pembangunan kerangka kerja analisis · pdf filepembangunan kerangka kerja analisis kebutuhan...

19
PEMBANGUNAN KERANGKA KERJA ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PENDUKUNG PEMBUATAN KEPUTUSAN DENGAN MEMANFAATKAN SOFT SYSTEMS METHODOLOGY DAN CONCEPTAGON ANALYTICAL TOOLS (Studi Kasus : Perencanaan Transportasi untuk Penanganan Kemacetan) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ANDRA ANDARINI NIM : 23507044 (Program Studi Magister Informatika) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009

Upload: dangdang

Post on 06-Mar-2018

237 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PEMBANGUNAN KERANGKA KERJA ANALISIS KEBUTUHAN

SISTEM PENDUKUNG PEMBUATAN KEPUTUSAN DENGAN

MEMANFAATKAN SOFT SYSTEMS METHODOLOGY DAN

CONCEPTAGON ANALYTICAL TOOLS

(Studi Kasus : Perencanaan Transportasi untuk Penanganan Kemacetan)

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

ANDRA ANDARINI

NIM : 23507044

(Program Studi Magister Informatika)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009

PEMBANGUNAN KERANGKA KERJA ANALISIS KEBUTUHAN

SISTEM PENDUKUNG PEMBUATAN KEPUTUSAN DENGAN

MEMANFAATKAN SOFT SYSTEMS METHODOLOGY DAN

CONCEPTAGON ANALYTICAL TOOLS

(Studi Kasus : Perencanaan Transportasi untuk Penanganan Kemacetan)

Oleh

ANDRA ANDARINI

NIM : 23507044

(Program Studi Magister Informatika)

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui

Pembimbing

Tanggal ………………………..

_______________________________ (Dr. Ir. Husni S. Sastramihardja, M.T.)

i

ABSTRAK

PEMBANGUNAN KERANGKA KERJA ANALISIS KEBUTUHAN

SISTEM PENDUKUNG PEMBUATAN KEPUTUSAN DENGAN

MEMANFAATKAN SOFT SYSTEMS METHODOLOGY DAN

CONCEPTAGON ANALYTICAL TOOLS

(Studi Kasus : Perencanaan Transportasi untuk Penanganan Kemacetan)

Oleh

ANDRA ANDARINI

NIM : 23507044

(Program Studi Magister Informatika)

Sistem pendukung pembuatan keputusan (SPPK) merupakan salah satu bentuk sistem informasi yang mengombinasikan kemampuan terbaik manusia dalam mengenali pola yang mempengaruhi keputusan dan kemampuan komputer dalam memproses data dengan kecepatan yang mengungguli kemampuan manusia. SPPK berguna dalam menyajikan informasi yang berasal dari data dan model sesuai dengan problem yang dihadapi. Namun, seiring dengan meningkatnya kompleksitas pembuatan keputusan disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak dapat diprediksi, pengembangan SPPK pun akan menjadi semakin kompleks. Dengan demikian, dibutuhkan pendekatan yang mampu menangani kompleksitas tersebut. Pendekatan yang dipilih pada penelitian untuk menangani kompleksitas pembuatan keputusan adalah systems thinking. Dimana Soft Systems Methodology (SSM) dan Conceptagon Analytical Tools merupakan bagian dari konsep systems thinking, yaitu bentuk sederhana pendekatan sistem yang memiliki banyak kelebihan. Prinsip pada systems thinking adalah memandang problem secara utuh, bukan memecah menjadi bagian-bagiannya sebab pemecahan problem seringkali menghilangkan kondisi yang sebenarnya dihadapi. Pada penelitian, SSM dimanfaatkan dalam menangani kompleksitas situasi pembuatan keputusan, sedangkan Conceptagon Analytical Tools dimaksudkan untuk menganalisis kebutuhan SPPK yang berkenaan dengan kompleksitas pada problem tersebut. Berdasarkan uraian permasalahan ditemukan belum adanya pendekatan dalam bentuk kerangka kerja untuk menganalisis kebutuhan SPPK pada situasi kompleks pembuatan keputusan. Adapun beberapa pertanyaan penelitian yang terkait dengan permasalahan adalah: (a) apa yang menjadi karakteristik kompleksitas pembuatan keputusan? (b) bagaimana cara SSM menstrukturkan situasi kompleks tersebut? (c) bagaimana memanfaatkan Conceptagon Analytical Tools untuk

