kerangka teori dan analisis iogh

Upload: miftakhaeriah

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    1/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    2/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    3/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Kata Pengantar

    KATA PENGANTAR

    Tabel input-output (I-O) merupakan sistem penyajian data yang

    komprehensif dan, mampu memperlihatkan hubungan dan keterkaitan antar 

    sektor ekonomi. Data yang disajikan dalam tabel ini dapat dimanfaatkan

    untuk melakukan berbagai analisis dan menyusun model-model ekonomi

    untuk perencanaan.

    Tabel I-O dan analisisnya pertama kali dikembangkan rofesor !. "eontief 

    pada dekade #$%&-an. Di Indonesia usaha penyusunan tabel I-O dimulai

    pada tahun #$'$ oleh "II, kemudian dilanjutkan oleh pada tahun

    #$*#. ampai sekarang telah menyusun tabel I-O nasional secara

    periodik lima tahun sekali. ada tingkat pro+insi hampir seluruh pro+insi

    yang telah menyusun tabel I-O regionalnya.

    emanfaatan tabel-tabel I-O oleh pengguna data dan masyarakat umum

    saat ini dirasakan masih kurang. al ini antara lain diduga karena adanya

    kesenjangan antara penyusun tabel I-O yaitu usat dan Daerah di satu

    pihak dengan para praktisi pengguna tabel I-O di pihak lain. Dalam

    beberapa buku teks ekonomi yang berbahasa Indonesia umumnya telahdisajikan pembahasan tentang tabel I-O, namun demikian pembahasan

    tersebut masih lebih bersifat pengenalan dengan materi yang terbatas.

    ebagai salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan tersebut,

    berusaha menyusun buku tentang I-O dan diberi judul Kerangka Teori dan

     Analisis Tabel Input-Output . uku ini diharapkan bisa dijadikan pegangan

    dan referensi umum, terutama bagi pengguna tabel I-O, analisis dan contoh

    penerapannya.Tim enyusun menyadari baha penyajian buku ini masih banyak

    mengandung kelemahan. Oleh karenanya segala kritik dan saran dari

    pembaca sangat diharapkan dan diterima dengan senang hati demi

    penyempurnaan buku ini di masa datang.

     khirnya kepada semua pihak yang telah memberikan andil sehingga

    terlaksananya penerbitan buku ini kami mengucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya.

    /akarta, 0o+ember 1&&2

    TI3 405660

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    4/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Outputi

    Daftar Isi

    DAFTAR ISI

    alaman

    7T

    4080T9 ............................

    ..................................................

    i

    D:T9

    II ..............................................

    ............................................. iii

    I.

    40D6"60 .......................

    ............................................ #

    "atar

    elakang ...................................

    ................................... #

    Tabel I-O dalam 7erangka

    istem 0eraca

    0asional ............ %

    7egunaan Tabel I-O ...............................................

    ............... *

    istematika

    enulisan ..................................

    ......................... *

    II. 40849TI0 D9

    T4" I06T-

    O6T6T ................. $

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    5/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output.... $

     sumsi dan

    7eterbatasan .............................

    ........................ #;

    /enis-jenis Tabel

    Transaksi .................................................. #<

    III. 7O04 D0

    D4:I0II ...................................

    ................... 1#

    Output .......................................

    ............................................ 1#

    Input

     ntara .......................................

    ................................... 1<

    Input

    rimer .......................................

    ................................... 1'

    ermintaan khir

    Impor .........................................

    ............... 1*

    3argin erdagangan dan iaya

    engangkuta ..................... %1

    I=. 3T9I7

    40880D, D5

    405490 D0

    D49/T 74470 D"3

    T4" I-O .......................... %*

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    6/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output............................... %*

    Daya enyebaran dan Derajat

    7epekaan ............................. ;%

     

    =. 0"II I06T-O6T6T ....................................

    ...............

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    7/125

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output

    Lampiran B. Dasar Matematika dalam Input-Output =II. 40843080 3OD4" I-

    O ........................................... 3odel I-O Terbuka dan

    Tertutup .......................................... 3odel I-O arga 7onstan

    ..................................................... 3odel I-O

    Dinamis ................................................................

    D:T9 6T7 ...... ........................................................................

    "3I90 ? T4" I-O I0DO04I T60 1&&< ($×$) ................

    "3I90 ? D9 3T43TI7 60T67 3OD4" I-O ................

    "3I90 >? D:T9 ITI" .........................................................

    "3I90 D? 7"I:I7I 47TO9 .................................................

    #1%

    #1%

    #1'

    #%#

    #%$

    #;*

    #

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    8/125

    Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan

    BAB I PENDAHULUAN 

    Latar Belakang 

    7onsep keterpaduan program pembangunan ekonomi menjadi semakin

    penting dalam era embangunan /angka anjang 7edua (/ II). ecaraideal, output dari suatu program pembangunan bisa menjadi input bagi

    program pembangunan yang lain. rogram sektoral yang bersifat egosektor semakin tidak populer karena diduga dapat merugikan kepentingan di sektor 

    lain. endekatan @win and win@ harus lebih banyak diterapkan daripada @win

    and lose@.

    Dalam perekonomian yang lebih luas, hubungan antar kegiatan ekonomi

     juga menunjukkan keterkaitan yang semakin kuat dan dinamis. ahkan

     jenis-jenis kegiatan baru bermunculan untuk mengisi kekosongan matarantai kegiatan yang semakin panjang dan kait-mengkait. 7emajuan di suatu

    sektor tidak mungkin dapat dicapai tanpa dukungan sektor-sektor lainnya.

    erbagai hubungan antar-kegiatan ekonomi (inter-industry relationship)

    selanjutnya dapat direkam dalam suatu instrumen statistik yang kemudian

    dikenal dengan tabel Input-Output (tabel I-O).

    Tabel I-O dan analisisnya pertama kali dikembangkan oleh rofessor 

    !assily "eontief pada akhir dekade #$%&-an. 6ntuk pengembangantersebut, ia memenangkan hadiah 0obel untuk ilmu ekonomi pada tahun

    #$*%.#  Dalam perkembangannya, metode-metode yang diturunkan dari

    suatu tabel I-O semakin banyak diterapkan sebagai alat analisis dan

    perencanaan ekonomi yang praktis dan bersifat kuantitatif. ejumlah buku

    (textbook ) mengenai model I-O telah banyak diterbitkan olehlembagaAuni+ersitas di luar negeri untuk mengantisipasi penggunaan yang

    semakin luas dan berkembang.

    Di Indonesia, tabel I-O mulai dikenal pada akhir elita I. "embaga yang

    pertama kali melakukan exercise  penyusunan tabel I-O Indonesia tahun

    #$'$ adalah "II. 7arena keterbatasan data yang tersedia pada saat itu

    terpaksa menggunakan metode tidak langsung (non survey method ).

    # Miller and Blair, Input-Output Analysis: Foundations and Extensions, Prentice-

    Hall, Inc, New Jersey, 1985

    7emudian adan usat tatistik () bekerja sama dengan ank

    Indonesia dan Institute of

    1

    Developing conomics  (ID4) melakukan penyusunan yang sebenarnya

    menggunakan metode langsung (survey method ) untuk tabel I-O #$*#.

    ejak itu, menyusun tabel I-O Indonesia secara berkala setiap lima

    tahun sekali, dan hingga kini telah disusun tabel I-O untuk tahun #$*#, #$2&,

    #$2

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    9/125

    Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan

    erencanaan regional pada hakekatnya merupakan refleksi adanya proses

    desentralisasi perencanaan di satu pihak dan perencanaan baah ke atas(bottom-up planning ) di lain pihak, dengan tetap memperhatikan tujuan dan

    sasaran pembangunan nasional. Dengan menggunakan model I-O regional,

    dapat dianalisis struktur dan keterkaitan ekonomi antar-sektor dalam regionbersangkutan maupun keterkaitan dengan sektor di luar region  bahkan

    dengan luar negeri. 6ntuk maksud tersebut, sejumlah propinsi mencoba

    melakukan studi penyusunan tabel I-O regional, di antaranya menggunakan

    metode langsung (survey method ), namun sebagian besar lainnya

    menggunakan metode tidak langsung. ekarang ini hampir semua propinsi

    sudah menyusun tabel I-O regionalnya, meskipun dengan banyak hambatan

    dan keterbatasan.

    erdasarkan hasil kajian terhadap perkembangan penggunaan model I-

    O, baik pada tingkat nasional maupun regional, dirasakan masih dijumpai

    beberapa masalah yang memerlukan pemecahan sistematis?

    a. 7esenjangan (gap) antara penyusun tabel I-O (dalam hal ini dan

    daerah) dengan para pengguna tabel tersebut. 7urangnya

    apresiasi terhadap tabel I-O ini karena pengguna tabel belum secara

    luas memahami manfaat dari model I-O yang dapat dikembangkan.

    b. 7esenjangan kemampuan sumber daya manusia (D3) antara usat

    dengan daerah dalam memenuhi kebutuhan para pengguna data

    khususnya tabel I-O.

    c. erbedaan dalam hal tingkat keterincian dan kelengkapan data antara

    nasional dan daerah, khususnya data yang dibutuhkan untukpenyusunan tabel I-O.

    d. 7etidakseragaman dalam penggunaan metode dan pendekatan antarasatu daerah dengan daerah lainnya dan antara daerah dengan nasional.

      6ntuk mengatasi masalah-masalah di atas, maka buku panduan ini

    diharapkan dapat memberikan kejelasan baik bagi penyusunan tabel I-O

    (terutama di daerah) maupun bagi para pengguna tabel dan praktisi

    ekonomi. uku ini juga dapat dimanfaatkan secara luas sebagai salah satu

    referensi dalam berbagai kepentingan analisis ekonomi.

    7epentingan dalam menyusun kedua buku tersebut juga

    dilatarbelakangi oleh kenyataan baha buku-buku referensi mengenai

    model I-O masih sangat langka di Indonesia, terutama yang berbahasa

    Indonesia. Dengan demikian penyusunan kedua buku ini merupakan

    peluang sekaligus tantangan dalam pengembangan penggunaan model I-O

    di Indonesia.

    Tabel I-O dalam Kerangka Sitem Nera!a Nai"nal Di dalam sistem neraca nasional, tabel I-O merupakan bagian integral

    dan bagian penting dalam keseluruhan sistem. Tabel ini menyajikan analisis

    rinci mengenai proses produksi dan penggunaan barang dan jasa, serta

    pendapatan yang timbul dalam proses produksi.1 

    !

      eranan tabel I-O dalam sistem neraca nasional terutama berkaitan

    dengan neraca barang dan jasa, dan merupakan suatu kerangka koordinasi

    bagi statistik ekonomi, baik secara konsepsional untuk menjaminkeseluruhan definisi dan klasifikasi yang dipakai, maupun sebagai suatu

    kerangka untuk menjamin konsistensi data yang diperoleh dari berbagai

    sumber yang berbeda-beda. Tabel I-O juga cocok untuk kajian dan analisis

    berbagai data ekonomi yang ada dalam neraca nasional dan mendeteksi

    kelemahannya.

    ada dasarnya tabel I-O merupakan dekonsolidasi atau pemecahan

    lebih rinci dari neraca produksi, yang merupakan salah satu dari empat

    neraca pokok (neraca produksi, neraca konsumsi, neraca akumulasi dan

    neraca transaksi luar negeri) yang melandasi sistem neraca nasional yang

    terintegrasi.

