skripsi studi dampak pemekaran wilayah …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/b1a111125_sitedi_skripsi...

94
SKRIPSI Oleh HASRIANI Stb. B1A1 11 125 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVESITAS HALU OLEO KENDARI 2016 STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAFAGAPI KECAMATAN MENUI KEPULAUAN KABUPATEN MOROWALI

Upload: duongdung

Post on 13-Mar-2019

315 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

i

SKRIPSI

STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAFAGAPI

KECAMATAN MENUI KEPULAUAN KABUPATEN MOROWALI

Oleh

HASRIANI

Stb. B1A1 11 125

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVESITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAFAGAPI KECAMATAN

MENUI KEPULAUAN KABUPATEN MOROWALI

Page 2: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

ii

SKRIPSI

Oleh

HASRIANI

Stb. B1A1 11 125

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVESITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAFAGAPI KECAMATAN

MENUI KEPULAUAN KABUPATEN MOROWALI

Page 3: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

iii

STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAFAGAPI KECAMATAN

MENUI KEPULAUAN KABUPATEN MOROWALI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Ekonomi

Oleh

HASRIANI

Stb. B1A1 11 125

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVESITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Tanggal 20 Juni 2016

Page 4: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

iv

Page 5: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

v

v

Page 6: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

vi

vi

Page 7: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

vii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur bagi Allah SWT pencipta alam semesta beserta isinya,

yang telah memberikan kesehatan, kesempatan dan kekuatan kepada penulis dalam

mengikuti pendidikan sampai saat penulisan skripsi ini, Salam dan Shalawat

dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang pencerah yang menuntun ummatnya

dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang dengan segala ilmu

dan ajarannya.

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) pada Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Halu Oleo, disamping memberikan pengalaman kepada penulis dalam

meneliti dan menyusun karya ilmiah berupa skripsi. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini masih banyak kelemahan daan kekurangan yang disebabkan

keterbatasan pengetahuan penulis dan literatur yang dipergunakan. Sehubungan

dengan hal ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang

bersifat menyempurnakan penulisan skripsi ini. Dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis diberi bimbingan dan dorongan serta doa dari Ibu Arajia dan Alm. Bapak

Yabon Matais. Untuk itu, dari lubuk hati yang paling dalam ananda menyampaikan

terima kasih yang sedalam-dalamnya atas doa, motivasi dan dukungannya serta telah

menjadi orang tua terbaik bagi ananda.

Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-

tingginya kepada semua Pihak yang mendukung tercapainya karya ilmiah ini.

Semoga segala bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah diberikan kepada

penulis dibalas dengan kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS, Selaku Rektor Universitas Halu Oleo

Kendari.

2. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Syarif, SE., MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.

Page 8: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

viii

3. Ibu Dr. Rosnawintang, SE., M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.

4. Bapak Dr. Tibertius Nempung, SE., M.S dan Bapak Jamal Nasir Baso, SE., MS

Selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan saya saran dan

masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dosen Tim Penguji, yang juga telah banyak memberikan masukan dan

saran sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat Ilmu Ekonomi 011, Sariati, Nurwanti, Melis, Jusna, Wayati,

Musthalib, serta sahabat-sahabat 011 yang tidak sempat penulis sebutkan, saya

ucapkan banyak terima kasih atas motivasi dan dorongan kalian.

7. Rekan-rekan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UHO yang selalu memberikan

dukungan dan dorongan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

8. Pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan, dan semoga

Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunianya kepada kita semua.

Amin……

Kendari, Juli 2016

Penulis

Page 9: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

ix

ABSTRACT

HASRIANI. Against the Proliferation of Regional Impact Study of Public

Welfare in the Rural District of Menui Tafagapi Islands Morowali District,

Supervisor : Tibertius Nempung and Jamal Nasir Baso.

This study aims to determine the impact of the reallocation of village towards

improving the welfare of people in the village of the District Tafagapi Menui Islands

Morowali district. Data analysis technique used is descriptive qualitative analysis is a

portrait of the impact of the reallocation of village towards improving the welfare of

the village Tafagapi using primary data in the form of information obtained from

research sites with the consideration that the population in this study all citizens of

the village of Tafagapi with sampling by cluster random sampling as many as 25

families Tafagapi Village community.

The results showed that, after the separation of the village is quite a positive

impact on the welfare of the people in the village Tafagapi Morowali District Islands

District of Menui this is indicated by the value of the average overall score of 3.47.

The impact of the expansion of this village can be seen from the number of social and

economic availability of facilities, namely from the aspect of education, health and

roads are quite an increase from the year before expansion and after expansion. While

the views of the level of the kind of work that occupied by the public that all

respondents have had two jobs so from the second source of income they can improve

perekonomiaanya. Similarly, the level of income improved results also showed that,

as much as 25 respondents have an additional revenue increased each month

compared to before the expansion. In addition, the reallocation of village also

improve governance means that the Village Office. Where the newly built

government facilities such as the village of Desa Morompaitonga Tafagapi bloom.

Keywords : Impact of Expansion and Public Welfare

Page 10: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

x

ABSTRAK

HASRIANI. Studi Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Desa Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali,

Pembimbing: Tibertius Nempung dan Jamal Nasir Baso.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemekaran desa terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Tafagapi Kecamatan Menui

Kepulauan Kabupaten Morowali. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

deskriptif kualitatif yang mengambarkan tentang dampak pemekaran desa terhadap

peningkatan kesejahteraan di Desa Tafagapi dengan menggunakan data primer berupa

informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa populasi

dalam penelitian ini seluruh warga masyarakat Desa Tafagapi dengan penarikan

sampel secara cluster random sampling sebanyak 25 KK masyarakat Desa Tafagapi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, setelah pemekaran desa cukup

memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Tafagapi

Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali hal ini ditunjukan dengan nilai

skor keseluruhan rata-rata 3,47. Dampak dari pemekaran desa ini dapat dilihat dari

jumlah ketersediaan sarana sosial dan ekonomi yaitu dari aspek pendidikan,

kesehatan dan sarana jalan yang cukup meningkat dari tahun sebelum pemekaran dan

sesudah pemekaran. Sedangkan dilihat dari tingkat jenis pekerjaan yang ditekuni oleh

masyarakat bahwa seluruh responden telah memiliki dua pekerjaan sehingga dari

kedua sumber pendapatan tersebut mereka mampu meningkatkan perekonomiaanya.

Begitu pula pada tingkat pendapatan menunjukan hasil yang meningkat pula yakni,

sebanyak 25 responden memiliki pendapatan tambahan yang meningkat setiap

bulannya jika dibandingkan dengan sebelum adanya pemekaran. Selain itu,

pemekaran desa juga meningkatkan sarana pemerintahan yaitu Kantor Desa. Dimana

sarana pemerintahan tersebut baru dibangun setelah Desa Tafagapi mekar dari Desa

Morompaitonga.

Kata Kunci : Dampak Pemekaran dan Kesejahteraan Masyarakat

Page 11: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN ……………………………………………. i

HALAMAN SAMPUL DALAM …………………………………………... ii

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA …………………... … iii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… iv

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ……………………….. v

HALAMAN PERSYARATAN KEASLIAN TULISAN ………………… vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vii

ABSTRACT ………………………………………………………………….. ix

ABSTRAK ……………………………………………………………………. x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 6

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………. 6

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………… 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis …………………………………………………….. 8

2.1.1 Konsep Pembangunan …………………………………………. 9

2.1.2 Konsep Pemekaran Desa ……………………………………… 14

2.1.3 Konsep Kesejahteraan ………………………………………… 20

2.1.4 Indikator Untuk Mengukur Tingkat Kesejahteraan …………… 21

2.2 Kajian Empirik ……………………………………………………... 27

2.3 Kerangka Pemikiran ………………………………………………... 28

Page 12: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

xii

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian …………………………………………………… 31

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi ………………………………………………………. 31

3.2.2 Sampel ………………………………………………………… 31

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data ……………………………………………………... 32

3.3.2 Sumber Data ………………………………………………….. 32

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ………………………………………... 32

3.5 Alat Analisis ………………………………………………………… 33

3.6 Definisi Operasional ……………………………………………….. . 34

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………………. 37

4.1.1 Sejarah Singkat dan Keadaan Geografis …………………….... 37

4.1.2 Keadaan Penduduk ……………………………………………. 38

4.1.3 Mata Pencaharian Penduduk …………………………………... 40

4.2 Sarana yang Tersedia Setelah Pemekaran …………………………… 42

4.3 Hasil Penelitian ………………………………………........................ 44

4.3.1 Kondisi Ketersediaan Sarana dan Prasarana ………………….. 44

4.3.1.1 Aspek Sosial ………………………………………………… 44

4.3.1.2 Aspek Ekonomi …………………………………………….. 49

4.4 Pembahasan ………………………………………………………….. 52

4.4.1 Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat ……………………………………………………. ……. 52

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 66

5.2 Saran …………………………………………………………………. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Rentang Skor Pengukuran Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat …………………………………………... 34

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Tafagapi Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin Setelah Mekar ……………………………………………… 39

Tabel 3. Komposisi Penduduk Desa Tafagapi Menurut Jenis Mata Pencaharian

Setelah Pemekaran ……………………………………………………. 41

Tabel 4. Sarana Pemerintahan Yang Telah Tersedia di Desa Tafagapi Setelah

Pemekaran ……………………………………………………………. 43

Tabel 5. Sarana Kesehatan Yang Telah Tersedia di Desa Tafagapi …………… 45

Tabel 6. Jumlah Ketersedian Sarana Pendidikan di Desa Tafagapi …………… 47

Tabel 7. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Desa Tafagapi …………… 48

Tabel 8. Perbandingan Jenis Pekerjaan Responden Sebelum dan Sesudah

Pemekaran di Desa Tafagapi, Tahun 2015 …………………………… 50

Tabel 9. Rata-Rata Perbandingan Pendapatan Masyarakat Desa Tafagapi Sebelum

dan Sesudah Pemekaran, Tahun 2015 ………………………………… 52

Tabel 10. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Dalam

Peningkatan Sarana Pendidikan ………………………………………. 57

Tabel 11. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Dalam

Meningkatkan Sarana Kesehatan ……………………………………... 58

Tabel 12. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Dalam

Meningkatkan Sarana Jalan …………………………………………… 60

Tabel 13. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Dalam

Peningkatan Jenis Pekerjaan …………………………………………… 62

Tabel 14. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Dalam

Meningkatkan Pendapatan …………………………………………… 63

Tabel 15. Item Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat …………………………………………….. 65

Page 14: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Pikir ……………………………………………………… 30

Page 15: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Letak geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan

merupakan salah satu faktor penyebab terlambatnya percepatan pertumbuhan

pembangunan di daerah dari berbagai sektor, hal ini merupakan polemik yang

berkepanjangan sehingga perlu adanya sebuah terobosan dimana

pertumbuhan ekonomi di pusat dan daerah dapat merata, terlebih lagi dengan

masih begitu banyaknya potensi-potensi di daerah yang belum maksimal

dikelolah sehingga belum memberikan efek positif bagi percepatan

pertumbuhan ekonomi di daerah.

Semenjak proses reformasi di Indonesia berlangsung, telah

menghadirkan paradigma baru penyelengaraan pemerintah daerah.

Rekonsruksi pemerintah daerah yang hadir sejak reformasi memberikan

banyak implikasi atau dampak terhadap masyarakat. Dampak atau implikasi

yang banyak berkembang dalam masyarakat adalah keinginan untuk

memekarkan daerahnya baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, sampai pada

desa/kelurahan. Hal ini di maksudkan agar proses pengelolaan potensi daerah

dapat dikelola secara makisimal sehingga perecepatan pembangunan dapat

terealisasi. Khususnya lagi dengan pemekaran daerah, proses pelayanan

publik, sosial dan ekonomi dapat dilakukan secara efektif atau dengan kata

Page 16: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

2

lain proses pelayanan publik dapat dipermudah serta di perpendek oleh

pemerintah kepada masyarakat yang dilayani, sehingga proses pelayanan

publik yang efektif serta efisien dapat terlaksana.

Program pemekaran desa/kelurahan pula memiliki maksud yang lebih

besar yakni dengan program pemekaran desa/kelurahan diharapkan dapat

mendorong percepatan pembangunan sehingga kesejahteraan masyarakat

dapat meningkat sesuai dengan harapan serta tujuan dari pemekaran tersebut.

Pembangunan merupakan permasalahan pokok bagi masyarakat bangsa-

bangsa berkembang. Pembangunan berkenaan dengan kebebasan dan

kemampuan bangsa, untuk meraih masa depan yang lebih baik. Terentaskanya

kemiskinan, meningkatnya kesejahteraan, politik demokratis, kesetaraan

jender, kemajuan iptek, dan inovasi, keamanan (securitiy), serta berkelanjutan

lingkungan merupakan parameter-parameter penting pembangunan, yang

makin menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia. Pembangunan

desa/kelurahan lebih mengarah pada ketersediaan infrastruktur serta

percepatan pelayanan publik kepada masyarakat oleh pemerintah.

Kaitanya dengan pengembangan wilayah, sekarang ini telah dibentuk

suatu program pemerintah tentang pembangunan wilayah yang disebut

pemekaran. Program ini merupakan tindak lanjut dari implementasi Undang-

undang No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah yang kemudian direvisi

menjadi Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang

menerangkan adanya peranan masyarakat lokal dalam mengelolah berbagai

Page 17: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

3

potensi untuk pembangunan di daerahnya masing-masing. Pada dasarnya

bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat

terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat dan majunya suatu daerah baik itu

di sektor Ekonomi, Sosial, Politik, Hukum dan keamanan pemekaran daerah

adalah salah satu jalan mewujudkan kesejahteraan rakyat yang sangat

tergantung kepada manajemen birokrasi pemerintahan Sumber Daya Manusia

dan Sumber Daya Alam di suatu daerah. Selain itu, dalam Peraturan

Pemerintah No. 78 Tahun 2007 dijelaskan pula tentang tata cara pembentukan

wilayah, penggabungan serta penghapusan suatu wilayah namun tidak

dijelaskan tentang berapa besar indikator jumlah penduduk yang harus

dipenuhi oleh sebuah wilayah untuk melakukan sebuah pemekaran. Dalam

Peraturan Pemerintah lebih ditekankan kepada pemanfaatan potensi-potensi

yang ada di daerah pemekaran agar dapat di manfaatkan sebaik-baiknya,

sehingga pelaksanaan pembagunan serta pelayanan terhadap masyarakat dapat

terlaksana dengan baik.

