pembuatan nata
DESCRIPTION
nataTRANSCRIPT
Tugas Mata Kuliah Bioprosses
Pembuatan Nata de Corn
Disusun Oleh:
Asha Herda Afianti (21030112130135)
Bella Azaria Susanto (21030112130141)
Ulul Ilma Navia (21030112140185)
Kelas A
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2013
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan rumusan penelitian tentang pembuatan Nata de Corn
sebagai tugas mata kuliah Bioproses dengan dosen pengampu Ibu Dyah Hesti Wardhani,
ST, MT, PhD.
Dalam rumusan penelitian ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran darisemua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan penelitian selanjutnya
.
Semarang, 25 Maret 2013
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………….......2
Bab I Pendahuluan……………………………………………..........4
I.1 Latar belakangI.2 Rumusan masalahI.3 Tujuan
Bab II Tinjauan Pustaka.……………………………………….......5
Bab III Metode Percobaan..……………………………………….12
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jagung manis yang biasa dikenal dengan sweet corn (Zea mays saccharataSturt)
termasuk dalam tanaman sayuran yang baru dikembangkan di Indonesia. Jagung manis
semakin popular dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih disukai
dibandingkan jagung biasa. Selain itu jagung manis mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi di pasaran, karena selain mempunyai rasa yang manis, faktor lain yang
menguntungkan adalah masa produksi yang relative lebih cepat. Buah tanaman jagung
manis selama ini banyak di manfaatkan untuk sayur, lauk-pauk, kue, jagung bakar
ataupun dikonsumsi langsung dalam bentuk buah rebusan, bahkan bias dimakan mentah
disebabkan rasa manis pada jagungmanis.
Nata adalah sejenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter Xylinum,
membentuk gel yang mengapungpada permukaan media atau tempat yang mengandung
gula dan asam. Selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa natahanya bisa dibuat
dari air kelapa yang disebut Nata de Coco. Oleh karena itu kami bermaksud
memanfaatkan jagung manis sebagai bahan baku media pembuatan Nata de Corn yang
merupakan salah satu usaha diversivikasi produk hasil pertanian.
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan nata de corn menggunakan prinsip prinsip bioproses?
I.3 Tujuan
1. Mengembangkan potensi tanaman jagung manis di Indonesia.
2. Mengetahui cara pembuatan nata.
3. Mengaplikasikan ilmu dasar-dasar bioproses
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jagung Manis
Jagung manis (Zea mays var saccharata convar rugosa) adalah jagung dengan
kadar gula tinggi. Jagung manis merupakan hasil dari mutasi resesif alami dalam gen
yang mengontrol konversi gula pati dalam endosperm dari inti jagung. Tidak seperti
varietas jagung biasa, yang dipanen ketika kernel kering dan matang (stadium penyok),
jagung manis dipetik saat matang dan disiapkan untuk dimakan sebagai sayuran, bukan
biji-bijian. Jagung manis mempunyai potensi menjadi bahan baku pada produksi nata
karena kandungan karbohidratnya yang tinggi dan zat-zat lain yang ada di
dalamnya.Jagung manis tidak perlu gula atau garam tambahan. Jagung manis
mempunyai nilai gizi per 100 g (3,5 oz) sebagai berikut:
- Energi 360 kJ (86 kcal)
- Karbohidrat 19.02 g
- Gula 3.22 g
- Diet serat 2,7 g
- Lemak 1,18 g
- Protein 3,2 g
- Triptofan 0,023 g
- Treonin 0,129 g
- Isoleucine 0,129 g
- Leusin 0,348 g
- Lysine 0,137 g
- Metionin 0,067 g
- Cystine 0,026 g
- Fenilalanin 0,150 g
- Tirosin 0,123 g
- Valin 0,185 g
- Arginine 0,131 g
- Histidin 0,089 g
- Alanin 0,295 g
- Asam aspartat titik 0.244 g
- Asam glutamat 0,636 g
- Glycine 0,127 g
- Proline 0,292 g
- Serine 0,153 g
- Air 75,96 g
- Vitamin A equiv. 9 mg (1%)
- Tiamin (B1 vit.) 0,200 mg (17%)
- Niacin (vit. B3) 1.700 mg (11%)
- Folat (vit. B9) 46 mg (12%)
- Vitamin C 6,8 mg (8%)
5
- Besi 0,52 mg (4%)
- Magnesium 37 mg (10%)
- Kalium 270 mg (6%)
Sumber: USDA Nutrient database
Beberapamanfaat jagung manis untuk kesehatan kita:
Memperbaiki saluran pencernaan. Jagung manis memiliki banyak serat yang jadi
sebuah keuntungan besar bagi sistem pencernaan kita. Hal itu bisa mencegah
wasir, sembelit, dan bahkan bisa menurunkan tingkat resiko kanker usus besar.
