karakteristik laju perambatan retak fatik bahan komposit ...... · mold method). bahan yang...

43
Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit Berpenguat Serat Kenaf Dengan Matrik Polyester SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik HAFIS SYAFRUDIN ANSHARI I 1405005 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lenhan

Post on 01-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit

Berpenguat Serat Kenaf Dengan Matrik Polyester

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik

HAFIS SYAFRUDIN ANSHARI I 1405005

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dalam dunia yang modern ini, penggunaan material komposit mulai

banyak dikembangkan di dunia industri manufaktur. Penggunaan material

komposit yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang merupakan tuntutan

teknologi saat ini. Pada dasarnya material komposit merupakan gabungan dari dua

atau lebih material yang berbeda menjadi suatu bentuk unit makroskopik, yang

terbuat dari bermacam-macam kombinasi sifat atau gabungan antara serat dan

matrik. Saat ini, bahan komposit yang diperkuat dengan serat merupakan bahan

teknik yang banyak digunakan karena kekuatan dan kekakuan spesifik yang jauh

di atas bahan teknik pada umumnya, sehingga sifatnya dapat didesain mendekati

kebutuhan (Jones, 1975).

Penelitian dan pengembangan teknologi dengan melakukan eksploitasi

besar-besaran dapat menimbulkan kepunahan sumber daya alam. Back to nature

merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi ilmu pengetahuan

dan teknologi dewasa ini. Teknologi komposit sebenarnya mencontoh komposit

alam yang sudah ada sebelumnya, seperti kayu dan bambu sebagai komposit alam

berpenguat serat selulosa dan matrik lignin (Sumardi, 2003).

Aplikasi panel komposit serat alam sudah digunakan di dunia transportasi,

seperti mobil Toyota di Jepang dan mobil Mercedez Benz di Jerman. Industri yang

paling gencar menggunakan serat alam sebagai material penguat komposit

polimer adalah produsen otomotif Daimler Chrysler. Produsen mobil Amerika-

Jerman ini mulai meneliti dan menggunakan bahan komposit polimer berbasis

serat-serat alam. Bahan komposit ini terutama digunakan sebagai bahan eksterior

dan interior mobil (Wagenugraha, 2008).

Hasil riset oleh Diharjo dkk (2005-2007) dan Jamasri (2005-2006) telah

memanfaatkan serat kenaf dan limbah serat sawit sebagai penguat panel meja

kereta eksekutif (K1) dan kereta ekonomi (K3) di PT INKA Madiun. Santoso dkk

(2006) juga menimpulkan bahwa optimasi peningkatan kekuatan bending dan

geser dapat dilakukan dengan memberikan variasi penambahan serat kenaf acak.

Berdasarkan uraian hasil riset dan aplikasi green panel composite yang telah

Page 3: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

diamati penulis tersebut, menunjukkan bahwa prospek pemanfaatan serat alam

kenaf di masa mendatang dipastikan sangat berpeluang untuk digunakan sebagai

panel struktur utama, baik yang menderita beban dinamis atau pun statis.

Mayoritas kegagalan plat panel yang menderita beban dinamis adalah adanya

retak awal (initial crack) yang terus merambat. Oleh karena itu, pengujian dan

analisis perambatan retak pada plat panel green composite menjadi penting untuk

diselidiki.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Perlunya meneliti karakteristik laju perambatan retak fatik komposit serat

kenaf (acak, anyam, kontinyu, acak-anyam-acak, kontinyu-anyam-

kontinyu) untuk meyakinkan potensi aplikasi serat kenaf sebagai struktur.

1.3. Batasan masalah

Untuk menentukan arah penelitian yang baik, ditentukan batasan

masalah sebagai berikut:

1. Serat kenaf yang dipakai diasumsikan keadaannya homogen.

2. Distribusi serat dalam komposit dianggap seragam.

1.4. Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui korelasi hubungan antara siklus pembebanan dengan panjang

retak komposit serat kenaf (acak, anyam, kontinyu, acak-anyam-acak, dan

kontinyu-anyam-kontinyu).

2. Membandingkan karakteristik laju perambatan retak fatik komposit serat

kenaf (acak, anyam, kontinyu, acak-anyam-acak, kontinyu-anyam-

kontinyu).

3. Menganalisa penampang patahan uji fatik komposit serat kenaf (acak,

anyam, kontinyu, acak-anyam-acak, kontinyu-anyam-kontinyu).

Page 4: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Beberapa manfaat penelitian ini adalah :

1. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan

keilmuan komposit serat alam dan perambatan retak fatik.

2. Memberikan gambaran tentang pentingnya prediksi kegagalan komponen

akibat beban dinamis.

3. Memberikan acuan prediksi kegagalan bahan komposit serat alam kenaf-

polyester yang menerima beban dinamis dengan menggunakan persamaan

PC. Paris.

1.5. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, perumusan masalah, batasan masalah serta

sistematika penulisan.

BAB II : Dasar teori, berisi tinjauan pustaka yang berkaitan dengan sejarah

perkembangan komposit berpenguat serat kenaf dan teori-teori yang

berhubungan dengan komposit.

BAB III : Metodologi penelitian, menjelaskan bahan dan peralatan yang

digunakan dalam pembuatan komposit, langkah-langkah penelitian

dan pengambilan data.

BAB IV : Data dan analisa, menjelaskan data hasil pengujian, perhitungan data

hasil pengujian serta analisa hasil dari perhitungan.

BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 5: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan pustaka

Kegagalan fatik bending pada batang komposit sandwich serat gelas

dengan core foam Rihacell WF51 terdiri dari 3 tahap yaitu (1) kegagalan lelah

cepat pada daerah sekeliling bridge zone, (2) retak fatik awal, (3) perambatan

retak fatik pada core dengan sudut penjalaran retak 700. Kegagalan spesimen uji

pada daerah sekitar bridge zone terjadi pada siklus awal umur lelah, yaitu sekitar

3-15% dari total jumlah siklus beban (Pmax). Pada 20.000 siklus beban,

peningkatan level displacement mengindikasikan peningkatan tiba-tiba pada

kekakuan batang, yang ada kaitannya dengan kegagalan fatik pada bridge zone

(Shipsha dan Zenkert, 2003).

Modulus spesifik komposit serat kenaf-polypropylene (PP) sebanding

dengan komposit serat gelas-PP. Harga serat kenaf lebih murah dibandingkan

dengan matrik resinnya, padahal kemampuan menahan beban material serat lebih

tinggi. Kekuatan komposit serat kenaf-PP meningkat seiring dengan

bertambahnya fraksi volume serat, namun regangan gagalnya mengalami

penurunan (Rowell dkk, 1999).

Pengaruh stress ratio (R) terhadap perambatan retak fatik pada sambungan

las gas metal arc weld (GMAW) pada baja tahan karat 316L. Penelitian dilakukan

dengan variasi stress ratio mulai dari 0,1, 0,4, 0,5, 0,7, dan 0,8. Secara umum

perambatan retak terjadi semakin cepat seiring dengan semakin meningkatnya

stress ratio. Saat spesimen diuji dengan stress ratio 0,1, 0,4, dan 0,5 terjadi

peningkatan laju perambatan retak (da/dN) yang cukup signifikan. Pada saat

variasi stress ratio yang diberikan 0.7 dan 0.8 laju perambatan retak yang terjadi

tidak berbeda terlalu jauh (Kusko, dkk. 2004).

Pengujian kekuatan tarik terhadap komposit kenaf-polyester untuk mencari

sifat mekanisnya. Nilai modulus tarik (E) untuk Komposit Kenaf Fiber-Polyester

adalah 5,49 GPa; 6,28 GPa dan 8,75 GPa untuk fraksi volume serat (Vf) 18,18%;

22,81% dan 32,39%. Material komposit dibuat dengan metode cetak tekan (press

Page 6: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157

BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide (MEKPO) sebagai pengeras

(hardener). Hal ini menunjukkan semakin tinggi nilai fraksi volume serat yang

digunakan pada material komposit berpenguat serat kenaf maka semakin tinggi

pula nilai modulus tariknya (Rowell dkk.1999).

