bab iii - kerangka teori
DESCRIPTION
(Laporan Magang Intervensi Gizi Seimbang)TRANSCRIPT
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN PPM
3.1. Kerangka Teori
Manusia merupakan salah satu dari makhluk hidup yang memiliki
bentangan kegiatan dan aktivitas yang sangat luas. Kegiatan dan aktivitas ini
dikenal sebagai perilaku. Menurut Hendrik L Boom (1974, dalam Wiarto)
perilaku merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan. Perilaku
tersebut mencakup tiga domain, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude),
dan tindakan atau praktik (practice) (Notoatmodjo, 2010). Oleh sebab itu, perilaku
seseorang dapat mencerminkan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan nyata
seseorang terhadap sesuatu. Dalam pembentukan perilaku tersebut, banyak faktor
baik yang mempengaruhi seseorang, baik faktor dari dalam diri (intern) maupun
dari luar diri (eksternal) (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Green yang dikutip dari (Notoatmodjo, 2010), ada 3 faktor yang
mempengaruhi perilaku, yaitu:
1. Faktor Predisposisi (predisposing factor)
Faktor predisposisi merupakan faktor- faktor yang dapat mempermudah
terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat. Faktor-faktor tersebut
mencakup pengetahuan, kepercayaan, nilai masyarakat, sikap, tradisi, dan sistem
di masyarakat. Faktor ini sangat mempengaruhi seseorang atau masyarakat
karena tanpa adanya faktor ini masyarakat tidak akan mengetahui tindakan yang
seharusnya dilakukan oleh mereka.
2. Faktor Pemungkin (enabling factor)
Faktor pemungkin atau pendukung merupakan faktor-faktor yang mencakup
fasilitas, sarana, atau prasarana yang memfasilitasi atau mendukung terjadinya
perilaku pada diri seseorang atau masyarakat. Fasilitas tersebut di antaranya
mencakup Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Posyandu, dan sebagainya.
73Universitas Indonesia
74
3. Faktor Penguat (reinforcing factor)
Faktor penguat merupakan faktor-faktor yang menjadi penguat atau
pendorong untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Faktor tersebut
mencakup tokoh masyarakat, peraturan, undang-undang, surat keputusan pejabat
atau pemerintah pusat, dan sebagainya. Faktor-faktor ini dibutuhkan karena
pengetahuan, sikap, dan fasilitasyang telah tersedia terkadang belum menjamin
perilaku yang terbentuk dalam diri seseorang atau masyarakat sesuai dengan yang
diharapkan.
Merubah perilaku seseorang bukanlah hal mudah. Begitu pun dalam merubah
perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat. Semua faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan perilaku, yaitu faktor predisposing, enabling dan
reinforcing harus ikut diubah. Menurut Green dikutip Bahri 2011, ada 6 proses
untuk melakukan perubahan perilaku kesehatan, yaitu :
1. Penilaian Sosial
Tingkat kesehatan seseorang dapat dilihat dari kualitas hidupnya dalam
memenuhi kebutuhannya sehari- hari. Presepsi seseorang terhadap kebutuhan
hidupnya tersebut ditentukan oleh penilaian sosial orang tersebut. Oleh sebab itu,
seorang ahli harus melihat bagaimana persepsi yang dianut oleh masyarakat,
memperluas pemahaman mereka kepada masyarakat dan menganalisis berbagai
data yang ada, sehingga dapat ditemukan berbagai alasan yang menjelaskan
hubungan antara kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
2. Penilaian Epidemiologi
Pada penilaian epidemiologi, akan ditetapkan permasalahan kesehatan yang
terpenting. Umumnya, masalah tersebut mengenai hubungan kualitas hidup
seseorang dengan sumber daya yang terbatas yang menjadi masalah kesehatan
yang meluas di masyarakat.