Dalam proses pemekaran desa Widjaja mengemukakan bahwa syarat

jumlah penduduk yang harus dipenuhi adalah jumlah pendudukan untuk

wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 1.500 jiwa atau 300 KK, dan wilayah

Kalimantan, dan NTB serta Papua paling sedikit 750 jiwa atau 75 KK. Lebih

lanjut, di jelaskan bahwa persyaratan suatu Desa/kelurahan yaitu jumlah

penduduk minimal 1.500 jiwa atau 300 KK (Widjaja, 2000 :109 ).

Page 18: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

4

Sebagai tindak lanjut dari implementasi Undang-undang Otonomi

Daerah tahun 1999 dengan melihat berbagai potensi yang ada di desa

pemerintah desa bersama-sama dengan berbagai lembaga yang ada di desa

mengadakan pemekaran wilayah namun, dalam hal pemekaran wilayah yang

dilakukan pemerintah sebelum dikeluarkan Undang-undang Otonomi Daerah

tahun 1999 tidak di jelaskan beberapa besar indikator jumlah penduduk yang

harus di penuhi oleh suatu wilayah untuk melakukan pemekaran. Selain itu,

yang menjadi syarat dalam pembentukan/pemekaran wilayah adalah

pemanfaatan potensi yang ada di wilayah pemekaran.

Pada dasarnya pemekaran daerah bertujuan untuk memajukan suatu

daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan

mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat melalui otonomi daerah.

Akan tetapi pada saat ini, masih banyak daerah atau desa pemekaran belum

meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau belum terwujudkan. Hal tersebut

diungkapkan oleh Prof Dr Jhohermansyah Djohan di dalam penelitiannya

pada tahun 2007, beliau menyatakan dari 120 Kabupaten dan Kota hasil

pemekaran yang mencapai kinerja baik hanya 5% dari 95% dari daerah

(Kabupaten/Kota) baru hasil pemekaran gagal mengembangkan diri menjadi

otonomi dan tujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi rakyat tidak tercapai.

Desa Tafagapi adalah sebuah desa yang dimekarkan pada tahun 2011,

mekar dari kelurahan Moropaitonga Kecamatan Menui Kepulauan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Morowali No. 24 tahun 2010

Page 19: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

5

tentang Pemekaran Desa wilayah Kabupaten Morowali. Desa Tafagapi pada

awal terbentuknya memiliki kondisi sarana dan prasarana yang kurang

memadai, dimana proses pelayanan kepada masyarakat dilakukan di rumah

Kepala Desa. Desa ini sudah kurang lebih empat tahun di mekarkan dari

Kelurahan Moropaitonga dan telah melaksanakan pembangunan dari berbagai

aspek kehidupan seperti sosial, ekonomi dan politik.

Sebelum melakukan pemekaran, Tafagapi merupakan salah satu dusun

dari Kelurahan Moropaitonga. Namun selama bergabung, potensi-potensi

yang ada di Tafagapi belum di manfaatkan dengan baik oleh pemerintah

dengan pemberian program yang baik. Selain itu pula lokasi Kelurahan

Moropaitonga dengan Tafagapi tidak tersentuh oleh pembangunan sehingga

dengan dasar inilah masyarakat Tafagapi menyampaikan aspirasinya untuk

melakukan pemekaran dari Kelurahan Moropaitonga. Desa Tafagapi pada

awal berdirinya menjadi suatu wilayah pedesaan memiliki jumlah penduduk

397 jiwa dengan 102 KK dimana kondisi sarana dan prasarana sebelum di

mekarkan dari Kelurahan Moropaitonga yang belum memadai di samping itu,

pemekaran Desa Tafagapi terdapat masalah terutama pada pembangunan

sarana dan prasarana, dimana ketika pemekaran dari Kelurahan Moropaitonga

terjadi tidak terdapat saranapun sebagai tempat melayani masyarakat.

Atas dasar kondisi sarana dan prasarana ekonomi tersebut, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam lagi tentang “Studi

Page 20: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

6

Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa

Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana dampak pemekaran desa terhadap

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sebelum dan Sesudah Pemekaran di

Desa Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak

pemekaran desa terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Sebelum dan

Sesudah Pemekaran dengan melihat aspek sosial dan aspek ekonomi di desa

Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah : diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi pemerintah, baik pemerintah daerah yang ada di wilayah menui

kepulauan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Bagi Mahasiswa : diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, berupa data analisis bagi kepentingan

penelitian-penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Page 21: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini di fokuskan pada beberapa

dampak pemekaran desa sebelum dan sesudah pemekaran berupa kebutuhan

desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melihat dari

aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial meliputi pendidikan, kesehatan

dan sarana jalan sedangkan aspek ekonomi meliputi jenis pekerjaan yang

digeluti dan pendapatan yang dihasilkan di Desa Tafagapi Kecamatan Menui

Kepulauan Kabupaten Morowali setelah desa tersebut dimekarkan.

Page 22: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

Secara umum, pemekaran wilayah/daerah dapat diartikan sebagai

pemisahan diri suatu daerah dari induknya dengan tujuan mendapatkan status

yang lebih tinggi dan meningkatkan pembangunan daerah, Pemekaran yang

dilandasi oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah. Pada pasal 5 ayat 2 dinyatakan daerah dapat dimekarkan menjadi lebih

dari satu daerah, namun setelah Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang

direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, maka materi pemekaran wilayah tercantum pada pasal 4 ayat (3) dan (4),

namun istilah yang dipakai adalah Pemekaran Daerah berarti pengembangan dari

satu daerah otonom menjadi dua atau lebih daerah otonom.

Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tersebut pada pasal 4 ayat 3

dinyatakan : Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah

atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih. Sedangkan

dalam pasal 4 ayat 4 dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan : Pemekaaran

dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat

3 dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan

pemerintahan. Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007

dikatakan bahwa dimaksud dengan pemekaran daerah adalah pemecahan

provinsi atau kabupaten/kota menjadi dua ataupun lebih.

Page 23: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

9

Rasyid (1997: 20) mengatakan bahwa pembentukan daerah pemekaran

merupakan perluasan daerah dengan memekarkan atau meningkatkan status

daerah yang dianggap mempunyai potensi sebagai daerah otonom dan mampu

untuk mengurus rumah tangganya sendiri.

Pemekaran wilayah pada hakekatnya adalah bagian integral dari

pembangunan nasional. Pemekaran wilayah memiliki nilai strategis dalam

mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Hal tersebut mempunyai

dampak penting bagi kemajuan suatu daerah baik dalam bidang ekonomi jelas

berkaitan dengan tingkat kesejahteraan penduduk setempat.

2.1.1 Konsep Pembangunan

Pembangunan pada prinsipnya memiliki arti luas, secara sederhana

pembangunan adalah perubahan kearah lebih baik dan lebih maju dari

sebelumnya. Dilaksanakannya proses pembangunan tidak lain karena ada

perasaan tidak puas dari individu maupun masyarakat dari keadaan yang dialami

saat ini. Namun demikian, perlu didasari bahwa pembangunan adalah sebuah

proses evolusi, sehingga perlu adanya tindakan secara bertahap sesuai dengan

sumber daya yang dimiliki terhadap setiap masalah yang sedang dihadapi.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya

pemikiraan yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan,

pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembagunan

dengan westernisasi. Seluruh pembangunan tersebut didasarkan pada aspek

perubahan dimana pembangunan, perkembangan dan modernisasi serta

Page 24: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

10

industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu,

keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena

masing-masing mempunyai latar belakang, asas dan hakikat yang berbeda serta

prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanyaa merupakan bentuk

yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah,

2005).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencangkup

seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,

pendidikan dan teknologi, kelembagaan dan budaya (Alexander 1994). Portes

(1976) mendefinisikan pembangunan sebagai trasformasi ekonomi, sosial dan

budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk

memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian, proses

pembangunan terjadi dari semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi dan

sosial saja. Maka makna penting dari pembangunan adalah adanya

kemajuan/perbaikan, dan pertumbuhan.

Pembangunan menurut para ahli seperti yang di kemukakan diatas adalah

semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan

terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara

alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy Supriyadi

Bratakusumah, 2005).

Berkaitan dengan pembangunan desa maka ada beberapa masalah yang

masih ditemui diberbagai desa, perlu mendapat perhatian dan segera diantisipasi,

Page 25: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

11

antara lain : (1) terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang baik dan

professional, (2) terbatasnya ketersediaan sumber-sumber pembiayaan yang

memadai, baik yang berasal dari kemampuan desa itu sendiri (internal) maupun

sumber daya dari luar (eksternaal), (3) belum tersusunnya kelembagaan sosial

ekonomi yang mampu berperan secara efektif, (4) belum terbagunnya sistem dan

regulasi yang jelas dan tegas, (5) kurangnya kreativitas dan partisipasi

masyarakat secara aktif, kritis dan rasional.

Beberapa masalah pokok diatas perlu dibenahi terlebih dahulu sebelum

masyarakat desa menggunakan sumber daya pembangunan yang ada. Dengan

demikian maka penyelesaian terhadap kelima masalah krusial diatas merupakan

prasyarat bagi pembangunan desa yang baik. Pembangunan desa hendaknya

mempunyai sasaran yang tepat, sehingga sumber daya yang terbatas dapat

dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Beberapa sasaran yang dapat

dikembangkan atau dicapai dalam suatu pembangunan desa adalah sebagai

berikut : (1) pengembangan ekonomi kerakyataan (2) pembangunan sumber daya

manusia yang handal (3) pembangunan infrastruktur pedesaan.

Untuk mencapai tujuan pembangunan desa yang lebih efektif, maka

pemerintah desa dan masyarakatnya perlu menciptakan suatu strategi pencapaian

tujuan tersebut. Dalam rangka merancang strategi, pemerintah desa perlu

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) keterpaduan pembangunan

desa, dimana kegiatan yang dilaksanakan memiliki sinergi dengan kegiatan

pembangunan yang lain (2) partisipatif, dimana masyarakat terlibat secara aktif

Page 26: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

12

dalam kegiatan dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan

pemanfaatan (3) keberpihakan, dimana orintasi kegiatan baik dalam proses

maupun pemanfaatan hasil kepada seluruh masyarakat desa (4) Otonomi dan

desentralisasi, dimana masyarakat memperoleh kepercayaan dan kesempatan luas

dalam kegiatan baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan

maupun pemanfaatan hasilnya.

Suatu perencanaan pembangunan akan tepat mengenai sasaran, terlaksana

dengan baik dan dimanfaatkan hasilnya apabila perencanaan tersebut benar-benar

memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk memungkinkan hal itu terjadi,

khususnya pembangunan pedesaan, mutlak diperlukan keikutsertaan masyarakat

desa meliputi rencana kegiatan dalam rangka pengendalian dan pembinaan di

tingkat kabupaten dan kecamatan, serta penyusunan rencana lokasi dan alokasi

dana. Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan dalam sistem

pembangunan daerah, maka desa perlu menyusun dokumen perencanaan

pembangunan desa, berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJM-Desa) dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RPT-Desa).

RPJM-Desa adalah rencana pembangunan jangka menengah desa yang

disusun oleh masyarakat untuk jangka waktu pelaksanaan lima tahun. Rencana

pembangunan ini dilaksanakan dengan memperhatikan kemampuan masyarakat

dan pemanfaatan sumber daya pembangunan yang ada guna menjawab

permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Maksud dari disusunya RPJM-Desa

adalah : (1) desa memiliki rencana induk pembangunan yang berkesinambungan

Page 27: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

13

dalam jangka waktu lima tahun (2) merupakan masukan bagi penyusunan RPJM-

Kecamatan (3) mengarahkan dan memudahkan desa dalam penyusunan RPT-

Desa.

Tujuan penyusunan RPJM-Desa adalah :

1. Adanya dokumen tertulis rencana pembangunan di desa

2. Pemanfaatan sumber daya pembangunan, dan

3. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang di laksanakan secara

bertahap.

Perencanaan program pembangunan desa diawali dengan pelaksanaan

Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) hasil musrenbang

di bahas dengan tim koordinasi kecamatan dalam forum musrenbang kecamatan.

Musrenbang kecamatan bertujuan membahas dan menyepakati hasil-hasil

musrenbang dari tingkat desa yang akan menjadi prioritas kegiatan pembangunan

di wilayah kecamatan. Selanjutnya, Bappeda dan Dinas tekhnis melakukan

review usulan program/kegiatan kembali ke kecamatan dalam rangka justifikasi

program/kegiatan.

Dalam arti luas pembangunan sebagai upaya peningkatan kemampuan

aparat dan organisasi untuk mempengaruhi masa depannya. Konsep ini

mengandung dua pengertian, yaitu sebagai proses rangkaian tindakan atau

mengerjakan sesuatu dan sebagai perubahan menuju atau mencari sesuatu yang

dikehendaki ini berarti bahwa proyek dan program-program pembangunan bukan

saja membuahkan perubahan-perubahan bersifat fisik dan konkrit, melainkan

Page 28: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

14

sesuatu dengan cara tertentu sehingga masyarakat memperoleh kemampuan lebih

besar untuk memilih dan memberikan tanggapan terhadap perubahan-perubahan

tersebut.

2.1.2 Konsep Pemekaran Desa

Pemekaran wilayah dipandang sebagai sebuah terobosan untuk

mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan

memperoleh pelayanan bagi masyarakat. Pemekaran wilayah juga merupakan

bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam

memperpendek rentang kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas

penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan. Pemekaran wilayah

menurut Effendy (2008:2) merupakan suatu proses pembagian wilayah menjadi

lebih dari satu wilayah, dengan tujuan meningkatkan pelayanan dan

mempercepat pembangunan. Pemekaran wilayah juga diharapkan dapat

menciptakan kemandirian daerah sebagai salah satu kunci keberhasilan otonomi

daerah.

Istilah pemekaran berasal dari kata “mekar” dalam kamus bahasa

Indonesia diartikan “mulai berkembang, mengurai, bangun dan menjadi banyak”.