    0eraca produksi adalah neraca yang menguraikan mengenai barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit produksi, penggunaan hasil produksi tersebut

    sebagai bahan baku, konsumsi akhir, in+estasi dan impor. elain itu juga

    menguraikan mengenai nilai tambah bruto yang tercipta dalam proses

    produksi.

    6ntuk dapat melihat kaitan tabel I-O dalam kerangka sistem neraca

    nasional, perlu kiranya diberikan secara ringkas gambaran umum mengenai

    1 Sistem Neraca Nasional

    adalah suatu eran!a

     "enyusunan statisti secara

    ter"adu,

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    10/125

    Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan

    sistem neraca nasional yang terintegrasi secara menyeluruh. ebagaimana

    diketahui, tujuan utama dari penyusunan neraca ekonomi nasional adalahuntuk menciptakan kerangka dasar analisa yang cocok guna membahas

    rangkaian kegiatan pelaku ekonomi secara makro. 6ntuk dapat

    mengungkapkan keterkaitan berbagai institusi di dalam masyarakat sebagaipelaku ekonomi dalam melakukan berbagai kegiatan yang terjadi secara

    simultan pada suatu periode aktu tertentu, 9uggles B 9uggles dalam

    bukunya @The Design of conomic Accounts@ memberikan gambaran

    mengenai sistem neraca ekonomi nasional yang terintegrasi, sebagaimana

    tampak pada gambar # berikut ini.

    onsisten dan menyeluruh yan! meran!um "endataan as"e eonomi dan

    sosial#

    "

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    11/125

     

    . #era$a Luar #egeri%

     

    &ambar 1.1 'istem #era$a #asi(nal )erintegrasi dala

    m *rti Luas

    Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan

    4mpat blok utama baris paling atas pada gambar #.# merupakan neracaneraca pokok dari

    sistem neraca ekonomi nasional. lok pertama (neraca #) merupakan neraca produkdomestik dan pendapatan nasional. lok kedua (neraca 1a, %a dan ;a) merupakan neraca-

    neraca pendapatan dan pengeluaran dari badan usaha, pemerintah dan rumah tangga. lok

    ketiga (neraca 1b, %b dan ;b) merupakan neraca-neraca pembentukan modal dari badanusaha pemerintah dan rumah tangga. lok terakhir (neraca

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    12/125

     

    +

    . Matriks PerdaganganLuar #egeri

    11

    . #era$a Pemba,aranLuar #egeri

    #era$a Pembentukan M(dal

     

    "

    b. umah tangga

    . Pembentukan M(dal

    Menurut 'ekt(r

    Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan

    table). Tabel penyediaan dan penggunaan biasanya juga disebut sebagai tabel I-O empat persegi panjang

    (rectangular input-output table), sedangkan tabel I-O simetrik biasanya disebut juga sebagai tabel I-O bujur sangkar atau tabel I-O model "eontief. Tabel I-O bujur sangkar ini dapat berupa tabel komoditi C menurut

    komoditi atau industri C menurut industri.

    % /

      elanjutnya tabel I-O yang akan diuraikan dalam buku ini adalah tabel

    input-output model "eontief atau tabel I-O output yang bujur sangkar.

    Keg#naan Tabel I-O 

    Data yang disajikan dalam tabel I-O mempunyai kegunaan antara

    lain untuk?

    #. memperkirakan dampak dari permintaan akhir dan perubahannya

    terhadap berbagai output sektor produksi, nilai tambah, impor,

    permintaan, pajak, kebutuhan tenaga kerja, dan sebagainya.

    1. memproyeksi +ariabel-+ariabel ekonomi makro pada butir (#) di atas.

    %. mengamati komposisi penyediaan dan penggunaan barang atau jasa

    sehingga mempermudah analisis tentang kebutuhan impor dan

    kemungkinan substitusinya.

    ;. menganalisis perubahan harga, di mana perubahan biaya input

    mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung perubahan harga

    output.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    13/125

     

    b. Badan 0saha

    !

    #era$a Pendapatan dan

    Pengeluaran

    a. Badan 0sah

    a !

    a. Pemerintah

    "

    a. umah tangga

    . Dek(ns(lidasi #era$a

    Pendapatan dan

    Pengeluaran Menurut

    Institusi

    Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan

    +

     

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    14/125

    1

    . #era$a Pr(duk

    D(mestik dan

    Pendapatan #asi(nal

    /

    . )abel Input-Output

    #era$a

    Perdagangan#asi(nal 

     )abel Input

    -

    Output

      #era$a *rus

    Dana

     

    #era$a

    Keka,aan#asi(nal

     

    #era$a *khir

     

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

    BAB II PENGERTIAN DASAR TABEL INPUT-OUTPUT 

    Tabel I-O pada dasarnya merupakan uraian statistik dalam bentuk

    matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa sertasaling keterkaitan antar-satuan kegiatan ekonomi (sektor) dalam suatu

    ilayah pada suatu periode aktu tertentu. Isian sepanjang baris dalam

    matriks menunjukkan bagaimana output suatu sektor ekonomi dialokasikan

    ke sektorsektor lainnya untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan

    akhir, sedangkan isian dalam kolom menunjukkan pemakaian input antara

    dan input primer oleh suatu sektor dalam proses produksinya.

    ebagai suatu model kuantitatif, tabel I-O akan memberikan gambaranmenyeluruh mengenai?

    #. truktur perekonomian nasionalAregional yang mencakup struktur output

    dan nilai tambah masing-masing sektor

    1. truktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa oleh

    sektor-sektor produksi

    %. truktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalam negeri

    maupun barang-barang yang berasal dari impor

    ;. truktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara olehsektorsektor produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi,

    in+estasi dan ekspor.

    Kerangka Um#m Tabel I-O

    entuk tabel I-O dapat digambarkan seperti kerangka tabel berikut ini?

    I(n C n)

    Transaksi antar sektorAkegiatan

    II(n C m)

    ermintaan akhir

    III

    (p C n)

    Input rimer

    I= (p C

    m)

    8ambar 1.# 7erangka Tabel Input-Output

     

    7uadran pertama menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan

    digunakan oleh sektor-sektor dalam suatu perekonomian. 7uadran inimenunjukkan distribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu proses

    produksi. enggunaan atau konsumsi barang dan jasa di sini adalah

    penggunaan untuk diproses kembali, baik sebagai bahan baku atau bahanpenolong. 7arenanya transaksi yang digambarkan dalam kuadran pertama

    ini disebut juga transaksi antara (intermediate transaction).

    7uadran kedua menunjukkan permintaan akhir (final demand ) dan

    impor, serta menggambarkan penyediaan barang dan jasa. enggunaan

    barang dan jasa bukan untuk proses produksi digolongkan sebagai

    permintaan akhir. ermintaan akhir ini biasanya terdiri atas konsumsi rumah

    tangga, konsumsi pemerintah, in+estasi dan ekspor.

    7uadran ketiga memperlihatkan input primer sektor-sektor produksi.

    Input ini dikatakan primer karena bukan merupakan bagian dari output suatu

    sektor produksi seperti pada kuadran pertama dan kedua. Input primer adalah semua balas jasa faktor produksi yang meliputi upah dan gaji,

    surplus usaha ditambah penyusutan dan pajak tidak langsung neto.

    7uadran keempat memperlihatkan input primer yang langsung

    didistribusikan ke sektor-sektor permintaan akhir. Informasi di kuadran

    keempat ini bukan merupakan tujuan pokok, sehingga dalam penyusunan

    tabel inputoutput kadang-kadang diabaikan. Demikian juga penyusunan

    tabel I-O di Indonesia mengabaikan kuadran keempat ini. Informasi secara

    rinci mengenai kuadran keempat ini secara rinci disajikan dalam istem

    0eraca osial 4konomi (04).

    Tiap kuadran dalam tabel I-O dinyatakan dalam bentuk matriks,masingmasing dengan dimensi seperti tertera dalam 8ambar 1.#. entuk

    seluruh matriks ini, menunjukkan kerangka tabel I-O yang berisi uraian

    statistik mengenai transaksi barang dan jasa antar berbagai kegiatanekonomi dalam suatu periode tertentu. 7umpulan sektor produksi di dalam

    kuadran I (yang berisi kelompok produsen) memanfaatkan berbagai sumber 

    daya dalam menghasilkan barang dan jasa secara makro disebut sistem

    produksi. ektor di dalam sistem produksi ini dinamakan sektor endogen.

    edangkan sektor di luar sistem (jadi yang di kuadran II, III, dan I=)

    dinamakan sektor eksogen. Dengan demikian dapat dipahami baha tabel

    I-O membedakan dengan jelas antara sektor endogen dengan sektor 

    eksogen. Output selain digunakan dalam sistem produksi dalam bentuk

    permintaan antara, juga digunakan di luar sistem

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    15/125

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    16/125

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

     x1$ 3

     x$$3

     x%$ 3

    V $ 4

     X$  F.. (1.;)  x1% 3  x$%

    3  x%% 3V % 4  X %

     

    1

     

    ecara umum persamaan di atas dapat dirumuskan menjadi?

     X j # untuk & ! "#$#% F.. (1.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    17/125

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

    sektor eksogen, dan hanya berlaku untuk total sektor secara keseluruhan

    perekonomian.

    A#mi dan Keterbataan

    Dalam suatu model input-output yang bersifat terbuka dan statis,

    transaksi-transaksi yang digunakan dalam penyusunan tabel I-O harus

    memenuhi tiga asumsi dasar, yaitu?

    a. sumsi homogenitas yang mensyaratkan baha tiap sektor 

    memproduksi suatu output tunggal dengan struktur input tunggal danbaha tidak ada substitusi otomatis antara berbagai sektor

    b. sumsi proporsionalitas yang mensyaratkan baha dalam proses

    produksi, hubungan antara input dengan output merupakan fungsi linier yaitu tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun

    sebanding dengan kenaikan atau penurunan output sektor tersebut

    c. sumsi aditi+itas, yaitu suatu asumsi yang menyebutkan baha efektotal pelaksanaan produksi di berbagai sektor dihasilkan oleh masing-

    masing sektor secara terpisah. Ini berarti baha di luar sistem input-

    output semua pengaruh dari luar diabaikan.

