penentuan senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon …digilib.unila.ac.id/54605/3/skripsi tanpa bab...

48
PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) PADA SEDIMEN DARI KAWASAN INDUSTRI BATUBARA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Febita Glyssenda FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 20-Aug-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON

(PAH) PADA SEDIMEN DARI KAWASAN INDUSTRI BATUBARA

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Febita Glyssenda

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

ABSTRAK

PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON

(PAH) PADA SEDIMEN DARI KAWASAN INDUSTRI

BATUBARA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Febita Glyssenda

Penentuan senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) pada sedimen dari

kawasan Industri Batubara Bandar Lampung telah dilakukan. Sedimen yang telah

diambil dari selokan yang ada di wilayah PT. BA (Persero) Tbk. unit Pelabuhan

Tarahan Bandar Lampung dikeringbekukan terlebih dahulu kemudian diekstraksi

menggunakan sokhlet dan dimurnikan menggunakan kolom kromatografi. Ekstrak

yang diperoleh diidentifikasi dan ditentukan konsentrasinya menggunakan Gas

Chromatography–Mass Spectrophotometer (GC-MS). Hasil menunjukkan adanya

5 jenis PAH yang sama yaitu naphthalene, acenaphthylene, pyrene,

benzo(k)fluoranthene, dan benzo(a)pyrene. Konsentrasi total PAH di kedua lokasi

ini berada pada rentang 222,2 ng/g–299,6 ng/g dan masuk dalam tingkat

pencemaran sedang. Perbandingan total kadar PAH BMR/BMT pada penelitian

ini menunjukkan sumber PAH berasal dari pyrogenic. Keberadaan senyawa PAH

dengan tingkat pencemaran sedang dapat digunakan sebagai indikator adanya

potensi untuk memberikan pengaruh yang cukup berbahaya pada kawasan ini.

Kata kunci : Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH), sedimen batubara, Industri

Lampung.

Page 3: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

ABSTRACT

DETERMINATION OF THE COMPOSITE POLYCYCLIC AROMATIC

OF HYDROCARBON (PAH) ON SEDIMENT FROM COAL INDUSTRY

BANDAR LAMPUNG

By

Febita Glyssenda

Research on the determination of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH)

compounds in sediments from Bandar Lampung Coal Industry area has been

done. Sediment that was collected from the gutter area of PT. BA (Persero) Tbk.

port unit Tarahan Bandar Lampung is dried first then extracted using soxhlet and

purified using chromatographic column. The extracts obtained were identified and

determined its concentrations using Gas Chromatography-Mass

Spectrophotometer (GC-MS). The results showed the presence of 5 identical

PAHs, which is: naphthalene, acenaphthylene, pyrene, benzo (k) fluoranthene,

and benzo (a) pyrene. The total concentrations of PAHs in these sites are in the

range of 222.2 ng/g-299.6 ng/g and are included in moderate pollution levels.

Comparison of total BMA/BMT PAH levels in this study showed that the source

of PAH was derived from pyrogenic. The presence of PAH compounds with

moderate levels of pollution can be used as an indicator that potentially have a

harmful effect on the region.

Keywords: Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH), coal sediment, Lampung

Industry.

Page 4: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON

(PAH) PADA SEDIMEN DARI KAWASAN INDUSTRI BATUBARA

BANDAR LAMPUNG

Oleh

FEBITA GLYSSENDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

~d~S IOPOf

~Nndwv,uvo.NVaVlIVHfl..l.Va Ut.LSOQNI NVSV M. VX UIV([ l\£:mll(['.!IS vcvaorvai 1\1.0IDIV)(Q}IQIH )IIJ..VWOHV

Xl.'DIJSJ'IOd V M VA.N'.IS NVflJ.N3N3.d. :

