pemicu etika

94
Pemicu 4 Widya Asri Hapsari 405100274

Upload: widya161

Post on 18-Feb-2016

237 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Etika Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Pemicu Etika

Pemicu 4

Widya Asri Hapsari405100274

Page 2: Pemicu Etika

Prosedur permintaan VetR korban hidup

• Permintaan harus secara tertulis, tdk dibenarkan secara lisan / telepon / via pos.

• Korban adalah barang bukti, maka permintaan VetR harus diserahkan sendiri oleh polisi bersama-sama korban/tersangka.

• Tidak dibenarkan permintaan V et R ttg sesuatu peristiwa yang telah lampau, mengingat rahasia kedokteran (Instruksi Kapolri No.Ins/E/20/IX/75).

Page 3: Pemicu Etika

Kekerasan • Luka yg tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam

melakukan pekerjaan atau jabatan (pekerjaan atau jabatan (KUHP : psl. 352 (1). = penganiayaan ringan/derajat 1

• Luka yg mengakibatkan penyakit atau halangan dlm melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu jabatan (KUHP psl.351 (1). = penganiayaan sedang/derajat 2.

• Luka beratLuka berat (KUHP : psl.90) = Penganiayaan berat/derajat 3

• (Jika mengakibatkan mati(Jika mengakibatkan mati, KUHP: psl.351 (3).

Page 4: Pemicu Etika

Jenis – Jenis Penganiayaan

1. Penganiayaan ringan (pasal 352 KUHP)2. Penganiayaan biasa (pasal 351 KUHP)3. Penganiayaan biasa yang direncanakan

terlebih dahulu (pasal 353 KUHP)4. Penganiayaan berat (pasal 354 KUHP)5. Penganiayaan berat dengan direncanakan

lebih dahulu (pasal 355 KUHP)

Page 5: Pemicu Etika

Pasal – Pasal Penganiayaan Pasal 351(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan

bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama lima tahun.(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 352(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak �

menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

(2) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Page 6: Pemicu Etika

Pasal – Pasal Penganiayaan Pasal 353• (1) Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara

paling lama empat tahun.• (2) Jika perbuatan itu mengakibatka luka-luka berat, yang bersalah dikenakan

pidana penjara paling lama tujuh tahun.• (3) Jika perbuatan itu mengkibatkan kematian yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan tahunPasal 354• (1) Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan

penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.• (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sepuluh tahun.Pasal 355• (1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam

dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.• (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lams lima belas tahun.

Page 7: Pemicu Etika

Pasal – Pasal Penganiayaan Pasal 90Luka berat berarti:• jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi

harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;

• tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;

• kehilangan salah satu pancaindera;• mendapat cacat berat;• menderita sakit lumpuh;• terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;• gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.

Page 8: Pemicu Etika

Pasal – Pasal Penganiayaan Pasal 356• Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah dengan sepertiga:• 1. bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah, istrinya atau anaknya;• 2. jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejsbat ketika atau karena menjalankan tugasnya

yang sah;• 3. jika kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang herbahaya bagi nyawa atau

kesehatan untuk dimakan atau diminum.Pasal 357• Dalam hal pemidanaan karena salah satu kejahatan berdasarkan pasal 353 dan 355, dapat

dijatuhkan pencabutan hak berdasarkan pasal 3o No. 1 - 4.Pasal 358• Mereka yang sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian di mana terlibat beberapa

orang, selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan olehnya, diancam:

• 1. dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan, jika akibat penyerangan atau �perkelahian itu ada yang luka-luka berat;

• 2. dengan pidana penjara paling lama empat tahun, jika akibatnya ada yang mati.�

Page 9: Pemicu Etika

Luka

• Keadaan terjadinya diskontinuitas jaringan• Dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab

