pembuatan gula tebu

8
 Pembuatan gula tebu Pemanenan Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung dan ketika dewasa hampir seluruh daun-daunnya mengering, namun masih mempunyai beberapa daun hijau. Sebelum panen, jika memungkinkan, seluruh tanaman tebu dibakar untuk menghilangkan daun-daun yang telah kering dan lapisan lilin. Api membakar pada suhu yang cukup tinggi dan berlangsung sangat cepat sehingga tebu dan kandungan gulanya tidak ikut rusak. Di beberapa wilayah, pembakaran areal tanaman tebu tidak diijinkan karena asap dan senyawa-senyawa karbon yang dilepaskan dapat membahayakan penduduk setempat. Meskipun demikian, tidak ada dampak lingkungan, karena CO2 yang dilepaskan sebenarnya memiliki proporsi yang sangat kecil dibandingkan dengan CO2 yang terikat melalui fotosintesis selama pertumbuhan. Besarnya areal tanam dan jumlah tanaman tebu dapat dikurangi jika ekstraksi gula dapat dilakukan semakin baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan gula dunia. Pemanenan dapat dilakukan baik secara manual dengan tangan ataupun dengan mesin. Pemotongan tebu secara manual dengan tangan merupakan pekerjaan kasar yang sangat berat tetapi dapat mempekerjakan  banyak orang di area di mana banyak terjadi pengangguran.Tebu dipotong di bagian atas permukaan tanah, dedauan hijau di bagian atas dihilangkan dan batang-batang tersebut diikat menjadi satu. Potongan-  potongan batang tebu yang telah diikat tersebut kemudian dibawa dari areal perkebunan dengan menggunakan pengangkut-pengangkut kecil dan kemudian dapat diangkut lebih lanjut dengan kendaraan yang lebih besar ataupun lori tebu menuju ke penggilingan. Pemotongan dengan mesin umumnya mampu memotong tebu menjadi potongan pendek-pendek. Mesin- mesin hanya dapat digunakan ketika kondisi lahan memungkinkan dengan topografi yang relatif datar. Sebagai tambahan, solusi ini tidak tepat untuk kebanyakan pabrik gula karena modal yang dikeluarkan untuk pengadaan mesin dan hilangnya banyak tenaga kerja kerja. Ekstraksi Tahap pertama pengolahan adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Di kebanyakan pabrik, tebu dihancurkan dalam sebuah serial penggiling putar yang berukuran besar. Cairan tebu manis dikeluarkan dan serat tebu dipisahkan, untuk selanjutnya digunakan di mesin pemanas ( boiler ). Di lain pabrik, sebuah diffuser digunakan seperti yang digambarkan pada pengolahan gula bit. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula. Ekstraksi gula

Upload: budi-setyo

Post on 11-Jul-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 1/8

 

Pembuatan gula tebu

Pemanenan

Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung dan ketika dewasa hampir 

seluruh daun-daunnya mengering, namun masih mempunyai beberapa daun hijau. Sebelum panen, jika

memungkinkan, seluruh tanaman tebu dibakar untuk menghilangkan daun-daun yang telah kering danlapisan lilin. Api membakar pada suhu yang cukup tinggi dan berlangsung sangat cepat sehingga tebu dan

kandungan gulanya tidak ikut rusak.

Di beberapa wilayah, pembakaran areal tanaman tebu tidak diijinkan karena asap dan senyawa-senyawa

karbon yang dilepaskan dapat membahayakan penduduk setempat. Meskipun demikian, tidak ada dampak lingkungan, karena CO2 yang dilepaskan sebenarnya memiliki proporsi yang sangat kecil dibandingkan

dengan CO2 yang terikat melalui fotosintesis selama pertumbuhan. Besarnya areal tanam dan jumlah

tanaman tebu dapat dikurangi jika ekstraksi gula dapat dilakukan semakin baik sehingga dapat memenuhi

kebutuhan gula dunia.

Pemanenan dapat dilakukan baik secara manual dengan tangan ataupun dengan mesin. Pemotongan tebu

secara manual dengan tangan merupakan pekerjaan kasar yang sangat berat tetapi dapat mempekerjakan

 banyak orang di area di mana banyak terjadi pengangguran.Tebu dipotong di bagian atas permukaan tanah,dedauan hijau di bagian atas dihilangkan dan batang-batang tersebut diikat menjadi satu. Potongan-

 potongan batang tebu yang telah diikat tersebut kemudian dibawa dari areal perkebunan dengan

menggunakan pengangkut-pengangkut kecil dan kemudian dapat diangkut lebih lanjut dengan kendaraan

yang lebih besar ataupun lori tebu menuju ke penggilingan.

Pemotongan dengan mesin umumnya mampu memotong tebu menjadi potongan pendek-pendek. Mesin-

mesin hanya dapat digunakan ketika kondisi lahan memungkinkan dengan topografi yang relatif datar.