1Z0110l 1ZJ : llMS!SllqliW lfOlfO<f 'ON

TOO z £0000Z tl1'0ll6f dlN ·,s·_w '!JlfA,UIUffi 'J(T

-JI~

LOO l €0066L l l l lS~6l dlN ......... ~

100 I £0000l SOL0vl61 dlN. ,.W 'oUOJ\\Q,\ !M({ ~dµns ·~u:[ ·scr

~~~

Page 6: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”
Page 7: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

RIWAYAT PENULIS

Febita Glyssenda dilahirkan di Kotabumi tanggal 23 Februari

1995, merupakan anak pertama dari pasangan bapak M. Usmar

Nasirolia (alm.) dan ibu Murdiasih Kurdi. Pada tahun 2000,

penulis menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)

Negeri 4 Tanjung Aman Kotabumi, dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 7 Kotabumi dan lulus pada tahun

2009, kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan lagi pendidikannya ke

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotabumi dan lulus pada tahun 2012.

Melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri jalur Undangan

(SNMPTN-Jalur Undangan) pada tahun 2012, penulis berhasil diterima masuk di

jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis melakukan

Kerja Praktik (KP) di UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi

selama 3 bulan tahun 2015, kemudian penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Pesawaran Indah kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Selama 60 hari

pada bulan Agustus-September tahun 2015.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum Kimia Dasar,

Kimia Analitik I, Kimia Analitik II, dan Cara-Cara Pemisahan, selanjutnya penulis

tidak hanya aktif pada kegiatan akademik saja. Untuk mengembangkan potensi diri,

penulis mengikuti beberapa pelatihan, seminar dan organisasi yang ada di dalam

kampus. Pelatihan yang pernah diikuti adalah Pelatihan ”Keterampilan Dasar

Laboratorium” pada tahun 2015 dan Pelatihan “Introduction to ISO/IEC 17025:2005

Page 8: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

and Awareness ISO/IEC 17025:2017” pada tahun 2017. Organisasi yang pernah

diikuti adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA Unila sebagai Generasi

Muda (Garuda) periode 2012/2013, sebagai Anggota Dinas Advokasi dan

Kesejahteraan Mahasiswa (Adin Adkesma) periode 2013/2014, sebagai Kepala

Deputi Kesejahteraan Mahasiswa (Kadep Kesma) di Departemen Advokasi dan

Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) periode 2014/2015. Himpunan Mahasiswa

Kimia (Himaki) FMIPA Unila sebagai Kader Muda Himaki (Kami) periode

2012/2013, sebagai Anggota Biro Usaha Mandiri (Abir UM) periode 2013/2014,

sebagai Anggota Bidang Sosial Masyarakat (Abid Sosmas) periode 2014/2015.

Page 9: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

Alhamdulillahirabbil alaamiin puji syukur kepada Allah SWT,

Ku Persembahkan Karya Kecil Pertamaku ini Kepada:

Sepasang Malaikatku

Abah dan Bunda Tercinta

M. Dimyati dan Murdiasih Kurdi

Untuk seluruh cinta dan kasih sayang dalam mendidik, memotivasi, dan

mendo’akanku disetiap sujudmu

Adik tersayang

Imelda Zhafira Chairunnisa Untuk setiap keceriaan, cinta dan kasih sayang yang tulus, dan tanpa lelah

mendo’akan keberhasilanku

Seluruh Keluarga Besarku

Calon Imam Dunia Akhiratku

Para sahabat dan teman temanku

Jurusan Kimia,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lampung

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

MOTTO

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan

sesuai kesanggupannya”. (Al Baqarah:286)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan”. (Asy Syarh:5-6)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat

baik bagimu dan boleh jadi engkau mencintai

sesuatu namun ia amat buruk bagimu, Allah Maha

Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.

(Al Baqarah:216)

Rasulullah bersabda : “Barang siapa yang menapaki

suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah

akan memudahkan baginya jalan ke Syurga”.

(H.R Ibnu Majah & Abu Dawud)

“Aku dilahirkan untuk mengenal dunia dan Aku

dibesarkan untuk berguna”. (Febita Glyssenda)

Page 11: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

SANWACANA

Bismillahirohmanirrihim

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillahi robbil „alamin penulis ucapkan atas keridhoan Allah SWT,

karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat melaksanakan penelitian dan

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penentuan Senyawa Polisiklik Aromatik

Hidrokarbon (PAH) pada Sedimen dari Kawasan Industri Batubara Bandar

Lampung” dengan semaksimal mungkin. Shalawat teriring salam semoga tetap

tercurah kepada Suri Tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan

para sahabat serta kaum muslimin/muslimat yang akan kita nantikan syafa’atNya di

yaumil akhir, Aamiin.

Pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran serta

berbagai pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Rinawati, M. Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

nasihat, arahan, bimbingan dan ilmunya selama penulis menyelesaikan skripsi

di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. R. Supriyanto, M. Si selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan banyak nasihat, arahan, bimbingan, motivasi, dan ilmunya selama

penulis menyelesaikan skripsi di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

3. Ibu Dr. Eng. Ni Luh Gede Ratna Juliasih, M. Si selaku dosen pembahas yang

telah memberikan kritik dan saran yang membangun serta ilmu yang

bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

Page 12: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

4. Ibu Dra. Aspita Laila, M, S selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan banyak nasihat, motivasi, arahan, bimbingan dan bantuannya

selama penulis menjalani studi hingga dapat menyelesaikan pendidikan di

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

5. Ibu Dian Septiani Pratama M,Si selaku dosen pembimbing kerja praktik (KP)

yang telah memberikan nasihat, arahan, bimbingan, motivasi, dan bantuannya

serta ilmu yang bermanfaat selama penulis menyelesaikan pendidikan di

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

6. Seluruh dosen yang ada di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung

(Analitik, Organik, Anorganik, Fisik, Biokimia) selaku dosen terbaik yang tak

pernah lelah memberikan ilmunya, motivasi, dan tak segan memberikan

arahan serta bimbingan kepada penulis selama menjalani studi hingga dapat

menyelesaikan pendidikan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

7. Ibunda tercinta Murdiasih Kurdi dan Abah terhebat Muhammad Dimyati

selaku “sepasang malaikat” yang telah Allah SWT kirimkan untukku yang rela

memberikan seluruh cinta dan kasih sayangnya untuk merawat, membesarkan,

mendidik, memotivasi, menyemangati, dan memberikan pelajaran hidup yang

tidak akan di dapatkan di bangku pendidikan formal serta tak pernah lelah

menyebut namaku di setiap sujudnya, serta Ayah terbaik sepanjang hidup M.

Usmar Nasirolia (alm.) yang telah diutus oleh Allah SWT untuk menjadi darah

dalam tubuh ini yang tanpa bosan memberiku nasihat, semangat, dan

pesan-pesannya serta tak pernah lelah mendo’akanku hingga akhir hayatnya.

8. Adik tersayang Imelda Zhafira Chairunnisa selaku “moodboster” yang tak ada

dua nya selalu memberikan dukungan, semangat, keceriaan, cinta dan kasih

sayang yang tulus serta tak pernah lelah mendo’akan keberhasilanku dalam

setiap do’anya.

9. Seluruh keluarga besar H. Muhammad Kurdi (alm.) baik meliputi Pakde,

Bude, paman, bibi, para sepupu kece, dan sekumpulan bocah (keponakan)

yang lucu-lucu yang senantiasa memberikan do’a, nasihat, kasih sayang,

keceriaan, motivasi, dan dukungan serta semangat 45 kepada penulis .

Page 13: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

10. Mba iin dan mas udin (analitik), mba wit (organik), mba liza (anorganik/fisik),

dela (gudang zat), pak gani, dan mas nomo serta seluruh staf yang ada di

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung terimakasih atas dukungan,

