humaniora dan masalah kesehatan

50
I. SKENARIO Dokter Surono adalah dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran 20 tahun yang lalu. Dokter Surono praktek di kecamatan yang jauh dari kabupaten. Di kecamatan itu, tidak ada praktek dokter lain. Pasien di kecamatan tersebut mengenal dokter Surono sebagai pribadi ramah dan berempati kepada pasien-pasiennya, sehingga komunikasi antara dokter dan pasien terjalin dengan baik. Pemanfaatan gadget,untuk mencari tahu hal-hal baru yang berkaitan dengan dunia kedokteran senantisa dilakukan oleh beliau. Hal ini dilakukan sejak kuliah di Fakultas Kedokteran, beliau dilatih agar mampu belajar seumur hidup (lifelong learning), self directed learning, belajar berdasar masalah (problem based learning) sehingga saat ini beliau lebih mandiri dalam menjalankan praktik kedokterannya meskipun terjadi perubahan pola penyakit dan pelayanan kesehatan. Selain itu, Dokter Surono masih mengandalkan pengetahuan yang didapat semasa kuliah dan berdasarkan pengalaman praktek selama ini. Dalam praktek kedokterannya, beliau selalu mendasarkan diagnosis dan terapi berdasarkan bukti (evidence based medicine). 1 | Tutorial 1

Upload: muhamad-rizal-hadi-pratama

Post on 12-Jul-2016

298 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

I. SKENARIO

Dokter Surono adalah dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran 20

tahun yang lalu. Dokter Surono praktek di kecamatan yang jauh dari

kabupaten. Di kecamatan itu, tidak ada praktek dokter lain. Pasien di

kecamatan tersebut mengenal dokter Surono sebagai pribadi ramah dan

berempati kepada pasien-pasiennya, sehingga komunikasi antara dokter dan

pasien terjalin dengan baik. Pemanfaatan gadget,untuk mencari tahu hal-hal

baru yang berkaitan dengan dunia kedokteran senantisa dilakukan oleh

beliau. Hal ini dilakukan sejak kuliah di Fakultas Kedokteran, beliau dilatih

agar mampu belajar seumur hidup (lifelong learning), self directed learning,

belajar berdasar masalah (problem based learning) sehingga saat ini beliau

lebih mandiri dalam menjalankan praktik kedokterannya meskipun terjadi

perubahan pola penyakit dan pelayanan kesehatan. Selain itu, Dokter

Surono masih mengandalkan pengetahuan yang didapat semasa kuliah dan

berdasarkan pengalaman praktek selama ini. Dalam praktek kedokterannya,

beliau selalu mendasarkan diagnosis dan terapi berdasarkan bukti (evidence

based medicine).

II. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Diagnosis

Diagnosis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti

penentuan jenis penyakit dng cara meneliti (memeriksa) gejala-

gejalanya. Menurut Thorndike danHagen dalam Suherman (2011),

diagnosis dapat diartikan sebagai :

a) Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness,

disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan

studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons).

b) Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk

1 | Tutorial 1

Page 2: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

menemukan karakteristik ataukesalahan-kesalahan dan sebagainya

yang esensial.

c) Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama

atas gejala-gejalaatau fakta tentang suatu hal.

Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di

dalam konsep diagnosis,secara implisit telah tercakup pula konsep

prognosisnya. Dengan demikian dalam prosesdiagnosis bukan hanya

sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latarbelakang

dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga

mengimplikasikansuatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan

menyarankan tindakan pemecahannya.

Diagnosis memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Untuk menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau penyakit

(weakness, disease)apa yang dialami seseorang.

2. Untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan atas

gejala-gejala atau faktatentang suatu hal.

3. Sebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di

lapangan.

4. Salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran

suatu penyakit atau wabah.

2. Dokter yang mandiri dalam menjalankan praktik kedokteran

Dokter yang mandiri bukan berarti dokter yang mampu

bekerja sendiri. Mandiri disini diartikan sebagai dokter yang mampu

memjalankan tugasnya dengan kesadarannya sendiri, tanpa menunggu

perintah ataupun teguran orang lain. Dalam hal ini berarti dokter

menjalankan kewajibannya sesuai kode etik kedokteran dengan baik.

Sebagai contoh adalah dokter yang senantiasa belajar sepanjang hayat

demi memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya.

3. Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model

2 | Tutorial 1

Page 3: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah

melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus

memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007: 77).

PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan

keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan

dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

PBL memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) belajar

dimulai dengan satu masalah, (2) memastikan bahwa masalah tersebut

berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan

pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu, (4) memberikan

tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan

menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri, (5)

menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk

mendemonstrasi-kan yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk

atau kinerja. Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa

pembelajaran dengan model PBL dimulai oleh adanya masalah yang

dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian

siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah

ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memcahkan masalah

tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk

dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar.

4. Self Directed Learning (SDL)

Self Directed Learning (SDL) adalah suatu model di mana

antara proses dan kontrol siswa memiliki kaitan dan interaksi yang

sangat erat satu sama lainnya. SDL digambarkan sebagai suatu proses

di mana individu mengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang

lain dalam mendiagnosis apa yang diperlukan dalam pembelajarannya,

3 | Tutorial 1

Page 4: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

merumuskan target belajar, mengidentifikasi manusia dan sumber daya

material untuk belajar, memilih dan mengimplemetasikan sesuai dengan

strategi pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar. Menurut

Knowles (dalam Zulharman, 2008), SDL didefinisikan sebagai sesuatu

proses di mana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan

orang lain, untuk menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri,

merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber–

sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai

serta mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Ricard (2007)

mendefinisikan SDL adalah proses di mana siswa dilibatkan dalam

mengidentifikasi apa yang perlu untuk dipelajari dan menjadi pemegang

kendali dalam menemukan dan mengorganisir jawaban. Hal ini berbeda

dengan belajar sendiri di mana guru masih boleh menyediakan dan

mengorganisir material pendidikan, tetapi siswa belajar sendiri atau

berkelompok tanpa kehadiran guru. Selain itu Merriam dan Caffarela

(dalam Zulharman, 2008) menyatakan SDL sebagai suatu metode

belajar di mana pelajar mempunyai tanggung jawab yang utama dalam

perencanaan, pelaksanakan dan penilaian hasil belajar.