Universitas Indonesia
75
3. Penilaian Perilaku dan Lingkungan
Penilaian perilaku dan lingkungan merupakan penilaian terhadap faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya suatu masalah kesehatan. Di
antaranya, gaya hidup dan lingkungan meliputi sosial dan fisiologis luar
seseorang.
4. Mengidentifikasi Faktor yang Mendahului dan yang Dikuatkan yang Harus
Ditempatkan untuk Memulai dan Menopang Proses Perubahan
Faktor- faktor tersebut diidentifikasi sebagai faktor predisposisi, penguat,
pemungkin yang secara bersama mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku
dan lingkungan.
5. Penilaian Administrasi dan Kebijakan
Penilaian administrasi dan kebijakan meliputi pengindentifikasian kebijakan
yang sedang berjalan dalam masyarakat, baik yang dapat memfasilitasi program
atau yang akan menghalangi program yang akan dijalankan.
6. Implementasi dan Evaluasi
Pada tahap ini, program kesehatan telah siap diimplementasikan untuk
evaluasi berkala dalam menentukan penilaian yang akan berpengaruh kuat
terhadap faktor predisposisi, penguat dan pemungkin, sehingga akan
mempermudah terjadinya perubahan perilaku dan lingkungan.
Universitas Indonesia
Masalah :Praktik
Pemberian MPASI
Faktor PenguatKeluarga Teman sebayaSuamiPetugas kesehatanPrioritas dan komitmen masyarakat/pemerintah terhadap kesehatan
Faktor PemungkinInformasi terkait ASI eksklusifInformasi terkait MPASIKetersediaan bahan untuk membuat MPASIKeterampilan ibu dalam menerapkan MPASISarana penunjang kesehatan
Faktor PredisposisiKarakteristik ibu:UsiaPendidikanPekerjaanPendapatan KeluargaSikap ibuPengetahuan ibu mengenai ASI eksklusifPengetahuan ibu mengenai MPASIMitos yang berkembang di masyarakat
76
Gambar 3.1. Kerangka Teori MP-ASI
Catatan:
garis utuh merupakan pengaruh langsung
garis putus merupakan akibat sekunder.
Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968
Universitas Indonesia
Faktor PenguatKeluarga Teman sebayaKepala Sekolah GuruPetugas kesehatan
Faktor PemungkinCara mencegah diare yang mudah dilakukanPrioritas dan komitmen anak sekolah dasar/guru dan kepala sekolah terhadap kesehatan
Faktor PredisposisiPengetahuan tentang Makanan Jajanan sehatPersepsiNilai positif dengan tidak jajan sembarangan
Masalah :Makanan Jajanan
Sehat
Faktor PredisposisiPengetahuan tentang Gatritis dan pencegahannyaPersepsiNilai positif dengan mencegah gastritisSikap terhadap Gastritis(variable demografi tertentu)
77
Gambar 3.2. Kerangka Teori Jajanan Sehat
Catatan:
garis utuh merupakan pengaruh langsung
garis putus merupakan akibat sekunder.
Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968
Universitas Indonesia
Faktor PredisposisiPengetahuan mengenai Hipertensi atau tekanan darah tinggi.Sikap terhadap masalah hipertesni atau tekanan darah tinggi (variabel demografi tertentu).PersepsiTingkat pendidikanStatus sosial Status ekonomi
78
Gambar 3.3. Kerangka Teori Gastritis
Catatan:
garis utuh merupakan pengaruh langsung
garis putus merupakan akibat sekunder.
Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968
Universitas Indonesia
79
Gambar 3.4 Kerangka Teori Pencegahan Kekambuhan Hipertensi
Catatan:
garis utuh merupakan pengaruh langsung
garis putus merupakan akibat sekunder.
Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968
Universitas Indonesia
80
3.2. Kerangka Konsep
Untuk ke-3 masalah, kerangka konsep yang digunakan sebagai berikut :
Gambar 3.5. Kerangka Konsep
3.3. Manajemen Operasional
Universitas Indonesia
- Metode- Sasaran- Lokasi
Lama Intervensi
Diagnosis dan Analisis Permasalahan, serta Situasi Tempat
Menganalisis Perilaku Kelompok Sasaran
Menetapkan Penyuluhan
Menentukan Tujuan Spesifik
Penentuan Media KIE
Pengembangan Pesan
Presentasi kepada Pembimbing
Revisi Media
Penyuluhan kepada Sasaran
Monitoring dan Evaluasi
- Pre Test- Post Test
- Kelompok-kelompok Kecil
SDMPelaksana (mahasiswa)Pembimbing AkademikPembimbing LapanganKaderPetugas KesehatanIbu HamilIbu MenyusuiIbu yang Memiliki BalitaAnak kelas 5 SDOrang Dewasa berusia 20 s.d <45 tahunLansia berusia >45 tahunDanaDana mahasiswaDana Dept. GiziBahanMedia KIE KuesionerPre testPost testAlat tulisSuvenirHadiah KuisPeralatan Kamera/HandycamLaptopMetodePenyuluhanKonselingTempatPosyandu, Pengajian, Mushola, Masjid, Rumah Warga, dan SD
Meningkatnya pengetahuan ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita mengenai MP-ASI dan Gizi Seimbang Meningkatnya pengetahuan anak usia sekolah dasar mengenai Makanan Jajanan SehatMeningkatnya pengetahuan orang dewasa usia 20 s.d <45 tahun mengenai GastritisMeningkatnya pengetahuan lansia berusia >45 tahun mengenai Pencegahan Kekambuhan Hipertensi
Pembentukan timPembuatan jadwalKoordinasi dengan pihak terkait: Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, Pembimbing Lapangan, Tenaga Petugas Gizi, KaderSurvey lapangan / lokasi Diagnosis dan analisis permasalahan, serta situasi tempatAnalisis perilaku kelompok sasaran Penetapan tujuan dan sasaran kegiatanPersiapan kegiatan penyuluhanPenetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhanPelaksanaan kegiatan penyuluhanPenilaian hasil penyuluhanEvaluasi
FEEDBACKMONEV
81
Gambar 3.6. Manajemen Operasional
Universitas Indonesia
82
3.4. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Media Alat Cara ukur Hasil Skala
1. ASI ASI merupakan suatu
emulsi lemak dalam
larutan protein,
laktose dan garam-
garam organik yang
disekresi oleh kedua
belah kelenjar
payudara sebagai
makanan utama bayi
(Soetjiningsih, 1997).
Lembar
balik,
booklet, dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
2. ASI Eksklusif ASI eksklusif atau
pemberian ASI secara
Lembar
balik,
Kuesioner
Pre dan post
Penyuluhan Adanya
peningkatan
Ordinal
Universitas Indonesia
83
eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI
saja, tanpa tambahan
cairan lain seperti
susu formula, jeruk,
madu, air putih, dan
tanpa tambahan
makanan padat
seperti pisang,
pepaya, bubur susu,
bubur biskuit, bubur
nasi, dan tim (Roesli,
2005).
booklet, dan
kalender
test pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
3. Kolostrum Kolostrum
merupakan cairan
yang pertama
disekresi oleh
kelenjar payudara
Lembar
balik,
booklet, dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
Ordinal
Universitas Indonesia
84
dari hari pertama
sampai hari ke-4
(Hubertin, 2004).
dan Post-test.
4. ASI peralihan ASI peralihan
merupakan ASI yang
disekresi pada hari
ke-4 hingga hari ke-
10 (Hubertin, 2004).
Lembar
balik,
booklet, dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
5. ASI matur ASI matur
merupakan ASI yang
disekresi pada hari
ke-10 dan seterusnya
(Hubertin, 2004).
