pembimbing i : dr. rofiqoh ferawati, se,me
TRANSCRIPT
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK RAKYAT INDONESIA
SYARIAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
OLEH :
NURUL KHOTIMAH
NIM : SES 141449
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2018
Pembimbing I : Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,ME.I
Pembimbing II : Hansen Rusliani, S. Th.I., M. Sh
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Uin STS
JAMBI
Jl. Arif Rahman No. 1 Telanaipura Kota
Jambi 36122 Telp./fax (0741)583183-584118
Jambi, Oktober 2018
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
DI-
JAMBI
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudara Nurul Khotimah NIM SES 141449Berjudul “PENGARUH
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH
KOTA JAMBI”
Telah disetujui dan dapat diajukan untuk munaqasahkan guna melengkapi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan
Manajemen Perbankan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I
Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,ME.I
NIP.197805312007012020
Pembimbing II
Hansen Rusliani, S. Th.I., M. Sh
NIP. 198211012015031001
MOTTO
إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِين
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(kepada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (Surat Qasas
ayat 26).
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang maka dengan kerendahan serta ketulusan hati, kupersembahkan skripsi
ini kepada :
1. Kedua orang tua Ayahanda Sutino dan Ibunda Sukanah yang selalu
memberikan dorongan dan do’a dengan penuh kasih sayang, pengorbanan
tulus, semangat, dan nasehat. Semoga persembahan ini dapat memberikan
sedikit kebahagiaan yang indah
2. Adikku Syifa Nuraini, Dian Fitriani Dan Dwi Rahmawati.
3. Dosen pembimbing saya Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,ME.I dan bapak Hansen
Rusiliani, S. Th.I., M. Sh yang selalu memberi ilmu dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Sahabat-sahabatku (Lena, Nurnafilah, Misti, Janah)
5. Teman-teman seperjuangan khususnya Jurusan Ekonomi Perbankan Syariah
angkatan 2014 yang banyak membantu (baik langsung maupun tidak
langsung) sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Apakah kualitas sumber daya dan motivasi
mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kinerja karyawan di Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kota Jambi. Penelitian ini mengunakan teknik kuantitatif-
deskriptif, pengumpulan ini menggunkan metode observasi, koesioner
(angket),dan dokumentasi. Hasil penelitian terhadap pemenuhan kualitas sumber
daya manusia dan motivasi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi
menunjukkan kualitas yang baik. Sedangkan tingkat kualitas kinerja karyawan
secara umum dapat disimpulkan sudah berkinerja cukup baik. Hasil analisis
korelasi parsial terhadap koefisien variabel kualitas sumber daya manusia dan
motivasi dengan kinerja karyawan (Y) Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota
Jambi menghasilkan: 1) variabel kualitas sumber daya manusia (X1) tergolong
“cukup” 2) variabel motivasi (X2) tergolong “cukup”, Hasil analisis korelasi
ganda terhadap koefisien korelasi Concordance Kendall aspek-aspek variabel
kualitas sumber daya manusia (X) dengan kinerja karyawan (Y) Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kota Jambi, menunjukkan pengaruh yang “sangat kuat”. Semua
variabel tersebut menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan arah yang
positif, sehingga koefisien tersebut bisa diartikan bahwa peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan motivasi akan diikuti pula dengan peningkatan kinerja
karyawan.
Kata Kunci : Kualitas Sumber Daya Manusia, Motivasi, Kinerja Keuangan, Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah swt yanng
telah memberikan kekuatan lahir dan batin kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “PENGARUH KUALITAS
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK RAKYAT INDONESIA
SYARIAH KOTA JAMBI”. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan pengikutnya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata (S.1) dalam jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (FEBI) UIN STS Jambi.
Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen pembimbing 1 dan dosen
pembimbing 2 maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, hal penulis ucapkan adalah terimakasih kepada semua
pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam di UIN SYS Jambi.
3. Ibu Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dpr. Novi Mubyarto, SE.ME., dan Ibu Dr.
Halimah Dja’far, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I, II dan III di lingkungan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag, M.A, dan Ibu G.W.I Awal Habibah,SE, M.E.Sy,
selaku Ketua dan sekretaris jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam di UIN STS Jambi.
5. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,ME.I dan bapak Hansen Rusiliani, S. Th.I.,
M. Sh selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan
waktu dalammemberikan bimbingan dan arahan hingga skripsi ini bisa diselesaikan
dengan baik.
6. Dosen-dosen serta karyawan-karyawati jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini maish jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karenya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan konstribusi pemikiran demi verbaikan skripsi ini. Kepada Allah swt
memohon amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah swt.
Jambi, Oktober 2018
Penulis,
NURUL KHOTIMAH
NIM : SES 141449
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... ii
NOTA DINAS ........................................................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ......................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
D. Batasan Masalah............................................................................................. 10
E. Kerangka Teori............................................................................................... 11
F. Tinjauan pustaka ............................................................................................ 29
G. Hipotesis ......................................................................................................... 34
H. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 34
I. Sistematika Penulisan .................................................................................... 35
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 37
B. Pendekatan Penelitian .................................................................................... 37
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 38
D. Instrument Pengumpulan Data ....................................................................... 38
E. Populasi .......................................................................................................... 38
F. Sampel ........................................................................................................... 40
G. Skala Likert .................................................................................................... 41
H. Uji Validitas dan Realibilitas ......................................................................... 42
I. Teknis Analisis Data ..................................................................................... 43
J. Devenisi Operasional ..................................................................................... 46
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah dan Kepemikiran
1. Bank BRI Syariah .............................................................................. 48
2. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah .............................................. 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Bank BRI Syariah Kota Jambi .................................. 56
B. Uji T (SecaraSimultan) ........................................................................... 73
C. Uji F (parsial) .......................................................................................... 74
D. Koefisien Determinasi (RSquare) ............................................................ 75
E. Pembahasan .............................................................................................. 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 79
B. Saran ......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Data Responden Karyawan BRI Syariah ............................................ 2
Tabel 1.2 : Laba Bersih PT. BI Syariah 2016-2017 .............................................. 4
Tabel 1.3 : Beban Operasional PT. BRI Syariah .................................................. 4
Tabel 4.1 : Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 57
Tabel 4.2 : Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 57
Tabel 4.3 : Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ........................................ 58
Tabel 4.4 : Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja .............................. 60
Tabel 4.5 : Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................................. 60
Tabel 4.6 : Uji Validitas Relavansi X1 ................................................................................................ 62
Tabel 4.7 : Uji Validitas Keandalan X2 .............................................................................................. 63
Tabel 4.8 : Uji Validitas kinerja Keuangan Y ...................................................... 64
Tabel 4.9 : Uji Reliabilitas Skor Jawaban Variabel X .......................................... 65
Tabel 4.10 : Uji Reliabilitas Skor Jawaban Variabel Y ......................................... 66
Tabel 4.11 : Uji Multikolinieritas ........................................................................... 69
Tabel 4.12 : Hasil Regresi Berganda....................................................................... 72
Tabel 4.13 : Hasil Uji T........................................................................................... 73
Tabel 4.14 : HasilUji F ............................................................................................ 75
Tabel 4.15 : Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran ........................................................................... 35
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi BRI Syariah ........................................................ 55
Gambar 4.1 : Uji Normalitas .................................................................................... 68
Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 70
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi bisnis peran bagian human resource (sumber
penghasilan manusia) menjadi penting pada saat dihadapkan pada penciptaan
tenaga yang berkualitas. Karena itu sebagian Sumber Daya Manusia (SDM)
memiliki peran strategis dalam membangun dan merencanakan karyawan yang
benar-benar berkualitas. Sebuah organisasi yang berkeinginan membangun
kualitas kinerja yang baik tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dari kinerja
para pegawainya.1 Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar apabila dapat
didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak
lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama yaitu
bagaimana dapat memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara optimal.
Saat ini kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masih rendah baik dilihat dari
kemampuan intelektualnya maupun keterampilan teknis yang dimilikinya.
Persoalan yang ada adalah bagaimana dapat menciptakan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai. Produktivitas kerja merupakan tuntutan utama bagi perusahaan
1 Irham Fahmi, Manajemen Kinerja, (Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 39.
1
15
agar kelangsungan hidup atau operasionalnya dapat terjamin.2 Sumber daya
manusia merupakan aset yang sangat penting dari sebuah organisasi. Oleh
karenanya, keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia yang ada didalamnya, mulai dari kemampuan menangkap
perubahan lingkungan, melakukan analisa serta mengantisipasi dampaknya
terhadap instansi tersebut.3 Seperti halnya yang terjadi saat ini begitu banyak
lulusan ekonomi syariah bekerja di Bank Konvensional dan sebaliknya lulusan
ekonomi umum (bukan ekonomi syariah) bekerja di Bank Syariah jika kita amati
lebih dalam tentu saja ini menjadi permasalahan yang akan menjuru kepada
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri karna seharusnya pegawai yang
bekerja sesuai dengan fungsinya akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan
organisasi. Adapun data karyawan yang ada pada penelitian ini tertera pada tabel
1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Karyawan BRI Syariah
Pendidikan
Terakhir
Asal Universitas
S1 S2 Umum Islam
28 2 28 2
2 Temon Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di
Jawa Timur”, Jurnal Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala,
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, (September 2005), hlm. 162. 3 Ari Cahyono, Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Dosen Dan Karyawan Di Universitas Pawyatan Daha Kediri, Tesis Universitas
Pawyatan Daha Kediri Jl. Sukarno Hatta Nomor 49 Kediri, (2011), hlm. 284.
16
Dari data di atas menunjukkan mayoritas Karyawan berasal dari lulusan
umum hal ini sesuai dengan pernyataan Otoritas Jasa Keuangan pada salah satu
acara bahwasannya Sumber Daya Manusia (SDM) didominasi oleh lulusan
umum. Di samping itu, peran pemimpin menjadi tidak kalah penting. Suatu
kepemimpinan sangat diperlukan oleh setiap organisasi karena dengan
kepemimpinan yang sesuai dengan harapan bawahan akan memudahkan dalam
mengatur bawahan, dan berkomunikasi dalam menyelaraskan tujuan instansi
tersebut. Seorang pemimpin organisasi harus mampu menjalin hubungan antara
sesama pejabat dan staf tanpa memandang posisi dan keadaan staf atau bawahan.4
Saat ini PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) menjadi bank syariah
ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)
tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana
pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka
dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.5
Pemilihan Bank Rakyat Indonesia Syariah sebagai subjek penelitian adalah
berdasarkan data yang diperoleh dari Tribun, PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah
(BRIS) mengalami penurunan laba bersih seperti yang terlihat pada tabel di bawah
ini.
4 Ibid., hlm. 284.
5 “Sejarah BRI Syariah”, https://www.brisyariah.co.id/tentang_kami.php?f=sejarah, akses
22 Maret 2018.
17
Tabel 1.2
Laba Bersih PT. BRI Syariah 2016-2017
No Tahun Laba %
1 April 2016 Rp 68,30 miliar 33,89%
2 April 2017 Rp 45,15 miliar
Tabel 1.3
Beban Operasional PT. BRI Syariah
Tahun Keterangan Jumlah %
2017 Beban Operasional Rp 520,45 miliar 11,41%
Berdasarkan penjelasan dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa Bank
Rakyat Indonesia Syariah mengalami penurunan laba bersih sebesar 33,89%
menjadi Rp 45,15 miliar per April 2017 dibandingkan posisi Rp 68,30 miliar per
April 2016. Penurunan laba bersih karena Bank Rakyat Indonesia Syariah tengah
memperkuat cadangan di tengah kondisi ekonomi belum pulih total. “Merujuk
pada laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah, tercatat beban operasional
naik sebesar 11,41% menjadi Rp 520,45 miliar per April 2017. Kemudian
18
cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif juga ikut meningkat sebanyak
46,82% yoy menjadi Rp 558,18 miliar per April 2017.6
Selain itu berdasarkan komplain dan masukan dari nasabah yang dikirimkan
ke website Bank Rakyat Indonesia Syariah selama tahun 2017, secara mayoritas
keluhan dan masukan yang disampaikan adalah mengenai permasalahan
manajerial Bank Rakyat Indonesia Syariah seperti lambatnya pelayanan, proses
administrasi yang rumit, banyaknya syarat yang dibuat untuk mengajukan
pembiayaan dan lambatnya kinerja para costumer service dan para teller sehingga
membuat nasabah lama menunggu dan mengantri.7
Dapat kita lihat begitu banyaknya nasabah peminat Bank Rakyat Indonesia
Saat ini dan itu semua tentu saja tidak terlepas dari kualitas Sumber Daya manusia
di dalamnya, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti Bagaimana
Kualitas Sumber Daya Manusia yang ada pada Bank Rakyat Indonesia Syariah
apakah sudah baik ataukah belum. Adapun budaya kerja Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRIS) di antaranya sebagai berikut, profesional, antusias, penghargaan
terhadap Sumber Daya Manusia (SDM), tawakal, integritas, berorientasi bisnis
dan kepuasan pelanggan.8 Dengan visi menjadi bank ritel modern terkemuka
dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
6 Juarta, “Pengaruh Partisipasi, Anggaran, Motivasi, Dan Pengetahuan Manajemen Biaya
Terhadap Kinerja Manajerial, Pada Bank BRI Syariah Cabang Jambi” , Skripsi Universitas Islam
Negeri STS Jambi, (2018), hlm. 5-6. 7 Ibid., hlm. 6.
