arina rosyida 25010110130212 pengendalian vektor azinfos etil metil

23
MAKALAH PENGENDALIAN VEKTOR “Insektisida: Azinphos-ethyl dan Azinphos- methyl” ARINA ROSYIDA 25010110130212 PEMINATAN EPIDEMIOLOGI DAN PENYAKIT TROPIK FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

Upload: osy-arina-rosyida

Post on 18-Dec-2014

47 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

MAKALAH

PENGENDALIAN VEKTOR

“Insektisida: Azinphos-ethyl dan Azinphos-methyl”

ARINA ROSYIDA

25010110130212

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI DAN PENYAKIT TROPIK

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2013

Page 2: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

Latar Belakang...........................................................................................1

Tujuan........................................................................................................2

Manfaat......................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3

Definisi......................................................................................................3

Insektisida..................................................................................................4

Formulasi...................................................................................................4

Cara Kerja..................................................................................................4

Susunan Kimia...........................................................................................5

Dosis..........................................................................................................8

Serangga Sasaran.......................................................................................10

Efektifitas...................................................................................................11

Efek Samping............................................................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

Dartar Pustaka.......................................................................................................14

Page 3: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara harfiah, ‘pestisida’ berarti pembunuh hama (pest: hama dan cide:

membunuh). The Unites States Environmental Control Act mendefiniskan

pestisida sebagia berikut:

1. Pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan

untuk mnegendalikan, mencegah, atua menangkis gangguan serangga,

binatang pengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, serta jasad renik yang

dianggap hama; kecuali virus, bakteri, atua jasad renik lain yang terdapat

pada hewan dan manusia.

2. Perstisida merupakan semua zat atau campuran zat yang digunakan untk

mngatur pertumbuhan atau mengeringkan tanaman.

Salah satu jenis pestisida adalah insektisida.Insektisida berfungsi untuk

membunuh serangga. Ada bermacam-macam golongan insektisida, baik yang

berasal dari bahan alami maupun yang berasal dari bahan sintetik. Indonesia

merupakan negara agraris dengan penggunaan insektisida yang tinggi.

Berdasarkan data dari DEPKES tahun 1994 dalam Titah (2003), disebutkan

bahwa penggunaan insektisida (salah satu jenis pestisida) di seluruh Indonesia

sekitar 55,42 %. Data DEPKES tahun 1998 dalam Titah (2003) menyebutkan

bahwa penggunaan insektisida golongan organofosfat di seluruh Indonesia sekitar

23,29%.

Organofosfat merupakan salah satu golongan insektisida yang sering

digunakan. Golongan ini sering disebut organic phosphates, phosporus

insecticides, phosphate insecticides dan phosphorus esters atau phosphoric acid

esters. Mereka itu adalah derivat dari phosphoric acid dan biasanya sangat toksik

untuk hewan bertulang belakang. Golongan organophosphates memiliki struktur

kimia dan cara kerja yang berhubungan erat dengan gas syaraf. Organophosphates

selain toksis terhadap hewan bertulang belakang ternyata tidak stabil dan

Page 4: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

nonpersisten, sehingga golongan ini dapat menggantikan organochlorines,

khususnya untuk menggantikan DDT.

Dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam lagi tentang zat kimia

yang termasuk ke dalam golongan organofosfat yaitu Azinfos-etil dan Azinfos-

metil.

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan definisi Azinfos-etil / metil.

2. Mendeskripsikan Azinfos-etil / metil sebagai insektisida.

3. Mendeskripsikan formulasi dan susunan kimia Azinfos-etil / metil.

4. Mendeskripsikan cara kerja Azinfos-etil / metil.

5. Mendeskripsikan dosis penggunaan Azinfos-etil/metil.

6. Menjelaskan serangga yang menjadi sasaran Azinfos-etil / metil.

7. Mendeskripsikan efektifitas Azinfos-etil / metil.

8. Mendeskripsikan efek samping dari penggunaan Azinfos-etil / metil.

1.3 Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah dapat lebih memahami mengenai

pestisida, khususnya zat kimia Azinfos-etil dan Azinfos-metil yang akan dikaji

lebih mendalam lagi mengenai formulasi, susunan kimia, cara kerja, dosis

penggunaan, serangga sasaran, efektifitas, serta efek samping yang ditimbulkan.