Merawat kulit. Jagung manis juga kaya akan kandungan antioksidan, yang bisa
membantu untuk merawat kulit agar bisa tetap awet muda. Selain bisa kita
konsumsi menjadi makanan, bisa juga dipakai minyaknya yang menjadi sumber
asam linoleat yang tinggi. Tepung jagung juga berkhasiat guna meredakan iritasi
di kulit.
Kaya akan mineral. Jagung memiliki kandungan zat besi, magnesium, serta fosfor
yang tinggi lebih dari yang dapat kita pikirkan. Fosfor sangat dibutuhkan oleh
tulang agar tetap sehat. Nutrisi ini tak cuma dapat mencegah tulang kita retak
sebab kita mulai menua, akan tetapi juga bisa meningkatkan fungsi ginjal.
Membantu mencegah anemia, yang menjadi sebuah kondisi di mana berapa sel
darah merah berkurang drastic dikarenakan oleh berkurangnya zat besi. Jagung
manis ini begitu mermanfaat untuk kesehatan kita sebab kaya akan asam folat
yang bisa mencegah anemia serta vitamin B.
Dibutuhkan selama proses kehamilan. Bagi wanita hamil, manfaat jagung
manis ini adalah menyediakan asam folat dalam jumlah yang tinggi. Kekurangan
zat ini bagi wanita hamil bisa mempengaruhi si bayi. Kekurangan asam folat di
dalam tubuh bisa berpengaruh kepada berat badan bayinya nanti. Kandungan gizi
dan nutrisi di dalam jagung manis berguna untuk mencegah bayi kekurangan berat
badan serta membantu untuk menghindari cacat lahir yang lainnya.
Sebagai pengontrol tingkat kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol ini sendiri
merupakan sebuah zat yang diproduksi oleh hati kita. Ada dua macam kolesterol,
yaitu kolesterol baik atau yang biasa disebut dengan HDL serta kolesterol jahat
6
alias LDL. Meningkatnya jumlah kolesterol jahat dikarenakan oleh asupan
makanan yang berlemak dan bisa membuat hati kita semakin lemah dan bisa juga
mengakibatkan munculnya gangguan penyakit kardiovaskular.
Karotenoid, vitamin C, dan juga bioflavonoids yang terdapat di dalam jagung
manis bisa membantu untuk menjaga jantung kita tetap sehat dengan cara
mengendalikan kadar kolesterol di dalam darah kita serta meningkatkan sirkulasi
darah di dalam tubuh.
B. Nata
Menurut Rochintaniawati, Nata berasal dari bahasa Spanyol yaitu nadir yang
artinya berenang,istilah tersebut juga berasal dari bahasa latin yaitu natere yang artinya
terapung (Collade:1986). Nata sudah lama popular di Filipina dan merupakan
hidangan yang sangat digemari oleh masyarakatnya. Nata yaitu selulosa bacterial yang
mengandung lebih kurang 98% konsistensinya kokoh dan teksturnya agak kenyal.
Makanan ini termasuk makanan rendah kalori sehingga cocok dikonsumsi penderita
diabetes. Nata dapat dibuat dari bahan-bahan seperti : sari kelapa, air kelapa, sari
nanas dan sari buah lainnya.
Nata yang dibuat dari air kelapa dinamakan nata de coco,nata yang dibuat dari air
sisa pembuatan tahu disebut nata de soya. Sedangkan nata de pina merupakan medium
yang digunakan untuk membuat kultur murni baketri Axetobacter xylinum. Makanan
rendah serat nata diguankan sebagai makanan penyegar atau pencuci mulut (food
dessert). Di Indonesia sendiri nata mulai popular sejak tahun 1981. Nata dapat dipakai
sebagai bahan pengisi es krim, pencampur fruitcoctail, yoghurt dan sebagainya.
Disamping itu, nata de coco maupun nata de soya bias digolongkan pada dietry fiber
yang memberikan andil cukup berarti untuk kelangsungan proses fisiologi secara
normal.
Sebenarnya nata berarti bacterial cellulose atau selulosa sintesis,hasil sintesa dari
gula oleh bakteri pembentuk nata,yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri ini adalah bakteri
asam asetat,bersifat aerobik,gram negative dan berbentuk batang pendek.Dalam
medium cair A.xylinum membentuk suatu lapisan (massa) yang dapat mencapai
7
ketebalan beberapa sentimeter.Bakteri itu sendiri terperangkap dalam massa fiber yang
dibuatnya. Untuk dapat menghasilkan massa yang kokoh, kenyal, tebal, putih,dan
tembus pandang, perlu diperhatikan suhu inkubasi (peraman), komposisi, dan pH
(keasaman media).