ii

melakukan analisis terhadap SPPK? dan (d) bagaimana kerangka kerja analisis kebutuhan SPPK dan cara menerapkannya? Penelitian dilakukan dengan maksud menjawab keempat pertanyaan penelitian dengan menerapkan design science research, dimana terdapat usaha untuk mengembangkan sesuatu yang baru dan diperlukan cara berpikir yang kreatif. Adapun tahapan yang dilakukan terdiri atas pengkajian pustaka, analisis, perancangan kerangka kerja, penerapan, dan pembuatan kesimpulan. Tahapan analisis yang terbagi menjadi analisis teoretis dan analisis kasus berhasil mengidentifikasikan bahwa kompleksitas pembuatan keputusan memiliki karakteristik yang menunjukkan terdapatnya banyak komponen baik pada sistem yang diamati ataupun stakeholder yang terlibat, ditambah dengan adanya keterhubungan antarkomponen, serta problem yang melintasi beragam domain sehingga seringkali bersinggungan, dan terakhir ketidakpastian kemunculan problem beserta solusi yang dihasilkannya. Hasil analisis lainnya yang diperoleh adalah kandidat construct untuk kerangka kerja analisis kebutuhan SPPK yang berasal dari SSM dan Conceptagon Analytical Tools. Berdasarkan analisis terhadap SSM, dapat diidentifikasi kapabilitas dalam menyediakan kerangka untuk memahami problem, menyediakan alat untuk membangun gambaran model aktivitas, model konseptual yang berfokus pada aktivitas sistem, serta melibatkan multiple perspectives dalam menangani problem. Tools dan teknik SSM yang berperan dalam menstrukturkan kompleksitas pembuatan keputusan sekaligus menjadi construct diantaranya multiple perspectives, root definition, dan model konseptual. Sedangkan hasil analisis dengan Conceptagon Analytical Tools menghasilkan deskripsi kebutuhan SPPK secara utuh dengan mendefinisikan kebutuhan SPPK dari perspektif stakeholder, mentransformasikan kontribusi aplikasi SPPK, mengidentifikasi komponen perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna, mendefinisikan process flow jika menerapkan SPPK, menentukan pengontrol variabel penentu keputusan, menyesuaikan jika terjadi perubahan pada aktivitas dalam proses pembuatan keputusan, serta memperhitungkan kemungkinan perubahan pada komponen problem dari pembuatan keputusan. Perancangan kerangka kerja dilakukan dengan menentukan kebutuhan kerangka kerja, mengidentifikasi komponen yang memenuhinya, membangun model beserta metodenya, dan contoh penerapannya. Adapun kebutuhan kerangka kerja diantaranya dapat diterapkan pada situasi kompleks pembuatan keputusan, membantu memahami problem kompleks yang ditangani, memudahkan dalam mendefinisikan kontribusi SPPK, dan menghasilkan spesifikasi kebutuhan SPPK. Seluruh kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan komponen yang dihasilkan dari analisis terhadap SSM dan Conceptagon Analytical Tools. Kerangka kerja analisis kebutuhan SPPK terdiri atas enam tahapan, yaitu: (a) isu-isu, dengan maksud menemukan problem kompleks; (b) stakeholders, mendefinisikan para pelaku pembuat keputusan; (c) definisi problem keputusan, untuk menstrukturkan problem berdasarkan perspektif para stakeholder; (d) identifikasi kontribusi SPPK, membantu menentukan aplikasi SPPK untuk proses pembuatan keputusan; (e) definisi pengontrol variabel, menentukan siapa pengontrol variabel dalam memutuskan problem; dan (f) spesifikasi kebutuhan SPPK, mendeskripsikan kebutuhan SPPK berdasarkan kontribusi. Kemudian kerangka kerja analisis

