan

masy

arakat.

Tid

ak terd

apat h

amb

atan.

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

ketid

akjelasan

laporan

masy

arakat.

Tid

ak m

em

iliki

ham

batan

dalam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a baik

di P

usk

emas m

aup

un d

i

lapan

gan

.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

gnya ten

aga

surv

eilans.

Ispa b

aik d

i Pu

skem

as

mau

pu

n d

i lapan

gan

.

epid

emio

logi Isp

a baik

di

Pu

skem

as mau

pu

n d

i

lapan

gan

.

Page 155: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Sela

ma in

i berja

lan

cuku

p la

nca

r

karen

a w

ala

up

un

ee kam

i disin

i

kekura

ng

an p

etug

as ka

mi d

isini

mem

pu

nya

i 3 w

ilaya

h kerja

seha

rusn

ya

itu m

empu

nya

i 3 p

etuga

s karen

a ka

lau

ditem

uka

n ka

sus d

i 2 tem

pat ka

mi h

an

ya

1 p

etug

as b

isa m

emb

ag

i diri ja

di

disitu

lah

kend

ala

nya

kura

ng

nya

sum

ber

da

ya m

anu

sia d

isini”

(RL

, 51

tah

un

, wc :

22

Maret 2

01

6).

Sa

kira tid

ak a

da

ma

sala

h, ka

rna

semu

a

tena

ga-ten

ag

a keseh

ata

n ya

ng

ad

a d

i

lap

an

ga

n b

isa d

iaja

k kerjasa

ma

”(W

S, 3

7

tah

un

, wc : 2

3 M

aret 2

01

6).

Keterb

ata

san

tena

ga

bia

sanya

jad

i kita

men

go

lah tid

ak tep

at w

aktu

den

ga

n

seha

rusn

ya ka

rna

ba

nya

knya

pekerja

an,,h

ehe”

(HK

T, 3

3 ta

hu

n, w

c :

23

Maret 2

01

6).

Alh

am

dulilla

h tid

ak ji ka

rena

ma

syarka

tnya

jug

a a

ktif toh

” (S

R, 2

6

tah

un

, wc : 2

4 M

aret 2

01

6).

Ka

n la

pora

n in

i lapora

n b

erula

ng

kan

sud

ah

dim

inta

disu

rveilan

s dim

inta

lag

i

item-item

nya

itu teru

s kura

ng

tena

ga

kaya

knya

” (A

S, 3

5 ta

hu

n, w

c : 28

Ma

ret

20

16

).

Ya

itu ta

di ku

ran

gnya

petu

gas ya

ng iku

t

berp

eran

dala

m a

nalisis ja

di ya

saya

an

alisis sen

diri sesu

ai d

enga

n ya

ng

sering sa

ya la

kuka

n”

(HA

, 34

tah

un

, wc :

31

Maret 2

01

6).

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

gn

ya ten

aga

surv

eilans.

Tid

ak terd

apat h

amb

atan.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

gn

ya ten

aga

surv

eilans.

Tid

ak terd

apat h

amb

atan.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

gn

ya ten

aga

surv

eilans.

Ken

dala d

alam

pelak

sanaan

surv

eilans

epid

emio

logi Isp

a adalah

kuran

gn

ya ten

aga

surv

eilans.

Page 156: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat
Page 157: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Lampiran 4

INFORMED CONSENT

(SURAT PERNYATAAN)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Setelah membaca keterangan/penjelasan mengenai manfaat dan tujuan dari

penelitian ini yang berjudul “Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Di

Puskesmas Se-Kota Kendari Tahun 2016”, menyatakan bersedia diikut sertakan

sebagai subjek dalam penelitian tersebut.

Dalam melaksanankan penelitian, saya bersedia di wawancarai dan

memberi jawaban yang sesuai dengan kenyataaan pada diri saya.

Kendari, Maret 2016

Peneliti Informan

(Desi Arwanti) (……………………)

Page 158: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Lam

pira

n 5

DIS

TR

IBU

SI IN

FO

RM

AN

DI D

INA

S K

ES

EH

AT

AN

KO

TA

KE

ND

AR

I DA

N

PU

SK

ES

MA

S S

E-K

OT

A K

EN

DA

RI

TA

HU

N 2

016

Info

rman

Ku

nci

No

Tem

pat

Tan

ggal w

aw

an

cara

K

od

e

info

rman

Um

ur

Pen

did

ikan

Jab

ata

n

1.

Din

kes K

ota

Ken

dari

31 M

aret 2016

S

IA

34 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at K

oord

inato

r Surv

eilans

Din

kes K

ota K

end

ari

Info

rman

Bia

sa

No

Pu

skesm

as

Tan

ggal

waw

an

cara

Kod

e

info

rman

Um

ur

Pen

did

ikan

Jab

ata

n

1.

Nam

bo

17 M

aret 2016

H

S

33 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

2.

Abeli

18 M

aret 2016

M

33 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

3.

Poasia

18 M

aret 2016

A

K

32 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

4.

Mek

ar 19 M

aret 2016

IV

36 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

5.

Ben

u-b

enua

19 M

aret 2016

JK

32 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

6.

Kan

dai

21 M

aret 2016

K

32 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

7.

Jati Ray

a 21 M

aret 2016

Y

34 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

8.

Mokoau

21 M

aret 2016

IF

36 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

Page 159: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

9.

Lep

o-lep

o

22 M

aret 2016

H

34 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

10.

Peru

mnas

22 M

aret 2016

R

L

51 tah

un

D-3

Kep

erawatan

P

etugas S

urv

eilans

11.

Kem

araya

23 M

aret 2016

W

S

37 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

12.

Puuw

atu

23 M

aret 2016

H

KT

33 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

13.

Wua-w

ua

24 M

aret 2016

S

R

26 tah

un

D-3

Kep

erawatan

P

etugas S

urv

eilans

14.

Lab

ibia

28 M

aret 2016

A

S

35 tah

un

S-1

Keseh

atan M

asyarak

at P

etugas S

urv

eilans

15.

Mata

31 M

aret 2016

H

A

34 tah

un

S-1

Kep

erawatan

P

etugas S

urv

eilans

Page 160: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Lampiran 6. Dokumentasi

L

Page 161: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Gambar 1. Buku kunjungan pasien di Poli umum Puskesmas

Page 162: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Gambar 2. Penyajian data dalam bentuk grafik

Gambar 3. Laporan bulanan data kesakitan

Page 163: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Gambar 4. STP Puskesmas berdasarkan umur dan tempat/kelurahan

Page 164: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Gambar 5. Format laporan mingguan (W2) di Puskesmas

Page 165: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Gambar 6. Format laporan Bulanan (LB1) di Puskesmas

Gambar 7. Wawancara dengan salah satu informan biasa

Page 166: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat

Gambar 8. Wawancara dengan informan kunci

Page 167: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat
Page 168: PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI ARWANTI... · pemakaian obat dari Poli Umum, Pustu dan laporan masyarakat setempat