    1"

     Dengan adanya asumsi-asumsi tersebut, tabel input-output mempunyai keterbatasan, antara lain? karena rasio input-output tetap konstan sepanjang periode

    analisis, produsen tak dapat menyesuaikan perubahan-perubahan inputnya atau mengubah proses produksi.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    18/125

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

    ubungan yang tetap ini berarti menunjukkan baha apabila input suatu sektor 

    dilipat gandakan maka outputnya juga akan bertambah dua kali. sumsi semacam itumenolak adanya pengaruh perubahan teknologi ataupun produkti+itas yang berarti

    perubahan kuantitas dan harga input sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga

    output. !alaupun mengandung keterbatasan, model I-O tetap merupakan alat analisisekonomi yang lengkap dan komprehensip.

    $eni-%eni Tabel Tranaki 

    eperti telah dikemukakan pada bahasan sebelumnya, pada dasarnya tabel I-O

    terdiri atas ; (empat) kuadran. Tiga kuadran yang pertama, yaitu kuadran I, II dan III,

    merupakan tabel dasar yang dalam sistem input-output dikenal sebagai tabel transaksi.

    Dengan demikian tabel transaksi adalah tabel yang menggambarkan besarnya nilai

    transaksi barang dan jasa antar sektorsektor ekonomi. Tabel transaksi atau tabel dasar ini

    dapat digunakan untuk melakukan analisis deskriptif seperti analisis struktur 

    perekonomian nasionalAregional, nilai tambah sektoral, pola distribusi barang dan jasa,

    struktur konsumsi dan pembentukan modal, struktur ekspor dan impor, dan sebagainya.

    Tabel transaksi yang biasa disajikan dalam tabel I-O terdiri atas transaksi atas dasar 

    harga pembeli, transaksi atas dasar harga produsen, transaksi total dan transaksi

    domestik.

    &' Tabel Tranaki Ata Daar Harga Pembeli 

    Tabel transaksi atas dasar harga pembeli adalah tabel transaksi yang

    menggambarkan nilai transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi yang dinyatakanatas dasar harga pembeli. rtinya dalam tabel transaksi ini unsur margin perdagangan

    dan biaya pengangkutan masih tergabung dalam nilai input bagi sektor yang membelinya.

    Dalam penyusunan tabel I-O biasanya tabel transaksi yang pertama kali disusun adalah

    tabel transaksi atas dasar harga pembeli.erikut diberikan contoh tabel transaksi atas dasar harga pembeli (tabel 1.#) yang

    merupakan agregasi % C % dari Tabel Input Output Indonesia

    1&&

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    19/125

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

    (' Tabel Tranaki Ata Daar Harga Pr"d#en

    Tabel transaksi atas dasar harga produsen adalah tabel transaksi yang

    menggambarkan nilai transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi yang dinyatakan

    atas dasar harga produsen. rtinya dalam tabel transaksi ini unsur margin perdagangan

    dan biaya pengangkutan telah dipisahkan sebagai input yang dibeli dari sektor perdagangan dan pengangkutan. Dengan mengeluarkan unsur margin perdagangan danbiaya pengangkutan dari tabel transaksi atas dasar harga pembeli diperoleh tabel

    transaksi atas dasar harga produsen, seperti terlihat pada tabel 1.1 berikut ini.

    )' Tranaki T"tal 

    Tabel transaksi total adalah tabel transaksi yang menggambarkan besarnya nilai

    transaksi barang dan jasa, baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun impor,

    antar sektor ekonomi. rtinya pada tabel transaksi ini nilai transaksi input antara (kuadran

    I) antar sektor ekonomi mencakup transaksi barang dan jasa produksi dalam negeri dan

    impor. ada tabel transaksi ini tergambar informasi mengenai nilai impor menurut sektor ekonomi yang ditujukan pada +ektor kolom di kuadran II (kuadran permintaan akhir).enyajian tabel transaksi ini disebut juga tabel I-O dengan perlakuan impor secara

    bersaing (competitive import model ). enyajian tabel transaksi total pada dasarnya samadengan penyajian tabel transaksi baik atas dasar harga pembeli maupun atas dasar 

    harga produsen.

    *' Tranaki D"metik 

    Tabel transaksi domestik adalah tabel transaksi yang menggambarkan besarnya nilai

    transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi yang hanya berasal dari produksi dalam

    negeri. Tabel transaksi ini diperoleh dengan memisahkan nilai transaksi barang dan jasayang berasal dari impor baik transaksi antara maupun permintaan akhir dari tabeltransaksi total. /umlah impor masing-masing kolom disajikan sebagai +ektor baris

    tersendiri. Data pada +ektor baris ini sekaligus menunjukkan rincian barang dan jasamenurut sektor yang menggunakan barang dan jasa tersebut. enyajian tabel I-O

    dengan memunculkan impor sebagai +ektor baris disebut juga sebagai tabel I-O

    dengan perlakuan impor tidak-bersaing (non-competitive import model ) seperti yang

    dapat dilihat pada tabel 1.% berikut ini.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    20/125

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

    1 1+

     

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    21/125

    Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output Bab . Pengertian Dasar )abel Input-Output

    1 2

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    22/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    BAB III KONSEP DAN DEFINISI 

    ada bab terdahulu telah dijelaskan baha informasi yang disajikan

    dalam suatu tabel I-O antara lain mencakup transaksi antara, input primer,permintaan akhir dan impor. Di samping itu telah diuraikan pula ada dua

    cara yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian atas setiap transaksi

    yang disajikan, yaitu atas dasar harga pembeli dan atas dasar harga

    produsen.

    6ntuk lebih mempermudah pemahaman dalam membaca tabel I-O

    berikut ini diuraikan beberapa pengertian yang berkaitan dengan

    pengertianpengertian pokok yang sering digunakan.

    O#t+#t

    Output adalah nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh

    sektorsektor produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersediadi suatu ilayah (negara, propinsi dan sebagainya) dalam suatu periode

    aktu tertentu (umumnya satu tahun), tanpa memperhatikan asal-usulpelaku produksinya. elaku produksi dapat perusahaan atau perorangan

    milik penduduk atau asing. epanjang kegiatan produksinya dilakukan di

    ilayah yang bersangkutan maka produk yang dihasilkannya dihitung

    sebagai bagian dari output ilayah tersebut. Oleh sebab itu output sering

     juga disebut sebagai output domestik karena yang menjadi sorotan adalah

    produk yang dihasilkan dari suatu ilayah bukan pemiliknya. roduk yang

    dihitung sebagai output mencakup seluruh produk yang dihasilkan dalam

    periode penghitungan, tanpa memperhatikan apakah produk tersebut terjual

    atau tidak.

    !ujud produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi pada

    dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang memiliki ujud

    berupa barang dan berupa jasa. 6ntuk sektor-sektor yang produksinya

    berupa barang, seperti misalnya sektor pertanian, pertambangan danpenggalian, industri, gas dan air minum, maka outputnya merupakan hasil

    kali antara jumlah kuantitas yang dihasilkan dengan harga per unit produksi

    tersebut. ektor-sektor yang ujud produknya berupa barang adalah sektor 

    primer (pertanian, pertambangan dan penggalian) dan sektor sekunder 

    (industri, bangunan, listrik, gas dan air minum). edangkan untuk

    sektorsektor yang produknya berupa jasa, output dihitung berdasarkan nilai

    penerimaan dari jasa yang telah diberikan kepada pihak lain.

    1

      esuai dengan sifat teknologi yang digunakannya, produk yang

    dihasilkan oleh suatu sektor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

    +r"d#k #tama, +r"d#k ik#tan  dan +r"d#k am+ingan. roduk utama

    adalah produk yang memiliki nilai dan atau kuantitas paling dominan di

    antara produk-produk yang dihasilkan. 0amun demikian untuk beberapa

    kondisi tertentu suatu produk dapat pula diperlakukan sebagai produk utama

    tanpa memperhatikan nilai dan kuantitasnya. roduk ikutan adalah produk

    yang secara otomatis terbentuk pada saat menghasilkan produk utama.Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk ikutan dan produk

    utama merupakan teknologi tunggal. edangkan produk sampingan adalahproduk yang dihasilkan sejalan dengan produk utama tetapi menggunakan

    teknologi yang berbeda. roduk sampingan pada umumnya dihasilkan

    dalam rangka mendukung kegiatan untuk menghasilkan produk utamanya.

    6ntuk memperjelas pengertian jenis produk berikut ini diberikan

    ilustrasi. ndaikan seorang petani memiliki kegiatan utama menanam

     jagung. 6ntuk mempersubur tanah pertaniannya, petani tersebut menanamkacangkacangan di sela-sela tanaman jagung. Dalam hal ini jagung

    merupakan produk utama, karena kegiatan yang dilakukan oleh petani

    tersebut utamanya adalah menanam jagung. 7ulit jagung (klobot) dan

    batang jagung merupakan produk ikutan, sebab produk ini secara otomatis

    terbentuk dari kegiatan menanam jagung. edangkan hasil dari tanamankacang-kacangan adalah sebagai produk sampingan, karena teknologi yang

    digunakan untuk menanam kacang-kacangan berbeda dengan teknologiyang digunakan untuk menghasilkan produk utama (jagung).

    Dalam penghitungan output, nilai produk ikutan diperlakukan sebagai

    bagian dari output sektor yang bersangkutan, karena teknologi yang

    digunakan sama dengan teknologi dalam menghasilkan produk utama.

    edangkan untuk produk sampingan, ada dua jenis perlakuan. ertama, jikakarakteristiknya sama dengan karakteristik produk utama maka nilainya

    diperlakukan sebagai bagian dari output sektor yang bersangkutan. 7edua,

     jika karakteristiknya berbeda dari produk utama maka nilainya diperlakukan

    sebagai bagian output sektor lain yang memiliki karakteristik sejenis dengan

    produk sampingan yang bersangkutan.

    erdasarkan ilustrasi petani jagung tersebut maka yang merupakan

    output dari kegiatan bertani jagung mencakup nilai jagung, kulit dan batang

     jagung. 7arena hasil kacang-kacangan memiliki karakteristik yang berbeda

    dengan karakteristik jagung maka tidak dicakup sebagai output jagung,

    tetapi dicakup sebagai output sektor kacang-kacangan.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    23/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

      >ontoh lain adalah pada proses pembangkitan listrik. ndaikan untuk

    memenuhi kebutuhan listrik, suatu perusahaan industri tekstil

    membangkitkan listrik sendiri. 7arena daya yang dihasilkan oleh pembangkit

    listrik perusahaan tersebut berlebih, maka sebagian daya listrik yang

    dihasilkan dijual kepada masyarakat di sekelilingnya. Dalam hal ini daya

    yang dijual diperlakukan sebagai output sektor listrik.