5. Terapi pasien

Terapi pasien adalah pemeriksaan medis yang guna

memperoleh keterangan yang lebih lengkap tentang kesungguhan

penyakit yang di derita pasien.

6. Gadget

Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang mempunyai

fungsi khusus.

7. Evidence based medicine (EBM)

Evidence based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan

medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk

kepentingan pelayanan kesehatan penderita.

8. Empati

4 | Tutorial 1

Page 5: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Empati merupakan perasaan yang bagaimana orang tersebut turut

merasakan perasaan orang lain tersebut. Namun tidak hanya ikut

merasakan namun juga melakukan tindakan nyata yang mampu

menyelesaikan masalah tersebut. Ini merupakan kemampuan

kognitif seseorang dimana seseorang tersebut peka dengan keadaan

disekitarnya. Dengan empati tersebut ini akan berefek

berkepanjangan

9. Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampain suatu informasi atau pesan

dari si pengirim ke penerima. Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu

komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung

biasanya dilakukan dengan bertatap muka sedangkan komunikasi

tidak langsung biasa dilakukan dengan melalui pesan singkat lewat

media komunikasi. Jenis komunikasi juga ada 2 yaitu komunikasi

verbal dan non verbal. Komunikasi verbal kita menggunakan lisan

sebagai media penyampain sedangkan no verbal dengan media

gerakan tubuh, bahasa tubuh juga sebagainya.

10. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan suatu pelayanan atau suatu kegiatan tentang

kesehatan. Yang mana juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas

hidup serta mensejahterakan seseorang. Ini merupakan suatu sarana

dan prasarana sebagai salah satu fasilitas kesehatan. Contoh seperti

puskesmas desa, klinik dan sebagainya.

III. RUMUSAN MASALAH

5 | Tutorial 1

Page 6: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

1. Bagaimana Long Life Learning dilakukan?

2. Bagaimana cara memotivasi diri untuk melakukan Life Long Learning?

3. Apakah tindakan dr. Surono sesuai kode etik kedokteran?

4. Bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara dokter dan pasien?

5. Mengapa harus mendiagnosis berdasarkan bukti?

6. Bagaimana cara dokter menangani pasien sesuai kode etik?

7. Seberapa penting rasa empati yang dimiliki oleh seorang dokter?

8. Bukti apa saja yang harus tercantum dalam diagnosis?

9. Bagaimana dokter belajar mandiri sesuai dengan perubahan pola

penyakit?

10. Bagaimana proses atau langkah-langkah self directed learning?

11. Siapa yang mengawasi dokter apabila telah menyimpang dari kode etik

kedokteran?

12. Bagaimana cara dokter mengaplikasikan gadget dalam long life

learning?

13. Bagaimana penggunaan gadget yang bermanfaat di dunia kedokteran?

14. Bagaimana dokter menyikapi informasi yang ada dalam dunia internet?

15. Bagaimana jika dokter sakit, jika hanya ada satu dokter dalam satu

kecamatan?

IV. PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH

1. Long Life Learning merupakan konsep belajar seumur hidup, maksud

disini adalah proses belajar secara berkesinambungan. Dimana

terdapat proses akumulasi pengetahuan yang terjadi dalam pemikiran

kita. Tujuan long life lerning adalah mengembangkan potensi yang

dimiliki. Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia

bersifat hidup dan dinamis.

Ciri-ciri Long Life Learner adalah:

6 | Tutorial 1

Page 7: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

a. Memiliki pola pikir tertata. Dalam melakukan kegiatan harus

memiliki pikiran seperti seorang ahli.

b. Membuat hubungan antara informasi yang satu dengan yang lain.

c. Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan baik.

d. Selalu mempelajari sesuatu.

e. Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

f. Belajar dengan banyak macam cara.

g. Menjadi sumber ilmu. Selain pemahaman yang lebih mendalam,

ilmu pengetahuan akan semakin terasah.

2. Cara memotivasi diri untuk melakukan Life Long Learning:

a. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin cepat

b. Meningkatnya kebutuhan tenaga mengenai standar kemampuan

yang dimiliki

3. Tindakan dr. Surono belum sesuai kode etik kedokteran, karena dr.

Surono tidak menjalin komunikasi dengan teman sejawatnya. Dilain

sisi dalam KODEKI pasal 17 dijelaskan bahwa seorang dokter harus

senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran atau kesehatan. Tuntutan masyarakat akan pelayanan

kedokteran yang bermutu dan mutakhir sesuai dengan perkembangan

iptek kedokteran global hendaknya ditanggapi oleh dokter dengan

melakukan konsolidasi diri.

4. Bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara dokter dan pasien

a. Berpikir kritis

b. Fleksibel

c. Empati, yakni kemampuan untuk mengerti, menghayati,

menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan

identitas, pikiran, perasaan, keinginan, perilaku, ketrampilan

7 | Tutorial 1

Page 8: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

seperti mendengarkan untuk mengetahui perasaan dan keinginan

pasien dengan mempehatikan komunikasi verbal dan non verbal.