2.2. Kajian Teori Komposit.

Komposit adalah material teknik yang dibuat dari dua atau lebih material

yang mempunyai sifat fisik/ kimia yang secara signifikan berbeda dimana material

tersebut tetap berbeda dan terpisah pada tingkat makroskopik dalam struktur yang

sudah selesai. Dengan kata lain, komposit didefinisikan sebagai suatu sistem

material yang tersusun dari campuran atau kombinasi dua atau lebih unsur-unsur

utama yang secara makro berbeda didalam bentuk dan atau komposisi material

yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan (Gibson, 1994).

Dalam hal ini gabungan bahan ada dua macam (Schwartz, 1984) :

a. Gabungan makro :

1. Bisa dibedakan secara visual.

2. Penggabungan lebih secara fisis dan mekanis.

3. Bisa dipisahkan secara fisis dan mekanis.

b. Gabungan mikro :

1. Tidak bisa dibedakan secara visual.

2. Penggabungan ini lebih secara kimia.

3. Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara kimia.

Karena bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka

bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun

dari campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang secara

makro berbeda di dalam bentuk dan atau komposisi material pada dasarnya tidak

dapat dipisahkan (Schwartz, 1984).

2.3. Unsur Penyusun Komposit

Pada umumnya bahan komposit terdiri dari dua unsur, yaitu serat (fiber)

dan bahan pengikat serat tersebut yang disebut matriks.

Page 7: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

2.3.1. Serat

Berbagai jenis tanaman serat tumbuh subur di Indonesia, seperti kenaf,

rosella, rami, dan abaca. Tingginya produksi serat alam dunia adalah: kenaf

970.00 ton/tahun, rosella 250.000 ton/tahun, rami 100.000 ton/tahun, dan abaca

70.000 ton/tahun (Eichhorn dkk, 2001). Salah satu faktor pendukung tingginya

produksi serat kenaf (Hibiscus Cannabinus) adalah masa tanam yang pendek (4

bulan) dan tahan di lahan yang sering banjir. Serat kenaf (Hibiscus Cannabinus)

biasanya hanya digunakan sebagai bahan pembuat karung goni. Hingga saat ini,

industri karung goni yang masih beroperasi di Indonesia hanya tinggal dua yaitu

di PT Rosella Baru Surabaya dan satu lagi terletak di Banten. Tutupnya beberapa

industri karung goni ini disebabkan karena kalah bersaing dengan karung plastik.

Oleh karena itu, pemanfaatan serat kenaf perlu ditingkatkan. Salah satu

pemanfaatan serat kenaf yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkannya

sebagai bahan panel struktur sehingga memiliki nilai ekonomi dan teknologi

tinggi (Ismoyo I, 1999).

Gambar 2.1. Tanaman kenaf (Forum Komunikasi PBT, 2009)

Kenaf (Hibiscus canabinus) merupakan tumbuhan asli Afrika. Tepatnya di

negara Angola dan Sudan. Untuk daerah Asia, negara penghasil kenaf terbesar

adalah India. Kenaf dikenalkan di Indonesia dari India pada tahun 1904. Di

Indonesia, kenaf banyak dijumpai di Lamongan. Serat kenaf kering digunakan

untuk industri tekstil kasar seperti, karung dan pakaian Hesian. Kenaf juga banyak

digunakan sebagai bahan tali, karpet, dan permadani. Di beberapa negara Asia dan

Page 8: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Afrika serat kenaf sering digunakan sebagai campuran katun yang digunakan

dalam pembuatan pakaian, dan pelapis benang tenun. Ditinjau dari

karakteristiknya, inti serat kenaf mempunyai panjang serat 2 mm hingga 3 mm,

lebar serat 15 µm hingga 25 µm, dan ketebalan dinding sel 4 µm hingga 9 µm ( M

Brink, 2003).

Tabel 2.1. Komposisi kandungan serat alam (Rowell, 1997).

2.3.2. Matrik Resin Unsaturated Polyester

Unsaturated Polyester merupakan jenis resin thermoset. Resin jenis ini

banyak digunakan pada proses hand lay up yang diakhiri dengan press mold.

Resin ini banyak digunakan dalam aplikasi komposit pada dunia Industri dengan

pertimbangan harga relatif murah, curing yang cepat, warna jernih, kestabilan

dimensional dan mudah penggunaanya (Billmeyer, 1984).

Pemberian bahan tambah katalis jenis metyl etyl keton peroksida,

bertujuan untuk mempercepat proses pengerasan cairan resin pada suhu yang

lebih tinggi. Pemakaian katalis dibatasi sampai 1% dari volume resin (P.T. Justus

Kimia Raya, 2001).

Tabel 2.2. Sifat resin Unsaturated Polyester YukalacR 157 BQTN - EX setelah mengeras(sumber PT. Justus Kimia Raya, 2001).

Komposisi Kandungan Serat Jenis Serat Selulosa (%) Lignin (%) Pentosan (%) Ash (%) Silica (%)

Kenaf 45 - 57 15 - 19 22 - 23 2 - 5 -

Jute 45 - 53 21 - 26 18 - 21 0,5 - 2 -

Sisal (abaca) 47 - 62 7 - 9 21 - 24 0,6 - 1 -

Seed Flax 43 - 47 21 - 23 24 - 26 5 -

Bambu 26 - 43 21 - 31 15 - 26 1,7 - 5 0,7

Item Satuan Nilai Tipikal Keterangan

Page 9: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

2.4. Fraksi Volume Serat (Vf)

Salah satu faktor penting yang menentukan karakteristik dari komposit

adalah perbandingan matrik dan penguat atau serat. Perbandingan ini dapat

ditunjukkan dalam bentuk fraksi volume serat (Vf) (Shackelford, 1992).

Jumlah perbandingan yang biasanya digunakan dalam pembuatan

komposit adalah rasio berat (fraksi berat) dan rasio volume (fraksi volume), hal ini

dikarenakan satuan dari matrik dan serat bisa dihitung dengan menggunakan

satuan massa dan satuan volume (Prayetno, 2007) :

%100xositvolumekomptvolumesera

Vserat = (1)

%100x

m

mm

m

V

m

m

f

f

f

f

serat

+=

r

r (2)

%100xositvolumekompikvolumematr

Vmatrik = (3)

%100x

m

mm

m

V

m

m

f

f

m

m

serat

+=

r

r (4)

2.5. Kajian Teori Laju Perambatan Retak Fatik.

2.5.1. Definisi fatik.

Pembebanan pada suatu konstruksi umumnya berupa beban statis atau

beban dinamis. Beban statis adalah sistem pembebanan pada suatu komponen

dengan beban konstan, sedangkan beban suatu komponen dengan beban berubah-

ubah dari beban maksimum ke beban minimum secara terus-menerus. Beban yang

Berat jenis Suhu distorsi panas Serapan air (suhu ruang) Flexural strenght Flexural modulus Tensile strenght Tensile modulus Elongation

gr/cm3 0C % kg/mm2

kg/mm2 kg/mm2 kg/mm2 %

1.215 70 0,188 0,466 9,4 300 5,5 300 1,6

250 C 24 jam 7 jam

Page 10: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

berubah-ubah ini sering disebut beban berfluktuasi. Pada kondisi tegangan yang

sama, komponen struktur yang mengalami pembebanan dinamis akan mempunyai

batas umur pakai lebih pendek dibandingkan dengan batas umur pakai komponen

yang mengalami pembebanan statis, karena komponen seolah-olah mendapat

beban kejut secara tiba-tiba. Setelah sekian siklus pembebanan dinamis,

komponen akan mengalami kegagalan (patah). Patah yang terjadi akibat beban

berulang inilah yang disebut fatik atau patah lelah (Diharjo K, 1996).