    !alaupun secara umum pengertian mengenai output telah dijelaskan,namun ada beberapa sektor seperti sektor bangunan, sektor perdagangan,

    sektor bank dan sektor asuransi mempunyai definisi output relatif khusus.

    erkiraan nilai output dari sektor-sektor tersebut adalah sebagai berikut?

    a. Output sektor bangunan adalah nilai dari seluruh pekerjaan yang telah

    dilakukan selama periode penghitungan. Dalam hal ini tidak

    memperhatikan apakah bangunan yang dikerjakan sudah selesai

    seluruhnya atau belum. Oleh karena itu penghitungan output sektor ini

    pada umumnya diperoleh dari perkiraan. Output sektor bangunan

    mencakup juga nilai dari perlengkapan listrik, pengatur udara (>),eskalator, perlengkapan instalasi air dan perlengkapan lainnya yang

    dipasang bersamaan dengan pengerjaan bangunan yang bersangkutan. kan tetapi nilai tanah tempat mendirikan bangunan tidak dicakup

    sebagai output di sektor bangunan.

    b. Output sektor perdagangan mencakup seluruh margin perdagangan

    yang timbul dari kegiatan perdagangan di suatu ilayah domestik.

    3argin perdagangan adalah selisih antara harga penjualan dengan

    harga pembelian dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan dikurangi

    dengan biaya pengangkutan yang dikeluarkan dalam rangka

    memperdagangkan komoditi-komoditi tersebut. /enis komoditi yang

    diperdagangkan dapat berupa komoditi hasil produksi di ilayah

    domestik atau komoditi yang dihasilkan di luar ilayah domestik (impor).c. Output sektor bank terdiri dari jasa pelayanan di bidang perbankan

    (services charge) dan imputasi jasa bank ( imputed service charge).

    Imputasi jasa bank adalah selisih antara bunga yang diterima dengan

    bunga yang dibayar.

    d. Output sektor pemerintahan umum terdiri dari belanja pegaai dan

    penyusutan barang-barang modal milik pemerintah.

    enilaian atas produk dalam penghitungan output dilakukan dengan

    harga produsen, yaitu harga yang diterima oleh produsen yang umumnya

    dilakukan pada transaksi pertama. arga produsen terdiri dari seluruh biaya

    produksi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk ditambah

    !

    keuntungan (profit) dan pajak tidak langsung neto (pajak tidak langsung

    dikurangi subsidi). /adi di dalam harga produsen tidak mencakup margin

    perdagangan dan biaya pengangkutan yang tidak ditanggung oleh

    produsen. /ika biaya pengangkutan, penggudangan dan biaya-biaya lainnya

    ditanggung oleh produsen, baik sebelum atau setelah barang meninggalkan

    produsen, maka biaya-biaya tersebut dicakup dalam harga produsen. egitu

    pula biaya pemasangan instalasi alat-alat berat yang dilakukan oleh

    produsen dalam rangka penjualan hasil produksinya dicakup dalam hargaprodusen. ebaliknya jika semua biaya tersebut ditanggung oleh pembeli

    maka tidak lagi dicakup dalam harga produsen. 6ntuk produk-produkberupa jasa, harga produsen sama dengan harga yang dibayar oleh

    pembeli.

    Dalam prakteknya, data harga yang tersedia pada umumnya berupa

    harga pembeli, yaitu harga perdagangan besar dan atau harga eceran. Oleh

    karena itu untuk menghitung output terlebih dahulu harus dihitung harga

    produsen dari produk masing-masing sektor. arga produsen diperolehdengan mengeluarkan margin perdagangan dan biaya pengangkutan dari

    harga pembelinya. 3argin perdagangan dalam hal ini mencakup

    keuntungan pedagang besar dan eceran. edangkan biaya pengangkutan

    mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut produk dalam

    proses penyaluran produk tersebut sampai ke tangan pembeli terakhir .% 

    Output memiliki peran penting dalam proses penyusunan tabel I-O,

    yaitu sebagai control total '(T). >T adalah suatu nilai yang dijadikan

    sebagai patokan untuk melakukan kontrol terhadap besarnya nilai transaksi

    di masingmasing baris dan kolom pada proses rekonsiliasi. 3engingat

    kegunaan output dalam proses penyusunan tabel I-O tersebut maka

    penghitungan output suatu sektor harus dilakukan secara cermat dan teliti

    karena nilai output yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap keseluruhanpenyusunan tabel I-O.

    ada tabel I-O, output disajikan dalam bentuk kolom penyediaan

    (supply ) yang menunjukkan besarnya output yang diciptakan olehmasingmasing sektor produksi. elanjutnya bersama dengan komponen

    penyediaan lainnya yang terdiri dari impor, margin perdagangan dan biaya

    % Biaya "en!an!utan yan!

    dicau" dalam onse" I-&

    hanya meli"uti 'iaya untu 

    an!utan omersil#

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    24/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    pengangkutan digunakan untuk memenuhi permintaan antara oleh sektor-

    sektor produksi dan permintaan akhir oleh konsumen akhir.

    "

    In+#t Antara

    Input antara adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan

     jasa yang digunakan habis dalam proses produksi. 7omponen input antara

    terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang dapat berupa hasil

    produksi dalam negeri atau impor. arang tidak tahan lama adalah barang

    yang habis dalam sekali pakai atau barang yang umur pemakaiannya

    kurang dari setahun. >ontoh dari input antara adalah bahan baku, bahan

    penolong, jasa perbankan dan sebagainya. enilaian dari barang dan jasa

    yang digunakan sebagai input antara dilakukan atas dasar harga pembeli,

    yaitu harga yang dibayarkan pada saat membeli barang dan jasa tersebut.

    ada praktek penghitungan seringkali sulit membedakan apakah suatu

    transaksi barangAjasa harus dicatat sebagai input antara, balas jasa

    pegaai, konsumsi rumah tangga atau pembentukan modal. Dalam hal iniada dua hal yang dapat dijadikan pedoman. ertama, sejauh barangAjasa

    tersebut ikut membentuk dan atau merupakan bagian dari produk yang

    dihasilkan oleh suatu sektor maka barangAjasa tersebut harus diperlakukan

    sebagai input antara pada sektor yang bersangkutan. 7edua, sejauh

    penggunaan barangAjasa tersebut ditujukan atau digunakan dalam proses

    untuk menghasilkan produk oleh suatu sektor maka harus diperlakukan

    sebagai input antara dari sektor tersebut.

    ebagai contoh, pengeluaran atas barang dan jasa yang dimaksudkan

    untuk meningkatkan kesejahteraan pegaai bukan merupakan input antara

    tetapi diperlakukan sebagai upahAgaji atau balas jasa pegaai. kan tetapi

    pengeluaran untuk perjalanan dinas pegaai yang ditanggung oleh

    produsen harus dicatat sebagai input antara, karena biaya tersebut

    dikeluarkan dalam rangka kegiatan operasional produsen.

    engeluaran produsen untuk melakukan perbaikan ringan barang

    modal juga dicakup sebagai biaya antara. kan tetapi perbaikan besar atas

    barang modal bukan merupakan input antara dan dicatat pada

    pembentukan modal. erbaikan besar yang dimaksudkan dalam hal ini

    adalah perbaikan atau perubahan secara besar-besaran dan dimaksudkanuntuk memperpanjang umur pemakaian atau meningkatkan kapasitas

    produksinya.

    engeluaran untuk pemeliharaan tanaman keras pada penanaman barusampai saat tanaman tersebut menghasilkan diperlakukan sebagai

    pembentukan modal. Tetapi setelah tanaman tersebut menghasilkan, maka

    segala pengeluaran untuk tanaman tersebut dicatat sebagai input antara.

    %

     

    In+#t Primer

    Input primer adalah input atau biaya yang timbul sebagai akibat dari

    pemakaian faktor produksi dalam suatu kegiatan ekonomi. :aktor produksiantara lain tediri dari tenaga kerja, tanah, modal dan keirasastaan. !ujud

    dari input primer adalah upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan barang

    modal dan pajak tak langsung neto. Input primer disebut juga sebagai balas

     jasa faktor produksi atau nilai tambah bruto. 0ilai input primer dari suatu

    sektor akan sama dengan output dikurangi input antara pada sektor 

    tersebut.

    a' U+a, dan Ga%i 

    6pah dan gaji adalah balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja

    (selain pekerja keluarga yang tidak dibayar) yang terlibat dalam kegiatan

    produksi. alas jasa tersebut mencakup semua jenis balas jasa, baik yang

    berupa uang maupun barang.

    b' S#r+l# Ua,a 

    urplus usaha adalah balas jasa atas keirasastaan dan pendapatan

    atas pemilikan modal. urplus usaha antara lain terdiri dari keuntungan

    sebelum dipotong pajak penghasilan, bunga atas modal, sea tanah dan

    pendapatan atas hak kepemilikan lainnya. esarnya nilai surplus usaha

    adalah sama dengan nilai tambah bruto dikurangi upah dan gaji, penyusutan

    dan pajak tak langsung neto.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    25/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    !' Pen##tan 

    enyusutan adalah biaya atas pemakaian barang modal tetap dalamkegiatan produksi. 0ilai penyusutan dari suatu barang modal tetap dihitung

    dengan jalan memperkirakan besarnya penurunan nilai dari barang modal

    tersebut yang disebabkan oleh pemakaiannya dalam kegiatan produksi.

    d' Pa%ak Tak Lang#ng Net" 

    ajak tak langsung neto adalah selisih antara pajak tak langsung

    dengan subsidi. ajak tak langsung mencakup pajak impor, pajak ekspor,bea masuk, pajak pertambahan nilai, cukai dan sebagainya. edangkan

    /

    subsidi adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen

    untuk menutupi biaya produksi. Dengan demikian subsidi merupakan

    tambahan pendapatan bagi produsen dan sering disebut sebagai pajak taklangsung negatif. ubsidi pada umumnya dimaksudkan untukmempertahankan tingkat harga tertentu dari suatu produk.

    Permintaan Ak,ir dan Im+"r

    ermintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa yangdigunakan untuk konsumsi akhir. esuai dengan pengertian ini maka

    permintaan akhir tidak mencakup barang jasa yang digunakan untukkegiatan produksi. ermintaan akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi

    rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal

    tetap bruto, perubahan stok dan ekspor.

    arang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi permintaan akhir 

    dapat berupa barang dan jasa hasil produksi dalam negeri (domestik) atau

    barang dan jasa yang diperoleh dari impor. erdasarkan hal ini jelas baha

    impor adalah komponen penyediaan dan bukan merupakan bagian dari

    permintaan akhir. 0amun demikian dalam sistem penyajian tabel I-O,

    permintaan akhir dan impor disajikan dalam satu kuadran (kuadran II). Itulah

    sebabnya dalam konteks tabel I-O, pembahasan permintaan akhir digabung

    dengan impor.

    a' Pengel#aran K"n#mi R#ma, Tangga 

    engeluaran konsumsi rumah tangga terdiri dari pengeluaran untukpembelian barang dan jasa dikurangi dengan penjualan neto barang bekas.

    arang yang dicakup meliputi barang tahan lama dan barang tidak tahan

    lama, kecuali pembelian rumah tinggal.

    engeluaran konsumsi rumah tangga dari suatu negara mencakup

    semua pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh penduduk negara

    tersebut, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar negeri. 7onsumsi

    penduduk dari suatu negara yang dilakukan di luar negeri diperlakukan

    sebagai konsumsi atas barang dan jasa impor. ebaliknya konsumsi

    penduduk asing di ilayah suatu negara diperlakukan sebagai komponen

    ekspor dari negara tersebut.

    engeluaran konsumsi rumah tangga mencakup juga pengeluaran

    yang dilakukan oleh lembaga atau badan sasta yang tidak mencari untung

    (nirlaba). >ontoh lembaga nirlaba adalah lembaga yang memberikan

    pelayanan sosial kepada masyarakat dan sejenisnya.

    b' Pengel#aran K"n#mi Lembaga S.ata Nirlaba ang

    /elaani R#ma, Tangga.

    engeluaran konsumsi lembaga sasta nirlaba merupakan jumlah

    semua pengeluaran rutin untuk melaksanakan kegiatan lembaga tersebut,

    terdiri dari biaya pegaai, belanja barang bukan barang modal dan jasa,

    serta penyusutan, dikurangi dengan penerimaan dari jasa yang diberikan.