Dari kata mekar maka pemekaran artinya pengembangan atau membentuk

menjadi banyak. Dalam Undang-Undang pemekaran desa diganti dengan istilah

menjadi pemecahan desa. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang No.5 tahun

1979. Dengan demikian, pemekaran desa/kelurahan yang dimaksud dalam

penulisan ini sama dengan pemecahan desa sebagaimana diatur daalam ketentuan

Page 29: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

15

umum. Penyebutan kata pemekaran untuk menggantikan istilah pemecahan desa

sudah merupakan istilah yang lazim digunakan baik masyarakat aakademik

maupun masyarakat pedesaan. Peraturan Pemerintah Menteri Dalam Negeri No.4

tahun 1981 tentang pembentukan, pemecahan dan penghapusan desa yang

menjelaskan bahwa pemecahan desa adalah tindakan mengadaakan

desa/kelurahan dibawah wilayah desa yang sudah ada.

Selain Undang-Undang diatas pembentukan, penghapusan dan

penggabungan desa diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 65 tahun

1999 pada bab II pasaal 2 dan 3. Dalam pasal 2 keputusan tersebut disebutkan

bahwa : (1) Desa dibentuk di kawasan pedesaan dengan memperhatikan

persyaratan, luas wilayah, jumlah penduduk, kondisi sosial budaya dan kondisi

lainnya (2) Desa dan kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memadai.

Persyaratan dapat dihapus dan digabung setelah di musyawarakan dengan

tokoh-tokoh masyarakat. Pada pasal 3 dijelaskan lebih rinci dan riil mengenai

pemekaran desa, pada pasal ini juga menyebutkan bahwa : (1) pembentukan,

penghapusan dan penggabungan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 di

usulkan oleh kepala desa melalui camat kepada bupati (2) Usul kepala desa

sebagaimana di maksud dalam ayat 1, Bupati diminta persetujuan oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) (3) atas persetujuan DPRD, bupati

menerbitkan peraturan daerah mengenai pembentukan, penghapusan dan

penggabungan desa.

Page 30: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

16

Tata cara pembentukan/pemekaran, penghapusan, penggabungan desa

dan perubahan status desa menjadi kelurahan diatur dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 28 tahun 2006. Menurut Permendagri ini, yang dimaksud

dengan pembentukan desa adalah penggabungan beberapa desa atau bagian desa

yang bersandingan atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih,

atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada. Dengan kata lain,

Permendagri ini mengatur secara bersamaan paket pembentukan/pemekaran,

penggabungan atau penghapusan desa. Pembentukan desa bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat desa. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan

asal usul desa, adat istiadat dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Pembentukan desa dapat dilakukan setelah mencapai usia penyelenggaraan

pemerintahan desa paling sedikit 5 (lima) tahun. Pembentukan desa dilakukan

setelah mendapat persetujuan dari Badan Perwakilan Desa (BPD), pembentukan

desa baru ini ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota setelah mendapat

persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Adapun syarat-

syarat pembentukan desa adalah sebagai berikut :

1. Jumlah pendudukan untuk wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 1.500 jiwa

atau 300 KK, wilayah Sumatera dan Sulawesi paling sedikit 1000 jiwa atau

200 KK, dan wilayah Kalimantan, NTB, NTT, Maluku, Papua paling sedikit

750 jiwa atau 75 KK.

Page 31: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

17

2. Luas wilayah dapat di jangkau dalam meningkatkan pelayanan dan

pembinaan masyarakat.

3. Wilayah kerja memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun.

4. Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dan

kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat.

5. Potensi desa yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia

6. Batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa yang ditetapkan dengan

peraturan daerah.

7. Sarana dan prasarana yaitu tersedianya potensi infrastruktur pemerintahan

desa dan perhubungan

Dalam Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2007 tentang tata cara

pembentukan, penggabungan dan penghapusan daerah menjelaskan tentaang tata

cara pembentukan daerah yaitu :

1. Aspirasi sebagai masyarakat setempat dalam bentuk keputusan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dan juga forum komunikasi desa.

2. DPRD Kabupaten/Kota dapat memutuskan untuk menyetujui atau menolak

aspirasi sebagaimana di maksud dalam huruf a dalam bentuk keputusan

DPRD berdasarkan aspirasi sebagian besar masyarakat setempat yang

diwakili oleh badan pemerintahan desa.

3. Bupati/Walikota memutuskanuntuk menyetujui atau menolak aspirasi dalam

bentuk keputusan Bupati/Walikota berdasarkan hasil kajian daerah.

Page 32: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

18

4. Bupati/Walikota mengusulkan pembentukan desa kepada Gubernur untuk

mendapatkan persetujuan dengan melampirkan : (a) dokumen aspirasi

masyarakat di calon daerah yang akan dimekarkan (b) hasil kajian daerah (c)

peta wilayah calon pemekaran daerah (d) keputusan DPRD Kabupaten/Kota

dan keputusan Bupati/Walikota.

5. Gubernur memutuskan untuk menyetujui atau menolak pembentukan daerah

berdasarkan evaluasi terhadap kaijian daerah.

6. Gubernur menyampaikan usulan pembentukan daerah otonom baru kepada

DPRD provinsi.

7. DPRD provinsi memutuskan untuk menyetujui ataupun menolak usulan

pembentukan daerah otonom baru.

8. Dalam hal Gubernur menyetujui usulan pembentukan daerah otonom baru,

Gubernur mengusulkan daerah otonom baru kepada Presiden melalui Menteri

dengan melampirkan : (a) dokumen aspirasi masyarakat di calon daerah

otonom baru (b) hasil kajian daerah (c) peta wilayah calon daerah otonom

baru (d) keputusan DPRD Kabupaten/Kota dan keputusan Bupati/Walikota

(e) keputusan DPRD provinsi dan keputusan Gubernur.

9. Menteri melakukan penelitian terhadap usulan pembentukan daerah otonom

baru dimana penelitian dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Menteri.

10. Berdasarkan hasil penelitian, Menteri menyampaikan rekomendasi usulan

pembentukan daerah kepada Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD)

Page 33: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

19

11. Berdasarkan rekomendasi usulan pembentukan daerah, Menteri meminta

tanggapan tertulis para anggota DPOD pada sidang DPOD.

12. Apabila DPOD memandang perlu dilakukan klasifikasi dan penelitian

kembali terhadap usulan pembentukan daerah, maka DPOD berhak

menugaskan tim teknis DPOD untuk melakukan klasifikasi dan penelitian.

13. Berdasarkan hasil klasifikasi dan penelitian, DPOD melakukan siding untuk

memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden mengenai usulan

pembentukan daerah.

14. Menteri menyampaikan usulan pembentukan suatu daerah kepada presiden

berdasarkan saran daan pertimbangan DPOD.

15. Apabila Presiden menyetujui usulan pembentukan daerah, maka Menteri

menyiapkan rancangan undang-undang tentang pembentukan daerah.

16. Setaelah di berlakukannya undang-undang pembentukan daerah maka

pemerintah melaksanakan peresmian daerah dan melantik pejabat kepala

daerah.

17. Peresmian daerah dilaksanakan paling lama enam bulan sejak di

berlakukannya undang-undang tentang pembentukan daerah tersebut.

Dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

juga menjelaskan baahwa tujuan dari pemekaran desa/kelurahan adalah sebagai

berikut : (1) untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintah (2)

untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam menyelenggarakan

rumah tangganya sendiri.

Page 34: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

20

2.1.3 Konsep Kesejahteraan

Kesejahteraan pada umumnya disamakan dengan taraf hidup yang berarti

pemenuhan kebutuhan konsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seorang

individu atau masyarakat melakukan produksi secara luas dengan usaha

peningkatan kegiatan produksi yang mempunyai hubungan timbal balik pada

peningkatan pendapatan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Dalam usaha memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi faktor-faktor

yang turut mempengaruhi adalah sumberdaya alam, sumberdaya manusia,

teknologi dan modal. Untuk itu faktor-faktor tersebut harus lebih ditingkatkan

baik kualitas maupun kuantitasnya. Secara sederhana masyarakat dikatakan

sejahtera apabila telah terpenuhi segala macam kebutuhan, baik kebutuhan secara

spiritual, jasmani maupun rohani dalam jangka panjang, oleh karena itu

kesejahteraan sering diidentikan dengan keadaan perekonomian masyarakat yang

membaik. Untuk mengidentifikasi dengan karakteristik suatu kesejahteraan para

ahli merumuskan definisi kesejahteraan itu sendiri.

Nurdin F. (1990 : 27) mengemukakan bahwa kesejahteraan adalah salah

satu keadaan aman, sentosa, makmur dan selamat yang berarti terlepas dari

segala macam gangguan dan kesukaran. Selanjutnya dalam buku pengantar

pendidikan kesejahteraan keluarga dijelaskan bahwa kesejahteraan adalah suatu

keadaan sejahtera yang diliputi rasa aman tentram lahir dan batin oleh karena

semua kebutuhan relatif hampir dapat dipenuhi.

Page 35: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

21

Menurut Poerwadarminta (1996 : 39) kesejahteraan adalah aman sentosa,

makmur atau selamat, artinya terlepas dari segala macam gangguan dan

kesukaran. Dalam Undang-Undang No. 6 tahun 1974 tentang pokok-pokok

kesejahteraan sosial di Indonesia, dijelaskan bahwa kesejahteraan sosial adalah

suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang

diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang

memungkinkan setiap warga Negara untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan

jasmani, rohani dan batiniah sebaik-baiknya bagi diri keluarga serta masyarakat

dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan

Pancasila.

Melihat pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa kesejahteraan suatu

individu atau masyarakat dapat diukur dari terpenuhinya kebutuhan dasar

manusia yaitu sandang, pangan, papan serta kebutuhan lainnya seperti

pendidikan, kesehatan, lingkungan daan keamanan. Kebutuhan dasar manusia

universal bagi semua penduduk, perbedaannya hanya pada tingkat pemenuhan

kebutuan tertentu bukan pada jenis kebutuhan itu.

2.1.4 Indikator Untuk Mengukur Tingkat Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan merupakan ukuran-ukuran yang digunakan dalam

mengukur tingkat kesejahteraan hidup seseorang. Oleh karena itu dalam

penelitian ini penulis akan mengemukakan pendapat para ahli mengenai

indikator yang digunakan dalam mengukur tingkat kesejahteraan.

Page 36: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

22

Menurut Djoyohadikusumo (1990 :63) indikator yang dapat di

pergunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan adalah pendapatan perkapita

dan pembagian dalam masyarakat sebagai salah satu upaya menuju keadilan

sosial dilanjutkan usaha-usaha untuk memberikan kesempatan yang lebih luas

dan merata dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi anggota masyarakat

yang kurang beruntung termasuk mereka yang hidupnya tersaingi dan

terbelakang. Usaha perbaikan pelayanan sosial tersebut juga dilaksanakan dalam

rangka meningkatkan kesederhanaan serta kemampuan warga Negara untuk ikut

dalam pembangunan.

Menurut apa yang dirumuskan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

bahwa kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi atau keadaan sejahtera bail

fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya perbaikan-perbaikan penyakit sosial

tentu saja dipergunakan suatu kegiatan yaitu kegiatan yang teroordinasi dengan

tujuan membuat penyesuaian timbul antara individu serta lingkungan sosial

mereka.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha perbaikan taraf hidup

masyarakat untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik sangat

tergantung pada tingkat pendapatan yang dihasilkan dalam kegiatan ekonomi

suatu masyarakat. Biro Pusat Statistik (1998 : 1) menjelaskan bahwa indikator

yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan antara lain adalah :

Page 37: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

23

1. Pendapatan Perkapita

Dalam ilmu ekonomi, pendapatan perkapita diartikan sebagai keseluruhan

balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi. Secara garis

besarnya faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat terdiri atas tenaga

kerja, modal, tanah dan keahlian atau skill. Menurut Todaro (1997: 16) bahwa

untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu Negara dari perspektif

ekonomi maka digunakan indikator pendapatan perkapita.

Kuncoro (1997: 417) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata produk suatu Negara pada

waktu tertentu. Nilainya diperoleh dari membagi nilai pendapatan nasional bruto

pada satu tahun tertentu dengan jumlah produk pada tahun tersebut. Sehingga

taraf hidup masyarakat atau individu ditinjau dari sudut pandang ekonomi yang

ditentukan oleh tingkat pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan tertentu.

Menurut Jhingan (1998 : 37) kenaikan pendapatan daerah pedesaan

cenderung memperbaiki kesejahteraan penduduknya. Hal ini mengandung

pengertian bahwa setiap peningkatan atau perbaikan pendapatan akan membawa

harapan pada perbaikan taraf hidup. Besar kecilnya pendapatan yang diterima

oleh seorang anggota masyarakat dapat memberikan gambaran tentang dirinya,

bukan saja keadaan ekonomi tetapi juga kondisi sosialnya, atau dengan kata lain

tingkat pendapatan seseorang juga mempengaruhi tingkat kehidupan ekonomi

masyarakat. Menurut Komaruddin (1996: 72) pendapatan adalah hasil berupa

uang atau materi atau gabungan keduanya yang timbul dari penggunaan faktor-

Page 38: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

24

faktor produksi. Pendapatan pada hakekatnya merupakan balas jasa-jasa yang

dikorbankan, termasuk di dalamnya upah, sewa tanah, modal, deviden, laba dan

pensiun. Menurut Boediono (1992: 198) pendapatan atau income seseorang

warga adalah hasil penjualan dari faktor-faktor yang dimilikinya kepada sektor

produksi. Dalam arti sederhana pendapatan dapat pula diartikan sebagaai total

penerimaan produksi setelah dikurangi dengan semua biaya (pengeluaran).

Dari pengertian diatas, maka tingkat kesejahteraan tertentu dari individu

maupun keluarga dicapai, apabila telah terpenuhinya kebutuhan dasarnya.

Kesejahteraan pada umumnya disamakan dengan taraf hidup yang berarti pula

penentuan kebutuhan konsumsi secara nyata dan hal ini dicapai usaha

memperbesar produksi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan

mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

2. Pendidikan

Selain indikator yang telah dikemukakan diatas, salah satu indikator

penting untuk mengukur tingkat kesejahteraan adalah tingkat pendidikan. Dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional tentang pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak

mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan Negara.