motivasi dan bantuannya selama penulis menjalani studi hingga dapat

menyelesaikan pendidikan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best” yang insyaallah

untuk dunia akhirat dan teman saat senang maupun sedih yang telah

memberikan banyak nasihat, motivasi, keceriaan, keluguan dan kenangan

indah yang sulit dilupakan.

12. Elsa Zulha, S. Si dan Atma Istanami selaku “partner” kerja praktik dan

penelitian yang senantiasa berbagi ilmu, semangat, keceriaan, kesedihan,

bantuan dan curahan hatinya selama penelitian. Serta tak lupa Celli, Tya Gita,

Uut, Lulu, Paul, Ferdian dicky, Riska Martina, Citra, kak Ari, dan kak Arik

selaku rekan seperjuangan “biomassa squad” di UPT Laboratorium Terpadu

dan Sentra Inovasi Teknologi FMIPA Universitas Lampung “thankyou so

much” untuk segala keceriaan, kebersamaan, motivasi, dan nasihat serta

bantuannya selama penulis menyelesaikan penelitian.

13. Elsa Zulha, S. Si., Atma Istanami., Deborah Jovita, S. Si., Wiwin Esty Sarwita,

Dwi Anggraini, S. Si., Eka Hurwaningsih, S. Si., Derry Vardella, Apri

Welda, Aditian Sulung, Riandra Pratama Usman, S. Si., Rizal Rio Saputra, S.

Si., Ulfatun Nurun, S. Si., Yunsi’u Nasyah, S. Si., dan Zubaidi

selaku ”Analytical Squad”, “team” dan sekaligus ”partner” yang senantiasa

berbagi ilmu, semangat, keceriaan, kesedihan, bantuan dan curahan hatinya

selama penulis menyelesaikan kuliah dan juga skripsi.

14. Tak terlupakan sepanjang hidup untuk kak Wagiran, S. Si., kak

Miftahurrahman, S. Si., dan kak Purna Pirdaus, S. Si selaku analis dan

penyelia di UPT yang sudah bersedia memberikan bimbingannya, ilmunya,

motivasinya, dan keceriaannya selama penulis menyelesaikan penelitian. Serta

tak lupa seluruh Pimpinan dan Staf UPT yang telah bersedia menerima penulis

Page 14: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

untuk dapat melakukan penelitian, memberikan motivasi dan bantuan selama

penulis menyelesaikan penelitian .

15. Keluarga besar Kimia 2012 FMIPA Universitas Lampung Adi setiawan, S. Si.,

Aditian Sulung, Agus Ardiansyah, Ajeng Wulandari, S. Si., Ana Maria

Kristiani, S. Si., Apri Welda, Arif Nurhidayat, S. Si., Arya Rifansyah, S. Si.,

Atma Istanami, Ayu Imani, S. Si., Ayu Setianingrum, S. Si., Deborah Jovita,

S. Si., Derry Vardella, Dewi Aniatul Fatimah, S. Si., Diani Iska Miranti, S. Si.,

Dwi Anggraini, S. Si., Edi Suryadi, S. Si., Eka Hurwaningsih, S. Si., Elsa

Zulha, S. Si., Erlita Aisyah, S. Si., Feby Rinaldo Pratama, S. Si., Fenti

Visiamah, S. Si., Ferdinand Haryanto Simangunsong, S. Si., Fifi Adriyanthi,

S. Si., Handri Sanjaya, Indah Wahyu Purnamasari, S. Si., Indri yani Saney, S.

Si., Intan Mailani, S. Si., Ismi Khomsiah, S. Si., Jean Pitaloka, S. Si., Jenny

Jessica, Khoirul Anwar, S. Si., Maria Ulfa, S. Si., Meta Fosfi Berliana, S. Si.,

Muhammad Rizal Robani, Murni Fitria S.Si, Nila Amalin Nabilah, S. Si.,

Putri Ramadhona, S. Si., Radius Uly Artha, Riandra Pratama Usman, S. Si.,

Rifki Husnul Khuluk, S. Si., Rizal Rio Saputra, S. Si., Rizki Putriana, S. Si.,

Ruliana Juni Anita, S. Si., Ruwaidah Muliana, S. Si., Siti Aisyah, S. Si., Siti

Nur Halimah, S. Si., Sofian Sumilat Rizki, S. Si., Sukamto, S.Si., Susy Isnaini

Hasanah, S. Si., Suwarda Dua Imatu Dela, S. Si., Syathira Assegaf, S. Si.,

Tazkia Nurul, S. Si., Tiand Reno, S. Si., Tiara Dewi Astuti, S. Si., Tiurma

Debora Simatupang, S. Si., Tri Marital, S. Si., Ulfatun Nurun, S. Si., Wiwin

Esty Sarwita, Yepi Triapriani, S. Si., Yunsi’u Nasyah, S. Si., Zubaidi.selaku

Page 15: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

“chemistry 12 squad” atas persahabatan, kebersamaan, keceriaan, dan

kesedihan nya selama masa kuliah.

16. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si., Elmina Indah Oktaviani, S. Pd., Restu Sari

Pilarningtyas, S. Pd., dan temen-temen k’31 atas kebersamaan, dukungan,

keceriaan, motivasi, persahabatan, dan bantuan yang telah diberikan selama

ini.

17. Seluruh teman-teman KKN Tematik 2015 Desa Pesawaran Indah untuk Hana

Ayu Masha, S. Si., Anisa Ryasti, S. I. Kom., Fernico Gunawan Lubis, S. E.,

Shafira Dhewanti, S. I. Kom., dan Guntur Ardyan Tamara, S. I. P., di dusun

Wonorejo I selaku “squad kkn team” atas kebersamaan dan kekompakannya

selama 60 hari. Serta Seluruh Aparatur desa/ dusun dan keluarga besar Bapak

Puji Asmoro, Bapak Budi Santoso dan Bapak Rt atas kebaikan, ketulusan, dan

segala bantuan yang telah diberikan serta mau menerima penulis untuk dapat

tinggal dan melaksanakan program kerja di dusun Wonorejo I desa Pesawaran

Indah.

18. Seluruh Teman-teman seperjuangan SDN 4 Tanjung Aman (2006), SLTPN 7

Kotabumi (2009), MAN 1 Kotabumi (2012), dan Universitas Lampung (2012)

atas segala keceriaan, persahabatan, dan ketulusannya kepada penulis selama

ini.

19. Rekan-rekan Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMAKI) dan seluruh mahasiswa

kimia angkatan 2009, 2010, 2011,2013,2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018

selaku keluarga besar Himaki atas segala dukungan, motivasi, dan bantuannya

Page 16: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

serta kritik dan saran selama penulis menjalani studi hingga dapat

menyelesaikan pendidikan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

20. Rekan-rekan pimpinan dan staf serta seluruh anggota dan generasi muda

(Garuda) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA Universitas Lampung

periode 2012/2013., 2013/2014., dan 2014/2015 selaku keluarga besar BEM

FMIPA atas segala keceriaan, kekompakan, kekeluargaan, motivasi dan

bantuan yang telah diberikan selama ini.

21. Seseorang yang akan menjadi imamku dunia dan akhirat dimana namanya

telah dituliskan sebelum aku menarik nafas pertamaku.

22. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan,

penelitian dan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekekurangan, oleh

karena itu penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis pribadi dan bagi para pembaca.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 01 November 2018

Febita Glyssenda

Page 17: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv

I. PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................3

C. Manfaat Penelitian ..............................................................................4

II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................5

A. Industri Batubara di Indonesia .............................................................5

B. Limbah Batubara .................................................................................8

1. Abu ..............................................................................................8

2. Tar dan Larutan Fenol .......................................................................... 9 C. Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH).............................................9

D. Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) ..........................12

III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................17

A. Waktu dan Tempat penelitian .............................................................17

B. Alat dan Bahan ...................................................................................17

C. Prosedur Penelitian .............................................................................18

1. Pengambilan Sampel .................................................................18

2. Ekstraksi Sampel Sedimen ..........................................................18

3. Optimasi Gas Chromatography – Mass Spectrofometer

(GC-MS) .....................................................................................19

4. Penentuan Senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) ...20

5. Penentuan Konsentrasi Senyawa Polisiklik Aromatik

Hidrokarbon (PAH) .....................................................................21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................22

Page 18: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

