profil kesehatan - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf ·...

162
PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA CILEGON TAHUN 2011 TAHUN 2010

Upload: buitu

Post on 06-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

PROFIL KESEHATAN

DINAS KESEHATANPEMERINTAH KOTA CILEGON

TAHUN 2011

TAHUN 2010

Page 2: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

i

KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan Kota Cilegon merupakan sarana penyaji data dan informasi kesehatan

yang terpilah menurut jenis kelamin. Dengan tersedianya data kesehatan yang

responsive gender , diharapkan dapat mengidentifikasi ada-tidaknya serta besaran

kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan

perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan

bidang kesehatan.Profil kesehatan ini juga dapat menggambarkan “potret” status

kesehatan masyarakat dan faktor -faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah,

dalam satu kurun waktu tertentu dalam hal ini data profil kesehatan dibuat dengan

berbagai bentuk: tercetak dan digital. Profil kesehatan sebagai “potret”saat ini lebih

dinilai sebagai alat evaluasi daripada sebagai alat pemantauan. Jika digunakan sebagai

pemantau maka profil merupakan pemantauan rencana jangka panjang, misal:

Rencana lima tahun pembangunan kesehatan.Sebagai bentuk penyajian, data

diupayakan lengkap, baik jenis dan cakupannya. Jenis data adalah data “facility based”

dan data “community based”. Penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010

ini, seperti profil kesehatan pada tahun sebelumnya, sumber data berasal dari profil

puskesmas di Kota Cilegon, dan pemegang program di Dinas kesehatan Kota Cilegon,

Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon, dan

instansi terkait lainnya, juga data yang berasal dari program Sistem Informasi dan

Edukasi Kesehatan yang ada di seksi penelitian dan pengembangan

kesehatan.sebagai koordinator Penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon bersama-

sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya menyusun

bersama-sama, baik narasi maupun lampiran. Profil kesehatan Tahun 2010 ini

diupayakan disusun dengan tampilan yang lebih menarik, dan “eye-catching” dan

bertujuan memudahkan para pembaca dalam menggunakannya. Dalam Profil

Kesehatan Kota Cilegon ini menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat

kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan faktor-faktor terkait lainnya,

dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

environment-agent/teori lain. Analisis diupayakan semaksimal mungkin, tidak hanya

deskriptif, tetapi juga analisis komparatif, analisis kecenderungan, analisis hubungan

Page 3: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

ii

Profil kesehatan harus menarik, narasi dikombinasi dengan bentuk-bentuk penyajian

lain, seperti tabel, grafik – histogram/bar chart, frekuensi poligon, line diagram,

bardiagram, pie diagram, scater diagram, pictogram, dan peta.Data dan Informasi

dalam “Profil Kesehatan Kota Cilegon 2010” merupakan salah satu wujud akuntabilitas

dari kinerja Dinas Kesehatan yang mencerminkan Pembangunan Kesehatan secara

menyeluruh. Tahun yang terdapat dalam judul profil kesehatan, disamakan dengan

tahun dari data dan informasi yang disajikan.Profil Kesehatan Indonesia 2010” ini selain

memuat data dan informasi kesehatan dan faktor-faktor lain yang terkait, maka seperti

profil kesehatan sebelumnya, juga memuat kejadian-kejadian penting yang terjadi pada

tahun 2010. Penyajian dalam “Profil Kesehatan Kota Cilegon 2010” ini masih terdapat

keterbatasan karena ada beberapa indikator masih belum memuat data yang responsif

gender.

Page 4: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

iii

SAMBUTAN

Puji Syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan rahmat dan karuniaNya

sehingga buku profil kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010 Yang merupakan Profil

Kesehatan yang ke-tujuh ini dapat tersusun.

Buku Profil Kesehatan Kota Cilegon ini diharapkan akan menjadi acuan bagi pemegang

program kesehatan di sarana pelayanan kesehatan baik di Puskesmas dan jaringannya

maupun para pemegang program di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Cilegon.ada

beberapa Program yang sudah mencapai target, adapula yang belum tercapai, dimana

tahun Anggaran berikutnya akan menjadi target prioritas agar tujuan Pembangunan

kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat

terwujud.

Harapan kami data – data yang tersaji pada profil kesehatan ini sesuai dengan indikator

– Indikator pada SPM yang telah di tetapkan, dengan demikian kebutuhan Dokumentasi

data program dari berbagai Pengambil keputusan di semua tingkat Administrasi

Kesehatan dapat dipenuhi sehingga mutu profil kesehatan lebih meningkat lagi.

Kepala Dinas KesehatanKota Cilegon

Hj Suminar.SE

Page 5: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iSAMBUTAN iiiDAFTAR ISI ivDAFTAR LAMPIRAN vLAMBANG KESEHATAN xiiPETA WILAYAH xiiiVISI MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON xiv

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 7

2.1 Keadaan Penduduk 7

2.2 Lingkungan Sosial Ekonomi 10

2.3 Keadaan Pendidikan 13

2.4 Keadaan Lingkungan 16

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1 Mortalitas 26

3.2 Morbiditas 31

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar 46

4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan 63

4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 66

Page 6: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

v

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 Sarana Kesehatan 75

5.2 Tenaga Kesehatan 78

5.3 Pembiayaan Kesehatan 80

BAB VI PENUTUP 82

Page 7: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran .1 Luas Wilayah,Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, JumlahRumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

Lampiran .2 Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin, Kelompok umur, Rasiobeban tanggungan, Rasio beban tanggungan , Rasio jenis kelamindan kecamatan

Lampiran .3 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur

Lampiran .4 Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek hurufmenurut jenis kelamin dan kecamatan

Lampiran .5 Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun keatas yang melek huruf menurut jenis kelamin dan kecamatan

Lampiran.6 Jumlah kelahiran menurut jenis kelamin, kecamatan danpuskesmas

Lampiran.7 Jumlah kematian bayi dan balita menurut jenis kelamin ,kecamatan dan puskesmas

Lampiran.8 Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur, kecamatan danpuskesmas

Lampiran .9 Jumlah kasus AFP ( Non polio ) dan AFP Rate ( Non Polio )menurut kecamatan dan Puskesmas

Lampiran.10 Jumlah kasus TB paru dan kematian akibat TB paru menurut jeniskelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran .11 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB paru dan kematianakibat TB paru BTA + menurut jenis kelamin, kecamatan, danpuskesmas

Lampiran .12 Jumlah kasus dan kesembuhan TB Paru BTA + menurut jeniskelamin, kecamatan dan puskesmas

Page 8: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

vii

Lampiran.13 Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin,kecamatan, dan puskesmas

Lampiran .14 Jumlah kasus baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular SeksualLainnya menurut jenis kelamin, kecamatan, dan puskesmas

Lampiran .15 Persentase donor darah diskrining terhadap HIV-AIDS menurutjenis kelamin

Lampiran .16 Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin, kecamatan, danpuskesmas

Lampiran .17 Jumlah kasus baru kusta menurut jenis kelamin, kecamatan, danpuskesmas

Lampiran.18 Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jeniskelamin, kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 19 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut jeniskelamin, kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 20 Persentase penderita kusta selesai berobat menurut jenis kelamin,kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 21 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi(PD3I) menurut jenis kelamin, kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 22 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasimenurut jenis kelamin, kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 23 Jumlah kasus DBD menurut jenis kelamin, kecamatan, danpuskesmas

Lampiran 24 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin,kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 25 Penderita filariasis ditangani malaria menurut jenis kelamin,kecamatan, dan puskesmas

Page 9: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

viii

Lampiran 26 Bayi berat lahir rendah menurut jenis kelamin, kecamatan, danpuskesmas

Lampiran 27 Status gizi balita rendah menurut jenis kelamin, kecamatan, danpuskesmas

Lampiran 28 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenagakesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurutkecamatan, dan puskesmas

Lampiran 29 Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurutkecamatan, dan puskesmas

Lampiran 30 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet fe1 dan fe3 hamilmenurut kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 31 Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatal resiko tinggi /komplikasi ditangani hamil menurut kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 32 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita, dan ibu nifasmenurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran 33 Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi, kecamatandan puskesmas

Lampiran 34 Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi, kecamatandan puskesmas

Lampiran 35 Jumlah peserta KB baru dan KB aktif menurut jenis kontrasepsi,kecamatan dan puskesmas

Lampiran 36 Cakupan kunjungan Neonatus menurut jenis kelamin, kecamatandan puskesmas

Lampiran 37 Cakupan kunjungan bayi menurut jenis kelamin, kecamatan danpuskesmas

Lampiran 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut kecamatan dan puskesmas

Page 10: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

ix

Lampiran 39 Cakupan imunisasi DPT, HB dan campak pada bayi menurut jeniskelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran 40 Cakupan imunisasi BCG dan Polio pada bayi menurut jeniskelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran 41 Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif bayi menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas

Lampiran 42 Pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-23 Bulan darikeluarga miskin menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran 43 Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas

Lampiran 44 Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin, kecamatan danpuskesmas

Lampiran 45 Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jeniskelamin, kecamatan dan Puskesmas

Lampiran 46 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat menurutjenis kelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran 47 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat menurutjenis kelamin, kecamatan dan puskesmas

Lampiran 48 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas

Lampiran 49 Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanangawat darurat (GADAR) level I

Lampiran 50 Desa / Kelurahan terkena terkena KLB yang ditangani < 24 jammenurut kecamatan dan puskesmas

Lampiran 51 Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB

Page 11: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

x

Lampiran 52 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas

Lampiran 53 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas(Lanjutan)

Lampiran 54 Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan

Lampiran 55 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan

Lampiran 56 Cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin ( danhamper miskin ) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin,kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 57 Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin ( danhamper miskin ) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin,kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 58 Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, dan kunjungangangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan

Lampiran 59 Angka kematian di rumah sakit

Lampiran 60 Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit

Lampiran 61 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih sehatmenurut kecamatan dan puskesmas

Lampiran 62 Persentase rumah sehat menurut kecamatan dan puskesmas

Lampiran 63 Persentase rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedesmenurut kecamatan dan puskesmas

Lampiran 64 Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yangdigunakan, kecamatan, dan puskesmas

Lampiran 65 Persentase keluarga menurut sarana air minum yang digunakan,

Page 12: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

xi

kecamatan dan puskesmas

Lampiran 66 Persentase keluarga kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut ,kecamatan dan puskesmas

Lampiran 67 Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan ( TUPM)sehat menurut kecmatan dan puskesmas

Lampiran 68 Persentase Institusi dibina kesehatan lingkungannya menurutkecamatan dan puskesmas

Lampiran 69 Ketersediaan obat menurut jenis obat

Lampiran 70 Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan

Lampiran 71 Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan labkes yangmemiliki 4 spesialisasi dasar

Lampiran 72 Jumlah posyandu menurut strata , kecamatan dan puskesmas

Lampiran 73 Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ) menurutkecamatan

Lampiran 74 Jumlah tenaga medis di sarana kesehatan

Lampiran 75 Jumlah tenaga keperawatan di sarana kesehatan

Lampiran 76 Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan

Lampiran 77 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di saranakesehatan

Lampiran 78 Jumlah tenaga teknisi medis dan fisiterapis di sarana kesehatan

Lampiran 79 Anggaran kesehatan kabupaten/kota

Page 13: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

xii

LAMBANG KESEHATAN

Keterangan :

1. Lambang hijau terletak di dalam bunga wijaya kusuma dengan lima daunmahkota makna pancakarsa husada yang melambangkan tujuanpembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional

2. Bunga Wijaya Kusuma ditopang oleh lima daun berwarna hijaumelambangkan pancakarsa husada pada hakikatnya adalah penjabaranmakna Pembangunan kesehatan

3. Bunga Wijaya kusuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dankelopak daun berwarna hijau mempunyai makna melambangkanpengabdian luhur

4. Palang Hijau melambangkan Pelayanan Kesehatan5. Logo yang bertuliskan “ Bakti Husada” adalah pengabdian dalam

upaya kesehatan Paripurna6. Bentuk garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan

dengan berbagai unsur dalam masyarakat

Page 14: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

xiii

PETA WILAYAH KOTA CILEGON

BATAS UTARA : Kec. Bojonegara Kab.SerangBATAS SELATAN : Kec. Mancak dan Anyer Kab. SerangBATAS BARAT : Selat SundaBATAS TIMUR : Kec.Kramat Watu Kab. Seran

Page 15: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

xiv

VISI & MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON

VISI :“Masyarakat Cilegon sehat, peduli, Mandiri dan

Berkeadilan”

MISI :1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

melalui pemberdayaan masyarakat, termasukswasta dan madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat denganmenjamin tersedianya upaya kesehatan paripurna,merata, bermutu, berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.

Page 16: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

1

BAB IPENDAHULUAN

BAB IPENDAHULUAN

Page 17: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

2

Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini

masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan

informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi

alat manajemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih

dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Di

antaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum

terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.

Adanya "overlapping" kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di

mana masing-masing Puskesmas mengumpulkan datanya sendiri-sendiri

dengan berbagai instrumennya baik di puskesmas maupun di Rumah Sakit.

Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri masih belum

dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi

kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai

akibat dari adanya sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih

terfragmentasi.

Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi

terutama dari sumber data di Puskesmas maupun di Rumah Sakit yang

mengakibatkan terjadinya krisis informasi . Di samping itu, adalah

terhambatnya aliran komunikasi data baik dari sumber data di daerah ke

pengguna di pusat atau sebaliknya, serta terhambatnya aliran komunikasi data

antar pengguna atau bahkan tertutupnya sumber informasi untuk diakses oleh

pengguna lain sehingga menyebabkan sulitnya memperoleh informasi yang

memadai (lack of informations). Situasi yang demikian pada akhirnya menyulitkan

dalam pengambilan keputusan berdasarkan evidence based.

Satu-satunya alat yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah adanya

Profil Kesehatan Kota Cilegon, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan

kesehatan. Sedangkan pembangunan kesehatan adanya upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN

Page 18: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

3

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang

meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan

status gizi masyarakat.

Penyajian Profil Kesehatan Kota Cilegon 2010, yang berasal dari profil

kesehatan puskesmas ini selain sebagai alat ukur sampai dimana

capaian indikator pembangunan kesehatan setiap Kecamatan dibanding

target nasional bahkan target MDG (Millenium Development Goal), juga

disajikan dalam bentuk peringkat dari tiap indikator, sehingga puskesmas

dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap indikator pembangunan

kesehatan dibandingkan puskesmas lainnya. Dalam penyajiannya, diusahakan

untuk ditampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi

serta berbagai data dan informasi yang menjelaskan tentang reformasi

Birokrasi, dengan menggunakan indikator yang sesuai, dimana Dinas

Kesehatan Kota Cilegon memiliki Visi adalah Masyarakat Cilegon sehat,

peduli, Mandiri dan berkeadilan dengan Misinya adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan paripurna, merata, bermutu, berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

Reformasi Pembangunan Kesehatan tahun 2010-2014:

1. Revitalisasi pelayanan kesehatan.

2. Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM.

3. Ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektivitas, keterjangkauan

obat, vaksin, dan alat kesehatan.

4. Jaminan kesehatan masyarakat.

5. Keberpihakan pada DTPK (Daerah Tertinggal Perbatasan dan

Kepulauan) serta DBK (Daerah Bermasalah Kesehatan).

6. Reformasi birokrasi.

7. World class health care.

Page 19: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

4

Lima nilai Dinas Kesehatan adalah:

1. Pro Rakyat (pro poor).

2. Inklusif (inclusive).

3. Responsif (responsive).

4. Efektif, efisien (effective, efficient).

5. Bersih (clean).

Untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon

yang merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi

kesehatan yang terintegrasi, di masa mendatang maka, strategi pertama yang

perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan dan perencanaan di bidang

sistem informasi kesehatan. Penguatan kebijakan sistem informasi kesehatan

dilakukan dengan menyusun aturan-aturan yang menjamin sistem

informasi kesehatan dapat diselenggarakan dengan baik. Pada pasal 168

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2010 tentang kesehatan telah diamanatkan

bahwa penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diatur dalam peraturan

pemerintah. Untuk ini, Program Peningkatan Sistem Informasi dan Edukasi

Kesehatan bersama dengan instansi terkait sedang menyiapkan bahan

rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang sistem informasi kesehatan.

Demikian pula aturan-aturan di bawahnya, seperti pedoman dan petunjuk teknis,

sedang dalam proses penyusunan. Dalam penguatan perencanaan sistem

informasi kesehatan, juga Program Peningkatan Sistem Informasi dan Edukasi

Kesehatan bersama unit-unit pengelola program dan lintas sektor terkait sedang

menyusun Rencana Strategis Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.

Profil Kesehatan Indonesia 2010 ini terdiri atas 5(Lima) bab, yaitu:

Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang

diterbitkannya Profil Kesehatan Indonesia 2010 ini serta sistimatika

penyajiannya.

Bab II - Situasi Umum dan Perilaku Penduduk. Dengan telah selesai dan

dipublikasikannya hasil sensus penduduk 2010 yang diselenggarakan oleh BPS,

maka juga kami masukkan data jumlah penduduk tahun 2010. Bab ini juga

menyajikan tentang gambaran umum, yang meliputi: kependudukan,

perekonomian, pendidikan, dan lingkungan fisik; serta perilaku penduduk yang

Page 20: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

5

terkait dengan kesehatan.

Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil

pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2010 yang mencakup tentang

angka kematian, umur harapan hidup kesakitan, dan status gizi masyarakat.

Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya

kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun

2010, untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di

bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah

dilakukan itu meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian

pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat.

Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan

tentangsumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2010.

Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan tenaga,

sarana kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

Page 21: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

6

PERILAKU

BAB II GAMBARAN UMUMDAN PERILAKU

Page 22: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

7

2.1.Keadaan Penduduk2.1.1. Situasi Wilayah dan Batas – batas

Kota Cilegon berada disebelah barat Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah

175.5 km2/ 17.550.00 Ha. Dengan batas-batas wilayah:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kec.Bojonegara Kab.Serang.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mancak dan Kec. Anyar

Kabupaten Serang

• Sebelah Barat berbatasan dengan selat sunda

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Kramatwatu Kab.Serang

Secara umum keadaan morfologi Kota Cilegon terbagi atas tiga kelompok

besar yaitu:

1. Morfologi Mendatar

2. Morfologi Perbukitan

3. Morfologi Perbukitan Terjal

Morfologi dataran pada umumnya terdapat diwilayah timur Kota dan

wilayah pantai barat Kota. Morfologi perbukitan landai sedang terdapat di wilayah

tengah kota. Sedangkan morfologi perbukitan terjal terdapat di sebagian wilayah

utara dan sebagian kecil wilayah selatan Kota.

Wilayah dataran merupakan wilayah yang mempunyai ketinggian kurang

dari 500 meter di atas permukaan laut sampai wilayah pantai yang mempunyai

ketinggian 0 - 1,0 meter diatas permukaan laut. Wilayah perbukitan terletak pada

wilayah yang mempunyai ketinggian minimum 50 meter di atas permukaan laut.

Dibagian utara Kecamatan Pulomerak, wilayah puncak Gunung Gede memiliki

ketinggian maksimum 551 meter.

BAB II GAMBARAN UMUM DANPERILAKU

Page 23: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

8

TABEL.1Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi

Ketinggian Kota Cilegon

NOINTERVAL

KETINGGIANLUAS WILAYAH

(Ha)%

1 0 – 25 M 8.175 Ha 46.582 26 – 100 M 6.357 Ha 36.223 101 – 575 M 3.018 Ha 17.20

2.1.2 Wilayah AdministrasiSecara administrasi Pemerintah Kota Cilegon terdiri dari 8 wilayah

Kecamatan, dan 43 wilayah Desa / Kelurahan. Meliputi :

Kecamatan Cilegon memiliki 5 desa

Kecamatan Jombang memiliki 5 desa

Kecamatan Cibeber memiliki 6 desa

Kecamatan Citangkil memiliki 7 desa

Kecamatan Ciwandan memiliki 6 desa

Kecamatan Pulomerak memiliki 4 desa

Kecamatan Grogol memiliki 4 desa

Kecamatan Purwakarta memiliki 6 desa

2.1.3 Kependudukan

A.Jumlah dan Distribusi Penduduk

Berdasarkan hasil Estimasi penduduk Dinas Kesehatan Kota Cilegon

tahun 2010, jumlah penduduk Kota Cilegon sebesar 347.251 orang, yang

terdiri dari 169.283 laki-laki dan 177.968 perempuan dengan rasio jemis kelamin

95.12. ( Lampiran 2 ) Secara nasional, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia

tahun 2009 sebesar 101, yang artinya jumlah penduduk laki-laki satu

persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, Sedangkan

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Cilegon

sebesar 373.440 orang, yang terdiri dari 191.229 laki-laki dan 182.211

perempuan . Rasio jenis kelamin penduduk kota cilegon berdasarkan data dari

Badan Pusat Statistik Kota Cilegon sebesar 105 yang artinya jumlah penduduk

Sumber : Cilegon Dalam Angka 2010 (Bappeda)

Page 24: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

9

perempuan lima persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki- laki

atau setiap 100 laki – laki terdapat 105 perempuan

TABEL. 2Jumlah Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur

Kota Cilegon Tahun 2010

NO KELOMPOKUMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 19,434 17,970 37,4042 5 - 9 18,857 17,596 36,4533 10 - 14 18,558 17,819 36,3774 15 - 19 17,749 17,513 35,2625 20 - 24 18,502 18,180 36,6826 25 - 29 18,911 18,656 37,5677 30 - 34 17,303 17,121 34,4248 35 - 39 16,127 15,213 31,3409 40 - 44 14,080 13,032 27,112

10 45 - 49 11,075 9,802 20,87711 50 - 54 8,284 7,080 15,36412 55 - 59 5,523 4,236 9,75913 60 - 64 3,064 3,085 6,14914 65 - 69 1,930 2,141 4,07115 70 - 74 1,023 1,480 2,50316 75+ 809 1,287 2,096

JUMLAH 191,229 182,211 373,440

Dari table 2 di atas terlihat bahwa ciri penduduk Kota Cilegon bersifat

ekspansive karena sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur

muda. Jumlah penduduk laki-laki dan wanita di tiap golongan umur hampir

sama. Penduduk laki-laki Kota Cilegon paling banyak berada di kelompok

umur 15-19 tahun sedangkan wanita paling banyak berada pada golongan

umur 20-24 tahun sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada pada

golongan umur 75 + tahun baik penduduk laki-laki maupun wanita.