Page 39: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

25

Menurut Edwin B. Fllippo (Malayu S. P. Hasibuan 1990) pendidikan

adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman

atas lingkungan secara menyeluruh. Pemikiran itu memberikan pemahaman

bahwa pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi pembentukan

kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya dapat menjalankan berbagai

kegiatan pembangunan. Pentingnya pendidikan bagi masyarakat menurut Korten

(1981: 20) bahwa, pendidikan sebagai transformasi budaya, erat kaitannya

dengan perubahan sosial dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga dapat

menumbuhkan kualitas hidup dan pemanfaatan teknologi serta pemeliharaan

lingkungan hidup.

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur

hidup. Pendidikan memegang peranan penting bagi suatu daerah dan merupakan

salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan manusia,

disisi lain pendidikan sampai taraf tertentu kini sudah disadari menjadi

kebutuhan dasar penduduk dan tolak ukur kemampuan bangsa.Umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang semakin banyak pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki, sehingga sarana teoritis semakin terbuka kesempatan kerja baginya

untuk memperoleh pekerjaan. Dengan demikian pendidikan pada dasarnya dapat

dipandang sebagai investasi yang imbalannya baru dapat dinikmati beberapa

waktu kemudian dalam bentuk pertambahan kemampuan dan ketrampilan kerja.

Page 40: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

26

3. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dari masyarakat, karena

terkait dengan kualitas sumber daya manusia. Aswar (1983: 61) berpendapat

bahwa pentingnya kesehatan bagi masyarakat karena kesehatan merupakan salah

satu unsur penting dari kesejahteraan masyarakat usaha pembangunan tidak akan

berjalan dengan lancar bilamana kesehatan masyarakat banyak terganggu.

Pembagunan pada bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah, merata dan

murah. Dengan adanya upaya tersebut maka diharapkan akan tercapai derajat

kesehatan masyarakat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat secara umum. Beberapa yang dapat memperburuk kesehatan

masyarakat antaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi, kurangnya

sarana kesehatan serta keadaan lingkungan yang kurang memadai.

Tingkat kesehatan seseorang sangat mempengaruhi aktifitas orang

tersebut terutama aktifitas kerjanya. Sehubungan dengan aktifitas yang

dilaksanakan pada siang hari maka kondisi kesehatan sangat memegang peranan

penting dalam melakukan pekerjaannya, dalam arti bahwa kondisi kesehatan

akan mempengaruhi tingkat produktifitas kesejahteraannya.

Susanti, dkk (1995: 47) berpendapat bahwa, indikator tingkat kesehatan

masyarakat yakni sarana dan prasarana kesehatan dan tenaga kesehatan. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa kesehatan merupakan sistem sosial budaya

yang tidak terlepas dari sistem yang lain seperti pendidikan, ekonomi, politik dan

Page 41: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

27

sebagainya. Hal ini merupakan sasaran dari penelitian kesehatan bertitik tolak

dari uraian tersebut diatas, penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai upaya

untuk memahami permasaalah-permasalan yang dihadapi dalam bidang

kesehatan, baik klinis maupun kesehatan masyarakat serta masalah-masalah yang

berkaitan dengan mencari bukti yang muncul dan dilakukan melalui langkah-

langkah tertentu yang bersifat ilmiah.

2.2 Kajian Empirik

T. Erry Nuraidi (2008) melakukan penelitian dengan judul “Manfaat

Pemekaran terhadap Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteraan

Mayarakat (Studi Kasus Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemekaran Kabupaten

Serdang Bedagai terhadap percepatan pembangunan yang terdiri dari PDRB dan

PDRB perkapita, serta untuk mengetahui manfaat pemekaran Kabupaten Serdang

Bedagai terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari pendapatan

perkapita, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Metode analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pertumbuhan, uji beda rata-rata, dan

analisis compare means uji t-statistik (Paired Sample t-test). Dari hasil penelitian

diketahui bahwa pemekaran wilayah Kabupaten Serdang Bedagai berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pendapatan masyarakat.

Putri Sion (2009) melakukan penelitian dengan judul “Dampak

Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Nias

Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kesejahteraan

Page 42: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

28

masyarakat sebelum dan sesudah adanya pemekaran wilayah. Metode analisis

data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis compare means uji t-

statistik (Paired Sample t-test). Hasil penelitian diketahui bahwa pemekaran

wilayah Kabupaten Nias Selatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan pengeluaran perkapita masyarakat.

Pengaruh dominan terdapat pada sektor pendidikan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pemekaran desa adalah pemecahan suatu wilayah menjadi dua atau lebih

dengan pertimbangan karena keluasan wilayahnya, kondisi geografis dan

pertumbuhan jumlah penduduk. Setelah pemekaran desa tentu akan

menimbulkan dampak dari pemekaran desa tersebut, adapun dampak yang

ditimbulkan adalah sebelum dan sesudah pemekaran dengan melihat dari kedua

aspek yang pertama aspek sosial yang meliputi: pendidikan, kesehatan dan sarana

jalan. Kedua aspek ekonomi meliputi: jenis pekerjaan dan pendapatan. Dari

kedua aspek sosial dan ekonomi yang ditunjukan oleh masyarakat tentunya

diharapkan adanya peningkatan pembangunan yang mengarah pada

kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan masyarakat merupakan cita-cita atau nilai dari suatu

pembangunan serta menjadi ukuran keberhasilan pembangunan dari suatu

Negara. Jadi dalam pemekaran ini desa bertujuan sebagai alat untuk merespon

proses pemerataan percepatan pembangunan di desa, sehingga proses

perencanaan pembangunan dapat terlaksana yang pada gilirannya akan

Page 43: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

29

memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan tersedianya berbagai

fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi

serta kesejahteraan masyarakat desa. Dengan demikian apabila model penelitian

tersebut disajikan dalam bentuk bagan, maka akan terlihat sebagai berikut :

Page 44: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

30

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pikir

Aspek Sosial :

- Pendidikan

- Kesehatan dan

- Sarana Jalan

Aspek Ekonomi :

- Jenis Pekerjaan

- Pendapatan

Pemekaran Desa Tafagapi

Dampak Pemekaran

Kesejahteraan Masyarakat

Analisis Deskriptif

Kualitatif

Kesimpulan/Saran

Sebelum Pemekaran Sesudah Pemekaran

Aspek Sosial :

- Pendidikan

- Kesehatan dan

- Sarana Jalan

Aspek Ekonomi :

- Jenis Pekerjaan

- Pendapatan

Page 45: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

31

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan

Kabupaten Morowali. Pertimbangan utama pemilihan lokasi tersebut adalah

berdasarkan studi penjajakan awal yang dilaksanakan menunjukan bahwa

dampak dari pelaksanaan pembangunan belum terlaksana oleh karena perlu

ditingkatkan. Dasar inilah penulis tertarik untuk mengetahui dampak dalam

masyarakat tersebut dalam berbagai bentuk dan jenis pembangunan yang telah di

paparkan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di

Desa Tafagapi yang berjumlah 128 KK.

3.2.2 Sampel

Tehnik dalam pengambilan sampel dilakukan secara cluster random

sampling, yaitu dengan cara mengelompokan masyarakat berdasarkan jenis

pekerjaan, dengan mengambil masing-masing sebanyak 20% dari jenis pekerjaan

masyarakat tersebut atau sebanyak 25 responden, dengan rincian sebagai berikut:

- Petani = 108 x 20% = 21 orang

- Pegawai = 4 x 20% = 1 orang

- Nelayan = 10 x 20% = 2 orang

Page 46: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

32

- Pedagang = 6 x 20% = 1 orang

Jumlah = 128 x 20% = 25 orang

Sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 25 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka. Sedangkan data

kualitatif adalah konsep teoritis yang mendukung penelitian.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder.

Data primer bersumber dari responden yang meliputi : pendidikan, pendapatan

dan kondisi kesehatan. Sedangkan data sekunder bersumber dari

lembaga/instansi terkait meliputi : potensi wilayah, potensi ekonomi dan data

lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data

1. Observasi (Pengamatan) tekhnik ini dilakukan melalui pengamatan langsung

di lapangan, yang merupakan salah satu data penunjang yaitu dengan

mengamati gejala-gejala di lapangan.

2. Kuesioner dimana, tekhnik ini dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan

secara terstruktur dengan menyebarkan angket (pernyataan) kepada

responden.

Page 47: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

33

3. Wawancara yaitu pengumpulan data tanya jawab kepada responden yang

dianggap representatif terhadap objek penelitian.

3.5 Alat Analisis

Setelah seluruh data yang dibutuhkan peneliti maka secara sistematis

dilanjutkan dengan analisa yang dimana peneliti memilih metode analisis

deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif maka diperoleh

sebuah gambaran dan jawaban yang berkenaan dengan pokok permasalahan.

Dengan demikian akan dilakukan pengkajian atas data indikator variabel

kemudian akan disesuaikan berdasarkan jumlah skor hasil wawancara yang

berdasarkan kategori dengan skala pengukurannya menggunakan skala likert

yang masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Untuk melakukan

penilaian terhadap Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat maka dibuatkan kategori penilaian dengan terlebih dahulu

menghitung interval sebagai berikut :

i = bkt – bkr

k

(Supranto, 2006 :64)

Keterangan :

i = Interval

Bkt = Skor jawaban responden yang tertinggi

Bkr = Skor jawaban responden yang terendah

k = Jumlah kriteria jawaban

Page 48: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

34

Jadi perhitungannya adalah :

Interval = 5 – 1 = 0,8

5

Setelah besarnya interval diketahui kemudian dibuat rentang skalanya

sehingga kategori nilai yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 1. Rentang Skor Pengukuran Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tafagapi Kec. Menui Kepulauan

Kabupaten Morowali

No Rata-rata Skor Jawaban Kategori Nilai

1 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik 1

2 1,81 – 2,61 Tidak Baik 2

3 2,62 – 3,40 Netral 3

4 3,41 – 4,21 Baik 4

5 4,22 – 5,00 Sangat Baik 5

Hasil dari perolehan skor dari seluruh responden digabungkan, sehingga

memperoleh hasil akhir dari pengukuran tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana

Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tafagapi

Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali yang dapat di analisis melalui

jawaban berdasarkan kuisioner yang diberikan.

3.6 Definisi Operasional

1. Pemekaran wilayah/daerah adalah pemisahan diri suatu daerah dari induknya

dengan tujuan mendapatkan status yang lebih tinggi untuk meningkatkan

pembangunan daerahnya. Sehingga pemekaran tersebut diharapkan ada

Page 49: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

35

sebuah dampak yang mempunyai pengaruh kuat yang dapat menimbulkan

akibat sebagai berikut :

a. Meningkatkan sarana pendidikan. Maksudnya dengan pemekaran desa

diharapakan dapat menciptakan suatu peningkatan pendidikan dan

perluasan wajib belajar mulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi.

b. Meningkatkan sarana kesehatan. Maksudnya dengan pemekaran desa

diharapkan adanya tambahan fasilitas kesehatan yang dapat menunjang

tingkat kesehatan masyarakat seperti tersedianya sebuah gedung

kesehatan yang dapat memungkinkan meningkatnya mutu pelayanan

terhadap kesehatan masyarakat, karena salah satu alasan pemekaran

adalah pelayanan dan dengan pemekaran ini masalah tersebut dapat

teratasi dengan baik.

c. Meningkatkan sarana jalan. Maksudnya adalah dengan pemekaran desa

diharapkan semakin meningkatnya usaha pembangunan dibidang sarana

dan prasarana yang akan menuntun pada peningkatan pembangunan.

d. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan adalah jenis pekerjaan utama (pokok)

dan pekerjaan sampingan yang digeluti oleh masyarakat di Desa Tafagapi

sebagai sumber kehidupan atau sumber pendapatan.

e. Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan masyarakat setiap

bulannya yang diterima oleh kepala keluarga atau anggota keluarga

lainnya di Desa Tafagapi yang bekerja baik dari pekerjaan utama maupun

pekerjaan sampingan diukur dengan Rp/bulan.

Page 50: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

36

2. Kesejahteraan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat

kesejahteraan hidup masyarakat yang diukur melalui indikator kesejahteraan

dengan melihat dari aspek sosial dan aspek ekonomi. Istilah-istilah yang

dimaksud antara lain :

a. Aspek sosial adalah keadaan sosial masyarakat Desa Tafagapi yang

ditinjau dari pendidikan, kesehatan dan sarana jalan.

b. Aspek ekonomi adalah keadaan ekonomi masyarakat di Desa Tafagapi

yang ditunjukan dengan jenis pekerjaan dan pendapatan yang diperoleh

dengan adanya pemekaran desa.

Page 51: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

37

BAB. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat dan Keadaan Geografis

Desa Tafagapi adalah salah satu desa pemekaran di Kecamatan Menui

Kepulauan Kabupaten Morowali. Desa Tafagapi mekar/memisahkan diri dari

Kelurahan Morompaitonga tahun 2011 tepatnya tanggal 28 september 2011 dan

terletak di pesisir Utara Kecamatan Menui Kepulauan. Desa Tafagapi terletak 5

km dari Ibukota Kecamatan. Sedangkan jarak Desa dari Ibukota Kabupaten

dengan menggunakan Kapal Laut adalah 13 jam.

Secara geografis Desa Tafagapi memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Morompaitonga

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wawoni’i

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kofalagadi

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Wawongkolono

Adapun luas wilayah Desa Tafagapi adalah sekitar 850 ha yang terdiri

atas daratan 150 ha dan perbukitan/pengunungan 700 ha, dari luas wilayah

tersebut digunakan masyarakat sebagai perkampungan pemukiman, lahan

pertanian dan lain-lain.

Page 52: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

38

4.1.2 Keadaan Penduduk

Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan

sebagaimana tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Sasaran

ini tidak mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan masalah

penduduk dan tidak meratanya penyebaran penduduk. Berbagai upaya untuk

menyelesaikan masalah kependudukan termasuk untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk yang tinggi, dilakukan pemerintah melalui berbagai

program keluarga berencana (KB). Begitu pula usaha-usaha yang mengarah pada

pemerataan penyebaran penduduk dengan diberlakukannya Otonomi Daerah

yang diharapkan dapat mengurangi perpindahan penduduk.