ii

A. Profil PAH ...............................................................................................22

B. Konsentrasi PAH .....................................................................................24

C. Identifikasi Sumber PAH ........................................................................27

V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................30

A. Kesimpulan .............................................................................................30

B. Saran ........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................32

LAMPIRAN .......................................................................................................38

Page 19: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. 16 jenis Senyawa PAH yang Berbahaya di Alam .............................. 11

Tabel 2. Beberapa Senyawa PAH dan nilai m/z nya. ............................................ 21

Tabel 3. Penentuan Titik Koordinat Pengambilan Sampel .............................. 23

Tabel 4. Konsentrasi Total Senyawa PAH dalam sedimen di selokan PT.

BA unit Pelabuhan Tarahan Bandar Lampung .................................. 25

Tabel 5. Kriteria Tingkat Pencemaran PAH dalam Sedimen .......................... 27

Tabel 6. Data Konsentrasi PAH di Selokan PT. BA Unit Pelabuhan Tarahan

Bandar Lampung ................................................................................ 40

Page 20: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Produksi Batubara Indonesia Tahun 2010-2016 ................................. 6

Gambar 2. Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia Tahun 2012-2016.... 6

Gambar 3. Perangkat GC-MS ............................................................................... 12

Gambar 4. Lokasi Pengambilan Sampel ............................................................... 22

Gambar 5. Komposisi PAH................................................................................... 24

Gambar 6. Konsentrasi Senyawa PAH pada Sampel T1 dan T2 .......................... 26

Gambar 7. Kromatogram T1 ................................................................................. 39

Gambar 8. Kromatogram T2 ................................................................................. 39

Gambar 9. Kromatogram Larutan Standar 1 ppm ................................................. 40

Page 21: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batubara merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam yang cukup besar di

Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen

Minerba) diketahui produksi batubara tahun 2010 mencapai 275 juta ton dan terus

mengalami peningkatan hingga pada tahun 2016 tercatat hasil produksi batubara

mencapai 434 juta ton. Batubara memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan

sumber daya batubara pada tahun 2016 yang dimiliki Indonesia mencapai 128 juta

ton dengan total cadangan sebesar 28 juta ton (Dirjen Minerba, 2016).

Melimpahnya sumber daya dan total cadangan batubara yang dimiliki mampu

menjadikan batubara sebagai sumber energi pilihan yang dapat menggantikan

minyak bumi sebagai bahan bakar utama. Penggunaan batubara dalam industri

berskala besar antara lain pada pembangkit tenaga listrik, pabrik semen, dan

industri yang memerlukan proses pemanasan seperti pabrik pengecoran dan

pengolahan besi baja. Meningkatnya aktivitas industri mengakibatkan semakin

meningkat pula potensi dampak yang ditimbulkan, terutama terjadinya

peningkatan dalam masalah pencemaran lingkungan, yakni pengelolaan limbah,

Page 22: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

2

leaching pada stockpile batubara, hasil pembakaran batubara yang menghasilkan

abu dan gas buang berupa senyawa senyawa organik volatil lainnya (Erwin, 2008).

Pencemaran lingkungan oleh senyawa organik volatil telah banyak mendapat

perhatian karena memiliki sifat toksik dan mudah menguap pada konsentrasi yang

rendah seperti senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) (Rinawati et al.,

2008). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa PAH yang berasal

dari aktivitas industri dapat menyebabkan kanker dan efek mutagenik pada

organisme (Omodara et al., 2014; Rengarajan et al., 2015; Shafy et al., 2015;

Yusuf et al., 2015).

PAH adalah kelompok dari golongan senyawa organik ukuran besar yang struktur

dasarnya terdiri atas atom karbon dan hidrogen yang tersusun dalam dua atau

lebih cincin aromatik dan bersifat hidrofobik. PAH terdiri lebih dari 100 senyawa

kimia berbeda yang terbentuk selama pembakaran tidak sempurna (bahan bakar

fosil, gunung api, pembakaran hutan, padang rumput, sampah, gas, buangan

motor, minyak bumi, pemanas rumah, aspal, karbon hitam, dan batubara), proses

pengolahan makanan yang tidak tepat (pembakaran dan pengasapan), dan proses

industri dari zat organik lainnya (FSAI, 2009; GFEA, 2012).

Konsentrasi PAH pada industri batubara dapat mencapai ratusan bahkan bisa

mencapai ribuan milligram per-kilogram dan konsentrasinya meningkat seiring

dengan peningkatan peringkat (rank) batubara (Achten and Hofmann, 2009;

Laumann et al., 2011). Namun batubara masih kurang diperhatikan dan jarang

dianggap sebagai sumber pencemaran PAH dalam tanah dan sedimen (Ahrens and

Page 23: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

3

Morrisey, 2005), bahkan Walker et al. (2005) menggambarkan batubara sebagai

sumber PAH yang tidak terduga. Walaupun jenis dan karakteristik PAH pada tar

dan kokas batubara (burnt coal) hampir sama dengan PAH-batubara (unburnt

coal), konsentrasi PAH-batubara ternyata lebih tinggi (Ribeiro et al., 2012).

Selain itu, potensi sebaran pencemaran PAH-batubara juga lebih luas daripada

sebaran pencemaran PAH pada tar dan kokas batubara. Ahrens and Morrisey

(2005), Pies et al. (2007) dan Wang et al. (2010) mengemukakan bahwa potensi

pencemaran PAH-batubara terutama terjadi pada aktivitas penambangan terbuka,

pengolahan batubara, pembuangan limbah pertambangan batubara, penimbunan

batubara di stockpile serta tumpahan selama bongkar-muat batubara di pelabuhan

dan kecelakaan transportasi pengangkutan batubara. Pelabuhan khusus batubara di

Provinsi Lampung sudah beroperasi selama 32 tahun dengan memiliki tiga

dermaga dan tiga lokasi penimbunan batubara (stockpile). Pelabuhan ini

merupakan pelabuhan batubara terbesar dengan jumlah penyaluran lebih dari 10

juta ton per tahun. Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengenai keberadaan

senyawa PAH dalam sedimen di kawasan industri batubara ini perlu dilakukan.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi senyawa PAH dari kawasan Industri Batubara Bandar

Lampung.

2. Menentukan konsentrasi senyawa PAH dari kawasan Industri Batubara

Bandar Lampung.

Page 24: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

4

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data ilmiah mengenai keberadaan

senyawa PAH dalam sedimen dari kawasan Industri Batubara Bandar Lampung

sehingga dapat dijadikan informasi bagi pemerintah daerah dan pihak yang

berkepentingan dalam rangka pengelolaan kawasan Industri Batubara Bandar

Lampung secara berkesinambungan sehingga dampak negatif yang mungkin

muncul dapat diantisipasi sedini mungkin.

Page 25: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri Batubara di Indonesia

Batubara merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, hidrogen, dan

oksigen dalam kombinasi kimia dengan sedikit kandungan unsur sulfur dan nitrogen,

yang terdapat di dalam lapisan kulit bumi yang terbentuk secara alamiah akibat

pembusukan sisa tanaman purba dalam waktu jutaan tahun, oleh karena itu,

karakteristik dan kualitas batubara sangat bervariasi dan tidak homogen dibandingkan

dengan bahan bakar yang tidak mengalami proses pengolahan dalam pabrik.

Secara umum batubara terdiri dari < 50% bahan anorganik dan > 50% bahan organik,

terutama asam humat dan PAH (Greenwood et al., 2011; Schweinfurth and

