pemicu ii ikm ayu

Upload: ayusucipratiwi

Post on 06-Mar-2016

277 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Pemicu II IKM

Pemicu II IKMAyu Suci Pratiwi405140238Learning objectiveMM Metodologi Penelitian-merumuskan masalah penelitian-merumuskan tujuan penelitian-menentukan faktor resiko yang terkait dengan masalah penelitian-menentukan masalah varibel penelitian-menyusun defenisi operasional-menyusun hipotesis penelitian-menyusun metodologi penelitian-melakukan uji statistik, asosiasi epidemiologi-menyusun kesimpulan dengan keterbatasan penelitian-memberikan saran2. MM macam-macam vektor & penyakit yang dapat ditimbulkannya3. MM pengaruh musim + lingkungan terhadap perkembangbiakan vektor4. MM cara penularan penyakit malaria & pencegahannnya5. MM kriteria rumah sehat

Lo 1MM Metodologi Penelitian

Masalah/Pertanyaan PenelitianTelaah TeoriHipotesisPENGUJIAN FAKTA Pemilihan Data - Pengumpulan Data - Analisis DataHasilKESIMPULANMasalah PenelitianTahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas , penelitian tidak bisa dilakukan dengan baik.Penemuan masalah harus dibarengi dengan pemecahan masalah.Proses penemuan masalah: Identifikasi bidang, pemilihan pokok masalah, dan perumusan masalah.

Masalah penelitian

Tujuan PenelitianEksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih.

menentukan faktor resiko yang terkait dengan masalahVariabelPerubah (Variable) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. ( Sugiyono, 2003, 32)

menentukan masalah varibel penelitian

(Variabel bebas)faktor-faktor yang dicurigai berhubungan dengan penyakit(Variabel tergantung)Penyakit yang akan ditelitidan menjadi masalah(Variabel perancu)Variabel yang dapat mempengaruhi hubungan variabel bebas dangan variabel tergantung dan berhubungan dengan variabel bebas tergantungDefinisi OperasionalDefinisi Operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.Menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk mengopersionalkan construct sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran cosntruct yang lebih baik.

menyusun hipotesis penelitian

Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga antara dua atau lebih variabel dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.Hipotesis dapat diturunkan dari telaah teori maupun riset terdahulu/empirisFUNGSI HIPOTESISMenjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empirisDigunakan sebagai pedoman untuk memilih metode metode pengujian data.Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitianmenyusun metode penelitian

melakukan uji statistik, asosiasi epidemiologi

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan Kesimpulan menjelaskan butir-butir temuan (hasil penelitian dan bahasan) yang disajikan secara singkat dan jelas. Saran Saran-saran merupakan himbauan kepada instansi terkait maupun peneliti berikutnya yang berdasarkan pada hasil temuan. Saran sebaiknya selaras dengan topik penelitian

Lo 2 mm. macam-macam vektor & penyakit yang dapat ditimbulkannya

PengertianVektor adalahbinatang pembawa agen penyakit

Sebelum 1938Vektor adalah serangga pengigit dan penghisap darah manusiaTrue vectorPenyakitnya: Insect borne diseaseHow:Makhluk hidupSecara biologis (lwt gigitan kulit)Lwt selaput lendirSecara mekanik (Lwt makanan)Vehicle? Benda mati penyebar penyakit

Pembagian Vector ArthropodaSecara biologis, 4 dari 13 kelas berdampak pada kesehatanKelas hexapoda (serangga)Kelas crustacea (udang2n)Kelas arachnoidea (Laba-laba)Kelas myriapoda/pentasomida (Lipan)7 ordo dari kelas ini ada 13 genera yang berperan sebagai vektor penyakitIndonesia: nyamuk, lalat, kutu, pinjal, tungauVektor nyamuk (anopheles, culex, aedes)Vektor lalat (Mucsa)Vektor kutu (pediculus dan pithirus)Vektor Pinjal, ada 3 generasi terpenting: Xenopsylla Ctenocephales PulexPinjal Tikus (Xenopsylla cheopis) penyebar penyakit pes krn bakteri pasteurella pestisPinjal Anjing dan kucing (Ctenocephalides)Toxoplasmosis dan penyakit anjing kucingVector tungau (Arachnoidea): ada 9 genera terpenting; penyebar penyakit RickettsiosisSekali tungau terinfeksi maka seluruh generasi berikutnya terinfeksi juga pemberantasannya sulit

Pembagian vektor RhodentiaSecara etiologi dibedakan atas:Aquatic rhodent : berang-berangLeaping rhodent (jumping mice) : kaki belakang panjang untuk melompat, hidup di padang rumput/pasirTunneling rhodent : di terowongan2 cakar kaki depan tajam, hidup di sekitar pemukimanTree-dwelling rhodent (tupai)Aspek Kesling : pengawasan tunneling rhodentPeran vektor sebagai media utama dalam interaksi lingkungan dengan manusiaAda m.h. yang memerlukan m.h. lain (ditumpangi-host) untuk menjamin kelangsungan hidupnya