Penduduk merupakan salah satu faktor penunjang dalam upaya

pencapaian tujuan dalam pembangunan. Hal ini disebabkan karena jumlah

penduduk dalam suatu wilayah mempunyai peran cukup penting dalam suatu

proses pembangunan. Pada umumnya penduduk yang mendiami Desa Tafagapi

adalah masyarakat suku Menui asli, jumlah penduduk Desa Tafagapi sesuai data

yang diperoleh oleh penulis selama melakukan penelitian adalah berjumlah 512

jiwa terdiri dari 243 jiwa laki-laki dan 269 jiwa perempuan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 53: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

39

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Tafagapi Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin Setelah Mekar

No

Usia Penduduk

Jenis Kelamin Jumlah

Jiwa

Persentase

(%) Laki-Laki Perempuan

1

2

3

4

5

6

7

0 - 11 bulan

1 – 5

6 – 12

13 – 20

21 – 45

46 – 60

61 – ke atas

9

17

30

41

107

29

10

12

21

43

48

101

35

9

21

38

73

89

208

64

19

4,10

7,43

14,26

17,38

40,62

12,5

3,71

Jumlah 243 269 512 100,00

Sumber Data : Kantor Desa Tafagapi Tahun 2015

Berdasarkan tabel 2 diatas, menunjukan bahwa kelompok usia 21 – 45

tahun paling besar jumlahnya, dimana memiliki persentase sebesar 40,62 %

dengan jumlah 208 jiwa dari total jumlah penduduk 512 jiwa. Sementara

kelompok umur 13 – 20 tahun berada di posisi kedua dengan persentase 17,38 %

sesuai dengan keadaan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tenaga kerja

produktifn yang tersedia cukup memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan berbagai usaha ekonomi produktif dalam rangka meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat. Serta kelompok usia 6 – 12 tahun berada pada posisi

ketiga dengan persentase 14,26 % dari total jumlah penduduk 512 jiwa. Data

diatas didukung pula oleh hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Tafagapi

Alis, mengatakan bahwa :

Page 54: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

40

“Angka produktifitas pada masyarakat Desa Tafagapi setelah pemekaran sangat

meningkat, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil bidang pertanian. Salah

satu penyebab meningkatnya produktifitas ini, dikarenakan oleh sebagian besar

masyarakat Desa Tafagapi berada pada usia produktif yaitu sebesar 208 jiwa

atau 40,62 % dari total jumlah penduduk”. (Wawancara pada tanggal 25

September 2015).

Berdasarkan tabel dan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan

bahwa penduduk Desa Tafagapi lebih berada pada usia produktif yaitu antara

usia 21 – 45 tahun. Dengan ini, diharapkan bahwa produktifitas dapat lebih

ditingkatkan, selanjutnya kelompok usia 6 – 12 tahun serta kelompok usia 13 –

20 tahun masing-masing berada pada posisi kedua dan ketiga. Hal ini diharapkan

kedepan dapat lebih meningkatkan pembangunan pada berbagai sektor

pemerintahan.

4.1.3 Mata Pencaharian Penduduk

Sesuai data yang diperoleh penulis di Kantor Desa Tafagapi menunjukan

pada umumnya sumber ekonomi masyarakat di Desa Tafagapi menunjukan

bahwa sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah bermata pencaharian

sebagai petani dan nelayan. Sedangkan sebagian kecil bergerak diberbagai sektor

kegiatan dan menekuni usaha seperti PNS dan pedagang. Untuk lebih jelas

mengenai kehidupan sosial masyarakat di Desa Tafagapi dapat dilihat pada tabel

berikut dibawah ini.

Page 55: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

41

Tabel 3. Komposisi Penduduk Desa Tafagapi Menurut Jenis Mata

Pencaharian Setelah Pemekaran

No Mata Pencaharian Jumlah KK Persentase (%)

1 Pegawai Negeri 4 3,12

2 Pedagang 6 4,68

3 Petani 108 84,38

4 Nelayan 10 7,82

Jumlah 128 100,00

Sumber Data: Kantor Desa Tafagapi, Tahun 2015

Tabel 3 diatas menjelaskan bahwa penduduk Desa Tafagapi secara umum

bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dapat dilihat dari tabel tersebut

diatas dimana masyarakat yang berprofesi sebagai petani memiliki persentase

sebesar 84,8 % atau sebanyak 108 kepala keluarga. Selain bertani/berkebun,

banyak pula masyarakat Desa Tafagapi bermata pencaharian sebagai nelayan

dengan jumlah 10 kepala keluarga dengan persentase 7,82%. Sedangkan jenis

pekerjaan lainnya relatif sedikit.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa moyoritas penduduk Desa

Tafagapi masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, sementara itu

sektor lain hanya sebagian yang menggelutinya seperti pedagang, nelayan dan

pegawai negeri. Pada hal tersebut jika sektor ini dikelola secara baik akan dapat

meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarganya. Namun yang menarik adalah

meski hanya sebagai mata pencaharian petani, hasil produksi memiliki nilai

produktifitas lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produksi lainnya. Hal

tersebut disebabkan secara umum petani di Desa Tafagapi menanami lahan

Page 56: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

42

pertaniannya dengan tanaman cengkeh, kelapa dan pala. Hal ini didukung oleh

hasil wawancara penulis dengan Kepala Desa Tafagapi Abusar bahwa :

“Sebagian besar masyarakat Desa Tafagapi bermata pencaharian sebagai

petani, namun jumlah produksi dalam bidang pertanian memiliki nilai

produktifitas lebih besar jika dibandingkan dengan produktifitas dalam bidang

pencaharian sampingan lainnya. Tingginya produktifitas hasil tersebut

disebabkan kerena dalam jangka tiga atau lima bulan sudah bisa dipanen serta

memiliki nilai jual yang cukup tinggi”. (Wawancara, tanggal 25 September

2015).

Dari hasil wawancara serta tabel diatas menunjukan bahwa Desa Tafagapi

memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan pada masa yang akan

datang dibidang pertanian/perkebunan karena masyarakat setempat di Desa

tersebut memiliki struktur tanah yang cukup baik. Selain itu pula, sangat

memungkinkan untuk dikembangkannya usaha di bidang lainnya.

4.2 Sarana Yang Telah Tersedia di Desa Tafagapi Setelah Pemekaran

Sebelum pemekaran, sarana di Desa Tafagapi tidak terdapat sama sekali,

namun setelah beberapa tahun dimekarkan telah memberikan dampak yang

cukup positif yaitu dengan terbangunnya beberapa sarana penunjang, hal tersebut

sangat penting mengingat peranan dan fungsi kelurahan memiliki nilai strategis

baik sebagai sumber data maupun informasi bagi penyelenggaraan administrasi

pemerintahan tingkat bawah, disamping itu sebagai tempat pembinaan

penggalangan masyarakat di segala bidang. Karena salah satu tolak ukur

keberhasilan suatu pembangunan yang dilaksanakan oleh daerah atau wilayah

Page 57: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

43

desa yang baru dimekarkan adalah ketersediaan sarana pembangunan. Adapun

sarana pemerintahan yang telah ada setelah pemekaran di Desa Tafagapi dapat

dilihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4. Sarana Pemerintahan Yang Telah Tersedia di Desa Tafagapi

Setelah Pemekaran

No Jenis Sarana Jumlah (Satuan)

1

2

3

Kantor Desa

Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)

Masjid

1 Buah

1 Buah

1 Buah

Sumber Data: Kantor Desa Tafagapi, Tahun 2015

Pada awal berdirinya Desa Tafagapi sarana pemerintah belum ada, namun

berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa setelah pemekaran dilakukan

pembangunan sarana pemerintah di Desa Tafagapi telah mengalami perubahan.

Hal ini dibuktikan dengan berhasil didirikannya sarana pemerintah seperti

tersebut diatas melalui bantuan dari pemerintah daerah berupa subsidi yang

diberikan, dan juga berasal dari swadaya masyarakat dalam membantu

pembangunan walaupun jumlahnya tidak seberapa besar, akan tetapi cukup

membantu merangsang pelaksanaan pembagunan di Desa Tafagapi.

Page 58: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

44

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana sangat mempengaruhi aspek sosial dan ekonomi

dalam kehidupan bermasyarakat, bahkan ketersediaan sarana tersebut menjadi

salah satu tolak ukur dari kesejahteraan masyarakat yang mendiami daerah

tertentu. Selain itu pula, faktor yang turut mempengaruhi dampak suatu wilayah

dimekarkan adalah faktor ekonomi dan kehidupan sosial suatu masyarakat yang

berada di desa yang bersangkutan. Desa Tafagapi diwarnai dengan jenjang

tingkat sosial ekonomi yang bervariasi. Hal ini sejalan dengan kondisi keadaan

ekonomi masyarakat wilayah desa dengan tingkat kemampuan masyarakat itu

sendiri dalam usahanya memanfaatkan dan menciptakan lapangan kerja yang

tersedia untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari di desa.

4.3.1.1 Aspek Sosial

1. Sarana Kesehatan

Pembangunan kesehatan di Desa Tafagapi dititik beratkan pada

peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan terwujudnya keluarga

bahagia dan sejahtera, dengan melihat dari tingkat kesejahteraan penduduk suatu

daerah atau Negara. Semakin baik tingkat kesehatan seseorang maka, hal ini

cenderung akan lebih meningkatkan produktivitas seseorang yang pada akhirnya

akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.

Untuk mencapai sasaran tersebut maka selama tahun 2011 sampai 2015

telah giat melaksanakan pembangunan sarana pelayanan kesehatan secara

Page 59: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

45

menyeluruh ke Desa. Indikator ketersediaan sarana serta pelayanan kesehatan di

Desa Tafagapi dapat disajikan pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5. Sarana Kesehatan Yang Telah Tersedia di Desa Tafagapi

Ketersediaan Sarana

Jenis Sarana

Jumlah

Bidan

Jumlah

(Satuan)

Sebelum Pemekaran

2011

- - -

Sesudah Pemekaran

2015

POSKESDES

(Pos Kesehatan Desa)

1 Orang 1 Buah

Jumlah 1 Orang 1 Buah

Sumber Data: Kantor Desa Tafagapi, Tahun 2015

Pada Tabel 5 terlihat bahwa di Desa Tafagapi sampai tahun 2011 selain tidak

adanya penambahan ruangan kesehatan juga pada periode tersebut belum tersedia

sarana kesehatan dan seorang perawat karena belum adanya sarana kesehatan

sebagai tempat melayani masyarakat. Sementara itu, pada periode sesudah

pemekaran, ketersediaan sarana kesehatan telah mengalami peningkatan yaitu

telah berdirinya 1 Buah Pos Kesehatan Desa dan 1 orang bidan dengan jumlah

ketersediaan sarana dan juga jumlah bidan masing-masing sebanyak 1. Cara

pelayanannya kepada mayarakat masih menggunakan sistem kekerabatan yaitu

cukup mendatangi bidan maka bidan tersebut siap melayani dirumah masyarakat.

2. Sarana Pendidikan

Pendidikan di Desa Tafagapi dititikberatkan pada peningkatan mutu dan

perluasan wajib belajar di semua jenjang pendidikan, yaitu mulai dari TK sampai

dengan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA). Salah satu indikator kesejahteraan

Page 60: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

46

masyarakat adalah dilihat dari aspek pendidikan yang mereka miliki, sebab

dengan faktor pendidikan ini dapat menentukan setiap tindakannya terutama

dalam mengelola setiap kegiatan usaha, misalnya cepat menerima informasi pada

berbagai sektor kegiatan usaha yang berasal dari berbagai sumber informasi, baik

melalui media cetak ataupun media elektronik. Tingkat pendidikan yang cukup

memadai dapat menentukan status sosial seseorang dalam lingkungan

masyarakat. selain itu tingkat pendidikan menggambarkan derajat kemampuan

yang dimiliki seseorang, tingkat pendidikan juga menjadi landasan untuk

menentukan pilihan masa depan selanjutnya, baik pekerjaan maupun

keterlibatannya dalam kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan

manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berilmu

pengetahuan. Sedangkan usaha perluasan wajib belajar dimaksudkan agar

pendidikan usia sekolah yang tiap tahun meningkat sejalan dengan laju

pertumbuhan penduduk itu sendiri. Indikator yang dapat mengukur kesejahteraan

masyarakat di bidang pendidikan disajikan pada Tabel 6. Pada tabel tersebut

disajikan jumlah ketersediaan sarana pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak

(TK) sampai jenjang SLTA. Dari tabel ini dapat kita lihat perkembangan jumlah

sekolah sebelum pemekaran 2011 dan sesudah pemekaran 2011 dari setiap

jenjang pendidikan.

Page 61: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

47

Tabel 6. Jumlah Ketersedian Sarana Pendidikan di Desa Tafagapi

Ketersediaan

Sarana

Tingkat Pendidikan Jumlah

Sarana

Persentase

TK SD SLTP SLTA

Sebelum

Pemekaran

2011

- 1 - - 1 33,33

Setelah

Pemekaran

2015

1 1 - - 2 66,67

Jumlah 1 2 - - 3 100,00

Sumber Data: Kantor Desa Tafagapi, Tahun 2015

Pada Tabel 6 diatas terlihat jumlah Sekolah Dasar di Desa Tafagapi

sebelum pemekaran tahun 2011 hanya 1 unit. Sedangkan TK, SLTP, dan SLTA

pada periode ini belum ada dengan jumlah total keseluruhan jenjang pendidikan

sebelum pemekaran sebanyak 1 unit dengan persentase sebanyak 33,33%.

Untuk jumlah sarana pendidikan setelah pemekaran tahun 2015 pada

pendidikan Taman Kanak-Kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah Dasar

sebanyak 2 unit. Jumlah sekolah lanjutan tingkat pertama sebanyak 7 unit.

Sedangkan jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan

Tingkat atas belum juga tersedia di desa Tafagapi hanya tersedia di Kecamatan

saja sehingga apabila masyarakat melanjutkan ke jenjang SLTP adan SLTA

masyarakat desa Tafagapi harus menempuh jarak 3 Km dari desa Tafagapi Ke

Kecamatan, sehingga jumlah total tiap jenjang pendidikan pada periode setelah

pemekaran yaitu sebanyak 2 unit dengan persentase peningkatan sebanyak

66,67%.

Page 62: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

48

Keterangan : untuk jumlah ruangan pada setiap jenjang pendidikan dari

sebelum pemekaran dan setelah pemekaran belum ada data yang disediakan oleh

instansi terkait sehingga indikator yang ditampilkan hanya jumlah sekolah saja.

