pendekatan klinis bayi kuning

19
Pendekatan Klinis Bayi Kuning Oleh: Ratu Qurroh `Ain 1110103000074 Pembimbing: Dr. Gunawan Sugiarto S!A

Upload: ratu-qurroh-ain

Post on 06-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ikterus

TRANSCRIPT

Pendekatan Klinis Bayi Kuning

Pendekatan Klinis Bayi KuningOleh:Ratu Qurroh `Ain1110103000074Pembimbing:Dr. Gunawan Sugiarto, SpA

PendahuluanBayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi Masa bayi dibagi menjadi masa neonatus dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29 hari-12 bulan.

Warna kuning pada kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) Ikterus/ jaundiceHiperbilirubinemia Bayi kuning disertai hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar serum bilirubinNotoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka CiptaRisa E, dkk. Hiperbilirubinemia pada Neonatus.Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo. Surabaya; 2012. p1-14KlasifikasiHealth Technology Assessment Unit Medical Development Departemen Kesehatan Indonesia. Tatalaksana ikterus neonatorum. Depkes RI; 2004.Meredith LP, dkk. Hyperbilirubinemia in the Term Newborn. Am Fam Physician 2002;65:599-606,613-4.Etiologi1. Hiperbilirubinemia fisiologis 2. Inkompatibilitas golongan darah ABO 3. Breast Milk Jaundice 4. Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5. Infeksi6. Hematomasefal, hematomasubdural, excessive bruising7. IDM (Infant of Diabetic Mother) 8. Polisitemia / hiperviskositas 9. Prematuritas/ BBLR 10. Asfiksia (hipoksia, anoksia), dehidrasi asidosis, hipoglikemia11. Lain-lain1. Defisiensi G6PD (Glucose 6 Phosphat Dehydrogenase) 2. Defisiensi piruvat kinase 3. Sferositosis kongenital 4. Lucey Driscoll syndrome (ikterus neonatorum familial) 5. Hipotiroidisme 6. HemoglobinopatiPenyebab yang sering :Penyebab yang jarang:Risa E, dkk. Hiperbilirubinemia pada Neonatus.Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo. Surabaya; 2012. p1-14cFaktor Resiko

Kliegman, Robert M. Nelson Textbook of Pediatrics. 18th ed. USA: Elsevier; 2007.

Faktor ResikoKliegman, Robert M. Nelson Textbook of Pediatrics. 18th ed. USA: Elsevier; 2007.Metabolisme Bilirubin

Michael K, Ronald JW, Eric S, David KS. Neonatal Jaundice and Liver Disease. Dalam: Richard JM, Avroy AF, Michele CW. Fanaroff and Martins Neonatal-Perinatal Medicine. 9th ed. USA : Elsevier ; 2011.Biokimia Bilirubin

Bilirubin = phycobilin = phytochrome mempunyai rantai terbuka 4 cincin pirolik chromophore efficient at absorbing red, orange, yellow, and green light, wavelengthsBaranano, D.E., M. Rao, C.D. Ferris, and S.H. Snyder. 2002. Biliverdin reductase: A major physiologic cytoprotectant.Proceedings of the National Academy of Science, U.S.A. 99(25):1609316098.Patofisiologi

Stefan S, Florian L. Color Atlas of Pathophysiology. 1st ed. USA : Thieme ; 2000.Pemeriksaan kadar bilirubinVisual Skala Kramer

Bilirubin Serum Gold Standard

Bilirubinometer TranskutanPemeriksaan bilirubin bebas dan COHiperbilirubinemia Indirekbilirubin indirek 10 mg/dlANAMNESIS umur, frekuensi pemberian ASI, etnis keluarga, riwayat kuning dan hemolitik pada keluarga, riwayat BAB terang dan urin berwarna gelapPEMERIKSAAN FISIK perhatikan pada tanda memar, cephalhematoma, atau perdarahan intrakranial. Periksa hepatosplenomegaliPemeriksaan penunjang lihat alur bagan diagnosis

