farmasi klinis

Upload: choeunmi

Post on 15-Jul-2015

544 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Farmasi Klinis Oleh : Kelompok 8

Free Powerpoint Templates

Page 1

Farmasi KlinisFarmasi klinik didefinisikan sebagai ilmu kefarmasian (pharmaceutical sciences) yang berorientasi pasien (patient oriented). Menurut Walker dan Edwards (1999), farmasi klinik tidak lagi hanya dilaksanakan di rumah sakit, namun harus muncul saat farmasis mengabdikan profesinya dalam setiap pelayanan kesehatan pertama (primary care) untuk peningkatan penggunaan obat yang rasional. Berdasarkan fakta tersebut, pemerintah Inggris memberikan kesempatan kepada para farmasis untuk menjadi bagian yang integral dalam tim primary care, bertugas sepenuhnya sebagai sumber informasi (advice) tentang terapi rasional bagi seluruh anggota tim pelayanan kesehatan maupun para pasien.

Free Powerpoint Templates

Page 2

Istilah farmasi klinik mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika, yaitu suatu disiplin ilmu farmasi yang menekankan fungsi farmasis untuk memberikan asuhan kefarmasian (pharmaceutical care) kepada pasien, bertujuan untuk meningkatkan outcome pengobatan. Secara filosofis, tujuan farmasi klinik adalah untuk memaksimalkan efek terapi, meminimalkan risiko, meminimalkan biaya pengobatan, serta menghormati pilihan pasien. Saat ini, disiplin ilmu tersebut semakin dibutuhkan dengan adanya paradigma baru tentang layanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien. Tenaga farmasi yang bekerja di rumah sakit dan komunitas (apotek, puskesmas, klinik, balai pengobatan dan dimanapun terjadi peresepan ataupun penggunaan obat), harus memiliki kompetensi yang dapat mendukung pelayanan farmasi klinik yang berkualitas. Hal ini berdampak pada perubahan kurikulum pendidikan farmasi di hampir semua negara termasuk Indonesia, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan akan kompetensi tersebut.

Free Powerpoint Templates

Page 3

Sejarah perkembangan farmasi klinikPerkembangan profesi kefarmasian yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dibagi menjadi 3 periode yaitu: 1) Periode tradisional (sebelum tahun 60- an) Dalam periode ini fungsi farmasis adalah menyediakan, membuat/meracik, dan mendistribusikan produk berkhasiat obat. Tenaga farmasi sangat dibutuhkan di apotek sebagai peracik obat. Periode ini mulai mulai goyah saat terjadi revolusi industri dimana terjadi perkembangan pesat di bidang industri tidak terkecuali industri farmasi. Ketika itu sediaan obat jadi dibuat oleh industri farmasi dalam jumlah besar-besaran. Dengan beralihnya sebagian besar pembuatan obat oleh industri maka fungsi dan tugas farmasis berubah. Dalam pelayanan resep dokter, farmasis tidak lagi banyak berperan pada peracikan obat karena obat yang tertulis di resep sudah bentuk obat jadi yang tinggal diserahkan kepada pasien. Dengan demikian peran profesi kefarmasian makin menyempit.Free Powerpoint Templates

Page 4

2)

Tahap transisional ( 1960-1970 ) Pada periode ini terjadi banyak perkembangan antara lain: ilmu kedokteran cenderung semakin spesialistis serta ditemukannya obatobat baru yang lebih efektif. Seiring dengan semakin pesatnya jumlah obat, semakin meningkat pula permasalahn yang timbul terkait penggunaan obat yaitu munculnya masalah kesehatan akibat efek samping obat, interaksi antar obat, teratogenesis dll. Selain itu biaya kesehatan semakin meningkat akibat penggunaan teknologi canggih di bidang kesehatan yang sangat mahal, meningkatnya permintaan pelayanan kesehatan secara kualitatif maupun kuantitatif, disertai dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk pelayanan medis dan farmasi yang bermutu tinggi. Kecenderungan tersebut mengakibatkan adanya suatu kebutuhan yang meningkat terhadap tenaga profesional yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai pengobatan yang tidak lain adalah farmasis (apoteker). Akibat situasi tersebut akhirnya muncullah istilah pelayanan farmasi klinik.Free Powerpoint Templates

Page 5

3)

Periode Masa Kini (dimulai tahun 1970) Pada periode ini mulai terjadi pergeseran paradigma yang semula pelayanan farmasi berorientasi pada produk, beralih ke pelayanan farmasi yang berorientasi lebih pada pasien. Farmasis ditekankan pada kemampuan memberian pelayanan pengobatan rasional. Terjadi perubahan yang mencolok pada praktek kefarmasian khususnya di rumah sakit, yaitu dengan ikut sertanya tenaga farmasi di bangsal dan terlibat langsung dalam pengobatan pasien. Karakteristik pelayanan farmasi klinik di rumah sakit adalah : Berorientasi kepada pasien Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit (bangsal) Bersifat pasif, dengan melakukan intervensi setelah pengobatan dimulai dan memberi informasi bila diperlukan Bersifat aktif, dengan memberi masukan kepada dokter sebelum pengobatan dimulai, atau menerbitkan buletin informasi obat atau pengobatan Bertanggung jawab atas semua saran atau tindakan yang dilakukan Menjadi mitra dan pendamping dokter. Free Powerpoint Templates

Page 6

Dalam sistem pelayanan kesehatan pada konteks farmasi klinik, farmasis adalah ahli pengobatan dalam terapi. Mereka bertugas melakukan evalusi pengobatan dan memberikan rekomendasi pengobatan, baik kepada pasien maupun tenaga kesehatan lain. Farmasis merupakan sumber utama informasi ilmiah terkait dengan penggunaan obat yang aman, tepat dan cost effective.

