pembuatan metil etil keton

6
Praktikum Kimia Organik I Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon) Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon) Maria Suhatri 1 , Afaf Sri hartini, Popon Ratnasari, Dwi Lidiani, Sahri, Alvin Salendra, Julan, Masfufah, Seren Anggraini, Mas Inda Putrinesia, Yulia Sartika 1 Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura Jln. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak *email : [email protected] ABSTRAK Telah dilakukan percobaan pembuatan metil etil keton (butanon) yang bertujuan untuk melakukan oksidasi terhadap senyawa sec-butil alkohol (2-butanol) dengan menggunakan K 2 Cr 2 O 7 dan H 2 SO 4 sebagai katalis. Metil etil keton (butanon) merupakan senyawa keton alifatis yang merupakan cairan organik tidak berwarna dan memiliki titik didih rendah. Pembuatan metil etil keton dilakukan dengan proses destilasi bertingkat pada suhu dibawah 95°C, yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari larutan sec-butil alkohol dengan air. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah larutan berwarna hijau pekat, namun tidak terbentuk destilat A dan B yang merupakan metil etil keton karena terjadinya bumping saat proses destilasi. Kata kunci : Metil Etil Keton, Destilasi, Reaksi Oksidasi Pendahuluan Metil etil keton (butanon) adalah senyawa keton kelompok alifatis yang memiliki rumus molekul CH 3 COCH 2 CH 3 . Metil etil keton merupakan cairan organik tidak berwarna yang memiliki bau tajam seperti aseton dan memiliki titik didih yang rendah yaitu 79,6°C. Senyawa ini tersedia dialam dalam jumlah yang sangat terbatas, oleh karena itu produksinya dilakukan oleh industri melalui sintesis. Metil etil keton dapat diproduksi dengan dua proses yaitu dehidrogenasi sec-butil alkohol dan oksidasi butana (EPA, 1994). Metil etil keton memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia sehari-hari karena dapat melarutkan banyak zat. Senyawa ini banyak digunakan sebagai pelarut dalam proses yang berhubungan dengan gum, resin, pelapisan asetat selulosa, dan nitroselulosa. Selain itu senyawa ini juga banyak digunakan dalam pembuatan plastik, dan produk rumah tangga seperti pernis, tekstil, dalam produksi lilin parafin, dan

Upload: yaya

Post on 29-Jan-2016

239 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan Organik I

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Metil Etil Keton

Praktikum Kimia Organik I

Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Maria Suhatri1, Afaf Sri hartini, Popon Ratnasari, Dwi Lidiani, Sahri, Alvin

Salendra, Julan, Masfufah, Seren Anggraini, Mas Inda Putrinesia, Yulia Sartika

1 Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura

Jln. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak

*email : [email protected]

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan pembuatan metil etil keton (butanon) yang bertujuan untuk melakukan oksidasi terhadap senyawa sec-butil alkohol (2-butanol) dengan menggunakan K2Cr2O7 dan H2SO4 sebagai katalis. Metil etil keton (butanon) merupakan senyawa keton alifatis yang merupakan cairan organik tidak berwarna dan memiliki titik didih rendah. Pembuatan metil etil keton dilakukan dengan proses destilasi bertingkat pada suhu dibawah 95°C, yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari larutan sec-butil alkohol dengan air. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah larutan berwarna hijau pekat, namun tidak terbentuk destilat A dan B yang merupakan metil etil keton karena terjadinya bumping saat proses destilasi.

Kata kunci : Metil Etil Keton, Destilasi, Reaksi Oksidasi

Pendahuluan

Metil etil keton (butanon)

adalah senyawa keton kelompok

alifatis yang memiliki rumus molekul

CH3COCH2CH3. Metil etil keton

merupakan cairan organik tidak

berwarna yang memiliki bau tajam

seperti aseton dan memiliki titik didih

yang rendah yaitu 79,6°C. Senyawa

ini tersedia dialam dalam jumlah yang

sangat terbatas, oleh karena itu

produksinya dilakukan oleh industri

melalui sintesis. Metil etil keton dapat

diproduksi dengan dua proses yaitu

dehidrogenasi sec-butil alkohol dan

oksidasi butana (EPA, 1994).