8 Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Syariah Terhadap Kinerja Keuangan Di
Bank Rakyat Indonesia Syariah”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS Jambi, (2017), hlm. 40-41.
19
termudah untuk kehidupan lebih bermakna.9 Dalam mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan, pimpinan melakukan tugas-tugasnya dibantu oleh pimpinan
yang lain bersama dengan pegawai mereka. Keberhasilan pimpinan melakukan
tugasnya akan dipengaruhi oleh kontribusi pihak lain. Artinya, kinerja pimpinan
akan dipengaruhi oleh kinerja individu, jika kinerja individu baik akan
mempengaruhi kinerja pimpinan dan kinerja organisasi.10
Adapun ayat Al-Quran
mengenai motivasi kerja yaitu:
Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia dan berbuat baik (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat
kerusakan”.11
Pemberian motivasi merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan dalam
kegiatan menjalankan usaha, dan bentuknya bermacam-macam tidak terbatas pada
imbalan materi semata.12
Berdasarkan komplain dan masukan dari nasabah yang dikirimkan ke
website Bank Rakyat Indonesia Syariah selama tahun 2017, secara mayoritas
9 “Visi Misi BRI Syariah”, https://www.brisyariah.co.id/tentang_kami.php?f=visimisi,
akses 22 Maret 2018. 10
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016), hlm. 482. 11
Departemen Agama, Al-Quran Surat Al-Qashash (28): 77, (Jakarta Timur: CV Darus
Sunnah, 2016), hlm. 386. 12
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2014), hlm.
179.
20
keluhan dan masukan yang disampaikan mengenai permasalahan manajerial Bank
Rakyat Indonesia Syariah seperti lambatnya pelayanan, proses administrasi yang
rumit, banyaknya syarat yang dibuat untuk mengajukan pembiayaan dan
lambatnya kinerja para costumer service dan para teller sehingga membuat
nasabah lama menunggu dan mengantri menunjukkan kinerja karyawan yang
kurang baik hal ini menunjukkan rendahnya motivasi kerja yang dimiliki oleh
para karyawan. Motivasi berasal dari interaksi seseorang dalam situasi tertentu
yang dihadapinya. Oleh sebab itulah, terdapat perbedaan dalam hal kekuatan
motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu
dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi situasi yang sama. Motivasi
juga merupakan salah satu hal yang sangat penting di samping kemampuan
pegawai terhadap kehidupan organisasi dalam meningkatkan prestasi kerjanya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.13
Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri seseorang
melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan
prestasi yang tinggi merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang
untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk
mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara
lebih baik dari sebelumnya. Karyawan dengan motivasi untuk berprestasi tinggi
sangat menyukai tantangan, berani mengambil resiko, sanggup mengambil alih
tanggung jawab dan senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan
kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan dengan yang lain, karena
13
Subeki Ridhotullah dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prestasi
pustaka, 2015), hlm. 291.
21
selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Berdasarkan pengalaman
dan antisipasi dari hasil yang menyenangkan serta jika prestasi sebelumnya dinilai
baik, maka karyawan lebih suka untuk terlibat dalam perilaku berprestasi.
Sebaliknya, jika karyawan telah dihukum karena mengalami kegagalan, maka
perasaan takut terhadap kegagalan akan berkembang dan menimbulkan dorongan
untuk menghindarkan diri dari kegagalan.14
Dengan adanya perbedaan lulusan
sarjana dari karyawan-karyawan yang ada akan memicu tantangan pada karyawan
tersebut dan dapat dilihat bagaimana motivasi yang diberikan oleh atasan jika
karyawan membuat kesalahan di dalam pekerjaannya. Oleh karena itu penulis
merasa tertarik untuk membahas bagaimana “Pengaruh Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan pengaruh
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan motivasi terhadap kinerja karyawan di
Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi. Untuk itu, dalam
memudahkan pemahaman sekaligus pengantar dalam skripsi ini, penulis
memandang perlu mengadakan penulisan. Setelah mengidentifikasi permasalahan
yang ada, penulis merumuskannya dalam pertanyaan sebagai berikut:
14
Subeki Ridhotullah dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prestasi
pustaka, 2015), hlm. 292.
22
1. Bagaimanakah Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Dan
Motivasi Secara Parsial Terhadap Kinerja Karyawan Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRIS) Kota Jambi?
2. Bagaimanakah Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Dan
Motivasi Secara Simultan Terhadap Kinerja Karyawan Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan skripsi ini,
penulisan bertujuan untuk:
a. Untuk mengetahui pengaruh kualitas Sumber Daya Manusia dan Motivasi
Secara Parsial terhadap Kinerja Karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah
(BRIS) Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui pengaruh kualitas Sumber Daya Manusia dan Motivasi
Secara Simultan terhadap Kinerja Karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah
(BRIS) Kota Jambi.
2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian dan penulisan diharapkan mampu untuk memberikan
manfaat tersendiri. Untuk itu penulis berharap, mudah-mudahan bermanfaat bagi
penulis dan pembaca, yaitu antara lain:
a. Bagi kampus, penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
berupa buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri
23
Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Khususnya di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam.
b. Manfaat praktis, penelitian skripsi ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi
lembaga perbankan syariah yang berkaitan dengan penanganan kinerja
karyawan agar dapat melakukan pengendalian terhadapnya.
c. Masyarakat, penelitian skripsi ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Khususnya agar dapat berusaha berpartisipasi membangun
ekonomi umat.
d. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang
diperoleh di bangku kuliah, menambah pengalaman dan sarana latihan dalam
memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum terjun dalam
dunia kerja yang sebenarnya dan sebagai sarana untuk menambah wawasan
peneliti terutama yang berhubungan dengan bidang kajian yang ditekuni
selama kuliah.
D. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan dalam
penulisan skripsi ini, maka penulis akan membatasi permasalahan peneliti, yang
hanya akan melakukan penelitian kepada karyawan Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRIS) Kota Jambi. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas
kepada aspek-aspek yang jauh relevan sehingga penelitian ini bisa lebih fokus
dilakukan.
24
E. Kerangka Teori
1. Hubungan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan sering diartikan sebagai pencapaian tugas, dimana
karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja organisasi untuk
menunjukkan tingkat kinerja organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi.15
Menurut Gibson kinerja karyawan adalah hasil yang diinginkan
dari pelaku. Menurut Simamora kinerja karyawan adalah tingkat terhadapnya
para karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja pada
umumnya mencakup baik aspek kualitatif maupun kuntitatif dari kinerja
pelaksanaan pekerjaan. Menurut Mathis faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan yaitu kemampuan karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha
yang dicurahkan, dan dukungan organisasi yang diterimanya. Sehubungan
dengan fungsi manajemen manapun, aktivitas Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah apabila perlu
sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif
organisasi dan individu di tempat kerja. Faktor–faktor yang mempengaruhi
karyawan dalam bekerja, yaitu kemampuan karyawan untuk melakukan
pekerjan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi.
Kinerja karyawan berkurang apabila salah satu faktor ini berkurang atau tidak
ada. Sebagai contoh beberapa karyawan memiliki kemampuan untuk
melakukan pekerjaannya dan bekerja keras, tetapi organisasi memberikan
peralatan yang kuno. Masalah kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai
15
Menurut Lucky Wulan Analisa, “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota
Semarang)”, Skripsi Universitas Diponogoro Semarang.
25
seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepada karyawan. Kinerja meliputi kualitas output serta kesadaran dalam
bekerja. Ada tiga alasan yang berkaitan mengapa penentuan sasaran
mempengaruhi kinerja, yaitu:16
1. Penentuan sasaran mempunyai dampak mengarahkan, yaitu memfokuskan
aktivitas-aktivitas kearah tertentu dari pada kearah lainnya.
2. Disebabkan oleh sasaran-sasaran yang telah diterima, maka orang-orang
cenderung mengarahkan upaya secara proporsional terhadap kesulitan
sasaran.
3. Sasaran-sasaran yang sukar akan membuahkan ketekunan dibandingkan
sasaran-sasaran yang ringan.17
Kinerja karyawan pada dasarnya adalah hasil karya karyawan selama
periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama. Menurut Handoko, penilaian prestasi kinerja merupakan
proses melalui mana organisasi–organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi
kinerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan
personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan
kinerja. Menurut Desler, penilaian kinerja merupakan upaya membandingkan
prestasi aktual karyawan dan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Jika kinerja
16
Lucky Wulan Analisa, Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang),
Skripsi Universitas Diponogoro Semarang, (2011), hlm. 9. 17
Ibid., hlm. 10.
26
tidak sesuai dengan standar, maka untuk menyusun rencana peningkatan kinerja.
Dalam penilaian kinerja karyawan tidak hanya menilai secara fisik, tetapi
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan menyangkut berbagai bidang seperti
kemampuan kerja, kerajinan, disiplin, hubungan kerja, atau hal-hal khusus sesuai
dengan bidang dan tingkatan pekerjaan. Faktor-faktor penilaian kinerja adalah
sebagai berikut:18
1. Kualitas pekerjaan, meliputi akurasi, ketelitian, penampilan, dan penerimaan
keluaran;
2. Kuantitas pekerjaan, meliputi volume keluaran dan kontribusi;
3. Supervisi yang diperlukan, meliputi membutuhkan saran, arahan atau
perbaikan;
4. Kehadiran, meliputi ketepatan waktu, disisplin, dapat dipercaya /diandalkan;
5. Konservasi, meliputi pencegahan pemborosan, kerusakan, dan pemeliharaan
peralatan.19
2. Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia tentunya untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhannya, namun agar keinginan dan kebutuhannya dapat
terpenuhi tidaklah mudah didapatkan apabila tanpa usaha yang maksimal.
18
Lucky Wulan Analisa, Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang),
Skripsi Universitas Diponogoro Semarang, (2011), hlm. 12. 19
Lucky Wulan Analisa, Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang),
Skripsi Universitas Diponogoro Semarang, (2011), hlm. 13.
27
Mengingat kebutuhan orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda tentunya
cara untuk memperolehnya akan berbeda pula. Dalam memenuhi
kebutuhannya seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang
dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, untuk itu dapat dikatakan bahwa
dalam diri seseorang ada kekuatan yang mengarah kepada tindakannya. Teori
motivasi merupakan konsep yang bersifat memberikan penjelasan tentang
kebutuhan dan keinginan seseorang serta menunjukkan arah tindakannya.
Motivasi seseorang berasal dari interen dan eksteren. Herpen et al. ; hasil
penelitiannya mengatakan bahwa motivasi seseorang berupa intrinsik dan
ekstrinsik Sedangkan Gacther and falk Kinman and Russel; Motivasi intrinsik
dan ekstrinsik sesuatu yang sama-sama mempengaruhi tugas seseorang.
Kombinasi insentive intrinsik dan ekstrinsik merupakan kesepakatan yang
ditetapkan dan berhubungan dengan psikologi seseorang.20
Berbagai teori motivasi yang ada salah satunya adalah Porter Lawler
Model. Persoalan antara kepuasan kerja dan kinerja muncul sejak adanya
gerakan hubungan antar manusia. Sebenarnya dalam teori muatan tersirat
adanya bahwa kepuasan mengarah kepada kinerja dan tidak kepuasan
menurunkan kinerja. Porter Lawler menyatakan bahwa proses kognitif dalam
persepssi memainkan suatu peran sentral bahwa hubungan antara kepuasan dan
kinerja berhubungan secara langsung dengan suatu model motivasi. Menurut
Mondy and Noe ; Direct financial compensation consist of the pay that a
20
Temon Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di
Jawa Timur”, Jurnal Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala,
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, (September 2005), hlm. 168.
28
person receives in the form of wages salaries, bonuses and commissions.