Sumber : Data estimasi sasaran program DINKES Cilegon 2010

Cilegon

Page 25: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

10

TABEL. 3Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Sex Ratio Menurut

KecamatanTahun 2010

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH(KM2)

KEPADATAN(JIWA/KM2) SEX RATIO

1 Pulomerak 19.86 1933 104

2 Grogol 23.38 1540 105

3 Purwakarta 15.29 2303 107

4 Jombang 11.55 4718 105

5 Cibeber 21.49 1803 102

6 Cilegon 9,15 4167 104

7 Citangkil 22.98 2736 105

8 Ciwandan 51.81 773 107

JUMLAH 175,51 1975 105

Sumber : BPS, 2010

Penduduk Kota Cilegon berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon memiliki

jumlah penduduk sebesar 374.464 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan dengan luas

wilayah 175,51 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 1975 Jiwa per km2. Dari

tabel 3 nampak bahwa Kecamatan Citangkil menempati urutan pertama dalam

jumlah penduduk terbesar namun berada di posisi ketiga untuk luas wilayah,

sedangkan Ciwandan menempati urutan pertama yang memiliki luas wilayah

terbesar namun berada di urutan kelima untuk jumlah penduduk terbesar.

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling besar berdasarkan

Data dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah kecamatan Jombang yakni

sebesar 4718 Jiwa per km2 sedangkan yang paling rendah berada di kecamatan

Ciwandan yang hanya sebesar 773 Jiwa per km2.

2.2 LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMIKemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian bebagai kalangan

termasuk kesehatan.Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar

dalam pemenuhan kebutuhan tehadap makanan yang sehat sehingga dapat

melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk

terserang penyakit – penyakit tertentu

Untuk mengetahui tingkat pengangguran, dilakukan Survei Angkatan Kerja

Page 26: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

11

Nasional (Sakernas). Sakernas merumuskan konsep pengangguran sebelum

tahun 2001 sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja/tidak mempunyai

pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Sejak tahun 2001 konsep

pengangguran menjadi angkatan kerja yang tidak bekerja/tidak mempunyai

pekerjaan, yang mencakup angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan,

mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak

mungkin mendapatkan pekerjaan/putus asa (sebelumnya dikategorikan

sebagai Bukan Angkatan Kerja) dan yang punyapekerjaan tetapi belum mulai

bekerja (sebelumnya dikategorikan sebagai Bekerja).

Persentase pengangguran terbuka adalah perbandingan antara jumlah

pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Pengangguran terbuka disini

didefinisikan sebagai orang yang sedang mencari pekerjaan atau yang

sedang mempersiapkan usaha atau juga yang tidak mencari pekerjaan

karena merasa tidak mungkin lagi mendapatkan pekerjaan, termasuk juga

mereka yang baru mendapat kerja tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran

terbuka tidak termasuk orang yang masih sekolah atau mengurus rumah

tangga.

Menurut Sakernas, definisi operasional Angkatan Kerja adalah penduduk

usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak

bekerja, dan penganggur. Sementara Bekerja menurut definisi Sakernas adalah

kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau

membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam

(tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan itu termasuk juga kegiatan

pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.

Berdasarkan Data Sakernas BPS Tahun 2008 – 2010 ada penurunan angka

pengangguran. Hal ini disebabkan bertambahnya lapangan kerja pada sektor

kemasyarakatan seperti jasa pertukangan, Persentase target, realisasi dan

proyeksi ekonomi makro daerah kota cilegon tahun 2010 - 2012 dapat dilihat

pada table berikut ini :

Page 27: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

12

Tabel 4.Persentase target, realisasi,dan proyeksi ekonomi makro daerah kota

cilegon tahun 2010 – 2012

No Indikator2010 2011 2012

Target Realisasi Proyeksi Proyeksi

1 Laju pertumbuhanekonomi ( % )

5.15 5.69 5.26 5.44

2 PDRB ADHK ( juta ) 12.20 12.23 12.8 13.5

3 Investasi (Rp.Trilyun)

4.9 5 5 6

4 Laju inflasi tahunan (% )

5 7.13 3.1 3.1

5 Jumlah RumahTangga Sasaran

15.961 15.961 14.368 12.779

6 Indeks PembangunanManusia

74.99 75.05 75.6 75.9

7 TingkatPembangunanTerbuka ( TPT ) ( % )

18.26 19.84 16.4 14.9

Pada Tahun 2010, Jumlah penduduk miskin sebanyak 91.867, tidak terjadi

perubahan dari tahun sebelumnya Presentase Penduduk miskin tahun 2010 di

sajikan pada gambar 3 berikut ini .

Gambar 1.Jumlah penduduk miskin Kota Cilegon Tahun 2010

0

50

100

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciw

anda

n

Kota

Page 28: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

13

Pembangunan ekonomi diupayakan mampu mendorong kemajuan baik

fisik, social, mental dan spiritual diseluruh wilayah kota cilegon. Kemiskinan

menjadi isu yang cukup menyita berbagai kalangan termasuk kesehatan.

Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap

makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya taha tubuh yang dapat

berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit tertentu.

Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat inflasi,

inflasi dan pertumbuhan perekonomian saling berkaitan , Apabila tingkat inflasi

tinggi sudah dipastikan akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi,

berdasarkan data BPS Kota Cilegon pada tahun 2010 mencapai 7.13 % dengan

target pertumbuhan perekonomian diperkirakan sebesar 5 % dengan

pertumbuhan ekonomi sebesar 7.13 % maka nilai Domestik Bruto ( PDB )

2010 naik.

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) diartikan sebagai

perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif (kurang dari 15 tahun

dan ›65 tahun keatas) yaitu sekitar 125.145 orang, dengan jumlah penduduk usia

produktif (15 s/d 64 tahun) yaitu 231.757 orang.

2.3 .Keadaan Pendidikan

Kondisi Pendidikan merupakan salah satu indicator yang kerap ditelaah

Dalam mengukur tingkat Pembangunan Manusia Suatu Negara. Melalui

Pengetahuan , Pendidikan berkontribusi terhadap perubahan Perilaku Kesehatan.

Pengetahuan yang dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan merupakan salah satu

factor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk

berperilaku sehat

Page 29: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

14

Tabel 5.Jumlah Tingkat Pendidikan Penduduk

Kota Cilegon Tahun 2010

No Tingkat Pendidikan Jumlah1 2 31234567

Tidak/belum sekolahBelum tamat SD

SD/MISMP/MTS

SMA/SMK/MAAK/Diploma

D4/S1

34.30450.36947.76554.569

101.885157489151

Total 313.791

Dari tabel 5 terlihat mayoritas penduduk Kota Cilegon menyelesaikan

pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas, secara garis besar

perkembangan pendidikan di Kota Cilegon menunjukan adanya peningkatan. Hal

ini nampak dari semakin baiknya tingkat pendidikan masyarakat yang di tandai

dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Kota Cilegon,

maupun penambahan sarana dan prasarana pendidikan yang menyebar di

seluruh kecamatan.

Tabel 6.Jumlah Sekolah Negeri & Swasta

Di Kota Cilegon Tahun 2010

PAUD TK/RA SD/MI SMP/MTS SMA/MAN PT

29 70/41 171/11 38/42 30/17 6

Sumber Data : Bidang Bina Yankes Dinkes Kota Cilegon

Berdasarkan tabel 6 diatas, terlihat bahwa jumlah sekolah dasar adalah

yang terbanyak di Kota Cilegon. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah siswa

usia sekolah dasar yang juga menjadi terbanyak jumlahnya. Untuk sekolah

lanjutan, baik tingkat pertama ataupun yang atas jumlahnya masih belum banyak,

Sumber : SUSENAS 2009, BPS Kota Cilegon

Page 30: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

15

karena sebagian warga Cilegon memilih melanjutkan pendidikannya diluar kota

seperti Serang dan Tangerang.

2.3.1 Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )Sebagai Indikator Pembangunan Manusia, UNDP telah mengembangkan

Human Development Indeks ( HDI ) yang mencakup 3 komponen dasar yang

secara Operasional dapat menghasilkan suatu ukuran untuk merefleksikan upaya

Pembangunan manusia disuatu wilayah , yaitu :

1. Peluang Hidup ( Longevity ) yang diukur berdasarkan rata – rata

harapan hidup

2. Akses terhadap pengetahuan ( knowledge ) yang diukur berdasarkan

prosentase kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat sekolah

dasar hingga sekolah Lanjutan Atas.

3. Standard hidup yang layak ( decent Living ) yang diukur berdasarkan

Pendapatan perkapita dalam Paritas Daya beli dalam Dollar AS.

Tabel 7.Indeks Pembangunan ManusiaKota Cilegon Tahun 2006 -2009

TahunAngka Harapan Rata - rata Angka Melek Pengeluaran

IPM PeringkatHidup Lama sekolah Huruf Riil Kapita ( % )

2006 68.4 9.64 98.7 631.6 74.1 59

2007 68.45 9.64 98.7 635.4 74.43 62

2008 68.49 9.64 98.7 641.75 74.49 64

2009 68.53 9.66 98.7 641.88 74.99 73Sumber Data : PUSDATIN Depkes RI

Dari Tabel 7 diatas tampak bahwa Pendapatan perkapita KotaCilegon

setiap tahunnya semakin meningkat. Untuk meningkatkan Indikator Pendidikan

dan Indikator Kesehatan Pemerintah Kota Cilegon telah Memprioritaskan dan

melaksanakan program Pendidikan dan kesehatan yang murah ( bahkan gratis ).

Dalam Bidang kesehatan, Pemerintah Kota Cilegon telah berusaha meningkatkan

pelayanan kesehatan dengan Meningkatkan Program Jaminan Kesehatan

Page 31: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

16

Masyarakat ( Jamkesmas )dan Jaminan Kesehatan Daerah ( Jamkesda ), selain

program kesehatan yang bersifat kuratif, Pengembangan yang bersifat Preventif

perlu diberdayakan, agar masyarakat semakin memahami pola hidup sehat yang

pada gilirannya akan meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat.

2.4. Keadaan LingkunganLingkungan merupakan salah satu Variabel yang kerap mendapat

perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan Masyarakat. Bersama dengan

factor perilaku , Pelayanan Kesehatan dan Genetik,Lingkungan menentukan baik

buruknya status Derajat Kesehatan Masyarakat. Sanitasi lingkungan adalah status

kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,

Penyediaan air bersih dan sebagainya ( Notoadmojo,2003 )

Untuk menggambarkan keadaan Lingkungan akan disajikan Indikator –

Indikator Seperti Persentase Rumah Sehat,Persentase Rumah Tangga memiliki

Akses Air Bersih,Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi

Dasar.

1.Rumah SehatRumah adalah tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi sebagai

tempat perlindungan untuk member keamanan , tempat istirahat, tempat menjalin

hubungan antar anggota keluarga,tempat pengembangan anak, penyediaan

makanan keluarga termasuk mandi, mencuci dan sebagainya.

Rumah sehat merupakan rumah yang dapat memberikan rasa nyaman

bagi penghuninya, sehingga mereka dapat hidup dan beraktifitas secara optimal.

Ciri – ciri rumah sehat anatara lain ;

- Lantai tidak tembus air dan bersih

- Memiliki jendela dan lubang angin permanen

- Halaman bersih dan rapi

- Memiliki sarana air bersih, jamban, saluran limbah, tempat sampah

- Memiliki pohon pelindung atau peneduh.

Berdasarkan laporan dari seksi kesehatan lingkungan persentase rumah

sehat kota Cilegon disajikan pada Gambar Berikut :

Page 32: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

17

Gambar 2Persentase Rumah Sehat menurut Kecamatan Kota Cilegon Tahun 2010

65.574.5 78.2

64.8 60.6 66.274.1

84.571.3

0102030405060708090

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngkil

Ciw

anda

n

kota

Gambar diatas dapat dilihat persentase rumah sehat Kota Cilegon sebesar

71.3% dari jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 74.558, terjadi peningkatan

dari tahun sebelumnya sebesar 70.40 % dari jumlah Rumah Tangga 72.352 yang

diperiksa.

2.Pemakaian Air Bersih

Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada

rasa, tetapi tidak boleh diminum sebelum disterilisasi agar kuman didalamnya

mati.

Jumlah Pemakaian Air Bersih Rumah tangga perkapita sangat terkait

dengan resiko Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan Hygiene. Resiko

Kesehatan masyarakat pada Kelompok yang akses terhadap air bersih rendah

dikategorikan sebagai mempunyai resiko tinggi

Berdasarkan data dari Seksi Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas

Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010, Persentase Keluarga yang mempunyai

Akses Air bersih disajikan pada Tabel 9 berikut ini.

65.574.5 78.2

64.8 60.6 66.274.1

84.571.3

0102030405060708090

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciw

anda

n

kota

Page 33: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

18

Tabel 9Persentase Keluarga Memiliki Akses Air bersih

No Kecamatan% Akses Air Bersih

Ledeng SPT SGL Lainnya Jumlah

1 Pulomerak 28.2 2.5 22.4 12.7 65.9

2 Grogol 18.3 1.1 29.1 28.6 77.1

3 Purwakarta 7.2 1.4 38.1 16.2 62.8

4 Jombang 18.0 0.5 17.6 19.8 55.5

5 Cibeber 19.0 0.8 16.2 25.7 61.4

6 Cilegon 25.2 0.0 30.4 27.4 83.0

7 Citangkil 2.8 0.5 58.6 15.8 66.4

8 Ciwandan 2.4 0.8 38.8 21.4 63.4

Total 14.4 0.9 29.7 20.3 65.3Sumber Data : Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon Tahun 2009

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 95.711 Keluarga yang diperiksa 65.3

% yang memiliki akses air bersih .

3.Persentase Sumber Air minum terlindung yang digunakan

Saat ini sudah banyak berita tentang keringnya sumber air diberbagai

daerah karena musim kemarau yang masih panjang. Kita tau bahwa air

merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan tubuh manusia. Air yang

sehat dan aman yang masuk di dalam tubuh akan membuat tubuh juga sehat.

Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah termasuk air, tetapi

kita sering terlena dengan cara menggunakan air termasuk mengelolanya. Tetapi

jaman sudah berubah, polusi air tanah makin banyak terjadi, musim kemarau dan

penghujan yang tidak teratur dan pengelolaan air tanah yang makin buruk

menyebabkan sumbur air aman berkurang.

Kondisi ini kemungkinan akan lebih parah lagi karena hampir 58% rumahtangga di

Indonesia menggunakan air minum dari sumur, baik sumur bor/pompa, terlindung,

atau tak-terlindung (Susenas, 2007). Juga masih ada sekitar 6% rumahtangga

memanfaatkan air sungai atau danau untuk sumber airnya. Jika terjadi polusi air

Page 34: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

19

atau polusi lainnya yang menyebabkan tidak sehatnya sumber air minum maka

bisa dibayangkan kondisi kesehatan masyarakat kedepan.

Pengelolaan air tanah oleh masyarakat juga merupakan salah satu

penyebab pencemaran air minum. Mungkin saja masyarakat tahu bahwa sumber

air minum harus jauh dari tempat pembuangan tinja, tetapi sebagian besar

rumahtangga hanya mempunyai luas tanah yang sempit sehingga persyaratan air

minum aman diabaikan. Berdasarkan statistik sumber air minum aman dari

Susenas BPS, sejak 2001 umumnya ada peningkatan penggunaan air aman

untuk kelompok rumahtangga berdasar kesejahteraannya. Air minum aman disini

antara lain: air kemasan, air leding/PDAM (meteran/eceran), sumur bor, sumur &

mata air terlindung yang jarak terhadap pembuangan tinja lebih dari 10 meter.

Baru separo rumahtangga di Indonesia menggunakan air minum aman ini.

Peningkatan yang cukup signifikan terjadi di 20% rumahtangga kelompok terkaya,

dimana pada 2007 sudah 74.4% rumahtangga menggunakan air minum aman.

Jadi akhirnya hampir setengah rumah tangga sangat rentan dengan penggunaan

air minum yang tidak sehat.

Akhirnya pengelolaan sumber air minum merupakan tanggung jawab

semua pihak, pemerintah dan swasta yang mempunyai sumber modal harus

membuat kebijakan yang lebih bersifat massal, sedangkan masyarakat harus

menjaga lingkungan minimal di sekitar rumah untuk menyelamatkan sumber air

yang aman.

Page 35: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

20

Gambar 3SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG

65.9 77

.1

62.8

55.5 61.4

83

66.4

63.4

65.3

0102030405060708090

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciwa

ndan

Kota

Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat dilihat persentase keluarga yang

sudah menggunakan sumber air minum terlindung sebanyak 65.3 % dari jumlah

95.711 yang diperiksa sumber air minumnya.

4.Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar.

a. Jamban Keluarga

Hingga saat ini belum dijumpai adanya definisi jamban di tingkat peraturan

pemerintah dalam sistem perundangan di Indonesia. Dengan demikian tidak ada

pula istilah itu dalam tatanan undang-undang. Bisa jadi dengan akan

dirampungkannya rencana undang-undang (RUU) tentang Air Limbah

Permukiman maka definisi jamban, kakus, WC, toilet, atau apapun nama lainnya

akan terwadahi secara formal dalam sistem regulasi di Indonesia.

Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/2008 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah

Permukiman tidak disebutkan adanya istilah jamban. Namun di dalam Keputusan

Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah nomor 534/2001 tentang Pedoman

Standar Pelayanan Minimal disebutkan adanya sarana sanitasi individual dan

komunal berupa jamban beserta MCK-nya. Lebih jauh lagi di dalam Buku Di

dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 852/2008 tentang Strategi Nasional

65.9 77

.1

62.8

55.5 61.4

83

66.4

63.4 65.3

0102030405060708090

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciwa

ndan

Kota

Page 36: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

21

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah

fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan

penyakit. Cukup menarik karena disebutkan di dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

untuk Sekolah disebutkan adanya fasilitas jamban yang harus disediakan sekolah

sebagai tempat untuk buang air besar dan/atau air kecil. Jamban harus

mempunyai dinding, atap, dst yang disediakan untuk peserta didik pria, wanita,

dan guru. Lebih menarik lagi adalah Standar Toilet Umum Indonesia dari

Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2004 yang justru tidak

menyebutkan sama sekali istilah jamban dan menggantinya dengan ruang buang

air besar (WC) dan ruang buang air kecil (urinal). Toilet dalam hal ini mencakup

pembuangan dan pengolahan limbahnya, baik secara setempat (on-site) ataupun

terpusat (off-site). Tidak kalah menariknya adalah istilah tempat buang air besar

(bukan jamban) yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik di dalam Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) guna mendapatkan informasi tentang kepemilikan

dan kualitas fasilitas BAB tersebut.

Adanya ketidaksamaan istilah tentang jamban ini tentu saja tidak akan

mengganggu proses masyarakat untuk membuang hajatnya. Namun

ketidakseragaman istilah ini sangat menggambarkan ketidakseriusan penanganan

sanitasi di lapangan. Buruknya pelayanan publik tentang sanitasi ini dapat dilihat

dari hasil SUSENAS itu sendiri. Kepemilikan tempat buang air besar secara

nasional menurut SUSENAS 2007 baru 59,86%. Dari 59,86% itupun yang

mempunya kloset tipe leher angsa-pun baru 71,5%. Di dalam laporan tersebut

tidak disebutkan bagaimana sebenarnya kualitas dari tempat buang air besar

yang ada di lapangan. Dari 59,86% itupun baru 49,13% yang memiliki tangki

septik. Lagi-lagi tidak disebutkan bagaimana pula sebenarnya kualitas dari tangki

septik yang ada di lapangan.