Manfaatnya adalah menolong pasien agar lebih kuat, mandiri, dan

melihat realitas.

d. Pengendalian diri

e. Seorang dokter harus ramah dan sopan, tidak boleh terkesan

menggurui

f. Jujur mengenai penyakit yang diderita pasien

g. Sharing pikiran antara dokter dan pasien agar tidak terjadi salah

paham

h. Seorang dokter harus mampu mendengar aktif untuk mengetahui

diagnosis yang tepat untuk pasien. Bertujuan untuk mengarahkan

proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk pasien,

memberi dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif

dan efisien untuk keduanya (Kurt, 1998). Komunikasi efektif ini

justru tidak memerlukan waktu lama. Komunikasi efektif terbukti

memerlukan lebih sedikit waktu karena dokter terampil

mengenali kebutuhan pasien (tidak hanya ingin sembuh). Dalam

pemberian pelayanan medis, adanya komunikasi yang efektif

antara dokter dan pasien merupakan kondisi yang diharapkan

sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan

masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan

pasien.

5. Diharuskan mendiagnosis berdasarkan bukti, karena diagnosis

merupakan acuan untuk penanganan dan terapi pada tingkat lebi

lanjut, tidak terjadi kesalahan fatal (malpraktik), dan tidak melanggar

etika kedokteran diamana seorang dokter harus memberi

suratketerangan dan pendapat yang telah diperiksa sediri

kebenarannya.

8 | Tutorial 1

Page 9: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

6. Sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Kewajiban Dokter Terhadap

Pasien:

Pasal 10:

Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala

ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia

tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan atau pengobatan, maka

atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang

mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 11:

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar

senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya

dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya

Pasal 12:

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal

dunia

Pasal 13:

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu

tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia

dan mampu memberikannya

7. Rasa empati sangat penting dimiliki oleh seorang dokter, karena

pasien selain membutuhkan penanganan fisik, juga psikis. Sebagai

dokter kita wajib berempati, mau dan mampu merasakan perasaan,

pikiran, sikap dan perilaku pasien, tanpa melibatkan emosi diri.

Bayangkan apabila kita yang menjadi pasien, merasakan fisik, pikiran,

dan emosi tidak sehat, keinginan diperlakukan dengan kasih sayang

dan empati, pandangan, dan harapan terhadap kesembuhan. Dengan

demikian komunikasi dokter-pasien bukanlah hal yang mudah,

9 | Tutorial 1

Page 10: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

terutama saat berhadapan dengan pasien yang bermasalah mulai dari

yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks.

8. Bukti yang harus tercantum dalam diagnosis:

- Anamnesis

Anamnesis adalah suatu tanya jawab baik secara langsung

maupun tidak langsung antara tenaga kesehatan [dalam hal ini

adalah yang akan mendiagnosis penyakit misalnya : perawat,

dokter] dengan penderita atau individuatau keluarga penderita

- Pemeriksaan fisik

Inspeksi, yaitu melihat, mengamati keadaan penderita

secara garis besar.

Palpasi atau perabaan, misalnya merasakan panas badan

pasien.

Perkusi (ketukan), dengan cara mengetuk bagian tubuh

yang sedang diperiksa.

Auskultasi (mendengarkan), yaitu dengan menggunakan

alat dengar seperti stetoskop.

- Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan apabila langkah-langkah

pemeriksaan penentuan diagnosis di atas belum dapat dengan

pasti mendiagnosis suatu penyakit. Contohnya: pemeriksaan

laboraturium, rontgen, USG.

9. Cara dokter belajar mandiri sesuai dengan perubahan pola penyakit

adalah dengan mengamati lingkungan sekitar, berdiskusi dengan

teman sejawat, penelitian dengan rekan sejawat, maupun mencari dari

sumber-sumber di internet atau sumber lain, yang dapat dipercaya.

10 | Tutorial 1

Page 11: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

10. Proses atau langkah-langkah self directed learning:

- Sadari kebutuhan diri sendiri akan belajar

- Mulai dengan mencari motivasi diri

- Cari metode yang paling efektif dan temukan minat

- Banyak bergaul dengan lingkungan yang mendukung efektivitas

belajar

- Mulai dari inisiatif yang paling sederhana yaitu mencari literatur

dari internet dan jangan pernah menunda suatu pekerjaan.

11. Hanya ada 2 orang yang tau apabila seorang dokter telah menyimpang

dari kode etik kedokteran, yaitu:

dirinya sendiri

teman sejawat sesama dokter

12. Cara dokter mengaplikasikan gadget dalam long life learning

Belajar adalah kunci kesuksesan hidup seseorang. Bahkan

ketika telah menjadi seorang dokter sekalipun, kita harus tetap belajar.

Dan cara belajar seorang dokter bisa dengan menggunakan alat bantu

yang biasa kita sebut gadget. Gadget bisa digunakan oleh dokter untuk

belajar melalui forum forum kesahatan yang ada di dunia. Dengan

gadget seorang dokter bisa mengakses informasi tentang kesehatan

dimana saja dan kapan saja.

13. Penggunaan gadget yang bermanfaat di dunia kedokteran

Penggunaan gadget yang baik tentu saja digunakan seperlunya

untuk menggali informasi sebanyak banyaknya. Internet adalah

jendela dunia, bahkan dalam bidang kedokteran, gadget juga berguna

untuk mengakses hal-hal yang berkaitan dengan kedokteran dan

kesehatan masyarakat. Seperti : penelitian tentang penyakit baru dan

obat baru untuk sebuah penyakit di luar negeri bisa dengan mudah kita

11 | Tutorial 1

Page 12: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

akses melalui internet dengan sarana gadget. Dan gadget juga berguna

untuk menghubungkan kita dengan dokter – dokter yang lain,

sehingga kita bisa berbagi informasi yang kita miliki dengan mudah.

14. Cara dokter menyikapi informasi yang ada dalam dunia internet

Internet merupakan sarana umum untuk upload dan download

tentang segala informasi dari orang-orang di seluruh dunia. Namun,

tidak semua sumber di internet bisa dipertanggungjawabkan. Sikap

kita sebagai seorang dokter ketika mencari sumber informasi di

internet adalah Kita bisa langsung mengambil informasi tersebut

apabila kita mendapat informasi itu dari sumber yang kita percayai

seperti forum – forum kedokteran. Namun, apabila informasi yang

kita dapatkan berasal dari web yang tidak jelas sumbernya, kita harus

mengecek terlebih dahulu kebenarannya melalui penelitian.