3. Sarana Jalan

Jalan merupakan salah satu sarana angkutan darat yang penting untuk

memperlancar roda kegiatan ekonomi. Dengan semakin meningkatnya usaha

pembangunan dibidang sarana dan prasarana akan menuntun peningkatan

pembangunan seperti jalan guna memperlancar lalu lintas barang dan jasa dari

satu desa ke desa lainnya. Panjang jalan di Desa Tafagapi sebelum pemekaran

tahun 2011 dan setelah pemekaran tahun 2015 yang merupakan jalan desa. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Desa Tafagapi

Ketersediaan

Sarana Jalan

Panjang Jalan

Menurut Jenis Permukaan

(m)

Jumlah

Panjang Jalan

(m)

Persentase

Aspal Krikil

Sebelum

Pemekaran

2011

- 300 300 10

Sesudah

Pemekaran

2015

2.000 700 2.700 90

Jumlah 2.000 1.000 3.000 100

Sumber Data: Kantor Desa Tafagapi, Tahun 2015

Menurut Tabel 7 diatas, sarana jalan di Desa Tafagapi terdiri atas dua

jenis permukaan yaitu aspal dan krikil. Sebelum adanya pemekaran tahun 2011

panjang jalan yang berpermukaan krikil yaitu 300 meter dan untuk panjang jalan

Page 63: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

49

aspal pada periode ini belum dilakukan pengaspalan, dengan total keseluruhan

panjang jalan sebanyak 300 meter dan persentase sebanyak 10%.

Sedangkan pada periode setelah pemekaran tahun 2015 panjang jalan

aspal yaitu 2.000 meter dan jalan yang berupa krikil bertambah menjadi 700

meter, dengan total keseluruhan panjang jalan yaitu 2.700 meter dengan

persentase peningkatan sebesar 90%.

4.3.1.2 Aspek Ekonomi

1. Jenis Pekerjaan

Indikator yang dapat dilihat yang berhubungan dengan aspek ekonomi

adalah dari aspek jenis pekerjaan pokok maupun sampingan yang ditekuni

masyarakat, karena dengan jenis pekerjaan tersebut akan mempengaruhi

perekonomian mereka. Hasil penelitian menunjukan bahwa disamping memiliki

pekerjaan pokok, responden masyarakat Desa Tafagapi juga memiliki pekerjaan

lain sebagai sumber pendapatan. Untuk lebih jelasnya jenis pekerjaan masyarakat

di Desa Tafagapi sebelum adanya pemekaran tahun 2011 dan setelah adanya

pemekaran tahun 2011 tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 berikut :

Page 64: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

50

Tabel 8. Perbandingan Jenis Pekerjaan Responden Sebelum dan Sesudaah

Pemekaran di Desa Tafagapi, Tahun 2015

No Jenis

Pekerjaan

Sebelum

Pemekaran

2011

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis

Pekerjaan

Sesudah

Pemekaran

2015

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1

2

3

4

Petani

Pegawai

Nelayan

Pedagang

21

1

2

1

84

4

8

4

Tukang kayu

Kios sembako

Ojek

Penjualan kue

Parut Kelapa

Tukang Batu

Bertani

2

1

5

2

2

2

11

8

4

20

8

8

8

44

25 100 25 100

Sumber Data: Kantor Desa Tafagapi, Tahun 2015

Tabel 8 terlihat bahwa sebelum adanya pemekaran tahun 2011 umumnya

masyarakat di Desa Tafagapi memiliki pekerjaan sebagai petani, yaitu sebanyak

21 orang atau 84% dan kemudian 2 orang atau 8% bekerja sebagai nelayan dan

selebihnya masing 1 orang atau 4% bekerja sebagai pegawai dan pedagang.

Sedangkan pada periode setelah pemekaran Tahun 2015 terjadi adanya

peningkatan yang menekuni pekerjaan dimana responden tidak hanya memiliki

satu pekerjaan saja tetapi terjadi penambahan pekerjaan yang merupakan

pekerjaan sampingan masyarakat yaitu sebagai bertani sebanyak 11 orang atau

44%, disusul ojek 5 orang atau 20%. Adapun yang menekuni pekerjaan sampingan

lainnya relatif sedikit.

Sesuai data di atas dapat dikatakan bahwa dari aspek ekonomi masyarakat

cukup baik ditinjau dari jenis pekerjaan, sebab semua responden dalam penelitian

Page 65: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

51

ini apabila dilihat dari sebelum dan sesudah pemekaran sudah memiliki pekerjaan

yang berarti bahwa masyarakat telah memiliki sumber pendapatan untuk

memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini menunjukan bahwa umumnya

responden memiliki dua sumber pendapatan , yaitu dari pekerjaan pokok dan

sampingan, dan dari sumber pendapatan tersebut mereka akan mampu

meningkatkan kondisi perekonomiaannya.

2. Pendapatan Responden

Pendapatan adalah balas jasa yang diterima seseorang setelah melakukan

sesuatu kegiatan tertentu, dengan demikian tidak semua orang mempunyai tingkat

pendapatan yang sama. Sehubungan dengan itu pendapatan juga adalah salah satu

komponen tingkat kesejahteraan. Makin tinggi tingkat pendapatan yang diterima

seseorang maka makin besar konsumsi yang dilakukan atau semakin banyak

kebutuhan yang terpenuhi. Demikian halnya dengan masyarakat di Desa Tafagapi,

bahwa pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usahanya merupakan salah satu

komponen untuk mengukur tingkat kesejahteraan.

Lebih jelasnya mengenai besarnya pendapatan sebelum adanya pemekaran

tahun 2011 dan sesudah adanya pemekaran 2015 yang diperoleh responden dari

pekerjaan pokok, dapat dilihat pada Tabel 9 berikut :

Page 66: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

52

Tabel 9. Rata-Rata Perbandingan Pendapatan Masyarakat Desa Tafagapi

Sebelum dan Sesudah Pemekaran, Tahun 2015

No Rata-Rata (bln)

Pendapatan Sebelum

Pemekaran 2011

Rata-Rata (bln)

Pendapatan Sesudah

Pemekaran 2015

Jumlah

(Orng)

Persentase

(%)

1

2

3

250.000

500.000 - 750.000

1.300.000

500.000

750.000 – 1.000.000

1.500.000

5

12

8

20

48

32

Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer, 2015(diolah)

Tabel 9 diatas mengambarkan rata-rata pendapatan masyarakat Desa sebelum

dan sesudah adanya pemekaran tahun 2011. Peningkatan perubahan pendapatan

masyarakat menunjukan hasil yang meningkat yakni sebanyak 12 orang atau 48%

memiliki pendapatan Rp. 750.000,--1.000.000,- perbulan. Sedangkan responden

berpendapatan Rp. 500.000,- (rendah) hanya terdapat 5 orang atau 20%. Dengan

pendapatan responden yang semakin meningkat tersebut maka pemenuhan

kebutuhan akan semakin terpenuhi, sehingga kesejahteraan masyarakat akan

semakin baik dari sebelum adanya pemekaran.

Dari responden yang telah memberikan jawaban tentang peningkatan

pendapatannya, menunjukan kontribusi yang besar dengan adanya pemekaran di

Desa Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di

Desa Tafagapi Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian diatas mengenai sosial ekonomi

masyarakat dengan melihat dari aspek kesejahteraan masyarakat di Desa

Page 67: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

53

Tafagapi menunjukan suatu gambaran pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi

yang baik, hal ini dapat dilihat dari indikator ketersedian sarana sosial dan

ekonomi yang meningkat karena secara sederhana dapat dikatakan bahwa

perbandingan ketersediaan sarana ekonomi dari sebelum dan setelah pemekaran

mengalami perubahan yang pesat dikarenakan jumlah pembangunan menjadi

sangat banyak dan jauh berkembang.

Indikator sosial yang dapat dilihat dari sarana pendidikan yaitu adanya

peningkatan mutu dan perluasan wajib belajar di semua jenjang pendidikan, yaitu

mulai dari TK sampai dengan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) Sebab dengan

faktor pendidikan ini dapat menentukan setiap tindakannya terutama dalam

mengelola setiap kegiatan usaha, misalnya cepat menerima informasi pada

berbagai sektor kegiatan usaha yang berasal dari berbagai sumber informasi, baik

melalui media cetak ataupun media elektronik.

Sarana kesehatan, menunjukan hal yang baik pula dimana pembangunan

kesehatan dititik beratkan pada peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Masyarakat dan terwujudnya keluarga bahagia dan sejahtera, dimana semakin

baik tingkat kesehatan seseorang maka hal ini cenderung akan lebih

meningkatkan produktivitas seseorang yang pada akhirnya akan meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraannya. Selanjutnya sarana jalan telah memiliki sarana

jalan yang baik pula dimana ditunjukan dengan meningkatnya usaha

pembangunan dibidang sarana dan prasarana yang mana akan menuntun

Page 68: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

54

peningkatan pembangunan seperti jalan guna memperlancar lalu lintas barang

dan jasa dari satu desa ke desa lainnya.

Demikian pada indikator ekonomi dapat dilihat dari segi jenis pekerjaan

yang ditekuni oleh masyarakat dimana bahwa seluruh responden telah memiliki

dua pekerjaan sehingga dari kedua sumber pendapatan tersebut mereka mampu

meningkatkan perekonomiannya. Sedangkan pada peningkatan pendapatan

masyarakat juga menunjukan hasil yang meningkat pula yakni, sebanyak 12

orang atau 48% memiliki pendapatan Rp. 750.000,--1.000.000,- perbulan.

Sedangkan responden berpendapatan Rp. 500.000,- (rendah) hanya terdapat 5

orang atau 20% dari total responden.

Perkembangan tersebut tidak terlepas dari peran kepala desa dan

masyarakat dalam menjalankan tata kelola desa untuk lebih baik. Salah satu

upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat adalah meningkatkan pembangunan desa seperti tersedianya dan

terjangkaunya sarana sosial dan ekonomi masyarakat yang bertujuan untuk

menunjang aktivitas hidupnya.

Pada pembahasan dampak pemekaran Desa ini akan diuraikan hasil

penelitian mengenai dampak pemekaran Wilayah terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Desa Tafagapi. Hal ini penting karena untuk memperbaiki

keadaan atau kehidupan masyarakat dimasa mendatang dan juga untuk melihat

apakah pemekaran yang dilakukan oleh Desa Tafagapi memiliki dampak kearah

yang lebih baik setelah mekar dari Desa Morompaitonga. Dampak pemekaran

Page 69: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

55

desa adalah pengaruh kuat yang dpat menimbulkan akibat seperti meningkatkan

sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana jalan, jenis pekerjaan dan

pendapatan. Oleh karena itu, dampak pemekaran desa sangat penting dalam

meningkatkan pembangunan, karena dengan pemekaran disini dapat berdampak

positif terhadap pengembangan suatu Desa. Adapun dampak pemekaran Desa

dengan pengaruh yang kuat dapat menimbulkan akibat sebagai berikut :

1. Meningkatkan sarana pendidikan. Maksudnya dengan pemekaran desa

diharapakan dapat menciptakan suatu peningkatan pendidikan dan perluasan

wajib belajar mulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi.

2. Meningkatkan sarana kesehatan. Maksudnya dengan pemekaran desa

diharapkan adanya tambahan fasilitas kesehatan yang dapat menunjang

tingkat kesehatan masyarakat seperti tersedianya sebuah gedung kesehatan

yang dapat memungkinkan meningkatnya mutu pelayanan terhadap

kesehatan masyarakat, karena salah satu alasan pemekaran adalah pelayanan

dan dengan pemekaran ini masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

3. Meningkatkan sarana jalan. Maksudnya adalah dengan pemekaran desa

diharapkan semakin meningkatnya usaha pembangunan dibidang sarana dan

prasarana yang akan menuntun pada peningkatan pembangunan.

4. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan adalah jenis pekerjaan utama (pokok) dan

pekerjaan sampingan yang digeluti oleh masyarakat di Desa Tafagapi sebagai

sumber kehidupan atau sumber pendapatan.

Page 70: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

56

5. Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan masyarakat setiap bulannya

yang diterima oleh kepala keluarga atau anggota keluarga lainnya di Desa

Tafagapi yang bekerja baik dari pekerjaan utama maupun pekerjaan

sampingan diukur dengan Rp/bulan.

Untuk menjelaskan maksud tersebut, maka harus diketahui seberapa besar

dampak partisipasi mayarakat yang dilaksanakan dalam proses pembangunan di

Desa Tafagapi, setelah Desa tersebut di mekarkan menjadi satu desa maka akan

diuraikan hasil penelitian satu persatu.

1. Meningkatkan Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan merupakan suatu kondisi, dimana pembangunan

pendidikan di desa dititikberatkan pada peningkatan mutu dan perluasan

kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak

sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang

ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan manusia seutuhnya.

Sedangkan perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah

yang setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan

penduduk, dan diharapkan agar dapat memperoleh kesempatan pendidikan

seluas-luasnya.

Sebelum pemekaran Desa Tafagapi, pembangunan pendidikan yang ada

di Desa boleh dikatakan masih terbatas, karena pembangunan pendidikan

diperioritaskan di ibu kota desa, sehingga pembangunan pendidikan dusun-dusun

lain menjadi terhambat. Namun setelah pemekaran kurang lebih 4 tahun

Page 71: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

57

pembangunan pendidikan sudah berkembang dengan baik misalnya

pembangunan tingkat pendidikan yang mana sebelumnya hanya terdapat satu

sekolah saja sekarang menjadi dua sekolah.

Tabel 10. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa

dalam Penigkatan Sarana Pendidikan

Item

Perny

Alternatif Jawaban Jumlah

Responden

Rata-rata

Skor SB % B % N % TB % STB %

1 5 20 9 36 11 44 0 - 0 - 25 3,76

2 5 20 11 44 9 36 0 - 0 - 25 3,84

3 1 4 5 20 19 76 0 - 0 - 25 3,16

Rata-rata skor item pernyataan 3,59

Sumber : Lampiran 2 (diolah)

Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai skor rata-rata yang dicapai dari

pernyataan dalam penilaian peningkatan sarana pendidikan yaitu 3,59 berada

pada kategori baik. Dimana dengan adanya pemekaran Desa Tafagapi dapat

meningkatkan sarana pendidikan sehingga dengan kondisi demikian, menyatakan

bahwa pemekaran sangat berdampak positif terhadap sarana pendidikan.