Berdasarkan data dari Sie Kesling Bidang P2PL Dinkes Cilegon

Persentase Rumah Tangga yang memiliki jamban sendiri di Kota Cilegon sebesar

59.7 % dan dinyatakan 100% sehat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 4 dibawah ini :

Page 37: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

22

Gambar 4Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Jamban Sehat

di Kota Cilegon Tahun 2010

b. Tempat Sampah

Sampah telah menjadi masalah yang serius, apalagi dengan demam

Global Warming yang sangat hyper, setiap orang mulai berlomba lomba

mengurangi sampah--terutama sampah plastik yang sulit untuk diuraikan.

Kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya perlahan lahan menjadi

budaya baru, sekitar beberapa tahun yang lalu kita masih sering melihat orang

membuang sampah seenaknya ke jalan dari dalam mobil, ataupun dengan

bebasnya membuang sampah ke got tanpa ada perasaan bersalah. Tapi kini,

orang orang sudah sadar betul akan arti sampah, dan banyak dari orang orang

tersebut yang rela menyimpan sampah di dalam tas ataupun memegang

sampahnya sampai mereka menemukan tempat sampah.

Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan memang bagus

dan layak diikuti demi menjaga kelestarian kota . Tetapi tanpa disadari, sampah

yang kita simpan sementara perlahan menjadi "permanen", coba dichek tasnya,

apakah ada bungkus permen atau bungkus rokok, atau "sampah kecil" lainnya

yang lupa dibuang ke tempat sampah? Belum lagi tempat sampah kecil yang

eksis di dalam mobil ataupun di kamar, apakah rutin dibuang?atau malah sudah

menumpuk sampai menyulitkan kita untuk membuang sampah baru kesitu dan

akhirnya berceceran disekitarnya. Kebiasaan menumpuk sampah bisa berbahaya

bagi kesehatan karena akan mengundang kuman, virus penyakit beserta

100

100

100

100

100

100

100

100

PULOMERAKGROGOLPurwakartaJombangCibeberCilegonCitangkilCiwandan

Page 38: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

23

koleganya. Jangan sampai tujuan baik anda untuk menjaga kebersihan malah

merugikan kesehatan anda, mari kita membuang sampah pada tempatnya dan

secara rutin membersihkan tempat sampahnya.

Persentase Rumah Tangga yang memiliki Tempat sampah di Kota Cilegon

sebesar 91.5 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Tempat sampah

di Kota Cilegon Tahun 2010

c. Pengelolaan air limbahAir limbah adalah air bekas dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur, tidak

termasuk air dari jamban / WC. Air limbah juga mengandung kuman yang

diantaranya kuman – kuman tersebut dapat menyebabkan penyakit sehingga air

limbah menjadi sumber penularan penyakit.

Sarana pembuangan air limbah yang sehat yaitu yang dapat mengalirkan

air dari sumbernya ( dapur, kamar mandi ) ketempat penampungan air limbah

dengan lancar tanpa mencemari lingkungan dan tidak dapat dijangkau serangga

dan tikus. Rumah yang membuang air limbahnya diatas tanah terbuka tanpa

adanya saluran pembuangan air limbah akan membuat kondisi lingkungan

disekitar rumah menjadi tidak sehat. Akibatnya menjadi kotor, becek,

menyebarkan bau tidak sedap dan dapat menjadi tempat berkembang biak

serangga terutama nyamuk.

100 100 88.5 100

40.7

100 100 88.8

0

50

100

Pulo

mer

ak

Grogo

lPu

rwak

arta

Jom

bang

Cibe

ber

Cileg

on

Cita

ngkil

Ciwan

dan

Page 39: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

24

Persentase Rumah Tangga yang memiliki Pengelolaan air limbah di Kota

Cilegon sebesar 94.7 %, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar

71.58 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini :

Gambar 6Persentase Rumah Tangga dengan Pengelolaan air limbah

di Kota Cilegon Tahun 2010

86.7100 100 100

76.1

100 100 96.2

020

4060

8010

0Pu

lom

erak

Grog

olPu

rwak

arta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

lCi

wan

dan

Page 40: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

25

BAB. IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB III SITUASI DERAJATKESEHATAN

Page 41: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

26

3.1.Derajat KesehatanDerajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor –

faktor tersebut tidak hanya berasal dari sector kesehatan seperti pelayanan

kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga

dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan , lingkungan social, keturunan dan

faktor lainnya.

Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka

morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bab ini situasi derajat kesehatan di

Kota Cilegon digambarkan melalui Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka Kematian

Balita ( AKABA ), Angka Kematian Ibu ( AKI ), dan angka morbiditas beberapa

penyakit.

A. MORTALITASMortalitas adalah Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan

tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu. Berikut ini adalah angka

kematian pada Bayi, Balita,ibu,angka kematian kasar, dan Umur Harapan Hidup.

1. Angka Kematian Bayi ( AKB )Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi ( AKB ) Adalah banyaknya

bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam

1000 Kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi merupakan

salah satu indikator yang paling sensitif untuk menentukan derajat kesehatan

suatu daerah. Dari laporan jumlah kematian bayi yang disampaikan dari masing-

masing Puskesmas, dapat diperkirakan bersumber dari fasilitas pelayanan

kesehatan (facility based) dan dari laporan masyarakat atau kader (community

based).

Pada tahun 2010 AKB Kota Cilegon Menempati 0.012 % dari jumlah

penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 43 bayi atau 6.16 per 1000

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Page 42: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

27

KLH.terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 2.31 per 1000 KLH atau

17 kasus kematian bayi

Tabel 10.Angka Kematian Bayi

Kota CilegonKOTA 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

CILEGON 34,33 33,1 25,0 18,00 7,52 2.31 6.16

Tabel 11.Perbandingan Estimasi Angka Kematian Bayi (IMR)

Tahun 2002 s/d 2017

WILAYAH 2002 2007 2012 2017

BANT EN 59,5 56,59 54,96 54,05

INDONESIA 43,52 41,01 39,47 38,52

Dari jumlah kematian seluruh bayi tersebut dengan penyebab kematian

paling banyak di Kecamatan Cilegon dengan jumlah 12 Bayi terdiri dari 7 bayi

Laki – laki dan 5 Bayi permpuan dan penyabeb penyakit yang menyebabkan

kematian bayi adalah Bronkopneumoni, DSS , Sepsis dan Diare.

Dari Hasil Pelaporan dari 8 Puskesmas se Kota Cilegon dan hasil

Pelacakan di 4 Rumah Sakit ternyata semua kematian Neonatus, Bayi dan Balita

di Kota Cilegon Meninggal di Rumah sakit.

Berdasarkan Data dari Seksi Kesehatan Khusus dan Rujukan Bidang

Pelayanan Kesehatan, Persentase Kematian bayi disajikan Pada Gambar 7

berikut ini.

Gambar 7.Persentase Kematian Bayi di Kota Cilegon Tahun 2010

Sumber : BPS Propinsi Banten

Sumber : Bidang Bina YanKes Dinkes Kota Cilegon

2009

11

13

35

12

17

Pulomerak

Grogol

Purwakarta

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

Page 43: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

28

2.Angka Kematian Balita (AKABA)Angka Kematian Anak Balita (0-4 th) adalah jumlah anak yang meninggal

sebelum mencapai umur 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000

kelahiran hidup. Angka kematian anak balita merepresentasikan peluang

terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun

Millenium Development Goals ( MDGs ) menetapkan nilai normative

AKABA yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang

dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.

AKABA di Kota Cilegon tahun 2010 sebesar 5.58 per 1000 KLH atau 39

kasus kematian, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,28 per

1000 KLH dengan kasus kematian berjumlah 2 kasus, angka ini didapat

berdasarkan data kematian balita yang dilaporkan.

Gambaran Persentase Kematian Neontal, Bayi dan Balita di sajikan pada

gambar 8 berikut ini.

Gambar 8.Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita di Kota Cilegon Tahun 2010

3.Kematian Ibu Bersalin (AKI)Angka Kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indicator penting dalam

menentukan derajat kesehatan masyarakat . AKI menggambarkan jumlah wanita

yang meninggal dari suatu sebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil ) selama

43

9

39 BAYIANAK BALITABALITA

Page 44: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

29

kehamilan , melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan ) tanpa

memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan

dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap

perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan indicator keberhasilan pembangunan

sector kesehatan.

Pertolongan persalinan salah satu indikator dari pemanfaatan pelayanan

kesehatan adalah pertolongan persalinan jadi indikator ini sangat penting dalam

menilai persalinan yang aman di daerah pedesaan pada umumnya pertolongan

persalinan ditolong oleh dukun terlatih.

Kematian ibu hamil bias disebabkaban oleh kekurangan gizi, melahirkan,

keguguran bias juga disebabkan oleh Suspect Ruptura Uteri, Perdarahan, Partus

lama, Resiko Tinggi akibat umur, eklamasi, serta Post Sectio.

Rasio kematian ibu melahirkan di Kota Cilegon tidak dapat dilakukan

perhitungannya karena angka kelahiran di Kota Cilegon kurang dari 100.000

kelahiran hidup, namun demikian bila diasumsikan maka angka AKI Kota Cilegon

tahun 2010 adalah 129 atau 9 kasus kematian dari 6982 KLH , terjadi

peningkatan dari tahun 2009 adalah 114 per 100.000 kelahiran hidup atau 8

kasus kematian dari 7016 KLH. Bila dilihat dari AKI yang ditargetkan untuk 2010

yaitu 150 per 100.000 KLH , Maka AKI Tahun 2010 mengalami Penurunan

dibandingkan dengan AKI Tahun 2008 sebesar 206.5 per 100.000 KLH atau 14

kasus kematian dari 6780 KLH.

Gambaran AKI per 100.000 KLH di Kota Cilegon Tahun 2008 - 2010

disajikan pada Gambar 9 berikut ini

Gambar 9AKI / 100.000 KLH Kota Cilegon

206.5

114 129

0

50

100

150

200

250

2008 2009 2010

Page 45: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

30

4. Umur harapan hidup waktu lahirAngka Harapan Hidup Waktu lahir adalah salah satu indikator derajat

kesehatan yang digunakan secara luas. Di kota Cilegon, angka ini diperoleh

secara tidak langsung melalui estimasi yang dilakukan oleh BPS. Angka Harapan

Hidup waktu lahir mencerminkan umur seorang bayi baru lahir yang diharapkan

hidup. Tinggi rendahnya umur harapan hidup menggambarkan taraf hidup suatu

Negara. Dengan melihat angka UHH dan angka kematian bayi, maka derajat

ditentukan indeks mutu hidup atau indeks pembangunan manusia suatu daerah

secara lengkap.

Tabel 12.Estimasi Angka Harapan Hidup menurut Provinsi, 2000-2025

Propinsi

Periode2000-2005

(2002)

2005-2010

(2007)

2010-2015

(2012)

2015-2020

(2017)

2020-2025(2022)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

BANTEN 64.6 67.3 69.4 70.9 71.9

Upaya untuk meningkatkan UHH menjadi 70 tahun merupakan hal penting

yang perlu dicermati melalui upaya-upaya peningkatan kegiatan program yang

berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat seperti penurunan resiko

kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit degeneratif dan tidak menular,

serta peningkatan kesehatan pra usila yang dapat hidup produktif dan mandiri.

Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya Angka

Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin tinggi jumlah

kematian bayi maka makin rendah Umur Harapan Hidup.

Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon UHH Kota Cilegon dapat dilihat

pada table 13 berkut ini.

Sumber : www.datastatistik-indonesia.com\

Page 46: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

31

Tabel 13

UHH Kota Cilegon

Kota Periode2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Cilegon 68.53 68.58 68.62 68.67 68.71 68.76 68.80 68.84

Sumber Data: BPS Kota Cilegon

3.2.MORBIDITAS

1. Pola 10 Penyakit terbanyakAngka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari

masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan

hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon serta dari sarana

pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem

pencatatan dan pelaporan.

Pola 10 Penyakit Terbanyak pada pasien Rawat Jalan di Puskesmas

Tahun 2010 menunjukkan pasien yang paling banyak berkunjung adalah Pasien

dengan penyebab gangguan system pernafasan.

Tabel 12

10 Besar Penyakit di Puskesmas 2010NO KODE PENYAKIT JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 2 3 41 J06 Infeksi Saluran Nafas Akut 83,0992 L30 Dermatitis Lainnya 29,1533 J02 Faringitis Akut 21,3234 K29 Gastritis & Duodenitis 20,3515 J00 Nasofaringitis Akut 20,1096 R05 Batuk 19,3007 R51 Sakit Kepala 16,5228 A091 Diare & Gastroenteritis 13,3069 M13 Artritis Lainnya 11,577

10 M791 Myalgia 11,469J U M L A H T O T A L 246,209

Page 47: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

32

Gambar 10Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kota Cilegon

2. Penyakit menulara. Malaria

Malaria adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasit

( Plasmodium ) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi ( vector-born-

disease ) . Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan bertambah banyak di

dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah merah.

Malaria merupakan salah satu penyakit yang Upaya pengendalian dan

penurunan kasusnya merupakan komitmen Internasional dalam Millenium

Development Goals ( MDGs ).

Penyakit Malaria menyebar cukup merata diseluruh kawasan Indonesia,

namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali, bahkan di beberapa

tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil

pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di

daerah endemis Malaria.

Jumlah penderita klinis malaria di Kota Cilegon tahun 2010 tidak

ditemukan. Adapun bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam upaya

pencegahan malaria antara lain melalui : (1) kepatuhan minum obat anti malaria

agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2) pencegahan gigitan

nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah,

pemakaian obat gosok penolak nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan (3)

pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di

tempat-tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan

83099

291532132320351

20109

19300

1652213306 11577 1169

J06

L30

J02

K29

J00

R05

R51

A091

M13

M791`

Page 48: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

33

air, memelihara ikan pemakan jentik di genangan air serta pencegahan

terbentuknya sarang nyamuk.

b. TB Paru

WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara

penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan

terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000

penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit

TBC. Angka tersebut diyakini, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan

perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan

penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini.

Di Kota Cilegon sendiri, menurut laporan Puskesmas, jumlah penderita

klinis sebanyak 169 orang. Menurut laporan tersebut penderita yang dinyatakan

positif menderita TB Paru tercatat sebanyak 365 orang dan keseluruhan penderita

tersebut sudah diobati dan mencapai Angka kesembuhan sebanyak 95.42% dari

semua kasus BTA Positif yang diobati.Wilayah kerja Puskesmas yang terbanyak

penderitanya adalah Puskesmas Cibeber yakni sebesar 36 penderita klinis dan 19

penderita yang sudah dinyatakan positif.

Berdasarkan Laporan dari Seksi Pemberantas dan Pengendalian Penyakit

Tahun 2010, jumlah Kasus TB Paru dengan BTA (+ ) disajikan pada Gambar 11,

berikut ini :

Gambar 11Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) di Kota Cilegon Tahun 2010

0

100

200

300

400

KLINIS 35 5 15 5 36 19 19 35 169

BTA + 70 27 29 35 19 58 62 65 365

KESEMBUHAN 64 21 14 44 19 48 38 32 280

Pulomer

Grogol

Purwak

Jomban

Cibeber

Cilegon

Citangki

Ciwand

kota

Page 49: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

34

c. HIV & AIDS

HIV ( Human Immune Deficiency Syndrome ) adalah virus ( retrovirus )

yang menginfeksi sel-sel system immunologi sehingga merusak system kekebalan

manusia. HIV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak

dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi HIV, misalnya melalui hubungan

seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, dan

penularan dariibu ke anak yang dilahirkan atau disusui.

Peningkatan kasus HIV terjadi setiap tahunnya. Sampai dengan Desember

2010. Pengidap HIV 16 kasus dan AIDS sebanyak 3 kasus, kasus terbanyak

terjadi di kecamatan Pulomerak dan dari keseluruhan jumlah kasus AIDS tersebut

1 orang tertangani dan 2 dinyatakan meninggal.

Pada gambar 12Jumlah kasus HV/AIDS Kota Cilegon Tahun 2010

d. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )

Penyakit ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah

satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung ( saluran

atas ) hingga Alveoli ( saluran bawah ) termasuk jaringan Adneksanya, seperti

sinus,rongga telinga tengah dan pleura ( selaput paru ). Penyakit ISPA yang

menjadi focus program kesehatan adalah Pneumonia,karena penyakit ini

16

3

56

HIVAIDSIMS

Page 50: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

35

merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah proses

Infeksi Akut yang mengenai jaringan paru ( alveoli ). Infeksi dapat disebabkan

oleh bakteri, Virus maupun jamur. Populasi yang rentan terserang pneumonia

adalah anak- anak usia kurang dari 2 tahun.Usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau

yang memiliki masalah kesehatan ( malnutrisi, Gangguan Immunologi ).

Jumlah kasus pneumonia pada balita di Kota Cilegon Tahun 2010 sebanyak 283

kasus. Terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 196 kasus. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 13Jumlah Kasus Pneumonia Balita Kota Cilegon Tahun 2010

24

69

3

245

27

2

120

0

20

40

60

80

100

120

Pulom

erak

Grogo

lPu

rwak

arta

Jomba

ngCib

eber

Cileg

onCit

angk

ilCiw

anda

n

e. Kusta

Kusta atau Lepra adalah Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium Leprae.Bila tidak ditangani dengan baik ,Kusta menjadi progresif,

menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf, Anggota gerak dan mata.

Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan negara penyumbang

jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Masalah ini

diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian

petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita

24

69

3

24

5

27

2

120

0

20

40

60

80

100

120

Pulom

erak

Grogo

lPu

rwak

arta

Jomba

ngCib

eber

Cileg

onCit

angk

ilCiw

anda

n

Page 51: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

36

kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta

pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.

Tahun 2010 jumlah penderita kusta sebanyak 43 orang dengan penderita

PB sebanyak 5 orang dan penderita MB sebanyak 38 orang, terjadi penurunan

dari Tahun 2009 yaitu jumlah penderita Kusta sebanyak 62 orang, dengan

persentasi RFT PB sebesar 100% dan RFT MB sebesar 46.57%. Penderita Kusta

yang paling banyak tercatat berada di wilayah Puskesmas Pulomerak sebanyak

11 penderita. Jumlah kasus kusta di Kota Cilegon pada tahun 2010 dapat dilihat

pada gambar 14 berikut ini.

Gambar 14Jumlah kasus kusta tahun 2008 – 2010.

010203040506070

2008 2009 2010

f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan

penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-panyakit

ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya

imunisasi. Di Kota Cilegon pada tahun 2010 data yang diterima dari laporan

bulanan puskesmas tentang penyakit menular yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I) hanya terdapat penyakit tetanus dan campak Tetanus adalah

penyakit akut yang disebabkan bacillus Clostridium tetani,yang masuk ke tubuh

melalui luka. Tetanus Neonatorum ( Tetanus pada bayi baru lahir ) merupakan

penyakit tetanus yang masih terjadi di Negara berkembang yang disebabkan oleh

pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Menurut laporan dari sie

Surveilans bidang P2PL angka kejadian Tetanus Neonatorum tidak ada kasus.

010

2030

4050

6070

2008 2009 2010

Page 52: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

37

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian

luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2010 di Cilegon, jumlah kasus campak

sebanyak 59 kasus. Angka ini mengalami sedikit kenaikan bila dibandingkan

dengan tahun 2009 sebanyak 56 kasus, kasus yang paling banyak terjadi di

wilayah kerja Puskesmas Cilegon dengan jumlah kasus sebanyak 16 kasus.

g. Penyakit Potensi KLB / Wabah

Ada beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering terjadi di

Indonesia. Diantaranya adalah Demam Berdarah ( DBD ), Diare dan

Chikungunya. DBD dapat mengakibatkan kematian, demikian juga diare.

1) Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan

oleh nyamuk Aedes Aegepty. . umumnya menyerang anak dibawah 15 Tahun

.akan tetapi dapat juga menyerang orang dewasa

Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya Fogging Fokus dengan

Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) merupakan

kondisi yang menyebabkan DBD masih merupakan masalah di Kota Cilegon.

Pada tahun 2010 Angka kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD) sebesar 281 per 100.000 penduduk. Angka ini mengalami kenaikan yang

signifikan dari tahun lalu yang sebesar 146.63 per 100.000 penduduk. Kasus DBD

pada tahun 2010 ini paling banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Jombang

sebanyak 182 Penderita.

Page 53: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

38

Gambar 15Jumlah Kasus DBD Kota Cilegon Tahun 2010

Gambar 16Jumlah kasus DBD /100.000 Penduduk dari Tahun 2008 – 2010

114 101154 182

106162

10946

974

0

200

400

600

800

1000

Pulo

mer

akGr

ogol

Purw

akar

taJo

mba

ngCi

bebe

rCi

lego

nCi

tang

kil

Ciw

anda

n

Kota

0

50

100

150

200

250

300

2008 2009 2010

Page 54: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

39

2). Diare

Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi faeces selain dari

frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila faeces lebih berair dari

biasanya. Diare dapat juga didefinisikan sebagai bila buang air besar tiga kali atau

lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24

jam.sementara diare yang berdarah dinamakan disentri.