Finkelman, 2013; Yoshioka and Takeda, 2014). Batubara mengandung struktur yang

lebih aromatik daripada bahan bakar lain (Yan et al., 2014), sehingga dapat

menghasilkan PAH hingga 100 kali lebih besar daripada minyak bumi (Richter and

Howard, 2010). PAH dalam batubara hadir sebagai campuran kompleks dengan

berbagai sifat dan komposisi fisikokimia, sehingga pola dan konsentrasi PAH dalam

batubara sangat bervariasi (Laumann et al., 2011).

Page 26: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

6

119 121 125 127 128

29,0 31,4 32,4 32,3 28,5

0

20

40

60

80

100

120

140

2012 2013 2014 2015 2016Sumber Daya Cadangan

275

353

407 421 435 461

434

0

100

200

300

400

500

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

JUTA

TO

N

Produksi batubara di Indonesia pada periode 2010 hingga 2015 terus mengalami

peningkatan setiap tahun hingga mencapai 186 juta ton namun pada tahun 2016

terjadi penurunan produksi sekitar 27 juta ton (Gambar 1.). Sementara itu,

sumberdaya batubara di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2016 selalu mengalami

peningkatan yang signifikan, diperkirakan terjadi peningkatan sumberdaya sebesar 9

juta ton sedangkan untuk cadangan batubara terjadi peningkatan pada tahun 2014

sebesar 3,4 juta ton dan mengalami penurunan hingga tahun 2016 yang diperkirakan

sebesar 3,9 juta ton (Gambar 2.).

Gambar 1. Produksi Batubara Indonesia Tahun 2010-2016 (Dirjen Minerba, 2016)

Gambar 2. Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia Tahun 2012-2016

(Dirjen Minerba, 2016)

JUTA

TO

N

Page 27: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

7

Dalam menjamin kebutuhan penyediaan batubara sebagai sumber energi untuk listrik,

Pemerintah Indonesia telah menetapkan kewajiban pengutamaan batubara untuk

dalam negeri yang disebut Domestic Market Obligation (DMO). Penetapan

kewajiban DMO ini adalah mewajibkan kepada perusahaan pertambangan batubara

untuk terlebih dahulu menjual dan mengutamakan batubara kepada pengguna dalam

negeri, baru kemudian dapat melakukan ekspor batubara.

Kebijakan DMO ini sangat efektif menjamin tersedianya batubara untuk kebutuhan

dalam negeri antara lain untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN maupun

pembangkit listrik non PLN, bahan bakar pabrik semen, pupuk, pulp serta untuk

industri metalurgi dalam negeri. Kebijakan DMO ini merupakan contoh nyata

kebijakan Pemerintah untuk mengutamakan penggunaan sumber daya alam batubara

untuk kepentingan masyarakat dalam negeri. Rata-rata batubara yang dialokasikan

untuk kebutuhan dalam negeri adalah sebesar 20-25% dan sekitar 75-80% batubara

diekspor. Dengan pengalokasian demikian sehingga menjadi pertanyaan mengapa

jumlah batubara yang digunakan di dalam negeri hanya sebesar 20-25%. Jumlah

batubara untuk dalam negeri memang masih relatif rendah karena pengguna batubara

dalam negeri masih sedikit dan terbatas, sehingga penyerapan batubara dalam negeri

masih rendah (Dirjen Minerba, 2014).

Page 28: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

8

B. Limbah Batubara

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan batubara yang berbentuk padatan menjadi

bentuk gas di dalam gasifer. Gas yang dihasilkan merupakan campuran dari hidrogen,

karbon monoksida dan metana yang dapat langsung dipergunakan sebagai bahan

bakar. Selain sebagai bahan bakar, gas hasil gasifikasi dapat juga dipisah-pisahkan

melalui berbagai proses, atau mereaksikannya dengan suatu pereaksi sehingga

menghasilkan produk zat kimia sintetis yang diinginkan.

Proses gasifikasi batubara saat ini telah berkembang dan tidak hanya tergantung

batubara jenis mengkokas tetapi dapat menggunakan berbagai jenis batubara. Gas

yang dihasilkan dari proses gasifikasi batubara dalam tanah berbeda dengan CBM

(Coal Bed Methane) yang memang sudah terdapat dalam lapisan batubara karena

terperangkap selama proses pembatubaraan (coalification). Industri batubara banyak

menghasilkan energi yang efisien ternyata juga menyisakan permasalahan yakni

limbah yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Abu

Produk limbah yang berupa padatan dari proses gasifikasi batubara adalah abu. Bahan

ini berasal dari material anorganik yang terdapat dalam batubara yang sebagian

kecilnya berupa mineral tersebut berubah menjadi abu selama proses gasifikasi.

Selain itu terdapat juga unsur-unsur runutan (trace element) yang terikat dengan

mineral yang terdapat dalam batubara, tetapi dalam konsentrasi yang kecil.

Page 29: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

9

2. Tar dan Larutan Fenol

Limbah berupa cairan dari proses gasifikasi batubara yang menghasilkan gas dingin

(cold gas) adalah berupa tar dan larutan fenol yang keluar dari unit pemisah tar dan

ditampung dalam kolam penampung tar. Tar batubara merupakan hasil samping dari

proses pirolisis atau destilasi destruktif batubara pada proses gasifikasi atau

karbonisasi saat pembuatan kokas. Komposisi dan karakteristik tar sangat tergantung

dari temperatur dan karakteristik batubara yang digunakan sebagai umpan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan secara umum, tar batubara merupakan

percampuran yang sangat kompleks dari hidrokarbon, fenol dan oksigen heterosiklik,

sulfur dan komponen nitrogen. Lebih dari 50% komponen teridentifikasi di dalam tar

batubara bahkan dapat mencapai 1000 komponen, tar batubara ini banyak

mengandung komponen senyawa organik baik alifatis ataupun aromatis, yang tentu

saja sangat potensial untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya sebagai bahan dasar

industri kimia berbasis senyawa olefin maupun senyawa aromatis (Mariska, 2011).

C. Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH)

Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) adalah senyawa organik yang terdiri dari

dua atau lebih cincin benzena yang tersusun secara teratur dalam berbagai konfigurasi

struktural (Gan et al., 2009; Haritash and Kaushik, 2009). Karakteristik senyawa

PAH yang mempunyai dua atau tiga cincin benzena yang berasal dari proses

pemanasan dalam suhu rendah dari bahan organik seperti pembentukan batubara,

Page 30: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

10

biasanya teralkilasi. Sebaliknya pembakaran dalam suhu tinggi akan menghasilkan

senyawa PAH dengan 4, 5 atau 6 cincin benzena dan sedikit yang teralkilasi.

Kontaminan PAH dalam perairan secara perlahan akan mengendap dan terakumulasi

dalam sedimen. Namun tingginya konsentrasi PAH dalam sedimen tidak sepenuhnya

dipengaruhi oleh kontaminasi minyak, melainkan dipengaruhi oleh sumber alami

(Mille et al., 2006).

Keberadaan PAH dalam tanah dan sedimen sering berhubungan dengan pembakaran

tidak sempurna bahan organik pada suhu tinggi (500-800ºC) atau pada pembakaran

bahan organik pada suhu rendah (100-300ºC) dalam kurun waktu yang lama (Achten

and Hofmann, 2009; Haritash and Kaushik, 2009). Selain sumber alami seperti

kebakaran hutan dan lahan, rembesan minyak, letusan gunung berapi serta eksudat

dari pohon (Gan et al., 2009; Haritash and Kaushik, 2009), PAH juga berasal dari

aktivitas manusia seperti industri minyak dan beberapa produknya (Dike et al., 2013;

Edema et al., 2011; Wyszkowski and Ziolkowska, 2013), industri gas yang

menghasilkan produk sampingan berupa tar dan kokas (Gong et al., 2010; Lors et al.,

2010), industri pengolahan kayu yang menggunakan creosote sebagai bahan

pengawet kayu (Gallego et al., 2008; Ghaly et al., 2012), insinerasi sampah (Chen et

al., 2013), peleburan aluminium (Rodriguez et al., 2012; Yunker et al., 2011),

peleburan baja (Ene et al., 2012) dan batubara (Achten and Hofmann, 2009; Ahrens

and Morrisey, 2005).

Page 31: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

11

Dari sekitar 500 jenis senyawa PAH yang telah diketahui, US EPA telah

mengidentifikasi 16 jenis senyawa PAH (EPA-PAH) yang berbahaya karena bersifat

toksik, karsinogenik, dan mutagenik, seperti yang tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. 16 jenis senyawa PAH yang berbahaya di Alam