DIAGNOSIS BANDING1. Hiperbilirubinemia fisiologis.2. Inkompabilitas ABO.3. Ikterus pada bayi yang mendapat ASI.4. Infeksi (contoh sifilis kongenital, infeksi virus, atau protozoa) 5. Hematoma subdural atau cephalhematoma.6. Memar yang berlebihan.7. Bayi dari ibu diabetes. 8. Polisitemia atau hiperviskositas. 9. Isoimunisasi Rh. 10. Defisiensi G6PD. 11. Defisiensi piruvat kinase. 12. Sferositosis kongenital. 13. Sindrom Lucey-Driscoll (familial neonatal jaundice). 14. Sindrom Crigler-Najjar. 15. Hipotiroidisme. 16. HemoglobinopatiHiperbilirubinemia Direkbilirubin direk 3 mg/dlANAMNESIS nutrisi total parenteral, sepsis, hiperbilirubinemia direk terjadi setelah bayi diberi makan, lahir prematurPEMERIKSAAN FISIK pemeriksaan yang cermat terutama pada bagian abdomen. Palpasi apakah ada pembesaran limpa dan hati.PEMERIKSAAN PENUNJANG Tes hati (SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, GGT), darah lengkap dengan hitung jenis, Tes Coomb, Waktu protrombin , waktu tromboplastin parsial , dan kadar albumin serum , Kultur darah dan urin, uji infeksi virus, Urine reduced-substance, USG, evaluasi radionuklida, biopsi hati, eksplorasi laparotomi.DIAGNOSIS BANDING1. Idiopatik hepatitis neonatal2. Atresia bilier3. Hiperalimentasi. 4. Infeksi bakteri (sepsis atau infeksi saluran kemih). 5. Infeksi intrauterin (TORCH [toksoplasmosis, lainnya, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex virus], hepatitis B dan C, dan sifilis). 6. Pengentalan empedu (sumbatan empedu) akibat penyakit hemolitik. 7. Kista koledokus. 8. Defisiensi alpha-1 antitrypsin. 9. Galactosemia 10. Stenosis saluran empedu. 11. Neoplasma. 12. Kolelitiasis. 13. Fibrosis kistik. 14. Hipotiroidisme. 15. Sindrom Rotor. 16. Sindrom Dubin-Johnson, cacat genetik dalam sistem transportasi kanalicular. 17. Penyakit gangguan penyimpanan (misalnya, penyakit Niemann-Pick atau penyakit Gaucher). 18. Gangguan metabolisme (misalnya, tyrosinemia, fructosemia). 19. Trisomi 21 atau 18. 20. Infeksi lainnya, seperti varicella, coxsackievirus, echovirus, atau Listeria. 21. Terinduksi obat. 22. Syok. 23. Sindrom Alagille (displasia arteriohepatik). 24. Sindrom Zellweger (sindrom cerebrohepatorenal).

DiagnosisKOMPLIKASIKernicterus

Tatalaksana

Tatalaksana- Minum ASI dini dan sering- Terapi sinar, sesuai dengan panduan WHO - Pada bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat (terutama bila tampak kuning). Bilirubin serum total 24 jam pertama > 4,5 mg/dL dapat digunakan sebagai faktor prediksi hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat pada minggu pertama kehidupannyaIndikasi Terapi Sinar

TERAPI SINARMenggunakan panjang gelombang 425-475 nm. Intensitas cahaya yang biasa digunakan adalah 6-12 watt/cm per nm. Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi. Jumlah bola lampu yang digunakan berkisar antara 6-8 buah, terdiri dari biru (F20T12), cahaya biru khusus (F20T12/BB) atau daylight fluorescent tubes.

Komplikasi Terapi Sinar

TRANSFUSI TUKARYang dimaksud ada komplikasi apabila : 1. Nilai APGAR < 3 pada menit ke 5 2. PaO2 < 40 torr selama 1 jam3. pH < 7,15 selama 1 jam4. Suhu rektal 350C5. Serum Albumin < 2,5 g/dL6. Gejala neurologis yang memburuk terbukti 7. Terbukti sepsis atau terbukti meningitis 8. Anemia hemolitik 9. Berat bayi 1000

Double VolumeIso VolumePartial Exchange