Page 10: Pemicu Etika

Perlukaan akibat kekerasan

Pelbagai jenis kekerasan

Kekerasan bersifat mekanik Kekerasan tumpul Kekerasan tajam Tembakan senjata api

Kekerasan bersifat alam Luka akibat api Luka akibat listrik

Kekerasan bersifat kimiawi Luka akibat asam keras Luka akibat basa kuat

Page 11: Pemicu Etika

Kekerasan bersifat mekanik

• Luka akibat kekerasan tumpul

– Luka luka memar

– Luka lecet• Luka lecet jenis tekan• Luka lecet jenis geser

– Luka robek

Page 12: Pemicu Etika

Kekerasan bersifat mekanik

• Luka akibat kekerasan tajam

– Luka tusuk

– Luka iris/sayat

– Luka bacok

Page 13: Pemicu Etika

Kekerasan bersifat mekanik

• Luka akibat tembakan senjata api

– Luka tembak masuk• Luka tembak masuk jarak jauh• Luka tembak masuk jarak deat• Luka tembak masuk jarak sangat dekat• Luka tembak tempel

Page 14: Pemicu Etika

Kekerasan bersifat alam

• Luka akibat suhu tinggi– Luka akibatnyala api– Luka akibat benda cair panas

• Luka akibat listrik– Luka masuk listrik– Luka akibat petir

Page 15: Pemicu Etika

Kekerasan bersifat kimiawi

• Luka akibat asam keras

• Luka akibat basa kuat

Page 16: Pemicu Etika

Aspek forensik perlukaan

• Kekerasan penyebab luka• Hubungan sebab akibat luka dengan kematian• Saat perlukaan umur luka– Saat masih hidup ? kapan– Luka setelah mati

• Cara terjadinya luka– Pembunuhan– Bunuh diri– Kecelakaan

Page 17: Pemicu Etika

Deskripsi luka

• Gambaran luka yang objektif– Lokasi luka(regio dan koordinat)– Bentuk dan ukuran luka– Keadaan tepi luka– Keadaan dasar luka– Keadaan sekitar luka

Page 18: Pemicu Etika

Kualifikasi luka

• Penentuan kualifikasi luka untuk memenuhi keinginan undang-undang KUHP pasal 351 ayat 1 dan 2, pasal 352 ayat 1, pasal 353 ayat 2, pasal 354 ayat 1, dan pasal 360 ayat 1 & 2

• 3 kualifikasi luka– Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam

melakukan pekerjaan atau jabatan– Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam

melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu– Luka yang dimaksudkan KUHP pasal 90 yaitu :

Page 19: Pemicu Etika

Penyakit atau luka yang tak dapat diharapkan akan sembuh dengan sempurna atau yang dapat mendatangkan bahaya maut

Senantiasa tidak cakap mengerjakan pekerjaan jabatan atau pekerjaan pencaharian

Tidak dapat lagi memakai salah satu panca indera Mendapat cacat besar Lumpuh Akal tidak sempurna lebih lama dari 4 minggu Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan

Page 20: Pemicu Etika

Luka tumpul• Kompresi : sebabkan petechiae di atas kekuatan

kompresi (strangulasi ligatur)• Jejas dapat berpindah tempat akibat gravitas dan

faktor jaringan• Intradermal bruises : bocornya darah ke epidermis dan

dermis atas, dapat menetap di daerah pukulan• ‘Tramline’ bruises disebabkan trauma tumpul

longitudinal dengan benda silindris darah dipaksa ke lateral pukulan dan merusak PD di lateral

• Adanya luka bentuk sepatu bekas diinjak• Bentuk oval dan multipel : mungkin jari

Page 21: Pemicu Etika

• Pemeriksaan dilakukan di cahaya yang cukup supaya dapat diamati perubahan warna.