(Haritash & Kaushik, 2009).

Page 32: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

12

D. Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS)

Instrumentasi ini terdiri dari tempat menginjeksian sampel, ruang pengion,

pengumpul ion, penguat sinyal dan rekorder. Perangkat GC-MS (Gambar 3) pada

dasarnya merupakan paduan perangkat GC, yang berperan untuk memisahkan

komponen yang ada dalam suatu sampel, dan perangkat MS yang berperan sebagai

detector. Komponen penting dalam kromatografi gas adalah tangki pembawa gas

yang dilengkapi dengan pengatur tekanan, tempat injeksi sampel, kolom, detektor

yang dilengkapi thermostat, amplifier dan rekorder.

Gambar 3 . Perangkat GC-MS (Mariska, 2011).

Proses analisis yang terjadi adalah sebagai berikut: sampel diuapkan, dipisahkan, dan

didorong menuju ruang pengion yang akan menghasilkan ion-ion bermuatan positif

dan molekul dipisahkan dalam bentuk ionnya, ion positif masuk ke daerah

Page 33: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

13

penganalisis massa dan akibat medan magnet yang menyebabkan lintasan menjadi

melengkung, fragmen akan bergerak cepat menuju celah keluar dengan cara

memvariasikan potensial akselerasi atau kekuatan medan magnet yang akan dicatat

oleh rekorder. Sebagai fase gerak digunakan gas, yang berfungsi sebagai gas

pembawa/pengangkut analit dari kolom menuju detektor, gas tersebut haruslah inert

dan murni, gas pembawa yang sering digunakan adalah nitrogen, hidrogen, helium,

dan argon. Kolom kromatografi terdiri dari tiga bagian yaitu wadah luar, isi kolom

yang terdiri dari padatan pendukung dan fasa cairan.

Spektrum massa merupakan rangkaian puncak-puncak yang bervariasi tingginya.

Puncak paling tinggi disebut base peak, pola fragmentasi dalam bentuk deretan garis,

puncak pendek dan kecil yang disebut isotop. Bentuk spektrumnya tergantung dari

sifat molekul, potensial ionisasi, mudah tidaknya sampel itu menguap, dan konstruksi

alat. Untuk menghasilkan spektrum massa, dalam proses ionisasi berkas elektron

yang ditembakkan ke molekul senyawa minimal 8-12 eV. Semakin besar energi

berkas elektron yang diberikan maka intensitas ion molekular makin kecil karena

kelebihan energi yang diterima dipergunakan untuk berfragmentasi menjadi massa-

massa yang lebih kecil. Untuk molekul dengan jumlah atom-atom yang besar, jumlah

ion-ion positif yang dihasilkan juga besar. Massa ion bermanfaat untuk

mengidentifikasi senyawa. Intensitas dari puncak ion molekular tergantung pada

kestabilan ion yang terbentuk. Kestabilan dari ion dipengaruhi oleh struktur dan ini

tercermin pada molekul.

Page 34: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

14

Spektrum massa fragmen-fragmen yang kecil berasal dari tumbukan-tumbukan

elektron dengan molekul induk. Berkas elektron dengan energi 70 eV akan memecah

ion molekul menjadi fragmen-fragmennya. Kelimpahan ion-ion dinyatakan dalam %

dari base peak atau jumlah total dari ion yang dihasilkan. Sangat berguna bagi kita

untuk mengetahui kejadian-kejadian dimana elektron-elektron bertumbukan dengan

sumber ion pada saat energi dinaikan. Mula-mula potensial berkisar 8-12 eV dimana

ion-ion mulai terbentuk, ion ini dikenal dengan ion molekular atau ion induk, dengan

naiknya potensial ikatan ikatan maka ion induk akan terfragmentasi lebih lanjut.

Biasanya spektrum massa dioperasikan pada 70 eV, suatu nilai yang cukup untuk

memutuskan semua ikatan.

Setiap komponen memberikan rangkaian fragmentasi yang spesifik dan disebut pola

fragmentasi. Pola fragmentasi merupakan deretan garis. Puncak-puncak yang

kelimpahan kecil disebut puncak isotop. Instrumen beresolusi tinggi dapat

memberikan informasi tentang defek massa. Misalkan perbedaan antara atom dan

molekul dan semua nilai nominal. Puncak-puncak yang lebih besar dari puncak

normal sehingga saling tumpang tindih dalam spektrometer biasa dapat diamatti

dengan spektrometer massa resolusi tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya ion

metastabil yang terbentuk dalam sumber ion yang spontan terdekomposisi selama

dalam lintasannya (Mariska, 2011).

Kromatografi gas yang dipasangkan dengan spektroskopi massa adalah suatu

peralatan serba guna untuk tujuan pemisahan, analisis kualitatif dan kuantitatif analit

senyawa organik dan gas permanen. Dengan memadukan sensitivitas dan kekuatan

Page 35: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

15

pemisahan tinggi, campuran yang kompleks pun dapat dianalisis. Informasi yang

didapatkan dapat digunakan untuk mendeteksi pengotor, mengontrol kontaminan, dan

pengembangan suatu metode, seperti proses pembuatan semikonduktor

(Philips, 2013).

Page 36: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

17

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Desember 2017 di Laboratorium

Kimia Analitik dan Instrumentasi dan di UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra

Inovasi Teknologi (LT-SIT) Universitas Lampung dan Analisis Gas

Chromatography – Mass Spectrofometer (GC-MS) dilakukan di Pusat Penelitian

Oseanografi- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O-LIPI).

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas dalam

laboratorium (Pyrex, USA), neraca analitik (Kern: ABS 220-4, AUS), seperangkat

alat sokhletasi (Pyrex, USA), seperangkat alat kromatografi kolom, oven

(Memmert UN 55, Germany), furnace (Lenton Thermal Designs, England), freeze

dyer (Labfreez Instruments: FD-10-MR, USA), rotary evaporator (Buchii,

Indonesia), botol vial, Column varian Thermo TR-5 30 m x 0,25 mm, Gas

Chromatography-Mass Spectrofometer (GC-MS) Thermo Scientific Trace 1310

ISQ single quadrupole.

Page 37: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

18

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sedimen,

standar PAH MIX (Alderich, Germany), dichloromethane (DCM) kualitas p.a. (E.

Merck, USA), n-hexane kualitas p.a. (E. Merck, USA), silica gel 60GF254 (Merck,

Germany), glasswool/ cotton ball (Medisoft, Indonesia), alumina powder (Merck,

Germany), n-pentane kualitas p.a. (E. Merck, USA), methanol kualitas p.a. (E.

Merck, USA), acetone kualitas p.a. (E. Merck, USA), dan aquadest produksi

laboratorium (UPT LT SIT, Indonesia).

C. Prosedur Penelitian

1. Pengambilan Sampel

Sebelum dilakukan pengambilan sampel, semua botol dicuci dengan pelarut

organik (n-heksane, methanol, dan acetone), kemudian di furnace selama 3

jam dengan suhu 200oC. Pengambilan sampel dilakukan di dua selokan

Industri Batubara Bandar Lampung. Sampel sedimen yang diperoleh

kemudian disimpan pada ice box dalam wadah kaca steril dan dibawa menuju

Laboratorium untuk dilakukan preparasi dan analisis lebih lanjut.

2. Ekstraksi Sampel Sedimen

Sampel sedimen basah yang diperoleh dikeringkan terlebih dahulu

menggunakan freeze dryer (Chaocan et al., 2016). Sampel sedimen kering

kemudian diekstraksi menggunakan sokhlet dengan 3 x 40 mL pelarut DCM

(Khozanah and Yogaswara, 2017). Ekstrak yang dihasilkan diuapkan

pelarutnya dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak bahan

Page 38: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

19

organik (EBO) pada suhu 40oC (Syahrir et al., 2015; Mizwar et al., 2016;

Edward, 2017). EBO yang diperoleh kemudian dimurnikan menggunakan

kromatografi kolom dengan menggunakan alumina powder dan silica gel

(Khozanah and Yogaswara, 2017; Edward, 2017) dan dielusi dengan

menggunakan 120 mL pelarut DCM dan n-pentane (1:1 v/v) (Khozanah and

Yogaswara, 2017). Hasil dari kromatografi kolom dipekatkan kembali dengan

rotary evaporator dan kemudian digunakan untuk analisa PAH. Kadar PAH

diukur dengan Thermo GC-MS Trace 1310 ISQ LT.

3. Optimasi Gas Chromatography – Mass Spectrofometer (GC-MS)

Penentuan senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dengan

menggunakan GC-MS terdiri dari beberapa langkah yaitu sebagai berikut:

a. Dibuka tabung gas carrier;

b. Dinyalakan komputer;