Dikarenakan sebelum Desa Tafagapi mekar sarana pendidikan masih terbatas.

Hal ini diperkuat pula dengan hasil wawancara dengan Kepala Desa Tafagapi

Abusar, menyatakan bahwa :

“Pemekaran desa merupakan sarana untuk melakukan peningkatan pendidikan.

Desa Tafagapi melakukan pemekaran merupakan langkah tepat untuk

meningkatkan sarana pendidikan di wilayah desanya dimana setelah pemekaran

terjadi sudah terdapat adanya penambahan tingkat pendidikan Taman Kanak-

Kanak, karena apa yang telah direncanakan telah sesuai dengan apa yang

Page 72: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

58

diinginkan, dan masyarakat pun dapat menikmati pendidikan yang sudah ada di

desa tersebut”. (Wawancara, 2 Oktober 2015).

2. Meningkatkan Sarana Kesehatan

Meningkatkan sarana kesehatan merupakan salah satu pewujudan usaha

mencapai keadilan sosial dengan mengusahakan kesempatan yang lebih luas bagi

setiap warganya untuk mendapatkan derajat kesehatan yang sebaik-baiknya

sesuai dengan kemampuan yang ada. Perbaikan pemeliharaan kesehatan rakyat di

laksanakan dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kerja bagi keperluan

pembangunan, serta untuk meningkatkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengetahui bagaimana sarana kesehatan setelah pemekaran, maka dapat

disajikan data kuisioner dibawah ini :

Tabel 11. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa

Dalam Meningkatkan Sarana Kesehatan

Item

Perny

Alternatif Jawaban Jumlah

Responden

Rata-rata

Skor SB % B % N % TB % STB %

1 5 20 12 48 8 32 0 - 0 - 25 3,88

2 2 8 7 28 13 52 3 12 0 - 25 3,32

3 0 - 0 - 8 32 15 60 2 8 25 2,24

4 0 - 15 60 10 40 0 - 0 - 25 3,6

Rata-rata skor item pernyataan 3,26

Sumber : Lampiran 3 (diolah)

Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai skor rata-rata yang dicapai dari

pernyataan dalam penilaian peningkatan sarana kesehatan yaitu 3,26 berada pada

kategori netral. Dimana hal ini menunjukan bahwa dengan adanya pemekaran

desa yang dilakukan oleh Desa Tafagapi dapat meningkatkan sarana kesehatan

Page 73: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

59

masyarakat disamping sarana kesehatan yang tersedia sudah semakin dekat dan

dapat dijangkau walaupun hanya berjalan kaki saja sehingga masyarakat yang

berada di Desa Tafagapi tidak perlu jauh-jauh pergi ke kecamatan untuk

melakukan pemeriksaan. Dengan adanya pemekaran desa tersebut sangat

berdampak positif untuk kesehatan masyarakat.

Data diatas didukung oleh pernyataan Sekretaris Desa Alis mengatakan

bahwa :

“Pemekaran Desa Tafagapi, berdampak pada peningkatan sarana kesehatan

masyarakat, artinya bahwa pemekaran desa sangat berdampak baik pada

kesehatan masyarakat, karena pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

oleh Bidan tersebut tidak hanya melayani di Pos Kesehatan Desa saja tetapi

juga dilakukan dirumah masyarakat yang membutuhkan”. (Wawancara, 2

Oktober 2015)

Berdasarkan data diatas penulis dapat menjelaskan bahwa dengan adanya

pemekaran desa dapat meningkatkan sarana kesehatan masyarakat, artinya

disamping jaraknya sudah semakin dekat dengan rumah warga, juga pelayanan

kepada masyarakat menjadi sangat baik karena pelayanannya bukan saja

berdasarkan pada hubungan formal tetapi juga hubungan informal, sehingga

masyarakat merasa puas dilayani. Sebelum pemekaran dilakukan sarana

kesehatan yang ada di Desa boleh dikatakan tidak ada sama sekali, sehingga

masyarakat harus menempuh jarak 3 Km untuk melakukan pemeriksaan. Namun

dengan pemekaran ini Desa Tafagapi dapat memberikan pelajaran tersendiri

untuk masyarakat Desa Tafagapi, tentang kemandirian dalam menangani

Page 74: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

60

masalah-masalah yang berhubungan yang ada didesa dan dengan pemekaran ini,

maka Desa Tafagapi sudah dapat melakukan pemeriksaan di desa sendiri tanpa

harus pergi ke desa lain.

3. Meningkatkan Sarana Jalan

Sarana jalan juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur

kesejahteraan masyarakat, karena selain akses jalan digunakan sebagai

transportasi untuk menghubungkan desa satu dan desa lainnya, juga untuk

mendukung aktivitas manusia terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan

budaya yaitu dengan cara membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan

sasaran pembangunan nasional melalui pendekatan pengembangan wilayah agar

tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah antar di

wilayah tersebut. Sehingga jalan dapat dikatakan sebagai akses penting untuk

menentukan kesejahteraan masyarakat, sebab apabila sarana jalan yang tidak

memadai menyebabkan kegiatan transportasi masyarakat terhambat. Untuk

mengetahui bagaimana sarana jalan setelah pemekaran, maka dapat disajikan

data kuisioner dibawah ini :

Tabel 12. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa

dalam Meningkatkan Sarana Jalan

Item

Perny

Alternatif Jawaban Jumlah

Responden

Rata-rata

Skor SB % B % N % TB % STB %

1 3 12 10 40 10 40 2 8 0 - 25 3,56

2 3 12 7 28 15 60 0 - 0 - 25 3,52

Rata-rata skor item pernyataan 3,54

Sumber : Lampiran 4 (diolah)

Page 75: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

61

Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai skor rata-rata yang dicapai dari

pernyataan dalam penilaian peningkatan sarana kesehatan yaitu 3,54 berada pada

kategori baik. Dimana hal ini menunjukan bahwa dengan adanya pemekaran desa

yang dilakukan oleh Desa Tafagapi dapat meningkatkan sarana jalan karena

akses perekonomian masyarakat dari desa satu ke desa lainnya menjadi lancar.

Data diatas didukung oleh pernyataan Kepala Desa Abusar mengatakan bahwa :

“Setelah pemekaran peningkatan sarana jalan di Desa Tafagapi dapat dikatakan

cukup membantu walaupun tidak semua jalan teraspal, tetapi masyarakat

merasa cukup terbantu dalam hal ini melakukan akses perekonomian ke desa

lain, walaupun sepenuhnya belum terlaksana namun ada kepuasan yang

dirasakan oleh masyarakat karena apa yang masyarakat inginkan dan butuhkan

telah diberikan oleh pemerintah”. (Wawancara, 2 Oktober 2015).

4. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan pokok dan sampingan

yang digeluti oleh masyarakat sehingga dari pekerjaan tersebut dapat menambah

penghasilan dari segi ekonomi masyarakat yang menyebabkan adanya keinginan

masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan memanfaatkan

melalui penggunaan potensi-potensi yang ada di desa dengan semaksimal karena

dari jenis pekerjaan tersebut akan mempengaruhi kondisi perekonomian mereka.

Sehingga dari hasil tersebut dapat dinikmati langsung oleh masyarakat setempat.

Untuk mengetahui dampak pemekaran desa dalam peningkatan jenis pekerjaan

dapat dilihat pada hasil kuisioner dibawah ini :

Page 76: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

62

Tabel 13. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa

Dalam Peningkatan Jenis Pekerjaan

Item

Perny

Alternatif Jawaban Jumlah

Responden

Rata-rata

Skor SB % B % N % TB % STB %

1 0 - 4 16 21 84 0 - 0 - 25 3,16

Rata-rata skor item pernyataan 3,16

Sumber : Lampiran 5 (diolah)

Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai skor rata-rata yang dicapai dari

pernyataan dalam penilaian peningkatan sarana kesehatan yaitu 3,16 berada pada

kategori netral. Dimana hal ini dimaksud, bahwa sebagian besar masyarakat Desa

Tafagapi mengatakan bahwa pemekaran desa memberikan dampak dalam

peningkatan jenis pekerjaan. Karena potensi-potensi yang ada di desa dapat

dimanfaatkan dengan baik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Data

tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan kepala Desa Tafagapi, Bapak

Abusar mengatakan bahwa :

“Pemekaran Desa Tafagapi cukup bermanfaat untuk peningkatan jenis

pekerjaan, karena salah satu faktor penyemangat masyarakat untuk melakukan

pemekaran adalah agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, dengan

memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki oleh desa untuk memenuhi

kebutuhan, seperti potensi yang ada di darat yang diharapkan nantinya menjadi

sektor andalan pendapatan masyarakat Desa Tafagapi”. (Wawancara, tanggal 2

Oktober 2015).

Berdasarkan wawancara dari hasil kuisioner diatas semakin meyakinkan

penulis bahwa pemekaran desa cukup berdampak pada peningkatan jenis

pekerjaan, karena setelah pemekaran dilakukan masyarakat Desa Tafagapi telah

Page 77: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

63

memanfaatkan segala potensi yang dimiliki meski belum sepenuhnya terlaksana

dengan baik, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

5. Meningkatkan Pendapatan

Meningkatkan pendapatan merupakan cita-cita oleh setiap orang dalam

hal ini untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya pemekaran

diharapkan pemerintah dapat membuka lapangan kerja dengan tujuan

mensejahterakan masyarakatnya. Artinya dengan adanya pemekaran Desa

Tafagapi diharapkan pemerintah desa mampu menciptakan lapangan kerja,

karena wilayah kerjanya sudah relatif besar sehingga potensi yang tersedia dapat

bermanfaat dengan baik, yang pada giliranya dapat menambah pendapatan

masyarakat. Pemekaran Desa Tafagapi sangat menimbulkan dampak positif

terhadap pembangunan Desa. Untuk mengetahui dampak pemekaran Desa

tersebut dalam hal ini, meningkatkan pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14. Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa

dalam Meningkatkan Pendapatan

Item

Perny

Alternatif Jawaban Jumlah

Responden

Rata-rata

Skor SB % B % N % TB % STB %

1 4 16 11 44 10 40 - - - - 25 3,76

Rata-rata skor item pernyataan 3,76

Sumber : Lampiran 6 (diolah)

Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai skor rata-rata yang dicapai dari

pernyataan dalam penilaian peningkatan pendapatan yaitu 3,76 berada pada

kategori baik. Dimana hal ini menunjukan bahwa Pemekaran Desa Tafagapi

Page 78: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

64

sangat bermanfaat, terutama dalam hal peningkatan pendapatan karena dengan

adanya pemekaran, pendapatan di masyarakat dapat meningkat. Data diatas

didukung oleh wawancara dengan Kepala Desa Abusar mengatakan bahwa :

“Pemekaran Desa Tafagapi berdampak pada peningkatan pendapatan

masyarakat, artinya bahwa pemekaran desa sangat berdampak baik pada

peningkatan pendapatan. Karena dengan adanya pemekaran desa kesempatan

untuk memanfaatkan potensi yang ada di desa dapat terlaksana dengan baik

yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu

sendiri.”.(Wawancara, 2 Oktober 2015)

Dari wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan

pendapatan di Desa Tafagapi setelah mekar sangat membantu menambah

pendapatan masyarakat dalam halnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal

ini disebabkan karena pemerintah Desa Tafagapi selalu memberikan kesempatan

kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi sesuai kemampuan yang

dimilikinya.

4.4.2 Frekuensi Jawaban Responden Atas Item Dampak Pemekaran Desa

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Frekuensi jawaban responden merupakan kriteria untuk menilai apakah

setelah pemekaran terjadi ada sebuah perubahan yang lebih baik yang mengarah

pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri, yang diamati dari indikator sosial dan

ekonomi yang meliputi : pendidikan, kesehatan, sarana jalan, jenis pekerjaan dan

pendapatan. Jawaban responden atas item pernyataan kesejahteraan masyarakaat

di Desa Tafagapi dapat dilihat 15 berikut :

Page 79: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

65

Tabel 15. Item Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Item

Perny

Alternatif Jawaban Jumlah

Responden

Rata-rata

Skor SB % B % N % TB % STB %

1 5 20 9 36 11 44 0 - 0 - 25 3,76

2 5 20 11 44 9 36 0 - 0 - 25 3,84

3 1 4 5 20 19 76 0 - 0 - 25 3,16

Rata-rata skor indikator pendidikan 3,59

4 5 20 12 48 8 32 0 - 0 - 25 3,88

5 2 8 7 28 13 52 3 12 0 - 25 3,32

6 0 - 0 - 8 32 15 60 2 8 25 2,24

7 0 - 15 60 10 40 0 - 0 - 25 3,6

Rata-rata skor indikator kesehatan 3,26

8 3 12 10 40 10 40 2 8 0 - 25 3,56

9 3 12 7 28 15 60 0 - 0 - 25 3,52

Rata-rata skor indikator sarana jalan 3,54

10 0 - 4 16 21 84 0 - 0 - 25 3,16

Rata-rata skor indikator jenis pekerjaan 3,16

11 4 16 11 44 10 40 - - - - 25 3,76

Rata-rata skor indikator pendapatan 3,76

Rata-rata item pernyataan pemekaran desa terhadap kesejahteraan masyarakat 3,47

Sumber : Diolah

Tabel 15 diatas menunjukan bahwa secara umum responden menilai

pemekaran desa terhadap kesejahteraan masyarakat berada pada kriteria

penilaian baik atau disetarakan dengan kriteria tinggi yang ditandai dengan nilai

skor rata-rata 3,47. Ini berarti bahwa pemekaran desa dinilai cukup memberikan

dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Tafagapi apabila

diamati melalui indikator pendidikan, kesehatan, sarana jalan, jenis pekerjaan

dan pendapatan.

Page 80: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

66

BAB. 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis,

menunjukan bahwa setelah mekar dari Kelurahan Morompaitonga peningkatan

kesejahteraan masyarakat cukup memberikan dampak positif bagi perkembangan

Desa Tafagapi, baik dari segi aspek sosial dan ekonomi. Sehingga sesuai hasil data

yang di analisis maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pendapatan menunjukan hasil yang meningkat pula dengan jumlah

skor rata-rata 3,76 dimana dari total 25 responden memiliki pendapatan

tambahan berkisar dari Rp. 500.000 - Rp.1.500.000 jika dibandingkan dengan

pendapatan sebelum pemekaran berkisar Rp. 250.000 – Rp.1.300.000,-.