Penyebab terjadinya fatik adalah adanya retak yang berawal pada daerah

yang konsentrasi tegangannya tinggi. Daerah ini antara lain: lekukan, lubang pada

material, permukaan yang kasar, dan rongga baik di dalam maupun di permukaan

material. Jadi, terjadinya fatik adalah retak yang terus bertambah panjang hingga

komponen tidak lagi mempunyai toleransi terhadap tegangan dan regangan yang

lebih tinggi, dan akhirnya terjadi patah statis secara tiba-tiba. Panjang retak ini

akan terus bertambah karena pembebanan dinamis yang terus-menerus. Semakin

besar amplitudo pembebanan dinamis semakin cepat retak merambat (Diharjo K,

1996).

2.5.2. Tegangan Uji Fatik

Pengujian fatik pada umumnya dilakukan dengan memberikan tegangan

atau beban dinamis uniaksial. Tegangan dinamis yang dikenakan dapat bervariasi

seperti tarik-tarik, tarik-tekan ataupun tekan-tekan.

Gambar 2.2. Siklus pembebanan dengan amplitudo konstan

(Fuchs, 1980).

Gambar 2.2. menunjukkan siklus tegangan tarik berulang dengan tegangan

maksimum (Smax) dan tegangan minimum (Smin). Siklus tegangan bervariasi terdiri

dari dua komponen yaitu : tegangan rata-rata (Sm), dan tegangan bolak-balik (Sa).

Daerah jangkauan tegangannya disebut Sr. Daerah tegangan atau jangkauan

Page 11: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

tegangan adalah selisih antara tegangan maksimum dan tegangan minimum

(Fuchs, 1980).

minmax SSSr -= (5)

Tegangan bolak-balik adalah setengah dari jangkauan tegangan, yang dirumuskan

sebagai berikut :

22minmax SSS

S r -==a (6)

Tegangan rata-rata adalah harga rata-rata aljabar tegangan maksimum dan

tegangan minimum, yang dirumuskan sebagai berikut :

2minmax SS

Sm

-= (7)

Faktor lain yang sangat membantu dalam mengemukakan data-data kelelahan

digunakan 2 buah besaran perbandingan, yaitu :

Perbandingan tegangan : max

min

S

SR = (8)

Perbandingan amplitudo : mS

S

RR

A a=+-

=11

(9)

2.6. Faktor Intensitas Tegangan (K).

Faktor K merupakan cara yang sangat mudah untuk membahas distribusi

tegangan di sekitar retak. Dua retak dengan geometri yang berbeda yang

mempunyai harga K yang sama akan memiliki distribusi tegangan yang identik.

Secara umum faktor intensitas tegangan (K) dapat dihitung dari persamaan

P.C.Paris dan G.C. Sih (Dieter, 1986) :

aSK .pb= (10)

Dimana b adalah faktor geometri retakan.

Menurut Feddersen nilai b untuk spesimen center crack tension (CCT)

adalah (Schijve, 2001) :

)/sec( Wapb = (11)

Sehingga harga K dapat dihitung dengan rumus :

)/sec(. WaaSK pp= (12)

Page 12: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Berdasar ASTM harga K untuk spesimen center crack tension (CCT) dapat

dihitung dengan rumus :

2sec

2papa

WBP

KD

=D (14)

Dengan catatan : ΔP = Pmax - Pmin

α = 2a /W

Di dalam mekanika perpatahan ada 3 macam mode sehingga ada 3 macam

nilai K. KI untuk mode I yaitu mode tarik dengan arah membuka retak. KII untuk

mode II yaitu model geser. KIII untuk mode III model geser sejajar. KI merupakan

faktor intensitas tegangan untuk mode I dimana retak terentang oleh tegangan

tarik yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap permukaan bidang retak. Jadi KI

adalah faktor intensitas tegangan untuk arah pembebanan membuka retak

(Broek,1986).

Gambar 2.3. Mode Perpatahan (Broek,1986).

Pada mode I merupakan sistem pembebanan yang paling penting, karena

pembebanannya membuka retak dimana nilai KI kritisnya disebut KIC, yang lebih

dikenal dengan istilah ketangguhan perpatahan regangan bidang. KIC merupakan

sifat ketahanan bahan terhadap perpatahan. Ada 2 macam keadaan ekstrim yaitu;

benda uji tipis keadaan tegangannya disebut tegangan bidang (plane stress),

sedangkan benda uji tebal terdapat regangan bidang (plane strain). Plane stress

adalah kondisi munculnya tegangan bidang pada daerah sekitar retak yang

disebabkan oleh pembebanan pada komponen. Plane strain adalah meningkatnya

tegangan bidang menjadi kondisi regangan yang terjadi pada daerah sekitar retak

yang disebabkan oleh pembebanan pada komponen. Kondisi regangan bidang

ditinjau dari segi tegangan bidang lebih berbahaya dan nilai faktor intensitas

tegangan kritisnya lebih rendah dibanding benda uji yang hanya mengalami

tegangan bidang (Broek,1986).

Page 13: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Secara umum harga KIC bervariasi terhadap ketebalan pada daerah plane

stress. Akan tetapi pada daerah plane strain nilai KIC lebih rendah dan relatif

konstan. Hal ini menunjukkan bahwa spesimen yang tebal tidak selamanya

memiliki ketangguhan yang tinggi, tetapi ketangguhan tertinggi diperoleh pada

ketebalan tertentu (Broek,1986).

Gambar 2.4. Harga KIC pada daerah plane stress dan plane strain

(Broek,1986).

Seperti pada Gambar 2.4 harga KIC paling tinggi adalah pada specimen

dengan ketebalan Bo. Ketebalan Bo merupakan pembatas antara daerah plane

stress dan plane strain. Karena harga KIC merupakan salah satu nilai ketangguhan

bahan, maka makin besar KIC makin tinggi ketangguhannya. Ketangguhan

tertinggi dari suatu bahan diperoleh pada ketebalan tertentu. Harga KIC sama untuk

spesimen dengan bentuk dan ukuran yang sama meskipun bentuk geometri

retakan berbeda (Broek,1986).

2.7. Mekanisme Penjalaran Retak

Perpatahan adalah pemisahan atau pemecahan suatu benda padat, menjadi

dua bagian atau lebih diakibatkan adanya tegangan. Proses perpatahan terdiri atas

dua tahap, yaitu timbulnya retak dan tahap penjalaran retak. Tahap awal

pembentukan retak ini memerlukan jumlah siklus yang cukup besar. Perambatan

retak yang terjadi pada tahap ini sangat lambat. Mekanisme penjalaran retak fatik

dapat dijelaskan pada Gambar 2.5 (Broek,1986).

Page 14: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 2.5. Mekanisme perambatan retak fatik (Broek,1986).

Kegagalan lelah ditunjukkan oleh aspek-aspek sebagai berikut (Dieter, 1986) :

1. Sisi-sisi retak awal jelas.

2. Adanya perambatan retak ditunjukkan oleh beach mark.

3. Daerah patah akhir jelas (final failure).

Daerah patahan biasanya memiliki ciri-ciri bidang patahan yang mirip

patahan pada uji impact atau pada uji fracture thoughness (ketangguhan patahan)

pada material yang sama. Bidang patahannya tampak kasar atau berserabut

(Dieter, 1986).

2.8. Hubungan Laju Perambatan Retak dan Faktor Intensitas

Tegangan (da/dN - ΔK)

Metode dalam perhitungan umur kelelahan adalah dengan

menggunakankurva da/dN-ΔK, yakni dengan pemetaan perbandingan

pertambahan retak dengan jumlah siklus terhadap selisih faktor intensitas

tegangan karena pembebanan dinamis. Dalam menentukan da/dN dan harus

mengamati pertambahan retak dan jumlah siklus yang tercatat.