Page 5: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

2.1.1 Azinfos-etil

Azinfos-etil, diintroduksikan pada tahun 1955. Azinfos-etil termasuk ke

dalam golongan organofosfat. Azinfos-etil merupakan insektisida dan akarisida

non-sistemik yang bekerja sebagai racun kontak dan racun lambung. Azinfos-etil

memiliki aktivitas residu yang sangat baik dan tidak phytotoxic. Zat ini sangat

beracun bagi mamalia, WHO mengklasifikasikannya ke dalam kelas IB, yaitu

sangat berbahaya. Azinfos-etil mengendalikan berbagai serangga hama

pengunyah, penusuk, dan tungau.

2.1.2 Azinfos-metil

Azinfos-metil, diumumkan pada tahun 1995. Insektisida ini merupakan

kerabat dekat azinfos-etil. Azinphos metil adalah insektisida spektrum luas.

Insektisida ini merupakan acaricide, beracun terhadap tungau dan kutu, dan

molluscicide, beracun bagi bekicot dan siput. Azinfos-metil memiliki spektrum

pengendalian luas untuk hama pengunyah dan penusuk-penghisap dari ordo-ordo

Coleoptera, Diptera, Homoptera, Hemiptera, dan Leptidoptera. Azinfos-metil

adalah salah satu dari kelompok senyawa organik yang disebut organofosfat

karena kehadiran fosfor dalam struktur molekul mereka. Azinfos-metil termasuk

bahan non-sistemik, yang berarti bahwa itu tidak diangkut dari satu bagian

tanaman yang lain. Hal ini digunakan terutama sebagai aplikasi foliar terhadap

daun yang dimakan serangga. Ia bekerja baik sebagai insektisida kontak dan racun

perut. Racun kontak yang efektif pada kontak dengan setiap bagian dari

organisme sasaran. Racun perut menjadi beracun ketika mereka dimakan oleh

serangga.Azinphos metil terdaftar untuk digunakan dalam pengendalian hama

serangga pada berbagai macam buah-buahan, sayuran, kacang, dan tanaman

lapangan, serta pada tanaman hias, tembakau hutan, dan pohon rindang. Di luar

Page 6: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

AS, azinphos metil digunakan dalam produksi padi sawah. Pada 1986, sekitar tiga

juta pon bahan aktif ini digunakan terhadap lebih dari 200 hama pada sekitar 50

situs yang berbeda. Azinphos metil tersedia dalam cairan yang diemulsikan, cair

flowable, cair ULV, dan formulasi bubuk yang dapat dibasahi.

2.2 Insektisida

Azinfos-etil dan Azinfos-metil termasuk insektisida, karena zat-zat

tersebut merupakan zat kimia beracun yang digunakan untuk membunuh

serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah

laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta

aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu

tanaman[2] Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.

Azinfos-etil dan azinfos-metil merupakan insektisida spektrum luas yang

termasuk dalam golongan organofosfat (fosfat organik). Insektisida golongan ini

dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Kedua zat ini bekerja

sebagai racun kontak dan racun lambung.

2.3 Formulasi

2.3.1 Azinfos-etil

Formulasi umum: termasuk konsentrat yang dapat diemulsikan, 200-400 g

ai / L; bubuk basah, 250-400 g a.i / kg,. dan, produk ULV, 500 g a.i. / L.

2.3.2 Azinfos-metil

Formulasi umum: Ini termasuk konsentrat yang dapat diemulsikan, 200 g

ai / l; bubuk basah, 200-500 g ai / kg; debu, 25 dan 50 g ai / kg, ULV, 150-200 g/l.

2.4 Cara Kerja

2.4.1 Azinfos-etil

Azinfos-etil merupakan insektisida dan akarisida non-sistemik yang

bekerja sebagai racun kontak dan racun lambung.

Page 7: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

2.4.2 Azinfos-metil

Azinphos-metil bekerja dengan meracuni sistem saraf dalam serangga.

Azinphos-metil menghambat enzim acetylcholinesterase dan mengganggu

transmisi impuls saraf.

Ia bekerja baik sebagai insektisida kontak dan racun perut. Racun kontak

yang efektif pada kontak dengan setiap bagian dari organisme sasaran. Racun

perut menjadi beracun ketika mereka dimakan oleh serangga.