2. Dari tingkat pendidikan responden menunjukan peningkatan yang baik dengan

jumlah skor rata-rata 3,59, hal ini dapat dilihat dari jumlah ketersediaan sarana

pendidikan sebelum pemekaran yaitu hanya berjumlah satu unit saja namun

setelah pemekaran jumlah ketersediaan sarana pendidikan bertambah menjadi

dua unit.

3. Dari aspek sarana jalan sebelum pemekaran jenis panjang permukaan jalan

krikil yaitu 300 meter dan untuk panjang jalan pada periode ini belum

dilakukan pengaspalan atau hanya mencapai 10%. namun setelah pemekaran

panjang jalan aspal yaitu 2.000 meter dan jalan krikil bertambah menjadi 700

Page 81: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

67

meter sehingga total keseluruhan jalan aspal dan krikil bertambah 2.700 meter

atau 90% dengan jumlah skor rata-rata 3,54.

4. Selain itu tingkat kesehatan menunjukan peningkatan pula dimana telah berdiri

satu unit Pos Kesehatan Desa yang mana sebelum pemekaran sarana kesehatan

tersebut belum tersedia, namun setelah pemekaran jumlah sarana kesehatan

dan bidan sudah tersedia dengan jumlah skor rata-rata 3,26.

5. Demikian pula jenis pekerjaan sampingan sebelum pemekaran sebagian dari

total responden yang berjumlah 25 orang hanya mempunyai satu pekerjaan

saja, namun setelah pemekaran jumlah total responden dari 25 orang sudah

memiliki dua jenis pekerjaan yaitu pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan,

sehingga dari kedua sumber pendapatan tersebut mereka akan mampu

meningkatkan kondisi perekonomiannya dengan jumlah skor rata-rata 3,16.

5.2 Saran

1. Pemekaran desa mempunyai dampak terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat dimana setelah pemekaran Desa Tafagapi ketersedian bahan pokok

sarana sosial dan ekonomi diberbagai pelosok.

2. Diperlukan kebijaksanaan pemerintah yang dirancang untuk menciptakan

kesempatan kerja yang seluas-luasnya agar masyarakat berupaya terus menerus

sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga pendapatan mereka

meningkat.

Page 82: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

68

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, dan Edisi Revisi Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Anonim, Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa.

Anonim, Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2007 Tentang Tata Cara Pembentukan,

Penggabungan, Dan Penghapusan Daerah.

Alam, Nur dan Harmon Harun. 2005. Himpunan Undang-Undang Pemekaran

Daerah 2002-2004. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Badan Pusat Statistik Tahun 2001, Indikator Kesejahteraan Rumah Tangga Di

Indonesia, Jakarta : BPS Pusat.

Budiman, Arif. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Graha Media

Pustaka.

Bertha, I Nyoman. 1982. Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Hartono. 2006. Loporan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Irawan dan M. Suparmoko, 2002. Ekonomi Pembangunan Desa. Duta Aksara,

Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta :

Depdikbud, Balai Pustaka.

Kansil. 2005. Keberhasilan Pembangunan Desa. Jakarta: Raja Wali.

Kartasasmita. 1997. Paradigma Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum.

Khaerudin, H. 1992. Pembangunan Masyarakat Ekonomi dan Perencanaan. Liberty,

Jakarta.

Ndraha, Tahziduhu. 2006. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 83: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

69

Ndraha, Tahziduhu. 1990. Persiapan Masyarakat dalam Pembagunan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nurdin Fadhil M, 1990. Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial, Angkasa, Bandung.

Prayityo, 1996. Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan, LP3ES, Jakarta.

Partadiredja, Ace, 1992. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional, Jakarta : Pn

Balai Pustaka.

Poerwadarminta, WJS., 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pn. Balai

Pustaka.

Siagian, Sonadang P. 1997. Administrasi Pembangunan, Edisi 19. Jakarta: Gunung

Agung

Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabete.

Soemarwoto, Otto. 2003. Ekologi dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Taneko, Soleman B. 1993. Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi

Pembangunan. Jakarta: Rajawali Press.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 2001. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: Sinar

Grafika.

Tjokrowinoto, Moelyarto. 2007. Beberapa Tekhnik dalam Hubungan Kerja.

Yogyakarta: BPA UGM.

Todong, M.P. 1993. Beberapa Aspek Pembangunan Desa dan Daerah. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Widjaja, Haw. 2000. Pemerintah Desa Marga Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999

Tentang Pemerintahan Daerah Suatu Telaah Administrasi Negara. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Wibawa, Samodra. 2004. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 84: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

70

Page 85: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

71

Lampiran 1. Kuisioner

Studi Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Desa Tafagapi Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali

A. Petunjuk Pengisian

1. Mohon dengan hormat bantuan kesediaan bapak/ibu untuk mengisi

seluruh pernyataan yang ada dengan sejujurnya.

2. Kejujuran di dalam memberikan jawaban akan sangat membantu

akurasi kebenaran penelitian ini.

3. Beri tanda ceklist pada salah satu pilihan jawaban yang bapak/ibu

anggap paling sesuai dengan keadaan sebenarnya.

4. Ada lima alternatif jawaban yang disediakan yaitu :

a. Sangat Baik (SB) (5)

b. Baik (B) (4)

c. Netral (N) (3)

d. Tidak Baik (TB) (2)

e. Sangat Tidak Baik (STB) (1)

5. Identitas anda/responden kami jamin kerahasiaanya

6. Terima kasih atas jawaban yang bapak/ibu berikan.

B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Pekerjaan :

5. Pendidikan Terakhir :

Page 86: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

72

C. Pernyataan

1. Pendidikan

No Pernyataan Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

1 2 3

Peningkatan Sarana Pendidikan

1 Gedung layak huni

2 Guru cukup memadai

3 Fasilitasnya cukup

2. Kesehatan

No Pernyataan Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

1 2 3

Peningkatan Sarana Kesehatan

4 Cukup memadai

5 Pelayanannya baik

6 Fasilitasnya cukup

7 Bidanya tersedia

3. Sarana Jalan

No Pernyataan Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

1 2 3

Peningkatan Sarana Jalan

8 Aspal

9 Cukup Baik

Page 87: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

73

4. Jenis Pekerjaan

No Pernyataan Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

1 2 3

Peningkatan Jenis Pekerjaan

10 Menambah pendapatan

5. Pendapatan

No Pernyataan Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

1 2 3

Peningkatan Pendapatan

11 Cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari

Page 88: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

74

Lampiran 2. Hasil Angket Dampak Pemekaran Wilayah Terhada Kesejahteraan

Masyarakat

Resp

Pendidikan

Total

Rata-rata 1 2 3

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Re. 1 4 4 4 4 5 5 13 4,33

Re. 2 4 4 5 5 3 3 12 4

Re. 3 3 3 4 4 3 3 10 3,33

Re. 4 3 3 4 4 3 3 10 3,33

Re. 5 5 5 5 5 4 4 14 4,66

Re. 6 5 5 4 4 4 4 13 4,33

Re. 7 4 4 3 3 3 3 10 3,33

Re. 8 3 3 3 3 3 3 9 3

Re. 9 5 5 4 4 4 4 13 4,33

Re. 10 3 3 4 4 3 3 10 3,33

Re. 11 3 3 5 5 3 3 11 3,66

Re. 12 4 4 4 4 3 3 11 3,66

Re. 13 4 4 4 4 4 4 12 4

Re. 14 3 3 3 3 4 4 10 3,33

Re. 15 3 3 3 3 3 3 9 3

Re. 16 4 4 3 3 3 3 10 3,33

Re. 17 4 4 4 4 3 3 11 3,66

Re. 18 5 5 3 3 3 3 11 3,66

Re. 19 5 5 4 4 3 3 12 4

Re. 20 4 4 4 4 3 3 11 3,66

Re. 21 3 3 5 5 3 3 11 3,66

Re. 22 3 3 3 3 3 3 9 3

Re. 23 4 4 3 3 3 3 10 3,33

Re. 24 3 3 3 3 3 3 9 3

Re. 25 3 3 5 5 3 3 11 3,66

Jumlah 94 96 79 272 90,58

Rata-rata 3,76 3,84 3,16 10,88 3,62

Sumber : Diolah

Page 89: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

75

Lampiran 3. Hasil Angket Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Resp

Kesehatan

Total

Rata-rata 1 2 3 4

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Re. 1 5 5 3 3 3 3 4 4 15 3,75

Re. 2 5 5 4 4 3 3 4 4 16 4

Re. 3 4 4 4 4 3 3 4 4 15 3,75

Re. 4 4 4 4 4 2 2 4 4 14 3,5

Re. 5 4 4 3 3 2 2 4 4 13 3,25

Re. 6 4 4 3 3 2 2 3 3 12 3

Re. 7 3 3 3 3 1 1 3 3 10 2,5

Re. 8 3 3 2 2 3 3 3 3 11 2,75

Re. 9 5 5 3 3 3 3 3 3 14 3,5

Re. 10 5 5 2 2 1 1 4 4 12 3

Re. 11 5 5 3 3 2 2 4 4 14 3,5

Re. 12 4 4 4 4 2 2 3 3 13 3,25

Re. 13 4 4 4 4 2 2 4 4 14 3,5

Re. 14 3 3 5 5 3 3 3 3 14 3,5

Re. 15 3 3 2 2 3 3 4 4 12 3

Re. 16 3 3 3 3 3 3 3 3 12 3

Re. 17 4 4 5 5 2 2 3 3 14 3,5

Re. 18 4 4 4 4 2 2 4 4 14 3,5

Re. 19 4 4 4 4 2 2 4 4 14 3,5

Re. 20 4 4 3 3 2 2 3 3 12 3

Re. 21 4 4 3 3 2 2 3 3 12 3

Re. 22 3 3 3 3 2 2 4 4 12 3

Re. 23 3 3 3 3 2 2 4 4 12 3

Re. 24 3 3 3 3 2 2 4 4 12 3

Re. 25 4 4 3 3 2 2 4 4 13 3,25

Jumlah 97 83 56 90 326 81,5

Rata-rata 3,88 3,32 2,24 3,6 13,04 3,26

Sumber: Diolah

Page 90: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

76

Lampiran 4. Hasil Angket Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat

Resp

Sarana Jalan

Total

Rata-rata 1 2

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Re. 1 5 5 4 4 9 4,5

Re. 2 4 4 3 3 7 3,5

Re. 3 4 4 3 3 7 3,5

Re. 4 5 5 3 3 8 4

Re. 5 2 2 3 3 5 2,5

Re. 6 4 4 3 3 7 3,5

Re. 7 4 4 3 3 7 3,5

Re. 8 3 3 4 4 7 3,5

Re. 9 3 3 4 4 7 3,5

Re. 10 5 5 4 4 9 4,5

Re. 11 4 4 5 5 9 4,5

Re. 12 4 4 3 3 7 3,5

Re. 13 4 4 5 5 9 4,5

Re. 14 4 4 5 5 9 4,5

Re. 15 3 3 4 4 7 3,5

Re. 16 3 3 3 3 6 3

Re. 17 3 3 3 3 6 3

Re. 18 4 4 4 4 8 4

Re. 19 3 3 3 3 6 3

Re. 20 3 3 3 3 6 3

Re. 21 2 2 3 3 5 2,5

Re. 22 3 3 3 3 6 3

Re. 23 4 4 3 3 7 3,5

Re. 24 3 3 4 4 7 3,5

Re. 25 3 3 3 3 6 3

Jumlah 89 88 141 88,5

Rata-rata 3,56 3,52 5,64 3,54

Sumber : Diolah

Page 91: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

77

Lampiran 5. Hasil Angket Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Resp

Jenis Pekerjaan Total Rata-rata

1

5 4 3 2 1

Re. 1 3 3 3 3

Re. 2 3 3 3 3

Re. 3 4 4 4 4

Re. 4 4 4 4 4

Re. 5 3 3 3 3

Re. 6 3 3 3 3

Re. 7 3 3 3 3

Re. 8 4 4 4 4

Re. 9 3 3 3 3

Re. 10 3 3 3 3

Re. 11 3 3 3 3

Re. 12 3 3 3 3

Re. 13 3 3 3 3

Re. 14 3 3 3 3

Re. 15 3 3 3 3

Re. 16 4 4 4 4

Re. 17 3 3 3 3

Re. 18 3 3 3 3

Re. 19 3 3 3 3

Re. 20 3 3 3 3

Re. 21 3 3 3 3

Re. 22 3 3 3 3

Re. 23 3 3 3 3

Re. 24 3 3 3 3

Re. 25 3 3 3 3

Jumlah 79 79 79

Rata-rata 3,16 3,16 3,16

Sumber : Diolah

Page 92: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

78

Lampiran 6. Hasil Angket Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Resp

Pendapatan

Total

Rata-rata 1

5 4 3 2 1

Re. 1 5 5 5 5

Re. 2 4 4 4 4

Re. 3 4 4 4 4

Re. 4 3 3 3 3

Re. 5 3 3 3 3

Re. 6 5 5 5 5

Re. 7 4 4 4 4

Re. 8 4 4 4 4

Re. 9 4 4 4 4

Re. 10 3 3 3 3

Re. 11 3 3 3 3

Re. 12 4 4 4 4

Re. 13 4 4 4 4

Re. 14 5 5 5 5

Re. 15 4 4 4 4

Re. 16 4 4 4 4

Re. 17 3 3 3 3

Re. 18 3 3 3 3

Re. 19 3 3 3 3

Re. 20 4 4 4 4

Re. 21 4 4 4 4

Re. 22 3 3 3 3

Re. 23 3 3 3 3

Re. 24 3 3 3 3

Re. 25 5 5 5 5

Jumlah 94 94 94

Rata-rata 3,76 3,76 3,76

Sumber : Diolah

Page 93: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

79

DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA DI DESA TAFAGAPI

Page 94: SKRIPSI STUDI DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1A111125_sitedi_SKRIPSI OK.pdfItem Pernyataan Responden Mengenai Dampak Pemekaran Desa Terhadap ... Pembangunan

80