bab ii kerangka teori -...

14
7 BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori merupakan hal yang penting, adanya kerangka teori memungkinkan diperolehnya pengertian tentang pokok-pokok penelitian, baik secara teoritis maupun kenyataan empiris pada obyek penelitian. Kerangka teoritis akan membahas tentang konsep-konsep yang relevan dalam penelitian, dimana konsep adalah unsur utama yang membentuk teori (Ihalauw, 2000). Berdasarkan pada rumusan masalah dan persoalan penelitian pada bab I, maka konsep utama dalam skripsi ini adalah kartu kredit, gaya hidup, lingkungan dan kebutuhan. Berikut ini akan diuraikan definisi konsep, dalil dan model lengkap dengan penalarannya. 2.1 Penggunaan kartu Kredit Kartu kredit adalah, kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya yang dapat digunakan oleh pembawanya untuk membeli segala keperluan dan barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang (Wibowo, 2008). Dalam beberapa tahun terakhir, kartu kredit sebagai salah satu instrumen pembayaran nontunai sudah mulai dapat diterima luas oleh masyarakat Indonesia (Wijaya, 2009). Pembayaran nontunai adalah Keuntungan finansial yang bisa didapat dari jasa pelayanan kartu kredit mengundang rasa ketertarikan perusahaan perbankan untuk ikut bersaing

Upload: hadieu

Post on 02-May-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

7

BAB II

KERANGKA TEORI

Kerangka teori merupakan hal yang penting, adanya kerangka teori

memungkinkan diperolehnya pengertian tentang pokok-pokok penelitian, baik

secara teoritis maupun kenyataan empiris pada obyek penelitian. Kerangka teoritis

akan membahas tentang konsep-konsep yang relevan dalam penelitian, dimana

konsep adalah unsur utama yang membentuk teori (Ihalauw, 2000).

Berdasarkan pada rumusan masalah dan persoalan penelitian pada bab I,

maka konsep utama dalam skripsi ini adalah kartu kredit, gaya hidup, lingkungan

dan kebutuhan. Berikut ini akan diuraikan definisi konsep, dalil dan model

lengkap dengan penalarannya.

2.1 Penggunaan kartu Kredit

Kartu kredit adalah, kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan

sejenisnya yang dapat digunakan oleh pembawanya untuk membeli segala

keperluan dan barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang

(Wibowo, 2008).

Dalam beberapa tahun terakhir, kartu kredit sebagai salah satu

instrumen pembayaran nontunai sudah mulai dapat diterima luas oleh

masyarakat Indonesia (Wijaya, 2009). Pembayaran nontunai adalah

Keuntungan finansial yang bisa didapat dari jasa pelayanan kartu kredit

mengundang rasa ketertarikan perusahaan perbankan untuk ikut bersaing

Page 2: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

8

dalam bisnis kartu kredit di Indonesia sehingga tercipta persaingan yang

ketat antar lembaga penerbit kartu (card issuer) (Wijaya, 2009).

Setiap analisis yang berkaitan dengan penggunaan kartu kredit

harus secara jelas membedakan aspek dari penggunaan kartu kredit dan

menetapkan isu utama untuk dipelajari. Kartu kredit sangat khas karena

selain sebagai media transaksi juga sebagai bentuk pinjaman jangka

pendek (Robb, 2007).

Kartu kredit sebagai media transaksi atau alat pembayaran, bukan

berarti kartu kredit mempunyai nominal yang sama dengan uang tunai

sehingga dapat dipertukarkan dengan barang atau jasa. Dengan sarana dan

bantuan teknologi kartu kredit mempunyai nilai intrinsik (nilai yang

melekat/terkandung didalamnya) sebagaimana uang tunai. Karena

mempunyai nilai ekonomis, maka kartu kredit dapat digunakan sebagai

alat pembayaran dari kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi

(Santosa, 2009:34).

Kartu kredit sebagai pinjaman jangka pendek atau dapat disebut

dengan hutang karena nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam kartu

kredit tersebut bukanlah milik dari pemegangnya, namun milik penerbit

kartu kredit. Selanjutnya, pemegang kartu mempunyai kewajiban

mengembalikan sejumlah nilai uang yang digunakan kepada penerbit

kartu, apakah akan dikembalikan sekaligus atau secara cicilan tergantung

dari pemegang kartu, namun cara tersebut dalam suatu persyaratan yang

telah disepakati (Santosa, 2009:34). Tagihan pelunasan saldo hutang para

Page 3: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

9

pemegang kartu kredit dilakukan tiap bulan sekali. Para pemegang kartu

kredit diberi batas waktu pembayaran tagihan, apabila mereka melunasi

saldo pinjaman dalam jangka waktu tersebut, bank tidak akan membebani

bunga kredit. Batas tertinggi jumlah belanja tiap transaksi pembelian yang

ditentukan bank akan tergantung dari jenis dan lokasi penjual maupun

jenis barang atau jasa yang dibeli (Sutojo, 1995:38).