• Tidak dapat ditentukan usia memar dari penampilan saja, kecuali : jika ada warna kekuningan : sudah >18 jam

Page 22: Pemicu Etika
Page 23: Pemicu Etika

Abrasi

• Abrasi kulit : bagian luar kulit tidak sampai bagian dalam epidermis

• Disebabkan kontak dengan permukaan yang kasar dan gaya tangential

• Jenis abrasi : garukan (abrasi linear), scuff (gesekan, sangat superficial), point or gouge (abrase linear yang cukup dalam)

• Epidermis tidak mengandung PD mungkin tidak berdarah, kadang ada perdarahan bintik-bintil

Page 24: Pemicu Etika
Page 25: Pemicu Etika

Laserasi • Potongan (cuts, splits or tears) pada kulit akibat gaya

yang meregangkan kulit• Dapat hingga seluruh lapisan kulit dan berdarah banyak• Tidak semua jaringan terrobek, saraf, fiber dari fascia

dan dasar dari laserasi, pembuluh darah ukuran sedang yang elastis tidak terrobek ‘bridging fibres’

• Sifatnya irreguler, mungkin ada memar, abrasi pada ujung dari suatu laserasi

• Sering pada daerah dimana kulit dapat dikompresi di atas tulang (scalp, wajah, siku, lutut, pretibia)

• Dapat terjadi flaying/degloving

Page 26: Pemicu Etika
Page 27: Pemicu Etika

Tonjokan • Pukulan dengan tangan dikepal• Tergantung kekuatan pukulan• Jejas lebih nyata pada daerah dengan jaringan subkutis

sedikit (wajah, kepala)• Dapat menyebabkan memar, abrasi, laserasi dan

fraktur.• Tonjokan pada mulut : dapat sebabkan jejas di dalam

mulut• Tonjokan pada hidung/dahi dapat sebabkan

hematoma periorbital bilateral• Luka intraabdominal : laserasi mesentery, ruptur

intestin, luka organ abdomen besar

Page 28: Pemicu Etika

Kicking and stamping

• Dapat dengan sepatu atau tanpa sepatu• Lebih kuat dari tonjokan• Adanya daerah dengan intradermal bruising

yang meninggalkan bekas pola sepatu• Biasa ditujukan ke kepala, wajah, dada,

abdomen• Sebabkan kerusakan tulang• Dapat sebabkan ruptur intraabdominal

Page 29: Pemicu Etika

Luka gigitan

• Ada memar, dan mungkin ada laserasi• Pada kekerasan seksual (biasa pada leher,

mammae dan bahu), kekerasan pada anak (lengan atau gluteus) dan olahraga

• Bekas gigi : odontologis forensik dapat identifikasi pelaku

• Bedakan dengan gigitan oleh hewan• Periksa sisa saliva pada gigitan

Page 30: Pemicu Etika
Page 31: Pemicu Etika

LUKA MEMAR

• Kekerasan tumpul yang mengenai permukaan tubuh menyebabkan kapiler bawah kulit terputus (akibat teregang melebihi elastisitasnya)

• Terjadi pengumpulan darah di bawah kulit• Tampak sebagai bercak, biasanya berbentuk

bulat/lonjong

Page 32: Pemicu Etika

LUKA MEMAR

• Bila kekeran menekan kulit agak lama, maka darah yang semula terkumpul dapat terdorong kesamping, dan bercak justru terjadi di sekitar bagian yang terkena kekerasan dan memberikan “cetakan negatif bentuk benda penyebab” Marginal Haemorrhage

Page 33: Pemicu Etika

LUKA AKIBAT KEKERASAN TUMPUL

Page 34: Pemicu Etika

LUKA MEMAR

• Luka memar yang baru terjadi tampak sebagai bercak biru kemerahan dan agak menimbul

• Proses penyembuhan menyebabkan warna bercak berubah menjadi kebiruan, kehijauan, kecoklatan, kekuningan dan akhirnya hilang saat terjadi penyembuhan sempurna