iii

kebutuhan SPPK diterapkan pada kasus perencanaan transportasi untuk penanganan kemacetan. Hasil yang diperoleh dari penelitian diantaranya: mendefinisikan karakteristik kompleksitas pembuatan keputusan sekaligus menjadi bagian dari body of knowledge pada konsep kompleksitas; kapabilitas SSM beserta tools dan tekniknya sebagai construct untuk kerangka kerja; deskripsi kebutuhan SPPK berdasarkan Conceptagon Analytical Tools juga sebagai construct untuk kerangka kerja; serta hasil-hasil dari setiap tahapan kerangka kerja yang dapat dimanfaatkan tidak hanya hasil dari tahap yang terakhir yang sekaligus menjadi bagian dari body of knowledge pada konsep SPPK maupun systems thinking. Kata kunci : sistem pendukung pembuatan keputusan, soft systems methodology, conceptagon analytical tools, kompleksitas, pembuatan keputusan

iv

ABSTRACT

FRAMEWORK DEVELOPMENT OF DECISION MAKING

SUPPORT SYSTEM REQUIREMENTS ANALYSIS

USING SOFT SYSTEMS METHODOLOGY AND

CONCEPTAGON ANALYTICAL TOOLS

(Case Study : Transportation Planning for Traffic Jam Problem)

By

ANDRA ANDARINI

NIM : 23507044

(Informatic Master Programme)

Decision-making support system (DMSS) is a form of information system that combines human best capabilities to know the pattern that influence decision and computer ability to process data beyond human speed. DMSS is useful in presenting the information derived from data and models from the problem faced. However, in line with the increasing complexity of decision making due to unpredictable environmental change, DMSS development would also become increasingly complex. Thus, approach capable of handling the complexity is needed. The chosen approach in research to handle decision making complexity is systems thinking. Soft Systems Methodology (SSM) and Conceptagon Analytical Tools as part of systems thinking concept, are simple system approach with many advantages. Principle of systems thinking is holistic problem viewing, instead of parts. Since parts viewing used to reduce the actual condition. In this research, SSM was used in handling decision making situation complexity, mean while Conceptagon Analytical Tools were intended to analyze the DMSS’s requirements related to the complexity of the problem. Based on problem description, it was found that no approach has been found in the form of a framework to analyze DMSS’ requirements in complex decision-making situations. Research questions related to the problems are: (a) What are the characteristics of decision making complexity? (b) How SSM structuring the complex situation? (c) How to use Conceptagon Analytical Tools in analyzing DMSS? and (d) How is the form of DMSS’ requirements analyzed frameworks and how to apply them? Research was conducted to answer four research questions by applying design science research, with efforts to develop something new and creative thinking is needed. There were several stages done, consists of literature review, analysis, framework design, implementation, and making conclusions.

v

Analysis, which divided into theoretical analysis and case analysis, had successfully identified characteristics of decision making complexity: (a) many components, either in the system observed or stakeholders involved, (b) inter-related components, (c) problems overlapping across varied domain, and (d) uncertainty of problem occurence and its solutions. Other analysis result is that construct candidates for DMSS’ requirements analysis framework derived from SSM and Conceptagon Analytical Tools. Based on analysis of SSM, the following capabilities were identified: (a) provide a framework to understand the problem, (b) provide tools to build activity model image and conceptual model focused on system activities, and (c) involve multiple perspectives in handling the problem. SSM tools and techniques functions in structuring decision-making complexity and also as construct, among others are multiple perspectives, root definition, and conceptual model. While analysis results using Conceptagon Analytical Tools are: (a) DMSS‘ requirements description holistically by defining them from stakeholders perspective, (b) transforming DMSS application contribution, (c) identify hardware, software, and users components, (d) define process flow when applying DMSS, (e) determine the controller of decision variables, (f) adjusting if there is a change in decisions making process activity, and (g) considering the possible changes decision-making problem components. Framework design was done by determining framework requirements, identifying the components that fulfil them, building model, its methods, and application examples. The framework requirements are able to be applied in complex decision-making situations, to help understanding the complex problem, easy to define DMSS contribution, and producing DMSS requirements specifications. All those requirements can be fulfilled by using components derived from SSM and Conceptagon Analytical Tools analysis. DMSS requirements analysis framework consists of six phases, namely: (a) issues, aimed to find complex problem, (b) stakeholders, defines decision making actors; (c) decision problem definition, for structuring problem based on stakeholders perspective; (d) DMSS contribution identification, help determine the DMSS application for decision-making processes, (e) variables controller definition, determine variable controller in deciding problem, and (f) DMSS requirements specification, describe DMSS needs based on the contribution. Then DMSS requirements analysis framework was applied in the case of transportation planning for traffic jam problem. Results obtained from the research among others are: defining decisions making complexity characteristics also as a part of body-of-knowledge for complexity concept, the capability of SSM with its tools and technique as a construct for framework; DMSS requirements description based on Conceptagon Analytical Tools also as a construct for framework; and the results from framework stages that can be used not only the last stage, this is also as a part of body-of-knowledge for DMSS and systems thinking concepts. Keywords : decision-making support system, soft systems methodology, conceptagon analytical tools, complexity, decision-making