Indirect financial compensation (benefits) includes all financial rewards that
are not included direct compensation. Kompensasi non keuangan terdiri dari
kepuasan yang diterima oleh seseorang dari tugas atau dari psikologi dan atau
lingkungan fisik dimana seseorang bekerja. Pada saat-saat tertentu seseorang
dalam menerima kompensasi akan mengukur penerimaannya dengan bentuk
nonfinancial atau financial hal ini tergantung pada tingkat kebutuhan yang
dimilikinya. Werther and Davis; Manajemen kompensasi berusaha keras
membuat keadilan luar dan dalam. Internal menghendaki keadilan nilai
pembayaran relatif sama dengan tugas yang diterima sedangkan eksternal
adalah pembayaran pekerja sebanding dengan pembayaran oleh perusahaan
lain dipasaran tenaga kerja. Jadi kompensasi berusaha untuk memberikan
kewajaran terhadap pembayaran-pembayaran yang diterima oleh pekerja baik
dilihat dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Tjosvold et al. ;
Reward and task system are potentially.21
3. Kualitas Sumber Daya Manusia
Konsep kualitas dalam perspektif Islam bersifat komprehensif, yang
sebaiknya ditinjau sebagai sebuah proses yang memberikan perubahan positif
menuju kinerja terbaik atau “exellent” untuk semua jenis usaha, di mana tujuan
21
Temon Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di
Jawa Timur”, Jurnal Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala,
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, (September 2005), hlm. 169.
29
akhirnya adalah meningkatnya kualitas kehidupan manusia.22
Kualitas
didefinisikan sebagai memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Heizer dan
Render23
mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa
kebutuhan pelanggan. Dikatakan juga sebagai totalitas tampilan dan
karakteristik produk atau jasa yang berusaha keras dengan segenap
kemampuannya memuaskan kebutuhan tertentu.24
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan terjemahan dari human
resource. Human diartikan manusia, sedangkan resource adalah sumber
sehingga terjemahan langsungnya adalah sumber manusia sebagaimana
diterjemahkan di Malaysia. Sedangkan di Indonesia ditambahkan kata “daya”,
Ruky mengatakan bahwa para pakar di Indonesia kurang setuju dengan
terjemahan sumber manusia, dan menambahkan kata daya, menjadi Sumber
Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia (SDM) atau dalam pengertian
lain sering dinamakan sebagai tenaga kerja atau pekerja. Pekerja melakukan
suatu pekerjaan secara sadar dengan tujuan tertentu. Akan tetapi untuk
mendapatkan definisi yang tepat, ada istilah-istilah tambahan tertentu yang
harus ditegaskan secara formal. Sementara menurut Ndraha, pekerjaan berasal
dari kata dasar “kerja” yang berarti proses penciptaan atau pembentukan nilai
baru (tambahan) pada suatu unit sumber daya.25
22
Vita Sarasi, “Manajemen Kualitas Dalam Perspektif Islam”,
https://www.academia.edu/5134031/manajemen_Kualitas_dalam_Perspektif_Islam, akses 02 April
2018. 23
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT RajaGRafindo Persada, 2016), hlm. 113. 24
Ibid., hlm. 113. 25
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016), hlm. 65-66.
30
Bagaimana suatu tugas harus diadakan sebagai usaha manusia untuk
tujuan tertentu. Apabila ada cukup tugas terkumpul untuk membenarkan
dipekerjakannya seseorang maka terciptalah suatu posisi atau jabatan. Jadi,
suatu jabatan merupakan suatu kumpulan kewajiban, tugas, dan tanggung
jawab yang memerlukan seseorang. Oleh karena itu, jumlah posisi dalam suatu
organisasi sama dengan jumlah orang yang dipekerjakan organisasi tersebut.
Sementara itu, terdapat frase lain tentang kerja, seperti dalam George
Thomason yang memperhadapkan pemahaman work dengan leisure yang tidak
selalu memberikan nilai tambah ekonomi kepada seseorang. Misalnya,
volunteers work without pay, dan hobbying meskipun bisa terjadi sebaliknya,
suatu kerja yang sepertinya tidak langsung terlihat nilai ekonominya, tetapi
dapat memberikan imajinasi yang berdampak pada bisnis yang luas, seperti
relaxation. Dalam hal ini, kerja dapat dipandang sebagai input (cost, energy),
tetapi dapat juga dianggap sebagai manfaat (benefit), dampak, akibat,
pengaruh, atau nilai tambah.26
Akan tetapi, apabila dua jabatan atau lebih yang memerlukan tugas-tugas
yang sama atau yang sangat serupa karena pelaksanaannya maka dikenal dalam
terminologi lain, yakni pekerjaan (job). Suatu pekerjaan didefinisikan sebagai
suatu kelompok yang identik dengan tugas-tugas utama. Oleh karena itu, suatu
pekerjaan dapat dianggap sebagai suatu kelompok jabatan yang cukup serupa
untuk dibahas atau dianalisis. Suatu rangkaian pekerjaan terdiri dari beberapa
pekerjaan dengan tugas-tugas yang serupa, namun berbeda dalam tingkat, yaitu
26
Ibid., hlm. 66.
31
sekelompok pekerjaan dengan tugas-tugas serupa yang diurutkan tingkatannya
sesuai dengan tingkat pekerjaannya. Suatu rangkaian pekerjaan dapat dianggap
-sebagai sekelompok pekerjaan yang diurutkan sesuai dengan garis promosinya
yang paling wajar. Pada umumnya, suatu kelompok pekerjaan mencakup
beberapa rangkaian pekerjaan dalam mata pencaharian, profesi atau kegiatan
yang berhubungan atau berkaitan.27
Lebih lanjut, Taliziduhu Ndraha mengemukakan bahwa begitu pekerjaan
ditemukan perlu diklarifikasi antar pekerjaan yang kemudian dirinci menjadi
tugas-tugas atau task atau lebih populer kita kenal dengan konsep job
description, dan hubungan antar tugas didefinisikan. Selanjutnya, tugas harus
dispesifikasikan agar ditetapkan persyaratan bagi calon pekerja. Demikian juga
hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan perlu ditetapkan supaya menjadi
acuan pekerjaan dimaksud. Setiap hasil pekerjaan harus ditetapkan standarnya
(output standarization) dari hal inilah dituntut untuk membuat standar yang
dikenal dengan standarization operation prosedure (SOP).28
Selanjutnya, untuk memahami hakekat Sumber Daya Manusia (SDM)
ada baiknya terlebih dahulu diuraikan pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM), yakni perspektif perusahaan (mikro), perspektif nasional
(makro) dan perspektif internasional. Dalam pengertian mikro, Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian. Pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga
27
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016), hlm. 66. 28
Ibid., hlm. 66-67.
32
kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi, individu,
serta masyarakat. Sementara itu, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
dalam perspektif makro maupun internasional seperti dilihat dalam pengertian
yang dikemukakan oleh Kiggundu bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) adalah pengembangan dan pemanfaatan personil atau pegawai bagi
pencapaian yang efektif mengenai tujuan dan sasaran individu, organisasi,
masyarakat, nasional, serta internasional.29
Dessler berpendapat bahwa human resource management is the prosess
acquiring, training, appraising, and compensating employeey, and attending to
their labour relations, health and safety and fairness concerns. Definisi
Dessler tersebut menjelaskan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan
kompensasi kepada pegawai, memperhatikan hubungan kerja mereka,
kesehatan, keamanan, dan perhatian akan keadilan. Selanjutnya, Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana memberdayakan pegawai dalam organisasi, membuat
pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para pegawai yang mempunyai
kemampuan, mengidentifikasikan suatu pendekatan untuk mengembangkan
kinerja pegawai dan memberikan kompensasi atas usaha dan jasa yang mereka
berikan pada organisasi.30
Berbagai konsep di atas memperlihatkan bahwa peranan manusia dalam
pencapaian tujuan organisasi menjadi faktor yang terpenting. Tanpa kehadiran
29
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016), hlm. 67. 30
Ibid., hlm. 67.
33
Sumber Daya Manusia (SDM) berbagai potensi sumber daya yang lain (uang,
bahan-bahan baku, mesin, sistem, dan pasar) akan menjadi sia-sia. Hal itu
terjadi mengingat bahwa berbagai sumber daya tersebut akan dikelola oleh
Sumber Daya Manusia (SDM). Istilah Sumber Daya Manusia (SDM) disebut
juga ketenagakerjaan, di mana berdasarkan istilah tersebut melahirkan “genus”
antara lain staf, pegawai, buruh, pekerja, yang kesemuanya diartikan sebagai
orang (organisasi) yang mendapat imbalan atas jasa yang mereka berikan pada
organisasi. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) adalah keseluruhan orang yang menjadi anggota dan ditugaskan oleh
pimpinan organisasi untuk melakukan tugas-tugas tertentu, di mana dampak
dari pelaksanaan tugas dimaksud mereka memperoleh imbalan jasa berupa gaji,
tunjangan, bonus, atau imbalan lainnya. Dengan demikian, menurut penulis
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pengelolaan
sumber daya manusia (SDM) sebagai sumber daya atau aset yang utama,
melalui penerapan fungsi manajemen maupun fungsi operasional sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.31
Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang
seutuhnya, kemampuan profesional dan kematangan kepribadian saling
memperkuat satu sama lain. Profesionalisme dapat turut membentuk sikap dan
perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara kepribadian yang tangguh
merupakan prasyarat dalam membentuk profesionalisme. Minimal ada empat
kebijaksanaan pokok dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
31
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016), hlm. 68.
34
yaitu: (1) Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya
seperti jasmani, rohani dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti
perumahan dan pemukiman yang sehat, (2) Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya, (3)
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkemampuan
dalam memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan
teknologi yang berwawasan lingkungan serta, (4) Pengembangan pranata yang
meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang mendukung upaya
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kebijaksanaan ini
merupakan kebijaksanaan yang bersifat lintas sektoral serta menjadi dasar
keterpaduan kebijaksanaan dan program yang bersifat sektoral. Secara
operasional, sektor pembangunan, antara lain sektor pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, kependudukan, tenaga kerja, dan sektor-sektor
pembangunan lainnya.32
Kebijaksanaan dalam peningkatan kualitas hidup, antara lain meliputi (1)
Pembangunan pendidikan akan memperhatikan arah pembangunan ekonomi di
masa mendatang, dalam arti responsif terhadap dinamika pembangunan dan
permintaan pasar kerja, sehingga sesuai dengan kebutuhan (deman driven), (2)
Pembangunan kesehatan mendapat perhatian dengan menanamkan budaya
hidup sehat, serta memperluas cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
terutama kepada penduduk miskin dan daerah terpencil, (3) Untuk penduduk
miskin, peningkatan kualitasnya dilakukan dengan memberikan keterampilan
32
Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003),
hlm. 23.
35
praktis, menumbuhkan sikap produktif, serta mendorong semangat ke
swadayaan dan kemandirian untuk bersama melepaskan diri dari kemiskinan,
(4) Menekan laju pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan pelaksanaan
gerakan keluarga berencana, serta meningkatkan keseimbangan kepadatan dan
penyebaran penduduk antara lain melalui transmigrasi dan industri di
pedesaan.33
Secara umum, peningkatan produktivitas tenaga kerja dilakukan dengan
peningkatan kemampuan/keterampilan, disiplin, etos kerja produktif, sikap
kreatif dan inovatif, dan membina lingkungan kerja yang sehat untuk memacu
prestasi. Pelatihan tenaga kerja lebih diarahkan kepada usaha yang mandiri dan
profesional, sehingga dapat berkembang menjadi kader wiraswasta yang
mampu menciptakan lapangan kerja. Selanjutnya, mobilitas sumber daya,
terutama tenaga kerja dari kegiatan yang kurang produktif untuk kegiatan yang
lebih produktif ditingkatkan, disertai oleh pengembangan sistem perlindungan
tenaga kerja.34
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, maka koordinasi antar
lembaga pemerintah, maupun antara lembaga-lembaga di masyarakat dalam
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perlu lebih dikembangkan.
Masyarakat, termasuk dunia usaha (swasta), koperasi dan organisasi
kemsyarakatan lainnya didorong untuk lebih partisipatif dalam berbagai upaya
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).35
33
Ibid., hlm. 23. 34
Ibid., hlm. 23. 35
Ibid., hlm. 23.