Lembar
balik,
booklet, dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
6. MP-ASI MP-ASI (Makanan
Pendamping Air Susu
Lembar
balik,
Kuesioner
Pre dan post
Penyuluhan Adanya
peningkatan
Ordinal
Universitas Indonesia
85
Ibu) adalah makanan
atau minuman yang
mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi
atau anak usia 6-24
bulan guna
memenuhi kebutuhan
gizi selain dari ASI
(Depkes RI, 2006).
booklet, dan
kalender
test pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
7. Gizi seimbang Gizi seimbang: Gizi
Seimbang adalah
susunan makanan
sehari-hari yang
mengandung unsur-
unsur zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang
sesuai dengan
kebutuhan tubuh,
Lembar
balik,
booklet, dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
Universitas Indonesia
86
dengan
memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau
variasi makanan,
aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat
badan (BB) ideal
(
http://www.kfindones
ia.org/index.php?
pgid=12&contentid=
21).
8. Wanita Usia
Subur (WUS)
Wanita Usia Subur
(WUS): Wanita usia
produktif merupakan
wanita yang berusia
15-49 tahun dan
Lembar
balik,
booklet, dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Digolongakan
berdasarkan
jenjang usia
Interval
Universitas Indonesia
87
wanita pada pada usia
ini masih berpotensi
untuk mempunyai
keturunan (Depkes
RI, 1993)
9. Makanan
Jajanan Sehat
Menurut surat
keputusan Keputusan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
No.
942/MENKES/SK/VI
I/2003, makanan
jajanan adalah
makanan dan
minuman yang diolah
oleh pengrajin
makanan di tempat
penjualan dan atau
Poster dan
sampul buku
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
Universitas Indonesia
88
disajikan sebagai
makanan siap santap
untuk dijual bagi
umum selain yang
disajikan jasa boga,
rumah makan atau
restoran, dan
hotel,serta makanan
jajanan yang sehat
adalah makanan yang
tidak hanya
mengandung zat gizi
yang cukup dan
seimbang juga harus
aman, yaitu bebas
dari bakteri, virus,
parasit, serta bebas
dari pencemaran zat
kimia.
Universitas Indonesia
89
10. Usia anak
sekolah dasar
Usia anak sekolah
dasar biasanya (umur
6-12 tahun) dan
kelompok ini sangat
rentan gizi (Depkes
RI, 2005)
Poster dan
sampul buku
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Digolongakan
berdasarkan
jenjang usia
Interval
11. Gastritis Gastritis merupakan
peradangan lapisan
perut atau mukosa di
lambung
(Department of
Human Services,
2008 dan U.S.
Department of Health
and Human Services
National Institutes of
Health, 2010)
Poster dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
Universitas Indonesia
90
12. Usia dewasa
muda
Seseorang yang
berusia 20-40 tahun
(Dariyo, 2003 dalam
Melati, 2011).
Poster dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Digolongakan
berdasarkan
jenjang usia
Interval
13. Usia pre
lansia
Seseorang yang
berusia 45-59 tahun
(Ian dan Ndy, 2012)
Poster dan
kalender
Kuesioner
Pre dan post
test
Penyuluhan Digolongakan
berdasarkan
jenjang usia
Interval
14. Hipertensi Pada populasi lansia,
hipertensi
didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg
(Rohaendi, 2008).
Flipchart,
Poster,
Pembatas
kitab
Kuesioner
Pre-test dan
Post-test
Penyuluhan Adanya
peningkatan
pengetahuan
melalui hasil
pengisian Pre-test
dan Post-test.
Ordinal
15. Usia
Pertengahan
Seseorag yang
berusia 45-59 tahun
Flipchart,
Poster,
Kuesioner
Pre-test dan
Perhitungan usia
melalui tanggal
Digolongakan
berdasarkan
Interval
Universitas Indonesia
91
(Siti Maryam, 2008) Pembatas
kitab
Post-test lahir jenjang usia
16. Usia Lanjut Seseorang yang
berusia 60 tahun atau
lebih (Siti Maryam,
2008).