Secara umum persamaan karakteristik laju perambatan retak dinyatakan

oleh rumus P.C. Paris dan G.C. Sih (Broek, 1986) sebagai berikut :

mKCdNda )(D= (15)

Apabila persamaan (2.10) diubah menjadi persamaan linier adalah

dijadikan persamaan dalam log, seperti persamaan berikut :

Page 15: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

)log()log( 1 KmCdNda D+= (16)

Dengan catatan : 1C = log C = konstanta

Konstanta yang penting pada persamaan (2.15) adalah m. Karakteristik

bahan hasil pengujian fatik biasanya ditunjukkan dalam bentuk kurva da/dN - ΔK

dalam skala log. Harga m pada persamaan (2.15) menunjukkan kemiringan atau

angka eksponensial dari kurva tersebut. Secara umum daerah yang

dipertimbangkan untuk menghitung harga m adalah daerah linier yang

mempunyai kecepatan perambatan retak teratur (Broek, 1986).

Secara umum karakteristik perambatan retak fatik untuk bahan metal

dibagi menjadi tiga daerah seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6 (Ritchie, 1979).

Gambar 2.6. Kurva karakteristik Perambatan Retak Fatik log da/dN terhadap ΔK

(Ritchie, 1979).

2.9. Prediksi Umur Lelah Komponen

Beberapa faktor yang mempengaruhi umur lelah komponen adalah :

1. Beban (jenis beban, frekuensi siklus beban, pola beban, rasio beban, dan

ragam beban).

2. Kontinyuitas, yaitu ada tidaknya rongga.

3. Ketelitian proses pengerjaan.

4. Bentuk dan ukuran spesimen.

5. Temperatur operasi.

Batas lelah komponen dengan beban tarik dinamis biasanya dinyatakan

dalam jumlah siklus N. Dengan menggunakan persamaan P.C. Paris dapat

Page 16: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

diperkirakan berapa siklus lagi komponen akan gagal. Untuk memperkirakan

umur lelah suatu komponen, maka harus diketahui harga C, m, dan KIC yang

diperoleh dengan penelitian perambatan retak. Harga KIC dihitung dengan

berdasarkan panjang retak kritis yang terjadi pada spesimen.

kritismakIC aSK pb= (17)

Dengan mengggunakan harga KIC di atas, maka persamaan tersebut diubah

menjadi bentuk persamaan seperti di bawah, sehingga diperoleh besarnya siklus

yang terjadi sampai spesimen patah.

( )mkritismak aSC

dadN

pb= (18)

2.10. Karakteristik Makroskopis Perambatan Retak Fatik

Karakteristik makroskopis dari kelelahan logam adalah sebagai berikut

1. Tidak adanya deformasi plastis secara makro.

2. Terdapat tanda ’garis-garis pantai’(beach marks) seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 2.7 dibawah ini.

Gambar 2.7. Permukaan patah lelah dari Baut

Tanda garis-garis pantai (beach marks) yang merupakan tanda penjalaran

retakan, mengarah tegak lurus dengan tegangan tarik dan setelah menjalar

sedemikian hingga penampang yang tersisa tidak mampu lagi menahan beban

yang bekerja, maka akhirnya terjadilah patah akhir atau patah statik

(Abrianto,2009).

Page 17: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan sampel terdiri dari:

1. Kertas amplas

2. Jarum suntik

3. Gelas ukur

4. Jangka sorong

5. Timbangan Elektronik HR 200 AND

6. Oven Pengering

7. Mesin gerinda

8. Dongkrak Hidraulik

9. Cetakan besi berbentuk persegi panjang

10. Realease (margarin blue band)

11. Alat Uji Fatik lab. Material Teknik Mesin UGM

12. Kamera digital.

Page 18: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 3.1. Peralatan dalam pembuatan spesimen

Bahan yang digunakan dalam pembuatan benda uji antara lain:

1. Serat kenaf (kontinyu, anyam, acak)

2. Resin Unsaturated Polyester Yukalac type 157® BQTN EX. Resin ini

didapat dari PT. Justus Sakti Raya

3. Katalis jenis Metyl Etyl Keton Perokside (MEKPO).

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Persiapan Alat dan Bahan

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti : serat kenaf

anyam, acak, kontinyu, resin, katalis, dan alat pembuatan spesimen lainya.

3.2.2. Pengolahan serat kenaf

A. Pencucian serat kenaf

Serat kenaf kontinyu dicuci dengan menggunakan air bersih untuk

menghilangkan kotoran dan kulit kayu yang masih menempel. Pencucian

dilakukan dengan cara perendaman dan dilanjutkan penyemprotan dengan

menggunakan air. Serat dikeringkan secara alami dengan tidak terkena sinar

matahari secara langsung hingga kadar air relatif konstan.

B. Pemotongan serat kenaf

Untuk serat anyam dilakukan pemotongan dengan ukuran lebar 120 mm

dan panjang 250 mm dengan orientasi serat 45/ - 45 , orientasi serat 45/ - 45

dipilih karena memiliki kekuatan tarik tertinggi dibandingkan dengan komposit

berpenguat serat kenaf anyam dengan orientasi serat lainya (Santoso dkk, 2008).

Sedangkan untuk serat kontinyu pemotongan dilakukan dengan panjang 250 mm

Page 19: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

dan lebar 130 mm. Setelah dilakukan pemotongan, pada serat kontinyu dilakukan

pemisahan serabut serat dengan cara disisir menggunakan sisir rambut.

(a) (b) (c)

Gambar 3.2. (a)serat kenaf kontinyu(b)serat kenaf anyam(c)serat kenaf acak.

C. Pengeringan serat kenaf

Sebelum dilakukan pencetakan, serat ditimbang terlebih dahulu dengan

menggunakan timbangan digital. Serat kenaf dikeringkan di dalam oven pada

suhu 60ºC selama 15 menit untuk menghilangkan kadar air berlebih pada serat

kenaf. Pengeringan ini dilakukan sebelum proses pembuatan komposit. Dengan

pemanasan tersebut, kadar air menjadi sekitar 5% dimana serat memiliki kekuatan

yang tertinggi (Diharjo K, 2005).

3.2.3. Persiapan cetakan

Cetakan yang digunakan untuk membuat spesimen harus dirangkai

terlebih dahulu. Setelah perangkaian selesai dilanjutkan dengan pelapisan seluruh

permukaan bagian cetakan yang bersentuhan dengan pembuatan komposit dengan

menggunakan isolasi. Kemudian diberi stopper pada kedua ujung cetakan. Fungsi

stopper ini, selain untuk pembatas panjang, juga berfungsi sebagai pemberi batas

tebal bahan panel komposit yang akan dibuat.

Page 20: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 3.3. Persiapan cetakan

3.2.4. Proses Pembuatan Spesimen

Pembuatan komposit lamina dilakukan dengan metoda kombinasi

hand lay up dan press mold. Matrik resin dan hardener yang dipakai adalah

unsaturated polyester (UP) Yukalac tipe 157R BQTN-EX dan MEKPO,

produksi PT. Justus Sakti Raya Jakarta. Kadar hardener yang digunakan adalah

1% (sesuai acuan dari PT. Justus).

Penambahan matrik dilakukan untuk tiap lapisan serat hingga serat

terbasahi seluruhnya. Fraksi volume komposit lamina yang dipakai adalah (Vf)

40% serat dan 60% matrik. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam cetakan

maka segera dilakukan proses penekanan cetakan dengan menggunakan dongkrak

hidrolik manual. Setelah proses pengeringan di ruang terbuka (curing) sekitar 4 -

6 jam, komposit lamina dapat dikeluarkan dari cetakan.

Gambar 3.4. Pembuatan spesimen

P

cetakan

stopper

komposit

Page 21: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

(a) (b)

Gambar 3.5. (a) Susunan serat komposit lamina 3 layer (b) susunan komposit lamina 1 layer.

Untuk spesimen yang dibuat ada 5 buah, yaitu komposit lamina 1 layer

ada 3 macam (acak, anyam, kontinyu,) dan lamina 3 layer ada 2 macam (acak-

anyam-acak dan kontinyu-anyam-kontinyu). jumlah spesimen plat komposit

lamina yang dibuat sebanyak satu buah sehingga total spesimen yang dibuat

adalah lima buah spesimen uji.