15. Apabila dokter sakit dan hanya ada satu dokter dalam satu kecamatan

Jika sakitnya tidak begitu parah, maka dokter itu bisa

memeriksa, mendiagnosa, serta melakukan pengobatan terhadap

dirinya sendiri. Namun, apabila dokter itu sakit parah, maka tidak ada

pilihan lain selain membawanya ke tempat dokter di kecamatan lain.

V. LEARNING OBJECT

1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

12 | Tutorial 1

Page 13: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

3. Kode Etik Kedokteran Indonesia

4. Contoh penyimpangan Kode Etik Kedokteran Indonesia

5. Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)

6. Diagnosis yang baik

7. Komunikasi teman sejawat dan profesi lain

8. Praktek Mandiri

9. Empati

10. Cara belajar orang dewasa

11. Komunikasi

12. Penelusuran data elektronik yang benar

13. Sejarah ilmu kedokteran

14. Berpikir kritis

15. Problem Based Learning (PBL)

16. Kurikulum

17. Fungsi tutorial

18. Gaya-gaya belajar

19. Paradigma baru

20. Evidence Based Medicine (EBM)

VI. PEMBAHASAN LEARNING OBJECT

1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien

Pasien mengerti penyakitnya tanpa ada kesalahpahaman

Harus ada komunikasi dua arah

Dokter harus memberikan pengarahan dengan Bahasa yang

sederhana

Mengefisienkan waktu

Dokter tidak hanya mendiagnosis namun juga mendengarkan

keluhan pasien

Dokter harus menjadi pendengar yang baik

13 | Tutorial 1

Page 14: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Hubungan antara dokter-pasien secara efektif,menggunakan

komunikasi verbal dan non verbal sehingga menghasilkan

pemahaman pasien terhadap keadaan kesehatannya ,peluang dan

kendalanya ,sehingga dapat bersama-sama dokter mencari

alternatifuntuk mengatasi permasalahannya.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Mencari informasi kesehatan terbaru

Pembuatan smart card untuk mencari riwayat penyakit

Menjalin komunikasi dengan teman sejawat atau teman profesi lain

menggunakan media social dalam rangka berbagi solusi atau

pengalaman.

Memantau perkembangan pasien,pasien atau perawat rutin untuk

memberikan info tentang perkembangan penyakitnya.

Membantu dalam membangun Sistem Informasi Rumah Sakit(SIR)

secara luas.SIR sangat menolong untuk pertukaran infrmasi antar

rumah sakit.

Membantu dalam melakukan manajemen oleh perawat.untuk

mendata pasien,mengklasifikasikan pasien,serta laporan bertahap

mengenai kondisi dari pasien yang dirawat.

3. Kode Etik Kedokteran Indonesia

Sebuah panutan etik untuk dokter

Sebagai refrensi bagaimana dokter berprilaku

Mengatur segala hal tentang sikap seorang dokter

Kode etik bagi seorang dokter,berisi peraturan lebih khususnya

adalah kewajiban yaitu,Kewajiban Umum,Kewajiban Dokter

terhadap Pasien ,Kewajiban Dokter dengan Teman Sejawat,dan

Kewajiban Dokter dengan dirinya sendiri.yang didalamnya ada

14 | Tutorial 1

Page 15: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

sekitar 17 pasal.dan semua itu harus dipahami dan diamalkan oleh

seorang dokter.

4. Contoh penyimpangan Kode Etik Kedokteran Indonesia

Tidak memahami penyakit pasien,lalai dalam mendiagnosis atau

lalai dalam mengambil keputusan.sehingga menyebabkan penyakit

pasien bertambah parah bahkan menyebabkan kematian

(malpraktek).

Dalam melakukan pekerjaannya dokter tidak boleh dipengaruhi oleh

sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian

profesi.contoh,seorang dokter mempromosikan obat,alat,atau bahan

lain guna kepentingan dan keuntungan pribadi dokter.

Setiap dokter harus menghindari dari sifat memuji

diri,contoh,menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya.

Mematok harga pengobatan yang tidak wajar.

Menahan pasien agar tetap berada di RS dengan tujuan komersil

Menelantarkan pasien

Memberikan resep obat yang tidak sewajarnya

Tidak mempedulikan kesehatan diri sendiri

Menggurkan bayi,karena termasuk pelanggaran hak asasi manusia

Membedakan sikap atau pelayanan kepada golongan tertentu.

5. Standar Kompetensi Dokter Indonesia

Standar Kompetensi Dokter Indonesia adalah standar minimal

kompetensi lulusan seorang dokter. Intinya, Standar Kompetensi Dokter

Indonesia merupakan landasan yang harus dimiliki oleh seorang dokter

agar tidak menyimpang dari kode etik kedokteran.

Standar Kompetensi Dokter Indonesia sendiri memiliki 7 area

kompetensi yaitu:

15 | Tutorial 1

Page 16: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

a. Profesionalitas yang luhur

Dengan kompetensi ini, seorang dokter haruslah memiliki moral,

beretika, dan displin serta sadar dan taat hukum dalam menjalankan

profesinya. Selain itu, seorang dokter harus berkeyakinan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa. Dan yang terpenting adalah seorang dokter

harus mampu berperilaku profesional.

b. Mawas diri dan pengembangan diri

Dengan kompetensi ini, seorang dokter haruslah menerapkan mawas

diri dan terus-menerus secara berkesinambungan mengembangkan

pengetahuan yang ia miliki. Serta, seorang dokter benar-benar harus

mempraktekkan belajar sepanjang hayat (longlife learning).

c. Komunikasi efektif

Dengan kompetensi ini, seorang dokter harus mampu berkomunikasi

dengan pasien dan keluarganya, mitra kerja atau rekan profesi lain,

serta masyarakat secara baik dan efektif.

d. Pengelolaan informasi

Dengan kompetensi ini, seorang daokter harus mampu dan mau

megakses dan menilai informasi serta pengetahuan.

e. Landasan ilmiah ilmu kedokteran

Dengan kompetensi ini, seorang dokter harus mampu menerapkan

ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu

kesehatan masyarakat/ kedokteran pencegahan/ kedokteran

komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara

holistik dan komprehensif.

f. Keterampilan klinis

16 | Tutorial 1

Page 17: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Dengan kompetensi ini dokter harus mampu melakukan prosedur

diagnosis dengan baik serta melakukan penatalaksanaan yang

holistik dan komprehensif.

g. Pengelolaan masalah kesehatan

Dengan kompetensi ini dokter harus mampu melaksanaan promosi,

pencegahan dan deteksi dini terkait masalah kesehatan. Selain itu,

harus memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat.