Page 35: Pemicu Etika

LUKA MEMAR

• Sembuh sempurna dalam waktu k.l 7-10 hari tanpa pengobatan

• Dari warna dapat diperkirakan saat terjadinya kekerasan

Page 36: Pemicu Etika

LUKA MEMAR

• Lokasitempat terkena kekrasan• Bila struktur bawah kulit rata/licin (pada

dahi/daerah tulang kering) maka darah yang terkumpul dibawah kulit dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah akibat gravitasi

• Dapt terjadi pada organ dalam : contusio jar otak, paru atau ginjal

Page 37: Pemicu Etika

LUKA MEMAR

• Sering pada kasus : KLL,kecelakaan kerja, kasus pembunuhan

• Jarang pada: bunuh diri

Page 38: Pemicu Etika

LUKA LECET

• Penekanan/pergeseran benda tumpul pada kulit luka lecet

• Luka lecet tekan penekanan yang menyebabkan terjadinya pemampatan epidermis

• Luka lecet geserPergeseran yang menyebabkan terkikisnya epidermis

Page 39: Pemicu Etika

LUKA LECET TEKAN

• Tampak sebagai bagian kulit yang sedikit mencekung, berwarna kecoklatan

• Bentukmemberikan gambaran bentuk benda penyebab luka

Page 40: Pemicu Etika

LUKA LECET GESER

• Bagian yang pertama bergeser memberikan batas yang lebih rata, dan saat benda tumpul meningalkan kulit yang tergeser berbatas tidak rata.

• Tampak goresan epidermis yang berjalan sejajar

• Dapat diketahui arah kekerasan penyebab

Page 41: Pemicu Etika

Luka lecet geser

Page 42: Pemicu Etika

LUKA LECET

• Kerusakan sebatas epidermis• Dapat sembuh sempurna 10-14 hari• Dapat diperkirakan bentuk benda penyebab

atau arah kekerasan

Page 43: Pemicu Etika

LUKA ROBEK

• Akibat benda tumpul• Menekan dan menggeser bagian kulitkulit

teregang• Melampaui elastisitas kulit kulit

terputuscelah pada kulit

Page 44: Pemicu Etika

LUKA ROBEK

• Luka terbuka tepi tidak rata, pada salah satu sisi dpt ditemukan jejas berupa luka lecet tekan

• Arah kekerasan dapat diketahui mulai dari daerah lecet tekan kearah ‘luar’ dan pada sisi tepi ini kulit terangkat dari dasarnya

Page 45: Pemicu Etika

LUKA AKIBAT BENDA TAJAM

Page 46: Pemicu Etika

• Contoh :– kasus mayat terpotong– Carok– perampokan dengan senjata tajam– bunuh diri dengan menggorok leher bunuh diri

dengan menggorok leher– tawuran/perkelahian masal– bayi baru lahir diiris, dipotong - potong oleh

ibunya

Page 47: Pemicu Etika

Luka akibat persentuhan luka akibat persentuhan dengan benda tajam

• Putusnya atau rusaknya continuitas jaringan karena trauma akibat alat/senjata yang bermata tajam dan alat/senjata yang berujung runcing

Page 48: Pemicu Etika

Ciri Luka Akibat Benda Tajam

• Tepi luka rata• Sudut luka tajam• Rambut ikut terpotong• Jembatan jaringan (-)• Memar/lecet di sekitarnya (-)

Page 49: Pemicu Etika

Cara melukis luka hendaknya ditentukan

1. Lokalisasi : a. ordinat b. Absis2. Ukuran3. Jumlah luka4. Bentuk luka5. Benda asing6. Terjadinya intravital/post mortal7. Luka tersebut menyebabkan kematian/tidak8. Cara kejadian luka:kecelakaan/bunuh

diri/pembunuhan

Page 50: Pemicu Etika

Sebab Kematian Luka Akibat Benda Tajam

• Perdarahan – Kerusakan organ vital– Emboli udara– Aspirasi darah

• Sepsis / infeksi

Page 51: Pemicu Etika

LUKA TUSUK

• Akibat kekerasan tajam yang mengenai kulit dengan arah kekerasan tegak terhadap permukaan kulit