36
4. Motivasi
Menurut teori pengharapan yang dikemukakan oleh Vroom dalam
Handoko yaitu motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai
oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan
mengarah kepada hasil yang diinginkannya.36
Motivasi manusia yang telah
dikembangkan oleh Maslow melalui penjelasan bahwa motivasi dipicu oleh
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan. Pada teori ini, Maslow
mengklasifikasikan kebutuhan manusia yang diurutkan menjadi lima kategori
yang terdiri atas:
a. Fisiologis, antara lain kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan
kebutuhan jasmani lain.
b. Keamanan, antara lain kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan
terhadap kerugian fisik dan emosional.
c. Sosial, antara lain kasih sayang, rasa saling memiliki, diterima baik,
persahabatan.
d. Penghargaan, antara lain mencakup faktor penghormatan diri seperti harga
diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor penghormatan dari luar seperti
misalnya status, pengakuan dan perhatian.
e. Aktualisasi diri, merupakan dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuai
ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan
pemenuhan kebutuhan diri.37
36
Harry Murti dan Veronika Agustini Srimulyani, ”Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasaan Kerja Pada PDAM Kota Madiun”, Jurnal Riset
Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1. No. 1, (Februari 2013), hlm. 12. 37
Ibid., hlm. 12.
37
Terdapat banyak pengertian tentang motivasi. Di antaranya adalah Heller38
yang menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk bertindak. Ada
pendapat bahwa motivasi harus diinjeksi dari luar, tetapi sekarang semakin
dipahami bahwa setiap orang termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda.
Dipekerjaan kita perlu mempengaruhi bawahan untuk menyelaraskan motivasinya
dengan kebutuhan organisasi.39
Motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan
sesuatu. Motivasi dapat berasal dari dalam diri maupun luar diri seseorang.
Memotivasi diri apalagi memotivasi orang lain atau bawahan bukanlah pekerjaan
yang mudah. Apalagi terhadap orang yang sudah berusia di atas 40 tahun, atau
pegawai yang sudah cukup lama menggeluti pekerjaan yang sama, sementara
kenaikkan pangkat dan jabatan sudah kecil kemungkinannya. Rutinitas pekerjaan
sering menimbulkan kejenuhan mendalam yang menurunkan motivasi berprestasi,
yang diperparah oleh kondisi kerja yang tidak mendukung. Dalam memotivasi
bawahannya, manajer atau leader berhadapan dengan dua hal yang mempengaruhi
orang dalam pekerjaan, yaitu kemauan dan kemampuan. Kemauan dapat diatasi
dengan pemberian motivasi, sedangkan kemampuan dapat diatasi dengan
mengadakan diklat. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa kinerja manusia
yang tampak dipengaruhi oleh fungsi motivasi dan kemampuannya.40
Motivasi dapat dipastikan memengaruhi kinerja, walupun bukan satu-
satunya faktor yang membentuk kinerja. Hal tersebut dapat dijelaskan dari model
hubungan antara motivasi dengan kinerja. Masukan dari individual dan konteks
38
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 322. 39
Ibid., hlm. 322. 40
Husaini Usman, Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 250.
38
pekerjaan merupakan dua faktor kunci yang memengaruhi motivasi. Pekerja
mempunyai kemampuan, pengetahuan kerja, emosi, suasana hati, keyakinan, dan
nilai-nilai pada pekerjaan. Konteks pekerjaan mencakup lingkungan fisik,
penyelesaian tugas, pendekatan organisasi pada ekognisi dan penghargaan,
kecukupan dukungan pengawasan dan coaching, serta budaya organisasi.41
Sangatlah penting motivasi bagi seseorang karena untuk memotivasi dalam suatu
organisasi untuk bekinerja pada tingkat-tingkat. Hal ini berarti menyuruh mereka
bekerja keras, datang ke tempat kerja secara teratur, dan memberikan kontribusi
positif pada misi organisasi. Namun, kinerja pada pekerjaan bergantung pada
kemampuan dan lingkungan serta motivasi.42
Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
P = M + A + E
Dengan P = Kinerja
M = Motivasi
A = Kemampuan
E = Lingkungan
Untuk mencapai kinerja tingkat tinggi, seorang karyawan harus mau
melakukan pekerjaan dengan baik (motivasi), harus mampu melakukan pekerjaan
secara efektif (kemampuan), dan harus mempunyai materi, sumber daya
perlengkapan, dan informasi untuk melakukan pekerjaan tersebut (lingkungan).
Defisiensi dalam salah satu area ini akan menurunkan kinerja. Oleh karena itu,
41
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 324. 42
Moorhead Griffin, Perilaku Organisasi, (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2013), hlm.
86.
39
seorang manajer harus berjuan untuk memastikan bahwa ketiga kondisi tersebut
terpenuhi. Pada sebagian besar situasi, motivasi adalah hal yang paling sulit untuk
dikelola diantara faktor-faktor tersebut. Jika seoarang karyawan kurang memiliki
kemampuan untuk berkinerja, ia dapat dikirim ke program pelatihan untuk
mempelajari keterampilan kerja baru. Jika seseorang tidak dapt mempelajari
keterampilan tersebut, ia dapat dipindahkan kepekerjaan yang lebih sederhana dan
diganti dengan pekerja yang lebih terampil. Jika seorang karyawan kekurangan
materi, sumber daya, perlengkapan, dan atau informasi, manajer dapat mengambil
langkah-langkah untuk menyediakannya. Sebagai contoh, jika seorang pekerja
tidak dapat menyelesaikan sebuah proyek tanpa data ramalan penjualan dari
pemasaran, manajer dapat menghubungi pemasaran dan meminta informasi
tersebut. Namun, jika motivasinya kurang, manajer menghadapi situasi yang lebih
kompleks untuk menentukan apa yang akan memotivasi karyawan tersebut untuk
bekerja lebih keras.43
Motivasi yang Islami mendefinisikan Islam menganggap kehidupan tidak
berakhir di dunia melainkan dilanjutkan di akhirat. Akibatnya segala sesuatu yang
kita buat di dunia ini harus dipertanggung jawabkan kelak di akhirat. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa manusia memiliki tiga unsur yaitu jasad, akal,
dan hati. Jasad memiliki kebutuhan yang harus dipuaskan dan bersifat fisik, akal
membutuhkan ilmu pengetahuan, dan hati membutuhkan agama (spiritualitas).
Secara lebih lengkap maka, Allah SWT dapat menciptakan manusia
menganugerahkan lima naluri dasar yang merupakan kebutuhan primernya, yaitu:
43
Ibid., hlm. 87.
40
agama, nyawa, akal, keturunan, dan harta. Oleh karena itu segala sesuatu yang
mencakup pemeliharaan kelima dasar tersebut adalah maslahat, sedangkan setiap
apa yang mengabaikan kelima dasar tersebut atau sebagainya adalah mafsadah.44
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain:
1. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat mempengaruhi motivasi antara lain: keinginan
untuk hidup, keinginan untuk dapat memiliki, dan keinginan untuk berkuasa.
2. Faktor Ekstern
Faktor-faktor ekstern itu adalah: kondisi lingkungan kerja, kompensasi
yang memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status dan
tanggung jawab.45
5. Kinerja
Sangatlah sulit untuk menetapkan suatu definisi kinerja yang dapat
memberikan pengertian yang komprehensif. Penggunaan kata kinerja sendiri
pun terkadang disama artikan dengan prestasi kerja, efektivitas kerja, hasil
kerja, pencapaian tujuan, produktifitas kerja, dan berbagai istilah lainnya.
Sesungguhnya, sekalipun ada persamaan pengertian kinerja dengan berbagai
istilah tersebut, tetapi terdapat perbedaan pengertian dasarnya maupun
prosesnya.46
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
44
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 191. 45
Mulyadi, Pengantar Manajemen, (Bogor: IN MEDIA, 2016), hlm. 123. 46
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2016), hlm. 479-480.
41
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika. Ini menjelaskan bahwa kinerja adalah tingkat
keberhasilan seseorang atau lembaga dalam melaksanakan pekerjaannya.47
Murphy, dkk, menggambarkan tiga tujuan penilaian kinerja yang
mempengaruhi penilaian, yaitu tujuan penilaian yang langsung mempengaruhi
penilaian, tujuan penilaian yang tidak langsung mempengaruhi penilaian,
melalui proses kognitif dasar, termasuk observasi, encoding, dan pemanggilan,
dan tujuan penilaian yang dapat memengaruhi di mana penilai memasukkan
informasi perilaku yang dinilai ketika membuat judgement tentang
kinerjanya.48
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya:
faktor kemampuan
faktor motivasi.
Kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan pengetahuan (knowledge). Pegawai yang memiliki IQ di atas rata-
rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan tugas sehari-hari, akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karena itu, setiap pegawai harus ditempatkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya.49
47
Ibid., hlm. 481. 48
Ibid., hlm. 520. 49
Harry Murti dan Veronika Agustini Srimulyani, ”Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasaan Kerja Pada PDAM Kota Madiun”, Jurnal Riset
Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1. No. 1, (Februari 2013), hlm. 12-13.
42
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini memiliki relevansi dengan beberapa penelitian sebelumnya
akan tetapi penelitian ini tetap memiliki sisi perbedaan dengan hasil penelitian
terdahulu. Di bawah ini beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini:
NO Nama Judul Metode
Penelitian Hasil dan Pembahasan
1.
Harry urti
dan
Veronika
Gustini
Srimulyani
(2003)
Pengaruh otivasi
terhadap kinerja
pegawai dengan
variabel emediasi
kepuasaan kerja
pada PDAM kota
Madiun
Analisis
data
mengguna
kan
metode
kuantitatif
Temuan menunjukan motivasi
erpengaruh signifikan pada
kepuasaan kerja, motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai dan kepuasaan
kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai. Temuan
juga menunjukan bahwa kepuasaan
kerja merupakan variabel pemediasi
antara motivasi dengan kinerja
pegawai.50
2. Teman
Koesmono
(2015)
Pengaruh budaya
organisasi
terhadap motivasi
dan
kepuasan kerja
serta kinerja
karyawan pada
sub sektor
industri
pengolahan kayu
skala menengah
di Jawa Timur
Mengguna
kan
metode
kuantitatif
Hasilnya bahwa secara langsung
motivasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja sebesar 1.462 dan
motivasi berpengaruh terhadap
kinerja sebesar 0.387, kepuasan
kerja berpengaruh terhadap kinerja
sebesar 0,003 dan budaya
organisasi berpengaruh terhadap
kinerja sebesar 0.506, budaya
organisasi berpengaruh terhadap
motivasi sebesar 0.680 dan budaya
organisasi berpengaruh terhadap
50
Harry Murti dan Veronika Agustini Srimulyani, ”Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasaan Kerja Pada PDAM Kota Madiun”, Jurnal Riset
Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1. No. 1, (Februari 2013), hlm. 12-13.
43
kepuasan kerja sebesar 1.183. Hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh
peneliti berikutnya, sebagai bahan
penelitian pada bidang ilmu
pengetahuan perilaku organisasi
atau ilmu pengetahuan yang
sejenisnya.51
3. Ari
Husnawati
(2006)
Analisis
pengaruh kualitas
kehidupan
kerja terhadap
kinerja karyawan
dengan
komitmen dan
kepuasan kerja
sebagai
intervening
variabel
(studi pada
Perum Pegadaian
Kanwil VI
Semarang
Alat
analisis
yang
digunakan
adalah
SEM
(Structura
l Equation
Model)
Hasil analisis Structural Equation
Model (SEM) menunjukkan bahwa
kualitas kehidupan kerja
mempunyai pengaruh langsung dan
tidak langsung terhadap kinerja.
Implikasi dan agenda penelitian
yang akan datang juga disertakan.52
51
Temon Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di
Jawa Timur”, Jurnal Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala,
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, (September 2005), hlm. 162.
52
Ari Husnawati, Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Dan Kepuasan Kerja Sebagai Intervening Variabel (studi pada
Perum Pegadaian Kanwil VI Semarang), Tesis Universitas Diponegoro Semarang, (2006), hlm. 5.
44
4. Ari
Cahyono
(2012)
Analisa pengaruh
kepemimpinan,
motivasi dan
budaya organisasi
terhadap kinerja
dosen dan
karyawan di
Universitas
Pawyatan Daha
Kediri
Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
metode
kuantitatif
Hasil analisis dan pembahasan
dapat disimpulkan : (1) Variabel
Gaya Kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja dosen
dan karyawan, dengan t hitung
5,779 lebih besar dari t tabel 1,980
dan nilai Sig 0,000 lebih kecil dari
0,05; (2) Variabel Motivasi
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja dosen dan karyawan,
dengan t hitung 3,272 lebih besar
dari t tabel 1,980 dan nilai Sig
0,001 lebih kecil dari 0,05; (3)
Variabel Budaya Organisasi
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja dosen dan karyawan,
dengan t hitung 2,882 lebih besar
dari t tabel 1,980 dan nilai Sig
0,005 lebih kecil dari 0,05; (4)
Variabel Kepemimpinan, Motivasi
dan Budaya Organisasi berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Dosen
dan Karyawan dengan nilai R2
sebesar 0,454 yang berarti bahwa
pengaruh 3 Variabel tersebut
terhadap Kinerja Dosen dan
Karyawan secara bersama-sama
sebesar 45,4 persen, sedangkan
selebihnya yaitu 54,6 persen
dipengaruhi oleh Variabel lain yang
45
tidak dibahas dalam penelitian ini;
(5) Ketiga Variabel tersebut yang
paling dominan pengaruhnya
terhadap Kinerja Dosen dan
Karyawan adalah Kepemimpinan
yaitu sebesar 0,462.53
5. Lucky
Wulan
Analisa
(2011)
Analisis
Pengaruh
motivasi kerja
dan lingkungan
kerja terhadap
kinerja karyawan
(studi pada Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan
Kota Semarang)
Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
metode
kuantitatif
Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara variabel
Lingkungan kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan. Dengan nilai t
hitung sebesar 2,368 (lebih besar
dari t tabel 0,021) dan nilsiginifikan
sebesar 0,05 (lebih kecil dari 0,05).