6. Diagnosis yang Baik

Diagnosis adalah sebuah proses melakukan identifikasi kemungkinan

dari sebuah penyakit. Diagnosis merupakan proses pengidetifikasian

yang dapat membedakan suatu penyakit dengan penyakit lainnya. Proses

penegakan diagnosis membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit.

Proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Anamnesis

Anamnesis adalah bertanya kepada pasien atau yang mengenal pasien

terhadap kondisi keluhan atau ketidaknormalannya. Dalam prosesnya

dapat berupa bicara langsung melalui media seperti telepon atau email

atau melihat cataan terdahulu bila ada.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tidak melulu terjadi saat dokter menyentuh

pasieennya. Dokter juga bisa memeriksa fisik pasien dari cara pasien

berjalan, berbicara, mimik muka, bau nafas, bau badan, dll. Baru

kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada lokasi tubuh pasien yang

mungkin bisa didapatkan potongan teka-teki dari penyakitnya.

Sehingga pemeriksaan fisik dapat berupa observasi (melihat), palpasi

17 | Tutorial 1

Page 18: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

(meraba), auskultasi (menggunakan stetoskop), dan menggunakan alat

bantu lain seperti otoskop, optalmoskop, dll.

c. Pemeriksaan Tambahan

Pemeriksaan tambahan ini biasanya dikenal dengan pemeriksaan

laboratorium. Dapat berupa pemeriksaan darah, pencitraan dengan

rotgen, CT-Scan, MRI, dll.

d. Menegakkan Diagnosis Banding

Setelah ditegakkan suatu diagnosis, dokter tidak aka berhenti. Dokter

akan meneruskan proses kognitif untuk mencari diagnosis banding

yang juga mungkin dari gejala dan keluhan pada pasien. Dari

beberapa diagnosis banding yang ada, dokter akan mengerucutkan

diagnosis yang tidak kuat sehingga didapat sebuah diagnosis kerja.

Diagnosis kerja inilah yang dipakai oleh dokter sebagai dokter sebagai

dasar penanganan pasien.

e. Switch Diagnosis

Bila kemudian ada hasil pemeriksaan lain yang didapatkan

menunjukkan bahwa diagnosis bandinglah yang lebih tepat untuk

pasien, maka dokter akan merubah diagnosis kerjanya.

7. Komunikasi Teman Sejawat dan Profesi Lain

Komunikasi Dokter-Sejawat

Komunikasi antara dokter dan sejawatnya diatur dalam Kode Etik

Kedokteran Indonesia pasal 14 dan pasal 15. Yang dapat disimpulkan

bahwa seorang dokter harus memperlakukan sejawatnya sebagaimana

ia ingin diperlakukan. Dan seorang dokter tidak boleh mengambil alih

pasien sejawatnya, kecuali dengan persetujuaan dan prosedur yang

18 | Tutorial 1

Page 19: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

etis. Dan hal yang paling penting bahwa kita harus saling berbagi dan

sharing terkait masalah yang mungkin tidak bisa dihadapi.

Komunikasi Dokter-Profesi Lain

Komunikasi seorang dokter dengan praktikisi kesehatan atau profesi

lain sangatlah penting. Seorang dokter tidak boleh menempatkan

profesinya lebih tinggi dibandingkan profesi yang lain. Karena

sejatinya keselamatan dan kesembuhan pasien tidak semata hanya

karena peran seorang dokter. Tetapi hal itu terjadi akibat adanya

koordinasi antara dokter, perawat, apoteker, dan tenaga-tenaga lainnya

yang ada di rumah sakit.

8. Praktek Mandiri

Seorang dokter yang ingin membuka praktek mandiri, haruslah memiliki

Surat Ijin Praktek. Perjalanan seorang sebelum bisa menjalankan prakterk

mandiri adalah :

a. Lulus program Sarjana-1 dan bergelar S.Ked

b. Melanjutkan pendidikan profesi hingga mendapatkan gelar dr.

c. Lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)

d. Melakukan interensip selama 1 tahun

e. Mendapatkan surat ijin praktek mandiri

f. Registrasi ulang setiap 5 tahun untuk surat ijin praktek

9. Empati

Empati merupakan proses kejiwaan seseorang individu larut dalam

perasaan orang lain baik suka maupun duka, dan seolah-olah

merasakan atupun mengalami apa yang dirasakan atu dialami oleh

19 | Tutorial 1

Page 20: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

orang tersebut. Empati merupakan kelanjutan dari sikap simpati, yaitu

perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya itu.

Dapat juga diartikan sebagai perlakuan terhadap orang lain dengan

menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut. Menempatkan diri

seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa empati adalah

keharusan seorang dokter dalam menangani pasien. Dengan

berempati, dokter mampu meningkatkan pertumbuhan pasien dalam

hal kesucian, kebajikan, kasih dan hikmat spiritual. Tidak hanya itu,

dengan berempati dokter dapat menolong pasien untuk menjadi kuat,

mandiri, dan dapat melihat realitas kehidupannya.