Berikut adalah beberapa contoh pos pembebanan biaya kepada

cardholder. Pos biaya ini biasanya tertera pada halaman belakang tagihan

kartu kredit atau melalui pemberitahuan dalam bentuk lain oleh bank

penerbit (Santosa, 2009:28).

Tabel 2.1

JENIS POTONGAN

BIAYA KETERANGAN

Annual fee Adalah biaya administrasi tahunan yang ditagih

setiap kali terjadi perpanjangan kartu.

Cash advance fee Adalah fee yang harus dibayar atas kemudahan

cash advance yang dilakukan oleh pemegang

kartu.

Late charges fee Adalah biaya yang harus dibayar oleh pemegang

kartu sebagai penalti atas keterlambatan

pembayaran hutang kartu kredit.

Copy sales draft fee Adalah fee yang harus dibayar sebagai pengganti

biaya administrasi atas upaya penerbit

menyediakan copy sales draft.

Card replacement fee Adalah biaya yang harus dibayar untuk

penggantian kartu yang rusak atau hilang.

Increase limit fee Adalah fee yang dibebankan apabila pemegang

kartu ingin meningkatkan limit kartu kredit baik

baik yang bersifat sementara maupun yang

bersifat tetap.

Page 4: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

10

JENIS POTONGAN

BIAYA KETERANGAN

Copy billing statement fee Adalah fee yang dibebankan apabila pemegang

kartu ingin meminta copy billing statement

karena billing statement asli hilang atau rusak.

Payment fee Adalah biaya yang dibebankan kepada pemegang

kartu apabila melakukan pembayaran melalui

electronic channel bank lain.

Card up-grade fee Adalah beban yang ditanggung pemegang kartu

apabila ingin meningkatkan jenis kartu kredit

yang dipegang. Misalnya dari kartu klasik

menjadi kartu gold atau platinum.

Card cancellation fee Adalah biaya yang dibebankan apabila pemegang

kartu membatalkan kartu kredit yang sudah

terlanjur diterbitkan.

Over limit fee Adalah fee atas kerelaan penerbit untuk

menaikkan limit darurat yang biasanya

dibutuhkan pada saat berbelanja.

Berdasarkan uraian diatas maka penggunaan kartu kredit

didefinisikan sebagai fungsi yang melekat pada kartu yang dikeluarkan

oleh bank sebagai instrumen pembayaran (Wijaya, 2009) yang juga

sebagai bentuk pinjaman jangka pendek (Robb,2007).

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kartu kredit

Menurut Angel, Blacwell dan Miniard (1994:4), perilaku

konsumen adalah kegiatan-kegiatan yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan mengatur barang dan jasa, termasuk

didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

kegiatan-kegiatan tersebut.

Page 5: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

11

Perilaku konsumen dalam penggunaan alat pembayaran modern

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam diri sendiri (internal)

maupun dari lingkungannya (eksternal) yang dalam penelitian ini dibatasi

faktor budaya dan kelompok referensi. Semakin kompleks keputusan yang

akan diambil, semakin banyak faktor-faktor pertimbangan yang terlibat.

Faktor-faktor pertimbangan yang mempengaruhi konsumen tersebut dapat

timbul dari dalam atau internal maupun dari luar atau eksternal. Ada tiga

alasan mengapa seseorang memilih untuk memakai kartu kredit daripada

membayar tunai. Pertama, karena konsumen membutuhkan kredit untuk

mampu membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kedua, konsumen

ingin memanfaatkan kenyamanan untuk tidak perlu membawa-bawa uang

tunai. Ketiga, konsumen merupakan orang yang sangat perhitungan dan

memahami keuntungan yang diperoleh dari membeli sekarang dan

membayar kemudian (Ingene dan Levy, 1982).

2.2.1 Pengaruh Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam

kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapat (opini) yang bersangkutan (Kotler, 1989:189).

Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan

masyarakat yang lainnya. Bahkan, dari masa ke masa gaya hidup

suatu individu dan kelompok masayarakat tertentu akan bergerak

dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah

Page 6: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

12

sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.

Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera,

kebiasaan dan perilaku pembelian.

Klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah delapan

tipologi value and lifestyles (VALS2) (Kotler dan Armstrong:

2007,151). Kedelapan tipologi tersebut sebagai berikut:

1. Actualizer, mempunyai pendapatan yang paling tinggi dan

harga diri yang tinggi. Mereka mempunyai rentang minat yang

luas ada berbagai bidang dan terbuka pada perubahan. Mereka

membeli produk untuk mencapai yang terbaik dalam hidup.

Contoh: menggunakan kartu kredit untuk membeli produk-

produk mahal dan bergengsi untuk menunjukkan gengsi

mereka.