Secara simultan motivsi kerja dan
lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan nilai
fhitung 21,726 (lebih besar dari
0.05), maka diperoleh nilai
signifikansi 0,000. Dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja
dan lingkungan kerja memiliki
pengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan DISPERINDAG
Kota Semarang.54
53
Ari Cahyono, Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Dosen Dan Karyawan Di Universitas Pawyatan Daha Kediri, Tesis Universitas
Pawyatan Daha Kediri Jl. Sukarno Hatta Nomor 49 Kediri, (2011), hlm. 283. 54
Lucky Wulan Analisa, Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang),
Skripsi Universitas Diponogoro Semarang, (2011), hlm. 5.
46
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
variasi variabel penelitian tempat dan waktu penelitian karena penulis melakukan
penelitian ini pada Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi.
G. Hipotesis
H01: Terdapat Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi Secara Parsial dan
Simultan.
H02: Terdapat pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi Secara Parsial dan Simultan.
H03: Terdapat pengaruh antara Kualitas Sumber Daya Manusia dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota
Jambi Secara Parsial dan Simultan.
H. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini penulis mengambil dua Variabel Independent (X) yaitu
Kualitas Sumber Daya Manusia dan Motivasi. Dan Variabel (Y) yaitu Kinerja
Karyawan.
Sebagaima yang terlihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Kinerja
Karyawan
(Y)
Kualitas Sumber Daya
Manusia
(X1)
Motivasi (X2)
47
I. SISTEMATIKA PENULISAN
Agar penulisan skripsi ini tidak keluar jalur pembahasan, maka penulis
membuat sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan
skripsi ini dan menjadi ringkasan dari pembahasan-pembahasan yang ada dalam
setiap bab nya berikut ini :
1. Bab I : Pendahuluan
Bab I berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori.
2. Bab II : Metode Penelitian
Bab II berisi pembahasan tentang metodelogi penelitian yaitu
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data tempat dan waktu penelitian,
instrumen pengumpulan data teknis analisis data dan sistematika penulisan.
3. Bab III : Gambaran Umum Dan Tempat Penelitian
Pada Bab III ini menguraikan tentang gambaran umum Bank BRI
Syariah Kota Jambi.
4. Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan perhitungan-perhitungan bagaimana menjawab
masalah yang dirumuskan, kuantitatif deskriftif, menguraikan data hasil
penelitian.
5. Bab V : Penutup
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran.
48
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Objek penelitian pada skripsi adalah berpusat di Kota Jambi sesuai dengan
judul yang diangkat oleh peneliti, semua data yang bersangkutan terhadap objek
penelitian dapat diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kota
Jambi, yang berlokasi Jl. Hayam Waruk No.32 Kec. Jelutung, Kota Jambi, Jambi-
36124. Sedangkan jadwal penelitian dimulai bulan Juli 2018 sampai dengan
selesai. Yang dapat dilakukan pada waktu bukanya kantor Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRIS) Kota Jambi. Tentunya peneliti melakukan penelitian sesuai
dengan waktu yang sempat dilakukan peneliti agar tidak mempersulit peneliti dan
memudahkan jalannya penelitian.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif-deskriptif.
Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat analisis bersifat
kuantitatif, di mana hasil analisis disajikan dan diinterprestasikan dalam suatu
uraian. Sementara metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan suatu
data yang akan dibuat, baik oleh penulis sendiri maupun secara kelompok.55
55
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012), hlm. 251.
37
49
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
sekunder.
a. Data primer
Data ini diperoleh secara langsung dari hasil pengisian kuisioner dan
dokumentasi, yaitu mengenai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan
motivasi terhadap kinerja.
b. Data sekunder
Data ini diperoleh dari catatan yang ada pada Bank Rakyat Indonesia Syariah
(BRIS) dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan
dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan obyek
penelitian.56
Serta internet, media cetak yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilakukan. Data ini digunakan oleh peneliti sebagai data
pelengkap dari data primer.57
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpula data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti
bisa digantikan oleh orang lain, misalnya digantikan oleh angket. Beberapa bentuk
instrumen lain yang bisa digunakan seperti alat tes, daftar cek, angket, wawancara
tersturktur, dan pengamatan yang terkendali. Peneliti juga boleh menggunakan
56
Danang Sunyoto, Metodelogi Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT Rafika Aditama,
2013), hlm. 21. 57
Saidina Umar, “Analisi Pemahaman Amil Zakat Tentang Akuntansi Syariah (Studi
Kasus Pada Baznas Kota Jambi)”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS Jambi, (2016), hlm. 33.
50
studi dokumentasi, sebagai alat bantu memperkaya alat-alat pengumpulan data
yang digunakan.58
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan :
Kuesioner (Angket)
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif
(option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih
jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap keadaan, atau pendapat
pribadinya.59
Dalam penelitian ini, penulis memberikan angket kepada
responden yang akan dimintai pendapat/jawabannya untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan. Penyebaran angket dilakukan dalam bentuk pertanyaan
tertutup dan langsung untuk mengetahui apakah ada Pengaruh kualitas
Sumber Daya Manusia Dan Motivasi Terhadap Kinerja Keuangan Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi. Angket diberikan kepada karyawan
Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi.
Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
(life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
58
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012), hlm. 51. 59
Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2005), hlm.
60.
51
gambar, patung, film, dan lain-lain.60
Dokumentasi penulis gunakan sebagai
instrument utama untuk memperoleh semua data yang berhubungan dengan
gambaran umum lokasi penelitian pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota
Jambi dan juga sumber lainnya yang mendukung penelitian ini.
E. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan
diteliti. Secara ideal, kita sebaiknya meneliti seluruh anggota populasi. Apabila
kita melekukan penelitian pada seluruh populasi, berarti kita melakukan sensus.
Akan tetapi, seringkali populasi penelitian cukup besar sehingga tidak mungkin
diteliti seluruhnya dengan waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia. Dalam keadaan
demikian, maka penelitian hanya dapat dilakukan terhadap sampel.61
Adapun
yang menjadi populasi penelian ini adalah seluruh karyawan Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kota Jambi yang berjumlah 65 orang.
F. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti.62
Dalam penelitian
ini jumlah sampel yang diambil adalah 30 karyawan pada pihak bank yang
bersangkutan, dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Sampel yang akan diteliti
adalah karyawan dari Kantor Cabang PT. BRIS Kota Jambi. Pengambilan sampel
60
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALVABETA, 2015), hlm. 82. 61
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 57. 62
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012), hlm. 260.
52
dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10%,
dirumuskan sebaga berikut: 2
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = tingkat kesalahan/standar error
n =
n =
n =
= 39,39 = (39)
G. Skala Likert
Skala Likert merupakan salah satu teknik pengukuran sikap yang paling
sering digunakan dalam riset pemasaran. Dalam pembuatan skala Likert, periset
membuat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan suatu isu atau objek,
lalu subjek atau responden diminta untuk mengidentifikasikan tingkat kesetujuan
atau ketidak setujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan.63
Variabel
dalam penelitian ini adalah Variabel independent (bebas) yaitu Kualitas Sumber
Daya Manusia dan motivasi dengan simbol X, dan Variabel Devendent (Terikat)
63
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), hlm.
128.
53
yaitu Kinerja Karyawan dengan simbol Y. Penulis memberikan pertanyaan yang
telah disusun sebelumnya dalam bentuk tabel, angket diberikan kepada responden
yaitu karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi.
Adapun jawaban dari item instrument Skala Likert dalam penelitian ini
tentang kualitas sumber daya manusia dan motivasi (X) terhadap kinerja
karyawan (Y) adalah
Diantaranya :
a. Sangat Setuju (SS) : diberi skor : 5
b. Setuju (S) : diberi skor : 4
c. Kurang Setuju (KS) : diberi skor : 3
d. Tidak Setuju (TS) : diberi skor : 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor : 1
H. Uji Validitas dan Reliabelitas
Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya. Kehandalan
berkaitan dengan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur, apabila dilihat dari
stabilitas atau konsistensi internal dari jawaban/pertanyaan jika pengamatan
dilakukan secara berulang. Apabila suatu alat ukur ketika digunakan secara
berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat ukur
tersebut dianggap handal dan reliable. Pengujian reliabilitas terhadap seluruh
item/pertanyaan yang dipergunakan pada penelitian ini akan menggunakan
formula alfa cronbach (koefisien alfa cronbach), dimana secara umum yang
54
dianggap reliabel (andal) apabila nilai alfa cronbachnya > 0,6 Validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur construct yang akan
diukur. Pengujian homogenitas dilakukan untuk menguji analisis validitas
tersebut. Untuk pertanyaan yang digunakan untuk mengukur suatu variabel, skor
masing-masing item dikorelasikan dengan total skor item dalam satu variabel. Jika
skor item tersebut berkorelasi positif dengan total skor item dan lebih tinggi dari
interkorelasi antar item, maka menunjukkan kevalidan dari instrumen tersebut.64
Menurut Hair set al nilai validitas diatas 30 adalah nilai yang dapat diterima
dalam analisis faktor. Seharusnya untuk mendapatkan skala pengukuran yang
baik, dalam arti yang sesuai maka dilakukan pengujian reliabilitas yang digunakan
dalam penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian harus melalui
kajian awal. Pengujian yang populer dan sering digunakan dalam mengukur
validitas dan reliabilitas suatu konsep instrumen adalah teknil Alpha Cronboarch.
Hair et al menyatakan nilai reliabilitas Alpha Cronboarch alat ukur dalam
melakukan penelitian dengan nilai .06 hingga .07 adalah nilai terendah yang dapat
diterima.65
I. Teknik Analisis Data
Analisis penelitian ini menggunakan analisis perumusan korelasi. Analisis
korelasi adalah penelitian yang melihat ada tidaknya atau besar kecilnya
64
Ari Husnawati, Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Dan Kepuasan Kerja Sebagai Intervening Variabel (studi pada
Perum Pegadaian Kanwil VI Semarang), Tesis Universitas Diponegoro Semarang, (2006), hlm.
51. 65
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Krota Jambi”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS
Jambi, (2017), hlm. 27.
55
hubungan antar variabel. Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson
Product Moment.66
Dengan keteragan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total
X² = Jumlah kuadrat skor item
Y² = Jumlah kuadrat skor total
XY = Jumlah perkalian skor total skor item
N = Jumlah responden atau banyaknya idividu.
a. Regresi Linier Berganda
Data pengamatan biasanya tidak hanya disebabkan oleh satu variabel
melainkan oleh beberapa atau bahkan banyak variabel misalkan dalam
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Kepuasan Kerja Karyawan
menurut teori disebabkan oleh lima faktor atau variabel yaitu pekerjaan itu
sendiri, kepenyeliaan, promosi jabatan, hubungan dengan rekan kerja, dan
gaji.67
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
66
Ibid., hlm. 28.
67
Husein Umar, Metode penelitian Untuk skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 126.
56
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Kualitas SDM
X2 = Motivasi
a = Konstanta (nilai kinerja keuangan, Relavansi, keandalan, dapat
dibandingkan, konsistensi, dapat dipahami = 0)
b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan ataupun penurunan)
e = eror
b. Uji T (parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah- langkah pengujian
adalah sebagai berikut:
Menetukan hipotesis nihil dan hipotosis alternative :
H0 : β ≠ 0, artinya variabel kualitas sumber daya manusia dan motivasi tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi .
Ha : β ≠ 0, artinya variabel kualitas sumber daya manusia dan motivasi
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi .
57
Level of significance α = 0,05
H0 diterima apabila = ttabel< thitung< ttabel
H0 ditolak apabila = thitungl> ttabel atau thitung< ttabel
Kesimpulan : membandingkan antara thitung dengan ttabel maka dapat
ditentukan apakah H0 diterima atau ditolak.
c. Uji F (simultan)
Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-
sama) antara variabel independen kualitas sumber daya manusia dan motivasi
dapat dipahami terhadap variabel dependen kinerja karyawan.
d. Koefisiensi Determinasi
Koefisiensi Determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam
penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.
J. Definisi Operasional
Variabel Penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
penelitian. Obyek penelitian yang dimaksud adalah Kinerja Karyawan Pada Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Jelutung.Penelitian ini terdirri dari dua
variabel, yaitu variabel X yang terdiri dari Kualitas Sumber Daya Manusia dan
Motivasi.Sedangkan variabel Y adalah Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kantor Cabang jelutung.
58
Tabel 2.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Notasi Definisi Operasional Indikator Skala
Kinerja
Karyawan
(Robbins,
2006:260)
Y Suatu hasil yang
dicapai oleh pegawai
dalam pekerjaannya
dalam kriteria tertentu
yang berlaku untuk
suatu pekerjaan
Kualitas
Kuantitas
Ketepatan
waktu
Efektivitas
Kemandirian
Likert
Sumber
Daya
Manusia
(Mathis dan
Jackson,
2011)
X
1
Proses pembentukan
sistem manajemen
untuk memastikan
potensi yang dimiliki
manusia dimanfaatkan
secara efektif dan
efisien untuk
mencapai tujuan
perusahaan
Pendidikan
Tingkat
kesehatan
Ketenagakerja
an
Likert
Motivasi
Robbins,
1996)
X
2
Kemauan untuk
meningkatkan upaya
ke arah pencapaian
tujuan organisasi
dengan syarat hasil
upaya tadi akan
memuaskan sebagian
kebutuhan individu.
Refreshing
Mutasi ke
tempat tugas
lain
Promosi
Studi banding
ke tempat lain
Up-grading
Likert
59
BAB III
GAMBARAN UMUM
PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH
A. Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terhadap
Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank
Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008,
maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah secara
resmi beroperasi PT. Bank Rakyat Indonesia merubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah hadir
mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan
menawarkan beragam produk yang sesuai dengan harapan nasabah dengan prinsip
syariah.68
Kehadiran PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo
perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntunan masyarakat
terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah yang
68
“PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Sejarah BRI Syariah”,
http:/www.brisyariah.co.id/ sejarah BRI Syariah, Akses 04 Oktober 2018.
48
60
mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang
digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah
dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Aktivitas PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah semakin kokoh setelah pada
19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT. Bank Rakyat
Indonesia Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 januari
2009. Penandatangan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje Rahardjo selaku
Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia
Syariah.69
B. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah
1. Visi PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah
Menjadi Bank Syariah ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.
2. Misi PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah
Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
69
“PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Sejarah BRI Syariah”,
http:/www.brisyariah.co.id/ sejarah BRI Syariah, Akses 04 Oktober 2018.
61
Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.70
C. Produk-produk PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah
1. Produk penghimpunan dana (funding)
Bank tidak memberikan imbalan berupa bunga atas dasar dana
yangdisimpan oleh nasabah didalam Bank. Imbalannya diberikan atas
dasarprinsip bagi hasil. Produk-produk penghimpunan dana meliputi:
a. Tabungan Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Tabungan Bank Rakyat Indonesia Syariah iB merupakan tabungan dari
Bank Rakyat Indonesia Syariah bagi nasabah/perorangan yang
menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk anda yang
menginginkan kemudahan dalam. transaksi keuangan Tabungan Bank
Rakyat Indonesia Syariah iB memberikan ketenangan serta kenyamanan
yang penuh nilai kebaikan serta lebih berkah karena pengelolaan dana sesuai
syariah.
b. Tabungan Impian Syariah iB
Tabungan Impian Syariah iB adalah tabungan berjangka dari Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) dengan prinsip bagi hasil yang dirancang untuk
mewujudkan impian anda dengan terencana. Tabungan Impian Bank Rakyat
70
“PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Sejarah BRI Syariah”,
http:/www.brisyariah.co.id/ sejarah BRI Syariah, Akses 04 Oktober 2018.
62
Indonesia Syariah iB memberikan ketenangan serta kenyamanan yang
penuhnilai kebaikan serta lebih berkah karena pengelolaan dana sesuai
syariah serta dilindungi asuransi.
c. Tabungan Haji Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Tabungan Haji Bank Rakyat Indonesia Syariah iB dapat mewujudkan
langkah terbaik dalam menyempurnakan ibadah. Tabungan Haji Bank
Rakyat Indonesia Syariah iB dapat memberikan ketenangan, kenyamanan
serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah karena pengelolaan dana
sesuai syariah.
d. Giro Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Giro Bank Rakyat Indonesia Syariah iB merupakan simpanan untuk
kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan
(wadi--ah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setia saat
dengan cek/bilyet giro.
e. Deposito Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Deposito Bank Rakyat Indonesia Syariah iB adalah produk investasi
berjangka kepada deposan dalam mata uang tertentu. Keuntungan: dana
dikelola dengan prinsip syariah sehingga shahibul maal tidak perlu khawatir
akan pengelolaan dana.
2. Produk penyaluran dana (lending)
Adapun produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRIS) Cabang Jelutung sebagai berikut:
a. Gadai Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
34
63
Gadai Bank Rakyat Indonesia Syariah iB hadir untuk memberikan solusi
memperoleh dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak ataupun
untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman dan sesuai
syariah untuk ketentraman anda. Manfaat: pilihan tepat, penuh manfaat serta
lebih berkahkarena pembiayaan sesuai syariah.
b. PKB Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Pembiayaan Kendaraan Bermotor menggunakan prinsip jual beli
(murabahah), adalah akad jual beli barang dengan menyatakan
hargaperolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh nasabah dan
Bank.
c. PKR Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi
sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan menggunakan
prinsip jual beli (murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran
dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap
bulan.
d. KLM Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Kepemilikan Logam Mulia menggunakan prinsip jual beli (murabahah)
dengan akad Murabahah bil Wakalah. Pembiayaan ini dapat membantu
nasabah dalam mewujudkan mimpi memiliki emas logam mulia dengan
lebih mudah.
e. Pembiayaan Umroh Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
64
Produk Pembiayaan Umrah Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
menggunakan prinsip akad jual beli manfaat/jasa (Ijarah Multijasa).Produk
ini dapat membantu dalam menyempurnakan niat ibadah dan berziarah ke
Baitullah.
f. KMG Bank Rakyat Indonesia Syariah iB
Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan karyawan khususnya
karyawan dari perusahaan yang bekerjasama dengan PT. Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) dalam Program Kesejahteraan Karyawan
(EmBP), dimana produk ini dipergunakan untuk berbagai keperluan
karyawan Program Kesejahteraan Karyawan (EmBP).
D. Budaya Kerja Bank Rakyat Indonesia Syariah
1. Profesional
Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan teknis dan etika yang
telah ditentukan.
2. Antusias
Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam pada setiap
aktifitas kerja.
3. Penghargaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal utama perusahaan
dengan menjalankan upaya-upaya yang optimal mulai dari perencanaan,
perekrutan, pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)
65
yang berkualitas, serta memperlakukannya baik sebagai individu maupun
kelompok berdasarkan azas saling percaya, terbuka, adil dan menghargai.
5. Tawakal
Optimisme yang diawali dengan doa yang sungguh-sungguh, dimanifestasikan
dengan upaya yang sungguh-sungguh dan diakhiri dengan keikhlasan atas hasil
yang dicapai.
6. Integritas
Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan etika kerja, nilai-
nilai, kebijakan dan peraturan organisasi secara konsisten sehingga memegang
teguh etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang sulit untuk
melakukannya.
7. Berorientasi Bisnis
Tanggap terhadap perubahan dan peluang, selalu berpikir dan berbuat untuk
menghasilkan nilai tambah dalam pekerjaannya.
8. Kepuasan Pelanggan
Memiliki kesadaran, sikap serta tindakan yang bertujuan memuaskan
pelanggan eksternal dan internal dilingkungan perusahaan.71
E. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam sturuktur organisasi Bank Rakyar Indonesia Syariah Jambi dipimpin
oleh seseorang branch manager (BM) yang berada dibawah koordinasi area
manager. BM menjadi bahkoda bagi marketing yang terdiri dari funding dan
71
“PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Sejarah BRI Syariah”,
http:/www.brisyariah.co.id/ sejarah BRI Syariah, Akses 04 Oktober 2018.
66
finacing serta sub branch manager sebagai pimpinan di cabang pembantu.
Funding merupakan bagian dari marketing di amanahi untuk menghimpun dana.
Relationship manager (RM) funding berkoordinari secara langsung dengan
custumer services dalam melayani nasabah, sedangkan financing merupakan
bagian dari marketing yang bertugas dalam penyaluran pembiayaan yang
dibebankan kepada relationship manager (RM) Financing. Berikut adalah
gambaran struktur organisasi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kota Jambi.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
Sumber : Dokumentasi, Bank BRI Syariah Kc Jelutung Hayam Waruk 2017.
Pemimpin Cabang
Dodi Saleh
Marketing Manager Kukuh Rizaldo Y.P
Mikro Marketing
Manager Andrio
Financing Support
Manager Ardi Ferdiansyah
Operasional Manager
Debby Sagita Lubis
Financing Review
Manager Agung Prasetyawan
Account Officer
Funding Relationship Officer Task Force
Unit Head Mikro
Account
Administrasi Pembayaran
Legal Officer Aprraisal Area Support ikro Collection Supervisor
Customer Service
Teller Back Office General Affairs Security Pramubakti
Reviewer Junior
Branch Quality Assurance (BQA)
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi
a. Deskripsi Data Responden Penelitian
Pada penelitian ini, kualitas sumber daya manusia dapat diukur dengan
mengunakan indikator pelaksanaan, dan dibantu oleh data-data skunder yang
diperoleh dari observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Dari indikator-indikator
tersebut dibuat menjadi 13 pertanyaan dengan skor 1-5 dari setiap butir
pertanyaan. Hal tersebut sesuai dengan alternative jawaban yang ada dalam
penelitian ini. Dari 30 responden yang didapat yaitu pengurus, pengelola dan
staf Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi yang telah mengisi angket
penelitian tentang pengaruh kualitas sumber daya manusia dan motivasi
terhadap kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi
Pada penelitian ini menyajikan informasi mengenai keadaan umum
responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, jabatan, lama
bekerja, dan usia. Secara lebih jelas disajikan dalam tabel-tabel dibawah ini:
56
68
a) Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah %
1 Laki-laki 15 50%
2 Perempuan 15 50%
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Olah Data
Dilihat dari tabel 4.1, jumlah jenis kelamin responden penelitian dimana
laki-laki sebanyak 15 orang atau (50%) dan perempuan sebanyak 15 orang atau
(50%).
b) Pendidikan Terakhir
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 S1 28 93%
2 S2 2 7%
Jumlah 30 100 %
69
Dilihat dari tabel 2, tingkat pendidikan responden penelitian dimana S1
sebanyak 28 orang atau (93%) dan S2 sebanyak 2 orang atau (7%).
c) Jabatan
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
NO Jabatan Jumlah Persentase
1 GA (General Affair) 1 3%
2 BOS (Branch Operational Supervisor) 1 3%
3 CS (Customer Service) 3 9%
4 AOM (Account Officer Micro) 4 12%
5 AO (Account Officer) 6 28%
6 LEGAL 1 3%
7 TELLER 3 9%
8 CO (Collection Officer) 1 3%
9 CUSTODY 1 3%
10 APRAISAL 1 3%
11 MCO (Micro Collection Officer) 1 3%
12 BO (Back Office) 1 3%
13 BA (Branch Administration) 1 3%
14 AS (Area Support) 1 3%
15 Manager Operational 1 3%
70
16 FSM ( Financing Support Marketing) 1 3%
17 PINCA PEM (Pemimpin Cabang
Pembantu)
1 3%
18 ADP (Administrasi Pembiayaan) 1 3%
Jumlah 30 100%
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kisaran jabatan responden
bervariasi dari GA yang terdiri 1 orang (3%), BOS sebanyak 1 orang (3%), CS
sebanyak 3 orang (9%), AOM sebanyak 4 orang (12%), AO sebanyak 6 orang
(12%), LEGAL sebanyak 1 orang (3%), TELLER sebanyak 3 orang (9%), CO
sebanyak 1 orang (3%), CUSTODY sebanyak 1 orang (3%), APRAISAL
sebanyak 1 orang (3%), MCO sebanyak 1 orang (3%), BO sebanyak 1 orang
(3%), BA sebanyak 1 orang (3%), AS sebanyak 1 orang (3%).