• Tepi luka rata• Pada saat benda tajam mengenai kulit, akan

terbantuk celah pada kulit yang merupakan sudut lancip

Page 52: Pemicu Etika

LUKA TUSUK

• Pisau bermata dua kedua sudut lancip• Pisau bermata satu– bila arah tegak satu sudut lancip, satu tumpul– Bila arah miring bergerak ke arah mata pisau,

punggung pisau tidak berperan membentuk luka kedua sudut lancip

Page 53: Pemicu Etika

LUKA TUSUK

• Elastisitas kulit dalamnya luka tidak menggambarkan panjangnya pisau

• Sering pada kasus pembunuhan• Pada bunuh diriditemukan luka percobaan

yang dangkal dengan arah yang sejajar

Page 54: Pemicu Etika
Page 55: Pemicu Etika
Page 56: Pemicu Etika
Page 57: Pemicu Etika
Page 58: Pemicu Etika
Page 59: Pemicu Etika
Page 60: Pemicu Etika

LUKA BACOK

• Akibat kekerasan tajam dengan bagian “mata” senjata yang mengenai kulit dengan arah tegak

• Kedua sudut luka lancip dengan luka yang cukup dalam

• Sering pada kasus pembunuhan

Page 61: Pemicu Etika
Page 62: Pemicu Etika

Penyidikan pada kasus penembakan

• Luka masuk– Akibat api : luka bakar, kulit terbakar yang tampak kering, hangus,

kaku pada perabaan– Akibat asap : Jelaga, lapisan kelabu kehitaman di sekitar lubang

luka– Akibat butir-butir mesiu : bintik-bintik hitam bercampur lecet dan

pendarahan– Akibat anak peluru : luka terbuka dikelilingi kelim lecet– Akibat partikel logam : luka lecet atau robek disekitar lubang luka– Akibat moncong senjata : luka lecet tekan atau memar yang

bentuknya sesuai moncong senjata– Kelainan pada tulang : bentuk corong

Page 63: Pemicu Etika

LUKA AKIBAT TEMBAKAN SENJATA API

Page 64: Pemicu Etika

LUKA AKIBAT TEMBAKAN SENJATA API

Page 65: Pemicu Etika
Page 66: Pemicu Etika

Examination

• Weight, height, general appearance, skin abnormalities of changes (e.g. scars, tattoos, piercing) and appearance of the hair (e.g. dyed, shaved)

• Standard general physical examination• A detailed physical, external examination (for

injuries or abnormalities and lack of) body diagrams and photographs

• External examination (on indicated areas) may provide DNA or other links may be found.

Page 67: Pemicu Etika
Page 68: Pemicu Etika

KEKERASAN BERSIFAT ALAM

Page 69: Pemicu Etika

LUKA BAKAR API

• Luka bakar akibat nyala api• Menimbulkan kerusakan kulit yang bervariasi,

tergantung pada tingginya suhu dan lamanya api mengenai kulit

Page 70: Pemicu Etika

LUKA BAKAR API

• Luka bakar ringan kelainan hanya pada tebalnya kulit, berupa eritema,vesikel atau bula

• Luka bakar sedangkerusakan sudah melewati tebalnya kulit

• Luka bakar beratPengarangan jaringan/karbonifikasi

Page 71: Pemicu Etika

LUKA BAKAR API

• Sering akibat kecelakaan• Dapat juga pada pembunuhan/bunuh diri

dengan jalan membakar diri

Page 72: Pemicu Etika

LUKA BAKAR BENDA PADAT PANAS

• Benda padat panas kerusakan kulit terbatas, sesuai dengan penampang benda yang mengenai kulit

• Bentuk luka sesuai dengan bentuk permukaan benda padat

• Sering pada pembunuhan/kecelakaan

Page 73: Pemicu Etika

Luka bakar cairan panas

• Suhu cairan panas maksimal adalah pada titik didih kerusakan terjadi tergantung pada tingginya titik didih

