penatalaksanaan condyloma acuminata

3
Penatalaksanaan 1. Kemoterapi a. Podofilin Yang digunakan adalah tingtur podofilin 25%. Kulit disekitarnya dilindungi dengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi, setelah 4-6 jam dicuci. Jika belum ada penyembuhan dapat diulangi setelah 3 hari. Setiap kali pemberian jangan melebihi 0,3 cc karena akan diserap dan bersifat toksik. Gejala toksisitas adalah mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan alat napas, dan keringat yang yang disertai kulit dingin. Dapat pula terjadi supresi sumsum tulang yang disertai trombositopenia dan leucopenia. Pada wanita hamil sebaiknya jangan diberikan karena dapat terjadi kematian fetus. Cara pengobatan dengan podifilin ini sering dipakai. Hasilnya baik pada lesi yang baru, tetapi kurang memuaskan pada lesi yang lama atau yang berbentuk pipih. b. Asam Trikorasetat Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan setiap minggu. Pemberiannya harus berhati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan pada wanita hamil. c. 5 Flourourasil Konsentrasinya antara 1-5% dalam krim, dipakai terutama pada lesi di meatus uretra. Pemberiannya setiap hari

Upload: widya93

Post on 25-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

condyloma akuminata

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan1. Kemoterapi

a. Podofilin

Yang digunakan adalah tingtur podofilin 25%. Kulit disekitarnya dilindungi dengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi, setelah 4-6 jam dicuci. Jika belum ada penyembuhan dapat diulangi setelah 3 hari. Setiap kali pemberian jangan melebihi 0,3 cc karena akan diserap dan bersifat toksik. Gejala toksisitas adalah mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan alat napas, dan keringat yang yang disertai kulit dingin. Dapat pula terjadi supresi sumsum tulang yang disertai trombositopenia dan leucopenia. Pada wanita hamil sebaiknya jangan diberikan karena dapat terjadi kematian fetus.

Cara pengobatan dengan podifilin ini sering dipakai. Hasilnya baik pada lesi yang baru, tetapi kurang memuaskan pada lesi yang lama atau yang berbentuk pipih.

b. Asam Trikorasetat

Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan setiap minggu. Pemberiannya harus berhati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan pada wanita hamil.

c. 5 Flourourasil

Konsentrasinya antara 1-5% dalam krim, dipakai terutama pada lesi di meatus uretra. Pemberiannya setiap hari sampai lesi hilang. Sebaiknya penderita tidak miksi selama 2 jam setelah pengobatan.

2. Bedah Listrik (elektrokauterisasi)3. Badah Beku (N2, N2O cair)4. Bedah Skalpel

5. Laser Karbondioksida

Luka akan lebih cepat sembuhndan meninggalkan sedikit jaringan parut, bila dibandingkan dengan elektrokauterisasi.

6. Interferon

Dapat diberikan dalam bentuk suntikan (IM atau intralesi) dan topical (krim). Interferon alfa diberikan dengan dosis 4-6mU, IM, 3 kali seminggu selama 6 minggu atau dengan dosis 1-5mU selama 6 minggu.

7. Imunoterapi

Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap pengobatan dapat diberikan pengobatan bersama dengan imunostimulator.

8. Obat-obatan Lain

Immunomodulators

Obat ini dapat memperkuat system kekebalan tubuh. Antiproliferatives

Obat ini dapat membantu menghentikan kutil tumbuh, baik dalam ukuran ataupun peningkatan jumlahnya. Antivirus

Obat ini bekerja terhadap virus HPV.

Cryotherapy

Nitrogen cair atau gas digunakan untuk membekukan dan menghancurkan kutil kelamin. Perawatan ini dapat dilakukan pada wanita yang sedang hamil.Devi. Sumber:

1. Dr.Adhi Djuanda, dr.Mochtar Hamzah, Siti Aisah. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :FKUI.2. John L. Meisenheimer, MD 2004 WWW.OrlandoSkinDoc.Com