Berempati bukan hanya sekedar berbasa-basi atau bermanis mulut

kepada pasien, tetapi juga dituntut untuk memiliki keterampilan-

keterampilan seperti berikut ini: mendengarkan aktif, responsif

terhadap kebutuhan pasien, responsif terhadap kepentingan pasien,

adanya usaha untuk memberikan pertolongan pada pasien, dan

dimulai dari diri sendiri.

Menurut Supranto (2001), ada 5 level dalam penerapan empati,

terutama dalam profesi dokter yakni dari level 0 sampai 5 seperti

diuraikan berikut ini:

a) Level 0 = Mengacuhkan pendapat pasien. Membuat pernyataan

yang tidak menyetujui pendapat pasien seperti “ya, lebih baik

operasi saja sekarang!”

b) Level 1 = Dokter mengenali sudut pandang pasien sambil lalu.

“Aha…”, tapi dokter mengerjakan hal lain: seperti menulis,

menyiapkan alat – alat dan lain lain.

c) Level 2 = Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit

(basa basi). Pasien berkata, “Pusing saya ini membuat sulit

20 | Tutorial 1

Page 21: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

bekerja.” Lalu dokter menanggapi, “Ya…. Bagaimana bisnis anda

saat ini?”

d) Level 3 = Dokter menghargai pendapat pasien. Contoh dokter

berkata, “Anda bilang anda stress, apa yang membuat anda stress

akhir akhir ini? Apakah anda ingin menceritakannya lebih jauh?”

e) Level 4 = Dokter menkonfirmasi pasien seperti,“Anda sepertinya

sangat sibuk? Saya mengerti seberapa besar usaha anda untuk

menyempatkan berolahraga.”

f) Level 5 = Dokter berbagi perasaan dan pengalaman dengan

berkata, “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan kalian

berdua. Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan,

kemudian saat kehamilan berikutnya mereka sangat sangat

khawatir.”

10. Cara Belajar Orang Dewasa

Cara berfikir yang lebih terarah pada bentuk pemecahan masalah

melalui pengarahan diri sendiri untuk di jadikan sebagai guru bagi

dirinya sendiri.Ketika kita menerapkan sistem adult learning maka

cara belajar kita tidak lagi seperti anak kecil yang hanya menerima

informasi secara rendah mentah tetapi dengan adult learning ini kita

diharuskan untuk dapat menggali secara dalam,segala sesuatu yang

berkaitan dengan informasi yang kita dapat dan

mempertanggungjawabkan.

Ciri-ciri:

1. Subjek didik selalu bertanya

2. Subjek didik mencari jawaban sendiri

3. Subjek didik bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya

21 | Tutorial 1

Page 22: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

4. Subjek didik termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan

minat dimana belajar akan memberikan kepuasan

5. Orientasi subjek didik berpusat pada kehidupan,sehingga unit

pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan

subject matter

6. Pembelajaran adalah analisa pengalaman (experential learning)

7. Memiliki rasa takut gagal dalam konteks pembelajaran

8. Open minded

9. Rendah hati

10. Rasa ingin tahu tinggi

Tujuan :

1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dasar

2. Mahasiswa dapat mandiri dan bisa berpikir dewasa

3. Mahasiswa lebih dapat berpikir kritis

4. Mengasah pemikiran masalah secara tepat dan kritis

5. Membentuk dokter yang kompeten sesuai Standar Kompetensi

Dokter

Kelebihan

Membuat mahasiswa dapat mengarahkan dirinya sendiri,sehingga

mampu bersikap mandiri dalam mengambil sikap

Kekurangan

22 | Tutorial 1

Page 23: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Dapat membuat mahasiswa menjadi tertekan akan apa yang dia

rasakan karena terbisaa untuk berpikir mandiri dalam menyelesaikan

problem yang dihadapi

11. Komunikasi

Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni :

1. Pesan verbal

Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya

menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima

berdasarkan apa yang didengarnya.

2. Pesan non-verbal

Pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak

menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami

isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku,

mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan. Pada pesan

non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap

stimuli yang timbul.

Gangguan dalam komunikasi

1. Gangguan teknis

Gangguan yang terjadi selama proses perjalanan pesan dari

komunikator ke komunikannya, yakni mulai proses pengiriman

(transmit) hingga proses penerimaan (receive). Artinya, gangguan

terjadi pada saluran/media komunikasi.

2. Gangguan semantic

23 | Tutorial 1

Page 24: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Gangguan yang disebabkan oleh adanya perbedaan makna yang

dipahami oleh sumber dan penerima. Biasa terjadi pada istilah-

istilah jargon atau rumit

Manfaat

1. Mengetahui, memahami semua informasi yang diperlukan

2. Mempererat tali persaudaraan antar pribadi, kelompok,

golongan,bangsa dan negara

3. Dengan komunikasi kita dapat mengetahui kebijakan dan

peraturan perundang-undangan Negara

4. Komunikasi berguna bagi organisasi atau kelompok guna

melakukan dan menciptakan kerjasama yang baik

5. Komunikasi dilakukan untuk proses sosial berwarga negara

6. Komunikasi juga berguna untuk mengambil keputusan yang tepat

12. Penelusuran Data Elektronik yang Benar

Memilah sumber yang terpercaya

Berfikir kritis dalam menyerap informasi

Merangkum Informasi

Informasi melalui kata kunci yang benar di google

13. Sejarah Ilmu Kedokteran

Pada zaman dahulu, masih mempercayai hal-hal magis sehingga

dukun menjadi pengobat saat itu dan yang menderita sakit keras

segera dibunuh karena dukun-dukun itu mempunyai jiwa psikopat.

Pada tahun 1990, ilmu kedokteran modern mulai muncul dan

berkembang pesat bersamaan dengan munculnya ilmu tentang obat

(farmakologi) di britania raya dan amerika serikat.

14. Berpikir Kritis

24 | Tutorial 1

Page 25: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Berpikir argumen secara luas dan dapat dipertanggung jawab

Peka terhadap informasi yang didapat dan dapat mengaitkannya

dengan masalah yang ada.