Tabel 3.1. Spesimen uji Spesimen Uji Jumlah

Acak 1 Anyam 1

Kontinyu 1 Acak-anyam-acak 1

Kontinyu-anyam-kontinyu 1

Perhitungan massa serat dan matrik yang dibutuhkan untuk membuat

spesimen adalah sebagai berikut:

a. Komposit serat kenaf acak-polyester

Massa serat = mf = ρf x vf

= 1,3 gr/cm3 x 40% x 60 cm3

= 31,2 gr.

Massa resin = mm = ρm x vm

= 1,215 gr/cm3 x 60% x 60 cm3

= 43, 74 gr.

Page 22: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

b. Komposit serat kenaf anyam-polyester

Massa serat = mf = ρf x vf

= 1,3 gr/cm3 x 40% x 60 cm3

= 31,2 gr.

Massa resin = mm = ρm x vm

= 1,215 gr/cm3 x 60% x 60 cm3

= 43, 74 gr.

c. Komposit serat kenaf kontinyu-polyester

Volume spesimen = panjang x lebar x tinggi

= 200mm x 100mm x 3mm

= 60.000 mm3

vspesimen = 60 cm3

Massa serat = mf = ρf x vf

= 1,3 gr/cm3 x 40% x 60 cm3

= 31,2 gr.

Massa resin = mm = ρm x vm

= 1,215 gr/cm3 x 60% x 60 cm3

= 43, 74 gr.

d. Komposit serat kenaf kontinyu-anyam-kontinyu-polyester

Massa serat kontinyu = density serat kontinyu x luas cetakan

= 400 gr/m2 x 0,02 m2

mf kontinyu = 8 gr.

Massa serat anyam = density serat anyam x luas cetakan

= 810 gr/m2 x 0,02 m2

mf anyam = 16,2 gr.

Massa serat total = 2 x mf kontinyu + mf anyam

= 2 x 8 gr + 16,2 gr

mf = 32,2 gr.

Massa resin = ρ x vm

= 1,215 gr/ cm3 x (volume total - volume serat)

= 1,215 gr/cm3 x (61,925 cm3 – 24,77cm3) = 45,14 gr

Page 23: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

e. Komposit serat kenaf acak-anyam-acak-polyester

Massa serat acak = density serat acak x luas cetakan

= 400 gr/m2 x 0,02 m2

mf kontinyu = 8 gr.

Massa serat anyam = density serat anyam x luas cetakan

= 810 gr/m2 x 0,02 m2

mf anyam = 16,2 gr.

Massa serat total = 2 x mf kontinyu + mf anyam

= 2 x 8 gr + 16,2 gr

mf = 32,2 gr.

Massa resin = ρ x vm

= 1,215 gr/ cm3 x (volume total – volume serat)

= 1,215 gr/cm3 x (61,925 cm3 – 24,77cm3)

= 1,215 gr/cm3 x 37,15 cm3

= 45,14 gr

Tabel 3.2. Massa serat dan matrik spesimen

Spesimen Massa serat (gr)

Massa komposit (gr)

Massa matrik (gr)

Acak 31,2 74,94 43,74 Anyam 31,2 74,94 43,74

Kontinyu 31,2 74,94 43,74 Acak-anyam-acak 32,2 77,35 45,15

Kontinyu-anyam-kontinyu 32,2 77,35 45,15

3.2.5. Pemotongan Spesimen Komposit lamina dan Post Cure

Komposit hasil pencetakan dipotong dengan menggunakan mesin gerinda

kemudian dihaluskan dengan amplas. Setelah mengalami pemotongan, spesimen

dikirim ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk pembuatan initial crack

dengan Electro Discharge Machining (EDM). Sedangkan dimensi spesimen uji

perambatan retak mengacu pada standar ASTM E - 647.

Sebelum dilakukan pengujian perambatan retak terlebih dahulu dilakukan

proses post cure di dalam oven pada suhu 60°C selama 4 jam. Post cure dilakukan

untuk mematangkan ikatan rantai polimer polyester.

Page 24: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 3.6. Dimensi spesimen uji perambatan retak.

3.3. Mesin Uji Servopulser

Spesifikasi mesin servopulser yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Jenis mesin : Mesin Servopulser

Merk : Shimadzu

Model : 4825

Ukuran : 430 x 250 x 475 mm

Berat : 1800 kg

Pola beban : Sinusoidal, segitiga, segi empat

Frekuensi : 0,001 – 110 Hz

Beban maksimal : 20 ton

Gambar 3.7. Mesin Uji Perambatan Retak

Page 25: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Prinsip kerja mesin servopulser pada pengujian kali ini adalah dengan

memberikan variasi jenis pembebanan tarik-tarik dan tekan-tarik terhadap benda

uji. Pembebanan mesin servopulser dapat diatur dengan menyetel pengatur

pembebanan. Mesin ini digunakan untuk uji dinamis. Penyetel beban terdiri dari

dua bagian, yaitu beban maksimum dan beban minimum. Pembebanan disini

dinyatakan dalam persen dari beban seting maksimal pada mesin. Beban seting

maksimal ini dapat diatur, mulai dari 2 ton, 4 ton, 10 ton, dan 20 ton.

Pembacaan persentase beban maksimum dan beban minimum yang

diberikan pada spesimen dapat dibaca pada layar. Sistem pembebanan dapat

diseting dengan angka yang bernilai positif (menghasilkan pembebanan tarik) atau

bernilai negatif (menghasilkan pembebanan tekan). Pengaturan frekuensi siklus

dapat disesuaikan, sehingga frekuensi dapat dinaikkan atau diturunkan selama

pengujian. Siklus beban yang bekerja dapat ditampilkan pada layar monitor,

sehingga dapat mengamati bentuk siklus pembebanan. Jumlah siklus dapat dibaca

pada layar saat terjadi pengujian.

3.4. Pengujian Perambatan Retak

Pengujian perambatan retak ini merupakan pengujian dengan beban tarik

dinamis hingga terjadi kegagalan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

karakteristik pertambahan retak suatu komponen. Pengujian yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan memberikan jenis pembebanan tarik-tarik dan tarik-

tekan dengan menggunakan mesin uji servopulser sehingga dapat diketahui

karakteristik laju perambatan retak dengan variasi jenis pembebanan tersebut.

Pengamatan yang dilakukan pada pengujian ini adalah dengan mengamati

laju pertambahan retak pada panel komposit serat kenaf acak, anyam, kontinyu,

acak-anyam-acak dan kontinyu-anyam-kontinyu. Dalam uji perambatan retak ini,

rasio tegangan (R) yang dipakai adalah menggunakan R = 0, frekuensi 9 hz dan

stress level 20%. Retak diamati dengan optical traveling microscop, dengan

perbesaran 10x.

3.5. Pembahasan dan Analisa Data

Page 26: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Dalam pengujian ini data yang diamati dan ditulis adalah kecepatan

pertumbuhan retak (mm) pada optical traveling microscop dengan perbesaran 10

kali dan siklus pembebanan (N) pada layar monitor mesin servopulser dari awal

terjadinya permulaan retak sampai terjadi perpatahan pada spesimen. Hasil data

yang diperoleh dari pengujian diolah untuk menghasilkan dalam kurva laju

perambatan retak fatik (kurva da/dN-ΔK) dan persamaan laju perambatan retak

(da/dN = C[ΔK]m).

Pengamatan spesimen pasca pengujian dilakukan foto makro daerah

patahan, hal ini dilakukan untuk mendukung analisis mekanis yang diperoleh dari

pengujian spesimen. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi

karakteristik perambatan retak fatik.