vi

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut

Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta

ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut

Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi

pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus

disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin

Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu

syarat untuk kelulusan program magister pada Program Studi Magister

Informatika ITB. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian tesis ini, yaitu :

1. Bapak Dr. Ir. Husni S. Sastramihardja, M.T., selaku Pembimbing dan

dosen tesis, terima kasih atas segala saran, bimbingan dan nasehat Bapak

sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Ir. Kridanto Surendro, M.Sc., Ph.D. sebagai dosen penguji seminar

dan dosen wali, terima kasih atas segala masukan dan saran Bapak.

3. Ibu Ayu Purwarianti, S.T., M.T., Ph.D. sebagai dosen penguji prasidang,

terima kasih atas masukan dan koreksi Ibu.

4. Ibu Dra. Christine Suryadi, M.T. dan Bapak Imam Achmad K., S.T.,

M.Sc., Ph.D. sebagai dosen penguji sidang, terima kasih atas masukan dan

koreksinya.

5. Dosen-dosen STEI ITB, terima kasih atas bimbingan Bapak/Ibu selama

mengikuti perkuliahan di jalur Sistem Informasi STEI ITB.

6. Staf Tata Usaha Program Studi Magister Informatika ITB yaitu Pak Ade,

Mbak Nur, staf dukungan teknis dan staf perpustakaan yang telah

membantu proses administrasi dan menyediakan fasilitas bagi Penulis

untuk menyelesaikan studi dan tesis ini.

7. Papa, Mama dan Iba, terima kasih atas doa, dukungan, dan semangatnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.

8. Kakak Reny, Kakak Nita, Bang Azan, Tante Dolly dan Om Muizu, terima

kasih atas doa, dukungan dan motivasinya.

9. Teman-teman Program Studi Magister Informatika Jalur Sistem Informasi

Angkatan 2007, terima kasih atas kekompakan dan kebersamaan yang

indah.

viii

10. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih

atas segala bentuk dukungan dan bantuan selama menyelesaikan tesis ini.

Semoga segala bantuan dan dukungan mendapatkan balasan yang berlimpah dari

Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih memiliki banyak

kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan

menjadi penyempurna bagi tesis ini. Semoga hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat dan kontribusi bagi pihak-pihak yang terkait.

Bandung, Juni 2009

Penulis

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... iv

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI ..........................................................xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi

DAFTAR ISTILAH......................................................................................... xvii

Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1

I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

I.3 Tujuan...................................................................................................... 4

I.4 Batasan Masalah....................................................................................... 5

I.5 Kegunaan Hasil ........................................................................................ 5

I.6 Metodologi............................................................................................... 5

I.6.1 Pengumpulan Data.............................................................................. 6

I.6.2 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................. 7

I.7 Sistematika............................................................................................. 11

Bab II Kajian Pustaka ...................................................................................... 13

II.1 Pembuatan Keputusan ............................................................................ 13

II.1.1 Proses Pembuatan Keputusan............................................................ 13

II.1.2 Sistem Pendukung Pembuatan Keputusan (SPPK) ............................ 14

II.2 Systems Thinking .................................................................................... 16

II.2.1 Definisi Sistem ................................................................................. 17

II.2.2 Systems View .................................................................................... 19

II.2.2.1 Multiple Perspectives................................................................ 20

II.2.2.2 Conceptagon Analytical Tools .................................................. 21

x

II.2.3 Soft Systems Methodology (SSM)...................................................... 23

II.2.4 Penerapan Systems Thinking ............................................................. 26

II.3 Kompleksitas.......................................................................................... 27