d) Lama Bekerja
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
NO Lama bekerja Jumlah Persentase
1 1-5 20 67%
2 6-10 7 23%
3 >10 3 10%
Jumlah 30 100%
71
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kisaran lama bekerja responden
bervariasi dari 1 sampai dengan 5 Tahun yang terdiri 20 orang (67%), 6
sampai 10 tahun sebanyak 7 orang (23%), lebih dari 10 Tahun yang terdiri
dari 3 orang (10%).
e) Usia
Tabel 4.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah %
1 20 – 29 23 77 %
2 30 – 39 7 23 %
3 >39 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Olah Data
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kisaran umur responden
bervariasi dari 20 sampai dengan 29 Tahun yang terdiri 23 orang (77%), usia
30 sampai 39 tahun sebanyak 7 orang (23%), usia >39 Tahun tidak ada.
b. Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen
1) Uji Validitas Instrument
Pengujian validitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang
ada dalam sebuah instrument, apakah isi butir pertanyaan atau pertanyaan
sudah dapat digunakan dalam penelitian. Validitas ini diukur dengan cara
mengkorelasiakan antara skor faktor (total keseluruhan factor). Nilai
72
korelasi yang diperoleh (rhitung ) dibandingkan dengan nilai Product Moment
Corelation untuk mengetahui apakah nilai korelasi yang diperoleh
signifikan atau tidak. Jika rhitung >rtabel maka disimpulkan instrumen tersebut
dinyatakan valid.72
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback menyatakan
bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data
atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
dua menunjukan data tidak berbeda.73
Data tersebut diolah dengan bantuan
program Microsoft Excel 2010 dan SPSS Statistics 16. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia (X1)
Nomor Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,825 0,631 Valid
2 0,906 0,631 Valid
3 0,777 0,631 Valid
4 0,662 0,631 Valid
72
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS
Jambi, (2017), hlm. 40. 73
Ibid., hlm. 40.
73
5 0,925 0,631 Valid
6 0,951 0,631 Valid
Sumber : Hasil Data diolah
Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel di atas
menunjukkan bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,631) pada
taraf signifikan 5%. Artinya setiap pernyataan berkorelasi dengan skor-skor
totalnya dan data yang dikumpulkan dinyatakan valid (sahih) dan siap untuk
di analisis.
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Motivasi (X2)
Nomor Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,821 0,631 Valid
2 0,899 0,631 Valid
3 0,839 0,631 Valid
4 0,891 0,631 Valid
5 0,927 0,631 Valid
6 0,839 0,631 Valid
Sumber: Hasil Olah data
Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel di atas
menunjukkan bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,631) pada
taraf signifikan 5%. Artinya setiap pernyataan berkorelasi dengan skor-skor
74
totalnya dan data yang dikumpulkan dinyatakan valid (sahih) dan siap untuk
di analisis.
Tabel 4.8
Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Nomor Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,792 0,631 Valid
2 0,850 0,631 Valid
3 0,763 0,631 Valid
4 0,850 0,631 Valid
5 0,680 0,631 Valid
6 0,797 0,631 Valid
Sumber: Hasil olah data
Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel di atas
menunjukkan bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari rtabel (0,631) pada
taraf signifikan 5%. Artinya setiap pernyataan berkorelasi dengan skor-skor
totalnya dan data yang dikumpulkan dinyatakan valid (sahih) dan siap untuk
di analisis.
75
2) Uji Reabilitas Instrument
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback menyatakan bahwa
reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan
reliable apabila dua data atau lebih dalam objek peneliti yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
dua menunjukan data yang tidak berbeda.74
Pengujian yang populer dan
sering digunakan dalam mengukur validitas dan reliabilitas suatu konsep
instrument adalah teknis Alpha Cronboarch alat ukur dalam melakukan
penelitian dengan nilai . 06 hingga .07 adalah nilai terendah yang dapat
diterima.75
Tabel 4.9
Uji Reliabilitas Skor Jawaban Variabel
Butir
Pertanyaan
Variabel
Alpha
Cronboach
Korelasi
Pembanding Kesimpulan
Kualitas SDM
(X1) 0,927 0,60 Reliabel
Motivasi (X2 ) 0,956 0,60 Reliabel
Ket: rxx> 0,6 (Positif), maka item reliabel
74
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS
Jambi, (2017), hlm. 46. 75
Ibid., hlm, 46.
76
Dari tabel 4.6 Hasil pengujian terhadap seluruh reliabelitas kuesioner
menghasilkan angka cronbach’s alpha diatas 0,6. Hal ini dinyatakan bahwa
semua pertanyaan dari variabel X1 (Kualitas SDM), dan X2 (Motivasi)
teruji reliabilitasnya dinyatakan reliabel.
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Skor Jawaban Variabel Y
Butir
Pertanyaan
Variabel X,
Nomor
Alpha
Cronboach
Korelasi
Pembanding Kesimpulan
Kinerja
Keuangan (Y) 0,918 0,60 Reliabel
Ket: rxx> 0,6 (Positif), maka item reliabel
Sumber: Hasil olah data
Dari tabel 4.10 Hasil pengujian terhadap reliabelitas kuesioner
mengasilkan angka cronbarch’s alpa alpha sebesar 0,918. Hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pertanyaan dari variabel kinerja karyawan (Y)
teruji reliabelitasnya sehingga dinyatakan reliabel.
77
B. Analisis Data
1) Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini agar hasil yang diperkirakan sebelumnya tidak
menyimpang dari model regresi linier berganda, maka harus memenuhi asumsi
klasik sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik untuk berdistribusi normal atau
mendekati normal. Suatu data dikatakan distribusi normal dilihat dari
penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik.76
Dasar pengambilan
keputusan adalah sebagi berikut:
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.
76
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS
Jambi, (2017), hlm. 49.
78
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Sumber: bantuan sofwer stastistik diolah peneliti, 2018
Dari grafik diatas, terlihat data menyebar disekitar garis diagonal,
serta penyebaran mengikuti garis diagonal, hal ini berarti data terdistribusi
normal. Dan dengan ini model regresi layak digunakan dalam penelitian.
b. Multikolonieritas
Multikolonieritas dideteksi menggunakan nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang
terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai
cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan
79
nilai VIF dibawah 10 .77
Dari data yang telah dianalisis peneliti, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kualitas
SDM
,960 1,042
Motivasi ,960 1,042
a. Dependent Variable:
Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil olah data
Penjelasan dari tabel uji multikolonieritas diatas yaitu variabel
Relavansi, keandalan, dapat dibandingkan, konsistensi, dan dapat dipahami,
memiliki nilai tolerance kurang dari 1, demikian juga angka VIF kurang
dari 10, maka memiliki arti jika data tersebut tidak terjadi multikolonieritas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
77
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS
Jambi, (2017), hlm. 48.
80
tidak terjadi heterokedastisitas atau yang homokedastisitas.78
Cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan
residualnya. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas
Sumber: bantuan sofwer stastistik diolah peneliti, 2018.
Kriteria pengujian heterokedastisitas dengan analisis grafik, apabila
penyebaran data tidak membentuk pola tertentu (acak) berarti data
heterokedastisitas atau bisa dikatakan tidak terdapat gejala
heterokedastisitas karena dari grafik diatas seberan data tidak membentuk
78
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi”, Skripsi Universitas Islam Negeri STS
Jambi, (2017), hlm. 50.
5
1
81
pola tertentu yang artinya tidak terdapat gejala heterodastisitas dalam model
regresi.
2) Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi dengan mengunakan regresi linier berganda. Tujuannya yaitu untuk
menguji hubungan sekaligus pengaruh dari kulaitas informasi akuntansi
keuangan syariah: Relavansi, keandalan, dapat dipahami, konsistensi, dapat
dipahami terhadap kinerja keuangan yang dipilih oleh peneliti.
Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya bersekala interval atau rasio.79
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -31,191 16,120 -1,935 ,064
Kualitas
SDM
,887 ,157 ,691 5,652 ,000
Motivasi 1,177 ,562 ,256 2,095 ,046
79
Sugiyono , Metode penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 186.
52
82
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -31,191 16,120 -1,935 ,064
Kualitas
SDM
,887 ,157 ,691 5,652 ,000
Motivasi 1,177 ,562 ,256 2,095 ,046
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Y = α + β1X1 + β2X2 +e
Y = -31,191 + 0,887X1 + 1,177X2 +e
Persamaan regresi linier tersebut dapat di interprestasikan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta (α) sebesar -31,191 menyatakan bahwa jika variabel kualitas
sumber daya manusia dan motivasi diangaggap konstanta atau sama dengan
nol (0) maka keputusan kinerja karyawan bernilai -31,191.
2) Koefisien regresi kualitas sumber daya manusia sebesar 0,887 menyatakan
jika kualitas sumber daya manusia maka kinerja karyawan akan semakin
bagus sebesar 0,887 dan begitu pula sebaliknya, jika kualitas sumber daya
manusia menurun, maka kinerja karyawan akan menurun.
3) Koefisien regresi motivasi sebesar 1,177 menyatakan jika motivasi
meningkat maka kinerja karyawan akan semakin bagus sebesar 1,177 dan
begitu pula sebaliknya, jika motivasi menurun, maka kinerja karyawan akan
menurun.
83
a. Uji T
Hasil uji T untuk mempengaruhi Kualitas Sumber Daya Manusia Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah
Kota Jambi dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -31,191 16,120 -1,935 ,064
Kualitas
SDM
,887 ,157 ,691 5,652 ,000
Motivasi 1,177 ,562 ,256 2,095 ,046
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari uji t yang dijelaskan tabel 4.13 yang dijelaskan diatas maka
dapat diinterprestasikan pengaruh kualitas sumber daya manusia dan
motivasi terhadap kinerja karyawan di Bank Rakyat Indonesia Syariah
Kota Jambi adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh kualitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan thitung > ttabel 5,652 > 1,697 dan nilai signifikansi yang
dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Sehingga keputusan
hipotesisnya adalah hipotesis pertama diterima untuk menyatakan
84
pengaruh kualitas sumber daya manusia signifikan terhadap kinerja
karyawan artinya H1 diterima dan H0 ditolak.
2) Pengaruh motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
thitung > ttabel 2,095> 1,697 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,046 <
level of significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya adalah
hipotesis kedua diterima untuk menyatakan motivasi signifikan terhadap
kinerja karyawan artinya H2 diterima dan H0 ditolak.
b. Uji F
Hasil uji F untuk pengaruh kualitas sumber daya manusia dan motivasi
secara simultan terhadap kinerja karyawan di Bank Rakyat Indonesia
Syariah Kota Jambi dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n
361,368 2 180,684 21,397 ,000a
Residual 227,999 27 8,444
Total 589,367 29
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kualitas SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari hasil uji F didapatkan nilai Fhitung > Ftabel atau 21,397 > 2,47
dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05, dapat disimpulkan
bahwa variabel independen antara lain Kualitas Sumber Daya Manusia
85
(X1) dan Motivasi (X2) secara simultan dan berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu Kinerja Karyawan (Y).
c. Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi (R square) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah 0 dan 1. Semakin besar R square suatu variabel
independen menunjukan semakin dominannya pengaruh terhadap variabel
dependennya. Dapat ditentukan koefisien determinasi sebagai berikut :
Tabel 4.15
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,783a ,613 ,584 2,906
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kualitas SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh angka adjusted R Square
sebesar 0,613 atau 61,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumber
daya manusia dan motivasi dipengaruhi oleh variabel kinerja karyawan.
Sedangkan sekitar 0,387% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar
model. Jadi, semakin meningkat kualitas sumber daya manusia dan
motivasi maka akan semakin bagus kinerja karyawannya. Adapun
selebihnya dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.
86
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini analis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,613. Ini berarti variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan dengan variabel kualitas sumber daya manusia dan
motivasi yang diturunkan dalam model sebesar 61,3% atau dengan kata lain
pengaruh kualitas sumber daya manusia dan motivasi variabel independen
terhadap kinerja keuangan sebesar 61,3% . Selebihnya sebesar 0,387% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pengaruh kualitas kualitas sumber daya manusia dan motivasi dapat
dibandingkan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien
regresi sebesar 5,652 dengan tingkat signifikan t sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05. Nilai beta adalah positif, berarti bahwa pengaruh kualitas kualitas sumber
daya manusia dan motivasi memiliki pengaruh yang positif yang signifikan
terhadap kinerja karyawan di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi. Maka
dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia dan motivasi merupakan
salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kinerja karyawan di Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi.