C. Acetobacter xylinum
Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai
panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir.Bakteri
ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan
pewarnaan gram menunjukkan gram negative.
Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang
masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua
membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya.
Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk
lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol,
tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi
CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan
untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa
tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Faktor lain yang dominant
mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi,
derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.
Monomer-monomer selulosa hasil sekresi Acetobacter xylinum terus berikatan satu
dengan yang lainnya membentuk lapisan-lapisan yang terus menerus menebal seiring
dengan berlangsungnya metabolisme Acetobacter xylinum. Semakin banyak hasil
sekresi Acetobacter xylinum, maka semakin tebal pula selulosa yang dihasilkan dari
proses fermentasi.Berat sellulosa yang dihasilkan semakin besar seiring dengan
meningkatnya jumlah nutrien yang ditambahkan pada medium tumbuh. Semakin
banyak nutrien yang tersedia, maka semakin banyak pula jalinan-jalinan selulosa yang
8
dihasilkan sebagai produk metabolit sekunder. Jalinan-jalinan selulosa tersebut terus
berikatan membentuk ikatan yang kokoh dan kompak.,berat sellulosa yang dihasilkan
selain dipengaruhi oleh tebal tipisnya selulosa, juga dipengaruhi oleh kekompakan
ikatan. Semakin kompak ikatannya akan semakin bertambah beratnya.
Banyaknya kandungan nutrien pada medium ini berpengaruh terhadap kadar serat
yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena selama proses fermentasi, nutrien terus
menerus dipakai oleh Acetobacter xylinum untuk membentuk produk metabolisme.
Nutrien yang dibutuhkan oleh bakteri selama proses kehidupannya adalah makanan
yang mengandung unsur C, H, O dan N yang berguna untukmenyusun protoplasma).
Nutrien yang berperan utama dalam proses fermentasi oleh Acetobacter xylinum adalah
karbohidrat sebagai sumber energi dan untuk perbanyakan sel. Pada proses
metabolismenya, selaput selulosa ini terbentuk oleh aktivitas Acetobacter xylinum
terhadap glukosa. Karbohidrat pada medium dipecah menjadi glukosa yang kemudian
berikatan dengan asam lemak (Guanosin trifosfat) membentuk prekursor penciri
selulosa oleh enzim selulosa sintetase, kemudian dikeluarkan ke lingkungan membentuk
jalinan selulosa pada permukaan medium.. Selama metabolisme karbohidrat oleh
Acetobacter xylinum terjadi proses glikolisis yang dimulai dengan perubahan glukosa
menjadi glukosa 6-posfat yang kemudian diakhiri dengan terbentuknya asam piruvat.
Glukosa 6-P yang terbentuk pada proses glikolisis inilah yang digunakan oleh
Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Selain metabolit sekunder, Acetobacter xylinum juga menghasilkan metabolit
primer berupa asam asetat, air dan energi yang digunakan kembali dalam siklus
metabolismenya. Asam asetat dimanfaatkan oleh Acetobacter xylinum sebagai substrat
agar tercipta kondisi yang optimum untuk pertumbuhannya dan untuk membentuk
CO2dan H2O. Menurut Mandel (2004) bakteri Acetobacter xylinum bersifat
“overoxidizer” yaitu dapat mengubah asam asetat dalam medium fermentasi menjadi
CO2 dan H2O, apabila gula dalam medium fermentasi telah habis dimetabolisir.
Banyaknya mikroba yang tumbuh pada suatu media sangat dipengaruhi oleh nutrisi
yang terkandung di medium.
9
D. Fermentasi
Acetobacter xylinum yang difermentasi di dalam medium dengan suasana asam (pH
4) dan kadar gula yang tinggi akan membentuk nata. Terjadinya peningkatan kadar
selulosa diindikasikan sebagai akibat penambahan bekatul yang meningkatkan kadar
glukosa pada medium. Menurut Mandel (2004) bakteri Acetobacter xylinum yang
ditumbuhkan pada medium yang mengandung gula akan menggunakan sebagian
glukosa untuk aktivitas metabolisme dan 19% gula menjadi selulosa
Selama fermentasi terjadi penurun pH dari 4 menjadi 3. Derajat keasaman medium
yang tinggi ini merupakan syarat tumbuh bagi Acetobacter xylinum. Acetobacter
xylinum dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6. Pada medium yang asam sampai kondisi
tertentu akan menyebabkan reproduksi dan metabolisme sel menjadi lebih baik,
sehingga metabolitnya pun banyak. Penurunan pH medium ini salah satunya disebabkan
karena terurainya gula menjadi etanol oleh Acetobacter xylinum yang kemudian berubah
menjadi asam asetat seperti pada persamaan reaksi berikut:
Bakteri Acetobacter xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel
didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup.
