pemicu 3 humaniora ayu

34
PEMICU 3 HUMANIORA AYU SUCI PRATIWI 405140238

Upload: ayusucipratiwi

Post on 03-Dec-2015

269 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: Pemicu 3 Humaniora Ayu

PEMICU 3 HUMANIORAAYU SUCI PRATIWI

405140238

Page 2: Pemicu 3 Humaniora Ayu

UNFAMILIAR TERMS

1. Aborsi : menggugurkan kandungan dg cara :

-alamiah (berlangsung tanpa tindakan apapun biasanya kualitas sperma/ sel telur kurang baik.

-sengaja (pengakhiran usia kandungan 28 minggu* sebagai tindakan yang disengaja)

-medis (pengguguran atas indikasi medis)

Nb : WHO sengaja (20minggu)

Page 3: Pemicu 3 Humaniora Ayu

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa dampak dari aborsi?

2. Apakah aborsi selalu ilegal?

3. Bagaimana pandangan agama dlm tindakan aborsi tsb?

4. Bagaimana cara pencegahan aborsi ilegal agar tidal berlanjut?

5. Bagaimana sikap dokter jika ada seorang wanita yang ingin melakukan aborsi?

6. Selain dokter dan suster, kliniknya akan ditutup atau tidak?

7. Apakah ada UU yang mengatur aborsi?

8. Norma apa saja yang dilanggar?

Page 4: Pemicu 3 Humaniora Ayu

MENJAWAB PERTANYAAN1. - Mental (ibu) : rasa bersalah & depresi

- Kesehatan : kematian mendadak karena pendarahan & rahim sobek.

2. MUI : korban pemerkosaan boleh, janin yang dideteksi menderita cacat genetik, ibu punya penyakit.

3. Menurut agama masing-masing

4. Pendidikan kespro, peranan toma, penyuluhan tentang bahaya aborsi, penegakan hukum & sanksi yang berlebihan

5. (1)Tanyakan alasannya (2) harus memberi saran (3) cek kesehatan (4) dampak dari aborsi (5) harus ada kompetensi

6. Ditutup sebgai sanksi

7. Pasal 31 peraturan pemerintah tentang aborsi (no.61)

8. Norma agama, hukum, kesusilaan, sosial, budaya, HAM (bayi)

Page 5: Pemicu 3 Humaniora Ayu

MIND MAP

ABORSI

Defenisi & macam2 aborsi

Pandangan agama

Pandangan hukum (sanksi + kode etik)

Dampak & penyebab

Peran masyarakat, pemerintah & dokter

Solusi & pencegahan

Page 6: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LEARNING OBJECTIVE1. MM Defenisi & macam2 aborsi

2. MM Pandangan agama mengenai aborsi

3. MM Pandangan hukum sanksi + kode etik kedokteran

4. MM Dampak & penyebab aborsi

5. MM Peran masyarakat, pemerintah dan dokter mengenai aborsi

6. MM Pencegahan & solusi untuk pemicu

Page 7: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LO 1MM DEFENISI & MACAM2 ABORSI

Page 8: Pemicu 3 Humaniora Ayu

DEFENISI & MACAM2 ABORSI

Aborsi (bahasa Latin: abortus) : berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.

Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:

Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami.

Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja.

Page 9: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Induced abortion atau procured abortion (pengguguran kandungan yang disengaja)

Therapeutic abortion : pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, kadang-kadang dilakukan sesudah pemerkosaan.

Eugenic abortion : pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.

Elective abortion :(aborsi sukarela) adalah pengakhiran kehamilan pada saat janin belum dapat hidup namun bukan karena alasan kesehatan ibu atau janin. Pada masa kini, aborsi jenis inilah yang paling sering dilakukan. Di Amerika Serikat, terjadi satu aborsi sukarela untuk tiap 3 janin lahir hidup.

Page 10: Pemicu 3 Humaniora Ayu

JENIS-JENIS ABORSI

1. Aborsi Spontan / Alamiah

Adalah aborsi yang berlangsung tanpa tindakan apapun.Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.

2. Aborsi Buatan / Sengaja / Abortus Provocatus Criminalis

Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).

Page 11: Pemicu 3 Humaniora Ayu

3. Aborsi Terapeutik / Abortus Provocatus Therapeuticum

Adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.

Page 12: Pemicu 3 Humaniora Ayu

PEMICU

Aborsi menurut pemicu : Elective abortion (aborsi sukarela)

Bukan karena alasan kesehatan ibu dan janin, tp kebanyakan karena hubungan diluar nikah & ibu serta ayah dari bayi tidak mau mempertanggung jawabkan hasil perbuatannya.