3.6. Diagram Alir Penelitian

Pengolahan serat kenaf Pencucian serat kenaf

Penimbangan serat

Pengontrolan kadar air

Pembuatan benda uji komposit serat (kontinyu, acak, anyam, acak-anyam-acak dan kontinyu-anyam-kontinyu)

Pencucian dan pengeringan kain karung goni

Pemotongan karung goni 10x20 cm

Mulai

Matrik Polyester YukalacR 157 BQTN

Page 27: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 3.8. Bagan alir penelitian

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1. Analisis hubungan panjang retak versus siklus beban dinamis

Data pengujian yang diambil dari spesimen uji komposit serat kenaf acak,

anyam, kontinyu, acak-anyam-acak, dan kontinyu-anyam-kontinyu adalah

menggunakan stress ratio (R) = 0. Dari pengujian dihasilkan analisis hubungan

panjang retak versus siklus beban dinamis. Secara umum, trend kurva analisis

hubungan panjang retak terhadap jumlah siklus beban bending dinamis. Kurva

menunjukkan bahwa ada perubahan proses perambatan retak yang sangat

signifikan. Pada tahap awal, retak menjalar sangat lambat, pada tahap

pertengahan, retak menjalar stabil dan pada tahap akhir, retak menjalar sangat

Uji Fatik

Foto makro

Post cure komposit pada suhu 600 C selama 4 jam

Analisa Data

Data dan Pembahasan

Selesai

Kesimpulan

Page 28: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

cepat hingga sampel uji mengalami kegagalan. Kurva hubungan jumlah siklus

pembebanan terhadap panjang retak fatik dari hasil pengujian ditunjukan pada

Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kurva hubungan jumlah siklus beban fatik 600 kg terhadap

panjang retak fatik pada plat komposit serat kenaf-polyester

Gambar 4.2. Kurva hubungan jumlah siklus beban fatik 1000 kg terhadap

panjang retak fatik pada plat komposit serat kenaf kontinyu-anyam-kontinyu-polyester

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kurva karakteristik perambatan

retak plat komposit berpenguat serat kenaf acak dan anyam saling berimpitan. Hal

Page 29: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

ini menunjukkan bahwa kedua plat komposit tersebut memiliki proses perambatan

yang sangat mirip. Proses perambatan yang sangat mirip tersebut dikarenakan

kedua spesimen uji mempunyai susunan serat satu lamina saja sehingga proses

perambatan retak kedua spesimen mempunyai karakter yang hampir sama. Plat

komposit berpenguat serat kenaf acak-anyam-acak menunjukkan bahwa

perambatan retak yang terjadi lebih lambat dan jumlah siklus yang dibutuhkan

untuk mematahkan spesimen pun lebih lama. Hal ini disebabkan oleh pengaruh

susunan serat acak yang berfungsi memperlambat retakan sehingga siklus yang

dibutuhkan untuk mematahkan spesimenpun lebih lama.

Spesimen uji plat komposit berpenguat serat kenaf acak, anyam, acak-

anyam-acak dan kontinyu-anyam-kontinyu mempunyai panjang retak kritis

masing-masing adalah 25,25 mm, 23,95 mm, 25,75 mm dan 25,6 mm. Panjang

retak kritis dihitung dari tengah-tengah spesimen uji. Berdasarkan analisis

ketahanan lelah fatik, diantara keempat plat komposit tersebut, plat komposit

berpenguat serat kenaf anyam dikatakan memiliki ketahanan lelah yang paling

rendah. Hal ini ditunjukkan oleh panjang retak terkecil. Spesimen uji plat

komposit berpenguat serat kenaf acak-anyam-acak memiliki panjang retak kritis

terbesar dan mempunyai jumlah siklus untuk mematahkan spesimen paling besar

yaitu 1.275.680 siklus. Spesimen plat komposit berpenguat serat kenaf acak-

anyam-acak dapat disebut sebagai spesimen uji yang memiliki ketahanan lelah

tertinggi. Plat komposit serat kontinyu pada kurva tidak ditampilkan dikarena

mengalami failure. Kegagalan tersebut dikarenakan perambatan retak pada plat

komposit serat kontinyu menjalar dengan arah serat sampai besar siklus maksimal

spesimen uji tidak mengalami perpatahan.

Tabel 4.1. Pengujian perambatan retak fatik beban 600kg Spesimen uji komposit Jumlah siklus Retak Kritis (mm)

Acak 684665 25,25 Anyam 726157 23,95

Acak-anyam-acak 1275680 25,75

Tabel 4.2. Pengujian perambatan retak fatik beban 1000kg Spesimen uji komposit Jumlah siklus Retak Kritis (mm) Kontinyu anyam kontinyu 87889 25,6

Kontinyu - -

Page 30: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

4.2. Karakteristik laju perambatan retak fatik

Kurva karakteristik laju perambatan retak fatik plat komposit berpenguat

serat kenaf acak, anyam, acak-anyam-acak, dan kontinyu-anyam-kontinyu

ditunjukkan pada Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4, dan Gambar 4.5.

Persamaan karakteristik laju perambatan retak fatik keempat spesimen uji tersebut

di atas juga ditunjukkan pada masing-masing kurva. Persamaan ini sangat

bermanfaat untuk melakukan analisis prediksi kegagalan plat komposit yang sama

ketika mengalami pembebanan dinamis yang sama dengan panjang retak awal

tertentu.

Prinsip yang digunakan adalah sesuai dengan Teori P.C. Paris dan G.C.

Sih (Broek, 1987) tentang formula dasar karakteristik laju perambatan retak

da/dN=C(∆K)m, maka semakin besar harga konstanta m (angka eksponensial),

maka semakin cepat retak merambat. Dengan kata lain, material atau spesimen uji

yang memiliki harga m lebih besar maka material tersebut memiliki laju

perambatan retak yang lebih cepat (ketahanan lelahnya lebih rendah). Berdasarkan

persamaan P.C. Paris dan G.C. Sih, plat komposit yang memiliki laju perambatan

retak paling cepat adalah plat komposit berpenguat serat kenaf anyam seperti

ditunjukan Gambar 4.3. Sedangkan plat komposit yang memiliki laju perambatan

retak paling lambat adalah plat komposit berpenguat serat kontinyu-anyam-

kontinyu seperti ditunjukan pada Gambar 4.5.

Page 31: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 4.3. Kurva karakteristik laju perambatan retak fatik pada plat komposit serat kenaf acak-polyester.

Gambar 4.4. Kurva karakteristik laju perambatan retak fatik pada plat

komposit serat kenaf anyam (45/45)-polyester.

Gambar 4.5. Kurva karakteristik laju perambatan retak fatik pada plat

komposit serat kenaf acak-anyam-acak.

Page 32: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Gambar 4.6. Kurva karakteristik laju perambatan retak fatik pada plat

komposit serat kenaf kontinyu-anyam-kontinyu.

Gambar 4.7. Kurva karakteristik laju perambatan retak fatik pada plat

komposit serat kenaf (acak, anyam, acak-anyam-acak dan kontinyu-anyam-kontinyu ) dengan matrik polyester.

Pergeseran kurva karakteristik laju perambatan retak fatik plat komposit

berpenguat serat kenaf acak-anyam-acak (seperti pada Gambar 4.4) dapat

disebabkan oleh perbedaan susunan serat antar spesimen satu dengan yang lainya.

Akibatnya adalah terjadi proses perambatan retak yang lebih lama dan

membutuhkan siklus kegagalan yang lebih besar seperti ditunjukkan pada Gambar

Page 33: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

4.1. Namun jika nilai dari perambat retak spesimen uji tersebut dinyatakan dalam

bentuk kurva karakteristik laju perambatan retak fatik maka kurva tersebut

memiliki konstanta m (angka eksponensial) yang lebih kecil dari komposit

berpenguat serat kenaf anyam.