Flipchart,
Poster,
Pembatas
kitab
Kuesioner
Pre-test dan
Post-test
Perhitungan usia
melalui tanggal
lahir
Digolongakan
berdasarkan
jenjang usia
Interval
3.5. Project Planning Matrix (PPM)
3.5.1.Project Planning Matrix MP-ASI dan Gizi Seimbang
Project Title : Magang Masyarakat
Location : Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Project Duration : Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)
Universitas Indonesia
92
Tabel 3.2. Project Planning Matrix (PPM) MP-ASI dan Gizi Seimbang
Objective Purpose Indicator of Objectives Means of Verification Important Assumption
Overall Goal
Berkurangnya jumlah
praktik pemberian MPASI
yang tidak tepat.
Pemberian ASI eksklusif
pada bayi meningkat
sebanyak 1%
Pemberian makanan
pralaktal pada bayi
sebelum usia 6 bulan
menurun sebanyak 1%
Pre-test dan post-test
Penyuluhan
Konseling
Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang
memiliki balita tidak menghadiri
penyuluhan
Sebagian ibu ada yang tidak
mendengarkan penyuluhan
Project Purpose
Meningkatkan pengetahuan
Ibu mengenai ASI eksklusif
dan MPASI
Meningkatkan pengetahuan
Ibu hamil, ibu menyusui bulan
dan ibu yang memiliki balita
dari 60% menjadi 80%.
Pre-test dan post-test Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang
memiliki balita tidak menghadiri
penyuluhan
Anak menangis dan ingin segera
pulang
Result
Universitas Indonesia
93
Memperluas dan
memperbanyak informasi
mengenai ASI eksklusif dan
MPASI.
Paling sedikit 60% ibu
mengetahui mengenai ASI
Eksklusif dan MPASI
Monitoring Ibu pindah rumah ke tempat lain.
Activities Input of Activities Output
1. Persiapan
Koordinasi dengan Pembimbing akademik,
Pembimbing lapangan (Kepala Puskesmas),
Perangkat Kelurahan, Bidan, dan Kader
Observasi dan analisis sasaran dan situasi di lapangan
Penetapan tujuan, Pembuatan proposal dan rencana
kerja
Pemilihan dan pengembangan media
Pembuatan kuesioner pre dan post-test
Penetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhan
kepada Pak Lurah, Ibu Lurah, Pembimbing lapangan,
Bidan dan Kader di lokmin
Mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal
1. Man
Mahasiswa Prakesmas
Pembimbing akademik
Pembimbing lapangan
Bidan
Kader
Ibu hamil, ibu menyusui
dan ibu yang memiliki
balita
2. Money
Dana mahasiswa
Dana Dep. Gizi
3. Material
Mendapatkan izin dan dukungan dari
pihak terkait di wilayah kerja
Puskesmas Duren Seribu, Kelurahan
Bojongsari Lama
Mengenali sasaran dan situasi
masyarakat di Kelurahan Bojongsari
Lama
Adanya tujuan dan rencana kerja
yang jelas
Terpilihnya media KIE yang sesuai
dengan pilihan sasaran
Terbentuknya pre dan post-test
untuk penyuluhan
Universitas Indonesia
94
selama magang
2. Pelaksanaan
a. Penyuluhan kepada ibu hamil, ibu menyusui yang
memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan dan ibu
yang memiliki balita
Pengumpulan ibu-ibu
Pembukaan dan pembagian kelompok
Pre-test
Penyuluhan
Post-test
Pembagian souvenir
Quiz
Penutupan
b. Pembuatan laporan kegiatan
Kuesioner Pre dan Post-
test
Media KIE berupa
lembar balik
Alat tulis
Souvenir berupa booklet
Hadiah kuis
4. Machine
Laptop
Kamera
Handycam
5. Method
Penyuluhan
Konseling
6. Place
Posyandu
Mushola
Rumah warga
Terbentuknya jadwal kegiatan
Terlaksananya sosialisasi kegiatan di
lokmin.