Sebagai tambahan, solusi ini tidak tepat untuk kebanyakan pabrik gula karena modal yang dikeluarkanuntuk pengadaan mesin dan hilangnya banyak tenaga kerja kerja.

Ekstraksi

Tahap pertama pengolahan adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Di kebanyakan pabrik, tebu dihancurkan

dalam sebuah serial penggiling putar yang berukuran besar. Cairan tebu manis dikeluarkan dan serat tebu

dipisahkan, untuk selanjutnya digunakan di mesin pemanas (boiler ). Di lain pabrik, sebuah diffuser 

digunakan seperti yang digambarkan pada pengolahan gula bit. Jus yang dihasilkan masih berupa cairanyang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman,

semuanya bercampur di dalam gula.

Ekstraksi gula

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 2/8

 

Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang

mengandung 1 hingga 2% gula, sekitar 50% air serta pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang terhitung

sebagai “abu”. Sebuah tebu bisa mengandung 12 hingga 14% serat dimana untuk setiap 50% air 

mengandung sekitar 25 hingga 30 ton bagasse untuk tiap 100 ton tebu atau 10 ton gula.

Pengendapan kotoran dengan kapur ( Liming )

Pabrik dapat membersihkan jus dengan mudah dengan menggunakan semacam kapur ( slaked lime) yang

akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran untuk kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke

lahan. Proses ini dinamakan liming .

Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur  berupa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan

dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi: sebuah

tangki penjernih (clarifier ). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan

dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang jernih.

Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan

 penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapat

dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis. Jus dan cairan manis inikemudian dikembalikan ke proses.

Penguapan (Evaporasi)

Setelah mengalami proses liming , jus dikentalkan menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan

uap panas dalam suatu proses yang dinamakan evaporasi. Terkadang sirup dibersihkan lagi tetapi lebih

sering langsung menuju ke tahap pembuatan kristal tanpa adanya pembersihan lagi.

Jus yang sudah jernih mungkin hanya mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor ) gula jenuh (yaitu cairan

yang diperlukan dalam proses kristalisasi) memiliki kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam

‘evaporator majemuk' (multiple effect evaporator ) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara yang

terbaik untuk bisa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan (saturasi).

Pendidihan/ Kristalisasi

Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam panci yang sangat besar untuk dididihkan. Didalam panci ini sejumlah air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai.

Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal

terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor ) diputar di dalam alat

sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan

menggunakan pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas

sebelum disimpan.

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 3/8

 

Sentifugasi gula (Sumber )

Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya

kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat

menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan

fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadisemakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagi

dilanjutkan.

Dalam sebuah pabrik pengolahan gula kasar (raw sugar ) umumnya dilakukan tiga proses pendidihan.

Pertama atau pendidihan “A” akan menghasilkan gula terbaik yang siap disimpan. Pendidihan “B”

membutuhkan waktu yang lebih lama dan waktu tinggal di dalam panci pengkristal juga lebih lama hingga

ukuran kristal yang dinginkan terbentuk. Beberapa pabrik melakukan pencairan ulang untuk gula B yang

selanjutnya digunakan sebagai umpan untuk pendidihan A, pabrik yang lain menggunakan kristal sebagaiumpan untuk pendidihan A dan pabrik yang lainnya menggunakan cara mencampur gula A dan B untuk 

dijual. Pendidihan “C” membutuhkan waktu secara proporsional lebih lama daripada pendidihan B dan

 juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbentuk kristal. Gula yang dihasilkan biasanya

digunakan sebagai umpan untuk pendidhan B dan sisanya dicairkan lagi.

Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping

(byproduct ) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau keindustri penyulingan untuk dibuat alkohol. Inilah yang menyebabkan lokasi pabrik rum di Karibia selalu

dekat dengan pabrik gula tebu.

Penyimpanan

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 4/8

 

Gula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat

lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya

sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda maka gula

ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika

sampai di negara pengguna.

Afinasi ( Affination)

Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk 

yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula kasar dicampur 

dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup

sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma')

di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga pengotor dapat dipisahkan dari gula dandihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum perlakuan berikutnya (karbonatasi).

Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-

 partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari

 proses.

Karbonatasi

Tahap pertama pengolahan cairan (liquor ) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari

 berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga

akan ikut hilang. Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi

dapat diperoleh dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan

mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut. Gas karbondioksida ini akan

 bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang

menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya gabungan-gabungan padatantersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-kondisi reaksi. Gumpalan-

gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non gula,

sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut

dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan

warna. Selain karbonatasi, t eknik yang lain berupa fosfatasi. Secara kimiawi teknik ini sama dengankarbonatasi tetapi yang terjadi adalah pembentukan fosfat dan bukan karbonat. Fosfatasi merupakan proses

yang sedikit lebih kompleks, dan dapat dicapai dengan menambahkan asam fosfat ke cairan setelah liming 

seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Penghilangan warna

Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan pada teknik 

 penyerapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan menggunakan

karbon teraktivasi granular [ granular activated carbon, GAC ] yang mampu menghilangkan hampir seluruh

zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat dari

tulang-tulang hewan. Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secarakhusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat

dalam sebuah oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon. Cara yang lain adalah dengan

menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna daripada GAC tetapi juga

menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi yang meningkatkan jumlah cairan

yang tidak diharapkan.

Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya

sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan

tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 5/8

 

Pendidihan

Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula.

Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketikakristal sudah tumbuh campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam

sentrifugasi untuk memisahkan keduanya. Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan

 pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panassebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan.

Pengolahan sisa ( Recovery)

Cairan sisa baik dari tahap penyiapan gula putih maupun dari pembersihan pada tahap afinasi masihmengandung sejumlah gula yang dapat diolah ulang. Cairan-cairan ini diolah di ruang pengolahan ulang

(recovery) yang beroperasi seperti pengolahan gula kasar, bertujuan untuk membuat gula dengan mutu

yang setara dengan gula kasar hasil pembersihan setelah afinasi. Seperti pada pengolahan gula lainnya, gula

yang ada tidak dapat seluruhnya diekstrak dari cairan sehingga diolah menjadi produk samping: molase

murni. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau dikirim ke pabrik fermentasi

seperti misalnya pabrik penyulingan alkohol.

Sumber :

• www.sucrose.com

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 6/8

 

Persiapan bahan baku pembuatan gula tebu

Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan.

Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung. Umur tanaman sejak ditanam

sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun.

Tebu dapat dipanen dengan cara manual atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian

dipisahkan dari batang tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk diproses menjadi gula.

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan

kotoran, penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan

sehingga sampai ketangan konsumen.

EkstraksiTahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan

tebu dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian

dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan,

serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula.

Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 50 % air, 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang

mengandung 1 hingga 2% gula. Dan juga kotoran seperti pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang disebut

sebagai “abu”.

Pengendapan kotoran dengan kapur (Liming)

Jus tebu dibersihkan dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime) yang akan mengendapkan

sebanyak mungkin kotoran , kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses ini dinamakan

liming.

Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur 

 berupa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan

dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi: sebuah

tangki penjernih (clarifier). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan

dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang jernih.

Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan

 penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapatdibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis. Jus dan cairan manis ini

kemudian dikembalikan ke proses.

Penguapan (Evaporasi) Setelah mengalami proses liming, proses evaporasi dilakukan untuk mengentalkan

 jus menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas (steam). Terkadang sirupdibersihkan lagi tetapi lebih sering langsung menuju ke tahap pembuatan kristal tanpa adanya pembersihan

lagi.

Jus yang sudah jernih mungkin hanya mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor) gula jenuh (yaitu cairan

yang diperlukan dalam proses kristalisasi) memiliki kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam

‘evaporator majemuk’ (multiple effect evaporator) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara yang

terbaik untuk bisa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan (saturasi).

Pendidihan/ KristalisasiPada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di

dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan

kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal

campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk 

memisahkan keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan menggunakan pengering

 berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 7/8

 

Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya

kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat

menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan

fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi

semakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagidilanjutkan.

Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping

(byproduct) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke

industri penyulingan untuk dibuat alkohol (etanol) . Belakangan ini molases dari tebu di olah menjadi

 bahan energi alternatif dengan meningkatkan kandungan etanol sampai 99,5%.

PenyimpananGula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat

lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya

sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda maka gula

ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika

sampai di negara pengguna.

Afinasi (Affination)Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk 

yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula kasar dicampur 

dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup

sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma’)

di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan

dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.

Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-

 partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.

Karbonatasi

Tahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga

akan ikut hilang.

Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi dapat diperolehdengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan mengalirkan

gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.

Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa

kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya

gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-

kondisi reaksi.Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non

gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut

dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan

warna.

Selain karbonatasi, t eknik yang lain berupa fosfatasi. Secara kimiawi teknik ini sama dengan karbonatasi

tetapi yang terjadi adalah pembentukan fosfat dan bukan karbonat. Fosfatasi merupakan proses yang sedikit

lebih kompleks, dan dapat dicapai dengan menambahkan asam fosfat ke cairan setelah liming seperti yang

sudah dijelaskan di atas.

5/11/2018 Pembuatan gula tebu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-gula-tebu 8/8

 

Penghilangan warna

Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan pada teknik 

 penyerapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan menggunakan

karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang mampu menghilangkan hampir seluruh

zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat daritulang-tulang hewan.

Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secara khusus untuk 

menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat dalam sebuah

oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon.

Cara yang lain adalah dengan menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna

daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi yangmeningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan.

Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya

sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan

tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.

Pendidihan

Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula.Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika

kristal sudah tumbuh campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam

sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.

Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-

kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk 

didistribusikan.