Dari keempat spesimen uji, komposit serat kontinyu-anyam-kontinyu

memiliki laju perambatan retak yang paling lambat dikarenakan nilai dari

konstanta m (angka eksponensial) paling kecil. Komposit serat kontinyu-anyam-

kontinyu dapat dikatakan memiliki laju perambatan retak yang lambat. Untuk

komposit berpenguat serat anyam dapat dinyatakan memiliki karakteristik laju

perambatan retak yang lebih cepat dari keempat spesimen uji lainya. Hal ini

disebabkan oleh paling besarnya harga m (angka eksponensial) yang terbesar dari

ke empat spesimen uji. Dengan kata lain semakin tinggi harga konstanta m (angka

eksponensial) atau semakin tegak kurva karakteristik perambatan retak, maka

semakin cepat spesimen mengalami kegagalan (laju perambatan retak semakin

meningkat).

Tabel 4.3. Karakteristik perambatan retak fatik Spesimen uji komposit Laju perambatan retak

Acak da/dN = 8.10-14(ΔK)4,810 Anyam da/dN = 7.10-15(ΔK)4,918

Kontinyu - Acak-anyam-acak da/dN=1.10-14(ΔK)5,500

Kontinyu-anyam-kontinyu da/dN = 7.10-9(ΔK)2,254

4.3. Analisa penampang patahan uji fatik.

Hasil dari penampang patahan uji menunjukan adanya karakteristik patah

lelah, seperti pembentukan retak awal/ initial crack, daerah perambatan retak/

beach mark dan daerah patah tiba-tiba (final fracture). Foto makro penampang

patahan uji fatik plat komposit serat kenaf-polyester menunjukkan bahwa keempat

spesimen uji memiliki bentuk patahan yang hampir sama, yaitu adanya bentuk

patahan yang tidak rata, tidak halus, dan berserabut. Perkecualian untuk untuk

serat kontinyu yang tidak mengalami kegagalan, dikarenakan proses perambatan

retak menjalar keatas sampai chuck pemegang spesimen mesin servopulser dan

spesimen tidak mengalami patahan.

a. Komposit berpenguat serat kenaf acak

Page 34: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

. 5 mm Initial crack Beach mark

Gambar 4.8. Penampang patahan uji fatik komposit serat kenaf acak.

b. Komposit berpenguat serat kenaf anyam

Initial crack Beach mark

. 5 mm Initial crack Beach mark

Gambar 4.9. Penampang patahan uji fatik komposit serat kenaf anyam.

b. Komposit berpenguat serat kenaf acak-anyam-acak

Page 35: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

. 5 mm Beach mark Initial crack

Gambar 4.10. Penampang patahan komposit serat kenaf acak-anyam-acak.

d. Komposit berpenguat serat kenaf kontinyu-anyam-kontinyu.

. 5 mm Initial crack Beach mark

Gambar 4.11. Penampang patahan komposit serat kenaf kontinyu-anyam-kontinyu.

Uji fatik plat komposit serat kenaf menunjukkan kegagalan yang tidak

lurus terhadap arah pembebanan. Hal ini disebabkan oleh faktor pengaruh

orientasi serat yang tidak teratur sehingga retak membelok ketika mendekati

daerah yang memiliki kekuatan tarik tinggi. Penampang patahan plat komposit

Page 36: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

yang mengandung penguat serat kenaf anyam memiliki penampang patahan yang

kasar. Hal ini disebabkan oleh adanya kegagalan secara bersamaan pilinan serat

pada anyaman serat kenaf. Pada plat komposit berpenguat serat kenaf acak seperti

ditunjukan pada Gambar 4.7. Penampang kegagalan fatik menunjukkan kegagalan

yang seragam dan lebih halus. Hal ini menunjukkan keteraturan proses

perambatan retak fatik secara perlahan-lahan. Pada komposit serat kenaf

kontinyu-anyam-kontinyu (Gambar 4.10) menunjukkan bahwa retak sulit

merambat pada arah melintang terhadap penguat serat kenaf kontinyu. Ketika

dilakukan pengujian, retak justru merambat searah dengan arah serat (searah

pembebanan).

Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa komposit serat

kenaf serat kenaf kontinyu-anyam-kontinyu memiliki ketahanan perambatan retak

yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya serat kenaf kontinyu sebagai

komponen penahan arah perambatan retak.

4.4. Aplikasi karakteristik laju perambatan retak untuk memperkirakan

umur lelah

Penggunaan dari persamaan P.C. Paris dan G.C. Sih (Broek, 1986) adalah

untuk memperkirakan umur fatik pada spesimen yang mengalami cacat. Biasanya

umur lelah spesimen ditentukan dalam jumlah siklus pembebanan. Komponen

yang akan ditentukan umur lelahnya harus telah diketahui persamaan karakteristik

perambatan retaknya, pembebanan yang mengenainya dan panjang retak yang

muncul pada spesimen.

Aplikasi dari hasil penelitian ini, tentang persamaan karakteristik laju

perambatan retak, atau persamaan-persamaan karakteristik karakteristik laju

perambatan retak material yang lain, yaitu untuk memperkirakan jumlah siklus

pembebanan hingga material mengalami kegagalan fatik. Penelitian disini

memberikan salah satu contoh langkah-langkah untuk memberikan umur lelah

suatu komponen. Langkah-langkah perhitungan untuk memperkirakan batas umur

lelah fatik adalah sebagai berikut (Rolfe, 1977) :

1. Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Page 37: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

a. Persamaan karakteristik laju perambatan retak material yaitu ; da/dN=

C(ΔK)m, ini diperoleh dari hasil penelitian.

b. Besar Kc atau KIc , untuk menentukan panjang retak kritis dan

persamaan faktor intensitas tegangannya serta faktor geometri, yaitu

c. Data-data pembebanan yaitu tegangan maksimum (σmax) dan tegangan

minimum (σmin) dan panjang retak (cacat) yang muncul ( 0a ).

2. Menghitung retak kritis ( cra ) ;

3.

4. Asumsikan perambatan retak sebesar Δ , semakin kecil Δ perhitungan

semakin akurat. aD maksimal 2,5 mm. Asumsi perambatan retak ini

dilakukan hingga mencapai panjang retak kritis.

5. Menghitung selisih faktor intensitas tegangan, ΔKI dengan persamaan

Dimana =avga panjang retak rata-rata.

Perhitungan ini dilakukan hingga mencapai panjang retak kritis.

6. Melakukan perhitungan untuk menentukan jumlah siklus (dN) dengan

persamaan ;

mKCa

dN)(

D=

Perhitungan ini dilakukan setiap perambatan retak , hingga mencapai

panjang retak kritis.

7. Jumlah siklus hasil perhitungan, setiap akhir pertambahan retak

dijumlahkan dengan jumlah siklus sebelumnya, sehingga jumlah siklus

pada panjang retak kritis merupakan jumlah total siklus pembebanan

hingga spesimen fatik.

8. Biasanya hasil perhitungan iterasi ini ditampilkan dalam bentuk table hasil

perhitungan.

Page 38: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Dibawah ini peneliti memberikan contoh hasil perhitungan perkiraan umur

lelah dari salah satu material plat tipis komposit serat kenaf anyam. Plat komposit

dikenai beban dinamis sehingga mengalami retak. Data-data dari plat tersebut

adalah :

a.

b. Panjang retak awal : mma 20 =

c. Dimensi Lebar material 100 mm, tebal 3,6mm (plane stress)

d. kg600max =s

e. dan da/dN= 1.10-9 (ΔK)2,313

Hitung sampai berapa siklus pembebanan lagi plat komposit akan mengalami

kegagalan fatik.

Penyelesaian :

1. Menghitung pembebanan fatik

kg600max =s

MPa33,16max =s

2. Menghitung Faktor geometri retakan )(b

0157,0.sec=b

1=b 1=b

Page 39: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

3. Menghitung panjang retak kritis )( kritisa ,saat σ =16,33MPa.

mmacr 14=

4. Asumsi pertambahan retak mma 1)( =D

5. Mencari faktor perambatan retak

IKD

IKD

6. Menghitung selisih siklus setiap perambatan retak

738.144=DN siklus

Pada saat mma 20 = dan mma 31 = , maka =DN 144.738 siklus (hitungan

ke-1)

7. Perhitungan (2) dan (3) dilakukan untuk setiap pertambahan retak

mma 1=D (seperti pada asumsi) hingga panjang retak mencapai panjang

Page 40: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

retak kritis. Hasil perhitungan iterasi ini ditmapilkan dalam table dibawah

ini.