Metil etil keton memiliki

banyak kegunaan dalam kehidupan

manusia sehari-hari karena dapat

melarutkan banyak zat. Senyawa ini

banyak digunakan sebagai pelarut

dalam proses yang berhubungan

dengan gum, resin, pelapisan asetat

selulosa, dan nitroselulosa. Selain itu

senyawa ini juga banyak digunakan

dalam pembuatan plastik, dan produk

rumah tangga seperti pernis, tekstil,

dalam produksi lilin parafin, dan

Page 2: Pembuatan Metil Etil Keton

Praktikum Kimia Organik I

Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

produk rumah tangga seperti pernis,

penghilang cat, agen denaturasi

untuk denaturasi alkohol, lem dan

sebagai agen pembersih (EPA,

1994). Tujuan dari percobaan ini

adalah melakukan oksidasi terhadap

senyawa sec-butil alkohol (2-butanol)

dengan menggunakan K2Cr2O7 dan

H2SO4 sebagai katalis.

Prinsip dari percobaan ini

adalah pembuatan metil etil keton

(butanon) melalui metode destilasi

bertingkat, dimana dilakukan

pemisahan campuran berdasarkan

perbedaan titik didih. Butanon dibuat

dengan mengoksidasi sec-butil

alkohol dengan katalis K2Cr2O7 dan

H2SO4. Reaksi yang terjadi adalah :

Metodologi

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan

pada percobaan ini adalah batang

pengaduk, bulp, corong kaca, corong

pisah, erlenmeyer, gelas beaker,

kondensor, klem, labu destilasi, labu

ukur, labu leher tiga, magnetik stirrer,

pemanas, pipet ukur, pompa, selang,

statif, dan termometer. Bahan-bahan

yang digunakan pada percobaan ini

adalah akuades (H2O), asam sulfat

(H2SO4), kalium dikromat (K2Cr2O7),

dan sec-butil alkohol.

Prosedur Kerja

Dimasukkan 20 ml sec-butil

alkohol, 50 ml akuades, dan batu

didih ke dalam labu destilasi.

Dilarutkan 30 gr K2Cr2O7 anhidrat

dalam 100 ml akuades, lalu

ditambahkan perlahan-lahan dengan

25 ml H2SO4 pekat sambil diaduk dan

dibiarkan sampai dingin. Selanjutnya

dipindahkan campuran ke corong

pisah. Dipanaskan labu destilasi

dengan pemanas sampai larutan

alkohol mulai medidih, lalu dimatikan

pemanasnya dan dialirkan secara

perlahan campuran dikromat dalam

corong pisah ke dalam labu destilasi.

Diaduk campuran dengan magnetik

stirrer sampai semua campuran

dikromat di dalam corong pisah

habis, dan diamati perubahan warna

yang terjadi.

Rangkaian Alat

Gambar 1.1. Rangkaian Alat Destilasi

Bertingkat

Page 3: Pembuatan Metil Etil Keton

Praktikum Kimia Organik I

Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Data Pengamatan

No Perlakuan Pengamatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dimasukkan

sec-butil

alkohol,

akuades, dan

batu didih ke

dalam labu

destilasi.

Dilarutkan

K2Cr2O7

anhidrat dalam

akuades.

Ditambahkan

perlahan-lahan

dengan H2SO4

pekat sambil

diaduk, lalu

dibiarkan

sampai dingin.

Dipindahkan

campuran ke

corong pisah.

Dipanaskan

labu destilasi

dengan

pemanas

sampai larutan

alkohol mulai

mendidih.

Dimatikan

pemanas, dan

dialirkan

Sec-butil alkohol

= 20 ml

Akuades = 50

ml

K2Cr2O7 = 30 gr

dalam 100 ml

akuades

H2SO4 = 25 ml

Terbentuk 2

fasa

Tidak lebih dari

95°C

Terjadi

perubahan

warna di labu

7.