• Cairan mengalir ke tempat yang rendah• Saat mengalir benda cair akan melepaskan

kalorinya sehingga makin lama, makin rendah suhunya, dan kerusakan terjadi akan makin ringan

Page 74: Pemicu Etika

Luka bakar cairan panas

• Sering ditemukan pada kecelakaan atau pada pembunuhan

Page 75: Pemicu Etika

Luka bakar Listrik

• Benda beraliran listrik saat mengenai kulit, oleh tahanan yang terdapat pada kulit, akan menimbulkan panas yang dapat merusak kulit dalam bentuk luka bakar benda padat

• Besarnya panas yang timbul berbanding lurus dengan lamanya persentuhan, besarnya arus dan berbanding kuadrat dengan besarnya tahanan kulit

Page 76: Pemicu Etika

Luka bakar Listrik

• Pada kulit basah, tahanan kulit menjadi sangat rendah sehingga panas yang timbul tidak meninggalkan kerusakan pada kulit

• Arus listrik akan memasuki tubuh dan sepanjang perjalanannya akan menimbulkan gangguan

Page 77: Pemicu Etika

Luka bakar Listrik

• Bila listrik yang masuk tubuh mengalir melewati medula oblongata pusat vital akan terganggu

• Bila melewati daerah jantungirama sinus jantung terganggufibrilasi ventrikel

• Bila melewati otot sela igakejang otot pernafasan

Page 78: Pemicu Etika

Luka bakar Listrik

• Sering akibat kecelakaan

• Bisa pembunuhan/bunuh diri jarang

Page 79: Pemicu Etika

Luka akibat listrik

Page 80: Pemicu Etika

Electrical injury • Biasanya : entry point dari tangan dan exit ke tanah• Listrik lewati thorax cardiac arrest, respiratory

paralysis– Arrhythmia pucat– Respiratory paralysis cyanosed

• JARANG : Listrik ke otak brain-stemparalysis gagal napas. Karena kepala terkena kabel listrik

• Saat memegang arus listrik : ada rasa nyeri dan muscle twitching (10 mA). Jika >30 mA, otot akan spasme dan tidak bisa relaksasi

• 50 mA fatal ventricular fibrillation

Page 81: Pemicu Etika

Electrical injury

• AC lebih berbahaya dibanding DC• Kulit kering dan tebal lebih resisten• Lesi nyata (luka bakar, bullae) jika voltage

tinggi atau tersetrum untuk waktu yang lama• Crocodile skin : akibat sparks dari voltage

tinggi• Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan

dalam

Page 82: Pemicu Etika

Death from lightning• Tersambar langsung : penyebab kematian adalah

kelainan elektrik, mungkin dari luka bakar atau efek eksplosif (‘burst eardrums’, pulmonary blast injury, muscle necrosis/myoglobinuria)

• Severe burns, fractures, gross lacerations, magnetization (fusion of metallic objects in the clothing)

• Fern or branch-like patterns on the skin – Lichtenberg figure

• Garis merah sesuai lipatan kulit atau garis-garis keringat

Page 83: Pemicu Etika

1. Where the death is definitely due to crime or if there is a possibility of crime : doctor should attend the scene before the body is moved– Notes of attendance, of people present and of the observations

should be made. Photographs taken2. The identity of the body should be confirmed3. If the remains are mummified, skeletalized, decomposed,

burnt or otherwise disfigured to a point at which visual identification is impossible or uncertain, or if the identity is unknown, other methods of establishing the identity of the remains must be used, but the autopsy cannot be delayed while this is done.

4. In a suspicious death, if there can be no direct identification of the body, a police officer must confirm directly to the doctor that the body or the remains presented for autopsy are those that are the focus of the police inquiry.