Bakteri Acetobacter xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase
adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan
lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.
Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak langsung tumbuh
melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Padafase terjadi aktivitas metabolismedan
pembesaran sel, meskipun belum mengalami pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi
dicapai pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan
pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase
eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan enzim
ektraselulerpolimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi
10
selulosa (matrik nata). Fase ini sangat menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter
xylinum dalam membentuk nata.
Fase pertumbuhan lambat terjadi karena nutrisi telah berkurang, terdapat metabolic
yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan bakteri dan umur sel sudah tua.
Pada fsae in pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih
banyak disbanding jumlah sel mati.
Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh dan yang
mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian terjadi
akibat nutrisi dalam media sudah hamper habis. Setelah nutrisi harbi, maka bakteri akan
mengalami fase kematian. Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian.
Bakteri hasil dari fase ini tidak baik untuk strain nata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi
a. Nutrisi (zat gizi)
Dalam kegiatannya AcetobacterXylinum memerlukan penambahan nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan,
misalnya :
- Unsur C : ada pada karbohidrat
- Unsur N : dengan penambahan pupuk yang mengandung nitrogen,ZA, Urea.
- Unsur P : penambahan pupuk fospat dari NPK, TSP, DSp dll
b. Keasaman (pH)
Nata hanya terbentuk pada interval pH 3,5-7,5. Pada pH 3,5 dan 7,5 dihasilkan nata
yang tipis dan lunak.
c. Temperatur
Temperatur optimum fermentasi adalah 28-30oC atau pada suhu kamar. Pada
temperatur ini dihasilkan nata yang paling tebaldibandingkan
d.Volume starter
Jumlah larutan induk (percent inokulum) besar sekali pengaruhnya terhadap
ketebalan nata yang dihasilkan. Dengan semakinbesar larutan induk, semakin banyak
jumlah bakteri Acetobacter Xylinum yang ada. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
11
untuk mendapatkan ketebalan yang maksimum, diperlukan 20 % inokulum dalam
media fermentasi.
12
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Bahan dan Alat
Bahan
a. Jagung Manis 1 kg
b. 100 ml Acetobacter xyllinum
c. 25 ml asam cuka glacial
d. 50 gram fermipan.
e Ammonium Sulfat
f. Gula pasir
Alat:
a. Kompor
b. Panci
c. Pisau dan gunting
d. Pengaduk
e. Sendok kecil
g. loyang plastik
h. koran
III. 2 Prosedur Kerja
1. Cara pembuatan sari jagung
Jagung manis dikupas dan dibersihkan. Setelah itu, jagung
disisir. Jagung manis 1 kg yang telah disisir ditambah dengan 5
liter air. Lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit, kemudian
diangkat dan disimpan selama 1 malam. Keesokan harinya
diaduk-aduk sambil diremas-remas kemudian bijinya dipisah dari
kulitnya dan cairannya ditampung. Kemudian diulang
sampaididapat cairan sebanyak 15 liter. Cairan ini kemudian
13
disaring dari kulitnya kemudian dibiarkan selama 1 sampai 2
malam.
2. Cara pembuatan nata de corn
Sari jagung manis ditambah ammonium sulfat, gula pasir, urea /
ZA. Lalu dididihkan 15 menit sambil diaduk-aduk kemudian
diangkat. Setelah itu ditambahkan cuka glasial kemudian dalam
keadaan panas dimasukan dalam loyang plastik. Ditutup dengan
koran dandiikat menggunakan karet lalu disimpan pada rak yang
telah disediakan. Jika suhu telah sesuai dengan suhu ruangan,
bibit (Acetobacterxyllinum) dimasukan sebanyak 10% dari jumlah
medium dan dibiarkan selama 10 sampai 15 hari. Baki hasil
pembibitan tidak boleh terganggu apapun, dan tidak digoyang-goyang.
14
Daftar Pustaka
Nurfiningsih, 2009, “Pembuatan Nata de Corn dengan Acetobacter Xylinum”, Universitas Diponegoro Semarang
Imam Purnomo, 2010, “PemanfaatanLimbahTahuMenjadiProdukNata de Soya, Solusi PenangananPencemaran Lingkungan”, Universitas Pekalongan
http://en.wikipedia.org/wiki/Sweet_corn
http://inacofood.wordpress.com/
http://manfaat.org/search/khasiat-jagung-manis
15