Bab III Analisis Teoretis ................................................................................... 33

III.1 Identifikasi Karakteristik Kompleksitas .................................................. 33

III.1.1 Berbagai Penelitian Mengenai Kompleksitas..................................... 34

III.1.2 Karakteristik Umum Kompleksitas ................................................... 35

III.2 Identifikasi Pemanfaatan SSM pada Proses Pembuatan Keputusan ......... 37

III.2.1 Kapabilitas SSM ............................................................................... 37

III.2.2 Modifikasi Soft Systems Methodology (SSM).................................... 39

III.3 Identifikasi Kebutuhan SPPK ................................................................. 42

III.3.1 Pemetaan Kebutuhan SPPK pada Conceptagon Analytical Tools ...... 43

III.3.2 Deskripsi Sistem Kebutuhan SPPK secara Konseptual ...................... 54

III.4 Kesimpulan Hasil Analisis Teoretis ........................................................ 55

Bab IV Analisis Kasus Perencanaan Transportasi untuk Penanganan Kemacetan...

......................................................................................................... 57

IV.1 Identifikasi Karakteristik Situasi Kompleks Pembuatan Keputusan ........ 57

IV.1.1 Identifikasi Kompleksitas Kasus Perencanaan Transportasi untuk

Penanganan Kemacetan .................................................................... 57

IV.1.2 Kesesuaian Kompleksitas Kasus dengan Karakteristik Umum .......... 60

IV.2 Penerapan SSM dalam Menstrukturkan Problem .................................... 63

IV.2.1 Tahapan Penerapan SSM .................................................................. 63

IV.2.2 Analisis Terhadap Penerapan SSM.................................................... 68

IV.3 Identifikasi Kebutuhan SPPK Spesifik pada Perencanaan Transportasi

untuk Penanganan Kemacetan ............................................................. 69

IV.4 Kesimpulan Hasil Analisis Kasus ........................................................... 76

Bab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK....................... 79

V.1 Prasyarat Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK ............................. 79

V.2 Penelusuran Prasyarat pada Komponen Pembangun Kerangka Kerja

Analisis Kebutuhan SPPK ................................................................... 80

V.3 Model Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK.................................. 86

V.4 Metode pada Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK........................ 88

xi

V.5 Penerapan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK............................ 91

V.5.1 Skenario Penerapan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK........ 91

V.5.2 Tahapan Penerapan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK ........ 92

V.5.3 Temuan........................................................................................... 104

V.6 Kesimpulan Hasil Perancangan ............................................................ 104

Bab VI Penutup ............................................................................................... 106

VI.1 Kesimpulan .......................................................................................... 106

VI.2 Saran.................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 109

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Contoh Kasus Kompleksitas ..................................................... 113

xiii

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI

Gambar I.1 Kerangka kerja penelitian ............................................................. 8

Gambar I.2 Skema analisis ............................................................................ 10

Gambar II.1 Proses pembuatan keputusan dengan SPPK................................. 14

Gambar II.2 Conceptagon Analytical Tools .................................................... 21

Gambar II.3 Soft Systems Methodology........................................................... 25

Gambar II.4 Kondisi penyelesaian problem kompleks .................................... 30

Gambar III.1 Proses analisis kebutuhan SPPK ................................................. 41

Gambar III.2 Boundary kebutuhan SPPK......................................................... 44

Gambar III.3 Input, output, dan transformasi kebutuhan SPPK ........................ 45

Gambar III.4 Keterhubungan antarkomponen SPPK ........................................ 48

Gambar III.5 Ilustrasi process flow dengan melibatkan SPPK .......................... 51

Gambar III.6 Ilustrasi command, control, dan communication pada sistem....... 52

Gambar III.7 Ilustrasi variety, parsimony, dan harmony pada kebutuhan SPPK 53

Gambar IV.1 Sistem transportasi makro ........................................................... 58

Gambar IV.2 Model konseptual task-based root definition ............................... 66

Gambar IV.3 Model konseptual issue-based root definition.............................. 66

Gambar IV.4 Boundary pada pengembangan SPPK untuk mendukung

perencanaan transportasi untuk penanganan kemacetan............... 71

Gambar IV.5 Konsep input, output, dan transformasi kebutuhan SPPK pada

perencanaan transportasi untuk penanganan kemacetan............... 72

Gambar IV.6 SPPK untuk perencanaan transportasi khususnya penanganan

kemacetan................................................................................... 72