8.

secara

perlahan

campuran

dikromat

dalam corong

pisah ke dalam

labu destilasi.

Diaduk

campuran

dengan

magnetik

stirrer sampai

semua

campuran

dikromat

didalam

corong pisah

habis.

Diamati

perubahan

warna yang

terjadi.

desilasi dari

bening menjadi

hijau pekat

akibat

penambahan

K2Cr2O7

Terbentuk

warna hijau

pekat dan

campuran

menjadi

homogen

Labu destilasi

(bening) +

K2Cr2O7

(orange) = hijau

pekat

Hasil dan Pembahasan

Metil etil keton (butanon)

adalah senyawa keton kelompok

alifatis yang memiliki rumus molekul

CH3COCH2CH3. Keton mempunyai

dua gugus alkil (aril) yang terikat

pada karbon karbonil (Fessenden,

1986). Senyawa ini memiliki banyak

nama seperti 2- butanon, etil metil

Page 4: Pembuatan Metil Etil Keton

Praktikum Kimia Organik I

Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

keton, MEK dan metil aseton. Metil

etil keton merupakan cairan organik

tidak berwarna yang memiliki bau

tajam seperti aseton, memiliki titik

didih yang rendah yaitu 79,6°C, titik

cair - 86,3°C, dan berat molekul 72,1

gr (EPA, 1994).

Metil etil keton (butanon)

ketersediaannya dialam sangat

terbatas, oleh karena itu produksinya

dilakukan oleh industri melalui

sintesis. Metil etil keton dapat

diproduksi dengan dua proses yaitu

dehidrogenasi sec-butil alkohol dan

oksidasi butana (EPA, 1994). Pada

percobaan ini metil etil keton di buat

dengan mengoksidasi sec-butil

alkohol dengan katalis K2Cr2O7 dan

H2SO4 melalui proses destilasi.

Destilasi merupakan salah satu

proses pemisahan tertua dan penting

dalam kimia dan industri petrokimia

(Cordeiro dkk, 2013). Prinsip kerja

dari destilasi adalah pemisahan

campuran berdasarkan perbedaan

titik didih dari larutan. Destilasi

memerlukan adanya data

kesetimbangan antara fase cair dan

gas. Dua fasa dikatakan setimbang

jika temperatur, tekanan dan

potensial kimia dari masing-masing

komponen yang terlibat dikedua fasa

bernilai sama (Sari, 2010).

Metil etil keton memiliki

banyak kegunaan dalam kehidupan

manusia sehari-hari karena dapat

melarutkan banyak zat. Senyawa ini

banyak digunakan sebagai pelarut

dalam proses yang berhubungan

dengan gum, resin, pelapisan asetat

selulosa, dan nitroselulosa. Selain itu

senyawa ini juga banyak digunakan

dalam pembuatan plastik, dan produk

rumah tangga seperti pernis, tekstil,

dalam produksi lilin parafin, dan

produk rumah tangga seperti pernis,

penghilang cat, agen denaturasi

untuk denaturasi alkohol, lem dan

sebagai agen pembersih (EPA,

1994).