2.5 Susunan Kimia

2.5.1 Azinfos-etil

IUPAC chemical name S-(3,4-dihydro-4-oxobenzo[d]-[1,2,3]-

triazin-3-ylmethyl)0,0-diethyl

phosphorodithioate

CAS name O,O-diethyl S-[(4-oxo-1,2,3- benzotriazin-

3(4 H )-yl)methyl] phosphorodithioate

Molecular formula C12H16N3O3PS2

Relative molecular mass 345.4

Structural formula

Page 8: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

SIFAT

Fisik Berbentuk kristal bening, mencair pada

suhu 50 ° C dan mendidih pada 147 ° C,

memiliki kerapatan 1,284 dan indeks

bias 1,5928, materi teknis adalah

senyawa murni 92%

Kelarutan Senyawa ini hampir tidak larut dalam air

(4-5 mg per liter pada 20 ° C), dapat

larut dalam kebanyakan organik  pelarut

kecuali minyak ringan dan hidrokarbon

alifatik.

Stabilitas Azinphos-etil termal stabil       tetapi

mudah dihidrolisis dalam media alkali

Tekanan uap 0,32 MPa pada 20 ° C

2.5.2 Azinfos-metil

IUPAC chemical name S-(3,4-dihydro-4-oxobenzo(d) (1,2,3)-triazin-

3-ylmethyl-O,O-dimethyl phosphorodithioate

CAS name Phosphorodithioic acid, O,O-dimethyl ester, S-

ester with 3(mercaptomethyl)-1,2,3

benzotriazin-4(3H)-one

Molecular formula C10H12N3O3PS2

Relative molecular mass 317.1

Page 9: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

Structural formula

SIFAT

Fisik Berbentuk kristal bening, mencair

dengan suhu 73-74° C, memiliki

kerapatan (D2O / 4) dari 1,44 dan indeks

bias N76/D) dari 1,6115

Kelarutan Dalam air, 33 mg / l pada suhu kamar,

sifatnya yang larut  dalam pelarut

organik kecuali aliphatic.

Stabilitas Azinphos-metil tidak stabil pada suhu di

atas 200°C dan dengan cepat dihidrolisis

oleh alkali dingin dan asam, dalam

etanol dan propilen glikol stabil untuk

setidaknya 3 minggu.

Tekanan uap Kurang dari 3,8 x 10-4 mmHg pada

20°C

Page 10: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

2.6 Dosis

2.6.1 Azinfos-etil

Toksisitas, pemberian dosis tunggal:

Oral LD50

Rat 12 mg/kg b.w.

Rat (F) 7.2 mg/kg b.w.

Rat (M) 15.2 mg/kg b.w.

Guinea-pig 17.0 mg/kg b.w.

Dermal LD50

Rat 72-280 mg/kg b.w.

Rat (F) 402 mg/kb b.w. (24 hour exp.)

Rat (M) 545 mg/kg b.w. (24 hour exp.)

Intraperitoneal LD50

Mouse 3.8-4.0 mg/kg b.w.

Rat (F) 4.4 mg/kg b.w.

Rat (M) 7.5-9.2 mg/kg b.w.

Page 11: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

Inhalation LC50

Rat c0.15 mg/L (4 hours exposure)

Dosis Azinfos-etil yang berbahaya bagi manusia belum diketahui. Namun

telah dilakukan percobaan kepada beberapa relawan. Pengamatan pada relawan:

Enam relawan menerima 0,01 atau 0,02 mg produk teknis azinphos-etil per

hari dalam kapsul gelatin selama 28 hari berturut-turut. Para relawan menoleransi

pengobatan tanpa efek apapun.

2.6.2 Azinfos-metil

Toksisitas, pemberian dosis tunggal:

Oral LD50

Mouse (M) 7.15 mg/kg bw

Rat (F) 13.5 (11-16.4) mg/kg bw

Rat (M) 16 (13-25) mg/kg bw

Guinea-pig (M) 80 mg/kg bw

Dermal LD50

Mouse 65 mg/kg bw

Rat (F) 220 mg/kg bw

Rat (M) 455 mg/kg bw

Page 12: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

Intraperitoneal LD50

Rat (M) 11.6 mg/kg bw

Rat (F) 5.1 mg/kg bw

Mouse (M) 5.4 mg/kg bw

Mouse (F) 3.4 mg/kg bw

Guinea-pig (M) 40.0 mg/kg bw

Inhalation LC50

Rat (M) 69.0 mg/kg bw

Rat (F) 79.0 mg/kg bw

Spesies yang paling rentan pada pengujian adalah spesies betina, spesies

betina  lebih sensitif dibandingkan laki-laki, dan mouse tampaknya

menjadi spesies yang paling rentan.