Didapatnya rumah kontrakan untuk
tempat tinggal selama magang
Diketahuinya hasil pre-test
Terlaksananya penyuluhan MPASI
Diketahuinya hasil post-test
Terbentuknya laporan kegiatan
Universitas Indonesia
95
3.5.2 Project Planning Matrix Makanan Jajanan Sehat
Project Title : Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah mengenai makanan jajanan sehat di Kelurahan Bojongsari lama, Kota
Depok tahun 2012
Location : SDN 01 dan SDN 03 Bojongsari, Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat
Duration : Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)
Tabel 3.3. Project Planning Matrix (PPM) Jajanan Sehat
Objective Purpose Indicator of
Objectives
Means of Verification Important Assumption
Overall Goal
Berkurangnya tingkat kebiasaan jajan
sembarangan bagi anak usia sekolah
dasar yang mendapatkan penyuluhan
Pre-test dan post-
test
Penyuluhan
Sebagian anak sekolah dasar asyik ribut sendiri
dalam penyuluhan
Project Purpose
Universitas Indonesia
96
Meningkatkan pengetahuan anak
seolah dasar mengenai makanan
jajanan sehat,perbandingan antara
jajanan sehat dan tidak sehat dan
dampaknya
Meningkatkan
pengetahuan
anak sekolah
dasar mengenai
makanan
jajanan sehat
sebesar Ibu
bayi sebesar
25%.
Pre-test dan post-test Diare Anak sekolah
Result
Memperluas dan memperbanyak
informasi mengenai makanan jajanan
sehat
Meningkatnya
pengetahuan
untuk
mendapatkan
informasi
mengenai
makanan
jajanan sehat
sebesar 100%
Monitoring Diare anak usia sekolah
Universitas Indonesia
97
Activities Input of Activities Output
1. Persiapan
Koordinasi dengan Pembimbing akademik,
Pembimbing lapangan (Kepala Puskesmas),
Perangkat Kelurahan, Kepala Sekolah
Observasi dan analisis situasi
Penetapan tujuan, Pembuatan proposal dan
rencana kerja
Pembuatan kuesioner pre dan post-test
Uji coba media KIE ke sekolah dasar
Penetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhan
kepada anak sekolah dasar
2. Pelaksanaan
a. Penyuluhan kepada ibu bayi
Pengumpulan ibu-ibu bayi
Pre-test
Pemberian informasi dan penyuluhan tentang
diare
Post-test
1. Man
Mahasiswa
Prakesmas
Pembimbing
akademik
Pembimbing
lapangan
Bidan
Kepala sekolah
2. Money
Dana
mahasiswa
Dana Dep. Gizi
3. Material
Kuesioner Pre
dan Post-test
Media KIE
Alat tulis
Mendapatkan izin dan dukungan dari pihak terkait di
wilayah sekolah kelurahan Bojongsari lama
Memahami situasi kebiasaan jajanan anak sekolah di
Kelurahan Bojongsari lama
Adanya tujuan dan rencana kerja yang jelas
Terpilihnya media KIE yang sesuai dengan pilihan
sasaran
Terbentuknya jadwal kegiatan
Diketahuinya hasil pre-test
Terlaksananya penyuluhan makanan jajanan
Diketahuinya hasil post-test
Terbentuknya laporan kegiatan
Universitas Indonesia
98
b. Pembuatan laporan kegiatan Suvenir
Hadiah kuis
4. Machine
Laptop
Kamera
Handycam
5. Method
Penyuluhan
Konseling
6. Place
SDN 01
Bojongsari lama
SDN 03
Bojongsari lama
3.5.3 Project Planning Matrix Gastritis
Project Title : Stop Kekambuhan Gastritis
Location : Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat
Universitas Indonesia
99
Project Duration : Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)
Tabel 3.4. Project Planning Matrix (PPM) Gastritis
Objectives/ Project
Purpose/Result
Indicator of objective Means of Verification Important Assumption
Overall Goal:
Menurunnya kesakitan orang
dewasa usia 20 s.d <45 tahun
akibat gastritis.