Turut mencari solusi.

Tidak memihak apapun dan siapapun.

Ciri dari problem based learning (PBL)

Selalu menimbang jawaban dari “mengapa” dan “bagaimana”

Mengasah kemampuan otak untuk cepat tanggap.

Dapat menarik kesimpulan dan mengevaluasi secara mandiri.

15. Problem Based Learning

Kelebihan dari PBL:

a) Merangsang pikiran mahasiswa untuk selalu berpikir kritis.

b) Belajar mandiri

c) Masalah dapat terselesaikan

d) Melatih komunikasi dengan meningkatkan kemampuan bahasa

agar mudah dipahami orang lain.

Kekurangan dari PBL:

a) Susah diterapkan untuk orang yang kurang bisa bersosialisasi.

b) Membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten.

c) Membutuhkan tempat yang nyaman dan kondusif.

16. Kurikulum

Kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu dari kata currere yang

bermakna berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha. Ada

pula yang berasal dari bahasa inggris yaitu berasal dari kata curriculum

yang memiliki arti rencana pelajaran. Secara umum pengertian kurikulum

merupakan seperangkat atau sistem perencanaan dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas

25 | Tutorial 1

Page 26: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

belajar mengajar. Para ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang

definisi dari kurikulum:

a. Kerr, J.F ( 1968 )

Kurikulum merupakan semua pembelajaran yang dirancang dan

dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah

maupun di luar sekolah.

b. Inlow ( 1966 )

Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh

pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari

pembelajaran yang sudah ditentukan.

c. Neagley dan Evans ( 1967 )

Kurikulum merupakan semua pengalaman yang telah dirancang oleh

pihak sekolah

d. Beauchamp ( 1968 )

Kurikulum adalah dokumen tertulis yang kandunganya berisi

matapelajaran yang akan di ajarkan kepada peserta didik dengan

melalui berbagai mata pelajaran, pilihn disiplin ilmu, rumusan

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

e. UU No.20 Tahun 2003

Kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan untuk kurikulum di kedokteran sendiri secara umum

memuat hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pendidikan kedokteran di

Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih aktif

dari pada pengajarnya yang biasa disebut sebagai student center. Dengan

begitu tentunya mahasiswa juga di latih untuk belajar secara mandiri

dengan aktif menggali informasi dan akan kebenaranya.

26 | Tutorial 1

Page 27: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

17. Fungsi tutorial

Dari metode pembelajaran tutorial ini dapat menunjukan bahwa ini

merupakan salah satu bentuk aplikasi dari cara belajar orang dewasa

yaitu dengan belajar mandiri.Tutorial yang telah diselenggarakan di

fakultas kedokteran ini memiliki manfaat yang memang diharapkan baik

namun tidak dapat mengelak pula bahwa segala sesuatu metode

pembelajaran tentunya juga akan memiliki kekurangan atau kelemahan

pula. Beberapa berikut ini adalah fungsi yang ada dalam metode

pembelajaran tutorial:

a. Mengerti dan memahami akan masalah yang ada disekitar

b. Diskusi dan sharing antar sesama

c. Dapat memberikan solusi dari hasil diskusi

d. Mengasah komunikasi

e. Dapat melatih pola pikir kritis

f. Melatih diri untuk aktif

Sedangkan mengenai kelemahan dari metode tutorial ini tentunya

membutuhkan waktu yang lama untuk membahasanya, suasana yang

kurang kondusif, serta materi yang di dapat acak. Namun, meskipun

terdapat kelemahan dari metode pembelajaran ini tentunya masih banyak

keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari pada kelemahan atau

kekurangannya sehingga cara belajar ini cukup efektif untuk

diberlakukan.

18. Gaya-gaya belajar

Setiap manusia tentunya memiliki gaya belajar masing-masing

yang terkadang gaya belajar yang digunakan belum tentu sesuai dengan

orang lain. Karena perbedaan karakter dari setiap individu. Gaya belajar

yang ada terdapat 3 macam.

a. Visual

27 | Tutorial 1

Page 28: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Ciri dari orang yang memiliki gaya belajar ini adalah lebih cepat

memperoleh informasi dengan cara melihat. Biasanya buku-buku yang

dimiliki penuh dengan coretan warna yang menarik.

b. Audiotori

Ciri dari individu yang mempunyai gaya belajar audiotori adalah

individu tersebut lebih mudah menerima informasi dengan cara

mendengarkan orang lain berbicara atau penyampaian informasi yang

didapat dengan suara. Biasanya orang dengan gaya belajar ini lebih

memilih belajar dengan mendengarkan musik ataupun mendengarkan

orang lain berbicara dan menjelaskan materi.

c. Kinestetik

Orang dengan gaya belajar kinestetik ini memiliki ciri bahwa untuk

mempermudah memahami sebuah informasi atau materi dengan

cara memperagakanya atau dengan sentuhan.

19. Paradigma Lama dan Paradigma Baru Pendidikan Dokter

a) Definisi Paradigma Lama

Suatu pandangan umum dalam dunia pendidikan dokter yang

mengarah kepada cara-cara pengajaran bersifat konvensional. Yaitu

dosen sebagai pemberi materi sekaligus pusat dari proses belajar

mengajar.

Ciri-ciri Paradigma Lama :

- Teacher Centered

- Potensi dari Mahasiswa kurang digali.

- Belajar berdasarkan contohdan teori yang sudah terbukti secara

ilmiah.

- Lebih mengutamakan memory (menghafal) dalam

28 | Tutorial 1

Page 29: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

pembelajaran.

- Dosen cenderung terus menuntun dan mengarahkan apa saja

yang harus dilakukan dan dipelajari para mahasiswa.

- Rasa percaya diri dalam diri mahasiswa kurang tumbuh secara

optimal.