Manusia dapat terpapar Azinphos-metil melalui  saluran pencernaan,

melalui kulit, dan menghirup kabut semprotan halus atau debu. Dosis Azinfos-

metil berbahaya bagi manusia: Dosis tunggal: Azinphos-metil memiliki toksisitas

peringkat 5 yang berarti sangat beracun, dosis oral kemungkinan dapat mematikan

bagi manusia pada dosis 5 sampai 50 mg / kg bb, sekitar tujuh tetes atau satu

sendok teh (0,2 g) untuk orang berberat badan 70 kg..

2.7 Serangga Sasaran

2.7.1 Azinfos-etil

Hama yang dapat dikendalikan dengan Azinfos-etil yaitu tungau, laba-

laba, kutu daun, ulat, kumbang, lalat putih, dan berbagai serangga hama

pengunyah dan penusuk.

Page 13: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

2.7.2 Azinfos-metil

Insektisida ini beracun terhadap tungau dan kutu, dan molluscicide,

beracun bagi bekicot dan siput. Azinfos-metil memiliki spektrum pengendalian

luas untuk hama pengunyah dan penusuk-penghisap dari ordo-ordo Coleoptera,

Diptera, Homoptera, Hemiptera, dan Leptidoptera.

2.8. Efektifitas

2.8.1 Azinfos-etil

Azinfos-etil adalah insektisida berspektrum luas, efektif dalam mengontrol

serangga pengunyah dan penghisap buah, sayuran, tanaman kapas, dan tanaman

hias. Zat ini sangat efektif dalam membasmi serangga, namun zat ini telah lama

tidak digunakan lagi di beberapa negara karena memiliki tingkat toksisitas yang

tinggi terhadap manusia.

2.8.2 Azinfos-metil

Melalui aksi residunya, Azinfos-metil tetap efektif bahkan ketika aplikasi

terakhir dibuat 14 hari sebelum panen, namun tidak mempengaruhi rasa atau

penampilan buah.

Dalam penelitian menggunakan lalat rumah (Musca domestica) Mereka

melaporkan bahwa Azinfos-metil efektif sampai minggu keenam setelah

perawatan. Pada penelitian ini dosis yang diuji lebih tinggi, 4.5 mg / larva, efektif

selama 6 hari dan menyebabkan kematian 55% untuk uji larva. Kemudian

bertahap menurun dengan kematian 11% pada 216 jam (9 hari).

2.9 Efek Samping

2.9.1 Azinfos-etil

Paparan Azinfos-etil dapat mempengaruhi kesehatan manusia karena

merupakan zat kimia berbahaya. Efek akut (jangka pendek) terhadap kesehatan

dapat terjadi segera setelah terpapar azinfos etil. Paparan azinfos etil dapat

menyebabkan keracunan organofosfat yang fatal dengan gejala sakit kepala,

Page 14: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

pusing, penglihatan kabur, sesak dada, berkeringat, mual, muntah, diare, kejang

otot, kehilangan koordinasi, kejang, koma, dan berakhir pada kematian.

2.9.2 Azinfos-metil

Bagi manusia, menelan azinphos metil dalam jumlah di atas 1,5 mg / hari

dapat menyebabkan keracunan dengan gejala seperti penglihatan kabur, air liur

dan keringat berlebihan, sakit perut, muntah, diare, pingsan dan kematian.

Menghirup debu atau aerosol persiapan azinphos metil dapat

menyebabkan kesulitan bernafas dan melihat, dengan gejala sesak di dada,

penglihatan kabur, dan robeknya mata.

Pemulihan gejala lengkap dapat terjadi dalam satu minggu setelah

keracunan subletal: keracunan dari eksposur yang tepat di bawah jumlah yang

diperlukan untuk menjadi fatal.

Kontak mata dengan solusi terkonsentrasi azinphos metil dapat

menimbulkan ancaman bagi kehidupan. Penelitian telah menunjukkan bahwa

dalam beberapa menit dari paparan okular, bahan ini dapat menyebabkan rasa

sakit, membuat penglihatan kabur, robek dan masalah mata lainnya. Gejala

inhibisi kolinesterase juga dapat terjadi, seperti kesulitan pernapasan, masalah

pencernaan dan sistem saraf pusat gangguan.

Azinphos-metil juga dapat berbahaya bagi ikan dan kehidupan liar lainnya.