Percobaan ini dilakukan

dengan memasukkan 20 ml sec-butil

alkohol, 50 ml akuades dan batu

didih kedalam labu destilasi. Sec-butil

alkohol berfungsi sebagai senyawa

yang akan dioksidasi, akuades

berfungsi sebagai pelarut sec-butil

alkohol, dan batu didih berfungsi

untuk mencegah terjadinya bumping

pada saat pemanasan. Sec-butil

alkohol merupakan pelarut organik

yang memiliki massa molar 74,12

gmol-1 dan densitasnya 0,808 gcm-1

(Daintith,1994). Kemudian dilarutkan

30 gr K2Cr2O7 anhidrat yang

merupakan kristalin orange

Page 5: Pembuatan Metil Etil Keton

Praktikum Kimia Organik I

Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

kemerahan dengan massa molar

294, 185 g/mol, memiliki titik didih

500°C dan titik leleh 398°C (Kusuma,

1983), kedalam 100 ml akudes, yang

berfungsi sebagai katalis untuk

mengoksidasi sec-butil alkohol,

karena suatu reaksi pasti memiliki

energi aktivasi maka perlu

ditambahkan suatu katalis karena

semakin kecil energi aktivasi maka

semakin cepat suatu reaksi

berlangsung. Kemudian ditambahkan

H2SO4 pekat yang merupakan cairan

bening tak berwarna dan kental, yang

memiliki titik didih 290°C dan titik

leleh 10°C (Brady, 1999) dengan

perlahan-lahan sebanyak 25 ml

sambil diaduk yang berfungsi untuk

melarutkan K2Cr2O7 yang lama larut

dalam akuades, namun bisa cepat

larut di H2SO4 karena suhunya yang

panas, kemudian dibiarkan sampai

dingin yang bertujuan agar dikromat

menjadi dingin . Langkah berikutnya

dipindahkan campuran ke corong

pisah yang bertujuan untuk

memisahkan larutan dengan kristal

K2Cr2O7 yang masih tidak larut,

sehingga membentuk dua fasa.

Adapun reaksi yang terjadi sebagai

berikut :

Kemudian dipanaskan labu

destilasi dengan pemanas sampai

larutan mendidih, pemanasan

dilakukan tidak boleh lebih dari 95°C

karena air sudah mendidih sebelum

suhu 100°C. Destilasi yang dilakukan

merupakan destilasi bertingkat oleh

karena itu digunakan kolom kaca

karena kaca memiliki pori-pori yang

dapat meredam tekanan yang tinggi

dari gas H2 ketika proses destilasi

berlangsung. Selanjutnya dimatikan

pemanas dan dialirkan secara

perlahan campuran dikromat dari

corong pisah ke dalam labu destilasi,

dialirkan perlahan supaya reaksi

berjalan sempurna dan maksimum.

Selanjutnya di aduk

campuran dengan magnetik stirrer

sampai semua campuran dikromat

dalam corong pisah habis, agar

campuran menjadi homogen, ketika

proses ini berlangsung terjadi

perubahan warna di dalam labu

destilasi dari bening menjadi hijau

pekat, karena terjadi oksidasi antara

sec-butil alkohol dengan larutan

dikromat. Pada percobaan ini tidak

terbentuk metil etil keton karena

terjadinya bumping saat dikromat di

alirkan ke labu destilasi, dan uap

yang terbentuk belum sampai ke atas

sehingga tidak terbentuk destillat dan

Page 6: Pembuatan Metil Etil Keton

Praktikum Kimia Organik I

Maria Suhatri H1031131060 Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

juga reaksi yang terjadi tidak

maksimum. Adapun reaksi yang

terjadi sebagai berikut :

Simpulan

Berdasarkan percobaan yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa

tidak terbentuk senyawa metil etil

keton (butanon) karena terjadinya

bumping.

Daftar Pustaka

Brady, S.E. 1999. “Kimia Universitas

Asas dan Struktur”. Binarupa

Aksara. Jakarta

Cordeiro, G.M., Dantas, S.R.,

Vasconcelos, L.G.S., Brito,

R.P. 2013. “Effect of two liquid

phases on the separation

efficiency of destilation

columns”. Advance in chemical

engineering and science. 3(1)

Daintith, J. 1994. “Kamus Lengkap

Kimia”. Erlangga. Jakarta

EPA. 1994. “Locating and Estimating

Air Emissions From Sources of

Methyl Ethyl Ketone”. U.S.

Environmental Protection

Agency. North Carolina

Fessenden, R.J., Fessenden, J.S.

1986. “Organic Chemistry”.

Erlangga. Jakarta

Kusuma, S. 1983. “Pengetahuan

Bahan - Bahan”. Erlangga.

Jakarta

Sari, N. K. 2010. “Vapor- Liquid

Equilibrium (VLE) water–

ethanol from bulrush

fermention”. J. Teknik Kimia.

5(1) : 363