c. Setelah dilakukan maintenance pastikan bahwa analyzer, kabel heater,

kolom, dan transfer line terpasang dengan benar, serta vent analyzer

telah tertutup;

d. Sistem control automation dibuka dan metode kondisi operasi diaktifkan;

e. GC-MS dinyalakan dengan mengatur switch pada posisi on;

f. Check sistem vacum;

g. Klik start bakeout, selama 12 jam kemudian dilakukan diagnostics untuk

memonitor temperatur;

h. Dilakukan check ion trap dan tuning system;

Page 39: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

20

i. Isooktan diinjekkan sebanyak 1 µm selama 30 menit dan lihat peak yang

terbentuk.

4. Penentuan Senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH)

Setelah dilakukan ektraksi pada sampel sedimen dan dilakukan optimasi pada

instrumen GC-MS selanjutkan hasil ekstraksi yang diperoleh akan dianalisis

menggunakan Thermo GC-MS Trace 1310 ISQ LT (Column TG5SilMS) yang

dilengkapi software. varian WS workstation. Gas pembawa adalah helium

dan kolom kapiler yang digunakan adalah Thermo TR-5. Suhu bagian injector

dijaga pada 260oC dan suhu kolom diatur pada 50

oC selama 0,5 menit,

kemudian diprogram pada 160oC dijaga selama 15 menit, 290

oC dijaga selama

13 menit, hingga pada 300oC dijaga selama 4 menit. Puncak pada

kromatogram yang dihasilkan dibandingkan dengan waktu retensi standar dan

spektrum massanya.

Analisis ini menggunakan kombinasi antara kromatografi gas dan

spektrofotometer massa. Molekul yang diperoleh akan terbaca oleh

spektrofotometer massa, dengan cara menangkap, mengionisasi,

mempercepat, membelokkan, dan mendeteksi molekul terionisasi secara

terpisah. Spektofotometer massa akan memecah molekul yang terionisasi dan

akan mendeteksi fragmen-fragmen dalam menentukan rasio setiap analit yang

terdapat dalam PAH, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Page 40: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

21

Tabel 2. Beberapa Senyawa PAH dan nilai m/z nya.

No Senyawa PAH m/z

1. Naphthalene 128

2. Acenaphthylene 152

3. Acenaphthene 154

4. Fluorene 166

5. Phenanthrene 178

6. Anthracene 178

7. Pyrene 202

8. Fluoranthene 202

9. Benzo(a)anthracene 228

10. Chrysene 228

11. Benzo(b)fluoranthene 252

12. Benzo(k)fluoranthene 252

13. Benzo(a)pyrene 252

14. Dibenzo(a,h)anthracene 278

15. Indeno(1,2,3-c,d)pyrene 276

16. Benzo(g,h,i)perylene 276

5. Penentuan Konsentrasi Senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon

(PAH)

Konsentrasi senyawa PAH pada sampel sedimen dapat ditentukan dari data

yang terdeteksi pada alat GC-MS, dimana sumbu x akan menunjukkan waktu

retensi (retention time) dan sumbu y akan menunjukkan luas area senyawa

yang terdeteksi. Masing-masing peak yang terdeteksi menunjukkan senyawa

PAH yang berbeda dengan berat molekul (m/z) yang berbeda pula.

Perhitungan konsentrasi dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

(luas area sampel

luas area standar=

1 𝑝𝑝𝑚

𝑥)

Konsentrasi sampel terukur = 𝑥 (𝑚𝑔

𝐿) × volume akhir (L)

Konsentrasi sampel sebenarnya =Konsentrasi terukur (𝑛𝑔)

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟)

Page 41: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis sampel T1 dan T2 mengidentifikasi adanya 5 jenis senyawa PAH

yang sama yaitu naphthalene, acenaphthylene, pyrene, benzo(k)fluoranthene,

dan benzo(a)pyrene dengan total konsentrasi pada T1 sebesar 222,2 ng/g dan

total konsentrasi pada T2 sebesar 299,6 ng/g.

2. Konsentrasi senyawa PAH dengan nilai tertinggi teridentifikasi pada senyawa

Benzo(a)pyrene sebesar 147,2 ng/g dan dengan nilai terendah teridentifikasi

pada senyawa naphthalene sebesar 1,8 ng/g.

3. Hasil analisis menunjukan konsentrasi senyawa PAH pada lokasi terdekat (T2)

dengan stockpile lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi terjauh (T1).

B. Saran

Keberadaan senyawa PAH yang sudah masuk tingkat pencemaran sedang

secara langsung masih aman untuk para pekerja dan masyarakat yang tinggal

Page 42: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

31

di sekitar industri Batubara, namun harus tetap dilakukan monitoring untuk

mencegah agar tidak terjadi kenaikan konsentrasi senyawa PAH. Untuk

penelitian selanjutnya, disarankan perlu dilakukan penelitian keberadaan 16

jenis senyawa PAH pada sedimen dibeberapa lokasi penimbunan batubara

(stockpile), agar dapat memonitoring konsentrasi senyawa PAH yang ada pada

sedimen tersebut. Selain itu perlu juga dilakukan modifikasi metode untuk

ekstraksi senyawa PAH dari sampel sedimen yang lebih cepat dan akurat serta

meminimalisir kehilangan senyawa saat ekstraksi berlangsung.

Page 43: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

DAFTAR PUSTAKA

Achten, C. And Hofmann, T. 2009. Native Polycyclic Aromatic Hydrocarbons

(PAHs) in Coals a Hardly Recognized Source of Environmental

Contamination. Science of The Total Environment. 407(8):2461–2473.

Ahrens, M. J. and Morrisey, D. J. 2005. Biological Effects of Unburnt Coal in The

Marine Environment. Oceanography and Marine Biology. 2(1): 69–122.

Baumard, P., Budzinski, H., and Garrigues, P. 1998. Polycyclic Aromatic

Hydrocarbons in Sediments and Mussels of the Western Mediterranean Sea.

Environ Toxicol Chem. 17(5): 765–776.

Bertillson, S. and Widenfalk. 2012. Photo Chemical Degradation of PAHs in

Freshwaters in their Impact on Bacterial Growth-Influence of Water

Chemistry. Hydrobiologia. 469(3): 23–32.

Chaocan, L., Shouliang, H., Zhiqiang, Y., Wei, G., Beidou, X., Zhuoshi, H.,

Xiangying, Z., and Fengchang, W. 2016. Historical Records of Polycyclic

Aromatic Hydrocarbon Deposition in A Shallow Eutrophic Lake: Impacts of

Sources and Sedimentological Conditions. Journal of Environmental

Sciences. 41(2): 261–269.

Chen, Y., Zhao, R., Xue, J., and Li, J. 2013. Generation and Distribution of PAHs

in the Process of Medical Waste Incineration. Waste management (New

York, N.Y.). 33(5): 1165–1173.

Dike, B. U., Okoro, B. C., Nwakwasi, N. N., and Agbo, K. C. 2013. Remediation

of Used Motor Engine Oil Contaminated Soil: A Soil Washing Treatment

Approach. Civil Environ Eng Journal. 3(129): 1–3.

Dirjen Minerba (Mineral dan Batubara). 2014. Rencana Strategis 2015—2019

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Kementrian Energi dan Sumber

Daya Mineral RI. Jakarta.

Page 44: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

33

Dirjen Minerba (Mineral dan Batubara). 2016. Laporan Kinerja Direktorat

Jenderal Mineral dan Batubara. Kementrian Energi dan Sumber Daya

Mineral RI. Jakarta.

Edema, C. U., Idu, T. E., and Edema, M. O. 2011. Remediation of Soil

Contaminated with Polycyclic Aromatic Hydrocarbons from Crude Oil.

African Journal of Biotechnology. 10(7): 1146–1149.

Edward. 2015. Kandungan dan Sumber Asal Senyawa Polisiklik Aromatik

Hidrokarbon (PAH) dalam Sedimen di Perairan Pakis Jaya Kabupaten

Kerawang. Jurnal Akuatika. 6(2): 453–464.

Edward. 2017. Pengamatan Awal Konsentrasi Senyawa Polisiklik Aromatik

Hidrokarbon (PAH) dalam Sedimen di Perairan Delta Mahakam, Kalimantan

Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 9(2): 453–464.

Ene, A., Bogdevich, O., Sion, A., and Spanos, T. 2012. Determination of

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons by Gas Chromatography Mass

Spectrometry in Soils from Southeastern Romania. Microchemical Journal.

100(3): 36–41.

Erwin, M. 2008. Hukum Lingkungan dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan

Lingkungan Hidup. Refika Aditama. Jakarta.

Falahudin, D., Khozanah, M.,Arifin, Z., and Wagey, A. G. 2012. Distribution and

Sources of Policyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs) in Coastal Waters of

the Timor Sea. Coastal Marine Science. 35(1): 112–121.

FSAI (Food Savety Authority of Ireland). 2009. Polcyclic Aromatic Hydrocarbon

(PAHs) in Food. Toxicology Factsehhet Series. 8(1): 121–128.

Gallego, E., Roca, F. J., Perales, J. F., Guardino, X., and Berenguer, M. J. 2008.

VOCs and PAHs Emissions from Creosote Treated Wood in a Field Storage

Area. The Science of the Total Environment. 402(1): 130–138.