Atau

Aborsi Buatan / Sengaja / Abortus Provocatus Criminalis

Page 13: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LO 2MM PANDANGAN AGAMA MENGENAI ABORSI

Page 14: Pemicu 3 Humaniora Ayu

PANDANGAN AGAMA ISLAM MENGENAI ABORSI

Aborsi dalam bahasa Arab disebut “ijhadh”, yang memiliki beberapa sinonim yakni; isqath (menjatuhkan), ilqa‟ (membuang), tharah (melempar) dan imlash (menyingkirkan)) .

Para ulama (para fuqaha) sepakat bahwa pengguguran janin sesudah ditiupkan ruh adalah haram. Namun, dalam hal janin yang belum ditiupkan ruh mengenai penggugurannya, para fuqaha berbeda pendapat, ada yang membolehkan, ada berpendapat mubah dan ada yang mengharamkan.

(MUI) memperbolehkan praktek aborsi atau menggugurkan bayi dalam kandungan dengan sejumlah syarat tertentu. Korban perkosaan dan kondisi kandungan yang membahayakan ibu hamil merupakan serta kondisi bayi yang sudah diketahui akan cacat yang tidak bisa disembuhkan yang memberikan hukum aborsi boleh dilakukan. Dengan catatan bahwa aborsi ini dilakukan sebelum usia kandungan 40 hari.

Page 15: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998) dalam bukunya Emansipasi Adakah Dalam Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh (nyawa) ditiupkan.

Jika dilakukan setelah setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan keharamannya. Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum ditiupkannya ruh.

Page 16: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Sebagian memperbolehkan dan sebagaimana mengharamkan nya.Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli (w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa.

Ada pula yang memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan.

Yang mengharamkan aborsi sebelum peniupan ruh antara lain Ibnu Hajar (w. 1567 M) dalam kitabnya At Tuhfah dan Al Ghazali dalam kitabnya Ihya` Ulumiddin.

Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram hukumnya melakukan aborsi setelah ditiupkannya ruh (empat bulan), didasarkan pada kenyataan bahwa peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan.

Page 17: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Syariat Islam yang secara umum mengharamkan praktek aborsi. Hal itu tidak diperbolehkan karena beberapa sebab :

1. Syariat Islam datang dalam rangka menjaga adhdharuriyyaat al-khams,lima hal yang urgen, seperti telah dikemukakan.

2. Aborsi sangat bertentangan sekali dengan tujuan utama pernikahan.Dimana Tujuan penting pernikahan adalah memperbanyak keturunan.

3. Tindakan aborsi merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah

Page 18: Pemicu 3 Humaniora Ayu

ABORSI DARI SEGI AGAMA ISLAM Pertama: Manusia - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah

yang mulia.

Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70) Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh

semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.

Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)

Page 19: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.

Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31) Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan

terhadap perintah Allah. Kelima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. Keenam: Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau

kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah.

Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.

Page 20: Pemicu 3 Humaniora Ayu

PEMICU

Jika pada kasus pemicu manusia yang melakukan aborsi karena didorong rasa takut akan ketidakmampuan untuk mengemban beban kehidupan, biaya pendidikan, dan segala hal yang berkaitan dengan konseling dan pengurusan anak. Ini semua merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah dan hukumnya haram.

Page 21: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LO 3 MM PANDANGAN HUKUM SANKSI + KODE ETIK KEDOKTERAN

Page 22: Pemicu 3 Humaniora Ayu

1. Abortus buatan legal : pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang abortus provocatus therapeticus, karena alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya adalah untuk menyelamatkan nyawa ibu. Abortus atas indikasi medik ini diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan:

PASAL 15

1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) hanya dapat dilakukan:

a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut.

b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli.

c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya.

d. Pada sarana kesehatan tertentu.

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Page 23: Pemicu 3 Humaniora Ayu

2. Abortus Provocatus Criminalis (Abortus buatan illegal) : pengguguran kandungan yang tujuannya selain untuk menyelamatkan atau menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang.

Abortus golongan ini sering juga disebut dengan abortus provocatus criminalis karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan. Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Yang menerima hukuman adalah:

1. Ibu yang melakukan aborsi

2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi

3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Page 24: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Etik Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran kandungan (abortus provokatus). Sumpah Hippokrates, di mana ia akan menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.

Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia mengenai kewajiban umum, pasal 7d:

“Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani”.

Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran, maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik di masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi tertinggi dari pelanggaran etik ini berupa "pengucilan" anggota dari profesi tersebut dari kelompoknya. Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari komunitasnya.

Page 25: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LO 4MM DAMPAK & PENYEBAB ABORSI

Page 26: Pemicu 3 Humaniora Ayu

DAMPAK ABORSI DAN RESIKO ABORSI

1. Jangka Pendek

• Rasa sakit yang intens• Terjadi kebocoran uterus• Pendarahan yang banyak• Infeksi• Bagian bayi yang tertinggal di dalam• Shock/Koma• Merusak organ tubuh lain• Kematian

2. Jangka Panjang

• Tidak dapat hamil kembali• Keguguran Kandungan• Kehamilan Tubal• Kelahiran Prematur• Gejala peradangan di bagian pelvis• Hysterectom

Page 27: Pemicu 3 Humaniora Ayu

RESIKO ABORSI• Kematian mendadak karena pendarahan hebat.

• Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.

• Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.

• Rahim yang sobek (Uterine Perforation).

• Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.

• Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita).

• Kanker indung telur (Ovarian Cancer).

• Kanker leher rahim (Cervical Cancer).

• Kanker hati (Liver Cancer).

• Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.

• Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).

• Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).

• Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Page 28: Pemicu 3 Humaniora Ayu

PENYEBAB ABORSI

Kehamilan yang tidak diinginkan.

-kontrasepsi yang gagal

-ekonomi (masalah keuangan)

-jenis kelamin atau

-hamil diluar nikah (malu pada keluarga & masyarakat )

-faktor genetika

-kesehatan mental

-terlalu muda atau terlalu tua untuk hamil

-masih menempuh pendidikan

-memiliki alasan pribadi untuk tidak memiliki anak, alasan kesehatan,

-memiliki masalah hubungan dengan pasangan atau karena diperkosa dan inses(?)

Page 29: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LO 5MM PERAN MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN DOKTER MENGENAI ABORSI

Page 30: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Masyarakat :

- Melaporkan kepada pihak berwajib jika ada tindak aborsi yang dilakukan oleh dr, dukun, dsb.

Pemerintah :

- Membuat peraturan yang tegas mengenai tindak aborsi

- Menanamkan pendidikan moral pada anak remaja (sekolah)

Dokter :

- Menolak pasien yang datang utk melakukn aborsi yang tidak sesuai dg aturan.

- Memberi saran & resiko buruk yang mungkin terjadi jika melakukan aborsi

Page 31: Pemicu 3 Humaniora Ayu

LO 6MM PENCEGAHAN & SOLUSI UNTUK PEMICU

Page 32: Pemicu 3 Humaniora Ayu

PENCEGAHAN

1. Mengembalikan mindset siswa pada nilai kebudayaan, serta memberikan pendidikan kesehatan reproduksi bagi mereka.

2. Menciptakan pergaulan muda-mudi yang sesuai dengan akar budaya kita sebagai manusia yang beradab dan beragama.

3. Memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi.

Page 33: Pemicu 3 Humaniora Ayu

SOLUSIJika ada pemudi sudah hamil di luar nikah namun belum aborsi. Hal yang dapat kita lakukan adalah

1. Memberi pengertian padanya mengenai dampak-dampak negatif dari aborsi

2. Memotivasi dia untuk tidak melakukan aborsi. Salah satu hal yang pemudi tersebut butuhkan adalah motivasi dari orang-orang yang ada di sekitarnya agar dia mempertahankan kandungannya dan merawat anaknya di kemudian hari.

Namun untuk pemudi yang sudah melakukan aborsi, kita juga tetap perlu menegur agar dia mengerti bahwa itu adalah suatu kesalahan yang tidak boleh diulang kembali. Selain itu, dukungan dan penerimaan dari keluarga dan masyarakat akan menolongnya untuk pulih dan menjadi lebih kuat dalam menjalani hidup walaupun telah melakukan aborsi.

Dukungan dan penerimaan dari keluarga dan masyarakat terhadap pemudi “korban” aborsi dan kehamilan di luar nikah menjadi kunci utama bagi seorang pemudi untuk bangkit dari keterpurukan dan siap kembali untuk melanjutkan hidupnya.

Page 34: Pemicu 3 Humaniora Ayu

Pemerintah harus membuat peraturan dan sanksi yang tegas kepada pelaku aborsi.

Sekolah harus menanamkan akhlak dan budi pekerti yang baik serta mengajarkan mengenai kesehatan reproduksi.