Menrunnya jumlah
kekambuhan gastritis pada
orang dewasa usia 20 s.d <45
tahun sebesar 1% dari jumlah
sebelumnya selama dua
bulan
Metode: Observasi Tidak lengkapnya pengarsipan
Bencana alam
Warga kurang kooperatif
Project Purpose:
Meningkatnya pola makan teratur
pada orang dewasa usia 20 s.d
<45 tahun.
Meningkatnya prevalensi
pola makan teratur pada
orang dewasa usia 20 s.d <45
tahun dari 60 % menjadi 62
% selama dua bulan
Metode: Interview Tidak tersedianya makanan di
rumah
Kurangnya dukungan keluarga
yang mendukung pola makan
teratur
Result Meningkatnya pengetahuan Metode: Observasi Daya tangkap yang berbeda-
Universitas Indonesia
100
Meningkatnya pengetahuan orang
dewasa usia 20 s.d <45 tahun
mengenai gastritis dan
penanganannya yang tepat
orang dewasa usia 20 s.d <45
tahun yang mendapatkan
penyuluhan gastritis sebesar
10%
Data primer dari pre-test
dan post- test penyuluhan
hipertensi.
beda
Kondisi yang kurang kondusif
Activities Input of Activities Output
1.Persiapan
Pembentukan tim
Pembentukan jadwal kerja
Koordinasi dengan Pembimbing akademik, Pembimbing
lapangan (Kepala Puskesmas), Perangkat Kelurahan, Bidan,
dan Kader
Survei awal
Penetapan tujuan program, penentuan media KIE, analisis
target sasaran, pengembangan pesan, perencanaan kegiatan,
dan pembuatan proposal serta rancangan kerja .
Persiapan materi dan media penyuluhan
Pembuatan pre dan post test
Pencetakan media serta perbanyakan pre dan post test
Penetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhan dan
1. Man
Mahasiswa
Prakesmas
Pembimbing
akademik
Pembimbing
lapangan
Bidan
Kader
Orang dewasa
berusia <45 tahun
2. Money
Dana mahasiswa
Terbentuknya tim
Terbentuknya jadwal kerja
Mendapatkan izin dan
dukungan dari pihak terkait di
wilayah kerja Puskesmas
Duren Seribu, Kelurahan
Bojongsari Lama, Bidan, dan
Kader
Terkumpulnya data awal yang
berkaitan dengan intervensi
yang dilakukan
Terumusnya tujuan program,
media beserta kontennya,
Universitas Indonesia
101
konseling kepada Puskesmas, Kelurahan, dan Ibu Kader.
2. Pelaksanaan
a. Penyuluhan
Pengumpulan orang dewasa usia 20 s.d <45 tahun
Pre-test
Penyuluhan gastritis
Tanya jawab
Post-test
Kuis dan pemberian hadiah
Penutupan
b. Pembuatan laporan kegiatan
Dana Dep. Gizi
3. Material
Kuesioner Pre dan
Post-test
Media KIE
Alat tulis
Suvenir
Hadiah Kuis
4. Machine
Laptop
Kamera
Handycam
5. Method
Penyuluhan
Konseling
6. Place
Mushola RW
Masjid
Rumah warga
target sasaran dengan
karakteristiknya, dan pesan
yang ingin disampaikan dalam
intervensi
Terumusnya materi dan media
penyuluhan
Terbentuknya pre dan post test
Tersedianya media penyuluhan
serta pre dan post test
Terbentuknya jadwal dan
tersosialisasikannya kegiatan
penyuluhan dan konseling
yang telah disetujui oleh pihak
Puskesmas, Kelurahan, dan
Ibu Kader
Diketahuinya hasil pre-test
Terlaksananya penyuluhan
gastritis
Diketahuinya hasil post-test
Universitas Indonesia
102
Bertambahnya pengetahuan
mengenai gastritis dan cara
pencegahan kekambuhannya
Terbentuknya laporan kegiatan
3.5.4 Project Planning Matrix Hipertensi
Project Title : Raih Masa Tua yang Ceria Tanpa Hipertensi
Location : Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat
Duration : Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)
Tabel 3.5. Project Planning Matrix (PPM) Hipertensi
Universitas Indonesia
103
Summary of Objective Indicator of Objective Means of Verification Important Assumption
Overall Goal
Menurunnya kejadian
hipertensi di kelurahan
Bojongsari Lama.