Kualitas sumber daya manusia dan motivasi dapat dipahami secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota
Jambi dan hipotesis Ha diterima. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil uji t sebesar
2,095 dengan tingkat signifikan t sebesar 0,046 lebih kecil dari 0,05. Pengaruh
kualitas kualitas sumber daya manusia dan motivasi dapat dipahami terhadap
87
kinerja karyawan memiliki nilai yang positif yang artinya kualitas sumber daya
manusia dan motivasi dapat dipahami memiliki pengaruh yang positif yang
disignifikan terhadap kinerja karyawan di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota
Jambi. Dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia dan motivasi
dapat dipahami merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kinerja
karyawan, karena besar kecilnya kualitas sumber daya manusia dan motivasi
dapat dipahami berpengaruh terhadap meningkat tidaknya kinerja karyawan di
Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota Jambi.
Berdasar penelitian menunjukkan hasil yang signifikan antara pengaruh
kualitas sumber daya manusia dan motivasi secara simultan terhadap kinerja
karyawan yang diperoleh dari uji regresi berganda. Dimana angka Ftabel sebesar
2,47 dan dengan signifikan 0,05. Fhitung sebesar 21,397 > Ftabel sebesar 02,47
sehingga H0 ditolak Ha diterima. Artinya secara simultan, pengaruh kualitas
sumber daya manusia dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di
Bank Rakyat indonesia Syariah Kota Jambi.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
sebagai hasil berikut:
Hasil pengujian pengaruh regresi berganda terhadap aspek kualitas sumber
daya manusia dan motivasi terhadap kinerja karyawan semua berkorelasi positif
dan signifikan secara simultan. Sehingga peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan motivasi akan diikuti peningkatan kinerja karyawan Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kota Jambi.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan, maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Sumber
Daya Manusia (X1) dan Motivasi (X2) secara simultan berpengaruh terhadap
variabel Kinerja Karyawan di Bank Rakyat Indonesia Kota Jambi (Y).
2. Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Kualitas Sumber
Daya Manusia (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) didapatkan bahwa variabel
kualitas sumber daya manusia (X1) memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) di Bank Rakyat Indonesia Kota
Jambi.
79
89
3. Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y) didapatkan bahwa variabel Motivasi lebih
dominan dari kualitas sumber daya manusia dan memberikan pengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Bank Rakyat Indonesia Kota
Jambi.
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagi berikut:
1. Saran Teoritis
Penelitian ini dilakukan hanya pada satu Bank Syariah saja, maka untuk
penelitian selanjutnya agar dapat meneliti subjek yang lebih bervariasi dan
dalam jumlah yang lebih besar. Dalam penyusunan instrumen pengumpulan
data, bagi para peneliti yang berminat untuk melakukan studi lanjutan
hendaknya dapat mengembangkan alat ukur yang sebaik-baiknya dengan
mempertimbangkan kondisi subjek dan tempat penelitian dilakukan.
2. Saran Praktis
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas sumber
daya manusia dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin baik kualitas sumber daya manusia dan motivasi
akan diikuti semakin baiknya kinerja karyawan. Oleh karena itu kepada pihak
manajemen Bank diharapkan terus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan motivasi dan jika belum baik harus segera membenahinya
90
sesegera mungkin, sehingga mempermudah pengambilan keputusan dan dapat
meningkatkan kinerja karyawan pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Kota
Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta Timur: C.V. Darus
Sunnah, 2016.
Danang Sunyoto, Metodelogi Penelitian Akuntansi, Bandung: PT Rafika Aditama,
2013.
Djam’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: ALVABETA, 2013.
Harry Murti dan Veronika Agustini Srimulyani, ”Pengaruh Motivasi Terhadap
Kinerja Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasaan Kerja Pada
PDAM Kota Madiun”, Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1.
No. 1, Februari 2013.
Hasbi Umar, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), Jambi: Fakultas Syariah
IAIN STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012.
Husaini Usman, Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Husein Umar, Metode penelitian Untuk skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2014.
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008.
Irham Fahmi, Manajemen Kinerja, Bandung: ALFABETA, 2015.
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Prenadamedia Group, 2012.
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara, 2016.
Mulyadi , Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2003.
Saidina Umar, Skripsi Analisi Pemahaman Amil Zakat Tentang Akuntansi Syariah
( Studi Kasus Pada Baznas Kota Jambi), 2016.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah
IAIN STS Jambi dan Syariah Press), 2012.
Subeki Ridhotullah dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen, Jakarta:
Prestasi pustaka, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Yogyakarta:
ALFABETA (Edisi Revisi) , 2011.
Temon Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur”, Jurnal Staf Pengajar
Fakultas Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005.
Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT RajaGRafindo Persada, 2016.
B. Lain-lain
Ari Cahyono, “Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Dan Karyawan di Universitas
Pawyatan Daha Kediri”, Tesis Universitas Pawyatan Daha Kediri Jl.
Sukarno Hatta Nomor 49 Kediri, 2011.
Ari Husnawati, “Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Dan Kepuasan Kerja Sebagai Intervening
Variabel (studi pada Perum Pegadaian Kanwil VI Semarang)”, Tesis
Universitas Diponegoro Semarang, 2006.
Dewi Purwanti, “Pengaruh Kualitas Informasi Syariah Terhadap Kinerja
Keuangan Di Bank Rakyat Indonesia Syariah”, 2017, Skripsi Universitas
Islam Negeri STS Jambi”, 2017.
Juarta, “Pengaruh Partisipasi, Anggaran, Motivasi, Dan Pengetahuan Manajemen
Biaya Terhadap Kinerja Manajerial, Pada Bank BRI Syariah Cabang
Jambi” , Skripsi Universitas Islam Negeri STS Jambi. (2018).
Lucky Wulan Analisa, “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Semarang)”. Skripsi Universitas Diponogoro
Semarang, 2011.
“Sejarah BRI Syariah”, https://www.brisyariah.co.id/tentang_kami.php?f=
sejarah, akses 22 Maret 2018.
“Visi Misi BRI Syariah”, http://www.brisyariah.com.id/tentang_kami.php/f=
visimisi, akses 22 Maret 2018.
Vita Sarasi, “Manajemen Kualitas Dalam Perspektif Islam”,
https://www.academia.edu/5134031/manajemen_Kualitas_dalam_Perspe
ktif_Islam, akses 02 April 2018.
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Jabatan :
5. Lama bekerja :
6. Usia anda saat ini :
II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Mohon memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap
paling sesuai dan mohon mengisi bagian yang membutuhkan jawaban
tertulis.
2. Setelah mengisi kuesioner ini mohon Bapak/Ibu dapat memberikan
kembali kepada yang menyerahkan kuesioner ini pertama kali.
3. Keterangan alternatif jawaban dan skor:
a. STS = Sangat Tidak Setuju (1)
b. TS = Tidak Setuju (2)
c. KS = Kurang Setuju (3)
d. S = Setuju (4)
e. SS = Sangat Setuju (5)
A. SUMBER DAYA MANUSIA (X1)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya memiliki kemampuan
akademik yang sesuai
antara pendidikan dengan
pekerjaan
2 Menurut saya, diperlukan kesesuaian
antara keahlian dengan pekerjaan yang
dimiliki sekarang ini
3 Dalam pembagian tugas diperlukan
menata uraian jabatan yang telah ada
sesuai dengan keahlian masing-masing.
4 Saya bersedia untuk melibatkan diri
sepenuhnya dalam tugas-tugas jabatan
dengan menerima risiko atas
pelaksanaan tugas jabatan tersebut.
5 Saya mempunyai keahlian dalam
melaksanakan tugas yang menggunakan
teknologi
6 Saya memiliki teknik untuk
meningkatkan kemampuan dalam
menyelesaikan masalah
B. MOTIVASI KERJA KARYAWAN (X2)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Bekerja pada perusahaan ini membuat
saya berguna di dalam kehidupan
masyarakat
2 Hubungan kerja antara atasan dan
bawahan berjalan dengan baik
3 Atasan memberikan pelatihan-
pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan kemampuan yang
dimiliki karyawan
4 Pemberian penghargaan bagi
karyawan yang berprestrasi akan
memberikan motivasi kepada
karyawan
5 Dalam menyelesaikan masalah atasan
bertindak bijaksana
6 Situasi lingkungan pekerjaan yang
baik dalam perusahaan
C. KINERJA KARYAWAN BRIS (Y)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya mampu menyelesaikan tugas
dengan keterampilan pemahaman
penguasaan tugas yang saya miliki.
2 Saya selalu meningkatkan ketelitian
saya dalam pekerjaan.
3 Atasan sering meminta saya untuk
memberikan ide dalam pengambilan
keputusan.
4 Saya sangat berminat bekerja secara
inovatif melalui gagasan-gagasan
baru yang dapat meningkatkan
kinerja.
5 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu sesuai standar
kerja .
6 Saya bertanggung jawab atas tugas
wewenang yang diberikan kepada
saya.
Uji regresi
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Motivasi,
Kualitas SDM
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,805a ,648 ,622 2,781
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kualitas SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 384,546 2 192,273 24,860 ,000a
Residual 208,821 27 7,734
Total 593,367 29
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kualitas SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -37,271 15,427 -2,416 ,023
Kualitas SDM ,889 ,150 ,690 5,925 ,000 ,960 1,042
Motivasi 1,376 ,538 ,298 2,559 ,016 ,960 1,042
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
X1 X2 Y
3 3 3 3 3 3 18 5 4 5 5 5 5 29 3 2 3 2 3 5 18
3 2 3 2 3 2 15 5 3 5 5 5 5 28 2 3 2 3 2 2 14
3 4 4 4 4 4 23 5 2 5 5 5 5 27 4 4 4 4 4 2 22
4 4 4 4 4 4 24 5 4 5 5 5 5 29 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18 5 5 5 5 5 5 30 5 3 4 3 4 3 22
3 3 3 3 3 3 18 5 4 5 5 5 5 29 4 3 4 3 4 3 21
3 4 3 2 3 2 17 5 3 5 5 5 5 28 2 3 2 3 2 2 14
3 3 2 3 2 3 16 5 2 5 5 5 5 27 3 2 3 2 3 3 16
3 3 3 5 3 5 22 5 4 5 5 5 5 29 5 3 5 3 5 5 26
4 3 5 5 3 5 25 5 5 5 5 5 5 30 3 3 2 3 5 3 19
4 4 4 5 4 3 24 5 5 5 3 5 5 28 3 4 3 4 3 3 20
4 3 4 3 4 3 21 5 5 5 5 5 5 30 3 4 3 4 3 3 20
3 2 3 3 3 3 17 5 5 5 5 5 5 30 3 5 3 4 4 4 23
3 3 3 4 4 4 21 5 5 5 5 5 5 30 4 3 4 3 4 4 22
2 3 3 3 3 3 17 5 5 5 5 5 5 30 3 3 3 3 3 3 18
3 2 2 2 2 2 13 5 5 5 5 5 5 30 1 2 4 5 2 2 16
3 3 3 3 3 3 18 5 5 5 5 5 5 30 3 4 3 5 3 4 22
4 4 3 4 3 4 22 5 5 5 5 5 5 30 4 3 4 3 4 4 22
4 4 4 3 4 3 22 5 5 5 5 5 5 30 3 4 3 4 3 3 20
4 3 4 2 4 2 19 5 5 5 3 5 5 28 2 4 2 4 2 2 16
3 2 3 4 3 4 19 5 4 5 5 5 5 29 4 3 4 3 4 4 22
4 2 3 3 4 3 19 5 5 4 5 5 5 29 2 2 4 4 3 3 18
4 4 4 3 4 3 22 5 5 5 4 4 5 28 3 4 3 4 3 3 20
4 3 4 5 4 5 25 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 5 28
4 3 4 5 4 5 25 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 5 28
3 3 4 5 4 5 24 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 5 28
4 3 4 5 4 5 25 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 5 28
4 4 4 5 4 5 26 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 5 28
2 3 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 5 28
3 4 3 2 3 2 17 5 5 5 5 5 5 30 2 3 2 3 2 2 14
CURRUCULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Nurul Khotimah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal lahir : Musi Banyuasin, 28 September 1996
NIM : SES141449
Alamat
1. Alamat Asal : Desa Suka Jaya Rt 25, Rw Kecamatan
Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin
2. Alamat Sekarang : Kenali Asam Bawah, Jalan. Darma 2 (dua)
29, RW- Kecamatan Kota Baru Kota Jambi
Nama Ayah : Sutino
Nama Ibu : Sukanah
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
1. SD : SD Negeri Kampung Batas Desa Suka Jaya
2. SMP : SMP Negeri 31 Muara Jambi
3. SMA : SMA YP-SP 3 Mestong