Gambar 17Jumlah Kasus Diare Kota Cilegon

Sumber : Data Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa perkembangan penderita penyakit

Diare di Kota Cilegon mengalami siklus turun naik periode tahun 2006 - 2010.

Pada tahun 2010 jumlah kasus diare di Kota Cilegon berdasarkan Data yang ada

di Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon sebanyak 14667 penderita dan 75 %

tertangani .

3.Penyakit Tidak menular

Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik

menahun atau berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya mendadak

(misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama misalnya penyakit

kanker, tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain Penyakit tidak menular

adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme, namun

tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak

menular misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.. Penyakit

15166

17353

16196 16332

14667

1300013500140001450015000155001600016500170001750018000

2006 2007 2008 2009 2010

Page 55: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

40

tidak menular adalah Penyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses

degenerasi (ketuaan). Dan Penyakit Tidak Menular adalah New comminicable

disease karena dianggap dapat menular melalui gaya hidup, gaya hidup dapat

menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunikasi global. Pengertian-

pengertian dasar ini harus difahami dengan baik. Intinya atau subtansinya dalam

epidemiologi penyakit tidak menular adalah ditemukannya penyebab dalam hal ini

atau yang dipakai adalah istilah ditemukannya FAKTOR RESIKO sebagai faktor

penyebab.

Berdasarkan Data dari Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun

2010, Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular dapat dilihat pada Tabel 13, Berikut

ini :

Tabel 13Jumlah Penyakit Tidak Menular Di Kota Cilegon Tahun 2010

No Nama PenyakitTotal

Laki-laki Perempuan Total1 Hipertensi 1465 2321 37862 Penyakit jantung koroner 27 31 583 Stroke 34 23 574 Diabetes Melitus 538 763 13015 Kanker leher rahim 1 14 156 Kanker Payudara 0 31 317 PPOK 45 33 788 Ashma 250 321 5719 Osteoporosis 26 34 60

10 Gagal ginjal kronik 34 25 5911 Kecelakaan lalu lintas darat 6 0 6

Sumber Data : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010.

Page 56: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

41

3.3. STATUS GIZI

Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini masih memperhatinkan.karena

tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita serta rendahnya tingkat kecerdasan

yang berakibat pada rendahnya produktifitas, pengangguran, kemiskinan dan

akan menghambat pertumbuhan ekonomi.hal ini mendasari masalah gizi menjadi

salah satu factor penting penentu Mellinium Development Goals .

Banyak factor yang menyebabkan masalah gizi kurang antara lain factor

ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asupan gizi keluarga dan akses

keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Perbaikan gizi masyarakat merupakan

salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi setinggi – tingginya

20 %,tidak ada kasus kretin baru dan tidak ada kasus xeroftalmia pada

balita.Upaya perbaikan gizi diarahkan pada pencapaian sasaran yaitu seluruh

keluarga Sadar Gizi ( Kadarzi ).

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan

kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang

dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan

terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih

berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi

oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.

Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai status gizi masyarakat

antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, ASI

Ekslusif, Kecamatan Bebas Rawan Gizi dan Garam Beryodium sebagaimana

diuraikan berikut ini :

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu

faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR

dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang

dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu

bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang,

banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan

Page 57: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

42

menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat

hamil.

Di Kota Cilegon, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir

rendah sebanyak 62 orang ( 1,09 % dari total bayi lahir hidup ) terjadi penurunan

dari tahun 2009 sebanyak 96 orang (1,37% dari total bayi lahir hidup) .

Gambar 18Persentase BBLR Kota Cilegon Tahun 2010

2. Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada

Balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan

menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori

yang digunakan adalah : gizi lebih (zscore>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai

+2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).

Di Kota Cilegon, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk

memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga

dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti Pemantauan

814

514

0 5 6 10

62

010203040506070

Pulomerak

Grogo

l

Purwaka

rta

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

Kota

Page 58: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

43

Konsumsi Gizi (PKG) dan Pemantauan Status Gizi (PSG) di seluruh kecamatan.

Hasil laporan Sie. Gizi pada tahun 2010 dari 28517 Balita yang ditimbang

didapatkan 1.46 % anak dinyatakan gizi lebih, 88.26 % gizi baik, 8.67 % gizi

kurang dan 1 % Gizi buruk.

Gambar 19Persentase status gizi BALITA di kota cilegon tahun 2010

3.ASI Ekslusif

Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6

bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan

hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi

dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.

Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan

berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru,

serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.

Capaian ASI Ekslusif di Kota Cilegon pada Tahun 2010 sebesar 17.8 %

terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4.82% berdasarkan laporan

dari Sie Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinkes

Kota Cilegon. Data ini memiliki catatan kemungkinan bias, hal ini disebabkan

karena data yang didapat adalah potret keadaan pada saat pengumpulan data

saat itu dan yang lalu saja. Ada kemungkinan bayi-bayi tersebut diberi makanan

pendamping setelah pengumpulan data.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 20 berikut ini :

1.46

88.26

8.67

1

Gizi lebihGizi baikGizi kurangGizi buruk

Page 59: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

44

Gambar 20Jumlah capaian ASI eksklusif dikota cilegon tahun 2010

4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Kota Cilegon berdasarkan laporan Sie. Perbaikan Gizi bidang Bina

Pelayanan Kesehatan untuk tahun 2010 dari 43 kecamatan yang ada

seluruhnya sudah termasuk kecamatan bebas rawan gizi.

252 1338 57

434125 65 173

1247

0200400600800

100012001400

Pulo

mer

akGr

ogol

Purw

akar

taJo

mba

ngCi

bebe

rCi

lego

nCi

tang

kil

Ciw

anda

nKo

ta

Page 60: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

45

Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –

tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan.jika upaya kesehatan

tersebut tidak di selenggarakan dengan baik dan pelayanan kesehatan belum

terjangkau secara merata oleh masyarakat ,maka sulit diharapkan derjat

kesehatan masyarakat dapat meningkat.

Secara umum Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan

masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat serta swasta,untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.

Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,

Pemeliharaan kesehatan, Pemberantasan penyakit menular, Pengendalian

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

BAB IV SITUASI UPAYAKESEHATAN

Page 61: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

46

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan

masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mancegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.

Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan,

pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian

penyakit tidak menular, Penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,

perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat

kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,

pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta

penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan masyarakat serta swasta,untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya

promosi kesehatan,pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan

rawat inap,pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan kepada

perorangan.

4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar

secara tepat dan cepat, diharapakan sebagian besar masalah kesehatan

masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Page 62: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

47

A.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar didalam pertumbuhan

bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang di alami seorang ibu

yang sedang hamil mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga

kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan dan perawatan bayi baru

lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan kesehatan , dari posyandu

sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan (1) pelayanan

ANC/pemeriksaan ibu hamil, (2) imunisasi, (3) pertolongan persalinan, (4)

penanggulangan penyakit-penyakit penyebab kematian, (5) deteksi dini dan

stimulasi tumbuh kembang anak, dan (6) usaha kesehatan sekolah.

a). Pelayanan kesehatan ibu hamil ( K1 & K4 )

Pelayanan antenatal merupakan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk

ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( SPK ).

Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan

antenatal yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil

antara lain dokter spesialis, kebidanan, bidan dan perawat.

Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan,

pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas

), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dengan denyut jantung janin

( DJJ ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetanus

toksoid ( TT ) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi, test laboratorium ( rutin

dan khusus ), tatalakksana kasus, serta temu wicara ( konseling ) , termasuk

perencanaan persalinan pencegahan komplikasi ( P4K ) , serta KB pasca

persalinan.

Cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) disebut lengkap apabila

dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. dapat

Page 63: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

48

dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses

dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4)

dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua, dan dua

kali pada triwulan ketiga.

. Cakupan pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) di Kota Cilegon pada

tahun 2010 berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota Cilegon

sebesar 105.6%. Angka capaian ini belum merupakan K1 murni melainkan jumlah

kunjungan pertama ibu hamil (kontak pertama). Untuk meningkatkan cakupan K1,

perlu adanya sosialisasi terutama bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke

Puskesmas.

Cakupan K4 berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota

Cilegon pada tahun 2010 adalah 83.5 %. Berdasarkan data dari Seksi Pelayanan

Kesehatan Dasar Bidang Pelayanan Kesehatan K1 Murni, Akses K1 dan K4 dapat

dilihat pada gambar 25 berikut ini :

Gambar 21

Persentase K1 & K4 Murni Kota Cilegon Tahun 2010

Selain mengupayakan Peningkatan cakupan K4,harus diupayakan pula

peningkatan kualitas K4 yang sesuai sesuai standar. Salah satu yang di gunakan

antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe) 90 Tablet

dan Imunisasi TT (Tetanus Toksoid ). Pemberian Tablet Besi pada ibu hamil di

Kota Cilegon pada tahun 2010 sebesar 101.8% untuk Fe1 dan 84.05% untuk Fe3.

118.9

68.9

106.3

87.5

105.7

83.7

101.6

71.1

104.5

76.3

103.995

105.798.1 99.8

80.7

0

20

40

60

80

100

120

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciw

anda

n

K1

K4

Page 64: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

49

Bila membandingkan antara cakupan Fe3 dengan K4 terdapat selisih sebesar

0.55%.

Gambar 22

Bumil mendapat 30 & 90 Tablet Fe

Perkiraan jumlah ibu hamil yang risiko tinggi di suatu wilayah adalah

sebesar 20%, semakin besar cakupan berarti semua ibu hamil yang berisiko

dapat diketahui sehingga dapat diambil langkah-langkah antisipasi kemungkinan

terjadinya kematian. Tetapi apabila cakupan kurang dari 20% berarti ada ibu hamil

yang berisiko tinggi dalam kehamilannya tidak terdeteksi dan kemungkinan

menjadi penyebab kematian ibu maternal.

Dalam pelayanan ANC ibu hamil akan diberikan imunisasi TT sebagai

upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjadinya Tetanus pada

waktu persalinan. Oleh karena itu pemberian imunisasi TT merupakan suatu

keharusan pada setiap ibu hamil.

Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kota Cilegon pada tahun 2010

sebesar 29.2% untuk TT1 dan 29.3% untuk TT2. cakupan TT1 sama dengan

cakupan TT2, hanya ada 0.1. untuk lebih jelasnya untuk cakupan persentase TT

dapat dilihat pada gambar 23 berikut ini :

0

50

100

150

Fe 1 106.4 106.3 102.5 97.45 104 103.2 94.54 104

Fe 2 70.49 85.28 85.06 72.89 93.49 95.1 90.87 80.93

Pulo Grogo Purw Jomb Cibeb Cilego Citang Ciwan

Page 65: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

50

Gambar 23Cakupan pemberian imunisasi TT Tahun 2010

TT 115%

TT 215%

TT310%TT4

7%TT511%

TT2+42%

b). Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar

terhadap kematian ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dari 1 minggu

pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu . Sedangkan dalam target

MDG’S, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992

( SKRT ) , serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

menjadi 90 % pada tahun 2015 dari 40.7 % pada tahun 1992 ( BPS ). Pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum,

dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih). Dari data Seksi

Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan didapat dari total

7785 ibu melahirkan pada tahun 2010 ini hanya ada 87.8% atau 6833 orang yang

dicatat ditolong oleh tenaga kesehatan.

Sumber : Sie. Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan

Page 66: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

51

Gambar 24 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Gambar 24

Linakes Kota Cilegon Tahun 2008 – 2010

c). Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu

mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk

deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan

terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali

dengan distribusi waktu 1)kunjungan nifas pertama ( KF1 ) pada 6 jam setelah

persalinan sampai 3 hari; 2)kunjungan nifas ke-2 ( KF2 ) dilakukan minggu ke-2

setelah persalinan; dan 3)Kunjungan nifas ke-3 ( KF3 ) dilakukan setelah minggu

ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat

dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan

bayi.

Pelayanan kesehatan pada ibu nifas yang diberikan meliputi : 1)

pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran pervaginam lainnya ;3) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI

eksklusif 6 bulan ; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali

( 2x24 jam ) ; dan 5) pelayanan KB pasca persalinan.

0

50

100

2008 63.6 85.6 71.5 86.2 75.9 92.7 80.5 56.8 76.4

2009 65.1 90.9 98 84 92.2 87.8 94.4 65.6 84.4

2010 82.6 90.4 82.9 94.5 78 96.3 86.9 89.2 87.8

Pulom

Grogol

Purwak

Jomban

Cibebe

Cilegon

Citangki

Ciwand

Kota

`

Page 67: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

52

Gambar berikut ini menyajikan persentase ibu nifas yang mendapat

pelayanan kesehatan pada tahun 2010 sebesar 83.1%.

Gambar 25

Pelayanan Kesehatan pada Ibu Nifas Tahun 2010

d). Penanganan komplikasi obstetric dan neonatal

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan

puskesmas , ibu hamil yang memiliki resiko tinggi ( resti ) dan memerlukan

pelayanan kesehatan , karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan

pelayanan , maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan

kesehatan yang memadai

Resti / komplikasi adalah keadaan penyimpamgan dari normal, yang

secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.

Resti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8gr%, tekanan darah tinggi

( Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,

perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >

32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis , dan

persalinan premature.

73.5

93.282.5 79.4 81.4 76.3

87.3 91.183.1

0102030405060708090

100Pu

lom

erak

Grog

olPu

rwak

arta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

lCi

wan

dan

Kota

Page 68: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

53

Gambar 26 memperlihatkan cakupan komplikasi kebidanan menurut

kecamatan pada tahun 2010. Kota Cilegon sudah mencapai cakupan kebidanan

80 % kecuali kecamatan purwakarta, kecamatan citangkil dan kecamatan Cilegon.

Gambar 26

Cakupan komplikasi kebidanan menurut kecamatan

e). Kunjungan Neonatal

Bayi sampai umur kurang satu bulan ( 28 hari ) merupakan golongan umur

yang memiliki resiko gangguan kesehatan yang paling tinggi. Upaya kesehatan

yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada

Neonatus ( 0-28 hari ) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir;

pada hari ke 3-7 hari, dan hari ke 8- 28 hari.

Dalam melaksanakan pelayanan neonatal , petugas kesehatan disamping

melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan

bayi dan ibu . Pelayanan tersebut meliputi kesehatan neonatal dasar ( tindakan

resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan

infeksi berupa perawatan mata,tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi );

pemberian vitamin K ; Manajemen Terpadu Balita Muda ( MTBM ) ; dan

penyuluhan perawatan neonatus dirumah menggunakan buku KIA.

87.7

140.

6

25.3

130

110.

5

18.8

65.7 92

.4

80.2

020406080

100120140160

Pulomerak

Grogol

Purwakarta

Jombang

Cibeber

Cilego

n

Citangk

il

Ciwandan

Kota

Page 69: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

54

Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan rutin

tahun 2010 yaitu cakupan kunjungan neonatal pertama ( KN 1) sudah

mencapai target yang diharapkan sebesar 98 % dan kunjungan neonatal 3 kali (

KN lengkap ) sebesar 95.5 %. Gambar 27 memperlihatkan cakupan kunjungan

neonatal pertama ( KN1 ) dan kunjungan neonatal lengkap ( KN 4 )

menurut kecamatan di kota cilegon tahun 2010

Gambar 27

Cakupan KN1 DAN KN Lengkap Tahun 2010

f). Pelayanan kesehatan pada bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari – 11

bulan disarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin

dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti

asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi

memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali

pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9

bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan

meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak),

stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)

Pulomerak

Grogol

Purwakarta

Jomban

g

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

KOTA

CILEGON

KN1 91.3 98.4 100. 97.9 100 100. 96.2 100. 98KN lengkap 93.1 95 100. 93.8 98.3 87.8 96.2 100. 95.5TARGET 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Page 70: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

55

bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini mengukur

kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga

kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 95%, sementara

target SPM Kesehatan yang harus dicapai pada tahun 2010 sebesar 90%. Jadi

pelayanan kesehatan bayi dikota cilegon sudah mencapai target . Cakupan

pelayanan kesehatan pada bayi pada tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 28

berikut ini :

Gambar 28

Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2010

g). Pelayanan kesehatan pada Balita

Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4 tahun)

sebesar 43.8%, sementara target yang harus dicapai 70%. Cakupan pelayanan

kesehatan anak balita dapat dilihat pada gambar 29 berikut ini :

72.6 91.8

194.3

99.6 100 83.7 90 86.5 95

0

50

100

150

200

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciw

anda

n

Kota

Page 71: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

56

Gambar 29

Pelayanan Kesehatan Balita tahun 2010

h). Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat

Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah

semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan

benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang

sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan

refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Gambar 30 memperlihatkan

persentase murid SD kelas satu yang mendapat pelyanan kesehatan di kota

cilegon sebesar 37.6 %.

Gambar 30

Persentase murid SD Kelas 1 SD Setingkat mendapat yankes

35.5 41.513.2

70.8 73.7100

17.9

96

43.80

20406080

100120

Pulm

erak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciw

anda

n

Kota

60.5

100

75.994.68.2

14.2

100

100 Pulomerak

Grogol

Purwakarta

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

Page 72: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

57

B.Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )

Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 -

49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan

kelahiran,wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara

KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan

peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan

jeniskontrasepsi yang digunakan akseptor. Proporsi wanita umur 15-49 tahun

berstatus menikah (pasangan usia subur/PUS) yang aktif menggunakan/memakai

alat KB dapat dilihat pada gambar 30 berikut ini :

Gambar 30

Proporsi peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi

Berdasarkan metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan menurut

kecamatan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) sebesar 5.9 % ,

paling banyak digunakan di kecamatan cilegon dengan persentase 11 % .

sementara untuk persentase terendah pemakaian IUD adalah 2.3% di kecamatan

grogol.

Sedangkan Proporsi peserta KB baru tahun 2010 dapat dilihat pada

gambar 31 berikut ini :

0

20

40

60

80

100

120

Non MKJP 81.9 96.3 81.7 89.1 90.7 77.9 89.6 83.7

MKJP 18 3.7 18.4 10.8 9.3 17.2 10.4 16.3

Pulomera

Grogol

Purwakart

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

Page 73: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

58

Gambar 31Proporsi peserta KB baru ( MKJP ) tahun 2010

7

0.41.1

8.3

0

2

4

6

8

10

IUD MOP MOW Implan

Gambar 34

Gambar 32Proporsi peserta KB baru ( Non MKJP ) tahun 2010

Dari keseluruhan peserta KB baru selama tahun 2010, penggunaan

kontrasepsi yang tertinggi adalah suntik. Kontrasepsi ini memang cukup menjadi

primadona masyarakat karena selain praktis juga cepat dalam mendapatkan

pelayanan, sedangkan kontrasepsi untuk pria yaitu MOP dan Kondom adalah

kontrasepsi yang paling sedikit digunakan. Hal ini disebabkan kebanyakan pria

(bapak) masih beranggapan bahwa urusan KB adalah urusan ibu-ibu. Untuk jenis

kontrasepsi obat vaginal pencapaiannya memang tidak signifikan, karena

kontrasepsi ini tidak masuk dalam kontrasepsi program Keluarga Berencana.

7

0.41.1

8.3

0123456789

IUD MOP MOW Implan

46.722.8

13.8

SuntikPilKondom

Page 74: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

59

C.Pelayanan Imunisasi

Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit

menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Typhus,

radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk

itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini

terlindungi adalah melalui imunisasi.Pada saat pertama kali kuman (antigen)

masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti

yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk

membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai

"pengalaman." Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah

mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan

antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih

banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap

berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan

sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau

seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. Imunisasi ada

dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian

kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk

merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi

Polio atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah

antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah

penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka

kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana

bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta

selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap Tetanus dan Campak.

1. Imunisasi Dasar pada Bayi

Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi dasar Lengkap)

pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B,

dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan

imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu

Page 75: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

60

pencegahan campak merupakan factor penting dalam mengurangi angka

kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia

mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi

campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes

RI yang menetapkan target cakupan imunisasi campak 90% pada tahun 2014. Di

seluruh negaraASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada bayi umur

9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di

antara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2010, di kota cilegon telah mencapai

cakupan imunisasi campak sebesar 102.04 %. Dengan demikian Kota cilegon

telah mampu mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO

dan target Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2014. Cakupan imunisasi

campak dapat dilihat pada gambar 33 berikut ini :

Gambar 33Cakupan imunisasi campak tahun 2010

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan

proksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0 -11

bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80% jumlah

bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap

100.8 98.4103.1 101.4 101.2

91.5

112104.8 102.4

0

20

40

60

80

100

120

Pulo

mer

akGr

ogol

Jom

bang

Purw

akar

taCi

bebe

rCi

lego

nCi

tang

kil

Ciw

anda

nko

ta

Page 76: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

61

dalam waktu satu tahun. Target UCI tahun 2010 adalah 98%. Sedangkan standar

pelayanan minimal menetapkan target 100% desa/kelurahan UCI pada tahun

2010 untuk setiap kabupaten/kota. persentase desa/kelurahan UCI di kota

cilegon tahun 2010 sudah mencapai 100 %.

Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai

umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak

tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak-anak inilah yang

disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT1- Hb adalah jenis imunisasi

yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, imunisasi campak adalah

imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada bayi. Diasumsikan bayi yang

mendapat imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk

itu maka angka drop out imunisasi bayi dapat diketahui dengan perhitungan yang

didasarkan atas persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap

cakupan imunisasi DPT1-Hb. Selama enam tahun terakhir, angka drop out

nasional paling rendah terjadi pada tahun 2005 yaitu 1,4%. Angka drop out di

Kota cilegon tahun 2010 sebesar 6,3 %, kecamatan dengan angka drop out

terendah adalah kecamatan purwakarta dan yang tertinggi adalah kecamatan

cibeber. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 34. Rincian tentang angka drop

out menurut kecamatan.

Gambar 34DO rate pada bayi tahun 2010

2.50.8 0.5 1.3

19.9

10.9

6.7

2.2

6.3

0

5

10

15

20

Pulo

mer

akG

rogo

lJo

mba

ngPu

rwak

arta

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

lCi

wan

dan

Kota

Page 77: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

62

2.Imunisasi pada ibu hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut

Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus

Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan

salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia.

Akan tetapi masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di

daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih "jauh" dari kondisi

steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya

terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan

program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu

hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan

maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan

imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans.

Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur

yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari

kohort WUS (baik

kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2

hampir sama dengan cakupan K4. Dari Gambar 35 terlihat keadaan cakupan

imunisasi TT pada ibu hamil tahun 2010

.

GAMBAR 35CAKUPAN TT pada ibu hamil tahun 2010

29.2

29.3

19.513.821.3

83.9

TT1TT2TT3TT4TT5TT2+

Page 78: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

63

C.Pelayanan kesehatan rujukan

Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah

peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk

miskin di kelas III di rumah sakit , cakupan pelayanan gawat darurat, dan lain –

lain.

1.Indikator pelayana kesehatan di rumah sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat

dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana , mutu dan tingkat efisiensi

pelayanan . Beberapa indicator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di

rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur ( Bed Occupancy

Rate / BOR ), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS ), rata – rata

tempat tidur dipakai ( Bed Turn Over / BTO ) , rata – rata selang waktu pemakain

tempat tidur ( Turn of Interval / TOI ), persentase pasien keluar yang meninggal

( Gross Death Rate / GDR ) dan persentase pasien keluar pasien keluar yang

meninggal ≥ 48 jam perawatan ( Net Death Rate/ NDR ).

Berdasarkan pelaporan dari rumah sakit , tingkat pemanfaatan tempat tidur

( BOR ) di rumah sakit umum daerah kota cilegon cenderung meningkat setiap

tahunnya, BOR RSUD kota cilegon tahun 2010 sebeasar 78 %, dan angka

tersebut sudah mencapai angka ideal yang diharapkan ( 60 % - 85 % ).

BTO adalah pemakaian tempat tidur pada satu periode ( biasanya satu

tahun ) berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.

Idealnya dalam satu tempat tidur dipakai rata – rata 40 – 50 kali. Sedangkan LOS

adalah rata – rata lama rawat ( hari ) seorang pasien. Indikator ini disamping

memberikan tingkat efisiensi, juga dapat menggambarkan mutu pelayanan,

apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dapat dijadikan hal yang perlu

pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah 6-9 hari. Nilai

LOS di RSUD Kota Cilegon tahu 2010 adalah 5.1 hari dan angka ini belum

mencapai angka ideal.

Page 79: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

64

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah rata –

rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat

digunakan sampai saat digunakan kembali ( rata – rata lama tempat tidur kosong

antar pasien satu dengan pasien berikutnya ). Idealnya tempat tidur kosong tidak

terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI RSUD Kota Cilegon Tahun 2010 mencapai 1.4

hari , angka tersebut sudah mencapai ideal.

GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar dari

rumah sakit . Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada dirumah sakit

dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1000 pasien

keluar. P ada tahun 2010 angka GDR mencapai 3.2 kematian per 1000 pasien

keluar.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1000

pasien keluar . Indikator ini memeberikan gambaran mutu pelayanan di rumah

sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam

berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi

meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa

perawatan , di anggap faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang

menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per

1000 pasien keluar. NDR RSUD Kota Cilegon tahun 2010 mencapai 1.8 per 1000

pasien keluar.

Tabel 14 berikut ini menggambarkan capaian indicator RSUD & RSKM

Kota Cilegon tahun 2010.

Rumah SakitINDIKATOR

BOR LOS TOI GDR NDR

RSUD 78 5.1 1.4 3.2 1.8

RSKM 59 4.4 2.4 9.9 4.5Sumber:RSUD&RSKM Kota Cilegon

Page 80: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

65

2.Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat ( Jamkesmas )

yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh

masyarakat miskin dan hamper miskin agar tercapai derajat kesehatan yang

optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan kesehatan

Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan

angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran disamping

dapat terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya.

Program ini telah berjalan lima tahun , dan telah memberikan banyak manfaat

bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hamper

miskin dipuskesmas dan jaringannya serta pelayanan di rumah sakit.

Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun ini jumlah sasaran Jamkesmas

dikota cilegon sebanyak 91.867 jiwa. Gambar berikut ini menyajikan cakupan

pelayanan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2010.

Gambar 36

Cakupan kunjungan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2010

0

20000

40000

60000

80000

100000

MASKIN 11938 8985 6669 14761 8102 9103 16412 15897 91867

RAWAT JALAN 15521 9987 11446 10852 3435 17545 19991 9570 98347

Pulomera

k

Grogol

Purwakart

a

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

Kota

Page 81: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

66

Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK ) jamkesmas terdiri dari pelayanan

kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pemberi Pelayanan

Kesehatan dasar jamkesmas adalah seluruh puskesmas dan jaringannya ( Pustu,

Polindes/Poskesdes, Pusling ) yang berjumlah 8 Puskesmas terdiri dari 5

puskesmas non perawatan dan 3 puskesmas perawatan. Sedangkan pemberi

pelayanan kesehatan jamkesmas tingkat lanjut hanya ada 1 unit yaitu di Rumah

Sakit Umum Daeah Kota Cilegon dengan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar

8443 orang dan kunjungan rawat inap sebanyak 4763 orang.

3.Pencegahan dan pemberantasan penyakit

A.Pencegahan penyakit polio

Pada tahun 1988, siding ke-41 WHA ( Word Health Assembly ) telah

menetapkan program eradikasi polio secara global ( global polio eradication

intiative ) yang ditujukan untuk mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000 .

Kesepakatan ini diperkuat oleh siding Word Summit For Children pada tahun

1989, di mana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi

dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadinya penyakit polio , melainkan

mempunyai arti yang lebih luas lagi , yaitu menghentikan terjadinya transmisi

virus polio liar di seluruh dunia.

Pengertian Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar

indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan

surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi . Dasar pemikiran eradikasi polio

adalah :

1. Manusia satu – satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada

manusia

2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan

3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90 % dan mudah dalam

pemberian

4. Layak dilaksanakan secara operasional.

Page 82: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

67

Di kota cilegon pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus AFP yang

disebabkan virus polio liar. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit

polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio . Upaya ini juga ditindak

lanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus –

kasus Acute Flaccid Paralysis ( AFP ) Kelompok umur < 15 tahun dalam kurun

waktu tertentu , untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang

berkembang dimasyarakat dengan pemeriksaan specimen tinja dari kasus

AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans di kota cilegon, kasus

AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2010 diperoleh gambaran seper

gambar 36 berikut ini

Gambar 36

Kasus AFP di Kota Cilegon tahun 2010

B.Pengendalian TB Paru

Tujuan utama pengendalian TB paru adalah : 1) menurunkan insidens TB

paru pada tahun 2015 ; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian

akibat TB paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 di bandingkan tahun 1990 ;

3) sedikitnya 70 % kasus TB paru BTA + terdeteksi dan di obati melalui program

DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy ) atau

pengobatan TB – Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan

Obat ( PMO ) ; dan 4 ) sedikitnya 85 % tercapai SUCCES RATE

0 0

1

0

1

0 0

1

3

00.5

11.5

22.5

33.5

Pulom

erak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cileg

on

Cita

ngkil

Ciwan

dan

Kota

Page 83: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

68

DOTS adalah strategi penyembuhan TB paru jangka pendek dengan

pengawasan secara langsung . Dengan menggunakan stratego DOTS , maka

proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS

menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan

obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi

DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi , dapat mencapai angka 95 %

. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi

TB Paru.

Upaya pemerintah dalam menanggulangi TB Paru dalam menanggulangi

TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan . Hal ini dapat terlihat

dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan disembuhkan setiap

tahun.

Gambar 37 memperlihatkan persentase TB Paru BTA + dan angka success

rate pada tahun 2010

C.Pengendalian penyakit ISPA

Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2

golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia . Pneumonia dibagi atas

0

200

400

BTA + diobati 61 24 20 51 28 48 41 33 306

Kesembuhan 64 21 14 44 19 48 38 32 280

Pegobatan lengkap(%) 0 0 30 1.96 17.86 0 0 0 3.9

Succes Rate 104.9 87.5 100 88.24 85.71 100 92.68 96.97 95.42

Pulomera

k

Grogol

Purwakart

a

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan Kota

Page 84: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

69

dasar derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak

berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis dan penyakit jalan

nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari

sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini ialah virus dan tidak

dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan

pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan demikian angka penemuan

kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.

Angka penemuan penderita pneumonia pada balita yang ditangani di kota

cilegon hingga saat ini belum mencapai target, seperti pada gambar 38 berikut ini:

Gambar 38

Persentase Pneumonia balita dikota cilegon yang ditangani

Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia masih rendah,

hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan pneumnonia balita di

puskesmas yaitu :

1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS /Tatalaksana Standar ISPA

dipuskesmas

2. Pembiayaan ( Logistik dan operasional ) terbatas

3. Pembinaan ( bimbingan tekhnis, monitoring dan evaluasi ) secara

berjenjang masih sangat kurang.

5.4

15.2

0.44.2

0

5.6

0.3

27.3

6.2

0

5

10

15

20

25

30

Pulo

mer

ak

Grog

ol

Purw

akar

ta

Jom

bang

Cibe

ber

Cile

gon

Cita

ngki

l

Ciw

anda

n

Kota

Page 85: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

70

4. ISPA merupakan pandemic yang dilupakan / tidak prioritas sedangkan

masalah ISPA marupakan maslah yang multisektoral.

5. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga

kesehatan yang tidak telatih.

D.Penanggulangan Penyakit HIV / AIDS dan PMS

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/

AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga

diarahkan pada upayapencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang

dilanjutkan dengan kegiatan konseling.

Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap

donor darah , pemantauan pada kelompok beresiko penderita Penyakit Menular

Seksual ( PMS ) seperti Wanita Penjaja Seks ( WPS ) , penyalah guna obat

dengan suntikan ( IDUs) , penghuni Lapas ( Lembaga Pemasyarakatan ) atau

sekali dilakukan penelitian pada kelompok beresiko rendah seperti ibu rumah

tangga dan sebagainya. Hasil pelaksanaan surveilans HIV/AIDS menurut

kecamatan terlihat pada tabel 15 berikut ini :

Tabel 15

Cakupan penemuan penderita HIV/AIDS dikota Cilegon

NO KECAMATAN

JUMLAH KASUS BARU JUMLAHKEMATIAN

AKIBATAIDS

H I V A I D S

INFEKSIMENULARSEKSUALLAINNYA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK 3 6 9 0 0 0 29 1 30 0 1 1

2 GROGOL 1 1 2 2 0 2 6 4 10 0 0 0

3 PURWAKARTA 2 1 3 0 0 0 3 0 3 0 0 0

4 JOMBANG 2 0 2 1 0 1 8 1 9 1 0 1

5 CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 CILEGON 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0

Page 86: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

71

7 CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 8 16 3 0 3 48 8 56 1 1 2

E.Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan salah satu penyakit

yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam

waktu singkat . Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering

menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) di Indonesia.

Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu : 1)

Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vector; 2) diagnosis dini

dan pengobatan dini ; dan 3) peningkatan upaya peningkatan pemberantasan

vector penular penyakit DBD . Upaya pemberantasan vector ini yaitu dengan

pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dan pemberantasan jentik berkala .

Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat di ukur dengan Angka Bebas Jentik

( ABJ ) . Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95 % diharapkan penularan DBD

dapat dicegah atau dikurangi.

Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan

Sarang Nyamuk ( PSN ) melalui 3M plus ( Menguras, Menutup dan Mengubur )

plus menabur larvasida , penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta

kegiatan – kegiatan lainnya yang dapat mencegah / memberantas nyamuk Aedes

berkembang biak.

Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor

melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah

DBD . Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan

kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternative pendekatan baru.

Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh

petugas kesehatan maupun juru / kader pemantau jentik ( Jumantik / Kamantik ) .

Page 87: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

72

Pengembangan system surveilans vector secara berkala perlu terus dilakukan

terutama dalam kaitannya perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Gambar

39 berikut ini

Gambar 39

Persentase rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes menurut kecamatandikota cilegon tahun 2010

F.Pengendalian penyakit malaria

Di Indonesia meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya

kejadian luar biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai

berikut : 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat

perindukan nyamuk penular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi ; 3)

Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim

kemarau; 4) Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada

daerah – daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk

sehingga lebih rentan untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan

karena terjadinya Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya derah

0

200

400

600

800

1000

% 88.38 92.04 94.61 88.17 65.86 92.78 90.52 92.22 87.69

Jumlah 48.338 69.582 71.525 777.57 62.13 78.254 118.59 118.59 67.055

Pulomerak

GrogolPurwakarta

Jombang

Cibeber

Cilegon

Citangkil

Ciwandan

Kota

Page 88: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

73

resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap

upaya penanggulangan malaria secara terpadu.

Pengendalian malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal

dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau “ Gebrak Malaria “ telah

dicetuskan pada tahun 2000 . Gerakan ini merupakan embrio pengendalian

malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “ Ayo

Berantas Malaria “

g.Pengendalian Penyakit Kusta

Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta ,

digunakan angka proporsi cacat tingkat II ( cacat akibat kerusakan syaraf dan

cacat terlihat ) . Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan

dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam

menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.

Penderita cacat tingkat II pada tahun 2010 sebanyak 18.52 % seperti yang

terlihat pada gambar 40 berikut ini :

Gambar 40

Persentase kusta cacat tingkat 2 di kota cilegon tahun 2010

0 0 0

5030

100

0 018.52

0

50

100

Pulomerak Grogol Purwakarta Jombang Cibeber Cilegon Citangkil Ciwandan Kota

East

h.Pengendalian Penyakit Filariasis

Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada semua

penderita . Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan

Page 89: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

74

dan agar penderita mandiri merawat diri . Setiap penderita mempunyai status

rekam medis di puskesmas dan mempunyai kunjungan dari petugas kesehatan

minimal 6 kali setahun. BAB V SITUASI SUMBER DAYAKESEHATAN

Page 90: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

75

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam

penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, Sumber daya

kesehatan dibahas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan,

tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

5.1.SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi : puskesmas,

rumah sakit, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ),

serta instansi pendidikan tenaga kesehatan.

1.Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas

merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kabupaten / Kota.

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan

dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib

( basic six ) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan

kondisi , kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah

daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan

berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3 ) pusat pelayanan

kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan

primer.

Jumlah puskesmas di Kota Cilegon sebanyak 8 unit, dengan rincian jumlah

puskesmas perawatan sebanyak 3 unit dan puskesmas non perawatan 5 unit.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk

terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas

per 100.000 penduduk. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas

terhadap masyarakat di wilayah kerjanya , puskesmas didukung oleh sarana

BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN

Page 91: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

76

pelayanan kesehatan berupa puskesmas pembantu ( pustu ) . Jumlah pustu tahun

2010 sebanyak 9 unit.

2.Rumah Sakit

Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan

preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan

rehabilitative. Rumah Sakit juga berfungsi sebagai pelayanan kesehatan rujukan.

Pada tahun 2010 jumlah rumah sakit di Kota Cilegon sebanyak 5 unit,

yang terdiri atas rumah sakit umum berjumlah 1 unit dan rumah sakit khusus

( RSK ) sebanyak 3 unit, dan rumah sakit yang dikelola oleh swasta sebanyak 1

unit.

3.Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan dengan

menerapkan berbagai pendekatan , termasuk di dalamnya dengan melibatkan

potensi masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) . UKBM di antaranya

terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ), Pos Kesehatan Desa

( Poskedes ) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga ( Toga ), dan Pos Obat

Desa

Salah satu jenis UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan

mengakar dimasyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya,

posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan

ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaiakan gizi, imunisasi dan

penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya ,

posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, Posyandu

Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu mandiri. Pada tahun 2010 terdapat

345 posyandu , dengan demikian maka rasio posyandu terhadap jumlah balita

0.97 per 100 balita. Informasi jumlah posyandu menurut kecamatan di Kota

Cilegon tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 41 berikut ini :

Page 92: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

77

Gambar 41

Jumlah Posyandu menurut kecamatan di Kota Cilegon tahun 2010

Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang

dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan

dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain salah satu wujud upaya untuk

mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan . Kegiatan

utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini ( Surveilans perilaku

beresiko, lingkungan dan maslah kesehatan lainnya), penanganan

kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta

pelayanan kesehatan . Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup

tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA . Poskesdes merupakan salah

satu indikator sebuah desa disebut desa siaga. Rasio poskesdes/desa siaga

terhadap desa di kota cilegon pada tahun 2010 sebesar 0.41. Berikut ini

menyajikan jumlah poskesdes menurut kecamatan di Kota Cilegon tahun 2010.

0

100

200

Pratama 0 0 0 1 0 7 0 2 10

Madya 25 35 0 27 42 19 40 7 195

Purnama 26 0 36 10 2 5 14 28 121

Mandiri 5 0 1 5 0 6 2 0 19

Pulomer

Grogol

Purwak

Jomban

Cibeber

Cilegon

Citangki

Ciwand

Kota

Page 93: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

78

Gambar 42

Jumlah Poskesdes menurut kecamatan di kota cilegon tahun 2010

5.2.TENAGA KESEHATAN

Data Sumber Daya Masyarakat Kesehatan ( SDM Kesehatan ) yang

terkumpul dari 8 Puskesmas belum sepenuhnya menggambarkan SDM

Kesehatan secara lengkap, di karenakan :

1. Belum semua puskesmas mendapatkan data SDM Kesehatan dari semua

desa / kelurahan yang ada diwilayahnya

2. Dinas Kesehatan Kota Cilegon belum memiliki data SDM Kesehatan

secara lengkap, terutama data dari rumah sakit khusus dan klinik

kesehatan swasta yang ada di Kota Cilegon

3. Belum ada sitem yang handal yang mengatur manajemen pengumpulan

data SDM di Dinas Kesehatan Kota Cilegon.

A.Tenaga kesehatan di Puskesmas

Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan

masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia

yang dimiliki , terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada Tahun 2010 jumlah

tenaga kesehatan sebanyak 363 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 16 berikut ini :

13 3 3 3

1 2 2

18

02468

1012141618

Pulo

mer

akGr

ogol

Purw

akar

taJo

mba

ngCi

bebe

rCi

lego

nCi

tang

kil

Ciw

anda

n

Kota

Page 94: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

79

Tabel 16

Keadaan pegawai dinkes kota cilegon tahun 2010

No Profesi Jumlah1 Dokter umum 292 Dokter Gigi 223 SKM 224 Apoteker 55 Bidan 1026 Perawat 1237 Perawat gigi 138 Sanitarian 119 Nutrisionist 1610 Assisten Apoteker 911 Analis 912 Rekam medis 2

Total 363

B.Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Kota Cilegon

Rumah Sakit yang merupakan merupakan unit pelayanan kesehatan

rujukan yang dikelola oleh pemerintah Kota Cilegon hanya ada 1 unit yaitu Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Kinerjanya juga sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki. Jumlah tenaga kesehatan pada

tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini:

Tabel 17

Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Cilegon Tahun 2010

No Profesi Jumlah1 Dokter Spesialis 172 Dokter Umum 323 Dokter Gigi 34 Bidan 265 Perawat 1906 Apoteker 87 Ass. Apoteker 158 Sanitarian 119 Nutrisionist 410 SKM 411 Analis 1712 Penata Rontgen 813 Anasthesi 2

Page 95: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

80

14 Fisiotherapis 4Total 341

5.2.PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan

pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan . Pembiayaan kesehatan

bersumber dari pemerintah dan pembiayaan kesehatan bersumber dari

masyarakat. Berikut ini uraian anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk Dinas

Kesehatan Kota Cilegon pada tahun 2010.