- Mental para mahasiswa untuk lebih inovatif dan bersikap

mandiri menjadi terhambat.

b) Definisi Paradigma Baru

Paradigma baru adalah suatu kurikulum yang berbasis masalah

(PBL) yang sangat berbeda dengan kurikulum konvensional, dimana

paradigma baru ini mengintegrasikan materi akademik dan profesi.

Selain itu, pada paradigma baru ini, peran teknologi informasi juga

ditingkatkan.

Penyebab

Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang terus

berkembang dengan temuan-temuan baru serta perkembangan

teknologi informasi harus diimbangi oleh para calon dokter

maupun dokter yang sudah lulus. Kondisi ini diharapkan agar para

profesional dokter mampu beradaptasi dengan kebutuhan

masyarakat yang dinamis (Sumber: Buku Pedoman Akademik

Fakultas Kedokteran Universitas Jember Tahun Akademik

2014/2015)

Ciri-ciri Paradigma Baru Pendidikan Dokter

- Student centered.

29 | Tutorial 1

Page 30: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

- Belajar berdasarkan masalah.

- Praktek atau skill lab diberi sejak awal (early clinical exposure)

- Mahasiswa dituntut aktif dalam kegiatan pembelajaran.

- Mengacu pada kurikulum nasional berbasis kompetensi dokter

pelayanan primer dengan pendekatan dokter keluarga.

(Sumber:unisys.uii.ac.id)

Tujuan

Dengan menguasai teknik belajar menurut paradigma baru

pendidikan kedokteran, mahasiswa diharapkan nantinya mampu

belajar sepanjang hayat dan juga menguasai teknikberkomunikasi,

mulai dari komunikasi interpersonal sampai dengan melakukan

komunikasi dengan berbagai pihak (paramedis, dokter dan petugas

kesehatan dan nonkesehatan lainnya) baik secara verbal atau

nonverbal maupun menggunakan teknologi informasi. (Sumber:

Pengantar Pendidikan Kedokteran Universitas Andalas)

Perbedaan :

SPICES TRADITIONAL

Student centered Teacher centered

Problem based Pengumpulan informasi

Integrated Disiplin pengetahuan

Community based Hospital based

Elective Program standar

Systematic Berdasarkan pekerjaan magang

Maksud dari kata tersebut adalah

Student Centered: pusat belajar ada pada mahasiswa

30 | Tutorial 1

Page 31: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

Problem Based: mahasiswa belajar melalui

masalah-masalah yangdipaparkan

Integrated: materi yang diterima mahasiswa sudah di

integrasi sehingga semakin mudah untuk dipahami

Community Based: kasus yang diberikan adalah kasus

yang terjadi pada masyarakat

Elective: materi yang diberikan pada mahasiswa sudah

diseleksi sesuai kebutuhan mahasiswa

Systematic: diberikan secara sistematik sesuai dengan

tingkatan

20. Evidence Based Medicine

Dulu proses pendidikan kedokteran di Indonesia cenderung masih

tradisional dan sangat mengandalkan kuliah yang berpusat pada dosen,

yang cenderung menekankan pada transfer pengetahuan, bukan pada

pemfasilitasan pembelajaran. Proses pendidikan yang seperti itu sudah

tidak cocok lagi dengan tuntutan keadaan seperti ini. Untuk saat ini, di

dalam pendidikanya, dokter sangat harus di didik dan di tuntut untuk

belajar secara mandiri yang berkonsep pada konsep dasar belajar berbasis

bukti ilmiah ( evidence based medicine ), yang bertujuan agar mahasiswa

kedepanya dapat benar-benar siap dan mampu untuk menjadi seorang

dokter yang dapat membantu pasien sesuai dengan yang diharapkan.

Penerapan evidence based medicine dalam pembelajaran mahasiswa

diantaranya:

a. Dalam menyusun dan memformulasikan pertanyaan ilmiah yang

berkaitan dengan masalah

b. Menelusuri informasi ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang

dihadapi

31 | Tutorial 1

Page 32: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

c. Menelaah terhadap bukti-bukti ilmiah yang di dapat

d. Penerapan hasil-hasil penelaah bukti-bukti ilmiah tadi yang sudah

dipercaya ke dalam praktek pengambilan keputusan

e. Kemudian pengevaluasian terhadap efficacy dan effectiveness

Jika dilihat dari penerapan evidence based medicine tentunya

terdapat sebuah keuntungan bagi masyarakat tentang isu-isu malpraktrek

akan berkurang sehingga masyarakat dapat berobat dengan tanpa rasa

khawatir.

VII. KESIMPULAN

Sebagai mahasiswa kita memerlukan skill komunikasi yang efektif

agar kelak dapat berkomunikasi dengan baik antara dokter dan pasien.

Komunikasi diperlukan untuk menunjang karir seorang dokter dalam

mengdiagnosis apa saja yang dikeluhkan pasiennya. Komunikasi adalah

sebuah proses pengiriman informasi dari si pemberi informasi kepada si

penerima informasi. Apabila sebuah komunikasi berjalan efektif, maka hasil

(feedback) dari sebuah komunikasi tersebut positif.

Perubahan paradigma yang terjadi pada bidang kedokteran

membuat kita sebagai mahasiswa kedokteran harus dapat menyesuaikannya.

Penyesuaian tersebut dapat dimulai dari metode belajar kita yang harus

selaras dengan paradigma baru saat ini agar tidak terjadi kesalahan dalam

menjalankan profesi kita sebagai dokter. Contohnya saja dengan menerapkan

metode Adult learning (cara belajar orang dewasa), Self directed learning

(mandiri), Critical thinking (berpikir kritis), dan SPICES. Selain itu, kita

harus mengetahui Standar Kompetensi Dokter dan Kode Etik Kedokteran

Indonesia sebagai dasar dari profesi seorang dokter. Juga agar kita dapat

diterima dengan baik dan dipercaya oleh masyarakat.

32 | Tutorial 1

Page 33: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN

33 | Tutorial 1