Menurunnya kasus hipertensi
sebanyak 1%
Data sekunder dari kantor
Kelurahan Bojongsari Lama
dan Puskesmas Duren Seribu
1. Tidak ada wabah
penyakit
2. Tidak ada bencana alam
Project Purpose
Meningkatnya pengetahuan
usia lanjut tentang hipertensi.
Meningkatnya pengetahuan
usia lanjut tentang hipertensi
minimal sebanyak 15%.
Data primer dari pre-test dan
post- test penyuluhan
hipertensi.
1. Tidak ada wabah
penyakit
2. Tidak ada bencana alam
Result
Suksesnya program “Raih
Masa Tua yang Ceria Tanpa
Hipertensi”
Meningkatnya pengetahuan
usia lanjut tentang hipertensi
minimal sebanyak 15%.
1. Wawancara
2. Data Puskesmas Duren
Seribu
1. Tidak ada wabah
penyakit
2. Tidak ada bencana
Universitas Indonesia
104
Berkurangnya kasus hipertensi
sebanyak 1%
alam
Activities Input of Activities Output
1. Persiapan
Koordinasi dengan Pembimbing akademik, Pembimbing
lapangan (Kepala Puskesmas), Perangkat Kelurahan,
Bidan, dan Kader
Observasi dan analisis situasi
Penetapan tujuan, Pembuatan proposal dan rencana kerja
Pembuatan kuesioner pre dan post-test
Pembuatan media penyuluhan
Penetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhan
kepada ibu-ibu usia lanjut
2. Pelaksanaan
a. Penyuluhan kepada ibu-ibu usia lanjut
Pengumpulan ibu-ibu usia lanjut
Pre-test
Pemberian informasi dan penyuluhan tentang
1. Man
Mahasiswa Prakesmas
Pembimbing akademik
Pembimbing lapangan
Bidan
Kader
Ibu-ibu usia lanjut
Tokoh masyarakat
2. Money
Dana mahasiswa
Dana Dep. Gizi
3. Material
Kuesioner Pre-test dan
Post-test
Media KIE
Alat tulis
Mendapatkan izin dan
dukungan dari pihak terkait
di wilayah kerja Puskesmas
Duren Seribu, Kelurahan
Bojongsari Lama
Memahami situasi
masyarakat di Kelurahan
Bojongsari Lama
Adanya tujuan dan rencana
kerja yang jelas
Terpilihnya media KIE yang
sesuai dengan pilihan sasaran
Terbentuknya jadwal
kegiatan
Diketahuinya hasil pre-test
Terlaksananya penyuluhan
Universitas Indonesia
105
hipertensi
Post-test
b. Pembuatan laporan kegiatan
Suvenir
Hadiah kuis
4. Machine
Laptop
Kamera
Handycam
5. Method
Penyuluhan
Konseling
6. Place
Musholla RW
Masjid
Rumah kediaman warga
hipertensi
Diketahuinya hasil post-test
Terbentuknya laporan
kegiatan
Universitas Indonesia