Page 84: Pemicu Etika

5. In a suspicious death, the body should be examined with the clothing in place. When removed, the clothing must be retained in new, clean bags that are sealed and carefully labelled for later forensic science examination

6. In suspicious deaths or if there are any unusual features, the body should be photographed clothed and then unclothed and in closer detail

7. X-rays are advisable in victims of gunshot and explosions

8. The surface of the body should be examined for trace evidence: fibres, hair, blood, saliva, semen, etc

9. Careful documentation of the external features of injuries or abnormalities, their position, size, shape and type

10. Internal examination : to identify and document injuries and to identify and document natural disease

Page 85: Pemicu Etika

11. A complete internal examination of all three body cavities, with dissection of all of the body organs, must be performed to identify any underlying natural disease

12. Samples of blood (for blood grouping, DNA analysis, toxicology) and urine (for toxicology) will be routinely requested by the police. Blood should be collected from a large limb vein, preferably the femoral vein, and urine should be collected, preferably using a clean syringe,through the fundus of the bladder.

13. When poisoning is suspected, other samples, sample organs and stomach contents

14. Tissue samples should be retained in formalin for microscopic examination.

15. In all of these aspects of the examination, careful notes must be kept and augmented by drawings and diagrams if necessary

Page 86: Pemicu Etika

• An incision is made from the larynx to the pubis. The upper margin may be extended on each side of the neck to form a ‘Y’ incision. The extra exposure this brings is useful in cases of neck injury or in children.

• The skin on the front of the chest and abdomen is reflected laterally and the anterior abdominal wall is opened, with care taken not to damage the intestines. The intestines are removed by cutting through the third part of the duodenum as it emerges from the retroperitoneum and then dissecting the small and large bowel from the mesentery.

• The ribs are sawn through in a line from the lateral costal margin to the inner clavicle and the front of the chest is removed.

• The tongue and pharynx are mobilized by passing a knife around the floor of the mouth close to the mandible. These are then removed downward as the neck structures are dissected off the cervical spine.

Page 87: Pemicu Etika

LUKA AKIBAT PETIR

• Terjadi akibat sambaran petir yang mengenai tubuh secara langsung maupun tidak langsung

• Dalam petirlistrik bertenaga besar dan tegangan tinggi

• Saat tubuh tersambar, dapat terjadi ledakan udara yang juga akan menimbulkan kerusakan pada tubuh

Page 88: Pemicu Etika

LUKA AKIBAT PETIR

• Tubuh yang tersambar petir memberikan gambaran pada kulit seperti cabang pohonarborescent mark

• Dapat terjadi pecahnya membrana timpani dengan perdarahan pada liang telinga

• Pakaian compang camping dengan tepi yang terbakar

Page 89: Pemicu Etika
Page 90: Pemicu Etika

KEKERASAN BERSIFAT KIMIAWI

Page 91: Pemicu Etika

Luka akibat asam kuat

• Asam kuat bersifat higroskopis• Bila mengenai kulitmenarik air dari

jaringankulit mengering dan mencekung, teraba kaku,warna coklat kehitaman

• Kertas lakmus dapat ditunjukkan reaksi asam pada luka yang terjadi

Page 92: Pemicu Etika

Luka akibat asam kuat

• Ditemukan pada kasus pembunuhan, kecelakaan, bunuh diri

• Bila asam kuat masuk melalui mulut terjadi kerusakan sepanjang saluran cerna dan dapat timbul perforasi

Page 93: Pemicu Etika

Luka Akibat Basa Kuat

• Larutan basa kuat akan menembus dinding sel menimbulkan kelainan intra sel berupa reaksi penyabunan

• Kulit pada daerah terkena basa kuat berwarna kelabu kekuningan dan menimbul serta licin pada perabaan

• Kertas lakmusdapat ditunjukkan reaksi basa pada luka

Page 94: Pemicu Etika

Luka Akibat Basa Kuat

• Sering ditemukan pada kasus kecelakaan maupun bunuh diri

• Bila basa kuat masuk melalui mulutterjadi kerusakan sepanjang saluran cerna, dapat terjadi perforasi