proses pembuatan gula
TRANSCRIPT
PROSES PEMBUATAN GULA
Oleh :
Aulia Rodlia Fitriana (3312 100 027)
Prismeida Putri Dara Ambariski (3312 100 029)
Achmad Muzakky (3312 100 051)
Ayu Prasetyawati (3312 100 053)
Dosen Pembimbing :
Alia Damayanti,ST.MT.PhD.
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2012
LATAR BELAKANG
• Indonesia adalah negara agraris dengan iklim subtropis dan merupakan daerah yang cocok untuk menumbuhkan tanaman tebu dengan subur
• Gula sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat sehingga kebutuhan gula untuk masyarakat Indonesia semakin meningkat.
• Tiap kegiatan industri khususnya industri pembuatan gula pasir akan menghasilkan limbah. Dalam operasionalnya setiap musim giling, pabrik gula selalu mengeluarkan limbah yang berbentuk cairan, padatan, dan gas.
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PROSES PEMBUATAN GULA
Ekstraksi
Pemurnian
Nira
Penguapan
(Evaporasi)
Pendidihan/
Kristalisasi
Pemisahan
(Centifugal
Process)
Pengeringan
dan
Pengemasan By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
LIMBAH PABRIK GULA
2. Debu dan abu
hasil pembakaran
ampas
1. Sisa ampas atau
ampas berlebih
Limbah dari proses pengolahan gula
ada beberapa macam, yaitu :
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
LIMBAH PABRIK GULA 3. Blotong
4. Tetes tebu
5. Limbah cair dan
padat bekas
analisa gula di
laboratorium
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PENANGANAN LIMBAH
Limbah-limbah yang dihasilkan dari proses
pengolahan gula tadi, perlu penanganan
khusus agar dapat diolah kembali,
dimanfaatkan untuk menjadi bahan yang
bermanfaat di bidang yang lain, karena
dengan proses pengolahan limbah dapat
mencegah dan meminimalisir jumlah limbah
yang dihasilkan. Berikut macam-macam bentuk
pengolahan dan pemanfaatan kembali limbah
hasil proses pengolahan gula.
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PENANGANAN LIMBAH 1. Sisa ampas / ampas berlebih
Prosesnya adalah dikempa terlebih dahulu
menjadi bal (kubus). Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan berat jenis ampas, kemudian
diikat agar ampas tidak mudah lepas
berterbangan (mawur). Selanjutnya ampas bal
siap untuk digudangkan. Setelah itu bal
tersebut dapat digunakan.
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PENANGANAN LIMBAH
2. Debu dan abu hasil pembakaran ampas.
Proses penanganan debu hasil pembakaran
ampas dilakukan dengan cara menangkap debu
tersebut dengan menggunakan dust collector yaitu
wet atau dry scrubber sebelum keluar melalui
cerobong ketel. Debu dan abu hasil pembakaran
ampas ditanam bersama dalam tempat
pembuangan akhir kemudian disiram air.
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PENANGANAN LIMBAH 3. Blotong
Proses penanganan awal untuk sisa blotong
(produksi blotong – blotong yang telah
dimanfaatkan petani) perlu ditangani dengan cara
menanam ke dalam lubang pembuangan awal
sebelum dimanfaatkan kembali sebagai
pupuk,pakan ternak, ataupun bahan bakar
memasak. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pandangan dan bau yang tidak sedap
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PENANGANAN LIMBAH 4. Tetes tebu
Proses penyimpanan tetes tebu dalam
tangki dapat ditangani dengan cara
mengantisipasi suhu tetes, yaitu sebelum dikirim
ke tangki tetes suhu tetes harus berkisar antara
35 – 40oC. Misalnya dengan cara
melewatkan tetes tersebut melalui pendingin
sehingga tetes yang keluar dari pendingin
tersebut berkisar 35 – 40oC.
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PENANGANAN LIMBAH 5. Limbah cair dan padat bekas analisa gula di laboratorium
Limbah cair bekas analisa gula di laboratorium ditangani
dengan cara mengumpulkan cairan (filtrat) tersebut untuk di-
elektrolisis agar logam berat menempel pada elektroda.
Logam berat diambil dari elektroda sebagai limbah padat.
Bersama-sama dengan limbah padat bekas analisa gula di
laboratorium dan limbah padat lainnya ditanam bersama ke
dalam tempat pembuangan akhir. Selanjutnya limbah cair
yang telah ditritmen dinetralkan, kemudian bersama-sama
dengan cairan lainnya (pendingin alat mesin pabrik, luberan
bahan olah yang tidak disengaja, air kebutuhan karyawan
pabrik) dikeluarkan dari pabrik dan dikirim ke tempat
pengolahan limbah
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PEMANFAATAN LIMBAH
1.
Sisa
ampas/
ampas
lebih
Media
Kompos
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PEMANFAATAN LIMBAH
2.
Debu dan abu hasil
pembakaran ampas
Memperkuat
produk
keramik
Meningkatkan
sifat mekanik
dan fisis pada
mortar
Bata abu
tebu
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PEMANFAATAN LIMBAH
3.
Blotong Bahan pembuatan
bata beton
Briket
biomassa
Bahan baku
kompos
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
PEMANFAATAN LIMBAH
4.
Tetes tebu Bahan baku asam
asetat
Bahan baku
ethanol
Bahan baku MSG
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
BAKU MUTU LIMBAH PABRIK GULA BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI GULA DENGAN KAPASITAS
KURANG DARI 2.500 TON TEBU YANG DIOLAH PER HARI
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
BAKU MUTU LIMBAH PABRIK GULA BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI GULA DENGAN KAPASITAS
ANTARA 2.500 SAMPAI DENGAN 10.000 TON TEBU YANG DIOLAH PER HARI
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
BAKU MUTU LIMBAH PABRIK GULA BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI GULA DENGAN KAPASITAS
LEBIH DARI 10.000 TON TEBU YANG DIOLAH PER HARI**
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
** Air Limbah Industri gula adalah air limbah proses, air limbah kondensor dan air
limbah abu boiler yang dilakukan penggabungan dalam pengolahannya
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)
SEKIAN &
TERIMA KASIH
By : Aulia Rodlia’s group (Environmental Engineering ITS Surabaya)