Gambar IV.7 Process flow pada peramalan pergerakan .................................... 73

Gambar IV.8 Pihak-pihak yang memberikan command, control, dan

berkomunikasi pada sistem ......................................................... 74

Gambar V.1 Usulan kerangka kerja analisis kebutuhan SPPK......................... 87

Gambar V.2 Penyebab problem transportasi dan isu-isu yang ditimbulkannya 93

Gambar V.3 Model konseptual dari root definition ......................................... 94

Gambar V.4 Process flow yang menunjukkan keterhubungan manajemen data,

manajemen model, dan manajemen antarmuka.......................... 101

xiv

Gambar V.5 Penerapan kerangka kerja pada kasus perencanaan transportasi

untuk penanganan kemacetan.................................................... 103

xv

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Karakteristik Kompleksitas ......................................................... 34

Tabel III.2 Rekapitulasi karakteristik kompleksitas ...................................... 35

Tabel III.3 Perbandingan penanganan kompleksitas pada penelitian dan AHP

................................................................................................... 36

Tabel III.4 Modifikasi pada SSM untuk analisis kebutuhan SPPK ................ 39

Tabel III.5 Control variabel pada SPPK yang berkaitan................................ 52

Tabel IV.1 Analisis karakteristik kompleksitas berdasarkan teori dan kasus

perencanaan transportasi untuk penanganan kemacetan............... 61

Tabel IV.2 Contoh kontribusi SPPK berdasarkan issue-based root definition 68

Tabel IV.3 Identifikasi tools dan teknik pada SSM ....................................... 69

Tabel IV.4 Control variabel pada SPPK untuk perencanaan transportasi untuk

penanganan kemacetan ............................................................... 75

Tabel V.1 Prasyarat kerangka kerja analisis kebutuhan SPPK...................... 81

Tabel V.2 Tabel penelusuran (traceability table) prasyarat terhadap

komponen................................................................................... 85

Tabel V.3 Hasil analisis kontribusi SPPK pada perencanaan transportasi

untuk penanganan kemacetan...................................................... 96

Tabel V.4 Pengontrol variabel dan variabel yang dikontrolnya .................... 98

Tabel V.5 Prasyarat minimal pengguna ....................................................... 99

xvi

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN

Nama Pemakaian pertama kali pada halaman

SPPK SSM

Sistem Pendukung Pembuatan Keputusan Soft Systems Methodology

2

3

xvii

DAFTAR ISTILAH

Istilah Deskripsi Pemakaian pertama kali

pada halaman Conceptagon Analytical Tools

Tujuh kelompok konsep yang menunjukkan karakteristik sistem. (Edson, 2008)

4

Ill-structured Berhubungan dengan data yang tidak terdefinisi dengan baik (Courtney, 2001)

15

Ill-defined berhubungan dengan keputusan yang tidak memiliki pola tertentu sehingga membutuhkan interaksi dengan user (Courtney, 2001)

15

Kerangka kerja Struktur konseptual untuk mendukung atau mengarahkan pembangunan sesuatu. (http://www.whatis.com)

4

Situasi kompleks

Kondisi pembuatan keputusan yang melibatkan banyak komponen dan berhubungan, keputusan yang saling mempengaruhi, kemunculannya tidak pasti.

3

SPPK

Salah satu bentuk sistem informasi yang menggunakan data dan model dalam rangka menyajikan informasi untuk mempermudah proses pembuatan keputusan.

2

SSM

Salah satu metodologi systems thinking yang sifatnya subjektif dan kualitatif, mempertimbangkan perspektif stakeholder, menentukan fungsi sistem secara utuh, serta mendeksripsikan bagaimana fungsi memberikan nilai bagi stakeholder. (Parnell, 2008)

3

Stakeholder Peran yang dijalankan pada sistem. (Daellenbach dan McNickle, 2005)

3

Systems Thinking

Pendekatan yang menerapkan filosofi holistic dengan kemampuan membuka struktur sistem yang critical seperti batasan (boundaries), input, output, struktur proses, dan interaksi sistem dengan lingkungannya. (Boardman, 2008)

1