2. Fulfilleds, berpendapatan tinggi, dewasa, bertanggung jawab

dan berpendidikan tinggi.

Contoh: menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihan

ponsel pascabayar.

3. Believers, konsumen konservatif, dapat ditebak dengan

pendapatan lebih dari cukup yang menyukai produk terkenal.

4. Achievers, orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan,

konserfatif dalam politik yang mendapatkan kepuasan dalam

pekerjaan dan keluarga mereka.

Page 7: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

13

Contoh: menggunakan kartu kredit untuk membeli produk-

produk mapan untuk menunjukan keberhasilan mereka.

5. Strivers, orang dengan nilai-nilai serupa dengan achievers, tapi

sumber daya ekonomi, sosial, dan psikologinya lebih sedikit.

Contoh: menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan mendesak,

saat tidak membawa uang tunai.

6. Experiencers, senang yang baru, aneh dan beresiko, senang

olah raga, sosialisasi dan udara luar, peduli tentang diri, tidak

sama dengan konformis, kagum kekayaan, kekuasaan,

ketenaran dan tidak peduli politik.

contoh: para remaja yang menginginkan kartu kredit karena

hadiah atau reward yang ditawarkan.

7. Makers, menikmati alam, kegiatan fisik, waktu luang dengan

kalangan dan teman dekat, menghindari orang, mencemooh

politisi, orang asing dan konglomerat.

Contoh: menggunakan kartu kredit sebagai penunjang

8. Strugglers, minat terbatas, kegiatan terbatas, cari rasa aman,

kesehatan bermasalah, konservatif dan tradisional, memegang

agama.

Contoh: menggunakan kartu kredit untuk hal mendesak selama

tidak melanggar nilai-nilai agama yang dianutnya.

Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara gaya hidup achievers dengan

Page 8: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

14

minat menggunakan kartu kredit pada pegawai wanita sekretariat

daerah Propinsi Jawa Tengah (Alam, 2006). Hubungan ini

ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi r = 0,518 dengan tingkat

signifikansi p = 0,000 (p<0,05). Nilai korelasi tersebut 0,518

menunjukkan hubungan positif yang kuat antara gaya hidup

achiever dengan minat menggunakan kartu kredit (Alam, 2006).

Susilowaty meneliti pengaruh gaya hidup terhadap

frekuensi pemakaian kartu kredit kelompok pemakai kartu kredit

(kelompok pemakai jarang, kelompok pemakai sedang dan

kelompok pemakai sering). Temuannya menunjukkan bahwa

semakin tinggi pendidikan, jabatan dan pengeluaran rumah tangga

seseorang maka semakin tinggi frekuensi pemakaian kartu

kreditnya (Susilowaty, 2001). Selain itu juga dilihat faktor-faktor

yang mempengaruhi atau memotivasi perilaku pemegang kartu

kredit untuk menggunakan kartu kreditnya. Faktor-faktor tersebut

yaitu faktor keunggulan dan faktor kemudahan. Hal ini

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang telah terbentuk bisa

dikatakan dengan gaya hidup masing-masing kelompok

(Susilowaty,2001).

Page 9: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

15

2.2.2 Pengaruh Faktor lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik

langsung maupun tidak langsung. Faktor lingkungan bersumber

dari luar diri konsumen atau eksternal yaitu:

1. Budaya

Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial

dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain

pada anggota dari masyarakat tertentu (Wallendorf dan Reilly:

Mowen, 1995).

Kebudayaan meliputi pengamatan yang menyeluruh akan

sifat-sifat masyarakat secara utuh termasuk bahasa,

pengetahuan, hukum, agama, teknologi, kebiasaan makan,

musik, kesenian, pola kerja, produk, dan benda-benda lain yang

menunjukkan suatu yang khas tentang masyarakat yang

bersangkutan. Faktor budaya berpengaruh luas dan mendalam

terhadap perilaku konsumen. Budaya adalah faktor penentu

keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar

(Kotler, 1997:153). Akhir-akhir ini perkembangan budaya

dipicu oleh unsur kemajuan teknologi.

- Perkembangan teknologi dibidang informasi dan

komunikasi (misalnya pertumbuhan stasiun televisi, radio,

dan internet) dapat memudahkan untuk mengakses

Page 10: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

16

informasi sebanyak-banyaknya, dan dengan maraknya

penggunaan handphone kahir-akhir ini dapat membuat

komunikasi lebih lancar

- Perkembangan pendidikan, misalnya makin banyak

universitas-universitas yang mengadakan kegiatan belajar

mengajarnya dengan cara online, membuati mahasiswa

tidak harus hadir di dalam kelas untuk mengikuti

perkuliahan. Selain itu, jika sebelumnya kita hanya bisa

membaca buku dan mendapatkan pengetahuan dari guru

dengan adanya internet lebih memudahkan siswa atau

mahasiswa untuk mencari bahan-bahan dan pengentahuan

tambahan melalui internet.