    !' Pengel#aran K"n#mi Pemerinta, 

    engeluaran konsumsi pemerintah adalah semua pengeluaran atas

    barang dan jasa yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan administrasi

    pemerintahan dan pertahanan, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat

    maupun pemerintah daerah. engeluaran konsumsi pemerintah terdiri dari

    belanja pegaai, belanja barang bukan barang modal dan penyusutan.

    engeluaran pemerintah untuk keperluan militer baik berupa pengeluaran

    rutin maupun pengeluaran untuk barang-barang seperti pesaat terbang,

    peralatan perang dan bangunan juga merupakan bagian dari pengeluarankonsumsi pemerintah.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    26/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    d' Pembent#kan /"dal Teta+ 

    embentukan modal tetap adalah biaya yang dikeluarkan untukpengadaan, pembuatan atau pembelian barang modal baru, baik yang

    berasal dari dalam negeri maupun impor. embelian barang modal bekas

    dari luar negeri juga dicakup dalam pembentukan modal tetap, karenabarang modal tersebut pada dasarnya merupakan barang modal baru di

    ilayah dalam negeri. embentukan modal tetap dalam tabel I-O hanya

    mencakup pembentukan modal tetap yang dilakukan oleh sektor ekonomi di

    dalam negeri (domestik).

    6ntuk lebih jelasnya, cakupan dari pembentukan modal tetap secara

    ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut?

    (#) arang modal baru dalam bentuk konstruksi, mesin-mesin, alat

    angkutan dan perlengkapan, yang mempunyai umur pemakaian satu

    tahun atau lebih.

    +(1) iaya untuk perubahan dan perbaikan berat barang-barang modal yang

    akan meningkatkan produkti+itas atau memperpanjang umur 

    pemakaian.

    (%) engeluaran untuk pengembangan dan pembukaan tanah, perluasan

    areal hutan dan daerah pertambangan serta penanaman dan

    peremajaan tanaman keras.

    (;) embelian ternak produktif untuk keperluan pembiakan, pemerahan

    susu, pengangkutan dan sebagainya, tidak termasuk ternak untukdipotong.

    (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    27/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    a. =ektor kolom merupakan bagian dari penyediaan yang menjelaskan

    besarnya impor menurut sektor.

    b. =ektor baris atau matriks transaksi yang menjelaskan besarnya impor 

    yang digunakan sebagai input antara atau sebagai permintaan akhir.

    enyajian tabel I-O dengan memunculkan impor sebagai +ektor kolom padakuadran permintaan akhir disebut sebagai model impor bersaing (

    competitive import model ) sedangkan penyajian tabel I-O dengan

    memunculkan impor sebagai +ektor baris atau matriks transaksi sebagaimodel impor tidak bersaing (non-competitive import model)* 

    enyajian Tabel I-O dengan dua model tersebut mempunyai latar belakangmengenai pentingnya impor terhadap perekonomian dalam negeri. Impor 

    merupakan suatu kegiatan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk

    suatu negara dengan luar negeri, yang mencakup pembelian barang dan jasa secara langsung oleh penduduk suatu negara selama berada diluar 

    negeri , atau konsumsi barang dan jasa selama berada diluar negeri, ataupembelian barang dan jasa diluar negeri yang dibaa masuk kedalam

    negeri.

    Transaksi impor untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri dilakukan

    karena beberapa alasan, antara lain ?

    !2

    a. 7arena barang dan jasa bersangkutan belum dapat dihasilkan di dalam negeri.

    b. 7arena harga barang dan jasa yang diimpor lebih rendah dari harga/argin Perdagangan dan Biaa Pengangk#tan

    barang

    dan jasa yang sejenis yang diproduksi di dalam negeri. 3argin perdagangan dan biaya pengangkutan adalah selisih

    antara nilai transaksi barang atas dasar harga pembeli dengan nilai transaksi atas7ebutuhan didalam negeri, misalnya adalah untuk memenuhi dasar harga produsen. erdasarkan batasan ini maka jelas baha margin kebutuhan sebagai input

    antara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi perdagangan dan biaya pengangkutan hanya ada pada jenis produk yang ( in+estasi ). arang dan jasa tertentu

    yang berasal dari impor dapat memiliki berupa barang.

    karakteristik yang sama dengan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. Tetapi terdapat juga barang dan jasa impor yang tidak memiliki 3argin

    perdagangan dan biaya pengangkutan timbul sebagai akibat karakteristik yang sama dengan barang dan jasa yang dihasilkan didalam dari terjadinya kegiatan

    penyaluran barang yang dihasilkan oleh produsen negeri. Dalam kondisi sedemikian, barang dan jasa impor tersebut dikatakan sampai ke tangan konsumen barang

    tersebut. 7egiatan penyaluran barang sebagai bersifat tidak kompetitif. melibatkan dua sektor ekonomi, yaitu sektor perdagangan dan sektor pengangkutan.

    7egiatan yang dilakukan oleh sektor perdagangan 6ntuk mencakup perbedaan sifat dari barang dan jasa impor tersebut, menimbulkan margin perdagangan yang

    pada dasarnya berupa keuntungan tabel I-O menyajikan bentuk-bentuk yang disebut sebagai model impor pedagang (baik pedagang besar maupun eceran).

    /umlah seluruh margin bersaing dan model impor tidak bersaing seperti yang telah dijelaskan perdagangan yang timbul dari kegiatan perdagangan atas semua

    sebelumnya. barangAkomoditi yang dihasilkan oleh seluruh sektor perekonomian akan sama dengan output sektor perdagangan. edangkan kegiatan pada sektor i'

    /"del Im+"r Beraing pengangkutan menimbulkan selisih berupa biaya pengangkutan. Dalam hal ini yang dicakup hanya biaya pengangkutan atas barang yanguatu Tabel I-O yang disusun dengan model impor bersaing diperdagangkan (barang dagangan) dan tidak termasuk pengangkutan memunculkan transaksi barang

    dan jasa yang berasal dari domestik dan dari penumpang (orang) dan barang-barang lain yang tidak diperdagangkan. Oleh impor pada kuadran input antara dan

     juga pada kuadran per mintaan akhir karena itu biaya pengangkutan yang timbul dari kegiatan penyaluran barang sebagai satu kesatuan (total). Dengan bentuk ini

    tidak dapat diketahui hanya merupakan sebagian dari output sektor pengangkutan.

    besarnya impor untuk input antara atau untuk permintaan akhir. Informasi mengenai besarnya impor dapat diketahui melalui +ektor kolom pada kuadran

    erdasarkan uraian tersebut, sektor perdagangan dan sektor permintaan akhir yang menunjukkan besarnya impor barang dan jasa pengangkutan diperlakukan

    sebagai sektor yang hanya memberikan jasa menurut sektor. pelayanan dalam proses penyaluran barang dari produsen ke pihak konsumen. Dengan demikian

    kedua sektor tersebut dianggap tidak pernah melakukan pembelian atau penjualan atas barang dagangan. 7onsep inilah

    yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan tabel I-O.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    28/125

     

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    ii' /"del Im+"r Tidak Beraing

    engertian margin perdagangan dan biaya pengangkutan secara uatu

    tabel I-O yang disusun dengan model impor tidak bersaing, implisit menjelaskan baha dalam nilai transaksi atas dasar harga pembeli transaksi barang dan jasa

    yang berasal dari impor dipisahkan dari barang dan telah dicakup pula nilai dari margin perdagangan dan biaya pengangkutan. jasa domestik, baik pada kuadran

    input antara maupun pada kuadran al ini berarti baha setiap transaksi yang disajikan dalam tabel I-O atas permintaan akhir. Dengan demikian, nilai transaksi

    tersebut dapat dirinci dasar harga pembeli juga mencakup margin perdagangan dan biaya menjadi transaksi barang dan jasa domestik dan barang dan jasa impor.

    pengangkutan. ebagai konsekuensi dari pengertian ini maka dalam tabel I-O

    !1 !

    atas dasar harga pembeli tidak ada input antara sektoral yang berasal dari sektor 

    perdagangan. egitu juga input antara yang berasal dari sektor pengangkutan hanya

    berupa pengangkutan penumpang dan barang selain barang dagangan. 6ntuk tetap

    menjaga keseimbangan permintaan dan penyediaan, maka margin perdagangan dan

    biaya pengangkutan yang dicakup oleh setiap transaksi tersebut juga harus dihitung

    dan selanjutnya disajikan sebagai salah satu kolom penyediaan.

    edangkan dalam tabel I-O atas dasar harga produsen, semua transaksinya

    dinilai berdasarkan harga produsen. al ini berarti setiap transaksi tidak lagi

    mencakup margin perdagangan dan pengangkutan. ebagai konsekuensinya, maka

    margin perdagangan dan biaya pengangkutan diperlakukan sebagai input antara yang

    berasal dari sektor perdagangan dan sektor pengangkutan. Oleh karena setiap

    transaksi sudah tidak mengandung margin perdagangan dan pengangkutan, maka

    tidak diperlukan lagi penyediaan yang berasal dari margin perdagangan dan biaya

    pengangkutan. tau dengan kata lain isian margin perdagangan dan biaya

    pengangkutan pada kolom penyediaan sama dengan nol (&).

    6ntuk memperjelas pengertian margin perdagangan dan biaya pengangkutan

    dalam penyajian tabel I-O, perhatikan ilustrasi berikut ini.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    29/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    !! !"

    ada tabel merupakan tabel transaksi atas dasar harga pembeli. eperti yang

    telah dijelaskan setiap transaksi pada tabel ini mencakup juga margin

    perdagangan dan biaya pengangkutan. erhatikan baha transaksi sepanjang

    baris sektor ; (perdagangan) semuanya bernilai &. al ini menunjukkan baha

    tidak ada sektor-sektor yang menggunakan input antara dari sektor ;.