Host : Hewan, manusia, atau keduanya

Yg memerlukan 2 host primary host/ definit host (host tmp hidup utama) secondary/intermediate host (untuk kelangsungan siklus hidupnya)Gangguan Kesehatan Akibat VektorSecara langsung:- Entomorphobia/ rhodentophobia- Gangguan ketenangan- penyebab dan penyebar penyakitSecara tidak langsung:- reservoir/sember penyebar penyakit- memungkinkan panenan- menjadi parasit dalam tubuh manusiaVector Borne DiseaseMalariaPlasmodium malariaeAnopheles sundaicusDHFVirus DHFAedes aegeptiFilariasisF. BranchoftiCulex pipiensCholeraVibrio CholeraMusca domesticaDysentriS. ShigaeMusca domesticaThypusS. TyphiMusca domesticaPestPasteurella pestisX CheopsisToxoplasmosisToxoplasmaCt. felixRicketsiosisR. ProwazekiPediculus humLo 3 MM pengaruh musim + lingkungan terhadap perkembangbiakan vektorPemgaruh musimPemanasan global diperkirakan akan mendorong peningkatan suhu bumi. Perubahan secara temporal dan spasial pada suhu, presipitasi, dan kelembaban berdasarkan beragam skenario perubahan iklim yang diutarakan IPCC secara tidak langsung akan mempengaruhi biologi danekologi vektor dan host intermediate (agen patogenik) serta risiko penularan. Meskipun secara biologi arthropoda dapat mengatur suhu internal dalam tubuhnya dengan cara adaptasi perilaku,secara fisiologis kelompok fauna ini sangat tergantung pada kondisi iklim/lingkungannya bagikelangsungan hidup dan perkembangannya (Lindsay dan Birley, 1996).Kejadian penyakit bersumber binatang seperti malaria, dengue, dan filariasis dipengaruhi oleh keberadaan vektor (nyamuk), agen patogen baik parasit maupun virus, dan lingkungan. Binatang,dalam hal ini serangga nyamuk, dinyatakan sebagai vektor jika memiliki kapasitas atau kemampuan untuk mengakomodasi kehidupan agen patogen dan menularkannya. Indikator kemampuan nyamuk sebagai vektor penyakit dapat dikuantifikasi dengan nilai kapasitas vektorial maupun cukup dengan mengamati keberadaan parasit, virus, dan agen patogenik lainnya secara kualitatif.Dari sisi agen patogenik, Entomological Inoculation Rate menjadi ukuran kesuksesan agen patogenik untuk hidup dan berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk menjadi fase yang infektifKondisi iklim mikro yang tergantung pada iklim makro sangat menentukan keberlangsungan hidup dan perkembangan vektor dan agen patogenik. Perkembangan larva sangat ditentukan oleh keberadaan dan karakteristik habitatnya antara lain salinitas, derajat keasaman, suhu air, flora dan fauna air, dan tipe vegetasi di sekitarnya. Lalu ketika beranjak dewasa, perilaku nyamuk terhadap manusia yang salah satunya diindikasikan dengan banyaknya dan frekuensi nyamuk yang menggigit manusia, sangat dipengaruhi oleh curah hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin.PERUBAHAN IKLIM & malariaLingkungan berperan sangat penting dalam penularan penyakit malaria. Malaria, dengan beragam vektor dan kondisi ekologi, memiliki kekhasan di setiap lokasi. Kaitannya dengan iklim dan perubahannya, penelitian tentang eksistensi penyakit malaria di tengan fenomena perubahaniklim telah banyak dilakukan dan hasilnya pun beragam. Bukti pada tahun 1981-1991 mengungkapkan peningkatan suhu karena El-Nino selama musim dingin di daerah dataran tinggi utara Pakistan mendorong tingginya laju penularan malaria (Kovats, 2003).Peningkatan suhu seiring dengan curah hujan akan menyebabkan berbagai penyakit bersumber binatang seperti malaria, dengue, dan leishmaniasis. Suhu yang tinggi, didukung oleh pola curah hujan dan muka air yang kondusif, akan memperpanjang masa musim penularan di daerah-daerah endemis. Sementara, di daerah lain, perubahan iklim justru akan mengurangi laju penularan sebagai akibat berkurangnya curah hujan atau suhu yang terlalu tinggi.Perubahan iklim diperkirakan akan berpengaruh secara spasial-temporal terhadap malaria.Perubahan iklim akan mempengaruhi distribusi vektor sehingga akan muncul epidemi malaria didaerah-daerah yang baru dan menghilangnya kasus malaria di daerah endemis (Kovats et al,2001 dalam van Lieshout et al, 2004)Sebaliknya, peningkatan curah hujan di dataran tinggi Tanzania pada kurun waktu El-Nino tahun 1997, kasus malaria justru menurun karena diduga curah hujan yang tinggi telah menyapu tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Peningkatan temperatur dan curah hujan di Uganda juga diperkirakan penyebab peningkatan kasus malaria (Lindblade et al, 1999). Selain itu, bencana kekeringan akibat El-Nino dilaporkan berkaitan erat dengan kejadian malaria di Irian Jaya (Bangs dan Subianto, 1999).