Azinphos-metil mengalami degradasi dalam sistem alam oleh jalur abiotik dan

biotik, dengan paruh disipasi 0,5 sampai 7 hari dalam studi mesocosms. Dalam uji

laboratorium, zat ini mengalami degradasi di tanah dengan paruh antara 21-49

hari. Data dari studi lapangan menunjukkan waktu paruh dalam tanah antara 5,3-

15,5 hari. Azinphos-metil cukup terikat untuk tanah. Hal ini sangat beracun bagi

burung, mamalia, ikan dan invertebrata air. Penggunaan zat ini diketahui

menunjukkan dampak terhadap lingkungan.

Page 15: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Azinfos-etil dan azinfos-metil termasuk golongan organofosfat. Keduanya

merupakan insektisida dan akarisida non-sistemik.

a. Azinfos-etil

Azinfos-etil memiliki aktivitas residu yang sangat baik dan tidak

phytotoxic. Zat ini sangat beracun bagi mamalia, WHO mengklasifikasikannya ke

dalam kelas IB, yaitu sangat berbahaya. Azinfos-etil mengendalikan berbagai

serangga hama pengunyah, penusuk, dan tungau.

b. Azinfos-metil

Azinfos-metil memiliki spektrum pengendalian luas untuk hama

pengunyah dan penusuk-penghisap dari ordo-ordo Coleoptera, Diptera,

Homoptera, Hemiptera, dan Leptidoptera.

Zai-zat tersebut sangat ampuh untuk membunuh hama serangga, namun

kandungan yang terdapat di dalamnya sangat berbahaya sehingga dapat

berpengaruh terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan berpengaruh terhadap

hewan. Semakin tinggi dosis yang digunakan akan semakin berbahaya.

3.2 Saran

a. Bagi penulis

1) Memperbanyak referensi dalam mendeskripsikan mengenai Azinfos-etil

dan Azinfos-metil.

b. Bagi pembaca

1) Pergunakanlah pestisida ataupun insektisida yang tidak berbahaya bagi

kesehatan dan lingkungan

Page 16: Arina Rosyida 25010110130212 Pengendalian Vektor Azinfos Etil Metil

DAFTAR PUSTAKA

APVMA. 2006. The reconsideration of approvals of the active constituent azinphos-methyl, registrations of products containing azinphos-methyl and their approved labels. [online] http://www.apvma.gov.au/products/review/docs/azinphos_methyl_prelim_review_vol3.pdf (diunduh pada 8 April 2013).

Berg, G. L., ed. 1986. Farm chemicals handbook. Willoughby, OH: Meister Publishing Company.

Chemagro Division Research Staff. 1974. Guthion (azinphos methyl): Organophosphorus insecticide. Residue reviews 51:123-180.

Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Heller, JL (2010). "Insecticide Poisoning". Medline Plus. Retrieved 06-07-2011Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar

Swadaya.McEwen, F. L. and G. R. Stephenson. 1979. The use and significance of

pesticides in the environment. NY: John Wiley and Sons, Inc.New Jersey of Health and Senior Services. 2002. Hazardous Substance Fact

Sheet. [online] http://nj.gov/health/eoh/rtkweb/documents/fs/2140.pdf (diunduh pada 8 April 2013)

New York State Department of Health. 1984 (June). Chemical fact sheet: Guthion. Bureau of Toxic Substances Management. Albany, NY.

PMEP. 1993. Azinphos Methyl. [online] http://pmep.cce.cornell.edu/profiles/extoxnet/24d-captan/azinphos-methyl-ext.html (diunduh pada 4 April 2013)

Sudarmo, Subiyakto. 2007. Pestisida. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.Tabassum, R., dkk. 2005. Toxic, Residual, and Teratomorphic Effect of a Neem

Extract (N-9) in Comparison to Coopex 25 WP (Permethrin + Bioallethrin) against Musca domestica L. (Holland Strain). [online] http://journals.tubitak.gov.tr/zoology/issues/zoo-07-31-2/zoo-31-2-5-0507-13.pdf (diunduh pada 8 April 2013)

US Environmental Protection Agency. 1990 (Oct. 31). Azinphos methyl; Deletion of certain uses and directions for use for agricultural crops. Federal Register 55 (211): 45846.

WHO/FAO. 1994. WHO/FAO Data Sheet On Pesticides No. 59 Azinphos-Methyl. [online] http://www.inchem.org/documents/pds/pds/pest59_e.htm (diunduh pada 4 April 2013)

WHO/FAO. 1994. WHO/FAO Data Sheet On Pesticides No. 72 Azinphos-Ethyl. [online]http://www.inchem.org/documents/pds/pds/pest72_e.htm (diunduh pada 4 April 2013)