8. Dari hasil perhitungan ini, dapat diperkirakan bahwa spesimen plat

komposit serat kenaf anyam akan mengalami kegagalan setelah siklus

624.332 siklus.

Tabel 4.4. Perhitungan perkiraan umur lelah komposit serat kenaf anyam a₀

(mm) a1

(mm) aavg ∆K

(Mpa.mm½) ∆a

(mm) ∆K²·³¹³ pembagi ∆N ∑N 2 3 2,5 45,70 1 6909,03 6,91E-06 144738,20 144738,20 3 4 3,5 54,07 1 10195,63 1,02E-05 98081,27 242819,47

4 5 4,5 61,31 1 13634,51 1,36E-05 73343,31 316162,79 5 6 5,5 67,79 1 17196,05 1,72E-05 58152,89 374315,68 6 7 6,5 73,69 1 20860,92 2,09E-05 47936,52 422252,20 7 8 7,5 79,16 1 24615,44 2,46E-05 40624,91 462877,11 8 9 8,5 84,27 1 28449,34 2,84E-05 35150,20 498027,31 9 10 9,5 89,09 1 32354,64 3,24E-05 30907,47 528934,78

10 11 10,5 93,66 1 36324,92 3,63E-05 27529,31 556464,09 11 12 11,5 98,02 1 40354,90 4,04E-05 24780,14 581244,23 12 13 12,5 102,19 1 44440,16 4,44E-05 22502,17 603746,40 13 14 13,5 106,20 1 48576,95 4,86E-05 20585,90 624332,30

Page 41: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kurva hubungan jumlah siklus beban fatik terhadap panjang retak fatik pada

plat komposit serat kenaf acak dan anyam saling berimpitan. Komposit

acak-anyam-acak mempunyai perambatan retak yang paling lambat dan

jumlah siklus yang paling besar.

2. Karakterisitik laju perambatan retak fatik komposit serat kenaf acak adalah

da/dN = 8.10-14(ΔK)4,810, serat kenaf anyam adalah da/dN = 7.10-

15(ΔK)4,918, serat kenaf acak-anyam-acak da/dN=1.10-14(ΔK)5,500, serat

kontinyu-anyam-kontinyu adalah da/dN = 7.10-9(ΔK)2,254.

3. Hasil dari penampang patahan uji menunjukan adanya karakteristik patah

lelah, seperti pembentukan retak awal/ initial crack, daerah perambatan

retak/ beach mark dan daerah patah tiba-tiba/ final fracture.

5.2. Saran

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak hal yang menyimpang. Penyimpangan ini disebabkan keterbatasan

kemampuan dan kurang cermatnya dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu,

peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun demi kesempurnaan hasil penelitian ini.

Saran dari penulis yang dapat diberikan guna penelitian selanjutnya adalah

pendayagunaan bahan baku serat alam lainya untuk dijadikan material komposit

lamina sebagai pengganti material sintetis.

Page 42: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

DAFTAR PUSTAKA

Abrianto, 2009, Karakteristik Kelelahan Logam, UNJANI.

Anonim, 2003, ASTM. Annual Book of ASTM standart, Section 4, Vol. 04.06,

ASTM. West Conshohocken, E-647.

Anonim, 2009, Forum Komunikasi PBT, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan

Serat, Malang.

Anonim, 2001, P.T. Justus Kimia Raya, Technical Data Sheet, Jakarta.

Billmeyer, F. 1984, Text Book of Polymer Science, Shonwiley & Sons: New York.

Broek, D., 1986, Elementary Enginering Fracture Mechanics, Kluwer Academics

Publiser, London: UK.

Dieter G.E.,1986, Mechanical Metallurgi, McGraw Hill Company, Tokyo.

Diharjo K., 1996, Karakteristik Laju Perambatan Retak pada Plat Al 6061 T6

Berlubang dengan Retak Tunggal dan Ganda, Skripsi, Teknik Mesin FT

UGM, Yogyakarta.

Eichhorn S.J., Zafier poulus C.A.B.N., 2001, Review Current International

Research Into Celulosic Fiber and Composite.

Fuchs H. O. dan Stephens R. I., 1980, Metal Fatique in Engineering, John Williey

and sons :New York.

Gibson, O.F. 1994, Principle of Composite Materials, McGraw Hill Company

:New York. USA.

Ismoyo, I. 1999, Dokumen Riset INKA - Rosella Baru, Litbang PTPN XI PK

Rosella Baru, Surabaya.

Jamasri dan Kuncoro D., 2006, Kajian Sifat tarik Komposit Serat Buah Sawit

Acak Bermatrik Polyester.

Jones, RM. 1975, Mechanics of Composite Materials, Washington DC: Scripta

Book Company.

Kusko, C.S. Dupont J.N., 2004, Influnce of Stress Ratio on Fatigue Crack

Propagation Behavior of Stainless Stell Welds, Welding Journal. pp.59-64.

Bethlehem, Pa.

M. Brink, & Escobin, RP., 2003, PROSEA Plant Resources of South-East Asia

No.17 Fibre Plant, Indonesia.

Page 43: Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik Bahan Komposit ...... · mold method). Bahan yang digunakan adalah resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs), dan metil etil keton peroxide

Prayetno, E., 2007, Sifat Bending Komposit Sandwich Serat Kenaf (acak-anyam-

acak) Bermatrik Polyester Dengan Core Kayu Sengon Laut, Skripsi,

Teknik Mesin FT UNS, Surakarta.

R. O. Ritchie., 1979, Near Threshold Fatigue Crack Propagation in Steels, Int.

Met, New York.

Rolfe S.T, Barson J.M, 1977, Fracture and Fatiuge Control in Structure,

Prentice-Hall, Anglewood Cliffs, New Jersey, USA.

Rowell R.M., Sanadi A., Jacobson R., 1999, Properties of kenaf Polypropylene

Composite, Processing and Product, Mississipi State University, Ag. &

Bio Engineering, pp. 381-392. ISBN 0-9670559-0-3, Chapter 32.

Santoso, Jamasri dan Diharjo K., 2006-2007, Kajian Ketahanan Lelah Gesar dan

Bending Dinamis Panel berlapis Komposit Sandwich Serat Kenaf-

Polyester Dengan Core Limbah Kayu Sengon Laut, Laporan Penelitian

Fundamental, Dikti, Jakarta.

Santoso, Diharjo K., 2008 – 2009, Teknik Penghambat Perambatan Retak Pada

Plat Panel Bahan Komposit Berpenguat Serat Alam Kenaf Untuk

Meningkatkan Ketahanan Lelah Akibat Beban Dinamis, Laporan

Fundamental, Dikti, Jakarta.

Shackelford., 1992, Intruduction to Material cience for Engineer, Thrid Edition,

Macmilan Publishing, Newyork, USA.

Shipsha A. dan Zenkert D., 2003, Fatigue behavior of Foam Core sandwish beam

with Sub-Interface Impact Damage, Journal of Sandwich Structure

Materials, Vol.5, pp. 147-160.

Sumardi T.P., Zulfa A., Basukriadi A., Raditya D.,dan Rahman F., 2003,

Rekayasa dan Manufaktur bahan Komposit berpenguat Serat Limbah

Pisang Sebagai bahan Interior Otomotif dan pesawat terbang, Hibah

Bersaing X, DP3M-Dikti, Jakarta.

Schwartz,M.M., 1984, Composit Manual Handbook, McGraw Hill Inc., New York

USA.

Wagenugraha, 2008, Material Komposit Tangguh Berbasis Serat Alam.

Universitas Indonesia, Jakarta.