TABEL 18

Anggaran Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010

NO SUMBER BIAYA

ALOKASIANGGARANKESEHATAN

Rupiah %1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:1 APBD KAB/KOTA 80.325.112.3602 APBD PROVINSI3 APBN :

- Dana Dekonsentrasi 872,539,767- Dana Alokasi Khusus (DAK) -- JAMKESMAS 1,102,404,000- BOK 144,000,000

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI(PHLN) -

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 80,325,112,360 100.0TOTAL APBD KAB/KOTA 716,545,288,238% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 11,21ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 23.16

Page 96: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

81

BAB VIPENUTUP

Page 97: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

82

6.1.KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan

organisasi dalam pelaksanaan manajemen, sehingga penyediaan data dan

informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam

pengambilan keputusan.

Kami sadari, sistem informasi kesehatan yang ada pada saat ini masih belum

dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal,

sehingga kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan

Indonesia Tahun 2010 belum sesuai dengan harapan.

Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian dari Profil Kesehatan

Kota Cilegon Tahun 2010 ini dibutuhkan adanya komitmen bersama, keseriusan

dan dukungan dari segala pihak khususnya unit-unit di lingkungan yang ada di

wilayah Kota Cilegon penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cilegon

ini baik substansi penyajian menjadi lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun

sebelumnya, sehingga tujuan agar Profil Kesehatan dapat menjadi salah satu

sumber data dan informasi dapat tercapai.

Betapapun, Profil Kesehatan Kota Cilegon ini belum mendapat apresiasi yang

memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan

harapan, namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan

informasi di jajaran kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya

selalu ditunggu.

BAB VI PENUTUP

Page 98: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

83

B.SARAN

1. Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada

pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal. Hal

tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang

lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan

masyarakat yang perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan

perkembangan pembangunan nasional.

2. Penyusunan buku Profil kesehatan Kota Cilegon tahun 2010 telah

diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi

kualitas data maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam

penyusunan buku Profil kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan

terutama dikarenakan pada tahun 2010 Profil kesehatan disusun dengan

menggunakan format data yang responsive gender, berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya sehingga banyak tabel-tabel yang belum terisi

dengan pemilahan gender. Oleh karena itu untuk penyusunan Profil

Kesehatan di tahun-tahun mendatang diharapkan format tidak selalu

berubah tetapi tetap mengakomodir kebutuhan data dan informasi guna

evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan kesehatan.

3. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan

pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan validitas

data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak akurat atau

“aneh”.

4. Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas

serta keakuratan data Profil kesehatan.

5. Perlu dibuat suatu software data base untuk keperluan penyusunan profil

kesehatan

Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2010 ini dapat bermanfaat. Kritik

dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan

pada tahun-tahun mendatang.

Page 99: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

84

LAMPIRAN

Page 100: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 1

CILEGON2010

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA /km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 PULOMERAK 19,86 0 4 4 42.899 10.629 4,04 2160

2 GROGOL 23,38 0 4 4 38.538 9.605 4,01 1648

3 PURWAKARTA 15,29 0 6 6 38.238 9.746 3,92 2501

4 JOMBANG 11,55 0 5 5 60.347 14.792 4,08 5225

5 CIBEBER 21,49 0 6 6 46.608 10.918 5,00 2169

6 CILEGON 9,15 0 5 5 39.465 9.609 4,11 4313

7 CITANGKIL 22,98 0 7 7 64.948 15.354 4,23 2826

8 CIWANDAN 51,81 0 6 6 42.397 9.087 4,67 818

JUMLAH (KAB/KOTA) 175,51 0 43 43 373.440 89.740 4,16 2.128

Sumber : BPS Kota Cilegon

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATANJUMLAH

DESA KELURAHAN DESA+KEL.

Page 101: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 2

CILEGON2010

LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML

1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 191 PULOMERAK 42.899 1.549 4.638 6.597 4.090 484 17.358 2.324 5.459 8.397 4.135 727 21.042 65,38 104

2 GROGOL 38.538 1.807 3.227 8.511 3.525 443 17.513 1.678 3.631 8.861 3.857 488 18.515 45,54 105

3 PURWAKARTA 38.238 2.216 3.805 5.990 1.802 995 14.808 2.219 3.810 10.200 2.697 1.499 20.425 70,30 107

4 JOMBANG 60.347 3.023 6.212 13.811 4.375 558 27.979 2.881 6.295 15.239 4.361 569 29.345 51,71 105

5 CIBEBER 46.608 2.830 4.694 11.266 1.747 386 20.923 2.380 2.703 10.796 1.984 377 18.240 51,84 102

6 CILEGON 39.465 2.593 4.690 8.882 2.307 412 18.884 3.013 4.641 8.916 2.265 415 19.250 70,47 104

7 CITANGKIL 64.948 3.006 5.659 15.243 6.175 1.060 31.143 3.270 5.332 15.400 6.475 1.273 31.750 45,27 105

8 CIWANDAN 42.397 447 3.470 6.530 6.870 3.358 20.675 442 2.218 6.437 6.670 3.634 19.401 51,19 107

JUMLAH (KOTA) 373.440 17.471 36.395 76.830 30.891 7.696 169.283 18.207 34.089 84.246 32.444 8.982 177.968 54,74 105

Sumber: Dinas Kependudukan

;[

1 CIWANDAN 39668 0,10865 0,1684 0,50016 0,18472 0,0163 1 0,0923 0,143 0,57723 0,15518 0,0139 12 CITANGKIL 57111 0,08969 0,1391 0,63221 0,10764 0,0135 1 0,1132 0,1753 0,53614 0,13579 0,017 13 PULOMERAK 42766 0,09996 0,1551 0,56493 0,14704 0,013 1 0,1 0,1054 0,6047 0,11994 0,05 14 PURWAKARTA 37190 0,11075 0,1717 0,54581 0,13293 0,0166 1 0,0911 0,1412 0,56719 0,15489 0,0274 15 GROGOL 33501 0,11267 0,1748 0,48141 0,19171 0,0169 1 0,0898 0,1391 0,58717 0,15254 0,0135 16 CILEGON 37680 0,11097 0,1719 0,48949 0,18853 0,0169 1 0,0909 0,1409 0,58206 0,15459 0,0134 17 JOMBANG 55093 0,0938 0,1454 0,56848 0,15946 0,0141 1 0,1071 0,1661 0,50719 0,18218 0,016 18 CIBEBER 40590 0,09282 0,144 0,57269 0,15789 0,014 1 0,1085 0,1679 0,50153 0,18428 0,0162 1

JUMLAHPENDUDUK

RASIOBEBANTANG

GUNGAN

RASIOJENIS

KELAMIN

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN

Page 102: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 3

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN1 2 3 4 5

1 0 - 4 19.434 17.970 37.4042 5 - 9 18.857 17.596 36.4533 10 - 14 18.558 17.819 36.3774 15 - 19 17.749 17.513 35.2625 20 - 24 18.502 18.180 36.6826 25 - 29 18.911 18.656 37.5677 30 - 34 17.303 17.121 34.4248 35 - 39 16.127 15.213 31.3409 40 - 44 14.080 13.032 27.112

10 45 - 49 11.075 9.802 20.87711 50 - 54 8.284 7.080 15.36412 55 - 59 5.523 4.236 9.75913 60 - 64 3.064 3.085 6.14914 65 - 69 1.930 2.141 4.07115 70 - 74 1.023 1.480 2.50316 75+ 809 1.287 2.096

Sumber: Badan Pusat Statistik

KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH (KAB/KOTA) 191.229 182.211 373.440

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2009

NO

Page 103: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 4

CILEGON2010

TIDAK/BELUM

PERNAHSEKOLAH

TIDAK/BELUMTAMAT

SD

SD/MI SLTP/MTs SLTA/ MA

AK/DIPLO

MA

UNIVERSITAS JUMLAH

TIDAK/BELUM

PERNAHSEKOLAH

TIDAK/BELUMTAMAT

SD

SD/MI SLTP/MTs SLTA/ MA

AK/DIPLO

MA

UNIVERSITAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 PULOMERAK 238 706 3.634 3.023 4.021 1.344 1.366 14.332 540 2.647 4.135 4.265 4.849 1.766 964 19.166

2 GROGOL 872 800 864 1.445 2.040 312 243 6.576 950 525 712 1.135 1.812 586 189 5.909

3 PURWAKARTA 1.070 1.120 1.880 1.940 2.040 250 280 8.580 1.070 1.070 1.900 1.920 2.060 280 270 8.570

4 JOMBANG 4.379 3.789 4.980 4.792 8.071 934 1.034 27.979 4.492 3.887 5.125 5.117 8.626 999 1.099 29.345

5 CIBEBER 180 100 3.133 4.378 5.756 1.366 768 15.681 141 140 3.400 4.123 5.200 1.938 443 15.385

6 CILEGON 4.379 3.789 4.980 4.792 8.071 934 1.034 27.979 4.492 3.887 5.125 5.117 8.626 999 1.099 29.345

7 CITANGKIL 5.924 4.677 3.929 6.762 10.656 1.952 70 33.970 5.577 4.842 3.567 5.359 10.119 1.937 57 31.458

8 CIWANDAN 0 9.001 221 200 10.900 82 111 20.515 0 9.389 180 201 9.038 69 124 19.001

JUMLAH (KOTA) 17.042 23.982 23.621 27.332 51.555 7.174 4.906 155.612 17.262 26.387 24.144 27.237 50.330 8.574 4.245 158.179

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUTTINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Page 104: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

CILEGON2010

JUMLAH MELEKHURUF % JUMLAH MELEK

HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PULOMERAK 13.399 3.636 27,14 20.099 5.454 27,14 33.498 9.090 27,14

2 GROGOL 14.598 13.422 91,94 17.066 12.598 73,82 31.664 26.020 82,18

3 PURWAKARTA 11.573 10.617 91,74 16.302 14.156 86,84 27.875 24.773 88,87

4 JOMBANG 27.979 24.671 88,18 29.345 23.488 80,04 57.324 48.159 84,01

5 CIBEBER 15.681 15.401 98,21 15.385 15.109 98,21 31.066 30.510 98,21

6 CILEGON 219 219 100,00 556 556 100,00 775 775 100,00

7 CITANGKIL 31.754 28.187 88,77 30.376 24.089 79,30 62.130 52.276 84,14

8 CIWANDAN 18.867 18.867 100,00 17.618 17.618 100,00 36.485 36.485 100,00

120.671 111.384 92,30 126.648 107.614 84,97 247.319 218.998 88,55

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Cilegon

TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUFKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN

Page 105: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 6

CILEGON2010

LAHIRHIDUP+ % LAHIR MATI

LAHIR MATI1 2 3 4 5 6 7 8 10

1 PULOMERAK PULOMERAK 887 11 898 12,40 11 4459 13

2 GROGOL GROGOL 753 6 759 7,97 1 4536 2

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 2 738 2,72 3 7342 3

4 JOMBANG JOMBANG 1.139 7 1.146 6,15 3 5723 1

5 CIBEBER CIBEBER 867 7 874 8,07 5 5210 5

6 CILEGON CILEGON 797 2 799 2,51 12 4801 5

7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 1 1.315 0,76 1 7537 3

8 CIWANDAN CIWANDAN 920 9 929 9,78 7 4400 7

JUMLAH (KAB/KOTA) 7413 45 7.458 6,96 43 44.008 39

Sumber: Sie Keskhus & Rujukan Bidang Bina Yankes

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

JUMLAH BAYIMATI

JUMLAHBALITA

JUMLAHBALITA MATILAHIR HIDUP LAHIR MATI

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

Page 106: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 7

CILEGON2010

KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAHIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 887 1 - - 1

2 GROGOL GROGOL 753 - - 1 1

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 1 - - 1

4 JOMBANG JOMBANG 1.139 1 - 2 3

5 CIBEBER CIBEBER 867 - - - -

6 CILEGON CILEGON 797 - - 1 1

7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 - - - -

8 CIWANDAN CIWANDAN 920 - 1 1 2

7413 3 1 5 9ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 121

Sumber: Sie YanKesDas Bidang Bina YankesKeterangan:

- Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL

Page 107: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 8

2010

MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML % THD TOTALKORBAN MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 CILEGON

2 CIBEBER

3 JOMBANG

4 PURWAKARTA

5 GEROGOL

6 PULOMERAK

7 CITANGKIL

8 CIWANDAN

JUMLAH (KAB/KOTA) - - -

Sumber: Sie Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit

RASIO KORBANPER KEJADIANKECELAKAAN

RASIO PER 100.000 PENDUDUK

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK

DIRINCI MENURUT KECAMATANTAHUN

NO KECAMATANJUMLAH

KEJADIANKECELAKAAN

JUMLAH KORBAN % KORBAN

Page 108: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 9

CILEGON2010

KLINIS BTA (+) BTA (+)DIOBATI SEMBUH %

SEMBUHJML

PENDERITAJML PEND

BALITABALITA

DITANGANI% BALITA

DITANGANI1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 PULOMERAK PULOMERAK 0 35 70 41 36 87,80 446 446 24 5,38

2 GROGOL GROGOL 0 5 27 32 30 93,80 454 454 69 15,20

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1 15 29 23 16 69,60 734 734 3 0,41

4 JOMBANG JOMBANG 0 5 35 34 34 100,00 572 572 24 4,20

5 CIBEBER CIBEBER 1 36 19 50 43 86,00 566 566 5 0,88

6 CILEGON CILEGON 0 19 58 21 13 61,90 480 480 27 5,63

7 CITANGKIL CITANGKIL 0 19 62 26 25 96,20 754 754 2 0,27

8 CIWANDAN CIWANDAN 1 35 65 52 48 92,30 440 440 120 27,27

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 169 365 279 245 85,95 4.446 4.446 274 6,2ANGKA KESAKITAN

Sumber: Sie Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PLKeterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

CAKUPAN TAHUN INI CAKUPAN TAHUN LALU

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS AFP <15 TH

TB PARU PNEUMONIA

Page 109: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 10

CILEGON2010

JMLKASUS

DITANGANI %DITANGANI

JMLKASUS

DITANGANI %DITANGANI

JMLKASUS

DITANGANI %DITANGANI

JMLKASUS

JMLDIAREPADA

BALITA

DIAREPADA

BALITADITANGANI

%DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 161 PULOMERAK PULOMERAK 9/0 9/0 100 30 30 100 114 114 100 1624 1624 3043 187,38

2 GROGOL GROGOL 2/2 2/2 100 10 10 100 101 101 100 1524 1524 1381 90,62

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3/0 3/0 100 3 3 100 154 154 100 1490 1490 1540 103,36

4 JOMBANG JOMBANG 2/1 2/1 100 9 9 100 182 182 100 2305 2305 1063 46,12

5 CIBEBER CIBEBER 0/0 0/0 100 0 0 100 106 106 100 1754 1754 585 33,35

6 CILEGON CILEGON 0/0 0/0 100 4 4 100 162 162 100 1613 1613 938 58,15

7 CITANGKIL CITANGKIL 0/0 0/0 100 0 0 100 109 109 100 2660 2660 1565 58,83

8 CIWANDAN CIWANDAN 0/0 0/0 100 0 0 100 46 46 100 1696 1696 372 21,93

JUMLAH (KAB/KOTA) 16/3 16/3 100 56 56 100 974 974 100 14667 14667 10487 71,5ANGKA KESAKITAN

Sumber: Sie Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PLKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

HIV/AIDS IMS DBD DIARE

Page 110: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 11

CILEGON2010

KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI1 2 3 4 5 6 7 8

NI HI L

JUMLAH (KAB/KOTA) - - -ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK

Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL

Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk)AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS MALARIA

Page 111: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 12

CILEGON2010

PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 PULOMERAK PULOMERAK 6 3 50 4 1 25,00

2 GROGOL GROGOL - - 4 2 50,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - 11 5 45,45

4 JOMBANG JOMBANG 1 1 100 6 2 33,33

5 CIBEBER CIBEBER - - - 6 5 83,33

6 CILEGON CILEGON - - - 1 1 100,00

7 CITANGKIL CITANGKIL 2 2 100 2 1 50,00

8 CIWANDAN CIWANDAN - - - 15 11 73,33

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 6 83 49 28 57,14

Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBATKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS KUSTA

Page 112: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 13

CILEGON2010

JUMLAH DITANGANI % DITANGANI1 2 3 4 5 6

NI HI L

JUMLAH (KAB/KOTA) - -

Sumber: Sie Pemantauan Dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL

KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASPENDERITA PENY. FILARIASIS

Page 113: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 14

CILEGON2010

DIFTERI PERTUSIS TETANUSTETANUS

NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 PULOMERAK PULOMERAK - - - - - - -

2 GROGOL GROGOL - - - - 4 - -

3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - - - 7 - -

4 JOMBANG JOMBANG - - - - 10 - -

5 CIBEBER CIBEBER - - - - 11 - -

6 CILEGON CILEGON - - - - 17 - -

7 CITANGKIL CITANGKIL - - - - 5 - -

8 CIWANDAN CIWANDAN - - - - 5 - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 59 - -

Sumber: Sie Pemantauan dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)KABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS PD3I

Page 114: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 15

CILEGON2010

JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIRHIDUP DITIMBANG %

DITIMBANG BBLR % BBLR BBLRDITANGANI

% BBLRDITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 PULOMERAK PULOMERAK 887 749 84,44 887 644 72,60 707 718 101,6 8 1,13 8 100

2 GROGOL GROGOL 753 698 92,70 753 691 91,77 730 1043 142,9 14 1,92 14 100

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 632 85,87 366 711 194,26 645 645 100,0 5 0,78 5 100

4 JOMBANG JOMBANG 1.139 1.087 95,43 1.139 1.134 99,56 1.125 1.125 100,0 14 1,24 14 100

5 CIBEBER CIBEBER 867 735 84,78 866 866 100,00 748 748 100,0 - - - -

6 CILEGON CILEGON 797 817 102,51 821 687 83,68 821 445 54,2 5 0,61 5 100

7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 1231 93,68 1314 1182 89,95 1182 1182 100,0 6 0,51 6 100

8 CIWANDAN CIWANDAN 920 890 96,74 920 796 86,52 892 892 100,0 10 1,12 10 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 7413 6839 92,26 7066 6711 94,98 6.850 6.798 99,2 62 0,91 62 100

Sumber: Sie Kesehatan Khusus dan Rujukan Bidang Bina Yankes

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

NEONATUS BAYI BAYI LAHIR

Page 115: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 16

CILEGON2010

BALITAYANGADA

DITIMBANG BB NAIK BGM GiziBuruk

DITIMBANG BB NAIK BGM GiziBuruk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 PULOMERAK PULOMERAK 4048 3850 1372 65 20 95,11 35,64 1,69 0,52

2 GROGOL GROGOL 4536 2104 1110 269 37 46,38 52,76 12,79 1,76

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 7342 1707 1232 46 30 23,25 72,17 2,69 1,76

4 JOMBANG JOMBANG 5723 4050 1742 100 30 70,77 43,01 2,47 0,74

5 CIBEBER CIBEBER 4602 3390 3287 45 45 73,66 96,96 1,33 1,33

6 CILEGON CILEGON 4801 2506 1397 52 32 52,20 55,75 2,08 1,28

7 CITANGKIL CITANGKIL 7537 4989 2756 572 49 66,19 55,24 11,47 0,98

8 CIWANDAN CIWANDAN 46814 27616 15051 493 42 58,99 54,50 1,79 0,15

JUMLAH (KAB/KOTA) 85.403 50.212 27.947 1.642 285 58,79 55,66 3,27 0,57

Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina yankes

KECBEBASRAWAN

GIZI

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BALITA % BALITA

Page 116: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 17

CILEGON2010

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONGNAKES % JUMLAH MENDAPAT

YAN.NIFAS %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PULOMERAK PULOMERAK 976 1160 119 723 74 933 771 83 933 686 73,53

2 GROGOL GROGOL 829 881 106 725 87 791 715 90 791 686 86,73

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 856 106 678 84 773 641 83 773 638 82,54

4 JOMBANG JOMBANG 1254 1274 102 891 71 1.196 1.130 94 1.196 950 79,43

5 CIBEBER CIBEBER 953 996 105 727 76 909 709 78 909 740 81,41

6 CILEGON CILEGON 877 911 104 833 95 837 806 96 837 639 76,34

7 CITANGKIL CITANGKIL 1446 1528 106 1.419 98 1.380 1.199 87 1.380 1205 87,32

8 CIWANDAN CIWANDAN 1012 1010 100 817 81 966 862 89 966 880 91,10

JUMLAH (KAB/KOTA) 8157 8616 106 6813 84 7785 6.833 88 7785 6.424 82,52

Sumber: Sie Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Yankes

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFASKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

Page 117: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 18

CILEGON2010

JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 3066 964 583 60,48

2 GROGOL GROGOL 4536 603 603 100,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 2191 976 741 75,92

4 JOMBANG JOMBANG 5723 1.272 1.203 94,58

5 CIBEBER CIBEBER 4352 6.931 567 8,18

6 CILEGON CILEGON 2370 4.292 608 14,17

7 CITANGKIL CITANGKIL 7537 1.227 1.227 100,00

8 CIWANDAN CIWANDAN 2853 948 948 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 32.628 17.213 6.480 37,65 - #DIV/0!