    Transaksi di sepanjang baris sektor < (pengangkutan) pada tabel ini hanya

    terdiri dari biaya untuk pengangkutan penumpang dan barang selain barang

    dagangan. erhatikan juga baha pada kolom 3 (margin perdagangan) dan

    (biaya pengangkutan) ada isiannya dan menunjukkan penyediaan yang

    berasal dari sektor perdagangan dan sektor pengangkutan.

    ada Tabel D, semua transaksi dinilai dengan harga produsen, artinyasemua transaksi tidak mencakup margin perdagangan dan biaya

    pengangkutan. Isian sepanjang baris sektor ; dalam tabel ini menunjukkan

    besarnya @input antara@ yang berasal dari sektor perdagangan dan transaksi

    sepanjang baris < mencakup semua biaya pengangkutan, baik penumpang dan

    barang (termasuk barang dagangan).

    Tabel adalah matriks margin perdagangan yang menunjukkan besarnya

    margin perdagangan dari setiap sel transaksi. edangkan tabel > adalah

    matriks biaya pengangkutan dan menunjukkan besarnya biaya pengangkutan

    dari setiap sel transaksi. Dalam proses penyusunan tabel I-O

    kedua jenis tabel ini (matriks margin perdagangan dan matriks biaya

    pengangkutan) pada umumnya disusun setelah penyusunan tabel transaksi

    atas dasar harga pembeli. ehingga untuk memperoleh tabel D dapat dengan

    mudah dilakukan, yaitu dengan mengurangkan isian tabel dengan isian tabel

    dan > untuk sel-sel transaksi yang bersesuaian. 3isalnya isian sel (#,#) tabel

    D sebesar ;# diperoleh dari pengurangan isian sel (#,#) tabel dengan

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    30/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    penjumlahan isian sel (#,#) tabel dan isian sel (#,#) tabel >, yaitu sebesar ;;

    - (1G#) H ;#.

    !%

    BAB I1

    /ATRIKS PENGGANDA2 DA3A PEN3EBARAN DANDERA$AT KEPEKAAN DALA/ TABEL I-O

    /atrik Pengganda

    Dalam model ekonomi makro dikenal suatu terminologi yang disebutsebagai pengganda (multiplier ) yang menjelaskan dampak yang terjadi

    terhadap +ariabel endogen (endogenous variable) akibat perubahan pada

    +ariabel eksogen (exogenous variable). engganda dimaksud, misalnya,

    pengganda pendapatan nasional yang dirumuskan sebagai 1/(1 - MPC)  di

    mana 3> H marginal propensity to consume atau kecenderungan marginal

    mengkonsumsi. engganda tersebut menjelaskan baha perubahan

    pendapatan nasional ditentukan oleh perubahan 3> semakin besar 3>,

    maka semakin besar pendapatan nasional.

    Dalam tabel I-O, pengganda sedemikian dapat juga diperoleh, tidak

    hanya merupakan satu besaran pengganda tetapi bahkan merupakan

    beberapa (sekelompok) besaran pengganda yang dinyatakan dalam bentuk

    matriks pengganda (multiplier matrix ). ama dengan pengganda pada

    model ekonomi makro yang telah dijelaskan di atas, matriks penggandapada tabel I-O juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada berbagai

    peubah endogen sebagai akibat perubahan pada suatu atau beberapa

    peubah eksogen. 3atriks pengganda dalam tabel I-O digunakan untuk

    melakukan analisis dampak (impact analysis), seperti analisis dampak

    output, analisis dampak pendapatan, analisis dampak tenaga kerja(lihat analisis sedemikian pada bab =) dan analisis keterkaitan (lihatdaya penyebaran dan derajat kepekaan).

    &' Pengertian Dam+ak Pengganda

    7arena matriks pengganda akan digunakan untuk melakukan analisis

    dampak, maka pada bagian ini diuraikan pengertian dampak pengganda

    (multiplier effect atau multiplier impact ).

    Dalam suatu proses produksi, misalnya pada industri kertas, bahan

    baku, bahan penolong, jasa-jasa dan sebagainya untuk menghasilkan

    atau memproduksi kertas disebut sebagai output. Disamping itu, jugadibutuhkan tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan.

    !

     eandainya dalam perekonomian nasional terjadi perubahan permintaan

    terhadap output kertas misalnya, karena adanya kenaikan oplag koran,

    maka untuk mengantisipasi kenaikan permintaan ini, industri kertas perlu

    untuk meningkatkan output kertas agar dapat memenuhi permintaan

    tersebut. 6paya untuk meningkatkan output kertas, pada tahap aal, akan

    berdampak kepada peningkatan jumlah input yang diperlukan untuk

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    31/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    menghasilkan kertas, misalnya peningkatan penggunaan bubur kertas (pulp).

    ada tahap selanjutnya, peningkatan penggunaan pulp oleh industri kertas akanmenyebabkan peningkatan penggunaan input untuk menghasilkan pulp,

    misalnya input berupa bubuk kayu. Demikian juga, peningkatan penggunaaninput berupa bubuk kayu oleh industri pulp akan menyebabkan peningkatan

    penggunaan input untuk menghasilkan bubuk kayu demikian seterusnya.

    Dari penjelasan di atas dapat diperlihatkan baha peningkatan output kertas

    memberikan dampak tidak hanya terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang

    menghasilkan barang dan jasa yang digunakan langsung sebagai input oleh

    industri kertas tetapi juga memberikan dampak tidak langsung kepada kegiatan-

    kegiatan ekonomi lainnya. Dengan perkataan lain, perubahan permintaan

    terhadap industri kertas mempunyai dampak langsung dan dampak tidak

    langsung terhadap berbagai kegiatan ekonomi. Dampak sedemikian dapat

    diibaratkan sebagai melemparkan batu ke dalam kolam riak air yang terjadi di

    sekitar jatuhnya batu akan lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi jauhdari tempat jatuhnya batu apalagi sudah jauh sekali, dampak riak tersebut akan

    tidak ada.Dengan pengertian ini, dampak pengganda dapat diartikan sebagai suatu

    dampak yang terjadi baik secara langsung maupun secara tidak langsung

    terhadap berbagai kegiatan ekonomi di dalam negeri sebagai akibat dari adanya

    perubahan pada +ariabel-+ariabel eksogen perekonomian nasional.

    (' 4ara /eng,it#ng /atrik Pengganda 

    ada tabel I-O, penggunaan berbagai input untuk menghasilkan suatu

    output direkam oleh informasi setiap kolom pada kuadran I. Dalam terminologi

    tabel I-O, informasi sedemikian disebut sebagai struktur input yang

    memperlihatkan banyaknyaA besarnya barang dan jasa yang digunakan oleh

    suatu sektor ekonomi untuk menghasilkan atau memproduksi output sektor 

    bersangkutan. ila informasi mengenai struktur input antara dan input primer 

    yang disajikan pada kuadran I dan III telah tersedia maka informasi ini dapatdigunakan untuk menghitung matriks pengganda pada tabel I-O, yang

    !+

    selanjutnya dapat digunakan untuk memperoleh informasi keterkaitan antar 

    sektor yang terjadi dalam suatu perekonomian.

    eperti telah dijelaskan pada bab II baha tabel I-O dapat disusun dalamberbagai bentuk, antara lain?

    #. Tabel I-O transaksi total atas dasar harga produsen, 1.

    Tabel I-O transaksi domestik atas dasar harga produsen.

    6ntuk memperoleh matriks pengganda dari tabel I-O dapat

    menggunakan salah satu bentuk tabel I-O tersebut. kan tetapi, pada

    umumnya matriks pengganda dihasilkan dari tabel I-O transaksi domestikatas dasar harga produsen. ada bagian ini contoh penghitungan matriks

    pengganda dilakukan dengan menggunakan tabel I-O Indonesia 1&&<

    transaksi domestik atas dasar harga produsen yang disajikan pada tabel 1.%

    bab II yang disajikan kembali pada bab ini.

    Tabel ;.#

    Tabel I-O Indonesia 1&&< Transaksi Domestik tas Dasar arga rodusen(% C % 3iliar 9upiah)

    ektor # 1 %

    /umlah

    ermintaan

     ntara

    ermintaan

     khir

    Total

    Output

    #

    1

    %

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    32/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    i' /eng,it#ng K"e0iien

    In+#t

    6ntuk menghitung matriks pengganda, tahap aal yang perlu dilakukan

    adalah menghitung koefisien input yang didefinisikan sebagai?

     xij

     aij = ... (;.#)

     X  j

    dimana

    ai& H koefisien input sektor ke i oleh sektor ke j

     x i& H penggunaan input sektor ke i oleh sektor ke j (dalam nilai rupiah)

     +  & H output sektor ke j (dalam nilai rupiah)

    Dalam suatu tabel I-O transaksi domestik atas dasar harga produsen,matriks koefisien input yang merupakan kumpulan berbagai koefisien input

    disebut sebagai matriks d.

    Dengan menggunakan tabel ;.# dapat diperlihatkan misalnya,  x ##diperkirakan sebesar 9p

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    33/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    "1

    iii' /eng,it#ng /atrik Pengganda

    3atriks pengganda didefinisikan sebagai matriks kebalikan ( inverse matrix )

    dari (I - Ad ).

     B = (I - Ad -1  ... (;.1)

    dimana?

    ,  H matriks pengganda

     Ad  H matriks koefisien input domestik (yang diperoleh dari tabel I-O

    transaksi domestik atas dasar harga produsen)

    3atriks kebalikan dari (I - Ad 

    ) dapat dihitung secara manual ataumenggunakan komputer, misalnya, dengan menggunakan "OT6 #1% (lihat

    prosedur penghitungan matriks kebalikan dimaksud pada buku panduan

    penggunaan "OT6 #1% yang banyak tersedia di toko-toko buku). asil matriks

    kebalikan dari 'I - Ad  ) disajikan oleh tabel ;.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    34/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    Daa Penebaran dan Dera%at Ke+ekaaneperti telah dijelaskan sebelumnya baha tabel I-O dapat digunakan untuk

    maksud menganalisa dampak terhadap neraca endogen sebagai akibat

    "!

    perubahan pada neraca eksogen. 6ntuk maksud tersebut digunakan apa yangdisebut sebagai matriks pengganda. agian ini akan menjelaskan suatu analisis

    yang juga menggunakan matriks pengganda yang disebut sebagai daya

    penyebaran dan derajat kepekaan.

    &' Daa Penebaran ada tabel I-O, hubungan antara output dan permintaan akhir dijabarkan

    sebagai X = (I - Ad  )-1 F d . /ika diuraikan dalam bentuk matriks, hubungan tersebut

    dapat dituliskan sebagai?

    7 7  X 1 7 7  !11 

    7    7 7  7  

      7  X i  = 7  !i 1

    7 77    7  

    7 n 7   

     !n1 7  X

    dimana

     

     

     !ij 

     !ij 

     !nj 

     

     

     !1n  7 7

     F 1d    

      7 7 

      !in 

      

      F id  

      ...