Lo4 MM cara penularan penyakit malaria & pencegahannnya

sejarahPenyakit ini sudah mulai dikenal sejak 3000 tahun lalu, dimulai dari masa Hipocrates (400-377 SM)Pada masa Alpohonse Laveran (1880) yang menyatakan / menemukan bahwa malaria disebabkan oleh plasmodium, dan Ross (1897) menemukan bahwa perantara malaria adalah nyamuk Anopheles.Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (plasmodium ) yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles ). Secara epidemiologi penyakit malaria dapat menyerang orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa.Plasmodium malaria :1. Plasmodium Vivax2. Plasmodium Ovale3. Plasmodium Falsifarum4. Plasmodium Malariae5. Plasmodium Knowlesi ( Baru ditemukan di malaysia ).GEJALA MALARIAGejala malaria ringan :1. Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala2. Pucat karena kurang darah3. Kadang-kadang di mulai dengan badan terasa lemah, mual/muntah tidak nafsu makan.4. Gejala spesifik daerah, seperti diare pada anakGejala malaria Berat1. Kejang-kejang2. Kehilangan kesadaran3. Kuning pada mata4. Panas tinggi5. Kencing berwarna teh tua10. Nafas cepat11. Muntah terus12. Pingsan sampai komaCARA PENULARAN Cara penularan penyakit malaria. Penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (anopheles). Bila nyamuk anopheles mengigit orang yang sakit malaria, maka parasit plasmodium akan ikut terhisap bersama darah penderita. Dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak.Sesudah 7-14 hari apabila nyamuk tersebut mengigit orang sehat, maka parasit tersebut akan ditularkan ke orang tersebut. Di dalam tubuh manusia parasit akan berkembang biak, menyerang sel-sel darah merah (eritrosit)Dalam wktu kurang lebih 12 hari, orang tersebut akan sakit malaria.

Cara Pencegahan Penyakit malaria.

Menghindari gigitan nyamuk, Tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam hari.Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air, membersihkan lumut, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, mencegahnya dengan kentongan.Menebar kan pemakan jentik, Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi dengan kelambu berinsektisida.Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk.Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang bergantungan serta genangan air.Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (bubuk abate) pada genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops) pemakan jentik.Melestarikan hutan bakau agar nyamuk tidak berkembang biak ddi rawa payau sepanjang pantai.(disadur dari berbagai sumber)

Lo 5MM kriteria rumah sehat

DEFINISI RUMAH SEHATRumah Sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial budaya.Rumah sehatKriteria rumah sehat (Winslow)Memenuhi kebutuhan fisiologisMemenuhi kebutuhan psikologisMencegah menjalarnya penyakit menularMencegah terjadinya kecelakaan

Faktor yang mempengaruhi keadaan (corak) rumah Lingkungan fisik, biologis, sosial masyarakatTingkat perekonomianKemajuan teknologiKebijaksanaan pemerintahKriteria rumah sehat sederhana indonesiaLuas tanah 60-90mLuas bangunan 21-36mMemiliki fasilitas kamar tidur, wc, dan dapurBerdinding batu bata dan diplesterLantai dari ubin/keramik, langit2 dan triplekMemiliki sumur atau air PAMFasilitas listrik minimal 450 wattMemiliki bak sampah & saluran limbahSYARAT RUMAH SEHATTERSEDIA AIR BERSIHUntuk minum Untuk mandiUntuk mencuci tanganUntuk mencuci bajuUntuk ber-Istinja

TERSEDIA KAMAR MANDI DAN JAMBAN

Idealnya setiap rumah mempunyai minimal satu kamar mandi dan jambanTERSEDIA SALURAN PEMBUANGAN LIMBAHLIMBAH DARI :SAMPAH DI DALAM DAN DI LUAR RUMAHAIR BEKAS CUCI PIRINGAIR BEKAS MANDIAIR BEKAS CUCI BAJU

TERSEDIA SEPTIC TANK

Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari wc (water closet)

TIDAK PADAT PENGHUNI

Sumber air/akses (MDGs):PerpipaanSumber terlindung (total) perpipaan dan non-perpipaan terlindungSumber tidak terlindung (total) semua jenis sarana non perpipaanINDIKATOR ACUAN AIR:Akses air minum (WHO/Unicef):Pemakaian air (>=20 lt/org/hari)Jenis sarana air (improved)Jarak rumah ke sumber air (