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMUKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASANAK BALITA (PRA SEKOLAH) SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU

Page 118: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

CILEGON2010

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

1 PULOMERAK PULOMERAK 8244 1808 21,93 6411 77,77

2 GROGOL GROGOL 7663 114 1,49 5072 66,19

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6541 1446 22,11 4965 75,91

4 JOMBANG JOMBANG 10037 1424 14,19 8096 80,66

5 CIBEBER CIBEBER 8052 1673 20,78 6811 84,59

6 CILEGON CILEGON 7082 1379 19,47 5463 77,14

7 CITANGKIL CITANGKIL 11596 1725 14,88 9077 78,28

8 CIWANDAN CIWANDAN 8821 1642 18,61 5887 66,74

JUMLAH (KAB/KOTA) 68.036 11.211 16,48 51.782 76,11

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUSPESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF

Page 119: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 20

CILEGON2010

IUD MOP MOW IMPLANT

SUNTIK PIL KONDOM OBAT

VAGINALAINNYA IUD MOP MOW IMP

LANT SUNTIK PIL KONDOM OBATVAGINA

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19 201 PULOMERAK 140 1 11 174 326 669 557 255 - - 1.481 1807 7,75 0,10 0,60 9,60 18,05 37,00 30,80 14,10 - 81,90 100

2 GROGOL 125 - 70 11 206 3718 985 244 - - 4.947 5153 2,43 - 1,30 0,20 3,93 67,40 17,90 4,40 - 89,70 94

3 PURWAKARTA 460 10 159 283 912 3459 497 97 - - 4.053 4965 9,26 0,20 3,20 5,70 18,36 69,70 10,00 2,00 - 81,70 100

4 JOMBANG 415 - 149 316 880 6141 739 336 - - 7.216 8096 5,13 - 1,80 3,90 10,83 75,90 9,10 4,20 - 89,20 100

5 CIBEBER 377 7 73 179 636 3935 1985 255 - - 6.175 6811 5,54 0,10 1,10 2,60 9,34 57,80 29,10 3,70 - 90,60 100

6 CILEGON 603 17 281 39 940 3588 558 107 - - 4.253 5193 11,61 0,30 5,10 0,75 17,76 65,70 10,20 2,00 - 77,90 96

7 CITANGKIL 311 42 131 461 945 6865 1105 153 - - 8.123 9068 3,43 0,50 1,40 5,10 10,43 75,70 12,20 1,70 - 89,60 100

8 CIWANDAN 360 50 71 431 912 3527 1163 10 - - 4.700 5612 6,41 0,90 1,30 7,70 16,31 62,80 20,70 0,20 - 83,70 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2791 127 945 1894 5.757 31902 7589 1.457 40.948 46705 5,98 0,30 2,00 4,00 12,28 67,80 16,10 1,40 - 85,30 100

Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes

Cat : Jumlah Peserta KB Aktif = Jumlah Peserta KB Aktif Tabel 19

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSIKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP MKJP +

NONMKJP

MKJP NON MKJP MKJP +NONMKJP

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH

Page 120: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

CILEGON2010

IUD MOP MOW IMPLANT

SUNTIK PIL KOND

OMOBAT

VAGINALAINNYA IUD MOP MOW IMP LANT SUN TIK PIL KONDOM OBAT

VAGINALAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 PULO MERAK 140 2 11 174 669 557 255 - - - 7,70 0,10 0,60 9,60 37,00 30,80 14,10 - - 100

2 GROGOL 21 - 3 24 27 12 27 - - - 18,40 0,00 2,60 21,10 23,30 10,50 23,70 - - 100

3 PURWAKARTA 203 1 17 92 463 212 174 - - - 17,50 0,10 1,50 7,90 39,80 18,20 15,00 - - 100

4 JOMBANG 73 - 43 122 719 165 302 - - - 5,10 0,00 3,00 8,60 50,50 11,60 21,20 - - 100

5 CIBEBER 59 1 16 110 880 451 156 - - - 3,50 0,10 1,00 6,60 52,60 27,00 9,30 - - 100

6 CILEGON 87 21 - 62 677 341 191 - - - 6,30 1,50 0,00 4,50 49,10 24,70 13,90 - - 100

7 CITANGKIL 78 5 16 149 914 387 176 - - - 4,50 0,30 0,90 8,60 53,00 22,40 10,20 - - 100

8 CIWANDAN 100 10 14 174 755 361 228 - - - 6,10 0,60 0,90 10,60 46,00 22,00 13,90 - - 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 761 40 120 907 5104 2486 1509 - - - 7,00 0,40 1,10 8,30 46,70 22,80 13,80 0 0 100

MKJP NON MKJP MKJP+ NONMKJP

MKJP NON MKJP MKJP +NONMKJP

PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN

JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU

Page 121: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 22

CILEGON2010

1 2 3 4 5 61 PULO MERAK PULO MERAK 4 4 100

2 GROGOL GROGOL 4 4 100

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 1 00

4 JOMBANG JOMBANG 5 5 100

5 CIBEBER CIBEBER 6 6 100

6 CILEGON CILEGON 5 5 100

7 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100

8 CIWANDAN CIWANDAN 6 6 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 43 100

Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

Page 122: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 23

CILEGON2010

JUMLAH DONO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI (%)

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 PULO MERAK PULO MERAK 887 935 105,41 948 106,88 921 103,83 941 106,09 894 100,79 2,5

2 GROGOL GROGOL 753 725 96,28 747 99,20 716 95,09 742 98,54 741 98,41 0,8

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 731 99,32 763 103,67 718 97,55 753 102,31 759 103,13 0,5

4 JOMBANG JOMBANG 1.139 1175 103,16 1170 102,72 1.103 96,84 1.112 97,63 1.155 101,40 1,3

5 CIBEBER CIBEBER 867 873 100,69 1095 126,30 849 97,92 914 105,42 877 101,15 19,90

6 CILEGON CILEGON 797 786 98,62 818 102,63 789 99,00 728 91,34 729 91,47 10,9

7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 1522 115,83 1578 120,09 1571 119,56 1622 123,44 1472 112,02 6,7

8 CIWANDAN CIWANDAN 920 989 107,50 986 107,17 996 108,26 969 105,33 964 104,78 2,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 7413 7736 104,36 8105 109,33 7663 103,37 7781 104,96 7591 101,60 6,3% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP

Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

IMUNISASIBCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK

Page 123: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 24

CiLEGON2010

JUMLAH MP ASI % JUMLAHMENDAPAT

VIT A 2X % JUMLAHMENDAPAT

PERAWATAN %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULO MERAK PULO MERAK 18 37 205,56 3066 3012 98,24 20 20 100,00

2 GROGOL GROGOL 83 14 16,87 4536 3235 71,32 37 37 100,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 22 22 100,00 2191 2427 110,77 26 22 84,62

4 JOMBANG JOMBANG 12 12 100,00 5723 3905 68,23 30 30 100,00

5 CIBEBER CIBEBER 45 45 100,00 4352 1867 42,90 45 45 100,00

6 CILEGON CILEGON 32 32 100,00 2370 2363 99,70 32 32 100,00

7 CITANGKIL CITANGKIL 25 25 100,00 7537 4883 64,79 49 49 100,00

8 CIWANDAN CIWANDAN 8 8 100,00 2853 2613 91,59 42 42 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 245 195 102,80 32.628 24.305 74,49 281 277 98,58

CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK BGM 6-24 BLN ANAK BALITA (1-4TAHUN) BALITA GIZI BURUK

Page 124: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 25

CILEGON2010

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

1 PULO MERAK PULO MERAK 976 1038 106,35 688 70,49

2 GROGOL GROGOL 829 881 106,27 707 85,28

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 830 102,47 689 85,06

4 JOMBANG JOMBANG 1254 1222 97,45 914 72,89

5 CIBEBER CIBEBER 953 991 103,99 891 93,49

6 CILEGON CILEGON 877 905 103,19 834 95,10

7 CITANGKIL CITANGKIL 1446 1367 94,54 1314 90,87

8 CIWANDAN CIWANDAN 1012 1052 103,95 819 80,93

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.157 8.286 101,58 6.856 84,05

Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes

Fe3

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHIBU HAMIL

Fe1

Page 125: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 26

CILEGON2010

JML % JML % JML % JML % JML %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 PULO MERAK PULO MERAK 976 458 46,93 403 41,291 298 30,53 212 21,70 145 14,90

2 GROGOL GROGOL 828 41 4,95 188 22,705 141 17,03 75 9,10 303 36,60

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 332 40,99 356 43,951 163 20,12 112 13,80 69 8,50

4 JOMBANG JOMBANG 1253 263 20,99 215 17,159 149 11,89 127 10,10 571 45,60

5 CIBEBER CIBEBER 953 367 38,51 336 35,257 191 20,04 117 12,30 220 23,10

6 CILEGON CILEGON 877 31 3,53 67 7,6397 224 25,54 184 21,00 95 10,80

7 CITANGKIL CITANGKIL 1446 325 22,48 265 18,326 239 16,53 176 12,20 259 17,90

8 CIWANDAN CIWANDAN 1012 562 55,53 559 55,237 186 18,38 119 11,80 76 7,50

JUMLAH (KAB/KOTA) 8155 2.379 29,17 2389 29,295 1591 20,00 1.122 13,80 1.738 20,60

Sumber: Sie Pemantauan & Pencegahan Penyakit

BUMILTT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5

JUMLAH IBU HAMIL DENGAN STATUS IMUNISASI TTMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 126: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 27

CILEGON2010

MEMERLUKANDARAH

MENDAPATDARAH % MEMERLUKAN

DARAHMENDAPAT

DARAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 RUMAH SAKIT

2 PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - -

SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )

PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUKKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO SARANA PELAYANAN KESEHATANJUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK

Page 127: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 28

CILEGON2010

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 PULO MERAK PULO MERAK 976 195 20 171 87,69 887 108 12,18 42 38,89

2 GROGOL GROGOL 829 106 13 149 140,57 753 110 14,61 18 16,36

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 162 20 41 25,31 736 58 7,88 17 29,31

4 JOMBANG JOMBANG 1.254 251 20 326 129,88 1.139 169 14,84 8 4,73

5 CIBEBER CIBEBER 953 191 20 211 110,47 867 112 12,92 24 21,43

6 CILEGON CILEGON 877 175 20 33 18,86 797 123 15,43 35 28,46

7 CITANGKIL CITANGKIL 1.446 289 20 190 65,74 1314 177 13,47 5 2,82

8 CIWANDAN CIWANDAN 1.012 202 20 187 92,57 920 134 14,57 8 5,97

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.157 1.571 19 1.308 83,26 7.413 991 13,23 157 15,84

Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes

JUMLAHIBU HAMIL

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI

BUMIL RISTI/KOMPLIKASIDITANGANI JUMLAH

NEONATAL

NEONATALRISTI/KOMPLIKASI

NEONATALRISTI/KOMPLIKASI

DITANGANI

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 128: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 29

CILEGON2010

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00

2 RUMAH SAKIT JIWA - - -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00

4 PUSKESMAS 8 8 100,00

5 SARANA YANKES.LAINNYA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 100,00

Sumber: Sie KesKhus Bidang Bina Yankes

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)KABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANAMEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR

Page 129: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 30

CILEGON2010

JUMLAH DITANGANI<24 JAM %

1 2 3 4 5 6 71 PULO MERAK PULO MERAK 4 - - -

2 GROGOL GROGOL 4 - - -

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 - - -

4 JOMBANG JOMBANG 5 - - -

5 CIBEBER CIBEBER 6 - - -

6 CILEGON CILEGON 5 - - -

7 CITANGKIL CITANGKIL 7 - - -

8 CIWANDAN CIWANDAN 6 - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 - - -

Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAMMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELDESA/KEL TERKENA KLB

Page 130: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 31

CILEGON2010

JUMLAH KEC JUMLAH DESA1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL

YANG TERSERANG JUMLAHPENDUDUKTERANCAM

JUMLAHPENDERITA

JUMLAHKEMATIAN

ATTACKRATE (%) CFR (%)

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO JENIS KEJADIAN LUARBIASA

Page 131: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 32

CILEGON2010

JUMLAH %1 2 3 4 5 6

1 PULO MERAK PULO MERAK 887 252 28,41

2 GROGOL GROGOL 349 133 38,11

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 8 1,09

4 JOMBANG JOMBANG 1.139 57 5,00

5 CIBEBER CIBEBER 866 434 50,12

6 CILEGON CILEGON 797 125 15,68

7 CITANGKIL CITANGKIL 1.314 65 4,95

8 CIWANDAN CIWANDAN 919 173 18,82

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.007 1.247 17,80

Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIJUMLAH BAYI YANG DIBERI

ASI EKSKLUSIF

Page 132: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 33

CILEGON2010

1 2 3 4 5 61 PULO MERAK PULO MERAK 4 2 50,00

2 GROGOL GROGOL 4 2 50,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 1 16,67

4 JOMBANG JOMBANG 4 2 50,00

5 CIBEBER CIBEBER 6 3 50,00

6 CILEGON CILEGON 5 3 60,00

7 CITANGKIL CITANGKIL 7 2 28,57

8 CIWANDAN CIWANDAN 6 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 42 15 35,71

Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELDISURVEI

JUMLAH DESA/KELDG GARAM

BERYODIUM YGBAIK

% DESA/KEL DG GARAMBERYODIUM YG BAIK

Page 133: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 34

CILEGON2010

JUMLAH % PERLUPERAWATAN

JUMLAHMENDAPAT

PERAWATAN

%MENDAPAT

PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 PULOMERAK PULOMERAK 370 6981 7.351 0,10 7.251 3.572 49,26 3.477 696 20,02

2 GROGOL GROGOL 6 86 92 0,10 3.624 3.323 91,69 1.488 254 17,07

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 4 276 280 - 976 741 75,92 741 - -

4 JOMBANG JOMBANG 81 490 571 0,20 10.875 8.861 81,48 7.975 - -

5 CIBEBER CIBEBER 563 340 903 1,70 6.931 2.636 38,03 567 62 10,93

6 CILEGON CILEGON 478 343 821 1,40 4.476 1.265 28,26 672 240 35,71

7 CITANGKIL CITANGKIL 125 252 377 0,50 2.544 2.326 91,43 2.061 1.375 66,72

8 CIWANDAN CIWANDAN 69 479 548 0,10 5.698 1.760 30,89 1.204 196 16,28

JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.696 9247 12074 0,2 42.375 24.484 57,78 18.185 2.823 15,52

Sumber: Sie Keskhus & Rujukan Bidang Yankes

JUMLAHRASIO

TAMBAL/CABUT

JUMLAHMURID SD

MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

TUMPATANGIGI TETAP

PENCABUTANGIGI TETAP

Page 134: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 35

CILEGON2010

JUMLAH SELURUHKEGIATAN

PENYULUHANKELOMPOK

JUMLAHKEGIATAN

PENYULUHANMASSA

JUMLAH

1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 772 - 772

2 GROGOL GROGOL 140 48 188

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 258 28 286

4 JOMBANG JOMBANG 144 86 230

5 CIBEBER CIBEBER 260 11 271

6 CILEGON CILEGON 757 325 1.082

7 CITANGKIL CITANGKIL 981 90 1.071

8 CIWANDAN CIWANDAN 60 22 82

SUB JUMLAH I 3.372 610 39821 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.372 610 3982

Sumber: Sie Promkes Bidang BMK

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PENYULUHAN KESEHATAN

Page 135: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 36

CILEGON2010

ASKES JAMSOSTEK JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 PULOMERAK PULOMERAK 42.899 1.703 - 11.938 13.641 31,80

2 GROGOL GROGOL 38.538 - - 8.985 8.985 23,31

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 38.238 3.259 480 6.669 10.408 27,22

4 JOMBANG JOMBANG 60.347 2.423 - 14.761 3.818 21.002 34,80-

5 CIBEBER CIBEBER 46.608 - - 8.102 -

6 CILEGON CILEGON 39.465 - - 9.102 9.102 23,06

7 CITANGKIL CITANGKIL 64.948 3.384 - 16.412 19.796 30,48

8 CIWANDAN CIWANDAN 42.397 - - 15.897 15.897 37,50

JUMLAH (KAB/KOTA) 373.440 10.769 480 91.867 3.818 106.934 28,63PERSENTASE 2,88 0,13 24,60 1,02 28,63

Sumber: Sie Promkes dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK

Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYARKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHPENDUDUK*

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

Page 136: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 37

CILEGON2010

JUMLAH % RawatJalan % Rawat

Inap % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 PULOMERAK PULOMERAK 11.938 15.521 130,01 15521 100 2.020 13,01 37 37 100,00

2 GROGOL GROGOL 8.985 9.987 111,15 9987 100 1.409 14,11 14 14 100,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6.669 11.446 171,63 10605 93 2.044 17,86 22 22 100,00

4 JOMBANG JOMBANG 14.761 10.852 73,52 10168 94 3.400 31,33 12 12 100,00

5 CIBEBER CIBEBER 8.102 3.435 42,40 9708 283 1.176 34,24 45 45 100,00

6 CILEGON CILEGON 9.103 17.545 192,74 19383 110 2.067 11,78 32 32 100,00

7 CITANGKIL CITANGKIL 16.412 19.991 121,81 10899 55 3.334 16,68 25 25 100,00

8 CIWANDAN CIWANDAN 15.897 9.570 60,20 13278 139 1.654 17,28 8 8 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 91.867 98.347 107,05 99.549 101 17.104 17,39 195 195 100,00

Sumber: ……………….. (sebutkan)Sie Promkes dan Pembiayaan kesehatan Bidang BMKdan Sie Perbaiakan Gizi Bidang Bina Yankes

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN

JUMLAHYANG ADA

DICAKUPJAMKESMAS MENDAPAT YANKES JUMLAH BAYI

MASY.MISKINBGM

BAYI MASY.MISKIN BGMMENDAPAT MP-ASI

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKINKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN

Page 137: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

CILEGON2010

JUMLAH PEKERJAFORMAL

JUMLAH YANGDILAYANI %

1 2 3 4 5 6

JUMLAH (KAB/KOTA) 49.633 49.633 100,00

Sumber: ……………….. (sebutkan)

TABEL 38

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMALKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Page 138: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 39

CILEGON2010

JUMLAH DILAYANIKES % JUMLAH DILAYANI

KES % JUMLAH DILAYANIKES %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 5423 3649 67,29 2225 1555 69,89 7.648 5.204 68,04

2 GROGOL GROGOL 4601 600 13,04 1888 804 42,58 6.489 1.404 21,64

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 4499 335 7,45 1846 450 24,38 6.345 785 12,37

4 JOMBANG JOMBANG 6959 1526 21,93 2856 903 31,62 9.815 2.429 24,75

5 CIBEBER CIBEBER 5296 1332 25,15 2173 1057 48,64 7.469 2.389 31,99

6 CILEGON CILEGON 4870 832 17,08 1998 834 41,74 6.868 1.666 24,26

7 CITANGKIL CITANGKIL 8031 2928 36,46 3296 1522 46,18 11.327 4.450 39,29

8 CIWANDAN CIWANDAN 5619 1175 20,91 2306 788 34,17 7.925 1.963 24,77

JUMLAH (KAB/KOTA) 45298 12377 27,32 18588 7913 42,57 63.886 20.290 31,76

Sumber: Sie KesKhus Bidang Bina Yankes

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILAKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASPRA USILA (45-59 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA

Page 139: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 40

CILEGON2010

JUMLAH WUSJUMLAH YANGDIBERI KAPSUL

YODIUM

% YANG DIBERIKAPSUL YODIUM

1 2 3 4 5 6 71 PULOMERAK PULOMERAK

2 GROGOL GROGOL

3 PURWAKARTA PURWAKARTA

4 JOMBANG JOMBANG

5 CIBEBER CIBEBER

6 CILEGON CILEGON

7 CITANGKIL CITANGKIL

8 CIWANDAN CIWANDAN

JUMLAH (KAB/KOTA) - - -

Sumber: …………….. (sebutkan)

NIHIL

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUMKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELENDEMIS

WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT

Page 140: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 41

CILEGON2010

JUMLAHPENDONOR

JML SAMPELDARAH

DIPERIKSA

JML POSTIFHIV/AIDS

% POSITIF HIV-AIDS

1 2 3 4 5 61 UTDC PMI CILEGON 4.126 4.126 6 0,15

JUMLAH 4.126 4.126 6 0,15

Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDSKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

Page 141: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 42

CILEGON2010

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 71 Puskesmas

Pulomerak 71.608 26 71.634 44 0,06Grogol 44.149 - 44.149 50 0,11Purwakarta 87.166 - 87.166 12 0,01Jombang 53.226 - 53.226 22 0,04Cibeber 77.471 5 77.476 9 0,01Cilegon 70.163 - 70.163 69 0,10Citangkil 72.941 - 72.941 146 0,20Ciwandan 52.838 94 52.932 22 0,04