    (;.%)

    7   7

     7

      nn 

    7 7  F 

    dn 

    !

      bij   H sel matriks kebalikan (I - Ad  )-1 pada baris I dan kolom j

     X i   H output sektor i F i d  

    H permintaan akhir sektor i i,j  

    H #, 1, ..., n

    ada persamaan (;.%) dapat dilihat baha perubahan # unit  "d  akan

    menimbulkan dampak perubahan terhadap  + "  sebesar b"" terhadap  + $ 

    sebesar b$", dan seterusnya. egitu juga perubahan # unit  $ d  menimbulkan

    dampak perubahan terhadap + "  sebesar b"$  terhadap + $  sebesar b$$ , dan

    seterusnya. ecara umum jumlah dampak akibat perubahan permintaan

    akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi adalah? "  j = !1j

    + !#j + $$$ + !nj = 8i !ij  ... (;.;) di mana

    r  &   H jumlah dampak akibat perubahan permintaan akhir sektor j

    terhadap output seluruh sektor ekonomi.

    bi&   H dampak yang terjadi terhadap output sektor i akibat perubahan

    ""

    permintaan akhir sektor j.

    /umlah dampak dalam persamaan (;.;) disebut juga sebagai jumlah

    daya penyebaran dan besaran ini menunjukkan dampak dari perubahanpermintaan akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi di

    suatu ilayah atau negara. Daya penyebaran merupakan ukuran untukmelihat keterkaitan ke belakang (backward linkages) sektor-sektor ekonomi

    di suatu ilayah atau negara.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    35/125

    1

    b9n

    1: i;i8

     b

    4i;i8

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    erdasarkan persamaan (;.;) selanjutnya dapat dihitung rata-rata dampak

    yang ditimbulkan terhadap output masing-masing sektor akibat perubahanpermintaan akhir suatu sektor?

    %  j = ( "  j  = ( 1 8i !ij  ... (;.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    36/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    8  j!

    ij

     =i = 1   ... (;.$)

    ( 8i

    8 j

    !ij ndi mana

    =i  H indeks derajat kepekaan sektor i atau lebih sering disebut sebagai derajatkepekaan saja.

    0ilai =i  # menunjukkan baha derajat kepekaan sektor i lebih tinggi darirata-rata derajat kepekaan seluruh sektor, sedangkan =i  J # menunjukkanderajat kepekaan sektor i lebih rendah dari rata-rata. Indeks derajat kepekaan

    disebut juga sebagai tingkat dampak keterkaitan ke depan ( forward linkages

    effect ratio).

    )' 4"nt", Peng,it#ngan Daa Penebaran dan Dera%at Ke+ekaan 

    6ntuk memberikan contoh perhitungan daya penyebaran dan derajat

    kepekaan, matriks pengganda yang telah diperoleh pada bagian sebelumnya

    akan digunakan (lihat tabel ;.

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    37/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    1,*)8*5 1,*$9*$

     

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    38/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    "

    BAB 1 ANALISIS INPUT-OUTPUT

    enyajian tabel I-O laLimnya dibagi dalam dua kelompok, yaitu

    kelompok tabel-tabel dasar dan kelompok tabel-tabel analisis. Dalamkelompok tabel-tabel dasar disajikan informasi statistik yang

    menggambarkan besarnya nilai transaksi barang dan jasa antar-sektor 

    ekonomi, seperti transaksi total atas dasar harga pembeli dan hargaprodusen serta transaksi domestik atas dasar harga produsen. Tabel-tabel

    dasar ini diperlukan dalam membuat analisis deskriptif, seperti struktur perekonomian nasionalAregional, nilai tambah sektoral, distribusi barang dan

     jasa, struktur konsumsi dan pembentukan modal, struktur impor dan ekspor 

    dsb. Tabel-tabel analisis menyajikan informasi yang diturunkan dari tabel-

    tabel dasar, seperti tabel koefisien input dan matriks kebalikan yang sangat

    berguna untuk keperluan analisa lanjutan.

    Dalam bab ini diuraikan beberapa metode analisis input-output.

    embahasan dimulai dengan penggunaan metode deskriptif, kemudiandilanjutkan dengan bermacam analisis dampak akibat kenaikan permintaan

    akhir terhadap output, nilai tambah, kebutuhan impor, kebutuhan tenaga

    kerja. Disamping itu, diberikan pula analisis dampak perubahan komponen

    nilai tambah terhadap harga serta analisis keterkaitan yang menggunakanindeks derajat kepekaan dan daya penyebaran.

     nalisis yang diuraikan dalam bab ini pada hakekatnya bertumpu pada

    pemanfaatan matriks pengganda yang telah dijelaskan pada bab

    sebelumnya. 6ntuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh, maka

    pada akhir bab ini dicantumkan hasil penerapan model I-O dalam hal

    melihat pengaruh 0 dalam perekonomian.

     nalisis yang diuraikan dalam bab ini berdasar pada struktur perekonomian yang dicerminkan oleh data dalam tabel I-O 1&&< yang

    mungkin saja telah berbeda banyak, khususnya untuk perkiraan jangka

    panjang. Di samping itu, analisis ini lebih menekankan peranan sisi

    permintaan daripada peranan sisi penaaran moneter. 6ntuk itu hasil yang

    didapatkan dari analisis ini memerlukan kajian lebih lengkap dan mendalam

    dari data tambahan lainnya agar lebih mendekati keadaan yangsesungguhnya.

    %1

    Analii Dekri+ti0

    Dalam analisis ini akan dilihat secara umum keadaan perekonomian

    suatu negaraAdaerah melalui beberapa +ariabel atau indikator berikut?

     nalisis tentang struktur penaaran dan permintaan akan barang dan jasa yang terjadi di suatu negaraAdaerah dapat menunjukkan perananproduksi domestik dan impor untuk memenuhi permintaan barang dan

     jasa baik domestik maupun luar negeri.

    truktur output dapat menggambarkan peranan output sektoral dalam

    perekonomian.

    truktur nilai tambahnya, baik menurut lapangan usaha (sektor) maupun

    komponennya, berguna untuk melihat peranan masing-masing sektor 

    dalam menciptakan nilai tambah.

    truktur permintaan akhir dapat pula dipakai untuk melihat pola konsumsi

    rumah tangga atau pemerintah dan komponen harga dalam

    perekonomian.

    Indeks daya penyebaran dan derajat kepekaan (backward-forward 

    linkage effect ) jika dipetakan secara serempak dalam satu salib sumbu

    dapat menentukan kehandalan suatu sektor dalam perekonomian.

    8ambaran efekti+itas dan efisiensi sektor-sektor produksi dapat dilihat

    melalui rasio permintaan antara, rasio input antara atau kombinasinya.

    &' Str#kt#r Pena.aran dan Permintaan

    ada periode tertentu, jumlah seluruh permintaan terhadap barang dan

     jasa di suatu negaraAdaerah akan mencapai jumlah tertentu. /umlahpermintaan tersebut akan digunakan oleh sektor produksi dalam rangka

    kegiatan produksinya (biasanya disebut permintaan antara). ermintaantersebut juga digunakan untuk memenuhi konsumsi akhir domestik

    (konsumsi rumah tangga B yayasan nirlaba, konsumsi pemerintah,pembentukan modal dan perubahan stok). elebihnya digunakan untuk

    ekspor (baik untuk luar negeri maupun pro+insi lain, khususnya analisis

    untuk suatu pro+insi).

     pabila dilihat dari sisi penaaran, barang dan jasa yang ditaarkan di

    suatu negaraAdaerah bisa berasal dari produksi domestik (produksinegaraAdaerah tersebut), bisa juga berasal dari produksi luar negaraAdaerah

    tersebut atau bahkan dari luar negeri (impor).

    erdasarkan pengamatan terhadap struktur permintaan dan penaaran

    pada setiap sektor, dapat dilihat sektor yang merupakan produsen utama

    untuk suatu produk tertentu. 3isalnya berdasarkan nilai outputnya, katakan

    produsen utama adalah sektor pertanian. Dari sektor ini selanjutnya

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    39/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    %

    dapat pula ditelusuri subsektorAkomoditi mana yang mengalami surplus yang

    paling tinggi ataupun yang paling rendah yang dinilai berdasarkan

    selisihAperbandingan antara jumlah permintaan dan besaran

    penaaranApenyediaan. Tinggi rendahnya ekspor produk subsektor tertentu,

    akan dicerminkan oleh selisih tersebut. 3akin besarnya surplus makin besar pula ratio untuk mengekspor sektor yang bersangkutan.

    erdasarkan tabel

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    40/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    #*1.2'% #;&.2

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    41/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    9p ;'*.;#' miliar, atau mempunyai kontribusi terhadap keseluruhan nilai

    tambah (D) sekitar #',1< persen. erikutnya sektor perdagangan (sektor #%) yang menciptakan nilai tambah sebesar 9p %%#.$2* miliar, atau

    memberikan kontribusi sebesar #

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    42/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    umber ? Tabel Input-Output Indonesia 1&&<

     pabila diamati lebih seksama, struktur nilai tambah sebagaimana yang

    tertera pada Tabel

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    43/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    PDB ('789'7:( 882*; &;;2;;

    umber ? Tabel Input-Output Indonesia 1&&<

    Analii Dam+ak

    &' Dam+ak O#t+#t

    Dalam model I-O, output memiliki hubungan timbal balik dengan

    permintaan akhir dan output tersebut. rtinya jumlah output yang dapat

    diproduksi tergantung dari jumlah permintaan akhirnya. 0amun demikian

    dalam keadaan tertentu, output justru yang menentukan besarnya

    permintaan akhir.

    esuai dengan uraian pada bab sebelumnya, output dalam model I-O

    dapat dihitung dengan rumus?

     + T  H (I - A)-# ( - 0 ) ... (ara yang sama dapat pula digunakan untuk mengembangkan persamaan

    (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    44/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    /umlah #.'&1 11# '1& 1; $** %.;;;

    erdasarkan matriks kebalikan yang telah dihitung pada bab

    sebelumnya dan dengan persamaan ( A d9>1 F d  

    1,(9$$ (,$(+( (,())8 181 ( $ 1 $(9        

     X 4  (,11*+ 1,%588 (,$5%)  x   )18 ( 58$ $1 5)*    

      (,(*)$ (,$()( 1,$*9+  8(% $$1 %) $ $(1 %*8 15 1$% 5 %5*

     

      X 4  1#()5 5) 8(( $9 8+)

     1#1)9 $8% 1)) * %9(

      asil penghitungan tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti

    pada tabel

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    45/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    Isian sel-sel diagonal V 

    adalah 0T sektor yang bersangkutan dibagi

    dengan outputnya, sedangkan sel-sel di luar diagonal adalah &. /adi, bentuk

    matriks V 

    adalah?

     &1  

     

        0

    V =

      

       0

     0

      &i 

     0

     0

       

      0

       

     &n 

    dengan?