Gan, S., Lau, E. V., and Ng, H. K. 2009. Remediation of Soils Contaminated with

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs). Journal of Hazardous Materials.

172(2): 532–549.

GFEA (German Federal Environment Agency). 2012. Polycyclic Aromatic

Hydrocarbon Harmful to the Environment, Toxic, and Inevitable. Press

Office. Germany.

Page 45: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

34

Ghaly, A. E., Zhang, B., and Dave, D. 2012. Degradation of Phenolic Compounds

in Creosote Treated Wood Waste by a Mixed Microbial Culture Augmented

with Cellulolytic-Thermophilic Actinomaycets. Thermobifida Fusca Journal

of Environmental Protection. 3(1): 83–96.

Gong, Z., Wang, X., Tu, Y., Wu, J., Sun, Y., and Li, P. 2010. Polycyclic Aromatic

Hydrocarbon Removal from Contaminated Soils using Fatty Acid Methyl

Esters. Chemosphere. 79(2): 138–143.

Greenwood, P. F., George, S. C., Pickel, W., Zhu, Y., and Zhong, N. 2011. In Situ

Analytical Pyrolysis of Coal Macerals and Solid Bitumens by Laser

Micropyrolysis GC–MS. Journal of Analytical and Applied Pyrolysis. 58(1):

237–253.

Haritash, A. K. and Kaushik, C. P. 2009. Biodegradation Aspects of Polycyclic

Aromatic Hydrocarbons (PAHs): A review. Journal of Hazardous

Materials. 169(1): 1–15.

Hasanuddin, R. 2000. Peningkatan Kualitas Batubara Lignit dengan Metoda

Pirolisis dan Ekstraksi, Tesis Program Pascasarjana. Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta.

Karlsson, K. and Viklander, M. 2008. Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH)

in Water and Sediment from Gully Pots. Water Air Pollut. 188(4): 271–282.

Khozanah and Yogaswara, D. 2017. Konsentrasi Polutan (PAH) Polisiklik

Aromatik Hidrokarbon dalam Sedimen di Teluk Banten. Bulletin of the

Marine Geology. 32(2): 61–66.

Laumann, S., Micic, V., Kruge, M. A., Achten, C., Sachsenhofer, R. F.,

Schwarzbauer, J., and Hofmann, T. 2011. Variations in Concentrations and

Compositions of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Coals

Related to the Coal Rank and Origin. Environmental Pollution. 159(10):

2690–2697.

Lors, C., Ryngaert, A., Perie, F., Diels, L., and Damidot, D. 2010. Evolution of

Bacterial Community During Bioremediation of PAHs in a Coal Tar

Contaminated Soil. Chemosphere. 81(10): 1263–1271.

Mariska, B. 2011. Gas Chromatography—Mass Spectrometry (GC—MS).

http://bonimariska.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 22 Maret 2018.

Page 46: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

35

Mille, G., Guiliano, M., Asia, L., Malleret, L., and Jalaluddin, N. 2006. Sources of

Hydrocarbons in Sediments of the Bay of Fort de France (Martinique).

Chemosphere. 64(3): 1062–1073.

Mizwar, A., Priatmadi, B.J., Abdi, C., and Trihadiningrum, Y. 2016. Assesment of

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) Contamination in Surface Soil of

Coal Stockpile Sites in South Kalimantan Indonesia.Environ Monit Asses.

2(1): 188–152.

Nasher, E., Lee, Y. H., Zuriati, Z., and Salmijah, S. 2013. Assesing the Ecological

Risk of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons in Sedimens at Langkawi Island

Malaysia. The Scientific World Journal. 5(3): 11–15.

Omodara, B.N., Justina, S., Amoko., Babatunde., and Ojo, M. 2014. Polycyclic

Aromatic Hydrocabons (PAHs) in the Environment, Sources, Effects and

Reduction Risks. Sky Journal of Soil Science and Environmental

Management. 3(9): 096–101.

Philips, R. 2013. Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Philips

Innovation Services. www.innovationservices.philips.com. Diakses pada

tanggal 22 Maret 2018.

Pies, C., Yang, Y., and Hofmann, T. 2007. Distribution of Polycyclic Aromatic

Hydrocarbons (PAHs) in Floodplain Soils of the Mosel and Saar River.

Journal of Soils Sediments. 7(4): 216–222.

Rengarajan, T., Rajendran, P., Nandakumar, N., Lokeshkumar, B., Rajendran, P.,

Ikuo., and Nishigaki. 2015. Exposure to Polycyclic Aromatic Hydrocarbons

with Special Focus on Cancer. Asian Pacific Journal of Tropical

Biomedicine. 5(3): 182–189.

Ribeiro, J., Silva, T., Mendonca Filho, J. G., and Flores, D. 2012. Polycyclic

Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Burning and Non-Burning Coal Waste

Piles. Journal of Hazard Mater. 199(1):105–110.

Richter, H., and Howard, J. B. 2010. Formation of Polycyclic Aromatic

Hydrocarbons and Their Growth to Soot–a Review of Chemical Reaction

Pathways. Progress in Energy and Combustion Science. 26(4): 565–608.

Rinawati., Utami, N., and Simanjuntak, W. 2008. Solid–Phase Microextraction

untuk Monitoring Air Laut di Pelabuhan Panjang. Jurnal Sains MIPA. 14(2):

101–106.

Page 47: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

36

Rinawati and Hideshige, T. 2017. Distribution and Source of Sedimentary

Polycyclic Aromatik Hydrocarbon in River Sediment of Jakarta. Indonesian

Journal Chemistry. 17(3): 394–400.

Rodriguez, J. H., Wannaz, E. D., Salazar, M. J., Pignata, M. L., Fangmeier, A., and

Franzaring, J. 2012. Accumulation of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons

and Heavy Metals in the Tree Foliage of Eucalyptus Rostrata, Pinus Radiata

and Populus Hybridus in the Vicinity of a Large Aluminium Smelter in

Argentina. Atmospheric Environment. 55(1): 35–42.

Schweinfurth, S. P. and Finkelman, R. B. 2013. Coal–A Complex Natural

Resource: an Overview of Factors Affecting Coal Quality and Use in the

United States U.S. Dept. of the Interior, U.S. Geological Survey. United

States.

Shafy, A. and Mansour, M.S.M. 2015. A Review on Polycyclic Aromatic

Hydrocarbons: Source, Environmental Impact, Effect on Human Health and

Remediation. Egypt Journal Petroleum. 25(1): 107–123.

Syahrir, M., Aprilita, N.H., and Nuryono. 2015. Validasi Metode Analisis

Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam Sedimen di Sekitar Pantai

Makassar. Jurnal Kelautan Teknologi dan Industri. 17(1): 9–14.

Walker, S. E., Dickhut, R. M., Chisholm, C., Sylva, S., and Reddy, C. M. 2005.

Molecular and Isotopic Identification of PAH Sources in a Highly

Industrialized Urban Estuary. Organic Geochemistry. 36(4): 619–632.

Wang, R., Liu, G., Chou, C. L., Liu, J., and Zhang, J. 2010. Environmental

Assessment of PAHs in Soils Around the Anhui Coal District, China.

Archives of Environmental Contamination and Toxicology. 59(1):62–70.

Wyszkowski, M. and Ziolkowska, A. 2013. Content of Polycyclic Aromatic

Hydrocarbons in Soils Polluted with Petrol and Diesel Oil after Remediation

with Plants and Various Substances. Plant Soil Environ. 59(7): 287–294.

Yan, J. H., You, X. F., Li, X. D., Ni, M. J., Yin, X. F., and Cen, K. F. 2014.

Performance of PAHs Emission from Bituminous Coal Combustion. Journal

Science of Zhejiang University. 5(12): 1554–1564.

Yoshioka, H. and Takeda, N. 2014. Analysis of organic compounds in coal

macerals by infrared laser micropyrolysis. Journal of Analytical and Applied

Pyrolysis. 71(1): 137–149.

Page 48: PENENTUAN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON …digilib.unila.ac.id/54605/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 11. Indah Wahyu Purnamasari, S. Si selaku sahabat ter “the best”

37

Yunker, M. B., Lachmuth, C. L., Cretney, W. J., Fowler, B. R., Dangerfield, N.,

White, L., and Ross, P. S. 2011. Biota–Sediment Partitioning of Aluminium

Smelter Related PAHs and Pulp Mill Related Diterpenes by Intertidal Clams

at Kitimat, British Columbia. Marine Environmental Research. 72(3):

105–126.

Yusuf, A.K., Lucy. Ezechukwu, N., Kafayat, A., Fakoya, L., Shehu., Akintola, I.,

Julius., Agboola, O., Titus., and Omoleye. 2015. Influence of Fish Smoking

Methods on Polycyclic Aromatic Hydrocarbons Content and Possible Risks

to Human Health. African Journal Food Science. 9(3): 126–135.

Zakaria, M.P., Valizadeh, F., Zaharin, A.A., Zulkifli. S.Z., Mohammadi, M., and

Tajik, H. 2014. Polycyclic Aromatic Hydrocarbons Identification and Source

Discrimination in Rural Soil of the Northern Persian Gulf Coast.

EnvironmentAsia. 7(1): 104–111.