- Perkembangan perbankan, seperti kemajuan teknologi e-

banking, menyebabkan beberapa transaksi dapat dilakukan

melalui Internet, antara lain untuk transfer uang,

pengecekan saldo, pembayaran tagihan, dan informasi

rekening. Selain itu ada juga kartu kredit untuk pengganti

uang tunai yang dapat digunakan membayar di pusat-pusat

perbelanjaan, restaurant, hotel, dan bahkan untuk

membayar pintu tol dan parkir, serta ATM untuk

memudahkan penarikan uang tunai.

- Perkembangan teknologi transportasi: kini penumpang

tidak perlu lagi berdesak-desakan mengantri untuk membeli

Page 11: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

17

tiket, tetapi dapat melakukan transaksi online dengan

menggunakan kartu kredit untuk pembayaran. Contohnya

tiket pesawat dan kereta api.

Oleh karena itu dalam skripsi ini, konsep budaya akan

difokuskan pada unsur atau dimensi teknologi. Konsumen

dengan latar belakang lingkungan budaya yang maju, selalu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

akan mempunyai kecenderungan untuk memiliki pendapat

bahwa memiliki dan menggunakan kartu kredit adalah hal yang

penting. Perkembangan teknologi yang semakin maju

mendorong sektor ekonomi lain untuk maju. Kebutuhan

efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha

merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam

lingkungan kerja.

Kemajuan teknologi dan informasi juga ikut mempengaruhi

perilaku konsumen para mahasiswa. Maraknya toko online di

internet membuat para konsumen memilih menggunakan cara

belanja dengan menggunakan kartu kredit selain transfer

melalui ATM.

Dengan demikian dapat dirumuskan proposisi yang akan

diuji dalam penelitian ini sebagai berikut: “faktor budaya

berpengaruh pada penggunaan kartu kredit.”

Page 12: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

18

2. Kelompok Referensi:

Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi

ukuran seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk

membentuk kepribadian dan perilakunya (Swastha dan

Handoko, 1982:68). Kelompok referensi juga mempengaruhi

perilaku seseorang dalam pembeliannya, dan sering dijadikan

pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku (Swastha dan

Handoko, 1982:69). Bagi produsen kelompok usia remaja

merupakan salah satu pasar yang potensial. Alasannya karena

pola konsumsi terbentuk pada usia remaja. Selain itu biasanya

remaja mudah terbujuk oleh rayuan iklan. Faktor lainnya

adalah suka ikut-ikutan teman, dan gemar mengikuti trend yang

sedang beredar, karena pada usia remaja memiliki

kecenderungan ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan

sekitarnya (Wijaya, 2001).

Kelompok referensi termasuk didalamnya adalah keluarga,

keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa

orang yang terikat dengan adanya hubungan darah. Keluarga

merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat. Anggota keluarga merupakan

kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Pendapatan keluarga mempunyai pengaruh yang besar

terhadap alokasi pengeluaran keluarga. Keluarga dengan

Page 13: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

19

pendapatan yang tinggi cenderung memiliki kemampuan

menempuh cara dan gaya hidup yang lebih tinggi. Beberapa

orang tua berpendapat bahwa memberikan kartu kredit kepada

anak merupakan suatu pelatihan kepercayaan dan tanggung

jawab yang luar biasa, baik bagi orangtua maupun bagi anak itu

sendiri.

Selanjutnya penelitian ini akan menguji proposisi sebagai

berikut: “faktor kelompok referensi berpengaruh pada

penggunaan kartu kredit.”

2.3 Model

Pada paparan di atas telah dirumuskan 3 proposisi, yaitu:

Proposisi 1 (P1) : “faktor gaya hidup berpengaruh terhadap penggunaan

kartu kredit.’’

Proposisi 2 (P2) : “faktor budaya berpengaruh pada penggunaan kartu

kredit.”

Proposisi 3 (P3) : “faktor kelompok referensi berpengaruh pada

penggunaan kartu kredit.”

Page 14: BAB II KERANGKA TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3650/3/T1_212005032_BAB II.pdf · BAB II KERANGKA TEORI . Kerangka teori merupakan hal yang penting,

20

Ketiga proposisi tersebut mempunyai variabel gayut yang sama, sehingga

dapat dirumuskan model yang menunjukkan hubungan partial dari 3

variabel bebas sebagai berikut:

Gambar 2.1

pp P1

P2

P3

Lingkungan

Model tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

Gaya hidup, budaya dan kelompok referensi mempengaruhi penggunaan

kartu kredit

Gaya hidup

Budaya

Kelompok

referensi

Penggunaan kartu

kredit