     'B se)to" i

    & 4  i Output se)to" i

    Dari data pada tabel 1.% dapat disusun matriks 0T-nya sebagai berikut?

    (,*889 (,(((( (,((((

     

      V 4 (,(((( (,#%)8% (,((((  

     (,(((( (,(((( (,5*%1

      ehingga berdasarkan E dari hasil penghitungan pada bagian # maka

    penciptaan 0T yang dipengaruhi oleh masing-masing komponen

    permintaan akhir adalah?

    V = V X   

    $98 

      V 4 %9$  

     )*(

    1$

    $1

    1)$

    9*

    $9+

    95

    +

    11

    +

    $8$

     %1$

     

    $$% enyajian dalam bentuk tabel dari hasil penghitungan tersebut dapat dilihat

    pada tabel

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    46/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    masing sektor perekonomian. ngka-angka di kolom %, misalnya,

    menunjukkan baha pengaruh dari konsumsi rumah tangga terhadappenciptaan 0T di sektor #, 1 dan % masing-masing adalah sebesar 1$2,

    %$1 dan '*&. /umlah untuk kolom % sebesar #.%'& menunjukkanbesarnya 0T dari seluruh sektor yang terbentuk sebagai akibat dari

    konsumsi rumah tangga. Dengan cara yang sama, selanjutnya dapatdilakukan pengamatan terhadap pengaruh masing-masing komponen

    permintaan akhir terhadap penciptaan 0T di masing-masing sektor.

    )' Dam+ak Keb#t#,an Im+"r

    ama halnya dengan tabel-tabel analisis yang telah dibahas, dasar 

    penghitungan yang digunakan untuk melihat dampak permintaan akhir terhadap kebutuhan impor adalah (I-A)-#  dan (I-Ad )-#. kan tetapi karena

    barang dan jasa impor ternyata dapat juga digunakan untuk memenuhi

    /%

    permintaan akhir secara langsung, maka penjabaran hubungan pengaruh

    permintaan akhir terhadap kebutuhan impor menjadi sedikit lebih kompleks.

     ndaikan yang digunakan dalam analisis adalah ( I-Ad )-#, hubungan

    antara permintaan akhir terhadap kebutuhan impor dapat dijabarkan dalam

    bentuk dua persamaan?

    0 K  H Am(I-Ad )-# d K  G  

    mK  7 H %,%&1,...,%&;

    ... (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    47/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    Dalam hal ini komponen ekspor tidak mencakup ekspor barang dan jasa

    dari impor secara langsung. tau dengan kata lain konsep re-ekspor tidakdiperkenankan.

    Oleh karena penggabungan antara  d K   dan     sebenarnya merupakan

    permintaan akhir pada transaksi domestik ( d 

    ), dan berdasarkan penjelasankedua persamaan tersebut, maka dampak permintaan akhir terhadap

    kebutuhan impor dalam persamaan (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    48/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    (,(11% (,(%(8 (,(((1   %*8 15 1$% 5 %5*   * (     

     M 4 (,(11( (,1(+* (,(%$%   x  1#()5 5)8(( $9 8+)  3  1$)(

          (,((+% (,(1%$ (,(%11    1#1)9 $8% 1)) *%9(  5( +

      ++ $ $) $ %(

     M 4 $8( 15 1)$ 15 1(5   1($ 1+ 19 1 $5

    ( 1 (

    *1 1$ ( 

    % ( (

     

    Dalam bentuk tabel hasil tersebut dapat disajikan seperti pada tabel

    ara

    pengamatan yang sama dapat dilakukan untuk sektor 1 dan %.

    /

    *' Dam+ak Keb#t#,an Tenaga Ker%a

    $#mla, Tenaga Ker%a Sekt"ral

    Dalam suatu proses produksi, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki peranan cukup penting. engeluaran untuk tenaga

    kerja oleh produsen merupakan salah satu komponen input primer, yang

    antara lain berupa upah dan gaji, tunjangan dan bonus serta termasuk hasil

    usaha seperti sea, bunga, keuntungan, baik berupa uang maupun barang.

      Definisi tenaga kerja dalam tabel I-O 1&&< yaitu penduduk berumur #&

    tahun ke atas yang bekerja dengan maksud memperoleh atau membantu

    memperoleh penghasilan, sekurang-kurangnya satu jam secara tidak

    terputus dalam seminggu yang lalu. edangkan definisi akernas 1&&<

    yang digunakan sebagai data dasar adalah penduduk bekerja dengan usia#< tahun ke atas. Dalam banyak analisis makro tenaga kerja sering juga

    dihubungkan dengan kesempatan kerja atau lapangan kerja.

    Data tenaga kerja yang ideal untuk keperluan analisis produkti+itas danefisiensi tenaga kerja adalah dengan satuan eki+alen tenaga kerja penuh.

    0amun demikian data tenaga kerja yang tersedia sampai saat ini ternyata

    belum memungkinkan untuk menyusun tenaga kerja dalam satuan eki+alen

    tenaga kerja penuh. Oleh karena itu dalam tabel I-O 1&&

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    49/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    2

    K"e0iien Tenaga Ker%a

    7oefisien tenaga kerja (labor coefficient ) adalah suatu bilangan yang

    menunjukkan besarnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk

    menghasilkan satu unit keluaran (output). esuai dengan pengertian inimaka koefisien tenaga kerja dapat dihitung dengan menggunakan

    persamaan?

     i

     l i =  ... (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    50/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

     l 1  

        

        =   0 

          0

     

     

     0

     

    li

     0

     

     

     

    0

     0 matriks diagonal koefisien tenagakerja  

    ln

      E H Output

    ementara itu pada bab = telah pula dikemukakan baha output

    yang terbentuk sebagai akibat permintaan akhir dapat dihitung dengan

     +  H (I-A

    )

    -#

     

    . ehingga jika persamaan ini disubstitusikan ke dalampersamaan (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    51/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    1 ; & % & % ##

    % 1% ' % & 2 ;&

    /umlah ;< * #1 & 12 $%

    Dari tabel tersebut dapat dilihat baha penyerapan tenaga kerja yang

    dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga (%) adalah sebesar ;< orang

    dan terdiri dari tenaga kerja di sektor #, 1 dan % masing-masing sebesar #2,

    ; dan 1% orang. 7ebutuhan tenaga kerja yang diakibatkan oleh komponenpermintaan akhir lainnya dapat dilihat dengan cara yang sama.

    /ika diamati menurut baris, maka informasinya menunjukkan

    penyerapan tenaga kerja dari suatu sektor sebagai akibat dari masing-

    masing komponen permintaan akhir. ebagai contoh penyerapan tenaga

    kerja di sektor # yang merupakan akibat dari konsumsi rumah tangga (%)

    adalah sebesar #2 orang, konsumsi pemerintah (%&1) sebesar # orang,

    pembentukan modal tetap (%&%) sebesar ' orang, perubahan stok (%&;)

    sebesar & orang dan ekspor barang dan jasa (%&

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    52/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    orang. edangkan untuk sektor 1 dan % diperlukan tenaga kerja

    masingmasing sebesar &,$1 dan &,&1$' orang.

    Daa

    Penebaran dan Dera%atKe+ekaan

    alah satu keunggulan analisis dengan model I-O adalah dapat

    digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat hubungan atauketerkaitan antar sektor produksi. da tingkat keterkaitan teknis antara

    unsur aktif (dalam hal ini unsur yang menunjang kegiatan industriAekonomi,seperti perusahaan industri, prasarana, pelabuhan, dan pemusatan industri)

    yang merupakan generator untuk memulai sesuatu proses polarisasi teknis.

    ubungan teknis ini dapat berupa (#) hubungan ke depan ( forward linkage),

    ialah hubungan dengan penjualan barang jadi dan (1) hubungan ke

    belakang (backward linkage) yang hampir selalu merupakan hubungan

    dengan bahan mentah ataupun bahan baku. /adi besarnya tingkat

    keterkaitan ini juga bisa dilihat dari dua sisi, yaitu tingkat keterkaitan kedepan (forward linkage) atau disebut juga daya penyebaran dan tingkat

    keterkaitan ke belakang (backward linkage) atau biasa disebut derajat

    kepekaan. Dari daya penyebaran dan derajat kepekaan ini diturunkan pula

    indeks daya penyebaran dan indeks derajat kepekaan. ahkan selama ini,

    banyak para ahli telah menggunakan kedua indeks tersebut untuk

    menganalisa dan menentukan sektor-sektor kunci (key sectors) yang akan

    dikembangkan dalam pembangunan ekonomi di suatu ilayah.

    /

      ektor yang mempunyai daya penyebaran tinggi memberikan indikasibaha sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke depan atau daya dorong

    yang cukup kuat dibandingkan terhadap sektor yang lainnya. ebaliknya

    sektor yang mempunyai derajat kepekaan tinggi berarti sektor tersebut

    mempunyai ketergantungan (kepekaan) yang tinggi terhadap sektor lain.

     dapun indeks daya penyebaran memberikan indikasi baha, sektor-

    sektor yang mempunyai indeks daya penyebaran lebih besar dari satu,berarti daya penyebaran sektor tersebut di atas rata-rata daya penyebaran

    secara keseluruhan. engertian yang sama juga berlaku untuk indeksderajat kepekaan. ektor yang mempunyai indeks derajat kepekaan lebih

    dari satu, berarti derajat kepekaan sektor tersebut di atas derajat kepekaanrata-rata secara keseluruhan.

    Dari tabel I-O suatu negaraAdaerah juga bisa diturunkan tabel daya

    penyebaran dan derajat kepekaan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    53/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    lain (termasuk sektornya sendiri) secara keseluruhan sebesar #,1

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    54/125

     

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    &,' &,2 #,& #,1 #,;

     

    Indeks Daya enyebaran

     

    8ambar

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    55/125

    1

    !

    %/

    +

    12

    111

    1!

    1"

    1%

    1/

    1

    1+

    1

    "

    A2/

    A+2

    A12

    1A

    "1A

    A/1

    +A1 Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    II

    I

    IIIrata-rata

    I=

    rata-rata 9I

    8ambar

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    56/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    Q = q + Y  

    dengan

     11 

    =     #1

    1#   . , =   ,1   . dan

    % =   %1  

     ##   ,#   %#  

    3isalkan harga per unit di masing-masing sektor ( i) dan ! j harga per unit

    input primer. ehingga matriks I-O dalam bentuk nilai dapat dijabarkan?

     X i  !

    P i Q i    x i&  !

    P i q i&  

    F i  ! P i Y i  

    erdasarkan informasi di atas, persamaan matriks I-O dalam bentuk nilai

    menjadi?n

       X i = / i ,i = 5 / i ij +/ i% i  F (

  • 8/16/2019 Kerangka Teori Dan Analisis Iogh

    57/125

    Bab !. K(nsep dan De6nisi Bab !. K(nsep dan De6nisi

    +"

    6