SUB JUMLAH I 529.562 125 529.687 374 0,071 RS …. -

RSUD Cilegon 54.089 12.146 66.235 -RSKM Cilegon 183.671 1.603 185.274 2.581 1,41RSIA Kurnia 37.650 4.820 42.470 -RSIA Kasih Insani 1.290 706 1.996 -RSIA Mutiara Bunda

SUB JUMLAH II 276.700 19.275 295.975 2.581 0,87

JUMLAH (KAB/KOTA) 806.262 19.400 825.662 2.955 1JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 373.440JUMLAH PELAYANANCAKUPAN KUNJUNGAN (%) 215,9013496 5,194944302

Sumber: ……………… (sebutkan)

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO SARANA PELAYANAN KESEHATANJUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

Page 142: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 43

CILEGON2010

LABKES 4 (EMPAT)SPESIALIS DASAR LABKES 4 (EMPAT)

SPESIALIS DASAR1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100,00 100,00

2 RUMAH SAKIT JIWA - -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00

4 PUSKESMAS 8 8 - 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 1 100,00

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASARKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO SARANA KESEHATAN JUMLAHJUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI

Page 143: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 44

CILEGON2010

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi 6 6 100,0NonSteroid, Antipirai

2 Anastetik 5 2 40,03 Antialergi & Obat untuk Anafilaksis 4 4 100,04 AntiDot & Obat lain untuk Keracunan 4 3 75,05 Antiepilepsi - Antikonvulsi 2 1 50,06 Antiinfeksi 24 20 83,37 Antimigren 1 - 0,08 Antiparkinson 2 - 0,09 Darah, Obat Yang mempengaruhi 3 3 100,0

10 Diagnostik 2 1 50,011 Desinfektan dan Antiseptik 6 4 66,712 Gigi dan mulut , obat dan bahan 10 8 80,013 Diuretik 1 1 100,014 Hormon, Obat Endokrin lain 6 4 66,715 Kardiovaskuler 10 6 60,016 Kulit, Obat Topikal 7 5 71,417 Larutan Elektrolit, Nutrisi dan Lain-lain 6 6 100,018 Mata 5 2 40,019 Oksitosik dan Relaksan Uterus 2 2 100,020 Psikofarmaka 5 2 40,021 Saluran Cerna 8 5 62,522 Saluran Nafas 8 8 100,023 Sistem Imun 12 7 58,324 Vitamin dan Mineral 6 6 100,0

Sumber: Gudang Farmasi Dinkes Kota CilegonKet :

* Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASARKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO JENIS OBAT* KEBUTUHAN KETERSEDIAAN

Page 144: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

CILEGON2010

JUMLAHDIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 800 632 79,00

2 GROGOL GROGOL 800 664 83,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.077 1.199 57,73

4 JOMBANG JOMBANG 975 518 53,13

5 CIBEBER CIBEBER 1.200 659 54,92

6 CILEGON CILEGON 8.012 7.814 97,53

7 CITANGKIL CITANGKIL 1.503 293 19,49

8 CIWANDAN CIWANDAN 11.470 9.728 84,81

JUMLAH (KAB/KOTA) 26.837 21.507 80,14

*) DO lihat ……

Sumber ……

TABEL 45

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHATKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH TANGGA

Page 145: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 46

CILEGON2010

%

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU

AKTIF1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 PULOMERAK PULOMERAK - 25 26 5 56 - 44,64 46,43 8,93 100 55,36

2 GROGOL GROGOL - 35 - - 35 - 100,00 - - 100 -

3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - 36 1 37 - - 97,30 2,70 100 100,00

4 JOMBANG JOMBANG 1 27 10 5 43 2,33 62,79 23,26 11,63 100 34,88

5 CIBEBER CIBEBER - 42 2 - 44 - 95,45 4,55 - 100 4,55

6 CILEGON CILEGON 7 19 5 6 37 18,92 51,35 13,51 16,22 100 29,73

7 CITANGKIL CITANGKIL - 40 14 2 56 - 71,43 25,00 3,57 100 28,57

8 CIWANDAN CIWANDAN 2 7 28 - 37 5,41 18,92 75,68 - 100 75,68

10 195 121 19 345 2,90 56,52 35,07 5,51 100 40,58

Sumber: Sie Promkes dan Pembiayaan Bidang BMK

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU

Page 146: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 47

CILEGON2010

JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 9130 9130 100,00 5980 65,50

2 GROGOL GROGOL 7655 7655 100,00 5704 74,51

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6804 5622 82,63 4396 78,19

4 JOMBANG JOMBANG 10846 10846 100,00 7026 64,78

5 CIBEBER CIBEBER 7750 7750 100,00 4697 60,61

6 CILEGON CILEGON 8006 7814 97,60 5174 66,21

7 CITANGKIL CITANGKIL 13332 12535 94,02 9288 74,10

8 CIWANDAN CIWANDAN 11035 11035 100,00 9325 84,50

JUMLAH (KAB/KOTA) 74558 72387 97,09 51590 71,27

Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH

Page 147: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 48

CILEGON2010

SGL

SPT

PL PMA

PAH

LED

ENG

LAIN

NYA

JUM

LAH

SGL

SPT

PL PMA

PAH

LED

ENG

LAIN

NYA

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 PULOMERAK PULOMERAK 11354 11354 100,00 2544 289 0 0 0 3.198 1447 7.478 34,02 3,86 0,00 0 0 28,17 19,35 85,40

-2 GROGOL GROGOL 8586 8586 100,00 2497 97 0 0 0 1.568 2457 6.619 37,725 1,47 0,00 0 0 18,26 37,12 94,57

-3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9726 9726 100,00 3706 135 0 0 0 697 1574 6.112 60,635 2,21 0,00 0 0 7,17 25,75 95,76

-4 JOMBANG JOMBANG 19096 19096 100,00 3365 99 0 0 0 3.361 3776 10.601 31,742 0,93 0,00 0 0 17,60 35,62 85,90

-5 CIBEBER CIBEBER 11064 11064 100,00 1794 92 0 0 0 2.060 2844 6.790 26,421 1,35 0,00 0 0 18,62 41,89 88,28

-6 CILEGON CILEGON 8593 8593 100,00 2609 4 0 0 0 2.167 2353 7.133 36,576 0,06 0,00 0 0 25,22 32,99 94,84

-7 CITANGKIL CITANGKIL 16008 16008 100,00 7568 84 0 0 0 449 2531 10.632 71,181 0,79 0,00 0 0 2,80 23,81 98,58

-8 CIWANDAN CIWANDAN 11284 11284 100,00 4380 88 0 0 0 267 2420 7.155 61,216 1,23 0,00 0 0 2,37 33,82 98,63

--

JUMLAH (KAB/KOTA) 95711 95711 100,00 28463 888 - - 13.767 19402 62.520 45,526 1,42 0,00 0 0 14,38 31,03 92,36

Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL

%KELUARGADIPERIKSA

AKSES AIR BERSIH % AKSES AIR BERSIH

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

KELUARGAYANG ADA

JUMLAHKELUARGADIPERIKSA

Page 148: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 49

CILEGON2010

JUM

LAH

KKD

IPER

IKSA

JUM

LAH

KKM

EMIL

IKI

JUM

LAH

SEH

AT

% K

KM

EMIL

IKI

% S

EHAT

JUM

LAH

KKD

IPER

IKSA

JUM

LAH

KKM

EMIL

IKI

JUM

LAH

SEH

AT

% K

KM

EMIL

IKI

% S

EHAT

JUM

LAH

KKD

IPER

IKSA

JUM

LAH

KKM

EMIL

IKI

JUM

LAH

SEH

AT

% K

KM

EMIL

IKI

% S

EHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 PULOMERAK PULOMERAK 11354 11354 6.964 6.964 61,335 100 10.214 7.624 7.624 74,64 100,00 10.124 7.702 6.674 76,08 86,65

2 GROGOL GROGOL 8586 8586 6.234 6.234 72,607 100 7.655 6.275 6.275 81,97 100,00 7.655 5.723 5.723 74,76 100,00

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9726 9726 5.431 5.431 55,84 100 6.344 6.344 5.612 100,00 88,46 5.214 4.965 4.965 95,22 100,00

4 JOMBANG JOMBANG 19096 19096 9.344 9.344 48,932 100 19.069 7.218 7.218 37,85 100,00 19.096 7.686 7.686 40,25 100,00

5 CIBEBER CIBEBER 11064 11064 5.255 5.255 47,496 100 11.064 5.618 2.288 50,78 40,73 11.064 6.336 4.823 57,27 76,12

6 CILEGON CILEGON 8593 8593 6.807 6.807 79,216 100 8.593 5.330 5.330 62,03 100,00 8.593 6.084 6.084 70,80 100,00-

7 CITANGKIL CITANGKIL 16008 16008 9.994 9.994 62,431 100 16.008 11.194 11.194 69,93 100,00 16.008 8.240 8.240 51,47 100,00-

8 CIWANDAN CIWANDAN 11284 11284 7.102 7.102 62,939 100 5.172 4.860 4.317 93,97 88,83 6.782 5.235 5.038 77,19 96,24

JUMLAH (KAB/KOTA) 95.711 95.711 57.131 57.131 59,691 100 84.119 54.463 49.858 64,75 91,54 84.536 51.971 49.233 61,48 94,73

Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK

JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Page 149: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 50

CILEGON2010

JUM

LAH

YG

ADA

JUM

LAH

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

ADA

JUM

LAH

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

ADA

JUM

LAH

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

ADA

JUM

LAH

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

ADA

JUM

LAH

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 241 PULOMERAK PULOMERAK 15 8 8 100,00 19 5 - - 1 1 1 100,00 14 14 14 100,00 16 1 1 100

2 GROGOL GROGOL 2 2 2 100,00 40 15 2 13,33 - - - - - - - - 2 - - -

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3 2 2 - 11 3 2 66,67 1 1 1 100,00 - - - - 3 1 1 100

4 JOMBANG JOMBANG 6 4 4 100,00 18 18 3 16,67 2 2 2 100,00 - - - - 9 2 2 100

5 CIBEBER CIBEBER 1 1 1 100,00 16 - - - - - - - - - - - - - - -

6 CILEGON CILEGON - - - #DIV/0! 2 - - - 1 1 1 100,00 - - - - 1 1 1 100

7 CITANGKIL CITANGKIL - - - #DIV/0! 22 5 5 100,00 - - - - 2 2 2 100,00 - - - -

8 CIWANDAN CIWANDAN 1 1 1 100,00 15 5 3 60,00 2 2 2 - - - - - 3 2 2 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 28 18 18 100,00 143 51 15 29,41 7 7 7 100,00 16 16 16 100,00 34 7 7 100

Sumber: Sie Pengawasan obat , makanan dan minuman

PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

HOTEL RESTORAN/R-MAKAN

Page 150: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

CILEGON2010

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLA

H DIBINA % JUMLAH DIBINA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 PULOMERAK PULOMERAK 21 21 100 30 30 100 83 - 0 43 1 2,3 - - - 177 52 29,38

2 GROGOL GROGOL 20 20 100 44 44 100 89 17 19 26 7 26,9 - - - 179 88 49,16

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9 9 100 50 39 78 33 14 42 16 10 62,5 - - - 108 72 66,67

4 JOMBANG JOMBANG 95 95 100 82 74 90 99 32 32 36 11 30,6 - - - 312 212 67,95

5 CIBEBER CIBEBER 18 18 100 61 48 79 102 - 0 15 5 33,3 - - - 196 71 36,22

6 CILEGON CILEGON 5 4 80 44 44 100 57 57 100 12 3 25,0 - - - 118 108 91,53

7 CITANGKIL CITANGKIL 26 26 100 85 85 100 118 15 13 10 10 100,0 - - - 239 136 56,90

8 CIWANDAN CIWANDAN 9 2 22,2 46 32 70 84 10 12 36 11 30,6 - - - 175 55 31,43

JUMLAH (KAB/KOTA) 203 195 96,059 442 396 90 665 145 22 194 58 29,9 - - 0,00 1.504 794 52,79

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH

Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang

TABEL 51PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASSARANA KESEHATAN

Page 151: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 52

CILEGON2010

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

1 PULOMERAK PULOMERAK 9.130 54.694 100,00 48.338 88,38- -

2 GROGOL GROGOL 7.068 75.600 100,00 69.582 92,04- -

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6.969 75.600 100,00 71.525 94,61- -

4 JOMBANG JOMBANG 10.846 88.190 100,00 77.757 88,17- -

5 CIBEBER CIBEBER 9.187 94.336 100,00 62.130 65,86- -

6 CILEGON CILEGON 8.458 84.344 100,00 78.254 92,78- -

7 CITANGKIL CITANGKIL 13.312 131.004 100,00 118.585 90,52

8 CIWANDAN CIWANDAN 8.543 72.712 100,00 67.055 92,22

JUMLAH ( KAB/KOTA) 73.513 676.480 100,00 593.226 87,69

Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang BMK

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTATAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

RUMAH/BANGUNANYANG ADA

RUMAH/BANGUNANDIPERIKSA

RUMAH/BANGUNANBEBAS JENTIK

Page 152: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 53

CILEGON2010

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 50 22,94 210 25,15 7 9,73 16 45,71 - - 7 46,66 6 16,21 296 64,60

2

- RSUD CILEGON 52 23,85 247 30,31 23 32,00 11 31,43 - - 4 26,60 4 10,81 341 79,07

- RSKM CILEGON 89 40,83 296 36,32 27 37,50 3 8,72 - - - - 9 24,32 364 94,06

- RSIA KURNIA 15 6,88 40 4,91 6 8,34 2 5,71 - - - - 1 2,72 60 15,50

- RS BEDAH KASIH INSANI 4 1,83 7 0,85 2 2,77 1 2,86 - - - - 1 2,72 14 3,62

- RSIA MUTIARA BUNDA - - - - - - - - - - - - - - -

3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES

4 SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -

5 DINKES KAB/KOTA 8 3,67 20 2,45 7 9,73 2 5,71 - - 4 26,60 16 43,24 57 13,69

JUMLAH 218 16,67 820 16,66 72 16,67 35 16,69 53 13,70 15 33,29 37 16,67 1587 410

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes dan RSUD Kota CilegonKeterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, FisioterapiPerawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan LingkunganFarmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dllGizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

%

2

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJAKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO

TENAGA KESEHATAN

UNIT KERJA MEDIS PERAWAT &BIDAN

PUSKESMAS (termasuk PUSTU danPOLINDES/POSKESDES)

RUMAH SAKIT

TEKNISI MEDIS SANITASI KESMASJUMLAH

FARMASI GIZI

Page 153: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 54

CILEGON2010

MEDIS PERAWAT& BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10I PUSKESMAS ……… 50 210 7 16 - 7 6 296

DINAS KESEHATAN 8 20 7 2 - 4 16 57--

58 230 14 18 - 11 22 353II RUMAH SAKIT …..

RSUD CILEGON 52 247 23 11 - 4 4 341RSKM CILEGON 89 296 27 3 - - 9 350RSIA KURNIA 15 40 6 2 - - 1 64RS BEDAH KASIH INSANI 4 7 2 1 - - 1 15RSIA MUTIARA BUNDA - - - - - - - -

160 590 58 17 - 4 15 844218 820 72 35 15 37 1.197

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota CilegonKeterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan FisioterapiPerawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan LingkunganFarmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dllGizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

KOTA CILEGON

2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT KERJATENAGA KESEHATAN

Page 154: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 55

CILEGON2010

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH DOKTERKELUARGA

1 2 3 4 5 6 7I . PUSKESMAS - 23 18 41

UPTD P2KP - 1 - 1UPTD JPKM - 1 - 1

-------

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 25 18 43II. RS

- RSUD CILEGON 17 32 3 52- RSKM CILEGON 49 33 7 89- RSIA KURNIA 7 7 1 15- RSIA MUTIARA BUNDA - - - -- RS BEDAH KASIH INSANI 3 1 - 4

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 76 73 11 160INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -SARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 4 4 8JUMLAH (KAB/KOTA) 76 102 33 211

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 56,5

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT KERJAJUMLAH TENAGA MEDIS

Page 155: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 56

CILEGON2010

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas ……… - - 7 - 7 2 14 - 16

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 7 - 7 2 14 - 16II RS …………

- RSUD CILEGON 8 15 23 3 8 11- RSKM CILEGON 6 27 33- RSIA KURNIA 1 5 6 1 1 2- RS BEDAH KASIH INSANI 1 1 2 1 1- RSIA MUTIARA BUNDA

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 48 64 4 10 - 14INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 2 7 1 1 - 2JUMLAH (KAB/KOTA) 21 30 78 7 25 32RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 20,88 1,87 6,69 8,56

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT KERJATENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

Page 156: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 57

CILEGON2010

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas ……… 5 107 112 81 17 98

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 107 112 81 17 981 RS …………

- RSUD CILEGON 16 175 191 20 6 26- RSKM CILEGON 6 339 345 16 16- RSIA KURNIA 1 24 25 15 15- RS BEDAH KASIH INSANI 5 5 7 7- RSIA MUTIARA BUNDA

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 23 543 566 58 6 64INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 13 16 4 - 4JUMLAH (KAB/KOTA) 31 663 694 143 23 166RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 185,83 44,45

Sumber: Subbag Umum Dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT KERJATENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

Page 157: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 58

CILEGON2010

SARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas ……… 6 - 6 7 7- - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 6 - 6 7 71 RS …………

- RSUD CILEGON 4 0 4 4 4- RSKM CILEGON 2 7 9 - -- RSIA KURNIA 1 1 - -- RS BEDAH KASIH INSANI - - - -- RSIA MUTIARA BUNDA - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 7 14 4 4INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 16 4JUMLAH (KAB/KOTA) 29 20 15 11RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 7,76 1,87 5,35 4,01 2,95

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes dan RSUD Kota CilegonKeterangan:

[a] Termasuk S2 dan S3

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT KERJATENAGA KESMAS TENAGA SANITASI

Page 158: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 59

CILEGON2010

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH1 2 3 4 5 6 7

1 Puskesmas ……… 6 6

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 6 61 RS …………

- RSUD CILEGON 17 8 2 4 31- RSKM CILEGON 19 8 - 7 34- RSIA KURNIA 6 1 2 2 11- RS BEDAH KASIH INSANI -- RSIA MUTIARA BUNDA

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 42 17 4 13 76INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 - - 2JUMLAH (KAB/KOTA) 84RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 22,49

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS

Page 159: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 60

CILEGON2010

Rupiah %1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 0

2 APBD PROVINSI 0

3 APBN :

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0

- ASKESKIN 0

- Lain-lain (sebutkan) 0

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0

80.325.112.360 100

716.545.288.238

11,21 -

23,16

Sumber: Sie Subbag Keuangan Dinkes Kota Cilegon

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Page 160: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 61

CILEGON2010

PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 12 RUMAH SAKIT JIWA -3 RUMAH SAKIT BERSALIN4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 4 45 PUSKESMAS PERAWATAN 3 36 PUSKESMAS NON PERAWATAN 5 57 PUSKESMAS KELILING 8 88 PUSKESMAS PEMBANTU 9 99 RUMAH BERSALIN 46 46

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 9 911 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 11 1112 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 40 4013 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 7 714 POLINDES -15 POSKESDES 1 14 1516 POSYANDU 342 34217 APOTEK 1 49 5018 TOKO OBAT 6 619 GFK -20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -22 POS OBAT DESA 4

Sumber: Sie Pendayagunaan Tenaga & Sarana Kesehatan

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO FASILITAS KESEHATANPEMILIKAN/PENGELOLA

Page 161: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 62

CILEGON2010

1 2 3 4 5 6 71 PULOMERAK PULOMERAK 4 1 0 56

2 GROGOL GROGOL 4 2 1 35

3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 3 0 37

4 JOMBANG JOMBANG 5 3 0 43

5 CIBEBER CIBEBER 6 1 1 44

6 CILEGON CILEGON 5 1 2 37

7 CITANGKIL CITANGKIL 7 2 2 56

8 CIWANDAN CIWANDAN 6 2 1 37

JUMLAH (KAB/KOTA) - 43 15 7 345

Sumber: Sie Promkes dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK

POSKESDES POLINDES POSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)KABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN

JUMLAH

PUSKESMAS DESA SIAGA

Page 162: PROFIL KESEHATAN - dinkes.cilegon.go.iddinkes.cilegon.go.id/download/629617758profil_2011.pdf · dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka teori yaitu teori blum/teori host-

TABEL 63

CILEGON2010

JENIS PELAYANAN

UMUM/KHUSUSKELUAR (HIDUP

+ MATI)MATI

SELURUHNYAMATI >= 48 JAM

DIRAWAT1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 RSUD KOTA CILEGON 217 12.146 385 215 4664 78,0 5,1 1,4 3,2 1,8

2 RSKM KOTA CILEGON 232 14.445 142 59 50187 59,0 4,4 2,4 9,9 4,5

Sumber: Sie Pencataan & Pelaporan Medrec RSUD Kota CilegonKeterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITKABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO NAMA RUMAH SAKIT[a] JUMLAHTEMPATTIDUR

JUMLAH PASIEN JUMLAH HARIPERAWATAN BOR LOS TOI GDR NDR