Free Powerpoint Templates

Page 7

Farmasi Klinik di IndonesiaDi Indonesia, praktek pelayanan farmasi klinik baru berkembang pada tahun 2000- an, dimulai dengan adanya beberapa farmasis yang belajar farmasi klinik di berbagai institusi pendidikan di luar negeri. Seperti halnya di luar negeri, konsep pelayanan farmasi klinik tidak dengan mudah diterima oleh tenaga kesehatan lain di rumah sakit. Masih dianggap ganjil jika farmasis yang semula berfungsi menyiapkan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit kemudian ikut masuk ke bangsal perawatan dan memantau perkembangan pengobatan pasien. Apalagi bila ikut memberikan rekomendasi pengobatan. Dari farmasis sendiri, selama ini terkesan kurang yakin atau kurang percaya diri untuk bisa memainkan peran dalam pengobatan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh sejarah kurikulum pendidikan farmasi dengan muatan sains yang masih cukup besar (sebelum tahun 2001), sementara pendidikan ke arah klinik masih sangat terbatas, Hal ini menyebabkan farmasis merasa gamang bicara tentang penyakit dan pengobatan.

Free Powerpoint Templates

Page 8

Perkembangan farmasi klinik di Indonesia mulai mendapat angin segar pada tahun 2001, ketika terjadi restrukturisasi pada Departemen Kesehatan di mana waktu itu dibentuk Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dengan Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik di bawahnya. Badan tersebut mengakomodasi pekerjaan kefarmasian sebagai salah satu pelayanan kesehatan utama, tidak sekedar sebagai penunjang. Peran dan fungsi tenaga farmasi pada praktek kefarmasian semakin jelas dengan dikeluarkannya UndangUndang Kesehatan No. 36 tahun 2009 sebagai pengganti UUK No. 23 tahun 1992, serta dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.

Free Powerpoint Templates

Page 9

Pelayanan Farmasi KlinisPelayanan farmasi klinis adalah praktek kefarmasian yang lebih berorientasi kepada pasien daripada orientasi kepada produk dengan penerapan pengetahuan dan keahlian farmasi dalam membantu memaksimalkan efek obat dan meminimalkan toksisitas bagi pasien secara individual. Tujuan pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan keuntungan terapi obat dan mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat, karena itu tujuan farmasi klinis adalah meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan dan keamanan terapi obat.

Free Powerpoint Templates

Page 10

Menurut SK MenKes No.436/MenKes/SK/VI/1993 pelayanan farmasi klinis meliputi: 1. Melakukan konseling 2. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) 3. Pencampuran obat suntik secara aseptik 4. Menganalisa efektivitas biaya secara farmakoekonomi 5. Penentuan kadar obat dalam darah 6. Penanganan obat sitostatika 7. Penyiapan Total Parenteral Nutrisi (TPN) 8. Pemantauan dan pengkajian penggunaan obat 9. Pendidikan dan penelitian

Free Powerpoint Templates

Page 11

Tujuan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit adalah : 1. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di rumah sakit. 2. Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin kemanjuran, keamanan dan efisiensi penggunaan obat. 3. Meningkatkan kerja sama antara dokter, apoteker, perawat dan profesi kesehatan lainnya.

Free Powerpoint Templates

Page 12

Kompetensi farmasi klinikDi era paradigma patient oriented, mengharuskan setiap farmasis meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam proses pelayanan kesehatan, memahami penyakit dan terapinya dengan memperhatikan kondisi pasien secara individual, mampu mengidentifikasi dan menatalaksana problem kesehatan yang terkait dengan penggunaan obat (drug related problem), dan mampu bekerjasama dengan tenaga profesional kesehatan lainnya yang terlibat langsung dalam perawatan penderita. Oleh karena itu di awal tahun 2000-an mulai dilakukan perubahan kurikulum pendidikan farmasi yang mengarah pada kompetensi farmasi klinik. Kompetensi yang harus dimiliki farmasis agar dapat berperan aktif dalam pelayanan pasien:

Free Powerpoint Templates

Page 13

Pemahaman patofisiologi Penguasaan farmakologi (farmakokinetik-farmakodinamik obat) Penguasaan farmakoterapi Kemampuan mengenali reaksi obat tidak dikehendaki (efek samping obat) Kemampuan mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan permasalahan interaksi obat Mampu merekomendasi pengaturan dosis Kemampuan membuat keputusan tentang formulasi dan stabilitas sediaan Kemampuan menggunakan dan mengelola catatan kasus pasien Kemampuan menginterpretasikan hasil laboratorium Trampil mencari sumber informasi/literatur medis Mampu mengkomunikasikan informasi secara efektif baik lisan maupun tertulis kepada pasien/keluarga pasien dan profesi kesehatan lainnya

Free Powerpoint Templates

Page 14

Free Powerpoint Templates

Page 15

Second Page :"Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum."

Free Powerpoint Templates

Page 16